15
Kegiatan Belajar 4 Pemasangan dan Pengawatan Tujuan Pemelajaran Setelah pemelajaran siswa dapat : 1. memasang Unit PLC sesuai petunjuk keselamatan kerja 2. memasang pengawatan I/O dengan benar Uraian Materi A. Keselamatan Kerja Pemasangan Unit PLC Memasang PLC pada tempat yang tepat akan menaikkan keandalan dan usia kerjanya. Terapkan petunjuk pemasangan unit seperti yang tercantum pada manual sebagai berikut : 1. Jangan memasang PLC pada tempat-tempat dengan kondisi sebagai berikut : Terkena sinar matahari langsung. Suhu di bawah 0 o C atau di atas 55 o C. Kelembaban di bawah 10% atau di atas 90%. Terjadi pengembunan sebagai akibat perubahan suhu. Mengandung gas korosif atau mudah terbakar. Berdebu. Terkana kejutan atau getaran. Terkena percikan air, minyak, atau bahan kimia. 2. Berikan perisai saat memasang PLC pada tempat sebagai berikut : Terkena muatan listrik statis. Terkena medan elektromagnet yang kuat. Terkena pancaran radiasi. Dekat dengan jaringan catu daya. 3. Dalam memasang pastikan ada ventilasi untuk pendinginan 68

24 PENGAWATAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 24 PENGAWATAN

Kegiatan Belajar 4

Pemasangan dan Pengawatan

Tujuan Pemelajaran

Setelah pemelajaran siswa dapat :

1. memasang Unit PLC sesuai petunjuk keselamatan kerja

2. memasang pengawatan I/O dengan benar

Uraian Materi

A. Keselamatan Kerja Pemasangan Unit PLC

Memasang PLC pada tempat yang tepat akan menaikkan keandalan dan usia kerjanya. Terapkan petunjuk pemasangan unit seperti yang tercantum pada manual sebagai berikut :

1. Jangan memasang PLC pada tempat-tempat dengan kondisi sebagai berikut :

Terkena sinar matahari langsung. Suhu di bawah 0oC atau di atas 55 oC. Kelembaban di bawah 10% atau di atas 90%. Terjadi pengembunan sebagai akibat perubahan suhu. Mengandung gas korosif atau mudah terbakar. Berdebu. Terkana kejutan atau getaran. Terkena percikan air, minyak, atau bahan kimia.

2. Berikan perisai saat memasang PLC pada tempat sebagai berikut :

Terkena muatan listrik statis. Terkena medan elektromagnet yang kuat. Terkena pancaran radiasi. Dekat dengan jaringan catu daya.

3. Dalam memasang pastikan ada ventilasi untuk pendinginan

Berikan ruang yang cukup untuk sirkulasi udara. Jangan memasang PLC di atas perlengkapan yang

membangkitkan panas seperti heater, transformer, atau resistor berukuran besar.

Pasang kipas atau sistem pendingin saat suhu ruang melebihi 55 oC.

Jangan memasang PLC pada panel atau kabinet perlengkapan tegangan tinggi.

68

Page 2: 24 PENGAWATAN

Berikan jarak + 200 mm antara PLC dan jaringan daya terdekat.

Berikan tempat yang lapang untuk operasi dan pemeliharaan PLC.

4. PLC harus dipasang dalam posisi seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini untuk menjamin pendinginan yang tepat.

Gambar Posisi Pemasangan PLC

5. Lepaslah label untuk menghindari pemanasan lebih.6. Jangan memasang pengawatan I/O PLC pada pipa yang sama

dengan jaringan daya.

B. Keselamatan Kerja Pengawatan I/O

1. Kawatilah rangkaian kendali secara terpisah dengan rangkaian catu daya PLC sehingga tidak terjadi turun tegangan saat perlengkapan lain di-on-kan.

2. Jika digunakan beberapa PLC, kawatilah PLC pada rangkaian terpisah untuk menjaga tidak terjadi turun tegangan atau operasi pemutus rangkaian yang tidak tepat.

3. Kawat catu daya dipilin untuk menjaga noise dari jaringan catu daya. Gunakan transformer isolasi 1:1 untuk mengurangi noise listrik.

69

Page 3: 24 PENGAWATAN

4. Dengan mempertimbangkan kemungkinan turun tegangan, gunakan jaringan daya yang besar.

Gambar Penyambungan Catu daya PLC

5. Sebelum menyambung catu daya, pastikan bahwa tegangan yang tersambung sudah tepat AC atau DC. Rangkaian internal PLC akan rusak jika daya AC dicatu ke PLC yang memerlukan catu daya DC.

6. Terminal input catu daya terletak pada bagian atas PLC, sedangkan terminal pada bagian bawah PLC untuk peralatan luar. Rangkaian internal PLC akan rusak jika daya AC dicatu ke terminal output catu daya PLC.

