39
PENGARUH PENGHASILAN DAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI KELURAHAN TEGALREJO KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 Nur Imaniyah Bestari Dwi Handayani (Universitas Negeri Semarang) Abstract The purpose of this research is to test the influence of income and tax knowledge towards tax payers compliance to pay Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) on Tegalrejo Pekalongan region. Population of this research are taxpayers at Tegalrejo, Pekalongan region, consist in 2.011 taxpayers. The samples of this research are 95 respondences. This research use income and tax knowledge as independent variables and tax payers compliance to pay Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) as dependent variable. Data will analized with regression. Test results show that there is significant influence income and tax knowledge towards tax payers compliance to pay Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). 1

16_pengaruh Penghasilan Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 16_pengaruh Penghasilan Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

PENGARUH PENGHASILAN DAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN

TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR

PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI KELURAHAN TEGALREJO

KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008

Nur Imaniyah

Bestari Dwi Handayani

(Universitas Negeri Semarang)

Abstract

The purpose of this research is to test the influence of income and tax

knowledge towards tax payers compliance to pay Pajak Bumi dan Bangunan

(PBB) on Tegalrejo Pekalongan region. Population of this research are taxpayers

at Tegalrejo, Pekalongan region, consist in 2.011 taxpayers. The samples of this

research are 95 respondences.

This research use income and tax knowledge as independent variables and

tax payers compliance to pay Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) as dependent

variable. Data will analized with regression. Test results show that there is

significant influence income and tax knowledge towards tax payers compliance to

pay Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Keywords: Income, tax knowledge, tax payers compliance to pay Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB)

1

Page 2: 16_pengaruh Penghasilan Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

2

1. Pendahuluan

Peran aktif rakyat dalam menunjang pembangunan nasional sangat

diperlukan, khususnya wajib pajak. Rakyat sebagai wajib pajak akan ikut

memberikan iuran bagi Negara dalam bentuk pajak. Dari hasil pembayaran

pajak oleh rakyat tersebut diharapkan akan dapat membiayai pembangunan

nasional. Meskipun pajak dianggap sebagai sumber dana yang paling

potensial bagi pembiayaan negara, namun dalam realisasinya pemungutan

pajak terhadap pajak masih sulit dilakukan oleh Negara. Hal ini

disebabkan masih rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak dan

kepercayaan masyarakat kepada administrasi pengelolaan pajak (Sri

Mulyani Indrawati dalam Depkomonto.go.id, 2006). Hal ini membuktikan

bahwa wajib pajak di Indonesia memerlukan motivasi untuk meningkatkan

kepatuhannya untuk membayar pajak, serta peningkatan kepercayaan

masyarakat bahwa penyaluran hasil pajak dilakukan sesuai aturan yang

berlaku, yaitu untuk kesejateraan rakyat, sehingga persepsi wajib pajak

tentang pembayaran pajak akan positif terhadap pemerintah dalam

mengelola pajak yang telah mereka bayarkan.

Sistem pemungutan pajak yang berlaku di Indonesia adalah Self

Assesment System, dimana segala pemenuhan kewajiban perpajakan

dilakukan sepenuhnya oleh wajib pajak, fiskus (pengumpul pajak) hanya

melakukan pengawasan melalui prosedur pemeriksaan (Devano dan Siti

Kurnia R., 2006:109). Dalam pelaksanaan sistem tersebut, wajib pajak

dituntut keaktifannya mulai dari saat mendaftarkan diri, mengisi SPT

(Surat Pemberitahuan) dengan jujur, baik dan benar sampai dengan

melunasi pajak terutang tepat pada waktunya. Hal ini membuktikan bahwa

kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak benar-benar penting bagi

sistem perpajakan dan menjadi tulang punggung dalam pelaksanaan Self

Assesment System sehingga patut menjadi sorotan bagi pemerintah dan

masyarakat. Wajib pajak akan siap menerima sistem baru apapun yang

diperkenalkan, seperti Self Assesment System, jika mereka mempunyai

pengetahuan yang besar untuk memahami sistem itu (Kasipillai dalam Ali

Page 3: 16_pengaruh Penghasilan Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

3

Roshidi bin Ahmad dkk., 2007:3). Faktor pengetahuan jelas sangat penting

dalam membantu wajib pajak melaksanakan kewajibannya, khususnya

pengetahuan tentang pajak. Tanpa adanya pengetahuan, wajib pajak akan

mengalami kesulitan dalam mendaftarkan diri, mengisi SPT dan

membayar pajaknya. Wajib pajak yang tidak tahu tentang pengetahuan

pajak akan bingung tentang berapa jumlah pajak yang seharusnya ia

bayarkan.

