36
Referat Fungsi Vitamin dan Mineral Bagi Tubuh Manusia Disusun Oleh: Billy Wijaya (110.2008.054) Pembimbing: dr.Ridwan , Sp.JP DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN Ilmu Penyakit Dalam RSU Dr. SLAMET GARUT Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

109968537 Fungsi Vitamin Dan Mineral Bagi Tubuh Manusia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gghghjjjjg

Citation preview

Referat

Fungsi Vitamin dan Mineral Bagi Tubuh

Manusia

Disusun Oleh:

Billy Wijaya

(110.2008.054)

Pembimbing:

dr.Ridwan , Sp.JP

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN

Ilmu Penyakit Dalam

RSU Dr. SLAMET GARUT

Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

2012

Pendahuluan

Vitamin dan mineral zat untuk menjaga agar tubuh kita tetap kuat, terlihat segar seperti kulit, kuku, dan

lainya juga rambut sehat nan bersinar. Vitamin juga membantu penggunaan energi tubuh kita dari makanan

yang kita makan. Mineral adalah zat yang membantu mengatur proses tubuh kita seperti Kalium membantu

saraf dan fungsi otot. Kalsium membantu gigi dan tulang tetap kuat. Besi membawa oksigen ke sel-sel kita.

Jika kita makan dan diet seimbang dengan kalori dan protein yang cukup dan seimbang, kita mungkin

mendapatkan cukup vitamin dan mineral. Namun jika kita dalam masa pengobatan penyakit tertentu, hal ini

dapat menjadi sebuah tantangan, karena perawatan tertentu dapat dengan cepat menguras vitamin atau

mineral dalam tubuh kita.

Perbedaan besar antara mendapatkan nutrisi melalui makanan dan suplemen (vitamin, mineral, dan herbal /

tumbuhan). Vitamin dan mineral ini bekerja bersama dalam tubuh kita dengan cara yang sangat kompleks,

yang mempengaruhi penyerapan masing-masing dan pengolahan dan mempengaruhi bagaimana fungsi

tubuh kita. Ketika kita mendapatkan vitamin dan mineral dengan makan makanan, sering lebih mudah bagi

tubuh kita untuk menjaga keseimbangan nutrisi. Ketika kita mengambil suplemen seperti tablet vitamin C

atau E, kita mendapatkan dosis yang tinggi yang mungkin tidak akan pernah kita dapatkan dari makanan.

Sementara beberapa suplemen mungkin bermanfaat agar dapat mengurangi efektivitas pengobatan penyakit

tertentu.

Air adalah penting bagian yang sangat bagi kehidupan, yang membuatnya begitu penting untuk kesehatan,

karna Air membentuk sekitar 50% sampai 66% dari total berat tubuh kita. Air juga mengatur suhu tubuh,

bergeraknya nutrisi melalui tubuh kita, dan menghilangkan limbah dalam tubuh. bila tubuh kekurangan air

dapat menyebabkan dehidrasi.

Secara umum, minum 6 sampai 8 gelas air sehari adalah ide yang baik. Jika kita kehilangan banyak cairan

karena diare atau muntah, kita perlu mengganti memakan sop kaldu Ayam, kaldu sayuran, jus tomat, jus

buah, atau minuman energi yang dapat membantu kita menggantikan vitamin dan mineral dalam tubuh kita

yang hilang.

Vitamin dan mineral membuat tubuh manusia bekerja dengan baik. Meskipun tubuh mendapatkan vitamin

dan mineral dari makanan yang dimakan setiap hari, beberapa makanan memiliki lebih banyak vitamin dan

mineral daripada yang lain. Vitamin terbagi dalam dua kategori: yang larut dalam lemak dan larut air.

Vitamin yang larut lemak – A, D, E, dan K – larut dalam lemak dan dapat disimpan dalam tubuh Anda.

Vitamin yang larut air seperti vitamin B6, B12, niacin, riboflavin, dan folat) – perlu larut dalam air sebelum

tubuh dapat menyerapnya. Karena itu, tubuh Anda tidak bisa menyimpan vitamin ini. Setiap vitamin C atau

B bahwa tubuh tidak menggunakan saat melewati sistem anda hilang sebagian besar saat buang air kecil. 

Jadi tubuh  memerlukan pasokan segar vitamin ini setiap hari.

Sedangkan vitamin adalah zat organik (dibuat oleh tanaman atau hewan), mineral adalah elemen anorganik

yang berasal dari tanah dan air dan diserap oleh tanaman atau dimakan oleh hewan. Tubuh membutuhkan

jumlah yang lebih besar dari beberapa mineral, seperti kalsium, untuk tumbuh dan tetap sehat. Mineral lain

seperti kromium, tembaga, yodium, besi, selenium, dan seng disebut trace mineral karena Anda hanya

perlu jumlah yang sangat kecil dari mereka setiap hari

VITAMIN

Definisi

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital

dalam metabolisme setiap organisme,yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari

gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus

organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui

bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu

tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya,

senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.

Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan. Bila

kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit.Tubuh hanya memerlukan

vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita

akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.Gangguan kesehatan ini dikenal

dengan istilah avitaminosis.Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami

kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan

gangguan metabolisme pada tubuh

Klasifikasi Vitamin

Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik.

Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin,

vitamin B6, vitamin B12, dan folat).[Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat

memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh

memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran

terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan

vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan.

Vitamin A  

Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam

pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu

komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam

menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh.Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas,

cahaya matahari, dan udara. Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A, antara lain susu,

ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan (terutama

yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).  Apabila terjadi

defisiensi vitamin A, penderita akan mengalami rabun senja dan katarak. Selain itu, penderita

defisiensi vitamin A ini juga dapat mengalami infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan

tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat. Kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan

keracunan pada tubuh.Penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain pusing-pusing, kerontokan

rambut, kulit kering bersisik, dan pingsan.Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut, kelebihan

vitamin A di dalam tubuh juga dapat menyebabkan kerabunan, terhambatnya pertumbuhan tubuh,

pembengkakan hati, dan iritasi kulit.

Vitamin B

Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama

dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas.Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu

sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai

jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga

berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari susu,

gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.

Vitamin B1 

Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang

memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat

menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga

membantu proses metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan

mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik.Tubuh juga dapat mengalami beri-

beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita

perlu banyak mengonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan.

Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.

Vitamin B2

Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia.[1] Di dalam

tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin

mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim

ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga

berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong

pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku.[6] Sumber vitamin B2 banyak

ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya dapat

menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah,

dan sariawan.

Vitamin B3

Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme

karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein.Di dalam tubuh, vitamin B3

memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan

migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini.[20]

Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti

ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan.[17] Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya

yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis.

Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan

sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.

