26
Berbagai Penyakit yang Disebabkan Bakteri dan Virus Nira (102011113) Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebagian besar orang memiliki pendapat tertentu mengenai normal dan mendefinisikan tentang penyakit atau keadaan sakit sebagai suatu penyimpangan dari keadaan normal. Berbagai penyakit dapat timbul karena disebabkan oleh faktor intrinsik dan lingkungan misalnya dari virus maupun bakteri. Jumlah dan jenis penyakit pada manusia sangat banyak, karena tiap organ atau sistem dalam tubuh dapat dikenai penyakit. Penyakit dapat diperantai oleh berbagai vektor. Maka dari itu perlu dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, Pemeriksaan penunjang serta mengetahui prognosis, komplikasi, penatalaksanaan, patofisiologi, epidemiologi, etiologi, WD, DD dari penyakit tersebut. Pembahasan 2.1. Skenario A Seorang laki-laki 18 tahun datang dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Demam tinggi dan turun sebentar setelah pasien minum obat penurun panas lalu demam naik lagi. Panasnya tak tentu, disertai pegal-pegal dan mual-mual. 1

12.docx

  • Upload
    rara

  • View
    217

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Berbagai Penyakit yang Disebabkan Bakteri dan VirusNira(102011113)

Pendahuluan1. Latar BelakangSebagian besar orang memiliki pendapat tertentu mengenai normal dan mendefinisikan tentang penyakit atau keadaan sakit sebagai suatu penyimpangan dari keadaan normal. Berbagai penyakit dapat timbul karena disebabkan oleh faktor intrinsik dan lingkungan misalnya dari virus maupun bakteri. Jumlah dan jenis penyakit pada manusia sangat banyak, karena tiap organ atau sistem dalam tubuh dapat dikenai penyakit. Penyakit dapat diperantai oleh berbagai vektor. Maka dari itu perlu dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, Pemeriksaan penunjang serta mengetahui prognosis, komplikasi, penatalaksanaan, patofisiologi, epidemiologi, etiologi, WD, DD dari penyakit tersebut.

Pembahasan2.1. Skenario ASeorang laki-laki 18 tahun datang dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Demam tinggi dan turun sebentar setelah pasien minum obat penurun panas lalu demam naik lagi. Panasnya tak tentu, disertai pegal-pegal dan mual-mual. Menurut keluarga pasien 1 hari yang lalu SMRS os mimisan. Terdapat bintik-bintik kemerahan pada kedua lengan bawahnya.

Email: [email protected] Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Terusan Arjuna No.6 Jakarta Barat2.2. Mind mapping

18tahun,demam, mimisan, pegal, mual, bintik merah. DD:ChikungunyaTifoidLeptospirosisMalaria Varicella zoosteranamnesisPemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjangPrognosis Komplikasi Penatalaksanaan Patofisiologi Epidemiologi Etiologi WD: DHF grade 2 Pencegahan

2.3. Demam berdarah dengue atau Dengue Hemorrhagik Fever (DHF)Demam berdarah dengue merupakan penyakit infeksi yang dapat berakibat fatal dalam waktu relatif singkat. Penyakit ini tergolong susah dibedakan dari penyakit demam berdarah lainnya. Penyakit ini dapat menyerang semua umur baik anak-anak maupun orang dewasa. Penyebab penyakit ini adalah virus dengue, sejenis virus yang tergolong arbovirus yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina.1Demam berdarah dengue tidak menular melalui kontak manusia secara langsung, tetapi dapat ditularkan melalui nyamuk. Nyamuk Aides aegypti betina meyimpan virus dengue pada telurnya, selanjutnya akan menularkan virus tersebut ke manusia melalui gigitan. Sekali meggigit, nyamuk ini akan berulang menggigit orang lain lagi sehingga dengan mudah darah seseorang yang mengandung virus dengue dapat cepat dipindahkan ke orang lain, yang paling dekat tentunya orang yang tinggal dalam satu rumah.Namun, virus dengue yang sudah masuk ke dalam tubuh seseorang, tidak selalu dapat menimbulkan infeksi jika orang tersebut mempunyai daya tahan tubuh yang kuat sehingga dengan sendirinya virus tersebut akan dilawan oleh tubuh. Hanya sebagian kecil demam dengan kelainan pada darah, dan lebih sedikit lagi yang jatuh syok dan meninggal.1

2.3.1. Anamnesis Identitas pasien Keluhan utamanya (lamanya) Riwayat Penyakit sekarang Penyakit dahulu Pribadi Sosial Kesehatan keluarga Penyakit menahun keluarga

