Upload
samuel-harjanto
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/20/2019 123 Onet New Akhir
1/126
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan petunjuk serta rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Tugas Besar Hidrologi Teknik Dasar ini
!enyusun laporan ini merupakan prasyarat yang harus ditempuh untuk tugas
pengganti ujian akhir semester pada mata kuliah Hidrologi Teknik Dasar di "akultas
Teknik #urusan !engairan $ni%ersitas Bra&ijaya Malang
Laporan Tugas Besar Hidrologi Teknik Dasar ini tentu saja banyak pihak yang
turut membantu untuuk itu penyusun ingin berterima kasih kepada '
( Bapak Dr Eng Donny Harisuseno) ST) MT selaku dosen pembimbing dalam
penyempurnaan Laporan Tugas Besar Hidrologi Teknik Dasar ini)
* Semua pihak yang telah membantu tersusunnya Laporan Tugas Besar Hidrologi
Teknik Dasar ini
!enyusun menyadari bah&a laporan ini masih jauh dari sempurna sehingga
kritik dan saran sangatlah diharapkan dengan tujuan memberi masukan untuk
kedepannya
+khir kata semoga penyusunan Laporan Tugas Besar Hidrologi Teknik Dasar ini
dapat memberikan man,aat bagi kita semua
!enyusun
Malang) #uni *((
8/20/2019 123 Onet New Akhir
2/126
SOAL I
EVAPORASI POTENSIAL
A. Evaporasi Potensial
E%aporasi merupakan ,aktor penting dalam studi tentang pengembangan
sumber-sumber daya air E%aporasi sangat mempengaruhi debit sungai besarnya
kapasitas &aduk) besarnya kapasitas pompa untuk irigasi) penggunaan konsumti,
(comsumptive use) untuk tanaman dan lain-lain
+ir akan menguap dari tanah) baik tanah gundul atau yang tertutup oleh
tanaman dan pepohonan) permukaan tidak tembus air seperti atap dan jalan raya)
air bebas dan mengalir Laju e%aporasi atau penguapan akan berubah-ubah
menurut &arna dan si,at pemantulan permukaan .albedo/ dan hal ini juga akan
berbeda untuk permukaan yang langsung tersinari oleh matahari dan yang
terlindung dari sinar matahari
Besarnya ,aktor meteorologi yang mempengaruhi besarnya e%aporasi
poensial adalah sebagai berikut '
0adiasi Matahari
E%aporasi merupakan kon%ersi air ke dalam uap air !roses ini berjalan
terus hampir tanpa berhenti di siang hari dan kerap kali juga di malam hari
!erubahan dari keadaan 1air menjadi gas ini memerlukan energi berupa
panas laten untuk e%aporasi !roses tersebut akan sangat akti, jika ada
penyinaran matahari langsung
+ngin
#ika air menguap ke atmos,ir maka lapisan batas antara permukaan tanah
dan udara menjadi jenuh oleh uap air sehingga proses penguapan berhenti
+gar proses tersebut dapat berjalan terus) lapisan jenuh harus diganti
dengan udara kering !ergantian itu hanya mungkin kalau ada angin) yang
akan menggeser komponen uap air #adi ke1epatan angin memegang
peranan penting dalam proses e%aporasi
2elembaban 0elati, (Relative Humiditas)
8/20/2019 123 Onet New Akhir
3/126
#ika kelembaban relati, naik) maka kemampuan udara untuk menyerap air
akan berkurang sehingga laju e%aporasinya menurun !enggantian lapisan
udara pada batas tanah dan udara dengan udara yang sama kelembaban
relati,nya tidak akan menolong dalam memperbesar laju e%aporasinya
Suhu (Temperature)
Energi sangat dibutuhkan agar e%aporasi berjalan terus #ika suhu udara
dan tanah 1ukup tinggi) proses e%aporasi berjalan lebih 1epat dibandingkan
dengan jika suhu udara dan tanah rendah
Metode yang dapat dipakai dalam penghitungan besarnya e%aporasi
potensial adalah sebagai berikut '
( Metode Blaney-3riddle
Metode ini menghasilkan rumus e%aporasi potensial untuk sembarang
tanaman sebagai ,ungsi suhu) jumlah jam siang hari dan koe,isien tanaman
empiris 0umus ini berlaku untuk daerah yang luas dengan iklim kering dan
sedang yang sesuai dengan kondisi yang mirip dengan bagian barat +merika
Serikat 0adiasi matahari netto dapat di ukur dengan radiometer Dalam
pemakaian rumus ini dibutuhkan suhu udara) kelembaban udara) ke1epatan
angin dan &aktu relati, sinar matahari terang Data tersebut merupakan data
meteorologi biasa
Langkah-langkah pengerjaan dalam metode ini dapat digunakan prosedur
perhitungan berikut'
( 3ari Letak Lintang Daerah yang ditinjau dan 3ari nilai !
* 3ari data suhu bulanan .t/
4 Hitung Eto56 Sesuai dengan bulan 1ari angka koreksi .1/
7 Hitung Eto
Rumus Metode Blane!"riddle#
2eterangan'ET 8 E%aporasi !otensial .mm9hari/
ET 8 1 ET5
ET5 8 ! .67: t ;
8/20/2019 123 Onet New Akhir
4/126
1 8 +ngka koreksi .berdasarkan keadaan iklim/
ET5 8 E%aporasi !otensial sebelum dikoreksi .mm9hari/
! 8 !rosentase rata-rata jam siang malam) yang besarnya
bergantung pada letak lintang .LL/
* 0adiasi
$ntuk metode ini) data-data yang diperlukan adalah data letak lintang
.LL/) suhu udara .t/) ke1erahan matahari .n9N/
!rosedur perhitungan yang dapat digunakan sebagai berikut=
( 3ari suhu rata-rata bulanan dan nilai &
* 3ari letak lintang dan nilai 0>
4 3ari nilai ke1erahan matahari . n
N /
6 Hitung 0s dengan rumus=
0s 8 .)*7 ; )76 n
N / 0>
7 3ari angka koreksi .3/
? Hitung ETo dengan rumus=
ETo 8 3 & 0s
Rumus Metode Radiasi#
2eterangan'
ET 8 E%aporasi !otensial .mm9hari/
1 8 +ngka koreksi .berdasarkan keadaan iklim/
ET5 8 E%aporasi !otensial sebelum dikoreksi .mm9hari/
& 8 "aktor pengaruh suhu dan ele%asi ketinggian daerah
0s 8 0adiasi gelombang pendek yang diterima bumi .mm9hari/
0s 8 .*7 ; 76 .n9N// 0>
0> 8 0adiasi gelombang pendek yang memenuhi batas luar atmos,er
n9N 8 2e1erahan matahari .@/
4 !enman
ET 8 1 ET5
ET5 8 & 0s
8/20/2019 123 Onet New Akhir
5/126
0umus ini memberikan hasil yang baik bagi besarnya penguapan
(evaporation) air bebas E jika di tempat itu tidak ada pengamatan dengan
pan1i penguapan (evaporation pan) atau tidak ada studi nera1a air (water
balance study). Hasil perhitungan dengan rumus ini lebih dapat diper1aya
dibandingkan dengan dua buah rumus di atas dimana tidak memasukkan
,aktor-,aktor energi !rosedur perhitungan dalam 0umus !enman adalah
sebagai berikut=
( 3ari data suhu rerata bulanan dan nilai A>) &) ,.t/ dari tabel
* 3ari data 0H
4 Hitung Ad
6 Hitung nilai ,.Ad/ dengan rumus
7 Berdasarkan letak lintang 1ari nilai 0>
? 3ari data ke1erahan matahari . n
N /
: 3ari nilai 0s
8/20/2019 123 Onet New Akhir
6/126
8/20/2019 123 Onet New Akhir
7/126
B. Analisa Evaporasi Potensial
E%aporasi potensial dapat dihitung menggunakan tiga metode +dapun metode yang dipergunakan dalam perhitungan e%aporasi
potensial ini adalah'
( Metode Blaney-3riddle
* Metode 0adiasi
4 Metode !enman
Tabel berikut adalah tabel data perhitungan e%aporasi yang nantinya akan menjadi data penunjang perhitungan dalam ketiga
metode tersebut
Ta$el %.% &ata Per'itun(an Evaporasi
Letak
Lintang
Suhu 0ata-rata Bulanan 0H min n $
jan ,eb mar apr may jun jul aug sep o1t no% de1 @ jam9har
im9dt
? L$ *?6 *:: *7: *< *:* *
8/20/2019 123 Onet New Akhir
8/126
METO&E BLANE) * "RI&&LE
Ta$el %.+ ,u$un(an P dan Leta- Lintan( LL/ Ta$el B". %
.$ntuk Cndonesia ' 7 s9d ( LS/
LCNT+N
F
#anuar
i
"ebruar
iMaret +pril Mei #uni #uli
+gustu
s
Septembe
r
Gktobe
r
No%embe
r
Desembe
r
7) $tara *: *: *: *< *< *< *< *< *< *: *: *:
*)7 $tara *: *: *: *< *< *< *< *< *< *: *: *: *: *: *: *: *: *: *: *: *: *: *: *:
*)7
Selatan*< *< *< *< *< *< *< *< *< *< *< *<
7 Selatan *< *< *< *< *< *< *< *< *< *< *< *<
:)7
Selatan* *< *< *< *: *: *: *: *< *< *< *
( Selatan * *< *< *: *? *? *? *: *: *< *< *
Sumber: ontarcih !" #$$%
Ta$el %.0 An(-a Kore-si 1 / Menurut Blane "riddle Ta$el B".+
B$L+ N
#anuar i
"ebruar i
Maret +pril Mei #uni #uli +gustus
September
Gktober
No%ember
Desember
. 1 /
8/20/2019 123 Onet New Akhir
9/126
TABEL %.2 METO&E BLANE) ! "RI&&LE
No
Bula
n
Letak
Lintan
g
!
t ET5
.mm9hari
/
1
ET.mm9hari/
.3/
( #an ? L$ *: *?6 767*?
