4

07 PAGE · Kebanyakan sampah plastik di Indonesia adalah sedotan. Jumlahnya sangat fantastis mencapai 93,2 juta unit per hari. Jika sampah sedotan itu dibariskan bisa mencapai 16.784

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 07 PAGE · Kebanyakan sampah plastik di Indonesia adalah sedotan. Jumlahnya sangat fantastis mencapai 93,2 juta unit per hari. Jika sampah sedotan itu dibariskan bisa mencapai 16.784
Page 2: 07 PAGE · Kebanyakan sampah plastik di Indonesia adalah sedotan. Jumlahnya sangat fantastis mencapai 93,2 juta unit per hari. Jika sampah sedotan itu dibariskan bisa mencapai 16.784

07THE LASTPAGE

Page 3: 07 PAGE · Kebanyakan sampah plastik di Indonesia adalah sedotan. Jumlahnya sangat fantastis mencapai 93,2 juta unit per hari. Jika sampah sedotan itu dibariskan bisa mencapai 16.784

7 THE LAST PAGE

0180

Ragam teknologi digital telah mengubah cara manusia berinteraksi, baik interaksi sosial dengan adanya media sosial digital maupun cara melakukan kegiatan berdagang atau jual beli dan lain sebagainya. Kehadiran digitalisasi sangat mengubah lanskap bisnis di berbagai industri di dunia, apalagi era Artificial Intellegence (AI) dan juga era digital yang berbasis data besar (big data) merupakan aset yang sangat penting. Aset tersebut bukan hanya untuk kegiatan usaha tetapi juga untuk semua bidang termasuk jalannya suatu pemerintahan atau negara. Tidak heran, seluruh negara sedang berlomba-lomba membangun infrastruktur digital secara berkelanjutan, kekayaan sumber daya negara tidak lagi berbicara sumber daya alam, melainkan sumber daya data. Melalui langkah transformasi digital dengan pemanfaatan sumber daya data dapat memberikan kemajuan suatu kegiatan usaha dan negara secara berkelanjutan.

Kendati transformasi digital merupakan agenda strategis, namun ada agenda lain yang menjadi bagian penting dalam menyempurnakan transformasi secara berkelanjutan. Agenda lain tersebut mengangkat isu persoalan keseimbangan, seperti halnya tubuh manusia, agar dapat hidup berkelanjutan maka perlu adanya asupan gizi di dalam tubuh yang perlu dijaga keseimbangannya, tidak kurang maupun kelebihan. Bayangkan apabila tubuh kekurangan salah satu asupan gizi, maka tubuh akan mengalami gangguan pada sistem kekebalan yang dapat menimbulkan berbagai penyakit.

Ilustrasi tubuh manusia sama dengan keadaan dunia saat ini yang sedang menghadapi berbagai penyakit kronis atau ketimpangan dari sisi lingkungan dan sosial. Timbulnya berbagai ketimpangan tersebut disebabkan oleh berbagai inovasi teknologi yang diciptakan oleh manusia, era revolusi industri merupakan titik awal perubahan besar terhadap cara manusia dalam mengolah sumber daya dan memproduksi barang. Revolusi ini sebuah fenomena yang memberikan perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, dan transportasi. Manusia mendapatkan begitu banyak nilai tambah dari hasil penemuan teknologi tersebut. Sayangnya, di saat sedang menikmati teknologi dan penemuan yang mutakhir, tanpa disadari telah timbul masalah baru yang secara perlahan merusak tatanan kehidupan manusia.

Kerusakan lingkungan merupakan sebuah masalah baru, lingkungan hidup menjadi korban atas keacuhan manusia terhadap berbagai limbah yang kurang diperhatikan pengolahannya. Keacuhan tersebut sudah terakumulasi selama bertahun-tahun, dan saat ini sudah banyak potret kerusakan lingkungan dimana-mana. Fakta saat ini salah satu potret kerusakan lingkungan dapat dilihat dari tingkat kualitas udara, saat ini polusi udara merupakan masalah kesehatan lingkungan yang rumit terutama di negara-negara berkembang. Survei yang dilakukan oleh WHO di 1.600 kota yang tersebar di 91 negara di dunia menunjukkan hampir 90% orang-orang yang ada di perkotaan menghirup udara yang tidak sehat.

