Upload
wahyu-pimen
View
37
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kerangka acuan kerja
Citation preview
KERANGKA ACUAN KERJA
BADAN KOORDINASI PELAYANAN DAN
PENANAMAN MODAL KOTA SURABAYA
TAHUN 2014
PENYUSUNAN PETA INVESTASI
UNIT PENGEMBANGAN TANJUNG PERAK
DAN UNIT PENGEMBANGAN WIYUNG
KOTA SURABAYA
PENYUSUNAN PETA INVESTASI UNIT PENGEMBANGAN TANJUNG PERAK DAN UNIT PENGEMBANGAN WIYUNG
KOTA SURABAYA 1
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENYUSUNAN PETA INVESTASI UNIT PENGEMBANGAN TANJUNG PERAK DAN UNIT PENGEMBANGAN WIYUNG
KOTA SURABAYA
1. Latar Belakang
Penanaman modal merupakan penggerak perekonomian wilayah. Penanaman
modal baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) diharapkan mampu memacu pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.
Manfaat lainnya dari adanya penanaman modal pada suatu daerah adalah penyerapan
tenaga kerja, pembangunan infrastruktur ekonomi, alih teknologi, hingga percepatan
pengembangan sumber daya manusia melalui transfer keahlian.
Peran pemerintah dalam memfasilitasi perkembangan penanaman modal sangat
diperlukan guna untuk menciptakan efisiensi dan suasana kondusif iklim penanaman
modal. Melalui UU 25 tahun 2007 mengenai penanaman modal pemerintah telah
berupaya menyikapi perkembangan penanaman modal dengan mendelegasikan
kewenangan terkait penanaman modal, dengan harapan dapat memacu pertumbuhan
penanaman modal yang konsisten dan berkelanjutan mulai pusat hingga ke daerah.
Posisi strategis Surabaya menempatkan kota ini sebagai tempat penting bagi
daerah sekelilingnya dan titik pusat kegiatan usaha di Indonesia Timur, utamanya Bali,
Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan dan Indonesia Tengah
seperti Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Hal ini terlihat dari konsistensi dan
stabilitas pertumbuhan ekonomian kota tersebut, dalam kurun waktu empat tahun
terakhir yang rata-rata mencapai di atas 6% per tahun (BPS, 2012), dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi di atas pertumbuhan ekonomi provinsi dan Nasional.
Pengelolaan wilayah, potensi dan sumber daya yang diiringi dengan promosi
intensif merupakan salah satu kunci keberhasilan yang harus senantiasa dipertahankan
oleh kota Surabaya sebagai tujuan investasi. Terbagi menjadi 12 unit pengembangan,
maka pengelolaan wilayah, potensi dan sumber daya di kota itu harus dilakukan hingga
pada tingkat level wilayah terkecil, dengan harapan akan muncul suatu arahan peluang
investasi berdasarkan analisa unit pengembangan wilayah.
Berdasarkan pembagian wilayah pengembangan yang ada, Unit Pengembangan
Tanjung Perak yang meliputi kawasan Kecamatan Semampir, Pabean Cantikan dan
Krembangan serta Unit Pengembangan Wiyung yang meliputi kawasan Kecamatan
Wiyung, Karang Pilang, dan Lakarsantri merupakan salah satu wilayah yang dinilai
cukup potensial dalam menunjang tumbuh dan kembangnya pembangunan yang
terdapat di kota Surabaya. Hal ini terlihat dari arahan pada kawasan Unit
Pengembangan Tanjung Perak yang difungsikan sebagai Pelabuhan, Kawasan Khusus,
Kawasan Industri Strategis, Perdagangan dan Jasa, dengan pusat pertumbuhan berada
dikawasan Tanjung Perak dan Unit Pengembangan Wiyung yang difungsikan sebagai
PENYUSUNAN PETA INVESTASI UNIT PENGEMBANGAN TANJUNG PERAK DAN UNIT PENGEMBANGAN WIYUNG
KOTA SURABAYA 2
pusat Permukiman, Pendidikan, Industri dan Konservasi dengan pusat pertumbuhan
berada di sekitar kawasan Wiyung
Keberadaan Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal (BKPPM) kota
Surabaya merupakan bentuk perhatian pemerintah daerah dalam upaya memberikan
pelayanan dan dukungan demi terciptanya iklim penanaman modal yang kondusif di
kota Surabaya. Wujud perhatian tersebut, direpresentasikan dengan adanya
Penyusunan Peta Investasi, yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran terkait
kondisi riil wilayah sehingga mampu memberikan informasi bagi pelaku penanaman
modal di kota Surabaya.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan di atas, maka rumusan masalah dari Penyusunan Peta
Investasi Unit Pengembangan Tanjung Perak dan Unit Pengembangan Wiyung Kota
Surabaya ini, adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah gambaran kondisi dan potensi ekonomi, infrastruktur, demografi,
dan para pelaku usaha (berdasarkan kegiatan usaha) di wilayah Unit
Pengembangan Tanjung Perak dan Unit Pengembangan Wiyung?
