22
PERCOBAAN KE 01 MULTIMETER I PRAKTIKAN : Teguh Saputra NO. BP : 1401051004 KELAS : 1A TC PEMBIMBING :1. Yustini SST., MT 2. Amelia Yolanda, ST JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI D III TEKNIK TELEKOMUNIKASI LAPORAN PRAKTIKUM ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TC TC

01. Multimeter I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Praktikum Alat Ukur dan Pengukuran TC

Citation preview

LAPORAN BENGKEL

PERCOBAAN KE 01MULTIMETER I

PRAKTIKAN

: Teguh SaputraNO. BP

: 1401051004KELAS

: 1A TCPEMBIMBING

:1. Yustini SST., MT

2. Amelia Yolanda, STJURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI D III TEKNIK TELEKOMUNIKASI

POLITEKNIK NEGERI PADANG

2015Lembar PengesahanNo. Percobaan

: 01Judul

: MultimeterPraktikan

: Teguh SaputraNo. Bp

: 1401051004Kelas / Kelompok: 1.A TC / 1Partner

: 1. Kemala Bakti

1401051021

2. Anisa Nadya Onty

1401051023

3. Arie Muhammad

1301051040

4. Wirdatul Usrah

1401052009

5. Miftah Annisa

1401052012Pembimbing

: 1. Yustini, SST., MT

2. Amelia Yolanda, STTanggal Percobaan: 12 Maret 2015Tanggal Penyerahan: Maret 2015Keterangan

:

Nilai

:PERCOBAAN I

MULTIMETER I

I. KOMPETENSI UTAMASetelah menyelesaikan pratikum ini diharapkan :1. Mahasiswa mampu menggunakan multimeter sebagai pengukur tegangan (voltmeter) dan sebagai pengukur arus (amperemeter).

2. Mahasiswa mampu dan mengerti cara kerja dari multimeter analog dan multimeter digital.

3. Mahasiswa mampu mengukur besar listrik (DC dan AC) dan mampu menganalisa.

4. Mahasiswa memahami keterbatasan alat ukur pada pengukuran tegangan jatuh DC dan AC pada resistansi/impedansi besar.

5. Mahasiswa dapat menggunakan alat ukur dengan tepat sehingga hasil pengukuran akurat.

II. KOMPETENSI PENUNJANGSetelah menyelesaikan pratikum ini diharapkan :1. Mahasiswa mapu menggunakan mutimeter analog dan multimeter digital dengan baik dan benar.

2. Mahasiswa mampu memahami teori multimeter dan pengoperasian multimeter.3. Mahasiswa mampu menganalisa hasil pengukuran.III. TEORI PENUNJANG PRATIKUM

Multimeter sering disebut AVO meter atau multitester, alat ini biasa dipakai untuk mengukur harga resistansi (tahanan), tegangan AC (Alternating Current), tegangan DC (Direct Current), dan arus DC. Alat ini mempunyai berbagai penepatan ( range ) pada setiap mempunyai pilihan AC atau DC.Pemakaian dan Pengukuran

Cara pemakaian multimeter analog adalah pertama-tama jarum penunjuk meter diperiksa apakah sudah tepat pada angka 0 pada skla DC mA , DC V atau AC V posisi jarum nol dibagian kiri (lihat gambar 1.2a), dan untuk skala ohmmeter posisi jarum nol dibagian kanan (lihat gambar 1.2b). Jika belum tepat harus diatur dengan memutar sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk meter kekiri atau kekanan dengan menggunakan obeng pipih (-)

Multimeter digunakan untuk :

a. Multimeter digunakan untuk mengukur resistansi

Untuk mengukur resistansi suatu resistor, posisi saklar pemilih multimeter diatur pada kedudukan dengan batas ukur x 1.

b. Multimeter digunakan untuk mengukur tegangan DCUntuk mengukur tegangan DC (misal dari baterai atau power supply DC) saklar pemilih multimeter diatur pada kedudukan DCV dengan batas ukur yang lebih besar dari tegangan yang akan diukur.c. Multimeter digunakan untuk mengukur tegangan AC

