Upload
nguyendien
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB I
ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN
1. Hambatan Tahun Lalu
Pada bab ini akan dijabarkan mengenai beberapa hambatan yang ditemui dalam
pelaksanaan kegiatan-kegiatan di lingkungan Pusat Teknologi Intervensi
Kesehatan Masyarakat (Pusat TIKM) pada tahun 2011. Beberapa hambatan
tersebut diantaranya :
1. Standar Operasional Prosedur sebagai bentuk penjabaran pekerjaaan dari
tupoksi Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat belum berjalan
dengan baik
2. Masih terbatasnya kemampuan SDM yang dapat mendukung tupoksi serta
sarana prasarana yang belum mencukupi.
3. Sinkronisasi waktu peneliti, antara penelitian yang satu dengan lainnya
dimana sebagian besar peneliti di Pusat TIKM terlibat dalam kegiatan Riset
Kesehatan Nasional seperti Rifaskes sehingga mempengaruhi pelaksanaan
seluruh kegiatan di Pusat TIKM
4. Monitoring dan evaluasi dalam pelaporan hasil penelitian belum optimal
sehingga diakhir tahun anggaran berakhir laporan selesai secara substansi
tetapi belum dievaluasi secara lebih terperinci oleh Panitia Pembina Ilmiah
(PPI).
2. Kelembagaan
Kegiatan Pusat TIKM tahun 2012 mengacu pada Rencana Strategis (Renstra)
Kementerian Kesehatan RI tahun 2010-2014 dalam rangka mendukung
pencapaian visi dan misi Kementerian Kesehatan RI.
Penjabaran dari peran Pusat TIKM dalam mendukung tercapainya visi dan misi
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dituangkan dalam tugas dan fungsi
Pusat TIKM sebagai organisasi fungsional di Badan Litbangkes yang mengacu
pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144 Tahun 2010 tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
2
Pusat TIKM mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan,
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang teknologi intervensi
kesehatan masyarakat. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusat TIKM
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian
dan pengembangan di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat;
b. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang teknologi intervensi
kesehatan masyarakat;
c. pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan penelitian dan
pengembangan di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat;
d. pelaksanaan kajian daerah bermasalah kesehatan; dan
e. pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga Pusat
Berdasarkan Permenkes No.1144/MENKES/PER/VIII/2010, tanggal 19 Agustus
2010, susunan organisasi Pusat TIKM adalah sebagai berikut:
1. Bagian Tata Usaha;
2. Bidang Upaya Kesehatan; dan
3. Bidang Sumber Daya Kesehatan.
Adapun tugas dan fungsi masing-masing bidang/bagian tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Bagian Tata Usaha
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana,
program, dan anggaran, pemantauan, evaluasi dan laporan, serta tata usaha
dan rumah tangga Pusat. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bagian Tata
Usaha menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana, program, anggaran, pemantauan, evaluasi dan
penyusunan laporan;
b. Pelaksanaan kerja sama penelitian dan pengembangan dan pertemuan
ilmiah di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat; dan
c. Pelaksanaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum.
Bagian Tata Usaha ini terdiri atas :
a. Subbagian Program dan Kerja Sama
3
Subbagian Program dan Kerja Sama mempunyai tugas melakukan
penyusunan rencana, program, anggaran, pemantauan, evaluasi dan
penyusunan laporan serta kerjasama penelitian dan pengembangan dan
pertemuan ilmiah di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat,
diseminasi, utilisasi, promosi hasil penelitian dan pengembangan,
pengelolaan jaringan informasi ilmiah, serta pengelolaan laboratorium
penunjang dan perpustakaan.
b. Subbagian Keuangan, Kepegawaian, dan Umum
Subbagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas
melakukan urusan keuangan, kepegawaian, umum, tata persuratan,
protokol, pelayanan pimpinan, rumah tangga, perlengkapan, penyiapan
administrasi dan sarana penelitian dan pengembangan, dan gaji.
2. Bidang Upaya Kesehatan
Bidang Upaya Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penelitian,
pengembangan dan penapisan teknologi kesehatan, serta penyiapan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang upaya kesehatan
kelompok rentan dan upaya kesehatan masyarakat. Dalam melaksanakan
tugas tersebut, Bidang Upaya Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi
kesehatan, serta penyiapan bahan penyusunan, dan pelaksanaan
kebijakan di bidang upaya kesehatan kelompok rentan; dan
b. Pelaksanaan penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi
kesehatan, penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang upaya kesehatan masyarakat.
Bidang Upaya Kesehatan terdiri atas :
a. Subbidang Upaya Kesehatan Kelompok Rentan
Subbidang Upaya Kesehatan Kelompok Rentan mempunyai tugas
melakukan penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi kesehatan,
serta penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan pada
4
kelompok penduduk rentan dari faktor biologis, sosial ekonomi, geografi,
demografi dan/atau karena keterpaparan terhadap faktor risiko tertentu,
serta faktor lainnya.
b. Subbidang Upaya Kesehatan Masyarakat
Subbidang Upaya Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melakukan
penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi kesehatan, serta
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
kesehatan lingkungan, kesehatan tradisional, komplementer dan alternatif,
kesehatan reproduksi, kesehatan ibu, bayi, anak, remaja, kesehatan kerja,
kesehatan matra, gizi dan makanan, kesehatan sekolah, kesehatan olah
raga, kesehatan jiwa, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan
pengendalian penyakit, serta bidang kesehatan masyarakat lainnya.
3. Bidang Sumber Daya Kesehatan
Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penelitian,
pengembangan dan penapisan teknologi kesehatan, serta penyiapan
perumusan pelaksanaan kebijakan di bidang sumber daya manusia, fasilitas
dan perbekalan kesehatan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Sumber Daya Kesehatan
menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi
kesehatan, serta penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang sumber daya manusia meliputi tenaga kesehatan dan
tenaga non kesehatan
b. pelaksanaan penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi
kesehatan, serta penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang fasilitas meliputi fasilitas kesehatan dan fasilitas non
kesehatan; dan
c. pelaksanaan penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi
kesehatan, serta penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang perbekalan kesehatan meliputi bahan dan alat
kesehatan.
5
Bidang Sumber Daya Kesehatan terdiri atas :
a. Subbidang Sumber Daya Manusia
Subbidang Sumber Daya Manusia mempunyai tugas melaksanakan
penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi kesehatan, serta
penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan.
b. Subbidang Fasilitas dan Perbekalan
Subidang Fasilitas dan Perbekalan dan mempunyai tugas melaksanakan
penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi kesehatan, serta
penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang bahan
dan alat kesehatan, fasilitas kesehatan yang meliputi rumah sakit,
puskesmas, praktik tenaga kesehatan, klinik pelayanan kesehatan, balai
pengobatan, rumah bersalin, dan fasilitas non kesehatan yang meliputi
industri/pabrik, permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, tempat dan
fasilitas umum serta fasilitas lainnya.
6
Berikut ini struktur organisasi Pusat TIKM tahun 2012.
Struktur Organisasi Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat
Tahun 2012
Gambar I.1. Struktur Organisasi Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2012
Kepala Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Dede Anwar Musadad, SKM, M.Kes
Kepala Bagian Tata Usaha R. Herry Bagdja, SH, M.Si
Kepala Sub Bagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum
Jemmy Sondakh, SE
Kepala Sub Bagian Program dan Kerjasama
Mitri Rahmawati,SKM,MKM
Kepala Bidang Upaya Kesehatan
Atmarita, MPH, Dr.PH
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan
DR. Didik Budijanto, drh., M.Kes
Kepala Sub Bidang Upaya Kesehatan Kelompok Rentan
Tin Afifah, SKM, MKM
Kepala Sub Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat Dra.Rr.Rachmalina S, M.ScPH
Kepala Sub Bidang Fasilitas dan Perbekalan Heny Lestary, SKM, MKM
Kepala Sub Bidang Sumber Daya Manusia
Dr.dr.Harimat Hendarwan, M.Kes
Kelompok Jabfung Peneliti
7
3. Sumber Daya
a. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur penggerak utama
kegiatan yang dilaksanakan di Pusat TIKM. Berdasarkan data per 31 Desember
2012, pegawai Pusat TIKM berjumlah 150 orang yang terdiri dari 97 orang
(64,67%) pegawai perempuan dan 53 orang (35,33%) pegawai laki-laki, seperti
tampak pada Gambar I.2 di bawah ini.
Sub BagianPKS
Sub BagianKKU
Sub BidangUKM
Sub BidangUKKR
Sub BidangSDM
Sub BidangFaskal
6
1517
5 5 5610
34
27
812
Jumlah Pegawai PTIKM Berdasarkan Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
Gambar I.2. Komposisi Jumlah Pegawai Laki-laki dan Perempuan
Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat
Ditinjau dari jenjang pendidikan, Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan
Masyarakat memiliki pegawai dengan latar belakang pendidikan terbanyak yaitu
S2 sebanyak 68 orang. Data selengkapnya mengenai latar belakang
pendidikan pegawai Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat dapat
dilihat pada Tabel I.1.
8
Tabel I.1. Jumlah Pegawai Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Berdasarkan Pendidikan Tahun 2012
No Pendidikan Jumlah %
1. SLTA/D1 8 5,33
2. D2/D3 5 3,34
3. S1 54 36,00
4. S2 68 45,33
5. S3 15 10,00
JUMLAH 150 100
Data yang lebih rinci mengenai latar belakang pendidikan pegawai TIKM pada masing-
masing Sub Bagian atau Sub Bidang dapat dilihat pada Gambar I. 3 berikut.
Sub Bagian PKSSub Bagian KKUSub Bidang UKMSub Bidang UKKRSub Bidang SDMSub Bidang Faskal
0 07 3 3 22 2
32
20
1117
14 12 8 942 2 0 1 0 01
70 0 0 0
Jumlah Pegawai Pusat TIKM Berdasarkan Tingkat Pendidikan
S3 S2 S1 D2/D3 SLTA/ D1
Gambar I. 3 Komposisi Jumlah Pegawai Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Berdasarkan Pendidikan
Bila dilihat berdasarkan golongan, dari 150 orang pegawai, persentase yang
tertinggi adalah golongan III sebanyak 105 orang (70%) dan persentase yang
terendah adalah golongan II sebanyak 8 orang (5,33%), untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Gambar I.4 dan Tabel I.2.
9
Golongan IGolongan IIGolongan IIIGolongan IV
08
105
37
Jumlah Pegawai Pusat TIKM Berdasarkan Golongan
Gambar I.4. Komposisi Jumlah Pegawai Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat
Berdasarkan Golongan
Tabel I.2. Jumlah Pegawai Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Berdasarkan Golongan Tahun 2012
No Sub Bagian/ Bidang Tahun 2012
Jml
Gol. I Gol. II Gol. III Gol. IV
1 Sub Bagian PKS 0 3 9 0 12
2 Sub Bagian KKU 0 4 20 1 25
3 Sub Bidang UKM 0 0 28 23 51
4 Sub Bidang UKKR 0 1 24 7 32
5 Sub Bidang SDM 0 0 12 1 13
6 Sub Bidang Faskal 0 0 12 5 17
Jumlah 0 8 105 37 150
10
Jika dilihat berdasarkan kelompok umur, Pusat TIKM memiliki pegawai dengan
persentase tertinggi adalah kelompok umur 31-40 tahun (31,33%) dan persentase
terendah adalah kelompok umur 51-55 tahun (12%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar I.5.
≤ 30 tahun
31-40tahun
41-50tahun
51-55tahun
≥ 56 tahun
27
4737
18 21
Jumlah Pegawai Pusat TIKM Berdasarkan Kelompok Umur
Gambar I.5 Komposisi Jumlah Pegawai Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat
Berdasarkan Kelompok Umur
Menurut UU no. 8 tahun 1974 jabatan pegawai negeri sipil dikelompokkan menjadi
dua yaitu jabatan fungsional dan jabatan struktural. Adapun yang dimaksud dengan
jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang
dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam rangka susunan suatu satuan
organisasi. Jabatan dilihat dari sudut struktural adalah jabatan yang secara tegas
ada dalam struktur organisasi sedangkan jabatan fungsional adalah jabatan yang
ditinjau dari sudut fungsinya dalam suatu satuan organisasi dan tidak tergambar
dalam struktur organisasi.
1. JABATAN STRUKTURAL
Berdasarkan struktur organisasi Pusat TIKM, jabatan Struktural tahun 2012 ada
3 (tiga) eselon yang terdiri dari 1 orang Eselon II, 3 orang Eselon III dan 6 orang
Eselon IV.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel I.3.
11
Tabel I.3. Keadaan Jabatan Struktural Menurut Unit Kerja
No Jabatan Struktural Eselon yang tersedia
Jumlah I II III IV
1. Kepala Pusat TIKM - 1 - - 1
2. Kepala Bagian/Bidang - - 3 - 3
3. Kepala Sub Bagian/Bidang - - - 6 6
4. Staf Subbag PKS - - - - 10
5. Staf Subbag KKU - - - - 24
Jumlah - 1 3 6 44
Keterangan : untuk 1 kepala bidang dan 4 kepala sub bidang merangkap sebagai peneliti
2. JABATAN FUNGSIONAL
Menurut fungsinya, jabatan fungsional di Pusat TIKM adalah jabatan fungsional
peneliti yang ada di masing-masing sub bidang yang terdiri dari jenjang Jabatan
Peneliti Utama, Peneliti Madya, Peneliti Muda dan Peneliti Pertama.
