3
26/06/12 2,3 Juta Anak Menjadi Pekerja di Bawah Umur - KOMPAS.com 1/3 edukasi.kompas.com/read/2012/06/20/16431491/2.3.Juta.Anak.Menjadi.Pekerja.di.Bawah.Umur Home Nasional Regional Internasional Megapolitan Bisnis Olahraga Sains Travel Oase Edukasi Infografis Video More News Sosok & Profil Beasiswa Panduan Studi Agenda Pendidikan Info Pendidikan Selasa, 26 Juni 2012 | 16:29 WIB Share 126 Mundri Winanto | Lusia Kus Anna | Rabu, 20 Juni 2012 | 16:43 WIB Dibaca: 1527 Komentar: 5 | Share: DHONI SETIAWAN/KOMPAS.COM Ilustrasi: Sampai hari ini, banyak anak usia w ajib belajar yang putus sekolah karena harus bekerja atau sebagai pekerja anak, mulai sebagai pemulung sampai menjadi pelayan di toko dan restoran. TERKAIT: 2.070 Pekerja Anak Akan Dikembalikan ke Sekolah Pekerja Anak di Tempat Hiburan Diamankan Pekerja Anak Tetap Ada, Pertumbuhan Sia-sia 2,3 Juta Anak Menjadi Pekerja di Bawah Umur JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pekerja anak atau berusia di bawah 15 tahun di Indonesia cukup tinggi. Sementara itu lebih dari dua pertiga orang muda memasuki dunia kerja dengan bekal pendidikan dasar atau kurang. Demikian laporan yang disampaikan Understanding Children's Work (UCW), yang merupakan kemitraan antara ILO, UNICEF, dan Bank Dunia yang bertajuk Memahami Pekerjaan yang Dilakukan oleh Anak dan Pekerja Muda: Kondisi Indonesia, di gedung Bapenas, Jakarta (20/6/12). Hasil laporan juga menunjukkan penurunan keterlibatan kaum muda dalam ketenagakerjaan tidak sejalan dengan kemajuan dalam upaya meningkatkan kehadiran siswa di jenjang sekolah menengah. "Pendidikan menjadi respons penting terhadap permasalahan pekerja anak dan pekerja muda di Indonesia," ungkap perwakilan UNICEF di Indonesia Angela Kearney. Laporan menunjukkan sebanyak 2,3 juta anak berusia 7-14 tahun merupakan pekerja anak di bawah umur. Mereka tidak dapat menikmati hak-hak dasar atas pendidikan, keselamatan fisik, perlindungan, bermain, dan rekreasi. Kebanyakan anak-anak yang bekerja masih sekolah, namun waktu yang dihabiskan di dalam kelas jauh lebih sedikit dibandingkan anak-anak yang tidak bekerja. "Apabila jumlah anak yang bekerja tak berkurang dan prospek mereka saat memasuki angkatan kerja tidak ditingkatkan, investasi di semua tingkatan dari program prasekolah dan pelatihan kejuruan menjadi sangat penting," ujar Angela. Perburuhan anak merupakan fenomena rumit yang membutuhkan respons kebijakan yang bersifat komprehensif dan lintas sektoral. Menurut Kepala Bapenas,Armida Salsiah Alisjahbana, pemerintah pada dasarnya sudah memiliki program-program untuk mengatasinya. "Pada prinsipnya, anak-anak harus diberikan kesempatan seluas-luasnya mengenyam pendidikan agar semua anak dapat mengikuti program pendidikan dasar minimal sembilan tahun, sehingga jumlah pekerja anak mengalami penurunan," kata Armida. Terpopuler Terkomentari Selengkapnya Prodi Ilmu Komunikasi Layak Jadi Pilihan Guru Muatan Lokal Kurang Paham Bahan... Indonesia Akan Kirim Nota Diplomasi... Indonesia Tuan Rumah Konferensi Sejarah... 8.000 Siswa di Surabaya Ikuti Tes RSBI Selengkapnya Model Foto Tewas Saat Sesi Pemotretan... Dikritik, Cara Bupati Hadiahi... Rossi, Bertahanlah jika Kau Cinta Ducati Salah Langkah, Mantan Perenang... Indonesia "Runner-up",... Selengkapnya Dikritik, Cara Bupati Hadiahi... Demi PSK, Sofyan Curi Uang Pamannya Rp... Inikah Pintu Aksi Militer Itu? Desak Anas Mundur, Ruhut Ditegur Keras KOMPAS.com Cetak ePaper Kompas TV Bola Entertainment Tekno Otomotif Fe m ale Health Properti Like 126 people Edukasi Selasa, 26 Juni 2012 Selamat Datang | Register | Sign In

