Upload
fitrihanifa
View
5
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan praktikum
Citation preview
PENENTUAN TITIK LELEH UREA
17 NOVEMBER 2014
FITRI HANIFA
1113016200022
ABSTRAK
Tujuan dilakukan percobaan ini adalah untuk menentukan titik leleh sustu zat,
dimana zat yang digunakan adalah urea dengan menggunakan minyak goreng. Titik leleh
didefinisikan sebagai temperature dimana zat padat berubah menjadi cairan pada
tekanannya satu atmosfer. Titik leleh dapat digunakan untuk mengidentifikasi senyawa
kristal dan untuk mendapatkan keterangan tentang kemurniannya. Titik leleh urea
menurut literature adalah 133 ºC . Berdasarkan hasil percobaan, urea meleleh seluruhnya
pada suhu 160 ºC. Perbedaan hasil percobaan dengan literature disebabkan oleh
kesalahan praktikan , yaitu menggunakan urea terlalu banyak saat percobaan.
Kata kunci : urea, titik leleh, pipa kapiler,
1. PENDAHULUAN
Urea merupakan pupuk nitrogen yang banyak digunkan dan merupakan salah
satu bahan penyusun dalam bathroom dari bahan penyusunannya dalam berbagai produk
dari lem sampai krim kulit bahkan sampai desinfektan. Urea juga memiliki sejarah
penting, mula-mula disintesis oleh Friedrich Wohler pada tahun 1828, dari ammonia dan
asam sianat (HCNO). Penelitian Wohler ini penting untuk menunjukan bahwa senyawa
organic yang dibentuk dalam metabolism manusia dan hewan ( dan dikeluarkan sebagai
urin), dapat disintesis hanya dari bahan anorganic (Oxtoby. 2003 : 236).
Urea merupakan persenyawaan organik, tidak bermuatan listrik, titik leleh sebesar
132,70C, panas leleh ± 60 kal/gram, titik didih dalam air 115 0C, berbentuk butiran
berwarna putih, rumus kimia CO(NH2)2 secara kimiawi maupun fisiologis urea
merupakan pupuk netral, tidak menyebabkan tanah menjadi asam, dan urea juga bersifat
higroskopis. (Sumarlin, journal.um.ac.id)
Perubahan dari cair menjadi padat disebut pembekuan, dan proses kebalika
disebut pelelehan atau peleburan. Titik leleh suatu padatan (atau titik bekku suatu cairan)
adalah suhu pada saat fasa padat dan cair berada dalam kesetimbangan. Titik leleh normal
(titik beku normal) suatu zat adalah titik leleh (titik beku) yang diukur pada tekanan 1
atm. Biasanya kita menghilangkan kata “normal” dalam merujuk titik leleh zat pada
tekanan 1 atm. Kesetimbangan cair-padat yang sangat dikenal adalah kesetimbanagn air
dan es. Pada 00C dan 1 atm, kesetimbangan dinamis tersebut dinyatakan dengan : es
setimbang air. (Chang, 2003: 3)
Apabila zat padat dipanaskan, mula-mula pada suhu sedikit dibawah titik
lelehnya, kemudian suhunya mulai naik. Ketika titik lelehnya tercapai, suhunya akan
tetap sama sampai seluruh zat padat meleleh. Ketika hamper semua zat padatnya
melelehada sedikit pembesaran volumenya. Ini berarti partikel-partikelnya akan saling
menjauh. Namun, karena da gaya Tarik antara partikel-partikel tersebut, harus ada
tambahan energy agar tetap berjauhan. Energy ini disebut kalor peleburan ( pelelehan ).
Untuk meleleh, yang disebut juga peleburan (fusion), ada istilah kalor peleburan
molar,∆Hfus yaitu energy yang diperlukan untuk melelehkan satu mol zat padat. Besarnya
kalor peleburan molar (kristalisasi) adalah ukuran perbedaan kekuatan dari gaya Tarik
antara zat cair dan zat padat dimana nilainya selalu lebih kecil dari pada molar
penguapan. (Brady,1999: 579)
2. METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah pembakar spirtus, kaki tiga,
pipa kapiler, thermometer raksa, kaleng susu, ring dan statif. Bahan yang digunakan
adalah minyak goreng dan urea.
