07. Closed System

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 07. Closed System

    1/41

    Closed Vascular Access System(Closed System)

    PICNIC ACADEMIA, REGULAR COURSE , 5 March 2016

  • 8/17/2019 07. Closed System

    2/41

    Latar belakang

    Closed vascular access system (closed system) 

    Implementasi closed system di neonatus

    Penelitian: efektivitas penerapan closed systemterhadap penurunan kejadian infeksi aliran darahpada neonatus kurang bulan dengan berat lahirrendah

    Kesimpulan

    ISI

  • 8/17/2019 07. Closed System

    3/41

    Masalah utama dalam perawatan bayi baru lahir, terutamapada negara berkembang

    National Health Care Safety Network/NHSN (2010): 0.8-2.6IAD per 1000 hari kateter

    Divisi Perinatologi RSCM (January-July 2012): 5,85 –  20,19per 1000 hari kateter 

    Semakin tinggi angka IAD memperburuk angka mortalitasdan morbiditas bayi

    Infeksi Aliran Darah (IAD)

    Dudeck MA, et al. Am J Infect Control 2011;39:798-816.

    Lee JH. Korean J Pediatr 2011;54:363-7.

  • 8/17/2019 07. Closed System

    4/41

    Berat LahirSangat Rendah

    PrematurLama

    Perawatan RS

    Paparan Ibuterhadap

    Steroid Prenatal

    Ketuban PecahDini

    Bedah KaisarDarurat

    PenggunaanJalur Vaskular

    VentilasiMekanik

    Beberapa Faktor Risiko IAD padaNeonatus

    Rojas MA, et al. Journal ofPerinatology (2005) 25, 537 – 541.doi:10.1038/sj.jp.7211353

  • 8/17/2019 07. Closed System

    5/41

    Akses vaskular salah satu faktor risiko infeksi pada BBLR

    Ujung kateter terbuka    berpotensi menjadi jalan masukmikroorganisme

    Closed vascular access system (closed system) 

    Sistem akses vaskuler tertutup mampu mengurangi angka IADdengan mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam akses

    vaskular

    Istilah closed system = needleless connector  (NC)

    Penggunaan Jalur Vaskular

    Niel-Weise BS,et al. J Hosp Infect 2006;62:406-13.Casey AL, et al. J Hosp Infect 2007;65:212-8.

    Yebenes JC, et al. Am J Infect Control 2004;32:291-5.

    Casey AL, et al. J Hosp Infect 2003;54:288-93.

  • 8/17/2019 07. Closed System

    6/41

    Luer-Lock

    Ujung Pria dan Ujung Wanita

    Closed Vascular Access System

    Koneksi Tanpa Jarum

  • 8/17/2019 07. Closed System

    7/41

    Jalur Perifer

    Keterangan:

    1. Kanula Intravaskular2. Luer-lock3. Double-lumen luer lock4. Extension tube luer lock5. Spuit luer lock

    Akses untuk cairan danobat-obatan

    A

    1

    2

    3

    4

    5

    A

  • 8/17/2019 07. Closed System

    8/41

    Jalur Sentral

    Keterangan:1. Peripherally inserted central

    catheter/long line2. Luer-lock tunggal 

    3. Double lumen luer lock4. Extension tube luer lock

    (black)5. Syringe luer lock (black) 50

    mL6. Luer lock 20 cm

    7. Infusion set luer lock8. Kantung TPN9. Extension tube luer lock10. Dextrosa dalam spuit luer

    lock 50 mL

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Ketentuan Penggantian:1-3 saat infus bengkak/terlepas terkontaminasi,

    terlihat kotor atau terdapat tanda infeksi

    4-10 diganti setiap 48 jam

  • 8/17/2019 07. Closed System

    9/41

    Jalur Arteri

    Keterangan:

    1. Kanula Intravaskular2. Extension tube luer lock3. Three way stopcock4. Luer lock5. Heparin dalam spuit

    4

    2

    3

    1

    2

    5

    Catatan:Jangan menggunakan luer lock  tunggal sebelum sambungan dengan three-way

    stopcock  karena berpotensi menyebabkan darah terakumulasi di luer lock

  • 8/17/2019 07. Closed System

    10/41

    Stopper

  • 8/17/2019 07. Closed System

    11/41

    Catatan:

    JANGAN LUPA UNTUK SELALU MEMBUATCLOSED SYSTEM

    Setiap hub yang terbuka, dihubungkandengan surplug terlebih dahulu sebelum

    disambungkan dengan set lain.

