8
PAPER MATA KULIAH MANAGEME N AGROI NDUSTRI MODERN Sistem Informasi  Pengalengan Ikan Tuna PT. BLAMBANGAN FOOD PACKERS INDONESIA Disusun Oleh : MOH. TRI HIDAYAT (112410101 006) PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS JEMBER 2014

112410101006_Moh Tri Hidayat_Controlling SI Pengalengan Ikan Tuna

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas Paper Matakuliah Agroindustri Modern Universitas Jember

Citation preview

  • 5/19/2018 112410101006_Moh Tri Hidayat_Controlling SI Pengalengan Ikan Tuna

    1/8

    PAPER

    MATA KULIAH MANAGEMEN AGROINDUSTRI MODERN

    Sistem Informasi

    Pengalengan Ikan Tuna

    PT. BLAMBANGAN FOOD PACKERS INDONESIA

    Disusun Oleh :

    MOH. TRI HIDAYAT (112410101006)

    PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

    UNIVERSITAS JEMBER

    2014

  • 5/19/2018 112410101006_Moh Tri Hidayat_Controlling SI Pengalengan Ikan Tuna

    2/8

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Penjelasan Produk

    Indonesia yang dikenal sebagai negara maritim, memiliki sumber daya

    perikanan yang cukup besar yang terdiri atas perikanan tangkap, perikanan budidaya

    pada perairan tawar atau air payau. Permintaan terhadap hasil perikanan Indonesia, baik

    dalam bentuk segar maupun bentuk olahan makin diminati pasar dalam negeri maupun

    luar negeri.

    Untuk mempertahankan ikan selama dan sebaik mungkin, perlu dilakukan

    pengolahan dan pengawetan ikan. Pengolahan dan pengawetan juga bertujuan untuk

    menghambat atau menghentikan kegiatan zat-zat dan mikroorganisme yang dapatmenimbulkan pembusukan dan kerusakan.

    Pengalengan makanan merupakan suatu cara pengawetan bahan pangan yang

    dikemas secara hermetis dan kemudian disterilkan. Di dalam pengalengan makanan,

    bahan pangan dikemas secara hermetis (hermetic) ke dalam suatu wadah, baik kaleng,

    gelas atau alumunium.

    Dalam proses pengalengan, ikan dimasukkan ke dalam suatu wadah

    (container) yang ditutup rapat supaya udara dan zat-zat atau organisme perusak /

    pembusuk tidak dapat masuk. Kemudian wadah dipanasi sampai suhu tertentu dalam

    jangka waktu tertentu pula guna mematikan mikroorganisme seperti jamur, ragi, bakteri,

    enzim termasuk spora yang terbentuk.

    1.2. Kondisi dan Sistem Saat Ini

    Produksi ikan kalengan di PT. Blambangan Food Packers saat ini sangat pesat

    dan keadaan pasar pun sangat mendukung dalam pemasaran produk. Kondisi

    pengolahan, saat ini sudah dapat dikatakan cukup bagus karena sebagian besar sudah

    dikerjakan secara mekanik.

    Tahapan yang sampai saat ini masih harus dikerjakan secara manual adalah

    tahapan Pemotongan dan Pengisian. Namun, tahapan tersebut akan sangat sulit untuk

    disistemkan mengingat ukuran ikan yang akan diolah adalah relatif, sehingga untuk

    menjaga kualitas produk, proses masih harus dilakukan secara manual.

  • 5/19/2018 112410101006_Moh Tri Hidayat_Controlling SI Pengalengan Ikan Tuna

    3/8

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1. Proses Pengalengan Ikan Tuna

    2.1.1. Pengadaan Bahan Baku

    Bahan baku ikan tuna segar didatangkan dengan menggunakan container yang

    dilengkapi dengan refrigerator, yang bertujuan untuk memperpanjang kesegaran

    ikan. Sebelum diolah, dilakukan pencairan untuk mengembalikan kondisi ikan ke

    kondisi normal yang sebelumnya membeku karena disimpan di refrigerator.

