If you can't read please download the document
Upload
zozop69
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
-
BABII
TINJAUAN DAN LANDASAN TEOIU
11.1.Tinjauan Umum
11.1.1. Definisi Hotel
Secara harfiah, kata Hotel dulunya berasal dari kata HOSPITIUM (bahasa Latin), artinya ruang tarnu. Dalarn jangka waktu lama kata hospitium mengalami proses perubahan pengertian dan untuk membedakan antara Guest House dengan Mansion House (rumah besar) yang berkembang pada saat itu, maka rumah-rumah besar disebut dengan HOSTEL.
Sesuai dengan perkembangan dan tuntutan orang-orang yang ingin mendapatkan kepuasan, tidak suka dengan aturan atau peraturan yang terlalu banyak sebagaimana dalam hostel, dan kata hostel lambat laun mengalami perubahan. Huruf "s" pada kata hostel tersebut menghilang atau dihilangkan orang, sehingga kemudian kata hostel berubah menjadi Hotel seperti apa yang kita kenai sekarang.
Menurut beberapa pengertian, Hotel didefinisikan sebagai berikut :
Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan, untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial (Ditjen Pariwisata- Depparpostel).
Hotel adalah bangunan berkamar banyak yang disewakan sebagai tempat untuk menginap dan tempat makan orang yang sedang dalam
peijalanan, bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan, penginapan, makan dan minum (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Hotel merupakan bangunan tempat menginapnya para wisatawan dan orang asing yang disertai kemudahan mendapatkan makanan, hiburan dan pelayanan lainnya (Hunt, William Duley Jr., Encyclopedia of American Architecture).
Berdasarkan defmisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa hotel adalah bangunan yang terdiri dari banyak kamar, dimana kamar tersebut disewakan untuk tempat menginap untuk orang yang melakukan peijalanan namun disamping untuk disewakan, hotel juga memberikan fasilitas dan pelayanan lainnya yang dikelola secara komersial.
11.1.2. Definisi Hotel Resort
Pengertian Resort
Resort adalah suatu perubahan tempat tinggal untuk sementara bagi seseorang di luar tempat tinggalnya dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kesegaranjiwa dan raga serta hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga dikaitkan dengan kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olah raga, kesehatan, konvensi, keagamaan serta keperluan usaha lainnya. (Dirjen Pariwisata , Pariwisata Tanah air Indonesia, hal. 13, November, 1988)
Resort adalah tempat peristirahatan di musim panas, di tepi pantai/di pegunungan yang banyak dikunjungi (John M Echols, Kamus lnggris Indonesia, Gramedia, Jakarta, 1987).
Resort adalah tempat wisata atau rekreasi yang sering dikunjungi
orang dimana pengunjung datang untuk menikmati potensi alamnya. (A.S. Hornby, Oxford Leaner's Dictionary of Current English, Oxford University Press, 1974).
Resort adalah sebuah tempat menginap dimana mempunyai fasilitas
khusus untuk kegiatan bersantai dan berolah raga seperti tennis, golf, spa, tracking, dan jogging, bagian concierge berpengalaman dan mengetahui betul lingkungan resor, hila ada tamu yang mau hitch-hiking berkeliling sambil menikmati keindahan alam sekitar resort ini (Nyoman.S. Pendit. llmu Pariwisata, Jakarta: Akademi Pariwisata Trisakti, 1999).
Resort adalah sebuah kawasan yang terrencana yang tidak hanya sekedar untuk menginap tetapi juga untuk istirahat dan rekreasi (Chuck Y. Gee, Resort Development and Management, Watson-Guptil Publication
1988).
Sebuah hotel resort sebaiknya mempunyai lahan yang ada kaitannya dengan obyek wisata, oleh sebab itu sebuah hotel resort berada pada perbukitan, pegunungan, lembah, pulung kecil dan juga pinggiran pantai (Nyoman S. Pendit. llmu Pariwata. Jakarta: Akademi Pariwisata Trisakti, 1999).
Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Resort adalah sebuah tempat peristirahatan yang terletak di area-area wisata seperti di tepi pantai, di pegunungan dimana memiliki fasilitas khusus untuk kegiatan bersantai dimana fasilitas ini diperuntukan untuk pengunjung yang datang untuk menikmati potensi alam yang ada dan berekreasi.
Pengertian Hotel Resort
Hotel Resort didefinisikan sebagai hotel yang terletak dikawasan wisata, dimana sebagian pengunjung yang menginap tidak melakukan kegiatan usaha. Umumnya terletak cukup jauh dari pusat kota sekaligus difungsikan sebagai tempat peristirahatan. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hotel resort secara total menyediakan fasilitas untuk berlibur, rekreasi dan olah raga. Selain itu umumnya resort hotel tidak bisa dipisahkan dari kegiatan menginap bagi pengunjung yang berlibur dan menginginkan perubahan dari kegiatan sehari-hari.
Faktor Penyebab Timbulnya Hotel Resort
Timbulnya resort hotel disebabkan oleh faktor-faktor berikut :
a) Berkurangnya waktu untuk beristirahat
Bagi masyarakat kota khususnya kota Jakarta kesibukan mereka akan pekeljaan selalu menyita waktu mereka untuk dapat beristirahat dengan tenang dan nyaman.
b) Kebutuhan Manusia akan rekreasi
12
Manusia pada umumnya cenderung membutuhkan rekreasi untuk dapat bersantai dan menghilangkan kejenuhan yang diakibatkan oleh aktivitas mereka.
c) Kesehatan
Gejala-gejala stress dapat timbul akibat pekeijaan yang melelahkan sehingga dapat mempengaruhi kesehatan tubuh manusia. Untuk dapat memulihkan kesehatan baik para pekeija maupun para manula membutuhkan kesegaran jiwa dan raga yang dapat diperoleh di tempat berhawa sejuk dan berpemandangan indah yang disertai dengan akomodasi penginapan sebagai sarana peristirahatan.
d) Keinginan Menikrnati Potensi Alam
Keberadaan potensi alam yang indah dan sejuk sangat sulit didapatkan di daerah perkotaan yang penuh sesak dan polusi udara. Dengan demikian keinginan masyarakat perkotaan untuk menikrnati potensi alam menjadi permasalahan, oleh sebab itu hotel resort menawarkan pemandangan alam yang indah dan sejuk sehingga dapat dinikrnati oleh pengunjung ataupun pengguna hotel tersebut.
11.1.3. Landasan Teori Resort Hotel
Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut kebutuhannya, namun ada beberapa kriteria yang dianggap paling lazim digunakan. Sistem klasifikasi atau penggolongan hotel di dunia berbeda antara negara yang satn dengan negara yang lainnya.
Berdasarkan system pelayanannya, yang diwujudkan melalui fasilitas yang dimiliki hotel, maka hotel dibagi menjadi :
a) Hotel Bisnis
Hotel bisnis dikenal juga dengan nama Commercial Hotel ataupun dengan nama City Hotel. Pada umumnya yang datang ke hotel ini adalah mereka yang sedang dalam peijalanan dinas keija/bisnis dimana tamu yang menginap di hotel ini, relatif sangat singkat dan berkisar 1-3 malam per kunjungan. Lokasi hotel umumnya dekat dengan area kegiatan perkantoran ataupun perdagangan, kegiatan seperti itn relatif berada pada pusat kegiatan kota. Setiap hotel bisnis yang baik, rata-rata sudah menyediakan fasilitas pusat bisnis yang dilengkapi peralatan mesin faximili, komputer dan internet.
b) Hotel Konvensi
Pangsa pasar utama tamu untnk hotel ini adalah mereka yang datang untnk kegiatan pertemuan besar seperti sidang rapat umum, seminar ataupun konferensi. Biasanya hotel jenis ini hanya berada di kota besar yang sangat memungkinkan untnk diselenggarakannya kegiatan konvensi.