2. Bagaimanakah informasi data terkait kondisi dan potensi ekonomi, infrastruktur,
demografi, dan para pelaku usaha (berdasarkan kegiatan usaha) di wilayah Unit
Pengembangan Tanjung Perak dan Unit Pengembangan Wiyung dapat di
ekplorasi?
3. Bagaimanakah kondisi dan potensi ekonomi, infrastruktur, demografi, dan para
pelaku investasi pada wilayah Unit Pengembangan Tanjung Perak dan Unit
Pengembangan Wiyung yang dapat dimanfaatkan sebagai daya tarik investasi
kota Surabaya bila dilihat dari sisi spasial?
4. Bagaimanakah gambaran aplikasi peta investasi pada Unit Pengembangan
Tanjung Perak dan Unit Pengembangan Wiyung yang dapat menjadi pedoman
bagi penyusunan master plan investasi di kota Surabaya?
5. Bagaimanakah arahan investasi pada Unit Pengembangan Tanjung Perak dan
Unit Pengembangan Wiyung yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan?
3. Maksud dan Tujuan
Maksud pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk memberikan masukan dan
arahan investasi yang kondusif bagi perkembangan ekonomi pada Unit Pengembangan
Tanjung Perak dan Unit Pengembangan Wiyung khususnya dan perkembangan Kota
Surabaya pada umumnya. Adapun tujuan dari kegiatan ini secara spesifik adalah:
1. Melakukan identifikasi, klasifikasi, dan inventarisasi terhadap kondisi dan potensi
ekonomi, infrastruktur, demografi, dan para pelaku usaha (berdasarkan kegiatan
usaha) di wilayah Unit Pengembangan Tanjung Perak dan Unit Pengembangan
Wiyung;
PENYUSUNAN PETA INVESTASI UNIT PENGEMBANGAN TANJUNG PERAK DAN UNIT PENGEMBANGAN WIYUNG
KOTA SURABAYA 3
2. Membuat basis data yang berisi informasi tentang kondisi dan potensi ekonomi,
infrastruktur, demografi, dan para pelaku usaha (berdasarkan kegiatan usaha) di
wilayah Unit Pengembangan Tanjung Perak dan Unit Pengembangan Wiyung;
3. Pemetaan kondisi dan potensi ekonomi, infrastruktur, demografi, dan para pelaku
usaha (berdasarkan kegiatan usaha) pada wilayah Unit Pengembangan Tanjung
Perak dan Unit Pengembangan Wiyung yang dapat dimanfaatkan sebagai daya
tarik investasi kota Surabaya;
4. Tersusunnya aplikasi peta investasi pada Unit Pengembangan Tanjung Perak
dan Unit Pengembangan Wiyung yang dapat menjadi pedoman bagi penyusunan
master plan investasi di kota Surabaya;
5. Terumuskannya arahan investasi pada Unit Pengembangan Tanjung Perak dan
Unit Pengembangan Wiyung yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
4. Keluaran (Output)
Keluaran yang diharapkan dari hasil kegiatan ini berupa:
1. Laporan akhir pemetaan investasi pada Unit Pengembangan Tanjung Perak dan
Unit Pengembangan Wiyung;
2. Data dasar (Primer dan Sekunder) penyusun aplikasi peta investasi didalam DVD
disk;
3. Software aplikasi Peta investasi dan pengorganisasian data base investasi Kota
Surabaya khususnya pada Unit Pengembangan Tanjung Perak dan Unit
Pengembangan Wiyung;
4. Buku manual dan panduan penggunaan software aplikasi Peta investasi Unit
Pengembangan Tanjung Perak dan Unit Pengembangan Wiyung.
5. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari kegiatan ini dibagi dalam ruang lingkup kegiatan dan ruang
lingkup wilayah.
5.1. Lingkup Kegiatan
Kegiatan penyusunan Peta Investasi Unit Pengembangan Tanjung Perak dan Unit
Pengembangan Wiyung Kota Surabaya, meliputi:
1. Kegiatan studi literatur yang terdiri dari perumusan metodologi dan teori dasar,
yang bersumber dari publikasi ilmiah serta buku-buku yang berkaitan dengan
konsep pemetaan potensi investasi di kota Surabaya.
2. Kegiatan pengumpulan data primer baik berupa survey dan kunjungan lapangan
dimana kegiatan penelitian dilakukan.
3. Kegiatan pengumpulan data sekunder yang bersumber dari instansi terkait, yang
berkaitan dengan kegiatan penelitian ini.
PENYUSUNAN PETA INVESTASI UNIT PENGEMBANGAN TANJUNG PERAK DAN UNIT PENGEMBANGAN WIYUNG
KOTA SURABAYA 4
4. Kegiatan pengolahan dan analisa data berupa klasifikasi data, tabulasi data,
pengolahan data, dan analisis data yang berkaitan dengan pemetaan investasi
pada Unit Pengembangan Tanjung Perak dan Unit Pengembangan Wiyung
secara sektoral maupun spasial.
5. Kegiatan penerapan hasil analisa data kedalam aplikasi peta potensi investasi
dengan skala peta.
5.2. Lingkup Wilayah
Dalam penelitian tentang Penyusunan Peta Investasi Kota Surabaya ini,
mempunyai ruang lingkup di wilayah kota Surabaya, yang meliputi:
1) Unit Pengembangan Tanjung Perak, yang terdiri dari :
a. Kecamatan Semampir;
b. Kecamatan Pabean Cantikan;
c. Kecamatan Krembangan;
2) Unit Pengembangan Wiyung, yang terdiri dari :
a. Kecamatan Wiyung;
b. Kecamatan Karang Pilang; dan
c. Kecamatan Lakarsantri.
Dengan penentuan unit analisa pada tiap-tiap kecamatan tersebut.
6. Metodologi Kegiatan
Pada bab ini dibahas mengenai tahapan pelaksanaan kegiatan. Adapun tahapan
pelaksanaan kegiatan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa bahasan, yaitu tahap
persiapan, tahapan pengumpulan data, tahap analisis data, dan penerapan aplikasi peta
investasi.
a) Tahapan Persiapan
Tahapan persiapan merupakan tahapan awal dalam pelaksanaan kegiatan.
Dalam tahapan ini konsultan merumuskan penajaman tujuan, sasaran pekerjaan,
serta keluaran yang akan dihasilkan berupa usulan teknis, dibahas dan disepakati
bersama dengan pemberi pekerjaan, juga meliputi penyempurnaan metodologi yang
digunakan dan rencana kerja konsultan yang akan dilakukan.
Dalam tahapan ini juga dilakukan konsolidasi tenaga ahli untuk merumuskan
rencana pengumpulan data yang akan dibutuhkan, baik yang berkaitan dengan data
primer, maupun data sekunder yang bersumber dari dinas atau instansi terkait.
Selain itu juga meliputi penentuan variabel yang dijadikan acuan dalam penyusunan
peta investasi pada Unit Pengembangan Tanjung Perak dan Unit Pengembangan
Wiyung. Penentuan komponen variabel-variabel yang dijadikan sebagai tolok ukur
analisa penyusunan peta investasi pada wilayah unit Unit Pengembangan Tanjung
Perak dan Unit Pengembangan Wiyung, dapat terlihat pada Tabel 1. di bawah ini.
