7

131085762

Embed Size (px)

Citation preview

5/16/2018 131085762 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/131085762 1/6

 

57

PENATALAKSANAAN GIGI TIRUAN PENlTH RAHANG

BAWAH DENGAN RESERVOIR (MANDIBULAR SPLIT

DENTURE) PADA PASIEN XEROSTOMIA

Eddy Dahar

Departemen Prostodonsia

Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara

Jl.Alumni No.1, Kampus USU Medan

E-mail: edahar Oyahoo.co.id

Abstract

There are two factors that should be considered in making full denture for xerostomic patient, the first is the

initial treatment for the xerostomia, and the second is how to produce the suitable full denture which depends on

the type of the xerostomia itself, whether it is reversible or irreversible xerostomia. On edentulous patient who

has reversible xerostomia, we can make the conventional full denture, but we have to make sure that the

supporting tissues are ready to accept the full denture. On edentulous patient who has irreversible xerostomia, we

can make full denture with reservoir in it, it is a chamber inside the base of the denture to keep some artificial

saliva that provides good lubrication for oral tissue. Several studies suggest that the placement of reservoir is in

the palatal aspect of maxillary dentures, and several studies also suggest that reservoir can be placed in

mandibular dentures. Numbers of techniques have been proposed for incorporating reservoir, those have had

varying degrees d 'f success. This paper presents a new form of reservoir denture called mandibular split denture.

Key words: full denture, saliva, reservoir, xerostomia

PENDAHULUAN

Empat faktor penting agar gigi timan penuh

(GTP) dapat berfungsi secara efisien adalah cu-

kupnya dukungan, retensi, keseimbangan otot dan

keseimbangan oklusi.l Faktor-faktor retensi gigi

timan seperti adhesi, kohesi, tegangan pennukaan

interfasial dan daya tarik menarik kapiler terjadi

oleh karena adanya saliva di dalam rongga mulut.'

Saliva juga berfungsi sebagai lubrikan dan ban-talan antara basis GTP dan jaringan Iunak.' Saliva

dengan viskositas cair dalam jumlah yang banyak

dapat membasahi anatomis gigi timan sehingga

mempertinggi tegangan pennukaan, sedangkan

saliva yang banyak dengan viskositas kental mu-

dab melepaskan gigi timan."

Xerostomia atau mulut kering merupakan masa-

lab yang banyak ditemukan pada usia Ianjut.' Le-

bih dari 30% populasi berumur 65 tahun menderita

gejala ini dan 1440% orang dewasa juga meng-

alaminya.Y Xerostomia dapat disebabkan antaralain karena terapi penyinaran, pemakaian obat-

obatan, penyakit sistemik dan penyakit yang me-

nyangkut kelenjar saliva," Pada penderita xero-

stomia, saliva menjadi sangat berkurang sehingga

akan mengurangi retensi yang berakibat pada

berkurangnya stabilisasi dan proteksi mekanis gigi

timan dukungan jaringan oleh selapis tipis saliva."

Xerostomia dapat bersifat reversibel (sementara)

dan ireversibel (permanen)." Pada penderita xero-

stomia yang akan dibuatkan GTP, perawatan pen-

dahuluan yang dilakukan ditujukan kepada pena-

nganan xerostomia/ Ada dua kemungkinan pem-

buatan GTP untuk pasien edentulus penderita

xerostomia, yaitu GTP konvensional bagi pasienyang mengalami xerostomia reversibel dan GTP

dengan reservoir sebagai wadah untuk menyimpan

sediaan saliva buatan untuk pasien xerostomia

yang ireversibel.Y Reservoir dapat dibuat pada

rahang atas maupun pada rahang bawah, Pem-

buatan reservoir pada rahang atas memiliki masa-

lah seperti bertambah tebalnya bagian palatal dari

gigi tiruan, mulut terasa penuh, perasaan ingin

muntah, kesulitan menelan dan berbicara khusus-

nya pasien dengan palatum rendah, oleh sebab itu

reservoir dibuat pada rahang bawah yang disebutdengan mandibular split-denture.

Dalam tulisan ini akan disajikan penatalaksanaan

pembuatan GTP pada pasien edentulus penderita

xerostomia reveribe1 dan ireversibel.