8/20/2019 123 Onet New Akhir
10/126
METO&E RA&IASI
Ta$el %.3 ,u$un(an t dan 4 Ta$el R.%/
.$ntuk Cndonesia) EL -7 m/
Suhu
.t/ &
Suhu
.t/ *6 :47 *:* :?:
*6* :4: *:6 :?
*66 :4 *:? ::(
*6? :6( *:< ::4
*6< :64 *
8/20/2019 123 Onet New Akhir
11/126
Ta$el %.8 An(-a Kore-si 1 / Menurut Rumus Radiasi Ta$el R.0/
B$L+
N#anuari
"ebruar
iMaret +pril Mei #uni #uli
+gustu
s
Septembe
r Gktober
No%embe
r
Desembe
r
. 1 /
8/20/2019 123 Onet New Akhir
12/126
3ontoh !erhitungan Metode 0adiasi '
( Bulan #anuari
• t 8 *?)6 3
•t 8 *?)6 3 .dari Tabel 0(/ ' 8 ):7
• LL 8 ? L$
• LL 8 ? L$ .dari Tabel 0*/ ' 0> 8 (4)(*
• .n9N/ 8 )444 @
• 0s 8 .*7; 76 .n9N// 0>
8 .*7 ; 76 )444/ (4)(*8 )
8/20/2019 123 Onet New Akhir
13/126
METO&E PENMAN
Ta$el %.: ,u$un(an t &en(an ;6< 4< = t/ Ta$el PN.%/
t
.3/
A>
.mbar/& , .t/
t
.3/
A>
.mbar/& , .t/
t
.3/
A>
.mbar/& , .t/
*6 *
8/20/2019 123 Onet New Akhir
14/126
Ta$el %.%> ,ar(a R6 7ntu- Indonesia Ta$el PN.+/
Bula
n
L$ LS
7 6 * * 6 ? < (
#an (4 (64 (6: (7 (74 (77 (7< (?( (?(
"eb (6 (7 (74 (77 (7: (7< (? (?( (?
Mar (7 (77 (7? (7: (7: (7? (7? (7( (74
+pr (7( (77 (74 (74 (7( (6 (6: (6( (6
Mei (74 (6 (6? (66 (6( (4< (46 (4( (*?
#un (7 (66 (6* (4 (4 (4* (*< (*6 (*?
#ul (7( (6? (64 (6( (6( (46 (4( (*: ((<
+gs (74 (7( (6 (6< (6< (64 (6 (4: (**
Sep (7( (74 (74 (74 (74 (7( (7 (6 (4(
Gkt (7: (7( (74 (76 (76 (7? (7: (7< (6?
No% (6< (67 (6< (7( (7( (77 (7< (? (7?
Des (6? (6( (66 (6< (6< (76 (7: (? (?
.$ntuk Cndonesia ' 7 s9d ( LS/Sumber : ontarcih !" #$$%
8/20/2019 123 Onet New Akhir
15/126
Ta$el %.%% An(-a Kore-si 1 / Menurut Rumus Penman Ta$el PN.0/
B$L+N #anuari "ebruari Maret +pril Mei #uni #uli +gustus September Gktober No%embe
r Desember
. 1 / (( (( (( ( ( ( ( (
Sumber: ontarcih !" #$$%
TABEL %.%+ METO&E PENMAN
No
Bula
n
Letak Lintan
g
tAϒ
.mbar/& ,.t/
0H
.@/
Ad
.mbar/,.Ad/
.3/
( #an ? L$ *?6 466* :? (7< : *66 (*6
* "eb ? L$ *:: 4:(? :: (?*6 : *? ((7?
4 Mar ? L$ *7: 444 :7 (7
8/20/2019 123 Onet New Akhir
16/126
0 ϒn9N
.@/
0s
.mm9hari
/
,.n9N/$
.m9dt/,.u/
0n(
.mm9hari
/
ET5
.mm9hari
/
1
ET.mm9hari
/.mm9hari
/
(4 444
8/20/2019 123 Onet New Akhir
17/126
( Bulan #anuari
• t 8 *?6 3
• Tabel !N ( '
t 8 *?)6 3 A> 8 4*?4 mbar
& 8 ):?
, .t/ 8 (7<
• 0H 8 : @
• Ad 8 Aϒ 0H
8 46)6* :
8 *66 mbar
8/20/2019 123 Onet New Akhir
18/126
66.Ad 7/
• 8
(*6
•
• LL 8 ? L$ 0 ϒ 8 (4
44 @
• 0s 8 .*7 ; 76 .n9N// 0 ϒ
• 8
.*7 ; 76 444/ (4
• 8
8/20/2019 123 Onet New Akhir
19/126
TABEL %.%0
PERBAN&INGAN
METO&E BLANE) *
"RI&&LE< RA&IASI<
&AN PENMAN
• Sumber: Hasil Perhitungan
•
• Komentar#
Berdasarkan hasil perhitungan dari metode Blaney 3riddle) metode 0adiasi)
dan metode !enman nilai e%aporasi potensial yang diperoleh memiliki nilai yang berbeda-
beda Se1ara umum nilai e%aporasi potensial menggunakan metode 0adiasi memperoleh hasil
yang lebih besar daripada menggunakan metode Blaney 3riddle Hal ini dipengaruhi oleh
adanya ,aktor iklim yang diperhitungkan dalam metode 0adiasi "aktor ,aktor tersebut
meliputi ,aktor ke1erahan matahari .n9N/) radiasi gelombang pendek yang diterima bumi .0s/
dan ,aktor radiasi gelombang pendek yang memenuhi batas luar atmos,er .0>/ Sedangkan
apabila dibandingkan dengan metode !enman) nilai e%aporasi potensial berdasarkan metode
0adiasi lebih ke1il Hal ini disebabkan karena ,aktor iklim yang diperhitungan dalam metode
!enman lebih banyak dari pada metode 0adiasi "aktor ,aktor tersebut meliputi ,aktor
radiasi bersih gelombang panjang .0n/) ,ungsi suhu .,.t//) ,ungsi tekanan uap .,.Ad/)
kelembaban relati, serta ,aktor ke1epatan angin bulanan rerata .$/ !ada dasarnya e%aporasi
sangat dipengaruhi dengan ,aktor iklim) sehingga semakin banyak ,aktor iklim yang
diperhitungkan) akan semakin akurat data yang akan diperoleh
8/20/2019 123 Onet New Akhir
20/126
SOAL II ? III
ESTIMASI &ATA
,7@AN )ANG
,ILANG
&AN 7@I
KONSISTENSI
&ATA
•
A. Estimasi
data 'uan
•
• Data hujan seperti yang diperoleh dan dikumpulkan dari institusi
pengelolaannya perlu mendapatkan perhatian se1ukupnya Beberapa kemungkinan
kesalahan dapat terjadi 2esalahan atau kekurangan yang paling banyak di jumpai
adalah tidak lengkapnya data) banyaknya bagian-bagian data yang hilang atau
rusak 2eadaan ini untuk kepentingan tertentu dapat mengganggu Misalnya pada
suatu saat terjadi banjir) sedangkan data hujan pada satu atau beberapa stasiun
pada saat yang bersamaan tidak tersedia .karena berbagai sebab/
• Solusi dalam menghadapi keadaan ini) terdapat dua langkah yang dapat
dilakukan yaitu '
( Membiarkan saja data yang hilang tersebut) karena dengan 1ara apapun data
tersebut tidak akan diketahui dengan tepat
* Bila dipertimbangkan bah&a data tersebut mutlak diperlukan maka perkiraan
data tersebut dapat dilakukan dengan 1ara-1ara yang dikenal
• Data yang hilang atau kesenjangan . gap/ data suatu pos penakar hujan)
pada saat tertentu) dapat diisi dengan bantuan data yang tersedia pada pos-pos
penakar di sekitarnya pada saat yang sama 3ara yang dipakai dinamakan Ratio
&ormal. Syarat untuk menggunakan 1ara ini adalah tinggi hujan rata-rata tahunan
pos penakar yang datanya hilang harus diketahui) disamping dibantu dengan data
tinggi hujan rata-rata tahunan dan data pada pos-pos penakar di sekitarnya
• Misalnya pos I adalah pos penakar yang datanya hilang) mempunyai
tinggi hujan rata-rata tahunan yang diperoleh dari nilai rata-rata dalam banyak
tahun .ke1uali dalam tahun datanya hilang/) sebesar 'n sedangkan pada pos-pos
penakar di sekitarnya +)B) dan 3 mempunyai tinggi hujan rata-rata tahunan
8/20/2019 123 Onet New Akhir
21/126
masing-masing 'na " 'nb " 'nc #ika tinggi hujan di pos-pos penakar +) B) dan 3
pada saat data di pos penakar hilang diketahui sebesar d a " d b " dan d c maka tinggi
hujan di pos penakar I pada saat hilang dapat ditaksir dengan rumus berikut ini '
•
• d1 8
++
'nc
'n(dc
'nb
'n(db
'na
'n(da
4
(
• Dimana '
• d1 8 data tinggi hujan harian maksimum di stasiun 1 .mm/