PENYUSUNAN PETA INVESTASI UNIT PENGEMBANGAN TANJUNG PERAK DAN UNIT PENGEMBANGAN WIYUNG
KOTA SURABAYA 5
Tabel 1. Faktor Pembentuk Peta Investasi
Faktor Sub Sektor
Ekonomi
PDRB Wilayah
Klasifikasi Pertumbuhan Sektor Wilayah
Sektor Basis dan Non Basis Wilayah
Perubahan dan Pergeseran Sektor Wilayah
Pelaku Usaha
Penentuan Sebaran Titik Pelaku Usaha (Skala Menengah dan Besar) yang disertai dengan informasi: 1. Klasifikasi investasi (PMA/PMDN) 2. Spesifikasi Penduduk 3. Skala/Kapasitas Produksi 4. Pangsa Pasar 5. Jumlah Tenaga Kerja
Demografi Kependudukan
Jumlah Penduduk
Pertumbuhan Penduduk
Kepadatan Penduduk
Ketersediaan Tenaga Kerja
Infrastruktur
Jalan
Kelas Jalas
Kondisi Jalan
Jenis Permukaan
Listrik
Gardu Induk
Gardu Distribusi
Jumlah Travo
Jumlah Pelanggan Tersambung
Air Bersih
Pipa Saluran
Tingkat Distribusi Air Bersih
Jumlah Pelanggan Tersambung
Drainase
Saluran Primer
Saluran Sekunder
Lokasi Genangan
Lahan Kosong Berdasarkan Peruntukan
Fasilitas Pendukung Lainnya
Kawasan Pergudangan (bila tersedia)
Sarana Umum : 1. Sarana Pendidikan 2. Sarana Kesehatan 3. Sarana Keamanan dan Ketertiban
Teknik Analisa
Analisa Spasial
Pemetaan Sebaran Pertumbuhan Ekonomi Wilayah
Pemetaan Sebaran Pertumbuhan Penduduk
Pemetaan Sebaran Infrastruktur : 1. Jaringan Jalan 2. Jaringan Listrik 3. Jaringan Distribusi Air Bersih 4. Jaringan drainase 5. Ketersediaan Lahan Kosong (berdasarkan
peruntukan)
Pemetaan Sebaran Potensi Wilayah
Analisa Kuantitatif Deskriptif
1. Analisa Kondisi
Indikator Ekonomi
Indikator Demografi
Indikator Infrasruktur
2. Analisa Proyeksi
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk
Proyeksi Pola Jaringan Jalan
Kebutuhan Listrik Domestik
Kebutuhan Air Bersih
Proyeksi Pola Jaringan Drainase (Primer dan Sekunder)
PENYUSUNAN PETA INVESTASI UNIT PENGEMBANGAN TANJUNG PERAK DAN UNIT PENGEMBANGAN WIYUNG
KOTA SURABAYA 6
b) Tahapan Pengumpulan Data
Merupakan tahap pengumpulan data, adapun data yang digunakan dalam
kegiatan ini terdiri dari data sekunder dan primer dengan kurun waktu (series)
minimal 4 tahun terakhir (tahun 2009 - 2012). Data sekunder yang dipakai
bersumber dari beberapa literatur dan instansi-instansi yang terkait, antara lain:
� Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah;
� Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah;
� Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya;
� RDTRK Per Unit Pengembangan;
� SKPD terkait (Dinas Perdagangan dan Industri, Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Badan
Lingkungan Hidup, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, dan Dinas Komunikasi
dan Informatika);
� Badan Pusat Statistik Kota Surabaya;
� PLN, PDAM, dan PN GAS;
� Kecamatan dan Kelurahan unit pengembangan Tanjung Perak dan Wiyung.
Sedangkan untuk data primer yang akan digunakan dalam pekerjaan ini berupa:
� Data koordinat GPS para pelaku investasi berdasarkan perijinan yang
dikeluarkan oleh BKPM Pusat maupun oleh SKPD kota Surabaya, untuk
penentuan koordinat dalam penyusunan aplikasi peta investasi pada Unit
Pengembangan Tanjung Perak dan Unit Pengembangan Wiyung.
c) Tahapan Analisa
Pada tahapan ini, berupa analisa data baik sekunder maupun primer terkait
kondisi investasi pada Unit Pengembangan Tanjung Perak dan Unit Pengembangan
Wiyung, yang meliputi:
� Analisa sektor unggulan yang terdapat pada wilayah Unit Pengembangan
Tanjung Perak dan Unit Pengembangan Wiyung;
� Analisa demografi yang terdapat pada wilayah Unit Pengembangan Tanjung
Perak dan Unit Pengembangan Wiyung;
� Analisa sarana dan prasarana pendukung investasi yang terdapat pada wilayah
Unit Pengembangan Tanjung Perak dan Unit Pengembangan Wiyung;
� Analisa pelaku investasi (berdasarkan kegiatan usaha) pada Unit
Pengembangan Tanjung Perak dan Unit Pengembangan Wiyung;
� Analisa lokasi-lokasi investasi yang tepat pada wilayah Unit Pengembangan
Tanjung Perak dan Unit Pengembangan Wiyung;
� Analisa proyeksi ekonomi, demografi, dan infrastruktur;
� Pemanfaatan keseluruhan hasil akhir analisa yang dituangkan kedalam aplikasi
peta investasi.
