6
KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE) SOFT COMPONENT DI. RANDANGAN KEGIATAN TA 2015 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : Kementerian Pekerjaan Umum UNIT ESELON : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air PROGRAM : Pengelolaan Sumber Daya Air HASIL (OUTCOME) : Memelihara Dan Mempertahankan Fungsi Jaringan Irigasi (8.963 Ha) KEGIATAN : Soft Component DI. Randangan INDIKATOR KINERJA KEGIATAN : Jaringan Irigasi Yang Dioperasikan Dan Dipelihara KELUARAN (OUTPUT) : Peningkatan pengelolaan irigasi dengan partisipasi petani VOLUME : 1 (Satu) SATUAN UKUR : Laporan A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum - Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air - Peraturan Pemerintah Repbulik Indonesia Nomor : 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air - Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. - Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah - Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 11A tahun 2006 Tentang Pembagian Wilayah Sungai. - Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 13/PRT/M/2006 tentang Organisasi dan Tata kerja Balai Wilayah Sungai Sulawesi II. - Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 32 tahun 2007 Tentang Pedoman O&P Jaringan Irigasi. - Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif. - Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 03 tahun 2008 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum yang

18. Soft Component DI. Randangan_opt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kak P3A

Citation preview

  • KERANGKA ACUAN KERJA

    (TERM OF REFERENCE)

    SOFT COMPONENT DI. RANDANGAN

    KEGIATAN TA 2015 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : Kementerian Pekerjaan Umum

    UNIT ESELON : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

    PROGRAM : Pengelolaan Sumber Daya Air

    HASIL (OUTCOME) : Memelihara Dan Mempertahankan Fungsi

    Jaringan Irigasi (8.963 Ha)

    KEGIATAN : Soft Component DI. Randangan

    INDIKATOR KINERJA KEGIATAN : Jaringan Irigasi Yang Dioperasikan

    Dan Dipelihara

    KELUARAN (OUTPUT) : Peningkatan pengelolaan irigasi

    dengan partisipasi petani

    VOLUME : 1 (Satu)

    SATUAN UKUR : Laporan

    A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum - Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

    - Peraturan Pemerintah Repbulik Indonesia Nomor : 42 Tahun 2008 tentang

    Pengelolaan Sumber Daya Air

    - Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 7 Tahun 2008 tentang

    Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.

    - Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 54 Tahun 2010 tentang

    Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

    - Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 11A tahun 2006 Tentang

    Pembagian Wilayah Sungai.

    - Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 13/PRT/M/2006 tentang

    Organisasi dan Tata kerja Balai Wilayah Sungai Sulawesi II.

    - Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 32 tahun 2007 Tentang

    Pedoman O&P Jaringan Irigasi.

    - Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2007 Tentang

    Pedoman Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif.

    - Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 03 tahun 2008 Tentang

    Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum yang

  • merupakan kewenangan pemerintah dan dilaksanakan melalui

    Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.

    - Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 2/PRT/M/2008 tentang

    Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum Yang

    Merupakan Kewenangan Pemerintah Dan Dilaksanakan Sendiri

    - Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 2/PRT/M/2010 tentang

    Rencana Strategis Nasional Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010

    2014

    - Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 37/PMK.02/2012 tanggal 9 Maret 2012

    tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2013.

    - Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 94/PMK.02/2013 tentang petunjuk

    penyusunan dan penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian

    Negara / Lembaga.

    - Surat Edaran Dirjen SDA No.06/SE/D/2013 tentang pedoman penyusunan dan

    penelitian Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian / Lembaga (RKA-K/L) di

    lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.

    2. Gambaran Umum Daerah Irigasi Randangan terletak di Kabupaten Pahuwato Propinsi Gorontalo,

    atau kurang lebih 200 km di sebelah barat Kota Gorontalo. Pembangunan Daerah

    Irigasi Randangan di Gorontalo bertujuan meningkatkan pendapatan petani dan

    sekaligus memperbaiki taraf hidup masyarakat pedesaan.

    Pembangunan jaringan irigasi Randangan akan dapat mengairi areal persawahan

    seluas 8.963 hektar dan daerah aliran sungai (DAS) 2,399 kilometer, dengan

    panjang sungai sekitar 140 kilometer.

