10akuiki

Embed Size (px)

DESCRIPTION

semua akan

Citation preview

IMPLEMENTASI PERMENKES RI NOMOR 028/MENKES/PER/I/2011TENTANG KLINIK DALAM PENYELENGGARAAN PELAYANANKESEHATAN DI KABUPATEN ROKAN HULUPROVINSI RIAUTESISUntuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-2 Program Magister HukumKonsentrasi Hukum Kesehatan diajukan olehJUWITA YANTI PAKPAHAN NIM 10.93.00.60Kepada PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2013BAB IIIHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA.HASIL PENELITIAN1.a.Gambaran Umum Obyek PenelitianPemerintah Kabupaten Rokan Hulu1)Wilayah penelitianPenelitian Tesis ini dilakukan di Kabupaten Rokan Huludengan Ibukota Pasir Pengaraian terletak dalam wilayahProvinsi Riau dan terbentuk sebagai hasil pemekaran dariKabupaten Kampar. Pada awal berdirinya Kabupaten RokanHulu terdiri dari 7 Kecamatan meliputi 80 Desa dan 6Kelurahan. Pada tahun 2011 memiliki 16 Kecamatan yaitu:BangunPurba,BonaiDarusalam,Kabun,Kepenuhan,Kepenuhan Hulu, Kunto, Pegaran Tapah, Pendalian IV Koto,Rambah, Rambah Hilir, Rambah Samo, Rokan IV Koto,Tambusai, Tambusai Utara, Tandun, Ujung Batu. Kecamatanterluas wilayahnya adalah Kecamatan Tambusai yaitu 1.127,50km2 (15.04%) dan Kecamatan terkecil adalah Kecamatan UjungBatu dengan luas wilayahnya 90,57 km2. (1,21%).2)Letak GeografisSecara geografis, Kabupaten Rokan Hulu terletak diantara100 - 101 52 Bujur Timur dan 0 - 1 30 Lintang Utara. Luaswilayah Kabupaten Rokan Hulu 7.498.85 km2 atau 7,88%dari luas wilayah Propdpinsi Riau ((94.561,6 k 2), yang tkmterdiri dari85% darat8tan dan 15% daerah perairan dan rawa Konturha.wilayah ata ketinggia beberap daerah d Kabupat RokanwauanpaditenHulu berkis antara 10-164 meHsareter di atas permukaa air laut.anKabupaten Rokan Hu pada umKulumumnya beeriklim tropis dengantemperatur maksimum rata-rata 310 C 320 C, dan mtm2mengalami2 (dua) mus yaitu msimmusim kemaarau dan musim penghhujan.3)3Jummlah PenduudukBerdaasarkan daata Biro Pusat Staatistik hasi sensusilpenduduk 2011, jumpmlah penduuduk Kabuupaten Rokan Hulutahun 2011 tercatat setebesar 501.584 jiwa. DDisamping itu jumlahrumah tangrgga 126.96 KK den64ngan Rata- Rata 3.95 Jiwa per5rumah tangrgga.Gb.1.JUMLA PENDUDU MENURUT KECAMATGAHUKTAN di KABUUPATEN ROKAN HULU TAHNHUN 2011S TAMBBUSAIUTARA TAMBUSAI e UJUNGBATU RAMBAH c KUNTODDARUSSALAM RAAMBAHHILIR a TANDUN RAAMBAHSAMO KABUNr BONAIDDARUSSALAM KEPENUHANa ROOKANIVKOTO KEPENNUHANHULU BANNGUNPURBAPAGAARANTAPAHDDARUSSALAM d PENDALIANIVKOTO80,127 56,4022 43,435 41,3904 41,065 8634,68 27,679 27,557 27,548 22,177 21,361 20,720 16,050 155,852 4,7841410,732 0020,0040,00060,00080,000emografi penyebaran penduduk di Kabupaten Rokan Hulutidak merata pertumbuhan penduduk paling tinggi dalam satudasawarsa terakhir berada di Kecamatan Tambusai Utaradengan jumlah 80.127 orang, kemudian Kecamatan Tambusaiyang mencapai 56.402 orang, tingginya jumlah penduduk didua Kecamatan itu disebabkan daerah tersebut merupakanwilayah yang terluas dibanding Kecamatan lainnya. Selain itu,karena Kecamatan Tambusai dan Tambusai Utara merupakanareal perkebunan dan pabrik kelapa sawit yang dimiliki olehbeberapaperusahaan.Lajupertumbuhanpendudukitusepertinya terjadi karena semakin banyaknya perusahaanperkebunan kelapa sawit, sehingga harus membutuhkantenaga kerja, dan biasanya dicari dari warga luar KabupatenRokan Hulu. Sedangkan pertumbuhan penduduk di ibu kotaKabupaten Rokan Hulu yaitu Kecamatan Rambah berada padaurutan ke-empat yang mencapai 41.227 orang, sedangkanjumlah terendah penduduknya berada di Kecamatan PendalianIV Koto yang hanya 10.732 orang. karena selain wilayahnyasempit juga karena hanya murni penduduk asli.4)Pelaksanaan Tugas Bidang KesehatanDalam kaitannya dengan tugas Pemerintah, bidangkesehatan merupakan urusan wajib Pemerintah, yang manabidangkesehatanmenjadisalahsatutanggungjawabPemerintahPemerintahDaerah,tentangjikabidangmembicarakankesehatanurusanwajibyangkhususnyadiselenggarakan oleh Pemerintah Daerah, maka hal itu tidaklepas dari ketentuan perundang-undangan yang mengaturmengenai Pemerintah Daerah. Seperti diketahui dalam Pasal14 ayat (1) huruf e Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah ditegaskan bahwa Urusan wajibyangmenjadikewenanganmerupakanPemerintahanurusanDaerahuntukkabupaten/kotayangberskalakabupaten/kota, salah satunya penanganan bidang kesehatan.Pelaksanaan penanganan bidang kesehatan itu dilakukanmelalui perangkat daerah sebagaimana diatur dalam PeraturanPemerintah RI Nomor 41 Tahun 2007 tentang OrganisasiPerangkat Daerah pada Pasal 14 dijelaskan bahwa,(1)(2) Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomidaerah. Dinas daerah mempunyai tugas melaksanakanurusan pemerintahan daerah berdasarkan asasotonomi dan tugas pembantuan.Kemudian perangkat daerah yang menangani dalambidangkesehatantersebutadalahDinasKesehatan,sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten RokanHulu Nomor 22 Tahun 2007 tentang Organisasi Dinas DaerahKabupaten Rokan Hulu pada Bab I Pasal 1 angka 10menjelaskan bahwa Dinas Daerah adalah unsur pelaksanaotonomidaerahPemerintahKabupatenRokanHulu.Selanjutnya Bab II Pasal 2 angka 2 menjelaskan bahwaDengan Peraturan Daerah ini dibentuk Dinas Daerah yangterdiri dari Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu.Dinas Kesehatan sebagaimana diatur dalam PeraturanDaerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 22 Tahun 2007 tentangOrganisasi Dinas Daerah Kabupaten Rokan Hulu dalam Bab IVPasal 9 menjelaskan bahwa Dinas Kesehatan merupakanunsur pelaksana Pemerintah Daerah dipimpin oleh seorangKepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawabkepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dan Pasal 10ditegaskan bahwa Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokokmelaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah dalam BidangKesehatan, yang artinya dinas kesehatan sebagaimanasebagai perangkat daerah wajib menjalankan tugas utama yaitumenyelenggarakan amanat Pasal 22 huruf f dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.b.Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan HuluDinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu, merupakan salahsatu Dinas daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan DaerahKabupaten Rokan Hulu Nomor 22 Tahun 2007 tentang OrganisasiDinas Daerah Kabupaten Rokan Hulu. Dinas Kesehatan yangberlokasi di Jalan Perumahan Pemda Pasir Pengaraian KabupatenRokan Hulu, mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomidaerah di bidang kesehatan. Dinas Kesehatan, yang merupakanunsur pelaksanaan Pemerintahan Kabupaten, dipimpin oleh seorangKepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupatimelalui Sekretaris Daerah.Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu mempunyai tugasmelaksanakan kewenangan otonomi daerah dibidang kesehatan.Dalammelaksanakantugasnya,DinasKesehatanmenyelenggarakan fungsi:1.Melakukanpelaksanaanpembinaankewenangandibidang kesehatan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah,2.Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadapperizinan dibidang pelayanan kesehatan, usaha distribusiobat, persediaan farmasi dan makanan, serta minuman,3.Pelaksanaan pembinaan teknis dibidang upaya kesehatandan upaya pelayanan kesehatan sesuai peraturan dankebijakanyang ditetapkan oleh pemerintah.Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2007 tentangOrganisasi Dinas Daerah Kabupaten Rokan Hulu. Struktur organisasiDinas Kesehatan terdiri dari Kepala Dinas, Kelompok JabatanFungsional, Bagian Tata Usahayaitu Sub Bagian Umum danPerlengkapan, Sub Bagian Kepegawaian, dan Sub EvaluasiPelayanan kemudian empatBidangKesehatanBidang yaitu Bidang Bina Program,danPKM,BidangPelayananKeluargaKesehatan, Bidang Pencegahan, Pembrantasan Penyakit danPenyehatan Lingkungan (P2P dan PL), Unit Pelaksana Teknis Dinas(UPTD).Bidang pelayanan kesehatan dipimpin oleh KepalaBidangyang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalammenyelenggarakan pembinaan dan pengembangan Puskesmas,Usaha Kesehatan Khusus serta Pembinaan Pemulihan KesehatanMasyarakat dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.Seksi Rujukan dan Rumah Sakit merupakan bagian dari BidangPelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten RokanHulu yang bertugas menyiapkan bahan perumusan, evaluasi dankoordinasi penyelenggaraan rujukan, Rumah Sakit dan pelaksanaanjaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat di bidang kesehatan diKabupaten Rokan Hulu. Tanggungjawab seksi Rujukan dan RumahSakit meliputi memberikan layanan rekomendasi dan sertifikasiperizinan Klinik dan Rumah Sakit Pemerintah danswasta,melaksanakan Pengawasan dan Pembinaan terhadap saranakesehatan Klinik dan Rumah Sakit Pemerintah dan swasta.1)Visi dan Misi Dinas KesehatanUntuk mengejar ketertinggalan dalam pembangunan dibidang kesehatan, jajaran kesehatan kabupaten Rokan Hulutelah bertekad untuk membangun kesehatan masyarakatRokan Hulu dengan Visi Rokan Hulu Sehat 2016 yaitusebagai gambaran masyarakat Rokan Hulu yang memilikiderajat kesehatan tertinggi di Propinsi Riau Tahun 2016,denganVisi : Rokan Hulu Sehat 2016 yaitu sebagai gambaranmasyarakat Rokan Hulu yang memiliki derajat kesehatantertinggi di Propinsi Riau Tahun 2016. Untuk mewujudkan Visitersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu menyusunMisi :1.2.3.4.MemantapkanManajemenKesehatanYangDinamis & AkuntabelMeningkatkan Kinerja Dan Mutu PelayananKesehatanMemberdayakan Masyarakat Untuk Hidup SehatMemelihara & Meningkatkan Kesehatan Individu,Keluarga & LingkunganIndikator pencapaian Visi dan Misi tahun 2016 adalah:1.2.3.4.Angka Kematian Bayi : 16/1000 Kelahiran HidupAngka Kematian Ibu : 100/100.000 Kelahiran HidupUmur Harapan Hidup : 72 TahunStatus Gizi : Gizi Buruk < 2%2)Struktur Organisasi Dinas KesehatanStruktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten RokanHulu berdasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten RokanHulu Nomor 22 Tahun 2007 sebagai berikut:Gambar 2. Bagan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu31KEPALA DINASBAGIAN TATA USAHAKELOMPOKJABATAN FUNGSIONALSUB BAG UMUM &PERLENGKAPANSUB BAG UMUM& KEPEGAWAIANSUB BAGKEUANGANBIDANG BINA PROGRAMBIDANG KESRA & PKMBIDANG PELAYANAN KESEHATANBIDANG P2P & PLSEKSISEKSIPENCEGAHAN PENYAKITSEKSISEKSIPERENCANAANKESRA & PKMRUJUKAN DAN RUMAH SAKITSEKSI SEKSIDATA & INFO KESSEKSISEKSI GIZIPUSKESMASPEMEBERANTASAN PENYAKITSEKSI EVALUASI & PELAPORANSEKSI PKMSEKSIKESEHATAN KHUSUS & FARMASISEKSIPENYEHATANLINGKUHANUPTD31DatadariDinasKesehatanKabupatenRokanHulu2011.3)Tugas Pokok dan Fungsi.Tugas pokok dan fungsi dari Seksi Rujukan dan RumahSakit adalah menyiapkan bahan rumusan, evaluasi dankoordinasipenyelenggararujukan,RumahSakitdanPelaksanaan kesehatan masyarakat di bidang kesehatan,dengan penjabaran tugas sebagai berikut :a)b) Menyusun perencanaan program dan kegiatan seksikesehatan rujukan dan Rumah Sakit; Menjabarkan perintah atasan baik berupa petunjuktertulis maupun lisan guna dilakukan tindak lanjutpenyelesaiannya; Menghimpundanmempelajariperaturanperundang-undangan, kebijakan teknis, pedomandan petunjuk teknis, serta bahan-bahan lainnya yangberhubungan dengan seksi kesehatan