11
LAPORAN 1 KEADAAN UMUM DAN GEOLOGI UMUM 1. Keadaan Umum 1.1. Lokasi dan Luas Wilayah Penyelidikan Lokasi tempat kerja PT Bumi Perkasa Coal Sama secara administrative terletak di kecamatan Sebulu kabupaten Kutai Kertanegara Propinsi kalimantanTimur. Waktu tempuh dari tanah Sebulu (Kota) memakan waktu 2 jam menggunakan kendaraan yang sudah disiapkan oleh Perusahaan berupa bis karyawan..secara geografis merupakan suatu kawasan dalam koordinat. 0 ˚22΄50.7˝ - 0˚ 26΄32.7˝ LS - 117˚ 05΄5.2˝ - 117˚ 07΄ 13.6˝ BT. Adapun dengan koordinat batas Izin Usaha Pertambangan pada Tabel 1.1. sebagaiberikut : Tabel 1.1. Koordinat Batas IUP PT. BPC NO Geografis UTM BT LS BT LS ...° …' …" ...° …' …" ..m ..m 1 24 58 23 89 33 35 516955 9952115 2 23 33 28 89 33 35 518255 9952115 3 23 33 28 89 34 2 518255 9953515 4 21 51 7 89 34 2 519255 9953515 5 21 51 7 89 31 30 519255 9948815 6 26 31 36 89 31 30 516655 9948815 7 26 31 36 89 32 43 516655 9950315 I - 1

1_SUMBERDAYA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

materi sumberdaya batubara (Surpac)

Citation preview

LAPORAN 1KEADAAN UMUM DAN GEOLOGI UMUM

1. Keadaan Umum1.1. Lokasi dan Luas Wilayah Penyelidikan

Lokasi tempat kerja PT Bumi Perkasa Coal Sama secara administrative terletak di kecamatan Sebulu kabupaten Kutai Kertanegara Propinsi kalimantanTimur. Waktu tempuh dari tanah Sebulu (Kota) memakan waktu 2 jam menggunakan kendaraan yang sudah disiapkan oleh Perusahaan berupa bis karyawan..secara geografis merupakan suatu kawasan dalam koordinat. 0 2250.7 - 0 2632.7 LS - 117 055.2 - 117 07 13.6 BT. Adapun dengan koordinat batas Izin Usaha Pertambangan pada Tabel 1.1. sebagaiberikut :

Tabel 1.1. Koordinat Batas IUP PT. BPCNOGeografisUTM

BTLSBTLS

...'"...'"..m..m

12458238933355169559952115

22333288933355182559952115

3233328893425182559953515

421517893425192559953515

5215178931305192559948815

62631368931305166559948815

72631368932435166559950315

82458238932435169559950315

1.2. Keadaan Lingkungan

Seperti halnya daerah tropis lainnya, lokasi penyelidikan mempunyai curah hujan yang tinggi,kawasan ini terdiri dari perbukitan landai sampai terjal yang ditumbuhi semak dan alang-alang , saat ini pada lokasi penyelidikan sebagian merupakan lahan yang di manfaatkan untuk perkebunan kelapa sawit , karet dan tanaman semusim lainnya.

Sebagian besar penduduk pada wilayah ini adalah transmigran yang berasal dari Jawa dan juga pendatang dari berbagai wilayah dalam negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan mata pencaharian bertani dan berternak.

Tingkat kesehatan penduduk sudah baik, karena tersedianya Puskesmas dan adanya bidan desa, begitu juga dengan tingkat pendidikan, dimana sudah tersedianya sarana pendidikan dari tingkat dasar sampai sekolah menengah.

2. Geologi Umum

2.1. Geologi Regional

Secara regional daerah penyelidikan termasuk dalam Cekungan kutai, litologi hampir semua formasi (satuan batuan) mirip satu sama lainnya, yaitu mengandung batupasir, lanau, lempung dan batubara. Untuk membedakan formasi yang satu dengan yang lain, harus diperhatikan gabungan batuan, tingkat kepadatan dan kandungan fosilnya. Struktur geologi yang berkembang pada Cekungan Kutai yaitu struktur perlipatan dan sesar. Struktur perlipatan yang membentuk antiklinorium dengan arah sumbu Timur Laut Barat Daya. Struktur sesar yang berkembang adalah sesar naik dengan arah Timur Laut Barat Daya dan Sesar Geser dengan arah Barat Laut Tenggara.

Secara umum lokasi penyelidikan merupakan bagian dari cekungan kutai, Batuan dasar Pra tersier, tersingkap disebelah Selatan dan Baratdaya Balikpapan. Batuan dasar ini terdiri dari batuan beku Ultrabasa dan batuan sedimen Formasi Pitap yang diduga berumur Kapur Awal sampai Kapur Tengah yang terdapat disepanjang pegunungan Meratus.

Batuan Ultrabasa, terdiri dari Harzburgit dan serpentinit, sedangkan Formasi Pitap terdiri dari dua fasies yaitu sedimen dan volkanik.Fasies sedimen merupakan perselingan dari batupasir, graywacke, batulempung dan konglomerat. Fasies vulkanik meempunyai hubungan menjemari dengan fasies sedimen yang merupakan Anggota Haruyan, terdiri dari lava, breksi dan tufa bersusunan andesit basalt. Diatas kedua fasies ini diendapkan Anggota Batununggal yang berupa lensa-lensa gamping.

