10
  Jurnal Agrisiste m, Desemb er 2009, Vol. 5 No . 2 ISSN 1858-4330  73 KAJIAN KUALITAS AIR DAN SEDIMEN DI SEKITAR PADANG LAMUN KABUPATEN PANGKEP STUDY ON WATER QUALITY AND SEDIMENT IN FIELD PONDERS AREA PANGKEP REGENCY Patang  Politeknik Pertanian Negeri Pangkep  Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kualitas air dan sedimen substrat di sekitar padang lamun Kabupaten Pangkep. Desain penelitian ini adalah explanatory research yang merancang penelitian untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi kualitas air dan sedimen tempat hidup padang lamun. Penelitian ini dilaksanakan pada  bulan Juni sampa i Nopember 2009 bert empa t di Pela buha n Biri ngka ssi Kecam atan Bungoro, Kecamatan Labakkang, hutan mangrove, dan Pulau Salemo Kecamatan Ma’rang . Pemilihan lokasi tersebut didasarkan bahwa lokasi tersebut diduga telah mendapat tekanan dari lingkungan sekitar. Parameter kualitas air yang diukur adalah kecerahan/kekeruhan, suhu, pH, oksigen terlarut, dan salinitas. Parameter fisika-kimia sedimen yang diukur dan dianalisis meliputi tekstur sedimen, pH, bahan organik total (BOT), karbon organik, nitrogen total dan fosfor tersedia. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sedimen substrat dasar di lokasi penelitian didominasi oleh fraksi debu sebesar 43,25%, menyusul pasir 30,25% dan liat 26,5%. Kondisi substrat yang demikian akan berpengaruh kepada kestabilan melekat dan tumbuh  padang lamun, dimana padang lamun akan lebih mudah terangkat jika substratnya didominasi oleh liat. Hasil pengukuran pH substrat dasar rata-rata sebesar 6,35 yang berarti masih tergolong rendah karena di bawah pH normal (7). Hasil pengukuran kualitas air memiliki kisaran salinitas sebesar 30-43 ppt, suhu sebesar 28,9-33,9 o C, oksigen terlarut sebesar 2,93-7,31 ppm, pH air 7,35-8,26. Hasil pengukuran kualitas air juga masih menunjukkan nilai yang layak untuk kehidupan padang lamun, kecuali oksigen terlarut tergolong masih rendah pada pagi hari yaitu sebesar 2,93 ppm. Kata kun ci: Kualitas air, s e dimen, pe rtumbuhan da n pada ng l amun ABSTRACT This study aims to detect water quality condition and sediment substrat in field ponders at Pangkep Regency. This research was design by explanatory research to get information water quality condition and sediment ponders, This research was carried out from June until November 2009 at Port Biringkassi of Bungoro district, Labakkang, mangrove forest and Salemo Island of Ma'rang district. Location were selected based on their assumption as the area receiving pressure from environment around. Parameter of water quality was measured such as brightness/mudness, temperature, pH, dissolve oxygen, and salinity. Parameter of Physical and chemistry of sediment was measured and analysed consist of texture of sediment, pH, total organic material (TOM), C-organic, total of nitrogen and  phosphorus available. Data were analysed by descriptive analysis. Result shows the

2. Kajian Kualitas Air Dan Sedimen Di Sekitar Padang Lamun Kabupaten Pangkep

Embed Size (px)

DESCRIPTION

data

Citation preview

Page 1: 2. Kajian Kualitas Air Dan Sedimen Di Sekitar Padang Lamun Kabupaten Pangkep

7/21/2019 2. Kajian Kualitas Air Dan Sedimen Di Sekitar Padang Lamun Kabupaten Pangkep

http://slidepdf.com/reader/full/2-kajian-kualitas-air-dan-sedimen-di-sekitar-padang-lamun-kabupaten-pangkep 1/10

 Jurnal Agrisistem, Desember 2009, Vol. 5 No. 2 ISSN 1858-4330 

73

KAJIAN KUALITAS AIR DAN SEDIMEN DI SEKITAR

PADANG LAMUN KABUPATEN PANGKEP

STUDY ON WATER QUALITY AND SEDIMENT IN FIELDPONDERS AREA PANGKEP REGENCY

Patang Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

 Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kualitas air dan sedimen substrat di

sekitar padang lamun Kabupaten Pangkep. Desain penelitian ini adalah explanatory

research  yang merancang penelitian untuk mendapatkan informasi mengenai kondisikualitas air dan sedimen tempat hidup padang lamun. Penelitian ini dilaksanakan pada

 bulan Juni sampai Nopember 2009 bertempat di Pelabuhan Biringkassi Kecamatan

Bungoro, Kecamatan Labakkang, hutan mangrove, dan Pulau Salemo Kecamatan Ma’rang.

