35
8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 1/35 Pedoman Perencanaan Desa Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD–Nias  

20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 1/35

Pedoman Perencanaan Desa

Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD–Nias  

Page 2: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 2/35

 

Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD–Nias  

KATA PENGANTAR

Assalamuálaikum warahmatullahi wabarakatuh

Gempa bumi dan bencana tsunami tanggal 26 Desember 2004 yang telah menyerangdaerah pantai di Propinsi NAD (Nanggroe Aceh Darussalam) dan Nias, dan kemudiandiikuti dengan gempa bumi pada tanggal 28 Maret 2005, telah memberikan kita pelajaranyang sangat berharga, tentang cara bertahan hidup dalam suatu daerah rawan bencana.Tanpa mengurangi rasa syukur kita kepada Tuhan yang telah memberi kita negara yangmakmur, kita juga berkewajiban untuk mengelola lingkungan di sekitar kita danmerencanakan permukiman secara tepat, agar anugerah tersebut dapat membawamanfaat yang sebesar-besarnya untuk kita, pada saat ini dan dimasa yang akan datang.

Pedoman Perencanaan Desa ini adalah pengembangan dari Pedoman UmumPerencanaan dan Pembangunan Pedesaan No: BRR.1/1.01A/01.01/2005; BRR.1/1.01B/01.01/2005; BRR.1/1.02/01.01/2005; BRR.1/1.03/01.01/2005, yang dikeluarkanoleh BRR pada bulan Juni 2005. Pedoman ini diharapkan mampu memberi arahan bagi

semua kelompok yang berkepentingan, dalam pembangunan permukiman yang lebihbaik. Selain mengandung referensi-referensi tentang teknis perencanaan dan mitigasibencana alam, pedoman ini juga menyarankan langkah-langkah yang harus diambil agarpermukiman yang direncanakan sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat.Dengan adanya detail dan pedoman teknis ini, diharapkan kerjasama kami akan menjadilebih cepat dimasa depan dan komitmen kami untuk memenuhi kebutuhan para korbanbencana tersebut akan tercapai dengan lebih baik.

Kami menyadari bahwa Pedoman ini masih membutuhkan perbaikan-perbaikan dalambeberapa aspek, oleh karena itu kami akan melakukan beberapa perbaikan yangdiperlukan. Dengan keluarnya Pedoman ini, kami mengharapkan bahwa pelaksanaankegiatan perencanaan desa akan lebih terfasilitasi.

Akhir kata, dengan penerbitan Pedoman ini kami berterimakasih kepada USAID dan

kelompok-kelompok lain yang telah memberi bantuannya dalam penyusunan Pedomanini.

Wassalamuálaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Banda Aceh, 12 April 2006

Kepala Badan PelaksanaRehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias

Kuntoro Mangkusubroto

Page 3: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 3/35

 

Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD–Nias  

Page 4: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 4/35

 

Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD–Nias  

Untuk membantu memberikan pedoman dalam

rekonstruksi kepada masyarakat korban bencana gempa

 bumi dan tsunami yang terjadi lebih dari setahun yang

lalu, BRR telah memastikan sejak awal bahwa para

korban bencana yang selamat akan memiliki peranan

terbesar dalam menentukan masa depan mereka sendiri.

Perencanaan Desa yang berdasarkan pada aspirasimasyarakat, adalah langkah pertama yang harus

dilakukan, tidak hanya dalam pembangunan kembali

atas segala sesuatu yang telah hancur, tetapi juga dalam

“pembangunan kembali untuk menjadi lebih baik” atas

kehidupan masyarakat, desa dan lingkungan sekitarnya.

BRR dengan dukungan dari berbagai instansi dan

organisasi non-pemerintah (NGO), membantu

mengutamakan kepentingan masyarakat dengan jalan

memberikan keahlian, pengetahuan dan informasi untuk 

mendorong, memfasilitasi dan membantu masyarakat

dalam merencanakan dan menentukan masa depan dan

 juga dalam memberikan masukan pada kegiatan-

kegiatan perencanaan regional yang lebih luas, yang

diperlukan untuk memberikan perumahan yang

 berkualitas, peningkatan infrastruktur, kesempatan

mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan penguatan

pertumbuhan ekonomi.

Perencanaan Desa adalah suatu unit dasar dalam hirarki

perencanaan tata ruang regional, dan jika dilaksanakan

sesuai dengan pedoman ini, maka hal tersebut akan

membantu masyarakat untuk bersama-sama ikut dalam

proses yang mengutamakan kepentingan mereka dalam

skenario-skenario perencanaan pembangunan termasuk 

ide-ide baru dan inovatif dalam bidang perumahan,

pelayanan masyarakat, infrastruktur, mitigasi bencana

alam dan konservasi lingkungan. Dan pada akhirnya,

masyarakat yang akan memilih bagaimana kehidupan

akan dibangun kembali dengan pemahaman dan

pertimbangan teknis, pembiayaan dan manfaat yang

didapatkan dari perencanaan yang baik.

Sebagai Deputi BRR untuk Kajian StrategisPengembangan Kawasan dan Lingkungan, adalah suatu

kehormatan bagi saya untuk secara resmi mengeluarkan

Pedoman ini kepada umum.

Besar harapan saya bahwa semua yang terlibat dalam

pembangunan kembali desa-desa yang telah hancur,

akan menggunakan pedoman ini untuk memberikan

pemikiran yang terbaik kepada rakyat Aceh dan Nias

dalam perencanaan dan perancangan desa, untuk 

mewujudkan Aceh and Nias yang lebih baik.

Junius HutabaratDeputi Kajian Strategis Pengembangan Kawasan danLingkungan

Tsunami yang menyerang Aceh dan Nias pada bulan

Desember 2004, dan diikuti dengan gempa bumi pada

 bulan Maret 2005 telah menelan korban jiwa sebesar

180.000 jiwa dan menghancurkan 650 desa. Keluarga,

teman, rumah, sawah, tambak, perahu, sekolah, jaringan

 jalan dan air bersih, telah hilang, bahkan beberapa tempat

dan bagian tanah juga hilang. Tantangan untuk parakorban yang selamat dan yang bertugas dalam

rekonstruksi adalah membangun kembali masyarakat

secara keseluruhan dengan kualitas yang lebih baik,

dengan partisipasi penuh dari penduduk yang selamat

sesegera mungkin.

