13_20152016_Genap_ST

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    1/71

    MODUL PRAKTIKUM

    ALAT ANALISIS

    STATISTIK

    LABORATORIUM STUDI MANAJEMEN

    JURUSAN MANAJEMEN – FAKULTAS EKONOMI

    UNVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

    L A B O R A T O R I U M S T U D I M A N A J E M E N

    2 0 1 4

    TIM PENYUSUN :

    DR. WAWAN ICHWANUDIN, SE., M.Si.

    DR. AKHMADI, SE., MM..

    YANTO AZIE SETYA, SE., M.Si.

    EDISI REVISI KEDUA 

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    2/71

    Laboratorium Studi Manajemen i

    KATA PENGANTAR

    Syukur Alhamdulillah pada kesempatan ini kami dapat menyusun “Modul Praktikum Alat

    Analisis Statistik Edisi Revisi II”. Modul ini digunakan untuk kegiatan Praktikum Alat

    Analisis Statistik yang merupakan penunjang kuliah Metodologi Penelitian.

    Modul ini berisikan tentang kasus aktual beserta lembar kerjanya. Praktikum ini bertujuan

    untuk membantu mahasiswa dalam mempelajari persoalan-persoalan yang muncul pada Alat

    Analisis Statistik, menganalisanya dan sekaligus melatih keterampilan mahasiswa dalam

    memecahkan dan mengambil keputusan berkaitan dengan Alat Analisis statistik.

    Kami sadar bahwa dalam penyempurnaan modul ini harus terus dilakukan oleh karena itu

    kami mengharap kritik dan sekaligus menerima masukkan kasus atau materi lainnya untuk

    menambah khasanah pembelajaran kepada mahasiswa.

    Akhirnya kami mengajak kepada seluruh mahasiswa, terutama yang sedang menempuh

     praktikum Analisis Statistik untuk membaca dan mempelajari kembali teori Statistik dan

    Metodologi Penelitian khususnya berkaitan dengan Metodologi Penelitian sebelum praktikum

    dilaksanakan.

    Serang, September 2014

    Laboratorium Studi Manajemen

    Kepala

    Yanto Azie Setya, SE., M.Si.

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    3/71

    Laboratorium Studi Manajemen ii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i

    DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1  PENGERTIAN STATISTIK .............................................................................. 1

    1.2  DATA ................................................................................................................ 1

    1.2.1 

    DATA BERDASARKAN BILANGAN PENGUKURAN ................... 1

    1.2.2  DATA BERDASARKAN SKALA PENGUKURAN ........................... 1

    BAB II STATISTIK DESCRIPTIVE

    2.1 FREQUENCIES .................................................................................................. 3

    2.2 DESCRIPTIVES .................................................................................................. 9

    2.3 EXPLORE ............................................................................................................ 10

    2.4 

    CROSSTAB ......................................................................................................... 13

    BAB III VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN

    3.1 VALIDITAS ........................................................................................................ 15

    3.2 RELIABILITAS .................................................................................................. 16

    A.  TEKNIK PENGUKURAN VALIDITAS ...................................................... 16

    B. 

    TEKNIK PENGUKURAN RELIABILITAS ................................................ 16

    BAB IV METHOD OF SUCCESIVE INTERVAL (MSI) ............................................. 22

    BAB V KORELASI

    A.  KORELASI DATA NOMINAL .......................................................................... 26

    B.  KORELASI DATA ORDINAL ........................................................................... 28

    C.  KORELASI DATA INTERVAL DAN RATIO .................................................. 29

    BAB VI MODEL REGRESI

    5.1 

    REGRESI SEDERHANA .................................................................................... 32

    5.2 REGRESI BERGANDA ...................................................................................... 34

    5.3 UJI ASUMSI KLASIK ........................................................................................ 36

    A.  UJI LINIERITAS ........................................................................................... 36

    B.  UJI NORMALITAS ....................................................................................... 39

    C.  UJI MULTIKOLINEARITAS ....................................................................... 41

    D.  UJI HETEROSKEDASTISITAS ................................................................... 43

    E. 

    UJI AUTOKORELASI .................................................................................. 44

    5.4 REGRESI BINARY ............................................................................................. 45

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    4/71

    Laboratorium Studi Manajemen iii

    5.5 

    REGRESI BERGANDA VARIABEL DUMMY ................................................ 48

    BAB VII REGRESI MODERATING ............................................................................. 51

    BAB VIII REGRESI INTERVENING ............................................................................ 59

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 66

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    5/71

    Laboratorium Studi Manajemen 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. PENGERTIAN STATISTIKA

    Menurut Random House College Dictionary, Statistik dapat didefinisikan sebagai berikut:

    “Ilmu Data, yang meliputi pengumpulan, pengklasifikasian, rangkuman, pengorganisasian, dan

     penginterpretasian informasi dalam numeric / angka (McClave, dalam Mudrajad Kuncoro, 2001).

    Secara Umum, Aplikasi statistic dalam bisnis dan ekonomi dapat digolongkan menjadi:

    a.  Statistik Deskriftif, yaitu menggunakan metode numeric dan grafis untuk mengenali pola

    sejumlah data, merangkum informasi yang terdapat dalam data tersebut, dan menyajikan

    informasi tersebut dalam bentuk yang diinginkan.

     b.  Statistik Inferensi / Induktif, yaitu menggunakan data sample untuk membuat estimasi,

    keputusan, prediksi, atau generalisasi mengenai “populasi” 

    1.2. DATA

    Adalah sesuatu yang dimiliki oleh anggota dari populasi yang dapat diukur. Misalnya

     populasi manusia, anggota populasinya adalah manusia, yang dapat diukur dari manusia misalnya

    tinggi badan, berat badan, kepintaran, dan lain-lain.

    Dapat dapat dibedakan kedalam beberapa jenis, diantaranya (1) Membedakan data

     berdasarkan bilangan pengukurannya. (2) Membedakan data berdasarkan skala pengukurannya.

    1.2.1.  Data Berdasarkan Bilangan Pengukuran

    a.  Data Diskrit : Adalah data yang pengukurannnya tidak memiliki bilangan decimal. Misalnya

    Data jumlah mahasiswa.

     b.  Data Kontinus : Adalah data yang pengukurannya memiliki bilangan decimal. Misalnya data

    Berat Badan mahasiswa.

    1.2.2.  Data Berdasarkan Skala Pengukuran

    a.  Data Nominal : Data yang dinyatakan dalam bentuk katagori. Contoh gender diklasifikasikan

    menjadi : 1. Laki-Laki

    2. Wanita

     b.  Data Ordinal : Data yang ukurannya dapat membedakan antara satu kelompok dengan

    kelompok lainnya dan dapat menunjukkan tingkatan atau urutan antar kelompok tetapi

     perbedaaan jarak atau bobot dari satu kelompok dengan kelompok lainnya tidak sama. Operasi

    matematika tidak dapat digunakan untuk jenis data iniContoh : Kepuasan Konsumen

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    6/71

    Laboratorium Studi Manajemen 2

    1.  Sangat Puas

    2.  Puas

    3.  Cukup Puas

    4.  Tidak Puas

    5.  sangat Tidak Puas

    c.  Data Interval : Data yang diperoleh dengan cara pengukuran dimana jarak atau bobot antar

    kelompok satu dengan kelompok lainnya sama. Data Interval tidak memiliki nilai 0 (nol

    Mutlak). Misalnya suhu 0 Derajat celcius bukan berarti tidak ada suhu. Operasi. matematika

    dapat digunakan untuk jenis data ini.

    d.  Data Rasio : Data yang diperoleh dengan cara pengukuran dimana jarak atau bobot antar

    kelompok satu dengan kelompok lainnya sama dan memiliki nilai 0 (nol Mutlak). Misalnya

    Jumlah Tabungan. Jika Rp. 0 berarti sama sekali tidak ada tabungan.

    Data yang masuk Jenis Data Diskrit adalah Ordinal dan Nominal, Sedangkan Data yang

    masuk dalam Jenis Data Kontinus adalah interval dan Rasio

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    7/71

    Laboratorium Studi Manajemen 3

    BAB II

    STATISTIK DESCRIPTIVE

    (Dengan Aplikasi Program IBM STATISTICS SPSS 20)

    Dalam IBM Statistics SPSS 20, metode statistik Deskriptive dapat dilakukan dengan menu

    DESCRIPTIVE STATISTICS yang terdiri atas :

    1.  FREQUENCIES : Menu ini dapat digunakan untuk menampilkan dan mendeskrifsikan data

    yang terdiri atas satu variabel saja, jika lebih dari satu variabel, variabel-variabel tersebut akan

    ditampilkan secara terpisah. Data dideskriftifkan dalam bentuk : Mean, Median, Mode,

    Quartiles, Percentiles, standar deviasi.

    2.  DESCRPTIVES  : Menu ini tidak menampilkan tabulasi frekuensi, tetapi menampilkan

     besaran statistik yang akan dideskripsikan pada sebuah variable seperti : Mean, Standar

    Deviasi, Varians, bentuk data (skewness dan kurtosis) serta ukuran lainnya.

    3.  EXPLORE : Pada Menu ini data statistik yang akan dioleh semakin kompleks dan dilengkapi

    dengan cara pengujian kenormalan data, yang dapat diukur degan cara tertentu, atau

    ditampilkan dalam bentuk Box-Plot atau steam leaf . 

    4.  CROSSTAB: Pada menu Crosstab data ditampilkan dalam bentuk tabulasi silang. Selain itu,

    menu ini dilengkapi dengan perhitungan Chi-Square untuk uji independensi dan berbagai alat

    korelasi antar dua variable dalam baris dan kolom. 

      FREQUENCIESTabel 1 : Data Descriptive : PT. Roni Sejahtera

    Variabel Type Keterangan Values

    Gender Numerik Jenis KelaminKonsumen

    1 = Wanita2 = Pria

    Profesi Numerik Profesi Konsumen 1 = Karyawan Swasta2 = PNS3 = Wiraswasta

    4 = Mahasiswa

    5 = Ibu Rumah tangga6 = Lain-lain

    Expense Numerik Tingkat PengeluaranKonsumen

    Frek Numerik Pembelian Mie

    Tabel 2 : Isi Data PT. Roni Sejahtera

    No Gender Profesi Expense Frek

    1 Pria Karyawan Swasta 202 7

    2 Pria Wiraswasta 332 7

    3 Wanita PNS 402 9

    4 Pria Mahasiswa 452 8

    5 Wanita Ibu Rumah Tangga 662 10

    6 Wanita Lain-lain 472 9

    7 Pria PNS 512 98 Wanita Wiraswasta 438 8

    9 Wanita Ibu Rumah Tangga 674 10

    10 Wanita Lain-lain 1072 12

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    8/71

    Laboratorium Studi Manajemen 4

    No Gender Profesi Expense Frek

    11 Wanita Mahasiswa 722 9

    12 Pria Mahasiswa 782 12

    13 Wanita Ibu Rumah Tangga 872 12

    14 Wanita Ibu Rumah Tangga 490 9

    Langkah Kerja :

    1.  Buka Program SPSS :

    Gambar 1

    2.  Klik Variabel View pada gambar 1, kemudian akan tampil sheet yang terdiri dari :

       Name : Nama Variabel  Type : Jenis Data  Width : Jumlah Karakter yang dapat diinput : Ketik 15  Decimal : Ketik 2

      Label : Abaikan  Value : Pemberian Kode  Missing : Abaikan  Colomn : Lebar Kolom sesuai kebutuhan  Align : Rata Kanan  Measure : Skala Pengukuran (Pilih : Scale)

    Gambar 2

    Pemberian Kode : Untuk variable Gender dan Profesi

    Pada Kolom Value (gambar 2) di sel gender. Klik Kotak kecil yang ada di sebelah kanan

    kolom value, akan tampil gambar 3.

    Pengisian :

    Value : Ketik 1

    Value Label : Ketik wanita

    Klik Add

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    9/71

    Laboratorium Studi Manajemen 5

    Value : Ketik 2

    Value Label : Ketik Pria

    Klik Add

    Langkah yang sama dilakukan untuk mengisi value untuk variabel Profesi Konsumen.

    Gambar 3

    3.  Setelah Pengisian value untuk variabel Gender dan Profesi Selesai, Klik Data View,

    Kemudian isi data untuk setiap variebel (Gunakan Tabel 2 untuk mengisi data).