rujukan danRumah Sakit; Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa datadan laporan kegiatan pelayanan kesehatan rujukandan Rumah Sakit Pemerintah dan swasta; Memberikan layanan rekomendasi dan sertifikasiperizinan Klinik dan Rumah Sakit Pemerintah danswasta; Melaksanakanpengawasandanpembinaanterhadap sarana kesehatan Klinik dan Rumah SakitPemerintah dan swasta; Membuat laporan bulanan, triwulan dan tahun padaseksi rujukan dan Rumah Sakit; Mengarsipkan surat masuk dan surat keluar seksikesehatan rujukan dan Rumah Sakit; Melaksanakan koordinasi kegiatan dengan jeniskerja/dinas/badan/lembaga terkait dalam rangkatugas khusus; Melaporkan pelaksanaan tugas kegiatan seksikesehatan rujukan dan Rumah Sakit baik secaralisan maupun tertulis dan memberikan saranpertimbangan kepada Kepala Bidang pelayanankesehatan tentang langkah atau tindakan yang perludiambil di bidang tugas; Memberi petunjuk kepada bawahan dalammelaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk danc)d)e)f)g)h)i)j)k)l)m)n)ketentuan berlaku sehingga tercapai efektivitas danefisiensi pelaksanaan tugas; Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahandengan memberikan arahan baik secara tertulismaupun lisan sesuai dengan permasalahan danbidang tugasnya masing-masing dan membimbingpara bawahan melaksanakan tugas agar sesuaidengan peraturan dan ketentuan yang berlaku; Memeriksa, mengoreksi dan mengontrol hasil kerjapara bawahan guna penyempurnaan lebih lanjut danmenilai kinerja para bawahan berdasrakan ketentuanyang berlaku untuk dipergunakan sebagai bahandalam peningkatan dan karir; Melaksanakan tugas lain yang diserahkan olehKepala Bidang pelayanan kesehatan dan KepalaDinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu sesuaidengan peraturan yang berlaku.323)Jumlah Fasiltas Pelayanan Kesehatan di LingkunganDinas Kesehatan.Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkanderajat kesehatan masyarakat adalah dengan penyediaanfasilitas kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas danpemerataan jangkauan pelayanan kesehatan. Maka fasilitaspelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Rokan Hulusebagai berikut:a)Puskesmas dan jaringannyaPuskesmas dan jaringannya yang ada di KabupatenRokan Hulu dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:32DataDinasKesehatanKabupatenRokanHulu2011.Tabel 1.Jumlah Puskesmas dan jaringannya di Kabupaten Rokan ulu Tahun 2011No123JenisPuskesmas indukPuskesmas pembantuPuskesmas kelilingjumlah/unit2110021Sumber : Lap.bidang Yankes Dinkes dan Puskesmas Se- Kab.Rokan Hulu Tahun 2011Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah terbanyakadalah puskesmas pembantu sebanyak 100 unit, puskesmasinduk dan puskesmas keliling masing-masing sebanyak 21 unit.b)Rumah SakitRumah Sakit yang ada di Kabupaten Rokan Hulu dapatdilihat pada tabel sebagai berikut:Tabel 2.Jumah RS dan Jumlah Tempat Tidur (TT) di Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2011No12345JenisRSUD Rokan HuluRS. PTP V Sri RokanRS. Tambusai MedikaRS. Awal BrosRS. AzahraJumlah/ unit11111TT10662292520Sumber : Lap.bidang Yankes Dinkes dan Puskesmas Se- Kab.Rokan Hulu Tahun 2011Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah terbanyakadalah RSUD Rokan Hulu yaitu 1 unit dengan jumlah tempattidur 106 kemudian RS. PTP V Sri Rokan yaitu 1 unit denganjumlah tempat tidur 62, RS. Tambusai Medika yaitu 1 unitdengan jumlah tempat tidur 29, RS. Awal Bros yaitu 1 unitdengan jumlah tempat tidur 25 dan RS. Azahra yaitu 1 unitdengan jumlah tempat tidur 20.c)Sarana Kesehatan lainnyaSarana kesehatan lain yang ada di Kabupaten RokanHulu dapat dilihat dari tabel berikut:Tabel 3. Sarana Kesehatan Lain di Kabupaten Rokan HuluNo12345678Jenis Fasilitas KesehatanRumah Bersalin (klinikbersalin)Balai Pengobatan/ KlinikPraktik Dokter PeroranganPraktik PengobatanTradisionalPoskesdesPosyanduApotekToko ObatPem.Kab/ Kota----325361-Swasta2511010235--2225Jumlah2511010235325362325Sumber : Lap.bidang Yankes Dinkes dan Puskesmas Se-Kab.Rokan Hulu Tahun 2011Dari tabel di atas dapat diuraikan bahwa saranakesehatan yang terbanyak di Kabupaten Rokan Hulu adalahPosyandudenganjumlah536unit,kemudianbalaipengobatan/klinik 110 unit, praktik dokter perorangan 102 unit,praktik pengobatan tradisional 35 unit, poskesdes 32 unit, tokoobat 25 unit dan apotek 23 unit.Berdasarkan data di atas, sarana pelayanan kesehatanlain di Kabupaten Rokan Hulu, ada enam Klinik yang menjadiobyek penelitian yang mana tiga Klinik bagian dari BalaiPengobatan dan Rumah Bersalin, satu Klinik bagian dari BalaiPengobatan, satu Klinik bagian dari praktik dokter perorangandan satu Klinik memang awal berdirinya sudah Klinik tetapidimasukkan dalam bagian dari Balai Pengobatan/Klinik, makaenam Klinik kesehatan itu yaitu Klinik Pratama Medika, SehatBersama, Doa Bunda, Amanah Insani, Fina dan As-Syifa.4)Jumlah Tenaga Kesehatan di Lingkungan DinasKesehatan.Jumlah tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten RokanHulu pada tahun 2011 sebanyak 1.032 yang tersebar padaseluruh unit kesehatan yang ada di Kabupaten Rokan Hulu,baik Pemerintah, BUMN maupun Swasta. sebagaimana terlihatdalam tabel di bawah ini sebagai berikut:Tabel 4. Jumlah Tenaga Kesehatan di wilayah kerja Dinas Kesehatan di Kab.Rokan HuluNo12345 Kategori Tenaga KesehatanMedisBidanPerawatTenaga KefarmasianTenaga Gizijumlah167344378 35 17%15.8832.73 36 3.33 1.61Ratio/100.000 penduduk 32,90 67,00 74,00 7,00 3,00678910Teenaga KesmmasTeenaga SaniitasiTeenaga TeknnisiMedisFisioterapis Jumlaah36135471.0513.420.125.130.66100 4,20 1,5010,70 -200,3Sumber : LaSap.bidang YYankes Dinke dan Puskeskesmas Se--kab.Rokan Hu Tahun 2ulu2011 asarkan taabel di atas, secara kuantitas tenagaaBerdakesehatan di Kabupat Rokan Hulu masih belum mencukupi,ktenmdisamping itu distribus belum merata, sehindsingga di daeerah yangterpencil masih banya yang belu tersedia tenaga ketakumaesehatan.Penyeebaran tenaga kesehhatan menuurut instansi tempatbekerja di wilayah DbDinas Kesehatan Kabbupaten Rookan Huludapat diliha dari tabel berikut:datl Gb.1.uskesmasb.1. puRSDinkessSaranayankeslain GbGb.2.PersentaGaseTenagaKKesehatanmeenurut asePerseentasPersenta instansiTempatBekerjadiKaabupatenRokkanHulu TenagaaTennaga Tahun20111Gb.1.KesehattanKesehata Persentase menuruutnurutmen Tenaga instansiiansiGb.1. insta Kesehatan Persentase menurut Tenaga instansi Kesehatan menurut instansi gambar di atas dapat dilihat bahthwa sebaggian besarDari gtenaga kestsehatan yan ada di KngKabupaten Rokan Hulu bekerjadi Puskesmas sebadanyak 610 orang (558%), Rummah Sakitsebanyak 356 orang (34%), Dinas Kesehatan KabupatensgKRokan Hulu sebanyak 50 orang (5%) dan sarana kesehatanlain sebanyak 35 orang (3%).c.Profil Klinik Kesehatan di Kabupaten Rokan HuluKlinik kesehatan yang menjadi obyek dalam penelitian iniadalah enam unit Klinik yang ada di Kabupaten Rokan Hulu yangterdiri dari Klinik Pratama Medika, Klinik Sehat Bersama, Klinik DoaBunda, Klinik Amanah Insani, Klinik Fina,dan Klinik As-Syifa. Dariantara enam Klinik tersebut, ada tiga Klinik yang sebelumnyaberbentuk Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin, sedangkan tigaKlinik lainnya masing-masing berbentuk Balai Pengobatan satuKlinik, praktik dokter perorangan satu Klinik danyang dari awalberdiri sudah berbentuk Klinik berjumlah satu Klinik. Enam Klinik initersebar dibeberapa Kecamatan yang ada di Kabupaten Rokan Huluyaitu dua di Kecamatan Ujung batu, satu di Kecamatan Tambusaidan tiga di Kecamatan Rambah. Untuk mendapatkan gambaran lebihjelas mengenai Klinik di Kabupaten Rokan Hulu maka akan diuraikanperizinan masing-masing Klinik sebagai berikut:Tabel 5. Perizinan Klinik yang ada di Kabupaten Rokan HuluNo1234NamaKlinik PratamaMedikaKlinikSehatBersamaKlinikDoaBundaKlinik AmanahInsani Penanggung jawabdr.M Fahrullahdr. Tuanima SL.Rajadr. Fahrullahdr. Yeni Dwi Putri Masaberlaku s/d 13 des 20169 nov 201626 juli 201612 Des 2016No Izin KlinikSk Bupati No 451 Tahun 2011Sk Bupati No 426 Tahun 2011Sk Bupati No 449 Tahun 2011SK Bupati No 450 Tahun 2011 Pejabat yang menandatanganiBupati Rokan HuluBupati Rokan HuluBupati Rokan HuluBupati Rokan Hulu56 dr. Finaldi20 Juli 2016 SK Bupati No 318Bupati Rokan Hulu NazirTahun 2011Klinik AS-Syifadr. Ricki c,26 JanSK Bupati No 25Bupati Rokan Hulu Sp.Og2017Tahun 2012 Sumber : Lap.bidang Yankes Dinkes dan Puskesmas Se-kab.Rokan Hulu Tahun 2011Klinik Fina1)Klinik Pratama MedikaBerdasarkan hasil penelitian dapat dilihat dari tabel 5,diketahui bahwa Klinik Pratama Medika berdiri pada tahun 2007yang awalnya berbentuk Balai Pengobatan dan RumahBersalin, kemudian baru berubah menjadi Klinik pada tahun2011.SaatiniKlinikmenamakanfasilitaspelayanankesehatannya adalah Klinik dan Rumah Bersalin PratamaMedika. Klinik Pratama Medika memiliki izin SK Bupati Nomor451 Tahun 2011 yang dikeluarkan oleh Bupati Rokan Hulu,dengan demikian dapat diketahui bahwa Klinik Pratama Medikasudah memilki izin yang sesuai dengan ketentuan yang baru.Klinik Pratama Medika terletak di JL.Mangga II RK.Harapan Kecamatan Ujung Batu. Lokasi Klinik Pratama Medikakurang lebih 1 km dari puskesmas induk dan sekitar 30 km dariRSUD.Klinik Pratama Medika memiliki cakupan wilayah kerjaseluas 90.57 km2 yang terdiri dari empat desa dan satuKeluharan Ujung Batu. Jumlah penduduk pada tahun 2011 diwilayah kerja Klinik Pratama Medika sebanyak 43.435 denganluas wilayah 90.57 km2. Kepadatan penduduk 480 jiwa/ km2 dankepadatan jumlah rumah tangga 10.386 dengan rata-rata 4,2jiwa/ rumah tangga.Klinik Pratama Medika merupakan Klinik rawat jalan danrawat inap. Pelayanan yang diberikan terdiri dari poliklinikumum, poliklinik gigi, persalinan normal, UGD 24 jam, sunatan(laser), operasi (pengangkatan tato, kista, kutil), USG (3D),bekerja sama dengan pihak askes dan jamsostek.JumlahtenagakesehatanKlinikPratamaMedikasebanyak 28 orang yang terdiri dari berbagai jenis pendidikandan tenaga kesehatan yang mempunyai Surat Tanda Registrasi(STR), Surat Ijin Praktek dan Surat Ijin Bidan (SIB) yang dapatdilihat pada tabel berikut:Tabel 6. SDM menurut jenis pendidikan pada KlinikPratama MedikaNo12Jenis PendidikanDokter UmumDokterSpesialisObstetridanGynekologi (SpOG)Sarjana KeperawatanDIII BidanDIII PerawatSMAJumlahJumlah41STRAdaAdaSIP/SIBAdaAdaKeteranganDokter TetapDokter tamu34567158 928AdaAdaAda - -AdaAdaAda - -Pegawai TetapPegawai TetapPegawai TetapPegawai Tetap-Sumber: Data Primer Penelitian, Bulan September 2012Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlahtenaga kesehatan dan jenis pendidikan yang terbanyak adalahSMA yaitu sembilan orang dengan rincian empat orang bagiancleaning service, satu orang bagian ambulan dan empat orangbagian dapur/gizi, kemudian disusul DIII perawat ada delapanorang yang mana sudah memiliki STR, SIP, dan status setiapperawat yakni sebagai pegawai tetap di Klinik. Kemudian DIIIbidan ada lima orang yang mana sudah memiliki STR, SIB, danstatus setiap bidan yakni sebagai pegawai tetap di Klinik, dokterumum ada empat orang yang mana sudah memiliki STR, SIP,dan status setiap dokter yakni sebagai pegawai tetap di Klinik,kemudian tenaga dokter SpOG ada satu orang yang manasudah memiliki STR, SIP, dan status dokter tersebut sebagaidokter tamu dari Pekanbaru, jadwal praktek dokter SpOGsetiap selasa dan jumat dan Sarjana Keperawatan ada satuorang dan sudah memiliki STR, SIP dan status perawatsebagai pegawai tetap di Klinik.Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat dari tabel 6diketahui, Klinik Pratama Medika tidak memiliki tenagaapoteker, dengan alasan Klinik belum memliki apotik hanyaruang obat. Jika ada resep obat yang tidak tersedia di Klinikmaka akan dirujuk ke apotik yang telah bekerja sama denganKlinik Pratama Medika.Bangunan Klinik Pratama Medika sudah permanen dantidak gabung dengan bangunan lain ataupun unit kerja lain.Bangunan Klinik Pratama Medika terdiri dari ruang pendaftaran,ruang tunggu, ruang konsultasi, ruang administrasi, ruangtindakan atau ruang operasi kecil, ruang obat, ruang UGD 24jam, ruang gizi/dapur.Fasilitas ruangan yang diberikan di Klinik Pratama Medikayaitu ruang rawat inap yang dibagi menjadi empat bagian yaituruang vip, ruang kelas I, ruang kelas II, dan ruang kelas III.Jumlah tempat tidur Klinik Pratama Medika ada 20 tempat tiduryang terbagi di beberapa ruangan yaitu ruang vip ada empatruangan masing-masing satu tempat tidur, Kelas I ada empatruangan masing-masing satu tempat tidur, kelas II ada duaruangan masing-masing dua tempat tidur, dan kelas III ada duaruangan masing-masing empat tempat tidur.Sarana dan prasarana yang ada di Klinik ini adalahInstalasiair,listrik,sirkulasiudara,pencegahandanpenanggulangan kebakaran, sarana pengelolaan limbah sudahmenggunakan septitank, kemudian kantin, ruang sholat danmemiliki satu mobil ambulans.Jumlah pasien yang mengunjungi Klinik Pratama Medikayaitu pasien rawat jalan sekitar 2000/bulan sedangkan pasienyang rawat inap sekitar 300/bulan. Tarif yang diberikan di KlinikPratama Medika bervariasi sesuai dengan pelayanan yangdiberikan yang terdiri dari tarif pelayanan kira-kira mulai dariRp. 20.000-50.000 lain dengan obat, tarif kamar sekitar Rp.100.000-350.000 dan tarif persalinan sekitar Rp. 650.000-1.000.000.2)Klinik Sehat BersamaBerdasarkan hasil penelitian dapat dilihat dari tabel 5,diketahui bahwa Klinik Sehat Bersama berdiri pada tahun 2004yang awalnya berbentuk Balai Pengobatan dan RumahBersalin. Kemudian baru berubah menjadi Klinik pada tahun2011.SaatiniKlinikmenamakanfasilitaspelayanankesehatannya adalah Klinik dan Rumah Bersalin SehatBersama. Klinik Sehat Bersama memiliki izin SK Bupati Nomor426 tahun 2011 yang dikeluarkan oleh Bupati Rokan Hulu,dengan demikian dapat diketahui bahwa Klinik Sehat Bersamasudah memilki izin yang sesuai dengan ketentuan yang baru.Klinik Sehat Bersama terletak di Desa Batas KecamatanTambusai. Lokasi Klinik Sehat Bersama kurang lebih 5 km daripuskesmas induk dan sekitar 15 km dari RSUD.Klinik Sehat Bersama memiliki cakupan wilayah kerjaseluas 1.127,50 km2 yang terdiri dari sebelas desa dan satukeluharan Tambusai. Jumlah penduduk tahun 2011 di wilayahkerja Klinik Sehat Bersama sebanyak 56.402 dengan luaswilayah 1.127,50 km2. Kepadatan penduduk 50 jiwa/km2.Kepadatan jumlah rumah tangga 11.985 dengan rata-rata 4,7jiwa/ rumah tangga.Klinik Sehat Bersama merupakan Klinik rawat jalan danrawat inap. Pelayanan yang diberikan terdiri dari poliklinikumum, persalinan normal, pelayanan KB.Jumlah tenaga kesehatan Klinik Sehat Bersama sebanyaksebelas orang yang terdiri dari berbagai jenis pendidikan danyang tenaga kesehatan yang memiliki Surat Tanda Registrasi(STR), Surat Ijin Praktik (SIP) dan Surat Ijin Bidan (SIB) yangdapat dilihat pada tabel berikut:Tabel 7. SDM menurut jenis pendidikan pada Klinik Sehat BersamaNo1234 Jenis PendidikanDokter UmumDIII BidanDIII PerawatjumlahJumlah1113STRAda AdaTidak ada-SIP/SIBAdaAdaAda-keterangan Dokterpenanggungjawab Pegawai tetap Pegawai tetapSumber: Data Primer Penelitian, Bulan September 2012Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah tenagakesehatan dan jenis pendidikan yaitu ada satu orang dokterumum yang mana sudah memiliki STR, SIP dan sebagai dokterpenanggungjawab Klinik. Kemudian ada satu orang DIII Bidanyang mana sudah memiliki STR, SIB, dan sebagai pegawaitetap, pemilik Klinik dan penanggungjawab di Klinik sertapengganti dokter jika dokter tidak ada di Klinik, dan ada satuorang DIII Perawat sudah memiliki SIP tetapi belum memilikiSTR dengan alasan baru lulus kuliah dan dalam prosespengurusan.Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat dari tabel 7diketahui Klinik Sehat Bersama tidak memiliki tenaga apoteker.Klinik juga belum memiliki apotik hanya ruang obat yangkhusus untuk pasien yang berobat ke Klinik. Jika ada resepobat yang tidak tersedia di Klinik maka resep obat akan dirujukke apotik yang telah bekerja sama dengan Klinik SehatBersama. Klinik sehat bersama tidak memiliki dokter SpOG,sehingga jika ada pasien persalinan normal ditangani olehbidan tetapi apabila keadaan pasien tidak bisa ditolong atauada komplikasi dan gawat darurat langsung dirujuk ke rumahsakit umum daerah. Dokter penanggungjawab Klinik tidakselalu di tempat, dokter datang ke klinik jika ada pasien gawatdarurat atau telepon dari Klinik. Rata-rata pasien yang ditanganidi Klinik ini tidak ada yang spesialis tetapi jika ada yang tidakbisa ditangani (gawat darurat) maka akan dirujuk ke RSUD.Bangunan Klinik Sehat Bersama sudah permanen dangabung dengan tempat tinggal pemilik Klinik. Bangunan KlinikSehat Bersama terdiri dari ruang tunggu, ruang pendaftarangabung dengan ruang administrasi kemudian ruang konsultasi,ruang tindakan, dan ruang rawat inap digabung menjadi saturuangan. Jumlah tempat tidur Klinik Sehat Bersama ada duatempat tidur yang terdapat di dalam satu ruangan. Dan ruangobat dibelakang gabung dengan tempat tinggal pemilik Klinik,keadaan ini disebabkan karena ruangan masih kecil dansempit.Sarana dan prasarana yang ada di Klinik ini adalahinstalasiair,listrik,sirkulasiudara,pencegahandanpenanggulangan kebakaran, sarana pengelolaan limbah masihmenggunakan selokan namun pembuangannya ke parit besaryang ada di belakang rumah. Mobil ambulans tidak ada, jikaada pasien rujukan maka Klinik menggunakan mobil pribadisendiri.Jumlah pasien yang mengunjungi Klinik Sehat Bersamayaitu pasien rawat jalan kira-kira 20 orang/hari dan sekitar 500orang/bulan sedangkan pasien yang rawat inap sekitar 5orang/bulan. Biaya berobat yang diberikan relatif murah sekitarRp25.000-30.000 dan biaya partus sekitar Rp 400.000 bahkanbisa hutang dan jika sudah gajian/ada putaran, baru dibayarkarena rata-rata pasien yang datang berobat adalah pasienkurang mampu.3)Klinik Doa BundaBerdasarkan hasil penelitian dapat dilihat dari tabel 5,diketahui bahwa Klinik Doa Bunda berdiri pada tahun 2007yang awalnya berbentuk Balai Pengobatan dan RumahBersalin. Kemudian baru berubah menjadi Klinik pada tahun2011.SaatiniKlinikmenamakanfasilitaspelayanankesehatannya adalah Klinik dan Rumah bersalin Doa Bunda.Klinik Doa Bunda memiliki izin SK Bupati nomor 426 Tahun2011 yang dikeluarkan oleh Bupati Rokan Hulu, dengandemikian dapat diketahui bahwa Klinik Doa Bunda sudahmemilki izin yang sesuai dengan ketentuan yang baru.Klinik Doa Bunda terletak di JL.Jend.Sudirman KecamatanUjung Batu. Lokasi Klinik Doa Bunda kurang lebih 1 km daripuskesmas induk dan sekitar 30 km dari RSUD.Klinik Doa Bunda memiliki cakupan wilayah kerja seluas90.57 km2 yang terdiri dari empat desa dan satu KelurahanUjung Batu. Jumlah penduduk tahun 2011 di wilayah kerjaKlinik Doa Bunda sebanyak 43.435 dengan luas wilayah 90.57km2. Kepadatan penduduk 480 jiwa/ km2 dan kepadatan jumlahrumah tangga 10.386 dengan rata-rata 4,2 jiwa/ rumah tangga.Klinik Doa Bunda merupakan Klinik rawat jalan dan rawatinap. Pelayanan yang diberikan poliklinik umum, pelayanan KB,persalinan normal, UGD 24 jam, sunatan, USG. Fasilitasruangan yang diberikan di Klinik Doa Bunda yaitu ruang rawatinap yang dibagi menjadi dua bagian yang terdiri dari vip danKelas I. Jumlah tempat tidur Klinik Doa Bunda ada 10 tempattidur yang terbagi dalam dua bagian yaitu ruang vip ada duaruangan masing-masing satu tempat tidur dan ruang kelas Iada empat ruangan masing-masing dua tempat tidur.Jumlah tenaga kesehatan Klinik Doa Bunda sebanyaksebelas orang yang terdiri dari berbagai jenis pendidikan dantenaga kesehatan yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR),Surat Ijin Praktik (SIP), Surat Ijin Bidan (SIB) yang dapat dilihatpada tabel berikut:Tabel 8.SDM menurut jenis pendidikan pada Klinik Doa BundaNo12Jenis PendidikanDokter UmumDokterSpesialisObstetridanGynekologi (SPOG)DokterSpesialisPenyakitDalam(Sp.PD)DIII BidanDIII PerawatSMAJumlahJumlah12STRAdaAdaSIP/SIBAdaAdaKeteranganDokter tetapDokter tamu31AdaAdaDokter tamu456723 211Tidak adaTidak ada - -AdaAda--Pegawai tetapPegawai tetapPegawai Tetap -Sumber: Data Primer Penelitian, Bulan September 2012Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah tenagakesehatan dan jenis pendidikan yang terbanyak adalah DIIIperawat ada tiga orang, yang mana sudah memiliki SIP tetapibelum memilki STR dengan alasan masih dalam pengurusan dipusat, dan sebagai pegawai tetap, kemudian tenaga dokterSpOG ada dua orang yang mana sudah memiliki STR, SIP dansebagai dokter tamu, DIII bidan ada dua orang, yang manasudah memiliki SIP tetapi belum memilki STR, dengan alasanmasih dalam pengurusan di pusat dan sebagai pegawai tetap diklinik. Kemudian dokter umum ada satu orang yang manasudah memiliki STR, SIP dan sebagai dokter tetap sekaligussebagai dokter penanggungjawab Klinik, selanjutnya dokterSp.PD ada satu orang yang mana sudah memiliki STR, SIPdan sebagai dokter tamu. Dan yang terkahir adalah SMA adadua orang yang berperan sebagai supir ambulans dan cleaningserviceBerdasarkan hasil penelian dapat dilihat dari tabel 8diketahui bahwa, Klinik Doa Bunda tidak memliki tenagaapoteker. Klinik Doa Bunda juga tidak memiliki apotik hanyaruang obat, yang khusus untuk pasien Klinik Doa Bunda.Kemudian Dokter umum yang menjadi penanggungjwab diKlinik selalu ada di tempat sedangkan dokter Sp.OG dan dokterSp.PD ada jadwal praktiknya tetapi jika ada keadaan daruratdokter bersedia dipanggil.Bangunan Klinik Doa Bunda sudah permanen dan gabungdengan bangunan lain ataupun unit kerja lain. Bangunan KlinikDoa Bunda terdiri dari ruang tunggu, ruang pendaftaran, ruangadministrasi dan ruang obat gabung menjadi satu ruangan,ruang konsultasi dan ruang tindakan digabung menjadi saturuangan. Kondisi ruangan sangat sempit.Sarana dan prasarana yang ada di Klinik ini adalahInstalasiair,listrik,sirkulasiudara,pencegahandanpenanggulangan kebakaran, sarana pengelolaan limbah sudahmenggunakanambulans.Jumlah pasien yang mengunjungi Klinik Doa Bunda yaitupasien rawat jalan kira-kira 10 orang/hari dan kurang lebih 300orang/bulan sedangkan pasien yang rawat inap sekitar 10orang/bulan. Tarif yang diberikan di Klinik ini yaitu sekitarRp.50.000dokterumum,Rp120.000dokterSpesialisseptitank,kemudianmemilikisatumobilsedangkan rawat inap sekitar Rp.250.000-350.000/ hari.4)Klinik Amanah InsaniBerdasarkan hasil penelitian dapat dilihat dari tabel 5,diketahui bahwa Klinik Amanah Insani berdiri pada tahun 2010yang awalnya berbentuk Praktek Dokter Perorangan. Kemudianbaru berubah menjadi Klinik pada tahun 2011. Saat ini Klinikmenamakan fasilitas pelayanan kesehatannya adalah KlinikAmanah Insani. Klinik