Upload
aminahfar
View
40
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
gghghjjjjg
Citation preview
Referat
Fungsi Vitamin dan Mineral Bagi Tubuh
Manusia
Disusun Oleh:
Billy Wijaya
(110.2008.054)
Pembimbing:
dr.Ridwan , Sp.JP
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN
Ilmu Penyakit Dalam
RSU Dr. SLAMET GARUT
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
2012
Pendahuluan
Vitamin dan mineral zat untuk menjaga agar tubuh kita tetap kuat, terlihat segar seperti kulit, kuku, dan
lainya juga rambut sehat nan bersinar. Vitamin juga membantu penggunaan energi tubuh kita dari makanan
yang kita makan. Mineral adalah zat yang membantu mengatur proses tubuh kita seperti Kalium membantu
saraf dan fungsi otot. Kalsium membantu gigi dan tulang tetap kuat. Besi membawa oksigen ke sel-sel kita.
Jika kita makan dan diet seimbang dengan kalori dan protein yang cukup dan seimbang, kita mungkin
mendapatkan cukup vitamin dan mineral. Namun jika kita dalam masa pengobatan penyakit tertentu, hal ini
dapat menjadi sebuah tantangan, karena perawatan tertentu dapat dengan cepat menguras vitamin atau
mineral dalam tubuh kita.
Perbedaan besar antara mendapatkan nutrisi melalui makanan dan suplemen (vitamin, mineral, dan herbal /
tumbuhan). Vitamin dan mineral ini bekerja bersama dalam tubuh kita dengan cara yang sangat kompleks,
yang mempengaruhi penyerapan masing-masing dan pengolahan dan mempengaruhi bagaimana fungsi
tubuh kita. Ketika kita mendapatkan vitamin dan mineral dengan makan makanan, sering lebih mudah bagi
tubuh kita untuk menjaga keseimbangan nutrisi. Ketika kita mengambil suplemen seperti tablet vitamin C
atau E, kita mendapatkan dosis yang tinggi yang mungkin tidak akan pernah kita dapatkan dari makanan.
Sementara beberapa suplemen mungkin bermanfaat agar dapat mengurangi efektivitas pengobatan penyakit
tertentu.
Air adalah penting bagian yang sangat bagi kehidupan, yang membuatnya begitu penting untuk kesehatan,
karna Air membentuk sekitar 50% sampai 66% dari total berat tubuh kita. Air juga mengatur suhu tubuh,
bergeraknya nutrisi melalui tubuh kita, dan menghilangkan limbah dalam tubuh. bila tubuh kekurangan air
dapat menyebabkan dehidrasi.
Secara umum, minum 6 sampai 8 gelas air sehari adalah ide yang baik. Jika kita kehilangan banyak cairan
karena diare atau muntah, kita perlu mengganti memakan sop kaldu Ayam, kaldu sayuran, jus tomat, jus
buah, atau minuman energi yang dapat membantu kita menggantikan vitamin dan mineral dalam tubuh kita
yang hilang.
Vitamin dan mineral membuat tubuh manusia bekerja dengan baik. Meskipun tubuh mendapatkan vitamin
dan mineral dari makanan yang dimakan setiap hari, beberapa makanan memiliki lebih banyak vitamin dan
mineral daripada yang lain. Vitamin terbagi dalam dua kategori: yang larut dalam lemak dan larut air.
Vitamin yang larut lemak – A, D, E, dan K – larut dalam lemak dan dapat disimpan dalam tubuh Anda.
Vitamin yang larut air seperti vitamin B6, B12, niacin, riboflavin, dan folat) – perlu larut dalam air sebelum
tubuh dapat menyerapnya. Karena itu, tubuh Anda tidak bisa menyimpan vitamin ini. Setiap vitamin C atau
B bahwa tubuh tidak menggunakan saat melewati sistem anda hilang sebagian besar saat buang air kecil.
Jadi tubuh memerlukan pasokan segar vitamin ini setiap hari.
Sedangkan vitamin adalah zat organik (dibuat oleh tanaman atau hewan), mineral adalah elemen anorganik
yang berasal dari tanah dan air dan diserap oleh tanaman atau dimakan oleh hewan. Tubuh membutuhkan
jumlah yang lebih besar dari beberapa mineral, seperti kalsium, untuk tumbuh dan tetap sehat. Mineral lain
seperti kromium, tembaga, yodium, besi, selenium, dan seng disebut trace mineral karena Anda hanya
perlu jumlah yang sangat kecil dari mereka setiap hari
VITAMIN
Definisi
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital
dalam metabolisme setiap organisme,yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari
gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus
organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui
bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu
tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya,
senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan. Bila
kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit.Tubuh hanya memerlukan
vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita
akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.Gangguan kesehatan ini dikenal
dengan istilah avitaminosis.Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami
kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan
gangguan metabolisme pada tubuh
Klasifikasi Vitamin
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik.
Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin,
vitamin B6, vitamin B12, dan folat).[Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat
memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh
memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran
terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan
vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan.
Vitamin A
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam
pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu
komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam
menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh.Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas,
cahaya matahari, dan udara. Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A, antara lain susu,
ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan (terutama
yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya). Apabila terjadi
defisiensi vitamin A, penderita akan mengalami rabun senja dan katarak. Selain itu, penderita
defisiensi vitamin A ini juga dapat mengalami infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan
tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat. Kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan
keracunan pada tubuh.Penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain pusing-pusing, kerontokan
rambut, kulit kering bersisik, dan pingsan.Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut, kelebihan
vitamin A di dalam tubuh juga dapat menyebabkan kerabunan, terhambatnya pertumbuhan tubuh,
pembengkakan hati, dan iritasi kulit.
Vitamin B
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama
dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas.Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu
sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai
jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga
berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari susu,
gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.
Vitamin B1
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang
memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat
menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga
membantu proses metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan
mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik.Tubuh juga dapat mengalami beri-
beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita
perlu banyak mengonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan.
Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.
Vitamin B2
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia.[1] Di dalam
tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin
mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim
ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga
berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong
pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku.[6] Sumber vitamin B2 banyak
ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya dapat
menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah,
dan sariawan.
Vitamin B3
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme
karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein.Di dalam tubuh, vitamin B3
memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan
migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini.[20]
Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti
ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan.[17] Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya
yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis.
Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan
sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.
Vitamin B5
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini
menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi
pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak.[6] Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi
yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol,
neurotransmiter, dan hormon tubuh. [20] Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi
makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran
hijau dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan
kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta
kesulitan untuk tidur.[1]
Vitamin B6
Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial bagi
pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan
tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan
fosfolipid.Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi
sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi
tubuh.Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini
banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin
dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.
