36
FILSAFAT PANCASILA DAN FILSAFAT PANCASILA DAN IDENTITAS NASIONAL IDENTITAS NASIONAL 1. 1. Pancasila Sebagai Sistem Pancasila Sebagai Sistem Filsafat Filsafat 2. 2. Pancasila Sebagai Idiologi Pancasila Sebagai Idiologi Bangsa dan Negara Bangsa dan Negara 3. 3. Karakteristik Identitas Karakteristik Identitas nasional nasional 4. 4. Proses Berbangsa dan Proses Berbangsa dan Bernegara Bernegara

2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Presentasi Kewarganegaraan kelas internasional

Citation preview

Page 1: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

FILSAFAT PANCASILA DAN FILSAFAT PANCASILA DAN IDENTITAS NASIONALIDENTITAS NASIONAL

1.1. Pancasila Sebagai Sistem Pancasila Sebagai Sistem FilsafatFilsafat

2.2. Pancasila Sebagai Idiologi Pancasila Sebagai Idiologi Bangsa dan NegaraBangsa dan Negara

3.3. Karakteristik Identitas nasionalKarakteristik Identitas nasional

4.4. Proses Berbangsa dan Proses Berbangsa dan BernegaraBernegara

Page 2: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

11Pancasila sebagai sistem Pancasila sebagai sistem

filsafatfilsafat

Page 3: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

Pengertian Filsafat

Rumusan Kesatuan Sila-sila

Pancasila Sebagai

suatu Sistem

Kesatuan Sila-sila

Pancasila Sebagai

Suatu Sistem Filsafat

Pancasila Sebagai Nilai

Dasar Fundamental Bagi Bangsa dan Negara

Republik Indonesia

Inti Sila-sila Pancasila

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Page 4: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

Pengertian filsafat:Pengertian filsafat:

Secara Etimologi, Filasafat Secara Etimologi, Filasafat berasal dari Bahasa Yunani ; berasal dari Bahasa Yunani ; Fhilein yang artinya ”Cinta’’ dan Fhilein yang artinya ”Cinta’’ dan Sophos yang artinya ”Hikmah’’ Sophos yang artinya ”Hikmah’’ atau ”Kebijaksanaan’’ atau atau ”Kebijaksanaan’’ atau ”Wisdom’’ (Nasution 1973). Jadi ”Wisdom’’ (Nasution 1973). Jadi secara harpiah istilah filsafat secara harpiah istilah filsafat mengandung makna ”Cinta mengandung makna ”Cinta kebijaksanaan.’’kebijaksanaan.’’

Page 5: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

Pengertian Filsafat Menurut Tokoh-Tokoh Filsafat

•Socrates (469-399 s.M.)filsafat adalah suatu bentuk peninjauan diri yang bersifat reflektif atau berupa perenungan terhadap azas-azas dari kehidupan yang adil dan bahgia. Berdasarkan pemikiran tersebut dapat dikembangkan bahwa manusia akan menemukan kebahagiaan dan keadilan jika mereka mampu dan mau melakukan peninajauan diri atau refleksi diri sehingga muncul koreksi terhadap diri secara obyektif

•Plato (472 – 347 s. M.) Dalam karya tulisnya “Republik” Plato menegaskan bahwa para filsuf adalah pencinta pandangan tentang kebenaran (vision of truth). Dalam pencarian dan menangkap pengetahuan mengenai ide yang abadi dan tak berubah. Dalam konsepsi Plato filsafat merupakan pencarian yang bersifat spekulatif atau perekaan terhadap pandangan tentang seluruh kebenaran. Filsafat Plato ini kemudan digolongkan sebagai filsafat spekulatif

Page 6: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

Filsafat sebagai Produk Mencakup:Filsafat sebagai Produk Mencakup:

Filsafat sebagai jenis Pengetahuan, ilmu, Filsafat sebagai jenis Pengetahuan, ilmu, konsep-konsep, pemikiran-pemikiran konsep-konsep, pemikiran-pemikiran (rasionalisme, materialisme,pragmatisme (rasionalisme, materialisme,pragmatisme dll)dll)