    Keberadaan Daerah Irigasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktifitas

    padi dari 2-3 ton/ha menjadi 5-6 ton/ha untuk para petani khususnya di Kecamatan

    Randangan dan Patilanggio Kabupaten Pohuwato, Pekerjaan Soft Componen DI

    Randangan ini untuk :

    - Sosialisasi tingkat usaha tani secara partisipatif

    - Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) - Inventarisasi Bendung, bangunan pelengkap dan Jaringanya

    - Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan;

    - Identifikasi, pembentukan dan Legalisasi P3A

    - Pembentukan dan pengukuhan komisi irigasi

  • - Pengelolaan air tingkat usaha tani dan pertanian 3. Kwalifikasi Tenaga Soft Component a. Ketua Tim (Ahli SDA) 1 (satu) Orang

    Mempunyai sertifikat keahlian (SKA) sub bidang Teknik Sipil / Sumber daya air,

    sub-sub bidang Klasifikasi Perencana SDA yang dikeluarkan oleh Asosiasi

    Profesi Tenaga Ahli atau yang dikeluarkan oleh LPJK dan masih berlaku.

    Disyaratkan lulusan pasca sarjana (S2) Klasifiksi ahli Madya lulusan teknik sipil

    atau Teknik Pengairan dengan pengalamam kerja minimal 2 (Dua) tahun Tenaga

    Ahli Nasional dengan kwalifikasi dan spesialisasi dalam bidang pengembangan

    institusi pengelolaan air secara umum, khususnya untuk irigasi. Calon tenaga

    ahli harus mempunyai keterampilan komunikasi interpersonal yang baik. Yang

    bersangkutan telah bersertifikat minimal Ahli Madya. Berpengalaman dalam

    menangani spesialisasi dalam bidang pengembangan institusi pengelolaan air

    secara umum, khususnya untuk irigasi. Yang bersangkutan juga banyak

    mengikuti seminar-seminar dan pelatihan yang diselenggarakan oleh instansi-

    instansi terkait dan instansi profesi. Sebagai Ketua Tim, yang bersangkutan

    mempunyai motivasi secara penuh, mempunyai kemampuan memimpin dan

    mampu bekerja sama dengan disiplin ilmu lainnya. Untuk menunjang komunikasi

    dengan tenaga ahli luar yang bersangkutan memiliki penguasaan bahasa

    inggris yang sangat baik. Tugas dan tanggung jawab Institutional Specialist /

    Pemimpin tim meliputi antara lain :

    D Pelaksanaan RRA dan pengumpulan data sosial-economi; D Koordinasi permintaan petani tentang pengembangan jaringan tersier;

    D Akomodasi peran partisipatif P3A dalam pelaksanaan perbaikan jaringan

    tersier;

    D Memfasilitatasi komitmen dan kesepakatan dengan petani dan P3A, GP3A dan IP3A D Melaksanakan kajian P3A, GP3A dan IP3A; D Pembentukan, restrukturisasi dan penguatan P3A, GP3A dan IP3A; D Memfasilitasi legalisasi P3A, GP3A dan IP3A; D Memfasilitasi keikutsertaan P3A, GP3A dan IP3A dalam pekerjaan

    konstruksi jaringan utama, dengan cara penyediaan tenaga kerja;

  • D Memfasilitasi partisipasi P3A, GP3A dan IP3A dalam O&P jaringan primer

    dan sekunder;

    D Pembentukan, restrukturisasi dan penguatan Komisi Irigasi (Komir); D Melaksanakan on-the-job training untuk staff BWS (OJT); D Melaksanakan pelatihan singkat yang lain. D Bertanggung jawab sepenuhnya mengenai kualitas seluruh hasil pelaksanaan

    pekerjaan.

    b. Ahli Pertanian 1 (satu) Orang disyaratkan lulusan sarjana (S1) lulusan Bidang

    Pertanian dengan pengalamam kerja minimal 1 (satu) tahun sebagai Tenaga Ahli

    madya, Tenaga ahli nasional dengan kwalifikasi dan spesialisasi dalam bidang

    pertanian dan pengelolaan air irigasi di tingkat usaha tani. Berpengalaman

    dalam pelaksanaan pekerjaan di spesialisasi dalam bidang pertanian dan

    pengelolaan air irigasi di tingkat usaha tani. Untuk menunjang komunikasi

    dengan tenaga ahli luar yang bersangkutan memiliki penguasaan bahasa

    inggris yang sangat baik. Tugas dan tanggung jawab Agronomist meliputi

    antara lain :

    D Mengkaji kegiatan pengelolaan air yang ada di tingkat usaha tani, identifikasi

    kendala;

    D Persiapan rencana aksi peningkatan pengelolaan air; D Persiapan pedoman dan petunjuk untuk pelatihan; D Pelaksanaan kajian pengelolaan air; D Melaksanakan pemantauan dan evaluasi. D Persiapan program pertanian termasuk pedoman;

    D Pelaksanaan demonstrasi di petak tersier; D Pelaksanaan survei/kajian untuk mengetahui teknologi dan praktek

    petani;

    D Pelaksanaan dan diseminasi Program Pertanian. 3.3 O&M/Asset Management M Specialist Tenaga ahli nasional dengan kwalifikasi dan spesialisasi dalam bidang

    pengelolaan sumber daya air secara umum, dan secara khusus dalam O&P serta

    Pengelolaan Aset. Pengalaman dalam penerapan pengelolaan irigasi secara

    partispatif sesuai P20/2006 akan mendukung. Konsultan harus lulus S1 dengan

    pengalaman kerja minimal 1(satu) tahun, yang bersangkutan telah bersertifikat

  • HATHI Ahli Madya. Yang bersangkutan juga banyak mengikuti seminar-seminar dan

    pelatihan yang diselenggarakan oleh instansi-instansi terkait dan instansi profesi.