• da 8 data tinggi hujan harian maksimum di stasiun a .mm/
• +nJ 8 jumlah tinggi hujan tahunan di stasiun J
• +na8 jumlah tinggi hujan tahunan di stasiun sekitar a
• d b 8 data tinggi hujan harian maksimum di stasiun b .mm/
• +nJ 8 jumlah tinggi hujan tahunan di stasiun J
• +n b 8 jumlah tinggi hujan tahunan di stasiun sekitar b
• d1 8 data tinggi hujan harian maksimum di stasiun 1 .mm/
• +nJ 8 jumlah tinggi hujan tahunan di stasiun J
• +n18 jumlah tinggi hujan tahunan di stasiun sekitar 1
•
• #ika jumlah penakar hujan untuk menentukan data yang hilang adalah
sebanyak n" maka dapat dipakai rumus '
•
•
•
•
•
• Dimana '
• DJ 8 data tinggi hujan harian maksimum di stasiun J .mm/
• n 8 jumlah stasiun di sekitar J untuk men1ari data di J
• di 8 data tinggi hujan harian maksimumdi stasiun i .mm/
• +nJ 8 jumlah tinggi hujan tahunan di stasiun J
∑=
=n
i i
(i 'n
'nd
n D(
(
(
8/20/2019 123 Onet New Akhir
22/126
• +ni 8 jumlah tinggi hujan tahunan di stasiun sekitar J
•
B. 7i
-onsistensi data
•
• 2etelitian hasil perhitungan dalam ramalan Hidrologi sangat diperlukan)
yang tergantung dari konsistensi data itu sendiri Dalam suatu rangkaian data
pengamatan hujan) dapat timbul ketidakkonsistenan) yang dapat mengakibatkan
penyimpangan dalam perhitungan
•
•
•
ketidakkonsistenan
ini dapat disebabkan
oleh beberapa ,aktor)
antara lain '
a !erubahan letak stasiun
b !erubahan system pendataan1 !erubahan iklim
d !erubahan dalam lingkungan sekitar
• $ji konsistensi ini dapat diselidiki dengan 1ara membandingkan 1urah
hujan tahunan komulati, dari stasiun yang diteliti dengan harga komulati, 1urah
hujan rata-rata dari suatu jaringan stasiun dasar yang bersesuaian !ada umumnya)
metode ini di susun dengan urutan kronologis mundur dan di mulai dari tahun
yang terakhir atau data yang terbaru hingga data terakhir
• #ika data hujan tidak konsisten karena perubahan atau gangguan
lingkungan di sekitar tempat penakar hujan dipasang) misalnya) penakar hujan
terlindung oleh pohon) terletak berdekatan dengan gedung tinggi) perubahan
penakaran dan pen1atatan) pemindahan letak penakar dan sebagainya)
memungkinkan terjadi penyimpangan terhadap trend semula Hal ini dapat
diselidiki dengan menggunakan lengkung massa ganda seperti terlihat pada
Fambar *(
8/20/2019 123 Onet New Akhir
23/126
• 2alau tidak ada perubahan terhadap lingkungan maka akan diperoleh
garis +B3 berupa garis lurus dan tidak terjadi patahan arah garis) maka data hujan
tersebut adalah konsisten Tetapi apabila pada tahun tertentu terjadi perubahan
lingkungan) didapat garis patah +B3K !enyimpangan tiba-tiba dari garis semulamenunjukkan adanya perubahan tersebut) yang bukan disebabkan oleh perubahan
iklim atau keadaan hidrologis yang dapat menyebabkan adanya perubahan trend
Sehingga data hujan tersebut dapat dikatakan tidak konsisten dan harus dilakukan
koreksi
• +pabila data hujan tersebut tidak konsisten) maka dapat dilakukan
koreksi dengan menggunakan rumus '
•
•
•
•
• 2eterangan'
• 3 ' Data hujan yang diperbaiki .mm/
• 3K ' Data hujan hasil pengamatan .mm/
• Tg ' 2emiringan sebelum ada perubahan
• Tg 1 ' 2emiringan setelah ada perubahan
•
•
•
•
•
• 3
•
•
•
•
• 67
•
3 8 "k J 3K
"k 8 tan
tan 1
3urah hujan tahunan rata-rata
+kunulati, stasiun yang di uji .mm/
3
3K
B
+ 3urah hujan tahunan rata-rata
Beberapa pos penakar yang berdekatan .mm/
8/20/2019 123 Onet New Akhir
24/126
•
Gam$ar +.%. Len(-un( Massa Ganda
• Sumber: D.Soemarto" H*DR+!+,* T-&*
•
• Keteran(an # #ika data hujan konsisten) maka gra,ik berupa garis lurus
dengan sudut 8 tg 67
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Ta$el +.%
&ATA "7RA, ,7@AN MAKSIM7M PA&A TA,7N %::8 ! +>>9
8/20/2019 123 Onet New Akhir
25/126
•
•
••
•
• Sumber: Data Perhitungan
•
Ta$el +.+
MEN"ARI &ATA
)ANG ,ILANG
TA,7N %::8 &I
STASI7N &
• Sumber: Hasil Perhitungan
•
• Data hilang DJ8
×+
× :*67
6*7:
B*(**:
*:?
B*(*
4
(
•
• • •
•
•
•
•
•
•
8/20/2019 123 Onet New Akhir
26/126
*6
8/20/2019 123 Onet New Akhir
27/126
Ta$el +.0
MEN"ARI &ATA
)ANG ,ILANG
TA,7N +>>2 &I
STASI7N A
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
• Sumber: Hasil Perhitungan
•
• Data Hilang 8
×+
× *6B*6(
4*:<**:
8/20/2019 123 Onet New Akhir
28/126
TA,7N +>>+ &I
STASI7N "
•
• Sumber: Hasil Perhitungan
•
• Data Hilang 8
×+
× B*?:
7*:6
B*6**
8/20/2019 123 Onet New Akhir
29/126
• Sumber: Hasil Perhitungan
•
Ta$el +.5
&ATA "7RA,
,7@AN &ARITA,7N +>>9 KE
TA,7N %::8
•
•
•
•
•
•
•
•
•
8/20/2019 123 Onet New Akhir
30/126
•
•
• Sumber: Hasil Perhitungan
8/20/2019 123 Onet New Akhir
31/126
Ta$el +.8
MEN"ARI
RERATA
STASI7N ,7@ANB< "< &AN &
• Sumber: Hasil Perhitungan
• 3ontoh !erhitungan'
0erata B) 3) dan D tahun *<
• 8 3urah Hujan Stasiun B ; 3urah Hujan Stasiun
3 ; 3urah Hujan Stasiun D
• 4
•
• *:6*; *:6*; *(6
• 4
• :*?(mm
Ta$el +.9
MEN"ARI
RERATA
STASI7N ,7@AN
A< "< &AN &
8/20/2019 123 Onet New Akhir
32/126
• Sumber: Hasil Perhitungan
• 3ontoh !erhitungan'
0erata +) 3) dan D tahun *<
• 8 3urah Hujan Stasiun + ; 3urah Hujan Stasiun
3 ; 3urah Hujan Stasiun D
• 4
•
• *(; *4:; *(6
• 4
• ?7* mm
•
•
Ta$el +.:
MEN"ARI
RERATA
STASI7N ,7@AN
A< B< &AN &
8/20/2019 123 Onet New Akhir
33/126
• Sumber: Hasil Perhitungan
•
•3ontoh !erhitungan'
0erata +) B) dan D tahun *(
• 8 3urah Hujan Stasiun + ; 3urah Hujan Stasiun
B ; 3urah Hujan Stasiun D
• 4
•
• *( ; *:6*; *(6
• 4
?( mm
•
•
•
•
Ta$el +.%>
MEN"ARIRERATA
STASI7N ,7@AN
A< B< &AN "
• Sumber: Hasil Perhitungan
8/20/2019 123 Onet New Akhir
34/126
• 3ontoh !erhitungan'
0erata +) B) dan 3 tahun *<
• 8 Stasiun + ; Stasiun B ; Stasiun 3
• 4
•
• *( ; *:6* ; *4:
• 4
• :(** mm
•
Ta$el +.%%
REKAPIT7LASI
RERATA &ARI
PER,IT7NGAN
&I ATAS
• Sumber: Hasil Perhitungan
8/20/2019 123 Onet New Akhir
35/126
Ta$el +.%+
7@I
KONSISTENSI
&ATA &ISTASI7N A
TER,A&AP B< "<
&
• Sumber: Hasil Perhitungan
•
8/20/2019 123 Onet New Akhir
36/126
•
0.0 1000.02000.03000.
