53
25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru sederhana bernama M. Ng. Dwidjosewojo, Sekretaris Persatuan Guru-guru Hindia Belanda (PGHB) sekaligus Sekretaris I Pengurus Besar Budi Utomo. Dwidjosewojo menggagas pendirian perusahaan asuransi karena didorong oleh keprihatinan mendalam terhadap nasib para guru bumiputera (pribumi). Ia mencetuskan gagasannya pertama kali di Kongres Budi Utomo, tahun 1910. Dan kemudian terealisasi menjadi badan usaha, sebagai salah satu keputusan Kongres pertama PGHB di Magelang, 12 Februari 1912. Sebagai pengurus, selain M. Ng. Dwidjosewojo yang bertindak sebagai Presiden Komisaris, juga ditunjuk M.K.H. Soebroto sebagai Direktur, dan M. Adimidjojo sebagai Bendahara. Ketiga orang inilah yang kemudian dikenal sebagai "tiga serangkai" pendiri Bumiputera, sekaligus peletak batu pertama industri asuransi nasional Indonesia. Tidak seperti perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang kepemilikannya hanya oleh pemodal tertentu, sejak awal pendiriannya Bumiputera sudah menganut sistem kepemilikan dan kepenguasaan yang unik, yakni bentuk badan usaha "mutual" atau "usaha bersama". Semua pemegang polis adalah pemilik perusahaan yang mempercayakan wakil-wakil mereka di Badan Perwakilan Anggota (BPA) untuk mengawasi jalannya perusahaan. Asas mutualisme ini, yang kemudian dipadukan dengan idealisme dan profesionalisme pengelolanya, merupakan kekuatan utama Bumiputera hingga hari ini. Perjalanan Bumiputera yang semula bernama Onderlinge Levensverzekering Maatschappij PGHB (O.L. Mij. PGHB) kini

25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

  • Upload
    ngoanh

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

25

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan

Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru sederhana

bernama M. Ng. Dwidjosewojo, Sekretaris Persatuan Guru-guru

Hindia Belanda (PGHB) sekaligus Sekretaris I Pengurus Besar

Budi Utomo. Dwidjosewojo menggagas pendirian perusahaan

asuransi karena didorong oleh keprihatinan mendalam terhadap

nasib para guru bumiputera (pribumi). Ia mencetuskan gagasannya

pertama kali di Kongres Budi Utomo, tahun 1910. Dan kemudian

terealisasi menjadi badan usaha, sebagai salah satu keputusan

Kongres pertama PGHB di Magelang, 12 Februari 1912.

Sebagai pengurus, selain M. Ng. Dwidjosewojo yang

bertindak sebagai Presiden Komisaris, juga ditunjuk M.K.H.

Soebroto sebagai Direktur, dan M. Adimidjojo sebagai Bendahara.

Ketiga orang inilah yang kemudian dikenal sebagai "tiga

serangkai" pendiri Bumiputera, sekaligus peletak batu pertama

industri asuransi nasional Indonesia.

Tidak seperti perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas

(PT) yang kepemilikannya hanya oleh pemodal tertentu, sejak awal

pendiriannya Bumiputera sudah menganut sistem kepemilikan dan

kepenguasaan yang unik, yakni bentuk badan usaha "mutual" atau

"usaha bersama". Semua pemegang polis adalah pemilik

perusahaan yang mempercayakan wakil-wakil mereka di Badan

Perwakilan Anggota (BPA) untuk mengawasi jalannya perusahaan.

Asas mutualisme ini, yang kemudian dipadukan dengan idealisme

dan profesionalisme pengelolanya, merupakan kekuatan utama

Bumiputera hingga hari ini.

Perjalanan Bumiputera yang semula bernama Onderlinge

Levensverzekering Maatschappij PGHB (O.L. Mij. PGHB) kini

Page 2: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

26

mencapai 9 dasawarsa. Sepanjang itu, tentu saja, tidak lepas dari

pasang surut. Sejarah Bumiputera sekaligus mencatat perjalanan

Bangsa Indonesia. Termasuk misalnya, peristiwa sanering mata

uang rupiah di tahun 1965 yang memangkas aset perusahaan ini,

dan bencana paling hangat multikrisis di penghujung millenium

kedua. Di luar itu, Bumiputera juga menyaksikan tumbuh,

berkembang, dan tumbangnya perusahaan sejenis yang tidak

sanggup menghadapi ujian zaman mungkin karena persaingan atau

badai krisis. Semua ini menjadi cermin berharga dari lingkungan

yang menjadi bagian dari proses pembelajaran untuk upaya

mempertahankan keberlangsungan.

Sekarang, memasuki millenium ketiga, Bumiputera yang

mengkaryakan sekitar 18.000 pekerja, melindungi lebih dari 9.7

juta jiwa rakyat Indonesia, dengan jaringan kantor sebanyak 576 di

seluruh pelosok Indonesia, tengah berada di tengah capaian baru

industri asuransi Indonesia. Sejumlah perusahaan asing menyerbu

dan masuk menggarap pasar domestik. Mereka menjadi rekan

sepermainan yang ikut meramaikan dan bersama-sama

membesarkan industri yang dirintis oleh pendiri Bumiputera, 91

tahun lampau.

Bagi Bumiputera, iklim kompetisi ini meniupkan semangat

baru karena makin menegaskan perlunya komitmen, kerja keras,

dan profesionalisme. Namun berbekal pengalaman panjang

melayani rakyat Indonesia berasuransi hampir seabad, menjadikan

Bumiputera bertekad untuk tetap menjadi tuan rumah di negeri

sendiri, menjadi asuransi Bangsa Indonesia sebagaimana visi awal

pendirinya. Bumiputera ingin senantiasa berada di benak dan di

hati rakyat Indonesia.

Page 3: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

27

4.1.2 Falsafah, Visi dan Misi Perusahaan

a. Falsafah

1. Idealisme

Senantiasa memelihara nilai-nilai kejuangan dalam

mengangkat kemartabatan anak bangsa sesuai sejarah pendirian

Bumiputera sebagai perusahaan perjuangan.

2. Mutualisme (kebersamaan)

Mengedepankan sistem kebersamaan dalam pengelolaan

perusahaan dengan memberdayakan potensi komunitas

Bumiputera dari, oleh dan untuk komunitas Bumiputera

sebagai manifestasi perusahaan rakyat.

3. Profesionalisme

Memiliki komitmen dalam pengelolaan perusahaan dengan

mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik dan

senantiasa berusaha menyesuaikan diri terhadap tuntutan

perubahan lingkungan.

b. Visi

Bumiputera ingin menjadi asuransinya Bangsa Indonesia

c. Misi

Menjadikan Bumiputera senantiasa berada di benak dan di hati

masyarakat Indonesia, dengan :

1. Memelihara keberadaan Bumiputera sebagai perusahaan

perjuangan Bangsa Indonesia.

2. Mengembangkan korporasi dan kooperasi yang menerapkan

prinsip dasar gotong-royong.

3. Menciptakan berbagai produk dan layanan yang memberikan

manfaat optimal bagi komunitas Bumiputera

4. Mewujudkan perusahaan yang berhasil secara ekonomi dan

sosial.

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Posisi tertinggi dalam struktur organisasi perusahaan adalah

Badan Perwakilan Anggota (BPA). BPA merupakan wakil-wakil

Page 4: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

28

para pemilik polis perusahaan untuk mengawasi jalannya

perusahaan. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi perusahaan

dapat dilihat pada Lampiran 6.

4.1.4 Produk-Produk Perusahaan

Produk dan layanan asuransi perorangan pada Asuransi

Jiwa Bersama Bumiputera 1912 adalah berupa :

1. Ekawaktu Ideal (Rp.) : Asuransi jiwa yang benefitnya

dirancang untuk menanggulangi risiko keuangan sebagai akibat

meninggalnya tertanggung dan untuk penyediaan dana

tabungan masa depan berupa pengembalian akumulasi premi

selama kontrak asuransi berjalan.

2. Mitra Beasiswa (Rp.) : Asuransi jiwa yang benefitnya

dirancang untuk membantu menyediakan dana kelangsungan

belajar pada setiap tahapan jenjang pendidikan anak, dari

Taman Kanak-Kanak hingga Perguruan Tinggi, baik pemegang

polis masih hidup maupun meninggal dunia.

3. Mitra Oetama (Rp.) : Asuransi jiwa yang merupakan

gabungan antara perlindungan jiwa dan tabungan, termasuk

menyediakan biaya rawat inap di rumah sakit. Dirancang

dengan menggunakan system pembayaran premi tunggal yang

fleksibel.

4. Mitra Poesaka (Rp.) : Asuransi jiwa yang merupakan

gabungan antara perlindungan jiwa dan tabungan. Program ini

menjanjikan fleksibilitas dalam hal pembayaran premi,

penarikan nilai tabungan, dan penambahan uang

pertanggungan.

5. Mitra Abadi (Rp.) : Asuransi jiwa yang memberikan

perlindungan jiwa seumur hidup, dengan premi relatif jauh

lebih kecil dibanding manfaat asuransi. Program ini juga

menjamin tersedianya dana di hari tua jika pemegang polis

mencapai usia 99 tahun.

Page 5: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

29

6. Mitra Prima (Rp.) : Asuransi jiwa yang memberikan

perlindungan jiwa selama program berlangsung. Dirancang

dengan benefit ganda : menyediakan tabungan pada masa

asuransi berakhir dan menyiapkan warisan jika pemegang polis

meninggal dalam masa asuransi.

7. Mitra Sejati (Rp.) : Asuransi jiwa murni yang khusus

memberikan perlindungan selama masa asuransi. Program ini

tidak memiliki unsur tabungan, semata menyiapkan warisan.

Karena itu, premi relatif jauh lebih rendah dibanding manfaat

asuransi yang akan diterima ahli waris jika pemegang polis

meninggal dunia.

8. Mitra Permata (US$) : Asuransi jiwa yang menggabungkan

perlindungan jiwa dan tabungan, dengan fleksibilitas dalam hal

penentuan besaran warisan, besaran jumlah premi tunggal,

frekuensi penambahan premi tunggal, peningkatan nilai

proteksi, hingga pengambilan manfaat asuransi.

Produk dan layanan lainnya adalah berupa asuransi

kumpulan (askum). Program askum secara ekonomis memberikan

jaminan berupa perlindungan bagi tertanggung terhadap kerugian

finansial yang disebabkan oleh risiko yang mungkin menimpa

berupa kematian, cacat karena kecelakaan, kehilangan pekerjaan

karena PHK atau pensiun. Askum adalah asuransi yang

diperuntukkan bagi karyawan / pekerja suatu perusahaan/ instansi,

anggota suatu organisasi / lembaga, debitur atau peserta suatu

kegiatan/ event tertentu yang pelaksanaannya diatur secara

kumpulan atau grup.

Pemegang polis askum adalah pimpinan instansi /

perusahaan, pimpinan organisasi / lembaga, kreditur / penanggung

jawab kegiatan / event tertentu. Tertanggung (disebut juga peserta)

dalam polis Askum adalah karyawan / pekerja suatu perusahaan /

instansi, anggota suatu organisasi / lembaga, debitur atau peserta

suatu kegiatan/ event tertentu. Yang ditunjuk untuk menerima

Page 6: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

30

manfaat Askum adalah pemegang polis Askum untuk diteruskan

kepada peserta atau ahli waris peserta.

Bentuk asuransi dari asuransi kumpulan tersebut adalah :

1. Kredit : Asuransi kredit kumpulan adalah asuransi kumpulan

untuk para debitur dari suatu lembaga keuangan (kreditur),

terdiri dari :

a) Asuransi Kredit Ekawaktu

b) Asuransi Kredit Cicilan / Tahunan

c) Asuransi Kredit Annuitas

2. Ekawaktu : Program asuransi Ekawaktu mempunyai benefit

sama dengan benefit asuransi Ekawarsa hanya masa

asuransinya / jangka waktunya tertentu (bisa lebih / kurang dari

1 tahun). Jenis asuransi ini bersifat non saving.