5/16/2018 131085762 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/131085762 2/6

 

58

GIGI TIRUAN PENUH PADAPASIEN

XEROSTOMIA REVERSIBEL

Penatalaksanaan GTP pada pasien xerostomia

reversibel sarna seperti pembuatan GTP konven-

sional, yaitu pasien harus mengikuti edukasi yang

diberikan sebagai upaya untuk mengontrol xero-

stomianya, seperti menghilangkan kebiasaan me-

rokok (bagi perokok), mengurangi minuman ber-

kafein, banyak minum air putih, menghindari ma-

kanan yang terlalu panas atau terlalu dingin, ke-

ring, pedas, dan membiasakan pola hidup sehat

agar xerostomia dapat dicegah untuk tidak terjadi

lagi.9,10Pembuatan GTP dapat dimulai dengan me-

mastikan bahwa kesehatan rongga mulut telah dica-

pai dan siap menerima gigi tiruan. 1l.12 Retensi

dapat dicapai denganmembasuh gigi tiruan de-

ngan air atau menyemprot seluruh permukaan gigi

tiruan dengan saliva buatan.' , Pasien diinstruksi-

kan untuk melepas gigi tiruannya sebelum tidur

pada malam hari dan merendarnnya dalam larutan

sodium hipoklorit I% dan sebelum pernakaian gigi

tiruan hendaknya dibasuh terlebih dahulu.13Pada

awal pernakaian pasien diinstruksikan untuk

berkunjung secara berkala setiap 3 bulan untuk

melihat kembali keadaan rongga mulut dan GTP-

nya.l" Oral lubricant, softliner denture, bahan ad-

hesif dan saliva buatan dapat diberikan untuk me-

nambah lubrikasi dibawah basis gigi tiruan.15 -17

GIGI TIRUAN PENUH PADAPASIEN

XEROSTOMIAIREVERSIBEL

Pada pasien edentul us penderita xerostomia ire-

versibel dapat dibuatkan GTP dengan reservoir.18

Reservoir adalah ruangan yang terdapat pada basis

GTP yang berguna untuk menampung saliva

buatan. Reservoir dapat dibuatkan pada rahang atas

atau rahang bawah, Pada rahang atas reservoir

dibuatkan pada bagian palatal, sedangkan padarahang bawah reservoir dibuatkan pada bagianposterior. 11,18,19

Pembuatan reservoir pada rahang atas memiliki

masalah seperti bertambahnya ketebalan bagian

palatal gigi tiruan, sehingga menyebabkan mulut

terasa penuh, perasaan ingin muntah, kesulitan

menelan dan berbicara khususnya pasien dengan

palatum yang rendah. Pembuatan reservoir pada

rahang bawah juga memiliki masalah akibat besar-

nya gigi timan, aplikasinya juga terbatas sebab

beberapa pasien tidak rnampu untuk memakai gigitiruan tersebut dan kecepatan aliran saliva sulituntuk disesuaikan 19-21

Masalah-masalah tersebut menyebabkan seleksi

kasus merupakan hal yang penting, sebab dengan

dentika Dental Journal, Vol 13, No.1, 2008: 57-62

membuatkan reservoir pada gigi tiruan akan mele-

mahkan strukturnya, jadi pasien harus memenuhi

persyaratan seperti: kooperatif, memiliki dimerisi

vertikal yang cukup, bentuk linggir alveolar yang

mendukung serta daerah gerong yang minimaL '9,20

Pada pasien xerostomia ireversibel yang tidak

memenuhi persyaratan diatas maka dibuatkan GTP

konvensional dengan anjuran seperti pembahasan

sebelurnnya dan menggunakan saliva buatan secara

terns menerus.

Berikut ini akan dijelaskan mengenai penata-

laksanaan pembuatan GTP dengan reservoir pada

rahang bawah yang disebut dengan mandibular

split-denture/"

PENATALAKSANAANMANDIBUUR

SPLIT DENTURE

Pencetakan

Untuk mendapatkan model anatomis, dilakukan

pencetakan anatomis dengan cara biasa yaitu

menggunakan bahan cetak seperti alginat dan sen-

dokcetak untuk pasien edentulus. Sendok cetak

fisiologis dibuat pada model anatomis, lalu dila-

kukan pencetakan fisiologis menggunakan sendok

cetak tersebut dan bahan cetak elastomer untuk

mendapatkan model kerja (Model I), kemudian

dibuat duplikatnya dengan menggunakan bahan

cetak elastomer dengan sendok cetak biasa, modelduplikat tersebut diberi nama Model 2.20

Penentuan Hubungan Rahang

Basis dan oklusal rim dibuat dengan mengguna-

kan malam yang dilunakkan pada Modell, kemu-

dian dilakukan pencatatan hubungan antar rahang

yaitu penentuan dimensi vertikal dan relasi sentrik

pada pasien. Pada pencatatan hubungan antar

rahang, rahang bawah berada pada posisi dimun-

durkan dan freeway space yang dapat diterima.