Filsafat sebagai suatu jenis problema yang Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi oleh manusia sebagai hasil dari dihadapi oleh manusia sebagai hasil dari aktivitas berfilsafat . Manusia mencari aktivitas berfilsafat . Manusia mencari suatu kebenaran yang timbul dari suatu suatu kebenaran yang timbul dari suatu persoalan yang bersumber pada akal persoalan yang bersumber pada akal manusiamanusia

Page 7: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

Filsafat sebagai suatu proses:Filsafat sebagai suatu proses:

Filsafat sebagai suatu proses, dalam Filsafat sebagai suatu proses, dalam hal ini filsafat diartikan dalam bentuk hal ini filsafat diartikan dalam bentuk suatu aktivitas berfilsafat dalam suatu aktivitas berfilsafat dalam proses pemecahan suatu proses pemecahan suatu permasalahan dengan permasalahan dengan menggunakan suatu cara dan menggunakan suatu cara dan metode tertentu yang sesuai dengan metode tertentu yang sesuai dengan objeknya. objeknya.

Page 8: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

CABANG-CABANG FILSAFAT:CABANG-CABANG FILSAFAT: Metafisika, membahas tentang hal-hal yang Metafisika, membahas tentang hal-hal yang

bereksistensi dibalik fisis yang meliputi bidang-bereksistensi dibalik fisis yang meliputi bidang-bidang ontologi, kosmologi dan antropologi.bidang ontologi, kosmologi dan antropologi.

Epistimologi, berkaitan dengan persoalan Epistimologi, berkaitan dengan persoalan hakikat pengetahuanhakikat pengetahuan

Metodologi, berkaitan dengan persoalan hakikat Metodologi, berkaitan dengan persoalan hakikat metode dalam ilmu pengetahuanmetode dalam ilmu pengetahuan

Logika, berkaitan dengan persoalan filsafat Logika, berkaitan dengan persoalan filsafat berfikir, yaitu rumus-rumus dan dalil-dalil berfikir, yaitu rumus-rumus dan dalil-dalil berfikir yang benar.berfikir yang benar.

Etika, berkaitan dengan moralitas, tingkah laku Etika, berkaitan dengan moralitas, tingkah laku manusiamanusia

Estetika, berlaitan dengan persoalan hakikat Estetika, berlaitan dengan persoalan hakikat keindahankeindahan

Page 9: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

RUMUSAN KESATUAN SILA-SILA PANCASILARUMUSAN KESATUAN SILA-SILA PANCASILASEBAGAI SUATU SISTEMSEBAGAI SUATU SISTEM

Pengertian Sistem: Suatu kesatuan Pengertian Sistem: Suatu kesatuan bagian-bagian yang saling bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama berhubungan, saling bekerjasama untuk suatu tujuan tertentu dan untuk suatu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh. suatu kesatuan yang utuh.

Page 10: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

Ciri-cirinya:Ciri-cirinya:

Suatu kesatuan bagian-bagianSuatu kesatuan bagian-bagian Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi

sendiri-sendirisendiri-sendiri Saling berhubungan dan saling Saling berhubungan dan saling

ketergantunganketergantungan Untuk mencapai suatu tujuan tertentuUntuk mencapai suatu tujuan tertentu Terjadi dalam suatu lingkungan yang Terjadi dalam suatu lingkungan yang

komplek ( Shore dan Voich, 1974)komplek ( Shore dan Voich, 1974)

-

Page 11: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

Susunan Kesatuan Sila-sila Susunan Kesatuan Sila-sila Pancasila yang Bersifat ORGANIS; Pancasila yang Bersifat ORGANIS; Pancasila meruapakan suatau Pancasila meruapakan suatau

kesatuan majemuk tunggal, setiap kesatuan majemuk tunggal, setiap sila tidak dapat berdiri sendiri sila tidak dapat berdiri sendiri terlepas dari sila yang lainnya dan terlepas dari sila yang lainnya dan antara sila satu dengan yang lainnya antara sila satu dengan yang lainnya tidak saling bertentangan. tidak saling bertentangan.