Faktor pendidikan atau pengetahuan khususnya tentang pajak dan

faktor penghasilan atau pendapatan adalah dua hal yang sangat penting

bagi wajib pajak dalam kaitan dengan kepatuhan pajak, dimana dalam

kehidupan sehari-hari seseorang bisa dinilai atau dihargai dengan melihat

besarnya penghasilan dan tingkat pendidikannya. Hal ini diperkuat oleh

kesimpulan dari Kassipillai dkk, (2003:144) yang menyebutkan

pentingnya pengetahuan pajak, dalam hal ini kursus pajak, bagi mahasiswa

yang akan bekerja dan mendapatkan penghasilan. Mereka dapat

mengetahui bila penghasilannya tersebut terkena pajak. Mereka

seharusnya akan lebih patuh terhadap hukum pajak, sehingga ketika ada

pengelakan pajak dari mereka yang mempunyai pengetahuan pajak cukup,

itu sengaja dan dianggap tidak patuh, maka akan terkena hukuman pajak

yang lebih berat. Pada akhirnya faktor pengetahuan perpajakan dapat

mempengaruhi kepatuhan wajib pajak baik secara positif maupun negatif,

karena dengan adanya pengetahuan perpajakan yang dimiliki wajib pajak,

dapat meningkatkan atau bahkan menurunkan kepatuhannya dalam

membayar pajak.

Faktor penghasilan juga dijadikan salah satu alasan wajib pajak tidak

patuh. Seperti yang diungkapkan oleh Nurmantu (2003:149), bila seorang

bekerja dan kemudian dapat menghasilkan uang, maka secara naluriah

uang itu pertama-tama ditujukannya untuk memenuhi kebutuhan diri

sendiri dan keluarganya. Tapi pada saat yang bersamaan-jika telah

memenuhi syarat-syarat tertentu-timbul kewajiban untuk membayar pajak

kepada Negara. Disini timbul konflik, antara kepentingan diri sendiri dan

Page 4: 16_pengaruh Penghasilan Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

4

kepentingan Negara. Pada umumnya kepentingan untuk pribadi dan

keluarga yang selalu dimenangkan. Masyarakat awam akan lebih

cenderung berpikir bahwa penghasilan yang mereka peroleh sudah tidak

dapat mencukupi kebutuhan mereka, apalagi harus disisihkan untuk

membayar pajak. Realita semacam itulah yang menjadi penghalang

terwujudnya kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak, sehingga

faktor penghasilan wajib pajak ini dapat berpengaruh terhadap

kepatuhannya dalam membayar pajak baik positif maupun negatif.

Pada penelitian awal di kelurahan Tegalrejo diperoleh adanya jumlah

realisasi penerimaan PBB yang lebih rendah dari jumlah target penerimaan

PBB. Di bawah ini adalah data tentang penerimaan Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB) di Kelurahan Tegalrejo Kecamatan Pekalongan Barat

selama tiga tahun terakhir (2006-2008) sebagai berikut:

Tabel 1.1. Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kelurahan Tegalrejo

Pekalongan tahun 2006-2008

(menurut data Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

(DPPKAD) Kota Pekalongan)

Tah

un

WP

(SPPT)

Target

(Baku) PBB

% WP

(SPPT)

Realisasi

PBB

%

2006 1.981 83.136.186 100 1.200 50.490.151 60,73

2007 2.010 111.824.174 100 1.086 67.439.912 60,31

2008 2.011 110.574.655 100 1.149 64.335.938 58,18

Berdasarkan data di atas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di

Kelurahan Tegalrejo selama tiga tahun terakhir belum pernah memenuhi

target (baku). Hal ini dapat dilihat dari jumlah realisasi yang lebih rendah

dari targetnya. Pada tahun 2006 realisasi PBB sebesar 60,73%, tetapi

jumlah penerimaan PBB terus menurun pada tahun 2007 dan 2008, yaitu

sebesar 60,31% dan 58,18%. Hal ini menjadi masalah, karena seharusnya

jika wajib pajak jumlahnya makin meningkat, akan berdampak pada

Page 5: 16_pengaruh Penghasilan Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

5

peningkatan jumlah penerimaan PBB. Dalam realisasinya, jumlah wajib

pajak meningkat sebesar 29 (2.010-1.981) dan wajib pajak, tetapi jumlah

penerimaan PBB justru menurun sebesar Rp28.687.988,00

(RP111.824.174,00-Rp83.136.186,00). Masalah kurangnya realisasi

penerimaan PBB dari targetnya ini diindikasikan karena faktor kepatuhan

wajib pajak dalam membayar pajak yang kurang. Kepatuhan wajib pajak

dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor penghasilan

wajib pajak dan pengetahuan wajib pajak tentang perpajakan.

Berdasarkan uraian di atas, Penulis tertarik untuk mengangkat

permasalahan dengan melakukan penelitian mengenai bagaimana

“Pengaruh Penghasilan dan Pengetahuan Perpajakan terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB) di Kelurahan Tegalrejo Pekalongan tahun 2008.”

2. Telaah Literatur dan Pengembangan Hipotesis

2.1 Pengertian Pajak

Definisi pajak menurut Judisseno (2002) adalah suatu kewajiban

kenegaraan dan pengabdian serta peran aktif warga negara dan anggota

masyarakat lainnya untuk membiayai berbagai pembangunan nasional

yang pelaksanaannya diatur dalam undang-undang dan peraturan-peraturan

untuk tujuan kesejahteraan bangsa dan Negara. Pajak adalah bantuan, baik

secara langsung maupun tidak yang dipaksakan oleh kekuasaan publik dari

penduduk atau dari barang, untuk menutupi belanja pemerintah (R.

Santoso Brotodihardjo, 2003 dalam Devano dan Siti Kurnia R., 2006:22).

2.2 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada di bawahnya.

