Upload
alby-alyubi
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 1/21
BAB II
KAJIAN PUSTKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Hakikat Belajar dan Pemelajaran
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di
sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk
mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai
dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget
(Trianto, !"#$%&, 'baha anak membangun skemata)skemata dari pengalaman
sendiri dengan lingkungannya*. +erujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang
pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami
sendiri konsekuensi dari tindakan)tindakannya. Pandangan)pandangan Jean Piaget
percaya baha belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap
perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk
melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan
teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. uru hendaknya
banyak memberikan rangsangan kepada sisa agar mau berinteraksi dengan
lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan.
-edangkan +enurut +. -obry -utikno (!!$/& 0Belajar adalah suatu proses
usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang
baru sebagai hasil pengalamannya1. -elaras dengan pendapat di atas 2emar
Hamalik (!""$%& mengemukakan baha 0Belajar adalah modifikasi atau
memperteguh kelakuan melalui pengalaman ( Learning is defined as the
modification or strengthening of behavior through experiencing &1.
3ari beberapa definisi tersebut di atas dapat disimpulkan baha belajar
adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh
"/
7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 2/21
2
dari lingkungannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. Belajar merupakan
suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan
hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar
bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. 3alam
4ndang)4ndang 5o. ! Tahun !!6 Tentang -istem Pendidikan 5asional pasal
" ayat ! dinyatakan baha Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. +enurut
agne, Briggs, dan vager (+. -obry -utikno, !"#$""& mengemukakan baha
'pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan
terjadinya proses belajar pada sisa*. Pembelajaran mengandung arti setiap
kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu
kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada aalnya meminta
guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh sisa meliputi
kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang
ekonominya, dan lain sebagainya. 7esiapan guru untuk mengenal karakteristik
sisa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar
dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan baha pembelajaran
adalah suatu usaha sadar dari pendidik untuk membuat sisa belajar, yaitu
terjadinya perubahan tingkah laku pada diri sisa yang belajar, dimana
perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam aktu
yang relatif lama dan karena adanya usaha. 8ktifitas guru untuk menciptakan
kondisi yang memungkinkan proses belajar sisa berlangsung optimal disebut
dengan kegiatan pembelajaran. 3engan kata lain pembelajaran adalah proses
membuat orang belajar. uru bertugas membantu sisa belajar dengan cara
memanipulasi lingkungan sehingga sisa dapat belajar dengan mudah. 9nteraksi
7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 3/21
3
merupakan ciri utama dari kegiatan pembelajaran, baik antara yang belajar dengan
lingkungan belajarnya, baik itu guru, teman)temannya, tutor, media pembelajaran,
atau sumber)sumber belajar yang lain. :iri lain dari pembelajaran adalah yang
berhubungan dengan komponen)komponen pembelajaran. ;athurrohman dan
-utikno (!!$"6& mengemukakan baha 07egiatan belajar mengajar
mengandung sejumlah komponen yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan
belajar mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi.
2. Karakteri!tik Pemelajaran IPA
a. Pengertian 9lmu Pengetahuan 8lam
9lmu pengetahuan alam (9P8& berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis sehingga 9P8 bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan berupa fakta)fakta, konsep)konsep, atau prinsip prinsip saja tetapi
juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan 9P8 diharapkan dapat
menjadi ahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam
sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam
kehidupan sehari)hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan
memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan 9P8 diarahkan untuk inkuiri
dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar 9lmu Pengetahuan 8lam
(9P8& merupakan bagian dari 9lmu Pengetahuan atau -ain yang semula berasal
dari Bahasa 9nggris ' science*. 7ata 'science* sendiri berasal dari kata dalam
Bahasa <atin 'scientia* yang berarti saya tahu. =ahyana (Trianto, !"#$"6>&
mengemukakan baha '9P8 adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara
sistematik, dan dalam penggunaanya secara umum terbatas pada gejala)gejala
alam*. Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi
7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 4/21
4
oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur,
dan sebagainya. 9P8 mempelajari alam semesta, benda)benda yang ada
dipermukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat
diamati indera maupun yang tidak dapat diamati dengan indera. '9P8 atau ilmu
kealaman adalah ilmu tentang dunia ?at, baik makhluk hidup maupun benda mati
yang diamati*, 7ardi @ 5ur d (Tiranto, !"#$"6>&.