Peneliti adalah Pegawai Negeri Sipil yang telah memenuhi syarat–syarat yang
ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan dipekerjakan pada suatu
organisasi penelitian dan pengembangan dengan tugas pokok melakukan
penelitian dan pengembangan.
Pada periode sampai dengan Desember 2012 di Pusat Teknologi Intervensi
Kesehatan Masyarakat jumlah tenaga fungsional peneliti ada 80 orang yang
terdiri dari 9 orang Peneliti Utama, 25 orang Peneliti Madya, 23 orang Peneliti
Muda dan 23 orang Peneliti Pertama. Selain itu, terdapat juga 32 orang calon
peneliti. Dari 32 orang tersebut, 14 orang sudah mengikuti diklat jabatan
fungsional peneliti sedangkan 18 orang belum mengikuti diklat jabatan fungsional
peneliti. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, terjadi kenaikan jumlah peneliti 4
orang dari semula 76 orang menjadi 80 orang.
Keadaan jabatan fungsional peneliti menurut subbidang dan jenjang jabatannya
dapat dilihat pada tabel I.4.
Tabel I.4. Tenaga Peneliti Menurut Subbidang Dan Jenjang Jabatannya di
12
Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2012
No Unit Kerja/Bagian
Peneliti Utama
Peneliti Madya
Peneliti Muda
Peneliti Pertama
Calon Peneliti Jumlah
Sudah Diklat
Fungsional
Belum Diklat
Fungsional
1 Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
5 18 12
11
1 4 51
2 Upaya Kesehatan Kelompok Rentan (UKKR)
1 4 5 8 8 5 31
3 Sumber Daya Manusia (SDM)
- 1 2 2 2 6 13
4 Fasilitas dan Perbekalan (Faskal)
3 2 4 2 3 3 17
Jumlah 9 25 23 23 14 18 112 Keterangan : termasuk pejabat struktural yang memiliki jabatan fungsional peneliti
TUGAS BELAJAR
Pada tahun 2012 terdapat beberapa pegawai Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan
Masyarakat yang sedang mengikuti pendidikan lanjutan (tugas belajar maupun ijin
belajar) ke jenjang S1, S2 maupun S3 seperti yang dapat dilihat pada Tabel I.5.
13
Tabel I.5. Daftar Pegawai Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat yang Sudah Selesai dan Sedang Tugas Belajar/Ijin Belajar Pada
Tahun Akademik 2012
No. NAMA JENJANG PEMINATAN UNIV REG/NON
REG TUBEL LULUS KET
1 Kartika Handayani, S.Psi S2 S2 Antropologi UI Reguler 2009 2012 Sudah
2 Dwi Hapsari Tjandrarini, M.Kes S3 S3 IKM UI
Non Reguler 2008 2012 Sudah
3 dr. Julianty Pradono, MS S3 S3 IKM UI
Non Reguler 2008 2012 Sudah
4 Ida , SKM S2 S2 Promkes UI Reguler 2009 2012 Sudah
5 Jerico F Pardosi, SKM, MIPH S3 Demography Griffith Reguler 2012 Belum
6 Antonius Yudi Kristanto, S.Sos S2 Biostatistik UI Reguler 2012 Belum
7 Doni Lasut, S.Si S2 Biostatistik UI Reguler 2012 Belum
8 Enung Nurhotimah, SKM S2
Hukum & Kebijakan Kes UI Reguler 2012 Belum
9 Olwin Nainggolan, S.Si S2 Biostatistik UI Reguler 2012 Belum
10 Yekti Widodo, SP, M.Kes S3
Ilmu Penyuluhan Pemb. IPB Reguler 2012 Belum
11 Rofingatul Mubasyiroh, SKM S2
S2 Epid Komunitas UI
Non Reguler 2011 Belum
12 Dr. Lamria Pangaribuan S2
S2 Epid Komunitas UI
Non Reguler 2011 Belum
13 Cahyorini, ST S2 S2 T. Manj. Lingk ITB Reguler 2011 Belum
14 Asep Hermawan, S.Kep, Ns S2 SDMK UGM
Non Reguler 2011 Belum
15 Rosita, SKM S2 SDMK UGM Non
Reguler 2011 Belum
16 dr. Dina Bisara Lolong, MA S3 S3 IKM UI
Non Reguler 2010 Belum
17 Ida Mufida S1 S1 Teknik Kimia UMJ Reguler 2009 Belum
18 Andre Yunianto, AMKL S1 Biologi Molekuler Unas Reguler 2009 Belum
19 Sri Poedji Hastoety Djaiman S3 S3 IKM UI Reguler 2009 Belum
20 Joko Irianto, SKM, M.Kes S3 Epidemiologi UI
Non Reguler 2008 Belum
21 dr. Felly Philipus Senewe, M.Kes S3 S3 IKM UI
Non Reguler 2008 Belum
22 dr. Yuana Wiryawan, M.Kes S3 S3 IKM UI
Non Reguler 2008 Belum
23 Miko Hananto, SKM, M.Kes S3 S3 IKM UI
Non Reguler 2008 Belum
14
24 Feri Ahmadi, S.Si, MPH S3 S3 IKM UI Reguler 2008 Belum
25 Agus Triwinarto, SKM, M.Kes S3 S3 IKM UI Reguler 2008 Belum
26 Dra. Raharni, Apt, M.Kes S3 S3 IKM UI Reguler 2008 Belum
Dari sejumlah pegawai yang sedang megikuti tugas / ijin belajar terdapat beberapa
diantaranya yang sudah melewati batas waktu penyelesaian pendidikan.
PELATIHAN
Selain mengikuti pendidikan lanjutan, ada juga kegiatan pelatihan teknis yang diikuti
oleh pegawai Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat, beberapa
diantaranya adalah :
1. Pelatihan Etik Dasar Penelitian Kesehatan yang diadakan di Pusat Teknologi
Intervensi Kesehatan Masyarakat pada tanggal 24-25 September 2012
2. Pelatihan Metode Penelitian Kualitatif di FKH UNAIR pada tanggal 26-29 Nov
2012
3. Workshop Analisis Lanjut Riskesnas tentang Social Determinant of Health
yang diadakan di Jakarta pada tanggal 28-29 Maret 2012
4. Pelatihan Systems Thinking dan System Dynamics di Jakarta pada tanggal
26-28 Juni 2012.
5. Pelatihan Penulisan Artikel dan Pembuatan Poster yang diadakan di Pusat
Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat pada tanggal 1 Oktober 2012
6. Pelatihan Systematic Review, Meta Analysis dan Database Searching yang
diadakan di Bandung pada tanggal 22-24 Oktober 2012
7. Workshop Penanggungjawab ICD Coding tahun 2012 yang diadakan di
Jakarta pada tanggal 10-14 September 2012
8. Equity Analysis Training yang diadakan di Yogyakarta pada tanggal 9-10
Oktober 2012
9. Workshop Penulisan Analisis Kebijakan yang diadakan di Bogor pada tanggal
7-9 November 2012
10. Workshop Penapisan Teknologi yang diadakan di Jakarta pada tanggal 4
Desember 2012
15
11. Pelatihan Good Clinical Practices yang diadakan di Yogyakarta pada tanggal
9-10 Oktober 2012
12. Workshop Riset Etnografi Budaya KIA yang diadakan di Yogyakarta pada
tanggal 1 s.d 5 April 2012
13. Workshop Penulisan Laporan Riset Etnografi Budaya Kesehatan Ibu dan
Anak Tahun 2012 yang diadakan di Bali pada tanggal 19 s.d 25 Oktober 2012
14. Workshop Fasilitator Riset Tanaman Obat dan Jamu (RISTOJA) yang
diadakan di Jakarta pada tanggal 16 s.d 19 Oktober 2012
15. Structural Equation Modelling yang diadakan di UNAIR pada tanggal 18-20
Des 2012
16. Pelatihan Untuk Pelatih (TOT) Autopsi Verbal dan Penentuan Penyebab
Kematian Berdasarkan Autopsi Verbal Sample Registration System (SRS)
yang diadakan di Jakarta pada tanggal 24 s.d 27 September 2012
17. Pelatihan Supervisor Survey Kepemilikan Data KAP Malaria Round 6 dan
Round 8 tahun 2012 yang diadakan di Jakarta pada tanggal 7-9 November
2012
18. Pelatihan fungsional Bendahara Pengeluaran yang diadakan di Sekretariat
Badan Litbangkes pada tanggal 27 Februari – 13 Maret 2012
19. Pelatihan Sampling, Pembobotan, Validitas dan Reliabilitas yang diadakan di
Jakarta pada tanggal 14 - 17 Mei 2012
20. Analisis Data dengan Software SAS yang diadakan di Jakarta pada tanggal
11 - 14 Sept 2012
21. Simposium Regional Badan Litbangkes yang diadakan di Yogyakarta pada
tanggal 10-12 Oktober 2012
22. Workshop Perencanaan, Penganggaran dan Monitoring Evaluasi yang
diadakan di Jakarta pada tanggal 13-14 September 2012 dan 29-30
November 2012
23. TOT e-Renggar yang diadakan di Jakarta pada tanggal 12-14 November 2012
24. Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa yang diadakan di Ciloto pada tanggal
25-28 September 2012
16
25. Pelatihan Pengelolaan Keuangan yang diadakan di Jakarta pada tanggal 23-
25 Nov 2012
26. Pelatihan Jabatan Fungsional dan Sosialisasi Reformasi Birokrasi yang
diadakan di Jakarta pada tanggal 20-21 November 2012
Selain pelatihan-pelatihan tersebut, masih ada beberapa pelatihan yang diikuti oleh
pegawai PTIKM pada tahun 2012 seperti yang dapat dilihat pada Tabel I.6.
Tabel I.6. Daftar Pegawai yang Mengikuti Pelatihan Tahun 2012
No Nama Nama Pelatihan Tanggal Tempat Sumber Dana
(DIPA/Anggaran)
1 Nunik
Kusumawardani
STEPS NCD risk factors
survey
11 - 15 Juni
2012
New Delhi,
India WHO SEARO
Summer School on
Ambient Intelligence and E-
Health
24 - 28
September
2012
Budapest,
Hungaria
Hungarian
Cognitive Science
Foundation
2 Dra. Woro
Riyadina, M.Kes.
Pelatihan analisis data
dengan GEE (General
Examination Equation)
2-4 april
2012
Hotel Ibis
Kemayoran
Jakarta
Kohor PTM (DIPA)
3 Prisca Petty Arfines Pelatihan Sampling
Penelitian Kesehatan
14-17 Mei
2012 Jakarta
DIPA Sekretariat
Badan Litbangkes
2012
Regional Training on
Nutritional Epidemiology
and Surveillance
29 Oktober -
12
November
2012
Jakarta,
SEAMEO
RECFON UI
Biaya pelatihan :
SEAMEO RECFON
UI
Biaya transport
pelatihan : DIPA
Pusat Teknologi
Intervensi
Kesehatan 2012
4 Dwi Sisca Kumala
Putri, SKM, M.Epid
Pelatihan Analisis Faktor
dan regresi non linier
(regresi kubik) dengan
menggunakan STATA
Sep-12 Balitbangkes Laboratorium
mandat
5 Kencana Sari, SKM.,
MPH Penulisan Manuskrip HSJI
29 Mei s/d 2
Juni 2012 Jakarta PTIKM
17
6 Khadijah Azhar,
SKM, MKM Pelatihan GIS Mei-12 Jakarta
Lab Manajemen
Data
7 Lely Indrawati Pelatihan Penyusunan
Instrumen April Jakarta
DIPA-
Balitbangkes
8 Suparmi, SKM,
MKM
Pembobotan Data SDKI
2012
22 – 25 okt
2012 Jakarta BPS
HENRI Summer Course 30 Juni-17
Agust 2012 Boston HENRI
9 Rianto Purnama
Pelatihan Dev. Info
18-24
Februari
2013, 3-4
Maret 2012
Jakarta Lab Mandat
Litbangkes
Pelatihan Pembuatan
Instrumen
11-14 April
2012 Jakarta
Lab Mandat
Litbangkes
10 Ginoga V PHP Fundamental Balitbangkes Sekretariat Badan
Litbangkes
11 Frita Ramdaniar Diklat teknik Kearsipan 4-12 Juni
2012 Balitbangkes Balitbangkes
SEMINAR
Pada tahun 2012, selain mengikuti kegiatan pelatihan teknis, pegawai Pusat
Teknologi Intervensi Kesehatan Masyaraka juga mengikuti kegiatan-kegiatan
seminar, beberapa diantaranya adalah :
1. The 1st Regional Symposium on Health Research and Development di
Jogjakarta bulan Oktober 2012
2. Seminar Young Researcher Forum di Kedubes Australia tanggal 8 Oktober 2012
3. Kongres : Federation of Asean Pharmaceutical Association di Nusa Dua Bali, 13
– 16 September 2012
4. Workshop Kajian Literatur Hasil-Hasil Penelitian Teknologi Intervensi Kesehatan
Masyarakat, 4 Desember 2012 di Jakarta
5. Workshop Kajian Tawuran Pelajar, 18 Desember 2012
6. Workshop Penapisan Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat, 4 Desember
2012
7. Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, 20 – 21 November 2012 di Jakarta
8. Seminar Pangan dan Gizi 2012, 18 – 20 Januari 2012 di Jakarta
18
9. The National Conference on South East Asian Nutrition Surveys, 14 November
2012 di Jakarta
Selain seminar-seminar tersebut, masih ada beberapa seminar yang diikuti oleh
pegawai PTIKM pada tahun 2012 seperti yang dapat dilihat pada Tabel I.7.