PENYUSUNAN PETA INVESTASI UNIT PENGEMBANGAN TANJUNG PERAK DAN UNIT PENGEMBANGAN WIYUNG
KOTA SURABAYA 7
d) Tahapan Penerapan Aplikasi Peta Investasi
Tahapan ini, merupakan transformasi dari hasil analisa akhir yang kemudian
dituangkan kedalam software aplikasi peta investasi Unit Pengembangan Tanjung
Perak dan Unit Pengembangan Wiyung dan diikuti dengan pengintegrasian
software aplikasi peta investasi Unit Pengembangan Tanjung Perak dan Unit
Pengembangan Wiyung kedalam server website BKPPM.
Tabel 2. Spesifikasi Software Aplikasi Peta Investasi
Spesifikasi Menu Keterangan
Web Application Fungsi
Peta : GIS Dinamis
User User Internal dan Public
Data Fungsi Penambahan, Edit Data, Hapus Data,
Import dan Export Data
Analisa
1. Analisa Ekonomi
2. Analisa Demografi
3. Analisa Infrastuktur
Map Pemetaan dari masing-masing analisa
Field Tool Menu Filter dan Menu Tambahan
7. Laporan Kemajuan Pekerjaan
Dari kegiatan penyusunan peta investasi ini, dapat dihasilkan peta sebaran investasi,
peta sebaran potensi Investasi, dan peta arahan investasi pada Unit Pengembangan
Tanjung Perak dan Unit Pengembangan Wiyung yang akan menjadi panduan arahan
investasi bagi para pelaku usaha baik yang sudah ada maupun yang akan melakukan
investasi di kota Surabaya. Untuk laporan yang dihasilkan meliputi:
� Laporan Pendahuluan (Inception Report);
Merupakan laporan awal yang dibuat dalam rangka persiapan pelaksanaan pekerjaan
yang berisikan rencana kerja, pengumpulan literatur, pengumpulan sebagian data
sekunder, metodologi, analisa pendahuluan, design rencana aplikasi peta investasi,
serta jadwal kegiatan. Laporan Pendahuluan diserahkan dalam bentuk buku sebanyak
3 (tiga) buku dan Soft Copy dalam bentuk DVD disk sebanyak 3 (tiga) keping,
diserahkan selambat-lambatnya 50 (lima puluh) hari kalender sejak Surat Perintah
Kerja (SPK) diterbitkan untuk selanjutnya akan dipresentasikan.
� Laporan Antara (Mid Term Report);
Laporan ini merupakan laporan lanjutan yang berisikan penyempurnaan pengumpulan
data sekunder dan primer dari masing-masing indikator dan analisis data baik secara
sektoral maupun secara spasial, maupun analisa SWOT. Selain itu, pada laporan
antara memunculkan hasil penyusunan aplikasi peta investasi awal. Laporan Antara
diserahkan dalam bentuk buku sebanyak 3 (tiga) buku dan Soft Copy dalam bentuk
PENYUSUNAN PETA INVESTASI UNIT PENGEMBANGAN TANJUNG PERAK DAN UNIT PENGEMBANGAN WIYUNG
KOTA SURABAYA 8
DVD disk sebanyak 3 (tiga) keping, diserahkan selambat-lambatnya 100 (seratus) hari
kalender sejak Surat Perintah Kerja (SPK) diterbitkan untuk selanjutnya akan
dipresentasikan.
� Laporan Akhir (Final Report).