3ari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan baha 9P8 atau sains
merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan dalam bentuk
fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenaranya melalui suatu rangkaian
kegiatan dalam metode ilmiah seperti observasi, eksperimen serta menuntut sikap
ilmiah yaitu rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya.
b. Hakikat 9lmu Pengetahuan 8lam
Pada hakikatnya 9P8 dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan
sikap ilmiah. -elain itu, '9P8 dipandang pula sebagai proses, sebagai produk, dan
seagai prosedur*. +arsetia 3onosepoetro (Trianto, !"#$"6%& mengemukakan
baha$
-ebagai proses diartikan semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan
pengetahuan tentang alam maupun untuk menemukan pengetahuan baru,
sebagai produk diartikan sebagai hasil proses berupa pengetahuan yang
diajarkan di sekolah atau diluar sekolah, sebagai prosedur dimaksudkanmetodologi atau cara yang dipakai untuk mengetahui sesuatu (riset pada
umumnya& yang la?im disebut metode ilmiah ( scientific method &.
c. Tujuan Pembelajaran 9P8
Pembelajaran 9P8 secara khusus sebagaimana tujuan pendidikan secara
umum sebagaimana termaktu dalam taksonomi Bloom (Trianto !"#$"#& baha$
7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 5/21
5
3iharapkan dapat memberikan pengetahuan (kognitif&, yang
merupakan tujuan utama dari pembelajaran. Jenis pengetahuan yang
dimaksud adalah pengetahuan dasar dari prinsip dan konsep yang bermanfaat untuk kehidupan sehari)hari. Pengetahuan secara garis besar
tentang fakta yang ada dialam untuk dapat memahami dan memperdalam
lebih lanjut, dan melihat adanya keterangan serta keteraturannya. 3isamping
hal itu Pembelajaran sains diharapkan pula memberikan keterampilan
(psikomotorik&, kemampuan sikap ilmiah (afektif&, pemahaman, kebiasaan
dan apresiasi. 3i dalam mencari jaaban terhadap suatu permasalahan.
7arena ciri)ciri tersebut yang membedakan dengan pembelajaran lainnya.
Pelaksanaan pembelajaran 9P8 seperti di atas dipengaruhi oleh tujuan apa
yang ingin dicapai melalui pembelajaran tersebut. Tujuan pembelajaran 9P8 di -3
dalam 7urikulum 7T-P menurut 3epdiknas, !!> (+ulyasa, !"!$"""& secara
terperinci adalah$
1) +emperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Aang +aha sa
berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaann)5ya.
2) +engembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep)konsep 9P8 yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari)hari.
3) +engembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara 9P8, lingkungan, teknologi dan
masyarakat.
4) +engembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
5) +eningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga
dan melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya sebagai salah
satu ciptaan Tuhan, dan
6) +emperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan 9P8 sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan ke -+P atau +Ts.
3engan demikian semakin jelaslah baha proses belajar mengajar 9P8 lebih
ditekankan pada pendekatan keterampilan proses, hingga sisa dapat menemukan
fakta)fakta, membangun konsep)konsep, teori)teori, dan sikap ilmiah sisa itu
sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh positif terhadap kualitas proses
pendidikan maupun produk pendidikan. -elama ini proses belajar mengajar 9P8
hanya menghafalkan fakta, prinsip atau teori saja. 4ntuk itu perlu dikembangkan
suatu model pembelajaran 9P8 yang melibatkan sisa secara aktif dalam kegiatan
7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 6/21
6
pembelajaran untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide)idenya. uru hanya
memberi tangga yang membantu sisa untuk mencapai tingkat pemahaman yang
lebih tinggi, namun harus diupayakan agar sisa dapat menaiki tangga tersebut.