3. Kecelakaan : Program asuransi kecelakaan adalah asuransi

kumpulan yang memberikan benefit atau manfaat kepada

peserta melalui pemegang polis akibat dari terjadinya risiko

kecelakaan pada diri peserta dalam masa asuransi.

4. Rawat Inap dan Pembedahan

Asuransi ini ialah asuransi kumpulan yang memberikan benefit

/ manfaat kepada peserta berupa penggantian biaya rawat inap

dan / atau pembedahan, di rumah sakit dalam masa asuransi

karena suatu penyakit atau kecelakaan.

Jangka waktu asuransi ini berlaku 1 tahun dan dapat

diperpanjang. Macam penggantian rawat inap dan pembedahan

dalam program ini disajikan dalam 2 paket yaitu, paket basic

dan paket lengkap.

5. Program Kesejahteraan Karyawan

Program asuransi jiwa ini dirancang dengan memberikan

benefit / manfaat bagi peserta / karyawan berusia 55 tahun, atau

sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan memberikan

proteksi jika peserta / karyawan mengalami cacat total / tidak

Page 7: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

31

mampu bekerja sehingga tidak dapat menjalankan fungsinya /

tugasnya lagi atau peserta / karyawan meninggal dunia.

6. Iuran Dana Mantap (Idaman) : Program asuransi jiwa ini

memberikan benefit / manfaat berupa proteksi jika terjadi

resiko sebesar Uang Pertanggungan dan Nilai Tunai. Dan jika

peserta berhenti dari kepesertaannya akan dibayarkan sebesar

nilai tunai.

7. Asuransi Rakyat Indonesia (ASRI) : Program asuransi jiwa

ini dirancang untuk seluruh anggota keluarga dengan

memberikan santunan sebesar uang pertanggungan jika ada

anggota keluarga yang menjadi peserta / tertanggung

meninggal dunia atau mengalami cacat tetap karena

kecelakaan.

4.2. Perbedaan Perusahaan Mutual dengan PT

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912, didirikan di Magelang

12 Februari 1912. Merupakan satu-satunya perusahaan di Indonesia yang

berbentuk “Usaha Bersama” atau “Mutual” (non Perseroan Terbatas),

dimana pemegang polis merupakan pemilik perusahaan. Bentuk badan

“Usaha Bersama (Mutual)” ini diatur dalam UU No.2/1992, pasal 7 (1).

Dalam usaha bersama, risiko dipikul oleh para peserta sendiri sebagai

pemilik perusahaan.

Berbeda dari perusahaan mutual, Perseroan Terbatas (PT) adalah

suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri

dari saham-saham, dan pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang

dimilikinya. Oleh karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat

diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan

tanpa perlu membubarkan perusahaan. Perseroan Terbatas

merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam

anggaran dasar. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas,

yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila perusahaan mendapat

keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan

yang ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan

Page 8: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

32

yang disebut dividen yang besarnya tergantung pada besar kecilnya

keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas.

Perusahaan mutual tidak mengeluarkan modal sehingga tidak

mempunyai pemegang saham. Meski demikian masing-masing pemegang

polis dalam perusahaan mutual memiliki hak memilih perwakilan dari

sesama peserta Asuransi Bumiputera untuk duduk di jajaran direksi

dengan mengabaikan jumlah uang asuransi atau jumlah polis yang dimiliki

pemegang polis.

Azas-azas umum yang dianut secara universal dalam

penyelenggaraan usaha bersama asuransi jiwa, yaitu :

1. Peranan pemegang polis (disebut anggota) sangat penting bahkan

dianggap sebagai pemilik perusahaan.

2. Sebagai pemilik perusahaan , pemegang polis memegang kekuasaan

tertinggi, yang menentukan garis besar kebijakan penyelenggaraan

usaha asuransi jiwa.

3. Kekuasaan tetinggi dari pemegang polis dituangkan dalam Rapat

Pemegang Polis atau melalui Perwakilan Pemegang Polis.

Dalam Asuransi Bumiputera, para wakil pemegang polis terhimpun

dalam BPA (Badan Perwakilan Anggota). Lembaga tertinggi di

Bumiputera ini beranggotakan 11 pemegang polis, yang diambil dari 11

wilayah pemilihan di Indonesia berdasarkan suara terbanyak. Tugas BPA,

antara lain, menentukan pokok-pokok kebijakan perusahaan dan

mengadakan pengawasan umum. Tiap anggota Asuransi Bumiputera

mempunyai hak memilih dan dipilih menjadi anggota BPA sesuai dengan

tempat tinggalnya. Namun, terdapat persyaratan bahwa menjadi anggota

BPA adalah anggota Asuransi Bumiputera yang polisnya masih aktif dan

berlaku, serta sudah berjalan sekurang-kurangnya dua tahun sebelum

pemilihan dilaksanakan, dan kontrak asuransinya belum akan berakhir

dalam masa lima tahun berikutnya. Sidang BPA dilaksanakan sedikitnya

dua kali setahun. Adapun tugasnya adalah menetapkan anggaran

pendapatan dan biaya perusahaan dalam tahun berjalan, serta

mengevaluasi kinerja perusahaan.

Page 9: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

33

4.3. Perkembangan Premi Asuransi Bumiputera

Asuransi Bumiputera merupakan asuransi pelopor di Indonesia.

Berdiri pada tahun 1912 dan telah mampu melewati berbagai kondisi

perekonomian dan masa yang telah terjadi di Indonesia seperti zaman

kemerdekaan, orde lama, orde baru, dan orde reformasi. Asuransi

Bumiputera pun tidak goyah saat krisis 1998 melanda maupun saat krisis

ekonomi global pada kuartal terakhir tahun 2008.

Perkembangan suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai

indikator yang mendasarinya. Indikator tersebut dapat berupa jumlah

pemegang polis, kekayaan, pendapatan, laba, maupun premi untuk

perusahaan asuransi. Jumlah pendapatan Asuransi meningkat dari tahun ke

tahun. Hingga tahun 2008, pendapatan perusahaan mencapai Rp 4,8

triliun. Selain pendapatan secara keseluruhan, penerimaan dari premi juga

menentukan perkembangan dari sebuah perusahaan asuransi. Premi

merupakan penerimaan dari nasabah atau pemegang polis karena

pemegang polis telah menggunakan produk asuransi yang telah ditawarkan

perusahaan. Asuransi Bumiputera terus mengalami pertumbuhan premi

dari tahun ke tahunnya. Pada periode 2008, premi bersih yang diperoleh

mencapai Rp 4 triliun atau sekitar 85,70 persen dari total pendapatan

keseluruhan. Berikut perkembangan pendapatan premi bersih Asuransi

Bumiputera dari tahun 2004-2008 :

Tabel 4. Perkembangan pendapatan premi bersih AsuransiBumiputera tahun 2004-2008 (dalam jutaan rupiah)

Tahun Pendapatan Premi Pertumbuhan (%)

2004 3.028.369

2005 2.956.262 -2,38

2006 3.281.211 10,99

2007 3.946.944 20,29

2008 4.087.954 3,57

Sumber : Laporan keuangan Asuransi Bumiputera tahun 2004-2008

Terlihat dari tabel di atas, pendapatan premi bersih Asuransi

Bumiputera mengalami peningkatan per tahunnya, meskipun pada tahun

Page 10: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

34

2005 pendapatan premi bersih perusahaan sempat mengalami penurunan.

Rata-rata peningkatan premi setiap tahunnya mencapai 8,12 persen.

Pendapatan premi yang semakin meningkat, berakibat pada

semakin tersedianya dana bagi perusahaan untuk berinvestasi ke berbagai

jenis investasi. Pada periode 2008, premi bersih yang diperoleh

perusahaan mencapai 85,70 persen dari total pendapatan keseluruhan.

Adapun pendapatan lainnya yang cukup berkontribusi pada peningkatan

pendapatan secara keseluruhan adalah pendapatan investasi. Pendapatan

investasi pada tahun 2008 mencapai 13,52 persen dari total pendapatan

keseluruhan.

4.4. Indikator Kesehatan Perusahaan Asuransi

Ada dua indikator yang digunakan untuk menilai kondisi keuangan

perusahaan asuransi, yaitu rasio risk based capital (RBC) dan rasio

investasi terhadap cadangan teknis. Sebuah perusahaan asuransi

dinyatakan baik secara keuangan apabila perusahaan tersebut memiliki

rasio RBC 100% untuk perusahaan mutual seperti Asuransi Bumiputera

dan 100% pula untuk rasio investasi terhadap cadangan teknis. Selain

RBC dan rasio investasi terhadap cadangan teknis, rasio keuangan berupa

rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas merupakan

kekuatan manajemen sebuah perusahaan sehingga akan dibahas pula

dalam skripsi ini.

4.4.1 Risk Based Capital (RBC)

RBC digunakan sebagai metoda penghitungan batas

minimum solvabilitas dengan mempertimbangkan berbagai macam

risiko yang dihadapi perusahaan asuransi yang dikaitkan dengan

tinggi rendahnya risiko yang melekat pada kekayaan yang dimiliki

perusahaan asuransi dan berbasis pada kemampuan manajerial

terutama dalam hal mengelola kekayaan dan kewajiban. Batas

Tingkat Solvabilitas Minimum (BTSM) adalah jumlah minimum

tingkat solvabilitas yang harus dimiliki perusahaan asuransi atau

perusahaan reasuransi, yaitu sebesar jumlah dana yang dibutuhkan

untuk menutup risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai

Page 11: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

35

akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban.

BTSM terdiri dari enam komponen yaitu (a) Kegagalan

pengelolaan kekayaan; (b) Ketidakseimbangan antara proyeksi arus

kekayaan dan kewajiban; (c) Ketidakseimbangan antara nilai

kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata uang asing; (d)

Perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang

diperkirakan; (e) Ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil

investasi yang diasumsikan dalam penetapan premi dengan hasil

investasi yang diperoleh; dan (f) Ketidakmampuan pihak

reasuradur untuk memenuhi kewajiban membayar klaim.

Perhitungan BTSM ini diatur dalam SK nomor PER-02/BL/2009

tentang Pedoman Perhitungan Batas Solvabilitas Minimum bagi

Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.

Asuransi Bumiputera merupakan satu-satunya perusahaan

asuransi di Indonesia yang berbentuk non PT. Asuransi

Bumiputera berbentuk mutual atau usaha bersama. Pemiliknya

adalah semua pemegang polis, yang mempercayakan wakil-wakil

mereka di BPA (Badan Perwakilan Anggota). Terdapat pengaturan

khusus bagi perusahaan asuransi Non PT yang membedakannya

dengan perusahaan asuransi dan reasuransi lain dalam perhitungan

tingkat kesehatan perusahaan. KMK 504/2004 mengatur tentang

Kesehatan Keuangan bagi Perusahaan Asuransi yang Berbentuk

Badan Hukum bukan Perseroan Terbatas. KMK 504/2004

mengatur adanya perimbangan kekayaan dan kewajiban Asuransi

Bumiputera hingga 100% pada akhir tahun 2010.