2.3.2. Pemeriksaan fisik Dengan perabaan mungkin bisa ditemukan pembesaran hati ringan. Adanya cairan dalam rongga paru (pleura effusion) Adanya cairan dalam rongga perut (asites)Secara umum terlihat 4 gejala DBD yaitu demam, nyeri, ruam, dan pendarahan seperti yang terjadi pada dengue. Bedanya adalah pada DBD ada perwujudan gejala klinis sebagai akibat dari reaksi tubuh manusia terhadap virus dengue, yakni keluarnya plasma ( cairan) darah dari dalam pembuluh darah yang kemudian masuk ke dalam rongga perut dan rongga selaput paru. Keadaan ini dapat membawa kepada kondisi shock karena kurang cairan (hypovolemic shock).2Tanda-tanda infeksi virus dengue DemamDemam yang timbul secara mendadak, tinggi (mencapai 39-40oC) dan kadang-kadang disertai dengan menggigil. Demam ini hanya berlangsung 5-7 hari. Demam sering berakhir dengan mendadak, disertai keringat yang cukup banyak, dan tubuh tampak loyo. Kadang-kadang, dikenal dengan istilah demam biphasik, yaitu demam yang berlangsung selama beberapa hari, sempat turun menjadi normal, naik lagi, dan baru turun lagi saat penderita sembuh.2

Nyeri di seluruh tubuhTimbul gejala demam akan segera disusul dengan timbulnya keluhan nyeri pada seluruh tubuh. Pada umumnya yang dikeluhkan adalah nyeri otot, sendi, punggung, dan bola mata. Rasa nyeri semakin terasa apabila bagian tubuh tersebut digerakkan. Gejala nyeri tersebut sering disebut masyarakat awam sebagai flu tulang. Setelah penderita sembuh, gejala-gejala nyeri pada seluruh tubuh juga akan hilang.2

RuamRuam dapat timbul pada saat awal panas, bentuk berupa flushing, yakni kemerahan di daerah muka, leher, dan dada. Ruam juga dapat timbul pada hari keempat sakit, berupa bercak-bercak merah kecil seperti bercak pada penyakit campak. Kadang-kadang ruam yang seperti campak ini hanya muncul di daerah tangan atau kaki, sehingga memberi bentuk spesifik seperti kaos tangan atau kaos kaki.2

PendarahanPada infeksi virus dengue dalam bentuk kinis DBD, selalu disertai dengan tanda pendarahan, baik pendarahan yang tampak dari luar maupun yang tidak tampak (pendarahan dalam). Namun, tanda pendarahan ini selalu didapat secara spontan oleh penderita. Bahkan, pada sebagian besar penderita, tanda pendarahan ini baru muncul setelah dilakukan test tourniquet yang menggunakan alat pengukur tekanan darah.Bentuk-bentuk pendarahan spontan yang terjadi pada penderita demam dngue dapat berupa munculnya bercak-bercak pendarahan kecil-kecil dikulit (petechiae) dan bercak pendarahan yang agak besar di kulit (echimosis); pendarahan di gusi, hidung, dan pencernaan; dan kadang-kadang terjadi pendarahan masif yang dapat berakhir dengan kematian. Pada anak-anak tertentu, juga disertai dengan pendarahan hidung (epistaksis). Hal ini dikenal sebagai habitual epistaksis atau kelainan sementara dari komponen beku darah yang disebabkan oleh segala bentuk infeksi (tidak hanya oleh virus dengue). Ada juga pada penderita lainnya, jika minum obat ketika masih panas, akan disusul dengan terjadinya pendarahan pada hidung.2

2.3.3. Pemeriksaan penunjangBukti tentang wabah penyakit disebabkan oleh virus dengue harus didapat sesegera mungkin setelah kasus pertama yang diduga. Dilakukan dengan mengumpulkan spesimen darah dan diuji laboratorium. Trombocyt 100.000/ micro liter dan atau peningkatan hct 10%-20%. Deteksi virus, yang dapat dilakukan melalui metode pem-biakan (kultur). Saat ini, uji serologi dengue IgM dan IgG (protein yang diproduksi tubuh dan berperan sebagai antibodi) sering dilakukan.3,4

2.3.4. Prognosis Apabila daya tahan tubuh pasien kuat, penyakit yng dideritanya mungkin hanya ringan. Namun, jika daya tahannya rendah, penyakit cenderung memberat, dan bisa jadi parah.5

2.3.5. Komplikasi Pengenalan penyakitSesuai dengan namanya penyakit demam berdarah, berarti harus ada demam (badan panas) disertai tanda-tanda pendarahan.