2.2 Langkah Kerja
Pertama, panaskan minyak goring dan bakar salah satu ujung pipa kapiler.
Masukkan urea kedalam pipa tersebut. Ikat pipa yang telah berisi urea pada
thermometer raksa dengan karet. Masukkan thermometer tersebut kedalam minyak
goreng yang telah dipanaskan. Catat suhu urea ketika pertama kali meleleh dan
meleleh seluruhnya
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pembahasan
Pelelehan urea Suhu ºC
pertama 120
Sebagian 130
Sebagian 138
Sebagian 146
Sebagian 158
Seluruhnya 160
Note : titik leleh urea menurut literature adalah 133 ºC
3.2 Pembahasan
Dalam percobaan menentukan titik leleh suatu zat, disini praktikan
menggunakan urea. Sebelum dimasukkan kedalam pipa kapiler, urea terlebih dahulu
dihaluskan, tujuannya adalah agar urea tersebut mudah untuk masukkan kedalam
pipa kapiler. Titik leleh urea menurut literature adalah 133 ºC . Berdasarkan hasil
percobaan, urea meleleh seluruhnya pada suhu 160 ºC. Titik leleh urea yang
dihasilkan dari hasil percobaan ini sangat berbeda dengan titih leleh urea pada
literature. Hal ini disebabkan oleh beberapa kesalahan pada saat percobaan , yaitu
ukuran kristal urea yang besar. Ukuran kristal sangat berpengaruh dalam
menentukan titik leleh suatu zat, apabila semakin besar ukuran partikel, maka akan
semakin sulit/ lama terjadinya pelelehan. Banyaknya sampel suatu zat juga sangat
mempengaruhi cepat lambatnya proses pelelehan. Apabila semakin sedikit sampel
yang digunakan , maka semakin cepat proses pelelehan. Begitu pula sebaliknya jika
semakin banyak sampel yang digunakan, maka semakin lama proses pelelehan. Pada
saat percobaan, praktikan menggunakan sampel urea yang banyak, sehinnga proses
pelelehannya lama. Sehinnga hasilnya berbeda jauh dari litetatur yang ada.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, didapatkan titik leleh urea
adalah 160 ºC, sedangkan titik leleh menurut literature adalah 133 ºC. kesalah ini
disesbabkan karena terlalu banyak memasukkan sampel kedalam pipa kapiler sehingga
pelelehannya lama.
5. DAFTAR PUSTAKA
Brady. James E. 1999. Kimia Universitas asas dan struktur jilid 1. Jakarta : Binarupa
aksara.
Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.
Oxtoby,David W.dkk.” Prinsip-Prinsip Kimia Modern Edisi Keempat Jilid 2”.
Jakarta:Erlangga. 2003
Sumarlin. http://journal.um.ac.id/index.php/mipa/article/view/905. Diakses pada
tanggal 23 November 2014, pada jam 17.10
6. LAMPIRAN
PASCA PRAKTIKUM
1. Apa factor yang mempengaruhi titik leleh ?
Ukuran Kristal
Ukuran Kristal sangat berpengaruh dalam menentukan titik leleh suatu zat.
Apabila semakin besar ukuran partikel yang digunakan, maka semakin sulit
terjadinya pelelehan.
Banyaknya Sampel.
Banyaknya sampel suatu zat juga dapat mempengaruhi cepat lambatnya
proses pelelehan. Hal ini dikarenakan, apabila semakin sedikit sampel yang
digunakan maka semakin cepat proses pelelehannya, begitu pula sebaliknya jika
semakin banyak sampel yang digunakan maka semakin lama proses pelelehan.
Pemanasan dalam suatu pemanas harus menggunakan bara api atau panas
yang bertahan.
2. Jelaskan prosedur titik leleh menggunakan padatan murni pada titik leeh 200ºC
Pertama, panaskan minyak goring dan bakar salah satu ujung pipa kapiler. Masukkan
padatan murni ( misalnya polifinil alcohol) kedalam pipa tersebut. Ikat pipa yang
telah berisi padatan murni ( misalnya polifinil alcohol) pada thermometer raksa
dengan karet. Masukkan thermometer tersebut kedalam minyak goreng yang telah
dipanaskan. Catat suhu padatan murni ( misalnya polifinil alcohol) ketika pertama
kali meleleh dan meleleh seluruhnya