    Gambar 4

    4.  Pilih Toolbar Analyze  Descriptive Statistics  Frequencies, akan tampil gambar

    sebagai berikut :

    ValueLabels

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    10/71

    Laboratorium Studi Manajemen 6

    Gambar 5

    5.  Masukan variable yang akan dianalisis, pilih Statistic, pada Percentile Values, aktifkan :

      Quartiles & Percentile(s), pada kotak samping kanan Percentile(s) ketik 10, lalu klik

    add. Sekali lagi ketik 90 pada kotak terdahulu dan klik lagi tombol add. (Pengerjaan

    ini dimaksudkan untuk membuat nilai persentil pada 10 dan 90)

      Pada Dispersion : aktifkan semua (6) pilihan jenis pengukuran dispersi

      Pada Central Tendency : aktifkan semua (4) pilihan jenis pengukuran pusat data

      Pada Distribution : aktifkan Skewness dan Kurtosis 

      Continue

      Pilih Chart, Aktifkan Histogram dan With Normal Curve.

      Continue

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    11/71

    Laboratorium Studi Manajemen 7

    Gambar 6

      Klik OK , sehingga akan dihasilkan output deskriptive sebagai berikut : 

    FrequenciesStatistics 

    Tingkat Pengeluaran Konsumen Pembelian Mie

    NValid 14 14

    Missing 0 0Mean 577,43 9,36Std. Error of Mean 62,052 ,452Median 501,00 9,00Mode 202a  9Std. Deviation 232,176 1,692Variance 53905,495 2,863Skewness ,572 ,454Std. Error of Skewness ,597 ,597Kurtosis ,158 -,626Std. Error of Kurtosis 1,154 1,154Range 870 5Minimum 202 7Maximum 1072 12Sum 8084 131

    Percentiles

    10 267,00 7,00

    25 429,00 8,00

    50 501,00 9,00

    75 737,00 10,5090 972,00 12,00

    a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

    Analisis : Variabel Frekuensi

    o   N = Jumlah data yang valid = 14, data yang hilang (Missing) = 0

    o  Mean = Rata-rata frekuensi pembelian = 9,36 kali dengan standar error = 0,452

    o  Median = 9, menunjukkan bahwa : 50% konsumen melakukan pembelian diatas 9 kali, dan

    50% konsumen membeli dibawah 9 kali.

    o  Standar Deviasi = 1,692 kali

    o  Ukuran Skewness = 0,454

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    12/71

    Laboratorium Studi Manajemen 8

    Rasio Skewness : Nilai Skewness : Standar error skewness

    : 0,454 : 0,597 = 0,760

    o  Ukuran Kurtosis = -0,626 

    Rasio Kurtosis = Nilai Kurtosis : Standar Error Kurtosis

    = -0,626 : 1,154 = -0,542

    Karena kemencengan (skewness) dan keruncingan (kurtosis) distribusinya berada dalam

    rentang -2 dan 2, maka disimpulkan bahwa Data Frekuensi Berdistribusi Normal.

    o  Data Minimum = 7 kali 

    Data Maksimum = 12 kali 

    o  Range = 5 (selisih data maksimum dan data minimum) 

    o  Percentiles atau persentil

     10% Konsumen mempunyai Frekuensi pembelian dibawah 7 kali

     25% Konsumen mempunyai Frekuensi pembelian dibawah 8 kali

     50% Konsumen mempunyai Frekuensi pembelian dibawah 9 kali

     75% Konsumen mempunyai Frekuensi pembelian dibawah 10 kali

     90% Konsumen mempunyai Frekuensi pembelian dibawah 12 kali

    Pembelian Mie 

    Frequency Percent Valid Percent CumulativePercent

    Valid

    7 2 14,3 14,3 14,3

    8 2 14,3 14,3 28,6

    9 5 35,7 35,7 64,3

    10 2 14,3 14,3 78,6

    12 3 21,4 21,4 100,0

    Total 14 100,0 100,0

    o  Frekuensi Pembelian 

     Konsumen yang membeli 7 kali sebanyak 2 orang atau 14,3 %

     Konsumen yang membeli 8 kali sebanyak 2 orang atau 14,3 %, jumlah komulatif konsumenyang membeli 7 kali dan 8 kali ada 4 konsumen atau 28,6%

     Konsumen yang membeli 9 kali sebanyak 5 orang atau 35,7 %, jumlah komulatif konsumen

    yang membeli 7,8, 9 kali ada 9 konsumen atau 64,3%

     Dan seterusnya

    Cara dan langkah kerja untuk menganalisis variabel Expense sama dengan cara dan

    langkah kerja untuk menganalisis variabel Frekuensi.

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    13/71

    Laboratorium Studi Manajemen 9

      DESCRIPTIVE

    Untuk data yang sama, Data Descriptive : PT. Roni Sejahtera : 

    1.  Klik Analyze  Descriptive Statistics Descriptives 

    Gambar 7

    2.  Pilih variable yang akan dianalisis (pilih variable Frekuensi dan Expense) kemudian klik Ok.

    Descriptive Statistics 

    N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

    Tingkat PengeluaranKonsumen

    14 202 1072 577,43 232,176

    Pembelian Mie 14 7 12 9,36 1,692

    Valid N (listwise) 14

    Keterangan : Jenis Data variable Gender dan Profesi adalah Nominal, sehingga tidak

    dapat dianalisis.

    Analisis : (sama dengan analisis descriptive Frequencies)  

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    14/71

    Laboratorium Studi Manajemen 10

      EXPLORE

    Untuk data yang sama, Data Descriptive : PT. Roni Sejahtera : 

    1.  Klik Analyze  Descriptive Statistics  Explore 

    Gambar 8

    2.  Dependent List : Pilih variabel (Frek), Pilih Statistics dan klik Descriptive, Outliers. Pilih

    Plot dan Klik Steam leaf , Factor levels togather dan Normality Plots With Test.

    Case Processing Summary 

    CasesValid Missing Total

    N Percent N Percent N Percent

    Pembelian Mie 14 100,0% 0 0,0% 14 100,0%

    Descriptives 

    Statistic Std. Error

    Pembelian Mie

    Mean 9,36 ,452

    95% Confidence Interval forMean

    Lower Bound 8,38

    Upper Bound 10,33

    5% Trimmed Mean 9,34

    Median 9,00

    Variance 2,863

    Std. Deviation 1,692

    Minimum 7

    Maximum 12

    Range 5

    Interquartile Range 3

    Skewness ,454 ,597

    Kurtosis -,626 1,154

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    15/71

    Laboratorium Studi Manajemen 11

    Extreme Values 

    Case Number Value

    Pembelian Mie

    Highest

    1 10 12

    2 12 12

    3 13 12

    4 5 10

    5 9 10

    Lowest

    1 2 7

    2 1 7

    3 8 8

    4 4 8

    5 14 9a 

    a. Only a partial list of cases with the value 9 are shown in the tableof lower extremes.

    Tests of Normality 

    Kolmogorov-Smirnova  Shapiro-Wilk

    Statistic df Sig. Statistic df Sig.

    Pembelian Mie ,226 14 ,050 ,889 14 ,078

    a. Lilliefors Significance Correction

    Pembelian Mie Stem-and-Leaf Plot

    Frequency Stem & Leaf

    2,00 7 . 00

    2,00 8 . 00

    5,00 9 . 00000

    2,00 10 . 00

    ,00 11 .

    3,00 12 . 000

    Stem width: 1

    Each leaf: 1 case(s)

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    16/71

    Laboratorium Studi Manajemen 12

    Analisis :

      Case Processing Summary : Semua data Konsumen valid untuk diekspolrasi datanya 

      Output Descriptives : (Analisis sama dengan Frequencies dan Descrivtif) 

      Output Test Of Normality : Nilai Sig > 0,05, Distribusi Data Normal 

    0,051 > 0,05, Data Frek Berdistribusi Normal

    0,091 > 0,05 Data Frek Berdistribusi Normal 

      Q-Q Plot : Data berada disekitar garis diagonal artinya Data Frek Berdistribusi Normal 

      Detrended Normal Q-Q Plot : Terlihat bahwa sebagian besar data terpola mendekati gari

    tengah (hanya satu data yang terlihat jauh). Ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal   Boxplot : Garis Hitam tepat berada ditengan Boxplot, menunjukkan bahwa data berdistribusi

    normal 

      Stem-and-Leaf Plot :

    Baris Pertama : Ada 2 Konsumen yang membeli Mie dengan frekuensi 6 kali

    Baris Kedua : Ada 2 Konsumen yang membeli Mie dengan frekuensi 8 kali

    Baris Ketiga : Ada 5 Konsumen yang membeli Mie dengan frekuensi 9 kali

    Dan setrusnya

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    17/71

    Laboratorium Studi Manajemen 13

      CROSSTAB

    Untuk data yang sama, Data Descriptive : PT. Roni Noodles : 

    1.  Klik Analyze  Descriptive Statistics  Crosstab 

    Gambar 9

    2.  Pilih variabel yang akan dianalisis (Row : Pilih Profesi, Column : Pilih Frekuensi), Abaikan

    yang lain, kemudian klik OK .

    Case Processing Summary 

    Cases

    Valid Missing Total

    N Percent N Percent N Percent

    Profesi Konsumen *Pembelian Mie

    14 100,0% 0 0,0% 14 100,0%

    Profesi Konsumen * Pembelian Mie Crosstabulation Count

    Pembelian Mie Total

    7 8 9 10 12

    Profesi Konsumen

    Karyawan Swasta 1 0 0 0 0 1PNS 0 0 2 0 0 2

    Wiraswasta 1 1 0 0 0 2

    Mahasiswa 0 1 1 0 1 3

    Ibu Rumah Tangga 0 0 1 2 1 4

    Lain-Lain 0 0 1 0 1 2Total 2 2 5 2 3 14

    Analisis :

      Case Processing Summary : Menyatakan bahwa seluruh data yang terdiri dari 14 konsumen

    valid untuk dilakukan proses crosstab.

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    18/71

    Laboratorium Studi Manajemen 14

      Crosstabulation

     1 orang karyawan swasta melakukan pembelian sebanyak 7 kali

     2 orang PNS melakukan pembelian sebanyak 9 kali

     1 orang mahasiswa melakukan pembelian sebanyak 7 kali, dan 2 orang sebanyak 8 kali.

     Dan seterusnya

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    19/71

    Laboratorium Studi Manajemen 15

    BAB III

    VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMENT

    (Dengan Aplikasi Program IBM STATISTICS SPSS 20)

    Salah satu instrument yang dipakai dalam penelitian ilmiah adalah angket. Sebuah angket

     bisa disusun dengan pertanyaan yang bersifat terbuka (Berapa usia anda, apa pendapat anda, dll),

    atau pertanyaan yang bersifat tertutup (Katagori usia anda < 20 tahun atau > 20 tahun). Salah satu

    skala yang digunakan dalam penyusunan angket (tertutup) adalah skala Likert yaitu skala yang

     berisi 5 tingkatan jawaban yang merupakan skala ordinal.

    1 = Sangat Setuju

    2 = Setuju

    3 = Ragu-Ragu

    4 = Tidak Setuju

    5 = Sangat Tidak Setuju.

    Ada dua syarat penting yang berlaku pada sebuah angket yaitu keharusan sebuah angket

    untuk valid dan reliabel.

    3.1. Validitas

    Pengertian valid atau tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu atau tidaknya alat

    ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat. Secara garis besar ada

     berbagai macam validitas, diantaranya (Fandy Tjiptono, 12 : 2003) :

    a. Content Validity adalah evaluasi secara sistematis dan subjektif terhadap sejauhmana konten/isi

    suatu skala pengukuran memenuhi tugas pengukuran yang diberikan kepadanya. Peneliti

    menentukan apakah item-item pengukuran telah mencakup secara memadai semua

    domain/tema konstruk yang sedang diukur. Cara yang dapat ditempuh untuk meyakinkan

    adanya content validity adalah dengan mendefinisikan konsep suatu domain, peneliti harus

    menentukan item/pertanyaan yang harus dimasukan untuk menjelaskan suatu domain.