Tabel I.7. Daftar Pegawai yang Mengikuti Seminar Tahun 2012
No Nama Judul Seminar Tanggal Tempat Status Kepesertaan (Penyaji/Peserta)*
1 Dr. dr. Harimat
Hendarwan,
M.Kes
Penyusunan
Indikator Kinerja
Utama Dinkes
Kota Bandung
Bandung Penyaji
E-costing SPM BK Bandung Penyaji
Rancangan
Kebijakan
Distribusi Tenaga
Kesehatan
13
Desember
2012
Denpasar Penyaji
2 Enung
nurchotimah,
SKM
BPJS 11
Desember
2012
FKM UI peserta
3 Sri Mardikani
Nugraha
Seminar Jurnal
Kespro
R teater peserta
4 Nunik
Kusumawardani
1st International
Singapore Public
Health
Conference
1 - 2
October,
2012
Singapore Penyaji oral, Judul:
Challenges in Applying
a Health Promoting
School Approach in
Junior High School: A
case study in Depok,
West Java Indonesia
Expert meeting on
population
sodium strategy
for prevention
and control of
NCD in South East
Asia Region
11 - 13
Oktober
2012
New Delhi,
India
peserta
19
5 Andi Leny
Susyanty
Health
Technology
Assesment
4
Desember
2012
Jakarta Peserta
6 Rini Sasanti
Handayani
17th International
Social Pharmacy
Workshop
23 – 26 Juli
2012
Phuket
Thailand
Penyaji (Poster) Judul “
ARV, The Miracle to
Live Longer: Figuring
out The Meaning of
Antiretroviral Drugs
(ARVs) for People Living
with HIV/AIDS
7 dr. Sarimawar
Djaja, M.Kes
Lokakarya
Pengembangan
dan Finalisasi
Instrumen,
Pedoman dan
Protokol Sample
Registration
System (SRS)
11 s.d 14
Juni 2012
Jakarta Penyaji
Lokakarya
Pengembangan
dan
Penyempurnaan
Instrumen Sample
Registration
System (SRS)
12 s.d 15
September
2012
Jakarta Penyaji
8 Fithia Dyah
Puspitasari,
S.Gz
Capaian MDG’s di
Indonesia :
Peluang dan
Tantangan
Pencapaian 2015
03-Okt Jakarta Peserta
12th FERCAP
International
Conference
20 – 21
November
Colombo,
Srilanka
Peserta
9 Drs.
Muhammad
Hasyimi,MKM
Seminar Nasional
Kimia dalam
pembangunan ke
XV
06-Sep-12 Yogyakarta Penyaji
10 Tin Afifah, SKM,
MKM
Diseminasi Kajian
Kematian
Maternal
19-Des-12 Hotel Sahid
Jaya
Jakarta
Penyaji : “Studi Tindak
Lanjut Data SP 2010;
Kematian Maternal”
20
MUTASI
Pada tahun 2012 terjadi beberapa mutasi kepegawaian. Mutasi kepegawaian yang
ada meliputi :
1. Kenaikan Pangkat
Jumlah pegawai Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat yang naik
pangkat baik yang regular ataupun pilihan karena menjabat jabatan struktural
maupun fungsional adalah sebanyak 19 orang terdiri dari 14 orang golongan III
dan 5 orang golongan IV seperti yang dapat dilihat pada Tabel I.8.
2. Pensiun
Pada tahun ini, 6 orang pegawai Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan
Masyarakat memasuki masa purnabakti ( berasal dari TU), yang terdiri dari
Golongan III sebanyak 5 orang dan golongan IV sebanyak 1 orang. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel I.8.
3. Pegawai Pindahan
Pada tahun 2012 terdapat 2 orang pegawai masuk yang berasal dari B2P2VRP
Salatiga yaitu Galih Ajeng Kencana Ayu, S.Pd, M.Si dan dari Sekretariat Badan
yaitu Herry Bagdja, SH, M.Si serta 2 orang pegawai pindah ke Promkes yaitu
Nana Mulyana, SKM, M.Kes dan ke RSJ Grogol yaitu dr.Diding Sawaludin,Sp.KJ.
Mutasi Kepegawaian di Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat tahun
2012 dapat dilihat pada tabel I.8.
11 Anies Irawati Pra Widyakarya
Pangan dan Gizi
2- 3
Oktober
2012
Bogor Penyaji
Satelite
Widyakarya
Pangan dan Gizi
19
November
2012
Jakarta Peserta
12 Kencana Sari,
SKM., MPH
Nutritional
Epidemiology
SEAMEO Peserta
13 Indri Yunita S,
S.Psi, M.Si
ASEAN
Conference
30 Maret-1
April 2012
Osaka,
Jepang
Penyaji
21
Tabel I.8. Realisasi Mutasi Kepegawaian Menurut Golongan Kepangkatan Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2012
b. Sarana dan Prasarana
Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat memiliki sarana dan
prasarana baik barang bergerak maupun tidak bergerak. Sarana dan prasarana
disini berupa gedung, kendaraan operasional dan peralatan perkantoran.
1. Gedung Perkantoran
Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat memiliki 2 gedung yang
terletak di Jl. Percetakan Negara No. 29 seperti yang terlihat pada tabel
berikut :
No Keterangan Luas Pegawai
UK SDK TU Jumlah
1 Gedung 4 lantai
(gedung 5)
1750 m2 8 30 37 75
2 Gedung ex-namru 3
lantai (gedung 6)
1224 m2 75 0 0 75
No Jenis Mutasi Golongan Kepangkatan
Jumlah I II III IV
1 Pengangkatan pegawai baru - - - - -
2 Kenaikan pangkat dalam gol - - 14 5 19
3 Pegawai Masuk - - 2 - 2
4 Pegawai Pindah - - 1 1 2
5 Pensiun - - 5 1 6
22
2. Kepemilikan Kendaraan
No Jenis Kendaraan Awal
Tahun Pengadaan
Di Hapus
Akhir Tahun
Kondisi
Baik Rusak Rusak Berat
1 Sedan 1
1 1
2 Mini Bus ( Penumpang 14 Orang Kebawah )
5
1 4 4
3 Sepeda Motor 3
3 2
1
Untuk kendaraan roda 4 (mini bus), 1 mobil diperuntukkan bagi Eselon II
(Ka. Pusat), 2 mobil untuk Eselon III (Ka. Bidang UK dan SDK) serta 1
mobil untuk operasional sedangkan untuk 1 mobil sedan diperuntukkan
bagi Ka. Bagian Tata Usaha.
3. Peralatan Perkantoran pada tahun 2012
Peralatan perkantoran Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat
dikelompokkan menjadi dua yaitu :
a. Aset Tetap (Peralatan dan Mesin)
b. Aset lainnya (Aset tak berwujud)
Data lebih lengkap mengenai peralatan perkantoran tahun 2012 dapat
dilihat pada lampiran.
c. Dana
Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat sendiri pada tahun 2012
mempunyai pagu anggaran sebesar Rp. 34.618.493.000,- (tiga puluh empat
milyar enam ratus delapan belas juta empat ratus sembilan puluh tiga ribu
rupiah), yang kemudian direvisi menjadi Rp. 32.523.555.000,- (tiga puluh dua
milyar lima ratus dua puluh tiga juta lima ratus lima puluh lima ribu rupiah).
Dari jumlah keseluruhan anggaran yang dapat diserap sebanyak 88 % atau
Rp.28.619.902.548,- sedangkan sisa anggaran yang tidak dapat diserap atau
disetor kembali ke Kas Negara sebesar Rp.3.903.652.452,- atau 12%. Pada
23
tahun 2012 realisasi anggaran mengalami kenaikan dibandingkan tahun
sebelumnya. Pada tahun 2011, realisasi anggaran sebesar 75,18 % sedangkan
pada tahun 2012 sebesar 88 %. Penjelasan lebih rinci dari realisasi belanja
tersebut dapat dilihat pada tabel I.9.
Tabel I.9. Jumlah Anggaran per Kegiatan Pusat Teknologi
Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2012
Program/Kegiatan/Output Alokasi
(Rp.) Realisasi (Rp.) %
024.11.04 PROGRAM LITBANGKES
2070 Penelitan dan pengembangan Teknologi
Intervensi Kesehatan Masyarakat 32.523.555.000 28.619.902.548 88,00
2070.001 Layanan Perkantoran 8.876.103.000 8.773.934.058 98,85
2070.002 Penelitian Bidang Teknologi Intervensi
Kesehatan Masyarakat 18.087.098.000 15.611.599.277 86,31
001
Pengembangan Model Pengendalian Kesehatan
Berbasis Registrasi Kematian dan Penyebab Kematian di
12 Kab/kota di Indonesia tahun 2012
5.000.000.000 4.734.619.027 94,69
002 Faktor-faktor yang mempengaruhi Akses dan Kualitas
Vaksin di Puskesmas 375.255.000 324.421.700 86,45
003 Studi Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular &
Tumbuh Kembang Anak 9.958.650.000 8.167.215.150 82,01
006 Uji CobaPengembanganModel
SurveilansDampakPerubahanIklim di Indonesia 1.099.140.000 1.053.561.200 95,85
007
Penelitian Studi Intervensi Tradisi SEI di Kabupaten
Timor Tengah SelatanTahap 3 (Evaluasi Model
Intervensi)
541.535.000 484.038.800 89,38
008 PembuatanModel prediksiPenyakitDBD
BerdasarkanKondisiIklim di Indonesia 339.800.000 289.784.400 85,28
11 Hibah Langsung Luar Negeri (Malaria Transmission
Consorsium) 772.718.000 557.959.000 72,21
Dukungan Manajemen
2070.010 Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan
Anggaran 621.526.000 458.501.900 73,77
24
Program/Kegiatan/Output Alokasi
(Rp.) Realisasi (Rp.) %
2070.011 Laporan Kegiatan dan pembinaan 1.886.628.000 1.454.861.959 77,11
2070.012 Laporan Kinerja 271.534.000 199.101.500 73,32
2070.013 Laporan Keuangan dan Kekayaan Negara 350.270.000 322.567.150 92,09
2070.014 Gedung / Bangunan Kantor 99.891.000 99.691.000 99,80
2070.034 Penapis Teknologi Intervensi Kesehatan
Masyarakat 448.320.000 307.932.304 68,69
2070.035 Manajemen Informasi, Publikasi dan Desiminasi 1.092.205.000 712.253.400 65.21
2070.037 Peralatan Fasilitas Perkantoran 789.980.000 679.460.000 86.01
Jumlah anggaran tersebut berasal dari dana APBN sebesar
Rp.31.750.837.000,- dan dari dana hibah luar negeri sebesar Rp.772.718.000,-.
25
BAB II
TUJUAN DAN SASARAN KERJA
1. Dasar Hukum
Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kelembagaan Pusat Teknologi
Intervensi Kesehatan Masyarakat didasarkan pada:
1. Amandemen Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat 5;
2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 42-45;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2005 tentang Alih Teknologi
Kekayaan Intelektual serta Hasil kegiatan Penelitian dan Pengembangan oleh
Perguruan Tinggi dan Lembaga penelitian dan Pengembangan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
7. Peraturan Presiden No. 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
8. Instruksi Presiden No. 3 tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang
Berkeadilan;
9. Instruksi Presiden No. 9 tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Tahun 2011;
10. Instruksi Presiden No. 14 tahun 2011 tentang Percepatan Pelaksanaan
Prioritas Pembangunan Nasional tahun 2011;
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 791 Tahun 1999 tentang Koordinasi
Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan memberikan
tugas kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia sebagai koordinator Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Nasional;
26
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1179A Tahun 1999 tentang Kebijakan
Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan;
13. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
14. Keputusan Menteri Kesehatan No. 021/Menkes/SK/I/2011 tentang Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014
15. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1099/Menkes/SK/VI/2011 tentang Indikator
Kinerja Utama Tingkat Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014;
16. Pakta Integritas Menteri Kesehatan;
17. Rencana Aksi yang ditetapkan Pimpinan Unit Kerja.
2. Tujuan, Sasaran dan Indikator
Pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat
terwujud. Program-program yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan
bertujuan untuk terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil
guna dan berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya.
Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144 Tahun 2010 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan dan Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014, pelaksanaan tugas Pusat Teknologi
Intervensi Kesehatan Masyarakat bertujuan meningkatkan penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan dalam bidang
teknologi intervensi kesehatan masyarakat dengan sasaran indikator yaitu :
1. jumlah produk/ model intervensi/ prototipe/ standar/ formula di bidang
teknologi intervensi kesehatan masyarakat dan
2. jumlah publikasi ilmiah di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat
yang dimuat pada media cetak dan elektronik nasional dan internasional.
27
Indikator Kinerja Utama tersebut ditetapkan dalam rangka mencapai sasaran
outcome Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat sebagaimana
tercantum dalam dokumen Renstra Kemenkes Tahun 2010-2014.