Departmen Perumahan dan Permukiman BRR (DHS)

 berdedikasi untuk memastikan bahwa rekonstruksi

250.000 unit rumah yang telah rusak atau hancur, akan

dilaksanakan dengan perhatian yang penuh kepada

penduduk yang selamat. Oleh karena itu, DHS telah

mengembangkan program untuk: membangun rumah

 baru bagi pemilik rumah sebelumnya; mengembangkan

permukiman baru untuk permukiman yang tanahnya

tergenang secara permanen; rehabilitasi perumahan yang

layak; dan membantu penduduk yang semula menyewa

dan juga penghuni-penghuni ilegal agar mendapatkan

perumahan baru sesuai dengan kemampuannya. DHS juga

mengintegrasikan perumahan, infrastruktur dan fasilitas

masyarakat kedalam suatu masyarakat yeng kohesif secara

sosial dan budaya. Di dalam semua hal tersebut di atas,

penduduk yang akan menentukan bagaimana kehidupan

masyarakat akan dibangun kembali. Tujuan akhirnya

adalah membangun desa-desa yang telah hancur di

sepanjang Pantai Aceh (lebih dari 800 kilometer) dan

Pulau Nias, sehingga resiko kerusakan bencana alam

gempa bumi dan tsunami yang mungkin terjadi dimasa

mendatang akan bisa diminimalisir; pola perumahan,

fasilitas masyarakat dan infrastruktur lebih terintegrasi;

meningkatkan kehidupan sosial dan budaya; memperkuat

dunia usaha dan kesempatan kerja.

Perencanaan permukiman yang baik, diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Pedoman Perencanaan

Desa ini diperlukan untuk mengarahkan proses dan

standar pembangunan yang harus dipakai untuk 

membantu masyarakat mencapai kehidupan yang lebih

 baik. Pedoman ini  juga diharapkan dapat dimanfaatkan

dan diadaptasikan dalam desain dan perencanaan tingkat

desa dan kecamatan di seluruh Indonesia, dan dimanapun

untuk meningkatkan kehidupan masyarakat dengan jalan

membantu mereka merencanakan masa depan mereka

sendiri.

 Andy Siswanto, PhD.Deputi Perumahan dan Permukiman

Page 5: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 5/35

BRR - Pedoman Perencanaan Desa 1

Pedoma n Perencanaan Desa

Pedoman Perencanaan Desa menggarisbawahi proses dan elemen substantif Perencanaan Desa,

 yang diharapkan BRR dari pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan perumahan dan

permukiman. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa para korban tsunami memilikipilihan untuk suatu “pembangunan yang lebih baik”.

Seperti yang telah ditentukan oleh BRR, Perencanaan Desa adalah suatu proses perencanaan

 bersama masyarakat. Dalam proses tersebut warga dan wakil-wakilnya bekerja bersama tenaga

perencana dan ahli teknik untuk mengembangkan, melalui dialog dan presentasi teknis, rencana

desa. Rencana ini akan mendokumentasikan kepemilikan tanah di masa lalu dan akan datang, tata

guna tanah, lokasi dan standar teknis yang bersifat umum untuk infrastruktur, perumahan, tempat

kerja, serta fasilitas sosial dan peribadatan. Proses perencanaan masyarakat dirancang sedemikian

untuk menjamin bahwa warga mendapat pilihan yang realistis dan sesuai untuk rancangan

kehidupannya di masa mendatang, dan bahwa penerapan dan dampak pilihan tersebut dibicarakan

secara terbuka dan dipahami sepenuhnya. Perencanaan tersebut dianggap final dan resmi apabilasudah ditandatangani oleh wakil-wakil warga.

Proses Perencanaan Desa diusahakan dapat mencapai:

  kemandirian masyarakat.

  perumahan, prasarana dan fasilitas masyarakat yang berkelanjutan.

  perlindungan maksimal dari bencana alam, terutama gempa bumi dan tsunami.

  pelestarian kawasan bersejarah, budaya, dan alam lingkungan.

Tingkat Perencanaan Desa yang dilaksanakan harus mempertimbangkan ukuran dan kompleksitas

rekonstruksi yang direncanakan (lihat tabel pada halaman berikut). Untuk suatu kelompok kecil

perumahan (misal: 20 unit atau kurang), sebuah “Perencanaan K awasan Perumahan” sudah

mencukupi. Untuk desa berukuran sedang (20-150 rumah), dapat menggunakan pendekatan

“Perencanaan Permukiman Minimum” . Untuk komunitas yang lebih besar, perlu memiliki

“Perencanaan Permuk iman yang Lebih Baik”. Kebutuhan berbagai tingkatan perencanaan

permukiman dapat dilihat pada halaman berikut.

 Akhirnya, yang perlu dicatat adalah bahwa manfat perencanaan yang bertumpu pada peran serta

masyarakat sangatlah nyata dan signifikan. Perencanaan Desa yang tepat akan membantu dalam

mencapai pembangunan yang berkelanjutan, meminimalisasikan konflik sosial jangka panjang dan

mengurangi potensi bahaya dan dampak yang diakibatkan oleh bencana alam.

Page 6: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 6/35

BRR - Pedoman Perencanaan Desa

 

2

Kegiatan dan Pengaruh

Perencanaan

Kawasan

Perumahan

Perencanaan

Permukiman

Minimal

Perencanaan

Permukiman

yang Lebih

Baik

Hal. Kegiatan

5Proses dengan peran serta

masyarakat√  √  √√ 

9Pemetaan Desa bersama

masyarakat√  √  √ 

11 Profil masyarakat X   X   √ 

13 Survei Topografi X   √  √ 

15Diskusi tentang Penggunaan

TanahX   √  √√ 

19 Perletakan Rumah √  √  √√ 

21Mitigasi terhadap bencana

Tsunami√  √  √√ 

25Perencanaan Prasarana dan

Sarana MasyarakatX   √  √√ 

33 Analisis/perencanaan lingkungan X   √  √√ 

Pengaruh

Pelaksanaan Pemetaan 2-3 Minggu 3-4 Minggu 4 - 6 Minggu

Kualitas Teknis Prasarana

Masyarakat

Minimum cukup tinggi

Penilaian pencapaianPembangunan yang Berkelanjutan

Minimum cukup tinggi

Tipikal Pembiayaan (Juni 2006)Rp45-68,5

JutaRp90-135 Juta

Rp225-270Juta

Risiko untuk Relokasi karenaKualitas Buruk 

sedang rendah rendah

Risiko Permasalahan SosialJangka Panjang

tinggi sedang rendah

Page 7: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 7/35

BRR Village Planning Guidelines 3

 

Perencanaan Desa membantu memberikan gambaran kepada warga secara terinci tentang visi /masa depan mereka.

