Upload
nauval-pairuza-ezione
View
186
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan Jalan Tusam No. 2 Kisaran 21216
Telepon 0623-41731 Fax. 0623-347432 E-mail : [email protected]
Homepage http://asahankab.bps.go.id
Katalog BPS : 9302011.1208
KERJASAMA : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN
DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN ASAHAN
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT KECAMATAN KABUPATEN ASAHAN
TAHUN 2011
KERJASAMA : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN
DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN ASAHAN
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT KECAMATAN KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2011
Katalog BPS : 9302011.1208
Nomor Publikasi : 12085.1212
Ukuran Buku : 21 cm x 28 cm
Jumlah Halaman : viii + 58 halaman
Naskah :
Seksi Statistik Neraca Wilayah dan Analisis
Tim Penyusun Naskah :
Penanggungjawab Umum : Drs. Suharno, M.Sc
Editor dan Penanggungjawab Teknis : Dwi Prawoto, SE, M.Si
Koordinator : Ahmad Jailani, S.ST
Anggota : Restuty Yusnita,Yunita
Anggraeni, Edi Suratno, Puji
Astuti, Dwi Ningsih
Gambar Kulit :
Seksi Statistik Neraca Wilayah dan Analisis
Diterbitkan Oleh :
Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan
Sumber Dana :
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Asahan T.A. 2012
Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Badan Pusat Statistik Kabupaten
Asahan bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Asahan
dapat menyelesaikan Publikasi Produk Domestik Regional Bruto Menurut Kecamatan
Kabupaten Asahan Tahun 2011.
Publikasi ini memuat data pendapatan regional menurut kecamatan Kabupaten
Asahan Tahun 2011, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan yang
disajikan dalam bentuk nilai rupiah maupun persentase. Untuk melengkapi tabel–tabel
dimaksud, publikasi ini juga menguraikan beberapa penjelasan tentang konsep dan definisi
yang digunakan serta penjelasan produk domestik regional bruto menurut lapangan usaha.
Saran dan kritik dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk perbaikan publikasi
masa yang akan datang. Akhirnya, semoga publikasi ini dapat membantu dalam memenuhi
kebutuhan data statistik baik instansi pemerintah maupun swasta serta bermanfaat bagi para
pengguna data.
Kisaran, Juli 2012 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BADAN PUSAT STATISTIK
KABUPATEN ASAHAN KABUPATEN ASAHAN Kepala, Kepala, Drs. H. MAHENDRA, MM DWI PRAWOTO, SE, MSi NIP. 19610612 198803 1 005 NIP. 19621210 198702 1 001
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................ ………………………………….……… ii
DAFTAR TABEL ......................................... ………….………………………………… iii-v
DAFTAR GAMBAR ............................................... …………………………………… vi
I. PENDAHULUAN ............................................................................ 2
1.1. Konsep dan Definisi .................................................................... 3
1.2. Metode Penghitungan ................................................................ 3
1.3. Klasifikasi Lapangan Usaha ......................................................... 5
1.4. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan ..................... 5
II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN ....................... 10
2.1. Pertanian .................................................................................. 10
2.2. Penggalian ................................................................................ 12
2.3. Industri Pengolahan ................................................................... 12
2.4. Listrik, Gas dan Air Bersih ........................................................... 13
2.5. Bangunan.................................................................................. 14
2.6. Perdagangan, Hotel dan Restoran ............................................... 14
2.7. Pengangkutan dan Komunikasi .................................................... 15
2.8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan................................. 18
2.9. Jasa-Jasa .................................................................................. 22
III. TINJAUAN EKONOMI KECAMATAN KABUPATEN ASAHAN ........... 24
3.1. Perbandingan PDRB Kecamatan .................................................. 25
3.2. Struktur Ekonomi PDRB Kecamatan ............................................. 27
3.3. Pertumbuhan Ekonomi PDRB Kecamatan ..................................... 30
3.4. PDRB Kecamatan Per Kapita ....................................................... 31
TABEL-TABEL .................................................................................... 33
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ......................................... 27
Tabel 3.2. Struktur PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Atas Da-sar Harga Berlaku Tahun 2011 (Persen) ................................. 29
Tabel 3.3. Pertumbuhan PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2011 (Persen) ...................... 30
Tabel 3.4. PDRB Per Kapita Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Rupiah) .............................. 33
Tabel 4.1. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................ 34
Tabel 4.2. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Bandar Pulau Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 35
Tabel 4.3. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Aek Songsongan Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 36
Tabel 4.4. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Rahuning Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) . 37
Tabel 4.5. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Pulau Rakyat Me-nurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 38
Tabel 4.6 Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Aek Kuasan Me-nurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 39
Tabel 4.7 Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Aek Ledong Me-nurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 40
Tabel 4.8 Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Sei Kepayang Me-nurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 41
iv
Tabel 4.9. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Sei Kepayang Ba-rat Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ........................................................................ 42
Tabel 4.10 Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Sei Kepayang Timur Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................ 43
Tabel 4.11 Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Tanjung Balai Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 44
Tabel 4.12. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Simpang Empat Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 45
Tabel 4.13 Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Teluk Dalam Me-nurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 46
Tabel 4.14. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Air Batu Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) . 47
Tabel 4.15. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Sei Dadap Me-nurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 48
Tabel 4.16 Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Buntu Pane Me-nurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 49
Tabel 4.17. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Tinggi Raja Me-nurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 50
Tabel 4.18. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Setia Janji Me-nurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 51
Tabel 4.19. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Meranti Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) . 52
Tabel 4.20. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Pulo Bandring Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 53
v
Tabel 4.21. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Rawang Panca Ar-ga Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ........................................................................ 54
Tabel 4.22. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Air Joman Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) . 55
Tabel 4.23. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Silau Laut Me-nurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 56
Tabel 4.24. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Kisaran Barat Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 57
Tabel 4.25. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Kisaran Timur Menurut Lapangan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah) ................................................................................ 58
vi
DAFTAR GAMBAR
Grafik 3.1. PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Miliar Rupiah) ....................................... 25
Grafik 3.2. Distribusi PDRB Kecamatan Kabupaten Asahan Atas Dasar Har-
ga Berlaku Tahun 2011 (Persen) ............................................ 26 Grafik 3.3. Struktur PDRB Kecamatan Kabupaten Asahan Atas Dasar Harga
Berlaku Tahun 2011 (Persen) ................................................ 28 Grafik 3.4. PDRB Per Kapita Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun
2011 (Juta Rupiah) ............................................................... 31
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 2
BAB I
PENDAHULUAN
Data statistik mempunyai peranan yang sangat penting dalam perencanaan,
pengambilan keputusan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan yang telah dilakukan.
Pembangunan segala bidang yang semakin pesat dan meluas ke daerah-daerah, data
statistik nasional dan regional terasa semakin diperlukan. Untuk memenuhi kebutuhan data
regional, BPS Kabupaten Asahan telah menghitung Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
secara berkala. Penghitungan PDRB yang dilaksanakan oleh BPS Kabupaten Asahan
bekerjasama dengan berbagai instansi daerah seperti Bappeda dan Instansi Pemerintah
lainnya.
Pendapatan regional tidak dapat dipisahkan dengan Pendapatan Nasional dari segi
konsep, definisi, metodologi, cakupan dan sumber data. Hal ini untuk menjaga kelayakan dan
konsistensi hasil penghitungan baik antar kabupaten/kota di provinsi, maupun antar provinsi
dan nasional.
Publikasi ini memuat tabel-tabel tentang PDRB, PDRB per kapita, distribusi persentase
PDRB, dan PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan. Disamping
itu disajikan pula tabel-tabel yang lebih rinci menurut lapangan usaha, serta tabel-tabel hasil
olahan seperti distribusi setiap sektor.
Untuk melengkapi tabel-tabel tersebut ditambahkan pula beberapa penjelasan singkat
tentang ruang lingkup, metodologi, konsep dan definisi yang digunakan serta penghitungan
nilai tambah setiap sektor ekonomi. Analisis deskriptif juga disajikan untuk memperoleh
gambaran umum tentang keadaan perekonomian.
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 3
1.1. Konsep dan Definisi
Dalam menghitung PDRB digunakan konsep Domestik. Domestik berarti seluruh nilai
tambah yang ditimbulkan oleh berbagai sektor/lapangan usaha yang melakukan kegiatan
usahanya suatu wilayah dalam hal ini kabupaten/kota dihitung dan dimasukkan, tanpa
memperhatikan kepemilikan atas faktor produksi. Dengan demikian PDRB secara agresif
menunjukkan kemampuan suatu daerah dalam menghasilkan pendapatan/balas jasa kepada
faktor produksi yang ikut berpartisipasi dalam proses produksi di daerah tersebut. Dengan
kata lain PDRB menunjukkan gambaran production originated.
Sedangkan data pendapatan yang benar-benar diterima penduduk Kabupaten Asahan
tidak bisa disajikan. Hal ini disebabkan karena masih sulitnya memperoleh data yang
menggambarkan arus keluar masuk pendapatan yang mengalir antar kabupaten/kota. Dalam
ruang yang lebih kecil di tingkat kecamatan, data tersebut jauh lebih sulit. Dalam pengertian
ini pendapatan dari faktor produksi yang berada di suatu kabupaten/kecamatan tetapi dimiliki
oleh penduduk dari kabupaten/kota lain, merupakan bagian dari pendapatan kabupaten
tempat terjadinya produksi.
1.2. Metode Penghitungan
Ada dua metode yang digunakan dalam menghitung PDRB, yaitu metode langsung
dan metode tidak langsung.
1.2.1. Metode Langsung
Penghitungan didasarkan sepenuhnya pada data daerah, hasil penghitungannya
mencakup seluruh produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh daerah tersebut.