Vitamin B12
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh
hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami
gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini.Vitamin ini banyak berperan dalam
metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang
berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA,
pembentukkan platelet darah.Telur, hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk
memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan
darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.
Vitamin C
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh,
vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting
penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin C merupakan
senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar
lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat
membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit
degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan.Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk
dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam
penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi
mikroorganisme patogen.Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran
tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat
menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di
dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah
merah.
Vitamin D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani,
antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak
dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan
mineralisasi tulang.Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar
ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak
normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X.Di samping itu, gigi akan mudah
mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan.Penyakit lainnya adalah
osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit
ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan
adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan
vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah,
dan dehidrasi berlebihan.
Vitamin E
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan
kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru
manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai
senyawa antioksidan alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan
minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, kekurangan vitamin E
dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria
maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan.
Vitamin K
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan
luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan
pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai
kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh karena itu,
kita perlu banyak mengonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber
vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.
Daftar senyawa-senyawa yang tergolong vitamin alami.
Tahun penemuan Vitamin Nama biokimia Ditemukan di
1909 Vitamin A Retinol Wortel
1912 Vitamin B1 Tiamin Susu
1912 Vitamin C Asam askorbat Jeruk sitrun
1918 Vitamin D Kalsiferol Keju
1920 Vitamin B2 Riboflavin Telur
1922 Vitamin E Tokoferol Minyak mata bulir gandum,
1926 Vitamin B12 Sianokobalamin Telur
1929 Vitamin K Filokuinona Kuning telur
1931 Vitamin B5 Asam pantotenat Susu
1931 Vitamin B7 Biotin Hati
1934 Vitamin B6 Piridoksin Kacang
1936 Vitamin B3 Niasin Ragi
1941 Vitamin B9 Asam folat Hati
Senyawa serupa vitamin
Selain vitamin, tubuh juga memproduksi senyawa lain yang juga berperan dalam kelancaran metabolisme di
dalam tubuh. Senyawa ini memiliki karakteristik dan aktivitas yang mirip dengan vitamin sehingga
seringkali disebut dengan istilah senyawa serupa vitamin.Perbedaan utamanya dengan vitamin adalah
senyawa ini diproduksi tubuh dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beberapa
senyawa ini pernah diklasifikasikan ke dalam kelompok vitamin B kompleks karena kemiripan fungsi dan
sumber makanannya. Akan tetapi, secara umum peranan senyawa serupa vitamin ini tidaklah sepenting
vitamin.
Kolina merupakan salah satu senyawa yang termasuk dalam golongan senyawa serupa vitamin. Senyawa ini
dapat ditemukan di setiap sel mahluk hidup dan berperan dalam pengaturan sistem saraf yang baik dan
beberapa metabolisme sel.Mioinositol (myoinositol) juga termasuk dalam golongan senyawa serupa vitamin
yang larut dalam air. Peranannya dalam tubuh secara spesifik belum diketahui. Contoh lain dari senyawa
serupa vitamin ini adalah asam para-aminobenzoat (4-aminobenzoic acid, PABA) yang berperan sebagai
senyawa antioksidan dan penyusun sel darah merah. Karnitina merupakan senyawa lain yang berperan
dalam sistem transportasi asam lemak dan pembentukkan otot tubuh.
Vitamin sebagai antioksidan
Semua jenis kehidupan di bumi memerlukan energi untuk dapat bertahan hidup. Untuk menghasilkan energi
ini, makhluk hidup memerlukan bantuan berbagai substansi, salah satunya adalah oksigen. Oksigen terlibat
secara langsung dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Sebagai produk sampingannya, oksigen
dilepaskan dalam bentuk yang tidak stabil. Molekul inilah yang dikenal dengan nama radikal bebas (free
radicals).[30] Oksigen yang tidak stabil memiliki elektron bebas yang tidak berpasangan sehingga bersifat
reaktif. Kereaktifan oksigen ini sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat mengoksidasi dan merusak DNA,
protein, karbohidrat, asam lemak, dan membran sel di dalam tubuh. Sumber radikal bebas lainnya adalah
asap rokok, polusi lingkungan, dan sinar ultraviolet.
Tubuh memiliki beberapa mekanisme pertahanan terhadap senyawa radikal bebas ini untuk menetralkan
efek negatifnya. Kebanyakan diantaranya adalah senyawa antioksidan alami, seperti enzim superoksida
dismutase, katalase, dan glutation peroksidase. Antioksidan sendiri berarti senyawa yang dapat mencegah
terjadinya peristiwa oksidasi atau reaksi kimia lain yang melibatkan molekul oksigen (O2).[32] Senyawa lain
yang juga dapat berperan sebagai antioksidan adalah glutation, CoQ10, dan gugus tiol pada protein, serta
vitamin.Beberapa jenis vitamin telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang cukup tinggi. Contoh
vitamin yang banyak berperan sebagai senyawa antioksidan di dalam tubuh adalah vitamin C dan vitamin E.
Vitamin E dapat membantu melindungi tubuh dari oksidasi senyawa radikal bebas.[33] Vitamin ini juga
mampu bekerja dalam kondisi kadar senyawa radikal bebas yang tinggi sehingga mampu dengan efisien dan
efektif menekan reaksi perusakan jaringan di dalam tubuh melalui proses oksidasi. Di samping vitamin E,
terdapat satu jenis vitamin lagi yang juga memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi, yaitu vitamin C.
Vitamin ini berinteraksi dengan senyawa radikal bebas di bagian cairan sel. Selain itu, vitamin C juga dapat
memulihkan kondisi tubuh akibat adanya reaksi oksidasi dari berbagai senyawa berbahaya.
Bila kadar radikal bebas di dalam tubuh menjadi sangat berlebih dan tidak lagi dapat diantisipasi oleh
senyawa antioksidan maka akan timbul berbagai penyakit kronis, seperti kanker, arterosklerosis, penyakit
jantung, katarak, alzhemeir, dan rematik.[30] Bagi orang yang memiliki sejarah penyakit kronis tersebut
dalam garis keturunannya, dianjurkan untuk mengonsumsi banyak makanan yang mengandung vitamin C
dan E sebagai sumber senyawa antioksidan. Selain itu, suplemen makanan juga dapat turut membantu
mengatasi masalah tersebut
Mineral
Definisi Mineral adalah suatu zat yang terdapat dalam alam dengan komposisi kimia yang khas dan
biasanya mempunyai struktur kristal yang jelas, yang kadang-kadang dapat menjelma dalam bentuk
geometris tertentu. Istilah mineral dapat mempunyai bermacam-macam makna; sukar untuk mendefinisikan
mineral dan oleh karena itu kebanyakan orang mengatakan, bahwa mineral ialah satu frase yang terdapat
dalam alam. Sebagaimana kita ketahui ada mineral yang berbentuk :
• Lempeng
• Tiang
• Limas
• Kubus
Batu permata kalau ditelaah adalah merupakan campuran dari unsur-unsur mineral. Setiap mineral yang
dapat membesar tanpa gangguan akan memperkembangkan bentuk kristalnya yang khas, yaitu suatu wajah
lahiriah yang dihasilkan struktur kristalen (bentuk kristal). Ada mineral dalam keadaan Amorf, yang artinya
tak mempunyai bangunan dan susunan kristal sendiri (mis kaca & opal). Tiap-tiap pengkristalan akan makin
bagus hasilnya jika berlangsungnya proses itu makin tenang dan lambat.