  • 8/17/2019 07. Closed System

    12/41

    Catatan:

    JANGAN LUPA UNTUK SELALU MEMBUATCLOSED SYSTEM 

    Setiap hub yang terbuka, dihubungkan dengansurplug terlebih dahulu sebelum disambungkan

    dengan set lain.

  • 8/17/2019 07. Closed System

    13/41

    Catatan:

    Apabila rangkaian infusterlepas, setiap hub yang

    terbuka harap ditutup

    sementara dengancombistopper red steril ATAU

    needle steril sebelumdigunakan kembali.

  • 8/17/2019 07. Closed System

    14/41

    kiri: extension tube dengan open system;kanan: extension tube dengan luer lock

    Perbandingan open system vs closedsystem 

  • 8/17/2019 07. Closed System

    15/41

    kiri: infus set dengan slip tip (open system);kanan: infus set dengan luer lock

    Perbandingan open system vs closedsystem 

  • 8/17/2019 07. Closed System

    16/41

    kiri: infus set dengan slip tip (open system);kanan: infus set dengan luer lock

    Perbandingan open system vs closedsystem 

  • 8/17/2019 07. Closed System

    17/41

    Implementasi pada neonatus

  • 8/17/2019 07. Closed System

    18/41

    Efek positif

    Killbride et al

    (2003)

    Penerapan cuci tangan, perawatan jalur kateter

    (termasuk penggunaan closed system) dan

    diagnosis dini terbukti menurunkan infeksi

    nosocomial stafilokokus koagulase negatif (CoNS /coagulase – negative staphylococcus) pada bayi

    dengan berat lahir < 1500 g di 6 pusat NICU

     Aly et al (2005) Pembuatan kebijakan dan penerapan rangkaian

    closed system terbukti menurunkan infeksi

    nosocomial secara signifikan

    Efek Negatif

    Maragakis et al

    (2006)

    Penggunaan NC dengan positive fluid displacement

    (PFD) meningkatkan angka IAD terkait kateter(CRBSI / catheter related blood stream infection)

    dari 0.51 menjadi 1.34 per 1000 hari pemasangan

    kateter

  • 8/17/2019 07. Closed System

    19/41

     Pencegahan Infeksi Terkait

    Kateter

    Source: Ryder M. Needleless connectors: critical research

    result, 2010

  • 8/17/2019 07. Closed System

    20/41

    Pilihan

    Pemilihan desain

    alat

    Klasifikasi:

    • Mekanisme akses

    external blunt cannula, luer actived• Portal akses

    split septum (SS), capped luer, surface

    system

    • Alur aliran

    open, internal cannula, mechanical valve• Fluid displacement

    negatif (NFD), netral (NeuFD), positif(PFD)

    Desinfeksi porta l

    entry  

    • Pilihan antisepsis: klorheksidin, povidone

    iodin, iodophor atau alcohol 70%

    • Durasi desinfeksi: 5, 10, 15, 20, 30 detik

    Frekuensi

    penggantian alat

    • ≤ 72 jam

    • >72 jam

  • 8/17/2019 07. Closed System

    21/41

  • 8/17/2019 07. Closed System

    22/41

    Pemilihan desain alat 

  • 8/17/2019 07. Closed System

    23/41

    • Penggunaan sistem tanpa jarum (needleless

    system )• Spl i t septum  (SS) lebih dipilih dari katup

    mekanis 

    CDC

    SHEA IDSA(The Society for

    HealthcareEpidemiology of

     America

    and Infectious

    Diseases Society of

     America)

    Sistem PFD tidak dianjurkan digunakan rutinkarena dapat meningkatkan insiden infeksi.

