Upload
others
View
49
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
mm
: D AFTAR^Obat:E SENSIALZ ASIONAL
- 2013
KEMENTERIAN KE5EHATAN
REPUBLIK INDONESIA
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KATA SAMBUTAN
DIREKTUR JENDERAL BINA KEFARMASIAN
DAN ALAT KESEHATAN
Obat esensial merupakan obat terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanankesehatan, mencakup upaya diagnosis, profilaksis, terapi dan rehabilitasi,yang diupayakan tersedia pada fasilitas pelayanan kesehatan sesuai denganfungsi dan tingkatnya.
Pencapaian MDGs tidak mungkin diwujudkan tanpa tersedianya akses yangmemadai terhadap obat esensial, terutama untuk obat yang digunakan dalamprogram kesehatan gizi, kesehatan ibu dan anak, serta pengendalian penyakitmisalnya, penurunan angka kematian tbu menjadi 102 per 100.000 kelahiranhidup sesuai target MDGs, membutuhkan akses terhadap obat esensialdalam upaya pertolongan persalinan ibu. Yang dimaksud dengan aksesdisini berarti terjaminnya ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauanobat beserta aspek keamanan, khasiat/manfaat, dan mutu, sehingga upayapelayanan kesehatan dapat berjalan secara optimal.
Kementerian Kesehatan memasukkan aspek ketersediaan obat esensialdan penggunaan obat secara rasional sebagai salah satu isu dalamReformasi Kesehatan Masyarakat dan menjadi salah satu strategi dalamRencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014. Hal ini telahdiamanahkan dalam Kebijakan Obat Nasional tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
Bertitik tolak dari hal tersebut diatas, maka perlu disusun dan ditetapkan daftarobat yang secara esensial harus tersedia bagi kepentingan masyarakat,yaitu Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN). DOEN yang disusun untukseluruh strata pelayanan kesehatan, merupakan perangkat manajerial utamauntuk meningkatkan penggunaan obat secara rasional. Selain menjadiacuan dalam pengadaan obat di fasilitas pelayanan kesehatan, DOEN jugamenjadi acuan dasar untuk penyusunan pedoman, kebijakan, dan daftarobat lain, termasuk daftar obat yang akan digunakan sebagai standar wajibdi pelayanan kesehatan era Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yaituFormularium Nasional.
Daftar Obat Esensial Nasional 2013 iii
MEMTERI KESEHATAN
REPUBLtK INDONESIA
Obat yang dicantumkan dalam DOEN 2013 terjamin ketersediaan danketerjangkauannya. Ketersediaan obat menjadi kendala utama dalampenerapan DOEN di fasilitas pelayanan kesehatan dimana pelayanankesehatan kedepan akan sangat tergantung kepada obat esensial ini.
DOEN direvisi setiap 2 (dua) tahun sesuai dengan amanah Undang-UndangNomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, terakhir dilakukan pada tahun2011. Revisi DOEN dilaksanakan oleh Komlte Naslona! Penyusunan DOENyang ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan.
Dengan DOEN tahun 2013 ini diharapkan upaya peningkatan mutu pelayanankesehatan, jaminan ketersediaan obat esensial yang aman, bermanfaat sertabermutu dalam jumlah dan jenis yang cukup, keterjangkauan serta aksesobat, terutama obat esensial, bagi seluruh masyarakat yang merupakantanggung jawab pemerintah seperti diamanatkan dalam Kebijakan ObatNasional (KONAS) dan Undang-Undang tentang Kesehatan, dapatterlaksana dengan baik.
Kepada Komite Nasional Penyusunan DOEN 2013, kontributor serta semuapihak terkait yang telah memberikan kontribusi, saran dan masukan secaralangsung maupun tidak langsung dalam penyusunan DOEN 2013 ini, kamisampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Besar harapan kami bahwa DOEN 2013 ini dapat diterapkan dan bermanfaatbagi semua pihak terkait. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasamemberkati upaya kita dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakatyang setinggi-tingginya. Amin.
DIREKTUR JENDERAL
BINA PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
ttd
Dra. Maura Linda Sitanggang, PhDNIP. 1958 0503 198303 2 001
Daflar Obat Esensial Nasional 2013
MENTERIKESEHATAN
REPUBLtK INDONESIA
DAFTARISI
Kata Sambutan Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Mat Kesehatan iii
Daftar Isi v
Keputusan Menteri Kesehatan Rl Nomor312/MENKES/SK/IX/2013 tentangDaftar Obat Esensial Nasional 2013 vi
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II DAFTAR OBAT ESENSIAL NASIONAL 2013 31
BAB III DAFTAR OBAT ESENSIAL NASIONAL 2013 UNTUK PUSKESMAS 67
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1Keputusan Menteri Kesehatan Rl No. 184/MENKES/SKA//2013 97tanggal 2 Mel 2013 tentang Komite Nasional Penyusunan DaftarObat Esensial Nasional (DOEN) 2013
Lampiran 2Daftar obat dalam DOEN 2013 yang mengalami perubahan 105
Lampiran 3Daftar Kontributor 111
Lampiran 4Formulir Pernyataan Kesediaan Tim Ahli dan Konsultan 117
Lampiran 5Formulir Pemyataan Bebas Konflik Kepentingan Tim Ahli dan Konsultan 119
Lampiran 6Formulir Rekapitulasi Usulan Revisi DOEN 2013 121
Indeks Kelas Terapi 123
Indeks Nama Obat 131
Daftar Obat Esensial Nasional 2013 I V
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 312/MENKES/SK/IX/2013
TENTANG
DAFTAR OBAT ESENSIAL NASIONAL 2013
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAMA ESA
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa daiam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatandan untuk menjamin ketersediaan obat yang lebih merata danterjangkau oleh masyarakat perlu disusun Daftar Obat EsensialNasional;
b. bahwa Daftar Obat Esensial Nasional 2011 yang ditetapkandalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 2500/MENKES/SK/XII/2011 hams disempumakan dan disesuaikan denganperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidangfarmasi dan kedokteran, pola penyakit, serta program kesehatan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam humf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan MenteriKesehatan tentang Daftar Obat Esensial Nasional 2013;
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 10,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3671);
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang PraktikKedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4431);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
Daftar Obat Esensial Nasional 20 U vii
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062);
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
6. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5072);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentangPengamanan Sediaan Farmasi dan Mat Kesehatan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 138, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3781);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentangPembagian Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang PekerjaanKefarmasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2009 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5044);
10. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara sertaSusunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I KementerianNegara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhirdengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011 (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 142);
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 189/Menkes/SK/ll 1/2006tentang Kebijakan Obat Nasional;
Dafiar Obat Esensia! Xtixioinil JOIJ
MENTERI KESEHATANREPUBUK INDONESIA
12.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/068/1/2010 tentang Kewajiban Menggunakan ObatGenerik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah;
13.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organlsasi dan Tata Kerja KementerianKesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010Nomor 585), sebagaimana telah diubah dengan PeraturanMenteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2013 (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 2013 Nomor 741);
Menetapkan
KESATU
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
MEMUTUSKAN:
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG DAFTAROBAT ESENSIAL NASIONAL 2013.
Daftar Obat Esensial Nasional 2013, yang selanjutnya disebutDOEN 2013 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yangmerupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
Penerapan DOEN harus dilaksanakan secara konsisten dan terusmenerus di semua fasilitas pelayanan kesehatan.
Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan MenteriKesehatan Nomor 2500/Menkes/SK/XII/2011 tentang Daftar ObatEsensial Nasional 2011 dicabutdan dinyatakan tidak berlaku.
Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakartapada tanggal 3 September 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
NAFSIAH MBOl
Daftar Obat Esensial Nasional 2013
BAB I
PENDAHULUAN
H - 51
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
NOMOR 312/MENKES/SK/IX/2013
TENTANG DAFTAR OBAT ESENSIAL
NASIONAL2013
DAFTAR OBAT ESENSIAL NASIONAL (DOEN) 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Umum
Konsep Obat Esensial di Indonesia mulai diperkenalkan dengan dikeluarkannyaDaftar Obat Esensial Nasional (DOEN) yang pertama pada tahun 1980, dandengan terbitnya Kebijakan Obat Nasional pada tahun 1983. Selanjutnya untukmengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokterandan farmasi, serta perubahan pola penyakit, DOEN direvisi secara berkalasesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,maka DOEN akan direvisi setiap 2 (dua) tahun sekali. DOEN yang terbit padatahun 2013 ini merupakan revisi daii DOEN 2011.
Pada tahun 2007, Organisasi Kesehatan Dunia ■ World Health Organization(WHO) telah melaksanakan program Good Governance on Medicines (GGM)tahap pertama di Indonesia dengan melakukan survey tentang prosestransparansi 5 (lima) fungsi kefarmasian. Salah satunya adalah proses seleksiDOEN, yang dari segi proses transparansi dinilai kurang memadai. Daripertemuan peringatan 30th Essential Medicine List WHO di Srilanka (2007),diberikan tekanan kembali pentingnya transparansi proses seleksi baik dari timahli yang melakukan revisi, proses revisi, dan metoda revisi yang harus semakin
Daftar Obat Esensial S'astonal 201 i
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
mengandaikan Evidence Based Medicine (EBM), dan pentingnya pernyataanbebas conflict of interest dari para anggota tim ahli.
Mengingat beberapa hal tersebut, maka sejak tahun 2008 revisi DOEN mulaidirintis ke arah perbaikan tersebut. Beberapa perbaikan yang telah dilakukandalam proses penyusunan DOEN 2011 dan 2013, antara lain;
1. Pemilihan tim ahli dan konsultan telah melalui proses seleksi yang cukupketat, termasuk penilaian terhadap kemungkinan konflik kepentingan.Anggota Tim Ahli dan Konsultan hams menandatangani pernyataan bebaskonflik kepentingan {conflict of interest}. Hasil rapat pembahasan teknistidak akan dibicarakan kembali di luar fomm dengan pihak manapun(confidential).
2. Dalam proses penyusunan DOEN ini pengelola program di lingkunganKementerian Kesehatan telah terlibat secara aktif, mengingat pentingnyaperan DOEN dalam penyediaan obat di fasilitas pelayanan kesehatan untukmendukung pelaksanaan program. Untuk itu obat yang digunakan dalamprogram yang telah memenuhi kriteria obat esensial dicantumkan dalamDOEN.
3. Selain pendapat dan pengalaman para ahli, pemanfaatan data bukti ilmiahterkini {evidence based medicine) sangat diutamakan.
4. Revisi bersifat menyelumh dalam arti mengkaji seluruh obat dan bentukformulasinya dalam DOEN sebelumnya, termasuk catatan-catatan yangsudah tidak sesuai lagi.
5. Adanya transparansi dalam keselumhan proses penyusunan, termasukprosedur pelaksanaan dan kriteria pemilihan obat. Bentuk transparansi jugaditunjukkan dengan adanya penjelasan tentang beberapa alasan mengapasuatu obat peiiu dikeluarkan dan ditambahkan, ataupun adanya perubahanbentuk sediaan dan kekuatan.
6. Daftar obat esensial WHO edisi terakhir juga dijadikan sebagai acuanpertimbangan dalam proses pemilihan obat. Tidak semua obat yangtercantum dalam WHO Essentiai Medicines List (EML) dimasukkan dalamDOEN.
Daftar Obat Esensial Nasional 201.1
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
7. Ketersediaan obat menjadi kendala utama dalam penerapan DOEN difasilitas kesehatan. Sehingga dalam proses pembahasan, ketersediaan obatdi pasaran menjadi salah satu pertlmbangan suatu obat dimasukkan dalamDOEN. Untuk selanjutnya draft akhtr DOEN 2013 dllakukan pengecekanulang ke data obat yang terdaftar di BPOM.
B. Obat Esenslal Naslonal
Obat Esensial adalati obat terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanankesehatan, mencakup upaya diagnosis, profilaksis, terapi dan rehabilitasi, yangdiupayakan tersedia di fasilitas kesehatan sesuai dengan fungsi dan tingkatnya.
1. Pemilihan Obat Esensial
a. Kriteria Pemilihan Obat Esensial
Pemilihan obat Esensial didasarkan atas kriteria berikut:
1) Memiliki rasio manfaat-resiko {benefit-risk ratio) yang palingmenguntungkan penderita.
2) Mutu terjamin, termasuk stabilitas dan bioavailabilitas.
3) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan.
4) Praktis dalam penggunaan dan penyerahan yang disesuaikandengan tenaga, sarana, dan fasilitas kesehatan.
5) Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan olehpenderita.
6) Memiliki rasio manfaat-biaya {benefit-cost ratio) yang tertinggiberdasarkan biaya langsung dan tidak langsung.
7) Bila terdapat lebih dari satu pilihan yang memiliki efek terapi yangserupa, pilihan dijatuhkan pada;
- Obat yang sifatnya paling banyak diketahui berdasarkan datailmiah;
- Obat dengan sifat farmakokinetik yang diketahui palingmenguntungkan:
Daflar Ohat Esensial Nasional 2013 3
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
- Obat yang stabilitasnya lebih baik;
- Mudah diperoleh;
- Obat yang telah dikenal.
8) Obat jadi kombinasi tetap, hams memenuhi kriteria berikut:
- Obat hanya bermanfaat bagi penderita dalam bentuk kombinasitetap;
- Kombinasi tetap hams menunjukkan khasiat dan keamananyang lebih tinggi daripada masing-masing komponen;
- Perbandingan dosis komponen kombinasi tetap mempakanperbandingan yang tepat untuk sebagian besar penderita yangmemerlukan kombinasi tersebut;
- Kombinasi tetap hams meningkatkan rasio manfaat-biaya(benefit-cost ratio);
- Untuk antibiotik kombinasi tetap hams dapat mencegah ataumengurangi terjadinya resistensi dan efek merugikan lainnya.
b. Kriteria Penambahan dan Pengurangan
1) Dalam hal penambahan obat bam perlu dipertimbangkan untukmenghapus obatdengan indikasi yang sama yang tidaklagi mempakanpilihan, kecuali ada alasan kuat untuk mempertahankannya.
2) Obat program diusulkan oleh pengelola program dan akan dinilaisesuai kriteria pemilihan obat esensial.
3) Dalam pelaksanaan revisi seluruh obat yang ada dalam DOEN edisisebelumnya dikaji oleh Komite Nasional (Komnas) PenyusunanDOEN, hal ini memungkinkan untuk mengeluarkan obat-obat yangdianggap sudah tidak efektif lagi atau sudah ada pengganti yanglebih baik.
4) Untuk obat yang sulit diperoleh di pasaran, tetapi esensial, makaakan tetap dicantumkan dalam DOEN. Selanjutnya diupayakanPemerintah untuk menjamin ketersediaannya.
Daftar Oha! Esensial Xasionat 2013
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
5) Obat yang barn diusulkan harus memiliki bukti ilmiah terkini(evidence based medicine), telah jelas efikasi dan keamanan, serta
^ keterjangkauan harganya. Dalam hal ini obat yang telah tersediadalam nama generik menjadi prioritas pemilihan.
c. Petunjuk Tingkat Pembuktian dan Rekomendasi
M Tingkat pembuktian dan rekomendasi diambil dari US Agency forHeaithCare Policy and Research, sebagai berikut:
TINGKAT PEMBUKTIAN (STATEMENTS OFEViDENCE)
la Fakta diperoleh dari meta analisis uji klinik acak dengan kontrol.
lb Fakta diperoleh dari sekurang-kurangnya satu uji klinik acak^ dengan kontrol.
Ila Fakta diperoleh dari sekurang-kurangnya satu studi dengan^ kontrol, tanpa acak, yang dirancang dengan baik.
lib Fakta diperoleh dari sekurang-kurangnya satu studi quasi-^ eksperimental jenis lain yang dirancang dengan baik.
III Fakta diperoleh dari studi deskriptif yang dirancang dengan baik,a«i seperti studi komparatif, studi korelasi, dan studi kasus.
IV Fakta yang diperoleh dari laporan atau opini Komite Ahli dan/atauMl pengalaman klinik dari pakar yang disegani.
2. Penerapan Konsep Obat Esensial
Obat esensial adalah obat terpilih yang paling dibutuhkan dalam pelayanankesehatan. Jika dalam pelayanan kesehatan diperlukan obat di luar DOEN,dapat disusun dalam Formularium (RS) atau Daftar obat terbatas lain(Daftar Obat PKD, DPHO Askes).
Penerapan Konsep Obat Esensial dilakukan melalui DOEN, PedomanPengobatan, Formularium Rumah Sakit, Daftar obat terbatas lain dan
* Informatorium Obat Nasional Indonesia yang merupakan komponen salingterkait untuk mencapai peningkatan ketersediaan dan suplai obat sertakerasionalan penggunaan obat.
Daftar Ohal Esensial Nasional 2013 5
MENTERIKESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
a. Daftar Obat Esensial Nasional
Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) merupakan daftaryang berisikanobat terpilih yang paling dibutuhkan dan diupayakan tersedia di unitpelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan tingkatnya. DOENmerupakan standar nasional minimal untuk pelayanan kesehatan.
Penerapan DOEN dimaksudkan untuk meningkatkan ketepatan,keamanan, kerasionalan penggunaan dan pengelolaan obat yangsekaligus meningkatkan daya guna dan hasil guna biaya yang tersediasebagai salah satu langkah untuk memperluas, memeratakan danmeningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat.Penerapan DOEN harus dilaksanakan secara konsisten dan terusmenerus di semua unit pelayanan kesehatan.
Bentuk sediaan dan kekuatan sediaan yang tercantum dalam DOENadalah mengikat. Besar kemasan yang diadakan untuk masing-masingunit pelayanan kesehatan didasarkan pada efisiensi pengadaan dandistribusinya dikaitkan dengan penggunaan.
b. Pedoman Pengobatan
Pedoman Pengobatan disusun secara sistematik untuk membantudokter dalam menegakkan diagnosis dan pengobatan yang optimaluntuk suatu penyakit tertentu. Pedoman Pengobatan disusun untuksetiap tingkat unit pelayanan kesehatan, seperti Pedoman PengobatanDasar di Puskesmas dan Pedoman Diagnosis dan Terapi di RumahSakit. Pedoman Pengobatan memuat informasi penyakit, terutamapenyakit yang umum terjadi dan keluhan-keluhannya serta informasitentang obatnya meliputi kekuatan, dosis dan lama pengobatan.
0. Formularium Rumah Sakit
Formularium Rumah Sakit merupakan daftar obat yang disepakati besertainformasinya yang harus diterapkan di rumah sakit. Formularium RumahSakit disusun oleh Panitia Farmasi dan Terapi (PFT)/Komite Farmasi danTerapi (KFT) rumah sakit berdasarkan DOEN dan disempumakan denganmempertimbangkan obat lain yang terbukti secara ilmiah dibutuhkan
Daftar Obat Esensial Nasional 2013
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
untuk pelayanan di rumah sakit tersebut. Penyusunan FormulariumRumah Sakit juga mengacu pada pedoman pengobatan yang berlaku.Penerapan Formularium Rumah Sakit harus selalu dipantau. Hasilpemantauan dipakai untuk pelaksanaan evaluasi dan revisi agar sesuaidengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.
d. Formularium Speslallstik
Formularium Spesiallstik merupakan suatu buku yang berisi informasilengkap obat-obat yang paling dibutuhkan oleh dokter spesialis bidangtertentu, untuk pengelolaan pasien dengan Indikasi penyakit tertentu.
Formularium Spesialistik disusun untuk meningkatkan ketaatan paradokter spesialis rumah sakit terhadap Formularium Rumah Sakit yangselama ini masih sangat rendah. Bidang spesialisasi tertentu bisa sajamempunyai banyak subspesialisasi, misalnya bidang spesialisasi IlmuKebidanan dan Penyakit Kandungan, merupakan bidang spesialisasiyang mempunyai banyak subspesialisasi, sehinggadapat disusun daftarobat esensial khusus untuk Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan.Penyusunan Formularium Spesialistik melibatkan baik asosiasi profesidokter spesialis terkait maupun masing-masing subspesialisasinya.Dengan keikutsertaan serta peran aktif para spesialis diharapkan paraspesialis tersebut merasa memiliki sehingga penggunaan obat rasionaldapat diterapkan dengan baik.
e. Informatorium Obat Naslonal Indonesia
Informatorium Obat Nasional Indonesia berisi informasi obat
yang beredar dan disajikan secara ringkas dan sangat relevandengan kebutuhan dokter, apoteker dan tenaga kesehatan lainnya.Informatorium Obat Nasional Indonesia diterbitkan oleh Badan
Pengawas Obat dan Makanan untuk menjamin objektivitas,kelengkapan dan tidak menyesatkan. informasi obat yang disajikanmeliputi indikasi, efek samping, dosis, cara penggunaan dan informasilain yang penting bagi penderita. Pengembangan Informatorium ObatNasional Indonesia dilakukan berdasarkan bukti yang didukung secarailmiah yang berkaitan dengan kemanfaatan dan penggunaan obat.
Daftar Ohat Esensial Nasional 2015 I 7
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
3. Pengelolaan dan Penggunaan Obat
Untuk meningkatkan penggunaan obat yang rasional, penggunaan obatesensial pada fasilitas pelayanan kesehatan selain hams disesuaikandengan pedoman pengobatan yang telah ditetapkan, juga sangat berkaitandengan pengelolaan obat.
Pengelolaan obat yang efektif diperlukan untuk menjamin ketersediaan obatdengan jenis dan jumlah yang tepat dan memenuhi standar mutu. Aspekyang penting dalam pengelolaan obat meliputi antara lain:
- Pembatasan jumlah dan jenis obat berdasarkan Daftar Obat Esensialmenggunakan nama generik, dengan perencanaan yang tepat.
Pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing).