Pemilihan lokasi tersebut didasarkan bahwa lokasi tersebut diduga telah mendapat tekanan dari

lingkungan sekitar. Parameter kualitas air yang diukur adalah kecerahan/kekeruhan,

suhu, pH, oksigen terlarut, dan salinitas. Parameter fisika-kimia sedimen yang diukur

dan dianalisis meliputi tekstur sedimen, pH, bahan organik total (BOT), karbon

organik, nitrogen total dan fosfor tersedia. Analisis data dilakukan dengan analisis

deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sedimen substrat dasar di lokasi penelitian

didominasi oleh fraksi debu sebesar 43,25%, menyusul pasir 30,25% dan liat 26,5%.

Kondisi substrat yang demikian akan berpengaruh kepada kestabilan melekat dan tumbuh

 padang lamun, dimana padang lamun akan lebih mudah terangkat jika substratnya

didominasi oleh liat. Hasil pengukuran pH substrat dasar rata-rata sebesar 6,35 yang berarti

masih tergolong rendah karena di bawah pH normal (7). Hasil pengukuran kualitas air

memiliki kisaran salinitas sebesar 30-43 ppt, suhu sebesar 28,9-33,9 oC, oksigen terlarut

sebesar 2,93-7,31 ppm, pH air 7,35-8,26. Hasil pengukuran kualitas air juga masih

menunjukkan nilai yang layak untuk kehidupan padang lamun, kecuali oksigen terlarut

tergolong masih rendah pada pagi hari yaitu sebesar 2,93 ppm.

Kata kunci: Kuali tas air , sedimen, pertumbuhan dan padang lamun

ABSTRACT

This study aims to detect water quality condition and sediment substrat in field ponders at

Pangkep Regency. This research was design by explanatory research  to get information

water quality condition and sediment ponders, This research was carried out from June

until November 2009 at Port Biringkassi of Bungoro district, Labakkang, mangrove forest

and Salemo Island of Ma'rang district. Location were selected based on their assumption as

the area receiving pressure from environment around. Parameter of water quality was

measured such as brightness/mudness, temperature, pH, dissolve oxygen, and salinity.

Parameter of Physical and chemistry of sediment was measured and analysed consist of

texture of sediment, pH, total organic material (TOM), C-organic, total of nitrogen and phosphorus available. Data were analysed by descriptive analysis. Result shows the

Page 2: 2. Kajian Kualitas Air Dan Sedimen Di Sekitar Padang Lamun Kabupaten Pangkep

7/21/2019 2. Kajian Kualitas Air Dan Sedimen Di Sekitar Padang Lamun Kabupaten Pangkep

http://slidepdf.com/reader/full/2-kajian-kualitas-air-dan-sedimen-di-sekitar-padang-lamun-kabupaten-pangkep 2/10

 Jurnal Agrisistem, Desember 2009, Vol. 5 No. 2 ISSN 1858-4330 

74

fraction of substrat dominantly by silt 43,25%, sand 30,25%, and clay 26,5%. This

condition of substrat influence to stickiness stability and growth field ponders, where field

 ponder will be more easy to be upraised if it’s substrat dominantly by clay. Value of pH

substrat is 6,35 and was categorised in low level cause this value smaller than pH normalvalue (7). Result of water quality measurement is salinity between 30-43 ppt, temperature

 between 28,9-33,9 oC, dissolve oxygen from 2,93 to 7,31 ppm, pH of water between 7,35-

8,26. Result of water quality measurement is shows of value is elegible to support living

field ponder, except dissolved oxygen to still low in morning that 2,93 ppm.

Keywords: Water quali ty, sediment, growth and field ponders

PENDAHULUAN

Wilayah pesisir merupakan ekosistem

yang paling mudah terkena dampak ke-giatan manusia. Kemajuan industri yang

 begitu pesat telah menimbulkan masalah

yang serius bagi ekosistem pesisir, yaitu

semakin menurunnya kualitas perairan

akibat jumlah bahan pencemar yang terus

 bertambah.

