36
10 Universitas Kristen Petra 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi tonggak sejarah perkembangan sosial ekonomi di negeri ini. Namun belum banyak orang yang memahami tentang bagaimana periklanan bekerja. Belum banyak pula yang meyakini “keajaiban” iklan. Dan bagaimana sesungguhnya iklan dapat melanjutkan upaya-upaya komunikasi. Semua kembali kepada prinsip dagang jaman dulu ketika pengeluaran yang dilakukan harus bisa menghasilkan pendapatan yang lebih, memang tidak pernah ada jaminan pasti dari periklanan untuk membantu mendapatkan pemasukan atau setidaknya tidak langsung dan instan. Memakan waktu dan membutuhkan kesabaran untuk merasakan hasilnya secara signifikan. Di Surabaya khusunya periklanan masih dipandang sebelah mata oleh para usahawan atau singkat kata hanya sedikit saja komunikan yang merasa perlu mengkomunikasikan pesan mereka. Meski sesungguhnya periklanan sudah bermula sejak awal kehidupan manusia. Perjalanan panjang iklan ini tak lain merupakan sebuah petualangan untuk mencapai kesempurnaan. Kesempurnaan dalam hubungan-hubungan kemanusiaan. Kesempurnaan dalam berkomunikasi dan menyampaikan pesan. Manusia dilahirkan untuk berkomunikasi, dan tidak akan pernah berhenti melakukannya. Sejak semula, manusia telah berusaha untuk menemukan berbagai cara dalam berkomunikasi, dan terus melakukan improvisasi terhadap cara-cara tersebut. Komunikasi sudah menjadi dasar kehidupan, sudah menjadi sebuah kebutuhan, bukan lagi kebiasaan. Kebutuhan untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan, kebutuhan untuk diperhatikan, serta kebutuhan untuk menyampaikan informasi, adalah kebutuhan untuk berkomunikasi. Komunikasi berasal dari kata dalam bahasa Latin communis yang berarti bersama (C. Northcote Parkinson, MK. Rustomji, dan Walter R. Vieira, 1991), atau dengan kata lain, komunikasi sejatinya dilakukan dalam kebersamaan atau lebih dari satu orang. Sehingga secara sederhana dapat diartikan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari seorang

2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

10Universitas Kristen Petra

2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA

2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan

Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah

lama menjadi tonggak sejarah perkembangan sosial ekonomi di negeri ini. Namun

belum banyak orang yang memahami tentang bagaimana periklanan bekerja.

Belum banyak pula yang meyakini “keajaiban” iklan. Dan bagaimana

sesungguhnya iklan dapat melanjutkan upaya-upaya komunikasi. Semua kembali

kepada prinsip dagang jaman dulu ketika pengeluaran yang dilakukan harus bisa

menghasilkan pendapatan yang lebih, memang tidak pernah ada jaminan pasti dari

periklanan untuk membantu mendapatkan pemasukan atau setidaknya tidak

langsung dan instan. Memakan waktu dan membutuhkan kesabaran untuk

merasakan hasilnya secara signifikan. Di Surabaya khusunya periklanan masih

dipandang sebelah mata oleh para usahawan atau singkat kata hanya sedikit saja

komunikan yang merasa perlu mengkomunikasikan pesan mereka. Meski

sesungguhnya periklanan sudah bermula sejak awal kehidupan manusia.

Perjalanan panjang iklan ini tak lain merupakan sebuah petualangan untuk

mencapai kesempurnaan. Kesempurnaan dalam hubungan-hubungan

kemanusiaan. Kesempurnaan dalam berkomunikasi dan menyampaikan pesan.

Manusia dilahirkan untuk berkomunikasi, dan tidak akan pernah berhenti

melakukannya. Sejak semula, manusia telah berusaha untuk menemukan berbagai

cara dalam berkomunikasi, dan terus melakukan improvisasi terhadap cara-cara

tersebut. Komunikasi sudah menjadi dasar kehidupan, sudah menjadi sebuah

kebutuhan, bukan lagi kebiasaan. Kebutuhan untuk mengekspresikan pikiran dan

perasaan, kebutuhan untuk diperhatikan, serta kebutuhan untuk menyampaikan

informasi, adalah kebutuhan untuk berkomunikasi.

Komunikasi berasal dari kata dalam bahasa Latin communis yang berarti

bersama (C. Northcote Parkinson, MK. Rustomji, dan Walter R. Vieira, 1991),

atau dengan kata lain, komunikasi sejatinya dilakukan dalam kebersamaan atau

lebih dari satu orang. Sehingga secara sederhana dapat diartikan bahwa

komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari seorang

Page 2: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

11

Universitas Kristen Petra

komunikator (pengirim pesan) kepada komunikan (penerima pesan) dalam upaya

untuk menciptakan kesatuan pemikiran dan pengetahuan agar dapat saling

memahami.

Dalam kegiatannya berkomunikasi, manusia telah menemukan berbagai

terobosan yang dapat mempermudah terjadinya hubungan-hubungan komunikasi

yang efektif, antara lain dengan menciptakan beragam jenis media dan cara-cara

yang dapat menyalurkan informasi secara cepat, aktual, faktual dan efisien.

Iklan mungkin termasuk cara berkomunikasi yang paling digemari

sekarang ini. Baik karena efektifitasnya, ataupun hanya oleh sebuah trend yang

sedang berlaku dalam masyarakat, yang jelas iklan termasuk salah satu solusi

utama bagi problem-problem pelik di dunia pemasaran. Para pemasar

menggandrungi iklan. Akademisi dan kaum muda mempelajari seluk beluk iklan.

Nampaknya hanya konsumen yang belum terlalu mencintai iklan. Padahal

sesungguhnya iklan diciptakan untuk memancing perhatian konsumen. Terbukti,

lebih banyak terjadi pergantian saluran televisi saat iklan. Konsumen lebih suka

melewatkan iklan. Paling tidak itulah yang sedang terjadi di negara ini. Iklan-

iklan padat informasi saling bertabrakan dan berdesak-desakan memperebutkan

ruang alam pikiran konsumen. Cukup sulit bagi sebuah iklan untuk muncul ke

permukaan dan menjadi yang paling diperhatikan. Ketidakpahaman akan iklan

juga seringkali menjadi penyebab kegagalan sistem pemasaran. Sebagian iklan

berbicara terlalu banyak. Sebagian lagi malah tidak berani berbicara. Tak ada

tujuan yang jelas, apalagi kreativitas. Padahal, kreativitaslah jantung periklanan.

Kreativitas menghasilkan keunikan, dan keunikan membuat iklan diperhatikan.

Perhatian lebih konsumen inilah yang akan mengundang masuknya pesan ke

sistem pikiran mereka. Dengan demikian, tercapailah tujuan pemasaran. Akan

tetapi hanya segelintir iklan yang dapat melakukannya. Untuk dapat berhasil di

tengah ketatnya persaingan iklan memang tidaklah mudah. Butuh suatu

pemahaman yang mendalam terhadap iklan untuk dapat membuatnya berhasil.

Harus sepenuhnya mengenal iklan, sebelum memutuskan untuk bergelut di dalam

dunia periklanan. Jauh sebelum itu, penting untuk dimengerti tentang apakah

sebenarnya iklan, sehingga akan dapat mempermudah pemahaman terhadap

Page 3: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

12

Universitas Kristen Petra

berbagai aktivitas yang berlangsung di dalamnya.

Tom Brannan (2004) mendefinisikan iklan sebagai “Sebuah pengiriman

pesan melalui suatu media yang dibayar sendiri oleh pemasang iklan.” (p. 51).

Uyung Sulaksana (2003) mendefinisikan iklan sebagai “semua bentuk presentasi

non personal yang mempromosikan gagasan, barang, atau jasa yang dibiayai

pihak sponsor tertentu.” (p. 90). Karena definisi yang cukup longgar di atas,

sponsor iklan tidak terbatas pada perusahaan, namun juga mencakup semua pihak

yang menyebarkan pesannya kepada publik sasaran termasuk sekolah, organisasi

amal, dan lembaga pemerintah. Iklan merupakan cara yang efektif untuk

menyebarkan pesan, baik itu untuk tujuan membangun preferensi merek, ataupun

untuk mengedukasi masyarakat tentang suatu permasalahan. Sedangkan menurut

Institut Periklanan Inggris sebagaimana dikutip oleh Frank Jefkins (1995),

Periklanan merupakan “pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang

diarahkan kepada para calon pembeli yang paling potensial atas produk barang

atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya.” (p. 5). Rhenald Kasali

(1992) menjelaskan bahwa iklan adalah “pesan yang menawarkan suatu produk

atau jasa kepada masyarakat lewat suatu media, dan berusaha membujuk orang

untuk membeli produk atau jasa tersebut.” (p. 9)

Sementara itu, Buku Pedoman Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia

menjelaskan bahwa iklan adalah “Segala bentuk pesan tentang suatu produk yang

disampaikan melalui suatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, serta

ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.”(PPPI, 2003)

Pemerintah, dalam kenyataannya turut memperhatikan perkembangan

iklan. Melalui Penjelasan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun

1982 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1966 Tentang

Ketentuan-Ketentuan Pokok Pers Sebagaimana Telah Diubah Dengan Undang-

Undang Nomor 4 Tahun 1967, pemerintah mendefinisikan sebagai berikut:

Periklanan merupakan usaha jasa yang di satu pihak menghubungkanprodusen barang dan jasa dengan konsumen, dan di lain pihakmenghubungkan pencetus gagasan dengan penerima gagasan. Dalamhubungan ini kecuali mengandung unsur pemasaran barang dan jasa,periklanan juga mengandung unsur komunikasi yang bersifat idiil.Periklanan barang dan jasa atau gagasan dilakukan melalui media dengan

Page 4: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

13

Universitas Kristen Petra

dapat menggunakan jasa-jasa perusahaan iklan atas pesanan dari produsenbarang dan jasa atau pencetus gagasan yang bersangkutan. Oleh karena ituruang lingkup periklanan mencakup unsur-unsur produsen barang, jasadan gagasan, perusahaan iklan dan media termasuk pers. Peranan iklanbesar sekali artinya bagi kelangsungan hidup pers. Oleh karena ituorganisasi perusahaan periklanan dimasukkan dalam “keluarga” pers.

Tentang kapan sebenarnya iklan mulai mendominasi kehidupan manusia,

tidak banyak yang tahu. Tapi sejarah membuktikan, iklan bermula dari sekedar

desas-desus (buzz). Emanuel Rosen (2004) mengartikannya sebagai obrolan

menular yang berlangsung antar manusia, sebuah pertukaran komentar yang dapat

mengubah pandangan-pandangan. Meskipun pesan berantai, atau yang lebih

dikenal dengan the word of mouth ini termasuk gaya periklanan konvensional

yang sepantasnya terjadi sebelum masuknya teknologi ke dalam kehidupan

manusia, namun ternyata desas-desus tetap merupakan salah satu strategi

periklanan yang cukup efektif menangkap konsumen. Tidak seperti kebanyakan

iklan yang hanya mampu memancing perhatian masyarakat, tetapi gagal justru

dalam penyampaian pesan. Berikut adalah beberapa kenyataan ajaib tentang the

word of mouth:

? 45% dari pelanggan yang membeli organiser Palm menceritakan kepada

produsen alat tersebut bahwa mereka mendengar tentang Palm dari orang lain.