    2.1.2. Pemotongan

    Bahan baku ikan yang telah siap diproses, berikutnya akan dipotong. Alat yangdigunakan adalah pisau stainless steel. Pada tahapan ini, dilakukan pemotongan

    kepal, pengeluaran isi perut ikan, dan menghilangkan sisik-sisik. Selain

    pemotongan, pada tahapan ini juga dilakukan sortasi. Hasil sortasi kemudian

    dimasukkan ke dalam mesin rotary untuk dilakukan pencucian.

    2.1.3. Pengisian

    Ikan yang keluar dari mesin rotary, berikutnya dibawa ke meja pengisian. Pada

    tahapan ini, Pengisian dilakukan secara manual, untuk menjaga porsi tiap kemasan.

    Gambar 1.Proses pengisian dilakukan oleh pegawai secara manual

    2.1.4. Pemasakan Awal (Pre-Cooking)

    Dengan bantuan conveyor kaleng yang sudah terisi ikan masuk kedalam cooker

    yang panjangnya +12 m, di dalam exhaust box ikan dimasak dengan menggunakan

    uap panas yang dihasilkan oleh boiler. Suhu yang digunakan + 800C, proses pree

    cooking ini berlangsung selama + 10 menit. Pada tahapan ini, telah terpasang

  • 5/19/2018 112410101006_Moh Tri Hidayat_Controlling SI Pengalengan Ikan Tuna

    4/8

    system untuk mengontrol seberapa besar suhu yang digunakan dan berapa lama

    proses pemasakan berlangsung.

    2.1.5. Pendinginan I

    Setelah ikan dimasak, ikan harus segera didinginkan untuk dapat dilakukan proses

    selanjutnya. Tujuan pendinginan adalah untuk menurunkan suhu ikan sampai di

    bawah 550 C. Selain itu pendinginan dapat mencegah kegosongan karena sisa panas

    yang masih ada pada ikan yang sudah dimasak. Pendinginan dilakukan dengan

    menggunakan cara spraying. Pada tahapan ini, telah terpasang system untuk

    mengontrol seberapa lama proses pendinginana berlangsung.

    2.1.6. Penghampaan (Exhausting)Penghampaan dilakukan dengan menambahkan medium pengalengan berupa saos

    cabai atau saos tomat dan minyak sayur (vegetable oil). Suhu saos dan minyak

    sayur yang digunakan adalah +80 0C. Pengisian saos dilakukan secara mekanis

    dengan menggunakan filler. System telah mengatur seberapa banyak medium yang

    ditambahkan ke dalam kaleng.

    Gambar 2.Proses penambahan medium untuk proses penghampaan.

    2.1.7. Penutupan Wadah Kaleng (Seaming)

    Penutupan wadah kaleng dilakukan dengan menggunakan double seamer machine.

    Seorang karyawan bertugas mengoprasikan double seamer machine dan mengisi

    tutup kaleng kedalam mesin. Kecepatan yang digunakan bervariasi. Double seamer

    untuk kemasan kaleng kotak dioprasikan dengan kecepatan penutupan 84 kaleng

    permenit (kecepatan maximum 200 kaleng permenit), double seamer untuk kaleng

    kecil dioperasikan dengan kecepatan penutupan 375 kaleng permenit (kecepatan

    maximum 500 kaleng permenit) sedangkan untuk double seamer kaleng besar

  • 5/19/2018 112410101006_Moh Tri Hidayat_Controlling SI Pengalengan Ikan Tuna

    5/8

    dioperasikan dengan kecepatan 200 kaleng permenit (kecepatan maximum 500

    kaleng permenit).

    Gambar 3.Penutupan wadah kaleng dilakukan secara semi-mekanik menggunakan seamer

    2.1.8. Sterilisasi

    Sterilisasi dilakukan dengan menggunakan retort. Dalam satu kali proses sterilisasi

    dapat mensterilkan 4 keranjang besi produk ikan kalengan atau setara dengan

    +6.800 kaleng kecil atau 3.400 kaleng besar. Suhu yang digunakan antara 115

    117 0C dengan tekanan 0,8 atm, selama 85 menit jika yang disterilisasi adalah

    kaleng kecil dan 105 menit untuk kaleng besar. Sterilisasi dilakukan dengan

    memasukkan keranjang besi kedalam menggunakan bantuan rel.