Page 12: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

Susunan Pancasila Bersifat Susunan Pancasila Bersifat Hierarkhis dan Berbentuk Piramida; Hierarkhis dan Berbentuk Piramida; Urutan sila-sila pancasila Urutan sila-sila pancasila

menunjukan rangkaian menunjukan rangkaian tingkat dalam luasnya dan isi tingkat dalam luasnya dan isi sifatnya (Kwantitas dan sifatnya (Kwantitas dan Kwalitasnya)Kwalitasnya)

Page 13: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

RUMUSAN SILA-SILA PANCASILARUMUSAN SILA-SILA PANCASILASEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFATSEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT Dasar Dasar Antropologis Antropologis Sila-sila Sila-sila

Pancasila: Pancasila: ‘’ Pancasila yang terdiri ‘’ Pancasila yang terdiri dari lima sila setiap sila bukanlah dari lima sila setiap sila bukanlah merupakan asas yang berdiri sendiri-merupakan asas yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan memiliki suatu sendiri, melainkan memiliki suatu kesatuan dasar ontologis. Dasar kesatuan dasar ontologis. Dasar ontologis Pancasila pada hakikatnya ontologis Pancasila pada hakikatnya adalah manusia yang memiliki hakikat adalah manusia yang memiliki hakikat mutlak monopluralis, hakikat dasar ini mutlak monopluralis, hakikat dasar ini juga disebut sebagai dasar juga disebut sebagai dasar antropologis.antropologis.

Page 14: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

Dasar Dasar Epistemologis Epistemologis Sila-sila Sila-sila Pancasila:Pancasila:

Pancasila sebagai suatu sistem Pancasila sebagai suatu sistem filsafat juga juga merupakan suatu filsafat juga juga merupakan suatu sistem pengetahuan.sistem pengetahuan.

Page 15: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

Dasar Dasar Aksiologis Aksiologis Sila-sila Sila-sila Pancasila:Pancasila:

Sila-sila Pancasila sebagai suatu Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat juga juga memiliki sistem filsafat juga juga memiliki suatu kesatuan dasar aksiologinya suatu kesatuan dasar aksiologinya sehingga nilai-nilai yang terkandung sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila pada hakikatnya dalam pancasila pada hakikatnya juga merupakan satu kesatuanjuga merupakan satu kesatuan

Page 16: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

INTI ISIINTI ISISILA-SILA PANCASILASILA-SILA PANCASILA

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa: Sila Ketuhanan Yang Maha Esa: Terkandung nilai bahwa negara yang Terkandung nilai bahwa negara yang didirikan adalah sebagai didirikan adalah sebagai pengejawantahan tujuan manusia pengejawantahan tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.Esa.

Page 17: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab: Dalam sila ini terkandung Beradab: Dalam sila ini terkandung nilai bahwa negara harus nilai bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk martabat manusia sebagai makhluk yang beradabyang beradab

Page 18: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

Sila Persatuan Indonesia; Terkandung Sila Persatuan Indonesia; Terkandung nilai bahwa negara adalah sebagai nilai bahwa negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial. individu dan sebagai makhluk sosial. Negara adalah suatu persekutuan Negara adalah suatu persekutuan hidup bersama diantara elemen-hidup bersama diantara elemen-elemen yang membentuk negara elemen yang membentuk negara yang berupa SARA.yang berupa SARA.

Page 19: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

Kerakyatan yang dipimpin oleh Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / permusyawaratan / perwakilan;terkandung nilai perwakilan;terkandung nilai demokrasidemokrasi

Page 20: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; terkandung nilai yang Indonesia; terkandung nilai yang merupakan tujuan negara sebagai merupakan tujuan negara sebagai tujuan dalam hidup bersama tujuan dalam hidup bersama (keadilan sosial).(keadilan sosial).

Page 21: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

PANCASILA SEBAGAI ETIKA PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK POLITIK

Sebagai dasar filsafat negara, Sebagai dasar filsafat negara, Pancasila tidak hanya merupakan Pancasila tidak hanya merupakan derivasiderivasi peraturan perundang- peraturan perundang-undangan, melainkan juga merupakan undangan, melainkan juga merupakan sumber moralitas terutama dalam sumber moralitas terutama dalam hubungannya dengan legitimasi hubungannya dengan legitimasi kekuasaan , hukum serta berbagai kekuasaan , hukum serta berbagai kebijakan dalam pelaksanaan dan kebijakan dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara.penyelenggaraan negara.