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
Grafk Uji Konsistensi Stasiun A t
Komulati B, C, D,
Komulati A
•
•
•
••
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Komentar#
450
8/20/2019 123 Onet New Akhir
37/126
• Berdasarkan gra,ik $ji 2onsistensi Stasiun + terhadap B) 3) D Maka
dapat disimpulkan bah&a data hujan konsisten) hal ini dikarenakan gra,ik berupa garis
lurus dengan sudut 67
Ta$el +.%0
7@I
KONSISTENSI
&ATA &I
STASI7N B
TER,A&AP A< "<
&
• Sumber: Hasil Perhitungan
8/20/2019 123 Onet New Akhir
38/126
•
0 1000 2000 300
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
Grafk Uji Konsistensi Stasiun B T
Komulati A, C, D
Komulati B
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
• Komentar#
420
8/20/2019 123 Onet New Akhir
39/126
• Berdasarkan
gra,ik $ji
2onsistensi Stasiun
+ terhadap +) 3) DSudut yang
ditunjukkan dalam
gra,ik tersebut
adalah 6*) sehingga
dapat disimpulkan
bah&a data hujan
konsisten) hal ini
dikarenakan besar
sudut mendekati
nilai sudut 67)
dimana sudut 67
tersebut sebagai
parameter dalam uji
konsistensi
Ta$el +.%2
7@I
KONSISTENSI
&ATA &I
STASI7N "
TER,A&AP A< B<
&
8/20/2019 123 Onet New Akhir
40/126
• Sumber: Hasil Perhitungan
•
•
0 1000 2000 3000 4000
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
Grafk Uji Konsistensi Stasiun C Terh
Komulati A, B, D
Komulati C
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
• Komentar#
420
8/20/2019 123 Onet New Akhir
41/126
• Berdasarkan
gra,ik $ji
2onsistensi Stasiun
3 terhadap +) B) DSudut yang
ditunjukkan dalam
gra,ik tersebut
adalah 6*) sehingga
dapat disimpulkan
bah&a data hujan
konsisten) hal ini
dikarenakan besar
sudut mendekati
nilai sudut 67)
dimana sudut 67
tersebut sebagai
parameter dalam uji
konsistensi
•
Ta$el +.%3
7@I
KONSISTENSI
&ATA &I
STASI7N &
TER,A&AP A< B<
"
8/20/2019 123 Onet New Akhir
42/126
• Sumber: Hasil Perhitungan
•
•
0 5000 10000 1500
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
Grafk Uji Konsistensi Stasiun D terh
Komulati A, B, C
Komulati D
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
450
8/20/2019 123 Onet New Akhir
43/126
Komentar#
• Berdasarkan
gra,ik $ji
2onsistensi StasiunD terhadap +) B) 3
Maka dapat
disimpulkan bah&a
data hujan konsisten)
hal ini dikarenakan
gra,ik berupa garis
lurus dengan sudut
67
8/20/2019 123 Onet New Akhir
44/126
SOAL IV
•
"7RA, ,7@AN
MAKSIM7M dan
RATA * RATA
&AERA,
•
A. Metode
rata!rata 'itun(
Aritmati1 Mean/
• Tinggi rata-rata 1urah hujan didapatkan dengan mengambil nilai rata-rata
hitung .arithmetic mean/ pengukuran hujan di pos penakar-penakar hujan di
dalam area tersebut $ntuk menentukan 1urah hujan baru dengan metode rata-
rata hitung (aritmatic mean) dipergunakan persamaan '
•
•
•
•
• Dimana '
• d 8 tinggi 1urah hujan rata-rata daerah .mm/
• n 8 banyaknya stasiun
• 3ara ini akan memberikan hasil yang lebih akurat jika pos-pos
penakarnya ditempatkan se1ara merata di area tersebut) dan hasil penakaran
masing-masing pos penakar tidak menyimpang jauh dari nilai rata-rata seluruh
pos di seluruh area Dalam metode rata-rata hitung 1urah hujan yang
diperhitungkan hanya 1urah hujan yang terdapat dalam batas D+S Hal ini Hal
ini dapat ditunjukkan seperti terlihat pada Fambar 4( 1ontoh penggambaran
metode rata-rata hitung
•
•
•
•
•
•
n
d d d d d n
++++=
4*(
8/20/2019 123 Onet New Akhir
45/126
•
•
•
•
•
•
Gam$ar 0.%
"onto'
Pen((am$aran
Metode Rata!Rata
,itun(
•
Sumber: Tugas
/esar Hidrologi
#$$%
B. Metode
Thiessen
• Metode ini digunakan apabila dalam suatu &ilayah stasiun
pengamatan 1urah hujannya tidak tersebar merata 3urah hujan rata-rata
dihitung dengan mempertimbangkan pengaruh tiap-tiap stasiun pengamatan
• Berdasarkan metode thiessen) penggambaran dilakukan dengan
1ara meletakkan titik-titik stasiun pada peta Selanjutnya menghubungkan titik
tiap stasiun sehingga membentuk jaringan segitiga-segitiga !ada setiap segitiga
dibentuk garis-garis bagi tegak lurus sehingga membentuk poligon-poligon di
sekitar masing-masing stasiun Sisi-sisi setiap poligon merupakan batas luas
e,ekti, yang diasumsikan untuk stasiun tersebut Hal ini dapat ditunjukkan
seperti terlihat pada Fambar 4* 1ontoh penggambaran metode thissen
• Luas masing-masing poligon dapat ditentukan dengan planimetri
dan dinyatakan sebagai persentase dari luas total Hasil metode thiessen
biasanya lebih teliti daripada hasil-hasil yang diperoleh dari perata-perata
aritmatik sederhana
• 2endala terbesar dari metode ini adalah ketidaklu&esannya
Suatu diagram thiessen baru selalu diperlukan setiap kali terdapat suatu
perubahan dalam jaringan alat ukurnya Selain itu) dalam metode ini tidak boleh
8/20/2019 123 Onet New Akhir
46/126
ada pengaruh-pengaruh orogra,is
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Gam$ar 0.+
"onto'
Pen((am$aran
Metode Thiessen
•
Sumber:
Tugas /esar
Hidrologi #$$%
• Tinggi 1urah hujan
daerah metode
thiessen dihitung
rumus sebagai
berikut'
•
•
• Dimana'
• P 8 tinggi 1urah hujan rata-rata daerah .mm/
t
' P ' P ' P ' P P nn) ) / / ' '
++++=
8/20/2019 123 Onet New Akhir
47/126
•
n) / ' P P P P +++ 8 tinggi 1urah hujan
pada pos penakar
+)B)3))n .mm/
•
n) / ' ' ' ' ' +++
8 luas
daerah pada pos
penakar +)B)3))n
.km*/
• t
0 Banyak
tahun
•
". Metode
Iso'et
• Metode ini dipandang paling baik) tapi bersi,at subyekti, dan
tergantung pada keahlian) pengalaman) serta pengetahuan pemakai terhadap si,at
1urah hujan di daerah setempat
• Hasil penelitian juga menunjukkan bah&a 1ara isohyet lebih teliti)
tetapi 1ara perhitungannya memerlukan banyak &aktu karena garis-garis isohyet
yang baru perlu ditentukan untuk setiap 1urah hujan Metode isohyet terutama
berguna untuk mempelajari pengaruh 1urah hujan terhadap aliran sungai
terutama di daerah dengan tipe 1urah hujan orogra,ik
• !ada beberapa kasus) besarnya 1urah hujan di suatu tempat dapat
diperkirakan dari ketinggian tempat tersebut Hal ini terutama laim terjadi di
daerah dengan tipe 1urah hujan orogra,ik Di daerah ini) inter%al garis kontur
dapat digunakan untuk membantu memperkirakan posisi garis-garis dengan
1urah hujan yang sama besarnya Setelah penentuan garis isohyet ) kemudian
dapat dihitung besarnya 1urah hujan rata-rata untuk masing-masing ,raksi
isohyet ) dan dengan demikian dapat diperkirakan 1urah hujan rata-rata untuk
8/20/2019 123 Onet New Akhir
48/126
seluruh D+S Hal ini dapat ditunjukkan seperti terlihat pada Fambar 44 1ontoh
penggambaran metode isohyet
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Gam$ar 0.0
"onto'
Pen((am$aran
Metode Isohyet
• Sumber: Tugas /esar Hidrologi #$$%
• Tampak bah&a metode isohyet mempunyai persyaratan yang
lebih rumit dibandingkan metode aritmatik atau poligon) olek karenanya apabila persyaratan tersebut tidak terpenuhi) maka metode aritmatik dan terutama
metode poligon lebih diutamakan
• Dalam metode isohyet ) luas bagian diantara isohyet1isohyet yang
berdekatan diukur) dan harga rata-ratanya dihitung sebagai harga rata-rata
timbang dari nilai kontur seperti berikut ini'
•
•
•
n
n
nn
' ' '
'd d
'd d
'd d
d +++
++++++
=
−
*
*
*
*(
(
*
*(
(
(
8/20/2019 123 Onet New Akhir
49/126
•
•
∑
∑
=
=
− +
n
in
n
in
i
'i
'id d
*
((
•
•
•
• Dimana '
• + 8 luas area .km*/
• d 8 tinggi 1urah hujan rata rata area .mm/
• d) d() d*)dn 8 tinggi 1urah hujan pada isohyet )
() *) 4) ) n .mm/
• +() +*) +4)+n 8 luas bagian areal yang
dibatasi oleh isohyet1isohyet yang bersangkutan .km*/
METO&E RATA!