Ekosistem perairan pesisir merupakan

ekosistem akuatik yang memiliki sifat

fisika, kimia, dan biologi yang khas,

secara langsung dan tidak langsung meng-hasilkan adaptasi dan evolusi terhadap

organisme yang hidup di dalamnya. Eko-

sistem perairan pesisir bersifat dinamis

dan mempunyai kekayaan habitat yang

seragam serta saling berinteraksi (Jaelani,

2006).

Wilayah pesisir juga merupakan suatu

wilayah peralihan antara daratan dan lautan.

apabila ditinjau dari garis pantai, maka

suatu wilayah pesisir memiliki dua macam

 batas yaitu batas sejajar garis pantai dan

 batas tegak lurus terhadap garis pantai.

Batas wilayah pesisir ke arah laut men-

cakup bagian atau batas terluar dari pada

daerah paparan benua (continental shelf )

dimana ciri-ciri perairan ini masih di-

 pengaruhi oleh proses alami yang terjadi di

darat, seperti sedimentasi dan aliran air

tawar maupun proses yang disebabkan oleh

kegiatan manusia di darat, seperti peng-

gundulan hutan dan pencemaran (Dahuri,et. al, 2001).

Pesisir pantai Kabupaten Pangkep me-

rupakan salah pesisir pantai yang terus

menerus mendapatkan tekanan yang cen-derung akan menurunkan kondisi pada

lamun pada perairan tersebut. Dengan

adanya berbagai kegiatan yang dilakukan

oleh masyarakat, seperti pemanfaatan

 pesisir pantai untuk penangkapan ikan,

adanya beberapa pelabuhan baik untuk

 penyeberangan ke berbagai pulau di Ka-

 bupaten Pangkep maupun pelabuhan un-

tuk mengangkut semen ke berbagai daerah

seperti Pelabuhan Biringkassi serta ber-

 bagai pemanfaatan pesisir lainnya cende-rung mengakibatkan kondisi pesisir pantai

semakin menurun. Ekosistem perairan

 pesisir bersifat dinamis dan mempunyai

kekayaan habitat yang beragam serta sa-

ling berinteraksi.

Padang lamun adalah kumpulan tumbuhan

 berbunga yang hidup di perairan dangkal

(Nybakken, 1988). Lamun juga dapat

didefinisikan sebagai tumbuh-tumbuhan

 berbunga ( Angiospermae) yang secara

 penuh beradaptasi pada kehidupan bahari

(Supriharyono, 2002).

Lamun menfiksasi sejumlah karbon or-

ganik dan sebagian besar memasuki rantai

makanan, baik melalui pemangsaan lang-

sung oleh herbivora maupun proses kom-

 posisi sebagai serasah (Hutomo, 1985).

Pada lingkungan yang tidak terganggu,

aliran nutrien terlarut dari mangrove telah

meningkatkan produktivitas primer padalamun. Dalam keadaan ini aliran dari darat

Page 3: 2. Kajian Kualitas Air Dan Sedimen Di Sekitar Padang Lamun Kabupaten Pangkep

7/21/2019 2. Kajian Kualitas Air Dan Sedimen Di Sekitar Padang Lamun Kabupaten Pangkep

http://slidepdf.com/reader/full/2-kajian-kualitas-air-dan-sedimen-di-sekitar-padang-lamun-kabupaten-pangkep 3/10

 Jurnal Agrisistem, Desember 2009, Vol. 5 No. 2 ISSN 1858-4330 

75

ke laut menjadi faktor yang kritis. Sering-

kali terlihat terumbu karang menjadi rusak

karena kerusakan sistem-sistem lain dan

sebaliknya. Hal tersebut merupakan gam- baran secara umum, tetapi mekanisme

yang lebih mendalam masih terbuka untuk

 penelitian lebih lanjut (Arifin, 2001).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

kondisi kualitas air dan sedimen substrat

dalam menunjang kestabilan padang la-

mun di Kabupaten Pangkep.

BAHAN DAN METODEDesain Peneli tian

Desain penelitian ini adalah explanatory

research yang merancang penelitian untuk

mendapatkan informasi mengenai kondisi

kualitas air dan sedimen tempat hidup

 padang lamun. Pengambilan daerah sam-

 pel dilakukan dengan melihat dan men-

duga lokasi-lokasi tersebut rentang ter-

hadap penyebaran padang lamun yang

mengalami gangguan dan tekanan.