5ur dan =ikandari (Trianto, !"#$"#6&.
d. ;ungsi Pembelajaran 9P8 -3
+enurut 3epdiknas (!!>$%& mata pelajaran sains di -ekolah 3asar
berfungsi untuk memahami konsep dan manfaat sains dalam kehidupan sehari)
hari serta untuk melanjutkan pendidikan ke -+P. 7urikulum Pendidikan 3asar,
mata pelajaran 9P8 berfungsi untuk$
1) +emberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai lingkungan
alam dan lingkungan buatan yang berkaitan dengan pemanfaatannya bagi
kehidupan sehari)hari.
2) +engembangkan keterampilan proses.
3) +engembangkan aasan, sikap, dan nilai yang berguna bagi sisa untuk
meningkatkan kualitas kehidupan sehari)hari.
4) +engembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang
saling mempengaruhi antara kemajuan 9P8, dan teknologi dengan keadaan
lingkungan di sekitarnya dan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari)hari.
5) +engembangkan kemajuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan
6) Teknologi (9PT7&, serta keterampilan yang berguna dalam kehidupan
sehari)hari maupun untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat pendidikan
yang lebih tinggi.
;ungsi 9P8 dalam penelitian ini adalah mengembangkan kemajuan untuk
menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi (9PT7&, serta keterampilan yang
7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 7/21
7
berguna dalam kehidupan sehari)hari dan masa depan. Berdasarkan fungsi dan
tujuan tersebut, dapat disimpulkan baha hakikat 9P8 tidak hanya pada dimensi
pengetahuan (keilmuan& tetapi juga menekankan pada dimensi nilai ukhrai. Hal
ini berarti memperhatikan keteraturan di alam semesta akan semakin
meningkatkan keyakinan akan adanya sebuah kekuatan yang maha dahsyat yang
tidak dapat dibantah lagi yaitu 8llah -=T. 3engan dimensi ini, pada hakikatnya
9P8 mentautkan antara aspek logika)materiil dengan aspek jia)spiritual.
e. Cuang <ingkup dan -tandar 7ompetensi +ata Pelajaran 9P8 -3
Berdasarkan 7urikulum !!> (-tandar 9si& ruang lingkup bahan kajian 9P8
untuk -3D+9 meliputi aspek)aspek berikut$
1) +akhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, dan hean.
2) Tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
3) BendaDmateri, sifat)sifat dan kegunaanyameliputi$ cair, padat, dan gas.
4) nergy dan perubahannya, yang meliputi$ aya, bunyi, panas, magnet,
listrik, cahaya, dan pesaat sederhana.
5) Bumi dan alam semesta, yang meliputi$ tanah, bumi, tata surya, dan benda)
benda langit lainnya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan baha ruang lingkup
pembelajaran 9P8 di -3 meliputi makhluk hidup serta proses kehidupannya,
bendaDmateri, energi serta perubahannya, dan bumi serta alam semesta.
-tandar kompetensi mata pelajaran 9P8 untuk satuan pendidikan dasar
-3D+9D-3<BDPaket 8 yang tertuang dalam Permendiknas 5omor 6 Tahun !!>
adalah sebagai berikut$
7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 8/21
8
1) +elakukan pengamatan terhadap gejala alam dan menceritakan hasil
pengamatannya secara lisan dan tertulis.
2) +emahami penggolongan hean dan tumbuhan, serta manfaat hean, dan
tumbuhan bagi manusia, upaya pelestariannya, dan interaksi antara makhluk
hidup dengan lingkungannya.
3) +emahami bagian)bagian tubuh pada manusia, hean, dan tumbuhan, serta
fungsinya dan perubahan pada makhluk hidup.
4) +emahami beragam sifat benda hubunganya denganpenyusunnya,
perubahan ujud benda, dan kegunaannya.
5) +emahami berbagai bentuk energy, perubahan dan manfaatnya.
6) +emahami matahari sebagai pusat tata surya, kenampakan dan perubahan
permukaan bumi dan hubungan peristia alam dengan kegiatan manusia.