Permukaan bumi meliputi tanah dan perairan pedalaman (termasuk rawa-

rawa, tambak, perairan) serta laut wilayah Republik Indonesia. Bangunan

adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada

Page 6: 16_pengaruh Penghasilan Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

6

tanah dan atau perairan. Yang termasuk dalam pengertian bangunan

adalah:

1. Jalan lingkungan dalam satu kesatuan dengan komplek bangunan.

2. Jalan tol.

3. Kolam renang.

4. Pagar mewah.

5. Tempat olahraga.

6. Galangan kapal, dermaga.

7. Taman mewah.

8. Tempat penampungan/kilang minyak, air, dan gas, pipa minyak.

9. Fasilitas lain yang memberikan manfaat (Mardiasmo, 2002:269).

2.3 Pengertian Kepatuhan Wajib Pajak

Menurut kamus umum bahasa Indonesia (1995:1013), istilah kepatuhan

berarti tunduk atau patuh pada ajaran atau aturan. Dalam perpajakan, dapat

diartikan ketaatan, tunduk, dan patuh serta melaksanakan ketentuan

perpajakan. Jadi wajib pajak yang patuh adalah wajib pajak yang taat dan

memenuhi serta melaksanakan kewajiban perpajakan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Kepatuhan

mengandung unsur sebagai berikut:

1. Adanya pengetahuan dan pengertian dari subjek pajak terhadap objek

pajak.

2. Adanya sikap setuju dari subjek pajak.

3. Adanya tindakan perbuatan yang konsisten dengan pengetahuan dan

sikap yang telah dimilikinya (Kurniawan, 2006).

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam

membayar pajak yaitu:

a. Faktor pendidikan wajib pajak, yang meliputi

pendidikan formal dan pengetahuan wajib pajak.

b. Faktor pendapatan wajib pajak, yang meliputi

besarnya pendapatan bersih wajib pajak dari pekerjaan pokok dan

Page 7: 16_pengaruh Penghasilan Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

7

sampingannya, serta jumlah anggota keluarga yang masih harus

dibiayai.

c. Faktor pelayanan aparatur pajak, disaat pelayanan

penyampaian informasi, pelayanan pembayaran, maupun pelayanan

keberatan dan penyaranan.

d. Faktor penegakan hukum pajak, yang terdiri dari

sanksi-sanksi, keadilan dalam penentuan jumlah pajak yang dipungut,

pengawasan dan pemeriksaan.

e. Faktor sosialisasi, diantaranya pelaksanaan

sosialisasi dan media sosialisasi (Kusumawati, 2006:40).

2.3.1 Kriteria Wajib Pajak Patuh

Menurut Keputusan Menteri Keuangan nomor 544/KMK.04/2000,

kriteria wajib pajak patuh adalah:

1. Tepat waktu dalam menyampaikan SPT untuk semua jenis pajak

dalam dua tahun terakhir.

2. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali

telah memperoleh izin untuk mengangsur atau menunda pembayaran

pajak.

3. Tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana di

bidang perpajakan dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir.

4. Dalam dua tahun terakhir menyelenggarakan pembukuan dan dalam

hal terhadap wajib pajak pernah dilakukan pemeriksaan, korelasi pada

pemeriksaan yang terakhir untuk masing-masing jenis pajak yang

terutang paling banyak 5%.

5. Wajib pajak yang laporan keuangannya untuk dua tahun terakhir

diaudit oleh akuntan publik dengan pendapat wajar tanpa

pengecualian, atau pendapat dengan pengecualian sepanjang tidak

mempengaruhi laba rugi fiskal (Devano dan Siti Kurnia R., 2006:111).

2.4 Penghasilan Wajib Pajak

Page 8: 16_pengaruh Penghasilan Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

8

Pengertian penghasilan menurut undang-undang PPh (Pajak

Penghasilan) pasal 4 ayat (1) adalah setiap tambahan kemampuan

ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari

Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi

atau untuk menambah kekayaan wajib pajak.

2.5 Pengetahuan Perpajakan Wajib Pajak

Prof. Dr. Noormala Sheikh Obid (2008:38) dalam penelitiannya yang

berjudul “Voluntary Compliance: Tax Education Preventive”

menyimpulkan dari 128 responden dimana 47,7% setuju pendidikan pajak

meningkatkan kepatuhan dan 15,6% sangat setuju. Semua wajib pajak

tanpa tergantung dengan latar belakang pendidikan, mereka setuju bahwa

pendidikan pajak membantu meningkatkan kepatuhan pajak. Seseorang

yang berpendidikan pajak akan mempunyai pengerahuan tentang

perpajakan, baik itu soal tarif pajak yang akan mereka bayar, maupun

manfaat pajak yang akan berguna bagi kehidupan mereka. Dengan adanya

pengetahuan perpajakan tersebut akan membantu kepatuhan wajib pajak

dalam membayar pajak, sehingga tingkat kepatuhan akan meningkat.