Waktu Dan Tempat Peneli tian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Juni sampai November 2009 bertempat di

sekitar Pelabuhan Biringkassi Kecamatan

Bungoro, Pelabuhan Labakkang Kecamatan

Labakkang, sekitar areal pertambakan/hutan

mangrove serta sekitar Pulau Salemo Ke-

camatan Ma’rang. Pemilihan lokasi tersebut

didasarkan bahwa lokasi tersebut diduga

telah mendapat tekanan dari lingkungan

sekitar.

Bahan Dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sampel air laut, substrat dasar

yang disampling pada masing-masing

lokasi penelitian. Alat dan metode yang

digunakan untuk mengukur atau meng-

ambil data kualitas air dan substrat dasar

yang dibutuhkan dalam penelitian ini

disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Alat dan metode dalam pengambilan data fisika, dan kimia padang lamun 

Parameter Satuan Alat dan Metode

1. Kualitas Air

- Suhu

- Salinitas

- Kekeruhan

- pH

- Oksigen terlarut

oC

 ppt

 NTU

-

Mg L-1 

Water Checker U-10/insitu

Water Checker U-10/insitu

Water Checker U-10/insitu

Water Checker U-10/insitu

Water Checker U-10/insitu

2. Fisika-Kimia Substrat

- Tekstur

- pH

- Bahan Organik

- NTotal

- Fosfor tersedia

%

-

%

%

 ppm

Mekanik

 pH meter

Tetrik metrik

Tetrik metrik

Tetrik metrik

Sumber : Jaelani, 2006

Page 4: 2. Kajian Kualitas Air Dan Sedimen Di Sekitar Padang Lamun Kabupaten Pangkep

7/21/2019 2. Kajian Kualitas Air Dan Sedimen Di Sekitar Padang Lamun Kabupaten Pangkep

http://slidepdf.com/reader/full/2-kajian-kualitas-air-dan-sedimen-di-sekitar-padang-lamun-kabupaten-pangkep 4/10

 Jurnal Agrisistem, Desember 2009, Vol. 5 No. 2 ISSN 1858-4330 

76

Teknik Pengumpul an Data

Parameter Fisika-Kimia Air

Parameter fisika-kimia air yang diukurmeliputi kecerahan/kekeruhan, suhu,

 pH, oksigen terlarut, dan salinitas.

Pengukuran parameter fisika-kimia air

dilakukan secara insitu.

Pengukuran suhu, pH, oksigen terlarut,

salinitas, dan kekeruhan diukur dengan

menggunakan HORIBA water Checker  

U-10 (Jaelani, 2006). Untuk parameter

yang tidak dapat diukur secara insitu 

karena masalah teknis, maka sampel

akan dianalisis di laboratorium.

Parameter Fisika-Kimia Sedimen/

Substrat

Parameter fisika-kimia sedimen yang

diukur dan dianalisis meliputi tekstur

sedimen, pH, bahan organik total

(BOT), karbon organik, nitrogen total

dan fosfor tersedia.

Pada tiap stasiun dilakukan pengam- bilan contoh sedimen dengan menggu-

nakan pipa paralon (2 inci). Untuk

 pengukuran tekstur sedimen dasar be-

rupa fraksi pasir, lumpur, dan liat sedi-

men dasar diambil sebanyak ± 1.000 g

 pada setiap lokasi. Kemudian contoh

sedimen tersebut dimasukkan kedalam

kantong plastik klip. Analisis fraksi se-

dimen dilakukan dengan cara mekanis.

Untuk pengukuran bahan organik pada

sedimen berupa persen karbon organikakan dilakukan dengan teknik titrasi

(Jaelani, 2006). Parameter fisika-kimia

sedimen dianalisis di Laboratorium

Tanah Politeknik Pertanian Negeri

Pangkep.

Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam

 penelitian ini adalah analisis deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kerasteristik Fisika-Kimia Substrat

Dasar

Fraksi Sedimen

Hasil pengukuran rata-rata fraksi sedimen

menunjukkan bahwa substrat dasar yang

dominan di lokasi penelitian berturut-turut

liat 26,5%, debu 43,25% dan pasir 30,25.