Pemakaian metode ini dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu : pendekatan produksi,
pendapatan dan pengeluaran.
a.1. Pendekatan Produksi
PDRB merupakan jumlah Nilai Tambah Bruto (NTB) atau nilai barang dan jasa akhir
yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di suatu wilayah/region dalam suatu periode tertentu,
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 4
biasanya satu tahun. Sedangkan NTB adalah Nilai Produksi Bruto (NPB/Output) dari barang
dan jasa tersebut dikurangi seluruh biaya antara yang dikeluarkan.
a.2. Pendekatan Pendapatan
PDRB adalah jumlah seluruh balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang
ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayah/region dalam jangka waktu tertentu,
biasanya satu tahun. Berdasarkan pengertian tersebut, maka NTB adalah jumlah dari
upah/gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan, semuanya sebelum dipotong pajak
penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam pengertian PDRB ini termasuk pula
komponen penyusutan dan pajak langsung neto.
a.3. Pendekatan Pengeluaran
PDRB adalah jumlah seluruh pengeluaran yang dilakukan untuk konsumsi rumah
tangga dan lembaga swasta nirlaba, konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto,
perubahan stok dan ekspor neto, di dalam suatu wilayah/region dalam periode tertentu,
biasanya satu tahun. Dengan metode ini penghitungan NTB bertitik tolak pada penggunaan
akhir barang dan jasa yang berproduksi.
1.2.2. Metode Tidak Langsung
Menghitung nilai tambah suatu kelompok dengan mengalokasikan nilai tambah
nasional dalam masing-masing kelompok kegiatan ekonomi pada tingkat regional. Sebagai
alokator digunakan indikator yang paling besar pengaruhnya atau erat kaitannya dengan
produktivitas kegiatan ekonomi tersebut.
Pemakaian masing-masing metode alokasi sangat tergantung pada data yang
tersedia. Pada kenyataannya pemakaian kedua metode tersebut akan saling menunjang satu
sama lain, karena metode langsung akan mendorong peningkatan kualitas data, sedangkan
metode tidak langsung akan merupakan koreksi dalam pembanding bagi data daerah.
1.3. Klasifikasi Lapangan Usaha
Seperti diketahui nilai nominal PDRB merupakan penjumlahan dari seluruh nilai
tambah bruto setiap sektor ekonomi. Dalam penghitungan PDRB seluruh lapangan usaha
dibagi menjadi sembilan sektor ekonomi. Hal ini sesuai dengan pembagian yang digunakan
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 5
dalam penghitungan Produk Domestik Bruto (PDB) tingkat nasional. Pembagian ini sesuai
dengan System of National Accounts (SNA). Hal ini juga memudahkan para analis untuk
membandingkan PDRB antar provinsi dan antara PDRB dengan PDB.
Dengan demikian dalam penyajian buku ini menurut sembilan sektor ekonomi yaitu
pertanian; pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; listrik, gas dan air bersih;
bangunan; perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan, dan jasa-jasa.
1.4. Penghitungan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan
Penghitungan PDRB disajikan atas dasar harga berlaku dan harga konstan.
1.4.1. Penghitungan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
PDRB atas dasar harga berlaku merupakan jumlah seluruh NTB atau nilai barang dan
jasa akhir yang dihasilkan oleh unit-unit produksi dalam suatu periode tertentu, biasanya satu
tahun, yang dinilai dengan harga tahun yang bersangkutan.
NTB atas dasar harga berlaku yang didapat dari pengurangan NPB/Output dengan
biaya antara masing-masing nilai atas dasar harga berlaku. NTB menggambarkan
volume/kuantum produksi yang dihasilkan dan tingkat perubahan harga dari masing-masing
kegiatan, subsektor dan sektor. Mengingat sifat barang dan jasa yang dihasilkan oleh setiap
sektor, maka penilaian output dilakukan sebagai berikut :
1. Untuk sektor primer yang produksinya bisa diperoleh secara langsung dari alam seperti
pertanian, pertambangan dan penggalian, pertama kali dicari kuantum produksi dengan
satuan standar yang biasa digunakan. Setelah itu ditentukan kualitas dari jenis barang
yang dihasilkan. Satuan dan kualitas yang dipergunakan tidak selalu sama antara satu
kabupaten dan kota dengan kabupaten dan kota lainnya. Selain itu diperlukan juga data
harga per unit/satuan dari barang yang dihasilkan. Harga yang dipergunakan adalah
harga produsen, yaitu harga yang diterima oleh produsen atau harga yang terjadi pada
transaksi pertama antara produsen dengan pembeli/konsumen. NPB/Output atas dasar
harga berlaku merupakan perkalian antara kuantum produksi dengan harga masing-
masing komoditi pada tahun yang bersangkutan. Selain menghitung nilai produksi
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 6
utama, dihitung pula nilai produksi ikutan yang dihasilkan dengan anggapan mempunyai
nilai ekonomi. Produksi ikutan yang dimaksudkan adalah produksi ikutan yang benar-
benar dihasilkan sehubungan dengan proses produksi utamanya.
2. Untuk sektor sekunder yang terdiri dari sektor industri pengolahan, listrik, gas dan air
minum, dan sektor bangunan, penghitungannya sama dengan sektor primer. Data yang
diperlukan adalah kuantum produksi yang dihasilkan serta harga produsen masing-
masing kegiatan, subsektor dan sektor yang bersangkutan. Selain itu dihitung juga
produksi jasa yang digunakan sebagai pelengkap dan tergabung menjadi satu kesatuan
usaha dengan produksi utamanya.
3. Untuk sektor-sektor yang secara umum produksinya berupa jasa seperti sektor
perdagangan, restoran dan hotel, pengangkutan dan komunikasi, bank dan lembaga
keuangan lainnya, sewa rumah dan jasa perusahaan serta pemerintah dan jasa-jasa,
untuk penghitungan kuantum produksinya dilakukan dengan mencari indikator produksi
yang sesuai dengan masing-masing kegiatan, subsektor dan sektor. Pemilihan indikator
produksi didasarkan pada karakteristik jasa-jasa yang dihasilkan serta dengan data
penunjang lainnya yang tersedia. Selain itu diperlukan juga indikator harga dari masing-
masing kegiatan, sub sektor dan sektor yang bersangkutan. NPB/Output atas dasar
harga berlaku merupakan perkalian antar indikator harga masing-masing komoditi/jasa
pada tahun yang bersangkutan.
1.4.2. Penghitungan PDRB Atas Dasar Harga Konstan
Penghitungan atas dasar harga konstan pengertiannya sama dengan atas dasar harga
berlaku, tetapi penilaiannya dilakukan dengan harga suatu tahun dasar tertentu. NTB atas
dasar harga konstan menggambarkan perubahan volume/kuantum produksi saja. Pengaruh
perubahan harga (inflasi) telah dihilangkan dengan cara menilai dengan harga suatu tahun
dasar tertentu.
Penghitungan atas dasar harga konstan berguna untuk melihat pertumbuhan ekonomi
secara keseluruhan atau sektoral. Juga untuk melihat perubahan struktur perekonomian
suatu daerah dari tahun ke tahun.
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 7
Pada dasarnya ada empat cara penghitungan nilai tambah atas dasar harga konstan,
sebagai berikut :
1. Revaluasi
Dilakukan dengan cara menilai produksi dan biaya antara masing-masing tahun
dengan harga pada tahun dasar. Hasilnya merupakan output dan biaya antara atas dasar
harga konstan. Selanjutnya nilai tambah atas dasar harga konstan, diperoleh selisih antara
output dan biaya antara atas dasar harga konstan.
Dalam praktek, sangat sulit melakukan revaluasi terhadap biaya antara yang
digunakan, karena mencakup komponen input yang sangat banyak, disamping itu data harga
yang tersedia tidak dapat memenuhi semua keperluan tersebut. Oleh karena itu biaya antara
atas dasar harga konstan masing-masing tahun dengan rasio tetap biaya antara terhadap
output pada tahun dasar.
2. Ekstrapolasi
Nilai tambah masing-masing tahun dasar harga konstan diperoleh dengan cara
mengalikan nilai tambah pada tahun dasar dengan indeks produksi. Indeks produksi sebagai
ekstrapolator dapat merupakan indeks dari masing-masing produksi yang dihasilkan ataupun
indeks dari berbagai indikator produksi seperti tenaga kerja, jumlah perusahaan dan lainnya,
yang dianggap cocok dengan jenis kegiatan subsektor dan sektor yang dihitung.
Ekstrapolasi juga dapat dilakukan terhadap output atas dasar harga konstan,
kemudian dengan menggunakan rasio tetap nilai tambah terhadap output akan diperoleh
nilai tambah atas dasar harga konstan.
3. Deflasi
Nilai tambah atas dasar harga konstan diperoleh dengan cara membagi nilai tambah
atas dasar harga berlaku masing-masing tahun dengan indeks harga. Indeks harga yang
digunakan sebagai deflator biasanya merupakan Indeks Harga Konsumen (IHK), Indeks
Harga Perdagangan Besar (IHPB), dan sebagainya tergantung mana yang lebih cocok.
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 8
Indeks harga diatas dapat juga dipakai sebagai inflator, dalam keadaan nilai tambah
atas dasar harga berlaku justru diperoleh dengan mengalikan nilai tambah atas dasar harga
konstan dengan indeks harga tersebut.
4. Deflasi Berganda
Dalam deflasi berganda yang dideflasi adalah output dan biaya antaranya, sedangkan
Nilai tambah diperoleh dari selisih antara output dan biaya antara hasil deflasi tersebut.
Indeks harga yang digunakan sebagai deflator untuk penghitungan output atas dasar harga
konstan adalah IHK atau IHPB sesuai cakupan komoditi, sedangkan indeks harga untuk
biaya antara adalah indeks harga dari komponen input terbesar.
Kenyataan sangat sulit melakukan deflasi terhadap biaya antara, disamping karena
komponennya terlalu banyak juga karena indeks harga belum tersedia secara baik. Oleh
karena itu perhitungan harga konstan deflasi berganda belum banyak digunakan.
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 10
BAB II
RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN
Uraian sektoral yang disajikan dalam bab ini mencakup ruang lingkup dan definisi dari
masing-masing sektor dan subsektor, metode perhitungan secara umum untuk memperoleh
nilai tambah bruto baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan serta
sumber data yang digunakan dalam penghitungan PDRB.