2.6 Pengaruh Penghasilan dan Pengetahuan Perpajakan terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar PBB

Penghasilan pada umumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan

hidup yang tidak ada habisnya. Bahkan penggunaan penghasilan untuk

memenuhi kebutuhan hidup sering sekali kurang dapat terpenuhi. Beban

belum terpenuhinya kebutuhan hidup, harus ditambah lagi dengan

kewajiban membayar pajak. Hal ini membuat masyarakat khususnya wajib

pajak merasa sangat terbebani dalam melaksanakan kepatuhannya

membayar pajak. Wajib pajak akan lebih memilih menggunakan

penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, daripada untuk

membayar pajak. Oleh karena itu faktor penghasilan dinilai berpengaruh

terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan

Bangunan. Jika tidak mempunyai, atau berpenghasilan kecil, bagaimana

wajib pajak dapat melaksanakan kepatuhannya untuk membayar pajak.

Page 9: 16_pengaruh Penghasilan Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

9

Faktor lain yang dinilai dapat berpengaruh terhadap kepatuhan wajib

pajak dalam membayar PBB adalah pengetahuan perpajakan wajib pajak.

Pada umumnya seseorang yang memiliki pendidikan, akan sadar dan patuh

terhadap hak dan kewajibannya, tanpa harus dipaksakan dan diancam oleh

beberapa sanksi dan hukuman. Wajib pajak yang berpengetahuan tentang

pajak, secara sadar diri akan patuh membayar pajak. Mereka telah

mengetahui bagaimana alur penerimaan pajak tersebut akan berjalan,

hingga akhirnya manfaat membayar pajak tersebut dapat dirasakannya,

sebagai contoh, jalanan yang selalu diaspal jika rusak dan dalam keadaan

baik, yang setiap hari dapat dilalui semua orang dengan nyaman. Itu salah

satu manfaat kecil dari pajak yang seharusnya diketahui seluruh

masyarakat, khususnya wajib pajak. Seseorang yang tidak berpengetahuan

tentang pajak, akan menilai semua fasilitas yang telah mereka gunakan di

negeri ini merupakan tanggung jawab pemerintah, tanpa mereka berpikir

dari mana dana untuk mewujudkan semua fasilitas itu. Oleh karena itu,

pengetahuan perpajakan dianggap penting dalam mewujudkan kepatuhan

wajib pajak membayar PBB.

Faktor penghasilan dan pengetahuan perpajakan wajib pajak merupakan

faktor yang berasal dari sisi wajib pajak, yang sifatnya subjektif. Dengan

diketahuinya sebab-sebab ketidakpatuhan wajib pajak secara subjektif,

diharapkan dapat ditemukan penyelesaiannya agar dapat meningkatkan

kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB sehingga pembangunan

nasional, khususnya daerah dapat terus berjalan demi kelangsungan

kehidupan berbangsa dan bernegara.

Secara sistematis pengaruh penghasilan dan pengetahuan perpajakan

terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB dapat digambarkan

sebagai berikut:

Penghasilan (X1)

Pengetahuan perpajakan

(X2)

Kepatuhan wajib pajak (Y)

Page 10: 16_pengaruh Penghasilan Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

10

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

2.7 Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

H1= Ada pengaruh yang signifikan antara penghasilan dan pengetahuan

perpajakan secara simultan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam

membayar Pajak Bumi dan Bangunan.

H2= Ada pengaruh yang signifikan antara penghasilan terhadap

kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan

Bangunan.

H3= Ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan perpajakan

terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan

Bangunan.

3. Metode Penelitian

3.1 Populasi dan sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak yang berada di

Kelurahan Tegalrejo Pekalongan pada tahun 2008 adalah sebesar 2.011 wajib

pajak. Sampel adalah bagian populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu

yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap

bisa mewakili populasi. Sampel yang diambil dalam penelitian ini

menggunakan rumus Slovin. Hal ini dikarenakan ukuran populasi diketahui

dan asumsi bahwa populasi berdistribusi normal. Ukuran sampel dengan

rumus:

n =

Dimana:

n = Ukuran sampel

Page 11: 16_pengaruh Penghasilan Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

11

N = Ukuran populasi

e = Batas kesalahan maksimal yang ditolerir dalam sampel (10 %)

(Umar,2005:78).

Pengambilan sampel tergantung pada:

1. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana.

2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap objek, karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data.

3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti (Arikunto, 2006).

Jumlah populasi 2.011 orang, maka batas minimal pengambilan sampel

berdasarkan rumus diatas adalah:

= 95,26

Berdasarkan perhitungan di atas, maka sampel dalam penelitian ini adalah

95,26 dibulatkan 95 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian

ini menggunakan teknik Simple Random Sampling, yaitu teknik pengambilan

sampel yang dilakukan secara acak, dimana setiap populasi memperoleh

kesempatan dipilih menjadi sampel (Arikunto,2006:134). Pengambilan

sampel tersebut diberikan kepada wajib pajak PBB kelurahan Tegalrejo

Pekalongan.

3.2 Penghasilan Wajib Pajak (X1)

Penghasilan dalam penelitian ini menggunakan indikator besarnya

penghasilan pokok dan sampingan wajib pajak yaitu besarnya penghasilan

bersih dari pekerjaan pokok dan sampingan yang dihasilkan oleh seluruh

anggota keluarga yaitu bapak, istri, anak laki-laki dan perempuan yang

belum berkeluarga dengan perhitungan penghasilan satu bulan.