Amanah Insani memiliki izin SK Bupatinomor 450 Tahun 2011 yang dikeluarkan oleh Bupati RokanHulu, dengan demikian dapat diketahui bahwa Klinik AmanahInsani sudah memilki izin yang sesuai dengan ketentuan yangbaru.Klinik Amanah Insani terletak di km 6 Pasir PengaraianKecamatan Rambah. Lokasi Amanah Insani kira-kira 7 km daripuskesmas induk dan sekitar 11 km dari RSUD.Klinik Amanah Insani merupakan Klinik rawat jalan. Jenispelayanan yang diberikan yaitu pengobatan umum, pelayanancek darah (gula darah) dan kerja sama dengan jamsostek.Jumlah tenaga kesehatan Klinik Amanah Insani sebanyakempat orang yang terdiri dari berbagai jenis pendidikan dantenaga kesehatan yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR),Surat Ijin Praktik (SIP), Surat Ijin Bidan (SIB) yang dapat dilihatpada tabel berikut:Tabel 9.SDM menurut jenis pendidikan pada Klinik Amanah Insani JenisJumlahNoPendidikan1Dokter Umum12345DIII PerawatDIII BidanSMPjumlah1114STRAdaTidak AdaTidak Ada--SIP/SIBadaAdaTidak Ada - -KeteranganDokter tetapPegawai tetapPegawai tetapPegawai Tetap -Sumber: Data Primer Penelitian, Bulan September 2012Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah tenagakesehatan dan jenis pendidikan yaitu tenaga dokter umum adasatu orang yang mana sudah memiliki STR, SIP dan sebagaidokter tetap sekaligus sebagai dokter penanggungjawab,kemudian DIII Perawat dan DIII bidann Masing-masing adasatu orang yang mana sudah memiliki SIP tetapi belum memilkiSTR dengan alasan baru saja lulus sehingga STR masih dalamproses pengurusan dan yang terakhir SMP ada satu orangsebagai cleaning service.Berdasarkan hasil penelian dapat dilihat dari tabel 9,diketahui, Klinik Amanah Insani tidak memiliki tenaga apoteker.Klinik Amanah Insani juga belum memiliki apotik hanya ruangobat khusus untuk pasien yang berobat di Klinik. Jika ada resepobat yang tidak tersedia di Klinik, maka resep obat akan dirujukke apotik yang telah bekerja sama dengan Klinik AmanahInsani.KemudianDokterumumyangmenjadipenanggungjawab di Klinik tidak selalu ada di tempat,disebabkan karena dokter berkeja di RSUD. Apabila adapasien, yang menangani pasien adalah perawat atau bidantetapi atas saran dari dokter penanggungjawab. Rata-ratapasien yang ditangani di Klinik ini tidak ada yang spesialis.Kemudian pasien gawat darurat akan diirujuk ke RSUD.Bangunan Klinik Amanah Insani sudah permanen dangabung dengan bangunan lain yaitu tempat tinggal si pemilikKlinik. Bangunan Klinik Amanah Insani terdiri dari ruangpendaftaran, ruang administrasi, dan ruang tunggu gabungmenjadi satu, kemudian ruang farmasi, selanjutnya ruangkonsultasi dan ruang tindakan gabung menjadi satu yang manaterdiri dari satu tempat tidur.Prasarana yang ada di Klinik ini adalah Instalasi air, listrik,sirkulasi udara, pencegahan dan penanggulangan kebakaran,sarana pengelolaan limbah tidak ada dengan alasan Klinikhanya rawat jalan.Jumlah pasien yang mengunjungi Klinik Amanah Insaniyaitu pasien rawat jalan sekitar 100 orang/bulan. Tarif yangdiberikan relatif murah sekitar Rp.30.000-40.000.5)Klinik FinaBerdasarkan hasil penelitian dapat dilihat dari tabel 5,diketahui bahwa Klinik Fina berdiri pada tahun 2007 yangawalnya berbentuk Balai Pengobatan dan baru berubahmenjadi Klinik pada tahun 2011. Saat ini Klinik menamakanfasilitas pelayanan kesehatannya adalah Klinik Fina. Klinik Finamemiliki izin SK Bupati nomor 451 tahun 2011 yang dikeluarkanoleh Bupati Rokan Hulu, dengan demikian dapat diketahuibahwa Klinik Fina sudah memilki izin yang sesuai denganketentuan yang baru.Klinik Fina terletak di JL. Diponegoro No.12 PasirPengaraian Kecamatan Rambah. Lokasi kira-kira 1 km daripuskesmas induk dan sekitar 5 km dari RSUD.Klinik Fina memiliki cakupan wilayah kerja seluas 396.66Km2 yang terdiri dari tiga belas desa dan satu KelurahanRambah. Jumlah penduduk tahun 2011 di wilayah kerja KlinikFina sebanyak 41.227 dengan luas wilayah 396.66 km2kepadatan penduduk 104 jiwa/km2. Kepadatan jumlah rumahtangga 9.876 dengan rata-rata 4,2 jiwa/ rumah tangga.Klinik Fina merupakan Klinik rawat jalan serta bekerjasama dengan Askes, Jamsostek, dan asuransi INHEALTH.Pelayanan yang diberikan di Klinik yaitu pengobatan umum,cek darah (gula darah, asam urat,dll), pelayanan KB.Jumlah tenaga kesehatan Klinik Fina sebanyak lima orangyang terdiri dari berbagai jenis pendidikan dan tenagakesehatan yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR), SuratIjin Praktik (SIP), Surat Ijin Bidan (SIB) yang dapat dilihat padatabel berikut:Tabel 10. SDM menurut jenis pendidikan pada Klinik FinaNo1 JenisPendidikanDokterJlh2STRAdaSIP/SIBAdaKeteranganDokterUmum2345DIII PerawatDIII BidanS1.Pertanianjumlah1115Tidak adaTidak ada --AdaAda--penanggungjawab, dokter tetap dan dokter tamu Pegawai tetapPegawai tetapPegawai tetapSumber: Data Primer Penelitian, Bulan September 2012Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah tenagakesehatan dan jenis pendidikan yaitu dokter umum ada duaorang yang mana sudah memiliki STR, SIP dan satu orangmenjadi penanggungjawab dan dokter tetap sedangkan dokteryang satu lagi sebagai dokter tamu. Selanjutnya tenaga DIIIperawat dan DIII bidan, yang mana sudah memiliki SIP tetapibelumadaSTRdenganalasanmasihdalamprosespengurusan dan sebagai pegawai tetap di Klinik. Kemudianyang terakhir ada satu orang S1. Pertanian sebagai pegawaitetap bagian administrasi.Berdasarkan hasil penelian dapat dilihat dari tabel 10diketahui, Klinik Fina tidak memiliki tenaga apoteker denganalasan Klinik belum memiliki apotik hanya ruang obat, khususuntuk pasien yang berobat di Klinik. Jika ada resep obat yangtidak tersedia di Klinik maka resep obat akan dirujuk ke apotikyang telah bekerja sama dengan Klinik Fina.Dokter umumyang menjadi penanggungjwab di Klinik tidak selalu ada ditempat, karena selain jadi penanggungjwab Klinik, dokter jugabekerja di RSUD. jadi jadwal dokter umum melayani pasien dimulai dari jam 16.00 wib. Rata-rata pasien yang ditangani diKlinik ini adalah anak-anak. Pasien yang ditangani di Kliniktidak ada yang spesialis, tetapi jika ada yang gawat daruratakan langsung dirujuk ke RSUD.Bangunan Klinik Fina sudah permanen dan gabungdengan bangunan lain atau unit kerja lain. Bangunan Klinik Finaterdiri dari ruang pendaftaran, ruang tunggu, ruang administrasigabungmenjadisaturuangankemudianruangkonsultasi/tindakan, ruang obat. Jumlah tempat tidur Klinik Finaada satu tempat tidur yang terdapat di dalam ruang konsultasi/tindakan.Sarana dan prasarana yang ada di Klinik ini adalahInstalasiair,listrik,sirkulasiudara,pencegahandanpenanggulangan kebakaran, sarana pengelolaan limbah masihmenggunakan selokan sedangkan limbah padat bekerja samadengan Puskesmas Rambah.Jumlah pasien yang mengunjungi Klinik Fina yaitu pasienrawat jalan umum sekitar 10 orang/hari dan pasien asuransisekitar 250-300 orang/bulan. Tarif yang diberikan sekitarRp.50.000.6)Klinik As-SyifaBerdasarkan hasil penelitian dapat dilihat dari tabel 5,diketahui bahwa Klinik As-Syifa berdiri pada tahun 2012. Saatini Klinik menamakan fasilitas pelayanan kesehatannya adalahKlinik As-Syifa yang memberikan pelayanan kesehatan khususkebidanan. Klinik As-Syifa memiliki izin SK Bupati Nomor 25tahun 2012 yang dikeluarkan oleh Bupati Rokan Hulu, dengandemikian dapat diketahui bahwa Klinik As-Syifa sudah memilkiizin yang sesuai dengan ketentuan yang baru.Klinik As-Syifa terletak di JL. Riau No 34 Simp. Pawan,Pasir Pengaraian Kecamatan Rambah. Lokasi Klinik As-Syifakira-kira 1 km dari puskesmas induk dan sekitar 5 km dariRSUD.Klinik As-Syifa memiliki cakupan wilayah kerja seluas396.66 km2 yang terdiri dari tiga belas desa dan satu kelurahanRambah. Jumlah penduduk tahun 2011 di wilayah kerja KlinikAs-Syifa sebanyak 41.227 dengan luas wilayah 396.66 km2.Kepadatan penduduk 104 jiwa/ km2 dan kepadatan jumlahrumah tangga 9.876 dengan rata-rata 4,2 jiwa/ rumah tangga.Klinik As-Syifa merupakan Klinik rawat jalan dan rawatinap. Pelayanan yang diberikan masih khusus kebidanan yangterdiri dari poliklinik kebidanan, persalinan normal, curet, USG(4D), pengangkatan kista dengan suntikan, sectio caesar (klinikbekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD),operasinya di RSUD tetapi pemulihannya di klinik).Jumlah tenaga kesehatan Klinik As-Syifa sebanyaksebelas orang yang terdiri dari berbagai jenis pendidikan dantenaga kesehatan yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR),Surat Ijin Praktik (SIP), Surat Ijin Bidan (SIB) yang dapat dilihatpada tabel berikut:Tabel 11. SDM menurut jenis pendidikan pada Klinik As-SyifaNJenisoPendidikan1 Dokter Umum2 Dokter Spesialis Obstetri dan Gynekologi (SpOG)3 DIII Perawat456DIII BidanSMA/SMKJumlahJlh11STRAdaAdaSIP/SIBAdaAdaKeterangan Dokter tetap Dokterpenanggungjawab dan dokter tetap16 211Tidak adaTidak ada--AdaAda--Pegawai tetapPegawai tetapPegawai tetap -Sumber: Data Primer Penelitian, Bulan September 2012Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlahtenaga kesehatan dan jenis pendidikan yaitu DIII bidan adaenam orang merupakan pegawai tetap dan sudah memilki SIPtetapi belum memiliki STR dengan alasan masih dalampengurusan, SMA/SMK dua orang yang mana sebagai satpamdan cleaning service selanjutnya ada satu orang tenaga drumum yang mana sudah memiiki SIP, STR dan sebagaipemilik, dokter tetap serta sebagai dokter pengganti , jikadokter penannggungjawab tidak ada di tempat. Kemudian adasatu orang dokter SpOG yang mana sudah memiliki SIP, STRdan sebagai dokter penanggungjawab, dan ada satu orang DIIIperawat merupakan pegawai tetap yang mana sudah memilikiSIP tetapi belum memiliki STR dengan alasan belum keluar daripusat dan masih dalam proses pengurusan .Berdasarkan hasil penelian dapat dilihat dari tabel 11diketahui, Klinik As-Syifa tidak memiliki tenaga apoteker danKlinik As-Syifa juga belum memiliki apotik hanya ruang obatkhusus untuk pasien yang berobat di Klinik. Jika ada resep obatyang tidak tersedia di klinik, makan resep obat akan dirujuk keapotik yang telah bekerja sama dengan Klinik As-Syifa. Dokteryang menjadi penanggungjwab di Klinik tidak selalu ada ditempat disebabkan karena selain jadi penanggungjwab Klinik,dokter juga bekerja di RSUD, RS Awal bros dan RS. Azahra.Jadwal praktek dokter jam 12.00 14.00 wib dan jam 20.00 sampai selesai. Jadi apabila ada pasien, yang menanganipasien terlebih dahulu adalah dokter umum dibantu olehperawatataubidantetapiatassarandaridokterpenanggungjawab. Klinik ini khusus bagian kebidanan.Bangunan Klinik As-Syifa sudah permanen dan gabungdengan bangunan lain ataupun unit kerja lain. Bangunan KlinikAs-Syifa terdiri dari ruang pendaftaran dan ruang administrasidan ruang obat gabung menjadi satu ruangan, kemudian adaruang tunggu, ruang konsultasi, ruang tindakan, tempat parkiryang sempit.Fasilitas ruangan yang diberikan di Klinik As-Syifa yaitu ruang rawat inap yang terdiri dari ruang vip ada 2ruangan, dengan jumlah tempat tidurnya ada satu tempat tidurdi masing-masing ruangan.Prasarana yang ada di Klinik ini adalah Instalasi air,listrik,sirkulasi udara, pencegahan dan penanggulangan kebakaran,sarana pengelolaan limbah sudah menggunakan septitank danmobilambulansnamunmobilambulansbelumdioperasionalkan dengan semestinya hanya untuk mengantarpasien pulang.Jumlah pasien yang mengunjungi Klinik As-Syifa yaitupasien rawat jalan umum sebanyak kira-kira 300 orang/bulan,dan rawat inap sekitar 25 orang/ bulan. Tarif yang diberikansekitar Rp.130.0002.a.Hasil WawancaraKepala Dinas KesehatanKlinik kesehatan merupakan urusan wajib pemerintah daerahberskala kabupaten/kota yang mana diberi kewenangan kepadaDinas Kesehatan. Pelaksanaan urusan wajib Dinas Kesehatandilaksanakan oleh Kepala Dinas Kesehatan. KepalaDinasKesehatan memiliki peran dan tanggung jawab langsung dalambidang kesehatan, termasuk dalam penyelenggaraan fasilitaspelayanan kesehatan yaitu Klinik kesehatan. Layak atau tidaknyaklinik tesebut diberikan izin berdiri merupakan tugas Kepala Dinasuntuk memberikan penilaian. Selain itu, Kepala Dinas jugamempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melakukan pembinaandan pengawasan terhadap Klinik kesehatan yang telah diberikanperizinan.Sebagaimana diketahui bahwa Klinik kesehatan merupakanbagian dari faslitas pelayanan kesehatan lain yang ada di KabupatenRokan Hulu, Klinik ini sudah berdiri sebelum adanya peraturan baruyang mengatur tentang Klinik, yang awal berdirinya berbentuk BalaiPengobatan dan Rumah Bersalin.Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Kepala DinasKesehatan yang diwakili oleh Kabid Perizinan33, dapat diketahuibahwa fasilitas pelayanan kesehatan yang berupa Klinik diKabupaten Rokan Hulu berjumlah enam Klinik, yang mana Klinik initermasuk dalam jenis fasilitas pelayanan kesehatan di luar dariRumah Sakit maupun puskesmas dalam jumlah yang sangat banyak, Wawancara dengan Dinas Kesehatan di wakili oleh Kepala Bagian Perizinan, tanggal10 september 2012.33namun dengan adanya ketentuan baru tersebut maka hanya enamKlinik yang sudah mengikuti ketentuan baru tersebut.Dengan adanya ketentuan peraturan baru yang mengatur Kliniktersebut, maka pihak Dinas Kesehatan mempunyai kewajiban untukmelaksanakanketentuanperaturanbarutersebut,agarpenyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan mengikuti aturan yangtelah ditetapkan dari ketentuan yang mengatur tentang Kliniktersebut.Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Kabid Perizinan,berlakunyaPeraturanMenteritentangKesehatandiketahuiRIolehNomorDinas028/Menkes/Per/I/2011Klinik,Kesehatan melalui jejaring sosial yaitu internet. Dengan adanyainformasi tentang ketentuan peraturan baru tersebut, maka pihakDinasKesehatanmelakukanpelayanansosialisasikesehatan,kepadakarenasetiapdalampenyelenggarafasilitasPeraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 028/Menkes/Per/I/2011tentang Klinik, memberikan perintah kepada semua penyelenggarafasilitas pelayanan kesehatan termasuk Klinik kesehatan, wajibmenyesuaikan ketentuan peraturan baru yang mengatur Klinik.Dengan adanya perintah dari peraturan tersebut, Dinas KesehatanKabupatenRokanHulubertanggungjawabuntukmengimplementasikan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor028/Menkes/Per/I/2011 tentang Klinik tersebut.Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulumelakukan langkah-langkah dalam mensosialisasikan ketentuanbaru yang mengatur tentang Klinik tersebut, dengan cara melakukanpendataan secara menyeluruh tanpa kecuali, mengundang setiappemilik fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten RokanHulu. Setelah itu, menjelaskan bahwa adanya ketentuan baru yangmengatur Klinik kesehatan. Dengan harapan setiap pemilik fasilitaspelayanan kesehatan mengikuti syarat dan ketentuan peraturan barutersebut.Kabid Perizinan juga mengatakan bahwa, jenis pelayananKlinik tidak dibedakan berdasarkan pratama dan utama melainkanKlinik rawat jalan dan rawat inap. Untuk menghindari pihak-pihakyang tidak bertanggungjawab dalam mendirikan Klinik kesehatanyang tidak sesuai dengan ketentuan yang baru tentang Klinik, makapihak Dinas Kesehatan membuat satu kebijakan, yaitu tidak semuaKlinik diberikan izin sebelum Klinik memenuhi syarat dan ketentuanyang telah dibuat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu.Dari hasil wawancara dengan Kabib Perizinan, dapat diketahuibahwa setiap Klinik diwajibkan mengikuti syarat dan ketentuanperaturan baru yang mengatur perizinan Klinik. Dan terdapatprosedur unuk mendapatkan perizinan klinik yaitu1) Pembuatan surat permohonan yang bersangkutan dengan matrei untuk pengurusan klinik.2) Pemeriksaan kelengkapan berkas dan persyaratan.3) Supervisi pertama.4)5)6)7)8)9)10)11)12) Pembuatan berita acar suvervisi pertama. Proses pembuatan berita acara suvervisi pertama. Proses pembuatan surat izin. Pembuatan rekomendasi dari Dinas Kesehatan. Pembuatansuratkeputusanpendiriandanpenyelenggaraan klinik. Pemeriksaan di bagian hukum, pemarafan oleh KabagHukum, asisten pembangunan dan sekretaris daerah.Penandatanganan oleh Kepala daerah (Bupati).Penerbitan surat izin ( menerima surat izin)Supervisi kedua ( untuk pembinaan)Terkait dengan tugas Dinas Kesehatan, selaku Pemerintahyang bertanggungjawab di bidang kesehatan dalam urusan wajib,maka dilakukan pengawasan dan pembinaan terhadap Klinik. Tugaspengawasan dan pembinaan Klinik dilakukan dengan melakukansurvey langsung ke Klinik, sebanyak satu sampai dua kali dalam satutahun. Menurut kabid perizinan, pembinaan dan pengawasan akandilakukan satu sampai dua kali dalam satu tahun, dengan alasanlokasi Klinik yang dituju itu ada yang jauh dan yang dekat dariwilayah kerja Dinas Kesehatan, lokasi Klinik yang jauh ada tiga Klinikdan akan dilakukan satu kali dalam satu tahun seperti Klinik PratamaMedika, Klinik Doa Bunda dan Klinik Sehat Bersama sedangkanlokasi Klinik yang dekat ada tiga Klinik dan akan dilakukan dua kalidalam satu tahun seperti Klinik Amanah Insani, Klinik Fina dan KlinikAs-Syifa.PengawasanterhadapKlinikjugadilakukanmelaluipuskesmas. Sebagaimana diketahui, puskesmas merupakan saranapelayanankesehatanyangdiberikewenanganolehDinasKesehatan, untuk melakukan pendataan dan pengawasan terhadapfasilitas pelayanan kesehatan yang diwilayahnya salah satunyaKlinik. Oleh karena itu, Klinik diwajibkan memberikan laporan satukali dalam satu bulan ke Puskesmas yang telah ditunjuk oleh DinasKesehatan. Setelah itu, Puskesmas wajib memberikan laporanperkembangan klinik tersebut kepada Dinas Kesehatan. Adanyaperpanjangan tangan pihak Dinas Kesehatan dengan Puskesmas,pihak Dinas Kesehatan merasa terbantu dalam pengawasan Klinikyang ada di Kabupaten Rokan Hulu.Sebagaimana telah diketahui sebelumnya bahwa pihak DinasKesehatantelahmelakukansosialisasi,mengundang,danmelakukan pengawasan serta pembinaan terhadap Klinik kesehatanyang ada di Kabupaten Rokan Hulu namun ketentuan baru tersebutbelum bisa diterapkan dengan baik di Kabupaten Rokan Hulu.Menurut Kabid Perizinan, ada beberapa kendala yang dihadapiDinas Kesehatan dalam menerapkan ketentuan peraturan barutersebut. Faktor kendala dalam penerapan ketentuan peraturan barutersebut adalah pertama, keadaan/kondisi daerah yang kurangmemadai. Dalam arti, penerapan Peraturan Menteri Kesehatan RINomor 028/Menkes/Per/I/2011 tentang Klinik tidak sesuai dengankeadaaan daerah yang masih dalam pembangunan dan pemekaran,sehingga syarat yang telah ditetapkan oleh Peraturan MenteriKesehatan RI Nomor 028/Menkes/Per/I/2011 tentang Klinik tidakmendukung pelaksanaan peraturan tersebut.Kedua, kurangnya jumlah tenaga kesehatan. Dalam arti,pemerataan jumlah tenaga kesehatan dan tenaga medis masihkurang di daerah Kabupaten Rokan Hulu, kemudian tenaga dokterjuga lebih banyak memilih untuk praktik dokter perorangan daripadauntuk membuka Klinik sehingga pihak Dinas Kesehatan sulitmenerapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Klinik tersebut,karena salah satu syarat dalam mendirikan Klinik tersebut adalahcukupnya tenaga kesehatan dan sarana prasarana sesuai denganjenis pelayanan yang diberikan di Klinik tersebut.Dan yang ketiga adalah sulitnya pihak penyelenggara fasilitaspelayanan kesehatan dalam memenuhi syarat dan ketentuanperaturan tersebut dalam jangka waktu yang dekat, karenasebagaimana kita mengetahui isi dari ketentuan peraturan barutersebut, tidak sesuai dengan keadaan daerah Kabupaten RokanHulu. Apabila pihak Dinas Kesehatan terlalu memaksakan isi dariPeraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 028/Menkes/Per/I/2011tentang Klinik, maka akan banyak Klinik kesehatan yang tutupkarena tidak sanggup mengikuti peraturan tersebut.Dari hasil wawacara, Dinas Kesehatan akan melakukanpemutihan terhadap semua fasilitas pelayanan kesehatan yang adadi Kabupaten Rokan Hulu. Dinas Kesehatan akan memberikansanksi kepada setiap pemilik fasilitas kesehatan yang tidakmemperpanjang izin dan belum menggunakan perizinan baru.Sanksi yang diberikan berupa pencabutan izin, menurunkan plangdan tidak memperbolehkan untuk memberikan pelayanan kesehatankepada masyarakat.b.Hasil Wawancara dengan Klinik KesehatanSeluruh Klinik yang ada di Kabupaten Rokan Hulu dijadikansebagai subjek penelitian. Berikut ini hasil wawancara sebagaiberikut:1)Responden Kepala KlinikPeneliti akan melakukan wawancara dengan Kepala KlinikPratama Medika (K1), Klinik Doa Bunda (K2), Klinik SehatBersama (K3), Klinik Amanah Insani (K4), Klinik Fina (K5) danKlinik As-Syifa (K6).Dari hasil wawancara peneliti dengan Kepala Klinik yangada di Kabupaten Rokan Hulu sebagai responden mengenaipersepsi responden tentang Peraturan Menteri KesehatanNomor 028/menkes/Per/I/2011 tentang Klinik.Tabel 12. Persepsi responden mengenai Peraturan tentang Klinik.No1PerihalKetentuanhukum barumengaturKlinikSyaratdan mengetahuiketentuandalam prosesperizinanKlinik.KendalaAdadalam proses kendalaperizinanPelaksanaan BelumPMK 028 di TerlaksanaKlinikKendaladalampelaksanaanPMK 028 diKlinikPembinaandanpengawasanBentukLaporanAdakendala K1mengetahui K2mengetahuiJawaban K3mengetahui K4mengetahui K5mengetahui K6mengetahui2mengetahuimengetahuimengetahuimengetahuimengetahui3AdakendalaBelumTerlaksanaAdakendalaAdakendalaBelumTerlaksanaAdakendalaAdakendala BelumTerlaksanaAdakendalaAdakendala BelumTerlaksanaAdakendalaAdakendala BelumTerlaksanaAdakendala456Tidak AdaAdaAdaAdaAda Ada7Tertulis 1xsebulanTertulis 1xsebulanTertulis 1xsebulanTertulis 1xsebulanTertulis 1xsebulanTertulis 1xsebulanBerdasarkan Tabel 12 di atas, Kepala Klinik mengetahuiadanya ketentuan peraturan baru yang mengatur Klinik setelahdi undang oleh Dinas Kesehatan. Pihak Dinas Kesehatanmenjelaskan ada ketentuan baru yang mengatur Klinik, makadiharapkan setiap penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatanwajib mengikuti ketentuan peraturan tersebut. Kepala Kliniksiap mengikuti ketentuan peraturan baru tersebut. Setelah adaundangantersebutKepalaKlinikmenyesuaikansegalapersyaratan dari ketentuan peraturan baru tersebut untukmengurus perizinan yang baru.Berdasarkan tabel 12, secara keseluruhan Kepala Klinikmengetahui bahwa untuk mendapatkan perizinan Klinik yangbaru dari Dinas Kesehatan, harus memenuhiketentuan peraturan baru yang mengatur Klinik.Kepala Klinik mengatakan, prosedur perizinan Klinik tidakmudah, rumit dan berbelit-belit. Hal ini disebabkan DinasKesehatan tidak menjelaskan secara jelas, detai syarat danketentuan apa yang harus dipersiapkan dalam pengurusanperizinan yang harus dipenuhi, sehingga Kepala Klinik harusbolak-balik dari tempat yang satu ke tempat