Mineral adalah nutrisi penting untuk pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Mineral dan vitamin
bertindak secara interaksi. Anda perlu vitamin agar mineral dapat bekerja dan sebaliknya. Tanpa beberapa
mineral / vitamin, beberapa vitamin / mineral tidak berfungsi dengan baik. Perbedaan terbesar antara vitamin
dan mineral adalah bahwa mineral merupakan senyawa anorganik, sedangkan vitamin organik.
Mineral dapat diklasifikasikan menurut jumlah yang dibutuhkan tubuh Anda. Mineral utama (mayor)
adalah mineral yang kita perlukan lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral minor (trace elements)
adalah yang kita perlukan kurang dari 100 mg sehari. Kalsium, tembaga, fosfor, kalium, natrium dan klorida
adalah contoh mineral utama, sedangkan kromium, magnesium, yodium, besi, flor, mangan, selenium dan
zinc adalah contoh mineral minor. Pembedaan jenis mineral tersebut semata-mata hanya berdasarkan
jumlah yang diperlukan, bukan kepentingan. Mineral minor tak kalah penting dibandingkan mineral
utama. Kekurangan mineral minor akan menyebabkan masalah kesehatan yang juga serius.
Ketika pola makan sehat dan bervariasi, tubuhmendapatkan cukup mineral. Namun, bila pola makan tidak
seimbang atau memiliki gangguan penyerapan mineral, tubuh dapat mengalami kekurangan mineral. Dalam
kondisi tersebut, mungkin perlu mengambil suplemen mineral dan vitamin.
Berikut adalah jenis-jenis mineral terpenting bagi tubuh kita:
Kalsium
Susu memang makanan yang baik karena mengandung banyak kalsium. Meminum susu secara
teratur memastikan memiliki tulang yang kuat dan tumbuh dengan baik. Hingga usia 30 tahun tulang
terus tumbuh dan berkembang. Setelah berusia 30 tahun, pertumbuhan tulang tidak secepat
penyusutannya. Jika tidak mendapatkan cukup kalsium, tulang akan keropos di usia 50 tahun.
Kalsium dapat memperlambat proses ini. Kalsium adalah mineral terbesar yang dibutuhkan
tubuh. Sekitar 2-3 persen dari berat badan adalah kalsium, di mana 98% tersimpan di dalam tulang
dan gigi dan 1% di darah. Selain untuk pemeliharaan tulang dan gigi, kalsium juga membantu
kontraksi dan relaksasi otot, pembekuan darah, fungsi hormon, sekresi enzim, penyerapan vitamin
B12 dan pencegahan batu ginjal dan penyakit jantung. Sumber: susu dan produk susu (keju,
yoghurt, dll), telur, ikan, kacang-kacangan, dan sayuran hijau gelap.
Magnesium
Magnesium membantu mengatur kadar kalium dan natrium dalam tubuh, yang terlibat dalam
pengendalian tekanan darah. Magnesium berperan penting dalam pemeliharaan jaringan gigi, tulang
dan otot, mengatur suhu tubuh, produksi dan transportasi energi, metabolisme lemak, protein dan
karbohidrat, kontraksi dan relaksasi otot. Sebagian besar magnesium disimpan dalam tulang dan gigi,
sebagian lain di dalam darah dan otot. Jika Anda tidak memiliki cukup magnesium dalam darah,
tubuh Anda akan mengambilnya dari tulang Anda, yang pada gilirannya juga dapat menyebabkan
tulang keropos. Sumber: susu, sayur-sayuran berdaun hijau, alpukat, pisang, coklat, produk kedelai
seperti tempe atau tahu, biji-bijian dan kacang-kacangan.
Besi
Disimpan dalam hemoglobin (sel darah merah), zat besi membawa oksigen ke sel-sel tubuh dan
membawa karbon dioksida keluar tubuh, mendukung fungsi otot, enzim, protein dan metabolisme
energi. Kekurangan zat besi menyebabkan anemia, kelelahan, kelemahan, sakit kepala dan apatis.
Ada dua jenis zat besi dalam makanan: besi heme mudah diserap tubuh dan ditemukan dalam
daging, unggas dan ikan. Besi non-heme lebih sulit diserap tubuh dan terdapat dalam tumbuh-
tumbuhan seperti kacang-kacangan, brokoli, bayam dan kangkung. Tubuh Anda dapat menyerap 20-
40 persen besi dari sumber hewani dan 5-20 persen besi dari sumber nabati. Anda perlu makan
lebih banyak sayuran untuk mendapatkan zat besi yang Anda butuhkan. Untuk meningkatkan
penyerapan zat besi, Anda perlu bantuan vitamin C.
Zinc (seng)
Zinc terdapat di semua sel tubuh Anda, terutama di kulit, kuku, rambut dan mata. Jika Anda pria,
Anda juga menyimpan zinc di prostat Anda. Zinc berperan penting dalam sintesis DNA dan RNA,
produksi protein, insulin dan sperma, membantu dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein dan
alkohol, berperan dalam mengeluarkan karbon dioksida, mempercepat penyembuhan, pertumbuhan,
perawatan jaringan tubuh, dan mendukung indera seperti penciuman dan perasa. Kekurangan zinc
menyebabkan gangguan pertumbuhan, kehilangan nafsu makan, penyembuhan lambat, rambut
rontok, libido seks rendah, kehilangan rasa dan bau dan kesulitan beradaptasi dengan cahaya malam.
Sumber: air, makanan berprotein tinggi seperti daging sapi, kambing, dan unggas, kerang, kepiting,
lobster, kacang-kacangan dan biji-bijian.
Selenium
Tubuh membutuhkan selenium dalam jumlah kecil tetapi teratur untuk kesehatan liver (hati).
Selenium banyak ditemukan dalam tanah, sehingga jumlah yang ditemukan dalam sayuran dan buah
tergantung pada tempat penanaman dan metode pertanian yang digunakan. Tanaman yang
dibudidayakan pada tanah yang terlalu sering diolah akan memiliki selenium yang rendah. Sumber:
daging, ikan dan kacang-kacangan, susu dan produk susu, telur, susu ayam, bawang putih, bawang
merah dan sayuran hijau.