    2.1.9. Pendinginan dan Pengepakan

    Ikan kalengan yang sudah disterilisasi dikeluarkan dari dalam retort, kemudian

    diangkat dengan katrol untuk didinginkan dalam bak pendinginan bervolume 16.5

    m3 yang diisi dengan air yang mengalir. Pendinginan dilakukan selama 15 menit.

    Produk setelah didinginkan diistirahatkan terlebih dahulu ditempat pengistirahatan

    (Rested area) untuk menunggu giliran pengepakan (packing). Packing diawali

    dengan aktivitas pengelapan untuk membersihkan sisa air proses pendinginan,

    setelah itu produk dimasukkan kedalam karton. Produk yang kemasannya sudah

    diberi label (label cat) bisa langsung di packing, sementara produk yang

    kemasannya kosong terlebih dahulu diberi label kertas sesuai dengan keinginan

    produsen.

  • 5/19/2018 112410101006_Moh Tri Hidayat_Controlling SI Pengalengan Ikan Tuna

    6/8

    2.2. Tahapan tahapan y

    - Pemasakan

    System pada taha

    digunakan untuk

    lama proses pemas

    Keuntungan denga

    kemungkinan hasil

    - Pendinginan

    System pada taha

    pendinginan dilak

    - Penghampaan

    System pada tahap

    tiap kaleng dan ke

    Dengan adanya sy

    ditambahkan ke da

    isi.

    ang Terbantu oleh Sistem

    an pemasakan, mengatur seberapa besar s

    emasak ikan. Selain besar suhu, system ju

    akan berlangsung.

    ambar 4.Preview system kontroler cooker yang digu

    n adanya system adalah hasilnya lebih opti

    rusak yang disebabkan karena terlalu lama d

    an pendinginan mengatur seberapa lama

    kan.

    an penghampaan mengatur banyak medium

    epatan conveyor berjalan saat proses pengha

    stem, hasil yang didapat akan lebih optimal.

    lam kaleng akan sama, sehingga tidak terda

    uhu dari cooker yang

    ga mengatur seberapa

    akan

    mal dan memperkecil

    imasak.

    roses spraying untuk

    yang ditambahkan ke

    mpaan berlangsung.

    Jumlah medium yang

    pat perbedaan volume

  • 5/19/2018 112410101006_Moh Tri Hidayat_Controlling SI Pengalengan Ikan Tuna

    7/8

    - Sterilisasi

    System pada taha

    diperlukan untuk

    berbeda-beda terga

    G

    Dengan adanya sy

    suhu dan lama pro

    mempengaruhi kua

    pan sterilisasi mengatur seberapa besar s

    meng-sterilkan ikan dalam kaleng. Besar s

    ntung pada ukuran kaleng.

    mbar 5.Preview sistem kontroler sterilisasi yang dig

    stem, hasil proses sterilisasi akan lebih opt

    ses sterilisasi yang telah ditentukan, maka a

    litas ikan yang berada dalam kaleng.

    uhu dan waktu yang

    uhu dan lama proses

    nakan

    imal. Dengan besaran

    an mengurangi resiko

  • 5/19/2018 112410101006_Moh Tri Hidayat_Controlling SI Pengalengan Ikan Tuna

    8/8

    BAB III

    PENUTUP

    3.1. Kesimpulan

    System Informasi Pengalengan Ikan Tuna PT. Blambangan Food Packers

    Indonesia merupakan system yang mengontrol besaran suhu dan durasi dari beberapa

    tahapan tahapan produksi ikan kaleng, antara lain:

    - Pemasakan

    - Pendinginan

    - Penghampaan

    - Sterilisasi

    Segara garis besar, dengan adanya system ini, hasil yang diperoleh daripengolahan akan lebih optimal dikarenakan selama proses produksi, kondisi dari bahan

    sangat dijaga.

    3.2. Harapan untuk Sistem

    System yang ada saat ini sudah cukup mendukung proses produksi di PT.

    Blambangan Food Packers. Untuk kedepannya, diharapkan agar system juga dapat

    diterapkan pada tahapan yang belum tersistem.