? Menurut The Travel Industry Association, teman dan kerabat merupakan

sumber nomor satu untuk informasi mengenai tempat-tempat yang akan

dikunjungi atau mengenai pesawat, hotel, atau mobil sewaan. Dari orang-

orang yang disurvey, 43% menyebutkan teman dan keluarga sebagai sumber

informasi.

? Menurut studi yang dilakukan Maritz Marketing Research, 53% dari

penggemar film mengandalkan anjuran dari seseorang yang mereka kenal.

Berapa pun besarnya uang yang dicurahkan Hollywood ke periklanan, orang-

orang seringkali berkonsultasi satu sama lain mengenai film apa yang akan

ditonton.

? Menurut studi yang sama di Amerika, 70% dari orang Amerika mengandalkan

nasihat orang lain sewaktu memilih dokter. 63% dari wanita yang disurvey

Page 5: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

14

Universitas Kristen Petra

oleh majalah Self menyebutkan bahwa referensi teman, keluarga, atau teman

sekerja adalah salah satu faktor yang mempengaruhi pembelian obat-obatan

yang dijual bebas.

Selangkah lebih maju dari peradaban lisan, manusia mulai menggunakan

sarana tulisan sebagai alat penyampaian pesan. Ini berarti pesan iklan sudah dapat

dibaca berulang-ulang dan disimpan. Iklan pertama pada jaman ini dibuat 3000

tahun yang lalu dan berisi pengumuman tentang budak yang lari dari tuannya.

Beberapa masa setelah itu, bentuk iklan mengalami perkembangan

menjadi relief yang diukir pada dinding-dinding. Penggalian puing-puing

Herculaneum membuktikan hal itu, yakni ketika ditemukannya gambar dinding

yang mengumumkan rencana penyelenggaraan pesta pertarungan gladiator. Pada

zaman Caesar, banyak toko di kota-kota besar yang telah memulai memakai tanda

dan simbol atau papan nama. Itulah media utama dalam beriklan yang digunakan

olah masyarakat Romawi pada saat itu. Setelah ditemukannya sistem percetakan

oleh Guttenberg pada tahun 1450 dan muncul sejumlah surat kabar mingguan,

iklan semakin sering digunakan untuk kepentingan komersial.

Melalui iklan orang dapat mempelajari sejarah peradaban manusia. Pada

awal abad ke-16 dan 17, yang banyak ditampilkan adalah iklan tentang budak

belian, kuda (sebelum ditemukan mobil), serta produk-produk baru seperti buku

dan obat-obatan. Munculnya iklan buku dan obat-obatan ketika itu menunjukkan

bahwa waktu itu orang sudah memperhatikan kesehatan dan pendidikan.

Amerika Serikat, negara yang kerap kali menjadi pelopor periklanan

modern, malah baru mengenal iklan pada awal abad ke-18. Iklan-iklan media

cetak di Amerika Serikat ketika itu ditujukan pada sasaran pembaca di Eropa yang

menyebutkan adanya tanah-tanah garapan yang menantang untuk masa depan di

Amerika.

Salah satu contoh iklan terbaik yang merupakan bukti sejarah Amerika

Serikat adalah iklan yang dimuat di Pennsylvania Evening Post edisi 6 Juli 1776.

Pesan yang disampaikan tidak lain adalah Proklamasi Kemerdekaan Amerika

Serikat. Demikian dapat disimpulkan bahwa media cetak merupakan salah satu

Page 6: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

15

Universitas Kristen Petra

perintis periklanan modern, sebelum kemudian muncul alat komunikasi lain

seperti televisi dan radio.

2.1.1. Sejarah Periklanan Indonesia

Metode persuasi periklanan dan penggunaan teknologi mesin cetak oleh

surat kabar, ternyata telah mengubah wajah Eropa dan Amerika pada awal abad

ke-20. Utamanya, dalam menggeser sebagian fungsi juru-jual (salesman), yang

menawarkan produk dari rumah ke rumah. Bahkan perusahaan periklanan kian

kukuh tempatnya dalam keseluruhan sistem produksi dam pemasaran. Hal ini

bukan saja telah, dan terus berlangsung di Eropa dan Amerika, tetapi juga di Asia,

termasuk Indonesia. Meskipun demikian, pertumbuhan dan perkembangan

perusahaan periklanan di Indonesia dari kolportir, biro reklame, biro iklan hingga

perusahaan periklanan, mempunyai perjalanan sejarah yang sangat panjang pula.

Untuk melacak kiprahnya kita perlu menggali pula setiap periode sejarah

masyarakat Indonesia. Perkembangan sejarah periklanan, memang tidak lepas dari

perkembangan masyarakatnya.

Perintis tumbuhnya iklan di Indonesia adalah Jan Pieterzoen Coen. Dia

pendiri Batavia dan Gubernur Jenderal Indonesia tahun 1619-1629. Dalam masa

pemerintahannya, ia mengirim berita ke pemerintah setempat di Ambon dengan

judul ”Memorie De Nouvelles”, yang mana salinannya ditulis tangan pada tahun

1621. Tulisan tangan Coen yang indah ternyata merupakan refleksi pula dari

naluri bersaing antara pemerintah Indonesia dengan Portugis. Pada kenyataannya,

Negeri Belanda memang sejak abad ke-16 merupakan pusat penulisan silografi

(tulisan tangan indah) di Eropa. Tulisan ini digunakan juga pada iklan poster.

Pada saat itu, antara Indonesia dan Portugis terlibat dalam perebutan hasil

rempah-rempah dari kepulauan Ambon, dan Jan Pieterzoen Coen "menulis" iklan

untuk melawan aktivitas perdagangan oleh Portugis. Lebih dari satu abad

kemudian, setelah Jan Pieterzoen Coen meninggal tulisan tangannya diterbitkan

kembali di surat kabar ”Bataviaasche Nouvelles” pada tanggal 17 Agustus 1744,

atas prakarsa karyawan sekretariat dari kantor Gubernur Jenderal Gustaaf Willem

Baron Van Imhoff, Jan Erdman Jourdans. ”Bataviaasche Nouvelles” merupakan

surat kabar pertama di Indonesia, dan meski usianya tak lebih dari dua tahun,

Page 7: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

16

Universitas Kristen Petra

surat kabar ini sangat berjasa dalam meletakkan dasar bagi periklanan dan pers

Indonesia. Dengan demikian, iklan yang dimuat ”Bataviaasche Nouvelles”

merupakan iklan pertama di Indonesia. Kenyataan ini menunjukkan, bahwa surat

kabar dan iklan lahir tepat bersamaan di negeri ini. Sejak saat itu, hampir seluruh

halaman surat kabar ”Bataviaasche Nouvelles” dipenuhi oleh iklan.

Pemanfaatan iklan untuk menunjang pemasaran, juga sudah lama dikenal

para pengelola suratkabar. Surat kabar Indonesia ”Tjahaja Siang”, terbit di

Minahasa tahun 1825, telah mengiklankan produk obat-obat tradisional. ”Tjahaja

Siang” adalah suratkabar pribumi yang pertama kali memanfaatkan iklan sebagai

penunjang pemasaran, dan iklannya disebarluaskan hingga ke Eropa. Kemudian

disusul oleh ”Soerabaja Advertentie Blad”, Surabaya, yang terbit pertama kali

tahun 1836. Surat kabar “Bientang Timoor”, Surabaya, bahkan telah

menggunakan iklan untuk meluncurkan produknya.

Sampai memasuki abad ke-20, kegunaan iklan masih terbatas pada

memberikan informasi secara ringkas dan jelas tentang suatu produk kepada

konsumen. Di tahap ini, para pengiklan belum memikirkan dan menggunakan

unsur persuasi dalam iklan-iklan mereka. Dari sisi kreativitas, desain iklan

terbatas pada deretan tulisan tangan indah (silografi) dengan tipografi yang

sederhana (iklan baris).Baru pada tahun 1870-an desain iklan mulai menampilkan

unsur-unsur naskah atau teks dan ilustrasi dalam suatu penataan komposisi layout

yang artistik (iklan display). Menurut Bedjo Riyanto dalam Iklan Surat Kabar dan

Perubahan Masyarakat di Jawa Masa Kolonial (1870-1915), sebagaimana dikutip

oleh Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (2004), bentuk pribumisasi

dalam desain grafis iklan surat kabar dimulai pada abad ke-20, yakni dengan

tampilnya rancangan iklan yang mengangkat khazanah visual kehidupan

masyarakat lokal. Pengaruh perupaan Barat, yakni sentuhan gaya Art Nouveau

dan Art Deco, juga kian tampak.

Hingga periode antara tahun 1900-1928 belum ditemui artikel atau tulisan

yang membahas tentang peran dan fungsi iklan yang sebenarnya. Pada masa itu,

iklan masih semata-mata, dimanfaatkan untuk menjual produk oleh para

produsen, dan untuk menunjang kehidupan surat kabar. Pada periode tahun 1920-

Page 8: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

17

Universitas Kristen Petra

an sampai 1930-an, terlihat juga adanya kecenderungan iklan-iklan menggunakan

model wanita. Padahal, banyak di antara produk-produk yang diiklankan tidak

melulu ditujukan untuk wanita.

Depresi ekonomi dunia tahun 1929-1930 mempunyai dampak sangat luas,

termasuk terhadap industri periklanan di Hindia Belanda. Banyak perusahaan

asing terpaksa menghentikan kampanye periklanannya. Utamanya, karena

merosotnya pemasaran produk-produk mereka. Meskipun demikian, perusahaan-

perusahaan periklanan kecil masih dapat bertahan, karena klien-klien mereka pun

umumnya adalah dari industri kecil, seperti rokok, sabun, dan bedak. Periode ini

juga ditandai dengan dimulai munculnya tulisan-tulisan tentang periklanan dan

tentang perlunya ditingkatkannya efisiensi dalam pemasaran. Banyak pula jurnal

atau suratkabar yang meliput keberhasilan pengusaha-pengusaha terkenal dalam

mengelola perusahaanya berkat periklanan.

Tahun 1930, beberapa iklan dari jenis "baru" mulai dikenal. Antara lain,

iklan pencari kerja, pernikahan, kematian dan iklan travel (perjalanan). Sejak

tahun itu pula menjamur kembali tumbuhnya perusahaan-perusahaan periklanan

baru.

Periode 1930-1942 juga merupakan awal pulihnya perekonomian Hindia

Belanda dari akibat pengaruh depresi ekonomi dunia. Perusahaan-perusahaan

periklanan pun mulai bergairah kembali, bahkan mulai terlihat kecanggihan

teknologi periklanan. Meskipun istilah "memposisikan produk/merk" itu sendiri

mungkin belum dikenal, namun dalam praktekya, sudah ada yang melakukannya.