3. Materi Si"at # Si"at $a%a&a
+enurut fisikaan -kotlandia, James :lerk +aEell ("F6" G "F%& dalam
9ta -yuri dan 5urhasanah (!""$">%& 0:ahaya adalah rambatan gelombang yang
dihasilkan oleh gabungan medan listrik dan medan magnet. elombang yang
dihasilkan dari gabungan medan listrik dan medan magnet disebut gelombang
elektrromagnetik. :ahaya adalah energi berbentuk gelombang electromagnet
dengan panjang gelombang sekitar 6F!)%/! nanometer. Benda)benda yang dapat
menghasilkan cahaya disebut sumber cahaya. :ahaya dapat dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu cahaya tampak dan cahaya tidak tampak. :ahaya tampak adalah
cahaya yang dapat ditangkap oleh mata, cahaya tidak tampak adalah cahaya yang
tidak dapat ditangkap oleh mata, misalnya sinar)E, sinar ultraviolet, sinar gamma,
7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 9/21
9
dan sinar inframerah. :ahaya mempunyai sifat)sifat tertentu. -ifat)sifat cahaya
banyak manfaatnya bagi kehidupan.
a. :ahaya +erambat <urus
:ahaya dari lampu senter arah rambatannya menurut garis lurus. 8tau
ketika kita melihat cahaya matahari yang menerobos masuk melalui genting.
7edua hal tersebut membuktikan baha cahaya merambat lurus.
b. :ahaya 3apat +enembus Benda Bening
Berdasarkan dapat tidaknya memancarkan cahaya, benda
dikelompokkan menjadi benda sumber cahaya dan benda gelap. Benda
sumber cahaya dapat memancarkan cahaya. :ontohnya$ +atahari, lampu, dan
nyala api. -edangkan benda gelap tidak dapat memancarkan cahaya
contohnya$ batu, kayu, dan kertas. Berdasarkan dapat tidaknya meneruskan
cahaya, benda dibedakan menjadi dua, yaitu benda tembus cahaya dan benda
tidak tembus cahaya. Benda tembus cahaya dapat meneruskan yang
mengenainya. :ontoh benda tembus cahaya yaitu kaca, plastik, dan gelas
bening. Benda tidak tembus cahaya tidak dapat meneruskan cahaya yang
mengenainya. 8pabila dikenai cahaya, benda ini akan membentuk bayangan.
:ontoh benda tidak tembus cahaya yaitu$ koran, kertas, kayu, batu, dan
hean.
c. :ahaya 3apat 3ipantulkan
Perubahan arah rambatan cahaya disebut pemantulan cahaya. :ahaya
yang mengenai permukaan mengkilap akan dipantulkan. Hukum pemantulan
7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 10/21
10
cahaya menyatakan sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul. -inar
datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada sebuah bidang datar.
Pemantulan cahaya ada dua jenis, yaitu pemantulan baur (difus& dan
pemantulan teratur. Pemantulan baur terjadi jika cahaya mengenai benda yang
permukaannya tidak rata atau bergelombang. Pada pemantulan ini, arah sinar
pantul tidak beraturan. :ahaya yang dipantulkan oleh permukaan air yang
bergelombang merupakan salah satu contoh pemantulan baur. Pemantulan
teratur terjadi jika cahaya mengenai benda yang permukaannya sangat rata,
licin, dan mengilap. Pada pemantulan ini, sinar pantul memiliki arah yang
teratur. :ahaya yang dipantulkan oleh cermin merupakan salah satu contoh
pemantulan teratur.
Berdasarkan bentuk permukaannya, cermin dibedakan menjadi cermin
datar dan cermin lengkung. :ermin lengkung dikelompokkan menjadi dua
macam, yaitu cermin cekung dan cermin cembung.
1) :ermin datar
Bayangan pada cermin datar memiliki sifat)sifat berikut$
a) 4kuran (besar dan tinggi& bayangan sama dengan ukuran benda.
b) Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.
c) 7enampakan bayangan berlaanan dengan benda. +isalnya tangan
kirimu akan menjadi tangan kanan bayanganmu.
d) Bayangan tegak seperti bendanya.
e) Bayangan bersifat semu atau maya. 8rtinya, bayangan dapat dilihat
dalam cermin, tetapi tidak dapat ditangkap oleh layar.
