484
i

00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

i

Page 2: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam
Page 3: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

i

MANAJEMENKEWIRAUSAHAAN

BAHAN AJARPROGRAM STUDI MANAJEMEN

Oleh :Dr. H. A. Rusdiana, Drs., MM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS HALIM SANUSIBANDUNG

2017

Page 4: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam
Page 5: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

i

KATA PENGANTAR

Paradigma baru sistem pendidikan tinggi Indonesia mengubah latarberlakang filosofis serta metodologi proses pembelajaran. Mulai tahunakademik 2002/2003 diberlakukan Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK) bagi seluruh program studi di Perguruan Tinggi Indonesia. KBKmenekankan kejelasan hasil didik pendidikan tinggi sebagai seseorangyang menguasai; (1) ilmu pengetahuan dan keterampilan tertentu, (2)penerapan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam bentuk kekaryaan,(3) Sikap berkarya, (4) Hakikat dan kemampuan dalam berkehidupanbermasyarakat dengan pilihan kekaryaan, dan (5) Nilai-nilai dasar agama,budaya serta kesadaran berbangsa, bernegara, untuk menjadi pedomanbagi penyelenggaraan program studi dalam mengantarkan mahasiswamengembangkan kepribadiannya.

Mata kuliah Manajemen Kewirausahaan adalah salah satu matakuliah dari kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB),berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan TinggiDepartemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor:47/DIKTI/Kep/2006, Tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan MataKuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) Di Perguruan Tinggi.

Kompetensi manajemen kewirausahaan; Setelah mengkutiperkuliahan manajemen kewirausahaan mahasiswa memiliki kompetensi:(1) sebagai instruktur pelatihan kewirausahaan di masyarakat, (2)mengajar bidang keterampilan kewirausahaan di lembaga formal;misalnya SLB, Sanggar Kelompok Belajar, Panti Asuhan, LembagaRehabilitasi, dan sebagainya.

Indikator pencapaian Keberhasilan dalam perkuliahan manajemenkewirausahaan ini diindikatorkan sebagai berikut: (1) mahasiswa memilikijiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalamhidupnya di tengah-tengah masyarakat, (2) memiliki konsep perencanaanusaha, produksi, dan pemasaran, (3) melakukan salah satu jenis usahadibidang kewirausahaan.

Melalui perkuliahan ini, para mahasiswa diajak berdiskusi mengenaidasar filosofis, psikologis dan nilai-nilai ekonomis serta berbagai aspekmanajemen kewirausahaan untuk dan manajemen pemasarannya secaraluas dan mendalam. Kemudian, untuk memahami proses dan mekanismepengembangan kewirausahaan dan pemasaran jasa pendidikan yangdimaksudkan, para mahasiswa diajak untuk menelusuri dan mempelajaribeberapa teori-teori manajemen dan bisnis yang relevan, sehingga dapatdikembangkan strategi, langkah-langkah dan prinsip-prinsippengembangan kewirausahaan dan pemasaran jasa pendidikan yangefektif dan produktif.

Page 6: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

ii

Selain itu, beberapa isu atau kasus menyangkut praktek manajemenkewirausahaan dan pemasaran jasa pendidikan akan diungkapkan dalamperkuliahan. Terhadap isu-isu atau kasus-kasus yang diungkapkan itu,para mahasiswa diharapkan mampu menganalisisnya secarakomprehensif, sehingga dapat diperoleh gagasan-gagasan yang kaya daninovatif dalam mengembangkan kewirausahaan, bisnis dan pemasaranjasa pendidikan.

Salah satu sifat penting bahan ajar mata kuliah ini ialah bahwa jiwakewirausahaan ada pada setiap orang yang menyukai perubahan,pembaharuan, kemajuan dan tantangan, apapun profesinya. Dengandemikian, ada enam hakekat pentingnya Kewirausahaan, yaitu:Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yangdijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses danhasil. Sesuai dengan namanya Manajemen Kewirausahaan, mata kuliahini hanya memberikan dasar-dasar yang cukup kuat kepada mahasiswa untukmencari esensi dari kewirausahaan adalah untuk menciptakan nilaitambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengancara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing. Nilai tambah tersebutdapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut: pengembanganteknologi baru (developing new technology) penemuan pengetahuanbaru (discovering new knowledge) perbaikan produk (barang dan jasa)yang sudah ada (improving existing products or services) penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyakdengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways ofproviding more goods and s ervices with fewer resources).

Buku ini sangat berguna dan dapat membantu para pembaca dalammendalami pengetahuanya tentang manajemen kewirausahaan, karenadalam buku ini menyajikan/membahas secara realistis mengkaji masalahpotensi manusian sebagai modal dasar untuk kretif dan inovatif, sertamanajemen sebagai upaya optimalisasi kretif dan inovatif untuk mencapaitujuan dan nilai .

Buku ini disajikan sangat sederhana dan mudah untuk difahami.Namun demikian penulis masih menyadari bahwa buku ini masihterdapat beberapa kekurangan, oleh karena itu penulis menghaharapkankritik dan saran dari pembaca untuk penyempurnaan pada edisiberikutnya.

Demikian penulis sampaikan sebagai pengantar dari buku ini,semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Bandung, 21 April 2012

Penulis

Page 7: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

iii

DAFTAR ISIHal.

KATA PENGANTAR……………………………………………. iDAFTAR ISI……………………………………………………… iiiDFTAR GANBAR………………………………………………... xiDAFTAR TABEL………………………………………………… xiiDESKRIPSI MATA KULIAH …………………………………... xiii

BAGIAN I 1PENGANTAR MANAJEMEMEN KEWIRAUSAHAAN 1

Bab 1Pendahuluan……………………………………………………… 3A. Latar Belalakang………………………………………………. 4

1. Akar Historis Perguruan Tinggi dan Dunia Industri..................... 52. Polarisasi Perguruan Tinggi dalam Ideologi Ekonomi………… 73. Meretas Jiwa Wirausaha melalui Pendidikan Tinggi…………… 84. Eksistensi PT dalam Pemberdayaan Ekonomi……...................... 8

B. Refleksi Pengembangan Kewirausahaan…………………….. 111. Merubah Kecenderungan menjdi Peluang…………………….. 112. Upaya Penanaman Jiwa Wirausaha……………………………. 143. Pengembangan Potensi Kewirausahaan……………………….. 174. Gagasan Penerapan Mata Kuliah Manajemen Kewirausahaan.... 19

Bab 2Konsep Dasar Kewirausahaan…………………………………… 23A. Makna dan Hakikat Kewirausahaan............................................... 24

1. Defenisi Kewirausahaan………………………………………. 242. Perbedaan Wirausaha dan Wiraswasta………………………… 313. Fungsi dan Peran Wirausaha………………………………….. 32

B. Konsep Kewirausahaan……………………………………….. 331. Disiplin Ilmu Kewirausahaan…………………………………. 332. Objek Studi Kewirausahaan…………………………………... 36

C. Kerangka Berpikir Kewirausahaan…………………………… 361. Wirausahawan Dilahirkan atau Diciptakan?.................................... 372. Motivasi Berwirausaha……………………………………….... 383. Manfaat Berwirausaha………………………………………… 404. Kewirausahaan Eksistensial………………………………….... 41

D. Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah….………………... 441. Awal Mula Kewirausahaan……………………………………. 442. Para Tokoh dan Pandangan Kewirausahaan................................... 453. Inovasi Kunci Penting dalam Kewirausahaan................................. 47

Page 8: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

iv

Bab 3Mengalisis Potensi Diri………………………………………… 51A. Hakikat Konsep Diri......................................................................... 52

1. Definisi Konsep Diri………………………………………... 522. Jenis-Jenis Konsep Diri……………………………………... 553. Aspek-Aspek Konsep Diri………………………………….. 564. Dimensi Konsep Diri……………………………………….. 575. Derajat Konsep Diri………………………………………… 58

B. Perkembangan Konsep Diri............................................................ 601. Perkembangan Masa Kanak-Kanak…………………………. 602. Sumber Informasi untuk Konsep Diri………………………. 613. Pengalaman Meniti Kehidupan…………………………….... 65

C. Mengenal Potensi Diri Sendiri........................................................ 67

1. Yakin bahwa Manusia memiliki Hasrat......................................... 672. Keluar dari pemikiran Sempit alih ke Berfilir komprehensif..... 683. Mengenang Masa Lalu………………………………………. 684. Utamakan Belajar…………………………………………… 695. Bekerja adalah Ibadah dan Pengabdian......................................... 706. Tentukan pilihan Karir...................................................................... 70

D.Penentuan Potensi diri Sediri............................................................ 71

1. Kemampuan Innovatif………………………………………. 712. Keinginan untuk Berprestasi…………………………………. 713. Kemampuan Perencanaan Realistik…………………………... 714. Kepemimpinan terorientasi kepada Tujuan…………………... 715. Objektivitas…………………………………………………... 716. Tanggungjawab Pribadi………………………………………. 727. Kemampuan beradaftasi……………………………………… 728. Kemampuan sebagai pengorganisasi dan Adminstrasi................. 72

E.Metode Analisa Diri Sendiri............................................................. 72

1. Kebutuhan akan Prestasi (need for achievement=n Ach)…….. 732. Kebutuhan akan Afiliasi (need for Affiliation=n.Af)…………. 733. Kebutuhan akan Kekuasaan (need for Power=n Pow)…….... 73

F. Pengembangan N ACH.................................................................... 75

1. Tahap Pertama Pelatihan Membantu Menyadarkan PotensiMereka................................................................................................

75

2. Tahap kedua Dipusatkan pada Pengembangan……………… 763. Tahap ketiga Berhubungan dengan Dukungan Kognitif........... 76

G.N Ach dalam Manajemen Kewirausahaan.................................. 77

1. Identifikasi Kesempatan-kesempatan………………………... 772. Analisa Resiko………………………………………………. 77

Page 9: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

v

Bab 4Motivasi dalam Kewirausahaan………………………………... 83

A. Hakikat Motivasi……………………………………………... 84

1. Definisi Motivasi……………………………………………. 842. Fungsi Motivasi……………………………………………... 853. Faktor-faktor yang Mendorong Timbulnya Motivasi................. 864. Jenis-jenis/Kelompok Motivasi..................................................... 87

B. Model Motivasi 89

1. Model Motivasi Kebutuhan dan Tujuan....................................... 892. Model Ekspektasi Motivasi Vroom…………………………. 893. Model Motivasi Porter-Lawler………………………………. 90

C. Kebutuhan Kemanusiaan……………………………………. 91

1. Hirarki Kebutuhan Maslow…………………………………. 912. Rangkaian Kesatuan Argyris........................................................... 933. Motivasi Prestasi Mcclelland………………………………... 94

D.Memotivasi Anggota-anggota Organisasi…………………... 95

1. Arti Penting Memotivasi Anggota-anggota Organisasi.............. 962. Strategi Memotivasi Anggota Organisasi……………………. 105

E.Hubungan Konsep Diri dan Motivasi dalam Kewirausahaan 101

Bab 5Mengembangkan Kreatif Inovatif……………………………… 113A. Hakikat Pengembangan Kreatif dan Inovatif.......................... 114B. Mengembangkan Sikap Kreatif……………………………... 115

1. Pengertian Kreatifitas……………………………………….. 1162. Pola Pemikiran dan Ciri-ciri Kreatif.............................................. 1163. Keterampilan Berpikir Kreatif………………………………. 1184. Melatih Pemikiran Kreatif melalui Kegiatan................................ 1205. Strategi Pengembangan Kreatifitas………………………….. 1226. Tahapan Memacu Kreatifitas………………………………... 1237. Implementasi Mengembangkan Sikap Kreatif 125

C. Mengembangkan Inovatif…………………………………… 1301. Pengertian Inovasi…………………………………………... 1302. Prinsip-Prinsip Inovasi……………………………………… 1333. Faktor yang Pencapaian Inovasi…………………………….. 1344. Fase dan Sumber Penerapan Sikap Inovasi.................................. 1345. Penerapan Inovasi…………………………………………... 136

D.Hubungan Kreatif dengan Inovatif............................................... 137

Page 10: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

vi

Bab 6Karakteristik dan Etika Profesional Wirausahawan…………... 143A. Hakikat Karakteristik dan Etika Profesional............................. 144B. Mengenal Karakter Wirausahawan………………………….. 145

1. Definisi Karakter Wirausahawan……………………………. 1452. Model-Model Karakteristik, Ciri, dan Watak Wirausahawan.... 1473. Pengelompokan Ciri dan Karakteristik Wirausahawan.............. 151

C. Etika Wirausaha.................................................................................. 1531. Hakikat Etika Wirausaha……………………………………. 1532. Fungsi Etika Kewirausahaan……………………………….... 1553. Etika Bisnis atau Kewirausahaan……………………………. 1554. Norma Kewirausahaan……………………………………… 1565. Prinsip-prinsip Etika Kewirausahaan………………………... 156

D.Wirausaha Profrsional........................................................................ 1611. Orientasi Filosofi…………………………………………… 1622. Orientasi Perkembangan……………………………………. 1623. Orientasi Karakteristik……………………………………… 1624. Orientasi Non-Tradisional…………………………………... 162

Bab 7Profil Wirausahawan dan Tangga menuju Puncak Karir............. 167

A. Hakikat Wirausahawan Potensial…………………………... 168

1. Memahami Profil Wirausahawan…………………………… 1692. Identitas Wirausahawan……………………………………... 1723. Kompetensi Wirausahawan…………………………………. 1734. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kewirausahaan.................... 174

B. Tangga Menuju Puncak Karir Wirausahawan……………... 177

1. Mau kerja keras……………………………………………… 1772. Bekerjasama dengan orang lain………………………………. 1773. Penampilan yang baik………………………………………… 1774. Yakin/Percaya diri…………………………………………… 1775. Pandai membuat keputusan………………………………….. 1776. Mau menambah ilmu pengetahuan…………………………… 1777. Ambisi untuk maju…………………………………………… 1778. Pandai berkomunikasi………………………………………... 177

C. Profil Wirausahawan Sukses.............................................................. 1781. Sandiaga S. Uno Pengusaha Muda Sukses…………………... 1782. Gigin Wirausahawan Boneka Horta………………………… 1783. Elang Gumilang (Mahasiswa Milyader) Pengusaha Proferty…... 1794. Drs. H. Zakaria Nawar ”Seorang Pekerja Keras yang Sukses” 1815. Erry Pekerja Keras yang Sukses “Integritas Merupakan

Investasi yang Menghasilkan”………………………………..182

6. Dr. Ir. H. Fadel Muhammad........................................................... 1837. Tanri Abeng “Manajer Satu Milyard”............................................ 1848. Salim Irfan Lulusan STM Mesin Pemilik CV. Sejahtera……... 185

Page 11: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

vii

D.Sikap Mental Modal Wirausahawan Sukses ................................ 1851. Sikap Mental dari Seorang Pengusaha........................................... 1852. Sikap Mental dari Seorang Pekerja................................................. 186

E.Faktor-faktor yang Menyebabkan Kegagalan Wirausaha...... 1871. Tidak kompeten dalam manajerial…………………………... 1872. Kurang berpengalaman……………………………………... 1873. Kurang dapat mengendalikan keuangan…………………….. 1874. Gagal dalam perencanaan…………………………………… 1875. Lokasi yang kurang memadai………………………………... 1876. Kurangnya pengawasan peralatan. 1877. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.................. 1878. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi……….. 188

F. Keuntungan dan Kerugian Kewirausahaan............................... 1881. Keuntungan Kewirausahaan………………………………... 1882. Kerugian Kewirausahaan…………………………………… 188

BAGIAN IIMANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN

Bab 8

Perencanaan 193A. Perencanaan Organisasi Kewirausahaan.................................... 194

1. Definisi Perencanaan………………………………………... 1942. Tujuan Perencanaan………………………………………… 1953. Jenis-Jenis Perencanaan……………………………………... 1964. Alat-Alat Perencanaan………………………………………. 2005. Proses Perencanaan Kewirausahaan………………………… 2036. Pendekatan Perencanaan Kewirausahaan…………………… 2067. Orientasi Perencanaan Pemasaran…………………………... 209

B. Menemukan Peluang dan Memilih Lapangan Usaha............. 2141. Menemukan Peluang........................................................................ 2142. Memilih Lapangan dan Mengembangkan Gagasan Usaha......... 2163. Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk....................... 2204. Produk yang Sesuai untuk Perusahaan Kecil.............................. 2215. Kegagalan Memilih Peluang Bisnis Baru...................................... 2226. Pemahaman terhadap Masalah Hukum........................................ 2247. Peluncuran Usaha Baru................................................................... 224

C. Menetapkan Tujuan/Pembuatan Keputusan............................ 2251. Dasar Dasar Pembuatan Keputusan.............................................. 2262. Fungsi Pembuatan Keputusan........................................................ 2263. Proses Pembuatan Keputusan........................................................ 2274. Kondisi Pembuatan Keputusan……………………………... 2285. Perangkat-perangkat dalam Pembuatan Keputusan................... 230

Page 12: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

viii

Bab 9

Pengorganisasian………………………………………………. 239A. Konsep Dasar Pengorganisasian…………………………… 240

1. Definisi Pengorganisasian.............................................................. 2402. Fungsi Pengorganisasian................................................................ 2413. Proses Pengorganisasian................................................................. 2414. Teori Pengorganisasian Klasik....................................................... 243

B. Pengorganisasian Aktifitas Individu………………………… 2511. Pertanggung Jawaban....................................................................... 2512. Wewenang......................................................................................... 2543. Delegasi.............................................................................................. 2594. Sentralisasi Dan Desentralisasi....................................................... 2605. Posisi Sentralisasi dan Desentralisasi ............................................ 2606. Desentralisasi Organisasi: Pandangan Kontingensi; 2617. Berapa Ukuran Organisasi Sekarang............................................. 262

C. Pengisian/Penyediaan Sumberdaya Manusia........................... 2631. Funsi Sumber Daya Manusia dalam Organisasi........................... 2642. Langkah-Langkah Penyediaan Sumber Daya Manusia……….. 265

Bab 10

Pengarahan dan Pengembangan Organisasi.................................. 289

A. Hakikat Pengarahan Pengembangan Organisasi…………. 290B. Pengarahan Organisasi melaui Motivasi.................................... 291

1. Pengertian Motivasi.......................................................................... 2922. Pentingnya Motivasi......................................................................... 2923. Pandangan Motivasi dalam Organisasi.......................................... 2924. Teori-teori Motivasi......................................................................... 295

C. Pengarahan Organisasi melaui Komunikasi............................. 3001. Pengertian Komunikasi................................................................... 3002. Proses Komunikasi........................................................................... 3023. Pola dan Bentuk Komunikasi......................................................... 303

D.Pengarahan Organisasi melaui Kepemimpinan....................... 3091. Pengertian Kepemimpinan………………………………… 3092. Perilaku Kepemimpinan…………………………………….. 3113. Penentuan Membuat Keputusan.................................................. 3134. Fleksibilitas Pemimpin..................................................................... 317

E.Pengembangan dan Perubahan Organisasi............................... 3181. Tujuan Pengembangan Organisasi................................................ 3202. Perubahan Organisasi……………………………………….. 326

Bab 11

Pengawasan……………………………………………………... 341A. Hakikat Pengawasan………………………………………… 342

1. Definisi Pengawasan………………………………………... 342

Page 13: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

ix

2. Fungsi Pengawasan…………………………………………. 3423. Tipe-tipe Dasar Pengawasan………………………………... 343

B. Proses Pengawasan…………………………………………... 3441. Menetapkan Standar-Standar Pekerjaan……………………... 3442. Mengukur Prestasi Kerja……………………………………. 3453. Menyesuaikan Prestasi kerja dengan Standar………………... 3454. Mengambil Tindakan Korektif……………………………… 346

C. Pengawas dan Pengawasan…………………………………. 3481. Pekerjaan dari Pengawas……………………………………. 3482. Berapa Banyak Pengawasan yang Diperlukan?............................ 348

D.Kekuasaan Pengawasan……………………………………... 3491. Kekuasaan Total dari Seorang Wirausahawan 3492. Langkah-langkah untuk Meningkatkan Kekuasaan Total.......... 349

E.Pelaksanaan Fungsi-Fungsi Pengawasan................................... 3501. Hambatan-hambatan Potensial bagi Pengawasan...................... 3502. Membuat Pengawasan Berhasil...................................................... 350

F. Alat-Alat Pengawasan dalam Kewirausahaan............................ 3511. Manajemen Pengecualian (management by exception)……….. 3522. Analisa Pulang pokok (break-even analysis)…………………. 3583. Penggunaan Alat-alat Pengawasan…………………………… 359

BAGIAN III

IMPLEMENTASI DAN PENERAPAN MANAJEMENKEWIRAUSAHAAN

365

Bab 12Dinamika Usaha dan Penaggulangannya……………………... 367A. Dinamika dalam Usaha……………………………………… 368

1. Kepailitan………………………………………………….... 3682. Likuidasi…………………………………………………….. 3693. Tanda-Tanda Kepailitan…………………………………….. 372

B. Penanggulangan Usaha……………………………………... 3731. Reorganisasi………………………………………………… 3732. Rencana Perpanjangan Waktu Pembayaran…………………. 3763. Suksesi Usaha……………………………………………….. 3764. Mempertahankan Operasi Usaha…………………………… 3785. Memulai Usaha dari Awal Kembali............................................... 380

Bab 13Studi Kelayakan Usaha Baru…………………………………… 385A. Studi Kelayakan Usaha.................................................................... 386

1. Definisi Studi Kelayakan Usaha.................................................... 3862. Tujuan Dilakukan Studi Kelayakan.............................................. 3863. Tahapan Studi Kelayakan Bisnis................................................... 388

B. Penetapan Kelayakan Usaha Baru................................................ 3891. Pengetahuan pasar yang tidak memadai;....................................... 3892. Kinerja Produk yang Salah;. .………………………………… 3893. Tidak disadarinya tekanan persaingan;………………………. 389

Page 14: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

x

4. Keusangan Produk yang Terlalu Cepat;…………………… 3895. Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat;............................... 3906. Kapitalisasi yang Tidak Memadai……………………………. 390

C. Aspek-aspek Studi Kelayakan Usaha............................................ 3901. Aspek Teknis……………………………………………….. 3902. Aspek Pasar dan Pemasaran…………………………………. 3913. Arti Penting Studi Kelayakan Pasar............................................... 3964. Analisa Persaingan…………………………………………... 404

D.Penetapan Rencana Usaha…………………………………... 4051. Target Motivasi Kerja……………………………………….. 4062. Target Memacu cara Kerja…………………………………… 4073. Target Memebuat Prioritas Kita Terpelihara…………………. 4074. Perencanaan yang Sangat berharga bagi Keberhasilan................. 4095. Orang Sukses Menggunakan dan Mengelola Waktu dg Baik....... 410

Bab 14417

Rancangan Usaha Baru………………………………………… 417A. Hakikat Rancangan Usaha………………………………….. 418

1. Pengertian Rancangan Usaha………………………………... 4182. Fungsi dan Manfaat Rancangan Usaha......................................... 4183. Unsur-unsur Rancangan Usaha……………………………... 419

B. Format Rancangan Usaha………………………………… 4191. Format Penyusunan Rancangan Usaha…………………… 4192. Aspek-aspek Rancangan dan Uraian Produk……………… 420

Bab 15425

Teknik Presentasi………………………………………………..426

A. Hakikat dan Tujuan Presentasi...................................................... 4261. Pengertian Presentasi………………………………………... 4272. Tujuan Presentasi…………………………………………… 4273. Unsur-unsur Presentasi……………………………………... 427

B. Teknik Presentasi……………………………………………. 4281. Mempersiapkan Presentasi………………………………….. 4282. Mengenal Audiens…………………………………………... 4293. Menentukan Pendekatan Presentasi………………………… 431

C. Pelaksanakan Presentasi................................................................. 4321. Penampilan…………………………………………………. 4322. Penyajian Informasi Visual…………………………………… 4333. Penggunaan Media audio Visual…………………………….. .. 4334. Penggunaan Bahasa Tubuh ………………………………….. 4335. Penggunaan Suara …………………………………………... 434

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 437INDEKS....................................................................................................... 444GLOSARIUM............................................................................................. ...

SILABI .........................................................................................................

Page 15: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

xi

DAFTAR GAMBARHal.

2.1. Kerangka Berpikir Tentang Kewirausahaan........................... 374.1. Model ekspektasi motivasi Vroom ........................................... 904.2. Hirarki kebutuhan Maslow........................................................ 924.3. Asumsi-asumsi Teori X dan Teori Y dari McGregor................. 1004.4. Kebutuhan pada hirarki kebutuhan Maslow............................... 1035.1. Proses Sikap Pemikiran Kreatif.................................................. 1248.1. Matriks Produk Pasar....................................................................... 2139.1. Urutan aktivitas bagi metode pembagian tangung jawab

kesamaan fungsi............................................................................254

9.2. Organisasi tersentralisasi dan terdesentralisasi padarangkaian kesatuan pendelegasian.............................................

261

9.3. Empat langkah berurutan didalam menyediakan SDM............. 2659.4. Hubungan antara analisa jabatan, deskripsi jabatan, dan

spesifikasi ............................................................................................267

9. 5. Langkah-langkah dalam proses pelatihan..................................................... 27610.1. Hirarki kebutuhan dari Maslow, dalam Teori dan

Penerapannya...............................................................................296

10.2. Teori Nilai Pengharapan Vroom..................................................................... 29810.3. Teori Pembentukan Perilaku........................................................................... 29910.4.Peranan sumber penyandi, tanda-tanda, dan pemecah

sandi/penerima dalam proses komunikasi..............................305

10.5. Perhitungan efektivitas komunikasi. ............................................................ 30810.6. Hubungan diantara organisasi, lingkungan opernasional, dan

lingkungan umum.....................................................................................................331

11.1.Langkah-langkah Dasar Proses Pengawasan........................ 347

Page 16: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

xii

DAFTAR TABELHal.

3.1. Pedoman Pertanyaan Berdasarkan Masa................................. 654.1. Faktor-faktor higienis dan motivator dari

Hertzberg........................................................................................102

5.1. Jenis-Jenis Penerapan Kemampuan Inovasi dalamPrakteknya .....................................................................................

136

8.1. Komponen dan Kualitas KehidupanManusia...........................................................................................

217

9.1. Faktor-faktor pokok yang mempengaruhi rentangmanajemen...........................................................................................

249

9.2. Empat dimensi penting dari perilaku manajemen yangbertanggung jawab….........................................................................

255

9.3 . Langkah-langkahPenarikan……………….................................................... 27210.1. Pendekatan Manajerial Motivasi .............................................. 29410.2. FaktorPemuasdanPemilihan.................................................................................... 29710.3.Aktivitas manajerial dan perilaku yang berhubungan

dengan komukasi ........................................................................310

Page 17: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

xiii

DESKRIPSI MATAKULIAHMANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN

I. IDENTITAS MATAKULIAHNama Matakuliah : Manajemen KewirausahaanKode Matakuliah : 704235Jumlah SKS : 2 SKSProgram Studi : ManajemenUniversitas : Halim Sanusi Bandung

II. TUJUANSetelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampumenjelaskan konsep-konsep dasar kewirausahaan, manajemenkewirausahaan, membuat perencanaan usaha, dan menerapkan nilai-nilai,sikap, dan perilaku kewirausahaan dalam kehidupan sehari-hari.

III. DESKRIPSI MATAKULIAHDalam mata kuliah ini akan dibahas: (1) Pengantar mata kuliah meliputi:Latar belakang meliputi: akar historis, polarisasi PT dalam ideologiekonomi, meratas jiwa wirauha melalui PT, masalah kendala, Refleksipengembangan manajen kewirausahaan meliputi; merubagkecenderungan men-jadi peluan, upaya penanaman jira wirausaha,pengembanagan potensi keriwausahaan, gagasan penerapan matakuliahmanajemen kewirausahaan. (2) konsep dasar kewirausahaan, meliputi:makna, hakikat, konsep pengertian, ciri-ciri, prinsip-prinsip,jiwa/semangat kewirausahaan, peranan dan fungsi kewirausahaan,ksrakteristik, eitka, dan profil wirausawan (3) konsep manajemenkewirausahaan, meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan danpengembangan organisasi, dan pengawasan. Materi ini didukung denganberbagai cara usaha dan pengembangannya, perencanaan produksi,penjabaran proses produksi, konsep pemasaran, manajemen pemasaran,konsep bisnis yang berpengaruh dalam kegiatan pemasaran, langkah-langkah perencanaan program pemasaran, (4) implementasi danpenerapan manajemen kewirausahaan meliputi; dinamika usaha danpenanggulangannya, studi kelayakan, rancangan usaha, dan teknikpresentasi.

IV. SUMBER PUSTAKAAlma, Buchari, (2003), Kewirausahaan, cetakan ketujuh, Bandung:

Alfabeta.Handoko, T. Hani, (1999). Manajemen Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: BPFE.___________, (2003). Manajemen. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.Haneman H.G. (1981). Managing Personnel and Human Resources: Strategies

and Programs. Illinois: Richard D. Irwin Inc.Koontz, Harold, Cyril O'Donnell, clan HeinzWeihrich. (1986).

Manajemen. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Page 18: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

xiv

Kottler, Philip, (1995), Marketing Management : Analysis, Planing, andControl, International Edition, Prantice Hail , New Jersy.

Meredith, G.G., (2000). Kewirausahaan: Teori dan Praktek. PenerbitPustaka Binaman Pressindo, Jakarta.

Suryana, A.S, (2003). Kewirausahaan, Edisi revisi, Jakarta :Salembaempat.

Sutoyo, S. (2003). Studi Kelayakan Proyek: Konsep dan Teknik.Jakarta: Badan Penerbit LPPM.

Stoner, James A.F & R.E Freeman. (2001). Manajemen. Jakarta:Cetakan Kelima, Jilid Kesatu. Intermedia.

Syamsuddin, A.S., Imelda R.I, Idris S., Agus A., Eymal B.D., SuardiB. dan Rusli M.R., (1995). Mulai dari Usaha Kecil Merintis KarirKewirausahaan Anda. Pusat Pengembangan Usaha Kecil KawasanTimur Indonesia (PUKTI) kerjasama Kondrad AdenauerStiftung Internationales Institut.

Tedjasutisna, Ating (2004). Memahami Kewiraushaan. Armico, Bandung.Zimerer, Thomas W dan Scarborough, Norman, M, (1998).

Essentials Entrepreneurship and Small Business Management,2nd Edition. Prentice Hall, Inc. New Jersey.

Zimmerer, W. Thomas, Norman.(2005). Interpreneurship and the NewVenture Formation, New Jersey :P Hall.

V. PETA KONSEP

POTENSI

MANUSIA

Kebutuhankekuasaan n Pow.

Kebutuhanafiliasi n. Af,

KebutuhanPenghargaan/prestasi n Ach,.

Setiap orangberbuat menurutsyakilah-nyamasingmasing.(Q.S 17:84)

KREATIF

- mengenalihubungan,

- mengembangkanperspektiffungsional,

- gunakanakal,

- hapusperasaanragu-ragu.

INTERNALMOTIVASI

IDENTITASWIRAUSAHAWAN

-Inovasi-Kepemimpinan-Cara pengambilankeputusan

-Sikap tanggap terhadapperubahan

-Bekerja ekonomis danefisien

-Visi masa depan

EKSTERNAL- role model,- dukungan

keluarga danteman,

- pendidikan.

INOVATIF

- Penemuan(Invensi),

- Pengem-bangan(Eksistensi,

- Penggan-daan(Duplikasi),

- Sintesis.

C

O

N

T

R

O

L

I

N

G

A C T U I T I N G

O R G A N I Z I N G

P

L

A

N

I

N

G

UMPAN BALIK

Memikiki sikap mental-pengusaha

-mental pekerja

OUTFUTPROSESINFUT

Page 19: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 1 Pengantar Manajemen Kewirauhaan 1

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.

BAGIAN IPENGANTARMANAJEMEN KEWIRAUSAHAANMenggali Potensi Pengembangan Jiwa Kewirausahaan, untukMerubah Kecenderungan menjadi Peluang dalam mencapaiTujuan.

Page 20: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan2

Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang menyukai perubahan,pembaharuan, kemajuan dan tantangan, apapun profesinya. Dengan demikian, adaenam hakekat pentingnya Kewirausahaan, yaitu: Kewirausahaan adalah suatu nilaiyang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak,tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil (Ahmad Sanusi, 1994). Kewirausahaanadalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha danmengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997). Kewirausahaan adalah suatuproses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan berbeda (inovatif) yangbermanfaat dalam memberikan nilai lebih. Kewirausahaan adalah kemampuanuntuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (Drucker, 1959).Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian dalammemecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupanusaha (Zimmerer, 1996). Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambahdengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbedauntuk memenangkan persaingan. Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakannilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-carabaru dan berbeda agar dapat bersaing. Menurut Zimmerer (1996:51), nilai tambahtersebut dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut: Pengembangan teknologibaru (developing new technology) Penemuan pengetahuan baru (discovering newknowledge) Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existingproducts or services) Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barangdan jasa yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding differentways of providing more goods and services with fewer resources). “Nilai, Siasat,kemampuan, kreatifitas dan inovasi”

Page 21: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 1 Pengantar Manajemen Kewirauhaan 3

Bab 1Pendahuluan

Refleksi Pengembangan Jiwa Kewirausahaan, untuk MerubahKecenderungan menjdi Peluang

15.16.17.18.19.

TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampumemahami dan menjelaskan; Latar belakang, akar historis perguruantinggi (PT) dan dunia wiarausaha, polarisasi PT, meretas jiwa wirausaha, danmerefleksikan pengembangan manajemen kewirausahaan..POKOK BAHASAN Latarbelakang Akar Historis Perguruan Tinggi dan Dunia Industri Polarisasi Perguruan Tinggi Meretas Jiwa Wirausaha Refleksi Pengembangan Manajemen Kewirausahaan

Page 22: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan4

TOPIK BAHASAN

A. Latar Belahang

Perguruan Tinggi (PT) sebagai pusat pengembangan sains, teknologi, dankebudayaan, memiliki kedudukan yang prestisius dalam kehidupanmasyarakat. Hal itu tentu tidak terlepas dari eksistensi PT yangmerupakan subsistem kehidupan global dan sains universal yangberorientasi pada nilai-nilai intelektual dari kebudayaan mondial. Namundemikian, khususnya PT di Indonesia merupakan subsistem pendidikannasional yang beorientasi kepada pembangunan nasional. Seiring denganperkembangan zaman, PT sebagai subsistem pendidikan nasionalmemiliki berbagai karakter yang berkaitan dengan latar belakang budayabangsa dan akselerasi pembangunan nasional.

Sejalan dengan realitas tersebut, sejak dulu hingga kini perguruantinggi menjadi tumpuan harapan bagi kawula muda terpelajar, orang tua,dan masyarakat untuk meraih masa depan gemilang. Hal itu dapatdipahami mengingat fungsi PT yang strategis dalam mempersiapkangenerasi muda yang akan menguasai masa depan bangsa. Untuk itulahmaka PT melakukan berbagai upaya inkulturasi berupa ilmu, ketrampilan,dan tata nilai universal agar generasi muda dapat melakukan aktualisasidiri sebagai garda depan bangsa.

Salah satu persoalan yang muncul kemudian adalah ketika ekspansiPT berlebihan sedangkan perkembangan ekonomi negara berjalanlamban, terlebih pada tigabelas tahun terakhir ini dan duniaindustri/usaha tidak sanggup menyerap lulusan PT dengan jumlah yangsebanding. Akibatnya, muncullah persoalan pengangguran atau setengahpengangguran di kalangan lulusan PT yang menjadi keprihatinan kita.Sebab, hal itu dapat menjadi ganjalan bagi stabilitas nasional kita,mengingat para lulusan PT tersebut memiliki potensi yang sangatberbeda dengan tenaga tidak terdidik. Di samping itu, berartipenyelenggaraan PT merupakan pemborosan investasi yang cukup mahaljika tidak ditemukan solusi yang integralistik.

Di pihak lain, menjadi seorang wirausahawan pada umumnya kurangmenarik bagi lulusan PT terutama warga masyarakat pedesaan/suburbankarena orang Indonesia pada umumnya belum mengakuinya sebagai"pekerjaan" yang prestisius. Orang akan bimbang ketika menjawab,bahwa dirinya "hanya" bekerja di sektor wiraswasta. Untunglah kitubanyak kawula muda (termasuk para anak pejabat) yang memilih profesisebagai pengusaha sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestise

Page 23: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 1 Pengantar Manajemen Kewirauhaan 5

pekerjaan non-pegawai (PNS/Swasta) dan pekerjaan sektor informalpada umumnya.

Permasalahannya adalah bagaimana kontribusi PT dalam membukapeluang kerja? Bagaimana eksistensi PT dalam menumbuh kembangkandunia wirausaha? Itulah beberapa masalah yang akan dikaji dalampengantar buku ajar manajemen kewirausahaan ini.

1. Akar Historis Perguruan Tinggi dan Dunia Industri

Dari kacamata sosiologis, persoalan-persoalan yang muncul berkaitandengan keengganan para mahasiswa untuk menjadi pengusaha (bussinesman) itu sebenarnya berawal dari ide dasar pendidikan yangmengandaikan seseorang untuk memperoleh status sosial danpenghasilan yang lebih besar di sektor ekonomi karena pendidikan tinggiyang diperolehnya. Hal itu tidak terlepas dari eksistensi PT yangmerupakan kunci mobilitas vertikal dan jaminan status bagi kelompok-kelompok sosial di masyarakat. Itu sebabnya kemudian bermunculanperguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) dikota-kota besar dan daerah berdasarkan ciri-ciri kelompok masyarakatkita yang beragam. Jadi, masalahnya yang semula ideologis yaknidemokratisasi ekonomi, berubah menjadi sosiologis yakni pemenuhankeinginan masyarakat. Pada tahapan berikutnya, PT diintervensi olehkekuasaan yang bersifat ekonomis dan menimbulkan persoalan-persoalanyang lebih luas baik ekonomi, sosial, politis maupun budaya.

Sebenarnya secara historis, PT di Indonesia yang dikenal sekarang itutidak memiliki akar kultural di Indonesia. PT, meminjam istilah UmarKayam (1989) merupakan lembaga produk asing (Barat), denganseperangkat informasi, sains, dan nilai asing pula. Pada mulanya PTberpusat di biara-biara dan inti ilmunya adalah agama dan filsafat denganbiarawan sebagai pengajar dan calon rohaniwan sebagai mahasiswanya.Lambat laun PT terbuka untuk umum dan beralih menjadi Studiumgenerale yang berkembang mengikuti dua model. Pola pertama yangberkembang di Italia merupakan PT Studiosorum, yakni intinyamahasiswa berkumpul dan mencari sesuatu yang diperlukan. Adapunpola kedua berkembang di Perancis dengan pola unit PT Magistrorum,yakni guru berkumpul memberikan kesempatan kepada mahasiswa untukbelajar. Pola kedua itulah yang kemudian menyebar ke seluruh duniahingga saat itu.

Sejak awal berdirinya, PT sudah dihadapkan pada dua kutub yangsaling bertentangan. Pertama, Anglo System, karena pengaruh kaum

Page 24: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan6

industriawan Inggris dan Amerika, dan telah merumuskan kurikulumnyahingga selaras dengan kebutuhan masyarakat yakni kebutuhan industri(baca: kitu lapangan kerja). Kedua, Continental System yang lebihmenekankan pada masalah-masalah penelitian dan pemahaman ilmu,tanpa mempedulikan perkembangan masyarakat industri (Zahir, 1978).Di Indonesia agaknya sistem pertama itulah yang banyak dianut,meskipun sistem kedua juga dipakai.

Lalu, seberapa jauh PT dapat dimanfaatkan untuk kepentinganmasyarakat sesuai dengan kondisi dan materi yang dimilikinya? Adalahrealitas bahwa PT melihat dirinya perlu berinteraksi denganlingkungannya merupakan filsafat yang relatif baru. Sebelumnya PTberpegang kepada filsafat ivory tower yang berkutat pada pemikiran-pemikiran abstrak sebagai bagian dari pendidikan tinggi. Dalamfilsafatnya yang baru PT berupaya untuk menjadi motor pembangunan,agent of change dalam upaya meningkatkan harkat kemanusiaannya. Hal itusesuai dengan perumusan tugas PT yang dikemukakan oleh WorldAssociation of Universities, bahwa tanggung jawab PT adalah "membentukkemampuan untuk memecahkan masalah-masalah manusiawi danmenolong manusia untuk membentuk kehidupan dunia yang lebih baik".

Dengan lebih operasional, Daniel Bell menyebut fungsi PT antaralain: (1) pemeliharaan tradisi kebudayaan (Barat); (2) pencarian(penelitian) kebenaran melalui penemuan dan scholarship; (3) melatihsebanyak mungkin kaum profesional di bidang-bidang tertentu; dan (4)penerapan pengetahuan untuk kepentingan masyarakat. Demikianlahperubahan orientasi sekaligus fungsi PT sesungguhnya telahmeninggalkan pola berpikir yang intelektualistis dominasi positivismedari semangat aufklarung dan evolusi pendidikan kemudian berbelokmenjadi chield oriented dan community oriented (lihat Sumianto dkk., 1989).

Adapun PT di Indonesia yang dikenal sekarang merupakantransplatated institution, lembaga cangkokan kebudayaan Barat yangdibawa ke Indonesia oleh Belanda dengan maksud untuk mempersiapkantenaga kerja bagi kepentingan kolonial. PT yang semula bersifat elitissaja, kitu ciri elitis itu tidak dapat dipertahankan lagi. PT kitu membukadiri seluas-luasnya bagi generasi muda untuk memperoleh pendidikan didalamnya, karena ide demokratisasi pendidikan yang dianut. Secaraeksplisit fungsi PT di Indonesia dirumuskan dalam Tri Dharma PT yaknipendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Adapunorientasinya tertera dalam GBHN dan Undang-undang No. 20 Tahun2002 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yakni untukmendukung pembangunan manusia Indonesia secara komprehensif.

Page 25: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 1 Pengantar Manajemen Kewirauhaan 7

2. Polarisasi Perguruan Tinggi dalam Ideologi Ekonomi

Pada era global yang penuh dengan persaingan ketat, PT dituntut untukmemiliki kualitas yang unggul. Jika pada masa lalu masalah kualitas PT itusebagai gejala di negara berkembang, maka para ahli menyadari bahwa dinegara maju pun kemerosotan kualitas PT tidak dapat dihindari.Penyebabnya begitu kompleks, antara lain resesi ekonomi, relevansikurikulum PT dengan realitas sosial, keterlibatan PT dengan realitassosial ekonomi, dunia industri, dominasi birokrasi, gerakan mahasiswayang tidak murni (dikotori oleh hal-hal di luar idealisme, ditumpangipihak lain), dan lain-lain.

Adapun masalah yang berkaitan dengan lapangan kerja adalah realitassosial bahwa PT telah begitu dirasuki oleh pemikiran-pemikiranekonomi, walaupun secara historis ia adalah lembaga pendidikan. Pikiranpokok dari "industri pendidikan" itu adalah bahwa PT merupakan dasarpertumbuhan ekonomi, karena lembaga itulah yang menghasilkanpengetahuan Know-how untuk kemajuan industri dan tenaga kerja yangsiap pakai guna menjalankan roda ekonomi (Vaizey, 1974). Begitu besarpengaruh pandangan itu sehingga negara-negara berkembang begitupercaya kepada keampuan pendidikan formal itu dengan asumsi"semakin banyak pendidikan, semakin cepat akselerasi pembangunanberlangsung".

Berdasarkan asumsi itu maka tidak mengherankan jika banyak kajiantentang PT berkutat di sekitar dua proses ekonomi yang fondamental,yakni: (1) interaksi antara permintaan yang bermotivasi ekononomi danpenawaran yang berelasi politis dalam menentukan berapa banyaksekolah akan didirikan, dan (2) pentingnya perbedaan antara manfaatsosial dan pribadi serta biaya-biaya dari berbagai tingkat pendidikan(Todaro, 1987).

Dengan perspektif demikian dapat dilihat betapa tuntutan kualitas PTselalu dihubungkan dengan tuntutan pasaran kerja, yang merefleksikanbetapa PT dikuasai oleh mainstrem ekonomi untuk berperan sebagai“pabrik tenaga kerja” yang akan dilempar ke pasar kerja. Demikianlahbagaimana perspektif ekonomi mendominasi dunia PT, yang berasumsibahwa pendidikan merupakan salah satu kunci dari pembangunanekonomi. Namun, justru dari situlah muncul kritik dari para pakarterhadap pola pikir semacam itu. Kritik itu antara lain menyatakan bahwapendidikan formal telah berubah dari esensi hakikatnya semula. PT telahberubah menjadi The alienation machine menghasilkan lost people yangtercerabut dari akar kulturalnya. Pendidikan hanya menghasilkan kaum

Page 26: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan8

elit yang disoriented yang menghasilkan kemiskinan di kalangan mayoritas(Harrison, 1979).

Dalam upaya mengantisipasi realitas itu, tidak mengherankan jikamuncul pemikiran-pemikiran yang menentang industrialisasi yangkemudian berubah menjadi gerakan-gerakan ideologikal yang menentangpendidikan formal karena dianggapnya sebagai satu bagian dari sistemintelektual dan struktur masyarakat yang mengekang dan memperbudakmanusia. Timbullah gagasan-gagasan Ivan Illich dengan de schooling sociatydan Paulo Freire (1987) dengan paedagogy of the oppresed yang sangatpopuler itu.

3. Meretas Jiwa Wirausaha melalui Pendidikan Tinggi

Para pakar ekonomi dan intelektual pada umumnya mengakui bahwa PTsangat potensial dan memiliki kompetensi besar dalam pemberdayaanekonomi masyarakat. Peran PT dalam pembangunan tidak saja mendidikgenerasi muda terpelajar dalam menyiapkan dirinya menjadi manusiapembangunan dan mengkaji serta mengembangkan ilmu pengetahuandan seni (IPTEKS) yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. PT jugaharus menjamin bahwa IPTEKS itu benar-benar sampai kepadamasyarakat dan dapat dimanfaatkan sebagaiman mestinya.

IPTEKS hanya memiliki makna jika dapat diterima dan dimanfaatkansecara luas oleh masyarakat yang memerlukan untuk meningkatkankesejahteraannya. Oleh karena itu, PT harus dapat meyakinkan dirinyasendiri, melalui berbagai kegiatan Tri Dharmanya, bahwa IPTEKS yangdikembangkannya memang relevan, dapat diterima, dan dimanfaatkanoleh masyarakat dalam pembangunan termasuk dunia industri.

4. Eksistensi PT dalam Pemberdayaan Ekonomi

Eksistensi PT dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat danpengembangan jiwa kewirausahaan mahasiswa dapat terjadi jika PTmemiliki komitmen dan kemampuan serta diberi peluang untukberpartisipasi dalam kegiatan perekonomian. Peluang itu tercermin dalamseberapa jauh Tridharma PT telah berperan dalam pemberdayaanekonomi melalui IPTEKS yang dimiliki dan dikembangkannya. Peluangitu dapat dilaksanakan melalui kegiatan intra dan ekstrakurikuler.

Dalam konteks pemberdayaan ekonomi, PT diharapkan dapatmemainkan peran sebagai produsen tenaga kerja berkualitas, mengingatlulusan PT (Sarjana) potensial untuk duduk pada hierarki kepemimpinandan manajemen pada masing-masing sektor. Namun demikian, karena

Page 27: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 1 Pengantar Manajemen Kewirauhaan 9

struktur perekonomian Indonesia yang khas, maka ada beberapakecenderungan yang menarik dari pola kesempatan kerja yangdiperolehnya. Beberapa kecenderungan itu adalah sebagai berikut:

a. Berdasarkan data yang ada, pada umumnya kualitas tenaga kerjaIndonesia rendah, baik ditinjau dari segi pendidikan maupun keahliandan ketrampilannya. Dari data sensus penduduk diketahui bahwamayoritas tenaga kerja di Indonesia berpendidikan menengah kebawah.

b. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa sangat terasa adanyakesenjangan antara dunia pendidikan dengan dunia kerja walaupunsekolah-sekolah kejuruan telah didirikan, termasuk akademi danpoliteknik. Fakta itulah barangkali yang kemudian mendorongDirektorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengahmelalui Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)menggalakkan pembukaan/pendirian SMK di seluruh wilayahIndonesia dengan semboyannya yang populer: “SMK Bisa!”.

c. Sementara itu usaha pemerintah memperluas kesempatan belajar dankesempatan kerja yang serius, justru menimbulkan persoalan lainyakni “merangsang harapan” untuk bekerja di sektor modern danformal yang berdaya serap kecil. Struktur perekonomian kita ternyatamasih lebih banyak membutuhkan unskilled labor daripada skilledlabor.

d. Dewasa ini dibutuhkan sejumlah besar tenaga kerja terdidikkhususnya jurusan eksakta dan terapan di satu pihak, namun di pihaklain banyak lulusan PT khususnya jurusan non-eksakta tidak mendapatkan kesempatan kerja. Semua itu menggambarkan strukturpendidikan kita kurang berorientasi pada lapangan kerja. Itulahsebabanya beberapa jurusan jenuh terpaksa ditutup (passing out).

e. Khususnya di Indonesia, dunia pendidikan dihadapkan padapersoalan dilematis antara mengedepankan kualitas atau kuantitaslulusan pendidikan. Di satu sisi dibutuhkan banyak tenaga terdidikuntuk memenuhi tuntutan pembangunan, dan di sisi lain dibutuhkantenaga-tenaga berkualitas guna mengantisipasi perkembangan eraglobal yang sangat kompetitif.

f. Fakta menunjukkan bahwa jiwa wiraswasta (enterpreunership) dikalangan lulusan PT kurang dimiliki karena pada umumnyamahasiswa mengharapkan berlangsungnya budaya tradisi yaknibekerja di sektor formal sebagai tenaga white collar, karyawan berdasiyang dipandang lebih bergengsi atau prestisius (lihat Sumianto dkk.,1989).

Page 28: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan10

Sejalan dengan hal itu, pengetahuan dan minat kewirausahaan dikalangan mahasiswa masih terbatas. Hal itu terjadi karena minimnyapengetahuan tentang ‘kewirausahaan’ yang diberikan oleh PT di bangkukuliah di samping kurangnya kegiatan kewirausahaan di kampus PT kitaselama itu (meskipun di beberapa kampus terdapat kegiatanekstrakutrikuler berupa Koperasi Mahasiswa “KOPMA”).

Barangkali kondisi demikian juga tidak terlepas dari kebijakanpemerintah Republik Indonesia terutama Kemendiknas yang selama inikurang menggalakkan minat dan budaya wirausaha di kalanganmahasiswa. Barangkali baru pada satu/dua dekade terakhir pemerintahmelalui Ditjen Pendidikan Tinggi Kemendiknas menggalakkan budayawirausaha melalui program-programnya antara lain Program KreativitasMahasiswa (PKM) dengan memberikan subsidi dana berupa hibah danauntuk modal usaha guna melatih dan mengembangkan jiwakewirausahaan kepada para mahasiswa. Bahkan, beberapa PT yang majutelah memasukkan Kewirausahaan dalam kurikulumnya yang dijabarkandalam mata kuliah.

Terlepas dari persoalan di atas, jika dicermati lebih jauh, adahambatan kultural yang cukup mendasar. Dapat dicermati, meskipunmahasiswa mengetahui bahwa mencari pekerjaan atau menjadi “pegawainegeri” atau “pegawai swasta” itu sulit, mayoritas dari mereka tetapmengharapkan dapat bekerja di sektor modern dan formal. Hal itudidasarkan pada alasan utama ‘status sosial’ atau prestise (dan jaminanhari tua) sementara alasan finansial dinomorduakan. Bahkan, untukmenembus kesulitan memperoleh pekerjaan formal itu mereka terkadangtak segan-segan menggunakan jalur "neraka" yakni kolusi, nepotisme,dan “jalan belakang” (sejak zaman Orde Baru hingga pasca reformasimasih juga berlangsung jika tidak semakin menjadi-jadi).

Parahnya, kondisi itu sudah membudaya (mendarah daging) dikalangan masyarakat kita. Terlebih praktik KKN itu sudah mengakarkarena dicontohkan oleh pimpinan pemerintahan hingga level yangpaling rendah dalam birokrasi pemerintahan. Bahkan, kitu kondisidiperparah lagi oleh kalangan legislatif yang mengaku ‘wakil rakyat’ yangpada saat berkampanye menyuarakan anti-KKN, sok suci, danmemperjuangkan kepentingan rakyat atau pejuang sosial.

Di luar faktor di atas, faktor yang juga cukup dominan adalah adanyahambatan sosio-kultural bahwa sejak awal ketika mereka akanmenempuh studi/kuliah di PT, kebanyakan mereka memiliki obsesiuntuk menjadi "pegawai" terutama "pegawai negeri". Hal itu wajar

Page 29: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 1 Pengantar Manajemen Kewirauhaan 11

mengingat menjadi wiraswastawan/pengusaha itu dalam pandanganmasyarakat Indonesia yang belum maju terlebih masyarakat Jawatradisional yang masih memegang sisa-sisa feodalisme, belum dapatdiakui/dianggap oleh masyarakat menjadi "orang" (baca: dadi wong;kaum priyayi; kelompok elit). Terlebih bagi masyarakat pedesaan (yangmasih kental pandangan feodalnya), menjadi "pegawai" meskipun bergajikecil merupakan suatu berkah dan kehormatan luar biasa.

Berdasarkan realitas itu, maka sudah selayaknya jika dalam upayamengantisipasi dinamika global yang kompetitif dan perubahan sosialekonomi yang sedang berlangsung di Indonesia, PT perlu menggalakkankegiatan-kegiatan yang berdimensi kewirausahaan baik kegiatanintrakurikuler (akademik/perkuliahan) maupun kegiatan ekstrakurikuler(kemahasiswaan).

Kegiatan kewirausahaan itu dapat menjadi wahana bagi paramahasiswa untuk berlatih berwirausaha dan mengembangkan jiwawirausaha. Pada gilirannya, setelah menyelesaikan studinya, mereka dapat‘menciptakan lapangan pekerjaan’ dan menjadi wirausaha yang sukses,bukan sekadar ‘mencari pekerjaan’. Selain itu, mahasiswa dapat melatihdan memupuk jalinan koordinasi dengan instansi serta dan menciptakanjaringan bisnis dengan berbagai pihak sekaligus membangun jaringankemitraan secara sinergis dalam dunia usaha yang menguntungkan.

Apabila hal-hal tersebut di atas dilaksanakan, maka PT akan dapatmenjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang baru. Selain itu, PT besertaseluruh sivitas akademikanya akan menjadi bagian yang tidak terpisahkandari masyarakat sekitarnya yang tumbuh secara dinamis dan secarabersama-sama mengangkat masyarakat ke taraf kehidupan yang lebihmakmur dan sejahtera, upaya penanaman jiwa wirausaha danpengembangan potensi kewirausahaan

B. Refleksi Pengembangan Kewirausahaan1. Merubah Kecenderungan menjdi Peluang

Kemakmuran dari suatu negara bisa dinilai dari kemampuan negaratersebut untuk menghasilkan barang dan jasa yang berguna danmendistribusikannya keseluruh penduduk. Masalah yang timbul adalahfaktor apa yang mendasari proses pembangunan kesejahteraan ekonomi?Beberapa negara, telah membangun perekonomian yang makmur,sementara negara lain yang walaupun mempunyai kondisi geografis dansumber daya alam yang relativ lebih menguntungkan tidak bisa mencapaikeberhasilan yang sama. Para ahli sejarah dan ahli ekonomi tidak selalusependapat pada sumber yang mendorong tercapainya kemakmuraan

Page 30: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan12

suatu negara, akan tetapi mereka sepakat tentang adanya kelompokindividu yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. Kelompoktersebut dinamakan wirausahawan.

Saat ini Indonesia dengan jumlah penduduk sebesar 220 juta jiwamembutuhkan sedikitnya 4,4 juta jiwa wirausaha, namun jumlahwirausaha yang ada mencapai 400 ribu jiwa atau kurang dari 1% populasipenduduk Indonesia, sementara menurut David McClelland bahwasebuah negara baru bisa maju jika jumlah wirausaha terdapat sebesar 2%dari populasi penduduknya. Amerika Serikat misalnya, memilikiwirausaha 11,5% dari populasi penduduknya. Sedangkan negara tetanggaSingapura terdapat sekitar 7,2% warganya bekerja sebagari wirausaha,sehingga negara kecil itu jauh lebih maju. Untuk menciptakan 4,4 jutajiwa wirausaha di Indonesia, paling tidak dibutuhkan waktu sedikitnya 25tahun.

Jika melihat jumlah kebutuhan wirausaha baru untukmemposisikan Indonesia sebagai negara maju dan estimasi waktu yangcukup lama untuk mencapainya, maka saat ini perlu segera diupayakanlangkah-langkah agar jumlah wirausaha baru dapat bertambah denganwaktu pencapaian yang relatif singkat. Salah satu langkah yang dapatdilakukan dengan penciptaan wirausaha baru yang berasal dari lulusanperguruan tinggi.

Hanya saja, data dan fakta telah membuktikan bahwa terdapatkecenderungan bahwa umumnya mahasiswa yang saat ini menempuhpendidikan di perguruan tinggi menginginkan pekerjaan yang mapansetelah mereka lulus menjadi sarjana. Fenomena membludaknyapendaftar ketika pemerintah membuka pendaftaran pegawai negeri sipil(PNS) dalam setiap tahun sebagai salah satu indikator. Meskipun setiaptahun pemerintah membuka pendaftaran, namun tidak dapat dipungkiribahwa sebagian besar dari mereka yang mendaftar mengalamikekecewaan karena tidak berhasil lulus. Peluang untuk menjadi PNSsemakin kecil lagi setelah pemerintah memutuskan penundaan sementara(moratorium) tambahan formasi untuk penerimaan PNS sejak 1September 2011 hingga 31 Desember 2012. Keterbatasan terserapnyalulusan perguruan tinggi di sektor pemerintah menyebabkan perhatianberalih pada peluang bekerja pada sektor swasta, namun beratnyapersyaratan yang ditetapkan kadang membuat peluang untuk bekerja disektor swasta juga semakin terbatas.

Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuanuntuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau

Page 31: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 1 Pengantar Manajemen Kewirauhaan 13

bisnisnya atau hidupnya. Ia bebas merancang, menentukan mengelola,mengendalikan semua usahanya. Sedangkan kewirausahaan adalah suatusikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yangsangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaanmeruapakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya,bercipta, berkarsa dan bersaahaja dalam berusaha dalam rangkameningkatkan pendapatan dalam kegaitan usahanya atau kiprahnya.Seorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas denganapa yang telah dicapainya. Dari waktu-ke waktu, hari demi hari, minggudemi minggi selalu mencari peluang untuk meningkatkan usaha dankehidupannya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi tanpa berhenti, karenadengan berkreasi dan berinovasi lah semua peluang dapat diperolehnya.Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalammengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkankehidupannya.

Pada hakekatnya semua orang adalah wirausaha dalam arti mampuberdiri sendiri dalam menjalankan usahanya dan pekerjaannya gunamencapai tujuan pribadinya, keluarganya, masyarakat, bangsa dannegaranya, akan tetapi banyak diantara kita yang tidak berkarya danberkarsa untuk mencapai prestasi yang lebih baik untuk masa depannya,dan ia menjadi ketergantungan pada orang lain, kelompok lain danbahkan bangsa dan Negara lainnya.

Satu-satunya peluang yang besar adalah bekerja dengan memulaiusaha mandiri. Hanya saja, jarang kita temukan seseorang sarjana yangmau mengawali kehidupannya setelah lulus dari perguruan tinggi denganmemulai mendirikan usaha. Adanya kecenderungan yang demikianberakibat pada tingginya residu angkatan kerja berupa pengangguranterdidik. Jumlah lulusan perguruan tinggi dalam setiap tahun semakinmeningkat tidak sebanding dengan peningkatan ketersediaan kesempatankerja yang akan menampung mereka.

Pembelajaran kewirausahaan di perguruan tinggi merupakan salahsatu solusi yang dapat diambil untuk menekan terjadinya peningkatanjumlah pengangguran yang berstatus sarjana. Meskipun pembelajarankewirausahaan di perguruan tinggi secara umum ditujukan agarmahasiswa mampu menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada di sekitarnya dan tidak semata-mata ditujukan agarmahasiswa setelah lulus nantinya dapat membuka usaha baru, namundengan bekal pembelajaran kewirausahaan setidaknya mereka telahmemiliki bekal wawasan berwirausaha yang dapat dimanfaatkan ketika

Page 32: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan14

mereka tidak terserap pada lapangan kerja yang telah ada. Bahkan denganmendirikan usaha baru, mereka justru dapat membantu dalam menekanmeningkatnya angka pengangguran dengan merekrut angkatan kerja yangbelum terserap pada lapangan kerja yang telah ada.2. Upaya Penanaman Jiwa Wirausaha

Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh PT bersama pemerintahdalam upaya penanaman jiwa wirausaha dan pengembangan potensikewirausahaan itu, antara lain:

a. Mewujudkan peran PT dalam Pemberdayaan Ekonomi

Guna mewujudkan peran PT dalam pemberdayaan ekonomi masyarakatmelalui Tri Dharmanya itu, beberapa PT telah lama memprogramkankegiatan kewirausahaan baik melalui program intrakurikuler (akademik)maupun kegiatan ekstrakurikuler antara lain terlihat pada ProgramKreativitas Mahasiwa (PKM) yang disponsori oleh Ditjen DiktiKemendiknas.

1) Kegiatan Intrakurikuler;Pengembangan kewirausahaan melalui kegiatan intrakurikuler, misalnyadimasukkannya materi Manajemen Kewirausahaan sebagai mata kuliahpilihan atau mata kuliah muatan lokal (mulok). Bahkan, ManajemenKewirausahaan dijadikan mata kuliah wajib di beberapa PT tertentu, disamping mata kuliah Bahasa Inggris, dan Komputer atau TeknologiInformasi (Information Technology) guna menyongsong dunia globalyang kompetitif. Untuk menunjang program kewirausahaan itu, dibeberapa PT telah dibentuk Klinik Konsultasi Bisnis (KKB).

Berkaitan dengan matakuliah Manajemen Kewirausahan yangditerapkan di PT., tidak terlepas kaitannya dengan implemtasipengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK berdasarlan Kep.Mendiknas Nomor. 232/U/2000 tanggal 20 Desember 2000 tentangPedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan PenilaianBelajar Mahasiswa menentukan antara lain: Kurikulum inti Programsarjana dan Program diploma, terdiri atas:a) Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)b) Kelompok Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK)c) Kelompok Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB)d) Kelompok Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB)e) Kelompok Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi telah

Page 33: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 1 Pengantar Manajemen Kewirauhaan 15

ditetapkan bahwa kelompok Matakuliah BerkehidupanBermasyarakat (MBB) sebagai salah satu kelompok matakuliah dalamkurikulum inti yang minimal harus dicapai peserta didik dalampenyelesaian suatu program studi yang berlaku secara nasional;

Dalam konteks ini mata kuliah manajemen kewirausahaan adalahtermasuk Kelompok Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MKB)dalam mengaplikasikan Ilmu dan teknologi (Aplikasi ScienceTechnologi).

Penerapam kelompok mata kuliah ini diatur tersendiri oleh keputusanDirjen Pendidikan Tinggi, melalui SK Nomor47/DIKTI/Kep/2006tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Mata Kuliah BerkehidupanBermasyarakat di Perguruan Tinggi, denagan landasan pada Visi dan misi;Visi kelompok MBB di perguruan tinggi merupakan sumber nilai danpedoman bagi penyelenggara program studi guna mengantarkanmahasiswa memantapkan; kepribadian, kepekaan sosial, kemampuanhidup bermasyarakat, pengetahuan tentang pelestarian, pemanfaatansumber daya alam dan lingkungan hidup, dan mempunyai wawasantentang perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni.

Sedangkan misi; kelompok MBB di perguruan tinggi membantumenumbuh-kembangkan: daya kritis, daya kreatif, apresiasi dan kepekaanmahasiswa terhadap nilai-nilai sosial dan budaya demi memantapkankepribadiannya sebagai bekal hidup bermasyarakat selaku individu danmakhluk sosial yang:a) Berkeadaban, bermartabat serta peduli terhadap pelestarian sumber

daya alam dan lingkungan hidup;b) Memiliki kemampuan untuk menguasai dasar-dasar ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni.c) Dapat ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah sosial

budaya dan lingkungan hidup secara arif dalam konteks nasional danglobal.

2) Kegiatan Ekstrakurikuler

Adapun kegiatan kewirausahaan melalui kegiatan eksrakurikuler, antaralain diaplikasikan dalam Koperasi Mahasiswa (KOPMA), pelatihankewirausahaan mahasiswa secara terprogram, tersistem, danberkesinambungan. Pelatihan tersebut ditindaklanjuti dengan studilapangan ke perusahaan-perusahaan mitra dan praktik kerja lapangan.

b. Kebijakan Pemerintah tentang Kewirausahaan.

Page 34: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan16

Untuk mendukung program pengembangan jiwa kewirausahaan itu,secara khusus pada Juli 1995 telah dicanangkan Program PengembanganJiwa Kewirausahaan oleh Presiden RI di dalam salah satu kerangkaprogram pemerintah untuk mengembangkan SDM Indonesia. Bahkan,secara formal penggalakan jiwa kewirausahaan itu diwujudkan dalamsebuah Inpres No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan NasionalMemasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan (GN-MMK).Juga, adanya Memorandum Bersama Kantor Menteri NegaraKependudukan/BKKBN dan Departemen Pendidikan dan KebudayaanNomor: 27/HK-104/E6/96, No. 0314/U/1996 tentang Peran SertaMahasiswa Indonesia dalam Program Pembangunan Keluarga Sejahteradalam rangka Penanggulangan Kemiskinan melalui Program KegiatanMahasiswa PT di Indonesia.

c. Program-program Kewirausahaan.

Sebagai realisasi upaya pertama dan kedua, secara eksplisit upayapemberdayaan ekonomi masyarakat oleh PT dan pemberian peluang bagimahasiswa dalam menanamkan jiwa dan memupuk bakat kewirausahaanitu dilaksanakan dalam bentuk Kuliah Kerja Usaha (KKU). AplikasiKKU tersebut dilaksanakan bersama-sama melalui bentuk-bentukPraktik Kerja Lapangan-Usaha (PKL-U), Kuliah Kerja Nyata-Usaha(KKN-U), Karya Alternatif Mahasiswa-Usaha (KAM-U), Pengabdiankepada Masyarakat-Usaha (PkM-U), dan Program Vucer-Usaha (PV-U)serta Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Kewirausahaandengan pemberian subsidi dana sebagai modal kerja.

d. Menciptakan Jaringan dengan Kementerian atau Instansi lain.

Guna mewujudkan program pengembangan kewiraushaan di kalanganmahasiswa, maka PT perlu menciptakankan jaringan dengan bekerjasama dengan berbagai instansi, departemen, dan dunia industri. Hal itupenting agar para mahasiswa yang telah menerima mata kuliahKewirausahaan (intrakurikuler) ataupun mengikuti pelatihankewirausahaan dalam organisasi kemahasiswaan (ekstrakurikuler) dapatmelakukan studi lapangan, praktik kerja lapangan, dan magang di duniaindustri/usaha. Dengan demikian, mahasiswa benar-benar memilikipengalaman konkret berwira usaha di samping wawasan kewirausahaan.

Salah satu tujuan khusus program KKU itu adalah melatihmahasiswa agar mampu mengelola program KWU yangberkesinambungan berdasarkan pemikiran komprehensif, analitis, danproyektif melalui berbagai bentuk kegiatan mahasiswa yang mendukung

Page 35: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 1 Pengantar Manajemen Kewirauhaan 17

usaha ekonomi produktif. Dengan KKU itu diharapkan mahasiswamemiliki jiwa, motivasi, dan kemampuan untuk terjun ke dunia usahasecara lebih profesional, prospektif, dan kompetitif, di samping dapatmelakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang masih sangatmemerlukan uluran tangan kalangan PT.

Berdasarkan analisis di atas dapat dikemukakan banyaknya lulusanperguruan tinggi yang enggan menjadi pengusaha (bussines man) tidakterlepas dari minimnya upaya PT dalam memberikan bekal kepadamereka baik melalui perkuliahan dan pelatihan maupun fasilitas yangdiperlukan. Selain itu, faktor yang dominan yang membuat lulusan PTkurang tertarik menjadi pengusaha adalah adanya hambatan sosiokulturaldan psikologis bahwa pengusaha dipandang bukan profesi bergengsi.Belum dikatakan menjadi kaum “priyayai” jika seseorang belum menjadipegawai negeri atau pegawai perusahaan besar.

PT memiliki peran besar dalam melahirkan tenaga-tenaga kerjaterdidik dalam bidangnya ataupun lintas bidang dan tenaga yang memilikiwawasan dan jiwa kewirausahaan. Akan tetapi dalam realitanya, PT justrusering terjebak dalam memproduksi tenaga-tenaga penganggur terdidikkarena adanya hambatan sosio-kultural yang hingga kitu masih cukupdominan di kalangan masyarakat kita. Terlepas dari berbagai masalahdengan dunia industry, PT memiliki peran penting dalam pengembangansumber daya insani. Adapun permasalahan mengenai PT kaitannyadengan pengembangan dunia usaha dan kewirausahaan yang hingga kinibelum optimal, itulah tantangan yang harus dihadapi dan dipecahkan.

Akhirnya, perlu disampaikan bahwa uraian di atas baru merupakankajian selintas, kajian itu masih memerlukan diskusi panjang danpengkajian yang lebih mendalam. Termasuk untuk menjawab pertanyaanhipotetis: PT merupakan mesin produksi tenaga kerja terdidikprofesional, atau sebaliknya mesin produksi penganggur terdidik? Salahsatu hal yang paling penting dalam dalam menjawab pertanyaan di atas,penerapan mata kuliah manjaemen kewirausahaan menjadi bagianpenting dalam implementasi kebijakan kurikulum KBK pada perguruantinggi.

3. Pengembangan Potensi Kewirausahaan

Gagasan penerapan mata kuliah manajemen kewirausahaan, diharapkanPT dapat mendukung pembangunan manusia Indonesia secarakomprehensif. Pembangunan manusia secarakomperhensip, sebagaimanatersirat dalam UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 bahwa “Pendidikan

Page 36: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan18

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar danproses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkanpotensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, sertaketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.

Bila dicermati definisi pendidikan menurut UU Sisdiknas No 20tahun 2003 nampaknya cukup komprehensif dan perlu dijadikan dasarbagi kajian tentang pendidikan di Indonesia, di mana pendidikanmencakup unsurunsur sebagai berikut:1. Usaha sadar dan terencana2. Perwujudan suasana belajar dan proses pembelajaran3. Pengembangan protensi peserta didik4. Mencapai kekuatan spiritual keagamaan5. Pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia serta ketrampilan untuk

kepentingan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.

Pendidikan merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia,karena pendidikan mempunyai peranan yang sangat esensial dalammembina martabat manusia, memelihara dan mengembangkan nilaikebudayaannya. Oleh karena itu, selama manusia hidup di dunia,pendidikan menjadi hal yang paling utama di antara kebutuhan hidupmanusia lainnya. Hal tersebut terkait dengan dengan pendidikan yangberwawasan kewirausahaan, adalah pendidikan yang menerapkanprinsip-prinsip dan metodologi ke arah pembentukan kecakapan hidup(life skill) pada peserta didiknya melalui kurikulum yang terintegrasi yangdikembangkan di sekolah/perguruan tinggi.

Konsep life skills merupakan wacana pengembangan kurikulum yangtelah sejak lama menjadi perhatian para pakar kurikulum seperti Tyler,(1947) dan Hilda Taba, (1962), (dalam Satori, 2003:1).

Life skills adalah pengetahuan dan sikap yang diperlukanseseorang untuk bisa hidup bermasyarakat. Life skills memiliki maknayang lebih luas dari employability skills dan vocational skills. Keduanyamerupakan bagian dari program l i f e ski l l s . Broll in (1989:46),menjelaskan bahwa "life skills constitute a continuum of knowledge andaptitucleS that are necessary for a person to function effectively and to avoidinterruption of employment experience". Dengan demikian life skills dapatdijelaskan sebagai kecakapan untuk hidup.

Pengertian hidup di sini, tidak semata-mata memiliki kemampuantertentu saja (vocational job), namun ia harus memiliki kemampuan dasarpendukungnya secara fungsional seperti membaca, menulis,

Page 37: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 1 Pengantar Manajemen Kewirauhaan 19

menghitung, merumuskan dan memecahkan masalah, mengelolasumber-sumber daya, bekerja dalam tim atau kelompok, terus belajar ditempat bekerja, mempergunakan teknologi, dan sebagainya. (Djatmiko:2004:34).

Pengertian lain yang dipandang cukup mewakili menyatakan bahwaLife skills are skills that enable a person to cope with the stresses and challengers of life (Satori,2003:2). life skills atau kecakapan hidup dalam pengertian mengacu padaberbagai ragam kemampuan yang diperlukan seseorang untukmenempuh kehidupan dengan sukses, bahagia dan secara bermartabat dimasyarakat.

Life skills merupakan kemampuan yang diperlukan sepanjang hayat,kepemilikan kemampuan berfikir yang kompleks, kemampuankomunikasi secara efektif, kemampuan membangun kerjasama,melaksanakan peran sebagai warga negara yang bertanggung jawab,memiliki kesiapan serta kecakapan untuk bekerja, dan memiliki karakterdan etika untuk terjun ke dunia kerja. Oleh karenanya, cakupan life skillsamat luas seperti: communication skills, decision making skills, resources and time managementskills, and planning skills. Pengembangan program life skills pada umumnyabersumber pada kajian bidang-bidang berikut: dunia kerja (the world ofwork), keterampilan hidup praktis (practical living skills), pengelolaan danpertumbuhan SDM (personal growth and management), dan keterampilan sosial(social skills).

4. Gagasan Penerapan Mata Kuliah Manajemen Kewirausahaan

Mata kuliah manajemen kewirausahaan, merupakan perujudan daripendidikan yang berwawasan kewirausahaan, adalah pendidikan yangmenerapkan prinsip-prinsip dan metodologi kearah pembentukankecakapan hidup (life skill) pada peserta didiknya melalui kurikulum yangterintegrasi yang dikembangkan di perguruan tinggi.. Dalam pendidikankewirausahaan, peserta didik dituntut tidak hanya mampu menerapkan ilmuyang diperoleh di bangku kuliah, tetapi juga mampu memecahkan berbagaipersoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu sikap wirausahayang dikembangkan melalui pendidikan adalah kecakapan hidup (life skill).

Pengembangan program life skills pada umumnya bersumber padakajian bidang dunia kerja (the world of work), keterampilan hidup praktis(practical living skills), pengelolaan dan pertumbuhan SDM (personal growth andmanagement), dan keterampilan sosial (social skills). Pemahaman konseplife skills di atas, pada akhirnya akan memotivasi peserta didik untukmengembangkan potensiya secara mandiri (wirausaha).

Page 38: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan20

Pembelajaran Manajemen kewirausahaan di Fakultas Sains danTeknologi sebenarnya memiliki potensi yang cukup besar untukmelahirkan wirausahawan baru terdidik. dari bidang kajian dan disiplinilmu yang dipelajari oleh mahasiswa terkait dengan kebutuhan dasarmanusia (penyediaan sandang, pangan, papan dan kebutuhan dasarlainnya) memungkinkan mahasiswa mampu menciptakan ide-ideproduk/bisnis yang lebih inovatif dan kreatif dengan memanfaatkankeunggulan komparatif yang masih didominasi oleh sektor pertaniansebagai basis ekonomi pada hampir seluruh daerah di Indonesia.Pengelolaan usaha di bidang pertanian oleh tenaga-tenaga terdidik lebihmemungkinkan terwujudnya pemanfaatan sumberdaya alam yang tetapmemperhatikan kelestarian lingkungan. Dengan demikian, munculnyawirausaha-wirausaha baru di bidang tekonologi yang merupakan lulusanperguruan tinggi tidak hanya dapat mengurangi tingkat pengangguran,namun juga dapat memberikan nilai tambah terhadap produk-produkprimer sehingga dapat berdampak pada pengentasan kemiskinanterutama di perdesaan, pencapaian ketahanan pangan dan pelestarianlingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada tercapainyastabilitas ekonomi secara keseluruhan.

PENUTUP

Uraian di atas, mengantarkan pada pentingnya mata kuliah Manajemenkewirausahaan sebagai refleksi pengembangan jiwa wirausaha di Perguruantinggi, dikarenakan PT sebagai agent of change dalam upaya meningkatkanharkat kemanusiaannya dalam mengembangkan jiwa dan potensi bagipara mahasiswa. Dengan demikian, substansi materi manajemenkewirausahaan diarahkan pada pengkajian ”Teori, praktek dan implementasimembangkitkan motivasi, untuk kreatif dan inovatif guna mencapai tujuan”

RANGKUMAN1. Perguruan Tinggi (PT) memiliki kedudukan strategis, prestisius, dan

prospektif dalam menghasilkan sumber daya manusia unggul yangmemiliki jiwa wirausaha. Tantangan yang dihadapi oleh PT antaralain bahwa menjadi wirausahawan kurang menarik bagi mayoritaslulusan PT karena orang Indonesia pada umumnya belummengakuinya sebagai "pekerjaan" yang prestisius, bukan “priyayi”.

2. Tuntutan kualitas PT tidak hanya selalu dihubungkan dengantuntutan pasaran kerja sehingga PT dikuasai oleh mainstrem ekonomiuntuk berperan sebagai “pabrik tenaga kerja”. PT sebagai agent ofchange dalam upaya meningkatkan harkat kemanusiaannya dapatberperan secara lebih aktif dalam mengembangkan jiwa dan potensi

Page 39: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 1 Pengantar Manajemen Kewirauhaan 21

kewirausahaan bagi para mahasiswa. Eksistensi PT dalampemberdayaan ekonomi masyarakat dan pengembangan jiwakewirausahaan mahasiswa dapat terjadi jika PT memiliki komitmendan berpartisipasi dalam kegiatan perekonomian.

3. Untuk mengantisipasi dinamika global yang kompetitif danperubahan sosial ekonomi, PT perlu menggalakkan kegiatan-kegiatanyang berdimensi kewirausahaan. Beberapa upaya yang dapatdilakukan oleh PT bersama pemerintah yakni: (1) PT melalui kegiatanintrakurikuler dan ekstrakurikuler; (2) kebijakan pemerintah melaluiProgram Pengembangan Jiwa Kewirausahaan; (3) program-programKewirausahaan melalui Kuliah Kerja Usaha (KKU) dan ProgramKreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Kewirausahaan denganpemberian subsidi dana sebagai modal kerja; (4) menciptakanjaringan secara sinergis dengan departemen/ instansi lain dan duniausaha.

4. Dengan penerapan mata kuliah manajemen kewirausahaan,diharapkan PT dapat mendukung pembangunan manusia Indonesiasecara komprehensif. Pembangunan manusia secara komperhensip,sebagaimana tersirat dalam UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 bahwa“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkansuasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secaraaktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatanspiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,bangsa dan Negara”.

5. Mata kuliah manajemen kewirausahaan, merupakan perujudan daripendidikan yang berwawasan kewirausahaan, adalah pendidikan yangmenerapkan prinsip-prinsip dan metodologi kearah pembentukankecakapan hidup (life skill) pada peserta didiknya melalui kurikulumyang terintegrasi yang dikembangkan di sekolah/perguruan tinggi.. Dalampendidikan kewirausahaan, peserta didik dituntut tidak hanya mampumenerapkan ilmu yang diperoleh di bangku sekolah/ kuliah, tetapi jugamampu memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi dalam kehidupansehari-hari. Salah satu sikap wirausaha yang dikembangkan melaluipendidikan dalah kecakapan hidup (life skill).

6. Substansi materi manajemen kewirausahaan diarahkan pada pengkajian”Teori, praktek dan implementasi membangkitkan motivasi, untuk kreatifdan inovatif guna mencapai tujuan”

7. Munculnya wirausaha-wirausaha baru di bidang tekonologi yangmerupakan lulusan perguruan tinggi tidak hanya dapat mengurangi

Page 40: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan22

tingkat pengangguran, namun juga dapat memberikan nilai tambahterhadap produk-produk primer sehingga dapat berdampak padapengentasan kemiskinan terutama di perdesaan, pencapaianketahanan pangan dan pelestarian lingkungan yang pada akhirnyaakan berdampak pada tercapainya stabilitas ekonomi secarakeseluruhan.

LATIHAN

1. Bagaimana kontribusi PT dalam membuka peluang kerja?

2. Jelaskan tentang akar historis PT dan dunia industri?

3. Bagaimana eksistensi PT dalam menumbuhkembangkan duniawirausaha?

4. Polarisasi Perguruan Tinggi di Indonenesia saat ini?

5. Bagaimana upaya meretas jiwa wirausaha yang dilakuan pemerintah?

6. Jelaskan refleksi pengembangan manajemen kewirausahaan?

PUSTAKA

Freire, Paulo. 1987. Pendidikan yang Membebaskan (Terj.Alois A.Nugroho). Jakarta: Gramedia.

Kayam, Umar. 1989. "Kebudayaan Asing dan Pengembangan Kebudayaan".Makalah Seminar bertema "Sastra dan Pengembangan Nasional",Senat Mahasiswa FKSS IKIP Yogyakarta (UNY), 14 Oktober 1989.

Sumianto, Agus dkk. 1989. "PT dan Kesempatan Kerja: Tinjauan Sosial,Budaya, dan Ketahanan Nasional". Makalah Seminar Nasional bertema“Tamatan PT, Kesempatan Kerja dan PendayagunaanPembangunan", 24-25 Januari 1989 di PT MuhammadiyahSurakarta.

Todaro. 1987. Ekonomi Pembangunan untuk Negara-negara sedang Berkembang(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Vaizey, John. 1977. Pendidikan di Dunia Modern (Terjemahan). Jakarta:Gunung Agung.

Page 41: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 1 Pengantar Manajemen Kewirauhaan 23

Contents

BAGIAN IPENGANTAR MANAJEMEN .......................................................................1KEWIRAUSAHAAN .......................................................................................1Menggali Potensi Pengembangan Jiwa Kewirausahaan, untuk MerubahKecenderungan menjadi Peluang dalam mencapai Tujuan. ...........................1Bab 1Pendahuluan....................................................................................................3A. Latar Belahang ..................................................................................... 4

1. Akar Historis Perguruan Tinggi dan Dunia Industri....................... 52. Polarisasi Perguruan Tinggi dalam Ideologi Ekonomi.................... 73. Meretas Jiwa Wirausaha melalui Pendidikan Tinggi........................ 84. Eksistensi PT dalam Pemberdayaan Ekonomi ............................... 8

B. Refleksi Pengembangan Kewirausahaan .......................................... 111. Merubah Kecenderungan menjdi Peluang.................................... 112. Upaya Penanaman Jiwa Wirausaha .............................................. 143. Pengembangan Potensi Kewirausahaan ....................................... 174. Gagasan Penerapan Mata Kuliah Manajemen Kewirausahaan...... 19

PENUTUP ....................................................................................................20RANGKUMAN .............................................................................................20LATIHAN .....................................................................................................22PUSTAKA......................................................................................................22

Page 42: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Konsep Dasar Kewirausahaan 23

Bab 2Konsep Dasar Kewirausahaan

Membangkitkan Motivasi, menjadi Kreatif, dan Inovatifuntuk Mencapai Tujuan

TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mengikuti perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa mampu mema-hami dan menjelaskan: makna dan hakikat kewirausahaan, konsep kewir-ausahaan, kerangka berpikir kewirausahaan, dan kewirausahaan dalamperspektif sejarah.

POKOK BAHASAN Makna dan Hakikat Kewirausahaan Konsep Kewirausahaan Kerangka Berpikir Kewirausahaan Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah

Page 43: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan24

Page 44: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Konsep Dasar Kewirausahaan 25

TOPIK BAHASAN

A. Makna dan Hakikat Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yangdijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses danhasil (Ahmad Sanusi, 1994). Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibu-tuhkan untuk memulai sebuah usaha dan mengembangkan usaha (Soe-harto Prawiro, 1997). Kewirausahaan adalah suatu proses dalam menger-jakan sesuatu yang baru (kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaatdalam memberikan nilai lebih. Kewirausahaan adalah kemampuan untukmenciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (Drucker, 1959). Kewir-ausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasiandalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memper-baiki kehidupan usaha (Zimmerer, 1996). Kewirausahaan adalah usahamenciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan per-saingan.

Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah dipasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-carabaru dan berbeda agar dapat bersaing. Menurut Zimmerer (1996:51),nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut:Pengembangan teknologi baru (developing new technology) Penemuanpengetahuan baru (discovering new knowledge) Perbaikan produk(barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products or ser-vices) Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang danjasa yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (findingdifferent ways of providing more goods and services with fewer re-sources).

Didalam dunia modern, wirausahawan adalah orang yang memulaidan mengerjakan usahanya sendirian, mengorganisasi dan membangunperusahaan sejak revolusi industri. Orang-orang yang memulai usahamereka sendiri bisa mendapatkan manfaat dari studi mengenai karakter-istik kewirausahaan.

1. Defenisi Kewirausahaan

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. “Wira” berartipejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagahberani dan berwatak agung. “Usaha”, berarti perbuatan amal, bekerja,berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yangberbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata).

Page 45: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan26

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orangyang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan caraproduksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru,mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya. Dalamlampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan PengusahanKecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilakudan kemampuan kewirausahaan.

Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dankemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yangmengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan carakerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensidalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan ataumemperoleh keuntungan yang lebih besar.

Jadi wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukanusaha/kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya.Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental yangdimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan.Kewirausahaan yang sering dikenal dengan sebutan entrepreneurshiprasal dari Bahasa Perancis yang diterjemahkan secara harfiah adalahpe rantara, diartikan sebagai sikap dan perilaku mandiri yang mampumemadukan unsur cipta, rasa dan karsa serta karya atau mampumenggabungkan unsur kreativitas, tantangan, kerja keras dan kepua-san untuk mencapai prestasi maksimal.

Stoner James, mendefinisikan kewirausahaan adalah kemam-puan mengambil faktor-faktor produksi lahan kerja, tenaga kerja danmodal menggunakannya untuk memproduksi barang atau jasa baru.Wirausahawan menyadari peluang yang tidak dilihat atau tidak dip e-dulikan oleh eksekutif bisnis lain.

Kewirausahaan berbeda dengan manajemen. Paul H. Wilkenmenjelaskan bahwa kewirausahaan mencakup upaya mengawali peru-bahan dalam produksi, sedangkan manajemen mencakup koordinasiproses produksi yang sudah berjalan.

Kewirausahaan ditinjau dari faktor-faktor psikologi; Pada per-tengahan 1980-an Thomas Begley dan David P. Boyd, mempelajariliteratur psikologi mengenai kewirausahaan. Mereka menemukan 5dimensi kebutuhan untuk berprestasi; (1) Wirausahawan mempunyaikebutuhan untuk berprestasi yang tinggi: (2) Need for achievement sangattinggi, (3) Letak kendali: individu mengendalikan hidup mereka sendi-

Page 46: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Konsep Dasar Kewirausahaan 27

ri bukan keberuntungan atau nasib, (4) Toleransi terhadap resiko: wi-rausahawan yang bersedia mengambil resiko memperoleh hasil yanglebih besar daripada orang yang tidak mau ambil resiko, (5) Toleransiterhadap keragu-raguan;

Arti kata kewirausahaan berbeda-beda menurut para ahli atausumber acuan, karena adanya perbedaan penekanan. Richard Cantillon(1725) mendefinisikan kewirausahaan sebagai orang-orang yang meng-hadapi resiko yang berbeda dengan mereka yang menyediakan modal.Cantillon lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risi-ko atau ketidakpastian. Pendapat yang sama juga dikemukakan olehBlaudeu (1797) bahwa kewirausahaan adalah orang-orang yang meng-hadapi resiko, merencanakan, mengawasi, mengorganisir dan memiliki.Demikian halnya Albert Shapero (1975) mendefenisikan sebagai pen-gambilan inisiatif mengorganisir suatu mekanisme sosial ekonomi danmenghadapi resiko kegagalan.

Mendefenisikan kewirausahaan dengan penekanan pada pencip-taan hal-hal baru dikemukakan oleh Joseph Schumpeter (1934) bahwakewirausahaan adalah melakukan hal-hal baru atau melakukan hal-halyang sudah dilakukan dengan cara baru, termasuk di dalamnya pen-ciptaan produk baru dengan kualitas baru, metode produksi, pasar,sumber pasokan dan organisasi. Schumpeter mengaitkan wirausahadengan konsep yang diterapkan dalam konteks bisnis dan mencobamenghubungkan dengan kombinasi berbagai sumberdaya.

Sejalan dengan penekanan pada penciptaan hal-hal baru dan re-siko, Hisrich, Peters, dan Sheperd (2008) mendifinisikan sebagai pro-ses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai menggunakan waktu danupaya yang diperlukan, menanggung resiko keuangan, fisik, serta resi-ko sosial yang mengiringi, menerima imbalan moneter yang dihasi l-kan, serta kepuasan dan kebebasan pribadi.

Wennekers dan Thurik (1999) melengkapi pendefenisian kewi-rausahaan dengan mensintesiskan peran fungsional wirausahawan se-bagai: ". . .kemampuan dan kemauan nyata seorang individu, yangberasal dari diri mereka sendiri, dalam tim di dalam maupun luar o r-ganisasi yang ada, untuk menemukan dan menciptakan peluang eko-nomi baru yang meliputi produk, metode produksi, skema organisasidan kombinasi barang-pasar serta untuk memperkenalkan ide-ide me-reka kepada pasar, dalam menghadapi ketidakpastian dan rintanganlain, dengan membuat keputusan mengenai lokasi, bentuk dan kegu-naan dari sumberdaya dan instusi". Selain menekankan pada pencip-

Page 47: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan28

taan hal-hal baru dan resiko, defenisi yang dikemukakan oleh Wenne-kers dan Thurik juga menekankan pada kemauan dan kemampuanindividu. Hal ini sejalan dengan defenisi yang tertuang dalam InpresNo. 4 Tahun 1995 yang mendefenisikan kewirausahaan sebagai se-mangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menanganiusaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, mencip-takan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan me-ningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebihbaik dan/atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Dari berbagai defenisi yang telah dikemukakan, tanpa mengeci l-kan berbagai pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa ke-wirausahaan merupakan kemauan dan kemampuan seseorang dalammenghadapi berbagai resiko dengan mengambil inisiatif untuk men-ciptakan dan melakukan hal-hal baru melalui pemanfaatan kombinasiberbagai sumberdaya dengan tujuan untuk memberikan pelayananyang terbaik kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeho lders)dan memperoleh keuntungan sebagai konsekuensinya.

Istilah kewirausahaan, kata dasarnya berasal dari terjemahan en-trepreneur, yang dalam bahasa Inggris di kenal dengan between taker ataugo between. Pada abad pertengahan istilah entrepreneur digunakanuntuk menggambarkan seseorang aktor yang memimpin proyek pro-duksi, Konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh JosepSchumpeter, yaitu sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomiyang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, denganmenciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru.Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yangbaru atau pun yang telah ada. Dalam definisi tersebut ditekankanbahwa wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemu-dian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluangtersebut. Sedangkan proses kewirausahaan adalah meliputi semua ke-giatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan pe-luang dengan menciptakan suatu organisasi. Istilah wirausaha dan wi-raswasta sering digunakan secara bersamaan, walaupun memilikisubstansi yang agak berbeda.

Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang di-jadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menujusukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan-untuk menciptakansesuatu ari&har dan berbeda (create newand different) melalui berpikiryang kreatif dan bertindak utuk menciptakan peluang. Banyak orang yangberhasil dan sukses karena memiliki kemampuan berpikir kreatif dan

Page 48: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Konsep Dasar Kewirausahaan 29

inovatif. Karya dan karsa hanya terdapat pada orang-orang yang berpikirkreatif. Tidak sedikit orang dan perusahaan yang berhasil meraih sukseskarena memiliki kemampuan kreatif dan inovatif. Proses kreatif daninovatif tersebut biasanya diawali dengan memunculkan ide-ide danpemikiran-pemikiran baru untuk menciptakan sesuatu yang baru danberbeda. Sedangkan dalam organisasi perusahaan, proses kreatif daninovatif dilakukan melalui kegiatan penelitian dan pengembangan(research and development) untuk meraih pasar. Baik ide, pemikiran,maupun tindakan kreatif tidak lain untuk menciptakan sesuatu yangbaru dan berbeda. Sesuatu yang baru dan berbeda merupakan nilaitambah barang dan jasa yang menjadi sumber keunggulan untukdijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuandalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaansumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda, melalui: (1)Pengembangan teknologi baru, (2) Penemuan pengetahuan ilmiahbaru, (3) Perbaikan produk barang dan jasa yang ada, (4) Penemuancara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak dengan sumberdaya yang lebih efisien.

Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-idebaru dan cara-cara, baru dalam pemecahan masalah dan menemukanpeluang (thinking new thing). Sedangkan inovasi adalah kemampuan untukmenerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah danmenemukan peluang (doing new thing). Jadi, kreativitas adalahkemampuan untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda,sedangkan inovasi merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu yangbaru dan berbeda. Sesuatu yang baru dan berbeda tersebut dapat dalambentuk hasil seperti barang dan jasa, dan bisa dalam bentuk prosesseperti ide, metode, dan cara. Sesuatu yang baru dan berbeda yangdiciptakan melalui proses berpikir kreatif dan bertindak inovatifmerupakan nilai tambah (value added) dan merupakan keunggulan yangberharga. Nilai tambah yang berharga adalah sumber peluang bagiwirausaha. Ide kreatif akan muncul apabila wirausaha " look at old and thinksomething new or different".

Sukses kewirausahaan akan tercapai apabila berpikir danmelakukan sesuatu yang baru atau sesuatu yang lama dengan cara-cara baru(thing and doing new things or old thing in new way)(Zimmer, 1996:5 1).Dalam kehidupan sehari -hari, masih banyak orang yangmenafsirkan dan memandang bahwa kewirausahaan identik denganapa yang dimiliki baru dilakukan "usahawan" atau "wiraswasta".Pandangan tersebut tidaklah tepat, karena jiwa dan sikap

Page 49: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan30

kewirausahaan (entrepreneurship) tidak hanya dimiliki oleh usahawanakan tetapi dapat dimiliki oleh setiap orang yang berpikir kreatif danbertindak inovatif baik kalangan usahawan maupun masyarakat umumseperti petani karyawan, pegawai pemerintah, mahasiswa, guru, danpimpinan organisasi lainnya.

Istilah kewirausahaan (entrepreneurship) berasal dari Perancisyang secara harfiah diterjemahkan sebagai "perantara". Pada abadpertengahan istilah ini digunakan untuk menjelaskan orang-orangyang menangani proyek produksi berskala besar. Sedangkankewirausahaan secara lebih luas didefinisikan sebagai prosespenciptaan sesuatu yang yang berbeda nilainya dengan menggunakanusaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi,dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dankepuasan pribadi.

Perkataan entreprendre yang berarti melakukan (to under take)dalam artian bahwa wirausahawan adalah seorang yang melakukankegiatan mengorganisir dan mengatur. Istilah ini muncul di saat parapemilik modal dan para pelaku ekonomi di Eropa sedang berjuangkeras menemukan berbagai usaha baru, baik sistem produksi baru,pasar baru, maupun sumber daya baru untuk mengatasi kejenuhanberbagai usaha yang telah ada.

Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:5)mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut:: “ An entrepreuneuris one who creates a new business in the face of risk and uncertainty forthe perpose of achieving profit and growth by identifying opportunitiesand asembling the necessary resourses to capitalize on those oppor-tunuties”.

Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wi r-ausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan beranimenanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang beru-saha.

Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah suatu sikap men-tal, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorangterhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selaluberorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai s e-mua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai terhadaptugas dan tanggungjawabnya. Adapun kewirausahaan merupakan s i-kap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk m e-majukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan penda-patan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan adalah ke-mampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber

Page 50: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Konsep Dasar Kewirausahaan 31

daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaanadalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda(create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak ino-vatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup.Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorangyang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalamdunia nyata secara kreatif.

Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewi r-ausahaan sebagai berikut ( Suryana, 2003:13), yaitu :Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yangdijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat,proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatuyang baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker,1959).

Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan ino-vasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untukmemperbaiki kehidupan (Zimmerer, 1996).Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatuusaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soe-harto Prawiro, 1997).Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yangbaru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaatmemberi nilai lebih.

Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah denganjalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru danberbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut da-pat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, mene-mukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkanbarang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produkdan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk member i-kan kepuasan kepada konsumen.

Berdasarkan keenam konsep diatas, secara ringkas kewirausa-haan dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan ino-vatif (create new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumberdaya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barangdan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko.

Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orangyang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalamberbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya be r-mental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut

Page 51: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan32

atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007: 18).

Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar paraahli/sumber acuan dengan titik berat perhatian atau penekanan yangberbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan organisasi baru (Gart-ner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru (Schumpeter ,1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ket i-dakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan secara bersama faktor -faktor produksi (Say, 1803).

Istilah wirausaha muncul kemudian setelah dan sebagai padananwiraswasta yang sejak awal sebagian orang masih kurang sreg dengankata swasta. Persepsi tentang wirausaha sama dengan wiraswasta s e-bagai padanan entrepreneur. Perbedaannya adalah pada penekananpada kemandirian (swasta) pada wiraswasta dan pada usaha (bisnis)pada wirausaha. Istilah wirausaha kini makin banyak digunakan orangterutama karena memang penekanan pada segi bisnisnya. Walaupundemikian mengingat tantangan yang dihadapi oleh generasi mudapada saat ini banyak pada bidang lapangan kerja, maka pendidikanwiraswasta mengarah untuk survival dan kemandirian seharusnya le-bih ditonjolkan.

Penggunaan dan pengertian atau terminologi kewirausahaanyang merujuk pada istilah entrepreneurship di Indonesia cukup beragam,dikarenakan perbedaan ini kadang cukup mengundang perdebatanyang tidak pernah ada habisnya. Jika kita hanyut dalam perbedaanpendefenisian saja tentu hasilnya adalah polemik yang hanya bersifatsemantik. Dalam pembelajaran ini kita tidak mengarahkan materi kearah tersebut, namun dengan penyajian beberapa defenisi dan konsepkewirausahaan yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli, minimaldapat memperkaya pemahaman kita mengenai defenisi dan konsepkewirausahaan itu sendiri.

2. Perbedaan Wirausaha dan Wiraswasta

Sedikit perbedaan persepsi wirausaha dan wiraswasta harus dipahami,terutama oleh para pengajar agar arah dan tujuan pendidikan yang diberi-kan tidak salah. Jika yang diharapkan dari pendidikan yang diberikanadalah sosok atau individu yang lebih bermental baja atau dengan katalain lebih memiliki kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasarn advirsity(AQ) yang berperan untuk hidup (menghadapi tantangan hidup dan ke-hidupan) maka, pendidikan wirausaha yang lebih tepat.. Sebaliknya jikaarah dan tujuan pendidikan adalah untuk menghasilkan sosok individu

Page 52: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Konsep Dasar Kewirausahaan 33

yang lebih lihai dalam bisnis atau uang, atau agar lebih memiliki kecer-dasan finansial (FQ) maka yang lebih tepat adalah pendidikan wiraswasta.Karena kedua aspek itu sama pentingnya, maka pendidikan yang diberi-kan sekarang lebih cenderung kedua aspek itu dengan menggunakan katawirausaha. Persepsi wirausaha kini mencakup baik aspek finansial mau-pun personal, sosial, dan profesional (Soesarsono, 2002 : 48).

Didalam kewirausahaan, disepakati adanya tiga jenis perilaku yaitu:(1) memulai inisiatif, (2) mengorganisasi dan mereorganisasi mekanismesosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan carapraktis, (3) diterimanya resiko atau kegagalan. Menurut ahli ekonomi,wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenagakerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripadasebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru.

Bisnis alami wirausahawan adalah bisnis kecil. Kelompok ini jarangditemukan pada industri raksasa. Ketika perusahaan tumbuh menjadibesar, kerumitannya yang semakin besar memaksa perusaahaan untukmengganti para wirausahawan pendirinya dengan manajer profesionalyang biasanya tidak dikenal dengan penemuan-penemuan serta perilakumengambil resikonya. Para manajer profesional tersebut lebih dikenalsebagai pengawal dan pelestari status quo perusahaan tersebut. Parawirausahawan sebaliknya adalah orang yang cepat melihat adanyakesempatan untuk mencapai suatu hasil kerja.

Gagasan terhadap produk dan jasa baru sering bermula daritempat-tempat yang tidak diharapkan. Contohnya, kartu kredit bukanlahditemukan oleh bank-bank, alat fotografi tidaklah dihasilkan pertama kalioleh perusahaan kamera yang besar, dan mesin fotokopi bukanlahdiciptakan oleh perusahaan alat-alat kantor yang besar. Kesemuanyamerupakan konsep individu yang merangkum gagasan-gagasan,mengembangkan dan mewujudkannya dengan semangat pantangmenyerah. Walaupun tidak setiap inovasi sebesar hal-hal tersebut diatas,wirausahawan banyak membuat sumbangan-sumbangan kecil yang secarakolektif sangat penting bagi ekonomi.

3. Fungsi dan Peran Wirausaha

Secara umum, wirausaha memiliki dua peran, yaitu sebagai penemu(inovator) dan sebagai perencana (planner). Sebagai penemu, wirausahamenemukan dan menciptakan produk baru, teknologi dan cara baru,ide-ide baru, dan organisasi usaha baru. Sedangkan sebagai peren-

Page 53: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan34

cana, wirausaha berperan merancang usaha baru, merencanakanstrategi perusahaan baru, merencanakan ide-ide dan peluang dalamperusahaan, dan menciptakan organisasi perusahaan baru.4. Ide dan Peluang Kewirausahaan

Ide akan menjadi peluang apabila wirausaha bersedia melakukanevaluasi terhadap peluang secara terus-menerus melalui proses pen-ciptaan sesuatu yang baru dan berbeda, mengamati pintu peluang,menganalisis proses secara mendalam, dan memperhitungkan risikoyang mungkin terjadi. Untuk memperoleh peluang wirausaha harusmemiliki berbagai kemampuan dan pengetahuan seperti kemampuanuntuk menghasilkan produk atau jasa baru, menghasilkan nilai tambahbaru, merintis usaha baru, melakukan proses atau teknik baru, danmengembangkan organisasi baru.Bekal Pengetahuan dan Keterampilan WirausahaSelain bekal kemampuan, wirausaha juga perlu memiliki pengeta-huan dan keterampilan. Bekal pengetahuan yang harus dimiliki wi r-ausaha meliputi: (1) Bekal pengetahuan mengenai usaha yang akanmemasuki/dirintis dan lingkungan usaha yang ada, (2) Bekal pengetahuantentang peran dan tanggung jawab, dan (3) Bekal pengetahuan ten-tang manajemen dan organisasi bisnis. Sedangkan bekal keterampilanyang harus dimiliki wirausaha meliputi: (1) Bekal keterampilan kon-septual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan risiko, (2)Bekal keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah, (3)Bekal keterampilan dalam memimpin dan mengelola, (4) Bekal ket-erampilan berkomunikasi dan berinteraksi, dan (5) Bekal keterampilanteknik usaha yang akan dilakukannya.

B. Konsep Kewirausahaan

1. Disiplin Ilmu Kewirausahaan

Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentangnilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapiuntuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkindihadapinya. Dalam konteks bisnis, menurut Thomas W.Zimmerer (1996) “Entrepreneurship is the result of a disciplined, systematicprocess of applying creativity and innovations to needs and opportunitiesin the ma r-ketplace”. Kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin, proses sis-tematis penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhandan peluang di pasar.

Dahulu, kewirausahaan diangap hanya dapat dilakukan melaluipengalaman langsung di lapangan dan merupakan bakat yang dibawa se-jak lahir (entrepreneurship are bom notmade), sehingga kewirausa-

Page 54: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Konsep Dasar Kewirausahaan 35

haan tidak dapat dipelajari dan diajarkan. Sekarang, kewirausahaanbukan hanya urusan lapangan, tetapi merupakan disiplin ilmu yang dapatdipelajari dan diajarkan. "Entrepreneurship are not only born but also made”,artinya kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir at auurusan pengalaman lapangan, tetapi juga dapat dipelajari dan diajarkan.Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkanbakatnya melalui pendidikan. Memang menjadi entrepreneur adalahorang-orang yang mengenal potensi (traits) dan belajar mengembangkanpotensi untuk menangkap peluang serta mengorganisir usaha dalammewujudkan citacitanya. Oleh karena itu, untuk menjadi wirausahayang sukses, memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus memilikipengetahuan mengenal segala aspek usaha yang akan ditekuninya.

Dilihat dari perkembangannya, sejak awal abad ke -20kewirausahaan sudah diperkenalkan di beberapa negara. Misalnya diBelanda dikenal dengan "ondernemer", di Jerman dikenal dengan"unternehmer". Di beberapa negara, kewirausahaan memiliki banyaktanggung jawab antara lain tanggung jawab dalam mengambilkeputusan yang menyangkut kepemimpman teknis, kepemimpinanorganisasi dan komersial, penyediaan modal, penerimaan danpenanganan tenaga kerja, pembelian, penjualan, pemasangan iklan, danlain-lain. Kemudian, pada tahun 1950-an pendidikan kewirausahaanmulai dirintis di beberapa negara seperti di Eropa, Amerika, danCanada. Bahkan sejak tahun 1970-an banyak universitas yangmengajarkan "entrepreneurship" atau "small business management" atau "newventure management". Pada tahun 1980- an, hampir 500 sekolah diAmerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DiIndonesia, pendidikan kewirausahaan masih terbatas pada beberapasekolah atau perguruan tinggi tertentu saja.

Sejalan dengan tuntutan perubahan yang cepat pada paradigmapertumbuhan yang wajar growth-equity paradigm shift dan perubahan kearah globalisasi globalization paradigm shift yang menuntut adanyakeunggulan, pemerataan, dan persaingan, maka dewasa sedang terjadiperubahan paradigma pendidikan paradigm shift. Menurut SoehartoPrawirokusumo (1997:4) pendidikan kewirausahaan telah diajarkansebagai suatu disiplin ilmu tersendiri yang independen independentacademic dicipline, karena: Kewirausahaan berisi body of knowledge yangutuh dan nyata distinctive, yaitu ads teori, konsep, dan metode ilmiahyang lengkap.

Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu posisi venture start-updan venture-growth, ini jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan

Page 55: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan36

manajemen umum frame work general management courses yang memisahkanantara manajemen dan kepemilikan usaha business ownership.

Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objektersendiri, yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang barudan berbeda ability to create new and different things .Kewirausahaan merupakan slat untuk menciptakan pemerataanberusaha dan pemerataan pendapatan wealth creation process anentrepreneurial endeavor by its own night, nation's prosperity, individual self-reliance atau kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.

Seperti halnya ilmu manajemen yang awalnya berkembang dibidang industri, kemudian berkembang dan diterapkan di berbagaibidang lainnya, maka disiplin ilmu kewirausahaan dalamperkembangannya mengalami evolusi yang pesat. Pada mulanyakewirausahaan berkembang dalam bidang perdagangan, namunkemudian diterapkan di berbagai bidang lain seperti industri,perdagangan, pendidikan, kesehatan, dan institusiinstitusi lain sepertilembaga pemerintah, perguruan tinggi, dan lembaga swadaya lainnya.Dalam bidang-bidang tertentu, kewirausahaan telah dijadikankompetensi inti (core competency) dalam menciptakan perubahan,pembaharuan, dan kemajuan. Kewirausahaan tidak hanya dapatdigunakan sebagai kiat-kiat bisnis jangka pendek tetapi juga sebagaikiat kehidupan secara umum dalam jangka panjang untuk menciptakanpeluang. Di bidang bisnis misalnya, perusahaan sukses danmemperoleh peluang besar karena memiliki kreativitas dan inovasi.Melalui proses kreatif dan inovatif, wirausaha menciptakan nilai tambahatas barang dan jasa. Nilai tambah barang dan jasa yang diciptakanmelalui proses kreatif dan inovatif banyak menciptakan berbagaikeunggulan termasuk keunggulan pesaing. Perusahaan sepertiMicrosoft, Sony, dan Toyota Motor, merupakan contoh perusahaan yangsukses dalam produknya, karena memiliki kreativitas dan inovasi dibidang teknologi. Demikian juga di bidang pendidikan, kesehatandan pemerintahan, kemajuan-kemajuan tertentu dapat diciptakan olehorang-orang yang memiliki semangat, jiwa kreatif dan inovatif. DavidOsborne & Ted Gaebler (1992) dalam bukunya "ReinventingGoverment" mengemukakan bahwa dalam perkembangan dunia dewasaini dituntut pemerintah yang beliwa kewirausahaan (entrepreneurialgovernment). Dengan memiliki kewirausahaan, maka birokrasi daninstitusi akan memiliki motivasi, optimisme, dan berlomba untukmenciptakan cara-cara baru yang lebih efisien, efektif, inovatif, fleksibel,dan adaptif.

Page 56: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Konsep Dasar Kewirausahaan 37

2. Objek Studi Kewirausahaan

Seperti telah dikemukakan di atas, kewirausahaan mempelajari tentangnilai, kemarnpuan, dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan beri-novasi. Oleh sebab itu, objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dankemampuan (ability) seseorang yang mewujudkan dalam bentuk perilaku.Menurut Soeparman Soemahamidjaja (1997: 14 -15), kemampuanseseorang yang menjadi objek kewirausahaan meliputi:a. Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha. Dalam

merumuskan tujuan hidup/usaha tersebut perlu perenungan,koreksi, yang kemudian berulang-ulang dibaca dan diamatisampai memahami apa yang menjadi kemauannya.

b. Kemampuan memotivasi diri untuk melahirkan suatu tekadkemauan yang menyala-nyala.

c. Kemampuan untuk berinisiatif, yaitu mengerjakan sesuatu yangbaik tanpa menunggu perintah orang lain, yang dilakukanberulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan berinisiatif.

d. Kemampuan berinovasi, yang melahirkan kreativitas (daya cipta)setelah dibiasakan berulang-ulang akan melahirkan motivasi.Kebiasaan inovatif adalah desakan dalam diri untuk selalu mencariberbagai kemungkinan baru atau kombinasi baru apa saja yangdapat dijadikan peranti dalam menyajikan barang dan jasa bagikemakmuran masyarakat.

e. Kemampuan untuk membentuk modal uang atau barang modal(capital goods).

f. Kemampuan untuk mengatur waktu dan membiasakan diri untukselalu tepat waktu dalam segala tindakan melalui kebiasaan yangselalu tidak menunda pekerjaan.

g. Kemampuan mental yang dilandasi dengan agama.h. Kemampuan untuk membiasakan diri dalam mengambil hikmah

dari pengalaman yang baik maupun menyakitkan.

C. Kerangka Berpikir Kewirausahaan

Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalahmereka yang mendirikan, mengelola, mengembangkan, danmelembagakan perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha adalah merekayang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya.Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang yang mempunyaikemampuan normal, bisa menjadi wirausaha asal mau danmempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha. Berwirausahamelibatkan dua unsur pokok (1) peluang dan, (2) kemampuan

Page 57: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan38

menanggapi peluang, Berdasarkan hal tersebut maka definisikewirausahaan adalah “tanggapan terhadap peluang usaha yangterungkap dalam seperangkat tindakan serta membuahkan hasilberupa organisasi usaha yang melembaga, produktif dan inovatif.”(Pekerti, 1997)

Gambar 2.1Kerangka Berpikir Tentang Kewirausahaan

A. Pola Tanggapan B. Pola PeluangKarakteristik PeroranganKarakteristik Kelompok Sosial

Kebutuhan EkonomiKemajuan Teknologi

Perilaku Wirausaha:MendirikanMengelola

MengembangkanMelembagakan

C. Hasil UsahaPerusahaan:Tepat GunaHemat UsahaUnggul MutuPembaharu

Sejalan dengan pendapat di atas, Salim Siagian (1999)mendefinisikan: “Kewirausahaan adalah semangat, perilaku, dankemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadappeluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan ataupelayanan yang lebih baik pada pelanggan/masyarakat; dengan selaluberusaha mencari dan melayani langganan lebih banyak dan lebihbaik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebihbermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melaluikeberanian mengambil resiko, kreativitas dan inovasi sertakemampuan manajemen.”

1. Wirausahawan Dilahirkan atau Diciptakan?

Pertanyaan ini sudah sering dan sejak lama menjadi fokus perdebatan.Apakah wirausahawan itu dilahirkan (is borned) yang menyebabkanseseoarng mempunyai bakat lahiriah untuk menjadi wirausahawanatau sebaliknya wirausahawan itu dibentuk atau dicetak (is made)pada dasarnya berkaitan dengan perkembangan cara pendekatan,yakni pendekatan klasikal dan event studies. Pendekatan bersifat klasi-kal menjelaskan bahwa wirausaha dan ciri-ciri pembawaan atau karak-ter seseorang yang merupakan pembawaan sejak lahir (innate) dan

Page 58: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Konsep Dasar Kewirausahaan 39

untuk menjadi wirausahawan tidak dapat dipelajari. Sedangkanpendekatan event studies menjelaskan bahwa faktor-faktor lingkun-gan yang menghasilkan wirausaha atau dengan kata lain wirausahadapat diciptakan.

Sifat wirausahawan merupakan bawaan lahir sebagaimana pen-dapat pakar yang menggunakan pendekatan klasikal sebenarnya sudahlazim diterima sejak lama. Namun, saat ini pengakuan tentang kewir-ausahaan sebagai suatu disiplin telah mendobrak mitos tersebut danmembenarkan pendapat yang menggunakan pendekatan event stud-ies. Seperti juga disiplin-disiplin lainnya, kewirausahaan memilikisuatu pola dan proses.

Terlepas dari kedua pendapat dengan pendekatan yang berbedatersebut, pendapat yang lebih moderat adalah tidakmempertentangkannya. Menjadi wirausahawan sebenarnya tidaklahcukup hanya karena bakat (dilahirkan) ataupun hanya karena dibentuk.Wirausahawan yang akan berhasil adalah wirausahawan yangmemiliki bakat yang selanjutnya dibentuk melalui suatu pendidikan,pelatihan atau bergaul dalam komunitas dunia usaha. Tidak semua orangyang memiliki bakat berwirausaha mampu untuk menjadi wirausahawantanpa adanya tempaan melalui suatu pendidikan/pelatihan.

Kompleksnya perasalahan-permasalahan dunia usaha saat ini,menuntut seseorang yang ingin menjadi wirausahawan tidak cukupbermodalkan bakat saja. Ada orang yang belum menyadari bahwa diamemiliki bakat sebagai wirausahawan, setelah mengikuti pendidikan,pelatihan ataupun bergaul dengan di lingkungan wirausaha padaakhirnya akan menyadari dan mencoba memanfaatkan bakat yangdimilikinya. Olehnya itu, tidak salah jika ada yang berpendapat bahwabila ingin belajar berwirausaha tidak perlu mengandalkan bakat,namun yang terpenting adalah memiliki kemauan dan motivasi yangkuat untuk mulai belajar berwirausaha.