7. Kencangkan sekrup catu daya AC, sekrup yang kendor dapat mengakibatkan kebakaran atau malfungsi.

8. Gunakan selalu terminal crimp untuk jaringan daya PLC. Jangan menyambung kawat serabut telanjang secara langsung ke terminal.

9. Kawatilah input ke PLC dan Unit Ekspansi seperti ditunjukkan pada gambar berikut. Terminal catu daya dapat dikawati bersama dengan output PLC yang menggunakan catu daya AC.

70

Page 4: 24 PENGAWATAN

Gambar Pengawatan input

10. Jika output 24 VDC berbeban lebih atau terhubung singkat, tegangan akan drop dan mengakibatkan outputnya OFF. Tindakan pengamanan luar harus diberikan untuk menjamin keselamatan sistem.

11. Kawatilah output PLC seperti ditunjukkan pada diagram berikut ini.

Gambar Pengawatan output

12. Rangkaian output internal dapat rusak saat beban yang tersambung ke output terhubung singkat, maka pasanglah sekering pengaman pada tiap rangkaian output.

13. Berikanlah rangkaian Emergency Stop, rangkaian insterlock, rangkaian pembatas, dan tindakan pengamanan sejenis pada rangkaian kendali luar (yaitu bukan pada PLC) untuk menjamin keselamatan pada sistem jika terjadi ketidak-normalan yang disebabkan oleh mal-fungsi PLC atau faktor luar lainnya yang mempengaruhi operasi PLC. Jika tidak, dapat mengakibatkan kecelakaan serius.

Diagram berikut menunjukkan contoh rangkaian interlock.

71

Page 5: 24 PENGAWATAN

Gambar Rangkaian interlock

Pada rangkaian interlock di atas, MC1 dan MC2 tidak dapat ON pada saat yang sama meskipun output 01005 dan 01006 keduanya ON.

14. Saat menyambung beban induktif ke output, sambunglah pengaman surja atau dioda yang disambung paralel dengan beban.

Gambar Pengaman output

C. Pengawatan I/O Program Kendali Motor

Pengawatan I/O untuk berbagai program kendali motor ditunjukkan pada gambar berikut :

72

Page 6: 24 PENGAWATAN

Pengawatan I/O Program Kendali Motor Satu Arah Putaran

Pengawatan I/O Program Kendali Motor Dua Arah Putaran

Pengawatan I/O Program Kendali Motor Dua Kecepatan

73

Page 7: 24 PENGAWATAN

Pengawatan I/O Program Kendali Motor Sistem Start Bintang Segitiga

D. Pengawatan Beban Sistem Kendali Motor

Pengawatan beban pada sistem kendali PLC sama seperti pengawatan beban pada rangkaian kendali elektromagnet karena perbedaan kedua sistem kendali hanya terletak pada sistem kendalinya.

74

Page 8: 24 PENGAWATAN

Gambar Pengawatan motor operasi satu arah putaran

Gambar Pengawatan motor operasi dua arah putaran

Pengawatan Motor Sistem Start Bintang Segitiga

75

Page 9: 24 PENGAWATAN

Pengawatan Motor Operasi Dua Kecepatan

E. Pengecekan Pengawatan I/O

1. Mengecek Pengawatan Input

Pengawatan input dapat dicek tanpa menggunakan alat pemrogram. Begitu PLC dihubungkan ke catu daya, dengan mengonkan peralatan input, maka indikator input yang sesuai menyala. Jika tidak demikian, berarti terjadi kesalahan penyambungan peralatan input.

2. Mengecek Pengawatan Output

Pengawatan output dapat dicek menggunakan alat pemrogram baik dengan Konsol Pemrogram atau software ladder. Operasi yang digunakan adalah Force Set/Reset. Operasi ini dapat dilakukan dalam mode operasi PROGRAM atau MONITOR.

Pengecekan Menggunakan CX-Programmer

Lakukan prosedur berikut untuk mengecek pengawatan output menggunakan CX-Programmer. Prosedur ini akan benar jika pengawatan I/O sesuai dengan program kendali yang ada pada PLC. Jika tidak, respon yang diberikan oleh peralatan luar tidak sama dengan indikator output PLC.

76

Page 10: 24 PENGAWATAN

1. Pasanglah pengawatan komunikasi Host Link

2. Hubungkan PLC ke catu daya yang sesuai.

3. Jalankan software CX-Programmer.

4. Tampilkan program ladder yang sesuai dengan pengawatan I/O yang disambung.

5. Lakukan transfer program dari komputer ke PLC. Jika program yang dimaksud telah ada pada PLC, lakukan transfer program dari PLC ke komputer.