Lokasi hotel ini biasanya di pusat kota dan mempunym pencapaian yang relatif mudah dari lapangan udara maupun stasiun kereta. Ditinjau dari laJnimya menginap, maka h=pir saJna seperti hotel bisnis, relatif mereka yang menginap di hotel ini tinggal antara 1-3 malaJn per kali kunjungan.
Fasilitas utaJna yang diperlukan hotel jenis ini adalah ruang pertemuan yang sangat besar, disesuaikan dengan jumlah kaJnar yang disediakan hotel tersebut, serta segala fasilitas yang sangat menunjang kegiatan pertemuan seperti di hotel bisnis.
c) Hotel Transit
Sesuai dengan naJnanya maka mereka yang tinggal di hotel ini hanya untuk sekedar transit saat sedang bepergian dari suatu tempat ke tempat lainnya. Biasanya mereka yang transit karena kemalaJnan untuk melanjutkan peljalanan serta ingin mengejar waktu saat akan berangkat lagi.
Hotel transit terletak sangat dekat dengan tempat pusat transportasi, seperti lapangan udara, stasiun kereta api ataupun terminal bis antar kota. Beberapa hotel transit juga terdapat dipinggir kota, hotel ini cenderung mengharapkan tamu yang datang saat sedang peljalanan antar kota.
Waktu yang diperlukan untuk mereka singgah di hotel transit paling laJna 24 jaJn. Biasanya mereka hanya istirahat sejenak, bahkan kadang hanya untuk sekedar mandi.
Fasilitas yang disediakan pada hotel transit biasanya hanya berupa restoran yang sebanding dengan jumlah kamar dan kios kecil yang menjual cindera mata ataupun keperluan sehari-hari seperti makanan kecil dan perlengkapan mandi.
d) Motel
Motel merupakan singkatan dari motor hotel. Dikatakan motor hotel karena hotel jenis ini mempunyai kemudahan bagi tamu untuk memarkir kendaraan yang dibawanya hingga di depan kamar ataupun di samping kamar.
Waktu yang diperlukan untuk mereka yang bermalam di motor hotel maksimum 24 jam, sesudah itu mereka akan segera melanjutkan kembali peijalanannya.
Fasilitas yang disediakan pada motel biasanya hanya restoran
kecil dan kios kecil yang menjual kebutuhan sehari-hari seperti makanan ringan dan peralatan mandi.
e) Hotel Turis
Sesuai dengan namanya, maka pangsa pasar utama dari tamu hotel ini adalah para turis yang datang berkunjung. Para turis umumnya hanya akan datang pada daerah yang mempunyai obyek wisata menarik.
Lokasi dari hotel ini biasanya berada pada daerah wisata pantai, daerah wisata gunung yang berada sangat dekat dengan pemukiman penduduk sekitar. Hotel turis dapat pula berada pada daerah wisata di tengah kota yang mempunyai obyek kesenian seperti pusat kesenian
tertentu, pusat kerajinan barang ataupun tempat peninggalan sejarah dari daerah tertentu.
Fasilitas yang disediakan pada hotel turis biasanya merupakan fasilitas-fasilitas untuk area rekreasi yang bertujuan untuk memberi hiburan dan rekreasi untuk tamu hotel. Selain itu umumnya terdapat took-toko souvenir dimana menjual barang-barang yang merupakan cirri daerah tersebut.
Berdasarkan Jokasinya, maka hotel dibagi menjadi :
a) Resort Hotels
Sesuai dengan namanya, maka hotel ini dapat berada di daerah rekreasi ataupun daerah peristirahatan. Lokasi dari resort hotel dapat berada di daerah pegunungan, daerah pantai ataupun daerah dataran rendah biasa. Karakter dari resort hotel biasanya menggunakan bahan bangunan yang bersifat alamiah.
b) Mountain Hotels
Hotel jenis ini terdapat dipegunungan dengan suhu yang sangat dingin dan digunakan sebagai tempat rekreasi ataupun berolah raga. Biasanya hotel jenis ini banyak terdapat di daerah pegunungan es sebagai fasilitas penginapan bagi mereka yang gemar bermain salju.
c) Beach Hotels
Hotel jenis ini hanya terdapat di daerah pantai untuk rekreasi ataupun peristirahatan. Sesuai dengan namanya, maka fasilitas yang
banyak disediakan adalah yang berhubungan dengan rekreasi ataupun olah raga air.
d) City Hotels
City hotel merupakan hotel yang berada di tengah kota, biasanya hotel jenis ini mempunyai orientasi pelayanan sebagai hotel bisnis atau hotel untuk konvensi.
e) Highway Hotels
Highway hotels merupakan hotel yang terletak di tepi jalan dengan jalur cepat, biasanya hotel jenis ini merupakan hotel transit ataupun motel.
Berdasarkan kelasnya, maka hotel dibagi menjadi :
a) Grade System
Grade system merupakan pengelompokan hotel berdasarkan kelas kemewahannya, biasanya terbagi atas kelas ekonomi, kelas menengah, dan kelas mewah. Kemewahan yang dimaksud di sini adaiah yang berkaitan dengan material yang digunakan dan kelengkapan fasilitasnya sesuai dengan kebutuban fasilitas tiap golongan ekonomi tamunya.
Di Indonesia pengelompokan kelas hotel berdasarkan golongan kemewahannya tidak populer.
b) Star System
Star system merupakan pengelompokan hotel berdasarkan kelas bintangnya, biasanya terbagi atas kelas:
Hotel Bintang 1 (*)
Hote!Bintang2(**)
Hotel Bintang 3 C***)
Hotel Bintang 4 C****)
Hotel Bintang 5 C*****)
Penentuan bintang ini mengacu kepada standar yang diberlakukan sesuai dengan kelas bintangnya dan merupakan tuntutan standar minimal terhadap:
Jumlah kamar minimal yang berbedajumlahnya untuk setiap kelas.
Perbandingan jumlah kelas kamar yang tersedia, misalnya untuk bintang lima dikenal kelas kamar standard, superior, suite room, dan president suite.
Besaran minimal tiap kelas kamar, makin tinggi bintangnya maka luas minimal kamarnya akan makin besar.
Banyaknya fasilitas yang tersedia, makin tinggi bintang suatu hotel, maka jumlah fasilitas, variasi fasilitas dan besaran fasilitasnya akan makin banyak.
Standar pelayanannya yang berhubungan dengan rasio jumlah karyawan terhadap tamu, hal ini mempengaruhi tingkat kecepatan pelayanan suatu hotel. Indonesia dalam menentukan kelas hotel
mengacu pada standar Star System ini dan untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran I.
Setelah melakukan berbagai analisa maka ditentukan bahwa hotel yang akan dirancang dalam proyek ini adalah hotel berbintang 4 yang memiliki kriteria yang dapat dilihat pada lampiran 2.
II.2. Tinjauan Khusus
11.2.1. Tinjauan Tapak
Saat ini ancol sudah merupakan kawasan yang cukup padat dibangun, hal ini dikarenakan ancol merupakan lokasi yang cukup banyak dirninati oleh investor untuk membangun bangunan komersial. Berdasarkan permasalahan keterbatasan lahan maka Jakarta sebagai kota jaa yang siap menyongsong abad 21 mengharnskan pencarian terobosan barn, khususnya dalam upaya mengatasi keterbatasan lahan. Salah satu yang cukup menjanjikan adalah melaksanakan penataan (revitalisasi) atas lahan yang yang kurang berkembang serta menciptakan lahan barn dengan "reklamasi pantai" di kawasan Jakarta bagian Utara melalui program pengembangan Kawasan Pantura.