2. Motivasi Berwirausaha

Salah satu kunci sukses untuk berhasil menjadi wirausahawan adalahadanya motivasi yang kuat untuk berwirausaha. Motivasi untuk men-jadi seseorang yang berguna bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat-nya melalui pencapaian prestasi kerja sebagai seorang wirausahawan.Apabila seseorang memiliki keyakinan bahwa bisnis yang (akan) digeluti-nya itu sangat bermakna bagi hidupnya, maka dia akan berjuang lebihkeras untuk sukses.

Terkait dengan motivasi untuk berwirausaha, setidaknya terdapat

Page 59: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan40

enam “tingkat” motivasi berwirausaha dan tentunya masing-masingmemiliki indikator kesuksesan yang berbeda-beda, yaitu:a. Motivasi material, mencari nafkah untuk memperoleh pendapatan

atau kekayaan.b. Motivasi rasional-intelektual, mengenali peluang dan potensialitas

pasar, menggagas produk atau jasa untuk meresponnya.c. Motivasi emosional-ekosistemik, menciptakan nilai tambah serta

memelihara kelestarian sumberdaya lingkungan.d. Motivasi emosional-sosial, menjalin hubungan dengan atau melayani

kebutuhan sesama manusia.e. Motivasi emosional-intrapersonal (psiko-personal), aktualisasi j atidiri

dan/atau potensipotensi diri dalam wujud suatu produk atau jasayang layak pasar.

f. Motivasi spiritual, mewujudkan dan menyebarkan nilai-nilai tran-sendental, memaknainya sebagai modus beribadah kepada Tuhan.Umumnya seseorang yang memulai berwirausaha termotivasi untukmencari nafkah melalui perolehan pendapatan dan untuk mem-peroleh kekayaan. Motivasi ini tidak salah, namun jika fokus kitaberwirausaha hanya untuk mengejar keuntungan dan kekayaan se-mata, bisa jadi kita akan melakukan apa saja tanpa mempertimbang-kan prinsip-prinsip etika untuk mencapai keuntungan dan kekayaan.Kita perlu sepakat bahwa keuntungan dan kekayaan yang dapat kitaraih hanyalah merupakan konsekuensi dari kemampuan kita untukmemberikan pelayanan yang maksimal kepada stakeholders kita.Inilah alasan yang mendasari motivasi material menempati tingkatanyang terendah.

Berbeda halnya jika kita memulai berwirausaha sebagai modusberibadah kepada Tuhan, apapun tindakan yang kita lakukan dalamberwirausaha senantiasa dilandasi dengan nilai ibadah yang kita peroleh.Dengan motivasi spiritual yang kita miliki, kita akan memaksimalkanpemanfaatan potensi diri kita sebagai bentuk rasa syukur atas nikmatpotensi yang diberikan tersebut sehingga kita tidak dikategorikan sebagaiorang yang mubazir. Dengan motivasi spiritual kita akan memberikanpelayanan yang terbaik kepada seluruh stakeholders dan memperhatikankelestarian lingkungan. Dengan pelayanan terbaik yang kita berikantersebut kita harus yakin akan memberikan keuntungan bagi kita. Danbukankah dengan melakukan tindakan-tindakan terbaik bagi diri kita,orang lain dan lingkungan adalah perbuatan yang bernilai ibadah di sisiTuhan? Inilah alasan yang mendasar sehingga motivasi spiritualditempatkan pada tingkatan tertinggi.

Page 60: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Konsep Dasar Kewirausahaan 41

3. Manfaat Berwirausaha

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh melalui berwirausaha yangmungkin saja sulit atau bahkan tidak dapat diperoleh jika memilihberkarir atau bekerja pada lembaga/instansi milik orang lain atau pemer-intah. Manfaat tersebut terdiri dari manfaat bagi diri sendiri dan bagimasyarakat, sebagaimana yang diuraikan berikut ini:

a. Memiliki kebebasan untuk mengaktualisasikan potensi diri yang di-miliki; Banyak wirausahawan yang berhasil mengelola usahanyakarena menjadikan keterampilan/hobbinya menjadi pekerjaannya.Dengan demikian dalam melaksanakan aktifitas pekerjaannya dengansuka cita tanpa terbebani. Berwirausaha menjadikan diri kita memilikikebebasan untuk menentukan nasib sendiri dengan menentukan danmengontrol sendiri keuntungan yang ingin dicapai dengan tanpa ba-tas. Dengan adanya penentuan keuntungan yang akan dicapai, kitajuga memiliki kebebasan untuk mengambil tindakan dalam melaku-kan perubahan-perubahan yang menurut kita penting untuk dapatmencapainya.

b. Memiliki peluang untuk berperan bagi masyarakat; Dengan berwir-ausaha, kita memiliki kesempatan untuk berperan bagi masyarakat.Wirausahawan menciptakan produk (barang dan/atau jasa) yangdibutuhkan oleh masyarakat. Pemberian pelayanan kepada seluruhmasyarakat terutama konsumen yang dilandasi dengan tanggungjawab sosial melalui penciptaan produk yang berkualitas akan ber-dampak pada adanya pengakuan dan kepercayaan pada masyarakatyang dilayani.

c. Adanya manfaat bagi diri sendiri dan masyarakat dalam berwirausahadapat menjadi motivasi tersendiri bagi kita tergerak untuk mulai ber-wirausaha. Perlu disadari bahwa pada dasarnya kita bertindak se-bagian besar dipengaruhi oleh motivasi, bukan karena terpaksa. Ke-suksesan atau ketidaksuksesan seseorang dalam karirnya sangat ter-gantung dari motivasinya untuk menjalankan karirnya tersebut. Sean-dainya kita dapat memulai menanamkan dalam hati kita bahwa den-gan berwirausaha akan memberikan manfaat bagi diri kita danmasyarakat, serta manfaat-manfaat lain yang akan diperoleh, mungkinkita akan termotivasi untuk memulai berwirausaha. Memperbanyakalasan untuk tidak memulai sebenarnya adalah penghambat bagi kitauntuk termotivasi.

4. Kewirausahaan Eksistensial

Pendekatan pembelajaran kewirausahaan diarahkan pada konsep

Page 61: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan42

kewirausahaan eksistensial. Konsep ini memfokuskan pemahamankewirausahaan yang berorientasi pada aktualisasi jati diri dan potensi -potensi diri sebagai pembelajar kewirausahaan. Kata eksistensialdalam hal ini memiliki tiga arti, yaitu: (a) keberadaan manusia itusendiri, atau, cara khusus manusia dalam menjalani hidupnya; (b)makna hidup; dan (c) perjuangan manusia untuk menemukan maknayang konkrit di dalam hidupnya, dengan kata lain, keinginanseseorang untuk mencari makna hidup.

Dalam mempelajari kewirausahaan, para pembelajar perlumenyadari bahwa keberadaan (eksistensi)-nya selalu ditentukan olehdirinya sendiri. Sebagai manusia dibutuhkan kesadaran akan diri, tahudiri dan tahu menepatkan dirinya baik sebagai pribadi maupunsebagai bagian dari masyarakatnya. Setiap manusia memilikikebebasan dalam memilih dari berbagai jenis pilihan yang dianggapbenar untuk mencapai kesempurnaan hidup. Hidup tidak bisaditerima sebagaimana adanya, karena hidup belum selesai sehinggadapat diubah dan bahkan harus diubah ke arah yang lebih baik.Adanya kebebasan untuk berbuat dan menjadi sesuatu yangdiinginkan harus diiringi dengan tanggung jawab atas kebebasan itu.

Di dalam kebebasannya, setiap manusia bertindak senantiasaberdasarkan karakter, kecenderungan, potensi dan pembawaannyamasing-masing. Setiap manusia harus menyadari bahwa Tuhan telahmemberikan kelebihan-kelebihan kepada dirinya yang bisa jadi tidakdimiliki oleh orang lain, dan jika kelebihan-kelebihan tersebut tidakdigunakan secara maksimal, berarti manusia yang bersangkutankurang mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh-Nya. Hal inisangat jelas ditegaskan dalam Kitab Suci Al-Quran Surah Al Isra’ ayat84 yang terjemahannya, sebagai berikut:“Katakanlah: Setiap orang berbuat menurut syakilah-nya masing-

masing. Karena Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang lebih benarjalannya (Q.S. Al-Isra’ [17]: 84).

Syakilah, dalam ayat tersebut dimaknakan sebagai karakter,kecenderungan, potensi, pembawaan atau diartikan sebagai bentukan-Nya atau sesuai dengan desain yang ditetapkan oleh-Nya bagiseseorang. Nabi Muhammad Saw juga menegaskan dalam hadits yangdiriwayatkan oleh HR. Bukhari: “Setiap orang itu dibuat mudah untukmelakukan sesuatu yang diciptakan untuknya” (HR. Bukhari).

Dalam konteks lain, Jack Trout (2000) mengemukakan bahwa“Jika Anda mengabaikan keunikan Anda dan mencoba untukmemenuhi kebutuhan semua orang, Anda langsung melemahkan apa

Page 62: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Konsep Dasar Kewirausahaan 43

yang membuat Anda berbeda”. Dalam konteks yang berbeda pula,seorang penulis dan wartawan Inggeris Katharine Whitehorn (1975)mengemukakan: “The best career advice to give to the young is Find out whatyou like doing best and get somone to pay you for doing it”

Berangkat dari argumen bahwa setiap manusia memiliki potensi,kebebasan untuk bertindak dan menjadi sebagaimana yang d i-inginkan, serta alasan-alasan yang cukup mendasar sebagaimana yangtelah diuraikan, Suryana (2005), mendefenisikan kewirausahaan eksi s-tensial sebagai jalur aktualisasi potensi-potensi diri (bakat, sikap, pen-getahuan, keterampilan) untuk menciptakan “dunia esok” lebih baikdari “dunia kini” dengan menghasilkan produk/jasa yang berfungsimeningkatkan kualitas hidup sesama manusia dan menyajikannyapada tingkat harga dan tempat yang terjangkau oleh pemakai (kon-sumen) yang membutuhkan serta mengendal ikan konsekuensi pene-rimaan yang wajar bagi dirinya dan para stakeholders dan mengen-dalikan dampak ke arah positif bagi komunitas lokal, komunitas bisnisdan lingkungan global dengan menjadikan entitas bisnisnya sebagaisimpul komunitas stakeholders.

Dengan defenisi tersebut, kewirausahaan eksistensial dilandasidengan beberapa asas, yaitu:a. Asas Fungsi Kekhalifahan Manusia; Tuhan telah mendelegasikan

wewenang pengelolaan Bumi kepada manusia untuk menciptakannilai tambah bagi keseluruhan penghuninya, serta telahmelengkapi setiap manusia dengan potensi fitrahnya masing-masing.

b. Asas Nilai-nilai Terpadu; Produk yang diciptakan wirausahamerupakan pewujudan dan pembawa nilai (“kebajikan”) tertentu,yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan dan peningkatankualitas kehidupan sesama manusia.

c. Asas Efektivitas Pelayanan; Wirausaha menciptakan sistempenyampaian produk serta jasa-jasa pendukungnya hinggapengguna dapat menj angkaunya dan memanfaatkannya secaraefektif.

d. Asas Profitabilitas yang Adil; Profit merupakan syarat danindikator keberhasilan usaha, perlu terdistribusi secara adil antarstakeholders, karena itu tidak harus mencapai tingkat maksimum.

e. Asas Sustainabilitas; Wirausaha mengendal ikan dampaklingkungan dari usahanya agar tidak merusak (negatif), danbahkan berusaha menciptakan dampak positif (pelestariansumberdaya alam).

Page 63: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan44

f. Asas Bisnis sebagai Simpul Komunitas; Wirausaha tidakmembatasi kiprahnya hanya pada transaksi-transaksi bisnissemata, tapi berlanjut dengan merajut komunitas internal maupunkomunitas eksternal antar stakeholders.

Mengingat besarnya manfaat yang dapat diperoleh melaluikewirausahaan terutama untuk memperbaiki kualitas hidup individudan dan kualitas berkehidupan, maka kewirausahaan perlu tetapdipelihara sebagai salah satu alternatif pilihan karir atau misi untukmengisi hidup secara bermakna. Mengapa selalu menggantungkanhidup pada orang lain sementara kita telah dibekali oleh Tuhanberbagai potensi yang dapat dimanfaatkan untuk mandiri atau malahmemberikan peluang kerja bagi orang lain. Tugas kita adalahbagaimana mengenal potensi diri yang ada dan memanfaatkannya.

Menjadi wirausahawan memang tidaklah mudah sebagimanakita mengucapkannya, namun dengan bersedia menjadi pembelajarkewirausahaan setidaknya dapat membantu untuk memperoleh modalawal mengenal kewirausahaan beserta seluruh aspek-aspeknya yangdapat dijadikan dasar untuk memilih kewirausahaan sebagai alternatifkarir masa depan. Tidak dapat dipungkiri bahwa Inti proseskehidupan ini ialah pembelajaran diri secara berkelanjutan. Olehnyaitu sebagai pembelajar kewirausahaan, janganlah berhenti belajaruntuk sekadar mengetahui kewirausahaan, namun perluditindaklanjuti untuk belajar menerapkan apa yang dipelajarimengenai kewirausahaan, dan pada akhirnya dapat belajar menjadiwirausahawan yang unggul.

Setiap diri seseorang telah dibekali dengan berbagai potensiyang berbeda-beda oleh Tuhan. Salah satu penemuan terpenting padadiri seseorang adalah ketika ia mampu menemukan potensi dirinyayang dapat ia tumbuhkembangkan menjadi sebuah potensi unggulanuntuk mencapai kesuksesan yang akan dicapai dalam kehidupan.Tugas penting setiap pribadi adalah menggali, mengenali danmengembangkan potensi dirinya yang telah Tuhan berikan, sebagaiwujud syukur nikmat atas pemberian-Nya dan juga merupakan syaratmutlak yang penting untuk dilakukan bagi seseorang yang inginmeraih kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidupnya. Olehnya itu,setiap pembelajar wirausaha dapat memilih titik awal dan ruteperjalanan yang berlainan berdasarkan potensi diri yang dimilikinyamenuju posisi wirausaha paripurnanya masing-masing.

Berangkat dari proses pembelajaran kewirausahaan eksistensial

Page 64: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Konsep Dasar Kewirausahaan 45

ini, diupayakan memberi ruang pilihan yang luas bagi mahasiswauntuk memilih gagasan/ide usaha atau produk sesuai dengan potensidirinya masing-masing, ibarat di sebuah kafetaria setiap pengunjungdapat memilih makanan dan minuman dengan sistem swalayan sesuaidengan seleranya dan tentunya kemampuan finansial yang dimiliki.Metode pembelajaran dirancang dan diterapkan selaras denganpembentukan karakter-karakter dan/atau kompetensi wirausaha yangdituju.

Setidaknya satu hal yang patut disyukuri bahwa kenyataan kitatelah diberi pengalaman dan masih diberi kesempatan untuk hidupdan bermimpi. Suatu hal yang merupakan anugerah Tuhan yang patutdisyukuri sebaik-baiknya. Sebagai salah satu wujud rasa syukur atasnikmat yang diberikan Tuhan kepada kita, maka untuk menutuppembelajaran sesi awal ini, Anda diminta untuk menjawabpertanyaan-pertanyaan berikut sebagai bentuk penugasanpembelajaran.

D. Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah

1. Awal Mula Kewirausahaan

Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18, diawali denganpenemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll.Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasimelalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan kekayaan bukan tu-juan utama. Para wirausahawan dunia modern muncul pertama kali diInggris pada masa revolusi industri pada akhir abad kedelapan belas.Masa tersebut merupakan era produksi dengan menggunakan mesinyang diawali dengan penemuan mesin uap oleh James Watt, mesinpemintal benang oleh Richard Arkwright, dll. Orang-orang jenis inisangat penting dalam pembangunan perekonomian Inggris. Merekamenerapkan penemuan ilmu untuk tujuan produksi dan berusahamendapatkan peningkatan output industri yang sangat besar melaluipenggunaan teknologi baru.

Para wirausahawan awal ini mempunyai karakteristik kesabarandan tenaga yang tidak terbatas. Kelompol mereka bukan berasal darigolongan bangsawan. Mereka muncul dari kelas menengah-bawah,didorong oleh keinginan untuk mewujudkan impian dan gagasan ino-vatif menjadi kenyataan. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhandan perluasan organisasi-organisasi mereka. Mereka percaya pada nilaikerja yang mereka lakukan, mereka tidak mementingkan keuntungan

Page 65: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan46

dan kekayaan sebagai tujuan pertama. Keberhasilan memberi arti dankebanggaan pada usaha yang mereka lakukan.

2. Para Tokoh dan Pandangan Kewirausahaan

Beberapa tokoh dan pandangannya tentang kewirausahaan tersebutdiantaranya adalah sebagai berikut:

Richard Cantillon (1775); Kewirausahaan dipandang sebagaibekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membelibarang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yangakan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih mene-kankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidak-pastian.

Jean Baptista Say (1816); Seorang wirausahawan adalah agenyang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan menemukan nilaidari produksinya.

Frank Knight (1921); Wirausahawan mencoba untuk mem-prediksi dan menyikapi perubahan pasar. Pandangan ini menekankanpada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian padadinamika pasar. Seorang wirausahawan disyaratkan untuk melaksana-kan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pen-gawasan.

Joseph Schumpeter (1934); Wirausahawan adalah seorang ino-vator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalampasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebutbisa dalam bentuk; (1) memperkenalkan produk baru atau dengankualitas baru, (2) memperkenalkan metoda produksi baru, (3) mem-buka pasar yang baru (new market), (4) Memperoleh sumber pasokanbaru dari bahan atau komponen baru, atau (5) menjalankan organisasibaru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengankonsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkai t-kannya dengan kombinasi sumber daya.

Penrose (1963); Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasipeluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemam-puan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.

Harvey Leibenstein (1968, 1979); Kewirausahaan mencakupkegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melak-sanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau be-lum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinyabelum diketahui sepenuhnya.

Page 66: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Konsep Dasar Kewirausahaan 47

Zimmerer (1996); Kewirausahaan sebagai suatu proses penerapankreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukanpeluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari pengertian dan gagasan paratokoh tersebut di atas adalah, bahwa kewirausahaan dipandang sebagaifungsi yang mencakup eksploitasi peluang-peluang yang muncul di pasar.

Israel Kirzner (1979); Wirausahawan mengenali dan bertindakterhadap peluang pasar. Entrepreneurship Center at Miami University ofOhio menegaskan, Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi,mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visitersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalammenjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah pencip-taan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpas-tian.

Peter F. Drucker; Kewirausahaan merupakan kemampuan dalammenciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian ini mengandungmaksud bahwa seorang wirausahan adalah orang yang memiliki kemam-puan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain. Ataumampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebe-lumnya.

Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan pengara-han dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang wirausahawanselalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, sertasering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Wirausaha-wan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahandan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya danjuga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru.

Selain itu, seorang wirausahawan menjalankan peranan manajerialdalam kegiatannya, tetapi manajemen rutin pada operasi yang sedang ber-jalan tidak digolongkan sebagai kewirausahaan. Seorang individu mung-kin menunjukkan fungsi kewirausahaan ketika membentuk sebuah or-ganisasi, tetapi selanjutnya menjalankan fungsi manajerial tanpa men-jalankan fungsi kewirausahaannya. Jadi kewirausahaan bisa bersifat se-mentara atau kondisional.

3. Inovasi Kunci Penting dalam Kewirausahaan

Wirausahawan revolusi industri Inggris menunjukkan kunci pentingdalam membangun kepribadian semangat inovasi. Mereka terlihat dalampengembangan penemuan untuk tujuan komersil dan menerapkan

Page 67: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan48

penemuan ilmiah untuk tujuan produksi. Keberhasilan mereka membuk-tikan adanya nilai dari pengerjaan sesuatu yang baru dan berguna ataumengerjakan sesuatu yang lama dengan cara baru dan lebih baik. Di-dalam usahanya, mereka menetapkamn suatu nilai dasar yang harus dii-kuti oleh para wirausahawan, bahwa inovasi harus merupakan karakter-istik utanta dari usaha-usaha kewirausahaan. Kreatifitas adalah hakikatdari tindakan-tindakan kewirausahaan.

Joseph A. Schumeter (1934), memberikan penekanan pada konsepinovasi sebagai kriteria yang membedakan perusahaan dari bentuk usaha lain-nya. Mereka yang memimpin wirausaha dinamakan wirausahawan. Schum-peter menyatakan bahwa tidak ada orang yang menjadi wirausahawan sepan-jang waktu, seseorang berperilaku sebagai wirausahawan hanya ketika mela-kukan suatu inovasi.

Bahkan jika wirausahawan tidak menanggung resiko dari segi fina-sial, mereka terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang menanggung resiko.Ketidak pastian ini mempengaruhi lingkungan dimana mereka harusmencari dana. Mereka mendapati hahwa pencarian modal ventura (venturecapital) sangatlah sulit.

Keuntungan kewirausahaan umumnya berasal dari inovasi.Keuntungan tersebut bersifat sementara dan akan berkurang denganadanya persaingan. Ini berarti bahwa tidak ada perusahaan yang bisabergantung pada produk yang telah dihasilkannya. Inovasi harusmerupakan proses yang berkesinambungan jika perusahaan inginberumur panjang.PENUTUPSubstansi dari kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yangberbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan,memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, sertamenerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.Mengingat besarnya manfaat yang dapat diperoleh melaluikewirausahaan terutama untuk memperbaiki kualitas hidupindividu dan dan kualitas berkehidupan, maka kewirausahaan perlutetap dipelihara sebagai salah satu alternatif pilihan karir atau misi untukmengisi hidup secara bermakna. Mengapa selalu menggantungkan hiduppada orang lain sementara kita telah dibekali oleh Tuhan berbagaipotensi yang dapat dimanfaatkan untuk mandiri atau malah memberikanpeluang kerja bagi orang lain. Tugas kita adalah bagaimana mengenalpotensi diri yang ada dan memanfaatkannya.

Menjadi wirausahawan memang tidaklah mudah sebagimana kita

Page 68: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Konsep Dasar Kewirausahaan 49

mengucapkannya, namun dengan bersedia menjadi pembelajarkewirausahaan setidaknya dapat membantu untuk memperoleh modalawal mengenal kewirausahaan beserta seluruh aspek-aspeknya yangdapat dijadikan dasar untuk memilih kewirausahaan sebagai alternatifkarir masa depan. Tidak dapat dipungkiri bahwa Inti proses kehidupanini ialah pembelajaran diri secara berkelanjutan. Olehnya itu sebagaipembelajar kewirausahaan, janganlah berhenti belajar untuk sekadarmengetahui kewirausahaan, namun perlu ditindaklanjuti untuk belajarmenerapkan apa yang dipelajari mengenai kewirausahaan, dan padaakhirnya dapat belajar menjadi wirausahawan yang unggul.

Setiap diri seseorang telah dibekali dengan berbagai potensi yangberbeda-beda oleh Tuhan. Salah satu penemuan terpenting pada diriseseorang adalah ketika ia mampu menemukan potensi dirinya yangdapat ia tumbuhkembangkan menjadi sebuah potensi unggulan untukmencapai kesuksesan yang akan dicapai dalam kehidupan. Tugas pentingsetiap pribadi adalah menggali, mengenali dan mengembangkanpotensi dirinya yang telah Tuhan berikan, sebagai wujud syukurnikmat atas pemberian-Nya dan juga merupakan syarat mutlak yangpenting untuk dilakukan bagi seseorang yang ingin meraih kesuksesandan kebahagiaan dalam hidupnya. Olehnya itu, setiap pembelajarwirausaha dapat memilih titik awal dan rute perjalanan yang berlainanberdasarkan potensi diri yang dimilikinya menuju posisi wirausahaparipurnanya masing-masing.

Berangkat dari proses pembelajaran kewirausahaan eksistensialini, diupayakan memberi ruang pilihan yang luas bagi mahasiswauntuk memilih gagasan/ide usaha atau produk sesuai dengan potensidirinya masing-masing, ibarat di sebuah kafetaria setiap pengunjungdapat memilih makanan dan minuman dengan sistem swalayan sesuaidengan seleranya dan tentunya kemampuan finansial yang dimiliki.Metode pembelajaran dirancang dan diterapkan selaras denganpembentukan karakter-karakter dan/atau kompetensi wirausahayang dituju.

Setidaknya satu hal yang patut disyukuri bahwa kenyataan kitatelah diberi pengalaman dan masih diberi kesempatan untuk hidupdan bermimpi. Suatu hal yang merupakan anugerah Tuhan yang patutdisyukuri sebaik-baiknya. Sebagai salah satu wujud rasa syukur atasnikmat yang diberikan Tuhan kepada kita, maka untuk menutuppembelajaran sesi awal ini, Anda diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut sebagai bentuk penugasan pembelajaran.

Page 69: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan50

RANGKUMAN1. Para ahli sejarah dan ahli ekonomi tidak selalu sependapat pada sumber

yang mendorong tercapainya kemakmuraan suatu negara, akan tetapimereka sepakat tentang adanya kelompok individu yang menjadipendorong pertumbuhan ekonomi. Kelompok tersebut dinamakanwirausahawan.

2. Istilah wirausahawan (entrepreneurship) berasal dari Perancis yangsecara harfiah diterjemahkan sebagai "perantara", sedangkankewirausahaan secara lebih luas didefinisikan sebagai prosespenciptaan sesuatu yang yang berbeda nilainya dengan menggunakanusaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi,dan social yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dankepuasan pribadi.

3. Didalam kewirausahaan, disepakati adanya tiga jenis perilaku yaitu: (a)memulai inisiatif, (b) mengorganisasi dun mereorganisasi mekanismesosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan carapraktis, (c) diterimanya resiko atau kegagalan.

4. Sejarah menunjukkan bahwa wirausahawan mempunyai karakteristikumum serta berasal dari kelas yang sama, yaitu berasal dari kelasmenengah dan mcnengah bawah.

5. Wirausahawan umumnya mempunyai sifat yang sama. Mereka adalahorang yang mempunyai tenaga, keinginan untuk terlibat dalampetualangan inovatif, kemauan untuk menerima tanggung jawabpribadi dalam mewujudkan suatu peristiwa dengan cara yang merekapilih, dan keinginan untuk berprestasi yang sangat tinggi.

LATIHAN1. Mengapa belajar mengenai kewirausahaan dianggap penting?2. Apa definisi kewirausahawanan?3. Mengapa wirausahawan jarang ditemui dibisnis-bisnis atau

perusahaan besar?4. Bagaimana menentukan potensi kewirausahawanan kita?5. Mengapa inovasi merupakan kunci penting dalam

kewirausahawanan?

PUSTAKAHisrich, Robert D, Peters, Michael P, dan Sheperd, Dean A, 2008.

Kewirausahaan, New York: McGraw-Hill, Penerbit Salemba Empat.Inpres Nomor 4 Tahun 1995. Tentang Gerakan Nasional

Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan.Kemitraan UMKM Perlu Waktu . Harian Media Indonesia Kamis 12Juni 2008/No. 1003/ Tahun XXXIX.

Page 70: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Konsep Dasar Kewirausahaan 51

Rajagukguk, Z., Eryanti P dan Nurmia S., 1998. Modul Pelatihan TenagaKerja Pemuda Mandiri Profesional. Direktorat Jenderal PembinaanPenempatan Tenaga Kerja, Departemen Tenaga Kerja RI,Jakarta.

Suryana, A.S. Kewirausahaan Eksistensial untuk Wirausahawan MasaDepan.Materi pada Workshop on Improving of Students’Intention on Entrepreneurship and Practical Skill di Makassar, 30September 2005.

Suryana, A .S. Peta Jalan Pembelajaran Kewirausah aan untukMelahirkan Pelaku Agribisnis Genre Baru . Disajikan sebagaiGagasan-gagasan Retrospektif untuk PenyempurnaanKurikulum pada Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,Universitas Hasanuddin di Makassar, 13 Juli 2009.

Trout, J. With Steve R, 2000. Differentiate or Die : Survival in Our Era ofKiller Competition. Published by John and Sons, Inc., New York.

Tunggal, A .W., 2008. Pengantar Kewirausahaan (Edisi Revisi).Harvarindo, Jakarta.

Wennekers, Sander, and Roy Thurik (1999). Linking entrepreneurshipand economic growth. Small Business Economics.

Page 71: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan52

ContentsBab 2 ...................................................................................................................23Konsep Dasar Kewirausahaan ..............................................................................23A. Makna dan Hakikat Kewirausahaan..................................................................................25

1. Defenisi Kewirausahaan...............................................................252. Perbedaan Wirausaha dan Wiraswasta .......................................323. Fungsi dan Peran Wirausaha .......................................................33

B. KonsepKewirausahaan ...........................................................................................................341. Disiplin Ilmu Kewirausahaan ......................................................342. Objek Studi Kewirausahaan ........................................................37

C. Kerangka Berpikir Kewirausahaan......................................................................................371. Wirausahawan Dilahirkan atau Diciptakan?..............................382. Motivasi Berwirausaha..................................................................393. Manfaat Berwirausaha ..................................................................414. Kewirausahaan Eksistensial .........................................................41

D.Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah.........................................................................451. Awal Mula Kewirausahaan...........................................................452. Para Tokoh dan Pandangan Kewirausahaan.............................463. Inovasi Kunci Penting dalam Kewirausahaan ..........................47

Page 72: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Konsep Dasar Kewirausahaan 53

Makna dan Hakikat KewirausahaanKonsep KewirausahaanKerangka Berpikir KewirausahaanKewirausahaan dalam Perspektif Sejarah

Page 73: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan54

Page 74: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Konsep Dasar Kewirausahaan 21

Page 75: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Analisis Potensi Diri 51

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.

Bab 3Mengalisis Potensi Diri

Cara individu memandang dirinya secara utuh, baik fisikal,emosional intelektual, sosial, dan spiritual.

1.2.3.

TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mengikuti perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa mampumemahami; hakikat konsep diri, perkembangan konsep diri, mengenalpotensi diri sendiri, penentuan potensi kewirausahaan, metode analisa dirisendiri, pengembangan n Ach, dan n Ach dalam manajemenkewirausahaanPOKOK BAHASAN Hakikat Konsep Diri Perkembangan Konsep Diri Mengenal Potensi Diri Sendiri Penentuan Potensi Kewirausahaan Metode Analisa Diri Sendiri Pengembangan n Ach n Ach dalam Manajemen Kewirausahaan

Page 76: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan52

TOPIK BAHASAN

A. Hakikat Konsep Diri

Konsep diri dapat didefinisikan sebagai gambaran yang ada pada diriindividu yang berisikan tentang bagaimana individu melihat dirinyasendiri sebagai pribadi yang disebut dengan pengetahuan diri, bagaimanaindividu merasa atas dirinya yang merupakan penilaian diri sendiri sertabagaimana individu menginginkan diri sendiri sebagai manusia yangdiharapkan.

Semakin berkembang seseorang semakin dituntut pula untukdapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pada saat diri kita mulaimengenal orang lain maka di situlah kita akan belajar bagaimanamenanggapi perilaku orang lain, memahami sifat -sifatnya danmengambil kesimpulan tentang penyebab perilakunya. Selain sebagaimakhluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk berhubungan denganorang lain, ternyata manusia tidak hanya menanggapi perilaku oranglain akan tetapi manusia juga mempersepsi dirinya sendiri. Manusiabukan lagi persona menanggap, tetapi persona stimuli sekaligus.

1. Definisi Konsep Diri

Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yangdiketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalamberhubungan dengan orang lain (Stuart dan Sudeen, 1998). Hal initemasuk persepsi individu akan sifat dan kemampuannya, interaksidengan orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan denganpengalaman dan objek, tujuan serta keinginannya.

Sedangkan menurut Beck, Willian dan Rawlin (1986) menyatakanbahwa konsep diri adalah cara individu memandang dirinya secarautuh, baik fisikal, emosional intelektual , sosial dan spiritual.

Konsep diri merupakan cara pandang individu terhadap dirinyaakan membentuk suatu konsep tentang diri sendiri. Konsep tentangdiri merupakan hal yang penting bagi kehidupan individu karenakonsep diri menentukan bagaimana individu bertindak dalam berbagaisituasi (Calhoun & Acoccela, 1990).

Menurut Stuart dan Sundeen (dalam Dacey & Kenny, 1997), konsepdiri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahuiindividu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalamberhubungan dengan orang lain (Keliat, 1992). Hal ini termasukpersepsi individu akan sifat dan kemampuannya, interaksi denganorang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalamandan objek, tujuan serta keinginannya.

Page 77: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Analisis Potensi Diri 53

Penghargaan mengenai diri akan menentukan bagaimana individuakan bertindak dalam hidup. Apabila seorang individu berpikir bahwadirinya bisa, maka individu tersebut cenderung sukses, dan bilaindividu tersebut berpikir bahwa dirinya gagal, maka dirinya telahmenyiapkan diri untuk gagal. Jadi bisa dikatakan bahwa konsep dirimerupakan bagian diri yang mempengaruhi setiap aspek pengalaman,baik itu pikiran, perasaan, persepsi dan tingkah laku individu (Calhoun& Acoccela, 1990). Singkatnya, Calhoun & Acoccela mengartikankonsep diri sebagai gambaran mental individu yang terdiri daripengetahuan tentang diri sendiri, pengharapan bagi diri sendiri danpenilaian terhadap diri sendiri.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, maka dapat diambilkesimpulan bahwa konsep diri merupakan suatu hal yang sangatpenting dalam pengintegrasian kepribadian, memotivasi tingkah lakusehingga pada akhirnya akan tercapai kesehatan mental. Konsep diridapat didefinisikan sebagai gambaran yang ada pada diri individu yangberisikan tentang bagaimana individu melihat dirinya sendiri sebagaipribadi yang disebut dengan pengetahuan diri, bagaimana individumerasa atas dirinya yang merupakan penilaian diri sendiri sertabagaimana individu menginginkan diri sendiri sebagai manusia yangdiharapkan.

Manusia menjadi subyek dan objek persepsi sekaligus, MenurutCooley (dalam Calhoun dan Accorella, 1990) kita melakukannyadengan membayangkan diri kita sebagai orang lain untuk menunjukkansiapa diri kita (looking-glass self). Dengan mengamati diri kita,sampailah kita pada gambaran dan penilaian diri kita yang disebutdengan konsep diri.

Sedangkan menurut sosiolog Mead (dalam Calhoun dan Accorella,1990) mengemukakan bahwa diri itu berkembang dalam dua tahap:pertama, kita internalisasikan (masukkan ke dalam diri kita) sikap oranglain terhadap kita; kedua, kita internalisasikan norma masyarakat.

Sementara menurut Hurlock (1990) perkembangan konsep diriindividu dapat dipengaruhi oleh kondisi fisik (physic condition),tendensi sosial (social tendentie), intelligensi (intelligence), taraf aspirasi(aspiration level), emosi (emotion), dan prestis sosialnya (socialprestition). Pengaruh lain datang dari teman-teman dekat, keluarga danindividu-individu yang berpengaruh dalam hidupnya (significantothers). Pendapat tersebut diperkuat oleh hasil penelitian dariShavelson dan Bolus (1982) yang menyimpulkan bahwa konsep diriindividu itu didasari oleh pengalaman dan interaksi dengan individu-

Page 78: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan54

individu yang berarti dalam kehidupannya, seperti orang tua, teman-teman dan gurunya.

Stuart dan Sudeen (1991) mendefinisikan bahwa konsep diri adalahsemua ide, pikiran, kepercayaan-kepercayaan, iman dan pendirian yangmelekat pada individu yang mempengaruhi individu dalamberhubungan dengan individu lain. Pengertian tersebut diperjelas olehKeliat (1992) bahwa persepsi individu terhadap sifat, kemampuan,interaksi dengan individu lain, lingkungan, nilai-nilai yang berkaitandengan pengalaman, objek dan keinginannya.

Menurut Gunarsa (1995) konsep diri adalah gambaran sertapendapat seseorang mengenai diri sendiri dan seperti konsep-konseplainnya, maka konsep tentang diri sendiri juga hanya dalam pemikiranseseorang dan bukan dalam realitas yang konkret. Walaupun demikian,nyatanya konsep diri mempunyai pengaruh yang besar terhadapkeseluruhan perilaku yang ditampilkan oleh seseorang.

Konsep diri juga merupakan sikap pandang individu terhadapdirinya sendiri dan penentu tingkah laku individu sebagaimanadijelaskan oleh Ariety (dalam Mappiare, 1992) bahwa konsep diriadalah dasar bagi semua tingkah laku. Konsep diri merupakan faktoryang sangat menentukan bagi seseorang dalam perkembangannyasebagai makhluk sosial.

Pudjijogyanti (1988) mengemukakan bahwa konsep diri terbentukatas dua komponen, yaitu komponen kognitif dan komponen efektif.Komponen kognitif adalah pengetahuan individu tentang keadaandirinya, sehingga dari pengetahuan itu akan terbentuk gambaran diri(self picture) individu itu sendiri, yang selanjutnya akan membentukcitra diri (self image). Sedangkan komponen afektif merupakanpenilaian individu terhadap dirinya, yang selanjutnya akan membentuksikap penerimaan diri (self acceptance), serta harga diri (self esteem)individu.

Konsep diri dipandang sebagai cara menyadari diri, dalam hal iniindividu menyadari tentang persepsi diri, penilaian diri, penampakandiri dan penilaian diri yang mencakup unsur kognitif yaitu dalamrangka memahami seluruh aspek diri, yaitu harapanharapan dan konatifyaitu pengarahan tingkah lakunya. Konsep diri dibentuk melalui prosesbelajar. Sebagai hasil belajar mengandung unsur-unsur deskriptif(penggambaran) diri, unsur evaluatif yang berbaur dengan unsurpengalaman. Selain itu konsep diri seseorang dipengaruhi olehanggapan atau penilaian orang di sekitar dirinya (Burn, 2006).

Page 79: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Analisis Potensi Diri 55

Sejalan dengan itu Burn (dalam Hidayat, 2000) mengemukakanbahwa "konsep diri adalah organisasi dari persepsi-persepsi diri yaitucara seseorang memandang dan merasakan dirinya sendiri". Konsepdiri adalah sesuatu yang unik, meliputi persepsi, ide dan sikap yangindividu miliki tentang dirinya sendiri.

Pitrofesa (dalam Mappiare, 1992) memberikan gambaran tentangkonsep diri, antara lain:a. Dimensi citra diri, yaitu diri dilihat oleh diri sendirib. Dimensi citra diri, yaitu diri dilihat orang lainc. Dimensi citra diri, yaitu mengacu pada "tipe-tipe orang yang saya

kehendaki tentang diri saya".

Brook (dalam Rakhmad, 1999) mendefinisikan konsep diri sebagaipandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Persepsi tentang diri inidapat bersifat psikologi, sosial dan fisik. Konsep diri bukan hanyagambaran deskriptif, tetapi juga penilaian anda tentang diri anda. Jadi,konsep diri meliputi apa yang anda pikirkan dan apa yang anda rasakantentang diri anda.

Berdasarkan uraian sebelumnya maka, dapat disimpulkan bahwakonsep diri adalah pandangan serta pendapat seseorang mengenai dirisendiri, dan konsep tentang diri ini hanya dalam pikiran seseorangbukan dalam realitas konkret. Namun konsep diri mempunyaipengaruh besar terhadap keseluruhan tingkah laku yang ditampilkanseseorang.

2. Jenis-Jenis Konsep Diri

Memahami konsep diri sebagaimana Calhoun & Acoccela (1990),menjelaskan, dalam perkembangannya konsep diri terbagi dua, yaitukonsep diri positif dan konsep diri negatif.

a. Konsep Diri PositifKonsep diri positif lebih kepada penerimaan diri bukan sebagai

suatu kebanggan yang besar tentang diri. Konsep diri positif bersifatstabil dan bervariasi. Individu yang memiliki konsep diri positif adalahindividu yang tahu betul tentang dirinya, dapat memahami danmenerima sejumlah fakta yang bermacam-macam tentang dirinyasendiri, evaluasi terhadap dirinya sendiri menjadi positif dan dapatmenerima keberadaan orang lain. Individu yang memiliki konsep diriyang positif akan merancang tujuan-tujuan yang sesuai dengan realitas,yaitu tujuan yang mempunyai kemungkinan besar untuk dapat dicapai,mampu menghadapi kehidupan didepannya serta menganggap bahwahidup adalah suatu proses penemuan.

Page 80: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan56

Singkatnya, individu yang memiliki konsep diri positif adalahindividu yang tahu betul siapa dirinya sehingga dirinya menerima segalakelebihan dan kekurangan, evaluasi terhadap dirinya menjadi lebihpositif serta mampu merancang tujuan-tujuan yang sesuai denganrealitas.b. Konsep Diri NegatifCalhoun & Acoccela membagi konsep diri negatif menjadi dua tipe,yaitu:1) Pandangan individu tentang dirinya sendiri benar-benar tidak teratur,

tidak memiliki perasaan kestabilan dan keutuhan diri. Individutersebut benar-benar tidak tahu siapa dirinya, kekuatan dankelemahannya atau yang dihargai dalam kehidupannya.

2) Pandangan tentang dirinya sendiri terlalu stabil dan teratur. Hal inibisa terjadi karena individu dididik dengan cara yang sangat keras,sehingga menciptakan citra diri yang tidak mengizinkan adanyapenyimpangan dari seperangkat hukum yang dalam pikirannyamerupakan cara hidup yang tepat.

3. Aspek-Aspek Konsep Diri

Konsep diri merupakan gambaran mental yang dimiliki oleh seorangindividu. Gambaran mental yang dimiliki oleh individu memiliki tigaaspek, yaitu pengetahuan yang dimiliki individu mengenai dirinyasendiri, pengharapan yang dimiliki individu untuk dirinya sendiri, sertapenilaian mengenai dirinya sendiri (Calhoun & Acoccela, 1990).

a. PengetahuanDimensi pertama konsep diri adalah pengetahuan. Pengetahuan mengenaiindividu adalah apa yang diketahui individu mengenai dirinya sendiri. Halini mengacu pada istilah-istilah kuantitas, seperti usia, jenis kelamin,kebangsaan, pekerjaan, dan lain-lain dan sesuatu yang merujuk pada istilahkualitas, seperti individu yang baik hati, egois, tenang, dan bertemperamentinggi. Pengetahuan bisa diperoleh dengan membandingkan diri individudengan kelompok pembandingnya. Pengetahuan yang dimiliki individutidaklah menetap sepanjang hidupnya, pengetahuan bisa berubah dengancara merubah tingkah laku individu tersebut atau dengan cara merubahkelompok pembanding.b. HarapanDimensi kedua dari konsep diri adalah harapan. Selain individu mempunyaisatu set pandangan tentang siapa dirinya, individu juga mempunyai satu setpandangan lain, yaitu tentang kemungkinan menjadi apa dimasa mendatang(Rogers dalam Calhoun & Acoccela, 1990). Singkatnya, individu

Page 81: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Analisis Potensi Diri 57

mempunyai pengharapan bagi dirinya sendiri dan pengharapan tersebutberbeda-beda pada setiap individu.c. PenilaianDimensi terakhir dari konsep diri adalah penilaian terhadap diri sendiri.Individu berkedudukan sebagai penilai terhadap dirinya sendiri setiaphari. Penilaian terhadap diri sendiri adalah pengukuran individu tentangkeadaannya saat ini dengan apa yang menurutnya dapat dan terjadi padadirinya. Ditambahkan pula menurut Centi (1993) bahwa penilaian yangdilakukan individu adalah bagaimana individu merasa tentang dirinyasebagai pribadi yang dipikirkannya.

4. Dimensi Konsep Diri

Berdasarkan penjelasan tentang pengertian konsep diri individuyang dapat mempengaruhi setiap aspek pengalaman, pikiran, perasaan,persepsi dan tingkah laku individu itu sendiri. Maka potret diri secaramental ini terbagi dalam tiga dimensi: pengetahuan individu tentangdiri sendiri, pengharapan individu mengenai diri sendiri dan penilaiantentang diri sendiri.

a. Pengetahuan

Dimensi pertama dari konsep diri adalah apa yang kita ketahui tentangdiri sendiri. Dalam pikiran kita ada suatu daftar julukan yangmenggambarkan kita, disebut dengan konsep diri sebagai "azas-dasar"sebagai contoh: usia 21 tahun, perempuan, warga negara Indonesia, Jawadan wirausahawan Sl. Selain faktor dasar tersebut, setiapindividu dapat pula diidentifikasikan dengan kelompok sosial lainnyayang menambah potret diri mental individu dan julukan seperti itu dapatdiganti setiap saat, misalnya: kelompok menengah ke atas, anggotahimpunan psikologi Indonesia, islam fanatik, demokratis.

Ketika individu membandingkan diri sendiri dengan anggotakelompok lainnya, maka julukan yang tepat untuk membedakan setiapindividu adalah "perbedaan kualitas" (Calhoun dan Accorella, 1990).Seperti sebagian besar julukan khusus kelompok kita, "kualitas" yangkita berikan kepada diri kita tidaklah permanen (Markus dan Kundadalam (Calhoun dan Accorella, 1990). Hal tersebut dapat terjadi karenakita mengubah tingkah laku kita atau kita dapat mengubah kelompokpembanding diri kita. Misalnya, bila kita memberi julukan kepada dirisendiri "pandai" karena lulus nomor satu di SMA, namun jika kitamemasuki perguruan tinggi tiba-tiba kita mungkin akan merasa bahwajulukan kita seharusnya di ubah menjadi "tidak pandai" karena terdapatbanyak persaingan lulus nomor satu dari SMA lain.

Page 82: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan58

b. Harapan

Dimensi kedua yaitu adanya suatu pengharapan individu atasdirinya sendiri. Pengharapan ini merupakan diri ideal, di mana diriideal tersebut sangat berbeda antara individu satu dengan individulainnya. Setiap harapan dan tujuan dari individu dapatmembangkitkan kekuatan yang mendorong individu tersebut menujumasa depan dan memandu kegiatan setiap individu itu dalamperjalanan hidupnya (Calhoun dan Acocella, 1990)

Lebih lanjut Calhoun dan Acocella (1990) menjelaskan bahwa setiapindividu dapat melakukan dua pekerjaan supaya dapat menjadi individuyang terpandang sesuai dengan harapannya. Ketika individu tersebutmencapai tujuannya, maka kemungkinan akan muncul cita-cita lain.

c. Penilaian

Dimensi ketiga dari konsep diri adalah penilaian individu terhadapdiri sendiri. Penilaian tersebut disebut rasa harga diri yang dapatdiartikan, seberapa besar kita menyukai diri sendiri. Menurut Higgins dkk.(1985) semakin besar ketidaksesuaian antara gambaran kita tentang siapakita dan gambaran tentang seharusnya kita menjadi apa atau dapatmenjadi apa, akan semakin rendah rasa harga diri kita. Jadi, orang yanghidup sesuai dengan standar dan harapan-harapan untuk dirinya sendiriyang menyukai siapa dirinya, apa yang sedang dikerjakan, akan kemana dirinya akan memiliki rasa harga diri yang tinggi. Sebaliknya, orangyang terlalu jauh dari standar dan harapan-harapannya akan memilikirasa harga diri yang rendah.

5. Derajat Konsep Diri

Coopermith (dalam Sukatma, 2004:34) mengemukakan tiga tingkatkonsep diri beserta ciricirinya:a. Konsep diri tinggi, mempunyai ciri-ciri mandiri, aktif, penuh

percaya diri, ekspresif, kreatif, mempunyai aspirasi yang cukup baik,berusaha untuk mencapai hasil yang baik dan realistik terhadapkemampuan yang dimiliki.

b. Konsep diri menengah, mempunyai ciri-ciri individu cenderungbergantung pada orang lain/kelompok.

c. Konsep diri rendah, mempunyai ciri-ciri mudah putus asa, kurangbervariasi pada prestasi, motivasi berprestasinya rendah.

Pada dasarnya individu yang mempunyai konsep diri yang rendahtidak memiliki pengetahuan yang tepat tentang diri sendiri, pengharapanyang tidak realistis dan harga diri yang rendah. Sedangkan individu yang

Page 83: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Analisis Potensi Diri 59

mempunyai konsep diri tinggi memiliki pengetahuan yang luas dantentang diri, pengharapan yang realistis dan harga diri yang tinggi.

Konsep diri pada individu dapat berkembang menjadi positif dannegatif, konsep diri tersebut akan mempengaruhi perilakunya dalamkehidupan sehari-hari. Menurut Brook (dalam Rakhmad, 1999) orangyang memiliki konsep diri positif ditandai lima hal:a. Ia yakin akan kemampuannya mengatasi masalahb. Ia merasa setara dengan orang lain;c. Ia menerima pujian tanpa rasa malu;d. Ia menyadari, bahwa setiap orang mempunyai berbagi perasaan,

keinginan) dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui masyarakat;e. Ia mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup

mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginyadan berusaha mengubahnya.

Sebaliknya, ada lima tanda orang yang memiliki konsep diri negatifyaitu:a. Ia peka terhadap kritik, maksudnya orang ini sangat tidak tahan

kritik yang diterimanya dan mudah marah atau naik pitam. Bagiorang ini, koreksi sering kali dipersepsikan sebagai usaha untukmenjatuhkan harga dirinya.

b. Orang yang memiliki konsep diri negatif, responsif sekali terhadappujian. Walaupun ia mungkin berpura-pura menghindari pujian, iatidak dapat menyembunyikan antusiasme pada waktu menerimapujian

c. Bersikap hiperkritis terhadap orang lain. Ia selalu mengeluh, mencela,atau meremehkan apa dan siapa pun. Mereka tidak pandai dan tidaksanggup mengungkapkan penghargaan atau pengakuan padakelebihan orang lain.

d. Orang yang konsep dirinya negatif, cenderung merasa tidakdisenangi orang lain merasa tidak diperhatikan. Karena itulah iabereaksi pada orang lain sebagai musuh, sehingga tidak dapatmelahirkan kehangatan dan keakraban persahabatan, ia tidak pernahmempersalahkan dirinya, tetapi akan menganggap dirinya sebagaikorban dari sistem sosial yang tidak beres.

e. Bersikap pesimis terhadap kompetensi, seperti terungkapkeengganannya untuk bersaing dengan orang lain dalam membuatprestasi, ia menganggap tidak akan berdaya melawan persaingan yangmerugikan dirinya.

Page 84: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan60

B. Perkembangan Konsep Diri

Pada saat lahir manusia tidak memiliki konsep diri pengetahuantentang diri sendiri, dan tidak memiliki pengharapan bagi diri sendiri,dan tidak memiliki penilaian terhadap dirinya sendiri. Lebih jauhmanusia tidak sadar bahwa dirinya adalah bagian terpisah darilingkungannya (Caplan dalam Calhoun dan Accorella, 1990). Konsepdiri adalah aspek diri yang paling penting, sebab konsep diri dapatmempengaruhi cara kita memproses pengalaman kita selama kitamenjalani kehidupan. Berdasarkan pengamatan terhadap anak dari sudutpsikologi perkembangan dan juga pengamatan tokoh-tokoh terapihumanistik, maka perkembangan konsep diri adalah sebagai berikut:

1. Perkembangan Masa Kanak-Kanak

Pada awal penghidupan manusia menempatkan orang lain sebagai halterpenting (dalam hal ini, orang tua), karena orang tua dapat memenuhiatau tidaknya kebutuhan seorang anak yang paling utama: kehangatan,makanan, kontak fisik (dalam bentuk timangan), dan kemudian terbentukinteraksi sosial. Berdasarkan hal tersebut, temuan bahwa fisik diri andaterpisah dari lingkungan dan temuan tentang pentingnya orang lain andamulai membangun konsep diri anda (Giudano dalam Calhoun danAccorella, 1990).

Pada awalnya, konsep diri hanya meliputi beberapa pengertian yangmasih samarsamar dan kondensasi pengalaman berulang-ulang yangberkaitan dengan kenyamanan atau ketidaknyamanan fisik yang akanmembentuk konsep dasar atau pandangan anda terhadap diri sendirimerupakan; bibit konsep diri anda (Asch dalam Calhoun dan Accorella,1990). Dalam hal ini, sebagai manusia jika kita diperlukan dengankehangatan dan cinta maka konsep dasar kita akan berupa perasaanpositif terhadap diri kita sendiri. Sebaliknya, jika kita mengalami penyia-nyiaan atau penolakan, yang tertanam adalah bibit penolakan diri masamendatang (Coopersmith dalam Rakhmad, 1999).

Menurut Weir (dalam Calhoun dan Accorella, 1990), konsep diriseseorang akan semakin berkembang pada waktu ia mulaimenggunakan bahasa, yaitu kira-kira pada umur satu tahun. Denganmemahami apa yang dikatakan orang tua dan orang lain pada kita dantentang kita, kita memperoleh informasi lebih banyak tentang diri kita.Lebih lagi, ketika kita belajar berpikir dengan menggunakan kata-kata,maka kita bisa mengetahui adanya hubungan antara benda-benda dankemudian membuat generalisasi. Salah satu hal yang mulai

Page 85: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Analisis Potensi Diri 61

digeneralisasikan adalah diri anda sendiri: "aku anak yang baik", "akumasih kecil", "aku sudah bisa berpakaian sendiri", dan sebagainya.

2. Sumber Informasi untuk Konsep Diri

Seorang manusia sampai pada tahap tertentu, akan belajar hanya dari dirisendiri untuk mengetahui siapa dirinya dan akhirnya akanmenentukan pembentukan konsep dirinya. Tetapi, jika kitabergantung hanya pada diri sendiri, kita mungkin tidak pernahmembentuk sesuatu yang menyerupai konsep diri. Sumber pokokinformasi untuk konsep diri adalah interaksi kita dengan orang lain(Wiley dalam Calhoun dan Accorella, 1990). Dengan kata lain, konsepdiri adalah ciptaan sosial, hasil belajar kita melalui hubungan kita denganorang lain (Baldwin & Holmes, 1987). Orang lain tersebut, antara lain:

a. Orang Tua

Orang tua adalah kontak sosial yang paling awal yang kita alami, danyang paling kuat. Seorang anak menganggap mereka sangat penting,sehingga apa yang dikomunikasikan oleh orang tua pada anak lebihmenancap dari pada informasi dari orang lain yang diterimanya. Parapeneliti menemukan bahwa dalam kehidupan orang dewasa, orangmasih cenderung menilai diri sendiri seperti ketika merasa dimiliki olehorang tua mereka (Jourard dan Remy dalam Calhoun dan Accorella,1990).

Secara langsung orang tua kitalah yang memberi arus informasi yangkonstan tentang diri kita dan mengajarkan kita bagaimana menilai dirisendiri. Mereka memberi kita norma-norma yang menjadi tolak ukurbagi baik buruknya tingkah laku kita dalam kehidupan sehari-hari. Yanglebih penting dari norma eksplisit adalah sikap umum mereka terhadapanak. Bagaimana pun perlakuan orang tua kepada anak, anak mendugabahwa ia memang pantas diperlakukan begitu. Perasaan nilai dirinyasebagai orang berasal dari nilai yang diberikan orang tua kepada mereka(Coopersmith dalam Rakhmad, 1999). Dan penilaian dengan sumberorang tua tersebut akan terus berlangsung.

b. Teman Sebaya

Selain orang tua, kelompok kedua yang mempengaruhi konsep diriseorang anak adalah teman sebaya. Awalnya, seorang anak merasa cukuphanya mendapatkan cinta dari orang tua, tetapi kemudian anakmembutuhkan penerimaan anak-anak lain di kelompoknya. Pengalaman

Page 86: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan62

seorang anak dalam kelompok teman sebayanya mempunyai pengaruhyang dalam pada pandangannya tentang dirinya sendiri. Namun tidaksemua anak dapat diterima dengan baik oleh teman sebayanya, ada jugaseorang anak yang mengalami penolakan dari teman sebaya dan haltersebut dapat mengganggu konsep dirinya. Di sini lagi kita mempunyaihubungan sirkuler. Seorang anak di dalam kelompoknya akan memilikiperan sendiri-sendiri dan akhirnya peran tersebut menguatkanpandangannya tentang dirinya. Peranan ini, dan bersama-sama denganpenilaian diri yang dibawanya, cenderung berlangsung terus dalamhubungan sosial ketika dewasa.

c. Masyarakat

Seorang anak memasukkan harapan-harapan orang lain ke dalam konsepdiri mereka dan melaksanakan harapan-harapan tersebut. Sebagaicontoh, studi pada tahun 1950 dan awal tahun 60-an Kardiner danOvesey (dalam Calhoun dan Accorella, 1990) menunjukkan bahwaanak-anak kulit hitam dari jaman itu merasa lebih rendah dari anak-anakkulit putih, dan hampir pasti bahwa akibat dari itu semua pengharapandan prestasi mereka terhambat. Studi yang lebih baru Rosenberg danSimmons (dalam Calhoun dan Accorella, 1990) menyatakan bahwaanak-anak kulit hitam tidak lagi terlalu terbebani oleh harga diri yangrendah. Bagaimanapun, perubahan ini tidak disebabkan oleh anak-anaktetapi oleh masyarakat khususnya, oleh gerakan hak-hak warga negara.Seperti orang tua kita dan teman-teman sebaya kita, masyarakat memberitahu bagaimana mendefinisikan diri kita sendiri dan kita mematuhi.Akhirnya penilaian-penilaian ini sampai kepada anak dan masuk kedalam konsep diri.

d. Belajar

Menurut Hilgard (dalam Calhoun dan Accorella, 1990) belajar didefinisikansebagai perubahan psikologis yang relatif permanen terjadi padadiri kita sebagai akibat dari pengalaman. Melalui belajar kita mendapatpengalaman, ini berlangsung terus setiap hari dan biasanya tanpa disadari.Sebagai contoh; ketika seorang anak jatuh ke dalam bak mandi danhidungnya kemasukan air, anak tersebut akan belajar untuk takut air.Prinsip yang sama berlaku dalam mempelajari konsep diri. Ada tigafaktor utama yang harus dipertimbangkan yaitu:1) Asosiasi

John Locke, filsuf Inggris abad ke-17 adalah orang pertama yangmenunjukkan bahwa kita cenderung berpikir melalui asosiasi, yaitu

Page 87: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Analisis Potensi Diri 63

mempelajari hubungan-hubungan antara hal-hal yang berbeda. Jikaseseorang telah mengalami x dan y bersama di waktu lampau, makapemikiran atau pengalaman x pada kesempatan berikutnya akanmengungkit kembali pemikiranya. Karena itu, belajar melalui asosiasimerupakan alasan dasar dari kondisi kita sebagai makhluk sosial.Sebagaimana telah kita ketahui, interaksi sosial sangat berpengaruh dalammengajarkan pada kita konsep diri kita.

2) Akibat

Sebagian besar dari kita, melakukan suatu kegiatan karena di masa lalukegiatan itu telah mendapatkan imbalan. dan kita menghindari perilakuyang ditolak karena kelakuan tersebut telah dihukum. Berbeda denganasosiasi; kita menghubungkan kegiatan beserta akibat yang telah kitaterima.

Belajar dengan akibat sebagian besar akan mempengaruhipenciptaan standar untuk kita sendiri dan akibat terhadap penilaian dirikita. Misalnya, seorang anak yang pulang dengan rapor yang bagus,kemudian orang tuanya menciumnya dan mengatakan begitu pandai dia.Sebagai akibat dari pujian yang begitu bertubi-tubi, anak akan tahubahwa prestasi akademik mempunyai nilai yang tinggi. Akibatnya, dimasa yang akan datang, dia sendiri mungkin memuji dirinya sendiriuntuk keberhasilan akademiknya dan menyalahkan dirinya bila iamengalami kegagalan akademik. Singkatnya, diri ideal kita dan sebagaiakibatnya, harga diri kita, sebagian besar merupakan hasil yangdiperoleh setelah mengalami berbagai akibat.

3) Motivasi

Pada awal masa kanak-kanak, kita sangat dimotivasi untukmendapatkan "penerimaan" dari orang tua dan belajar mengerjakan hal-hal yang mereka setujui, dan sebaliknya pada masa remaja, kita dimotivasi untuk memenangkan "penerimaan" dari teman sebaya olehkarena itu kita belajar melakukan hal-hal yang mereka setujui(meskipun mungkin tidak disetujui oleh orang tua), seperti berbicaradalam bahasa remaja, memakai apa yang dipakai kelompok/geng.Pendeknya, apa yang kita pelajari sebagian besar tergantung pada apayang sedang memotivasi kita.

Para psikolog di antaranya, Coopersmith dan Epstein (dalamRakhmad, 1999) telah menyarankan bahwa tipe motivasi tertentu sangatberpengaruh dalam mempelajari konsep diri dan ini adalah rasa ingin tahuyang sederhana. Sebagai contoh, seorang anak menghabiskan berjam-jamdalam sehari untuk mencari informasi tentang dirinya sendiri dan

Page 88: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan64

dunianya. Mereka menyelidiki segala sesuatu yang masih bisa dijangkau,contoh lainnya: seorang anak menarik ekor anjing untuk melihat apayang akan terjadi, dan seorang anak berlagak marah untuk melihatapakah hal ini akan mendapatkan perhatian orang tuanya. Dan informasiyang mereka peroleh dari eksperimen semacam itu mempunyaipengaruh yang besar terhadap pembentukan konsep diri.

Dua alasan lain yang diduga sangat penting dalam mempelajarikonsep diri adalah keinginan untuk berhasil dan keinginan untuk harga diri(Moss dan Kagan dalam Calhoun dan Accorella, 1990). Kedua motivasitersebut berhubungan dengan adanya hadiah dan hukuman yang diterimaoleh anak, sehingga tergabung secara hati-hati ke dalam konsep dirinya.

Pada umumnya individu memiliki konsep diri yang stabil apabila iatelah memasuki masa dewasa. Sebagai wirausahawan, maka diharapkansudah dapat berpikir secara dewasa, sehingga mampu untukmenyelesaikan tugas-tugas yang diterimanya dengan baik khususnya dalampembahasan ini adalah wirausahawan tingkat akhir yang sedang menyusuntugasnya. Setiap wirausahawan berbeda dalam pemahaman dirinya,Munandir (dalam Hermawan 1994) berpendapat bahwa setiapwirausahawan memiliki kekhasan (keunikan), keunikan tersebuttergambar pada kelebihan dan kekurangannya. Ada wirausahawanyang memahami dirinya dengan realistik dan ada pula yang memahamidirinya dengan tidak realistik sehingga terdapat perbedaan "kualitaspemahaman".

Hendrojuwono (1999) mengatakan, bahwa wirausahawan dalammenjalankan peran sering dipikirkan bebas, tetapi tidaklah demikianhasilnya. Keadaan lingkungan sering menjadi ambigius, hingga bagipemuda sukar menentukan perannya yang pasti danmengembangkan identitas pribadinya tentu lebih sukar. Hurlock(1999) menambahkan, bahaya fisik tampaknya lebih ringandibandingkan dengan bahaya psikologis. Bahaya psikologis yang palingumum terjadi adalah kecenderungan untuk mengembangkan konsepdiri yang negatif. Hal ini terjadi karena unsur-unsur kebahagiaanpenerimaan atau dukungan, kasih sayang dan prestasi sering tergantungselama bertahun-tahun masa puber.

Konsep diri wirausahawan satu dengan yang lain tentunya tidak sama,hal ini dipengaruhi oleh hasil belajar dan pengalaman yang telahditerima sebelumnya, Robbins (1984), mengatakan bahwa variabel-variabel yang mempengaruhi tingkah laku manusia adalah motivasi(motivation), konsep diri (self concept) dan belajar (learning). Ketiga variabelitu saling berkaitan antara aspek yang satu dengan aspek yang lainnya.

Page 89: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Analisis Potensi Diri 65

Dalam pembahasan ini, konsep didefinisikan sebagai pandangan

serta pendapat seseorang mengenal dirinya sendiri yang hanya dalam

pemikirannya, yang belum tentu menjadi realita dan konsep diri

memiliki pengaruh besar terhadap keseluruhan tingkah laku seseorang.

3. Pengalaman Meniti Kehidupan

Pengalaman meniti kehidupan sejak lahir hingga dewasa

sebagaimana yang tergambar dari “pemutaran rekaman” masa lalu kita

seperti yang telah diuraikan, maka untuk memudahkan menjawab

pertanyaan “Siapa Aku?” ada baiknya kita dapat mengungkapkannya

dalam periode masa yang dipilah menjadi:

a. Masa asuhan dalam keluarga pendidik

b. Masa pendidikan di luar rumah

c. Masa pengalaman mencari nafkah

d. Masa pembentukan keluarga prokreasi

Untuk membantu dalam mengungkapkan pengalaman-pengalaman

penting bagi pembentukan diri, beberapa contoh pertanyaan sesuai

dengan bagian masa yang hendak diungkapkan disajikan pada tabel

berikut:

Tabel 3.1. Pedoman Pertanyaan Berdasarkan Masa

1. Masa Asuhan dalam Keluarga Pendidik- Kapan dan dimana aku lahir?

- Siapa nama lengkapku, nama panggilanku, yang memberikan akunama dan makna dari namaku? Siapa ayahku, siapa ibuku, apapekerjaannya masing-masing?

- Aku dilahirkan sebagai anak ke berapa, dari berapa orang bersaudara?

- Hal-hal apa atau pengalaman-pengalaman apa yang aku peroleh dariayah-ibuku atau siapa pun yang mengasuhku yang dinilaimenentukan jalan hidupku saat ini dan mengapa demikian?

- Hal-hal apa yang paling aku sukai dari pekerjaan ayah dan/ataupekerjaan ibuku dan mengapa aku menyukainya?

Page 90: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan66

Masa Pendidikan di Luar Rumah- Saat umur berapa aku mulai sekolah di TK, SD, SMP, SMA hingga

aku masuk ke perguruan tinggi?- Apa saja aktifitasku di sekolah selain belajar?- Lembaga-lembaga lain non-sekolah tempat aku belajar dan saat kapan

aku belajar di tempat itu? Siapa di antara guru-guru/instruktur/tutorku yang berpengaruh terhadap jalan hidupku,apa pengaruhnya dan mengapa aku berpendapat demikian?

- Pengalaman-pengalaman apa yang paling menyenangkan baik disekolah maupun di luar sekolah?

Masa Pengalaman Mencari Nafkah- Sejak umur berapa aku bekerja mencari nafkah membantu orang tua,

bekerja apa dan berapa lama? Jenis-jenis pencarian nafkah apa yangaku alami kemudian dan berapa lama?

- Aktifitas-aktifitas sosial apa yang pernah aku ikuti? Kapan dan dimana?

- Apa manfaat yang dapat aku peroleh dari mengerjakan aktifitas-aktifitas sosial tersebut dan apa hikmah yang dapat aku tarik?

- Diantara berbagai jenis pekerjaan mencari nafkah dan aktifitas sosialyang pernah aku lakukan, yang mana yang memberikan kepuasanterhadap diriku dan mengapa aku berpendapat demikian?

2. Masa Pembentukan Keluarga Prokreasi- Siapa yang menjadi (calon) istri/suamiku?- Hal apa yang membuat aku tertarik pada (calon) istri/suamiku

tersebut?- Pengalaman apa yang dapat aku tarik dari pengalaman hidup (calon)

istri/suamiku dan sebaliknya pengalaman apa yang dapat ditarik oleh(calon) istri/suamiku dari pengalaman hidupku?

- Dukungan apa yang dapat aku harapkan dari keluarga terhadappekerjaanku dan sebaliknya dukungan apa yang keluarga harapkandari pekerjaanku?

Sumber: disadur dan dikembangkan dari Suryana, A.S. dkk (1995)

Berangkat dari “rekaman” masa lalu sebagai sketsa “wajah” diri kita,ada baiknya untuk kepentingan pembelajaran kewirausahaan perlu pulakita mengenal sketsa “wajah” yang lain, yaitu sketsa “wajah”wirausahawan. Karakter-karakter apa saja yang mutlak dimiliki olehseorang wirausahaan. Dari sketsa “wajah” wirausahawan tersebut,Anda dapat bercermin dan mencoba menarik kesimpulanmenyangkut karakter-karakter wirausahawan mana saja yang dominan

Page 91: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Analisis Potensi Diri 67

yang ada pada diri kita.

Karakter yang dimiliki oleh wirausahawan sukses pada dasarnyamerupakan hasil dari perpaduan berbagai aspek potensi diri dan faktor-faktor lingkungan yang terwujud dalam aktualisasi diri dalam bentuksikap dan perilaku yang menunjukkan bahwa mereka memang memilikikarakter tersebut. Sikap dan perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat danwatak yang dimiliki oleh seseorang. Sifat dan watak yang baik berorientasipada kemajuan dan positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkanoleh seorang wirausahawan agar wirausahawan tersebut dapat maju dansukses.

C. Mengenal Potensi Diri Sendiri

Sebagaimana telah dikemukakan pada bab sebelumnya bahwa setiapmanusia dibekali potensi diri yang berbeda-beda oleh Tuhan,sebagaimana firman-Nya dalam (Q.S 17:84) “Katakanlah: Setiap orangberbuat menurut syakilah-nya masingmasing. Karena Tuhan-mu lebihmengetahui siapa yang lebih benar jalannya (Q.S. Al-Isra’ [17]: 84).danbentuk kesyukuran atas bekal yang diberikan itu adalah denganmencoba mengenal dan memanfaatkannya untuk diri sendiri dantentunya juga bagi orang lain. Tidak semua manusia mampumengenal potensinya apalagi memanfaatkannya. Mungkin ada diantara kita hingga saat ini belum menyadari bahwa dirinya memilikipotensi. Atau mungkin sudah menyadarinya, namun belummemanfaatkannya. Olehnya itu, pada bagian ini kita mencoba belajaruntuk mengenal diri kita masing-masing dengan kembali “merekam”perjalanan hidup kita sejak lahir hingga saat ini dan menuliskannya dalambentuk esei “Siapa Aku?”.1. Yakin bahwa Manusia memiliki Hasrat

Sebagai seorang manusia biasa sudah pastilah kita memiliki hasratdan keinginan untuk menunjukkan potensi-potensi diri yang kitamiliki. Sebagai bentuk kesyukuran sebagai seorang hamba atas nikmatyang diberikan oleh Tuhan adalah dengan mau belajar memahami segalabentuk karunia yang telah diberikan dan berupaya untuk meraih suksesdengan memanfaatkan potensi yang diberikan. Masih banyak dari kitamungkin tidak dapat mengenal bahwa di dalam diri terdapat potensiyang besar, karena kita tidak mampu memahami siapa diri kitasebenarnya. Cara berpikir yang terlalu sempit terhadap diri sendiridengan selalu menilai bahwa diri kita sederhana, mungkin saja menjadisalah satu penyebab. Kalimat bahwa saya tidak mampu, saya tidak punyapotensi untuk itu, dia bisa karena dia punya segalanya, sedangkan

Page 92: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan68

saya, dan kalimat-kalimat yang bernada meremehkan diri sendiriadalah contoh cara berpikir sempit terhadap diri sendiri. (Q.S An Nisa[4]:77)2. Keluar dari pemikiran Sempit alih ke Berfikir Komprehensif

Jika kita ingin mengawali perjalanan hidup menuju kesuksesan, kitaharus berani keluar dari cara berpikir yang terlalu sempit. Jangan kitamenyangka bahwa seseorang yang mencapai sukses itu diraih dengangampang, tanpa rintangan dan penuh suka cita. Bisa jadi orang yangsukses tersebut ketika memulai karirnya, kehidupan yang dimiliki lebihmemprihatinkan daripada diri kita atau mungkin saja dia memulaikarirnya dari kondisi minus, bukan dimulai dari nol. “pasti kita bisa”

Bagaimana situasi dan kondisi kekinian diri kita tidak terlepas dariapa yang telah kita lakukan dan terjadi di masa lalu, demikian pulabagaimana kita di masa depan akan ditentukan oleh apa yang kitalakukan di masa kini. Berangkat dari alasan tersebut, maka ada baiknyajika kita mencoba kembali memutar “rekaman” masa lalu kita, yaitumasa sejak lahir hingga dewasa seperti saat ini. Mungkin dengan caraini, kita akan dapat menarik hikmah atau pelajaran-pelajaran pentingdari berbagai pengalaman hidup (suka dan duka) yang pernah dialami dimasa lalu. . (Q.S. Al Jumu’at [62]:10)3. Mengenang Masa Lalu

Mengenang kembali masa lalu bukan berarti kita harus larut dengan sukamaupun duka yang pernah dialami, tetapi setidaknya daripengalaman tersebut kita dapat memahami bagaimana diri kita saat inidan mengapa kita bisa seperti saat ini. Hidup akan terus kita jalani hinggabatas akhir yang entah kita tidak tahu waktunya, namun yang pasti kitaakan mencapai titik akhir dari kehidupan ini. Demikian halnyadengan akhir kehidupan, apa yang akan terjadi terhadap diri kita dimasa yang akan datang segalanya penuh dengan ketidakpastian. Masalalu yang pernah kita jalani tidak mungkin terulang kembali, tetapibukan berarti kita harus melupakannya. Bisa jadi apa yang pernah kitaalami dapat menjadi pelajaran untuk meniti hidup ke masa depan.Hidup ini ibarat perjalanan dengan mengendarai kendaraan, sesekalikita harus menengok ke belakang (melalui kaca spion kendaraan) meskipunkita tetap melaju ke depan. Apa jadinya jika kita mengendarai kendaraantanpa sesekali memperhatikan ada apa di belakang kita? Meskipundemikian, jangan pula perjalanan hidup menuju ke masa depan kitalakukan dengan selalu melihat ke masa lalu, hidup didominasi oleh masalalu seakan-akan kita hidup di masa lalu. Apa jadinya pula jika kitamengendarai kendaraan dengan perhatian selalu tertuju ke belakang?

Page 93: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Analisis Potensi Diri 69

Ilustrasi perjalanan berkendaraan ini seperti apa yang dikatakan olehArt Linkletter, seorang motivator kelahiran Kanada, bahwa: “Saya belajardari kesalahan dan kegagalan saya, tapi setelah itu saya akanmeninggalkan mereka di belakang dan menguburnya dalam-dalam,agar mereka tidak bisa menghalangi saya untuk maju di kemudian hari”.

Sebagai langkah awal untuk memutar “rekaman” masa lalu kitaadalah dengan mempertanyakan pada diri kita sendiri dengan pertanyaan“Siapa Aku?”. Pertanyaan ini nampaknya singkat dan cukup sederhana,namun mungkin ketika kita ingin menjawabnya, kita mengalami kesulitanyang luar biasa. Tentu saja menjawab pertanyaan ini tidak hanya sekadarmenyebutkan nama kita, nama orang tua kita, alamat domisili kita.Namun pertanyaan ini setidaknya dapat menjawab ada apa di balik dirikita dan diri kita lebih dari sekadar mewarisi sifat-sifat keturunan dariorang tua. Melalui pertanyaan ini kita harus menyadari bahwa diri kitaterbentuk dari rangkaian peristiwa dan pengalaman sepanjang perjalananhidup kita sejak lahir hingga menjadi dewasa seperti saat ini. (Q.S At-Taubah [9]:105)/H.R. Ahmad4. Utamakan Belajar

Sejak kita lahir, kita dibesarkan oleh keluarga yaitu kedua orang tua kita,ayah dan ibu kita. Namun tidak mustahil juga, ada di antara kita yangtidak dibesarkan oleh orang tua kandung. Siapa pun yangmembesarkan dan mendidik kita, merekalah orang tua kita dalamfungsinya sebagai pengasuh dan pendidik kita. Siapa pun mereka, tidakdapat dipungkiri bahwa merekalah yang membesarkan, mengasuh,mendidik dan mempersiapkan diri kita agar suatu saat dapat melepaskandiri sebagai manusia yang dapat menentukan sendiri tindakan danlangkah apa yang dapat dilakukan untuk menuju ke masa depan dantentunya bertanggung jawab terhadap diri kita sendiri sebagai manusiadewasa. Kedua orang tua kitalah yang pertama kali memberikanpengalaman belajar dan pengalaman hidup kepada kita yang mungkinsebagian dari pengalaman tersebut ternyata berguna sebagai bekaldasar bagi pengembangan karir kewirausahaan yang akan kita pilih.Ketika kita sudah mulai dapat berjalan dan memiliki keberanian untukkeluar dari rumah, bergaul dengan anak-anak tetangga atau teman-temansebaya kita di sekitar rumah, di saat itulah kita memulai memasukipendidikan di luar rumah. Di masa-masa inilah kita menjalani suatuproses pendidikan informal. Ketika kita sudah menginjak usia sekolah,kita mulai disekolahkan, mungkin dimulai dari taman bermain atautaman kanak-kanak, selanjutnya ke sekolah dasar, sekolah lanjutanpertama, sekolah lanjutan atas hingga saat ini duduk di bangku perguruan

Page 94: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan70

tinggi. Masa pendidikan di sekolah ini merupakan masa pendidikanformal kita. Di saat yang sama, mungkin kita mengikuti berbagai kegiatanekstra kurikuler, semisal pramuka, palang merah, olah raga, seni dansebagainya. Saat yang sama pula kita mengalami proses pembelajaransecara non-formal. (Q.S Ar-Rahman [55]:2-4)/ (Q.S Al-Baqarah [2]:129)

Berbagai rentetan peristiwa-peristiwa yang telah kita lalui di masapendidikan tersebut, bisa jadi kita dapat memperoleh pengalaman-pengalaman yang dapat membentuk karakter kita dan mungkin sajamenjadi penguat tekad kita dalam memilih karir sebagai wirausaha.5. Bekerja adalah Ibadah dan Pengabdian

Sebagian dari kita mungkin mulai bekerja mencari nafkah setelah lepasdari masamasa sekolah. Tetapi tidak jarang pula, ada di antara kita yangtelah melakoni sebagai pekerja sambil bersekolah atau malah telahmulai bekerja sejak usia dini baik sekadar membantu orang tua atau punbekerja secara mandiri. Bagi yang telah bekerja sambil bersekolah atausejak usia dini, masa pengalaman mencari nafkah terjadi bersamaan ataumenjadi bagian dari proses asuhan dalam keluarga pendidik maupunproses pendidikan di luar rumah. Peristiwa-peristiwa yang dialamidalam masa pengalaman bekerja mencari nafkah ini, bila kita renungkansecara mendalam, kita akan memperoleh hikmah dan lebih memperkuatlagi tekad kita untuk memilih karir sebagai wirausahawan. (Q.S At-Qasas[28]:77) H.R Tabrani dan Baihaqi6. Tentukan pilihan Karir

Dukungan keluarga (prokreasi) yakni suami atau istri bahkan anak-anak kita sangat menentukan perjuangan kita dalam meniti karirkesuksesan sebagai wirausahawan. Jika masih berstatus lajang dan belumada niat untuk mengakhiri status lajang, berarti masa pembentukankeluarga prokreasi ini belum dialami. Tetapi sebagai manusia normal,tentunya ada keinginan dan mungkin tidak lama lagi akan memasukimasa ini. Barangkali ada baiknya juga sebelum memasuki masa ini,ada upaya yang kita lakukan untuk membicarakan dan menyepakatijalur karir yang akan ditempuh dengan (calon) pasangan kita. (Q.S Al-Hasyr [59]18)

D. Penentuan Potensi Kewirausahaan

Peluang usaha baru akan mendatangkan berbagai jenis resiko. Jikamereka-mereka yang ingin memulai bisnis baru bisa menilai tingkat nAch mereka, mereka akan mempunyai rasa percayadiri terhaclapkemampuan mereka untuk berhasil, atau mereka akan bisamenyimpulkan bahwa mereka hendaknya bekerja bagi orang lain.

Page 95: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Analisis Potensi Diri 71

Walaupun tidak ada cara yang diketahui untuk membuat penilaitintersebut dengan setepat-tepatnya, terdapat cara dimana individuindividubisa menilai kualifikasi untuk memulai dan mengelola bisnis baru agarberhasil. Karakteristik wirausahawan sukses dengan it Adt tinggi akanmemberikan pedoman bagi analisa diri sendiri.

1. Kemampuan Inovatif

Inovasi memerlukan pencarian kesempatan baru. Hal tersebut berartiperbaikan barang dan jasa yang ada, menciptakan barang dan jasa baru,atau mengkombinasikan unsur-unsur produksi yang ada dengan carabaru dan lebih baik. Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity). Iniberarti kemampuan untuk berhubungan dengan hal yang tidakterstruktur dan tidak bisa diprediksi. Karakteristik ini berkaitan eratdengan proses inovatif. Inovasi berasal dari kreatifitas yang ada, yangmemerlukan perbaikan kondisi yang ada, bergantung pada kemampuanseseorang, dan secara total terserap dalam proses. Orang-orang yangkreatif mempunyai kemampuan untuk membangun struktur dari situasiyang tidak berbentuk.

2. Keinginan untuk Berprestasi;

Keinginan untuk berprestasi (Ach) adalah tanda-tanda penting daridorongan kewirausahaan. Hal ini menandai para pemiliknya sebagaiorang yang tidak mengenal menyerah didalam mencapai tujuan yangtelah mereka tetapkan sendiri.

3. Kemampuan Perencanaan Realistis;

Menetapkan tujuan yang menantang dan bisa diterapkan adalah tandadari perencanaan realistis. tujuan ditetapkan sesuai dengan nAch dariwirausahawan.

4. Kepemimpinan Terorientasi kepada Tujuan

Wirausahawan Membutuhkan aktivitas yang mempunyai tujuan. n Achyang tinggi memotivasi mereka untuk mengarahkan tenaga mereka danrekan kerja serta bawahan mereka kearah tujuan yang ditetapkan. Semuausaha dalam organisasi dipusatkan untuk mencapai tujuan utamaorganisasi tersebut.

5. Obyektivitas

Wirausahawan obyektif didalam mengarahkan pemikiran dan aktivitaskewirausahaannya dengan cara pragmatis. Wirausahawanmengumpulkan fakta-fakta yang ada, mempelajarinya, dan menentukanarah tindakan dengan cara-cara praktis. Jika tidak ada fakta-fakta yang

Page 96: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan72

memadai untuk mendefinisikan situasi sepenuhr.ya, mereka meneruskanpekerjaan dengan rasa percaya pada kemampuan mereka didalammengatasi kendala yang tidak bisa diramalkan terlebih dahulu.

6. Tanggung jawab Pribadi

Wirausahawan memikul tanggung jawab pribadi, mereka menetapkanntujuan sendiri dan memutuskan bagaimana mencapai tujuan tersebutdengan kemampuan mereka sendiri.

7. Kemampuan Beradaptasi

Para wirausahawan mampu beradaptasi menyesuaikan diri denganperubahan lingkungan. Ketika wirausahawan terhambat oleh kondisiyang berbeda dan apa yang mereka harapkan, mereka tidak menyerah,namun menilai situasi secara obyektif, merumuskan rencana-rencanaban' yang dipercaya akan efektif pada lingkungan baru tersebut, danmengaktifkannya. Hal ini merupakan tantangan yang harus dihadapi olehwirausahaawan.

8. Kemampuan sebagai Pengorganisasi dan Administrator

Wirausahawan mempunyai kemampuan mengorganisasi danadministrasi didalam mengidentifikasi dan mengelompokkan orang-orang berbakat untuk mencapai tujuan. Mereka menghargai kompetensidan akan memilih para spesialis untuk mengerjakan tugas dengan efisien.Mereka cenderung tidak bekerja baik dalam hal-hal rutin dan akanmelakukan pekerjaan dengan baik jika meninggalkan rutinitas kepadaorang lain. Kekuatan mereka sebagai administrator terletak padakemampuan mereka melihat kedepan dan mengantisipasi kemungkinanmasa depan.

E. Metode Analisa Diri SendiriOrang-orang yang ingin memulai usaha baru hendaknya memperhitungkankebutuhan, dorongan dan aspirasi sebelum mengambil langkah-langkahpenting. Kebutuhan disini adalah hal-hal yang akan membantu individumernutuskan apakah kepribadian mereka sesuai dengan peranankewirausahaan. Identifikasi kebutuhan-kebutuhan tersebut akanmemberitahukan sesuatu mengenai dorongan motivasi yangmengarahkan perilaku mereka dan sesuatu mengenai aspirasi dalamhidup. Dengan jenis pengertian ini, mereka akan lebih siap untukmemutuskan apakah memulai bisnis sendiri akanmenguntungkan.

Teori Motivasi Mc. Clelland, (Hasibuan 1999:162-163) Mc.Clelland mengemukkan teorinya yaitu Mc. Clelland’s Achievement

Page 97: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Analisis Potensi Diri 73

Motivation Theory atau Teori Motivasi Berprestasi Mc. Clelland. Teoriini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial .Bagaimana energi dilepaskan dan digunakan tergantung pada kekuatandorongan motivasi seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia.Energi akan dimanfaatkan oleh karyawan karena dorongan oleh : (1)kekuatan motif dan kekuatan dasar yang terlibat, (2) harapankeberhasilannya, dan (3) nilai insentif yang terlekat pada tujuan. Hal-halyang memotivasi seseorang adalah:

1. Kebutuhan akan Prestasi (need for achievement=n Ach),

Kebutuhan akan prestasi need for achievement=n Ach, merupakan dayapenggerak yang memotivasi semangat bekerja seseorang. Karena itu, nAch akan mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitas danmengarahkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demimencapai prestasi kerja yang maksimal. Karyawan akan antusias untukberprestasi tinggi, asalkan kemungkinan untuk itu diberi kesempatan.Seseorang menyadari bahwa hanya dengan mencapai prestasi kerja yangtinggi akan dapat memperoleh pendapatan yang besar. Dengan pendapatanyang besar akhirnya memiliki serta memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

2. Kebutuhan akan Afiliasi (need for Affiliation=n.Af)

Kebutuhan akan afiliasi (need for Affiliation=n Af) menjadi dayapenggerak yang akan memotivasi semangat bekerja seseorang. Olehkarena itu, n. Af ini merangsang gairah bekerja karyawan karena setiaporang menginginkan hal-hal : kebutuhan akan perasaan diterima olehorang lain di lingkungan ia tinggal dan bekerja sense of belonging,kebutuhan akan perasaan dihormati, karena setiap manusia merasa dirinyapenting sense of importance, kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagalsense of achievement), dan kebutuhan akan perasaan ikut serta sense ofparticipation. Seseorang karena kebutuhan n Af akan memotivasi danmengembangkan dirinya serta memanfaatkan semua energinya untukmenyelesaikan tugastugasnya.

3. Kebutuhan akan Kekuasaan (need for Power=n Pow).

Kebutuhan akan kekuasaan need for Power=n Pow. Merupakan dayapenggerak yang memotivasi semangat kerja karyawan. N Pow akanmerangsang dan memotivasi gairah kerja karyawan serta mengarahkansemua kemampuannya demi mencapai kekuasaan atau kedudukan yangterbaik. Ego manusia ingin lebih berkuasa dari manusia lainnya akanmenimbulkan persaingan. Persaingan ditumbuhkan secara sehat olehmanajer dalam memotivasi bawahannya, supaya mereka termotivasi untuk

Page 98: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan74

bekerja giat.

Kesimpulannya dari teori Mc. Clelland menyatakan bahwa ada tigatype dasar kebutuhan motivasi yaitu kebutuhan untuk prestasi need forAchievement, kebutuhan akan afiliasi need for affiliation, dan kebutuhan akankekuasaan need for power. Dalam memotivasi bawahan makahendaknya pimpinan dapat menyediakan peralatan, membuatsuasana pekerjaan yang kondusif, dan kesempatan promosi bagibawahan, agar bawahan dapat bersemangat untuk mencapai n Ach, nAf, dan n Pow yang merupakan sarana untuk memotivasi bawahandalam mencapai tujuan.

Pada prinsipnya pandangan McClelland mengemukakan tigakebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi.Kebutuhan tersebut adalah kebutuhan untuk berprestasi, n Ach;kebutuhan berafiliasi, n Afill; dan kebutuhan untuk berkuasa, n Pow.Kebutuhan berafiliasi adalah kebutuhan untuk membentuk huhunganyang hangat dan bersahabat dengan orang lain, keinginan untukditerima dan disukai. Kebutuhan untuk berkuasa menguraikankeinginan untuk mengendalikan cara-cara mempengaruhi orang lain,keinginan untuk mendominasi, untuk meyakinkan orang lain tentangkebenaran dari superioritas orang lain.

Analisa prestasi pribadi, adalah suatu cara dimana individu-individuhisa mcnilai kebutuhan mereka adalah dengan menclaah pengalaman-pengalaman yang paling tidak hisa mereka lupakan dalam karirmereka. Dua jenis pengalaman yang tidak hisa mereka lupakan adalah;pengalaman yang mereka ingat sangat memuaskan bagi diri merekadan pengalaman yang sangat tidak memuaskan ineinuaskan hagimereka.

Individu-individu hendaknya menentukan sumber-sumber kepuasandan sumber-sumber ketidak puasan. Jika hal-hal yang diingat datumsuatu peristiwa dipusatkan pada kemenangan atas kekalahan ataupemecahan masalah yang sulit dengan kecerdasan sendiri, kebutuhan yangdipenuhi tersebut termasuk kategori n Ach. Jika kepuasan diperoleli darimendamaikan pertikaian dalam kelompok kerja atau membangunhuhungan kerja sama dengan rekan sebaya, kebutuhan yang terpenuhitermasuk dalam n Afill. Jika kepuasan diperoleh dari keberhasilanmendapatkan pengaruh dalam kelompok kerja melalui persuasi atau politikmaka kehutuhan tersebut hisa diklasifikasikan sebagai n Pow.

Individu-individu juga bisa mengungkapkan data tambahan denganmenelaah peristiwa-peristiwa yang menimbulkan kekecewaan dalam

Page 99: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Analisis Potensi Diri 75

karir mereka. Contohnya, hambatan didalam menerimatanggungjawab untuk suatu tugas, kesulitan yang berasal dariketidak adilan dari atasan kepada diri sendiri dan orang lain, atau rasafrustasi di dalam menggapai status yang lebih tinggi.

Analisa data tersebut akan membantu menjelaskan jenis kebutuhanyang memotivasi individu. Kepuasan dengan pencapaian tujuan yangutama, standar yang tinggi, dan kompetensi didalam mencapai tujuantersebut merupakan indikasi yang jelas dari n Ach.

Menurut Frederick Hertzberg n Ach adalah sumber dari doronganmotivasional yang ditunjukkan oleh kepribadian kewirausahaan.Manusia dengan kebutuhan untuk berprestasi yang tinggi akan didorongkearah perilaku berprestasi. Ketika perilaku tersebut menimbulkankesuksesan mereka mengalami kepuasan yang besar dari prestasitersebut.

F. Pengembangan N ACH

Menurut McClelland adalah mungkin untuk memperkuat danmengembangkan karakteristik n Ach melalui program pendidikan pelatihankhusus dipusatkan pada kursus intensif singkat selama sepuluh hari sampaidua minggu untuk mengembangkan n Ach individu.

1. Tahap Pertama Pelatihan Membantu Menyadarkan PotensiMereka

Pada tahap ini difokuskan pada pelatihan membantu menyadarkanorang-orang pada potensi mereka untuk mendapatkan karakteristikkewirausahaan. Mereka diminta untuk menulis rencana-rencana tertentubagi perubahan pribadi untuk dua tahun yang akan datang. Kemudian merekadiminta untuk menulis secara mendetail, rencana-rencana tertentu untukmencapai tujuan yang menerangkan kesulitan-kesulitan apa yang mungkinakan mereka hadapi. bagaimana mereka akan mengatasinya, dan apaharapan dan tanggapan emosional pribadi mereka yang mungkin akanterjadi pada berbagai tahapan proses. lndividu dibimbing untuk realistik,praktis dan spesifik dalam melakukan perencanaan. Mereka dimintamengevaluasi kemajuan yang mereka capai didalam memenuhi tujuanmereka setiap enam bulan secara tertulis. Prosedur ini akan mendorongmereka memusatkan diri pada tujuan dan memberikan umpan balik padahasil kerja yang dianggap bernilai yang bisa digunakan mengarahkan usahamereka kearah prestasi.

Page 100: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan76

2. Tahap kedua Dipusatkan pada Pengembangan

Pada tahap kedua, dipusatkan pada pengembangan dari apa yangdiistilahkan sindrom prestasi. Individu-individu diajar untuk berpikir,berhicara, bertindak dan menyadari orang lain sebagai pribadi dengan nAch tinggi. Mereka diajar bagaimana menulis kisah-kisah yangmenghasilkan n Ach tinggi melalui cara belajar bagaimana berfikir denganstandar yang tinggi, pencapaian inovasi, dan menetapkan tujuan jangkapanjang untuk berprestasi. Mereka dilatih untuk mengambil resikomenengah dalam permainan dimana mereka bisa berhasil melaluiketerampilan mereka sendiri dan umpan balik tentang kinerja yangberkesinambungan. Melalui cara-cara tersebut dan melalui penggunaanbahasa prestasi para peserta dibiasakan untuk berpikir dengan cara baru.Sikap mereka secara menyeluruh disesuaikan untuk melihat dunia darisudut pandang pencapaian tujuan.

3. Tahap ketiga Berhubungan dengan Dukungan Kognitif.

Tujuannya untuk membantu orang-orang menghubungkan caraberpikir barn dengan asumsi mereka sebelumnya dan cara melihatdunia. Peserta diberi dukungan untuk konsep baru dalam tigabidang; dasar ilmiah dan logis untuk mengaitkan n Ach dengankeberhasilan kewirausahaan, citra diri mereka sendiri, danpengertian apa yang penting bagi mereka dalam hidup. Dasarrasionaal untuk menghubungkan n Ach dengan keberhasilan dariusaha baru disajikan melalui teori dan data riset. Peserta menelusuriswa-konsep mereka melalui pertemuan individu dan kelompok.Mereka berusaha menjawab masalah-masalah: Apakah saya mempunyain Ach yang tinggi? Jika tidak, apakah saya ingin mempunyai n Achtinggi? Apakah saya mempunyai kebutuhan yang kuat, seperti n Afilldan n Pow, yang akan sulit dan tidak menarik bagi saya untukmengembangkan n Adz saya? Individu-individu kemudian siapuntuk memutuskan apakah mereka siap dengan karirkewirausahaan atau tidak.

Aspek terakhir dari pelatihan dipusatkan pada pemberian dukunganemosional peserta didalam usaha mereka untuk merubah din merekasendiri. Mereka mengalami penegasian (confirmation) dan pendasaran(essentiality) didalam hubungan yang membantu yang diberikan olehpelatih dan rekan. Penegasan secara tidak langsung menyattakanpengetahuan yang dialatni oleh orang lain sebagaimana yang mereka alamisendiri, konfirmasi membenarkan swa-persepsi mereka dan menguatkanrasa percaya diri mereka. Pendasaran secara tidak langsung menyatakan

Page 101: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Analisis Potensi Diri 77

bahwa individu mampu menggunakan kemampuan besar mereka danmengemukakan kebutuhan besar mereka.

Kesulitan pola pelatihan pengemhangan n Ach menyesuaikan diridengan satu cara terbaik untuk membantu individu meningkatkan tingkatpenerimaan diri, penegasan dan pendasaran mereka yaitu tercapainyakondisi bagi keberhasilan psikologis. Menurut Chris Argyris kondisitersebut adalah:a. Individu mampu mendefinisikan tujuan-tujuan mereka sendiri.b. Tujuan-tujuan tersebut berhubungan dengan kebutuhan,

kemampuan dan nilai-nilai mereka.c. Individu mendefinisikan arah dari tujuan-tujuan tersebut.d. Pencapaian tujuan tersebut mewakili tingkat aspirasi realistis bagi

individu.

G. N Ach dalam Manajemen Kewirausahaan

Terdapat faktor-faktor disamping n Ach yang bisa diajarkan untukmelahirkan seorang wirausahawan yaitu berupa pendekatan sistematisuntuk mengidentifikasi kesempatan bisnis, analisa resiko, dan perolehankompetensi manajerial.

1. Identifikasi Kesempatan-kesempatan

Kewirausahaan berputar di sekitar inovasi. Inovasi termasuk cara terbarudan lebih baik dalam mengerjakan sesuatu dan hal terbaru dan lebih baikdalam mengerjakannya. Tetapi cari terbaru dan lebih baik didalammengerjakan sesuatu secara tidak langsung berarti menyediakan barangdan jasa yang bermanfaat untuk memenuhi keinginan dari masyarakatsebagai konsumen.

2. Analisa Resiko

Pribadi kewirausahaan memilih resiko yang bisa diperhitungkan yangbersifat menengah dan bisa dikendalikan. Resiko yang bisadiperhitungkan dalam bisnis adalah keputusan mengenai pengeluaranuang dalam jangka pendek dan jangka panjang.

Dua pertanyaan penting yang bisa diajukan didalam menganalisa resikobisnis adalah: Apakah ada kemungkinan berhasil? Akankah basil yangdiperoleh memadai dengan resiko yang ada?

PENUTUP

Begitu ada perasaan untuk tergerak atau terpanggil untuk memilih karirsebagai seorang wirausahawan, sesungguhnya ini merupakan suatupeluang yang tidak dapat disiasiakan. Bukankah kemampuan dapat dicapai

Page 102: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan78

dengan mudah apabila ada kemauan? Dengan mencoba menyelami latarbelakang kehidupan, pada dasarnya kita telah menemukan beberapabagian penting dari diri kita, dan ini merupakan modal besar bagi kitauntuk mengembangkan diri menuju masa depan yang penuh denganketidakpastian.

Kita juga telah mengenal bagaimana karakter yang dimiliki olehseorang wirausahawan sukses. Mungkin selama ini kita mengenal sosokseorang wirausahawan sebagai manusia sehari-hari, karena dia adalahteman, sahabat atau keluarga kita. Dengan gambaran bagaimanakarakter seorang wirausahawan sebagaimana yang dibahas dalampembelajaran ini, kita dapat menjadikannya sebagai sebuah “cermin”untuk memproyeksikan karakter diri kita sendiri.

Karakter yang dimiliki oleh wirausahawan sukses pada dasarnyamerupakan hasil dari perpaduan berbagai aspek potensi diri dan faktor-faktor lingkungan yang terwujud dalam aktualisasi diri dalam bentuksikap dan perilaku yang menunjukkan bahwa mereka memang memilikikarakter tersebut. Sikap dan perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat danwatak yang dimiliki oleh seseorang. Sifat dan watak yang baik berorientasipada kemajuan dan positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkanoleh seorang wirausahawan agar wirausahawan tersebut dapat maju dansukses.

RANGKUMAN1. Wirausahawan umumnya mempunyai sifat yang sama. Mereka

adalah orang yang mempunyai tenaga, keinginan untuk terlibatdalam petualangan inovatif, kemauan untuk menerima tanggungjawab pribadi dalam mewujudkan suatu peristiwa dengan cara yangmereka pilih, dan keinginan untuk berprestasi yang sangat tinggi.

2. Menurut McClelland, karakteristik wirausahawan adalah sebagaiberikut: (a) adanya keinginan untuk berprestasi, (b) adanya keinginanuntuk bertanggung jawab, (c) mempunyai preferensi kepada resiko-resikomenengah, (d) mempunyai persepsi pada kemungkinan berhasil, (e)memperhitungkan umpan batik dari apa-apa yang mereka kerjakan,(e) mempunyai aktivitas enedik, (f) berorientasi kemasa depan, (g)mempunyai ketrampilan dalam pengorganisasian, dan (h) sikapmenomorduilkan uang.

3. McClelland mengemukakan tiga kebutuhan dasar yangrnempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi. Kebutuhan tersebutadalah kebutuhan untuk berprestasi, n Ach; kebutuhan berafiliasi, isAfill; dan kebutuhan untuk berkuasa, n Pow.

Page 103: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Analisis Potensi Diri 79

4. Kebutuhan berafiliasi adalah kebutuhan untuk membentuk hubunganyang hangat dan bersahabat dengan orang lain, keinginan untukditerima dan disukai.

5. Kebutuhan untuk berkuasa menguraikan keinginan untukmengendalikan cara-cara mempengartthi orang lain, keinginan untukmendominasi, untuk meyakinkan orang lain tenting kehenaran darisuperioritas orang lain.

6. Kepuasan n Ach diperoleh dari kemampuan memecahkanpersoalan sulit dengan kecerdasan sendiri.

7. Kepuasan n Afill diperoleh dari meluruskan pertikaian dalamkelompok kerja atau membangun hubungan kerja sama denganrekan sebaya.

8. Kepuasan n Pow diperoleh dari keberhasilan didalam mendapatkanpengaruh dalam kelompok rekan sebaya melalui persuasi ataupolitik.

9. Keseluruhan pola pelatihan pengembangan n Ach menyesuaikan diridengan satu cara terbaik untuk membantu individu meningkatkan tingkatpenerimaan diri, penegasan dan pendasaran mereka yaitu tercapainyakondisi bagi keberhasilan psikologis.

10. Terdapat faktor-faktor disamping n Ach yang bisa diajarkan untukmelahirkan seorang wirausahawan yaitu berupa pendekatan sistematisuntuk mengidentifikasi kesempatan bisnis, analisa resiko, danperolehan kompetensi manajerial.

11. Begitu ada perasaan untuk tergerak atau terpanggil untuk memilihkarir sebagai seorang wirausahawan, sesungguhnya ini merupakansuatu peluang yang tidak dapat disiasiakan. Bukankah kemampuandapat dicapai dengan mudah apabila ada kemauan? Dengan mencobamenyelami latar belakang kehidupan, pada dasarnya kita telahmenemukan beberapa bagian penting dari diri kita, dan inimerupakan modal besar bagi kita untuk mengembangkan dirimenuju masa depan yang penuh dengan ketidakpastian.

LATIHANBerikut ini terdapat 5 bagian tugas/latihan yang dapat membantu Andauntuk mengenal potensi-potensi diri Anda, yaitu:1. Menulis Esei “Siapa Aku”

Buatlah autobiografi Anda dalam bentuk esei “Siapa Aku?” yangmengungkapkan rangkaian peristiwa-peristiwa dan pengalamanhidup Anda sejak lahir hingga memasuki dunia kedewasaan saat ini.Tuliskan dalam bentuk esei berdasarkan kronologis kejadiannya;mulai dari Anda lahir, dididik dalam lingkungan keluarga, memasuki

Page 104: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan80

masa pendidikan formal, bergaul dengan masyarakat, dan seterusnya.Usahakan tulisan Anda sarat dengan pengalaman-pengalaman yangberkesan bagi Anda dan membentuk Anda seperti saat ini.

2. Mengenal potensi wirausaha: “Aku Sebagai Wirausahawan Potensial”Setelah Anda mengenal diri Anda sendiri melalui esei “Siapa Aku?”dan Anda telah mengenal karakter yang harus dimiliki oleh seseorangwirausahawan potensial, maka Anda diminta untuk memproyeksikandiri Anda sesuai dengan karakter tersebut. Sampai sejauh manakarakter wirausahawan potensial tersebut bersesuaian dengankarakter yang Anda miliki? Buat penilaiannya pada matriks kesesuaianberikut!Beri tanda (√) pada kesesuaian karakter yang Anda miliki dengankarakter wirausahawan potensial.

Kesesuaian(beri tanda√ pada pilihan yang sesuai)

NoKarakterWirausahawanPotensial

SamasekaliTidakSesuai

KurangSesuai

MungkinSesuai

SesuaiSangatSesuai

1. Percaya Diri

2. Berorientasi Tugasdan Hasil3. Pengambil Resikoyang Wajar4. Kepemimpinan

5. Keorisinilan

6. Kesadaran aruswaktu

Selanjutnya, ungkapkan bukti-bukti yang berasal dari berbagaipengalaman hidup Anda yang mendukung bahwa memang Andamemiliki karakter tersebut!

3. Menginventarisasi hobby/keterampilan serta penggunaannnyaMungkin Anda memiliki beberapa hobby/keterampilan, namunhingga saat ini Anda belum memanfaatkannya sehingga Andabelum merasakan hasil yang dapat Anda peroleh dari hobby/keterampilan tersebut. Anda diminta untuk menginventarisirhobby/keterampilan, bagaimana penggunaannya, serta hasil yangtelah Anda peroleh dan menuliskannya pada matriks berikut.No. Keterampilan/

HobbyPenggunaannya Hasil yang Telah

Diperoleh

Page 105: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Analisis Potensi Diri 81

4. Menyusun Neraca PribadiKekayaan Anda terdiri dari harta serta kewajiban (hutang) yangAnda harus penuhi. Untuk mengetahui sampai seberapa besar hartadan kewajiban Anda. Untuk itu, Anda diminta mengisi matriksneraca pribadi berikut sesuai dengan kenyataan yang Anda ketahui(bila perlu Anda dapat menghubungi keluarga/orang tuaAnda untuk memperoleh informasi terkait dengan analisis neracapribadi Anda).

Nilai Berdasarkan Status Penguasaan (Rp)No. Uraian

Sendiri KeluargaA. HARTAI. Harta Lancar

1. Kas2 . Tabungan3. Piutang4 . Asuransi5. .............................................................

Sub Total III. Harta Tetap

1. Tanah2. Bangunan3. Kendaraan4. .............................................................

Sub Total IITOTAL HARTA

B. KEWAJIBAN DAN MODALIII. Kewajiban

1. Bank2. Lembaga3. Keluarga4. Teman5. .............................................................6. ..........................................................

Sub Total IIIIV. Modal Bersih

TOTALKEWAJIBAN DANMODAL (SubCatatan: Nilai Total Harta (I + II) = Nilai Total Kewajiban dan

Modal (III + IV)5. Merumuskan Visi dan Misi Pribadi

Berdasarkan uraian dari beberapa bagian di atas, ada baiknya Andaperlu pula merumuskan Visi dan Misi Pribadi Anda. Sebaiknya Visidan Misi Pribadi Anda dirumuskan dalam satu-dua kalimat yang

Page 106: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan82

memiliki satu kesatuan makna. Visi Pribadi merupakan jawaban daripertanyaan “Ingin menjadi apakah Anda di masa yang akan datang?”,sedangkan Misi Pribadi menguraikan “Apa yang harus Anda lakukan(tugas hidup) untuk mencapai visi pribadi Anda?”. Rumusan Visi danMisi Pribadi Anda tersebut dapat Anda tuliskan pada bingkai berikut.

6. Bagaimana kita mengembangkan potensi n Ach yang ada pada dirikita?

7. Perilaku apa sajakah yang terdapat pada diri seorang wirausahawan?8. Karakteristik apa saja yang terdapat pada para wirausahawan dimasa

lalu?

PUSTAKAAlma, B., 2007, Kewirausahaan (Edisi Revisi), Penerbit Alfabeta,

Bandung.Budiyanto. 1997. Dasar-Dasar Ilmu Tata Negara. Jakrta: LAN. RI.Doni Koesoema A. 2007. Pendidikan Karakter. Jakata: Gramedia Widisarana

Indonesia.Malayu S.P. Hasibuan, 1999. Organisasi dan Motivasi, Bumi Aksara,

JakartaHasyim Djalal. 2007. Jatidiri Bangsa dalam Ancaman Globalisasi. Pokok-Pokok

Pikiran Guru Besar Indonesia. Surabaya.Kasmir, 2007. Kewirausahaan. Penerbit PT. Raja Grafindo Perkasa,

Jakarta.Meredith, G.G., 2000. Kewirausahaan: Teori dan Praktek . Penerbit

Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.Mounier, Emmanuel. 1956. The Character of Man. Translate Into English by

Cynthia Rowland. New York: Harper dan Brothers.Syamsuddin, A.S., Imelda R.I, Idris S., Agus A., Eymal B.D., Suardi B.

dan Rusli M.R., 1995. Mulai dari Usaha Kecil Merintis KarirKewirausahaan Anda . Pusat Pengembangan Usaha KecilKawasan Timur Indonesia (PUKTI) kerjasama KondradAdenauer Stiftung Internationales Institut.

Syamsuddin, A.S., 2007. Mencipta Produk, Membangun Usaha Mandiri . PaketPelatihan Kewirausahaan untuk Alumni Unhas, KerjasaIkatan Alumni Universitas Hasanuddin dengan PusatPengembangan Usaha Kecil Kawasan Timur Indonesia (PUKTI),Januari – April 2007 di Makassar.

Tunggal, A.W., 2008. Pengantar Kewirausahaan (Edisi Revisi). Harvarindo,Jakarta.

Page 107: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 2 Analisis Potensi Diri 83

EditBab 3Mengalisis Potensi Diri............................................................................... 51A. Hakikat Konsep Diri .................................................................................52

1. Definisi Konsep Diri............................................................................. 522. Jenis-Jenis Konsep Diri......................................................................... 553. Aspek-Aspek Konsep Diri .................................................................... 564. Dimensi Konsep Diri............................................................................ 575. Derajat Konsep Diri ............................................................................. 58

B. Perkembangan Konsep Diri ......................................................................601. Perkembangan Masa Kanak-Kanak....................................................... 602. Sumber Informasi untuk Konsep Diri................................................... 613. Pengalaman Meniti Kehidupan ............................................................. 65

C. Mengenal Potensi Diri Sendiri ..................................................................671. Yakin bahwa Manusia memiliki Hasrat.................................................. 672. Keluar dari pemikiran Sempit alih ke Berfilir komprehensif .................. 683. Mengenang Masa Lalu .......................................................................... 684. Utamakan Belajar.................................................................................. 695. Bekerja adalah Ibadah dan Penagbdian.................................................. 706. Tentukan pilihan Karir.......................................................................... 70

D.Penentuan Potensi Kewirausahaan ...........................................................701. Kemampuan Inovatif............................................................................ 712. Keinginan untuk Berprestasi; ................................................................ 713. Kemampuan Perencanaan Realistis; ...................................................... 714. Kepemimpinan Terorientasi kepada Tujuan .......................................... 715. Obyektivitas.......................................................................................... 716. Tanggung jawab Pribadi........................................................................ 727. Kemampuan Beradaptasi ...................................................................... 728. Kemampuan sebagai Pengorganisasi dan Administrator ........................ 72

E. Metode Analisa Diri Sendiri ......................................................................721. Kebutuhan akan Prestasi (need for achievement=n Ach), ......................... 732. Kebutuhan akan Afiliasi (need for Affiliation=n.Af) ......................... 733. Kebutuhan akan Kekuasaan (need for Power=n Pow). ..................... 73

F. Pengembangan N ACH ............................................................................751. Tahap Pertama Pelatihan Membantu Menyadarkan Potensi Mereka .... 752. Tahap kedua Dipusatkan pada Pengembangan .................................. 763. Tahap ketiga Berhubungan dengan Dukungan Kognitif. ................... 76

G. N Ach dalam Manajemen Kewirausahaan................................................771. Identifikasi Kesempatan-kesempatan ............................................. 772. Analisa Resiko ................................................................................... 77

PENUTUP .................................................................................................. 77RANGKUMAN........................................................................................... 78

Page 108: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan84

LATIHAN ................................................................................................... 79PUSTAKA.................................................................................................... 82 Hakikat Konsep Diri Mengenal Diri Sendiri Metode Analisis Diri Sendiri Pengembangan n Ach N Ach dalam Manajemen KewirausahaanHakikat Konsep DiriPerkembangan Konsep DiriMengenal Potensi Diri SendiriPenentuan Potensi KewirausahaanMetode Analisa Diri SendiriPengembangan N ACHN Ach dalam Manajemen Kewirausahaan

Page 109: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 4 Motivasi dalam Kewirausahaan 83

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.

Bab 4Motivasi dalam KewirausahaanKondisi psikologis yang mempunyai kekuatan mendorong manusia

untuk melakukan suatu aktivitas guna mencapai suatu tujuan1.2.3.4.5.

TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mengikuti perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa dapatmemahami; hakikat motivasi, model motivasi, kebutuhan kemanusiaanmemotivasi anggota-anggota organisasi, hubungan konsep diri danmotivasi dalam kewirausahaan.

POKOK BAHASAN Hakikat Motivasi Model Motivasi Kebutuhan Kemanusiaan Memotivasi Anggota-anggota Organisasi Hubungan Konsep Diri dan Motivasi dalam Kewirausahaan

Page 110: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan84

TOPIK BAHASAN

A. Hakikat Motivasi

Kewirausahaan dilihat dari sudut pandang manajamen dan organisasiusaha bisnis, melibatkan sekumpulan orang-orang yang bekerja samauntuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Agar kerjasama dapatberjalan baik maka semua unsur dalam organisasi terutama sumber dayamanusia harus dapat terlibat secara aktif dan memiliki dorongan untukbersama-sama mencapi tujuan. Pimpinan dalam hal ini berperananpenting untuk menggerakkan bawahan termasuk juga dirinya sendiri.

Agar sumber daya manusia dapat digerakkan dalam rangka mencapaitujuan organisasi maka perlu dipahami motivasi mereka dalam bekerjaterutama untuk para guru adalah penekanan pada motivasi kerja mereka.Pemberian motivasi kepala sekolah kepada guru maupun motivasi yangtimbul dari diri guru sendiri untuk bekerja sambil berprestasi akanmampu mencapai kepuasan kerjanya, tercapainya kinerja organisasi yangmaksimal dan tercapainya tujuan organisasi.

Motivasi difahami sebagai keadaan dalam diri individu yangmenyebabkan mereka berperilaku dengan cara yang menjamintercapainya suatu tujuan. Motivasi menerangkan mengapa orang-orangberperilaku seperti yang mereka lakukan. Semakin wirausahawanmengerti perilaku anggota organisasi, semakin mampu merekamempengaruhi perilaku tersebut dan membuatnya lebih konsistendengan pencapaian tujuan organisasional. Karena produktivitas dalamsemua organisasi adalah hasil dari perilaku anggota organisasi,mempengaruhi perilaku ini adalah kunci bagi wirausahawan untukmeningkatkan produktivitas.

1. Definisi Motivasi

Kata Motivasi berasal dari kata Latin “Motive” yang berarti dorongan,daya penggerak atau kekuatan yang terdapat dalam diri organisasi yangmenyebabkan organisasi itu bertindak atau berbuat. Selanjutnya diserapdalam bahasa Inggris motivation berarti pemberian motiv, penimbulanmotiv atau hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yangmenimbulkan dorongan. W.H. Haynes dan J.L Massie dalam Manulang(2001:165) mengatakan “motive is a something within the individual which incitieshim to action”. Pengertian ini senada dengan pendapat The Liang Giebahwa motive atau dorongan batin adalah suatu dorongan yang menjadipangkal seseorang untuk melakukan sesuatu atau bekerja.

Page 111: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 4 Motivasi dalam Kewirausahaan 85

Kata motivasi atau motivation berarti pemberian motif, penimbulanmotif atau yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkandoongan. Motivasi dapat pula berarti sebagi faktor yang mendorongorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Menurut Hasibuan(1996:72), motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mendoronggairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras denganmemberikan semua kemampuan dan keterampilannya untukmewujudkan tujuan organisasi.

Robbins (1996:198) mendefinisikan motivasi sebagi kesediaan untukmengeluarkan tingkat upaya yang tinggi kearah tujuan-tujuan organisasiyang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi sesuatukebutuhan individual. Menurut Wahjosumidjo (1984:50) motivasi dapatdiartikan sebagai suatu proses psikologi yang mencerminkan interaksiantara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada dirisesorang. Proses psikologi timbul diakibatkan oleh faktor di dalam diriseseorang itu sendiri yang disebut intrinsic dan extrinsic. Faktor di dalamdiri seseorang bisa berupa kepribadian, sikap, pengalaman danpendidikan, atau berbagai harapan, cita-cita yang menjangkau ke masadepan sedang faktor dari luar diri dapat ditimbulkan oleh berbagifaktorfaktor lain yang sangat kompleks. Tetapi baik faktor ekstrinsikmaupun faktor instrinsik motivasi timbul karena adanya rangsangan.Tingkah laku bawahan dalam kehidupan organisasi pada dasarnyaberorientasi pada tugas. artinya, bahwa tingkah laku bawahan biasanyadidorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan harus selalu diamati,diawasi, dan diarahkan dalam kerangka pelaksanaan tugas dalammencapai tujuan organisasi.