2) :ermin cekung
7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 11/21
11
:ermin cekung merupakan cermin yang bagian mengilapnya berupa
cekungan. -alah satu contoh cermin cekung yaitu bagian depan sendok
makan, lampu mobil, dan lampu senter. -ifat bayangan pada cermin cekung
bergantung dari letak benda. -ifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cekung adalah sebagai berikut$
a) Jika benda berada dekat dengan cermin cekung, bayangan benda
bersifat tegak, diperbesar, dan semu (maya&.
b) Jika benda berada jauh dengan cermin cekung, bayangan benda
bersifat nyata (sejati&, terbalik dan diperkecil.
3) :ermin cembung
:ermin cembung merupakan cermin yang bagian mengilapnya berbentuk
cembung. :ontoh cermin cembung yaitu bagian belakang sendok makanan
dan spion. -ifat bayangan pada cermin cembung adalah semu (maya&, tegak
dan diperkecil dari benda yang sesungguhnya.
d. :ahaya 3apat 3ibiaskan
Pembiasan adalah pembelokan arah rambat cahaya, saat meleati dua
medium yang berbeda kerapatannya. Pembiasan cahaya dimanfaatkan
manusia dalam pembuatan berbagai alat optik. 8pabila cahaya merambat dari
?at yang kurang rapat menuju ke ?at yang lebih rapat, cahaya akan
dibiaskan mendekati garis normal.
4. M'del Discovery Learning
3alam kegiatan proses pembelajaran terdapat beberapa istilah yang kita
kenal, seperti metode, strategi, pendekatan, teknik, dan model pembelajaran.
7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 12/21
12
3imana masing)masing memiliki pengertian yang identik atau hampir sama
dalam pemahaman guru, sehingga guru kadangkala sulit membedakan istilah
tersebut. 4ntuk memberikan gambaran yang jelas tentang istilah tersebut, akan
dijelaskan berbagai pengertian dari istilah)istilah di atas.
+enurut J.C. 3avid (4jang -. Hidayat, !""$6F& '-trategi merupakan usaha
untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. 3alam
dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan, method, or series of
activities designed to achieves a particular educational goal *. <ebih lanjut
dikatakan baha strategi pembelajaran diartikan sebagai perencanaan yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. -edangkatan pendekatan pembelajaran adalah proses penyajian isi
pembelajaran kepada sisa untuk mencapai kompetensi tertentu dengan suatu
atau beberapa metode pilihan. Coy 7illen (4jang -. Hidayat, !""$6& 'mencatat
ada dua pendekatan dalam pembelajaran yaitu pendekatan yang berpusat pada
guru (teacher-centered approaches& dan pendekatan yang berpusat pada sisa
( student-centered approaches&*. Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan
strategi pembelajaran langsung (direct instruction&, pembelajaran deduktif atau
pembelajaran ekspositori. -edangkan pendekatan pembelajaran yang berpusat
pada sisa menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inquiry serta strategi
pembelajaran induktif. -elanjutnya menurut 4jang -. Hidayat (!""$6& 0Teknik
pembelajaran adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka
mengimplementasikan suatu metode.
7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 13/21
13
+odel pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. '+odel
pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan,
termasuk di dalamnya tujuan)tujuan pengajaran, tahap)tahap dalam kegiatan
pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas*. 8rrends
(Trianto, !"#$/"&. Hal ini sesuai pendapat Joyce @ =eil yang disitir Cahman
(!""$%& '+endefinisikan model pembelajaran ( Model of teaching & adalah suatu
perencanaan yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi
pembelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting
pengajaran ataupun setting lainnya*. 3alam penelitian yang dimaksud model
pembelajaran adalah suatu bentuk atau pola yang digunakan oleh guru dalam
mengajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai oleh sisa.