    Sistem NFD juga tidak dianjurkan

  • 8/17/2019 07. Closed System

    24/41

    • 3 RCTPenggunaan NFD dan PFD tidak menunjukan

    perbedaan insidens infeksi aliran darah terkait

    kateter1 observational studyTipe PFD dikaitkan dengan angka CRBSI lebih tinggi

    daripada tipe NFD

    CADTH(Canadian Agency for

    Drugs and

    Technologies in

    Health)

    NFD menurunkan insidens CRBSI pada pasien dewasayang menggunakan jalur vena sentral dibandingkan

    dengan pasien yang menggunakan three way stopcock  

    Yebenes,et al (2004)

  • 8/17/2019 07. Closed System

    25/41

    Desinfeksi portal entry  

  • 8/17/2019 07. Closed System

    26/41

    • Scrub akses sambungan kateter dengan

    antiseptic yang tepat (klorheksidin, povidoneiodine, iodophor atau alcohol 70%)

    • Tidak disebutkan durasi waktu yang dianjurkan

    CDC

    Scrub akses sambungan kateter selama 20 detikdengan alcohol 70%

    SEAURCHIN

  • 8/17/2019 07. Closed System

    27/41

    Rupp, etal (2012)

    • Tidak ada perbedaan kontaminasi mikroba

    signifikan antara sambungan kateter yang di scrub

    selama 5, 10, 15 dan 30 detik

    • Penelitian klinis scrub selama 5 detik dengan

    alcohol 70% sudah memberikan efek desinfeksiyang adekuat

    • Penelitian in vitro scrub selama ≥10 detik

    dibutuhkan untuk membersihkan kontaminasi

    tingkat tinggi (108 CFU per diafragma) 

    Scrub NC selama 15 detik dengan alcohol atau

    alcohol-klorheksidin memiliki efektifitas desinfeksi

    yang sama

    Kaler, etal (2007)

  • 8/17/2019 07. Closed System

    28/41

     Frekuensi penggantian rangkaian 

  • 8/17/2019 07. Closed System

    29/41

    • Penggantian rangkaian tidak boleh lebih sering

    dari 72 jam dan ini sesuai dengan rekomendasidari produsen alat

    CDC

    Tenaga kesehatan dianjurkan mengganti NCapabila sudah tampak kotor atau dicurigai telah

    terkontaminasiRupp, etal (2012)

  • 8/17/2019 07. Closed System

    30/41

    Kesimpulan dari Implementasiclosed system pada neonatus

  • 8/17/2019 07. Closed System

    31/41

    Penerapan closed system  terbukti signifikan secara statistic

    menurunkan CRBSI dibandingkan dengan rangkaian

    vaskuler akses terbukaTenaga kesehatan sebaiknya mengganti NC jika tampak

    kotor atau jika dicurigai telah terkontaminasi

    Masih terdapat kontroversi mengenai desain NC terbaik dan

    metode terbaik untuk membersihkannya, namun apakah

    desain PFD, NFD, NeuFD dan apakah antisepsis yang

    digunakan alcohol atau alcohol  –  klorheksidin, IAD akan

    tetap menurun jika desinfeksi dilakukan secara berkala

    dengan durasi dan frekuensi yang adekuat

  • 8/17/2019 07. Closed System

    32/41

  • 8/17/2019 07. Closed System

    33/41

    33

    MetodeRCT pada neonatus di ruang rawat UPK/ Divisi Perinatologi RSCM (Juni – November

    2013)

    Kriteria inklusi• Usia gestasi < 37 minggu

    dan/ atau

    • Berat lahir < 2500 gram• Mendapat tindakan resusitasi dan

    perawatan sesuai standar• Memerlukan akses vaskular

    Kriteria eksklusi• Orang tua menolak• Penyakit jantung bawaan biru,

    kelainan kromosom, dan kelainankongenital• Penyakit berat yang diperkirakan

    tidak dapat hidup dalam 3 haripertama

    Kelompok kontrol*tanpa closed system

    (n = 30)

    Kelompok studi*

    menggunakan closed system(n = 30)

    *penentuan subjek dilakukan secara acak

  • 8/17/2019 07. Closed System

    34/41

    Metode

    Kelompok studi*menggunakan closed system

    (n = 30)

