Upload
abdul-joshua-oh-mandai
View
69
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
1
TUGAS TUGAS TUGAS TUGAS PERENCANAAN KOTAPERENCANAAN KOTAPERENCANAAN KOTAPERENCANAAN KOTA
OlehOlehOlehOleh ::::
MELIA OKTIVA
100406026
Fakultas TeknikFakultas TeknikFakultas TeknikFakultas Teknik
Departemen ArsitekturDepartemen ArsitekturDepartemen ArsitekturDepartemen Arsitektur
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2
ABSTRAK
Telah dilakukan analisa terhadap perkembangan transportasi pada
perencanaan kota Surakarta, Indonesia . Dengan analisa terhadap kota ini,
diharapakan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan
transportasi di masa depan untuk mengurangi kemacetan yang sering terjadi.
3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 4 1.2 Tujuan.................................................................................................. 6
BAB II TEORI................................................................................................... 6
2.1 Kemacetan Lalu Lintas....................................................................... 7
2.2 Faktor Penyebab Kemacetan Kota Surakarta..................................... 8
2.3 Tempat – tempat yang Rawan Kemacetan......................................... 8
2.4 Dampak dari Kemacetan................................................................... 10
2.5 Solusi untuk Mengatasi Kemacetan.................................................. 12
BAB III STUDI KASUS.................................................................................. 15
BAB IV KESIMPULAN.................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 22
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Surakarta adalah sebuah kota yang terdapat di Jawa Tengah yang
dikenal dengan nama Solo atau Sala. Kota Surakarta ini menempati peringkat
kesepuluh wilayah terbesar di Indonesia setelah Yogyakarta. Di sebelah utara
Kota Surakarta berbatasan dengan Kabupaten Boyolali, di sebelah timur
berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar, di sebelah barat berbatasan dengan
Kota Kartasura, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Solo Baru Kabupaten
Sukoharjo.
Dilihat dari letak wilayahnya, Kota Surakarta ini berpotensi sebagai
daerah transit yang strategis. Karena Kota Solo merupakan pertemuan dari tiga
jalur utama kota besar dari jalur transportasi Jawa, yaitu jalur ke Yogyakarta,
Semarang dan Surabaya. Kota Surakarta juga dikenal dengan kota budaya
karena di kota ini banyak tempat – tempat bersejarah seperti keraton, sehingga
banyak wisatawan yang singgah di kota ini. Di kota budaya ini juga berdiri
universitas – universitas yang lumayan favorit seperti Universitas Sebelas
Maret, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Unisri, HIS, Universitas
Surakarta, dan masih banyak sekolah tinggi lainnya, sehingga banyak
mahasiswa pendatang yang tinggal di Kota Surakarta. Faktor – faktor itulah
yang membuat Kota Surakarta semakin ramai dan hidup. Kondisi inilah yang
membuat pemerintah Kota Surakarta berinisiatif untuk mengembangkan Kota
Surakarta menjadi Kota Metropolis. yang berbudaya dengan slogan Spirit Of
Java.
5
Seperti kota metropolis yang lain, kini Kota Surakarta telah berdiri
bangunan pencakar langit seperti apartment, hotel, bank – bank yang
bangunannya modern, dan mall – mall yang cukup besar seperti Solo Grand
Mall (SGM), Solo Square (SS), Carefour, dan lain – lain. Selain dibangun
gedung – gedung super mewah, di Kota Surakarta juga masih banyak bangunan
– bangunan kuno yang diperuntukan untuk fasilitas umum. Seperti bangunan
kantor pos, Bank Indonesia, stasiun – stasiun yang ada di Kota Surakarta serta
tempat yang lainnya. Hal ini dilakukan agar Kota Surakarta tetap menjadi kota
budaya.
Selain itu, penduduk ataupun wisatawan yang singgah di kota ini,
disuguhi dengan tempat – tempat yang menarik di sisi Kota Surakarta seperti
Galabo, tempat makan makanan yang khas dari Solo, night market tempat
membeli berbagai cinderamata khas solo, Taman Balaikambang, taman kota
yang digunakan untuk wisata, PGS, Benteng, Pasar Klewer, Pasar Legi, dan lain
– lain.