 Warga, dengan bantuan tenaga Perencana, merencanakan “pembangunan kembali yang lebih baik”.

Page 8: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 8/35

BRR - Pedoman Perencanaan Desa

 

4

1. PARTISIPASI MASYA RAKAT

Perencanaan berdasarkan peran serta masyarakat adalah sasaran utama yang mendasar dalam semua

upaya rekonstruksi Aceh-Nias. Warga dan wakil-wakilnya terlibat secara aktif dalam merencanakan

masa depan mereka.

1.1 Orientasi Masyarakat

PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN

Pemilik tanah diikutsertakan dalam penentuan lokasi rencana rumah.

PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM DAN PERMUKIMAN YANG LEBIH BAIK

Pertemuan masyarakat dihadiri oleh aparat kecamatan, aparat desa, wakil-wakil warga dan warga

secara umum untuk membahas:

▫  risiko-risiko bahaya (tsunami, gempa bumi, dsb) dan langkah-langkah mitigasi yang dapat

diambil.

▫  tujuan, prinsip-prinsip dan proses Perencanaan Desa.

▫  kebijakan dan program pemerintah dalam rekonstruksi, pemukiman kembali, rehabilitasi,

mitigasi bencana tsunami, pembangunan dan standar prasarana masyarakat.

1.2 Panitia/Kelomp ok Ker ja

PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN

Tidak ada kegiatan yang harus dilakukan.

PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM DAN PERMUKIMAN YANG LEBIH BAIK

Membentuk Panitia/Kelompok Kerja perwakilan warga untuk bekerja bersama tim perencana dalam

mendata kebutuhan masyarakat, mengembangkan pilihan-pilihan skenario pengembangan dan

implikasinya, dan, jika perlu, membentuk juga Panitia/Kelompok Kerja untuk bidang yang lebih

spefisik, seperti perumahan, mata pencaharian, pertanahan, dll.

1.3. Dialog Warga / Kesepakatan Warga

PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN

Tidak ada kegiatan yang harus dilakukan.

PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM

▫  Dialog membahas skenario Perencanaan Desa.

▫  Penandatanganan kesepakatan rencana permukiman oleh perwakilan warga.

PERENCANAAN PERMUKIMAN YANG LEBIH BAIK

▫  Presentasi yang diikuti dengan dialog tentang pilihan-pilihan dan implikasi dari skenario yang

disepakati, dan penentuan akhir dari rencana tata ruang desa yang direkomendasikan.

▫  Penandatanganan kesepakatan akhir rencana permukiman oleh kepala desa, aparat pemerintah

 yang terkait dan warga yang bersangkutan atau wakilnya.

Page 9: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 9/35

BRR Village Planning Guidelines 5

Skenario Perencanaan Desa yang telah ditandatangani oleh warga dan aparat pemerintah terkait.

Panitia/Kelompok Kerja (atas). Penandatanganan Peta Perencanaan (bawah).

Page 10: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 10/35

Page 11: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 11/35

BRR Village Planning Guidelines 7

 

Tim Teknis mengidentifikasi da n mendata kondisi tanah secara umum

KawasanTergenang 

Tanah warga

Tanah Desa

Tanah Negara

Perkebunan

Sawah

Industri

Jalan

Legenda:

Tata Guna TanahDesa Klieng Cot 

Page 12: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 12/35

BRR - Pedoman Perencanaan Desa

 

8

3. PROFIL MASYARAKAT DAN ANALISA KERUSAKAN

Identifikasi dan analisis kondisi sebelum dan sesudah tsunami dan menilai dampak bencana

terhadap kehidupan dan kegiatan-kegiatan komunitas adalah langkah awal yang penting untuk 

rencana pengembangan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat di masa mendatang.

3.1. K arakteristik Ekonomi, Sosial, dan Budaya

PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN

Tidak ada kegiatan yang harus dilakukan.

PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM

Tidak ada kegiatan yang harus dilakukan.

PERENCANAAN PERMUKIMAN YANG LEBIH BAIK

Gambaran tentang kondisi sebelum dan sesudah tsunami:

▫  kehidupan masyarakat/lapangan kerja/pendapatan,

▫  usaha / mata pencaharian.

▫  sarana pendukung kegiatan ekonomi.

▫  demografi.

▫  sosial / kebudayaan.

3.2 Penggunaan Tanah

PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN

Tidak ada kegiatan yang harus dilakukan.

PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM

Gambaran mengenai tata guna tanah secara umum:

▫  perumahan ▫  sosial/budaya

▫  pertanian ▫  perdagangan

▫  perikanan ▫  lain-lain

PERENCANAAN PERMUKIMAN YANG LEBIH BAIK

Detail penggunaan tanah sebelum dan sesudah tsunami:

▫  perumahan ▫  sarana kesehatan

▫  pertanian ▫  tanah kosong

▫  perikanan ▫  tanah genangan

▫  perdagangan dan jasa ▫  hutan lindung

▫  industri ▫  kawasan konservasi

  sarana peribadatan▫

  sarana pendidikan

Page 13: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 13/35

BRR Village Planning Guidelines 9

 

Salah satu fungsi penting perencanaan adalah pengumpulan dan a nalisis data demografi dan sosial-ekonomi.

Informasi grafik mempermudah warga memahami bagaimana desanya berfungsi

DesaKliengCot Aron

DesaLambadaLhok

Desa Kajhu

DesaKajhu

  K e  B a  n d

 a A c e  h

LAUT

MAKAM

CAMPURAN

FASILITAS SOSIAL

INDUSTRI BATA

GENANGAN AIR

PERTANIAN & TANAH KOSONG

PEMAKAMAN UMUM

Civic Center / Pusat Desa• Musholla• Renc. Kantor Kepa a Desa• Renc. TPA

Jaan Ut ama

Jaan Utama Antar Desa

Jaan Lokal Antar Desa

COT PAYA

Saluran Drainase Utama

PEMUKIMAN

D USE

A COT PAYA

Pemakaman

Jalan Desa

Pusat Keg.masyarakat-- Masjid-- Kantor Kades

Jalan Utama

Jl. KolektorDesa

Drainase Utama

Perumahan

Mix use

Fasilitas Sosial

Pemakamn

Rawa-rawa

Sawah

47

46

64

63

64

25

73

      S     U     N

09

0706

0504

0302

01

08

11

12

13

14

15

25

26 27

1716

18

19

20

2130

34

333235

36

37

39

29

28

31

24 22

23

42

40

38

41

44 43 42 41 4 0 3 9 3837 3635

4647 48

3031

32

3334

01

04

0608

07

05

0910

13

0203

1112

16

15

14

50

2021

23

22 49

1718

19

24

25

29

28

26

27

53

54

55

56

57

60

61

58

5932

31

30

29

28

27

23

7069

68

67

71

65

66

72

26 33

34

35

36

37

38

39

44

45

40

42

41

43

43

13

01

02

03

04

05

11

09

12

10

16

17

15

14

18

19

20

06

0708

21

22

24

48

49

50

51

52

K E BU N

K E BU N

45

10

       K     l        i   e   n  g      C  o

      t      A   r   o   n

          K      e          D

      e      s        a           L        a       m        p             i        n      e        n