2.1. Pertanian
2.1.1. Tanaman Bahan Makanan
Subsektor ini mencakup komoditi bahan makanan seperti padi, jagung, ketela rambat,
umbi-umbian, kacang tanah, kacang kedele, kacang-kacangan lainnya, sayur-sayuran, buah-
buahan, padi-padian serta bahan makanan lainnya.
2.1.2. Tanaman Perkebunan
Subsektor ini mencakup semua jenis kegiatan tanaman perkebunan yang diusahakan
baik oleh rakyat maupun oleh perusahaan perkebunan. Komoditi yang dicakup meliputi
antara lain cengkeh, jahe, jambu mete, jarak, kakao, karet, kapas,kapok, kayu manis, kelapa,
kelapa sawit, kemiri, kina, kopi, lada, pala, panili, serat karung, tebu, tembakau, teh serta
tanaman perkebunan lainnya.
2.1.3. Peternakan dan Hasil-hasilnya
Subsektor ini mencakup semua kegiatan pembibitan dan budi daya segala jenis
ternak dan unggas dengan tujuan untuk dikembangbiakkan, dibesarkan, dipotong, dan
diambil hasilnya, baik yang dilakukan rakyat maupun oleh perusahaan peternakan. Jenis
ternak yang dicakup adalah : sapi, kerbau, kambing, babi, kuda, ayam, itik, telur ayam, telur
itik, susu sapi serta hewan peliharaan lainnya.
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 11
2.1.4. Kehutanan
Subsektor ini mencakup semua kegiatan penebangan segala jenis kayu serta
pengambilan daun-daunan, getah-getahan dan akar-akaran, termasuk juga kegiatan
perburuan. Komoditi yang dicakup meliputi : kayu gelondongan (baik yang berasal dari hutan
rimba maupun hutan budidaya), kayu bakar, rotan, arang, bambu, terpentin, gondorukem,
kopal, menjangan, babi hutan, serta hasil hutan lainnya.
2.1.5. Perikanan
Subsektor ini mencakup semua kegiatan penangkapan, pembenihan dan budi daya
segala jenis ikan serta biota air lainnya, baik yang berada di air tawar maupun di air asin.
Komoditi hasil perikanan antara lain seperti ikan tuna dan jenis ikan laut lainnya; ikan mas
dan jenis ikan darat lainnya; ikan bandeng dan jenis ikan air payau lainnya; udang dan
binatang berkulit keras lainnya; cumi-cumi dan binatang lunak lainnya; rumput laut serta
tumbuhan laut lainnya.
2.1.6. Metode penghitungan output dan nilai tambah
Pendekatan yang digunakan untuk memperkirakan nilai tambah sektor pertanian
adalah melalui pendekatan dari sudut produksi. Pendekatan ini didasarkan pertimbangan
tersedianya data produksi dan harga untuk masing-masing komoditi pertanian.
Secara umum nilai output setiap komoditi diperoleh dari hasil perkalian antara
produksi yang dihasilkan dengan harga produsen komoditi yang bersangkutan. Menurut
sifatnya output dibedakan atas dua jenis yaitu output utama dan output ikutan. Total output
suatu sub sektor merupakan penjumlahan dari nilai output utama dan ikutan dari seluruh
komoditi ditambah dengan nilai pelengkapnya. Nilai Tambah Bruto (NTB) suatu sub sektor
diperoleh dari penjumlahan NTB tiap-tiap komoditinya. NTB didapat dari pengurangan nilai
output atas harga produsen terhadap seluruh biaya-biaya antara, yang dalam prakteknya
biasa dihitung melalui perkalian antara rasio NTB terhadap output komoditi tertentu. Untuk
keperluan penyajian data NTB atas dasar harga konstan 2000, digunakan metode revaluasi,
yaitu metode dimana seluruh produksi dan biaya-biaya antara dinilai berdasarkan harga
tahun dasar 2000. Khusus untuk sub sektor peternakan, penghitungan produksinya tidak
dapat dilakukan secara langsung, tetapi diperoleh melalui suatu rumus persamaan yang
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 12
menggunakan tiga peubah, yakni: banyaknya ternak yang dipotong ditambah selisih populasi
ternak dan selisih antara ekspor dan impor ternak.
2.2. Penggalian
Sektor ini mencakup penggalian dan pengambilan segala jenis barang galian seperti
batu-batuan, pasir dan tanah yang umumnya berada pada permukaan bumi. Hasil dari
kegiatan ini adalah batu gunung, batu kali, batu kapur, koral, kerikil, batu karang, batu
marmer, pasir untuk bangunan, pasir silika, pasir kwarsa, kaolin tanah liat dan komoditi
penggalian selain tersebut diatas.
NTB atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan mengalikan output tersebut
dengan rasio NTB output tahun 2000. Output harga berlaku diperoleh melalui perkalian
antara output atas dasar harga konstan 2000 dengan indeks HPB penggalian (2000 = 100).
Dengan mengalikan output atas dasar harga berlaku tersebut dengan rasio NTB terhadap
output pada masing-masing tahun, diperoleh NTB atas dasar harga berlaku.
Output komoditi penggalian lainnya atas dasar harga konstan 2000 diestimasi melalui
pergeseran output tahun 1993 menjadi output tahun 2000, dengan menggunakan perubahan
output sektor bangunan atas dasar harga konstan (2000 = 100). Lalu output ini dikalikan
dengan rasio NTB terhadap output tahun 2000 sehingga diperoleh NTB atas dasar harga
konstan 2000. Output harga berlaku diperoleh setelah output atas dasar harga konstan 2000
dikalikan dengan indeks HPB penggalian (2000 = 100). Selanjutnya untuk memperoleh NTB
atas dasar harga berlaku, output ini dikalikan dengan rasio NTB terhadap output pada
masing-masing tahun. Namun, karena banyak data yang tidak dapat diperoleh untuk setiap
kecamatan, dilakukan penghitungan dengan metode alokasi.
2.3. Industri Pengolahan
Seperti halnya pada seri tahun dasar 1983, industri pengolahan dibedakan atas dua
kelompok besar yaitu pertama industri pengolahan besar dan sedang, serta kelompok
industri pengolahan kecil dan rumahtangga.
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 13
Sejak tahun 2000 industri pengolahan tanpa migas disajikan menurut dua digit kode
Klasifikasi Lapangan Usaha Industri (KLUI) yaitu industri makanan, minuman dan tembakau
(31); industri tekstil, pakaian jadi dan kulit (32); industri kayu, bambu dan rotan (33);
industri dan barang dari kertas (34); industri kimia dan barang-barang dari kimia dan karet
(35); industri barang dari logam, mesin dan peralatannya (38); dan industri pengolahan
lainnya (39).
2.4. Listrik, Gas dan Air Bersih
2.4.1. Listrik
Subsektor listrik mencakup pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik, baik yang
diselenggarakan oleh Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN) maupun oleh perusahaan Non
PLN seperti pembangkit listrik oleh Perusahaan Pemerintah Daerah dan listrik yang
diusahakan oleh swasta (perorangan maupun perusahaan), dengan tujuan untuk dijual.
Listrik yang dibangkitkan atau yang diproduksi meliputi listrik yang dijual, dipakai sendiri,
hilang dalam transmisi dan listrik yang dicuri.
2.4.2. Gas
Subsektor gas meliputi penyediaan serta penyaluran gas kota kepada konsumen
dengan menggunakan pipa. Di Indonesia, maupun di Sumatera Utara kegiatan ini hanya
dilakukan oleh Perum Gas Negara.
2.4.3. Air Bersih
Subsektor air bersih mencakup proses pembersihan, pemurnian dan proses kimiawi
lainnya untuk menghasilkan air minum, serta pendistribusian dan penyalurannya secara
langsung melalui pipa dan alat lain ke rumahtangga, instansi pemerintah maupun swasta.
Metode penghitungan yang digunakan pada seri 2000 ini masih sama dengan metode
penghitungan yang digunakan pada seri 1993 yaitu dengan menggunakan pendekatan
produksi. Namun pada tingkat kecamatan, digunakan metode tak langsung.
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 14
2.5. Bangunan
Kegiatan sektor bangunan terdiri dari bermacam-macam kegiatan meliputi
pembuatan, pembangunan, pemasangan dan perbaikan (berat maupun ringan) semua jenis
konstruksi yang keseluruhan kegiatan sesuai dengan menurut KLUI.
Metode yang digunakan untuk mendapatkan NTB sektor bangunan adalah melalui
pendekatan arus barang. Penggunaan metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa
besarnya output pada sektor bangunan sejalan dengan besarnya input komoditi yang
dipergunakan untuk bangunan. Metode estimasi untuk memperoleh output dan NTB sektor
bangunan, menggunakan cara ekstrapolasi dimana output dan nilai tambah bruto dengan
harga konstan harus diperoleh dahulu sebelum memperoleh output dan NTB harga berlaku.
2.6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
2.6.1. Perdagangan
Kegiatan yang dicakup dalam subsektor perdagangan meliputi kegiatan membeli dan
menjual barang, baik barang baru maupun bekas, untuk tujuan penyaluran/ pendistribusian
tanpa mengubah sifat barang tersebut.
Subsektor perdagangan dalam penghitungannya dikelompokkan dalam dua jenis
kegiatan yaitu perdagangan besar dan perdagangan eceran. Perdagangan besar meliputi
kegiatan pengumpulan dan penjualan kembali barang baru atau bekas oleh pedagang dari
produsen atau importir ke pedagang besar lainnya, pedagang eceran, perusahaan dan
lembaga yang tidak mencari untung.
Metode yang digunakan yaitu metode arus barang. Output atau margin perdagangan
merupakan selisih antara nilai jual dan nilai beli barang yang diperdagangkan setelah
dikurangi dengan biaya angkut arus barang, output dihitung berdasarkan margin
perdagangan yang timbul akibat memperdagangkan barang-barang yang berasal dari impor.
NTB diperoleh berdasarkan perkalian antara total output dengan rasio NTB. Kemudian untuk
memperoleh total NTB subsektor perdagangan adalah dengan menjumlahkan NTB tersebut
dengan pajak penjualan dan bea masuk barang dari luar.