Beberapa perusahaan periklanan telah menerapkan product/ brand positioning

pada iklan-iklan yang mereka ciptakan, dengan tujuan untuk memposisikan

produk/merk agar dipersepsi-kan secara unik dan khas di benak khalayak

sasarannya. Perusahaan periklanan Succes misalnya, memposisikan kliennya,

Philips, sebagai merek untuk produk-produk yang sangat ekonomis. Ia

mengungkapkannya dalam slogan yang terkenal, “Menjimpen banjak oeang ataoe

pembajaran stroom”.

Hingga tahun 1940-an pasar Hindia Belanda pada umumnya sangat

didominasi oleh produk-produk manufaktur. Baik yang diimpor dari Eropa,

Page 9: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

18

Universitas Kristen Petra

Jepang atau Amerika Serikat,maupun produksi Hindia Belanda. Kategori produk-

produk ini berinti pada jenis kebutuhan sehari-hari atau industri perumahan,

seperti batik dan rokok kretek.

Adapun kecenderungan periklanan pada era 1930-an, antara lain:

a. Single minded

Pada tahun 1930-an juga berkembang tuntutan klien pada perusahaan

periklanan untuk menciptakan pesan-pesan iklan yang lebih terfokus dan

efisien. Dalam pengertian, para perusahaan periklanan dituntut untuk

menyederhanakan iklan- iklan yang mereka ciptakan. Baik itu dalam bentuk

verbal maupun yang dengan ilustrasi.

b. Memperhatikan aspek-aspek penting iklan

Kalau kita simak, contoh-contoh iklan masa itu, cenderung

menampilkan tiga aspek penting yang tetap relevan sampai sekarang, yaitu,

pertama, periklanan saat itu sudah dituntut untuk memilih kata-kata yang

sederhana dan langsung, sehingga maknanya dapat lebih cepat ditangkap oleh

calon konsumennya. Kedua, kata-kata yang dipilih harus pula punya kaitan

dengan produk yang diiklankan. Ketiga, iklan harus mampu secara cepat

diidentifikasikan oleh khalayak sasarannya sebagai produk khusus untuk

mereka.

c. Belajar dari pengalaman bangsa lain

Diperkenalkannya metode dan teknik baru periklanan di Indonesia,

telah menyebabkan banyak perusahaan kecil dan menengah tumbuh menjadi

perusahaan besar. Mereka umumnya mempelajari teknik-teknik baru

periklanan dari negara-negara maju.

Dunia Periklanan Indonesia mengalami kemunduran ketika Jepang

mengambil alih Indonesia pada tahun 1942 setelah menang dalam Perang Dunia I.

Bahkan segala kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas ekonomi masyarakat,

dialihkan ke ekonomi untuk pemerintah, atau ekonomi perang. Kebijaksanaan

ekonomi ini bertumpu pada prioritas pembangunan fasilitas-fasilitas strategis

untuk pertahanan dan keamanan. Misalnya, pembangunan jalan raya, kereta api,

Page 10: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

19

Universitas Kristen Petra

dan pemindahan romusha (pekerja paksa). Kampanye-kampanye periklanan pun

yang semula bertujuan komersial, berubah menjadi propaganda politik, atau untuk

mendukung kepentingan militer pihak Jepang.

Iklan-iklan yang masih bertahan pada masa pendudukan Jepang adalah

dari perusahaan-perusahaan batik, rokok kretek, percetakan dan bidang profesi

seperti dokter atau medis lainnya. Sedangkan perusahaan-perusahaan besar

(utamanya perkebunan dan mobil) yang berkembang pada masa Belanda, telah

terlanjur hancur pada saat pendudukan Jepang. Masa-masa awal pendudukan

Jepang juga ditandai dengan banyaknya iklan untuk mencari tenaga kerja, serta

munculnya banyak perusahaan periklanan yang dimiliki oleh orang-orang Arab.

Iklan-iklan lainnya cukup menonjol dan mendominasi suratkabar-suratkabar

adalah iklan bioskop yang banyak menayangkan film-film Jepang seperti Sekai

Tsugu dan Yukino Shigun.

Dibandingkan dengan periklanan zaman Hindia Belanda, iklan pada masa

pendudukan Jepang justru cenderung lebih sederhana. Kebanyakan menggunakan

pesan verbal tanpa gambar. Hal ini mungkin merupakan dampak lain dari

kebijaksanaan politik Jepang yang lebih mementingkan industri-industri alat

perang serta yang langsung untuk kepentingan tanah airnya sendiri. Meskipun

demikian, banyak kasus yang membuktikan, bahwa Jepang menjadikan

propaganda dan iklan, juga sebagai wahana untuk melakukan invasi kebudayaan.

Untungnya, Jepang hanya bertahan seumur jagung di Indonesia. Pada

tanggal 17 Agustus 1945, setelah Jepang kalah dari Sekutu dalam Perang Dunia

II, Soekarno-Hatta pun memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Pemerintahan

baru dibentuk. Segala kebijakan negara dibuat. Sayangnya dalam masa transisi

ini, Belanda masih berusaha menguasai kembali Indonesia. Maka pecahlah perang

revolusi kemerdekaan. Masa revolusi kemerdekaan inilah yang disebut sebagai

awal kemunculan iklan layanan masyarakat di Indonesia.

Beberapa iklan pertama yang muncul di suratkabar memuat himbauan

yang mengajak warga melanjutkan perjuangan, mempertahankan kemerdekaan,

serta mengumpulkan dana untuk perang dan membantu korban perang. Ada pula

iklan ucapan bela sungkawa atau ucapan terima kasih yang digunakan sebagai

Page 11: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

20

Universitas Kristen Petra

upaya mengangkat solidaritas rakyat dalam perjuangan.

Iklan-iklan tersebut tercatat sebagai jenis iklan-iklan layanan masyarakat

pertama dalam sejarah periklanan Indonesia. Perjuangan memenangkan perang

sebagai pemicu lahirnya layanan masyarakat di Indonesia itu, ternyata mirip

dengan yang terjadi di Amerika Serikat tahun 1939. Hanya saja, praktisi

periklanan Amerika menggunakan iklan layanan masyarakat ini lebih untuk

membantu para korban bangsa Amerika dalam Perang Dunia I. Selain iklan -

iklan penghimpun dana, di Indonesia saat itu praktis hanya terdapat iklan-iklan

yang menawarkan jasa perbaikan radio dan alat-alat kantor. Memang banyak

sekali barang-barang yang rusak akibat peperangan atau perebutan kembali oleh

anggota masyarakat terhadap barang-barang yang dikuasai anggota tentara

Jepang.

Ciri lain dari periklanan di masa awal kemerdekaan adalah banyaknya

iklan ucapan belasungkawa atau ucapan terima kasih dari keluarga yang

kehilangan sanak saudaranya. Dari sisi lain, banyaknya iklan belasungkawa ini

juga telah ikut mengangkat solidaritas rakyat untuk mempertahankan

kemerdekaan. Sementara itu, iklan pertama yang menawarkan produk pada masa

ini adalah untuk bahan kebutuhan pokok masyarakat, seperti kain dan sabun.

Meskipun demikian, penggarapan pesannya masih meniru pola masa pendudukan

Jepang, yang hanya memanfaatkan unsur verbal, dan kurang memikirkan aspek

persuasinya.

Praktis pada saat itu iklan-iklan komersial tidak terlalu banyak. Kondisi

ekonomi nasional masih terpuruk, dan ini berpengaruh pada kemampuan para

pengusaha untuk beriklan. Mereka sangat selektif mengeluarkan biaya. Hal ini

disebabkan pula oleh belum begitu banyaknya variasi produk di pasar, sehingga

fenomena yang terjadi adalah pembeli mencari barang (sellers market), bukan

sebaliknya. Hal ini memang di satu sisi sangat menguntungkan bagi para penjual,

karena mereka tak perlu beriklan untuk mempromosikan barang, tetapi pembeli

pasti akan datang membeli, karena tuntutan kebutuhan.

Setelah perjanjian Konferensi Meja Bundar pada 27 Desember 1949,

sebagian besar perusahaan, seperti perusahaan minyak, pengangkutan perkapalan

Page 12: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

21

Universitas Kristen Petra

dan perbankan masih menggunakan modal dan pengelolaan Belanda. Sedangkan

usaha-usaha kecil, termasuk biro-biro iklan, masih belum pula bersatu. Padahal

jumlah perusahaan-perusahaan periklanan ini cukup banyak. Misalnya, di Jakarta

saja pada saat itu terdapat 21 perusahaan periklanan, sementara di Bandung

terdapat 7 perusahaan. Di luar Jawa (Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan)

terdapat sekitar 20 perusahaan periklanan. Sebaliknya perkembangan media-cetak

hingga tahun 1958 masih terbelakang, hal ini disebabkan oleh banyaknya

perusahaan percetakan yang masih dikuasai oleh Belanda.

Untungnya secara perlahan, keadaan pasar mulai membaik. Produk-

produk baru bermunculan, berbagai produk industri seperti minyak goreng, bir

kalengan, dan papan tripleks diiklankan di surat kabar. Yang menonjol adalah

iklan obat-obatan, yang kemunculannya sempat membuat pemerintah merasa

perlu untuk menetapkan suatu peraturan khusus untuk mentertibkannya. Ini tak

lain karena obat-obatan tersebut umumnya diragukan kegunaannya bagi

konsumen. Iklan lain yang cukup menonjol adalah produk otomotif. “Shell” giat

beriklan produk minyak. “General Motors” mengiklankan mobil, dan

“Goodyears” mengiklankan ban. Ketiganya merupakan perusahaan-perusahaan

yang rela menghabiskan banyak dana untuk beriklan.

Tren kreativitas periklanan di era ini ditandai dengan terfokusnya inti

pesan iklan pada kebutuhan untuk mengumumkan keberadaan atau ketersediaan

produk di pasar. Di sisi lain, kunci sukses pemasaran terletak pada kemampuan

produsen untuk menciptakan produk baru, bukan pada kebolehan perusahaan

menggali ide atau membuat eksekusi pesan iklan yang unik. Tetapi ada satu

perkembangan menarik yang terjadi di era ini. Yakni mulai dipergunakannya logo

dan gambar dalam berbagai iklan. Model iklan yang menonjolkan pesan-pesan

verbal mulai bergeser. Para pengiklan menyadari pentingnya logo dan gambar

dalam produk yang ditawarkan ke pasar. Penggunaan logo dan gambar juga

mendatangkan bisnis baru bagi biro-biro reklame, yaitu merancangkan logo yang

sesuai dengan citra perusahaan.

Pada periode 1960-1972, perkembangan dunia usaha sudah jauh berbeda

dengan situasi zaman kolonial. Organisasi dan pengelolaan perusahaan-

Page 13: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

22

Universitas Kristen Petra

perusahaan yang semula kecil dan sederhana, telah berkembang menjadi besar

dan kompleks. Termasuk yang terdapat pada perusahaan-perusahaan periklanan.

Telah mulai pula diakui peran dan fungsinya sebagai kepanjangan (extension) dari

bagian pemasaran di perusahaan-perusahaan pengiklan. Bahkan seorang praktisi

Pemasaran berani menyatakan, bahwa sukses pengelolaan suatu perusahaan besar

dalam iklim ekonomi saat itu, meletakkan manajemen periklanan sebagai

pemegang tanggung jawab terberat. Bahwa dengan menajemen periklanan yang

baik, sebuah perusahaan akan mampu beradaptasi lebih jauh ke depan. Karena

manajemen periklanan membuat perusahaan bukan saja akan menguasai

perencanaan dan organisasinya namun juga pelaksanaan tugas dan

pengendaliannya.