Secara spesifik, fraksi pasir tertinggi 58%

terdapat di lokasi D dekat Pulau Salemo

dan terendah di lokasi A sekitar Pelabuhan

Biringkassi. Sedangkan fraksi pasir untuk

lokasi B sekitar Pelabuhan Labakkang dan

C sekitar Mangrove masing-masing se-

 besar 22% dan 21% (Tabel 2). Tingginya

fraksi pasir di lokasi D diduga disebabkan

karena lokasi tersebut jauh dari pesisir

 pantai yang banyak terdapat sungai-sungai

kecil. lokasi tersebut juga cukup jauh dari

daratan, sehingga dampak dan aktivitas

daratan relatif lebih kecil, hal ini terlihat

dari fraksi liat dan debu sebagai efek dari

adanya sedimentasi relatif kecil. Selan-

 jutnya, di lokasi A, B dan C (53%, 53%dan 55%) umumnya memiliki fraksi debu

sampai liat karena ketiga lokasi tersebut

 berdekatan dengan muara sungai yang

merupakan salah satu sumber lumpur dan

 bahan lainnya.

Kelas tekstur untuk masing-masing lokasi

 penelitian menunjukkan untuk lokasi A

Pelabuhan Biringkassi memiliki kelas

tekstur lempung berdebu, lokasi B Pela-

 buhan Labakkang memiliki kelas tekstur

 berdebu, lokasi C sekitar hutan mangrove

memiliki kelas tekstur lempung berdebu

dan lokasi D sekitar Pulau Salemo me-

miliki kelas tekstur lempung liat berpasir.

Dari empat lokasi penelitian, hanya di

lokasi D sekitar Pulau Salemo memiliki

kelas tekstur yang banyak mengandung

 pasir. Selanjutnya, ukuran partikel substrat

dasar untuk semua lokasi penelitian me-

nunjukkan ukuran < 2 mm.

Page 5: 2. Kajian Kualitas Air Dan Sedimen Di Sekitar Padang Lamun Kabupaten Pangkep

7/21/2019 2. Kajian Kualitas Air Dan Sedimen Di Sekitar Padang Lamun Kabupaten Pangkep

http://slidepdf.com/reader/full/2-kajian-kualitas-air-dan-sedimen-di-sekitar-padang-lamun-kabupaten-pangkep 5/10

 Jurnal Agrisistem, Desember 2009, Vol. 5 No. 2 ISSN 1858-4330 

77

Tabel 2. Substrat tanah dasar di lokasi penelitian

 No Lokasi

Tekstur

Ukuran Sedimen%

Liat

%

Debu

%

Pasir Klas Tekstur

1

2

3

4

A

B

C

D

27

25

24

30

53

53

55

12

20

22

21

58

Lempung berdebu

Berdebu

Lempung berdebu

Lempung Liat berpasir

<2 mm

<2 mm

<2 mm

<2 mm

Derajat Keasaman (pH)

Hasil pengukuran pH substrat dasar pada

lokasi penelitian rata-rata sebesar 6,35

dengan kisaran terendah 5,8 di lokasi A di

sekitar Pelabuhan Biringkassi dan ter-

tinggi 6,9 di lokasi C sekitar hutan

mangrove.

 

Tabel 3. Kualitas substrat dasar pada masing-masing lokasi penelitian

 No Parameter Lokasi A Lokasi B Lokasi C Lokasi D

1

2

3

4

5

Derajat keasaman (pH)

Bahan organik total (%)

Organik karbon (%)

 Nitrogen total (%)

Posfor tersedia (ppm)

5,8

3,12

1,56

0,072

9,82

6,2

2,90

1,45

0,151

18,50

6,9

2,35

1,34

0,110

14,65

6,5

2,46

1,23

0,092

13,47

Rendahnya pH substrat dasar pada eko-

sistem lamun mengindikasikan terjadinya

 proses perombakan bahan organik dari

dalam sistem lamun itu sendiri (Jaelani,

2006).

Bahan Organik Total (BOT) Dan

Bahan Organik Karbon (C-Organik)

Kandungan bahan organik dalam substrat berkaitan erat dengan jenis substrat. Jenis

substrat dasar perairan yang berbeda akan

mempunyai kandungan bahan organik

yang berbeda pula. Jumlah bahan organik

yang terdapat dalam substrat dasar secara

keseluruhan disebut bahan organik total,

sedangkan bahan organik hasil dekom-

 posisi yang mengendap di dasar perairan

disebut organik karbon (Irawan, 2003).