6. Set mode operasi ke MONITOR.

7. Klik kanan output (coil) pada diagram ladder yang akan dicek, kemudian klik Force>On, maka indikator output dan peralatan output yang sesuai on. Jika tidak demikian, maka sambungan antara output PLC dan perlatan output tidak benar.

8. Klik kanan output (coil) pada diagram ladder yang akan dicek, kemudian klik Force>Cancel, maka indikator output dan peralatan output yang sesuai off.

9. Lakukan langkah 7 dan 8 diatas untuk output yang lain.

Pengecekan Menggunakan Konsol Pemrogram

1. Set PLC pada mode operasi MONITOR

2. Tekan CLR untuk membawa ke alamat awal.

3. Tekan OUTPUT>MONTR untuk memonitor instruksi output.

4. Tekan SET untuk memaksa bit output on.

5. Tekan SHIFT>SET/RSET untuk memaksa bit output off.

6. Tekan NOT atau Tekan SET>RSET>NOT untuk mengembalikan bit ke status aslinya.

Rangkuman

77

Page 11: 24 PENGAWATAN

Tes Formatif 4

Diberikan program ladder sebagai berikut :

1. Sebutkan komponen input/ output yang diperlukan untuk mewujudkan program kendali di atas !

2. Dapatkah kontak NC 0.00 diwakili oleh tombol NO ?3. Apakah yang terjadi jika kontak NC diwakili oleh tombol NC ?4. Mengapa sumber tegangan untuk rangkaian input

menggunakan arus searah ?5. Apa yang terjadi jika sumber tegangan DC untuk rangkaian

input terbalik polaritasnya ?6. Dapatkah rangkaian input menggunakan sumber tegangan

AC ? Jelaskan alasan jawabanmu !7. Apakah tujuan disediakan lebih dari satu terminal COMM pada

output PLC ?8. Gambarkan rangkaian pengawatan input/ output dari diagram

ladder di atas !

78

Page 12: 24 PENGAWATAN

Jawaban Tes Formatif 4

1. Dua peralatan input dan tiga peralatan output.2. Tidak 3. Program tidak dapat beroperasi secara normal, kecuali tombol 0.00

ditekan terus.4. Karena sinyal input untuk sistem digital harus memnuhi sistem

biner : bertegangan penuh (on) atau tidak bertegangan (off). Ini hanya bisa diwujudkan oleh sumber tegangan searah.

5. Tidak ada masalah.6. Tidak, alasan seperti No. 47. Untuk memungkinkan menyambung berbagai peralatan output

dengan tegangan berbeda.8. Gambar rangkaian pengawatan input/ output dari diagram ladder di

atas

79

Page 13: 24 PENGAWATAN

Lembar Kerja

MEMASANG PENGAWATAN INPUT/ OUTPUT

Bahan dan Alat

1. PLC OMRON CPM1A-10CDRA........................................ 1 buah2. Kontaktor 220 V, 50 Hz ................................................ 1 buah3. MCB 1 fasa ................................................................... 1 buah 4. MCB 3 fasa ................................................................... 1 buah5. Tombol NO ................................................................... 2 buah6. Motor induksi 3 fasa .................................................... 1 buah7. Kabel NYAF 2,5 mm2 ....................................................10 meter8. Obeng PHILLIPS 4 x 150 mm ....................................... 1 buah

Keselamatan Kerja

1. Janganlah menyambung ujung kawat langsung ke terminal PLC, tetapi gunakan terminal crimp (skun) 6,2 mm.

2. Kencangkan baud terminal untuk menjain sambungan yang baik.

3. Pastikan semua bahan dan alat yang digunakan dalam keadaan baik.

4. Periksalah tegangan catu daya sesuai dengan spesifikasi PLC

Langkah Kerja

Memasang Pengawatan I/O

1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Rangkailah pengawatan input/ output sesuai gambar berikut ini

80

Page 14: 24 PENGAWATAN

Mengecek Pengawatan Input

3. Hubungkan PLC ke catu daya yang sesuai.

4. Tekan tombol OFF, maka indikator input 00 pada PLC menyala, kemudian lepaslah penekanan tombol OFF, maka indikator input 00 padam.

5. Tekan tombol ON, maka indikator input 01 pada PLC menyala, kemudian lepaslah penekanan tombol ON, maka indikator input 01 padam.

Catatan :

Jika keadaan indikator input tidak sesuai dengan langkah di atas berarti sambungan pengawatan input tidak benar. Hal ini dapat disebabkan oleh kabel putus, baud kurang kencang, atau penempatan ujung kabel dari tombol keliru. Betulkan kesalahan yang terjadi, kemudian ulangi langkah di atas hingga semua pengawatan input benar.

Pengawatan output juga dapat dicek menggunakan operasi yang akan dijelaskan kemudian.

81