Laporan Akhir merupakan hasil penyempurnaan dari laporan antara yang memuat hasil
akhir laporan pelaksanaan kegiatan dan juga hasil finalisasi aplikasi peta, yakni
pemetaan investasi. Laporan ini diserahkan dalam bentuk buku sebanyak 3 (tiga) buku
dan Soft Copy yang berisi laporan akhir dan data mentah baik data primer maupun
sekunder yang di masukkan ke dalam DVD disk sebanyak 3 (tiga) keping, diserahkan
selambat-lambatnya 150 (seratus lima puluh) hari kalender sejak Surat Perintah Kerja
(SPK) diterbitkan.
Disamping itu, beserta penyampaian laporan akhir, disertakan pula beberapa dokumen
sebagai berikut:
� Data dasar (Primer dan Sekunder) penyusunan aplikasi peta investasi didalam
DVD Disk;
� Aplikasi peta investasi dalam bentuk master software dan pengorganisasian data
base investasi kota Surabaya khususnya pada Unit Pengembangan Tanjung
Perak dan Unit Pengembangan Wiyung;
� Buku manual dan panduan penggunaan software aplikasi peta investasi Unit
Pengembangan Tanjung Perak dan Unit Pengembangan Wiyung.
8. Jangka Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu pelaksanaan dari kegiatan ini akan dilaksanakan selama kurun waktu
5 (lima) bulan atau 150 (seratus lima puluh) hari kalender. Selanjutnya konsultan
mengajukan jadwal pelaksanaan kegiatan beserta jadwal penugasan personil pada saat
pemasukan dokumen penawaran.
9. Kualifikasi Tenaga Ahli
Agar menghasilkan output yang optimal, tenaga yang disediakan oleh pelaksana
(Konsultan) harus memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman sesuai dengan
bidangnya. Tenaga Profesional yang dibutuhkan adalah sebagaimana terlihat pada
tabel 2 di bawah ini.
PENYUSUNAN PETA INVESTASI UNIT PENGEMBANGAN TANJUNG PERAK DAN UNIT PENGEMBANGAN WIYUNG
KOTA SURABAYA 9
Tabel 2. Kualifikasi Tenaga Ahli
No. Spesifikasi Tenaga Ahli Pendidikan Jumlah
Orang Pengalaman
1. Tenaga Ahli Madya
(Gol C-4)
Ahli Ekonomi Studi
Pembangunan (Ketua Tim)
S3, S-2 /
S-1, D5
1 3 / 7 tahun
2. Tenaga Ahli Muda
(Gol D-1)
Ahli Geodesi S1, D4 1 4 tahun
3. Tenaga Ahli Muda
(Gol D-1)
Ahli Infrastruktur S1, D4, D3 1 4 tahun
4. Tenaga Ahli Muda
(Gol D-1)
Ahli Informatika S1, D4, D3 1 4 tahun
5. Tenaga Asisten Ahli
Muda (Gol E-1)
Asisten Ahli Ekonomi
Manajemen
S1, D4, D3 1 1 tahun
6. Tenaga Asisten Ahli
Muda (Gol E-1)
Asisten Ahli Ekonomi
Pembangunan
S1, D4 1 1 tahun
7. Tenaga Asisten Ahli
Muda (Gol E-1)
Asisten Ahli Geodesi S1, D4 1 1 tahun
8. Tenaga Asisten Ahli
Muda (Gol E-1)
Asisten Ahli Infrastruktur S1, D4, D3 1 1 tahun
9. Tenaga Surveyor Tenaga Surveyor STM, SLTA 10 1 tahun
a. Ahli Ekonomi Studi Pembangunan (Ketua Tim) 1 Orang
Ahli Ekonomi Studi Pembangunan adalah seorang Sarjana lulusan perguruan tinggi
negeri/swasta yang terakreditasi, dengan spesifikasi S-3/S-2 yang berpengalaman
minimal 3 tahun atau S-1 yang berpengalaman minimal 7 tahun di bidang
perencanaan ekonomi wilayah. Selain pengalaman, ahli Ekonomi Studi
Pembangunan juga disyaratkan sebagai tenaga ahli tetap, yang memiliki tanggung
jawab sebagai berikut:
1) Memberikan supervisi dan koordinasi dengan anggota tim yang lain dalam
pendelegasian pekerjaan sesuai dengan keahlian dan tugas kerja masing
masing tenaga ahli;
2) Mengidentifikasi potensi dan permasalahan pengembangan perekonomian di
wilayah Unit Pengembangan Tanjung Perak dan Unit Pengembangan Wiyung;
3) Melakukan survei dan pendataan kondisi perekonomian wilayah termasuk
kondisi kegiatan ekonomi;
4) Melakukan analisis penentuan sektor-sektor unggulan dan komoditas andalan
yang mempunyai prospek untuk dikembangkan di wilayah Unit Pengembangan
Tanjung Perak dan Unit Pengembangan Wiyung;
5) Melakukan perkiraan potensi investasi dari setiap kegiatan sektor unggulan
yang akan dikembangkan di Unit Pengembangan Tanjung Perak dan Unit
Pengembangan Wiyung.