Page 12: 16_pengaruh Penghasilan Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

12

Instrumen yang digunakan untuk mengukur penghasilan terdiri dari satu

item pertanyaan dengan menggunakan pertanyaan terbuka yaitu responden

mengisi sendiri jawaban berdasarkan pertanyaan yang diajukan mengenai

penghasilan wajib pajak. Variabel penghasilan diukur dengan instrumen

yang diadopsi dari Noviani (2005) dan Wulandari (2007) yang telah

dimodifikasi oleh peneliti. Dimana tiap jawaban wajib pajak tentang

jumlah pengetahuan dikelompokkan dan diukur dengan skala Likert yang

menggunakan lima poin, dimana semakin tinggi poin akan menunjukkan

semakin tingginya kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB.

Kategorinya sebagai berikut:

1. Skor 1 (Rendah) = Penghasilan≥Rp750.000,-

2. Skor 2 (Kurang Tinggi) = Rp750.000,-<Penghasilan≤Rp1.500.000,-

3. Skor 3 (Cukup Tinggi) =Rp1.500.000,-<Penghasilan≤Rp2.250.000,-

4. Skor 4 (Tinggi) =Rp2.250.000,-<Penghasilan≤Rp3.000.000,-

5. Skor 5 (Sangat Tinggi) = Penghasilan>Rp3.000.000,-.

3.3 Pengetahuan Perpajakan Wajib Pajak (X2)

Variabel bebas yang kedua adalah Pengetahuan perpajakan yang

mempunyai indikator sebagai berikut:

1. Pendidikan terakhir yang telah ditempuh Wajib Pajak.

2. Pendidikan Perpajakan formal.

3. Pengetahuan tentang PBB.

4. Pengetahuan tentang Peraturan perpajakan (PBB).

5. Pengetahuan tentang sanksi Perpajakan (PBB).

6. Pengetahuan tentang manfaat pajak, khususnya PBB.

Instrumen yang digunakan untuk mengukur pengetahuan perpajakan

terdiri dari enam item pertanyaan yang diadopsi dari Noviani (2005) dan

Wulandari (2008) yang telah dimodifikasi oleh peneliti, dimana masing-

masing indikator terdiri dari tiga item pertanyaan dengan menggunakan

pertanyaan tertutup yaitu responden memberikan jawaban yang telah

disediakan. Masing-masing item pertanyaan tersebut diukur dengan

Page 13: 16_pengaruh Penghasilan Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

13

menggunakan skala Likert lima poin dengan kategori jawaban sangat

tahu, tahu, cukup tahu, kurang tahu, dan tidak tahu.

3.4 Variabel Terikat (Y)

Kepatuhan yang dimaksud adalah sifat patuh yang diperlihatkan dari

sikap dan perilaku wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan

terutama dalam membayar pajak. Dengan indikator:

1. Ketaatan, sejauh mana wajib pajak mampu mentaati segala peraturan

tentang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

2. Persepsi pajak, sejauh mana persepsi (penilaian) wajib pajak mengenai

pajak, apakah persepsi positif, yaitu wajib pajak dapat menilai pajak

dapat memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat dan wajib

pajak sendiri, atau persepsi negatif, dimana wajib pajak menilai bahwa

pajak tidak bermanfaat dan hanya membebani kehidupan wajib pajak.

3. Ketepatan waktu, sejauh mana wajib pajak melaksanakan kewajiban

Perpajakan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan.

Instrumen yang digunakan untuk mengukur kepatuhan wajib pajak

terdiri dari lima item pertanyaan yang diadopsi dari Wulandari (2007)

yang telah dimodifikasi oleh peneliti, dimana masing-masing indikator

terdiri dari satu item pertanyaan dengan menggunakan pertanyaan

tertutup yaitu responden memberikan jawaban yang telah disediakan.

Masing-masing item pertanyaan tersebut diukur dengan menggunakan

skala Likert 5 poin, dimana semakin mengarah ke poin 1 menunjukkan

bahwa tingkat kepatuhan wajib pajak rendah. Sedangkan semakin

mengarah ke poin 5 menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan wajib pajak

tinggi. Adapun kategori jawabannya untuk indikator ketepatan waktu

menggunakan alternatif jawaban a, b, c, d, dan e, serta kategori jawaban

sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

3.5 Metode Analisis Data

Page 14: 16_pengaruh Penghasilan Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

14

3.5.1 Pengujian Hipotesis

3.5.1.1 Analisis Regresi Berganda

Y = a + b1X1 + b2X2+e

Keterangan:

Y = Kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan

Bangunan

a = konstanta

b1, b2 = koefisien persamaan regresi prediktor X1, X2

X1 = Penghasilan Wajib pajak

X2 = Pengetahuan perpajakan

e = Kesalahan pengganggu (Algifari,1997:51).

4. Analisis dan Hasil Penelitian

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Deskripsi hasil penelitian

Hasil analisis deskriptif persentase variabel penelitian adalah:

1. Penghasilan

Diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki penghasilan

dalam kategori tinggi.