Jika dibandingkan dengan tahun 2011, indikator Pusat Teknologi Intervensi
Kesehatan Masyarakat pada tahun 2012 mengalami kenaikan jumlah target.
Tabel II.1 Indikator Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat
Tahun 2011-2012
Indikator Target 2011 Target 2012
1. Jumlah produk/model intervensi/prototipe/standar/ formula di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat
2. Jumlah Publikasi ilmiah di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat yang dimuat pada media cetak dan elektronik: a. Nasional b. Internasional
10
10 2
13
15 2
Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas
melaksanakan penelitian dan pengembangan, penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan teknis di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat. Dalam
melaksanakan tugas tersebut, Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat
mempunyai fungsi sebagai berikut:
• penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan
pengembangan di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat;
• pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang teknologi intervensi
kesehatan masyarakat;
• pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan penelitian dan
pengembangan di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat;
• pelaksanaan kajian daerah bermasalah kesehatan; dan
• pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga Pusat
28
Sasaran dan indikator outcome Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan
Masyarakat secara berturut-turut disajikan dalam Tabel II.2. Sementara itu,
sandingan visi dan misi antara Kementerian Kesehatan RI, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan dan Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan
Masyarakat ditampilkan dalam Tabel II.3.
Tabel II.2. Sasaran Outcome dan Indikator Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2012
Sasaran outcome Indikator Target 2012
Meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat
1. Jumlah produk/model intervensi/prototipe/standar/ formula di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat
2. Jumlah Publikasi ilmiah di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat yang dimuat pada media cetak dan elektronik: c. Nasional d. Internasional
13
15 2
Tabel II.3. Sandingan Visi dan Misi antara Kementerian Kesehatan RI, Badan Litbangkes dan Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat
Sandingan Kementerian Kesehatan RI Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan
Masyarakat
VISI Menuju Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan
Sebagai Lokomotif Penelitian, Pengawal Kebijakan dan Legitimator Program Pembangunan Kesehatan Berbasis Bukti
Menjadi Pusat Unggulan Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat
MISI 1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan
4. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik
1. Menghasilkan produk, prototipe dan teknologi baru
2. Menghasilkan data dan informasi dari penelitian berkualitas dan aplikatif (opsi kebijakan, dan perbaikan progam)
3. Mengembangkan sumber daya litbangkes (termasuk profesi) litbangkes
4. Menjalin kerjasama litbangkes nasional dan international
1. Menyelenggarakan Litbangkes yang berkualitas dan tepat guna
2. Meningkatkan SDM Litbangkes yang mumpuni
3. Menyediakan manajemen Litbangkes profesional
4. Menciptakan iklim ilmiah yang kondusif
29
BAB III
STRATEGI PELAKSANAAN
1. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya untuk mencapai tujuan dan sasaran,
Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat telah menyusun berbagai
strategi melalui program-program berikut :
a. Program penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang teknologi
intervensi kesehatan masyarakat.
Kegiatan pokoknya melaksanakan Penelitian dan Pengembangan di Bidang
Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat yaitu:
DIPA Sekretariat Badan Litbangkes:
1. RIKHUS (Riset Khusus) Pencemaran lingkungan
DIPA Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat:
1. Pengembangan Model Pengendalian Kesehatan Berbasis Registrasi
Kematian dan Penyebab Kematian di 12 Kabupaten/Kota di Indonesia
Tahun 2012
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Akses dan Kualitas Vaksin di
Puskesmas
3. Studi Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular dan Tumbuh
Kembang Anak
4. Ujicoba Pengembangan Model Surveilans Dampak Perubahan Iklim di
Indonesia
5. Penelitian Studi Intervensi Tradisi Sei di Kabupaten Timor Tengah
Selatan Tahap 3 (Evaluasi Model Intervensi)
6. Pembuatan Model Prediksi Penyakit DBD Berdasarkan Kondisi Iklim di
Indonesia
7. Malaria Transmission Consorsium (Hibah Langsung Luar Negeri)
30
DIPA Satker Ampuan Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat:
1. Balai Litbang P2B2 Donggala
Pengembangan Metode Elisa untuk Mendeteksi Antigen Ekskretori-
Sekretori Schistosoma japonicum pada Penderita Schistosomiasis
Monitoring Pengobatan Artesunate Amodiaquine (AAQ) pada
Penderita Malaria falciparum Tanpa Komplikasi di Sulawesi
Tenggara
Efek Fisiologis Ekstrak Metanol Biji Jarak Merah (Jatropha
gossypifolia L) terhadap Hospes Perantara Schistosomiasis, Keong
Oncomelania hupensis lindoensis
Studi Kebijakan Pengendalian Schistosomiasis di Kabupaten Poso
dan Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah
Studi Serologi Antibodi Spesifik terhadap Toxoplasma gondii pada
Wanita Usia Subur di Kota Palu
Peta Kerentanan Nyamuk Vektor Malaria Anopheles subpictus dan
Anopheles barbirostris di Beberapa Daerah Endemis Malaria di
Sulawesi Tengah
2. Balai Litbang P2B2 Banjarnegara
Pengembangan Model Pengendalian Malaria dengan Pendekatan
Kab/Kota Sehat
Aplikasi LO (Lethal Ovitrap) di Masyarakat dalam Upaya
Pengendalian Vektor DBD
Deteksi Dini Kasus Leptospirosis di Kabupaten Banyumas
(Algoritma Leptospirosis di Wilayah Baru di Kabupaten Banyumas
Provinsi Jawa Tengah)
Inventarisasi Faktor Resiko dan Pengendalian Leptospirosis di
Kabupaten Ponorogo
Pemetaan Model Kerawanan Leptospirosis Menggunakan Aplikasi
SIG di Kabupaten Gresik
Model Pengendalian Leptospirosis Berbasis Peran Serta
Masyarakat di Kabupaten Purworejo
31
3. Loka Litbang P2B2 Ciamis
Penelitian Pemetaan Model Pengendalian DBD di Kota Sukabumi
tahun 2012
Penelitian Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penularan Filariasis di
Daerah Endemis Jawa Barat dan Banten
Epidemiologi Kejadian Malaria Impor di Daerah Asal dan Tujuan
Pekerja Migrasi
4. Loka Litbang P2B2 Baturaja
Pemetaan Kasus dan Identifikasi Faktor Resiko Filariasis
Studi Epidemiologi Malaria Dalam Menyongsong Eliminasi Malaria
Tahun 2020
5. Loka Litbang P2B2 Waikabubak
Pemetaan dan Bioekologi Vektor Malaria di Pulau Sumba
Identifikasi Faktor Lingkungan dan Sosial Budaya Terhadap
Perkembangan dan Pengendalian Vektor Malaria di Provinsi NTT
Studi Endemisitas Dan Faktor Risiko Kejadian Filariasis di
Kabupaten Sumba Barat Dan Sumba Tengah
DIPA P2PL (Hibah Global Fund ATM)
1. Survei Prevalensi Tuberculosis Nasional di Indonesia Tahun 2013 –
2014
b. Program kegiatan manajemen Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan
Masyarakat
Kegiatannya meliputi:
1. Penyusunan Program dan Anggaran
2. Rapat Koordinasi Lintas program dan Lintas Sektor
3. Manajemen Kepegawaian
4. Penyusunan Laporan Tahunan (Laptah)
5. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK)
6. Evaluasi Kegiatan
32
c. Program Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas SDM
Kegiatannya meliputi:
1. Capacity Building : Training Meta Analisis
2. Penugasan staf dalam kursus
3. Partisipasi dalam forum ilmiah nasional
4. Workshop Penapisan Teknologi
d. Program Penyelenggaraan administrasi keuangan
Kegiatannya meliputi:
1. Pembayaran Gaji dan Tunjangan
2. Penyusunan SAP dan SIMAK BMN
3. Koordinasi Perencanaan Kas
4. Sistem Informasi Manajemen Keuangan
e. Program Pemeliharaan, Pengadaan Sarana dan Prasarana.
1. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
2. Pengadaan Alat Cetak
3. Pengadaan Filling Cabinet
4. Pengadaan Alat Pemadam Api
5. Pengadaan Alat Studio
6. Pengadaan Alat Penguat Sinyal Telepon
7. Pengadaan Electronic Board/Panaboard
8. Pengadaan Lemari Buku/Dokumen Gantung
9. Pengadaan Projector Screen
10. Pengadaan Pemasangan Jaringan
11. Pengadaan Alat Komunikasi Keamanan
f. Program penyebarluasan dan pemanfaatan hasil penelitian dan
pengembangan kesehatan.
Kegiatannya meliputi :
1. Sosialisasi dan diseminasi hasil penelitian
2. Pameran
3. Pengelolaan Jurnal Ekologi Kesehatan
33
4. Pengelolaan website
5. Penyusunan Jurnal Kespro
g. Kerjasama lintas program dan lintas sektor
1. Kerjasama dengan Badan Geologi
2. Kerjasama dengan Universitas Airlangga dan Universitas Diponegoro
dalam melakukan rikhus pencemaran lingkungan
3. Kerjasama dengan UNFPA : Further Analysis of SP 2010 maternal
death for policy advise
h. Pembinaan Ilmiah
1. Pembinaan proposal, protokol, progress report, hingga laporan akhir
penelitian
2. Pembinaan dan Koordinasi pada Satker yang Menginduk Pada Pusat
TIKM
i. Kajian Ilmiah
1. Penyusunan prosiding dan policy option
2. Kajian literatur hasil-hasil penelitian teknologi intervensi kesehatan
masyarakat
2. Hambatan Dalam Pelaksanaan Strategi
Dalam pelaksanaan strategi yang telah direncanakan, terdapat beberapa
masalah atau hambatan yang terjadi, diantaranya :
1. Kurangnya koordinasi dan komitmen pegawai dalam melaksanakan tugas
pokok fungsinya masing-masing dikarenakan belum adanya format baku
uraian jabatan berdasarkan peta jabatan;
2. Adanya kesenjangan jumlah antara peneliti dengan staf administrasi sehingga
staf tidak maksimal dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya;
3. Penyerapan dana belum optimal karena kurang sinkronisasi kecepatan proses
kegiatan di Lapangan (dunia realitas) dan proses kegiatan administrasi (dunia
kertas).
4. Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung tugas pokok dan fungsi
pegawai.
34
5. Pelaksanaan perencanaan belum optimal, sehingga waktu pelaksanaan
kegiatan tidak sesuai dengan jadwal perencanaan program sehingga
beberapa kegiatan tidak terlaksana
6. Para petugas pengelola BMN belum memahami dengan baik tentang
manajemen pengelolaan BMN dan petugasnya sering berganti ganti
7. Tata laksana persuratan dan kearsipan belum optimal
8. Evaluasi dan pelaporan belum optimal, sehingga laporan penelitian tidak
dapat selesai di akhir tahun anggaran
9. Penerbitan Jurnal Ekologi Kesehatan dan Jurnal Kesehatan Reproduksi tidak
lancar karena kurangnya artikel dan pengelolaan manajemen yang belum
optimal.
10. Kualitas artikel dari para peneliti masih rendah sehingga menjadi hambatan
untuk dapat mempublikasikan pada jurnal internasional.
3. Terobosan yang Dilakukan
Untuk mengatasi masalah atau hambatan yang ada, perlu dilakukan beberapa
upaya dalam rangka pencapaian target yang telah ditetapkan. Upaya-upaya
tersebut diantaranya :
1. Badan Litbangkes melakukan sosialisasi penyempurnaan dan pengesahan
Peta jabatan yang menguraikan tugas pokok dan fungsi masing-masing
pegawai yang terbagi dalam fungsional peneliti dan fungsional umum
sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam hal penugasan;
2. Penambahan jumlah SDM dan peningkatan kemampuan teknis yang
diperlukan melalui pelatihan-pelatihan
3. Koordinasi antar sub bagian dan sub bidang untuk merealisasikan dan
mempertanggungjawabkan kegiatan/penelitian yang sudah dilakukan melalui
milist Pusat TIKM
35
4. Penambahan sarana prasarana dengan mengusulkannya di tahun yang akan
datang
5. Koordinasi dan sinkronisasi penyusunan jadwal kegiatan dan rencana, serta
sosialisasi perencanaan di awal waktu saat pertemuan rutin bulanan seluruh
staf dengan Kepala Pusat
6. Peningkatan kemampuan petugas BMN melalui sosialisasi aplikasi BMN yang
dilakukan Biro Perlengkapan Kemenkes dan pembagian tugas diantara tim
BMN
7. Peningkatan kemampuan petugas arsip melalui pelatihan pengagendaan
surat berbasis elektronik secara berkala
8. Panitia Pembina ilmiah bersama subbagian program dan evaluasi melakukan
pertemuan rutin untuk melakukan evaluasi kegiatan per triwulan, dan
diusulkan perlunya suatu system reward and punishment untuk para ketua
pelaksanana yang tidak dapat mengerjakan laporan tepat waktu untuk
mendapat anggaran penelitian berikutnya.
9. Penyebarluasan permintaan artikel ke lembaga-lembaga di luar Badan
Litbangkes serta peningkatan kemampuan pengelola jurnal melalui pelatihan
10. Dilaksanakannya sosialisasi Reformasi Birokrasi agar semua pegawai
berperan dan berkomitmen dalam bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya
masing-masing demi terciptanya perilaku dan budaya kerja yang bertanggung
jawab dan produktif.