Puncak alveolar yang tipis dan tajam akibatresorbsi yang berlebihan dapat diatasi dengan cara

mengurangi dimensi vertikal oklusal guna mem-

perkecil trauma dan rasa nyeri,z,20

Pemasangan pada Artikulator dan PenyusunanAnasir Gigi timan

Model I kemudian dipasang di artikulator, dan

anasir gigi timan disusun. Anasir gigi timan yang

lebih pendek digunakan pada rahang bawah untuk

menyediakan tempat bagi reservoir. Gigi tiruan

dengan basis malam dicobakan dan disesuaikansampai menghasilkan nilai estetis, dimensi vertikal

dan relasi sentrik yang memuaskan baik bagi

dokter maupun pasien. Model 2 dan gigi timan

dengan basis malam dipasang di artikulator dengan

5/16/2018 131085762 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/131085762 3/6

 

Dahar: Penatalaksanaan gigi tiruan penuh rahang bawah

relasi sentrik yang identik. Artikulator kedua ini

dibuat untuk peketjaan selanjutnya.f

Pembuatan Reservoir

Untuk membuat bagian basis rahang bawah

dengan akrilik bening sebagai tempat reservoir,

pertama kali tinggi bagian basis akrilik tempat

reservoir hams ditentukan. Ini diperoleh dengan

mengukur tinggi bagian anterior gigi timan dengan

basis malam sampai ke sayap basis/batas fomik,

kemudian tinggi anasir gigi anterior bawah ditentu-

kan dan ditambahkan 3mm agar mendapat tempat

yang cukup untuk reservoir dibawahnya dan untuk

menambah kekuatan. Tinggi tersebut kemudian

dikurangi dengan tinggi keseluruhan anasir sampai

sayap basis untuk mendapatkan tinggi basis untuk

reservoir (Gambar 1).20

Gambar 1 . Penentuan tinggi dari bagian basis yang

akan dibuat reservoir (c), tinggi anasir gigi

tiruan anterior ditarnbah 3mm (b) dikurangi

dengan tinggi keseluruhan bagian anterior

dari anasir dan basis (a). a-b = c.20

Basis malam yang barn di bagian rahang bawah

dibuat pada Model I sesuai dengan tinggi basis

untuk reservoir. Basis ini dibuat dengan permu-

kaan oklusal serata dan sehalus mungkin dan

dengan tepian okJusal yang jelas. Tiga blok double-

tooth LegolM (LEGO, LEGO Korea Co Ltd,

Seoul, Korea) kemudian ditanamkan pada basis

malam, satu di bagian anterior dan dua lagi

masing-masing di tiap bagian posterior. Blok ini

ditanamkan tepat ditengah basis malam secara

paralel dan hanya bagian gigi dari blok Lego

tersebut yang berada di atas rnalam (Gambar 2).20

Kemudian, basis malam tersebut ditanam dalam

kuvet. Oleh karena akurasi merupakan hal yang

penting, rnaka digunakan pencampuran hampa

udara dan gip keras. Begitu rnalam telah meleleh

keluar, blok Lego dilepaskan secara hati-hati.Setelah dioleskan larutan separasi, kuvet diisi

dengan resin akrilik bening yang rapid-curing,

proses kuring sesuai petunjuk pabrik. Setelah

proses kuring se1esai,basis akrilik belling dikeluar-

59

kan dari kuvet, polis dengan hati-hati agar tepian

oklusal tetap persegi."

Gambar 2. Basis malam dari mandibular split-denture

dengan blok Lego™ pada tempatnya."