Dengan demikian motivasi dapat difahami sebagai keadaan dalamdiri individu yang menyebabkan mereka berperilaku dengan cara yangmenjamin tercapainya suatu tujuan. Motivasi menerangkan mengapaorang-orang berperilaku seperti yang mereka lakukan. Semakinwirausahawan mengerti perilaku anggota organisasi, semakin mampumereka mempengaruhi perilaku tersebut dan membuatnya lebihkonsisten dengan pencapaian tujuan organisasional. Karena produktivitasdalam semua organisasi adalah hasil dari perilaku anggota organisasi,mempengaruhi perilaku ini adalah kunci bagi wirausahawan untukmeningkatkan produktivitas.

2. Fungsi Motivasi

Setiap wirausahawan memiliki motivasi, meski bentuk motivasitersebut berbeda. Motivasi dapat diartikan sebagai sumber penggerak

Page 112: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan86

bagi setiap wirausahawan untuk melakukan suatu tindakan agar tujuandan harapan dapat tercapai. Wirausahawan sebagai subyek dalampembahasan ini, maka diharapkan memiliki motivasi yang tinggi dalammenyelesaikan setiap tanggung jawabnya, karena motivasi merupakansalah satu faktor yang berpengaruh dalam pencapaian keberhasilankewirausahaan. Sardiman (1990) mengemukakan pada prinsipnya motivasimempunyai tiga fungsi dalam kehidupan manusia:a. Motivasi berfungsi mendorong manusia untuk berbuat, dalam arti

motivasi penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan olehwirausahawan.

b. Motivasi dapat pula berfungsi sebagai penentu arah perbuatan, dengandemikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harusdikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

c. Motivasi berfungsi menyeleksi perbuatan-perbuatan apa yang harusdikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkanperbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

3. Faktor-faktor yang Mendorong Timbulnya Motivasi

Motivasi merupakan salah satu penyebab keberhasilan wirausahawantingkat akhir dalam menyelesaikan tugasnya, oleh karena itu semakinbesar motivasi akan semakin besar pula kesuksesan pencapaian tujuan.Setiap wirausahawan mempunyai program tugasnya yang wajibdiselesaikan dengan baik dan dengan tugas-tugas tersebut wirausahawanmenjadi lebih paham dan menguasai ilmu sesuai dengan tujuan danharapan yang bersangkutan sehingga tujuan dan harapan wirausahawansendiri untuk mendapatkan hasil yang bernlai serta bermanfaat dapattercapai pula. Oleh karena itu bagi wirausahawan yang sedangmenjalankan programnya, maka diharapkan memiliki motivasi yangtinggi untuk menyelesaikannya dengan baik dan tepat waktu meskimotivasi antara wirausahawan satu berbeda dengan wirausahawan lain.

Hal ini sejalan dengan pendapat beberapa ahli bahwa seseorangdalam melakukan suatu perbuatan karena memiliki motivasi yangberbeda, antara lain: Morgan (dalam Nasution, 1982:77) mengatakanbahwa, motivasi didasari oleh kebutuhan. Penjelasan Morgan tentangkebutuhan lebih mengarah pada kebutuhan manusia secara umum,sedangkan menurut Herzberg (1969:76) bahwa faktor-faktor pendorong(motivation faktors) disebut juga sebagai faktor penyebab kepuasan(satisfier). Seseorang akan mendapat kepuasan apabila faktor-faktortersebut dapat dipenuhi, kemudian dengan adanya kepuasan itu maka akanmenambah semangat atau gairah baru untuk melaksanakan suatu

Page 113: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 4 Motivasi dalam Kewirausahaan 87

aktivitas. Namun, jika faktor-faktor kepuasan itu tidak terpenuhi makatidak akan ada tingkatan gairah dan semangat kerja.

Menurut Hoy dan Cecil (1978:1 13), yang menjadi motivator utamamanusia untuk melaksanakan aktivitas adalah adanya harapan-harapan. Lebih lanjut Hoy dan Cecil mengemukakan ada tiga faktoryang menentukan tinggi rendahnya motivasi, yaitu harapan, valensi, danperalatan.

a. Harapan ialah suatu keinginan atau keyakinan bahwa suatu usaha yangmereka lakukan pasti akan berhasil

b. Valensi yaitu suatu tingkat ikatan, keterlibatan, keikutsertaan batiniahseseorang terhadap suatu aktivitasnya atau dapat dikatakan merekamempunyai kepedulian terhadap suatu usaha yang sedang dilaksanakan

c. Peralatan/kebutuhan adalah suatu pendukung, alat, kemampuan yangdimiliki seseorang guna mencapai tujuan yang diinginkan

Berdasarkan uraian di atas, maka diharapkan sebaiknya wirausahawanselalu memiliki motivasi yang tinggi dan konsep diri yang lebih positifdalam menjalani kehidupan, meski motivasi dan konsep diri setiapindividu (wirausahawan) memiliki bentuk yang berbeda-beda. Sehinggadapat menyelesaikan setiap tugas yang diterimanya baik tugas pribadimaupun tugas sosial, serta semua kebutuhan dan harapan sebelumnyadapat tercapai atau dengan kata lain tujuan yang dicita-citakannya dapatdicapai.

4. Jenis-jenis/Kelompok Motivasi

Motivasi menyelesaikan tugasnya pada wirausahawan program S1 ini dapattimbul baik dari dalam diri maupun dari luar individu. Hal ini sejalandengan pendapat Davies (1978) yang membagi motivasi menjadi duayaitu:

a. Motivasi Intrinsik;

Motivasi yang mengacu pada faktor-faktor dari dalam diri individu, baikdalam tugas itu sendiri maupun bagi diri peserta didik (wirausahawan).Bagi wirausahawan tingkat akhir yang sedang menyelesaikan tugasnyahal ini tentu sangat berguna dalam memecahkan setiap persoalan yangkemungkinan akan timbul pada saat menyelesaikan tugasnya, motivasiintrinsik ini biasanya berupa kepuasan terhadap kemampuannya dalammenyelesaikan setiap tanggung jawabnya maupun haraga diridihadapan orang lain terhadap setiap kemampuan yang dimilikinya.Pada umumnya teori pendidikan modern juga menggunakan

Page 114: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan88

motivasi intrinsik sebagai pendorong aktivitas pengajaran dan dalampemecahan soal.

b. Motivasi Ekstrinsik;

Motivasi yang mengacu pada faktor-faktor dari luar dan telah ditetapkanpada tugas maupun pada diri peserta didik (wirausahawan) oleh dosenatau orang lain. Seperti halnya motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik inibiasanya berupa penghargaan, pujian hukuman atau celaan yang dapatmeningkatkan atau mengurangi kreatifitas wirausahawan tingkat akhirdalam menyelesaikan tugasnya.

Sedangkan Otto Wilman (Sakuri, 1991) tidak membagi motivasidalam motivasi intrinsik dan ekstrinsik melainkan mengelompokanmotivasi dalam6 kelompok:

a. Motivasi psikologi;

Motivasi psikologi merupakan dorongan alamiah yang ada pada setiapwirausahawan untuk berkembang dan berkreatifitas. Motivasi iniadalah hal yang tidak disadari bagi wirausahawan itu sendiri danmerupakan dorongan yang intrinsik untuk mengembangkan dirinya.

b. Motivasi praktis;

Motivasi praktis merupakan suatu dorongan pada setiap wirausahawanuntuk memenuhi tuntutan ketuhanan mempertahankan diri danmengembangkan diri, karena adanya nilai-nilai praktis dalam kehidupan.

c. Motivasi pembentukan kepribadian;

Motivasi pembentukan kepribadian merupakan dorongan untukpembentukan dan pengembangan kepribadian masing-masingwirausahawan terutama dari segi intelektual dan estetis.

d. Motivasi kesusilaan;

Motivasi kesusilaan merupakan dokumen agar wirausahawan itu sendiridapat menjadi lebih baik. Motivasi ini biasanya mendasari tindakan kita didalam mencapai tujuan sebagai manusia susila.

e. Motivasi sosial;

Motivasi sosial merupakan dorongan bagi wirausahawan untukmempelajari sesuatu yang layak dikerjakan dalam hiduppergaulan dan dalam interaksi dengan orang lain.

f. Motivasi kebutuhan;

Motivasi kebutuhan dapat mendorong wirausahawan untuk mengabdikepada Tuhan dan menghargai manusia sebagai sesama makhluknya.

Page 115: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 4 Motivasi dalam Kewirausahaan 89

B. Model Motivasi

Berbagai model yang menguraikan bagaimana motivasi terjadi telahdikembangkan. Tiga dari model tersebut adalah: (1) model kebutuhan-tujuan, (2) model ekspektasi Vroom, dan (3) model Porter-Lawler.

1. Model Motivasi Kebutuhan dan Tujuan

Model motivasi kebutuhan dan tujuan dimulai dengan perasaankebutuhan individu. Kebutuhan ini kemudian ditransformasi menjadiperilaku yang diarahkan untuk mendukung pelaksanaan perilaku tujuan.Tujuan dari perilaku tujuan adalah untuk mengurangi kebutuhan yangdirasakan. Secara teoritis, perilaku mendukung tujuan dan perilaku tujuanberkelanjutan sampai kebutuhan yang dirasakan telah sangat berkurang.

Contoh, seseorang mungkin merasakan kelaparan. Kebutuhan iniditransformasikan pertama kedalam perilaku yang diarahkan untukmendukung pelaksanaan perilaku tujuan untuk makan. Contoh dariperilaku yang mendukung termasuk juga aktivitas-aktivitas sepertimemasak, dan menyajikan makanan untuk dimakan. Perilaku pendukungtujuan tersebut dan perilaku tujuan makan itu sendiri akan berkelanjutansampai individu merasakan kebutuhan lapar menjadi berkurang. Sekaliindividu mengalami kebutuhan lapar kembali, daur tersebut akan mulaikembali.

2. Model Ekspektasi Motivasi Vroom

Pada kenyataannya, proses motivasi adalah situasi yang lebih rumitdibandingkan yang digambarkan oleh model motivasi kebutuhan. Modelekspektasi Vroom mengatasi beberapa kerumitan tambahan. Sepertihalnya dengan model kebutuhan-tujuan, model ekspektasi Vroomdidasarkan pada premis bahwa kebutuhan yang dirasakan menyebabkanperilaku kemanusiaan. Akan tetapi, disamping itu model ekspektasiVroom mengungkapkan isu kekuatan motivasi. Kekuatan motivasiadalah tingkatan keinginan individu untuk menjalankan suatu perilaku.Ketika keinginan meningkat atau menurun, kekuatan motivasi dikatakanberfluktuasi.

Vroom (1964) dalam kutipan Wayne dan Faules (2000:124-125),mengembangkan sebuah teori motivasi berdasarkan jenis pilihan yangdibuat orang untuk mencapai tujuan, alih-alih berdasarkan kebutuhaninternal. Teori harapan (expectancy theory) memiliki tiga asumsi pokok: (1)setiap individu percaya bahwa biar ia berperilaku dengan cara tertentu iaakan memperoleh hal tententu. Ini disebut harapan hasil (outcome

Page 116: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan90

expectancy). (2) setiap hasil mempunyai nilai, atau daya tarik bagi orangtertentu. Ini disebut valensi (valence), (3) setiap hasil berkaitan dengansuatu persepsi mengenai seberapa sulit mencapai hasil tersebut. Inidisebut harapan usaha (effort expectancy).

Menurut model motivasi Vroom ini kekuatan motivasi ditentukan oleh(1) nilai dari hasil menjalankan suatu perilaku yang dirasakan dan (2)kemungkinan yang dirasakan bahwa perilaku yang dijalankan oleh individuakan menyebabkan diperolehnya hasil. Ketika kedua faktor tersebutmeningkat, kekuatan motivasi atau keinginan individu untuk menjalankanperilaku akan meningkat. Pada umumnya, individu cenderung untukmenjalankan perilaku-perilaku yang memaksimumkan balas jasa pribadidalam jangka panjang.

Kekuatan

Motivasi

=

Nilai hasilpelaksanaanperilaku yangdilaksanakan

x

Probabilitasbahwa hasiltersebut akanterwujud

Gambar 4.1. Model ekspektasi motivasi Vroom dalam bentuk persamaan.

3. Model Motivasi Porter-Lawler

Porter dan Lawler telah mengembangkan suatu model motivasi yangmenggambarkan uraian proses motivasi yang lebih lengkap dibandingkanmodel kebutuhann-tujuan atau model ekspektasi Vroom. Model motivasiPorter-Lawler ini konsisten dengan dua model sebelumnya dimana model inimenerima premis bahwa (1) kebutuhan yang dirasakan akan menyebabkanperilaku kemanusiaan; dan (2) usaha yang dilakukan untuk mencapai suatutugas ditentukan oleh nilai balas jasa yang dirasakan yang dihasilkan darisuatu tugas dan probabilitas bahwa balas jasa tersebut akan menjadi nyata.

Porter & Lawler (dalam Sri Handayani, 2001) menyatakan bahwa“succesfull role achievement” yang diperoleh seseorang akan berasal dariperbuatannya. Dari definisi tersebut dapat dinyatakan bahwa kinerjakaryawan merupakan suatu bentuk kesuksesan seseorang untukmencapai peran atau terget tertentu yang berasal dari perbuatannyasendiri. Kinerja seseorang dikatakan baik apabila hasil kerja individutersebut dapat melampaui peran atau target yang ditentukansebelumnya.

Page 117: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 4 Motivasi dalam Kewirausahaan 91

Disamping itu, model motivasi Porter-Lawler menekankan tigakarakteristik lain dan proses motivasi:

a. Nilai balas jasa yang dirasakan ditentukan oleh baiknya balas jasaintrinsik dan ekstrinsik yang menghasilkan kepuasan kebutuhanketika suatu tugas diselesaikan. Balas jasa intrinsik berasal langsungdan pelaksanaan suatu tugas, sementara balas jasa ekstrinsik tidak adahubungannya dengan tugas itu sendiri. Contoh, ketika seorangwirausahawan memberi bimbingan pada bawahan mengenai suatumasalah pribadi, wirausahawan tersebut mungkin mendapat balas jasaintrinsik dalam bentuk kepuasan pribadi dengan membantu oranglain.

b. Tingkatan dimana individu secara efektif menyelesaikan suatu tugasditentukan oleh dua variabel: (a) persepsi individu tentang apa yangdiperlukan untuk melaksanakan suatu tugas, dan (b) kemampuansesungguhnya dari individu untuk menjalankan suatu tugas.Sesungguhnya, efektivitas individu dalam menyelesaikan suatu tugasmeningkat ketika persepsi dari apa yang diperlukan untukrnelaksanakan suatu tugas menjadi lebih akurat dan ketikakemampuan untuk menjalankan suatu tugas meningkat.

c. Keadilan balas jasa yang dirasakan akan mempengaruhi jumlahkepuasan yang dihasilkan oleh balas jasa tersebut. Pada umumnya,semakin adil balas jasa yang dirasakanoleh individu, semakin besarkepuasan yang dirasakan sebagai hasil dan menerima balas jasatersebut.

C. Kebutuhan Kemanusiaan

Model motivasi yang dibahas sejauh ini menyatakan bahwa suatupengertian mendalam motivasi didasarkan pada pengertian mendalammengenai kebutuhan kemanusiaan. Terdapat beberapa bukti bahwaorang-orang pada umumnya memiliki kebutuhan yang kuat untukmendapatkan respek dari diri sendiri, respek dari orang lain, promosi,dan pertumbuhan psikologis. Beberapa teori telah dikembangkan untukmembantu wirausahawan lebih mengerti kebutuhan tersebut. Teori-teoritersebut adalah (1) Hirarki kebutuhan Maslow, (2) rangkaian kesatuankedewasaan-ketidak dewasaan Argyris, dan (3) motif berprestasiMcCleland.

1. Hirarki Kebutuhan Maslow

Mungkin deskripsi mengenai kebutuhan kemanusiaan dan orang-orangyang paling diterima secara luas adalah konsep hirarki kebutuhan yangdikembangkan oleh Abraham Maslow.

Page 118: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan92

Hirarki Kebutuhan, Maslow menyatakan bahwa manusiamempunyai lima kebutuhan dasar: (a) kebutuhan fisiologis, (b)kebutuhan keamanan, (c) kebutuhan sosial, (d) kebutuhan penghargaan,dan (e) kebutuhan aktualisasi diri. Maslow berteori bahwa kelimakebutuhan dasar tersebut bisa disusun dalam suatu hirarki artipentingnnya atau urutan dimana individu biasanya akan bekerja kerasuntuk memuaskan kebutuhan tersebut.

Rangkaian

KebutuhanAktualisasi

Diri

KepuasanKebutuhan Harga Diri

Kebutuhan Sosial

Kebutuhan Keamanan

Gambar 4.2. Hirarki kebutuhan Maslow.

Kebutuhan Fisiologis; Kebutuhan fisiologis berhubunggan denganfungsi normal dari tubuh dan termasuk pula kebutuhan akan air, istirahat, udaradan kebutuhan biologis. Hingga kebutuhan tersebut bisa terpenuhi, bagianpenting dari perilaku manusia ditujuan pada pemenuhan kebutuhan tersebut.a. Kebutuhan Keamanan; Kebutuhan keamanan adalah kebutuhan

individu untuk menjauhkan diri mereka dari bahaya. Bahaya tersebuttermasuk juga menghindari kecelakaan tubuh dan bencana ekonomi.Manajemen munglcin akan membantu karyawan untuk memenuhikebutuhan fisiologis dan keamanan melalui gaji yang dibayarkan padakaryawan.

b. Kebutuhan Sosial; Kebutuhan sosial termasuk juga keinginan untukdisayangi, kemitraan , dan persahabatan. Secara keseluruhan, kebutuhantersebut mencerminkan keinginan individu untuk diterima oleh oranglain. Ketika kebutuhan tersebut terpenuhi, perilaku dialihkan padapemenuhan kebutuhan penghargaan.

c. Kebutuhan harga diri; Kebutuhan penghargaan adalah keinginanindividu untuk mendapat penghormatan dan biasanya diubagi menjadi

Page 119: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 4 Motivasi dalam Kewirausahaan 93

dua kategori: (1) penghargaan diri dan (2) penghargaan pada oranglain. Sampai kebutuhan penghargaan terpenuhi, individu-individu akanterus termotivasi untuk berperilaku yang berhubungan.

d. Kebutuhan Aktualisasi Diri; Kebutuhan untuk mengaktualisasi diriadalah keinginan untuk mamaksimumkan potensi yang dimiliki olehindividu. Contohnya, mahasiswa yang mencoba memuaskankebutuhan aktualisasi diri akan bekerja keras untuk menjadimahasiswa yang baik/berprestasi tinggi; ditandai dengan rajin belajardan sungguh-sungguh, berprestasi dengan IP yang memuaskan,mengikuti aturan-aturan akdemik yang ditentukan dsb. Begitupunwirausahawan yang baik akan bekerja keras untuk mencapai sukses.Dikarenakan, kebutuhan aktualisasi diri adalah tingkatan tertinggi darihirarki kebutuhan Maslow

2. Rangkaian Kesatuan Kedewasaan-Ketidak Dewasaan Argyris

Rangkaian kesatuaan kedewasaan-ketidak dewasaan Argyris jugamemberikan pandangan mengenai kebutuhan kemanusiaan. MenurutArgyris, ketika orang-orang sesungguhnya mengalami kemajuan danketidak dewasaan menuju kedewasaan, mereka bergerak;a. Dari suatu keadaan pasif sebagai seorang anak kecil kekeadaan

meningkatnya aktivitas sebagai orang dewasa.b. Dan suatu keadaan ketergantungan pada orang lain sebagai anak kecil

kekeadaan relatif independen sebagai seorang dewasa.c. Dan suatu keadaan hanya mampu berperilaku dengan sedikit cara

sebaggai seorang anak kecil menjadi orang yang berperilakubermacam-macam sebagai seorang dewasa.

d. Dan anak kecil yang berminat tidak menentu, sempit, sambil lalu, danmerosot dengan cepat menjadi orang dewasa yang mempunyai minatyang lebih mendalam.

e. Dan anak kecil yang hanya mempunyai perspektif jangka pendekmenjadi orang dewasa yang mempunyai perspektif jangka panjang.

f. Dan anak kecil yang mempunyai posisi diatas menjadi orang dewasayang mempunyai posisi sejajar/dan atau dibawah.

g. Dan anak kecil yang kurang mempunyai kesadaran akan diri menjadiorang dewasa yang mampu mengendalikan diri.

Menurut rangkaian kesatuan Argyris, ketika seorang menjadi dewasa,mereka mempunyai kebutuhan yang meningkat akan (1) lebih banyakaktivitas, (2) keadaan yang relatif berdiri sendiri, (3) berperilaku dengancara yang berbeda, (4) minat yang lebih mendalam, (5)mempertimbangkan perspektif dalam jangka relatif panjang, (6)

Page 120: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan94

menduduki posisi seimbang dengan orang dewasa lainnya, dan (7)mempunyai kesadaran diri dan mampu mengendalikan diri mereka.Tidak seperti hirarki Maslow, kebutuhan Argyris tidak disusun dalamhirarki.

3. Motivasi Prestasi Mcclelland

Dalam kutipan Hasibuan (1999:162-163) Mc. Clelland mengemukkanteorinya yaitu Mc. Clelland’s Achievement Motivation Theory atau TeoriMotivasi Berprestasi Mc. Clelland. Teori ini berpendapat bahwakaryawan mempunyai cadangan energi potensial. Bagaimana energidilepaskan dan digunakan tergantung pada kekuatan dorongan motivasiseseorang dan situasi serta peluang yang tersedia. Energi akandimanfaatkan. Hal-hal yang memotivasi seseorang adalah: (a) KebutuhanPenghargaan/prestasi n Ach, (b) Kebutuhan afiliasi n. Af, dan (c)Kebutuhan kekuasaan n Pow.

a. Kebutuhan akan prestasi (need for achievement =n Ach),

Kebutuhan akan prestasi merupakan daya penggerak yang memotivasisemangat bekerja seseorang. Karena itu, n Ach akan mendorongseseorang untuk mengembangkan kreativitas dan mengarahkan semuakemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerjayang maksimal. Karyawan akan antusias untuk berprestasi tinggi, asalkankemungkinan untuk itu diberi kesempatan. Seseorang menyadari bahwahanya dengan mencapai prestasi kerja yang tinggi akan dapatmemperoleh pendapatan yang besar. Dengan pendapatan yang besarakhirnya memiliki serta memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

Teori lain mengenai kebutuhan kemanusiaan di pusatkan padakebutuhan untuk berprestasi. Teori ini yang terutama dipopulerkan oleDavid McClelland mendefinisikan kebutuhan berprestasi (need forachievement atau n Ach) sebagai keinginan untuk mengerjakan sesuatudengan lebih baik atau lebih efisien dibandingkan yang telah dikerjakansebelumnya. McClelland mengatakan bahwa pada beberapa orang bisniskebutuhan untuk berprestasi demikian kuat sehingga ia lebih termotivasidibandingkan upaya mencapai keuntungan. Untuk memaksimumkankepuasannya, individu dengan kebutuhan berprestasi yang tinggicenderung menetapkan tujuan untuk diri mereka sendiri yang adalahmerupakan tantangan tetapi bisa dicapai. Walaupun individu-individutersebut tidak menghidari resiko sepenuhnya, mereka menilai resikodengan sangat hati-hati. Individu yang termotivasi oleh keinginanberprestasi tidak ingin gagal dan akan menghindari tugas-tugas yang

Page 121: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 4 Motivasi dalam Kewirausahaan 95

melibatkan terlalu banyak resiko. Individu dengan keinginan yangrendah untuk berprestasi umumnya menghindari tantangan, tanggungjawab, dan resiko.

b. Kebutuhan akan afiliasi (need for Affiliation=n. Af)

Kebutuhan akan afiliasi menjadi daya penggerak yang akan memotivasisemangat bekerja seseorang. Oleh karena itu, n. Af ini merangsang gairahbekerja karyawan karena setiap orang menginginkan hal-hal: kebutuhanakan perasaan diterima oleh orang lain di lingkungan ia tinggal danbekerja (sense of belonging), kebutuhan akan perasaan dihormati, karenasetiap manusia merasa dirinya penting (sense of importance), kebutuhanakan perasaan maju dan tidak gagal (sense of achievement), dankebutuhan akan perasaan ikut serta (sense of participation). Seseorangkarena kebutuhan n Af akan memotivasi dan mengembangkan dirinyaserta memanfaatkan semua energinya untuk menyelesaikantugastugasnya.

c. Kebutuhan akan kekuasaan (need for Power = n Pow).

Kebutuhan akan kekuasaan Merupakan daya penggerak yang memotivasisemangat kerja karyawan. n Pow akan merangsang dan memotivasi gairahkerja karyawan serta mengarahkan semua kemampuannya demi mencapaikekuasaan atau kedudukan yang terbaik. Ego manusia ingin lebihberkuasa dari manusia lainnya akan menimbulkan persaingan. Persainganditumbuhkan secara sehat oleh manajer dalam memotivasi bawahannya,supaya mereka termotivasi untuk bekerja giat.

Kesimpulannya dari teori Mc. Clelland menyatakan bahwa ada tigatype dasar kebutuhan motivasi yaitu kebutuhan untuk prestasi (need forAchievement), kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation), dankebutuhan akan kekuasaan (need for power). Dalam memotivasibawahan, maka hendaknya pimpinan dapat menyediakan peralatan,membuat suasana pekerjaan yang kondusif, dan kesempatan promosibagi bawahan, agar bawahan dapat bersemangat untuk mencapai n Ach, nAf, dan n Pow yang merupakan sarana untuk memotivasi bawahan dalammencapai tujuan.

D. Memotivasi Anggota-anggota Organisasi

Orang-orang temotivasi atau menjalankan perilaku untuk memuaskankebutuhan pribadi mereka. Oleh karena itu, dan sudut pandangmanajerial, memotivasi anggota organisasi adalah proses memberikankesempatan pada mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka sebagai

Page 122: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan96

hasil menjalankan perilaku produktif dalam organisasi. Memotivasiadalah satu dari empat aktivitas fungsi mempengaruhi yang salingberhubungan yang dilaksanakan oleh wirausahawan untuk menuntunperilaku anggota organisasi kearah pencapaian tujuan organisasional.

1. Arti Penting Memotivasi Anggota-anggota Organisasi

Kebutuhan dari anggota organisasi yang tidak terpenuhi akanmenyebabkan munculnya perilaku anggota organisasi yang tidaksemestinya atau semestinya. Wirausahawan yang berhasil didalammemotivasi anggota organisasi akan meminimisasi terjadinya perilakuanggota organisasi yang tidak diinginkan dan memaksimumkanterjadinya perilaku anggota organisasi yang diinginkan. Kemudianwirausahawan bisa meningkatkan kemungkinan bahwa produktivitasanggota organisasi akan meningkat dan memperkecil kemungkinanbahwa produktivitas anggota organisasi akan menurun. Motivasianggota organisasi yang berhasil adalah sangat penting bagiwirausahawan.

2. Strategi Memotivasi Anggota Organisasi

Wirausahawan mempunyai berbagai strategi memotivasi anggotaorganisasi. Tiap strategi tersebut ditujukan pada pemenuhan kebutuhananggota organisasi konsisten dengan yang diuraikan oleh hirarkikebutuhan Maslow, rangkaian kesatuan kedewasaan-ketidak dewasaanArgyris, dan Motif berprestasi MeClelland. Pada hakikatnya, strategitersebut berisi garis pedoman umum apa yang bisa dilakukan olehwirausahawan untuk menjamin bahwa anggota organisasi memenuhikebutuhan tersebut melalui pelaksanaan perilaku anggota organisasiyang sesuai. Strategi motivasi manajerial tersebut adalah (a) komunikasimanajerial, (b) Teori X - Teori Y, (c) Rancangan pekerjaan, (d)Modifikasi perilaku.

a. Komunikasi Manajerial

Setiap usaha atau perusahan baik kecil atau berskala besar dalampengelolaannya untuk mencapai hasil yang efektif dan efisien penerapanprinsip-prinsip manajemen sangat diperlukan, peranan pimpinan ataupemilik usaha untuk memahami dan mampu menjalankan fungsi-fungsiutama manajemen menjadi hal yang utama bagi keberhasilan usahadimasa mendatang.

Komunikasi manajerial merupakan salah satu dari berbagai atributefektivitas managerial, tetapi pada dasarnya terdapat 3 komponen

Page 123: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 4 Motivasi dalam Kewirausahaan 97

penting, yaitu perilaku yang sesuai, motivasi dan kemampuan (skill)(Latif, 2002). Pada pembahasan ini lebih dikhususkan pada kemampuanmanajerial. Kemampuan Manajemen diukur dengan menggunakan 10indikator, yang digunakan dalam penelitian Latif (2002:379), yaitu: (1)Komunikasi verbal (verbal communication), (2) Mengatur waktu dantekanan (managing time and stress), (3) Mengatur keputusan individu(managing individual decisions), (4) Mengenali, menetapkan danmemecahkan permasalahan (recognizing, defining, and solvingproblems), Memotivasi dan mempengaruhi orang lain (motivating andinfluencing others), (6) Pendelegasian (delegating), (7) Menentukantujuan dan mengartikulasikan visi (setting goals and articulating avision), (8) Kesadaran diri (self-awareness), (9) Membangun tim (teambuilding), dan (10) Mengatur konflik (managing conflict)

Strategi motivasi paling dasar dari efektitas manajerial adalahberkomunikasi dengan anggota organisasi. Sebagai hasil komunikasidengan wirausahawan, anggota organisasi bisa memenuhi kebutuhankemanusiaan dasar seperti pengakuan, rasa memiliki, dan keamanan.Contoh, pesan komunikasi dari wirausahawan kepada bawahan yangbersifat positif bisa membantu memenuhi keinginan pengakuan dankeamanan dari bawahan. Sebaliknya, suatu pesan komunikasi dariwirausahawan yang negatif akan menyebabkan frustasi bagi bawahan,yang bisa menghasilkan perilaku yang tidak produktif dari bawahan.

Dalam keseluruhan bidang organisasi dan manajemen, komunikasimerupakan salah satu konsep yang paling sering dibahas, meskipun didalam kenyataannya jarang sekali dipahami secara tuntas. Kreitner danKinicki (2005), menyatakan bahwa “Komunikasi merupakan pertukaraninformasi antar pengirim dan penerima, dan kesimpulan (persepsi)makna antara individu-individu yang terlibat”.

Menurut Daft (2006) bahwa “Komunikasi adalah proses dimanainformasi ditukar dan dipahami oleh dua orang atau lebih, biasanyadengan maksud untuk memotivasi atau mempengaruhi perilaku”.Sedangkan menurut Robbbins (2007), komunikasi adalah penyampaiandan pemahaman makna.

Menurut Sofyandi dan Garniwa (2007), pengertian komunikasidapat dibedakan atas dua bagian, yaitu:

1) Pengertian komunikasi yang berorientasi pada sumber menyatakanbahwa “Komunikasi adalah kegiatan dengan mana seseorang(sumber) secara sungguh-sungguh memindahkan stimuli gunamendapatkan tanggapan”. Dengan melihat unsur kesungguhan dalam

Page 124: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan98

komunikasi, maka pengertian itu cenderung berpandangan bahwasemua komunikasi pada dasarnya adalah persuasif. Lebih jauh lagi,komunikasi yang berorientasi pada sumber menekankan pentingnyavariabel-variabel tertentu dalam proses komunikasi, seperti isi pesan,dan sifat persuasifnya. Dengan kata lain, komunikasi menurutpandangan ini memfokuskan perhatian pada produksi pesan-pesanyang efektif.

2) Pengertian komunikasi yang berorientasi pada penerima memandangbahwa “Komunikasi sebagai semua kegiatan di mana seseorang(penerima) menanggapi stimulus atau rangsangan”. Tegasnya, proseskomunikasi menurut pandangan ini berkenaan dengan pemahamandan arti, karena tekanan diletakkan pada bagaimana penerima melihatdan menafsirkan suatu pesan. Pandangan ini tidak membatasi diripada perilaku yang bersifat intentional saja, dan karenanyamemperluas lingkup dari situasi komunikasi. Kekhasan bentukkomunikasi yang menempatkan manusia sebagai unsur penting dalamorganisasi haruslah diwarnai oleh sikap dan pola komunikasi yangbijak. Sikap dalam hal ini lebih mengekspresikan bagaimana manusiadiletakkan pada posisi yang terhormat, dan dipandang berharga.Kondisi semacam ini apakah mewarnai dalam sistem komunikasiantara pimpinan pimpinan dengan bawahan dan antar sesamanya.Pengamatan dapat dilakukan sejauhmana pimpinan memperlakukanbawahan dalam komunikasi baik formal maupun non formal.

Substansi lain yang perlu mendapatkan perhatian di samping sikap,adalah pola komunikasi. Apa yang menjadi fokus dalam kontekskomunikasi organisasi adalah meliputi bentuk komunikasi, jalur/saluranhubungan komunikasi, dan sumber informasi, jenis berita yangdikomunikasikan.

Dengan demikian wirausahawan hendaknya bekerja keras untukberkomunikasi dengan anggota organisasi lainnya sesering mungkin,tidak hanya karena hal tersebut merupakan alat untuk mengarahkanaktivitas organisasional tetapi juga karena hal tersebut merupakan caradasar untuk memuaskan kebutuhan kemanusiaan dari anggotaorganisasi.

b. Teori X - Teori Y

Strategi lainnya yang bisa digunakan oleh wirausahawan dalam memotivasianggota organisasi melibatkan asumsi yang dimilikinya mengenai sifat dariorang-orang.

Page 125: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 4 Motivasi dalam Kewirausahaan 99

Teori motivasi yang menggabungkan teori internal dan teori eksternalyang dikembangkan oleh Mc. Gregor. Ia telah merumuskan duaperbedaan dasar mengenai perilaku manusia. Kedua teori tersebutdisebut teori X dan Y.

Teori tradisional mengenai kehidupan organisasi banyak diarahkandan dikendalikan atas dasar teori X. Adapun anggapan yang mendasariteori-teori X menurut (Reksohadiprojo dan Handoko 1996 : 87)1) Rata-rata pekerja itu malas, tidak suka bekerja dan kalau bisa akan

menghidarinya.2) Karena pada dasarnya tidak suka bekerja maka harus dipaksa dan

dikendalikan, diperlakukan dengan hukuman dan diarahkan untukpencapaian tujuan organisasi.

3) Rata-rata pekerja lebih senang dibimbing, berusaha menghindaritanggung jawab, mempunyai ambisi kecil, kemamuan dirinya diatassegalanya.

Teori ini masih banyak digunakan oleh organisasi karena paramanajer bahwa anggapn-anggapan itu benar dan banyak sifat-sifat yangdiamati perilaku manusia, sesuai dengan anggapan tersebut teori ini tidakdapat menjawab seluruh pertanyaan yang terjadi pada orgaisasi. Olehkarena itu, Mc. Gregor menjawab dengan teori yang berdasarkan padakenyataannya.

Anggapan dasar teori Y adalah:1) Usaha fisik dan mental yang dilakukan oleh manusia sama halnya

bermain atau istirahat.2) Rata-rata manusia bersedia belajar dalam kondisi yang layak, tidak

hanya menerima tetapi mencari tanggung jawab.3) Ada kemampuan yang besar dalam kecerdikan, kualitas dan daya

imajinasi untuk memecahkan masalah-masalah organisasi yang secaraluas tersebar pada seluruh pegawai.

4) Pengendalian dari luar hukuman bukan satu-satunya cara untukmengarahkan tercapainya tujuan organisasi.

Douglas McGregor mengidentifikasi dua perangkat asumsi danmerancang seperangkat Teori X dan yang lainnya Teori Teori X melibatkanasumsi yang dirasa McGregor sering digunakan oleh wirausahawan sebagaidasar berhubungan dengan orang-orang, sementara Teori Y mewakili

Page 126: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan100

asumsi yang dirasa McGregor hendaknya secara konstan manajemenbekerja keras untuk menggunakannya. Asumsi Teori Teori X dan Teori Ydari McGregor disajikan pada gambar berikut:

Asumsi-Asumsi Teori X Asumsi-Asumsi Teori Y Rata-rata pembawaan ma

nusia untuk tidak menyu kaipekerjaan dan akan menghindarinya bila mungkin.

Karena karakterisitik tidakmenyukai kerja orangtersebut, sebagian besarorang harus dipaksa, diawasi,diarahkan, dan diancamdengan hukuman agar me-reka melakukan usaha yangmemadai untuk mencapaitujuan organisasional.

Rata-rata manusia lebih me-nyukai diarahkan, inginmenghindari tanggungjawab,mempunyai ambisi relatifkecil, dah menginginkanjaminim keamanan diatassegalanya

Penggunaan usaha fisik dan mentaldalam bekerja adalah kodratmanusia sebagaimana bermain danistirahat.

Orang-orang akan melakukanmengendaliail diri dan pengarahandin untuk mencapai tujuan yangtelah disetujui

Konlitmen pada tujuan merupakanfungsi dari penghargaan yangberkaitan dengan prestasi mereka.

Rata-rata orang dalam kondisilayak, bela jar tidak hanya untukmencari tanggung jawab, tetapi jugamenerima tanggung jawabkapasitas untuk melakukanimajinasi, kecerdikan dan kreativitasdalam penyelesaian masalah-masalah organisasional yang secaraluas menyebar pada seluruhkaryawan

Gambar 4.3 Asumsi-asumsi Teori X dan Teori Y dari McGregormengenai sifat-sifat orang.

Teori Z adalah dimensi efektivitas yang secara tidak langsungmenyatakan bahwa manajer yang menggunakan asumsi Teori X maupunTeori Y ketika berhubungan dengan orang-orang akan bisa berhasil,tergantung pada situasi yang mereka hadapi. Dasar pemikiran penggunaanTeori Y dan bukannya Teori X pada sebagian besar situasi adalahaktivitas manajerial yang mencerminkan asumsi Teori Y umumnya akan lebihberhasil dalam memenuhi kebutuhan kemanusiaan dari sebagian besar anggotaorganisasi daripada aktivitas manajemen yang mencerminkan asumsi Teori X. Olehkarena itu, aktivitas manajemen yang didasarkan pada asumsi Teori Y umumnyaakan lebih berhasil didalam memotivasi anggota organisasi dibandingkanaktivitas manajemen yang didasarkan asumsi Teori X.

Page 127: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 4 Motivasi dalam Kewirausahaan 101

c. Rancangan Pekerjaan

Strategi ketiga berhubungan dengan rancangan pekerjaan yangdilaksanakan oleh anggota organisasi.

1) Strategi Rancangan Pekerjaan awal;

Suatu gerakan dalam sejarah bisnis Amerika untuk membuat pekerjaanlebih mudah dan lebih terspesialisasi telah meningkatkan produktivitastenaga kerja. Secara teoritis, gerakan ini ditujukan pada membuat tenagakerja lebih produktif dengan membuat mereka mampu mengerjakansesuatu lebih efisien. Contoh terbaik adalah pengembangan lini perakitanmobil. hasil negatif yang biasanya menyertai penyederhanaan danspesialisasi kerja ini adalah kebosanan. Ketika pekerjaan menjadi lebihsederhana dan lebih terspesialisasi, pekerjaan tersebut biasanyamembosankan dan kurang memuaskan bagi individu-individu yangmenjalankan pekerjaan tersebut. Akibatnya, produktivitas akan menurun.

Mungkin usaha awal untuk mengatasi kebosanan pekerjaan ini adalahrotasi pekerjaan. Rotasi pekerjaan (job rotation) adalah memindahkanindividu-individu dari satu pekerjaan kepekerjaan yang tidak membutulikanindividu individu untuk melaksanakan hanya satu pekerjaan sederhana danterspesialisasi saja dalam jangka panjang. Contohnya, seorang pegawaitaman tidak hanya menggerakkan mesin pemotong rumput saja, tetapi jugaberpindali keaktivitas lainnya seperti menata taman, menyapu, dll.Walaupun program rotasi pekerjaan diketahui meningkatkan kemampuanmendapatkan keuntungan dan perusahaan, program tersebut tidak efektifkarena dalam jangka panjang individu-individu tersebut akan menjadibosun dengan semua pekerjaan dimnana mereka dirotasi. Program rotasipekerjaan biasanya efektif di dalam mencapai tujuan lainnya, seperti tujuanpelatihan di dalam memberikan bagaimana berbagai unit organisasiberfungsi.

Penambahan pekerjaan (job enlargement) adalah strategi lain yangdikembangkan untuk mengatasi kebosanan terhadap pekerjaan yang lebihsederhana dan terspesialisasi. Penambahan pekerjaan menyatakan bahwapekerjaan akan lebih memuaskan jika sejumlah operasi yang dilaksanakanoleh individu individu menjadi meningkat.

2) Strategi Rancangan Pekerjaan Paling Akhir

Sejumlah strategi rancangan pekerjaan paling akhir telah dikembangkansejak pengembangan program rotasi kerja dan pengayaan kerja. Dua daristrategi paling akhir tersebut adalah (a) pengayaan kerja (job enrichment)dan (b) jam kerja fleksibel (flexitime).

Page 128: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan102

(a) Pengayaan kerja

Frederick Herzberg menyimpulkan dari risetnya bahwa tingkat kepuasandan tingkat ketidak puasan yang dirasakan oleh anggota organisasi sebagaihasil melaksanakan semua pekerjaan adalah dua variabel berbeda yang ditentukan oleh dua perangkat bagian. dua bagian yang mempengarulti. tingkatkepuasan pekerjaan dinamakan faktor motivasi atau motivator sementarabagian yang mempengaruhi ketidak puasan kerja adalah faktorpemeliharaan. Faktor pemeliharaan herhuhungan dengan lingkungan kerja,sementara faktor motivasi berhubungan dengan kerja itu sendiri.

Bagian-bagian yang membentuk faktor motivasi dan pemeliharaanHertzberg, disajikan pada tabel di bawah:

Tabel 4.1. Faktor-faktor higienis dan motivator dari Hertzberg.

No Ketidak puasan Foktor-faktor Higienis atau

Pemeliharaan

No Kepuasan Faktor-faktorMotivasi

1.Kebijaksanan dan administrasipersahaan

1. Kesempatan untuk berprestasi

2. Pengawasan (penyeliaan) 2.Kesempatan untuk mendapatpengakuan

2. Ilubungan dengan penyelia 3. Kerja itu sendiri

4.Hubungan dengan rekan kerjasebaya

4. Tanggung jawab

5. Kondisi kerja 5. Kemajuan dan pcningkatan

6. Penggajian 6. Pertumbuhan pribadi

7.Hubungan dengan bawahan-bawahan

Hertzberg, menunjukkan bahwa jika faktor higienis sangat diperlukanpada suatu situasi pekerjaan tertentu, anggota organisasiakan menjadi tidakpuas. Membuat faktor-faktor tersebut lebih diperlukan, contohnya denganmeningkatkan gaji umumnya tidak akan memotivasi karyawan untuk bekerjalebih baik. tetapi hanya akan membuat mereka tidak menjadi tidak puas.Sebaliknya, jika faktor motivasi sangat tinggi dalam situasi pekerjaan tertentu,anggota organisasi biasanya termotivasi untuk bekerja lebih baik.

Proses pernbentukan motivator kedalam situasi kerja dinamakanpengayaan kerja. Anggota organisasi paling produktif terlibat dalam situasi

Page 129: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 4 Motivasi dalam Kewirausahaan 103

kerja yang dikarakteristikkan dengan faktor higienis dan motivasi yangmenguntungkan. Masing-masing hirarki kebutuhan Maslow yangmenguntungkan faktor higienis dan motivasi bisa memenuhi kedua tipefaktor tersebut bisa ditunjukkan pada gambar 4.5.

Contoh pemenuhan kebutuhan harga diri yang dipenuhi dengan faktorhigienis adalah rung parkir-simbol status dan kondisi kerja yangmembuktikan arti penting dari anggota organisasi. Sebaliknya contohkebutuhan harga diri yang dipenuhi dengan faktor motivasi berupa hadiahatau penghargaan yang diterima karena hasil kerja yang sangat baikmenunjukkan arti penting melalui pengakuan pada kerja yang dilakukandengan baik.

KebutuhanAktualisasi

Dirike

Kebutuhan Harga Diri

Kebutuhan Sosial

Kebutuhan Keamanan

Kebutuhan yang umumnya terpenuhi oleh faktor higienis

Kebutuhan yang umumnya terpenuhi faktor motivasi

Gambar 4.4. Kebutuhan pada hirarki kebutuhan Maslow yang umumnyaterpenuhi oleh faktor higienis dan faktor motivasi.

(b) Jam kerja Fleksibel ( Flexitime)

Strategi rancangan pekerjaan lainnya untuk memotivasi anggota organisasididasarkan pada konsep jam kerja fleksibel. Mungkin karakteristikpaling tradisional dari kerja yang dilaksanakan di Indonesia adalah kerjayang dilaksanakan selama delapan jam hari. Akan tetapi, akhir-akliir initradisi tersebut lebih mendapat tantangan. Berhadapan dengan masalah

Harga Diri

KebutuhanAktualisasi

diri

Kebutuhan

RangkaianKeputusan

Page 130: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan104

motivasi dan kemangkiran, banyak wirausahawan yang heralih keinovasi penjadwalan sebagai pemecahan yang mungkin.

Tujuan mama dari inovasi penjadwalan adalah bukanlah untukmengurangi jam kerja total selama mana anggota organisasi melaksanakanpekerjaannya tetapi memberikan keleluasaaan yang lebih besar kepadapekerja dalam tiap waktu yang tepat dimana mereka harusmelakukan pekerjaan mereka. Tujuan utama dari program jam kerjafleksibel adalah bahwa program tersebut memungkinkan pekerja untukmenyelesaikan pekerjaannya dalam waktu empat puluh delapan jam perminggu kerja yang mereka rencanakan send iri.

d. Modifikasi Perilaku

Strategi keempat yang bisa digunakan untuk memotivasi anggotaorganisasi didasarkan pada konsep yang dikenal sebagai modifikasiperilaku. Modifikasi perilaku dipusatkan pada pendorongan perilakuyang sesuai sebagai hasil dan konsekuensi perilaku tersebut. Perilakuyang diberikan penghargaan cenderung diulangi, sementara perilakuyang diberikan hukuman cenderung akan lenyap. Walaupun programmodifikasi perilaku biasanya melibatkan hukuman dan penghargaan,penghargaan umumnya lebih ditekankan karena penghargaan biasanyadipandang mempunyai pengaruh lebih efektif pada perilakudibandingkan hukuman.

Teori modifikasi perilaku menyatakan bahwa jika seorangwirausahawan ingin memodifikasi perilaku bawahan, dia harus menjaminhahwa konsekuensi yang diinginkan terjadi sebagai akibat perilakutersebut. Contoh, jika suatu aktivitas tertentu seperti karyawan tiba tepatpada waktunya secara positif dikuatkan, atau diberi penghargaan,probabilitas hahwa para karyawan akan tiba path waktunya denganfrekuensi yang tinggi akan meningkat. Menurut modifikasi perilaku,penguatan positif dan penguatan negatif, keduanya adalah penghargaanyang meningkatkan kemungkinan bahwa perilaku akan terus berkelanjutan.Penguatan positif (positif enforcement) adalah konsekuensi yangdiinginkan dari perilaku, sementara

Penguatan negatif (negatif enforcement), adalah hilangnyakonsekuensi yang tidak diinginkan dari perilaku hukuman hukuman adalahpenyajian dari konsekuensi perilaku yang tidak diinginkan dan/atauhilangnya konsekuensi perilaku yang diinginkan yang menurunkankemungkinan perilaku tersebut berkelanjutan. Memperluas contoh yangsudah ada, seorang wirausahawan bisa mengliuk um karyawan yang tibaterlambat ketempat kerja dengan (1) memberikan konsekuensi yang tidak

Page 131: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 4 Motivasi dalam Kewirausahaan 105

diinginkan pada karyawan dengan misalnya tegurarl verbal; clan/atau (2)mengahilangkan beberapa konsekuensi yang diharapkan dan gaji atau upahdengan menolak membayar upah karyawan dengan sejumlah waktudimana mereka terlambat. Walaupun hukuman ini dengan cepat mungkinmenyebabkan karyawan datang tepat pada waktunya, hal ini mungkindisertai dengan akibat yang tidak diinginkan seperti perputaran karyawandan kemangkiran, jika ditekankan oleh wirausahawan dalam jangkapanjang.

Hal lain yang bisa membuat program modifikasi perilaku berhasiltermasuk juga (1) memberikan tingkat penghargaan yang berbeda padakaryawan yang berbeda tergantung pada kualitas hasil kerja mereka, (2)memberitahukan karyawan apa yang mereka lakukan adalah salah. (3)menghukum karyawan secara pribadi sehingga tidak mempermalukannyadidepan orang lain, dan (4) senantiasa memberikan penghargaan danhukuman untuk menekankan bahwa manajemen serius mengenai usahamodifikasi perilaku.

E. Hubungan Konsep Diri dan Motivasi dalam Kewirausahaan

Pada kenyataannya terdapat banyak faktor yang akhirnya bisa menentukankeberhasilan wirausahawan dalam menyelesaikan tugasnya, baik faktor daridalam maupun dari luar wirausahawan, oleh karena itu yang terpentingsebagai seorang wirausahawan diharapkan memiliki kekuatan dari dalamdiri untuk mengatasi semua hambatan yang akan diterimanya khususnyakonsep diri yang positif dan motivasi yang tinggi.

Dalam hal ini konsep diri memiliki peran yang sangat penting bagiwirausahawan untuk menyelesaikan tugasnya, dalam membentuk suatupenguatan dari dalam diri yang berguna untuk mengatasi sedikit banyaknyakesulitan ataupun hambatan yang dihadapinya pada saat menyelesaikantugasnya, sebab setiap orang akan bertingkah laku sedapat mungkin sesuaidengan konsep dirinya. Konsep diri adalah bagian dari medan fenomenayang terdifferensiasikan menjadi beberapa pola pengamatan dan penilaiansadar “I” dan “Me ”. Kesadaran ini disebabkan oleh tingkah laku apa yangakan dikerjakan (Roger dalam Hjelle, 1992). Menurut Hurlock (dalamFauzan, L dan Hidayah, N, 1992) dasar pengembangan konsep diri sendiridiperoleh anak melalui hubungannya dengan orang tua. Pernyataan-pernyataan orang tua dan anggota keluarganya yang lain, yang bersifatpujian atau celaan, menyumbang perkembangan konsep diri anak. Darikonsep dasar itu anak akan mengembangkan lebih lanjut konsep dirinya.Hubungan anak dengan orang di luar keluarganya memberikanpengalaman sosial yang baru dan mempengaruhi konsep diri anak.

Page 132: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan106

Sebagian konsep diri yang diperoleh dari interaksinya dalam keluargamungkin dimantapkan dan sebagian diubah.

Konsep diri setiap wirausahawan mungkin positif, mungkin pulanegatif. Dengan konsep diri positif maka lebih besar kemungkinannyawirausahawan akan memperoleh cara-cara penyesuaian diri yang baiksebab konsep diri yang positif akan membuat wirausahawan memilikikepercayaan diri, tingkat penghargaan diri yang tinggi, rendahnya perasaaninferior, kemampuan melihat diri secara realistik dengan demikian makawirausahawan cenderung untuk memiliki motivasi yang tinggi dalammenyelesaikan tugasnya. Sebaliknya, individu yang memiliki konsep dirinegatif secara sadar maupun tidak sadar akan mengarahkan kepadapenyesuaian diri yang buruk, ia banyak mengalami perasaan tidak menentu,tidak memadai, inferior dan sering menggunakan bentuk-bentukmekanisme pertahanan ego sehingga motivasi dalam dirinya sering tidakmenentu pula dengan demikian maka motivasi untuk menyelesaikantugasnya/tugas-tugas yang lain juga tergolong rendah (Hurlock dalamFauzan dan Hidayah, N., 1992).

Konsep diri memainkan suatu peranan penting dalam menentukantingkah laku seseorang, yaitu jika seseorang memiliki konsep diri yangpositif maka perilaku terhadap tugas yang diterimanya juga positif dansebaliknya jika konsep dirinya negatif maka perilaku terhadap tugas yangditerimanya juga negatif. Penelitian Menurut Schmuck dan schmuck(dalam Hidayat, 2000) bahwa konsep diri tentang kemampuan akademikmapun profesinal (wirausahawan) akan memberi pengaruh yang kuatterhadap performa (kinerja) akademik profesional wirausahawan tersebut,dengan kata lain bahwa baik atau tidaknya performance akademikprofesional seorang wirausahawan saat menyelesaikan tugas-tugas yangditerimanya akan bergantung pada bagaimana pandangan dan penilaianterhadap kemampuan akademik profesional wirausahawan itu sendiri.

Konsep diri wirausahawan satu dengan lain tentunya tidak sama. Halini dipengaruhi oleh hasil belajar dan pengalaman yang diterimasebelumnya. Robbins (1984), mengatakan bahwa variabel yangmempengaruhi tingkah laku manusia adalah motivasi (motivation), konsepdiri (self concept) dan belajar (learning). Ketiga variabel itu saling berkaitanantara aspek satu dengan aspek yang lainnya. Pada kenyataannya jikaseseorang memiliki konsep diri yang positif maka ia juga cenderungmemiliki motivasi yang tinggi pula. Menurut Fauzan (1991) Motivasiadalah kondisi psikologis yang mempunyai kekuatan mendorong manusiauntuk melakukan suatu aktivitas guna mencapai suatu tujuan.

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa konsep

Page 133: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 4 Motivasi dalam Kewirausahaan 107

diri memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap motivasi yang timbulpada wirausahawan tingkat akhir dalam menyelesaikan tugasnya. Burn(dalam Hidayat, 2000) mengemukakan bahwa banyak ahli psikologidewasa ini meletakkan konsep diri suatu peranan utama sebagai suatufaktor dalam pengintegrasian pribadi dalam memotivasi perilaku danmencapai kesehatan mental. Jika konsep diri negatif secara tidak langsunghal ini akan membuat motivasinya menurun sebab selalu berpikir bahwadirinya tidak layak untuk sukses dan masih banyak pikiran inferior lainnya.Sebaliknya dengan konsep diri positif maka akan membuat motivasinyameningkat sebab selalu bersikap dan berpikir positif terhadap segala halyang di temui meski menghadapi halangan dan rintangan dalam hidupnya.Tidak terkecuali bagi wirausahawan yang sedang menghadapi kesulitanpada saat menyusun tugasnya.

Yelon dan Weinster (dalam Hidayat, 2000) mengemukakan bahwaperilaku merupakan penampilan luar dari konsep diri. Nilai-nilai yangdianut oleh masing-masing wirausahawan akan mempengaruhimotivasinya, nilai-nilai yang diperoleh melalui proses belajar baik darikeluarga, lingkungan sosial masyarakat dan lingkungan budaya tempatdimana ia hidup dan berkembang. Dengan demikian tinggi atau rendahnyamotivasi wirausahawan dalam menyelesaikan tugasnya tergantung padabagaimana mereka mempersepsi nilai-nilai yang dianutnya. Semakin tepatpersepsi mereka tentang nilai-nilai diri dapat diramalkan semakin tinggipula motivasi mereka. Hal ini sesuai dengan pendapat Rokeach (1973)yang menyatakan bahwa persepsi yang baik dari seseorang tentang nilai-nilai yang dianutnya dapat dijadikan acuan untuk menyeleksi danmengembangkan perilakunya. Bahkan persepsinya tersebut dapat menjadidaya dorong yang ampuh untuk menumbuh kembangkan semangathidupnya, termasuk di dalamnya adalah motivasi berprestasi (Yvon, 1997).

Mengingat apa dikerjakan oleh wirausahawan sebagian besartergantung pada apa yang sedang memotivasinya maka dalam hal inisebaiknya wirausahawan lebih menyadari konsep dirinya sehingga jika diamemiliki konsep diri yang positif maka diharapkan untuk dikembangkan,sebaliknya jika seorang wirausahawan memiliki konsep diri yang negatifmaka diharapkan untuk dapat memperbaikinya sehingga seorangwirausahawan dapat menyelesaikan semua tugas-tugas yang diterimadengan sebaik baiknya.

Houston (dalam Hidayat, 2000) dalam penelitiannya juga mengatakanbahwa motivasi pada seseorang sangat dipengaruhi oleh konsep dirinya.Pandangan atau penilaian seseorang terhadap dirinya dapat dijadikanbahan untuk memprediksi motivasinya.

Page 134: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan108

PENUNTUPMotivasi merupakan penggerak atau dorongan bagi setiap individu(wirausahawan) untuk bertingkah laku sesuai dengan harapan dan tujuanbaik berasal dari dalam diri wirausahawan sendiri maupun berasal darilingkungan luar diri atau orang lain.

Dengan kata lain bahwa semakin baik seseorang wirausahawan dalammemahami dan memandang kemampuan yang dimilikinya akan semakindapat diprediksi motivasinya yang tinggi dalam menyelesaikan tugas-tugasyang diterimanya. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka dapatdisimpulkan bahwa konsep diri dan motivasi yang memainkan peranpenting dalam tingkah laku yang ditampilkan seseorang, sehingga dapatdisimpulkan pula bahwa konsep diri dan motivasi yang dimiliki olehwirausahawan mempunyai pengaruh besar dalam proses menyelesaikantugasnya, meski konsep diri dan motivasi antara wirausahawan satu denganlainnya berbeda.

RANGKUMAN1. Motivasi didefinisikan sebagai keadaan dalam diri individu yang

menyebabkan mereka berperilaku dengan cara yang menjamintercapainya suatu tujuan. Motivasi menerangkan mengapa orang-orangberperilaku seperti yang mereka lakukan.

2. Pada dasarnya motivasi merupakan penggerak atau dorongan bagisetiap individu (wirausahawan) untuk bertingkah laku sesuai denganharapan dan tujuan baik berasal dari dalam diri wirausahawan sendirimaupun berasal dari lingkungan luar diri atau orang lain.

3. Sebaiknya wirausahawan selalu memiliki motivasi yang tinggi dankonsep diri yang lebih positif dalam menjalani kehidupan, meskimotivasi dan konsep diri setiap individu (wirausahawan) memilikibentuk yang berbeda-beda. Sehingga dapat menyelesaikan setiap tugasyang diterimanya baik tugas akademik maupun tugas sosial, serta semuakebutuhan dan harapan sebelumnya dapat tercapai atau dengan katalain tujuan yang dicita-citakannya dapat dicapai.

4. Model motivasi kebutuhan dan tujuan dimulai dengan perasaankebutuhan individu. Kebutuhan ini kemudian ditransformasi menjadiperilaku yang diarahkan untuk. mendukung pelaksanaan perilakutujuan. Tujuan dari perilaku tujuan adalah untuk mengurangi kebutuhanyang dirasakan.

5. Model ekspektasi Vroom didasarkan pada premis bahwa kebutuhanyang dirasakan menyebabkan perilaku kemanusiaan. Akan tempi,disamping itu model ekspektasi Vroom mengungkapkan isu kekuatanmotivasi. Kekuatan motivasi adalah tingkatan keinginan individu untuk

Page 135: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 4 Motivasi dalam Kewirausahaan 109

menjalankan suatu perilaku. Ketika keinginan meningkat atau menurun,kekuatan motivasi dikatakan berfluktuasi.

6. Model motivasi Porter-Lawler menerima premis bahwa (a) kebutuhanyang dirasakan akan menyebabkan perilaku kemanusiaan; dan (b) usahayang dilakukan untuk mencapai suatu tugas ditentukan oleh nilai balasjasa yang dirasakan yang dihasilkan dari suatu tugas dan probabilitasbahwa balas jasa tersebut akan menjadi nyata.

7. Terdapat beberapa bukti bahwa orang-orang pada umumnya memilikikebutuhan yang kuat untuk mendapatkan respek dari diri sendiri,respek dari orang lain, promosi, dan pertumbuhan psikologis. Beberapateori telah dikembangkan untuk membantu wirausahawan lebihmengerti kebutuhan tersebut. Teori-teori tersebut adalah (a) Hirarkikebutuhan Maslow, (b) rangkaian kesatuan kedewasaan-ketidakdewasaan Argyris, dan (c) motif berprestasi McCleland.

8. Maslow menyatakan bahwa manusia mempunyai lima kebutuhan dasar:(a) kebutuhan fisiologis, (b) kebutuhan keamanan, (c) kebutuhan sosial,(d) kebutuhan penghargaan, dan (e) kebutuhan aktualisasi diri.

9. Menurut rangkaian kesatuan Argyris, ketika seorang menjadi dewasa,mereka mempunyai kebutuhan yang meningkat akan (a) lebih banyakaktivitas, (b) keadaan yang relatif berdiri sendiri, (c) berperilaku dengancara yang berbeda, (d) minat yang lebih mendalam, (e)mempertimbangkan perspektif dalam jangka relatif panjang, (f)menduduki posisi seimbang dengan orang dewasa lainnya, dan (g)mempunyai kesadaran diri dan mampu mengendalikan diri mereka.Tidak seperti hirarki Maslow, kebutuhan Argyris tidak disusun dalamhirarki.

10. David McClelland mendefinisikan kebutuhan berprestasi (need forachievement ataun Ach) sebagai keinginan untuk mengerjakan sesuatudengan lebih baik atau lebih efisien dibandingkan yang telah dikerjakansebelumnya.

11. Douglas McGregor mengidentifikasi dua perangkat asumsi danmerancang seperangkat Teori X dan yang lainnya Teori Y. Teori Xmelibatk an asumsi yang dirasa McGregor sering digunakan olehwirausahawan sebagai dasar berhubungan dengan orang-orang,sementara Teori Y mewakili asumsui yang dirasa McGregor hendaknyasecara konstan manajemen bekerja keras untuk menggunakannya.

12. Rotasi pekerjaan adalah memindahkan individu-individu dari satupekerjaan-pekerjaan yang tidak banyak membutuhkan individu individuuntuk melaksanakan hanya satu pekerjaan sederhana dan terspesialisasisaja dalam jangka panjang.

Page 136: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan110

13. Penambahan pekerjaan adalah strategi lain yang dikembangkan untukmengatasi kebosanan terhadap pekerjaan yang lebih sederhana danterspesialisasi. Penambahan pekerjaan menyatakan bahwa pekerjaanakan lebih memuaskan jika sejumlah operasi yang dilaksanakan olehindividu-individu menjadi meningkat.

14. Proses pembentukan motivator kedalam situasi kerja dinamakanpengayaan kerja.

15. Teori modifikasi perilaku menyatakan bahwa jika seorangwirausahawan ingin memodifikasi perilaku bawahan, dia harusmenjamin bahwa konsekuensi yang diinginkan terjadi sebagai akibatperilaku tersebut.

16. Hukuman adalah penyajian dari konsekuensi perilaku yang tidakdiinginkan dan/atau hilangnya konsekuensi perilaku yang diinginkandan menurunkan kemungkinan perilaku tersebut berkelanjutan.

17. Semakin baik seseorang wirausahawan dalam memahami danmemandang kemampuan yang dimilikinya akan semakin dapatdiprediksi motivasinya yang tinggi dalam menyelesaikan tugas-tugasyang diterimanya.

LATIHAN1. Apa yang dimaksud dengan motivasi?2. Sebutkan tiga model rnotivasi?3. Menurut model motivasi Vroom, kekuatan motivasi ditentukan oleh

apa saka?4. Bagaimana model ekspektasi motivasi Vroom dalam bentuk

persamaan?5. Apa premis dari model motivasi Porter-Lawler?6. Sebutkan lima kebutuhan manusia dari model Hirarkhi Kebutuhan

Maslow?7. Menurut Arguris, ketika orang-orang mengalami kemajuan dari

ketidak dewasaan menuju kedewasaan, mereka bergerak dari?8. Apa yang dimaksud dengan kebutuhan berprestasi dari David

McClelland?9. Apa yang dimaksud tentang strategi motivasi yang paling dasar?10.Jelaskan isi teori X dan teori Y, apa asumsi-asumsi dari kedua teori

tersebut?11.Apa yang dimaksud dengan rotasi pekerjaan, penambahan pekerjaan, dan

pengayaan pekerjaan?12.Apa yang disebut faktor higienis dan motivator dari Hertzberg?13.Apa yang dimaksud dengan modifikasi perilaku? bagaimana hal

tersebut dilakukan?

Page 137: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 4 Motivasi dalam Kewirausahaan 111

PUSTAKAHandoko, Hani T, Dr. MBA dan Reksohadiprodjo Sukanto, Dr.

M.Com.1996. Organisasi Perusahaan. Edisi kedua Yogyakarta. BPFE.M. Manullang & Marihot Manullang (2001). Manajemen Sumber

Daya Manusia . Penerbit BPFE, YogyakartaMalayu S. P. Hasibuan (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia.

Penerbit PT. Bumi Aksara, JakartaSri Handayani (2001). “Pengaruh Komputer Mikro Terhadap Kinerja dan

Kepuasan Akuntan Publik”, Tesis S2 UGM, Yogyakarta.Wahjosumidjo. (2002) Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tinjauan Teoritik dan

Permasalahannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.Wayne R. Pace & Don F. Fcmles. 2000. Komunikasi Organisasi. Bandung.

PT. Remaja Rosdakarya.Latif, Daviz A, 2007, Model for Teaching The Management Skills Component of

Managerial Effectiveness to Pharmacy Student, Riview,Pearce II J.A., and Robinson Jr. R.B., 2007, Strategic Management

Formulation, Implementation, and Control, 10th ed. McGraw-Hill.Robbins, S.P and Coulter, M. 2005, Management, 8th ed. International

Edition.

Page 138: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan112

Bab 4 ................................................................................................... 83Motivasi dalam Kewirausahaan .................................................................. 83Kondisi psikologis yang mempunyai kekuatan mendorongmanusia untuk melakukan suatu aktivitas guna mencapai suatutujuan ................................................................................................. 83TUJUAN PEMBELAJARAN .......................................................... 83POKOK BAHASAN ......................................................................... 83TOPIK BAHASAN........................................................................... 84A. Hakikat Motivasi ............................................................................... 841. Definisi Motivasi ................................................................................ 842. Fungsi Motivasi.................................................................................. 853. Faktor-faktor yang Mendorong Timbulnya Motivasi ...................... 864. Jenis-jenis/Kelompok Motivasi ........................................................ 87B. Model Motivasi .................................................................................. 891. Model Motivasi Kebutuhan dan Tujuan .................................. 892. Model Ekspektasi Motivasi Vroom .......................................... 893. Model Motivasi Porter-Lawler .................................................. 90C. Kebutuhan Kemanusiaan ...................................................................91

1. Hirarki Kebutuhan Maslow ................................................... 912. Rangkaian Kesatuan Kedewasaan-Ketidak Dewasaan Argyris .. 933. Motivasi Prestasi Mcclelland .................................................. 94

D.Memotivasi Anggota-anggota Organisasi ........................................ 951. Arti Penting Memotivasi Anggota-anggota Organisasi.......... 962. Strategi Memotivasi Anggota Organisasi .............................. 96

E.Hubungan Konsep Diri dan Motivasi dalam Kewirausahaan ......105PENUNTUP................................................................................... 108RANGKUMAN............................................................................... 108LATIHAN ....................................................................................... 110PUSTAKA........................................................................................ 111

Bab 4 ................................................................................................... 83Motivasi dalam Kewirausahaan .................................................................. 83Kondisi psikologis yang mempunyai kekuatan mendorongmanusia untuk melakukan suatu aktivitas guna mencapai suatutujuan ................................................................................................. 83TUJUAN PEMBELAJARAN .......................................................... 83POKOK BAHASAN ......................................................................... 83TOPIK BAHASAN........................................................................... 84

Page 139: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 4 Motivasi dalam Kewirausahaan 113

Page 140: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 5 Mengembangkan Kreatif dan Inovatif 113

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.

Bab 5Mengembangkan Kreatif Inovatif

Untuk Menemukan dan Menerapkan cara Baru

1.2.3.4.5.

TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mengikuti perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa mampumemahami dan menjelaskan; hakikat pengembangan kreatif daninovatif, mengembangkan sikap kreatif, mengembangkan inovatif, danhubungan kreatif dengan inovatif.

POKOK BAHASAN Hakikat Pengembangan Kreatif dan Inovatif, Mengembangkan Sikap Kreatif Mengembangkan Inovatif Hubungan Kreatif dengan Inovatif

Page 141: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemn Kewirausahaan114

POKOK BAHASAN

A. Hakikat Pengembangan Kreatif dan Inovatif,

Perbedaan antara orang yang sukses dengan orang yang gagal letaknya dibidang rohani. Apa yang biasa orang pikirkan, oleh seseorangmenentukan apa yang akan dicapainya. Ini berlaku di lapangan niagamaupun lapangan-lapangan lain. Jika seseorang dapat berpikir dengancerdas dan kreatif, maka orang tersebut akan mendapat hasil-hasiltertentu. Jika pikiran-pikirannya tidak menentu dan tidak diarahkankepada suatu tujuan tertentu, maka hasilnya pun akan mengecewakan.

Bandingkanlah kalau ada dua orang Wirausaha. Yang satu sibuk dangelisah, namun tidak menghasilkan sesuatu yang penting. Hal ini karenapikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya tidak dipersiapkan dan tidakdipikirkan dengan serius. Yang lain melaksanakan pekerjaannya sehari-hari dengan tenang dan tertib, memperhatikan setiap bagian,menjatuhkan keputusan dengan tepat, maka setiap hari akan dapat hasilyang baik.

Kekuatan yang dimiliki oleh setiap manusia yang sering disebutdengan daya khayal, melalui daya khayal inilah manusia dapat mencapaikemauan yang tinggi dan kesanggupannya dalam menemukan segala hal.Daya khayal dapat dibedakan menjadi 2, yaitu daya khayal sintesis dandaya khayal kreatif. Daya khayal sintesis adalah untuk tidak menciptakanhal yang baru, tetapi membentuk dan menyusun yang lama dalam bentukkombinasi baru. Sedangkan daya khayal kreatif adalah menciptakan hal-hal baru terutama apabila daya khayal sintesis tidak bisa bekerja dalammemecahkan suatu masalah.

Melalui daya khayal kreatif ini alam pikiran manusia yang terbatasdapat berhubungan langsung dengan alam pikiran halusnya. Barangkalialam pikiran inilah yang menyalurkan inspirasi atau ilham dan me-nyampaikan gagasan baru sebagai hasilnya menjadi alat bagi manusiauntuk menyesuaikan getaran dalam dirinya dengan getaran dalam diriorang lain. Daya khayal biasanya bekerja secara otomatis dan hanyabekerja jika alam pikiran yang sadar bergerak dengan kecepatan yang luarbiasa seperti mendapatkan dorongan dari suatu emosi yang ditimbulkanoleh keinginan yang kuat. Dalam hubungan ini, berpikir kreatifnyaseorang wirausaha dapat merombak dan kemudian mendorongnya dalampengembangan lingkungan menjadi berhasil.

Pemikiran kreatif dan pengembangan ide memang tidak mudah.Contoh sederhana tadi terjadi dalam waktu yang tak terduga. Mengalirseperti air.

Page 142: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 5 Mengembangkan Kreatif dan Inovatif 115

B. Mengembangkan Sikap Kreatif

Kesulitan dan kemelut yang terjadi dalam kehidupan manusia janganlahkita anggap sebagai rintangan untuk maju di dalam berwirausaha.Hadapilah hidup ini dengan penuh keyakinan. Apabila kita berhadapandengan keadaan buruk, janganlah kita marah, berputus asa atau kecewa.Keyakinan, ketabahan, dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esaharus kita miliki dan kita tanamkan dalam diri kita sendiri.

Kegagalan dan kegelapan yang menyelimuti, yang menjadikanpandangan hidup menjadi suram, harus kita ubah menjadi lebih cerah,produktif, dan penuh kreatif.Cara berpikir positif mengarahkan pada hal-hal yang baik, dan sesuatu yang buruk itu harus dipandang sebagaipengalaman dan guru yang terbaik. Cara berpikir yang demikian itu bisadikatakan cara berpikir kreatif dan produktif.

Manusia wirausaha memiliki jiwa mandiri, hal ini didukung olehcara-cara berpikirnya yang kreatif. Pemikiran kreatif itu sendiri didukungoleh dua hal yaitu pengerahan daya imajinasi dan proses berpikir ilmiah.Dengan pemikiran yang kreatif kita bisa memecahkan berbagai macampermasalahan.

Kreatifitas dapat dikembangkan melalui peningkatan jumlah danragam masukan ke otak, terutama tentang hal yang baru, dengan me-manfaatkan daya ingat, daya khayal dan daya serap dari otak akan dapatditumbuhkan berbagai ide baru menuju Kreatifitas.

Kreatifitas adalah karya yang merupakan hasil pemikiran dangagasan. Ada rangkaian proses yang panjang dan harus digarap terlebihdahulu sebelum suatu gagasan menjadi suatu karya. Rangkaian tersebutantara lain meliputi fiksasi (pengikatan, pemantapan) dan formulasigagasan, penyusunan rencana, dan program tindakan nyata yang harusdilakukan sesuai dengan rencana yang telah disusun untuk mewujudkangagasan tersebut

Kreatifitas merupakan sebuah proses yang dapat dikembangkan danditingkatkan. Namun, kemampuan ini berbeda dari satu orang terhadaporang lainnya. Kemampuan dan bakat merupakan dasarnya, tetapipengetahuan dari lingkungannya dapat juga mempengaruhi Kreatifitasseseorang. Selama ini ada anggapan yang salah mengenai orang yangkreatif. Ada yang mengatakan hanya orang jenius/pintar saja yangmemiliki Kreatifitas. Kreatifitas bukanlah suatu bakat misterius yangdiperuntukkan hanya bagi segelintir orang. Mengingat Kreatifitasmerupakan suatu cara pandang yang sering kali justru dilakukan secaratidak logis. Proses ini melibatkan hubungan antarbanyak hal di manaorang lain kadang-kadang tidak atau belum memikirkannya.

Page 143: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemn Kewirausahaan116

1. Pengertian Kreatifitas

Secara sederhana, yang dimaksud dengan Kreatifitas dalam hal ini adalahmenghadirkan suatu gagasan baru. Kreatifitas itu merupakan sebuahproses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Anda harusmengetahui bahwa Kreatifitas tiap-tiap orang berbeda-beda, kemampuanseseorang dalam bakat, pengetahuan, dan lingkungan juga dapatmempengaruhi Kreatifitas. Kreatifitas merupakan sumber yang pentingdari kekuatan persaingan karena adanya perubahan lingkungan.

Zimmerer dkk. (2009) mendefinisilan kreatifitas adalah kemampuanuntuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-carabaru dalam melihat masalah dan peluang. Inovasi adalah kemampuanuntuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untukmeningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan orang-orang.

Pendapat lain menyebutkan Kreatifitas itu adalah kemampuan untukmenciptakan suatu produk baru ini: (1) Kreatifitas adalah kemampuanuntuk membuat kombinasi-kombinasi atau melihat hubungan-hubunganbaru antara unsur, data, variabel, yang sudah ada sebelumnya. (2)Kreatifitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yangbaru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbedadengan apa yang telah ada sebelumnya. Conny Semiawan (1984).

Dalam mengelola usaha, keberhasilan seorang wirausaha terletakpada sikap dan kemampuan berusaha, serta memiliki semangat kerja yangtinggi. Sedangkan semangat atau etos kerja yang tinggi seorang wirausahaitu terletak pada Kreatifitas dan rasa percaya pada diri sendiri untuk majudalam berwirausaha. Seorang wirausaha yang kreatif dapat menciptakanhal-hal yang baru untuk mengembangkan usahanya. Kreatifitas dapatmenyalurkan inspirasi dan ilham terhadap gagasangagasan baru untukkemajuan dalam bidang usahanya. Kita tidak mungkin memilikigambaran yang lengkap mengenai masa depan, tetapi tindakan kita akanmemiliki konsekuensi di masa depan. Oleh karena itulah, kitamemerlukan pemikiran yang kreatif yang membantu untuk melihatkonsekuensi dari tindakan serta untuk memberikan alternatif tindakan.Pemikiran kreatif berhubungan secara langsung dengan penambahannilai, penciptaan nilai, serta penemuan peluang bisnis.

2. Pola Pemikiran dan Ciri-ciri Kreatif

Pola pemikiran kreatif juga dibutuhkan untuk menggambarkan keadaanmasa depan, di mana seorang wirausaha akan beroperasi, juga akanmemberikan gambaran yang tidak dapat dihasilkan oleh eksplorasiterhadap trend masa kini.

Page 144: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 5 Mengembangkan Kreatif dan Inovatif 117

De Bono (1970) berpendapat bahwa pola pemikiran yang kreatifmerupakan motivator yang sangat besar, karena membuat orang sangattertarik akan pekerjaanya. Pemikiran kreatif juga memberikankemungkinan bagi setiap orang untuk mencapai sesuatu tujuan. Seorangwirausaha yang kreatif akan membuat hidup akan lebih menyenangkan,lebih menarik serta akan menyediakan kerangka kerja dan dapatbekerjasama de-ngan orang lain.

Randsepp (199), menyebutkan ciri-ciri tentang pemikiran kreatifsebagai berikut:a. Sensitif terhadap masalah-masalah,b. Mampu menghasilkan sejumlah ide besar,c. Fleksibel,d. Keaslian,e. Mau mendengarkan perasaan,f. Keterbukaan pada gejala bawah sadar,g. Mempunyai motivasi,h. Bebas dari rasa takut gagal,i. Mampu berkonsentrasi, danj. Mempunyai kemampuan memilih.

Seorang wirausaha yang memliki daya pengembangan Kreatifitasyang tinggi akan dapat merombak dan mendorongnya di dalampengembangan lingkungan usahanya menjadi berhasil. Karena denganKreatifitas seorang wirausaha dapat

a. Meningkatkan efisiensi kerja,

b. Meningkatkan inisiatif,

c. Meningkatkan penampilan,

d. Meningkatkan mutu produk, dan

e. Meningkatkan keuntungan.

Seorang wirausaha yang kreatif selalu dihujani bahan-bahaninformasi bisnis melalui televisi, surat kabar, majalah, percakapan denganorang lain, laporan, surat, memo, pengumuman, selebaran, telepon dansebagainya.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh wirausaha yangkreatif dalam mencari informasi yang penting bagi usahanya:a. Informasi tentang kepribadian dan kemampuanya,b. Peluang pasar,c. Peluang usaha yang menguntungkan perusahaan,d. Pemasok barang,e. Kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap produk,

Page 145: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemn Kewirausahaan118

f. Persaingan dalam dunia usaha, dang. Lingkungan usaha yang dihadapinya dan lain-lain.

Bagi kalangan wirausaha, tingkat Kreatifitas akan sangat menunjangdalam kemajuan bisnis. Dalam lingkungan bisnis global, dimanaperubahan begitu cepat, organisasi dipaksa membutuhkan orangorangkreatif yang dapat mengantisipasi dan tanggap terhadap perubahan.

Oleh karena itu, Kreatifitas sebenarnya merupakan sebuah prosesyang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Kreatifitas seorangwirausaha dapat juga dipengaruhi oleh bakat, kemampuan, dan ilmupengetahuan. Begitu juga pengalaman seorang wirausaha juga merupakanguru yang berharga untuk memicu Kreatifitas keberhasilan dalam per-usahaan. Seorang wirausaha dikatakan kreatif apabila mempunyaikemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru atau mengadakan se-suatu yang belum ada.

3. Keterampilan Berpikir Kreatif

Seharusnya setiap manusia wirausaha memiliki jiwa interpreneurship, halini didukung oleh cara-cara berpikirnya yang kreatif. Pemikiran kreatif itusendiri didukung oleh dua hal, yaitu pengerahan daya imajinasi danproses berpikir ilmiah. Dengan pemikiran yang kreatif kita bisamemecahkan berbagai macam permasalahan.

Manusia yang pesimis menganggap hidup ini hanya dipenuhi olehpenderitaan dan masalah yang sulit diatasi, sedangkan manusia yangoptimis memandang bahwa hidup ini penuh dengan kesempatan dankemungkinan untuk maju dan berhasil dalam hidup. Manusia yang optimismempunyai daya imajinasi yang positif yang dapat menolong pemikiranyang kreatif. Keinginan, angan-angan, cita-cita, tujuan hidup, masalahkehidupan, perbintangan, nasib, takdir, ataupun segala pengalaman dirikita selama hidup ini dapat merangsang jiwa kita untuk berpikir kreatif.Untuk itu kita hendaknya memiliki daya cipta yang dinamis. Kita harussenantiasa sadar dan waspada terhadap segala yang terjadi di sekitar kitadan meng-ambil manfaat dari setiap peristiwa. Ada beberapa hambatanmental yang dapat mengurangi daya imajinasi kita diantaranya:a. Pandangan hidup yang sempit,b. Kepercayaan terhadap takhayul,c. Keputusasaan,d. Kurangnya kepercayaan pada diri sendiri,e. Kesombongan,f. Kedengkian dan iri hati,

Page 146: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 5 Mengembangkan Kreatif dan Inovatif 119

g. Kebodohan, danh. Kekhawatiran akan kegagalan.

Menurut Kao (1989), ada beberapa hal yang dapat merintangi ataumenghambat pimikiran Kreatifitas dilihat dari prilaku seorangwirausaha adalah sebagai berikut :a. Mengagungkan tradisi dan budaya yang dibuat,b. Memperkecil ketersediaan sumber-sumber yang dibutuhkan,c. Lebih menekankan pada prilaku struktur birokrasi,d. Menekankan pada nilai yang menghalangi pengambilan resiko,e. Lebih menyukai spesialisasi,f. Komunikasi yang lemah,g. Mematikan sesuatu contoh,h. Sistem pengendalian yang kuat atau tidak lentur,i. Menekankan denda atau hukuman atas kegagalan atau kesalahan,j. Mengawasi aktivitas Kreatifitas, dank. Menekankan batas waktu.

Untuk menghindari hal-hal di atas, kita harus membuang se-jauhmungkin setiap hambatan mental yang mengganggu proses berpikirkita. Daya imajinasi baru mempunyai arti bagi hidup kita apabilabercampur dan bekerjasama dengan daya pikiran kita. Pikiran kita dapatberakibat dua hal, mungkin menolong mungkin juga menghambatusaha kita.

Pemikiran yang simpang siur menunjukkan pemikiran yang tidakkreatif. Pemikiran kita akan kreatif apabila proses berpikir kitaberlangsung secara ilmiah. Proses berfikir ilmiah berlangsung denganlangkah-langkah yang sistematis, berorientasi pada tujuan sertamenggunkanan pola atau metode tertentu untuk memecahkan masalah.Pada dasarnya, pemikiran ilmiah dapat berlangsung dengan langkah-langkah sebagai berikut:a. Merumuskan atau mengenang tujuan, keinginan, dan kebutuhan baik

bagi diri sendiri maupun bagi pihak lain.b. Merumuskan atau mengenang permasalahan yang berhubungan dengan

usaha untuk mencapai atau memenuhi tujuan, keinginan dan kebutuhandi atas.

c. Menghimpun atau mengenang fakta-fakta obyektif yang berhubungandengan obyek yang sedang kita pikirkan.

d. Mengolah fakta-fakta itu dengan pola berpikir tertentu, baik secarainduktif ataupun deduktif, atau mencari hubungan antarfakta sehinggaditemukan berbagai alternatif.

Page 147: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemn Kewirausahaan120

e. Memilih alternatif yang dirasa paling tepat.f. Menguji alternative itu dengan mempertimbangkan hukum sebab akibat

sehingga ditemukan manfaat alternatif itu bagi kehidupan.g. Menemukan dan meyakini gagasan.h. Mencetuskan gagasan itu, baik secara lisan maupun tertulis.

Kalau kita perhatikan proses berpikir yang digambarkan di atas,ternyata berpikir ilmiah itu masih melibatkan fungsi-fungsi kejiwaan yanglain, misalnya keinginan, perasaan, kemauan, imajinasi, ingatan danperhatian. Oleh karena itu, pemikiran kreatif harus ditunjang oleh suatukepribadian yang kuat.

Sukses Wirausaha dapat diidentifikasi berdasarkan ide-ide yangmungkin dapat dikerjakan dan memiliki kemampuan untukmelaksanakannya. Para Wirausaha yang berada pada tingkat teratas dalamtingkat organisasi mempunyai kemampuan untuk merumuskan danmenerapkan ide-ide kreatif. Para Wirausaha yang sangat kreatif biasanyamenjadi tokoh dalam dunia usaha.

Menurut Solomom dan Winslow (1988) ada beberapa ciri Wirausahakreatif, diantaranya adalah sebagai berikut:a. Pintar tetapi tak harus brilian karena Kreatifitas tidak selalu secara

langsung berhubungan dengan tingginya intelegensi seseo rang.b. Berkemampuan baik dalam menjalankan ide-ide yang berbeda dalam

waktu yang singkat.c. Memiliki pandangan positif terhadap diri sendiri. Dengan kata lain,

menyukai dirinya dan memiliki rasa percaya diri.d. Cenderung kaya kehidupan fantasi.e. Termotivasi oleh masalah-masalah yang menantang.f. Dapat memendam keputusan sampai cukup fakta terkumpul.g. Menghargai kebebasan dan tidak hanya memerlukan persetujuan rekan

lainnya.h. Peka terhadap lingkungan dan perasaan orang-orang yang ada di

sekitarnya.i. Fleksibel.j. Lebih mementingkan arti dan implikasi sebuah problem daripada

detailnya.

4. Melatih Pemikiran Kreatif melalui Kegiatan

Berikut ini ada beberapa contoh untuk melatih pemikiran kreatifitasmelalui kegiatan yang lebih jelas dan dapat dilakukan seorangmahasiswa/mahasiswi atau calon wirausaha baik kampus maupun di

Page 148: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 5 Mengembangkan Kreatif dan Inovatif 121

lapangan usaha yang sudah ada. Menurut; H. Ating Tedjasutisna (2004),adalah sebagai berikut:a. Seorang mahasiswa membuat bungkus kado yang menarik dengan

penuh hiasan baru dan model baru.b. Seorang mahasiswi di kampus membuat kejutan dengan membuat kue

atau masakan dengan resep baru sebagai hasil eksperi men nya.c. Mahasiswa membuat guntingan kertas untuk dijadikan hiasan, misalnya

seekor burung, layangan, sebuah topi, perahu, pesawat terbang, sebuahrumah, dan lain-lain.

d. Di laboratorium komputer seorang mahasiswi mencoba berbagaipenelitian dan eksperimen.

e. Seorang mahasiswa menyusun batang korek api menjadi gedung,piramida, mobil, motor, dan sebagainya.

f. Para mahasiswa membuat sepatu roda yaitu gabungan sepatu dan roda.g. Para mahasiswa membuat karangan dalam bahasa Indonesia dan

bahasa Inggris.h. Seorang mahasiswi membuat berbagai bentuk susunan balok yang

tadinya belum ia kenal.i. Seorang wirausaha di sekolah membuat berbagai kreasi dalam kegiatan

usaha, seperti membuat susunan barang, pengaturan rak pajangan,membuat promosi, dan lain sebagainya.

j. Seorang wirausaha membuat patung burung garuda dari kayu bekasatau kayu yang sudah tidak terpakai lagi.

Jika proses kreatif terus dilatih secara kontinu, maka diharapkan parawirausaha dapat mencapai sasaran sebagai berikut:a. Mencermati proses kreatif dalam menciptakan nilai tambah pada suatu

barang atau jasa pelayanannya.b. Mengetahui manfaat dan memiliki kemampuan menghasilkan sesuatu

yang kreatif.c. Menguasai teknik-teknik mengumpulkan informasi secara efisien,

efektif, dan cara mengolahnya dengan kreatif.Biasanya sedikit kaku jika sudah memasuki sebuah siklus produksi.

Dalam situasi seperti ini, gagasan-gagasan baru hanya akan terealisasi jikaseorang wirausaha menyediakan waktu khusus untuk menanganinya.Akan tetapi, tentu saja tidak boleh dengan cara merusak jadwal kerjasiklus produksi. Dalam bulan-bulan diantara dua siklus produksi, dimanaterdapat waktu (reses), seorang wirausaha dapat memanfaatkan waktutersebut untuk mengembangkan hal-hal yang kreatif. Pada masa resesitulah seorang wirausaha harus tukar menukar pesan, pendapat,pertemuan, diskusi dan melaksanakan survai dalam bidang pemasaran.Orang kreatif umumnya suka bekerjasama antara satu dengan yanglainnya. Untuk menciptakan momentum yang positif dan terlibat dalam

Page 149: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemn Kewirausahaan122

kancah saling menukar gagasan, ide-ide, maka seorang wirausaha akanterpacu menjadi seorang pemikir, inovasi dan kreatif.

5. Strategi Pengembangan KreatifitasBerikut ini adalah hal-hal yang dapat membantu mengembangkankemampuan pribadi dalam program peningkatan Kreatifitas sebagaimanadikemukakan oleh James L. Adams (1986): (a) mengenali hubungan, (b)mengembangkan perspektif fungsional, (c) gunakan akal, dan (d)hapus perasaan ragu-ragu.

a. Mengenali Hubungan

Banyak penemuan dan inovasi lahir sebagai cara pandang terhadap suatuhubungan yang baru dan berbeda antara objek, proses, bahan, teknologi,dan orang. Seperti mencampurkan aroma bunga melati dengan air tehkemudian dibotolkan menjadi teh botol yang harum dan segar rasanya.

Untuk membantu meningkatkan Kreatifitas, kita dapat melakukan carapandang kita yang statis terhadap hubungan orang dan lingkungan yangtelah ada. Dari sini kita coba melihat mereka dengan cara pandang yangbaru dan berbeda. Orang yang kreatif akan memiliki intuisi tertentu untukdapat mengembangkan dan mengenali hubungan yang baru dan berbedadari fenomena tersebut. Hubungan ini nantinya dapat memperlihatkanide-ide, produk dan jasa yang baru. Sebagai contoh, kita dapat melakukanlatihan degan melihat hubungan antara pasangan-pasangan: suami-istri,kue coklat dan es krim vanili, atlet dan pelatih serta manajer denganburuh.

b. Kembangkan Perspektif Fungsional

Kita dapat melihat adanya suatu perspektif yang fungsional dari bendadan orang. Seseorang yang kreatif akan dapat melihat orang lain sebagaialat untuk memenuhi keinginannya dan membantu menyelesaikan suatupekerjaan. Misalnya, sering secara tidak sadar kita menggunakan pisaudapur untuk memasang paku skrup (-+), gara-gara obeng yang kita caritidak ketemu. Cara lain, kita harus memulainya dari cara pandang yangnonkonvensional dan dari perspektif yang berbeda. Sebagai contoh,cobalah sebutkan fungsi lain dari sebuah kursi, buku yang Anda pegangini, dan lain-lain. Pepatah mengatakan ”tidak ada rotan akarpun berguna”

c. Gunakan AkalFungsi otak pada bagian yang terpisah antara kiri dan kanan telahdilakukan sejak tahun 1950-an dan tahun 1960-an. Otak bagian kanandipakai untuk hal-hal seperi analogi, imajinasi, dan lain-lain. Sedangkanotak bagian kiri dipakai untuk kerja-kerja seperti analisis, melakukanpendekatan yang rasional terhadap pemecahan masalah, dan lain-lain.Meski secara fungsi ia berbeda, tetapi dalam kerjanya ia harus salingberhubungan.

Page 150: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 5 Mengembangkan Kreatif dan Inovatif 123

Proses Kreatifitas meliputi pemikiran logis dan anlitis terhadappengetahuan, evaluasi dan tahap-tahap implementasi. Jadi, bila kita inginlebih kreatif, kita harus melatih dan mengembangkan kemampuan keduabelah otak kita tersebut.

d. Hapus Perasaan Ragu-ragu

Kebiasaan mental yang membatasi dan menghambat pemikiran kreatif,diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Pemikiran Lain,

Perkembangan kehidupan seseorang banyak terpenuhi oleh hal-halyang tidak pasti dan meragukan. Banyak orang yang menyerah dengankenyataan-kenyataan yang dihadapi. Bagi orang yang kreatif lebih baikbelajar menerima keadaan tersebut dalam hidupnya, bahkan merekasering menemukan sesuatu yang berharga dalam kondisi tersebut.

2) Mencari Selamat,

Dalam kehidupannya orang akan cenderung menghindari risikoseminimal mungkin, tetapi seorang inovator akan senang menghadapirisiko, misalnya risiko kesalahan atau kegagalan. Bahkan kegagalandianggap sebagai permainan yang menarik yang dapat dijadikan guruyang baik untuk keberhasilan di masa yang akan datang.

3) Stereotype, (yakin sudah ada ketentuan)

Sepertinya sudah ada ketentuan atau karakteristik tertentu untuk suatuhal, begitu pula halnya akan kesuksesan yang dapat diraih. Karenaketerbatasan ini, seseorang yang ingin melakukan suatu hal, karena asasstereotype ini, akan terimitasi cara pandang dan persepsinya terhadapkemungkinan lain yang sebenarnya dapat diraih.

4) Pemikiran Kemungkinan/Probabilitas,

Guna memperoleh keamanan dalam membuat keputusan, seseorangakan cenderung percaya kepada teori kemungkinan. Bila berlebihan,maka hal ini hanya akan menghambat seseorang mencari kesempatanyang hanya akan datang sekali saja dalam hidupnya.

6. Tahapan Memacu Kreatifitas

Untuk memacu Kreatifitas yang tinggi ada 4 tahapan menurut Edward deBono (1970) dalam proses kreatif, yaitu:a. Latar Belakang atau Akumulasi; Pengetahuan Kreasi yang baik

biasanya didahului oleh penyelidikan dan pengumpulan informasi. Halini meliputi membaca, berbicara dengan orang lain, menghadiripertemuan profesional dan penyerapan informasi sehubungan denganmasalah yang tengah digeluti. Sebagai tambahan dapat jugamenerjuni lahan yang berbeda dengan masalah kita karena hal ini

Page 151: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemn Kewirausahaan124

dapat memperluas wawasan dan memberikan sudut pandang yangberbeda-beda.

b. Proses Inkubasi; Dalam tahap ini seseorang tidak selalu harus terusmenrus memikirkan masalah yang tengah dihadapinya, tetapi ia dapatsambil melakukan kegiatan lain, yang biasa, yang sama sekali tidak adahubungannya dengan masalah. Akan tetapi, ada waktu-waktu tertentudi mana ia harus menyempatkan diri memikirkan masalah ini untukpemecahan nya.

c. Melahirkan Ide; Ide atau solusi yang seirama ini dicari-cari mulaiditemukan. Terkadang ide muncul pada saat yang tidak adahubungannya dengan masalah yang ada. Ia bisa muncul tiba-tiba. Disini ia harus dapat dengan cepat dan tanggap menangkap danmemformulasikan baik ide maupun pemecahan masalah lanjutan dariide tersebut.

d. Evaluasi dan Implementasi; Tahap ini merupakan tahap tersulit dalamtahapan-tahapan proses Kreatifitas karena dalam tahap ini seseorangharus lebih serius, disiplin, dan benar-benar berkonsentrasi.wirausahawan yang sukses dapat mengidentifikasi ide-ide yangmungkin dapat dikerjakan dan memiliki kemampuan untukmelaksanakannya. Lebih penting lagi, ia tidak menyerah begitu sajabila menghadapi hambatan. Bahkan biasanya ia baru akan berhasilmengembangkan ide-ide setelah beberapa kali mencoba. Hal pentinglainnya dalam tahapan ini adalah dimana Wirausaha mencoba-cobakembali ide-ide sampai menemukan bentuk finalnya karena ide yangmuncul pada tahap ini, tadi biasanya dalam bentuk yang tidaksempurna. Jadi, masih perlu dimodifikasi dan diuji untukmendapatkan bentuk yang baku dan matang dari ide tersebut. (lihatgambar pada halaman berikut).

Inkubasi

ProsesAkumulasiPengetahuan Kreatif

Gagasan

Evaluasi danImplementasi

Gambar 5.1 Proses Sikap Pemikiran Kreatif

Page 152: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 5 Mengembangkan Kreatif dan Inovatif 125

7. Implementasi Mengembangkan Sikap KreatifBanyak diantara kita yang merasa dirinya sangat tidak kreatif, bagaimanajuga, dalam lingkungan bisinis global, di mana perubahan begitu cepat,organisasi dipaksa membutuhkan orang-orang kreatif yang dapat secaraefektif mengantisipasi dan tanggap terhadap perubahan.

Para peneliti yang mempelajari Kreatifitas mengatakan bahwa menjadikreatif adalah menyangkut keputusan-keputusan pribadi tentang:

a. Di dalam berwirausaha, apa yang Anda inginkan?

b. Bagaimana Anda melakukan usaha tersebut?

c. Dan bagaimana Anda melakukannya dengan lebih baik?

Hal ini jelas melibatkan suatu proses, bukan saja hasil akhir. Melainkanpula keuletan dalam menerapkan pola-pola tersebut. Menurut parapeneliti ada tiga tipe kreatif yang berbeda:

a. Jenis pertama adalah membuat atau “menciptakan.” Penciptaanmerupakan proses membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada.

b. Jenis yang kedua adalah “mengombinasikan atau menyentensiskan”dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling berhubungan.Kenyataannya, banyak penemuan yang memudahkan kehidupan kitahari ini, seperti telepon, dan modem, diciptakan karena hasil sintesis.

c. Jenis yang ketiga adalah “memodifikasi” sesuatu yang memang sudahada. Modifikasi ini berupaya untuk mencari cara-cara untukmembentuk fungsi-fungsi baru, atau menjadikan sesuatu menjadiberbeda penggunaannya oleh orang lain Usaha-usaha melakukanmodifikasi produk sebagai hasil dari Ide dan kreatifitas.

Dengan berusaha lebih kreatif, Anda akan menjadi lebih sadar akaniide-ide yang lebih produktif. Jika memilih dari jumlah ide-ide yang baik,maka Anda akan lebih siap mengambil resiko yang perlu untukmelaksanakan ide-ide Anda yang kreatif. Jika Anda telah mengembangkansuatu ide yang kreatif, mungkin resiko tertentu akan menyertaipelaksanaannya karena pengambilan resiko dan Kreatifitas merupakandua ciri bagi para Wirausaha.

Adapun kiat atau saran-saran khusus yang bisa digunakan untuk dapatmembantu mengembangkan sikap kreatif Anda adalah sebagai berikut:a. Tentukan apa yang Anda inginkan, seperti mengambil waktu untuk

memahami permasalahan sebelum mencoba memecahkannya,kumpulkan seluruh fakta dalam benak, dan cobalah identifikasifaktafakta yang paling penting.

b. Rilek, beberapa teknik rileksasi di antaranya termasuk menjernihkanpikiran, mendengarkan alunan suara yang indah, meditasi,

Page 153: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemn Kewirausahaan126

mendengarkan humor dari orang lain, berhenti sejenak memikirkansegala permasalahan untuk kembali kemudian.

c. Latihlah otak Anda, aktivitas yang termasuk di dalamnya adalahkeluarkanlah semua gagasan tanpa harus menyebutkanpemecahannya terlebih dahulu, latihan berkonsentrasi pada isutunggal, cobalah memikirkan penyelesaian-penyelesaian unikterhadap masalah masalah pribadi atau masalah-masalah kerja Andadan latihlah cara menerima kurangnya kendali.

d. Mencari cara melakukan sesuatu dengan lebih baik, cara inimelibatkan upaya-upaya orisinal, menjaga keterbukaan pikiran,berpikir dengan cara yang tidak konvensional untuk menggunakanobjek dan lingkungan (sebagai contoh bagaimana Anda dapatmenggunakan headline surat kabar atau majalah untuk membantuAnda menjadi pemecah masalah yang lebih baik), tundalahmenggunakan cara-cara biasa dalam mengerjakan sesuatu dan lain-lain.

e. Carilah cara untuk mengatasi masalah, hal ini dapat diikuti denganmematok waktu untuk fokus pada masalah, mengerjakan rencana,menyusun subtujuan, mengingat kembali masalah-masalah serupadan bagaimana dahulu Anda memecahkannya, sejauh mungkinmenggunakan analogi-analogi, menggunakan strategi pemecahanmasalah yang berbeda baik secara verbal, visual, matematis, ataudiagram-diagram, percayalah pada intuisi Anda, dan bermainlahdengan gagasan-gagasan dan pendekatan yang mungkin (dariperspektif yang berbeda).

Menurut pendapat Kao (1989), ada beberapa hal yang dapatmenumbuhkan bahkan mengembangkan pemikiran Kreatifitas dilihat dariprilaku seorang wirausaha, sebagai berikut:a. Menciptakan struktur organisasi terbuka dan desentraslisasi,b. Mendukung budaya yang memberi kesempatan atas percobaan,c. Menekankan pada peran dari pemegang atau juara,d. Tersedianya semua sumber atas sesuatu inisiatif baru,e. Mendorong sikap eksperimental,f. Berikan kebebasan,g. Tanpa bebas waktu,h. Memberikan hal-hal yang berhasil,i. Hindari mematikan ide-ide baru,j. Singkirkan birokrasi dari pengalokasian sumber,k. Beri penghargaan atas suatu keberhasilan,l. Ciptakan budaya pengambilan resiko,

Page 154: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 5 Mengembangkan Kreatif dan Inovatif 127

m. Kurangi hal-hal yang bersifat administratife,n. Memberikan kebebasan untuk melakukan kesalahan,o. Komunikasi efektif pada semua tingkatan, danp. Delegasikan tanggung jawab untuk mulai tugas baru.

Dari hasil observasi menunjukkan bahwa para Wirausaha yangmelakukan bisnisnya dengan kreatif tidak terbenam dalam cara kerja yangbertele-tele serta tidak menghabiskan waktu untuk perencanaan yang tidakperlu.

a. Menerapkan Pemikiran Kreatifitas

Untuk pembentukan manusia yang memiliki sikap, prilaku dan jiwawirausa, sebaiknya pendidikan kewirausahaan dimulai pada tahun-tahunpembentukan manusia di tingkat SMK dan juga harus diperluas dengankegiatan-kegiatan berwirausaha di rumah dan di masyarakat luas. Motivasiwirausaha merupakan proses perkembangan yang melibatkan usahapendidikan formal dan informal secara terintegrasi disamping perlu jugalatihan-latihan.

Motivasi atau dorongan untuk mengembangkan bakat-bakat prilakudan jiwa kewirausahaan baik untuk pemuda ataupun pemudi, masyarakatdapat menggunakan sumber-sumber daya manusia secara efektif dankreatif. Dalam arti yang luas, kewirausahaan itu merupakan alat atu carayang merangsang Kreatifitas dan penemuan-penemuan baru untukmenciptakan suatu masyarakat yang lebih baik, serta berorientasi untukmenciptakan dan mendorong pembentukan sikap manusia yang memilikirasa kemandirian, percaya pada diri sendiri, berpikir positif, prestatif,berani menanggung resiko dan tanggung jawab.

Menurut analisis Guilford, ada lima faktor sifat yang menjadi cirikemampuan berpikir kreatif :

a. fluency (kelancaran), adalah kemampuan untuk menghasilkan banyakgagasan,

b. fleksibility (keluwesan), adalah kemampuan untuk mengemukakanbermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah,

c. originality (keaslian), adalah kemampuan untuk mencetus gagasandengan cara asli dan tidak klise,

d. elaboration (penguraian), adalah kemampuan untuk menguraikansesuatu secara lebih rinci,

e. redefinition (perumusan kembali), adalah kemampuan untuk meninjausuatu persoalan berdasarkan perspektif yang berbeda dengan apayang sudah diketahui oleh orang banyak,

Page 155: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemn Kewirausahaan128

Sedangkan manusia yang memiliki pemikiran kreatif, menurut A. Roe(Kao, 1989), memilki ciri-ciri sebagai berikut:a. melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa,b. Keingintahuan,c. Menerima dan menyesuaikan yang kelihatannya berlawanan,d. Percaya pada diri sendiri,e. Tekun,f. Dapat menerima perbedaan,g. Keterbukaan pada pengalaman,h. Independen dalam pertimbangan, pemikiran, dan tindakan,i. Membutuhkan dan menerima otonomi,j. Tidak hanya tunduk pada stAndar dan pengawasan kelompok, dan

mau mengambil resiko yang telah diperhitungkan.

Ada tidak adanya pemikiran kreatif dari seseorang perlu ditiliti ataudiukur. mengukur Kreatifitas seseorang dapat dilakukan dengan caramembuat dan memberikan beberapa pertanyaan, sebagai berikut :a. Apakah Anda mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk

berwirausaha yang kreatif ?b. Adakah diantara keluarga Anda yang menjadi wirausaha dengan

penuh kreatif ?c. Bagaimana Anda melihat hari esok, jika akan berwirausaha ?d. Punyakah Anda independensi dan keberanian untuk mengambil

resiko dalam Kreatifitas yang tinggi ?e. Apakah Anda menyukai Kreatifitas dengan mobilitas dan tantangan

yang tinggi ?f. Apakah banyak teman-teman Anda yang kreatif dalam berwira

usawan?g. Cukup luaskah jaringan Wirausaha kreatif yang Anda inginkan?h. Punyakah Anda hal-hal yang unik sebelum memulai berwirausaha

yang kreatif ?i. Diantara sekian banyak waktu luang, seringkah Anda mengisinya

dengan kegiatan berwirausaha ?j. Seringkah Anda membayangkan diri menjadi Wirausaha yang

kreatif?k. Bagaimanakah Anda memAndang masa depan, jika Anda akan

berwirausaha ?l. Banyakkah tokoh yang Anda kagumi diantara mereka yang

berprofesi sebagai Wirausaha yang kreatif ?

b. Cara Zimmerer, untuk Meningkatkan KreatifitasZimmerer (2009) menegaskan bahwa kreatifitas dapat diajarkan dan

Page 156: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 5 Mengembangkan Kreatif dan Inovatif 129

kreatifitas individual dapat ditingkatkan. Caranya? Ia menguraikan 11cara untuk meningkatkan kreatifitas individual yaitu:a. Beri kesempatan diri Anda menjadi kreatif. Berani untuk berpikir

kreatif tanpa takut dibilang bodoh oleh orang lain. Ide-ide cemerlangbiasanya lahir dari hal-hal yang mungkin dianggap bodoh dan takberarti.

b. Beri pikiran Anda masukan segar setiap hari. Agar kreatif, otak perludistimulasi dengan hal-hal baru yang variatif. Mendengarkan radio danberganti-ganti setiap hari, mendengarkan beraneka ragam jenis musikatau melakukan hal-hal lain yang sebelumnya tidak pernah dilakukan.

c. Amati berbagai produk dan jasa perusahaan lainnya, terutama yangberada dalam pasar yang benar-benar berbeda. Tidak ada salahnyameminjam ide perusahaan lain, kemudian mengembangkan menjadiinovasi yang brilian.

d. Sadari kekuatan kreatif dari kesalahan. Orang bijak mengatakan agarkita selalu belajar dari kesalahan yang diperbuat. Orang kreatifmengatakan kita dapat memperoleh ide dari kesalahan yang kita buat.Kisah Charles Goodyear menunjukkan hal tersebut. Setelah bekerjaselama lima tahun untuk memformulasikan kombinasi karet, belerangdan timah putih, pada malam yang dingin tahun 1839, tanpa sengajaCharles menumpahkan sedikit campuran tersebut pada komporkerjanya. Campuran tersebut meleleh membentuk senyawa baru yangselama ini dicari-cari!

e. Bawalah selalu buku harian untuk mencatat pikiran dan ide Anda. Ide-ide kreatif kadang muncul tanpa disengaja dan di waktu yang takterduga. Daripada cepat terlupa, ada baiknya membawa buku keciluntuk mencatat ide-ide yang mungkin akan muncul tiba-tiba.

f. Dengarkan orang lain. Ide tidak selalu datang dari diri kita sendiri. Idedapat datang dari orang lain atau bahkan kompetitor kita sendiri. Jadiselalu dengarkan orang lain karena mungkin ia akan menghadirkan idecemerlang buat kita.

g. Dengarkan apa kata pelanggan. Mendengarkan pelanggan wajibhukumnya. Mereka mengkonsumsi produk kita dan sekaligus menjadisumber ide yang tiada habisnya.

h. Berbicara dengan anak kecil. Anak-anak tidak membatasi pemikiranmereka. Mereka begitu bebas mengungkapkan kreatifitas merekatanpa batas. Mereka dapat menjadi sumber ide yang berharga.

i. Simpan kotak mainan di kantor Anda. Mainan-mainan kecil sepertiyoyo, gasing dan lain-lain dapat menjadi sumber inspirasi. Ketikasedang bingung, Anda dapat mengambil satu dan memikirkanbagaimana benda tersebut berkaitan dengan masalah Anda.

Page 157: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemn Kewirausahaan130

j. Baca buku mengenai cara merangsang kreatifitas dan mengambilkursus kreatifitas. Memahami prinsip-prinsip kreatifitas akan sangatmembantu meningkatkan kemampuan kreatif kita.

k. Luangkan waktu Anda. Sesekali luangkan waktu untuk berelaksasi,melepaskan diri dari rutinitas sejenak. Ide-ide baru bisa muncul ketikaotak kita tidak dalam keadaan tegang.

C. Mengembangkan Inovatif

1. Pengertian Inovasi

Beberapa orang kalah bertindak karena terlalu lama berpikir atau terlalubanyak teori. Sebaliknya wirausaha yang sukses umumnya tanggap,berpikir praktis, dan cepat mengambil keputusan untuk bertidak.Keterlambatan bertindak dapat berarti kerugian yang tidak ternilai, hal iniberlaku bagi semua orang yang ingin maju. Waktu, momentum, dankesempatan benar-benar sangat penting dan menentukan perjalananseseorang. Kegagalan sering dialami oleh seseorang atau perusahaankarena ketika usul diajukan momennya telah berubah akibatketerlambatan. Oleh karena itu, kecakapan sangat diperlukan dalamkeadaan yang mendesak.

Ciri utama wirausaha. Menurut Peter Drucker yang dimuat dalambukunya innovation dan entrepreneurship (1985), adalah mereka yang selalumencari perubahan, berusaha mengikuti dan menyesuaikan padaperubahan itu, serta memanfaatkannya sebagai peluang serta mampumemilih dan mengambil keputusan alternatif yang paling tinggimemberikan produktivitas. Terdapat 9 ciri pokok keberhasilan, dan bukanmerupakan ciri-ciri pribadi (personal traits). Ciri-ciri tersebut, yang umumdijumpai pada wirausaha yang berhasil di seluruh dunia adalah sebagaiberikut:a. Dorongan berprestasi yang tinggi. Semua Wirausaha yang berhasil

memiliki keinginan besar untuk mencapai suatu prestasi.b. Bekerja keras, tidak pernah tinggal diam. Sebagian besar wirausahawan

“mabuk kerja” demi mencapai sasaran yang ingin dicita-citakan.c. Memperhatikan kualitas produknya, baik berupa barang maupun jasa.

Wirausaha menangani dan mengawasi sendiri bisninya sampai mandirisebelum ia mulai dengan usaha baru lagi.

d. Bertanggung jawab penuh. Wirausaha sangat bertanggung jawab atasusaha mereka, baik secara moral, legal, maupun mental.

e. Berorientasi pada imbalan wajar.f. Wirausaha mau berprestasi, kerja keras, dan bertanggung jawab, dan

mereka mengharapkan imbalan sepadan dengan usahanya. Imbalan itutidak hanya berupa uang, tetapi juga pengakuan dan penghormatan.

Page 158: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 5 Mengembangkan Kreatif dan Inovatif 131

g. Optimis, berkewajiban akan berhasil.h. Wirausaha hidup dengan pedoman bahwa semua waktu baik untuk

bisnis maupun untuk pribadinya harus berhasil secara seimbang.i. Berorientasi pada hasil kerja yang baik (excellence oriented).

Seringkali wirausaha ingin mencapai sukses yang menonjol, danmenuntut segala yang kelas pertama (first class). Mereka selalu tidak puasatas karya yang dihasilkan.a. Mampu mengorganisasikan. Kebanyakan Wirausaha mampu

memadukan bagian-bagian dari usahanya dalam upaya mencapai hasilmaksimal bagi usahanya. Mereka umumnya diakui sebagai“komAndan” yang berhasil.

b. Berorientasi pada uang. Uang yang dikejar oleh para Wirausaha tidaksemata-mata untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan pengembanganusaha saja, tetapi juga dilihat sebagai ukuran prestasi kerja dankeberhasilan.

Semangat jiwa Wirausaha pada setiap individu perlu kita kembangkandan perlu kita pupuk terus. Dengan semangat jiwa wirausawan kemaju-andan kebahagiaan akan kita peroleh. Penderitaan dan kesengsaraan akankita akhiri. Masa depan bangsa dan negara ditentukan oleh masa sekarang.

Seorang wirausaha yang kreatif dan inovasi akan mampumenyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi bisnis pada zaman sekarang.Wirausaha meningkatkan inovasi yang lahir dari hasil penelitian serius danterarah karena adanya kesempatan peluang-peluang bisnis. Inovasiinovasiyang berhasil adalah yang sederhana dan terfokuskan. Inovasi produk danpelayanan harus terarah secara spesifik, jelas, dan memiliki desain yangdapat diterapkan dengan kebaradaan inovasi itu sendiri.

Yang dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan inovasi dibidang produk dan pelayanan adalah sebagai berikut:a. Mulailah belajar berinovasi dari pengalaman,b. Menghargai karyawan yang memiliki gagasan inovasi,c. Berorientasi kepada tindakan untuk berinovasi,d. Menentukan tujuan dalam berinovasi,e. Buatlah produk dengan penuh inovasi dengan proses secara sederhana,f. Mulailah membuat produk dengan inovasi yang terkecil,g. Menjalankan uji coba dan merevisinya,h. Mengikuti jadwal yang sudah ditentukan di dalam berinovasi,i. Bekerja dengan semangat, mempunyai keyakinan dan dengan penuh

inovasi dan resiko.

Kemampuan inovasi seorang wirausaha merupakan proses mengubah

Page 159: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemn Kewirausahaan132

peluang suatu gagasan dan ide-ide yang dapat dijual. Oleh karena itu, jikaseorang wirausaha ingin sukses di dalam usahanya, ia harus membuatproduk-produknya dengan inovasi-inovasi baru karena inovasi faktorpenting dalam proses produk dan pelayanan.

Dalam dunia bisnis pada zaman sekarang produk-produk danpelayanannya tanpa adanya inovasi tidak akan berkembang, bahkan tidakakan sukses dalam berwirausaha. Pada prakteknya, produk yang dibuatseorang wirausaha dari tahun ke tahun begitu-begitu saja tidak adainovasi, juga peralatannya sudah tua. Wirausaha tersebut akan mengalamikegagalan dan kehancuran dalam menjalankan usahanya.