Asuransi Bumiputera mengalami kesulitan dalam

memenuhi point kewajiban perimbangan kekayaan dan kewajiban

perusahaan mutual, sehingga belum mencapai 100 persen seperti

yang ditargetkan KMK 504/2004 pada akhir 2010. Perusahaan

hingga saat ini baru mampu mencapai 86 persen. Kesulitan ini

dikarenakan perusahaan dalam membiayai kewajibannya hanya

bersumber dari aktiva yang dimilikinya. Dalam neraca perusahaan,

Page 12: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

36

pada akun ekuitas, modal dasar perusahaan adalah nol. Di

perusahaan mutual tidak dikenal adanya pemegang saham dan

modal karena modal didapatkan dari premi yang dibayarkan

pemegang polis. Tidak seperti perusahaan asuransi lain yang

kepemilikannya oleh pemodal tertentu, sejak awal pendiriannya

Asuransi Bumiputera sudah menganut sistem kepemilikan dan

kepenguasaan yang unik, yakni bentuk badan usaha "mutual" atau

"usaha bersama". Semua pemegang polis adalah pemilik

perusahaan yang mempercayakan wakil-wakil mereka di Badan

Perwakilan Anggota (BPA) untuk mengawasi jalannya perusahaan.

Keuntungan yang diperoleh perusahaan pada setiap periodenya

akan diberikan kepada para pemegang polis dengan cara

menambahkan bonus pada polis-polis mereka.

Terkait dari kewajiban perimbangan kekayaan dan

kewajiban, pihak perusahaan meminta pemberlakuan KMK

504/2004 mengenai perimbangan kekayaan dan kewajiban

perusahaan mutual di tunda hingga lima tahun mendatang.

Perusahaan telah melakukan usaha dengan membentuk tim inti

gabungan Badan Perwakilan Anggota (BPA) dan manajemen

perusahaan untuk membuat simulasi penerapan KMK 504/2004

tentang Kesehatan Keuangan Bagi Perusahaan Asuransi yang

Berbentuk Badan Hukum Bukan Perseroan Terbatas. Dari hasil

simulasi, perusahaan dapat memenuhi amanat aturan tersebut lima

tahun kemudian.

Dalam hal tingkat solvabilitas perusahaan, Asuransi

Bumiputera merujuk pada Keputusan DJLK Nomor : KEP-

390/LK/2005, tentang Pedoman Perhitungan Tingkat Kesehatan

Keuangan serta Bentuk dan Susunan Laporan dan Pengumuman

Laporan Keuangan Bagi Perusahaan Asuransi Non PT dan

kemudian diubah terakhir menjadi Peraturan Ketua Badan

Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Nomor: PER-

Page 13: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

37

09/BL/2008 Tentang Perubahan Atas Keputusan Direktur Jenderal

Lembaga Keuangan Nomor Kep-390/LK/2005.

Adapun besarnya faktor risiko untuk setiap jenis kekayaan

yang diperkenankan ditetapkan sesuai daftar risiko yang telah

ditetapkan dalam SK Ketua Bapepam-LK, dapat dilihat

selengkapnya pada Lampiran 7.

4.4.2 Rasio Investasi terhadap Cadangan Teknis

Dalam Neraca perusahaan pada Lampiran 2, dapat dilihat

bahwa total investasi perusahaan meningkat dari tahun ke tahunnya

dengan jumlah cadangan teknis yang juga mengalami peningkatan.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5 dan Gambar 4

dibawah :

Tabel 5. Rasio Investasi terhadap Cadangan Teknis (dalamjutaan rupiah)

Tahun Investasi Cadangan Teknis Rasio (%)2004 3.274.718 8.854.049 36,982005 4.135.792 9.489.627 43,582006 5.433.138 10.308.994 52,702007 6.973.663 11.592.401 60,162008 7.127.276 12.395.868 57,50

Sumber : Laporan keuangan Asuransi Bumiputera tahun 2004-2008 (diolah)

Data di atas disajikan dapat secara grafik sebagai berikut :

Gambar 4. Grafik Rasio Investasi terhadap Cadangan Teknis

Page 14: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

38

4.4.3 Rasio Keuangan Asuransi Bumiputera

Rasio keuangan merupakan salah satu alat analisis laporan

keuangan dan sangat bermanfaat dalam menafsirkan kondisi

keuangan perusahaan.

1. Likuiditas

Likuiditas berhubungan dengan masalah kemampuan suatu

perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang

segera harus dipenuhi. Jumlah alat-alat likuid atau alat

pembayaran yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu

saat tertentu merupakan kekuatan membayar dari perusahaan

yang bersangkutan. Namun suatu perusahaan yang mempunyai

kekuatan membayar belum tentu dapat memenuhi segala

kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi, atau

dengan kata lain perusahaan tersebut belum tentu mempunyai

kemampuan membayar.

Tiga ukuran dasar dari rasio likuiditas, yaitu :

a) Modal Kerja Bersih, merupakan alat ukur likuiditas yang

diperoleh dari aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Aktiva

lancar perusahaan terdiri dari antara lain berupa kas &

bank, piutang. Piutang dalam perusahaan yaitu berupa

piutang premi, piutang reasuransi, piutang hasil investasi.

Tabel 6. Modal kerja bersih perusahaan (dalam jutaanrupiah)

Sumber : Laporan keuangan Asuransi Bumiputera tahun2004-2008 (diolah)

Tahun Aktiva lancar Hutang lancarModal Kerja

Bersih

2004 3.148.120 90.086 3.058.034

2005 4.292.449 129.012 4.163.437

2006 5.235.644 128.738 5.106.906

2007 6.948.141 174.366 6.773.774

2008 6.981.581 235.709 6.745.872

Page 15: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

39

Data di atas disajikan dapat secara grafik sebagai berikut :

Gambar 5. Grafik Modal Kerja Bersih Perusahaan

b) Rasio lancar, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

membayar kewajiban jangka pendeknya dengan

menggunakan aktiva lancarnya. Rasio lancar diperoleh

dengan membagi antara aktiva lancar dengan hutang

lancarnya. Hutang lancar perusahaan yaitu berupa hutang

klaim, hutang reasuransi, hutang pajak, hutang komisi,

titipan premi, biaya yang masih harus dibayar, premi yang

belum merupakan pendapatan, dan pendapatan diterima

dimuka.

Tabel 7. Rasio lancar perusahaan (dalam jutaan rupiah)

Sumber : Laporan keuangan Asuransi Bumiputera tahun2004-2008 (diolah)

Tahun Aktiva lancar Hutang lancarRasio

lancar (%)

2004 3.148.120 90.086 34,95

2005 4.292.449 129.012 33,27

2006 5.235.644 128.738 40,67

2007 6.948.141 174.366 39,85

2008 6.981.581 235.709 29,62

Page 16: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

40

Data di atas disajikan dapat secara grafik sebagai berikut :

Gambar 6. Grafik Rasio Lancar Perusahaan

c) Rasio cepat, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva yang

paling likuid (cepat). Rasio cepat diperoleh dengan aktiva

lancar dikurangi persediaan, dibagi dengan hutang lancar.

Asuransi Bumiputera tidak memiliki akun persediaan dalam

menjalankan kegiatan operasionalnya, atau akun persediaan

sama dengan nol, maka rasio cepat adalah sama dengan

rasio lancar.

Tabel 8. Rasio cepat perusahaan (dalam jutaan rupiah)

Sumber : Laporan keuangan Asuransi Bumiputera tahun2004-2008 (diolah)

Tahun Aktiva lancar Hutang lancar Rasio cepat

2004 3.148.120 90.086 34,95

2005 4.292.449 129.012 33,27

2006 5.235.644 128.738 40,67

2007 6.948.141 174.366 39,85

2008 6.981.581 235.709 29,62

Page 17: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

41

Data di atas disajikan dapat secara grafik sebagai berikut :

Gambar 7. Grafik Rasio Cepat Perusahaan

2. Solvabilitas

Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya

apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung dari

pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap dan

utang jangka panjang. Rasio solvabilitas antara lain rasio utang

atas aktiva. Rasio utang atas aktiva dihitung dengan membagi

total utang dengan total aktiva.

Tabel 9. Rasio Utang atas Aktiva (dalam jutaan rupiah)

Sumber : Laporan keuangan Asuransi Bumiputera tahun 2004-2008 (diolah)

Tahun Total aktiva Total utangRasio Utangatas Aktiva

2004 9.020.538 8.978.428 1,00

2005 9.659.444 9.635.086 1,00

2006 10.574.403 10.455.069 0,99

2007 12.040.843 11.881.997 0,99

2008 11.899.079 12.631.577 1,06

Page 18: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

42

Data di atas disajikan dapat secara grafik sebagai berikut :

Gambar 8. Grafik Rasio Utang atas Aktiva Perusahaan

3) Profitabilitas

Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan

mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber

yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal.

a) Marjin Laba Operasi, merupakan laba bersih yang

dihasilkan dari setiap rupiah penjualan. Marjin laba operasi

dihitung dari laba operasi dibagi dengan penjualan.

Tabel 10. Margin Laba Operasi (dalam jutaan rupiah)

Sumber : Laporan keuangan Asuransi Bumiputera tahun2004-2008 (diolah)

Tahun Laba Operasi PenjualanMarjin LabaOperasi (%)

2004 12.058 3.028.369 0,40

2005 17.082 2.956.262 0,58

2006 34.775 3.281.211 1,06

2007 20.547 3.946.944 0,52

2008 25.131 4.087.954 0,61

Page 19: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

43

Data di atas disajikan dapat secara grafik sebagai berikut :

Gambar 9. Grafik Margin Laba Operasi Perusahaan

b) Marjin Laba Bersih, ukuran persentase dari setiap hasil sisa

penjualan sesudah dikurangi semua biaya dan pengeluaran,

termasuk bunga dan pajak. Marjin laba bersih dihitung dari

Laba bersih setelah pajak dibagi dengan penjualan.

Penjualan bersih perusahaan berasal dari penerimaan premi

yang diterima perusahaan dari para pemegang polisnya.

Penerimaan premi tersebut dihitung setelah dikurangi beban

premi dan merupakan penjualan bersih perusahaan.

Tabel 11. Margin Laba Bersih (dalam jutaan rupiah)

Sumber : Laporan keuangan Asuransi Bumiputera tahun2004-2008 (diolah)

Tahun Laba Bersih PenjualanMarjin Laba Bersih

(%)

2004 12.874 3.028.369 0,43

2005 17.082 2.956.262 0,58

2006 27.809 3.281.211 0,85

2007 21.600 3.946.944 0,55

2008 25.131 4.087.954 0,61

Page 20: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

44

Data di atas disajikan dapat secara grafik sebagai berikut :

Gambar 10. Grafik Margin Laba Bersih Perusahaan

c) Hasil Atas Total Aset (HAA), ukuran keseluruhan

keefektifan manajemen dalam menghasilkan laba dengan

aktiva yang tersedia. HAA dihitung dengan membagi laba

bersih dengan total aktiva. Total aktiva merupakan

kumulatif atau jumlah keseluruhan dari aktiva lancar dan

aktiva non lancar perusahaan sedangkan laba bersih

perusahaan atau laba setelah pajak dihitung dari laba

sebelum pajak perusahaan dikurangi dengan pendapatan

(beban) pajak tangguhan perusahaan.