Vitamin B5

Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini

menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi

pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak.[6] Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi

yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol,

neurotransmiter, dan hormon tubuh. [20] Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi

makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran

hijau dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan

kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta

kesulitan untuk tidur.[1]

Vitamin B6

Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial bagi

pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan

tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan

fosfolipid.Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi

sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi

tubuh.Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini

banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin

dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.

Vitamin B12

Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh

hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami

gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini.Vitamin ini banyak berperan dalam

metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang

berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA,

pembentukkan platelet darah.Telur, hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk

memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan

darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.

Vitamin C

Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh,

vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting

penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya.  Vitamin C merupakan

senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar

lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat

membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit

degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan.Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk

dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam

penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi

mikroorganisme patogen.Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran

tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat

menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di

dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah

merah.

Vitamin D

Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani,

antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak

dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan

mineralisasi tulang.Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar

ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak

normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X.Di samping itu, gigi akan mudah

mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan.Penyakit lainnya adalah

osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit

ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan

adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan

vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah,

dan dehidrasi berlebihan.

Vitamin E 

Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan

kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru

manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai

senyawa antioksidan alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan

minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, kekurangan vitamin E

dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria

maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan.

Vitamin K

Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan

luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan

pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai

kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh karena itu,

kita perlu banyak mengonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber

vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.

Daftar senyawa-senyawa yang tergolong vitamin alami.

Tahun penemuan Vitamin Nama biokimia Ditemukan di

1909 Vitamin A Retinol Wortel

1912 Vitamin B1 Tiamin Susu

1912 Vitamin C Asam askorbat Jeruk sitrun

1918 Vitamin D Kalsiferol Keju

1920 Vitamin B2 Riboflavin Telur

1922 Vitamin E Tokoferol Minyak mata bulir gandum,

1926 Vitamin B12 Sianokobalamin Telur

1929 Vitamin K Filokuinona Kuning telur

1931 Vitamin B5 Asam pantotenat Susu

1931 Vitamin B7 Biotin Hati

1934 Vitamin B6 Piridoksin Kacang

1936 Vitamin B3 Niasin Ragi

1941 Vitamin B9 Asam folat Hati

Senyawa serupa vitamin

Selain vitamin, tubuh juga memproduksi senyawa lain yang juga berperan dalam kelancaran metabolisme di

dalam tubuh. Senyawa ini memiliki karakteristik dan aktivitas yang mirip dengan vitamin sehingga

seringkali disebut dengan istilah senyawa serupa vitamin.Perbedaan utamanya dengan vitamin adalah

senyawa ini diproduksi tubuh dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beberapa

senyawa ini pernah diklasifikasikan ke dalam kelompok vitamin B kompleks karena kemiripan fungsi dan

sumber makanannya. Akan tetapi, secara umum peranan senyawa serupa vitamin ini tidaklah sepenting

vitamin.

Kolina merupakan salah satu senyawa yang termasuk dalam golongan senyawa serupa vitamin. Senyawa ini

dapat ditemukan di setiap sel mahluk hidup dan berperan dalam pengaturan sistem saraf yang baik dan

beberapa metabolisme sel.Mioinositol (myoinositol) juga termasuk dalam golongan senyawa serupa vitamin

yang larut dalam air. Peranannya dalam tubuh secara spesifik belum diketahui. Contoh lain dari senyawa

serupa vitamin ini adalah asam para-aminobenzoat (4-aminobenzoic acid, PABA) yang berperan sebagai

senyawa antioksidan dan penyusun sel darah merah. Karnitina merupakan senyawa lain yang berperan

dalam sistem transportasi asam lemak dan pembentukkan otot tubuh.

Vitamin sebagai antioksidan

Semua jenis kehidupan di bumi memerlukan energi untuk dapat bertahan hidup. Untuk menghasilkan energi

ini, makhluk hidup memerlukan bantuan berbagai substansi, salah satunya adalah oksigen. Oksigen terlibat

secara langsung dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Sebagai produk sampingannya, oksigen

dilepaskan dalam bentuk yang tidak stabil. Molekul inilah yang dikenal dengan nama radikal bebas (free

radicals).[30] Oksigen yang tidak stabil memiliki elektron bebas yang tidak berpasangan sehingga bersifat

reaktif. Kereaktifan oksigen ini sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat mengoksidasi dan merusak DNA,

protein, karbohidrat, asam lemak, dan membran sel di dalam tubuh. Sumber radikal bebas lainnya adalah

asap rokok, polusi lingkungan, dan sinar ultraviolet.

Tubuh memiliki beberapa mekanisme pertahanan terhadap senyawa radikal bebas ini untuk menetralkan

efek negatifnya. Kebanyakan diantaranya adalah senyawa antioksidan alami, seperti enzim superoksida

dismutase, katalase, dan glutation peroksidase. Antioksidan sendiri berarti senyawa yang dapat mencegah

terjadinya peristiwa oksidasi atau reaksi kimia lain yang melibatkan molekul oksigen (O2).[32] Senyawa lain

yang juga dapat berperan sebagai antioksidan adalah glutation, CoQ10, dan gugus tiol pada protein, serta

vitamin.Beberapa jenis vitamin telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang cukup tinggi. Contoh

vitamin yang banyak berperan sebagai senyawa antioksidan di dalam tubuh adalah vitamin C dan vitamin E.

Vitamin E dapat membantu melindungi tubuh dari oksidasi senyawa radikal bebas.[33] Vitamin ini juga

mampu bekerja dalam kondisi kadar senyawa radikal bebas yang tinggi sehingga mampu dengan efisien dan

efektif menekan reaksi perusakan jaringan di dalam tubuh melalui proses oksidasi. Di samping vitamin E,

terdapat satu jenis vitamin lagi yang juga memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi, yaitu vitamin C.

Vitamin ini berinteraksi dengan senyawa radikal bebas di bagian cairan sel. Selain itu, vitamin C juga dapat

memulihkan kondisi tubuh akibat adanya reaksi oksidasi dari berbagai senyawa berbahaya.