- Pembelian yang transparan dan kompetitif.
- Sistem audit dan pelaporan dari kinerja pengelolaan.
Penerapan Peraturan Pemerintah NomorSSTahun 2007 tentang PembagianUrusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi,dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota membawa implikasi terhadaporganisasi kesehatan di provinsi, kabupaten maupun kota. Demikianpula halnya dengan organisasi pengelolaan obat, masing-masing daerahKabupaten/Kota mempunyai stmktur organisasi dan kebijakan sendiridalam pengelolaan obat. Dimana hal ini membuka berbagai peluang terjadiperbedaan yang sangat mendasar di masing-masing Kabupaten/Kotadalam melaksanakan pengelolaan obat.
Siklus distribusi obat dimulai pada saat produk obat keluar dari pabrikatau distributor, dan berakhir pada saat laporan konsumsi obat diserahkankepada unit pengadaan. Distribusi obat yang efektif harus memiliki desainsistem dan manajemen yang baik dengan cara antara lain: menjaga suplaiobat tetap konstan, mempertahankan mutu obat yang baik selama prosesdistribusi, meminimalkan obat yang tidak terpakai karena rusak ataukadaluwarsa dengan perencanaan yang tepat sesuai kebutuhan masing-masing daerah, memiliki catatan penyimpanan yang akurat, rasionalisasidepo obat dan pemberian informasi untuk memperkirakan kebutuhan obat.
Dtifiar OIhii Kscmial Sasional 201.i
MENTERIKESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
Dengan adanya desenlralisasi diharapkan Kabupaten/Kota maupunProvinsi dapat mencukupi kebutuhan obatnya masing-masing. Pemerintahpusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan hanya memback-up manakalaKabupaten/Kota maupun Provinsi tidak dapat memenuhi kebutuhannya.DOEN merupakan dasar untuk perencanaan dan pengadaan obat baik ditingkat daerah (Kabupaten/Kota/Provinsi) maupun di tingkat pusat.
Untuk pengelolaan dan penggunaan obat khusus (spesialistik) dalammengatasi keadaan tertentu, pemerintah c.q. Direktorat Jenderal BinaKefarmasian dan Mat Kesehatan, Kementerian Kesehatan dapatmemasukkannya melalui jalur khusus (Spedal Access Scheme) sesuaidengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1379.A/Menkes/SK/XI/ 2002atau perubahannya.
4. Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)KIE mengenai obat esensial merupakan suatu prasyarat untuk mendorongpenggunaan obat dan penulisan resep yang rasional oleh tenaga kesehatan.
KIE kepada tenaga kesehatan dan masyarakat dalam rangka peningkatanpenggunaan obat yang rasional perlu ditingkatkan dan dilaksanakan secaraterus-menerus melalui jalur berikut:
a. Instansi pemerintah/swasta.
b. Organisasi profesi yang terkait.
c. Kurikulum pendidikan tenaga kesehatan.
d. Jalur lain yang memungkinkan.
5. Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan dilakukan untuk menunjang prosespenyusunan dan penyempumaan DOEN. Penelitian dan pengembangantersebut dilaksanakan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi kesehatan dalam bidang kedokteran, farmasi, epidemiologi,dan pendidikan. Hasil penelitian dan pengembangan digunakan sebagaimasukan dalam proses revisi dan penyempumaan DOEN secara berkala.
Dajiar Ohat Esensiat Sasional 2013
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
6. Pemantauan dan Evaluasi
Pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk menunjang keberhasilanpenerapan DOEN melalui mekanisme pemantauan dan evaluasi keluarandan dampak penerapan DOEN yang sekaligus dapat mengidentifikasipermasaiahan potensial dan strategi penanggulangan yang efektif.
Hal ini dapat dicapai melalui koordinasi, supervisi, pemantauan danevaluasi penerapan DOEN oleh Kementerian Kesehatan. Pemantauan danevaluasi tersebutdilaksanakan secara berjenjang sesuai dengan fungsi dantingkatnya.
7. Revisi DOEN
DOEN perlu direvisi dan disempumakan secara berkala. Revisi tidak hanyauntuk menyesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, tetapi juga untukkepraktisan dalam penggunaan dan penyerahan yang disesuaikan dengantenaga kesehatan dan sarana pelayanan kesehatan yang ada.
Penyempumaan DOEN dilakukan secara terus menerus dengan usulanmated dad fasilitas pelayanan kesehatan, pendidikan, dan penelitiankesehatan, baik pemerintah maupun swasta, disampaikan kepada DirektoratJenderal Bina Kefarmasian dan Mat Kesehatan, Kementerian Kesehatan.Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,revisi DOEN dilaksanakan secara pedodik setiap 2 (dua) tahun.
8. Jaga Mutu
Jaga mutu obat menyeluruh yang meliputi tahap pengembangan produk,Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), monitoring mutu obat padarantai distribusi dan penggunaannya, merupakan elemen penting dalampenerapan konsep obat esensial.
9. Reslstensi Antlblotik
Resistensi antibiotik makin meningkat terutama pada antibiotik esensiallini pertama, yang relatif murah harganya. Keadaan ini dinilai sangatmembahayakan, karena pada akhimya dunia kesehatan akan kehilanganantibiotik yang masih peka dan potensial untuk memerangi penyakit-penyakit
Dafuir Obat E.wiisial Nasiona! 2013
MENTERIKESEHATANREPUBLIK INDONESIA
infeksi yang bam muncul (emerging) maupm muncul kembali (reemerging).Penyebabnya karena penggunaan antibiotik yang tidak rasional, baik olehtenaga kesehatan maupun penderita.
Untuk mengatasi masalah resistensi antibiotik diperlukan upaya upaya:
a. Menyelenggarakan surveilans pola resistensi mikroba sehinggadiperoleh pola resisten bakteii terhadap antibiotik.
b. Menyelenggarakan surveilans pola penggunaan antibiotik.Penyelenggara surveilans pola penggunaan antibiotik adalah institusipenelitian dan mmah sakit, Puskesmas, Dinas Kesehatan serta institusikesehatan, pendidikan dan lembaga penelitian lain.
c. Mengendalikan penggunaan antibiotik oleh petugas kesehatandengan cara memberlakukan kebijakan penulisan resep antibiotiksecara bertahap sesuai dengan keadaan penderita dan penyakit yangdideritanya, dengan pilihan mulai dari antibiotik lini pertama, kedua,ketiga dan antibiotik yang sangat dibatasi penggunaannya.
d. Menyelenggarakan komunikasi, informasi dan edukasi kepada semuapihak yang menggunakan antibiotik baik petugas kesehatan maupunpenderita atau masyarakat luas tentang cara menggunakan antibiotiksecara rasional dan bahaya yang ditimbulkan akibat penggunaanantibiotik yang tidak rasional.
10. Obat Sumbangan
Sumbangan atau donasi obat dari suatu negara, lembaga swastaintemasional atau lembaga donor internasional dapat menunjangpelayanan kesehatan masyarakat suatu negara yang membutuhkan. Dalampelaksanaannya, donasi obat hams memenuhi persyaratan seperti yangtercantum dalam Pedoman WHO untuk Sumbangan Obat (WHO Guidelinesfor Drug Donation 2010). Pelayanan kesehatan yang digunakan hamsmemenuhi pedoman/standar yang berlaku. Pedoman tersebut mencakupketentuan-ketentuan tentang pemilihan obat, mutu obat dan masa berlakuobat, pengemasan dan pemberian label, informasi dan pengelolaan.Empat prinsip utama obat donasi adalah;
Daflar Obat Esensia! Nasional 2013 11
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
a. Donasi obat harus memberikan manfaat maksimal bagi negarapenerima.
b. Memahami kebutuhan dan menghormati otoritas negara penerima.
c. Tidak menggunakan standar ganda bagi mutu obat yang didonasikan.
d. Adanya komunikasi yang efektif antara negara donor dan penerima.
Obat sumbangan yang diterima sebaiknya sesuai dengan DOEN. Agarpenyediaan obat dan perbekalan kesehatan dapat membantu pelaksanaankesehatan, maka jenis obat dan perbekalan kesehatan harus sesuai denganpola penyakit di Indonesia.
Untuk obat yang belum terdaftar di Indonesia maka pemasukan obatbantuan harus melalui mekanisme jalur khusus {Special Access Scheme)sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
C. Terminologi
1. Isi dan Format DOEN
a. DOEN Rumah Sakit sama dengan DOEN untuk seluruh fasilitaspelayanan kesehatan.
b. Satu jenis obat dapat dipergunakan dalam beberapa bentuk sediaandan satu bentuk sediaan dapat terdiri dari beberapa jenis kekuatan.
c. Dalam DOEN, obat dikelompokkan berdasarkan kelas, subkelas dankadang-kadang sub-subkelas terapi. Dalam setiap subkelas atau sub-subkelas terapi obat disusun berdasarkan abjad nama obat.
2. Tata Nama
a. Nama obat dituliskan sesuai dengan Farmakope Indonesia edisiterakhir. Jika tidak ada dalam Farmakope Indonesia maka digunakanIntemational Nonproprietary Names (INN) (nama generik) yangditerbitkan WHO.
b. Obat yang sudah lazim digunakan dan tidak mempunyai nama INN(generik) ditulis dengan nama lazim, misalnya: garam oralit.
Daflar Oluii Esmskil Nasional 2013
c.
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
Obat kombinasi yang tidak mempunyai nama /A/A/(generik) diberi namayang disepakati sebagai nama generik untuk kombinasi dan dituliskanmasing-masing komponen zat berkhasiatnya disertai kekuatan masing-masing komponen.
Untuk beberapa hal yang dianggap perlu nama sinonim, dituliskan diantara tanda kurung.
3. Pengertian dan Singkatan
a. Pengertian
1) Bentuk sediaan
Bentuk sediaan adalah bentuk obat sesuai proses pembuatan obattersebut dalam bentuk seperti yang akan digunakan, misalnyatablet salut enterik, injeksi intravena dan sebagainya.
2) Kekuatan sediaan
Kekuatan sediaan adalah kadar zat berkhasiat dalam sediaan obat
jadi, misalnya: isoniazid tablet 100 mg, kuinin tablet 250 mg.
b. Lain-lain
1) Penulisan informasi pada kolom catatan dimaksudkan untuk obat-obat dengan pemakaian sebagai berikut:
a) diperlukan pemantauan terhadap kemungkinan timbulnya efeksamping;
b) pembatasan indikasi;
c) terbatas untuk kasus-kasus tertentu;
d) diperlukan monitoring ketat atau pertimbangan medis;
e) diperlukan perhatian terhadap sifat/cara kerja obat;
f) diperlukan cara atau perlakuan khusus;
g) diperlukan fasilitas tertentu;
h) dikombinasikan dengan obat lain;
Dajiar Obat Lsensiul Nasional 201i 13
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
i) di daerah-daerah tertentu (daerah endemis);
j) pemakaian sesuai program dibidang kesehatan.
2) Penulisan istilah teknis alau kata-kata bahasa asing digunakanhuruf miring.
3) Daftar obat nasional merupakan daftar obat yang digunakan untukrumah sakit.
4) Daftar obat untuk Puskesmas diberikan dalam kertas berwarnamerah.
c. Singkatan
btl botol
FDC Fixed Dose Combination
ih intialasi
inj injeksi
inj dim minyak injeksi dalam minyak
inj i.a. injeksi intraarteri - - '
inj infiltr injeksi tnfiltrasi
inj i.k. injeksi intrakutan
inj i.m. injeksi intramuskular-
inj i.t injeksi intratekal ■-I
inj i.v. injeksi intravena
inj p.v. injeksi paravertebral
inj s.k. injeksi subkutan
kapl kaplet
kaps kapsul
kaps dalam minyak kapsul dalam minyak
kaps lunak kapsul lunak
141 Dajiar Obat Esemuil Mosional 201J
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
vmKDT Kombinasi Dosis Tetap
lar larutanw
lar rektal larutan rektal
lar infus larutan infus
Serb serbuk
Serb inj serbuk injeksi
Serb inj i.v. serbuk injeksi intravena
Serb kering serbuk kering
sir sirup
sir kering sirup kering
sup supositoria
susp suspensi
tab tablet
aw tab salut enterik tablet salut enterik
tab scored tablet dengan tanda belah
ER extended release
RR regular release
SR sustained release
tab vagina tablet vaginal
TB Tuberkulosis
tts tetes
tts mata tetes mata
tts telinga tetes telinga
DdfUir Obal EsensUi! Nasionat 201S
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
D. Proses Pembaharuan Revis
Pembahasan bukan hanya dari usulan yang masuk, tetapi mengkaji seluruh obatdalam DOEN 2011. Hal ini dilakukan mengingat perkembangan ilmu kedokteranyang belum tertampung di dalamnya. Hal Ini terlihat dari berbagai pembatasanyang berlaku > 10 (sepuluh) tahun yang lalu, sekarang ini sudah bukan lagipembatasan, contchnya penggunaan obat kanker.
Tim ahli dan konsultan bekerja bersama dalam pembahasan yang dibagi dalambeberapa kali pembahasan berdasarkan kelas terapi. Konsultan memberikanmasukan dan saran yang dibutuhkan kepada tim ahli sesuai dengan kompetensi.Selain informasi dari konsultan dan tim ahli, sekretariat mendukung denganinformasi dari berbagai sumber referensi. Dari proses ini, meski informasi EBMbelum sepenuhnya berlaku, namun pembahasan bukan hanya berdasarkanpembuktian tingkat ke-4 yaitu pendapat ahli semata.
Pemahaman konsep DOEN, mulai disosialisasikan kembali. Rupanyapemahaman konsep obat esensial mulai luntur dan penjelasan tentang halini sangat dihargai. Beberapa perumpamaan muncul untuk mempermudahpengertian atau konsep Obat Esensial. Obat esensial adalah lantai bukanlangit-langit, diterjemahkan dari: Essential Medicine is a floor not a ceiling(WHO IRS 946). Obat esensial adalah kebutuhan minimal dalam pelayanankesehatan, dimana suatu obat adalah esensial jika anda tidak dapat berbuattanpa obattersebut {You can't do iv/f/iouf//). Dengan pemahaman ini, persoalanyang muncul kemudian yaitu masalah perbedaan persepsi dan pengertian obatprogram. Perbedaan persepsi Obat Esensial dan obat program akan berakibatpada proses pengadaan obat, baik dari program maupun oleh PelayananKesehatan Dasar (PKD). Untuk mengatasi hal ini telah disepakati, akandilakukan sosialisasi dan perlu kebijakan khusus dari Kementerian Kesehatanterkait dengan Obat Esensial dan obat program.
Dalam proses revisi, sejak awal telah direncanakan akan memberikan perhatianpada obat untuk anak. Kebijakan ini dimaksudkan agar selaras dengan kebijakanglobal, dimana Indonesia konsisten memperjuangkan penurunan angka kematianbayi dan anak, sesuai dengan target capaian MDG's (Millenium DevelopmentGoals). Keterlibatan 3 orang dokter spesialis anak, memberikan kontribusi cukupuntuk hal ini. Demikian pula keterlibatan Direktorat Bina Kesehatan Anak, dandirektorat lain yang sangat intensif.
16 Dajiar Ohat Esensial ,\'asii)nal 201.i
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK tNOONESIA
1. Proses revisi
Proses revisi DOEN 2013 dimulai pada tahun 2012 dengan mengirimkansurat kepada institusi pelayanan kesehatan (rumah sakil tipe A, B, C.puskesmas) pemerintah maupun beberapa swasta terpilih, Dinas KesehatanPropinsi/Kabupaten/Kcta, unit pengelola program pengobatan di lingkunganKementerian Kesehatan dan organisasi profesi. Setelah 2 bulan pengiriman,dari sejumlah 830 instansi yang diberikan surat, 44 instansi memberikanjawaban. Meskipun dalam surat permintaan telah diberitahukan bahwapengusul harus memberikan data pendukung (bukti ilmiah) dan alasan,namun hanya 5 usulan yang memberikan data pendukung. Tim ahli dankonsultan disepakati tidak dapat memberikan usulan nama obat barukecuali bentuk sediaan yang paling bermanfaat.
Data obat yang telah diregistrasi dan sediaan yang beredar diperoleh dariBadan POM.
Tata cara ini merupakan acuan dalam pelaksanaan revisi DOEN sejaktahun 2008 yang sangat diperlukan dalam terwujudnya proses transparansidan akuntabilitas. Acuan ini berisi kepanitiaan, penetapan kriteria prosesrekruitmen anggota tim ahli dan konsultan penyusunan DOEN, tugasdan kewajiban anggota tim ahli dan konsultan, proses revisi, jenis danpenyelenggaraan rapat pembahasan dan cara penyebarluasan DOEN.
2. Kepanitiaan
a. Organisasi
1) Struktur organisasi berbentuk Komite Nasional PenyusunanDaftar Obat Esensial Nasional (Komnas Penyusunan DOEN) yangditetapkan oleh Menteri Kesehatan, terdiri dari:
a) Tim Ahli;
b) Tim Konsultan:
c) Tim Pelaksana; dan
d) Sekretariat.
Daftar Obat Esensial Nasional 2013
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
2) Keanggotaan Komnas Penyusunan DOEN bersifat tetapsampai terbentuk Komite pada revisi DOEN berikutnya. KomnasPenyusunan DOEN disahkan melalui SK Menkes denganmencantumkan tugas-tugasnya.
3) Nama anggota tim ahli dan konsultan yang terpilih disusun sesuaiabjad ditulis tanpa gelar, hanya dibedakan bidang keahliannya.
4) Tidak semua kelas terapi membutuhkan ahli yang hams tercantumdalam Komnas Penyusunan DOEN.
5) Jika diperlukan, dapat diundang ahli di bidang spesialisasi tertentuuntuk menjadi narasumber yang memberikan pandangannyadaiam proses revisi tetapi tidak termasuk daiam tim ahii dankonsultan serta tidak ikut serta dalam pengambiian keputusan.
6) Tugas tim ahli dan konsultan tercantum dalam SK sebagai berikut;
a) Tim ahli bertugas melakukan evaluasi obat dalam DOEN 2011dan meniiai usulan obat yang akan dimasukkan dan/ataudikeluarkan dari/ke dalam DOEN 2013.
b) Konsultan bertugas memberikan masukan teknis/ilmlah yangdiperlukan tim ahli.
c) Tim ahii dan konsultan bersama-sama memberikan dukunganteknis/iimiah kepada Kementerian Kesehatan melaluiDirektorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Mat Kesehatan
dalam penerapan DOEN secara Nasional serta membantuDirektorat Bina Pelayanan Kefarmasian dalam penerapankebijakan DOEN.
7} Tim Pelaksana adalah wakil dari direktorat di lingkunganKementerian Kesehatan yang mempunyai program pengobatan/pengadaan obat.
8) Sekretariat adalah Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian,Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Mat Kesehatan,Kementerian Kesehatan.
Daftar Ohat Esensial Nasional 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
b. Proses pemilihan anggota Tim Ahil dan Konsultan
1) Persyaratan anggota Tim Ahil dan Konsultan:
a) Memiliki integiitas dan standar profesional tinggi.
b) Anggota tim ahil dan konsultan adalah klinikus dari berbagaibidang spesialisasl, farmakologi (klinik), dokter gigi, apoteker,dokter umum/puskesmas dan dokter keluarga.
c) Demi memperoleh tim atili yang profesional dan tidak berpihak,maka yang bersangkutan tidak mewakili asosiasi profesi,departemen/bagian di rumah sakit, atau jabatan lain yangpotensial menimbulkan konflik kepentingan.
d) Menyatakan kesediaan secara tertulis.
e) Bersedia menandatangani pemyataan bebas konflikkepentingan. Namun, orang yang memiliki konflik kepentinganmasih dapat dipertimbangkan oleh tim menjadi anggota timahli, bila dinilai oleti panitia dapat menjaga integritasnya.Jika memiliki konflik kepentingan terhadap obat tertentuyang sedang dibatias, maka yang bersangkutan dimintauntuk meninggalkan ruangan rapat, dan kembali setelah obattersebut selesai dibahas. Namun hal ini belum pemati terjadiselama proses pembahasan.
2) Proses rekrutmen anggota Tim Ahli dan Konsultan
a) Sekretariat menyampaikan permintaan kesediaan tertulis dariyang bersangkutan, yang dilakukan 2 (dua) bulan sebelumrapat perdana.
b) Yang bersangkutan menyatakan kesediaan tertulis 1 (satu)minggu setelah mendapat surat permintaan tersebut di atas,disertai pemyataan bebas konflik kepentingan.
Daftar Obat Esensia! Nasiona! 201 i
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
3. Cara revisi DOEN
a. Pengusulan
Proses revisi diawali dengan pengiriman surat permintaan usulantertulis kepada unit pelayanan kesehatan (RS Pendidikan, RS Khusus,RS Propinsi, RS TNl-POLRI, RS Swasta terpilih, RS Kabupaten terpilih,Puskesmas Rawat Inap), Dinas Kesehatan Propinsi/Kabupaten/Kota,puskesmas dan pengelola program {direktorat terkait di lingkunganKemkes). Surat permintaan dikirim ke Sekretariat 3 (tiga) bulan sebelumrapat perdana.
b. Kompilasi usulan
Sekretariat melakukan kompilasi usulan yang masuk dan dikelompokkansesuai dengan kelas terapi. Dilakukan dalam waktu 1 (satu) bulansetelah tanggal batas usulan masuk.
c. Mater! revisi
Materi revisi adalah matriks yang menyandingkan Daftar Obat EsensialWHO edisi tahun 2011, DOEN 2011 dan hasil kompilasi usulan. Materirevisi diserahkan kepada tim ahli 1 (satu) minggu sebelum rapatpembahasan teknis.
d. Kriteria pembahasan
Usulan obat yang dibahas diutamakan usulan yang disertai alasan danbukti ilmiah {evidence) yang lengkap. Ketersediaan di pasaran jugamenjadi pertimbangan utama suatu obat akan dicantumkan dalam daftar.
e. Cara pembahasan materi revisi
1) Revisi dilakukan dengan mengkaji usulan yang masuk dankeseluruhan obat yang telah tercantum dalam DOEN sebelumnya(2011). Hasil pembahasan adalah menerima atau menolak usulanatau mengeluarkan obat yang telah tercantum dalam DOENsebelumnya berdasarkan permintaan atau pendapat dari anggotatim ahli dan konsultan. Obat dikeluarkan dapat berdasarkanketersediaan di pasaran, alasan keamanan atau efikasinya.
