Upload
muhdinul
View
425
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Diagnosis dan Penatalaksanaan terkini MALARIAYovita Hartantri Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNPAD/RS Hasan Sadikin Bandung
Depapre - Jayapura (Papua)
Ilustrasi kasus Laki-laki, 23 tahun dengan keluhan Panas badan menggigil Nyeri-nyeri otot dan nyeri kepala Perdarahan (-) Ada riwayat pergi ke papua sekitar 1 bulan yl Ada riwayat minum obat malaria untuk pencegahan
Kasus Pemeriksaan fisik : dalam batas normal Laboratorium (yang diperiksa di lab luar) : Hb : 16,7g% Leko : 6800/mm3 Ht : 51% Trombosit : 79.000/mm3
Gambaran apus darah tepi
Pendahuluan Penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium Hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia Ditularkan melalui nyamuk anopheles betina
EtiologiInfeksi yang ditimbulkan oleh spesies pl : P. vivax : Benign tertian, Simple tertian, Tertian P. malariae : Quartan P. falsiparum : Malignant tertian, Subtertian, Tropical pernicious P. ovale : Ovale tertian
VektorA. aconitus A. sundaicus A. maculatus A. balabacensis
Nyamuk anopheles betina
Patogenesis Masa Inkubasi : rentang waktu dari masuknya sporozoit sampai timbul gejala klinis yang ditandai demam. Tergantung spesies plasmodium : p. falsiparum : 9 14 (12) hari p. vivax : 12 17 (15) hari p. ovale : 16 18 (17) hari p. malariae : 18 40 (28) hari
PatogenesisSiklus hidup semua spesies parasit malaria : Fase seksual eksogenus (SPOROGONI) dengan multiplikasi di dalam tubuh nyamuk anopheles Fase aseksual endogenus (SCHIZOGONI) dengan multiplikasi di dalam tubuh host (manusia)
Siklus hidupSchizogony : human Sporogony : female Anophelin mosquito
Siklus hidup Plasmodium
PatogenesisFase selanjutnya tdd : Perkembangan siklus dalam eritrosit (Erythrocytic schizogony) Perkembangan dalam sel parenkim hati (Exo erythrocytic schizogony)
Siklus hidup plasmodium
MorfologiIntermediate host: Trophozoite Schizont Gametocyte Definite host: Zygote Sporozoite
Trophozoite
Schizont
Gametocyte
Diagnosis Didasarkan pada : Anamnesis Pemeriksaan fisik Laboratorium untuk daerah tanpa fasilitas laboratorium, hanya berdasarkan gejala dan tanda klinis saja MALARIA KLINIS
DiagnosisAnamnesis : Keluhan utama : menggigil, demam dan berkeringat (TRIAS MALARIA) Sakit kapal, mual dan atau muntah Kadang-kadang diare, nyeri otot atau pegal Riwayat bepergian ke daerah endemis malaria
Anamnesis Riwayat minum obat malaria Tinggal di daerah endemis malaria Riwayat sakit malaria Riwayat mendapat transfusi darah Gejala pada daerah endemis lebih ringan dan tidak klasik
Pemeriksaan fisik Suhu > 37,5C Konjungtiva anemia Hepatomegali Splenomegali Gejala-gejala komplikasi seperti : penurunan kesadaran
Pemeriksaan laboratoriumPemeriksaan dengan mikroskop cahaya - masih merupakan gold standar - dapat membedakan ke-4 spesies plasmodium - baiknya pemeriksaan darah kapiler - hitung parasit dapat dikerjakan secara semikuantitatif atau kuantitatif (jumlah parasit /200 lekosit pada sediaan darah tebal atau /1000 eritrosit pada sediaan darah tipis)
Diagnosis Laboratorium Pewarnaan darah
Tetes darah tebal harus dilakukan pertama Bila parasit (+), periksa tetes darah tipis untuk konfirmasi stadium/spesies Darah diambil ketika temperatur meningkat
Trophozoite :
Accole (marginal) Multiple infections Splitting chromatinGametocyte:
Sausage shaped
Erythrocytes: Enlarged Schffners dots Trophozoite : Amoeboid form
Trophozoite : Band form Schizont : Rosette
Erythrocyte : Oval, ragged edges Schffners dots
vivax
malariae
falciparum
ovale