Dalam era globalisasi persoalan-persoalan yang muncul dari duniabisnis dan perdagangan harus diantisipasi dengan inovasi-inovasi terhadapproduk. Seorang wirausaha merupakan inovator yang merasakan gerakanperekonomian pada zaman sekarang. Untuk itu seorang wirausaha padadasarnya dituntut untuk memilki mitos dalam meningkatkan kemampuaninovasi diantaranya:a. Teknologi merupakan kekuatan pendorong terhadap inovasi dan

kesuksesan. Teknologi memang merupakan salah satu sumber inovasi,akan tetapi bukanlah satu-satunya. Kenyataannya desakan pasar dankonsumen merupakan keberhasilan untuk berinovasi.

b. Proyek yang besar akan lebih mengembangkan masalah inovasi daripada proyek kecil. Akan tetapi, dalam kenyataanya, mitos ini sudahtidak terpakai lagi. Pada zaman era globalisasi sekarang ini, semakinbanyak perusahaan kecil cenderung membuat tim-tim kecil yangmempermudah para pegawainya untuk menelorkan gagasan-gagasan,ide-ide, dan sebagainya.

c. Spesifikasi teknis sebaiknya dipersiapkan secara lengkap. Akan tetapikenyataannya sering menggunakan pendekatan dengan uji coba danrevisinya.

d. Inovasi harus direncanakan terlebih dahulu dan dapat diperkirakan.Tetapi kenyataannya tidak dapat diprediksi dan dapat dilakukan olehsetiap orang dalam melakukan inovasi .

e. Ada Kreatifitas yang tergantung pada mimpi-mimpi dan gagasan-gagasan yang mengawang-ngawang. Akan tetapi, kenyataannya seoranginovator adalah orang yang sangat praktis mengambil peluangpeluangyang tercecer dari realitas dan bukan impian.

Pada zaman sekarang perubahan lingkungan bisnis semakin cepat danpenuh persaingan. Begitu juga selera masyarakat, masalah permintaan,masalah pemasaran, adalah sesuatu yang harus diantisipasi oleh parawirausaha agar survive dan sukses. Adanya perubahan dan inovasi-inovasi

Page 160: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 5 Mengembangkan Kreatif dan Inovatif 133

baru akan menjadi karakteristik penting di dalam sistem bisnis modern.Sukses berwirausaha hanya dicapai oleh yang yakin akan apa yangdikerjakannya, serta tidak membiarkan hal-hal lain untuk menyabetnya.

2. Prinsip-Prinsip Inovasi

Jenis, bentuk dan motif apa pun apakah inovasi itu sederhana atau radikalmerupakan sebuah bentuk kesadaran. Sebagian besar gagasan inovasimuncul lewat analisis peluang yang sistematis dan bertujuan. Dalam upayamempertahankan identitas dan kelangsungan hidup inovasi itumemerlukan pengetahuan, kemurnian, keteguhan, dan kerja keras.

Tuomi (1999) berpendapat bahwa proses utama inovasi terkait denganpembaharuan dan pertumbuhan inovasi sendiri, dan ini merupakanpenyebab utama adanya pertumbuhan dan pembaharuan. Inovasi dikenalsecara luas di kalangan dunia bisnis dan tujuan utamanya adalah me-laksanakan kegiatan ekonomi dan menjadi instrumen penting untukmencapai serta melestarikan keunggulan daya saing di dalam bisnis.

Tujuan awal inovasi adalah menjadi pembuat norma dan menciptakanbisnis yang berada di depan. Akan tetapi, terutama di dalam dunia bisnis,sering kali inovasi yang efektif adalah inovasi yang sederhana danfokusnya melakukan atau membuat satu hal.

Inovasi adalah merupakan hasil kerja keras yang memerlukanpengetahuan dan kemurnian berwirausaha. Akan tetapi, padakenyataannya tidak seorang pun wirausaha dapat memastikan, apakahinovasi itu akan mengakhiri sebuah bisnis besar, mengubah aturan main,atau hanya sebuah prestasi biasa.

Inovasi dapat dianalisis pada level nasional organisasi, kelompok atauindividu. Di sini seorang wirausaha harus mampu mengelola empat fasepembuatan inovasi proses yaitu sebagai berikut:a. Pengamatan dan penyelidikan terhadap lingkungan, baik internal

maupun eksternal.b. Pilihan terhadap adanya pemicu terhadap inovasi.c. Adanya opsi sumber daya dan penciptaan melalui riset. Pengembangan

sumber daya yang diperoleh melalui pengalihan teknologi dan adanyasumber daya pengetahuan untuk dilaksanakan seorang wirausaha.

d. Penerapan inovasi lahir dari gagasan-gagasan, ide-ide, melalui berbagaitahap pengembangan untuk dilimpahkan sebagai produk ataupelayanan baru pada pasar eksternal, metode baru atau proses baru.

Dimensi tipe-tipe inovasi, tahapan-tahapan inovasi, dan levelanalisisnya adalah sebagai berikut:a. Inovasi produk, adalah hasil dari organ isasi perusahaan.b. Inovasi administrasi, adalah inovasi yang terkait dengan manajemen,

Page 161: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemn Kewirausahaan134

serta berorientasi dengan proses struktur, manajemen sumber dayamanusia (SDM), dan sistem akuntansi.

c. Inovasi kontinum, adalah sebagai inkremental ke radikal menuruttingkat perubahan yang diinginkan untuk melaksanakan inovasi.

d. Inovasi proses, adalah upaya untuk men ghasilkan produk ataupelayanan yang baik.

e. Inovasi teknik, adalah inovasi yang terkait langsung dengan produksiproduk.

3. Faktor yang Pencapaian Inovasi

Beberapa faktor yang dapat mendukung tercapainya keberhasilanpenerapan kemampuan inovasi-inovasi menurut James Brian Quinn(1955) adalah sebagai berikut:a. Iklim inovasi dan visi Perusahaan yang inovasi mempunyai visi yang

singkat dan jelas serta memberi dukungan nyata untuk terwujudnyasuasana inovasi.

b. Orientasi pasar. Perusahaan yang inovasi melAndaskan visi merekayang ada pada pasar.

c. Organisasi yang tetap datar dan kecil. Kebanyakan perusahaan yanginovasi berusaha menjaga keseluruhan perusahaan tetap datar serta timproyek yang kecil.

d. Proses belajar interaktif. Di dalam suatu lingkungan yang inovasi,proses belajar dan penelitian ide-ide mengabaikan garis fungsitradisional dalam suatu perusahaan.

4. Fase dan Sumber Penerapan Sikap Inovasi

Dorongan untuk berinovasi merupakan alat spesifik bagi seorangWirausaha. Oleh karena itu, perusahaan harus memahami dan dapatmengembangkan inovasi-inovasi sebagai elemen utama dalam strategibisnis.

Prakteknya di dalam dunia bisnis, sebagian besar gagasan inovasimuncul lewat analisis metodologi peluang-peluang yang ada, baik yangterdapat di dalam, maupun di luar perusahaan (F.Drucker). Peluang-peluang tersebut dapat berupa peristiwa-peristiwa yang tidak diharapkan,keganjilan, kebutuhan proses, perubahan industri, perubahan demografis,perubahan persepsi, dan adanya pengetahuan baru.

Tahap-tahap inovasi dapat dikelompokkan menjadi dua fase:a. Penciptaan inovasi; Adalah kreasi gagasan dan pemecahan masalah

bagi produk atau solusi produk.b. Adopsi inovasi; Adalah akuisisi atau implementasi inovasi yang

menjadikan sum-ber peluang dari inovasi itu.

Page 162: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 5 Mengembangkan Kreatif dan Inovatif 135

Berikut ini ada beberapa hal yang menjadi sumber penerapankemampuan inovasi (Howel dan Heggins, 1990) sebagai berikut:

a. Kejadian yang tidak diharapkan; Ada dua hal yang sering munculdalam usaha, yaitu kesuksesan dan kegagalan yang lahir begitu sajatanpa pernah diantisipasi dan diramalkan sebelumnya Kegagalan dankegagalan biasanya tidak diharapkan Wirausaha, akan tetapi hal inisama pentingnya karena bisnis sering mengabaikannya, bahkanmembencinya. Kegagalan ini sebenarnya dapat menjadi sumberpeluang inovasi. Hal inilah yang akan menjadi dasar kuat bagiperusahaan. Contohnya: Teh botol sosro keberhasilannya tidak pernahdiduga banyak orang, bahkan mula-mula diawali dengan adanyacemoohan.

b. Ketidakharmonisan; Peristiwa-peristiwa yang tidak diharapkan dapatmenjadi sumber peluang yang mudah dan disederhanakan. Hal ini bisaterjadi karena ada jurang pemisah antara yang diharapkan dengan yangsebenarnya terjadi.

c. Proses sesuai dengan kebutuhan; Hal ini dapat terjadi jika permintaankhusus terhadap Wirausaha untuk menciptakan inovasi tertentu,karena ada kebutuhan khusus. Contohnya: Perusahaan minyak gorengtanpa kalesterol tinggi berdasarkan kebutuhan khusus.

d. Perubahan pada industri dan pasar; Industri selalu berkembangberdasarkan perkembangan pasar yang selalu berubah-ubah secarastruktural, desain, dan definisi. Di sini seorang wirausaha harus pekamengantisipasi untuk menarik kesempatan yang akan muncul.

Contohnya: Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadapproduk-produk yang ramah terhadap lingkungan, akan terlahirlahkertas, plastik, dan sampah yang didaur ulang.

e. Perubahan demografi; Perubahan demografis merupakan sumberpeluang inovasi yang paling hAndal di luar perusahaan. Di sini inovasiakan muncul karena adanya perubahan pada masyarakat tentangjumlah penduduk, umur, pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, lokasigeografis, dan faktor-faktor lainnya.

f. Perubahan persepsi; Adanya sumber peluang inovasi, berbagai rupakeganjilan, dapat menjadi sumber peluang inovasi. Di sini inovasi akanmuncul karena adanya perubahan interpretasi yang terjadi dimasyarakat akan fakta-fakta yang ada dan konsep yang berlaku.Contohnya: Bermunculannya pusat-pusat kebugaran jasmani (fitnesscenter) dan aerobik di kota-kota besar.

g. Konsep pengetahuan dasar; Pengetahuan baru, apakah itu

Page 163: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemn Kewirausahaan136

pengetahuan ilmiah, teknis atau sosial merupakan sumber peluangyang paling produktif. Di sini ada beberapa prinsip yang mendasarikreasi dan inovasi, serta Invensi. Invensi merupakan salah satu konseppengetahuan dasar karena adanya produk dari hasil pemikiran baru.Contohnya: industri, video, dan robot.

Rasa ingin tahu menurut Schon (1963), Servo (1988), yang dimilikiseorang wirausaha akan mendorong untuk melakukan penelitian danpercobaan. Seorang wirausaha sering menemukan sesuatu yang baru. Halini disebut inovasi. Konsepsi penemuan dan pemanfaatan adalah elemen-elemen yang ada di dalam inovasi. Inovasi hampir selalu melibatkanpertarungan antara banyak orang dan dibutuhkan stamina sertakepercayaan diri yang tinggi untuk dapat menjadi pemenang. Inovasi telahdikenal sebagai salah satu fungsi penting di dalam proses kewirausahaan.Inovasi merupakan suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan yangdapat diperjualbelikan.

5. Penerapan Inovasi

Inovasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam proseskewirausahaan. Inovasi merupakan suatu proses mengubah peluangmenjadi gagasan-gagasan dan ide-ide yang dapat dijual. Dalam prosesnya,penerapan kemampuan berinovasi, menurut Kuratko (1955) ada empatjenis inovasi:a. Penemuan (Invensi),b. Pengembangan (Eksistensi),c. Penggandaan (Duplikasi), dand. Sintesis.

Untuk memperjelas yang dapat Anda pelajari jenis-jenis penerapankemampuan inovasi dalam praktek berikut tabel dibawah ini:

Tabel: 5.1. Jenis-Jenis Penerapan Kemampuan Inovasi dalamPrakteknya

No Jenis Keterangan Contoh1 Penemuan

(invensi)Produk, jasa atauproses yangbenar-benarbaru

Wright, bersaudara(pesawat terbang)Alexander Graham Bell(pesawat telepon)

2 Pengembangan(Eksistensi)

Pemanfaatanatau penerap anlain pada produk,jasa, atau prosesyang ada.

Raynoc(Mc Donalds)

Page 164: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 5 Mengembangkan Kreatif dan Inovatif 137

3 Penggandaan(Duplikasi)

Refleksi kreatif ataukonsep yang telahada

Walmart (Departmentstore)

4 Sintesis Kombinasi ataskonsep dan fak tor-faktor yang telahada di da lampenggunaan atauformualsi baru.

Fred Smith(Federal Express)Merrill Lyuch (LembagaKeuangan)

Dalam pembentukan proses kewirausahaan, perusahaan perlumemberikan kebebasan dan dorongan kepada para karyawan, agar merekaberani mengembangkan ide dan gagasan yang mereka miliki. Maka, perluadanya pengembangan kebijaksanaan yang akan membantu orang-orangyang inovasi dapat mewujudkan ide, gagasan yang benar-benar kreatif,potensial dan inovasi.

D.Hubungan Kreatif dengan Inovatif

Kreatif dan inovatif adalah karakteristik personal yang terpatri kuatdalam diri seorang wirausaha sejati. Bisnis yang tidak dilandasi upayakreatif dan inovatif dari sang wirausaha biasanya tidak dapat berkembangabadi. Lingkungan bisnis yang begitu dinamis menuntut wirausaha untukselalu adaptif dan mencari terobosan terbaru. Karakter cepat berpuas diridan cenderung stagnan sama saja membawa bisnis ke arah kematian.

Pemahaman kreatif dan inovatif sering kali dipertukarkan satu samalain. Menurut Zimmerer dkk. (2009) kreatifitas adalah kemampuan untukmengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara barudalam melihat masalah dan peluang. Inovasi adalah kemampuan untukmenerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untukmeningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan orang-orang.Selanjutnya Ted Levitt (Zimmerer, 2009) menyatakan bahwa kreatifitasmemikirkan hal-hal baru dan inovasi mengerjakan hal-hal baru. Jadikreatif adalah sifat yang selalu mencari cara-cara baru dan inovatif adalahsifat yang menerapkan solusi kreatif.

Semua bisnis yang maju dan berkembang hingga kini berpangkalpada upaya kreatif dan inovatif. Banyak restoran waralaba asing yangtelah mengglobal dan berdiri sejak puluhan tahun yang lalu selalumenunjukkan karakter ini. Sepertinya begitu mudah dan sederhana.Tetapi banyak wirausaha yang abai ketika bisnis telah dirasakan mencapaitingkat kemapanan. Kreatifitas dan inovasi mungkin dapat dipandangsebagai upaya yang mengganggu keseimbangan yang telah tercipta.

Page 165: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemn Kewirausahaan138

Inovasi menurut Goman (1991) merupakan penerapan secarapraktis gagasan kreatif. Inovasi tercipta karena adanya Kreatifitas yangtinggi. Kreatifitas adalah kemampuan untuk membawa sesuatu yang baruke dalam kehidupan.

Kreatif dan inovatif dapat diterapkan secara sederhana. Kuncinyaadalah kepekaan dalam mencium peluang dan kemampuan membacapasar. Seorang member MRC misalnya. Ketika pelanggan sudah mulaijenuh dengan fried chicken, ia melihat masih ada peluang lain yang dapatdikembangkan. Berhubung gerainya ada di kantin kampus, ia mencobamemahami selera mahasiswa. Kebanyakan mahasiswa suka bumbu keju.Ia memiliki ide bagaimana kalau keju digabung dengan ayam. Pemikirankreatif ini kemudian dikembangkan menjadi produk yang dinamai: cheesychicken. Hasilnya lumayan bagus. Setelah tes pasar dan dijual terbatas,pelanggan begitu menyukai menu ini. Pelanggan selalu mencari-cari danselalu terjual habis. Dengan demikian hal tersebut mengambarkan bahwakreatif berhubungan erat dengan inovatif, sehingga tema penulisan babini adalah ”Menemukan dan Menerapkan cara Baru” dimaksudkanbahwa kreatifitas adalah kemampuan untuk membawa sesuatu yang baruke dalam kehidupan, sedangkan inonasi merupakan penerapan secarapraktis gagasan kreatif. Dengan kata lain kreatif tapi tidak inovatif adalahmubazir karena ide hanya sebatas pemikiran tanpa ada realisasi.

PENUTUP

Kreatifitas dan inovasi merupakan sumber yang penting dalam mengubahide-ide menjadi realitas. Dengan berusaha menjadi lebih kreatif, akansadar terhadap ide-ide yang lebih produktif. Kreatifitas bukanlah suatubakat misterius yang diperuntukkan hanya bagi segelintir Wirausaha.

Kreatif merupakan proses pemikiran yang membantu dalammencetuskan gagasan-gagasan, sedangkan inovasi adalah penerapanpraktis dari gagasan-gagasan tersebut. Kreatifitas merupakan bahanbakunya, sedangkan inovasi merupakan hasil yang komersial. Sesuatuyang baru belum tentu inovasi, apabila yang dihasilkan itu tidakmerupakan sesuatu yang lebih baik. Inovasi menurut Goman (1991)merupakan penerapan secara praktis gagasan kreatif. Inovasi terciptakarena adanya Kreatifitas yang tinggi. Kreatifitas adalah kemampuanuntuk membawa sesuatu yang baru ke dalam kehidupan.

Akhirnya menjadi kreatif dan inovatif adalah wajib hukumnya bagiwirausaha tanpa terkecuali termasuk Anda, member kreatif (MRC) dandan inovativ (MA). Inilah kunci sukses. Tanpa kedua karakteristik ini,wirausaha/bisnis akan mandeg dan akan tertutup karena kuncinya tidakAnda miliki. Ayo kita buktikan.

Page 166: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 5 Mengembangkan Kreatif dan Inovatif 139

RANGKUMAN1. Pengambilan resiko dan Kreatifitas merupakan dua ciri bagi para

Wirausaha. Dengan berusaha lebih kreatif, Anda akan menjadi lebihsadar akan ide-ide yang lebih produktif. Jika memilih dari sejumlah ide-ide yang baik, maka Anda akan lebih siap mengambil resiko yang perluuntuk melaksanakan ide-ide Anda yang kreatif. Jika Anda telahmengembangkan suatu ide yang kreatif, mungkin resiko tertentu akanmenyertai pelaksanaannya.

2. Kreatifitas dan inovasi merupakan sumber yang penting dalammengubah iide-ide menjadi realitas. Dengan berusaha menjadi lebihkreatif, Anda akan sadar terhadap ide-ide yang lebih produktif.Kreatifitas bukanlah suatu bakat misterius yang diperuntukkan hanyabagi segelintir Wirausaha.

3. Kreatif merupakan proses pemikiran yang membantu dalammencetuskan gagasan-gagasan, sedangkan inovasi adalah penerapanpraktis dari gagasan-gagasan tersebut. Kreatifitas merupakan bahanbakunya, sedangkan inovasi merupakan hasil yang komersial. Sesuatuyang baru belum tentu inovasi, apabila yang dihasilkan itu tidakmerupakan sesuatu yang lebih baik.

4. Kreatifitas seorang wirausaha dapat merombak dan mendorongnyadalam perkembangan lingkungan usaha agar berhasil. Adapunkegunaan llainnya dari kretivitas adalah berhubungan secara langsungdengan penambahan nilai, penciptaan nilai, dan penemuan peluangusaha. Kreatifitas seorang Wirausaha, sangat dibutuhkan untukmenggambarkan keadaan masa depan usahanya dimana ia akanberoperasi. Menurut Edward de Bono pemikiran seorang wirausahayang kreatif merupakan motivator yang sangat besar karena akanmembuat mereka tertarik terhadap pekerjaanya.

5. Kreatifitas itu merupakan sebuah proses yang dapat dikembangkandan ditingkatkan, sedangkan kemampuan dan bakat merupakandasarnya, tetapi pengetahuan lingkungan usaha juga dapatmempengaruhi krativitas seseorang. Banyak juga diantara kita yangmerasa dirinya tidak kreatif. Padahal bagaimanapun, dalam lingkunganbisnis global dimana perubahan-perubahan bisnis begitu cepat,organisasi perusahaan dipaksa membuat orang-orang kreatif.

6. Sikap kreatif itu sangat diperlukan dan mutlak bagi seorang wirausahakarenaa. Kreatifitas merupakan sumber yang berharga dan harus dipelihara,

serta jangan disia-siakan.b. Tantangan-tantangan baru selalu muncul dan harus dihadapi

dengan Kreatifitas baru.c. Kreatifitas adalah gagasan yang tidak diramalkan datang dan

perginya serta mempunyai keunikan yang tinggi.

Page 167: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemn Kewirausahaan140

7. Kreatifitas merupakan bahan bakunya. Inovasi merupakan hasil ko-mersial. Jadi, sesuatu yang baru belum tentu inovasi jika yangdihasilkan itu tidak merupakan sesuatu yang lebih baik. Inovasi dalambisnis yang menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas adalah hasildari tindakan yang bersedia memikul resiko. Setiap perjuangan dankekalahan akan meningkatkan keahlian, kemampuan, dan dapatmempertebal keyakinan.

8. Inovasi adalah penerapan praktis dari gagasan-gagasan atau ide kreatif.9. Ada beberapa hal yang menjadi sumber Inovasi/inovasi sebagai

berikut :a. Kejadian yang tidak diharapkan,b. Proses sesuai kebutuhan,c. Ketidakharmonisan,d. Perubahan demografi,e. Perubahan persepasi,f. Konsep pengetahuan dasar.

10.Tujuan utatna dari inovasi penjadwalan adalah bukanlah untukmengurangi jam kerja total selama mana anggota organisasi melaksanakanpekerjaannya tetapi memberikan keleluasaaan yang lebih hesar kepadapekerja dalam tiap waktu yang tepat dimana mereka hams melakukanpekerjaan mereka.

11.Pekerjaan-pekerjaan besar bukanlah dilakukan oleh tarikan otot atauketerampilan jasmani, melainkan oleh pengalaman, kekuatan watak dankeyakinan. Berusaha dan bekerja keras sangat ditekankan olehRasulullah SAW., kita tidak boleh berpangku tangan, mengharapkanrizki hanya berdoa saja. Berdoa tanpa usaha tidak ada gunanya.

12.Gagasan analisis akan muncul lewat analisis peluang yang sistematisdan bertujuan, serta memerlukan pengetahuan kemurnian, keteguhan,dan kerja keras.

13.Sebagai dasar dari pembentukan sebuah inovasi adalah sebagai berikut:a. Berorientasilah pada tindakan,b. Buatlah produk, proses dan jasa secara sederhana dan dapat

dipahami,c. Mulailah dengan yang kecil, tujuan yang besar,d. Jalankan konsep uji-coba-revisi,e. Belajar dari kegagalan,f. Ikuti jadwal utama,g. Hargai aktivitas yang memiliki nilai khusus,h. Kerja, kerja, dan kerja.

Page 168: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 5 Mengembangkan Kreatif dan Inovatif 141

LATIHAN1. Jelaskan tahapan proses kreatif untuk meningkatkan Kreatifitas tinggi

menurut Egward de Bono2. Jelaskan secara rinci ciri-ciri seorang wirausahawan dilihat dari sikap,

mental, motivasi, jiwa dan prilaku wirausaha.3. Berikan contoh kongkrit untuk ciri-ciri wirausahawan yang berhasil

atau gagal seperti pada artis, atlet, guru, pejebat, kepala sekolah, petani,bupati dsb.

4. Keterampilan apa yang harus dimiliki seseorang agar menjadiwirausahawan yang berhasil ?

5. Apakah yang anda ketahui dengan proses pernerapan inovasi6. Sebutkan sumber-sumber yang dapat dijadikan inovasi7. Jelaskan secara singkat perbedaan daya khayal sintesis dengan daya

khayal kreatif ?8. Apakah yang anda ketahui dengan cara berpikir kratif ?9. Jelaskan apa-apa sajakah yang menjadi dasar dari pembentukan sebuah

inovasi?10.Jelaskan secara singkat tujuan utatna dari inovasi?11.Jelaskan secara singkat hal-hal yang menjadi sumber Inovasi?

PUSTAKACarol Kinsey Goman. 1999, Kreatifitas Dalam Bisnis, Binarupa Aksara, Jakarta.Drucker, Peter F. 1996, Inovasi dan Kewirausahaan, Erlangga, Jakarta.Danuhadimedjo, R. Djatmiko. 1998. Kewiraswastaan dan Pembangunan,

Alfabeta, BandungGeoffrey G. Meredith, et al. 2000, Kewirausahaan Teori dan Praktek.

Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.Hakim, Rusman, 1998, Dengan Wirausaha Menepis Krisis (Konsep Membangun

Masyarakat Entrepreneur Indonesia), PT Elex Media Komputindo GramediaJakarta.

Harefa, Andreas.2000, Inovasi Kewirausahaan (Kecerdasan Emosi Wirausaha)http://www.ekafood.com/cerdasemosi.htm

Kao, John. 1989. Entrepreneurship, Creativity and Organization, Taxs, Cases andReadings, Englewood cliffs, New Jesey, Prentice Hall.

Kuratko, Donal F. and Richard M, Hodgets, 1995. Entrepreneurship,A. Contemporary Approach, 3rd ed, the Dryden Press.

Lupiyoadi Rambar, Jero Wacik, 1988. Wawasan Kewirausahaan, (Cara MudahMenjadi Wirausaha), Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Soemanto, Wasty, 1984, Pendidikan Wirausaha (Sekuncup Ide Profesional), BinaAksara, Malang.

Tedjasutisna, Ating 2004. Memahami Kewiraushaan. Armico, Bandung.Wijandi, Soesarsono, 1988, Pengantar Kewiraswastaan, Sinar Baru, Bandung.

Page 169: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemn Kewirausahaan142

Bab 5 ............................................................................................. 113Mengembangkan Kreatif Inovatif ................................................ 113Untuk Menemukan dan Menerapkan cara Baru.......................... 113A. Hakikat Pengembangan Kreatif dan Inovatif, ................... 114B. Mengembangkan Sikap Kreatif ........................................... 115

1. Pengertian Kreatifitas .......................................................................1162. Pola Pemikiran dan Ciri-ciri Kreatif .............................................1163. Keterampilan Berpikir Kreatif .......................................................1184. Melatih Pemikiran Kreatif melalui Kegiatan ...............................1205. Strategi Pengembangan Kreatifitas...................................................1226. Tahapan Memacu Kreatifitas .........................................................1237. Imlpementasi Mengembangkan Sikap Kreatif ...........................125

C. Mengembangkan Inovatif ................................................... 1301. Pengertian Inovasi.............................................................................1302. Prinsip-Prinsip Inovasi.....................................................................1333. Faktor yang Pencapaian Inovasi ....................................................1344. Fase dan Sumber Penerapan Sikap Inovasi .................................1345. Penerapan Inovasi .............................................................................136

D.Hubungan Kreatif dengan Inovatif ..................................... 137PENUTUP ..................................................................................... 138RANGKUMAN ............................................................................. 139LATIHAN ...................................................................................... 141PUSTAKA....................................................................................... 141G. Glosarium .....................................Error! Bookmark not defined.Modul ini berjudul “Kiat Mengembangkan Sikap Kreatif danInovatif” yang isinya membahas tentang Mengembangkan sikap kreatif,Pengertian kreatif, Berpikir kreatif, Menerapkan pemikiran kreatif,Pengertian inovatif, Mitos kemampuan inovatif, mengembangkan sikapinovatif, Proses penerapan inovatif, Dimensi inovatif, Prinsif inovatif, danSumber penerapan inovatif.....................Error! Bookmark not defined.

Page 170: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 5 Mengembangkan Kreatif dan Inovatif 143

a.

Page 171: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 6 Karakteristik Wirausahawan Potensial 143

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.

Bab 6Karakteristik dan Etika

Profesional WirausahawanPaduan perilaku berdasarkan nilai-nilai moral, norma, dan pengetahuan

1.2.

3.4.

TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mengikuti perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa mampumemahami; hakikat karakteristik dan etika profesinal, mengenal karakterwirausahawan, etika wirausaha, dan wirausaha profrsional.POKOK BAHASAN Hakikat Karakteristik dan Etika Profesinal Mengenal Karakter Wirausahawan Etika Wirausaha Wirausaha Profrsional

Page 172: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan144

TOPIK BAHASAN

A. Hakikat Karakteristik dan Etika Profesinal

Dalam pembelajaran kewirausahaan ini, kita tidak berhenti hanya sampaimengenal diri kita sendiri. Ada baiknya kita juga mengenal bagaimanakarakter yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan yangberhasil. Dengan mengenal karakter seorang wirausahawan, kitadapat memproyeksikan diri kita, apakah kita memiliki karaktertersebut. Seandainya dari hasil proyeksi diri menunjukkan bahwa kitatelah dominan memiliki karakter yang dimiliki wirausahawan, adabaiknya juga kita mengenal keterampilan dan hobby apa yang telah kitamiliki, karena mungkin ide bisnis muncul dari pemanfaatan keterampilandan hobby tersebut. Untuk mewujudkan ide bisnis menjadi sebuahkenyataan, tentunya diperlukan dukungan finansial dalam bentukmodal awal. Olehnya itu, kita perlu pula membuat kalkulasi sumber modalawal dari pihak internal (diri sendiri dan keluarga). Kita dapatmelakukannya dengan mencoba menyusun neraca pribadi untukmengetahui nilai harta kekayaan yang mungkin dapat dimanfaatkanuntuk mewujudkan ide bisnis kita.

Setelah melalui proses pengenalan potensi yang ada pada diri kita,baik karakter, keterampilan, hobby maupun potensi perolehan modal awalyang dapat dimanfaatkan, ada baiknya kita perlu merumuskan visi danmisi pribadi. Bagi yang telah memiliki visi dan misi pribadisebelumnya, barangkali setelah melakukan pengenalan potensi diridan potensi wirausahawan pada pembelajaran ini, kita perlu melakukanrevisi.

Sejarah kewirausahaan menunjukkan hahwa wirausahawan mempunyaikarakteristik umum serta berasal dari kelas yang sama. Para pemula revolusiindustri Inggris berasal dari kelas menengah dan menengah bawah. Dalamsejarah Amerika pada akhir abad kesembilan belas, Heillbronermengemukakan hahwa rata-rata wirausahawan adalah anak dari orangtua-orangtuanya yang mempunyai kondisi keuangan yang memadai, tidak miskindan tidak kaya. Schumpeter menulis bahwa wirausahawan tidak membentuksuatu kelas sosial tetapi berasal dari semua kelas.

Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atausegolongan orang saja, tetapi milik setiap kelompok masyarakat, bahkankelompok yang paling kecil yaitu keluarga sampai pada suatu bangsa.Dengan nilai-nilai etika tersebut, suatu kelompok diharapkan akanmempunyai tata nilai untuk mengatur kehidupan bersama.

Page 173: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 6 Karakteristik Wirausahawan Potensial 145

Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai -nilai yangmenjadi landasan dalam pergaulan baik dengan kelompok ataumasyarakat umumnya maupun dengan sesama anggotanya, yaitumasyarakat profesional. Golongan ini sering menjadi pusat perhatiankarena adanya tata nilai yang mengatur dan tertuang secara tertulis (yaitukode etik profesi) dan diharapkan menjadi pegangan para anggotanya.

Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilaku-perilaku sebagian para anggota profesi yang tidak didasarkan pada nilai -nilai pergaulan yang telah disepakati bersama (tertuang dalam kode etikprofesi), sehingga terjadi kemerosotan etik pada masyarakat profesitersebut. Sebagai contohnya adalah pada profesi hukum dikenal adanyamafia peradilan, demikian juga pada profesi dokter dengan pendirian kliniksuper spesialis di daerah mewah, sehingga masyarakat miskin tidakmungkin menjamahnya.

B. Mengenal Karakter Wirausahawan

1. Definisi Karakter Wirausahawan

Karakter secara etimologis barasal dari bahasa Yunani "kasairo" berarti"cetak biru", "format dasar", "sidik" seperti sidik jari. Dalam hal ini karakteradalah given atau sesuatu yang sudah ada dari sananya. Namun, istilahkarakter sebenarnya menimbulkan ambiguitas. Tentang ambiguitasterminologi "karakter" ini, Mounier (1956) mengajukan dua cara interpretasi.Ia melihat karakter sebagai dua hal, yaitu pertama sebagai sekumpulankondisi yang telah diberikan begitu saja, atau telah ada begitu saja dalam dirikita, karakter yang demikian ini dianggap sebagai sesuatu yang telah ada ataukodrat (given). Kedua, karakter juga bisa dipahami sebagai tingkat kekuatanmelalui mana seorang individu mampu menguasai kondisi tersebut. Karakteryang demikian ini disebutnya sebagai sebuah proses yang dikehendaki(willed).

Tentang karakter seseorang kita hanya bisa menilai apakah seseorang itumemiliki karakter kuat atau lemah. Apakah ia lebih terdominasi padakondisi-kondisi yang telah ada dari "sana"-nya atau dia menjadi tuan ataskondisi natural yang telah ia terima. Apakah yang given itu lebih kuat daripadayang willed tadi. Orang yang memiliki karakter kuat adalah mereka yang tidakmau dikuasai oleh sekumpulan realitas yang telah ada begitu saja darisononya. Sedangkan, orang yang memiliki karakter lemah adalah orang yangtunduk pada sekumpulan kondisi yang telah diberikan kepadanya tanpadapat menguasainya. Orang yang berkarakter adalah seperti orang yangmembangun dan merancang masa depannya sendiri. Ia tidak mau dikuasaioleh kondisi kodratinya yang menghambat pertumbuhannya. Sebaliknya, ia

Page 174: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan146

menguasai, mengembangkannya demi ksempurnaan kemanusiaannya (DoniKusuma, 2007).

Karakter dapat juga disebut watak, yaitu paduan segala tabiat manusiayang bersifat tetap, sehingga menjadi "ciri" khusus yang membedakan orangsatu dengan yang lain. Karakter atau watak terjadi karena perkembangandasar yang telah terkena pengaruh dari ajar. Oleh sebab itu dinamakandengan pendidikan karakter. Yang dinamakan "dasar" adalah potensi dasaratau bakat yang diperoleh yang sudah menjadi suatu kodrat. Sedang yangdisebut "ajar" adalah segala segala sifat pendidikan dan pengajaran yangdapat mewujudkan intelligibel. Menurut Ki Hadjar Dewantora (Budianto,1977: 408) di dalam jiwa, karakter itu adalah imbangan yang tetap antarahidup batinnya. Seseorang dengan segala macam perbuatannya. Oleh sebabitu, seolah-olah menjadi "lajer" atau "sendi" di dalam hidupnya, yang lalumewujudkan sifat perangai yang khusus buat satu-satunya manusia.

Karakter dapat dilihat dari tingkah laku ketika orang berinteraksi,yang memiliki arti psikologis dan etis. Dalam arti psikologis, karakteradalah sifat-sifat yang demikian nampak, dan seolah-olah yang mewakilipribadinya. Sedangkan dalam arti etis, karakter harus mengenal nilai-nilaiyang baik dan menunjukkan sifat-sifat yang selalu dapat dipercaya,sehingga orang berkarakter itu menunjukkan sifat mempunyai pendirianteguh, baik, terpuji dan dapat dipercaya. Berkarakter berarti memilikiprinsip dalam arti moral di mana perbuatannya atau tingkah lakunyadapat dipertanggungjawabkan dan teguh.

Sehubungan dengan itu pengeritian karakteritik menurut beberapaahli adalah sebagai berikut:a) Mathiue & Zajac, (1990) menyatakan bahwa, karakteristik personal

(individu) mencakup usia, jenis kelamin, masa kerja, tingkatpendidikan, suku bangsa, dan kepribadian.

b) Robbins (2006) menyatakan bahwa, .Faktor-faktor yang mudahdidefinisikan dan tersedia, data yang dapat diperoleh sebagian besardari informasi yang tersedia dalam berkas personalia seorang pegawaimengemukakan karakteristik individu meliputi usia, jenis kelamin,status perkawinan, banyaknya tanggungan dan masa kerja dalamorganisasi.

c) Siagian (2008) menyatakan bahwa, .Karakteristik biografikal(individu) dapat dilihat dari umur, jenis kelamin, status perkawinan,jumlah tanggungan dan masa kerja.

d) Menurut Morrow menyatakan bahwa, komitmen organisasidipengaruhi oleh karakter personal (individu) yang mencakup usia,masa kerja, pendidikan dan jenis kelamin (Prayitno, 2005).

Page 175: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 6 Karakteristik Wirausahawan Potensial 147

Dari pendapat Robbins dan Siagian di atas yang membentukkarakteristik individu dalam organisasi meliputi: usia, jenis kelamin, statusperkawinan, masa kerja, dan jumlah tanggungan.

Dengan demikian bahwa setiap manusia memiliki karakteristikindividu yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Sumber dayayang terpenting dalam organisasi adalah sumber daya manusia, orang-orang yang memberikan tenaga, bakat, kreativitas, dan usaha merekakepada organisasi agar suatu organisasi dapat tetap eksistensinya.

2. Model-Model Karakteristik, Ciri, dan Watak Wirausahawan

Wirausahawan umumnya mempunyai sifat yang sama. Mereka adalahorang yang mempunyai tenaga, keinginan untuk terlibat dalanipetualangan inovatif, kemauan untuk rnenerima tanggung jawab pribadidalam mewujudkan suatu peristiwa dengan cara yang mereka pilih, dankeinginan untuk berprestasi yang sangat tinggi. Geoffrey Crowthermenambahkan sikap optimis dan kepercayaan terhadap masa depan.

a. Karateristik Wirausahawan model McClelland

Menurut McClelland, karakteristik wirausahawan adalah sebagai berikut:1) Keinginan untuk berprestasi; Penggerak psikologis utama yang

memotivasi wirausahawan adalah kebutuhan untuk berprestasi, yangbiasanya diidentifikasikan sebagai n Ach. Kebutuhan ini didefinisikansebagai keinginan atau dorongan dalam diri orang yang memotivasiperilaku kearah pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan merupakantantangan bagi kompetensi individu.

2) Keinginan untuk bertanggung jawab; Wirausahawan menginginkantanggung jawab pribadi bagi pencapaian tujuan. Mereka memilihmenggunakan sumber daya sendiri dengan cara bekerja sendiri untukmencapai tujuan dan bertanggung jawab sendiri terhadap hasil yangdicapai. Akan tetapi, mereka akan melakukannya secara kelompoksepanjang mereka bisa secara pribadi mempengaruhi hasil-hasil.

3) Preferensi kepada resiko-resiko menengah; Wirausahawan bukanlahpenjudi. Mereka memilih menetapkan tujuan-tujuan yangmembutuhkan tingkat kinerja yang tinggi, suatu tingkatan yangmereka percaya akan menuntut usaha keras tetapi yang dipercaya bisamereka penuhi

4) Persepsi pada kemungkinan berhasil; Keyakinan pada kemampuanuntuk mencapai keberhasilan adalah kualitas kepribadianwirausahawan yang penting. Mereka mempelajari fakta-fakta yangdikumpulkan dan menilainya. Ketika semua fakta tidak sepenuhnya

Page 176: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan148

tersedia, mereka herpaling pada sikap percaya diri mereka yang tinggidan melanjutkan tugas-tugas tersebut.

5) Rangsangan oleh umpan balik; Wirausahawan ingin mengetahuibagaimana hal yang tnereka ketjakan, apakah umpan baliknya baikatau buruk. Mereka dirangsang untuk mencapai hasil kerja yang lebihtinggi dengan mempelajari seberapa efektif usaha mereka

6) Aktivitas Enerjik; Wirausahawan menunjukkan energi yang jauh lebihtinggi dibandingkan rata-rata orang. Mereka bersifat aktif dan mobildan mempunyai proprosi waktu yang bestir dalam mengerjakan tugasdengan cara baru. Mereka sangat menyadari perjalanan waktu.Kesadaran ini merangsang mereka untuk terlibat secara mcndalampada kerja yang mereka lakukan.

7) Orientasi kemasa depan; Wirausahawan melakukan perencanaan danberpikir kedepan. Mereka mencari dan mengantisipasi kemungkinanyang terjadi jauh dimasa depan.

8) Ketrampilan dalam pengorganisasian; Wirausahawan menunjuk-kanketrampilan dalam mengorganisasi kerja dan orang-orang dalammencapai tujuan. Mereka sangat obyektif didalam memilih individu-individu untuk tugas tertentu. Mereka akan memilih yang ahli danbukannya teman agar pekerjaan bisa dilakukan dengan efisien.

9) Sikap terhadap keuntungan finansial adalah nomor dua dibandingkanarti penting dari prestasi kerja mereka. Mereka hanya memandanguang sebagai lambang kongkrit dari tercapainya tujuan dan sebagaipembuktian bagi kompetensi mereka.

b. Karakteristik Wirausahawan Model Kao

Pengertian kewirausahaan yang berbeda-beda oleh para ahlimenyebabkan pula beragamnya pendapat terhadap karakter-karakteryang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan sukses. Kao (1983) dalamTunggal (2008) menuturkan bahwa terdapat 11 karakteristik seorangwirausahawan, yaitu:

1) Total berkomitmen, menjadi penentu dan melindungi.

2) Memiliki dorongan untuk mendapatkan dan bertumbuh.

3) Berorientasi kepada kesempatan dan tujuan.

4) Mempunyai inisiatif dan tanggung jawab personal.

5) Pemecah persoalan secara terus menerus.

6) Memiliki realisme dan dapat berbicara denan selingan humor.

7) Selalu mencari dan menggunakan umpan balik (feedback).

8) Selalu berfokus pada internal.

Page 177: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 6 Karakteristik Wirausahawan Potensial 149

9) Menghitung dan mencari risiko.

10) Memiliki kebutuhan yang kecil untuk status dan kekuasaan.

11) Memiliki integritas dan reabilitas.

c. Karakteristik Wirausahawan Model Gooffrey

Gooffrey G. Meredith (2000) mengemukakan ciri dan watakwirausahawan, seperti berikut:1) Percaya diri, dengan watak keyakinan, kemandirian, individualitas

dan optimisme.2) Berorientasikan tugas dan hasil , dengan watak kebutuhan akan

prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan,memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memilikiinisiatif.

3) Pengambil resiko dengan watak memiliki kemampuan mengambilresiko dan suka pada tantangan.

4) Kepemimpinan dengan watak bertingkah laku sebagai pemimpin,bergaul dengan orang lain, suka terhadap[ kritik dan saran yangmembangun.

5) Keorisinilan dengan watak memiliki inovasi dan kreativitas tinggi,fleksibel, serta bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.

6) Berorientasi ke masa depan dengan watak persepsi dan memiliki carapandang/cara pikir yang berorientasi pada masa depan.

7) Jujur dan tekun dengan watak memiliki keyakinan bahwa hidup itusama dengan kerja.

d. Karakterirtik Wirausahawan Model Kasmir

Kasmir (2007) mengemukakan ciri-ciri wirausahawan yang berhasil,sebagaimana yang diuraikan berikut ini:1) Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk

menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapatdiketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut

2) Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di manapengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebihdahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalamberbagai kegiatan.

3) Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejarprestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk,pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadiperhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankanselalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.

4) Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus

Page 178: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan150

dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalambentuk uang maupun waktu.

5) Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di manaada peluang di situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusahasulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkankemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untukbekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak adamasalah yang tidak dapat diselesaikan.

6) Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya, baiksekarang maupun yang akan datang. Tanggungjawab seorangpengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi juga moral kepadaberbagai pihak.

7) Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegangteguh dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatumemang merupakan kewajiban untuk segera ditepati danadirealisasikan.

8) Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagaipihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yangdijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dlijalankan,antara lain kepada: para pelanggan, pemerintah, pemasok, sertamasyarakat luas.

Secara sederhana, seorang wirausahawan dapat didefenisikan sebagaiorang yang menghasilkan suatu produk (barang/jasa) yang ditujukanbukan untuk digunakan sendiri, melainkan untuk ditawarkan kepadapihak lain yang membutuhkan dan bersedia untuk membelinya dengantingkat harga tertentu. Dari hasil penjualan tersebut, ia berhasilmemperoleh pendapatan untuk nafkah hidupnya serta memperolehkeuntungan untuk mengembangkan usahanya lebih lanjut. Dalampengertian ini, wirausahawan adalah sebagai peranan sosial yangmenjadikan ekonomi suatu komunitas dapat berputar. Ukuran-ukuran lain dari kesuksesan seorang wirausahawan adalah keberlanjutanhidup perusahaannya, penyediaan lapangan kerja bagi masyarakatbangsanya, meningkatkan kesejahteraan karyawan-karyawannya,peningkatan kualitas hidup para pemakai produknya, serta perbaikanmutu lingkungan dari lokasi usahanya.

e. Karakteristik Wirausahawan Model PotensialAlma (2007) dalam konteks karakter wirausahawan potensialmengemukakan delapan anak tangga menuju puncak karir berwirausahayang terdiri atas:1) Mau kerja keras (capacity for hard work)2) Bekerjasama dengan orang lain (getting things done with and through

people)

Page 179: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 6 Karakteristik Wirausahawan Potensial 151

3) Penampilan yang baik (good appearance)4) Yakin (self confidence)5) Pandai membuat keputusan (making sound decision)6) Mau menambah ilmu pengetahuan (college education)7) Ambisi untuk maju (ambition drive)8) Pandai berkomunikasi (ability to communicate)

3. Pengelompokan Ciri dan Karakteristik Wirausahawan

Berdasarkan pendefenisian wirausahawan secara sederhana tersebut,dengan tanpa bermaksud mengabaikan pendapat para ahli mengenaikarakter wirausahawan yang telah dikemukakan, pada pembelajarankewirausahaan ini menggunakan pengelompokan ciri dan karakterwirausahawan sebagaimana yang dikemukakan oleh Suryana, A.S.(2007:8) yang diuraikan berikut ini.

a. Percaya diri

Karakter yang masuk dalam ciri percaya diri adalah optimis, mandiri,jujur berintegritas, matang seimbang, berfokus pada diri, dan bertekadkuat. Dengan karakterkarakter tersebut, seorang wirausahawan percayabahwa dirinya memiliki kemampuankemampuan tertentu yang dapatdigunakan untuk mencapai sasaran-sasaran yang hendak dicapainya. Iajuga tidak akan gorah menghadapi gangguan-gangguan di tengahperjalanan untuk mencapai tujuan. Memiliki harga diri yang tinggi dantidak mudah menyerah pada kegagalan. Pada saat mengalamikegagalan, ia menerimanya sebagai hambatan sementara dan sekaligussebagai sumber belajar untuk menentukan upaya-upaya yang akandilakukan selanjutnya.

b. Berani Mengambil Resiko

Ciri berani mengambil resiko meliputi karakter pengambil resiko yangmoderat dan dapat diperhitungkan, mampu belajar dari kegagalan,toleran terhadap ketidakpastian, menyukai tantangan dan agresif.Dengan karakter tersebut, seorang wirausahawan menyadari bahwatidak semua faktor yang mempengaruhi tercapainya hasil berada dalampengendaliannya. Karena itu, dalam setiap usaha untuk mencapaikeberhasilan, padanya melekat kemungkinan untuk gagal yang seringdisebut sebagai suatu resiko. Nilai resiko bagi seorang wirausahawandapat diperhitungkan atau diperkirakan secara intuitif. Bila nilaikerugian dari resiko terlalu kecil, bagi seorang wirausahawan tidakmenarik untuk diambil, karena kurang menantang. Sebaliknya bilakemungkinan untuk berhasil terlalu kecil, ia pun tidak akan nekaduntuk menghadapinya. Seorang wirausahawan hanya akan mengambil

Page 180: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan152

pilihan dengan resiko yang wajar dan realistis.

c. Kreatif-Inovatif

Energik, banyak akal (resourcefull), pengetahuan dan keterampilan luas(versatile), berdayacipta dan imajinatif dan luwes (fleksibel) adalahkarakter yang menjadi ciri kreatif dan inovatifnya seorangwirausahawan. Tidak menyukai kerutinan maupun kemapanan yangmenyebabkan seorang wirausahawan selalu kreatif menemukan hal -halbaru (inovatif). Ia tidak menyukai jalan buntu dan akan menghadapisegala situasi dan kondisi dengan sikap felksibel, serta selalu berupayamenemukan sumber-sumber alternatif sesuai dengan dasarwawasannya yang luas.

d. Berorientasi Tugas dan Hasil

Karakter wirausahawan yang termasuk dalam ciri berorientasi tugasdan hasil meliputi butuh prestasi (need for Achievement/n-Ach), tekundan teliti, berorientasi pada sasaran, efektif dan produktif, sertaberorientasi laba. Seorang wirausahawan bila memiliki ide/gagasansenantiasa merasa perlu segera menentukan tindakan-tindakan untukmewujudkannya. Begitu ia telah memulai tindakan, perhatiannyasemata-mata tertuju kepada hasil yang hendak dicapainya. Denganmotivasi untuk berprestasi yang tinggi dan persediaan energi yangcukup ia berupaya untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkannya.

e. Kepemimpinan

Ciri kepemimpinan pada seorang wirausahawan dapat dilihat dariberbagai karakter yang dimilikinya, yaitu: pengambil keputusan yangcepat dan sistematis, berinisiatif dan proaktif, dinamis, tanggapterhadap kritikan dan saran, kepribadian yang menarik dan mudahbergaul, kooperatif, bertanggung jawab, sadar pengaruh/kekuasaanserta berorientasi pada pelayanan. Seorang wirausahawan yangmemiliki karakter-karakter tersebut dapat dilihat dari kemampuannyabergaul dan membangun jejaring yang memiliki prospek yang salingmenguntungkan. Terhadap saran dan kritikan dari pemangkukepentingan (stakeholders) serta pihak-pihak lain ditanggapi secarapositif, bahkan dijadikan sebagai salah satu sumber informasi yangdapat dimanfaatkan untuk pembentukan gagasan-gagasan dalamrangka perbaikan dan perwujudannya.

f. Sadar Arus WaktuSeorang wirausahawan harus sadar arus waktu yang ditandai denganadanya karakter berupa memanfaatkan waktu dengan efisien, terarah ke

Page 181: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 6 Karakteristik Wirausahawan Potensial 153

masa depan, perspektif, menjalani waktu kronos dan menghayati waktukairos. Dengan karakter tersebut, seorang wirausahawan dapatmenggunakan kesempatan yang ada (kairos) sebaik mungkin, karena iasadar bahwa waktu memiliki kurun obyektif (kronos) yang sama bagisetiap orang, tidak ada orang yang memiliki lebih dari 24 jam sehari, 7hari dalam seminggu dan 52 minggu dalam per tahun.

C. Etika Wirausaha.

1. Hakikat Etika Wirausaha

Di dalam kehidupan bidang usaha atau dunia bisnis, seorang wirausahatidak berdiam diri sendiri, tetapi sangat perlu bantuan para wirausahalainnya, adanya bantuan dari pihak pemerintah atau badan-badan usahaterkait lainnya. Oleh karena itu, etika seorang wirausaha harusmenunjukan tingkah laku yang baik, sopan santun, tolong-menolong,tenggang rasa, hormat-menghormati satu sama lainnya.

Arens (2003:98) pengertian etika adala etichs secara garisbesarnyadapat didefinisikan sebagai serangkaian prinsip atau moral. Setiaporang memilili nilai seperti itu, meskipun kita memperhatikan atautidak memperhatikan secara ekplisit.

Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai “ the discplinewhich can act as theperformance index or reference for our control system”. Dengandemikian, etika akan memberikan semacam batasan maupun standaryang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya.

Sedangkan menurut Maryani & Lugido (2001) pengertian etikaadalah etika adalah seperangkat aturan dan norma atau pedoman yangmengatur manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harusditinggalkan yang diantu oleh sekelompok atau segolongan atauprofesi.

Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan senipergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan(code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkanprinsipprinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisadifungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakanyang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpangdari kode etik. Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yangdisebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat danditerapkan dari dan untuk kepenringan kelompok sosial (profesi) itusendiri.

Page 182: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan154

Selanjutnya, karena kelompok profesional merupakan kelompokyang berkeahlian dan berkemahiran yang diperoleh melalui prosespendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan berstandar tinggi yangdalam menerapkan semua keahlian dan kemahirannya yang tinggi ituhanya dapat dikontrol dan dinilai dari dalam oleh rekan sejawat, sesamaprofesi sendiri. Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat “built -in mechanism” berupa kode etik profesi dalam hal ini jelas akandiperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan disisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpanganmaupun penyalah-gunaan kehlian (Wignjosoebroto, 1999).

Apabila dihubungkan etika dengan wira usaha maka menjadi “Etikawirausaha” adalah adat sopan santun, adat kebiasaan dan aturan-aturanyang berlaku di lingkungan kewirausahaan.

Masalah sopan santun, hormat-menghormati, tolong- menolong,dan tatakrama di dalam berwirausaha sehari-hari itu adalah merupakanetika. Jika kata etika digabungkan dengan wirausaha akan menjadi etikawirausaha. Dengan demikian etika wirausaha itu adalah prinsip-prinsipatau pandangan-pandangan dalam kegiatan bidang wirausaha dengansegala persoalannya untuk mencapai suatu tujuan serta melaksanakannilai-nilai yang bermanfaat untuk meningkatkan kehidupan usahasehari-hari. Etika wirausaha itu, adalah sebagai berikut:a. Wirausaha adalah tugas mulia dan kebiasaan baik, artinya wirausaha

bertugas untuk mewujudkan suatu kenyataan hidup berdasarkansuatu kebiasaan yang baik di dalam berwirausaha.

b. Menempa pikiran untuk maju, artinya wirausaha melatih untukmembiasakan diri untuk berprakasa baik, bertanggungjawab,percaya diri untuk dapat mengerjakan kebaikan dan meningkatkandaya saing, serta daya juang untuk mempertahankan hidup dariprinsip-prinsip berwirausaha.

c. Kebiasaan membentuk watak, artinya wirausaha berdaya upayauntuk membiasakan diri berpikir, bersikap mental untuk berbuatmaju, berpikir terbuka secara baik, bersih dan teliti.

d. Membersihkan diri dari kebiasaan berpikir negatif, artinyawirausaha harus berusaha dan berdaya upaya untuk menanggalkandan membersihkan diri dari kebiasaan cara berpikir, sikap mentalyang tidak baik, misalnya menyakiti orang lain, serta menjauhkandiri dari sikap selalu menggantungkan pada kemujuran nasib.

e. Kebiasaan berprakarsa, artinya seorang seorang wirausaha harusmembiasakan diri untuk mengembangkan dalam berprakarsa dalamkegiatan pengelolaan usaha, dapat memberikan saran-saran yangbaik, serta dapat menolong kepada dirinya sendiri.

Page 183: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 6 Karakteristik Wirausahawan Potensial 155

f. Kepercayaan kepada diri sendiri, artinya seorang wirausaha haruspercaya kepada diri sendiri, harus mempunyai keyakinan danberiman kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta dapat meningkatkannilai-nilai kehidupan di dalam berwirausaha.

g. Membersihkan hambatan buatan sendiri, artinya seorang wirausahaharus berusaha membebaskan dari hambatan-hambatan dari adanyaproduk buatan sendiri. Seorang wirausaaha jangan mempunyaipikiran ragu-ragu, merasa tukut, merasa rendah diri terhadap hasilproduk buatan sendiri.

h. Mempunyai kemauan, daya upaya dan perencanaan, artinya seorangwirausaha harus mempunyai kemauan, serta daya upaya untukmengetahui kemampuan dalam hidupnya, cara merencanakandalam mengejar cita-cita mengembangkan usahanya yang berhasilberdasarkan prinsip-prinsip kewirausahaan.

Sementara itu menurut G. Meredith, et.al (1996) mengemukakanbahwa: Para wirausaha adalah orang-orang yang mempunyaikemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan yang ada,mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan gunamengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yangtepat guna memastikan sukses.2. Fungsi Etika KewirausahaanDevin (2010) menempatkan fungsi etika pada 3 kelompok:a. Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan

pelbagai moralitas yang membingungkanb. Etika ingin menampilkan keterampilan intelektual, yaitu

keterampiln untuk berargumentasi secara rasional dan kritisc. Orientasi etis ini diperlukan dalam mengambil sikap yang wajar

dalam suasana pluralisme3. Etika Bisnis atau KewirausahaanMenurut pengertiannya, etika dapat dibedakan menjadi 2:a. Etika sebagai praktis: nilai-nilai dan norma-norma moral (apa yang

dilakukan sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan normamoral.

b. Etika sebagai refleksi: pemikiran moral. Berpikir tentang apa yangdilakukan dan khususnyatentang apa yang harus dilakukan atau tidakboleh dilakukan. (dalam hal ini adalah menyoroti dan menilai baik-buruknya perilaku seseorang).

Pengertiannya dapat dibedakan menjadi 3:a. Secara makro: etika bisnis mempelajari aspek-aspek moral dari sistem

ekonomi secara keseluruhan.

Page 184: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan156

b. Secara meso: etika bisnis mempelajari masalah-masalah etis di bidangorganisasi

c. Secara mikro: etika bisnis difokuskan pada hubungan individudengan ekonomi dan bisnis.

Menurut Zimmerer, etika bisnis adalah suatu kode etik perilakupengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikantuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi.

Menurut Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin, etika bisnis adalahistilah yang sering digunakan untuk menunjukan perilaku etika dariseorang manajer atau karyawan suatu organisasi. Etika bisnis sangatpenting untuk mempertahankan loyalitas pemilik kepentingan.

Jadi, Etika kewirausahaan dalam konteks bisnis adalah, suatu kodeetik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yangdijadikan tuntunan dalam berusaha dan memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam suatu perusahaan.

4. Norma Kewirausahaan

Selain etika dan perilaku, yang tidak kalah penting yang dalam bisnisadalah norma etika. Menurut Zimmerer (1996:22), ada tiga tingkatannorma etika, yaitu :a. Hukum, berlaku bagi masyarakat secara umum yang mengatur

perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Hukumhanya mengatur perilaku minimum.

b. Kebijakan dan prosedur organisasi, memberi arah khusus bagi setiaporang dalam organisasi dalam mengambil keputusan sehari-hari. Parakaryawan akan bekerja sesuai dengan kebijakan dan prosedurperusahaan / organisasi.

c. Moral sikap mental individual, sangat penting untuk menghadapisuatu keputusan yang tidak diatur oleh aturan formal.

5. Prinsip-prinsip Etika KewirausahaanPrinsip-prinsip etika kewirausahaan diarahkan menjadi 2 yaitu PrinsipEtika dan Norma Kewirausahaan dan Prisnisp-prinsip etika dan perilakubisnis:

a. Prinsip Etika dan Norma KewirausahaanPrinsip-prinsip etika dan norma kewirausahaan adalah:1) Prinsip tanggung jawab

- Tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan dan hasilnya.- Tanggungjawab atas dampak profesinya terhadap kehidupan dan

kepentingan orang lain.

Page 185: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 6 Karakteristik Wirausahawan Potensial 157

2) Prinsip keadilan (first come first serviced)3) Prinsip otonomi (kebebasan sepenuhnya dlm menjalankan

profesinya)- Prinsip otonomi dibatasi oleh tanggung jawab dan

komitmenprofesi- Pemerintah boleh campur tangan utk keselamatan umum

4) Prinsip integritas moral5) Komitmen pribadi utk menjaga keluhuran profesinya, nama baiknya,

dan juga kepentingan orang lain dan masyarakat.

b. Prisnisp-Prinsip Etika dan Perilaku BisnisPaling tidak terdapat 10 Prisnisp-prinsip etika dan perilaku bisnis1) Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-sungguh,

terus terang, tidak curang, tidak mencuri, tidak menggelapkan, tidakberbohong.

2) Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan denganhormat, tulus hati, berani dan penug pendirian/keyakinan, tidakbermuka dua, tidak berbuat jahat dan saling percaya.

3) Memelihara janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuhkomitmen, jangan mengintepretasikan persetujuan dalam bentukteknikal atau legalistik dengan dalih ketidakrelaan.

4) Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawandan Negara, jangan menggunakan atau memperlihatkan informasiyang diperoleh dalam kerahasiaan,behitu juga dalam konteksprofessional, jaga/melindungi kemampuan untuk membuatkeputusan professional yang bebas dan teliti, hndari hal yang tidakpantas dan konflik kepentingan.

5) Kewajaran/keadilan, yaituberlaku adil dan berbudi luhur, bersediauntuk mengakui kesalahan, dan perlihatkan komitmen keadilan,persamaan perlakuan individual dan toleran terhadap perbedaan,jangan bertindak melampaui batas atau mengambil keuntungan yangtidak pantas dari kesalahan atau kemalangan orang lain.

6) Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu, berbaik hati,belas kasihan, tolongmenolong, kebersamaan, dan menghindarisegala sesuatu yang membahayakan orang lain.

7) Hormat kepada orang lain, yaitu menghormati martabat manusia,menghormati kebebasan dan hak untuk menentukan nasib sendiribagi semua orang, bersopan santun, jangan merendahkan orang lain,jangan mempermalukan orang lain.

8) Warga Negara yang bertanggung jawab, yaitu selalu menaatihukum/aturan, penuh kesadaran sosial, menghormati prosesdemokrasi dalam mengambil keputusan.

Page 186: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan158

9) Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam segala hal,baik dalam pertemuan personal maupun pertanggungjawabanprofessional, tekun, dapat dipercaya/diandalkan, rajin penuhkomitmen, melakukan semua tugas dengan kemampuan terbaik,mengembangkan dan mempertahankan tingkat kompetensi yangtinggi.

10) Dapat dipertanggungjawabkan, yaitu memiliki tanggung jawab,menerima tanggung jawab atas keputusan dan konsekuensinya, danselalu memberi contoh.

c. Pentingnya Etika Bisnis

Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas stakeholderdalam membuat keputusan-keputusan perusahaan dan dalammemecahkan persoalan perusahaan. Hal ini disebabkan semua keputusanperusahaan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh stakeholder.Stakeholder adalah semua individu atau kelompok yang berkepentingandan berpengaruh pada keputusan-keputusan perusahaan. Siapa sajastakeholder perusahaan:1) Para pengusaha dan mitra usaha; Para pengusaha, selain berfungsi

sebagai pesaing, mereka juga berperan sebagai mitra. Dalam hal inipara pengusaha merupakan relasi usaha yang dapat bekerja samadalam menyediakan informasi atau sumber peluang. Loyalitas mitrausaha akan sangat tergantung pada kepuasan yang diterima dariperusahaan.

2) Petani dan perusahaan pemasok bahan baku; Petani dan perusahaanberperan sebagai penyedia bahan baku. Pasokan bahan baku yangkurang bermutu dan pasokan yang lambat dapat mempengaruhikinerja perusahaan. Oleh sebab itu, keputusan untuk menentukankualitas barang dan jasa sangat tergantung pada pemasok bahanbaku. Loyalitas petani penghasil bahan baku sangat tergantungpadatingkat kepuasan yang diterima dari perusahaan dalam menentukankeputusan harga jual bahan baku maupun dalam bentuk insentif.

3) Organisasi pekerja yang mewakili pekerja; Organisasi pekerja dapatmempengaruhi keputusan melalui proses tawar-menawar secarakolektif. Perusahaan yang tidak melibatkan karyawan/organisasipekerja dalam mengambil keputusan sering menimbulkan protes-protes yang menggangu jalannya perusahaan.

4) Pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha; Pemerintahdapat mengatur kelancaran aktivitas usaha melalui serangkaiankebijakaanyang dibuatnya, karena kebijakan yang dibuat pemerintahakan sangat berpengaruh terhadap iklim usaha.

Page 187: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 6 Karakteristik Wirausahawan Potensial 159

5) Bank penyandang dana perusahaan; Bank selain sebagai jantungnyaperekonomian dalam skala makro, juga sebagai lembaga yang dapatmenyediakan dana perusahaan.

6) Investor penanam modal; Investor penyandang dana dapatmempengaruhi perusahaan melalui serangkaian persyaratan yangdiajukannya. Persyaratan tersebut akan mengikat dan sangat besarpengaruhnya dalam mengambilan keputusan. Loyalitas investorsangat tergantung pada tingkat kepuasan investor atas hasilpenanaman modalnya.

7) Masyarakat umum yang dilayani; Masyarakat akan selalu menanggapidan memberikan informasi tentang bisnis yang kita jalankan. Dalamhal ini masyarakat juga merupakan konsumen yang akan menentukankeputusan-keputusan perusahaan dalam menentukan produk barangdan jasa yang dihasilkan dan juga teknik yang digunakan.

8) Pelanggan yang membeli produk; Barang dan jasa yang akandihasilkan, teknologi yang digunakan akan sangat dipengaruhi olehpelanggan dan mempengaruhi keputusan-keputusan bisnis. Dengandemikian etika bisnis merupakan landasan penting dan harusdiperhatikan, terutama dalam menciptakan dan melindungi reputasiperusahaan. Oleh sebab itu, etika bisnis merupakan masalah yangsangat sensitif dan kompleks, karena membangun etika untukmempertahankan reputasi lebih sukar daripada menghancurkannya.

d. Cara Mempertahankan Standar Etika

Terdapat beberapa cara mempertahankan standar etika adalah sbb.:1) Menciptakan kepercayaan perusahaan; Hal ini akan menetapkan nilai-

nilai perusahaan yang mendasari tanggung jawab etika bagistakeholder.

2) Mengembangkan kode etik; Kode etik merupakan suatu catatantentang standar tingkah laku dan prinsip-prinsip etika yangdiharapkan perusahaan dari karyawan.

3) Menjalankan kode etik secara adil dan konsisten4) Melindungi hak perorangan5) Mengadakan pelatihan etika6) Melakukan audit etika secara periodic7) Mempertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku, jangan

hanya aturan8) Menghindari contoh etika yang tercela setiap saat dan diawali dari

atasan9) Menciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah10) Komunikasi dua arah sangat penting untuk menginformasikan

Page 188: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan160

barang dan jasa yang dihasilkan dan untuk menerima aspirasi untukperbaikan perusahaan.

11) Melibatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika12) Para karyawan diberi kesempatan untuk memberikan umpan balik

tentang bagaimana standar etika yang harus dipertahankan.

e. Tanggung jawab perusahaan

Etika akan sangat berpengaruh pada tingkah laku individual, dalam halini tanggung jawab sosial mencoba untuk menjembatani komitmenindividu dan kelompok dalam suatu lingkungan sosial. Tanggung jawabperusahaan, meliputi:1) Tanggung jawab terhadap lingkungan; Perusahaan harus ramah

lingkungan, artinya perusahaan harus memperhatikan, melestarikandan menjaga lingkungan.

2) Tanggung jawab terhadap karyawan; Semua aktivitas sumber dayamanusia diarahkan pada tanggung jawab kepada karyawan, dengancara:- Mendengarkan dan menghormati pendapat karyawan- Memberikan umpan balik, baik yang positif maupun negatif- Menceritakan kepada karyawan tentang kepercayaan- Membiarkan karyawan mengetahui keadaan perusahaan yang

sebenarnya- Memberikan imbalan kepada karyawan dengan baik- Memberikan kepercayaan kepada karyawan

3) Tanggung jawab terhadap pelanggan; Tanggung jawab perusahaankepada pelanggan, meliputi dua kategori, yaitu:- Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas- Memberikan harga produk yang wajar dan adil

Selain itu, perusahaan juga harus melindungi hak-hak pelanggan,yaitu:- Hak untuk mendapatkan produk yang aman- Hak untuk mendapatkan informasi tentang segala aspek- Hak untuk didengar- Hak untuk memilih apa yang akan dibeli

4) Tanggung jawab terhadap investor; Tanggung jawab berupamenyediakan pengembalian investasi yang menarik denganmemaksimumkan laba dan melaporkan kinerja keuangan seakuratdan setepat mungkin.

5) Tanggung jawab terhadap masyarakat; Tanggung jawab berupa

Page 189: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 6 Karakteristik Wirausahawan Potensial 161

menyediakan dan menciptakan kesehatan dan menyediakan berbagaikontribusi terhadap masyarakat yang berada di sekitar lokasiperusahaan.

D. Wirausaha Profersional

Profesi diukur berdasarkan kepentingan dan tingkat kesulitan yangdimiliki. Dalam dunia keprofesian kita mengenal berbagai terminologikualifikasi profesi yaitu: profesi, semi profesi, terampil, tidak terampil,dan quasi profesi.

Gilley dan Eggland (1989) mendefinisikan profesi sebagai bidangusaha manusia berdasarkan pengetahuan, dimana keahlian danpengalaman pelakunya diperlukan oleh masyarakat. Definisi ini meliputiaspek yaitu :

1. Ilmu pengetahuan tertentu

2. Aplikasi kemampuan/kecakapan, dan

3. Berkaitan dengan kepentingan umum

Aspek-aspek yang terkandung dalam profesi tersebut juga merupakanstandar pengukuran profesi wirausahawan.

Proses profesional adalah proses evolusi yang menggunakanpendekatan organisasi dan sistemastis untuk mengembangkan profesi kearah status professional (peningkatan status). Secara teoritis menurutGilley dan Eggland (1989) pengertian professional dapat didekati denganempat prespektif pendekatan yaitu orientasi filosofis, perkembanganbertahap, orientasi karakteristik, dan orientasi non-tradisonal.

1. Orientasi Filosofi

Ada tiga pendekatan dalam orientasi filosofi, yaitu pertama lambangkeprofesionalan adalah adanya sertifikat, lissensi, dan akreditasi. Akantetapi penggunaan lambang ini tidak diminati karena berkaitan denganaturan-aturan formal. Pendekatan kedua yang digunakan untuk tingkatkeprofesionalan adalah pendekatan sikap individu, yaitu pengembangansikap individual, kebebasan personal, pelayanan umum dan aturan yangbersifat pribadi. Yang penting bahwa layanan individu pemegang profesidiakui oleh dan bermanfaat bagi penggunanya. Pendekatan ketiga: electic,yaitu pendekatan yang menggunakan prosedur, teknik, metode dankonsep dari berbagai sumber, sistim, dan pemikiran akademis. Prosesprofesionalisasi dianggap merupakan kesatuan dari kemampuan, hasilkesepakatan dan standar tertentu. Pendekatan ini berpandangan bahwa

Page 190: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan162

pandangan individu tidak akan lebih baik dari pandangan kolektif yangdisepakati bersama. Sertifikasi profesi memang diperlukan, tetapitergantung pada tuntutan penggunanya.

2. Orientasi PerkembanganOrientasi perkembangan menekankan pada enam langkahpengembangan profesionalisasi, yaitu:a. Dimulai dari adanya asosiasi informal individu-individu yang

memiliki minat terhadap profesi.b. Identifikasi dan adopsi pengetahuan tertentu.c. Para praktisi biasanya lalu terorganisasi secara formal pada suatu

lembaga.d. Penyepakatan adanya persyaratan profesi berdasarkan pengalaman

atau kualifikasi tertentu.e. Penetuan kode etik.f. Revisi persyaratan berdasarkan kualifikasi tertentu (termasuk syarat

akademis) dan pengalaman di lapangan.

3. Orientasi KarakteristikProfesionalisasi juga dapat ditinjau dari karakteristik profesi/ pekerjaan.Ada delapan karakteristik pengembangan profesionalisasi, satu denganyang lain saling terkait:a. Kode etikb. Pengetahuan yang terorganisirc. Keahlian dan kompetensi yang bersifat khususd. Tingkat pendidikan minimal yang dipersyaratkane. Sertifikat keahlianf. Proses tertentu sebelum memangku profesi untuk bisa memangku

tugas dan tanggung jawabg. Kesempatan untuk penyebarluasan dan pertukaran ide di antara

anggota profesih. Adanya tindakan disiplin dan batasan tertentu jika terjadi malpraktek

oleh anggota profesi

4. Orientasi Non-Tradisional

Perspektif pendekatan yang keempat yaitu prespektif non-tradisonal yangmenyatakan bahwa seseorang dengan bidang ilmu tertentu diharapkanmampu melihat dan merumuskan karakteristik yang unik dankebutuhan dari sebuah profesi. Oleh karena itu perlu dilakukanidentifikasi elemen-elemen penting untuk sebuah profesi, misalnyatermasuk pentingnya sertifikasi professional dan perlunya standarisasiprofesi untuk menguji kelayakannya dengan kebutuhan lapangan.

Page 191: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 6 Karakteristik Wirausahawan Potensial 163

PENUTUP

Kita juga telah mengenal bagaimana karakter yang dimiliki oleh seorangwirausahawan sukses. Mungkin selama ini kita mengenal sosok seorangwirausahawan sebagai manusia sehari-hari, karena dia adalah teman,sahabat atau keluarga kita. Dengan gambaran bagaimana karakterseorang wirausahawan sebagaimana yang dibahas dalam pembelajaranini, kita dapat menjadikannya sebagai sebuah “cermin” untukmemproyeksikan karakter diri kita sendiri.

Pada prinsipnya bahwa substansi kewirausahan adalah kemampuankreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untukmencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalahkemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (createnew and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untukmenciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Padahakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yangmemiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunianyata secara kreatif. Berikut ini beberapa indikator, ciri-ciri, sifatkewirausahaan dari seorang wirausaha diantaranya yang telah dijelaskanantara lain:; (a) Percaya diri, (b) Memiliki Keterampilan personal, (c)Memiliki kreatifitas tinggi, (d) Selalu komitmen dalam pekerjaannya,memiliki etos kerja dan tanggung jawab, (e) Memiliki etos kerja dantanggungjawab, (f) Mandiri atau tidak ketergantungan, (g) Memilikiperilaku inovasi tinggi, (h) Berorientasi tugas, (i) Motif berprestasi tinggi,(j) Selalu perspektif, (l) Berani menghadapi resiko, (m) Memiliki jiwakepemimpinan (leadership), (n) Memiliki kemampuan managerial, (o)Sadar arus waktu, dan (p) Selalu mencari peluang

Jiwa wirausahawan seseorang bukanlah merupakan faktor keturunan,namun dapat dipelajari secara ilmiah dan ditumbuhkan bagi siapapunjuga. Yang penting dan yang utama adalah semangat untuk terusmencoba dan belajar dari pengalaman. “Gagal itu biasa, berusaha terusitu yang luar biasa”, mungkin seperti itulah gambaran yang harusdikembangkan oleh manusia-manusia Indonesia agar tetap eksis dalampertarungan bisnis yang semakin transparan dan terbuka.

Diketahui bahwa setiap manusia memiliki karakteristik individu yangberbeda antara satu dengan yang lainnya. Sumber daya yang terpentingdalam organisasi adalah sumber daya manusia, orang-orang yangmemberikan tenaga, bakat, kreativitas, dan usaha mereka kepadaorganisasi agar suatu organisasi dapat tetap eksistensinya.

Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupanmanusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalanihidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari.

Page 192: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan164

Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap danbertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini.

Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusantentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang perlu kita pahamibersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisikehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapabagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.

Profesi sebagai bidang usaha manusia berdasarkan pengetahuan,dimana keahlian dan pengalaman pelakunya diperlukan oleh masyarakat.Makna profesi meliputi aspek yaitu: (1) Ilmu pengetahuan tertentu, (2)Aplikasi kemampuan/kecakapan, dan (3) Berkaitan dengan kepentinganumum. Sedangkan profesional dapat didekati dengan empat prespektifpendekatan yaitu orientasi filosofis, perkembangan bertahap, orientasikarakteristik, dan orientasi non-tradisonal.

RINGKASAN

1. Karakteristik wirausahawan sukses dengan n Ach tinggi adalah: (a)mempunyai kemampuan inovatif, (b) mempunyai toleransi yangtinggi terhadap kemenduaan, (c) mempunyai keinginan untukberprestasi, (d) mempunyai kemampuan mclakukan perencanaanrealistis, (e) mempunyai sifat kepemimpinan yang berorientasikepada tujuan, (f) mempunyai obyektivitas yang tinggi, (g) memikultanggung jawab pribadi, (h) mempunyai kemampuan beradaptasi, dan(i)mempunyai kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator.

2. Pengembangan karakteristik n Ach bisa dilakukan melalui programpendidikan pelatihan khusus dengan tiga tahap yaitu: (a) tahap pertamamembantu menyadarkan orang-orang pada potensi mereka untukmendapatkan karakteristik kewirausahaan; (b) tahap keduapengembangan dari apa yang diistilahkan sindrom prestasi. Individu-individu diajar untuk berpikir, berbicara, bertindak dan menyadariorang lain sebagai prihadi dengan n Ach tinggi; (c) pemberiandukungan kognitif. Tujuannya untuk membantu orang-orangmenghubungkan cara berpikir baru dengan asumsi merekasebelumnya dan cara melihat dunia.

3. Begitu ada perasaan untuk tergerak atau terpanggil untuk memilihkarir sebagai seorang wirausahawan, sesungguhnya ini merupakansuatu peluang yang tidak dapat disiasiakan. Bukankah kemampuandapat dicapai dengan mudah apabila ada kemauan? Dengan mencobamenyelami latar belakang kehidupan, pada dasarnya kita telahmenemukan beberapa bagian penting dari diri kita, dan ini

Page 193: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 6 Karakteristik Wirausahawan Potensial 165

merupakan modal besar bagi kita untuk mengembangkan dirimenuju masa depan yang penuh dengan ketidakpastian.

4. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusantentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang pelru kitapahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segalaaspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapatdibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisikehidupan manusianya.

5. Profesi sebagai bidang usaha manusia berdasarkan pengetahuan,dimana keahlian dan pengalaman pelakunya diperlukan olehmasyarakat. Definisi ini meliputi aspek yaitu: (1) Ilmu pengetahuantertentu, (2) Aplikasi kemampuan/kecakapan, dan (3) Berkaitandengan kepentingan umum. Sedangkan profesional professionaldapat didekati dengan empat prespektif pendekatan yaitu orientasifilosofis, perkembangan bertahap, orientasi karakteristik, danorientasi non-tradisonal.

LATIHAN1. Jelaskan karakteristik wirausahawan sukses dengan n Ach tinggi?2. Dalam prakteknya pengembangan karakteristik n Ach bisa dilakukan

melalui program pendidikan pelatihan khusus dengan tiga tahap cobajelaskan tahapan-tahapan dimaksud?

3. Begitu ada perasaan untuk tergerak atau terpanggil untuk memilihkarir sebagai seorang wirausahawan, sesungguhnya ini merupakansuatu peluang yang tidak dapat disiasiakan. Dengan demikianlangkah apa yang harus Anda perbuat?

4. Pentingnya etika dalam kewirausahaan untuk apa maksudnya, cobajelaskan?

5. Apa yang dimaksud profesi dalam bidang usaha manusia, danaspek-aspek apa saja yang terkandung dari definisi profesi?

6. Profesional dapat didekati dengan empat prespektif pendekatan,apa-apa saja pendekatan dimaksud?

PUSTAKAAlma, B., 2007, Kewirausahaan (Edisi Revisi), Penerbit Alfabeta,

Bandung.Budiyanto. 1997. Dasar-Dasar Ilmu Tata Negara. Jakrta: LAN. RI.Doni Koesoema A. 2007. Pendidikan Karakter. Gramedia Widisarana Indonesia.Malayu S.P. Hasibuan, 1999. Organisasi dan Motivasi, Bumi Aksara,

JakartaHasyim Djalal. 2007. Jatidiri Bangsa dalam Ancaman Globalisasi. Pokok-Pokok

Pikiran Guru Besar Indonesia. Surabaya.

Page 194: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan166

Harefa (1998) Sukses Tanpa Gelar, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Kasmir, 2007. Kewirausahaan. Penerbit PT. Raja Grafindo Perkasa,

Jakarta.Meredith, G.G., 2000. Kewirausahaan: Teori dan Praktek . Penerbit

Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.Mounier, Emmanuel. 1956. The Character of Man. Translate Into English by

Cynthia Rowland. New York: Harper dan Brothers.Syamsuddin, A.S., Imelda R.I, Idris S., Agus A., Eymal B.D., Suardi B.

dan Rusli M.R., 1995. Mulai dari Usaha Kecil Merintis KarirKewirausahaan Anda . Pusat Pengembangan Usaha KecilKawasan Timur Indonesia (PUKTI) kerjasama KondradAdenauer Stiftung Internationales Institut.

Syamsuddin, A.S., 2007. Mencipta Produk, Membangun Usaha Mandiri . PaketPelatihan Kewirausahaan untuk Alumni Unhas, KerjasaIkatan alumni Universitas Hasanuddin dengan PusatPengembangan Usaha Kecil Kawasan Timur Indonesia(PUKTI), Januari – April 2007 di Makassar.

Tunggal, A .W., 2008. Pengantar Kewirausahaan (Edisi Revisi).Harvarindo, Jakarta.

Page 195: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 6 Karakteristik Wirausahawan Potensial 167

Bab 6Karakteristik dan Etika Profesional Wirausahawan ...................... 143Paduan perilaku berdasarkan nilai-nilai moral, norma, dan pengetahuan......... 143TUJUAN PEMBELAJARAN ........................................................ 143SUBSTANSI POKOKOK............................................................... 143TOPIK BAHASAN ....................................................................... 144A. Hakikat Karakteristik dan Etika Profesinal ..................................144B. Mengenal Karakter Wirausahawan ................................................145

1. Definisi Karakter Wirausahawan........................................ 1452. Model-Model Karakteristik, Ciri, dan Watak Wirausahawan

1473. Pengelompokan Ciri dan Karakteristik Wirausahawan ....... 151

C. Etika Wirausaha. .............................................................................1531. Hakikat Etika Wirausaha .................................................... 1532. Fungsi Etika Kewirausahaan .............................................. 1553. Etika Bisnis atau Kewirausahaan ........................................ 1554. Norma Kewirausahaan ...................................................... 1565. Prinsip-prinsip Etika Kewirausahaan .................................. 156

D. Wirausaha Profrsional ..................................................................... 1611. Orientasi Filosofi ............................................................... 1612. Orientasi Perkembangan .................................................... 1623. Orientasi Karakteristik ....................................................... 1624. Orientasi Non-Tradisional ................................................. 162

PENUTUP ...................................................................................... 163RINGKASAN.................................................................................. 164LATIHAN ....................................................................................... 165PUSTAKA........................................................................................ 165

Page 196: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan168

Bab 6Karakteristik dan Etika Profesional Wirausahawan ...................... 143Paduan perilaku berdasarkan nilai-nilai moral, norma, dan pengetahuan......... 143TUJUAN PEMBELAJARAN ........................................................ 143SUBSTANSI POKOKOK............................................................... 143TOPIK BAHASAN ....................................................................... 144

Page 197: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 7 Profil Wirausahawan menuju Puncak Karir 167

1.2.3.4.5.6.7.8.9.

Bab 7Profil Wirausahawan dan

Tangga menuju Puncak KarirSosok individu yang mempunyai ciri dan sifat berorientasi kepada

tindakan, berani mengambil risiko dalam mengejar tujuan.

1.2.3.4.

TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mengikuti perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa mampumemahami; hakikat wirausahawan potensial, tangga menuju puncakkarir wirausahawan, profil wirausahawan sukses, sikap mental modalwirausahawan sukses, faktor-faktor yang menyebabkan kegagalanwirausaha, dan keuntungan dan kerugian kewirausahaan.

POKOKOK BAHASAN Hakikat Wirausahawan Potensial Tangga Menuju Puncak Karir Wirausahawan Profil Wirausahawan Sukses Sikap Mental Modal Wirausahawan Sukses Faktor-faktor yang Menyebabkan Kegagalan Wirausaha Keuntungan dan Kerugian Kewirausahaan

Page 198: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan168

TOPIK BAHASAN

A. Hakikat Wirausahawan Potensial

Islam memang tidak memberikan penjelasan secara eksplisit terkait konseptentang kewirausahaan (entrepreneurship) ini, namun di antara keduanyamempunyai kaitan yang cukup erat; memiliki ruh atau jiwa yang sangatdekat, meskipun bahasa teknis yang digunakan berbeda.

Dalam Islam digunakan istilah kerja keras, kemandirian (biyadihi), dantidak cengeng. Setidaknya terdapat beberapa ayat al-Qur’an maupun Hadisyang dapat menjadi rujukan pesan tentang semangat kerja keras dankemandirian ini, seperti; “Amal yang paling baik adalah pekerjaan yangdilakukan dengan cucuran keringatnya sendiri, ‘amalurrajuli biyadihi (HR.AbuDawud)” ; “Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah”; “al yad al ‘ulyakhairun min al yad al sufla”( HR.Bukhari dan Muslim) (dengan bahasa yangsangat simbolik ini Nabi mendorong umatnya untuk kerja keras supayamemiliki kekayaan, sehingga dapat memberikan sesuatu pada orang lain),atuzzakah. (Q.S. Nisa:77) “Manusia harus membayar zakat (Allahmewajibkan manusia untuk bekerja keras agar kaya dan dapat menjalankankewajiban membayar zakat)”.

Dalam sebuah ayat Allah mengatakan, “Bekerjalah kamu, maka Allahdan orang-orang yang beriman akan melihat pekerjaan kamu”(Q.S. at-Taubah:105). Oleh karena itu, apabila shalat telah ditunaikan makabertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia (rizki) Allah. (Q.S.al-Jumu’ah:10)

Bahkan sabda Nabi, “Sesungguhnya bekerja mencari rizki yang halalitu merupakan kewajiban setelah ibadah fardlu” (HR.Tabrani dan Baihaqi).Nash ini jelas memberikan isyarat agar manusia bekerja keras dan hidupmandiri.

Bekerja keras merupakan esensi dari kewirausahaan. Prinsip kerjakeras, menurut Wafiduddin, adalah suatu langkah nyata yang dapatmenghasilkan kesuksesan (rezeki), tetapi harus melalui proses yang penuhdengan tantangan (reziko). Dengan kata lain, orang yang berani melewatiresiko akan memperoleh peluang rizki yang besar. Kata rizki memilikimakna bersayap, rezeki sekaligus reziko (baca; resiko).

Dalam sejarahnya Nabi Muhammad, istrinya dan sebagian besarsahabatnya adalah para pedagang dan entrepre mancanegara yang pawai.Beliau adalah praktisi ekonomi dan sosok tauladan bagi umat. Oleh karenaitu, sebenarnya tidaklah asing jika dikatakan bahwa mental entrepreneurshipinheren dengan jiwa umat Islam itu sendiri. Bukanlah Islam adalah agamakaum pedagang, disebarkan ke seluruh dunia setidaknya sampai abad ke -13 M, oleh para pedagang muslim.

Page 199: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 7 Profil Wirausahawan menuju Puncak Karir 169

Dari aktivitas perdagangan yang dilakukan, Nabi dan sebagian besarsahabat telah meubah pandangan dunia bahwa kemuliaan seseorang bukanterletak pada kebangsawanan darah, tidak pula pada jabatan yang tinggi,atau uang yang banyak, melainkan pada pekerjaan.

Oleh karena itu, Nabi juga bersabda “Innallaha yuhibbul muhtarif”(sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang bekerja untukmendapatkan penghasilan). Umar Ibnu Khattab mengatakan sebaliknyabahwa, “Aku benci salah seorang di antara kalian yang tidak mau bekerjayang menyangkut urusan dunia.

Keberadaan Islam di Indonesia juga disebarkan oleh para pedagang. Disamping menyebarkan ilmu agama, para pedagang ini juga mewariskankeahlian berdagang khususnya kepada masyarakat pesisir. Di wilayahPantura, misalnya, sebagian besar masyarakatnya memiliki basis keagamaanyang kuat, kegiatan mengaji dan berbisnis sudah menjadi satu istilah yangsangat akrab dan menyatu sehingga muncul istilah yang sangat terkenaljigang (ngaji dan dagang).

Sejarah juga mencatat sejumlah tokoh Islam terkenal yang juga sebagaipengusaha tangguh, Abdul Ghani Aziz, Agus Dasaad, Djohan Soetan,Perpatih, Jhohan Soelaiman, Haji Samanhudi, Haji Syamsuddin, NitiSemito, dan Rahman Tamin.

Apa yang tergambar di atas, setidaknya dapat menjadi bukti nyatabahwa etos bisnis yang dimiliki oleh umat Islam sangatlah tinggi, ataudengan kata lain Islam dan berdagang ibarat dua sisi dari satu keping matauang. Benarlah apa yang disabdakan oleh Nabi, “Hendaklah kamuberdagang karena di dalamnya terdapat 90 persen pintu rizki” (HR.Ahmad). Pemaknaan dagang disisni adalah wirausaha yang didasari Kerjakeras dan atau etos Kerja yang tinnggi dalam segala hal bidang kehidupan,itulah hakikat dari profil kewirausahaan fotensial.

1. Memahami Profil Wirausahawan

Profil wirausahawan dapat diartikan sebagai sosok individu yangmempunyai ciri dan sifat kewirausahaan. Selanjutnya Suryana, (2001:8)menjelaskan bahwa para wirausaha adalah individu-individu yangberorientasi kepada tindakan, dan bermotivasi tinggi yang mengambilrisiko dalam mengejar tujuannya, daftar ciri-ciri dan sifat-sifat berikutmemberikan sebuah profil dari wirausaha sebagaimana profilkewirausahaan yaitu (Zimmerer 2003:3) menjelaskan sbb.:

a. Menyukai Tanggung Jawab

Wirausahawan merasa bertanggung jawab secara pribadi atas hasilperusahaan tempat mereka terlibat. Mereka lebih menyukai dapatmengendalikan sumber-sumber daya mereka sendiri dan menggunakan

Page 200: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan170

sumber-sumber daya tersebut untuk mencapai cita-cita yang telah ditetapkan sendiri’

b. Lebih menyukai Resiko Menengah

Wirausahawan bukanlah seorang pengambil resiko liar, melainkan orangyang mengambil resiko yang di perhitungkan. Tak seperti penjudi, seorangwirausahawan bukan penjudi. Wirausahawan melihat sebuah bisnis dengantingkat pemahaman resiko pribadinya. Mereka biasanya mengambilpeluang didaerah yang sesuai dengan pengetahuan ,latar belakang danpengalamannya yang akan meningkatkan kemungkinan keberhasilannya.

c. Keyakinan atas Kemampuan Mereka untuk Berhasil

Wirausahawan biasanya memiliki banyak keyakinan atas kemampuannyauntuk berhasil. Mereka cenderung optimis terhadap peluang keberhasilandan optimisme biasanya berdasarkan kenyataan. Salah satunya penelitiandari National federation of Independent Bussines (NFIB) menyatakan bahwasepertiga dari wirausahawan menilai peluang berhasil mencapai 100%.Tingkat optimisme yang tinggi, kiranya dapat menjelaskan mengapakebanyakkan wirausaha yang berhasil juga pernah gagal dalam bisnissebelum berhasil’

d. Hasrat untuk Mendapatkan umpan Balik Langsung

Wirausahawan ingin mengetahui sebaik apa mereka bekerja dan terusmenerus mencari pengukuhan.

e. Tingkat Energi yang Tinggi

Wirausahawan lebih energetik dibandingkan orang kebanyakan. Energy inimerupakan faktor penentu mengingat luar biasanya bisnis yang di perlukanuntuk mendirikan suatu perusahaan. Kerja keras dalam waktu yang lamamerpakan suatu yang biasa.

f. Orientasi ke Depan

Wirausahawan memiliki indra yang kuat dalam mencari peluang. Merekamelihat ke depan dan tidak mempersoalkan apa yang telah dikerjakankemarin melainkan lebih mempersoalkan apa yang di kerjakan besok. Bilamanajer tradisional memperhatikan pengelolaan sumber daya yang ada,wirausahawan lebih tertarik mencari dan memanfaatkan peluang.

g. Ketrampilan Mengorganisasi

Membangun perusahaan “dari nol” dapat dibayangkan sepertimenghubungkan potongan-potongan sebuah gambar besar. Parawirausahawan mengetahui cara pengumpulan orang-orang yang tepat

Page 201: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 7 Profil Wirausahawan menuju Puncak Karir 171

untuk menyelesaikan suatu tugas.penggabungan orang dan pekerjaan secaraefektif memungkinkan para wirausahawan untuk mengubah pandangan kedepan menjadi kenyatan.

Selanjutnya Zimmerer dan Scarborough (2002:13), jika diperhatikanenterepreneur yang ada dimasyarakat sekarang ini, maka di jumpai berbagaimacam profil wirausahawan sebagai berikut:

a. Pengusaha Wanita Women entrepreneur

Banyak wanita yang terjun ke dalam bidang bisnis. Alasan merekamenekuni bidang bisnis ini di dorong oleh faktor-faktor antara lain inginmemperlihatkan kemampuan prestasinya, membantu ekonomi rumahtangga, frustasi terhadap pekerjaan sebelumnya dan sebagainya.

b. Minority entrepreneurKaum minoritas terutama di Indonesia kurang memiliki kesempatan kerjadilapangan pemerintahan sebagaimana layaknya warga negara padaumumnya. Oleh sebab itu, mereka berusaha menekuni kegiatan bisnisdalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula para perantau dari daerahtertentu yang menjadi kelompok minoritas pada suatu daerah, mereka jugaberniat mengembangkan bisnis. Kegiatan bisnis mereka ini makin lamamakin maju, dan mereka membentuk suatu organisasi minoritas di kota-kota tertentu.

c. Imigrant entrepreneur

Kaum pedagang yang memasuki suatu daerah biasanya sulit untukmelakukan pekerjaan formal. Oleh karena itu,mereka lebih leluasa terjun kedalam pekerjaan yang bersifat non-formal yang di mulai dari berdagangkecil-kecilan sampai berkembang menjadi perdagangan tingkat menengah.

d. Part- time entrepreneurMemulai bisnis dalam mengisi waktu luang atau part-time merupakan pintugerbang untuk menjadi usaha besar. Bekerja part- time tidak mengorbankanpekerjaan dibidang lain misalnya seorang karyawan pada sebuah kantoringin mengembangkan hobinya untuk berdagang atau mengembangkansuatu hobi yang menari. Hobi ini akhirnya mendatangkan keuntungan yanglumayan. Ada kalanya orang ini beralih profesi, dan beralih profesi,danberhenti menjadi pegawai dan beralih ke bisnis yang merupakan bisnisyang merupakan hobinya.

e. Home-based entrepreneurAda pula ibu-ibu rumah tangga yang memulai kegiatan bisnisnya darirumah tangganya misalnya ibu-ibu yang pandai membuat kue ataumemasak aneka masakan mengirim kue-kue ke toko eceran di sekitar

Page 202: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan172

tempatnya. Akhirnya usaha makin lama makin maju. Usaha kateringbanyak di mulai dari rumah tangga yang bisa masak. Kemudian usaha iniberkembang melayani pesanan untuk pesta.

f. Family- owned businessSebuah keluarga yang memulai membuka berbagai jenis cabang usaha.Mungkin saja usaha keluarga ini dimulai lebih dulu oleh bapak setelahusaha bapak ini maju maka di buka cabang baru dan di buka oleh ibu.Kedua perusahaan ini maju dan membuka beberapa cabang lain mungkinjenis usahanya berbeda atau lokasinya berbeda. Masing-masing usahanyaini bisa dikembangkan untuk kemudian dikelola oleh anak-anak mereka.Dalam keaadan sulitnya lapangan pekerjaan pada saat ini maka kegiatansemacam ini perlu dikembangkan.

g. CopreneursCopreneurs are entrepreneurial couples who work togheter as co -owners of their business.(copreneurs adalah pasangan wirausaha yang bekerja bersama-sama sebagaipemilik bersama dari usaha mereka).

Copreneurs ini berbada dari usaha keluarga yang disebut usaha Momand Pop (pop as bos and mom as subordinate/ayah sebagai pemimpindan ibu berada di bawah kekuasan ayah).

Copreneurs di buat dengan cara menciptakan pembagian pekerjaandidasarkan atas keahliannya masing-masing orang. Orang-orang yangahli di bidang ini di angkat menjadi penanggung jawab divisi-divisitertentu dari bisnis yang sudah ada.

2. Identitas Wirausahawan

Dari beberapa frofil, sifat, dan bentuk wirausahawan diatas pada prinsipnyaadalah merupakan identitas wirausahawan. Identitas adalah adah ciri-ciriyang mesti dimiliki individu akan tetapi tidak semuanya harus dimiliki.Menurut Fadel Muhammad (2009), ada sekitar tujuh ciri yang merupakanidentitas seorang wirausaha, yaitu:a. Kepemimpinanb. Inovasic. Cara pengambilan keputusand. Sikap tanggap terhadap perubahane. Bekerja ekonomis dan efisienf. Visi masa depan

Keberhasilan untuk menjalankan hidup berdiri sendiri dalamWirausaha harus berdasarkan kepada hal-hal di bawah ini:a. Bebas dari perasaan takut, cemas dan rendah diri di dalam berusaha.

Page 203: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 7 Profil Wirausahawan menuju Puncak Karir 173

b. Disiplin dan berkepribadian yang kuat di dalam menjalankan usahanya.c. Bekerja dan berusaha dengan tekun dan tekad yang kuat untuk maju.d. Berusaha dengan penuh keyakinan, iman dan penuh ketawakalan dalam

berusaha.e. Keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri di dalam berusaha,f. Mempunyai bakat serta mengembangkannya di dalam wirausaha,g. Mempunyai semangat tinggi dan penuh kesungguhan di dalam usaha.

3. Kompetensi Wirausahawan

Secara harfiah, “Kompetensi” adalah kemampuan untuk melaksanakan(secara profesional) suatu kegiatan dalam kategori/fungsi praktekkeprofesian sesuai dengan baku-bakuan yang disyaratkan dalam dunia kerjanyata. Kompetensi juga dapat diartikan sebagai pengetahuan, keterampilandan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagiandari dirinya sehingga dia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif,afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya (Kunandar, 2007: 52)

Kompetensi perlu dimiliki oleh wirausahawan seperti halnya profesilain dalam kehidupan, kompetensi ini mendukungnya ke arah kesuksesan.Dan & Bradstreet business Credit Service (1993:1) mengemukakan 10kompetensi yang harus dimiliki, yaitu :a. Knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan.

Dengan kata lain, seorang wirausahawan harus mengetahui segalasesuatu yang ada hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akandilakukan.

b. Knowing the basic business management , yaitu mengetahui dasar-dasarpengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi danmengenalikan perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan,memprediksi, mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti memahami kiat,cara, proses dan pengelolaan semua sumberdaya perusahaan secaraefektif dan efisien.

c. Having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadapusaha yang dilakukannya. Dia harus bersikap seperti pedagang,industriawan, pengusaha, eksekutif yang sunggung-sungguh dan tidaksetengah hati.

d. Having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidakhanya bentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhanhati merupakan modal utama dalam usaha. Oleh karena itu, haruscukup waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat dan mental.

Page 204: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan174

e. Managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan/ mengelolakeuangan, secara efektif dan efisien, mencari sumber dana danmenggunakannnya secara tepat, dan mengendalikannya secara akurat.

f. Managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisienmungkin. Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengankebutuhannya.

g. Managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur,mengarahkan/memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalammenjalankan perusahaan.

h. Statisfying customer by providing high quality product, yaitu memberi kepuasankepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yangbermutu, bermanfaat dan memuaskan.

i. Knowing Hozu to Compete, yaitu mengetahui strategi/cara bersaing.Wirausaha harus dapat mengungkap kekuatan (strength), kelemahan(weaks), peluang (opportunity), dan ancaman (threat), dirinya danpesaing. Dia harus menggunakan analisis SWOT sebaik terhadapdirinya dan terhadap pesaing.

j. Copying with regulation and paper work , yaitu membuat aturan/ pedomanyang jelas tersurat, tidak tersirat. (Triton, 2007 :137 – 139)

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kewirausahaan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kewirausahaan dapat dibagimenjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internalmerupakan faktor dari dalam individu itu sendiri sedangkan faktoreksternal merupakan hasil interaksi individu dengan lingkungannya(Suryana, 2001, h.34). Faktor-faktor yang mempengaruhikewirausahaan antara lain:

a. Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor dari dalam diri individu, disebut jugafotensi individu meliputi:1) Kebutuhan berprestasi (need for achievement); kebutuhan berprestasi

mendorong individu untuk menghasilkan yang terbaik (Suryana, 2001,h.34). Lambing dan Kuehl (2000, h.17) menyatakan bahwa tujuanyang ingin dicapai seorang wirausahawan dipengaruhi oleh kebutuhanakan berprestasinya yang mendorong individu untuk menghasilkanyang terbaik dan biasanya memiliki inisiatif serta keinginan yang kuatuntuk mengungkapkan ide-ide dalam pikirannya, menyampaikangagasan demi mencapai suatu kesuksesan. Ide yang dimiliki seorangwirausahawan kadang dipandang aneh dan berbeda dari ide umumnya,

Page 205: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 7 Profil Wirausahawan menuju Puncak Karir 175

maka diperlukan kemampuan individu agar dapat menyampaikan ide-idenya sehingga dapat diterima oleh orang lain dan masyarakat, untukitulah seorang wirausahawan memerlukan kompetensi sosial.

2) Internal locus of control; dijelaskan lebih lanjut oleh Lambing danKuehl (2000, h. 17), individu yang memiliki internal locus of controlmempercayai bahwa kegagalan dan kesuksesan yang dialamiditentukan dari usaha yang dilakukan. Individu yakin akankemampuan yang dimiliki dan berusaha keras mencapai tujuannya(Riyanti, 2003, h.60). Berdasarkan penelitian Rotter (Hisrich danPeters, 2000, h.69) terhadap wirausaha menunjukkan bahwa internallocus of control berhubungan dengan motivasi berwirausaha danberkorelasi positif dengan kesuksesan dalam berkarir.

3) Kebutuhan akan kebebasan (need for independence); Hisrich danPeters (2000, h.71) menjelaskan lebih lanjut bahwa seorangwirausahawan diharuskan untuk melakukan sesuatu berdasarkancaranya sendiri, sehingga memiliki kebutuhan akan kebebasan yangtinggi. Kebutuhan akan kebebasan berarti kebutuhan individu untukmengambil keputusan sendiri, menentukan tujuan sendiri sertamelakukan tindakan untuk mencapai tujuan dengan caranya sendiri.

4) Nilai-nilai pribadi; nilai-nilai pribadi sangat penting bagi parawirausahawan (Suryana, 2001, h.34). Hisrich dan Peters (2000, h.72)serta Hunter (2003, h.5) menyatakan beberapa penelitian menunjukkanbahwa wirausaha mempunyai sifat dasar mengenai prosesmanajemen dan bisnis secara umum yang membantu individumenciptakan dan mempertahankan bisnis yang dirintis. Sifatdasar meliputi nilai kemenangan bagi individu yang berarti berhasilmengaktualisasikan dirinya. Nilai-nilai pribadi diterangkan lebihlanjut oleh Durkin (1995, h. 152) yang menyatakan bahwa nilaipribadi akan menjadi dasar bagi individu pada saat mengambilkeputusan dalam membuat perencanaan untuk mencapaikesuksesan. Nilai pribadi yang dianut seringkali berbeda dengannilai yang dimiliki orang lain, oleh karena itu nilai pribadi harusdisampaikan sehingga tidak menimbulkan konflik yang mendasarketika suatu hubungan sedang berjalan. Beberapa penelitianmenunjukkan bahwa kompetensi sosial yang dimiliki akan membantuindividu untuk bersikap tenang, hangat dan ramah serta mudah diajakbicara. Individu akan memiliki kesempatan yang lebih baik untukditerima dalam lingkungannya.

5) Pengalaman; diartikan sebagai pengalaman kerja individu sebelummemutuskan kewirausahaan sebagai pilihan karir. Hisrich dan Peters,

Page 206: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan176

(2000, h.74) menyatakan bahwa pengalaman kerja mempengaruhiindividu dalam menyusun rencana dan melakukan langkah-langkahselanjutnya. Penelitian Kim (Riyanti, 2003, h.39) menunjukkan bahwapengalaman memberikan pengaruh terhadap keberhasilan usaha.Pengalaman yang dimaksud dalam penelitian Kim adalah keterlibatanlangsung dalam suatu kegiatan usaha.

b. Faktor EksternalFaktor ekternal, merupakan hasil interaksi individu dengan lingkungannyameliputi:1) Role model; merupakan faktor penting yang mempengaruhi individu

dalam memilih kewirausahaan sebagai karir. Orang tua, saudara, guruatau wirausahawan lain dapat menjadi role model bagi individu.Individu membutuhkan dukungan dan nasehat dalam setiaptahapan dalam merintis usaha, role model berperan sebagai mentorbagi individu. Individu juga akan meniru perilaku yang dimunculkanoleh role model. Pentingnya role model dalam mempengaruhi pilihankarir didukung oleh penelitian Jacobowitz dan Vidler (Riyanti, 2003,h.38) yang menunjukkan bahwa 72% wirausahawan negaraAtlantik memiliki orang tua atau saudara wirausahawan. Individuberwirausaha dengan cara meniru orang tua atau saudara yangberwirausaha.

2) Dukungan keluarga dan teman; dukungan dari orang dekat akanmempermudah individu sekaligus menjadi sumber kekuatan ketikamenghadapi permasalahan (Hisrich dan Peters, 2000, h.75). Dukungandari lingkungan terdekat akan membuat individu mampu bertahanmenghadapi permasalahan yang terjadi.

3) Pendidikan; pendidikan formal berperan penting dalam kewirausahaankarena memberi bekal pengetahuan yang dibutuhkan dalam mengelolausaha terutama ketika menghadapi suatu permasalahan. Sekolah atauUniversitas sebagai tempat berlangsungnya pendidikan formal yangmendukung kewirausahaan akan mendorong individu untuk menjadiseorang wirausahawan (Hisrich dan Peters, 2000, h.12).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkanbahwa faktor yang mempengaruhi kewirausahaan ada dua, yaknifaktor internal yang merupakan faktor dari dalam diri individu danfaktor eksternal yang merupakan hasil interaksi individu denganlingkungannya. Faktor internal meliputi kebutuhan berprestasi, internallocus of control, kebutuhan akan kebebasan, nilai-nilai pribadi, danpengalaman, sedangkan faktor eksternal meliputi role model,dukungan keluarga dan teman, serta pendidikan.

Page 207: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 7 Profil Wirausahawan menuju Puncak Karir 177

B. Tangga Menuju Puncak Karir Wirausahawan

Murphy dan Peck (Alma:2005) menggambarkan 8 (delapan) jalan menujuwirausaha sukses, yang selanjutnya oleh (Alma:2007) dalam kontekskarakter wirausahawan potensial diistilahka dengan ”delapan anak tanggamenuju puncak karir berwirausaha” terdiri dari: capacity for hard work,getting things done with and through people, good appearance, self confidence,making sound decision, college education, ambition drive, ability to communicate .

1. Mau kerja keras (capacity for hard work);Sikap kerja keras harus dimiliki oleh se seorang wirausahawan. Dalam halini, unsur disiplin memainkan. peranan pefiting. Sebab bagaimana orangmau bekerja keras jika displin tidak ada.2. Bekerjasama dengan orang lain (getting things done with and

through people);Seorang wirausahawan harus pandai bergaul sehingga memudahkannyabekerja sama dalam mencapai keberhasilan.3. Penampilan yang baik (good appearance)Hal ini bukan berarti penampilan secara fisik tetapi tetapi menekankanpada penampilan perilaku jujur dan Kerja sama dalam mencapaikeberhasilan.4. Yakin/Percaya diri (self confidence)Hal ini bukan berarti penampilan secara fisik tetapi tetapi menekankanpada penampilan perilaku jujur dan Kerja sama dalam mencapaikeberhasilan.5. Pandai membuat keputusan (making sound decision)Seorang wirausaha harus pandai membuat keputusan yang tepat melaluipertimbangan yang matang dari berbagai informasi yang ada. Denganberbagai alternatif yang ada dalam pikirannya maka dia akan mengambilkeputusan yang terbaik.6. Mau menambah ilmu pengetahuan (college education)Seorang wirausaha harus dapat :mengikuti perkembangan informasi danselalu memg-update pengetahuan terbaru sehingga wawasan yang berubah.7. Ambisi untuk maju (ambition drive)Seorang wirausaha haru mempunyai semangat untuk maju dan gigihdalam mengahadapi tekanan pekerjaan dan tantangan, dapat meraih apayang diharapkan,8. Pandai berkomunikasi (ability to communicate)Hal ini berarti pandai mengorganisasikan buah pikiran,dalam bentuk ucapan-ucapan yang sesuai. Misalnya menggunakan katayang dan mampu menarik perhatian orang lain.

Page 208: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan178

Delapan hal tersebut, sekaligus menjadi faktor-faktor yangmendukung untuk menuju puncak karir wirausahawan, dengan katawirausahawan yang sukses. Dan hal tersebut bisa pula dijadikan frofilwirausahawan sukses.

C. Profil Wirausahawan Sukses

Untuk mendukung faktor-faktor menuju puncak karir wirausahawan,pada sub (B) di atas, maka dalam bagian ini akan diuraikan secara empirik”Profil Pengusaha dan Pekerja yang Sukses, Serta Sikap Mentalnya”(dewichalim.files.wordpress.com/2009/05/profile-orang-sukses.pdf. Diunduh tanggal17 April 2012).

Dalam subab ini akan menggambarkan 8 profil pengusaha suksesantara lain:

1. Sandiaga S. Uno Pengusaha Muda SuksesNama lengkap Sandiaga S. Uno. Tempat/tgl lahir : Rumbai, 28 Juni 1969.Pendidikan, Studi di Wichita State University, Master di GeorgeWashington University. Pekerjaan, Pengusaha, Pemegang saham padaPT Adaro Indonesia, Pendiri PT. Sarotoga Investama Sedaya (SIS).Pengalaman: Presiden Direktur dan Direktur pada sembilan perusahaan,seperti PT. Alberta Communication dan PT. Mitra Telecommunication.

Ada filosofi menarik dalam hidup Sandi, panggilan akrab Sandiaga S.Uno. Pandangan itu ia peroleh dari ajaran kedua orang tuanya. Sedarikecil, Sandi dididik selalu berjiwa optimistis. Ia percaya, jika esok pastiakan lebih baik dari hari ini. Setiap kali ada masalah, pasti ada solusi. Setiapada keinginan, pasti ada jalannya. Karena itu, Sandi melihat semua masalahberdasarkan hari per hari. Menggelinding begitu saja. Dia hanya berprinsiptetap bisa survive. Kalau sudah melihat jauh ke depan, tapi tak bisafleksibel, akhirnya juga susah. Sebab, dunia usaha itu sangat dinamis, tiapdetik berubah.

Tak cukup sampai di situ, untuk kehidupan pribadi, Sandi jugamenyadari betapa pentingnya sisi spiritual bagi kehidupan yang dijalani.Dia sadar, spiritual menjadi dasar mental bagi setiap langkahnya. Apa yangdidapat manusia dapatkan saat ini adalah titipan. Bermula dari prinsipinilah, Sandi selalu berusaha memperlakukan semua yang telah didapatnya,baik dari segi bisnis maupun keluarga, merupakan suatu refleksi bagidirinya yang bersifat sementara.

2. Gigin Wirausahawan Boneka Horta

Wirausahawan ini bernama Gigin. Gigin merupakan mahasiswa IPBangkatan 39. Usaha Gigin dan keenam temannya berawal dari program

Page 209: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 7 Profil Wirausahawan menuju Puncak Karir 179

kreatifitas mahasiswa mengenai ”Boneka Horta” yang mereka ajukan.PKM tersebut sempat lolos di PIMNAS. Setelah PIMNAS, boneka hortabelum banyak dikenal, bahkan produksi sempat terhenti. Gigin cs kembalimemproduksi boneka horta setelah mendapat undangan untuk mengikutipameran. Awalnya mereka memproduksi sendiri boneka horta tersebut.Kemudian menjual secara “personal selling”.

Boneka Horta termasuk prodak inovasi, awalnya tidak terkenal.Butuh waktu lama (lebih dari 1 tahun) agar Boneka Horta diterima dipasaran. Media publikasi yang digunakan dalam pemasaran antara lain:pamflet, baner, spanduk, dan internet. Mereka juga sempat berjualan diKoridor Faperta dan menghadiri beberapa pameran. Hal tersebut merekalakukan agar Boneka Horta semakin banyak dikenal.

Produksi untuk pemasaran dimulai sekitar akhir 2006 berjumlahsekitar 50-100 setiap bulan, kemudian meningkat 200-300 tiap bulan,1000-2000 tiap bulan. Hingga kini produksi mencapai 10.000 boneka tiapbulan. Permintaan yang semakin banyak itu membuat mereka harusmelakukan pembagian kerja. Saat ini, terdapat 40 karyawan. Merekamemberdayakan ibu-ibu di Ciomas sebagai tim produksi.

Mereka juga mempunyai tim kreatif (sejak tahun 2007). Hal inisebagai respon terhadap keinginan konsumen. Tim kreatif mendisainboneka yang kemudain diserahkan kepada tim produksi. Awalnya,boneka horta hanya terdapat 1 jenis. Mereka pun mencobamengkreasikan boneka Horta. Hingga saat ini terdapat 8 jenis bonekahorta (jenis cup, panda, kura-kura, platypus, sapi, kodok, babi, dankucing) yang telah dipasarkan dan 2 jenis boneka (monyet dan gajah)dalam persiapan produksi.

Selain focus pada boneka horta, mereka juga memasarkan Hidrogelsebagai produk alternatif. Pada intinya, mereka focus pada Boneka Horta.Pembagian kerja sangat terlihat dalam manajemen Kios Kreatif Horta.Kios Kreatif Horta buka setiap senin-sabtu pukul 08.00-18.00. Sebelumpara karyawan kios di bubarkan pada pukul 18.00, mereka berkumpulsebentar untuk melaporkan hasil kegiatan mereka hari itu. Hambatanterbesar dalam usaha itu adalah benih yang masih impor dan demand lebihtinggi dari supply. Hambatan ini sebetulnya mengisyaratkan peluang pasaryang masih sangat besar.

3. Elang Gumilang (Mahasiswa Milyader) Pengusaha Property

Elang Gumilang sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Terlebihia adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. Kiprahnya

Page 210: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan180

di dunia usaha tidak perlu diragukan, banyak sudah koleksi penghargaandan prestasi yang diraihnya. Hal ini bukan tentu saja datang denganmudah. Elang sendiri merupakan anak pertama dari tiga bersaudarapasangan H. Enceh (55) dan Hj. Prianti (45). Elang terlahir dari keluargayang lumayan berada, yaitu ayahnya berprofesi sebagai kontraktor,sedangkan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa.

Setelah Elang berbisnis donat, sepatu dan lampu. Elang mulai melihatcelah di bisnis minyak goreng, Elang mulai menekuni jualan minyakgoreng ke warung-warung. Setiap pagi sebelum berangkat kuliah, ia harusmembersihkan puluhan jerigen, kemudian diisi minyak goreng curah, dandikirim ke warung warung Pasar Anyar, serta Cimanggu, Bogor. Setelahselesai mengirim minyak goreng, ia kembali ke kampus untuk kuliah.Sepulang kuliah, Elang kembali mengambil jerigen-jerigen di warunguntuk diisi kembali keesokan harinya. Tapi, karena bisnis minyak ini 80persen menggunakan otot, sehingga mengganggu kuliahnya. Elang punmemutuskan untuk berhenti berjualan.

Elang mengaku selama ini ia berbisnis lebih banyak menggunakanotot dari pada otak. Elang berkonsultasi ke beberapa para pengusaha dandosennya untuk minta wejangan. Dari hasil konsultasi, Elang mendapatpencerahan bahwa berbisnis tidak harus selalu memakai otot, dan banyakpeluang-peluang bisnis yang tidak menggunakan otot. Setelah mendapatberbagai masukan, Elang mulai merintis bisnis Lembaga Bahasa Inggrisdi kampusnya. “Bisnis bahasa Inggris ini sangat prospektif apalagi dikampus, karena ke depan dunia semakin global dan mau tidak mau kitadituntut untuk bisa bahasa Inggris,” jelasnya. Adapun modalnya, iapatungan bersama kawan-kawannya. Sebenarnya ia bisa membiayai usahaitu sendiri, tapi karena pegalaman saat jualan minyak, ia memutuskanuntuk mengajak teman-temannya. Karena lembaga kursusnyanyaditangani secara profesional dengan tenaga pengajar dari lulusan luarnegeri, pihak Fakultas Ekonomi mempercayakan lembaganya itu menjadimitra.