      g 

   K   e   K   r   u   e

J         l         . B        a      i         u      S         i         b       a      k         

 KeBa n daA ce h

01

02

03

04

05

0607

08

09

10

1112

13

14

1516

17

PUSAT DESA

SD

LAPANGAN BOLA

LAND USTata Guna Tanah

Desa Klieng Muria

Tata Guna

Tanah Desa

Cot Paya

Ta e : Pro Sos a & Bu aya

Sumber: Data demografi KliengCot Aron2006 

Tabel: Profil Perekonomian Desa

Sumber: Data demografi KliengCot Aron2006 

Page 14: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 14/35

BRR - Pedoman Perencanaan Desa

 

10

4. SURVEI TOPOGRAFI

Identifikasi dan analisis kondisi topografi merupakan hal yang penting dalam pertimbangan

perencanaan dan pembangunan. Perencana dapat meminimalisasikan kemungkinan potensi

kerusakan yang diakibatkan oleh banjir dan tanah longsor, dan perencana bisa mendapatkan

data untuk melindungi kawasan rawan bencana.

4.1 Kemiringan/Kontur Tanah

PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN

Tidak ada kegiatan yang harus dilakukan.

PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM

Identifikasi kondisi wilayah secara umum:

▫  kemiringan tanah.

▫  kawasan perbukitan.

▫  kawasan genangan.

PERENCANAAN PERMUKIMAN YANG LEBIH BAIK

Pemetaan kontur tanah secara rinci pada setiap elevasi 1 meter.

4.2 Karakteristik Tanah

PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN

Tidak ada kegiatan yang harus dilakukan.

PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM DAN PERMUKIMAN YANG LEBIH BAIK

Identifikasi kapasitas/kondisi tanah secara umum:

▫  daya dukung tanah untuk menopang gedung atau bangunan.

  tingkat kesuburan tanah.▫  kesesuaian tanah untuk budi daya kawasan berair.

▫  permasalahan-permasalahan kontaminasi tanah.

4.3 Kawa san Rawan Banjir

PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN

Tidak ada kegiatan yang harus dilakukan.

PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM

Penentuan secara umum titik-titik ketinggian air, meliputi:

▫  elevasi ketinggian air (air pasang, dll).

▫  elevasi air tsunami tertinggi.

Page 15: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 15/35

BRR Village Planning Guidelines 11

 

Peta Desa dengan data topografi

0203

04

05

06

07

08

0910

11

12

13

1415

16

1718

19

70

22

2021

71

23

24

25

2627

28

29

31

30

3233

34

353639

3837

40

41

4243

44

45

4647

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

6061 62

63 64 65

66

67 68 69

220

70

71

727374

75 76

77 78 79 80

81

82

83848586878889

90

91 92 9394

95

96

97

9899100101102103104105

106

107

108 109

100 111 112 113 114 115 116

117

118

119

120

121

136137

138

139

140141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

217

152

153

154 155

156

157

158

159

160

161

162

163164

165

166

167 168 169

170

171172

173

174175176

177

178

179180

181

182

183

183

184 185

186

187

188

189

190 1 91 1 9 2 1 93 1 94

196

195

197

198

199 200201

202

203204205

2 0 6 2 0 7

208 209

210

211

216

212

213

214

215

SMU NEGERI 6 BANDA ACEH

SMPNEGERI2

BANDAACEH

KUBURAN

SDN 49 BANDAACEHTK NEGERI

PUSKESMAS

135134

133

123 112

124

125

218126

127

128

129

131

130132

S A W A H

S A W A H

01

3002001000

JARINGANJALANEKSISTING

JALANYANGRUSAK

SALURANDRAINASE

 

Peta Desa tanpa data topografi

Page 16: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 16/35

BRR - Pedoman Perencanaan Desa

 

12

5. DIALOG TENTANG TATA GUNA TANAH DAN KONSOLIDAS I TANAH

Banyak desa mengalami kehilangan 80 % atau lebih keluarga yang ada sebelumnya. Untuk itu perlu

dipertimbangkan untuk merancang suatu pola pengembangan yang baru. Apakah warga menginginkan

terkumpul di pusat desa sehingga pengaturannya lebih efisien? Apakah yang harus dilakukan pada tanah

 yang tidak seorangpun pewarisnya tersisa? Apakah tanah tersebut akan dipercayakan di bawahpengampuan (perwalian, pengurusan) komunitas? Suatu dialog yang membahas tentang kepemilikan tanah

adalah hal yang penting dalam setiap usaha perubahan pertanahan.

5.1  Konsolidasi Eksternal

Pertimbangan untuk menyatukan desa-desa menjadi satu desa yang lebih besar dan lebih efisien.

PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN

Tidak ada kegiatan yang harus dilakukan.

PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM DAN PERMUKIMAN YANG LEBIH BAIK

Tim Perencana melaksanakan diskusi dengan pemimpin komunitas, aparat pemerintah dan warga untuk 

menjajagi kelayakan dan penerimaan terhadap gagasan konsolidasi desa.

5.2  Konsolidasi Internal

Menggabungkan beberapa bidang tanah yang terpisah-pisah milik warga yang selamat, untuk 

dikembangkan dalam pola perumahan dan pelayanan masyarakat yang lebih efisien di dalam wilayah desa.

PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN

Tidak ada kegiatan yang harus dilakukan.

PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM DAN PERMUKIMAN YANG LEBIH BAIK

Tim Perencana mengadakan diskusi dengan warga dan wakilnya mengenai kemungkinan dan manfaat

konsolidasi internal; warga akan menentukan apakah mereka akan berkonsolidasi atau tidak.