    Kelompok kontroltanpa closed system

    (n = 30)

    Jalur vena perifer   Jalur vena sentral Jalur arteri

    Jika ditemukan tanda-tanda infeksi pemeriksaan darah lengkap, CRP,

    IT, kultur darahSetelahnya dilakukan pengamatan selama 2 minggu untuk melihat

    ada/tidaknya sepsis dan berapa jumlah episode sepsis

    Catatan:*Penerapan closed vascular access system dilakukan sejak pemasangan akses vaskular yang

    pertama

  • 8/17/2019 07. Closed System

    35/41

    Sepsis Tidak Sepsis Total

    Studi 13 (43.33%) 17 (56.67%) 30

    Kontrol 23 (76.67%) 7 (23.33%) 30

    Total  36 24 60

    Hasil

    Penerapan closed vascular access system memberikan efek protektifterhadap terjadinya sepsis (Relative Risk  0,233 IK 95% 0,077;0,708 p=0,008)

  • 8/17/2019 07. Closed System

    36/41

    Hasil

    Sepsis Tidak Sepsis Total

    Studi 13 (43.33%) 17 (56.67%) 30

    Kontrol 23 (76.67%) 7 (23.33%) 30

    Total  36 24 60

    Terdapat kemungkinan 4,297 kali lebih besaruntuk terjadinya sepsis pada kelompok kontroldibandingkan pada kelompok studi (RelativeRisk 4,297 IK 95% 1,413;13,068, p=0,008).

  • 8/17/2019 07. Closed System

    37/41

    Hasil

    Kelompok Jumlah Episode Sepsis (kali) Rerata (kali)

    1 2 3

    Studi  13 0 0 0,4

    Kontrol  19 2 2 1,0

    Rerata jumlah episode infeksi selama 2 minggu

    pengamatan:studi 0,4 kalikontrol  1,0 kali.Kelompok kontrol 2 bayi mengalami 2 episodeinfeksi dan 2 bayi mengalami 3 episode infeksi.

  • 8/17/2019 07. Closed System

    38/41

    Hasil

    Sampel tanpa Faktor Risiko Infeksi

    Kelompok  Tidak sepsis  Sepsis Total

    Studi 6 (100%) 0 (0%) 6 (100%)

    Kontrol 1 (25%) 3 (75%) 4 (100%)

    Sebesar 75% bayi tanpa faktor risikoinfeksi mengalami sepsis padakelompok kontrol 

    Kriteria Sampel Kelompok Studi (n=30) Kelompok Kontrol (n=30)

  • 8/17/2019 07. Closed System

    39/41

     

    SampleCharacteri

    stics

    Kriteria Sampel Kelompok Studi (n=30) Kelompok Kontrol (n=30)

    Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 

    14 (46,7%)16 (53,3%)

    13 (43,3%)17 (56,7%)

    Usia Gestasi (minggu)  32,4 (SD 1,81) 32,6 (SD 2,1)

    Berat Lahir (gram)  1582 (SD 283,4) 1648,17 (SD 343,23)

    Faktor Risiko Infeksi Dengan Faktor Risiko Tanpa Faktor Risiko 

    24 (80%)6 (20%)

    26 (86,7%)4 (13,3%)

    Gejala Klinis Infeksi sejak Awal 

    Dengan Gejala Infeksi  24 (80%) 22 (73,33%)

    Tanpa Gejala Infeksi  6 (20%) 8 (26,67%)

    Frekuensi PenggantianRangkaian Akses Sentral dalam2 Minggu (kali) 

    1,63 (SD 1,94) 2,17 (SD 2,15)

    Frekuensi Penusukan AksesPerifer dalam 2 Minggu (kali) 

    7,23 (SD 2,14) 7,53 (SD 1,9)

    Meninggal  1 (3,33%) 1 (3,33%)

  • 8/17/2019 07. Closed System

    40/41

    Simpulan

    Penerapan closed vascular access system 

    terbukti menurunkan angka episode infeksialiran darah berulang pada neonatus kurangbulan dengan berat lahir rendah dibandingkan

    dengan non closed vascular access system.

  • 8/17/2019 07. Closed System

    41/41

    Terima Kasih