3. Diagnosis Okupasi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 3. Diagnosis Okupasi

    1/28

    VISI FK UPR

    Menjadi Fakultas Kedokteran bermutudalam menghasilkan lulusan yangbermoral, kompeten, berdaya saingdan mampu berperan serta dalampeningkatan derajat kesehatanmasyarakat

  • 7/25/2019 3. Diagnosis Okupasi

    2/28

    MISI FK UPR

    Menyelenggarakan dan memantapkanpenyelenggaraan pendidikan kedokteran dankesehatan yang menghasilkan SDM berkualitassebagai pendukung pembangunan nasional

    Menyelenggarakan penelitian yang menghasilkanIP!"K kedokteran dan kesehatan sesuai dengankebutuhan prioritas pembangunan nasionaldengan keunggulan kajian ra#a gambut tropikaserta daerah aliran sungai dan lingkungannyatermasuk tanaman obat $herbal medicine)

    Menyelenggarakan pengabdian kepadamasyarakat dan menyebarluaskan IP!"Kkedokteran dan kesehatan untuk meningkatkan

    kualitas hidup masyarakat

  • 7/25/2019 3. Diagnosis Okupasi

    3/28

    !U%U&' FK UPR

    ( !er#ujudnya Fakultas Kedokteranyang bermutu, e)sien, mandiri dantanggap terhadap kebutuhan

    masyarakat untuk menghasilkanlulusan yang berta*#a kepada !uhan

    +M", berakhlak mulia, bersemangat

    ilmiah, kompeten, proesional, danberdaya saing tinggi, serta memilikikinerja yang tinggi dalam menerapkan

    dan mengembangkan IP!"K

  • 7/25/2019 3. Diagnosis Okupasi

    4/28

    - !er#ujudnya peningkatan kuantitasdan kualitas penelitian IP!"Kkedokteran dan kesehatan serta

    publikasi ilmiah $tingkat nasional daninternasional. untuk menghasilkanberbagai kekayaan intelektual $ino/asi

    baru. terutama pada kajian masalah0masalah kesehatan di daerah ra#agambut tropika serta daerah aliran

    sungai dan lingkungannya termasuk

  • 7/25/2019 3. Diagnosis Okupasi

    5/28

    1 !er#ujudnya pemanaatan hasil0hasil penelitianIP!"K kedokteran dan kesehatan melalui kegiatanpengabdian masyarakat untuk meningkatkan kualitaskehidupan masyarakat dan income-generating

    2 !er#ujudnya jaringan kerjasama luas di bidangpendidikan, penelitian, pengabdian dan kegiatanproesional dengan institusi pemerintah, s#asta, danbadan0badan lain pada tingkat nasional maupun

    internasional3 !er#ujudnya kemandirian, e)siensi, eekti)tas danproesionalitas tata kelola organisasi dan administrasi

  • 7/25/2019 3. Diagnosis Okupasi

    6/28

    DI&4'5SIS 5KUP&SI

    dr D5''& '5VI'& K&6&'%&K,

    M7iomeddonnano/inakahanjak8gmail9om

    :&; (=?1

  • 7/25/2019 3. Diagnosis Okupasi

    7/28

    P"'D&6U@U&'

    berdasarkankekuatan

    asosiasi,konsistensi,spesi)sitas,#aktu, dan

    dosis

    berbagai jenispenyak

    it

  • 7/25/2019 3. Diagnosis Okupasi

    8/28

    DEFINISI- DEFINISI PENYAKITAKIBAT KERJA

    Penyakit akibat kerja(Occupational Diseases) menurutInternational Labor Organization

    (ILO), 1998adalah Penyakit yangmempunyai penyebab yang spesi)katau asosiasi kuat dengan pekerjaan,

    yang pada umumnya terdiri dari satuagen penyebab yang sudah diakui

  • 7/25/2019 3. Diagnosis Okupasi

    9/28

    Penyakit yang berhubungan denganekerjaan (Work Related Disease) 1998&dalah Penyakit yang mempunyai beberapaagen penyebab, dimana aktor pada pekerjaanmemegang peranan bersama dengan aktorrisiko lainnya dalam berkembangnya penyakityang mempunyai etiologi yang kompleks

    Penyakit yang ti!bu" karena hubungankerja ada"ahpenyakit yang disebabkan olehpekerjaan atau lingkungan kerja $KeputusanPresiden 'o -- !ahun (>>1 !entang ; Penyakit

    +ang !imbul Karena 6ubungan Kerja.