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 15
2.6.2. Hotel
Subsektor ini mencakup kegiatan penyediaan akomodasi yang menggunakan
sebagian atau seluruh bangunan sebagai tempat penginapan. Yang dimaksud akomodasi
disini adalah hotel berbintang maupun tidak berbintang, serta tempat tinggal lainnya yang
digunakan untuk menginap seperti losmen, motel dan sejenisnya. Termasuk pula kegiatan
penyediaan makanan dan minuman serta penyediaan fasilitas lainnya bagi para tamu yang
menginap dimana kegiatan-kegiatan tersebut berada dalam satu kesatuan manajemen
dengan penginapan. Alasan penggabungan ini karena datanya sulit dipisahkan.
NTB subsektor hotel diperoleh dengan menggunakan pendekatan produksi. Indikator
produksi yang digunakan adalah jumlah malam kamar dan indikator harganya adalah rata-
rata tarif per malam kamar. Output atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan perkalian
indikator produksi dengan indikator harganya. Sedangkan NTB diperoleh berdasarkan
perkalian output dengan rasio NTB-nya. Output dan NTB atas dasar harga konstan dihitung
dengan menggunakan metode ekstrapolasi.
2.6.3. Restoran
Subsektor restoran mencakup usaha penyediaan makanan dan minuman jadi yang
pada umumnya dikonsumsi di tempat penjualan. Kegiatan yang termasuk dalam sub sektor
ini seperti rumah makan, warung nasi, warung kopi, katering dan kantin.
Pendekatan yang digunakan untuk menghitung NTB sub sektor restoran yaitu
pendekatan pengeluaran konsumsi makanan dan minuman jadi di luar rumah.
2.7. Pengangkutan dan Komunikasi
2.7.1. Pengangkutan
Kegiatan yang dicakup dalam subsektor pengangkutan terdiri atas Jasa Angkutan Rel;
Angkutan Jalan Raya; Angkutan Sungai; Danau dan Penyebrangan; Angkutan Udara dan Jasa
Penunjang Angkutan. Kegiatan pengangkutan meliputi kegiatan pemindahan penumpang dan
barang dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan alat angkut atau
kendaraan, baik bermotor maupun tidak bermotor. Sedangkan jasa penunjang angkutan
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 16
mencakup kegiatan yang sifatnya menunjang kegiatan pengangkutan seperti terminal,
pelabuhan dan pergudangan.
a.Angkutan Jalan Raya
Meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang menggunakan alat angkut
kendaraan jalan raya, baik bermotor maupun tidak bermotor. Termasuk juga kegiatan
carter/sewa kendaraan baik dengan atau tanpa pengemudi.
Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Output atas dasar
harga berlakunya merupakan perkalian antara indikator produksi dengan indikator harga
untuk masing-masing jenis angkutan. Sedangkan output atas dasar harga konstan diperoleh
dengan menggunakan metode ekstrapolasi. NTB dihitung berdasarkan perkalian antara rasio
NTB dengan outputnya.
b. Angkutan Laut
Meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang dengan menggunakan kapal
laut yang beroperasi di dalam dan ke luar daerah domestik. Tidak termasuk kegiatan
pelayaran laut yang diusahakan oleh perusahaan lain yang berada dalam satu satuan usaha,
dimana kegiatan pelayaran ini sifatnya hanya menunjang kegiatan induknya dan data yg
tersedia sulit untuk dipisahkan.
Pada dasarnya metode estimasi NTB angkutan laut seri tahun dasar 2000 sama
dengan seri tahun dasar 1993. Perbedaan kedua seri tersebut terletak dalam penggunaan
rasio NTB. Dalam seri 1993, rasio NTB mencerminkan keadaan tahun 1993 serta merupakan
rasio gabungan antara kegiatan angkutan penumpang dan barang. Sedangkan seri 2000,
rasio NTB mencerminkan keadaan tahun 2000 dimana rasio NTB untuk kegiatan angkutan
penumpang dan barang masing-masing berbeda.
Output atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan perkalian indikator produksi
dengan indikator harganya. Output atas dasar harga konstan dihitung dengan metode
ekstrapolasi. Sedangkan NTB diperoleh dengan perkalian antara rasio NTB dengan
outputnya.
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 17
c. Angkutan Udara
Karena kegiatan pengangkutan penumpang dan barang dengan menggunakan
pesawat udara yang diusahakan oleh perusahaan penerbangan tidak ada di Kabupaten
Asahan maka tidak dilakukan penghitungan.
2.7.2. Komunikasi
Subsektor ini terdiri dari kegiatan Pos Giro dan Telekomunikasi. Pos dan giro
mencakup kegiatan pemberian jasa kepada pihak lain dalam hal pengiriman surat, wesel dan
paket pos yang diusahakan oleh Perum Pos dan Giro. Kegiatan Telekomunikasi meliputi
pemberian jasa kepada pihak lain dalam hal pengiriman berita melalui telegram, telepon dan
telex yang diusahakan oleh perusahaan seperti PT Telkom dan PT Indosat.
Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Output atas dasar
harga berlaku berupa pendapatan/penerimaan Pos dan Giro serta Telekomunikasi diperoleh
dari laporan keuangan NTB atas dasar harga berlaku diperoleh pula dari laporan keuangan
berupa penjumlahan upah dan gaji, penyusutan, laba/rugi dan komponen-komponen lainnya
dari NTB. Sedangkan Output dan NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan metode
ekstrapolasi.
Output dan NTB jasa penunjang angkutan diestimasi dengan pendekatan produksi,
yaitu dengan menggunakan jumlah perusahaan sebagai indikator produksi, dan rata-rata
pendapatan per perusahaan sebagai indikator produksi, dan rata-rata pendapatan per
perusahaan sebagai indikator harganya. Sedangkan output dan NTB atas dasar harga
konstan dihitung dengan metode ekstrapolasi.
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 18
2.8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
2.8.1. Bank
Kegiatan yang dicakup pada subsektor ini adalah kegiatan yang memberikan jasa
keuangan pada pihak lain seperti : menerima simpanan terutama dalam bentuk giro dan
deposito memberikan kredit/pinjaman baik kredit jangka pendek/menengah dan panjang,
mengirim uang, membeli dan menjual surat-surat berharga, mendiskonto surat wesel/surat
dagang/surat hutang dan sejenisnya, menyewakan tempat menyimpan barang berharga, dan
sebagainya.
Output dari usaha perbankan adalah jumlah penerimaan atas jasa pelayanan bank
yang diberikan kepada pemakainya, seperti biaya Administrasi atas transaksi dengan bank,
biaya pengiriman wesel, dan sebagainya. Dalam output bank dimasukkan pula imputasi jasa
bank yang besarnya sama dengan selisih antara bunga yang diterima dengan bunga yang
dibayarkan.
2.8.2. Lembaga Keuangan Tanpa Bank
Asuransi adalah salah satu jenis lembaga keuangan bukan bank yang usaha pokoknya
menanggung resiko-resiko atas terjadinya musibah/kecelakaan atas barang atau orang
tersebut (termasuk tunjangan hari tua). Pada pihak ditanggung dapat menerima biaya atas
hancur/rusaknya barang atau mengakibatkan terjadinya kematian tertanggung. Jasa Asuransi
dapat dibedakan menjadi asuransi jiwa, asuransi sosial, serta asuransi kerugian.
Asuransi jiwa adalah usaha perasuransian yang khusus menanggung resiko kematian,
kecelakaan atau sakit, termasuk juga jaminan hari tua/masa depan pihak tertanggung. Nilai
pertanggungan ditentukan dan disetujui oleh kedua belah pihak yang dicantumkan dalam
surat perjanjian.
Asuransi kerugian adalah usaha perasuransian yang khusus menanggung resiko atas
kerugian, kehilangan atau kerusakan harta milik/benda termasuk juga tanggungjawab hukum
pada pihak ketiga yang mungkin terjadi terhadap benda/harta milik tertanggung karena
sebab-sebab tertentu dengan suatu nilai pertanggungan yang besarnya telah ditentukan dan
disetujui oleh kedua belah pihak yang dicantumkan dalam surat perjanjian.
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 19
Asuransi sosial adalah usaha perasuransian yang mencakup usaha asuransi jiwa
(kerugian) yang dibentuk pemerintah berdasarkan peraturan-peraturan yang mengatur
hubungan antara pihak asuransi dengan seluruh/segolongan masyarakat untuk tujuan sosial.
Pihak asuransi ini akan menerima/menampung sejumlah iuran/sumbangan wajib dari
masyarakat yang menggunakan jasa pelayanan umum, seperti : jasa angkutan, jasa
kesehatan, jasa/pelayanan terhadap pemilik kendaraan bermotor dan pelayanan hari tua.
Output dari kegiatan asuransi merupakan rekapitulasi dari output asuransi jiwa,
asuransi bukan jiwa (asuransi sosial, asuransi dan reasuransi kerugian serta broker asuransi).
Biaya antara yang dikeluarkan dalam kegiatan asuransi berupa biaya umum (seperti
pembelian alat tulis kantor, BBM rekening listrik dan sebagainya), biaya pemeliharaan, sewa
gedung dan biaya administrasi.
NTB atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan selisih antara output dan biaya
antara yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Sedangkan untuk NTB atas dasar
harga konstan diperoleh dengan cara sebagai berikut : untuk asuransi jiwa menggunakan
metode ekstrapolasi dan sebagai ekstrapolatornya adalah jumlah pemegang polis; untuk
asuransi sosial menggunakan metode ekstrapolasi dan sebagai ekstrapolatornya adalah
jumlah peserta; untuk asuransi kerugian menggunakan metode deflasi dan sebagai
deflatornya adalah Harga Perdagangan Besar Umum.
Pegadaian
Mencakup usaha lembaga perkreditan pemerintah yang bersifat monopoli dan
dibentuk berdasarkan ketentuan undang-undang, yang tugasnya antara lain membina
perekonomian rakyat kecil dengan menyalurkan kredit atas dasar hukum gadai dengan cara
mudah, cepat, aman dan hemat.