Bila kadar radikal bebas di dalam tubuh menjadi sangat berlebih dan tidak lagi dapat diantisipasi oleh

senyawa antioksidan maka akan timbul berbagai penyakit kronis, seperti kanker, arterosklerosis, penyakit

jantung, katarak, alzhemeir, dan rematik.[30] Bagi orang yang memiliki sejarah penyakit kronis tersebut

dalam garis keturunannya, dianjurkan untuk mengonsumsi banyak makanan yang mengandung vitamin C

dan E sebagai sumber senyawa antioksidan. Selain itu, suplemen makanan juga dapat turut membantu

mengatasi masalah tersebut

Mineral

Definisi Mineral adalah suatu zat yang terdapat dalam alam dengan komposisi kimia yang khas dan

biasanya mempunyai struktur kristal yang jelas, yang kadang-kadang dapat menjelma dalam bentuk

geometris tertentu. Istilah mineral dapat mempunyai bermacam-macam makna; sukar untuk mendefinisikan

mineral dan oleh karena itu kebanyakan orang mengatakan, bahwa mineral ialah satu frase yang terdapat

dalam alam. Sebagaimana kita ketahui ada mineral yang berbentuk :

• Lempeng

• Tiang

• Limas

• Kubus

Batu permata kalau ditelaah adalah merupakan campuran dari unsur-unsur mineral. Setiap mineral yang

dapat membesar tanpa gangguan akan memperkembangkan bentuk kristalnya yang khas, yaitu suatu wajah

lahiriah yang dihasilkan struktur kristalen (bentuk kristal). Ada mineral dalam keadaan Amorf, yang artinya

tak mempunyai bangunan dan susunan kristal sendiri (mis kaca & opal). Tiap-tiap pengkristalan akan makin

bagus hasilnya jika berlangsungnya proses itu makin tenang dan lambat.

Mineral adalah nutrisi penting untuk pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Mineral dan vitamin

bertindak secara interaksi. Anda perlu vitamin agar mineral dapat bekerja dan sebaliknya. Tanpa beberapa

mineral / vitamin, beberapa vitamin / mineral tidak berfungsi dengan baik. Perbedaan terbesar antara vitamin

dan mineral adalah bahwa mineral merupakan senyawa anorganik, sedangkan vitamin organik.

Mineral dapat diklasifikasikan menurut jumlah yang dibutuhkan tubuh Anda. Mineral utama (mayor)

adalah mineral yang kita perlukan lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral minor (trace elements)

adalah yang kita perlukan kurang dari 100 mg sehari. Kalsium, tembaga, fosfor, kalium, natrium dan klorida

adalah contoh mineral utama, sedangkan kromium, magnesium, yodium, besi, flor, mangan, selenium dan

zinc adalah contoh mineral minor. Pembedaan jenis mineral tersebut semata-mata hanya berdasarkan

jumlah yang diperlukan, bukan kepentingan. Mineral minor tak kalah penting dibandingkan mineral

utama. Kekurangan mineral minor akan menyebabkan masalah kesehatan yang juga serius.

Ketika pola makan sehat dan bervariasi, tubuhmendapatkan cukup mineral. Namun, bila pola makan tidak

seimbang atau memiliki gangguan penyerapan mineral, tubuh dapat mengalami kekurangan mineral. Dalam

kondisi tersebut, mungkin perlu mengambil suplemen mineral dan vitamin.

Berikut adalah jenis-jenis mineral terpenting bagi tubuh kita:

Kalsium

Susu memang makanan yang baik karena mengandung banyak kalsium. Meminum susu secara

teratur memastikan memiliki tulang yang kuat dan tumbuh dengan baik. Hingga usia 30 tahun tulang

terus tumbuh dan berkembang. Setelah berusia 30 tahun, pertumbuhan tulang tidak secepat

penyusutannya. Jika tidak mendapatkan cukup kalsium, tulang  akan keropos di usia 50 tahun.

Kalsium dapat memperlambat proses ini. Kalsium adalah mineral terbesar yang dibutuhkan

tubuh. Sekitar 2-3 persen dari berat badan adalah kalsium, di mana 98% tersimpan di dalam tulang

dan gigi dan 1% di darah. Selain untuk pemeliharaan tulang dan gigi, kalsium juga membantu

kontraksi dan relaksasi otot, pembekuan darah, fungsi hormon, sekresi enzim, penyerapan vitamin

B12 dan pencegahan batu ginjal dan penyakit jantung. Sumber: susu dan produk susu (keju,

yoghurt, dll), telur, ikan, kacang-kacangan, dan sayuran hijau gelap.

Magnesium

Magnesium membantu mengatur kadar kalium dan natrium dalam tubuh, yang terlibat dalam

pengendalian tekanan darah. Magnesium berperan penting dalam pemeliharaan jaringan gigi, tulang

dan otot, mengatur suhu tubuh, produksi dan transportasi energi, metabolisme lemak, protein dan

karbohidrat, kontraksi dan relaksasi otot. Sebagian besar magnesium disimpan dalam tulang dan gigi,

sebagian lain di dalam darah dan otot. Jika Anda tidak memiliki cukup magnesium dalam darah,

tubuh Anda akan mengambilnya dari tulang Anda, yang pada gilirannya juga dapat menyebabkan

tulang keropos. Sumber: susu, sayur-sayuran berdaun hijau, alpukat, pisang, coklat, produk kedelai

seperti tempe atau tahu, biji-bijian dan kacang-kacangan.

Besi

Disimpan dalam hemoglobin (sel darah merah), zat besi membawa oksigen ke sel-sel tubuh dan

membawa karbon dioksida keluar tubuh, mendukung fungsi otot, enzim, protein dan metabolisme

energi. Kekurangan zat besi menyebabkan anemia, kelelahan, kelemahan, sakit kepala dan apatis.

Ada dua jenis zat besi dalam makanan: besi heme mudah diserap tubuh dan ditemukan dalam

daging, unggas dan ikan. Besi non-heme lebih sulit diserap tubuh dan terdapat dalam tumbuh-

tumbuhan seperti kacang-kacangan, brokoli, bayam dan kangkung. Tubuh Anda dapat menyerap 20-

40 persen besi dari sumber hewani dan 5-20 persen besi dari sumber nabati. Anda perlu makan

lebih banyak sayuran untuk mendapatkan zat besi yang Anda butuhkan. Untuk meningkatkan

penyerapan zat besi, Anda perlu bantuan vitamin C.

Zinc (seng)

Zinc terdapat di semua sel tubuh Anda, terutama di kulit, kuku, rambut dan mata. Jika Anda pria,

Anda juga menyimpan zinc di prostat Anda. Zinc berperan penting dalam sintesis DNA dan RNA,

produksi protein, insulin dan sperma, membantu dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein dan

alkohol, berperan dalam mengeluarkan karbon dioksida, mempercepat penyembuhan, pertumbuhan,

perawatan jaringan tubuh, dan mendukung indera seperti penciuman dan perasa. Kekurangan zinc

menyebabkan gangguan pertumbuhan, kehilangan nafsu makan, penyembuhan lambat, rambut

rontok, libido seks rendah, kehilangan rasa dan bau dan kesulitan beradaptasi dengan cahaya malam.

Sumber: air, makanan berprotein tinggi seperti daging sapi, kambing, dan unggas, kerang, kepiting,

lobster, kacang-kacangan dan biji-bijian.

Selenium

Tubuh membutuhkan selenium dalam jumlah kecil tetapi teratur untuk kesehatan liver (hati).