Alternatif 1 :
Gambar 2.1 : Tapak Alternatif 1
Foto 2.1 : Lokasi Tapak Alternatif 1
o Batasan-Batasan Tapak :
1. Tanah Kosong
2. Laut
3. Tanah Kosong (Perumahan)
4. Tanah Kosong (Perumahan)
5. Kantor & Pabrik
6. Perumahan
7. Dermaga
oDefinisi Tapak : Lokasi tapak berada di daerah Jakarta Utara, terletak di kawasan Ancol kecamatan pademangan. Tapak ini merupakan rekamasi dimana saat ini proyek pengurukan tapak telah berlangsung namun masih belum selesai sepenuhnya. Pada tapak tidak terdapat kontur, selain itu tapak ini berbatasan langsung dengan !aut sehingga mendapatkan view !aut yang tidak terhalang bangunan lainnya.
o Luas Tapak: 19.800 m2
oKDB
oKLB
oGSB
:45% =8.910m2
: 4 = 79.200 m2
: Utara= 10m
Barat= lOrn
o Batas Ketinggian Bangunan : 24 Lapis
Alternatif2 :
Gambar 2.2 : Tapak Altematif 2
Foto 2.2 : Lokasi Tapak Altematif 2
o Batasan-Batasan Tapak:
1. Pabrik
2. Laut
3. Tanah Kosong
4. Tanah Kosong
5. Kantor & Pabrik
s
o Definisi Tapak : Lokasi tapak berada di daerah Jakarta Utara, terletak di kawasan Ancol kecamatan padernangan. Tapak berada dekat dengan kawasan pabrik yang saat ini telah dibangun. Pada tapak tidak terdapat kontur, selain itu tapak ini juga berbatasan langsung dengan !aut sehingga rnendapatkan view !aut yang tidak terhalang bangunan lainnya.
o Luas Tapak : 20.000rn2
oKDB
:50% = 10.000 rn2
o K.LB :2 =40.000rn2
o GSB : Utara= lOrn
Timur= lOrn
o Batas Ketinggian Bangunan : 4 Lapis
Tabel2.1 : Analisa Pemilihan Tapak
(+) Ketinggian bangunan di sekitar
tapak rendah tapak rendah
(+) Jauh dari pabrik sehingga tidak (-) Berdekatan dengan pabrik bising
(+) Sedikit jauh dari dermaga (-) Tidak merniliki view dermaga sehingga tidak tidak terdengar karenajaraknyajauh.
suara berisik dari kapal yang lewat
yang (-) Ketinggian bangunan yang diperbolehkan 24 lapis diperbolehkan 4lantai
teknologi. Definisi lainnya (digunakan dalam ekonomi) adalah teknologi dilihat dari status pengetahuan kita yang sekarang dalam bagaimana menggabungkan sumber daya untuk memproduksi produk yang diinginkan dan pengetahuan kita tentang apa yang bisa diproduksi. Oleh karena itu, kita dapat melihat perubahan teknologi pada saat pengetahuan teknik kita meningkat.
Teknologi mulai mempengaruhi dunia arsitektur yaitu pada awal
tahun 1970. Hal terebut dapat terlihat pada karya Renzo Piano yaitu Pusat Georges Pompidou di paris yang menggunakan material-material kaca dan logam dengan mengekspose secara transparan bentuk-bentukjaringan dalam bangunan serta udah mulainya penggunaan escaator, wallkways da omamen-omamen di luar gedung yarlg menggunakan pemanfaatan teknologi.
Pada masa masa revolusi industri teknologi sangat berkebang pesat. Ciri bangunan yang berkembang adalah ciri bangunan pabrik. Hal ini dilatar belakangi oleh perkembangan industri dan teknologi pada saat itu, bangunan-bangunan lebih mengutamakan efesiensinya, dimana grid-grid yang diambil biasanya teratur dan lurus dan omamen sangat jarang dipakai. Teknologi pengambilan keputusan (decision support system) pada disain arsitektur sampai perencanaan kota sejak akhir 90-an juga telah banyak dibanjiri dengan teknologi komputer yang sangat interaktif.
Teknologi dalam dunia arsitektur terdiri dari empat bidang antara lain:
a) Teknologi Material
Semakin maju tek:nik pengolahan bahan,tek:nik perlaknan bahan serta penemuan material-material baru sangat berpengaruh pada proses dan produk karya arsitektur.
b) Teknologi Struktur dan Rekayasa Perhitungannya
Dengan ditemukannya pendekatan-pendekatan matematis baru dalam perhitungan kekuatan bahan dan system struktur, basil karya arsitektur menjadi semakin beragam dan pemanfaatan bahan secara lebih efisien. Teknologi struktur ini memiliki keterkaitan timbal balik dengan teknologi material.
c) Teknologi Peralatan dan Mesin
Dengan ditemukannya teknologi transportasi vertikal, teknologi penghawaan serta mesin-mesin utilitas lainnya, memungkinkan diciptakannya karya-karya arsitektur yang kompleks maupun gedung gedung pencakar langit. Ditemukan pula software komputer untuk perhitungan strurktur, utilitas yang sangat membantu untuk menghitung, dan mengambil keputusan perencanaan sekompleks apapun secara cepat.
d) Teknologi Pelaksanaan
Dengan berkembangnya system rekayasa konstruksi, memungkinkan pembangunan pencakar langit secara cepat, pemanfaatan ruang-ruang bawah tanah secara efektif.
Penerapan teknologi pada bangunan dalam dunia arsitektur ada
berbagai cara antara lain :
1. Ekspresi Struktur
Bangunan yang mengekspos bagian stuktur bangunan dimana struktur bangunan tidak ditutupi oleh material fmishing sehingga baik dari depan bangunan maupun dalam bangunan menjadi terlihat jelas.
2. Bentuk Bangunan
Pengunaan teknologi seperti teknologi material untuk mendapatkan bentuk-bentuk bangunan yang unik, dinamis dan menarik, dimana dulunya bentuk-bentuk ini tidak dapat dibuat oleh arsitek-arsitek lama.
3. Bentang Bangunan
Dengan adanya teknologi material maka untuk bangunan-bangunan yang membutuhkan bentangan Iebar dapat dibuat tanpa adanya kolom pada bagian tengah bangunan.
Selain 3 hal diatas masih banyak lagi pengaplikasian teknologi di dalam bangunan seperti finishing, detail dan sebagainya dimana aplikasi ini terus bertambah seiring semakin majunya perkembangan teknologi industry dalam dunia arsitektur.
Berdasarkan teori-teori yang telah disebutkan diatas maka perancangan resort hotel ini menggunakan bidang teknologi material untuk mendapatkan bentuk bangunan yang unik, dinamis, dan menarik sehingga bangunan dapat menarik pengunjung yang ingin berlibur di ancol.
11.2.3. Landasan Teori Arsitektur Post Modern
Istilah Post-Modern sebenarnya sudah dikenal sejak pertengahan tahun 1970-an, tidak hanya di dunia arsitektur tetapi juga pada dunia seni lukis, tari, patung, film, dan bahkan ideology. Pada dasarnya post modern merupakan reaksi (anti-thesis) dari modernisme (thesis) yang sudah beijalan sangat lama. Irwing Howe menggambarkannya sebagai "the radical breakdown of the modernist', jadi keduanya memang tidak bisa dipisahkan satu sama lain dan berkelanjutan.