36
BAB IV
HASIL KERJA
1. Pencapaian Tujuan dan Sasaran
Sesuai tujuan dan sasaran dalam renstra, output kinerja dari kegiatan PTIKM
adalah meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang teknologi intervensi
kesehatan masyarakat. Dalam mencapai tujuan dan sasaran tersebut, Pusat
Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat didukung oleh 5 (lima) satker
ampuan, antara lain:
1. Balai Litbang P2B2 Donggala
2. Balai Litbang P2B2 Banjarnegara
3. Loka Litbang P2B2 Ciamis
4. Loka Litbang P2B2 Baturaja
5. Loka Litbang P2B2 Waikabubak
Rincian capaian meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang teknologi
intervensi kesehatan masyarakat selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel IV.1. Judul dan Output Penelitian PTIKM Tahun 2012
NO JUDUL PENELITIAN OUT PUT UNIT
PELAKSANA
1 Pengembangan Model Pengendalian Kesehatan Berbasis Registrasi Kematian & Penyebab Kematian di 12 Kab / Kota di Indonesia tahun 2012
Model pengendalian masalah kesehatan berbasis registrasi kematian dan penyebab kematian di 12 kabupaten/kota di indonesia tahun 2012 (Pengembangan)
Pusat 3
2 Faktor-faktor yang mempengaruhi akses dan kualitas vaksin di puskesmas
Produk data Informasi: Profil Manajemen Pengelolaan Vaksin di Provinsi Banten dan Gorontalo
Pusat 3
37
NO JUDUL PENELITIAN OUT PUT UNIT
PELAKSANA
3 Studi Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular &Tumbuh Kembang Anak
Produk data informasi :
- Insiden PTM dan
Hiperglikemi Pada Studi
Kohor Prospektif di
Kecamatan Bogor Tengah
(2012)
- Pertambahan Berat
Badan Ibu Hamil, Berat-
Panjang Bayi Lahir dan
Faktor Risikonya (2012)
Pusat 3
4 Ujicoba Pengembangan Model Surveilans Dampak Perubahan Iklim di Indonesia
Model Surveilans Dampak Perubahan Iklim di Indonesia (Uji Coba Pengembangan)
Pusat 3
5 Pembuatan Model Prediksi Penyakit DBD Berdasarkan Kondisi Iklim di Indonesia
1. Model Prediksi Penyakit
Demam Berdarah Dengue
(DBD) Berdasarkan
Kondisi Iklim di Beberapa
Kota di Indonesia
Pusat 3
6 Penelitian Studi intervensi tradisi SEI di Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahap 3 : (Evaluasi Model Intervensi)
Model Pembuatan Rumah Bulat (Tahap Evaluasi)
Pusat 3
7 Efek Fisiologik Ekstrak Methanol Biji Jarak Merah (Jatrophagossypifolia) terhadap keong perantara schistosomiasis.
Produk Data Informasi Kerusakan Jaringan Keong yang Ditimbulkan Oleh Ekstrak Biji Jarak Merah.
Balai Donggala
8 Pengembangan Metode Elisa Untuk Mendeteksi Antigen Eksretori dan Sekretori S.japonicum Pada Penderita Schistosomiasis
Produk Data Konformasi Model Optimal (Konsentrasi Antibodi dan Antigen yang Optimal) Untuk Mendeteksi Penderita Schistosomiasis.
Balai Donggala
9 Pengembangan Model Pengendalian Malaria dengan Pendekatan Kabupaten/Kota Sehat
Model Pengendalian Malaria dengan Pendekatan Kab./ Kota Sehat dengan Dibuatnya Peraturan Desa tentang “Penemuan dan Pengawasan Pengobatan Malaria Berbasis Masyarakat”
Balai Banjarnegara
38
NO JUDUL PENELITIAN OUT PUT UNIT
PELAKSANA
10 Aplikasi LO (Lethal Ovitrap) di Masyarakat dalam upaya Pengendalian Vektor DBD
Model Intervensi Pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan Aplikasi Lethal Ovitrap (LO)
Balai Banjarnegara
11 Pemetaan Kasus dan Identifikasi Faktor Risiko Filariasis di Kab.Muaro Jambi Prop. Jambi
Produk informasi data faktor risiko filariasis di Jambi
Loka Baturaja
12 Pemetaan Model Pengendalian DBD di Kota Sukabumi Tahun 2012
Produk berupa Peta : Model Pengendalian DBD di Kota Sukabumi
Loka Ciamis
13 Pemetaan & Bioekologi Vektor Malaria di Pulau Sumba
Produk berupa Peta : Penyebaran Malaria di Pulau Sumba dan Bioekologinya.
Loka Waikabubak
Capaian tujuan dan sasaran Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat
dalam melakukan penelitian dan pengembangan di bidang teknologi intervensi
kesehatan masyarakat menghasilkan 7 produk dan 6 model. Kegiatan penelitian
yang dilakukan oleh Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat beserta
satker ampuannya pada tahun 2012 adalah sebanyak 26 penelitian. Penelitian
tersebut terdiri dari 6 penelitian yang dilakukan oleh PTIKM, 6 penelitian oleh Balai
Litbang P2B2 Banjarnegara, 6 penelitian oleh Balai Litbang P2B2 Donggala, 2
penelitian oleh Loka Litbang P2B2 Baturaja, 3 penelitian oleh Loka Litbang P2B2
Ciamis, dan 3 penelitian oleh Loka Litbang P2B2 Waikabubak.
Berdasarkan hasil kesepakatan dalam rapat kerja PTIKM pada awal tahun 2012
yang disahkan melalui Penetapan Kinerja PTIKM tahun 2012, maka jumlah output
yang harus dicapai selama tahun 2012 adalah sebanyak 13 output yang didapat dari
13 penelitian unggulan berdasarkan kesepakatan bersama.
39
Dari output-output yang dihasilkan, beberapa output mempunyai manfaat ataupun
potensi manfaat, diantaranya :
1. Pembuatan Model Prediksi Penyakit DBD Berdasarkan Kondisi Iklim di Indonesia
Potensi manfaat output :
Model ini dapat dimanfaatkan bagi pemegang program DBD (Direktorat P2B2,
Ditejen P2PL) maupun pemerintah daerah setempat (Dinkes, bagian
pengendalian penyakit DBD) untuk mengetahui waktu rawan kejadian penyakit
DD/DBD di daerahnya sehingga dapat menyusun langkah-langkah antisipasi
serta penanggulangannya (early warning system).
2. Penelitian Studi Intervensi Tadisi SEI di Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahap
3 (Evaluasi Model Intervensi)
Potensi manfaat output :
Model ini telah dimanfaatkan oleh pemegang program Dinas Kesehatan Kab. TTS
(program KIA) dan Pemda (tim penggerak PKK kab) sebagai bentuk pemberdayaan
masyarakat dengan pendekatan KIA berbasis budaya lokal untuk mencegah kesakitan
dan kematian bayi.
3. Uji Coba Pengembangan Model Surveilans Dampak Perubahan Iklim di
Indonesia
Potensi manfaat output :
Model /sistem surveilans dampak kesehatan perubahan iklim dan hasil uji coba
di 3 provinsi telah didiseminasikan di ketiga lokasi uji coba dan dalam pertemuan
lintas sektor (Kementerian Pertanian, Kehutanan, Kelautan, Lingkungan Hidup,
Perhubungan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana) yang
diselenggarakan oleh BMKG. Tidak secara khusus informasi tersebut juga telah
disampaikan kepada program terkait pada saat rapat/pertemuan.
Tanggapan:
BMKG siap mendukung dalam hal data dan informasi terkait cuaca/ iklim, dan
juga bersedia bekerjasama menganalisis data secara bersama-sama. Sistem
surveilans dampak kesehatan perubahan iklim akan diitegrasikan dengan sistem
informasi sector lain (ketahanan pangan, bencana, inofrmasi Rob, dll). Hasil
40
sistem/surveilans dampak kesehatan perubahan iklim dapat digunakan sebagai
dasar dalam pengambilan kebijakan dalam antisispasi dampak dan rencana
adaptasi baik di tingkat pusat (Bappenas, kementerian) maupun daerah (provinsi
dan kab/kota)
4. Studi Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular dan Tumbuh Kembang Anak
Tahun 2012
Potensi manfaat output :
a. Untuk ketersedian data gizi ibu dan Insiden PTM dan Hiperglikemi di
Kecamatan Bogor Tengah bagi Dinkes kota Bogor dan Pemda Bogor
b. Pemerintah perlu melakukan intervensi pada ibu hamil yang memulai
kehamilan dengan IMT < 18,5 berupa makanan tinggi kalori, protein dan
mikronutrien
c. Pemerintah perlu melakukan intervensi untuk kejadian Penyakit Tidak menular
agar tidak komplikasi
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Akses dan Kualitas Vaksin di Puskesmas
Potensi manfaat output :
Produk data informasi hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh subdit imunisasi
P2PL sebagai masukan thd beberapa kelemahan dalam manajemen
pengelolaan dan pengetahuan petugas Puskesmas terhadap sistem manajemen
rantai vaksin. Hasil sudah dipaparkan ke Subdit imunisasi dan paparan sudah
diserahkan ke subdit imunisasi.
Produk data informasi tersebut juga dapat digunakan oleh Dinkes Provinsi dan
kab/kota sebagai informasi gambaran pemeliharaan rantai vaksin dan vaksin di
gudang vaksin dinkes kab/kota dan Puskesmas.
6. Pengembangan Model Pengendalian Kesehatan Berbasis Registrasi Kematian &
Penyebab Kematian di 12 Kab/Kota di Indonesia Tahun 2012
Potensi manfaat output :
41
a. Daerah dapat memutuskan Model yang digunakan dalam melakukan
registrasi kematian dengan penyebab kematian
b. Daerah mampu melakukan analisis data yang dihasilkan dari model registrasi
yang dikembangkan (AKB, AKBA dan umur harapan hidup (UHH), cause
specific Death Rate mis TB mortality Rate, Pola Penyebab Kematian)
c. Daerah mampu memprioritaskan masalah kesehatan berdasarkan data-data
penyebab kematian untuk pengendalian masalah kesehatan.
7. Pemetaan Model Pengendalian DBD di Kota Sukabumi tahun 2012
Potensi manfaat output :
a. Sebagai proyeksi sebaran perkembangan DBD sehingga bisa diantisipasi lebih awal
jika terjadi kasus baru
b. Sebagai bahan masukan untuk dinas setempat apakah program pengendalian DBD
yang telah dilaksanakan berjalan dengan baik
8. Pengembangan Model Pengendalian Malaria dengan Pendekatan Kabupaten/Kota Sehat
Potensi manfaat output :
Output yang dihasilkan yaitu Model Pengendalian Malaria dengan Pendekatan Kab./ Kota
Sehat dengan Dibuatnya Peraturan Desa tentang “Penemuan dan Pengawasan
Pengobatan Malaria Berbasis Masyarakat”. Dengan adanya peraturan desa tersebut
mempunyai potensi manfaat dalam mencegah terjadinya penularan kasus
malaria serta pengawasan kepatuhan pengobatan pada penderita malaria.
9. Aplikasi LO (Lethal Ovitrap) di Masyarakat dalam upaya Pengendalian Vektor DBD
Potensi manfaat output :
Potensi manfaat dari pengaplikasian LO tersebut membantu dalam upaya
pengamatan dan pengendalian nyamuk Aedes aegepty bagi Dinkes terkait.
42
2. Pencapaian Kinerja
Pencapaian kinerja Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat dapat
dilihat dari pencapaian indikator yang telah ditetapkan pada tahun 2012.
Capaian indikator kinerja berupa jumlah produk/model
intervensi/prototipe/standar/formula di bidang teknologi intervensi kesehatan
masyarakat sebanyak 13, terdiri dari:
- Produk sebanyak 7
- Model sebanyak 6
Rincian capaian jumlah produk/model intervensi/prototipe/standar/formula di
bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat tersebut selengkapnya dapat
dilihat pada tabel IV.2.
Tabel IV.2. Capaian Indikator Kinerja Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan
Masyarakat Tahun 2012
Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian
Jumlah produk/ prototipe/ model intervensi/ standar/ formula di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat
13
13
100
Jumlah publikasi ilmiah di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat yang dimuat pada media cetak dan elektronik :
a. Nasional
b. Internasional
15 2
53 1
>100 50
Pencapaian output publikasi ilmiah di bidang teknologi intervensi kesehatan
masyarakat pada tahun 2012 melebihi target yang telah ditetapkan sebelumnya
(lebih dari 100%). Hal ini terlihat dari dihasilkannya 53 artikel yang telah
dipublikasikan di media nasional yang telah terakreditasi dari target awal sejumlah 15
43
artikel. Publikasi terbanyak terdapat dalam Jurnal Ekologi Kesehatan sebanyak 24
artikel. Selain itu, terdapat 4 artikel di dalam Buletin penelitian sistem kesehatan, 5
artikel dalam Jurnal Pembangunan Manusia, 2 artikel dalam Media Litbangkes, 2
artikel dalam Jurnal Penelitian Gizi dan Makanan, 1 artikel dalam Jurnal Bina Widya,
8 artikel dalam Prosiding Seminar Nasional Kesehatan, 6 artikel dalam Makalah
Prosiding Seminar Nasional Politeknik Banjarnegara dan 1 artikel dalam Jurnal
Kesehatan Masyarakat Nasional
Selain itu, terdapat juga peneliti yang menulis di beberapa jurnal yang tidak
terakreditasi seperti Jurnal Kefarmasian Indonesia, Jurnal Kespro, Jurnal Nasional,
Neraca Ekonomi, Jurnal Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan,
Jurnal Aspirator, Health Science Journal of Indonesia dan lain sebagainya.