Di sisi – sisi Kota Surakarta inilah yang biasanya terjadi penumpukan
kendaraan yang tak ayal menimbulkan kemacetan.Serta mengingat Kota
Surakarta yang sering dilalui oleh banyak kendaraan baik kendaraan umum
maupun pribadi sehingga jalanan utama di Kota Surakarta menjadi sangat
ramai. Apalagi jika pada jam berangkat dan pulang kerja, sekolah, serta kuliah,
jalan – jalan di Kota Surakarta menjadi padat. Oleh sebab itu, kami tertarik
untuk membahas kemacetan di Kota Surakarta ini.
6
1.2 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan
wawasan tentang sistem transportasi secara umum, dan menacari solusi dari
permasalahan system transportasi yang ada di Indonesia serta membantu
memikirkan alternative lain untuk mengatasi kemacetan.
7
BAB II
TEORI
2.1 Kemacetan Lalu Lintas
Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan
terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan
melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar,
terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai
ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk,
misalnya Jakarta dan Bangkok.
Lalu lintas didalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan
sebagai gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang
dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan
bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan
fasilitas pendukung.
Jadi definisi kemacetan lalu lintas adalah situasi atau keadaan
tersendatnya atau bahkan terhentinya gerak kendaraan dan orang di Ruang Lalu
Lintas jalan yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan sehingga
melebihi kapasitas jalan.
Faktor – faktor yang menyebabkan kemacetan antara lain:
1. Arus yang melewati jalan telah melampaui kapasitas jalan,
2. Terjadi kecelakaan lalu-lintas sehingga terjadi gangguan kelancaran karena
masyarakat yang menonton kejadian kecelakaan atau karena kendaran
yang terlibat kecelakaan belum disingkirkan dari jalur lalu lintas,
8
3. Terjadi banjir sehingga kendaraan memperlambat kendaraan
4. Ada perbaikan jalan,
5. Bagian jalan longsor,
6. Kemacetan lalu lintas yang disebabkan kepanikan seperti kalau terjadi isyarat
sirene tsunami,
7. Adanya pasar tumpah,
8. Parkir liar di sisi jalan yang menyebabkan jalan menjadi sempit.
2.2 Faktor Penyebab Kemacetan di Kota Surakarta
Faktor – faktor di atas merupakan penyebab umum kemacetan yang sering
terjadi pada sebagian kota di wilayah Indonesia, tak terkecuali Kota Surakarta.
Menurut analisis yang didapat faktor utama penyebab kemacetan di Kota
Surakarta antara lain adalah:
1. Pertambahan volume kendaraan,
2. Pedagang kaki lima berjualan di trotoar
3. Sarana dan prasarana lalu lintas kurang memadai,
4. Parkir liar,
5. Tata kota yang kurang baik,
6. Kendaraan yang tidak tertib lalu lintas.
2.3 Tempat – Tempat yang Rawan Kemacetan
Adapun tempat – tempat yang rawan macet akibat faktor di atas adalah:
9
1. Palang pintu palur, setiap kali kereta lewat akan muncul kemacetan. Hal ini
akibat dari kendaraan dari arah barat (Solo) yang menuju ke Karanganyar
atau tawangmangu atau sebaliknya terhalang oleh palang pintu pada saat
kereta lewat. Padahal jalur ini padat dengan kendaraan. Jadi pada saat
kereta lewat terjadi penumpukan kendaraan yang kadang mengakibatkan
kemacetan.
2. Palang pintu KA Jebres di Jalan Urip Sumoharjo, palang pintu ini berdekatan
dengan traffict light. Ketika palang pintu menutup dan pada saat itu juga
traffict light menunjukan lampu merah, maka di daerah itu akan terjadi
penumpukan kendaraan.
3. Di sekitar Pasar Gede, Pasar Klewer,Pasar Legi, Solo Grand Mall, PGS, SS
dan pusat perbelanjaan lainya. Tempat – tempat ini biasanya terjadi
penumpukan kendaraan karena di tempat perbelanjaan seperti ini banyak
orang yang memarkirkan kendaraannya di badan jalan. Hal ini dikarenakan
lahan parkir pusat perbelanjaan itu kurang memadai, tidak bisa
menampung volume kendaraan. Sehingga kendaraan yang lewat jalan di
depan pusat perbelanjaan ini tidak leluasa melewati jalan karena jalan
terhalang oleh kendaraan yang terparkir secara liar.