PENYUSUNAN PETA INVESTASI UNIT PENGEMBANGAN TANJUNG PERAK DAN UNIT PENGEMBANGAN WIYUNG
KOTA SURABAYA 10
b. Ahli Geodesi 1 Orang
Ahli Geodesi disyaratkan seorang Sarjana Geodesi lulusan perguruan tinggi
negeri/swasta yang telah terakreditasi, memiliki SKA Geodesi. dengan spesifikasi S-
1/D4 berpengalaman minimal 4 tahun di bidang pemetaan dan pengembangan
sistem informasi geografi wilayah/kawasan. Seorang ahli Geodesi memiliki
tanggung jawab sebagai berikut:
1) Melakukan potret wilayah dengan perlengkapan GPS, potret wilayah meliputi
bangunan dan infrastruktur fisik;
2) Pengelolaan data GIS untuk di aplikasikan ke dalam bentuk peta dasar;
3) Membentuk system pengelolaan data GIS sehingga dapat digunakan ke dalam
berbagai aplikasi.
c. Ahli Infrastrukur 1 Orang
Ahli Infrastruktur adalah seorang Sarjana/Ahli Madya Teknik Sipil lulusan perguruan
tinggi negeri/swasta yang telah terakreditasi, dengan spesifikasi S-1, D4 atau D3
berpengalaman minimal 4 tahun di bidang infrastruktur. Ahli Infrastruktur memiliki
tangung jawab sebagai berikut:
1) Melakukan analisa dan evaluasi kondisi infrastruktur penunjang investasi pada
Unit Pengembangan Tanjung Perak dan Unit Pengembangan Wiyung;
2) Merumuskan hasil analisa serta menyusun rekomendasi terkait kebutuhan dan
ketersediaan infrastruktur yang ideal dalam menunjang peningkatan investasi di
kota Surabaya, khususnya pada Unit Pengembangan Tanjung Perak dan Unit
Pengembangan Wiyung.
d. Ahli Informatika 1 Orang
Ahli Informatika adalah Sarjana/Ahli Madya teknik informatika lulusan perguruan
tinggi negeri/swasta yang telah terakreditasi, dengan spesifikasi S-1, D4 atau D3
berpengalaman minimal 4 tahun di bidang pengembangan sistem informasi. Ahli
Informatika memiliki tanggung jawab sebagai berikut:
1) Menampilkan peta investasi ke dalam bentuk aplikasi software, sehingga
informasi tersebut dapat digunakan BKPPM untuk keperluan publikasi;
2) Membentuk sistem pengelolaan data penyusun peta investasi, sehingga
memudahkan BKPPM dalam melakukan perubahan dan proteksi tampilan peta
investasi.
e. Asisten Ahli Ekonomi Manajemen 1 Orang
Asisten Ahli Ekonomi Manajemen adalah seorang Sarjana/Ahli Madya Ekonomi
Manajemen lulusan perguruan tinggi negeri/swasta yang telah terakreditasi, dengan
spesifikasi S-1, D4 atau D3 berpengalaman minimal 1 tahun di bidang Ekonomi
PENYUSUNAN PETA INVESTASI UNIT PENGEMBANGAN TANJUNG PERAK DAN UNIT PENGEMBANGAN WIYUNG
KOTA SURABAYA 11
Manajemen. Selain pengalaman. Ahli Ekonomi Manajemen memiliki tanggung
jawab sebagai berikut:
1) Melakukan analisa dan evaluasi hasil survey primer terkait aspek pelaku usaha
di Unit Pengembangan Tanjung Perak dan Unit Pengembangan Wiyung;
2) Melakukan analisa potensi investasi yang ada di Unit Pengembangan Tanjung
Perak dan Unit Pengembangan Wiyung serta merumuskan rekomendasi terkait
arahan peluang investasi.