20 Daftar Ohat Escnxial Xasional 201J
ISSW
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
2) Jenis rapat pembahasan
a) Rapat Perdana berisi tentang:
(1) Penjelasan tentang pengertian obat esensial (batasan,kriteria, jumlah obat esensial yang ideal dalam DOEN danIain-Iain).
(2) Implementasi DOEN (kaitan dengan obat program, acuanpengadaan obat PKD, DPHO-ASKES dan Iain-Iain).
(3) Tata cara revisi DOEN.
(4) Tata cara dan kesepakatan dalam rapat pembahasanteknis dan rapat pleno.
(5) Kriteria pemilihan obat esencial.
(6) Peserta rapat: tim ahli, konsultan, pengelola program,pelaksana.
b) Rapat-rapat pembahasan teknis
(1) Mempakan rapat-rapat pembahasan materi revisi.
(2) Rapat pembahasan teknis hams dihadiri oleh ahli yangterkait dengan kelas terapi yang akan dibahas.
(3) Membahas usulan penambahan/pengurangan obatesensial dari unit pelayanan kesehatan (kompilasi usulandari berbagai institusi pelayanan kesehatan dan DOEN2011 disediakan oleh pelaksana).
(4) Mencermati secara khusus obat yang diusulkan diluar daftar obat esensial WHO terakhir yang harusdipertimbangkan secara seksama.
(5) Usulan memasukkan suplemen makanan dan herbal kedalam DOEN tidak akan dipertimbangkan.
(6) Apabila tim ahli tidak dapat mengambil keputusan padasuatu masalah, maka dapat mengundang narasumber diluar tim ahli.
Daftar Obat Esensial Xasional 2013 21
MENTERIKESEHATANREPUBLIK INDONESIA
(7) Peserta rapat:
- Tim Ahli
- Tim Konsultan
Tim Pelaksana
- Narasumber terkait.
(8) Hasil rapat pembahasan teknis adalah draft yang akandisampaikan dalam rapat pleno.
c) Rapat Pleno
(1) Berfungsi untuk menyepakati, mengesahkan danmensosialisasikan draff DOEN 2013.
(2) Pimpinan sidang adalah ketua tim ahli.
(3) Pengesahan draft DOEN menjadi DOEN revisi baru,dtlakukan oleh Dirjen Bina Kefarmasian dan MatKesehatan Kementerian Kesehatan atau yang mewakili.
(4) Hasil pengesahan rapat pleno tidak dapat diubah selainrevisi redaksional.
(5) Peserta rapat pleno selain mereka yang berfungsi sebagaipengambil keputusan di institusi masing-masing jugadiharapkan berperan aktif dalam penyebarluasan DOEN.
(6) Peserta rapat pleno adalah
Peserta rapat perdana
- Peserta rapat pembahasan teknis
- RS Propinsi terpilih dan rumah sakit lain yangmemberi usuian revisi
- Dinas Kesehatan Propinsi terpilih
- Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota terpilih yangmemberikan usuian
22 Dafuir Ohtii EsensUt! Xnsional 201 i
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
- Organisasi profesi (IDI, IDAI, PAPDI, lAI, PDGI, POGI,IKABI, PERHATI-KL, PERHOMPEDIN. PERDOSKI,PERDAMI)
- Industri farmasi BUMN.
Penjelasan perubahan Obat
Perubahan obat dalam DOEN 2013 baik nama generik atau formulasinya,berdasarkan kelas terapi antara lain sebagai berikut:
1. Analgesik, Antipiretik, Antlinflamasi Nonsteroid, Antipirai
1.2 Analgesik Non-narkotik
Usulan agar parasetamol tab ICQ mg dikeluarkan daii DOENdisetujui, mengingat sediaan sirup untuk anak telah tersedia,serta untuk menghindari pemberian parasetamol dalam bentukpuyer.
3. Antialergi dan Obat untuk Anafilaksis
Usulan untuk menambahkan setirizin sirup 5 mg/ml dalam kelas terapiini diterima, mengingat dalam kelas terapi ini belum ada antialergidalam sediaan sirup.
4. Antidot dan Obat Lain untuk Keracunan
4.1 Khusus
Usulan natrium bikarbonat inj i.v. 8,4 % diterima, mengingatsediaan ini diperlukan khususnya di ICU untuk penatalaksanaanpasien asidosis metabolik, gagal ginjal, dan sepsis.
5. Antiepilepsi-Antikonvulsi
Karbamazepin sediaan tablet kunyah 100 mg dikeluarkan dari DOEN2011 karena sediaan ini tidak tersedia lagi di pasaran.
Magnesium sulfat injeksi yang dalam DOEN 2011 hanya dilndikasikan
Daftar Obat Esensial Ntisional 2013 ' 23
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
untuk ekiampsia, dalam DOEN 2013 pembatasan ini dihapus mengingatmagnesium sulfat juga bermanfaat untuk beberapa indikasi lain yangmemerlukan obat ini.
6. Antiinfeksl
6.2.1 Beta laktam
Sefadroksi! sediaan kapsul 500 mg dan simp 125 mg/5ml diterima dalam DOEN 2013 mengingat perkembanganresistensi bakteii terhadap antibiotik golongan penisilin dirumah sakit.
Sefiksim tablet 100 mg diterima untuk pasien rumah sakit yangmemerlukan switch terapi dari antibiotik sediaan injeksi kesediaan tablet sefalosporin generasi ke 3.
6.2.2.3 Sulfa-Trimetoprim
Kotrimoksazol simp 240 mg/5 ml diterima sebagai penggantikotrimoksazol DOEN II (pediatrik) kombinasi yang komponendosisnya lebih kecil dan hanya tersedia dalam sediaan tablet.
6.2.2.7. Penggunaan Khusus
Metronidazol simp 125 mg/5 ml diterima karena sediaan inidibutuhkan untuk anak yang menderita infeksi yang disebabkanoleh amoeba.
6.5.1. Antlamuba dan Antigiardiasis
Diloksanid tablet 500 mg dikeluarkan karena tidak tersedia lagidi pasaran.
6.5.2.2 Untuk pengobatan
Antimalaria DOEN kombinasi dikeluarkan dari daftar karena
masalah resistensi terhadap sediaan tersebut.
24 I Daftar Obat Esensial Nasiona! 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
8. Antineoplastik, Immunosupresan dan Terapi Paliatif
8.1 Hormon dan Antihormon
Metilprednisolon tablet 16 mg diterima karena adanya kebutuhanuntuk terapi steroid dosis tinggi di rumah sakit.Anastrozol tablet 1 mg diterima mengingat obat ini diperlukanuntuk terapi lini pertama kanker payudara lokal lanjut ataumetastase pada wanita post menopause dengan reseptorhormon positif
8.2 Sitotoksik
Sitarabin serbuk injeksi 500 mg/vial ditambahkan dalam DOEN2013 karena khususnya untuk penatalaksanaan leukemia akutdan limfoma maligna.
12. DIagnostik
12.1. Bahan Kontras Radiologi
Meglumin natrium amidotrizoat injeksi 76 % diganti denganamidotrizoat 370 lodin mg/mL.
Natrium iopodat kapsul 500 mg dikeluarkan dari DOEN 2011karena alasan safety.
14. Obat dan Bahan untuk Gig! dan Mulut
14.5. PreparatLain
Spons gelatin dengan sediaan cubicles 1x1x1 cm dikeluarkankarena penggunaannya sudah semakin terbatas dan dapatdigantikan dengan kapas steril.
Paper point dimasukkan dalam DOEN 2013 karena bahanini hams tersedia bersama dengan gutta percha yang sudahtersedia di DOEN 2011.
Daftar Obat Esensial Nimonal 2013 I 25
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
17. Obat Kardiovaskuler
17.1 Antiangina
Amiodipin tablet 5 mg yang dalam DOEN 2011 diterima dandimasukkan dalam kelas terapi antiangina, pada DOEN 2013obat ini dimasukkan dalam kelas terapi antihipertensi.
17.3 Antihipertensi
Amiodipin tablet 10 mg dimasukkan dalam DOEN 2013 untukmelengkapi sediaan dengan kekuatan 5 mg yang sudah ada.
Nikardipin injeksi 10 mg dimasukkan dalam DOEN 2013 untukindikasi hipertensi kritis.
Valsatran tablet 80 mg dimasukkan dalam DOEN 2013 untukmelengkapi kelas terapi antihipertensi dari golongan angiotensinII reseptor bloker.
17.6 ObatGagalJantung
Karvedilol tablet 6,25 mg dimasukkan dalam DOEN 2013 untukindikasi gagal jantung mengingat profil efikasi dan keamanannyayang baik.
17.8 Antihiperiipidemia
Fenofibrat tablet 100 mg dimasukkan dalam DOEN 2013 untukmenurunkan kadar trigliserid yang ekstrim tinggi (500-1500 mg/dL).
18. Obat Topikai untuk Kuiit
18.2 Antibakteri
Kloramfenikol salep kulit diterima masuk dalam DOEN 2013karena merupakan antibiotik sediaan topikai yang diperiukanuntuk infeksi bakteri superfisia! pada kulit.
26 I Daftar Obat Esensia! Nasional 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK tNDONESIA
18.3 Antifungi
Ketokonazol krim 2 % dimasukkan dalam DOEN 2013 sebagaiantifungi topikal yang efektif untuk mengatasi infeksi jamursuperfisial pada kulit.
18.4 Antllnflamasi dan Antipruritik
Mometason furoat krim 0,1% dimasukkan dalam DOEN 2013sebagai kortikosteroid potensi sedang yang aman digunakanuntuk anak > 2 tahun.
21. Obat untuk Mata
21.2 Antimikroba
Cksitetrasiklin salep mata 1% dikeluarkan daii DOEN 2011karena tidak lagi digunakan untuk infeksi superfisial pada mata.
23. Psikofarmaka
23.4 Antipsikosis
Trifluoperazin sediaan tablet 5 mg dimasukkan dalam DOEN2013 untuk penatalaksanaan schizophrenia.
Klozapin tablet 50 mg dikeluarkan daii DOEN 2011 karenasediaan dengan kekuatan tersebut tidak tersedia di pasaran dandigantikan dengan tablet 25 mg.
25. Obat untuk Saluran Cerna
25.2 Antiemetik
Domperidon tablet 10 mg dimasukkan dalam DOEN 2013sebagai antiemetik yang relatif aman.
Ondansentron tablet 4 mg dimasukkan dalam DOEN 2013sebagai antiemetik pasca penggunaan kemoterapi dan radiasi.
Daftar Obat Esensial National 2013 i 27
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
25.5 Obat untuk Diare
Zinc tablet 20 mg yang dalam DOEN 2011 disebutkan "hanyasebagai tambatian pada pemberian oralit untuk baiita diare",dalam DOEN 2013 mengalami perubatian redaksional menjadi"tiarus diberikan bersama oralit dan lama pemberian 10 hari".
26. Obat untuk Saluran Napas
26.2 Antitusif
Dekstrometorfan tablet 15 mg dan sirup 10 mg/ml dikeluarkandari DOEN 2011 karena selain aktiir-akhir ini dilaporkan adanyapeningkatan penyalahgunaan juga tidak didukung oleh buktiilmiah yang memadai sebagai antitusif.
26.3 Ekspektoran
Asetilsistein kapsul 200 mg dimasukkan dalam DOEN 2013sebagai ekspektoran yang khususnya bermanfaat pada PPOK(Penyakit Paru Obstruksi Kronis).
27. Obat yang Mempengaruhi SIstem Imun
27.1 Serum dan Imunoglubulin
Serum Antidifteri (A.D.S) injeksi i.m. 10.000 Ul/vial dikeluarkandari DOEN 2011 karena tidak tersedia lagi di pasaran.
Vaksin hepatitis B dan vaksin jerap Difteri Tetanus Pertusif(DTP) yang pada DOEN 2011 tersedia dalam bentuk terpisah,dalam DOEN 2013 diganti menjadi vaksin comtx) (uniject) yangmengandung DTP dan hepatitis B.
29. Vitamin dan Mineral
lodium kapsul lunak 200 mg dikeluarkan dari DOEN 2011 karenapemberian iodium telah dicakup dalam program garam beriodium.
Fitomenadion injeksi i.m. 10 mg/ml yang semula dikelompokkan dalamkelas terapi vitamin & mineral, dalam DOEN 2013 dimasukkan ke dalam
28 I Daftar Oltal Esensia! Nasioiuil 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
kelas terapi obat yang mempengaruhi koagulasi. Dalam kelompok iniditambahkan juga fitomenadion i.m. 2 mg/ml.
E. Penyebarluasan DOEN 2013
Dalam rangka penerapan konsep obat esensial dalam sistem pelayanankesehatan dl seluruh Indonesia, maka DOEN 2013 hams disebarluaskan ke
seluruh pemangku kepentingan {stakeholdei) yang terkait dengan ketersediaanobat maupun penggunaannya di fasilitas kesehatan. DOEN 2013 perludisosialisaikan kepada pihak produsen untuk menjamin ketersediaannya dipasaran, disamping sosialisasi kepada pengambil kebijakan untuk penyediaannyadan kepada pengguna (fasilitas kesehatan), serta kepada penulis resep (dokter)untuk meningkatkan peresepan obat secara rasional.
Penyebarluasan dilakukan dengan distribusi dalam bentuk edaran SuratKeputusan Menteri Kesehatan maupun buku dan dipublikasikan melalui mediaelektronik.
Daftar Obat Esensial Nasional 2013 I 29
I! i: I! II
li I! i: I.: t
: ii i: i! ii i? i: ii i; ii
ii i
I'l
BAB li
DAFTAR OBAT ESENSIAL NASIONAL 2013
(I rv i 1 (
I 1
1 (: f! I
; 1
1 t i
11 (
I f;
I! I
: I j (
! i i I
v%\
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
BAB II
DAFTAR OBAT ESENSIAL NASIONAL 2013
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
1. ANALGESIK, ANTtPIRETIK. ANTIINFLAMASINONSTEROID, ANTIPIRAI
1.1 ANALGESIK NARKOTIK
fentanyl inj i.m./l.v. 0,05 mg/mL Penggunaan perludiperketat
kodein tab 10 mg
tab 20 mg
morfin tab 10 mg
tabs/? 10 mg
inj i.m./s.k./i.v. 10 mg/mL
petidin inj i.m./s.k./i.v. lambat 50mg/mL (HCI)
sufentanil inj i.v. 5 mcg/mL
1.2 ANALGESIK NON-NARKOTIK
ibuprofen tab 200 mg
tab 400 mg
sir 100 mg/5 mL
ketoprofen sup 100 mg Hanya untuk pasienpasca operasi
natrium diklofenak tab 25 mg
tab 50 mg
parasetamoi tab 500 mg
sir 120 mg/5 mL
tts 60 mg/0,6 mL
Daftar Obat Esensial Nasional 20IS
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
l.lANTtPIRAI
alopurinol tab 100 mg Tidak diberikan saat
serangan akuttab 300 mg
kolkisin tab 500 meg
2. ANESTETIK
2.1 ANESTETIK LOKAL
bupivakain inj p.v. 5 mg/mL Khusus untuk
analgesia spinalbupivakain Heavy
inj 0,5% (HCI) + glukosa8%
etil klorida semprot 100 mL
lidokain inj 5% + glukosa 5 % Khusus untuk
analgesia spinal
inj infiltr 2%
gel 2%
semprot 10%
2.2 ANESTETIK UMUM dan OKSIGEN
halotan ih
isofluran iti
ketamin inji.v. 50 mg/mL
inj i.v. 100 mg/mL
nitrogen oksida ih, gas dalam tabung
okslgen ih, gas dalam tabung
propofol inj i.v., bolus 1%
tiopentalSerb inj i.v., bolus 500 mg/amp (garam Na)
2.3 OBAT untuk PROSEDUR PRE OPERATIF
atropin inj i.v./i.m./s.k. 0,25 mg/mL
321 Daftar Obal Esetisial Nasiona! 2013
-
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
-
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
diazepam inj i.v./i.m. 5 mg/mL
midazolam inj i.v. 1 mg/mL
inj i.v. 5 mg/mL
3. ANTIALERGI dan OBATuntukANAFILAKSiS
deksametason inj i.v./i.m. 5 mg/mL
difenhidramin inj i.v./i.m. 10 mg/mL (HCI)
epinefrin (adrenalin) inj i.v./s.k./i.m. 0,1%
klorfeniramin tab 4 mg
ioratadin tablOmg
setirizln sir 5 mg/5 mL
mm 4. ANTIDOT dan OBAT UIN untuk KERACUNAN
4.1 KHUSUS
M atropin inj 0,25 mg/mL
kalsium glukonat inj 10% (100 mg/mL)mm
nalokson inj 0,4 mg/mL
natrium bikarbonat tab 500 mgmm inj i.v. 8,4 %
natrium tiosulfat inj i.v. 25%mmi protamin sulfat inj i.m. 10 mg/mL
4.2 UMUM
m» karbon aktif tab
magnesium sulfat Serb
mm 5. ANTIEPILEPSi - ANTIKONVULSIdiazepam inj i.v. 5 mg/mL
mm lar rektal 5 mg/2,5 mL
lar rektal 10 mg/2,5mL
Daftar Obat Esensial Nasional 201 i 133
**
—
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPiNARAAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)
CATATAN-
fenitoin kaps 50 mg
kaps100 mg
inj 50 mg/mL
fenobarbital tab 30 mg - -
lab 100 mg
karbamazepin tab 200 mg
sir 100 mg/5 mL
magnesium sulfat inj i.v. 20%
inj i.v. 40% - -
valproat tab 250 mgmm
tab 500 mg - -
sir 250 mg/5 ml
6. ANTIINFEKSI
6.1 ANTELMINTIK mm
6.1.1 Antelmintik Intestinal
albendazol tab 400 mgmm
mebendazol tab 100 mg
tab 500 mg
sir 50 mg/mL
pirantel pamoat tab scored 250 mg
susp 125 mg/5 ml
prazlkuantei tab 300 mg—
tab 600 mg
6.1.2 Antifilaria
dietilkarbamazin tab 100 mg
341 Daflar Ohal Esensial Naxioiuil 201J
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(BentukSediaandan
Kekuatan)CATATAN
6.1.3 Antisistosoma
prazikuantel tab 600 mg - Hanya untuk daerahSulawesi Tengali.
- Ktiususdi
Kalimantan Selatan
untuk pengobatanFasciolopsis buski.