Sementara itu, perusahaan-perusahaan periklanan lainnya pun mulai

berkembang. Beberapa perusahaan baru yang cukup besar ikut pula meramaikan

periklanan di Indonesia. Produk-produk impor meskipun tidak cukup banyak

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang meningkat, tetapi masih lebih

banyak dibandingkan situasi sebelum tahin 1960.

Situasi ini tidak bertahan lama, karena sejak tahun 1963 perekonomian

Indonesia ternyata semakin parah. Produk-produk impor pun menurun tajam

terjadinya konfrontasi politik dengan negara-negara industri utama saat itu,

khususnya dengan negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Konfrontasi ini

berdampak langsung terhadap perekonomian negara. Hutang luar negeri relatif

sangat tinggi dan inflasi pun merajalela hingga ke puncaknya ketika mencapai

sekitar 65%. Dalam situasi seperti itu, tentu sulit bagi sesuatu perusahaan untuk

dapat berkembang. Begitu pula yang terjadi dengan perusahaan-perusahaan

periklanan. Kalau terjadi peningkatan, namun dengan situasi moneter yang sangat

buruk, tentu saja setiap perkembangan yang terjadi di suatu perusahaan menjadi

semu sifatnya. Situasi ini berjalan terus hingga tahun 1966, awal munculnya

pemerintah Orde Baru di bawah pimpinan Jenderal Soeharto.

Orde Baru ternyata cukup sigap mengembalikan kestabilan politik dan

ekonomi dalam negeri. Selain berupaya keras mengendalikan inflasi, pemerintah

juga membuka peluang sebesar-besarnya bagi investasi baru. Konfrontasi dengan

Page 14: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

23

Universitas Kristen Petra

negara-negara liberal pun lambat-laun dihapuskan dan membuka lagi peluang

bagi perdagangan luar-negeri yang lebih terbuka dan dinamis. Lebih lagi setelah

Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) disahkan, telah sangat

merangsang investasi dalam negeri dan menjamin adanya kepastian berusaha.

Di tahun 1967, tahun yang sama dengan dikeluarkannya undang-undang

PMDN tersebut, di Jakarta lahir perusahaan periklanan ”InterVista Ltd. Inc”.,

yang didirikan dan dikelola oleh Nuradi. ”InterVista” dianggap sebagai perintis

periklanan modern di Indonesia. ”InterVista” pula yang dianggap menjadi

perusahaan periklanan pertama yang beroperasi dalam kapasitas pelayanan

periklanan menyeluruh (full service advertising agency).

Sebagai perusahaan periklanan modern, ”InterVista” juga tercatat aktif

dalam membantu kampanye-kampanye pemasaran sosial (social marketing) atau

periklanan layanan masyarakat (Public Service Advertising). Kampanye-

kampanye ini merupakan sesuatu yang baru bagi masyarakat Indonesia di masa

itu. Salah satu karya besar ”InterVista” yang bahkan tetap digunakan hingga saat

ini adalah Kartu Menuju Sehat. Sebuah petunjuk sangat praktis bagi para ibu

untuk memeriksa dan merawat kesehatan bayinya.

Setahun setelah diundangkannya Undang-undang PMDN, dikeluarkan

pula Undang-undang Penanaman Modal Asing (PMA) yang mengatur tata cara

penanaman modal asing di Indonesia. Undang-undang ini bukan saja memberi

jiwa keterbukaan pada masuknya modal asing, tetapi juga telah lebih merangsang

lagi peningkatan investasi di Indonesia. Undang-undang PMA ini bahkan

memberi dampak langsung pada peningkatan tajam bisnis periklanan. Investasi

oleh para pemodal asing rupanya membawa konsekuensi lain bagi periklanan.

Para pemodal ini yang umumnya sudah terbiasa dengan sistem perekonomian dan

perdagangan liberal, rupanya menuntut adanya pula sarana promosi dan

periklanan yang baik di Indonesia.

Kebijakan ekonomi orde baru itu juga dimanfaatkan oleh biro reklame

asing. Sejumlah biro reklame asing mulai beroperasi di Indonesia. Pada tahun

1969 berdiri pula ”Benson SH Ltd”., perusahaan periklanan pertama yang

berafiliasi dengan perusahaan periklanan asing di Indonesia. Perusahaan

Page 15: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

24

Universitas Kristen Petra

periklanan ini tadinya sekedar merupakan afilasi dari perusahaan yang sama di

Singapura, tetapi kemudian dikembangkan menjadi afiliasi langsung dengan

perusahaan periklanan induknya di New York dan berubah nama menjadi ”Ogilvy

Benson & Mather” Indonesia. Selanjutnya karena ada peraturan yang tidak

mengizinkan perusahaan periklanan asing Indonesia, perusahaan ini mengubah

statusnya menjadi perusahaan Indonesia, sekaligus mengganti namanya menjadi

”PT Indo Ad. Ogilvy Benson & Mather” kemudian berubah nama menjadi

“Ogilvy & Mather”. Saat terbentuknya “Indo Ad, Ogilvy & Mather” merupakan

perusahaan internasional dengan kantor afiliasi terbanyak di dunia dan dalam hal

omset, merupakan nomor 6 terbesar di luar Jepang.

Pada masa-masa selanjutnya, periklanan pun berkembang semakin pesat

seiring dengan kemajuan teknologi dan daya pikir masyarakat. Mulai tahun 1970-

an, periklanan mulai diwarnai oleh munculnya media-media baru yang dapat

mendukung penyampaian pesan iklan, seperti televisi, internet, ponsel, dan masih

terus berkembang hingga saat ini.

2.1.2. Tujuan Iklan

Tujuan iklan pada umumnya adalah menjual atau bisa dibilang berjualan.

Namun seiring dengan berjalannya waktu dan berkembangnya masyarakat serta

kepentingannya maka iklan pun berkembang atau bisa dibilang berevolusi. Iklan

menjadi sebuah media untuk berkomunikasi menyampaikan suatu informasi

tertentu atau mempengaruhi target dengan suatu kepentingan tertentu dari suatu

pihak yang berkepentingan kepada targetnya. Dalam kepentingan yang masih ada

hubungannya dengan berjualan atau menyampaikan suatu informasi tertentu

banyak bentuk yang dapat digunakan demi memenuhi kepentingan itu. Seperti

halnya untuk mencuri perhatian atau membangun kesetiaan konsumen melalui

iklan yang menunjukkan betapa besar hatinya sebuah perusahaan, namun apa

yang dilakukan sebenarnya bertujuan untuk berjualan atau meningkatkan

pemasukan melalui penjualan produk. Sebab dengan cara yang beragam

konsumen dapat dicapai perhatian dan hatinya.

Menurut Uyung Sulaksana (2003), sebuah tujuan yang spesifik akan

Page 16: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

25

Universitas Kristen Petra

sangat menentukan keberhasilan iklan. Berikut beberapa tujuan yang mendasari

sebuah perancangan iklan:

? Informatif, di mana iklan bertujuan untuk merangsang permintaan awal,

dengan cara memberikan informasi tentang benefit suatu produk atau jasa bagi

masyarakat.

? Persuasif, di mana iklan bertujuan untuk membangun preferensi pada suatu

produk tertentu, serta kelebihannya jika dibandingkan dengan pesaing.

? Reminder Advertising, yang umumnya lebih cocok diterapkan pada produk-

produk yang sudah memasuki tahap kedewasaan. Berbagai perusahaan

membuat iklan dengan tujuan untuk mengingatkan konsumen agar terus

membeli produknya. Dan kebanyakan masih terus berusaha meyakinkan

konsumen bahwa mereka memilih produk yang tepat.

2.1.3. Kekuatan dan Kelemahan Iklan

2.1.3.1. Kekuatan Iklan

Iklan mampu mengatasi pesan dan preposisi paling kompleks sekalipun.

Berbagai argumen dan konsep yang rumit dapat disederhanakan penyampaiannya

melalui iklan. Kekuatan iklan yang lain terletak pada fakta bahwa iklan dibayar

untuk publisitas. Artinya, melalui pemilihan media yang tepat akan mengirim

pesan kepada sasaran yang tepat pula. Iklan dapat menjadi kuat ketika diletakkan

pada media yang tepat untuk mencapai para targetnya. Di dalam kesempatan yang

tepat maka ia dapat mempengaruhi bahkan mengubah persepsi dari target yang

bersangkutan. Memang tidak semua target dapat berubah persepsinya dengan

begitu mudahnya, namun hal itu tetap saja dapat terjadi. Iklan yang dimaksud

bukanlah yang semata-mata terkunci pada satu media saja. Dengan penjelasan ini

yang ingin dimaksudkan adalah sebuah kampanye perikalanan terpadu dimana

berbagai media yang terpilih untuk memuat iklan telah dipertimbangkan timing

dan posisinya dalam menyerang target dengan informasi yang dimuat.

Iklan bisa menjadi terlalu kuat bahkan menyebalkan, seperti di beberapa

kota besar di Pulau Jawa misalnya dimana banyak sekali didapati billboard di

jalan-jalan. Dimana hal itu menjadi kuat dalam menyampaikan pesan kepada

Page 17: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

26

Universitas Kristen Petra

target yang sering menggunakan jalan atau sering bepergian, akan tetapi hal itu

kemudian berkembang menjadi semacam polusi baik visual maupun informasi.

Kekuatan iklan juga tergantung dari unsur kreativitasnya serta

kemampuannya untuk menjangkau dan mengunci perhatian dari targetnya. Tidak

mungkin sebuah iklan bisa dikatakan berhasil atau kuat tanpa bisa mencapai atau

setidaknya mencuri perhatian dari targetnya.

Singkatnya kekuatan iklan sangat tergantung dari kreativitas cara bertutur

iklan itu dan bagaimana caranya mencuri perhatian dari targetnya, serta yang

kedua adalah unsur ketepatan media yang dipilih dalam menjangkau target yang

bersangkutan.

2.1.3.2. Kelemahan Iklan

Iklan akhir-akhir ini menjadi sangat banyak dan beragam, selanjutnya

keadaan ini akan disingkat dengan kata – kata clutter (kekusutan, kekacauan. -kkt.

mengusutkan, mengacaukan.). Dalam keadaan clutter ini iklan yang tadinya

bertujuan baik untuk mempengaruhi target atau sekedar menyampaikan informasi

dari pihak-pihak yang bersangkutan kepada target spesifik menjadi lemah atau

terancam kegunaannya. Karena semakin banyak dan beragamnya iklan yang

beredar maka target pada khususnya dan masyarakat pada umumnya semakin

bosan dan lelah dengan adanya semua iklan. Bahkan seorang praktisi periklanan

ternama pernah mengatakan bahwa hidup iklan tergantung hanya dari 3 detik

pertama hidupnya di tangan target, maksudnya untuk iklan televisi atau radio

ketika 3 detik pertama tidak bisa menarik perhatian dari targetnya maka channel

akan diubah demi kepentingan menghindari iklan yang bersangkutan itu, atau bisa

juga iklan itu diacuhkan begitu saja. Pada iklan cetak 3 detik pertama menjadi

begitu krusialnya jika tidak bisa mencuri perhatian dari pembacanya maka ia akan

diacuhkan atau dilewati ke halaman lainnya. Maka seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya bagaimana kreativitas sangatlah berpengaruh kepada hidup iklan dan

menentukan bagaimana kekuatan iklan itu.