    Penelahaan literatur sangat bermanfaat untuk dapat mengidentfikasi content domain.

     b. Construct Validity berhubungan dengan apakah suatu instrumen mengukur apa yang seharusnya

    diukur. Construct validity antara lain terdiri dari Convergen validity, dan Nomoligical validity

      Convergen validity : Sejauhmana suatu skala pengukuran berkorelasi dalam positif dengan

    skala pengukuran lainnya dalam mengukur suatu konstruk yang sama. Suatu pengukuran

    dikatakan memiliki convergen validity apabila satu teknik pengukuran dapat dibuktikan

    memiliki hasil yang sama dengan teknik pengukuran lainnya.

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    20/71

    Laboratorium Studi Manajemen 16

      Nomological Validity : Mengukur sejauh mana konsep yang secara teoritis saling

     berhubungan memiliki hubungan empiris.

    3.2. Reliabilitas

    Menunjukkan sejauhmana suatu skala dapat memberikan hasil yang konsisten jika

     pengukuran diulang (beberapa kali). Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam

     beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang

    relatif sama meskipun tetap ada toleransi bila terjadi perbedaan.

    A. Teknik Pengukuran Validitas.

    1. Dengan menggunakan korelasi spearman. Suatu item dikatakan valid apabila koefisien

    korelasi rank spearmen (rs) > 0,3 (Kaplan & Saccuzzo, 1993).

    2. Coefficient Alpha : memberikan ukuran internal konsistensi dari sekolompok item yang

     berasal dari asumsi domain sampling model. Korelasi inter item yang rendah menujukkan

     bahwa beberapa item tidak diambil dari domain yang seharusnya. Angka koefisien yang

    rendah juga menunjukkan sampel-sampel item memiliki kinerja yang buruk dalam

    mencerminkan suatu konstruk yang melandasi suatu skala ukuran.

    B. Teknik Pengukuran Reliabilitas.

    1. Test Rates reliability : Mengajukan pertanyaan yang sama (dengan instrument yang sama)

    kepada responden yang sama sebanyak 2 kali pada waktu yang berbeda, Misalnya ada jarak

    waktu selama 1 minggu. Instrumen dikatakan reliabel apabila jawaban responden

    konsisten.

    2. Internal Consistency Reliability : Menentukan apakah dua atau lebih pengukuran atas suatu

    konsep teoritis yang diambil pada satu periode waktu yang sama atas suatu objek akan

    memberikan hasil yang sama. Misalnya dilakukan pengukuran terhadap sikap konsumen

    mengenai minuman jamu tradisional dengan menggunakan tiga item semantik differensial.

    (a) enak –  tidak enak (b) mudah  –  merepotkan (c) sehat tidak sehat. Dikatakan memiliki

    internal konsistensi apabila korelasi antar ketiga semantik diferensial tersebut tinggi.

    Alasannnya, jika konsumen memiliki sikap positif terhadap jamu tersebut maka konsumen

    akan memilih “enak”, “midah” dan “sehat” . 

    3. Coefficient Alpha : Jika semua item dari suatu pengukuran diambil dari satu domain kontruk

    yang sama, jawaban atas item-item tersebut memiliki inter koreleasi yang tinggi. Inter

    korelasi yang rendah menunjukkan adanya sebagian item yang tidak diambil dari domain

    yang sepatutnya dan oleh karenanya menghasilkan kesalahan (error) yang tingga danrendahnya reliabilitas.

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    21/71

    Laboratorium Studi Manajemen 17

    Kasus : Uji Validitas (Metode Rank Spearman dan Coeficient Alpha) dan Reliabilitas (Metode

    Coficient Alpha).

    Langkah Kerja : Buat tabulasi data sebagai berikut.

    (Variabel Kinerja Pegawai)

    Nama Variabel Tipe Keterangan

     Nama String Nama Responden

    Pertanyaan 1 s.d. 10 Numerik Jawaban Responden

    No Nama Pert_1 Pert_2 Pert_3 Pert_4 Pert_5 Pert_6 Pert_7 Pert_8 Pert_9 Pert_10

    1 Very 3 4 3 3 2 4 4 3 4 3

    2 Sidik 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3

    3 Hery 2 3 3 4 2 3 4 4 2 2

    4 Sanjaya 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2

    5 Roni 4 5 4 5 3 4 3 4 4 4

    6 Kambara 2 3 3 4 3 2 4 3 3 3

    7 Yanto 4 4 4 5 1 4 4 3 5 2

    8 Azie 2 4 3 4 1 5 5 5 4 4

    9 Setya 4 5 3 3 4 1 5 5 2 2

    10 Gerry 4 5 4 5 2 1 4 4 5 2

    11 Yayan 3 3 4 3 5 1 2 3 4 4

    12 Hendra 3 4 4 2 3 2 1 2 2 2

    13 Hermawan 2 2 4 1 2 4 4 3 3 2

    14 Mardawi 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3

    15 Mira 2 5 3 5 1 2 2 5 3 2

      Uji Validitas Rank Spearman

    a.  Klik Transform  Compute Variable 

     b.  Tuliskan Tot_X1 pada kotak Target Variable 

    c.  Pada kotak Numeric Expression ketik Pert_1 + Pert_2 + Pert_3 + dst s.d. Pert_10.

    Gambar 10

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    22/71

    Laboratorium Studi Manajemen 18

    d.  Klik OK , Disebelah kolom Pert_10 akan muncul data Tot_X1. Langkah berikutnya

    mengkorelasikan antara Tot_x1 dengan semua pertanyaan. Klik Analyze  Corelation 

     Bivariate.

    e.  Masukan Pert_1 s.d. Pert_10 dan Tot_x1

    f.  Test of Significance pilih one tail, Aktifkan Sperarman 

    g.  Abaikan pilihan yang lain, Kemudian OK  

    Gambar 11

    h.  Pilih OK , Output yang dihasilkan sebagai berikut : 

    Correlations 

    Pert_1 Pert_2 Pert_3 Pert_4 Pert_5 Pert_6 Pert_7 Pert_8 Pert_9 Pert_10 Tot_X1

    Spearman's rho

    Pert_1

    Correlation Coefficient 1,000 ,535*  ,333 ,138 ,236 -,165 -,039 -,069 ,275 ,000 ,504* 

    Sig. (1-tailed) . ,020 ,112 ,311 ,198 ,279 ,444 ,403 ,161 ,500 ,028

    N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

    Pert_2

    Correlation Coefficient ,535*  1,000 ,066 ,535*  -,193 -,176 ,047 ,506*  ,328 -,050 ,612** 

    Sig. (1-tailed) ,020 . ,408 ,020 ,245 ,266 ,434 ,027 ,117 ,429 ,008

    N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

    Pert_3

    Correlation Coefficient ,333 ,066 1,000 ,033 ,098 -,048 -,247 -,297 ,474*  -,069 ,143

    Sig. (1-tailed) ,112 ,408 . ,454 ,364 ,432 ,188 ,141 ,037 ,403 ,306

    N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

    Pert_4

    Correlation Coefficient ,138 ,535*  ,033 1,000 -,436 ,040 ,160 ,505*  ,539*  ,060 ,606** 

    Sig. (1-tailed) ,311 ,020 ,454 . ,052 ,443 ,284 ,027 ,019 ,416 ,008

    N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

    Pert_5

    Correlation Coefficient ,236 -,193 ,098 -,436 1,000 -,529*  -,278 -,253 -,412 ,205 -,181

    Sig. (1-tailed) ,198 ,245 ,364 ,052 . ,021 ,158 ,181 ,064 ,232 ,259

    N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

    Pert_6

    Correlation Coefficient -,165 -,176 -,048 ,040 -,529*  1,000 ,285 -,036 ,241 ,271 ,200

    Sig. (1-tailed) ,279 ,266 ,432 ,443 ,021 . ,151 ,449 ,194 ,164 ,238

    N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

    Pert_7

    Correlation Coefficient -,039 ,047 -,247 ,160 -,278 ,285 1,000 ,398 ,203 -,059 ,424

    Sig. (1-tailed) ,444 ,434 ,188 ,284 ,158 ,151 . ,071 ,233 ,418 ,058

    N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

    Pert_8

    Correlation Coefficient -,069 ,506*  -,297 ,505*  -,253 -,036 ,398 1,000 ,089 ,111 ,515* 

    Sig. (1-tailed) ,403 ,027 ,141 ,027 ,181 ,449 ,071 . ,376 ,347 ,025

    N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

    Pert_9

    Correlation Coefficient ,275 ,328 ,474*  ,539*  -,412 ,241 ,203 ,089 1,000 ,346 ,734** 

    Sig. (1-tailed) ,161 ,117 ,037 ,019 ,064 ,194 ,233 ,376 . ,103 ,001

    N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

    Pert_10

    Correlation Coefficient ,000 -,050 -,069 ,060 ,205 ,271 -,059 ,111 ,346 1,000 ,478* 

    Sig. (1-tailed) ,500 ,429 ,403 ,416 ,232 ,164 ,418 ,347 ,103 . ,036

    N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

    Tot_X1

    Correlation Coefficient ,504*  ,612**  ,143 ,606**  -,181 ,200 ,424 ,515*  ,734**  ,478*  1,000

    Sig. (1-tailed) ,028 ,008 ,306 ,008 ,259 ,238 ,058 ,025 ,001 ,036 .N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

    *. Correlation is significant at the 0.05 level (1- tailed).**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    23/71

    Laboratorium Studi Manajemen 19

    i.  Analisis :

     Nilai Pearson Correlation > 0,3 artinya Pert_1 dapat dikatakan valid

    Tingkat signifikansi  0,05 artinya Pert_1 dapat dikatakan valid

      Uji Validatas Coefficient Alpha

    a.  Dengan menggunakan data soal yang sama, dari menu Analyze  Scale  Reliability

    Analysis.

     b.  Masukan Pert_1 s.d. Pert_10.

    c.  Pada bagian model pilih Alpha 

    d.  Abaikan kotak pilihan list item model

    Gambar 12

    e.  Klik tombol Statistics. Pada bagian Descriptive for  aktifkan item, scale, scale if item

    deleted, abaikan yang lain pilih continue.

    Gambar 13

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    24/71

    Laboratorium Studi Manajemen 20

    f.  Kemudian klik OK, sehingga dihasilkan output sebagai berikut :

    Case Processing Summary 

    N %

    Cases

    Valid 15 100,0

    Excludeda  0 ,0

    Total 15 100,0a. Listwise deletion based on all variables in theprocedure.

    Reliability Statistics 

    Cronbach's Alpha

    N of Items

    ,467 10

    Item Statistics 

    Mean Std. Deviation N

    Pert_1 3,00 ,845 15

    Pert_2 3,80 ,941 15Pert_3 3,40 ,507 15Pert_4 3,53 1,187 15Pert_5 2,47 1,125 15Pert_6 2,80 1,265 15Pert_7 3,40 1,121 15Pert_8 3,53 ,990 15Pert_9 3,20 1,082 15Pert_10 2,67 ,816 15

    Item-Total Statistics 

    Scale Mean ifItem Deleted

    Scale Varianceif Item Deleted

    Corrected Item-Total

    Correlation

    Cronbach's Alpha if Item

    DeletedPert_1 28,80 14,886 ,307 ,407Pert_2 28,00 13,714 ,430 ,360Pert_3 28,40 17,114 ,054 ,471Pert_4 28,27 12,352 ,460 ,324Pert_5 29,33 20,238 -,386 ,628Pert_6 29,00 16,857 -,083 ,550Pert_7 28,40 14,543 ,210 ,432Pert_8 28,27 14,210 ,323 ,394Pert_9 28,60 12,257 ,550 ,295Pert_10 29,13 14,838 ,333 ,401

    Scale Statistics 

    Mean Variance Std. Deviation N of Items31,80 17,600 4,195 10

    g.  Analisis

    Perhatikan kolom Corected item-total correlation. Jika nilai korelasi item (r) > 0,3

    dikatakan valid. Item yang tidak valid dikeluarkan atau peneliti melakukan penyusunan

    item pertanyaan yang baru, kemudian dilakukan pengujian ulang sampai dengan semua

    item memiliki korelasi > 0,3.

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    25/71

    Laboratorium Studi Manajemen 21

      Uji Reliabilitas Coefficient Alpha

    Apabila semua item pertanyaan memiliki nilai r yang lebih tinggi dari 0,3 maka secara otomatis

    nilai Alpa Reliability akan lebih besar dari 0,3 (reliable). Pengukuran reliabilitas hanya dapat

    dilakukan apabila semua item sudah teruji valid.

