Upload
remon-atuany
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 1336546412_Karmiati.pdf
1/5
JURNAL LOGIC. VOL. 11. NO. 1. MARET 2011 45
RANCANG BANGUN MODUL SOLAR CELL DENGAN
MEMANFAATKAN KOMPONEN FOTOVOLTAIC KOMPATIBEL
Ni Made Karmiathi
Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri BaliBukit Jimbaran, P.O. Box 1064 Tuban Badung Bali
Phone: (0361) 701981, Fax: (0361) 701128
Abstrak: Meningkatnya kebutuhan energi listrik di tengah menipisnya cadangan sumber energi konvensional/energi fosil, telah mendorong upaya-upaya untuk mengembangkan energi alternatif terbarukan. Salah satusumber energi terbarukan yang mempunyai potensi yang sangat besar khususnya bagi Indonesia yang berada di
daerah tropis adalah energi surya/ matahari. Energi surya/ matahari dapat diubah menjadi energi listrik denganmemanfaatkan efek fotolistrik yang terjadi pada komponen fotovoltaik atau sel surya. Sel surya atau komponenfotovoltaik dapat mengubah sinar matahari menjadi energi listrik yang bisa dimanfaatkan secara langsung oleh beban atau disimpan dalam baterai. Untuk mendapatkan daya dan tegangan listrik yang diinginkan cell, sel-selsurya dihubungkan secara seri dan paralel menjadi sebuah modul solar cell.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang modul solar cell dengan memanfaatkan komponen fotovoltaikkompatibel yang ada di pasaran. Pada akhir penelitian diperoleh bahwa untuk merancang modul solar cell
tegangan 12-15V membutuhkan komponen fotovoltaik atau sel surya (tegangan 5,2 Vdc dan arus 21 mA)sebanyak 9 cell.
Kata kunci: Energi terbarukan , Sel surya , fotovoltaik, modul solar cell.
The Design of Solar Cell Module Utilizing Compatible Photovoltaic Component
Abstract: The increase in electric energy needs in the shortage of conventional energy/fossil energy resourceshas urged efforts to develop the renewed alternative energy. One the renewed energy resources which have huge
potency particularly for Indonesia located in tropical area is solar energy. Solar energy can be converted into
electric energy utilizing effect of electric photo occurred in component called photovoltaic or solar cell. Thecomponent can convert solar into electric energy which that can be used directly by load or saved in a battery.
In order to obtain voltage and power output required by cell, the solar cells are connected with in serial and
parallel to be a module of solar cell.
The research aimed at designing a solar cell module by utilizing compatible photovoltaic component found in
market. The research result showed that in order to design a solar cell module, 9 cells with voltage 12-15 Volt
photovoltaic component or solar cell (with voltage 5,2Vdc and 21mA) are required.
Keywords: Renewed energy , photovoltaic, Solar Cell, Solar Module.
I. PENDAHULUAN
Dengan semakin meningkatnya kebutuhanenergi khususnya listrik di satu sisi dan semakinterbatasnya sumber energi konvensional/ bahan bakar
fosil di sisi lain, telah menjadi pendorong bagi upaya-upaya untuk mencari dan mengembangkan sumberenergy baru dan yang terbarukan.
Sumber energi baru dan yang terbarukan dimasa mendatang akan semakin mempunyai peranyang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan
energi. Hal ini disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil untuk pembangkit-pembangkit listrikkonvensional dalam jangka waktu yang panjang akanmenguras sumber minyak bumi, gas dan batu bara
yang cadangannya semakin lama semakin menipis.Selain itu, penggunaan bahan bakar fosil terbukti telah
menimbulkan masalah yang sangat serius bagi
lingkungan yakni pencemaran udara yang berdampak buruk terhadap kualitas kesehatan manusia serta penyebab terjadinya pemanasan global (globalwarming).
Salah satu sumber energi yangketersediaannya sangat melimpah dan ramahlingkungan namun belum digarap secara optimalkhususnya di Indonesia adalah energi matahari.Potensi energi matahari di Seluruh Wilayah Indonesia
yang berada di sepanjang garis katulistiwa sangat besar, di mana intensitas radiasi harian matahari rata-rata mencapai 4,8 kWh/m2.