5.3  Penggunaan Tanah Kembali

Diskusi tentang apakah pola permukiman yang baru sudah menjawab kondisi kerusakan akibat gempa bumi dan tsunami.

PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN

Tidak ada kegiatan yang harus dilakukan.

PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM DAN PERMUKIMAN YANG LEBIH BAIK

Tim Perencana mendiskusikan bersama warga dan wakilnya tentang kemungkinan merencanakan sebuah

permukiman baru berdasarkan teknik-teknik mitigasi, seperti adanya kawasan penyangga ( buffer zone),

 jalur penyelamatan (escape route), menara perlindungan (escape tower), dll, yang mungkin menggunakan

tanah desa ataupun tanah pribadi warga.

Page 17: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 17/35

BRR Village Planning Guidelines 13

 

Peta tanah sebelum diadakan dialog pertanahan, Desa Klieng

Muria.

Peta pertanahan setelah proses konsolidasi tanah

untuk pelebaran da n pelurusan jalan. 

Konsep dan prinsip-prinsiputama dalam konsolidasitanah.

Konsolidasitanah untuk

jalan desa barudan jalur

penyelamatan

• Proses yangtransparan

• Penggantiannilai tanahyang sesuai

• Peningkatan jalan akses

Page 18: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 18/35

BRR - Pedoman Perencanaan Desa

 

14

5.4 Tanah Di bawah Pengampuan Komunitas

Jika setelah bencana tidak ada satupun pemilik sebidang tanah atau ahli warisnya yang masih

hidup, maka tanah akan diampukan kepada komunitas untuk digunakan bagi kepentingan

seluruh warga komunitas.

PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN

Tidak ada kegiatan yang harus dilakukan.

PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM DAN PERMUKIMAN YANG LEBIH BAIK

Petak tanah yang telah diampukan kepada komunitas, akan dimasukkan dalam proses pemetaan

tanah. Tim Perencana akan memimpin diskusi dengan pimpinan warga dan BPN untuk 

menentukan apakah dalam jangka panjang tanah tersebut akan tetap digunakan seperti

sebelumnya, atau segera digunakan untuk kepentingan masyarakat, seperti untuk sarana dan

prasarana sosial, atau pengembangan ekonomi desa.

5.5 Program Penggantian/Pertukaran Tanah

Desa menyediakan tanah yang bernilai sama sebagai kompensasi atas tanah warga yangdigunakan untuk sarana umum atau termasuk dalam konsolidasi tanah internal.

PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN

Tidak ada kegiatan yang harus dilakukan.

PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM DAN PERMUKIMAN YANG LEBIH BAIK

Suatu skenario permukiman baru mungkin memerlukan tanah yang kini masih merupakan milik 

pribadi warga, untuk digunakan bagi kepentingan komunitas. Tim Perencana akan bekerjasama

dengan pemilik tanah dan wakil masyarakat untuk negosiasi penggantian tanah atau kompensasi

lainnya yang sesuai.

Industri pembuatan batu bata sekarang berada di bawah pengelolaan desa  

Tanah pertanian yang dikelola olehdesa, yang semula adalah milik warga

Page 19: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 19/35

BRR Village Planning Guidelines 15

 

0203

04

05

06

07

08

0910

11

12

13

1415

16

1718

19

70

22

2021

71

23

24

25

2627

28

29

31

30

3233

34

353639

3837

40

41

4243

44

45

4647

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

6061 62

63 64 65

66

67 68 69

220

70

71

727374

75 76

77 78 79 80

81

82

83848586

87888990

91 92 9394

95

96

97

9899100101102103104105

106

107

108 109

100 111 112 113 114 115 116

117

118

119

120

121

136137

138

139

140141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

217

152

153

154 155

156

157

158

159

160

161

162

163164

165

166

167 168 169

170

1 7 1 1 7 2

173

174175176

177

178

179180

181

182

183

183

184 185

186

187

188

189

190 191 192 193 1 94

196

195

197

198

199 200201

202

203204205

206 207

208 209

210

211

216

212

213

214

215

SMU NEGERI 6 BANDA AC EH

SMP NEGERI 2

BANDA AC EH

KUBURAN

SDN 49 BANDA AC EHTK NEGERI

PUSKESMAS

135134

133

123 112

124

125

218126

127

128

129

131

130132

S A W A H

S A W A H

01

3002001000

JARINGANJALAN EKSIST

JALAN YANGRUSAK

SALURAN DRAINASE

 Penataan Desa Lamjabat Pra-Tsunami.

Perencanaan Desa Lamjabat Paska-Tsunami.

K a w a s a n

 p e n g e m b a n g a n

 p e rm u k i m a n

b a r u

Page 20: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 20/35

BRR - Pedoman Perencanaan Desa

 

16

6. PERLETAKAN RUMAH

Penempatan lokasi perumahan baru harus mempertimbangkan faktor-faktor penting tentang

perencanaan dan bangunan (kebutuhan hidup dan potensi ekonomi, faktor sosial dan budaya,

kondisi alam/lingkungan, pendekatan atas risiko/mitigasi bencana, dll.), dan persetujuan/

kesepakatan masyarakat. 

6.1 Perletakan/Kepadatan

PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN

Rencana perletakan rumah dalam peta persil/kavling tanah.

PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM

Rencana perletakan rumah dalam peta persil/kavling tanah dengan memperhatikan:

▫  kapasitas tanah/lingkungan untuk mengakomodasikan pengembangan baru.

▫  proyeksi perkembangan di masa depan.

PERENCANAAN PERMUKIMAN YANG LEBIH BAIK

Rencana perletakan rumah dalam peta persil/kavling tanah dengan memperhatikan:

▫  kapasitas tanah/lingkungan untuk mengakomodasikan pengembangan baru,

▫  proyeksi perkembangan di masa depan.

▫  pola-pola permukiman baru.

▫  Garis Sempadan Bangunan (GSB) dan Daerah Milik Jalan/DAMIJA (ROW).

6.2 Pelayanan Masyarakat / Prasarana Dasar

PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN

Pencarian sumber-sumber air yang layak minum dan sanitasi dasar untuk rumah.

PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM DAN PERMUKIMAN YANG LEBIH BAIK

Mengidentifikasi kebutuhan akan prasarana dasar yang harus disediakan di desa:

▫  sanitasi.

▫  air bersih.