Hasil analisis bahan organik substrat dasar

 pada masing-masing lokasi penelitian se- besar 2,71 dan organik karbon sebesar

1,39. Kandungan bahan organik substrat

dasar yang terendah terdapat di lokasi C

sekitar hutan mangrove sebesar 2,35%

sedangkan tertinggi di lokasi A Pelabuhan

Biringkassi sebesar 3,12%. Sedangkan

organik karbon substrat dasar yang te-

rendah ditemukan di lokasi D sekitar

Pulau Salemo sebesar 1,23% dan tertinggi

di lokasi A sekitar Pelabuhan Biringkassi

sebesar 1,56%. Materi bahan organikdalam ekosistem lamun bersumber dari

vegetasi lamun yang mati dan membusuk,

kemudian terperangkap dalam sistem eko-

logi lamun dan bercampur dengan lumpur

(Jaelani, 2006). Bahan organik yang me-

ngendap di dasar perairan pada ekosistem

lamun, dirombak oleh bakteri menjadi

 bahan anorganik sebagai pendukung ke-

hidupan vegetasi lamun.

Kandungan bahan organik di lokasi Asekitar Pelabuhan Biringkassi lebih tinggi

Page 6: 2. Kajian Kualitas Air Dan Sedimen Di Sekitar Padang Lamun Kabupaten Pangkep

7/21/2019 2. Kajian Kualitas Air Dan Sedimen Di Sekitar Padang Lamun Kabupaten Pangkep

http://slidepdf.com/reader/full/2-kajian-kualitas-air-dan-sedimen-di-sekitar-padang-lamun-kabupaten-pangkep 6/10

 Jurnal Agrisistem, Desember 2009, Vol. 5 No. 2 ISSN 1858-4330 

78

dibandingkan dengan lokasi B, C dan D.

Hal ini erat kaitannya dengan tipe fraksi

sedimen. Seperti yang dikemukakan oleh

Jaelani (2006), bahwa terdapat hubunganantara bahan organik dan ukuran pertikel.

Pada sedimen yang halus, persentase

 bahan organiknya lebih tinggi dari pada

sedimen yang lebih kasar. Hal ini juga

 berhubungan dengan lingkungan yang

tenang sehingga memungkinkan pengen-

dapan sedimen lumpur yang diikuti aku-

mulasi bahan organik.

Nitrogen Dan Posfor Tersedia

Kandungan nitrogen substrat dasar pada

masing-masing lokasi penelitian rata-rata

sebesar 0,11 % dan kandungan posfor ter-

sedia rata-rata sebesar 14,11 ppm. Nitro-

gen total (%) substrat dasar terendah

diperoleh pada lokasi A sekitar Pelabuhan

Biringkassi sebesar 0,072 % dan tertinggi

diperoleh pada lokasi B sekitar Pelabuhan

Labakkang sebesar 0,151 %. Sedangkan

kandungan Posfor tersedia terendah di-

temukan di lokasi D sekitar Pulau Salemo

sebesar 13,47 ppm dan tertinggi di lokasi

B sekitar Pelabuhan Labakkang sebesar18,50 ppm.

Variasi nilai nitrogen dan posfor substrat

dasar masing-masing lokasi penelitian

relatif kecil. Sumber N dan P substrat

dasar diduga berasal dari akumulasi hasil

mineralisasi vegetasi lamun yang mati dan

sekresi biota yang berasosiasi pada eko-

sistem lamun.

Kerasteristik Parameter Fisika-KimiaPerairan

Hasil pengukuran parameter fisika-kimia

 perairan yang terdiri dari rata-rata suhu,

salinitas, kecerahan, oksigen terlarut dan

 pH selama penelitian pada setiap lokasi

 pengambilan sampel disajikan pada

Tabel 4.

Tabel 4. Nilai rata-rata parameter kualitas perairan lokasi penelitian

LokasiParameter KualitasAir

Salinitas Suhu Oksigen pH Kecerahan

A 32,27 31,35 4,92 7,65 48,27

B 38,17 33,05 5,48 7,62 32,27

C 36,43 30,59 5,73 8,03 98,60

D 36,24 30,98 4,35 7,93 90,73

Sumber : Data primer setelah diolah, 2009

Salinitas

Keragaman salinitas air laut dapat mem-

 pengaruhi biota bahari lewat perubahan

 berat jenis air laut dan lewat perubahan

tekanan osmotik.

