Upload
others
View
16
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
pengadaanperumahan
informaldi Indonesia
AR5151 Sosio Teknologi Perancangan Lingkungan Binaan
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
pengadaanperumahan
informaldi Indonesia
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
HakMerumah?
SIAPA?Bagaimana?
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
1) Setiap warga negara mempunyai hak untukmenempati dan atau menikmati danatau memiliki rumah yang layak dalamlingkungan yang sehat, aman, serasi danteratur.
2) Setiap warga negara mempunyai kewajibandan tanggung jawab untuk berperanserta dalam pembangunan perumahan danpermukiman.
UU No 4/1992 pasal 5
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Asumsi pembangunan rumah melaluiproses linear (tercermin dalam
UU/PP):Perencanaan persiapan lahan
pendaftaran hak tanah pembangunanpemanfaatan
Catatan: lahan diperoleh dengan cara pembebasan tanah kependuduk atau melalui calo tanah
Pengadaan perumahan mekanisme formal
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
RUMAH SANGAT SEDERHANA (RSS) – RUMAH SEDERHANA (RS) RUMAH SEDERHANA SEHAT (RSH)
contoh-contoh pengadaan perumahan oleh perumnas
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
RUMAH SUSUN SEDERHANA (RUSUNA)
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kasiba/ lisiba
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
• Berbagai perijinan (ijin lokasi, SP3L, pendaftaran tanah, pemecahan hak, IMB dll) dengan biaya
formal/informal yang dibebankan pada konsumen• Ketersediaan lahan kota untuk
perumahan masyarakat kurangmampu semakin berkurang:
– Penguasaan lahan berlebihan oleh kelompok tertentu(pemegang HPL/ijin lokasi yang tidak dikelola dengan baik
terjadi lahan tidur, penyerobotan tanah)– Jumlah kampung berkurang (tergusur untuk fungsi
komersial)• Harga tanah semakin meningkat
Hambatan dalam mekanisme formal
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
1FORMAL
2INFORMAL
500.000-900.000E. Penghasilan Rendah Atas
350.000-500.000F. Penghasilan Rendah
900.000-1.500.000D. Penghasilan Menengah Bawah
1.500.000-300.000C. Penghasilan Menengah
3.000.000-5.000.000B. Penghasilan Menengah Atas
Diatas 5.000.000A. Penghasilan Tinggi
Income/bulanKategori
A. Menengah Diatas 1.500.000B. Menengah Bawah 900.000 - 1.500.000C. Rendah Atas 500.000 - 900.000 D. Rendah 350.000 - 500.000
struktur pangsa perumahan Indonesia
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
FORMAL AB milik, sewaCD milikE milik, sewaF milik (swadaya), sewa
INFORMAL A milik/sewaB milik (swadaya) C milik (swadaya), sewaD
jenis rumah berdasar kepemilikan
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
1FORMAL
2INFORMAL
ABC
DE
Mekanisme Pasar
Subsidi KPR, uang muka, Asuransi Kredit, Subsidi sewa.
• Pola Dana Bergulir• Site & Services• Disesuaikan Kemampuan/Rumah
Tumbuh
F • Dana Bergulir• Asuransi Kredit• Kemudahan Sertifikasi & IMB• Peningkatan Kualitas Lingkungan• Subsidi Sewa
prinsip pembiayaan untuk mengurangi gap
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
1FORMAL
2INFORMAL
ABCDE
Banking System (KPR)SMF (Secondary Mortgage Finance)Taperum PNSTP3, ASABRI, etc
GrantRevolving FundLoan with ATP (Ability to Pay)Dana Solidaritas (antisipasi gagal bayar)Sistim Keluarga-Komunitas (Model Co Bild)
sistem pendukung pembiayaan
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Sudah tepatkahsistem pengadaanperumahan yang
sudah ada???
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Rod Burgess (1978)- A way of exploitation
- Avoidance of government responsibility
- Stimulating housing speculation
John Turner (1972, 1976)Housing by peopleSelf-help housingBuilding together
Production process by conviviality approaches (much
energy and stamina)
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
- Liberalisasi pasar lahan- Lemahnya development control
- Rumah sebagai komoditas (investasi)- Hyper-reality dalam desain perumahan?
- Perumahan sebagai sumber PAD
Kompetisi Pasar? Mengapa danbagaimana terjadi?