Post-Modern bukanlah gerakan revolusioner yang ingin lepas dan membuangnilai-nilaimodernisme(Stern,1980). PerkembanganPost Modernisme bahkan sangat dipengaruhi oleh modernisme. Arsitektur Post Modern bermula dari kejenuhan masyarakat terhadap arsitektur modern, maka timbullah gerakan pembenahan dari para arsitek. Ketika Arsitektur Modem mulai dipraktekkan, ia adalah sebuah pergerakan dengan dasar moral, filosofis, dan estetis. Kebenaran dicari dengan menolak sejarah dan menoleh kepada fungsi yang melahirkan bentuk. Arsitek Iantas menjadi figur penting dan dijuluki sebagai "master". Kemudian arsitektur modern masuk ke dalam lingkup produksi masal karena kesederhanaannya dan faktor ekonomi. Disamping itu, masyarakat umum mulai merasakan adanya penurunan mutu dalam arsitektur modern pada tahun 1960-an, antara lain karena fungsi merupakan hal yang lebih diutamakan, dan menyatakan bahwa omamen tersebut adalah sesuatu yang criminal sehingga timbul kejenuhan akan gaya-gaya arsitektur yang steril, bersih dan tanpa ornament.
Selain itu arsitektur modem juga tidak mempertimbangkan aspek iklim dan budaya. Sebagian arsitek menjawab permasalahan tersebut melalui Arsitektur Post-Modem dan dengan usaha membentuk arsitektur yang lebih dapat diterima umum pada tingkat visual, meski dengan mengorbankan kedalamannya.
Robert Venturi berpendapat bahwa "gubuk berhiasldecorated shed'' (bangunan biasa yang interior-nya dirancang secara fungsional sementara eksterior-nya diberi hiasan) adalah lebih baik daripada sebuah "bebeklduck" (bangunan di mana baik bentuk dan fungsinya menjadi satu). Pendapat Venturi ini menjadi dasar pendekatan Arsitektur Post-Modem.
Arsitektur post modem seperti yang telah kita ketahui muncul setelah arsitektur modem, arsitektur post modem tidak dapat dipisahkan dengan arsitektur modem karena arsitektur post modem merupakan :
1. Kelanjutan arsitektur modem.
2. Reaksi terhadap arsitektur modem.
3. Koreksi terhadap arsitektur modem.
4. Gerakan melengkapi dari apa yang masih belum terpenuhi dalam arsitektur modem.
5. Menyodorkan altematif sehingga arsitektur tidak hanya satu jalur saja.
6. Memberi kesempatan untuk menangani arsitektur dari kemungkinan - kemungkinan, pendekatan - pendekatan, dan altematif- altematif yang lebih luas dan bebas.
Dari hal- hal tersebut di atas maka dapat kita simpulkan bahwa yang arsitektur modem mempunyai pengaruh yang cukup penting terhadap arsitektur post modem (baik dalam ideology, desain, gaya, dll). Simpulan yang paling mencolok adalah bahwa cita-cita yang dikumandangkan oleh modemisme yaitu menolak elektikisme tetapi malah ditampilkan, ini merupakan tanda - tanda berakhimya arsitektur modem. Arsitektur post modem melakukan gugatan - gugatan besar pada arsitektur modem yang ditujukan terhadap sifat arsitektur modem yang steril, fungsional dan tidak memperhatikan unsur lingkungan.
Aliran-aliran arsitektur post modem dibedakan berdasarkan konsep perancangan dan reaksi terhadap lingkungannya Di dalam evolutionary tree-nya. Charles Jenks mengelompokkan arsitektur post modem menjadi 6 (enam) aliran. Aliran-aliran ini menurutnya sudah mulai sejak tahun 1960- an. Keenam aliran tersebut adalah :
1. Historicism
Pemakaian elemen-elemen klasik (misalnya Ionic, Doric, dan Corinthian) pada bangunan, yang digabungkan dengan pola-pola modem. Contoh: Aero Saarinen, Philip Johnson, Robert Venturi, Kisho Kurokawa, Kyonori Kikutake.
2. Straight Revivalism
Pembangkitan kembali lagam neo klasik ke dalam bangunan yang bersifat monumental dengan irama komposisi yang berulang dan
simetris. Contoh : Aldo Rossi, Manta Mozuna, Ricardo Bofill, Mario
Botta.
3. Neo-Vernacularis
Menghidupkan kembali suasana atau elemen tradisional dengan membuat bentuk dan pola-pola bangunan local. Contoh : Darbourne & Darke, Joseph Esherick, Aldo Van Eyck.
4. Contextualism (Urbanist +Ad Hoc)
Memperhatikan kembali suasana atau elemen tradisional dengan membuat bentuk dan pola-pola bangunan local. Contoh : Lucien Kroll, Leon Krier, James Stirling.
5. Metaphor & Metaphisical
Mengekspresikan secara eksplisit dan implisit ungkapan metafora dan metafisika (spiritual) ke dalam bentuk bangunan.
6. Post Modern Space
Memperlihatkan pembentukkan ruang dengan mengkomposisikan komponen bangunan itu sendiri. Contoh : Peter Eisenman, Robert Stem, Charles Moore, Kahn, Pederson Fox.
Hotel resort yang berada di pinggir laut memiliki jenis kegiatan yang bersifat memberi rasa relax pada pengunjung. Berdasarkan aliran-aliran diatas maka digunakan aliran Metaphor & Metaphisical sebagai desain bangunan resort hotel dimana ungkapan metafora dan metafisika (spiritual) diekspresikan secara eksplisit dan implisit ke dalam bentuk bangunan sehingga bentuk bangunan tidak monoton dan kaku.
11.2.4. Landasan Teori Metafora
Metafora berasal dari bahasa latin yaitu "Metbapherein" yang terdiri dari 2 buah kata yaitu "metba" yang berarti : setelah, melewati dan "pherein" yang berarti :membawa. Secara etimologis diartikan sebagai pemakaian kata-kata bukan arti sebenamya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persaroaan dan perbandingan.
Pada awal tahun 1970-an muncul ide untuk mengkaitkan arsitektur dengan bahasa, menurut Charles Jenks dalaro bukunya "The Language of Post Modern" dimana Arsitektur dikaitkan dengan gaya bahasa, antara lain dengan cara metafora. Pengertian Metafora dalaro Arsitektur adalah kiasan atau ungkapan bentuk, diwujudkan dalaro bangunan dengan harapan akan menimbulkan tanggapan dari orang yang menikmati atau memakai karyanya.
Metafora mengidentifikasikan hubungan antara benda dimana hubungan tersebut lebih bersifat abstrak daripada nyata serta mengidentifikasikan pola hubungan sejajar. Dengan metafora seorang perancang dapat berkreasi dan bermain-main dengan imajinasinya untuk diwujudkan dalaro bentuk karya arsitektur.
Terdapat berbagai pengertian mengenai metafora. Antara lain sebagai berikut :
MenurutJames C. Snyder, dan AnthonyJ. Cattanesedalaro
"Introduction of Architecture" , metafora mengidentifikasikan pola-pola
yang mungkin teljadi dari hubungan-hubungan paralel dengan melihat keabstrakannya, berbeda dengan analogi yang melihat secara literal
Menurut Charles Jenks, dalam "The Language of Post Modem Architecture", metafora sebagai kode yang ditangkap pada suatu saat oleh pengamat dari suatu obyek dengan mengandalkan obyek lain dan bagaimana melihat suatu bangunan sebagai suatu yang lain karena adanya kemiripan.
Menurut Geoffrey Broadbent, 1995 dalam buku "Design m Architecture", transforming : figure of speech in which a name of description term is transferred to some object different from. Dan juga menurutnya pada metafora pada arsitektur adalah merupakan salah satu metod kreatifitas yang ada dalam desain spektrurn perancang.
Kegunaan penerapan Metafora dalam Arsitektur sebagai salah satu cara atau metode sebagai perwujudan kreativitas Arsitektural, yakni sebagai berikut:
Memungkinkan untuk melihat suatu karya Arsitektural dari sudut pandang yang lain.