DemamDemam pada DBD bisa sampai 39-40oC. Bila demam hanya berkisar 38oC kemungkinan bukan demam berdarah dengue, tetapi bisa jadi penyakit infeksi virus lain seperti campak, rubella, dan chikungunya atau virus hantan (demam korea). Atau penyakit lain karena infeksi bakteri seperti tuberkulosa atau tipus atau penyakit radang selaput otak (meningitis).6

Pendarahan Pendarahan tidak selalu telihat dengan kasat mata dari luar, misalnya, bercak (ruam) kulit. Tanda pendarahan yang tidak terlihat pada permulaan penyakit tetapi tetap pendarahan bisa mengancam.Seperti kata parah ahli, yang kelihatan oleh kita hanya seperti gunung es ( yang menderita demam tinggi dengan penurunan trombosit dan hematokrit) . di sinilah pentingnya pemeriksaan laboratorium darah pada penderita demam berdarah. Pemeriksaan laboratorium darah untuk mendukung menegakkan diagnosa penyakit demam berdarah dengue. Hampir tidak mungkin menegakkan diagnosa penyakit demam berdarah tanpa pemeriksaan laboratorium darah apalagi pada taraf permulaan sakit. Paling tidak, sekadar menilai kondisi pasien dengan menghitung jumlah trombosit.Bila jumlah sedemikian rendah, pendarahan yang terlihat dengan kasat mata sedang mengancam. Misalnya, pendarahan melalui hidung (mimisan), muntah darah, atau berak darah atau pendarahan luar seperti pendarahan di selaput putih mata dan kemungkinan pendarahan pada organ dalam seperti otak, jantung, hati, dan ginjal.6Pada kasus-kasus berat, yakni DHF derajat 3 dan 4, komplikasi terberat yang kerap muncul yaitu syok, relatif lebih banyak dijumpai pada anak-anak dan sering tidak tertangani dan berakhir dengan kematian penderita.4

2.3.6. Penatalaksanaan Demam tinggi harus diatasi dengan kompres dan penggunaan parasetamol yang tepat. (Asam asetilsalisilat [aspirin] dan salisilat lain tidak boleh diberikan karena dapat menimbulkan pendarahan dan menyebabkan iritasi lambung dan asidosis) Terapi rehidrasi oral harus diberikan pada tahap awal demam. Pasien harus segera dirujuk ke rumah sakit bila ada bukti pendarahan. Rujukan segera ke rumah sakit atau pusat kesehatan yang ada perlu untuk pemberian cairan intravena bila suhu tubuh turun, ekstremitas menjadi dingin atau pasien menjadi gelisah. Bila rujukan tidak memungkinkan, rehidrasi oral harus dilanjutkan sampai pasien mengalami pengeluaran urine normal dan kulit menjadi hangat.2

2.3.7. Patofisiologi Aides aegypti dan Aedes albupictus membawa virus dengue mengigit manusia. Infeksi yang pertama kali dapat memberikan gejala demam dengue. DBD dapat terjadi jika seseorang yang telah terinfeksi dengue pertama kali , mendapat infeksi berulang virus dengue lainnya.7

2.3.8. Epidemiologi Nyamuk Aedes aegypti merupakan spesies nyamuk tropis dan subtropis yang banyak ditemukan antara garis lintang 35oU dan 35oS. Aedes aegypti tersebar luas di seluruh indonesia meliputi semua provinsi yang ada. Walaupun spesies ini ditemukan di kota-kota pelabuhan yang penduduknya padat, namun spesies ini juga ditemukan di daerah pedesaan yang terletak di sekitar kota pelabuhan. Penyebaran Aedes aegypti dari pelabuhan ke desa disebabkan karena larva Ae aegypti terbawa melalui transportasi yang mengangkut benda-benda berisi air hujan mengandung larva spesies ini. 8Distribusi nyamuk ini dibatasi oleh ketinggian, biasanya tidak dapat dijumpai pada daerah dengan ketinggian lebih dari 1.000 m, meski pernah ditemukan pada ketinggian 2.121 m di India dan 2.200 m di Kolombia.4 Nyamuk Aedes aegypti betina merupakan vektor penyakit DBD yang paling efektif dan utama. Hal ini karena sifatnya yang sangat senang tinggal berdekatan dengan manusia dan lebih senang menghisap darah manusia, bukan darah hewan. Selain Aedes aegypti, ada pula nyamuk Aedes albupictus, Aedes polynesiensis, dan Aedes scutellaris yang dapat berperan sebagai vektor DBD, tetapi kurang efektif. Walaupun nyamuk ini umurnya pendek, kira-kira sepuluh hari, tetapi dapat menularkan virus yang masa inkubasinya antara 3-10 hari.8

2.3.9. Etiologi Etiologi demam berdarah adalah virus yang ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes aegypti.