Unsur penempatan media yang tepat juga berpengaruh, seperti sebuah

kata- kata yang telah kuno dalam film action namun masih terasa nyata “kekuatan

Page 18: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

27

Universitas Kristen Petra

yang besar pada tangan yang salah akan membawa petaka”. Dimana iklan yang

baik namun berada dalam pemasangan media yang salah akan menjadi begitu

lemahnya dalam berkomunikasi dengan targetnya.

Tidak semua teknik periklanan berhasil, karena dalam lingkup yang luas,

iklan hanya mampu mendekatkan produsen dan konsumen, tetapi tidak

meningkatkan penjualan. (Tom Brannan, 2004)

2.2. Iklan Layanan Masyarakat

Iklan bukan semata-mata pesan bisnis yang menyangkut usaha mencari

keuntungan secara sepihak. Iklan juga mempunyai peran yang penting bagi

berbagai kegiatan non-bisnis. Di negara-negara maju, iklan telah dirasakan

manfaatnya dalam menggerakkan solidaritas masyarakat dalam menghadapi suatu

masalah sosial. Dalam iklan tersebut diutarakan pesan-pesan sosial yang

dimaksudkan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah

masalah publik, berupa kondisi-kondisi yang dapat mengancam keserasian dan

kehidupan umum.

Iklan semacam ini disebut Iklan Layanan Masyarakat (ILM) atau Public

Service Advertisement (PSA). Menurut Crompton dan Lamb, sebagaimana dikutip

oleh Rhenald Kasali (1992), definisi ILM adalah sebagai berikut:

“An announcement for which no charge is made and which promotesprograms, activities, or services of federal, state; or local government orthe programs, activities; or services of non profit organization and otherannouncement regarded as serving community interest, excluding tunesignals, routine weather announcement, and promotional announcement.”

Sedangkan menurut Kamus Istilah Periklanan Indonesia Iklan Layanan

Masyarakat adalah jenis periklanan yang dilakukan oleh suatu organisasi

komersial maupun non komersial (sering juga dilakukan oleh pemerintah) untuk

mencapai tujuan sosial atau sosio-ekonomis (terutama untuk meningkatkan

kesadaran masyarakat).

Sebuah ILM disumbangkan oleh media untuk kepentingan masyarakat

tanpa menuntut timbal balik dalam bentuk pembayaran, ataupun keuntungan

Page 19: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

28

Universitas Kristen Petra

materiil. Akan tetapi lebih mementingkan pada reaksi positif masyarakat dalam

meresponi masalah-masalah sosial yang diiklankan. Menurut Ad Council, sebuah

dewan periklanan di Amerika Serikat yang mempelopori munculnya ILM,

beberapa kriteria yang dipakai untuk menentukan suatu kampanye pelayanan

masyarakat adalah sebagai berikut:

? Non komersial

? Tidak bersifat keagamaan

? Non politik

? Berwawasan nasional

? Diperuntukkan bagi semua lapisan masyarakat

? Diajukan oleh organisasi yang telah diakui atau diterima

? Dapat diiklankan

? Mempunyai dampak dan kepentingan tinggi sehingga patut memperoleh

dukungan media lokal maupun nasional. (Rhenald Kasali, 1992, p. 202)

Iklan layanan masyarakat sesungguhnya sudah ada sejak tahun 31 SM,

meskipun masih dalam bentuk yang sederhana. Bahkan iklan layanan masyarakat

justru lebih dulu ada, dibanding iklan komersial. Awalnya bentuk publikasi seperti

ini berasal dari gereja, yang isinya berupa anjuran kepada umat Kristiani untuk

cinta damai, mengasihi sesama, dan sebagainya. Publikasi ini pun tidak dicetak di

atas kertas, tetapi dipahatkan pada sekeping batu kisva (semacam batu karang),

atau ditorehkan di atas kulit binatang. Selanjutnya, ILM mula-mula ini dipasang

di tempat-tempat umum. Terkadang, secara atraktif kulit binatang yang sudah

ditulisi digantung di leher seorang punggawa kerajaan dan berkeliling pasar,

diikuti oleh punggawa lain yang menabuh benda keras untuk menarik perhatian

masyarakat.

Di Amerika, ILM mulai dikenal ketika tahun 1942 berdiri The Advertising

Council, beberapa hari setelah tragedi Pearl Harbour. Situasi pada saat itu

mendorong para ahli komunikasi untuk merancang suatu media yang dapat

memotivasi masyarakat untuk ikut mengambil bagian dalam menyikapi berbagai

permasalahan yang sedang menimpa bangsa dan negaranya saat itu. Ad Council

banyak menciptakan ILM yang mendorong penghematan bahan, mengajak kaum

Page 20: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

29

Universitas Kristen Petra

muda untuk menjadi sukarelawan perang, menghimpun dana untuk membiayai

perang, merekrut perawat, dan menerangkan tentang pentingnya menjaga

informasi rahasia.

Di Indonesia, ILM pertama juga muncul pada situasi yang tak jauh

berbeda, yakni ketika bangsa dan negara Indonesia dalam keadaan terpuruk akibat

perang. Beberapa iklan pertama yang muncul di suratkabar memuat himbauan

yang mengajak warga melanjutkan perjuangan, mempertahankan kemerdekaan,

serta mengumpulkan dana untuk perang dan membantu korban perang. Ada pula

iklan ucapan bela sungkawa atau ucapan terima kasih yang digunakan sebagai

upaya mengangkat solidaritas rakyat dalam perjuangan.

Selanjutnya, Iklan layanan masyarakat berkembang semakin pesat sejalan

dengan bertambahnya berbagai masalah sosial yang berkembang di dalam

masyarakat umum. Masalah-masalah tersebut menuntut sebuah penyelesaian, atau

paling tidak sikap yang jelas dari masyarakat. ILM adalah media yang ampuh

memancing masyarakat untuk keluar dari zona aman dan bersama-sama dengan

pemerintah mencari jalan keluar yang terbaik dari berbagai permasalahan tersebut.

Bahkan sejak krisis moneter menimpa negeri ini pada tahun 1997, lebih banyak

lagi ILM dibuat dan disebarluaskan. Selain tema yang diangkat cukup mendalam,

kreativitasnya pun mengalami kemajuan yang signifikan. Sejak saat itu ILM

semakin mendapat perhatian. Pada tanggal 2 November 1990 berdiri Yayasan

Pariwara Sosial atau The Indonesian Ad Council yang mengkoordinasikan iklan-

iklan layanan masyarakat, terutama untuk kampanye-kampanye kesehatan.

Keberadaan ILM juga patut diakui kemampuannya mencetuskan ide. Iklan hak

cipta (Gesang) memenangkan Adhi Citra Pariwara 1995, sementara iklan

lingkungan hidup oleh Matari Advertising menjadi finalis Clio Award dan yang

terakhir adalah Iklan Layanan Masyarakat karya McCann Erickson dengan judul

Forest yang memperoleh Adhi Citra Pariwara 2005. Di masa krisis industri

periklanan sudah seharusnya tidak tinggal diam, malah harus berbuat sesuatu

demi kemajuan bangsa.

Rhenald Kasali menambahkan bahwa ada beberapa langkah penting dalam

perancangan ILM, yang pada umumnya tidak jauh berbeda dengan perancangan

Page 21: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

30

Universitas Kristen Petra

iklan komersial. Adapun langkah-langkah tersebut, antara lain:

a. Identifikasi masalah, dilanjutkan dengan pemilihan dan analisa kelompok

sasaran. Kelompok ini dianalisis kebutuhannya, suasana psikologis dan

sosiologis yang melingkupi, bahasa, jalan pikiran, serta simbol-simbol yang

dekat dengannya.

b. Menentukan tujuan khusus iklan tentang apa yang diharapkan dapat dicapai

melalui kampanye tersebut.

c. Menentukan tema iklan. Tema iklan adalah topik pokok atau selling points

yang ingin dituju oleh iklan.

d. Menentukan anggaran iklan yang diperlukan untuk suatu kampanye selama

periode tertentu.

e. Perencanaan media. Tahap ini meliputi tiga hal, yakni identifikasi media yang

ada dan tersedia, memilih media yang tepat, serta menentukan waktu dan

frekuensi penyiaran.

f. Menciptakan pesan-pesan iklan yang tercermin dalam keseluruhan tampilan

iklan, baik itu headline, sub headline, body copy, artwork, dan logo, yang

secara bersama-sama menarik dan memelihara perhatian masyarakat.

Seiring dengan perkembangan jaman dan pola pikir manusia, iklan

layanan masyarakat yang memiliki tujuan yang mulia pun dapat digunakan

sebagai senjata untuk berpromosi oleh sebuah brand. Banyak brand beriklan

dengan cara menunjukkan bahwa brand-nya peduli pada sebuah masalah sosial

yang diangkat. Brand yang bersangkutan ingin mendapat pandangan yang berbeda

dari masyarakat, yakni bahwa pihak yang bersangkutan tersebut baik dan

bersahaja. Dengan demikian, diharapkan ada simpati yang tercurah dari

masyarakat kepada penyampai atau pihak sponsor dari iklan layanan masyarakat.

Walaupun bukan ini tujuan asli dari iklan layanan masyarakat namun hal ini

semakin marak dilakukan semata-mata sebagai usaha membangun kepercayaan

dan loyalitas publik terhadap suatu pihak atau brand tertentu.

2.3. Perkembangan Media Periklanan di Indonesia Hingga Dewasa Ini

Page 22: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

31

Universitas Kristen Petra

2.3.1 Media Cetak dan Iklan Cetak

Seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, surat kabar merupakan

pelopor iklan cetak di Indonesia, sebab keberadaannya menjadi medium bagi

penempatan iklan cetak. Popularitas iklan cetak di surat kabar ini sempat

memuncak kembali pada tahun 1980-an, setelah pada tanggal 5 Januari 1981

Presiden Soeharto mengumumkan larangan terhadap siaran niaga di televisi yang

akan segera diberlakukan pada tanggal 1 April 1981. Alasan utama yang

melatarbelakangi larangan tersebut adalah demi terciptanya suatu pemerataan

iklan, terutama di media cetak. Sejak saat itu, surat kabar menjadi pemain tunggal

yang paling sering dipakai sebagai medium beriklan. Dunia iklan Indonesia mulai

diwarnai oleh aktivitas kreatif iklan cetak dengan bentuk dan naskah yang

menarik.

Dominasi media cetak dalam meraih iklan kemudian surut ketika

pemerintah mengizinkan kelahiran televisi-televisi swasta. Sejak saat itu para

pengiklan lebih tertarik mempromosikan produknya di televisi.