Mempengaruhi untuk timbulnya berbagai interprestasi pengamat.
Mempengaruhi pengertian terhadap sesuatu hal yang kemudian dianggap menjadi hal yang tidak dapat dimengerti ataupun belum sama sekali ada pengertiannya.
Dapat menghasilkan Arsitektur yang lebih ekspresif.
Menurut Anthony C. Antoniades (1990) dalarn Poetic of Architecture: Theory of Design, mengidentifikasi metafora arsitektur ke dalarn tiga kelompok, yaitu:
1. Metafora abstrak (Intangible Metaphor)
Rancangan arsitektur yang mengacu kepada hal-hal yang bersifat abstrak dan tidak dapat dibendakan, rnisalnya: sosial, budaya, kondisi manusia. Rancangan arsitektur yang menggunakan metafora ini adalah Nagoya City Art Museum karya Kisho Kurokawa yang membawa unsur sejarah dan budaya didalarnnya.
Gambar 2.3 :City Art Museum
2. Metafora konkrit (Tangible Metaphor)
Rancangan arsitektur yang mengacu kepada benda-benda nyata dan dapat dirasakan secara visual. Rancangan yang menggunakan metafora ini adalah Stasiun TGV karya Calatrava yang meneljemahkan bentuk burung terbang kedalarn bangunan.
Gambar 2.4 : Stasiun TGV
3. Metafora kombinasi (combined metaphor)
Rancangan arsitektur yang memiliki metafora abstrak dan konkrit didalamnya. Rancangan arsitektur yang menggunakan metafora ini adalah EX Plaza Indonesia karya Budiman Hendropurnomo yang menjadikan gaya 36inetic pada sebuah mobil sebagai konsepnya, yang diteijemahkan menjadi gubahan masa lima kotak yang miring sebagai ekspresi gaya 36inetic mobil, kolom-kolom penyangganya sebagai ban mobil.
Gambar 2.5 :Ex Plaza Indonesia
ll.3. Studi Banding dan Studi Literatur
Studi Banding
Hotel Mercure
Foto 2.3 :Hotel Mercure
Nama Hotel :Mercure Convention Center (MCC)
Alamat :n. Pantai Indah Ancol Jakarta Baycity Jakarta Utara 14430
Klasifikasi : Resort and Bussiness 4 Stars International Hotel
MCC adalah satu-satunya hotel berbintang 4 di Jakarta, yang memiliki pemandangan laut (seaside hotel)
Fasilitas:
Foto 2.4 :Zooning Hotel Mercure
Tabel 2.2 :Fasilitas Hotel
A Fasilitas hotel sebagian berada di area luar pada bagian belakang bangunan dimana fasilitas ini bersebelahan langsung dengan laut, fasilitas tersebut antara lain :
1. Lapangan tenis/futsallbasket
2. Jetski, Windsurfing
3. Swimming Pool (International Style
4. Children Playground & Mimo Kid's Club
Foto 2.5 : Fasilitas di luar bangunan
B Fasilitas hotel yang lain berada di lantai 1 bangunan dan beberapa pada lantai 2 bangunan. Fasilitas tersebut antara lain :
I. 3 restoran : Japanesse Restaurant,Nelayan Lobby Bar, dan Coffee
shop
2. Bussiness Center 9. Florist
3. DrugStore10. Butik
4. Meeting Rooms 11. Ballroom
5. Travel 12. Wine Corner
6. Wedding Bar in Display 13. Service 24 hours of bar
7. Bicycle Rental 14. Billiard
8. Batavia Lounge and family 15. Karaoke
38
Foto 2.6 :Fasilitas di dalam bangunan
Entrance dibagi menjadi 2: Untuktamu
Untuk servis, karyawan
Pintu masuk kendaraan pengujung dan kendaraan servis dipisah sehingga pengunjung merasa lebih nyaman
Foto 2.7 :Enterance
Jumlah parkir :
550 parkir mobil
150 parkir motor( 27% dari parkir mobil)
Parkir bus mencapai 30 buah, dengan menggunakan area parkiran mobil ( 5 % dari jumlah parkir mobil)
Mobil servis (untuk loading) di bagian belakang dengan kapasitas 2-
3 mobil
Parkir kendaraan seperti kendaraan motor karyawan, loading dock terletak pada bagian samping tapak.
Parkir kendaraan pengunjung baik mobil, bus, dan motor berada pada bagian depantapak
Foto 2.8 :Parkiran Hotel
Jumlah kamar :434 unit kamar
Tipe-tipe kamar
1. Superior (standard) -7 Twin bed 124 unit kamar, King bed 20 unit kamar
2. Deluxe (tower) -7 Twin bed 70 unit kamar, King bed 15 unit kamar
3. Deluxe ocean -7 Twin bed 118 unit kamar, King bed 28 unit kamar
-+ Memiliki connecting door di tiap unit kamar
-+ Dilengkapi dengan balkon
-+ Ocean View
Foto 2.9: Duluxe Ocean
4. Studio Suite -7King bed 31 unit kamar
-+ Beberapa memiliki ocean view
5. PeLangi Suite -71 unit kamar
-+ Living room, dry kitchen, bedroom, bathroom
6. Junior Suite -7 King bed 9 unit kamar
-+ + Living room
7. Senior Suite -7 6 unit kamar
-+ King bedroom, twin bedroom, living room, dry kitchen
-+ Junior Suite + Deluxe Ocean
42
8. Royal Suite 1 unit kamar
-+ Ocean view
-+ Dilengkapi dengan balkon
-+ Living room, dinning room, master bedroom, master bathroom, 1 twin room, bathroom, kitchen
Foto 2.10 : Royal Suite
9. President Suite 1 unit kamar
-+ Ocean view
-+ Dilengkapi dengan balkon
-+ Living room, dinning room, master bedroom, master bathroom, 1 twin room, bathroom, kitchen
Foto 2.11 : President Suite
STUDIKAMAR
Bubble royal suite :
Gambar 2.8 :Bubble Royal Suite
Bubble presidential suite :
Gambar 2.9 :Bubble Presidential Suite
Pada royal dan presidential suite yang memiliki lebih dari 1 kamar, apabila unit tersebut tidak ada yang menyewa, maka kamar yang lain selain master bedroom dapat disewakan seperti unit king bed & twin bed yangbiasa.
Royal suite terdapat di it. 10 & presidential terdapat di it. 6.
Bedanya studio suite, junior suite, pelangi suite, dan senior suite :
= studio suite tidak ada living room seperti standard room hanya saja uk.
Kamar & kamar mandi lebih luas.
=junior suite ada living room dengan king bedroom
= pelangi suite seperti studio hanya saja ada living room
= senior suite, gabungan dari junior & deluxe Perbedaan dapat dilihat dari luas kamar & fasilitasnya uJ kamar yang menghadap ke !aut memiliki balkon
kamar royal & presidential memiliki view yang menghadap ke !aut. Massa bangunan :Bangunan di bagi menjadi 2 bagian, main building dan
tower
Jumlah lantai: Main buildingterdiri dari 7lantai, dan towerterdiri dari 10 lantai
Tinggi plafon : - Kamar : 2.5 m, drop ceiling 2,2 m
- Koridor 2,2 m Lebar koridor : 2 -2,2 m Tangga darurat:
Tinggi railing 90 em
Tinggi handle pintu darurat 100 em dari lantai
Ukuran pressure fan 100 x 100 em
25
16,!?_. -
Lebar tangga 114 em
Foto 2.12 :Tangga Kebakaran
Berdasarkan analisa diatas maka tangga darurat pada hotel mercure telah memenuhi syarat.