VirusVirus dengue termasuk genus flavivirus dari keluarga flaviviridae. Virus yang berukuran kecil (50 nm) ini mengandung RNA berantai tunggal. Virionnya mengandung nukleokapsid berbentuk kubus yang terbungkus selubung lipoprotein. Genome virus dengue berukuran panjang sekitar 11.000 pasang basa, dan terdiri dari tiga gen protein struktural yang mengkodekan nukleokapsid atau protein inti, satu protein terikat membran, satu protein penyelubung, tujuh gen protein nonstruktural. Selubung glikoprotein berhubungan dengan hemaglutinasi virus dan aktif netralisasi.9Virus dengue membentuk kompleks yang khas di dalam genus flavivirus berdasarkan karakteristik antigenik dan biologisnya. Ada empat serotipe virus yang kemudian dinyatakan sebagai DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. Infeksi yang terjadi dengan serotipe manapun akan memicu imunitas seumur hidup terhadap serotipe tersebut. Walaupun secara antigenik serupa, keempat serotipe tersebut cukup berbeda di dalam menghasilkan perlindungan silang selama beberapa bulan setelah terjadi infeksi salah satunya.Virus dengue dari keempat serotipe tersebut juga dihubungkan dengan kejadian epidemi demam dengue saat bukti yang ditemukan tentang DHF sangat sedikit bahkan tidak ada. Keempat virus serotipe tersebut juga menyebabkan epidemi DHF yang berkaitan dengan penyakit yang sangat berbahaya dan mematikan.9

Morfologi nyamuk Aedes aegyptiNyamuk Aedes aegypti betina dewasa memiliki tubuh berwarna hitam kecoklatan. Ukuran tubuh nyamuk Aedes aegypti betina antara 3-4 cm, dengan mengabaikan panjang kakinya.Tubuh dan tungkai ditutupi sisik dengan garis-garis putih keperakan. Di bagian punggung (dorsal) tubuhnya tampak dua garis melengkung vertikal di bagian kiri dan kanan yang menjadi ciri khas dari nyamuk spesies ini.4Sisik-sisik pada tubuh nyamuk pada umumnya mudah rontok atau terlepas sehingga menyulitkan identifikasi pada nyamuk-nyamuk tua. Ukuran dan warna nyamuk jenis ini kerap berbeda antarpopulasi, bergantung pada kondisi lingkungan dan nutrisi yang diperoleh nyamuk selama perkembangan.Nyamuk jantan dan betina tidak memiliki perbedaan nyata dalam hal ukuran. Biasanya, nyamuk jantan memiliki tubuh lebih kecil daripada betina, dan terdapat rambut-rambut tebal pada antena nyamuk jantan. Kedua ciri ini dapat diamati dengan mata telanjang.4

Siklus hidup nyamuk Aedes aegyptiNyamuk Aedes aegypti, seperti halnya culicines lain, meletakkan telur pada permukaan air bersih secara individual. Setiap hari nyamuk Aedes betina dapat bertelur rata-rata 100 butir. Telurnya berbentuk elips berwarna hitam dan terpisah satu dengan yang lain. Telur menetas dalam satu sampai dua hari menjadi larva. Terdapat empat tahapan dalam perkembangan larva yang disebut instar. Perkembangan dari instar satu ke instar empat memerlukan waktu sekitar lima hari. Setelah mencapai instar ke empat, larva berubah menjadi pupa di mana larva memasuki masa dorman (inaktif,tidur).4Pupa bertahan selama dua hari sebelum akhirnya nyamuk dewasa keluar dari pupa. Perkembangan dari telur hingga nyamuk dewasa membutuhkan waktu tujuh hingga delapan hari, tetapi dapat lebih lama jika kondisi lingkungan tidak mendukung.Telur Aedes aegypti tahan terhadap kondisi kekeringan, bahkan bisa bertahan hingga satu bulan dalam keadaan kering. Jika terendam air, telur kering dapat menetas menjadi larva. Sebaliknya, larva sangat membutuhkan air yang cukup untuk perkembangannya. Kondisi larva saat berkembang dapat mempengaruhi kondisi nyamuk dewasa yang dihasilkan. Sebagai contoh, populasi larva yang melebihi ketersediaan makanan akan menghasilkan nyamuk dewasa yang cenderung rakus dalam menghisap darah.4

