1

0,42% 0,41% 0,23% 0,15% MMARKETARKET 0,03% 0,45% …bigcms.bisnis.com/file-data/1/2006/f20d33b6_Des17-BursaEfek...Direktur Keuangan PT ABM Investama Tbk. (ABMM) Adrian Sjamsul mengatakan

Embed Size (px)

Citation preview

13 Kamis, 1 Maret 2018

�EMITEN BATU BARA

Akuisisi Tambang Jadi Opsi JAKARTA — Sejumlah emiten batu bara tengah mematangkan rencana

akuisisi tambang pada tahun ini untuk meningkatkan kapasitas cadangan

perusahaan.

Hafi yyanhafi [email protected]

Direktur Keuangan PT ABM Investama Tbk. (ABMM) Adrian Sjamsul mengatakan bahwa perusahaan masih dalam proses melakukan akuisisi tambang batu bara. Dari 40 tambang yang di-review, sudah ada 4 tambang di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan yang masuk ke dalam proses pem-bahasan pengambilalihan.

"Kalau kapasitas banyak, bisa akuisisi 1 [tambang] saja, atau bisa juga akuisisi keempatnya. Saat ini masih dalam tahap due diligence," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (28/2).

Adapun, spesifi kasi tambang yang akan diakuisisi memiliki cadangan 50 juta—100 juta ton. Diharapkan, tambahan tam-bang baru dapat meningkatkan produksi perseroan sekitar 5 juta—10 juta ton per tahun.

Menurut Adrian, proses akui-sisi rampung pada semester II/2018. Total kebutuhan dana untuk proses tersebut mencapai US$200 juta.

Untuk memenuhi kebutuhan dana, perseroan sudah menerbit-kan global bond senilai US$300 juta pada Agustus 2017. Sebagian dana hasil obligasi juga digu-nakan untuk melunasi utang.

Cadangan batu bara ABMM saat ini berjumlah 300 juta ton. Namun, batu bara dengan nilai kalori medium hanya sekitar 10% atau 30 juta ton, sedangkan selebihnya memiliki kalori ren-dah. Dengan volume produksi 6 juta ton per tahun, cadangan akan habis dalam jangka waktu 5 tahun ke depan.

Tak hanya ABMM, Corporate Secretary PT Golden Energy Mines Tbk., (GEMS) Sudin mengungkapkan bahwa per-seroan juga masih dalam proses mengakuisisi PT Barasentosa Lestari (BSL). Diharapkan aksi korporasi ini dapat dirampung-kan pada Maret 2018.

“Kami masih perlu persetu-juan dari dua sisi, yaitu induk usaha dan juga pemerintah melalui Kementerian ESDM. Kami sedang membahas itu, progresnya bagus, jadi kami tetap targetkan rampung bulan depan,” paparnya.

GEMS merupakan anak usaha dari Golden Energy & Resources Ltd yang terdaftar di Bursa Efek Singapura. Sementara itu, BSL adalah perusahaan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambang-an Batu Bara (PKP2B) yang memerlukan persetujuan Men-teri ESDM.

Sebelumnya, Presiden Direk-tur GEMS Bonifasius menyam-paikan, BSL Group memiliki cadangan batu bara sekitar 190 juta ton sehingga cadangan batu bara perseroan akan meningkat mendekati 1 miliar ton setelah akuisisi.

Perseroan saat ini memiliki sumber daya (resources) batu bara sebesar 2,2 miliar ton de-

ngan total cadangan (reserve) sebesar 778 juta ton. Adapun, nilai akuisisi mencapai US$65,6 juta.

DIVERSIFIKASITak mau ketinggalan, PT Sa-

mindo Resources Tbk., (MYOH) menargetkan dapat mengakuisisi 2 tambang batu bara pada ta-hun ini. Presiden Direktur PT Samindo Resources Kim Jung Gyun menyampaikan, untuk mendiversifi kasi pendapatan, MYOH akan mengakuisisi 1-2 tambang pada 2018.

Tambang batu bara yang di-akuisisi nantinya terintegrasi dengan rencana perusahaan mengembangkan Pembangkit Litsrik Tenaga Uap (PLTU). Na-mun, posisi MYOH tidak akan menjadi mayoritas di dalam konsesi tersebut.

Pendanaan akuisisi, sambung Kim, di luar anggaran belan-ja modal 2018 senilai US$13,8 juta. Sumber pendaaan untuk menambah kepemilikan saham tambang batu bara itu berasal dari kas internal ataupun sun-tikan induk usaha.

Pemegang saham utama MYOH saat ini ialah Samtan Co.Ltd sebesar 63,57%. Peru-sahaan yang berbasis di Korea Selatan itu mendapatkan dana sekitar US$600 juta dari penju-alan 40% saham di PT Kideco Jaya Agung kepada PT Indika Energy Tbk., (INDY).

"Kami memiliki dana banyak setelah melepas Kideco. Dana itu bisa digunakan untuk akuisisi

tambang baru. [Dana akuisisi] itu bergantung persentase sa-ham, reserve, dan perusahaannya seperti apa," imbuhnya.

Investor Relation MYOH Ah-mad Zaki menambahkan, untuk akuisisi tambang batu bara, perseroan menyiapkan dana hingga US$100 juta. Adapun, untuk pengembangan PLTU ataupun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), alokasi dana mencapai US$25 juta.

Tambang yang diakuisisi me-miliki kriteria volume cadangan batu bara sekitar 20 juta ton. Volume produksi tahunannya mencapai 2 juta—3 juta ton.