Kegiatan utamanya adalah memberikan pinjaman uang kepada seseorang atau
segolongan masyarakat dengan menerima jaminan barang bergerak. Besarnya pinjaman
sesuai dengan nilai barang jaminan yang diserahkan pihak peminjam tanpa syarat apapun
mengenai penggunaan dananya.
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 20
Output dan NTB atas dasar harga berlaku dari kegiatan Pegadaian diperoleh dari hasil
pengolahan laporan keuangan Perum Pegadaian. Outputnya terdiri dari sewa modal, bunga
deposito dan lain-lain (sewa rumah). NTB diperoleh dengan mengurangkan output dengan
biaya antara.
Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan
metode ekstrapolasi, dan sebagai ekstrapolatornya adalah jumlah nasabah.
2.8.3. Sewa Bangunan
Subsektor ini meliputi usaha persewaan bangunan dan tanah, baik yang menyangkut
bangunan tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal seperti perkantoran, pertokoan serta
usaha persewaan tanah persil.
Output untuk persewaan bangunan tempat tinggal diperoleh dari perkalian antara
pengeluaran konsumsi rumah tangga perkapita untuk sewa rumah, kontrak rumah, sewa beli
rumah dinas, perkiraan sewa rumah, pajak dan pemeliharaan rumah dengan jumlah
penduduk pertengahan tahun.
Output usaha persewaan bangunan bukan tempat tinggal diperoleh dari perkalian
antara luas bangunan yang disewakan dengan rata-rata tarif sewa per m2. NTB diperoleh dari
hasil perkalian antara rasio NTB dengan outputnya. NTB atas dasar harga konstan dengan
menggunakan metode ekstrapolasi dan sebagai ekstrapolatornya indeks luas bangunan.
2.8.4. Jasa Perusahaan
a. Jasa Hukum (advokat/pengacara, notaris)
Yang dimaksud dengan advokat adalah ahli hukum yang berwenang bertindak
sebagai penasehat atau pembela perkara dalam pengadilan, baik perkara pidana maupun
perdata. Sedangkan Notaris adalah orang yang ditunjuk dan diberi kuasa oleh Departemen
Kehakiman untuk mensyahkan dan menyaksikan berbagai surat perjanjian, akte dan
sebagainya.
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 21
b. Jasa Akuntansi dan Pembukuan
Jasa akuntansi dan pembukuan adalah usaha jasa pengurusan tata buku dan
pemeriksaan pembukuan termasuk juga jasa pengolahan data dan tabulasi yang merupakan
bagian dari jasa akuntansi dan pembukuan.
c. Jasa Pengolahan dan Penyajian Data
Jasa pengolahan dan penyajian data adalah usaha jasa pengolahan dan penyajian
data yang bersifat umum baik secara elektronik komputer maupun manual atas dasar jasa
atau kontrak. Termasuk didalamnya adalah jasa komputer programming dan sebagainya
yang ada hubungannya dengan kegiatan komputer.
d. Jasa Bangunan, Arsitek dan Teknik
Jasa bangunan, arsitek dan teknik adalah usaha jasa konsultasi bangunan, jasa survei
geologi, penyelidikan tambang/pencarian komoditi pertambangan dan jasa penyelidikan serta
sejenisnya.
e. Jasa Periklanan dan Riset Pemasaran
Jasa periklanan dan riset pemasaran adalah suatu kegiatan usaha yang memberikan
pelayanan kepada pihak lain dalam bentuk pembuatan dan pemasangan iklan, yang
bertujuan untuk menyampaikan informasi, membujuk dan mengingatkan kepada konsumen
tentang produk dari suatu perusahaan/usaha serta dalam penyampaiannya dapat berbagai
alat dan media massa.
f. Jasa Persewaan Mesin dan Peralatan
Jasa persewaan mesin dan peralatan adalah usaha persewaan mesin dan
peralatannya untuk keperluan pertanian, pertambangan dan ladang minyak, industri
pengolahan, konstruksi dan mesin-mesin keperluan kantor.
Output jasa perusahaan diperoleh dari perkalian antara indicator produksi (jumlah
perusahaan atau tenaga kerja) dengan indikator harga (rata-rata output perusahaan atau per
tenaga kerja).
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 22
2.9. Jasa-Jasa
2.9.1. Pemerintahan Umum
Jasa pemerintahan pada prinsipnya terbagi dua yaitu pelayanan dari pemerintahan
departemen dan pertanahan, dan pelayanan yang diberikan oleh badan-badan dibawah
departemen tersebut. Pelayanan yang kedua ini disebut jasa pemerintahan lainnya.
a. Administrasi Pemerintahan dan Pertahanan
Sektor pemerintahan umum dan pertahanan mencakup semua departemen dan non
departemen, badan/lembaga tinggi negara, kantor-kantor dan badan-badan yang
berhubungan dengan administrasi pemerintahan dan pertahanan.
Belanja pegawai untuk pemerintah yang memegang tata usaha dikategorikan sebagai
administrasi pemerintah, sedangkan belanja pegawai guru pemerintah yang tugasnya
mengajar dikategorikan sebagai jasa pendidikan. Begitu juga dokter pemerintah yang tidak
melayani masyarakat dikelompokkan sebagai administrasi pemerintahan sedangkan dokter
yang melayani masyarakat dikelompokkan sebagai jasa kesehatan.
Kegiatan ini meliputi semua tingkat pemerintahan, baik pemerintah Pusat maupun
pemerintah daerah yang terdiri dari pemerintah daerah tingkat I, tingkat II desa termasuk
angkatan bersenjata.
b. Jasa Pemerintah Lainnya
Jasa pemerintah lainnya meliputi kegiatan yang bersifat jasa seperti sekolah-sekolah
pemerintah, universitas pemerintah, rumah sakit pemerintah, bimbingan masyarakat
terasing, museum, perpustakaan, tempat-tempat rekreasi yang dibiayai dari keuangan
pemerintah, dimana pemerintah memungut pembayaran yang pada umumnya tidak
mencapai besarnya biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut. Unit-unit usaha
semacam ini menyediakan pelayanan jasa untuk masyarakat.
Aparat pemerintah yang melayani penyuluhan keluarga berencana atau memberi
penyuluhan kepada masyarakat terasing dikategorikan sebagai jasa kemasyarakatan lainnya.
Sedangkan pegawai pemerintah yang mengadakan penjualan karcis masuk taman hiburan,
museum atau melayani masyarakat di perpustakaan dikategorikan sebagai jasa hiburan dan
kebudayaan.
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 23
2.9.2. Swasta
Subsektor ini mencakup tiga jenis kegiatan yaitu jasa sosial dan kemasyarakatan, jasa
hiburan dan kebudayaan, serta jasa perorangan dan rumah tangga.
a. Jasa Sosial dan Kemasyarakatan
Jasa sosial dan kemasyarakatan mencakup kegiatan jasa kesehatan swasta, jasa
pendidikan swasta, dan jasa sosial kemasyarakatan lainnya seperti organisasi masyarakat,
organisasi sosial, organisasi profesi, perkumpulan sosial/kebudayaan/olah raga dan hobi,
lembaga swadaya masyarakat, lembaga keagamaan, organisasi bantuan
kemanusiaan/beasiswa. Kegiatan yang dikelola oleh pemerintah tidak termasuk dalam
subsektor ini.
b. Jasa Hiburan dan Kebudayaan
Jasa hiburan dan kebudayaan mencakup kegiatan perusahaan/usaha swasta yang
bergerak dalam jasa hiburan, rekreasi, dan kebudayaan, seperti pembuatan film, penyiaran
radio dan televisi, pertunjukan sandiwara, tari, musik, serta jasa rekreasi lainnya seperti
gelanggang pacuan, sirkus, taman hiburan, dan klub malam. Termasuk disini penggubah
lagu, penulis buku, dan pembuatan lukisan.
c. Jasa Perorangan dan Rumah Tangga
Jasa yang melayani perorangan dan rumah tangga mencakup kegiatan jasa reparasi
kenderaan bermotor, jasa reparasi lainnya, jasa pembantu rumah tangga, dan jasa
perorangan lainnya seperti tukang binatu, tukang pangkas, tukang jahit, dan tukang semir
sepatu.
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 25
BAB III
TINJAUAN EKONOMI KECAMATAN KABUPATEN ASAHAN
Perekonomian suatu daerah terbentuk dari berbagai macam kegiatan ekonomi yang
terjadi di daerah tersebut. Kegiatan ekonomi yang terdapat di suatu daerah diklasifikasikan
menjadi sembilan sektor ekonomi. Dengan pengelompokan kegiatan ekonomi dalam
sembilan sektor akan dapat digambarkan sektor yang mempengaruhi pembentukan PDRB
suatu daerah. Tinjauan ekonomi antar kecamatan dilakukan untuk mengamati dan
menganalisa serta membandingkan keadaan ekonomi suatu kecamatan dengan kecamatan
lainnya dalam suatu kabupaten. Secara umum gambaran perekonomian makro tingkat
kecamatan dituangkan dalam publikasi ini.
Publikasi PDRB Kecamatan mengacu pada penyusunan PDRB Kabupaten yang
menggunakan tahun dasar 2000. Perubahan tahun dasar 1993 menjadi tahun dasar 2000 ini
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penghitungan PDRB secara umum. Struktur
ekonomi sebagian berubah, karena adanya berbagai komiditi yang dimasukkan pada tahun
2000, padahal pada tahun 1993 belum dicakup. Belum adanya ketersediaan data yang rinci
sampai tingkat kecamatan, menjadikan penghitungan PDRB kecamatan menggunakan
metode alokasi dari PDRB kabupaten.
Mengawali bab ini dibahas mengenai keadaan umum perekonomian kecamatan dalam
wilayah Kabupaten Asahan pada tahun 2010. Keadaan umum perekonomian masing-masing
kecamatan secara makro dapat digambarkan melalui perbandingan PDRB antar kecamatan,
struktur ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan PDRB per Kapita.
Pertengahan tahun 2007 berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 5 tahun 2007
tanggal 15 Juni 2007 tentang pembentukan Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Asahan
dimekarkan menjadi dua Kabupaten yaitu Asahan dan Batu Bara. Wilayah Asahan terdiri atas
13 kecamatan yaitu Bandar Pasir Mandoge, Bandar Pulau, Pulau Rakyat, Aek Kuasan, Sungai
Kepayang, Tanjung Balai, Simpang Empat, Air Batu, Buntu Pane, Meranti, Air Joman, Kisaran
Barat, dan Kisaran Timur.