Pola aktivitas nyamuk Aedes aegyptiNyamuk Aedes aegypti bersifat diurnal, yakni aktif pada pagi hari hingga siang hari. Penularan penyakit dilakukan oleh nyamuk betina karena hanya nyamuk betina yang menghisap darah. Hal itu dilakukan untuk memperoleh asupan protein, antara lain prostaglandin, yang diperlukannya untuk bertelur. Nyamuk jantan tidak membutuhkan darah, dan memperoleh sumber energi dari nektar bunga ataupun tumbuhan.Nyamuk Aedes aegypti menyukai area yang gelap dan benda-benda berwarna hitam atau merah. Penyakit DBD kerap menyerang anak-anak. Hal ini disebabkan karena anak-anak cenderung duduk di dalam ruang kelas selama pagi hingga siang hari dan kaki mereka tersembunyi di bawah meja menjadi sasaran empuk nyamuk jenis ini.4Infeksi virus dalam tubuh nyamuk dapat mengakibatkan perubahan perilaku yang mengarah pada peningkatan kompetensi vektor, yaitu kemampuan nyamuk menyebar virus. Infeksi virus dengue dapat mengakibatkan nyamuk kurang andal dalam menghisap darah, berkali-kali menusuk alat penusuk dan penghisap darahnya (proboscis), tetapi tidak berhasil mengisap darah, sehingga nyamuk berpindah dari satu orang ke orang lain. Akibatnya, risiko penularam penyakit DBD menjadi semakin besar.Di Indonesia, nyamuk Aedes aegypti umumnya memiliki habitat di lingkungan perumahan, tempat terdapat banyak penampungan air bersih dalam bak mandi ataupun tempayan yang menjadi sarang berkembangbiak.Selain itu. Di dalam rumah juga banyak terdapat baju yang tergantung atau lipatan gorden, di tempat-tempat inilah biasanya nyamuk Aedes aegypti betina dewasa bersembunyi.4

Faktor lingkunganNyamuk Aedes aegypti sangat suka tinggal dan berbiak digenangan air bersih yang tidak berkontak langsung dengan tanah. Vektor penyakit DBD ini diketahui banyak telur di genangan air yang terdapat pada sisa-sisa kaleng bekas, tempat penampungan air, bak mandi, dan ban bekas, dan sebagainya.4Jumlah penderita DBD umumnya meningkat pada awal musim hujan, yaitu antara september hingga ferbruari, di mana banyak terdapat genangan air bersih di dalam sisa-sisa kaleng bekas, ban bekas, maupun benda-benda lain yang mampu menampung sisa air hujan. Di daerah urban berpenduduk padat, puncak penderita penyakit DBD adalah bulan Juni atau Juli, bertepatan dengan awal musim kemarau.Karena itu, kesadaran masyarakat untuk membersihkan lingkungan, mengubur sisa-sisa barang bekas serta menutup tempat-tempat penampungan air bersih, menjadi salah satu upaya yang efektif dalam menekan laju penularan penyakit DBD.4

2.3.10. Work diagnosisDBD digolongkan menjadi 4 derajat: Derajat I : demam + gejala non-spesifik (uji tourniquet positif). Derajat II : gejala dan tanda derajat I + pendarahan kulit spontan. Derajat III: sudah terjadi kegagalan sirkulasi darah (denyut nadi cepat dan lemah, tensi darah menurun; tekanan nadi yakni, selisih tekanan atas sistolik dengan tekanan bawah diastolik kurang dari 20 mmHg; kulit kering dan dingin. Derajat IV: sudah terjadi syok (tensi darah nyaris tak terukur, nadi tak teraba lagi).Beda derajat I dengan II, pada derajat II: nilai hitungan trombocyt sudah menurun, dan Hct sudah meninggi yang menunjukkan darah sudah mengental (hemokonsentrasi).5Indikasi masuk rumah sakit:1. Pendarahan2. Muncul tanda-tanda syok3. Trombocyt 100.000/ ul dan atau peningkatan hct 10%-20%4. Nyeri perut hebat5. Mengantuk dan tidur terus.Didapat work diagnosisnya adalah DHF derajat II.