▫  akses jalan.

▫  drainase.

▫  listrik.

Page 21: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 21/35

Page 22: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 22/35

BRR - Pedoman Perencanaan Desa

 

18

7. MITIGASI BENCANA TSUNAMI

Untuk memperkecil kemungkinan korban jiwa dan kerusakan yang mungkin timbul akibat

 bencana gempa bumi dan tsunami dimasa yang akan datang, teknik-teknik mitigasi tsunami

harus dipertimbangkan, seperti beberapa hal berikut di bawah.

7.1 Jalur Penyelama tan / Evakuasi (Escape Route)  PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN

Penjelasan dan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya jalur penyelamatan pada saat

terjadi bencana.

PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM DAN PERMUKIMAN YANG LEBIH BAIK

Identifikasi jalur penyelamatan terhadap tsunami:

▫   jalur pedestrian ke daerah yang lebih tinggi.

▫   jalan baru atau perbaikan (pelebaran) jalan untuk jalur evakuasi.

7.2 Bangu nan Penyelam atan / Bukit Penyelematan (Escape Towers/ Escape Hills)

PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN

Penjelasan dan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya bangunan atau bukit

penyelamatan.

PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM

Identifikasi bangunan/bukit penyelamatan:

▫   bangunan fasilitas umum/sosial, 2 lantai (gedung sekolah, masjid, dll.),

▫  dataran tinggi alami (bukit, dll).

PERENCANAAN PERMUKIMAN YANG LEBIH BAIK

Pendataan bangunan-bangunan yang ada saat ini, yang dapat digunakan sebagai bangunan

penyelamatan terhadap tsunami, dan perencanaan/perancangan bangunan penyelamatan baru

 yang mempertimbangkan jarak dan waktu tempuh:

▫   bangunan fasilitas umum/sosial, 2 lantai (gedung sekolah, masjid, dll.).

▫   bangunan baru dengan struktur gedung bertingkat, atau membuat akses baru yang

lebih baik (misal: tangga darurat di luar gedung pada bangunan-bangunan yang sudah

ada).

▫  dataran tinggi.

▫   bukit buatan.

Page 23: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 23/35

BRR Village Planning Guidelines 19

 

Masjid sebagai salah satu bangunan penyelamatan

 yang dilengkapi dengan tangga luar.

Detail – bangunan tempat penyelamatan

dan arah penyelamatan.

Bukit alami sebagaiBukit Penyelamatan.

Rencana mitigasi Tsunami – Desa Lamjabat-- arah penyelamatan,

-- jalur penyelamatan,

-- bangunan/bukit tempat evakuasi.

Prinsip dasar dan konsep Bukit Penyelamatan.

Elevasi Bukit Penyelamatan

12 8

Model Bukit Penyelamatan

Puncak bukit

kemiringan 12 %– 15%

Tangga/jalansetapak 

antai 20

Bukit Penyelamatan juga bisadigunakan sebagai sarana umumdan sosial

Sarana umum

Page 24: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 24/35

BRR - Pedoman Perencanaan Desa

 

20

7.3 Penyangga/Pelindung

PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN

Penjelasan dan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya penyangga sebagai bagian dari

lingkungan dan bagian dari sistem mitigasi bencana (tsunami).

PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM

Identifikasi:

▫  zona aman desa,

▫  struktur penyangga (tanggul penahan, hutan bakau, dll).

PERENCANAAN PERMUKIMAN YANG LEBIH BAIK

Identifikasi/rencana/desain:

▫  zona aman desa.

▫  struktur penyangga (tanggul penahan, hutan bakau, dll).

▫  zona penyangga produktif (tambak, sawah).

▫   jalur hijau berlapis untuk menyaring puing / sampah.

▫  pelestarian alam sebagai bagian dari kawasan penyangga.

7.4 Sistem Peringatan Dini / Early Warning System (EWS)

PERENCANAAN KAWASAN PERMUKIMAN

Penjelasan dan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya peringatan dini dan

mekanisme EWS yang dirancang untuk kawasan rawan tsunami di wilayah Asia Tenggara.

PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM DAN PERMUKIMAN YANG LEBIH BAIK

Identifikasi potensi untuk memadukan EWS ke dalam suatu rencana mitigasi tsunami yang

 berdasarkan pada kepentingan masyarakat.

7.5  E m e r g e n c y S e r v i c e s Pla n (ES) / Rencana Pelayanan Darura t

PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN

DAN PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM

Penjelasan dan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya pelayanan darurat untuk 

mengantisipasi pemberian pelayanan pada saat kondisi darurat.

PERENCANAAN PERMUKIMAN YANG LEBIH BAIK

Rencana pelayanan darurat untuk menyediakan:

▫  air bersih.

▫  pelayanan kesehatan dasar untuk pengendalian penyakit.

▫  Lokasi penempatan logistik.

▫  sistem komunikasi darurat.

Page 25: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 25/35

BRR Village Planning Guidelines 21

 

Perspektif lansekap desa dengan sabuk hijau.Pohon kelapa adalah salah satu jenis vegetasi

 yang mampu bertahan terhadap tsunami.

Rencana sabuk hijau (elemen mitigasi) dan la nsekap (a ir).

Potongan lingkungan sabuk hijau yang berlapis.

Page 26: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 26/35

BRR - Pedoman Perencanaan Desa

 

22

8. RENCANA SARANA DAN PRASARANA DESA 

Prasarana desa banyak yang hancur atau rusak oleh tsunami. Pembangunan prasarana baru dan

penggantian prasarana yang rusak harus lebih modern dan memiliki standar yang lebih baik 

pada rancangan dan konstruksinya, sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat di masa depan

dan agar prasarana baru tersebut lebih terpadu dengan gaya hidup masyarakat. 

8.1 Jalan

PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN

Identifikasi akses jalan yang dibutuhkan untuk pengembangan perumahan baru.

PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM

▫  Pendataan kapasitas dan kondisi jalan saat ini.

▫  Rekomendasi langkah-langkah perbaikan jalan sesuai dengan kondisi sebelum

tsunami.

PERENCANAAN PERMUKIMAN YANG LEBIH BAIK

▫  Pendataan kapasitas/kondisi jaringan jalan.▫   Analisis kebutuhan untuk pertumbuhan sekarang dan di masa datang.

▫   Analisis potensi untuk memperkenalkan standar sarana/layanan yang baru dan lebih

 baik.