Page 22: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

Dalam pelaksanaan dan Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, etika penyelenggaraan negara, etika politik menuntut agar kekuasaan politik menuntut agar kekuasaan negara dijalankan sesuai dengannegara dijalankan sesuai dengan

Legitimasi hukumLegitimasi hukum

Legitimasi demokratisLegitimasi demokratis

Legitimasi moralLegitimasi moral

Page 23: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

Pancasilalah yang memiliki tiga Pancasilalah yang memiliki tiga dasar tersebut. dasar tersebut. Sehingga pantas Sehingga pantas untuk dipahami dan diaplikasikan untuk dipahami dan diaplikasikan Pancasila sebagai etika politik Pancasila sebagai etika politik dinegara kita. dinegara kita.

Page 24: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

22PANCASILA SEBAGAI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONALIDEOLOGI NASIONAL

Page 25: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONALNASIONAL

1.1. Ideologi berasal dari kata “idea” Ideologi berasal dari kata “idea” yang berarti gagasan, konsep, yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita dan logos pengertian dasar, cita-cita dan logos yang berarti ilmu. Kata idea berasal yang berarti ilmu. Kata idea berasal dari bahasan Yunani ”eidos” yang dari bahasan Yunani ”eidos” yang artinya bentuk . Disamping itu ada artinya bentuk . Disamping itu ada kata ”idien” yang artinya melihat. kata ”idien” yang artinya melihat. Jadi secara harfiah ideologi berarti Jadi secara harfiah ideologi berarti ilmu pengertian-pengertian dasar.ilmu pengertian-pengertian dasar.

Page 26: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

2.2. Secara umum ideologi dapat dikatakan Secara umum ideologi dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan-gagasan , ide-sebagai kumpulan gagasan-gagasan , ide-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan yang menyeluruh dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut; bidang sistematis, yang menyangkut; bidang politik, bidang sosial, bidang kebudayaan, politik, bidang sosial, bidang kebudayaan, dan bidang keagamaan. (Soejono dan bidang keagamaan. (Soejono Soemargono, Ideologi Pancasila Sebagai Soemargono, Ideologi Pancasila Sebagai Penjelmaan Filsafat Pancasila dan Penjelmaan Filsafat Pancasila dan Pelaksanaannya dalam masyarakat Kita Pelaksanaannya dalam masyarakat Kita Dewasa ini)Dewasa ini)

Page 27: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

IDEOLOGI TERTUTUP;IDEOLOGI TERTUTUP; Suatu sistem Suatu sistem pemikiran tertutup dengan ciri khas : pemikiran tertutup dengan ciri khas :

Ideologi tersebut bukan cita-cita yang sudah Ideologi tersebut bukan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat melainkan hidup dalam masyarakat melainkan merupalan suatu cita-cita satu kelompok merupalan suatu cita-cita satu kelompok orang yang yang mendasari suatu program orang yang yang mendasari suatu program untuk mengubah atau membaharui untuk mengubah atau membaharui masyarakat. masyarakat.

Isinya bukan hanya berupa nilai-nilai dan Isinya bukan hanya berupa nilai-nilai dan cita-cita tertentu, melainkan intinya terdiri cita-cita tertentu, melainkan intinya terdiri dari tuntutan kongkret dan operasional dari tuntutan kongkret dan operasional yang keras, yang diajukan dengan mutlak yang keras, yang diajukan dengan mutlak

Page 28: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

IIDEOLOGI TERBUKA;DEOLOGI TERBUKA; Suatu sistem Suatu sistem pemikiran terbuka dengan ciri khas:pemikiran terbuka dengan ciri khas:

Nilai-nilai dan cita-citanya tidak Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar,melainkan digali dan dipaksakan dari luar,melainkan digali dan diambil dari harta kekayaan rohani, moral diambil dari harta kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri.dan budaya masyarakat itu sendiri.