Saat ini Elang telah memiliki perumahan untuk rakyat miskin danharganya pun terjangkau. Perumahan yang memiliki omset milyaranrupiah ini didirikannya dengan susah payah dan banyak sekali menyitawaktu kuliahnya sehingga ia belum sempat merasakan wisuda. Ia telahberhasil menjadi seorang pengusaha sukses dan sangat membanggakankedua orang tuanya. Banyak sekali yang dapat kita petik dari perjalananhidup Elang karena dengan sifat-sifat dan sikap mentalitas beliau, beliauberhasil.

Page 211: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 7 Profil Wirausahawan menuju Puncak Karir 181

4. Drs. H. Zakaria Nawar ”Seorang Pekerja Keras yang Sukses”

Zakaria Nawar, begitu nama lengkapnya diberikan oleh orang tuanya,dilahirkan di Padang pada tanggal 1 Mei 1953 dan merupakan anakpertama dari empat bersaudara yang beralamat di Jalan Sawahan DalamII No. 10 Padang. Zakaria Nawar kecil, memulai pendidikan di SD,PGAN 4 dan PGAN 6 tahun. Tamat dari PGAN 6 tahun, melanjutkankuliah pada Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang, sehinggamemperoleh gelar Doktorandus (Drs.).

Sebagai insan yang mempunyai ilmu, Zakaria Nawar diangkat sebagaiPNS di lingkungan Kanwil Departemen Agama Provinsi Sumatera Barattahun 1982. Memulai karier PNS, dengan jabatan Kepala Seksi RA/MIdan Kepala Seksi Dokstik pada Bidang Binrua. Agar mempunyaipengalaman yang beragam, Zakaria Nawar diberikan amanah sebagaiKepala Sub Bagian Kepegawaian. Dengan keberhasilan tugas yangdibebankan kepada Zakaria Nawar, pimpinannya mempromosikanmenjadi Kepala Kantor Departemen Agama Kota Payakumbuh. Setelahmempunyai pengalaman di daerah, Zakaria kembali di tarik ke jajaranKanwil Depag Sumbar sebagai Kepala Bidang Pekapontren, dansekarang dimuatasikan menjadi Kepala Bidang Mapenda.

Suami dari Ernawati ini, merenangi dunia PNS dengan berbagaikeberhasilan. Keberhasilan tersebut dicapai berkat pendidikan danpelatihan yang telah diikuti. Adapun pendidikan dan pelatihan yang telahdiikuti di antaranya adalah Sepala Departemen Agama, SepamaDepartemen Agama, pendidikan dan pelatihan bidang teknis lainnyaterutama yang berkaitan dengan bidang pendidikan. Ayah dari 3 oranganak (Erri Adi Azkar, S.Si, Nazrial Afwan dan Eza Fauzana, S.Kom) ini,dalam bekerja selalu dengan gaya low profile nya, sehingga pekerjaan yangdibebankan dikerjakan dengan senang hati dan tanpa ada keterpaksaaan.

Dengan demikian, sesuai dengan jabatan sekarang sebagai KepalaBidang Mapenda Kanwil Depag Sumbar, Zakaria Nawar menjelaskanbahwa pada Bidang Mapenda untuk tahun 2009 sesuai dengan kebijakanpemerintah secara nasional di bidang pendidikan mempunyai programutama. Program utama di Bidang Mapenda tersebut adalah melanjutkansertifikasi guru-guru PAI, memberikan tunjangan profesi kepada guru-guru yang telah lulus sertifikasi, memberikan beasiswa bagi anak-anakyang orang tuanya miskin, melaksanakan kualifikasi guru ke jenjang StrataSatu (S.1).

Page 212: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan182

5. Erry Pekerja Keras yang Sukses “Integritas MerupakanInvestasi yang Menghasilkan”

Nama lengkap, Erry Riyana Hardjapamekas. Pekerjaan: PT. Bank BNItbk, Riwayat pekerjaan Tim Nasional Pengalihan Aktivitas Bisnis TNI,Pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (d/h), Perum Perumnas,Komisaris Bursa Efek Jakarta, Komisaris Utama PT Agrakom, dll.

Integritas atau kejujuran, merupakan falsafah hidup dari tokoh yangbanyak berkiprah di lembaga bisnis dan juga lembaga yang telahmemberikan harapan baru bagi pemberantasan korupsi di Indonesia,yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Baginya dengan memilikiintegritas yang tinggi, maka akan menuai hasil yang berlipat ganda.

Selalu mencari sesuatu yang baru. Sejak mahasiswa, Erry selaluberusaha mencari sesuatu yang baru. Sambil kuliah, dia juga berusahauntuk bekerja, seperti menjadi supir taksi, obyek barang-bidang lain yangdicobanya. cetakan, salesman dan banyak bidang. Setelah lulus dariUniversitas Padjajaran Bandung tahun 1978, dengan meraih gelar SarjanaEkonomi Akuntansi, maka Erry mulai bekerja menjadi pegawai negeri,dimulai dengan bekerja di Perumnas pada tahun 1979 1982. Setelah itu,Erry terus berkarier di badan usaha milik negara, seperti di PT BukitAsam tahun 1982-1991, kemudian di PT Timah tahun 1991-1994menjadi Direktur Keuangan, sampai1999. kemudian menjadi DirekturUtama tahun 2002

Setelah selesai di badan usaha milik negara, karier Erry tidak berhentibegitu saja. Dengan keinginannya untuk terus menjalankan sesuatu yangbaru dan dinamis, berguna bagi bangsa dan negara, maka Errymemutuskan bergabung dalam Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)tahun 2003-2007 menjadi Wakil Ketua/Pimpinan.

Berpikir rasional, memiliki wawasan dan”thinking out of the box”,yang banyak diperoleh oleh Erry saat itu. Kita harus mau melihat danbelajar dari orang lain, jangan hanya terpaku pada diri sendiri dan tidakmelihat keluar. Jika hal tersebut masih kita lakukan, maka kita akanmemiliki visi yang sempit dan wawasan pun menjadi hilang. Saat ini,selain menjadi komisaris di suatu bank, Erry juga menjadi konsultan, danjuga aktif di LSM terkait pemberantasan korupsi seperti TransparansiInternasional Indonesia dan Masyarakat Transparansi Indonesia.

Bagi pria yang hobby berolahraga renang ini, saat sekarang ini tetapmemiliki semangat untuk terus aktif mengerjakan berbagai aktifitas yangberguna bagi kepentingan negara.

Page 213: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 7 Profil Wirausahawan menuju Puncak Karir 183

6. Dr. Ir. H. Fadel Muhammad

Dr. Ir. H. Fadel Muhammad lahir di Ternate pada 20 Mei 1952. Sejak 10Desember 2001, ia terpilih sebagai Gubernur Provinsi Gorontalo.Melalui Pilkada Gorontalo 2006 yang dilaksanakan pada 26 November2006, ia terpilih kembali sebagai Gubernur Gorontalo denganmemperoleh 81 persen suara. Nilai ini merupakan nilai tertinggi diIndonesia untuk pilkada sejenis, sehingga dibukukan dalam Rekor MURIsebagai “Rekor Pemilihan Suara Tertinggi di Indonesia untuk PemilihanGubernur”.

Bersama Wakil Gubernur Ir. Hi Gusnar Ismail MM, ia suksesmemimpin Gorontalo sejak 2001-2006. Fadel sebelumnya adalah seorangpengusaha dan politikus Indonesia. Ia juga Ketua DPD I Golkar diGorontalo. Fadel meraih gelar Insinyur dari Jurusan Teknik Fisika,Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1978. Pada tahun 2007Beliau memperoleh gelar Doktor Ilmu Administrasi Negara (predikatCum Laude), Universitas Gadjah Mada. Selain itu juga beliau mengikutikursus-kursus Manajemen dan Leadership baik di dalam maupun di luarnegeri. Saat sedang menempuh pendidikan di ITB ia pernahmendapatkan tawaran beasiswa untuk belajar di Institut TeknologiCalifornia, namun tawaran tersebut ditolaknya. Ia pernah bergabungdengan Menwa ITB.

Ia adalah salah seorang pendiri Ikatan Cendekiawan MuslimIndonesia (ICMI) dan mantan pemimpin Grup Bukaka yang jugadidirikannya. Selain itu, ia pernah menjadi salah seorang pemegang sahamBank Intan yang kemudian dilikuidasi. Saat ini Fadel juga adalah KetuaUmum Pengurus Dewan Jagung Nasional. Berikutnya merupakanpengalaman kerjanya dalam berbagai bidang, diantaranya Beliau pernahmenjadi President dan Chairman dari beberapa perusahaan lokal dan jointventures dengan perusahaan international sejak tahun 1985. AnggotaDewan Pertimbangan KADIN Indonesia sejak 2003.

Dosen untuk mata kuliah Seminar Kewirausahaan di FE UnivesitasTrisakti Jakarta (1998-2000). Mengajar pada program Doktor diUniversitas Negeri Makasar untuk mata kuliah Manajemen AdminitrasiPublik dan Birokrasi (2007-2008). Memberikan ceramah/kuliah umumpada berbagai Program Pasca Sarjana di sejumlah universitas untuk topikKewirausahaan dan New Public Management. Wakil Ketua AsosiasiPemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (periode 2003-2007). KetuaDewan Jagung Indonesia (periode 2004-2009). Anggota MPR-RI sejak1992-2004. Pengurus Inti DPP Partai Golkar sejak 1989-2004. KetuaDPD Partai Golkar periode 2005-2010. Pada tahun 2009-2011 menjabatsebagai Menteri Perikanan dan Sumberdaya Kelautan.

Page 214: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan184

7. Tanri Abeng “Manajer Satu Milyard”.

Terlahir dengan nama Tanri Abeng, dari sebuah keluarga miskin disebuah desa di Pulau Selayar, Propinsi Sulawesi Selatan, 65 tahun silam.Menyadari keadaan ekonomi keluarga yang kurang beruntung, sejak usiabelia ia bertekad untuk belajar dan bekerja keras jika ingin menggapaicita-cita yang diinginkan. Semasa pendidikannya, misalnya, Tanribersekolah sambil berusaha mencari uang untuk menunjang kebutuhanhidup sehari-hari di antaranya dengan memberi les, menggandakancatatan-catatan sekolah/kuliah, dan lain-lain.

Perjalanan karirnya dimulai sejak Tanri Abeng bergabung denganperusahaan multi-nasional, PT. Union Carbide Indonesia, tidak berapalama setelah lulus dan menggondol gelar MBA. Tugasnya saat itu diawalidari management trainee di Amerika Serikat, dan dalam waktu singkat, diusianya yang ke-29 tahun, Tanri telah menduduki jabatan direkturkeuangan dan Corporate Secretary di perusahaan itu. Kecerdasan danketeguhannya dalam bekerja keras, sekali lagi menunjukkan hasil yanggemilang bagi perusahaan tempatnya bekerja. Terbukti, hanya beberapatahun kemudian ia dialihtugaskan ke Singapura dan bertanggungjawabatas pemasaran di Asia, Afrika, dan Eropa.

Walaupun karir dan penghidupannya sangat bagus di Union Carbide,bahkan ditawarkan untuk menjadi presiden direktur di perusahaan inidengan gaji dan fasilitas yang sangat memuaskan, Tanri Abeng lebihmemilih meninggalkan pekerjaan lamanya dan bergabung dengan PT.Perusahaan Bir Indonesia (PT. PBI) di tahun 1979. Keinginannya untukmencoba tantangan baru yang lebih keras dan sulit rupanya menjadipendorong utama bagi Tanri menerima tawaran untuk mengelola PT.PBI. Ia ingin membuktikan dirinya sebagai seorang manajer yang baikdan handal. Hasilnya? Tangan dingin pria berbintang pisces ini dalamwaktu singkat mampu membawa sukses bagi perusahaan tersebut danberkembang menjadi PT. Multi Bintang Indonesia (PT. MBI), danmengangkat perusahaan multi-nasional ini menjadi bintang yang merajaipasar minuman di Indonesia.

Kesuksesan Tanri Abeng di MBI menarik perhatian Aburizal Bakrie,yang kemudian menawarkannya untuk menahkodai kelompok usahaBakrie Brothers. Kemampuan dan kehandalannya dalam mengelolasebuah kelompok perusahaan terbuktikan selama menjadi Chief ExecutiveOfficer (CEO) dari Bakrie Brothers. Betapa tidak, hanya dalam waktusetahun Tanri, yang beristrikan Farida Nasution, mampu meningkatkankeuntungan kelompok perusahaan tersebut hingga 30 persen. Darirententan berbagai keberhasilan itulah kemudian Tanri Abeng dijulukisebagai “Manajer Satu Milyard”.

Page 215: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 7 Profil Wirausahawan menuju Puncak Karir 185

8. Salim Irfan Lulusan STM Mesin Pemilik CV. Sejahtera

Cv. Sejahtera bergerak dalam bidang pangadaan tandan buah sawit segar.Beliau memulai usaha itu sekitar 8 tahun yang lalu. Usahanya diawaliketika Salim bekerja sebagai pegawai di perusahaan pengumpul kelapasawit. Karena perusahaan tempat bekerjanya sudah tidak memuaskan,akhirnya Salim membuka usaha sendiri dengan menjadi distributor kelapasawit. Usaha pertama Salim tidak berjalan dengan mulus. Usahanya yangpertama mengalami kerugian karena terjadi perselisihan harga kelapasawit dengan distributor lainnya.

Salim kemudian pindah ke Pekanbaru. Disana beliau membuka usahaperbengkelan. Usaha ini juga tidak mengalami kemajuan. Salim mencobausaha yang lain yaitu membuka reparasi mobil pribadi. Karena teman-teman Salim yang menaruh kepercayaan sepenuhnya ke Salim, akhirnyamereka menjadi pelanggan tetap di reparasi Salim. Dari sini usahanyasemakin meningkat. Salim kemudian berinisiatif untuk usaha lagi dibidang sawit. Beliau membeli alat transportasi yang akan digunakandalam mengangkut kelapa sawit. Beliau juga memulai kembali usahapengumpul kelapa sawitnya. Meskipun beliau pernah rugi sampai 300juta, beliau tetap tidak menyerah. Lama-kelamaan usahanya semakinmaju. Dan untuk itu, beliau membuka perusahaan kecil yang menanganibidang kelapa sawit yaitu CV. Sejahtera. Dengan nama itu, harapan beliauadalah untuk mensejahterakaan semuanya baik karyawan maupunkeluarganya.

D. Sikap Mental Modal Wirausahawan Sukses

Dari profile keempat pengusaha diatas (Sandiaga S. Uno, Gigin, ElangGumilang, dan Salim Irfan) dapat disimpulkan bahwa mereka memilikisikap mental pengusaha dan mental pekerja.

1. Sikap Mental dari Seorang Pengusaha

Dari profile keempat pengusaha diatas (Sandiaga S. Uno, Gigin, ElangGumilang, dan Salim Irfan) bahwa mereka memiliki sikap mentalpengusaha yaitu:a . Cerdasb. Feeling bisnis tinggic . Imajinasi tinggid. Disipline . Rasionalitas tinggif . Beranig. Tidak mudah putus asah. Rajin

Page 216: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan186

i . Sabarj . Gigihk. Inovatif dan kreatifl . Peka terhadap lingkunganm. Pantang menyerahn. Easygoingo. Selalu menjaga hubungan baik dengan mitra-mitranyap. Fokus dan mampu memanajemen termasuk bekerja dalam tim

2. Sikap Mental dari Seorang Pekerja

Dari profile keempat pekerja yang sukses (Drs. H. Zakaria Nawar, Dr. Ir.H. Fadel Muhammad, Tantri Abeng, dan Erry Riyana Hardjapamekas)bahwa sikap mental dari pekerja adalah:a . Kompeten dalam berbagai bidangb. Wawasannya luasc . Mau untuk terus belajard. Loyal terhadap pekerjaannya.e . Mempunyai skillf . Mau untuk terus majug. Kerja keras dan kemauan yang kuath. Gigihi . Pekerja kerasj . Tekunk. Pantang menyerahl . Uletm. Bekerja selalu dengan gaya low profilen. Bekerja dengan senang hati dan tanpa ada keterpaksaaan.o. Cerdas dan jeli dalam melihat peluangp. Banyak belajar pengalaman dan keberhasilan orang lainq. Jujur terhadap diri sendiri, terhadap atasan, peers, melayani atasan

dengan jujur, membina relasi (networking) dengan jujur, dalam segalahal perlu dilandasi kejujuran, atau yang sering disebut juga Integritas.

r . Berpikir rasional, memiliki wawasan dan ”thinking out of the box”

Individu-individu yang memiliki sikap mental, pengusaha dan pekerjadi atas, merupakan faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilanwirausaha, yang dicirikan dengan meiliki rasa percaya diri, selaluberorientasi pada basil, suka tantangan dan resiko, jiwa kepemimpinan,mempuyai ide kreatifitas dan berorientasi pada masa depan. Untukmencapai keberhasilannya diperlukan juga, seperti; kerja keras, bisabekerjasama dengan orang lain, berpenampilan yang baik, mau belajar danmampu berkomunikasi dengan baik. Sedangkan kegagalan seorang

Page 217: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 7 Profil Wirausahawan menuju Puncak Karir 187

wirausaha dapat disebabkan oleh fakto-faktor: tidak kompeten dalammanajerial, kurangnya pengalaman tehnik, kegagalan dalam perencanaan,kurangnya pengawasan dan pemilihan lokasi yang salah.

Pengalaman, sikap mental, pengusaha dan pekerja di atas, merupakanfaktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan seorang wirausahaan,sehingga dari beberapa tokoh di atas, dapat dijadikan roll model dalampembelajaran manajemen kewirausahaan.

E. Faktor-faktor yang Menyebabkan Kegagalan WirausahaMenurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003:44-45) ada beberapa faktor yangmenyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:1. Tidak kompeten dalam manajerialTidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuanmengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuatperusahaan kurang berhasil.2. Kurang berpengalamanKurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan,keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuanmengintegrasikan operasi perusahaan.3. Kurang dapat mengendalikan keuangan.Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utamadalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran danpenerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akanmenghambat operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidaklancar.4. Gagal dalam perencanaan.Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalamperencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.5. Lokasi yang kurang memadai.Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukankeberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkanperusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.6. Kurangnya pengawasan peralatan.Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas. Kurangpengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidakefektif.7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usahayang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati,kemungkinan gagal menjadi besar.

Page 218: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan188

8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisiKetidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidakakan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausahahanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampumembuat peralihan setiap waktu.

Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi juga olehsifat dan kepribadian seseorang. Steinhoff dan John F Burgess (dalamSuryana, 2003:16) mengemukakan bahwa kewirausahaan yang berhasilpada umumnya memiliki sifat-sifat kepribadian (entrepreunerialpersonality) sebagai berikut:a. Kepercayaan diri,b. Kemampuan mengorganisir,c. Kreativitas,d. Suka tantangan

Kelemahan wirausaha Indonesia menurut Heidjrachman RanuPandojo yang perlu diperbaiki adalah:a. Sifat mentalitet yang meremehkan mutub. Sifat mentalitet yang suka menerabasc. Sifat tidak percaya pada diri sendirid. Sifat tidak berdisiplin murnie. Sifat mentalitet yang suka mengabaikan tanggunjawab yang kokoh

F. Keuntungan dan Kerugian KewirausahaanKerugian dalam usaha merupakan biasa, sedangkan keuntungan menjadiluarbiasa1. Keuntungan KewirausahaanBeberapa hal yang menjadi keuntungan dari kerugian dari kewirausahaan,Menurut Peggy Lambing (2000:20) antara lain sebagai berikut:a. Otonomi. Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat

wirausaha menjadi seorang “bos” yang penuh kepuasan.b. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi. Peluang untuk

mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungansangat memotivasi wirausaha.

c. Kontrol finansial (Pengawasan keuangan). Bebas dalam mengelolakeuangan, dan merasa kekayaan sebagai milik sendiri.

2. Kerugian KewirausahaanBeberapa hal yang menjadikan kerugian dari kerisausaan antara lain sebagaiberikut:a. Pengorbanan personal. Pada awalnya wirausaha harus bekerja dengan

Page 219: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 7 Profil Wirausahawan menuju Puncak Karir 189

waktu yang lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu untuk kepentingankeluarga, rekreasi. Hampir semua waktu dihabiskan untuk kegiatanbisnis.

b. Beban tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola semua fungsibisnis, baik pemasaran, keuangan, personil maupun pengadaan danpelatihan.

c. Kecilnya marjin keuntungan dan kemungkinan gagal. Karenawirausaha menggunakan keuntungan yang kecil dan keuangan miliksendiri, maka marjin laba/ keuntungan yang diperoleh akan relatif kecildan kemungkinan gagal juga ada.

PENUTUPBekerja keras merupakan esensi dari kewirausahaan. Prinsip kerja keras,adalah suatu langkah nyata yang dapat menghasilkan kesuksesan, tetapiharus melalui proses yang penuh dengan tantangan. Dengan kata lain,orang yang berani melewati resiko akan memperoleh peluang rizki yangbesar.

Faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan wirausaha yaitu rasapercaya diri, selalu berorientasi pada basil, suka tantangan dan resiko, jiwakepemimpinan, mempuyai ide kreatifitas dan berorientasi pada masadepan. Untuk mencapai keberhasilannya diperlukan juga, seperti; kerjakeras, bisa bekerjasama dengan orang lain, berpenampilan yang baik, maubelajar dan mampu berkomunikasi dengan baik. Sedangkan kegagalanseorang wirausaha dapat disebabkan oleh fakto-faktor: tidak kompetendalam manajerial, kurangnya pengalaman tehnik, kegagalan dalamperencanaan, kurangnya pengawasan dan pemilihan lokasi yang salah.

Pengalaman, sikap mental, pengusaha dan pekerja di atas, merupakanfaktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan seorang wirausahaan,sehingga dari beberapa tokoh di atas, dapat dijadikan roll model dalampembelajaran manajemen kewirausahaan.

Jiwa wirausahawan seseorang bukanlah merupakan faktor keturunan,namun dapat dipelajari secara ilmiah dan ditumbuhkan bagi siapapun juga.Yang penting dan yang utama adalah semangat untuk terus mencoba danbelajar dari pengalaman. “Gagal itu biasa, berusaha terus itu yang luarbiasa”, mungkin seperti itulah gambaran yang harus dikembangkan olehmanusia-manusia Indonesia agar tetap eksis dalam pertarungan globalyang semakin transparan dan terbuka.

RINGKASAN1. Apa yang tergambar di atas, setidaknya dapat menjadi bukti nyata

bahwa etos kerja yang dimiliki oleh umat Islam sangatlah tinggi, ataudengan kata lain Islam dan berdagang ibarat dua sisi dari satu keping

Page 220: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan190

mata uang. Benarlah apa yang disabdakan oleh Nabi, “Hendaklahkamu berdagang karena di dalamnya terdapat 90 persen pintu rizki”(HR. Ahmad).

2. Faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan wirausaha yaitu rasapercaya diri, selalu berorientasi pada basil, suka tantangan dan resiko,jiwa kepemimpinan, mempuyai ide kreatifitas dan berorientasi padamasa depan. Untuk mencapai keberhasilannya diperlukan juga,seperti; kerja keras, bisa bekerjasama dengan orang lain,berpenampilan yang baik, mau belajar dan mampu berkomunikasidengan baik.

3. Kegagalan seorang wirausaha dapat disebabkan oleh fakto-faktor:tidak kompeten dalam manajerial, kurangnya pengalaman tehnik,kegagalan dalam perencanaan, kurangnya pengawasan dan pemilihanlokasi yang salah.

4. Pengalaman, sikap mental, pengusaha dan pekerja di atas,merupakan faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan seorangwirausahaan, sehingga dari beberapa tokoh di atas, dapat dijadikanroll model dalam pembelajaran manajemen kewirausahaan.

LATIHAN1. Apa yang menjadi landasan bahwa etos bisnis yang dimiliki oleh umat

Islam sangatlah tinggi, atau dengan kata lain Islam dan berdagangibarat dua sisi dari satu keping mata uang, jelaskan?

2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan keberhasilan wirausaha?3. Kegagalan seorang wirausaha dapat disebabkan oleh fakto-faktor apa

saja?4. Jelaskan mengenai pengalaman, sikap mental, pengusaha dan pekerja

di atas, menjadi faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilanseorang wirausahaan?

PUSTAKAAlma, Buchari, 2003, Kewirausahaan, cetakan ketujuh, Bandung: Alfabeta.Geofrey, G., Meredith, 1992. Kewirausahaan teori don praktek, PT

Pustaka: Jakarta.Kunandar. 2007. Guru Profesional Impelementasi kurikulum berbasis kompetensi .

Grafindo. Jakarta.Suryana,2003, Kewirausahaan, Edisi revisi, Jakarta :Salemba empat.William, 1994, Bygrave, Protable in MBA, New York,ww.http:dewichalim.files.wordpress.com/2009/05/profile -orang-sukses.pdf. sumber

diunduh tanggal 17 April 2012.Zimmerer, W. Thomas, Norman.2005. Interpreneurship and the New VentureFormation, New Jersey :P Hall.

Page 221: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 7 Profil Wirausahawan menuju Puncak Karir 191

Bab 7 167Profil Wirausahawan dan Tangga menuju Puncak Karir...........................167A. Hakikat Wirausahawan Potensial ........................................................ 168

1. Memahami Profil Wirausahawan .......................................................... 1692. Identitas Wirausahawan .......................................................................... 1723. Kompetensi Wirausahawan.................................................................... 1734. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kewirausahaan .......................... 174

B. Tangga Menuju Puncak Karir Wirausahawan .............................. 1771. Mau kerja keras (capacity for hard work); ........................................... 1772. Bekerjasama dengan orang lain (getting things done with and through

people); ................................................................................................... 1773. Penampilan yang baik (good appearance) ........................................... 1774. Yakin/Percaya diri (self confidence) ................................................... 1775. Pandai membuat keputusan (making sound decision) ...................... 1776. Mau menambah ilmu pengetahuan (college education) .................... 1777. Ambisi untuk maju (ambition drive) ................................................... 1778. Pandai berkomunikasi (ability to communicate) ................................ 177

C. Profil Wirausahawan Sukses ............................................................ 1781. Sandiaga S. Uno Pengusaha Muda Sukses .......................................... 1782. Gigin Wirausahawan Boneka Horta .................................................... 1783. Elang Gumilang (Mahasiswa Milyader) Pengusaha Property ........... 1794. Drs. H. Zakaria Nawar ”Seorang Pekerja Keras yang Sukses” ........ 1815. Erry Pekerja Keras yang Sukses “Integritas Merupakan Investasi yang

Menghasilkan” ....................................................................................... 1826. Dr. Ir. H. Fadel Muhammad ................................................................ 1837. Tanri Abeng “Manajer Satu Milyard”. ................................................. 1848. Salim Irfan Lulusan STM Mesin Pemilik CV. Sejahtera .................... 185

D. Sikap Mental Modal Wirausahawan Sukses .................................. 1851. Sikap Mental dari Seorang Pengusaha ................................................. 1852. Sikap Mental dari Seorang Pekerja ....................................................... 186

E. Faktor-faktor yang Menyebabkan Kegagalan Wirausaha ........... 1871. Tidak kompeten dalam manajerial ....................................................... 1872. Kurang berpengalaman ......................................................................... 1873. Kurang dapat mengendalikan keuangan. ............................................ 1874. Gagal dalam perencanaan. .................................................................... 1875. Lokasi yang kurang memadai. .............................................................. 1876. Kurangnya pengawasan peralatan. ....................................................... 1877. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. ...................... 1878. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi .................... 188

F. Keuntungan dan Kerugian Kewirausahaan .................................. 1881. Keuntungan Kewirausahaan ................................................................ 1882. Kerugian Kewirausahaan ...................................................................... 188

PENUTUP...........................................................................................189RINGKASAN.......................................................................................189

Page 222: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan192

Page 223: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 8 Perencanaan Organisasi Kewirausahaan 191

BAGIAN IIKONSEP DASARMANAJEMEN KEWIRAUSAHAANMemanfaatkan dan mendayagunakan fotensi/sumber-sumber,secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.

Page 224: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan192

Manajemen KewirausahaanTeori dan Implementasi Membangkitkan Motivasi,

Kreatif, dan Inovatif guna Mencapai TujuanManajemen adalah suatu proses yang khusus terdiri dari tindakan-tindakanperencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untukmenentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melaluipemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya (G.R.Terry).Manajemen merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,menggerakkan, mengendalikan dan mengembangkan terhadap segala upaya dalammengatur dan mendayagunakan sumberdaya manusia, sarana dan prasarana secaraefektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan(Stoner,1981) Proses yang sistematis, terkoordinasi, koperatif dan terintegrasi.Mempunyai tujuan Memanfaatkan dan mendayagunakan sumber-sumber.Menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam kewirausahaan (merencanakan,mengorganisir, menggerakkan mengarahkan, dan mengendalikan). Implikasinyaseorang wirausahawan secara efektif dan efisien, dapat berusaha merencanakan,mengorganisir, menggerakan/mengarahkan, mengendalikan fotensi sumber-sumber dayamereka sendiri dan menggunakan sumber -sumber daya tersebut untuk mencapai cita-cita yang telah di tetapkan sendiri’ agar cita-cita bergerak kearah tujuannya dan bilaada bagian yang salah, berusaha untuk menentukan penyebabnya dan kemudianmemperbaikinya.Tujuannya agar fotensi dirinya dapat tumbuh dan berkembangmenjadi kretif dan inovatif.(Efektif, efisien,sistematis, terkoordinasi, koperatif, fotensi, kretif, inovatif)

Page 225: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 8 Perencanaan Organisasi Kewirausahaan 193

Bab 8Perencanaan Organisasi

KewirausahaanMenentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan untuk

mencapai tujuan

TUJUAN PEMBELAJARAN:Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan dapatmemahami; perencanaan organisasi kewirausahaan, menemukan peluangusaha dan memilih lapangan usaha, menetapkan tujuan/pembuatankeputusan

POKOK BAHASAN: Perencanaan Organisasi Kewirausahaan Menemukan Peluang Usaha dan Memilih Lapangan Usaha Menetapkan Tujuan/Pembuatan Keputusan

Page 226: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan194

TOPIK BAHASAN

A. Perencanaan Organisasi Kewirausahaan

Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana organisasi bisa mencapaitujuannya. Perencanaan adalah proses menentukan dengan tepat apa yangakan dilakukan organisasi untuk mencapai tujuannya. Dalam istilah yanglebih resmi, perencanaan didefinisikan sebagai perkembangan sistematis dariprogram tindakan yang ditujukan pada pencapaian tujuan bisnis yang telahdisepakati dengan proses analisa, evaluasi, seleksi diantara kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebih dahulu.

1. Definisi Perencanaan

Conyers & Hills (1994) mendefinisikan “perencanaan” sebagai ”suatu prosesyang bersinambungan”, yang mencakup “keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan berbagai aiternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang.“

Definisi tersebut mengedepankan 4 unsur dasar perencanaan, yakni:Pertama; Pemilihan. ”Merencanakan berarti memilih,” kata Yulius Nyerere(mantan Presiden Tanzania) ketika menyampaikan pidato Repelita IITanzania pada tahun 1969. Artinya, perencanaan merupakan proses memilihdi antara berbagai kegiatan yang diinginkan, karena tidak semua yangdiinginkan itu dapat dilakukan dan dicapai dalam waktu yang bersamaan. Halitu menyiratkan bahwa hubungan antara perencanaan dan prosespengambilan keputusan sangat erat. Oleh karena itu, banyak buku mengenaiperencanaan membahas pendekatan-pendekatan alternatif dalam prosespengambilan keputusan, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor yangmempengaruhi pengambilan keputusan dan urutan tindakan di dalam prosespengambilan keputusan

Kdua; Sumber daya. Perencanaan merupakan alat pengalokasian sumberdaya. Penggunaan istilah "sumber daya" di sini menunjukkan segala sesuatuyang dianggap berguna dalam pencapaian suatu tujuan tertentu. Sumber dayadi sini mencakup sumber daya manusia; sumber daya alam (tanah, air, hasiltambang, dan sebagainya); sumber daya modal dan keuangan. Perencanaanmencakup proses pengambilan keputusan tentang bagaimana sumber dayayang tersedia itu digunakan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, kuantitas dankualitas sumber daya tersebut sangat berpengaruh dalam proses memilih diantara berbagai pilihan tindakan yang ada.

Ketiga; Tujuan. Perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan.Konsep perencanaan sebagai alat pencapaian tujuan muncul berkenaan

Page 227: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 8 Perencanaan Organisasi Kewirausahaan 195

dengan sifat dan proses penetapan tujuan. Salah satu masalah yang seringdihadapi oleh seorang perencana adalah bahwa tujuan-tujuan mereka kurangdapat dirumuskan secara tepat. Sering kali tujuan-tujuan tersebutdidefinisikan secara kurang tegas, karena kadangkala tujuan-tujuan tersebutditetapkan oleh pihak lain, dan (d) Waktu. Perencanaan mengacu ke masadepan. Salah satu unsur penting dalam perencanaan adalah unsur waktu.Tujuan-tujuan perencanaan dirancang untuk dicapai pada masa yang akandatang. Oleh karena itu, perencanaan berkaitan dengan masa depan.

Dengan demikian, arti penting dari perencanaan adalah prosesmenentukan bagaimana organisasi bisa mencapai tujuannya. Perencanaanadalah proses menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan organisasiuntuk mencapai tujuannya. Dalam istilah yang lebih resmi, perencanaandidefinisikan sebagai perkembangan sistematis dari program tindakan yangditujukan pada pencapaian tujuan bisnis yang telah disepakati dengan prosesanalisa, evaluasi, seleksi diantara kesempatankesempatan yang diprediksiterlebih dahulu.

2. Tujuan Perencanaan

Perencanaan organisasional mempunyai dua maksud: perlindungan dankesepakatan protective dan affirmative. Maksud protektif adalah mengurangi resikodengan mengurangi ketidak pastian disekitar kondisi bisnis dan menjelaskankonsekuensi tindakan menejerial yang berhubungan. Tujuan afirniatif adalahuntuk meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional. Disamping itu, tujuanperencanaan adalah membentuk usaha terkoordinasi dalam organisasi. Tanpaadanya perencanaan biasanya disertai dengan tidak adanya koordinasi dantimbulnya ketidak etisienan.

Akan tetapi, tujuan mendasar dari perencanaan adalah membantuorganisasi mencapai tujuannya. Koontz, O'Donnel menyatakan bahwa maksudperencanaan adalah "untuk melancarkan pencapaian usaha dan tujuan".Menurut Boseman dan Phatak (1989), Manajemen stratejik berkaitan denganperumusan arah pengembangan organisasi ke masa depan, untuk mencapaisasaran-sasaran jangka panjang dan jangka pendek. Sedangkan, prosesmanajemen atau perencanaan stratejik mencakup tujuh bagian yang salingberkaitan, sebagai berikut:a. Penilaian terhadap organisasi, dalam hal kekuatan, kelemahan, peluang

dan tantangan (strengths, weakness, opportunities, and threats ataudisingkat sebagai SWOT).

b. Perumusan misi organisasi.c. Perumusan falsafah dan kebijakan organisasi.d. Penetapan sasaran-sasaran stratejik.

Page 228: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan196

e. Penetapan strategi organisasi.f. Implementasi strategi organisasi.g. Pengendalian (control) strategi organisasi.

3. Jenis-Jenis Perencanaan

Dengan menggunakan dimensi Perulangan sebagai pedoman, rencana-rencana organisasional biasanya dibagi menjadi dua tipe rencana tetap danrencana sekali pakai. Rencana tetap digunakan berulang-ulang karenarencana tersebut difokuskan pada situasi organisasional yang tcrjadiberulang-ulang, sementara rencana sekali pakai hanya digunakan sekali ataubeberapa kali kerena rencana tersebut difokuskan untuk berhubungandengan situasi yang relatif unik dalam organisasi. Rencana tetap bisa dibagimenjadi kebijaksanaan, prosedur, dan aturan, dan rencana sekali pakai bisadibagi lagi menjadi program dan anggaran.

a. Rencana Tetap/Rencana Strategis

Rencana strategi merupakan rencana induk atau utama dan sifatnya tetap, didalamnya mengandung kebijakan-kebijakan sebagai garis pedoman,prosedur, aturan.

1) Kebijakan-kebijakan

Suatu kebijakan adalah rencana tetap yang memberi garis pedoman luas bagipenyaluran pemikiran manajemen pada arah tertentu. Sebagai akibat dari"pemikiran yang tersalurkan, manajemen dituntun kearah pengambilantindakan yang konsisten dengan pencapaian tujuan organisasional. Suatukebijakan pada hakikatnya adalah suatu ekspresi umum dari maksudmanajemen pada tindakan apa yang sebaiknya diambil untuk mencapaitujuan organisasional.

Perencanaan tetap disebut juga perencanaan strategis adalahperencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secarakeseluruhan. Wirausahawan memandang organisasi sebagai suatu unit totaldan memutuskan apa yang hendak dilakukannya dalam jangka panjanguntuk mencapai tujuan organisasi. Jangka panjang didefinisikan sebagaiperiode waktu antara 3 sampai 5 tahun kedepan. Perencanaan jangkapanjang wirausahawan adalah mencoba menentukan apa yang akandilakukan oleh organisasi agar berhasil dan kurun waktu 3 sampai 5 tahunmendatang.

Pemaknaan strategi, sebagaimana didefinisikan Bryson (1988: 163)menjelaskan tentang strategi sebagai berikut: "Strategi dapat dipikirkansebagai suatu pola tujuan, kebijakan, program, tindakan, keputusan, ataualokasi sumberdaya yang menunjukkan jatidiri suatu organisasi, hal-hal yang

Page 229: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 8 Perencanaan Organisasi Kewirausahaan 197

dilakukannya, dan alasan melakukan hal-hal tersebut.Dengan demikian, strategi merupakan perluasan dari misi untuk

menjembatani antara organisasi tersebut dengan lingkungannya. Strategiumumnya dibuat untuk menanggapi isu strategis, yaitu merupakan garisbesar tanggapan organisasi tersebut terhadap pilihan kebijakan yangfundamental. (Bila pendekatan tujuan umum yang dipakai, maka strategidirumuskan untuk mencapai tujuan tersebut; dan bila pendekatan visi yangdipakai, maka strategi dikembangkan untuk mencapai visi tersebut)."

Strategi didefinisikan pula, sebagai suatu rencana luas dan umum yangdikembangkan untuk mencapai tujuan organisasional jangka panjang.Sesungguhnya, strategi adalah hasil akhir dari perencanaan strategis. Setiaporganisasi hendaknya mempunyai suatu strategi. Akan tetapi, agar strategibisa berdaya guna, ia harus konsisten dengan tujuan organisasional, yangpada gilirannya, harus konsisten dengan maksud organisasional.

Manajemen strategis didefinisikan sebagai proses yang menjaminbahwa proses dan manfaat organisasi dari penggunaan strategiorganisasional yang tepat guna. Strategi yang tepat guna adalah strategi yangpaling sesuai bagi kebutuhan organisasi pada saat tertentu. Prosesmanajemen strategis umumnya terdiri dari empat langkah yang berurutandan kontinyu: (a) perumusan strategi; (b) implernentasi strategi; (c)pengukuran hasil strategi; dan (d) evaluasi strategi.

Agar organisasi bisa memaksimumkan manfaat dari suatu strategi,strategi tersebut harus diimplementasikan; diamati secara konstan untukmelihat apakah strategi tersebut mempunyai pengaruh yang diinginkanmanajemen. Jika pengaruh tersebut seperti yang diinginkan bisa jadi strategiakan tetap, dengan pengukuran hasil strategi dan evaluasi strategi yang secarakontinyu menentukan apakah perubahan akan diperlukan dimasamendatang. Jika pengaruh strategi tidak seperti yang diharapkan, manajemenmungkin akan memulai proses manajemen strategis menyeluruh sekali lagidengan merumuskan strategi yang berbeda.

Wirausahawan mungkin mempunyai masalah dalam mencoba untukmemutuskan dengan tepat seberapa jauh mereka sebaiknya memperluasperencanaan strategis bagi masa depan. Sebagai aturan umum, merekasebaiknya mengikuti prinsip komitmen, yaitu prinsip yang menyatakanbahwa wirausahawan hendaknya melibatkan penggunaan dana bagiperencanaan, hanya jika mereka bisa mengantisipasinya, masa depan yangbisa diprediksikan, suatu hasil dari pengeluaran perencanaan sebagai hasilanalisa perencanaan panjang. Secara realistis, biaya perencanaan adalahinvestasi dan karenanya tidak perlu dikeluarkan jika tidak ada hasil yangcukup besar dari investasi yang bisa diantisipasi.

Page 230: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan198

2) Prosedur

Suatu prosedur adalah rencana tetap yang menguraikan serangkaiantindakan yang berhubungan yang harus diambil untuk menyelesaikan tugastertentu. Pada umumnya, prosedur menguraikan tindakan yang lebih spesifikdibandingkan kebijaksanaan. Organisasi biasanya memiliki perangkatprosedur yang berbeda yang meliputi berbagai tugas yang harus diselesaikan.

3) Aturan-aturan

Sebuah aturan adalah rencana tetap yang merancang suatu tindakan tertentuyang diperlukan. Pada hakikatnya, sebuah aturan menunjukkan apa yangharus dilakukan oleh anggota organisasi dan apa yang tidak boleh dilakukan.Sebuah aturan dengan tepat menguraikan tindakan apa yang diinginkan, dankarenanya tidak memberi ruang bagi penafsiran.

Walaupun kebijaksanaan, prosedur, dan aturan kesemuanya adalahrencana tetap, kesemuanya didefinisikan secara berbeda dan mempunyaitujuan yang berbeda dalam organisasi. Kebijaksanaan memberi garis pedomanumum bagi tindakan untuk menyalurkan gagasan dari para wirausahawan.Prosedur menguraikan tindakan yang lebih spesifik yang harus diambil olehwirausahawan dan menyajikan langkah-langkah yang berurutan yang harusdilaksanakan untuk menyelesaikan sebuah tugas. Aturan-aturan menunjukkandengan tepat tindakan yang lebih spesifik dibandingkan kebijaksanaan maupunprosedur, dan tidak memungkinkan adanya penafsiran. Tindakan spesifik yangdiuraikan dengan aturan sifatnya adalah mandatori.

b. Perencanaan Taktis

Untuk mencapai target-target sebagaimana dinyatakan dalam rencanastrategis maka dibuat orang suatu rencana taktis (tactical plan) yang berupapentahapan dan siasat dalam rangka pelaksanaan rencana strategismengingat pentingnya faktor rencana strategis maka Renstra disusundengan melibatkan unsur-unsur pimpinan lembaga

Rencana taktis adalah teknik atau siasat pelaksanaan guna mewujudkanrencana strategis secara efisien dan tepat, maka rencana taktis ini yangselanjutnya dilaksanakan, dikelola, dinilai serta diperbaiki sehinggamemberikan hasil akhir sesuai dengan rencana yang telah di sepakatibersama. (Sukisno, 2007: 71).

Kelak, di tengah pematangan bahkan ditengah implementasinya,rencana taktis juga bersifat terbuka untuk mengalami perubahan. PerubahanRencana Taktis diperlukan bagi penyesuaiannya dengan keadaan saat itu,trend saat itu atau keadaan lain agar rencana taktis mengikuti sifat rencana

Page 231: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 8 Perencanaan Organisasi Kewirausahaan 199

strategis yang hendaknya juga bersifat fleksibel secara terbatas dan dinamissehingga selalu meningkat performansinya.

Dengan demikian, perencanaan taktis adalah perencanaan jangkapendek yang menekankan pada operasi berbagai bagian organisasi yangsedang berjalan. Jangka pendek adalah kurun waktu kedepan yangberkisar satu tahun atau kurang. Wirausahawan menggunakanperencanaan taktis untuk menguraikan apa yang harus dilakukan olehberbagai bagian dari organisasi untuk mencapai keberhasilan pada jangkawaktu satu tahun atau kurang.

Wirausahawan memerlukan perencanaan, baik perencanaan strategismaupun perencanaan taktis, tetapi kedua program tersebut harus salingberhubungan agar tercapai suatu keberhasilan. Perencanaan taktishendaknya dipusatkan pada apa yang akan dilakukan dalam jangkapendek untuk membantu organisasi mencapai tujuan jangka panjang yangditentukan dengan perencanaan strategis.

c. Rencana Sekali Pakai

Rencana sekali pakai merupakan rencana yang memfokuskan pada satukegiatan atau dikenal pula dengan rencana proyek dan sifatnya khusus, didalamnya mengandung program dan anggaran, yang akan dijadikan acuandalam melaksanakan suatu proyek.

1) Program

Sebuah program adalah rencana sekali pakai yang dirancang untukmelaksanakan suatu proyek khusus dalam suatu organisasi. Proyek itu sendiriumumnya tidak dimaksudkan untuk mempunyai keberadaan dalam organisasi.Akan tetapi, program itu memiliki keberadaan untuk mencapai tujuan yangjika bisa diselesaikan, akan membantu keberhasilan jangka panjang dariperusahaan.

Contoh umum dari program dalam konteks kewirausahaan adalah,program pengembangan manajemen yang ditemukan dibanyak organisasi.Program ini diadakan untuk meningkatkan tingkat ketrampilan wirausahawandengan satu atau lebih ketrampilan seperti ketrampilan konseptual, ketrampilanteknis, dan ketrampilan antar personalia. Peningkatan ketrampilan bukanlahakhir dari program. Tujuan dari program adalah untuk menghasilkanwirausahawan yang kompeten yang dimaksudkan akan membantu organisasimencapai keberhasilan dalam jangka panjang.

4) Anggaran

Page 232: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan200

Anggaran adalah rencana keuangan sekali pakai yang meliputi jangka waktutertentu. Anggaran perusahaan adalah suatu rencana mendetail tentangbagaimana dana akan dibelanjakan pada tenaga kerja, bahan mentah, barangmodal, dan lain sebagainya, maupun pada bagaimana dana untuk pengeluarantersebut akan diperoleh. Walaupun anggaran adalah peralatan perencanaanyang, anggaran juga merupakan strategi bagi pengawasan organisasional.

4. Alat-Alat Perencanaan

Alat-alat perencanaan adalah teknik yang bisa digunakan oleh wirausahawanuntuk membantu mengembangkan rencana-rencana.

a. Peramalan (Forecasting)

Peramalan adalah teknik prediksi terjadinya lingkungan masa depan yangakan mempengaruhi operasi organisasi. Walaupun teknik peramalan yangcanggih relatif modern, konsep peramalan bisa ditelusuri kembali sekurang-kurangnya pada literatur manajemen dari Fayol. Arti penting dari peramalanterletak pada kemampuannya untuk membantu wirausahawan mengertidengan lebih baik perbaikan masa depan dari lingkungan organisasional,yang, pada gilirannya membantu wirausahawan untuk merumuskan rencana-rencana yang lebih efektif.

Walaupun suatu proses peramalan organisasional yang lengkap bisa danbiasanya termasuk semua tipe peramalan yang disinggung pada paragrafterdahulu, peramalan penjualan dikutip sebagai "kunci" peramalanorganisasional. Ramalan penjualan adalah suatu prediksi tentang seberapatinggi dan rendahnya penjualan selama periode waktu yang diramalkan.Ramalan penjualan adalah ramalan "kunci" karena is bertindak sebagai garispedoman fundamental bagi perencanaan dalam organisasi. Sekali ramalanpenjualan telah dilengkapi, wirausahawan bisa memutuskan apakah lebihbanyak penjual yang harus disewa; apakah lebih banyak dana bagiekspansi pabrik yang harus dibutuhkan; atau apakah pengurangan tenagakerja dan pemotongan pada bidang tertentu adalah perlu. Bagian berikut

b. Metode Analisa Runtun Waktu (Time Series Analysis Method)

Metode analisa runtun waktu memprediksi penjualan dimasa mendatangdengan menganalisa hubungan historis antara waktu dan penjualan. Informasimenunjukkan hubungan antara waktu dan penjualan biasanya disajikan dalambentuk grafik. Penyajian ini dengan jelas menunjukkan kecendrungan dimasalalu, yang bisa digunakan untuk meramal penjualan dimasa mendatang.

Hasil dari metode analisa runtun waktu dipandang sangat dibutuhkan olehwirausahawan. Akan tetapi, karena dalam jangka panjang produk umumnya

Page 233: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 8 Perencanaan Organisasi Kewirausahaan 201

melewati apa yang dinamakan siklus hidup produk, hasil tersebut bisa dianggapsebagai terlalu optimis. Siklus hidup produk adalah lima tahap melalui manahampir semua produk dan jasa ban' akan melewatinya. Lima tahap tersebutadalah pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan, kejenuhan, penurunan, dankemandekan.

Pada tahap pengenalan, produk adalah merek baru dan penjualan mulaidilakukan. Pada tahap pertumbuhan, dikarenakan produk telah berada dipasaruntuk beberapa waktu dan sekarang telah lebih diterima, penjualan produktersebut terus meningkat. Selama tahap kedewasaan, pesaing telah masukkepasar dan sementara penjualan tetap meningkat, penjualan tersebut normalnyameningkat dengan taraf yang lebih lambat dibandingkan pada tahappertumbuhan. Penjualan selama tahap kejenuhan umumnya disebabkanpergantian produk yang telah usang atau karena pertambahan penduduk.Tahap siklus hidup produk yang terakhir, penurunan dan kemandekan,mendapati bahwa produk tersebut telah digantikan oleh produk daripesaing.

Wirausahawan mungkin mampu tnempertahankan produk dari adanyapcnurunan dan kemandekan melalui perbaikan produk dengan kualitas tinggi.Disisi lain, sebuah produk seperti gunting mungkin tidak akan pernahmencapai tahap ini karena kurangnya produk yang bersaing.

c. Penjadwalan (scheduling)Pada dasarnya penjadwalan adalah proses perumusan daftar aktivitasyang mendetail yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.Daftar aktivitas tersebut merupakan bagian integral dari rencanaorganisasional. Peta Gannt (Gannt Chart) dan analisa network adalah duateknik penjadwalan yang akan dibahas pada paragraf berikut.

d. Peta Gannt (Gannt Chart)Peta gannt adalah peralatan penjadwalan yang dikembangkan oleh HenryL. Gannt. Peta ini pada dasarnya adalah diagram balok (bar graph) denganwaktu pada sumbu horisontal dan sumber daya yang dijadwalkan beradapada sumbu vertikal. Sumber daya yang mungkin dijadwalkan.

e. Teknik Evaluasi dan Telaah Program (Program Evaluation andReview Technique) atau PERT

Kelemahan dari peta Gannt adalah bahwa ia tidak mengandung suatuinformasi tentang saling hubungan diantara tugas-tugas yang dilaksanakan.Scmua tugas yang dilaksanakan dicantumkan pada peta, tetapi tidak ada carauntuk memberitahukan apakah satu tugas harus dilaksanakan sebelumtugas yang lainnya bisa diselesaikan. Teknik Evaluasi dan Telaah Program(PERT), suatu teknik yang berasal sehagian dari teknik peta Gannt, adalah

Page 234: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan202

alat penjadwalan yang dirancang untuk menekankan pada salinghubungan diantara tugas-tugas.

1) Program PERT

PERT adalah jaringan aktivits proyek yang menunjukkan baik estimasiwaktu yang diperlukan dalam proyek, maupun hubungan berangkai antaraaktivitas-aktivitas yang harus diikuti untuk menyelesaikan proyek.

Jaringan PERT mengandung dua elemen utama: aktivitas danperistiwa. Aktivitas adalah perangkat perilaku tertentu dalam proyek,sementara peristiwa adalah penyelesaian tugas utama dari proyek. Dalamjaringan PERT tiap-tiap peristiwa diberikan aktivitas yang berhubungan, danyang harus dilaksanakan sebelum peristiwa tersebut terwujud.

Dalam analisis network dikenal dua metode, yaitu CPM dan PERT.Critical Path Method Pada tahun 1956 Morgan Walker dari DuPontCompany, mencari cara yang lebih baik dalam penggunaan komputerUnivac milik perusahaan, kerjasamanya dengan James E. Kelly darigroup perencana konstruksi internal Remington Rand dalammenggunakan komputer Univac untuk melakukan penjadwalankonstruksi menghasilkan metode yang rasional, tertib, dan mudah untukmenggambarkan proyek dalam komputer.

Program Evaluation and Review Technique (PERT) Teknik PERTmenekankan pada pengurangan penundaan produksi maupun rintanganberupa konflik-konflik, mengkoordinasikan dan menyelaraskan berbagaibagian yang merupakan suatu keseluruhan pekerjaan, dan mempercepatpenyelesaian proyek. Teknik ini memungkinkan dihasilkannya pekerjaanyang terawasi dan teratur.

Kedua metode diatas pada saat ini digunakan secara bersamasehingga dikenal dengan metode CPM/PERT. data yang diperlukanuntuk menyusun analisis network meliputi:1. Jenis- jenis pekerjaan/aktifitas.2. Waktu penyelesaian yang diperlukan untuk tiap-tiap pekerjaan

tersebut.3. Urutan pekerjaan.4. Biaya tiap-tiapkegiatan baik normal maupun percepatan.

(http://jihadi.staff.umm.ac.id/2010/03/08/network-palanning. di unduhtanggal 4 April 2012.

2) Jalur Kritis (Critical Path)

Perhatian hendaknya dipusatkan pada jalur kritis dan jaringan PERT. Jalurkritis adalah rangkaian dari peristiwa dan aktivitas yang memerlukan periode

Page 235: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 8 Perencanaan Organisasi Kewirausahaan 203

waktu paling lama untuk diselesaikan. Jalur ini dinamakan jalur kritis karenapenundaan pada waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan rangkaianini akan menyebabkan penundaan pada proyek.

3) Langkah langkah di dalam Mendisain Jaringan PERT

Didalam mendisain suatu jaringan PERT, wirausahawan hendaknyamengikuti empat langkah utama berikut ini:- Langkah ke-1. Wirausahawan hendaknya mencantumkan; (a) semua

aktivitas/peristiwa yang harus diselesaikan untuk suatu proyek, dan (b)urutan dengan mana aktivitas/peristiwa tersebut harus dilaksanakan.

- Langkah ke-2. Wirausahawan hendaknya menentukan berapa banyakwaktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap-tiapaktivitas/peristiwa

- Langkah ke-3. Wirausahawan hendaknya mendisain suatu jaringanPERT yang mencerminkan semua informasi yang terkandung padalangkah 1 dan 2.

- Langkah ke-4. Wirausahawan hendaknya mengidentifikasi jalurkritis.

5. Proses Perencanaan Kewirausahaan

Proses perencanaan mengandung enam langkah, yaitu: (a) menyatakantujuan organisasi, (b) memilih berbagai cara altematif untuk mencapai tujuan;(c) mengembangkan premis yang menjadi dasar ahernatif; (d) memilihalternatif terbaik untuk mencapai tujuan; (e) pengembangan rencanaberdasar alternatif yang dipilih; dan (f) memfungsikan rencana-rencanakedalam tindakan-tindakan;

a. Menyatakan Tujuan Organisasi

Suatu pernyataan tujuan organisasional yang jelas perlu bagi dimulainyasuatu perencanaan, karena perencanaan dipusatkan pada bagaimana sistemmanajemen akan mencapai tujuan tersebut, diperlukan orientasi eksternaldan internal.

b. Orientasi Eksternal dan Internal

Kewirausahaan dalam perspektif ekonomi dapat dijelaskan dari aspekpeluang. Sebagaimana beberapa ahli mendefenisikan kewirausahaan sebagaitanggapan yang dilakukan seseorang terhadap peluang-peluang usaha yangdiwujudkan dalam berbagai tindakan dengan berdirinya sebuah unit usahasebagai suatu hasil dari tindakannya. Dalam sosiologi kemampuanmenemukan peluang sangat tergantung pada interaksi antar-manusia untukmemperoleh dan mengakses informasi yang dibutuhkan terkait denganpeluang yang ada. Sedangkan dalam perspektif psikologi kemampuan

Page 236: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan204

seseorang dalam menemukan dan memanfaatkan peluang sangat tergantungdari karakter kepribadian yang dimilikinya.

c. Memilih Berbagai Cara Altematif Untuk Mencapai Tujuan;

Sekali Tujuan organisasional dinyatakan dengan jelas, wirausahawan hendaknyamemuat sebanyak mungkin antematif yang tersedia untuk mencapai tujuantersebut.

d. Mengembangkan Premis yang Menjadi Dasar Ahernatif;

Kelayakan penggunaan setiap alternatif untuk mencapai tujuanorganisasional ditentukan dengan premis atau asumsi atas mana altematiftersebut didasarkan.

e. Memilih alternatif terbaik untuk mencapai tujuan;

Suatu evaluasi altematif harus memasukkan evaluasi premis atas manaalternatif tersebut didasarkan. Wirausahawan biasanya akan menemukanbahwa premis atas mana altematif tersebut didasarkan adalah tidak sesuaidan karenanya dikecualikan dari pertimbangan lebih lanjut. Hal ini akanmembantu wirausahawan menentukan alternatif mana yang akan terbaikuntuk mencapai tujuan organisasi. Pembuatan keputusan yang diperlukanakan dibahas nanti.

f. Pengembangan rencana berdasar alternatif yang dipilih;

Sesudah alternatif dipilih, wirausahawan sesungguhnya mulaimengembangkan rencana-rencananya. Rencanarencana strategis (jangkapanjang) dan taktis (jangka pendek) sekarang dirumuskan.

g. Memfungsikan Rencana-Rencana Kedalam Tindakan-tindakan;

Sekali rencana telah di kembangkan, rencana tersebut siap difungsikankedalam tindakan-tindakan. Rencanarencana hendaknya memberiorganisasi dengar pengarahan aktivitas jangka pendek maupun jangkapanjang.

Jelas kiranya bahwa salah satu faktor keberhasilan seorang wirausahawanadalah kemampuannya dalam jeli melihat peluang dan memanfaatkannyasebelum dimanfaatkan oleh orang lain. Kemampuan melihat peluang adalahmodal dalam memunculkan ide awal untuk berwirausaha. Tidak semua orangmampu melihat peluang apalagi memanfaatkannya, demikian halnyakemampuan melihat peluang tidaklah sama antar setiap orang. Seseorang yangtelah mengenal potensi diri yang dimilikinya lebih cenderung memilikikemampuan untuk melihat dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada.

Banyak peluang didalam mengidentifikasi hal baru dan lehih haik untukdikerjakan dan cara barn dan lebih balk didalam mengerjakan sesuatu.Wirausahawan adalah orang yang mencari dan melihat peluang yang

Page 237: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 8 Perencanaan Organisasi Kewirausahaan 205

tersembunyi dengan gagasan baru, kemudian bekerja keras merubah peluangmenjadi kenyataan.

Para wirausahawan mempunyai rasa ingin tahu yang besar dansenantiasa menyimpan informasi yang menarik minat dalam ingatan mereka.Terdapat dua jenis kesadaran yang memaksa penelusuran peluang venturebaru yaitu: kesadaran yang tercemin dalam orientasi eksternal dan yangtercermin dalam orientasi internal.

Pengentahuan dan minat pada apa yang terjadi didunia merangsangorientasi eksternal. Para wirausahawan menelusuri banyak sumbergagasan. Sumber gagasan baru tersebut adalah:1) Konsumen; Wirausahawan harus selalu memperhatikan apa yang

menjadi keinginan konsumen atau memberi kesetnpatan kepadakonsumen untuk mengungkapkan keinginan mereka.

2) Perusahaan yang sudah ada; Wirausahawan harus selalu memperhatikandan mengevaluasi produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaanyang sudah ada dan kemudian mencari cara untuk memperbaikipenawaran yang sudah ada sehingga bisa membentuk ventura baru.

3) Saluran distribusi; Saluran distribusi juga merupakan sumber gagasanbaru yang sangat baik karena kedekatan mereka dengan kebutuhanpasar.

4) Pemerintah; Pemerintah juga merupakan sumber pengembangangagasan baru dengan dua cara. Pertama, melalui doku men hak-hakpaten yang memungkinkan pengembangan sejumlah produk baru.Kedua, melalui pengaturan pemerintah kepada dunia bisnis yang bisamemungkinkan munculnya gagasan produk baru, misalnya peraturankeselamatan kerja memungkinkan munculnya usaha yang dipusatkanpada produk-produk keselamatan kerja.

5) Penelitian dan pengembangan; Penelitian dan pengembangan seringmenghasikan gagasan produk baru atau perbaikan produk yang sudahada.Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya-sumber daya

pribadi untuk mengidentifikasi peluang venture baru. Setiap orangmenyimpan pengetahuan sepanjang tahunn. Pengetahuan ini tersusun danberbagai jenis data; gagasan, konsep, prinsip-prinsip, citra, dan fakta-fakta.

Terdapat tiga tahap penggunaan sumberdaya-sumberdaya internal, yaitu:1) Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk

penguraian masalah yang perlu dipecahkan.2) Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur

yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalah-masalahnya.

Page 238: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan206

3) Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaatuntuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisadipraktekkan.

6. Pendekatan Perencanaan Kewirausahaan

Landasan filosofi dari Pendekatan kontekstual adalah konstruktivismeyang berakar pada filsafat pragmatisme yang digagas oleh John Deweypada awal abad ke-20 (Nurhadi, 2004:147). Tiga pendekatan atau filasafatdasar untuk melaksanakan fungsi perencanaan adalah: (1) pendekatanprobabilitas tinggi, (2) pendekatan maksimisasi, dan (3) pendekatan adaptasi.

a. Pendekatan Probabilitas TinggiMenurut Suryadi (1980), pengertian mengenai probabilitas dapat dilihat daritiga macam pendekatan yaitu pendekatan klasik, frekuensi relatif dansubjektif. Pendekatan probabilitas tinggi perencanaan didasarkan pada filsafatbahwa seharusnya terdapat probabilitas tinggi bahwa organisasi agar bisamencapai keberhasilan.

Perencana menggunakan pendekatan probabilitas tinggi yang ditujukanlangsung untuk menjamin tingkat keberhasilan yang bisa diterima.Contohnya, mereka dengan hati-hati menganalisa tujuan organisasi untukmenjamin kesesuaiannya. Sistem manajemen akan mendapat kesulitan dalammencapai target tingkat keberhasilan yang diinginkannya jika tujuanorganisasi tidak realistis. Tindakan lain yang diambil oleh perencanaprobabilitas tinggi adalah memverifikasi bahwa tujuan organsasional bisadiukur. Dengan demikian perencana harus yakin bahwa target tingkatkeberhasilan bila diukur, dan mereka harus tahu dengan tepat bagaimanakeberhasilan tersebut akan diukur.

Pendekatan probabilitas tinggi mempunyai beberapa keuntungan dankerugian. Diantara keuntungannya adalah bahwa pendekatan ini biasanyamenghasilkan rencana yang sangat tepat. Perencana hanya memusatkan padamenemuan cara yang praktis untuk mendapatkan tingkat keberhasilan yangdiinginkan. Kerugiannya adalah bahwa pendekatan ini biasanya tidakmendorong rencana-rencana yang kreatif. Perencana jarang sekalimenyimpang dari masa lalu karena pendekatan probabilitas tinggi, perdefinisi, adalah cara konservatif dalam mencapai tingkat keberhasilan yangdiinginkan.

b. Pendekatan Maksimisasi

Permodelan dengan pendekatan maksimisasi dalam menentukan ukuranoptimal bagi organisasi/perusahaan dalam beberapa literatur lain jugadapat dilakukan dengan memaksimalkan nilai pertumbuhanekonomi, sebagai indikator utama kinerja perekonomian daerah.

Page 239: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 8 Perencanaan Organisasi Kewirausahaan 207

Hubungan antara kinerja perekonomian dan ukuran pemerintah daerahdigambarkan sebagai hubungan yang tidak linier, dan negatif apabilaukuran pemerintah daerah tersebut melebihi ukuran optimalnya(berbentuk kurva U terbalik) (Handler: 2005). Hampir sama dengandengan model yang digunakan untuk mengukur keefektifan daripenyelenggaraan pemerintahan daerah dalam penyediaan barang danpelayanan publik terhadap masyarakat, variabel yang digunakan untukmengukur ukuran pemerintah daerah adalah berupa rasio pengeluaranpemerintah daerah terhadap PDRB, atau sering dikenl dengan istilahgovernment size. Sehingga, ukuran pemerintahan daerah di sini diartikandalam konteks ukuran ekonomi, yaitu besarnya peranan pemerintahdaerah dalam perekonomian.

Walaupun demikian, Tanzi dan Schuknecht (2000) menyatakan bahwaukuran perusahaan/lembaga yang memaksimalkan pertumbuhan ekonomi,selain dapat di-proxy dengan variabel pengeluaran secara agregat danpengeluaran secara sektoral (sebagai indikator government size), berbagaivariabel indikator sosial dan ekonomi wilayah lainnya seperti jumlahpenduduk/konsumen juga dapat digunakan. De Mello (1999) jugamenyatakan bahwa government size sendiri, signifikan dipengaruhi olehbeberapa variabel antara lain penerimaan pemerintah, jumlah penduduk,dan kebijakan desentralisasi fiskal yang di terapkan."

Pendekatan minimisasi biaya menghipotesakan terdapatnya kurva Udalam kurva biaya rata-rata, yang berarti bahwa pelayanan terhadapjumlah penduduk/konsumen yang besar pada awalnya memilikipengeluaran per kapita yang menurun sampai mencapai pada tingkatminimum, dan pada akhirnya meningkat kembali. Pendekatan ini sudahdikembangkan sejak tahun 1902, dan dikembangkan lebih lanjut dalampermodelan ekonometrika oleh Duncombe & Yinger (1993) dan Dellerat.al. (1998). Pendekatan ini telah diujicobakan pada berbagai kasuskhususnya penggabungan dan pemekaran pemerintahan daerah diberbagai negara dengan menggunakan teknik regresi untukmengidentifikasi variabelvariabel bebas yang signifikan berpengaruh, danmemperkirakan titik minimum dari biaya rata-rata yang dapai dicapai(sebagai variabel terikat). Pendekatan ini lebih populer digunakan karenadata untuk variabel-variabel yang digunakan cukup tersedia dan mudahmemperolehnya. Hasil analisis empiris di beberapa negara menunjukkankesimpulan yang berbeda-beda mengenai ukuran optimal pemerintahandaerah. Dari berbagai literatur yang ada mengindikasikan bahwa terdapatukuran optimal pemerintahan daerah yang tidak tunggal. Ukuran optimalpemerintahan daerah beragam pada jenis pelayanan yang diberikan dan

Page 240: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan208

cukup sensitif terhadap kondisi daerah (Trueblood dan Honadle, 1994).Hal ini dapat diterapkan juga dalam kontek kewirausahan bisnis.

Pendekatan masksimisasi didasarkan pada filsafat bahwa organisasihendaknya mencapai keberhasilan sebesar mungkin. Dari sudut pandangini, perencana tidak puas dengan karekteristik tingkat keberhasilan yangbisa diterima dari pendekatan probabilitas tinggi, tetapi menekankanpada maksimisasi keberhasilan.

Perencana biasanya menggunakan pendekatan maksimisasi dansecara konstan menggunakan teknik kuantitatif, dan yang paling banyakdigunakan adalah model matematis. Perencana membangun modelmatematis dari sistem yang mereka rencanakan dan kemudian mendasarkanmodel tersebut pada bagaimana model tersebut bereaksi dengan perubahandari luar. Melalui penggunaan model tersebut dan teknik matematis lainnya,perencananaan dengan pendekatan maksimisasi mencoba untuk:a. Mengurangi sumber daya yang digunakan untuk mendapatkan tingkat

prestasi (performance) tertentu.b. Memaksimumkan prestasi yang bisa dicapai dengan sumber daya yang

(diharapkan) tersedia, atauc. Mendapatkan keseimbangan biaya (sumber daya yang dikonsumsi) dan

manfaat (prestasi) yang terbaik.

Pendekatan maksimisasi perencanaan, seperti halnya pendekatanprobabilitas tinggi mempunyai keuntungan dan kerugian. Keuntungannyaadalah bahwa pendekatan ini secara kontinyu menekankan padapencapaian keuntungan potensial penuh dari organisasi dan mengunakanteknik kuantitatif yang canggih untuk mengembangkan rencana-rencana.Kerugian pendekatan ini adalah bahwa pendekatan ini biasanyamemperlakukan komponen organisasi sebagai sepenuhnya bisadikuantifikasi dan bisa diprediksi, bahkan walu beberapa aspek dariorganisasi, seperti perilaku manusia, tidak bisa diramalkan dandikuantifikasi.

c. Pendekatan Adaptasi

Pendekatan adaptasi menekankan bahwa perencanaan yang efektifdipusatkan pada usaha membantu organisasi untuk berubah atapmenyesuaikan diri dengan variabel eksternal dan/atau internal. Pendekatanini didasarkan pada filsafat bahwa suatuketidak mampuan beradaptasiadalah kendala besar bagi keberhasilan organisasi. Perencana yangmenggunakan pendekatan ini, diperlukan untuk; (1) melihat perubahanorganisasional sebagai tidak bisa dihindari, (2) memusatkan diri padaantisipasi perubahan masa depan, dan (3) menentukan, melalui analisa

Page 241: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 8 Perencanaan Organisasi Kewirausahaan 209

organisasional, bagaimana memodifikasi organisasi ketika tiba saat untukberubah.

Pendekatan adaptasi mempunyai keuntungan dan kerugian.Keuntungannya adalah bahwa pendekatan ini difokuskan pada lingkunganeksternal dan lingkungan internal dari organisasi untuk memprediksiperubahan organisasional. Tanpa memandang pendekatan perencanaan yangdigunakan, analisa lngkungan adalah perlu agar organisasi tetap mempunyaikeberadaan. Kerugian pendekatan ini termasuk penekanan yang kurang padatujuan organisasi dibadingkan denganpendekatan probabilitas tinggi danpendekatan adaptasi dan kemungkinan bahwa analisa organisasi danperubahan yang dihasilkan lebih merupakan akhir dari perencanaandaripada sebagai alat mencapai keberhasilan.

Pendekatan perencanaan yang sebaiknya digunakan oleh wirausahawanmungkin merupakan bauran atau kombinasi dari pendekatan probabilitas tingi,maksimisasi, dan adaptasi. tiap pendekatan sebaiknya digunakan secara sistematisuntuk berhubungan dengan berbagai faktor yang berkaitan dalam organisasi.Kombinasi pendekatan ini menekankan keuntungan dan mengurangi kerugian daritiap-tiap pendekatan.

Pada umumnya, dalam bisnis terdapat dua macam kegiatan perencanaan:

a. Terdapat kegiatan-kegiatan kewirausahaan yang mencakup tugas-tugas sepertimengadakan kontak dengan para bankir, akuntan, pengacara, dan orang-oranglain yang membantu dalam aspek-aspek finansial dan hukum dari bisnis anda.Memperoleh survai-survai pemasaran, melaksanakan riset produk danmerancang anggaran, kesemuanya ini merupakan aspekaspek kewirausahaanperencanaan bisnis.

b. Terdapat aspek-aspek bisnis yang dianggap rutin. Ini meliputimenyiapkan laporan keuangan bulanan, memonitor dan merevisianggaran, memanajemeni arus produksi serta memasarkan produkdan jasa.

Wirausahawan dapat menggaji manajer dan penyelia untukmelaksanakan kegiatan-kegiatan rutin itu; namun wirausahawan harusterlibat mendalam dalam aspek-aspek kewirausahaan usahanya.Sangatlah sukar mendelegasikan pertanggungjawaban atas kegiatan-kegiatan wirausaha, dan jika wirausahawan mendelegasikannya, ia akankehilangan pengendalian efektif dari usahanya.

7. Orientasi Perencanaan Pemasaran

Penyebab kegagalan bisnis kecil adalah kurangnya penjualan dan kurangnyadaya saing. Kedua kegagalan tersehut menceminkan kenaifan dari para

Page 242: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan210

pendiri perusahaan didalam mengabaikan perlunya orientasi pemasaran.

Terlalu sering para wirausahawan meyakini gagasan produk atau jasabaru. Mereka berkonsentrasi pada pengembangan gagasan danmewujudkannya. Mereka menginvestasikan waktu, uang, dan tenagadidalam pengembangan gagasan tanpa berfikir tentang identilikasikonsumen dan kebutuhan konsumen serta keinginan untuk membeli.Orientasi wirausahawan adalah kedalam pada kebutuhan ego pribadidan kepuasannya, yang hasilnya mungkin berupa barang dan jasa yangdikerjakan dengan bagus dimana hanya sedikit orang yang akanmembeli.

Dengan melihat kepasaran bisa menghasilkan sesuatu yang lebihmenguntungkan. Disini orientasi wirausahawan adalah konsumen.Disain produk berasal dari apa yang diinginkan oleh pembeli potensialdan yang mau membayar. Sekali para wirausahawan yakin akan spesifikasiyang ingin dipenuhi, mereka akan menilai sumber daya yang ada untukmelihat apakah ketrampilan teknis, peralatan, dan kemampuan finansialtersedia untuk menghasilkan produk yang menguntungkan.

a. Monopoli melalui kekhususanInovasi atau penemuan akan memberikan monopoli, yang mungkin sangatdiperlukan didalam produk dan proses. Kekhususan produk atau prosesmemungkinkan perkembangan pasar yang cepat dan menguntungkan.Perusahaan kecil baru yang menghasilkan produk yang menarikkonsumen akan bisa tumbuh dengan cepat. Tetapi harus diingat bahwakeuntungan kekhususan ini bersifat sementara. Keberhasilan terutama jikadikaitkan dengan laba yang tinggi akan menibulkan persaingan denganadanya persaingan harga menjadi turun, demikian halnya dengan laba.

b. Perbaikan atau Modifikasi Produk yang Mendatangkan LabaProduk dan jasa baru tidak perlu bersifat sebagai keharusan didalammemulai bisnis baru atau didalam mempertahankan keuntungan dariperusahaan yang sudah ada. Banyak gagasan ventura baru terletak padaperbaikan produk. Perbaikan disini adalah memenuhi kebutuhan khususdan konsumen tertentu, kemudian produk yang diperbaiki tersebutmempunyai penerapan lebih luas pada kelas konsumen dengankebutuhan yang sama.

Produk bisa sering menciptakan perluasan pasar atau pengembangansegmen pasar baru melalui tambahan sifat-sifat yang pada mulanyadibutuhkan oleh satu konsumen. Wiraniaga yang berorientasi pasar bisamerangsang pertumbuhan jenis ini dengan secara cermat mengammatioperasi dari para konsumen. Suatu sifat khusus dari produk yang

Page 243: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 8 Perencanaan Organisasi Kewirausahaan 211

ditambahkan pada produk yang ada mungkin bisa mengatasi masalahkonsumen, sehingga bisa membuka segmen pasar baru.

c. Penetapan Tujuan Bauran Produk dan PasarTujuan bauran produk-pasar menguraikan produk mana dan jumlahbauran relatif produk tersebut yang ingin dijual organisasi. Lima langkahberikut untuk merumuskan tujuan bauran produk-pasar.1) Pemeriksaan kecenderungan pent ing dalam 1ingkungan bisnis dari

daerah produk-pasar.2) Pemeriksaan kecenderungan pertumbuhan (baik pasar maupun

volume) dan kecenderungan keuntungan (untuk industri danperusahaan) pada daerah bauran produk tunggal

3) Pemisahan bidang produk-pasar yang akan menarik kedepan maupundaerah yang akan tertarik. Untuk daerah-daerah yang menjanjikanpertanyaan berikut perlu dipertanyakan; bagaimana daerah tersebut bisadibentuk? Haruskah suntikan modal, usaha pemasaran, teknologi,bakat-bakat manajemen tambahan digunakan'? Sedangkan pertanyaanuntuk daerah yang tidak menjanjikan adalah: mengapa produkketinggalan? hagaimana hal ini bisa dikoreksi? jika tidak bisa dikoreksi,haruskah produk ditarik dari pasar atau diperbaiki mutunya?

4) Pertimbangan mengenai kebutuhan atau diperlukannya tambahanproduk atau daerah pasaran haru pada bauran. Pertanyaan yang hawsdipertanyakan adalah; Apakah terdapat gap keuntungan yang harus diisi?Berdasar pada kriteria peluang keuntungan, kecocookan, dan kcsesuaiandari masuknya harang baru, daerah pasaran ham mana didalamperingkat yang paling diutamakan? Jenis program apa (akuisisi atauperkembangan internal) yang diperlukan perusahaan untukmengembangkan tingkat bisnis didaerah-daerah tersebut.

5) Derivasi profil bauran produk-pasar optimum namun realistis didasarkanpada kesiimpulan yang dicapai pada langkah 1 sampai 4. Protil inimembentuk tujuan bauran produk-pasar. lnteraksi pada saat menetapkandua jenis tujuan tersebut sangat disarankan.

d. Matriks Produk-Pasar

Sesudah usaha kecil menjadi mapan, studi matrik produk-pasar akanmemberikan cara memperbesar pasar tertentu atau membuka pasar haru.Matriks tersebut metnberikan cara uji-silang (cross-check) kemungkinanproduk baru yang ada terhadap pasar baru dan pasar yang ada.

Matriks tersebut terdiri dari empat kotak, yang mencerminkan alternatifpada strategi produk-pasar dari perusahaan. Seperti yang ditunjukkan padakotak kiri atas, perusahan bisa memilih menekankan penjualan produk yang

Page 244: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan212

ada pada pasar yang telah berkembang. Kotak kanan alas menyatakankemungkinan diversifikasi pasar dengan menemukan penggunaan baru dariproduk yang ada. Kotak kiri bawah menunjukkan kemungkinan eksploitasilebih lanjut dari pasar yang ada dengan diversifikasi lini produk danmenawarkan pertmbuhan pada konsumen yang sama. Kotak kanan bawahmenyatakan penciptaan pasar yang sepenuhnya baru untuk produk barn danmerupakan jalan bagi diversifikasi pasar.

Pasar

Yang Ada Baru

Yang Ada Presentasimeningkat

DiversifikasiPasar

BaruDiversifikasiProdukatau Jasa

Inovasi:Produk atau JasaDiversifikasi Pasar

Gambar 8.1. Matriks Produk Pasar

Dari matrik di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Produk yang Ada dan Pasar yang Ada

Perubahan yang terjadi didunia sedemikian cepat, produk yang ada lahir,berkembang, dan kotak dalam rentang waktu yang sedemikian singkatnyadibandingkan sebelumnya. Produk yang dipasarkan sekarang ini cepat ataulambat akan menjadi produk yang ketinggalan jaman. Pencarian gagasanbaru bagi produk untuk menggantikannya harus berlangsung terus-menerus.

Lingkungan dimana usaha kecil baru tetap hidup berubah secara terusmenerus akibat dampak kekuatan teknologi, sosial, dan hukum. Karakterpasarpun ikut berubah didalam merespon kekuatan-kekuatan tersebut.Perusahaan kecil perlu melakukan spesialisasi didalam memenuhi kebutuhansegmen pasar tertentu. Tetapi ketika pasar berubah, permintaan produkmungkin akan tunm dengan cepat. Pasar yang ada cenderung menghilang.Jika perusahaan tidak melakukan inovasi secara terus-menerus, perusahaantersebut akan lenyap. Perusahaan kecil tidak bisa bergantung secara tidakterbatas keberadaannya pada pasar tradisional. Inovasi adalah perlu bagikelangsungan hidup.

2) Produk yang Ada, Pasar Baru; Diversifikasi Pasar

Diversifikasi pasar memberi peluang pada perusahaan kecil untuk

Page 245: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 8 Perencanaan Organisasi Kewirausahaan 213

memanfaatkan lini produk yang ada dengan menemukan penggunaanbarn yang memungkinkan terbukanya segmen pasar baru. Perubahankecil atau perbaikan produk yang ada mungkin akan memunculkankonsumen baru.

3) Produk Baru bagi Pasar yang Ada: Diversifikasi Produk

Cara lain meningkatkan luas usaha kecil yang ada adalah tambahanproduk baru bagi pasar yang ada. Produk tersebut mungkin adalah hasil dariinovasi atau tambahan bagi produk yang ada di pasar tetapi baru bagiperusahaan.

Inovasi besar dalam biding dimana perusahaan beroperasi merupakansumberpeningkatan pendapatan. Produk yang sama atau identik denganproduk yang ada dipasar baru, tetapi bagi perusahaan mentungkinkanpeningkatan pendapatan dari konsumen yang ada.

Adakalanya perusahaan keell mendapatkan manfaat dari penambahanproduk yang berbeda dari yang ada pada lini produk tetapi ada dipasarannegara lain.

4) Produk Baru untuk Pasar yang Ada: Diversifikasi Pasar

Kategori terakhir dari matriks produk-pasar adalah produk baru untukpasar baru. Saluran ini memberikan resiko paling besar, tetapi seringmendatangkan laba yang besar Pula. Pengembang,an produk baru untukpasar baru membutuhkan adanya penemuan atau sekurang-kurangnyainovasi yang besar. Perusahaan kecil harus meneliti kemampuan sertapengetahuan manajerial khususnya, disamping sedikit keberuntungan,agar hal tersebut memberikan keberhasilan yang besar.

Terdapat peluang yang besar didalam mengidentifikasi kebutuhan barubagi pasar baru. Penumbulian dan perubahan menghasilkan kebutuhankebutuhan tersebut, dan pemenuhan kebutuhan akan menciptakanperubahan yang merangsang pertumbuhan lebih lanjut

e. Perubahan Teknologi sebagai Sumber Produk atau Jasa Baru

Inovasi atau penemuan yang berasal dari perubahan teknologi memberikanpeluang besar disamping resiko tinggi. Perusahaan kecil dengan kemampuanteknis yang diperlukan mungkin bisa menghasilkan produk baru pertamakali dengan menekankan pada kebijakan inovasi teknis. Jika ini digabungdengan usaha pemasaran yang.benar, hasilnya akan sangat mengejutkan.

Cara lain membuka usaha kecil adalah dengan mengikuti langkah parainovator secepat mungkin. Hal ini membutuhkan ketrampilan dalampenelitian dan pengembangan untuk belajar dari kesalahan atau

Page 246: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan214

kekurangan dari para inovator serta memproduksi prototip menjadiproduk yang bisa dipasarkan. Jika produk menunjukkan adanyaperbaikan yang berarti atau hahkan ciri khusus yang ditambahkan bisabersaing dengan produk unggulan yang ada dipasar, perubahan bisamembuka akses kedalam pasar. Dan perusahaan bisa tetap mendapatkeuntungan dengan mempertahankan harga sama dengan produk unggulandipasar.

B. Menemukan Peluang Usaha dan Memilih Lapangan Usaha

Tahapan ini akan menjelaskan masalah penemuan peluang dan memilihlapangan usaha

1. Menemukan Peluang

Peluang usaha bersumber dari adanya kebutuhan dari individu ataumasyarakat. Oleh karena itu jika ingin mulai mewujudkan berwirausaha,hendaknya terlebih dahulu menjawab pertanyaan” “Apakah yang menjadikebutuhan masyarakat atau kebanyakan anggota masyarakat saat ini ataudi masa yang akan datang?”. Untuk memahami kebutuhan masyarakatdiperlukan suatu diagnosa terhadap lingkungan usaha secara keseluruhan,yang meliputi faktor ekonomi, politik, pasar, persaingan, pemasok,teknologi, sosial dan geografi.

Lingkungan usaha senantiasa berubah setiap saat, bahkanperubahannya cukup pesat dan seiring dengan itu terjadi pula perubahankebutuhan masyarakat. Untuk menemukan peluang usaha yangprospektif seharusnya kita sebagai wirausahawan senantiasa mencariinformasi yang terkait dengan perubahan lingkungan dan kebutuhanmasyarakat. Sumber informasi dapat diperoleh dari instansi/lembagapemerintah, media massa, pasar atau mungkin melalui wawancara dengankonsumen. Jadi, peluang senantiasa ada karena perubahan-perubahanterus berlangsung baik di tingkat individu, maupun ditingkat masyarakat.Kemampuan kita melihat peluang sangat tergantung dari informasi yangkita peroleh tentang faktor lingkungan usaha.a. Pendekatan Menemukan PeluangBerangkat dari pertanyaan di atas dengan memanfaatkan potensi diri kita,maka dalam menemukan peluang usaha yang cocok, kita dapatmenggunakan dua pendekatan, yaitu:1) Pendekatan in-side-out (dari dalam ke luar) bahwa keberhasilan akan

dapat diraih dengan memenuhi kebutuhan yang ada saat ini.2) Pendekatan out-side-in (dari luar ke dalam) bahwa keberhasilan akan

dapat diraih dengan menciptakan kebutuhan.

Page 247: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 8 Perencanaan Organisasi Kewirausahaan 215

b. Menemukan Peluang melalui Studi KelayakanDalam melaksanakan studi kelayakan bisnis atau usaha, ada beberapatahapan studi yang dikerjakan (Husain Umar, 1997:13), yaitu:

1) Penemuan Ide Proyek

Produk atau Jasa yang akan dibuat haruslah berpotensi untuk dijual danmenguntungkan. Karena itu, penelitian terhadap kebutuhan pasar danjenis produk atau jasa dari usaha harus dilakukan. Penelitian jenis produkdapat dilakukan dengan kriteria-kriteria bahwa suatu produk atau jasadibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar yang masih belum terpenuhi,memenuhi kebutuhan manusia tetapi produk atau jasa tersebut belumada.

2) Tahap Penelitian

Setelah ide-ide proyek dipilih, selanjutnya dilakukan penelitian yang lebihmendalam dengan memakai metode ilmiah. Proses itu dimulai denganmengumpulkan data, lalu mengolah data dengan memasukkan teori-teoriyang relevan, menganalisis dan menginterpretasi hasil pengolahan datadengan alat-alat analisis yang sesuai.

3) Tahap Evaluasi Proyek

Ada tiga macam evaluasi proyek. Pertama, mengevaluasi usulan proyekyang akan didirikan. Kedua, mengevaluasi proyek yang sedang beroperasi.Dan yang Ketiga, mengevaluasi proyek yang baru selesai dibangun.Evaluasi berarti membandingkan antara sesuatu dengan satu atau lebihstandar atau kriteria, dimana standar atau kriteria ini bersifat kuantitatifmaupun kualitatif. Untuk evaluasi proyek, yang dibandingkan adalahseluruh ongkos yang ditimbulkan oleh usulan proyek serta manfaat ataubenefit yang akan diperoleh.

4) Tahap Pengurutan Usulan yang Layak

Jika terdapat lebih dari satu usulan proyek bisnis yang dianggap layak danterdapat keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki manajemen untukmerealisasikan semua proyek tersebut, maka perlu dilakukan pemilihanproyek yang dianggap paling penting untuk direalisasikan. Sudah tentu,proyek yang diprioritaskan ini mempunyai skor tertinggi jikadibandingkan dengan usulan proyek yang lain berdasarkan kriteria-kriteriapenilaian yang telah ditentukan.

5) Tahap Rencana Pelaksanaan Proyek Bisnis

Setelah suatu usulan proyek dipilih untuk direalisasikan, perlu dibuat suaturencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek itu sendiri. Mulai darimenentukan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana,

Page 248: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan216

ketersediaan dana dan sumber daya lain, kesiapan manajemen dan lain-lain.

6) Tahap Pelaksanaan Proyek Bisnis

Setelah semua persiapan yang harus dikerjakan selesai disiapkan, tahappelaksanaan proyek pun dimulai. Semua tenaga pelaksana proyek, mulaidari pemimpin sampai pada tingkat yang paling bawah, harus bekerjasama dengan sebaik-baiknya sesuai dengan rencana yang telah diterapkan.

2. Memilih Lapangan Usaha dan Mengembangkan GagasanUsaha

Setelah mengetahui kebutuhan masyarakat dan berhasil menemukanberbagai lapangan usaha dan gagasan usaha, maka langkah berikutnyaadalah menjawab pertanyaan: “Manakah di antara lapangan usaha dangagasan-gagasan usaha tersebut yang paling tepat dan cocok untuk saya?”Pertanyaan ini sangat tepat, mengingat setiap orang memiliki potensi diriyang berbeda-beda. Tentunya dalam memilih lapangan usaha danmengembangkan gagasan usaha, kita perlu menyesuaikan dengan potensidiri yang kita miliki. Kekeliruan dalam memilih yang disebabkan karenaketidakcocokan atau ketidaksesuaian pada akhirnya akan mendatangkankesulitan atau bahkan kegagalan di kemudian hari.

Telah banyak fakta yang dapat dikemukakan, bahwa masih banyakwirausahawan yang memulai usahanya dengan melihat keberhasilanorang lain dalam menjalankan usahanya (latah atau ikut-ikutan). Pada halbelum tentu orang lain berhasil dalam suatu lapangan usaha, kita jugadapat berhasil dengan lapangan usaha yang sama. Mungkin saja oranglain berhasil karena potensi diri yang dimilikinya cocok dengan lapanganusaha tersebut dan kemampuan dia untuk mengakses informasi terkaitdengan usaha yang dijalankannya. Bisa saja kita mengikuti orang yangtelah berhasil dalam suatu lapangan usaha, namun kita perlu memilikinilai lebih dari aspek kualitas yang kita tawarkan kepada konsumen.Namun kemampuan menawarkan aspek kualitas yang lebih tetap jugaterkait dengan potensi diri yang kita miliki.

Olehnya itu, dalam memilih lapangan usaha yang akan kita geluti,perlu dipertimbangkan hal-hal berikut:a. Lapangan usaha yang cocok untuk orang lain belum tentu cocok bagi

kita.b. Lapangan usaha yang pada masa lalu menguntungkan, belum tentu

pada saat ini masih menguntungkan, atau lapangan usaha yangmenguntungkan saat ini belum tentu menguntungkan di masa yangakan datang.

c. Lapangan usaha yang berkembang baik di suatu daerah, belum tentu

Page 249: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 8 Perencanaan Organisasi Kewirausahaan 217

dapat berkembang dengan baik pula di daerah lain, dan sebaliknya.

Berangkat dari pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka dalammemilih lapangan usaha, kita perlu kembali melihat dan mengkaji kondisiinternal kita dan kondisi eksternal dimana usaha kita jalankan, karenafaktor internal dan eksternal ini akan sangat menentukan kesuksesan kitadalam menjalankan usaha. Faktor internal yang dimaksud sepertipenguasaan sumberdaya (lahan, bangunan, peralatan dan finansial),penguasaan teknis atau keterampilan, penguasaan manajemen danjejaring sosial yang kita miliki. Sedangkan faktor eksternal sepertiperaturan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran, persaingan,resiko dan prospek ekonomi baik lokal, regional, nasional maupunglobal.

Berdasarkan uraian di atas, maka langkah awal yang perlu kitalakukan adalah menginventarisir berbagai jenis lapangan usaha dangagasan produk yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidupmanusia. Kehidupan manusia dapat berkualitas ketika semua komponenkebutuhannya terpenuhi. Komponen dan struktur kualitas kehidupanmanusia digambarkan oleh Suryana (2007) sebagaimana digambarkanpada Bingkai 2 berikut ini.

Tabel 8.1.Komponen dan Kualitas Kehidupan Manusia

KebutuhanManusia Aktifitas Input Sarana Hasil Capaian

FISIK

Makan,minum,bermain,olahraga, tidur

Makanan,minuman,pakaian, obat-obatan

PeralatanMakanOlah ragaRumahGedung

Jasmani yang :-Sehat-Segar-Kuat-Aman

MENTALRASIONAL

Belajar,membacamengobservasi, menulis,meneliti

Informasi,pengetahu-an,konsep,rumus

Alat-alataudioVisual, buku,Media danalat tulis

Manusiarasional:-berpengeta-huan-objektif-netral

PSIKO-SOSIAL

Bergaul,berteman,berorganisasi

Isyarat,lambangbahasa,etika, adatistiadat,norma-normasosial

Alat-alattransporttasi dankomunikasi

Manusiasosial:-berstatus-populer-matangemosi

Page 250: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan218

PSIKO-PERSONAL

Menulis diary,memoar,introspeksi,refleksi,afirmasi

Imaji, mimpi,bisikannurani,suara-suara

Pena,kertas,ruangsunyi

Manusiaberkepribadian,utuh,muthmainnah

SPIRITUAL

Meditasi,berdoa, shalat,puasa, ziarah

Ilham,hidayah,wahyu,puisi, karyaseni

Mesjid, biara,gereja,buku/kitabsuci, benda-bendasimbolik

Manusia:-Intuitif-Humanis-Religus-Saleh

Sumber dikembang dari Suryana (2007)

Mungkin dari langkah awal tadi, kita telah menemukan ratusan ataubahkan ribuan gagasan usaha. Untuk memperkecil pilihan dalammelakukan analisis berikutnya, maka kita harus menyeleksi berbagai jenisgagasan usaha yang telah kita lakukan pada langkah pertama tadi.Gagasan usaha yang dipilih adalah gagasan yang memiliki prospek secaraekonomi yang dapat berupa pertimbangan bahwa produk yang dihasilkanmerupakan kebutuhan vital bagi manusia dengan tingkat permintaan danharga yang relatif memadai.

Selanjutnya alternatif pilihan lebih diperkecil lagi dengan memilihbeberapa gagasan usaha dengan mempertimbangkan potensi diri (faktorinternal) kita. Hasil akhir dari langkah-langkah yang telah kita lakukanakan diperoleh beberapa gagasan usaha yang telah terurut berdasarkanprioritasnya. Agar pilihan kita lebih aman dan dapat dikuasai denganbaik, maka perlu dilakukan analisis kembali dengan mempertimbangkanfaktor internal berupa kekuatan dan kelemahan yang kita miliki jika kitamemilih gagasan usaha yang bersangkutan, dan dan faktor eksternalberupa peluang dan ancaman yang akan dihadapi jika kita menjatuhkanpilihan pada gagasan usaha yang bersangkutan. Analisis ini sering dikenaldengan analisis SWOT. Bukan tidak mungkin, setelah melakukan langkahanalisis ini, kita akan menjatuhkan pilihan pada gagasan usaha yangmenjadi prioritas kedua atau ketiga dari hasil analisis sebelumnya.

a. Sumber Gagasan bagi Produk dan Jasa Baru

Walaupun terdapat banyak pendekatan untuk mencari sumber gagasan bagiproduk dan jasa barn, proses ini bisa dipercepat dengan penggunaansaran-saran berikut dimana gagasan baru bisa memunculkan adanyausaha baru.

1) Kebutuhan akan Sumber Penemuan

Penemuan atau inovasi berasal dari persepsi kebutuhan yang jelas yang

Page 251: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 8 Perencanaan Organisasi Kewirausahaan 219

ingin dipenuhi. Terdapat banyak contoh barang atau jasa yang telahdikembangkan dan persepsi demikian itu. l3arang dan jasa tersebutherkisar dari multi.' yang sederhana hingga yang rumit, dari yang mahalhingga yang murah. Inovasi metode irigasi misalnya, telah dikembangkan didaerah-daerah dimana air-langka, mahal, dan agak bergaram. Metodeirigasi ini menggunakan peralatan yang akan meneteskan air kepermukaantanah dekat tanaman dimana hal ini akan menghemat air. Wirausahawanbisa memulai usaha baru dengan memproduksi peralatan penetes airuntuk irigasi tersebut.

2) Hobbi atau Kesenangan Pribadi

Hobbi atau minat pribadi adakalanya bisa mendorong bisnis haru. Misalnyakesenangan membuat roti akan bisa memunculkan usaha baru. Denganmengembangkan roti yang mempunyai rasa yang khan yang disukai olehorang lain, seseorang bisa mendirikan usaha pembuatan roti tersebut.

3) Mengamati Kecenderungan-kecenderungan

Kecenderungan dan kebiasaan dalam mode merupakan sumber gagasanuntuk melakukan ventura baru. Banyak peluang yang terlihat oleh parapengamat mendorongnya untuk mengerjakan sesuatu yang baru padasaat yang tepat. Berdirinya usaha-usaha hutik, perancangan modepakaian (misalnya, di Ciliampelas) merupakan salah satu contoh daripemanfaatan peluang usaha baru melalui pengamatan kecenderungandalam bidang mode.

4) Mengamati Kekurangan-Kekurangan Produk dan Jasa yangAda

Lahan yang subur bagi gagasan barang dan jasa banu terletak padapengamatan kekurangan pada barang dan jasa yang ada. Pendekatan iniditujukan untuk memperbaiki kinerja atau menambah keunggulan yangdiperlukan. Pengembangan kunci anti mating dimobil merupakan peluangusaha barn dengan memanfaatkan kelemahan dan kekurangan yang adapada kunci biasa yang mudah dirusak oleh para pencuri.a) Mengapa Tidak Terdapat....?Peluang bagi usaha baru adakalanya datang didalam menjawab pertanyaan,"Mengapa tidak terdapat...? Sebagai contoh tidak adanya cairan penghapustinta merupakan peluang mendirikan usaha baru yang disebabkan tidakadanya slat untuk menghapus tinta.b) Kegunaan Lain dari Barang-barang BiasaBanyak produk komersil berasal dari penerapan harang-harang biasauntuk kegunaan lain yang bukan kegunaan yang dimakstalkan dari barang,

Page 252: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan220

itu. Barang tersebut herkisar dari peruhahan karakter dan kegunaan dariharang akhir hingga pengembangan penerapan baru barang yang tidakterpakai. Pengembangan shampoo 2 in dan 1 in, merupakanpenambahan kondisioner pada shampoo yang sudah ada, sehingga kita tidakperlu lagi membeli kondisioner untuk merapikan rambut.

c) Pemanfaatan Produk dari Perusahaan lain

Banyak perusahaan baru yang terbentuk sebagai perusahaan yangmemanfaatkan produk dari perusahaan yang sudah ada. Misalnya seorangpegawai pengetik dari suatu perusahaan berusaha mendapatkan tambahanpendapatan dengan mengetik skripsi, laporan, dll dinnnahnya ditnalamhari dan dihari minggu. Beherapa pemberi order merasa puas denganhasil kerjanya sehingga mereka menjadi konsumen tetap. Ketika usahanyaberkembang dan penghasilannya melebihi penghasilannya dikantor,pengetik tersebut semakin terlibat dengan pekerjaan dirumahnya sehifinggadia memutuskan untuk mengembangkan usahanya sendiri denganmembuka biro pengetikan.

3. Proses Perencanaan dan Pengembangan ProdukSekali gagasan muncul dari sumber gagasan, gagasan-gagasantersebut perlu dikembangkan dan di matangkan lebih lanjut kedalamproduk atau jasa akhir untuk ditawarkan. Proses pentatangan ini, yaituproses perencanaan dan pengembangan produk, terbagi menjadi limatahap pokok: tahap gagasan, tahap konsep, tahap pengembangan produk,tahap uji pemasaran, dan tahap komersialisasi.

Waktu tahap gagasan, saran-saran bagi produk atau jasa barudiperoleh dan disaring untuk menentukan saran-saran mana yang cukupbaik untuk dievaluasi. Kriteria penyaringan harus dibuat untukmencerminkan kekuatan, kelemahan, dan sumber daya wirausahawan.

Gagasan yang diterima dan penyaringan masuk dalam tahap konsep,dimana gagasan tersebut dikembangkan kedalam konsep yang lebihseksama dengan mempertimbangkan kehutuhan pembeli potensial.Rencana usaha sementara yang menguraikan sifat produk dan programpemasaran yang dibutuhkan hendaknya dikembangkan. Jika bisa, sampelpembeli potensial hendaknya mengevaluasi konsep.

Sekali konsep pengembangan produk disetujui, ia harusdikembangkan dan disaring menjadi prototip dan diuji tahappengembangan produk. Dalam tahap ini, aspek teknik dan ekonomi dariproduk baru dinilai dengan memberikan spesifikasi yang perlu padaanggota penelitian (Ian pengembangan. Jika produk tersebut tidak

Page 253: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 8 Perencanaan Organisasi Kewirausahaan 221

membutuhkan pengeluaran yang sangat besar, uji laboratorium produkharus dilakukan. serta dilakukan pengawasan produk dan uji produk.

Jika tahap pengembangan produk memungkinkan dibuatnyarencana pemasaran, uji coba pasar bisa dilakukan untuk meningkatkankepastian keberhasilan komersialisasi. Tahap uji pemasaran memberikanhasil penjualan potensial, yang menunjukkan tingkat penerimaankonsumen. Hasil uji coba yang positif menunjukkan tingkatkemungkinan peluncuran produk dan pembentukan perusahaan yangberhasil.

4. Produk yang Sesuiai untuk Perusahaan Kecil

Perusahaan kecil baru menghadapi kendala tertentu yang mempersempitpilihan produk. Perusahaan harus menyesuaikan produk dan prosesnyapada sumber daya uang, tenaga kerja, dan fasiltas yang terlihat. Jika tidakperusahaan tidak akan bisa bertahan dalatn menghadapi pase permulaandan pertumbuhan awal.

Perusahaan kecil hendaknya memiliki segmen pasar yangmemungkinkannya menggunaan ukuran perusahan yang kecil semaksimalmungkin. Strategi ini akan bisa menghindarkan perusahaan tersebut daripersaingan.

Untuk produk atau proses yang disuplai kepada perusahaan lainhendaknya sangat kecil volumenya sehingga tidak menarik minat parapelanggannya untuk memproduksinya sendiri. Jika produk atau proses yangditawarkan memerlukan peralatan khusus atau ketrampilan khusus yangdimiliki oleh perusahaan itu, kecil kemungkinan munculnya pesaing baru.

Karakteristik lain dari produk atau proses yang harus dicari olehperusahaan adalah tingginya nilai tambah. Agar menguntungkan,keuntungan penjualan harus lebih besar dari biaya-biayanya. Biaya-hiayatersehut termasuk hiaya tenaga kerja, biaya bahan, hiaya produksi, biayapemasaran, dan biaya administrasi. Alasan pendirian usaha kecil adalahuntuk menambah sebanyak nungkin nilai pada produk atau proses melaluipenerapan kemampuan khusus.

Cara lain melihat pada konsep ini adalah apa yang dikatakan olehPeter F. Drucker sebagai nilai yang disumbangkan (contributed value). Nilaiyang disumbangkan mengukur perbedaan antara pendapatan kotor yangditerima oleh perusahaan hagi penjualan produk atau jasa dan apa yangdikeluarkan untuk bahan mentah ditambah jasa-jasa yang harus dibayar.Nilai yang disumbangkan mengukur efektifitas usaha total organisasididalam merubah keahliannya menjadi laba. Nilai tersehut

Page 254: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan222

memperhitungkan semua hiaya-hiaya usaha dan balas jasa kotor yangditerima dari usaha tersebut. Semakin kecil biaya bahan dan semakin tinggiketrampilan yang diterapkan untuk menambah nilai bahan mentah, sernakinbesar kemungkinan diperolehnya laba. Tujuan dari perusahaan kecil karenanyaadalah untuk mengembangkan tingkat ketrampilan tertinggi yang bisaditerapkan pada bahan dengan tujuan meningkatkan nilai yangdisumbangkan pada produk yang dijualnya.

Pertimbangan penting lainnya dari usaha kecil adalah rentang waktuyang diperlukan untuk penyelesaian produk atau proses. Perushaan kecilhendaknya mencari produk atau proyek yang bisa ditangani dengan baikdalam kapasitas finansial mereka. Proyek yang lama menuntut aliran kasuntuk pembayaran gaji, bahan, dan jasa. Perusahan kecil bisa melihat alirankasnya mengering jika tidak Kati-hati didalam menjamin aliran masuk uangdari penjualan dengan dasar akuntansi. Banyak perusahaan kecil yang menjadibangkrut karena kurangnya aliran kas. Bahaya yang harus dihindari adalahmengeringnya sumber daya likuid dari perusahaan pada proyek yanghasilnya baru bisa dinikmati dimana depan.

5. Kegagalan Memilih Peluang Bisnis Baru

Kemampuan manajerial mungkin merupakan alasan bagi kegagalan usahakecil baru. Walaupun ketidakmampuan manajerial bisa ditunjukkan dalamberbagai cara, kekurangan yang paling besar mungkin disebabkankurangnya pengalaman lini produk, kurangnya pengalaman manajerial danpengalaman yang tidak seimbang. Pengalaman yang tidak seimbangmenunjukkan latar belakang yang tidak memadai didalam pemasaran(termasuk penjualan), keuangan pembelian, dan produksi untuk kasuspemilik individu atau mitra kerja sama yang membentuk tim manajemen.Terlalu sering calon wirausahawan melakukan start yang salah karenakurangnya pengalaman, dan diperburuk dengan kurangnya ohyektivitas.Banyak kegagalan karena kekurangan tersebut bisa dihindari dengan studidan perencanaan sebelum produk atau jasa diterima untuk dikenibangkandan dipasarkanb.

a. Kurangnya Obyektivitas

Kesalahan yang sering nampak dari seorang wirausahawan baru adalahkurangnya obyektivitas. Orang-orang yang terlatih secara teknis daninsinyur sering hanya melihat pada gagasan mengenai produk atau jasabaru mereka sendiri tanpa menyadari perlunya perancangan atau proyeksidalam kerja profesional mereka riset kelayakan pemasaran dan sudutpandang bisnis.

Page 255: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 8 Perencanaan Organisasi Kewirausahaan 223

b. Kurangnya Kedekatan dengan Pasar

Seperti telah kita ketahui, banyak para pemula usaha baru tidak menghargaiarti penting dari pendekatan pemasaran didalarn meletakkan dasar bagiventura baru mereka. Mereka menunjukkan wawasan manajerial yangsempit. Ketika mereka terkena wabah ini, para manajer cenderungmenganggap perusahaan mereka hanya terlibat dengan produksi suatuproduk dan bukannya sebagai, aktivitas untuk metnenuhi keinginankonsumen. Sebagai akibatnya, mereka tidak mengetahui pasar dan tidakmemiliki dasar untuk menilai penerimaan potensial bagi produk dan jasayang mereka tawarkan dipasar. Mereka juga tidak mengerti daur hidupyang harus dipertimbangkan untuk memperkenalkan produk atau jasabaru.

Tidak ada produk yang bisa mendatangkan laba dengan seketika,maupun mempertahankan keberhasilan untuk waktu yang lama. Manajertidak hanya harus memproyeksikan daur hidup dui produk ban, tetapimereka harus mengetahui bahwa pengenalan produk baru pada saat yangtepat sangat penting bagi keberhasilannya.

a. Pemahaman Kebutuhan Teknis yang Tidak Memadai

Yang harus dihindari didalam pemilihan ventura baru adalah kurangnyapengertian kebutuhan teknis yang diperlukan untuk membuat produkberfungsi seperti yang diharapkan, atau untuk menghasilkan produk itusendiri. Pengembangan produk baru sering melibatkan pemanfaatan teknikbaru. Kegagalan untuk mengetahui kesulitan teknis yang harus diatasdalam pengembangan produk akan menyebabkan tertundanya pendirianusaha baru.

b. Diabaikannya Kebutuhan Finansial

Kesulitan umum dalam pengembangan produk baru adalah perkiraan yangterlalu optintis mengenai dana untuk menyelesaikan produk. Adakalanyaventura baru terlalu naif, mengabaikan biaya-biaya, dan juga seringmenjadi korban penelitian dan pengembangan yang tidak memadai. Inovatordan penemu seringkali mengabaikan biaya pengembangan dengan marjin yangbesar. Adakalanya perkiraan biaya kurang dan separuh dari apa yang diperlukanoleh suatu proyek. Sebuah perusahaan yang terlibat dal am pengembangan hakpaten secara otomatis melipat gandakan anggaran yang diusulkan pada penilaianawalnya.

Hal yang sering diabaikan dalam pengenalan produk baru adalah biayaperalatan khusus atau pelatihan personalia sebelum menjalankanpekerjaanya. Misalnya bisnis usaha rumah tangga pembersihan karpet

Page 256: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan224

harus menganggarkan dana untuk pelatihan personalia untuk menanganipekerjaan tersebut. Perusahaan hak guns paten (franchising) seperti McDonald telah belajar kesuksesan mereka melalui pelatihan waralaba barudalam hal ketrampilan bisnis dan praktek bisnis yang sebelum dimulainyausaha tersebut.

Persiapan yang tidak memadai untuk memenuhi pengembanganproduk atau jasa baru bisa dihindari melalui studi dan penelitian yangmendalam terhadap masalah-masalah mendasar dan menganggarkan danacadangan untuk menangani masalah-masalah yang mungkin muncul.

c. Kurangnya Diferensiasi Produk

Agar bisa menjadi dasar bagi usaha baru maka produk harus mempunyaikeuntungan karakteristik dan keaslian yang khusus dalam hal konsep dandisain yang bisa menarik konsumen untuk membelinya. Produk tersebutharus memberikan kinerja yang lebih baik sekurang-kurangnyadibandingkan produk yang sama.

Diferensiasi produk yang berasal dari keaslian disain dan kinerja yanglebih baik adalah cara terbaik untuk menjamin kesadaran adanyaperbedaan antara produk tersebut dengan produk pesaing. Penentuanharga kurang menjadi masalah ketika konsumen melihat bahwa produktersebut memang lebih baik dibanding produk sejenis lainnya.

6. Pemahaman terhadap Masalah-masalah Hukum yang TidakMemadat

Dunia bisnis merupakan sasaran dari banyak persyaratan-persyaratan hukumdan perangkat hukum bisa memberikan perlindungan terhadap adanyapelanggaran bisnis. Perusahaan harus memahami keduanya.

Kekuatan konsumerisme telah mcnjadi semakin kuat akhir-akhir ini:kebutuhan bagi Iingkungan kerja yang lebih aman bagi mereka-mereka yangbckerja didalamnya merupakan sasaran dari sanksi hukum yang tidak bisadiatasi. Produk dan jasa harus aman dan bisa diandalkan. Peralatan listrikharus tahan terhadap guncangan, boneka mainan tidak bolehmembahayakan, produk makanan harus memenuhi standar kesehatantentang keamanan dan higienis.

Aspek perlindungan hukum termasuk hak cipii,, merle dagang, hak paten,dll., merupakan isu-isu yang harus dimengerti oleh usaha baru.

7. Peluncuran Usaha Baru

Yang harus dilakukan oleh wirausahawan dalam peluncuran usaha baruadalah:

Page 257: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 8 Perencanaan Organisasi Kewirausahaan 225

a. Mempertahankan sikap obyektitas dan selalu mencari terhadap gagasan-gagasan bagi produk atau jasa.

b. Sepenuhnya dekat dengan situasi segmen pasar yang ingin merekamasuki.

c. Memahami persyaratan teknis dari produk atau proses.d. Menelusuri secara mendetail kebutuhan financial bagi pengembangan dan

produksi barang atau proses.e. Mengetahui kendala hukum yang diterapkan pada produk atau jasa

yang dimaksud.f. Menjamin bahwa produk atau jasa menawarkan keuntungan tertentu yang

membedakannya dari produk pesaing.

g. Melindungi gagasan kreatif melalui hak paten, hak cipta, merk dagang, merkjasa.

C. Menetapkan Tujuan/Pembuatan Keputusan

Memahami tentang keputusan menurut Supranto (1991), bahwakeputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengantegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatupertanyaan. Keputusan harus dapat menjawab pertanyaan tentang apayang dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan. Keputusandapat pula berupa tindakan terhadap pelaksanaan yang sangatmenyimpang dari rencana semula.

Pengertian pengambilan keputusan menurut beberapa ahli, antaralain:a. Menurut Hamburg (1976); Pengambilan keputusan adalah pemilihan

alternative perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternativeyang ada.

b. Menurut Suryadi (1980); Pengambilan keputusan adalah proses yangdigunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahanmasalah.

c. Menurut Iqbal Hasan (2002); Pengambilan keputusan adalah suatupendekatan yang sistematis tehadap hakikat alternative yang dihadapidan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakantindakan yang paling tepat.

Sehingga teori pengambilan keputusan adalah teori-teori atau teknik-teknik yang digunakan dalam suatu proses pengambilan keputusan.

Seorang wirausahawan harus membuat keputusan setiap hari. tidaksemua keputusan itu mempunyai arti penting yang sama bagi organisasi.Beberapa keputusan mepengaruhi sejumlah anggota organisasi,membutuhkan biaya banyak untuk dijalankan, dan/atau mempunyai

Page 258: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan226

pengaruh jangka panjang pada organisasi. Keputusan lainnya tidak begitupenting artinya dan hanya mempengaruhi sejumlah kecil anggotaorganisasi, membutuhkan biaya yang tidak begitu banyak, dan hanyamempunyai pengaruh jangka pendek pada organisasi.

Walaupun wirausahawan harus membuat keputusan yang relatifmempunyai arti penting dan arti yang tidak begitu penting, merekahendaknya menyusun keputusan yang penting dengan sangat hati-hati.Keputusan yang penting bisa mempunyai dampak besar tidak hanya padasistem manajemen itu sendiri, tetapi juga pada masa depan danwirausahawan itu sendiri.

1. Dasar Dasar Pembuatan KeputusanDasar-dasar yang digunakan dalam pengambilan keputusan bermacam-macam, tergantung dari permasalahannya. Oleh Hamburg (1976),disebutkan dasar-dasar dari pengambilan keputusan yang berlaku adalahsebagai berikut:a . Intuisi; Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intuisi atau

perasaan memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkenah pengaruh.b. Pengalaman; Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki

manfaat bagi pengetahuan praktis. Karena pengalaman seseorang dapatmemperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untungruginya, baik buruknya keputusan yang diambil.

c . Fakta; Pengambilan Keputusan berdasarkan fakta dapat memberikankeputusan yang sehat, solid, dan baik.

d. Wewenang; Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanyadilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebihtinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya.

e. Rasional; Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional,keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan,konsisten, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuaidengan apa yang diiginkan.

2. Fungsi Pembuatan Keputusan

Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari cara pemecahanmasalah memiliki fungsi antara lain sebagai berikut:a. Pangkal permulaan dari semua aktivitas manusia yang sadar dan

terarah baik secara individual maupun secara kelompok, baik secarainstitusional maupun secara organisasional.

b. Sesuatu yang bersifat futuristik, artinya bersangkut paut dengan haridepan, masa yang akan datang, dimana efeknya atau pengaruhnyaberlangsung sangat lama.

Page 259: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 8 Perencanaan Organisasi Kewirausahaan 227

3. Proses Pembuatan KeputusanSuatu keputusan adalah pemilihan alternatif dari seperangkat alternatifyang tersedia. Prose pembauatan keputusan didefinisikan sebagailangkah yang diambil oleh pembuat keputusan untuk memilih alternatifyang ada. Evaluasi dari suatu keputusan hendaknya sebagian didasarkanpada proses yang digunakan untuk membuat keputusan.