Tabel 12. Hasil Atas Total Aset (dalam jutaan rupiah)

Sumber : Laporan keuangan Asuransi Bumiputera tahun2004-2008 (diolah)

Tahun Laba Bersih Total aktivaHasil Atas Total

Aset (%)

2004 12.874 9.020.538 0,14

2005 17.082 9.659.443 0,18

2006 27.809 10.574.402 0,26

2007 21.601 12.040.843 0,18

2008 25.131 11.899.079 0,21

Page 21: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

45

Data di atas disajikan dapat secara grafik sebagai berikut :

Gambar 11. Grafik Hasil Atas Total Aset Perusahaan

Rasio investasi terhadap cadangan teknis perusahaan

meningkat dari tahun ke tahunnya. Namun peningkatan tersebut

masih berada dibawah 100 % seperti yang telah ditetapkan

pemerintah. Nilai rasio tersebut untuk Asuransi Bumiputera berada

pada kisaran 40% - 60%. Hal ini dikarenakan cadangan teknis

perusahaan lebih besar dari investasinya. Selain rasio investasi

terhadap cadangan teknis, Asuransi Bumiputera memiliki rasio

likuiditas yang cukup baik. Tiga ukuran dasar likuiditas dalam

Asuransi Bumiputera, yaitu modal kerja bersih, rasio lancar, dan

rasio cepat, memperlihatkan bahwa perusahaan ini memiliki

kemampuan dalam menutup hutang atau kewajiban jangka

pendeknya dalam jangka yang relatif cepat. Modal kerja bersih

Asuransi Bumiputera adalah positif dan meningkat setiap

tahunnya. Modal kerja bersih diperoleh dari aktiva lancar dikurangi

dengan hutang lancarnya. Selama tahun penelitian, 2004-2008

komponen-komponen aktiva lancar dan hutang lancar dari

Asuransi Bumiputera terus mengalami kenaikan. Namun kenaikan

pada aktiva lancar lebih besar dari kenaikan hutang lancarnya

sehingga modal kerja bersih perusahaan pun bernilai positif. Selain

modal kerja bersih, rasio lancar dan rasio cepat digunakan dalam

Page 22: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

46

menilai likuiditas perusahaan. Dalam hal ini, nilai rasio cepat sama

dengan rasio lancarnya. Rasio cepat tidak meliputi persediaan,

yang diasumsikan merupakan bagian aktiva lancar yang paling

tidak likuid. Namun karena, obyek penelitian ini adalah perusahaan

asuransi yang tidak memiliki akun persediaan dalam kegiatan

operasionalnya, maka nilai rasio cepatnya sama dengan rasio

lancarnya. Nilai tersebut sayangnya menurun selama dua tahun

terakhir. Penurunan ini disebabkan karena adanya peningkatan

hutang lancar yaitu pada akun titipan premi sehingga hutang lancar

meningkat sebesar 35,44 persen pada tahun 2007, dan 35,18 persen

pada tahun 2008. Peningkatan hutang lancar tersebut diikuti oleh

peningkatan aktiva lancar perusahaan sebesar 32,70 persen pada

tahun 2007, dan hanya 0,48 persen pada tahun 2008. Dari data

tersebut terlihat bahwa peningkatan hutang lancar jauh lebih tinggi

dari peningkatan aktiva lancarnya, sehingga rasio lancar dan rasio

cepat perusahaan menurun selama dua tahun terakhir.

Nilai rasio utang atas aktiva perusahaan konstan berkisar

antara 0,99 hingga 1,00 selama tahun 2004 hingga 2007. Dalam

empat tahun tersebut nilai utang perusahaan jauh lebih kecil dari

nilai aktivanya. Namun nilai tersebut meningkat pada tahun 2008.

Peningkatan rasio utang terhadap aktiva hingga 1,06 terjadi karena

total kewajiban tahun 2008 meningkat sedangkan total asset

perusahaan justru menurun dan menandakan bahwa tahun 2008,

utang perusahaan kurang dapat ditutupi oleh aktivanya.

Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan

perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan

sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal. Nilai dari

margin laba operasi perusahaan adalah fluktuatif setiap tahunnya.

Nilai tersebut merupakan laba bersih yang dihasilkan dari setiap

rupiah penjualan dan murni dari operasi perusahaan tanpa melihat

beban keuangan dan beban pajak. Adapun nilai marjin laba bersih

perusahaan mengalami peningkatan pada tahun 2006 hal ini

Page 23: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

47

dikarenakan laba bersih perusahaan pada tahun 2006 meningkat.

Namun nilai tersebut menurun pada tahun-tahun berikutnya karena

laba bersih perusahaan kembali menurun. Ukuran lain dalam rasio

profitabilitas adalah Hasil Atas Total Aset (HAA). HAA

merupakan ukuran keseluruhan keefektifan manajemen dalam

menghasilkan laba dengan aktiva yang tersedia. Semakin tinggi

HAA, semakin baik. HAA perusahaan bernilai fluktuatif sama

halnya dengan nilai marjin laba operasi perusahaan. Pada tahun

2006, beban perusahaan lebih rendah dari tahun 2007 sehingga

laba sebelum pajak pun bernilai lebih tinggi. Secara keseluruhan

rasio profitabilitas perusahaan adalah baik karena dengan

kemampuan dan sumber daya yang ada perusahaan mampu

menghasilkan laba yang terus meningkat.

Dari hasil perhitungan rasio investasi terhadap cadangan

teknis, rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas

terlihat bahwa perusahaan berada dalam kondisi keuangan yang

baik.

4.5. Kebijakan Investasi Asuransi Bumiputera

Selama periode penelitian 1995-2008, perusahaan berinvestasi

pada Pasar Modal dan Pasar Uang. Investasi tersebut dilakukan dalam

bentuk aset finansial dan aset riil serta penyertaan. Sumber investasi

perusahaan adalah berasal dari surplus premi dan hasil investasi yang

diinvestasikan kembali. Laba keseluruhan perusahaan baik berasal dari

pendapatan investasi maupun pendapatan lainnya akan dibagikan pada

polis reversionary bonus. Adapun besarnya pengalokasian dana untuk

investasi tersebut berpedoman pada strategi investasi tahunan perusahaan

yang mengacu pada Business Plan perusahaan.

4.5.1 Ketetapan-ketetapan Investasi Asuransi Bumiputera

Asuransi Bumiputera melakukan kegiatan investasinya

berpedoman pada beberapa peraturan berikut:

Page 24: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

48

1. Keputusan Menteri Keuangan Nomor "KMK

No.422/KMK/2003" tentang Penyelenggaraan Usaha

Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.

2. Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga

Keuangan Nomor: PER-09/BL/2008 Tentang Perubahan Atas

Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor Kep-

390/LK/2005 Tentang Pedoman Perhitungan Tingkat

Kesehatan Keuangan Serta Bentuk Dan Susunan Laporan Dan

Pengumuman Laporan Keuangan Bagi Perusahaan Asuransi

Non PT.

3. Program Kerja Tiap Bagian

Dibawah ini contoh program kerja tiap bagian Asuransi

Bumiputera untuk tahun 2008

a. Bagian pasar uang dan pasar modal

Investasi pada Pasar Uang

1. Deposito

- Kebijakan investasi pada deposito lebih ditekankan

untuk penjagaan likuiditas dan pemenuhan regulasi,

sehingga diupayakan masih tetap terjaga dalam jumlah

yang cukup untuk memenuhi kewajiban / klaim yang

dananya ditempatkan pada Deposito berdurasi pendek

(1-3 bulan) khusunya pada bank yang memberikan

fasilitas breakable.

- Dengan tidak berlakunya blanket guarantee dari Bank

melalui LPS untuk jumlah diatas Rp. 100 juta,

pemilihan Bank penempatan dilakukan secara selektif

tentunya dengan mempertimbangkan kinerja.kesehatan

bank.

- Terus berupaya mendapat izin dari Regulator untuk

mengoptimalkan yield melalui switching Deposito

Wajib ke instrument Obligasi Pemerintah.

Page 25: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

49

Investasi pada Pasar Modal

1. Saham

- Kenaikan harga saham dengan volatilitas yang cukup

tinggi di BEJ merupakan “peluang” jangka pendek

untuk lebih meningkatkan intensitas trading dengan

sasaran pada saham-saham Blue Chip/LQ 45

berkapitalisasi besar, likuid, fundamental dan sektor

serta valuasi yang menarik.

- Melakukan pelepasan saham Bank Niaga yang berasal

dari saham pendiri secara bertahap pada harga terbaik

dengan konsekwensi realized loss. Penjualan saham

Bank Niaga akan dialihkan ke saham unggulan yang

berpotensi memberikan gain maksimal sehingga dapat

menutup kerugian.

- Untuk jangka menengah – panjang lebih difokuskan

pada saham-saham dengan prospek pertumbuhan usaha

yang baik seperti sektor pertambangan dan perkebunan.

- IHSG tahun 2008 yang diprediksi kenaikannya tidak

sebesar tahun 2007, strategi yang digunakan untuk

memaksimalkan capital gain adalah :

- Minimize portofolio / realisasi keuntungan pada saat

indeks naik

- Akumulasi portofolio/hold pada saat indeks turun

- Untuk mengoptimalkan pengelolaan portofolio saham,

jenis / sektor pada portofolio yang dikelola sendiri

maksimal 20 saham dari LQ 45

2. Obligasi

- Untuk tahun 2008 investasi pada instrumen obligasi

masih memiliki porsi yang cukup besar, mengingat

hasil yang diberikan masih cukup baik ditengah trend

penurunan suku bunga perbankan.

Page 26: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

50

- Volatilitas yang cukup tinggi di pasar keuangan karena

tingginya likuiditas akibat masuknya dana asing ke

pasar keuangan Indonesia dapat merupakan peluang

trading pasar obligasi.

- Memanfaatkan kondisi tersebut trading obligasi akan

ditingkatkan dengan batasan obligasi dengan likuiditas

tinggi serta meminimalkan risiko seperti obligasi

Negara dan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan

BUMN (seperti Telkom, Indosat, Astra, dll).

- Untuk matching dengan liability akan diupayakan untuk

mencari durasi obligasi yang paling sesuai dengan

kewajiban. Hal ini tercakup dalam Business Plan

terutama dalam kaitannya dengan Aset Liability

Management (ALM).

- Memberdayakan obligasi yang belum akan dilepas

dalam waktu dekat (minimal 1 s/d 2 tahun) bekerja

sama dengan perusahaan sekuritas untuk melakukan

transaksi pengalihan obligasi ke reksadana yang

bertujuan untuk meningkatkan hasil investasi dari

insentif pajak.

3. Reksadana

- Perkembangan industri reksadana masih akan berlanjut

selama tahun 2008 disebabkan oleh beberapa hal seperti

membaiknya sejumlah indikator ekonomi makro serta

trend suku bunga yang masih menurun. Selain hal itu

kesadaran investor akan investasi dapat mendorong

perkembangan reksadana dari sisi demand.

- Alokasi investasi reksadana tahun 2008 lebih

dititikberatkan pada reksadana campuran atau pun

reksadana saham yang masih memiliki potensi kenaikan

mengikuti kenaikan di bursa saham dengan batasan

pada MI yang memiliki track record yang baik.

Page 27: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

51

4.5.2 Kajian Investasi Asuransi Bumiputera

Asuransi Bumiputera memiliki tujuan investasi yang

terdapat pada program kerja tahunan divisi manajemen dana sesuai

dengan anggaran investasi yang ditetapkan dengan memperhatikan

kondisi mikro dan makro ekonomi yang terjadi. Anggaran investasi

tersebut merujuk pada Business Plan perusahaan.

Dalam berinvestasi, selain mengacu pada ketetapan-

ketetapan yang telah ditetapkan, perusahaan juga berpedoman pada

kebijakan internal yang telah ditetapkan perusahaan dengan pula

memperhatikan isu-isu eksternal yang terjadi.

1. Kebijakan Reversionary Bonus

Kegiatan investasi perusahaan berasal dari surplus premi dan

hasil investasi yang diinvestasikan kembali. Keuntungan yang

diperoleh perusahaan pada setiap periodenya akan diberikan

kepada para pemegang polis dengan cara menambahkan bonus

pada polis-polis mereka yang diterimanya pertama kali pada

akhir tahun kedua. Pemberian laba ini hanya untuk polis

dengan manfaat tambahan yang dinamakan reversionary bonus.

Laba yang telah disahkan dalam sidang tahunan BPA dibagi-

bagikan dengan perincian: 60% untuk pemegang polis dengan

hak pembagian laba, 20% untuk biaya pengembangan

perusahaan, dan 20% untuk dana cadangan.

2. Strategi Investasi Tahunan

Asuransi Bumiputera memiliki Program Kerja Tahunan yang

dipersiapkan oleh Divisi Manajemen Dana. Program kerja ini

berpegang pada Business Plan Perusahaan dan diupayakan

untuk mewujudkan sasaran dari Business Plan tersebut.