Ideologi terbuka tidak hanya dapat Ideologi terbuka tidak hanya dapat dibenarkan, melainkan dibutuhkandibenarkan, melainkan dibutuhkan

Isinya tidak operasional, baru menjadi Isinya tidak operasional, baru menjadi operasional kalau sudah dijabarkan operasional kalau sudah dijabarkan kedalam perangkat yang berupa konstitusi kedalam perangkat yang berupa konstitusi atau perundang-undangan lainnya. atau perundang-undangan lainnya.

Page 29: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

MAKNA IDEOLOGI BAGI BANGSA DAN MAKNA IDEOLOGI BAGI BANGSA DAN NEGARANEGARA

Ideologi bermakna sebagai cita-cita Ideologi bermakna sebagai cita-cita harapan, ide-ide serta pemikiran-harapan, ide-ide serta pemikiran-pemikiran yang secara bersama pemikiran yang secara bersama merupakan suatu orientasi yang bersifat merupakan suatu orientasi yang bersifat dasariah bagi semua tindakan dalam dasariah bagi semua tindakan dalam hidup kenegaraan. Ideologi membimbing hidup kenegaraan. Ideologi membimbing bangsa dan negara untuk mencapai bangsa dan negara untuk mencapai tujuannya melalui berbagai realisasi tujuannya melalui berbagai realisasi pembangunan, hal ini desebabkan pembangunan, hal ini desebabkan karena dalam ideologi terkandung suatu karena dalam ideologi terkandung suatu orientasi praksis.orientasi praksis.

Page 30: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

Keberadaan PancasilaKeberadaan Pancasila

Pancasila sebaga jiwa Bangsa Ind.Pancasila sebaga jiwa Bangsa Ind. Pancasila sebagai kepribadian Bangsa Pancasila sebagai kepribadian Bangsa

IndonesiaIndonesia Pancasila sebagai Pandangan Hidup Pancasila sebagai Pandangan Hidup

Bangsa IndonesiaBangsa Indonesia Pancasila sebagai dasar Negara RIPancasila sebagai dasar Negara RI Pancasila sebagai sumber dari segala Pancasila sebagai sumber dari segala

sumber hukumsumber hukum Pancasila sebagai perjanjian luhur Pancasila sebagai perjanjian luhur

Bangsa Indonesia pada waktu Bangsa Indonesia pada waktu Mendirikan Negara.Mendirikan Negara.

Pancasila sebagai cita-cita dan Tujuan Pancasila sebagai cita-cita dan Tujuan Bangsa IndonesiaBangsa Indonesia

Pancasila Sebagai falsafah Hidup yang Pancasila Sebagai falsafah Hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia.mempersatukan bangsa Indonesia.

Page 31: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

Ada dua hal penting yang Ada dua hal penting yang perlu dilakukan dalam perlu dilakukan dalam

menempatkan Pancasila menempatkan Pancasila sebagai ideologi perubahan:sebagai ideologi perubahan:

Page 32: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

PertamaPertama, Pancasila sebagai dasar , Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah hidup berbangsa negara dan falsafah hidup berbangsa

idealnya tumbuh dan dipraktekkan idealnya tumbuh dan dipraktekkan dalam setiap aktivitas masyarakat. dalam setiap aktivitas masyarakat.

Sosialisasi nilai-nilai Pancasila harus Sosialisasi nilai-nilai Pancasila harus terus digelorakan, tidak terkecuali terus digelorakan, tidak terkecuali internalisasi nilai-nilainya dalam internalisasi nilai-nilainya dalam

kehidupan masyarakat. Kesadaran kehidupan masyarakat. Kesadaran terhadap Pancasila sebagai identitas terhadap Pancasila sebagai identitas

nasional minimal jadi mainstream-nya.nasional minimal jadi mainstream-nya.