6^ ANTIBAKTERI
6.2.1 Betalaktam
amoksisilin tab scored 500 mg
sir kering 125 mg/5 mL
ampisilin Serb inj i.m./i.v. 250 mg/vial
Serb inj i.v. 1000 mg/vial
benzatin penisilin inji.m. 1,2jutaUI/mL
inj i.m. 2,4juta UI/mL
fenoksimetil penisilin (penisilin V) tab 250 mg
tab 500 mg
prokain benzilpenisilinSerb inj i.m. 1 juta UI/viaL
Serb inj i.m. 3 juta UI/viaL
sefadroksi! kaps 500 mg
sir 125 mg/5 ml
sefazolin Serb inj 1 g/vial Digunakan padaprorilaksis bedati untukmencegati teijadinyainfeksi luka operasi
sefiksim tab 100 mg
seftriakson Serb inj 1 g/vial
Daftar Ohat Esensial Nasional 201S 135
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KEUSTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
6.2.2 Antibakteri Lain
6.2.2.1 Tetrasiklln
doksisiklin kaps100 mg
oksitetrasiklin inj i.m. 250 mg/3 mL (HCI)
inj i.m. 50 mg/mL (HCI)
tetrasiklln kaps 250 mg (HCI)
kaps 500 mg (HCI)
6.2.2.2 Kloramfenikoi
kloramfenikol kaps 250 mg
susp 125 mg/5 mL
6.2.2.3 Sulfa-Trimetoprim
kotrimoksazol kombinasi tiap
5 ml:
sulfametoksazol 200 mgtrimetoprim 40 mg
SUSP
kotrimoksazol 1 (dewasa)kombinasi:
sulfametoksazol 400 mgtrimetoprim 80 mg
tab
6.2.2.4 Makrolld
eritromisin kaps 250 mg
sir kering 200 mg/5 ml
6.2.2.5 Aminogllkosida
gentamisin inj 10 mg/mL
inj 40 mg/mL
361 Daftar Obal Esensial Nasiona! 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
KEUSTERAPINAMAGENERIK
FORMULAS!(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
6.2.2.6 Kuinolon
siprofloksasin tab scored 500 mg - TIdak sebagai pilihanutama untuk Infeksi
kuman gram positif- Tidak digunakanuntuk pasien < 18tahun
6.2.2.7 Lain-lain
metronidazol tab 250 mg
tab 500 mg
sir 125 mg/5mL
sup 500 mg
lar infus 5 mg/mL
vankomisin Serb inj 500 mg/vial Life saving padainfeksi MRSA
6.3 ANTIINFEKSI KHUSUS
6.3.1 Antilepra
dapson tab scored 100 mg
klofazimin, micmnized kaps dalam minyak 100 mg
rifampisin kaps 300 mg Hanya untuk lepra
6.3.2 Antitubei1(ulosis
isoniazid tab 100 mg Untuk profilaksis TBpada anak dan HIV/AIDStab 300 mg
streptomisin Serb inj 1000 mg/vlai Penggunaan sesuaidengan program TBNasional
Daftar Obat Esensial Nasional 20 U 137
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KEUSTERAPINAMA6ENERIK
FORMULAS!(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)
CATATAN
kombinasi untuk dewasa:
Paduan dalam bentuk dosis
tetap (KDT/FDC)rifampisin
isoniasid
pirazinamidetambutol
kapl 150 mgtab 75 mgtab 400 mgtab 275 mg
Bentuk sediaan dan
penggunaan sesuaidengan program TBNasional
kombinasi untuk dewasa;
Paduan dalam bentuk dosis
tetap (KDT/FDC)rifampisinisoniasid
kapl 150 mgtab 150 mg
Bentuk sediaan dan
penggunaan sesuaidengan program TBNasional
kombinasi untuk anak;
Paduan dalam bentuk dosis
tetap (KDT/FDC)rifampisinisoniasid
pirazinamid
kapl 75 mgtab 50 mgtab 150 mg
Bentuk sediaan dan
penggunaan sesuaidengan program TBNasional
kombinasi untuk anak:
Paduan dalam bentuk dosis
tetap (KDT/FDC)rifampisinisoniasid
kapl 75 mgtab 50 mg
Bentuk sediaan dan
penggunaan sesuaidengan program TBNasional
381 Dafiar Obat Esensial Sasional 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPINAMA6ENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
kombinasi untuk dewasa;
(Paduan dalam bentukKombipak)rifampisinisortiasid
pirazinamidetambutol
kapl 450 mgtat) 300 mgtab 500 mgtab 250 mg dan 500 mg
Bentuk sediaan dan
penggunaan sesuaidengan program TBNasional
kombinasi untuk anak;
(Paduan dalam bentukKombipak)rifampisinisoniasid
pirazinamid
kapl 75 mgtab 100 mgtab 200 mg
Bentuk sediaan dan
penggunaan sesuaidengan program TBNasional
kombinasi untuk anak;
(Paduan dalam bentukkombipak)rifampisinisoniasid
kapl 75 mgtab 100 mg
Bentuk sediaan dan
penggunaan sesuaidengan program TBNasional
6.3.3 Antiseptik Saluran Kemih
metenamin mandelat
(tieksamin mandelat)tab salut enterik 500 mg
6.4 ANTIFUNGi
6.4.1 Antifungi, sistemik
amfoterisin B inj. i.v. 50mg/10 mL
flukonazol kaps 50 mg
kaps 150 mg
inj 2 mg/mL
Dafuir Obal Esensial Nasional 2013
u
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
griseofulvin, micronized tab 125 mg
tab scored 250 mg
ketokonazol tab 200 mg
nistatin tab salut 500.000 UI/mL
susp 100.000 UI/mL
6.5 ANTIPROTOZOA
6.5.1 Antiamuba dan Antigiardiasis
metronidazoltab 250 mg
tab 500 mg
6.5.2 Antimalaria
6.5.2.1 Untuk Pencegahan
doksisiklin kaps100mg
6.5.2.2 Untuk Pengobatan
artemether Inj 80 mg/ml
artesunat inj i.v./l.m. 60 mg/ml
kombinasi (kombipak);artesunat tab 50 mgamodiakuin tab 200 mg
tab
kuinin tab 200 mg
tab 222 mg
tab 250 mg
inj i.v. 25% Hanya untuk malariayanq berat
primakuin tab 15 mg
401 Dafiar Ohal Esensial Nas tonal 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPINAMA GENERiK
6.6 ANTIVIRUS
6.6.1 Antiherpes
asiklovir
6.6.2. Antiretroviral
CATATAN
tab scored 20Q mg
tab scorerf400 mg
6.6.2.1. Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor(NRTI
kombinasi: tab
zidovudin 300 mg
lamivudin 150 mg
lamivudin (3TC) tab 150 mg
sfavudin tab 30 mg
zidovudin 1 tab 300 mg
6.6.2.2 Ron Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NNRTI)
efavirens tab 600 mg
nevirapin tab 200 mg
6.6.2.3 Profease/n/i/b/for
kombinasi:
Iopinavir200 mgritonavir (LPV/r) 50 mg
7. ANTIMIGREN
7.1 PROFILAKSIS
propranolol
7.2 SERANGANAKUT
tab 10 mg
Da/tar Ohal Enenxiol Nasional 2013
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPINAMA6ENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
8. ANTINEOPLASTIK, IMUNOSUPRESAN dan OBAT untuk TERAPIPAUATIF
8.1 HORMON DAN ANTIHORMON
anastrozol tab 1 mg
deksametason tab 0,5 mg
tab 4 mg
inj 5 mg
medroksi progesterone asetat tab 250 mg
inj 200 mg/mL
metilprednisolon tab 4 mg
tab 16 mg
tamoksifen tab 20 mg
testosterone kaps lunak 40 mg
8.2. IMUNOSUPRESAN
azatioprin tab 50 mg
metotreksat tab 2,5 mg
siklosporin kaps lunak 25 mg
inj 50 mg/mL
8.3 SITOTOKSIK
asparaginase Serb inj 10.000 Ul/vial
bleomisin Serb inj 15 mg/amp
busulfan tab salut 2 mg
dakarbazin Serb inj 100 mg/vial
daktinomisin inj i.v. 0.5 mg/vial
daunorubisin Serb inj 20 mg/vial
doksorubisin Serb inj i.v. 10 mg/vial
Serb inj i.v. 50 mg/vial
421 Daftar Ohal Esensia! Nasiona! 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
dosetaksel
etoposid
uorourasi
hidroksi urea
inj 20 mg/0,5 mL
inj 80 mg/2 mL
kaps 100 mg
inj 20 mg/mL
inj 250 mg/mL
inj 500 mg/5 mL
kaps 500 mg
Serb inj 500 mg
Serb inj 1000 mg/vial
CATATAN
klorambusii
melfalan
merkaptopurin tab 50 mg
melotreksat tab 2,5 mg
serb inj 50 mg/2 mL
serb inj i.v./i.m,/i.t. 5 mg/vial
paklitaksel inj 30 mg/5 mL
siklofosfamid tab salut 50 mg
serb inj i.v, 200 mg
serb inj i.v. 500 mg
serb inj i.v. 1000 mg
sisplatin serb inj 10 mg
serb inj 50 mg
sitarabin serb inj i.m./i.v./s.k. 100 mg
serb inj 500 mg/vial
vinblastin serb inj 10 mg/mL
Marus disimpan padasuhu 2-8°C.
-
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERiK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)
CATATAN-
vinkristin Serb inj i.v. 1 mg - Tidakboleti
diberikan secara
intratekal
- Harus disimpan
pada suliu 2-8°C-
8.4 LAIN-LAIN
kalsium folinat (leukovorin, Ca)tab 15mg
inj 3 mg/mL
mesna inj 100 mg/mL
9. ANTIPARKINSON
Antiparkinson, kombinasi;benserazid 25 mglevodopa 100 mg
tab
triheksifenidil tab 2 mg
10. OBATyangMEMPENGARUHIDARAH
10.1 ANTIANEMI
asam folat tab 0,4 mg mm
tab 1 mg
ferro sulfat tab saiut 300 mg mm
sir15mg/5mL
sianokobalamin (vitamin B12) tab 50 meg
10.2 OBATyang MEMPENGARUHIKOAGULASI
fitomenadion tab salut 10 mg(vitamin K1)
inj i.m. 2 mg/mL
- Dosis untuk bayibaru lafiir 1 mg
- Dosis untuk bayipremature 0,5 mg
44 Daflar Ohat Esensial Nasiona! 20IS
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
heparin, Na ini i.v./s.k. 5000 UI/mL
protamin sulfat inj lOmg/mL
warfarin tab 2 mg
10.3 INTOKSIKASIZATBESI
deferoksamin mesilat Serb inj 500 mg
11. PRODUK DARAH dan PENGGANTIPUSMA
11.1 PRODUK DARAH
faktor VIII (konsentrat) Serb inj 250 Ul/vial +pelarut 5 mL
Untuk haemofiliaA
faktor IX kompleks Serb inj 500 Ul/vial +pelarut 10 mL
Untuk haemofilia B
Serb inj 1000 Ul/vial +pelarut 25 ml
11.2 PENGGANTI PLASMA dan PLASMA EKSPANDER
fraksi protein plasma lar infus 5%
hydroxy ethyl starch lar infus 6%
pengganti plasmakombinasi;
poligelin (ekivalen dengan0,63 g nitrogen) 17,5 gnatrium klorida4,25gkalium klorida 0,19 gkalsium (terikat padapolipeptida) 0,125 g
lar infus - Peiiu sarana dan
keahlian khusus
• Variasi kombinasi
sediaan yangberedar di pasaran
dapat digunakan
Dafiar Obal Esensial Nasional 2013 45
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMUUSI(Bentuk Sedlaan dan
Kekuatan)CATATAN
12. DIAGNOSTIK
12.1 BAHAN KONTRAS RADIOLOGI
amidotrizoat 370 mg/mL
barium suifat Serb 92 g/100 ml
SUSP 2,2%
SUSP 55%
SUSP 65%
gadodiamid inj287 mg/10mL
ioheksol inj 140 - 3501 mg/mL
iopamidol inj 200 - 370 1 mg/mL
12.2 TES FUNGS!
12.2.1 Ginial
natrium aminohipurat inj i.v. 200 mg/mL
12.2.2 Mata
fluoresein tts mata 2,5 mg/mL
inj 10%
12.3 TES KULIT
tuberkuiin protein purifiedderivative
inj i.k. 1:10
13. ANTISEPTIKdan DISINFEKTAN
13.1 ANTISEPTIK
hidrogen peroksida cairan 3% - Disimpan dalambotol kedap udara,terlindung daricahaya
kiorheksidin iar15% Untuk diencerkan bila
akan digunakan
Da/tar Obat Esensiat Nasionat 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERiK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
povidon iodin larlOO mg/mL
13.2 DISINFEKTAN
etanol 70% cairan 70%
kalsium hipoklorit Serb
paraformaldehid lar buffer 10 %
14. OBAT dan BAHAN untuk GIGI dan MULUT
14.1 ANTISEPTIK dan BAHAN untuk PERAWATAN SALURANAKAR GIGI
eugenol cairan
formokresol cairan
gulta percha dan paper points 15 mm-40 mm
45 mm - 80 mm
kalsium hidroksida bubuk, pasta
klorfenol kamfer mentol
(CHKM)
cairan
kiorheksidin lar 0,2%
natrium hipoklorit cairan konsentrat 5% Untuk diencerkan
pasta pengisi saluran akar pasta
14.2ANTIFUNGI OROFARINGEAL
nistatin SUSP 100.000 UI/mL
14.3 OBAT untuk PENCEGAHAN KARIES
fluor kapl 1 mg
sediaan topikal
14.4 BAHAN TUMPAT
bahan tumpatan sementara lar, Serb
Daftar Ohat Esensial Nasional 2013 47
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMUUSI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)
CATATAN
glass ionomerART (AtraumaticRestorative Treatment)
Serb
lar
cocoa butter 5 g
komposit resin set
14.5 PREPARAT LAINNYA
Anestetik lokai gig! kombinasi;lldokainHCI 2%
epinefrin 1:80.000
inj 2 ml
articulating paperkertas wama penandaoklusi
etil klorida semprot btl 100 mL
lidokain Inj 2% (HCI)
pasta 5% (HCI)
semprot 15% (HCI)
pasta devitalisasi(non arsen)
pasta
surgical ginggival pack pasta
15. DIURETIK
amilorid tab 5 mg
furosemid tab 40 mg
inj i.v./i.m. 10 mg/mL
hldroklortiazid tab 12,5 mg
tab 25 mg
manitol lar infus 20%
spironoiakton tab 25 mg
tab 100 mg
481 Daftar Ohat Esensial Nastonal 20 ti
-
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPiNAMAGENERIK
FORMULAS!(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
16. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPTIK—t
16.1 HORMON ANTIDIURETIK
(amdesmopresin tab 0,1 mg
tab 0,2 mg
(am vasopresin inj i.m./s.k. 20 UI/mL
16.2 ANWIABETES
(^ 16.2.1 Antidiabetes, Oral
glibenklamid tab 2,5 mg
tab 5 mg
glipizid tab 5 mg
melformin tab 500 mg
«■» 16.2.2 Antidiabetes, Parenteral
insulin intermediate inj 100 UI/mL(ma
insulin regular inj 100 UI/mL
(am 16.3 HORMON KELAMIN dan OBATyang MEMPENGARUHIFERTILITAS
16.3.1 Androgen((am testosteron inj 250 mg/mL
16.3.2 Estrogen(am estrogen terkonjugasi tab 0,625 mg
etinilestradiol tab 0,05 mgam tab 0,5 mg
16.3.3 Progestogen
hidroksi progesteron inj 125 mg/mL
Daftar Obat Esensial Nasional 2013
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)
CATATAN
noretisteron tab 5 mg
16.3.4 Kontraseptik
16.3.4.1 Kontraseptik, Oral
kombinasi;
levonorgeslrel 150 megetinilestradiol 30 meg
pll
16.3.4.2 Kontraseptik, Parenteral
medroksi progesteron asetat inj depo 150 mg
16.3.4.3 Kontraseptik, AKDR(IUD)
copper T set/buah
16.3.4.4 Kontraseptik, Implan
levonorgeslrel implan 2 rods 75 mg (3-4tahun)
16.3.5 Lain-lain
klomifen sitrat tab 50 mg
16.4 HORMON TIROID dan ANTITIROID
ievotiroksin tab 50 meg
tab 100 meg
iugol lar Dilarutkan dulu
propiltiourasll tab scored 100 mg
16.5KORTIKOSTEROID
deksametason tab 0,5 mg
inj 5 mg/mL
hidrokorlison Serb inj 100 mg/vial
Daftar Obal Esensial Nasiona! 2013
FOSI
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK tNDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
metilprednisolon tab 4 mg
inj 125 mg/vial
prednison tab 5 mg
17. OBAT KAROIOVASKULER
i7.1 ANTIANGINA
atenolol tab 50 mg
diltiazem tab 30 mg (HCI)
gliseril trinitrat tab sublinguai 0,5 mg
isosorbid dinitrat tab sublinguai 5 mg
inj i.v.10 mg
17.2 ANTIARITMIA
amiodaron tab 200 mg
inj 150 mg/3 ml
digoksin tab 0,25 mg
inj 0,25 mg/mL
lidokain inj i. V.I 00 mg
propranolol tab 10 mg
verapamil tab 80 mg Untuk aritmia
supraventrikulerinj 2,5 mg/mL
17.3 ANTIHIPERTENSI
amiodipin tab 5 mg
tab 10 mg
atenolol tab 50 mg
tab 100 mg
diltiazem tab 30 mg (HCI)
hidroklorotiazid tab 25 mg
Daftar Ohat Esensial Nasional 201 i
MENTERI KESEHATAN
REPU8LIK INDONESIA
KELAS TERAPINAMAGENERIK
kaptopril
CATATAN
tab scored 12,5 mg
tab scored 25 mg
tab 50 mginji.v.0,15mg/mL{HCI)
17.4 ANTIAGREGASI PLATELET
asam aselilsalisilat (aselosal) tab 80 mg
17.5 TROMBOLITIK
streptokinase inj 1,5jula Ul/vial
17.6 OBATuntuk GAGALJANTUNG
tab 0,25 mg
inj 0,25 mg/mL
tab 40 mg
inj i.vdi.m. 10 mg/mL
inj 10 mg/10 mL
tab scored 12,5 mg
tab scored 25 mg
tab 6,25 m
digoksin
furosemid
isosorbid dinitrat
kaptopril
Digunakan untukhipertensi berat
mebldopa tab salut 250 mg Dibenkan setiap 4 jam
nikardipin
valsartan
Perlu sarana dan
keahlian khusus
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
KELASTERAPINAMA GENERIK
17.7 OBAT untuk SYOK KARDIOGENIKdan SEPSIS
dobutamin
dopamin
epinefrin (adrenalin)
norepinefrin
17.8 ANTIHIPERLIPIDEMIA
fenofibrat
gemfibrozil
simvastatin
inj 25 mg/mL
inj 40 mg/mL
inj i.v. 0,1 %
inj 1 mg/mL
tab 100 mg
tab 300 mg
tab 600 mg
tab salutlOmg
tab salut 20 mg
18. OBAT TOPIKAL untuk KULIT
18.1 ANTIAKNE
asam retinoat
18.2 ANTIBAKTERI
Antibakteri,
kombinasi:
basitrasin 500 Ul/gpolimiksin B lO.OOOUI/g
ktoramfenikol
krim 0.1%
perak sulfadiazin
salep 2%
krim 1%
CATATAN
• Hanya untukhipertrigliseridimia
• Tldak dianjurkandiberikan bersama
statin
Da/iar Obal Esensial Nasiona! 2013
! if*,)! i
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA -
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)
CATATAN-
18.3 ANTIFUNGI
Antifungi,kombinasi ;
asambenzoat 6%
asam salisilal 3%
salep
-
ketokonazol krim 2%
mikonazol Serb 2%
krim 2%
nistatin tab vagina 100.000 Ul
18.4 ANTIINFLAMASIdanANTIPRURITIK
betametason salep 0,1%
krim 0,1%
hidrokortison krim 2,5%
kalamin lotio mm
mometason furoat krim 0,1 % —
18.5 ANTISKABIES dan ANTIPEDIKULOSIS
permetrin krim 5 %— -
Salep 2-4, kombinasi;asam salisilat 2 %
belerang endap 4 %
salep mm
18.6 KAUSTIK --
perak nitrat Iar20% Untuk lesi
tiipergranulasi -
podofilin tingtur 25%
18.7 KERATOLITIKdan KERATOPLASTIK
asam salisilat salep 5%
coal tar Iar5%-
urea krim 10 % I-I
54 Daftar Oba! Kscmial Nasioiuil 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KEUSTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
18.8 LAIN-LAIN
bedak salisil Serb 2%
19. URUTANDIAUSIS PERITONEAL
dialisa peritoneal lar intraperitonial
hemodialisa lar
20. LARUTAN ELEKTROLIT, NUTRISI dan UIN-LAIN
20.1 ORAL
Garam craiit, kombinasi;
natrium klorida 0,52 gkalium klorida 0,30 gtrinatrium sitrat ditiidrat 0,58 gglukosa anhidrat 2,70 g
Serb untuk 200 ml air Diminum sedikitdemi
sedikit 2-3 teguk untukmengfiindari muntati
kalium klorida tab siap larut 300 mg
tab SR 600 mg
natrium bikarbonat tab 500 mg
20.2 PARENTERAL
damw glukosa ana (DGana) lar infus
darruw glukosa half strength lar infus
dekstrosa lar infus 5 %
glukosa lar infus 5%
lar infus 10%
lar infus 40%
kalium klorida inj 25 ml
kalsium glukonat inj i.v. 10%
Daftar Obal Esensial Nasional 2013 155
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KEUSTERAPINAMA6ENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)
CATATAN
Larutan nutrisi, kombinasi ;
glukosa 5 %natrium klorida 0,225 %
lar infus
Larutan nutrisi, kombinasi ;
glukosa 10%natrium klorida 0,225 %
lar infus
natrium bikarbonat inj i.v. 8,4% Perlu dilakukan
pemeriksaan gasdarahinj1,4%isotonik
natrium klorida lar infus 0,9% Perlu dilakukan
pemeriksaan kadarnatrium
lar infus 3%
lar 0,9%
ringer laktat lar infus
20.3 LAIN-LAIN
air untuk injeksi amp 25 ml
21. OBAT untuk MATA
manitol lar infus 20%
21.1. ANESTETIK LOKAL
tetrakain tts mata 0,5%
21.2 ANTIMIKROBA
amfoterisin B salep mata 3%
gentamisin salep mata 0,3%
tts mata 0,3%
kloramfenikol tts mata 0,5%
tts mata 1%
salep mata 1%
Daftar Ohat Esensial Nasional 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
KEUSTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
21.3. ANTIINFLAMASI
betametason tts mata 1 mg/mL
21.4 MIDRIATIK
atropin tts mata 0,5%
Its mata 1%
homatropin tts mata 2%
21.5 MIOTIKDANANTIGLAUKOMA
asetazolamid tab 250 mg
pilokarpin tts mata 2%
timolol tts mata 0,25%
tts mata 0,5%
22. OKSITOSIK
metilergometrin tabsalut 0,125 mg
inj 0,2 mg/mL
oksitosin injiOUI/mL
23. PSiKOFARMAKA
23.1 ANTIANSIETASdanANTIINSOMNIA
diazepam tab 2 mg
tab 5 mg
inj i.m. 5 mg/mL
lorazepam tab 0,5 mg
tab 1 mg
tab 2 mg
23.2 ANTIDEPRESIdanANTIMANIA
amitriptilin tab salut 25 mg
fluoksetin tab 10 mg
tab 20 mg
Daftar Ohat Esensial Nasiona! 2013 157
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(BentukSediaandan
Kekuatan)
CATATAN
23.3 ANTIOBSESIKOMPULSI
klomipramin tab 25 mg
23.4 ANTIPSIKOSIS
flufenazin inj i.m. 25 mg/mL
haloperidol tab 0,5 mg
tab 1,5 mg
tab 2 mg
tab 5 mg
tts 2 mg/mL
inj i.m. 5 mg/mL
inj 50 mg/mL
klorpromazin tab salut 25 mg
tab salut 100 mg
inj i.m. 5 mg/mL
klozapin tab 25 mg
tab 100 mgrisperidon tab 1 mg
tab 2 mg
trifluoperazin tab 5 mg
23.5 OBAT untuk ADHD (attention deficit hyperactivity disorder)
metilfenidat tabs/? 10 mg
tab SR 20 mg
23.6 OBAT untuk GANGGUAN BIPOLAR
litium karbonat tab 200 mgvalproat tab 250 mg
tab 500 mg
tab£/?200 mg
po«l
Daftar Ohat Esemia! NasUmal 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
23.7 OBAT untuk PROGRAM KETERGANTUNGAN
metadon sir 50 mg/5 mL
24. REUKSAN OTOT PERIFER dan PENGHAMBAT KOLINESTERASE
24.1 PENGHAMBAT dan PEMACU TRANSMISINEUROMUSKULER
atrakurium inj 25 mg/2,5 mL
neostigmin inj 0,5 mg/mL
rokuronium inj i.v 50 mg/5 mL
suksinilkolin inj i.v./i.m. 50 mg/mL
24.2 OBAT untuk MIASTENIA GRAVIS
neostigmin inj 0,5 mg/mL
piridostigmin tab 60 mg
25. OBAT untuk SALURANCERNA
25.1 ANTASIDA dan ANTIULKUS
Antasida, kombinasi ;
aluminium hidroksida 200 mg
magnesium hidroksida 200 mg
tab kunyah
omeprazoi kaps 20 mg
inj 40 mg/10 mL
ranitidin tab 150 mg
25.2 ANTIEMETIK
deksametason inj 5 mg/mL Hanya untukmenyertai terapiantineoDlastik
dimenhidrinat tab 50 mg
domperidon tab 10 mg
susp 5 mg/5 mL
Dafuir Ohai EsL-iisial i\'iisioinil 2013
MENTERIKESEHATANREPUBUK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)
CATATAN
klorpromazin tab salut 25 mg
inj i.m. 5 mg/mL
inj i.m. 25 mg/mL
metoklopramid tab 10 mg
inj 5 mg/mL
ondansetron tab 4 mg
tab 8 mg
inj 2 mg/mL
25.3 ANTIHEMOROID
Antihemoroid, kombinasi;
bismut subgalat 150 mgheksaklorofen 2,5 mglidokain 10 mgsengoksida 120 mgsup ad 2 g
sup
25.4 ANTISPASMODIK
atropin tab 0,5 mg
inj i.m./i.v./s.k. 0,25 mg/mL
inj 1 mg/mL
hiosin butiibromid tab 10 mg
inj 20 mg/mL
25.5 OBATuntuk DIARE
atapulgit tab Tidak untuk anak
Garam oralit,kombinasi:
natrium klorida 0,52 gkalium klorida 0,30 gtrinatrium sitrat dihidrat 0,58 gglukosa anhidrat 2,70 g
Serb untuk 200 mL air
601 Daftar Obat Esensial Nasional 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
KEUSTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
zinc tab dispersible 20 mg - Harus diberikan
bersama oraiit
- Diberikan selama
lOhari
25.6 KATARTIK
bisakodil sup 5 mg
sup 10 mg
gliserin tts 10 mg/mL
tts 100 mg/mL
laktulosa sir 3,335 g/5 ml
25.7 OBATuntuk ANTIINFLAMASI
sulfasalazin kapi salut enterik 500 mg Hanya untuk colitisulrxrativa
26. OBATuntuk SALURANNAPAS
26.1 ANTIASMA
aminofilin tab 150 mg
tab scored 200 mg
inj 24 mg/mL
budesonid
Ihlnebulizer 100 meg/dosis
iti/nebt///zer200 meg/dosis
deksametason tab 0,5 mg
inj i.v. 5 mg/mL
epinefrin (adrenalin) In) 0,01%
metiiprednisolon tab 4 mg
Daftar Obat Esensial Nasional 2013 161
A
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERiK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)
CATATAN
salbutamol tab 2 mg
tab 4 mg
lar ih 0,5 %
Inhalasi untuk
serangan intermittendan untuk serangan
akut pertama
ih/aerosol 100 mcg/dosis
lar respirator untuknebulizer 2,5 mg/2,5 mLNaCI
terbutalin inj s.k./i.v. 0,5 mg/mL
26.2 ANTITUSIF
kodein tab 10 mg
26.3 EKSPEKTORAN
n-asetil sistein kaps 200 mg
26.4 OBAT untuk PENYAKIT PARU OBSTRUKSIKRONIS
ipratropium bromida ih 20 mcg/semprot
nebulizer 0,025%
kombinasi;
ipratropium bromida 0,5 mgsalbutamol 2,5 mg
larih
27. OBATyangMEMPENGARUHl SISTEMIMUN
27.1 SERUM dan IMUNOGLOBULIN
human tetanus imunoglobulin inj i.m. 250 Ul Disimpan pada suhu
2-8° C.