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 26
Pada awal tahun 2008 berdasarkan Peraturan Pemerintah Kabupaten Asahan Nomor
02 Tahun 2008 tanggal 20 Februari 2008 dibentuk 12 kecamatan antara lain, Aek
Songsongan, Rahuning, Sei Dadap, Sei Kepayang Barat, Sei Kepayang Timur, Tinggi Raja,
Setia Janji, Silau Laut, Rawang Panca Arga, Pulau Bandring,Teluk Dalam dan Aek Ledong.
3.1. Perbandingan PDRB Kecamatan
PDRB yang dihasilkan oleh masing-masing kecamatan sangat tergantung dari potensi
sumber daya alam dan faktor-faktor produksi yang ada di setiap kecamatan. Keterbatasan
sumber daya alam dan faktor-faktor produksi menyebabkan besaran PDRB setiap daerah
sangat bervariasi.
Pada tahun 2011, kecamatan yang mendominasi terhadap pembentukan PDRB
Kabupaten Asahan adalah Kecamatan Kisaran Barat. Kecamatan Kisaran Barat menyumbang
PDRB sebesar 2.267,57 miliar rupiah atau 16,61 persen terhadap total PDRB Kabupaten
Asahan. PDRB Kecamatan Kisaran Barat ini sebagian besar didukung oleh sektor
perdagangan sebesar 31,30 persen.
0
500.000
1.000.000
1.500.000
2.000.000
2.500.000
(Ju
ta R
up
iah
)
K.B
ara
t
Ra
hun
ing
K.T
imu
r
B.P
. M
an
do
ge
P.R
akya
t
A.B
atu
A.K
ua
sa
n
B.P
an
e
T.
Da
lam
S.
La
ut
A.J
om
an
S.E
mp
at
T.
Ra
ja
B.P
ula
u
S.
Da
dap
S.K
ep
aya
ng
T.B
ala
i
Me
ran
ti
S.J
an
ji
A.
So
ngso
nga
n
R.
P.
Arg
a
P.
Ba
ndrin
g
A.
Le
do
ng
S.K
. B
ara
t
S.K
. T
imu
r
Grafik 1. PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 27
Kecamatan penyumbang terbesar kedua terhadap total PDRB Kabupaten Asahan
adalah Kecamatan Rahuning sebesar 1.089,78 miliar rupiah atau 7,98 persen. Kecamatan
Rahuning merupakan daerah yang memiliki banyak industri pengolahan hasil perkebunan
maupun industri kecil dan kerajinan rumah tangga.
Kecamatan Kisaran Timur dan Bandar Pasir Mandoge berada pada urutan ketiga dan
keempat yang mendorong pembentukan PDRB Kabupaten Asahan masing-masing sebesar
7,74 persen dan 7,00 persen. Kecamatan Pulau Rakyat mampu mendorong pembentukan
PDRB Asahan sebesar 6,69 persen yang menempati urutan kelima. Kecamatan Air Batu dan
Aek Kuasan menempati urutan keenam dan ketujuh dalam pembentukan PDRB Asahan.
Peranan Kecamatan Air Batu sebesar 6,22 persen dan Kecamatan Aek Kuasan sebesar 6,20
persen pada tahun 2011. Sedangkan 18 kecamatan yang lainnya mendorong pembentukan
PDRB Kabupaten Asahan dibawah 5 (lima) persen.
Grafik 2. Distribusi PDRB Kecamatan Kabupaten Asahan
Atas Dasar Harga Berlaku tahun 2011 (Persen)
16,61
7,98
7,74
7
6,69
6,22
6,2
4,7
4,37
4,24
3,52
2,94
2,74
2,67
2,49
1,97
1,95
1,9
1,84
1,59
1,25
1,19
1,02
0,72
0,45
-3 4 11 18 25
K.BaratRahuning
K.Timur B.P.
P.RakyatA.Batu
A.KuasanB.Pane
T. DalamS. Laut
A.JomanS.Empat
T. RajaB.Pulau
S. DadapS.Kepaya
T.BalaiMerantiS.Janji
A.R. P. Arga
P.A. LedongS.K. BaratS.K. Timur
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 28
Tabel 3.1. PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010 (Juta Rupiah)
Kecamatan Nilai PDRB Persentase
(1) (2) (3)
01. Bandar Pasir Mandoge 955.472,77 7,00
02. Bandar Pulau 364.296,41 2,67
03. Aek Songsongan 217.024,64 1,59
04. Rahuning 1.089.777,92 7,98
05. Pulau Rakyat 913.849,08 6,69
06. Aek Kuasan 846.113,16 6,20
07. Aek Ledong 139.388,58 1,02
08. Sei Kepayang 268.952,49 1,97
09. Sei Kepayang Barat 98.740,66 0,72
10. Sei Kepayang Timur 61.136,70 0,45
11. Tanjung Balai 265.915,72 1,95
12. Simpang Empat 400.839,18 2,94
13. Teluk Dalam 596.632,53 4,37
14. Air Batu 849.344,02 6,22
15. Sei Dadap 339.897,84 2,49
16. Buntu Pane 641.474,30 4,70
17. Tinggi Raja 374.203,79 2,74
18. Setia Janji 250.938,78 1,84
19. Meranti 259.754,10 1,90
20. Pulau Bandring 163.043,93 1,19
21. Rawang Panca Arga 170.392,36 1,25
22. Air Joman 480.410,06 3,52
23. Silau Laut 579.017,43 4,24
24. Kisaran Barat 2.267.572,77 16,61
25. Kisaran Timur 1.056.049,30 7,74
Asahan 13.650.238,53 100,00
3.2. Struktur Ekonomi PDRB Kecamatan
Struktur ekonomi pada suatu wilayah ditentukan oleh besarnya peranan sektor-sektor
ekonomi dalam menghasilkan barang dan jasa. Struktur ekonomi dapat digambarkan dari
distribusi PDRB atas dasar harga berlaku yang dirinci menurut lapangan usaha.
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 29
B.P
. Man
doge
B.P
ulau
A. S
ongs
onga
n
Rah
unin
g
P.R
akya
t
A.K
uasa
n
A. L
edon
g
S.K
epay
ang
S.K
. Bar
at
S.K
. Tim
ur
T.B
alai
S.E
mpa
t
T. D
alam
A.B
atu
S. D
adap
B.P
ane
T. R
aja
S.J
anji
Mer
anti
P. B
andr
ing
R. P
. Arg
a
A.J
oman
S. L
aut
K.B
arat
K.T
imur
Grafik 3. Struktur PDRB Kecamatan Kabupaten Asahan
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Persen)
Pertanian Industri Perdagangan Lainnya
Kabupaten Asahan merupakan daerah pertanian yang ditopang oleh industri
pengolahan, hal ini dapat dilihat dari struktur ekonomi Kabupaten Asahan yang masih
didominasi oleh sektor pertanian dan industri pengolahan. Sektor pertanian juga memegang
peranan yang sangat penting, dimana hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Asahan
memiliki andalan sektor pertanian terutama subsektor perkebunan. Komoditi perkebunan lain
yang banyak dihasilkan di Kabupaten Asahan adalah kelapa sawit dan karet.
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 30
Tabel 3.1. Struktur PDRB Kecamatan Kabupaten Asahan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Persen)
Sektor Perta-nian
Peng-galian
Indus-tri
Listrik, Gas
dan Air
Bangu-nan
Perda-gang-
an
Pengangku-tan
Keua-ngan
Jasa-jasa
Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
01. B. P. Mandoge 58,60 0,03 28,92 0,66 1,10 6,07 1,47 1,55 1,60 100,00
02. B. Pulau 88,67 0,11 0,51 0,92 0,37 6,54 0,44 0,01 2,43 100,00
03. A. Songsongan 70,11 0,20 1,33 1,55 0,57 11,82 4,08 0,72 9,63 100,00
04. Rahuning 35,12 1,22 51,41 0,65 2,04 6,38 1,84 0,17 1,17 100,00
05. P. Rakyat 23,62 0,00 47,76 0,74 1,05 12,06 5,05 0,05 9,67 100,00
06. A. Kuasan 36,50 0,00 53,49 0,73 0,92 5,49 0,73 0,14 2,00 100,00
07. Aek Ledong 45,92 0,00 3,98 1,89 6,12 25,69 6,30 1,22 8,89 100,00
08. S. Kepayang 80,94 0,00 1,90 0,59 0,92 10,37 1,94 0,07 3,27 100,00
09. S. K. Barat 29,05 0,00 26,20 1,84 4,30 18,81 11,81 0,08 7,91 100,00
10. S. K. Timur 55,66 0,00 3,03 1,28 14,04 18,23 0,68 0,00 7,08 100,00
11. T. Balai 39,45 0,00 13,84 2,06 4,92 27,54 4,58 0,10 7,50 100,00
12. S. Empat 64,46 0,00 4,04 1,70 3,02 16,91 1,89 0,61 7,37 100,00
13. T. Dalam 31,29 0,06 31,26 1,00 2,22 29,34 2,77 0,14 1,91 100,00
14. A. Batu 34,11 0,33 38,50 0,84 3,54 11,49 3,70 0,19 7,29 100,00
15. Sei Dadap 66,11 0,37 4,07 1,04 1,21 14,01 4,48 0,05 8,66 100,00
16. B. Pane 30,06 0,19 60,36 1,34 0,29 4,31 1,04 0,06 2,33 100,00
17. T. Raja 82,61 0,02 0,47 0,50 4,90 7,16 1,65 0,04 2,64 100,00
18. S. Janji 70,09 0,10 7,58 0,64 1,28 10,71 3,65 0,03 5,91 100,00
19. Meranti 66,31 0,00 0,76 2,05 0,50 18,15 3,01 0,02 9,21 100,00
20. P. Bandring 48,84 0,00 3,28 3,63 8,61 18,75 8,62 0,04 8,24 100,00
21. R. P. Arga 72,04 0,00 0,43 1,38 8,84 9,43 1,00 0,02 6,86 100,00
22. A. Joman 55,21 0,30 9,20 1,47 3,34 20,54 3,53 0,37 6,03 100,00
23. Silau Laut 36,70 0,00 44,59 0,48 2,61 12,71 0,60 0,03 2,28 100,00
24. K. Barat 2,18 0,20 27,25 2,08 3,14 31,30 10,36 13,30 10,19 100,00
25. K. Timur 2,15 0,35 41,43 3,84 5,04 22,59 8,36 1,71 14,54 100,00
Asahan 36,29 0,22 30,20 1,41 2,63 16,00 4,36 2,56 6,33 100,00
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 31
3.3. Laju Pertumbuhan PDRB Kecamatan
Pertumbuhan Ekonomi merupakan salah satu ukuran tingkat keberhasilan
pembangunan yang telah dilaksanakan suatu daerah. Salah satu ukuran yang dapat dipakai
untuk menggambarkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah PDRB yang dihitung atas
dasar harga konstan. PDRB atas dasar harga konstan dimaksudkan untuk menghilangkan
pengaruh perubahan harga (inflasi) yang terjadi selama kurun waktu satu tahun.