RATA ,IT7NG
ARITMATIC
MEAN /
•
Ta$el 2.%
&ATA "7RA,
,7@AN BAR7
&ENGAN
METO&E RATA!
RATA ,IT7NG
ARITMATIC
MEAN /
8/20/2019 123 Onet New Akhir
50/126
8/20/2019 123 Onet New Akhir
51/126
Ta$el 2.+
TABEL TINGGI
,7@AN
MAKSIM7M&AERA,
TA,7NAN
&ENGAN
METO&E RATA *
RATA ,IT7NG
(ARITMATIC
MEAN)•
• Sumber: Hasil Perhitungan
•
•
8/20/2019 123 Onet New Akhir
52/126
METO&E
THIESSEN
•
Ta$el 2.0
• &ATA "7RA,
,7@AN )ANG
TER@A&I
• Sumber: Data Perhitungan
•
Ta$el 2.2
PER,IT7NGAN
KOECISIEN
THIESSEN
• Sumber: Data Perhitungan
8/20/2019 123 Onet New Akhir
53/126
•
2r 8
koe,isien thiessen
•
• 3ontoh !erhitungan
•
2oe,isien Thiessen .2r/ di stasiun +
• 2r 8 Luas
• Total Luas
• 8 +0.3++
• ?
8/20/2019 123 Onet New Akhir
54/126
• !+2 + 8 3urah Hujan Stasiun + 2r +
• 8 *
8/20/2019 123 Onet New Akhir
55/126
TABEL 2.5
TINGGI ,7@AN MAKSIM7M TA,7NAN &ENGAN METO&E
THIESSEN
• Sumber: Hasil Perhitungan
•
TABEL 2.8
PERBAN&INGAN PER,IT7NGAN METO&E RATA!RATA ,IT7NG
&AN METO&E THIESSEN
•
Sumber: Hasil Perhitungan•
8/20/2019 123 Onet New Akhir
56/126
METO&E
ISOHYET
•
Ta$el 2.9 ,uan
&aera' Rata!Rata
Ta'un %::8
• Sumber: Hasil Perhitungan
•
• 3ontoh !erhitungan
•
Csohyet (
• Oolume Hujan 8 3urah Hujan ( J Luas (
• 8 *4 J 6*6(•
8 :764 km4
• 3urah Hujan 0ata 0ata 8 Oolume Total
• Luas Total
• 8 7
8/20/2019 123 Onet New Akhir
57/126
Ta$el 2.: ,uan
&aera' Rata!Rata
Ta'un %::9
• •
• Sumber: Hasil Perhitungan
•
• 3ontoh !erhitungan
•
Csohyet (
• Oolume Hujan 8 3urah Hujan ( J Luas (
• 8 *( J
8/20/2019 123 Onet New Akhir
58/126
Ta$el 2.%> ,uan
&aera' Rata!Rata
Ta'un %:::
• • • •
• Sumber: Hasil Perhitungan
•
• 3ontoh !erhitungan
•
Csohyet (
• Oolume Hujan 8 3urah Hujan ( J Luas (
• 8 *? J *:• 8 :**? km4
• 3urah Hujan 0ata 0ata 8 Oolume Total
• Luas Total
• 8 ?
8/20/2019 123 Onet New Akhir
59/126
Ta$el 2.%% ,uan
&aera' Rata!Rata
Ta'un +>>>
• Sumber: Hasil Perhitungan
•
• 3ontoh !erhitungan
•
Csohyet (
• Oolume Hujan 8 3urah Hujan ( J Luas (
• 8 *4 J 6444• 8 ?6
8/20/2019 123 Onet New Akhir
60/126
Ta$el 2.%+ ,uan
&aera' Rata!Rata
Ta'un +>>%
• Sumber: Hasil Perhitungan
•
• 3ontoh !erhitungan
•
Csohyet (
• Oolume Hujan 8 3urah Hujan ( J Luas (
• 8 *4 J 6(?7• 8 7:
8/20/2019 123 Onet New Akhir
61/126
Ta$el 2.%0 ,uan
&aera' Rata!Rata
Ta'un +>>+
• Sumber: Hasil Perhitungan
•
• 3ontoh !erhitungan
•
Csohyet (
• Oolume Hujan 8 3urah Hujan ( J Luas (
• 8 *( J 64• 8 (4:(? km4
• 3urah Hujan 0ata 0ata 8 Oolume Total
•Luas Total
• 8 77
8/20/2019 123 Onet New Akhir
62/126
8/20/2019 123 Onet New Akhir
63/126
Ta$el 2.%3 ,uan
&aera' Rata!Rata
Ta'un +>>2
• Sumber: Hasil Perhitungan
•
• 3ontoh !erhitungan
•
Csohyet (
• Oolume Hujan 8 3urah Hujan ( J Luas (
• 8 *4 J 7:
8/20/2019 123 Onet New Akhir
64/126
Ta$el 2.%5 ,uan
&aera' Rata!Rata
Ta'un +>>3
• Sumber: Hasil Perhitungan
•
• 3ontoh !erhitungan
•
Csohyet (
• Oolume Hujan 8 3urah Hujan ( J Luas (
• 8 *6 J 74:*• 8 (*
8/20/2019 123 Onet New Akhir
65/126
Ta$el 2.%8 ,uan
&aera' Rata!Rata
Ta'un +>>5
• Sumber: Hasil Perhitungan
•
• 3ontoh !erhitungan
•
Csohyet (
• Oolume Hujan 8 3urah Hujan ( J Luas (
• 8 *(7 J 7*4• 8 ((*?6:7 km4
• 3urah Hujan 0ata 0ata 8 Oolume Total
• Luas Total
• 8 7?77
• *47(6
• 8 *6**( mm
•
8/20/2019 123 Onet New Akhir
66/126
Ta$el 2.%9 ,uan
&aera' Rata!Rata
Ta'un +>>8
• Sumber: Hasil Perhitungan
•
• 3ontoh !erhitungan
•
Csohyet (
• Oolume Hujan 8 3urah Hujan ( J Luas (
• 8 * J
8/20/2019 123 Onet New Akhir
67/126
Ta$el 2.%: ,uan
&aera' Rata!Rata
Ta'un +>>9
• Sumber: Hasil Perhitungan
•
• 3ontoh !erhitungan
•
Csohyet (
• Oolume Hujan 8 3urah Hujan ( J Luas (
• 8 *? J 74(• 8 (4:6 km4
• 3urah Hujan 0ata 0ata 8 Oolume Total
•Luas Total
• 8 7*76<
• *46::
• 8 *(6?* mm
8/20/2019 123 Onet New Akhir
68/126
Ta$el 2.+>
TABEL TINGGI
,7@AN
MAKSIM7M&AERA,
TA,7NAN
&ENGAN
METO&E
ISOHYET
•
• Sumber: Hasil Perhitungan
•
Ta$el 2.+%
PERBAN&INGAN
PER,IT7NGAN"7RA, ,7@AN
&AERA,
&ENGAN
METO&E RATA!