serum anti bisa ular:
A.B.U. 1
(khusus ular dari luar Papua)A.B.U.II
(khusus ular dari Papua)
inj i.m./i.v.
- Khusus daerah
tertentu
- Disimpan pada suhu
2-8° C
serum antidifteri (A.D.S) inj i.m. 20.000 Ul/vial Disimpan pada suhu2-8° C.
Da/Uir Ohal Ksciixial Masional 2013
MENTERIKESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
serum antirabies inj200UI/mL - Digunakan untukpengobatan post-exposure didaerah rabies.
- Disimpanpadasuhu 2-8® C.
serum antitetanus (A.T.S) Untuk pencegahan:inji.m. 1500 Ul
Disimpan pada suhu2-8® C
Untuk pengobatan;
inj i.m./i.v. 10.000 Ul
inj i.m./i.v. 20.000 Ul
27.2 VAKSIN
vaksin BCG inj i.k. Disimpan pada suhu<5®C.
vaksin campak inj s.k. Disimpan pada suhu2-8® C.
vaksin jerap difteri tetanus(DT) inj i.m. Disimpan pada suhu2-8® C.
vaksin jerap tetanus(tetanus adsorbed toxoid)
inj i.m. Disimpan pada suhu2-8® C.
vaksin kombinasi DPT-
hepatitis B
inj i.m. Disimpan pada suhu2-8® C.
vaksin polio ttsDisimpan pada suhu-20® C.
vaksin rabies, untuk manusia Serb inj s.k./i.k. + booster - Disimpan pada suhu2-8® C.
- Digunakan untukpre-exposure danpost-exposure didaerah rabies.
Daftar Obat Esensial Nasional 2013
MENTERIKESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMULAS!(Bentuk Sedlaan dan
Kekuatan)
CATATAN
vaksin jerap difteri tetanus (dT) inj i.m. Untuk dewasa dan
anak > 7 tahun
28. OBAT untuk TELINGA. HIDUNG dan TENGGOROKAN
hidrogen peroksida cairan 3% Disimpan dalambotol kedap udara,terlindung dari cahaya
karbogliserin tts telinga 10 %
lidokain cairan semprot 10%
oksimetazolin tts hidung 0,025%
tts hidung 0,050%
29. VITAMIN dan MINERAL
asam askorbat (vitamin C) tab 50 mg
tab 250 mg
ergokalsiferol (vitamin D2) kaps 50.000 U! Pemakaian terapeutikpada hipokalsemia
SUSP 10.000 UI/mL
kalsium glukonat inj 100 mg/mL
kalsium karbonat tab 500 mg
kalsium laktat (kaik) tab 500 mg
kombinasi:
ferro sulfat 200 mgasam folat 0,25 mg
tab saiut
nikotinamid tab 5 mg
tab 20 mg
piridoksin (vitamin 86) tab 10 mg
tab 25 mg
inj 100 g/mL
641 Dafhtr Obat Esensial Nasionai 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMUUSI(BentukSediaandan
Kekuatan)CATATAN
retinol kaps lunak 100.000 Ul
kaps lunak 200.000 Ul
tiamin (vitamin B1) tab 50 mg
vitamin B kompleks tab
Dafiar Ohat Esemial Nasiomtl 2013 65
11 11 11 I
: I! I.) 1
1 I; I; II I
; I! II 11 1
1 11
I', li 1.1 I
t I
BAB
DAFTAR OBAT ESENSIAL NASIONAL
UNTUK PUSKESMAS 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
BAB III
DAFTAR OBAT ESENSIAL NASIONAL PUSKESMAS 2013
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
FORMULASI
(BentukSediaan danKekuatan)
CATATAN
1. ANALGESiK, ANTIPIRETIK,ANTIINFUMAS! NONSTEROID, ANTIPIRAI
1.1 ANALGESIK NARKOTIK
kodein tab 10 mg Hanya untukdi Puskesmas
Perawatanlab 20 mg
petidin inj i.m./s.k./i.v. lambat 50mg/mL (HCi)
Hanya untukdi Puskesmas
Perawatan
1.2 ANALGESIK NON-NARKOTIK
ibuprofen tab 200 mg
tab 400 mg
sir 100 mg/5 mL
natrium diklofenak tab 25 mg
tab 50 mg
parasetamol lab 500 mg
sir 120 mg/5 mL
Its 60 mg/0,6 mL
1.3. ANTIPIRAI
alopurinol tab 100 mg Tidak diberikan saat
serangan akuttab 300 mg
kolkisin tab 500 meg
Dciftor Ohal Esensia! Nasioiuil 201.i
UENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
2. ANESTETIK
2.1 ANESTETIK LOKAL
etil klorida semprot 100 mL
lidokain injinfiltr2%
gel 2%
semprot 10%
2.2 ANESTETIK UMUM dan OKSIGEN
ketamin inj i.v. 50 mg/mL Hanya untukdi Puskesmas
Perawataninj i.v. 100 mg/mL
oksigen ih, gas dalam tabung
2.3 OBAT untuk PROSEDUR PRE OPERATIF
atropin inj i.v./i.m./s.k. 0,25 mg/mL
diazepam inj i.v./i.m. 5 mg/mL
3. ANTIALERGI dan OBAT untuk ANAFIUKSIS
deksametason inj i.v./i.m. 5 mg/mL
difenhidramin inj i.v./i.m. 10 mg/mL (HCI)
epinefrin (adrenalin) inj i.v./s.k./i.m. 0,1%
klorfeniramin tab 4 mg
ioratadin tab 10 mg
selirizin sir 5 mg/5 mL
4. ANTIDOT dan OBAT UIN untuk KERACUNAN
4.1 KHUSUS
atropin inj 0,25 mg/mL
68 Daftar Ohat Esemieil .Xasional 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
natrium bikarbonat tab 500 mg
natrium tiosuifat inj i.v. 25%
4.2 UMUM
karbon aktif tab
magnesium sulfat Serb
5. ANTiEPILEPSI - ANTIKONVULSI
diazepam inj i.v. 5 mg/mL
lar rektal 5 mg/2,5 mLlube
lar rektal 10 mg/2,5 mLtube
tenitoinkaps 50 mg
kaps100 mg
inj 50 mg/mL
fenobarbital tab 30 mg
tab 100 mg
karbamazepin tab 200 mg
sir 100 mg/5 mL
magnesium sulfat inj i.v. 20%
inj i.v. 40%
valproat tab 250 mg
tab 500 mg
sir 250 mg/5 mL
Daftar Obat Eseiaial National 20ti 69
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMUUSI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
6. ANTIINFEKSI
6.1 ANTELMINTIK
6.1.1 Antelmintik Intestinal
albendazol tab 400 mg
mebendazol tab 100 mg
tab 500 mg
sir 50 mg/mL
pirantel pamoat tab scored 250 mg
susp 125 mg/5 mL
prazikuantel tab 300 mg
tab 600 mg
6.1.2 Antlfilaria
dietilkarbamazin tab scored 100 mg
6.1.3 Antlslstosoma
prazikuantel tab 600 mg - Hanya untukdaerati Sulawesi
Tengah.- Khusus di
Kalimantan
Selatan untuk
pengobatanFasciolopsis buski.
70 Daflar Ohai Excnxial National 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
-
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMUUSI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
Ml 6.2 ANTIBAKTERI
6.2.1 Betalaktam
mmamoksisilin tab scored 500 mg
sirkering 125 mg/5mL
ampisilin Serb inj i.m./i.v. 250 mg/vial Hanya untukdi Puskesmas
Perawatanmm Serb inj i.v. 1000 mg/vial
benzatin penisilin inji.m. 1,2jutaUI/mLmm inj i.m. 2,4 juta UI/mL
fenoksimetil penisilin (penisilin V) tab 250 mg
tab 500 mg
mm prokain benziipenisiiin Serb inj i.m. 1 juta U!/vial
Serb inj i.m. 3 juta Ul/vial
6.2.2 Antibakteri Lain
6.2.2.1 Tetrasiklin
doksisiklin kapslOO mg
tetrasiklin kaps 250 mg (HCI)
kaps 500 mg (HCI)
mm6.2.2.2 Kloramfenikol
kloramfenikoi kaps 250 mg
mm SUSP 125 mg/5 mL
6.2.2.3 Sulfa'Trimetoprim
mm
kombinasi tiap 5 ml;sulfametoksazol 200 mgtrimetoprim 40 mg
susp
mm Dafhtr Ohat Esensial Nasional 2013 171
MENTERIKESEHATANREPUBUK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMULAS!(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
kotrimoksazol 1 (dewasa),kombinasi;
sulfametoksazol 400 mgtrimetoprim 80 mg
tab
6.2.2.4 Makrolid
erilromisin kaps 250 mg
sir kering 200 mg/5mL
6.2.2.5 Aminoglikosida
-
6.2.2.6 Kuinolon
siprofloksasin tab scored 500 mg - Tldak untuk pilihanutama pada
infeksi kuman
gram positif
- Tidak untuk pasien< 18tahun
6.2.2.7 Lain-lain
metronidazol tab 250 mg
tab 500 mg
sir 125mg/5mL
sup 500 mg
lar Infus 5 mg/mL Hanya untukdi Puskesmas
Perawatan
72 Daftar Obal Esemial Xasional 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
-
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMUUSI(Bentuk Sedlaan dan
Kekuatan)CATATAN
mm 6.3 ANTIINFEKSI KHUSUS
6.3.1 Antilepra
mm dapson tab scored 100 mg
klofazimin, micronized kaps dalam minyak 100 mg
** rifampisin kaps 300 mg Hanya untuk lepra
6.3.2 Antituberkulosis
isoniazid tab 100 mg Untuk profilaksis
tab 300 mgTBpada anak danHIV/AIDS
-
streptomisin Serb inj 1000 mg/vial Penggunaan sesuaidengan program TBNasional
1 11kombinasi untuk dewasa:
Paduan dalam bentuk dosis tetap
(KDT/FDOrifampisinisoniazid
pirazinamidetambutol
kapl 150 mgtab 75 mgtab 400 mgtab 275 mg
Bentuk sedlaan dan
penggunaan sesuaidengan program TBNasional
-
kombinasi untuk dewasa;
Paduan dalam bentuk dosis tetap
(KDT/FDC)rifampisinisoniazid
kapl 150 mgtab 150 mg
Bentuk sedlaan dan
penggunaan sesuaidengan program TBNasional
I 1I
kombinasi untuk anak:
Paduan dalam bentuk dosis tetap{KDT/FDQrifampisinisoniazid
pirazinamid
kapl 75 mgtab 50 mgtab 150 mg
Bentuk sediaan dan
penggunaan sesuaidengan program TBNasional
Daftar Obat Esensia! Nasional 2013 73
MENTERIKESEHATANREPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sedlaan dan
Kekuatan)CATATAN
kombinasi untukanak:
Paduan dalam bentuk dosis tetap(KDT/FDC)rifampisinisoniazid
kapl 75 mgtab 50 mg
Bentuk sediaan dan
penggunaan sesuaidengan program TBNasional
kombinasi untuk dewasa;
(Paduan dalam bentukKombipak)rifampisinisoniazid
pirazinamidetambutol
kapl 450 mgtab 300 mg
tab 500 mgtab 250 mg; 500 mg
Bentuk sediaan dan
penggunaan sesuaidengan program TBNasional
kombinasi untuk anak;
(Paduan dalam bentukKombipak)rifampisinisoniazid
pirazinamid
kapl 75 mgtab 100 mgtab 200 mg
Bentuk sediaan dan
penggunaan sesuaidengan program TBNasional
kombinasi untuk anak;
(Paduan dalam bentuk kombipak)rifampisinisoniazid
kapl 75 mgtab 100 mg
Bentuk sediaan dan
penggunaan sesuaidengan program TBNasional
6.3.3 Antiseptik Saluran Kemih
metenamin mandelat
(heksamin mandelat)tablet salut enterik 500 mg
Daftar Obat Esensial iXasional 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KEUSTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
6.4 ANTIFUNGI
6.4.1 Antifungi, sistemik
griseofulvin, micronized tab 125 mg
tab scored 250 mg
nistatin tab salut 500.000 Ul/tab
SUSP 100.000 UI/mL
6.5 ANTIPROTOZOA
6.5.1 Antiamuba dan Antigiardiasis
metronidazol tab 250 mg
tab 500 mg
6.5.2 Antimalaria
6.5.2.1 Untuk Pencegahan
doksisiklin kaps 100 mg
6.5.2.2 Untuk Pengobatan
artemether inj 80 mg/mL Hanya untukdi Puskesmas
Perawatan
artesunat inj i.v./i.m. 60 mg/mL Hanya untukdi Puskesmas
Perawatan
Kombinasi (kombipak)artesunat tab 50 mgamodiakuin tab 200 mg
tab
Daftar Obal Esensial Nasiona! 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
kuinin tab 200 mg
tab 222 mg
tab 250 mg
inj i.v. 25%Hanya untukmalaria yang berat
primakuin tab 15 mg
6.6 ANTIVIRUS
6.6.1 Antiherpes
asiklovir tab scored 200 mg
tab scored 400 mg
6.6.2. Antiretroviral
6.6.2.1. Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTI)
-
6.6.2.2 Nan Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NNRTI)
•
6.6.2.3 Protease Inhibitor
-
7. ANTIMIGREN
7.1 PROFILAKSIS
propranolol tab 10 mg
7.2 SERANGANAKUT
kombinasi:
ergotamin 1 mgkafein 50 mg
tab
DaJ'tar Ohat Esensial Na.sional 20 Li
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KEUSTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