Untuk mengukur tegangan AC dari suatu sumber listrik AC, saklar pemilih multimeter diputar pada kedudukan ACV dengan batas ukur yang paling besar.

d. Multimeter digunakan untuk mengukur arus DCUntuk mengukur arus DC dari suatu sumber arus DC, saklar pemilih pada multimeter diputar ke posisi DCmA dengan batas ukur.Cara pengukuran dengan mulitimeter :

1. Pengukuran arusAmperemeter adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik dalam suatu amper (A). Didalam kepekaan ukur menunjukkan spesifikasi dari alat ukurnya. Cara pemakaian alat ukur amper harus dihubungkan seri terhadap instrumen dari alat pemakai. Untuk mengukur arus yang lebih kecil digunakan alat ukur miliamper meter dan untuk yang lebih kecil dipergunakan mikroamper meter.

Apabila dalam pengukuran arus menggunakan multimeter, maka selector harus ditempatkan pada posisi DC mA, jika menggunakan multimeter analog, maka cara mebaca hasil pengukuran adalah batas ukur dibagi dengan penyimpangan skala penuh kemudian dikalikan dengan penunjukan jarum, atau dapat dituliskan dengan rumus.

Hasil = batas ukur / simpangan skala penuh penunjukan

Apabila dalam pengukuran menggunakan multimeter digital, maka pembacaan harga pengukuran tinggal melihat angka yang ditunjukkan dalam layar.

2. Pengukuran TeganganVolt meter adalah suatu alat ukur yang menera tegangan listrik dalam satuan volt. Cara pemakaian volt meter harus dipasang paralel terhadap instrumen dari alat pemakai. Kekayaan batas ukur dalam masyarakat pada umumnya 110 volt, 220 v serta 380 volt, kecuali alat-alat pemakai dan pada laboratorium listrik bias menggunakan milivolt sampai kilovolt, bahkan pada jaringan distribusi maupun jaringan transmisi sampai ratusan kilovolt. Adapun cara penyambungannya sebagaimana gambar berikut:

Apabila dalam pengukuran tegangan menggunakan multimeter, maka selektor harus ditempatkan pada posisi DC V atau AC V. Adapun cara membacanya sama seperti pembacaan pada pengukuran arus, yaitu

Hasil = batas ukur / simpangan skala penuh penunjukan

IV. ALAT DAN BAHAN1. Multimeter analog dan digital2. Power Supply DC variable3. Resistor 100 4. Resistor 220 5. Resistor 330 6. Resistor 470 7. Jumper Besar8. Papan Percobaan9. Kabel banana to bananaV. GAMBAR PERCOBAAN

VI. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAANa. Percobaan Mengukur Tegangan DC1. Buatlah rangkaian seperti gambar 4.1 dengan sumber tegangan 10 V DC, R1 = 220 R2 = 470 2. Ukurlah tegangan VAB, catat hasil pengukuran pada tabel 1.13. Ulangi pengukuran tegangan VAB dengan memodifikasi parameter

menjadi R1 = 330 R2 = 220

R1 = 470 R2 = 330

4. Buatlah rangkaian seperti gambar 5.1 dengan sumber tegangan 10 V DC, R1 = 220 R2 = 470

5. Ukurlah tegangan V pada masing-masing tahanann. Catat hasil pengukuran pada tabel 2.1b. Percobaan Mengukur Tegangan AC1. Buatlah rangkaian seperti gambar 6.1 Pada rangkaian ini digunakan function generator sebagai sumber tegangan bolak-balik.2. Atur function generator pada frekuensi 50 Hz. Ukur dan atur amplitudo function generator sebesar 10 Vefektif dengan multimeter.3. Sekarang ukurlah tegangan Vab tersebut dengan multimeter analog. (Perhatikan polaritas meter!) sesuaikan batas ukur dengan nilai arus terhitung. Ulangilah pengukuran tegangan Vab dengan memodifikasi parameter rangkaian seperti pada tabel 3.14. Sebelum mengubah nilai R (dan menyambungkan amperemeter ke rangkaian), pastikan batas ukur amperemeter terpilih dengan tepat.5. Lakukan kembali pengukuran tegangan Vab (dengan tiga harga R yang berbeda) menggunakan multimeter digital.6. Catatlah semua hasil perhitungan dan pengukuran tegangan dalam tabel 3.17. Lakukan kembali pengukuran tegangan Vab dengan mengatur function generator pada frekuensi 5 KHz dan 50 KHz dan 500 K, perhatikan tegangan generator tetap 10 Vefektif. Apakah terdapat pengaruh frekuensi tegangan yang diukur terhadap kemampuan multimeter yang digunakan.8. Berikan kesimpulan saudara.VII. DATA PERCOBAANTabel 1.1 : Pengukuran Tegangan DC