Program kerja tersebut menjadi pertimbangan khusus

perusahaan untuk penentuan kebijakan dan strategi investasi

finansial selain juga harus mempertimbangkan kondisi

perekonomian dan investasi makro. Misalnya, ketika tingkat

Page 28: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

52

suku bunga turun, perusahaan akan menanamkan sebagian

dananya pada Pasar Modal.

3. Dana yang tersedia

Perusahaan melakukan investasi dengan dana yang bersumber

pada surplus premi perusahaan (premi netto) dan dari hasil

investasi yang diinvestasikan kembali. Adapun besarnya

proporsi dana untuk masing-masing instrumen merujuk pada

anggaran investasi dalam Business Plan perusahaan.

4. Kebijakan investasi dalam perusahaan

Asuransi Bumiputera memiliki kebijakan investasi yang telah

ditetapkan untuk periode lima tahun ke depan, dan yang

ditetapkan secara tahunan sesuai dengan kondisi makro

ekonomi. Kebijakan investasi selama lima tahun ke depan,

dirancang sesuai keputusan direksi, mengacu pada Bapenas, BI

dan Mankeu. Untuk kebijakan tahunan, perusahaan mengacu

pada rencana kerja tahunan Divisi Manajemen Dana dengan

memperhatikan kondisi perekonomian yang sedang terjadi.

5. Pertimbangan Eksternal

Dalam berinvestasi, perusahaan juga memperhatikan faktor-

faktor eksternal yang sedang misalnya (1) indikator makro

ekonomi seperti suku bunga, kurs, inflasi dan pertumbuhan

ekonomi (2) indikator pasar modal seperti ekpektasi yield

obligasi, ekpektasi IHSG dan indeks bursa lainnya (3) strategi

investasi pesaing di industri asuransi.

4.5.3 Batasan investasi Perusahaan Asuransi Non PT

Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan

Lembaga Keuangan Nomor: PER-09/BL/2008 Tentang Perubahan

Atas Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor

Kep-390/LK/2005 Tentang Pedoman Perhitungan Tingkat

Kesehatan Keuangan Serta Bentuk Dan Susunan Laporan Dan

Pengumuman Laporan Keuangan Bagi Perusahaan Asuransi Non

PT, dalam BAB I bagian pertama pasal 2 dan pasal 4 menjelaskan

Page 29: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

53

tentang jenis investasi dan pembatasan atas kekayaan investasi

untuk Perusahaan Asuransi Non PT, dapat dirangkum sebagai

berikut :

(1) Jenis investasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2)

huruf a untuk Perusahaan Asuransi Non PT terdiri dari:

a. deposito berjangka dan sertifikat deposito pada Bank, termasuk

deposit on call dan deposito yang berjangka waktu kurang dari

atau sama dengan 1 (satu) bulan; investasi dalam bentuk

deposito berjangka dan sertifikat deposito pada setiap Bank,

tidak melebihi 20% (dua puluh per seratus) dari jumlah

investasi;

b. saham yang tercatat di bursa efek; investasi dalam bentuk

saham yang emitennya adalah badan hukum Indonesia, untuk

setiap emiten masing-masing tidak melebihi 20% (dua puluh

per seratus) dari jumlah investasi;

c. obligasi dan Medium Term Notes dengan peringkat paling

rendah A- atau yang setara pada saat penempatan; investasi

dalam bentuk obligasi dan Medium Term Notes yang

penerbitnya adalah badan hukum Indonesia, untuk setiap

penerbit masing-masing tidak melebihi 20% (dua puluh per

seratus) dari jumlah investasi;

d. surat berharga yang diterbitkan atau dijamin oleh Pemerintah

atau Bank Indonesia;

e. unit penyertaan reksadana; investasi dalam bentuk unit

penyertaan reksadana, untuk setiap penerbit tidak melebihi

20% (dua puluh per seratus) dari jumlah investasi;

f. penyertaan langsung (saham yang tidak tercatat di bursa efek);

investasi dalam bentuk penyertaan langsung (saham yang tidak

tercatat di bursa efek), seluruhnya tidak melebihi 10% (sepuluh

per seratus) dari jumlah investasi;

g. bangunan dengan hak strata (strata title) atau tanah dengan

bangunan, untuk investasi; investasi yang ditempatkan dalam

Page 30: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

54

bentuk bangunan dengan hak strata (strata title) atau tanah

dengan bangunan, seluruhnya tidak melebihi 40% (empat puluh

per seratus) dari jumlah investasi;

h. pinjaman hipotik; investasi yang ditempatkan dalam bentuk

pinjaman hipotik, seluruhnya tidak melebihi 20% (dua puluh

per seratus) dari jumlah investasi dan memenuhi persyaratan

bahwa pinjaman tersebut:

1) diberikan hanya kepada perorangan;

2) dijamin dengan hipotik pertama;

3) penghipotikan tersebut dilakukan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku; dan

4) besarnya setiap pinjaman tidak melebihi 75% (tujuh puluh

lima per seratus) dari nilai jaminan yang terkecil di antara

nilai yang ditetapkan oleh lembaga penilai yang terdaftar

pada instansi yang berwenang dan Nilai Jual Objek Pajak

(NJOP);

i. pinjaman polis. investasi dalam bentuk pinjaman polis besarnya

tidak melebihi 80% (delapan puluh per seratus) dari nilai tunai

polis yang bersangkutan.

(2) Jenis kekayaan yang bukan investasi sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 1 ayat (2) huruf b untuk Perusahaan Asuransi Non

PT, terdiri dari :

a. kas dan bank;

b. tagihan premi penutupan langsung; tagihan premi penutupan

langsung, umurnya tidak lebih dari 2 (dua) bulan dihitung

sejak:

1) pertanggungan dimulai bagi polis dengan pembayaran

premi tunggal; atau

2) jatuh tempo pembayaran premi bagi polis dengan

pembayaran premi cicilan;

Page 31: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

55

c. tagihan reasuransi; tagihan reasuransi, umurnya tidak lebih dari

2 (dua) bulan dihitung sejak tanggal jatuh tempo pembayaran;

d. tagihan hasil investasi; tagihan hasil investasi, umurnya tidak

lebih dari 2 (dua) bulan dihitung sejak jatuh tempo

pembayaran;

e. bangunan dengan hak strata (strata title) atau tanah dengan

bangunan, untuk dipakai sendiri; bangunan dengan hak strata

(strata title) atau tanah dengan bangunan yang dipakai sendiri,

seluruhnya tidak melebihi 80% (delapan puluh per seratus) dari

jumlah bukan investasi;

f. perangkat keras komputer. perangkat keras komputer

seluruhnya tidak melebihi 1% (satu per seratus) dari jumlah

bukan investasi.

Jumlah bukan investasi yang digunakan sebagai dasar

perhitungan batasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) adalah

nilai seluruh jenis bukan investasi sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 2 ayat (2) per tanggal neraca yang penilaiannya didasarkan

pada ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2).

(3) Peringkat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c, Pasal

6 ayat (1) huruf c, dan Pasal 12 huruf b, adalah peringkat yang

dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat yang terdaftar pada

instansi yang berwenang atau yang telah memperoleh

pengakuan internasional.

(4) Dalam hal peringkat sebagaimana dimaksud dalam ayat (3)

diterbitkan oleh lebih dari satu lembaga pemeringkat, maka

peringkat yang digunakan adalah peringkat yang paling rendah.

4.6. Analisis Investasi Asuransi Bumiputera

4.6.1 Rasio Dana Investasi terhadap Total Aktiva

Investasi merupakan bentuk penanaman modal, dengan

harapan pada waktunya pemilik modal akan mendapat sejumlah

keuntungan yang diharapkan dari hasil penanaman modal tersebut.

Page 32: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

56

Asuransi Bumiputera memperoleh pendapatan investasi

yang semakin meningkat dari tahun ke tahunnya. Pendapatan

tersebut didominasi oleh pendapatan premi serta didukung oleh

pendapatan investasi. Seperti halnya pendapatan premi, pendapatan

investasi perusahaan pun cenderung meningkat meskipun pada

tahun 2008 terjadi penurunan. Kegiatan investasi perusahaan,

berasal dari kekayaan atau aset yang perusahaan miliki. Kekayaan

tersebut di alokasikan untuk kegiatan investasi maupun kegiatan

non investasi. Asuransi Bumiputera melakukan investasi pada

pasar uang, pasar modal, maupun pada unit penyertaan. Total

kekayaan perusahaan pada tahun 2008 mencapai Rp 11,9 triliun,

menurun dibandingkan pada tahun 2007, sedangkan total investasi

perusahaan mencapai Rp 5,2 triliun.

Jumlah alokasi untuk berinvestasi dari keseluruhan total

aktiva yang dimilki perusahaan, periode 2004-2008 diperlihatkan

pada tabel berikut :

Tabel 13. Rasio antara total investasi terhadap total aktiva(dalam jutaan rupiah)

Sumber : Laporan keuangan Asuransi Bumiputera tahun 2004-2008 (diolah)

Dari tabel, terlihat bahwa jumlah aktiva yang di alokasikan

untuk investasi semakin meningkat dari tahun ke tahun. Artinya

proporsi dana untuk berinvestasi selalu bertambah sehingga

pendapatan investasi pun cenderung mengalami kenaikan. Hingga

TahunTotal investasi

(a)

Total aktiva

(b)

Rasio (a/b)

(%)

2004 3.274.719 9.020.538 36,30

2005 4.135.793 9.659.444 42,82

2006 5.433.138 10.574.402 51,38

2007 6.973.663 12.040.843 57,92

2008 7.127.275 11.899.079 59,90

Page 33: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

57

tahun 2008, alokasi untuk investasi mencapai hampir 60 persen

dari total aktiva perusahaan.

4.6.2 Analisis Alokasi Investasi Tahun 1995-2008

Asuransi Bumiputera mengalokasikan sebagian

pendapatannya untuk berinvestasi pada pasar uang dan pasar

modal. Investasi tersebut dilakukan terhadap tujuh instrumen

investasi berupa deposito, obligasi, saham, reksadana, penyertaan,

properti dan pinjaman hipotik. Alokasi investasi tersebut selama

periode 1995-2008 yaitu sebagai berikut :

1. Deposito

Tabel 14. Alokasi investasi deposito Asuransi Bumiputeraperiode 1995-2008 (dalam jutaan rupiah)

TAHUN DEPOSITO TAHUN DEPOSITO1995 235.060 2002 1.008.7331996 245.191 2003 872.5051997 363.434 2004 1.501.7911998 477.402 2005 1.658.2561999 642.899 2006 1.579.7732000 717.270 2007 1.609.6752001 878.072 2008 1.580.165

Sumber : Data Portofolio Asuransi Bumiputera

Asuransi Bumiputera menginvestasikan sebagian dananya pada

instrumen deposito. Pengalokasian terhadap deposito ini setiap

tahunnya cukup mendominasi instrumen-instrumen lainnya.

Hal ini karena instrumen deposito relatif lebih aman

dibandingkan dengan instrumen lainnya, seperti saham.

Penempatan alokasi deposito ini dilakukan pada beberapa bank

dalam bentuk rupiah maupun dollar seperti pada Bank Mandiri,

Bank Mega, BRI.

Page 34: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

58

2. Obligasi

Tabel 15. Alokasi investasi obligasi Asuransi Bumiputeraperiode 1995-2008 (dalam jutaan rupiah)

Sumber : Data Portofolio Asuransi Bumiputera

Asuransi Bumiputera menginvestasikan sebagian dananya pada

instrumen obligasi. Pengalokasian terhadap instrumen obligasi

selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan yang tajam.