f. Asisten Ahli Ekonomi Studi Pembangunan 1 Orang
Asisten ahli Ekonomi Pembangunan adalah seorang lulusan Sarjana perguruan
tinggi negeri/swasta yang telah terakreditasi, dengan spesifikasi S-1/D4
berpengalaman minimal 1 tahun di bidang perencanaan ekonomi wilayah. Asisten
ahli Ekonomi Studi Pembangunan memiliki tanggung jawab sebagai berikut:
1) Membantu mengidentifikasi potensi dan permasalahan pengembangan
perekonomian di wilayah;
2) Membantu melakukan survei dan pendataan kondisi perekonomian wilayah
termasuk kondisi kegiatan ekonomi;
3) Membantu melakukan analisis penentuan sektor-sektor unggulan dan
komoditas andalan yang mempunyai prospek untuk dikembangkan di wilayah
Unit Pengembangan Tanjung Perak dan Unit Pengembangan Wiyung;
4) Membantu melakukan perkiraan potensi investasi dari setiap kegiatan sektor
unggulan yang akan dikembangkan di Unit Pengembangan Tanjung Perak dan
Unit Pengembangan Wiyung.
g. Asisten Ahli Geodesi
Asisten ahli Geodesi disyaratkan seorang lulusan Sarjana perguruan tinggi
negeri/swasta yang telah terakreditasi, dengan spesifikasi S-1, D4 atau D3
berpengalaman minimal 1 tahun di bidang pemetaan dan pengembangan sistem
informasi geografi wilayah/kawasan. Seorang ahli Geodesi memiliki tanggung jawab
sebagai berikut:
1) Membantu melakukan potret wilayah dengan perlengkapan GPS, potret wilayah
meliputi bangunan dan infrastruktur fisik;
2) Membantu pengelolaan data GIS untuk diaplikasikan ke dalam bentuk peta
dasar;
3) Membantu membentuk system pengelolaan data GIS sehingga dapat digunakan
ke dalam berbagai aplikasi.
h. Asisten Ahli Infrastruktur 1 Orang
Asisten ahli Infrastruktur adalah seorang lulusan Sarjana/Ahli Madya perguruan
tinggi negeri/swasta yang telah terakreditasi, dengan spesifikasi S-1, D4 atau D3
PENYUSUNAN PETA INVESTASI UNIT PENGEMBANGAN TANJUNG PERAK DAN UNIT PENGEMBANGAN WIYUNG
KOTA SURABAYA 12
berpengalaman minimal 1 tahun di bidang infrastruktur. Ahli Infrastruktur memiliki
tangung jawab sebagai berikut:
1) Membantu melakukan analisa dan evaluasi kondisi infrastruktur penunjang
investasi pada Unit Pengembangan Tanjung Perak dan Unit Pengembangan
Wiyung;
2) Membantu merumuskan hasil analisa serta menyusun rekomendasi terkait
kebutuhan dan ketersediaan infrastruktur yang ideal dalam menunjang
peningkatan investasi di kota Surabaya, khususnya pada Unit Pengembangan
Tanjung Perak dan Unit Pengembangan Wiyung.
Semua tenaga ahli di atas bekerja dalam satu kesatuan tim yang dipimpin dan di
koordinir oleh Ketua Tim. Selain tenaga ahli di atas diperlukan tenaga pendukung.
Tenaga pendukung tersebut adalah Tenaga Surveyor 10 Orang dengan jenjang
pendidikan SLTA atau STM yang berpengalaman minimal 1 tahun.
10. Nama dan Organisasi Pengguna Jasa
Nama pengguna jasa adalah Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman
Modal (BKPPM) Kota Surabaya.
11. Rencana Anggaran Belanja (RAB)
Anggaran yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan Penyusunan Peta
Investasi Unit Pengembangan Tanjung Perak dan Unit Pengembangan Wiyung ini,
bersumber dari APBD Kota Surabaya Tahun Anggaran 2014.
12. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai
salah satu pedoman operasional dalam pelaksanaan kegiatan Pembuatan Peta
Investasi Unit Pengembangan Tanjung Perak dan Unit Pengembangan Wiyung di kota
Surabaya.