Untung saja kondisi ekonomi Indonesia yang semakin membaik memasuki

tahun 1990-an tak hanya meningkatkan pamor dunia periklanan di media televisi.

Media cetak surat kabar, majalah, dan tabloid turut berkembang dengan pesatnya.

Media-media ini sudah mulai tersegmentasi, sehingga memudahkan para

pengiklan untuk memilih mana yang paling tepat bagi produk mereka.

Sayangnya situasi ini tak berlangsung lama. Pada tahun 1997, berbagai

persoalan ekonomi mulai membelit bangsa Indonesia. Negara dilanda krisis

moneter yang berkepanjangan. Tidak mudah bagi periklanan untuk bertahan, atau

bahkan selamat dalam bencana ini. Namun dapat dikatakan bahwa media cetak

termasuk media yang dapat bertahan menghadapi krisis. Meskipun beberapa

penerbitan koran harus melakukan efisiensi dalam hal tenaga kerja, ukuran dan

tiras, atau bahkan ada pula yang sampai gulung tikar. Namun banyak pula yang

selamat dan dapat terus berkarya. Salah satu alasan, menurut pengamatan penulis

hal ini kemungkinan disebabkan karena biaya iklan di media cetak masih jauh

lebih murah jika dibandingkan dengan televisi. Sehingga ketika mencari alternatif

untuk tetap beriklan, para produsen akan menjatuhkan pilihannya pada media

Page 23: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

32

Universitas Kristen Petra

cetak yang dinilai cukup murah dan masih termasuk efektif dalam menyampaikan

pesan kepada masyarakat luas. Terbukti, hingga saat ini media cetak tetap menjadi

pilihan utama bagi para pengiklan dalam menyampaikan pesan dan

mempromosikan produk. Sayangnya masih ada satu keterbatasan media cetak

yang belum teratasi, yakni keberadaannya yang dua dimensi, terkadang

menghalangi kreativitas penyampaian pesan. Keterbatasan inilah yang juga

menjadi alasan bagi para praktisi periklanan untuk mulai beralih ke media-media

baru yang lebih memenuhi tuntutan masyarakat akan sesuatu yang baru dan segar,

meski pesan disampaikan mungkin masih sama seperti dulu. Satu hal yang agak

melegakan adalah bahwa pada tahun 2005 ini dinilai sebagai awal kembalinya

popularitas iklan cetak. Meski televisi memang masih menjadi andalan utama bagi

pengiklan, namun media cetak merupakan pilihan yang tidak boleh dilewatkan

begitu saja. Menurut Ranjana Singgih, Technical Advisor Group M seperti tertulis

dalam majalah MIX edisi November 2004, spending iklan di media cetak masih

berada di urutan kedua (32%) setelah iklan televisi (65%). Karena dengan

bertambahnya pemasang iklan, televisi tidak akan bisa menyerap semuanya.

Triawan Munaf, Chairman Creative Advisor Adwork! Euro RSCG menuturkan

sebagaimana dikutip oleh majalah Marketing edisi Desember 2004, bahwa tahun

2005 boleh jadi merupakan turning point media cetak. Asalkan bisa menjaga

kualitasnya, media cetak akan meraup lebih banyak revenue dari iklan. (David S.

Simatupang dan Noor Yanto, 2004)

2.3.2 Radio Swasta

Radio dapat berfungsi sebagai media lokal, regional, dan nasional. Dengan

munculnya banyak stasiun radio baru pada tahun 1980-an dan 1990-an, radio

menawarkan banyak peluang untuk iklan. Kini radio menawarkan tantangan

kreatif yang menarik di mana iklan harus mengundang para pendengar untuk

menciptakan imajinaasi. Dengan radio, biaya iklan dapat ditekan serendah

mungkin.

Dewasa ini, media radio swasta mulai mengalami perubahan yang

signifikan. Jumlahnya membengkak, tersegmentasi, dan digarap dengan serius

Page 24: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

33

Universitas Kristen Petra

dan profesional. Perubahan ini termasuk penyajian format berita, yang sekarang

menjadi news and talk seperti di Amerika Serikat. Muncul pula radio spesialis

(Segmented) dan radio komunitas. Radio dengan segmen pasar tertentu jauh lebih

potensial dalam meraup iklan dibanding radio siaran umum, karena pendengarnya

lebih khusus. Memasang iklan di stasiun radio sempat menjadi tren karena tarif

iklannya yang lebih murah dibanding media-media lain. Tetapi tren ini tak

berlangsung lama. Stasiun radio kehilangan pamor dalam dua tahun terakhir

sebagai media iklan dan tidak diperhitungkan perusahaan pengiklan sejak televisi

swasta baru mulai bermunculan. Data PPPI bahkan menyebutkan angka belanja

iklan selama tahun 2001 untuk media radio masih paling kecil dibandingkan

media lain, kendatipun masih di atas tabloid. Pengeluaran belanja iklan radio

termasuk yang paling kecil, yakni hanya 3% untuk tahun 2005, dan berada di

urutan ketiga setelah televisi dan media cetak. (Ranjana Singh, 2004) Salah satu

kelemahan radio adalah fungsinya yang hanya sebagai media audio, yang tidak

dilengkapi dengan tampilan visual seperti televisi. Dan meskipun media ini kerap

dianggap sebagai sahabat oleh para pendengarnya, radio kurang efektif dalam

menyampaikan pesan karena hanya didengar selintas lalu oleh para audience-nya.

Karena radio merupakan background medium, artinya orang mendengarkan radio

sambil melakukan serangkaian tugas lainnya. Sehingga iklan di radio perlu

diulang sesering mungkin untuk membuatnya menjadi efektif.

Dari survei yang dilakukan oleh Nielsen Media Research, pendengar radio

di Indonesia hanya sekitar 40% pada tahun 2003 dari total responden 7.386 yang

mewakili 36.358.000 orang dalam populasi.

Namun ada suatu perkembangan yang baik bagi media radio, yaitu dengan

munculnya berbagai alat yang dapat mengakses radio memungkinkan radio untuk

tampil lebih fleksibel bagi pendengarnya, juga lebih mudah dan cepat dalam

menyampaikan pesan, dibanding dengan media lain. Kini radio dapat diakses

melalui ponsel, PDA (Personal Digital Assistant), internet, radio mobil, dan

sebagainya.

2.3.3 Internet

Page 25: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

34

Universitas Kristen Petra

Internet merupakan media yang boleh dibilang cukup baru di Indonesia.

Keberadaannya pun belum begitu dikenal oleh masyarakat luas. Terutama

golongan menengah ke bawah. Namun demikian media internet turut meramaikan

arena periklanan Indonesia, karena sebagai media baru, coverage area dan

kecepatan internet dalam menyampaikan informasi sangat luar biasa. Kelebihan

utama media ini terletak pada kemampuannya membawa Indonesia ke luar negeri,

dan memasarkan Indonesia di sana, dengan biaya yang sangat terjangkau jika

dibandingkan dengan biaya beriklan di media lain.

Di Indonesia cukup banyak dimanfaatkan untuk membuat situs berita,

seperti Tempo Interaktif dan Detik.com. kedua situs ini sukses dengan ulasan

berita-berita politiknya yang up to date, menggoda beberapa investor untuk ikut

bergelut di bidang ini.Munculnya situs-situs milik Indonesia ini semula sangat

diharapkan agar dapat mengumpulkan laba dari hasil penjualan iklan. Sayangnya

popularitas internet akhirnya meredup juga karena bisnis ini ternyata lebih banyak

merugi. Hal itu disebabkan karena pengakses internet masih minim, sehingga

pemasang iklan pun enggan memasang iklan di cyber media. Hingga saat ini,

hanya beberapa situs yang masih dapat dibilang eksis dan up to date. Sedangkan

yang lain lebih memilih untuk mundur dan beralih ke bisnis yang lain.

Meski kenyataannya demikian, Triawan Munaf Chairman Creative

Advisor Adwork! Euro RSCG berpendapat lain. Menurutnya pada tahun 2005

media internet sudah punya dasar berpijak. Alat-alat untuk mengakses internet

sudah semakin murah. Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan turut mendorong

perannya sebagai media iklan. Ia menegaskan bahwa di tahun 2005 internet akan

mengalami pertumbuhan yang cukup dramatis. (David S. Simatupang dan Noor

Yanto, 2004)

Sama seperti media cetak, media internet juga seringkali memiliki

segmentasi yang jelas dan terarah, bahkan pada media ini segmentasi lebih jelas

dan lebih terfokus. Satu hal yang membuatnya menjadi terkadang bias dalam

segmentasinya yakni karena seringkali situs-situs pada dunia cyberspace ini gratis

untuk dicapai, dan dengan kemudahan semacam itulah maka pengunjung situs

semakin banyak dan kurang tersaring.

Page 26: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

35

Universitas Kristen Petra

2.3.4 Media Luar Ruang

Media luar ruang sebagai salah satu media konvensional juga ikut

mengalami pembaharuan. Dibanding dengan negara-negara di Eropa, kreativitas

media luar ruang di Indonesia masih tertinggal beberapa langkah. Namun bukan

berarti tidak ada upaya untuk mengejar ketinggalan tersebut. Transit Ad, salah

satu jenis iklan luar ruang, juga berkembang cukup pesat. Bahkan di mata

produsen, iklan-iklan di badan kendaraan umum ini dinilai lebih efektif dibanding

billboard. Meski di satu sisi media luar ruang memiliki kelemahan tersendiri

karena hanya mampu menyampaikan pesan secara sekilas, namun bagaimanapun

media luar ruang tetap memberikan kontribusi yang cukup besar bagi belanja

iklan nasional melalui perannya sebagai reminder terhadap produk, demi

mencapai brand awareness masyarakat.

2.3.5 Ambience Media

Beberapa media luar ruang konvensional saat ini telah mengalami sebuah

pengembangan yakni menjadi Ambience Media yang merupakan sebuah inovasi

baru dalam dunia periklanan, dimana awalnya mulai dari penempatan medianya

yang unik sehingga berkembang ke arah bentukkannya yang unik. Walaupun

tanpa kepastian definisi yang jelas, menurut Djito Kasilo Former Creative

Director TBWA Indonesia ”Sebuah media bisa dikatakan sebagai Ambience

Media, ketika penempatan, kegunaan, serta pesannya relevan dengan lingkungan

tempat media diletakkan.”

2.3.6 Guerilla Media

Pengertian guerilla media atau gerilya pada www.virus-communica

tions.com sebenarnya merupakan jenis strategi dalam pertempuran seperti yang

pernah dilakukan Indonesia ketika berperang melawan Belanda atau Vietnam

melawan Amerika. Dengan amunisi yang kalah jauh, pasukan menyusup perlahan

ke daerah musuh. Sedikit demi sedikit menaklukkan area yang tak dikuasai hingga

akhirnya memasuki area terbesar dan berhasil membuat musuh kalang kabut.

Page 27: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

36

Universitas Kristen Petra

Kunci kemenangan dengan menggunakan metode gerilya ini adalah pemahaman

lokasi, strategi dan konsistensi.