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Kesalahan padasistem perumahan
• Rumah dianggap sebagai komoditas• Pemerintah menetapkan organisasi pengadaan
perumahan yang bertumpu padapengembang (REI) secara kurang
adil
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
MENYERAH UTK SEMENTARASAMBIL MENGGALANG POTENSI/DANA UNTUK AKHIR
MENUNJUKKAN ASPIRASINYA DENGAN MEMBONGKAR SEBAGIAN ATAU SELURUHNYA
RUMAH YANG TERPAKSA DIBELINYA
MENGAMBIL JALUR INFORMALDAN MULAI PROSES MENABUNG TANAH MAUPUN
PADA SAAT KONSTRUKSI DAN PENGEMBANGAN
Perilaku penghuni menghadapi keterbatasan perumahan
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Tanah ditempati dulu, pembangunan rumah dan IS
secara bertahap sesuaikemampuan
Pengadaan rumah mekanisme informal
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
• Status tanah permukiman informal (kampung) yang tidak jelas (tanah negara/garapan) dan perbedaan
pengertian mengenai hak atas tanah menyebabkan terjadinya
konflik penguasaan lahan (antar pem/swasta dgnmasyarakat, maupun antar kelompok masyarakat)
Hambatan dalam mekanisme informal
• Ketidak-pastian bermukim di kampung:– Lokasi tidak sesuai peruntukan– Tanah berada di bawah HPL/ijin lokasi Ada resiko
tergusur– Pendaftaran tanah sulit: proses administrasi berbelit-
belit/lama
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
• Status tanah yang ‘illegal’ mempengaruhi hak sebagai
warga kota:– Membayar PBB tapi tetap dianggap penyerobot tanah negara
– Tidak bisa mempunyai KTP karena tanah illegal tidakmempunyai status RT/RW
Hambatan dalam mekanisme informal
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Masyarakat berpenghasilanrendah melihat rumah
sebagai kebutuhan dasarsekaligus sebagai suatu
sumber daya modal yang berguna untuk
meningkatkan kehidupandan penghidupan mereka
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Syarat rumah bagi masyarakat penghasilanrendah:
•Dekat dengan tempat kerja
•Kualitas fisik dan lingkungan tidak pentingselama mereka masih dapat melaksanakan
kehidupan mereka
•Hak-hak bangunan khususnya hak milik tidakpenting. Yang penting mereka tidak digusur
atau diusir
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
• Sistem pembangun bersifat non profit• Menekankan fungsi rumah sebagai fasilitas, bukan
komoditas• Menakankan aspek keterjangkauan
• Perwujudan ideologi social mix di mana golonganbawah masih bisa hidup di tengah kota
• Sistem pembangunan mengutamakan aspekkemitraan, demokrasi, partisipatif, dan
keterbukaan• Bertumpu pada prakarsa dan gerakan sosialmasyarakat di mana pemerinah nerperan sebagai
fasilitator
alternatif Sistem pengadaan perumahan
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
KONSEP BARU“KETERJANGKAUAN”
- Bergeser:dari kata aktif (me) ke kata pasif (di)
- Kata aktif (me): menjangkau, membayar =skala individu = kompetisi pasar
- Kata pasif (di): dijangkau, dibayar =skala kolektif institusional = keteranyaman institusi dan
sumberdaya perumahan
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
1. LOKASI PERUMAHAN vs TEMPAT KERJA2. KELENGKAPAN UNTUK DAILY NEED
FULLFILLMENT3. BENTUK BANGUNAN/FUNGSI vs OWNER
HABITS/WAY OF LIFE4. ESTETIKA YANG TEPAT
5. PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Aspek fundamental yang jadi pertimbangan
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Belajar dari kali Code
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
1. LOKASI PERUMAHAN vs TEMPAT KERJA
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
2. KELENGKAPAN UNTUK DAILY NEED FULLFILLMENT
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
3. BENTUK BANGUNAN/FUNGSI vs OWNER HABITS/WAY OF LIFE
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
4. ESTETIKA YANG TEPAT
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
5. PENGELOLAAN LINGKUNGAN
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
– KOMPATIBILITAS: keterpaduan permukimandan lingkungan
– AKSESIBILITAS: jalan dan transportasi– FLEKSIBILITAS: perkembangan dan
keterpaduan fisik (permukiman, lingkungandan fasilitas penunjang) dan non-fisik(ekonomi, sosial, budaya, politik, dll)
– KOMPLEKSITAS: keterkaitan (permukiman –industri & produksi – masyarakat)
Sinerji dalam cluster Permukiman
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
1. KOMPATIBILITAS
keterpaduan permukiman dan lingkungan
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
2. AKSESIBILITAS
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
3.FLEKSIBILITAS
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
KOMPLEKSITAS
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
"Yang paling dibutuhkanorang miskin adalah
harga diri"Romo Mangunwijaya
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Sekian dan terima kasih
http://www.ar.itb.ac.id/wdp
Terima kasih
Tugas AR5151Oleh
Sari Astrid Mananda15200004