Potensi energi matahari yang sangat besar ini
ini dapat dimanfaatkan menjadi energi listrik dengan bantuan teknologi fotovoltaik, yakni teknologi yang
8/17/2019 1336546412_Karmiati.pdf
2/5
JURNAL LOGIC. VOL. 11. NO. 1. MARET 2011 46
mampu mengubah sinar matahari secara langsung
menjadi energi listrik.Penggunaan teknologi fotovoltaik sebagai
pembangkit tenaga listrik di Indonesia dikenal sebagaiPLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya). PLTS
adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan
sepenuhnya sinar matahari sebagai sumber energi.Secara umum PLTS terdiri dari Modul solar
cell, Solar charge controller , baterai/ aki, inverter dan beban. Modul solar cell terdiri dari sel-sel surya atausel-sel fotovoltaik yang mengubah energi cahayamatahari menjadi energi listrik. Solar charge
controller berfungsi untuk mengendalikan pengisian baterai oleh modul solar cell agar tidak terjadi
overcharge juga mengendalikan pemakaian baterai
oleh beban agar tidak terjadi overdischarge. Bateraiatau aki berfungsi menyimpan energi listrik yangdihasilkan oleh solar cell dan inverter akan mengubah
listrik searah (DC) menjadi listrik bolak-balik (AC)
sesuai yang diperlukan oleh beban.Untuk mendapatkan daya dan tegangan listrik
yang diinginkan dari suatu modul solar cell, sel-selsurya dihubungkan secara seri dan paralel kemudiandirangkai dan dirakit menjadi sebuah modul solarcell. Umumnya modul surya mempunyai sistem
tegangan kerja 12 Volt dan 24 Volt serta mempunyaidaya yang bervariasi mulai dari 10 Wp sampai dengan300 Wp.
Pada penelitian ini, penulis mencoba untukmerancang dan membuat modul solar sell dengan sellfotovoltaik yang ada di pasaran sehingga mampumenghasilkan tegangan 12-15Vdc.
1.1. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, dapat
dirumuskan permasalahannya: bagaimana merancangdan membuat sebuah modul solar cell denganmemanfaatkan solar cell/ cell fotovoltaik yang mudah
diperoleh di pasaran sehingga menghasilkan sebuahmodul solar cell kompatibel dengan tegangan 12-15Vdc
1.2. Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk dapat
merancang dan membuat sebuah modul solar cell
dengan menggunakan komponen-komponen solarcell/cell fotovoltaic kompatibel yang ada dipasaransehingga terbentuk sebuah modul solar cell yang
menghasilkan tegangan 12-15 Vdc.
II. METODELOGI PENELITIAN2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di LaboratoriumElektronikan Politeknik Negeri Bali.
2.2. Jenis dan Sumber DataData yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri atas data primer dan data skunder. Data primer
adalah data yang bersumber dari komponen-komponen pendukung dalam pembuatan modul solar
cell seperti cell fotovoltaic, PCB, kabel-kabel dankomponen pendukung lainnya. Sedangkan dataskunder diperoleh dari modul solar cell yang telah
selesai dibuat yaitu besar tegangan, arus dan dayayang dihasilkan.
2.3. Metode Pengumpulan DataDalam mengumpulkan data yang diperlukan,
digunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu:a.
Wawancara
Wawancara dilakukan dengan melakukantanya jawab terhadap pabrikan yang membuat systemPLTS. Dalam tahapan ini mengumpulkan semua data
komponen yang diperlukan dalam desain modul solarcell.
b.
Observasi
Observasi dilakukan dengan cara mengamatisecara langsung system PLTS di Lab. Fisika TeknikElektro Politeknik Negeri Bali.
c.
DokumentasiDokumentasi dilakukan dengan cara melihat
dan membaca tentang penelitian yang terkait denganPLTS
2.4. Definisi Operasional VariabelDefinisi operasional variable yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:(1). Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah pembangkit yang memanfaatkan sepenuhnya sinarmatahari sebagai sumber energi pembangkit.
Komponen inti dari PLTS adalah modul solar cell,regulator/ controller, baterai/ aki, inverter dan beban.
(2). Modul solar cell adalah sebuah modul yang terdiridari cell-cell fotovoltaic yang mengubah cahayamatahari menjadi energi listrik.(3). Arus (I) adalah besaran listrik yang mengalir dari
muatan positif ke muatan negatif dengan satuanAmpere (A).(4). Tegangan (V) adalah besaran listrik yang berbanding lurus tehadap arus yang mengalir dalam
sebuah penghantar dengan satuan volt (V).(5). Beban adalah peralatan atau bagian yangmembutuhkan energi listrik yang kan disupplai olehmodul solar cell.
2.5. Desain Modul Solar CellPada tahapan penelitian ini dilakukan
bebarapa langkah-langkah:1. Menentukan berapa jumlah solar cell yang
dirangkai seri.