Take careof the earth andshe will take care of

you

Page 4: 07 PAGE · Kebanyakan sampah plastik di Indonesia adalah sedotan. Jumlahnya sangat fantastis mencapai 93,2 juta unit per hari. Jika sampah sedotan itu dibariskan bisa mencapai 16.784

7 THE LAST PAGE

PT

Firs

t M

edia

Tbk

|

Annu

al R

epor

t 20

19

0181

Masih banyak potret kerusakan lingkungan lainnya yang sedang menghantui manusia seperti perubahan iklim, polusi plastik, air bersih, sistem sanitasi, dan lainnya. Segala potret kerusakan lingkungan merupakan kecerobohan yang berkepanjangan dan telah menjalar dimana-mana. Jalan keluar satu-satunya hanyalah keteguhan hati untuk menanggulangi masalah ini secara bersama-sama sehingga dapat menjaga keberlangsungan hidup umat manusia di bumi. Langkah untuk menanggulangi ketimpangan tersebut telah mengundang beberapa negara dari berbagai belahan dunia, mereka bersatu melalui United Nation membentuk program Sustainable Development Goals (SDGs) yang diresmikan pada tanggal 25 September 2015. Melalui program ini United Nation mengangkat rangkaian agenda pembangunan berkelanjutan 2030 yang menyertakan 17 tujuan Pembangunan Keberlanjutan dengan tema “no left behind”. Agenda program ini merupakan agenda transformasi untuk menata kembali wajah dunia yang sedang menghadapi ketimpangan di berbagai aspek, akibat dari kecorobohan selama bertahun-tahun.

Bagaimana dengan Indonesia?

Di bumi Indonesia, Perseroan melihat transformasi yang sedang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia merupakan transformasi secara holistik, lebih besar dari hanya sekedar berbicara transformasi digital. Ketimpangan di belahan dunia lain juga ada di bumi Indonesia, dan hal yang paling disoroti adalah polusi plastik. Berdasarkan data menunjukkan bahwa 86% sampah plastik di dunia berasal dari Asia dan salah satunya Indonesia. Situs lingkungan hidup, Ecowatch, memprediksi pada 2025 Indonesia akan menjadi salah satu dari lima negara penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Kebanyakan sampah plastik di Indonesia adalah sedotan. Jumlahnya sangat fantastis mencapai 93,2 juta unit per hari. Jika sampah sedotan itu dibariskan bisa mencapai 16.784 km. Itu sama dengan jarak Jakarta - Kota Meksiko. Jika pemakaian sedotan dan plastik lainnya tak dikendalikan mulai dari sekarang, kelangsungan lingkungan hidup dan bumi bisa terancam.

Untuk menanggulangi ini semua, Pemerintah menanggapi dengan sigap melalui penerbitan Perpres No. 59 tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Keberlanjutan sebagai dasar pedoman penerapan strategi keberlanjutan. Disinilah Pemerintah Indonesia ikut mengambil peran dalam program SDGs, mengingat agenda SDGs sangat selaras dengan target pembangunan Negara Republik Indonesia secara jangka panjang. Pemerintah berkeinginan penuh bersama seluruh pemangku kepentingan untuk mengambil bagian dalam aksi pencapaian 17 tujuan pembangunan keberlanjutan.

Melalui peran serta Pemerintah terhadap SDGs, Perseroan turut mendukung dan membantu mengupayakan misi Pemerintah untuk dapat menanggulangi berbagai isu-isu ketimpangan sesuai dengan 17 tujuan pembangunan keberlanjutan. Perseroan akan senantiasa membantu menjaga keseimbangan dalam aspek lingkungan, sosial dan kepatuhan.