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    26/71

    Laboratorium Studi Manajemen 22

    BAB IV

    METHOD SUCCESIVE INTERVAL (MSI)

    Jenis data yang diperoleh dari Kuisioner adalah data Ordinal (non-matrik), dan alat analisis

    yang tepat untuk pengolahan data ordinal adalah statistik non-parametrik. Regresi tidak dapat

    digunakan untuk mengolah data ordinal, karena regresi mengharuskan data Variabel tidak bebas

    harus bersifat Continue dan paling tidak berskala selang (interval) atau data Matrik (statistic

     parametrik).

    Jika pengolah data akan melakukan pengolahan data ordinal (hasil kusioner) menggunakan

    regresi, maka data tersebut terlebih dahulu harus diubah kedalam data minimum (interval).

    1. Langkah-langkah mengubah data ordinal menjadi interval ( Method of Successive Interval )

    adalah sebagai berikut (Harun Alrasyid : 1994)

    a.  Skor jawaban dimulai dari 1 sampai 5

     b.  Menyusun distribusi jawaban responden ke dalam daftar distribusi frekuensi berdasarkan

    nilai skor jawaban dari responden

    c.  Menghitung frekuensi relatif (Pi)

    d.  Menentukan nilai baku dengan nilai frekuensi kumulatif relatif (Z i )

    e.  Menentukan fungsi densitasnya [ f ( Zi)]

    f.  Menentukan nilai skala dengan memperhatikan nilai nilai Pi dan f ( Zi)

    2. Langkah-langkah analisis kepentingan relatif

    a. Merekapitulasi distribusi skor jawaban mengenai nilai kepentingan relatif untuk setiap item

    yang ditanyakan

     b. Item pertanyaan distratakan dengan nilai angka baku vertikal yang berkesesuaian dimana

    skor kepentingan pertama setara dengan 5 sedangkan skor-skor lainnya disesuaikan dengan

     banyaknya item dalam satu variabel penelitian tertentu yang tingkat kepentingan

    terakhirnya setara dengan skor 5c. Menghitung jumlah perkalian dari nilai-nilai frekuensi (langkah a) dengan nilai-nilai angka

     baku (langkah b)

    d. Menghitung nilai rata-rata hasil perhitungan pada langkah c

    e. Memperhatikan nilai rata-rata perkalian terkecil, kemudian nilai tersebut disamakan

    dengan 1, sedangkan yang lainnya ditambahkan dengan faktor penambahnya

    f. Hasil perhitungan (e) dikalikan dengan skor jawaban untuk setiap itemnya sehingga

    diperoleh nilai jawaban responden yang berbentuk skala pengukuran interval

    Untuk mempermudah pengolahan data tersebut dapat dibantu dengan aplikasi Method Of

    Succsesive Interval, Langkah kerja :

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    27/71

    Laboratorium Studi Manajemen 23

    1.  Buka Aplikasi Microsoft Excel, lalu buka Method Of Succsesive Interval , akan tampil gambar

    sebagai berikut :

    Gambar 14

    2.  Pilih Enable Macros, lalu akan muncul tap baru bernama ADD-INS 

    Gambar 15

    3.  Klik new, Masukan data hasil tabulasi kuisioner, untuk masing-masing variabel.

    Misalkan data yang akan diolah adalah Data Kinerja Pegawai.No Nama Pert_1 Pert_2 Pert_3 Pert_4 Pert_5 Pert_6 Pert_7 Pert_8 Pert_9 Pert_10

    1 Very 3 4 3 3 2 4 4 3 4 3

    2 Sidik 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3

    3 Hery 2 3 3 4 2 3 4 4 2 2

    4 Sanjaya 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2

    5 Roni 4 5 4 5 3 4 3 4 4 4

    6 Kambara 2 3 3 4 3 2 4 3 3 3

    7 Yanto 4 4 4 5 1 4 4 3 5 2

    8 Azie 2 4 3 4 1 5 5 5 4 4

    9 Setya 4 5 3 3 4 1 5 5 2 2

    10 Gerry 4 5 4 5 2 1 4 4 5 2

    11 Yayan 3 3 4 3 5 1 2 3 4 4

    12 Hendra 3 4 4 2 3 2 1 2 2 2

    13 Hermawan 2 2 4 1 2 4 4 3 3 214 Mardawi 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3

    15 Mira 2 5 3 5 1 2 2 5 3 2

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    28/71

    Laboratorium Studi Manajemen 24

    Gambar 16

    4.  Pada Tab ADD-INS Pilih Statistics, lalu pilih Succesive Interval.

    Gambar 17

    5.  Pada Kotak Input Data Range : masukan Range yang akan diubah datanya menjadi interval

    6.  Pada Kotak Cell Output : Pilih di cell berapa ouput hasil pengolahan akan ditempatkan

    Gambar 18

    7.  Klik Next

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    29/71

    Laboratorium Studi Manajemen 25

    Gambar 19

    7. Pilih Select All

    Gambar 20

    8. Jika Kuisioner menggunakan skala Likert, maka

      Min value : Ketik 1

      Max Value : Ketik 5

    9. Pilih Finish, Akan dihasilkan data Succesive Interval sebagai berikut :

    Gambar 21

    Analisis : Data ordinal untuk semua item telah berubah skalanya dari ordinal menjadi interval. Dan

    untuk selanjutnya dapat digunakan untuk pengolahan data statistic parametric

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    30/71

    Laboratorium Studi Manajemen 26

    BAB V

    K O R E L A S I

    (Dengan Aplikasi Program IBM STATISTICS SPSS 20)

    Analisis korelasi bertujuan untuk mengetahui apakah diantara dua variabel terdapat

    hubungan, bagaimana arah hubungannya, dan seberapa kuat hubungan antar variabel tersebut.

    Jenis varibel yang dikorelasikan dapat berupa data Nominal, Ordinal, Maupun Interval dan Rasio.

    A.  Korelasi Data Nominal

    Kasus : CV Dawi Busana ingin mengetahui apakah ada hubungan antara Jenis kaos yang dibeli

    konsumen dengan status konsumen.

    Langkah Kerja :

    1.  Buat File Baru, kemudian Input Data Berikut :

    Nama Variabel Tipe Values

    Kaos Numerik 1 = Polos, 2 = Motif

    Kerja Numerik 1 = Karyawan, 2 = Wiraswasta, 3 = Lain-lain

    Status Numerik 1 = Belum Menikah, 2 = Menikah

    Sikap Numerik 1 = Puas, 2 = Cukup Puas, 3 = Tidak Puas

    Loyal Numerik 1 = Loyal, 2 = Cukup Loyal, 3 = Tidak Loyal

    Beli Numerik 1 = Sering Beli, 2 = Cukup Sering, 3 = Jarang Beli

    Isi Data :

    No Kaos Kerja Status Sikap Loyal Beli

    1 Polos Karyawan Belum Menikah Puas Loyal Sering Beli

    2 Motif Wiraswasta Menikah Cukup Puas Cukup Loyal Sering Beli

    3 Motif Karyawan Menikah Tidak Puas Loyal Sering Beli4 Motif Lain-lain Menikah Tidak Puas Cukup Loyal Cukup Sering

    5 Polos Karyawan Belum Menikah Cukup Puas Tidak Loyal Cukup Sering

    6 Motif Lain-lain Belum Menikah Tidak Puas Tidak Loyal Jarang Beli

    7 Polos Karyawan Belum Menikah Tidak Puas Cukup Loyal Jarang Beli

    8 Polos Karyawan Menikah Tidak Puas Loyal Cukup Sering

    9 Motif Lain-lain Belum Menikah Tidak Puas Cukup Loyal Jarang Beli

    10 Polos Lain-lain Menikah Puas Cukup Loyal Sering Beli

    11 Polos Wiraswasta Menikah Tidak Puas Tidak Loyal Jarang Beli

    12 Motif Lain-lain Menikah Cukup Puas Tidak Loyal Cukup Sering

    13 Polos Wiraswasta Menikah Tidak Puas Tidak Loyal Jarang Beli

    14 Motif Karyawan Belum Menikah Tidak Puas Cukup Loyal Jarang Beli

    15 Motif Lain-lain Menikah Tidak Puas Cukup Loyal Cukup Sering

    16 Polos Karyawan Belum Menikah Cukup Puas Tidak Loyal Cukup Sering

    17 Motif Lain-lain Belum Menikah Tidak Puas Tidak Loyal Jarang Beli

    18 Polos Karyawan Belum Menikah Tidak Puas Cukup Loyal Jarang Beli

    19 Polos Karyawan Menikah Tidak Puas Loyal Cukup Sering

    20 Polos Karyawan Belum Menikah Puas Loyal Sering Beli

    2.  Pilih Menu Analyze  Descriptive Statistics  Crosstabs. Pada kolom Row(s) pilih:

    Kaos, pada kolom Colomn(s) pilih Status.

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    31/71

    Laboratorium Studi Manajemen 27

    Gambar 22

    3.  Klik Statistics, aktifkan pilihan Chi-Square  dan pada option Nominal  aktifkan

    Contigency Coefficient, Kemudian Klik OK . Diperoleh Output sebagai berikut :

    Case Processing Summary 

    Cases

    Valid Missing Total

    N Percent N Percent N Percent

    Kaos * Status 20 100,0% 0 0,0% 20 100,0%

    Kaos * Status Crosstabulation Count

    Status Total

    Belum Menikah Menikah

    KaosPolos 6 5 11

    Motif 4 5 9Total 10 10 20

    Chi-Square Tests 

    Value df Asymp. Sig. (2-sided)

    Exact Sig. (2-sided)

    Exact Sig. (1-sided)

    Pearson Chi-Square ,202a  1 ,653

    Continuity Correctionb

      ,000 1 1,000Likelihood Ratio ,202 1 ,653

    Fisher's Exact Test 1,000 ,500

    Linear-by-Linear Association

    ,192 1 ,661

    N of Valid Cases 20

    a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,50.b. Computed only for a 2x2 table

    Analisis :

      Case Processing Summary : Ada 20 data yang valid dan dapat digunakan untuk analisis. 

      Kaos*Status Crosstabulation :

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    32/71

    Laboratorium Studi Manajemen 28

    - Pada baris 1 : Terdapat 6 orang karyawan yang berstatus belum menikah dan 5 orang yang

     berstatus sudah menikah yang membeli kaos polos.

    - Pada baris 2: Terdapat 4 orang karyawan yang berstatus belum menikah dan 5 orang yang

     berstatus sudah menikah yang membeli kaos motif.

      Chi-Square Test :

    Hipotesis :

    H0  : Tidak ada hubungan antara status dengan perilaku membeli kaos

    H1  : Ada hubungan antara status dengan perilaku membeli kaos

    Pengambilan Keputusan :

    Jika Probabilitas > 0,05 : Ho diterima

    Jika Probabilitas < 0,05 : Ho ditolak

    Terlihat bahwa pada kolom PEARSON CHI-SQUARE, angka Asymp. Sig 0,653 > 0,05 Ho

    Diterima.

    Kesimpulan :

    Artinya tidak ada hubungan antara status dengan perilaku membeli kaos.

    B.  Korelasi Data Ordinal

    Kasus : Apakah ada hubungan antara sikap sesorang dengan loyalitas orang tersebut untuk

    tetap menggunakan produk PT Iyek Makmur.

    Langkah Kerja :

    1.  Buka File CV Dawi Busana.

    2.  Pilih Analyze  Correlate Bivariate 

    3.  Pilih Variabel Sikap, Loyal dan Beli.

    Gambar 23

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    33/71

    Laboratorium Studi Manajemen 29

    4.  Correlation Coefficients. Pilih Spearmen dan Kendall’s Tau-b. Test Of Significane pilih

    two tail untuk uji dua sisi. Aktifkan Flag Significance Correlation. Kemudian Klik Ok.