4. Pasar Kartasura, pasar tumpah yang ada di Kota Surakarta. Pasar ini kadang
menimbulkan kemacetan, karena sebagian badan jalan digunakan untuk
berjualan.
5. Kerten, karena banyak kendaraan umum yang ngetem disana.
6. Di depan sekolah, kampus, kantor. Ketika jam berangkat dan pulang sering
terjadi kemacetan karena padatnya kendaraan. Apalagi jika jalannya kecil,
keadaan ini bisa memperparah kemacetan.
10
7. Terminal Tirtonadi, stasiun balapan, stasiun purwosari, dan tempat
perpindahan moda lainya. Pada saat liburan atau lebaran penumpang
membludak, dan banyak penumpang yang menunggu bus di luar dari
wilayah terminal sehingga jalan perlintasannya agak terganggu dan bisa
menimbulkan kemacetan.
8. Dan tempat wisata seperti Taman binatang Jurug dan Taman Balaikambang.
Saat liburan tiba tak ayal tempat wisata ini dipenuhi oleh wisatawan bai
lokal maupun luar kota. Sehingga jalan disekitar taman itu padat dan
kemungkinan terjadi kemacetan.
9. Empat jalur utama kota Solo yakni jalan lingkar utara (Sumber-Mojosongo),
jalan Achmad Yani, jalan Slamet Riyadi dan jalan Veteran, kondisi arus
lalu lintasnya sudah menunjukkan kepadatan walaupun tidak menimbulkan
kemacatan permanen.
10. Depan Rumah sakit,seperti depan rumah sakit Moewardi.
11. Dan tempat lainnya.
2.4 Dampak dari Kemacetan
Kemacetan lalu lintas ini memberikan dampak negatif yang cukup besar
yang antara lain menyebabkan:
a. Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah. Banyak waktu
yang terbuang pada saat terjebak macet. Apalagi jika padat merayap yang
bisa macet sampai berjam – jam. Hal ini sangat merugikan sekali bagi
semua orang termasuk produsen sayur atau buah. Karena barang
dagangannya tidak dapat dipasarkan tepat waktu dan jika terlalu lama bisa
saja barang produksinya busuk dan produsen mengalami kerugian yang
11
sangat besar. Bagi konsumen kerugian ini juga dirasakan karena tidak dapat
memenuhi kebutuhannya.
b. Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar
lebih tinggi, sehingga pengeluaran untuk membeli bahan bakar lebih
banyak.
c. Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak
yang pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem
yang lebih tinggi. Apalagi macet ditengah – tengah tanjakan, supir harus
pintar – pintar untuk mengendalikan kendaraan agar tidak tergelincir jika
tergelincir dapat menimbulka kecelakaan karambol. Yang dapat
menimbulkan kerugian materiil bahkan korban jiwa.
d. Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi
lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal.
e. Menurunnya kualitas udara perkotaan yang menyebabkan adanya pemanasan
kota karena perubahan iklim, penipisan lapisan ozon secara regional, dan
menurunnya kualitas kesehatan masyarakat, seperti terjadinya infeksi
saluran pencernaan, timbulnya penyakit pernapasan, adanya Pb (timbal)
dalam darah, dan menurunnya kualitas air bila terjadi hujan (hujan asam).
f. Penggunaan bahan bakar untuk kendaraan bermotor dapat mengemisikan zat-
zat pencemar seperti CO, NOx, SOx, debu, hidrokarbon dan timbal tersebut
dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang berbeda tingkatan dan
jenisnya, tergantung dari macam, ukuran dan komposisi kimiawinya.
Gangguan tersebut terutama terjadi pada fungsi faal dari organ tubuh seperti
paru-paru dan pembuluh darah, atau menyebabkan iritasi pada mata dan
kulit.