+odel discovery learning didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang
terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi
diharapkan mengorganisasi sendiri. -ebagaimana pendapat Bruner
(7emendikbud, !"#$6!& 0 Discovery learning can be defined as the learning that
take place when the student is not presented with subject matter in the final form,
but rather is required to organie it himself . Bruner menganggap baha belajar
penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan
dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik. Berusaha sendiri untuk
mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan
pengetahuan yang benar)benar bermakna. 3i dalam proses belajar mementingkan
partisipasi aktif dari tiap sisa, dan mengenal dengan baik adanya perbedaan
kemampuan. 4ntuk menunjang proses belajar perlu lingkungan memfasilitasi rasa
ingin tahu sisa pada tahap eksplorasi. +enurut Bruner perkembangan kognitif
7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 14/21
14
seseorang terjadi melalui tiga tahap yang ditentukan oleh bagaimana cara
lingkungan, yaitu$ enactive, iconic, dan symbolic. Tahap enactive, seseorang
melakukan aktivitas)aktivitas dalam upaya untuk memahami lingkungan
sekitarnya, artinya dalam memahami dunia sekitarnya anak menggunakan
pengetahuan motorik. Tahap iconic, seorang memahami objek)objek atau
dunianya melalui gambar)gambar dan visualisasi verbal. Tahap symbolic,
seseorang telah mampu memiliki ide)ide atau gagasan)gagasan abstrak yang
sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan logika. 3alam
memahami dunia sekitarnya anak belajar melalui symbol)simbol bahasa, logika,
matematika, dan sebagainya.
0+odel discovery learning adalah memahami konsep, arti, dan hubungan
melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan1
Budiningsih (7emendikbud, !"#$6!&. Discovery terjadi bila individu terlibat,
terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa
konsep dan prinsip. Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi,
pengukuran, prediksi, penentuan dan infer i.
Discovery learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry&.
Tidak ada perbedaan yang principal pada kedua istilah ini, pada discovery
learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang
sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah baha pada
discovery masalah yang diperhadapkan kepada sisa semacam masalah yang
direkayasa oleh guru, sedangakan inquiry masalahnya bukan hasil rekayasa,
sehingga sisa harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk
mendapatkan temuan)temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian. 3ari
teori belajar Bruner, intinya perolehan pengetahuan merupakan suatu proses
interaksi, dan orang mengkonstruksi pengetahuannya dengan menghubungkan
7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 15/21
15
informasi yang masuk dengan informasi yang disimpan atau diperoleh
sebelumnya. Belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif
oleh manusia dan dengan sendirinya memberikan hasil yang paling baik.
Model discovery learning adalah salah satu model pembelajaran dengan
pendekatan saintifik yaitu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa
agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui
tahapan)tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah&,
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan
data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang 0ditemukan1. Pendekatan
saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam
mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, baha
informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi
searah dari guru. 2leh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta
diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai
sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu.
3ari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan baha model discovery
learning (penemuan terbimbing& adalah model pembelajaran yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik agar secara aktif mengolah dan menemukan data
atau informasi yang telah direkayasa oleh guru sehingga menghasilkan
pengetahuan yang benar)benar bermakna.
a. 7elebihan model discovery learning
3alam penggunaan model discovery learning ini guru berusaha
meningkatkan aktivitas sisa dalam proses belajar mengajar. +aka model ini
7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 16/21
16
memiliki kelebihan sebagaimana disebutkan dalam kemendikbud (!"#, 6")6&
yaitu sebagai berikut$
1) +odel ini mampu membantu sisa untuk mengembangkan, memperbanyak
kesiapan, serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitifDpengenalan
sisa.
2) -isa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi individual
sehingga dapat kokohDmendalam tertinggal dalam jia sisa tersebut.
3) 3apat membangkitkan kegairahan belajar mengajar para sisa.
4) +odel ini mampu memberikan kesempatan kepada sisa untuk berkembang
dan maju sesuai dengan kemampuannya masing)masing.
5) +ampu mengarahkan cara sisa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi
yang kuat untuk belajar lebih giat.6) +embantu sisa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri
sendiri dengan proses penemuan sendiri.
b. <angkah)langkah operasional
+enurut -yah (7emendikbud, !"#$6& 'dalam mengaplikasikan discovery
learning di kelas, ada beberapa prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan
belajar mengajar secara umum sebagai berikut*.