Pembagian ruangan pada botel mercure:
1. Back Office
Ruang-ruang yang beraa pada area back office antara lain :
1. Ruang HRD R Asisten, R HRM (human resources manager), ruang penerima tarnu
Foto 2.13 :Ru: ng
Kerja
Tamu Ruang
Gambar 2.8 : Denah Ruang HRD
2. Accounting
3. Ruang pimpinan dan ruang wakil
4. Financial Control
5. Training Room
6. Ruang Interview
7. Engineering Room
8. RuangTamu
9. Kafetaria dapur, smoking room
DAPUR
RG. MAKANACCDR CENTER
Gambar 2.9 : Denah Ruang Kafetaria
10. Gudang -7 gudang kenng, gudang basah, chiller, gudang ikan, gudang daging, gudang sayur, gudang penyimpanan minuman, gudang perlengkapan (alat-alat tulis)
11. Receiving Store
12. Gudang Penerima
13. Ruang Staff
14. House Art
15. Florist
16. General Store
17. ACStore
18. Chemical Store
19.AHU
20. Tile Store
21. STP Room
22. Kitchen & Steward -7 Dry kitchen, banquet kitchen, drink bar, bakery, hot kitchen, pastry, butcher, etc
2. Pada area lobby terdapat :
Ruang-ruang yang beraa pada area back office antara lain :
I. Bussiness Center
= melayani print, scan, fotocopy, fax
= memberikan informasi rekreasi (terutama di ancol), ticketing uJ
travelling, informasi hotellainnya
= dikenakan cash
2. Souvenir/Gift Shop
= menjual boneka, makanan (coklat, snack, dsb.), baju
3. Lounge (nelayan bar)
= melayani welcome drink, minum santai, dinner & lunch, room service (buka 24 jam)
4. Receptionist
= ada bagian front desk dan ada back office (menangani operasional & reservasi)
5. Boutique
6. Travel
7. WineShop
8. Penitipan barang
9. FOMroom
10. Lift
- 3 lift ke main building
- 3 lift ke tower
- 3 lift barang di back office
- 1 lift servis unit
Occupancy:
Data yang diperoleh :
Bulan desember 2009 = 10879 room sold
February 2009 = 5347 room sold
February 2010 = 7558 room sold
Berdasarkan data-data yang diperoleh maka dapat diketahui occupancy
sebagai berikut:
Bulan Desember =
10897
31/tr x 434
x 100% = 80,86 %
Bulan February 2009 =
Bulan February 2010 =
5347
28hrx434
7558
28hrx434
x 100% = 44%
xlOO% = 62,2%
Hari senin-jumat lebih sedikit tamu yang menginap dibandingkan pada saat weekend. Umumnya yang datang pada hari senin-jumat biasanya adalah tamu yang ingin berbisnis (menggunakan meeting room), sedangkan weekend lebih banyak family
Studi Literatur
Grandkemang Hotel, Jakarta
Foto 2.15. : Grandkemang Hotel, Jakarta
Grandkemang hotel terletak di Jakarta Selatan teptanya di daerah elit dan perumahan mewah Jakarta Selatan,. Hotel ini beljarak 1 jam dari Bandara International Soekamo Hatta, Smenit dari tempat belanja yang luas, dan 15 sampai
30 menit dari Kebun Binatang Ragunan, Monumen nasional, museum dan Taman
Mini Indonesia Indah.
! Hotel berbintang 4 ini terdiri dari 4 lantai
so
! Jumlah kamar 250 kamar yang terdiri dari : Superior Room
DuluxRoom
Suite Room
! Fasititas Kamar :
Balkon
AC
International direct dialed telephone
International Satelite
Television
! Fasilitas Hotel Shuttle Bus Babysitting I Child Services
Banquet Facilities Bar/Lounge Business Center
Conference Rooms (1200 tamu, 9 meeting room) Laundry
Meeting Rooms
Internet
Mini Bar (+kulkas) Meja Tulis
Alat membut tehlkopi
Safe-Deposit Box
Restaurant (menu Indonesia,asian dan eropa) Safe-Deposit Box
Spa bath I Jacuzzi
Swimming pool Children Pool Tour Desk
Drug Store
Money Changer
Tempat penyewaan mobil
Shopping arcade
Lounge bar Coffee Shop PoolBbar
Fitness Center
Nurse/doctor Children's playground Message
Billiards
! Desain Bangunan :
Area Lobby
Foto 2.16 : Lobby Grandkemang Hotel, Jakarta
Lobby di desain dengan elegan dimana menggnnakan lantai granit yang bersifat gloosy selain itu sistem penerangan menggunakan sistem side light sehingga menampilkan kesan elegan dan mewah
KamarTidur
Foto 2.17 : Kamar Tidur Grandkemang Hotel, Jakarta
Pada bagian kamar tidur menggnnakan penutup lantai karpet, dimana selain menimbulkan kesan elegan, penggunaan karpet juga memberi kesan hangat dan
51
-------------------------------------------------------------
nyaman bagi penghuninya serta mudah di bersihkan dan tidak mudah terlihat kotor.
Kolam Renang
Foto 2.18 : Kolam Renang Grandkemang Hotel, Jakarta
Kolam renang berada pada b again belakang hotel dan terdiri dari 2 jenis kolam yaitu untuk dewasa dan untuk anak-anak. Bentuk kolam renang tidak simetris sehingga tidak menimbulkan kesan dinamis,tidak kaku dan memberi rasa relax bagi pengujung.
Tusan Beach Resort Hotel
Foto 2.19 : Tusan Beach Resort Hotel
Tusan beach resort hotel terletak di Kusadasi, Turkey. Tusan hotel memiliki best view ke arah Kusadasi Bay dengan view sunsets yang bagus. Pasir putih pantai Tusan, kolam renang, restaurants, fasilitas-fasilitas yang lengkap membuat nilai tambah tersendiri untuk hotel ini.
! Terdiri dari 368 kamar dan 9 kamar suite dengan balkon yang terbagi atas 298 kamar yang menghadap ke arah pantai dan 68 kamar yang menghadap ke arah taman.
! Fasilitas Kamar :
AC Balkon
Direct dial telephone
Satelit TV
Safety deposit box
Mini Bar
Hairdryer
Alat membut teh!kopi
! Fasilitas Hotel Resort :
! Restaurant :
0 A'laCarte Seafood Restaurant
0 A'la Carte
Kebab
Restaurant
0CoffeShop
! 2SnackBars
: 4 Indoor I Outdoor bars
! 2 Outdoor polls with children's section
! Heated indoor poll (di
musim dingin)
: Turkish Bath
! Sauna
!+ Jacuzzi
: Massage
! Fitness Center : Tennis (Floodlit)
: Cinema ! Badminton
: Internet Cafe ! Table Tennis
! Open-air Disco : Basketball
: Shopping Center : Billiards
: Hairdresser : Amphitheatre
: Nurse I Doctor : Children's playground
! Watersports ! Miniclub
: Scuba Diving
! Desain Bangunan :
Bentuk Bangunan
Foto 2.20 : Bangunan Tusan Beach Resort Hotel
Bentuk Bangunan tidak simetris sehingga membuat bangunan tidak terasa kaku dan menjadi lebih dinamis.
Lobby
Foto 2.21 : Lobby Tnsan Beach Resort Hotel
Lantai pada bagian lobby menggunakan material manner dan granit yang bersifat glossy sehingga memberi kesan lux/mewah. Jenis penerangan yang digunakan pada lobby bersifat downlight sehingga ruangan terlihat terang dan jelas namun kurang memberikan kesan mewah dalam bangunan.
KamarTidnr
Foto 2.22 : Kamar Tidnr Tnsan Beach Resort Hotel
Pada bagian kamar tidur menggunakan penutup lantai karpet, dimana selain menimbulkan kesan elegan, penggunaan karpet juga memberi kesan hangat dan nyaman bagi penghuninya serta mudah di bersihkan dan tidak mudah terlihat kotor.
