16
BAB 2 REVIEW STUDI TERDAHULU 2.1 REVIEW STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN KA KALIMANTAN LINTAS PONTIANAK-MEMPAWAH-SINGKAWANG-SAMBAS TAHAP 1 Studi Kelayakan Pembangunan Jalan KA di Kalimantan Lintas Pontianak – Mempawah – Singkawang - Sambas Tahap 1 ini merupakan tindak lanjut dari hasil studi terdahulu mengenai Master Plan Pengembangan Perkeretaapian Indonesia di Pulau Kalimantan. Jarak yang tercakup dalam studi tahap 1 ini adalah sekitar 80 km, menghubungkan daerah Peniti Dalam (antara Pontianak – Mempawah) – Mempawah –Teluk Banjar (antara Mempawah – Singkawang). Mengingat bahwa pekerjaan tahap 1 hanya mencakup jarak 80 km, sedangkan jarak total jalur Pontianak – Mempawah – Singkawang – sambas adalah sekitar 176 km, maka studi kelayakan dilakukan berdasarkan perhitungan biaya investasi dan operasional pada jalur sejauh 80 km tersebut, sedangkan potensi pengguna diperhitungkan padakeseluruhan jalur Pontianak – Mempawah – Singkawang – Sambas. Pada studi ini direncanakan sebanyak 3 trase rencana (alternatif trase) yang selanjutnya trase terpilih didasarkan atas analisis kebutuhan transportasi, analisis trase secara teknis, analisis biaya pembangunan. 2 - 1

04 Bab 2 Review Studi Terdahulu (Lapend)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pekerjaan KA Pontianak-Batas Negara

Citation preview

BAB 2 REVIEW STUDI TERDAHULU

2.1 REVIEW STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN KA KALIMANTAN LINTAS PONTIANAK-MEMPAWAH-SINGKAWANG-SAMBAS TAHAP 1Studi Kelayakan Pembangunan Jalan KA di Kalimantan Lintas Pontianak Mempawah Singkawang - Sambas Tahap 1 ini merupakan tindak lanjut dari hasil studi terdahulu mengenai Master Plan Pengembangan Perkeretaapian Indonesia di Pulau Kalimantan. Jarak yang tercakup dalam studi tahap 1 ini adalah sekitar 80 km, menghubungkan daerah Peniti Dalam (antara Pontianak Mempawah) Mempawah Teluk Banjar (antara Mempawah Singkawang).Mengingat bahwa pekerjaan tahap 1 hanya mencakup jarak 80 km, sedangkan jarak total jalur Pontianak Mempawah Singkawang sambas adalah sekitar 176 km, maka studi kelayakan dilakukan berdasarkan perhitungan biaya investasi dan operasional pada jalur sejauh 80 km tersebut, sedangkan potensi pengguna diperhitungkan padakeseluruhan jalur Pontianak Mempawah Singkawang Sambas. Pada studi ini direncanakan sebanyak 3 trase rencana (alternatif trase) yang selanjutnya trase terpilih didasarkan atas analisis kebutuhan transportasi, analisis trase secara teknis, analisis biaya pembangunan.

2.1.1 Analisis Kebutuhan TransportasiAnalisis kebutuhan transportasi telah memprediksi pengguna jalan KA lintas Pontianak Mempawah Singkawang Sambas pada Tahun 2010 sampai 2060 sebagai diuraikan berikut ini. Total arus lalu lintas barang melalui Ruas Peniti Dalam- Mempawah dan Ruas Mempawah Teluk Banjar pada Tahun 2010 sekitar 1497 ton/hari atau 467.064ton/tahun, dan pada Tahun 2060 menjadi 5528 ton/hari atau 1,7 juta per tahun. Total lalu-lintas penumpang pengguna jalan KA pada Tahun 2010 yang melalui Ruas Peniti Dalam Mempawah sekitar 1162 orang/hari atau 422.968 orang per tahun dan melalui Ruas Mempawah Teluk Banjar sekitar 946 orang per hari atau 344.344 orang per tahun. Sedangkan pada Tahun 2060 penumpang yang melalui Ruas Peniti Dalam Mempawah sekitar 3129 orang/ hari atau 1.138.956 orang per tahun dan yang melalui Ruas Mempawah Teluk Banjar sekitar 2547 orang per hari atau 927.108 orang per tahun.Dengan kebutuhan transportasi barang dan penumpang seperti diuraikan diatas, maka frekuensi KA per hari pada Tahun 2010 adalah 2 rangkaian KA penumpang dan 4 rangkaian KA barang per hari. Pada Tahun 2060 diperlukan 4 rangkaian KA penumpang dan 8 rangkaian KA barang per hari.

2.1.2Rencana Jalur KA. Alternatif 2 (Peniti Dalam Teluk Banjar)Berdasarkan kajian dari peta geologi lembar Pontianak dang Singkawang dari pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung (lihat lampiran peta geologi) serta hasil pengamatan di lapangan, susunan batuan di daerah rencana jalur kereta api Pontianak Mempawah adalah sebagai berikut:a. Di Daerah PontianakDi daerah Pontianak dan sekitarnya, susunan batuan dibentuk oleh Endapan Litoral (Qc), yang terdiri dari: lempung, lanau, lumpur, pasir kerikil, setempat gampingan dan sisa tumbuhan.Satuan batuan ini umumnya bersifaat lunak, lepas, kurang kompak, mengandung bahan/sisa tumbuhan, pasirnya terdiri dari pasi estuarium danpematang pantai dengan tebal sampai 5 meter dan mempunyai penyebaran di daerah Pontianak, dan sekitarnya hingga seperti pantai. Satuan batuan ini berumur Kuarter.b. Di daerah Peniti DalamSusunan tanah daerah Peniti Dalam berupa lempung berwarna abu-abu kecoklatan, lunak, agak lengket, plastisitas sedang, sebagian pasiran, pada bagian permukaan hingga 0,4 meter campur sisa tanaman, lunak agak lengket, dengan perkiraan nilai CBR 7,0%.c. Di daerah sekitar PaniramanDi daerah sekitar Paniraman susunan tanahnya berupa lempung pasiran, berwarna coklat hingga coklat kenuningan dan abu abu kecoklatan, lunak agak padat, agak lengket, dengan perkiraan nilai CBR 2,0 % 7,0 %.Di daerah Paniraman sekitarnya terdapat Gunung Paniraman yang berupa perbukitan bergelombang berelief sedang hingga kasar, terdiri dari batuan beku grandiorit dari satuan Batuan Grandiorit Mensibau (Klm) yang berumur Kapur. Adapun sifat fisik dari satuan batuan ini adalah Kompak/massif, keras sangat keras, pada beberapa termpat terkekarkan oleh permukaan sebagian terlapukkan menjadi lempung pasiran kekrikilan serta kekarakalan. Di bagian barat daya dari kelompok satuan batuan ini terdapat satuan batuan Gunungapi Raya (Klr), yang terdiri dari batuan beku luar andesit, dasti dan basalt (piriklastik sedikit lava) serta batuan terobosan (retas/sumbat andesit) sedikit menyisipi konglomerat, batuan pasir dan batu lumpur dan setempat termalihkan oleh batuan terobosan. Sifat fisik dari satuan batuan ini keras hingga sangat keras, sangat padat, bagian terkekarkan/kedua satuan batuan Grandiorit Mensibau dan Gunungapi Raya tersebut berumur Kapur dan dijumpai di daerah Sungai Pinyuh.Di daerah Sungai Purun Kecamatan Siantan, susunan tanahnya berupa lempung berwarna abu-abu, lunak, agak lengket, dengan perkiraan niali CBR