Tahun 2012, Pusat TIKM dan ampuannya telah berhasil mencapai target output
penelitian dan publikasi ilmiah nasional, sedangkan untuk publikasi ilmiah
internasional hanya tercapai 1 artikel dari 2 yang ditargetkan dikarenakan tertundanya
penerbitan beberapa artikel yang ditulis peneliti pada tahun 2012. Rincian capaian jumlah
publikasi tersebut selengkapnya dapat dilihat pada tabel IV.3.
Tabel IV.3. Publikasi Ilmiah di Bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat
Tahun 2012
a. Publikasi Ilmiah yang dimuat pada media cetak dan elektronik nasional
No Judul Artikel Nama penulis Media Publikasi
1 Efektifitas Pemberian Tablet Fe
Pada Ibu Hamil Di Kabupaten
Kutai Kartanegara Tahun 2010
Gurendro Putro, Samad,
Iram Barida M
Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11
No.1, 2012
2 Determinan Kejadian Komplikasi
Persalinan Di Indonesia (Analisis
Data Sekunder Survei Demografi
Dan Kesehatan Indonesia Tahun
2007)
Oster Suriani S, Yetti
Armagustini, Dina Bisara
Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11
No.1, 2012
3 Sumber Pencemaran Potensial
Dan Kejadian Diare Di Provinsi
DKI Jakarta (Riskrsdas 2007)
Riris Nainggolan,
Bhaskarani W
Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11
No.1, 2012
44
4 Pengaruh Perubahan Iklim
Terhadap Insiden Malaria Di
Kabupaten Bintan Kepulauan
Riau Dan Kabupaten Banggai
Sulawesi Tengah
Mardiana, D. Anwar
Musadad
Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11
No.1, 2012
5 Analisis Determinan Underweight
Anak 0-23 Bulan Pada Daerah
Miskin Di Jawa Tengah Dan Jawa
Timur
Bunga Ch R, Hardinsyah,
Yayuk Farida B
Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11
No.1, 2012
6 Beberapa Aspek Perilaku An.
Maculatus Theobald Di Pituruh
Kabupaten Purworejo Jawa
Tengah
Sinta, S. Sukowati Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11
No.1, 2012
7 Hubungan Faktor Lingkungan
yang Berpengaruh Terhadap
Kejadian Malaria Di Wilayah
Timur Indonesia (Analisis Data
Riskesdas 2010)
M. Hasyimi, Maria Holy
Herawati
Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11
No.1, 2012
8 Konsumsi Energi, Protein dan
Lemak Pada Rumah Tangga
yang Mempunyai Anak Usia 3-5
Tahun Menurut Pedoman Umum
Gizi Seimbang (Pugs) dan
Tingkat Sosial Ekonomi (Analisis
Data Sekunder Riskesdas Tahun
2007/2008)
Sri Muljati, Basuki
Budiman, Noviati Fuada
Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11
No.2, 2012
9 Gambaran Status Kesehatan
Penduduk di Daerah Perbatasan
Felly P Senewe, Yuana
Wiryawan
Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11
No.2, 2012
10 Sanitasi Pasar Tradisional di
Kabupaten Sragen Jawa Tengah
dan Kabupaten Gianyar Bali
Riris Nainggolan,
Supraptini
Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11
No.2, 2012
11 Analisis Determinan Berat Bayi
Lahir Rendah (BBLR) Pada Anak
Usia 0-59 Bulan di Nusa
Tenggara Timur, Kalimantan
Tengah dan Papua
Bunga Ch R, Indri Surya
P, Nurilah Amaliah
Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11
No.2, 2012
12 Implementasi Pengelolaan Air
Minum Rumah Tangga (PAM RT)
di Jawa Barat dan Nusa
Tenggara Timur
Athena, Indah T Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11
No.2, 2012
45
13 Gambaran Kebakaran Hutan
Dengan Kejadian Penyakit Ispa
Dan Pneumonia Di Kabupaten
Batang Hari, Provinsi Jambi
Tahun 2008
Dian Perwitasari,
Bambang Sukana
Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11
No.2, 2012
14 Asesmen Program Internsip
Dokter Indonesia Di Sumtera
Barat Tahun 2011
Mieska Despitasari,
Rofingatul Mubasyiroh,
dan Harimat Hendarwan
Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11
No.3, 2012
15 Filariasis Di Indonesia M. Sudomo, Raflizar Bina Widya ,Volume 23, Nomor 3,
Edisi April 2012
16 Kebijakan Penempatan Apoteker
di Puskesmas
Sudibyo S,Andi Leny S,
Raharni,Max Joseph
Herman
Bulletin Penelitian Sistem
Kesehatan Vol 15 No.2 April 2012
17 Model Intervensi Hipertensi di
Kabupaten Lebak Provinsi
Banten
Julianty Pradono dan Tin
Afifah
Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan Vol 15 No 2, April 2012
18 Penentuan Daerah Rawan Gizi
Berdasarkan Analisis Spatial
Noviati Fuada, Sri Muljati,
Tjetjep S Hidayat
Media Litbang Kesehatan Volume
22 Nomor 1 Tahun 2012
19 Profil Konsumsi sumber
Antioksidan Alami, Status Gizi,
Kebiasaan Merokok dan Sanitasi
Lingkungan pada Daerah dengan
TB-Paru Tinggi di Indonesia
Budi Setyawati, Nelis I,
Fitrah E
PGM Vol. 35 no. 1 thn 2012
20 Analisis Determinan Stunting
Anak 0-23 Bulan Pada Daerah
Miskin di Jateng-Jatim
Bunga C. Rosha,
Hardinsyah, Yayuk F B
PGM Vol. 35 No.1 tahun 2012
21 Prevalensi Hipertensi pada
Kehamilan di Indonesia dan
Berbagai Faktor yang
Berhubungan (Riset Kesehatan
Dasar 2007)
Anna Maria Sirait, SKM,
M.Kes
Bulletin Penelitian Sistem
Kesehatan Vol 15 No.2 April 2012
22 An analysis of Pharmacy
Services by Pharmacist in
Community Pharmacy
Max Joseph Herman, Andi
Leny S
Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan, vol.15 , no.3 , 2012
23 Validitas Lingkar Lengan Atas
Mendeteksi Risiko Kekurangan
Energi Kronis Pada Wanita
Indonesia
Diny Eva Ariyani, Endang
L Achadi, Anies Irawati
Jurnal Kesehatan Masyarakat
Nasional Vol. 7, No. 2 September
2012
46
24 Studi Reservoir Dan Distribusi
Kasus Leptospirosis Di
Kabupaten Gresik Tahun 2010
Bambang Yunianto, T.
Ramadhani, Bina Ikawati,
Tri Wijayanti, Jarohman
Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11
No.1, 2012
25 Nematoda Pada Famili Muridae
(Tikus dan Mencit) Di Pemukiman
Di Kabupaten Banjarnegara
Adil Ustiawan, Jarohman
Raharjo, Endang Setiyani
Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11
No.3, 2012
26 Perbedaan Siklus Gonotropik dan
Peluang Hidup Aedes sp. Di
Kabupaten Wonosobo
Nova Pramestuti Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11
No.3, 2012
27 Ektoparasit (Fleas) Pada
Reservoir Di Daerah Fokus Pest
Di Kabupaten Boyolali Provinsi
Jawa Tengah
Tri Ramadhani, Budi
Santoso, Jarohman
Raharjo
Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11
No.3, 2012
28 Pemetaan Model Kerawanan
Leptospirosis Berdasarkan Faktor
Risiko Lingkungan dan Trap
Succes di Bantul, Yogyakarta
Sunaryo, Bina Ikawati Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11
No.3, 2012
29 Hubungan Faktor Iklim Dengan
Demam Berdarah Dengue Di
Kabupaten Gunung Kidul Tahun
2010
Rr. Anggun Paramita Djati,
Budi Santoso, Tri Baskoro
Tunggul Satoto
Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11
No.3, 2012
30 Faktor Risiko Demam Berdarah
Dengue di Kecamatan Wonosari
Kabupaten Gunungkidul Provinsi
DIY Tahun 2010
Anggun Paramita Djati,
Baning Rahayujati
Prosiding Seminar Nasional
Kesehatan dengan tema : "Social
Determinants of Health and
Interprofesional Education : Ways
Forward in Achieving MDG'S",
ISBN : 978-602-98319-1-6
31 Strain Leptospira yang Ditemukan
pada Tikus dan Suncus di
Kecamatan Minggir Kabupaten
Sleman
Bina Ikawati, Sunaryo Prosiding Seminar Nasional
Kesehatan dengan tema : "Social
Determinants of Health and
Interprofesional Education : Ways
Forward in Achieving MDG'S",
ISBN : 978-602-98319-1-6
32 Studi Kepadatan Tikus dan
Ektoparasit (fleas) pada Daerah
Fokus dan Bekas Pes
Jarohman, Tri Ramadhani Prosiding Seminar Nasional
Kesehatan dengan tema : "Social
Determinants of Health and
Interprofesional Education :Ways
Forward in Achieving
MDG'S",ISBN:978-602-98319-1-6
47
33 Distribusi Spasial Kasus Malaria
di Kecamatan Pagedongan,
Kabupaten Banjarnegara,
Provinsi Jawa Tengah
Sunaryo, Benediktus X. W Prosiding Seminar Nasional
Kesehatan dengan tema : "Social
Determinants of Health and
Interprofesional Education : Ways
Forward in Achieving MDG'S",
ISBN : 978-602-98319-1-6
34 Rekonfirmasi Tersangka Vektor
dalam Peningkatan Kasus
Malaria di Desa Kebutuh Duwur
Kecamatan Pagedongan
Kabupaten Banjarnegara
Tri Wijayanti Prosiding Seminar Nasional
Kesehatan dengan tema : "Social
Determinants of Health and
Interprofesional Education : Ways
Forward in Achieving MDG'S",
ISBN : 978-602-98319-1-6
35 Studi Epidemiologi dan Faktor
Risiko Leptospirosis di Kabupaten
Bantul, Provinsi DIY
Sunaryo, Bina Ikawati Prosiding Seminar Nasional
"Rumusan Strategi Kesehatan Dan
Pertanian Dalam Percepatan
Pengetasan Kemiskinan Menuju
Tercapainya Target MDGs 2015,
ISBN : 978-602-17189-0-2
36 Prevalensi Identifikasi Serovar
Bakteri Leptospira pada
Penderita Leptospirosis di Kota
Semarang
Tri Ramadhani, Dewi
Marbawati
Prosiding Seminar Nasional
"Rumusan Strategi Kesehatan Dan
Pertanian Dalam Percepatan
Pengetasan Kemiskinan Menuju
Tercapainya Target MDGs 2015,
ISBN : 978-602-17189-0-2
37 Evaluasi Pelatihan Singkat
Sistem Surveilans Demam
Berdarah Dengue di Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2009
Anggun Paramita Djati,
Baning Rahayujati
Prosiding Seminar Nasional
"Rumusan Strategi Kesehatan Dan
Pertanian Dalam Percepatan
Pengetasan Kemiskinan Menuju
Tercapainya Target MDGs 2015,
ISBN : 978-602-17189-0-2
38 Hubungan Pendidikan Formal,
Pengetahuan Ibu Dan Sosial
Ekonomi Terhadap Infeksi Soil
Transmitted Helminths Pada
Anak Sekolah Dasar Di
Kecamatan Seluma Timur
Kabupaten Seluma Bengkulu
Leni Marlina, Junus W
Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11
No.1, 2012
39 Bionomik Nyamuk Mansonia Dan
Anopheles Di Desa Karya
Makmur, Kabupaten Oku Timur
Yanelza Supranelfy,
Hotnida Sitorus, R. Irpan
Pahlepi
Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11
No.2, 2012
40 Karakteristik Kontainer terhadap
Keberadaan Jentik Aedes Aegypti
di Sekolah Dasar
Anif Budiyanto, M.Epid Jurnal Pembangunan Manusia Vol.
6 no. 1 April 2012
48
41 Distribusi Spasial malaria di
Kecamatan Lengkiti Kabupaten
Ogan Komering Ulu Propvinsi
Sumatera Selatan tahun 2011
Ritawati, Yahya Jurnal Pembangunan Manusia Vol.
6 no. 1 April 2012
42 Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Masyarakat Kecamatan Madang
Suku III Kabupaten Oku Timur
Tentang Filariasis Limfatik
Nungki Hapsari
Suryaningtyas dan
Santoso
Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11
No.3, 2012
43 Perbedaan Gejala Klinis Dan
Efek Samping Pengobatan Pada
Malaria Falciparum dan Vivax
Santoso, Supargiyono,
Mahardika Agus Wijayanti
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.
6 No.2 Agustus 2012
44 Peran Kepala Desa dan Petugas
Kesehatan terhadap Eliminasi
Filariasis Limfatik di Kecamatan
Madang Suku III Kabupaten Oku
Timur
Nungki Hapsari dan
Santoso
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.