    Output yang dihasilkan sebagai berikut:

    Nonparametric Correlations

    Correlations 

    Sikap Loyal Beli

    Kendall's tau_b Sikap Correlation Coefficient 1,000 ,052 ,671** 

    Sig. (2-tailed) . ,804 ,001

    N 20 20 20

    Loyal Correlation Coefficient ,052 1,000 ,466* 

    Sig. (2-tailed) ,804 . ,023

    N 20 20 20

    Beli Correlation Coefficient ,671**  ,466*  1,000

    Sig. (2-tailed) ,001 ,023 .

    N 20 20 20Spearman's rho Sikap Correlation Coefficient 1,000 ,066 ,705** 

    Sig. (2-tailed) . ,783 ,001

    N 20 20 20

    Loyal Correlation Coefficient ,066 1,000 ,533* 

    Sig. (2-tailed) ,783 . ,015

    N 20 20 20

    Beli Correlation Coefficient ,705**  ,533*  1,000

    Sig. (2-tailed) ,001 ,015 .

    N 20 20 20

    **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

    Analisis :

      Korelasi antara sikap dengan loyalitas adalah signifikan (angka sig. 2 tailed adalah 0,804 yang

     jauh diatas 0,05) yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan

    loyalitas. Arah hubungan antar variabel tersebut positif. 

      Korelasi antara sikap dengan beli, dan korelasi antara loyal dan beli adalah signifikan (angka

    sig. 2 tailed berada dibawah 0,05) yang berarti ada hubungan yang signifikan antara sikap

    dengan loyalitas. Arah hubungan antar variabel tersebut positif. 

    C.  Korelasi Data Interval dan Ratio

    1. Buat data baru : PT Wawan Visitama

    Nama

    variabelTipe Label

    Beli Numerik Unit Kaos per Bulan

    SPG Numerik SPG / Orang

    Promosi Numerik Juta Rupiah per Periode

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    34/71

    Laboratorium Studi Manajemen 30

    Isi Data PT Wawan Visitama

    3.  Pilih Menu Analyze Correlate  Bivariate, tampil gambar sebagai berikut:

    Gambar 24

    4.  Masukan semua variabel, Correlation Coefficient pilih Pearson, Test of Significance 

    Two tail, aktifkan Flag Significance Correlations, kemudian OK . Tampil gambar

    sebagai berikut :

    No Beli SPG Promosi

    1 225 4 12.6

    2 243 5 13.5

    3 254 5 13.64 266  3 14.9

    5 253 4 12.7

    6 246 2 13.0

    7 222 5 12.5

    8 244 3 13.2

    9 266 4 13.7

    10 237 4 14.2

    11 257 3 14.6

    12 279 5 14.0

    13 280 9 15.2

    14 266 2 15.7

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    35/71

    Laboratorium Studi Manajemen 31

    Correlations 

    Beli (Unit KaosPer Bulan)

    SPG (Orang) Promosi (JutaRupiah Per

    Periode)

    Beli (Unit Kaos Per Bulan)

    Pearson Correlation 1 ,250 ,708** 

    Sig. (2-tailed) ,389 ,005

    N 14 14 14

    SPG (Orang)

    Pearson Correlation ,250 1 ,082

    Sig. (2-tailed) ,389 ,780

    N 14 14 14

    Promosi (Juta Rupiah PerPeriode)

    Pearson Correlation ,708**  ,082 1

    Sig. (2-tailed) ,005 ,780

    N 14 14 14

    **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

    Analisis :  Tidak terdapat korelasi yang significant antara beli dengan SPG, dan SPG dengan

     promosi (Sig 2 tailed > 0,05). Arah hubungan antar variabel tersebut positif. 

      Terdapat korelasi yang significant antara promosi dengan beli (Sig 2 tailed < 0,05).

    Arah hubungan antar variabel tersebut positif. 

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    36/71

    Laboratorium Studi Manajemen 32

    BAB VI

    MODEL REGRESI

    (Dengan Aplikasi Program IBM STATISTICS SPSS 20)

    Asumsi Regresi :

    a.  Variabel bebas dan tidak bebas memiliki hubungan yang linier / hubungan garis lurus

    (linieritas).

     b.  Variabel tidak bebas harus bersifat harus bersifat Continue dan paling tidak berskala selang

    (interval)

    c.  Keragaman dan selisih nilai pengamatan dan pendugaan harus sama untuk semua nilai penduga

    Y. Jadi, Y-Y1 harus sama. Residu yang dihitung dari Y-Y1 harus menyebar normal dengan rata-

    rata nol (Normalitas)

    d.  Variabel gangguan harus bervarians sama (Homoskedastisitas)

    e.  Tidak terjadi korelasi (multikolinier) antara satu variabel dependen dengan variabel dependen

    lainnya (jika dalam satu model terdapat lebih dari satu variabel dependen)

    f.  Tidak terdapat korelasi antara anggota serangkaian observasi. Dalam satu variabel tidak

    terdapat korelasi antara satu periode pengamatan dengan periode pengamatan berikutnya.

    (Autokorelasi)

    5.1 Regresi Sederhana

    Memprediksi besarnya variabel tergantung (dependent ) dengan menggunakan satu

    variabel bebas (independent ) yang sudah diketahui besarnya. Jenis data baik variabel dependent

    maupun independent adalah interval atau rasio.

    Kasus : Input Data Regresi sebagai berikut:

    Nama Variabel Tipe Data Skala

     Nilai Tukar (NT) Numeric Rasio

    Inflasi (INF) Numeric Rasio

    Suku Bunga (SB) Numeric Rasio

    Harga Saham (HS) Numeric Rasio

    Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) Numeric Rasio

    Isi Data RegresiNilai Tukar Inflasi Suku Bunga Harga Saham IHSG

    18,00

    15,00

    18,00 14,00 

    15,00 17,00 13,00 19,00 

    18,00

    18,00

    15,00 15,00 

    15,00 16,00 17,00 19,00 

    18,00

    16,00

    16,00 15,00 

    16,00 16,00 13,00 21,00 

    15,00

    12,00

    14,00 13,00 

    12,00 13,00 14,00 12,00 

    14,00

    14,00

    11,00 12,00 

    11,00 12,00 13,00 12,00 

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    37/71

    Laboratorium Studi Manajemen 33

    Nilai Tukar Inflasi Suku Bunga Harga Saham IHSG

    15,00 19,00 15,00 16,00 15,00 

    16,00 11,00 15,00 17,00 13,00 19,00 15,00 

    16,00 19,00 16,00 12,00 14,00 

    17,00 14,00 15,00 16,00 17,00 19,00 16,00 

    17,00 18,00 17,00 15,00 14,00 

    18,00 17,00 16,00 16,00 13,00 21,00 17,00 

    14,00 15,00 13,00 12,00 12,00 

    13,00 14,00 12,00 13,00 14,00 12,00 14,00 

    14,00 15,00 10,00 11,00 10,00 

    13,00 12,00 11,00 12,00 13,00 12,00 14,00 

    Langkah kerja :

    a.  Pada menu Analyze    Regression    Linier... Pilih Harga saham  sebagai variabel

    dependent  dan pilih nilai tukar sebagai variable independent. Penentuan variabel dependent

    dan independent harus berdasarkan teori.

    Gambar 25

     b.  Pilih Statistic, kemudian aktifkan Estimate dan Model Fit, Klik Continue.

    Gambar 26

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    38/71

    Laboratorium Studi Manajemen 34

    c.  Kemudian Klik OK , sehingga akan dihasilkan output sebagai berikut :

    Coefficientsa 

    Model Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficients

    t Sig.

    B Std. Error Beta

    1(Constant) 13,545 1,790 7,567 ,000

    nilai tukar -,025 ,113 -,052 -,223 ,826

    a. Dependent Variable: harga saham

    d.  AnalisisPersamaan Regresi : Y = a + bX

    Y= 13,545 - 0,025 X

    Interpretasi :

    Jika Nilai Tukar = 0, besarnya harga saham sebesar Rp. 13,545

    Jika nilai tukar naik Rp.1, harga saham akan turun sebesar Rp 0,00251 dan sebaliknya Jika

    nilai tukar turun Rp.1, harga saham akan naik sebesar Rp 0,025

    Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95%, Nilai t-hitung < t-tabel, dan Sig. > 0,05.

    Berarti secara statistik nilai tukar tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

    5.2 Regresi Berganda

    Memprediksi besarnya variabel tergantung (dependent) dengan menggunakan dua atau

    lebih variabel bebas (independent ) yang sudah diketahui besarnya. Jenis data baik variabel

    dependent  maupun independent adalah interval atau rasio.

    Langkah Kerja :

    a.  Pada menu Analyze  Regression Linier... Pilih IHSG sebagai variabel dependent  dan

     pilih nilai tukar, inflasi, suku bunga  dan harga saham  sebagai variable independent .

    Penentuan variabel dependent dan independent harus berdasarkan teori.

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    39/71

    Laboratorium Studi Manajemen 35

    Gambar 27

     b.  Pilih Statistics, kemudian aktifkan Estimate dan Model Fit, Klik Continue.

    Gambar 28

    c.  Kemudian Klik OK , sehingga akan dihasilkan output sebagai berikut : 

    Coefficientsa 

    Model Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficients

    t Sig.

    B Std. Error Beta

    1

    (Constant) -1,675 3,613 -,464 ,649

    nilai tukar -,092 ,142 -,141 -,646 ,528

    inflasi ,428 ,162 ,559 2,647 ,018

    suku bunga -,001 ,154 -,002 -,007 ,995

    harga saham ,647 ,235 ,475 2,750 ,015

    a. Dependent Variable: indeks harga saham gabungan

    d.  AnalisisPersamaan Regresi : Y = a + b1X1 + b2X2 + ...... + bnXn 

    Y = -1,675 –  0,092X1 + 0,428X2 - 0,001X3 + 0,647X4 

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    40/71

    Laboratorium Studi Manajemen 36

    Interpretasi :

    Konstanta sebesar -1,675; artinya jika Nilai Tukar (X1), Inflasi (X2), Suku Bunga (X3) dan

    Harga Saham (X4) nilainya adalah 0, maka indeks harga saham gabungan (Y) nilainya

    adalah (Rp.1,675) atau -1,675 

    Jika nilai tukar naik Rp1, maka indeks harga saham gabungan akan turun sebesar Rp 0,092

    dan sebaliknya Jika nilai tukar turun Rp1, indeks harga saham gabungan akan naik sebesar

    Rp 0,092

    Jika inflasi naik 1%, maka indeks harga saham gabungan akan naik sebesar 0,428% dan

    sebaliknya jika inflasi turun 1%, maka indeks harga saham gabungan akan turun sebesar

    0,428%.

    Jika suku bunga naik 1%, maka indeks harga saham gabungan akan turun sebesar 0,001%

    dan sebaliknya jika suku bunga turun 1%, maka indeks harga saham gabungan akan naik0,001%.

    Jika harga saham naik Rp 1, maka indeks harga saham gabungan akan naik Rp 0,647 dan

    sebaliknya jika harga saham turun Rp 1, makan indeks harga saham gabungan akan turun

    Rp 0,647.

    Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95%, Nilai t-hitung < t-tabel, dan Sig. > 0,05.

    Berarti secara statistik nilai tukar tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

    5.3 Uji Asumsi Klasik

    Sebuah model regresi dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan, apabila asumsi-

    asumsi model regresi tersebut diatas terpenuhi. Gunakan Data Regresi 

    a.  Uji Linieritas dengan metode MWD (Mac Kinnon White Davidson, Gujarati : 1995).

    1.  Buka Data Regresi

    2.  Mengestimasi model X1 (Nilai Tukar), X2 (Inflasi), X3 (Suku Bunga), X4 (Harga Saham)

    terhadap Y (IHSG).

    3.  Pada menu Analyze  Regression Linier... Masukan Variabel Dependent : IHSG dan

    Variabel independent  : Nilai Tukar, Inflasi, Suku Bunga dan Harga Saham.

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    41/71

    Laboratorium Studi Manajemen 37

    Gambar 29

    4.  Pilih Save, pada kotak Predictid value, klik unstandadized, Continue, abaikan pilihan

    yang lain.