2. Pengetahuan perpajakan

a. Pendidikan terakhir wajib pajak

Berdasarkan analisis data penelitian diketahui deskripsi

persentase kategori responden dapat diketahui tingkat pendidikan

responden sebagian besar adalah SD.

b. Pendidikan pajak formal

Berdasarkan analisis data penelitian diketahui deskripsi

persentase kategori responden mengenai pengetahuan

perpajakannya berdasarkan indikator pendidikan pajak formal

diketahui bahwa rata-rata responden tidak tahu tentang pendidikan

Page 15: 16_pengaruh Penghasilan Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

15

pajak formal (Brevet) atau pengetahuan responden tentang

pendidikan pajak formal dalam kategori rendah.

c. Pengetahuan tentang PBB

Berdasarkan analisis data penelitian diketahui deskripsi

persentase kategori responden mengenai pengetahuan

perpajakannya berdasarkan indikator pengetahuan tentang aturan

PBB diketahui bahwa rata-rata responden memiliki pengetahuan

tentang PBB dalam kategori rendah, dimana sebagian besar

responden tidak tahu mengenai pengetahuan tentang PBB.

d. Pengetahuan tentang aturan PBB

Berdasarkan analisis data penelitian diketahui deskripsi

persentase kategori responden mengenai pengetahuan

perpajakannya berdasarkan indikator pengetahuan tentang aturan

PBB diketahui bahwa rata-rata responden memiliki pengetahuan

tentang aturan PBB dalam kategori rendah, dimana sebagian besar

responden tidak tahu mengenai pengetahuan tentang aturan PBB.

e. Pengetahuan tentang manfaat pajak

Berdasarkan analisis data penelitian diketahui deskripsi

persentase kategori responden mengenai pengetahuan

perpajakannya berdasarkan indikator pengetahuan tentang manfaat

pajak diketahui bahwa rata-rata responden memiliki pengetahuan

mengenai manfaat pajak dalam kategori rendah, terbukti dengan

sebagian besar responden tidak tahu mengenai pengetahuan tentang

manfaat pajak.

f. Pengetahuan tentang sanksi perpajakan

Berdasarkan analisis data penelitian diketahui deskripsi

persentase kategori responden mengenai pengetahuan

perpajakannya berdasarkan indikator Pengetahuan tentang sanksi

perpajakan diketahui bahwa rata-rata responden memiliki

Page 16: 16_pengaruh Penghasilan Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

16

Pengetahuan tentang sanksi perpajakan dalam kategori rendah,

terbukti dengan sebagian besar responden tidak tahu mengenai

pengetahuan tentang sanksi perpajakan.

3. Kepatuhan membayar PBB

a. Ketaatan

Berdasarkan analisis data penelitian diketahui deskripsi

persentase kategori responden mengenai Kepatuhannya dalam

membayar PBB berdasarkan ketaatan diketahui bahwa rata-rata

responden memiliki ketaatan dalam membayar PBB dalam kategori

tinggi.

b. Persepsi wajib pajak

Berdasarkan analisis data penelitian diketahui deskripsi

persentase kategori responden mengenai kepatuhannya dalam

membayar PBB berdasarkan indikator persepsi wajib pajak

diketahui bahwa persepsi sebagian responden terhadap pajak sangat

tidak baik sehingga tingkat kepatuhan wajib pajak dengan indikator

persepsi wajib pajak dalam kategori rendah.

c. Ketepatan waktu

Berdasarkan analisis data penelitian diketahui deskripsi

persentase kategori responden mengenai Kepatuhannya dalam

membayar PBB berdasarkan indikator ketepatan waktu diketahui

bahwa rata-rata responden memiliki ketepatan waktu membayar

pajak dalam kategori kurang tinggi, terbukti dengan sebagian besar

responden kurang tepat waktu dalam membayar PBB.

1. Analisis Regresi Berganda

Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan

analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk

menguji pengaruh antara variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X).

Page 17: 16_pengaruh Penghasilan Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

17

Untuk dapat menentukan persamaan regresi dalam penelitian ini

harus ditentukan besarnya nilai konstanta dan koefisien regresi yang

terdapat dalam tabel Coefficients (a) hasil uji data penelitian sebagai

berikut:

Tabel 4.1

Coefficientsa

3.577 .993 3.604 .001

1.220 .226 .384 5.406 .000 .491 .383

.186 .022 .598 8.418 .000 .660 .597

(Constant)

Penghasilan

PengetahuanPerpajakan

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Partial Part

Correlations

Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajaka.

Berdasarkan tabel di atas, maka persamaan regresi berganda

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = 3,577+1,220X1+0,186X2+e

Keterangan:

Y = Kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan

Bangunan

X1 = Penghasilan wajib pajak

X2 = Pengetahuan perpajakan

e = Kesalahan pengganggu

Persamaan regresi di atas mengandung makna bahwa:

a. Konstanta sebesar 3,577 berarti bahwa dengan

mengesampingkan pengaruh besarnya penghasilan (X1) dan

pengetahuan perpajakan (X2), maka besarnya kepatuhan wajib

pajak adalah 3,577.

b. Koefisien regresi variabel penghasilan (X1) sebesar 1,220 berarti

bahwa jika terjadi peningkatan variabel penghasilan (X1) sebesar

satu satuan dengan asumsi variabel lain konstan, maka besarnya

kepatuhan wajib pajak (Y) akan naik sebesar 1,220 satuan.