Suatu model proses pembuatan keputusan menyarankan langkahuntuk membnat keputusan yaitu: (1) identifikasi masalah yang ada, (2)mendaftar alternalif yang mungkin untuk memecahkan masalah ini, (3)memilih alternatif yang paling bermanfaat untuk memecahkan masalah,(4) memfungsikan alternatif kedalam tindakan, dan (5) mengumpulikanumpan balik (feed back) untuk menemukan apakah alternatif yangdiimplementasikan bisa mengurangi masalah yang diidentifikasi Berikut inimenjelasan dan trap-tiap langkah dan saling hubungan diantara langkah-langkah tersebut.a. Identifikasi Masalah Yang AdaPembuatan keputusan pada dasarnya adalah proses pemecahan masalahyang melibatkan penghilangan kendala bagi pencapaian tujuan organisasi.Sesungguhnya, langkah pertama dari proses peniadaan ini adalahmengidentifikasi dengan tepat apa masalah atau kendala tersebut. Hanyasesudah kendala tersebut ditemukan dan diidentifikasi secara memadaimanajemen bisa mengambil langkah-langkah untuk melenyapkannya.Chester Barnard telah mengatakan bahwa masalah organisasional akanmeminta perhatian dari manajer terutama melalui (1) perintah yangdisebarkan oleh penyelia manajer, (2) situasi yang menghubungkanmanajer dengan bawahannya, dan/atau (3) aktivitas normal dari manajer itusendiri.

b. Mendaftar Pemecahan Masalah Yang TersediaSekali masalah telah teridentifikasi, berbagai pemecahan masalahalternatif hendaknya didaftar. Hanya sedikit masalah organisasional yanghanya memiliki satu pemecahan, dan karenanya, wirausahawanhendaknya tidak memiliki sikap bahwa suatu masalah hanya bisadipecahkan dengan satu cara. Namun, mereka harus mengembangkankerangka pikiran yang mempengaruhi mereka untuk menemukan banyakpemecahan alternatif yang ada pada semua masalah organisasional.

c. Pemilihan Alternatif yang Paling BermanfaatPembuat keputusan bisa memilih pemecahan yang paling bermanfaathanya sesudah mereka mengevaluasi tiap alternatif dengan sangat teliti.Evaluasi ini terdiri dari tiga langkah. Pertama, pembuat keputusanhendaknya mencantumkan, seakurat mungkin pengaruh potensial dari

Page 260: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan228

tiap alternatif seolah-olah alternatif tersebut telah dipilih dandiimplementasikan. Kedua, pembuat keputusan hendaknya menetapkanfaktor probabilitas pada tiap pengaruh alternatif tersebut. Hal ini akanmenunjukkan seberapa mungkin terjadinya pengaruh itu jika alternatiftersebut di implementasikan. Ketiga, menetapkan tujuan organisasisebagai pedoman, pembuat keputusan hendaknya membandingkan tiappengaruh yang diharapkan dari alternatif tersebut dan probabilitasnya.Alternatif yang nampak paling menguntungkan bagi organisasihendaknya dipilih untuk diimplementasikan.

d. Implementasi Alternatif yang DipilihLangkah berikutnya adalah memfungsikan alternatif yang dipilih kedalamtindakan-tindakan. Keputusan hendaknya didukung oleh tindakan yangtepat jika keputusan tersebut diharapkan mencapai keberhasilan.

e. Pengumpulan Umpan Batik yang Berhubungan dengan MasalahBahkan sesudah alternatif yang dipilih telah diimplementasikan, tugasdari pembuat keputusan belumlah lengkap. Mereka harus mengumpulkanumpan batik untuk menentukan pengaruh dari alternatif yangdiimplementasikan pada masalah yang teridentifikasi. Jika masalah yangteridentifikasi belum lagi terpecahkan sebagai hasil dari alternatif yangdiimplementasikan, wirausahawan hendaknya terus mencari danmengimplementasikan beberapa alternatif lainnya yang akan mengurangidampak dari masalah yang ada. Dengan kata lain, jika masalahterpecahkan sebagai hasil alternatif yang diimplementasikan,wirausahawan bisa mengalihkan perhatiannya untuk memecahkanmasalah organisasional lainnya.

Model proses pembuatan keputusan ini didasarkan pada asumsiutama. Pertama, model menganggap bahwa manusia adalah mahlukekonomi dengan tujuan memaksimumkan kepuasan atau hasil. Kedua,model didasarkan pada asumsi bahwa dalam situasi pembuatankeputusan semua pemecahan alternatif maupun konsekuesi yangmungkin dari tiap alternatif diketahui oleh wirausahawan. Asumsiterakhir adalah bahwa pembauat keputusan mampunyaibeberapa sistemprioritas yang memungkinkan mereka merangldng tiap alternatif menurutyang paling diinginkan. Jika tiap-tiap asumsi tersebut dipenuhi padasistuasi pembuatan keputusan, pembuat keputusan mungkin akanmembuat keputusan terbaik bagi organsiasi. Pada kenyataannya, satu ataulebih asumsi itu biasanya tidak terpenuhi, dan kerenanya keputusan yangberhubungan bukan keputusan yang terbaik bagi organisasi.

4. Kondisi Pembuatan KeputusanPada sebagian besar contoh biasanya adalah tidak mungkin bagi pembuat

Page 261: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 8 Perencanaan Organisasi Kewirausahaan 229

keputusan untuk yakin secara tepat berupa apa konsekuensi masa depandari alternatif tersebut. Istilah masa depan adalah penting didalammembahas kondisi pembuatan keputusan. Untuk tujuan praktis, karenaorganisasi dan lingkungannya senantiasa berubah, konsekuensi masadepan dari keputusan yang diimplementasikan tidak bisa diprediksi secarasempuma.

Umumnya, terdapat tiga kondisi yang berbeda dalam manakeputusan dibuat. Masing-masing kondisi terssebut didasarkan padatingkatan atau derajat dimana hasil masa depan dari alternatif keputusandiprediksi Kondisi tersebut adalah (1) kondisi kepastian sepenuhnya (2)kondisi yang tidak pasti sepenuhnya, dan (3) kondisi resiko.

a. Kondisi Kepastian Sepenuhnya (Complete Certainty Condition)Kondisi kepastian sepenuhnya ada manakala pembuat keputusan tahudengan tepat bagaimana hasil dari keputusan yang diimplementasikantersebut akan berupa. Dalam hal ini wirausahawan mempunyaipengetahuan sepenuhnya tentang suatu keputusan. Karena yang merekalakukan adalah mendaftar hasil-hasil dari alternatif dan kemudianmengambil hasil dengan payoff tertinggi bagi organisasi, merekamungkin mendapati bettapa mudahnya membuat keputusan yangterpercaya. Contohnya, hasil dari investasi alternatif didasarkan padapembelian obligasi pemerrintah, untuk tujuan praktis, bisa diprediksisepenuhnya karena suku bunga obligasi yang ditetapkan olehpemerintah. Memutuskan utnuk mengimplementasikan alternatif inipada dasamya akan membuatt suatu keputusan pada situasi kepastiansepenuhnya. Akan tetapi, sebagian besar keputusan organisasi dibuatdiluar situasi kepastian sepenuhnya.

b. Kondisi Ketidak pastian Sepenuhnya (complete UncertaintyConditions)

Kondisi ketidak pastian sepenuhnya ada manakala pembuat keputusantidak mempunyai tahu sepenuhnya berupa apa hasil dari alternatif yangdiimplementasikan tersebut. Kondisi ketidak pastian sepenuhnya akanada, contohnya, jika tidak ada data historis yang akan mendasari suatukeputusan. Tidak mengetahui apa yang terjadi dimasa lalu menyulitkanprediksi apa yang akan terjadi dimasa mendatang. Pada situasi demikian,pembuat keputusan biasanya mendapati bahwa keputusan yang berhasilguna hanyalah persoalan kesempatan saja. Contoh dari suatu keputusanyang dibuat pada situasi ketidak pastian sepenuhnya adalah lebih berupapemilihan mesin permen "kejutan hari ini" daripada pemilihan yangakan membuat permen tersebut nampak lezat. Hanya sedikit keputusanorganisasi yang dibuat pada situasi ketidak pastian sepenuhnya.

Page 262: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan230

c. Kondisi Resiko (Risk Condition)Karakteristik utama dari kondisi resiko adalah bahwa pembuatkeputusanhanya memiliki sedikit informasi mengenai hasil dari tiapalternatif untuk mengestimasikan seberapa mungkin hasil tersebut jikaalternatif diimplementasikan. Jelaslah, kondisi resiko terletak diantarasituasi kepastian sepenuhnya dan situasi ketidak pastian sepenuhnya.Contoh, wirausahawan yang menyewa dua salesman tambahan untukmeningkatkan penjualan organisasi tahunan adalah memutuskan padakondisi resiko. Dia mungkin merasa probabilitasnya tinggi bahwamenyewa penjual tambahan akan meningkatkan penjualan total, akantetapi adalah tidak mungkin mengetahuinya dengan pasti. Beberaparesiko berkaitan dengan keputusan ini.

Pada kenyataanya, derajat resiko bisa dikaitkan dengan keputusanyang dibuat pada situasi resiko. Semakin rendah kualitas informasi yangberhubungan dengan hasil dari alternatif, semakin dekat situasi tersebutdengan situasi ketidak pastian sepenuhnya dan semakin tinggi resikoyang berkaitan dengen pemilihan alternatif. Sebagian besar keputusanyang dibuat organisasi normalnya mempunyai beberapa resiko yangberkaitan dengan keputusan tersebut.

5. Perangkat-perangkat dalam Pembuatan KeputusanWalaupun beberapa penulis menunjukkan bahwa perangkat yang lebihsubyektif seperti extrasensory perception (ESP) bisa merupakan hal yangpenting bagi pembuatan keputusan, sebagian besar wirausahawancenderung menekankan peralatan pembuatan keputusan yang lebihobyektif seperti programasi linier, metode antrian, dan teori permainan(game theory). Akan tetapi, mungkin dua peralatan pembuatankeputusan yang dipakai paling luas adalah teori probabilitas dan pohonkeputusan.

a. Teori Probabilitas

Teori probabilitas adalah peralatan pembuatan keputusan yangdigunakan pada situasi resiko atau situasi dimana pembuat keputusantidak sepenuhnya yakin dengan hasil dari alternatif yangdiimplementasikan.

Menurut Suryadi (1980), pengertian mengenai probabilitas dapatdilihat dari tiga macam pendekatan yaitu pendekatan klasik, frekuensirelatif dan subjektif

Probabilitas menunjuk pada kemungkinan bahwa suatu kejadianatau hasil sesungguhnya akan terjadi dan memungkinkan pembuat

Page 263: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 8 Perencanaan Organisasi Kewirausahaan 231

keputusan untuk menghitung nilai yang diharapkan untuk tiap-tiapalternatif. Nilai yang diharapkan (EV) atau expected value untuk suatualternatif adalah pendapatan (I) yang akan dihasilkan dikalikan denganprobabilitas dalam memperoleh pendapatan tersebut (P). Dalam bentukrumus, EV = I x P. Pembuat keputusan hendaknya mengikuti aturanumum dengan memilih dan mengimplementasi alternatif dengan nilaiyang diharapkan tertinggi.

Misalnya, seorang wirausahawan mencoba memutuskan dimanaakan membuka sebuah toko yang mengkhususkan penyewaan papanselancar air. Dia mempertimbangkan tiga lokasi alternatif yang mungkin(A, B, dan C), yang semuanya nampak sesuai. Untuk tahun pertamaoperasi, wirausahawan telah memproyeksikan bahwa pada kondisi idealdia akan mendapatkan 90.000 dollar di lokasi A, 75.000 dollar padalokasi B, dan 60.000 dolar pada lokasi C. Sesudah mempelajari polamusim historis, wirausahawan telah menetapkan bahwa hanya ada 20persen kesempatan atau probabilitas 0,2 kondisi ideal selama tahunpertama operasi pada lokasi A. Lokasi B dan C mempunyai probabilitasmasing-masing 0,4 dan 0,8 untuk kondisi ideal selama tahun pertama.Nilai yang diharapkan untuk tiap-tiap lokasi tersebut adalah sebagaiberikut: Lokasi A- 18.000 dollar; lokasi B- 30.000 dollar; dan lokasi C-48.000 dollar. Gambar 17-3 menunjukkan situasi yang dihadapi pembuatkeputusan.

Menurut analisa probabilitas ini, wirausahawan sebaiknya membukasebuah toko pada lokasi C, alternatif dengan nilai yang diharapkantertinggi. Tabel 8.2. Nilai yang diharapkan untuk lokasi toko persewaanpada tiap tigakemungkinan lokasi

AlternatifLokasi

PendapatanPotensial

ProbalitasPendapatan

Nilai yangdiharapkan lternatif

A 90.000 dolar 2 18.000 dolarB 75.000 dolar 4 30.000 dolar

C 60.000 dolar 8 48.000 dolar

1 X P = EV

Tabel 8.2. Nilai yang diharapkan untuk lokasi toko persewaan pada tiaptiga kemungkinan lokasi

b. Pohon-pohon KeputusanTeori probabilitas diterapkan pada situasi keputusan yang relatif sederhanaAkan tetapi, beberapa keputusan adalah lebih rumit dan melibatkanserangkaian langkah-langkah. Langkah-langkah tersebut saling

Page 264: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan232

bergantungan; yaitu tiap langkah dipengaruhi oleh langkah yangmendahuluinya. Suatu pohon keputusan adalah peralatan pembuatankeputusan grafis yang biasanya digunakan untuk mengevaluasi keputusan yangmengandung serangkaian langkah-langkah.

Contoh bagaimana pohon keputusan bisa diterapkan pada keputusanproduksi adalah pada perusahaan yang harus memutuskan apakah akanmembangun pabrik yang kecil atau besar untuk menghasilkan produk barudengan umur yang diharapkan sepuluh tahun.

Dasar dari pohon keputusan yang menguraikan situasi yang dihadapidengan jelas menunjukkan bahwa manajemen harus memutuskan (TitikKeputusan #1) apakah akan membangun pabrik besar atau pabrik kecil. Jikapilihan adalah membangun pabrik besar, perusahaan bisa menghadapipermintaan produk yang rata rata tinggi atau rendah, atau pada mulanya tinggikemudian rendah. Jika pilihan adalah mendirikan pabrik kecil, dan permintaanproduk yang tinggi terjadi selama dua tahun pertama operasi, manajemenkemudian bisa memilih apakah meluaskan pabriknya atau tidak (TitikKeputusan #2). Apakah keputusan yang dibuat untuk memperluas pabrik atautidak memperluas pabrik kemudian bisa menghadapi permintaan produk yangtinggi maupun rendah.

PENUTUP

Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana organisasi bisa mencapaitujuannya. Perencanaan adalah proses menentukan dengan tepat apa yangakan dilakukan organisasi untuk mencapai tujuannya.

Perencanaan organisasional mempunyai dua maksud: perlindungan dankesepakatan (protective dan affirmative). Maksud protektif adalah mengurangiresiko dengan mengurangi ketidak pastian disekitar kondisi bisnis danmenjelaskan konsekuensi tindakan menejerial yang berhubungan. Tujuanafirmatif adalah untuk meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional.

Program perencanaan mempunyai banyak keuntungan. Pertama adalahmembantu wirausahawan berorientasi ke masa depan. Kedua, Koordinasikeputusan. Ketiga, perencanaan menekankan tujuan oraganisasional.

Aktivitas perencanaan bisa dibagi menjadi dua: perencanaan strategis danperencanaan taktis.

Pada umumnya, dalam bisnis terdapat dua macam kegiatan perencanaan.Pertama, terdapat kegiatan-kegiatan kewirausahaan yang mencakup tugas-tugasseperti mengadakan kontak dengan para bankir, akuntan, pengacara, danorang-orang lain yang membantu claim aspek-aspek finansial dan hukum daribisnis anda. Kedua, terdapat aspek-aspek bisnis yang dianggap rutin. Inimeliputi menyiapkan laporan keuangan bulanan, memonitor dan merevisi

Page 265: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 8 Perencanaan Organisasi Kewirausahaan 233

anggaran, memanajemen arus produksi serta memasarkan produk dan jasa.Dalam merencakan program kewirausahaan, seorang wirausahawan

harus membuat keputusan setiap hari. tidak semua keputusan itumempunyai arti penting yang sama bagi organisasi. Beberapa keputusanmepengaruhi sejumlah anggota organisasi, membutuhkan biaya banyakuntuk dijalankan, dan/atau mempunyai pengaruh jangka panjang padaorganisasi. Keputusan lainnya tidak begitu penting artinya dan hanyamempengaruhi sejumlah kecil anggota organisasi, membutuhkan biayayang tidak begitu banyak, dan hanya mempunyai pengaruh jangka pendekpada organisasi.

Walaupun wirausahawan harus membuat keputusan yang relatifmempunyai arti penting dan arti yang tidak begitu penting, merekahendaknya menyusun keputusan yang penting dengan sangat hati-hati.Keputusan yang penting bisa mempunyai dampak besar tidak hanya padasistem manajemen itu sendiri, tetapi juga pada masa depan danwirausahawan itu sendiri.

Berbagai kemungkinan altematif yang berhubungan dengankeputusan ini telah diuraikan, konsekuensi finansial dari tiap tindakan yangterpisah tersebut harus dibandingkan sebelum pilihan akhir bisaditetapkan. Untuk membandigkan konsekuensi tersebut secara memadai,manajemen harus: (1) mempelajari perkiraan jumlah investasi yang diperlukanuntuk membangun pabrik besar, pabrik kecil, dan undtuk memperluaspabrik kecil; (2) bobot probabilitas yang menghadapi tingkat permintaanproduk yang berbeda untuk berbagai altematif keputusan; dan (3)mempertimbangkan hasil pendapatan yang diproyeksikan tiap alternatifkeputusan.

Analisa nilai yang diharapkan dan hasil bersih yang diharapkan untuktiap alternatif keputusan akan membantu manajemen untuk memutuskanpilihan yang tepat. Hasil bersih yang diharapkan didefinisikan pada situasiini sebagai nilai yang diharapkan dari altematif dikurangi biaya investasi.Pada contoh tersebut membangun pabrik besar akan menghasilkan hasilbersih yang diharapkan tertinggi. Sebagai akibatnya, manajemen hendaknyamemutuskan untuk membangun pabrik besar.

RANGKUMAN1. Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana organisasi bisa

mencapai tujuannya. Perencanaan adalah proses menentukan dengantepat apa yang akan dilakukan organisasi untuk mencapai tujuannya.

2. Perencanaan organisasional mempunyai dua maksud: perlindungan dankesepakatan (protective dan affirmative). Maksud protektif adalahmengurangi resiko dengan mengurangi ketidak pastian disekitar

Page 266: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan234

kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan menejerial yangberhubungan. Tujuan afirmatif adalah untuk meningkatkan tingkatkeberhasilan organisasional.

3. Program perencanaan mempunyai banyak keuntungan. Pertama adalahmembantu wirausahawan berorientasi ke masa depan. Kedua, Koordinasikeputusan. Ketiga, perencanaan menekankan tujuan oraganisasional.

4. Aktivitas perencanaan bisa dibagi menjadi dua: perencanaan strategis danperencanaan taktis.

5. Perencanaan strategis adalah perencanaan jangka panjang yang dipusatkanpada organisasi secara keseluruhan.

6. Strategi didefinisikan sebagai suatu rencana luas dan umum yangdikembangkan untuk mencapai tujuan organisasional jangka panjang.

7. Manajemen strategis didefinisikan sebagai proses yang menjamin bahwaproses dan manfaat organisasi dari penggunaan strategi organisasionalyang tepat guna. Strategi yang tepat guna adalah strategi yang paling sesuaibagi kebutuhan organisasi pada saat tertentu.

8. Perumusan suatu strategi organisasi yang tepat guna adalah suatu prosesdidalam menjawab empat pertanyaan dasar. Pertanyaan tersebut adalahsebagai berikut: (a) apakah tujuan dan maksud dan organisasi itu?, (b)Kemanakah organisasi dewasa ini diarahkan?, (c) dengan jenis kondisilingkungan apa organisasi tersebut mempunyai keberadaan?, dan (d)apakah yang bisa dilakukan untuk bisa mencapai tujuan organisasi denganlebih baik dimasa mendatang?

9. Perencanaan taktis adalah perencanaan jangka pendek yang menekankanpada operasi berbagai bagian organisasi yang sedang berjalan. Jangkapendek adalah kurun waktu kedepan yang berkisar satu tahun ataukurang.

10. Umumnya, manajer tingkat bawah membuat perencanaan jangka pendek;manajer tingkat menengah membuat pemcanaan jangka yang agakpanjang; dan manajer puncak membuat perencanaan jangka panjang.

11. Proses perencanaan mengandung enam langkah, yaitu: (a) menyatakantujuan organisasi, (b) memilih berbagai cara altematif untuk mencapaitujuan, (c) mengembangkan premis yang menjadi dasar alternatif, (d)memilih alternatif terbaik untuk mencapai tujuan, (e) pengembanganrencana berdasar alternatif yang dipilih, dan (e) memfungsikan rencana-rencana kedalam tindakan-tindakan.

12. Tiga pendekatan filasafat dasar untuk melaksanakan fungsi perencanaanadalah; (a) pendekatan probabilitas tinggi perencanaan didasarkan padafilsafat bahwa seharusnya terdapat probabilitas tinggi bahwa organisasiagak bisa mencapai keberhasilan, (b) pendekatan masksimal didasarkan

Page 267: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 8 Perencanaan Organisasi Kewirausahaan 235

pada filsafat bahwa organisasi hendaknya mencapai keberhasilan sebesarmungkin, (c) pendekatan adaptasi menekankan bahwa perencanaan yangefektif dipusatkan pada usaha membantu organisasi untuk berubah ataumenyesuaikan diri dengan variabel eksternal dan internal.

13. Pada umumnya, dalam bisnis terdapat dua macam kegiatan perencanaan.Pertama, terdapat kegiatan-kegiatan kewirausahaan yang mencakup tugas-tugas seperti mengadakan kontak dengan para bankir, akuntan, pengacara,dan orang-orang lain yang membantu claim aspek-aspek finansial danhukum dari bisnis anda. Kedua, terdapat aspek-aspek bisnis yangdianggap rutin. Ini meliputi menyiapkan laporan keuangan bulanan,memonitor dan merevisi anggaran, memanajemen arus produksi sertamemasarkan produk dan jasa.

14. Sebuah program adalah rencana sekali pakai yang dirancang untukmelaksanakan suatu proyek khusus dalam suatu organisasi.

15. Anggaran adalah rencana keuangan sekali pakai yang meliputi jangkawaktu tertentu. Anggaran perusahaan adalah suatu rencana mendetailtentang bagaimana dana akan dibelanjakan pada tenaga kerja, bahanmentah, barang modal, dan lain sebagainya, maupun pada bagaimanadana untuk pengeluaran tersebut akan diperoleh.

16. Alat-alat perencanaan adalah teknik yang bisa digunakan olehwirausahawan untuk membantu mengembangkan rencana-rencana.

17. Keputusan adalah suatu pilihan yang dibuat diantara satu atau lebihaltematif yang tersedia. "Pemilihan altematif terbaik untuk mencapaitujuan", langkah keempat dalam proses perencanaan adalah pembuatankeputusan.

18. Keputusan dikategorikan dengan berapa banyak waktu yang diperlukanoleh wirausahawan untuk membuatnya, bagian organisasi mana yanghams dilibatkan untuk membuat keputusan tersebut, dan fungsi organisasimana keputusan tersebut difokuskan. Terdapat dua tipe dasar keputusan:terprogram dan tidak terprogram.

19. Keputusan terprogram adalah keputusan yang sifatnya rutin danberulang-ulang, dan organisasi biasanya mengembangkan cara tertentuuntuk mengendalikannya.

20. Keputusan tidak terprogram biasanya merupakan keputusan yangikeluarkan seklai dan umumnya tidak terstruktur dibanding keputusanyang terprogram.

LATIHAN

1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan?2. Apa tujuan dari perencanaan organisasional?3. Aktivitas perencanaan bisa dibagi menjadi berapa, sebutkan?

Page 268: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan236

4. Apa yang dimaksud dengan strategi? Apa pula yang dimaksud denganmanajemen strategis?

5. Bagaimana dan pertanyaan apa saja yang harus ditanyakan dalammerumuskan strategi?

6. Apayang dimaksud dengan perencanaan strategis dan perencanaan taktis?7. Sebutkan enam langkah dalam perumusan perencanaan dan jelaskan?8. Sebutkan tiga pendekatan dalam melaksanakan fungsi perencanaan, dan

jelaskan masing-masing dari pendekatan itu?9. Apa yang dimaksud dengan rencana-rencana organisasional?10. Sebutkan empat dimensi dari rencana-rencana organisasional?11. Sebutkan jenis-jenis dari rencana organisasional dan jelaskan?12. Apa saja yang termasuk rencana tetap dan jelaskan?13. Apa saja yang termasuk rencana sekali pakai dan jelaskan?14. Alat-alat perencanaan apa saja yang bisa digunakan oleh wirausahawan

untuk mengembangkan rencana-rencana organisasional?15. Sebutkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mendisain jaringan

PERT?16. Apa yang dimaksud dengan keputusan? Dan Sebutkan jenis-jenis

keputusan yang hams dibuat oleh manajer/wirausahawan?17. Bagaimana cara tradisional dalam pengendalian keputusan terprogram dan

tidak terprogram? Dan Bagaimana cara modem dalam pengendaliankeputusan terprogram dan tidak terprogram?

18. Apa yang dimaksud dengan jangkauan dan tingkatan manajemen dankeputusan?

19. Sebutkan enam bagian atau unsur dasar situasi keputusan yang ada?20. Faktor-faktor lingkungan apa saja yang mempengaruhi pembuatan

keputus an manajerial dan sebutkan bagian-bagiannya?21. Sebutkan langkah-langkah atau proses pembuatan keputusan?22. Sebutkan dan jelaskan tiga kondisi yang berbeda dimana keputusan dibuat?23. Perangkat apa saja yang diperlukan dalam pembuatan keputusan?24. Bagaimana menerapkan teori probabilitas dalam proses pembuatan

keputusan?25. Bagaimana manerapkan teori pohon keputusan dalam proses pembuatan

keputusan?PUSTAKABoseman, G., dan Phatak, A. 1989. Strategic Management: Text and Cases .

Second Edition. John Wiley & Sons, New York.Bryson, John M. 1988. Strategic Planning for Public and Non -profit

Organizations. Jossey-Bass Publishers, San Fransisco.

Page 269: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 8 Perencanaan Organisasi Kewirausahaan 237

Conyers, dan hill Diana.1994 Perencanaan Social diDunia Ketiga” GajahMada University, Pres Yogyakarta.

Duncombe, William dan John Yinger (1993), An Analysis of Return to Scale inPublic Production, with An Application to Fire Protection, Journal of PublicEconomics 52, North Holland

Handler et. al., (2005), The Impact of Public Budgets on Overall ProductivityGrowth, WIFO Working Papers, No. 255, August 2005

Bryson, John M. dan R.C. Einsweiler (eds.). 1988. Strategic Planning:Threats and Opportunities for Planners. Planners Press, AmericanPlanning Association, Chicago, Illinois.

Mello, Luia de (1999), Fiscal Federalism and Government Size in TransitionEconomies: The Case of Moldova, IMF Working Paper, Washington, D.C.,US

Gordon, Gerald L. 1993. Strategic Planning for Local Government. ICMA,Washington, DC.

Sukisno,2007.http://eng.unri.ac.id/download/teachingimprovement/BK1_CurrDev_1/Visi Misi. Diunduh 4 April 2010.

S. Deller, D. Chicoine, dan N. Walzer (1998), Economies of Size and Scope inRural Low-Volume Roads, Review of Economics and Statistics 70, p. 459-465

Swianiewicz, Pawel (Ed.) (2002), Consolidation or Fragmentation? The Size ofLocal Government in Central and Eastern Europe, Local Governmentand Public Service Reform Initiative, Open Society Institute (OSI),Budapest, Hungary

Hasan, Iqbal, 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian danAplikasinya. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Basyid, Fahmi. 2006. Teori Pengambilan Keputusan. Jakarta : GramediaWidiasarana Indonesia.

Hamburg, Morris. 1976. Statistical Analysis Decision Making . FourthEdition. United States of America : Harcourt Brace Jovanovich,Publisher.

Iqbal Hasan, M. 2002. Pokok-Pokok Pengambilan Keputusan . Jakarta : GhaliaIndonesia.

Simon,. Herbert A. Public Administration. New York: alfred A. Knowff, 1947.Supranto, Johannes. 1991. Teknik Pengambilan Keputusan. Jakarta :

Rineka Cipta.Supranto, J. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan . Jakarta:

PT Asdi Mahasatya.Suryadi, P.A. 1980. Pendahuluan Teori Kemungkinan dan Statistika . Bandung:

penerbit ITB.http://www.google.com/html. Bayesian Probability Journal, January

2010. diakses tgl 15 Maret 2010

Page 270: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan238

BAGIAN II ...............................................................................................................191Manajemen Kewirausahaan ........................................................... 192Teori dan Implementasi Membangkitkan Motivasi, ................... 192Kreatif, dan Inovatif guna Mencapai Tujuan .............................. 192Bab 8 ................................................................................................. 193Perencanaan Organisasi Kewirausahaan .................................................... 193A.Perencanaan Organisasi Kewirausahaan .................................. 194

1. Definisi Perencanaan................................................................ 1942. Tujuan Perencanaan ................................................................. 1953. Jenis-Jenis Perencanaan............................................................ 1964. Alat-Alat Perencanaan.............................................................. 2005. Proses Perencanaan Kewirausahaan ......................................... 2036. Pendekatan Perencanaan Kewirausahaan ................................. 2067. Orientasi Perencanaan Pemasaran ............................................ 209

B.Menemukan Peluang Usaha dan Memilih Lapangan Usaha . 2141. Menemukan Peluang ................................................................ 2142. Memilih Lapangan Usaha dan Mengembangkan Gagasan Usaha

................................................................................................ 2163. Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk .........................2204. Produk yang Sesuiai untuk Perusahaan Kecil................................2215. Kegagalan Memilih Peluang Bisnis Baru................................... 2226. Pemahaman terhadap Masalah-masalah Hukum yang Tidak Memadat

................................................................................................ 2247. Peluncuran Usaha Baru ............................................................. 224

C.Menetapkan Tujuan/Pembuatan Keputusan .......................... 2251. Dasar Dasar Pembuatan Keputusan ......................................... 2262. Fungsi Pembuatan Keputusan.................................................. 2263. Proses Pembuatan Keputusan .................................................. 2274. Kondisi Pembuatan Keputusan ............................................... 2285. Perangkat-perangkat dalam Pembuatan Keputusan ................. 230

Page 271: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 8 Perencanaan Organisasi Kewirausahaan 239

Manajemen Kewirausahaan ........................................................... 192Teori dan Implementasi Membangkitkan Motivasi, ................... 192Kreatif, dan Inovatif guna Mencapai Tujuan .............................. 192Bab 8 ................................................................................................. 193Perencanaan Organisasi Kewirausahaan .................................................... 193A.Perencanaan Organisasi Kewirausahaan .................................. 194B.Menemukan Peluang Usaha dan Memilih Lapangan Usaha . 214

1. Menemukan Peluang ................................................................ 2142. Memilih Lapangan Usaha dan Mengembangkan Gagasan Usaha

................................................................................................ 2163. Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk .........................2204. Produk yang Sesuiai untuk Perusahaan Kecil................................2215. Kegagalan Memilih Peluang Bisnis Baru................................... 2226. Pemahaman terhadap Masalah-masalah Hukum yang Tidak Memadat

................................................................................................ 2247. Peluncuran Usaha Baru ............................................................. 224

C.Menetapkan Tujuan/Pembuatan Keputusan .......................... 2251. Dasar Dasar Pembuatan Keputusan ......................................... 2262. Fungsi Pembuatan Keputusan.................................................. 2263. Proses Pembuatan Keputusan .................................................. 2274. Kondisi Pembuatan Keputusan ............................................... 2285. Perangkat-perangkat dalam Pembuatan Keputusan ................. 230

Page 272: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 9 Pengorganisasian 239

Bab 9Pengorganisasian Kewirausahaan

Proses penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi untukmencapai tujuan organisasi

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampumemahami; konsep dasar pengorganisasian, pengorganisasianaktivitas manusia, pengisiandanpenyediaan sumberdaya manusia

POKOK BAHASANKonsep Dasar PengorganisasianPengorganisasian Aktivitas ManusiaPengisian/penyediaan Sumberdaya Manusia

Page 273: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan240

TOPIK BAHASAN

A. Konsep Dasar Pengorganisasian

Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan anggotadalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengansumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik internmaupun ekstern. Dua aspek utama dalam organisasi yaitu departementasidan pembagian kerja yang merupakan dasar proses pengorganisasian.

1. Definisi Pengorganisasian

Banyak definisi organisasi yang diberikan oleh para ahli organisasi. Jones(2004:2), misalnya, mendefinisikan organisasi sebagai alat yang digunakanoleh orang-orang untuk mengkoordinasikan tindakan mereka dalam rangkamendapatkan apa yang dikehendaki atau nilai guna mencapai tujuan. BagiDrucker (1997), organisasi bukan sekedar alat. Organisasi menunjukan nilaidan juga menunjukkan personalitas bisnisseperti perusahaan nir laba danpemerintahan. Namun pada prinsipnya pengorganisasian adalah suatuproses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber dayadalam sistem manajemen. Penggunaan yang teratur tersebut menekankanpada pencapaian tujuan sistem manajemen dan membantu wirausahawantidak hanya dalam pembuatan tujuan yang nampak tetapi juga didalammenegaskan sumber daya yang akan digunakan untuk mencapai tujuantersebut. Organisasi kewirausahaan, seperti dalam bab ini menunjuk padahasil-hasil proses pengorganisasian.

Pada hakikatnya, tiap sumber daya organisasional mewakili suatuinvestasi dari mana sistem manajemen harus mendapat pengembaliannya(return). Pengorganisasian yang sesuai dari sumber daya-sumber daya tersebutakan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari penggunaannya. Henry Fayoltelah mengembangkan enam belas garis pedoman umum yang bisadigunakan ketika mengorganisasi sumber daya-sumber daya. Walaupungaris pedoman tersebut dipublikasikan di lnggris pada tahun 1949, garispedoman tersebut masih merupakan saran yang bernilai bagiwirausahawan dewasa ini.a. Menyiapkan dan melaksanakan rencana operasional secara bijaksana.b. Mengorganisasi aset kemanusiaan dan bahan sehingga konsisten

dengan tujuan-tujuan, sumber daya organisasi, dan kebutuhan daripersoalan tersebut.

c. Menetapkan wewenang tunggal, kompeten, enerjik, dan menuntun(struktur manajemen formal).

d. Mengkoordinasi semua aktivitas-aktivitas dan usaha-usaha.

Page 274: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 9 Pengorganisasian 241

e. Merumuskan keputusan yang jelas, berbeda, dan tepat.f. Menyusun bagi seleksi yang efisien sehingga tiap-tiap departemen

dipimpin oleh seorang manajer yang kompeten, enerjik dan tiap-tiapkeryawan ditempatkan pada tempat dimana dia bisa menyumbangkantenaganya secara maksimal.

g. Mendefinisikan tugas-tugas.h. Mendorong inisiatif dan tanggung jawab.i. Memberikan balas jasa yang adil dan sesuai bagi jasa yang diberikan.j. Memfungsikan sanksi terhadap kesalahan dan kekeliruan.k. Mempertahankan disiplin.l. Menjamin bahwa kepentingan individu konsisten dengan

kepentingan umum dari organisasi.m. Mengakui adanya saw komando.n. Mempromosikan koordinasi bahan dan kemanusiaan.o. Melembagakan dan memberlakukan pengawasan.p. Menghindari adanya pengaturan, birokrasi (red tape) dan kertas kerja.

2. Fungsi Pengorganisasian.Fungsi pengorganisasian sangat penting bagi sistem manajemen karenaia adalah mekanisme utama dengan mana wirausahawanmengaktifkan rencana-rencana. Pengorganisasian menciptakan danmempertahankan hubungan antara semua sumber dayasumber dayaorganisasional dengan inenunjukkan sumber daya-sumber daya manayang akan digunakan untuk aktivitas tertentu, dan kapan, dimana, danbagaimana sumber daya tersebut digunakan. Suatu usahapengorganisasian yang mendalam akan membantu wirausahawandidalam meminimisasi kelemahan, seperti peniruan usaha dan sumber dayaorganisasional yang menganggur.

Beberapa teorisi manajemen memandang fungsi pengorganisasiandemikian pentinganya, sehingga mereka menyarankan diciptakannyadan difungsikannya departemen pengorganisasian dalam sistemmanajemen. Bidang tanggung jawab dari departemen tersebut termasuk juga;(1) pengembangan rencana-rencana reorganisasi yang akan membuat sistemmanajemen lebih efektifdan efisien, (2) mengembangkan rencana-rencanauntuk memperbaiki ketrampilan manajerial yang sesuai dengan kebutuhansistem manajemen sekarang ini, (3) berusaha untuk mengembangkansuatu iklim organisasional yang menguntungkan dalam sistemmanajemen.

3. Proses PengorganisasianLima langkah utama dari proses pengorganisasian adalah:a. Tercermin dalam rencana-rencana dan tujuan-tujuan, menetapkan

tugas-tugas pokok.

Page 275: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan242

b. Membagi tugas-tugas pokok kedalam sub.tugas-sub.tugas,c. Alokasi sumber daya-sumber daya dan pengarah bagi sub. tugas-sub.

Tugas.d. Mengevaluasi hasil dari strategi pengorganisasian yang

diimplementasikan.

Wirausahawan hendaknya secara terus menerus mengulangilangkah-langkah tersebut. Melalui perulangan langkah tersebut,mereka akan mendapatkan umpan balik (feedback) yang akan membantumereka didalam memperbaiki organisasi kewirausahaan yang ada.

Langkah pertama dari wirausahawan berupa menilai prosepengorganisasian yang akan tercermin dalam rencana-rencana dan tujuan-tujuan restoran tersebut. Karena rencana-rencana melibatkan penentuanbagaimana restoran akan mencapai tujuan-tujuan, dan pengorganisasianmelibatkan penentuan baggaimana sumber daya-cumber daya restoransesungguhnya akan digunakan untuk mengaktifkan rencana-rencana,wirausahawan restoran hendaknya memulai pengorganisasian dengan mengertiperencanaan.

Langkah kedua dan ketiga dari proses pengorganisasian dipusatkan padatugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam sistem manajemen. Sesudahwirausahawan mengerti rencanarencana dan tujuan-tujuan dari restoran, diaharus merancang bidang tugas atau pekerjaan besar yang hams dilaksanakandi restoran. Pada restoran tertentu, dua dari bidang tersebut mungkinpenunggu pelanggan, koki masak. Kemudian dia hams membagi tugasbesar tersebut menjadi subtugas-subtugas. Contohnya, dia mungkinmemutuskan bahwa subtugas-subtugas dari penunggu pelanggan adalahpengantar pesanan dan pembersih meja.

Langkah pengorganisasian keempat wirausahawan restoran harusmenentukan siapa yang akan mengantarkan pesanan, siapa yang akanmembersihkan meja, dan seluk beluk dari hubungan diantara individu-individutersebut. Tipe meja atau tata ruang dan tipe peralatan makan yang digunakanjuga merupakan faktor yang harus dipertimhangkan disini.

Langkah kelima, evaluasi hasil-hasil dari strategi pengorganisasiantertentu, yang memerlukan wirausahawan restoran untuk mengumpulkanumpan balik tentang seberapa baik strategi pengorganisasian yangdiimplementasikan. Umpan batik ini bisa digunakan oleh wirausahawanuntuk memperbaiki organisasi kewirausahaan yang ada. Contohnya,wirausahawan mungkin mendapati bahwa tipe tata ruang tidak cukup besardan tipe yang besar akan memberikan hasil berupa tercapainya tujuan.

Page 276: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 9 Pengorganisasian 243

4. Teori Pengorganisasian Klasik

Teori pengorganisasian klasik adalah wawasan dari penulis manajemen awalmengenai bagaimana sumber daya organisasional bisa digunakan untukpencapaian tujuan organisasi. Mungkin salah satu penulis yang mempunyaipengaruh yang besar pada teori pengorganisasian klasik adalah Max Weber.Menurut Weber, atribut birokrasi modern termasuk kepribadiannya,konsentrasi pada arti administrasi, efek daya peningkatan terhadapperbedaan sosial dan ekonomi dan implementasi sistem kewenangan yangpraktis tidak bisa dihancurkan. Birokrasi ala Weber dikenal juga dengansebutan “Birokrasi Weberian”.(Priyo Budi Santoso:1997). Menurut Weber,komponen utama dari usaha pengorganisasian termasuk juga prosedur-prosedur dan aturan-aturan yang mendetail, suatu hirarkhi organisasionaldiuraikan dengan jelas, dan hubungan antara anggota-anggota organisasikewirausahaan yang terutama nonperson (impersonal).

Weber menggunakan istilah birokrasi yang menunjuk pada sistemmanajemen yang mempunyai komponen tersebut. Walaupun Weber sangatpercaya bahwa didalam pendekatan birokrasi terhadap pengorganisasian, diamenjadi risau ketika manajer nampaknya terlalu menekankan secara berlebihlebihan pada kebaikan birokrasi. Dia memperingatkan bahwa birokrasi bukanlahakhir dari birokrasi itu sendiri tetapi berarti pada akhir pencapaian tujuan darisistem manajemen.

Kritik utama dari teori birokrasi Weber, maupun konsep dari teoripengorganisasian klasik lainnya, adalah kelemahan yang menyolok dariperhatian yang mereka tunjukkan bagi variabel manusia dalam organisasi.

a. StrukturDalam suatu usaha pengorganisasian wirausahawan harus memilih suatustruktur yang sesuai. Struktur menunjuk pada hubungan yang dirancangdiantara sumber daya-sumber daya dari sistem manajemen. Tujuan daristruktur adalah untuk memperlancar penggunaan tiap sumber daya, haiksecara individu maupun secara kolektif, ketika sistem manajemen inginmencapai tujuannya.

Struktur organisasi kewirausahaan terutama disajikan denganmenggunakan ilustrasi grafik yang dinamakan bagan organisasi. Secaratradisional, suatu bagan organisasi disusun dalam bentuk piramid, denganindividu-individu yang berada dipuncak piramid memiliki kekuasaan dantanggung jawab yang lebih besar dibandingkan individu yang beradadibagian bawah. Posisi relatif dari individu dalam kotak baganmenunjukkan hubungan kerja yang luas, sementara garis diantara kotakmerancang garis komunikasi formal antara individuindividu.

Page 277: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan244

Pada kenyataannya terdapat dua tipe dasar dari struktur yang adadalam sistem manajemen: struktur formal dan struktur informal.1) Struktur Formal didefinisikan sebagai hubungan diantara sumber

daya-sumber daya organisasional seperti yang diuraikan olehmanajemen. Struktur formal terutama disajikan dengan baganorganisasi.

2) Struktur informal didefinisikan sebagai pola hubungan yangberkembang karena keberadaan anggota organisasi informal. Strukturinformal berevolusi secara alami dan cenderung didasari oleh norma,nilai, dan/atau sosial dari individu. Struktur informal hidup hersamadengan struktur formal tempi tidak berarti identik dengannya.

b. Departementalisasi dan Struktur Formal

1) Struktur Formal Pandangan Kontingensi

Metode pembentukan hubungan formal diantara sumber daya-sumber dayayang paling umum adalah dengan membentuk departemen-departemen.Pada dasarnya, departemen adalah suatu kelompok sumber daya-sumberdaya yang dibentuk oleh manajemen untuk melaksanakan beberapa tugasorganisasional. Proses pembentukan departemen dalam sistem manajemendinamakan departementalisasi. Penciptaan departemen-departementersebut umumnya didasarkan pada faktor situasional seperti fungsi-fungsikerja yang dilaksanakan, produk yang dibuat, daerah yang diliput, sasarankonsumen, dan proses yang dirancang untuk pembuatan produk.

(a) Fungsi

Mungkin dasar bagi pembentukan departemen-departemen yang palingbanyakdigunakan dalam struktur formal adalah tipe fungsi yang dilaksanakandalam sistem marcijemen. Suatu fungsi adalah tipe aktivitas yang sedangdilaksanakan. Kategori pokok kedalam mana fungsi dibagi termasuk jugdpemasaran, produksi, dan keuangan. Struktur yang didasarkan pada fungsimendepartementasi tenaga kerja dan sumber daya lainnya menurut tipeaktivitas yang sedang dilaksanakan. Contoh dari bagian bagan organisasiuntuk organisasi hipotesis,

(b) Produk

Struktur organisasi kewirausahaan yang terutama didasarkan pada produkmendepartementalisasi sumber daya-sumber daya menurut produk yangdibuat. Ketika sistem manajemen membuat produk yang semakinbanyak, semakin sulit untuk mengkoorclinasi aktivitas-aktivitas lintaasproduk. Pcngorganisasian menurut produk memungkinkan wirausahawan

Page 278: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 9 Pengorganisasian 245

untuk secant logis mengelompokkan sumber daya-sumber daya yang perluuntuk menghasilkan tiap-tiap produk.

2) Wilayah

Struktur yang terutama didasarkan pada wilayah mendepartementlisasimenurut tempat dimana kerja sedang dilakukan atau daerah geografispasar dimana sistem manajemen dipusatkan. Ketika daerah pasar danlokasi kerja meluas, jarak fisik antara berbagai tempat bisa membuat tugasmanajemen menjadi sangat sulit.

Jarak tersebut bisa berkisar dari rentang dua titik pada kota yangsama yang relatif pendek, sampai rentang dua titik yang relatif panjang dipropinsi yang sama atau propinsi yang berbeda. Untuk meminimisasipengaruh jarak, sumber daya-sumber daya bisa didepartementasimenurut wilayah.

3) Pelanggan

Struktur yang terutama didasarkan pada pelanggan membentukdepartemen sebagai tanggapan terhadap pelanggan besar dari sistemmanajemen. Tentu saja, struktur ini menganggap pelanggan besar bisadiidentilikasi dan dibagi menjadi kategori-kategori yang logis.

4) Proses Pembuatan Tremen

Struktur yang terutama didasarkan pada proses pembuatan menentukanmenurut fase pokok dari proses yang digunakan untuk pembuatanproduk.

5) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Formal

Struktur formal dari sistem manajemen sesungguhnya tidak tetap sepanjangwaktu tetapi senantiasa berubah. Empat faktor yang bisa mempengaruhiperubahan ini:(a) Kekuatan-kekuatan pada diri wirausahawan,(b) Kekuatan-kekuatan pada tugas,(c) Kekuatan-kekuatan pada lingkungan, dan(d) Kekuatan-kekuatan pada bawahan.

Evolusi dari organisasi kewirausahaan tertentu sesungguhnyamerupakan akibat dari interaksi. Kekuatan pada di ri wirausahawan terdiri daricant unik imana wirausahawan mengetahui masalah-masalah organisasional.Sesungguhnya, latar belakang, pengetahuan, pengalaman, dan nilai-nilaiseorang wirausahawan mempengaruhi persepsinya tentang bagaimana strukturformal sebaiknya ada atau diubah.

Page 279: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan246

Kekuatan-kekuatan pada tugas termasuk juga tingkat teknologi yangterlibat dalam tugas dan rumitnya tugas. Ketika aktivitas tugas berubah, suatukekuatan diciptakan untuk merubah organisasi kewirausahaan yang ada.Kekuatan pada lingkungan termasuk pelanggan dan pensuplai dari sistemmanajemen, bersama dengan struktur politik dan sosial yang ada. Kekuatanpada bawahan termasuk kebutuhan dan tingkat ketrampilan dari bawahan.Jelaslah, ketika lingkungan dan bawahan berubah, kekuatan tercipta secaraserentak untuk merubah organisasi kewirausahaan.

c. Pembagian Tenaga Kerja (Division Of Labor)

Pertimbangan kedua yang utama untuk suatu usaha pengorganisasianadalah bagaimana membagi tenaga kerja. Konsep pembagian tenaga kerjadiberikan pada berbagai bagian tugas tertentu diantara sejumlah anggotaorganisasi kewirausahaan. Sebagai ganti satu individu melakukan semuapekerjaan, beberapa individu melakukan bagian pekerjaan yang berbedadari aktivitas total. Produksi dibagi menjadi sejumlah langkah-langkah,dengan tanggung jawab penyelesaian dari berbagai langkah-langkahdiberikan pada individu tertentu. Pada hakikatnya, individu berspesialisasidalam mengerjakan bagian tugas daripada seluruh tugas.

Ilustrasi pembagian tenaga kerja yang secara umum digunakan adalahlini produksi mobil. Satu individu tidak diperintahkan untuk merakitseluruh mobil, tetapi bagian tertentu dari mobil dirakit oleh berbagaiindividu.

1) Keuntungan dan Kerugian

Beberapa alasan yang umumnya diterima mengenai mengapa pembagian tenagakerja hendaknya digunakan dalam strategi pengorganisasian adalah. Pertama,karena pekerja berspesialisasi dalam tugas tertentu, ketrampilan mereka untukmelaksanakan tugas tersebut cenderung meningkat. Kedua, tenaga kerja tidakkehilangan waktu yang berharga didalam bergerak dari satu tugas ketugaslainnya. Karena mereka biasanya mempunyai satu pekerjaan dan satu tempatuntuk mengerjakan pekerjaan tersebut, tidak ada waktu yang hilang daripergant ian alit dan lokasi. Ketiga, karena pekerja memusatkan diri pada hanyamelaksanakan satu pekerjaan, mereka sesungguhnya cenderung mencobamembuat pekerjaan tersebut lebih mudah dan lebih efisien. Keempat,pembagian tenaga kerja menciptakan situasi dimana pekerja hanya perlumengetahui bagaimana merekamelaksanakan bagian tugas dan bukannyaproses keseluruhan produk. Oleh karena itu, tugas mengenai pengertianterhadap tugas mereka tidak begitu menjadi beban.

Page 280: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 9 Pengorganisasian 247

Akan tetapi, argumen juga dikemukakan bahwa tidak perlu digunakanpembagian tenaga kerja dan spesialisasi yang ekstrim. Secara keseluruhan,argumen tersebut menyatakan bahwa keuntungan dari pembagian tenagakerja hanya dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi danmengabaikan variabel manusia. Kerja yang sangat terspesialisas cenderungmenjadi sangat membosankan dan karena itu biasanya menyebabkan tingkatproduksi menjadi turun.

2) Pembagian Tenaga Kerja dan Koordinasi

Pada situasi pembagian tenaga kerja dengan individu yang berbedamengerjakan bagian dari suatu tugas, arti penting dari koordinasi efektif dalamorganisasi kewirausahaan menjadi jelas. Mooney mendefinisikan koordinasisebagai "penyusunan secara beraturan usaha kelompok untuk memberikankesatuan tindakan didalam mencapai tujuan bersama". Koordinasitnelibatkan didorongnya penyelesaian bagian tugas individu pada urutan yangtersinkronisasi (synchronized order) yang sesuai dengan tugas keseluruhan.Bagian dari urutan untuk perakitan mobil termasuk juga pemasangan kursihanya sesudah bagian dasar dipasang. Ditaatinya urutan pemasangan ini adalahkoordinasi. Tidak dipatuhinya urutan pemasangan ini menggambarkankurangnya koordinasi.

Pembentukan dan dipertahankannya koordinasi mungkin melibatkanpengawasan dari dekat pada karyawan-karyawan. Wirausahawan bisa jugamembentuk dan mempertahankan koordinasi melalui hasil kerja dari perananyang berbeda seperti. kekuatan tawar menawar (bargaining), perumusan tujuanbersama, dan/atau perbaikan atas pemecahan maseah tertentu. Tiap-tiapdari peranan tersebut bisa membantu diperolehnya koordinasi dan bisadipertimbangkan sebagai alat manajemen tertentu. Manajer haruS keluar darigagasan bahwa koordinasi hanya bisa dicapai melalui pengawasan atausupervisi karyawan dari dekat.

Mary Parker Follet telah memberikan saran yang berharga kepadamanajer tentang bagaimana membentuk dan mempertahankan koordinasidalam organisasi. Pertama, Follet menunjukkan bahwa koordinasi bisa dicapaidengan sedikit kesulitan melalui hubungan menyamping langsung dankomunikasi personalia. Ketika timbul masalah koordinasi, berbicaradengan rekan pekerja sebaya mungkin merupakan cara terbaik untukmemecahkannya. Kedua, Follet menyatakan bahwa koordinasi menjaditopik bahawan sepanjang proses perencanaan. Pada dasarnya, wirausahawanhendaknya merencanakan koordinasi. Ketiga, mempertahankan koordinasiadalah proses yang berlanjut dan hendaknya dilakukan demikian. Manajer tidakbisa mengganggap bahwa karena sistem manajemen mereka menunjukkan

Page 281: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan248

koordinasi hari ini maka ia akan menunjukkan koordinasi hari esok. Folletjuga mengatakan bahwa manajer-manajer hendaknya tidak meninggalkankeberadaan koordinasi sebagai apa adanya. Koordinasi bisa dicapai hanyamelalui tindakan manajerial yang mempunyai tujuan. Keempat, menurutFollet, arti penting darri unsur manusia dan proses komunikasi hendaknyadipertimbangkan ketika berusaha mendorong koordinasi. Tingkatketrampilan dan tingkat motivasi karyawan adalah pertimbangan utamaketika efektivitas proses komunikasi kemanusiaan digunakan selamaaktivitas koordinasi.

d. Rentang Manajemen (Span Of Management)

Pertimbangan utama ketigadari suatu usaha pengorganisasian adalah rentangmanajemen. Rentang manajemen menunjuk pada jumlah individu yangdiawasi oleh wirausahawan. Semakinbanyakindividu yang diawasi olehwirausahawan, semakinbesar rentang manajemen. Sebaliknya, semakinsedikit individu yang diawasi oleh wirausahawan, semakin kecil rentangmanajemen. Rentang manajemen juga dinamakan rentang kekuasaan (spanof authority), rentang pengawasan (span of control), rentang supervisi (spanof supervision), dan rentang tanggung jawab (span of responsibility).

Pusat Perhatian dari rentang manajemen adalah penentuan seberapabanyak individu yang bisa diawasi secara efektif oleh seorang wirausahawan.Untuk menggunakan sumber daya manusia secaraefisien, wirausahawan-wirausahawan hendaknya mengawasi sebanyak mungkin individu denganberpedoman pada kuota produksi. Jika mereka mengawasi terlalu sedikitindividu, mereka memboroskan bagian dari kapasitas produktif mereka.Sebaliknya, jika mereka mengawasi terlalu banyak individu, mereka akankehilangan sebagian dari efektifitasnya dan mungkin akan menjadi sangatfrustasi.

1) Pentigannya Rentang Manajemen: Pandangan Kontingensi

Seperti yang dilaporkan oleh Harold Koontz, faktor situasional utama yangmempengaruhi kesesuaian dari ukuran rentang manajemen individual antara laintermasuk:a) Kesamaan fungsi; Kesamaan fungsi adalah tingkatan dimana aktivitas

dilaksanakan oleh individu yang disupervisi adalah sama atau tidak sama.Ketika kesamaan aktivitas bawahan meningkat, semakin lebar rentangmanajemen yang sesuai dengan situasi. Kebalikan dari pernyataan inijuga akurat.

b) Hubungan Geografis; Tingkatan dimana bawahan secara fisikterpisahkan adalah hubungan geografis. Pada umumnya, semakin dekat

Page 282: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 9 Pengorganisasian 249

bawahan secara fisik, semakin banyak individu yang bisa disupervisioleh wirausahawan secara efektif.

c) Kompleksitas Fungsi; Kompleksitas fungsi menunjuk pada tingkatandimana aktivitas dari tenaga kerja adalah sulit dan rumit. Semakin sulitaktivitas yang dilaksanakan tersebut, semakin sulit bagi wirausahawanuntuk menangani sejumlah besar individu secara efektif.

d) Koordinasi Koordinasi; menunjuk pada jumlah waktu yang hamsdikeluarkan oleh seorang wirausahawan untuk menyetarakan aktivitas-aktivitas dari bawahan-bawahan mereka dengan aktivitas pekerjalainnya. Semakin besar jumlah waktu yang dikeluarkan olehwirausahawan untuk koordinasi, hendaknya semakin kecil rentangmanajemen mereka.

e) Perencanaan; Perencanaan menunjuk pada jumlah waktu yang dikeluarkanoleh seorang wirausahawan untuk mengembangkan tujuan-tujuan danrencana-rencana sistem manajemen dan mengintegrasikannya denganaktivitas bewahan mereka. Semakin banyak waktu yang digunakan olehwirausahawan untuk aktivitas perencanaan, semakin sedikit individu yang bisaditangani secaraefektif. Tabel 13-1 meringkas faktor-faktor yang cenderungmeningkatkan dan menurunkan rentang manajemen.

2) Graicunas dan Rentang ManajemenMungkin kontribusi yang paling dikenal dengan baik terhadap rentangmanajemen adalah dibuat oleh V. A. Graicunas, seorang konsultanmanajemen.

Faktor-faktoryang mempengaruhi

Faktor-faktor yangMempunyaiKecenderungan untukmeningkatkan rentangmanajemen

Faktor-faktor yang MempunyaiKecenderungan untukmenurunkan rentangmanajemen

1. Kesamaanfungsi

1.Bawahan memeiliki fungsiyang sama

1. Bawahan memeiliki fungsi yangsama

2. HubunganGeografis

2.Bawahan secara fisik jauh 2. Bawahan secara fisik jauh

3. KompleksitasFungsi

3.Bawahan memeiliki tugasyang sederhana

3. Bawahan memeiliki tugaskompleks

4. Koordinasi 4.Pekerjaan dari bawahanhanya membutuhkankoodinasi

4. Pekerjaan dari bawahan membutuhkan banyak koodinasi

5. Perencanaan 5.Wirausahawan hanyamengguna kan waktuyang sedikit untuk perencanaan

5. Wirausahawan banyakmengguna kan waktunya untukperen canaan

Tabel 9.1. Faktor-faktor pokok yang mempengaruhi rentang manajemen.

Page 283: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan250

Pada dasarnya, kontribusi ini adalah pengembangan suatu rumusan untukmenentukan jumlah hubungan yang mungkin antara wirausahawan denganbawahannya ketika jumlah bawahannnya diketahui. Rumusan Graicunasadalah sebagai berikut:

C = n 2" + n-12

C adalah jumlah total hubungan yang mungkin diantara wirausahawan danbawahan, sementara n adalah jumlah bawahan yang diketahui.

Sejumlah kritik telah dikemukakan berkenaan dengan karya Graicunas.Argumen bahwa Graicunas tidak memperhitungkan hubunganwirausahawan diluar organisasi kewirausahaan dan bahwa dia hanyamempertimbangkan hubungan potensial dan bukannya hubungan aktual hanyamempunyai keabsahan sebagian. Arti penting yang nyata dari karya Graicunasadalah tidak terletak dalam jangkauan kritik tersebut. Kontribusi utamanyamengemukakan bahwa rentang manajemen adalah pertimbangan penting yang bisamempunyai dampak organisasi kewirausahaan yang jauh kedepan.

e. Ketinggian Ragan Organisasi

Terdapat suatu hubungan terbatas antara rentang manajemen denganketinggian dari bagan organisasi kewirausahaan. Normalnya, semakinbesar ketinggian bagan organisasi kewirausahaan, semakin kecil rentangmanajemen dalam organisasi kewirausahaan tersebut. demikian pulasemakin rendahketinggianbagan organisasi, semakin besarrentangmanajemen. Ragan organisasi kewirausahaan dengan ketinggian yangrendah biasanya ditunjuk sebagai datar (flat), sementara bagan organisasikewirausahaan dengan ketinggian yang besar ditunjuk sebagai tinggi(tall).

f. Hubungan Scalar (Scalar Relationship)

Pertimbangan utama keempat dari suatu usaha pengorganisasian adalahhubungan skalar. Hubungan skalar menunjuk pada rantai komando (chain ofcommand). Organisasi kewirausahaan terbangun atas premis bahwaindividu pada posisi atas memiliki kekuasaan paling bes'ar dan bahwaderajat kekuasaan individu semakin berkurang menurut posisi relatif individupada bagan organisasi. Semakin rendah posisi relatif individu pada baganorganisasi, semakin kecil kekuasaan yang dia miliki.

Konsep hubungan skalar, atau rantai komando, adalah berhubungandengan konsep kesatuan perintah. Konsep kesatuan perintah (unity ofcommand) menyatakan bahwa individu hendaknya hanya memiliki seorang

Page 284: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 9 Pengorganisasian 251

atasan saja. Jika terlalu banyak atasan yang memberi perintah, hasil yangpaling mungkin adalah kebingungan, perintah yang bertentangan, danpekerja yang frustasi, suatu situasi yang mungkin akan menimbulkanketidak efisienan dan ketidak efektifan.

B. Pengorganisasian Aktifitas Individu

Pengorganisasian aktifitas individu merupakan bagian dari kegiatanpengorganisasian dalam manajemen kewirausahaan, yang substansinya(1) mengorganisasi aset kemanusiaan dan bahan sehingga konsistendengan tujuan-tujuan, sumber daya organisasi, dan kebutuhan daripersoalan dalam anajemen kewirausahaan, (2) menetapkan wewenangtunggal, kompeten, enerjik, dan menuntun (struktur manajemen formal),(3) Mengkoordinasi semua aktivitas-aktivitas dan usaha-usaha.

1. Pertanggung Jawaban

Tanggung jawab mungkin adalah metode penyaluran aktivitas individu dalamorganisasi yang paling mendasar. Tanggung jawab adalah kewajibanuntuk melaksanakan aktivitas yang dibebankan. Tanggung jawab adalahkomitmen pribadi untuk menangani suatu pekerjaan sebaik mungkin sesuaidengan kemampuannya. Karena tanggung jawab adalah suatu kewajibanyang diterima oleh seseorang, tanggung jawab tersebut tidak bisadidelegasikan kepada bawahan.

Pertanggungjawaban, merupakan suatu ringkasan aktivitas kerjaindividu dalam organisasi biasanya dalam bentuk pernyataan yangdinamakan deskripsi pekerjaan. Suatu deskripsi pekerjaan adalah suatudaftar- aktivitas tertentu yang harus dilaksanakan oleh siapapun yangmemegang posisi organisasi pemerintahan maupun swasta.

Dalam dunia kewirausahaan dikenal dengan PertanggungjawabanSosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility-CSR). Kumalahadi(2000: 59) menyatakan pertanggungjawaban sosial bukan merupakanfenomena yang baru, tetapi merupakan akibat dari semakin meningkatnyaisu lingkungan di akhir tahun 1980-an. Pertanggungjawaban sosialmerupakan manisfestasi kepedulian terhadap tanggung jawab sosial dariperusahaan. Sejarah telah mencatat perkembangan hubungan organisasidengan masyarakat yang merupakan dasar pemikiran akuntansi untukpertanggungjawaban sosial. Pada sisi lain ikatan profesi belum menetapkanstandar-standar yang berkaitan dengan akuntansi pertanggungjawabansosial. Namun demikian, akuntansi untuk pertanggungjawaban sosial telahmengarah pada proses komunikasi pengaruh sosial dan lingkungankegiatan ekonomi organisasi kepada kelompok kepentingan tertentu dalam

Page 285: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan252

masyarakat dan kepada masyarakat luas (Gray, et al dalam Kumalahadi,2000: 59).

Akuntansi untuk pertanggungjawaban sosial merupakan perluasanpertanggungjawaban organisasi (perusahaan) di luar batas-batas akuntansikeuangan tradisional, yaitu menyediakan laporan keuangan tidak hanyakepada pemilik modal khususnya pemegang saham. Perluasan inididasarkan pada anggapan bahwa perusahaan memiliki tanggungjawab yang yang lebih luas dan tidak sekedar mencari uang untuk parapemegang saham.

Menurut Darwin (2004) dalam Hasibuan (2001) pertanggungjawabansosial perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)) adalah mekanismebagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatianterhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinyadengan stakeholders, yang melebihi tanggung jawab organisasi di bidanghukum. Dengan konsep ini, kendati secara moral tujuan perusahaanuntuk mengejar keuntungan adalah sesuatu yang baik, tetapi tidak dengansendirinya perusahaan dibenarkan untuk mencapai keuntungan itudengan mengorbankan kepentingan pihak-pihak lain.

a. Pembagian Aktivitas Kerja

Pada umumnya, karena banyak individu-individu yang bekerja dalam sistemmanajemen tertentu, pengorganisasian perlu melibatkan pembagianaktivitas kerja diantara sejumlah orang. Satu individu tidak berkewajibanatau bertanggung jawab melaksanakan semua aktivitas dalam suatuorganisasi. Beberapa metode distribusi aktivitas kerja dan karenanyamenyalurkan aktivitas dari beberapa individu harus dikembangkan.

Kata-kata kesamaan fungsional (functional similarity) menunjuk padaapa yang oleh banyak teorisi manajemen dianggap sebagai metodepembagian aktivitas kerja yang paling dasar. Metode kesamaan fungsionalmenyatakan bahwa manajemen hendaknya mengambil empat langkah dasaryang saling berhubungan untuk membagi aktivitas kerja. Langkah-langkah tersebutdan urutan dimana langkah tersebut harus diambil adalah:1) Manajemen memeriksa tujuan-tujuan sistem manajemen.2) Manajemen merancang aktivitas yang tepat yang harus

dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut.3) Manajemen merancang pekerjaan tertentu dengan

mengelompokkan aktivitas yang sama.4) Manajemen menetapkan bahwa individu tertentu bertanggung

jawab bagi pelaksanaan pekerjaan tersebut.

Page 286: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 9 Pengorganisasian 253

b. Menegaskan Aktivitas Kerja Manajemen

Penegasan aktivitas-aktivitas kerja dari manajer adalah sama pentingnyadengan pembagian aktivitas-aktivitas kerja dari non manajer. Artipenting dari penegasan ini didukung oleh kenyataan bahwa manajermempengaruhi bagian terbesar dari sumber daya-sumber daya dalam sistemmanajemen dibandingkan dengan individu non manajer. Dengan ini,faktor-faktor seperti jurang tanggung jawab biasanya mempunyai dampakyang lebih berarti pada sistem manajemen ketika faktor -faktu tersebutberhubungan dengan manajer dibandingkan dengan individu non manajer.

Satu proses yang digunakan untuk menegaskan aktivitas kerjamanajemen "membuat setiap manajer secara aktif berperan serta denganatasannya, rekan sebaya, dan bawahan pada pekerjaan manajerial yangdiuraikan secara sistematis untuk dikerjakan dan kemudian menegaskanperanan yang dimainkan oleh tiap manajer dalam hubungannya dengankelompok kerjanya dan dengan organisasi." Tujuan interaksi ini adalahuntuk menjamin bahwa tidak ada tumpang tindih atau kesenjangandidalam meyakini pertanggung jawaban manajemen yang ada dan bahwamanajer hanya melaksanakan aktivitas-aktivitas yang menyebabkantercapainya tujuan sistem manajemen. Walaupun proses ini biasanya telahdigunakan untuk menegaskan tanggung jawab dari manajer, proses inimungkin efektif didalam menegaskan tanggung jawab dart individu nonmanajer.

Suatu alat yang dikembangkan untuk mengimplementasikan prosesinteraksi tersebut adalah pedoman tanggung jawab manajemen. Pedomantanggung jawab manajemen membantu anggota organisasi didalam (1)menguraikan berbagai hubungan tanggung jawab yang ada dalamorganisasi mereka dan (2) meringkas bagaimana tanggung jawab danberbagai manajer dalam organisasi mereka berhubungan satu denganlainnya.

Manajer bisa dikatakan sebagai bertanggung jawab jika merekamelaksanakan aktivitas yang wajib mereka laksanakan. Karena manajerbiasanya bisa memiliki dampak yang lebih besar pada organisasidibandingkan individu non manajer, manajer yang bertanggung jawabadalah prasyarat bagi keberhasilan sistem manajemen.

Derajat tanggung jawab yang dimiliki oleh manajer bisa ditentukandengan menganalisa (1) sikap mereka kepada dan memimpin bawahan, (2)perilaku mereka dengan tingkatan manajemen yang lebih tinggi, (3) perilakumereka dengan kelompok-kelompok lain, dan (4) sikap dan nilai-nilai

Page 287: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan254

pribadi. Gambar 14-2 meringkas apa-apa dari tiap dimensi seorangmanajer yang bertanggung jawab. Ssebagaiman diilustrasikan padagambar sebagai berikut:.

Meme-riksatujuan-tujuan

MerancangAktivitasyang Perluuntuk men-capaiTujuan

MerancangPekerjaan denganMengelompokanAktivitas yangsama

Membuat Indi-viduBertanggungjawabbagi PelaksanaanPekerjaan

Gambar 9.1. Urutan aktivitas bagi metode pembagian tangung jawabkesamaan fungsi.

Tiga pedoman tambahan bisa digunakan untuk melengkapi metodekesamaan fungsional. Pertama, tanggung jawab yang tumpang tindihhendaknya dihindari didalam membuat pembagian aktivitas kerja. Tanggungjawab yang tumpang tindih terjadi ketika lebih dari satu individu bertanggungjawab pada aktivitas yang sama. Pada umumnya, hanya satu individu yanghendaknya bertanggung jawab bagi penyelesaian satu aktivitas. Kedua,dihindarinya kesenjangan tanggung jawab. Kesejangan tanggung jawabterjadi ketika tugas-tugas tertentu tidak disertakan dalam bidangpertanggung jawaban dari satu individu. Pada hakikatnya, jurang tanggungjawab menciptakan suatu situasi dimana tidak seorangpun dalam organisasiberkewajiban melaksanakan aktivitas tertentu yang perlu. Ketiga,penciptaan aktivitas kerja untuk menyelesaikan tugas-tugas yang tidakmempercepat pencapaian tujuan hendaknya dihindari.

2. Wewenang

Wewenang adalah hak untuk melaksanakan atau memerintah. Wewenangmemungkinkan pemegangnya bertindak dengan cara tertentu danmempengaruhi secara langsung tindakan dari orang lain melalui perintahyang dikeluarkannya.

Handoko (2003:212) menegaskan bahwa, wewenang (authority) adalah hakuntuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atautidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.

Ada dua pandangan yang saling berlawanan mengenai sumber wewenang,yaitu:1) Teori formal; Pandangan wewenang formal menyebutkan bahwa wewenang

adalah dianugerahkan; wewenang ada karena seseorang di beri atau dilimpahiatau di warisi hal tersebut.

2) Teori Penerimaan (acceptance theory pf authority), menyanggah pendapat

Page 288: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 9 Pengorganisasian 255

bahwa wewenang dapat dianugerahkan. Posisi individu pada baganorganisasi menunjukkan jumlah wewenang relatif yang didelegasikanpada tiap individu. Individu-individu pada manajemen puncakmempunyai wewenang yang lebih besar dibandingkan individu padamanajemen bawah. Pada kenyataanya sumber dari wewenang tidakditentukan oleh dekrit dari organisasi formal tetapi oleh apakah kekuasaantersebut diterima atau tidak oleh mereka-mereka yang berada dibawahwewenang. menurut Barnard, kekuasaan akan mempunyai keberadaandan akan menimbulkan adanya ketaatan jika wewenang tersebutditerima.

Tabel 9.2. Empat dimensi penting dari perilaku manajemen yangbertanggung jawab.

Prilaku denganBawahan

Prilaku denganManajemen lebih

atas

Prilakudengan

KelompokLain

Sikapdan nilai pribadi

Manajer yg ber-tanggungjawab:

Manajer yg ber-tanggungjawab:

1. Mengambil-alihtanggung jawab darike-lompok kerjamereka

Manajer ygbertanggungjawabmenyadaribahwa su atukesen janganan- tarabidangmereka dgbidang manajer lain nyabisa ditutupi

2. Memberikan pujiandan ke-percayaan ke-pada bawahan

3. Tetap dekat de nganmasalah dan aktifitas

4. Manajer yg bertanggung jawab Me-ngambil tin-dakanuntuk mempertahankan produktivitas dan berkemampuan un tukmelenyapkanprestasi

1. Menerima kri-tikbagi kesa-lahandanmempertahankan kelompokmeraka darikritik yang berlebihan

2. Menjamin bahwakelom-pokmerekamemenuhipengaharapandan tujuan darimanaje-men

Manajer yangbertanggungja-wab:1. Mengidentifikasi

dengan ke lompok2. Meletakan tujuan

orga-nisa si diataskeinginan atauaktivi-tas pribadi

3. Melaksana-kantugas ti-dak adaba-las jasa seke tikatapi yg membantubawahan, perusahaan, ataukedua-duanya.

4. Melestarikansumber dayaperusahaan seolah-olah merupakanmiliknya ygberharga

Wewenang didefinisikan sebagai karakter komunikasi dengan mana iaditerima oleh individu sebagai penentu an tindakan yang akan diambil olehindividu dalam sistem. Barnard menunjukkan bahwa wewenang hanya akanditerima: (1) jika individu bisa mengerti perintah yang dikomunikasikan; (2)individu percaya bahwa perintah tersebut konsisten dengan tujuanorganisasi; (3) individu meilihat perintah tersebut sesuai dengan kepentinganpribadinya; dan (4) individu secara fisik dan mental mampu menyesuaikan diri

Page 289: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan256

dengan perintah tersebut. Semakin sedikit keempat kondisi tersebut ada,semakin kecil kemungkinan bahwa wewenang akan diterima dan akandiperolehnya suatu ketaatan.

Garis pedoman dengan tuna tindakan yang bisa diambil oleh seorangmanajer bisa ditaati dan diterima. Menurut Chester Barnard, akan semakinhanyak perintah manajer yang diterima dalam jangka panjang jika:

1) Saluran formal dari komunikasi digunakan oleh manajer dan dikenaloleh semua organisasi.

2) Tiap anggota organisasi telah menerima saluran komunikasi formalmelalui mansia menerima perintah?.

3) Lini komunikasi antara manajer dan bawahan bersifat secara langsung.4) Rantai komando yang lengkap digunakan untuk mengetuarkan

perintah.5) Manajer memiliki ketrampilan komunikasi yang memadai.6) Manajer menggunakan lint komunikasi formal hanya untuk urusan

organisasional.7) Suatu perintah secara otentik memang berasal dari manajer.

a. Jenis-Jenis Wewenang

Tiga tipe utama wewenang bisa mempunyai keberadaan dalam organisasi: (1)wewenang lini, (2) wewenang staf, dan (3) wewenang fungsional. Tiap-tiaptipe dari wewenang yang ada dalam organisasi tersebut hanya bisamembuat individu bisa melaksanakan tipe tanggung jawab yang berbedayang telah dibebankan pada mereka.

1) Wewenang Lini

Wewenang lini adalah wewenang yang paling mendasar dalam suatuorganisasi dan mencerminkan hubungan atasan dan bawahan yang ada.Wewenang lini adalah hak untuk membuat keputusan dan untukmemberikan perintah mengenai produksi, penjualan, atau perilakubawahan yang berhubungan dengan keuangan.

Secara keseluruhan, wewenang lini berhubungan dengan hal-hal yangsecara langsung melibatkan produksi, penjualan, dan keuangan dari sistemmanajemen, dan sebagai akibatnya adalah berupa pencapaian tujuan.Individu yang secara langsung bertanggung jawab terhadap bidang-bidangtersebut dalam organisasi didelegasikan wewenang lini untuk membantumereka didalam pelaksanaan aktivitas yang dibebankan kepadanya.Sementara wewenang lini melibatkan pemberian perintah mengenai aktivitasproduksi.

Page 290: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 9 Pengorganisasian 257

2) Wewenag Staf

Wewenang staf adalah hak untuk memberi saran atau membantu merekayang memiliki wewenang lini dan personalia staf lainnya. Wewenang stafada untuk membuat mereka-mereka yang bertanggung jawab bagiperbaikan efektivitas personalial ini untuk melaksanakan tugas-tugas yangdiperlukan. Contoh dari anggota organisasi dengan wewenang staf adalahanggota departemen akuntansi dan personalia. Jelaslah bahwa wewenanglini dan wewenang staf harus bekerja sama untuk memperbaiki efisiensi danefektivitas dari organisasi.

3) Hubungan Lini dan Staf

Hubungan yang ada antara personalia lini dan staf pada sebagian besarorganisasi adalah sebagai berikut:a) Unit-unit yang dirancang sebagai lini mempunyai tanggung jawab

puncak bagi keberhasilan operasi perusahaan. Oleh karena itu, lini harusbertanggung jawab bagi keputusan operasional.

b) Unsur-unsur staf menyumbang dengan memberikan saran danpelayanan pada lini didalam mencapai tujuan dari perusahaan.

c) Staf bertanggung jawab didalam memberikan saran dan pelayananpada unsur-unsur lini yang sesuai ketika dimintakan saran ataupelayanannya. Akan tetapi, staf juga mempunyai tanggung jawabdidalam menawarkan saran dan pelayanan dimana jasa tersebut tidakdimintakan, tetapi dianggap dibutuhkan.

d) Permintaan saran dan di terimanya anjuran dan nasihat biasanyamerupakan kebebasan dari organisasi lini. Akan tetapi, padabeberapa kasus, harus diakui nahwa hanya tingkatan atas danorganisasi lini sajalah yang mempunyai kebebasan ini dan yangkeputusan pada digunakannya saran dan pelayanan dibebankan padatingkatan yang lebih bawah. Pada kasus tersebut, tingkatan bawahanpada lini mungkin tidak mempunyai kekebasan didalammenggunakan pelayanan staf yang terspesialisasi, tetapi yangmungkin membutuhkan pelayanan tersebut.

e) Lini hendaknya memberikan pertimbangan serius pada penawaransarana dan jasa oleh unit staf dan hendaknya mengikutinya jika haltersebut demi kepentingan perusahaan.

f) Saran dari staf hendaknya diikuti sepenuhnya; kecuali manajer linimempunyai wewenang untuk memodifikasi, menolak, ataumenerima saran tersebut.

g) Baik staf maupun lini hendaknya memiliki hak untuk banding padawewenang yang lebih tinggi untuk kasus ketidak setujuan seperti apakah

Page 291: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan258

rekomendasi staf hendaknya diikuti. Akan tetapi, hak untuk banding inihendaknya tidak dibiarkan menggantikan tanggung jawab lini untuk membuatkeputusan langsung ketika diperlukan pada situasi operasional.

Ukuran mungkin merupakan faktor paling penting didalammenentukanapakahpersonalia staf akan digunakan dalam organisasi atau tidak. Umumnya, semakinbesar suatu organisasi, semakin besar kebutuhan bagi personalia staf. Ketikasuatu organisasi tumbuh, pada umumnya manajemen akan mendapati suatukebutuhan lebih banyak ahli (personalia staf) dalam bidang yang lebih beranekaragam.

4) Konflik Hubungan Lini-Staf;

Sebagian besar praktisi manajemen mengakui bahwa terjadinya konflik biasanyaterpusat disekitar hubungan lini dan staf. Identifikasi darifaktor-falctor yang bisamenyebabkan konflik ini dan strategi tneminisasi pengaruh yang menyertainya.

Dari sudut pandang personalia lini, konflik diciptakan antara personalia linidan staf karena personalia staf (1) cenderung menguasai wewenang lini; (2) tidakmemberikan saran yang bagus; (3) mencuri kredit atau penghargaan bagi suatukeberhasilan; (4) tidak berusaha senantiasa memberi informasi pada personalia lini;dan (5) tidak melihat gambaran keseluruhan. Pada hakikatnya, personalia lini melihatpersonalia staf sebagai melangkah terlalu jauh dari batas mereka, tidak mampumemberikan saran yang baik, dinilai terlalu tinggi dari segi pengaruh positifpotensial pada produksi, non komunikasi, dan berwawasan sempit.

Dari sudut pandang personalia staf, konflik diciptakan antara personalia linidan staf karena personalia lini; (1) tidak memanfaatkan sepenuhnya personalia staf;(2) menolak pada gagasan baru; (3) tidak memberikan personalia staf kekuasaan yangmemadai. Personalia staf yakin bahwa personalia lini tidak menyadari bagaimanamenggunakan personalia staf dengan baik, tidak mau menerima ide baru (nonreceptive), dan menyalah gunakan personalia staf.

Untuk mengatasi konflik potensial hubungan antara lini dan staf tersebut, balkpersonalia lini maiupun personalia staf harus bekerja keras untuk menekankan tujuanorganisasi secara keseluruhan, mendorong dan mendidik personalia lini padapenggunaan personalia staf sepenuhnya, mendapatkan ketrampilan yangdibutuhkan jika belum dimiliki, dan berhubungan dengan penentangan padaperubahan dibandingkan dengan pandangan bahwa penentangan ini merupakankendala yang tidak bisa dihilangkan.

5) Wewenang Fungsional (Functional uthority)

Wewenang fungsional adalah hak untuk memberikan perintah dalam segmenorganisasi dimana hak ini biasanya tidak ada. Wewenang ini biasanya diberikan

Page 292: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 9 Pengorganisasian 259

pada individu untuk melengkapi wewenang lini dan wewenang staf yang telahdimiliki. Wewenang fungsional

Walaupun delegasi juga mempunyai beberapa kerugian potensial, sebagianbesar wirausahawan mungkin akan mengakui bahwa keuntungan potensial danbeberapa tingkatan proses delegasi melebihi kerugiannya. Salah satu kerugianpotensial adalah kemungkinan wirausahawan kehilangan jejak kemajuan dansuatu tugas yang telah didelegasikan.

Apa yang bisa dilakukan oleh seorang wirausahawan didalam meminimisasipengaruh dari kendala tersebut pada proses pendelegasian adalah bahwa merekaharus secara kontinyu meningatkan diri mereka sendiri bahwa kendatipendelegasian mungkin ada data organisasi mereka dan bahwa merekahendaknya bekerja keras untuk menemukan suatu kendala relatif terhadap situasiyang khusus.

3. Delegasi

Delegasi dapat diartikan sebagai pelimpahan wewenang dan tanggungjawab formal dari atasan kepada orang/bawahan/staf untukmelaksanakan tugas tertentu. Sedang delegasi wewenang diartikan sebagaiproses pengalihan wewenang dari atasan kepada orang yang ditunjuk.

Handoko (1991: 224), menjelaskan bahwa ”delegasi dapatdidefinisikan sebagai pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formalkepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu”. Delegasiwewenang adalah proses dimana para manajer mengalokasikanwewenang ke bawah kepada orangorang yang melapor kepadanya.Pendelegasian wewenang merupakan sesuatu yang vital dalam organisasikantor.

Atasan perlu melakukan pendelegasian wewenang agar mereka bisamenjalankan operasi manajemen dengan baik. Selain itu, pendelegasianwewenang adalah konsekuensi logis dari semakin besarnya organisasi.Bila seseorang atasan tidak mau mendelegasikan wewenang, makasesungguhnya organisasi itu tidak butuh siapa-siapa selain diri dia sendiri.Bila atasan menghadapi banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakanoleh satu orang, maka ia perlu melakukan delegasi. Pendelegasian jugadilakukan agar manajer dapat mengembangkan bawahan sehingga lebihmemperkuat organisasi, terutama disaat terjadi perubahan susunanmanajemen.

1) Tindakan PedelegasianUntuk mencapai tujuan organisasi yang efektif dan efisien, maka perluadanya pendelegasian tugas dari atasan ke bawahan. Pendelegasian tugas

Page 293: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan260

ini juga harus di barengi dengan pendelegasian wewenang, sebabpendelegasian tugas tanpa pendelegasi wewenang sama halnya orang maupergi tapi tak punya uang.

Berikutnya, tindakan tertentu kemudian hendaknya diambil untukmeminimisasi pengaruh dari suatu kendala yang berhasil diidentifikasi olehwirausahawan. Wirausahawan hendaknya melakukan pendekatan pada tindakantertentu dengan pengertian bahwa kendala mungkin sangat dalam berada dalamsuatu situasi dan olehkarena itu,membutuhkanwaktudanusahayangberjangkapanjang.Tindakan manajerial tertentu biasanya diperlukan untuk mengatasi kendala termasukmembangun rasa percaya dan bawahan di dalam menggunakan wewenang yangdidelegasikan, meminimisasi dampak wewenang yang didelegasikan pada hubungankerja yang telah mapan, dan membantu bawahan, dimana wewenangdidelegasikan, mengatasi suatu masalah jika ada.

4. Sentralisasi Dan Desentralisasi

Perbedaan menyolok yang ada pada sejumlah aktivitas kerja relatif dan jumlahwewenang relatif yang didelegasikan kepada bawahan dan satu organisasi danorganisasi lainnya. Dalam prakteknya, adalah hal yang biasa jika pendelegasianada dan tidak ada dalam suatu organisasi. Pendelegasian ada dalam sebagianbesar organisasi tetapi dalam berbagai tingkatan.

Istilah sentralisasi dan desentralisasi menguraikan tingkatan umumdimana pendelegasian ada dalam suatu organisasi. Istilah tersebut bisadivisualisasikan pada ujung yang berlawanan dari rangkaian kesatuan(continuum).

Sentralisasi Secara etimologi, berasal dari bahasa inggris yang berakardari kata Centre yang artinya adalah pusat, tengah. Secara terminologysentralisasi adalah; menurut B.N. Marbun dalam bukunya KamusPolitik mengatakan bahwa sentralisasi yang paham nyakitakenal dengan sentralisme adalah pola kenegaraan yang memusatkanseluruh pengambilan keputusan politik ekonomi, sosial di satu pusat.Sentralisasi adalah seeluruh wewenang terpusat pada pemerintah pusat.Dengan demikian, sentralisasi dapat diartikan pada memusatkan seluruhwewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncakpada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan padapemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah,(Novianto, 2006:6)

5. Posisi Sentralisasi dan Desentralisasi

Gambar 13-3. menunjukkan rangkaian kesatuan dan pendelegasian ini danmenunjukkan posisi relatif dari sentralisasi yang menyeluruh dan

Page 294: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 9 Pengorganisasian 261

desentralisasi yang menyeluruh. Dari gambar di bawah, nampak jelasbahwa sentralisasi secara tidak langsung menyatakan bahwa suatu jumlahaktivitas kerja minimal dan suatu jumlah wewenang minimal telahdidelegasikan kepada bawahan oleh manajemen, sementaradesentralisasi secara tidak langsung menyatakan yang sebaliknya.

Pendelegasianmaksimumdalam

berbagaitingkatan

pendelegasian

tidak adapendelegasian

dalamorganisasi

OrganisasiTerdesentralisasi

berbagaitingkatan

sentralisasi dandesentralisasi

OrganisasiTersentralisasi

Gambar 9.2. Organisasi tersentralisasi dan terdesentralisasi padarangkaian kesatuan pendelegasian.

6. Desentralisasi Organisasi: Pandangan Kontingensi;Hellriegel dan Slocum (1978) dalam Nazarudin (1998) menyatakanbahwa desentralisasi merupakan pendelegasian wewenang tanggungjawab kepada para manajer lebih rendah. Tingkat pendelegasianmenunjukkan seberapa jauh manajemen yang lebih tinggi mengizinkanmanajemen yang lebih rendah untuk membuat kebijakan secaraindependen artinya pendelegasian yang diberikan kepada manajemenyang lebih rendah (subordinate) dalam kaitannya dengan otoritaspembuatan keputusan (decision making) dan desentralisasi memerlukantanggung jawab terhadap aktivitas subordinat tersebut.

Miah dan Mia (1996) juga mendefinisikan desentralisasi merupakanseberapa jauh manajer yang lebih tinggi mengijinkan manajerdibawahnya untuk mengambil keputusan secara independen. Namunpendelegasian dan tanggung jawab dari manajemen puncak ke levelmanajemen yang lebih rendah akan membawa konsekuensi semakinbesar tanggung jawab manajer yang lebih rendah terhadap implementasikeputusan yang dibuat.

Desentralisasi dalam bentuk pendistribusian otoritas padamanajemen yang lebih rendah diperlukan karena semakin kompleksnyakondisi administratif, tugas, dan tanggung jawab. Dengan pendelegasianwewenang maka akan membantu meringankan beban manajemen yanglebih tinggi. Thompson (1986) menegaskan bahwa desentralisasidibutuhkan sebagai respon terhadap lingkungan yang tidak dapat

Page 295: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan262

diramalkan. Govindarajan (1986) menunjukkan bahwa desentralisasitinggi merupakan bentuk yang tepat untuk menghadapi peningkatanketidakpastian sehingga menunjang pencapaian kinerja manajerial yanglebih baik.

Tingkatan desentralisasi yang sebaiknya digunakan olehwirausahawan tergantung pada, atau kontingen atas, situasi unikorganisasi mereka. Setiap situasi manajerial agak berbeda, dan usahauntuk menyesuaikan tingkatan desentralisasi tertentu pada semua situasiorganisasional adalah tidak mungkin. Akan tetapi, terdapat beberapapertanyaan spesifik yang bisa dipertanyakan untuk menentukan jumlahdesentralisasi yang sesuai untuk suatu situasi. Beberapa dari pertanyaantersebut bersama dengan penjelasan tentang bagaimana wirausahawanhendaknya menghubungkan jawaban yang berkaitan terhadap masalahdesentralisasi adalah:

7. Berapa Ukuran Organisasi Sekarang

Seperti yang ditunjukkan terdahulu, semakin besar organisasi, semakinbesar kernungkinan bahwa desentralisasi akan menguntungkan. Ketikaorganisasi ukurannya menjadi besar, wirausahawan mungkin .akan harusmenanggung lebih banyak tangggung jawab dan tipe tugas yang berbeda.Delegasi biasanya adalah suatu alat efektif didalam membantuwirausahawan untuk mampu menyelesaikan beban tugas yang semakinmeningkat.a. Dimanakah letak pelanggan organisasi bertempat?

Pelanggan organisasi bisa berkisar dari sangat dekat sampai terpisahkanoleh jarak yang jauh. Sebagai aturan umum, semakin terpisahpelanggan secara fisik dari organisasi, semakain jelas situasi bagi suatudesentraiisasi. Desentralisasi akan menempatkan sumber daya organisasiyang semestinya dekat dengan pelanggan dan karenanyamemungkinkan pelayanan pelanggan yang lebih cepat.

b. Seberapa Homogennya Lini Produk dari Organisasi?; Ketika liniproduk menjadi semakin heterogen atau terdiversifikasi, kesesuaiandesentralisasi umumnya semakin Jenis keputusan yang berbeda,bakat, dan sumber daya dibutuhkan untuk pembuatan produk yangberbeda. Desentralisasi biasanya meminimisasi kebingungan potensialyang bisa dihasilkan dari diversifikasi dengan memisahkan sumber dayaorganisasional menurut produk dan mempertahankan pembuatankeputusan yang dekat dengan proses manufaktur.

c. Dimanakah Letak Pensuplai Organisasional ?; Lokasi bahan mentahdari mana produk organisasi dibuat adalah pertimbangan penting

Page 296: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 9 Pengorganisasian 263

lainnya. Kerugian waktu dan mungkin biaya transportasi yangberkaitan dengan pengangkutan bahan mentah atas jarak yangsangat jauh dari pensuplai keperusahaan bisa mendukung desentralisasifungsi-fungsi tertentu.

d. Apakah terdapat kebutuhan bagi suatu keputusan yang cepat dalamorganisasi?; Jika terdapat kebutuhan pembuatan keputusan yang cepatdalam organisasi, sejumlah besar desentralisasi mungkin diperlukan.Desentralisai menghindari birokrasi dan memungkinkan bawahankepada siapa delegasi wewenang diberikan untuk mengambil keputusansaat itu juga. Pendelegasian ini disarankan hanya jika penerima delegasiwewenang mempunyai kemampuan untuk membuat keputusan yangbaik.

e. Apakah kreativitas adalah ciri yang menguntungkan dari organisasi;Jika jawaban pertanyaan ini adalah ya, maka beberapa desentralisasimungkin bisa dilakukan.

Desentrallisasi memberikan kebebasan pada penerima delegasi untukmenemukan cara yang terbaik didalam melakukan sesuatu. Keberadaankebebasan ini bisa mendorong penggabungan teknik yang baru dan lebihkreatif dalam proses tugas.

C. Pengisian/Penyediaan Sumberdaya Manusia

Ungkapan sumberdaya manusia (SDM) yang tepat menunjuk pada individu-individu dalam organisasi kewirausahaan yang memberikan sumbangan yangberharga pada pencapaian tujuan sistem organisasi kewirausahaan. Tentu sajasumbangan ini adalah hasil dan produktivitas pada posisi yang mereka pegang.Dilain pihak, sumber daya yang tidak tepat menunjuk pada anggota organisasikewirausahaan yang tidak memberikan sumbangan yang berarti bagipencapaian tujuan sistem manajemen. Pada hakikatnya, individu-individutersebut tidak efektif dalam jabatan mereka.

Keberadaan tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksi sangatpenting artinya bagi organisasi. Dalam perkembangannya, organisasi akanmenghadapi permasalahan tenaga kerja yang semakin kompleks, dengandemikian pengelolaan sumber daya manusia harus dilakukan secaraprofesional oleh departemen tersendiri dalam suatu organisasi, yaitu HumanResource Departement.

SDM sebagai salah satu unsur penunjang organisasi, dapat diartikansebagai manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi (disebut personil,tenaga kerja, pekerja/karyawan); atau potensi manusiawi sebagai penggerakorganisasi dalam mewujudkan eksistensinya; atau potensi yang merupakan

Page 297: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan264

aset dan berfungsi sebagai modal non-material dalam organisasi bisnis, yangdapat diwujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan nonfisik dalammewujudkan eksistensi organisasi (Hadra Nawawi, 2003:13).

Pada organisasi yang masih bersifat tradisional, fokus terhadap SDMbelum sepenuhnya dilaksanakan. Organisasi tersebut masih berkonsentrasipada fungsi produksi, keuangan, dan pemasaran yang cenderung berorientasijangka pendek. Mengingat betapa pentingnya peran SDM untuk kemajuanorganisasi, maka organisasi dengan model yang lebih moderat menekankanpada fungsi SDM dengan orientasi jangka panjang.

Mengelola SDM di era globalisasi bukan merupakan hal yang mudah.Oleh karena itu, berbagai macam suprastruktur dan infrastruktur perludisiapkan untuk mendukung proses terwujudnya SDM yang berkualitas.Lembaga sekolah yang ingin tetap eksis dan memiliki citra positif di matamasyarakat tidak akan mengabaikan aspek pengembangan kualitas SDM-nya.Oleh karena itu peran manajemen sumber daya manusia dalam organisasitidak kecil, bahkan sebagai sentral pengelola maupun penyedia SDM bagidepartemen lainnya.

1. Fungsi Sumber Daya Manusia dalam Organisasi

Keberadaan manusia dalam organisasi memiliki posisi yang sangat vital.Keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh kualitas orang-orang yangbekerja di dalamnya. Perubahan lingkungan yang begitu cepat menuntutkemampuan mereka dalam menangkap fenomena perubahan tersebut,menganalisa dampaknya terhadap organisasi dan menyiapkan langkah-langkahguna menghadapi kondisi tersebut.

Menyimak kenyataan diatas maka peran manajemen sumber dayamanusia dalam organisasi tidak hanya sekedar administratif tetapi justru lebihmengarah pada bagaimana mampu mengembangkan potensi sumber dayamanusia agar menjadi kreatif dan inovatif.

Seiring dengan persaingan yang semakin tajam karena perubahanteknologi yang cepat dan lingkungan yang begitu drastis pada setiap aspekkehidupan manusia maka setiap organisasi membutuhkan sumber dayamanusia yang mempunyai kompentensi agar dapat memberikan pelayananyang prima dan bernilai. Dengan kata lain organisasi tidak hanya mampumemberikan pelayanan yang memuaskan (customer satisfaction) tetapi jugaberorientasi pada nilai (customer value). Sehingga organisasi tidak sematamatamengejar pencapaian produktifitas kerja yang tinggi tetapi lebih pada kinerjadalam proses pencapaiannya. Kinerja setiap kegiatan dan individu merupakankunci pencapaian produktivitas. Karena kinerja adalah suatu hasil dimana

Page 298: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 9 Pengorganisasian 265

Penarikan Seleksi Pelatihan PenilaianHasil Kerja

orang-orang dan sumber daya lain yang ada dalam organisasi secara bersama-sama membawa hasil akhir yang didasarkan pada tingkat mutu dan standaryang telah ditetapkan. Konsekuensinya, organisasi memerlukan sumber dayamanusia yang memiliki keahlian dan kemampuan yang unik sesuai dengan visidan mini organisasi.

2. Langkah-Langkah Penyediaan Sumber Daya Manusia

Untuk menyediakan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasikewirausahaan ketika berbagai posisi menjadi terbuka atau lowong, manajerhendaknya mengikuti empat langkah yang berurutan berikut ini: perekrutan,seleksi, pelatihan, dan penilaian hasil kerja. Gambar 9-1 Proses nil bisadigunakan untuk mengisi baik lowongan manajerial maupun non manajerialmembahas langkah-langkah tersebut secara mendetail:

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4

Gambar 9.3. Empat langkah berurutan didalam menyediakan sumberdaya manusia yang tepat bagi organisasi kewirausahaan.

a. Penarikan Tenaga Kerja (recruitment)

Randall S. Schuler dan Susan E. Jackson (1997:227) menjelaskan bahwarekrutmen antara lain meliputi upaya pencarian sejumlah calon karyawanyang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga dari merekaperusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang paling tepat untuk mengisilowongan pekerjaan yang ada. Sebagai akibatnya rekrutmen tidak hanyamenarik simpati atau minat seseorang untuk bekerja pada perusahaantersebut, melainkan juga memperbesar kemungkinan untukmempertahankan mereka setelah bekerja. Jadi intinya rekrutmen merupakanusaha yang dilakukan untuk memperoleh sumber daya manusia yangdibutuhkan dalam mengisi jabatan-jabatan terntu yang masih kosong. Selainitu rekrutmen merupakan usaha-usaha mengatur komposisi sumber dayamanusia secara seimbang sesuai dengan tuntutan melalui penyeleksian yangdilakukan. Melalui rekrutmen organisasi dapat melakukan komunikasi denganpihak-pihak tertentu untuk memperoleh sumber daya manusia yangpotensial, sehingga akan banyak pencari kerja dapat mengenal danmengetahui organisasi yang pada akhirnya akan memutuskan kepastian atautidaknya dalam bekerja.

Page 299: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan266

Dengan rekrutmen diharapkan pencari kerja yang berkualitas tinggi akanmengetahui adanya kesempatan kerja. Selain itu perlu juga diusahakan adanyakesan dan image yang positif mengenai organisasi dengan memberikaninformasi yang cukup mengenai pekerjaan sehingga pencari kerja dapatmempertimbangkan minat dan kualifikasinya. Menurut Umi Sukamti (1989),dalam proses rekrutmen terdiri dari dua fase, yaitu: (a) untuk memonitorperubahan lingkungan dan organisasi yang menimbulkan kebutuhan sumberdaya manusia baru, dan menetapkan pekerjaan-pekerjaan yang harus diisi dantipe-tipe pelamar yang diperlukan; (b) untuk menyebarluaskan kepadapelamar yang potensial bahwa ada lowongan pekerjaan, sehingga menarikpelamar yang bersangkutan dan menyisihkan pelamar yang kurangmemenuhi kualifikasi yang diperlukan.

Lebih lanjut Randall S. Schuler dan Susan E. Jackson (1997:227)menjelaskan bahwa kegiatan kunci yang merupakan bagian dari rekrutmenadalah (1) menentukan kebutuhan jangka pendek dan jangka panjangperusahaan dalam hal jenis pekerjaan (job title) dan levelnya dalamperusahaan; (2) terus berupaya mendapatkan informasi mengenaiperkembangan kondisi pasar tenaga kerja; (3) menyusun bahan-bahanrekrutmen yang efektif; (4) menyusun program rekrutmen yang sistematisdan terpadu yang berhubungan dengan kegiatan sumber daya manusia laindan dengan kerja sama antara manajer lini dan karyawan; (5) mendapatkanpool calon karyawan yang berbobot atau memenuhi syarat; (6) mencatatkualitas dan jumlah pelamar dari berbagai sumber dan masing-masingmetode rekrutmennya; dan (7) melakukan tindak lanjut terhadap para calonkaryawan baik yang diterima maupun yang ditolak, guna mengevaluasi efektiftidaknya rekrutmen yang dilakukan. Dan yang paling penting semua kegiatanini harus dilakukan sesuai konteks hukum yang berlaku.

Penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama didalam menyediakansumber daya manusia bagi organisasi kewirausahaan setiap kali terdapatposisi yang kosong. Penarikan tenaga kerja adalah penyaringan awal daricalon sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi.Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga jumlah yang relatif sedikit calonkaryawan dari mana seseorang akhirnya akan disewa. Agar efektif,wirausahawan harus mengetahui (1) jabatan yang pada akhirnya akan diisioleh calon karyawan, (2) dimana sumber daya manusia potensial bisadiperoleh, dan (3) bagaimana hukum mempengaruhi usaha perekrutan.1) Analisis Jabatan/Mengetahui jabatanAnalisa jabatan adalah teknik yang umumnya digunakan untuk mendapatikanpengertian mengenai suatu posisi. Analisa jabatan pada dasarnya adalahprosedur yang ditujukan pada penentuan; (1) aktivitas jabatan apa yang akan

Page 300: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 9 Pengorganisasian 267

dilakukan dan (2) tipe individu bagaimana yang sebaiknya disewa untukmelaksanakan suatu pekerjaan. Deskripsi jabatan adalah istilah yangdigunakan untuk menunjuk pada aktivitas dari suatu jabatan yang akandilakukan, sementara istilah spesikasi jabatan menunjuk pada karakteristikindividu yang sebaiknya disewa untuk mengisi suatu jabatan. Gambar 13-2menunjukkan hubungan diantara Analisa jabatan, deskripsi jabatan, danspesifikasi jabatan.

Analisis JabatanSuatu proses bagi perolehan semua fakta-fakta pekerjaan

jang berhubungan

DESKRIPSI JABATAN SPESIKASI JABATANSuatu pernyataan yang berisibagian bagian seperti:- Posisi Jabatan, Lokasi- Ringkasan pekerjaan- Kewajiban-kewajiban.- Mesin-mesin, peralatan,

dan perlengkapan- Bahan-bahan, dan bentuk

yang dipergunakan- Pengawasan tertentu atau

yang diterima.- Kondisi pekerjaan- Bahaya-bahaya .

Suatu pernyataan mengenai kualifikasikemanusiaan yang diperlukan untukmelakukan pekerjaan. Biasanya berisibagian-bagian seperti:- Pendidikan- Pengalaman- Pelatihan- Penilaian(judgement) Inisiatif- Usaha-Usaha fisik- Ketrampilan fisik- Tanggung jawab- Ketrampilan kornunikas- Karakteristik emosional- Tuntutan indent yang tidak biasa seperti

pendengaran, penglihittan, indra rasa.

Gambar 9.4. Hubungan antara analisa jabatan, deskripsi jabatan, danspesifikasi

a) Sumber Dari Sumber Daya Manusia

Disamping suatu pengetahuan yang mendalam mengenai posisi organisasiyang akan diisi, wirausahawan harus mampu menunjukkan sumber darisumber daya manusia. Suatu kendala didalam menemukan hal ini adalahkenyataan bahwa suplai individu-individu yang akan dipilih pada pasar tenagakcrja senantiasa berubah; pada dasamya, terdapat saat-saat dimanamenemukan sumber daya manusia yang tepat adalah jauh lebih sulitdibandingkan pada waktu-waktu lainnya.

Page 301: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan268

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa rekrutmendimaksudkan untuk mendapatkan calon karyawan yang memenuhi syarat.Oleh karena itu proses rekrutmen hendaknya perlu memperhatikan sumber-sumber yang dapat dijadikan wahananya, yaitu meliputi sumber internal dansumber eksternal. Menurut Randall S. Schuler dan Susan E. Jackson (1997)sumber-sumber dan metode tersebut adalah: Secara keseluruhan, sumber-sumber dari sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi posisi bisadikategorikan dengan dua cara: (1) sumber yang berada didalam organisasikewirausahaan dan (2) sumber yang berada diluar organisasi kewirausahaan.

Sumber-sumber internal meliputi karyawan yang ada sekarang yang dapatdicalonkan untuk dipromosikan, dipindahtugaskan atau dirotasi tugasnya,serta mantan karyawan yang bisa dikaryakan dan dipanggil kembali. Adapunmetode yang dapat digunakan adalah dengan menempelkan pemberitahuanpada papan pengumuman, pengumuman lisan, penelitian riwayat kerjakaryawan (personnel records), penelitian daftar promosi berdasarkan kinerja,melakukan pemeringkatan dari kegiatan penilaian, melakukan pengecekandaftar senioritas, dan melihat daftar yang dibuat menurut ketrampilan padaSistem Informasi Sumber Daya Manusia perusahaan. Itu semua dapatdilakukan dengan membuat job posting dan daftar ketrampilan (skillinventories).

Sumber internal merupakan sekelompok karyawan yang sekarang adadalam suatu organisasi kewirausahaan adalah satu sumber dari sumber dayamanusia yang mungkin memiliki kualifikasi terbaik untuk suatu posisi yangkosong. Walaupun personalia yang ada biasanya bergerak secara lateral dalamsuatu organisasi, sebagian besar gerakan internal biasanya adalah promosi.Promosi dari dalam biasanya mempunyai keuntungan (1) membangun moral,(2) mendorong karyawan untuk bekerja lebih keras dengan harapan akanmendapatkan promosi, dan (3) membuat individu cenderung tinggal denganorganisasi kewirausahaan tertentu karena kemungkinan promosi dimasadepan.b) Sumber-sumber yang Berasal dari eksternal, OrganisasiSumber eksternal, adalah sumber untuk mendapatkan karyawan dari luarperusahaan yang memiliki bobot atau kualifikasi tertentu. sumber yang dapatdilakukan adalah dengan program referal karyawan, yaitu iklan secara lisan;walk-in apllicant, di mana sejumlah pelamar mencalonkan diri denganmendatangi langsung bagian rekrutmen di perusahaan tersebut; melalui biro-biro tenaga kerja; melalui perusahaan lain; melaui biro-biro bantuansementara; melalui asosiasi dan serikat dagang; sekolah, WNA (warga negaraasing). Adapun metode yang dapat digunakan adalah melalui iklan radio dantelevisi, iklan di koran dan jurnal perdagangan, Computerized Service Listings,akuisisi dan merger, open house, rekrutmen berdasarkan kontrak (contractrecruiting), Contingent Workforce Recruiting (perekrutan tenaga kerjasementara).

Page 302: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 9 Pengorganisasian 269

Jika untuk beberapa alasan suatu posisi tidak bisa diisi oleh seseorangyang berasal dan dalam organisasi kewirausahaan, sejumlah sumber calontenagakerja tersedia diluarorganisasi. Beberapa dari sumber tersebut adalah:(1) Pesaing; Satu sumber eksternal sumber daya manusia yang

umumnya terbuka adalah organisasi kewirausahaan pesaing.Karena terdapat beberapa keuntungan membajak sumber dayamanusia dart pesaing, tipe pembajakan ini telah menjadi praktekyang umum. Diantara keuntungan-keuntungannya adalah, (a)pesaing akan harus membayar pelatihan individu sampai saatpenyewaan, (b) organisasi kewirausahaan pesaing mungkin akanagak diperlemah dengan kehilangan individu, dan (c) sekali disewa,individu menjadi sutnber informasi yang berharga mengenaibagaimana cara terbaik untuk bersaing dengan bekas organisasinya.

(2) Badan Penempatan Kerja; Suatu agen penempatan kerja adalahsuatu organisasi yang mengkhususkan dirt didalam menyesuaikanindividu dengan organisasi. Agen-agen tersebut membantu orang-orang untuk menemukan pekerjaan dan organisasi untukmenemukan tenaga kerja.

(3) Pembaca dari terbitan-terbitan tertentu; Mungkin sumber tenagakerja manusia yang potensial yang paling luas adalah pembaca dartpublikasi-publikasi tertentu. Untuk bisa menemukan sumber ini,wirausahawan bisa memasang iklan pada media massa. Iklantersebut hendaknya menguraikan posisi yang lowong secaramendetail dan mengumumkan bahwa organisasi kewirausahaanmenerima lamaran dari individu yang memiliki kualifikasi. Tipeposisi yang hendak diisi menentukan tipe publikasi dimana suatuiklan hendak dipasang. Tujuannya adalah untuk mengiklankankepada pembaca yang mungkin akan tertarik untuk mengisilowongan tersebut.

(4) Lembaga-lembaga Pendidikan; Beberapa wirausahawan pergisecara langsung keperguruan tinggi untuk mewawancaraimahasiswa-mahasiswa yang mendekati kelulusan. Sekolah bisnis,sekolah teknik, sekolah seni, dll mempunyai sumber daya manusiayang agak berbeda untuk ditawarkan. Usaha penarikan tenaga kerjahendaknya dipusatkan pada sekolah-sekolah dengan kemungkinantertinggi untuk menyediakan sumber daya manusia semestinya bagiposisi lowong.

b. SeleksiLangkah pokok kedua yang terlibat dalam penyediaan sumber daya manusiayang tepat bagi organisasi kewirausahaan adalah seleksi. Seleksi adalahpemilihan individu untuk disewa dari semua individu-individu yang telahdirekrut. Dengan ini, seleksi bergantung pada dan menyertai penarikan tenagakerja (recruitment).

Proses seleksi merupakan salah satu bagian yang terpenting dalamkeseluruhan proses manajemen sumber daya manusia. Pernyataan ini

Page 303: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan270

didasarkan pada suatu alasan bahwa suatu organisasi ataupun perusahaanakan mendapatkan sejumlah pegawai yang memenuhi kualifikasi yangdipersyaratkan atau tidak adalah sangat tergantung pada cermat tidaknyaproses seleksi ini dilakukan. Dan proses seleksi ini merupakan bagian yangtidak bisa dipisahkan dengan rekrutmen.

Menurut Umi Sukamti (1989:153) mendefinisikan seleksi sebagai suatuproses penetapan pelamar yang mana diantara mereka direkrut denganmelalui pertimbangan persyaratan-persyaratan untuk dapat diterima dalammelakukan pekerjaan dengan baik. Sedangkan menurut Randall S. Schulerdan Susan E. Jackson (1997), yang mengaitkan seleksi dan penempatanmenyebutkan bahwa seleksi adalah proses mendapatkan danmempergunakan informasi mengenai pelamar kerja untuk menentukan siapayang seharusnya diterima menduduki posisi jangka pendek dan jangkapanjang. Penempatan (placement) berkaitan dengan pencocokan seseorangdengan jabatan yang akan dipegangnya, berdasarkan pada kebutuhan jabatandan pengetahuan, ketrampilan, kemampuan, preferensi, dan kepribadiankaryawan tersebut.

Berdasarkan definisi tersebut, dapat dipahami bahwa seleksi merupakansalah satu cara yang dilakukan organisasi atau perusahaan untuk melihatkesesuaian atau tidaknya antara individu, pekerjaan, organisasi, danlingkungan. Oleh karena itu, prosedur seleksi yang cermat dan penempatanyang sesuai adalah merupakan esensi dari pengelolaan sumber daya manusiadalam suatu perusahaan atau organisasi. Jikalau dilakukan dengan baik,niscaya prosedur ini akan menjamin bahwa sebuah perusahaan atauorganisasi mempunyai karyawan yang dapat menjalankan tugasnya denganbaik dan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Namun demikian, dalamproses seleksi menurut Sondang P. Siagian (1999:133) ada empat macamtantangan yang perlu diperhatikan dan dihadapi oleh para petugas seleksidalam menentukan jenis dan langkah-langkah dalam proses seleksi, yaitu:penawaran tenaga kerja, tantangan etis, tantangan organisasional, dankesamaan kesempatan memperoleh pekerjaan.

Lebih lanjut (Sondang P. Siagian, 1999:133) menjelaskan bahwalangkah-langkah dalam proses seleksi minimal ada delapan langkah, yaitu:1) Penerimaan surat lamaran,2) Penyelenggaraan ujian,3) Wawancara seleksi,4) Pengecekan latar belakang pelamar dan surat-surat referensinya,5) Evaluasi kesehatan,6) Wawancara oleh manajer yang akan menjadi atasan langsungnya,7) Pengenalan pekerjaan, dan8) Keputusan atas lamaran.

Sedangkan tentang isi langkah-langkah seleksi, menurut Randall S.Schuler dan Susan E. Jackson (1997:264-285), yang didasarkan pada hasilriset tentang reaksi pelamar dalam prosedur seleksi menunjukkan bahwapelamar lebih menyukai proses yang melibatkan mereka dalam kegiatan yang

Page 304: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 9 Pengorganisasian 271

benar-benar berkaitan dengan lowongan pekerjaan. Bagi pelamar, simulasidan contoh kerja biasanya dianggap lebih relevan daripada tes kognitif tertulisdan analisis tulisan tangan misalnya, dan mungkin karena alasan ini, pelamarmenganggap cara seperti itu lebih adil. Pelamar mungkin bereaksi negatifterhadap wawancara yang dilakukan secara buruk. Pertanyaan diskriminatifatau menyerang jelas menimbulkan kesan negatif. Demikian juga pertanyaandangkal dan tak berkaitan dengan masalahnya.

Untuk itulah dalam upaya mendapatkan berbagai informasi untukmeramalkan performasi, organisasi seharusnya mengupayakan berbagai alatseleksi dari yang biasa dipakai dan yang tidak biasa dipakai. Dalam hal inimenurut Umi Sukamti (1989:164) ada empat standar yang dapat digunakanorganisasi dalam proses seleksi, yaitu: (a) relevansi, yaitu sejauhmana alatseleksi dapat mencerminkan sampel yang representatif dari pekerjaan; (b)reliabilitas, yaitu sejauhmana suatu alat seleksi memberikan hasil yang samaapabila dipakai dalam waktu yang tidak sama atau oleh orang yang berbeda;(c) validitas, yaitu hubungan statis antara skor-skor pada alat seleksi dengankriteria atau ukuran performasi pekerjaan; dan (d) faktor keadilan, yaitu setiapalat seleksi harus dinilai standar keadilannya yang mana kecenderungan alatini memperlakukan dan memberi kesempatan sama kepada semua pelamaruntuk mendapatkan pekerj aan.

Dari berbagai penjelasan dan konsep mengenai seleksi tersebut, apabiladilakukan dengan prosedur yang benar dan didukung dengan alat seleksi yangtepat dan akurat, sudah barang tentu kualifikasi sumber daya manusia yangdibutuhkan oleh setiap organisasi akan dapat terpenuhi. Karena proseduryang benar dalam melakukan seleksi ini akan mempunyai dampak positifbukan saja bagi perusahaan tetapi juga bagi para pelamar pekerjaan yangdiseleksi. Bagi perusahaan keuntungan yang dapat diperoleh adalah mudahuntuk menentukan kualifikasi pelamar yang dinyatakan lolos seleksi.Sedangkan keuntungan bagi para pelamar adalah dapat merasa puas dan tidakmenimbulkan kecurigaan-kecurigaan dalam proses seleksi. Pelamar akanmerasakan adanya sikap dan tindakan yang fair dari perusahaan atauorganisasi penyelenggara seleksi, sehingga apabila pelamar mengalamikegagalan dalam seleksi, mereka akan dapat merasakan “kepuasan” ataupaling tidak dapat mengadakan introspeksi diri bahwa mereka belum dapatmemenuhi standar yang ditentukan oleh perusahaan atau organisasi untukbekerja.

Sedangkan bagi para pelamar yang dapat lolos dalam seleksi, tentunyamereka diharapkan dapat bekerja sesuai dengan job spesifikasinya masing-masing yang pada akhirnya dapat menampilkan seluruh potensi yangdimilikinya, baik itu berupa pengetahuan, kemampuan, ketrampilan, minat,kesukaan, dan kepribadiannya bagi kepentingan dan tujuan perusahaan atauorganisasi tempat mereka bekerja.

Proses seleksi biasanya diwakili oleh serangkaian tahap melalui manacalon tenaga kerja harus melewatinya untuk bisa disewa. Tiap tahap yang

Page 305: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan272

berurutan mengurangi kelompok total dari calon tenaga kerja sampai,akhirnya satu individu bisa disewa.

Tabel 9.3 Langkah-langkahPenarikan

Tahapan Seleksi Alasan Bagi Penolakan

Penyaringan pendahuluanPreliminary screening darirekaman berkas data dll.