    Gambar 30

    5.  Setelah Continue, pada kotak Linier Regression: Save kemudian klik OK , dihasilkan

    nilai Pre_1 

    6.  Mengestimasi model LnX1 (Nilai Tukar), LnX2 (Inflasi), LnX3 (Suku Bunga), LnX4

    (Harga Saham) terhadap LnY (IHSG). Sampe dengan dihasilkan nilai Pre_2 

    Cara Memerubah data menjadi Ln

    Pada Menu Transform, pilih compute, Pada target variabel ketik Ln_X1, Pada Numeric

    Expresion ketik Ln[nt] 

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    42/71

    Laboratorium Studi Manajemen 38

    Gambar 31

      Klik OK  

      Untuk X2,X3,X4, dan Y menjadi Ln gunakan cara yang sama

    7.  Kurangkan nilai Pre_2  dengan Ln_Pre_1  (sebelumnya rubah nilai Pre_1 menjadi

    Ln_Pre_1 dengan cara seperti diatas), hasil pengurangan tersebut adalah nilai Z.

      Pada menu Transform  Compute Variable 

      Target variabel diisi dengan Z    Numerc Expresion diisi dengan Pre_2  –  Ln_pre_1

      Klik OK  

    Gambar 32

    8.  Mengestimasi Nilai X1, X2, X3, X4, Z terhadap Y. Output yang dihasilkan sebagai berikut

    :

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    43/71

    Laboratorium Studi Manajemen 39

    Coefficientsa 

    Model Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficients

    t Sig.

    B Std. Error Beta

    1

    (Constant) -1,336 4,358 -,307 ,764

    nilai tukar -,058 ,268 -,089 -,217 ,832

    inflasi ,351 ,533 ,459 ,659 ,521

    suku bunga ,015 ,193 ,023 ,079 ,938

    harga saham ,651 ,244 ,477 2,661 ,019

    Z -21,962 145,093 -,087 -,151 ,882

    a. Dependent Variable: indeks harga saham gabungan

    9.  Melalui pengujian Z1 disimpulkan bahwa Model tersebut diatas adalah Linier, karena :

    t-test variabel Z1  t-tabel

    Sig.Z1 >  (0,05)

    10. Pengujian dapat juga dilakukan melalui pengujian Z2, Langkah kerja sama dengan

     pengujian melalui Z1.

      Jika Z1 dan Z2 Linier : Model menggunakan persamaan linier

      Jika Z1 dan Z2 Nonlinier : Model menggunakan persamaan non-linier

      Jika salah satu Z Nonlinier: Model boleh menggunakan persamaan non-linier atau

    linier

     b.  Uji Normalitas

    1.  Buka Data Regresi

    2.  Pada menu Analyze  Regression Linier... 3.  Masukan IHSG  sebagai variabel dependent   dan NT, INF, SB, HS  sebagai variabel

    independent  

    4.  Pilih Plot. Pada kolom Y isi : Dependent, Pada kolom X isi : ZResid, Standardized pilih

    histogram, pilih Normal probability plot, kemudian Continue.

    Gambar 33

    5.  Pilih Save, pada kotak Residual klik : Standarized, kemudian Continue 

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    44/71

    Laboratorium Studi Manajemen 40

    Gambar 34

    6.  Abaikan pilihan yang lain, Klik OK . Dihasilkan output sebagai berikut :

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    45/71

    Laboratorium Studi Manajemen 41

    7.  Analisis : Diharapkan bahwa nilai residual akan menyebar normal dengan nilai rata-rata = 0.

    Artinya frekuensi nilai residual berada disekitar nol memiliki frekuensi yang cukup besar

    daripada nilai-nilai selisih yang ekstrim. Dengan melihat Histogram dapat dikatakan bahwa

    model berdistribusi normal karena kurva membentuk lonceng. Pada diagram Normal

    Probability Plot terlihat titik-titik yang menyebar yang kesemuanya menunjukkan bahwa

    model berdistribusi normal.

    8.  Data yang tidak berdistribusi normal dapat di atasi dengan menambah jumlah periode data.c.  Uji Multikolinieritas

    1.  Buka Data Regresi

    2.  Pada menu Analyze  pilih Regression Linier... 

    3.  Masukan IHSG  sebagai variebel dependent   dan NT, INF, SB, HS  sebagai variabel

    independent  

    Gambar 35

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    46/71

    Laboratorium Studi Manajemen 42

    4.  Pilih Statistics, aktifkan estimates, covariance matrik , dan Colinearity diagnostics,

    kemudian continue 

    Gambar 36

    5.  Abaikan yang lain, Klik OK , dihasilkan output sebagai berikut :

    Coefficientsa 

    Model UnstandardizedCoefficients

    StandardizedCoefficients

    t Sig. Collinearity Statistics

    B Std. Error Beta Tolerance VIF

    1

    (Constant) -1,675 3,613 -,464 ,649

    nilai tukar -,092 ,142 -,141 -,646 ,528 ,550 1,818

    inflasi ,428 ,162 ,559 2,647 ,018 ,586 1,705

    suku bunga -,001 ,154 -,002 -,007 ,995 ,494 2,025

    harga saham ,647 ,235 ,475 2,750 ,015 ,879 1,138

    a. Dependent Variable: indeks harga saham gabungan

    Coefficient Correlationsa 

    Model harga saham nilai tukar inflasi suku bunga

    1 Correlations harga saham 1,000 ,077 -,339 ,187

    nilai tukar ,077 1,000 -,233 -,490

    inflasi -,339 -,233 1,000 -,384

    suku bunga ,187 -,490 -,384 1,000

    Covariances harga saham ,055 ,003 -,013 ,007

    nilai tukar ,003 ,020 -,005 -,011

    inflasi -,013 -,005 ,026 -,010

    suku bunga ,007 -,011 -,010 ,024

    a. Dependent Variable: indeks harga saham gabungan6.  Pada table Coefficients Nilai 1/Tolerance < 3, Pada table Coefficient Correlations, nilai

    korelasi antar variabel bebas tidak lebih dari 0,50. Dengan demikian disimpulkan bahwa

    model bebas dari gejala multikolinieritas.

    7.  Multikolinieritas dapat diatasi dengan cara (Gujarati):

    a.  Menghilangkan salah satu variabel bebas yang saling berkorelasi

     b.  Mentransformasikan variabel menjadi bentuk  first Difference dengan mengurangkan

    variabel (periode t) pada variabel peride sebelumnya (t-1)

    c.  Penambahan Data Baru

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    47/71

    Laboratorium Studi Manajemen 43

    d.  Uji Heteroskedastisitas

    1.  Buka Data Regresi

    2.  Pada menu Analyze  Regression Linier... 

    3.  Masukan IHSG  sebagai variebel dependent   dan NT,  INF, SB, HS  sebagai variabel

    independent  

    4.  Pilih Save. Pada Kotak Residual pilih Unstandardized, abaikan pilihan lain. Continue 

    Gambar 37

    5.  Klik OK , sehingga pada data editor akan muncul data Res_1.

    6.  Pada data editor, pilih Transform, kemudian Compute Variable.

    Gambar 38

      Target Variable Diisi : Abresid 

      Numeric Expresion Diisi : ABS(Res_1) 

      Pada Data Editor akan muncul kolom Abresid 

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    48/71

    Laboratorium Studi Manajemen 44

    7.  Pada Data Editor, pilih Analyze Regression Linier...  Masukan Abresid  sebagai

    variabel dependent , dan NT, INF, SB, HS sebagai variabel independent .

    Gambar 39

    8.  Abaikan pilihan yang lain, Klik OK .Coefficientsa 

    Model Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficients

    t Sig.

    B Std. Error Beta

    1

    (Constant) 1,234 2,400 ,514 ,615

    nilai tukar -,021 ,095 -,077 -,224 ,826inflasi -,033 ,107 -,102 -,306 ,764

    suku bunga ,026 ,102 ,094 ,258 ,800

    harga saham -,012 ,156 -,022 -,079 ,938

    a. Dependent Variable: Abresid

    9.  Analisis : Gejala heteroskedastisitas akan ditunjukkan oleh koefisien regresi dari masing-

    masing variabel independent terhadap absolut residunya. Jika nilai probabilitas >  (0,05), t-

    hitung < t-tabel, atau sig-t >  (0,05) dipastikan model untuk terjadi heteroskedastisitas. Dari

    analisis data regresi diperoleh hasil bahwa dalam model tersebut tidak terjadi

    heteroskedastisitas.

    10. Cara Mengatasi Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan transformasi logaritma. LnYi = 0

    + 1 Ln Xi + ui 

    e.  Uji Autokorelasi

    1.  Buka Data Regresi

    2.  Pada menu Analyze Regression Linier... 

    3.  Masukan IHSG  sebagai variabel dependent   dan NT, INF, SB, HS  sebagai variabel

    independent . Pilih Statistics. Pada Kotak Residual pilih Durbin-Watson  Continue 

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    49/71

    Laboratorium Studi Manajemen 45

    Gambar 40

    4.  Klik OK , dihasilkan output sebagai berikut :Model Summaryb 

    Model R R Square Adjusted RSquare

    Std. Error of theEstimate

    Durbin-Watson

    1 ,779a  ,608 ,503 ,99976 2,901

    a. Predictors: (Constant), harga saham, nilai tukar, inflasi, suku bungab. Dependent Variable: indeks harga saham gabungan

    5.  Analisis : Kriteria pengambilan keputusan autokorelasi dapat dilihat dari tabel berikut :

    DW Kesimpulan

    4-dL Ada Otokorelasi (-)

    Dari hasil pengolahan Data Regresi, dengan melihat tabel  = 0,05 (Lihat lampiran tabel

     buku Gujarati) diketahui dL : 0,69, dU : 1,57, DW: 2,901

    4 –  dU ; 4 - 1,57 = 2,43

    4 - dL ; 4 –  0,69 = 3,31

    Dengan demikian 4-dU s.d. 4-dL atau 2,43

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    50/71

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    51/71

    Laboratorium Studi Manajemen 47

    Gambar 42

    3.  Aktifkan Hosmer_Lemeshow goodness-of-fit, Kemudian Continue. Abaikan yang lain,

    klik OK  

    Logistic Regression

    Case Processing Summary 

    Unweighted Casesa  N Percent

    Selected Cases Included in Analysis 14 100,0

    Missing Cases 0 ,0

    Total 14 100,0Unselected Cases 0 ,0Total 14 100,0

    a. If weight is in effect, see classification table for the total numberof cases.

    Dependent Variable Encoding 

    Original Value Internal ValueTidak Membeli 0Membeli 1

    Hosmer and Lemeshow Test 

    Step Chi-square df Sig.

    1 7,471 8 ,487

    Variables in the Equation 

    B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

    Step 1a 

    Iklan_ko -,463 ,465 ,993 1 ,319 ,629

    Iklan_ra -1,410 1,330 1,124 1 ,289 ,244

    Outlet -1,649 1,286 1,644 1 ,200 ,192

    Salesman -2,439 2,196 1,233 1 ,267 ,087

    Constant54,627 38,707 1,992 1 ,158 5301500756005

    80600000000,000

    a. Variable(s) entered on step 1: Iklan_ko, Iklan_ra, Outlet, Salesman.

    4.  Analisis :

      Menilai kelayakan Model regresi: Perhatikan table Hosmer and Lemeshow Test, jika

    nilai signifikan-nya > 0,05, artinya model regresi layak digunakan untuk analisisselanjutnya. Dari hasil pengelohan diatas Sig (0,487) > 0,05, berarti model layak

    digunakan untuk analisis selanjutnya.

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    52/71

    Laboratorium Studi Manajemen 48

      Menguji Koefisien Regresi: Perhatikan tabel Varibel in The Equition, jika nilai

    signifikannya > 0,05, artinya variabel independen tidak berpengaruh signifikan

    terhadap variabel dependent. Dari hasil pengelohan diatas semua variabel independen

    (Iklan_ko, Iklan_ra, Outlet, dan Salesman) memiliki nilai Sig. > 0, artinya semua

    variabel tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli atau tidak

    membeli produk.