  • 7/25/2019 3. Diagnosis Okupasi

    10/28

    Penyakit yang !engenai #u"a$i ekerja (Diseasesa!ecting "orking populations) &dalah Penyakit yang terjadipada populasi pekerja tanpa adanya agen penyebab di tempatkerja, namun dapat diperberat oleh kondisi pekerjaan yang burukbagi kesehatan Penyakit tersebut juga dikenal dengan Penyakityang dierberat #"eh ekerjaan%

    Se9ara praktis, Penyakit yang dierberat #"eh ekerjaanadalah Penyakit umum yang ada di masyarakat umum, tetapimengenai pekerja Penyakit tersebut se9ara tidak langsung

    menyebabkan semakin berat karena ada pengaruh daripekerjaanBproses kerja yang dilakukan oleh pekerja tersebut

    Dalam En$ik"#edi I&' edi$i ke $tahun (>=1. de)nisi enyakitakibat kerja, penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dan

    bukan penyakit akibat kerja masih dipisahkan se9ara jelas, namundibeberapa 'egara, penyakit yang disebabkan pekerjaan danpenyakit yang berhubungan dengan pekerjaan diberlakukan sama,sebagai enyakit akibat kerja (occupational disease)Pengertian penyakit akibat kerja dan penyakit yang berhubungandengan kerja selalu menjadi topik bahasan yang hangat

  • 7/25/2019 3. Diagnosis Okupasi

    11/28

    Sehingga akhirnya pada tahun (>=C, suatukomite pakar kesehatan kerja dari :65 dan I@5,mena#arkan gagasan, bah#a istilah enyakit

    akibat hubungan kerja$work relateddisease.E dapat digunakan tidak saja untukpenyakit akibat kerja yang sudah diakui, tetapi

    juga untuk gangguan kesehatan dimana

    lingkungan kerja dan proses kerja merupakansalah satu aktor penyebab yang bermaknadisamping aktor0aktor penyebabBrisiko lainnya

    4agasan tersebut kemudian diadopsi oleh :65dan I@5 pada tahun (>=>, sehingga untukselanjutnya hanya dikenal Penyakit Akibat)ubungan Kerja%

  • 7/25/2019 3. Diagnosis Okupasi

    12/28

    PE*BA+IAN PENYAKIT AKIBAT KERJA7"RD&S&RK&'I&', ID DAN KEP.T.SAN

    PRESIDEN REP.B&IK IND'NESIA

    /% I&' #n0enti#n N#% /1/di 4ene/a pada Desember

    (>>( Penyakit Akibat Kerjadibagi menjadi Penyakit karenaagen, penyakit sesuai targetorgan dan keganasan

  • 7/25/2019 3. Diagnosis Okupasi

    13/28

    1% ID /2 3 '), se9ara umum dibagimenjadi;

    ( Di$ea$e$ 4au$ed by agent$(( Diseases 9aused by 9hemi9al agents

    (- Diseases 9aused by physi9al agents

    (1 Diseases 9aused by biologi9al agents- Di$ea$e$ by target #rgan

    -( 599upational respiratory diseases

    -- 599upational skin diseases-1 599upational mus9uloskeletal diseases

    1 '44uati#na" 4an4er

    2 'ther$

  • 7/25/2019 3. Diagnosis Okupasi

    14/28

    % Keutu$an Pre$iden RI n#

    115/66 tentang Penyakityang ti!bu" karenahubungan kerja ; Penyakit

    yang timbul karena hubungankerja adalah penyakit yang

    disebabkan oleh pekerjaan ataulingkungan kerja, ada 1(kelompok penyakit

  • 7/25/2019 3. Diagnosis Okupasi

    15/28

    T.J.AN DAN *ANFAAT DIA+N'SIS 'K.PASI5DIA+N'SIS PENYAKIT AKIBAT KERJA

    7erbeda dengan diagnosis penyakit padaumumnya, diagn#$i$ enyakit akibatkerja (PAK7 mempunyai aspek medis,aspek komunitas dan aspek legal Dengandemikian tujuan melakukan diagnosis akibatkerja adalah;