2,3 Juta Anak Menjadi Pekerja di Bawah Umur - ucw-project.org · News Sosok & Profil Beasiswa Panduan Studi Agenda Pendidikan Info Pendidikan ... Kompas Widget Kompas Apps Kabar Palmerah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2,3 Juta Anak Menjadi Pekerja di Bawah Umur - ucw-project.org · News Sosok & Profil Beasiswa Panduan Studi Agenda Pendidikan Info Pendidikan ... Kompas Widget Kompas Apps Kabar Palmerah

26/06/12 2,3 Juta Anak Menjadi Pekerja di Bawah Umur - KOMPAS.com

1/3edukasi.kompas.com/read/2012/06/20/16431491/2.3.Juta.Anak.Menjadi.Pekerja.di.Bawah.Umur

Home Nasional Regional Internasional Megapolitan Bisnis Olahraga Sains Travel Oase Edukasi Infografis Video More

News Sosok & Profil Beasiswa Panduan Studi Agenda Pendidikan Info Pendidikan

Selasa, 26 Juni 2012 | 16:29 WIB

Share 126

Mundri Winanto | Lusia Kus Anna | Rabu, 20 Juni 2012 | 16:43 WIB Dibaca: 1527 Komentar: 5

|Share:

DHONI SETIAWAN/KOMPAS.COM

Ilustrasi: Sampai hari ini, banyak anak usia w ajib belajar yang

putus sekolah karena harus bekerja atau sebagai pekerja anak,

mulai sebagai pemulung sampai menjadi pelayan di toko dan

restoran.

TERKAIT:

2.070 Pekerja Anak Akan Dikembalikan ke Sekolah

Pekerja Anak di Tempat Hiburan Diamankan

Pekerja Anak Tetap Ada, Pertumbuhan Sia-sia

2,3 Juta Anak Menjadi Pekerja di BawahUmur

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pekerja anak

atau berusia di bawah 15 tahun di Indonesia cukup

tinggi. Sementara itu lebih dari dua pertiga orang

muda memasuki dunia kerja dengan bekal

pendidikan dasar atau kurang.

Demikian laporan yang disampaikan Understanding

Children's Work (UCW), yang merupakan kemitraan

antara ILO, UNICEF, dan Bank Dunia yang bertajuk

Memahami Pekerjaan yang Dilakukan oleh Anak dan

Pekerja Muda: Kondisi Indonesia, di gedung

Bapenas, Jakarta (20/6/12).

Hasil laporan juga menunjukkan penurunan

keterlibatan kaum muda dalam ketenagakerjaan

tidak sejalan dengan kemajuan dalam upaya

meningkatkan kehadiran siswa di jenjang sekolah

menengah.

"Pendidikan menjadi respons penting terhadap

permasalahan pekerja anak dan pekerja muda di

Indonesia," ungkap perwakilan UNICEF di Indonesia

Angela Kearney.

Laporan menunjukkan sebanyak 2,3 juta anak

berusia 7-14 tahun merupakan pekerja anak di bawah umur. Mereka tidak dapat menikmati hak-hak

dasar atas pendidikan, keselamatan fisik, perlindungan, bermain, dan rekreasi.

Kebanyakan anak-anak yang bekerja masih sekolah, namun waktu yang dihabiskan di dalam kelas jauh

lebih sedikit dibandingkan anak-anak yang tidak bekerja.

"Apabila jumlah anak yang bekerja tak berkurang dan prospek mereka saat memasuki angkatan kerja

tidak ditingkatkan, investasi di semua tingkatan dari program prasekolah dan pelatihan kejuruan

menjadi sangat penting," ujar Angela.

Perburuhan anak merupakan fenomena rumit yang membutuhkan respons kebijakan yang bersifat

komprehensif dan lintas sektoral. Menurut Kepala Bapenas,Armida Salsiah Alisjahbana, pemerintah

pada dasarnya sudah memiliki program-program untuk mengatasinya.

"Pada prinsipnya, anak-anak harus diberikan kesempatan seluas-luasnya mengenyam pendidikan agar

semua anak dapat mengikuti program pendidikan dasar minimal sembilan tahun, sehingga jumlah

pekerja anak mengalami penurunan," kata Armida.

Terpopuler Terkomentari

Selengkapnya

Prodi Ilmu Komunikasi Layak JadiPilihan

Guru Muatan Lokal Kurang PahamBahan...

Indonesia Akan Kirim Nota Diplomasi...

Indonesia Tuan Rumah Konferensi

Sejarah...

8.000 Siswa di Surabaya Ikuti Tes RSBI

Selengkapnya

Model Foto Tewas Saat Sesi

Pemotretan...

Dikritik, Cara Bupati Hadiahi...

Rossi, Bertahanlah jika Kau Cinta Ducati

Salah Langkah, Mantan Perenang...

Indonesia "Runner-up",...

Selengkapnya

Dikritik, Cara Bupati Hadiahi...

Demi PSK, Sofyan Curi Uang Pamannya

Rp...

Inikah Pintu Aksi Militer Itu?