Kalium, Natrium dan Klorida
Kalium (potasium), natrium dan klorida adalah mineral yang larut dalam darah dan cairan tubuh
lainnya. Mereka terpecah menjadi ion-ion. Ketiga mineral tersebut membuat cairan dalam tubuh
Anda tetap konstan dan tidak berfluktuasi. Mereka juga berperan penting dalam transportasi glukosa
ke dalam sel dan pembuangan limbah, tekanan darah, transmisi impuls saraf, irama jantung dan
fungsi otot. Kekurangan mineral-mineral ini menyebabkan mengantuk, kecemasan, mual,
kelemahan, dan detak jantung tidak teratur. Sumber: hampir semua makanan kecuali minyak, lemak
dan gula, tetapi dapat rusak/hilang jika makanan dimasak.
Mineral lainnya
Selain mineral-mineral di atas, mineral lain yang dibutuhkan tubuh adalah boron, kromium,
tembaga, flor, yodium, mangan, molibdenum, nikel, silikon, timbal, dan vanadium. Selain itu, tubuh
juga membutuhkan dosis yang sangat kecil dari lithium dan aluminium. Tidak ada yang tahu
mengapa tubuh membutuhkan mineral-mineral tersebut dan berapa jumlah yang tubuh butuhkan. Hal
itu tidak begitu penting karena hampir tidak ada orang yang mengalami kekurangan nutrisi tersebut.
Sumber – sumber vitamin dan mineral
Vitamin A
sumber vitamin A =
susu, ikan, sayuran berwarna hijau dan kuning, hati, buah-buahan warna merah dan kuning (cabe merah,
wortel, pisang, pepaya, dan lain-lain)
Manfaat : Untuk memproduksi sel-sel otak pada protein. Akibat defisiensi : Depresi dan apati(kelesuan).
pada anak-anak bisa menghambat perkembangan otak
Thiamin (Vitamin B-1)
sumber yang mengandung vitamin B1 =
gandum, daging, susu, kacang hijau, ragi, beras, telur, dan sebagainya
Membantu dalam memproses energi dari glukosa dan protein. Penting utnuk fungsi syaraf. Selain itu,
Thiamin dapat meningkatkan kemampuan dalam mecahkan masalah. Akibat Defesiensi: Keletihan, lemah
daya ingat, kekacauan mental, penyimpangan perilaku, cepat marah.
Riboflavin (Vitamin B-2)
sumber yang mengandung vitamin B2 =
sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, susu, dan banyak lagi lainnya.
Manfaat : menjaga keutuhan myelin(substansi yang menyelubungi urat syaraf dan menyampaikan
informasi), membantu menyediakan energi untuk otak. Akibat Defisiensi: Menghambat perkembangan otak
pada anak-anak dan menyebabkan masalah prilaku.
Niacin (Vitamin B-3)
Sumber yang mengandung vitamin B3 =
buah-buahan, gandum, ragi, hati, ikan, ginjal, kentang manis, daging unggas dan sebagainya manfaat :
Berperan membantu otak dalam memproduksi zat-zat kimia penting dan membantu pembuatan protein.
Akibat defisiensi: Cepat marah, mudah letih, daya konsentrasi lemah, perasaan tak menentu dan sulit tidur.
Vitamin B5
- sumber yang mengandung vitamin B5 =
daging, susu, sayur mayur hijau, ginjal, hati, kacang ijo, dan banyak lagi yang lain.
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B5 =
otot mudah menjadi kram, sulit tidur, kulit pecah-pecah dan bersisik, dan lain-lain.
Pyridoxine (Vitamin B-6)
sumber yang mengandung vitamin B6 =kacang-kacangan, jagung, beras, hati, ikan, beras tumbuk, ragi,
daging, dan lain-lain.Manfaat: Membantu otak memproduksi zat-zat kimia penting, berperan dalam
pembuatan protein. Akibat defesiensi: Cepat marah, mudah letih, daya konsentrasi lemah, kebiasaan tidur
yang buruk, dan lemah daya ingat.
Cyanocobalamin (Vitamin B12)
- sumber yang mengandung vitamin B12 =
telur, hati, daging, dan lainnya
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B12 =
kurang darah atau anemia, gampang capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada kulit, dan sebagainya
Vitamin C
sumber yang mengandung vitamin C =
jambu klutuk atau jambu batu, jeruk, tomat, nanas, sayur segar, dan lain sebagainya.
Manfaat: membantu dalam penggunaan protein dan meningkatkan penyerapan zat besi yang dibutuhkan.
Akibat defisiensi: mudah letih, depresi, tidak tahan terhadap panas atau dingin atau perubahan-perubahan
dalam tekanan udara; hipersensitif.
Vitamin D :
sumber yang mengandung vitamin D =
minyak ikan, susu, telur, keju, dan lain-lain
Fungsinya:
- Menyerap dan memanfaatkan fosfor dan kalsium
- Pertumbuhan dan perkembangan gigi dan gusi
- Melindungi kelemahan otot.
Vitamin E :
sumber yang mengandung vitamin E =
ikan, ayam, kuning telur, kecambah, ragi, minyak tumbuh-tumbuhan, havermut, dsb
Fungsinya:
- Antioksidan untuk mencegah kanker dan penyakit jantung
- Meningkatkan kesuburan
- Mencegah sel oleh zat-zat radikal bebas
- Menjaga kesehatan saraf dan otot
- Meningkatkan pembekuan darah secara normal
Vitamin K :
sumber yang mengandung vitamin K =
susu, kuning telur, sayuran segar, dkk.
Fungsinya:
- Pembeku darah
- Pembentukan dan perbaikan tulang secara benar
Kalsium :
- Untuk pembentukan tulang dan gigi.
Folid Acid
Manfaat: membantu pembuatan zat-zat didalam otak yang penting untuk penyimpanan data dalam daya
ingat. Akibat defisiensi: kelesuan, lemah daya ingat, cepat marah, suka menyendiri, proses intelektual
lemah.
Magnesium
manfaat: Membantu penyediaan energi untuk otak. Akibat defisiensi: cepat marah, gelisah, lesu, depresi, dan
bingung.
Iron
Manfaat: membantu otak untuk memproses nutrisi-nutris yang dibutuhkan untuk aktivitas otak serta
membantu proses neurotransmiter. Akibat defisisensi: penyimpangan prilaku, tak acuh, lemah daya
konsentrasi, lemah daya ingat.