12
g. Meningkatkan stress pengguna jalan, ketika orang sedang di buru waktu
untuk cepat – cepat sampai tujuan pada saat di tengah jalan malah terjebak
oleh macet. Maka emosi pengemudi naik dan menjadi stress karena target
yang diinginkan tidak tercapai.
h. Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam
kebakaran dalam menjalankan tugasnya.
2.5 Solusi untuk Mengatasi Kemcetan
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memecahkan
permasalahan kemacetan lalu lintas yang harus dirumuskan dalam suatu rencana
yang komprehentip yang biasanya meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1. Peningkatan Kapasitas Jalan
Salah satu langkah yang penting dalam memecahkan kemacetan adalah
dengan meningkatkan kapasitas jalan/parasarana seperti:
a. Memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas sepanjang hal itu
memungkinkan,
b. Merubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah,
c. Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu,
biasanya yang paling dominan membatasi arus belok kanan.
2. Meningkatan Penggunaan Kendaraan Umum
Solusi ini dilakukan untuk mengurangi volume kepadatan kendaraan.
Namun untuk mengoptimalkan angkutan umum agar efisien dalam penggunaan
ruang jalan dan menarik minat penumpang dilakukan beberapa cara antara lain:
a. Pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum,
13
b. Menambah angkutan massal yang nyaman, misalnya Solo Batik Trans.
c. Pengembangan lajur atau jalur khusus kendaraan, misalnya jalur khusus
kendaraan roda 2.
d. Pengembangan kereta api kota, misalnya: KA Pramex, yang menghubungkan
kota Solo dengan kota Yogya dan sekitarnya,
e. Penyediaan tranportasi publik yang nyaman,aman,dan selamat misalnya bus
Damri baru yang menambah fasilitas AC di kendaraannya,
f. Kendaraan umum diharapkan tepat waktu,agar penumpang beralih dari
kendaraan pribadi ke kendaraan umum,
g. Memperbaiki fasilitas transit kendaraan umum, seperti halte,terminal,
ataupun stasiun.
3. Pembatasan Kendaraan Pribadi
Langkah ini biasanya tidak populer tetapi bila kemacetan semakin parah
harus dilakukan manajemen lalu lintas yang lebih ekstrim sebagai berikut:
a. Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan tertentu.
Dengan cara menarik bayaran yang akan masuk kesuatu wilayah tertentu.
Misalnya dengan penggunaan Electronic Road Pricing (ERP), ERP berhasil
diterapkan di Singapura, London, Stokholm,
b. Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya
pemilikan kendaraan, pajak bahan bakar, pajak kendaraan bermotor, bea
masuk yang tinggi,
c. Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu, seperti
diterapkan di Jakarta yang dikenal sebagai kawasan 3 in 1 atau contoh lain
14
pembatasan sepeda motor masuk jalan tol, pembatasan mobil pribadi masuk
jalur busway.
d. Diterapkanya sistem Parkir progesif, yaitu kebijakan parkir yang menerapkan
tarif parkir yang tinggi di kawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya.
4. Pengoptimalan Peranan Jalan
Pengoptimalan jalan yang sudah ada dapat dilakukan dengan cara:
a. Penataan pedagang kaki lima yang biasanya berjualan di trotoar. Keadaan ini
tak jarang menimbulkan area parkir liar yang dapat menimbulkan
kemacetan.
b. Mengurangi area parkir liar. Parkir liar sering menggunakan badan jalan
untuk area parkir sehingga jalan yang dialui semakin sempit. Masalah
parkir liar ini dapat dilihat di dekat SGM. Jalan yang ada dialih fungsikan
menjadi lahan parkir. Dan pada hari libur di tempat itu sering terjadi
kemacetan.
c. Membiasakan untuk berlalu lintas dengan baik agar terhidar dari bahaya
kecelakaan.
15
BAB III
STUDI KASUS
1. TOKYO
Kereta Api
Kereta api secara formal dibuja di Jepang pada tahun 1872. Kereta api
Nasional Jepang (Kokutetsu) yang telah dioperasikan selama 114 tahun ingá
tahun 1987 membentuk inti dari pengoperasian kereta api di Jepang.
Selanjutnya Kokutetsu telah diprivatisasi dan pada saat ini dibagi menjadi 6
perusahaan kereta api yang terpisah. Termasuk pula penumpang dan perusahaan
pengangkutan peti kemas (muatan), hal ini mencakup The Eastern Japan (JR
East), The Central (JR Tokai), dan Western Japan Railway Company (JR West).