Kolam Renang
Foto 2.23 : Kolam Renang Tnsan Beach Resort Hotel
Kolam renang berada pada bagian belakang hotel dan terdiri dari 2 jenis kolam yaitu untuk dewasa dan untuk anak-anak. Bentuk kolam renang tidak simetris sehingga tidak menimbulkan kesan dinamis,tidak kaku dan memberi rasa relax bagi pengujung.
Galaxias Beach Hotel
Foto 2.24 : Galaxias Beach Hotel
Hotel ini merupakan hotel bintang 4 yang berada di Thessaloniki, Greece. Hotel ini bersebelahan langsung dengan pantai Blue Flag yang terletak di Sun drenched Bay yang berada diantara 2 desa kecil yaitu Nei Epivates dan Agia. Hotel
ini berjarak 19 km dari Thessaloniki.
! Terdiri dari 80 kamar yang memiliki balkon pribadidan memiliki view ke arah pantai dan kota.
! Jenis kamar:
0Singe!
0Double
0Junior Suite
! Fasilitas Kamar:
! Fasilitas Kamar: AC
Cable/Satellite TV
Mini Bar
Internet
! Fasilitas Hotel :
2 Resteuran Coffe Shop Banquet Facilities Business Centre
Internet Access - High
Speed
I
Non-Smoking Rooms
Restaurant
Bar/Lounge
o Executive Suite
o Executive Single o Executive Souble
Safety deposit box Direct dial telephone Balkon
Alat membut teh/kopi
Conference Facilities ( 350 orang)
Gym I Fitness Facilities Sauna & Jacuzzi Message
Laundry Swimming Pool Children Pool Children's playground Horseback riding
Fishing
Tennis
Sailing
Waterskiing
Hiking
! Desain Bangunan :
Lounge
Foto 2.25 : Lounge GaJaxias Beach Hotel
Lantai pada bagian lobby menggunakan material granit yang bersifat glossy sehingga memberi kesan lux/mewah. Selain itu juga digunakan karpet sehingga ruangan berkesan hangat. Jenis penerangan yang digunakan pada lobby bersifat sidelight dan downlight sehingga ruangan terlihat terang, jelas, dan juga mewah.
KamarTidur
Foto 2.26 : Kamar Tidur Galaxias Beach Hotel
59
Pada bagian karnar tidur menggunakan penutup lantai karpet, dimana selain menimbulkan kesan elegan, penggunaan karpet juga memberi kesan hangat dan nyarnan bagi penghuninya serta mudah di bersihkan dan tidak mudah terlihat kotor.
Kolam Renang
Foto 2.27 : Kamar Tidur Galaxias Beach Hotel
Kolarn renang berada pada bagian belakang hotel dan terdiri dari 2 jenis kolarn yaitu untuk dewasa dan untuk anak-anak. Bentuk kolarn renang tidak simetris sehingga tidak menimbulkan kesan dinamis,tidak kaku dan memberi rasa relax bagi pengujung.
Arora Hotel
Foto 2.28 : Arora Hotel
60
Arora hotel terletak di Yavansu Mevkii yang merupakan area dari Kusadasi, Turkey. Berjarak 5 km dari pusat kota yang merupakan tempat berbelanja. Hotel ini memiliki pantai pribadi dan lingkungan alam yang natural untuk pengunjung hotel.
! Terdiri atas 92 kamar hotel yang terbagi atas 76 standar room, 12 dulux room, 4 family rooms.
! Fasilitas Kamar :
TV Satelite Internet-
AC Cable/Wireless
Mini Bar Sea view/Pool view
Direct dial telephone balcony
Safety deposit box
! Fasilitas Hotel :
Private Beach Gym
Restaurants Laundry
0A Ia Carte Massage
Restaurant Mini Market
0Buffet Restaurant Ping-Pong Bars Pool Bar Coffe shop Pool Table Conference Room I Safety Box Facilities Sauna Disco
61
Swimming Pool for
Children
Swimming Pool Indoor (Fresh and Heated water)
Swimming Pool
Table Football Turkish Bath Nurse/doctor Water Sports
Wi Fi Internet
Connection
Outdoor (Fresh Water) Money Exchange
: Desain Bangunan :
Bentuk Bangunan
Foto 2.30 : Bangunan Arora Hotel
Bentuk Bangunan tidak simetris dan balkan kamar berbentuk melengkung sehingga membuat bangunan tidak terasa kaku dan menjadi lebih dinamis.
Lounge
Foto 2.31 : Lobby Arora Hotel
Lantai pada bagian lobby menggunakan material manner yang bersifat glossy sehingga memberi kesan lux/mewah. Jenis penerangan yang digunakan pada lobby bersifat downlight sehingga ruangan terlihat terang, dan jelas namun kurang memberi kesan mewah.
KamarTidur
Foto 2.32 : Kamar Arora Hotel
Pada bagian kamar tidur menggunakan penutup lantai karpet, dimana selain menimbulkan kesan elegan, penggunaan karpet juga memberi kesan hangat dan nyaman bagi penghuninya serta mudah di bersihkan dan tidak mudah terlihat kotor.
Kolam Renang
Foto 2.33 : Kolam Renang Arora Hotel
Kolam renang berada pada bagian belakang hotel. Bentuk kolam renang simetris sehingga menimbulkan kesan kaku dan kurang memberi rasa relax bagi pengujung.
Bali Dynasty Resort Hotel
Foto 2.34 : Bali Dynasty Resort Hotel
Bali Dynasty Resort salah satu hotel bintang 4 yang ter!etak di wilayah strategis Kuta, Bali dimana pusat keramaian dan pusat perbelanjaan terbesar di Kuta bisa anda jangkau hanya beberapa menit dengan beljalan kaki. Hotel ini beljarak 5 menit dari bandara Ngurah Rai Bali.
! Terdiri dari 312 kamar termasuk suite yang disesuaikan dengan kebutuhan.
! Tipe kamar :
o Duluxe
o Duluxe pool View o Family Garden
o Kids Suite
o Family Studio
o Family Pool View o Executive Suite
! Fasilitas Kamar:
Direct dial telephone
TV satelit
Safe deposit box
Mini Bar
AC
Balkon
Alat pembuat tehlkopi
! Fasilitas Hotel :
TenisMeja
2 Restaurantdan 3
Kolam Renang
56 meter "Caterpillar
Splash" Waterslide
Spa & Poolside Foot
Reflexology Club Anak-anak Laundry Minimart
Hair and Beauty Salon
Meeting & Banquet Fasilitas untuk 300 orang
Bar/pub Coffee Shop Poolside Bar
Safety Deposit Boxes
Salon
Travel
Wi Fi Internet
Money Changer
Swimming PoolBilliards
(Untuk dewasadan anak-anak)
! Desain Bangunan :
Bentuk Bangunan
Nurse/doctor
Bussines Center
Foto 2.35 : Bentuk Bangunan Bali Dynasty Resort Hotel
Bentuk Bangunan tidak simetris sehingga membuat bangunan tidak terasa kaku dan menjadi lebih dinamis.
Lobby
Foto 2.36 : Lobby Bali Dynasty Resort Hotel
Lantai pada bagian lobby menggunakan material keramik yang bersifat glossy yang memberikan kesan agak mewah namun tidak monoton. Jenis
penerangan yang digunakan pada lobby bersifat sidelight dan downlight sehingga ruangan terlihat terang, jelas, dan memberi kesan mewah.