    ( Dasar terapi

    - Membatasi ke9a9atan dan men9egahkematian

    1 Melindungi pekerja lain

    2 Memenuhi hak pekerja

  • 7/25/2019 3. Diagnosis Okupasi

    16/28

    Dengan melakukan diagnosis okupasiB diagnosispenyakit akibat kerja, maka hal ini akanberkontribusi terhadap;

    ( Pengendalian pajanan berrisiko padasumbernya

    - Identi)kasi risiko pajanan baru se9ara dini

    1 &suhan medis dan upaya rehabilitasi padapekerja yang sakit danBatau 9edera

    2 Pen9egahan terhadap terulangnya atau makinberatnya kejadian penyakit atau ke9elakaan

    3 Perlindungan pekerja yang lain

    ? Pemenuhan hak kompensasi pekerja

    C Identi)kasi adanya hubungan baru antara

    suatu pajanan dengan penyakit

  • 7/25/2019 3. Diagnosis Okupasi

    17/28

    T.J.) &AN+KA) DIA+N'SIS 'K.PASI DA&A*PENENT.AN PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK7

    &gar diagn#$i$ enyakit akibat kerjadapat ditegakkan, diperlukan perhatiankhusus dan keterampilan in/estigasi dari

    seorang dokter !anpa adanya ke#aspadaan dan ke9urigaan

    dari seorang dokter, bah#a penyebab suatupenyakit ada di tempat kerja, maka diagnosis

    penyakit akibat kerja sering terle#atkan @angkah sistematis dan terarah dalam

    menegakkan diagnosis tersebut dinamakan 8"angkah diagn#$i$ #kua$i%

  • 7/25/2019 3. Diagnosis Okupasi

    18/28

    Se9ara sistematis dapat dibuat skema sebagai berikut;

  • 7/25/2019 3. Diagnosis Okupasi

    19/28

    &angkah /% *enentukan diagn#$i$k"ini$

    Sebagai langkah pertama penegakkan diagnosis Penyakit&kibat Kerja adalah menegakkan diagnosis klinis penyakit

    Diagnosis 5kupasiB Diagnosis Penyakit &kibat Kerja tidakdapat ditegakkan hanya berdasarkan simptom atau gejala

    yang dikeluhkan pasien, karena dasar dari penegakkan

    diagnosis penyakit akibat kerja adalah Evidence Based,dimana penelitian yang ada menunjukkan bah#a antarasuatu pajanan dengan suatu penyakit ada hubungan$e$i9k

    &rtinya suatu pajanan hanya menyebabkan satu atau

    beberapa penyakit tertentu, sesuai hasil penelitian yang ada Upaya diagnosis klinis mungkin memerlukan pemeriksaan

    laboratorium atau pemeriksaan penunjang lainnya dan seringperlu melibatkan dokter spesialis yang terkait denganpenyakit pasien

  • 7/25/2019 3. Diagnosis Okupasi

    20/28

    %ajanan yang dia"a!i indi0idu

    ter$ebut da"a! ekerjaan Suatu penyakit akibat kerja, seringkali tidak hanya disebabkan oleh

    pajanan yang dialami di pekerjaan yang saat ini dilakukan, tetapi dapatdisebabkan oleh pajanan0pajanan pada pekerjaan0pekerjaan yangterdahulu

    Selain itu beberapa pajanan bisa saja menyebabkan satu penyakit,sehingga seorang dokter harus mendapatkan inormasi mengenai semuapajanan yang dialami dan pernah dialami oleh pasiennya, untuk dapatmengidenti)kasi pajanan atau pekerjaan mana yang penting dan mungkinberpengaruh untuk diin/estigasi lebih lanjut

    Untuk memperoleh inormasi ini perlu dilakukan anamnesis pekerjaanyang lengkap, yang men9akup;

    Deskripsi semua pekerjaan se9ara kronologis

    Periode #aktu melakukan masing0masing pekerjaan &pa yang diproduksi

    7ahan yang digunakan

    ara bekerja

    Inormasi tersebut akan semakin bernilai, bila ditunjang dengan data yang

    objekti, seperti MSDS $Material Safety Data Sheet) dari bahan yangdigunakan, 9atatan perusahaan mengenai penempatan kerja dsb.