Jumlah penumpang yang menggunakan JR East setiap hari di stasiun
Shinjuku, yang merupakan stasiun terpadat, dilaporkan 680.000 orang. Jalar lalu
lintas kereta api swasta di daerah Tokyo, Kyoto, Osaka, dan Kobe juga
berkembang pesat. Sebagai tambahan, jalar bawah tanah untuk sistem subway
di dalam kota besar terus berkembang setiap tahunnya. JR telah memiliki 2000
Km jalar, termasuk jalar Shinkansen sementara jalur swastanya mencapai 6.600
Km, yang melintasi negara tersebut.
16
Bus
Jalanan di Jepang hampir 100% permukaan dari jalan nasional dan jalan
biasa telah dibeton. Statu situasi yang nyaman bagi mobil. Seluruh negeri telah
tersebar rute jalar bus. Karena lebih murah menggunakan bus daripada kereta,
berkembang pula sejumlah masyarakat yang menggunakan jasa bus Express
untuk bepergian di dalam negeri. Kelas mewah pun kemudian muncul, beberapa
diantaranya bahkan memiliki ruangan yang membuat penumpang nyaman
dalam perjalanan sambil menikmati karaoke pada saat yang sama, sebagai
contoh. Bus-bus ini telah terbukti terrenal untuk darmawisata pegawai
perusahaan.
Hampir 30 tahun yang lalu mayoritas peti kemas dibawa dengan
menggu7nakan jalar kereta Namur pada saat ini sebagian besar peti kemas
dibawa melalui jalan. Truk-truk besar bepergian antara daerah produksi dan
daerah consumen siang dan malam. Kemudian, Sejak pengangkut peti kemas
Express menangani paket-paket kecil yang dapat tiba pada tujuan dengan cepat,
mereka menyediakan jasa yang membuat rata-rata consumen merasa mereka
tidak bisa apa-apa tanpanya.
17
Penerbangan
Ketika bepergian dari Tokyo menuju Osaka pada saat ini, satu dari dua
pemikiran tentang pilihan yang akan diambil apakah akan menggunakan
pesawat terbang atau menggunakan shinkansen. Hal ini dikarenakan adanya
sedikit perbedaan pada waktu tempuh yang diperlukan dan banyaknya ongkos
pada saat yang sama. Bagaimanapun ketika bepergian menuju tempat yang
sangat jauh, seseorang dihadapkan pada pilihannya untuk menggunakan kapal
terbang dengan biaya yang lebih besar tetapi waktu yang cepat atau
menggunakan kereta yang memerlukan waktu lebih lama tetapi memungkinkan
penumpang untuk menikmati pemandangan dari jendela kereta.
Ada banyak bandar udara di seluruh Jepang. Maskapai penerbangan
utama terdiri dari Japan Air Lines, All Nipón Airways, Japan Air System,
South-West Air Lines, dan Air Nipón, diantaranya yang lain. Jumlah total
pesawat terbang sekitar 3000 pesawat, berarti ketika ada satu pertimbangan
untuk menambah satu rute internacional, langit di atas jepang telah penuh. Pada
tahun 1994, bandar udara pertama yang dikelilingi air telah selesai dibangun.
Bandara Internacional Kansas.
18
2. HONGKONG
Di Hongkong MRT disebut sebagai ( MTR )Mass Transit Railway adalah
kereta api sistem rapid transit di Hong Kong. Awalnya dibuka pada tahun 1979,
sistem sekarang termasuk 211,6 km (131,5 mil) dari rel dengan 155 stasiun,
termasuk 86 stasiun kereta api dan 69 berhenti light rail. Sistem MTR saat ini
dioperasikan oleh MTR Corporation Limited (MTRCL).