Zinc
Manfaat: dibutuhkan oleh semua reaksi di otak; membantu produksi zat-zat kimia penting dan protein di
dalam otak; berperan membentuk energi dari glukosa dan protein. Akibat defisiensi: kelesuan, cepat marah,
kebiasaan makan yang buruk, anoreksia, keletihan, obesitas, bingung.
Chromium
Manfaat: penting untuk metabolisme glukosa (hampir seluruh fungsi otak manusia bergantung pada glukosa
sebagai sumber energi) Akibat defisiensi: lemah daya konsentrasi, lemah daya ingat, perasaan tak menentu,
rasa letih.
Potassium
Manfaat: dibutuhkan untuk fungsi neurotransmiter. Akibat Defisiensi: rasa lemah, hilang nafsu makan, pola
pikir irasional
Boron
Manfaat: meningkatkan daya ingat, kordinasi tangan-mata, dan kebugaran. Akibat Defisiensi: lemah daya
ingat, rasa letih, rasa lesuh, dan kordinasi tangan-mata yang buruk.
Selenium :
- Antioksidan untuk menghalangi lipid atau lemak
- Bila dikombinasikan dengan vit E melindungi pembentukan radikal bebas dan membantu membentuk
antibodi
- Mencegah pembentukan berbagai tipe tumor tertentu.
Vitamin
Vitamin merupakan nutrisi tanpa kalori yang penting dan dibutuhkan untuk metabolisme tubuh manusia.
Vitamin tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia, tetapi diperoleh dari makanan sehari-hari. Fungsi
khusus vitamin adalah sebagai kofaktor (elemen pembantu) untuk reaksi enzimatik. Vitamin juga berperan
dalam berbagai macam fungsi tubuh lainnya, termasuk regenerasi kulit, penglihatan, sistem susunan syaraf
dan sistem kekebalan tubuh dan pembekuan darah. Tubuh membutuhkan jumlah yang berbeda untuk setiap
vitamin. Setiap orang punya kebutuhan vitamin yang berbeda.
Anak-anak, orang tua, orang yang menderita penyakit atau wanita hamil membutuhkan jumlah yang lebih
tinggi akan beberapa vitamin dalam makanan mereka sehari-hari.
Vitamin dibedakan menjadi dua jenis: vitamin yang larut dalam lemak (A,D,E dan K) dan vitamin yang larut
dalam air (B dan C). Jika konsumsi vitamin yang larut dalam lemak berlebih, kelebihannya dapat disimpan
dalam tubuh manusia, sedangkan untuk vitamin yang larut dalam air akan dikeluarkan (ekskresi).
Hal inilah yang membuat kelebihan vitamin yang larut dalam lemak kadang-kadang dapat menyebabkan
gejala keracunan yang jarang terjadi pada vitamin yang larut dalam air. Sebaliknya, gejala defisiensi
(kekurangan) lebih sering terjadi pada vitamin yang larut dalam air karena vitamin ini tidak dapat disimpan
di dalam jaringan tubuh.
Gejala defisiensi bervariasi dari tingkat masalah kecil, seperti sakit kepala, masalah-masalah kulit atau
hilangnya nafsu makan sampai penyakit–penyakit yang serius misalnya beri-beri yang disebabkan oleh
kekurangan vitamin B atau kudisan yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C dalam jangka waktu yang
panjang. Bagaimanapun defisiensi yang serius ditemukan di negara-negara berkembang. Namun demikian,
konsumsi vitamin yang hampir sampai pada tahap optimum juga terjadi pada beberapa bagian grup populasi.
Vitamin ditemukan di berbagai jenis makanan, buah-buahan, sayur-sayuran, sereal (biji-bijian), daging, ikan
dan produk-produk susu. Kadar vitamin termasuk penyimpanan dan pengolahannya tergantung dari jenis
makanan itu sendiri. Penyimpanan dan pengolahan yang lama akan mengurangi kadar vitamin di dalam
makanan.
Vitamin yang larut dalam air
Group ini terdiri dari vitamin B dan vitamin C. Kedua vitamin ini diberi nama berdasarkan label dari tabung-
tabung percobaan pada saat vitamin tersebut ditemukan. Selanjutnya diketahui bahwa tabung percobaan
dengan vitamin B ternyata mengandung lebih dari satu vitamin, yang kemudian diberi nama B1, B2 dst.
Kedelapan vitamin B berperan penting dalam membantu enzim untuk metabolisme karbohidrat, lemak dan
protein, dan dalam pembuatan DNA dan sel-sel baru.
Thiamin (Vitamin B1)
Kebutuhan
RDA untuk thiamin adalah 0,5 mg/1000 kkal perhari. Diperkirakan konsumsi rata-rata makanan per hari
sekitar 2000 kkal/orang, jadi RDA untuk thiamin sekitar 1 mg perhari. Makanan yang seimbang akan
memberikan cukup thiamin. Orang yang berpuasa atau melakukan diet harus memastikan bahwa mereka
mendapat sejumlah thiamin yang sama seperti dalam 2000 kkalori makanan.
Sumber-sumber utama
Daging babi merupakan sumber yang sangat baik untuk thiamin, sama seperti ragi, hati, biji bunga matahari,
sejumlah padi, biji-bijian, kacang polong, semangka, tiram, oatmeal dan tepung terigu.
Fungsi
Thiamin merupakan bagian dari TPP, yaitu koenzim yang dibutuhkan untuk metabolisme energi. Sistem
syaraf dan otot tergantung pada thiamin.
Gejala kekurangan
Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan thiamin dalam jangka panjang. Penyakit ini ditemukan pertama
kali di Timur Jauh saat pembuatan beras ‘poles’ (polish rice) tersebar luas. Beras yang dipoles
mengakibatkan pembuangan kulit yang kaya akan thiamin. Beri-beri dapat merusak sistem syaraf dan
keracunan otot. Gejala kekurangan yang lain adalah irama jantung yang tidak normal, gagal jantung,
kelelahan, susah berjalan, kebingungan dan kelumpuhan.
Keracunan
Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini karena reaksi hipersensitif
yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah dan susah tidur. Sistem darah dapat
terpengaruh, karena denyut nadi menjadi cepat.
Riboflavin (Vitamin B2)
Kebutuhan
RDA untuk riboflavin adalah 0,6 mg/1000 kkal perhari. Jadi sekitar 1,2 mg perhari untuk 2000 kkal diet.
Anak-anak dan wanita hamil membutuhkan tambahan riboflavin karena vitamin ini penting untuk
pertumbuhan.
Sumber-sumber utama
Susu dan produk-produk susu, misalnya keju, merupakan sumber yang baik untuk riboflavin. Untuk itu
ketersediaannya dalam makanan sehari-hari sangat penting. Hampir semua sayuran hijau dan biji-bijian
mengandung riboflavin; brokoli, jamur dan bayam merupakan sumber yang baik.