Pengobatan Malaria terkini Pengobatan malaria saat ini direkomendasikan untuk menggunakan kombinasi terapi dengan obat anti malaria yang mempunyai kerja berbeda Alasan : Lebih efektif Parasit yang resisten dengan 1 obat, akan dapat dibunuh dengan obat lain
Pengobatan malaria terkini Kombinasi ACT yang direkomendasikan oleh WHO adalah : Artemeter + Lumefantrin (Coartem) Artesunat + Amodiaquin (Artesdiaquin, Arsuamoon) Artesunat + Mefloquin Artesunat + Sulfadoksin Pirimetamin
Kombinasi lainnya yang direkomendasikan di Indonesia : Coartem Dehidroartemisin + Piperaquin
Penatalaksanaan Artesunat Amodiakuin terdiri dari 2 blister : Amodiakuin @ 200 mg (153 mg amodiakuin base) Dosis : 10 mg/kgBB 12 tablet/1 blister
Artesunat @ 50 mg Dosis : 4 mg/kgBB 12 tablet/1 blister
Dosis tunggal harian : 1x8 tablet, selama 3 hari Nama dagang : Artesdiakuin
Penatalaksanaan Dihydroartemisin + Piperakuin (Fixed Dose Combination/FDC) Dihydroartemisin 40mg/tab, dosis 2-4 mg/kgBB Piperakuin 320mg/tab, dosis 16-23 mg/kgBB Dosis : 1x4 tablet selama 3 hari Nama dagang : Arterakin
Penatalaksanaan Artemeter + Lumefantrin (Fixed Dose Combination/FDC) Artemeter 20 mg Lumefantrin 120 mg Dosis : 2x4 tablet selama 3 hari
Penatalaksanaan Artesunat (50 mg) Meflokuin (250 mg) Artesunat (50 mg) SP Sulfadoksin (25 mg/kgBB) Pirimetamin (1,25 mg/kgBB)
Artemisin Naphtokuin (dalam penelitian) Artesunat 250 mg, naphtokuin 100 mg Dosis : 1x4 tablet
Obat antimalaria pada malaria beratDerivat Artemisinin parenteral Artesunate Artemether Quinine intravena
Artesunate versus Quinine for treatment of severe falciparum malaria : a randomised trial, Lancet 2005; 366: 717-25 Pendahuluan : Penurunan efikasi quinin di Asia terhadap klirens klinis dan parasit pada malaria tanpa komplikasi dan waktu perbaikan koma pada malaria berat, tetapi tidak menunjukkan peningkatan mortalitas Pada malaria berat, pemberian artesunat iv mempunyai kerja yang lebih cepat
Artesunate versus Quinine for treatment of severe falciparum malaria : a randomised trial Metode Open label randomised controlled trial Penderita malaria berat (falsiparum) di Bangladesh, India, Indonesia, Myanmar Artesunate iv 2,4 mg/kgbb bolus jam ke 0, 12, 24 selanjutnya tiap hari atau Quinine loading dose Obat oral setelah memungkinkan Tujuan primer : kematian akibat malaria berat
ArtesunateSediaan :
Tablet 50 mg Ampul 60 mg
Rekomendasi terapi untuk malaria berat : Artesunate injeksi 2,4 mg/kgBB IV (120 mg= 2 vial) bolus iv diikuti 2,4 mg/kgBB IV pada 12 jam dan 24 jam, selanjutnya 2,4 mg/kgBB IV setiap hari , sampai hari ke 72,4 mg/ kgBB 2,4 mg/ kgBB 2,4 mg/ kgBB 2,4 mg/ kgBB 2,4 mg/ kgBB
0
12
24
36
48
60
72 jam
ArtesunateBila telah dapat minum obat substitusi oral Kombinasi terapi Amodiakuin 10 mg/kgBB selama 3 hari (Artesdiakuin, terdiri dari artesunate dan amodiakuin) Catatan : Ampul berisi serbuk kering asam artesunik, dilarutkan dalam 0,6 ml natrium bikarbonat 5%, diencerkan dalam 3 5 cc D5% bolus intravena dalam 2 menit
QuinineLoading dose : 20 mg/kgBB dilarutkan dalam NaCl 0,9% atau D5% habis dalam 4 jam. Maintenance dose : 10 mg/kgBB dilarutkan dalam NaCl 0,9% atau D5% habis dalam 4 jam.Loading dose Maintenance dose Maintenance dose
0
4Infus jaga D10% / NS
8
12
16
20
24 jam
Infus jaga D10% / NS
Infus jaga D10% / NS
QuinineAlternatif Loading dose : 20 mg/kgBB dilarutkan dalam NaCl 0,9% atau D5% habis dalam 4 jam. Maintenance dose : 10 mg/kgBB dilarutkan dalam NaCl 0,9% atau D5% habis dalam 8 jam.Loading dose Maintenance dose Maintenance dose
0
4Infus jaga D10% / NS
8
12
16
20
24 jam
Terima kasih