8. ANTINEOPLASTIK, IMUNOSUPRESAN dan OBAT untuk TERAPIPALIATIF
8.1 HORMONDANANTIHORH/ION
-
8.2. IMUNOSUPRESAN
-
8.3 SITOTOKSIK
•
8.4 Lain-lain
-
9. ANTIPARKINSON
Antiparkinson, kombinasi:benserazid 25 mglevodopa 100 mg
tab
triheksifenidil tab 2 mg
10. OBAT yang MEMPENGARUHIDARAH
10.1 ANTIANEMI
asam folat tab 0,4 mg
tab 1 mg
ferro sulfat tab salut 300 mg
sir 15 mg/5 mL
sianokobalamin (vitamin B12) tab 50 meg
Daflar Obat Esensiat NasUmal 2013 177
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
10.2 OBATyang MEMPENGARUHIKOAGULASI
filomenadion (vitamin K1) tab salutlOmg
inj i.m. 2 mg/mL
- Dosis untuk bayibaru lahir 1 mg
- Dosis untuk bayiprematur0,5 mg
10.3 INTOKSIKASIZAT BESI
-
11. PRODUK DARAH dan PENGGANTi PLASMA
11.1 PRODUK DARAH
-
11.2 PENGGANTI PLASMA dan PLASMA EKSPANDER
-
12. DIAGNOSTIK
12.1 BAHAN KONTRAS RADIOLOGI
-
12.2 TES FUNGS!
12.2.1 Ginjal
-
12.2.2 Mata
fiuoresein tts mata 2,5 mg/mL
12.3 TES KULiT
tuberkulin protein purifiedderivative
inji.k. 1:10
781 Daftar Obat Esensial Nasional 2013
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMUUSI(Bentuk Sedlaan dan
Kekuatan)CATATAN
13. ANTISEPTIK dan DISINFEKTAN
13.1 ANTISEPTIK
hidrogen peroksida cairan 3 % - Disimpan dalambotol kedap udaraterlindung daricahaya
klorheksidin Iar15% Untuk diencerkan
bila akan digunakan
povidon iodin lar100mg/mL
13.2 DISINFEKTAN
eland 70% cairan 70%
kalsium hipoklorit Serb
parafonnaldehid lar buffer 10 %
14. OBAT dan BAHAN untuk GIGi dan MULUT
14.1 ANTISEPTIK dan BAHAN untuk PERAWATAN SALURANAKAR
eugenol cairan
formokresol cairan
gutta percha danpaper points
15mm-40mm
45 mm-80 mm
kalsium hidroksida bubuk, pasta
klorfenoi kamfer mentol (CHKM) cairan
klorheksidin lar 0.2%
natrium hipoklorit cairan konsentrat 5% Untuk diencerkan
pasta pengisi saluran akar pasta
Daftar Obat Esensial Nasional 201S 179
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KEUSTERAPINAMA6ENERIK
FORMUUSi(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
14.2ANTIFUNGI OROFARINGEAL
nistatin susp 100.000 UI/mL
14.3 OBAT untuk PENCEGAHAN KARIES
fluor kapl 1 mg
sediaan topikal
14.4BAHANTUMPAT
bahan tumpatan sementara lar, serbglass lonomerART (Atraumatic
Restorative Treatment)Serb
lar
cocoa butter 5g
komposit resin set
14.5PREPARATLAINNYA
Anestetik lokal gigi kombinasi;lidokainHCI 2%
epinefrin 1 :80.000
inj 2 mL
articulating paper kertas wama penanda
oklusi
etil klorida semprot btl 100 mL
lidokain inj 2% (HCI)
pasta 5% (HCI)
semprot 15% (HCI)
pasta devitalisasi (non arsen) pasta
surgical ginggival pack pasta
15. DIURETIK
amilorid tab 5 mg
furosemid tab 40 mg
inji.v./i.m. lOmg/mL
80 Daftar Obat Esemia! Nasiona! 2013
MENTERIKESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERiK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
hidroklortiazid tab 12,5 mg
tab 25 mg
spironolakton tab 25 mg
16. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPKK
16.1 HORMON ANTIDIURETIK
-
16.2 ANTIDIABETES
16.2.1 Antidiabetes, Oral
glibenklamid tab 2,5 mg
tab 5 mg
glipizid tab 5 mg
metformin tab 500 mg
16.2.2 Antidiabetes, Parenterai
-
16.3 HORMON KElMdiN dan OBATyang MEMPENGARUHi FERTiLiTAS
16.3.1 Androgen
-
16.3.2 Estrogen
-
16.3.3 Progestogen
-
Daflar Obat Esensiat Nmional 2013 181
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
16.3A Kontraseptik
16.3.4.1 Kontraseptik, Oral
kombinasi:
levonorgestrel 150 megetinilestradiol 30 meg
pil
16.3.4.2 Kontraseptik, Parenteral
medroksi progesteron asetat inj depo 150 mg
16.3.4.3 Kontraseptik, AKDR (iUD)
copperT set/buah
16.3.4.4 Kontraseptik, Implan
levonorgestrelimplan 2 rods 75 mg(3-4 tahun)
16.3.5 Lain-iain
-
16.4 HORMON TIROiD dan ANTiTIROID
lugol lar Dilarutkan dulu
propiltiourasil tab scored 100 mg
16.5 KORTIKOSTEROID
deksametason tab 0,5 mg
inj 5 mg/mL
hidrokortison Serb inj 100 mg/vial
prednison tab 5 mg
821 Dafhv Obut Esensial Nasional 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
17. OBATKARDIOVASKULER
17.1 ANTIANGINA
atenolol tab 50 mg
diltiazem HCI tab 30 mg
isosorbid dinilrat tab sublingual 5 mg
inj i.v.10 mg
gliseril trinitrat tab sublingual 0,5 mg
17.2 ANTIARITMIA
digoksin tab 0,25 mg
propranolol tab 10 mg
17.3 ANTIHIPERTENSI
amiodipin lab 5 mg
tab 10 mg
atenolol tab 50 mg
tab 100 mg
diltiazem tab 30 mg
tiidroklorotiazid tab 25 mg
kaptopril tab scored 12,5 mg
tab scored 25 mg
tab 50 mg
nifedipin kaps10 mg Hanya untukpreeklampsia dantokolitik
DafUtr Obat Esensial iXaiioiuil 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
17.4 ANTIAGREGASI PLATELET
asam asetilsalisilat (asetosal) tab 80 mg
17.5 TROMBOLITIK
■
17.6 OBAT GAGAL JANTUNG
digoksin tab 0,25 mg
inj 0,25 mg/mL
furosemid lab 40 mg
inj i.v./i.m. 10 mg/mL Hanya untukdi Puskesmas
Perawafan
kaptopril tab scored 12,5 mg
tab scored 25 mg
17.7 OBAT untuk SYOK KARDIOGENIK dan SEPSIS
-
17.8 ANTIHIPERLIPIDEMIA
simvastatin tab salut 10 mg
tab salut 20 mg
18. OBAT TOPIKAL untuk KULIT
18.1 ANTIAKNE
asam retinoat krim 0,1%
841 Daftar Obal Esensial Nasional 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
Ml
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
18.2 ANTIBAKTERI
-
Antibakleri, kombinasi:
basitrasin 500UI/gpolimiksin B 10.000 Ul/g
salep
-
perak sulfadiazin krim 1% Hanya untuk lukabakar
18.3 ANTIFUNGI
Mi
Antifungi, kombinasi:asam benzoat 6%
asamsalisilat 3%
salep
-
mikonazol serb 2%
krim 2%
mm nistatin tab vagina 100.000 Ul
18.4 ANTIINFLAMASIdanANTIPRURITIK
betametason salep 0,1%
krim 0,1%
Mlhidrokortison krim 2,5%
kalamin lotio
18.5 ANTISKABIES dan ANTIPEDIKULOSIS
permetrin krim 5 %
-
Salep 2-4, kombinasi:asam saiisilat 2 %
belerang endap 4 %
salep
n 18.6 KAUSTIK
(M
perak nitrat Iar20% Untuk lesi
hipergranulasi
M Daftar Obat Esensial Nasional 2013 185
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KEUSTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
18.7 KERATOLITIKdanKERATOPLASm
asam salisilat saiep 5%
coal tar Iar5%
18.8 LAIN-LAIN
bedak salisil Serb 2%
19. LARUTAN DIALISIS PERITONEAL
-
20. LARUTAN ELEKTROLIT, NUTRISIdan LAIN-LAIN
20.1 ORAL
Garam oralit, kombinasi:
natrium klorida 0,52 gkalium kiorida 0,30 gtrinatrium sitrat dihidrat 0,58 gglukosa anhidrat 2,70 g
Serb untuk 200 ml air Diminum sedikit
demi sedikit
2-3 teguk untukmenghindari muntah
natrium bikarbonat tab 500 mg
20.2 PARENTERAL
dekstrosa lar infus 5 %
glukosa lar infus 5% Hanya untukdi Puskesmas
Perawatanlar infus 10%
lar infus 40%
ringer laktat lar infus
86 Dafuir Ohm Esensia! Nasioiitil 201J
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
20.3 LAIN-LAIN
air untuk injeksl amp 25 mL
21. OBAT untuk MATA
-
21.1. ANESTETIK LOKAL
tetrakain tetes mata 0.5 %
21.2 ANTIMIKROBA
kloramfenikol tts mata 0,5%
ttsmala 1%
salep mata 1%
21.3 ANTIINFLAMASI
betametason tts mata 1 mg/mL
21.4 MIDRIATIK
-
21.5 MIOTIKDANANTIGLAUKOMA
-
22. OKSITOSIK
metilergometrin tab salut 0,125 mg
inj 0,2 mg/mL
oksitosin inj 10 UI/mL
DafUir Ohal Esensial Nasional 2013
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sedlaan dan
Kekuatan)CATATAN
23. PSIKOFARMAKA
23.1 ANTIANSIETASdanANTIINSOMNIA
diazepam tab 2 mg
tab 5 mg
inj i.m. 5 mg/mL Hanya untukdi Puskesmas
Perawatan
23.2 ANTIDEPRESIdanANTIMANIA
amitriptilin tab salut 25 mg
23.3 ANTIOBSESIKOMPULSI
•
23.4 ANTIPSIKOSIS
haloperidol tab 0,5 mg
tab 1,5 mg
tab 2 mg
tab 5 mg
tts 2 mg/mL
inj i.m. 5 mg/mL
inj 50 mg/ml
klorpromazin tab salut 25 mg
tab salut 100 mg
inj i.m.5 mg/mL
88 Daftar Ohai Esensial jXasioiial 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMUUSI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
23.5 OBAT untuk ADHD
23.6 OBAT untuk GANGGUAN BIPOLAR
-
23.7 OBAT untuk PROGRAM KETERGANTUNGAN
metadon sir 50 mg/5 mL
24. RELAKSAN OTOT PERIFER dan PENGHAMBAT KOLINESTERASE
24.1 PENGHAMBAT dan PEMACU TRANSMISINEUROMUSKULER
-
24.2 OBAT untuk MIASTENIA GRAVIS
-
25. OBAT untuk SALURANCERNA.
25.1 ANTASIDAdanANTIULKUS
Antasida, kombinasi:
aluminium hidrokslda 200 mg
magnesium hidroksida 200 mg
tab kunyah
omeprazol kaps 20 mg
ranitidin tab 150 mg
25.2 ANTIEMETIK
dimenhidrinat tab 50 mg
domperidon tablOmg
susp 5 mg/5 mL
Daftar Obat Esensial Nasional 2013 189
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMUUSI(Bentuk Sedlaan dan
Kekuatan)CATATAN
klorpromazin tab salut 25 mg
inj i.m. 5 mg/mL Hanya untukdi Puskesmas
Perawataninj i.m. 25 mg/mL
metoklopramid tab 10 mg
25.3 ANTIHEMOROID
Antihemoroid, kombinasi:
bismut subgalat 150 mgheksaklorofen 2,5 mglidokain 10 mgsengoksida 120mgsup ad 2 9
sup
25.4 ANTISPASMODIK
atropin tab 0,5 mg
inj i.m./i.v./s.k. 0,25 mg/mL
Inj i.m/i.v/s.k. 1 mg/mL
hiosin butilbromid tab 10 mg
25.5 OBAT untuk DIARE
atapulgit tab Tidak untuk anak
Garamoralit, kombinasi;natrium klorida 0,52 gkalium klorida 0,30 gtrinatrium sitrat dihidrat 0,58 gglukosa anhidrat 2,70 g
Serb untuk 200 mLair
901 Daflar Obat Esensial Nasional 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KEUSTERAPINAMAGENERIK
FORMUUSI(Bentuic Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
zinc tab disperslble 20 mg - Harus diberikan
bersama oralit
• Diberikan selama
lOhari
25.6 KATARTIK
bisakodil sup 5mg
sup 10mg
gliserin tts 10 mg/mL
ttslOO mg/mL
laktulosa sir 3,335 g/5mL
25.7 OBATuntukANTIINFLAMASI
-
26. OBAT untuk SALURAN NAPAS
26.1 ANTIASMA
aminofilin tab 150 mg
tab scored 200 mg
inj 24 mg/mLHanya untukdi Puskesmas
Perawatan
deksametason tab 0,5 mg
inj i.v. 5 mg/mL
epinefrin (adrenalin) in] 0,1 %
Daftar Obat Esensial Nasional 2013 191
MENTERI KESEHATANREPU8LIK INDONESIA
KELASTERAPINAMAGENERIK
FORMUUSI(Bentuk Sedlaan dan
Kekuatan)CATATAN
saibutamol tab2mg
tab4mg
lar ih 0,5 %Inhalasi untuk
serangan intermittendan untuk seranganakut pertama
ih/aerosol 100 mcg/dosis
lar respirator untuknebulizer!,5 mg/2,5 mLNaCI
26.2 ANTITUSIF
kodein tab 10 mg
26.3 EKSPEKTORAN
-
26.4 OBAT untuk PENYAKIT PARU OBSTRUKSIKRONIS
ipratropium bromida ih 20 mcg/semprot
nebulizer 0,025%
Kombinasi;
ipratropium bromida 0,5 mgsaibutamol 2,5 mg
larih
27. OBAT yang MEMPENGARUHISISTEMIMUN
27.1 SERUM dan IMUNOGLOBULIN
human tetanus imunoglobulin inj i.m. 250 Ul Disimpan pada suhu2-8«C.
serum anti bisa ular:
A.B.U.I (khusus ular dari luarPapua)A.B.U.II (khusus ular dari Papua)
inj i.m./i.v. - Khusus daerah
tertentu
- Disimpan padasuhu 2-8° C.
Daflar Obai Esensial Nasional 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
KELASTERAPiNAMAGENERIK
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)CATATAN
-serum antidifleri (A.D.S) in) i.m. 20.000 Ul/vial Disimpan pada suhu
2-8° C
-
serum antirabies inj200UI/mL - Digunakan untukpengobatanpost-exposure didaerah rabies
- Disimpan padasuhu 2-8° C.
-
serum antitetanus (A.T.S) Untuk pencegahan;inj i.m. 1500 Ul
Disimpan pada suhu2-8° C
Untuk pengobatan;
inj i.m./i.v. 10.000 Ul
OB*inj i.m./i.v. 20.000 Ul
27.2 VAKSIN
vaksin BCGinj i.k.
Disimpan pada suhu<5°C
vaksin campak inj s.k.Disimpan pada suhu2-8 °C
»■» vaksin jerap difteri tetanus{DT) inj i.m. Disimpan pada suhu2-8 °C
vaksin jerap tetanus {tetanusadsorbed toxoid)
inj i.m. Disimpan pada suhu2-8 C
vaksin kombinasi DPT-tiepatitis B inj i.m. Disimpan pada suhu2-8° C.
vaksin polio tts Disimpan pada suhu20°C
Daftar Obat Esensial Nasional 2013 93
MENTERIKESEHATANREPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPINAIMAGENERIK
FORMUUSI(Bentuk Sedlaan dan
Kekuatan)CATATAN
vaksin rabies, untuk manusia serb inj s.k./i.k. + booster - Disimpan padasuhu 2-8® C.
- Digunakanuntuk
pengobatan pre-exposure 6anpost-exposure didaerah rabies
vaksin jerap difteri tetanus (dT) inj i.m. Untuk dewasa dan
anak > 7 th
28. OBAT untuk TELINGA, HIDUNG dan TENGGOROKAN
hiidrogen peroksida cairan 3 % - Disimpan dalam
botol kedapudara teiiindungdari cahaya
karbogliserin tts teiinga 10%
lidokain cairan semprot 10%
oksimetazolin tts hidung 0,025%
tts hidung 0,050 %
29. VITAMIN dan MINERAL
asam askorbat (vitamin C) tab 50 mg
tab 250 mg
ergokalsiferol (vitamin D2) kaps 50.000 Ui Pemakaian
terapeutik padahipokalsemiaSUSP 10.000 UI/mL
94 Daftar Obat Esensia! Nasional 2013
KELAS TERAPINAMAGENERIK
kalsium glukonat
kalsium karbonat
kalsium laktat (kalk)
kombinasi:
ferro sulfat 200 mgasam folat 0,25 mg
piridoksin (vitamin B6)
fiamin (vitamin B1)
vitamin B kompleks
•TtttttV
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
FORMULASI(Bentuk Sediaan dan
Kekuatan)
inj 100 mg/mL
tab 500 mg
tab 500 mg
CATATAN
nikotinamid tab 5 mg
tab 20 mg
tab 10 mg
tab 25 mg
inj 100 g/mL
kaps lunak lOO.OOOUl
kaps lunak 200.000UI
tab 50 mg
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
NAFSIAH MBOl
Daflar Ohal Escn.tial National 2013
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 184/MENKES/SK/V/2013
TENTANG
KOMITE NASIONAL PENYUSUNAN
DAFTAR OBAT ESENSIAL NASIONAL 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 184/MENKES/SIW/2013
TENTANG
KOMITE NASIONAL PENYUSUNAN
DAFTAR OBAT ESENSIAL NASIONAL 2013
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAMA ESA
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA.
Menimbang ; a. bahwa dalam rangka upaya meningkatkan mutupelayanan kesehatan dan untuk menjaminketersediaan obat esensial yang aman, bermanfaatserta bermutu dalam jumlah dan jenis yang cukupperlu disusun Daftar Obat Esensial Nasional;
b. bahwa Daftar Obat Esensial Nasional 2011 yangditetapkan dalam Keputusan Menteri KesehatanNomor Nomor 2500/Menkes/SK/XI/2011 perludisesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi di bidang obat dan kedokteran, polapenyakit dan program kesehatan serta perbaikanstatus kesehatan masyarakat;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a dan humf b perlu menetapkanKeputusan Menteri Kesehatan tentang Komite NasionalPenyusunan Daftar Obat Esensial Nasional 2013;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentangPraktik Kedokteran (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 116, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431),
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesenatan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5063);
Daftar Obat Esensial Nasional 201 i 197
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentangPengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonia Nomor 3781);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 ten tangPembaglan Urusan Pemerlntahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonia Nomor 4737);
5. Peraturan Preslden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas, dan Fungsl Kementerlan Negaraserta Susunan OrganlsasI, Tugas, dan Fungsl EselonI Kementerlan Negara sebagalmana telah beberapakali diubah terakhir dengan Peraturan Preslden Nomor92 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2011 Nomor 142)
6. Keputusan Menterl Kesehatan Nomor189/Menkes/SK/lll/2006 tentang Kebljakan ObatNaslonal;
7. Peraturan Menterl Kesehatan Nomor
1144/Menkes/PerA/IU/2010 tentang OrganlsasI danTata Kerja Kementerlan Kesehatan (Berlta NegaraRepublik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585);
8. Keputusan Menterl Kesehatan Nomor2500/Menkes/SK/XII/2011 tentang Daftar ObatEsenslal Naslonal 2011;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG KOMITENASIONAL PENYUSUNAN DAFTAR OBAT ESENSIALNASIONAL 2013.
98 I Daftar Obat Escnsia! Nasional 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
KESATU
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
Susunan keanggotaan Komite Nasional Penyusunan DaftarObat Esensial Nasional 2013, sebagaimana tercantumdalam Lampiran yang merupakan baglan tidak terplsahkandarl Keputusan Menteri Ini.
Komite Nasional Penyusunan Daftar Obat EsensialNasional 2013 yang selanjutnya disebut Komite terdiri dariTim Ahli, Tim Konsultan, dan Tim Pelaksana, yang masing-masing bertugas:
1. Tim Ahli bertugas:
a. melakukan evaluasi obat dalam
Esensial Nasional 2011; danDaftar Obat
b. menilai usulan obat yang akan dikeiuarkan dariDaftar Obat Esensial Nasional 2011 dan dimasukkan
ke dalam Daftar Obat Esensial Nasional 2013.
2. Tim Konsultan bertugas memberikan masukanteknis/ilmiah yang diperlukan Tim Ahli.
3. Tim Pelaksana bertugas:
a. menyiapkan prosedur dan pedoman pelaksanaan;
b. mengompilastkan usulan/masukan;
c. menyiapkan usulan rancangan Daftar Obat EsensialNasional 2013;
d. memfasilitasi rapat-rapat pembahasan teknis dansidang pleno; dan
e. melaksanakan dokumentasi, finalisasi danpenyebaran Daftar Obat Esensial Nasional 2013.
Tugas Komite mulai berlaku pada bulan Januari sampaidengan Desember tahun 2013.
Dalam melaksanakan tugasnya Komite bertanggung jawabdan menyampaikan laporan 1 (satu) bulan setelah berakhirmasa tugas kepada Menteri Kesehatan melalui DirekturJenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
Daftar Obat Esensial Naiional 2013 199
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELIMA ; Segala pembtayaan yang timbul atas pelaksanaan tugasKomite dibebankan pada DlPA Direktorat Bina PelayananKefarmasian Tahuri 2013.
KEENAM Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku,Keputusan Menteri Kesehatan Nomor1020/Menkes/SKA//2011 tentang Komite NasionalPenyusunan Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) 2011dicabut dan dinyatakan tidak beriaku.
KETUJUH : Keputusan Menteri Ini muiai berlaku pada tanggalditetapkan.
Ditetapkan di Jakartapada tanggal 2 Mei 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
ttd
NAFSIAH MBOl
1001 Daflar Ohat Esensial Nasional 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR 184/MENKES/SK/V/2013
TENTANG
KOMITE NASIONAL PENYUSUNAN
DAFTAR OBAT ESENSIAL
NASIONAL 2013
SUSUNAN KEANGGOTAAN KOMITE NASIONAL PENYUSUNAN
DAFTAR OBAT ESENSIAL NASIONAL 2013
Penasehat : 1. Menteri Kesehatan
2. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Pengarah
TIMAHLI
Ketua
Wakil Ketua
1. Direktur Jenderal
Kesehatan
Bina Kefarmasian dan Alat
2. Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan
3. Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu danAnak
4. Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit danPenyehatan Lingkungan
5. Deputi I Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Iwan Dwiprahasto
Rianto Setiabudy
1. Abdul Muthalib
2. Bambang Sudarmanto
3. Dede Gunawan
4. Erna Kristin
5. Erwin Astha Triyono
(Farmakoepidemiologi)
(Farmakologi Klinik)
(Hematologi-Onkologimedik)
(Kesehatan Anak)
(Neurologi)
(Farmakologi)
(Tropik Infeksi)
Daftar Obat Esensial Nasional 2013 1101
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
6. Galot Purwoto (Obstetri Ginekologi)
7. Gunawan Darmansjah (Anestesiologi)
8. HanafI Trisnohadi (Kardiologi)
9. Inge Sutanto (Parasitologi Klinik)
10. Murdani Abdullah (Gastroenterohepatologi)
11. Retno Widowati (Kulit dan Kelamin)
12. Robert Reverger (Psikiatri)
13. Sarwono Waspadji (Endokrin Metabolik)
14. Sawitrl Darmiati (Radiologi)imm
15. Sri Rezeki 8. Hadlnegoro (Kesehatan Anak)
16. Silvia Desiree (Gigi dan Mulut)
17. Taralan Tambunan (Kesehatan Anak)
18. Wulyo Rajabto (Hemato - Onkologi)
II. TIMKONSULTAN
1. Arini Setiawati (Farmakologi)
2. Armen Muchtar (Farmakologi Klinik) *
3. Herawati (BPOM)
4. Nafrialdi (Farmakologi)
5. Nurma Hidayati (BPOM)
6. Sri Haryanti (BPOM)
7. Sri Suryawati (Farmakologi) —
8. Sugito Wonodirekso (Dokter Keluarga)
9. Rismasari (Puskesmas)
10. Rosmawati Wijaya (Puskesmas)mm
1021 Da/lar Obat Esensial Nasional 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
TIM PELAKSANA
: Direktur BIna Pelayanan KefarmasianKetua
Wakil Ketua
Anggota
Kepala Sub Direktorat Standardisasi DIrektorat BinaPalayanan Kefarmasian
1. Sekretaris DIrektorat Jenderal Bina Kefarmasian
dan Alat Kesehatan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Direktur Bina Obat Publik dan
Kesehatan
Perbekalan
Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan
Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar
Direktur Bina Kesehatan Ibu
Direktur Bina Kesehatan Anak
Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung
Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Direktur Pengendalian Penyakit BersumberBinatang
10. Direktur Surveilans, Imunisasi, Karantina danKesehatan Matra
11. Kepala Sub Direktorat Farmasi Klinik, DirektoratBina Pelayanan Kefarmasian
12. Kepala Sub Direktorat Farmasi Komunitas,Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian
13. Kepala Sub Direktorat Penggunaan Obat Rasional,Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian
14. Kepala Sub Direktorat Penyediaan Obat Publikdan Perbekalan Kesehatan, Direktorat Bina ObatPublik dan Perbekalan Kesehatan
Daftar Obat Esensial Nas tonal 2013 1103
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
Sekretariat 1. Sari Mutiarani
2. Rengganis Pranandari
3. Vitri Sariati
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA.
ltd
NAFSIAH MBOl
1041 Da/tar Obat Esetisial Nasional 2013
LAMPIRAN II
DAFTAR OBAT DALAM DOEN 2011
YANG MENGALAM! PERUBAHAN
DAFTAR OBAT DALAM DOEN 2011
YANG MENGALAMI PERUBAHAN
NO NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaandan Kekuatan)
PENAMBAHAN (+),PENGURANGAN
(-), PERUBAHANFORMULAS!