yang lain misalnyapada saat Kepala Klinik mengurus izin bangunan, tidakdiberitahu harus mendapat rekomendasi dulu dari pihak yangterkait sehingga Kepala Klinik harus pulang lagi untukmengurus surat rekomendasinya dahulu.Sebagaimana diketahui bahwa semua Klinik Kesehatansudah memakai perizinan baru yang mengatur Klinik, secaratidak langsung Klinik harus melaksanakan segala syarat danketentuan yang telah ditetapkan oleh peraturan tersebut, tetapisetelah peneliti menanyakan tentang pelaksanaan PeraturanMenteri Kesehatan RI Nomor 028/Menkes/Per/I/2011 tentangKlinik,KepalaKlinikmengatakanbahwa,pelaksanaansyarat danPeraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 028/Menkes/Per/I/2011tentang Klinik, belum terlaksana dengan baik di Klinik, masihbanyak yang harus dibenahi salah satunya adalah pertama,sarana dan prasarana yang masih kurang dan perlu dibenahi.Kedua, ada tiga klinik tidak memiliki dokter spesialis yaitu KlinikSehat Bersama, Klinik Fina, Klinik Amanah Insani tenagadokter spesialis, kemudian secara keseluruhan Klinik tidakmemiliki tenaga apoteker. Kedua, Klinik belum memiliki apotikhanya ruang obat. Jika ada resep obat yang tidak tersedia diKlinik maka resep obat akan dirujuk ke apotik yang telahbekerja dengan Klinik.Setelah Klinik diberikan izin oleh Dinas Kesehatan. DinasKesehatan mempunyai tanggung jawab dalam memantau,membina dan mengawasi setiap perkembangan Klinik yangada di Kabupaten Rokan Hulu.Bentuk pembinaan dan pengawasan yang dilakukan olehDinas Kesehatan dengan melakukan pemantauan ke setiapKlinik. Berdasarkan tabel 12, ada dua Klinik yang belum pernahdilakukan survei oleh Dinas Kesehatan sejak Klinik diberikanizin yaitu Klinik Pratama Medika dan Klinik Amanah Insani.Klinik ini belum pernah Dinas Kesehatan datangi untukmelakukan pemantauan sejak Klinik diberikan izin. KepalaKlinik mengatakan, Dinas Kesehatan belum pernah datang keklinik untuk melakukan pemantauan tetapi Dinas KesehatanpernahmengundangKepalaKlinikuntukmenghadiripertemuan, membahas mengenai imunisasi Sedangkan KlinikAmanah Insani belum pernah mendapat undangan dari DinasKesehatan untuk membahasa tentang perkembangan Klinik.Kemudian Klinik Sehat Bersama dan Klinik Doa Bunda sudahada dua kali dalam satu tahun Dinas Kesehatan untukmelakukan Permantauan terhadap perkembangan Klinik, danKlinik As-syifa ada satu kali dalam satu tahun Dinas Kesehatanmelakukan pemantauan ke Klinik. Kepala Klinik mengatakan,dalam satu bulan sekali wajib memberikan laporan tentangkegiatan klinik ke Puskesmas yang telah diberi kewenanganoleh Dinas Kesehatan dalam bentuk tertulis.2)Responden DokterWawancara akan dilakukan terhadap dokter dan dokterspesialis yang bekerja di Klinik kesehatan yang menjadi objekpenelitian. Responden dokter pada penelitian ini terdiri daribeberapa dokter umum dan dokter spesialis tetapi ada juga daribeberapa Klinik yang hanya memiliki dokter umum saja.a)Responden Dokter umumDari hasil wawancara peneli dengan dokter umummengenai tugas dan tanggungjawab di enam Klinik yang ada dikabupaten Rokan Hulu.Tabel 13 hasil wawancara dengan dokter umum yang bekerja di KlinikNo1PerihalStandarOperasionalProsedurSTR dan SIPBeban tugassesuaidenganprofesiBeban tugassesuaidengankompetensiKendala K1Tidak ada Tenaga Kesehatan (Dokter Umum) K2K3K4K5Tidak adaTidak adaTidak adaTidak ada K6Tidak ada23adaSesuaidenganprofesiSesuaidengankompetensiTidak AdaadaSesuaidenganprofesiSesuaidengankompetensiTidak AdaadaSesuaidenganprofesiSesuaidengankompetensiTidak AdaadaSesuaidenganprofesiSesuaidengankompetensiTidak AdaadaSesuaidenganprofesiSesuaidengankompetensiTidak AdaadaSesuaidenganprofesiSesuaidengankompetensiTidak Ada45Berasarkan hasil wawancara dengan dokter umum yangbekerja di Klinik bahwa, secara keseluruhan Klinik belummemilki standar prosedur operasional. Dokter yang bekerja diKlinik secara keseluruhan sudah memiliki STR dan SIP.Dari hasil wawancara peneliti dengan dokter umummengenai tugas dan tanggung jawab di Klinik. Doktermengatakan, dokter melakukan tugasnya sesuai denganprofesi dan kompetensi yang dimilikinya.Dari tabel 13 di atas dapat diuraikan bahwa secarakeseluruhan tidak ada kendala yang dialami selamat bekerja diKlinik karena jika ada pasien yang tidak bisa ditangani di Klinikakan segera dirujuk ke Rumah Sakit umum.b)Responden Dokter spesialisYang diwawancara dokter spesialis yang bekerja di KlinikAmanah Insani, Klinik As-Syifa dan Klinik Doa Bunda.Tabel 14 hasil wawancara dengan dokter spesialisNo12345 Tenaga Kesehatan (Dokter Spesialis) Klinik PratamaKlinik DoaKlinik As-Syifa MedikaBundaStandar Operasional Tidak adaTidak adaTidak adaProsedurSTR dan SIPadaadaadaBeban tugas sesuai Sesuaidengan Sesuai dengan Sesuai dengandengan profesiprofesiprofesiprofesiBeban tugas sesuai Sesuaidengan Sesuai dengan Sesuai dengandengan kompetensikompetensikompetensikompetensiKendalaTidak adaTidak adaTidak adaPerihalDari hasil wawancara peneliti dengan dokter SpOGmengenai tugas dan tanggung jawab di Klinik. Secarakeseluruhan dokter melakukan tindakan medis tidak adapanduan tertentu dari Klinik yang secara tertulis. DokterSpesialis memiliki STR dan SIP.Darihasilwawancaradengandokterspesialis,melakukan tugasnya sesuai dengan profesi dan kompetensiyang dimilikinya. Tidak ada kendala yang dialami selamabekerja di Klinik karena jika ada pasien yang tidak bisaditangani di Klinik akan segera dirujuk ke Rumah Sakit umum.3)Responden PerawatWawancara dilakukan dengan perawat yang bekerja disemua Klinik yang menjadi objek penelitian yaitu Klinik PratamaMedika, Klinik Sehat Bersama, Klinik doa Bunda, KlinikAmanah Insani, Klinik Fina dan Klinik As-Syifa.Tabel. 15 hasil wawancara dengan PerawatNo12PerihalStatusStandarOperasionalProsedurSTRSIPBebantugassesuaidenganprofesiBebantugassesuaidengankompetensiKendala K1 Pegawai tetapTidak ada K2PegawaitetapTidak adaTenaga Kesehatan (Perawat) K3K4K5 PegawaiPegawaiPegawai tetaptetaptetap Tidak adaTidak adaTidak ada K6PegawaitetapTidak ada345adaadaSesuaidenganprofesiTidak adaadaSesuaidenganprofesiTidak adaadaSesuaidenganprofesiTidak adaadaSesuaidenganprofesiTidak adaadaSesuaidenganprofesiTidak adaadaSesuaidenganprofesi6SesuaidengankompetensiSesuaidengankompetensiSesuaidengankompetensiSesuaidengankompetensiSesuaidengankompetensiSesuaidengankompetensi7Tidak adaTidak adaTidak adaTidak adaTidak adaTidak adaHasil wawancara dengan perawat dapat dilihat dalamtabel 15, mengatakan status sebagai pegawai tetap di Klinik.Pelayanan yang diberikan berdasarkan standar proseduroperasional secara lisan dari Kepala Klinik karena belum adasecara tertulis.Dari tabel 15 dapat dilihat bahwa, secara keseluruhanperawat yang bekerja di Klinik sudah memiliki SIP. Perawatyang memiiki STR hanya perawat yang bekerja di KlinikPratama Medika sedangkan lima Klinik lainnya yaitu KlinikSehat Bersama, Klinik Doa Bunda, Klinik Amanah Insani, KlinikAs-Syifa tidak memiliki STR dengan alasan perawat sudahmelakukan pengurusan ke pusat tetapi belum keluar.Dari hasil wawancara dengan perawat bahwa, selamabekerja di Klinik, perawat melakukan tugasnya sesuai denganprofesi dan kompetensi yang dimilikinya. Tidak ada kendalayang dialami selamat bekerja di Klinik. Jika ada pasien yangtidak bisa ditangani di Klinik akan segera dirujuk ke RumahSakit umum.4)Responden BidanWawancara dilakukan dengan bidan yang bekerja disemua Klinik yang menjadi objek penelitian yaitu Klinik PratamaMedika, Klinik Sehat Bersama, Klinik doa Bunda, KlinikAmanah Insani, Klinik Fina dan Klinik As-Syifa.Tabel. 16 hasil wawancara dengan tenaga kesehatan bidanNo12PerihalStatusStandarOperasionalProsedurSTRSIPBeban tugassesuaidenganprofesiBeban tugassesuaidengan K1 Pegawai tetapTidak ada K2PegawaitetapTidak adaTenaga Kesehatan (Bidan) K3K4K5PegawaiPegawaiPegawaitetaptetaptetapTidak adaTidak adaTidak ada K6PegawaitetapTidak ada345adaadaSesuaidenganprofesiSesuaidengankompetensiTidak adaadaSesuaidenganprofesiSesuaidengankompetensiTidak adaadaSesuaidenganprofesiSesuaidengankompetensiTidak adaadaSesuaidenganprofesiSesuaidengankompetensiTidak adaadaSesuaidenganprofesiSesuaidengankompetensiTidak adaadaSesuaidenganprofesiSesuaidengankompetensi67kompetensiKendalaTidak adaTidak adaTidak adaTidak adaTidak adaTidak adaHasil wawancara dengan bidan dapat dilihat dalam tabel16, mengatakan status sebagai pegawai tetap di Klinik. Selamabidan bekerja di Klinik, belum ada standar prosedur operasionaldalam melakukan tindakan medis/keperawatan yang dibuatoleh Kepala Klinik.Dari tabel 16 dapat dilihat bahwa, secara keseluruhanbidan yang bekerja di Klinik sudah memiliki SIP kemudian bidanyang memiiki STR hanya bidan yang bekerja di Klinik PratamaMedika sedangkan lima Klinik lainnya yaitu Klinik SehatBersama, Klinik Doa Bunda, Klinik Amanah Insani, Klinik As-Syifa tidak memiliki STR dengan alasan sudah melakukanpengurusan ke pusat tetapi belum keluar.Dari hasil wawancara dengan bidan, selama bidan bekerjadi Klinik melakukan tugasnya sesuai dengan profesi dankompetensi yang dimilikinya dan tidak ada kendala yangdialami selama bekerja di Klinik. Pelayanan yang diberikansesuai dengan anjuran dokter dan apabila ada pasien yangtidak bisa ditangani maka segera dirujuk ke Rumah Sakitumum.5)a)Responden PasienKlinik Pratama Medika(1)Pasien 1 (rawat jalan)Data pasien : laki-laki, usia 38 tahun, wiraswasta,penghasilan 2-3 juta/bulan.Dari hasil wawancara peneliti dengan pasien bahwa,pasien sudah beberapa kali berobat ke Klinik tersebutkarena pelayanan yang diberikan sangat bagus, cepatditangani, memuaskan dan dekat dari rumah. Tarif yangditawarkan juga terjangkau sesuai dengan pelayananyang diberikan. Dokter umum selalu ada kecuali dokterspesialis, karena dokter mempunyai jadwal tertentu.(2)Pasien 2 ( rawat inap kelas 1)Data pasien : laki-laki, usia 40 tahun, wiraswasta,penghasilan 2 juta/bulan.Dari hasil wawancara peneliti dengan pasien bahwa,pasien sudah beberapa kali berobat ke Klinik tersebutkarena pelayanan yang diberikan cepat ditangani danmemuaskan walaupun jauh dari rumah. Tarif yangditawarkan juga terjangkau sesuai dengan pelayananyang diberikan. Dokter selalu ada kecuali dokter spesialis,karenaadajadwaltertentu.selamadirawatinap,pelayanan yang diberikan baik. Tenaga kesehatannyaramah-ramah.(3)Pasien 3 (rawat jalan)Data pasien : perempuan, usia 34 tahun, wiraswasta,penghasilan 1-1,5 juta/bulan.Dari hasil wawancara peneliti dengan pasien bahwapasien baru pertama kali berobat ke Klinik, alasan berobatke Klinik ini karena lokasi Klinik dekat dengan rumah.pelayananyangdiberikanlumayanbagus,kurangmemuaskan karena menunggu dokter spesialis yang tidaksesuai dengan jadwal yang telah ditentukan . Pelayanankesehatan yang disediakan sudah lengkap. Tarif yangditawarkan juga terjangkau sesuai dengan pelayananyang diberikan. Dokter selalu ada kecuali dokter spesialis,karena ada jadwal tertentu.b)Klinik Sehat Bersama(1)Pasien 1 (rawat jalan )Data pasien : perempuan, usia 48 tahun, wiraswasta,penghasilan 1-1,5 juta/bulan.Dari hasil wawancara peneliti dengan pasien bahwapasien sudah sering berobat ke Klinik, alasan berobat keklinik ini karena dekat dengan rumah, pelayanan yangdiberikan lumayan bagus walaupun seadanya dalammemberikan pelayanan kesehatan. Tarif yang ditawarkanjuga terjangkau dan murah sesuai dengan pelayananyang diberikan dan bisa hutang dibayar jika gajian. dokterjarang ada di Klinik, yang memberikan pelayanan bidanatau perawat.