Kurangnya rekamanpendidikan (performance)yang memadai

PersonaliaPotensialOrganisasi

Wawancara Pendahuluan Kendak sesuaian yangmenyolok dari sikap danpcnampilan luar

Tes Kecerdasaran (intelligence) Kegagalan untuk meme-nuhi,standar minimum

Tes bakat (Aptitude) Kegagalan untuk meme-nuhibakat minimum yang diperlukan

Penolakan

Test kepribadian Aspek negatif dsrikepribadian

sumber

Rujukan (ferformanceRefence)

Laporan negatif atau tidakmenguntungkan tentang prei-,Iasi atauhasil kerja dimasa lalu

daya

Wawancara Diagnostik Kurangnyaambisi,kemampuan Iatau kualitas lain yang diperlukan

potensial

Pemeriksaan kesehatan Secarafisiktidaksesuaidenganbagisuatu jabatan

Karyawan

Penilaian pribadi Kandidat yang ,tersisa ditem1patkanpadaposisiyangtersedia

Gambar 9.3 memuat tahap-tahap tertentu dari proses seleksi: yangmenunjukkan alasan untuk tidak meluluskan calon sumber daya manusiapada tiap-tiap tahap; dan menggambarkan bagaimana kelompok sumber dayapotensial bagi suatu organisasi kewirausahaan bisa diperkecil sampai seorangindividu yang pada karirnya menjadi karyawan. Dua alat yang seringdigunakan untuk membantu proses seleksi adalah (1) ujian (testing) dan (2)pusat penilaian (assesment centers). tersebut adalah sebagai berikut.

1) TestingTesting bisa didefinisikan sebagai penelitian kualitas sumber daya manusia yangrelevan untuk menjalankan tugas atau jabatan yang tersedia. Tujuan dari testingadalah untuk meningkatkan keberhasilan pemilihan sumber daya manusia yangsesuai bagi organisasi kewirausahaan. Walaupun banyalc jenis test yang tersediabagi penggunaan organisasional, test tersebut urnumnya dibagi menjadi empatkategori: test bakat (aptitude test), test pencapaian (achievement test), test minatvokasional(vocational interest test), dan test kepribadian (personality test).

Page 306: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 9 Pengorganisasian 273

a) Tes bakat; Tes tersebut mengukur potensi individu untuk melaksanakanbeberapa tugas. Tes bakat dibedakan dengan pengukuran kecerdasanumum sementara yang lainnya mengukur kemampuan khusus, sepertimekanikal, wawasan.

b) Tes Pencapaian; Tes yang mengukur tingkat ketrampilan ataupengetahuan yang dimilikioleh individu dalam bidang tertentudinamakan tes pencapaian. Ketrampilan dan pengetahuan ini mungkindiperoleh melalui berbagai aktivitas pelatihan atau pengalaman nyatapada bidang tersebut.

c) Tes minat vokasional; tes tersebut berusaha mengukur minatindividu didalam melaksanakan berbagai jenis aktivitas clan diaturdene,an asumsi bahwa orang-orang tertentu melaksanakan tugas denganbaik karena aktivitas pekerjaan tersebut menarik bagi mereka. Tujuandasar dari tipe tes ini adalah untuk tnembantu memilih individu-individu yang menemukan aspek tertentu dan posisi yang lowongadalah menarik.

d) Tes kepribadian; Tes kepribadian berusaha untuk menguraikandimensi kepribadian individu, seperti kematangan emosional,subyektivitas, atau obyektivitas. Tes kepribadian bisa digunakan secaramenguntungkan jika (1) karakteristik kepribadian dibutuhkan untukmelaksanakan pekerjaan dengan baik pada suatu pekerjaan tertentudidefinisikan dengan baik dan jika (2) individu memiliki karakterisitiktersebut bisa ditunjuk dan dipilih

Beberapa garis pedoman hendaknya digunakan ketika menggunakan tessebagai bagian dan proses seleksi. Pertama, hendaknya dilakukan denganhati-hati untuk menjamin bahwa tes yang .sedang digunakan adalah validdan bisa dipertanggung-jawabkan. Kedua, hasil-hasil tes hendaknya tidakdigunakan sebagai sumber informasi tunggal untuk menentukan apakahseseorang akan disewa atau tidak. Ketiga didalam menggunakan tessebagai bagian dari proses seleksi ketelitian hendaknya dilakukan didalammenentukan bahwa tes yang digunakan tidak bersifat diskriminasi."Banyak tes yang berisi penyimpangan bahasa atau budaya yang mungkinmerupakan diskriminasi bagi minoritas".

2) Pusat-pusat Penilaian (Assesment Center)

Peralatan lain yang sering digunakan untuk membantu meningkatkankeberhasilan seleksi karyawan adalah pusat penilaian. Walaupun konseppusat penilaian terutama adalah sebagai alat bantu dalam seleksi, is jugatelah digunakan sebagai alat bantu pada bidang-bidang seperti pelatihansumber daya manusia dan pengembangan organisasi kewirausahaan.

Page 307: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan274

Pusat penilaian adalah suatu program, dan bukannya tetnpat, di manapeserta tergabung dalam sejumlah individu dan kelompok latihan yangdibentuk untuk mensimulasi aktivitas-aktivitas penting pada tingkat di manapeserta berharap untuk bisa mencapai suatu tingkatan tertentu.

Latihan (exercise) tersebut mungkin termasuk aktivitas-aktivitasseperti berpartisipasi dalam diskusi tanpa pemimpin, memberikanbeberapa tipe presentasi secara lisan, atau memimpin suatu kelompokdidalam memecahkan masalah yang diberikan.

Menurut konsep pusat penilaian, individu yang melakukanaktivitas-aktivitas tersebutdiamati oleh manajer atau pengawas yangterlatih untuk mengevaluasi bakat kemampuan dan potensinya.

c. Pelatihan (Training)

Sesudah penarikan dan seleksi tenaga kerja, langkah berikutnya didalammemberikan sumber daya yang tepat pada organisasi kewirausahaan adalahpelatihan. Pelatihan adalah proses pengembangan kualitas sumber dayamanusia yang pada akhirnya akan membuat sumber daya tersebut menjadilebih produktif dan, karenanya bisa menyumbang bagi pencapaian tujuanorganisasional.

Pendidikan dan pelatihan adalah merupakan upaya untukmengembangkan sumber daya aparatur, terutama untuk peningkatanprofesionalisme yang berkaitandengan, keterampilan administrasi danketerampilan manajemen (kepemimpinan). Sebagaimana yang dikemukakanoleh Soekijo (1999:4) bahwa untuk meningkatkan kualitas kemampuan yangmenyangkut kemampuan kerja, berpikir dan keterampilan maka pendidikandan pelatihan yang paling penting diperlukan.

Menurut Pandodjo dan Husman (1998:4) pendidikan merupakan usahakegiatan untuk meningkatkan pengetahuan umum seseorang termasukdidalamnya teori untuk memutuskan persoalan-persoalan yang menyangkutkegiatan pencapaian tujuan. Sedangkan latihan merupakan kegiatanuntuk memperbaiki kemampuankerja melalui pengetahuan praktis danpenerapannya dalam usaha pencapaian tujuan.

Para ahli mengemukakan berbagai definisi maupun batasantentang pendidikan dan pelatihan, terutama para ahli yang berada di ilmuadministrasi ataumanajemen (administrasi kepegawaian, manajemenkepegawaian, manajemen personalia, manajemen SDM) yang pada prinsipnyamemberikan batasan yangtidak jauh berbeda. Namun ada juga yangmenyamakan istilah pelatihan dengan pengembangan, tetapi secara teoritisistilah pengembangan berbeda dengan pengertian pelatihan.

Page 308: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 9 Pengorganisasian 275

Siagian (1995:82) menjelaskan bahwa, perbedaan antara pengembangandan pelatihan pada intinya yaitu pelatihan yang dimaksudkan untuk membantukemampuan para pekrjadalam melaksanakan tugas sekarang atau dengankatalain, pelatihan adalah suatu bentuk investasi jangka pendek, pengembanganlebih berorientasi pada produktifitas para pekerja dimasa depan ataupengembangan suatu investasi SDM jangka panjang.

Sedangkan Lynton dan Pareek dalam Swasto (1992:2) pendidikanmempunyai tujuan yang berlainan dengan pelatihan.1) Pendidikan terutama berkaitan dengan pembinan bagi siswa sehingga ia

dapatmemilih minat perhatiannya dan cara hidupnya juga kariernya.Sebaliknya pelatihan terutama mempersiapkan para peserta untukmengambil jalur tindakan tertentu yang dilukiskan oleh teknologi danorganisasi tempatnya bekerja,

2) Pendidikan membantu siswa memilih dan menentukan kegiatannya.Pelatihan membantu peserta memperbaiki prestasi kegiatannya,

3) Pendidikan terutama mengenai pengetahuan dan pengertian,sedangkan pelatihan terutama mengenai pengertian danketerampilan.Pelatihan (training ) dimaksudkan untuk menguasai berbagaiketerampilandan teknik pelaksanaan kerja tertentu terinci dan rutin(Handoko, 1995:104).

4) Pelatihan merupakan proses pendidikan jangka pendek bagi karyawanoperasional untuk memperoleh ketrampilan operasional sistematis.Sedangkan menurut Wijaya (1995:5) pendidikan dan pelatihan akanmemberikan bantuan pada masa yang akan datang dengan jalanpengembangan pola pikir dan bertindak, terampil berpengetahuan danmempunyai sikap serta pengertian yang tepat untuk pelaksanaan pekerjaan.Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan potensiSDMadalah dengan cara pendidikan dan pelatihan.

Kedua istilah tersebut ada terdapat berbagai pendapat, seperti yangdijelaskan oleh Notoatmojo (1998:21) pendidikan pada umumnya berkaitandengan mempersiapkan calon tenaga kerja yang diperlukan oleh sebuahorganisasi atau instansi, sedangkan pelatihan berkaitan dengan peningkatankemampuan atau keterampilan karyawan yang sudah mendduduki suatujabatan. Flippo (1979:53) menyatakan pendidikan dihubungkan denganpeningkatan pengetahuan umum dan pemahaman akan seluruh lingkungandisekitar kita, sedangkan pelatihan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkanilmu pengetahuan dan keterampilan pegawai dalam pekerjaan yang biasadilakukan sehari-hari.

Oleh karena itu, tujuan dan pelatihan adalah untuk meningkatkan

Page 309: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan276

produktivitas dari individu-individu dalam tugas mereka dengan mempengaruhiperilakumereka.

1) TeknikPelatihan

Pelatihan individu-individu pada dasarnya merupakan suatu proses empatlangkah: (a) penentuan kebutuhan-kebutuhan pelatihan, (b) perancanganprogram pelatihan, (c) penanganan program pelatihan, dan (d) evaluasiprogram pelatihan. Hubungan diantara langkah-langkah tersebut disajikan padagambar 9.4 tiap-tiap langkah tersebut diuraikan secara mendetail pada bagianberikut:

Langkah 1PenentuanKebutuhan-kebutuhan Pelatihan

Langkah 4 Langkah 2Evaluasi program

pelatihanPerancangan program

Pelatihan

Langkah 3Penanganan program

PelatihanGambar 9. 5. Langkah-langkah dalam proses pelatihan.

a) Penentuan Kebutuhan Pelatihan

Langkah pertama dalam proses pelatihan adalah penentuan kebutuhanpelatihan yang ada dalam suatu organisasi kewirausahaan. Kebutuhanpelatihan adalah bidang informasi atau bidang ketrampilan dari individu-individu atau kelompok yang perlu dikembangkan lebih lanjut untukmeningkatkan produktivitas organisasional dari individu-individu ataukelompok tersebut. Hanya jika pelatihan dipusatkan pada kebutuhankebutuhan tersebut, ia bisa menjadi manfaat produktif dari organisasikewirausahaan.

Pelatihan anggota-anggota organisasi kewirausahaan biasanyamerupakan aktivitas yang kontinyu. Bahkan sesudah individu-individubergabung dengan organisasi untuk beberapa waktu dan telah mengalamiorientasi awal dan pelatihan ketrampilan, kebutuhan bagi pelatihan sumberdaya manusia yang berkesinambungan tidak bisa terlalu ditekankan.Pelatihan pada tahap ini ditujukan pada ketrampilan sumber daya manusiayang senantiasa semakin diperbaiki.

Page 310: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 9 Pengorganisasian 277

b) Perancangan Program PelatihanSekali kebutuhan pelatihan telah ditentukan, suatu program pelatihanyang ditujukan pada memenuhi kebutuhan tersebut harus dirancang.Pada dasarnya, perancangan suatu program berarti penggabunganberbagai tipe kenyataan dan aktivitas-aktivitas yang akan dipenuhi olehkebutuhan pelatihan yang terbentuk. Jelasnya, ketika kebutuhan pelatihanberubah, kenyataan dan aktivitas-aktivitas yang dirancang untukmemenuhi kebutuhan tersebut akan berubah.c) Penanganan Program PelatihanLangkah berikutnya dari proses pelatihan adalah penanganan programpelatihan, atau pelatihan individu-individu yang sesungguhnya. Berbagaiteknik yang ada baik untuk menyalurkan informasi yang diperlukan danpengembangan ketrampilan yang dibutuhkan dalam program pelatihan.Beberapa dari teknik tersebut dibahas dalam bagian berikut.d) Teknik Penyaluran InformasiDua teknik utama dalam penyaluran informasi dalam program pelatihanadalah (1) ceramah (lectures) dan (2) proses belajar yang terprogram(programmed learning). Walaupun mungkin bisa dikemukakan bahwateknik tersebut mengembangkan beberapa ketrampilan pada individu-individu maupun menyalurkan informasi kepada mereka, teknik tersebutdisajikan pada hab ini tcrutama sebagai alat untuk penyebaran informasi(dissemination of information).

(1) Ceramah; Mungkin teknik yang paling luas digunakan didalammenyalurkan informasi pada program pelatihan adalah ceramah. Bassdan Vaughn mendefinisikan ceramah sebagai situasi komunikasi satuarah dimana instruktur menyajikan informasi kepada kelompokpendengar. Instrukturbiasanya lebih banyak melakukan pembicaraanpada tipe situasi pelatihan tipe ini. Peserta pelatihan terutama sebagaipendengar dan membuat catatan-catatan.

Keuntungan dari ceramah ini adalah bahwa ia memungkinkaninstruktur untuk menunjukkan pada peserta pelatihan suatu jumlahinformasi maksimum dalam periode waktu tertentu. Kerugiannya,Ceramah biasanya terdiri dari komunikasi satu arah; instrukturmemberikan informasi kepada kelompok pendengar yang pasif.

(2) Proses Belajar Terprogram (programmed learning): Teknik lain yangumumnya digunakan untuk menyalurkan informasi dalam programpelatihan adalah proses belajar terprogram. Proses belajarterprogram adalah teknik instruksi tanpa adanya atau campur tangandari instruktur. Bagian kecil dari informasi yang berhubungan dengantanggapan disajikan kepada peserta pelatihan individu. Peserta

Page 311: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan278

pelatihan bisa menentukan dari keakuratan respon mereka apakahmengertian mereka dari informasi yang diperoleh adalah akurat.Tipe respon yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan berbeda darisituasi satu kesituasi lainnya tetapi biasanya adalah pilihan ganda,benar atau salah, atau isi bagian kosong.

Seperti halnya dengan metode ceramah, proses belajar terprogrammemiliki keuntungan dan kerugian. Diantara keuntungannya adalah bahwapeserta bisa belajar dengan cara mereka sendiri, tahu dengan segera jikamereka salah atau benar, dan berpartisipasi dengan aktif. Kerugianutamanya adalah bahwa tidak ada orang yang bisa menjawab pertanyaandari peserta jika timbul adanya suatu pertanyaan.

2) Teknik Pengembangan Keterampilan

Teknik pengembangan ketrampilan dalam program pelatihan bisa dibagimenjadi dua kategori luas: (a) teknik dalam jabatan untuk mengembangkanketrampilan (on the job techniquesfor developing skills), dan (b) teknikruang kelas untuk mengembangkan ketrampilan (classroom techniques fordeveloping skills).

a) Teknik dalam Jabatan untuk Mengembangkan Ketrampilan (OnThe Job Techniquesfor Developing Skills),

Teknik pengembangan ketrampilan dalam jabatan biasanya adalahtercantum dalam pelatihan dalam jabatan (on the job training). Tekniktersebut merupakan campuran dari pengetahuan dan pengalaman yangberhubungandengan jabatan didalam rnenggunakan pengetahuan tersebutdan termasuk choacing, perputaran posisi, dan komite proyek khusus.Choaching adalah kritik secara langsung tentang seberapa baik individudidalam melakukan suatu pekerjaan, sementara perputaran posisimelibatkan perpindahan individu dari satu pekerjaan kepekerjaan lainnyauntuk memperoleh pengertian organisasi secara keseluruhan. Komiteproyek khusus melibatkan pemberian tugas tertentu kepada individu untukmemberikan pengalaman kepada individu dalam bidang yang telahdirancang terlebih dahulu.

b) Teknik ruang kelas untuk mengembangkan ketrampilan (classroomtechniques for developing skills).

Teknik tertentu yang ditujukan pada pengembangan ketrampilan dalamruang kelas termasuk berbagai tipe permainan Manajemen (managementgames) dan suatu macam aktivitas permainan peranan (role playing

Page 312: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 9 Pengorganisasian 279

activities). Format paling umum bagi permainan manajemenmembutuhkan suatu kelompok kecil dari siswa latihan untuk membuatdan kemudian mengevaluasi berbagai keputusan manajemen. formatpermainanperananumumnya melibatkan suatu tindakan dan kemudiantercermin atas berbagai masalah yang berorientasi pada orang-orang yangharus dipecahkan dalam organisasi

3) Evaluasi Program Pelatihan

Sesudah program pelatihan selesai, program tersebut hendaknya dievaluasikeefektivitasannya. Karena program pelatihan merupakan suatu investasibiaya, manajemen hendaknya mendapatkan hasil pengembalian yang layak.Biaya-biaya termasuk bahan-bahan, waktu bagi pelatih, dan kehilanganproduksi akibat individu-individu yang dilatih dan bukannya bekerja. Padadasamya, program pelatihan harus dievaluasi untuk menentukan apakah iamemenuhi kebutuhan dimana program tersebut dirancang.

4) Penilaian Hasil Kerja (Performance Appraisal)

Sesudah individu-individu direkrut, diseleksi, dan dilatih, tugas membuatmereka menjadi individu-individu yang produktif dalam organisasibelumlah selesai. Langkah keempat dalam proses penyediaan sumber dayamanusia yang tepat bagi organisasi kewirausahaan adalah penilaian hasilkerja. Penilaian hasil kerja adalah proses menelaah aktivitas produktifindividu-individu dimasa lalu untuk mengevaluasi sumbangan yang merekabuat dalam mencapai tujuan sistem manajemen.

Seperti halnya dengan pelatihan, penilaian hasil kerja adalah aktivitasyang bersifat kontinyu dan dipusatkan pada sumber daya manusia yangrelatif baru maupun yang sudah mapan dalam organisasi kewirausahaan.Saw dari tujuan utamanya adalah untuk memberikan umpan balik padaanggota-anggota organisasi kewirausahaan mengenai seberapa baik merekabisa menjadi lebih produktif.

Kelemahan potensialnya adalah:

a) Individu-individu yang terlibat dalam penilaian hasil kerja bisamemandang penilaian tersebut sebagai situasi balas jasa hukuman(reward- punishment situation);

b) Penekanan penilaian hasil kerja bisa menundapenyelesaian kertas kerjabukannya mengkritik hasil kerja individu;

c) Menghasilkan beberapa tipe reaksi negatif dari bawahan ketikapengevaluasi memberikan suatu komentar negatif.

Page 313: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan280

PENUTUP

Pengorganisasian adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teraturuntuk semua sumber daya dalam sistem manajemen. Fungsi pengorganisasiansangat penting bagi sistem manajemen karena ia adalah mekanisme utamadengan mana wirausahawan mengaktifkan rencana-rencana. fungsipengorganisasian demikian pentinganya, sehingga mereka menyarankandiciptakannya dan difungsikannya departemen pengorganisasian dalam sistemmanajemen, dengan bidang tanggung jawab (a) pengembangan rencana-rencana reorganisasi yang akan membuat sistem manajemen lebih efektif danefisien, (b) mengembangkan rencana-rencana untuk memperbaiki ketrampilanmanajerial yang sesuai dengan kebutuhan sistem manajemen sekarang ini, (c)berusaha untuk mengembangkan suatu iklim organisasional yangmenguntungkan dalam sistem manajemen.

Komponen utama dari usaha pengorganisasian termasuk juga prosedur-prosedur dan aturan-aturan yang mendetail, waktu. hirarkhi organisasionaldiuraikan dengan jelas, dan hubungan antara anggota-anggota organisasikewirausahaan yang terutama nonperson.

Strukturmenunjukpadahubunganyangdirancangdiantara sumberdaya-sumberdaya dari sistem manajemen. Tujuan dari struktur adalah untuk memperlancarpenggunaan tiap sumber daya, baik secara individu maupun secara kolektif,ketika sistem manajemen ingin mencapai tujuannya.

Dengan demikian peran fungsi pengorganisasian sangat penting bagisistem manajemen karena ia adalah mekanisme utama dengan manawirausahawan mengaktifkan rencana-rencana.

Betapa pentingnya kegiatan pengorganisasian aktivitas individu dalampengorganisasian kewirausahaan, dikarenakan menyangkut tanggung jawabmungkin adalah metode penyaluran aktivitas individu dalam organisasi yangpaling mendasar. Tanggung jawab adalah kewajiban untuk melaksanakanaktivitas yang dibebankan. Tanggung jawab adalah komitmen pribadi untukmenangani suatu pekerjaan sebaik mungkin sesuai dengan kemampuannya.Karena tanggung jawab adalah suatu kewajiban yang diterima oleh seseorang,maka tanggung jawab tersebut tidak bisa didelegasikan kepada bawahan.

Wewenang hanya akan diterima jika (a) individu bisa mengerti perintahyang dikomunikasikan; (b) individu percaya bahwa perintah tersebut konsistendengan tujuan organisasi; (c) individu melihat perintah tersebut sesuai dengankepentingan pribadinya; dan (d) individu secara fisik dan mental mampumenyesuaikan diri dengan perintah tersebut.

Tiga tipe utama wewenang bisa mempunyai keberadaan dalam organisasi:(a) wewenang lini lini adalah hak untuk membuat keputusan dan untuk

Page 314: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 9 Pengorganisasian 281

memberikan perintah mengenai produksi, penjualan, atau perilaku bawahanyang berhubungan dengan keuangan., (b) wewenang staf, staf adalah hak untukmemberi saran atau membantu mereka yang memiliki wewenang lini danpersonalia staf lainnya.dan (c) wewenang fungsional, adalah hak untukmemberikan perintah dalam segmen organisasi dimana hak ini biasanya tidakada.

Terdapat tiga langkah didalam proses pendelegasian, langkah pertamaadalah membebankan kewajiban tertentu pada individu. Langkah kedua prosespendelegasian melibatkan pemberian wewenang yang semestinya kepadabawahan. Langkah ketiga dari proses pendelegasian melibatkan penciptaankewajiban pada bawahan untuk melaksanakan kewajiban yang dibebankan.

Dengan demikian kegiatan pengorganisasian aktivitas individu dalampengorganisasian kewirausahaan, menujukan bahwa dengan terorganisirnyaaktifitas individu merupakan prasyarat dalam mencapai efektifitas danefisiensi organisasi.

Pengembangan SDM berbasis kompetensi dilakukan agar dapatmemberikan hasil yang sesuai dengan tujuan dan sasaran organisasi denganstandar kinerja yang telah ditetapkan. Kompentensi menyangkutkewenangan setiap individu untuk melakukan tugas atau mengambilkeputusan sesuai dengan perannnya dalam organisasi yang relevan dengankeahlian, pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Kompetensi yangdimiliki karyawan secara individual harus mampu mendukung pelaksanaanstrategi organisasi dan mampu mendukung setiap perubahan yangdilakukan manajemen. Dengan kata lain kompentensi yang dimiliki individudapat mendukung system kerja berdasarkan tim.

Tugas penyediaan sumber daya manusia yang semestinya adalah sangatpenting bagi wirausahawan. Produkti vitas pada semua organisasikewirausahaan ditentukan oleh bagaimana sumber daya manusia berinteraksidan bergabung untuk menggunakan sumber daya sistem manajemen. Faktor-faktor seperti latar belakang, umur, pengalaman yang berhubungan denganjabatan, dan tingkat pendidikan formal kesemuanya mempunyai peranandidalam menentukan tingkat ketepatan posisi individu-individu padaorganisasi kewirausahaan.

RANGKUMAN

1. Pengorganisasian adalah suatu proses pembentukan kegunaan yangteratur untuk semua sumber daya dalam sistem manajemen.

2. Fungsi pengorganisasian sangat penting bagi sistem manajemenkarena ia adalah mekanisme utama dengan mana wirausahawanmengaktifkan rencana-rencana.

Page 315: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan282

3. Lima langkah utama dari proses pengorganisasian adalah : (a)tercermin dalam rencanarencana dan tujuan-tujuan, (b) menetapkantugas-tugas pokok, (c) membagi tugas-tugas pokok kedalam subtugas-subtugas, (d) alokasi sumber daya-sumber daya dan pengarah bagisubtugas-subtugas, dan (e) mengevaluasi hasil dari strategipengorganisasian yang diimplementasikan.

4. Menurut Weber, komponen utama dari usaha pengorganisasiantermasuk juga prosedurprosedur dan aturan-aturan yang mendetail,watt: hirarkhi organisasional diuraikan dengan jelas, dan hubunganantara anggota-anggota organisasi kewirausahaan yang terutamanonperson (impersonal).

5. Struktur menunjuk pada hubungan yang dirancang diantara sumberdaya-sumber daya dari sistem manajemen. Tujuan dari struktur adalahuntuk memperlancar penggunaan tiap sumber daya, baik secaraindividu maupun secara kolektif, ketika sistem manajemen inginmencapai tujuannya.

6. Empat faktor yang bisa mempengaruhi perubahan struktur formaladalah: (a) Kekuatan-kekuatan pada diri wirausahawan, (b) Kekuatan-kekuatan pada tugas, (c) Kekuatankekuatan pada lingkungan, dan (d)Kekuatan-kekuatan pada bawahan.

7. Rentang manajemen menunjuk pada jumlah individu yang diawasi olehwirausahawan. Semakin banyak individu yang diawasi olehwirausahawan, semakin besar, rentang manajemen. Sebaliknya, semakinsedikit individu yang diawasi oleh wirausahawan, semakin kecil rentangmanajemen.

8. Rentang manajemen juga dinamakan rentang kekuasaan (span ofauthority), rentang pengawasan (span of control), rentang supervisi (span ofsupervision), dan rentang tanggung jawab (span of responsibility).

9. Menurut Harold Koontz, faktor situasional utama yangmempengaruhi kesesuaian dari ukuran rentang manajemen individualantara lain termasuk: (a) Kesamaan fungsi, (b) Hubungan Geografis,(c) Kompleksitas Fungsi, (d) Koordinasi, dan (e) Perencanaan.

10. Tanggung jawab adalah kewajiban untuk melaksanakan aktivitas yangdibebankan. Tanggung jawab adalah komitmen pribadi untukmenangani suatu pekerjaan sebaik mungkin sesuai dengankemampuannya.

11. Tiga bidang yang berhubungan dengan tanggung jawab adalah(a)pembagian aktivitas kerja, (b) rnenegaskan aktivitas kerja danmanajemen, dan (c) bertanggung jawab.

12. Metode kesamaan fungsional menyatakan bahwa manajemenhendaknya mengambil empat langkah dasar yang saling berhubunganuntuk membagi aktivitas kerja. Langkah-langkah tersebut dan urutan

Page 316: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 9 Pengorganisasian 283

dimana langkah tersebut harus diambil adalah: (a) Manajemenmemeriksa tujuan-tujuan sistem manajemen, (b) Manajemenmerancang aktivitas yang tepat yang harus dilaksanakan untukmencapai tujuan tersebut, (c) Manajemen merancang pekerjaantertentu dengan mengelompokkan aktivitas yang sama, dan (d).Manajemen menetapkan bahwa individu tertentu bertanggung jawabbagi pelaksanaan pekerjaan tersebut.

13. Tiga pedoman tambahan bisa digunakan untuk melengkapi metodekesamaan fungsional. Pertama, tanggung jawab yang tumpang tindihhendaknya dihindari didalam membuat pembagian aktivitas kerja.Kedua, dihindarinya kesenjangan tanggung jawab. Ketiga, penciptaanaktivitas kerja untuk menyelesaikan tugas-tugas yang tidakmempercepat pencapaian tujuan hendaknya dihindari.

14. Pedoman tanggung jawab manajemen membantu anggota organisasididalam (a) menguraikan berbagai hubungan tanggung jawab yangadadalam organisasi mereka dan (b) meringkas bagaimana tanggungjawab dari berbagai manajer dalam organisasi mereka berhubungansatu dengan lainnya.

15. Wewenang adalah hak untuk melaksanakan atau memerintah.Wewenang memungkinkan pemegangnya bertindak dengan caratertentu dan mempengaruhi secara langsung tindakan dari orang lainmelalui perintah yang dikeluarkannya.

16. Tiga tipe utama wewenang bisa mempunyai keberadaan dalamorganisasi: (a) wewenang lini, (b) wewenang staf, dan (c) wewenangfungsional.

17. Dari sudut pandang personalia staf, konflik diciptakan antarapersonalia lini dan staf karena personalia lini (a) tidak memanfaatkansepenuhnya personalia staf; (b) menolak pada gagasan barn; (c) tidakmemberikan personalia staf kekuasaan yang memadai.

18. Terdapat tiga langkah didalam proses pendelegasian, langkah pertamaadalah membebankan kewajiban tertentu pada individu. Langkahkedua proses pendelegasian melibatkan pemberian wewenang yangsemestinya kepada bawahan. Langkah ketiga dari prosespendelegasian melibatkan penciptaan kewajiban pada bawahan untukmelaksanakan kewajiban yang dibebankan.

19. Kendala bagi pendelegasian bisa diklasifikasikan menjadi tiga kategoriumum: (a) kendala yang berhubungan dengan penyelia, (b) kendalayang berhubungan dengan bawahan, dan (c) kendala yangberhubungan dengan organisasi.

20. Ungkapan sumber. daya manusia yang tepat menunjuk pada individu-individu dalam organisasi kewirausahaan yang memberikan sumbanganyang berharga pada pencapaian tujuan sistem organisasi kewirausahaanyang berupa produktivitas pada posisi yang mereka pegang.

Page 317: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan284

21. Untuk rnenyediakan umber daya manusia yang tepat bagi organisasikewirausahaan ketika berbagai posisi menjadi terbuka atau lowong,manajer hendaknya mengikuti empat langkah yang berurutan berikut ini:(1) perekrutan, (2) seleksi, (3) pelatihan, dan (4) penilaian hasil kerja.

22. Penarikan tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber dayamanusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untukmemperkecil hingga jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari manaseseorang akhirnya akan disewa.

23. Analisajabatan adalah teknik yang umumnya digunakan untukmendapatkan pengertian mengenai suatu posisi. Analisa jabatan padadasarnya adalah prosedur yang ditujukan pada penentuan (1)aktivitasjabatan apa yang akan dilakukan dan (2) tipe individu bagaimana yangsebaiknya disewa untuk melaksanakan suatu pekerjaan.

24. Deskripsi jabatan adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk padaiktivitas dari suatu jabatan yang akan dilakukan, sementara istilahspesifikasi jabatan menunjuk pada karakteristik individu yang sebaiknyadisewa untuk mengisi suatu jabatan.

25. Secara keseluruhan, sumber-sumber dari sumber daya manusia yangtersedia untuk mengisi posisi bisa dikategorikan dengan dua cara: (1)sumber yang berada didalam organisasi kewirausahaan dan (2) sumberyang berada diluar organisasi kewirausahaan.

26. Promosi dari dalam biasanya mempunyai keuntungan (1) membangunmoral, (2) mendorong karyawan untuk bekerja lebih keras denganharapan akan mendapatkan promosi, dan (3) membuat individucenderung tinggal dengan organisasi kewirausahaan tertentu karenakemungkinan promosi dimasa depan.

27. Sejumlah sumber calon tenaga kerja tersedia diluar organisasi antara lainadalah:l. Pesaing, 2. Badan Penempatan Kerja, 3. Pembaca dari terbitan-terbitan tertentu, 4. Lembaga-lembaga Pendidikan.

28. Seleksi adalah pemilihan individu untuk disewa dari semua individu-individu yang telah direkrut. Dengan ini, seleksi bergantung pada danmenyertai penarikan tenaga kerja (recruitment).

29. Testing bisa didefinisikan sebagai penelitian kualitas sumberdayamanusiayang relevan untuk menjalankan tugas atau jabatan yang tersedia. Tujuandari testing adalah untuk meningkatkan keberhasilan pemilihansumberdaya manusia yang sesuai bagi organisasi kewirausahaan.

30. Testing umumnya dibagi menjadi empat kategori: at (aptitude test), testpencapaian (achievement test), test minat vokasional (vocatior erest test),dan test kepribadian (personality test).

31. Pusat penilaian adalah suatu program, dan bukar ternpat, dimana pesertatergabung dalam sejumlah individu dan kelompok latihan dibentuk untukmensimulasi aktivitas-aktivitas penting pada tingkat dimana pesertaberharap untuk bisa mencapai suatu tingkatan tertentu.

Page 318: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 9 Pengorganisasian 285

32. Pelatihan adalah proses pengembangan kualitas sumber daya manusiayang pada akhirnya akan membuat sumber daya tersebut menjadi lebihproduktif dan, karenanya bisa menyumbang bagi pencapaian tujuanorganisasional.

33. Pelatihan individu-individu pada dasarnya merupakan suatu proses empatlangkah: (1) penentuan kebutuhan-kebutuhan pelatihan, (2) perancanganprogram pelatihan, (3) penanganan program pelatihan, dan (4) evaluasiprogram pelatihan.

34. Dua teknik utama dalam penyaluran informasi dalam program pelatihanadalah (1) ceramah (lectures) dan (2) proses belajar yang terprogram(programmed learning).

35. Teknik pengembangan ketrampilan dalam program pelatihan bisa dibagimenjadi dua kategori luas: (1) teknik dalam jabatan untukmengembangkan ketrampilan (on the job techniques for developingskills), dan (2) teknik ruang kelas untuk mengembangkan ketrampilan(classroom techniques for developing skills).

LATIHAN

1. Apa yang dimaksud dengan pengorganisasian?2. Sehutkan enam helas garir pedoman umum yang bisa digunakan untuk

mengorganisasi sumber daya-sumber daya?3. Apa arti penting fungsi pengorganisasian dalam organisasi?4. Sehutkan limma langkah utama proses pengorganisasian?5. Jelaskan bagaimana teori pengorganisasian klasik?6. Apa komponen utama dari usaha pengorganisasian menurut

Weber?7. Apa yang dimaksud dengan struktur dalam proses

pengorganisasian?8. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi struktur formal?9. Pertimbangan-pertimbangan apa saja yang harus dilakukan untuk

suatu usaha pengorganisasian?10. Apa keuntungan dan kerugian melakukan pembagian tenaga

kerja?11. Apa yang dimaksud dengan rentang manajemen?12. Menunit Harold Koontz, faktor-faaktor situasional apa saja yang

mempengaruhi kesesuaian dari ukuran rentang manajemen?13. Kontribusi apa yang diberikan oleh V. A. Graicunas terhadap

rentang manajemen?14. Apa yang dimaksud dengan hubungan skalar?15. Apa yang dimaksud dengan tanggung jawab?16. Tiga bidang apa saja yang berhubungan dengan tanggung jawab?17. Langkah apa saja yang harus diambil untuk membagi aktivitas kerja?18. Sebutkan tiga pedoman tambahan yang bisa digunakan untuk

melengkapi metode kesamaan fungsional?

Page 319: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan286

19. Dengan menganalisa apa derajat tanggung jawab yang dimilikimanajer atau wirausahawan bisa ditentukan?

20. Apa yang dimaksud dengan wewenang?21. Menurut Chester Barnard, akan semakin banyak perintah manajer

yang diterima dalarn jangka.panjang jika?22. Sebutkan tiga tipe utama wewenang yang ada dalarn organisasi?23. Apa yang dimaksud dengan wewenang lini, wewenang staf, dan

wewenang fungsional?24. Apa perbedaan antara sumber daya yang tepat bagi organisasi

dengan sumber daya yang tidaktepat bagi organisasi?25. Mengapa tugas penyediaan sumber daya manusia yang semestinya

adalah Sangat penting bagi wirausahawan?26. Faktor-faktor apa yang mempunyai peranan didalam menentukan

tingkat ketepatan posisi individu-individu pada organisasikewirausahaan?

27. Untuk menyediakan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasikewirausahaan ketika berbagai posisi menjadi terbuka atau lowong,wirausahawan hendaknya mengikuti empat langkah yang berurutan.Sebutkan langkah langkah tersebut?

28. Sumber dari sumber daya manusia terletak didalam dan diluarorganisasi kewirausahaan. Sebutkan sumber-ber tersebut?

29. Tujuan dari testing adalah untuk meningkatkan keberhasilanpemilihan sumber daya manusia yang sesuai bagi organisasikewirausahaan. sebutkan empat kategori testing?

30. Apa perbedaan antara test aptitude dengan test pencapaian'?31. Apa yang dimaksud dengan seleksi?32. Apa yang dimaksud dengan pusat penilaian, mengapa ia penting bagi

organisasi?33. Sebutkan dan uraikan empat langkah dari proses pelatihan?34. Jelaskan dua langkah untuk menentukan kebutuhan pelatihan

organisasi?35. Sebutkan dua jenis teknik pengembangan ketrampilan?

PUSTAKA

Daft, Richard L. (2004). Organisation Theory and Design. Eight Edition. Unitedstates of America : Vanderbilt university.

Perlow, Leslie, dan John Weeks (2002). Who 's Helping Whom? Layer of Culture andWorkplaceBehaviour. Journalof OrganizationalBehaviour.

Pfeffer, Jeffrey (1997). Will the Organization of the future Make the Mistake of the Past?-

dalam The Organization of The Future, Frances Hesselbein at all Editor. SanFrancisco:Jossey-BassPublisher.

Priyo Budi Santoso, (1997) Birokrasi Pemerintah Orde Baru: PerspektifKultural dan Struktural. Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada,

Robbin, Stephen P. (1994). Teori Organisasi: Stuktur, Desain, & Aplikasi.Terjemahan Jusuf Udaya, Lic,Ec. Edisi 3. Jakarta: Penerbit Arcan

Page 320: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 9 Pengorganisasian 287

Robbin, Stephen P. barnwell, Neil. (2002). Organisation Theory: Concepts andCases. Australia : Pearson Education prentice Hall.

Senge, Peter (1990). The Fifth Dicipline: The Art and Science of the LearningOrganization. NewYork: CurrencyDoubleday.

Setiarso, Bambang. Penerapan Knowledge Management Pada Organisasi. Jurnal.Jakarta; Ilmu Komputer.com

Sutarto. Dasar-dasar Organisasi. Cetakan 21. Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity Press

Ulrich, Dave (1997). Organizing Around Capabilities, dalam The Organization of TheFuture, Frances Hesselbein at all Editor. San Francisco: Jossey-Bass ublisher.

Westman, Mina, Dalia Etzion dan Esti Danon (2002). Job Insecurity and Crossover of Burnout inMarried Couples. Journal ofOrganizational Behaviour,Vol 22.

Winardi, J. Teori Organisasi & Pengorganisasian. Edisi 1. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Asrima, Juli. 200. Pengaruh Sistem Pendelegasian Wewenang Terhadap fektivitasKerja Karyawan Pada PT. Mopoli Raya, Medan. Medan: Skripsi.

B. N. Marbun (1996) Kamus Politik. Jakarta Pustaka Sinar HarapanErlangga Grensing-Pophal, Lin. (2008). Human Resource Book. Jakarta:

PrenadaHandoko, T Hani. (2003). Manajemen. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.Handoko, T. Hani. (1999). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:

BPFE.Hasibuan, Malayu S.P. (2007). Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah.

Jakarta: Edisi Revisi, Bumi Aksara.Hasibuan, Malayu S.P. (2001). Manajemen Dasar, Pengertian, Dan Masalah.

Jakarta : Bumi Aksara.Herujito, Yayat M. (2001). Manajemen. Jakarta: PT. Grasindo. Kesumanjaya.Rifly. (2009). Pengaruh Pendelegasian Wewenang Dan Komitmen Terhadap Prestasi

Kerja Karyawan Pada Bagian Sumber Daya Manusia (Sdm) Pt. PerkebunanNusantara Iv (Persero) Medan. Medan: Skripsi.

Kumalahadi. 2000. Perspektif Pragmatik, Lingkungan dan Sosial dalam Laporan.Keuangan: Peningkatan Kegunaan dan Pertanggungjawaban. Jakarta: BPFE.

Manullang, M. (2006). Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta : Gadjah MadaUniversity Press.

Nawari. (2010). Analisis Regresi denga MS Excel 2007 dan SPSS 17. Jakarta:PT. Elex Media Komputindo

Oei, Istijanto. (2010). Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: Cetakan Keempat,PT. Gramedia Pustaka Utama.

Prayitno, Hadi. (2010). Pengaruh Pembagian Kerja Terhadap Efektivitas KerjaKaryawan Pada Pt. Bni (Persero),Tbk Kantor Cabang Syariah Medan. Medan:Skripsi.

Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.Jakarta: Raja Grafindo.

Setiadi, Nugroho J. (2003). Perilaku Konsumen. Jakarta: Kencana

Page 321: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan288

Setyadharma, Andryan. (2010). Uji Asumsi Klasik dengan SPSS 16. Semarang:Universitas Negeri Semarang.

Stoner, James A.F & R.E Freeman. (2001). Manajemen. Jakarta: CetakanKelima, Jilid Kesatu. Intermedia.

Sugiono. (2006). Metode penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabet. Sule, ErnieTisnawati & Kurniawan

Saefullah. (2005). Pengantar Manajemen. Jakarta : Prenada Media.Richard L. 2002. Manajemen. Jakarta: Edisi Kelima Jilid Satu,Tangkilisan, Hessel Nogi S. (2005). Manajemen Publik. Jakarta: Gramedia

Widiasarana Indonesia.Hadari Nawawi, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis Kompetitif,

Yogyakarta: Gajahmada University Press,). 13Cascio K. Wayne dan Awad A. Yulk. (1981). Human Resources Management: An

Information System Approach. Virginia: Reston Publishing Company. Inc.Castetter, W.B. (1982). The Personnel Function in Education

Administration. New York: Mac Millan Publishing Co. Inc.Flippo B. Edwin. (1984). The Personnel Management. Mc Graw Hill Book Company.Haneman H.G. (1981). Managing Personnel and Human Resources: Strategies and

Programs. Illinois: Richard D. Irwin Inc.Randall S. Schuler. (1987). Personnel and Human Resources Management. New York

University: Kelogg Borkvard.Randall S. Schuler dan Susan E. Jackson. (1997). Manajemen Sumber Daya

Manusia Menghadapi Abad Ke-21 Jilid 1. Edisi Keenam. Jakarta: PenerbitErlangga.

Siagian, Sondang P. (1999). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: BumiAksara.

Suyanto dan Hisyam, Djihad. (2000). Refleksi Dan Reformasi Pendidikan DiIndonesia Memasuki Milenium III, Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Sukamti, Umi. (1989). Management Personalia/Sumber Daya Manusia. Jakarta:P2LPTK Dikti Depdikbud.

Agus, D. 1986. Manajemen Prestasi Kerja . Jakarta: Rajawali.Arikunto, S. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta:Rineka

Cipta.Bacal, R. 2000. Evaluasi Kinerja Sektor Publik . Jakarta: Gramedia.Cushway, B. 2003. Human Resources Management . Jakarta: Elex Kompetindo.Gunawan, A. 1996. Administrasi Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.Jones, J. J., dan Walters, D. L. 2009. Human Resourse Management in Education

(Manajemen SDM dalam Pendidikan). Yogyakarta: Q-Media.Kalpan, A., dan Laswel, H. 1970. Power and Society New Haven. Yale: Yale

University Press.

Page 322: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 9 Pengorganisasian 289

Baru…………..Bab 9 ................................................................................................. 239Pengorganisasian Kewirausahaan.................................................................... 239Proses penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.............................................................Error! Bookmark not defined.A.Konsep Dasar Pengorganisasian ..............................................240

1. Definisi Pengorganisasian .......................................................... 2402. Fungsi Pengorganisasian. ........................................................... 2413. Proses Pengorganisasian ............................................................ 2414. Teori Pengorganisasian Klasik ................................................... 243

B.Pengorganisasian Aktifitas Individu ........................................ 2511. Pertanggung Jawaban ................................................................ 2512. Wewenang................................................................................. 2543.Delegasi ................................................................................... 2594. Sentralisasi Dan Desentralisasi................................................... 2605. Posisi Sentralisasi dan Desentralisasi .......................................... 2606. Desentralisasi Organisasi: Pandangan Kontingensi; ................... 2617. Berapa Ukuran Organisasi Sekarang .......................................... 262

C.Pengisian/Penyediaan Sumberdaya Manusia..........................2631. Funsi Sumber Daya Manusia dalam Organisasi.......................... 2642. Langkah-Langkah Penyediaan Sumber Daya Manusia................ 265

PENUTUP ..................................................................................... 280RANKUMAN ................................................................................ 281LATIHAN ...................................................................................... 285PUSTAKA....................................................................................... 286

Page 323: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 10 Pengarahan dan Pengembangan Organisasi 289

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.

Bab 10Pengarahan dan Pengembangan

OrganisasiMengarahkan aktivitas anggota organisasi pada arah yang tepat untuk mencapai

tujuan

1.2.

TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mengikuti perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa dapatmemahami; hakikat pengarahan dan pengembangan organisasi,pengarahan dan pengembangan organisasi (motivasi), pengarahan danpengembangan organisasi (komunikasi), pengarahan dan pengembanganorganisasi (kepemimpinan), pengembangan dan perubahan organisasiPOKOK BAHASAN Hakikat Pengarahan dan pengembangan organisasi Pengarahan PO (Motivasi) Pengarahan PO (Komunikasi) Pengarahan PO (Kepemimpinan)

Page 324: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan290

Pengembangan dan Perubahan Organisasi

Page 325: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 10 Pengarahan dan Pengembangan Organisasi 291

TOPIK BAHASAN

A. Hakikat Pengarahan Pengembangan Organisasi

Mempengaruhi adalah proses mengarahkan aktivitas-ativitas anggota-anggota organisasi pada arah yang tepat. Arah yang tepat adalah arahyang menyebabkan tercapainya tujuan dari sistem manajemenMempengaruhi melibatkan pemusatan pada anggota-anggota organisasisebagai orang-orang dan berhubungan dengan masalah-masalah sepertimoral, penyelesaian konflik, dan pengembangan hubungan kerja yangbaik diantara individu-individu.

Kepemimpinan, motivasi, dan kelompok pertimbangan adalahaktivitas mempengaruhi yang saling berhubungan, setiap satu aktivitasbisa diselesaikan, sampai tingkat tertentu, dengan wirausahawanberkomunikasi dengan anggota organisasi. Contoh, wirausahawanmemutuskan jenis pemimpin apa mereka hendaknya sesudah merekamenganalisa karakterisitik dari berbagai kelompok dengan mana merekaakan berinteraksi dan bagaimana kelompok tersebut bisa dimotivasidengan baik. Kemudian, tanpa memandang jenis strategi yang merekagunakan, kepemimpinan, motivasi, dan kerja mereka dengan kelompoktersebut akan bisa diselsaikan, sekurang-kurangnya untuk suatutingkatan tertentu, dengan melakukan komunikasi dengan anggotaorganisasi lainnya.

Pada bagian ini akan dibahas mengenai proses pengarahan danpengembangan organisasi melalui; (1) motivasi, (2) komunikasi, (3)kepemimpinan dalam manajemen, dan (4) pengembangan perubahanorganisasi.

B. Pengarahan Organisasi melaui Motivasi

Telah diuraikan di muka, fungsi-fungsi organik dari manajemen adalahperencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Seorangmanajer personalia yang baik dituntut untuk mampu melaksasanakansemua fungsi yang ada. Karena manajer atau pimpinan merupakan orangyang mencapai hasil melalui orang lain, maka manajer atau pimpinantersebut harus mampu melaksanakan fungsi pengarahan, salah satucaranya yaitu dengan meningkatkan daya upaya yang merangsangtindakan.

Dalam pembahasan ini akan dibahas berbagai permasalahan tentangpengarahan dan pengembangan organisasi, termasuk di dalamnyabagaimana menggerakkan para anggotanya untuk melaksanakan tugasdan kewajibannya, bagaimana memotivasi para anggotanya; bagaimanamengadakan komunikasi di dalam organisasi, bagaimana mengadakan

Page 326: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan292

perubahan dan pengembangan dalam organisasi dan bagaimana me-ngatasi segala konflik yang ada dalam organisasi.

1. Pengertian Motivasi

Istilah motif sama artinya dengan kata-kata motive, motip, dorongan,alasan dan driving force. Motif adalah tenaga pendorong yangmendorong manusia untuk bertindak atau suatu tenaga di dalam dirimanusia Yang menyebabkan manusia bertindak.

Menurut The Liang Gie motif atau dorongan batin yaitu suatudorongan yang menjadi pangkal seseorang melakukan sesuatu ataubekerja.

Daya dorong yang ada dalam diri seseorang sering disebut motif.Daya dorong di luar diri seseorang harus dapat ditimbulkan olehpimpinan agar hal-hal di luar diri seseorang tersebut turutmempengaruhinya. Pada mulanya orang menganggap bahwa daya dorongadalah "ketakutan". Pada perkembangan selanjutnya diadakan penerapanperbaikan cara kerja sebagai hasil penelitian "time and motion studies",akan tetapi temyata hal inipun tidak sepenuhnya benar. Pengertian yangmendalam kepada manusia temyata menjadi kunci ditemukannya dayapendorong manusia untuk bertindak.

Motivasi atau motivation berati pemberian motif, penimbulan motifatau hal yang menimbulkan dorongan. Motivasi dapat juga diartikansebagai faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan caratertentu. Oleh The Liang Gie Motivating atau pendorong kegiatandiartikan sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer dalammemberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang lain, dalamhal ini karyawannya untuk mengambil tindakan-tindakan.

Berawal dari pengertian kata motivasi, maka yang dimaksud motivasikerja yaitu sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja ataudengan kata lain pendorong semangat kerja. Faktor-faktor yangmempengaruhi motivasi kerja antara lain: atasan, rekan, sarana phisik,kebijaksanaan dan peraturan, imbalan jasa uang dan non uang, jenispekerjaan dan tantangan.

Istilah insentif (incentive) dapat diganti dengan kata alat motivasi,sarana motivasi, sarana penimbulan motif atau sarana yang menimbulkandorongan.

Dalam kaitannya dengan permasalahan motivasi ini, maka motiflahyang mendorong seseorang untuk bertindak. Untuk mengetahuihubungan antara motif dan tindakan terlebih dahulu harus diketahuipengertian yang jelas mengenai kata tindakan.

Tindakan yaitu salah satu jenis perbuatan manusia. Perbuatan yaitu

Page 327: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 10 Pengarahan dan Pengembangan Organisasi 293

sesuatu kegiatan manusia yang mengandung suatu maksud tertentu yangmemang dikehendaki oleh orang yang melakukan tindakan.

2. Pentingnya Motivasi

Kemampuan seorang manajer untuk memotivasi bawahannya akanmempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi akan menentukanefektivitas manajer (Hani Handoko: 2003:251). Dan ini bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang. Manajeryang dapat melihat motivasi sebagai suatu sistem akan mampumeramalkan perilaku dan bawahannya.

Komunikasi penting bagi para manajer dalam melaksanakan seluruhfungsi manajemen dan dengan komunikasi para manajer mencurahkansebagian besar waktunya untuk berinteraksi dengan bawahan.

Semua hal di atas tidak terlepas dan kemampuan manajer memimpinanak buahnya, sebab seorang pemimpin memainkan peranan kritis dalammembantu organisasi untuk mencapai tujuan. Kemampuan danketrampilan memimpin dalam pengarahan adalah faktor pentingefektivitas manajer. Bila dihubungkan dengan perubahan dan pengembangan organisasi, seorang manajer harus mampu mengantisipasi danmengambil tindakan untuk pencapaian tujuan. Perubahan-perubahan inidipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern.

Dalam perkembangan organisasi tidak lepas dan konflik yangdiakibatkan oleh masalah-masalah komunikasi, struktur organisasi danantar pribadi, baik yang terjadi karena salah dalam memberikan motivasimaupun yang lainnya. Tinggal sekarang bagaiman seorang manajersebagai pimpinan dalam memanfaatkan konflik yang terjadi untukdikelola menjadi sesuatu yang efektif.

3. Pandangan Motivasi dalam Organisasi

Motivasi seperti yang telah disebutkan di atas, akan mempengaruhi,mengarahkan dan berkomunikasi dengan bawahannya, yang selanjutnyaakan menentukan efektivitas manajer. Ada dua faktor yangmempengaruhi tingkat prestasi seseorang, yaitu kemampuan individu danpemahaman tentang perilaku untuk mencapai prestasi yang maksimal,disebut persepsi peranan. Dimana antara motivasi, kemampuan danpersepsi peranan merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi.

Motivasi dapat juga disebut dengan istilah kebutuhan (need), desakan(urge), keinginan (wish) atau dorongan (drive), yang semuanya inimempunyai pengertian yang sama yaitu sebagai suatu keadaan yang adapada diri seseorang yang mendorong untuk melakukan suatu kegiatan

Page 328: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan294

guna mencapai keinginan atau tujuan. Dorongan ini biasanya diwujudkandalam bentuk perilaku.

Pandangan motivasi dalam organisasi ini dapat dilihat dan tiga jenisteori motivasi yang ada, yaitu model tradisional, model hubunganmanusiawi dan model sumber (daya manusiawi)

a. Model Tradisional

Tidak lepas dari teori manajemen ilmiah yang dikemukakan olehFrederic Winslow Taylor. Model ini mengisyaratkan bagaimana manajermenentukan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan dengan sistempengupahan insentif untuk memacu para pekerja agar memberikanproduktivitas yang tinggi.

Teori produktivas memandang bahwa tenaga kerja pada umumnyamalas, dan hanya dapat dimotivasi dengan memberikan penghargaandalam wujud materi (uang). Pendekatan ini cukup efektif dalam banyaksituasi sejalan dengan peningkatan efisiensi. Disini pemutusan hubungankerja sudah merupakan suatu kebiasaan dan para pekerja akan mencarijaminan daripada hanya kenaikan upah kecil dan sementara.

b. Model Hubungan Manusiawi

Elton Mayo dan para peneliti hubungan manusiawi lainnya menemukanbahwa kontak-kontak sosial karyawan pada pekerjaannya adalah penting,kebosanan dan tugas yang rutin merupakan pengurang dan motivasi.Untuk itu para karyawan perlu dimotivasi melalui pemenuhankebutuhan-kebutuhan sosial dan membuat mereka berguna dan pentingdalam organisasi.

Para karyawan diberi kebebasan membuat keputusan sendiri dalampekerjaannya, untuk para pekerja informal perlu mendapat perhatianyang lebih besar. Lebih banyak informasi disediakan untuk karyawantentang perhatian manajer dan operasi organisasi.

c. Model Sumber Daya Manusia

McGregor, Maslow, Argyris dan Likert mengkritik model hubunganmanusiawi, bahwa sorang bawahan tidak hanya dimotivasi denganmemberikan uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan, tapi jugakebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti,dalam arti lebih menyukai pemenuhan kepuasan dan suatu prestasi kerjayang baik, diberi tanggung jawab yang lebih besar untuk pembuatankeputusan dan pelaksanaan tugas.

Page 329: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 10 Pengarahan dan Pengembangan Organisasi 295

Tabel 10.1Pendekatan Manajerial Motivasi

ModelTradisional

Model HubunganManusiawi

ModelSumber Daya

ManusiaAnggapan manusiawi

1. Bekerja padadasarnya tidak dise-nangi banyak orang

2. Apa yang merekakerjakan adalahkurang pentingdibanding apa yangmereka peroleh darikegiatan tersebut

3. Jarang yang ingin ataudapat menanganipekerjaan yangmemerlukankreatifitas, disiplindiri, ataupengendalian diri.

1. Orang inginmerasa bergunadan penting

2. Orang inginmemiliki dandiakui sebagaiindividu

3. Kebutuhantersebut lebihpenting dari uangdalam memotivasiorang untukbekerja.

1.Bekerja padadasarnya bukanmenyenangkan.

2.Orang inginmenyumbangpada tujuanyangbermanfaat.

3.Sebagian besarorang dapatmengerjakanlebih kreatif,disiplin diri danpengendalian,diri dibandingdenganpermintaanjabatansekarang

Kebijaksanaan1. Manajer harus

mengawasi danmengendalikanbawahan Dia harusmemerinci tugas-tugasmenjadi seder-hana,bersifat pengulangan,dan operasionaldipelajari.

2. Dia harus mene-tapkan prosedur dan

3. Rutinisasi pekerjaansecara terperinci, sertamenjalankan nyadengan adil tetapiketat.

1. Manajer harusmembuat setiapkaryawan merasaberguna danpenting

2. Dia harussenantiasamemberi in-formasi padabawahan danmendengarkeberatan-keberatan atasrencana-rencananya.

3. Manajer harusmemper

1. Manajer harusmemanfaatkanpotensisumberdayamanusia.

2. Dia harusmenciptakanlingkungan dimana seluruhanggota dapatmenyumbangkankemampuanmereka.

3. Dia harusmendorongpartisipasi

Page 330: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan296

bolehkanbawahan untukmelakukandisiplin diri danpengendalian diriatas kegiatan-kegiatan rutin.

penuh,peningkatandisiplin diri danpengendaliandiri.

Harapan4.Orang bersedia

bekerja bila balasjasanya memadai danatasannya adil.

5.Bila tugas-tugas cukupsederhana dan orang-orang dikendalikandengan ketat, merekaakan berproduksimemenuhi standar.

1. Pembagianinformasi kepadabawahan danketerlibatan kepu-tusan-keputusanrutin akanmemuaskankebutuhan untukmemiliki danmerasa penting.

2. Pemuasankebutuhan-kebutuhantersebut akanmeningkatkansemangat kerjadan mengurangipenolakanterhadapwewenang formal,sehingga bawahanakan bersediabekerja sama.

1.Perluasanpengaruh,disiplin diri danpengendaliandiri akanmengarahkanpencapaianpeningkatanefisiensioperasi

2.Kepuasan kerjaakanmeningkatsejalan denganpemanfaatansumber dayamereka secarapenuh.

Sumber: T. Hani Handoko, Manajemen, FE UGM, 2003: 254

4. Teori-teori Motivasi:

Teori-teori Isi, dan Teori-teori Prosesa. Teori isi (content theories),Teoeri ini menanyakan apa penyebab perilaku. Macam teori ini yaitu: (1)hirarki kebutuhan dari Abraham Maslow, (2) teori motivasi higienisFrede rick Herzberg, dan (3) teori prestasi David McCleland.

Teori isi, memusatkan pada pertanyaan apa penyebab perilakuterjadi dan berhenti ? Jawabnya terpusat pada kebutuhan, motif yangmendorong, menekan, memacu dan menguatkan karyawan melakukan

Page 331: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 10 Pengarahan dan Pengembangan Organisasi 297

kegiatan, juga berhubungan dengan faktor-faktor eksternal yang bel-upainsentif yang menyarankan, mendorong, monyebabkan danmempengaruhi untuk melaksanakan suatu kegiatan. Penekanannya padapengertian faktor-faktor internal dan kebutuhan.

1) Hirarki kebutuhan Maslow:Menekankan pada kebutuhan manusia yang tersusun dalam bentukhirarki kebutuhan dari yang terendah sampai yang tertinggi sertakebutuhan yang telah terpuaskan berhenti menjadi motivator utama dariperilaku. Sebagaimana pada gabar 10.1. Hirarki Kebutuhan Dari Maslow,Dalam Teori dan Penerapannya

Kebutuhan aktualisasi diri dan pemenuhan diri(self actualization needs)Teoritis: penggunaan potensi diri, pertumbuhan,pengembangan diri.

Terapan: menyelesaikan penugasan-penugasan yangbersifat menantang, melakukan pekerjaan-pekerjaankreatif, pengembangan ketrampilan.

Kebutuhan harga diri (esteem needs)Teoritis : status atau kedudukan, kepercayaan difi,pengakuan, reputasi dan prestasi, apresiasi, kehormatandifi, penghargaan.Terapan : kekuasaan, ego, promosi, hadiah, status symbol,pengakuan, jabatan, "strokes", penghargaan.

Kebutuhan sosial (social needs)Teoritis : cinta, persahabatan, perasaan memiliki dan diterimadalam kelompok, kekeluargaan, asosiasi.

Terapan : kelompok-kelompok kerja formal dan informal, kegiatankegiatan yang disponsori perusahaan, acara-acara peringatan.

Kebutuhan keamanan dan rasa aman (safety and security needs)Teoritis : perlindungan dan stabilitas.Terapan : pengembangan karyawan, kondisi kerja yang aman, rencana-rencana senioritas, seri kat kerja, tabungan, uang pesangon, jaminanpensiun, asuransi, sistem penanganan keluhan.

Kebutuhan fisiologis (phisiological needs)Teoritis : makan, minum, perumahan, seks, istirahat.Terapan: ruang istirahat, berhenti makan. siang, udara bersih untuk bernapas, airuntuk minum, liburan, cuti, balas jasa dan jaminan sosial, periode istirahat on thejob

Gambar 10.1.Hirarki kebutuhan dari Maslow, dalam Teori dan Penerapannya

Sumber: T. Hani Handoko, Manajemen, FE UGM, 2003: 258

Page 332: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan298

2) Teori Motivasi Pemeliharaan Herzberg (F.Herzberg:1959)

Umumnya karyawan baru memusatkan perhatiannya pada pemuasantingkat kebutuhan lebih rendah dalam pekerjaan pertama mereka,terutama rasa aman, bila telah terpuaskan akan memenuhi tingkat yanglebih tinggi, seperti kebutuhan inisiatif, kreativitas, dan tanggung jawab.

Ada dua kelompok faktor yang mempengaruhi kerja seseorang dalamorganisasi, yaitu kepuasan kerja (job satisfaction) yang mempunyaipengaruh pendorong prestasi dan semangat kerja serta ketidak puasankerja (job dissatisfaction) yang pengaruhnya negatif. Disini dibedakanantara motivator dan faktor-faktor pemeliharaan (higienic faktors =dissatisfiers). Motivator mempunyai pengaruh meningkatkan prestasiatau kepuasan kerja, sedang faktor pemeliharaan mencegah merosotnyasemangat kerja. Teori ini hampir sama dengan teori hirarki kebutuhandari Maslow.

Tabel 10. 2Faktor Pemuas dan Pemilihan

Faktor-faktor Pemuas Faktor-faktor PemeliharaanPrestasiPenghargaanPekerjaan kreatif danmenantang Tanggung jawabKemajuan dan peningkatan

Kebijaksanaan dan administrasi peru sahaanKualitas pengendaliari teknikKondisi kerjaHubungan kerjaStatus pekerjaanKeamanan kerjaKehidupan pribadiPenggajian

Sumber: T. Hani Handoko, Manajemen, FE UGM, 2003: 260

Seorang manajer perlu memahami faktor-faktor yang dapatmemotivasi karyawan. Faktor pemelihara dapat. mengurangi danmenghilangkan ketidak puasan kerja.

3) Teori Prestasi dari McClelland:

Ada korelasi positif antar kebutuhan berprestasi dengan prestasi dansukses pelaksanaan (David McClelland:1961). Dia mengemukakanbahwa usahawan, ilmuwan dan profesional mempunyai tingkat motivasiprestasi di atas rata-rata. Orang yang berorientasi prestasi mempunyaikarakteristik-karakteristik tertentu yang dapat dikembangkan, yaitu:

(a) Menyukai pengambilan resiko yang layak sebagai fungsi ketrampilan,menyukai tantangan dan menginginkan tanggung jawab pribadi bagihasil yang dicapai.

(b) Punya kecenderungan untuk menetapkan tujuan-tujuan prestasi yanglayak dan menghadapi resiko yang sudah diperhitungkan.

Page 333: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 10 Pengarahan dan Pengembangan Organisasi 299

(c) Mempunyai kebutuhan yang kuat akan umpan balik tentang apa yangtelah dikerjakan.

(d) Punya ketrampilan dalam perencanaan jangka panjang dan memilikikemampuan organisasional.

b. Teori proses (process theories),Teori proses (process theories), menjelaskan bagaimana perilaku dimulaidan dilaksanakan. Termasuk dalam hal ini:

1) Teori pengharapan,Dimana individu diperkirakan akan menjadi pelaksana dengan prestasitinggi bila:- kemungkinan usaha mereka mengarah ke prestasi yang tinggi.- kemungkinan mencapai hasil yang menguntungkan.- hasil-hasil tersebut akan menjadi pada keadaan keseimbangan, penarik

efektif bagi mereka

Menurut Victor Vroom (teori nilai pengharapan Vroom) orangdimotivasi untuk bekerja bila: (1) usaha-usaha yang ditingkatkan akanmengarahkan ke balas jasa tertentu, (2) menilai balas jasa dari hasilusahanya (Victor H.Vroom, 164). Maka bila dirumuskan akan nampaksebagai berikut:

MOTIVASI =

Pengharapanbahwapeningkatan usahaakan mengarah kepeningkatan balasjasa

X

Gambar 10.2Teori Nilai Pengharapan Vroom

Sumber: Victor H.Vroom, Work and Motivation, John Wiley, NewYork 1964

2) Tteori pembentukan perilaku, (Operant conditioning)

Ini dikemukakan oleh B.F. Skinner yang didasarkan pada hukumpengaruh (Law of Effect), bahwa perilaku yang diikuti dengankonsekuensi-konsekuensi pemuasan cenderung diulang, sedang perilakuyang diikuti konsekuensi hukuman cenderung tidak diulang. Prosespembentukan perilaku ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Penilaian individuterhadap balas jasasebagai hasil danusahanya

Page 334: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan300

Rangsangan > Tanggapan > Konsekuensi > Tanggapan di(stimulus) waktu yang

akan datang

Gambar 10.3Tteori Pembentukan Perilaku

Ada empat teknik yang dapat digunakan manajer untuk mengubahperilaku bawahan:- Penguatan positif, bisa primer maupun sekunder.- Penguatan negatif, individu akan mempelajari perilaku yang membawa

konsekuensi tidak menyenangkan dan menghindarinya di masamendatang.

- Pemadaman, dilakukan dengan peniadaan penguatan.- Hukuman, manajer mengubah perilaku bawahan yang tidak tepat

dengan pemberian konsekuensi-konsekuensi negatif.

3) Teori Porter LawlerMerupakan teori pengharapan dari motivasi dengan versi orientasi masamendatang, dan menekankan antisipasi tanggapan atau hasil. Dasarnyayaitu kemungkinan usaha pengharapan yang dirasakan, usaha yangdijalankan, prestasi yang dicapai, penghargaan yang diterima, kepuasanyang terjadi dan mengarahkan ke usaha dimasa yang akan datang.

Model pengharapan menyajikan sejumlah implikasi bagi manajertentang bagaimana seharusnya memotivasi bawahan dan implikasi.Implikasi ini mencakup:- Pemberian penghargaan yang sesuai dengan kebutuhan bawahan.- Penentuan prestasi yang diinginkan.- Pembuatan tingkat prestasi yang dapat dicapai.- Hubungan penghargaan dengan prestasi.- Penganalisaan faktor-faktor yang bersifat berlawanan dengan

efektivitas penghargaan.- Penentuan penghargaan yang mencukupi.

Implikasi bagi organisasi adalah:- Sistem penghargaan yang dapat memotivasi prilaku.- Pekerjaan dibuat sebagai pemberian penghargaan secara intrinsik.- Atasan langsung mempunyai peranan penting dalam proses motivasi.

4) Teori KeadilanOrang akan selalu membandingkan antara masukan dalam bentuk

Page 335: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 10 Pengarahan dan Pengembangan Organisasi 301

pendidikan, pengalaman, latihan dan usaha dengan hasil ataupenghargaan yang diterima. Keyakinan tentang adanya ketidak adilanakan berpengaruh pada perilaku pelaksanaan kegiatan. Faktor kunci bagimanajer yaitu mengetahui apakah ketidak adilan dirasakan, bukanapakah ketidak adilan secara nyata ada.

Teori keadilan ini memberikan implikasi bahwa penghargaan harusdiberikan sesuai yang dirasa adil oleh individu yang bersangkutan

5) Teori Petunjuk (prescriptive theories),

Teori petunjuk, yaitu bagaimana cara memotivasi para karyawan, yangdidasarkan atas pengalaman coba-coba.

C. Pengarahan Organisasi melaui Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah proses berbagi informasi dengan individu-indiviclulainnya. Informasi merupakan suatu pikiran atau gagasan yang hendakdiberikan kepada individu-individu lainnya. Karena komunikasi adalahketrampilan manajemen yang sering digunakan dan sering disebutsebagai satu kemampuan yang sangat bertanggung jawab bagikeberhasilan seorang wirausahawan, ia sangat penting sehingga talon-talon wirausahawan sepenuhnya tahu bagaimana wirausahawan-wirausahawan berkomunikasi.

Menurut Daft (2006) bahwa “Komunikasi adalah proses dimanainformasi ditukar dan dipahami oleh dua orang atau lebih, biasanyadengan maksud untuk memotivasi atau mempengaruhi perilaku”.Sedangkan menurut Robbbins (2007), komunikasi adalah penyampaiandan pemahaman makna.

Menurut Sofyandi dan Garniwa (2007), pengertian komunikasi dapatdibedakan atas dua bagian, yaitu:a. Pengertian komunikasi yang berorientasi pada sumber menyatakan

bahwa “Komunikasi adalah kegiatan dengan mana seseorang(sumber) secara sungguh-sungguh memindahkan stimuli gunamendapatkan tanggapan”. Dengan melihat unsur kesungguhan dalamkomunikasi, maka pengertian itu cenderung berpandangan bahwasemua komunikasi pada dasarnya adalah persuasif. Lebih jauh lagi,komunikasi yang berorientasi pada sumber menekankan pentingnyavariabel-variabel tertentu dalam proses komunikasi, seperti isi pesan,dan sifat persuasifnya. Dengan kata lain, komunikasi menurutpandangan ini memfokuskan perhatian pada produksi pesan-pesanyang efektif.

Page 336: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan302

b. Pengertian komunikasi yang berorientasi pada penerima memandangbahwa “Komunikasi sebagai semua kegiatan di mana seseorang(penerima) menanggapi stimulus atau rangsangan”. Tegasnya, proseskomunikasi menurut pandangan ini berkenaan dengan pemahamandan arti, karena tekanan diletakkan pada bagaimana penerima melihatdan menafsirkan suatu pesan. Pandangan ini tidak membatasi diripada perilaku yang bersifat intentional saja, dan karenanyamemperluas lingkup dari situasi komunikasi. Kekhasan bentukkomunikasi yang menempatkan manusia sebagai unsur penting dalamorganisasi haruslah diwarnai oleh sikap dan pola komunikasi yangbijak. Sikap dalam hal ini lebih mengekspresikan bagaimana manusiadiletakkan pada posisi yang terhormat, dan dipandang berharga.Kondisi semacam ini apakah mewarnai dalam sistem komunikasiantara pimpinan pimpinan dengan bawahan dan antar sesamanya.Pengamatan dapat dilakukan sejauhmana pimpinan memperlakukanbawahan dalam komunikasi baik formal maupun non formal.

Pada kenyataannya, seperti yang dinyatakan secara tidak langsungoleh tabel 10.3, pada dasarnya semua aktivitas-aktivitas manajemensekurang-kurangnya sebagian bisa diselesaikan melalui komunikasi ataukegiatan yang berhubungan dengan komunikasi. Karena komunikasidigunakan secara berulang-ulang oleh wirausahawan, ketrampilankomunikasi sering dinyatakan sebagai ketrampilan manajemen dasar.

Aktivitas-aktivitas komunikasi dari para wirausahawan terjadi dalamorganisasi dan melibatkan pemberian informasi dengan anggota-anggotaorganisasi lainnya. Agar menjadi seorang komunikator yang efektif,seorang wirausahawan tidak hanya hams mengerti komunikasi antarpribadi (interpersonal communication), tetapi komunikasi antar pribadiseperti yang terjadi dalam organisasi.

Tabel 10.3. Aktivitas manajerial dan perilaku yang berhubungandengan kommulasi Fungsi Komunikasi

Contoh AktifitasManajemen

Contoh Perilaku yang berhubungandengan Komunikasi yangdigunakan untuk menyelesaikanAktifitas Manajemen

- Menerima- Ikut Berpartisifasi- Mengadakan Konsultasi- Bekerjasama- Kelompok-kelompok pertimbangan- Menciptakan Iklim sosial- Penedelegasian- Motivasi

- Berbicaara- Mengadakan Pertemuan- Mengevaluasi Partisi karyawan- Mendengar- Melakukan Wawancara

Page 337: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 10 Pengarahan dan Pengembangan Organisasi 303

Komunikasi di dalam organisasi penting sekali dan dapat dipakaiuntuk melaksanakan fungsi-fungsi sebagai berikut (Sofyandi danGarniwa, 2007):a. Fungsi Kontrol; Komunikasi dapat dipakai untuk mengontrol

atau mengendalikan perilaku anggota organisasi dalam berbagaicara. Organisasi memiliki hirarki wewenang dan pedoman yangdiikuti oleh pegawai. Manakala para pegawai diminta untukmelaporkan hasil kerja atau keluhannya, menjalankan tugas sesuaidengan deskripsi, maka komunikasi sebagai pengontrol.

b. Fungsi Motivasi; Komunikasi dapat juga dipakai sebagai cara untukmenjelaskan bagaimana pegawai seharusnya bekerja agar dapatmeningkatkan kemampuan dan kinerjanya. Dalam hal seperti ini,komunikasi berfungsi sebagai motivasi.

c. Fungsi Informasi; Pengambilan keputusan dalam organisasimemerlukan informasi. Komunikasi berfungsi menyediakan informasiyang berguna bagi individu atau kelompok untuk membuatkeputusan yang dikehendaki.

Ketiga fungsi di atas sama pentingnya bagi organisasi. Tak ada satufungsi pun yang bisa dikatakan lebih penting dari yang lainnya.Sebab, untuk dapat menghasilkan kinerja yang efektif, kelompokatau organisasi perlu mengontrol perilaku anggotanya, memotivasi,mewadahi ekspresi perasaan anggota, dan membuat keputusan.

2. Proses Komunikasi

Proses komunikasi berkaitan dengan bagaimana komunikasi ituberlangsung. Untuk memahami proses komunikasi, sebagai acuandikemukakan oleh Daft (2006).

Menurut Daft (2006), ada dua elemen umum dalam setiap situasikomunikasi, yaitu pengirim dan penerima. Pengirim (sender) adalahorang yang ingin menyampaikan ide atau konsep kepada orang lain,mencari informasi, atau mengungkapkan pemikiran atau emosi. Penerima(receiver) adalah orang kepada siapa pesan tersebut dikirimkan. Pengirimencode (encodes) ide dengan memilih simbol-simbol yang digunakanuntuk menyusun sebuah pesan.

Menurut Sofyandi dan Garniwa (2007), untuk memahami proseskomunikasi, sebagai acuan dikemukakan model Shannon dan Weaveryang unsur-unsur pokoknya adalah sebagai berikut:a. Sumber Informasi; Ini adalah awal dari proses komunikasi. Sumber ini

memuat informasi dan memasukan berbagai bentuk keinginan dantujuan yang ada di pihak pengirim.

b. Transmisi; Transmisi mengubah (encodes) data ke dalam pesan dan

Page 338: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan304

mengirimkannya kepada penerima. Bentuk utama dari prosespengubahan adalah bahasa yang diartikan sebagai setiap pola tanda-tanda, lambang, atau sinyal. Bahasa inilah yang dipindahkan melaluiberbagai macam alat/media seperti: gelombang, listrik, atau selembarkertas.

c. Kebisingan/Gangguan; Segala sesuatu yang mengganggu dan terjadiantara transmisi dan penerima. Masalah arti kata, bahasa, atau distorsipesan adalah contoh adanya gangguan, dan hal ini sering kali tidakbisa dihindarkan di dalam proses komunikasi.

d. Penerima; Di sini komunikasi telah melewati tahap antara pengirimdan penerima, di mana terjadi proses yang disebut decoding yaitupemberian makna atau penafsiran atas pesan yang dikirimkan.

3. Pola dan Bentuk Komunikasi

Substansi lain yang perlu mendapatkan perhatian di samping sikap,adalah pola komunikasi. Apa yang menjadi fokus dalam kontekskomunikasi organisasi adalah meliputi bentuk komunikasi, jalur/saluranhubungan komunikasi, dan sumber informasi, jenis berita yangdikomunikasikan.

Menurut Sulistiyani dan Rosidah (2009), bentuk komunikasi organisasisecara umum dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:a. Komunikasi FormalBentuk komunikasi formal adalah bentuk hubungan komunikasiyang diciptakan secara terencana, melalui jalur-jalur formal dalamorganisasi, yang melekat pada saluran-saluran yang ditetapkansebagaimana telah ditunjukkan melalui struktur. Bentuk khas darikomunikasi formal ini adalah berupa komunikasi dalam tugas.b. Komunikasi Non Formal

Bentuk komunikasi non formal adalah komunikasi yang ada di luarstruktur, biasanya melalui saluran-saluran non formal yangmunculnya bersifat insidental, menurut kebutuhan atau hubunganinterpersonal yang baik, atau atas dasar kesamaan kepentingan, hobidan lain-lain.

c. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal diartikan Mulyana (2000: 73) sebagaikomunikasi antara orang-orang secara tatap-muka, yang memungkinkansetiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baiksecara verbal ataupun non verbal. Ia menjelaskan bentuk khusus darikomunikasi antarpribadi adalah komunikasi diadik yang melibatkanhanya dua orang, seperti seorang guru dengan murid. Komunikasidemikian menunjukkan: pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam

Page 339: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 10 Pengarahan dan Pengembangan Organisasi 305

jarak yang dekat dan mereka saling mengirim dan menerima pesan baikverbal ataupun non-verbal secara simultan dan spontan. DalampAndangan Bocner (1978); Cappella (1987); Miller (1990) sebagaimanadikutip DeVito (1997) membahas tiga hampiran untuk membicarakankomunikasi interpersonal ini.

Agar menjadi seorang komunikator interpersonal yang berhasil,seorang wirausahawan harus mengerti (1) bagaimana komunikasiinterpersonal berjalan, (2) hubungan antara umpan batik (feedback) dankomunikasi interpersonal.

1) Bagaimana Komunikasi Interpersonal Berjalan

Untuk mengerti komunikasi interpersonal seseorang harus mengertilangkah-langkah yang terjadi ketika orang-orang berkomunikasi.Langkah-langkah tersebut dan mekanika lainnya yang terjadi dalamsituasi komunikasi interpersonal disajikan pada pokok-pokok berikut ini:(a) unsur-unsur komunikasi interpersonal, (b) proses komunikasiinterpersonal, (c) komunikasi interpersonal yang berhasil dan gagal, dan(d) kendala bagi keberhasilan komunikasi interpersonal..

2) Unsur-unsur Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal adalah proses berbagi informasi denganindividu lainnya. Agar bisa tercapai, komunikasi interpersonal harusmemiliki tiga unsur dasar berikut ini.

(a) Sumberpengirim/penyadi (source/encoder); Sumber/penyadi adalahorang-orang dalam komunikasi interpersonal yang mengirimkan ataumenyandikan informasi yang ingin diberikannya kepada orang lain.Penyandian adalah proses pemberian informasi dengan beberapabentuk yang bisa diterima dan dimengerti oleh individu-individulainnya.. Penjabaran pikiran dalam bentuk surat adalah contoh daripenyandian. Sampai informasi disandikan, ia tidak bisa diberikanpada orang lain.

(b) Sinyal atau tanda-tanda (signal); Informasi dalam bentuk sandi yangingin diberikan oleh sumber merupakan berita (message). Sebuahberita yang telah ditransmisikan dari satu orang kepada orang laindinamakan sinyal

(c) Pemecah kodelpenerima (decoder/destination); Pemecahkode/tujuan adalah orang-orang dengan mana sumber berusahamemberikan informasi. Individu-individu ini menerima tanda-tandadan memecahkan kode atau menafsirkan pesan untuk menentukanmaknanya. Pemecahan kode adalah proses merubah berita kembalimenjadi informasi. Dalam semua situasi komunikasi interpersonalmakna berita adalah hasil dari pemecahan sandi.

Page 340: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan306

3) Proses Komunikasi Interpersonal

Peranan apa yang dimainkan oleh masing-masing dari ketiga unsurdalam proses komunikasi interpersonal? Seperti yang dinyatakan padagambar 15-2, pengirim menentukan informasi apa yang ingin diberikan;menyandikan informasi ini dalam bentuk berita; dan kemudianmentransmisikan berita sebagai tanda-tanda bagi penerima. penerimamemecahkan pesan yang ditransimisikan untuk menentukan maknanyadan selanjutnya memberikan respon.

Sumber PenyandiSinyal/Tanda-Tanda

PemecahSandi Penerima

Gambar 10.4. Peranan sumber penyandi, tanda-tanda, dan pemecahsandi/penerima dalam proses komunikasi

Seorang wirausahawan yang ingin memberikan pelaksanaaan tugastertentu kepada seorang bawahan akan menggunakan proses komunikasidengan cam berikut ini. Pertama, wirausahawati akan menentukandengan tepat tugas-tugas apa yang diharapkannya akan dilaksanakan olehbawahan. Kemudian wirausahawan akan menyandikan danmentransmisikan berita kepada bawahan yang mencenninkan pemberiantugas ini. Transmisi berita itu sendiri sama halnya dengan wirausahawanyang memberitahukan bawahan tentang tanggung jawab yang akandiberikan. Selanjutnya, bawahan akan memecahkan sandi pesan yangditransmisikan oleh wirausahawan untuk menentukan maknanya dankemudian merespon sebagaimana yang dipikirkannya.

4) Komunikasi Interpersonal yang Berhasil dan yang Gagal

Komunikasi yang berhasil adalah suatu situasi komunikasi interpersonaldimana informasi yang ingin diberikan oleh pengirim kepada penerimadan makna dan berita yang ditransmisikan tersebut adalah sama.Sebaliknya, komunikasi yang gagal adalah situasi komunikasi inter-personal dimana informasi yang diberikan oleh pengirim dan makna yangberasal dari berita yang ditransmisikan tersebut tidak sama.

Untuk meningkatkan kemungkinan bahwa komunikasi akan berhasil,suatu berita harus disandikan(encoded) untuk menjamin bahwapengalaman pengirim mengenai cara dimana suatu tanda sebaiknyadipecahkan (decoded) sama dengan pengalaman penerima tentang carabagaimana memecahkan sandi suatu tanda. Jika situasi semacam initerjadi, besar kemungkinan bahwa penerima akan menginterpretasikantanda-tanda seperti yang dikehendaki oleh pengirim.

Page 341: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 10 Pengarahan dan Pengembangan Organisasi 307

5) Kendala bagi Komunikasi Interpersonal yang Berhasil

Faktor-faktor yang menurunkan kemungkinan bahwa komunikasi akanberhasil umumnya dinamakan kendala komunikasi Kendala bagikomunikasi yang berhasil dibagi menjadi dua yaitu: kendala makrokomuniksi dan kendala mikro komunikasi.

Kendala makro komunikasi. Kendala makro komunikasi adalahkendala-kendala yang menghambat komunikasi yang berhasil pada situasikomunikasi umum. Faktor-faktor tersebut berhubungan denganlingkungan komunikasi dan dunia yang lebih besar dengan manakomunikasi tersebut terjadi. Diantara kendala-kendala tersebut adalahsebagai berikut:

(a) Meningkatnya kebutuhan akan informasi; karena masayarakat secarakonstan dan dengan cepat berubah, individu-individu mempunyaikebutuhan yang semakin besar terhadap informasi. Dengan individu-individu yang mencari informasi yang lebih banyak, jaringankomunikasi cenderung untuk menjadi padat , dan sebagai akibatnya,komunikasi menjadi terdistorsi (menyimpang). Hanya informasi yangpenting bagi kinerja dan pekerjaan mereka saja yang hendaknyaditransmisikan kepada mereka.

(b)Kebutuhan bagi informasi yang semakin rumit; Dengan kemajuan yangcepat dalam teknologi, adalah tidak mungkin bagi mayoritas pendudukuntuk tidak menghadapi situasi komunikasi yang semakin rumit dalamkehidupan mereka sehari-hari.

(c) Kenyataan bahwa individu-individu di dunia semakin banyakmempunyai hubungan dengan individu-individu yang menggunakanbahasa lain; Ketika bisnis semakin mendunia jangkauannya dan ketikaanggota-anggota organisasi banyak melakukan perjalanan,kecenderungan ini akan semakin dipercepat. Kendala komunikasipotensial dari situasi multi bahasa ini sangat nyata. Ketika berhubungandengan orang asing, menjadi semakin penting untuk tidak hanyamengetahui bahasa mereka tetapi juga budaya mereka. tersebut secaralangsung berhubungan dengan variabel-variabel seperti pesankomunikasi, sumber, dan tujuan. Diantara kendala mikro tersebutantara lain:

- Pandangan pengirim mengenai penerima pengirim pada suatu situasikomunikasi memiliki suatu kecenderungan untuk memandangpenerima dengan cara tertentu dan mempengaruhi beritanya denganpandangan ini. Contohnya, individu-individu cenderung berbicara secaraberbeda kepada orang-orang yang mereka anggap tahu tentang suatu

Page 342: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan308

pokok persoalan dibandingkan kepada orang-orang yang merekaanggap tidak tahu persoalan. Penerima (orang yang menerima pesan)bisa merasakan sikap dan pengirim dan sering kali sikap tersebutmenghambat komunikasi yang berhasil.

- Campur tangan berita (Message interference); Stimuli yang bersaingdengan pesan komunikasi untuk mendapatkan perhatian dari penerimadinamakan campur tangan berita. Campur tangan ini adakalanyadinamakan gangguan (noise). Contoh campur tangan berita adalahseorang wirausahawan yang berbicara dengan sekretarisnya sementarasekretaris mencoba memperbaiki pengetikan yang salah. Koreksikesalahan adalah campur tangan berita karena ia bersaing dengan beritakomunikasi wirausahawan bagi adanya perhatian dari sekretaris.

- Pandangan penerima terhadap pengirim; Sebagaimana pengirim bisamemiliki sikap kepada penerima yang bisa menghambat komunikasi yangberhasil, penerima juga bisa memiliki sikap tertentu kepada pengirim yangjuga bisa menghambat komunikasi yang berhasil. Contohnya, jikapenerima percaya bahwa pengirim hanya memiliki pengalaman yang kecilmengenai bidang yang ingin dikomunikasikan oleh penerima, penerimamungkin menyaring banyak dari berita pengirim dan hanyamempertimbangkan sedikit bagian dan berita yang diterimanya.

- Persepsi; Persepsi adalah suatu penafsiran pesan seperti yang diamati olehindividuindividu. Karen individu yang berbeda bisa mengetahui beritayang sama dengan cara berbeda, proses komnnikasi interpersonal menjadisangat rumit. Satu berita bisa diinteipretasikan oleh dua individu dengandua cara yang sangat berbeda. Dua faktor utama yang mempengaruhi caradimana stimulus bisa diyakini adalah tingkat pendidikan dari penerima danjumlah pengalaman dari penerima.

- Kata-kata bermakna ganda; Banyak kata-kata dalam bahasa Indonesiamempunyai beberapa arti yang berbeda. Akibat kata-kata tersebut,penerima mungkin mendapatkan kesulitan didalam memutuskan maknamana yang sebaiknya diberikan pada kata-kata dan berita tersebut.

Ketika mencoba menyandikan informasi, para wirausahawanhendaknya dengan teliti mendefinisikan istilah-istilah yang merekagunakan. Mereka hendaknya mencoba menggunakan kata-kata dengancara yang sama sebagaimana penerima menggunakannya.

6) Umpan Balik dan Komunikasi Interpersonal

Umpan balik adalah reaksi penerima terhadap sebuah berita. Pada umunya,umpan batik bisa digunakan oleh pengirim untuk menjamin sebuahkomunikasi yang berhasil. Contohnya, jika reaksi penerima berita tidak

Page 343: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 10 Pengarahan dan Pengembangan Organisasi 309

sesuai, pengirim bisa menyimpulkan bahwa komunikasi tidak berhasil danberita lain hendaknya dikirimkan. Sebaliknya, jika reaksi penerima beritasesuai dengan yang diharapkan, pengirim bisa menyimpulkan bahwakomunikasi telah berhasil.

Umpan balik bisa bersifat verbal dan non verbal. Contohnya, untukmengumpulkan umpan balik verbal pada sebuah pesan, pengirim bisamenanyakan masalah-masalah yang berhubungan dengan berita kepadapenerima. Jawaban dari pertanyaan tersebut mungkin akan menunjukkankepada pengirim apakah berita tersebut dimengerti seperti yang diingini.Untuk mengumpulkan umpan balik non verbal pengirim harus mengamatirespon non verbal dari penerima terhadap berita. Contohnya, seorangwirausahawan yang mengirimkan berita kepada bawahan yangmenunjukkan langkaklangkah baru yang harus diambil pada pelaksanaannormal pekerjaaan bawahan. Misallcan tidak ada masalah lain, jika langkah-langkah tersebut tidak dfikuti dengan akurat, wirausahawan memilikiumpan balik non verbal yang mengharuskan dia untuk memjelaskan Iebihlanjut berita tersebut.

Setiap waktu umpan balik ini bisa digunakan oleh pengirim untukmengevaluasi efektivitas komunikasi pribadinya. Evaluasi ini dibuatdengan menentukan proporsi dari reaksi penerimaterhadap berita yangsesungguhnya dimengerti oleh pengirim. Sebuah rumus yangmenggambarkan bagaiana evaluasi ini, indek efektivitas komunikasi, bisadihitung ditunjukkan pada gambar 15-3. Menurut rumusan ini, efektivitaskomunikasi dari pengirim ditentukan oleh proporsi reaksi penerima yangdimaksudkan oleh pengirim. Semakin tinggi proporsi ini, semakin besarefektivitas komunikasi dari pengirim.

CEIIMR

(Reaksi pesan yangdikehendaki)

=

(Indeks EfektifitasKomunikasi)

TM (Jumlah total pesan yangdisalurkan)

Gambar 10.5. Perhitungan efektivitas komunikasi.

Jika para wirausahawan menemukan bahwa indeks efektivitaskomunikasi mereka relatif rendah pada periode waktu tertentu, merekahendaknya menilai keadaan mereka untuk menentukan bagaimanamemperbaiki ketrampilan komunikasi mereka. Sam masalah yang mungkinmereka temukan adalah bahwa mereka secara berulang-ulangmenggunakan perbendaharaan kata-kata yang membingungkan penerima..

Page 344: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan310

d. Komunikasi Interpersonal Verbal dan NonVerbal

Komunikasi interpersonal umumnya dibagi menjadi dua tipe: (1) verbaldan (2) non verbal.:

1) Komunikasi Verbal

Pada bagian terdahulu dari bab ini umumnya ditekankan pada komunikasiverbal, komunikasi yang menggunakan baik kata-kata tertulis maupun lisanuntuk memberikan informasi kepada orang lain.

Komunikasi verbal menurut Ronal (Sasa Juarsa: :256) adalahkomunikasi yang menggunakan bahasa lisan (oral communication) danbahasa tulisan (written communication).

Ada tiga perbedaan antara komunikasi verbal dan nonverbal,8 yaitu:Pertama, bahwa komunikasi verbal dikirimkan oleh sumber secara sengajadan diterima oleh penerima secara sengaja pula. Kedua, perbedaansimbolik. Berarti bahwa makna dalam komunikasi verbal dipahami secarasubjektif oleh individu yang terlibat didalam suatu kondisi, sedangkanmakna nonverbal lebih bersifat alami dan universal. Ketiga, mekanismeproses komunikasi. Yaitu, komunikasi verbal mensyaratkan kaidah danaturan berbahasa secara indah dan terstruktur.

2) Komunikasi non verbal

Komunikasi non verbal adalah pemberian informasi tanpa menggunakankata-kata untuk menyandikan pikiran. Faktor-faktor yang umumnyadigunakan untuk menyandikan pikiran dalam komunikasi non verbaltermasuk juga gerak isyarat, nada suara, dan ekspresi wajah. Padasebagian besar proses komunikasi interpersonal, komnnikasi verbal dannon verbal bukanlah kejadian. Namun, penafsiran penerima terhadapberita umumnya tidak hanya didasarkan pada kata-kata dalam beritatersebut tetapi juga faktor-faktor seperti gerak isyarat dan ekspresi wajahsumber yang menyertai kata-kata.

D. Pengarahan Organisasi melaui Kepemimpinan

1. Pengertian Kepemimpinan

Menurut George Terry, kepemimpinan adalah kegiatan untukmempengaruhi orang lain agar mau bekerja dengan suka rela untukmencapai tujuan kelompok, Sedangkan Cyriel O'Donnell mendefinisikankepemimpinan sebagai usaha untuk mempengaruhi orang lain agar ikutserta dalam mencapai tujuan umum.

Berdasarkan dua pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwadi dalam kepemimpinan terdiri atas unsur sebagai berikut : (1)

Page 345: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 10 Pengarahan dan Pengembangan Organisasi 311

Mempengaruhi orang lain agar mau melakukan sesuatu. (2) Memperolehkonsensus atau suatu pekerjaan. (3) Untuk mencapai tujuan manajer. (4)Untuk memperoleh manfaat bersama. Sehingga jika dilihat pada kontekskepemimpinan hal yang saling terkait adalah adanya unsur kaderpenggerak, adanya peserta yang digerakkan, adanya komunikasi, adanyatujuan organisasi dan adanya manfaat yang tidak hanya dinikmati olehsebagian anggota.

Kepemimpinan dapat dipandang sebagai 2 hal yaitu sebagai sebuahproses dan sebuah seni. Kepemimpian sebagai sebuah proses menurut J.Robert Clinton adalah sebagai berikut Kepemimpinan adalah “suatuproses yang kompleks dimana seseorang mempengaruhi orang-orang lainuntuk menunaikan suatu misi, tugas, atau tujuan dan mengarahkanorganisasi yang membuatnya lebih kohesif dan koheren." Mereka yangmemegang jabatan sebagai pemimpin menerapkan seluruh atributkepemimpinannya (keyakinan, nilai-nilai, etika, karakter, pengetahuan,dan ketrampilan). Jadi seorang pemimpin berbeda dari majikan, danberbeda dari manajer. Seorang pemimpin menjadikan orang-orang inginmencapai tujuan dan sasaran yang tinggi, sedangkan seorang majikanmenyuruh orang-orang untuk menunaikan suatu tugas atau mencapaitujuan.

Seorang pemimpin melakukan hal-hal yang benar, sedangkan seorangmanajer melakukan hal-hal dengan benar (Leaders do right things, managersdo everything right). Kepemimpinan sebagai sebuah seni adalah "senimembuat peta keinginan tentang masa depan organisasi, dankemampuan menerjemahkan peta tersebut menjadi suatu kerangkakeinginan yang nyata, serta kekuatan atau kuasa menggunakan segalasumber untuk melaksanakan peta tersebut menjadi produk yang berdaya-guna.

Seorang pemimpin akan terlihat kemampuannya dalam memimpin itudari kepemimpinannya. Secara ringkas kepemimpinan itu mencakuptugas;pemanduan, penuntunan, pemberian motivasi dan menjalinjaringan komunikasi yang mantap. (Anoraga, Pandji.1992:12).

Oleh karenanya, melalui proses informasi yang disampaikanpemimpin diharapkan terjadi perubahan sikap orang-orang yangdipimpin. Itu berarti dalam upaya merealisasi tujuan para pemimpinharus dapat membentuk sikap dan tingkah laku orang yang dipimpinnyadidalam kelompoknya, misalnya merubah sikap dan tingkah laku tidakberdisiplin menjadi sikap disiplin. (Anoraga, Pandji.1992:13).

Page 346: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan312

Oleh sebab itu pemimpin suatu kelompok, seyogyanya dengan penuhrasa tanggung jawab sosial mengkomunikasikan pada setiap anggotanya,konsep, ide dan sikap tertentu terhadap realisasi dunia dalam upayaperubahan sikap individu. (Anoraga, Pandji.1992:14).

Sifat-sifat ini berbeda-beda pada setiap orang. Kesadaran bahwa andasendiri yang menentukan kadar kemampuan kepemimpinan akan membantuupaya melakukan perbaikan perbaikan. Tidak ada cara terbaik uuntukmenjadi pemimpin. Para wirausahawan adalah individu-individu yangmengembangkan gaya kepemimpinan mereka sendiri

2. Perilaku Kepemimpinan

Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama: (1) berorientasi padatugas yang menetapkan sasaran, merencanakan dan mencapai sasaran; dan(2) berorientasi pada orang, yang memotivasi dan membina hubunganmanusiawi.

a. Orientasi TugasSeseorang pemimpin dengan orientasi demikian cenderung menunjukkanpola-pola perilaku berikut:1) Merumuskan secara jelas peranannya sendiri maupun peranan stafnya.2) Menetapkan tujuan-tujuan yang sukar tetapi dapat dicapai, dan

memberitahukan orangorang apa yang diharapkan dari mereka.3) Menentukan prosedur-prosedur untuk mengukur kemajuan menuju

tujuan dan untuk mengukur pencapaian tujuan itu, yakni tujuan-tujuanyang dirumuskan secara jelas dan khas.

4) Melaksanakan peranan kepemimpinan secara aktif dalammerencanakan, mengarahkan, membinibing, dan mengendalikankegiatan-kegiatan yang berorientasi pada tujuan.

5) Berminat mencapai peningkatan produktivitas.

Pemimpin yang kadar orientasi tugasnya rendah cenderung menjadi tidakaktif dalam mengaralikan perilaku yang berorientasi pada tujuan, sepertiperencanaan dan penjadwalan. Mereka cenderung bekerja seperti parakaryawan lain dan tidak membedakan peranan mereka seharaipemimpin organisasi secara jelas.

b. Orientasi Orang-orangOrang-orang yang kuat dalam orientasi orang cenderung menunjukkanpola-pola berikut ini:1) Menunjukkan perhatian alas terpeliharanya keharmonisan dalam

organisasi dan menghilangkan ketegangan, jika timbul.2) Menunjukkan perhatian pada orang sebagai manusia dan bukan

sebagai alat produksi saja.

Page 347: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 10 Pengarahan dan Pengembangan Organisasi 313

3) Menunjukkan pengertian dan rasa hormat pada kebutuhan-kebutuhan,tujuan-tujuan, keinginan-keinginan, perasaan dan ide-ide karyawan.

4) Mendirikan komunikasi timbal balik yang baik dengan staf.5) Menerapkan prinsip penekanan-ulang untuk meningkatkan prestasi

karyawan. Prinsip ini menyatakan bahwa perilaku yang diberi imbalanakan bertambah dalam frekuensinya dan bahwa perilaku yang tidak diberiimbalan akan berkurang dalam frekuensinya.

6) Mendelegasikan kekuasaan dan tanggung jawab, serta mendoronginisiatif.

7) Menciptakan suatu suasana kerja salmi dan gugus kerja dalam organisasi.

Pemimpin yang orientasi-orangnya rendah cenderung bersikap dingindalam hubungan dengan karyawan mereka, memusatkan perbatian padaprestasi individu dan persaingan ketimbang kerja sama, serta tidakmendelegasikan kekuasaan dan tanggung jawab.

c. Pemimpin dan Manajer

Memimpin tidaklah sama dengan mengelola (manage). Walaupun beberapawirausahawan adalah seorang pemimpin dan beberapa pemimpin adalahwirausahawan, memimpin dan mengelola bukanlah merupakan aktivitasyang identik.

Kepemimpinan adalah bagian dari manajemen. Pengelolaan (manage)adalah bidang yang lebih luas dibandingkan memimpin dan dipusatkan padarnasalah perilaku maupun non perilaku. Kepemimpinan terutamaditekankanpada isu perilaku. Aktivitas dari wirausahawan efektif adalah sebagai berikut

1) Dari Segi Sikap Kepada Bawahan

(a) Mempunyai kepercayaan pada bawahan dan menyampaikankepercayaan tersebut.

(b) Mudah didekati dan bersahabat.(c) Suka sekali membantu bawahan agar menjadi lebih efektif dan

berusaha menghilangkan kendala bagi pencapaian tujuan dan prestasi.(d) Dalam berhubungan dengan bawahan, secara emosional suka

mendukung dan berusaha menghindari perilaku yang mengancam ego.(e) Mencoba meminimisasi tekanan-tekanan dalam hubungan dengan

bawahan untuk menghindari penurunan kemampuan intelektual danbawahan.

(f) Membiarkan bawahan untuk mempunyai ruang gerak dalampemecahan masalah kerja dimana kecerdasan bawahan bisamenghasilkan suatu keuntungan dan dimana standardisasi dalammetode tidak penting sekali.

Page 348: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan314

(g) Mengetahui kebutuhan bagi corak kepemimpinan untuk menjadi agakberbeda pada lingkungan teknologi yang berbeda, contohnya, mungkinsangat mudah untuk terlalu terstruktur dan terlalu mengarahkan padalingkungan laboratorium dan untuk tidak terlalu terstruktur dan terlalupartisipasif dalam beberapa lingkungan pabrik.

(h) Mendorong partisipasi bawahan tetapi hanya dengan dasarkepentingan yang sesungguhnya dalam menggunakan saran-saran yangkonstruktif dan hanya dimana bawahan mengetahui bahwaberpartisipasi adalah sah.

2) Dari Segi Teknologi, Perencanaan, dan Seleksi

(a) Menggunakan dan mendorong bawahan untuk menggunakanteknologi tepat guna dalam mencapai tujuan tersebut; contohnya,penyederhanaan kerja, peralatan yang sesuai, tata nianga yang tepat,dan lain sebaginya.

(b) Seorang perencana yang efektif dan segi tujuan dan kontingensi jangkapanjang maupun jangka pendek .

(c) Memilih bawahan dengan kualifikasi yang tepat.

3) Dari Segi Standar dan Penilaian Kinerja

(a) Bekerja dengan bawahan dalam menetapkan standar kinerja yangtinggi dan tujuan yang tinggi tapi bisa dicapai yang konsisten dengantujuan dan perusahaan.

(b) Menghargai kinerja yang bisa diukur dari bawahan seobyektifmungkin, tetapi membuat penilaian kompensasi dan promosi dengandasar kinerja total.

4) Dari Segi Fungsi Penghubung (linking-pin)Seorang penghubung yang efektif dengan manajemen yang lebih tinggidan kelompok lain dalam perusahaan didalam melancarkan pelaksanaantugas.

5) Dari Segi Memberikan Balas Jasa dan Hukuman

(a) Memberikan pengakuan pada kerja yang baik.(b) Menggunakan kesalahan bawahan sebagai kesempatan mendidik pada

bawahan dan bukannya menggunakan sebagai alasan hukuman padabawahan.

3. Penentuan Bagaimana Membuat Keputusan Sebagai SeorangPemimpin

Tiga faktor atau kekuatan utama yang mempengaruhi penentuanwirausahawan tentang perilaku kepemimpinan mana yang akan digunakan

Page 349: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 10 Pengarahan dan Pengembangan Organisasi 315

untuk membuat keputusan adalah: (a) Kakuatan dalam diri wirausahawan,(b) kekuatan pada bawahan, dan (c) Kekuatan dalam situasikepemimpinan.

a. Kekuatan-kekuatan Dalam Diri Wirausahawan

Wirausahawan hendaknya mengetahui empat kekuatan dalam diri merekayang akan mempengaruhi ketetapan hati mereka tentang bagaimanamembuat keputusan sebagai seorang pemimpin. Kekuatan pertamaadalah nilai-nilai wirausahawan, seperti arti penting efisiensiorganisasional bagi wirausahawan, pertumbuhan pribadi, pertumbuhanbawahan, dan laba perusahaan. Contoh, jika pertumbuhan bawahandinilai sangat tinggi, seorang wirausahawan mungkin ingin memberikanpengalaman pembuatan keputusan kepadaanggotaanggota kelompok,bahkan walaupun wirausahawan sendiri bisa membuat keputusan yangsama yang jauh lebih cepat dan efisien.

Kekuatan kedua adalah derajat kepercayaan wirausahawan padabawahan. Pada umumnya, semakin percaya seoranng wirausahawan padabawahan, semakin besar kemungkinan corak pembuatan keputusan dariwirausahawan akan bersifat demokratis atau dipusatkan pada bawahan.Demikian pula sebaliknya, semakin kurang percaya wirausahawan padabawahan semakin besar corak pembuatan keputusan akan bersifatotokratis atau dipusatkan pada atasan.

Kekuatan ketiga adalah kekuatan pemimpin dan wirausahawan itusendiri. Beberapa wirausahawan lebih efektif dalam memberikanperintah-perintah daripada pemimpin suatu kelompok pembahasandemikian pula sebaliknya. Seorang wirausahawan hares mampumengetahui kekuatan kepemimpinannya dan mempergunakannya.

Kekuatan keempat adalah toleransi terhadap kemenduaan(ambiguity). Ketika seorang wirausahawan bergerak dari corakpembuatan keputusan yang dipusatkan pada atasan ke corak pembuatankeputusan yang dipusatkan pada bawahan, dia mungkin akan kehilanganbeberapa kepastian mengenai bagaimana suatu masalah hendaknyadipecahkan. Jika penurunan kepastian ini mengganggu bagi seorangwirausahawan, mungkin akan sangat sulit bagi seorang wirausahawanuntuk berhasil sebagai seorang pemimpin yang dipusatkan padabawahan.

b. Kekuatan-kekuatan pada Bawahan

Seorang wirausahawan hendaknya mengetahui kekuatan-kekuatanpada bawahan yang mempengaruhi ketetapan hati dan wirausahawantentang bagaimana membuat keputusan sebagai seorang pemimpin.Untuk mengerti bawahan, seorang wirausahawan harus ingat bahwa tiap

Page 350: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan316

bawahan agak berbeda dan agak sama. Suatu pendekatan untukmemutuskan bagaimana memimpin semua bawahan adalah tidakmungkin. Akan tetapi, seorang wirausahawan mungkin bisameningkatkan keberhasilannya sebagai seorang pemimpin denganmemberikan kebebasan yang lebih besar kepada bawahan dalampembuatan keputusan, seperti apa yang disarankan pada berikut ini:1) Jika bawahan-bawahan mempunyai kebutuhan saling ketergantungan

yang relatif tinggi. (Orang-orang berbeda pada tujuan yang merekainginkan)

2) Jika bawahan-bawahan mempunyai kesiapan untuk menerimatanggungjawab dalam pembuatan keputusan. (Beberapa melihattanggung jawab tambahan sebagai penghargaan bagi kemampuanmereka; yang lainnya melihat sebagai "pengalihan beban".)

3) Jika bawahan-bawahan mempunyai toleransi yang relatif tinggiterhadap kemenduaan. (Beberapa karyawan memilih untukmendapatkan pengarahan yang langsung dan jelas; yang lainnyamemilih bidang kebebasan yang lebih khas)

4) Jika bawahan-bawahan tertarik pada masalah-masalah, bahwa masalahitu penting.

5) Jika mereka mengerti dan mengidentifikasi dengan tujuan-tujuan dariorganisasi.

6) Jika mereka mempunyai pengetahuan dan penerimaan yangdibutuhkan untuk berhubungan dengan masalah.

7) Jika mereka telah belajar untuk berbagi dalam pembuatan keputusan.(Pribadi yang mengharapkan kepemimpinan yang kuat dan yangdengan tiba-tiba dihadapkan dengan tuntutan untuk berperan sertadalam pembuatan keputusan sering mengeluh dengan pengalamanbaru ini. Sebaliknya orang-orang yang telah menikmati sejumlahkebebasan yang besar mulai kecewa pada atasan yang mulai membuatsemua keputusan sendirian.)

Jika semua karakteristik bawahan tersebut tidak ada dalam suatusituasi tertentu, seorang wirausahawan mungkin harus bergerak padacorak pendekatan yang lebih otokratis atau pendekatan yang dipusatkanpada atasan dalam pembuatan keputusan.

c. Kekuatan-kekuatan pada Situasi at au Keadaan

Kekuatan yang mcmpengaruhi ketetapan hati wirausahawan tentangbagaimana membuat keputusan sebagai seorang, pemimpin adalahkekuatan dalam situasi kepcmimpinan. Kekuatan situasi pertama inchbatkan tipe organisasi dimana seorang pemimpin.bderja. Faktor-faktorman sasional seperti ukuran kelompok kerja dan distribusi geografisnya

Page 351: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 10 Pengarahan dan Pengembangan Organisasi 317

menjadi penting dalam memutuskan bagaimana membuat keputusansebagai seorang pemimpin. Kelompok kerja yang sangat besar ataupemisahanogeografis yang sangat luas dari kelompok kerja tersebut bisamembuat corak kepemimpinan yang dipusatkan pada bawahan menjaditidak praktis.

Faktor lainnya adalah efektifitas anggota-anggota kelompok bekerjabersama. Untuk tujuan ini, seorang wirausahawan harus mengevaluasiisyu-isyu seperti pengalarnan kelompok dalam bekerja bersama danderajat kepercayaan yang di miliki oleh anggota-anggota kelompok dalamkemampuan mereka didalam memecahkan masalah sebagai suatukelompok. Sebagai aturan urnum, seorang wirausahawan hendaknyahanya memberikan tanggung jawab pembuatan keputusan kepadakelompok kerja yang efektif.

Kekuatan situasi ketiga yang mempengaruhi adalah masalah yangharus dipecahkan. Sebelum bertidak sebagai seorang pemimpin yangdipusatkan pada bawahan, seorang wirausahawan harus yakin hahwasuatu kelompok memiliki keahlian yang diperlukan untuk membuatkeputusan mengenai masalah yang ada. Ketika suatu kelompokkehilangan keahlian yang diperlukan untuk memecahkan masalah,seorang wirausahawan umumnya akan bergerak kekepemimpinan yanglebih dipusatkan pada atasan.

Kekuatan situasi keempat melibatkan waktu yang tersedia dalammembuat suatu keputusan. Sebagai suatu garis pedoman umum, semakinsedikit waktu yang tersedia bagi pembuatan suatu keputusan, semakin tidakpraktis untuk membiarkan suatu kelompok membuat keputusan. Biasanyalebih banyak waktu yang dibutuhkan oleh kelompok untuk mencapai suatukeputusan dibandingkan oleh individu-individu.

1) Situasi Kepemimpinan Pada UmumnyaSeorang pemimpin menunjukkan tiga tipe perilaku utama ketika merekamenyelesaikan tugas kewajiban mereka. Tipe perilaku pertama dinamakanperilaku struktur.a) Perilaku struktur, adalah suatu aktivitas kepemimpinan yang (a)

menggambarkan hubungan antara pemimpin dan pengikut daripemimpin tersebut atau, (b) menetapkan prosedur .yang terdefinisibaik yang harus dipatuhi oleh pengikut dalam melakukan tugas-tugasmereka. Secara keseluruhan, perilaku struktur membatasi pengarahan diridari pengikut tersebut, dalam melakukan tugas-tugas mereka. Walaupunbenar disimpulkan bahwa periklaku struktur bisa, dan adakalanya relatifkuat, tetapi akan salah jika menginggapnya sebagai: kasar dan tidakbaik.

Page 352: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan318

b) Tipe kedua dari perilaku kepemimpinan adalah perilakupertimbangan; Perilaku pertimbangan adalah perilaku kepemimpinanyang mencerminkan persahabatan, sating percaya, rasa hormat, dankehangatan dalam hubungan diantara pemimpin denean pengikut'bawahannya. Perilaku pertimbangan umumnya ditujukan padapengembangan dan pemeliharaan suatu hubungan kemanusiaanantara pemimpin dan pengikutnya.

c) Corak kepemimpinan; adalah perilaku yang ditunjukkan oleh seorangpemimpin dalam mengarahkan anggota-anggota organisasi pada arahyang tepat.

4. Fleksibilitas PemimpinTeori situasi kepemimpinan seperti teori daur hidup didasarkan padakonsep bahwa pemimpin yang berhasil harus merubah corakkepernimpinannya ketika mereka menemui situasi yang berbeda.Perubahan corak ketika ditemui situasi yang baru ini dinamakanfleksibilitas pemimpin. Apakah suatu permintaan yang terlalu banyakjika meminta pemimpin fleksibel menurut semua rentang corakpemimpin pokok? Jawaban dari pertanyaan ini adalah bahwa beberapapemimpin bisa fleksibel dan beberapa tidak bisa. Bagaimanapun juga,suatu corak kepemimpinan mungkin demikian merasuk dalam diriseorang pemimpin sehingga akan memerlukan waktu bertahun-tahunbahkan untuk menjadi fleksibel. Dengan kata lain, beberapa pemimpinmungkin telah mengalami masa keberhasilan pada suatu situasi yangpada hakikatnya statis sehingga mereka yakin bahwa fleksibilitas tidakdiperlukan. Akan tetapi, terdapat banyak kendala bagi fleksibilitaskepemimpinan.

Satu strategi untuk mengatasi kendala tersebut adalah denganmerubah situasi organisasional untuk sesuai dengan corakkepemimpinan dan bukannya merubah corak pemimpin untuk seusaidengan situasi organisasional. Menghuhungkan pemikiran ini denganteori daur hidup kepemimpinan, mungkin lebih mudah untukmenggeser berbagai pemimpin kesituasi yang sesuai dengan corakkepemimpinan mereka daripada berharap pemimpin merubah corakkepemimpinan terhadap perubahan situasi.

Menurut teori kontingensi kepemimpinan, hubungan pemimpinananggota, struktur tugas, dan kekuatan posisi dari seorang pemimpinadalah tiga faktor utama yang hendaknya digunakan sebagai dasarmemindahkan seorang pemimpin kesituasi yang lebih sesuai dengancorak kepemimpinannya. Hubungan pemimpin-anggota adalahtingkatan dimana pmimpin merasa diterima oleh pengikut-pengikutnya,dan struktur tugas adalah tingkatan dimana tujuan, tugas yang harus

Page 353: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 10 Pengarahan dan Pengembangan Organisasi 319

dilakukan, dan faktor situasi lainnya dijabarkan dengan jelas. Faktorketiga, kekuatan posisi adalah ditentukan oleh seberapa besar pemimpinbisa melakukan pengawasan dengan balas jasa dan hukuman yangditerima oleh pengikut.

E. Pengembangan dan Perubahan Organisasi

Setiap Organisasi senantiasa memerlukan upaya pembaharuan danpenyempurnaan untuk menghadapi situasi yang terus berubah sepanjangwaktu. Proses untuk mempersiapkan dan menjembatani perubahan itudikenal dengan istilah pengembangan organisasi. Seluruh pembahasandalam kajian ini bertitik tolak dari konsep pengembangan organisasi inidan bagaimana ia hendaknya diterapkan dalam organisasi pemerintah.

Menurut Warren G. Bennis (Adam Indra Wijaya 1989:3),mengemukakan bahwa pengembangan organisasi merupakankonsekuensi logis dari tuntutan perubahan dan juga tuntutan masyarakatyang selalu berubah dan mampu menyesuaikan diri dengan tantanganyang baru serta perputaran yang sangat cepat dari perubahan itu sendiri.