    5.4 Regresi Berganda variabel Dummy

    Memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen, dimana

    satu atau lebih variabel independen adalah variabel dummy (Jenis datanya Nominal)

    Data : PT Roni Informatik

    Nama Variabel Tipe Value LabelGaji Numeric Gaji Perbulan

    Gender Numeric 1 : Wanita2 : Pria

    Jenis Kelamin

    Tk.Ddk Numeric 1 : SMA

    2 : Sarjana

    Tingkat Pendidikan

    Usia Numeric ---- Usia seorang karyawan (tahun)

    Isi DataNo Gaji Gender Tk. Didik Usia

    1 210000 Pria Sarjana 25

    2 195000 Wanita Sarjana  22

    3 185000 Wanita Sarjana  264 210000 Pria Sarjana  225 170000 Wanita SMU 25

    6 210000 Pria SMU  357 200000 Pria SMU  338 160000 Wanita SMU  369 180000 Wanita SMU  39

    10 210000 Pria SMU  3711 225000 Pria SMU  3012 200000 Pria SMU  3313 213000 Wanita Sarjana 31

    14 215000 Wanita Sarjana 37

    15 245000 Pria Sarjana 38

    Langkah Kerja :

    1.  Input data PT Roni Informatik dalam SPSS

    2.  Dari menu Analyze  Regression  Linier... 

    3.  Pada kotak Dependent  masukan Gaji, pada kotak Independent  masukan gender, tingkat

    pendidikan dan usia 

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    53/71

    Laboratorium Studi Manajemen 49

    Gambar 43

    4.  Abaikan yang lain, klik OK .Regression

    Model Summary 

    Model R R Square Adjusted RSquare

    Std. Error of theEstimate

    1 ,869a  ,755 ,688 12082,823

    a. Predictors: (Constant), Usia Seorang Karyawan (Tahun), JenisKelamin, Tingkat Pendidikan

    ANOVAa 

    Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    1 Regression 4935792561,378 3 1645264187,126 11,269 ,001b

     Residual 1605940771,956 11 145994615,632

    Total 6541733333,333 14

    a. Dependent Variable: Gaji Perbulanb. Predictors: (Constant), Usia Seorang Karyawan (Tahun), Jenis Kelamin, TingkatPendidikan

    Coefficientsa 

    Model Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficients

    t Sig.

    B Std. Error Beta

    1 (Constant) 70213,302 27625,694 2,542 ,027

    Jenis Kelamin 30016,148 6378,606 ,717 4,706 ,001

    Tingkat Pendidikan 28629,083 7000,391 ,684 4,090 ,002

    Usia Seorang Karyawan(Tahun)

    1395,713 598,693 ,383 2,331 ,040

    a. Dependent Variable: Gaji Perbulan

    5.  Analisis

      Model Summary  : angka R sebesar 0, 869 menunjukan angka korelasi yang cukup

    kuat antara gaji yang diterima dengan gender, tingkat pendidikan dan usia

      Anova : Dari uji anova nilai significansinya sebesar 0,001 dibawah 0,005 berarti

     pengaruh ke tiga variabel independen signifikan terhadap variabel gaji

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    54/71

    Laboratorium Studi Manajemen 50

      Coefficients: Pada kolom Sig. semua variabel memiliki tingkat signifikansi dibawah

    nilai 0,005, berarti model regresi sudah layak untuk memprediksi pengaruh variabel

    independent terhadap variabel dependent

      Persamaan regresi :

    Gaji = 128858,5 + 30016,148 gender + 28629,083tk.didik + 1395,713 Usia

      Contoh Penafsiran : Misal apakah rata-rata gaji salesmen sama antara pria dan wanita

     jika mereka berpendidikan sarjana dan berusia 30 tahun

    Untuk Pria:

    Gaji = 128858,5+30016,148 (1) + 28629,083 (1) + 1395,713 (30)

    = 229375,121

    Untuk Wanita :

    Gaji = 128858,5+30016,148 (0) + 28629,083 (1) + 1395,713 (30)

    = 119358,973

    Kesimpulan : Gaji salesmen Wanita lebih rendah dari gaji salesmen pria

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    55/71

    Laboratorium Studi Manajemen 51

    BAB VII

    REGRESI MODERATING

    Hubungan antar variabel dalam fenomena bisnis tidak hanya ditentukan oleh adanya variabel

     bebas maupun variabel tergantung saja. Tetapi sering kali muncul adanya variabel yang

    mempererat atau memperlemah hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantungnya.

    Variabel yang mampu mempererat atau memperlemah hubungan antar variabel bebas dengan

    variabel tergantung disebut dengan variabel moderating (variabel moderasi).

    Untuk menggambarkan model hubungan moderating dapat dilihat pada gambar berikut:

    X2

    X1 Y 

    Diketahui :

    X1  = Kepuasan Konsumen

    X2  = Varriety Seeking Behaviour (VSB)

    Y = Loyalitas Konsumen

    Model tersebut dapat dibaca bahwa disamping kepuasan konsumen mempengaruhi loyalitas

    konsumen, variabel varriety seeking behaviour juga memoderasi hubungan antara variabel

    kepuasan konsumen dengan loyalitas konsumen.

    Ada tiga metode yang digunakan untuk menganalisis uji regresi dengan variabel moderasi, ketiga

    model tersebut adalah:

    1.  Uji Interaksi

    Uji interaksi sering juga disebut dengan Moderated Regression Analysis (MIRA). Uji interaksi

    dilakukan dengan cara mengalikan variabel moderasinya dengan variabel bebas. Jika variabel

    hasil perkalian antara variabel bebas dengan variabel moderasinya signifikan, maka dapat

    disimpulkan bahwa variabel moderasi benar-benar mampu memoderasi hubungan antara

    variabel bebas dengan variabel tergantungnya. Dengan uji interasik, maka model persamaan

    regresinya dapat diformulasikan sebagai berikut:

    Y= a+b1X1 + b2X2 + b3X1X2 + e

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    56/71

    Laboratorium Studi Manajemen 52

    2.  Uji Selisih Mutlak

    Uji selisih Mutlak dilakukan dengan cara mencari hasil selisih mutlak variabel moderasinya

    terstandarisasi dengan variabel bebas terstandarisasi. Jika variabel hasil selisih antara variabel

     bebas terstandarisasi dengan variabel moderasi terstandarisasinya signifikan, maka dapat

    disimpulkan bahwa variabel moderasi benar-benar mampu memoderasi hubungan antar

    variabel bebas dengan variabel tergantungnya.

    Dengan uji selisih mutlak, maka model persamaan regresinya dapat difromulasikan sebagai

     berikut:

    Y= a+b1ZX1 + b2ZX2 + b3|ZX1 - ZX2|+ e 

    Langkah Kerja

    1.  Uji Interaksi

      Buat File Berikut di Microsoft Excel dengan nama Regresi Moderating

    Data Isi :

    Kepuasan_Konsumen VSB Loyalitas_Konsumen

    3 4 4

    2 2 5

    3 3 4

    3 3 4

    4 4 5

    2 3 5

    4 2 4

    3 3 4

    3 4 4

    3 4 4

    4 4 4

    3 4 5

    4 3 4

    3 3 5

    4 2 4

    3 3 44 3 4

    4 4 4

    3 3 4

    4 3 5

    3 2 5

    2 3 4

    3 4 4

    2 3 5

    4 3 4

    3 4 4

    4 4 5

    4 4 4

    5 4 4

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    57/71

    Laboratorium Studi Manajemen 53

    Lalu di konversi ke interval menggunakan software successive (MSI)

    Buat data SPSS sebagai berikut :

    Nama Variabel Tipe Label Skala

    kepuasan_konsumen Numeric Kepuasan Konsumen Rasio

    vsb Numeric Varriety SeekingBehaviour

    Rasio

    loyalitas_konsumen Numeric Loyalitas Konsumen Rasio

      Data tersebut dimasukan ke dalam SPSS

    Gambar 44

      klik Transform  Compute Variable 

      Target Variabel diisi dengan Moderat 

       Numeric Expression diisi dengan perkalian variabel kepuasan_konsumen dengan vsb

    dengan syntax sebagai berikut : kepuasan_konsumen * vsb 

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    58/71

    Laboratorium Studi Manajemen 54

    Gambar 45

      Klik OK  

    Tampak pada Data View, terjadi penambahan satu variabel sebagai akibat proses

     perhitungan (Save...) di atas sebagai berikut:

    Gambar 46

      Lakukan analisis Regresi Linear  

    Klik Analyze  Regression  Linear… 

    Masukan variabel loyalitas_konsumen  pada kotak Dependent . Lalu variabel

    kepuasan_konsumen, vsb dan moderat pada kotak Independent. 

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    59/71

    Laboratorium Studi Manajemen 55

    Gambar 47

      Abaikan pilihan yang lain, lalu klik OK  

    Model Summary 

    Model R R Square Adjusted RSquare

    Std. Error of theEstimate

    1 ,444a  ,197 ,105 ,793862

    a. Predictors: (Constant), Moderat, kepuasan_konsumen, varrietyseeking behaviour

    ANOVAa 

    Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    1

    Regression 4,025 3 1,342 2,129 ,121b 

    Residual 16,386 26 ,630

    Total 20,411 29

    a. Dependent Variable: loyalitas_konsumenb. Predictors: (Constant), Moderat, kepuasan_konsumen, varriety seeking behaviour

    Coefficientsa 

    Model Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficients

    t Sig.

    B Std. Error Beta

    1

    (Constant) 8,986 2,529 3,553 ,001

    kepuasan_konsumen -,761 ,661 -,845 -1,150 ,260

    varriety seeking behaviour -,861 ,731 -,957 -1,178 ,249

    Moderat ,158 ,186 1,039 ,853 ,402a. Dependent Variable: loyalitas_konsumen

    ANALISIS :

      Berdasarkan outupu diperoleh nilai t statistik sebesar 0,853, sedangkan jika kita lihat t tabel

    df: α, n-k (2,042), maka dapat disimpulkan bahwa Varriety Seeking Behaviour tidak

    memoderasi hubungan antara variabel kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen.

      Berdasarkan output diperoleh sigi t statistik sebesar 0,402, sedangkan : α sebesar 0,05. Kar ena

    nilai Sig t statistik (0,402) > α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Varriety SeekingBehaviour tidak memoderasi hubungan antara kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen.

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    60/71

    Laboratorium Studi Manajemen 56

    2.  Uji Selisih Mutlak

      Buka File : Regresi Moderating

      Menghitung nilai Standardize Variabel kepuasan_konsumen dan nilai Standardize

    Variabel vsb. 

    Klik Analyze Descriptive Statistics  Descriptives 

    Masukkan variabel kepuasan_konsumen dan vsb ke kotak variabel(s) 

    Aktifkan Save Standardized Value As Variable 

    Gambar 48

    Klik OK , abaikan pilihan yang lain

    Maka pada SPSS data editor muncul variabel baru Zkepuasan_Konsumen dan Zvsb 

      Mengitung Nilai Variabel Moderat

    Dalam data editor kita belum mempuanyai variabel selisih mutlak kedua variabel

    yang telah di standarisasi, selisih kedua variabel yang telah distandarisasi dapat

    dilakukan dengan cara :

    Klik Transform  Compute Variable 

    Target Variable diisi dengan Moderat 

    Numeric Expression diisi dengan nilai mutlak pengurangan variabel

    Zkepuasan_konsumen  dan Zvsb dengan syntax sebagai berikut:

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    61/71

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    62/71

    Laboratorium Studi Manajemen 58

    Model Summary 

    Model R R Square Adjusted RSquare

    Std. Error of theEstimate

    1 ,461a  ,213 ,122 ,786051

    a. Predictors: (Constant), moderat, Zscore(kepuasan_konsumen),

    Zscore: varriety seeking behaviour

    ANOVAa 

    Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    1

    Regression 4,346 3 1,449 2,345 ,096b 

    Residual 16,065 26 ,618

    Total 20,411 29

    a. Dependent Variable: loyalitas_konsumenb. Predictors: (Constant), moderat, Zscore(kepuasan_konsumen), Zscore: varriety seekingbehaviour

    Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized

    Coefficientst Sig.

    B Std. Error Beta

    1

    (Constant) 5,414 ,219 24,664 ,000

    Zscore(kepuasan_konsumen)

    -,167 ,155 -,199 -1,078 ,291

    Zscore: varriety seekingbehaviour

    -,272 ,155 -,324 -1,751 ,092

    moderat -,212 ,189 -,201 -1,123 ,272

    a. Dependent Variable: loyalitas_konsumen

    ANALISIS :

      Berdasarkan outupu diperoleh nilai t statistik sebesar -0,185, sedangkan jika kita lihat t tabel

    df: α, n-k (2,042), maka dapat disimpulkan bahwa Varriety Seeking Behaviour tidak

    memoderasi hubungan antara variabel kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen.