1) !timulation (stimulasiDpemberian rangsangan&. Pertama)tama pada tahap
ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan tanda tanya,
kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul
keinginan untuk menyelidiki sendiri. 3isamping itu guru dapat memulai
kegiatan PB+ dengan mengajukan pertanyaan, dan aktivitas belajar
lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
2) "roblem statement (pernyataanD identifikasi masalah&. -etelah dilakukan
stimulation langkah selanjutnya adalah guru memberi kesempatan kepada
sisa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda)agenda masalah
yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dandirumuskan dalam bentuk hipotesis (jaaban sementara atas pertanyaan
masalah&. +emberikan kesempatan sisa untuk mengidentifikasi dan
menganalisis permasalahan yang mereka hadapi, merupakan teknik yang
berguna dalam membangun sisa agar mereka terbiasa untuk menemukan
suatu masalah.
3) Data collection (pengumpulan data&. 7etika eksplorasi berlangsung guru
juga memberi kesempatan kepada para sisa untuk mengumpulkan
informasi sebanyak)banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar
atau tidaknya hipotesis. Pada tahap ini berfungsi untuk menjaab
pertanyaan atau membuktikan benar tidak hipotesis, dengan demikian anak
didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection& berbagai
7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 17/21
17
informasi yang relevan, membaca literature, mengamati objek, aancara
dengan narasumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
4) Data processing (pengolahan data&. 3ata processing merupakan kegiatanmengolah data dan informasi yang telah diperoleh para sisa baik melalui
aancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. 3ata processing
disebut juga dengan pengkodean codingDkategorisasi yang berfungsi
sebagai pembentukan konsep dan generalisasi. 3ari generalisasi tersebut
sisa akan mendapatkan penegetahuan baru tentang alternatif jaabanD
penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara logis.
5) #erification (pentahkikanDpembuktian&. Bertujuan agar proses belajar akan
berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada
sisa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman
melalui contoh)contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.
6) $eneraliation (menarik kesimpulanDgeneralisasi&. Tahap generalitationDmenarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat
dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah
yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi. 8tau tahap dimana
berdasarkan hasil verifikasi tadi, anak didik belajar menarik kesimpulan
atau generalisasi tertentu. 8khirnya dirumuskannya dengan kata)kata
prinsip)prinsip yang mendasari generalisasi.
5. Penelitian &an( rele)an
7ajian penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini adalah
sebagai berikut$
a. Titin 2ktaviani Pamungkas. (!!& 0Penerapan Discovery Learning Pada
+ata Pelajaran 8kuntansi 4ntuk +eningkatkan +otivasi 3an Prestasi
Belajar -isa 8kuntansi 7euangan (-tudi 7asus Pada -isa 7elas 8k
-mk -halahuddin +alang&%&
http$DDlibrary.um.ac.idDptkDindeE.phpImoddetail@id6/% diakses pada
tanggal "# +aret !"/.
Hasil penelitian menunjukkan baha pada siklus 9 motivasi belajar sisa
sebesar #%K dengan kategori kurang dan mengalami peningkatkan menjadi
sebesar >K dengan kategori baik pada siklus 99. -edangkan pada prestasi
belajar juga mengalami peningkatkan, sebelum diberikan tindakan skor
7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 18/21
18
rata)rata hasil belajar sebesar /",F%K dengan ketuntasan belajar %#,/>K
pada siklus 99 meningkat lagi dengan skor rata)rata F",FK dengan
ketuntasan belajar sebesar 6,/6K.
b. Cismayani (!"6& dengan judul 'Penerapan +odel Pembelajaran
Discovery Learning 4ntuk +eningkatkan Hasil Belajar P75 -isa%&
http$DDejournal.undiksha.ac.idDindeE.phpDJJPPDarticleDvieD#!/ diakses
pada tanggal () Maret )*(+&
Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan rata)rata hasil belajar siklus
9 ke siklus 99 sebesari ,K. Peningkatan ketuntasan klasikal siklus 9 ke
siklus 99 sebesari 66,#K
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan baha penerapan
model discovery learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil atau prestasi
belajar sisa dari siklus 9 ke siklus 99.
B. Keran(ka Pemikiran
3alam pembelajaran materi sifat)sifat cahaya pada sisa kelas L -35 "
Balandongan masih terdapat banyak permasalahan pembelajaran yang perlu
dicarikan jalan keluarnya sehingga usaha perbaikan proses dan hasil belajar dapat
mencapai hasil yang diharapkan (mencapai ketuntasan yang di tetapkan&. -alah
satunya adalah dengan penerapan model discovery learning . +odel discovery
learning diprediksi akan meningkatkan pembelajaran sifat)sifat cahaya pada mata
pelajaran 9P8. 7erangka pemikiran penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut$
Bagan ."