Page 18: 16_pengaruh Penghasilan Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

18

c. Koefisien regresi variabel pengetahuan perpajakan (X2) sebesar

0,186 berarti bahwa jika terjadi peningkatan variabel

pengetahuan perpajakan (X2), sebesar satu satuan dengan asumsi

variabel lain konstan, maka besarnya kepatuhan wajib pajak (Y)

akan naik sebesar 0,186 satuan.

Tabel 4.2

Hasil uji parsial

Coefficientsa

3.577 .993 3.604 .001

1.220 .226 .384 5.406 .000 .491 .383

.186 .022 .598 8.418 .000 .660 .597

(Constant)

Penghasilan

PengetahuanPerpajakan

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Partial Part

Correlations

Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajaka.

Berdasarkan tabel di atas, maka besarnya pengaruh variabel

penghasilan (X1) terhadap kepatuhan wajib pajak (Y) dalam

membayar Pajak Bumi dan Bangunan adalah (0,491)2 sama dengan

24,11%, sedangkan bersarnya pengaruh secara parsial pengetahuan

terhadap kepatuhan wajib pajak adalah (0,660)2 atau 43,56%.

Besarnya pengaruh secara penghasilan (X1) dan pengetahuan

perpajakan (X2) secara simultan terhadap kepatuhan wajib pajak (Y)

dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan dapat diketahui dari

besarnya R square pada tabel di bawah ini.

Page 19: 16_pengaruh Penghasilan Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

19

Tabel 4.3 Hasil uji simultan

Model Summaryb

.733a .537 .527 3.02859 .000Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate Sig. F Change

ChangeStatistics

Predictors: (Constant), Pengetahuan Perpajakan, Penghasilana.

Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajakb.

Berdasarkan tabel di atas, maka besarnya pengaruh variabel

penghasilan (X1) dan pengetahuan perpajakan (X2) terhadap kepatuhan

wajib pajak (Y) dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan secara

simultan adalah 0,537 atau 53,7%.

Page 20: 16_pengaruh Penghasilan Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

20

DAFTAR PUSTAKA

Ali Roshidi, Mohamad bin Ahmad, Hajah Mustafa bin Mohd Hanefah, and MohdAsri bin Mohd Noor. 2007. The Effects of Knowledge on tax compliance behaviors among Malaysian Taxpayers. Universiti Pendidikan Sultan Idris: 1-15.

Ancok, D. 2004. Psikologi Terapan. Yogyakarta: Darussalam.

Asikin, Agustini, Tika Nurjaya dan Yullia Lianawati. 1991. Pajak Citra danUpaya Pembaharuannya (Revisi dari buku pajak Citra dan Bebannya). Jakarta : PT. Bina Rena Pariwara.

Boediono, B. 2003. Pelayanan Prima Perpajakan. Jakarta: PT. Rineka.

Chairul, Tubagus A. Z. 1992. Perpajakan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Devano, Sony dan Siti Kurnia Rahayu. 2006. Perpajakan: Konsep, Teori dan Isu. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Devos, Ken. 2009. What influences the behavior of non-compliant individualtaxpayers. Tax Policy Journal An Annual Summary of Tax Policy Issues. Volume 5: 17-22.

Forum on Tax Administration Compliance Sub-group. 2004. Compliance RiskManagement:Managing and Improving Tax Compliance. Centre For Tax Policy and Administration.

G. Kartasapoetra dkk,. 1989. Pajak Bumi dan Bangunan, Prosedur dan Pelaksanaannya. Jakarta: Bina Aksara.

Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

http://www.fiskal.depkeu.go.id/bapekki/kajian/kemu-2pdf

http://www.perencanakeuangan.com/files/FaktorPenghasilan.html

Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis, Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

Judisseno, Rimsky K. 2001. Perpajakan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Page 21: 16_pengaruh Penghasilan Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

21

Kasipillai, Jeyapalan, Norhani, Aripin and Noor Afza Amran. 2003. The Influence of education on tax avoidance and tax evasion. Jurnal of tax research Volume 1. Number 2. The University of New South Wales: Atax, 134-146.

Kusumawati, Atika. 2006. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan di Kelurahan Sumurrejo Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang. Skripsi. Semarang: FE UNNES.

Mardiasmo. 2004. Perpajakan. Yogyakarta : Andi Offset.

Noormala, Siti Sheikh Obid. 2008. Voluntary compliance : tax educationpreventive. International Conference on Bussiness and Economy 6-8 November 2008 Constanta Romania. International IslamicUniversity Malaysia: 30-40.

Noviani, Elly. 2005. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan di Kelurahan Sunggingan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Skripsi. Semarang: FIS UNNES.

Nurmantu, Safri. 2003. Pengantar Perpajakan, edisi dua. Jakarta: Granit.

Pemenang dan Nominasi Pemenang Lomba Karya Tulis Perpajakan 2005. 2006.Dengan Pajak Kita Wujudkan Kemandirian Bangsa. Jakarta: DJPDepartemen Keuangan RI.

Ritsema, Christina M. Deborah W. Thomas, and Gary D. Ferrier. 2003. Economicand Behavioral Determinants of Tax Compliance : Evidence from the 1997 Arkansas Tax Penalty Amnesty Program. Presented at the 2003 IRS Research Conference, June 2003 : 1-25.