RATA ,IT7NG<
POLIGON
THIESSEN < &AN
ISOHYET
8/20/2019 123 Onet New Akhir
69/126
•
• Sumber: Hasil Perhitungan
•
•
Komentar#
• Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode rata-rata hitung) metode
thiessen" metode isohyet diperoleh hasil yang berbeda-beda Dalam perhitungan dengan
metode rata-rata hitung hanya men1ari nilai rata-rata 1urah hujan dari keempat stasiun
hujan Sedangkan dalam perhitungan metode thiessen dipengaruhi oleh adanya ,aktor
koe,isien) sehingga ,aktor koe,isien ini akan mempengaruhi besarnya nilai tinggi 1urah
hujan dalam tiap stasiun hujan Sedangkan dalam metode isohyet ) perhitungan tinggi
1urah hujan dipengaruhi oleh penentua kontur 1urah hujan yang sama Sehingga
menghasilkan luasan yang berbeda dan akan mempengaruhi nilai dari tinggi 1urah hujan
itu sendiri
• Hasil yang di peroleh dengan 1ara rata-rata hitung tidak berbeda jauh
dengan hasil yang di dapat dengan 1ara lain) jika titik pengamatan itu banyak tersebar
merata di seluruh daerah itu Metode ini bersi,at obyekti,
• 3ara thiessen memberikan hasil yang teliti dari pada 1ara aljabar rata-
rata +kan tetapi) penentuan titik pengamatan dan pemilihan ketinggian akan
8/20/2019 123 Onet New Akhir
70/126
mempengaruhi ketelitian hasil yang didapat 2erugian yang lain ialah apabila untuk
penentuan kembali jaring segitiga jika terdapat kekurangan pengamatan pada salah satu
titik pengamatan
• Dari 1ara isohiet adalah 1ara rasionil yang terbaik jika garis-garis isohiet
dapat digambar dengan teliti +kan tetapi jika titik-titik pengamatan itu banyak dan
%ariasi 1urah hujan di daerah bersangkutan besar) maka pada pembuatan peta isohiet ini
akan terdapat kesalahan pribadi (individual error) si pembuat peta
• Mak dari itu diusarankan dalam perhitungan 1urah hujan daerah lebih
disarankan memakai metode polygon Thiessen
•
8/20/2019 123 Onet New Akhir
71/126
SOAL V
LENGK7NG
&EBIT
•
&e=inisi Len(-un( Aliran &e$it
• Lengkung aliran debit .Dis1harge 0ating 3ur%e/) adalah kur%a yang
menunjukkan hubungan antara tinggi muka air dan debit pada lokasi penampang
sungai tertentu Debit sungai adalah %olume air yang melalui penampang basah
sungai dalam satuan &aktu tertentu) biasanya dinyatakan dalam satuan m49detik
Lengkung aliran dibuat berdasarkan data pengukuran aliran yang
dilaksanakan pada muka air dan &aktu yang berbeda-beda 2emudian data
pengukuranan aliran tersebut digambarkan pada kertas arithmatik atau kertas
logaritmik) tergantung pada kondisi lokasi yang bersangkutan Tinggi muka air
digambarkan pada sumbu %ertikal sedang debit sumbu horiontal
Pen((am$aran Len(-un( &e$it
• Dari hasil data pengukuran debit sungai dapat dibuat lengkung debit
dengan metoda gra,is Data pengukuran debit digambarkan pada kertas gra,ik
arithmatik .blanko lengkung debit/) skala mendatar merupakan nilai debit
sedangkan skala %ertikal atau tegak merupakan ketinggian muka air dengan
demikian lengkung debit menyatakan hubungan antara tinggi muka air dengan
debit sungai
• !enggambaran lengkung debit harus memenuhi ketentuan-ketentuan
sebagai berikut '
( Minimum menggunakan satu mistar lengkung debit sungai dengan posisi data
debit yang telah diplot pada kertas gra,ik Mistar lengkung debit merupakan
suatu garis persamaan yang menghubungkan setiap posisi data debit
* Lengkung debit ditentukan berdasarkan urutan kronologis dari data pengukuran
debit dengan memperhatikan proses pengendapan dan penggerusan yang terjadi
4 Lengkung debit ditentukan mulai dari posisi debit pada muka air rendah) muka
air sedang sampai muka air tinggi
8/20/2019 123 Onet New Akhir
72/126
6 !enentuan arah lengkung debit pada posisi muka air yang lebih tinggi harus
memperhatikan lengkung debit pada posisi muka air yang lebih rendah
7 +pabila telah tersedia lengkung debit dari suatu pos duga air yang sama) maka
lengkung debit tersebut harus digunakan sebagai dasar dalam menentukan
lengkung debit berikutnya
? Skala gambar lengkung debit untuk muka air rendah) muka air sedang dan muka
air tinggi harus dapat digambar pada suatu blanko lengkung debit
: 2emiringan lengkung debit antara 4o sampai 67o
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
8/20/2019 123 Onet New Akhir
73/126
•
•
•
•
•
Len(-un( &e$it Model Berpan(-at
•
•
•
Ta$el 3.% Men1ari
Len(-un( &e$it
• Sumber: Hasil
Perhitungan
•
• !ersamaan-persamaan untuk menentukan nilai a) b) dan 1 '
•
∑ ∑ ∑= = =
++=n
i
n
i
n
i
iii H H ban2( ( (
*
•
∑ ∑ ∑∑= = ==
++=n
i
n
i
n
i
ii
n
i
iii H H b H a2 H ( ( (
4*
(
• ∑ ∑ ∑∑= = == ++=n
i
n
i
n
i
ii
n
i
iii H H b H a2 H ( ( (
64
(
**
P 8 a ; bh ; 1h*
8/20/2019 123 Onet New Akhir
74/126
8/20/2019 123 Onet New Akhir
75/126
•
•
• Dengan metode
eliminasi) didapat
nilai
A !>.>>9
B !+0.988
" %2.>8:
•
• Setelah didapat nilai
a)b) dan 1 maka
didapat persamaan
umum debit '
•
•
• P 8
!>.>>9D !+0.988, D
%2.>8:,+
•
Ta$el 3.+ ,asil
Per'itun(an nilai
•
• Sumber: Hasil Perhitungan
"onto' Per'itun(an
( P 8 a ; bh ;1h*
• 8 -
8/20/2019 123 Onet New Akhir
76/126
• 8 *4::
•
8/20/2019 123 Onet New Akhir
77/126
•
20.00 30.00 40.00 50.002.2
2.4
2.6
2.8
3
3.2
3.4
3.6
Leng
! "m#
& "m%
Ta$el 3.0
Per'itun(an untu-
Men1ari Nilai R
Sumber: Hasil
Perhitungan
• Irt 8 (*
46(:7
8 46(:7
•
8/20/2019 123 Onet New Akhir
78/126
• !rt 8 (*
?*
8/20/2019 123 Onet New Akhir
79/126
sample sample yang sama besar) dan I merupakan %ariable berdistribusi
eksponensial) maka probabilitas kumulati,nya !) pada sembarang nilai diantara n
buah nilai In akan lebih ke1il dari nilai I tertentu .dengan &aktu balik Tr/
mendekati
/.
/.b 3 a
ee 3 P −−
−=
• aktu balik merupakan nilai rata rata banyaknya tahun
karena In merupakan data debit maksimum dalam tahun) dengan suatu %ariate
disamai atau dilampaui oleh suatu nilai sebanyak satu kali #ika inter%al antara *
buah pengamatan konstan) maka &aktu baliknya dapat dinyatakan sebagai
berikut '
•
•
•
• +hli ahli teknik sangat berkepentingan dengan
persoalan persoalan pengendalian banjir sehingga lebih mementingkan &aktu
balik Tr.I/ daripada probabilitas !.I/) untuk itu rumus di atas di ubah menjadi '
•
•
•
• "aktor ,rekuensi untuk nilai nilai ekstrim Fumbel
ditulis dengan rumus berikut ini '
•
•
•
•
•
• Dengan '
• 4t 8 redu1ed
%ariate
• 4n 8 redu1ed
mean yang
/.((/. 3 P
3 Tr −=
−
−−= /.
(/.lnln
3 Tr
3 Tr 4t
Sn
4n4t .
−=
8/20/2019 123 Onet New Akhir
80/126
tergantung dari
besarnya sample n
• Sn 8 redu1ed
standar de%iationyang tergantung
pada besarnya
sample n
•
B. Lo( Pearson III
• $ntuk menghitung banjir peren1anaan dalam praktek) The
Hidrology ommite o5 the 6ater Resources ouncil ) $S+) menganjurkan) pertama kali mentrans,ormasi data ke nilai nilai logaritmanya) kemudian
menghitung parameter- parameter statistiknya 2arena trans,ormasi tersebut)
maka 1ara ini disebut Log !earson CCC
• Faris besar 1ara tersebut adalah sebagai berikut '
• $bah data banjir tahunan sebanyak n buah I() I*) I4) In menjadi log
I() log I*) log I4) log In
•Hitung nilai Standar de%iasinya dengan rumus berikut ini
•
•
Sd 8
/(.
/log.log(
4
−
−∑=
n
( (n
i
•
• Hitung koe,isien kemen1engannya dengan rumus'
•
•
8/20/2019 123 Onet New Akhir
81/126
s 8
4
4
/*/.(.
/log.log
Sd nn
( (n
−−
−∑
•
• Hitung logaritma debit dengan &aktu balik yang dikehendaki dengan
rumus'
•
• !og 2 0 log
Sd . 2 +
•
• 3ari antilog dar log P untuk mendapatkan debit banjir ran1angan
8/20/2019 123 Onet New Akhir
82/126
A. METO&E G7MBEL
&ata Thiessen
Metode Gum$el -ala ulan( 3< %>< +> < 3>< %>>
•
Ta$el 5.% &ata Per'itun(an Gum$el
Sumber: Hasil Perhitungan
• n 8 (*
• Irerata 8 *7(?4<
• Dari tabel hubungan
Yn dan Sn Fumbel
di dapatkan '
• Yn 8 747
• Sn 8
8/20/2019 123 Onet New Akhir
83/126
• 8 (*
4*44
• 8 *7(?4<
• I - Irerata 8 *77< %>>
Ta$el 5.+ ,asil Per'itun(an ,uan Ran1an(an
Sumber: Hasil Perhitungan
"onto' Per'itun(an
• Hujan ran1angan untuk kala ulang * tahun
• Data yang diketahui '
• n 8 (*
• Dari
tabel Fumbel
diperoleh'
8/20/2019 123 Onet New Akhir
84/126
• 4n 8 747
• Sn 8
8/20/2019 123 Onet New Akhir
85/126
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
B. METO&E LOG PEARSON III
•
&ata Theissen
Metode Lo( Pearson -ala ulan( 3< %>< +>< 3>< %>>
•
Ta$el 5.0 &ata Per'itun(an Lo( Pearson
8/20/2019 123 Onet New Akhir
86/126
• *?*?