Tabel 3.3. Pertumbuhan PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2011 (Persen)
Kecamatan Pertumbuhan Ekonomi
(1) (2)
01. Bandar Pasir Mandoge 2,56
02. Bandar Pulau 1,17
03. Aek Songsongan 4,01
04. Rahuning 4,58
05. Pulau Rakyat 6,87
06. Aek Kuasan 6,27
07. Aek Ledong 3,86
08. Sei Kepayang 2,40
09. Sei Kepayang Barat 3,29
10. Sei Kepayang Timur 3,24
11. Tanjung Balai 4,89
12. Simpang Empat 2,59
13. Teluk Dalam 4,90
14. Air Batu 6,44
15. Sei Dadap 3,14
16. Buntu Pane 6,36
17. Tinggi Raja 2,67
18. Setia Janji 8,15
19. Meranti 6,33
20. Pulau Bandring 4,85
21. Rawang Panca Agra 4,02
22. Air Joman 6,31
23. Silau Laut 3,26
24. Kisaran Barat 8,19
25. Kisaran Timur 8,66 Keterangan : *) angka sementara
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Asahan tahun 2011 sebesar 5,37 persen. Ada
sembilan kecamatan yang mengalami pertumbuhan di atas pertumbuhan Kabupaten Asahan
yaitu Kisaran Timur (8,66 persen), Kisaran Barat (8,19 persen), Setia Janji (8,15 persen),
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 32
Pulau Rakyat (6,87 persen), Air Batu (6,44 persen), Buntu Pane (6,36 persen), Meranti (6,33
persen), Air Joman (6,31 persen), dan Aek Kuasan (6,27 persen).
3.4. PDRB Per Kapita Menurut Kecamatan
PDRB per kapita merupakan gambaran dari rata-rata pendapatan yang dihasilkan oleh
penduduk selama satu tahun, karena PDRB per kapita diperoleh dari hasil bagi antara nilai
PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. PDRB per kapita belum dapat
menggambarkan tingkat pendapatan penduduk yang sebenarnya.
Melalui PDRB per kapita, dapat dilihat potensi yang dimiliki pada suatu daerah, yang
akan bermanfaat bagi masyarakat jika ada peran serta dan andil masyarakat yang turut
membentuk PDRB. Hal ini dapat dilihat pada Kecamatan Rahuning, dengan PDRB per kapita
yang terbesar yaitu 61,66 juta rupiah, namun karena keterlibatan masyarakat dalam
pembentukan PDRB sangat kecil maka kondisi masyarakat juga belum menunjukkan
kehidupan yang lebih baik.
0,00
10.000.000,00
20.000.000,00
30.000.000,00
40.000.000,00
50.000.000,00
60.000.000,00
70.000.000,00
(Ju
ta R
up
iah
)
Rahunin
g
K.B
ara
t
A.K
uasan
T.
Dala
m
B.P
. M
andoge
P.R
akyat
S.
Laut
B.P
ane
S.J
anji
A.B
atu
T.
Raja
B.P
ula
u
S.K
epayang
K.T
imur
Mera
nti
A.
Songsongan
S.
Dadap
A.J
om
an
S.E
mpat
R.
P.
Arg
a
S.K
. B
ara
t
T.B
ala
i
S.K
. T
imur
A.
Ledong
P.
Bandring
Grafik 4. PDRB Per Kapita ADHB Menurut Kecamatan
Kabupaten Asahan Tahun 2011 (juta Rupiah)
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 33
Tabel 3.4. PDRB Per Kapita Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Rupiah)
Kecamatan PDRB Per Kapita
(1) (2)
01. Bandar Pasir Mandoge 28.820.969,06
02. Bandar Pulau 17.598.860,47
03. Aek Songsongan 13.043.130,10
04. Rahuning 61.663.436,90
05. Pulau Rakyat 28.711.209,29
06. Aek Kuasan 36.690.219,89
07. Aek Ledong 7.012.203,63
08. Sei Kepayang 15.577.000,70
09. Sei Kepayang Barat 7.627.706,63
10. Sei Kepayang Timur 7.042.586,93
11. Tanjung Balai 7.548.633,70
12. Simpang Empat 10.068.047,70
13. Teluk Dalam 34.206.658,03
14. Air Batu 21.493.129,98
15. Sei Dadap 10.908.146,40
16. Buntu Pane 28.197.911,80
17. Tinggi Raja 20.482.992,24
18. Setia Janji 21.728.182,78
19. Meranti 13.278.504,34
20. Pulau Bandring 5.822.373,80
21. Rawang Panca Agra 9.628.318,83
22. Air Joman 10.389.715,66
23. Silau Laut 28.445.956,02
24. Kisaran Barat 40.717.041,73
25. Kisaran Timur 15.211.588,19
Asahan 20.236.936,34
Keterangan : *) angka sementara
PDRB per kapita yang terendah adalah Kecamatan Pulau Bandring sebesar 5,82 juta
rupiah. Hal ini tidak menjadi gambaran bahwa pendapatan yang sebenarnya diterima
penduduk pada kecamatan tersebut. Ada kemungkinan orang yang tinggal di Kecamatan
Pulau Bandring memperoleh pendapatannya dari kecamatan lain atau dari daerah lain.
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 34
Tabel 4.1. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011
(Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase
(1) (2) (3)
1. Pertanian 559.874,84 58,60
2. Penggalian 330,77 0,03
3. Industri Pengolahan 276.362,18 28,92
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 6.291,77 0,66
5. Bangunan 10.495,83 1,10
6. Perdagangan 57.976,19 6,07
7. Pengangkutan 14.048,37 1,47
8. Keuangan 14.834,34 1,55
9. Jasa-Jasa 15.258,46 1,60
J U M L A H
955.472,77
100,00
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 35
Tabel 4.2. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Bandar Pulau Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase
(1) (2) (3)
1. Pertanian 323.032,55 88,67
2. Penggalian 393,66 0,11
3. Industri Pengolahan 1.845,64 0,51
4. Listrik, Gas dan Air 3.356,50 0,92
5. Bangunan 1.359,17 0,37
6. Perdagangan 23.818,53 6,54
7. Pengangkutan 1.609,06 0,44
8. Keuangan 46,97 0,01
9. Jasa-Jasa 8.834,33 2,43
J U M L A H 364.296,41 100,00
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 36
Tabel 4.3. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Aek Songsongan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011
(Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase
(1) (2) (3)
1. Pertanian 152.153,67 70,11
2. Penggalian 427,89 0,20
3. Industri Pengolahan 2.894,31 1,33
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 3.362,36 1,55
5. Bangunan 1.234,08 0,57
6. Perdagangan 25.641,89 11,82
7. Pengangkutan 8.847,41 4,08
8. Keuangan 1.556,28 0,72
9. Jasa-Jasa 20.906,76 9,63
J U M L A H 217.024,64 100,00
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 37
Tabel 4.4. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Rahuning Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase
(1) (2) (3)
1. Pertanian 382.721,26 35,12
2. Penggalian 13.294,26 1,22
3. Industri Pengolahan 560.243,30 51,41
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 7.124,66 0,65
5. Bangunan 22.192,82 2,04
6. Perdagangan 69.555,12 6,38
7. Pengangkutan 20.036,92 1,84
8. Keuangan 1.833,68 0,17
9. Jasa-Jasa 12.775,89 1,17
J U M L A H 1.089.777,92 100,00
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 38
Tabel 4.5. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Pulau Rakyat Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase
(1) (2) (3)
1. Pertanian 215.891,51 23,62
2. Penggalian 0,00 0,00
3. Industri Pengolahan 436.415,56 47,76
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 6.746,28 0,74
5. Bangunan 9.626,22 1,05
6. Perdagangan 110.218,29 12,06
7. Pengangkutan 46.134,24 5,05
8. Keuangan 442,49 0,05
9. Jasa-Jasa 88.374,49 9,67
J U M L A H 913.849,08 100,00
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 39
Tabel 4.6. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Aek Kuasan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase
(1) (2) (3)
1. Pertanian 308.840,68 36,50
2. Penggalian 0,00 0,00
3. Industri Pengolahan 452.620,41 53,49
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 6.201,99 0,73
5. Bangunan 7.758,39 0,92
6. Perdagangan 46.487,14 5,49
7. Pengangkutan 6.156,04 0,73
8. Keuangan 1.167,82 0,14
9. Jasa-Jasa 16.880,70 2,00
J U M L A H 846.113,16 100,00
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 40
Tabel 4.7. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Aek Ledong Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase
(1) (2) (3)
1. Pertanian 64.000,38 45,92
2. Penggalian 0,00 0,00
3. Industri Pengolahan 5.541,41 3,98
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 2.633,43 1,89
5. Bangunan 8.530,25 6,12
6. Perdagangan 35.811,39 25,69
7. Pengangkutan 8.786,55 6,30
8. Keuangan 1.699,77 1,22
9. Jasa-Jasa 12.385,42 8,89
J U M L A H 139.388,58 100,00
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 41
Tabel 4.8. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Sei Kepayang Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase
(1) (2) (3)
1. Pertanian 217.693,74 80,94
2. Penggalian 0,00 0,00
3. Industri Pengolahan 5.097,19 1,90
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1.595,28 0,59
5. Bangunan 2.483,22 0,92
6. Perdagangan 27.890,73 10,37
7. Pengangkutan 5.206,71 1,94
8. Keuangan 178,10 0,07
9. Jasa-Jasa 8.807,52 3,27
J U M L A H 268.952,49 100,00
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 42
Tabel 4.9. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Sei Kepayang Barat Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase
(1) (2) (3)
1. Pertanian 28.687,67 29,05
2. Penggalian 0,00 0,00
3. Industri Pengolahan 25.867,12 26,20
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1.818,00 1,84
5. Bangunan 4.250,25 4,30
6. Perdagangan 18.568,94 18,81
7. Pengangkutan 11.658,46 11,81
8. Keuangan 78,40 0,08
9. Jasa-Jasa 7.811,81 7,91
J U M L A H 98.740,66 100,00
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 43
Tabel 4.10. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Sei Kepayang Timur Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase
(1) (2) (3)
1. Pertanian 34.029,17 55,66
2. Penggalian 0,00 0,00
3. Industri Pengolahan 1.850,37 3,03
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 782,14 1,28
5. Bangunan 8.582,50 14,04
6. Perdagangan 11.143,14 18,23
7. Pengangkutan 415,64 0,68
8. Keuangan 3,02 0,00
9. Jasa-Jasa 4.330,72 7,08
J U M L A H 61.136,70 100,00
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 44
Tabel 4.11. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Tanjung Balai Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase
(1) (2) (3)
1. Pertanian 104.906,48 39,45
2. Penggalian 0,00 0,00
3. Industri Pengolahan 36.813,74 13,84
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5.467,19 2,06
5. Bangunan 13.093,87 4,92
6. Perdagangan 73.235,63 27,54
7. Pengangkutan 12.183,40 4,58
8. Keuangan 275,48 0,10
9. Jasa-Jasa 19.939,92 7,50
J U M L A H 265.915,72 100,00
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 45
Tabel 4.12. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Simpang Empat Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase
(1) (2) (3)
1. Pertanian 258.379,41 64,46
2. Penggalian 0,00 0,00
3. Industri Pengolahan 16.209,68 4,04
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 6.805,69 1,70
5. Bangunan 12.089,38 3,02
6. Perdagangan 67.800,26 16,91
7. Pengangkutan 7.580,57 1,89
8. Keuangan 2.435,02 0,61
9. Jasa-Jasa 29.539,17 7,37
J U M L A H 400.839,18 100,00
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 46
Tabel 4.13. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Teluk Dalam Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase
(1) (2) (3)
1. Pertanian 186.698,64 31,29
2. Penggalian 361,23 0,06
3. Industri Pengolahan 186.530,75 31,26
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5.983,23 1,00
5. Bangunan 13.243,87 2,22
6. Perdagangan 175.079,85 29,34
7. Pengangkutan 16.526,56 2,77
8. Keuangan 814,08 0,14
9. Jasa-Jasa 11.394,32 1,91
J U M L A H 596.632,53 100,00
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 47
Tabel 4.14. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Air Batu Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase
(1) (2) (3)
1. Pertanian 289.725,51 34,11
2. Penggalian 2.788,20 0,33
3. Industri Pengolahan 327.002,80 38,50
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 7.151,91 0,84
5. Bangunan 30.105,12 3,54
6. Perdagangan 97.602,29 11,49
7. Pengangkutan 31.454,34 3,70
8. Keuangan 1.578,96 0,19
9. Jasa-Jasa 61.934,89 7,29
J U M L A H 849.344,02 100,00
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 48
Tabel 4.15. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Sei Dadap Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase
(1) (2) (3)
1. Pertanian 224.709,49 66,11
2. Penggalian 1.244,54 0,37
3. Industri Pengolahan 13.831,20 4,07
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 3.550,99 1,04
5. Bangunan 4.129,03 1,21
6. Perdagangan 47.603,88 14,01
7. Pengangkutan 15.231,65 4,48
8. Keuangan 159,32 0,05
9. Jasa-Jasa 29.437,74 8,66
J U M L A H 339.897,84 100,00
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 49
Tabel 4.16. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Buntu Pane Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase
(1) (2) (3)
1. Pertanian 192.853,64 30,06
2. Penggalian 1.231,57 0,19
3. Industri Pengolahan 387.216,28 60,36
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 8.626,26 1,34
5. Bangunan 1.872,32 0,29
6. Perdagangan 27.678,97 4,31
7. Pengangkutan 6.652,93 1,04
8. Keuangan 392,08 0,06
9. Jasa-Jasa 14.950,23 2,33
J U M L A H 641.474,30 100,00
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 50
Tabel 4.17. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Tinggi Raja Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase
(1) (2) (3)
1. Pertanian 309.142,70 82,61
2. Penggalian 85,64 0,02
3. Industri Pengolahan 1.760,10 0,47
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1.881,91 0,50
5. Bangunan 18.344,77 4,90
6. Perdagangan 26.779,96 7,16
7. Pengangkutan 6.186,81 1,65
8. Keuangan 157,78 0,04
9. Jasa-Jasa 9.864,11 2,64
J U M L A H 374.203,79 100,00
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 51
Tabel 4.18. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Setia Janji Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase
(1) (2) (3)
1. Pertanian 175.886,88 70,09
2. Penggalian 256,11 0,10
3. Industri Pengolahan 19.018,84 7,58
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1.597,20 0,64
5. Bangunan 3.222,28 1,28
6. Perdagangan 26.887,52 10,71
7. Pengangkutan 9.152,63 3,65
8. Keuangan 77,09 0,03
9. Jasa-Jasa 14.840,23 5,91
J U M L A H 250.938,78 100,00
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 52
Tabel 4.19. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Meranti Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase
(1) (2) (3)
1. Pertanian 172.236,89 66,31
2. Penggalian 0,00 0,00
3. Industri Pengolahan 1.979,58 0,76
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5.322,59 2,05
5. Bangunan 1.299,32 0,50
6. Perdagangan 47.146,15 18,15
7. Pengangkutan 7.814,44 3,01
8. Keuangan 41,89 0,02
9. Jasa-Jasa 23.913,24 9,21
J U M L A H 259.754,10 100,00
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 53
Tabel 4.20. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Pulau Bandring Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase
(1) (2) (3)
1. Pertanian 79.634,50 48,84
2. Penggalian 0,00 0,00
3. Industri Pengolahan 5.344,74 3,28
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5.916,28 3,63
5. Bangunan 14.034,62 8,61
6. Perdagangan 30.573,28 18,75
7. Pengangkutan 14.050,96 8,62
8. Keuangan 58,22 0,04
9. Jasa-Jasa 13.431,33 8,24
J U M L A H 163.043,93 100,00
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 54
Tabel 4.21. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Rawang Panca Arga Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase
(1) (2) (3)
1. Pertanian 122.754,59 72,04
2. Penggalian 0,00 0,00
3. Industri Pengolahan 733,78 0,43
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 2.346,25 1,38
5. Bangunan 15.067,77 8,84
6. Perdagangan 16.071,34 9,43
7. Pengangkutan 1.700,75 1,00
8. Keuangan 36,93 0,02
9. Jasa-Jasa 11.680,96 6,86
J U M L A H 170.392,36 100,00
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 55
Tabel 4.22. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Air Joman Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase
(1) (2) (3)
1. Pertanian 265.246,62 55,21
2. Penggalian 1.456,44 0,30
3. Industri Pengolahan 44.192,00 9,20
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 7.047,83 1,47
5. Bangunan 16.058,86 3,34
6. Perdagangan 98.682,11 20,54
7. Pengangkutan 16.978,65 3,53
8. Keuangan 1.800,09 0,37
9. Jasa-Jasa 28.947,45 6,03
J U M L A H 480.410,06 100,00
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 56
Tabel 4.23. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Silau Laut Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase
(1) (2) (3)
1. Pertanian 212.484,27 36,70
2. Penggalian 0,00 0,00
3. Industri Pengolahan 258.177,40 44,59
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 2.797,31 0,48
5. Bangunan 15.126,97 2,61
6. Perdagangan 73.596,01 12,71
7. Pengangkutan 3.478,57 0,60
8. Keuangan 168,86 0,03
9. Jasa-Jasa 13.188,05 2,28
J U M L A H 579.017,43 100,00
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 57
Tabel 4.24. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Kisaran Barat Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase
(1) (2) (3)
1. Pertanian 49.420,98 2,18
2. Penggalian 4.477,55 0,20
3. Industri Pengolahan 617.934,59 27,25
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 47.253,43 2,08
5. Bangunan 71.166,51 3,14
6. Perdagangan 709.842,12 31,30
7. Pengangkutan 234.965,96 10,36
8. Keuangan 301.520,79 13,30
9. Jasa-Jasa 230.990,84 10,19
J U M L A H 2.267.572,77 100,00
PDRB Menurut Kecamatan Kabupaten Asahan Tahun 2011 58
Tabel 4.25. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Kisaran Timur Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Nilai PDRB Persentase
(1) (2) (3)
1. Pertanian 22.688,39 2,15
2. Penggalian 3.654,47 0,35
3. Industri Pengolahan 437.500,18 41,43
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 40.566,45 3,84
5. Bangunan 53.195,16 5,04
6. Perdagangan 238.611,74 22,59
7. Pengangkutan 88.272,33 8,36
8. Keuangan 18.052,87 1,71
9. Jasa-Jasa 153.507,70 14,54
J U M L A H 1.056.049,30 100,00
Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan Jalan Tusam No. 2 Kisaran 21216
Telepon 0623-41731 Fax. 0623-347432 E-mail : [email protected]
Homepage http://asahankab.bps.go.id
Katalog BPS : 9302011.1208
KERJASAMA : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN
DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN ASAHAN