Parameter yang digunakanMultimeter AnalogMultimeter Digital

Vs(V)R1()R2()Batas Ukur (V)VAB (V)VAB (V)

10220470

10330220

10470330

Tabel 2.1 : Pembagi Tegangan DC

Parameter yang digunakanMultimeter AnalogMultimeter Digital

Vs(V)R1()R2()Batas Ukur (V)V1(V)V2(V)V1(V)V2(V)

10220470

10330220

10470330

Tabel 3.1 : Hasil Pengukuran Tegangan AC

Frekuensi (Hz)VAB (V)

Multimeter AnalogMultimeter Digital

500

5 K

50 K

500 K

VIII. PERTANYAAN / SOAL1. Jelaskan perbedaan tegangan AC dan tegangan DC ?2. Sebutkan contoh-contoh sumber tegangan AC dan DC ? masing-masing minimal 3.3. Mengapa dalam pengukuran tegangan DC, kita tidak boleh terbalik dalam penggunaan probe pada multimeter ?4. Mengapa kalau dalam mengukur tegangan AC probe dari multimeter boleh dibolak-balik ?5. Mengapa dalam penggunaan range selector pada multimeter kita harus mengggunakan skala yang besar lebih dahulu ?6. Buatlah kesimpulan dari praktek pengukuran tegangan AC dan DC ini !VIII. PERTANYAAN / SOAL1. Jelaskan perbedaan tegangan AC dan tegangan DC?Jawab:

Tegangan AC

AC adalah singkatan dari Alternating Current, itu biasanya digunakan untuk menunjukkan istilah bolak balik saja. tegangan AC adalah tegangan di mana daerah bersih di bawah satu siklus adalah nol. tegangan AC dapat mengambil bentuk seperti gelombang sinusoidal, persegi, bergerigi, segitiga dan berbagai bentuk lainnya. Jenis yang paling umum dari tegangan AC adalah tegangan sinusoidal. Perangkat seperti dinamo adalah sumber utama tegangan AC. Tegangan DC

Tegangan DC adalah tegangan di mana muatan berjalan hanya dalam satu arah. Setiap pola tegangan yang tidak memiliki daerah nol bersih di bawah tegangan kurva waktu dapat diidentifikasi sebagai tegangan DC.2. Sebutkan contoh-contoh sumber tegangan AC dan DC? Masing-masing minimal 3Jawab:

Contoh sumber tegangan AC

1. Tegangan murni dari PLN (220V AC 240VAC)2. Tegangan output Transformator3. Tegangan output motor generator. Contoh sumber tegangan DC1. Battery (Accu/Accumulator/Aki)2. Battery kering3. Solar cell3. Mengapa dalam pengukuran tegangan DC, kita tidak boleh terbalik dalam penggunaan probe pada multimeter?

Jawab:

Untuk multimeter analog, bila untuk mengukur DC dan terbalik penyimpangan jarum kearah terbalik yang biasanya pada multimeter pada titik nol nya diberi penahan. Tapi pada pengukuran tegangan bolak balik tidak menjadi masalah. Untuk multimeter digital, pengukuran DC dan polaritas terbalik tidak masalah hanya pada display menunjukkan tanda negatif. Sedangkan pada pengukuran AC tidak menjadi masalah.4. Mengapa kalau dalam mengukur tegangan AC probe dari multimeter boleh bolak-balik?

Jawab:

Karena tegangan AC merupakan tegangan bolak-balik, oleh sebab itu jika mengukur tegangan menggunakan multimeter kutub positif dan negative oleh di bolak-balik karena tidak mempengaruhi hasil pengukuran dari multimeter tersebut dan tidak akan merusak multimeter itu sendiri.