Kamar Tidur
Foto 2.37 : Kamar Tidur Bali Dynasty Resort Hotel
Pada bagian kamar tidur menggunakan penutup lantai keramik yang bersifat glossy sehingga memberi kesan agak mewah dan berkesan dingin sedangkan untuk kamar lux menggunakan parket sehingga berkesan mewah danhangat.
Kolam Renang
Foto 2.38 : Kolam Renang Bali Dynasty Resort Hotel
Kolam renang berada pada bagian belakang hotel dan terdiri dari 2 jenis kolam yaitu untuk dewasa dan untuk anak-anak. Bentuk kolam renang tidak
simetris sehingga tidak menimbulkan kesan dinamis,tidak kaku dan memberi rasa relax bagi pengujung.
Analisa Studi Literature Hotel
Berdasarkan ke 5 studi literature di atas maka dapat dilakukan analisa sebagai berikut :
Jumlah kamar rata-rata berkisar antara 150-250 kamar.
Fasilitas Kamar :
Tabel2.3 : Analisa Fasilitas Kamar
Balkon
Internet
Mini Bar
Keterangan :
1= Grandkemang Hotel, Jakarta
2 = Tusan Beach Resort Hotel
3 = Galaxias Beach Hotel
4 = Arora Hotel
5 = Bali Dynasty Resort Hotel
Berdasarkan analisa diatas maka dapat disimpulkan bahwa fasilitas yang
terdapat di kamar hotel bintang 4 adalah :
AC
Balkon
Direct Dial Telephone Internet
Mini Bar
Fasilitas Hotel :
Tabel 2.4 : Analisa Fasilitas Hotel Resort
Satelit TV Safety Daposit Box
Alat membuat tehlkopi
CoffeShop
Bars
Swimming Pool
Children Pool
Laundry
Sauna & Jacuzzi
Message
-:v
-:v
"
Fitness Center
"
"
"
"
Nurse/doctor
"
-v
"
-v
-v
Tennis
"
Billiards
-v
-v
"
-v
Children's playground
"
"
"
Disco
-v
-v
Keterangan :
I = Grandkemang Hotel, Jakarta
2 = Tusan Beach Resort Hotel
3 = Galaxias Beach Hotel
4 = Arora Hotel
5 = Bali Dynasty Resort Hotel
Berdasarkan analisa diatas maka dapat disimpulkan bahwa fasilitas yang terdapat di Hotel Resort biutang 4 adalah :
2 Restauran - Function Hall Special - Swimming Pool Bussiues Children Pool Center - Laundry CoffeShop- Sauna &
- Snack Jacuzzi
Bars/PoolBbar - Message
Bars - Fitness Center
Nurse/doctor
Billiards
Children's
playground
Bentuk Bangunan pada resort hotel pada umumnya tidak simetris sehingga bangunan tidak terasa kaku dan bentuk bangunan menjadi lebih dinamis.
Lobby hotel pad umumnya menggunakan material marmer dan granit yang bersifat glossy sehingga memberi kesan lux/mewah. Jenis penerangan yang digunakan pada lobby bersifat sidelight dan downlight sehingga ruangan terlihat terang, jelas, dan juga mewah
Kamar Tidur umumnya menggunakan penutup lantai karpet, dimana selain menimbulkan kesan elegan, penggunaan karpet juga memberi kesan hangat dan nyaman bagi penghuninya serta mudah di bersihkan dan tidak mudah terlihat kotor.
Bentuk kolam renang pada umumnya tidak simetris sehingga tidak menimbulkan kesan dinamis,tidak kaku dan memberi rasa relax bagi pengujung.
Sydney Opera House Ditinjau Dari Struktur Shell
Foto 2.39 : Sydney Opera House
Sydney Opera House berdiri di atas taoah seluas 2,2 Ha dan luas bangunan 1,8 Ha dengan bentang bangunan 185m x 120m dan ketinggian atap mencapai 67 meter di atas permukaan laut. Atap terbuat dari 2194 bagian beton precast yang masing-masing seberat 15,5 ton. Kesemuanya disatukan dengan kabel baja sepanjang 350 km. Berat atap keseluruban mencapai 27.230 ton yang dilapisi 1.656.056 keramik Swedia.
Atap pada Sydney Opera House merupakan bentuk metafora dengan menerapkan system shell free form. Dimana bentuk shell yang ada tidak mengikuti pola geometri tetapi terikat secara structural yang dalam hal ini bentuk geometri tetap ada tetapi bukan merupakan factor utama.
Shell pada Sydney opera house terbentuk dari proses rotasional kearah vertical dengan lengkung dua arah (vertical dan horizontal) double curved shell dengan permukaan lengkuog sinklastik.
Gaya- gaya yang bekelja pada pada tap shell Sydney Opera House antara lain adalah:
-
1. Gaya meredional,
Gaya meredional pada atap Sydney opera house berasal dari berat itu sendiri yang kemudian gaya itu disalurkan melalui tulangan baja kekolom penyangga atap. Gaya meredional yang bekerja pada atap diatasi dengan mempertebal permukaan dan membentuk permukaanoya menyerupai sirip- sirip dengan tujuan agar permukaan lebih kaku .
2. Gaya rotasional,
Gaya rotasional bekeija kearah vertical mengikuti lengkung atap kemudian beban disalurkan ketanah melaui tiga kolom yang ada. Behan tekan dan tarik disalurkan melalui tulangan atap.
3. Behan lentur
Pertemuan atap dan dinding dibuat lebih tebal agar dapat menyokong gaya yang bekeija pada arah vertical dan horizontal dari gaya meredional, yang juga agar dapat menahan gaya dorong keluar yang teijadi.
4. Kondisi tumpuan
Kondisi tumpuan pada atap Sydney opera house sudah memenuhi syarat tumpuan layak yang diizinkan untuk shell struktur, yaitu :
Tumpuan yang disalurkan kekolom mampu mengerahkan reaksi dari membrane baik itu reaksi tekan maupun tarik. Perpindahan gaya tekan tarikyang bekeija pada permukaan cangkang. Perpindahan- perpindahan membrane.
Pada perbatasan kulit kerang yang timbul akibat tegangan dan regangan membranediatasai dengan memperkaku sudut-sudut pertemuan permukaan shell.
Kesimpulan
Tegangan-tegangan membrane adalah sedemikian kecil sehingga dalam kasus Sydney Opera House, ketebalan kulit kerang ditentukan oleh gangguan gangguan lentur perbatasan, meskipun demikian tegangan-tegangan yang ada harus tetap dievaluasi dalam usaha untuk:
1. Tegangan- tegangan tarik yang mungkin teljadi dan menyediakan tulangan tarik yang cukup kuat disepanjang lengkungan atap.
2. Tegangan tekan tertinggi teljadi pada puncak atap yang diselesaikan dengan membuat perkuatan. Sedangkan untuk tekanan tekuk teljadi pada sudut pertemuan atap.
Manchester Civil Justice Centre
Foto 2.40 :Manchester Civil Justice Centre
Manchester Civil Justice Centre resmi dibuka pada tahun 2008. Bangunan ini merupakan gedung pengadilan sipil paling besar di London. Bangunan ini merupakan salah satu bangunan yang berkonsep arsitektur post
modem.
Bangunan
menggunakan
ini
stuktur
baja sehingga bangunan ini menjadi lebih ringan. Selain itu juga terdapat shear wall pada bagian
tengah bangunan
Foto 2.41:Struktnr Bangunan
Pada bagian ujung bangunan terdapat kantilever sejauh 15m dari kolom bangunan yang paling akhir. Berikut adalah penjelasan mengenai strutur
kantilever.
/
I
I
I
I
\
Struktur kantilever menerus sampai dengan shearwall sehingga berat cantilever ditahan oleh shearwall banroman
Gambar 2.10 : Skematik Sistem Stuktur