Anasir gigi timan rahang bawah disusun meng-

gunakan artikulator dengan Model 2 yang telah

disiapkan sebelumnya. Gigi timan rahang atas

dengan basis rnalam diletakkan di model atas lalu

basis akrilik bening diletakkan di model bawah.

Bila artikulator model 2 tersebut merniliki relasi

sentrik yang sarna dengan artikulator pertarna,

maka jarak antara anasir gigi timan rahang atas

dengan basis akrilik ditambah 3 mm akan sarna

juga dengan artikulator pertama (Gambar 3).20

Gambar 3 . Anasir gigi timan rahang atas diartikulasi-

ka n dengan basis akrilik bening, jarak antara

basis dengan anasir gigi tiruan harus sarna

denganjarak b pada gambar7.20

Pembuatan duplikat basis akrilik bening dilaku-

kan agar anasir gigi timan rahang bawah dapat

diproses secara terpisah dari basis akrilik bening.

Duplikat ini didapat dengan mencetak basis akrilikbening menggunakan bahan cetak elastomer dan

diisi dengan gip keras. Sebelum pencetakan dibuat

gigitan malam antara anasir gigi timan rahang atas

dan basis akrilik belling agar duplikat tersebut

5/16/2018 131085762 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/131085762 4/6

 

60

dapat berartikulasi dengan baik. Basis akrilik

bening lalu dipindahkan dan model duplikat ter-

sebut ditempatkan pada posisinya Ialu dipasang

pada artikulator (Gambar 4).20

Gambar 4. Anasir gigi timan rahang atas dengan mo-

del duplikat basis akrilik.19

Gambar 5. Anasir gigi timan mandibular split-den-

ture, di modelir dan dioklusikan dengan

anasir gigi tiruan rahang atas.20

Anasir gigi tiruan rahang bawah lalu disusun dan

di modelir pada posisinya (Gambar 5).20 Anasir

gigi tiruan tersebut lalu digodok dengan meng-

gunakan resin akrilik merah jambu yang rapid-

curing. Setelah selesai penggodokan, anasir gigitiruan tersebut disatukan pada bagian bawah man-

. dibular split-denture yaitu basis akrilik bening.

Kedua balian tersebut harus secara tepat disatu-, . .

kan. Polis dengan tetap menyatukan kedua bagian

agar diperoleh hasil yang licin, halus, dan tidak

terjadi kerusakan pada tepinya/"

Hasil yang diperoleh berupa G1P rahang bawah,

dengan basis akrilik bening pada bagian bawahnya

dan anasir gigi tiruan dengan akrilik merah jambu

pada bagian atasnya (Gambar 6)?O

Mandibular split-denture yang masih tanpareservoir dipasang percobaan pada pasien untuk

beberapa waktu agar pasien mampu untuk ber-

adaptasi. Setelah sesuai maka reservoir dibuat pa-

da basis akrilik bening gigi tiruan rahang bawah,

dentika Dental Journal, Vol 13, No.1, 2008: 57-62

oleh karena basis terbuat dari resin akrilik yang

bening maka perluasan untuk membuat ruangan

reservoir dapat terlihat.i"

Gambar 6. Mandibular spiit-denture yang akan di-

buatkan reservoir: (a) disatukan, (b) dipi-

sahkan, dan (c) dipisahkan menunjukkan

pengait dan lubangnya"

Permukaan dalam reservoir tidak dapat dipolis,

oleh karena itu dibuat sebersih dan sehalus mung-kin agar mudah untuk dibersihkan. Reservoir di-

buat dua buah masing-masing dibagian posterior.

Reservoir dibuat sebesar mung kin dengan tetap

memperhatikan ketebalan dinding basis gigi tiruan

agar tetap kuat, Ketebalan minimal adalah 2mm

(Gambar 7).20

Setelah reservoir terbentuk, dibuat 2 buah

lubang masing-masing pada bagian inferior lingual

basis menembus sampai ke reservoir dengan meng-

gunakan round bur berdiameter O,5mm (Gambar 8).