1 amiodipin
2 amidotrizoat
3 anastrozole
antimalaria kombinasi:
4 sulfadoksin 500 mgpirimetamin 25 mg
5 asam folat
6 asam retinoat
7 asetazolamid
8 deksametason
9 dekstrometorfan
11 diloksanid
370 mg I/mL
tab 1 mg
Penambahan kekuatan
sediaan
Penjbahan Penulisan
nama obat dan
Perubahan kekuatan
sediaan
tab 0,4 mg
Serb inj i.m/i.v 500 mg/vial
Perubahan kekuatan
sediaan
Perubahan kekuatan
sediaan
Pengurangan kekuatansediaan
Perubahan kekuatan
sediaan
tab 4 mg
tablSmgsir 10 mg/5 ml
Pengurangan kekuatansediaan
lab 0,0625 mgtab 0.1 mg
tab 500 mg
kapslOO mg Pengurangan kekuatansediaan
Penambahan kekuatan
sediaantablOmg
Pengurangan kekuatansediaan
tab 200 mg
15 efedrin inj 50 mg/mltab 25 mg
Dtifuir Obtii Esensial \usU)iitil 2013
20 fenoksimetil penisilin(penisilin V)
FORMULASI
(Bentuk Sediaandan Kekuatan)
NAMA GENERK
16 epinefrin (adrenalin] in] 0.01%
17 fenitoin Perubahan kekuatan
sediaan
tab 50 mg
18 fenobarbital in] i.v 100 mg/ml Pengurangan kekuatansediaan
19 fenofibral tab 100 mg
sir kering 250 mg/5 ml
PENAMBAHAN (+),PENGURANGAN
(-), PERUBAHANFORMULASI
Perubahan kekuatan
sediaan
Pengurangan kekuatan
sediaan
21 fitomenadion (vitamin K1) inj 10 mg/ml
22 fiufenazin
23 fluorourasi
24 gutta percha points danpaper points
25 haioperidoi
26 hidrogen peroksida
27 hydroxy ethyl starch
30 lopamidol
31 karbamazepin
tab 2.5 mg
Inj 250 mg/ mi
inj 500 mg/5 mi
15 mm-40 mm
45 mm - 80 mm
inj i.m 2 mg/mi
Pengurangan kekuatansediaan
Pengurangan kekuatan
sediaan
Perubahan penulisanformuiasi
Perubahan penulisannama obat dan
penambahan sediaan
Pengurangan kekuatansediaan
Perubahan kekuatan
sediaan
cairan 3%
gurangan kekuata
28 idoksuridin tts mala 0.1 %
salep mata 0,5 %
29 iodium kaps lunak 200 mg
inj 200 - 370 I mg/ml
tab kunyah 100 mg
Perubahan kekuatan
sediaan
Pengurangan kekuatansediaan
Daftar Obat Esensicil Nasional 2013
NO NAMAGENERIK
32 karvedilol
33 ketokonazol
3 kloramfenikol
35 kloriieksidin
36 klozapin
37 Kombinasi:
Besi(ll)sulfa 200 mgAsam folat 0,25 mg
38 kolrimoksazol kombinasi
tiap 5 ml:Sulfametoksazol 200 mgTrimetoprim 40 mg
39 kotrimoksazol II
(pedlatrlkj kombinasi:sulfametoksazol 100 mgtrimetoprim 20 mg
41 larutan nuthsl, kombinasi;glukosa 4 %natrium klorlda 0,18%
FORMULASI
(Bentuk Sediaandan Kekuatan)
tab 6,26 mg
krim 2%
Serb inj i.v 100 mg
salep 2%
lar 15%
tab 25 mg
tab
sir 3,335 g/5mL
PENAMBAHAN (+),PENGURANGAN
(-), PERUBAHANFORMULASI
Penambahan kekuatan
sediaan
Pengurangan kekuatan
sediaan
Penambahan kekuatan
sediaan
Perubahan kekuatan
sediaan
Perubahan kekuatan
sediaan
Perubahan kekuatan
sediaan
lart infus
Ini I.v 2% Pengurangan kekuatansediaan
43 liquor cartxnisdetergens
44 liquor faberi cairan
45 magnesium sulfat Retriksl dihapus
Daftar Obat Esensial Nasionol 2013
NO NAMAGENERIK
FORMULAS!
(Bentuk Sediaandan Kekuatan)
PENAMBAHAN {+),PENGURANGAN
(-), PERUBAHANFORMULAS!
46 meCendazol
47 melilprednison
sir 50 mg/mL
tab 16 mg
8 melronidazol sir 125 mg/5 ml
krim 0,1%49 mometason furoat
50 morfin tab SR 30 mg
51 n-asetii sistein
52 natrium iopodat
53 natrium klorida
54 I natrium kromogiikal
55 nikardipin
kaps 200 mg
kaps 500 mg
Its mata 2 %
Perubahan kekuatan
sediaan
Penambahan kekuatan
sediaan
Penambahan kekuatan
sediaan
Pengurangan kekuatansediaan
Pengurangan kekuatan
sediaan
inj 10 mg/mL
57 I oksitetrasikiin
58 ondansentron
60 parasetamol
61 piiokarpin
62 I poifkresuien
63 prokarbazin
saiep mata1%
inj 2 mg/mL
tab 100 mg
sup 125 mg
sup 240 mg
kaps 50 mg
Pengurangan kekuatansediaan
Penambahan kekuatan
sediaan
Perubahan kekuatan
sediaan
Perubahan kekuatan
sediaan
Pengurangan kekuatansediaan
Pengurangan kekuatansediaan
Daftar Obat Esem Uil Nasioiial 201i
NO NAMAGENERIK
64 sefadroksil
65 senksim
FORMULASt
(Bentuk Sediaandan Kekuatan)
kaps 500 mgsir 125 mg/5 ml
lab 100 mg
66 serum anbdifteri (A.D.S) inji.m 10.000 Ul/vial
67 setinzin
68 sitarabin
69 spons gelatin
70 streptokiriase
71 Irifluoperazin
72 I vatsartan
sir 5 mg/5 ml
Serb, inj 500 mg/ vial
cubicles 1x1x1 cm
Inj 750.000 Ul/vial
73 1 verapamil
74 zidovudin
75 zinc
lab 80 mg
lab 40 mg
tab 300 mg
lab dispersible 20 mg
PENAMBAHAN (+),
PENGURANGAN
H, PERUBAHAN
FORMULASI
Pengurangan kekuatansediaan
Penambahan kekuatan
sediaan
Pengurangan kekuatansediaan
tabSmg
Pengurangan kekuatansediaan
Perubahan kekuatan
sediaan
Pembahan retriksi
Daftar Ohm Esensial Nasiona! 20H
I*!
LAMPIRAN III
DAFTAR KONTRIBUTOR
DAFTAR PEMBERI USULAN DOEN 2013
1 World Health Organizadon (WHO)
2 Direktorat Bina Kesehatan Jiwa, Ditjen Bina Upaya Kesehatan
3 Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2TM), Ditjen P2PL
4 Subdit Pengendalian Tuberkulosis, Direktorat P2ML, Ditjen P2PL
5 Subdit Diare dan ISP, Direktorat P2ML, Ditjen P2PL
6 Subdit Pengendalian Zoonosis, Direktorat P2B2, Ditjen P2PL7 RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
8 RSUP Fatmawati, Jakarta
9 RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta
10 RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta
11 RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung
12 RSUP M. Djamil, Padang
13 RSUP Dr. Kariadi, Semarang
14 RSPI Prof. DR. Sulianti Saroso, Jakarta
15 RSUD DR. Ptrngadi, Medan
16 RSUD Raden Mattaher, Jambi
17 RSUD DR. H. Bob Bazar, SKM, Lampung
18 RSUD Adjidamno, Rangkas Bitung, Banten19 RSUD Cengkareng, Jakarta
20 RSUD Budhi Asiti, Jakarta
21 RSUD Gunung Jati, Cirebon
22 RSUDYogyakarta
23 RSUD MokopidoTolitoli, Sulawesi Tengah24 RSUD Ibnu Sina, Gresik, Jawa Timur
25 RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, Jawa Timur
26 RS Tk. II Dr. Soepraoen. Malang, Jawa Timur27 RS Ketergantungan Obat, Jakarta
28 RS Prof dr. Soeharso, Surakarta
29 RSJ Prof, dr Soerojo Magelang
30 RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat, Lawang31 RSJ. Dr. Soerojo, Magelang32 RSJ Grhasia, Yogyakarta
33 RS PGI Cikini, Jakarta
34 RS Yos Sudarso, Padang
Dafiar Obat Esensial Nasional 2013 1111
35 RSK St. Vincentius a Paulo, Surabaya
36 RS M.H Thamrin, Jakarta
37 RS Sari Asih Sangiang, Tangerang
38 RS Gading Pluit, Jakarta
39 RS Budi Lestari, Bekasi
40 RS Awal Bros, Bekasi
41 RS St. Elisabetti, Semarang
42 Dinas Kesetiatan Kabupaten Boyolali
43 Dinas Kesetiatan Kabupaten Malang
44 Dinas Kesetiatan Kabupaten Tangerang45 Dinas Kesetiatan Kabupaten Tulungagung
46 Dinas Kesetiatan Kabupaten Wonosobo
47 Dinas Kesetiatan Kota Bima
48 Dinas Kesetiatan Kota Pekalongan
49 Dinas Kesetiatan Kota Surakarta
50 Dinas Kesetiatan Provinsi Jawa Tengati
51 Dinas Kesetiatan Provinsi Nusa Tenggara Barat
52 Pengurus Besar Peneliti Penyakit Tropik & Infeksi Indonesia53 Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
54 Pertiimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI)55 Pertiimpunan Hematologi Onkologi Medik llmu Penyakit Dalam Indonesia
(PERHOMPEDIN)56 Pertiimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI)57 Pertiimpunan Reumatologi Indonesia (IRA)
liaftar Ohat Esensial Nasiona! 20/3
II. DAFTAR PESERTA RAPAT PEMBAHASAN
TEKNIS DAN PLENO DOEN 2013
1. Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Mat Kesehatan
2. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
3. Sekretaris Ditjen Bina Kefarmasian dan Mat Kesehatan
4. Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian, Ditjen Binfar dan Mkes
5. Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, Ditjen Binfar dan Mkes
6. Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian, Ditjen Binfar dan Mkes
7. Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Mkes, Ditjen Binfar dan Mkes
8. Direktorat Bina Kesehatan Ibu, Ditjen Bina Gizi dan KIA
9. Direktorat Bina Kesehatan Anak, Ditjen Bina Gizi dan KIA
10. Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, Ditjen Bina Upaya Kesehatan11. Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan, Ditjen Bina Upaya Kesehatan
12. Direktorat Bina Kesehatan Jiwa, Ditjen Bina Upaya Kesehatan
13. Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Ditjen PPPL14. Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Ditjen PPPL15. Direktorat Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang, Ditjen PPPL16. Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantlna, dan Kesehatan Matra, Ditjen PPPL17. RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta18. RSUP Dr. M. Jamil Padang
19. RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung
20. RSUP Fatmawati, Jakarta
21. RSUP Persahabatan, Jakarta
22. RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta
23. RSUP Sanglah, Denpasar, Bali24. RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta
25. Rs Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta26. RS Kanker Dharmais, Jakarta
27. RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta
28. RSUD Dr. Soetomo, Surabaya
29. RSUD Raden Mattaher, Jambi
30. RSUD Gunung Jati, Cirebon31. RSUD Dr. Wahidin Sudirohusodo UP, Makasar
32. RSUD Ulin, Banjarmasin33. RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM, Lampung
Dafiar Obat Esensial Nasionat 2013 '113
34. RSUD Kota Bekasi
35. RS Ketergantungan Obat, Jakarta
36. RSJ Prof. Dr. Soerojo, Magelang
37. RS. Santa Elizabetti, Semarang
38. RS Budi Lestari, Bekasi
39. Dinas Kesetiatan Provinsi DKI Jakarta
40. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
41. Dinas Kesehatan Pronvisi Jav/a Timur
42. Dinas Kesehatan Pronvisi D.I. Yogyakarta
43. Dinas Kesehatan Pronvisi Nusa Tenggara Barat
44. Dinas Kesehatan Pronvisi Sumatera Barat
45. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
46. Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Jawa Timur
47. Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur
48. Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Banten
49. Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Jawa Tengah
50. PT. Kimia Farma (Persero) Tbk51. PT. Indofarma (Persero) Tbk
52. PT. Bio farma (Persero)53. Ikatan Dokter Indonesia (IDI)54. Ikatan Apoteker Indonesia (lAI)
55. Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI)56. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
57. Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI)58. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia(POGI)59. Perhimpunan Hematologi dan Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia
(PERHOMPEDIN)60. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI)61. Persatuan Dokter Ahli Mata Indonesia (PERDAMI)62. Departemen Mata RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta63. Departemen Pulmologi RSUP Persahabatan. Jakarta64. Departemen THT-KL RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta65. Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.MedSc., Ph.D66. Prof. dr. Rianto Setiabudy, Sp.FK67. Prof. dr. Taralan Tambunan, Sp.A(K)68. Prof. dr. Hanafi B. Trisnohadi, Sp.PD, KKV, FINASIM
Daflar Ohat Esensial National 2013
69. Prof. DR. dr. Retno Widowati Soebaryo, Sp.KK(K)70. Prof. Sri Rezeki 8. Hadtnegoro
71. Prof. DR. dr. Inge Sutanto
72. Prof. DR. dr. Sarwono Waspadji, Sp.PD (KEMD)
73. Prof. dr. Arini Setiawati, Ph.D
74. Prof. DR. dr. Armen Muchtar, Sp.FK(K)
75. Prof. DR. Sri Suryawati
76. dr. Bambang Sudarmanlo, Sp.A(K)
77. dr. Murdani Abdullah, Sp.PD-KGEH
78. dr. Dede Gunawan, Sp.S(K}
79. dr. Erwin Astha Triyono, Sp.PD., KPTI
80. dr. Sawitri Darmiati, Sp.Rad
81. dr. Gunawan Darmansjah, Sp.An
82. dr. Gatot Purwoto, Sp.OG(K)
83. dr. Robert Reverger, Sp.KJ
84. drg. Silvia Desiree, Sp.KGA85. dr. Sugito Wonodirekso, MS
86. dr. Wulyo Rajabto, Sp.PD
87. dr. Nafrialdi, PhD, Sp.PD. Sp. FK
88. DR. Ema Kristin, M.Si, Apt
89. Dra. Nurma Hidayati, M.Epid
90. Dra. Herawati, M.BIomed
91. Sri Hayanti, S.Si, Apt
92. dr. Rismasari
93. dr. Rosmawati Wijaya
94. Subdit Bina Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut, Dit BUKD
95. Subdit Pengendalian AIDS dan Penyakit Menular Seksual, Dit PPML96. Subdit Pengendalian Diare, dan Infeksi Saluran Pencemaan, Dit PPML97. Subdit Pengendalian Penyakit Kronis dan Degeneratif Lainnya, Dit PPTM98. Subdit Pengendalian Penyakit Kanker, Dit PPTM99. dr. Zomi Fadia
100. dr. Hidayati Mas'ud, Apt101. Drs. Elon Sirait, Apt., M. Si102. Dra. Dara Amelia, Apt., MM
103. Dra. Ardiyani, Apt., M.Si104. Sari Mutiarani, S.Si., Apt
Daflar Obat Esensial Nasional 2013 HIS
105. Desko Irianto, SH
106. Rengganis Pranandari, S.Farm., Apt107. Andrie Fitriansyah, S.Farm., Apt
108. Mantiza Perdana, S.Farm., Apt
109. Rizqi Machdiawati, S. Farm., Apt110. SitiMartati
111. Vitri Sariati,AMF
112. Shinta Rizki Mandarini, Amf
113. BadrunSamsi
114. Emizar, S. Farm., Apt
115. Medina Yuslihanl, S. Farm., Apt
1161 Daftar Obat Esensial Nasional 2013
LAMPIRAN IV
FORMULIR PERNYATAAN KESEDIAAN
TIMAHLI DAN KONSULTAN
-ia
1 I
1 :1
I 11 (1
11
11
i 1
1
1 1
1 :1
1 1
11
1 ; 1
11
PERNYATAAN KESEDIAAN
MENJADI KETUA / WAKIL KETUA / ANGGOTA TIM
AHLI / ANGGOTA KONSULTAN *)KOMITE NASIONAL PENVUSUNAN DOEN 2013
Saya yang bertandatangan di bawah ini,
Nama
Alamat
Dengan ini menyatakan:
1. Bersedia menjadi Ketua I Wakil Ketua I Anggota Tim Ahli I AnggotaKonsultan*) dalam KOMNAS PENVUSUNAN DOEN 2013.
2. Bersedia menghadiri rapat-rapat pembahasan teknis dan pertemuan PlenoPenyusunan DOEN 2013.
3. Bersedia menandatangani Surat Pemyataan Bebas Konflik Kepentingan.
Jakarta,
*) Corel yang tidak periu
Daftar Obai Esensial Nasional 2013 1117
m
wm
LAMPIRAN V
FORMULIR PERNYATAAN BEBAS
KONFLIK KEPENTINGAN
I: (
; I
; I
I I; I: I
: I
: I
; I! I: [ I Ii I; (: I
! I
: I
! I
: I
! I
SURAT PERNYATAAN
BEBAS KONFLIK KEPENTINGAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini,
Nama
Alamat
Dengan ini menyatakan sebagai berikut
1. Kesediaan saya duduk dalam Komite Nasional Daftar Obat EsensialNasional (selanjutnya disebut Komnas Penyusunan DOEN) adalahbersifat sukarela, didasarkan pada kapitasi keilmuan yang saya millki,dan tidak terpengamh oleh suatu kepentingan apapun, balk yang bempakedudukan, finanslal, maupun faktor lain yang dapat mempengamhinetralitas saya dalam mengemukakan pendapat di foaim-foaim resmirapat Komnas Penyusunan DOEN
2. Saya tidak memiliki hubungan keluarga atau kekerabatan apapun, apalagimemiliki, menjalankan, mengendalikan, mempunyai kepentingan ataubekerja pada perusahaan atau fasilitas lain yang akan mempengamhipendapat dan petimbangan saya dalam pengambilan keputusan padaforum rapat Komnas Penyusunan DOEN
3. Saya tidak menharapkan, meminta atau menerima imbalan atau uangatau apapun yang bemilai dari seseorang, organisasi, atau pemsahaan,baik secara langsung atau tidak langsung dalam jumlah sedemikianmempengamhi obyektifitas saya dalam memberikan pertimbangan ataupengambilan keputusan pada rapat Komnas Penyusunan DOEN
4. Saya tidak akan bertindak sebagai wakil resmi suatu badan dalammembeli petimbangan pada rapat Komnas Penyusunan pertimbanganpada rapat Komnas Penyusunan DOEN yang dapat menghilangkanobyektivitas saya selaku individu yang ditunjuk dan bertanggungjawabsecara ilmiah dan etik pada rapat pengambilan keputusan terkait denganKomnas Penyusunan DOEN
Daftar Obat Esensial Nasional 2013 1119
Jika dalam melaksanakan tugas sebagai anggota Komnas sayamempunyai konflik atau resiko kepentingan terhadap obat yang sedang/atau akan dibahas, maka saya wajib memberitahukan kepada Ketua TimAhli atau Direktur Bina Penggunaan Obat Rasional mengenai hal ini danselanjutnya saya tidak akan ikut serta dalam peiaksanaan pengambiiankeputusan
Setiap proses dan hasil rapat Komnas Penyusunan DOEN bersifatrahasia. Oleh sebab itu saya tidak akan menyampaikan informasi apapunyang dihasilkan dari pertemuan resmi kegiatan pertemuan/rapat KomnasPenyusunan DOEN dengan cara apapun dan alas an apapun tanpapersetujuan dari Ketua Tim Ahli dan anggota Komnas yang lain.
Jika dapat dibuktikan secara etik saya tidak mampu memenuhi keenambutir pernyataan diatas, maka saya bersedia untuk sewaktu-waktumenyatakan mengundurkan diri.