  • 7/25/2019 3. Diagnosis Okupasi

    21/28

    &angkah % *enentukan aakah adahubungan antara ajanan dengan enyakit

    Melakukan identi)kasi pajanan mana saja yang berhubungandengan penyakit yang dialami, berdasarkan hasil0hasil penelitianepidemiologis yang pernah dilakukan $evidence based., dilakukandengan mengkaji reerensiBliteratur yang ada 7ila belum ada buktibah#a suatu pajanan ada hubungan dengan suatu penyakit, makadiagn#$i$ enyakit akibat kerja tidak daat ditegakkan 7ila

    belum ada hasil penelitian yang menujukkan adanya suatuhubungan antara pajanan dan penyakit tertentu, tetapi daripengalaman sangat di9urigai adanya suatu hubungan, maka itubaru dapat dijadikan dasar untuk melakukan penelitian a#al

    6ubungan antara pajanan dengan enyakit juga er"u di"ihatdari :aktu ti!bu"nya geja"a atau terjadinya enyakit,misalnya orang tersebut terpajan oleh bahan tertentu terlebihdahulu, sebelum mulai timbul gejala atau penyakit ontoh; &sma7ronkhiale 7ila didapatkan, bah#a serangan asma lebih banyak

    terjadi pada #aktu hari kerja dan berkurang pada hari libur, masa

    k h k k h

  • 7/25/2019 3. Diagnosis Okupasi

    22/28

    &angkah ;% *enentukan aakahajanan yang dia"a!i 4uku

    Untuk dapat menilai apakah suatu pajanan 9ukup besar untuk dapat menyebabkan

    penyakit tertentu, perlu dimengerti patoosiologi dari penyakit tersebut dan buktiepidemiologis

    ukup besarnya suatu pajanan dapat dinilai se9ara kualitati, yaitu denganmenanyakan kepada pasien mengenai 9ara kerja, proses kerja dan bagaimanalingkungan kerja

    Penting juga melakukan pengamatan dan memperhitungkan masa kerja, yaitu

    berapa lama pekerja tersebut sudah terpajan Penilaian se9ara kuantitati dapat menggunakan data pengukuran lingkungan kerja

    terhadap pajanan tersebut, yang telah dilakukan se9ara periodik oleh perusahaanatau data monitoring biologis yang ada

    7ila tidak ada, bisa dilakukan pengukuran pada saat akan dilakukan diagnosispenyakit akibat kerja dan bila tidak ada perubahan dalam proses dan 9ara kerja

    se9ara berarti pada masa kerja pekerja tersebut, dapat diasumsikan bah#a selamamasa kerja tersebut pekerja memperoleh pajanan dalam jumlah yang sama

    6asil pengukuran yang didapat perlu dinilai apakah melebihi Ni"ai A!bangBata$, atau termasuk terpajan tinggi atau tidak Pemakaian alat pelindung perlujuga dinilai apakah dapat mengurangi pajanan yang dialami se9ara berarti atau

    tidak, yaitu bila jenis alat pelindung diri sesuai, dipakai se9ara benar dan konsisten

  • 7/25/2019 3. Diagnosis Okupasi

    23/28

    &angkah

  • 7/25/2019 3. Diagnosis Okupasi

    24/28

    &angkah >% *enentukan aakahada =akt#r "ain di "uar ekerjaan

    Faktor lain di luar pekerjaan, adalah pajananlain yang juga dapat menyebabkan penyakityang sama, namun bukan merupakan aktorpekerjaan, misalnya rokok, pajanan yangdialami dirumah, adanya hobi, dan sebagainya

    7ila ternyata aktor pekerjaan tidak ada yangberhubungan dengan penyakit, adakemungkinan aktor penyebab di luarpekerjaan yang lebih berperanan