Variasi salinitas selama penelitian pada

lokasi A yang dekat dengan Pelabuhan

Biringkassi yang merupakan pelabuhan

tempat PT. Semen Tonasa melakukan

 penjualan semen lewat laut memiliki

variasi yang cukup kecil.

Page 7: 2. Kajian Kualitas Air Dan Sedimen Di Sekitar Padang Lamun Kabupaten Pangkep

7/21/2019 2. Kajian Kualitas Air Dan Sedimen Di Sekitar Padang Lamun Kabupaten Pangkep

http://slidepdf.com/reader/full/2-kajian-kualitas-air-dan-sedimen-di-sekitar-padang-lamun-kabupaten-pangkep 7/10

 Jurnal Agrisistem, Desember 2009, Vol. 5 No. 2 ISSN 1858-4330 

79

Gambar 1. Salinitas air pada masing-masing lokasi penelitian

Gambar 1 menunjukkan kisaran salinitas

lokasi penelitian masih dalam kisaran

yang normal, yaitu sekitar 30-43 ppt.Salinitas terendah didapatkan pada lokasi

C dengan salinitas 30 ppt, sedangkan

salinitas tertinggi didapatkan pada lokasi

B. Rendahnya salinitas pada lokasi C

diduga disebabkan karena lokasi C ber-

dekatan dengan sungai yang merupakan

sumber air tawar. Tingginya salinitas pada

akhir penelitian diduga disebabkan karena pada bulan Oktober sampai November

merupakan puncak musim kemarau, dan

merupakan peralihan dari pasang pagi ke

 pasang sore.

Suhu

Hasil pengukuran suhu pada lokasi

 penelitian menunjukkan nilai antara 28,9-

33,9 oC. Suhu rata-rata terendah didapat-

kan pada lokasi C sebesar 30,59 oC,

sedangkan suhu tertinggi didapatkan pada

lokasi B sebesar 32,38oC. Namun demi-

kian suhu perairan yang didapatkan masihdalam batas normal untuk aktivitas biota

 perairan.

Gambar 2. Suhu air pada masing-masing lokasi penelitian

Oksigen Terlarut

Sebagian besar lingkungan bahari, oksi-

gen tidak dianggap sebagai faktor pem-

 batas. Kadar oksigen sangat rendah hanya

terdapat pada lingkungan yang tertutup

dengan sirkulasi air yang sangat lambat

atau pada tempat yang penggunaan oksi-gennya sangat tinggi.

Page 8: 2. Kajian Kualitas Air Dan Sedimen Di Sekitar Padang Lamun Kabupaten Pangkep

7/21/2019 2. Kajian Kualitas Air Dan Sedimen Di Sekitar Padang Lamun Kabupaten Pangkep

http://slidepdf.com/reader/full/2-kajian-kualitas-air-dan-sedimen-di-sekitar-padang-lamun-kabupaten-pangkep 8/10

 Jurnal Agrisistem, Desember 2009, Vol. 5 No. 2 ISSN 1858-4330 

80

Dalam penelitian ini diperoleh kisaran

oksigen terlarut pada masing-masing

lokasi penelitian sebesar 2,93 - 7,31 ppm.

 Nilai oksigen terlarut rata-rata selama penelitian tertinggi diperoleh pada lokasi

C sebesar 5,73 ppm, menyusul lokasi B

sebesar 5,48 ppm, lokasi A sebesar 4,92

 ppm dan terendah lokasi D sebesar 4,35

 ppm. Nilai tersebut masih berada dalam

toleransi hidup biota bahari, karena masih berada dalam kisaran rata-rata di atas 3

 ppm (Gambar 4).

Gambar 4. Oksigen terlarut air pada masing-masing lokasi penelitian

Keasaman (pH)

Pencampuran biogenik yang intensif ter-

 jadi di atas permukaan sediment dasar.Proses kimia seperti pembusukan, pe-

rombakan dan reduksi terjadi pada lapisan

tertentu di bawah permukaan dasar. Re-

aksi kimia yang tejadi dalam sedimen

mempengaruhi parameter kualitas air, di-antaranya pH (Jaelani, 2006).