▫  Rekomendasi program untuk perbaikan, rehabilitasi, rekonstruksi, dan pembangunan

 baru.

8.2 Sa luran Drainase

PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN

Identifikasi sistem drainase yang diperlukan untuk melayani pembangunan perumahan yang

telah direncanakan.

PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM

▫  Pendataan kapasitas/kondisi drainase saat ini.

▫  Rekomendasi langkah-langkah perbaikan saluran drainase sesuai dengan kondisi

sebelum tsunami.

PERENCANAAN PERMUKIMAN YANG LEBIH BAIK

▫  Pendataan kapasitas/kondisi saluran drainase dan daerah penyerapan sebelumnya.

▫   Analisis kebutuhan untuk pertumbuhan sekarang dan di masa datang.

▫   Analisis potensi untuk memperkenalkan standar sarana/layanan yang baru dan lebih

 baik.

▫  Rekomendasi program untuk perbaikan, rehabilitasi, rekonstruksi, dan pembangunan

 baru.

Page 27: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 27/35

BRR Village Planning Guidelines 23

Sal. Beton

Lapisan pondasi bawahLapisan pondasi atas

Lapisan ACLapisan ATB

Urugan pasir POTONGAN E-E ROW 4 M

JALAN DARI DESA LAIN

 

Sal. Beton

Lapisan pondasi bawahLapisan pondasi atas

Lapisan ACLapisan ATB

Urugan pasir POTONGAN C-C ROW 5 M

JALAN PEMISAH DESA

Sa

 

Jalan baru yang dilebarkan 1(satu) meter, paska-tsunami.

Kondisi saluran drainase yang rusak paska-tsunami.

Perencanaan Desa yang sudah ditandatangani termasuk sketsa mengenai standar-standar baru untuk infrastruktur.

Page 28: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 28/35

BRR - Pedoman Perencanaan Desa

 

24

8.3 Air Bersih

PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN

Identifikasi kebutuhan sistem penyediaan air bersih untuk pembangunan perumahan yang

sudah direncanakan.

. PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM

▫  Pendataan kapasitas dan kondisi penyediaan air bersih saat ini.

▫  Rekomendasi langkah-langkah yang harus dilakukan untuk perbaikan penyediaan air

 bersih sesuai dengan kondisi sebelum tsunami.

PERENCANAAN PERMUKIMAN YANG LEBIH BAIK

▫  Pendataan kapasitas / kondisi jaringan penyediaan dan distribusi air bersih.

▫  Pendataan kebutuhan untuk pertumbuhan sekarang dan di masa datang.

▫   Analisis potensi untuk memperkenalkan standar sarana/layanan yang baru dan lebih

 baik.

▫  Rekomendasi program untuk perbaikan, rehabilitasi, rekonstruksi, dan/atau

pembangunan sistem baru.

8.4 Sanitasi (Pembuangan Limbah)

PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN

Identifiksi sistem sanitasi yang dibutuhkan untuk pembangunan perumahan yang telah

direncanakan.

PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM

▫  Pendataan kapasitas/kondisi sanitasi saat ini.

▫  Rekomendasi langkah-langkah yang harus dilakukan untuk perbaikan prasarana

sanitasi sesuai dengan kondisi sebelum tsunami.

PERENCANAAN PERMUKIMAN YANG LEBIH BAIK

▫  Pendataan kapasitas/kondisi sanitasi sekarang dan potensinya untuk sistem teknologi

 baru.

▫  Pendataan untuk kebutuhan pertumbuhan sekarang dan di masa datang.

▫   Analisis potensi untuk memperkenalkan standar sarana/layanan yang baru dan lebih

 baik.

▫  Rekomendasi program untuk perbaikan, rehabilitasi, rekonstruksi, dan/atau

pembangunan sistem baru.

Page 29: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 29/35

BRR Village Planning Guidelines 25

 

YUSNIAR

D E S A K L I E NG M E U R I A

K E C . B A I T U S S A LA M - A CE H B E S

KETERANGAN

GAMBAR

DIKETAHUI / DISETUJUI

Keuchik Desa Klieng Meuria

LOKASI

V I L L A G E P L A N N I N G

Jl. Ayah Gani No. 10 Lampriet - Banda AcehPhone : (0651) 31665

Jl. Tumpang No. 3, Semarang 50232Phone : (024) 8442614, Fax : (024) 8442615

P T . W A S T U W I D Y A W A

PROYEK

PETA JARINGAN AIR BERSIH

   K  e   L  a  m   b  a   d  a   L   h  o   k

 Ke  Ba n da A ce h

J         l         . B        a      i         u       S         i         b       a      k        

           K       e

           K        r        u

       e        n       g    

            R       a          y          a  

         K   e

       D   e   s    a

       L    a    m    p          i       n

   e    n   g 

Jarak dari Septik tank Area resapan

Bangunan

Sumur

Pipaairbersih

1,50m

10,00m

3,00m

1,50m

10,00m

3,00m

Standar jarak minimal dari septik tank dengan sarana lain.

0.5

0.1

0.6

0.70 Pipa Distribusi Air Bersih Dia. 2"

Pipa (PVC) Jaringan Listrik dan Telepon dia. 8"

Pasir Urug

 

Potongan Melintang saluran yang terdiri dari Jaringan Air Bersih, Jaringan Listrik dantelpon (sistem bawah tanah).

Rencana jaringan air bersih.

Page 30: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 30/35

BRR - Pedoman Perencanaan Desa

 

26

8.5 Sampah

PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN

Identifikasi pelayanan sampah yang dibutuhkan untuk pembangunan perumahan yang telah

direncanakan.

PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM

▫  Pendataan kapasitas/kondisi sistem persampahan saat ini.

▫  Rekomendasi langkah-langkah yang harus dilakukan untuk perbaikan sistem

persampahan sesuai dengan kondisi sebelum tsunami.

PERENCANAAN PERMUKIMAN YANG LEBIH BAIK

▫  Pendataan kapasitas/kondisi sistem dan fasilitas persampahan yang ada dan

kemungkinan untuk sistem daur-ulang sampah.

▫  Pendataan untuk kebutuhan pertumbuhan sekarang dan di masa datang.

▫   Analisis potensi untuk memperkenalkan standar sarana/layanan yang baru dan lebih

 baik.

▫  Rekomendasi program untuk perbaikan, rehabilitasi, rekonstruksi, dan/atau

pembangunan sistem baru.