Yang membuat surat pernyataan
Nama Lengkap Tanggal
201 Daftar Obat Esensial Nas tonal 20 H
LAMPIRAN VI
FORMULIR REKAPITULASI USULAN REVISI
DOEN 2013
) ; 1
i 1
11
! 1 11 :1 ;
1 11 11 :1 ; 1 ! 1 : ] ! 1 ! ] ; 1 11 .) ; 1 :1
REKAPITULASI USULAN REVISI DOEN 2013
Usulan dari
Nama Instansi
Alamat lengkapNo Telp/Fax
1
Keterangan:•} Kelas terapi sesuai dengan DOEN 2011") Nama obat dicantumkan dalam nama generik"*) Berdasarkan literatur/acuan/pustaka terpercaya*••) Dilampirkan literatur/acuan/pustaka terkait
2012
Cap/tanda tangan
Nama teranc
NIP.
Da/iar Obat Esensial Nasional 2013
INDEKS
> I
1)
11
I
INDEKS KELAS TERAPI
**NO KEUS TERAPI
1 ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASINONSTEROID,ANTIPIRAI
1.1 ANALGESIK NARKOTIK
iM1.2 ANALGESIK NON-NARKOTIK
1.3 ANTIPIRAI
2 ANESTETIK
— 2.1 ANESTETIKLOKAL
2.2 ANESTETIK UMUM dan OKSIGEN■■
2.3 OBAT untuk PROSEDUR PRE OPERATIF
— 3 ANTIALERGI dan OBAT untukANAFILAKSIS
4 ANTIDOT dan OBAT UIN untuk KERACUNANmm
4.1 KHUSUS
mm 4.2 UMUM
5 ANTIEPILEPSI - ANTIKONVULSImm
6 ANTIINFEKSI
mm 6.1 ANTELMINTIK
6.1.1 Antelmintik Intestinal
mm
6.1.2 Antifllaria
mm 6.1.3 Antisistosoma
6.2 ANTIBAKTERI
mm6.2.1 Beta laktam
6.2.2 Antibakterl Lain
6.2,2.1 Tetrasikiin
■oc
Daftar Obat Esensial Nasional 2013 1123
NO KELASTERAPI mi
6.2.2.2 Kloramfenikol
6.2.2.3 Sulfa-Trimetoprim*
6.2.2.4 Makroiid
6.2.2.5 AminoglikosidaPI
6.2.2.6 Kuinolon
6.2.2.7 Lain-lain
6.3 ANTIINFEKSI KHUSUS
6.3.1 Antilepra
6.3.2 Antituberkulosis F*
6.3.3
6.4
Antiseptik Saluran Kemih
ANTIFUNGI
1^
6.4.1 Antifungi, sistemik p*
6.5
6.5.1
ANTIPROTOZOA
Antiamuba dan Antigiardiasis r
6.5.2 Antimalaria FT
6.5.2.1 Untuk Pencegahan
6.5.2.2 Untuk Pengobatan
6.6 ANTIVIRUS m
6.6.1 Antiherpes
6.6.2 AntiretroviralF*
6.6.2.1 Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTi) pii.
6.6.2.2 Non-Nucleoslde Reverse Transcriptase Inhibitor (NNRTi)
6.6.2.3 Protease Inhibitor
7 ANTIMIGREN
7.1 PROFILAKSIS
7.2 SERANGANAKUT
1241 Daflar Obat Esensial Nasional 2013
NO KELAS TERAPI
8 ANTINEOPLASTIK, IMUNOSUPRESAN dan OBAT untukTERAPI PALIATIF
8.1 HORMON DAN ANTIHORMON
8.2 IMUNOSUPRESAN
8.3 SITOTOKSIK
8.4 LAIN-LAIN
9 ANTIPARKINSON
10 OBAT yang MEMPENGARUHIDARAH
10.1 ANTIANEMI
10.2 OBAT yang MEMPENGARUHI KOAGULASI
10.3 INTOKSIKASIZAT BESI
11 PRODUK DARAH dan PENGGANTl PLASMA
11.1 PRODUK DARAH
■" 11.2 PENGGANTl PLASMA dan PLASMA EKSPANDER
12 DIAGNOSTIK
12.1 BAHAN KONTRAS RADIOLOGI
— 12.2 TESFUNGSI
12.2.1 Ginjal
12.2.2 Mata
12.3 TESKULIT
13. ANTISEPTIK dan DISINFEKTAN0m
13.1 ANTISEPTIK
mm 13.2 DISINFEKTAN
14 OBAT dan BAHAN untuk GIG! dan MULUTmm
14.1 ANTISEPTIK dan BAHAN untuk PERAWATAN SALURANAKAR GIGI
Dqfiar Obat Esensial Nasiona! 2013 1125
Q.CO
a>
(AJO«
o"O
NO KELASTERAPI-
14.2 ANTIFUNGI OROFARINGEAL
14.3 OBATunluk PENCEGAHAN KARIES
14.4 BAHAN TUMPAT
14.5 PREPARAT LAINNYA
15 DIURETIK
16 HORMON, OBAT ENDOKRIN UIN dan KONTRASEPTIK
16.1 MORMON ANTIDIURETIK
16.2 ANTIDIABETES -
16.2.1 Antidiabetes, Oral
16.2.2 Antldlabetes, Parer}teralIM
16.3 HORMON KELAMIN dan OBATyang MEMPENGARUHIFERTILITAS
16.3.1 Androgen -
16.3.2 Estrogen
16.3.3 Progestogen
16.3.4 Kontraseptik -
16.3.4.1 Kontraseptik, Oral
16.3.4.2 Kontraseptik, Parenteral
16.3.4.3 Kontraseptik, AKDR (lUD)
16.3.4.4 Kontraseptik, Impian pm
16.3.5 Lain-iainmm
16.4 HORMON TIROID dan ANTITIROiD
16.5 KORTiKOSTEROiD mm
17 OBAT KARDIOVASKULER
17.1 ANTIANGINA
17.2 ANTIARITMIA
126i Dafiar Obat Esensiat Nasiona! 2013
-NO KELASTERAPI
mm17.3 ANTIHIPERTENSl
17.4 ANTIAGREGASI PLATELET
17.5 TROMBOLITIK
17.6 OBAT untuk GAGAL JANTUNG
17.7 OBAT untuk SYOK KARDIOGENIK dan SEPSIS
17.8 ANTIHIPERLIPIDEMIA
18 OBATTOPIKAL untuk KULITmm
18.1 ANTIAKNE
mm 18.2 ANTIBAKTERI
18.3 ANTIFUNGImm
18.4 ANTIINFLAMASI dan ANTIPRURITIK
— 18.5 ANTISKABIES dan ANTIPEDIKULOSIS
18.6 KAUSTIKMi
18.7 KERATOLITIKdan KERATOPLASTIK
18.8 LAIN-LAIN
19 LARUTAN DIALiSIS PERITONEAL
20 LARUTAN ELEKTROLIT, NUTRISI dan LAIN-LAIN
1.1 20.1 ORAL
20.2 PARENTERAL
20.3 LAIN-LAIN
21 OBAT untuk MATA
21.1 ANESTETIK LOKAL
21.2 ANTIMIKROBA
21.3 ANTIINFLAMASI
21.4 MIDRIATIK
— 21.5 MIOTIK dan ANVGLAUKOMA
-Daftar Obat Esensial Nasionat 2013 127
a.ra
«
v
"O
e
NO KELASTERAPI
22 OKSITOSIK
23 PSIKOFARMAKA
23A ANTIANSIETAS dan ANTIINSOMNIA
23.2 ANTIDEPRESI danANTIMANIA
23.3 ANTIOBSESIKOMPULSI
23.4 ANTIPSIKOSIS
23.5 OBATuntukADHD1*^
23.6 OBAT untuk GANGGUAN BIPOLAR
23.7 OBAT untuk PROGRAM KETERGANTUNGAN —
24 REUKSAN OTOT PERIFER dan PENGHAMBAT
KOLINESTERASEmm
24.1 PENGHAMBAT dan PEMACU TRANSMISI
NEUROMUSKULER
24.2 OBAT untuk MIASTENIA GRAVIS
25 OBAT untuk SALURAN CERNA
25.1 ANTASIDA danANTIULKUS
25.2 ANTIEMETIK
25.3 ANTIHEMOROID
25.4 ANTISPASMODIK
25.5
25.6
OBAT untuk DIARE
KATARTIK
25.7 OBAT untuk ANTIINFLAMASI
26
26.1
OBAT untuk SALURAN NAPAS
ANTIASMA
26.2 ANTITUSIF
26.3 EKSPEKTORAN
1281 Daftar Obal Esensial Nasiona! 2013
NO KEUS TERAPI
-
26.4
Z7
OBAT untuk PENYAKIT PARU OBSTRUKSIKRONIS
OBAT yang MEMPENGARUHI SISTEMIMUN
— 27.1 SERUM dan IMUNOGLOBULIN
-
27.2
28
VAKSIN
OBAT untuk TELINGA, HIDUNG dan TENGGOROKAN
— 29 VITAMIN dan MINERAL
Dafutr Ohm Esensial Nasional 2013 129
INDEKS
A.B.U.I, 63. 92AB.U.II, 63.92
A.D.S, 63. 93
A.T.S,63.93adrenalin, 53.62,33.68.80.91air untuk injeksi. 56.87alumunium hidroksida, 59,89albendazol, 34. 70alopurinol. 32.67amfoterisin B, 39,56amidotrizoat, 46
amilorid,48,80
aminoWin, 61,91amiodaron. 51
amitripWin, 57.88amiodipin, 51.83amoksisilin, 35, 71
ampisilin, 35. 71anastrozol. 42
amodiakuin, 40, 75anestetik lokal gigi kombinasi, 48.80antibakteri kombinasi. 53.85
artemether. 40, 75
artesunat, 40, 75
articulating paper, 48,80asam aseWsalisilat, 52,84
asam askorbat, 64.94
asam benzoat, 54.85
antifungi kombinasi. 54.85antasida kombinasi. 59,89
antihemoroid kombinasi. 60.90antiparkinson kombinasi. 44, 77asam folat, 44. 65. 77. 95
asam retinoat. 53.84
asam salisilat. 54.85,86
asetazolamid, 57
asetosal, 52,84
asiklovir, 41, 76
asparaginase, 42atapulgit, 60,90atenoloi, 51,83
atrakunum, 59
atraumatic restorative treatment, 48atropin, 32,33,57,60,68,90azatioprin, 42
B
bahan tumpatan sementara, 47,80barium sulfat, 46
basitrasin, 53,85bedak saiisil, 55.86belerang endap. 54,85benserazid, 44, 77benzadn penisilin, 35, 71betametason, 54,57,85,87bisakodil, 61,91bismut subgalat. 60.90bleomisin. 42budesonid, 61bupivakain. 32bupivakain Heavy. 32busulfan, 42
CHKM. 47. 79
coal tar. 55,86
copper T. 50,82
dakarbazin, 42.
daktinomisin, 42
dapson, 37. 73darrow glukosa ana, 55
taJQ
o
(O
Daftar Obat Esensial S'asiona! 201 i 131
osr
en
Oo*B*
darrow glukosa half strength, 55daunorubisin, 42
deferoksamin, 45
deksametason, 33,42,50,59,62,68.82,91
dekstrosa, 55,86desmopresin, 49
DG ana, 55
dialisa peritoneal, 55diazepam, 33,57,68,69,88dietilkarbamazin, 34, 70
difenhidramin, 33,68
digoksin, 51,52,83,84diltiazem, 51,83
dimenhidrinat, 60,89
dobutamin, 53
doksisiklin, 36,40, 71, 75
doksorublsin, 42
don)peridon, 60,89dopamin, 53dosetaksel, 43
dl 64,94
DT. 63,93
efavirens, 41
epinefrin, 33,53,62,48,68,80, 91ergokalsiferol, 64,94etambutol, 38,39, 73, 74eiitromisin, 36, 72
estrogen terkonjugasi, 49ergotamln,41, 74etanol70%, 47, 79
etilklorida.32,48,68,80
etinilestradiol, 49,50,82
etoposid, 43eugenol, 47, 79
faktor Vlll, 45
faktor IX kompleks, 45fenitoin, 34,69
fenobarbital, 34, 69
fenofibrat, 53
fenoksime8l penisilin, 35, 71fentanil, 31
ferro sulfat, 44, 65, 77,95fitomenadion, 44, 78
flufenazin, 58
8ukonazol, 39
fluoksetin, 58
fluor, 47, 80
fluoresein, 46, 78
fluorourasil, 43
formokresol, 47, 79
fraksi protein plasma, 45furosemid, 48,52,80,84
gadodiamid, 46garam oralit komblnasi, 55,61,86, 90gemribrozil, 53gentamlsin, 36,56glass ionomer art, 48,80glibenklamid, 49,81glipizid, 49,81gliseril trinitrat, 51,83gliserin, 61,91glukosa, 55,56,61,86, 90griseofulvin, micronized, 40, 75gutta perdha dan paper points, 47. 79
H
haloperidol, 58,88halotan, 32
heksaklorofen, 60,90heksamin mandelat, 39
hemodialisa, 55
heparin, Na, 45hidrogen peroksida, 46,64, 79,94hidroklorotiazida, 48,52,81,83hidrokortison, 51,54,82,85hidroksi progesteron, 50hidroksi urea, 43
132 Daflar Obat Esensial iWasional 2013
hiosin butilbromid, 60,90
homatropin, 57human tetanus imunoglobulin, 62,92hydroxy ethyl starch, 45
I
ibuprofen ,31,67ifosfamid, 43insulin intermediate, 49
insulin regular, 49ioheksoi, 46
iopamidol, 46ipratropium bromida, 62,92isofluran, 32
isonia^d, 37,38,39, 73, 74isosorbid dinitrat, 51,52,83
kafein, 41, 76
kaiamin, 55,45,61,86,90
kaik, 64,95kaisium, 45
kaisium fotinat, 44
kaisium glukonat, 33,56,64,95kaisium hidroksida, 47, 79
kaisium hipokiorit, 47, 79kaisium karbonat, 64,95
kaisium iaktat, 64,95
kaptopril, 52,83,84karbamazepin, 34,69karbon akdf, 33,69
kaibogiiserin, 64,94kanrediiol, 53
ketamin, 32,68
ketokonazoi, 40,54
ketoprofen, 31kiofazimin, micronized, 37, 73kiomifen sitrat, 50
kiomipramin, 58kionidin, 52
kiorambusii, 43
kioramfenikoi, 36, 54,56, 71
kiorfeniramin, 33,68,87kiorfenoi kamfer mentoi, 47, 79kiorheksidin, 46,47, 79kiorpromazin, 58,60,88,90kiozapin, 58kodein, 31,62,67,92
koikisin, 32,67
kombinasi (anak): Panduan daiam bentukkombipak, rifampisin, isoniazid,pirazinamid, 39
kombinasi (anak): Panduan daiam bentukkombipak, rifampisin, isoniazid, 39
kombinasi (anak): Panduan daiam bentukdosis tetap (KDT/FDC), rifampisin,isoniazid, pirazinamid, 38
kombinasi (anak): Panduan daiam bentukdosis, rifampisin, isoniazid, 38
kombinasi (dewasa): daiam bentuk kombipakrifampisin, isoniazid, pirazinamid,etambutoi, 39
kombinasi (dewasa): Panduan daiam bentukdosis tetap (KDT/FDC), rifampisin,isoniazid, pirazinamid, etambutoi, 38
kombinasi (desawa): Panduan daiam bentukdosis tetap (KDT/FDC) rifampisin,isoniazid, 38
kombinasi (kombipak): artesunat,amodiakuin, 40, 75
kombinasi: zidovudin, iamivudin, 41
kombinasi: iopinavr, ritonavir, 41kombinasi: ergotamine, kafein, 41, 76kombinasi antiparkinson: benserazid,
levodopa, 44, 77kombinasi pengganti plasma: poiigen,
natrium klorida, kaiium, kiorida,kaisium, 45
kombinasi kotrimaksazoi i:
suifametoksazoi dan trimetoprim, 36, 72kombinasi kotrimoksazoi:
suifametoksazoi dan trimetoprim, 36, 71
o
Daftar Obat Esensial Nasional 2013 1133
kuinin, 40, 76
komposit resin, 48,80kombinasi lamtan nutrisi: glokosa, natrium
klorida, 56kombinasi antihemorid: bismut subgalat,
heksaklorofen, lidokan, seng oksida, 60,90
kombinasi: ipratropium bromida,salbutamol, 62,92
kombinasi: ferro sulfat, asam folat, 65,95
kombinasi: anestetik lokal gigi,lidokain HCI, epinefrin, 48,80
kombinasi: levonorgestrel, etinilestradiol,50,82
kombinasi antibakteri; basitrasin,
polimiksin B, 53,85kombinasi antifungsi: asam benzoat,asam salisilat, 54,85
kombinasi salep 2-4: asam salisilat,belerang endap, 54,85
kombinasi garam oralit: natrium klorida,kalium klorida, trinatrium sitrat
dihidrat, glukosa anhidrat, 55,61,86,90
larutan nutrisi kombinasi, 56
laktulosa, 61,91
lamivudin, 41
lapinavir, 41leukovorin, Ca, 44
levodopa, 44, 77levonorgestrel, 50,82levotiroksin, 50
lidokain, 32, 48, 51, 64, 68, 60,80, 90, 94lisinopril, 52litium karbonat, 58
loratadin, 33,68lorazepam, 57lugol, 50,82
manitol, 48,56
mebendazol, 34, 70
medroksi progesteron asetat, 42,50,82melfalan, 43
merkaptopurin, 43mesna, 44
metadon, 59,89
metenamin mandelat, 39, 74
metformin, 49,81
metildopa, 52metilergometrin, 57,87metilfenidat, 58
metilprednisolon, 42,51,62metoklopramid, 60,90metotreksat, 42,43
metronidazol, 37,40, 72, 75
midazolam, 33mikonazol, 54,85
mometason furoat, 54morfin, 31
N
n-asetil sistein, 62
nalokson, 33
natrium aminohipurat, 64natrium bikarbonat, 33,55,56, 69
natrium diklofenak, 31, 67
natrium hipoklorit, 47, 79natrium klorida, 56,45,55,56,61,86,90natrium tiosulfat, 33,69
neostigmin, 59nevirapin, 41nifedipin, 52,83nikardipin, 52
nikotinamid, 65,95
nistatin, 40, 47,54, 75, 80, 85nitrogen oksida, 32norepinefrin, 50,53noretisteron, 50
0O"01
M
magnesium hidroksida, 59,89magnesium sulfat, 33,34, 69
oksigen, 32,68oksimetazolin, 64, 94
134 Da/tar Obat Esensial tVaxiomil 2013
oksitetrasiklin, 36oksitosin, 57,87
omeprazol, 59,89ondansetron, 60
ringer laktat, 56,86risperidon, 58ritonavir, 41
rokuronium, 59
paklitaksel, 43paraformaldehida, 47, 79parasetamol, 31,67pasta devitalisasi (non arsen), 48,80pasta pengisi saluran akar, 47, 79penisilin V, 37, 71perak nitrat, 54,85perak sulfadiazn, 54,85permetrin, 54,85peddin, 31,67pilokarpin, 57pirantel pamoat, 34, 70pirazinamid, 38,39, 73, 74piridoksin, 65,95piridostigmin, 59podofilin, 54poligelin, 45polimiksin B, 53,85povidon iodin, 47, 79prazikuantel, 34,35, 70prednison, 51,82primakuin, 40, 76prokain Ijenzilpeni^lin, 35, 71propiltiourasil, 50,82propofol, 32propranolol, 41,51, 76,83protamin sulfat, 33,45pengganS plasma, 45
mm Q
raniddin, 59,89
retinol, 65,95rifampisin, 37,38,39, 73, 74
salbutamol, 62,92salep 2-4 kombinasi, 54,85sang oksida, 60,90sefadroksil, 35sefazolin, 35
sefiksim, 35seftriakson, 35
setirizin, 33,68
serum anti bisa ular, 63,92serum antidifieri, 63,93
serum antirabies, 63,93
serum anbtetanus, 63,93slanokobalamin, 44, 77
siklofosfyimid, 43siklosporin, 42simvastabn, 53,84siprofld(sa&n, 37, 72^Sf^atin, 43sitarabin, 43spironoiakton, 49,81stavudin, 41streptokinase, 52streptomisin, 37, 73sufentanll, 31
suksinilkolin, 59
sulfymetoksazol, 36sulfysalasn, 61
surgical ginggival pack, 48,80
tamoksifen, 42
terbutalin, 62
testosteron, 42,49
tetanus adsorbed toxoid, 63
tetrakain, 56,87
tetrasiklin, 36, 71
tiamin, 65,95
' IS'■W-
'iO' '
Dafiar Obat Esensial Nasional 2015 1135
f/mo/o/, 57
tiopental, 32trifluoperazin. 58triheksifenidil, 44, 77trimetoprim, 36trinatrium sitrat dihidrat, 55, 61,86,90
tuberkulin protein purified derivative,46,78
U zidovudin, 41
zinc, 61,91
urea, 55
vaksin B.C.G., 63, 93
vaksin campak, 63,93vaksin jerap difteri tetanus, 63,64vaksin jerap tetanus, 63,93vaksin kombinasi DPT - hepatitis B, 63,93
vaksin polio, 64,93vaksin rabies, untuk manusia 64,94
valproat, 34,59,69valsartan 52
vankomisin, 37
vasopresin, 49verapamil, 51vinblastin, 43
vinkristin, 44
vitamin A, 65, 95
vitamin B kompleks, 65,95vitamin B1, 65,95
vitamin B12,44, 77
vitamin B6,65,95
vitamin C, 64 94
vitamin D2, 64, 94
vitamin K1,44, 78
WoCP
warfann, 45
1361 Dafuir Obal Esensial NasUmai 2013
ISBN 978 -6 02-235-409-3
I ""9 786022 354093