Gambar 5. Kadar keasaman (pH) air pada masing-masing lokasi penelitian

Hasil pengkuran pH perairan pada lokasi

 penelitian menunjukkan nilai yang masih

normal dan layak untuk kehidupan biota perairan, yaitu berkisar 7,35-8,26 (Gam-

 bar 5). Kisaran pH rata-rata lokasi peneli-

tian tertinggi ditemukan pada lokasi C

sebesar 8,03, menyusul lokasi D sebesar7,93, lokasi A sebesar 7,65, dan lokasi B

Page 9: 2. Kajian Kualitas Air Dan Sedimen Di Sekitar Padang Lamun Kabupaten Pangkep

7/21/2019 2. Kajian Kualitas Air Dan Sedimen Di Sekitar Padang Lamun Kabupaten Pangkep

http://slidepdf.com/reader/full/2-kajian-kualitas-air-dan-sedimen-di-sekitar-padang-lamun-kabupaten-pangkep 9/10

 Jurnal Agrisistem, Desember 2009, Vol. 5 No. 2 ISSN 1858-4330 

81

sebesar 7,62. Kisaran pH pada lokasi

 penelitian masih berada dalam kondisi

yang layak untuk kehidupan organisme

karena masih di atas nilai pH normal yaitusebesar 7.

Kecerahan

Kecerahan atau kekeruhan merupakan

gambaran banyaknya partikel-partikel ko-

loid dan jasad renik yang terdapat dalam

suatu perairan. Nilai kecerahan perairan

lokasi penelitian dapat dilihat pada Gam-

 bar 6. Nilai kecerahan untuk semua lokasi

 penelitian bervariasi. Nilai kecerahan ber-kisar antara 15 –  210 NTU. Nilai rata-rata

kisaran tertinggi diperoleh pada lokasi C

sebesar 98,6 NTU, menyusul lokasi D

sebesar 90,73 NTU, lokasi A sebesar

48,27 NTU, dan lokasi B sebesar 32,27

 NTU.

Gambar 6. Kecerahan nilai kecerahan air pada masing-masing lokasi penelitian

KESIMPULAN

1.  Hasil pengukuran fraksi sedimen sub-

strat dasar adalah liat 26,5%, debu

43,25% dan pasir 30,25. Hasil peng-

amatan pH rata-rata 6,35 dengan

kisaran terendah 5,8 di sekitar Pela-

 buhan Biringkassi dan tertinggi 6,9 di

lokasi sekitar hutan mangrove.

2. 

Hasil pengukuran kualitas air yaitusalinitas masih dalam kisaran yang

normal yaitu sekitar 30-43 ppt, suhu

menunjukkan nilai antara 28,9-33,9oC, oksigen terlarut berkisar antara

2,93-7,31 ppm, dan pH perairan antara

7,35-8,26. Lokasi penelitian ini me-

nunjukkan nilai yang masih normal

dan layak untuk kehidupan biota per-

airan.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. 2001. Heavy metal pollution in

sediments of coastal waters of

Indonesia. In Proceeding Fifth IOC

/WESTPAC. International Scientific

Symposium: 27-31 August 2001.

Soul Korea.

Dahuri, R., J. Rais., S.P. Ginting., dan

M.J. Sitepu. 2001. PengelolaanSumberdaya Wilayah Pesisir dan

Lautan Secara Tepat. PT. Pradnya

Paramita. Jakarta

Hutomo. 1985. Telaah Ekologi Komunitas

Ikan pada Padang Lamun (Seagrass,

Anthophyta) di Perairan Teluk

Banten. Disertasi. IPB Bogor.

Page 10: 2. Kajian Kualitas Air Dan Sedimen Di Sekitar Padang Lamun Kabupaten Pangkep

7/21/2019 2. Kajian Kualitas Air Dan Sedimen Di Sekitar Padang Lamun Kabupaten Pangkep

http://slidepdf.com/reader/full/2-kajian-kualitas-air-dan-sedimen-di-sekitar-padang-lamun-kabupaten-pangkep 10/10

 Jurnal Agrisistem, Desember 2009, Vol. 5 No. 2 ISSN 1858-4330 

82

Jaelani. 2006. Telaah Spasio-Temporal

Komunitas Ikan Padang Lamun

(Seagrass Beds) di Perairan Pantai

Kota Bontang Kalimantan Timur.Disertasi. Program Pascasarjana

Universitas Hasanuddin. Makassar.

 Nybakken, J.W. 1988. Biologi Laut:

Suatu Pendekatan Ekologis.

Gramedia. Jakarta

Supriharyono. 2002. Plestarian dan

Pengelolaan Sumberdaya Alam di

Wilayah Pesisir Tropis. Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta