21
7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 1/21 BAB II KAJIAN PUSTKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. KAJIAN PUSTAKA 1. Hakikat Belajar dan Pemelajaran Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, !"#$%&, 'baha anak membangun skemata)skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya*. +erujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang  pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan)tindakannya. Pandangan)pandangan Jean Piaget  percaya baha belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap  perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. uru hendaknya  banyak memberikan rangsangan kepada sisa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. -edangkan +enurut +. -obry -utikno (!!$/& 0Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang  baru sebagai hasil pengalamannya1. -elaras dengan pendapat di atas 2emar Hamalik (!""$%& mengemukakan baha 0Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (  Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing &1. 3ari beberapa definisi tersebut di atas dapat disimpulkan baha belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh "/

09. CHAPTER II.rtf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 09. CHAPTER II.rtf

7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 1/21

BAB II

KAJIAN PUSTKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

A. KAJIAN PUSTAKA

1. Hakikat Belajar dan Pemelajaran

Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di

sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk 

mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai

dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget

(Trianto, !"#$%&, 'baha anak membangun skemata)skemata dari pengalaman

sendiri dengan lingkungannya*. +erujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang

 pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami

sendiri konsekuensi dari tindakan)tindakannya. Pandangan)pandangan Jean Piaget

 percaya baha belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap

 perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk 

melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan

teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. uru hendaknya

 banyak memberikan rangsangan kepada sisa agar mau berinteraksi dengan

lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan.

-edangkan +enurut +. -obry -utikno (!!$/& 0Belajar adalah suatu proses

usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang

 baru sebagai hasil pengalamannya1. -elaras dengan pendapat di atas 2emar 

Hamalik (!""$%& mengemukakan baha 0Belajar adalah modifikasi atau

memperteguh kelakuan melalui pengalaman ( Learning is defined as the

modification or strengthening of behavior through experiencing &1.

3ari beberapa definisi tersebut di atas dapat disimpulkan baha belajar 

adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh

"/

Page 2: 09. CHAPTER II.rtf

7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 2/21

2

dari lingkungannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. Belajar merupakan

suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan

hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar 

 bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. 3alam

4ndang)4ndang 5o. ! Tahun !!6 Tentang -istem Pendidikan 5asional pasal

" ayat ! dinyatakan baha Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik 

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. +enurut

agne, Briggs, dan vager (+. -obry -utikno, !"#$""& mengemukakan baha

'pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan

terjadinya proses belajar pada sisa*. Pembelajaran mengandung arti setiap

kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu

kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada aalnya meminta

guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh sisa meliputi

kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang

ekonominya, dan lain sebagainya. 7esiapan guru untuk mengenal karakteristik 

sisa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar 

dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan baha pembelajaran

adalah suatu usaha sadar dari pendidik untuk membuat sisa belajar, yaitu

terjadinya perubahan tingkah laku pada diri sisa yang belajar, dimana

 perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam aktu

yang relatif lama dan karena adanya usaha. 8ktifitas guru untuk menciptakan

kondisi yang memungkinkan proses belajar sisa berlangsung optimal disebut

dengan kegiatan pembelajaran. 3engan kata lain pembelajaran adalah proses

membuat orang belajar. uru bertugas membantu sisa belajar dengan cara

memanipulasi lingkungan sehingga sisa dapat belajar dengan mudah. 9nteraksi

Page 3: 09. CHAPTER II.rtf

7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 3/21

3

merupakan ciri utama dari kegiatan pembelajaran, baik antara yang belajar dengan

lingkungan belajarnya, baik itu guru, teman)temannya, tutor, media pembelajaran,

atau sumber)sumber belajar yang lain. :iri lain dari pembelajaran adalah yang

 berhubungan dengan komponen)komponen pembelajaran. ;athurrohman dan

-utikno (!!$"6& mengemukakan baha 07egiatan belajar mengajar 

mengandung sejumlah komponen yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan

 belajar mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi.

2. Karakteri!tik Pemelajaran IPA

a. Pengertian 9lmu Pengetahuan 8lam

9lmu pengetahuan alam (9P8& berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

alam secara sistematis sehingga 9P8 bukan hanya penguasaan kumpulan

 pengetahuan berupa fakta)fakta, konsep)konsep, atau prinsip prinsip saja tetapi

 juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan 9P8 diharapkan dapat

menjadi ahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam

sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam

kehidupan sehari)hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian

 pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan

memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan 9P8 diarahkan untuk inkuiri

dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh

 pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar 9lmu Pengetahuan 8lam

(9P8& merupakan bagian dari 9lmu Pengetahuan atau -ain yang semula berasal

dari Bahasa 9nggris ' science*. 7ata 'science* sendiri berasal dari kata dalam

Bahasa <atin 'scientia* yang berarti saya tahu. =ahyana (Trianto, !"#$"6>&

mengemukakan baha '9P8 adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara

sistematik, dan dalam penggunaanya secara umum terbatas pada gejala)gejala

alam*. Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi

Page 4: 09. CHAPTER II.rtf

7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 4/21

4

oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur,

dan sebagainya. 9P8 mempelajari alam semesta, benda)benda yang ada

dipermukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat

diamati indera maupun yang tidak dapat diamati dengan indera. '9P8 atau ilmu

kealaman adalah ilmu tentang dunia ?at, baik makhluk hidup maupun benda mati

yang diamati*, 7ardi @ 5ur d (Tiranto, !"#$"6>&.

3ari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan baha 9P8 atau sains

merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan dalam bentuk 

fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenaranya melalui suatu rangkaian

kegiatan dalam metode ilmiah seperti observasi, eksperimen serta menuntut sikap

ilmiah yaitu rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya.

b. Hakikat 9lmu Pengetahuan 8lam

Pada hakikatnya 9P8 dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan

sikap ilmiah. -elain itu, '9P8 dipandang pula sebagai proses, sebagai produk, dan

seagai prosedur*. +arsetia 3onosepoetro (Trianto, !"#$"6%& mengemukakan

 baha$

-ebagai proses diartikan semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan

 pengetahuan tentang alam maupun untuk menemukan pengetahuan baru,

sebagai produk diartikan sebagai hasil proses berupa pengetahuan yang

diajarkan di sekolah atau diluar sekolah, sebagai prosedur dimaksudkanmetodologi atau cara yang dipakai untuk mengetahui sesuatu (riset pada

umumnya& yang la?im disebut metode ilmiah ( scientific method &.

c. Tujuan Pembelajaran 9P8

Pembelajaran 9P8 secara khusus sebagaimana tujuan pendidikan secara

umum sebagaimana termaktu dalam taksonomi Bloom (Trianto !"#$"#& baha$

Page 5: 09. CHAPTER II.rtf

7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 5/21

5

3iharapkan dapat memberikan pengetahuan (kognitif&, yang

merupakan tujuan utama dari pembelajaran. Jenis pengetahuan yang

dimaksud adalah pengetahuan dasar dari prinsip dan konsep yang bermanfaat untuk kehidupan sehari)hari. Pengetahuan secara garis besar 

tentang fakta yang ada dialam untuk dapat memahami dan memperdalam

lebih lanjut, dan melihat adanya keterangan serta keteraturannya. 3isamping

hal itu Pembelajaran sains diharapkan pula memberikan keterampilan

(psikomotorik&, kemampuan sikap ilmiah (afektif&, pemahaman, kebiasaan

dan apresiasi. 3i dalam mencari jaaban terhadap suatu permasalahan.

7arena ciri)ciri tersebut yang membedakan dengan pembelajaran lainnya.

Pelaksanaan pembelajaran 9P8 seperti di atas dipengaruhi oleh tujuan apa

yang ingin dicapai melalui pembelajaran tersebut. Tujuan pembelajaran 9P8 di -3

dalam 7urikulum 7T-P menurut 3epdiknas, !!> (+ulyasa, !"!$"""& secara

terperinci adalah$

1) +emperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Aang +aha sa

 berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaann)5ya.

2) +engembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep)konsep 9P8 yang

 bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari)hari.

3) +engembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya

hubungan yang saling mempengaruhi antara 9P8, lingkungan, teknologi dan

masyarakat.

4) +engembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan.

5) +eningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga

dan melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya sebagai salah

satu ciptaan Tuhan, dan

6) +emperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan 9P8 sebagai dasar 

untuk melanjutkan pendidikan ke -+P atau +Ts.

3engan demikian semakin jelaslah baha proses belajar mengajar 9P8 lebih

ditekankan pada pendekatan keterampilan proses, hingga sisa dapat menemukan

fakta)fakta, membangun konsep)konsep, teori)teori, dan sikap ilmiah sisa itu

sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh positif terhadap kualitas proses

 pendidikan maupun produk pendidikan. -elama ini proses belajar mengajar 9P8

hanya menghafalkan fakta, prinsip atau teori saja. 4ntuk itu perlu dikembangkan

suatu model pembelajaran 9P8 yang melibatkan sisa secara aktif dalam kegiatan

Page 6: 09. CHAPTER II.rtf

7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 6/21

6

 pembelajaran untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide)idenya. uru hanya

memberi tangga yang membantu sisa untuk mencapai tingkat pemahaman yang

lebih tinggi, namun harus diupayakan agar sisa dapat menaiki tangga tersebut.

 5ur dan =ikandari (Trianto, !"#$"#6&.

d. ;ungsi Pembelajaran 9P8 -3

+enurut 3epdiknas (!!>$%& mata pelajaran sains di -ekolah 3asar 

 berfungsi untuk memahami konsep dan manfaat sains dalam kehidupan sehari)

hari serta untuk melanjutkan pendidikan ke -+P. 7urikulum Pendidikan 3asar,

mata pelajaran 9P8 berfungsi untuk$

1) +emberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai lingkungan

alam dan lingkungan buatan yang berkaitan dengan pemanfaatannya bagi

kehidupan sehari)hari.

2) +engembangkan keterampilan proses.

3) +engembangkan aasan, sikap, dan nilai yang berguna bagi sisa untuk 

meningkatkan kualitas kehidupan sehari)hari.

4) +engembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang

saling mempengaruhi antara kemajuan 9P8, dan teknologi dengan keadaan

lingkungan di sekitarnya dan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari)hari.

5) +engembangkan kemajuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan

6) Teknologi (9PT7&, serta keterampilan yang berguna dalam kehidupan

sehari)hari maupun untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat pendidikan

yang lebih tinggi.

;ungsi 9P8 dalam penelitian ini adalah mengembangkan kemajuan untuk 

menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi (9PT7&, serta keterampilan yang

Page 7: 09. CHAPTER II.rtf

7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 7/21

7

 berguna dalam kehidupan sehari)hari dan masa depan. Berdasarkan fungsi dan

tujuan tersebut, dapat disimpulkan baha hakikat 9P8 tidak hanya pada dimensi

 pengetahuan (keilmuan& tetapi juga menekankan pada dimensi nilai ukhrai. Hal

ini berarti memperhatikan keteraturan di alam semesta akan semakin

meningkatkan keyakinan akan adanya sebuah kekuatan yang maha dahsyat yang

tidak dapat dibantah lagi yaitu 8llah -=T. 3engan dimensi ini, pada hakikatnya

9P8 mentautkan antara aspek logika)materiil dengan aspek jia)spiritual.

e. Cuang <ingkup dan -tandar 7ompetensi +ata Pelajaran 9P8 -3

Berdasarkan 7urikulum !!> (-tandar 9si& ruang lingkup bahan kajian 9P8

untuk -3D+9 meliputi aspek)aspek berikut$

1) +akhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, dan hean.

2) Tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.

3) BendaDmateri, sifat)sifat dan kegunaanyameliputi$ cair, padat, dan gas.

4) nergy dan perubahannya, yang meliputi$ aya, bunyi, panas, magnet,

listrik, cahaya, dan pesaat sederhana.

5) Bumi dan alam semesta, yang meliputi$ tanah, bumi, tata surya, dan benda)

 benda langit lainnya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan baha ruang lingkup

 pembelajaran 9P8 di -3 meliputi makhluk hidup serta proses kehidupannya,

 bendaDmateri, energi serta perubahannya, dan bumi serta alam semesta.

-tandar kompetensi mata pelajaran 9P8 untuk satuan pendidikan dasar 

-3D+9D-3<BDPaket 8 yang tertuang dalam Permendiknas 5omor 6 Tahun !!>

adalah sebagai berikut$

Page 8: 09. CHAPTER II.rtf

7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 8/21

8

1) +elakukan pengamatan terhadap gejala alam dan menceritakan hasil

 pengamatannya secara lisan dan tertulis.

2) +emahami penggolongan hean dan tumbuhan, serta manfaat hean, dan

tumbuhan bagi manusia, upaya pelestariannya, dan interaksi antara makhluk 

hidup dengan lingkungannya.

3) +emahami bagian)bagian tubuh pada manusia, hean, dan tumbuhan, serta

fungsinya dan perubahan pada makhluk hidup.

4) +emahami beragam sifat benda hubunganya denganpenyusunnya,

 perubahan ujud benda, dan kegunaannya.

5) +emahami berbagai bentuk energy, perubahan dan manfaatnya.

6) +emahami matahari sebagai pusat tata surya, kenampakan dan perubahan

 permukaan bumi dan hubungan peristia alam dengan kegiatan manusia.

3. Materi Si"at # Si"at $a%a&a

+enurut fisikaan -kotlandia, James :lerk +aEell ("F6" G "F%& dalam

9ta -yuri dan 5urhasanah (!""$">%& 0:ahaya adalah rambatan gelombang yang

dihasilkan oleh gabungan medan listrik dan medan magnet. elombang yang

dihasilkan dari gabungan medan listrik dan medan magnet disebut gelombang

elektrromagnetik. :ahaya adalah energi berbentuk gelombang electromagnet

dengan panjang gelombang sekitar 6F!)%/! nanometer. Benda)benda yang dapat

menghasilkan cahaya disebut sumber cahaya. :ahaya dapat dibedakan menjadi

dua jenis, yaitu cahaya tampak dan cahaya tidak tampak. :ahaya tampak adalah

cahaya yang dapat ditangkap oleh mata, cahaya tidak tampak adalah cahaya yang

tidak dapat ditangkap oleh mata, misalnya sinar)E, sinar ultraviolet, sinar gamma,

Page 9: 09. CHAPTER II.rtf

7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 9/21

9

dan sinar inframerah. :ahaya mempunyai sifat)sifat tertentu. -ifat)sifat cahaya

 banyak manfaatnya bagi kehidupan.

a. :ahaya +erambat <urus

:ahaya dari lampu senter arah rambatannya menurut garis lurus. 8tau

ketika kita melihat cahaya matahari yang menerobos masuk melalui genting.

7edua hal tersebut membuktikan baha cahaya merambat lurus.

b. :ahaya 3apat +enembus Benda Bening

Berdasarkan dapat tidaknya memancarkan cahaya, benda

dikelompokkan menjadi benda sumber cahaya dan benda gelap. Benda

sumber cahaya dapat memancarkan cahaya. :ontohnya$ +atahari, lampu, dan

nyala api. -edangkan benda gelap tidak dapat memancarkan cahaya

contohnya$ batu, kayu, dan kertas. Berdasarkan dapat tidaknya meneruskan

cahaya, benda dibedakan menjadi dua, yaitu benda tembus cahaya dan benda

tidak tembus cahaya. Benda tembus cahaya dapat meneruskan yang

mengenainya. :ontoh benda tembus cahaya yaitu kaca, plastik, dan gelas

 bening. Benda tidak tembus cahaya tidak dapat meneruskan cahaya yang

mengenainya. 8pabila dikenai cahaya, benda ini akan membentuk bayangan.

:ontoh benda tidak tembus cahaya yaitu$ koran, kertas, kayu, batu, dan

hean.

c. :ahaya 3apat 3ipantulkan

Perubahan arah rambatan cahaya disebut pemantulan cahaya. :ahaya

yang mengenai permukaan mengkilap akan dipantulkan. Hukum pemantulan

Page 10: 09. CHAPTER II.rtf

7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 10/21

10

cahaya menyatakan sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul. -inar 

datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada sebuah bidang datar.

Pemantulan cahaya ada dua jenis, yaitu pemantulan baur (difus& dan

 pemantulan teratur. Pemantulan baur terjadi jika cahaya mengenai benda yang

 permukaannya tidak rata atau bergelombang. Pada pemantulan ini, arah sinar 

 pantul tidak beraturan. :ahaya yang dipantulkan oleh permukaan air yang

 bergelombang merupakan salah satu contoh pemantulan baur. Pemantulan

teratur terjadi jika cahaya mengenai benda yang permukaannya sangat rata,

licin, dan mengilap. Pada pemantulan ini, sinar pantul memiliki arah yang

teratur. :ahaya yang dipantulkan oleh cermin merupakan salah satu contoh

 pemantulan teratur.

Berdasarkan bentuk permukaannya, cermin dibedakan menjadi cermin

datar dan cermin lengkung. :ermin lengkung dikelompokkan menjadi dua

macam, yaitu cermin cekung dan cermin cembung.

1) :ermin datar

Bayangan pada cermin datar memiliki sifat)sifat berikut$

a) 4kuran (besar dan tinggi& bayangan sama dengan ukuran benda.

b) Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.

c) 7enampakan bayangan berlaanan dengan benda. +isalnya tangan

kirimu akan menjadi tangan kanan bayanganmu.

d) Bayangan tegak seperti bendanya.

e) Bayangan bersifat semu atau maya. 8rtinya, bayangan dapat dilihat

dalam cermin, tetapi tidak dapat ditangkap oleh layar.

2) :ermin cekung

Page 11: 09. CHAPTER II.rtf

7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 11/21

11

:ermin cekung merupakan cermin yang bagian mengilapnya berupa

cekungan. -alah satu contoh cermin cekung yaitu bagian depan sendok 

makan, lampu mobil, dan lampu senter. -ifat bayangan pada cermin cekung

 bergantung dari letak benda. -ifat bayangan yang dibentuk oleh cermin

cekung adalah sebagai berikut$

a) Jika benda berada dekat dengan cermin cekung, bayangan benda

 bersifat tegak, diperbesar, dan semu (maya&.

b) Jika benda berada jauh dengan cermin cekung, bayangan benda

 bersifat nyata (sejati&, terbalik dan diperkecil.

3) :ermin cembung

:ermin cembung merupakan cermin yang bagian mengilapnya berbentuk 

cembung. :ontoh cermin cembung yaitu bagian belakang sendok makanan

dan spion. -ifat bayangan pada cermin cembung adalah semu (maya&, tegak 

dan diperkecil dari benda yang sesungguhnya.

d. :ahaya 3apat 3ibiaskan

Pembiasan adalah pembelokan arah rambat cahaya, saat meleati dua

medium yang berbeda kerapatannya. Pembiasan cahaya dimanfaatkan

manusia dalam pembuatan berbagai alat optik. 8pabila cahaya merambat dari

?at yang kurang rapat menuju ke ?at yang lebih rapat, cahaya akan

dibiaskan mendekati garis normal.

4. M'del Discovery Learning  

3alam kegiatan proses pembelajaran terdapat beberapa istilah yang kita

kenal, seperti metode, strategi, pendekatan, teknik, dan model pembelajaran.

Page 12: 09. CHAPTER II.rtf

7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 12/21

12

3imana masing)masing memiliki pengertian yang identik atau hampir sama

dalam pemahaman guru, sehingga guru kadangkala sulit membedakan istilah

tersebut. 4ntuk memberikan gambaran yang jelas tentang istilah tersebut, akan

dijelaskan berbagai pengertian dari istilah)istilah di atas.

+enurut J.C. 3avid (4jang -. Hidayat, !""$6F& '-trategi merupakan usaha

untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. 3alam

dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan, method, or series of 

activities designed to achieves a particular educational goal *. <ebih lanjut

dikatakan baha strategi pembelajaran diartikan sebagai perencanaan yang berisi

tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu. -edangkatan pendekatan pembelajaran adalah proses penyajian isi

 pembelajaran kepada sisa untuk mencapai kompetensi tertentu dengan suatu

atau beberapa metode pilihan. Coy 7illen (4jang -. Hidayat, !""$6& 'mencatat

ada dua pendekatan dalam pembelajaran yaitu pendekatan yang berpusat pada

guru (teacher-centered approaches& dan pendekatan yang berpusat pada sisa

( student-centered approaches&*. Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan

strategi pembelajaran langsung (direct instruction&, pembelajaran deduktif atau

 pembelajaran ekspositori. -edangkan pendekatan pembelajaran yang berpusat

 pada sisa menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inquiry serta strategi

 pembelajaran induktif. -elanjutnya menurut 4jang -. Hidayat (!""$6& 0Teknik 

 pembelajaran adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka

mengimplementasikan suatu metode.

Page 13: 09. CHAPTER II.rtf

7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 13/21

13

+odel pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. '+odel

 pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan,

termasuk di dalamnya tujuan)tujuan pengajaran, tahap)tahap dalam kegiatan

 pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas*. 8rrends

(Trianto, !"#$/"&. Hal ini sesuai pendapat Joyce @ =eil yang disitir Cahman

(!""$%& '+endefinisikan model pembelajaran ( Model of teaching & adalah suatu

 perencanaan yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi

 pembelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting

 pengajaran ataupun setting lainnya*. 3alam penelitian yang dimaksud model

 pembelajaran adalah suatu bentuk atau pola yang digunakan oleh guru dalam

mengajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai oleh sisa.

+odel discovery learning  didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang

terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi

diharapkan mengorganisasi sendiri. -ebagaimana pendapat Bruner 

(7emendikbud, !"#$6!& 0 Discovery learning  can be defined as the learning that 

take place when the student is not presented with subject matter in the final form,

but rather is required to organie it himself . Bruner menganggap baha belajar 

 penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan

dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik. Berusaha sendiri untuk 

mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan

 pengetahuan yang benar)benar bermakna. 3i dalam proses belajar mementingkan

 partisipasi aktif dari tiap sisa, dan mengenal dengan baik adanya perbedaan

kemampuan. 4ntuk menunjang proses belajar perlu lingkungan memfasilitasi rasa

ingin tahu sisa pada tahap eksplorasi. +enurut Bruner perkembangan kognitif 

Page 14: 09. CHAPTER II.rtf

7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 14/21

14

seseorang terjadi melalui tiga tahap yang ditentukan oleh bagaimana cara

lingkungan, yaitu$ enactive, iconic, dan symbolic. Tahap enactive, seseorang

melakukan aktivitas)aktivitas dalam upaya untuk memahami lingkungan

sekitarnya, artinya dalam memahami dunia sekitarnya anak menggunakan

 pengetahuan motorik. Tahap iconic, seorang memahami objek)objek atau

dunianya melalui gambar)gambar dan visualisasi verbal. Tahap  symbolic,

seseorang telah mampu memiliki ide)ide atau gagasan)gagasan abstrak yang

sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan logika. 3alam

memahami dunia sekitarnya anak belajar melalui symbol)simbol bahasa, logika,

matematika, dan sebagainya.

  0+odel discovery learning  adalah memahami konsep, arti, dan hubungan

melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan1

Budiningsih (7emendikbud, !"#$6!&.  Discovery  terjadi bila individu terlibat,

terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa

konsep dan prinsip.  Discovery  dilakukan melalui observasi, klasifikasi,

 pengukuran, prediksi, penentuan dan infer i.

 Discovery learning  mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry&.

Tidak ada perbedaan yang principal pada kedua istilah ini, pada discovery

learning   lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang

sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan discovery  ialah baha pada

discovery  masalah yang diperhadapkan kepada sisa semacam masalah yang

direkayasa oleh guru, sedangakan inquiry  masalahnya bukan hasil rekayasa,

sehingga sisa harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk 

mendapatkan temuan)temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian. 3ari

teori belajar Bruner, intinya perolehan pengetahuan merupakan suatu proses

interaksi, dan orang mengkonstruksi pengetahuannya dengan menghubungkan

Page 15: 09. CHAPTER II.rtf

7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 15/21

15

informasi yang masuk dengan informasi yang disimpan atau diperoleh

sebelumnya. Belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif 

oleh manusia dan dengan sendirinya memberikan hasil yang paling baik.

 Model discovery learning   adalah salah satu model pembelajaran dengan

 pendekatan saintifik yaitu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa

agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui

tahapan)tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah&,

merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan

data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan

mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang 0ditemukan1. Pendekatan

saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam

mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, baha

informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi

searah dari guru. 2leh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta

diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai

sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu.

3ari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan baha model  discovery

learning   (penemuan terbimbing& adalah model pembelajaran yang memberikan

kesempatan kepada peserta didik agar secara aktif mengolah dan menemukan data

atau informasi yang telah direkayasa oleh guru sehingga menghasilkan

 pengetahuan yang benar)benar bermakna.

a. 7elebihan model discovery learning 

3alam penggunaan model discovery learning   ini guru berusaha

meningkatkan aktivitas sisa dalam proses belajar mengajar. +aka model ini

Page 16: 09. CHAPTER II.rtf

7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 16/21

16

memiliki kelebihan sebagaimana disebutkan dalam kemendikbud (!"#, 6")6&

yaitu sebagai berikut$

1) +odel ini mampu membantu sisa untuk mengembangkan, memperbanyak 

kesiapan, serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitifDpengenalan

sisa.

2) -isa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi individual

sehingga dapat kokohDmendalam tertinggal dalam jia sisa tersebut.

3) 3apat membangkitkan kegairahan belajar mengajar para sisa.

4) +odel ini mampu memberikan kesempatan kepada sisa untuk berkembang

dan maju sesuai dengan kemampuannya masing)masing.

5) +ampu mengarahkan cara sisa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi

yang kuat untuk belajar lebih giat.6) +embantu sisa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri

sendiri dengan proses penemuan sendiri.

b. <angkah)langkah operasional

+enurut -yah (7emendikbud, !"#$6& 'dalam mengaplikasikan discovery

learning di kelas, ada beberapa prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan

 belajar mengajar secara umum sebagai berikut*.

1) !timulation  (stimulasiDpemberian rangsangan&. Pertama)tama pada tahap

ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan tanda tanya,

kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul

keinginan untuk menyelidiki sendiri. 3isamping itu guru dapat memulai

kegiatan PB+ dengan mengajukan pertanyaan, dan aktivitas belajar 

lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.

2)  "roblem  statement  (pernyataanD identifikasi masalah&. -etelah dilakukan

 stimulation langkah selanjutnya adalah guru memberi kesempatan kepada

sisa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda)agenda masalah

yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dandirumuskan dalam bentuk hipotesis (jaaban sementara atas pertanyaan

masalah&. +emberikan kesempatan sisa untuk mengidentifikasi dan

menganalisis permasalahan yang mereka hadapi, merupakan teknik yang

 berguna dalam membangun sisa agar mereka terbiasa untuk menemukan

suatu masalah.

3)  Data  collection  (pengumpulan data&. 7etika eksplorasi berlangsung guru

 juga memberi kesempatan kepada para sisa untuk mengumpulkan

informasi sebanyak)banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar 

atau tidaknya hipotesis. Pada tahap ini berfungsi untuk menjaab

 pertanyaan atau membuktikan benar tidak hipotesis, dengan demikian anak 

didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection& berbagai

Page 17: 09. CHAPTER II.rtf

7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 17/21

17

informasi yang relevan, membaca literature, mengamati objek, aancara

dengan narasumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.

4)  Data processing  (pengolahan data&. 3ata processing  merupakan kegiatanmengolah data dan informasi yang telah diperoleh para sisa baik melalui

aancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. 3ata  processing 

disebut juga dengan pengkodean codingDkategorisasi yang berfungsi

sebagai pembentukan konsep dan generalisasi. 3ari generalisasi tersebut

sisa akan mendapatkan penegetahuan baru tentang alternatif jaabanD

 penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara logis.

5) #erification (pentahkikanDpembuktian&. Bertujuan agar proses belajar akan

 berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada

sisa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman

melalui contoh)contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.

6) $eneraliation  (menarik kesimpulanDgeneralisasi&. Tahap  generalitationDmenarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat

dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah

yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi. 8tau tahap dimana

 berdasarkan hasil verifikasi tadi, anak didik belajar menarik kesimpulan

atau generalisasi tertentu. 8khirnya dirumuskannya dengan kata)kata

 prinsip)prinsip yang mendasari generalisasi.

5. Penelitian &an( rele)an

7ajian penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini adalah

sebagai berikut$

a. Titin 2ktaviani Pamungkas. (!!& 0Penerapan  Discovery Learning  Pada

+ata Pelajaran 8kuntansi 4ntuk +eningkatkan +otivasi 3an Prestasi

Belajar -isa 8kuntansi 7euangan (-tudi 7asus Pada -isa 7elas 8k 

-mk -halahuddin +alang&%&

http$DDlibrary.um.ac.idDptkDindeE.phpImoddetail@id6/% diakses pada

tanggal "# +aret !"/.

Hasil penelitian menunjukkan baha pada siklus 9 motivasi belajar sisa

sebesar #%K dengan kategori kurang dan mengalami peningkatkan menjadi

sebesar >K dengan kategori baik pada siklus 99. -edangkan pada prestasi

 belajar juga mengalami peningkatkan, sebelum diberikan tindakan skor 

Page 18: 09. CHAPTER II.rtf

7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 18/21

18

rata)rata hasil belajar sebesar /",F%K dengan ketuntasan belajar %#,/>K

 pada siklus 99 meningkat lagi dengan skor rata)rata F",FK dengan

ketuntasan belajar sebesar 6,/6K.

b. Cismayani (!"6& dengan judul 'Penerapan +odel Pembelajaran

 Discovery Learning 4ntuk +eningkatkan Hasil Belajar P75 -isa%&

http$DDejournal.undiksha.ac.idDindeE.phpDJJPPDarticleDvieD#!/ diakses

 pada tanggal () Maret )*(+&

Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan rata)rata hasil belajar siklus

9 ke siklus 99 sebesari ,K. Peningkatan ketuntasan klasikal siklus 9 ke

siklus 99 sebesari 66,#K

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan baha penerapan

model discovery learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil atau prestasi

 belajar sisa dari siklus 9 ke siklus 99.

B. Keran(ka Pemikiran

3alam pembelajaran materi sifat)sifat cahaya pada sisa kelas L -35 "

Balandongan masih terdapat banyak permasalahan pembelajaran yang perlu

dicarikan jalan keluarnya sehingga usaha perbaikan proses dan hasil belajar dapat

mencapai hasil yang diharapkan (mencapai ketuntasan yang di tetapkan&. -alah

satunya adalah dengan penerapan model discovery learning . +odel  discovery

learning  diprediksi akan meningkatkan pembelajaran sifat)sifat cahaya pada mata

 pelajaran 9P8. 7erangka pemikiran penelitian ini dapat digambarkan sebagai

 berikut$

Bagan ."

7erangka Pemikiran Penelitian

Penerapan +odel 3iscovery <earning di 7elas / -35 " Balandongan

SIKLUS *

 "lan

 ction

bservation

 .eflection

Penin(katan Pemelaja

+eliputi beberapa aspek 

7ognitif 

8fektif 

Psikomotor

K'ndi!i Ak%ir

T-j-an &an( di

SIKLUS 0

 "lan

 ction

bservation

 .eflection

Tindakan

erapan model pembelajaran yang kurang tepat dan berpusat pada guru sehingga sisa bersikap pasif dalam pembelajaran

erta didik merasa kurang perhatian dan keseriusan selama mengikuti pembelajaran

ndahnya kualitas prosesDhasil belajar sisa, tidak mencapai ketuntasan klasikal

K'ndi!i A1al

St-di Penda%-l-an/

Page 19: 09. CHAPTER II.rtf

7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 19/21

19

(-umber$ Peneliti, diadaptasi dari -ukidin, Basroi, -uranton, !!F&

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, Pada kondisi aal guru belum

menerapkan model pembelajaran yang tepat masih berpusat pada guru. Peserta

didik tidak aktif, merasa kurang perhatian, dan kurang serius selama mengikuti

 pembelajaran hal ini mengakibatkan rendahnya hasil belajar sisa yang tidak 

mencapai ketuntasan klasikal. 2leh karena itu dilakukan tindakan selama

siklus yaitu dengan menggunakan model discovery learning . Tiap)tiap siklus

 peneliti melakukan langkah)langkah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

refleksi. Pada siklus 9 peneliti menggunakan model discovery learning kemudian

dilanjutkan dengan siklus 99 dengan mengevaluasi dan memperbaiki kegiatan

siklus 9. Berdasarkan teori di atas dengan menggunakan tindakan 9 pada siklus 9

diharapkan terjadi peningkatan proses dan hasil belajar sisa. Pada siklus 99

Page 20: 09. CHAPTER II.rtf

7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 20/21

20

 peneliti melakukan evaluasi dan perbaikan dari siklus 9 sehingga diharapkan dapat

terjadi peningkatan dari siklus sebelumnya.

7elebihan dari model  discovery learning   diprediksi dapat meningkatkan

 pembelajaran sifat)sifat cahaya pada mata pelajaran 9P8 yang nantinya akan

 berpengaruh pula pada hasil pembelajaran peserta didik yang meliputi aspek 

kognitif, afektif, dan psikomotor. 7arena pada model  discovery learning ,

menekankan agar peserta didik terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga

 peserta didik dapat mengalami dan menemukan sendiri konsep)konsep yang harus

ia kuasai. 3engan demikian materi pembelajaran yang disampaikan dapat diproses

dengan baik oleh peserta didik.

7emudian pada pembelajaran dengan penerapan model discovery learning 

dapat memberi pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan

 pengembangan ketrampilan proses dan sikap ilmiah. 3alam model ini

 pembelajaran 9P8 dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti pengamatan,

 pengujian atau penelitian, diskusi, penggalian informasi melalui tugas baca,

disamping itu juga pendekatan ini dapat memberi peluang pada peserta didik agar 

dapat belajar lebih bermakna.

7eberhasilan penggunaan model discovery learning   dalam pembelajaran

konsep sifat)sifat cahaya dengan sendirinya akan dapat meningkatkan proses dan

hasil belajar (kognitif, afektif, dan psikomotor& terutama pada pemahaman konsep

sisa dalam pembelajaran sifat)sifat cahaya pada kelas L di -35 " Balandongan.

C. HIPOTESIS PENELITIAN

Page 21: 09. CHAPTER II.rtf

7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 21/21

21

0Hipotesis merupakan jaaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,

 belum jaaban yang empirik dengan data1 (-ugiyono, !"6$>&. Berdasarkan

kerangka pemikiran di atas hipotesis yang digunakan dapat dirumuskan yaitu

08da peningkatan proses dan hasil pembelajaran sifat)sifat cahaya melalui model

discovery learning  pada sisa kelas L -35 " Balandongan1.