    Untuk menunjang komunikasi dengan tenaga ahli luar yang bersangkutan

    memiliki penguasaan bahasa inggris yang sangat baik. Tugas dan tanggung

    jawab O&M/Asset Management Specialist meliputi antara lain :

    D Pelaksanaan kajian cara/pelaksanaan O&P yang dipakai sekarang;

    D Pelaksanaan penelusuran jaringan untuk survei inventarisasi aset, dengan

    partisipasi Counterparts;

    D Pengembangan data-dasar O&P/PA (data statis-dinamis,

    kebutuhanuntuk pemeliharaan, dana O&P berdasarkan kebutuhan,

    mekanisme quality assurance, Monev, kebutuhan staf dsb);

    D Berdasarkan panduan yang telah disiapkan akan dikembangkan

    sebuah contoh/model yang sederhana/simple untuk Pengelolaan Aset

    Irigasi (PAI) termasuk informasi pada survei tahunan, pengolahan data

    (SIPAI) dan MIS, kebutuhan fisik dan finansial untuk O&P dsb.

    D Melaksanakan Studi khusus dan survei.

    3.4 Koordinator Community Organizer : 1 (satu) orang Tenaga ahli nasional dengan kwalifikasi dan spesialisasi dalam bidang

    pengelolaan sumber daya air secara umum, dan secara khusus dalam O&P serta

    Pengelolaan Aset. Pengalaman dalam penerapan pengelolaan irigasi secara

    partispatif sesuai P20/2006 akan mendukung. Konsultan harus lulus S1 dengan

    pengalaman kerja minimal 1(satu) tahun,. Yang bersangkutan juga banyak mengikuti

    seminar-seminar dan pelatihan yang diselenggarakan oleh instansi-instansi terkait

    dan instansi profesi. Untuk menunjang komunikasi dengan tenaga ahli luar yang

    bersangkutan memiliki penguasaan bahasa inggris yang sangat baik.

    B. Penerima Manfaat

    Internal : Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Sulawesi II, Ditjen Sumber Daya Air Dan Kementerian Pekerjaan Umum.

    External : Masyarakat terlebih utama petani pengguna air Daerah Irigasi

    Randangan

  • C. Strategi Pencapaian Keluaran 1. Metode Pelaksanaan

    Dengan Cara Kontraktual

    2. Tahapan dan waktu pelaksanaan Soft Component diringkas sbb:

    1 MANAGEMEN UMUM - Melaksanakan sosialisasi awal; - Melaksanakan Rapid Rural Appraisal (RRA); - Koordinasi dengan Kementerian PU di Jakarta, DINAS PU Prov/Kab,

    BAPPEDA Prov/Kab, DINAS Pertanian Prov/Kab;

    - Menyusun secara menyeluruh Sistem Informasi Proyek (MIS); - Pengadaan Konsultan Lokal (LC); - Supervisi kegiatan Konsultan Lokal (LC); - Merekrut Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM/CO); - Melaksanakan monitoring and evaluasi (monev) sub-project,

    mengembangkan Sistem Informasi Proyek (MIS), dan menyiapkan laporan-

    laporan.

    2. IDENTIFIKASI DAN PEMBENTUKAN P3A, GP3A dan IP3A

    - Fasilitasi Identifikasi P3A, GP3A dan IP3A

    - Pembentukan & Legalisasi P3A, GP3A dan IP3A

    - Pembentukan dan Pengukuhan Komisi Irigasi

    3. PENGELOLAAN AIR TINGKAT USAHA TANI DAN PERTANIAN

    - Kajian Pengelolaan Air Tingkat Usaha Tani

    - Persiapan Rencana Kerja Perbaikan Pengelolaan Air

    - Modul Pertanian

    4 O & P PENGELOLAAN ASET IRIGASI - Sosialisasi

    - Kegiatan Pengelolaan Aset Irigasi (PAI)

    - Inventarisasi Bendung, Bangunan Pelengkap dan Jaringannya (Walktrough)

    - Pengambilan Data Pendukung (sosek dan land use)