2.3.11. Pencegahan/ pengendalian Perlindungan perseorangan untuk mencegah terjadinya gigitan Ae aegypti, yaitu dengan memasang kawat kasa di lubang-lubang angin di atas jendela atau pintu; tidur dengan kelambu; penyemprotan dinding rumah dengan insektisida malathion. Mencegah nyamuk meletakkan telurnya dengan cara membuang, membakar atau mengubur benda-benda di pekarangan atau di kebun yang dapat menampung air hujan seperti kaleng, botol, ban mobil dan tempat perindukan Ae aegypti.8 Mencegah pertumbuhan jentik dan membunuh telur dengan cara mengganti air atau membersihkan tempat-tempat air secara teratur tiap minggu sekali, pot bunga, tempayan dan bak air mandi. Pemberian larvasida (abate) ke dalam tempat penampungan air / penyimpanan air bersih. Melakukan fogging dengan malathion untuk membunuh nyamuk dewasa setidaknya-tidaknya 2 kali dengan jarak waktu 10 hari misalnya di daerah yang terkena wabah dan di daerah endemi DBD yang indeks kepadatan nyamuknya relatif tinggi. Pendidikan kesehatan melalui ceramah agar masyarakat dapat memelihara kebersihan lingkungan.8

2.3.12. Differential Diagnosis(DD) Demam tifoid (Tifus abdominalis)Demam tifoid adalah penyakit infeksi bakteri hebat yang diawali di selaput lendir usus dan, jika tidak diobati, secara progresif menyerbu jaringan di seluruh tubuh. Aspek paling penting dari infeksi ini ialah kemungkinan terjadinya perforasi usus, karena satu kali organisme memasuki rongga perut, pasti timbul peritonitis yang mengganas. Bila ini terjadi, prognosisnya sangat jelek. Komplikasi lain ialah pendarahan peranum dan infeksi terlokalisasi (meningitis, dll).Kuman penyebab ialah Salmonella typhi (basil gram-negatif) yang memasuki tubuh melalui mulut dengan perantara makanan dan minuman yang telah terkontaminasi.10 Namun ada tidaknya kuman ini di dalam tubuh bukan merupakan titik sentral diagnosis, sehingga pemeriksaan laboratorium untuk menemukan kuman penyebab penyakit ini, baik secara langsung melalui kultur maupun tidak langsung melalui pemerikasaan antibodi bukan merupakan jalan utama untuk menegakkan diagnosis. Respon tubuh terhadap Salmonella typhi sangat menentukan manifestasi klinis yang timbul. Singkatnya kuman ini terdapat dalam tinja, kemih, atau darah. Masa inkubasinya sekitar 10 hari. Salah satu sebab mengapa pasien tifus dianjurkan dirawat di rumah sakit adalah karena relatif mudah menular kepada anggota keluarga lain. Perawat yang menangani pasien ini harus ekstra hati-hati mencuci tangannya, bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri, tetapi agar jangan menularkan kuman ini kepada pasien lain. Bila bertanggung-jawab atas beberapa pasien, saat memandikan atau membersihkan pasien, yang dengan tifus harus yang terakhir.Gejala klinis infeksi ini berupa demam ( biasanya >5hari, terutama malam hari, makin tinggi; rambut pasien tertentu bisa rontok!), menggigil, nyeri/kembung abdomen, lidah kotor dengan tepian merah, sering konstipasi selama beberapa hari.10Komplikasi infeksi dapat terjadi perforasi atau pendarahan. Mengapa bisa timbul pendarahan dan perforasi? Kuman Salmonella typhi terutama menyerang jaringan tertentu, jaringan atau organ limfoid, seperti limpa yang membesar. Juga jaringan limfoid di usus kecil, yaitu plak peyeri, terserang dan membesar. Membesarnya plak peyeri ini tidak berarti ia tambah kuat; sebaliknya, jaringan ini mudah rapuh dan mudah rusak oleh gesekan makanan yang melaluinya. inilah sebabnya mengapa kepada pasien tifus harus diberikan makanan lunak, yaitu agar konsistensi bubur yang melewati liang usus, tidak sampai merusak permukaan plak peyeri ini. Bila tetap juga rusak, maka dinding usus setempat, yang memang sudah tipis, makin menipis, sehingga pembuluh darah setempat ikut rusak dan timbul pendarahan, yang kadang-kadang cukup hebat. Bila ini berlangsung terus, ada kemungkinan dinding usus itu tidak tahan dan pecah (perforasi), diikuti peritonitis yang dapat berakhir fatal.10

