Upload
eka-fitriani
View
25
Download
15
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Hidrografi
Citation preview
Reference :
De Jong,C.D (2010). Hydrograpy.DUP Blue Print,Delft ,353pp
ASSIGNMENT A
Eka Fitriani
Teknik Geodesi dan Geomatika, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, ITB
I. Estimation of Sound Speed (c)
Kecepatan suara adalah jarak yang ditempuh suara dalam satu meter perdetik. Kecepatan suara sangat bergantung pada
medium perambatnya. Kecepatan suara dalam air berbeda dengan kecepatan bergetarnya partikel air. Perbedaan tersebut
dapat dilihat dari sumber penyebabnya. Kecepatan suara berasal dari sumber suara yang menghasilkan energi suara dan
merambat pada medium air. Sementara kecepatan bergetarnya partikel air disebabkan oleh gangguan yang terjadi pada
air. Kecepatan gelombang akustik sangat dipengaruhi oleh sifat fisis air laut berupa salinitas, suhu atau temperatur,
tekanan dan densitas air laut. Sifat fisis air laut dapat ditentukan dengan mengukur tiap kolom air menggunakan CTD
(Conductivity, Temperature, and Depth) atau instrumen yang digunakan untuk mengukur karakteristik air laut. Pada
setiap kedalaman nilai kecepatan rambat gelombang akustik akan mengalami perubahan. Untuk menentukan kecepatan
suara, maka perlu adanya koreksi terhadap variasi kecepatan tersebut. Beberapa metode yang biasa digunakan dalam
koreksi variasi kecepatan diantaranya adalah pengamatan barcheck untuk perairan dangkal, melakukan pengukuran
secara langsung dengan menggunakan alat velocimeter, serta dengan penggunaan tabel Matthew atau tabel Janhidros
AL. Prinsip metode barcheck adalah membandingkan kedalaman satu titik yang telah ditentukan dan diketahui
kedalamannya dengan hasil pengukuran yang didapatkan dari echosounder. Barcheck terbuat dari lempengan logam
berbentuk lingkaran atau segiempat yang digantungkan pada tali atau rantai berskala dan diletakkan tepat di bawah
transducer. Tali atau rantai berskala digunakan sebagai pembanding hasil ukuran dengan hasil yang terbaca pada
echosounder. Selisih dari kedua bacaan inilah yang dikatakan sebagai koreksi barcheck.
II. Detection of Time Elapsed
Pada sistem SONAR aktif, transducer akan memancarkan gelombang atau pulsa suara. Apabila mengenai target, maka
suara tersebut akan dipantulkan atau dihambur-balikkan dan diterima kembali oleh Transducer. Transducer itu sendiri
merupakan bagian penting dari echosounder yang berfungsi untuk membangkitkan gelombang akustik. Transducer
biasanya terbuat dari bahan piero-electric yang peka terhadap listrik. Transducer akan bergetar bila diberi aliran listrik
ataupun sebaliknya, transducer akan membangkitkan listrik bila digetarkan. Energy listrik yang dialirkan ke dalam
transducer kemudian diubah menjadi pulsa gelombang suara. Gelombang suara tersebut kemudian dipancarkan ke laut,
dan di dasar laut dipantulkan kembali dan diterima kembali oleh transducer yang kemudian dikonversikan menjadi
energi listrik. Untuk mengetahui apakah gelombang yang diterima adalah noise atau bukan, transducer akan terlebih
dahulu menbuat Signal to Rasio (SNR) yang akan mendeteksi waktu kedatangan pantulan gelombang yang terlebih
dahulu ditransmisikan, dan bila tertangkap gelombang lain di luar selang waktu tersebut, maka gelombang itu dapat
dikategorikan sebagai noise. Berikut ini adalah persamaan system SONAR aktif.
SE = SL – TS – RD – NL + DI – 2PL
III. System Performance
Beamwidth merupakan lebar dari geometri gelombang yang dipancarkan oleh transducer. Jika pancaran gelombang
semakin lebar, maka resolusi akan semakin rendah. Begitupula sebaliknya. Panjang pulsa merupakan jarak antar
pembangkit gelombang akustik yang dapat mempengaruhi ketelitian pendeteksian kedalaman alat echosounder.
Frekuensi gelombang akustik merupakan salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam menentukan kedalaman.
Semakin besar frekuensi yang dipancarkan, resolusi yang didapatkan juga akan semakin tinggi. Maka semakin besar
pula energi yang terserap oleh air laut. Hal ini yang menyebabkan berkurangknya intensitas gelombang sehingga jarak
kedalaman yang ditempuh akan semakin pendek/dangkal. Dalam pengukuran kedalaman dengan hidro-akustik, tentunya
juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut ini adalah beberapa kekurangan atau kelemahan dari hidro-akustik.
- Terjadinya pergeseran sinyal yang diakibatkan oleh medium yang heterogen.
- Suara tidak dapat merambat dalam satu garis lurus sehingga menyebabkan gangguan sinyal.
- Kecepatan suara masih cenderung relative lebih kecil bila dibandingkan dengan RADAR.
- Energi dari gelombang suara dapat terserap oleh air laut sehingga menyebabkan adanya perubahan intensitas
perambatan.