Fungsi
Seperti halnya thiamin, riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk
menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin berperan pada tahap akhir dari
metabolisme energi nutrisi tersebut
Gejala kekurangan
Tidak ada penyakit yang berhubungan dengan kekurangan riboflavin. Kekurangan riboflavin dapat
menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan bibir seperti
halnya sensitivitas yang berlebihan terhadap sinar (photophobia) . Hal ini dapat juga menyebabkan
keretakan pada sudut mulut (cheilosis).
Keracunan
Belum diketahui gejala keracunan akibat riboflavin
Sinar dan iradiasi dapat merusak riboflavin. Hal inilah yang meyebabkan susu jarang dijual dalam gelas
transparan. Di sisi lain, riboflavin stabil terhadap panas, sehingga pemanasan tidak akan merusaknya.
Vitamin ini juga digunakan sebagai food additive, E101.
Niacin (vitamin B3)
Kebutuhan
RDA untuk niacin adalah 6,6 mg NE (niacin equivalents)/ 1000 kkal, atau 13 mg perhari. NE merupakan
jumlah niasin yang diperoleh dalam makanan, termasuk niacin yang secara teori dibuat dari prekusor asam
amino triptophan. 60 mg triptophan dapat menghasilkan 1 mg niacin.
Sumber utama
Daging, unggas (ayam, itik dll) dan ikan merupakan sumber utama niasin, sama halnya roti dan sereal (biji-
bijian) yang telah diperkaya. Jamur, asparagus dan sayuran hijau merupakan sumber yang paling baik.
Fungsi
Dua koenzim yang dibentuk oleh niacin, NAD dan NADP dibutuhkan untuk beberapa aktivitas metabolis,
terutama metabolisme glukosa, lemak dan alkohol. Niasin memiliki keunikan diantara vitamin B karena
tubuh dapat membentuknya dari asam amino triptophan. Niasin membantu kesehatan kulit, sistem syaraf
dan sistem pencernaan.
Gejala kekurangan
Pellagra (penyakit kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare dan dementia . Hal ini
meluas di bagian selatan US pada awal 1900. Gejala kekurangan niacin lainnya adalah kehilangan nafsu
makan, lemah, pusing dan kebingungan mental. Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis simetrik
bilateral, khususnya pada daerah yang terkena sinar matahari langsung.
Keracunan Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak darah dan
gula darah. Gejala – gejala seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat terjadi. Lebih lanjut, hal
ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat mengakibatkan tekanan darah rendah.
Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal, piridoksamin)
Kebutuhan Koenzim vitamin B6 berperan penting dalam metabolisme asam amino, sehingga konsumsi
sehari-hari harus sebanding dengan konsumsi protein, karena protein dibuat dari asam amino. RDA untuk
vitamin B6 adalah 0,16 mg/g protein. Rata-rata konsumsi adalah 2 mg/hari untuk pria dan 1,6 mg/hari untuk
wanita.
Sumber utama Daging, ikan dan unggas (itik, ayam dll) merupakan sumber utama vitamin B6. Sumber
yang lain adalah kentang, beberapa sayuran hijau dan buah berwarna ungu.
Fungsi Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6 membantu
tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan dalam produksi sel darah merah.
Gejala kekurangan Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala seperti lemah,
sifat lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik dan
sawan.
Keracunan Dosis tinggi vitamin B6 dalam waktu yang lama menyebabkan kerusakan syaraf, yang
kadang-kadang tidak dapat diperbaiki. Hal ini dimulai dengan mati rasa pada kaki; selanjutnya, perasaan
hilang pada tangan dan mulut yang mungkin menjadi mati rasa. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan
berjalan, kelelahan dan sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala ini berkurang, tetapi tidak
selalu hilang sepenuhnya.
Folat (folasin, asam folat, asam pteroilglutamat)
Kebutuhan RDA untuk folat adalah sekitar 3 mg/kg berat badan. Untuk pria, konsumsi harian sebaiknya
sekitar 200 mg perhari dan untuk wanita sekitar 180 mg perhari. Peningkatan konsumsi folat
direkomendasikan selama hamil dan pada saat pertumbuhan sel. Kekurangan asam folat dapat disebabkan
tidak hanya oleh konsumsi yang rendah, tetapi juga oleh berkurangnya penyerapan atau kebutuhan
metabolik yang tidak biasa untuk vitamin. Orang yang mengkonsumsi banyak alkohol atau banyak
mengkonsumsi makanan yang tidak berkalori juga mudah kekurangan folat. Selain itu, pada kondisi yang
berhubungan dengan pertumbuhan sel, seperti kehamilan, kanker atau penyakit kerusakan kulit, seperti
measles , meningkatkan kebutuhan akan folat.
Sumber utama Sumber terbaik untuk folat adalah sayur-sayuran, khususnya sayuran berdaun hijau. Hati
juga mengandung banyak folat. Daging, susu dan produk-produk susu mengandung sedikit folat.
Fungsi Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel baru.
Gejala kekurangan Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejalanya bisa meluas,
seperti sel-sel darah merah tidak matang, yang menunjukkan sintesa DNA yang lambat. Hal ini disebabkan
tidak hanya oleh kekurangan folat tetapi juga oleh kekurangan vitamin B12. Gejala lain dari kekurangan
folat adalah rasa panas pada jantung (heartburn), diare dan sring terkena infeksi karena penekanan pada
sistem kekebalan. Hal ini mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan depresi, kebingungan mental,
kelelahan dan pingsan.
Keracunan Gejala keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah. Folat dengan dosis tinggi
dapat menutupi kekurangan vitamn B12, karena kedua vitamin ini berhubungan.
Vitamin B12 (Kobalamin)
Kebutuhan RDA untuk vitamin B12 adalah sekitar 2 mikro-gram perhari.
Sumber utama Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam daging hewan dan produk-produk hewani. Orang
yang hanya makan sayuran (vegetarian) dapat melindungi diri sendiri melawan defisiensi (kekurangan)
dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur. Hal ini berarti sekitar satu cangkir susu atau satu butir
telur untuk satu harinya. Untuk seorang vegetarian yang tidak memakan semua produk dari hewan dapat
memperoleh sumber vitamin B12 dari susu kedelai atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam lingkungan
yang kaya akan vitamin B12.
Fungsi Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat. Vitamin
B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan mendorong pertumbuhan
normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12 juga
dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapat membantu pembentukan sel-sel darah merah.
Gejala kekurangan Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia), yang
sebenarnya disebabkan oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat tidak dapat berperan dalam
pembentukan sel-sel darah merah. Gejala kekurangan lainnya adalah sel-sel darah merah menjadi belum
matang (immature), yang menunjukkan sintesis DNA yang lambat. Kekurangan vitamin B12 dapat juga
mempengaruhi sistem syaraf, berperan pada regenerasi syaraf peripheral, mendorong kelumpuhan. Selain itu
juga dapat menyebabkan hipersensitif pada kulit.