Selenium banyak ditemukan dalam tanah, sehingga jumlah yang ditemukan dalam sayuran dan buah

tergantung pada tempat penanaman dan metode pertanian yang digunakan. Tanaman yang

dibudidayakan pada tanah yang terlalu sering diolah akan memiliki selenium yang rendah. Sumber:

daging, ikan dan kacang-kacangan, susu dan produk susu, telur, susu ayam, bawang putih, bawang

merah dan sayuran hijau.

Kalium, Natrium dan Klorida

Kalium (potasium), natrium dan klorida adalah mineral yang larut dalam darah dan cairan tubuh

lainnya. Mereka terpecah menjadi ion-ion. Ketiga mineral tersebut membuat cairan dalam tubuh

Anda tetap konstan dan tidak berfluktuasi. Mereka juga berperan penting dalam transportasi glukosa

ke dalam sel dan pembuangan limbah, tekanan darah, transmisi impuls saraf, irama jantung dan

fungsi otot. Kekurangan mineral-mineral ini menyebabkan mengantuk, kecemasan, mual,

kelemahan, dan detak jantung tidak teratur. Sumber: hampir semua makanan kecuali minyak, lemak

dan gula, tetapi dapat rusak/hilang jika makanan dimasak.

Mineral lainnya

Selain mineral-mineral di atas, mineral lain yang dibutuhkan tubuh  adalah boron, kromium,

tembaga, flor, yodium, mangan, molibdenum, nikel, silikon, timbal, dan vanadium. Selain itu, tubuh

juga membutuhkan dosis yang sangat kecil dari lithium dan aluminium. Tidak ada yang tahu

mengapa tubuh membutuhkan mineral-mineral tersebut dan berapa jumlah yang tubuh butuhkan. Hal

itu tidak begitu penting karena hampir tidak ada orang yang mengalami kekurangan nutrisi tersebut.

Sumber – sumber vitamin dan mineral

Vitamin A

sumber vitamin A =

susu, ikan, sayuran berwarna hijau dan kuning, hati, buah-buahan warna merah dan kuning (cabe merah,

wortel, pisang, pepaya, dan lain-lain)

Manfaat : Untuk memproduksi sel-sel otak pada protein. Akibat defisiensi : Depresi dan apati(kelesuan).

pada anak-anak bisa menghambat perkembangan otak

Thiamin (Vitamin B-1)

sumber yang mengandung vitamin B1 =

gandum, daging, susu, kacang hijau, ragi, beras, telur, dan sebagainya

Membantu dalam memproses energi dari glukosa dan protein. Penting utnuk fungsi syaraf. Selain itu,

Thiamin dapat meningkatkan kemampuan dalam mecahkan masalah. Akibat Defesiensi: Keletihan, lemah

daya ingat, kekacauan mental, penyimpangan perilaku, cepat marah.

Riboflavin (Vitamin B-2)

sumber yang mengandung vitamin B2 =

sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, susu, dan banyak lagi lainnya.

Manfaat : menjaga keutuhan myelin(substansi yang menyelubungi urat syaraf dan menyampaikan

informasi), membantu menyediakan energi untuk otak. Akibat Defisiensi: Menghambat perkembangan otak

pada anak-anak dan menyebabkan masalah prilaku.

Niacin (Vitamin B-3)

Sumber yang mengandung vitamin B3 =

buah-buahan, gandum, ragi, hati, ikan, ginjal, kentang manis, daging unggas dan sebagainya manfaat :

Berperan membantu otak dalam memproduksi zat-zat kimia penting dan membantu pembuatan protein.

Akibat defisiensi: Cepat marah, mudah letih, daya konsentrasi lemah, perasaan tak menentu dan sulit tidur.

Vitamin B5

- sumber yang mengandung vitamin B5 =

daging, susu, sayur mayur hijau, ginjal, hati, kacang ijo, dan banyak lagi yang lain.

- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B5 =

otot mudah menjadi kram, sulit tidur, kulit pecah-pecah dan bersisik, dan lain-lain.

Pyridoxine (Vitamin B-6)

sumber yang mengandung vitamin B6 =kacang-kacangan, jagung, beras, hati, ikan, beras tumbuk, ragi,

daging, dan lain-lain.Manfaat: Membantu otak memproduksi zat-zat kimia penting, berperan dalam

pembuatan protein. Akibat defesiensi: Cepat marah, mudah letih, daya konsentrasi lemah, kebiasaan tidur

yang buruk, dan lemah daya ingat.

Cyanocobalamin (Vitamin B12)

- sumber yang mengandung vitamin B12 =

telur, hati, daging, dan lainnya

- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B12 =

kurang darah atau anemia, gampang capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada kulit, dan sebagainya

Vitamin C

sumber yang mengandung vitamin C =

jambu klutuk atau jambu batu, jeruk, tomat, nanas, sayur segar, dan lain sebagainya.

Manfaat: membantu dalam penggunaan protein dan meningkatkan penyerapan zat besi yang dibutuhkan.

Akibat defisiensi: mudah letih, depresi, tidak tahan terhadap panas atau dingin atau perubahan-perubahan

dalam tekanan udara; hipersensitif.

Vitamin D :

sumber yang mengandung vitamin D =

minyak ikan, susu, telur, keju, dan lain-lain

Fungsinya:

- Menyerap dan memanfaatkan fosfor dan kalsium

- Pertumbuhan dan perkembangan gigi dan gusi

- Melindungi kelemahan otot.

Vitamin E :

sumber yang mengandung vitamin E =

ikan, ayam, kuning telur, kecambah, ragi, minyak tumbuh-tumbuhan, havermut, dsb

Fungsinya:

- Antioksidan untuk mencegah kanker dan penyakit jantung

- Meningkatkan kesuburan

- Mencegah sel oleh zat-zat radikal bebas

- Menjaga kesehatan saraf dan otot

- Meningkatkan pembekuan darah secara normal

Vitamin K :

sumber yang mengandung vitamin K =

susu, kuning telur, sayuran segar, dkk.

Fungsinya:

- Pembeku darah

- Pembentukan dan perbaikan tulang secara benar

Kalsium :

- Untuk pembentukan tulang dan gigi.

Folid Acid

Manfaat: membantu pembuatan zat-zat didalam otak yang penting untuk penyimpanan data dalam daya

ingat. Akibat defisiensi: kelesuan, lemah daya ingat, cepat marah, suka menyendiri, proses intelektual

lemah.

Magnesium

manfaat: Membantu penyediaan energi untuk otak. Akibat defisiensi: cepat marah, gelisah, lesu, depresi, dan

bingung.

Iron

Manfaat: membantu otak untuk memproses nutrisi-nutris yang dibutuhkan untuk aktivitas otak serta

membantu proses neurotransmiter. Akibat defisisensi: penyimpangan prilaku, tak acuh, lemah daya

konsentrasi, lemah daya ingat.