Perseroan memiliki dua kon-trak aktif di tambang Kideco dan Bayan. Pemindahan OB di Bayan baru mencapai 2,5 juta ton dan produksi batu bara sejumlah 200.000-an ton sehingga mayoritas produksi berasal dari Kideco.

Dalam operasional penam-bangan batu bara, MYOH mengandalkan empat anak usahanya, yakni PT SIMS Jaya Kaltim (pemindahan OB dan getting), PT Transindo Murni Perkasa (hauling), PT Samindo Utama Kaltim (hauling), dan PT Mintec Abadi (eksplorasi pengeboran).

Berdasarkan catatan Bisnis, masih ada sejumlah emiten yang berniat mengakuisisi tambang batu bara pada 2018 seperti PT Bukit Asam Tbk., (PTBA), PT Indika Energy Tbk., (INDY), dan PT Bara Jaya Internasional Tbk. (ATPK).

�Dari 40 tambang yang di-review ABMM, sudah ada empat tam-bang di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan yang ma-suk ke dalam proses pembahasan pengam-bilalihan.

NAVIGASI PASAR

Indeks Cenderung Sideways

Indeks harga saham ga-bungan (IHSG) diproyeksi bergerak konsolidasi pada perdagangan hari ini. Kema-

rin, Rabu (28/2), indeks ditutup melemah 0,02% atau terkoreksi 1,71 poin ke level 6.597,22.

Berdasarkan data Bloomberg, sektor pertanian memimpin penguatan dengan naik 1,91%, sedangkan sektor aneka industri menjadi penekan utama dengan koreksi 1,31%.

Adapun, mayoritas indeks di Asia ditutup terkoreksi seperti indeks Nikkei yang melemah 1,44%, indeks TOPIX turun 1,23%, indeks Hang Seng mele-mah 1,36%, dan indeks KOSPI merosot 1,17%.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, net sell investor asing mencapai Rp846,51 miliar pada perdagangan kemarin. Secara detail, investor asing melakukan aksi jual sebanyak 7,60 miliar lembar saham senilai Rp8,38 tri-liun. Adapun, aksi beli investor asing tercatat mencapai 7,99 mi-liar lembar saham senilai sekitar Rp7,54 triliun.

Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai Rp13,73 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 18,53 miliar lembar saham.

Analis Reliance Sekuritas In-donesia Lanjar Nafi menjelaskan bahwa IHSG bergerak konso-lidasi secara teknikal dengan tertahan pada support MA20 dan MA5. Indikasi menguat cukup terasa dari indikator stokastik yang terkonfi rmasi golden-cross tepat di area oversold.

Namun, sambungnya, perge-rakan akan tertahan dengan mo-mentum yang fl at pada middle oscillator. Dengan demikian, dia memproyeksikan IHSG akan ber-gerak mixed tertahan pada zona positif dengan rentang support 6.554 dan resistance 6.645.

Sementara itu, analis Erdikha Elit Sekuritas Hendri Widiantoro mengatakan, indeks pada akhir perdagangan kemarin memben-tuk pola candle doji dengan volume perdagangan signifi kan. Menurutnya, terdapat indikasi kemungkinan terjadi rebound jangka pendek.

“Indeks pada akhir perda-gangan hari ini diperkirakan bergerak sideways cenderung menguat pada range pergerakan support 6.572 dan resistance 6.644,” ujarnya dalam riset hari-an yang dikutip, Rabu (28/2).

Di sisi lain, analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusti Utama mengungkapkan berda-sarkan indikator harian MACE telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, stokastik dan RSI berada di area netral.

Meskipun demikian, sam-bungnya, sebelumnya terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi penguatan perge-rakan indeks saham.

“Dengan demikian, IHSG akan menuju ke area resistance pada level 6.616 dan 6.635,” jelasnya.

Reliance Sekuritas Indonesia merekomendasikan sejumlah saham untuk dicermati, seperti ASRI, INDF, JSMR, PTBA, PTRO, dan BBTN. Selanjutnya, Erdhika Elit Sekuritas merekomendasikan AKRA, BBTN, CTRA, JSMR, dan PGAS untuk diperhatikan.

Adapun, pilihan saham yang diberikan Binaartha Sekuritas antara lain BJTM, BMTR, BUMI, GIAA, JSMR, dan SRIL.

Analis Indosurya Sekuritas Wil-liam Surya Wijaya memprediksi IHSG pada perdagangan hari ini bergerak pada kisaran 6.555-6.728. "IHSG mengawali bulan ketiga tahun 2018 masih memberikan harapan besar untuk kembali naik." (M. Nurhadi Pratomo)

Ticker Harga YTD (%) Saham (28/2)ABMM 2.170 -5,65MYOH 805 15GEMS 2.550 -7,27PTBA 3.170 28,86INDY 4.320 41,18ATPK 194* -Keterangan: *disuspensi sejak 26 Agustus 2015

Harga Saham Emiten Batu BaraHarga Saham Emiten Batu BaraHarga Saham Emiten Batu Bara

Sumber: BloombergBisnis/Amri Hidayat

MARKETMARKET IHSG BI27 Hang Seng Nikkei STI

USD EUR SGD JPY(100)

28/2/2018 28/2/2018 28/2/2018 28/2/2018 28/2/2018

28/2/2018 28/2/2018 28/2/201828/2/2018

6.597,22 593,45 30.844,72 22.068,24 3.517,94

13.707,00 16.758,19 10.344,53 12.790,56

0,03% 0,45% 1,36% 1,44% 0,63%

0,42% 0,41% 0,23% 0,15%

Disclaimer On

langgeng
Typewriter
01 MARET 2018 - INVESTOR , BISNIS