Drainase dicoba dengan mengisi reservoir denganair, kemudian diletakkan diatas kertas tisu dan

diperiksa. Secara perlahan dengan adanya daya

kapilaritas ai r keluar dari reservoir dan membasahi

kertas tiSU.2O

5/16/2018 131085762 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/131085762 5/6

 

Dahar: Penatalaksanaan gigi timan penuli rahang bawah

Gambar 7. Mandibular split-denture dengan reservoir:(a) pandangan posterior. (b) pandangan

lateral, dan (c) reservoir diisi dengan cairan

berwarna.20

Gambar 8. Sepotong kawat untuk memperlihatkan

lubang drainase pada bagian inferior

lingual.r"

Tabap Pemasangan

L Gigi tiruan reservoir rahang bawah dipasang di

mulut pasien dan dilakukan penjelasan mengenai

earn memakai, melepaskan dan memisahkan gigitiruan.2O

2. Untuk membersihkan gigi tiruan pasien diin-

struksikan . untuk membilas reservoir seminggu

sekali dengan sodium hipoklorit 1%.20

61

3. Sebagai tambahan, dapat digunakan kawatorto-

donti halus untuk membersihkan lubang drainase

bila tersumbat. 20

4. Pasien diinstruksikan untuk membersihkan GTP

setiap hari dengan menggunakan sikat gigi khu-

SuS.2O5. Pasien juga disarankan untuk menggunakan sa- .

liva buatan yang sarna sebab bila berbeda merek

maka kemungkinan berbeda juga viskositasnya dan

membutuhkan penyesuaian diameter lubang

drainase kembali."

Tabap Pascapemasangan

I. Pasien diinstruksikan berkunjung secara berkala

untuk menyesuaikan diameter lubang drainase agar

mendapatkan aliran yang optimum. 20

2. Untuk memperbesar Iubang drainase dapat di-gunakan bur dengan diameter yang lebih besar dari

diameter awal."

3. Untuk memperkecil lubang drainase, kawat

ortodonti dengan diameter yang tepat (misalnya

O,5mm) dimasukkan ke Iubang Ialu resin akrilik

swapolimerisasi diletakkan disekelilingnya. Setelah

akrilik mengeras, kawat dilepaskan."

4. Setelah beberapa kunjungan berkala, pasien

telah mampu untuk memakai gigi timan dengan

nyaman dan hanya perlu mengisi ulang reservoir

dua kali sehari.2O

PEMBAHASAN

Seorang dokter gigi hams terlebih dahulu me-

Iakukan pemeriksaan secara menyeluruh terbadap

pasien yang akan dibuatkan GTP untuk menentu-

kan apakab pasien tersebut menderita xerostomia

atau tidak. Pada penderita xerostomia yang akan

dibuatkan GTP, diperlukan perawatan pendahu-

Iuan meliputi penanganan xerostomianya. Penata-

laksanaan GTP pada penderita xerostomia tergan-

tung pada jenis xerostomia tersebut, Penatalak-sanaan GTP untuk penderita xerostomia reversibel

adalah sarna dengan penatalaksanaan GTP kon-

vensional, sedangkan penatalaksanaan GTP untuk

penderita xerostomia ireversibel adalali dengan

pembuatan GTP yang memiliki reservoir. Reser-

voir dapat dibuat pada rahang atas atau rabang

bawah. Pembuatan reservoir pada rahang atas

memiliki seperti bertambah tebalnya bagian palatal

dari gigi tiruan, mulut terasa penuh, perasaan ingin

muntah, kesulitan menelan dan berbicara khusus-

nya pasien dengan palatum rendah, oleh sebab itureservoir dibuat pada rahang bawah yang disebut

dengan mandibular split-deniure."

Kelebihan mandibular split-denture ini adalah

memberikan dokter gigi suatu metode alternatif

5/16/2018 131085762 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/131085762 6/6

 

62

dalam merawat pasien xerostomia yaitu: akses ke

reservoir yang mudah, baik bagi pasien rnaupun

dokter gigi, reservoir mudah dibersihkan dan

disesuaikan dengan kebutuhan. Penggunaan akrilik

bening pada basis gigi tiruan memungkinkan

dokter gigi untuk menentukan ukuran dan posisi

yang tepat untuk reservoir dan pasien mudah untuk

melihat jumlah saliva buatan yang ada di dalam

reservoir. Kekurangan mandibular split-denture

adalah membutuhkan kunjungan berkala yang

lebih banyak di praktek, waktu pembuatan yang

lebih lama, lebih rumit untuk melaku kan per-

baikan bila terjadi kerusakan, membutuhkan kete-

rampilan khusus serta biaya yang mahal. 19

Dokter gigi diharapkan memiliki pengetahuan

tentang xerostomia dan mampu melakukan deteksi

secara dini tentang adanya xerostomia pada pasien

yang akan dibuatkan GTP, sehingga pasien akan

menerirna perawatan yang tepat dalam hal xero-

stomia yang dideritanya rnaupun GTP yang nanti

akan dipakainya dan kemungkinan terjadinya ke-

gagalan perawatan dapat dihindari.