Sambodo, Agus. 1999. Kewajiban Perpajakan bagi Badan Usaha dan OrangPribadi tinjauan dari sisi Wajib Pajak. Jakarta : BPFE-Yogyakarta.

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Bussiness. Jakarta: Salemba Empat.

Siahaan, Marihot P. 2004. Utang Pajak, pemenuhan kewajiban dan penagihanpajak dengan surat paksa. Jakarta: Grafindo Persada.

Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.

Sumarsono, Sonny. 2004. Metode Riset SDM. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Page 22: 16_pengaruh Penghasilan Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

22

Suryarini, Trisni dan Tarsis Tarmuji. 2007. Pengetahuan Perpajakan. Semarang: UNNES PRESS.

Umar, Husein. 2005. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi (Edisi Revisi dan Perluasan). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wulandari, Lia. 2007. Pengaruh Pendapatan, Kualitas Pelayanan, dan Penegakan Hukum terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan. Skripsi. Semarang: FE UNNES.

www.anggaran.depkeu.go.id

Page 23: 16_pengaruh Penghasilan Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

23

LAMPIRAN

Regression

Descriptive Statistics

13.1684 4.40419 95

2.9895 1.38760 95

32.0000 14.18795 95

Kepatuhan Wajib Pajak

Penghasilan

Pengetahuan Perpajakan

Mean Std. Deviation N

Correlations

1.000 .425 .625

.425 1.000 .068

.625 .068 1.000

. .000 .000

.000 . .256

.000 .256 .

95 95 95

95 95 95

95 95 95

Kepatuhan Wajib Pajak

Penghasilan

Pengetahuan Perpajakan

Kepatuhan Wajib Pajak

Penghasilan

Pengetahuan Perpajakan

Kepatuhan Wajib Pajak

Penghasilan

Pengetahuan Perpajakan

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

KepatuhanWajib Pajak Penghasilan

PengetahuanPerpajakan

Variables Entered/Removedb

Pengetahuan Perpajakan,Penghasilan

a . Enter

Model1

Variables EnteredVariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajakb.

Model Summaryb

.733a .537 .527 3.02859 .000Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate Sig. F Change

ChangeStatistics

Predictors: (Constant), Pengetahuan Perpajakan, Penghasilana.

Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajakb.

Page 24: 16_pengaruh Penghasilan Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

24

ANOVAb

979.446 2 489.723 53.391 .000a

843.859 92 9.172

1823.305 94

Regression

Residual

Total

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Pengetahuan Perpajakan, Penghasilana.

Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajakb.

Coefficientsa

3.577 .993 3.604 .001

1.220 .226 .384 5.406 .000 .491 .383

.186 .022 .598 8.418 .000 .660 .597

(Constant)

Penghasilan

PengetahuanPerpajakan

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Partial Part

Correlations

Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajaka.

Collinearity Diagnosticsa

2.777 1.000 .01 .02 .02

.158 4.193 .00 .58 .49

.065 6.540 .99 .40 .50

Dimension1

2

3

Model1

EigenvalueCondition

Index (Constant) PenghasilanPengetahuanPerpajakan

Variance Proportions

Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajaka.

Page 25: 16_pengaruh Penghasilan Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

25

Residuals Statisticsa

7.9551 20.6368 13.1684 3.22795 95

-1.615 2.314 .000 1.000 95

.318 .881 .527 .111 95

7.7636 21.0458 13.1756 3.23369 95

-8.81613 8.85913 .00000 2.99620 95

-2.911 2.925 .000 .989 95

-2.947 2.987 -.001 1.005 95

-9.03474 9.23638 -.00721 3.08933 95

-3.080 3.126 .002 1.025 95

.045 6.972 1.979 1.319 95

.000 .127 .010 .020 95

.000 .074 .021 .014 95

Predicted Value

Std. Predicted Value

Standard Error ofPredicted Value

Adjusted Predicted Value

Residual

Std. Residual

Stud. Residual

Deleted Residual

Stud. Deleted Residual

Mahal. Distance

Cook's Distance

Centered Leverage Value

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajaka.

Charts

Regression Standardized Residual

3210-1-2-3

Fre

qu

en

cy

25

20

15

10

5

0

Histogram

Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak

Mean =-2.29E-16

Std. Dev. =0.989

N =95

Page 26: 16_pengaruh Penghasilan Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

26

Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0

Exp

ecte

d C

um

Pro

b

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak

Regression Standardized Predicted Value3210-1-2

Reg

ress

ion

Stu

de

nti

zed

R

esid

ua

l

3

2

1

0

-1

-2

-3

Scatterplot

Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak

Page 27: 16_pengaruh Penghasilan Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar

27

UJI ASUMSI KLASIK1. Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

95

.0000000

2.99620230

.125

.125

-.073

1.220

.102

N

Mean

Std. Deviation

Normal Parameters a,b

Absolute

Positive

Negative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardized Residual

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

2. Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

.995 1.005

.995 1.005

Penghasilan

Pengetahuan Perpajakan

Model1

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajaka.

3. Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

2.193 .682 3.217 .002

-.005 .155 -.004 -.034 .973

.000 .015 -.002 -.022 .983

(Constant)

Penghasilan

Pengetahuan Perpajakan

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: UbResa.