Zinc

Manfaat: dibutuhkan oleh semua reaksi di otak; membantu produksi zat-zat kimia penting dan protein di

dalam otak; berperan membentuk energi dari glukosa dan protein. Akibat defisiensi: kelesuan, cepat marah,

kebiasaan makan yang buruk, anoreksia, keletihan, obesitas, bingung.

Chromium

Manfaat: penting untuk metabolisme glukosa (hampir seluruh fungsi otak manusia bergantung pada glukosa

sebagai sumber energi) Akibat defisiensi: lemah daya konsentrasi, lemah daya ingat, perasaan tak menentu,

rasa letih.

Potassium

Manfaat: dibutuhkan untuk fungsi neurotransmiter. Akibat Defisiensi: rasa lemah, hilang nafsu makan, pola

pikir irasional

Boron

Manfaat: meningkatkan daya ingat, kordinasi tangan-mata, dan kebugaran. Akibat Defisiensi: lemah daya

ingat, rasa letih, rasa lesuh, dan kordinasi tangan-mata yang buruk.

Selenium :

- Antioksidan untuk menghalangi lipid atau lemak

- Bila dikombinasikan dengan vit E melindungi pembentukan radikal bebas dan membantu membentuk

antibodi

- Mencegah pembentukan berbagai tipe tumor tertentu.

Vitamin

Vitamin merupakan nutrisi tanpa kalori yang penting dan dibutuhkan untuk metabolisme tubuh manusia.

Vitamin tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia, tetapi diperoleh dari makanan sehari-hari. Fungsi

khusus vitamin adalah sebagai kofaktor (elemen pembantu) untuk reaksi enzimatik. Vitamin juga berperan

dalam berbagai macam fungsi tubuh lainnya, termasuk regenerasi kulit, penglihatan, sistem susunan syaraf

dan sistem kekebalan tubuh dan pembekuan darah. Tubuh membutuhkan jumlah yang berbeda untuk setiap

vitamin. Setiap orang punya kebutuhan vitamin yang berbeda.

Anak-anak, orang tua, orang yang menderita penyakit atau wanita hamil membutuhkan jumlah yang lebih

tinggi akan beberapa vitamin dalam makanan mereka sehari-hari.

Vitamin dibedakan menjadi dua jenis: vitamin yang larut dalam lemak (A,D,E dan K) dan vitamin yang larut

dalam air (B dan C). Jika konsumsi vitamin yang larut dalam lemak berlebih, kelebihannya dapat disimpan

dalam tubuh manusia, sedangkan untuk vitamin yang larut dalam air akan dikeluarkan (ekskresi).

Hal inilah yang membuat kelebihan vitamin yang larut dalam lemak kadang-kadang dapat menyebabkan

gejala keracunan yang jarang terjadi pada vitamin yang larut dalam air. Sebaliknya, gejala defisiensi

(kekurangan) lebih sering terjadi pada vitamin yang larut dalam air karena vitamin ini tidak dapat disimpan

di dalam jaringan tubuh.

Gejala defisiensi bervariasi dari tingkat masalah kecil, seperti sakit kepala, masalah-masalah kulit atau

hilangnya nafsu makan sampai penyakit–penyakit yang serius misalnya beri-beri yang disebabkan oleh

kekurangan vitamin B atau kudisan yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C dalam jangka waktu yang

panjang. Bagaimanapun defisiensi yang serius ditemukan di negara-negara berkembang. Namun demikian,

konsumsi vitamin yang hampir sampai pada tahap optimum juga terjadi pada beberapa bagian grup populasi.

Vitamin ditemukan di berbagai jenis makanan, buah-buahan, sayur-sayuran, sereal (biji-bijian), daging, ikan

dan produk-produk susu. Kadar vitamin termasuk penyimpanan dan pengolahannya tergantung dari jenis

makanan itu sendiri. Penyimpanan dan pengolahan yang lama akan mengurangi kadar vitamin di dalam

makanan.

Vitamin yang larut dalam air

Group ini terdiri dari vitamin B dan vitamin C. Kedua vitamin ini diberi nama berdasarkan label dari tabung-

tabung percobaan pada saat vitamin tersebut ditemukan. Selanjutnya diketahui bahwa tabung percobaan

dengan vitamin B ternyata mengandung lebih dari satu vitamin, yang kemudian diberi nama B1, B2 dst.

Kedelapan vitamin B berperan penting dalam membantu enzim untuk metabolisme karbohidrat, lemak dan

protein, dan dalam pembuatan DNA dan sel-sel baru.

Thiamin (Vitamin B1)

Kebutuhan

RDA untuk thiamin adalah 0,5 mg/1000 kkal perhari. Diperkirakan konsumsi rata-rata makanan per hari

sekitar 2000 kkal/orang, jadi RDA untuk thiamin sekitar 1 mg perhari. Makanan yang seimbang akan

memberikan cukup thiamin. Orang yang berpuasa atau melakukan diet harus memastikan bahwa mereka

mendapat sejumlah thiamin yang sama seperti dalam 2000 kkalori makanan.

Sumber-sumber utama

Daging babi merupakan sumber yang sangat baik untuk thiamin, sama seperti ragi, hati, biji bunga matahari,

sejumlah padi, biji-bijian, kacang polong, semangka, tiram, oatmeal dan tepung terigu.

Fungsi

Thiamin merupakan bagian dari TPP, yaitu koenzim yang dibutuhkan untuk metabolisme energi. Sistem

syaraf dan otot tergantung pada thiamin.

Gejala kekurangan

Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan thiamin dalam jangka panjang. Penyakit ini ditemukan pertama

kali di Timur Jauh saat pembuatan beras ‘poles’ (polish rice) tersebar luas. Beras yang dipoles

mengakibatkan pembuangan kulit yang kaya akan thiamin. Beri-beri dapat merusak sistem syaraf dan

keracunan otot. Gejala kekurangan yang lain adalah irama jantung yang tidak normal, gagal jantung,

kelelahan, susah berjalan, kebingungan dan kelumpuhan.

Keracunan

Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini karena reaksi hipersensitif

yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah dan susah tidur. Sistem darah dapat

terpengaruh, karena denyut nadi menjadi cepat.

Riboflavin (Vitamin B2)

Kebutuhan

RDA untuk riboflavin adalah 0,6 mg/1000 kkal perhari. Jadi sekitar 1,2 mg perhari untuk 2000 kkal diet.

Anak-anak dan wanita hamil membutuhkan tambahan riboflavin karena vitamin ini penting untuk

pertumbuhan.

Sumber-sumber utama

Susu dan produk-produk susu, misalnya keju, merupakan sumber yang baik untuk riboflavin. Untuk itu

ketersediaannya dalam makanan sehari-hari sangat penting. Hampir semua sayuran hijau dan biji-bijian

mengandung riboflavin; brokoli, jamur dan bayam merupakan sumber yang baik.