Daft ar Pu st aka

1. Watt DM, 1}oy MA. Membuat desain gigi tiruan

lengkap. Alih bahasa. Soelistijani P, Leeple MB. 1'l

ed.Jakarta: Hipocrates, 1992: 159-61, 167, 172.

2. Zarb GA, Bolender CL, Hickey JC, Carlsson GE.Buku ajar prostodonti untuk pasien tak bergigi

menurut Boucher. Alih bahasa. Daroewati M Henniili '

K. 10 ed. Jakarta: EGC, 2001: 38, 88, 146-7.

3. Winkler S. Essential of complete denture prostho-

dontics. 2nded. New Delhi: A.I.T.B.S Publishers &

Distributors, 2000: 14-6.

4. Itjingningsih WH. Geligi tiruan lengkap lepas, 1st ed.

Jakarta: EGC, 1991: 26-9.

5. Binnie WH, Wright 1M. Oral mucosal disease in theelderly. In: Bertram C, Hamish T, eds. Dental care

for the elderly. 1sl ed. London: William Heinemann

Medical Books Ltd, 1986: 72-8.

6. Ship A. Xerostomia in older adults: diagnosis and

management September 2003. -chttp.z/www,

geriatricsandaging.ca» (12 September 2006).

dentika Dental Journal. Vol 13, No.1, 2008: 57-62

7. Diaz-Amold Ana M, Marek Cindy A. The impact of

saliva on patient care: a literature review. J Prosthet

Dent 2002; 88: 337-342.

8. Pudjirochany E. Penanganan penderita xerostomia

yang memakai gigi tiruan 'lengkap. Majalah

Kedokteran Gigi Universitas Airlangga 2001; 34:

386-8.9. BartelsCL. Xerostomia information for dentist.

<http://www.oralcancerfoundation.org/dentaVxeros

tomia.htm> (12 September 2006).

10 . Greenspan D. Xerostomia: Diagnosis and mana-

gement Oncology 1996; 10: 1-8.

I L Sarah KD . Xerostomia pada penderita diabetes me-

llitus karena neuropati diabetika glossofaringeal. J

Kedokteran Gigi Indonesia 2006; 56: 80-5.

12. Anonymuos. Dry mouth. <hup://www.eaom.netl

app/prvr/vedinotizia> (5 Oktober 2006).

13. Graham L, Stensland S. Pharmacists expanding

role in oral health and dental care. <http://secure.pharmacytimes.com/lessonsl200406-04.asp> (5 Okto-

ber2006).

14. Gater L. Understanding xerostomia Juni 2006

<http://www.agd.org/library.html> (12 September

2006).

15. Leung KC. Prosthodontic management of patient

with xerostomia Hongkong Dent J 2005; 2: 132-4.

16. Anonymous. Rational denture valves in complete

denture retention. <http://www.ultrasuction.com!den

ture_retention.asp> ( 5 Oktober 2006)

17. Anonymous. Full or complete denture false teeth.

<http://www.simplyteeth.com!adultandadolescent

dentistry.htrre- (5 Oktober 2006).18. Hirvikangas M, Posti J, Makila E. Treatment of

xerostomia through use of denture containing reser-

voirs of saliva substitute. Proc Finn Dent Soc 1989'

85: 47-50. '

19. Peam, Gordon, McCoy, Granger. Medical reservoir

system. -chttp./ /www.patentstorm.us/patents/

58427860- fulltext.htmb- (9 Desember 2006).

20. Mendoza AR. The split denture: a new technique for

artificial saliva reservoir in mandibular dentures.

Australian Dent J 2003; 48: 190-4.

21. Frost PM, Shirlaw PJ, Walter JD , Challacombe SJ.

Patient preferences in a preliminary study comparingan intra oral lubricating device with the usual dry

mouth lubricating methods. British Dent J 2002; 193:

403-8.