Batuan sedimen Tersier, terletak diatas Formasi Pitap secara tidak selaras, yaitu terdiri dari formasi-formasi Kuaro, Telakai, Tuyu, Berai, Pamaluan, Pulubalang, Balikpapan dan Kampungbaru yang merupakan endapan delta sampai laut dalam.

Formasi pengisi Cekungan Kutai, yang meliputi daerah penyelidikan dan sekitarnya (geologi lembar Samarinda, PPPG, 1995) tertua adalah Formasi Pamaluan, terrnuda adalah Formasi kampung Baru. Urutan formasi selengkapnya dari tua ke muda adalah sebagai berikut :

Formasi Pamaluan (Tomp) yang terdiri dari batupasir kuarsa dengan sisipan batulempung, serpih, batugamping dan batulanau; umurnya Miosen Awal Miosen Tengalr, lingkungan pengendapannya Neritik. Di atas Formasi Bebuluh secara selaras adalah Formasi Pulau Balang (Tmpb) yang terdiri dari perulangan batupasir kuarsa, dengan sisipan hatulempung, batugamping, tufa dasit, serpih dan batubara; umurnya Miosen Tengah. Bagian atas Formasi Pulau Balang bersilang jari dengan Formasi Balikpapan (Tmbp) yang berurnur Miosen Tengah Miosen Atas; terdiri dari perselingan batupasir kuarsa dan batulempung dengan sisipan batulanau, serpih, batugamping dan batubara. Di atas Formasi Balikpapan secara tidak selaras adalah Formasi Kampung Baru (Tpkb) terdiri dari ; batupasir kuarsa lepas dengan sisipan batulempung, batulanau, serpih, batubara muda dan gambut Lingkungan pengendapannya adalah delta; umurnya diduga Miosen Atas Plio-Pleistosen. Formasi Alluvium (Qa) Terdiri dari kerikil, pasir dan Lumpur, terenclapkan dalam lingkungan sungai, rawa, delta dan pantai. Material alluvium umumnya belum terkompaksi, lepas-lepas, banyak mengandung material organis yang belum terurai, ketebalan d1perkirakan antara 1 hingga 25 meter.

2.2. Struktur Geologi

Struktur geologi yang ada di daerah cekungan Kutai adalah struktur lipatan dan sesar. Batuan yang berumur tua seperti Formasi Pamaluan, Formasi bebuluh dan Formasi Pulau Balang umumnya terlipat kuat yang menyebabkan lapisan menjadi agak miring. Jebakan Pit Pinang KP 2000 Central berada di dalam Formasi Balikpapan.

Struktur geologi pada daerah ini hampir mempengaruhi seluruh batuan, mulai dari batuan Pra Tersier sampai Tersier akhir, struktur yang dijumpai membentuk antiklin, sinklin dan sesar, pada batuan Tersier membentuk sudut kemiringan antara 10 - 40, bentuk lipatan pada umumnya tidak setangkup, dengan kemir- ingan lapisan bagian barat lebih terjal dari pada bagian Timur. Arah sumbu lipatan umumnya Utara Selatan sampai timurlaut-baratdaya. Struktur Sesar daerah ini terdiri dari sesar turun, sesar naik dan sesar geser.

2.3. Indikasi Endapan batubara

Endapan batubara dilokasi penyelidikan di indikasikan bisa dijumpai pada Formasi Balikpapan. Pada formasi ini lapisan batubara diperkirakan mempunyai penyebaran membentuk struktur sinklin pada bagian Barat- laut peta dan membentuk struktur Homoklin pada daerah tengah peta membujur dengan arah Timur laut Barat daya, miring kearah Timur.Potensi endapan batubara di daerah kajian cukup baik dengan banyaknya ditemukan singkapan batubara, beberapa mengalami Self Combustion dan umumnya mempunyai kemiringan lapisan yang relative landai kecuali yang tersingkap di Bukit Soeharto.

2.4. Bentuk dan Penyebaran Endapan

Lapisan batubara di daerah penyelidikan dipengaruhi oleh struktur geologi berupa lipatan sedang. Secara umum lapisan batubara di daerah penyelidikan menyebar dengan arah jurus N198 E dengan kemiringan 10. diketahui bahwa penyebaran di daerah prospek dijumpai seam (lapisan batubara) dengan ketebalan berkisar antara 3 4,8m.Tabel1.2 Datapemboran

2.5. PerhitunganSumberdayaSumberdaya batubara (Coal Resources) adalah bagian dari endapan batubara yang diharapkan dapat dimanfaatkan. Sumberdaya batubara dibagi dalam kelaskelas sumberdaya berdasarkan tingkat keyakinan geologi yang ditentukan secara kualitatif oleh kondisi geologi/tingkat kompleksitas dan secara kuantitatif oleh jarak titik informasi. Sumberdaya ini dapat meningkat menajadi cadangan apabila setelah dilakukan kajian kelayakan dan dinyatakan layak. Daerah penyelidikan termasuk dalam kondisi geologi moderat karena dipengaruhi oleh adanya struktur geologi berupa lipatan sedang.

Dalam perhitungan sumber daya menggunakan metode menggunakan SNI 2011 untuk menentukan radiusnya dengan membuat lingkaran dengan pusat pada setiap titik bor dan singkapan dengan jarak yang disesuiakan.Dibagi dalam sumber daya terukur, tertunjuk dan tereka.

Tabel 1.3. Jarak titik informasi menurut kondisi geologi dengan radius lingkaranKondisiGeologiKriteriaSumberdaya

HipotetikTerekaTerunjukTerukur

SederhanaJarak titik informasi (m)Tidak terbatas1000