7erangka Pemikiran Penelitian
Penerapan +odel 3iscovery <earning di 7elas / -35 " Balandongan
SIKLUS *
"lan
ction
bservation
.eflection
Penin(katan Pemelaja
+eliputi beberapa aspek
7ognitif
8fektif
Psikomotor
K'ndi!i Ak%ir
T-j-an &an( di
SIKLUS 0
"lan
ction
bservation
.eflection
Tindakan
erapan model pembelajaran yang kurang tepat dan berpusat pada guru sehingga sisa bersikap pasif dalam pembelajaran
erta didik merasa kurang perhatian dan keseriusan selama mengikuti pembelajaran
ndahnya kualitas prosesDhasil belajar sisa, tidak mencapai ketuntasan klasikal
K'ndi!i A1al
St-di Penda%-l-an/
7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 19/21
19
(-umber$ Peneliti, diadaptasi dari -ukidin, Basroi, -uranton, !!F&
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, Pada kondisi aal guru belum
menerapkan model pembelajaran yang tepat masih berpusat pada guru. Peserta
didik tidak aktif, merasa kurang perhatian, dan kurang serius selama mengikuti
pembelajaran hal ini mengakibatkan rendahnya hasil belajar sisa yang tidak
mencapai ketuntasan klasikal. 2leh karena itu dilakukan tindakan selama
siklus yaitu dengan menggunakan model discovery learning . Tiap)tiap siklus
peneliti melakukan langkah)langkah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi. Pada siklus 9 peneliti menggunakan model discovery learning kemudian
dilanjutkan dengan siklus 99 dengan mengevaluasi dan memperbaiki kegiatan
siklus 9. Berdasarkan teori di atas dengan menggunakan tindakan 9 pada siklus 9
diharapkan terjadi peningkatan proses dan hasil belajar sisa. Pada siklus 99
7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 20/21
20
peneliti melakukan evaluasi dan perbaikan dari siklus 9 sehingga diharapkan dapat
terjadi peningkatan dari siklus sebelumnya.
7elebihan dari model discovery learning diprediksi dapat meningkatkan
pembelajaran sifat)sifat cahaya pada mata pelajaran 9P8 yang nantinya akan
berpengaruh pula pada hasil pembelajaran peserta didik yang meliputi aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor. 7arena pada model discovery learning ,
menekankan agar peserta didik terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga
peserta didik dapat mengalami dan menemukan sendiri konsep)konsep yang harus
ia kuasai. 3engan demikian materi pembelajaran yang disampaikan dapat diproses
dengan baik oleh peserta didik.
7emudian pada pembelajaran dengan penerapan model discovery learning
dapat memberi pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan
pengembangan ketrampilan proses dan sikap ilmiah. 3alam model ini
pembelajaran 9P8 dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti pengamatan,
pengujian atau penelitian, diskusi, penggalian informasi melalui tugas baca,
disamping itu juga pendekatan ini dapat memberi peluang pada peserta didik agar
dapat belajar lebih bermakna.
7eberhasilan penggunaan model discovery learning dalam pembelajaran
konsep sifat)sifat cahaya dengan sendirinya akan dapat meningkatkan proses dan
hasil belajar (kognitif, afektif, dan psikomotor& terutama pada pemahaman konsep
sisa dalam pembelajaran sifat)sifat cahaya pada kelas L di -35 " Balandongan.
C. HIPOTESIS PENELITIAN
7/21/2019 09. CHAPTER II.rtf
http://slidepdf.com/reader/full/09-chapter-iirtf 21/21
21
0Hipotesis merupakan jaaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,
belum jaaban yang empirik dengan data1 (-ugiyono, !"6$>&. Berdasarkan
kerangka pemikiran di atas hipotesis yang digunakan dapat dirumuskan yaitu
08da peningkatan proses dan hasil pembelajaran sifat)sifat cahaya melalui model
discovery learning pada sisa kelas L -35 " Balandongan1.