3. Saham

Tabel 16. Alokasi investasi saham Asuransi Bumiputeraperiode 1995-2008 (dalam jutaan rupiah)

Sumber :Data Portofolio Asuransi Bumiputera

Selain pada deposito dan obligasi, Asuransi Bumiputera

menginvestasikan sebagian dananya pada instrumen saham.

Pengalokasian terhadap instrumen saham berfluktuasi selama

periode 1995-2008.

TAHUN OBLIGASI TAHUN OBLIGASI

1995 18.530 2002 78.605

1996 21.650 2003 219.872

1997 20.242 2004 95.108

1998 15.223 2005 1.236.799

1999 31.700 2006 1.630.802

2000 37.792 2007 1.881.795

2001 23.153 2008 1.738.420

TAHUN SAHAM TAHUN SAHAM

1995 34.615 2002 28.650

1996 109.305 2003 42.200

1997 32.489 2004 41.605

1998 23.113 2005 155.553

1999 27.016 2006 347.117

2000 42.799 2007 246.982

2001 35.888 2008 256.949

Page 35: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

59

4. Reksadana

Tabel 17. Alokasi investasi reksadana Asuransi Bumiputeraperiode 1995-2008 (dalam jutaan rupiah)

Sumber : Data Portofolio Asuransi Bumiputera

Asuransi Bumiputera berinvestasi pada reksadana meskipun

kegiatan investasi tersebut tidak dilakukan setiap tahun seperti

berinvestasi pada tiga instrumen lainnya.

5. Penyertaan

Tabel 18. Alokasi investasi penyertaan AsuransiBumiputera periode 1995-2008 (dalamjutaan rupiah)

Sumber : Data Portofolio Asuransi Bumiputera

TAHUN REKSADANA TAHUN REKSADANA

1995 2002 10.903

1996 9.038 2003 73.681

1997 23.398 2004 540.689

1998 2005 78.585

1999 2006 280.944

2000 3.442 2007 1.306.000

2001 3.956 2008 1.633.728

TAHUN PENYERTAAN TAHUN PENYERTAAN

1995 119.515 2002 143.594

1996 116.910 2003 360.972

1997 133.320 2004 373.828

1998 112.502 2005 344.198

1999 116.413 2006 361.360

2000 212.581 2007 415.365

2001 124.103 2008 386.283

Page 36: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

60

6. Properti

Tabel 19. Alokasi investasi properti Asuransi Bumiputeraperiode 1995-2008 (dalam jutaan rupiah)

Sumber : Data Portofolio Asuransi Bumiputera

Asuransi Bumiputera berinvestasi pada aset properti yaitu

berupa tanah dan bangunan dengan nilai maksimum 40 persen

dari total investasi.

7. Pinjaman Hipotik

Tabel 20. Alokasi investasi pinjaman hipotik AsuransiBumiputera periode 1995-2008 (dalam jutaanrupiah)

Sumber : Data Portofolio Asuransi Bumiputera

Pinjaman hipotik dari perusahaan dijamin dengan nilai tunai

dari polis yang dimiliki tertanggung.

4.6.3 Analisis Hasil Investasi Tahun 1995-2008

Hasil investasi Asuransi Bumiputera yang diperoleh dari

pengalokasian tujuh instrumen investasi yang dimilikinya, berupa

deposito, obligasi, saham, reksadana, penyertaan, properti dan

pinjaman hipotik selama periode 1995-2008 yaitu sebagai berikut :

TAHUN PROPERTI TAHUN PROPERTI

1995 176.742 2002 692.1141996 210.773 2003 698.5171997 229.904 2004 716.7351998 237.250 2005 657.9381999 246.605 2006 1.229.6682000 647.442 2007 1.510.4772001 682.761 2008 1.525.244

TAHUN PINJ. HIPOTIK TAHUN PINJ. HIPOTIK

1995 72.835 2002 10.904

1996 118.533 2003 8.944

1997 245.098 2004 4.963

1998 425.822 2005 4.464

1999 444.901 2006 3.474

2000 46.436 2007 3.3692001 14.923 2008 6.486

Page 37: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

61

1. Deposito

Tabel 21. Hasil investasi deposito Asuransi Bumiputeraperiode 1995-2008 (dalam jutaan rupiah)

Sumber : Data Portofolio Asuransi Bumiputera

Hasil investasi instrumen deposito cenderung meningkat

selama periode 1995-2008. Hal ini karena alokasi dana

investasi yang dilakukan pada instrumen deposito juga terus

meningkat bahkan cenderung mendominasi instrumen lainnya.

Pengalokasian dana investasi pada deposito ini cukup

mendominasi instrumen lainnya karena aset deposito

merupakan asset yang cukup aman, dalam artian risiko yang

tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan instrumen lainnya

misalnya saham. Risiko yang tidak terlalu besar mengandung

pengertian bahwa return yang akan diterima akan lebih kecil

dibandingkan instrumen lainnya yang lebih berisiko. Hal

tersebut justru mendorong perusahaan untuk berinvestasi pada

deposito. Namun selama tiga tahun terakhir, terjadi penurunan

hasil investasi. Penurunan ini disebabkan dari penurunan

pengalokasian aset tersebut, dan juga penurunan suku bunga

deposito. Penurunan porsi penempatan pada deposito

disebabkan oleh rendahnya suku bunga deposito dibandingkan

dengan imbal hasil obligasi Negara dan SBI, khususnya selama

semester I-2008.

TAHUN DEPOSITO TAHUN DEPOSITO

1995 17.449 2002 61.729

1996 22.030 2003 67.412

1997 30.954 2004 79.617

1998 74.047 2005 70.539

1999 65.456 2006 98.334

2000 42.957 2007 88.654

2001 60.782 2008 73.641

Page 38: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

62

2. Obligasi

Tabel 22. Hasil investasi obligasi Asuransi Bumiputeraperiode 1995-2008 (dalam jutaan rupiah)

Sumber : Data Portofolio Asuransi Bumiputera

Berbeda dari deposito, instrumen obligasi terus mengalami

peningkatan hasil investasi dari tahun ke tahun meskipun

sempat mengalami penurunan pada tahun 1998. Namun

penurunan tersebut kemudian kembali meningkat hingga tahun

2008. Perkembangan pasar obligasi korporasi sampai dengan

triwulan II-2008 cukup baik. Hal tersebut ditandai dengan

masih maraknya intense perusahaan untuk melakukan

pembiayaan melalui penerbitan obligasi korporasi sehingga

hasil penerimaan dari alokasi obligasi pun turut meningkat.

3. Saham

Tabel 23. Hasil investasi saham Asuransi Bumiputeraperiode 1995-2008 (dalam jutaan rupiah)

Sumber : Data Portofolio Asuransi Bumiputera

TAHUN OBLIGASI TAHUN OBLIGASI

1995 2.386 2002 4.753

1996 3.351 2003 15.905

1997 5.471 2004 20.966

1998 2.786 2005 86.649

1999 8.547 2006 127.221

2000 4.707 2007 143.133

2001 4.689 2008 189.072

TAHUN SAHAM TAHUN SAHAM

1995 17.348 2002 8.110

1996 3.112 2003 17.189

1997 33.192 2004 22.807

1998 -9.054 2005 38.797

1999 1.021 2006 113.896

2000 10.023 2007 180.180

2001 7.414 2008 30.229

Page 39: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

63

Instrumen saham memberikan hasil yang berfluktuasi selama

periode 1995-2008. Jumlah hasil investasi ini meningkat

selama empat tahun dari tahun 2004 hingga 2007. Namun

kenaikan ini kemudian menurun drastis pada tahun 2008.

Penurunan ini tidak sesuai dengan pengalokasian dana yang

cenderung meningkat yang dilakukan perusahaan. Adanya

penurunan ini disebabkan oleh terjadinya penurunan IHSG

yang sangat tajam sehingga menurunkan nilai hasil instrumen

saham.

4. Reksadana

Tabel 24. Hasil investasi reksadana Asuransi Bumiputeraperiode 1995-2008 (dalam jutaan rupiah)

Sumber : Data Portofolio Asuransi Bumiputera

Dari tabel diatas selama tahun 1995-2008, tahun 1995, 1998

dan 1999 adalah nol atau tidak ada hasil investasi. Hal ini

karena perusahaan memang tidak menempatkan dananya pada

reksadana. Namun hasil investasi tersebut meningkat tahun

2000 hingga 2008. Keadaan ini dipengaruhi dari jumlah

pengalokasian dana investasi reksadana yang meningkat.

TAHUN REKSADANA TAHUN REKSADANA

1995 2002 911

1996 424 2003 2.415

1997 1123 2004 4.296

1998 2005 2.166

1999 2006 5.913

2000 147 2007 110.619

2001 229 2008 131.623

Page 40: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

64

5. Penyertaan

Tabel 25. Hasil investasi penyertaan Asuransi Bumiputeraperiode 1995-2008 (dalam jutaan rupiah)

Sumber : Data Portofolio Asuransi Bumiputera

Hasil investasi pada penyertaan berfluktuasi setiap tahunnya.

Hasil tersebut terjadi penurunan hingga setengahnya pada

tahun 2008.

6. Properti

Tabel 26. Hasil investasi properti Asuransi Bumiputeraperiode 1995-2008 (dalam jutaan rupiah)

Sumber : Data Portofolio Asuransi Bumiputera

Investasi pada properti yaitu pada tanah dan bangunan baru

memiliki pengembalian atu hasil investasi pada tahun 2001.

Hasil investasi ini mengalami kenaikan pada tahun 2005 dan

menurun drastis pada tahun 2008.

TAHUN PENYERTAAN TAHUN PENYERTAAN

1995 1.553 2002 16.779

1996 3.164 2003 24.339

1997 4.534 2004 43.916

1998 4.306 2005 43.072

1999 8.834 2006 23.393

2000 10.040 2007 33.810

2001 13.422 2008 15.944

TAHUN PROPERTI TAHUN PROPERTI

1995 2002 3.188

1996 2003 67.578

1997 2004 8.310

1998 2005 182.983

1999 2006 131.238

2000 2007 128.439

2001 2.746 2008 4.849

Page 41: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

65

7. Pinjaman Hipotik

Tabel 27. Hasil investasi pinjaman hipotik AsuransiBumiputera periode 1995-2008 (dalam jutaanrupiah)

Sumber : Data Portofolio Asuransi Bumiputera

Hasil pinjaman hipotik perusahaan terus menurun hingga tahun

2008 meskipun alokasi pada aset ini mengalami kenaikan.

4.6.4 Analisis Rasio Hasil Investasi terhadap Dana Investasi Tahun1995-2008

Tabel 28. Perbandingan hasil investasi dengan dana investasiAsuransi Bumiputera periode 1995-2008 (dalamJutaan Rupiah)

TAHUN ALOKASI HASIL RASIO (%)

1995 657.297 43.807 6,661996 831.400 42.529 5,121997 1.047.885 100.154 9,561998 1.291.372 81.925 6,341999 1.509.534 89.233 5,912000 1.707.762 71.128 4,162001 1.762.856 91.670 5,202002 1.973.503 97.647 4,952003 2.276.691 197.545 8,682004 3.274.719 182.079 5,562005 4.135.793 425.348 10,282006 5.433.138 500.719 9,222007 6.973.663 685.762 9,832008 7.127.275 445.778 6,25

Sumber : Data Portofolio Asuransi Bumiputera (diolah)

Hasil investasi dari suatu perusahaan yang melakukan

investasi pada pasar uang maupun pasar modal, merupakan salah

TAHUN PINJ. HIPOTIK TAHUN PINJ. HIPOTIK

1995 5.071 2002 2.177

1996 10.448 2003 2.707

1997 24.880 2004 2.167

1998 9.840 2005 1.142

1999 5.375 2006 724

2000 3.254 2007 927

2001 2.388 2008 420

Page 42: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

66

satu indikator untuk mengetahui ketepatan perusahaan tersebut

dalam berinvestasi. Indikator lain adalah dengan membandingkan

hasil investasi yang diperoleh dengan dana investasinya.