Fungsi

Seperti halnya thiamin, riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk

menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin berperan pada tahap akhir dari

metabolisme energi nutrisi tersebut

Gejala kekurangan

Tidak ada penyakit yang berhubungan dengan kekurangan riboflavin. Kekurangan riboflavin dapat

menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan bibir seperti

halnya sensitivitas yang berlebihan terhadap sinar (photophobia) . Hal ini dapat juga menyebabkan

keretakan pada sudut mulut (cheilosis).

Keracunan

Belum diketahui gejala keracunan akibat riboflavin

Sinar dan iradiasi dapat merusak riboflavin. Hal inilah yang meyebabkan susu jarang dijual dalam gelas

transparan. Di sisi lain, riboflavin stabil terhadap panas, sehingga pemanasan tidak akan merusaknya.

Vitamin ini juga digunakan sebagai food additive, E101.

Niacin (vitamin B3)

Kebutuhan

RDA untuk niacin adalah 6,6 mg NE (niacin equivalents)/ 1000 kkal, atau 13 mg perhari. NE merupakan

jumlah niasin yang diperoleh dalam makanan, termasuk niacin yang secara teori dibuat dari prekusor asam

amino triptophan. 60 mg triptophan dapat menghasilkan 1 mg niacin.

Sumber utama

Daging, unggas (ayam, itik dll) dan ikan merupakan sumber utama niasin, sama halnya roti dan sereal (biji-

bijian) yang telah diperkaya. Jamur, asparagus dan sayuran hijau merupakan sumber yang paling baik.

Fungsi

Dua koenzim yang dibentuk oleh niacin, NAD dan NADP dibutuhkan untuk beberapa aktivitas metabolis,

terutama metabolisme glukosa, lemak dan alkohol. Niasin memiliki keunikan diantara vitamin B karena

tubuh dapat membentuknya dari asam amino triptophan. Niasin membantu kesehatan kulit, sistem syaraf

dan sistem pencernaan.

Gejala kekurangan

Pellagra (penyakit kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare dan dementia . Hal ini

meluas di bagian selatan US pada awal 1900. Gejala kekurangan niacin lainnya adalah kehilangan nafsu

makan, lemah, pusing dan kebingungan mental. Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis simetrik

bilateral, khususnya pada daerah yang terkena sinar matahari langsung.

Keracunan Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak darah dan

gula darah. Gejala – gejala seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat terjadi. Lebih lanjut, hal

ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat mengakibatkan tekanan darah rendah.

Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal, piridoksamin)

Kebutuhan Koenzim vitamin B6 berperan penting dalam metabolisme asam amino, sehingga konsumsi

sehari-hari harus sebanding dengan konsumsi protein, karena protein dibuat dari asam amino. RDA untuk

vitamin B6 adalah 0,16 mg/g protein. Rata-rata konsumsi adalah 2 mg/hari untuk pria dan 1,6 mg/hari untuk

wanita.

Sumber utama Daging, ikan dan unggas (itik, ayam dll) merupakan sumber utama vitamin B6. Sumber

yang lain adalah kentang, beberapa sayuran hijau dan buah berwarna ungu.

Fungsi Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6 membantu

tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan dalam produksi sel darah merah.

Gejala kekurangan Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala seperti lemah,

sifat lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik dan

sawan.

Keracunan Dosis tinggi vitamin B6 dalam waktu yang lama menyebabkan kerusakan syaraf, yang

kadang-kadang tidak dapat diperbaiki. Hal ini dimulai dengan mati rasa pada kaki; selanjutnya, perasaan

hilang pada tangan dan mulut yang mungkin menjadi mati rasa. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan

berjalan, kelelahan dan sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala ini berkurang, tetapi tidak

selalu hilang sepenuhnya.

Folat (folasin, asam folat, asam pteroilglutamat)

Kebutuhan RDA untuk folat adalah sekitar 3 mg/kg berat badan. Untuk pria, konsumsi harian sebaiknya

sekitar 200 mg perhari dan untuk wanita sekitar 180 mg perhari. Peningkatan konsumsi folat

direkomendasikan selama hamil dan pada saat pertumbuhan sel. Kekurangan asam folat dapat disebabkan

tidak hanya oleh konsumsi yang rendah, tetapi juga oleh berkurangnya penyerapan atau kebutuhan

metabolik yang tidak biasa untuk vitamin. Orang yang mengkonsumsi banyak alkohol atau banyak

mengkonsumsi makanan yang tidak berkalori juga mudah kekurangan folat. Selain itu, pada kondisi yang

berhubungan dengan pertumbuhan sel, seperti kehamilan, kanker atau penyakit kerusakan kulit, seperti

measles , meningkatkan kebutuhan akan folat.

Sumber utama Sumber terbaik untuk folat adalah sayur-sayuran, khususnya sayuran berdaun hijau. Hati

juga mengandung banyak folat. Daging, susu dan produk-produk susu mengandung sedikit folat.

Fungsi Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel baru.

Gejala kekurangan Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejalanya bisa meluas,

seperti sel-sel darah merah tidak matang, yang menunjukkan sintesa DNA yang lambat. Hal ini disebabkan

tidak hanya oleh kekurangan folat tetapi juga oleh kekurangan vitamin B12. Gejala lain dari kekurangan

folat adalah rasa panas pada jantung (heartburn), diare dan sring terkena infeksi karena penekanan pada

sistem kekebalan. Hal ini mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan depresi, kebingungan mental,

kelelahan dan pingsan.

Keracunan Gejala keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah. Folat dengan dosis tinggi

dapat menutupi kekurangan vitamn B12, karena kedua vitamin ini berhubungan.

Vitamin B12 (Kobalamin)

Kebutuhan RDA untuk vitamin B12 adalah sekitar 2 mikro-gram perhari.

Sumber utama Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam daging hewan dan produk-produk hewani. Orang

yang hanya makan sayuran (vegetarian) dapat melindungi diri sendiri melawan defisiensi (kekurangan)

dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur. Hal ini berarti sekitar satu cangkir susu atau satu butir

telur untuk satu harinya. Untuk seorang vegetarian yang tidak memakan semua produk dari hewan dapat

memperoleh sumber vitamin B12 dari susu kedelai atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam lingkungan

yang kaya akan vitamin B12.

Fungsi Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat. Vitamin

B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan mendorong pertumbuhan

normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12 juga

dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapat membantu pembentukan sel-sel darah merah.

Gejala kekurangan Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia), yang

sebenarnya disebabkan oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat tidak dapat berperan dalam

pembentukan sel-sel darah merah. Gejala kekurangan lainnya adalah sel-sel darah merah menjadi belum

matang (immature), yang menunjukkan sintesis DNA yang lambat. Kekurangan vitamin B12 dapat juga

mempengaruhi sistem syaraf, berperan pada regenerasi syaraf peripheral, mendorong kelumpuhan. Selain itu

juga dapat menyebabkan hipersensitif pada kulit.