8.6 Listrik dan Telekomunikasi

PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN

Identifikasi sistem penyediaan listrik dan telekomunikasi yang dibutuhkan untuk pembangunan

perumahan yang direncanakan.

PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM

▫  Pendataan kapasitas/kondisi jaringan listrik dan telekomunikasi saat ini.

▫  Rekomendasi langkah-langkah yang harus dilakukan untuk perbaikan pelayanan

listrik dan telekomunikasi sesuai dengan kondisi sebelum tsunami.

PERENCANAAN PERMUKIMAN YANG LEBIH BAIK

▫  Pendataan kapasitas/kondisi sistem dan pelayanan listrik dan telekomunikasi yang

ada dengan memperhatikan teknologi yang ramah lingkungan.

▫  Kapasitas/kondisi sistem telekomunikasi dengan mempertimbangkan potensi

pemanfaatan teknologi baru dalam sistem satelit dan nir-kable / internet.

▫  Pendataan untuk kebutuhan pertumbuhan sekarang dan di masa datang.

▫   Analisis potensi untuk memperkenalkan standar sarana/layanan yang baru dan lebih

 baik.

▫  Rekomendasi program untuk perbaikan, rehabilitasi, rekonstruksi, dan/atau

pembangunan sistem baru.

Page 31: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 31/35

BRR Village Planning Guidelines 27

 

No Daerah Standar

1Bisnis & perdagangan, fasilitas umum dansosial, kantor pemerintah dan perumahan

17 SST/100 jiwa

2 Industri, pariwisata, gudang 1 SST/kavling (0,5Ha)

3 Telpon umum 1000 jiwa

Kondisi jar ingan listrik paskatsunami.

Potongan Melintang Jaringan Listrik dan Telpon bawah tanah.  

0.1

0.6

0.70

Pi

 

Pipa distribusi air bersih Dia 2 “

Jaringan pipa Listrik dan TelponDia 8 “

pasir

Pusat Kegiatan Daya Listrik Unit

Perumahan 62 KVA/Ha

Wisata 66 KVA/Ha

Bisnis dan Perdagangan 1200 KVA/Ha

Fasilitas Sosial dan Umum 150 KVA/Ha

Table: Standar pemakaian daya listrik 

Table : Standar untuk pelaya nan telekomunikasi

Page 32: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 32/35

BRR - Pedoman Perencanaan Desa

 

28

8.8 Fasilitas Ekonomi (tambak, sawah, pasar, dll.) 

PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN

Tidak ada kegiatan yang harus dilakukan.

PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM

▫  Pendataan kapasitas/kondisi fasilitas ekonomi yang ada saat ini.

▫  Rekomendasi langkah-langkah yang harus dilakukan untuk perbaikan fasilitas

ekonomi sesuai dengan kondisi sebelum tsunami.

PERENCANAAN PERMUKIMAN YANG LEBIH BAIK

▫  Pendataan kapasitas/kondisi fasilitas ekonomi yang ada.

▫  Pendataan untuk kebutuhan pertumbuhan sekarang dan di masa datang.

▫   Analisis potensi untuk memperkenalkan standar sarana/layanan yang baru dan lebih

 baik.

▫  Rekomendasi program untuk perbaikan, rehabilitasi, rekonstruksi, dan/atau

pembangunan sistem baru.

8. 9  Fasilitas Sosial dan Budaya (pusat kesehatan, pendidikan, rekreasi, keagamaan, dll.) 

PERENCANAAN KAWASAN

Tidak ada kegiatan yang harus dilakukan

PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM

▫  Pendataan kapasitas/kondisi fasilitas sosial dan budaya yang ada saat ini.

▫  Rekomendasi langkah-langkah yang harus dilakukan untuk perbaikan fasilitas sosial

masyarakat sesuai dengan kondisi sebelum tsunami.

PERENCANAAN PERMUKIMAN YANG LEBIH BAIK

▫  Pendataan kapasitas/kondisi fasilitas ekonomi yang ada.

▫  Pendataan untuk kebutuhan pertumbuhan sekarang dan di masa datang.

▫   Analisis potensi untuk memperkenalkan standar sarana/layanan yang baru dan lebih

 baik.

▫  Rekomendasi program untuk perbaikan, rehabilitasi, rekonstruksi, dan/atau

pembangunan sistem baru.

Page 33: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 33/35

BRR Village Planning Guidelines 29

 

Perspektif pasar tra disional.Detail – site plan fasilitas sosialdan ekonomi.

Page 34: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 34/35

BRR - Pedoman Perencanaan Desa

 

30

9 PERENCANAAN YANG BERW AWA SAN LINGKUNGAN

Perencanaan dan pembangunan desa-desa yang hancur/rusak oleh gempa bumi dan tsunami

harus memperhitungkan gagasan untuk melindungi kawasan rawan bencana, dan melindungi

keistimewaan dan sumber daya alam yang unik dan penting, yang merupakan bagian dari

kehidupan dan kebudayaan Aceh dan Nias. Rancangan rumah dan infrastruktur baru yangselaras dengan alam harus mempertimbangkan potensi bencana dan kerusakan - tsunami,

gempa bumi, gunung berapi, banjir, tanah longsor dan badai tropis.

9.1 Kawa san Rawan Bencana

PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN

Tidak ada kegiatan yang harus dilakukan.

PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM DAN PERMUKIMAN YANG LEBIH BAIK

Mengembangkan suatu perencanaan berwawasan lingkungan yang berkaitan dengan beberapa

permasalahan sehubungan dengan:

▫  Perlindungan kawasan yang rawan bencana.

▫  pelestarian/pembangunan/perluasan taman.

▫  perlindungan ciri dan sumber daya alam yang unik.

9.2 Bencana Alam

PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN

Tidak ada kegiatan yang harus dilakukan.

PERENCANAAN PERMUKIMAN MINIMUM & LAYAK

Pastikan bahwa semua perencanaan dan rancangan permukiman baru mempertimbangkan

risiko kerusakan yang ditimbulkan dari:

▫  Kawasan rawan banjir.

▫  Kawasan rawan gempa.

Page 35: 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

8/8/2019 20060412_Pedoman_Perencanaan_Desa

http://slidepdf.com/reader/full/20060412pedomanperencanaandesa 35/35

BRR Village Planning Guidelines 31

 

  Atas : Pelestarian situspeninggalan bersejarah.

Bawah : Preservasi kawasan

  Atas : Konservasi perbukitansebagai elemen hijau desa.

Bawah : Pelestarian sumber air.