Perbandingan tersebut diperlukan untuk mengetahui kinerja dari

portofolio yang sudah dibentuk oleh perusahaan.

Asuransi Bumiputera mengalokasikan sebagian kekayaan

yang dimilikinya untuk berinvestasi. Dalam Tabel 21 diatas,

jumlah dana yang ditempatkan untuk berinvestasi selalu meningkat

dari tahun ke tahunnya, sehingga hasil investasi yang diperoleh pun

cenderung mengalami peningkatan meskipun pada tahun 2008

menurun dibandingkan tahun 2007. Dalam tabel di atas, rasio

antara hasil investasi dengan dana investasinya berfluktuasi selama

periode 1995 hingga 2008. Hingga pada tahun 2008 rasio tersebut

menurun dibandingkan alokasi investasinya.

4.6.5 Perkembangan Alokasi Dana Investasi dan Hasil Investasi

Tahun 1995-2008

Pada tabel dibawah, terlihat bahwa alokasi dana investasi

perusahaan terus meningkat setiap tahunnya dengan peningkatan

antara 3 persen hingga 43 persen. Namun peningkatan ini tidak

selalu disertai dengan peningkatan hasil investasi. Terdapat tahun-

tahun tertentu ketika alokasi dana investasi meningkat, hasil yang

diperoleh justru menurun, misalnya pada tahun 2008 ketika alokasi

investasi meningkat, hasil investasi justru menurun tajam.

Pada tahun 2005 hingga 2007 penghasilan investasi

meningkat melebihi peningkatan dana investasinya. Namun

kondisi ini tidak berlanjut hingga tahun 2008. Pada tahun 2008,

dana investasi tetap meningkat 2,20 persen dari tahun 2007

meskipun tidak setajam peningkatan tahun-tahun sebelumnya.

Peningkatan ini namun tidak diikuti oleh hasil investasinya. Hasil

investasi justru menurun tajam hingga negatif 35 persen.

Page 43: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

67

Tabel 29. Perkembangan Dana Investasi Asuransi Bumiputera(dalam jutaan rupiah)

TAHUN JUMLAH Perkembangan (%)1995 657.2971996 831.400 26,491997 1.047.885 26,041998 1.291.372 23,241999 1.509.534 16,902000 1.707.762 13,132001 1.762.856 3,232002 1.973.503 11,952003 2.276.691 15,362004 3.274.719 43,842005 4.135.793 26,302006 5.433.138 31,372007 6.973.663 28,352008 7.127.275 2,20

Sumber : Laporan Keuangan Asuransi Bumiputera tahun 1995-2008 (diolah)

Tabel 30. Perkembangan Hasil Investasi Asuransi Bumiputera(dalam jutaan rupiah)

TAHUN JUMLAH Perkembangan (%)

1995 43.807

1996 42.529 --2,92

1997 100.154 135,50

1998 81.925 -18,20

1999 89.233 8,92

2000 71.128 -20,29

2001 91.670 28,88

2002 97.647 6,52

2003 197.545 102,30

2004 182.079 -7,83

2005 425.348 133,61

2006 500.719 17,72

2007 685.762 36,962008 445.778 -35,00

Sumber : Laporan Keuangan Asuransi Bumiputera tahun 2004-

2008 (diolah)

Page 44: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

68

4.7. Evaluasi Proporsi Portofolio Investasi Tahun 1995-2008

Pada praktiknya, investor sering melakukan diversifikasi dalam

berinvestasi, yaitu mengombinasikan berbagai instrumen dalam kegiatan

investasinya atau membentuk portofolio.

Perusahaan asuransi dapat membentuk portofolio untuk kegiatan

investasinya. Asuransi Bumiputera melakukan kegiatan investasinya pada

aset finansial, aset riil dan penyertaan.

Asumsi yang digunakan dalam perhitungan adalah :

1. Instrumen investasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah aset

berisiko, artinya instrumen tersebut memiliki varians dan standar

deviasi.

2. Dalam analisa portofolio, digunakan program Microsoft Excel for

Windows dan software Modern Portofolio Theory and Invesment

Analysis berdasarkan Model Markowitz untuk mengevaluasi portofolio

yang telah dilakukan perusahaan periode tahun 1995-2008 secara

gabungan. Analisis portofolio tersebut dilakukan terhadap kumpulan

aset berisiko yaitu deposito, obligasi, saham reksadana, penyertaan,

properti, dan pinjaman hipotik.

Input data yang digunakan dalam menganalisis portofolio investasi

adalah data mengenai :

1. Tingkat pengembalian yang diharapkan dari semua aset yang diteliti

2. Varians atau standar deviasi dari aset-aset tersebut

3. Kovarians dan korelasi antar pengembalian aset-aset dalam portofolio

Asuransi Bumiputera menginvestasikan sebagian dananya pada

instrumen deposito, obligasi, saham, reksadana, penyertaan, properti, dan

pinjaman hipotik. Alokasi untuk deposito lebih mendominasi setiap

tahunnya dan relatif tetap dibandingkan dengan instrumen lain (Lampiran

3). Deposito memberikan kepastian pendapatan meskipun lebih rendah

jika dibandingkan dengan instrumen lainnya, dan memilki risiko yang

rendah pula. Alokasi untuk obligasi awalnya relatif tetap pada tahun 1995

hingga tahun 2002. Namun alokasi tersebut kemudian meningkat pada

Page 45: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

69

tahun 2004 hingga 2008, sedangkan alokasi untuk saham relatif

berfluktuasi pada rentang tahun 1995 hingga 2004, kemudian meningkat

hingga tahun 2008. Untuk alokasi reksadana, pada tahun 1995, 1998 dan

1999 tidak dilakukan investasi. Adapaun pada tahun-tahun selanjutnya

alokasi rutin dilaksanakan hingga periode 2008. Pada instrumen

penyertaan, dana yang diinvestasikan berfluktuatif sedangkan untuk

properti pada tiga tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup

pesat. Berbeda dari properti, pada pinjaman hipotik dana yang

diinvestasikan mengalami penurunan pada tahun-tahun tertentu yaitu pada

tahun 2000 hingga tahun 2007.

Langkah pertama dalam menganalisis suatu portofolio yang telah

dilakukan perusahaan adalah mengetahui tingkat pengembalian yang

diharapkan dari masing-masing instrumen dan risikonya. Rincian tingkat

pengembalian yang diharapkan dan risikonya terdapat pada tabel berikut :

Tabel 31. Tingkat pengembalian yang diharapkan dan risikoinstrumen investasi (dalam persentase)

Sumber : Data Portofolio Asuransi Bumiputera (diolah)

InstrumenInvestasi

Depo-sito

Obli-gasi

SahamReksa-dana

Penyerta-an

PropertiPinjamanHipotik

1995 7,42 12,88 50,12 0,00 1,30 0,00 6,96

1996 8,98 15,48 2,85 4,69 2,71 0,00 8,81

1997 8,52 27,03 102,16 4,80 3,40 0,00 10,15

1998 15,51 18,30 -39,17 0,00 3,83 0,00 2,31

1999 10,18 26,96 3,78 0,00 7,59 0,00 1,21

2000 5,99 12,46 23,42 4,27 4,72 0,00 7,01

2001 6,92 20,25 20,66 5,79 10,82 0,40 16,00

2002 6,12 6,05 28,31 8,36 11,69 0,46 19,97

2003 7,73 7,23 40,73 3,28 6,74 9,67 30,27

2004 5,30 22,04 54,82 0,79 11,75 1,16 43,66

2005 4,25 7,01 24,94 2,76 12,51 27,81 25,58

2006 6,22 7,80 32,81 2,10 6,47 10,67 20,84

2007 5,51 7,61 72,95 8,47 8,14 8,50 27,52

2008 4,66 10,88 11,76 8,06 4,13 0,32 6,48

∑ R 103,32 201,97 430,14 53,37 95,79 59,00 226,76

E (Ri) 7,38 14,43 30,72 3,81 6,84 4,21 16,20

Sta. Dev 2,78 7,12 32,61 2,97 3,57 7,59 11,88

Koef. Var 0,38 0,49 1,06 0,78 0,52 1,80 0,73

Page 46: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

70

Data lengkap mengenai perhitungan tingkat pengembalian yang

diharapkan, risiko masing-masing instrumen investasi serta koefisien

variasinya dapat dilihat pada Lampiran 8.

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa instrumen saham

memberikan return tertinggi yaitu 30,72 persen, namun memiliki standar

deviasi paling tinggi pula sebesar 32,61 persen. Jika diurutkan, setelah

saham, instrumen yang memberikan return tinggi adalah pinjaman hipotik

sebesar 16,20 dengan standar deviasi sebesar 11,88, obligasi sebesar 14,43

persen dengan standar deviasi 7,12 persen. Return deposito adalah 7,38

persen dengan standar deviasi 2,78 persen, penyertaan sebesar 6,84 persen

dengan standar deviasi 3,57 persen, properti sebesar 4,21 persen dengan

standar deviasi 7,59 dan terakhir return reksadana adalah 3,81 persen

dengan standar deviasi 2,97 persen.

Secara keseluruhan, dapat dilihat bahwa instrumen saham

merupakan instrumen yang memberikan return tertinggi dan standar

deviasi yang tinggi pula. Namun, jika di analisis lebih jauh lagi, saham

memiliki return atau tingkat pengembalian yang berfluktuatif dan

menurun tajam pada tahun 2008. Penurunan ini tidak sebanding dengan

jumlah dana alokasi yang ditempatkan pada saham yang semakin

meningkat dari tahun ke tahunnya. Dalam Lampiran 2, terlihat bahwa

rupiah yang ditempatkan untuk investasi meningkat dari tahun 2004

sebesar Rp 41 triliun menjadi Rp 256 triliun pada tahun 2008. Sayangnya

peningkatan ini tidak berlangsung sama pada hasil investasinya. Hasil

investasi saham sempat meningkat pada tahun 2007, kemudian menurun

drastis pada tahun 2008. Hal inilah kemudian yang berpengaruh pada

tingkat pengembalian yang diharapkan dari saham. Return atau tingkat

pengembalian yang diharapkan saham menurun hingga mencapai 11,77

persen pada tahun 2008. Namun, secara keseluruhan return rata-rata dari

saham adalah yang terbesar dibandingkan dengan instrumen lainnya.

Adanya return yang semakin menurun ini disebabkan karena

kondisi perekonomian yang terjadi pada tahun 2008. Krisis global yang

menghantam pada kuartal terakhir tahun 2008 mempengaruhi industri

Page 47: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

71

perasuransian Indonesia. Dalam setahun terakhir 2008, secara keseluruhan

perusahaan asuransi jiwa mengalami penurunan jumlah aset dan kekayaan

dalam bentuk investasi. Hal ini dikarenakan perusahaan jiwa pada

umumnya menginvestasikan kekayaannya dalam investasi jangka panjang

yaitu saham.

Diketahui bahwa pasar modal di akhir tahun 2008 mengalami

penurunan IHSG yang sangat tajam, sehingga mempengaruhi nilai

kekayaan perusahaan asuransi jiwa. Di pasar saham, tekanan terhadap

pasar keuangan global yang masih berlanjut berdampak pada menurunnya

kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama Agustus 2008.

Penurunan kinerja IHSG terutama disebabkan oleh gejolak eksternal yang

bersumber dari permasalahan utama di bursa global. Hal ini kemudian

berpengaruh kepada Asuransi Bumiputera yang juga menempatkan

sebagian dananya pada saham. Karena salah satu hal tersebut, maka

terjadilah penurunan pendapatan investasi perusahaan pada tahun 2008.

Berinvestasi dalam obligasi mirip dengan deposito pada bank.