Keracunan Tidak ada gejala keracunan yang berhubungan dengan vitamin B12

Asam,pantotenat

KebutuhanTidak ada RDA untuk asam pantotenat. Diperkirakan konsumsi yang aman dan cukup adalah

antara 4 sampai 7 mg perhari .

Sumber,utama Asam pantotenat umumnya ada dalam sebagian besar makanan. Daging, ikan, unggas

(ayam, itik dll), semua biji-bijian dan sayuran merupakan sumber utama.

Fungsi Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim A. Koenzim ini

berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan glukosa, asam lemak dan metabolisme energi.

Gejala,kekurangan Gejala kekurangan jarang terjadi, tapi dapat menyebabkan muntah, sulit tidur dan

kelelahan.

Keracunan Gejala keracunan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung.

Biotin(Vitamin B8)

Kebutuhan Biotin dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil, jadi tidak ada nilai RDA. Perkiraan aman

dan cukup yang dapat dikonsumsi dalam makanan sehari-hari antara 30-100 mikro-gram perhari.

Sumber-sumber utamaBiotin ditemukan dalam sejumlah besar makanan. Umumnya defisiensi tidak

terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi berbagai makanan.

Fungsi Dibandingkan dengan berbagai vitamin B yang lain, sedikit sekali yang diketahui tentang fungsi

biotin seperti yang ditemukan baru-baru ini. Biotin memainkan peranan penting dalam metabolisme

karbohidrat, lemak dan protein.

Gejala kekurangan Kekurangan biotin jarang terjadi, tetapi dapat muncul pada pasien rumah sakit yang

menggunakan infus. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, mual, depresi,

kelemahan dan kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan pada pasien untuk mencegah defisiensi.

Keracunan Keracunan biotin tidak biasa terjadi.

Vitamin C

Kebutuhan RDA untuk vitamin C adalah 60 mg/hari, tapi hal ini bervariasi pada setiap individu. Stres

fisik seperti luka bakar, infeksi, keracunan logam berat, rokok, penggunaan terus-menerus obat-obatan

tertentu (termasuk aspirin, obat tidur) meningkatkan kebutuhan tubuh akan vitamin C. Perokok

membutuhkan vitamin C sekitar 100 mg/hari

Sumber-sumber utama Jeruk merupakan sumber utama vitamin C. Brokoli, sayuran berwarna hijau, kol

(kobis), melon dan strawberi mengandung vitamin C bermutu tinggi.

Fungsi Vitamin C mempunyai banyak fungsi. Vitamin C berperan membantu spesifik enzim dalam

melakukan fungsinya. Vitamin C juga bekerja sebagai antioksidan. Perusahaan kadang–kadang

menambahkan vitamin C pada produk makanannya untuk menjaga kandungan bahan tertentu. Vitamin C

juga penting untuk membentuk kolagen, serat, struktur protein. Kolagen dibutuhkan untuk pembentukan

tulang dan gigi dan juga untuk membentuk jaringan bekas luka. Vitamin C juga meningkatkan ketahanan

tubuh terhadap infeksi dan membantu tubuh menyerap zat besi.

Gejala kekurangan Gejala awal kekurangan vitamin C adalah pendarahan disekitar gigi dan merusak

pembuluh darah di bawah kulit, menghasilkan pinpoint haemorrhages . Kekurangan banyak vitamin C

berakibat pada sistem syaraf dan ketegangan otot. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan otot seperti juga

rasa nyeri, gangguan syaraf dan depresi. Gejala selanjutnya adalah anemia, sering terkena infeksi, kulit kasar

dan kegagalan dalam menyembuhkan luka. Ketika seseorang mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C

dalam bentuk suplemen dalam jangka panjang, tubuh menyesuaikannya dengan menghancurkan dan

mengeluarkan kelebihan vitamin C dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian secara tiba-tiba dikurangi,

tubuh tidak akan menghentikan proses ini, sehingga menyebabkan penyakit kudisan.

Keracunan Gejala keracunan vitamin C adalah mual, kejang perut, diare, sakit kepala, kelelahan dan susah

tidur. Hal ini juga dapat mengganggu tes medis, atau menyebabkan buang air kecil yang berlebihan dan

membentuk batu ginjal.

Vitamin yang larut dalam lemakVitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Untuk

beberapa hal, vitamin ini berbeda dari vitamin yang larut dalam air. Vitamin ini terdapat dalam lemak dan

bagian berminyak dari makanan. Vitamin ini hanya dicerna oleh empedu karena tidak larut dalam air.

Bagian berikut memberikan gambaran terperinci dari setiap vitamin jenis ini.

Vitamin A

Kebutuhan Sulit untuk menentukan jumlah kebutuhan vitamin A. Vitamin ini diproduksi dari dua

senyawa yang berbeda yang diubah di dalam tubuh menjadi vitamin A. Dalam sumber makanan hewani,

tersedia dalam bentuk retinol; dalam sumber makanan nabati berada dalam bentuk beta-karoten, yang

kurang efisien dibanding retinol untuk produksi vitamin A. Hal inilah yang mebuat jumlah vitamin A yang

disarankan diberikan dalam bentuk retinol ekivalen, RE. Jumlah vitamin A yang direkomendasikan adalah

1000 mikro-gram RE perhari untuk pria dan 800 mikro-gram untuk wanita.

Sumber-sumber utama Sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan pembawa vitamin A terbanyak.

Sebagian besar makanan yang mengandung vitamin A adalah yang berwarna cerah (meskipun tidak semua

makanan yang berwarna cerah mengandung vitamin A). Sayuran yang kaya akan vitamin A adalah wortel,

ubi, labu kuning, bayam dan melon. Susu, keju mentega dan telur juga mengandung vitamin A.

Fungsi Vitamin A penting untuk pemeliharaan sel kornea dan epitel dari penglihatan. Vitamin A juga

membantu pertumbuhan dan reproduksi tulang dan gigi. Selain itu vitamin A juga berperan dalam

pembentukan dan pengaturan hormon serta membantu melindungi tubuh terhadap kanker.

Gejala kekurangan Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan konsekuensi yang serius. Hal ini

biasanya disertai kekurangan protein dan mineral seng. Vitamin A dapat disimpan didalam tubuh selama

setahun. Hal ini berarti bahwa gejala kekurangan tidak tampak segera setelah berhentinya konsumsi dari

vitamin ini. Bagaimanapun, jika hal ini tampak setelah waktu yang lama dari saat tidak ada konsumsi,

gejalanya mungkin sangat jelas dan berat.