    'amun adanya kebiasaan tertentu dari pekerja,misalnya merokok, tidak bisa meniadakanaktor penyebab di pekerjaan

  • 7/25/2019 3. Diagnosis Okupasi

    25/28

    %Diagn#$i$ 'kua$i 5 Diagn#$i$

    Penyakit Akibat Kerja

    Kaji seluruh inormasi yang telah dikumpulkan dari langkah0langkahterdahulu

    7erdasarkan bukti0bukti dan reerensi mutakhir yang ada, buat keputusanapakah penyakit yang diderita adalah penyakit akibat kerja atau tidak

    Diagnosis sebagai penyakit akibat kerja dapat dibuat bila dari langkah0langkah di atas dapat disimpulkan, bah#a memang ada hubungan sebab0

    akibat antara pajanan yang dialami dengan penyakit dan aktor pekerjaanmerupakan aktor yang bermakna terhadap terjadinya penyakit dan tidakdapat diabaikan, meskipun ada aktor indi/idu atau aktor lain yang ikutberperan terhadap timbulnya penyakit

    !abel di ba#ah ini merupakan table kosong yang harus diisi oleh dokterpada saat dokter melakukan langkah0langkah diagnosis okupasi

    Setiap kolom merupakan langkah diagnosis okupasi yang dilakukan untuksatu diagnosis klinis yang ditemukan

    7ila didapatkan lebih dari satu diagnosis klinis, maka harus dilakukan Clangkah diagnosis okupasi untuk setiap diagnosis klinis tersebut

    &angkah Diagn#$i$ Diagn#$i$ 1 Diagn#$i$

  • 7/25/2019 3. Diagnosis Okupasi

    26/28

    /

    /% Diagn#$i$ K"ini$ Da$ar diagn#$i$

    (ana!ne$i$, e!erik$aan 9$ik, e!erik$aan

    enunjang,b#dy !a, brie= $ur0ey7

    1% Pajanan di te!at kerjaFi$ik

    Ki!ia Bi#"#gi

    Erg#n#!i ($e$uai brie= $ur0ey7

    P$ik#$#$ia"

    &angkah Diagnosis ( Diagnosis - Diagnosis 1 % E0iden4e Ba$ed ($ebutkan $e4ara te#riti$7

    ajanan di te!at kerja yang !enyebabkan diagn#$i$ k"ini$

    di "angkah / ($atu7%

    Da$ar te#rinya aa@

    ;% Aa ajanan 4uku !eni!bu"kan diagn#$i$

    k"ini$ @@

    !a$a kerja

    ju!"ah ja! terajan er hari

    Pe!akaian APD

    K#n$entra$i5d#$i$ ajanan

    &ainnya %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%

    Ke$i!u"an ju!"ah ajanan dan da$ar

    erhitungannya

  • 7/25/2019 3. Diagnosis Okupasi

    27/28

    Diagn#$i$ 'kua$i5Diagn#$i$ Penyakit Akibat Kerjatidak dapat ditegakkan, bila dari reerensi tidak ditemukanadanya hubungan antara pajanan dengan penyakit, pajananyang dialami tidak 9ukup besar untuk dapat menyebabkan

    penyakit tersebut $se9ara kuantitati maupun kualitati,se9ara kumulati dari masa kerja.

    PERD'KI (Perhi!unan Se$ia"i$ Ked#kteran 'kua$iInd#ne$ia7 membuat pembagian dari hasil akhir suatuDiagnosis 5kupasi menjadi;

    /% Penyakit Akibat Kerja ; disini termasuk OccuationalDiseases dan!ork "elated Diseases

    1% Penyakit yang dierberat #"eh ekerjaan; ada unsurpajanan di lingkungan kerja dan juga di luar lingkungankerja dan atau aktor indi/idu pekerja

    % Bukan Penyakit Akibat KerjaG hanya ada unsur pajanandi luar lingkungan kerja dan aktor indi/idu pekerja

    . Masih memerlukan data tambahan, artinya belum )nal danmasih memerlukan pemeriksaan tambahan untuk dapat

    menentukan hasil akhir

  • 7/25/2019 3. Diagnosis Okupasi

    28/28

    S"@"S&I