Ketika perusahaan membeli obligasi, perusahaan akan memperoleh bunga

/ kupon yang tetap secara berkala, sampai waktu jatuh tempo. Ketika

obligasi tersebut jatuh tempo, maka penerbit harus membayar kepada

investor sesuai dengan nilai pari dari obligasi tersebut beserta bunga /

kupon terakhirnya. Dalam portofolio perusahaan tahun 1995-2008, return

obligasi mengalami fluktuasi. Pada tahun 2004, return obligasi mencapai

22,04 persen dan kemudian menurun hingga mencapai 10,88 persen pada

tahun 2008. Return rata-rata obligasi adalah 14,43 persen dengan standar

deviasi 7,12 persen.

Dibandingkan dengan reksadana, terlihat dalam tabel bahwa

deposito lebih menguntungkan. Berinvestasi pada reksadana, investor

berpeluang mengalami penurunan nilai investasi dan hal ini tidak akan

terjadi pada deposito bila tidak dicairkan sebelum jatuh tempo. Dalam

tabel, return deposito lebih tinggi dengan standar deviasi yang lebih

rendah dibandingkan dengan reksadana. Hal ini karena deposito

merupakan aset yang cenderung aman dibandingkan dengan instrumen

Page 48: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

72

lainnya. Return deposito mengalami perubahan yang tidak terlalu

signifikan, artinya deposito mengalami kenaikan atau penurunan yang

tidak terlalu besar. Return rata-rata deposito adalah 7,38 persen dengan

standar deviasi 2,78 persen. Namun berbeda dengan deposito, reksadana

mengalami variasi fluktuasi pada tingkat pengembalian yang diharapkan

setiap tahunnya. Tahun 2004, return reksadana adalah 0,79 persen dan

kemudian meningkat hingga 8,06 persen pada tahun 2008. Return rata-rata

reksadana adalah 3,81 persen dengan standar deviasi 2,97 persen. Adapun

return pinjaman hipotik mengalami peningkatan pada tahun 2001 hingga

2007 dan menurun kembali pada tahun 2008. Untuk investasi pada aset riil

yaitu pada penyertaan dan properti, pada properti return yang diharapkan

lebih rendah dari standar deviasinya hal ini dikarenakan pada tahun 1995

hingga 2000 hasil investasi perusahaan nol meskipun sejumlah dana telah

dialokasikan untuk instrumen tersebut.

Setelah return dan risiko masing-masing instrumen diketahui, input

lain yang diperlukan untuk menganalisis portofolio perusahaan adalah

menghitung kovarians dan koefisien korelasi antar instrumen investasi.

Berikut adalah tabel kovarians dan korelasi antar instrument investasi :

Tabel 32. Kovarians antar instrumen investasi

Sumber : Data portofolio Asuransi Bumiputera (diolah)

Dari tabel diatas, kovarians antar instrumen menunjukkan nilai

yang positif dan negatif. Kovarians yang bernilai positif, berarti tingkat

Koefisienkorelasi

Depo-sito

Obli-gasi

SahamReksa-dana

Penyerta-an

Proper-ti

Pinjamanhipotik

Deposito

Obligasi 9,86

Saham-

49,789,86

Reksa-dana

-4,27 -9,04 26,75

Penyerta-an

-4,67 -4.27 8,17 2,00

Properti -8,92-

30,6525,70 -0,95 13,27

PinjamanHipotik

-19,04

-27,77

188,43 3,74 30,47 44,10

Page 49: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

73

pengembalian instrumen-instrumen dalam portofolio cenderung bergerak

pada arah yang sama, artinya ketika satu aset menghasilkan keuntungan

melebihi keuntungan rata-rata, maka aset yang satu lagi juga cenderung

untuk bertindak dengan cara yang sama yaitu melebihi keuntungan rata-

ratanya. Sedangkan kovarians yang negatif menunjukkan tingkat

pengembalian instrumen-instrumen dalam portofolio cenderung bergerak

pada arah yang berlawanan.

Kovarians dapat diinterpretasikan dengan menggunakan koefisien

korelasi yang memiliki nilai antara +1 hingga -1.

Tabel 33. Koefisien korelasi antar instrumen investasiKoefisienkorelasi

Depo-sito

Obli-gasi

SahamReksa-dana

Penyerta-an

Proper-ti

Pinjamanhipotik

Deposito 1

Obligasi 0.50 1

Saham -0.55 0.043 1

Reksadana -0.52 -0.43 0.27 1

Penyertaan -0.47 -0.17 0.07 0.19 1

Properti -0.42 -0.57 0.10 -0.04 0.49 1

PinjamanHipotik

-0.58 -0.33 0.49 0.11 0.72 0.49 1

Sumber : Data portofolio Asuransi Bumiputera (diolah)

Korelasi menggambarkan seberapa besar hubungan antara

pergerakan dua aset. Nilai korelasi yaitu antara -1 hingga +1. Korelasi

positif 1 maka kedua aset tersebut bergerak tepat searah, korelasi 0 maka

pergerakan kedua aset tersebut sama sekali tidak ada hubungan, dan

korelasi negatif -1 maka kedua aset tersebut bergerak secara tepat

berlawanan arah. Perhitungan mengenai kovarian dan koefisien korelasi

dapat dilihat pada Lampiran 9.

Dari tabel terlihat bahwa sebagian aset yang diteliti mempunyai

koefisien korelasi <+1, dan sebagian yang lain memiliki nilai <-1. Korelasi

positif antara dua aset, misalnya antara deposito dan obligasi artinya ketika

tingkat pengembalian dari deposito meningkat, maka diharapkan tingkat

pengembalian dari obligasi juga meningkat. Sebaliknya, korelasi negatif

antara dua aset menunjukkan tingkat pengembalian kedua aset tersebut

Page 50: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

74

bergerak berlawanan arah. Dari tabel, terlihat korelasi negatif antara

deposito dan reksadana artinya ketika tingkat pengembalian deposito

menurun, maka diharapkan tingkat pengembalian reksadana meningkat.

Korelasi yang semakin kecil, menunjukkan semakin baik kombinasi

investasinya. Hal ini bermakna bahwa ketika tingkat pengembalian dari

suatu aset melemah, maka tingkat pengembalian pada aset lain justru

menguat. Artinya ketika tingkat pengembalian deposito menurun, maka

diharapkan tingkat pengembalian reksadana meningkat. Jadi kerugian dari

satu aset dalam portofolio dapat ditutupi oleh keuntungan aset lain.

Namun, pada kenyataannya sulit untuk mencari korelasi yang benar-benar

tepat negatif 1, yang akan menghilangkan risiko portofolio. Hal yang dapat

dilakukan hanyalah mengurangi risiko portofolio.

Portofolio investasi yang dilakukan Asuransi Bumiputera selama

periode 1995-2008, yang terdiri dari instrumen deposito, obligasi, saham,

reksadana penyertaan, properti, dan pinjaman polis mempunyai tingkat

pengembalian yang diharapkan pada rentang 6,59 persen sampai dengan

30,72 persen dengan tingkat risiko pada rentang 0,99 persen sampai 32,61

persen. Berikut adalah gambar Expected return dan standar deviasi

perusahaan :

Page 51: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

75

Gambar 12. Expected return dan standar deviasi Asuransi Bumiputera

periode 1995-2008(Software Modern Portofolio Theory and

Investment)

Besarnya proporsi jenis investasi yang telah dilakukan perusahaan

selama tahun 1995 hingga 2008, diperlihatkan dengan gambar berikut :

Gambar 13. Bobot jenis investasi portofolio Asuransi Bumiputera periode1995-2008 (Software Modern Portofolio Theory andInvestment)

75

Gambar 12. Expected return dan standar deviasi Asuransi Bumiputera

periode 1995-2008(Software Modern Portofolio Theory and

Investment)

Besarnya proporsi jenis investasi yang telah dilakukan perusahaan

selama tahun 1995 hingga 2008, diperlihatkan dengan gambar berikut :

Gambar 13. Bobot jenis investasi portofolio Asuransi Bumiputera periode1995-2008 (Software Modern Portofolio Theory andInvestment)

75

Gambar 12. Expected return dan standar deviasi Asuransi Bumiputera

periode 1995-2008(Software Modern Portofolio Theory and

Investment)

Besarnya proporsi jenis investasi yang telah dilakukan perusahaan

selama tahun 1995 hingga 2008, diperlihatkan dengan gambar berikut :

Gambar 13. Bobot jenis investasi portofolio Asuransi Bumiputera periode1995-2008 (Software Modern Portofolio Theory andInvestment)

Page 52: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

76

Portofolio investasi yang dilakukan perusahaan selama tahun 1995-

2008 memiliki expected return atau tingkat pengembalian yang diharapkan

6,59 dengan standar deviasi atau risiko sebesar 0,99 persen. Artinya setiap

kenaikan 1 persen risiko atau standar deviasi akan meningkatkan 6,60

persen return. Portofolio tersebut dibentuk dari komposisi instrumen

investasi deposito 44,41 persen, obligasi 4,97 persen, saham 0,74 persen,

reksadana 32,25 persen, penyertaan 8,23 persen, properti 7,89 persen, dan

pinjaman hipotik 1,52 persen.

4.8. Implikasi Manajerial

Implikasi manajerial yang dapat dimunculkan dalam penelitian ini

adalah terkait dengan Bussiness Plan perusahaan mengenai penempatan

dana investasi perusahaan. Dalam penempatan dana investasi pada pasar

uang maupun pasar modal, perusahaan perlu memperhatikan berbagai

informasi yang ada seperti kondisi IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan)

di Pasar Modal maupun besarnya tingkat suku bunga. Perusahaan

berinvestasi pada aset deposito, obligasi, saham, reksadana penyertaan,

properti dan pinjaman hipotik. Deposito merupakan jenis investasi yang

memiliki tingkat risiko investasi rendah serta memudahkan perusahaan

bila membutuhkan dana cepat sekaligus aman sehingga dalam kegiatan

investasinya. Besarnya komposisi investasi dalam deposito tetap harus di

pertahankan dalam prioritas komposisi portofolio investasi, sedangkan

alokasi dana investasi pada saham dan reksadana sebaiknya perlu

dianalisis ulang, karena instrumen tersebut lebih berisiko sehingga

dikhawatirkan akan mengurangi return.

Pengelolaan dalam kegiatan investasi harus didukung oleh sumber

daya manusia dari divisi manajemen dana itu sendiri. Sumber daya

manusia yang fokus dan terarah akan dapat diandalkan untuk membackup

fungsi pengelola investasi. Adapun kegiatan investasi yang dilakukan

perusahaan bersumber dari surplus premi yang diterima dari penjualan

produk asuransinya dan dari pendapatan investasi yang diinvestasikan

kembali. Dengan demikian, kegiatan investasi perusahaan dipengaruhi

oleh jumlah premi yang diterimanya, sehingga perlu ditingkatkan dalam

Page 53: 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru

77

hal kegiatan penagihan preminya. Dalam hal ini diperlukan pelatihan bagi

tenaga pemasaran untuk lebih lanjut. Tenaga pemasaran yang professional

nantinya akan dapat mendukung terjualnya lebih banyak produk asuransi

yang dimilki perusahaan sehingga akan meningkatkan penerimaan premi.

Hal ini pula akan menguntungkan pemegang polis reversionary bonus

yang akan menerima keuntungan dari perusahaan.

Bussiness Plan perusahaan selain dijadikan sebagai acuan

perencanaan dalam investasi, juga dapat digunakan sebagai pengendali

dari kegiatan investasi yang dilakukan perusahaan. Dalam Bussiness Plan

perusahaan, terdapat rencana atau target yang harus dicapai perusahaan.

Ketika target tersebut kurang terpenuhi, perusahaan dapat

mengevaluasinya dengan mengacu pada program kerja divisi manajemen

dana.