Satu dari gejala pertama adalah kebutaan di malam hari. Jika kekurangan berlanjut, hal ini juga dapat

berperan dalam penurunan fungsi kornea dan menyebabkan kebutaan. Kekurangan vitamin ini juga dapat

mencegah pertumbuhan tulang, atau menyebabkan perubahan bentuk tulang, membentuk celah dan

kerusakan pada gigi dan terhentinya pertumbuhan sel-sel pembentuk gigi. Anemia merupakan akibat yang

lain. Sebagai tambahan, defisiensi ini mempengaruhi sistem tulang dan syaraf, dan dapat mengakibatkan

kelumpuhan.

Keracunan Keracunan vitamin A terjadi pada saat protein yang mengikatnya telah terpenuhi sehingga

vitamin A yang bebas dapat menyerang sel-sel tubuh. Hal ini biasanya tidak terjadi jika vitamin berasal dari

makanan sehari-hari, tetapi hal ini dapat terjadi jika seseorang menggunakan suplemen. Gejala-gejalanya

adalah mual, muntah, nyeri pada perut, diare dan kehilangan berat badan. Sistem syaraf dan otot juga bisa

dipengaruhi, menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, sifat mudah marah, lelah, susah tidur,

gelisah, sakit kepala dan lemah otot.

Vitamin D

Kebutuhan Vitamin D mempunyai suatu karakteristik yang membedakannya dari vitamin yang lain yaitu

dapat diproduksi oleh sinar matahari. Hal ini berarti bahwa vitamin D dapat diperoleh dengan penerpaan

tetap sinar matahari secara teratur, dan tidak perlu tambahan konsumsi vitamin D. RDA untuk vitamin D

adalah 5 mikro-gram perhari. Meskipun jumlah vitamin D yang terbentuk meningkat sepanjang kulit terkena

sinar matahari, tetapi sinar matahari sendiri tidak dapat menyebabkan vitamin D sampai pada tingkat

keracunan.

Sumber-sumber Utama Sumber-sumber makanan dari vitamin D adalah telur, hati dan ikan, seperti halnya

susu dan margarine yang diperkaya dengan vitamin D.

Fungsi Vitamin D bekerja pada mineralisasi tulang dengan meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor

di dalam sistem pencernaan,sehingga kadarnya di dalam darah meningkat. Hal ini dilakukan dengan

mengambil kalsium dari tulang dan dengan mendorong penyimpanannya oleh ginjal.

Gejala kekurangan Penyebab kekurangan vitamin D sama dengan gejala kekurangan kalsium. Tulang

tidak dapat mengeras dengan cara biasa.Tulang dapat menjadi lemah seperti halnya tulang bengkok akibat

berat badan.Kekurangan vitamin D dapat juga menyebabkan kelainan bentuk dan rasa nyeri pada lengan dan

tungkai, punggung, torax (rongga dada) dan panggul. Kekurangan vitamin D juga merusak sistem syaraf dan

otot, yang menyebabkan kekejangan otot.

Keracunan Kelebihan vitamin D menyebabkan peningkatan konsentrasi kalsium didalam darah. Kalsium

dapat membentuk batu ginjal. Kadar kalsium yang tinggi di dalam darah juga dapat menyebabkan pembuluh

darah mengeras, yang sangat berbahaya bagi arteri pada hati dan paru-paru dan dapat berakibat fatal. Gejala

tambahan dari keracunan vitamin D adalah kehilangan nafsu makan, sakit kepala, lemah, lelah, dahaga yang

berlebihan, sifat lekas marah dan lesu.

Vitamin E

Kebutuhan RDA untuk vitamin E adalah 10 mg perhari untuk pria dan 8 mg perhari untuk wanita.

Sumber-sumber utama Vitamin E banyak tersedia dalam sayuran dan minyak biji-bijian, yang dapat

ditemukan dalam bentuk margarine, salad dressing, dan shortening. Minyak kacang dan minyak kulit

gandum mempunyai konsentrasi vitamin E yang tertinggi. Tingkat selanjutnya adalah minyak jagung dan

minyak biji bunga matahari. Satu sendok makan dari sumber tersebut mengandung lebih dari RDA vitamin

E. Sebaliknya, lemak hewani seperti butter dan susu hampir tidak mengandung vitamin E. Hal ini karena

vitamin E mudah rusak oleh pemanasan, maka akan lebih baik memperolehnya dari makanan segar.

Fungsi Seperti halnya vitamin C, Vitamin E juga merupakan antioksidan. Vitamin E membantu

menstabilkan membran sel, mengatur reaksi oksidasi dan melindungi vitamin A. Dalam peranannya sebagai

anti oksidan, vitamin E mempunyai pengaruh besar terhadap sel, seperti sel darah merah dan sel darah putih

yang melewati paru-paru.

Gejala kekurangan Ketika kadar vitamin E dalam darah sangat rendah, sel darah merah dapat terbelah.

Proses ini disebut hemolisis eritrodit dan dapat dihindari dengan vitamin E. Kekurangan vitamin E dapat

berakibat pada sistem syaraf dan otot yang menyebabkan kelemahan, kesulitan berjalan dan nyeri pada otot

betis.

Keracunan Keracunan dapat terjadi jika konsumsi berlebih, tetapi hal ini tidak mudah terjadi seperti pada

vitamin A dan D. Gejalanya adalah sakit kepala, lemah, lelah, pusing dan penglihatan tidak normal.

Vitamin K

Kebutuhan Kebanyakan sumber vitamin K didalam tubuh adalah hasil sintesis oleh bakteri di dalam

sistem pencernaan. Sumber vitamin K dalam makanan adalah hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang

berdaun banyak, sayuran sejenis kobis (kol) dan susu.

Sumber-sumber utama Sistem pencernaan dari manusia mengandung bakteri yang dapat mensintesis

vitamin K, yang sebagian diserap dan disimpan didalam hati. Tubuh perlu mendapat tambahan vitamin K

dari makanan.

Fungsi Vitamin K merupakan kebutuhan penting untuk sintesis beberapa protein termasuk dalam

pembekuan darah. Vitamin K juga dibutuhkan untuk pembentukan tulang.

Gejala Kekurangan Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak dapat membeku. Hal ini dapat

meyebabkan penyakit hemoragik. Bagaimanapun, jarang terjadi kekurangan vitamin K: hanya bayi yang

mudah mengalami hal tersebut. Hal ini karena sistem pencernaan bayi yang baru lahir masih steril dan tidak

mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, air susu ibu mengandung hanya sejumlah kecil

vitamin K. Untuk itu bayi diberi sejumlah vitamin K saat lahir.

KeracunanKeracunan vitamin K terjadi hanya pada orang yang menerima pengganti vitamin K larut air.

Gejala-gejalanya adalah hemolisis sel darah merah, penyakit kuning dan kerusakan otak.