Guerilla Media pada dasarnya menggunakan metode yang sama. Jika

selama ini brand kelas kakap menghujani konsumen dengan gencar di media TV,

Radio, dan Print Ad, maka Guerilla Media menawarkan solusi komunikasi yang

menggunakan media selain media diatas yang notabene biaya medianya jauh lebih

murah. Bentuk Guerilla Media bisa berupa instalasi kreatif ambience media, viral,

email, pesan melalui HP, souveir, dll. Intinya, menarik perhatian setinggi

mungkin tapi menekan biaya sebesar mungkin.

Secara medium, Guerrilla Media juga mempunyai peluang untuk menarik

perhatian konsumen lebih besar daripada media tradisional seperti televisi, print

dan radio karena konsumen sudah jenuh melihat iklan-iklan televisi ketika

menonton televisi, melihat print ad ketika membaca media cetak, atau mendengar

iklan radio ketika sedang mendengar radio. Akhirnya, secara tidak langsung akan

muncul penolakan terhadap media-media tradisional tersebut.

Ketika melihat pesan iklan guerrilla media dalam bentuk yang unik dan

medium yang tak terduga maka konsumen tanpa sadar terpengaruhi oleh iklan dan

tidak memiliki kesempatan untuk menolaknya seperti halnya yang dilakukan di

medium tradisional.

2.4 Target Audience

Target Audience dari proyek perancangan ini adalah orang tua sebagai

pemegang peran terbesar dalam membimbing anak. Menurut pakar Psikologi

Perkembangan, Dra. Setiasih, M.Kes, kepala laboratorium Psikologi

Perkembangan Universitas Surabaya, masalah kurangnya perhatian orang tua

terhadap bakat anak sering terjadi dalam keluarga dengan status ekonomi yang

cukup. Lebih jauh lagi, mereka adalah orang tua yang kurang menjalin

komunikasi dengan anak-anak mereka. Kurangnya komunikasi dengan anak-anak

mereka bisa disebabkan karena kesibukan atau bahkan sifat acuh dari orang tua

sendiri. Orang tua yang demikian mempunyai harapan yang besar terhadap anak-

anak mereka untuk menjadi sukses. Untuk mewujudkan harapannya, selain

Page 28: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

37

Universitas Kristen Petra

menyekolahkan anak mereka di sekolah unggulan para orang tua seperti ini akan

memberi bekal anak mereka dengan mengikutkan anak mereka kursus untuk

mengasah keahlian anak mereka. Namun yang sering terjadi adalah para orang tua

tidak memperhatikan bakat yang dimiliki anak mereka.

Lebih spesifik, target utamanya adalah orang tua yang telah memiliki

anak, dimana anak-anak tersebut berada di masa perkembangan usia 4 tahun

hingga 15 tahun. Pada usia 4 tahun perkembangan emosional anak mulai tampak

sehingga diperlukan arahan yang tepat dari orang tua. Selanjutnya akan

dijelaskaan definisi dan tanggung jawab orang tua serta psikologi perkembangan

anak menurut teori-teori psikologi.

Pengertian orang tua sendiri menurut ilmuwan sosial, adalah individu

(orang) atau kelompok yang berperan sebagai sebagai agen sosialisasi dalam

keluarga, pelindung dan pemelihara, serta model imitasi dan identifikasi bagi

anak-anaknya (Newman, 1978).

Lebih jauh menurut Verkuly (dalam Ahmadi, 1999), peranan orang tua

yang baik adalah sebagai berikut:

a. Orang tua harus mengurus keperluan materiil anak-anaknya, keperluan

materiil yang dimaksud adalah kebutuhan anak akan sandang, pangan, papan.

b. Menciptakan suatu keadaan ”home” bagi anak-anaknya. Rumah tidak hanya

sekedar tempat berteduh bagi anak-anaknya, tetapi juga berfungsi sebagai

tempat beraktifitas, berinteraksi, dan berbagi suka duka antara anggota

keluarga. Setiap individu harus mempunyai ikatan antara satu dengan yang

lainnya.

c. Orang tua berperan untuk mengadakan suasana pendidikan yang kondusif bagi

perkembangan anak-anaknya. Orang tua harus berpesan agar anak dapat

mempersiapkan diri dengan baik sebelum mereka menjadi dewasa.

d. Orang tua berkewajiban memelihara kondisi fisik dan psikologi anggota

keluarganya. Anggota keluarga mempunyai kebutuhan-kebutuhan fisik yang

harus dipenuhi. Kebutuhan yang bersifat fisik sangat terkait dengan

pemenuhan kebutuhan materiil. Sedangkan kebutuhan psikologis anggota

keluarga hanya akan terpelihara dengan baik jika hubungan antara anggota

Page 29: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

38

Universitas Kristen Petra

keluarga yang satu dengan yang lain dapat terjalan dengan baik. Jika suasana

dalam keluarga itu tenang dan tidak banyak pertengkaran, maka kondisi

psikologis keluarga akan dapat terjaga dengan baik.

Pendapat senada juga diungkapkan Newberger (1993), menurut Newberger

faktor-faktor yang mempengaruhi orang tua berperan sebagai orang tua yang baik

bagi anak-anaknya adalah:

a. Adanya pengenalan orang tua terhadap perhatian dan kebutuhan anak

berdasarkan pengalaman dan kebutuhannya sendiri.

b. Adanya pemahaman orang tua terhadap dunia anak dari sudut pandang

anaknya.

c. Kualitas hubungan interaksi dua arah antara anak dan orang tua, dari interaksi

tersebut, dampak yang timbul tidak hanya pembentukan persepsi yang

kemudian menentukan perilaku saja, namun juga dapat membuat orang tua

mengerti bagaimana perannya sebagai orang tua yang baik bagi anak-anaknya.

d. Adanya waktu berkomnikasi dengan anak. Kesempatan ini dapat digunakan

orang tua untuk mendengar serta memberi petunjuk dan nasehat bagi anak-

anaknya sehingga dapat terhindar dari kekosongan yang sering membawa

akibat tidak baik bagi anak.

2.4.1. Pola Asuh Orang Tua terhadap Kepribadian Anak

Berikut ini terdapat beberapa pola sikap atau perlakuan orang tua dan

dampaknya terhadap kepribadian anak (Syamsu Yusuf, 2000):

Tabel 2.1

Page 30: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

39

Universitas Kristen Petra

Sikap atau Perlakuan Orangtua dan Dampaknya terhadap Kepribadian Anak.

Pola Perlakuan Orang Tua Prilaku Orang Tua Profil Tingkah Laku Anak

1. Over Protection (Terlalu Melindungi)

1. Kontak yang berlebihan dengan anak.2. Perawatan atau pemberian bantuan

kepada anak terus-menerus meskipunanak sudah mampu.

3. Mengawasi kegiatan anak secaraberlebihan

4. Memecahkan masalah anak

1. Perasaan tidak aman2. Agresif dan dengki3. Mudah merasa gugup4. Melarikan diri dari kenyataan5. Sangat tergantung6. Ingin jadi pusat perhatian7. Bersikap menyerah8. Lemah dalam “ego strength”.

Aspiratif dan toleransi terhadapfrustasi

9. Kurang mampu mengendalikanemosi

10. Menolak tanggung jawab11. Kurang percaya diri12. Mudah terpengaruh13. Peka terhadap kritik14. Bersikap “yes men”15. Egois/selfish16. Suka bertengkar17. Pembuat onar18. Sulit bergaul19. Mengalami “homesick”

2. Permissiveness(Pembolehan)

1. Memberikan kebebasan untuk berpikiratau berusaha.

2. Menerima gagasan/ pendapat.3. Membuat anak merasa diterima dan

merasa kuat.4. Toleran dan memahami kelemahan

anak.5. Cenderung lebih suka memberi yang

diminta anak daripada menerima.

1. Pandai mencari jalan keluar2. Dapat bekerjasama3. Percaya diri4. Penuntut dan tidak sabaran

3. Rejection (Penolakan)

1. Bersikap masa bodoh.2. Bersikap kaku3. Kurang mempedulikan kesejahteraan

anak.4. Menampilkan sikap permusuhan atau

dominasi terhadap anak

1. Agresif (mudah marah, gelisah,tidak patuh/keras kepala, sukabertengkar dan nakal)

2. Submassive (kurang dapatmengerjakan tugas, pemalu, sukamengasingkan diri, mudahtersinggung dan penakut)

3. Sulit bergaul4. Pendiam5. Sadis

Page 31: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

40

Universitas Kristen Petra

4. Acceptance (Penerimaan)

1. Memberi perhatian dan cinta kasihyang tulus kepada anak

2. Menempatkan anak dalam posisi yangpenting di dalam rumah

3. Mengembangkan hubungan yanghangat dengan anak

4. Mendorong anak untuk menyatakanperasaan atau pendapatnya

5. Berkomunikasi dengananak secaraterbuka dan mau mendengarkanmasalahnya

1. Mau bekerjasama (kooperatif)2. Bersahabat3. Loyal4. Emosinya stabil5. Ceria dan bersifat optimis6. Mau terima tanggung jawab7. Jujur8. Dapat dipercaya9. Memiliki perencanaan yang jelas

untuk mencapai masa depan10. Bersikap realistic (memahami

kekuatan dan kelemahan dirinyasecara objektif)

5. Domination (Dominasi)

Mendominasi anak 1. Bersikap sopan dan sangat berhati-hati

2. Pemalu, penurut, inferior danmudah bingung

3. Tidak dapat bekerjasama6. Submission (Penyerahan)

1. Senantiasa memberikan sesuatu yangdiminta anak

2. Membiarkan anak berperilakusemaunya di rumah

1. Tidak patuh2. Tidak bertanggung jawab3. Agresif dan teledor/lalai4. Bersikap otoriter5. Terlalu percaya diri

7. Overdiscipline (Terlalu Disiplin)

1. Mudah memberi hukuman2. Menanamkan kedisiplinan secara

keras

1. Impulsif2. Tidak dapat mengambil keputusan3. Nakal4. Bersikap bermusuhan atau agresif

Dari ketujuh sikap atau perlakuan orang tua tersebut, tampak bahwa sikap

“acceptance” merupakan yang baik untuk dimiliki atau dikembangkan oleh orang

tua. Sikap seperti ini ternyata telah memberikan kontribusi kepada pengembangan

kepribadian anak yang sehat.

Pengaruh pola asuh juga sangat erat hubungannya dengan perkembangan

bakat seorang anak. Dapat dilihat, apabila orang tua dapat memahami kebutuhan

anak maka pribadi anak akan berkembang dengan baik, begitu pula sebaliknya.

2.4.2. Mengetahui Bakat Anak

Menurut pakar psikologi pendidikan, Prof. Dr. S.C. Utami Munandar

(Femina, Maret 2003. P.2) , anak berbakat berbeda dengan anak pintar, “Bakat

berarti punya potensi, sedangkan pintar bisa didapat dari tekun mempelajari

Page 32: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

41

Universitas Kristen Petra

sesuatu.” Pendapat Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini

dikutip majalah Femina edisi Maret 2003, “ Kalau anak tidak berbakat musikal,

misalnya. Biar dikursuskan musik sebagus apa pun, kemampuannya akan tetap

sebegitu-begitu saja. Demikian pula bila anak berbakat namun lingkungannya

tidak menunjang, ia pun tidak akan berkembang. Bakatnya akan terpendam.”