Desak Anas Mundur, Ruhut Ditegur

Keras

KOMPAS.com Cetak ePaper Kompas TV Bola Entertainment Tekno Otomotif Female Health Properti

Like 126

people

Edukasi

Selasa, 26 Juni 2012 Selamat Datang | Register | Sign In

Page 2: 2,3 Juta Anak Menjadi Pekerja di Bawah Umur - ucw-project.org · News Sosok & Profil Beasiswa Panduan Studi Agenda Pendidikan Info Pendidikan ... Kompas Widget Kompas Apps Kabar Palmerah

26/06/12 2,3 Juta Anak Menjadi Pekerja di Bawah Umur - KOMPAS.com

2/3edukasi.kompas.com/read/2012/06/20/16431491/2.3.Juta.Anak.Menjadi.Pekerja.di.Bawah.Umur

PEMILU MESIR

Israel Ingin Bekerja Samadengan Presiden Baru...

PEKAN RAYA...

Afgan Anti Kesepian diPanggung PRJ

DUGAAN KORUPSI...

Din: Korupsi Pengadaan AlQuran itu Menyedihkan!

KELAHIRAN BADAK...

Badak "Andalas" BakalDikawinkan Dua...

KONTROVERSI...

Kondom bagi yang Rentan

See More: Index Berita Info Kita Surat Pembaca Berita Duka Seremonia DKK Matahati Tanah Air Kompas Kita Kompas AR Kompas Dakode

Kompas Widget Kompas Apps Kabar Palmerah RSS Feed Site Map Yayasan Nusa Membaca

Mampukah "Wanita... Ini PerkiraanPenyebab Jatuhnya...

Mikrosatelit AmpuhPrediksi Gempa...

Ariel PunyaKesempatanPerankan...

Kebijakan Kuota 1Persen Pendaftar...

Gerard PedricoRabu, 20 Juni 2012 | 20:27 WIB

Community schools ialah satu-satunya harapan bagi para anak jalanan

agar dapat pendidikan layak dan gratis. Para sukarelawan menjadi

tenaga-tenaga pendidik.

0 0

Tanggapi Komentar

Laporkan Komentar

Gerard PedricoRabu, 20 Juni 2012 | 20:22 WIB

Community schools umumnya didanai oleh perusahaan-perusahaan

besar yang dapat keringanan pajak untuk itu. 0 0

Tanggapi Komentar

Laporkan Komentar

Gerard PedricoRabu, 20 Juni 2012 | 20:21 WIB

Community schools untuk anak-anak miskin dan anak-anak jalanan.

1 0

Tanggapi Komentar

Laporkan Komentar

Gerard PedricoRabu, 20 Juni 2012 | 20:13 WIB

Hey ho... di manakah engkau Satrio Piningit? Lihat negerimu ini menjadi

sungguh memprihatinkan. Nasib anak jalanan tentu bukanlah masa

depan indah Indonesia. Indonesia negara besar hebat? Mimpi

teruslah...

0 0

Tanggapi Komentar

Laporkan Komentar

PengusahaPenikmatSubsidiBBMRabu, 20 Juni 2012 | 17:20 WIB

Nampaknya kita ini bangsa TIDAK BERMORAL, APBN APBD hanya

habis di sedot untuk subsidi BBM yg bermobil utk keluyuran dugem,,,,

sehrusnya anak anak inilah yg mendapat subsidi pendidikan kesehatan

dll

0 0

Tanggapi Komentar

Laporkan Komentar

Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel yang

ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan,

pendapat ataupun kebijakan KOMPAS.com dan sepenuhnya

menjadi tanggung jaw ab pengirim.

Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis,

kasar, berisi f itnah, atau berbau SARA. KOMPAS.com akan

menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan

untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut.

KOMPAS.com berhak untuk memberi peringatan dan atau

menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Silakan login atau register

untuk kirim komentar Anda

TOP STORIES

Ada 5 Komentar Untuk Artikel Ini.

Kirim Komentar Anda

Pendidikan usia dinidipercaya akan meningkatkan

potensi kecerdasan...

TK SD SMP Universitas Lainnya

Perbankan RI "Keok" di ASEAN

KindyROO

Pendidikan Usia Dini OptimalkanPotensi Anak

Dapatkan info menarik seputar:

TOPIK PILIHAN

Page 3: 2,3 Juta Anak Menjadi Pekerja di Bawah Umur - ucw-project.org · News Sosok & Profil Beasiswa Panduan Studi Agenda Pendidikan Info Pendidikan ... Kompas Widget Kompas Apps Kabar Palmerah

26/06/12 2,3 Juta Anak Menjadi Pekerja di Bawah Umur - KOMPAS.com

3/3edukasi.kompas.com/read/2012/06/20/16431491/2.3.Juta.Anak.Menjadi.Pekerja.di.Bawah.Umur

About Kompas.com | Advertise With Us | Info iklan | Privacy policy | Terms of use | Karir | Contact Us | KOMPAS.com for IE9 | KOMPAS.com Toolbar

© 2008 - 2012 KOMPAS.com - All rights reserved