??• *44
8/20/2019 123 Onet New Akhir
87/126
• 8
(7?(<
• .Log I - Log Irerata/4 .*6?6 *44/4
• 8
?((:?*
• Sd 8/(.
/log.log(
*
−
−∑=
n
( (n
i
• 8 ((
?*?((:
• 8 *?*???
• s 04
4
/*/.(.
/log.log
Sd nn
( (n
−−
−∑
• 84
*?*???/*(*/.((*.
:(B/.4
8/20/2019 123 Onet New Akhir
88/126
8 *44<
+>< 3>< %>>
Ta$el 5.%> ,asil Per'itun(an ,uan Ran1an(an
Sumber: Hasil Perhitungan
•
"onto' per'itun(an #
• Hujan ran1angan untuk kala ulang * tahun
• Data yang diketahui '
• Tr 8 7) maka Pr 8@*
7
@(=
• $ntuk nilai s 8 *44
8/20/2019 123 Onet New Akhir
89/126
•
•
•
8/20/2019 123 Onet New Akhir
90/126
SOAL V
7i Kesesuaian
&istri$usi
•
A. 7i "'i
SFuare/
• $ji 3hi SQuare digunakan untuk uji kesesuaian distribusi
se1ara %ertikal dari data $ji ini didasarkan pada perbedaan nilai ordinat teoritis
atau ,rekuensi harapan dengan ordinat empiris yang dinyatakan dengan rumus '
•
•
•
•
• Dengan '
• 3 # 8 harga 3hi SQuare
• -8 8 "rekuensi teoritis kelas j
• +8 8 "rekuensi pengamatan kelas j
•
• #umlah kelas distribusi dan batas kelas dihitung menggunakan rumus '
•
•
• Dengan
• 8 jumlah kelas distribusi
• n 8 banyaknya data
•
• Distribusi ,rekuensi diterima jika nilai Ihitung R Itabel) dan
distribusi dianggap sesuai bila J*hit R J*kritis
•
B. 7i
,orisontal
∑ −= -8+8 3 *
* /.
∑ −= -8
-8+8 3
** /.
2 8 ( ; 44** log n
8/20/2019 123 Onet New Akhir
91/126
Smirnov *
Kolmo(oro=/
• $ji Smirno% 2olmogoro, digunakan untuk menguji kesesuaian
dari Distribusi se1ara horisontal dari data !engujian ini dilakukan denganmembandingkan probabilitas tiap data antara sebaran empiris dan sebaran
teoritis
• Distribusi dianggap sesuai bila'
• DmaJ R Dkritis
• Dengan' DmaJ 8 simpangan maksimum dari data
• Dkritis 8 simpangan yang diperoleh dari tabel dengan selang keyakinan
.α/ tertentu
Rumus an( di(una-an#
• !e 8 (m
n
+
• F 8 SD
0rerata-ran1anganI
• Tr 8Yt-
e-e-(
(
• !r 8 Tr
(
• !t 8 ( !r
• D 8 !e !t
•
7@I ",I S7ARE Gum$el/
&ata Aritmatic Mean
•
•
8/20/2019 123 Onet New Akhir
92/126
"onto' per'itun(an #
• Sn ' )
8/20/2019 123 Onet New Akhir
93/126
Derajat Bebas .n/ 8 k - h - ( = h 8 *
• 8 7 - * - (
• 8 *
$ntuk α 8 7@
• !er1entile ! 8 (@ - α 8 7@ 8 )7
• Dari
tabel distribusi 1hi
sQuare diperoleh
nilai J*tabel ' 7)
$ntuk α 8 (@
• !er1entile ! 8 (@ - α 8 @ 8 )
• Dari tabel distribusi 1hi sQuare diperoleh nilai J*tabel ' )*(
• EJpe1ted "reQuen1y 8 .elas
Data
• 8 7
(*
• 8 *)6
J*hitung 8
•
•
•
8
•
•
• 8 7
•
• Kesimpulan #
Berdasarkan hasil
perhitungan untuk α
8 7@ diperoleh nilai
J*tabel ' 7)
Sedangkan nilai
J*hitung ' 7 Sehingga
∑=
−9
i -5
-5 +5
(
*/.
6*
*(•
8/20/2019 123 Onet New Akhir
94/126
J*hitung R J*tabel maka
Hipotesa Log
!earson Diterima
$ntukα
8 (@diperoleh nilai
J*tabel ' )*(
Sedangkan nilai
J*hitung ' 7 Sehingga
J*hitung R J*tabel maka
Hipotesa Log
!earson Diterima
•
&ata Theissen
•
•
"onto' per'itun(an #
• Sn ' )
8/20/2019 123 Onet New Akhir
95/126
•
"onto' per'itun(an #
• Diketahui '
• Banyak data 8(*
• Banyak 2elas .2/ 8 ( ; 44** log n
• 8 ( ; 44** log (*
• 8 7
Derajat Bebas .n/ 8 k - h - ( = h 8 *
• 8 7 - * - (
• 8 *
$ntuk α 8 7@
• !er1entile ! 8 (@ - α 8 7@ 8 )7
• Dari
tabel distribusi 1hi
sQuare diperoleh
nilai J*tabel ' 7)
$ntuk α 8 (@
• !er1entile ! 8 (@ - α 8 @ 8 )
• Dari tabel distribusi 1hi sQuare diperoleh nilai J*tabel ' )*(
• EJpe1ted "reQuen1y 8
• 8
.elas
Data
7
(*
8/20/2019 123 Onet New Akhir
96/126
• 8 *)6
J*hitung 8
•
•
•
8
•
•
• 8 7
•
• Kesimpulan #
Berdasarkan hasil
perhitungan untuk α
8 7@ diperoleh nilai
J*tabel ' 7)
Sedangkan nilai
J*hitung ' 7 Sehingga
J*hitung R J*tabel maka
Hipotesa Log
!earson Diterima
$ntuk α 8 (@
diperoleh nilai
J*tabel ' )*(
Sedangkan nilai
J*hitung ' 7 Sehingga
J*hitung R J*tabel maka
Hipotesa Log
!earson Diterima
•
∑=
−9
i -5
-5 +5
(
*/.
6*
*(•
8/20/2019 123 Onet New Akhir
97/126
&ata Isohyet
•
•
•
"onto' per'itun(an #
• Sn ' )
8/20/2019 123 Onet New Akhir
98/126
• Banyak data 8(*
• Banyak 2elas .2/ 8 ( ; 44** log n
• 8 ( ; 44** log (*
• 8 7
•
Derajat Bebas .n/ 8 k - h - ( = h 8 *
• 8 7 - * - (
• 8 *
$ntuk α 8 7@
• !er1entile ! 8 (@ - α 8 7@ 8 )7
• Dari
tabel distribusi 1hi
sQuare diperoleh
nilai J*tabel ' 7)
$ntuk α 8 (@
• !er1entile ! 8 (@ - α 8 @ 8 )
• Dari tabel distribusi 1hi sQuare diperoleh nilai J*tabel ' )*(
• EJpe1ted "reQuen1y 8
• 8
• 8 *)6
J*
hitung 8
•
•
•
8
•
•
• 8 7
•
.elas
Data
7
(*
∑=
−9
i -5
-5 +5
(
*/.
6*
*(•
8/20/2019 123 Onet New Akhir
99/126
• Kesimpulan #
Berdasarkan hasil
perhitungan untuk α
8 7@ diperoleh nilaiJ*tabel ' 7)
Sedangkan nilai
J*hitung ' 7 Sehingga
J*hitung R J*tabel maka
Hipotesa Log
!earson Diterima
$ntukα
8 (@diperoleh nilai
J*tabel ' )*(
Sedangkan nilai
J*hitung ' 7 Sehingga
J*hitung R J*tabel maka
Hipotesa Log
!earson Diterima
•
8/20/2019 123 Onet New Akhir
100/126
7@I ",I S7ARE Lo( Pearson/
&ata Aritmatic Mean
•
•
"onto' per'itun(an #
Sd ' )::*
Log Irt ' *)47
8/20/2019 123 Onet New Akhir
101/126
• Diketahui '
• Banyak data 8(*
• Banyak 2elas .2/ 8 ( ; 44** log n
• 8 ( ; 44** log (*
• 8 7
Derajat Bebas .n/ 8 k - h - ( = h 8 *
• 8 7 - * - (
• 8 *
$ntuk α 8 7@
• !er1entile ! 8 (@ - α 8 7@ 8 )7
• Dari
tabel distribusi 1hi
sQuare diperoleh
nilai J*tabel ' 7)
$ntuk α 8 (@
• !er1entile ! 8 (@ - α 8 @ 8 )
• Dari tabel distribusi 1hi sQuare diperoleh nilai J*tabel ' )*(
• EJpe1ted "reQuen1y 8
• 8
• 8 *)6
∑=
−9
i -5 -5 +5
(
*/.