5. Mengapa dalam penggunaan range selector pada multimeter kita harus menggunakan skala yang besar terlebih dahulu?

Jawab:

Agar alat ukur multimeter tidak cepat rusak, karena apabila pengukuran melebihi batas maksimal pada layar multimeter analog itu sangat fatal karna bisa dapat merusak multimeter itu sendiri.

Agar mudah membaca nilai tegangannya dan arusnya.

6. Buatlah kesimpulan dari praktek pengukuran tegangan AC dan DC ini!

Jawab:

Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil antara penghitungan secara teori dengan penghitungan dengan menggunkan alat ukur mulimeter analog dan multimeter digital. Hal terseburt disebabkan oleh perbedaan tingkat ketelitian dari alat ukur itu, dan juga bisa kesalahan dari penglihatan.1. Multimeter analog biasanya di gunakan untuk mengetahui baik atau tidaknya suatu komponen di karenakan apabila mengukur nilai suatu komponen, multimeter analog kurang akurat dalam hasil pengukurannya.

2. Kalibrasi adalah cara yang di lakuakan untuk mengembalikan kedudukan jarum pada kedudukan nol.

3. Perbedaan hasil pengukuran disebabkan oleh keadaan multimeter yang tidak stabil.IX. ANALISA DAN KESIMPULAN ANALISA

Praktek yang telah dilakukan bertujuan agar praktikan mampu menggunakan Multimeter Analog dan Multimeter Digital dengan baik dan benar, serta mampu mengoperasikannya dan selanjutnya dapat menganalisa hasil pengukuran.

1. Percobaan mengukur tegangan DC

Setelah rangkaian disusun seperti gambar rangkaian 4.1, serta diberikan sumber tegangan dari Power Suppy sebesar 10 V DC, dengan menggunakan resistor 220 , 330 , dan 470 secara bergantian sesuai jobsheet, Kemudian rangkaian diukur dengan Multimeter Analog dan Multimeter Digital, sehingga didapat hasil seperti pada tabel 1.1.Berdasarkan data yang didapat pada tabel 1.1 kita dapat membuktikan kebenaran hasil pengukuran, dengan perhitungan sebagai berikut.

IT = VS / RT = 10 V / 550

= 0.018 A

= 18 mA

Karena, IT = IR1 = IR2,

Maka, VR2 = IR2 x R2

= 18 mA x 220

= 3960 mV

= 3.960 VJika dibandingkan antara hasil perhitungan dengan pengukuran menggunakan Multimeter Analog dan Multimeter digital maka data yang didapat adalah, sebagai berikut

VR2 Hasil PerhitunganVR2 Hasil Pengukuran

Multimeter AnalogMultimeter Digital

3.960 V4 V3.979 V

Jadi, berdasarkan perhitungan diatas diketahui bahwa pengukuran yang telah dilakukan pada saat pratikum mendapatkan hasil yang nyaris sama dengan hasil perhitungan teori hanya terdapat perbedaan yang sedikit saja, kemungkinan ini disebabkan karna ketelitian dalam pengukuran, dan kualitas alat yang digunakan.

Selanjutnya, mengukur tegangan pada masing masing tahanan R1 dan R2 pada rangkaian yang disusun seperti gambar 5.1. Cara pengukurannya tidak jauh berbeda dengan rangkaian pertama tadi, setelah pengukuran dilakukan sesuai langkah percobaan didapat hasil yang nyaris sama antara pengukuran menggunakan Multimeter Analog dan Multimeter Digital, seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.1.