(2)Pasien 2 (rawat jalan)Data pasien : perempuan, usia 66 tahun, wiraswasta,penghasilan 1 juta/bulan.Dari hasil wawancara peneliti dengan pasien bahwapasien sudah sering berobat ke Klinik, alasan berobat keKlinik ini karena cocok dengan tangan bidan walaupunyang memberikan pelayanan kesehatan bukan doktertetapi bidan dan lokasi Klinik dekat dari rumah. Tarif yangditawarkan juga murah dan terjangkau sesuai denganpelayanan yang diberikan.(3)Pasien 3 (rawat jalan)Data pasien : laki-laki, anak usia 6 tahun, orang tuabekerja wiraswasta, penghasilan 1 juta/bulan.Dari hasil wawancara peneliti dengan pasien bahwapasien sudah sering berobat ke klinik, alasan berobat keKlinik ini karena hanya ini yang lebih dekat daripuskesmas dan Rumah Sakit. Pelayanan yang diberikanseadanya, kurang lengkap dan dokter jarang ada di Klinik.Yang melayani pasien bidan atau perawat. Tarif yangditawarkan juga murah dan terjangkau sesuai denganpelayanan yang diberikan.c)Klinik Doa Bunda(1)Pasien 1 (rawat jalan)Data pasien : laki-laki, usia 35 tahun, wiraswasta,penghasilan 2 juta/bulan.Dari hasil wawancara peneliti dengan pasien bahwapasien baru pertama kali berobat ke Klinik. Lokasiterjangkau dekat dari rumah. Pelayanan yang diberikancepat ditangani dan puas. Tarif yang ditawarkan agakmahal. Dokter yang menangani dokter umum.(2)Pasien 2 ( rawat inap kelas 1)Data pasien : perempuan, usia 30 tahun, wiraswasta,penghasilan 2 juta/bulan.Dari hasil wawncara peneliti dengan pasien bahwapasien sudah beberapa kali berobat ke klinik tersebut,alasan berobat kemari karena rata-rata keluarga berobatke Klinik. Lokasi Klinik jauh dari rumah tetapi pelayananyangdiberikanbagus,langsungditanganidanmemuaskan, Tenaga kesehatan yang merawat jugaramah-ramah dan baik. Tarif yang ditawarkan jugaterjangkau sesuai dengan pelayanan yang diberikan.Dokter selalu ada kecuali dokter spesialis, karena adajadwal tertentu. selama dirawat inap, pelayanan yangdiberikan baik.(3)Pasien 3 (rawat jalan)Data pasien : perempuan, usia 32 tahun, wiraswasta,penghasilan 2-3 juta/bulan.Dari hasil wawancara peneliti dengan pasien bahwapasien sering berobat ke Klinik untuk USG, alasan berobatke Klinik ini karena dekat dengan rumah, pelayanan yangdiberikanstandar,lamamenunggukarenaharusmenunggu dokter spesialis kandungan datang. Tarif yangditawarkan juga terjangkau sesuai dengan pelayananyang diberikan.d)Klinik Amanah Insani(1)Pasien 1 (rawat jalan)Data pasien : perempuan, usia 50 tahun, wiraswasta,penghasilan 1- 1,2 juta/bulan.Dari hasil wawancara peneliti dengan pasien bahwapasien sudah beberapa kali berobat ke Klinik tersebutalasannya dekat dengat rumah kemudian pelayanan yangdiberikan lumayan bagus. Tenaga kesehatan yang bekerjadisini begitu ramah dan langsung melayani pada saat barutiba di Klinik.Tarif yang ditawarkan juga murah danterjangkau sesuai dengan pelayanan yang diberikan.(2)Pasien 2 ( rawat jalan)Data pasien : laki-laki, usia 38 tahun, wiraswasta,penghasilan 2-3 juta/bulan.Dari hasil wawancara peneliti dengan pasien bahwapasien sudah beberapa kali berobat ke Klinik karenapelayanan yang diberikan baik dan memuaskan. Tenagakesehatan yang bekerja di Klinik ramah-ramah danlangsung menangani pasien walaupun dokter terkadangtidak ada di tempat. Tarif yang ditawarkan juga terjangkausesuai dengan pelayanan yang diberikan.(3)Pasien 3 (rawat jalan)Data pasien : perempuan, anak usia 3 bulan,wiraswasta, penghasilan 1 juta/bulan.Dari hasil wawancara peneliti dengan pasien bahwapasien baru pertama sekali berobat ke Klinik, alasanberobat ke Klinik bertepatan dekat dengan rumah dansarana pelayanan kesehatan lain tidak ada. Pelayananyang diberikan standar tetapi langsung ditangani olehperawat dan bidan. Tarif yang ditawarkan juga terjangkaudan murah sesuai dengan pelayanan yang diberikan.e)Klinik Fina(1)Pasien 1 (rawat jalan)Datapasien:laki-laki,anakusia3tahun,wiraswasta, penghasilan 1-2 juta/bulan.Dari hasil wawancara peneliti dengan pasien bahwapasien sudah beberapa kali berobat ke Klinik tersebutkarena dekat dengan rumah, pelayanan yang diberikancepat dan cocok dengan pasien dan memuaskan. Tarifyangditawarkanjugaterjangkausesuaidenganpelayanan yang diberikan.(2)Pasien 2 ( rawat jalan)Data pasien : laki-laki, usia 32 tahun, wiraswasta,penghasilan 1 juta/bulan.Dari hasil wawancara peneliti dengan pasien bahwapasien sudah beberapa kali berobat ke Klinik tersebutkarena pelayanan yang diberikan baik, langsung ditanganioleh dokter dan memuaskan. Walaupun jauh dari rumahtetapi pasien merasa cocok berobat ke Klinik ini danDokter berserta tenaga kesehatan yang bekerja di Klinikramah. Tarif yang ditawarkan juga terjangkau sesuaidengan pelayanan yang diberikan.(3)Pasien 3 (rawat jalan)Data pasien : perempuan, anak usia 6 bulan,wiraswasta, penghasilan 1-1,2 juta/bulan.Dari hasil wawancara peneliti dengan pasien bahwapasien sering sekali berobat ke Klinik, alasan berobat keKlinik ini karena dekat dengan rumah, pelayanan yangdiberikan juga bagus dan memuaskan cocok untukanaknya pasien. Tarif yang ditawarkan juga terjangkausesuai dengan pelayanan yang diberikan.f)Klinik As-Syifa(1)Pasien 1 (rawat jalan)Data pasien : perempuan, usia 26 tahun, IRT/ polisi,penghasilan 3-3,5 juta/bulan.Dari hasil wawncara peneliti dengan pasien bahwapasien sudah beberapa kali berobat ke Klinik tersebutkarena pelayanan yang diberikan sangat bagus tetapikurang memuaskan karena dokter kandungan selalu lamadatang ke Klinik sehingga kadang harus menunggu lama.Walaupun jauh dari rumah tetapi di Klinik ini pelayanankebidanan yang diberikan lengkap misalnya USG 4Dsudah ada. Tarif yang ditawarkan mahal tetapi sesuaidengan pelayanan yang diberikan.(2)Pasien 2 ( rawat jalan)Data pasien : perempuan, usia 28 tahun, wiraswasta,penghasilan 3-4 juta/bulan.Dari hasil wawancara peneliti dengan pasien bahwapasien sudah beberapa kali berobat ke Klinik tersebutkarena dekat dengan rumah, pelayanan yang diberikanlengkap misalnya USG 4D yang mana ditempat lain belumada.Pelayanan yang diberikan sangat bagus tetapikurang memuaskan karena dokter kandungan selalu lamadatang ke Klinik sehingga harus menunggu lama. Di Klinikini pelayanan kebidanan yang diberikan lengkap. Tarifyang ditawarkan mahal tetapi sesuai dengan pelayananyang diberikan.(3)Pasien 3 (rawat jalan)Data pasien : perempuan, usia 33 tahun, wiraswasta,penghasilan 2 juta/bulan.Dari hasil wawncara peneliti dengan pasien bahwapasien sudah beberapa kali berobat ke Klinik tersebutkarena pelayanan yang diberikan lengkap, walaupunlokasinya jauh. Pelayanan yang diberikan sangat bagustetapi kurang memuaskan karena dokter kandunganselalu lama datang ke Klinik sehingga harus menunggulama. Di Klinik ini pelayanan kebidanan yang diberikanlengkap. Tarif yang ditawarkan mahal tetapi sesuaidengan pelayanan yang diberikan.Tabel 17. Rangkuman Hasil wawancara dengan pasien yang berobat di Klinik Kabupaten Rokan HuluNo1PasienP1P2P3P1P2P3P1P2P3P1P2P3P1P2P3P1P2P3 LetakDekat rumahJauh dari rumahDekat dari rumahDekat dari rumahDekat dari rumahDekat dari rumahDekat dari rumahJauh dari rumahDekat dari rumah Dekat dari rumahDekat dari rumah Dekat dari rumahDekat dari rumahjauh dari rumahDekat dari rumahDekat dari rumahjauh dari rumahDekat dari rumah Lama waktuCepat ditanganiCepat ditanganiLama ditanganiCepat ditanganiCepat ditanganiCepat ditanganiCepat ditanganiCepat ditanganiLama ditanganiCepat ditanganiCepat ditanganiCepat ditanganiCepat ditanganiCepat ditanganiCepat ditanganiLamamenungguLamamenungguLamamenungguPerihal Mutu pelayananBagus dan memuaskanBagus memuaskanBagus tetapi kurang memuaskanLumayan bagusBagusLumayan bagus dan seadaanyaBagus dan memuaskanMemuaskan dan bagusStandarLumayan bagusBagus dan memuaskanStandarBagus dan memuaskanBagus dan memuaskanBagus dan memuaskanBagus dan kurang memuaskanBagus dan kurang memuaskanBagus dan kurang memuaskan TarifTerjangkauTerjangkauTerjangkauTerjangkauTerjangkauMurahMahalTerjangkauTerjangkauMurahTerjangkauMurahTerjangkauTerjangkau TerjangkauMahalMahalMahal23456B.PEMBAHASAN1.Ketentuan Hukum Tentang Implementasi Peraturan MenteriKesehatan RI Nomor 028/Menkes/Per/I/2011 Tentang Klinikdi Kabupaten Rokan Hulu.Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi PeraturanMenteri Kesehatan RI Nomor 028/Menkes/Per/I/2011 tentang Klinikdalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Kabupaten RokanHulu Provinsi Riau, maka ada beberapa ketentuan Perundang-undangan sampai pada peraturan tehnis pelaksanaan pelayanankesehatan sebagaimana diuraikan dibawah ini, sebagai berikut:a.Dasar HukumDasar hukum pada Implementasi Peraturan Menteri KesehatanRINomor.028/Menkes/Per/I/2011tentangKlinikdalampenyelenggaraan pelayanan kesehatan di Kabupaten Rokan HuluProvinsi Riau, dapat diihat dalam peraturan perundang-undangansebagai berikut:1)Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesiatahun 1945.Pasal 28 Huruf H : Setiap orang berhak hidup sejahteralahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkanlingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhakmemperoleh pelayanan kesehatan.Dari Pasal tersebut di atas dapat diuraikan bahwa setiaporang termasuk masyarakat Kabupaten Rokan Hulu berhakhidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal danmendapatkan lingkungan hidup yang baik dalam arti hidup yangnyaman,aman,dantanpaadagangguan.Kemudianmasyarakat Kabupaten Rokan Hulu juga berhak untuk hidupsehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan yangoptimal salah satunya melalui pelayanan Klinik kesehatan.2)Undang-UndangKesehatan.Pasal 4 : Setiap orang berhak atas kesehatan.Dari Pasal tersebut di atas dapat diuraikan bahwa,Kesehatan merupakan hak setiap orang termasuk masyarakatyang ada di Kabupaten Rokan Hulu. Dalam penjelasanUndang-Undang Kesehatan dijelaskan, hak atas kesehatanyang dimaksud yaitu hak untuk memperoleh pelayanankesehatan dari fasilitas pelayanan kesehatan termasuk Klinikkesehatan, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yangsetinggi-tingginya. Berdasarkan ketentuan Pasal 4 Undang-Undang Kesehatan tampak jelas bahwa hak atas kesehatanyang diatur dalam Pasal 4 tidak bertentangan dengan amanattelah dirumuskan dalam Undang-Undang Dasar 1945.Pasal 5(1) Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan.(2) Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau.Nomor36Tahun2009tentang(3) Setiap orangberhaksecaramandiridanbertanggungjawab menentukan sendiri pelayanankesehatan yang diperlukan bagi dirinya.Dari Pasal tersebut di atas dapat diuraikan bahwa, setiaporang termasuk masyarakat yang ada di Kabupaten RokanHulu mempunyai hak yang sama untuk memperoleh akses atassumber daya di bidang kesehatan untuk hidup sehat danmemperolehpelayanankesehatan.Untukmeningkatkanderajat kesehatan yang setinggi-tingginya diperlukan sumberdaya di bidang kesehatan, salah satunya adalah fasilitaspelayanan kesehatan berupa Klinik kesehatan. Pelayanankesehatan yang diberikan di Klinik kesehatan harus sesuaidengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan.Masyarakat termasuk masyarakat di Kabupaten RokanHulu harus mendapatkan pelayanan kesehatan yang dapatdipertanggungjawabkan baik dari mutu dan keamanannyadalam arti,pelayanankesehatanyang diberikanharusdilakukan oleh tenaga kesehatan yang profesional. Profesionalmaksudnya yaitu memiliki kewenangan profesional yangditandai dengan adanya Surat Tanda Registrasi (STR) danSurat Ijin Praktik (SIP).Dalamrangkamemenuhihakmasyarakatdalammenentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagidirinya. Maka dari ketentuan ini yang dikaitkan dengan hasilpenelitian yang dilakukan di Kabupaten Rokan Hulu dapatdiketahui bahwa, masing-masing diantara Klinik yang ditelitiada yang berubah dari balai pengobatan menjadi Klinik.Berdasarkan dari ketentuan tersebut, maka Klinik denganjenis dan pelayanan yang diberikan yang bermacam-macam,mendoronguntukmemenuhihakmasyarakatdalammemperoleh fasilitas pelayanan kesehatan berupa Klinik. Klinikkesehatan mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanankesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau.Pasal 1 angka 7Fasilitas pelayanan kesehatan merupakan suatu alatdan/atautempatyangdigunakanuntukmenyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baikpromotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yangdilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/ataumasyarakatBerdasarkan ketentuan Pasal tersebut dapat dianalisisbahwa, fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten RokanHulu, khususnya pada enam Klinik yang menjadi obyekpenelitian termasuk kategori fasilitas pelayanan kesehatan.Klinik tersebut merupakan tempat yang menyelenggarakanpelayanankesehatanmenurutjenisdanpelayanannya.Meskipun upaya pelayanan yang dilakukan tidak paripurnahanya preventif dan kuratif saja.Pasal 14(1) Pemerintahbertanggungjawabmerencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina, dan(2)mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yangmerata dan terjangkau oleh masyarakat. TanggungjawabPemerintahsebagaimanadimaksud pada ayat (1) dikhususkan padapelayanan publikBerdasarkan Pasal tersebut di atas dapat diuraikanbahwa,mengaturPemerintahdalamartibertanggungjawabmengaturjumlahmerencanakan,danletaknya,menyelenggarakan maksudnya Pemerintah ikut berpartisipasidalammenyelenggarakandanmengawasiupayasetiapkesehatan.Kemudiaanupayamembina,penyelenggarakesehatan agar upaya kesehatan yang diberikan dapatdipertanggungjawabkan, aman dan bermutu serta merata danterjangkau oleh masyarakat.Pasal 54(1) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara bertanggung jawab, aman, bermutu, serta merata dan nondiskriminatif.(2) Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).(3) Pengawasan terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.Berdasarkan Pasal tersebut di atas, maka dapat diuraikanbahwa, ketentuan Pasal ini sejalan dengan amanat dari Pasal 5Undang-UndangKesehatan,dalampenyelenggaraanpelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama masyarakatyang ada di Kabupaten Rokan Hulu harus dilaksanakan secarabertanggungjawab,nondikriminatif.aman,bermutusertameratadanDari hasil penelitian, penyelenggaraan enam Klinik diKabupaten Rokan Hulu diselenggarakan oleh perorangan ataupribadi.Keenam Klinik ini melayani masyarakat denganmemberikan pelayanan kesehatan yang merata bagi siapa sajadan tidak ada perbedaan apapun itu baik dari segi ekonomi,ras, agama, suku, adat dan sebagainya.Adapun penyelenggara Klinik di Kabupaten Rokan Huluyang semuanya adalah masyarakat, Pemerintah maupunPemerintah Daerah termasuk daerah Kabupaten Rokan Hulujuga mempunyai tanggung jawab atas fasilitas pelayanankesehatanuntukmengawasidanmelaksanakantanggungjawab Pemerintah dalam hal penyelenggaraan klinikini diantaranya melalui mekanisme perizinan, dimana Klinikyang berdiri ataupun sudah berdiri di identifikasi. Sesuaidengan amanat Permenkes 028 tentang Klinik maka adapersyaratan baik dari segi bangunan, sarana dan prasarana,tenaga kesehatan. Dalam hal ini Pemerintah bertanggungjawabdalam mengawasi setiap Klinik yang telah diberikan perizinantersebut.Dari hasil penelitian, pelaksanaan pengawasan terhadapfasilitas pelayanan kesehatan berupa Klinik sesuai denganketentuan di atas bahwa Kabupaten Rokan Hulu dilaksanakanoleh Dinas Kabupaten Rokan Hulu dibantu oleh Puskesmas.Dari beberapa ketentuan yang mengatur tentang fasiltaspelayanankesehatan,tidaksatuketentuanpunyangmemberikan atribusi dibuatnya Peraturan Menteri sebagaimanadimaksudkan pada Pasal 8 ayat (1) dalam Undang-UndangNomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan PeraturanPerundang-undangan.Namun demikian dari beberapa Pasal ini terutama padaPasal 54 ayat (6) bahwa pengawasan terhadap penyelenggarapelayanan kesehatan dilakukan oleh Pemerintah, PemerintahDaerah, dan masyarakat. Maksudnya salah satu bentukpengawasan itumelalui perizinan. Artinya, pengawasan ituatas dasar kewenangan Pemerintah. Dalam hal ini, Pemerintahdapat mengatur, menyelenggarakan, mengawasi dan membinafasilitas pelayanan kesehatan. Maka ketentuan hukum tentangKlinik itu sejatinya berdasarkan kewenangan Pemerintah dibidang kesehatan termasuk Kementerian Kesehatan dengankeluarnya Permenkes 028 tahun 2011.3)Undang-UndangNomor32Tahun2004tentangPemerintahan Daerah.Pasal 14 ayat (1) pada huruf e Urusan wajib yangmenjadi kewenangan pemerintahan daerah untukkabupaten/kota merupakan urusan yang berskalakabupaten/kota meliputi penanganan bidang kesehatan.Pasal 22Dalam menyelenggarakan otonomi, daerah mempunyaikewajiban pada huruf f menyediakan fasilitas pelayanankesehatan.Berdasarkan Pasal tersebut dapat diuraikan bahwa,ketentuaninisecaratidaklangsungberkaitandiketahui,denganKlinikpenyelenggaraanKlinik.Sebagaimanamerupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. Fasilitaspelayanan kesehatan merupakan salah satu kewenanganPemerintah Daerah di bidang kesehatan terutama dalam halpengawasan maupun pembinaannya. Demikian pula dalammenyelenggarakan otonomi, fasilitas pelayanan kesehatanmenjadi salah satu kewenangan Pemerintah Daerah RokanHulu di bidang kesehatan. merupakan urusan wajib artinyaKabupaten Rokan Hulu pasti menyelenggarakan urusan wajibini sama dengan Pemerintah daerah lainnya. Kemudianketentuan lebih lanjut mengenai hal ini diatur dalam PeraturanPemerintah nomor 38 tahun 2007.4)Peraturan Pemerintah RI Nomor 38 Tahun 2007TentangPembagianUrusanPemerintahanProvinsi,antaradanPemerintah,PemerintahanDaerahPemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.Pasal 7(1) Urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota, berkaitan dengan pelayanan dasar.(2) Urusan wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: b. KesehatanBerdasarkan Pasal tersebut dapat diuraikan bahwa, dalamPasal ini mempertegas rumusan Undang-Undang Nomor 32tahun2004tentangPemerintahanDaerahdalampenyelenggaraan urusan wajib bidang kesehatan. KemudianPemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu memberikandelegasikewenangankepadaDinasKesehatanuntukmenyelenggarakan urusan wajib ini melalui penyelenggaraanpelayanan kesehatan dasar salah satunya Klinik.5)Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 Tahun 2007Tentang Organisasi Perangkat Daerah.Pasal 14(1) Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah.(2) Dinas daerah mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.(3) Badan perencanaan pembangunan daerah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis perencanaan; b. pengoordinasianpenyusunanperencanaan pembangunan; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati/walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.Dari Pasal tersebut dapat diuraikan bahwa, dalam rangkapenyelenggaraan urusan wajib, maka diperlukan perangkatdaerah. Perangkat daerah di bidang kesehatan adalah DinasKesehatan. Dinas Kesehatan dipimpin oleh Kepala DinasKesehatan. Pelaksanaan tugas Dinas Kesehatan ini dilakukanoleh Kepala Dinas Kesehatan. Salah satu tugas perangkatdaerah dalam urusan wajib di bidang kesehatan adalahmengawasi penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar yangsalah satu contohnya adalah Klinik.6)Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2007 TentangOrganisasi Dinas Daerah Rokan Hulu.Pasal 1 angka 10: Dinas Daerah adalah unsur pelaksanaotonomi daerah Pemerintah Daerah Kabupaten RokanHulu.Pasal 2 angka 2: Dengan Peraturan Daerah ini dibentukDinas Daerah salah satunya Dinas Kesehatan KabupatenRokan Hulu.Berdasarkan ketentuan di atas dapat diuraikan bahwa,yang dimaksud unsur pelaksana Dinas Daerah di KabupatenRokan Hulu adalah Dinas Kesehatan, yang memiliki tugas danfungsinya merumuskan kebijaksanaan di bidang kesehatan,penyusunanperencanaan,melakukantugaspembinaan,pekerjaandimengkoordinasikanpenyelenggaraanlingkungan Dinas Kesehatan.Pasal 9DinasKesehatanmerupakanUnsurPelaksanaPemerintah Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinasyang berada dibawah dan bertanggungjawab kepadaBupati melalui Sekretaris DaerahPasal 10Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakankewenanganPemerintahDaerahdalambidangkesehatan.Dari ketentuan di atas menegaskan bahwa, ruang lingkuptugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu, yaknidalamrangkapenyelenggaraantugasotonomidaerah.DinasKesehatanmemilikikhususyaknimelakukanpengawasan dan pengendalian terhadap perizinan di bidangpelayanan kesehatan. Oleh karena itu, yang dilakukan DinasKesehatan terhadap Klinik antara lain, memberikan ijin,melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap Klinikyang telah diberikan ijin.Dalam perspektif administrasi negara, kewenangan DinasKesehatan dalam pemberian izin mengadung dalam dua hal,yang pertama hak artinya berupa kekuasaan untuk mengatur,menyelenggarakan dan membina. Kewenangan kedua adalahkewajibanartinyatanggungjawab,dalamrangkatanggungjawab atas kewenangan di bidang kesehatan iniadalahmembina.MakadengandemikiansaatDinasKesehatan itu memberikan izin penyelenggaraan Klinik, salahsatu kewajiban yang harus dilakukan adalah dengan membinaKlinik dengan baik.Namun demikian, dalam perspektif lain dapat saja hal iniberimplikatif pada subyektifitas pelaksanaan tugas DinasKesehatan yakni Dinas Kesehatan yang mempunyai tugas danfungsi dalam memberikan ijin, melakukan pengawasan sertapengendalian akan menimbulkan konflik interen karena sudahmemberikanijintetapimelakukanpengawasandanpengendalian. Akibat dari kelemahan birokrasi yang membuatkebijakan dalam memberikan ijin mendirikan Klinik, walaupunpersyaratannya belum dipenuhi oleh pemilik Klinik tetapdiberikan ijin sehingga akan menghasilkan Klinik yang permisif(tidak sesuai syarat dan ketentuan).Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa PermenkestentangKliniktidakdidapatkandaripengundanganKementerian melainkan dari jejaring sosial. Dalam hal inimenunjukkan Dinas Kesehatan saja mengalami hal seperti itu,maka pihak Dinas juga bisa melakukan hal yang sama yaitutidak melakukan hak dan kewajiban dengan semestinya.Jika hal ini kita kaitkan dengan masalah perizinan, saat inipenyesuaiandariPeraturanMenteriKesehatanNomor028/Menkes/Per/I/ 2011 tentang Klinik itu antara lain bagitenaga kesehatan, yakni izin tenaga kesehatan harus dilaluimelalui surat tanda registrasi (STR) baru dikeluarkan surat izinpraktik (SIP). Dalam hal ini, apakah tenag