6 No.3 Desember 2012
45 Dampak Penyuluhan Terhadap
Peningkatan Pengetahuan Sikap
dan Perilaku Masyarakat Tentang
Malaria di Desa Sukajadi
Kabupaten Oku
Rika Mayasari, Hotnida
Sitorus, Lasbudi Pertama
Ambarita
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.
6 No.3 Desember 2012
46 Neraca Kehidupan Aedes aegypti
pada Berbagai Jenis Umpan
Darah
Hubullah Fuadzy, Rina
Marina, Heni Prasetyowati,
Asep Jajang
Makalah Prosiding Seminar
Nasional Politeknik Banjarnegara
ISBN: 978 – 602 – 17189 – 0 -2
47 Daya Tolak Ekstrak Segar Daun
Pepaya (Carica papaya) terhadap
Aedes aegypti dan Aedes
albopictus
Firda Yanuar Pradani, S.Si Makalah Prosiding Seminar
Nasional Politeknik Banjarnegara
ISBN: 978 – 602 – 17189 – 0 -2
48 Hubungan antara Distribusi
Serotipe Virus Dengue dengan
Tingkat Endemisitas DBD di
Propinsi Jawa Barat
Heni Prasetyowati, S.Si,
M.Sc dan Roy Nusa RES,
SKM, M.Si
Makalah Prosiding Seminar
Nasional Politeknik Banjarnegara
ISBN: 978 – 602 – 17189 – 0 -2
49 Pengaruh Insektisida
Deltamethrin terhadap Kematian
Kecoa (Periplaneta americana)
dan Ekotoksikologinya
Endang Puji A dan Pandji
Wibawa Dhewantara
Makalah Prosiding Seminar
Nasional Politeknik Banjarnegara
ISBN: 978 – 602 – 17189 – 0 -2
50 Ae. Aegypti Stadium Aquatik
pada Tingkat Lokasi Ketinggian di
Kabupaten Ciamis
Hubullah Fuadzy dan Joni
Hendri
Makalah Prosiding Seminar
Nasional Politeknik Banjarnegara
ISBN: 978 – 602 – 17189 – 0 -2
49
51 Sebaran Jentik Nyamuk Aedes
spp. di Kecamatan Tawang Kota
Tasikmalaya
M. Umar Riandi, Mara Ipa,
dan Joni Hendri
Makalah Prosiding Seminar
Nasional Politeknik Banjarnegara
ISBN: 978 – 602 – 17189 – 0 -2
52 Fauna Anopheles SP Di
Kabupaten Sumba Barat Daya
Ni Wayan Dewi Adnyana
dan Ruben Wadu Wila
Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.11
No.3, 2012
53 Situasi Filariasis di Kabupaten
sumba Tengah Prop.NTT Tahun
2009
Ruben W.Willa,SKM Media Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
Vol.22.No.1 Tahun 2012
b. Publikasi Ilmiah yang dimuat pada media cetak dan elektronik internasional
No Judul Artikel Nama penulis Media Publikasi
1 Existence of the rdl mutant alleles
among the anopheles malaria vector in
Indonesia
Puji BS, Lepa S, Ismail EP,
Nandha R, Sylvia S, Dian
S, Wibowo M, William H,
Ferdinand L, Shinta,
Supratman S, Neil F, Din S
Malaria Journal 2012,
11:57
Pencapaian kinerja untuk mendukung indikator output yang ada pada Renstra
dicapai dari kegiatan Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat pada tahun
2012 yang dianggarkan pada DIPA dapat dilihat pada tabel IV.4.
50
Tabel. IV.4 Capaian Output Kegiatan Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat
yang tercantum dalam RKA-KL Tahun 2012
No Program/Kegiatan/Output Target Realisasi %
1 Layanan Perkantoran 12 bulan
layanan 12 bulan layanan 100
2 Penelitian Bidang Teknologi
Intervensi Kesehatan Masyarakat 6 dokumen 6 dokumen 100
Pengembangan Model Pengendalian
Kesehatan Berbasis Registrasi Kematian
dan Penyebab Kematian di 12 Kab/kota
di Indonesia tahun 2012
1 dokumen
laporan 1 dokumen laporan 100
Faktor-faktor yang mempengaruhi Akses
dan Kualitas Vaksin di Puskesmas
1 dokumen
laporan 1 dokumen laporan 100
Studi Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak
Menular & Tumbuh Kembang Anak
1 dokumen
laporan 1 dokumen laporan 100
Uji Coba Pengembangan Model
Surveilans Dampak Perubahan Iklim di
Indonesia
1 dokumen
laporan 1 dokumen laporan 100
Penelitian Studi Intervensi Tradisi SEI di
Kabupaten Timor Tengah SelatanTahap
3 (Evaluasi Model Intervensi)
1 dokumen
laporan 1 dokumen laporan 100
Pembuatan Model Prediksi Penyakit DBD
Berdasarkan KondisiIklim di Indonesia
1 dokumen
laporan 1 dokumen laporan 100
3 Dokumen Perencanaan dan
Pengelolaan Anggaran
3 dokumen - 1 dokumen RKAKL
- 1 dokumen rapat koordinasi
lintas program dan lintas sector
- 1 dokumen kerjasama lintas
program dan lintas sektor
4 Laporan Kegiatan dan pembinaan 4 laporan
- 1 laporan Forum Pembina
Ilmiah
- 1 laporan pembinaan dan
koordinasi pada satker yang
menginduk pada PTIKM
- 1 laporan training meta analisis
- 1 laporan pengembangan dan
peningkatan kapasitas SDM
100
51
No Program/Kegiatan/Output Target Realisasi %
5 Laporan Kinerja 3 dokumen
- 1 laporan tahunan
- 1 laporan akuntabilitas kinerja
- 1 laporan evaluasi kegiatan
100
6 Laporan Keuangan dan Kekayaan
Negara 2 laporan
- 1 laporan SAP dan Simak BMN
- 1 laporan keuangan 100
7 Gedung / Bangunan Kantor 551 m2 551 m2 100
8 Penapis Teknologi Intervensi
Kesehatan Masyarakat 3 dokumen
- 1 dokumen workshop penapis
teknologi
- 1 dokumen prosiding dan policy
option
- 1 dokumen kajian literature
hasil penelitian tekinkesmas
100
9 Manajemen Informasi, Publikasi dan
Desiminasi 5 dokumen
- 1 dokumen sosialisasi dan
diseminasi hasil penelitian
(tidak tercapai)
- 1 dokumen pameran
- 4 edisi jurnal ekologi kesehatan
- 1 dokumen pengelolaan website
- 3 edisi jurnal kespro
80
10 Peralatan Fasilitas Perkantoran 156 unit
- 15 unit alat cetak
- 1 mesin fotocopy
- 100 unit filling cabinet
- 40 unit alat pemadam api
- 2 pkt sound system untuk ruang
rapat
- 1 pkt alat penguat sinyal
- 3 pkt electronic board
- 24 unit lemari buku
- 2 unit projector screen
- 1 pkt pemasangan jaringan
- 1 pkt hsndy talky
100
52
3. Realisasi Anggaran
Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat tahun anggaran 2012 ini
memperoleh anggaran berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
sebesar Rp. 32.523.555.000,-. Anggaran tersebut telah mengalami 4 kali revisi
seperti yang dapat dilihat pada tabel IV.5.
Pada DIPA awal tahun 2012, Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat
memperoleh dana APBN sebesar Rp 34.618.493.000,- yang kemudian direvisi
pada bulan April 2012 karena adanya proses pencairan blokir. Pada bulan Juli
2012 terjadi revisi DIPA ke 2 karena adanya revisi pergeseran antar keluaran
dalam satu kegiatan. Revisi DIPA ke 3 terjadi pada bulan Oktober 2012 karena
adanya revisi efisiensi anggaran menjadi Rp. 32.067.103.000,-. Pada bulan
Desember 2012 DIPA Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat kembali
direvisi menjadi Rp. 32.523.555.000,- karena adanya revisi gaji dan terjadi
penambahan anggaran untuk dana hibah sebesar Rp.772.718.000,- .
Tabel IV.5. Besaran Anggaran Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat
Tahun 2012
Alokasi Awal Revisi DIPA ke I Revisi DIPA ke II Revisi DIPA ke III
Revisi DIPA ke IV Realisasi Sampai dengan
31 Desember 2012
Tgl 5 April 2012 Tgl 25 Juli 2012 Tgl 22 Oktober 2012
Tgl 28 Desember 2012 Realisasi Sisa Dana
Rp 34.618.493.000,-
Rp 34.618.493.000,-
Rp 34.618.493.000,-
Rp 32.067.103.000,-
Rp 32.523.555.000,-
Rp 28.619.902.548,-
Rp 3.903.652.452,-
Dari jumlah keseluruhan anggaran yang dapat diserap sebanyak 88% atau Rp.
28.619.902.548,- sedangkan sisa anggaran yang tidak dapat diserap atau disetor
kembali ke Kas Negara sebesar Rp. 3.903.652.452,- atau 12%. Pada tahun 2012
realisasi anggaran mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada
tahun 2011, realisasi anggaran sebesar 75,18 % sedangkan pada tahun 2012
sebesar 88 %. Dari jumlah anggaran yang tidak dapat diserap, yang terbesar
adalah dari Belanja Barang sebesar Rp 3.718.259.009,-sedangkan untuk Belanja
Pegawai sebesar Rp 40.153.443,- dan Belanja Modal sebesar Rp 145.240.000,-.
Penjelasan lebih rinci dari realisasi belanja tersebut dapat dilihat pada tabel IV.6.
53
Tabel IV.6. Jumlah Anggaran Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat
Berdasarkan Jenis Belanja Tahun 2012
No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi
Anggaran
Sisa Anggaran
(Rp)
1 Realisasi belanja
pegawai
Rp. 7.700.768.000,- Rp. 7.660.614.557,- 99.48 Rp. 40.153.443,-
2 Realisasi belanja
barang
Rp. 23.504.527.000,- Rp. 19.786.267.991,- 84.18 Rp. 3.718.259.009,-
3 Realisasi belanja
modal
Rp. 1.318.260.000,- Rp. 1.173.020.000,- 88.98 Rp. 145.240.000,-
Total Rp. 32.523.555.000,- Rp. 28.619.902.548,- 88.00 Rp. 3.903.652.452,-
Jika dilihat dari realisasi per kegiatan Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan
Masyarakat tahun 2012, persentase realisasi tertinggi ada pada kegiatan
Gedung/ Bangunan Kantor yang mencapai 99,89%. Sedangkan persentase
realisasi terendah ada pada kegiatan Manajemen Informasi, Publikasi dan
Desiminasi yang hanya mencapai 65,21% seperti yang terlihat pada Tabel IV.7.
54
Tabel IV.7. Realisasi per Kegiatan / Output Pusat Teknologi Intervensi
Kesehatan Masyarakat Tahun 2012
Program/Kegiatan/Output Alokasi
(Rp.) Realisasi (Rp.) %
024.11.04 PROGRAM LITBANGKES
2070 Penelitan dan pengembangan Teknologi Intervensi
Kesehatan Masyarakat 32.523.555.000 28.619.902.548 88,00
2070.001 Layanan Perkantoran 8.876.103.000 8.773.934.058 98,85
2070.002 Penelitian Bidang Teknologi Intervensi Kesehatan
Masyarakat 18.087.098.000 15.611.599.277 86,31
2070.010 Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran 621.526.000 458.501.900 73,77
2070.011 Laporan Kegiatan dan pembinaan 1.886.628.000 1.454.861.959 77,11
2070.012 Laporan Kinerja 271.534.000 199.101.500 73,32
2070.013 Laporan Keuangan dan Kekayaan Negara 350.270.000 322.567.150 92,09
2070.014 Gedung / Bangunan Kantor 99.891.000 99.691.000 99,80
2070.034 Penapis Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat 448.320.000 307.932.304 68,69
2070.035 Manajemen Informasi, Publikasi dan Desiminasi 1.092.205.000 712.253.400 65.21
2070.037 Peralatan Fasilitas Perkantoran 789.980.000 679.460.000 86.01
Selain itu, jika dilihat per triwulan, realisasi anggaran Pusat Teknologi Intervensi
Kesehatan Masyarakat pada tahun 2012 dapat dilihat pada tabel IV. 8 dan
gambar IV.1.
55
Tabel IV.8. Realisasi per Triwulan Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan
Masyarakat Tahun 2012
No. Triwulan Ke- Realisasi (Rp.)
1 I 1.283.033.092
2 II 7.805.429.462
3 III 13.343.731.855
4 IV 28.619.902.548
Rp-
Rp5.000.000.000
Rp10.000.000.000
Rp15.000.000.000
Rp20.000.000.000
Rp25.000.000.000
Rp30.000.000.000
Rp35.000.000.000
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Realisasi per Triwulan
Gambar IV.1 Grafik Realisasi per Triwulan Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat
Tahun 2012
Selain penelitian yang dibiayai oleh DIPA Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan
Masyarakat, terdapat juga penelitian Riset Pembinaan Kesehatan (Risbinkes) yang
bersumber dari dana DIPA Sekretariat Badan Litbangkes. Adapun rincian judul
penelitian dan anggarannya dapat dilihat pada Tabel IV.9.