Anak berbakat biasanya mempunyai kemampuan lebih baik dan cepat dalam

mempelajari sesuatu dibandingkan teman sebayanya, kritis, ingatan yang baik,

menonjol pada satu bidang seni, dan kreatif.

Untuk mengetahui bakat seorang anak diperlukan sarana, prasarana, serta

peran orang tua. Peran orang tua adalah memberikan contoh serta beragam

pengalaman yang memungkinkan anak untuk berkreasi sehingga bakat terpendam

yang dimiliki oleh anak akan terlihat. Menurut Abert Schweitzer (dalam Syamsu

Yusuf, 2000), elemen penting dalam mengembangkan bakat anak adalah memberi

contoh. Ketika orang tua terlibat dalam suatu kegiatan seperti olah raga, sains,

seni, atau usaha lainnya maka orang tua sudah menjadi panutan bagi anak mereka.

Tidak bisa disangkal bahwa contoh dari orang tua mempunyai pengaruh yang

sangat kuat bagi anak. Diperlukan sedikit usaha untuk mengetahui bakat yang

dimiliki oleh anak.

2.5 Institusi Pendukung

2.5.1 Sampoerna Foundation

Alamat : Sampoerna Strategic Square, Tower B, 3rd floor

Jl. Jendral Sudirman Kav. 45

Jakarta Selatan 12930

Telepon : (021) 5772340

Fax : (021) 5772341

Website : www.sampoernafoundation.org

Sampoerna Foundation adalah sebuah organisasi nirlaba yang didirikan

tanggal 1 Maret 2001 atas visi Putera Sampoerna, Presiden Komisaris PT HM

Sampoerna Tbk. Sejak awal, Sampoerna Foundation didirikan sebagai lembaga

nirlaba yang mandiri, terpisah dari PT HM Sampoerna, dan didedikasikan untuk

Page 33: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

42

Universitas Kristen Petra

memperbaiki kualitas dan akses sektor pendidikan di Indonesia dan memberikan

kesempatan bersekolah bagi generasi muda Indonesia yang memiliki prestasi

akademis baik. Sejak tahun 2005, SF telah membentuk beberapa program

perbaikan kualitas pendidikan. Salah satunya adalah Sampoerna Foundation

United Schools Program (USP), yang bertujuan memperbaiki kualitas Sekolah

Menengah Atas di Indonesia. Sampoerna Foundation United Schools Program

telah mengadopsi enam sekolah di Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Bali sampai

dengan Juli 2006. Pada tahun 2006, Sampoerna Foundation telah meluncurkan

Sampoerna Foundation Teacher Institute dan Sampoerna School of Business and

Management-ITB. Sampai saat ini, Sampoerna Foundation telah memberikan

lebih dari 19,700 beasiswa dari tingkat SD hingga S2 kepada siswa yang memiliki

kemampuan terbaik namun mengalami kesulitan keuangan. Sampoerna

Foundation memiliki 111 alumni S1 dan S2 dan 4,704 alumni SMA. Melalui

pemberdayaan secara personal maupun profesional, Sampoerna Foundation

memberikan kesempatan kepada para penerima beasiswanya untuk memberikan

kontribusi kepada pembangunan bangsa.

Untuk menjalankan kegiatan Sampoerna Foundation, manajemen

Sampoerna waktu itu memutuskan memberikan dua persen dari laba bersih

perusahaan setiap tahunnya kepada Sampoerna Foundation. Selain dari PT. HM

Sampoerna, secara operasional pendanaan Sampoerna Foundation bergatung pada

para donatur, institusi maupun perorangan, antara lain Bank Bukopin, Lubis-

Ganie- Surowidjojo, Credit Suisse, HSBC Republic Bank, PT Siemens Indonesia,

dan PT Microsoft Indonesia.

2.5.2 Universitas Kristen Petra

Alamat : Jl. Siwalankerto 121 – 131

Surabaya 60236

Telepon : (031) 8439040, 8494830, 8494831

Fax : (031) 8436418

Website : www.petra.ac.id

''Caring and Global University'' adalah motto yang dimiliki oleh

Universitas Kristen Petra dan motto ini dipegang teguh serta dilaksanakan

Page 34: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

43

Universitas Kristen Petra

sebenar-benarnya dengan jalan melakukan kegiatan-kegiatan sosial serta

mendekatkan diri dengan pihak-pihak yang membutuhkan. Dalam hal ini bukan

sekedar berbagi dan menolong warga dan masyarakat sekitar Universitas Kristen

Petra saja tapi juga dengan semua lapisan masyarakat yang bisa dijangkau. Seperti

kegiatan COP yang serius dan ditekuni sejak dahulu sebagai salah satu realisasi

dari motto yang ditetapkan. Membantu membenahi beberapa desa yang

membutuhkan di daerah Jawa Tengah bersama dengan beberapa kampus dari

Korea, Jepang dan Belanda adalah kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahunnya

sebagai program COP. Selain itu pihak Universitas Kristen Petra juga tidak

pernah henti-hentinya merespon keadaan di seluruh Indonesia, seperti memberi

bantuan kepada korban-korban bencana alam di manapun bencana itu melanda.

Selain itu juga adanya beasiswa khusus bagi warga daerah timur Indonesia

Selain itu Universitas Kristen Petra juga memberikan beberapa fasilitas

khusus bagi warga sekitar Siwalankerto dimana gedung Universitas ini berdiri.

Seperti bakti sosial yang diadakan pada event-event tertentu, selain itu juga

adanya poliklinik dan penyedia pengobatan gratis di dalam Universitas.

Menjadi salah satu pendukung iklan masyarakat yang dirancang ini selain

sesuai dengan motto dari Universitas Kristen Petra, juga memsberikan satu

perhatian khusus bagi remaja yang notabene adalah khalayak sasaran Universitas

Kristen Petra dalam hal pendidikan. Selain mengukuhkan posisi Universitas

Kristen Petra di mata masyarakat, dengan partisipasinya mendukung iklan layanan

masyarakat ini akan memberikan publikasi yang baik bagi pihak Universitas.

Untuk menunjukkan kepedulian terhadap warga dan masyarakat Surabaya pada

umumnya, dan remaja Surabaya pada khususnya. Bukan hanya itu saja, tetapi

dengan turut menyukseskan kampanye iklan layanan masyarakat yang dirancang

ini berarti partisipasi Universtitas dalam membantu terselenggaranya keadaan dan

situasi kota Surabaya yang aman, tentram dan nyaman untuk ditinggali juga

terpraktekkan secara lebih nyata lagi. Mengingat di kota inilah Universitas Kristen

Petra berdiri dan berjaya sejak dahulu.

2.5.2.1 Visi dan Misi Universitas Kristen Petra

Page 35: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

44

Universitas Kristen Petra

Visi

Alkitab adalah firman Allah dalam firman adalah hidup dan hidup itu

adalah terang manusia (Yoh 1:1-4) Firman Allah mewajibkan untuk

mengaktualisasikan kasih, kebenaran, kedamaian, kebebasan sebagai

perwujudan pelaksanaan kasih Tuhan Yesus Kristus.

Misi

Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak

ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

(Yoh 14:6) Maka dalam semangat spiritual Kristiani Universitas Kristen

Petra memajukan dan mengaktualisasikan perkembangan masyarakat

sipil (civil society) demi menyediakan para ahli yang kreatif, yang

memiliki kepakaran dalam bidangnya dan membina kehidupan bersama

dalam kebersamaan dalam suatu masyarakat yang pluralistic.

2.6.2.2. Sejarah dan Perkembangan Universitas Kristen Petra

Universitas Kristen Petra berdiri pada tanggal 22 September 1961

didukung oleh enam gereja Kristen Protestan terbesar di Surabaya. Universitas

Kristen Petra mengawali kariernya dalam pendidikan dengan jurusan Sastra

Inggris yang memiliki mahasiswa pertama sebanyak 60 orang.

Pendirian Universitas Kristen Petra akan selalu diasosiasikan dengan

Yayasan Pendidikan dan Pengajatan Kristen Petra atau yang disingkat PPPK

Petra. PPPK Petra adalah sebuah yayasan Kristiani yang didirikan pada 12 April

1951, dengan tujuan utamanya untuk memberikan dan menyediakan pendidikan

dari tingkat taman kanak-kanak hingga sekolah menengah umum.

Pada tahun 1956 tercetuslah ide untuk membangun sebuah universitas

adalah dengan tujuan untuk memberikan pendidikan yang lebih tinggi kepada

alumni dari sekolah menengah umum Petra.

Maka pada 21 September 1960 dibentuklah sebuah Panitia dengan nama

Komite Perencanaan Pendirian Univesitas, dengan tugas untuk mendirikan sebuah

Universitas. Anggota dari komite ini adalah drg. Tan Tjiaw Yong, Gouw Loe

Liong, drg. Tan Gie Djien, Tjoa Siok Tjoen, Lie Ping Lioe dan Kwee Djien Kian.

Page 36: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2.1. Sejarah dan Perkembangan Iklan Periklanan bukan lagi sebuah dunia baru di Indonesia. Eksistensinya telah lama menjadi

45

Universitas Kristen Petra

Setelah itu pada 8 Agustus 1961 para koordinator dari komite ini memutuskan

untuk mendirikan Universitas Kristen Petra dengan jurusan pertamanya yakni

jurusan Sastra Inggris.

Tepat pada tanggal 22 September 1961, yang bertepatan dengan hari

ulang tahun PPPK Petra yang ke 10, Universitas Kristen Petra diperkenalkan dan

dipublikasikan kepada masyarakat luas. Beberapa hari kemudian tepatnya pada 28

September 1961, para koordinator komite pendirian membentuk Direktorat

Kepengurusan Universitas. Yang mengemban tugas untuk memanajemeni

universitas dan sementara waktu menjadi anggota dewan pengurus sponsor.

Anggota dari diretktorat ini adalan drg. Tan Tjiaw Yong, Ir. O. F. Patty, dr.

Mesakh Wignjohoesodo, Gouw Lie Liong dan J.A. Sereh. Setahun setelah itu

jurusan kedua didirikan, yakni jurusan Teknik Sipil.

Menyadari pertumbuhan Universitas Kristen Petra yang pesat, para

koordinator komite pendirian mengevaluasi ulang keputusan PPPK Petra. Dan

pada 18 Juli 1964 sebuah komite untuk membentuk Yayasan Perguruan Tinggi

Kristen Petra dibentuk dengan anggota: J.E. Sahetapy SH. Drg. Tan Tjiaw Yong,

dr. M. Wignjohoesodo, Kho Hong Pie, R.M.S. Kertonadi, dan P.H. Saroinsong.

Konsep dari pembentukan Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Petra ini diterima

pada 22 Oktober 1964 dan diresmikan keberadaannya pada 7 Januari 1965 dan

sejak itu Universitas Kristen Petra terus berkembang dan berkarya hingga saat ini.

Saat ini Universitas Kristen Petra telah memiliki 6 fakultas dan 17

jurusan, serta lebih dari ribuan alumni dan mahasiswa.