Keracunan Tidak ada gejala keracunan yang berhubungan dengan vitamin B12
Asam,pantotenat
KebutuhanTidak ada RDA untuk asam pantotenat. Diperkirakan konsumsi yang aman dan cukup adalah
antara 4 sampai 7 mg perhari .
Sumber,utama Asam pantotenat umumnya ada dalam sebagian besar makanan. Daging, ikan, unggas
(ayam, itik dll), semua biji-bijian dan sayuran merupakan sumber utama.
Fungsi Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim A. Koenzim ini
berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan glukosa, asam lemak dan metabolisme energi.
Gejala,kekurangan Gejala kekurangan jarang terjadi, tapi dapat menyebabkan muntah, sulit tidur dan
kelelahan.
Keracunan Gejala keracunan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung.
Biotin(Vitamin B8)
Kebutuhan Biotin dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil, jadi tidak ada nilai RDA. Perkiraan aman
dan cukup yang dapat dikonsumsi dalam makanan sehari-hari antara 30-100 mikro-gram perhari.
Sumber-sumber utamaBiotin ditemukan dalam sejumlah besar makanan. Umumnya defisiensi tidak
terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi berbagai makanan.
Fungsi Dibandingkan dengan berbagai vitamin B yang lain, sedikit sekali yang diketahui tentang fungsi
biotin seperti yang ditemukan baru-baru ini. Biotin memainkan peranan penting dalam metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein.
Gejala kekurangan Kekurangan biotin jarang terjadi, tetapi dapat muncul pada pasien rumah sakit yang
menggunakan infus. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, mual, depresi,
kelemahan dan kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan pada pasien untuk mencegah defisiensi.
Keracunan Keracunan biotin tidak biasa terjadi.
Vitamin C
Kebutuhan RDA untuk vitamin C adalah 60 mg/hari, tapi hal ini bervariasi pada setiap individu. Stres
fisik seperti luka bakar, infeksi, keracunan logam berat, rokok, penggunaan terus-menerus obat-obatan
tertentu (termasuk aspirin, obat tidur) meningkatkan kebutuhan tubuh akan vitamin C. Perokok
membutuhkan vitamin C sekitar 100 mg/hari
Sumber-sumber utama Jeruk merupakan sumber utama vitamin C. Brokoli, sayuran berwarna hijau, kol
(kobis), melon dan strawberi mengandung vitamin C bermutu tinggi.
Fungsi Vitamin C mempunyai banyak fungsi. Vitamin C berperan membantu spesifik enzim dalam
melakukan fungsinya. Vitamin C juga bekerja sebagai antioksidan. Perusahaan kadang–kadang
menambahkan vitamin C pada produk makanannya untuk menjaga kandungan bahan tertentu. Vitamin C
juga penting untuk membentuk kolagen, serat, struktur protein. Kolagen dibutuhkan untuk pembentukan
tulang dan gigi dan juga untuk membentuk jaringan bekas luka. Vitamin C juga meningkatkan ketahanan
tubuh terhadap infeksi dan membantu tubuh menyerap zat besi.
Gejala kekurangan Gejala awal kekurangan vitamin C adalah pendarahan disekitar gigi dan merusak
pembuluh darah di bawah kulit, menghasilkan pinpoint haemorrhages . Kekurangan banyak vitamin C
berakibat pada sistem syaraf dan ketegangan otot. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan otot seperti juga
rasa nyeri, gangguan syaraf dan depresi. Gejala selanjutnya adalah anemia, sering terkena infeksi, kulit kasar
dan kegagalan dalam menyembuhkan luka. Ketika seseorang mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C
dalam bentuk suplemen dalam jangka panjang, tubuh menyesuaikannya dengan menghancurkan dan
mengeluarkan kelebihan vitamin C dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian secara tiba-tiba dikurangi,
tubuh tidak akan menghentikan proses ini, sehingga menyebabkan penyakit kudisan.
Keracunan Gejala keracunan vitamin C adalah mual, kejang perut, diare, sakit kepala, kelelahan dan susah
tidur. Hal ini juga dapat mengganggu tes medis, atau menyebabkan buang air kecil yang berlebihan dan
membentuk batu ginjal.
Vitamin yang larut dalam lemakVitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Untuk
beberapa hal, vitamin ini berbeda dari vitamin yang larut dalam air. Vitamin ini terdapat dalam lemak dan
bagian berminyak dari makanan. Vitamin ini hanya dicerna oleh empedu karena tidak larut dalam air.
Bagian berikut memberikan gambaran terperinci dari setiap vitamin jenis ini.
Vitamin A
Kebutuhan Sulit untuk menentukan jumlah kebutuhan vitamin A. Vitamin ini diproduksi dari dua
senyawa yang berbeda yang diubah di dalam tubuh menjadi vitamin A. Dalam sumber makanan hewani,
tersedia dalam bentuk retinol; dalam sumber makanan nabati berada dalam bentuk beta-karoten, yang
kurang efisien dibanding retinol untuk produksi vitamin A. Hal inilah yang mebuat jumlah vitamin A yang
disarankan diberikan dalam bentuk retinol ekivalen, RE. Jumlah vitamin A yang direkomendasikan adalah
1000 mikro-gram RE perhari untuk pria dan 800 mikro-gram untuk wanita.
Sumber-sumber utama Sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan pembawa vitamin A terbanyak.
Sebagian besar makanan yang mengandung vitamin A adalah yang berwarna cerah (meskipun tidak semua
makanan yang berwarna cerah mengandung vitamin A). Sayuran yang kaya akan vitamin A adalah wortel,
ubi, labu kuning, bayam dan melon. Susu, keju mentega dan telur juga mengandung vitamin A.
Fungsi Vitamin A penting untuk pemeliharaan sel kornea dan epitel dari penglihatan. Vitamin A juga
membantu pertumbuhan dan reproduksi tulang dan gigi. Selain itu vitamin A juga berperan dalam
pembentukan dan pengaturan hormon serta membantu melindungi tubuh terhadap kanker.
Gejala kekurangan Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan konsekuensi yang serius. Hal ini
biasanya disertai kekurangan protein dan mineral seng. Vitamin A dapat disimpan didalam tubuh selama
setahun. Hal ini berarti bahwa gejala kekurangan tidak tampak segera setelah berhentinya konsumsi dari
vitamin ini. Bagaimanapun, jika hal ini tampak setelah waktu yang lama dari saat tidak ada konsumsi,
gejalanya mungkin sangat jelas dan berat.