Page 33: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

KeduaKedua, sikap konsisten dari berbagai elemen bangsa. Pemimpin , sikap konsisten dari berbagai elemen bangsa. Pemimpin dan elit politik di negeri ini harus menjadikan Pancasila sebagai dan elit politik di negeri ini harus menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam berpikir dan bertindak. Tidak sekedar menjadi pedoman dalam berpikir dan bertindak. Tidak sekedar menjadi

penghias dan pemanis bibir, tapi perlu langkah kongkrit. penghias dan pemanis bibir, tapi perlu langkah kongkrit. Menjunjung tinggi sila Ketuhanan Yang Maha Esa, harus mampu Menjunjung tinggi sila Ketuhanan Yang Maha Esa, harus mampu

melawan berbagai bentuk kemusyrikan. Bangsa ini tidak perlu melawan berbagai bentuk kemusyrikan. Bangsa ini tidak perlu menghamba kepada negara manapun, harus lebih yakin menghamba kepada negara manapun, harus lebih yakin

kreatifitas sendiri dan pertolongan Tuhan untuk bisa lebih maju. kreatifitas sendiri dan pertolongan Tuhan untuk bisa lebih maju. Sila kemanusiaan harus mampu menghentikan merajalelanya Sila kemanusiaan harus mampu menghentikan merajalelanya

situasi yang tidak manusiawi. Manfaatkan cinta Persatuan situasi yang tidak manusiawi. Manfaatkan cinta Persatuan Indonesia untuk membangun rasa nasionalisme dan patriotisme Indonesia untuk membangun rasa nasionalisme dan patriotisme bangsa yang sudah mulai menurun. Sila permusyawaratan harus bangsa yang sudah mulai menurun. Sila permusyawaratan harus dikedepankan dalam konteks demokrasi yang sudah mulai keluar dikedepankan dalam konteks demokrasi yang sudah mulai keluar

dari koridor dan harapan rakyat. Tidak kalah pentingnya sila dari koridor dan harapan rakyat. Tidak kalah pentingnya sila keadilan sosial, dalam memperkuat solidaritas dan integrasi sosial keadilan sosial, dalam memperkuat solidaritas dan integrasi sosial dan menutup peluang disparitas atau kesenjangan sosial ekonomi dan menutup peluang disparitas atau kesenjangan sosial ekonomi

yang selama ini tumbuh di tengah masyarakat.yang selama ini tumbuh di tengah masyarakat.

Page 34: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

AKSIOLOGIAKSIOLOGI

Aksiologi adalah istilah yang berasal Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata yunani yaitu, axios yang dari kata yunani yaitu, axios yang berarti sesuai atau wajar. Sedangkan berarti sesuai atau wajar. Sedangkan logos berarti ilmu. logos berarti ilmu.

Jadi Aksiologi dipahami sebagai teori Jadi Aksiologi dipahami sebagai teori nilai.nilai.

Menurut John Sinclair, dalam lingkup Menurut John Sinclair, dalam lingkup kajian filsafat ini merujuk pada kajian filsafat ini merujuk pada pemikiran atau atau suatu sistem pemikiran atau atau suatu sistem seperti politik, sosial dan agama.seperti politik, sosial dan agama.

Page 35: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

OntologiOntologi

Ontologi berasal dari istilah Philosophy, Ontologi berasal dari istilah Philosophy, dimana ontologi diartikan sebagai cabang dimana ontologi diartikan sebagai cabang ilmu dari metafisika yang berhubungan ilmu dari metafisika yang berhubungan dengan alam dan relasi-relasi yang dengan alam dan relasi-relasi yang dimilikinyadimilikinya

Menurut Smith B (2005), Ontologi adalah Menurut Smith B (2005), Ontologi adalah ilmu tentang definisi, jenis dan struktur ilmu tentang definisi, jenis dan struktur dari obyek, kejadian-kejadian, proses-dari obyek, kejadian-kejadian, proses-proses dan relasi-relasi yang ada dalam proses dan relasi-relasi yang ada dalam setiap area kenyataan.setiap area kenyataan.

Page 36: 2.Filsafat Pancasila Dan Identitas Nasional

KosmologiKosmologi

Kosmologi bahasa Inggrisnya adalah Kosmologi bahasa Inggrisnya adalah cosmology yang berasal dari bahasa cosmology yang berasal dari bahasa yunani cosmos (dunia, semesta yunani cosmos (dunia, semesta alam) dan logos (ilmu tentang alasan alam) dan logos (ilmu tentang alasan pokok bagi suatu pertimbangan)pokok bagi suatu pertimbangan)

Kosmologin adalah ilmu tentang Kosmologin adalah ilmu tentang alam semesta sebagai suatu sistem alam semesta sebagai suatu sistem rasional yang terartur.rasional yang terartur.