2. Menentukan berapa jumlah solar cell yangdirangkai paralel.
3. Membuat gambar desain modul solar cell, yang
seperti di bawah ini:
8/17/2019 1336546412_Karmiati.pdf
3/5
JURNAL LOGIC. VOL. 11. NO. 1. MARET 2011 47
Gambar 1. Rangkaian seri parallel solar cell
2.6. Merakit dan Membuat Modul Solar Cell
Pada tahapan ini dilakukan pembuatan moduldengan langkah-langkah:1. Membuat rangkaian skematik modul solar cell.
2. Membuat rangkaian artwork ke PCB.3. Membuat PCB modul solar cell.4. Merakit Modul solar cell
5. Proses penyelesaian modul solar cell.
2.7. Pengambilan dataPada tahapan pengambilan data, dilakukan
pengukuran terhadap modul solar cell yang telahdirakit dengan tahapan:
1.
Mengukur besarnya tegangan yang
dihasilkan dari modul solar cell tanpa bebandari rentang waktu 08.00-15.45 wita, dengankondisi: posisi modul yang horizontal dandalam cuaca yang relative cerah.
2.
Mengukur besarnya arus dan tegangan padasaat modul solar cell mengisi energi listrik ke baterai.
III.. HASIL DAN PEMBAHASAN3.1. Desain Modul Solar Cell
Untuk mendesain modul solar cell, dilakukan beberapa tahapan:
3.1.1. Penentuan Jumlah Komponen solar cellModul solar cell yang direncanakan dengan
tegangan 12-15 Vdc dengan arus 60 mA.
Data komponen sebuah solar cell:-
Ukuran 2,5x5 cm-
Tegangan: 5,2 Vdc
-
Arus: 21mA
Berdasarkan data yang dimiliki oleh sebuah solar cellmaka dapat dihitung:
- Jumlah cell yang harus dihubungkan seri untukmendapatkan tegangan 12 Vdc:
V = M(seri) x tegangan12 = M(seri) x 5,2
M(seri) = 2,3 cellJadi jumlah cell yang harus dihubungkan serisebanyak 3 buah cell surya.
- Jumlah cell yang harus dihubungkan paralleluntuk mendapakkan arus 60 mA.
I = N(paralel) x arus60 = N(paralel) x 21 N(paralel) = 2,85 cellJadi jumlah cell yang harus dihubungkan
paralel adalah sebanyak 3 cell yang sudahterhubung seri.
3.1.2. Desain Modul Solar CellPada tahapan ini, modul solar cell dapat
digambarkan secara skematik seperti gambar 2.
Gambar 2. Diagram Skematik modul Solar Cell Kompatibel
Tahapan berikutnya membuat gambarartwork ke PCB, baik tampak bawah maupun tampakatas yang diperlihatkan pada gambar 3 dan gambar 4.
Tahapan terakhir adalah perakitan modul solar cellseperti yang diperlihatkan pada gambar 5.
8/17/2019 1336546412_Karmiati.pdf
4/5
JURNAL LOGIC. VOL. 11. NO. 1. MARET 2011 48
Gambar 3. Artwork tampak bawah modul solar cell
Gambar 4. Artwork tampak atas modul solar cell
Gambar 5. Perakitan Modul Solar Cell
3.2. Hasil data pengukuran
3.2.1. Pengukuran Tegangan Output Modul Solar CellPengukuran tegangan terhadap output modul
solar cell dilakukan dalam rentang waktu 08.00-15.45wita dengan posisi modul yang horizontal dan kondisi
cuaca yang cerah. Diperoleh data :
Tabel 1. Tabel Pengukuran Tegangan Output Modul SolarCell
Menit ke Waktu (WITA) Tegangan (Volt DC)
1 8.00 11.00
2 8.15 11.50
3 8.30 13.80
4 8.45 13.80
5 9.00 13.80
6 9.15 14.00
7 9.30 13.00
8 9.45 13.80
9 10.00 14.00
10 10.15 14.00
11 10.30 14.00
12 10.45 13.80
13 11.00 14.00
14 11.15 13.8015 11.30 14.00
16 11.45 13.80
17 12.00 14.00
18 12.15 14.00
19 12.30 14.00
20 12.45 14.00
21 13.00 14.00
22 13.15 14.00
23 13.30 13.80
24 13.45 14.00
25 14.00 13.80
26 14.15 14.00
27 14.30 14.00
28 14.45 14.80
29 15.00 15.00
30 15.15 15.00
31 15.30 15.00
32 15.45 15.00
Rata2 13.89
Pengukuran arus dan tegangan pada saat
modul solar cell mengisi energi listrik ke baterai,diperoleh data:
Tabel 2. Tabel Pengukuran Arus dan Tegangan Saat ModulMengisi Energi ke Baterai
Menit ke Waktu Tegangan (V) Arus (mA)
1 8.30 13.80 10.00
2 8.45 13.80 10.00
3 9.00 13.80 15.00
4 9.15 13.80 17.00
5 9.30 14.00 17.00
6 9.45 14.00 17.50
7 10.00 14.50 18.00
8 10.15 14.00 18.00
9 10.30 14.50 18.00
10 10.45 14.00 18.00
11 11.00 13.80 15.00
12 11.15 14.00 17.50
13 11.30 14.00 17.50
14 11.45 14.00 17.50
15 12.00 14.50 18.00
16 12.15 15.00 18.00
17 12.30 15.00 18.00
18 12.45 15.00 18.00
19 13.00 15.00 18.00
20 13.15 14.80 18.00
21 13.45 14.80 18.00
Rata2 14.29 16.76
8/17/2019 1336546412_Karmiati.pdf
5/5
JURNAL LOGIC. VOL. 11. NO. 1. MARET 2011 49
3.3. ANALISIS DATA
Analisis yang dilakukan adalah berdasarkananalisis diskriptif terhadap tegangan output modulsolar cell yang dirakit seperti yang ditunjukkan pada
grafik 1 dan analisis diskriptif terhadap pengisian
energi listrik pada baterai seperti yang ditunjukkan pada grafik 2.
3.3.1. Analisis Diskrptif Tegangan output Solar Cell
Tegangan Output So lar Cel l
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
Pengukuran Meni t ke-N
( V D C )
Grafik 1. Pengukuran Tegangan Output Modul Solar Cell
Pengisian Energi ke Baterai
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 11 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1
Pengukuran Menit ke-N
( V - D C )
0.00
2.00
4.00
6.008.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
20.00
( m
A )
T ega nga n Ar us
Grafik 2. Pengisian Muatan Listrik ke Baterai
Pembahasan
a. Proses Penyinaran Modul Solar Cell
Pada proses penyinaran matahari pada modulsolar cell dari pukul 08.00-15.45 wita (480 menit),tegangan output dari modul solar cell yang dirakit
menghasilkan tegangan output terendah 11 Vdc dantegangan tertinggi 15 Vdc yang dicapai pada pukul15.00-15.45 wita.
b. Proses Pengisian BateraiProses pengisian muatan listrik ke baterai
dilakukan dengan menghubungkan modul solar cell pada saat baterai dalam kondisi kosong (low).Pengisian muatan listrik berlangsung selama 315menit yaitu dari pukul 08.00-13.45 wita dengan rata-
rata tegangan 14 Vdc.
IV. SIMPULAN DAN SARAN
4.1. Simpulana)
Untuk merancang modul solar cell dengantegangan 12-15V dengan memanfaatkan
komponen yang ada di pasaran (tegangan 5,2
Vdc dan arus 21 mA) membutuhkankomponen fotovoltaic sebanyak 9 cell.
b)
Pembuatan modul solar cell yang kompatibel
menghasilkan tegangan keluaran maksimum15 Vdc dengan penyinaran matahari pada pukul 08.00-15.45 wita.
c) Pembuatan modul solar cell kompatibelmerupakan suatu pengembangan teknologiyang mudah diserap oleh masyarakat, biaya
pembuatan yang sangat ekonomis dan mudahdalam perawatan maupun perbaikannya.
4.2. Saran
Perencanaan dan perakitan modul solar cellyang kompatibel dapat dikembangkan dengantegangan dan arus yang lebih besar sehingga mampudiaplikasikan untuk beban listrik dengan daya yanglebih besar.
DAFTAR PUSTAKA[1] Abdul,1995, Energi Sumber Daya, Inovasi,
Energi Listrik, Potensi Ekonomi, Universitas
Indonesia, Jakarta.[2] Frank, 2001, Elektronik Industri, Penerbit Andi,
Yogyakarta.
[3] Gabriel, 2003, Metodelogi Penelitian studiKasus, Citramedia, Surabaya.
[4] P3M, 2009, Buku Pedoman, Politeknik Negeri
Bali[5] Riduan, 2004, Metode Dan Teknik Menyususn
Tesis, Alfabeta, Bandung[6] Roberts Simon, 1991, A Partical Guide to
Designing and Installing Small PhotovoltaicSystems, London.
[7] Sears Francis W, 1993, Fisika Universitas, Edisi
3, Erlangga, Jakarta.