Satu dari gejala pertama adalah kebutaan di malam hari. Jika kekurangan berlanjut, hal ini juga dapat
berperan dalam penurunan fungsi kornea dan menyebabkan kebutaan. Kekurangan vitamin ini juga dapat
mencegah pertumbuhan tulang, atau menyebabkan perubahan bentuk tulang, membentuk celah dan
kerusakan pada gigi dan terhentinya pertumbuhan sel-sel pembentuk gigi. Anemia merupakan akibat yang
lain. Sebagai tambahan, defisiensi ini mempengaruhi sistem tulang dan syaraf, dan dapat mengakibatkan
kelumpuhan.
Keracunan Keracunan vitamin A terjadi pada saat protein yang mengikatnya telah terpenuhi sehingga
vitamin A yang bebas dapat menyerang sel-sel tubuh. Hal ini biasanya tidak terjadi jika vitamin berasal dari
makanan sehari-hari, tetapi hal ini dapat terjadi jika seseorang menggunakan suplemen. Gejala-gejalanya
adalah mual, muntah, nyeri pada perut, diare dan kehilangan berat badan. Sistem syaraf dan otot juga bisa
dipengaruhi, menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, sifat mudah marah, lelah, susah tidur,
gelisah, sakit kepala dan lemah otot.
Vitamin D
Kebutuhan Vitamin D mempunyai suatu karakteristik yang membedakannya dari vitamin yang lain yaitu
dapat diproduksi oleh sinar matahari. Hal ini berarti bahwa vitamin D dapat diperoleh dengan penerpaan
tetap sinar matahari secara teratur, dan tidak perlu tambahan konsumsi vitamin D. RDA untuk vitamin D
adalah 5 mikro-gram perhari. Meskipun jumlah vitamin D yang terbentuk meningkat sepanjang kulit terkena
sinar matahari, tetapi sinar matahari sendiri tidak dapat menyebabkan vitamin D sampai pada tingkat
keracunan.
Sumber-sumber Utama Sumber-sumber makanan dari vitamin D adalah telur, hati dan ikan, seperti halnya
susu dan margarine yang diperkaya dengan vitamin D.
Fungsi Vitamin D bekerja pada mineralisasi tulang dengan meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor
di dalam sistem pencernaan,sehingga kadarnya di dalam darah meningkat. Hal ini dilakukan dengan
mengambil kalsium dari tulang dan dengan mendorong penyimpanannya oleh ginjal.
Gejala kekurangan Penyebab kekurangan vitamin D sama dengan gejala kekurangan kalsium. Tulang
tidak dapat mengeras dengan cara biasa.Tulang dapat menjadi lemah seperti halnya tulang bengkok akibat
berat badan.Kekurangan vitamin D dapat juga menyebabkan kelainan bentuk dan rasa nyeri pada lengan dan
tungkai, punggung, torax (rongga dada) dan panggul. Kekurangan vitamin D juga merusak sistem syaraf dan
otot, yang menyebabkan kekejangan otot.
Keracunan Kelebihan vitamin D menyebabkan peningkatan konsentrasi kalsium didalam darah. Kalsium
dapat membentuk batu ginjal. Kadar kalsium yang tinggi di dalam darah juga dapat menyebabkan pembuluh
darah mengeras, yang sangat berbahaya bagi arteri pada hati dan paru-paru dan dapat berakibat fatal. Gejala
tambahan dari keracunan vitamin D adalah kehilangan nafsu makan, sakit kepala, lemah, lelah, dahaga yang
berlebihan, sifat lekas marah dan lesu.
Vitamin E
Kebutuhan RDA untuk vitamin E adalah 10 mg perhari untuk pria dan 8 mg perhari untuk wanita.
Sumber-sumber utama Vitamin E banyak tersedia dalam sayuran dan minyak biji-bijian, yang dapat
ditemukan dalam bentuk margarine, salad dressing, dan shortening. Minyak kacang dan minyak kulit
gandum mempunyai konsentrasi vitamin E yang tertinggi. Tingkat selanjutnya adalah minyak jagung dan
minyak biji bunga matahari. Satu sendok makan dari sumber tersebut mengandung lebih dari RDA vitamin
E. Sebaliknya, lemak hewani seperti butter dan susu hampir tidak mengandung vitamin E. Hal ini karena
vitamin E mudah rusak oleh pemanasan, maka akan lebih baik memperolehnya dari makanan segar.
Fungsi Seperti halnya vitamin C, Vitamin E juga merupakan antioksidan. Vitamin E membantu
menstabilkan membran sel, mengatur reaksi oksidasi dan melindungi vitamin A. Dalam peranannya sebagai
anti oksidan, vitamin E mempunyai pengaruh besar terhadap sel, seperti sel darah merah dan sel darah putih
yang melewati paru-paru.
Gejala kekurangan Ketika kadar vitamin E dalam darah sangat rendah, sel darah merah dapat terbelah.
Proses ini disebut hemolisis eritrodit dan dapat dihindari dengan vitamin E. Kekurangan vitamin E dapat
berakibat pada sistem syaraf dan otot yang menyebabkan kelemahan, kesulitan berjalan dan nyeri pada otot
betis.
Keracunan Keracunan dapat terjadi jika konsumsi berlebih, tetapi hal ini tidak mudah terjadi seperti pada
vitamin A dan D. Gejalanya adalah sakit kepala, lemah, lelah, pusing dan penglihatan tidak normal.
Vitamin K
Kebutuhan Kebanyakan sumber vitamin K didalam tubuh adalah hasil sintesis oleh bakteri di dalam
sistem pencernaan. Sumber vitamin K dalam makanan adalah hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang
berdaun banyak, sayuran sejenis kobis (kol) dan susu.
Sumber-sumber utama Sistem pencernaan dari manusia mengandung bakteri yang dapat mensintesis
vitamin K, yang sebagian diserap dan disimpan didalam hati. Tubuh perlu mendapat tambahan vitamin K
dari makanan.
Fungsi Vitamin K merupakan kebutuhan penting untuk sintesis beberapa protein termasuk dalam
pembekuan darah. Vitamin K juga dibutuhkan untuk pembentukan tulang.
Gejala Kekurangan Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak dapat membeku. Hal ini dapat
meyebabkan penyakit hemoragik. Bagaimanapun, jarang terjadi kekurangan vitamin K: hanya bayi yang
mudah mengalami hal tersebut. Hal ini karena sistem pencernaan bayi yang baru lahir masih steril dan tidak
mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, air susu ibu mengandung hanya sejumlah kecil
vitamin K. Untuk itu bayi diberi sejumlah vitamin K saat lahir.
KeracunanKeracunan vitamin K terjadi hanya pada orang yang menerima pengganti vitamin K larut air.
Gejala-gejalanya adalah hemolisis sel darah merah, penyakit kuning dan kerusakan otak.