Berdasarkan data yang didapat pada tabel 2.1 kita dapat membuktikan kebenaran hasil pengukuran, dengan perhitungan sebagai berikutIT = VS / RT = 10 V / 690

= 0.014 A

= 14 mA

Karena, IT = IR1 = IR2,

Maka, VR1 = IR1 x R1

VR2 = IR2 x R2= 14 mA x 220

= 14 mA x 470 = 3080 mV

= 6580 mV

= 3.080 V

= 6.580 V

Sehingga didapat nilai VT

VT = VR1 + VR2

= 3.080 V + 6.580 V

= 9.660 V

Jika dibandingkan antara hasil perhitungan dengan pengukuran menggunakan Multimeter Analog dan Multimeter digital maka data yang didapat adalah, sebagai berikut

Hasil PerhitunganHasil Pengukuran

Multimeter AnalogMultimeter Digital

3.080 V + 6.580 V3.1 V + 6.8 V3.2 V + 6.85 V

9.660 V9.9 V10.05 V

Jadi, berdasarkan perhitungan diatas diketahui bahwa pengukuran yang telah dilakukan pada saat pratikum mendapatkan hasil yang nyaris sama dengan hasil perhitungan teori hanya terdapat perbedaan yang sedikit saja, kemungkinan ini disebabkan karna ketelitian dalam pengukuran, dan kualitas alat yang digunakan.

2. Percobaan mengukur tegangan ACSetelah rangkaian disusun seperti gambar rangkaian 6.1 dengan menggunakan tahanan R1 = 220 dan R2 = 470 . , serta diberikan sumber tegangan dari function generator pada frekuensi 50 Hz dan mengatur Amplitudo FG hingga Multimeter Digital menampilkan tegangan sebesar 3 Vefektif. Kemudian kita mengukur besarnya tegangan VAB pada frekuensi yang telah ditentukan sesuai langkah percobaan, hingga didapatkan hasil pengukuran seperti pada tabel 3.1.

Berdasarkan data yang didapat pada tabel 2.1 kita dapat membuktikan kebenaran hasil pengukuran, dengan perhitungan sebagai berikut

Vrms = Veff / 2

Vpp = Vanalog x

= 3 / 2

= 20 x

= 2.12 V

= 2 VJadi, diketahui bahwa pada saat kita mengganti frekuensi pada function generator, itu akan membuat Vefektif pada tampilan di multimeter digital akan jadi lebih besar, artinya dapat disimpulkan bahwa dengan menaikkan frekuensi ke angka yang lebih besar, maka itu akan mempengaruhi amplitudo dari function generator itu sendiri. Namun, jika kita mengembalikan Vefektif seperti semula walau frekuensinya dinaikkan ini tidak ada pengaruhnya sama sekali pada hasil tegangan VAB yang sedang dicari, walau pada data yang saya dapatkan ada perubahan, itu dikarenakan karna Multimeter atau komponen lain yang digunakan tidak stabil. Kesimpulan

Multimeter adalah alat ukur yang mempunyai kemampuan tiga fungsi yaitu alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus disebut Ampere meter, sedangkan alat ukur tegangan disebut Volt meter dan alat ukur resistansi disebut Ohm meter.

Pada percobaan pertama dilakukan pengukuran tegangan DC pada R2 sehingga didapatkan hasil antara pengukuran dengan Multimeter Analog dan Multimeter digital tidak jauh berbeda.

Jumlah tegangan yang didapat pada pengukuran kedua adalah sama dengan jumlah tegangan input Vinput = VR1 + VR2.Frekuensi pada Function Generator jika dinaikkan akan mempengaruhi Amplitudo Function Generator tersebut, karnanya tampilan Vefektif pada Multimeter Digital akan naik pula, namun jika Amplitudonya disesuikan hingga Vefektif nya kembali seperti semula, ini tidak akan mempengaruhi besarnya VAB.

X. DAFTAR PUSTAKAYustini, Yolanda Amelia, Modul Pratikum Alat Ukur dan Pengukuran, 2015, Politeknik Negeri PadangLAPORAN PRAKTIKUM

ALAT UKUR

DAN PENGUKURAN TC

TC

Gambar 1.1 Kedudukan Normal Jarum Penunjuk Meter

A

Gambar 2.1 Penyambungan Amperemeter

I

-

+

R

Gambar 3.1 Penyambungan Voltmeter

-

+

R

V

R1

A

220

470

R2

Vs

_

+

Gambar 4.1 Rangkaian Pengukuran Tegangan DC

B

Vs

+10 V

V1

V

R1

V2

V

R2

0 V

Gambar 5.1

R1

A

220

470

R2

Vs

B

Gambar 6.1 Rangkaian Pengukuran Tegangan AC