      Berdasarkan output diperoleh sigi t statistik sebesar 0,854, sedangkan : α sebesar 0,05. Kar ena

    nilai Sig t statistik (0,854) > α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Varriety Seeking

    Behaviour tidak memoderasi hubungan antara kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen.

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    63/71

    Laboratorium Studi Manajemen 59

    BAB VIII

    REGRESI INTERVENING

    Di samping adanya hubungan mediasi adalah fenomena ekonomi juga terdapat hubungan

    intervening. Suatu variabel dikatakan bertindak sebagai variabel intervening jika variabel tersebut

    menjadi perantara hubungan dua variabel atau lebih. Untuk menganalisis apakah suatu variabel

     bertindak sebagai variabel intervening atau tidak digunakan analisis regresi yang terstandarisasi

    (analisis jalur). Untuk mempermudah dalam memahami analisis regresi dengan variabel

    intervening, maka dapat disajikan model sebagai berikut:

    X1

    X2

    Gambar 55

    Dari gambar di atas terlihat bahwa X2 merupakan variabel intervening antara variabel; X1 dengan

    variabel Y. Artinya bahwa X1 akan mempengaruhi X2, sedangkan X2 anak berpengaruh terhadap

    Y. Dalam analisis regresi dengan variabel intervening harus dianalisis per struktur. Dalam modeldi atas terdiri dari dua sub struktur yaitu:

    1.  Struktur Pertama

    X1 X2 

    Persamaan : X2 = a +b1X1 

    2.  Persamaan kedua

    X2

    X1

    Y

     

    Persamaan : Y = a + b1X1 + b2X2 

    APLIKASI MENGGUNAKAN SPSS

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    64/71

    Laboratorium Studi Manajemen 60

    Berikut ini adalah model penelitian di bidang Manajemen Pemasaran

    P1

    P2

    P3

    P5

    P4

    Kualitas Pelayanan

    Citra Merk

    Kepuasan Konsumen Loyalitas Konsumen

    ε1   ε2

     

    Gambar 51

    1.  Analisis Sub Struktur Pertama  Dalam sub struktur pertama kepuasan_konsumen dipengaruhi oleh kualitas_pelayanan dan

    citra_merk

    kualitas_pelayanan citra_merek kepuasan_konsumen koyalitas_konsumen

    5 5 4 6

    5 5 5 6

    4 4 4 5

    5 5 5 6

    5 4 5 7

    4 4 4 5

    5 5 5 7

    4 4 4 5

    5 5 5 6

    5 5 5 6

    4 4 4 5

    5 5 5 5

    4 4 4 5

    5 5 5 7

    4 5 5 6

    5 5 5 7

    4 4 4 5

    5 5 5 7

    5 5 5 6

    4 4 4 6

    6 6 6 6

    4 5 4 5

    5 5 5 6

    5 5 5 6

    5 5 5 6

    6 6 6 6

    7 7 7 7

    6 6 6 7

    4 7 6 7

    5 5 5 6

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    65/71

    Laboratorium Studi Manajemen 61

      Buat File : Regresi Intervening

    Variabel :

    Nama Variabel Tipe Label Skala

    kualitas_pelayanan Numeric Kualitas Konsumen Rasio

    citra_merk Numeric Citra Merk Rasiokepuasan_konsumen Numeric Kepuasan Konsumen Rasio

    loyalitas_konsumen Numeric Loyalitas Konsumen Rasio

    Data Isi :

      Konversi data ordinal di atas ke interval menggunakan successive 

      Klik Analyze  Regression  Linear...

      Masukan variabel kepuasan_konsumen  pada kotak dependent , dan variabel

    kualitas_pelayanan dan citra_merk  pada kotak Independent  

    Gambar 52

      Abaikan pilihan yang lain, lalu klik OK  

    Model Summary 

    Model R R Square Adjusted RSquare

    Std. Error of theEstimate

    1 ,881a  ,776 ,759 ,423424a. Predictors: (Constant), Citra_Merek, Kualitas_pelayanan

    Coefficientsa 

    Model Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficients

    t Sig.

    B Std. Error Beta

    1

    (Constant) ,234 ,523 ,447 ,659

    Kualitas_pelayanan ,465 ,117 ,472 3,977 ,000

    Citra_Merek ,488 ,116 ,500 4,214 ,000

    a. Dependent Variable: Kepuasan_Konsumen

     Nilai koefisien regresi yang dipakai adalah nilai yang terletak pada kolom Standardized

    Coefficients yaitu:

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    66/71

    Laboratorium Studi Manajemen 62

    Koefisien regresi variabel Kualitas Pelayanan = 0,472

    Koefisien regresi variabel Citra Merek = 0,500

    Sehingga model regresi pertama adalah:

    Kepuasan Konsumen (Y) = 0,472 Kualitas Pelayanan (X1) + 0,500 Citra Merek (X2)

    2.  Analisis Sub Struktur Kedua

      Dalam sub struktur pertama Loyalitas Konsumen dipengaruhi oleh Kualitas Pelayanan

    Citra_merk dan Kepuasan_konsumen.

      Buka File : Regresi Intervening

      Klik Analyze  Regression  Linear... 

      Masukan variabel loyalitas_konsumen   pada kotak dependent , dan variabel kualitas

    pelayanan, Citra_merk  dan kepuasan_konsumen pada kotak Independent  

    Gambar 53

      Abaikan pilihan yang lain, lalu klik OK

    Model Summary 

    Model R R Square Adjusted RSquare

    Std. Error of theEstimate

    1 ,728a  ,530 ,476 ,537907

    a. Predictors: (Constant), Kepuasan_Konsumen, Kualitas_pelayanan,Citra_Merek

    Coefficientsa 

    Model Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficients

    t Sig.

    B Std. Error Beta

    1

    (Constant) 2,643 ,667 3,964 ,001

    Kualitas_pelayanan ,072 ,187 ,085 ,384 ,704

    Citra_Merek ,020 ,189 ,024 ,105 ,917

    Kepuasan_Konsumen ,550 ,244 ,640 2,251 ,033

    a. Dependent Variable: Loyalitas_Konsumen

    Koefisien regresi variabel Kualitas Pelayanan = 0,085

    Koefisien regresi variabel Citra Merek = 0,024

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    67/71

    Laboratorium Studi Manajemen 63

    Koefisien regresi variabel kepuasan konsumen = 0,640

    Sehingga model regresi kedua adalah:

    Loyalitas konsumen (Y) = 0,085 Kualitas Pelayanan + 0,024 Citra Merek + 0,640

    Kepuasan Konsumen

    PEMBAHASAN

    Kualitas Pelayanan

    Citra Merk

    Kepuasan Konsumen Loyalitas Konsumen

    ε1   ε2

    P1 = 0,472

    P2 = 0,500

    P5 = 0,024

    P4 = 0,640

    P3 = 0,085

     Gambar 54

    Uji Hipotesis Model Pertama:

    1.  Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen

    H0  : Kualitas Pelayanan berpengaruh tidak signifikan terhadap kepuasan konsumen

    H1  : Kualitas Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan Konsumen

    t tabel = 5%;30-2=2,048

    t hitung variabel kualitas pelayanan = 3,977

    nilai t hitung (3,977) > nilai t tabel (2,048) maka H1 diterima.

    2.  Pengaruh Citra Merek terhadap Kepuasan Konsumen

    H0  : Citra Merk berpengaruh tidak signifikan terhadap kepuasan konsumen

    H1  : Citra Merk berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Konsumen

    t tabel = 5%;30-2=2,048

    t hitung variabel kualitas pelayanan = 4,214

    nilai t hitung (4,214) > nilai t tabel (2,048) maka H1 diterima.

    Uji Hipotesis Model Kedua:

    1.  Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Konsumen

    H0  : Kualitas Pelayanan berpengaruh tidak signifikan terhadap loyalitas konsumen

    H1  : Kualitas Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas Konsumen

    t tabel = 5%;30-3=2,052

    t hitung variabel kualitas pelayanan = 0,384

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    68/71

    Laboratorium Studi Manajemen 64

    nilai t hitung (0,384) < nilai t tabel (2,052) maka H0 diterima.

    2.  Pengaruh Kepuasan terhadap Loyalitas Konsumen

    H0  : Kepuasan Konsumen berpengaruh tidak signifikan terhadap loyalitas konsumen

    H1  : Kepuasan Konsumen berpengaruh signifikan terhadap loyalitas Konsument tabel = 5%;30-3=2,052

    t hitung variabel kualitas pelayanan = 2,251

    nilai t hitung (2,251) > nilai t tabel (2,052) maka H1 diterima.

    3.  Pengaruh Citra Merk terhadap Loyalitas Konsumen

    H0  : Citra Merk berpengaruh tidak signifikan terhadap loyalitas konsumen

    H1 : Citra Merk berpengaruh signifikan terhadap loyalitas Konsumen

    t tabel = 5%/2;30-3=2,052

    t hitung variabel kualitas pelayanan = 0,105

    nilai t hitung (0,105) < nilai t tabel (2,052) maka H0 diterima.

    Untuk melihat apakah variabel kepuasan konsumen menjadi variabel intervening bagi model

     penelitian di atas, maka harus dibandingkan antara nilai koefisien regresi pengaruh langsung dan

    tidak langsung dari variabel kualitas pelayanan dan citra merek terhadap loyalitas pelanggan

    melalui variabel kepuasan konsumen. Caranya adalah sebagai berikut:

    a.  Apakah variabel kepuasan konsumen menjadi variabel intervening (mediasi) dari pengaruhkualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen

    Pengaruh langsung dari Kualitas Pelayanan terhadap loyalitas konsumen

     Nilai P3 = 0,085

    Pengaruh tidak langsung dari Kualitas Pelayanan terhadap loyalitas konsumen

     Nilai P1 x Nilai P4 = 0,472 x 0,640 = 0,302

    Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa variabel kepuasan konsumen menjadi

    variabel intervening bagi hubungan antara kualitas pelayanan dengan loyalitas konsumen

    karena hasil perkalian pengaruh tidak langsung (0,302) lebih besar dari pengaruh langsung

    (0,085).

    Untuk menguji apakah variabel intervening tersebut signifikan atau tidak dilakukan pengujian

    dengan menggunakan Sobel Test.

    Langkah-langkah Sobel Test sebagai berikut:

    1.  Menghitung besarnya nilai Standard error pengaruh tidak langsung (Se14)

    Se1 = √ (1 –  R 2) nilai R 2 model regresi pertama = 0,776 sehingga

    Se1 = √ (1 –  0,776) = 0,224Se2 = √ (1 –  R 2) nilai R 2 model regresi kedua = 0,530 sehingga

  • 8/15/2019 13_20152016_Genap_ST

    69/71

    Laboratorium Studi Manajemen 65

    Se2 = √ (1 –  0,530) = 0,470

    P14 = P1 x P4 = 0,472 x 0,640 = 0,302

    Se14 = √P12 . Se22 + P42 . Se12 + Se12. Se22 

    = √[(0,472)2

     . (0,470)2

    ] + [(0,640)2

     . (0,224)2

     ]+ [(0,224)2

     . (0,470)2

    ]= √0,3440840752 

    = 0,58381596004220371

    2.  Menentukan nilai t hitung

    ℎ =

    =

    0,302

    0,58381596004220371 = 0,517 

    3.  Membandingkan nilai t hitung dengan nilai z untuk nilai α = 0,05 yaitu sebesar 1,96

    Dari perhitungan pada langkah kedua diperoleh nilai t hitung (0,517) kurang dari nilai z

    (1,96), sehingga dapat disimpulkan meskipun nilai pengaruh tidak langsung lebih besar

    dari pengaruh langsung, namun pengaruhnya tidak signifikan.

     b.  Apakah variabel kepuasan konsumen menjadi variabel intervening (mediasi) dari pengaruh

    kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen

    Pengaruh langsung dari Citra Merek terhadap loyalitas konsumen

     Nilai P5 = 0,024

    Pengaruh tidak langsung dari Citra Merek terhadap loyalitas konsumen

     Nilai P2 x Nilai P4 = 0,500 x 0,640 = 0,320

    Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa variabel kepuasan konsumen menjadi

    variabel intervening bagi hubungan antara citra merek dengan loyalitas konsumen karena hasil

     perkalian pengaruh tidak langsung (0,320)