LeptospirosisLeptospirosis, suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan bisa menyerang manusia dan hewan. Penyakit ini terdapat diseluruh dunia. Di Jakarta, pernah terjadi wabah leptospirosis pada tahun 2002, setelah banjir besar mulai surut.6Penderita leptospirosis pada manusia, bisa tanpa keluhan dan gejala. Akan tetapi yang memperlihatkan gejala ditemukan gejala, antara lain: Demam biasanya dengan menggigil. Sakit kepala berat. Nyeri otot. Muntah-muntah. Kuning kulit dan putih mata (jaundice). Mata merah (conjunctival suffusion). Nyeri perut. Diare dan bintik-bintik merah pada kulit (rash).Bila tidak diobati, penyakit berlanjut dengan gejala: Gangguan ginjal. Radang selaput pembungkus otak dan sumsum tulang belakang (meningitis). Gangguan pernapasan (respiratory distress) Kadang-kadang menyebabkan kematian.Kuman penyebab Kuman penyebab Leptospira interrogans terdapat di seluruh dunia, tetapi lebih banyak di negeri beriklim tropis dan bersuhu panas. Leptospirosis merupakan penyakit dari kerja petani, pekerja di air, petugas pengelolah hewan, peternak ikan, dan anggota militer.6Kuman penyebab berbentuk melingkar, bergerak aktif melingkar-lingkar, dengan satu filament pada salah satu ujung. Kuman Leptospira interrogans hanya salah satu spesies dengan banyak serotipe. RiwayatPada tahun 1886, Weil menguraikan kasus leptospirosis pertama kali pada seorang penderita dengn kuning yang berat (icteric).Pada tahun 1907, pertama kali dilaporkan penemuan kuman leptospira pada jaringan ginjal pada seorang penderita yang meninggal sewaktu terjadi wabah penyakit kuning.6

Chikungunya Pada tahun-tahun terakhir ini virus chikungunya(alphavirus) telah dapat diisolasi dari nyamuk liar Ae.aegypti di Jakarta. Gejala klinis demam, sakit kepala seperti influensa, nyeri sendi. Vektor penyakit chikungunya adalah Ae.aegypti.Nyeri sendi pada penderita dewasa umumnya lebih berat daripada penderita anak-anak. Sendi bekas trauma lebih muda diserang. Sendi yang diserang chikungunya, bengkak dan nyeri bila ditekan. Tanda-tanda peradangan sendi lain biasanya tidak ditemukan. Rash kulit dapat ditemukan pada permulaan sakit, tetapi bisa juga timbul beberapa hari kemudian. Rash sering ditemukan pada badan dan anggota. Limpa dan liver, biasanya tidak teraba.Gejala utama chikungunya adalah tiba-tiba tubuh terasa demam diikuti linu dipersendian. Demam chikungunya masih termasuk dalam kelompok demam berdarah (hemorhagic Fever). Termasuk dalam kelompok demam ini adalah demam berdarah dari virus grup B, karena gigitan tungau di India, Rusia, dan Argentina serta demam karena infeksi Kyasanur forest virus; sedangkan yang infeksi virus dari grup C, termasuk demam kuning (Yellow Fever), dan demam chikungunya masuk dalam virus grup A.6Demam chikungunya pernah mewabah di Filipina, Birma, Malaysia, dan Indonesia. Wabah pada tahun 1981 di Kuba terjadi dengan 40.000 penderita, 158 di antaranya meninggal.Wabah penyakit ini di musim hujan di daerah yang tinggi prevalensi nyamuk Aedes aegypti.Pada tahun 2000, pernah dipublikasikan ramai memberitakan penyakit kelumpuhan di Lahat, sumatera selatan. Setelah dilakukan pengamatan epidemiologi dan pemeriksaan laboratorium, ternyata adalah wabah penyakit Demam Chikungunya.6

MalariaPenyakit malaria pada manusia, disebabkan oleh genus Plasmodium yang terdiri atas empat spesies, yaitu1. Plasmodium vivaxMenimbulkan malaria tertiana benigna atau malaria vivax.2. Plasmodium falciparumMenimbulkan malaria maligna atau malaria tropika, malaria permisiosa, malaria falciparum.3. Plasmodium malariaeMenimbulkan malaria kuartana atau malaria malariae.4. Plasmodium ovaleMenimbulkan malaria ovale.