56
Tabel IV.9. Penelitian Risbinkes Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2012
No Penelitian Ketua Pelaksana
Anggaran (Rp.)
Realisasi (Rp.)
1 Akses dan Pemanfaatan Jaminan Persalinan (Jampersal) di Kabupaten Pandeglang
Suparmi, SKM, MKM
49.820.000,- 29.756.250,-
2 Analisis Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Praktik Pemberian ASI Eksklusif pada Pekerja Buruh Industri Tekstil di Jakarta Tahun 2012
Anissa Rizkianti, SKM
34.330.000,-
13.835.100,-
3 Hubungan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar di Daerah Kumuh (Slum Area) Kotamadya Jakarta Pusat
Prisca Petty Arfines, S.Gz
45.993.999,- 39.323.100,-
4 Hubungan Rokok terhadap Intelegensia Siswa SMU X di Kabupaten Bogor
Enung Khotimah, SKM
45.160.000,- 38.233.450,-
57
4. Upaya WTP dan Reformasi Birokrasi
Reformasi birokrasi merupakan salah satu faktor utama yang turut berperan
serta dalam perwujudan kepemerintahan yang bersih, transparansi, dan
akuntabel. Berbagai permasalahan/hambatan yang mengakibatkan sistem
penyelenggaraan pemerintahan tidak berjalan dengan baik harus ditata ulang
atau diperbaharui. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk
melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem
penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan
(organisasi), ketatalaksanaan (business process) dan sumber daya manusia
aparatur.
Reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara
agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum
pemerintahan dan pembangunan nasional, melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Upaya WTP
i. Penandatanganan pakta integritas dan komitmen “Raih WTP 2012”
ii. Menyusun pedoman remunerasi berdasarkan peta jabatan
iii. Menindak lanjuti temuan LHP Itjen dan BPK
b. Upaya Reformasi Birokarsi
i. Pembentukan tim pelaksanan Reformasi Birokrasi dimana kepala Pusat
TIKM sebagai assessor
ii. Sosialisasi Reformasi Birokrasi ke seluruh staf Pusat TIKM
iii. Penataan organisasi dan tata kerja melalui penyusunan uraian jabatan
struktural dan jabatan fungsional umum
iv. Pemetaan jabatan
v. Analisis beban kerja
vi. Penyusunan SOP berdasarkan uraian jabatan
58
BAB V
PENUTUP
Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat sebagai unit eselon 2 di
Badan Litbangkes telah memanfaatkan penggunaan dana DIPA maupun hibah untuk
kegiatan di bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat yang dilaporkan pada
Laporan Tahunan Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2012.
Laporan Tahunan ini disusun sebagai upaya untuk menciptakan budaya keterbukaan
informasi sebagai salah satu bentuk pelayanan publik.
Sebagian besar kegiatan yang dilakukan pada tahun 2012 dapat mencapai
target indikator kinerja dengan baik walaupun terdapat 1 indikator kinerja yang tidak
tercapai. Terhadap sasaran maupun target indikator kinerja yang tidak berhasil
diwujudkan tersebut, Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat telah
melakukan evaluasi untuk perbaikan kinerja di tahun mendatang.
Semoga dokumen ini dapat berguna khususnya bagi pelaksanaan penelitian
dan pengembangan bidang kesehatan masyarakat demi mendukung tercapainya
tujuan pembangunan kesehatan nasional.
59
LAMPIRAN
1. Peralatan Perkantoran PTIKM Tahun 2012
a. Aset Tetap (Peralatan dan Mesin)
No Nama Barang Awal
Tahun Pengadaan
Di Hapus
Akhir Tahun
Kondisi
Baik Rusak Rusak Berat
1 Elevator /Lift 1 1 1
2 Trap Latihan 3 3 3
3 PH Meter (Alat Ukur Universal)
3 3 1 2
4 Global Positioning System
6 6 6
5 Salinometer 3 3 3
6 Scanner (Universal Tester)
2 2 0 2
7 Neraca Halus + Lemari Capasitas 500 Gram
1 1 0 1
8 Selo (Kotak Penyimpanan) Dengan Pengatur Temperatur
2 2 0 2
9 Rak-Rak Penyimpan 4 4 4
10 Lemari Penyimpan 5 5 5
11 Mesin Ketik Manual Portable (11-13 Inci)
1 1 0 1
12 Mesin Ketik Manual Standard (14-16 Inci)
2 2 0 2
13 Mesin Ketik Manual Langewagon (18-27 Inci)
2 2 0 2
14 Mesin Ketik Listrik Standard (14-16 Inci)
2 2 0 2
15 Mesin Ketik Listrik Langewagon (18-27 Inci)
1 1 0 1
60
16 Mesin Ketik Elektronik/Selektrik
2 2 0 2
17 Mesin Hitung Listrik 1 1 0 1
18 Mesin Hitung Elektronik/Calculator
8 8 0 8
19 Mesin Stensil Manual Double Folio
1 1 0 1
20 Mesin Fotocopy Folio 0 1 1 1
21 Lemari Besi/Metal 47 40 87 75 12
22 Lemari Kayu 42 42 6 36
23 Rak Besi 48 48 45 3
24 Rak Kayu 7 7 0 7
25 Filing Cabinet Besi 68 100 168 100 68
26 Brandkas 4 4 0 4
27 Buffet 17 17 0 17
28 Tabung Pemadam Api 24 24 0 24
29 CCTV - Camera Control Television System
10 10 10
30 Papan Visual/Papan Nama
7 7 1 6
31 Movitex Board 0 3 3 3
32 White Board 18 18 0 18
33 Alat Penghancur Kertas
1 1 0 1
34 Overhead Projector 1 1 0 1
35 Lampu-lampu Kristal 2 2 2
36 LCD Projector/Infocus 7 7 7
61
37 Focusing Screen/Layar LCD Projector
1 2 3 3
38 Meja Kerja Kayu 264 264 126 138
39 Kursi Besi/Metal 305 305 134 171
40 Kursi Kayu 8 8 0 8
41 Meja Rapat 53 53 44 9
42 Meja Komputer 36 36 7 29
43 Meja Ketik 4 4 0 4
44 Meja Telepon 4 4 2 2
45 Meja Resepsionis 1 1 0 1
46 Kursi Fiber Glas/Plastik 98 98 44 54
47 Meubelair Lainnya 3 3 3
48 Jam Mekanis 17 17 17
49 Mesin Penghisap Debu/Vacuum Cleaner
2 2 1 1
50 Lemari Es 11 11 0 11
51 A.C. Split 106 106 50 56
52 Exhause Fan 4 4 0 4
53 Up Right Chiller/Frezzer
1 1 1
54 Tabung Gas 6 6 6
55 Televisi 2 2 2
56 Tape Recorder (Alat Rumah Tangga Lainnya ( Home Use ))
19 19 19
57 Sound System 1 1 0 1
62
58 Wireless 1 1 0 1
59 Microphone 3 3 3
60 Gambar Presiden/Wakil Presiden
4 4 4
61 Dispenser 4 4 0 4
62 Handy Cam 2 2 1 1
63 Audio Monitor Passive 5 5 0 5
64 Microphone/Wireless MIC
0 1 1 1
65 Microphone Connector Box
0 16 16 16
66 Power Supply Microphone
0 1 1 1
67 Battery Charger (Peralatan Studio Audio)
4 4 0 4
68 Power Amplifier 0 1 1 1
69 Time Switching 0 1 1 1
70 Peralatan Studio Audio Lainnya
0 3 3 3
71 Camera Film 5 5 0 5
72 Analitical Balance (Peralatan Studio Video Dan Film)
1 1 0 1
73 Layar Film/Projector 3 3 0 3
74 Motor Driver 2 2 0 2
75 Mesin Jilid 1 1 0 1
76 GPS Receiver 4 4 0 4
77 Pesawat Telephone 10 10 2 8
78 Handy Talky (HT) 0 4 4 4
63
79 Facsimile 3 3 2 1
80 Alat Komunikasi Lainnya
0 4 4 4
81 Peralatan Pemancar Lainnya
0 1 1 1
82 Alat Pengatur Telekomunikasi Lainnya
0 2 2 2
83 Stetoscope (Alat Kedokteran Umum)
4 4 4
84 Tensimeter 23 23 23
85 Centrifuge (Alat Kedokteran Umum)
3 3 3
86 Lemari Obat (Kaca) 3 3 0 3
87 Kursi Dorong 50 50 50
88
Alat Kesehatan Kebidanan Dan Penyakit Kandungan Lainnya
8 8 8
89 Modulas Monitoring System
1 1 1
90 Microwafe Therapy Apparatus
1 1 0 1
91 Brush 2 2 0 2
92 EKG Elektro Photo Cardiograph For Recording Elektro And
1 1 1
93 Hotplate 4 4 0 4
94 Deep Freezer (Alat Kedokteran Nuklir)
1 1 1
95 Timer (Alat Kedokteran Traditional Medicine)
2 2 0 2
96 Compressor 1 1 0 1
97 Timbangan Badan (Alat Kesehatan Umum Lain)
20 20 20
98 Ukur Tinggi Badan 20 20 20
64
99 Alat Kesehatan Umum Lainnya
20 20 20
100 Spectro Photo Meter 3 3 0 3
101
Balance (Alat Laboratorium Mekanika Tanah Dan Batuan)
4 4 0 4
102
Thermohygrometer (Alat Laboratorium Logam, Mesin Dan Listrik)
2 2 0 2
103 Alat Uji Gas Buang 3 3 0 3
104 Diesel Engine 1 1 1
105 Incubator (Alat Laboratorium Umum)
1 1 1
106 Microscope 19 19 2 17
107 Tabung Gas N2 3 3 0 3
108 Titration Apparatus 2 2 0 2
109 Refrigerator 7 7 0 7
110 Spectrophotometer 1 1 0 1
111 Binoculer Microscope (Alat Laboratorium Microbiologi)
1 1 0 1
112 Stereo Microscope (Alat Laboratorium Microbiologi)
2 2 2
113 Pipette Filter 1 1 0 1
114 Stabilizer 4 4 0 4
115 Sub Marine Gel System
1 1 0 1
116 Micro Pippettes 4 4 0 4
117 Electromagnetic Current Meter
2 2 0 2
118 Microscope Tringular 1 1 1
65
119 Mercury Analyzer (Alat Laboratorium Kimia)
1 1 1
120 Slide Warmer 2 2 0 2
121 Shaking Waterbath 1 1 1
122 Lemari Asam 1 1 0 1
123 Cooler (Alat Laboratorium Makanan)
1 1 0 1
124 Thermos Es 2 2 0 2
125 Mortars & Pastle 1 1 1
126 Adaptor (Alat Laboratorium Fisika)
1 1 1
127 Bak Pendingin 3 3 3
128 Alat Uji Analisa Butiran Bahan (Laboratory Testing Screen)
3 3 3
129 Alat Pemadam Kebakaran
0 40 40 40
130 Analitycal Balance 3 3 1 2
131
Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) (Alat Lab. Pertanian)
1 1 1
132 Coloumn Chromatography
1 1 1
133 Elisa Reader 3 3 2 1
134 Fumehood 1 1 1
135 Microscope Flourescence
1 1 1
136 Microwave Oven 1 1 1
137 PH Meter Digital 3 3 3
138 Transiluminator 1 1 1
139 Water Distilation Unit 1 1 0 1
66
140 Ultrapure Water Prod 1 1 1
141 Vaccum Filter Soloent 4 4 4
142 Distilling Aquametri Apparatus
1 1 1
143
Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) (Alat Lab. L. Perairan)
1 1 1
144 Digital Thermometer 2 2 2
145 Pressure Vessel (Alat Laboratorium Proses/teknik Kimia)
10 10 10
146 Mobile Lab. High Volume Air Sampler
2 2 2
147 Alat Pengukur Kadar Air Dengan Electrode
1 1 1
148 Colony Counter & Automatic Tally
2 2 2
149 GPS Insight 2 2 2
150 Dust Sampler (Instrument Probe/sensor)
10 10 10
151 Automatic Laboratory Steam Generator
1 1 1
152 Shaking Machine 1 1 1
153 Laboratory High Speed Centrifuge
1 1 1
154 Rak Kandang Logam Untuk Penelitian
6 6 6
155 High Volume Air Sampler
3 3 1 2
156 Uninterupted Power Supply (UPS)
1 1 0 1
157 Thermal Apemometer 1 1 1
158 Salino Meter 1 1 1
159 Gas Sampler 2 2 2
67
160 Water Bath (Alat Laboratorium Tekanan Dan Suhu)
1 1 0 1
161 P.C Unit 88 3 91 43 48
162 Lap Top 21 21 19 2
163 Note Book 22 22 1 21
164 Hard Disk 10 10 10
165 Printer (Peralatan Personal Komputer)
51 15 66 32 34
166 Server 0 1 1 1
167 Modem 36 3 39 39
168 Peralatan Jaringan Lainnya
0 1 1 1
169 Jet Pump 1 1 1
170 Blower 2 2 2
171 Stirer 1 1 1
172 Alat Tenis Meja 1 1 1
173 Bangunan Gedung Kantor Permanen
1 1 1
b. Aset lainnya (Aset tak berwujud)
No Nama Barang Awal
Tahun Pengadaan
Di Hapus
Akhir Tahun
Kondisi
Baik Rusak Rusak Berat
1 Software Komputer 16 16 16