Di bawah rel yang dipimpin kebijakan transportasi pemerintah, sistem MTR
adalah modus umum dari angkutan umum di Hong Kong, menawarkan efisiensi
dan keterjangkauan, dengan lebih dari empat juta perjalanan dilakukan dalam
hari kerja rata-rata. Pada babak pertama 2009, MTR memiliki pangsa pasar 42%
dari pasar transportasi umum waralaba, sehingga pilihan transportasi yang
paling populer di Hong Kong. Integrasi dari kartu Octopus teknologi smart tarif-
pembayaran ke MTR sistem pada bulan September 1997 telah lebih
ditingkatkan kemudahan komuter di MRT.
Pada tahun 1967, pembangunan MTR dipicu oleh sebuah studi pemerintah-
bintara. Pemerintah Hong Kong sebelumnya melakukan studi pada tahun 1960
untuk mencari solusi untuk masalah lalu lintas tumbuh disebabkan oleh
ekspansi ekonomi di wilayah itu Konstruksi dimulai segera setelah rilis
penelitian., Dan baris pertama dibuka pada tahun 1979 . The MTR segera
populer dengan penduduk Hong Kong, sebagai akibatnya, barisberikutnya telah
dibangun untuk menutupi lebih banyak wilayah. Ada perdebatan terus-menerus
tentang bagaimana dan di mana untuk memperluas jaringan MTR.
19
BAB IV
KESIMPULAN
Kota Surakarta merupakan pertemuan dari tiga jalur utama kota besar dari
jalur transportasi Jawa, yaitu jalur ke Yogyakarta, Semarang dan Surabaya.
Kota Surakarta ini juga merupakan kota budaya dan perdagangan yang
memungkinkan terjadi lalu lintas orang, barang, dan jasa yang cukup besar.
Kondisi demikian menyebabkan jalur transportasi Kota Surakarta menjadi jalur
yang strategis jika tidak diatur dengan baik maka dapat menimbulkan
kemacetan lalu lintas.
Kemacetan lalu lintas adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau
bahkan terhentinya gerak kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas jalan yang
disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan sehingga melebihi kapasitas
jalan.
Faktor yang menyebabkan kemacetan di Kota Surakarta antara lain:
1. Pertambahan volume kendaraan,
2. Pedagang kaki lima berjualan di trotoar,
3. Sarana dan prasarana lalu lintas kurang memadai,
4. Parkir liar,
5. Tata kota yang kurang baik,
6. Kendaraan yang tidak tertib lalu lintas.
20
Tempat rawan macet di sekitar Kota Surakarta antara lain:
1. Palang pintu palur
2. Palang pintu KA Jebres
3. Di sekitar Pasar Gede, Pasar Klewer,Pasar Legi, Solo Grand Mall, PGS, SS
dan pusat perbelanjaan lainya
4. Pasar Kartasura
5. Kerten
6. Di depan sekolah, kampus, kantor
7. Terminal Tirtonadi, stasiun balapan, stasiun purwosari, dan tempat
perpindahan moda lainya.
8. Tempat wisata seperti Taman binatang Jurug dan Taman Balaikambang
9. Empat jalur utama kota Solo yakni jalan lingkar utara (Sumber-Mojosongo),
jalan Achmad Yani, jalan Slamet Riyadi dan jalan Veteran,
10. Depan rumah sakit, seperti di depan RS Moewardi.
21
Dampak yang ditimbulkan oleh kemacetan antara lain:
1. Kerugian waktu
2. Pemborosan energi
3. Keausan kendaraan
4. Meningkatkan polusi udara
5. Merusak kesehatan
6. Meningkatkan stress pengguna jalan.
Solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau menghindari
kemacetan antara lain:
1. Peningkatan Kapasitas Jalan,
2. Meningkatan Penggunaan Kendaraan Umum,
3. Pembatasan Kendaraan Pribadi,
4. Pengoptimalan Peranan Jalan yang Sudah ada.
22
DAFTAR PUSTAKA
- http://greyrani.wordpress.com/2011/01/26/perencanaan-pembangunan-di-
jepang/
- http://housingjapan.com/2011/11/24/tokyo-city-planning-tokyo-sky-tree/
- http://www.goethe.de/kue/arc/dos/dos/sls/sfo/en1566336.htm
- http://www.theatlanticcities.com/neighborhoods/2011/11/tokyos-backup-
plan/440/
- http://selviaagustina090990.blogspot.com/2010/01/makalah-sistem-
transportasi-kemacetan.html