J*hitung 8
•
• 6*
*(
•
8
•
•
.elas
Data
7
(*
•
8/20/2019 123 Onet New Akhir
102/126
• 8 7
•
• Kesimpulan #
Berdasarkan hasil
perhitungan untuk α
8 7@ diperoleh nilai
J*tabel ' 7)
Sedangkan nilai
J*hitung ' 7 Sehingga
J*hitung R J*tabel maka
Hipotesa Log
!earson Diterima
$ntuk α 8 (@
diperoleh nilai
J*tabel ' )*(
Sedangkan nilai
J*hitung ' 7 Sehingga
J*hitung R J*tabel maka
Hipotesa Log
!earson Diterima
•
8/20/2019 123 Onet New Akhir
103/126
7@I ",I S7ARE Lo( Pearson/
&ata Theissen
•
•
"onto' per'itun(an #
Sd ' )::*
Log Irt ' *)4?(
3s ' -)
8/20/2019 123 Onet New Akhir
104/126
• Banyak 2elas .2/ 8 ( ; 44** log n
• 8 ( ; 44** log (*
• 8 7
•
•
Derajat Bebas .n/ 8 k - h - ( = h 8 *
• 8 7 - * - (
• 8 *
$ntuk α 8 7@
• !er1entile ! 8 (@ - α 8 7@ 8 )7
• Dari
tabel distribusi 1hi
sQuare diperoleh
nilai J*tabel ' 7)
$ntuk α 8 (@
• !er1entile ! 8 (@ - α 8 @ 8 )
• Dari tabel distribusi 1hi sQuare diperoleh nilai J*tabel ' )*(
• EJpe1ted "reQuen1y 8
• 8
• 8 *)6
J*
hitung 8
•
•
•
8
•
•
• 8 7
•
.elas
Data
7
(*
∑=
−9
i -5 -5 +5
(
*/.
6*
*(•
8/20/2019 123 Onet New Akhir
105/126
• Kesimpulan #
Berdasarkan hasil
perhitungan untuk α
8 7@ diperoleh nilaiJ*tabel ' 7)
Sedangkan nilai
J*hitung ' 7 Sehingga
J*hitung R J*tabel maka
Hipotesa Log
!earson Diterima
$ntukα
8 (@diperoleh nilai
J*tabel ' )*(
Sedangkan nilai
J*hitung ' 7 Sehingga
J*hitung R J*tabel maka
Hipotesa Log
!earson Diterima
•
&ata Isohyet
•
•
•
"onto' per'itun(an #
Sd ' ):46
Log Irt ' *)44*
3s ' -()6*6
8/20/2019 123 Onet New Akhir
106/126
Log I ' F J Sd ; Log Irt
I ' anti Log I
•
Ta$el 3.5 ,asil
Per'itun(an "'i
SFuare
•
"onto' per'itun(an #
• Diketahui '
• Banyak data 8(*
• Banyak 2elas .2/ 8 ( ; 44** log n
• 8 ( ; 44** log (*
• 8 7
Derajat Bebas .n/ 8 k - h - ( = h 8 *
• 8 7 - * - (
•8 *
•
$ntuk α 8 7@
• !er1entile ! 8 (@ - α 8 7@ 8 )7
• Dari
tabel distribusi 1hi
sQuare diperoleh
nilai J*tabel ' 7)
8/20/2019 123 Onet New Akhir
107/126
8/20/2019 123 Onet New Akhir
108/126
8/20/2019 123 Onet New Akhir
109/126
7@I SMIRNOV KOLMOGOROC Gum$el/
&ata Aritmatic Mean
•
Ta$el 3.8 ,asil
Per'itun(an
Smirnov
Kolmo(oro=
•
• Data ' (*
• Signi,ikan .@/ ' 7@ (@
• D kritis .tabel nilai kritis uji smirno% kolmogoro,/ ' 4:)7@
67)@
• D maJ ' 4:)47(@ 4:)47(@
••
Ta$el 3.9
Re-apitulasi 7i
Smirnov
Kolmo(oro=
ma9s∆
8/20/2019 123 Onet New Akhir
110/126
•
•
•
•
•
•
•
&ata Theissen
•
• Ta$el 3.: ,asil Per'itun(an Smirnov Kolmo(oro=
•
• Data ' (*
• Signi,ikan .@/ ' 7@ (@
• D kritis .tabel nilai kritis uji smirno% kolmogoro,/ ' 4:)7@
67)@
• D maJ ' 4?)6(:@ 4?)6(:@
•
ma9s∆
8/20/2019 123 Onet New Akhir
111/126
Ta$el 3.%>
Re-apitulasi 7i
Smirnov
Kolmo(oro=
•
•
8/20/2019 123 Onet New Akhir
112/126
&ata Isohyet
•
• Ta$el 3.%% ,asil Per'itun(an Smirnov Kolmo(oro=
•
• Data ' (*
• Signi,ikan .@/ ' 7@ (@• D kritis .tabel nilai kritis uji smirno% kolmogoro,/ ' 4:)7@
67)@
• D maJ ' 4?):*6?@
4?):*6?@
•
•
• Ta$el 3.%+ Re-apitulasi 7i Smirnov Kolmo(oro=
•
•
•
•
8/20/2019 123 Onet New Akhir
113/126
7@I SMIRNOV KOLMOGOROC Lo( Pearson/
&ata Aritmatic Mean
•
Ta$el 3.%0 ,asil
Per'itun(an
Smirnov
Kolmo(oro=
•
•
•Data ' (*
• Signi,ikan .@/ ' 7@
(@
• D kritis .tabel nilai kritis uji smirno% kolmogoro,/ ' 4:)7@
67)@
• D maJ ' 46)6@
46)6@
•
ma9s∆
8/20/2019 123 Onet New Akhir
114/126
Ta$el 3.%2
Re-apitulasi 7i
Smirnov
Kolmo(oro=
•
•
••
•
•
&ata Theissen
•
Ta$el 3.%3 ,asil
Per'itun(anSmirnov
Kolmo(oro=
ma9s∆
8/20/2019 123 Onet New Akhir
115/126
•
• Data ' (*
• Signi,ikan .@/ ' 7@
(@
• D kritis .tabel nilai kritis uji smirno% kolmogoro,/ ' 4:)7@
67)@
• D maJ ' (*):6@
(*):6@
•
Ta$el 3.%5
Re-apitulasi 7i
Smirnov
Kolmo(oro=
•
8/20/2019 123 Onet New Akhir
116/126
&ata Isohyet
•
Ta$el 3.%8 ,asil
Per'itun(an
Smirnov
Kolmo(oro=
•
•
• Data ' (*
• Signi,ikan .@/ ' 7@
(@• D kritis .tabel nilai kritis uji smirno% kolmogoro,/ ' 4:)7@
67)@
• D maJ '
8/20/2019 123 Onet New Akhir
117/126
Ta$el 3.%9
Re-apitulasi 7i
Smirnov
Kolmo(oro=
•
•
•
•
•
•
&ata Aritmatic Mean
8/20/2019 123 Onet New Akhir
118/126
1 10 100
0.00
50.00
100.00
150.00
200.00
250.00
300.00
f(x) = 96.57 x^0.23
Uji Kesesuaian Distribusi Frekuensi E.J. Gumbel
Probabilitas
Xi (mm)
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
••
8/20/2019 123 Onet New Akhir
119/126
•
•
• Fra,ik 2esesuaian
Distribusi Metode
Fumbel
•
•
1 10 100
10
100
1000
f(x) = 96.57 x^0.23
Pemeriksaan Uji Kesesuaian Distribusi Log Pearson
'aktor 'rekuensi
Tinggi hujan "mm%
•
•
•
•
•
•
•
•
•
8/20/2019 123 Onet New Akhir
120/126
•
•
•
•
•
•
• Fra,ik 2esesuaian
Distribusi Metode
Log !earson
&ata Theissen
•
1
0.00
50.00
100.00
150.00
200.00
250.00
300.00
Uji Kesesuaian Distr
Xi (mm)
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
8/20/2019 123 Onet New Akhir
121/126
•
•
•
•
•
•
• Fra,ik 2esesuaian
Distribusi Metode
Fumbel
•
•
•
•
•
••
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•• Fra,ik
2esesuaian
Distribusi Metode
Log !earson
•
&ata Isohyet
•
•
•
•
8/20/2019 123 Onet New Akhir
122/126
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
• Fra,ik 2esesuaian Distribusi Metode Fumbel
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
• Fra,ik 2esesuaian Distribusi Metode Log !earson
•
Ta$el 3.%:Re-apitulasi ,asil
8/20/2019 123 Onet New Akhir
123/126
7i &istri$usi
Metode Aritmatic
Mean/
• •
• •
•
•
•
•
•
•
•
• •
•
•
•
•
•
•
•
•
• • • •
•
Ta$el 3.+>
Re-apitulasi ,asil
7i &istri$usi
Metode T'iessen/
• •
• •
•
•
•
8/20/2019 123 Onet New Akhir
124/126
•
•
•
•
• •
•
•
•
•
••
•
•
• • • •
•
•
•
Ta$el 3.+%
Re-apitulasi ,asil
7i &istri$usi
Metode Iso'et/
• •
• •
•
•
•
•
•
•
•
• •
8/20/2019 123 Onet New Akhir
125/126
•
•
•
•
•
•
•
•
• • • •
•
Komentar #
Dari hasil uji Smirno%-2olmogoro, dan 3hi-SQuare diperoleh nilai
penyimpangan terendah pada metode Log !earson Tipe CCC dengan 1urah hujan daerah
isohyet yaitu senilai
8/20/2019 123 Onet New Akhir
126/126
•
•