Patologi klinikPenyakit malaria diawali dengan gejala prodromal yang tidak spesifik diantaranya lesu, sakit kepala, anoreksi, nousea, dan vomitus, bahkan terjadi demam tidak teratur. Baru kemudian diikuti gejala demam yang khas diikuti dengan splenomegali dan anemi yang dikenal sebagai trias malaria.8

Varicela zosterVirus varicela-zoster adalah anggota dari famili virus herpes DNA, dan hampir 95% orang dewasa bersifat imun. Infeksi primer menyebabkan cacar air, yang memiliki angka serangan 90% pada individu seronegative. Pada wanita sehat, timbul ruam makulopapilar dan vesikel khas disertai gejala konstitusi dan demam sejak 3-5hari, sakit kepala, demam, lemah, tidak nafsu makan, dan nyeri perut. Infeksi varicela pada orang dewasa cenderung lebih parah daripada anak.11Meskipun infeksi sekunder oleh streptokokus atau stafilokokus merupakan komplikasi tersering pada cacar air, namun pneumonia varisela adalah komplikasi paling serius. Komplikasi ini timbul pada sekitar 10% orang dewasa. Pneumonia biasanya timbul pada hari ke 3-5 perjalanan penyakit dan ditandai oleh takipnea, batuk kering, dipnea, demam, dan nyeri dada pleuritik. Foto sinar X toraks memperlihatkan infiltrat nodular khas dan penumonitis interstisialis. Pada kasus yang fatal, paru memperlihatkan daerah nekrosis dan pendarahan. Terapi untuk pneumonia varicela adalah oksigenasi, bila perlu bantuan ventilasi, dan asiklovir intravena 10mg/kg setiap 8 jam.11

PembahasanLaki-laki tersebut diduga mengalami demam berdarah dengue atau Dengue Hemorrhagik Fever (DHF). Tanda-tanda yang dialami pasien yaitu demam, mimisan, pegal, mual, bintik merah. Tanda-tanda tersebut terdapat dalam penyakit DHF. Demam yang dialami tak tentu, panas dan tiba-tiba bisa turun kemudian tinggi lagi, mimisan merupakan bentuk pendarahan yang dialami penderita, nyeri atau pegal seluruh tubuh, mual, dan terdapat bintik-bintik merah yang kadang hanya terdapat pada lengan dan kaki seperti pada kasus.

KesimpulanDemam berdarah dengue atau Dengue Hemorrhagik Fever (DHF) merupakan penyakit yang disebabkan virus yang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan penderita meninggal jika tidak dengan cepat ditangani. Tanda-tanda jika seseorang terkena DHF yaitu demam yang timbul secara mendadak, tinggi (mencapai 39-40oC) dan kadang-kadang disertai dengan menggigil, keluhan nyeri pada seluruh tubuh, umumnya adalah nyeri otot, sendi, punggung, dan bola mata, ruam dapat timbul pada hari keempat sakit, berupa bercak-bercak merah kecil seperti bercak pada penyakit campak, disertai dengan pendarahan hidung.

Daftar Pustaka1. Hastuti O. Demam berdarah dengue.Yogyakarta: kanisius; 2008.h.7-10.2. Suharmiati, Handayani L. Tanaman obat & ramuan tradisional untuk mengatasi demam berdarah dengue. Jakarta: Agromedia; 2007.h.5-73. Saftari H. Demam berdarah perawatan di rumah dan rumah sakit. Jakarta: Puspa Swara; 2004.h.30.4. Ginanjar G. Apa yang dokter anda tidak katakan tentang demam berdarah. Yogyakarta: Fakultas Universitas Padjadjaran; 2004.h.19-27.5. Nadesul H. Cara mudah mengalahkan demam berdarah. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara; 2007.h.59.6. Yatim F. Macam-macam penyakit menular dan pencegahannya. Jakarta: Pustaka obor populer; 2004.h.33-4.7. Santoso WD. Naskah lengkap penyakit dalam. Jakarta: FKUI; 2008.h.117.8. Natadisastra D. Parasitologi kedokteran ditinjau dari organ tubuh yang diserang. Jakarta: EGC; 2009.h.209.9. Widiastuty P. Pencegahan dan pengendalian dengue dan demam berdarah dengue. Jakarta: EGC; 2004.h.110. Tambayong D. Patofisiologi. Jakarta: EGC; 2000.h.143-4.11. Leveno KJ, Cunningham FG. Obstetri williams. Jakarta: EGC; 2009.h.737-8.

1