Sementara itu, Miftah Thoha (1991:2) mengemukakan bahwa dariperspektif organisasi, pembinaan organisasi berkaitan dalam membantuorganisasi menjadi sehat, berlanjut kehidupannya dan lebih mencapaiefisiensi kerja dalam situasi dunia yang selalu berubah dan berganti.Organisasi senantiasa menatap setiap hari perubahan dan pergantian yangsangat cepat dalam lingkungannya. Perubahan politik, ilmu pengetahuan,teknologi, ekonomi, kebudayaan dan lain-lain perubahan setiap haridirasakan dan dihadapi oleh organisasi.

Selanjutnya Sofyan Effendi (1989:28), mengemukakan bahwa upayapenyempurnaan (reformasi) administrasi pemerintahan haruskomprehensif yang meliputi aspek-aspek struktur, orientasi danlingkungan. Perubahan diarahkan dari struktur organisasi pemerintahanyang tradisional yang ditandai dengan jenjang organisasi yang tinggi dantingkat otoritas yang tidak jelas dan kaku ke arah struktur organisasi yangorganis adaptif, yaitu suatu bentuk organisasi yang tidak terlalu kakujenjang hirarkinya lebih bersifat kelompok kerja yang mudah berubahsesuai yang dietnbannya serta lebih mampu menggerakkan partisipasimasyarakat.

Berikutnya pendapat lain, Moh. Agus Tutus (1998:2) megatakanbahwa pembinaan organisasi merupakan tugas paling penting dariseorang manajer publik sebab di dalamnya terkandung unsurpeningkatan kualitas sumber daya manusia. "Sumber daya manusia inimenunjang orgnaisasi dengan karya, bakat, kreativitas dan dorongan.

Page 354: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan320

Batapapun sempurnanya aspek teknologi tanpa aspek manusia sulitkiranya tujuan organisasi dapat dicapai ", karena kemajuan teknologidewasa ini sangat berpengaruh atas pola berpikir masyarakat.

Dari pendapat para ahli di atas, terlihat bahwa pengembanganorganisasi merupakan usaha berencana untuk meningkatkan daya gunadan hasil guna. Dalarn hal ini tentu saja perubahan diselenggarakan untukmeningkatkan individu dan kelompok-kelompok bergerak menujuprestasi yang lebih efektif. Pengembangan organisasi merupakan usahayang diarahkan untuk kemajuan organisasi atau merupakan sub bagianutama dari bagian orgnaisasi. Usaha ini terutama diarahkan padapembaharuan sikap dan semangat pengabdian dan pelayanan aparaturpemerintah kepada masyarakat serta meningkatkan kemarnpuan aparaturpemerintah mencakup penyempurnaan dalam bidang kelembagaan,ketatalaksanaan, pengawasan dan penertiban serta kepegawaian, baik ditingkat pusat maupun daerah. Usaha-usaha ini terutama ditujukan padapeningkatan daya guna dalam merencanakan dan melaksanakan berbagaikebijaksanaan, program, proyek dan kegiatan-kegiatan pemerintahanumum dan pembangunan sehingga aparatur pemerintah dapatmelaksanakan tugas-tugas pembangunan dan memberi pelayanan kepadamasyarakat dengan sebaik-baiknya.

Oleh karena itu diperlukan perubahan orientasi aparatur pemerintahdari mempertahankan keteraturan dan ketertiban kearah yang lebihberorientasi pembangunan. Sementara orientasi aparatur pemerintahtidak akan berhasil kalau Iingkungan yang ada tetap mempertahankanstruktur yang kaku, prosedur dan proses yang kurang fleksibel danmempertahankan status quo. Lingkungan yang diharapkan adalahlingkungan yang mampu merangsang kepastian aparatur pemerintah danmasyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan.

Untuk itu perlu dikembangkan gaya kepemimpinan yang baik.Menurut Sugiyono (1992:85), gaya kepemimpinan yang balk tergantungpada situasinya. Pada saat menjelaskan tugastugas kelompok, maka iaharus bergaya direktif. Pada saat menunjukkan hal-hal yang dapatmenarik minat anggotanya, maka ia harus bergaya suportif. Pada saat iaharus merumuskan tujuan kelompok, maka ia harus bergaya partisipatif.

Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan ada tiga sasaran daripengembangan organisasi, yaitu: merubah sikap atau nilai, memodifikasiprilaku dan menimbulkan perubahan dalam struktur dan kebijakan.Berdasarkan uraian di atas, maka pengertian pengembangan organisasiadalah suatu usaha keseluruhan yang berencana dalam proses organisasi.Untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi dalam suatu lembaga/organisasi.

Page 355: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 10 Pengarahan dan Pengembangan Organisasi 321

1. Tujuan Pengembangan Organisasi

Dalam hidup manusia akan memperoleh kebahagiaan jika di dasarkanpada keselarasan dan keseimbangan hidup pribadi, dalam hubungandengan masyarakat, bangsa, alam maupun dengan Tuhannya. Dengandemikian kekuatan manusia itu tidak hanya terletak pada fisiknya semata,juga kemampuan untuk bekerjasama dengan sesama manusia lainnya.

Untuk mencapai tujuan bersama, manusia butuh untuk bersamayang lain, berkelompok dalam rangka bekerjasama menggapai tujuanyang disepakati. Betapa pentingnya mengorganisir banyak orang yanglebih dari dua, yang tentunya pula dalam satu pandangan dan tujuanuntuk berbagi peran dan penghasilan. Misalnya pekerjaan itu adalahmembuat bangunan maka tidak semua orang sama-sama menggergajikayu, atau sama-sama mengaduk semen, namun harus ada yang bertugassebagai arsitek, tukang, kuli dan lain-lain. Dari sini timbul permasalahanyang harus dijawab, apakah hanya dengan kemampuan mengorganisirkita bisa mengembangkan organisasi menjadi lembaga profitable? Atauapkah hanya dengan modal besar kita akan bisa menjadi survive?

Secara sederhana organisasi dapat diberi pengertian sebagai suatusystem yang saling berpengaruh antar orang dalam kelompok yangbekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. Lengkapnya dapatdinyatakan sebagai suatu kesatuan sosial dari sekelompok manusia yangsaling berinteraksi menurut pola tertentu, sehingga setiap anggotanyamemiliki fungsi dan tugas masing-masing, utamanya lagi kesatuantersebut mampunyai batas-batas yang jelas sehingga dapat dipisahkansecara tegas dari lingkungannya (Lubis dan Martin,1989).

Tujuan organisasi adalah target kearah mana sistem manajementerbuka diarahkan. Input, proses, dan output organisasi semuanya adauntuk mencapai tujuan organisasi. Jika dikembangkan dengan tepat,tujuan organisasi menemukan maksud dari organisasi; yaitu, tujuan wajaryang mengalir dari maksud organisasi. Jika sebuah organisasi mencapaitujuannya, organisasi tersebut secara serentak mencapai maksudnya dankarenanya membenarkan alasan bagi keberadaannya.

Pada prisnsipnya tujuan organisasi adalah efektifitas. Efektivitas padadasarnya mengacu pada sebuah keberhasilan atau pencapaian tujuan.Efektivitas merupakan salah satu dimensi dari produktivitas, yaitumengarah kepada pencapaian untuk kerja yang maksimal, yaitupencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu.

Sedangkan pengertian efektivitas menurut Schemerhon John R. Jr.(1986:35) adalah sebagai berikut : “Efektivitas adalah pencapaian target

Page 356: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan322

output yang diukur dengan cara membandingkan output anggaran atauseharusnya (OA) dengan output realisasi atau sesungguhnya (OS), jika(OS) > (OA) disebut efektif ”.

Adapun pengertian efektivitas menurut Prasetyo Budi Saksono(1984) adalah: “Efektivitas adalah seberapa besar tingkat kelekatanoutput yang dicapai dengan output yang diharapkan dari sejumlah input“.

Dari pengertian-pengertian efektivitas tersebut dapat disimpulkanbahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauhtarget (kuantitas,kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen,yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu. Berdasarkanhal tersebut maka untuk mencari tingkat efektivitas dapat digunakanrumus sebagai berikut: Efektivitas = Ouput Aktual/Output Target >=1a. Jika output aktual berbanding output yang ditargetkan lebih besar atau

sama dengan 1 (satu), maka akan tercapai efektivitas.b. Jika output aktual berbanding output yang ditargetkan kurang

daripada 1 (satu), maka efektivitas tidak tercapai.

Steers (1985:87) mengemukakan bahwa: “Efektivitas adalahjangkauan usaha suatu program sebagai suatu sistem dengan sumber dayadan sarana tertentu untuk memenuhi tujuan dan sasarannya tanpamelumpuhkan cara dan sumber daya itu serta tanpa memberi tekananyang tidak wajar terhadap pelaksanaannya”.

Adapun Martoyo (1998:4) memberikan definisi sebagai berikut:“Efektivitas dapat pula diartikan sebagai suatu kondisi atau keadaan,dimana dalam memilih tujuan yang hendak dicapai dan sarana yangdigunakan, serta kemampuan yang dimiliki adalah tepat, sehingga tujuanyang diinginkan dapat dicapai dengan hasil yang memuaskan”.

Pengertian efektivitas secara umum menunjukkan sampai seberapajauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Haltersebut sesuai dengan pengertian efektivitas menurut Hidayat (1986)yang menjelaskan bahwa : “Efektivitas adalah suatu ukuran yangmenyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) telahtercapai. Dimana makin besar persentase target yang dicapai, makintinggi efektivitasnya”.

Unsur yang penting dalam konsep efektivitas adalah; yang pertamaadalah pencapaian tujuan yang sesuai dengan apa yang telah disepakatisecara maksimal, tujuan merupakan harapan yang dicita-citakan atausuatu kondisi tertentu yang ingin dicapai oleh serangkaian proses. EmitaiEtzioni (1982:54) mengemukakan bahwa “Efektivitas organisasi dapatdinyatakan sebagai tingkat keberhasilan organisasi dalam usaha untuk

Page 357: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 10 Pengarahan dan Pengembangan Organisasi 323

mencapai tujuan atau sasaran.” Adapun Komaruddin (1994:294) jugamengungkapkan bahwa “Efektivitas adalah suatu keadaan yangmenunjukan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapaitujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.”

Dari beberapa literatur ilmiah mengemukakan bahwa efektivitasmerupakan pencaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yangtepat dari serangkaian alternative atau pilihan cara dan menentukanpilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektivitas juga bisa diartikansebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yangtelah ditentukan. Sebagai contoh jika sebuah tugas dapat selesai denganpemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalahbenar atau efektif.

a. Tujuan Pengembangan organisasi;

Tujuan umum dari pengembangan organisasi adalah untuk menerapkaninovasi baru, yang belum didayagunakan di lingkungan sebuah organisasi,sebagai perubahan dan pengembangan yang dapat meningkatkankemampuan organisasi dalam mewujudkan eksistensinya sebagaiorganisasi yang semakin sehat/baik dari kondisi sebelumnya.

b. Tujuan khusus

Tujuan khusus dari pengembangan organisasi adalah sebagai berikut:1) Mengubah dan mengembangkan perspektif organisasi, melalui usaha

memperluas wawasan SDM.2) Meningkatkan kemampuan mengadaptasi perubahan teknologi3) Peningkatan ketrampilan/keahlian dan pengetahuan

c. Tujuan Organisasi Bisnis

Organisasi mempunyai keberadaan dengan berbagai maksud dankarenanya mempunyai berbagai tipe-tipe organisasi. Rumah sakit,misalnya, mempunyai maksud utama menyediakan bantuan medis yangberkualitas tinggi kepada masyarakat. Karena itu, tujuan utama dariorganisasi tersebut adalah menyediakan bantuan tersebut. Dalamkonteks ini dibicarakan tentang tujuan organisasi kewirausahaan atauorganisasi bisnis. Maksud utama didirikannya organisasi bisnis adalahmendapatkan keuntungan. Karena itu tujuan utama dari organisasitersebut dipusatkan pada perolehan laba.

Tujuan organisasi bisnis bisa diringkas sebagai berikut:

1) Keuntungan adalah kekuatan motivasi bagi wirausahawan.2) Pelayanan pada pelanggan dengan penyediaan nilai ekonomi yang

Page 358: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan324

dibutuhkan (barang dan jasa) membenarkan keberadaan dariorganisasi bisnis.

3) Tanggung jawab sosial bagi wirausahawan sesuai dengan kode etikdan moral yang dibuat oleh masyarakat dimana industri tersebutbertempat.

Arti penting tujuan organisasi bisnis, bahawa tujuan organisasimemberi wirausahawan dan anggota organisasi garis pedoman bagitindakan-tindakan pada bidang seperti:

1) Pembuatan keputusan2) Efisiensi organisasi3) Konsistensi organisasi4) Evaluasi kinerja.

Tujuan organisasi adalah garis pedoman atau kriteria yanghendaknya digunakan sebagai dasar evaluasi. Individu yang menyumbangpaling besar didalam mencapai tujuan organisasi haruslah dipandangsebagai paling produktif. Rekomendasi tertentu pada peningkatanproduktivitas haruslah terdiri dari saran-saran pada apa yangbisadilakukan oleh individu untuk lebih membantu organisasi kearahpencapaian tujuan.

b. Tipe Tujuan Organisasi

Tujuan organisasi bisa dibagi menjadi dua ketegori: tujuan organisasi dantujuan individu.

1) Tujuan Organisaional

Tujuan organisasi adalah target resmi dan organisasi dan ditetapkanuntuk membantu organisasi mencapai maksudnya. Target tersebutberhubungan denganbiclang seperti efisiensi organisasi, produktivitasyang tinggi dan maksimisasi keuntungan.

2) Tujuan Individu

Tujuan individu adalah tujuan pribaadi yang ingin dicapai oleh tiapanggota organisasi sebagai hasil aktivitasnya dalam organisasi. Tujuantersebut termasuk gaji yang tinggi, pertumbuhan dan perkembanganpribadi, pengakuan rekan seketja, dan pengakuan masyarakat.

3) Bidang-Bidang Tujuan Organisasi

Peter F.Drucker, salah satu dan penulis manajemen berpengaruh dewasaini, menyatakan bahwa kelangsungan hidup dari sistem manajemenmungkin akan terancam jika wirausahawan hanya menekankan padatujuan perolehan laba saja. Penekanan pada tujuan tunggal tersebut akan

Page 359: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 10 Pengarahan dan Pengembangan Organisasi 325

mendorong wirausahawan untuk mengambil keputusan yang hanyamenghasilkan uang saja dengan sedikit mempertimbangkan bagaimanakeuntungan akan diperoleh dimasa mendatang.

a) Menetapkan Tujuan Usaha

Delapan bidang kunci yang dikemukakan Drucker untuk menetapkantujuan sistem manajemen adalah:

(1) Kedudukan pasar(2) Inovasi(3) Produktivitas(4) Sumber daya fisik dan finansial(5) Perolehan laba(6) Kinerja dan Perkembangan manajer(7) Kinerja dan sikap karyawan(8) Tanggung jawab kemasyarakatan

Menurut Drucker, karena lima bidang tujuan pertama berhubungandengan karakteristik operasi perusahaan nyata, non personal(impersonal), sebagian besar manajer tidak akan mempertentangkanpendisainan bidang tersebut sebagai bidang kunci. Akan tetapi,rancangan tiga bidang terakhir sebagai bidang kunci akan menimbulkanbeberapa penentangan manajerial karena bidang tersebut lebih pribadidan subyektif. Tanpa melihat penentangan potensial, sebuah organisasiseharusnya mempunyai tujuan pada semua delapan bidang untukmemaksimumkan kemungkinan berhasil.

b) Bekerja Dengan Tujuan Organisasi

Tujuan yang sesuai adalah mendasar bagi keberhasilan organisasi.Umumnya sebuah organisasi harus memiliki:

(1) Tujuan jangka pendek (target yang harus dicapai dalam satu tahunatau kurang)

(2) Tujuan jangka menengah (target yang harus dicapai dalam satusampai lima tahun), dan

(3) Tujuan jangka panjang (target waktu yang harus dicapai dalam limasampai tujuh tahun).

Perlunya penentuan tujuan organisasi yang sesuai lebih dahulu mendorongtimbulnya apa yang dinamakan prinsip tujuan yaitu bahwa sebelummanajemen memulai maka, tindakan, tujuan organisasi haruslah ditentukan dandimengerti, serta dinyatakan dengan jelas.

Page 360: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan326

c) Penentuan Tujuan Organisasi

Tiga langkah yang harus diambil manajemen untuk mengembangkan perangkatkerja tujuan organisasi adalah: (a) menentukan keberadaan suatu kecenderunganlingkungan yang bisa mempengaruhi operasi organisasi; (b) mengembangkansuatu perangkat tujuan bagi organisasi secara keseluruhan; dan (c)mengembangkan hirarki tujuan organisasi. Ketiga langkah tersebut sangberbubtmgan dan biasanya menuntut masukan dari orang-orang pada tingkatdan bagian operasional yang berbeda dalam organisasi.

d) Pengembangan Hirarki Tujuan

Dalam prakteknya, tujuan organisasi harus dipecah menjadi sub tujuan-subtujuan sehingga individu dalam tingkatan dan bagian organisasi yang berbedatahu apa yang harus mereka lakukan untuk membantu pencapaian tujuanotganisasi keseluruhan. Tujuan organisasi dicapai sesudah sub tujuan tercapai.

Tujuan organisasi keseluruhan dan sub tujuan-sub tujuan dibebankan padaberbagai orang-orang atau unit dan organisasi dinamakan sebagai hirarki tujuan.

Suboptimalisasi ada ketika sub tujuan-sub tujuan mengalami konflik atautidak secara langsung ditujukan pada pencapaian tujuan organisasi.Suboptimalisasi bisa terjadi pada jenis perusahaan ini antara sub tujuan pertamabagi departemen keuangan dan akuntansi dan sub tujuan bagi penyeliaWirausahawan bisa berusaha meminimisasi suboptimalisasi dengan (a)pengembangan pengertian mendalam tentang bagaimana berbagai bagian danorganisasi berhubungan satu dengan lainnya dan (b) meyakinkan bahwa, subtujuan sepenuhnya mencerminkan hubungan tersebut.

e) Garis Pedoman Penetapan Tujuan Berkualitas

Seperti halnya dengan kondisi yang dikembangkan oleh kemanusiaan, kualitaspernyataan tujuan bisa berbeda secara drastis.

Wirausahawan bisa meningkatkan kualitas tujuan mereka dengan mengikutibeberapa tujuan umum:(1) Wirausahawan harus membiarkan orang-orang yang bertanggung jawab

mencapai tujuan mempunyai suara untuk menetapkannya(2) Wirausahawan harus menyatakan tujuan sespesifik mungkin(3) Wirausahawan harus menghubungkan tujuan dengan tindakan tertentu jika

perlu(4) Wirausahawan harus mengemukakan tujuan yang diinginkan(5) Wirausahawan hendaknya menspesifikasi ketika tujuan diharapkan tercapai(6) Wirausahawan hendaknya menetapkan tujuan cukup tinggi sehingga karyawan

Page 361: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 10 Pengarahan dan Pengembangan Organisasi 327

akan bekerja keras untuk memenuhinya, tetapi tidak terlalu tinggi sehinggakaryawan akan menyerah didalam memenuhinya

(7) Wirausahawan harus menetapkan tujuan hanya dalam hubungannya dengantujuan organisasi lainnya

(8) Wirausahawan hendaknya menyatakan tujuan dengan jelas dan sederhana.

f) Garis Pedoman dalam Pembuatan Tujuan Operasional

Tujuan harus dinyatakan dari segi operasional. Yaitu, jika organisasi mempunyaitujuan operasional, wirausahawan harus mampu memberitahukannya apakahtujuan tercapai dengan membandingkan hasil nyata dengan pernyataan tujuan.

1) Pencapaian Tujuan

Pencapaian tujuan adalah sasaran nyata dan semua wirausahawan. Akan tetapi,wirausahawan dengan cepat menyadari bahwa gerak organisasi kearahpencapaian tujuan membutuhkan dilakukannya tindakan atau alat yang sesuaidalam organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Proses inidinamakan analisa alat-tujuan.

Wirausahawan yang efektif menyadari arti penting tidak hanya penentuantujuan organisasi, tetapi dengan jelas menguraiakan dengan mana tujuantersebut bisa dicapai. Mereka tahun alat analisa ini penting untuk rnemberipedoman aktivitas mereka sendiri maupun aktivitas bawahan mereka. Semakinbaik tiap orang dalam organisasi mengerti alat dimana tujuan bisa dicapai,semakin besar kemungkinan tujuan akan tercapai.

2) Bagaimana Memanfaatkan Tujuan

Tujuan organisasi mengalir dari maksud organisasi dan mencerminkanlingkungan organisasi. Wirausahawan hendaknya memiliki pengertian tegaspengaruh yang membentuk tujuan organisasi karenakefika pengaruh tersebutberubah, tujuan itu sendiri berubah. Tujuan bukannya tidak bisa diubaharahnya. Pada kenyataannya, tanggung jawab manajerial yang berarti adalahuntuk membantu organisasi mengubah tujuan ketika tujuan berubah.

2. Perubahan Organisasi

"Perubahan suatu organisasi" adalah proses modifikasi organisasi yang ada.Tujuan dari modifikasi organisasi adalah untuk meningkatkan efektivitasorganisasi; yaitu, sejauh mana suatu organisasi mencapai tujuan-tujuannya.Modifikasi tersebut bisa melibatkan segmen organisasi yang sebenarnya danbiasanya termasuk perubahan lini wewenang organisasi, tingkatan tanggung-jawab yang dipegang oleh berbagai anggota organisasi, dan lini komunikasiorganisasi yang sudah mapan.

Perubahan selalu terjadi, disadari atau tidak. Begitu pula halnya denganorganisasi. Organisasi hanya dapat bertahan jika dapat melakukan perubahan.

Page 362: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan328

Setiap perubahan lingkungan yang terjadi harus dicermati karena keefektifansuatu organisasi tergantung pada sejauhmana organisasi dapat menyesuaikan diridengan perubahan tersebut.

Pada dasarnya semua perubahan yang dilakukan mengarah padapeningkatan efektiftas organisasi dengan tujuan mengupayakan perbaikankemampuan organisasi dalam menyesuaikan diri terhadap perubahanlingkungan serta perubahan perilaku anggota organisasi (Robbins, 2003). Lebihlanjut Robbins menyatakan perubahan organisasi dapat dilakukan pada strukturyang mencakup strategi dan sistem, teknologi, penataan fisik dan sumber dayamanusia.

Sobirin (2005) menyatakan ada dua faktor yang mendorong terjadinyaperubahan, yaitu faktor ekstern seperti perubahan teknologi dan semakinterintegrasinya ekonomi internasional serta faktor intern organisasi yangmencakup dua hal pokok yaitu (1) perubahan perangkat keras organisasi (hardsystem tools) atau yang biasa disebut dengan perubahan struktural, yangmeliputi perubahan strategi, stuktur organisasi dan sistem serta (2) Perubahanperangkat lunak organisasi (soft system tools) atau perubahan kultural yangmeliputi perubahan perilaku manusia dalam organisasi, kebijakan sumber dayamanusia dan budaya organisasi.

Setiap perubahan tidak bisa hanya memilih salah satu aspek struktural ataukultural saja sebagai variabel yang harus diubah, tetapi kedua aspek tersebutharus dikelola secara bersama-sama agar hasilnya optimal. Namun demikiandalam praktek para pengambil keputusan cenderung hanya memperhatikanperubahan struktural karena hasil perubahannnya dapat diketahui secaralangsung, sementara perubahan kultural sering diabaikan karena hasil dariperubahan tersebut tidak begitu kelihatan.

Untuk meraih keberhasilan dalam mengelola perubahan organisasi harusmengarah pada peningkatan kemampuan dalam menghadapi tantangan danpeluang yang timbul. Artinya perubahan organisasi harus diarahkan padaperubahan perilaku manusia dan proses organisasional, sehingga perubahanorganisasi yang dilakukan dapat lebih efektif dalam upaya menciptakanorganisasi yang lebih adaptif dan fleksibel. Pertimbangannya, denganditerapkannya modernisasi administrasi perpajakan, akan terjadi perubahanorganisasi dan perubahan itu sendiri tidak akan berhasil jika ada hambatan yangdatang dari manusia yang terlibat di dalamnya. Demikian juga halnya jikakebiasaan manusia dan budaya organisasinya tidak diubah, perubahan organisasitidak akan berhasil.

Sebagian besar wirausahawan menyetujui bahwa jika suatu organisasi inginmencapai keberhasilan, organisasi tersebut harus berubah secara terus menerusdidalam merespon perkembangan yang penting, seperti perubahan kebutuhan

Page 363: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 10 Pengarahan dan Pengembangan Organisasi 329

pelanggan, terobosan teknologi, dan peraturan pemerintah yang ban!.

a. Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam MelakukanPerubahan Organisasi

Bagaimana wirausahawan berhubungan dengnan faktor-faktor pokok yangperlu dipertimbangkan didalam melakukan perubahan organisasi menentukanseberapa jauh keberhasilan perubahan organisasi akan tercapai. Faktor-faktorpokok tersebut adalah (1) agen-agen perubahan, (2) penentuan apa yang sebaiknyadirubah, (3) evaluasi perubahan, (4) individu-individu yang dipengaruhi olehperubahan, dan (5) tipe perubahan yang dibuat.

b. Agen Perubahan

Mungkin faktor terpenting yang perlu dipertimbangkan oleh wirausahawanketika melakukan perubahan organisasia dalam menentukan siapa yang akanmenjadi agen perubahan. Istilah agen perubahan menunjuk pada setiap orangyang berada didalam dan diluar organisasi yang mungkin mempengaruhiperubahan. Agen perubahan mungkin adalah wirausahawan dalam organisasiitu sendiri atau kemungkinan konsultan dari luar yang disewa karena keahliankhusus yang diminatinya dalam bidang tertentu. Walaupun pada kenyataannyaagen perubahan mungkin bukan seorang wirausahawan, istilah wirausahawandan agen perubahan digunakan secara sinonim pada bab ini.

Usaha-usaha pembangunan suatu masyarakat selalu ditandai oleh adanyasejumlah orang yang mempelopori, menggerakkan, dan menyebarluaskanproses perubahan tersebut. Mereka adalah orang-orang yang disebut sebagaiagen perubahan. Nama yang diberikan sesuai dengan misi yang ingin dibawa,yakni membuat suatu perubahan yang berarti bagi sekelompok orang.

Menurut Soerjono Soekanto menyatakan, pihak-pihak yangmenghendaki perubahan dinamakan agent of change, yaitu seseorang atausekelompok orang yang mendapat kepercayaan sebagai pemimpin satu ataulebih lembaga-lembaga kemasyarakatan. (Soekanto, 1992:273)

Dalam rumusan Havelock (1973), agen perubahan adalah orang yangmembantu terlaksananya perubahan sosial atau suatu inovasiberencana.(Nasution, 1990:37) Pengenalan dan kemudian penerapan hal-hal,gagasan-gagasan, dan ide-ide baru tersebut yang dikenal dengan sebagai inovasi,dilakukan dengan harapan agar kehidupan masyarakat yang bersangkutan akanmengalami kemajuan. Agen perubahan juga selalu menanamkan sikap optimisdemi terciptanya perubahan yang diharapkan tadi. Segala sesuatu tidak akandengan mudahnya dirubah tanpa adanya sikap optimis dan kepercayaanterhadap diri sendiri bahwa dapat melakukan perubahan tersebut.

Agen perubahan memimpin masyarakat dalam mengubah sistem sosial.

Page 364: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan330

Dalam melaksanakannya, agen perubahan langsung tersangkut dalam tekanan-tekanan untuk mengadakan perubahan. Bahkan mungkin menyiapkan pulaperubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya. Cara-cara mempengaruhi masyarakat dengan sistem yang teratur dan direncanakanterlebih dahulu dinamakan rekayasa sosial (social engineering) atau sering puladinamakan perencanaan sosial (social planning) (Soekanto, 1992:273).

Suatu usaha perubahan sosial yang berencana tentu ada yangmemprakarsainya. Prakarsa itu dimulai sejak menyusun rencana, hinggamempelopori pelaksanaannya.

Beberapa ketrampilan khusus perlu dimiliki agar menjadi agen perubahanyang berhasil. Ketrampilan yang paling sering dibahas adalah termasukkemampuan untuk (1) menentukan bagaimana perubahan hendaknya dibuat,(2) memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan perubahan, dan (3)menggunakan alat ilmu perilaku untuk mempengaruhi orang-orang dengansemestinya selama perubahan. Mungkin ketrampilan yang paling ditekankanagar bisa menjadi agen perubahan yang berhasil adalah memutuskan seberapabanyak perubahan yang bisa ditolerir oleh anggota organisasi. Seperti yangditunjukan pada kutipen berikut ini, terlalu banyak perubahan bisa sangatmengganggu bagi orang-orang:

Secara keseluruhan, wirausahawan hendaknya memilih agen perubahanyang memiliki keahlian dalam bidang-bidang yang dikemukakan olehketrampilan khusus yang disinggung dalam paragraf terdahulu. Perubahan yangsecara potensial bermanfaat bagi organisasi mungkin tidak akan menghasilkankeuntungan jika orang yang salah diberikan tugas untuk membuat perubahan.

c. Penentuan Apa yang Hendaknya Diubah

Faktor pokok lainnya yang hendaknya dipertimbangkan oleh wirausahawanadalah apa tepatnya yang hendak diubah dalam organisasi. Pada umumnya,wirausahawan hendaknya membuat perubahan-perubahan yang meningkatkanefektivitas organisasi.

Efektivitas menurut Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa:“Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target(kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besarpersentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya”.

Sedangkan pengertian efektivitas menurut Schemerhon John R. Jr.(1986:35) adalah sebagai berikut : “Efektivitas adalah pencapaian targetoutput yang diukur dengan cara membandingkan output anggaran atauseharusnya (OA) dengan output realisasi atau sesungguhnya (OS), jika(OS) > (OA) disebut efektif ”.

Adapun pengertian efektivitas menurut Prasetyo Budi Saksono

Page 365: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 10 Pengarahan dan Pengembangan Organisasi 331

(1984) adalah : “Efektivitas adalah seberapa besar tingkat kelekatanoutput yang dicapai dengan output yang diharapkan dari sejumlahinput“.

Efektivitas organisasi pada dasarnya merupakan basil dari akiivitas-aktivitas organisasi yang dipusatkan disekitar tiga kelas faktor utama:(1) orang-orang, (2) struktur, dan (3) teknologi. Faktor orang-orang didefinisikan sebagaisikap, ketrampilan kepemimpinan, ketrampilan komunikasi, dan karakaterisitiklain dari sumberdaya manusia dalam organisasi. Pengendalian organisasi,seperti kebijaksanaan dan prosedur, merupakan faktor struktural, sementarafaktor teknologi adalah suatu tipe peralatan atau proses-proses yang membantuanggota organisasi didalam melaksanakan tugasnya.

Untuk memaksimumkan efektivitas suatu organisasi, orang-orang yangtepat harus dilengkapi dengan struktur yang sesuai dan teknologi yangsemestinya. Jack faktor orangorang, faktor teknologi, dan faktor strukturalbukanlah penentu independen dari efektivitas organisasi.

Untuk meningkatkan efektivitas organisasi maka wirausahawan harusmeninyan kesesuaian hubungan diantara orang-orang, teknologi, dan struknw dalamorganisasi Dua langkah yang umumnya digunakan oleh wirausahawan untukmembantu menentukan perubahan apa yang akan meningkatkan kesesuaian darihubungan ini adalah dengan mengadakan (1) diagnosis organisasi internal dan (2)diagnosis organisasi eskternal.

d. Diagnosis Organisasi internal

Suatu diagnosis organisasi internal adalah suatu pemeriksaan semua faktor-fatordalam organisasi yang berhubungan dengan efektivitas organisasi. Orang-orang, teknologi, dan struktur seperti yang dibahas sebelumnya, adalah fokusmama dari pemeriksaan ini. Hubungan diantara ketiga variabel tersebutdipelajari dalam usaha untuk menunjukkan dan mengimplementasikanperubahan yang akan membuat hubungan yang lebib sesuai bagi organisasi.

Pengumpulan informasi pada kesesuaian dari hubungan orang-orang-teknologi-struktur ini adalah kunci untuk mengadakan diagnosis internal.Dalam prakteknya, wirausahawan bisa menggunakan banyak strategi yangberbeda untuk mengumpulkan informasi ini. Contohnya, mereka bisamerancang dan mengadakan wawancara khusus dengan berbagai anggotaorganisasi. Tujuan dari wawancara ini akan menentukan bagaimana anggotaorganisasi meyakini hubungan struktur, orang-orang, teknologi dalamorganisasi dan mengumpulkan saran-saran tentang bagaimana membuathubungan ini dapat sesuai. Strategi lain yang mungkin digunakan olehwirausahawan adalah menelaah berbagai tipe dari dokumen organisasi yangdirekam. Bagan organisasi, deskripsi jabatan, kebijaksanaan, dan prosedur bisa

Page 366: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan332

memberikan kepada manajer informasi penting mink menentukan bagaimanahubungan orang-orang- teknologi-struktur bisa diperbaiki. Strategi ketigayang sering digunakan untuk mengumpulkan informasi ini adalah dengan memintaanggota organisasi untuk mengisi kuosioner yang dirancang khusus.

e. Diagnosis Organisasi Eksternal

Suatu diagnosis organisasi eksternal adalah proses penelitian semua faktor dariluar yang berhubungan dengan efektivitas organisasi. Diagnosis ekstemal padadasarnya adalah suatu analisa lingkungan dimana organisasi berfungsi. Tujuandari diagnosis eksternal adalah untuk menilai dampak potensial dari lingkunganorganisasi pada efektifitas organisasi. Wirausahawan menggunakan penilaian iniketika memutuskan bagaimana cara terbaik meningkatkan kesesuaian hubunganorang-orang, struktur, dan teknologi dalam organisasi.

Untuk suatu diagnosis eksternal, lingkungan biasanya dibagi kedalamdan dianalisa pada dua tingkatan yang berbeda: (1) lingkungan operasional dan(2) lingkungan umum. Gambar 16-1. menggambarkan hubungan diantaralingkungan umum, lingkungan operasional dan organisasi. Lingkunganoperasional biasanya merupakan masalah yang lebih mendesak bagiwirausahawan dan mengandung faktor-faktor seperti pelanggan, pensuplai,pesaing, dan penanam modal organisasi. Organisasi mempunyai interaksi langsungdengan dan secara langsung dipengaruhi oleh faktor-faktor didalam lingkunganoperasional.

Organisasi

Pensuplai

Pesaing

Peraturan

Pemerintahan

Kondisi

Ekonomi

Gambar 10.6. Hubungan diantara organisasi, lingkungan opernasional, danlingkungan umum.

Page 367: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 10 Pengarahan dan Pengembangan Organisasi 333

Lingkungan umum adalah lingkungan organisasi sekunder dan berisivariabel-variabel seperti norma sosial, kondisi ekonomi, peraturan-peraturanpemerintah. Faktor-faktor pada lingkungan umum secara langsungmempengaruhi organisasi dan juga merupakan faktor yang mempengaruhilingkungan operasional. Walaupun lingkungan umum biasanya merupakanmasalah yang kurang begitu mendesak bagi wirausahawan dibandingkanlingkungan operasional, ia tetap mempunyai dampak yang penting padaefektivitas organisasi dan karenanya harus dipertimbangkan secara hati-hatididalam memutuskan perubahan apa yang akan dibuat dalam organisasi.

Seperti halnya dengan diagnosis organisasi internal, diagnosis organisasieksternal menuntut wirausahawan untuk mengumpulkan informasi yang ada.Metode pengumpulan informasi ini sangat berbeda dan termasuk aktivitas-aktivitas seperti (1) menelaah laporan pemerintah yang berhubungan denganpengangguran dan kondisi ekonomi, (2) analisa kepuasan konsumen denganproduk yang dijual, dan (3) membandingkan produk-produk pokok dariorganisasi dengan organisasi pesaing.

Adalah sangat penting bahwa wirausahawan memberi bobot pada hasilbaik diagnosis organisasi eksternal maupun internal ketika pada akhimyamemutuskan bagaimana perubahan organisasi dilakukan untukmeningkatkan efektivitas organisasi.

f. Tipe Perubahan yang Dibuat

Tipe perubahan yang dibuat adalah merupakan faktor pokok ketiga yangharus dipertimbangkan didalam melakukan perubahan organisasi. Walaupunwirausahawan bisa memilih perubahan organisasi dengan beberapa cara yangberbeda, sebagian besar perubahan bisa dikategorisasikan sebagai satu daritiga tipe: (1) perubahan orang-orang, (2) perubahan struktural, dan (3)perubahan teknologi. Tiga tipe perubahan tersebut berhubungan dengan tigapenentu utama dari efektivitas organisasi dan dinamakan sebagai satupenentu yang ditekankan oleh perubahan diatas dua penentu lainnya.Contohnya, perubahan teknologi menekankan modifikasi tingkat teknologidalam sistem manajemen. Pada umumnya, pilihan wirausahawan pada tipeperubahan yang dibuat dalam organisasi didasarkan pada hasil-hasil daridiagnosis organisasi eksternal dan internal. Contohnya, jika informasi yangdikumpulkan dengan mengadakan diagnosis organisasi menyarankan bahwastruktur organisasi adalah penyebab utama ketidak efektifan organisasi,wirausahawan hendaknya memilih untuk menekankan perubahan strukturaldalam organisasi. Karen perubahan teknologi paling sering melibatkan pakardari luar dan merupakan bahasa yang sangat teknis, perubahan struktural danorang-orang adalah dua tipe yang dibahas secara mendalam disini.

Page 368: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan334

g. Perubahan Struktural

Perubahan struktural terutama menekankan pada peningkatan efektivitasorganisasi dengan pengendalian perubahan yang mempengaruhi anggotaorganisasi selamapelaksanaan kerja mereka. Bagian berikut menguraikanpendekatan ini dan membahas matriks organisasi (organisasi yangdimodifikasi untuk menyelesaikan suatu proyek khusus) sebagai suatu contohdari perubahan struktural

1) Menguraikan Perubahan Struktural

Perubahan struktural ditujukan pada peningkatan efektivitas organisasi melaluimodifikasi struktur organisasi yang ada. Modifikasi tersebut bisa dilakukandalam beberapa bentuk; (1) menjelaskan dan mendefinisikan jabatan; (2)modifikasi struktur organisasi agar sesuai dengan kebutuhan komunikasi dariorganisasi; dan (3) mendesentralisasikan organisasi untuk mengurangi biayakoordinasi, meningkatkan pengendalian sub unit, meningkatkan motivasi, danmendapatkan fleksibilitas yang lebih besar. Walaupun perubahan strukturalharus termasuk beberapa pertimbangan orang-orang dan teknologi agar bisaberhasil, fokus utamanya adalah perubahan pada struktur organisasi. Padaumumnya, wirausahawan akan memilih untuk membuat perubahan strukturaldalam organisasi jika informasi yang dikumpulkan dari diagnosis organisasieksternal dan internal menunjukkan bahwa sturktur organisasi yang sekarangadalah penyebab utama ketidak efektifan organisasi. Perubahan strukturalyang tepatnya akan dibuat oleh wirausahawan akan berbeda dari satu situasikesituasi lainnya.

Beberapa keuntungan dan kerugian dari pembuatan perubahan strukturalseperti yang tercermin oleh matriks organisasi bisa dikemukakan. Diantarakeuntungan utamanya adalah klaim bahwa perubahan struktural umumnyamengakibatkan pengawasan yang lebih baik dari proyek-proyek, hubunganpelanggan yang lebih baik, waktu pengembangan proyek yang lebih singkat,dan biaya proyek yang lebih rendah. Akan tetapi, menyertai keuntungantersebut, adalah klaim bahwa perubahan struktural yang demikian ituumumnya juga menciptakan operasi internal yang lebih rumit, mendorongketidak konsistenan pada penerapan kebijaksanaan perusahaan, danmenghasilkan situasi yang lebih sulit untuk dikendalikan.

2) Perubahan Orang-orang

Walaupun perubahan orang-orang yang berhasil melibatkan beberapapertimbangan orang-orang, struktur, dan teknologi, penekanan utamanyaadalah pada orang-orang. Bagian berikutmembahasperubahan orang-orangdan menyajikan pengembangan kisi-kisi organisasi, suatu alai yang umumnyadigunakan untuk merubah anggota-anggota organisasi.

Page 369: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 10 Pengarahan dan Pengembangan Organisasi 335

a) Menguraikan Perubahan Orang-orang

Perubahan orang-orang menekankan diri pada peningkatan efektivitasorganisasi dengan merubah anggota organisasi. Fokus dari perubahan tipe iniadalah faktor-faktor seperti modifikasi sikap dan ketrampilan kepemimpinandari karyawan. Pada umumnya, wirausahawan hendaknya berusaha untukmembuat tipe perubahan ini ketika hasil diagnosis organisasi menunjukkanbahwa sumber daya manusia adalah penyebab utama ketidak efektifanorganisasi.

b) Individu-individuyang Dipengaruhi oleh Perubahan

Faktor pokok keempat yang perlu dipertimbangkan oleh menajer ketikamerubah suatu organisasi adalah orang-orang yang dipengaruhi olehperubahan. Suatu penilaian yang baik dari apa yang akan diubah danbagaimana membuat perubahan yang mungkin merupakan pemborosan jikaanggota organisasi tidak mendukung perubahan. Untuk meningkatkandukungan dari karyawan terhadap perubahan, wirausahawan hendaknyamenyadari tentang (1) karyawan-karyawan yang biasa melawan padaperubahan, (2) bagaimana perlawanan ini bisa dikurangi, dan (3) tiga faseyang biasanya ada ketika perubahan perilaku terjadi.

1) Perlawanan pada Perubahan

Perlawanan pada perubahan dalam organisasi adalah sama umumnya sepertikeinginan bagi adanya perubahan. Wirausahawan mempunyai suatupekerjaan yang sulit karena sesudah mereka memutuskan membuat beberapaperubahan organisasi, mereka biasanya akan menghadapi perlawanan yangditujukan pada pencegahan terjadinya perubahan dari anggota organisasi.Perlawanan ini umumnya ada karena anggota organisasi khawatir adanyakerugian pribadi sebagai hasil perubahan yang diusulkan. Contohkekhawatiran pribadi ini termasuk kemungkinan berkurangnya prestisepribadi disebabkan ketidak mampuan untuk melaksanakan tanggung jawabpekerjaan baru.

2) Mengurangi Perlawanan pada Perubahan

Karena perlawanan biasanya menyertai perubahan yang diusulkan,wirausahawan harus mampu mengurangi pengaruh dari perlawanan ini untukmenjamin .modifikasi organisasi yang diperlukan. Perlawanan biasanya bisadikurangi dengan :

(a) Hindari kejutan;

Orang-orang biasanya membutuhkan waktu untuk mengevaluasi perubahanyang diusulkan sebelum manajemen mengimplementasikannya.

Page 370: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan336

Dihilangkannya waktu untuk mengevaluasi tentang bagaimana perubahanyang diusulkan mungkin mempengaruhi situasi individu yang biasanya terjadipath penentangan otomatis terhadap perubahan.

(b) Mempromosikan pengertian nyata;

Ketika kekhawatiran bahwa kerugian pribadi yang berhubungan dengansuatu perubahan yang diusulkan berkurang, penentangan terhadapperubahan akan berkurang. Individu-individu hendaknya menerimainformasi yang akan membantu mereka menjawab pertanyaan yangberhubungan dengan pekerjaan berikut yang akan ditanyakan pada mereka.

(1) Akankah saya akan kehilangan pekerjaan saya?

(2) Akankah ketrampilan saya yang terdahulu akan menjadi tidak berguna?

(3) Mampukah saya menghasilkan secara efektif dibawah sistem yang baru?

(4) Akankah kekuatan dan prestise saya menurun?

(5) Akankah saya diberikan lebih banyak tanggung jawab daripada yang sayabisa tangani?

(6) Akankah saya bekerja pada waktu kerja yang lebih panjang?

(7) Akankah ini akan memaksa saya mengkhianati atau meninggalkanteman-teman baik saya?

(c) Tentukan tahap-tahap dalam perubahan; Mungkin cara paling baik untukmengurangi perlawanan pada perubahan adalah sikap positif manajemenpada perubahan. Sikap ini hendaknya ditunjukkan secara terbuka olehmanajemen menengah dan atas maupun oleh manajemen bawah. Untukmenekankan sikap karah perubahan ini, beberapa bagian dari sistem balasjasa organisasi hendaknya diperbaiki bagi anggota-anggota organisasi yangpaling maju didalam mengimplementasikan perubahan yang konstruktif.

h. Perubahan Sementara

Disamping mengikuti garis pedoman terdahulu, membuat perubahan yangbersifat sementara bisa membantu mengurangi perlawanan terhadapperubahan ini. Pendekatan ini menetapkan suatu periode percobaan selamamana anggota organisasi meluangkan waktunya bekerja pada perubahan yamgdiusulkan sebelum menyuarakan dukungan atau penentangan padaperubahan. Perubahan sementara didasarkan pada asumsi bahwa suatuperiodepercobaan selama mana anggota organisasi "berada pada" suatuperubahan adalah cara terbaik untuk mengurangi kekhawatiran pada kerugianpribadi. Manfaat-manfaat pada penggunaan pendekatan sementara sebagaiberikut:

1) Mereka-mereka yang terlibat mampu menguji reaksi mereka pada situasibaru sebelum melibatkan diri mereka sepenuhnya.

Page 371: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 10 Pengarahan dan Pengembangan Organisasi 337

2) Mereka-mereka yang terlibat mampu mendapatkan lebih banyak fakta-fakta yang mendasari sikap dan perilaku mereka kearah perubahan.

3) Mereka-mereka yang terlibat dengan prakonsepsi berada pada posisi yanglebih baik dengan melihat perubahan dengan obyektivitas yang lebih besar.Konsekuensinya, mereka bisa menelaah prakonsepsi mereka dan mungkinmemodifikasi beberapa diantaranya.

4) Mereka-mereka yang terlibat kecil kemungkinannya memandangperubahan sebagai ancaman.

5) Manajemen mampu bisa mengevaluasi lebih baik metode perubahan danmembuat suatu modifikasi yang diperlukan sebelum melaksanakanperubahan sepenuhnya.

i. Sisi Perilaku dari Perubahan

Hampir setiap perubahan akan menuntut anggota organisasi untukmemodifikasi cara dinama mereka terbiasa berperilaku dalam bekerja. Olehkarena itu, wirausahawan harus tidak hanya mampu memutuskan atashubungan orang-orang-teknologi-struktur yang paling baik bagi organisasi,tetapi juga mampu membuat perubahan yang berkaitan sedemikian rupasehingga perilaku yang berkaitan dengan kemanusiaan bisa diubah secaraefektif. Pada hakikatnya, hasil-hasil positif dari suatu perubahan akandiperoleh hanya jika anggota organisasi merubah perilakunya seperti yangdiinginkan oleh perubahan itu.

j. Evaluasi Perubahan

Seperti halnya dengan tindakan lainnya yang diambil oleh wirausahawan,mereka hendaknya meluangkan waktu untuk mengevaluasi perubahan yangdibuat. Tujuan dari evaluasi ini tidak hanya untuk mendapatkan beberapawawasan tentang bagaimana perubahan itu sendiri dimodifikasi untukmeningkatkan efektivitas organisasi lebih lanjut, tetapi juga untuk menentukanapakah langkah-langkah yang diambil untuk membuat perubahan bisadimodifikasi untuk meningkatkan efektivitas organisasi jika perubahandilakukan dimasa depan.

Evaluasi ini tidaklah madah untuk dilakukan seperti yang nampak.Kesulitan pembuatan evaluasi ini sebagian disebabkan karena sulitmendapatkan data hasil yang bisa dipertanggung jawabkan dari programperubahan individu. Akan tetapi, dengan mengabaikan tingkat kesulitan initanggung jawab wirausahawan nampaknya jelas. Mereka harus melakukancam terbaik didalam mengevaluasi perubahan untuk meningkatkan manfaatorganisasi dad perubahan ini.

Salah satu metode yang umumnya digunakan untuk mengevaluasiperubahan adalah kewaspadaan pada sipmtom yang menunjukkan bahwa

Page 372: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan338

perubahan lebih lanjut diperlukan. Contoh dan simptom tersebut adalahperilaku manajemen yang kontinya yang (1) diorientasikan pada masa lalu danbukannya masa depan, (2) mengakui kewajiban ritual dan bukannya tantangandari masalah yang sekarang ada, (3) ketergantungan pada tujuan departementaldan bukannya tujuan perusahaan secara keseluruhan. Jika perilaku tersebutteramati dalam organisasi, tinggi kemungkinan bahwa perubahan lebih lanjutdiperlukan.

PENUTUP

Mempengaruhi adalah proses mengarahkan aktivitas-ativitas anggota-anggotaorganisi asi pada arah yang tepat. Arah yang tepat adalah arah yangmenyebabkan tercapainya tujuan dari sistem manajemen.

Kepemimpinan, motivasi, dan kelompok pertimbangan adalah aktivitasmempengaruhi yang saling berhubungan, setiap saw aktivitas bisadiselesaik.an, sampai tingkat tenet, dengan wirausahawan berkomunikasidengan anggota organisasi. Komunikasi adalah proses berbagi informasidengan individu-individu lainnya. Informasi merupakan suatu pikiran ataugagasan yang hendak diberikan kepada individu-individu lainnya.

Seorang wirausahawan yang ingin memberikan pelaksanaaan tugastertentu kepada seorang bawahan akan menggunakan proses komunikasidengan cara beaus ini Pertama, wirausahawan akan menentukan dengantepat tugas-tugas apa yang diharapkannya akan dilaksanakan oleh bawahan.Kemudian wirausahawan akan menyandikan dan mentransmisikan beritakepada bawahan yang mencerminkan pemberian tugas ini. Selanjutnya,bawahan akan memecahkan sandi pesan yang ditransmisikan olehwirausahawan untuk menentukan makananya kemudian meresponsebagaimana yang dipikirkannya.

Suatu peringatan, walaupun sipatnya seperti yang dikemukakan diatasumumnya menunjukkan bahwa perubahan lebih lanjut diperlukan, haltersebut adalah biasa. Keputusan untuk membuat perubahan tambahanhendaknya tidak dibuat terutama dengan dasar simptom yang teramati, iajugs harus mempertimbangkan informasi yang lebih obyektif yang dihasilkandari diagnosis orgnnisasi internal dan eksternal yang berulang-ulang dandilaksanakan dengan baik. Pada umumnya, perubahan tambahan dibenarkanjika ia lebih lanjut bisa (1) memperbaiki cara memuaskan keinginan ekonomidari seseorang, (2) meningkatkan tingkat perolehan keuntungan, (3)mempromosikan kerja kemanusian bagi kemanusiaan, atau (4) menyumbangbagi kepuasan individu dan kesejahteraan sosial.

RANGKUMAN1. Mempengaruhi adalah proses mengarahkan aktivitas-ativitas anggota-

anggotaorganisasi pada arah yang tepat. Arah yang tepat adalah arah yang

Page 373: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 10 Pengarahan dan Pengembangan Organisasi 339

menyebabkan tercapainya tujuan dari sistem manajemen.2. Kepemimpinan, motivasi, dan kelompok pertimbangan adalah aktivitas

mempengaruhi yang sating berhubungan, setiap saw aktivitas bisadiselesaik.an, sampai tingkat tertentu, dengan wirausahawanberkomunikasi dengan anggota organisasi.

3. Komunikasi adalah proses berbagi informasi dengan individu-individulainnya. Informasi merupakan suatu pikiran atau gagasan yang hendakdiberikan kepada individu-individu lainnya.

4. Agar menjadi seorang komunikator interpersonal yang berhasil, seorangwirausahawan harus mengerti (a) bagaimana komimikasi interpersonalberjalan, (b) hubungan antara umpan balik dan kommikasi interpersonal.

5. Seorang wirausahawan yang ingin memberikan pelaksanaaan tugastertentu kepada seorang bawahan akan menggunakan proses komunikasidengan cara beaus ini Pertama, wirausahawan akan menentukan dengantepat tugas-tugas apa yang diharapkannya akan dilaksanakan olehbawahan. Kemudian wirausahawan akan menyandikan danmentransmisikan berita kepada bawahan yang mencerminkanpemberian tugas ini. Selanjutnya, bawahan akan memecahkan sandipesan yang ditransmisikan oleh wirausahawan untuk menentukanmaknanya dan kemudian merespon sebagaimana yang dipikirkannya.

6. Komunikasi yang berhasil adalah suatu situasi komnnikasi interpersonaldimanainformasi yang ingin diberikan oleh pengirim kepada penerimadan makna dari berita yang ditransmisikan tersebut adalah sama.Komunikasi yang gagal adalah situasi komumicasi interpersonal dimanainformasi yang diberikan oleh pengirim dan makna yang berasal dariberita yang ditransmisikan tersebut tidak sama.

7. Faktor-faktor yang menurunkan kemungkinan bahwa komunikasi akanberhasil dinamakan kendala komunikasi. Kendala bagi komunikasi yangberhasil dibagi menjadi dua yaitu: kendala maim konniniksi dan kendalamikro komunikasi.

8. Kendala makro komunikasi adalah kendala-kendala yang menghambatkomunikasi yang berhasil pada situasi komunikasi umum. Faktor-faktortersebut berhubungan dengan lingkungan komunikasi dan dunia yanglebih besar dengan mana konumikasi tersebut terjadi. Kendala-kendalatersebut antara lain: (a) Meningkatnya kebutuhan akan informasi, (b)Kebutuhan bagi informasi yang semakin rumit, dan (c) Kenyataan bahwaindividu-individu di dunia semakin banyak mempunyai hubungandengan individu-individu yang menggunakan bahasa lain,

9. Kendala mikro komunikasi adalah kendala-kendala yang menghambatkomunikasi yang berhasil pada situasi komunikasi tertentu. Faktor-faktortersebut se Cara langstmg berhubungan dengan variabel-variabel seperti

Page 374: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan340

pesan komunikasi, sumber, dan tujuan. Diantara kendala makro tersebutantara lain; (a) Pandangan pengirim mengenai penerima, (b) Campurtangan berita (Message interference), (c) Pandangan penerima terhadappengirim, (d) Persepsi, dan (d) Kata-kata bermakna ganda.

10.Umpan balik adalah reaksi penerima terhadap sebuah berita. Padaumunya, umpan balik bisa digunakan oleh pengirim untuk menjaminsebuah komunikasi yang berhasil.

11."Sepuluh pedoman komunikasi yang baik" bisa digunakan untukmeningkatkan efektivitas komunikasi adalah: (a) Cari kejelasan gagasan-gagasan anda sebelum dikomunikasikan, (b) Teliti tujuan sebenarnya daritiap-tiap komunikasi, (c) Pertimbangkan keadaan fisik dan manusiakeseluruhan kapan saja komunikasi akan dilakukan, (d) Berkonsultasilahdengan yang lainnya dalam perencanaan komunikasi, bila dianggap perlu,(e) Ingatlah, sementara anda berkomunikasi tekanan nada maupun isidasar dari pesan (berita) anda, (f) Gunakan kesempatan, jika ada, untukmenyampaikan sesuatu yang bernilai atau membantu kepada penerima,(g) Tindak lanjutilah komunikasi anda, (h) Komunikasi untuk masasekarang maupun masa yang akan datang, (i) Yakinlah bahwa tindakananda harus mendorong komunikasi, dan (j) Cobalah untuk tidak hanyadimengerti akan tetapi juga untuk mengerti jadilah pendengar yang baik.

12.Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan baik kata-katatertulis maupun lisan untuk memberikan informasi kepada orang lain.

13.Komunikasi non verbal adalah pemberian informasi tanpa menggunakankata-kata untuk menyandikan pikiran. Faktor-faktor yang umumnyadigunakan untuk menyandikan pikiran dalam komunikasi non verbaltermasuk juga gerak isyarat, nada suara, dan ekspresi wajah.

14.Secara umum terdapat tiga tipe dasar komunikasi organisasional formal:(a) kebawah, (b) Keatas, dan (c) lateral atau menyamping.

15.Komunikasi organisasional yang tidak mengikuti lini bagan organisasidinamakan komunikasi organisasional informal.

16.Jaringan komunikasi organisasional informal umumnya ada karenaanggota-anggota organisasi mempunyai keinginan untuk mengetahuiinformasi yang tidak diberikan oleh komunikasi organisasional formal.

17.Empat pola jaringan komunikasi organisasi informal yang cenderungadadalam organisasi antara lain: (a) Jaringan satu arah, (b) Jaringan gosip,(c) Jaringan probabilitas, dan (d) Jaringan gugusan.

LATIHAN1. Apa yang dimaksud dengan mempengaruhi, dan sebutkan aktivitas-

aktivitas mempengaruhi?2. Apa yang dimaksud dengan komunikasi, dan apa pula yang dimaksud dengan

informasi?

Page 375: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 10 Pengarahan dan Pengembangan Organisasi 341

3. Bagaimana komunikasi interpersonal terjadi?4. Apa saja unsur-unsur komunikasi interpersonal?5. Mengapa terjadi komunikasi interpersonal yang berhasil dan gagal?6. Apa kendala bagi komunikasi interpersonal yang berhasil?7. Apa yang dimaksud umpan balik, umpan balik verbal dan umpan balik

non verbal?8. Sebutkan sepuluh pedoman komunikasi yang baik?9. Bagaimana pola komunikasi organisasional formal terjadi?10.Apa karakteristik dari komunikasi organisasional informal?11.Sebutkan empat pola jaringan yang berbedan yang cenderung ada dalam

organisasi?12.Sebutkan strategi yang berbeda untuk mendorong aliran komunikasi

organisasional forma?

PUSTAKADevito, Joseph A. (1996). Human Communication. Alih bahasa oleh

Maulana, Agus. (1997). Komunikasi Antar Manusia. Jakarta:Professional Books.

Devito, Joseph A. (1992). The Interpersonal Communication Book.Sixth Edition. New York: Harper Collins Publishers.

Gurnitowati, Endang Lestari; Maliki, M.A. (2001). Komunikasi YangEfektif. Bahan Ajar Diklat Prajabatan Golongan III. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Mulyana, Deddy. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif: ParadigmaBaru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. (2000). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.

Sendjaja, Sasa Djuarsa. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta :Universitas Terbuka.

Sasa Djuarsa Sendjaja (1999). Pengantar Komunikasi. Malang: UniversitasTerbuka.

Wiryanto. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Gramedia WiasaranaIndonesia.

Page 376: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan342

Bab 10 ................................................................................................ 289Pengarahan dan Pengembangan Organisasi ............................................... 289A.Hakikat Pengarahan Pengembangan Organisasi ................... 291B.Pengarahan Organisasi melaui Motivasi................................. 291

1. Pengertian Motivasi ................................................................... 2922. Pentingnya Motivasi .................................................................. 2933. Pandangan Motivasi dalam Organisasi ....................................... 293

Pendekatan Manajerial Motivasi ................................................... 2954. Teori-teori Motivasi: .................................................................. 296Teori-teori Isi, dan Teori-teori Proses ........................................... 296

Faktor Pemuas dan Pemilihan....................................................... 298C.Pengarahan Organisasi melaui Komunikasi ........................... 301

1. Pengertian Komunikasi.............................................................. 3012. Proses Komunikasi .................................................................... 3033. Pola dan Bentuk Komunikasi .................................................... 304

D.Pengarahan Organisasi melaui Kepemimpinan...................... 3101. Pengertian Kepemimpinan ........................................................ 3102. Perilaku Kepemimpinan ............................................................ 3123.Penentuan Bagaimana Membuat Keputusan Sebagai Seorang

Pemimpin ................................................................................. 3144. Fleksibilitas Pemimpin ............................................................... 318

E.Pengembangan dan Perubahan Organisasi ............................. 3191. Tujuan Pengembangan Organisasi ............................................... 3212. Perubahan Organisasi ................................................................. 327

PENUTUP ....................................................................................... 338RANKUMAN................................................................................... 338LATIHAN ........................................................................................ 340PUSTAKA......................................................................................... 341 Hakikat Pengarahan dan pengembangan organisasi Pengarahan PO (Motivasi) Pengarahan PO (Komunikasi) Pengarahan PO (Kepemimpinan) Pengembangan dan Perubahan Organisasi

Page 377: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 11 Pengawasan 341

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.

Bab 11Pengawasan

Suatu usaha sistematis untuk membandingkankinerja dengan standar

1.2.3.4.

TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mengikuti perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa dapatmemahami dan menjelaskan; hakikat dan fungsi pengawasan, prosespengawasan, pengawas dan pengawasan, kekuasaan pengawasan,pelaksanaan fungsi-fungsi pengawasan, dan alat-alat pengawasan.

POKOK BAHASAN Hakikat dan Fungsi Pengawasan Proses Pengawasan Pengawas dan Pengawasan Kekuasaan Pengawasan Pelaksanaan Fungsi-fungsi Pengawasan Alat-alat Pengawasan

Page 378: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan342

TOPIK BAHASAN

A. Hakikat Pengawasan

1. Definisi Pengawasan

Pengawasan bisa didefinisikan sebagai suatu usaha sistematis olehmanajemen bisnis untuk membandingkan kinerja dengan standar,rencana, atau tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk menentukan apakah kinerja sejalan dengan standar tersebut dan untuk mengambiltindakan penyembuhan yang diperlukan untuk melihat bahwa sumberdaya manusia dan sumber daya perusahaan lainnya digunakan denganseefektif dan seefisien mungk in didalam mencapai tujuan perusahaan.

Menurut Robert J.Mockler pengawasan yaitu usaha sistematikmenetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancangsistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata denganstandar, menentukan dan mengukur deviasi-deviasi dan mengambiltindakan koreksi yang menjamin bahwa semua sumber daya yang telahdipergunakan dengan efektif dan efisien.

Pada dasarnya rencana dan pelaksanaan merupakan satu kesatuantindakan, walaupun hal ini jarang terjadi. Pengawasan diperlukan untukmelihat sejauh mana basil tercapai. Menurut Murdick pengawasanmerupakan proses dasar yang secara esensial tetap diperlukanbagaimanapun rumit dan luasnya suatu organisasi. Proses dasarnya terdiridari tiga tahap (a) menetapkan standar pelaksanaan, (b) pengukuranpelaksanaan pekerjaan dibandingkan dengan standar, dan (c) menentukankesenjangan (deviasi) antara pelaksanaan dengan standar dan rencana(Nanang Fattah, 2004:101). George. R. Terry (1986:395) mendefinisikantindakan pengawasan berarti determinasi apa yang telah dilaksanakan,maksudnya mengevaluasi prestasi kerja apabila perlu, menerapkantindakan-tindakan korektif sehingga hasil untuk menemukan, mengoreksipenyimpangan-penyimpangan penting dari hasil yang dicapai dariaktivitas-aktivitas yang direncanakan. Tujuan pengawasan adalahmengusahakan terjadinya hal-hal tertentu, maksudnya: mencapai sutuandalam batas-batas penghalang atau melalui aktivitas-aktivitas yangdirencanakan.

2. Fungsi Pengawasan

Pengawasan sebagai upaya untuk mengamati secara sistematis danberkesinambungan; merekam, memberi penjelasan, petunjuk, pembinaan

Page 379: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 11 Pengawasan 343

dan meluruskan berbagai hal yang kurang tepat; serta memperbaikikesalahan. Pengawasan, merupakan kunci keberhasilan dalamkeseluruhan proses manajemen perlu dilihat secara komprehensif,terpadu, dan tidak terbatas pada hal-hal tertentu. (E. Mulyasa, 2004:21).

Uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasanmerupakan tindakan-tindakan perbaikan dalam pelaksanaan kerja agarsegala kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, petunjuk-petunjuk dan intruksi, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapattercapai.

Perbaikan merupakan tindakan lanjutan dari penilaian, dalamlembaga pendidikan bisa menggunakan evaluasi. Sedangkan evaluasi itusendiri adalah pembuatan pertimbangan menurut suatu perangkatkriteria yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan. Menurut TRMorison (Abdjul, 1982) ada tiga faktor penting dalam konsep evaluasi,yaitu: pertimbangan (judgement), deskripsi obyek penilaian, dan kriteriayang tertanggung jawab (defensi ble criteria) (Nanang Fattah: 2004:107).

3. Tipe-tipe Dasar PengawasanWilliam H. Hewman (1978), membagi pengawasan dalam tiga tipe dasar(three basic tipec of control), yaitu yang disebut: Steering control, Yes-nocontrol, dan Post-action controls.a. Steering control, ialah pengawasan yang dilakukan pada saat pekerjaan

sedang berlansung, dengan tujuan utamanya untuk membuat evaluasidan perkiraan tentang hasil akhir yang akan dicapai untuk dapatmengabil tindakan korektif yang tepat sebelum pekerjaan selesaiseluruhnya. Sudah barang tentu dengan maksud agar hasil pekerjaansesuai dengan yang dikehendaki atau yang telah direcanakan.

b. Yes-no control, adalah suatu pengawasan yang bersifat pengujian(screening test) apakah suatu pekerjaan boleh dilanjutkan atau tidak.Dalam najemen Pemerintahan Indonesia, tampaknya pengawasansemacam ini belum banyak dilaksanakan. Pengawasan ini lebih banyakdilakukan oleh Perusahaan-perusahaan, terutama perusahaan prodiksi.Sebenarnya dalam pelaksanaan proyek-proyek vital, yes-no controlsini mutlak perlu dilaksanakan, terutama untuk menguji apakah bahan-bahan yang akan dipergunakan benar-benar sesuai dengan yang telahditentukan dalam RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat) Pekerjaan.Dalam proyek-proyek pembangunan pemerintah, yes-no controls inimerupakan tugas utama dari pengawas lapangan yang memang masihberada pada titik lemah dalam manajemen pembangunan Indonesiadewasa ini (Sujatmo, 1986:83).

Page 380: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan344

c. Post-action controls, adalah pengawasan terhadap pekerjaan yang telahselesai dikerjakan dengan jalan membandingkan hasil pekerjaan yangterhadap standar pengawasan atau tolok ukur yang telah ditetapkan.Apa yang dilakukan oleh perangkat-perangkat pengawasan diIndonesia pada umumnya adalah termasuk pengawasan jenis ini.Meskipun ada kalanya petugas pengawasan datang dan melakukanpemeriksaan pada saat pekerjaan tengah berlangsung (jadi masih adabagian pekerjaan yang belum selesai, tetapi sering kali sifatpengawasan yang dilakukan adalah post-action controls.

Kontrol adalah membuat sesuatu terjadi seperti yang direncanakanuntuk terjadi. Seperti yang dinyatakan secara tidak langsung dari definisi ini,perencanaan dan kontrol sesungguhnya tidak bisa dipisahkan.

Hubungan yang umumnya ada antara penyelia dan karyawanbagian produksi menggambarkan bagaimana proses pengawasanterjadi dalam organisasi. Karyawan bagian produksi umumnyamempunyai tujuan tingkat produksi yang harus dicapai dalam satu hariatau satu minggu. Pada akhir tiap-tiap hari kerja jumlah unit yangdihasilkan oleh tiap karyawan dicatat sehingga tingkat produksimingguan bisa ditentukan. Jika tingkat produksi mingguan dibawahtingkat produksi yang ditetapkan, penyelia harus mengambil tindakanuntuk menjarnin bahwa tingkat prooduksi aktual sama dengan tingkatproduksi yang direncanakan.

B. Proses PengawasanProses pengawasan terdiri dari empat tahap:1. Menetapkan Standar-Standar PekerjaanPenentuan standar mencakup kriteria untuk semua lapisan pekerjaan (jobperformance) yang terdapat dalam suatu organisasi. Standar ialah criteria-kriteria untk mengukur pelaksanaan pekerjaan. Kriteria tersebut dapatdalam bentuk kuantitatif ataupun kualitatif. Standar pelaksanaan (standarperformance) ialah suatu pernyataan mengenai kondidi-kondisi yangterjadi bila suatu pekerjaan dikerjakan memuaskan.

Umunya standar pelaksanaan pekerjaan bagi suatu aktivitasmenyangkut criteria: ongkos, waktu, kuantitas, dan kualitas. Denganmengadtasi karya Koonts dan O. Donel, Mudrick mengemukakan limaukuran kritis sebagai standar: (a) fisik, (b) ongkos, (d) program, (e)pendapatan, dan (f) standar yang tak dapat diraba (intangible).

Diantara standar-standar telah yang dikemukakan, standar intangiblemerupakan standar yang sulit di ukur, biasanya tidak dinyataka dalamukuran kuantitas.

Page 381: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 11 Pengawasan 345

2. Mengukur Prestasi Kerja

Tahap ke dua dari proses pengawasan adalah pengukuran hasil/pelaksanaan. Metode dan teknik koreksinya dapat dilihat/dijelaskanklasifikasi fungsi-fungsi manajemen:a. Perencanaan: garis umpan balik proses manajemen dapat berwujud

meninjau kembali rencana mengubah tujuan atau menubah standar.b. Pengorganisasian: memeriksa apakah struktur organisasi sesuai

dengan standar, apakah tugas dan kewajiban telah dimegerti denganbaik, dan apakah diperlukan penataan kembali orag-orang.

c. Penataan staf: memperbaiki sistem seleksi, memperbaiki sistemlatihan, dan menata kembali tugas-tugas.

d. Pengarahan: mengembangkan kepemimpinan yang lebih baik,meningkatkan motifasi, menjelaskan pekerjaan yang sukses,penyadaran akan tujuan yang secara keseluruhan apakah kerjasamaantar pimpinan dan anak buah berada dalam standar.

Perihal pengukuran Kinerja Sebelum wirausahawan menentukanapa yang harus dilakukan untuk membuat organisasi lebih efektif danefisien, mereka harus mengukur kinerja organisasional yang sedangberjalan. Sebelum pengukuran demikian bisa dilakukan, beberapa unitukuran yang mengukur kinerja harus ditetapkan dan kuantitas unit yangdihasilkan oleh bagian-bagian yang kinerjanya sedang diukur ini harusdiobservasi.

Wirausahawan harus senantiasa mengingat bahwa banyak aktivitas-aktivitas organisasional yang bisa diukur sebagai bagian dari prosespengawasan. Contoh, proses produksi, jumlah dan tipe persediaan yangada umumnya diukur untuk mengawasi persediaan, dan kualitas barangdan jasa yang dihasilkan umumnya diukur untuk mengawasi kualitasproduksi. Disamping itu, pengukuran kinerja tersebut bisa berhubungandengan pengaruh produksi.

3. Menyesuaikan Prestasi kerja dengan StandarSetelah para anggota organisasi melaksanakan tugasnya maka akandiperoleh hasil atas kegiatannya. Kemudian, hasil yang dicapai paraanggota organiasai tersebut dibandingkan dengan standar yangditetapkan. Oleh karena itu, langkah ini merupakan langkah yangtermudah dilakukan dalam proses pengawasan yaitu dengan hanyamembandingkan antara hasil yang dicapai para anggota organisasi dalammelaksakan tugasnya dengan standar. Walaupun dikatakan pada langkahini yang termudah, akan tetapi pmembutuhkan berbagai metode dananalisis yang rumit dalam menghitung perbedaannya.

Page 382: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan346

Menyesuaikan Prestasi adalah membandingkan kinerja yang diukurdengan standar Sekali wirausahawan melakukan pengukuran kinerjaorganisasional, mereka hendakanya melakukan langkah berikutnyadalam pengawasan dan membandingkan ukuran ini dengan standar yangada. Standar adalah tingkat aktivitas-aktivitas yang ditetapkan sebagaimodel untuk mengevaluasi kinerja organisasional. Pada hakikatnya,standar adalah "ukuran" yang menentukan apakah kinerja organisasionalmemadai atau tidak memadai. Standar-standar yang dipakai biasanyamengikuti delapan bidang dalam kewirausahaan:a. Standar profitabilitasb. Standar posisi pasarc. Standar produktivitasd. Standar kepemimpinan produke. Standar perkembangan personaliaf. Standar sikap karyawang. Standar tanggung jawab kemasyarakatanh. Standar yang mencerminkan keseimbangan relatif antara tujuan

jangka pendek dan tujuan jangka panjang

4. Mengambil Tindakan Korektif

Setelah membandingkan antara hasil yang dicapai para anggotanyaorganisasi dengan standar, maka akan ditemukan dua kemungkinansesuai atau tidak dengan yang direncanakan. Apabila hasil yang dicapaitidak sesuai dengan standar, maka akan dilakukan tindakan korektif.Tindakan korektif ini dapat dilakukan untuk memperbaikipenyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan.Termasuk pada tindakan korektif ini adalah perubahan terhadap suatuatau beberapa kegiatan organisasi.

Tindakan korektif ini dapat dilakukan dengan melakukanperubahan atas standar yang ditetapkan. Hal ini dilakukan karena adanyakemungkinan kesalahan dalam menganalisis pekerjaan, sehinggamenimbulkan kesalahan dalam menetapkan standar kerja. Perubahanjuga dapat dilakukan pengukuran prestasi kerja, hal ini perlu dilakukandengan penyesuaian kemampuan setiap inidividu atau kelompok dalammengerjakan pekerjaan yang dilimpahkan kepadanya. Kemudian,tindakan korektif perlu dilakukan dengan mengubah cara dalammenghasilkan dalam menghitung perbedaan-perbedaan antara hasil yangdicapai dengan standar.

Mengambil tindakan koreksi; Sekali wirausahawan telah mengukurkinerja aktual dan membandingkan kinerja ini dengan standar kinerjayang telah ditetapkan, mereka harus mengambil tindakan koreksi jika

Page 383: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 11 Pengawasan 347

perlu. Tindakan koreksi adalah aktivitas manajerial yang ditujukan untukmembawa kinerja organisasional pada tingkat kinerja standar. Sebelummengambil tindakan koreksi, wirausahawan hendaknya merasa yakinbahwa standar yang digunakan tersebut ditetapkan dengan semestinyadan pengukuran kinerja organisasional tersebut valid dan bisa dipercaya.

Untuk lebih jelasnya Proses Pengawasan sebagaimana dilukiskandengan bagan dibawah:

Bagan 11.1. Langkah-langkah Dasar Proses Pengawasan

Sumber: Wilson Bangun, Intisari Manajemen, (2008:106)

Pada pelaksanaannya proses pengawasan manajemen meliputi: (1)pra-pengawasan, (2) pengawasan yang bersamaan (concurrent), dan (3)pengawasan umpan balik., tiap-tiapjenis terutama ditentukan olehperiode waktu dimana pengawasan ditekankan dalam hubungannyadengan kerja yang dilaksanakan.

1. Pra-pengawasan; Pengawasan yang terjadi sebelum kerja dilakukandinamakan pra-pengawasan atau pengawasan kedepan (feed-forwardcontrol). Pra-pengawasan mengidentifikasi penyimpangan penting padakerja yang diinginkan dan yang dihasilkan sebelum penyimpangantersebut terjadi. Dengan ini, manajemen menciptakan kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan aturan-aturan yang ditujukan padaperilaku yang menghasilkan kinerja yang tidak diinginkan dimasa depan.

2. Pengawasan yang bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan;Pengawasan yang terjadi ketikapekerjaan sedang dilaksanakandinamakan pengawasan "concurrent". Pengawasan concurrent tidak

Menetapkanstandaruntuk

mengukurprestasi

MengukurPrestasi kerja

Membadingkan prestasi

denganstandar

Ambiltindakankorektif

TidakSesuai

Sesuai

Page 384: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan348

hanyaberhubungan dengan kinerja kemanusiaan saja tetapi juga padabidang-bidang seperti kinerja peralatan-peralatan atau penampakandepartemen. Contoh, sebagian besar toko grosir mempunyai aturanketat mengenai stok yang harus ditempatkan pada lantai penjualan.Pada umumnya, toko grosir yang ada ingin meletakkan sejumlah besarproduk pada rak-rak, dengan tanpa "lubang stok" atau ruangankosong.

3. Pengawasan Umpan Balik; Pengawasan yang dipusatkan pada kinerjaorganisasional dimasa lalu dinamakan pengawasan umpan balik.Ketika menggunakana tipe pengawasan ini, wirausahawansesungguhnya berusaha untuk mengambil tindakan koreksi dalamorganisasi dengan melihat pada sejarah organisasional selama periodewaktu tertentu. Sejarah ini bisa dipusatkan pada hanya satu faktor,seperti tingkat persediaan, atau pada hubungan antara banyak faktor,seperti pendapatan bersih sebelum pajak, volume penjualan, danbiaya-biaya pemasaran.

C. Pengawas dan Pengawasan

Bagan organisasional yang dikembangkan untuk perusahaan- perusahaanberukuran menengah dan besar biasanya berisi sebuah posisi yangdinamakan pengawas (controller)

1. Pekerjaan dari Pengawas

Wirausahawan mempunyai tanggung jawab untuk membandingkankinerja yang direncanakan dengan yang sesungguhnya dan mengambiltindakan bila dipandang perlu. Pada organisasi yang lebih kecil,wirausahawan mungkin sepenuhnya bertanggung jawab di dalammengumpulkan informasi mengenai berbagai aspek organisasi danpengembangan laporan yang perlu didasarkan pada informasi ini. Akantetapi, pada perusahaan menengah dan besar terdapat individu-individuyang dinamakan pengawas. Tanggung jawab dasar dari pengawas adalahmembantu manajer lini dengan fungsi pengawasan denganmengumpulkan informasi yang sesuai dan menghasilkan laporan-laporan yang mencerminkan informasi ini.

2. Berapa Banyak Pengawasan yang Diperlukan?

Seperti halnya dengan semua upaya organisasional, aktivitas-aktivitaspengawasan hendaknya dilakukan jika manfaat yang diharapkan daripelaksanaan aktivitas-aktivitas tersebut lebih besar dari biayapelaksanaannya. Proses membandingkan biaya-biaya dari aktivitas-aktivitas organisasional dengan manfaat yang diharapkan dari

Page 385: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 11 Pengawasan 349

pelaksanaan aktivitasaktivitas tersebut dinamakan analisa biaya-manfaat.Pada umumnya, wirausahawan dan pengawas hendaknya bekerja samauntuk menentukan dengan tepat berapa banyak aktivitas pengawasandibenarkan dalam situasi tertentu.

D. Kekuasaan Pengawasan

Mungkin dua istilah dalam manajemen yang sering membingungkanadalah kekuasaan dan wewenang. Wewenang adalah hak untukmemerintah atau memberi perintah. Sejauh mana individu mampumempengaruhi yang lainnya sehingga mereka merespon perintah yangdiberikan kepada mereka dinamakan kekuasaan. Semakin besar kemampuanuntuk mempengaruhi orang lain, semakin besar kekuasaan yang dimilikioleh seorang individu.

Kekuasaan dan pengawasan saling berhubungan erat. Untukmenggambarkan hal ini, sesudah wirausahawan membandingkankinerjaaktual dengan kinerj a yang direncanakannya dan menentukantindakan koreksi yang diperlukan, perintah-perintah biasanya diberikanuntuk mengimplementasikan tindakan ini. Walaupun perintah tersebutdikeluarkan oleh wirausahawan dengan menggunakan wewenangorganisasional, perintah-perintah mereka mungkin diikuti atau tidak diikutisepenuhnya, tergantung berapa banyak kekuasaan yang dimiliki olehwirausahawan terhadap individu-individu dimana mereka memberikanperintah.

1. Kekuasaan Total dari Seorang Wirausahawan

Kekuasaan total yang dimiliki oleh seorang wirausahawan terbentuk daridua jenis kekuasaan yang berbeda: kekuasaan posisi dan kekuasaanpribadi. Pertama; Kekuasaan posisi adalah kekuasaan yang berasal posisiorganisasional yang dipegang oleh wirausahawan. Pada umumnya ketikaseorang manajer bergerak dari tingkatan bawah menuju tingkatan puncakdari manajemen semakin banyak kekuataan posisi yang dimiliki seorangwirausahawan akan semakin besar.

Keua, Kekuasaan pribadi adalah kekuasaan yang berasal darihubungankemanusiaan wirausahawan dengan yang lainnya.

2. Langkah-langkah untuk Meningkatkan Kekuasaan Total

Wirausahawan bisa meninglcatkan kekuatan total mereka denganmeningkatkan kekuasaan posisi (position power) dan/atau kekuasaan pribadi(personal power)mereka. Walaupun kekuasaan posisi bisa ditingkatkandengan mencapai posisi organisasional yang lebih tinggi, wirausahawan

Page 386: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan350

mungkin mempunyai kontrol pribadi yang kecil ketika bergerak kepuncakorganisasi. Sebaliknya, wirausahawan mempunyai kontrol pribadi yangcukup besar atas jumlah kekuasaan pribadi yang mereka pegang atasanggota organisasi lainnya.

Langkah-langkah yang bisa dilakukan oleh wirausahawan untukmeningkatikan kekuasan pribadi. Dalam hal ini wirausahawan bisaberusaha untuk mengembangkan:a. Rasa berkewajiban pada anggota organisasi lainnya yang diarahkan pada

dirinya sendirib. Kepercayaan pada anggota-anggota organisasi lainnya bahwa dia

memiliki tingkat keahlian yang lebih tinggi dalam organisasi

c. Rasa identifikasi (sense of identification) yang dimiliki oleh anggota-anggotaorganisasi lainnya dengan wirausahawan

d. Persepsi pada anggota-anggota organisasi lainnya bahwa merekabergantung pada dia sebagai wirausahawan.

E. Pelaksanaan Fungsi-Fungsi Pengawasan

Pengawasan bisa merupakan proses yang sangat rumit dan mendetail.Proses ini biasanya menjadi semakin mendetail dan rumit ketika ukuranorganisasi semakin besar.

1. Hambatan-hambatan Potensial bagi Pengawasan yang Berhasil

Wirausahawan hendaknya mengambil langlkah-langkah untuk menghindarihambatan potensial bagi pengawasan yang berhasil berikut ini:

a. Aktivitas-aktivitas pengawasan bisa menciptakan penekanan berlebihanyang tidak diharapkan pada produksi dalam jangka pendek dan bukannyaproduksi dalam jangka panjang

b. Aktivitas-aktivitas pengawasan bisa menimbulkan frustasi karyawanterhadap pekerjaannya yang semakin meningkat dan karenanya akanmengurangi moral mereka

c. Aktivitas-aktivitas pengawasan bisa mendorong pemalsuan laporan-laporan

d. Aktivitas-aktivitas pengawasan bisa menyebabkan perspektif anggota-anggotaorganisasi menjadi sempit berkenaan dengan kebaikan organisasi

e. Aktivitas-aktivitas pengawasan bisa dirasakan sebagai tujuan dari prosespengawasan dan bukannya sebagai alat untuk mengambil tindakankoreksi.

2. Membuat Pengawasan Berhasil

Disamping untuk menghindari kendala potensial bagi pengawasan yangberhasil, wirausahawan bisa melaksanakan aktivitas-aktivitas tertentu

Page 387: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 11 Pengawasan 351

untuk membuat proses pengawasan mereka menjadi lebih efektif. Untukitu, wirausahawan harus yakin bahwa:

a. Berbagai faset dan proses pengawasan adalah sesuai dengan aktivitasorganisasional tertentu yang difokuskan

b. Aktivitas-aktivitas pengawasan digunakan untuk mencapai jenis tujuan yangberbeda

c. Informasi yang digunakan untuk mengambil tindakan koreksi adalahtepatpada walctunya

d. Mekanisme proses pengawasan bisa dimengerti oleh semua individu-individu yang ikut terlibat dengan implementasi proses

F. Alat-Alat Pengawasan dalam Kewirausahaan

Alat-alat pengawasan adalah prosedur atau teknik tertentu yang menyajikaninformasi organisasional yang berhubungan sedemikian rupa sehinggawirausahawan akan dibantu didalam mengembangkan danmengimplementasikan strategi pengawasan organisasional yang sesuai. Alat-alatpengawasan membantu wirausahawan untuk menunjukkan kekuatan-kekuatandan kelemahan-kelemahan organisasional dengan mana strategi pengawasanyang bermanfaat hams dipusatkan.

Alat-alat pengawasan yang paling dikenal dan paling umum digunakanadalah (1) manajemen pengecualian (2) analisa pulang-pokok, (3) analisa rasio,dan (4) penganggaran.

1. Manajemen Pengecualian (management by exception)Manajemen pengecualian adalah teknik pengawasan yang memungkinkanhanya penyimpangan kecil saja antara kinerja yang direncanakan dan kinerjaaktual yang mendapatkan perhatian dari wirausahawan. Sesungguhnya,manajemen dengan pengecualian didasarkan pada prinsip pengecualian, prinsipmanajemen yang muncul paling awal pada literatur manajemen. Prinsippengecualian menyatakan bahwa bawahan menangani semua persoalan rutinorganisasional, sementara wirausahawan menangani persoalan organisasionalnonrutin atau diluar kebiasaan.

Walaupun isu-isu pengecualian tersebut mungkin diungkapkan ketikamanajer itu sendiri mendeteksi adanya penyimpangan yang besar antarakinerja standar dan kinerja yang sesugguhnya, beberapa manajer menetapkanaturan khusus yang ditujukan pada dimungkinkannya isu-isu luar biasa untukmuncul kepermukaan sebagai persoalan prosedur operasi normal. Duacontoh dari aturan-aturan demikian adalah:

a. Manajer sebuah departemen harus dengan segera memberi informasipada manajer pabrik apakah biaya tenaga kerja mingguan melebihi

Page 388: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan352

biaya tenaga kerja mingguan yang direncanakan dengan lebih dan 15persen.

b. Manajer sebuah departemen harus dengan segera memberi informasipath manajer pabrik apakah pengeluaran aktual ditambah pengeluaranyang diperkirakan untuk dikeluarkan pada proyek tertentu melebihidana yang disetujui untuk proyek tersebut dengan lebih dari 10persen.

Aturan-aturan tersebut difokuskan pada bidang pengeluaranorganisasional. Pada kenyataannya, aturan-aturan demikian bisaditetapkan pada setiap bidang organisasional.

Jika diadministrasi dengan tepat, manajemen dengan pengecualianakan menghasilkan manfaat tambahan dengan menjamin penggunaanwaktu wirausahawan yang paling baik. Karena manajemen denganpengecualian hanya membawakan isu-isu penting untuk mendapatperhatian dan wirausahawan, kemungkinan bahwa wirausahawan akanmenggunakan waktunya yang berharga pada isu-isu yang relatif tidakpenting secara otomatis akan hilang. Tentu saja, isu-isu penting yangharus mendapatkan perhatian wirausahawan bisa berupa kekuatanorganisasional maupun kelemahan organisasional. Wirausahawanhendaknya mencoba menghilangkan kelemahan dan memperkokohkekuatan.

2. Analisa Pulang-Pokok (break-even analysis)

Penjelasan mengenai analisa pulang pokok telah dibahas pada babsebelumnya dibagian awal.

a. Analisa Rasio

Alat pengawasan pokok ketiga yang diliput pada bab ini adalah analisa-rasio. Rasio adalah suatu hubungan antara dua angka yang dihitungdengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Analisa rasio adalahproses menghasilkan informasi yang meringkas posisi inansial dariorganisasi dengan menghitung rasio yang didasarkan pada berbagaiukuran finansial yang muncul pada neraca dan neraca rugi labaorganisasi. Bagian ini anafisa rasio ini membahas (1) berbagai rasio yangtersedia bagi wirausahawan dan (2) penggunaan rasiorasio untukmengawasi organisasi-organisasi.

Jenis-jenis Rasio

Rasio-rasio yang tersedia bagi wirausahawan untuk mengawasiorganisasi biasanya dibagi menjadi empat kategori: (1) rasio kuiltas, (2)

Page 389: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 11 Pengawasan 353

rasio leverage, (3) rasio aktivitas, dan (4) rasio profitabilitas.

1) Rasio Likuiditas;

Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan organisasiuntuk memenuhi kewajiban keuangan yang akan datang. Semakinmampu organisasi memenuhi kewajiban tersebut, semakin likuidorganisasi tersebut. Sebagai aturan umum, organisasi hendaknya cukuplikuid untuk memenuhi kewajiban-kewajiban tersebut, namun tidal(terlalu sehingga terlalu banyak sumber daya finansial yang tidakdimanfaatkan di dalam mengantisipasi pemenuhan hutang-hutang yangakan datang. Dua tipe rasio likuiditas pokok adalah (1) rasio lancar(current ratio) dan (2) rasio cepat (quick ratio).

Rasio lancar adalah dihitung dengan membagi nilai rupiah dariharta lancar (current asset) dengan nilai rupiah dari hutang lancar(current liabilities). Rumusan rasio lancar adalah sebagai berikut:

Harta lancar

RasioLancar—Hutang lancar

Rasio lancar biasanya termasuk kas, piutang dagang, dan persediaan,sementara hutang lancar termasuk pula hutang lancar, surat berhargajangka pendek, dan pengeluaran yang timbul lainnya. Rasio lancarmenunjukkan kemampuan organisasi untuk memenuhi kewajibanfinansial dalam jangka pendek pada wirausahawan.

Rasio Cepat adakalanya dinamakan (acid-test ratio), adalahdihitung dengan mengurangi persediaan dari harta lancar dan kemudianmembagi perbedaan tersebut dengan hutang lancar. Rumusan untukrasio cepat adalah sebagai berikut:

Harta lancar - PersediaanRasiocepat—

Hutang lancar

Rasio cepat adalah sama dengan rasio lancar kecuali bahwatidaktermasuk adanyapersediaan pada rasio lancar. Karena persediaanbisa menjadi sulit diubah menjadi uang atau aural berharga(securities),rasio cepat memberikan informasi kepada wirausahawan mengenaikemampuan organisasi untuk memenuhi kewajiban finansial dengantanpa bergantung pada persediaan.

Page 390: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan354

2) Rasio Leverage

Rasio leverage menunjukkan hubungan antara dana-dana organisasionalyang disuplai oleh pemilik organisasi dan dana organisasional yangdisuplai oleh berbagai kreditor. Semakin banyak dana organisasional yangdiberikan oleh kreditor, semakin besar leverage yang digunakan olehorganisasi. Sebagai pedoman umum, sebuah organisasi hendaknyamenggunakan leverage sampai tingkatan dimana dana-dana yang dipinjambisa digunakan untuk menghasilkan keuntungan tambahan tanpa jumlahkepemilikan organisasional yang besar yang dibentuk oleh kreditor.Mungkin dua rasio leverage yang paling umum digunakan adalah (1) rasiohutang dan (2) times interest earned ratio.

Rasio Hutang, adalah dihitung dengan membagi hutangorganisasional total dengan asset organisasional total. Rumusan untukrasio hutang adalah sebagai berikut:

Hutang total

Rasio Hutang =Asset total

Pada hakikatnya, rasio ini memberikan prosentase semua assetorganisasional yang disediakan oleh kreditor organisasional. Sementarabeberapa wirausahawan sangat hati-hati terhadap penggunaan hutangyang terlalu banyak untuk membiayai organisasi,

Rasio Times interest earned, adalah dihitung dengan membagipendapatan kotor, atau pendapatan sebelum pajak dan bunga, denganjumlah pengeluaran bunga organisasional total yang muncul daripeminjaman sumber daya yang dibutuhkan. Rumusan untuk rasio iniadalah sebagai berikut:

Pendapatan kotorRasio times interest earne

Pengeluaran bunga

Rasio ini menunjukkan kemampuan organisasi tuttuk membayarpengeluaran bunga secara langsung dari pendapatan kotor.

3) Rasio AktivitasRasio aktivitas menunjukkan seberapa baik organisasi dalam menjualproduknya dalam hubungannya dengan sumber daya yang tersedia.Jelaslah, tujuan manajemen adalah untuk memaksimumkan jumlahpenjualan per rupiah yang diinvestasikan dalam sumber daya

Page 391: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 11 Pengawasan 355

organisasional. Tiga rasio aktivitas utama yang dibahas adalah: (1)perputaran persediaan (inventory turnover), (2) perputaran asset tetap(fixed assets turnover), dan (3) perputaran asset total (total assetsturnover).

Perputaran persediaan dihitung dengan membagi penjualanorganisasi onal dengan persediaan. Rumusan untuk perputaranpersediaan adalah sebagai berikut:

Penjualan

PerputaranPersediaan=Persediaan

Rasio ini menunjukkan apakah organisasi mempertahankan tingkatpersediaan yang semestinya dalam hubungannya dengan volumepenjualannya Pada umumnya, ketik Rv alur penjualan meningkat ataumenurun, tingkat persediaan organisasi akan berfluktuasi.

Perputaran asset tetap, adalah dihitung dengan membagi aset ataupabrik dan peralatan tetap kepada penjualan total. Rumusan untukmenghasilkan perputaran aset tetap adalah sebagai berikut:

PenjualanPerputaran Asset Tetap —

Asset tetap

Rasio ini menunjukkan kesesuaian jumlah dana yang diinvestasikanpada pabrik dan peralatan relatif terhadap tingkat penjualannya

Perputaran asset total, adalah dihitung dengan membagi penjualandengan aset total. Rumusan untuk menentukan rasio ini adalah sebagaiberikut:

PenjualanPerputaranAssetTotal—

Asset total

Fokus dan rasio ini adalah pada kesesuaian tingkat dana yangdigunakan oleh organisasi pada semua aset relatif terhadap tingkatpenjualannya.

4) Rasio ProfitabilitasRasio profitabilitas dipusation pada penilaian profitabilitasorganisasional keseluruhan dan perbaikannya bila dimungkinkan. Rasioprofitabilitas pokok adalah termasuk pula (a) rasio keuntungan terhadap

Page 392: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan356

penjualan dan (b) rasio keuntungan terhadap asset total.Rasio Keuntungan terhadap Penjualan dihitung dengan membagi

keuntungan bersih dari organisasi dengan penjualan totalnya. Rumusanuntuk rasio ini adalah sebagai berikut:

Keuntungan bersihRasio Keuntungan terhadap Penjualan =

PenjualanRasio ini menunjukkan apakah organisasi membuat keuntungan

bersih yang memadai dalam hubungannya dengan total pendapatan yangdiperoleh organisasi.

Rasio keuntungan terhadap asset total, dihitung dengan membagikeuntungan bersih dari organisasi dengan asset totalnya. Rumusan untukrasio ini adalah sebagai betikut::

Keuntungan bersih

Rasio Keuntungan terhadap Asset Total =Asset total

Rasio ini menunjukkan apakah organisasi memperoleh keuntunganbersih dalam hubungannya dengan rupiah total yang diinvestasikandalam asset.

Penggunaan rasio-rasio untuk mengawasi organisasi; Wirausahawanbisa menggunakan analisa rasio ini dalam tiga cara untuk mengawasiorganisasi;. Pertama, wirausahawan hendaknya mengevaluasi semuarasio secara serentak. Strategi ini menjamin bahwa wirausahawan akanmengembangkan dan mengimplementasikan suatu strategi pengawasanyang sesuai bagi organisasi secara keseluruhan dan bukannya strategiyang hanya baik untuk satu segmen organisasi.

Kedua, wirausahawan hendaknya membandingkan nilai hitunganuntuk rasio pada organisasi tertentu dengan nilai rata-rata industri untukrasio yang samatersebut. Wirausahawan bisa meningkatkankemungkinan perumusan dan implementasi strategi pengawasan yangsesuai dengan membandingkan situasi keuangan mereka dengan parapesaingnya.

Ketiga, penggunaan rasio oleh wirausahawan untuk mengawasiorganisasi hendaknya juga melibatkan analisa kecenderungan (trendanalysis). Wirausahawan harus ingat bahwa suatu perangkat nilai rasiosesungguhnya suatu penentuan hubungan yang ada pada periode waktutertentu, mungkin satu tahun. Untuk menggunakan analisarasio inihingga maksimum, nilai untuk rasio-rasio hendaknya diakumulasi selamasejumlah periode waktu yang berurutan untuk mengungkapkankecenderungan tertentu dalam organisasi.

Page 393: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 11 Pengawasan 357

b. Penganggaran

Anggaran adalah rencana keuangan sekali pakai yang meliputi periodewaktu tertentu. Anggaran organisasi adalah rencana keuangan yangmenguraikan bagaimana dana pada periode waktu tertentu akandibelanjakan maupun bagaimana dana tersebut akan diperoleh.

Akan tetapi, disamping sebagai rencana keuangan, anggaran jugamerupakan alat pengawasan. Ketika wirausahawan mengumpulkaninformasi mengenai penerimaan dan pengeluaran aktual dalam periodeoperasi tertentu, penyimpangan yang cukup besar dari jumlah yangdianggarkan mungkin tidak diungkapkan Pada kasus demikian,wirausahawan bisa mengembangkan dan mengimplementasikan strategipengawasan yang ditujukan pada pembuatan kinerja aktual yang lebihkonsisten dengan kinerja yang direncanakan. Tentu saja hal inimenganggap bahwa rencana yang terkandung dalam anggaran sesuaibagi organisasi.1) Kesulitan Potensial dari AnggaranUntuk memaksimumkan manfaat penggunaan anggaran, wirausahawanhams mampu menghindari baberapa kesulitan tersembunyi potensial.Kesulitan-kesulitan tersebut antara lain:a) Menempatkan terlalu banyak penekanan pada pengeluaran

organisasional yang relatif tidak pentingb) Meningkatnya pengeluaran yang dianggarkan tahun demi tahun tanpa

informasi yang memadai

2) Pengabaian kenyataan bahwa anggarn harus berubah setiapperiode.

Pertimbangan Orang-orang dalam Menggunakan Anggaran; Banyakwirausahawan yang merasa bahwa walaupun anggaran adalah alatperencanaan dan pengawasan yang bermanfaat, organisasi kemenitraanmasaiah hubungan kemanusiaan pokok pada organisasi. Contohnya,anggaran telah ditunjukkan bisa memberikan tekanan bagi bersatunyakaryawan melawan manajemen, yang menimbulkan konflik yangberbahaya antara manajemen dengan karyawan pabrik, dan menciptakanketegangan yang menyebabkan ketidak efisienan karyawan dan agresikaryawan terhadap manajemen. Anggaran bisa menghasilkan bahayayang lebih besar pada organisasi dibandingkan menghasilkan kebaikan,bergantung pada parahnya persoalan tersebut.

Beberapa strategi telah disarankan untuk meminimisasi persoalanhubungan kemanusiaan yang disebabkan oleh anggaran. Yang palingsering disarankan dari strategi tersebut adalah perancangan dan

Page 394: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan358

implementasi program pelatihan hubungan kemanusiaan yang tepat bagipersonalia keuangan, personalia akuntansi, penyelia produksi, danorang-orang penting lainnya yang terlibat dalam perumusan danpenggunaan anggaran. Program pelatihan tersebut hendaknya dirancanguntuk menekankan (a) baik keuntungan dan kerugian dari penerapantekanan pada orang-orang melalui anggaran dan (b) hasil yang mungkindari penggunaan anggaran untuk secara tidak langsung menyatakankeberhasilan dan kegagalan dari anggota organisasi.

c. Penentuan Nilai Kontribusi dari Anggota-anggota Organisasipada Proses Produksi

Seperti yang disinggung sebelumnya, penentuan biaya penggantian darianggota organisasi tidak selalu menunjukkan nilai total dari individu-individu terhadap organisasi. Untuk biaya penggantian ini harusditambahkan nilai kontribusi total individu-individu pada prosesproduksi. Seperti halnya dengan sebagian besar literatur manajemenpada bidang ini, pembahasan berikut dipusatkan pada penentuan nilaikontribusi yang harm dibuat oleh wirausahawan pada proses produksi.

3. Penggunaan Alat-Alat Pengawasan

Alat pengawasan mana yang paling baik? Jawaban dari pertanyaan iniadalah bahwa tidak ada alat pengawasan yang dibahas dalam bab ini satulebih baik dari yang lainnya. Tiaptiap alat mempunyai beberapa tujuanyang berbeda dan telah ditunjukkan dari waktu ke waktu bermanfaatbagi wirausahawan didalam mencapai tujuan tersebut.

Manajemen dengan pengecualian, contohnya, hanya membawapenyimpangan kecil dari kinerja yang direncanakan untuk mendapatperhatian wirausahawan. Analisa pulangpokok dirancang terutama untukmempertahankan hubungan yang sesuai diantara variabel fmansialpenting dalam organisasi. Melalui analisa pulang-pokok, wirausahawanbisa mengembangkandan mengiimplementasikan strategi pengawasanyang mencerminkan situasi yang ada berkenaan dengan biaya tetap,biaya variabel, dan harga jual dari produk. Analisa rasio dirancang untukmembantu wirausahawan mengevaluasi kemampuan organisasimemenuhi kewajiban hutang-hutangnya, taraf dimana hutang-hutangbisa digunakan untuk membiayai organisasi, kualitas kinerjaorganisasional, dan mengevaluasi tingkat keuntungan yang diperolehdalam organisasi. Anggaran memberikan suatu rencana keuangan bagiorganisasi maupun dasar bagi pengawasan organisasional dalamhubungannya dengan rencana ini.

Page 395: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 11 Pengawasan 359

Masing-masing dari alat pengawasan tersebut memberikaninformasi yang agak berbeda bagi wirausahawan mengenai bidangorganisasional yang agak berbeda tetapi berhubungan. Jika digunakansecara spesifik bagi masing-masing tujuannya, alat-alat tersebutmerupakan instrumen pengawasan yang sangat berharga.

PENUTUP

Pada prisipnya pengawasan merupkan sebagai suatu usaha sistematisoleh manajemen bisnis untuk membandingkan kinerja dengan standar,rencana, atau tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu untukmenentukan apakah kinerja sejalan dengan standar tersebut dan untukmengambil tindakan penyembuhan yang diperlukan untuk melihatbahwa sumber daya manusia dan sumber daya perusahaan lainnyadigunakan dengan seefektif dan seefisien mungkin didalam mencapaitujuan perusahaan.

Wewenang merupakan hak untuk memerintah atau memberiperintah. Sejauh mana individu mampu mempengaruhi yang lainnyasehingga mereka merespon perintah yang diberikan kepada merekadinamakan kekuasaan.

Kekuasaan total yang dimiliki oleh seorang wirausahawan terbentukdan dua jenis kekuasaan yang berbeda: kekuasaan posisi dan kekuasaanpribadi. Kekuasaan posisi adalah kekuasaan yang berasal posisiorganisasional yang dipegang oleh wirausahawan. Kekuasaan pribadiadalah kekuasaan yang berasal dari hubungan kemanusiaanwirausahawan dengan yang lainnya.

Untuk memaksimumkan manfaat penggunaan anggaran,wirausahawan harus mampu menghindari beberapa kesulitantersembunyi yang antara lain: 1. Menempatkan terlalu banyak penekananpada pengeluaran organisasional yang relatif tidak penting, 2.Meningkamya pengeluaran yang dianggaran tahun demi tahun tanpainformasi yang memadai, 3. Pengaabaian kenyataan bahwa anggaranhams berubah setiap periode.

Bebbrapa strategi telah disarankan untuk meminimisasi persoalanhubungan kemanusiaan yang disebabkan oleh anggaran. Yang palingsering disarankan dari strategi tersebut adalah perancangan danimplementasi program pelatihan hubungan kemanusia yang tepat bagipersonalia keuangan, personalia akuntansi, penyelia produksi, danorang-orang penting lainnya yang terlibat dalam perumusan danpenggunaan anggaran.

Page 396: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan360

RANGKUMAN

1. Pengawasan bisa didefinisikan sebagai suatu usaha sistematis olehmanajemen bisnis untuk membandingkan kinerjadengan standar,rencana, atau tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu untukmenentukan apakah kinerja sejalan dengan standar tersebut danuntuk mengambil tindakan penyembuhan yang diperlukan untukmelihat bahwa sumber daya manusia dan sumber daya perusahaanlainnya digunakan dengan seefektif dan seefisien mungkin didalammencapai tujuan perusahaan.

2. Kontrol adalah membuat sesuatu terjadi seperti yang direncanakanuntuk terjadi.

3. Tiga langkah utama bagi proses pengawasan adalah: PengukuranKinerja, Membandingkan Kinerja yang Diukur dengan Standar, danMengambil Tindakan Koreksi.

4. Standar adalah tingkat aktivitas-aktivitas yang ditetapkan sebagaimodel untuk mengavaluasi kinerja organisasional. Pada hakikatnya,standar adalah "ukuran" yang menentukan apakah kinerjaorganisasional memadai atau tidak memadai. Standarstandar yangdipakai biasanya mengikuti delapan bidang umum: 1. Standarprofitabilitas, 2. Standar posisi pasar, 3. Standar produktivitas, 4.Standar kepemimpinan produk, 5. Standar perkembanganpersonalia, 6. Standar sikap karyawan, 7. Standar tanggung jawabkemasyarakatan, dan 8. Stnadar yang mencerminkan keseimbanganrelatif antara tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.

5. Terdapat tiga tipe pengawasan manajemen (1) pra-pengawasan, (2)pengawasan yang bersamaan (concurrent), dan (3) pengawasanumpan balik.

6. Pengawasan yang terjadi sebelum kerja dilakukan dinamakanPengawasan "concurrent". Pengawasan yang dipusatkan padakinerja organisional dimasa lalu dinamakan pengawasan umpanbalik.

7. Wewenang adalah hak untuk memerintah atau memberi perintah.Sejauh mana individu mampu mempengaruhi yang lainnya sehinggamereka merespon perintah yang diberikan kepada merekadinamakan kekuasaan.

8. Kekuasaan total yang dimiliki oleh seorang wirausahawan terbentukdan dua jenis kekuasaan yang berbeda: kekuasaan posisi dankekuasaan pribadi. Kekuasaan posisi adalah kekuasaan yang berasalposisi organisasional yang dipegang oleh wirausahawan. Kekuasaan

Page 397: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 11 Pengawasan 361

pribadi adalah kekuasaan yang berasal dari hubungan kemanusiaanwirausahawan dengan yang lainnya.

9. Alat-alat pengawasan adalah prosedur atau teknik tertentu yangmenyajikan informasi organisasional yang berhubungan sedemikianrupa sehingga wirausahawan akan dibantu didalammengembangkan dan mengimplementasikan strategi pengawasanorganisasional yang sesuai.

10. Alat-alat pengawasan yang paling dikenal dan paling umumdigunakan adalah (1) manajemen pengecualian 92) analisa pulang-pokok, (3) analisa rasio, dan (4) penganggaran.

11. Manajemen pengecualian adalah teknik pengawasan yangmemungkinkan hanya penyimpangan kecil saja antara kinerja yangdirencanakan dan kinerja aktual yang mendapatkan perhatian dariwirausahawan.

12. Analisa rasio adalah proses menghasilkan informasi yang meringkasposisi finansial dari organisasi dengan menghitung rasio yangdidasarkan pada berbagai ukuran fnansial yang muncul pada neracadan neraca rugi laaba organisasi.

13. Rasio-rasio yang tersedia bagi wirausahawan untuk mengawasiorgansiasi biasanya dibagi menjadi empat kategori: (1) rasiolikuiditas, (2) rasio leverage, (3) rasio aktivitas, dan (4) rasioprofitabilitas.

14. Rasio likuiditas adalah rasio yang memmjukkankemampuanorganisasi untuk memenuhi kewajiban keuntungan yang akandatang. Semakin mampu organisasi memenuhi kewajiban teersebut,semakin likuid organisasi tersebut. Dua tipe rasio likuiditas pokokadalah (1) rasio lancar, (current ratio) dan (2) rasio cepat (quickratio).

15. Rasio leverage menunjukkan hubungan antara dana-danaorganisasional yang disuplai oleh pemilik organisasi kreditor.Semakin banyak dana organisasional yang diberikan oleh kreditor,semakin besar leverage yang digunakan oleh organisasi. Dua rasioleverage yang paling umum digunakan adalah (1) rasio hutang dan(2) times interest earned ratio.

16. Rasio aktivitas menunjukkan seberapa baik organisasi dalammenjual produknya dalam hubungannya dengan cumber daya yangtersedia. Tip rasio aktivitas utama yang dibahas adalah: (1)perputaran persediaan (inventory turnoveer), (2) perputaran assettetap (fixed assets turnover), (2) perputaran asset tetap (fixed assetsturnover), dan (3) perputaran asset total (total assets turnover).

Page 398: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan362

17. Wirausahawan bisa menggunakan analisa rasio ini dalam tiga carauntuk mengawasi organisasi. Pertama, wirausahawan hendaknyamengevaluasi semua rasio secara serentak. Kedua, wirausahawanhendaknya membandingkan nilai hitungan untuk rasio padaorganisasi tertentu dengan nilai rata-rata industri untuk rasio yangsama tersebut. Ketiga, penggunaan rasio oleh wirausahawan untukmengawasi organisasi hendaknya juga melibatkan analisakecenderungan (trend analysis).

18. Anggaran adalah rencana keuangan sekali pakai yang meliputiperiode waktu tertentu. Anggaran organisasi adalah rencanakeuangan yang menguraikan bagaimana dana pada periode waktutertentu akan dibelanjakan maupun bagaimana dana tersebut akandiperoleh.

19. Untuk memaksimumkan manfaat penggunaan anggaran,wirausahawan harus mampu menghindari beberapa kesulitantersembunyi yang antara lain: 1. Menempatkan terlalu banyakpenekanan pada pengeluaran organisasional yang relatif tidakpenting, 2. Meningkamya pengeluaran yang dianggaran tahun demitahun tanpa informasi yang memadai, 3. Pengaabaian kenyataanbahwa anggaran hams berubah setiap periode.

20. Bebbrapa strategi telah disarankan untuk meminimisasi persoalanhubungan kemanusiaan yang disebabkan oleh anggaran. Yangpaling sering disarankan dari strategi tersebut adalah perancangandan implementasi program pelatihan hubungan kemanusia yangtepat bagi personalia keuangan, personalia akuntansi, penyeliaproduksi, dan orangorang penting lainnya yang terlibat dalamperumusan dan penggunaan anggaran.

LATIHAN1. Apa yang dimaksud dengan pengawasan dan apa yang dimaksud

dengan kontrol?2. Sebutkan tiga langkah utama dalam proses pengawasan?3. Apa yang dimaksud dengan standar dan standar kinerja apa yang

biasanya digunakan dalam organisasi?4. Sebutkan dan jelaskah tiga jenis pengawasan yang ada dalam

organisasi?5. Apa yang dimaksud dengan kekuasaan dan apa yang

membedakannya dari wewenang?6. Kekuasaan total yang dimiliki oleh seorang manajer atau

wirausahawan biasanya terbentuk dari dua jenis kekuasaan sebutkandan jelaskan?

Page 399: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 11 Pengawasan 363

7. Langkah-langkah apa saja yang harus diambil untuk meningkatkankekuasaan total?

8. Hambatan-hambatan apa saja yang ada bagi pengawasan yangberhasil?

9. Apa yang dimaksud dengan alat-alat pengawasan dan sebutkan alat-alat pengawasan yang umum digunakan?

10. Apa yang dimaksud dengan manajemen dengan pengecualian?11. Apa yang dimaksud dengan analisa rasio dan sebutkan jenis-ejnis

analisa rasio?12. Apa yang dimaksud dengan rasio likuiditas dan sebutkan jenis-

jenisnya?13. Apa yang dimaksud dengan rasio leverage dan sebutkan jenis-

jenisnya?14. Apa yang dimaksud dengan rasio aktivitas dan sebutkan jenis-

jenisnya?15. Apa yang dimaksud dengan rasio profitabilitas dan sebutkan jenis-

jenisnya ?16. Jelaskah tiga cam untuk mengawasi organisasi dengan menggunakan

analisa rasio?17. Apa yang dimaksud dengan anggaran?18. Kesulitan-kesulitan dalam penganggaran apa saja yang harus

dihindari oleh manajer atau wirausahawan?

PUSTAKADaft, Richard L.2006. Management. 6 th Edition. Singapore:Thomson

Learning.Grensing-Pophal, Lin. (2008). Human Resource Book. Jakarta: PrenadaHandoko, T Hani. (2003). Manajemen. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta._______, T. Hani. (1999). Manajemen Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: BPFE.Hasibuan, Malayu S.P. (2007). Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah.

Jakarta: Edisi Revisi, Bumi Aksara.Herujito, Yayat M. (2001). Manajemen. Jakarta: PT. Grasindo.Heidjrachman, clan Suad Husnan. 1992. Manajemen Personolia. Edisi

Keempat. Yogyakarta: BPFE.Himstreet, Wiliam C, and Wayne Murlin Baty. 1984. Business

Communication. Seventh Edition, Boston: Kent Publishing Company.Indrawijaya, Adam, 1989. Perubahan dan Pengembangan Organisasi,Asrima,

Juli. Pengaruh Sistem Pendelegasian Wewenang TerhadapEfektivitas Kerja Karyawan Pada PT. Mopoli Raya, Medan. Medan:Skripsi.

Kesumanjaya, Rifly. (2009). Pengaruh Pendelegasian Wewenang Dan KomitmenTerhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Bagian Sumber Daya Manusia. Pt.Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan. Medan: Skripsi.

Page 400: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan364

Koontz, Harold, Cyril O'Donnell, clan HeinzWeihrich. 1986. Manajemen.Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Kreitner, Robert clan Angelo Kinicki. 2003. Perilaku Organisasi.Diterjemahkan oleh Erly Suandy. Jakarta: Salemba Empat.

Luthans, Fred. 2005. Perilaku Organisasi. Edisi 10. Terjemahan, VivunAndhika Yuwono, Shekar Purwanti, Th. Arie P, clan Winong Rosari.Yogyakarta: Andi.

Manullang, M. (2006). Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta : Gadjah MadaUniversity Press.

Mohamand Abdul Mukhyi dan Iman hadi Saputro, Manajemen Umum,Seri Diktat Kuliah, Penerbit Gunadarma , Jakarta, 1991

Nawari. (2010). Analisis Regresi denga MS Excel 2007 dan SPSS 17. Jakarta:PT.Elex Media Komputindo

Oei, Istijanto. (2010). Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: CetakanKeempat, PT. Gramedia Pustaka Utama.

Phillips, Bonnie D. 1983. Business Communication. Canada: InternationalThomson Limited.

Prayitno, Hadi. (2010). Pengaruh Pembagian Kerja Terhadap Efektivitas KerjaKaryawan Pada Pt. BNI (Persero),Tbk Kantor Cabang Syariah Medan.Medan: Skripsi.

Robins, Stephen P. 2006. Organizational Behavior. 10th Edition. NewJersey: Prentice Hall International, Inc.

______________, 2007. Manajemen. Edisi Kedelapan. Alih BahasaHarry Slamet. Jakarta: Indeks.

Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.Jakarta: Raja Grafindo.

Schermerhorn, John R, Jr. 2008. Management. Nineth Edition. John Wiley& Sons, Inc.

Setiadi, Nugroho J. (2003). Perilaku Konsumen. Jakarta: KencanaSetyadharma, Andryan. (2010). Uji Asumsi Klasik dengan SPSS 16.

Semarang: Universitas Negeri SemarangStoner, James A.F & R.E Freeman. (2001). Manajemen. Jakarta: Cetakan

Kelima, Jilid Kesatu. Intermedia.Sugiono. (2006). Metode penelitian Bisnis. Bandung: Bandung: CV. Alfabet.Sule, Ernie Tisnawati & Kurniawan Saefullah. (2005). Pengantar

Manajemen. Jakarta : Prenada Media.Stoner, James AF., R. Edward Freeman, clan Daniel R. Gilbert Jr. (1995).

Management. Sixth Edition. New Jersey: Englewood Cliffs.______________(1986), Manajemen, Intermedia, JakartaTangkilisan, Hessel Nogi S. (2005). Manajemen Publik. Jakarta: Gramedia

Widiasarana Indonesia.Terry, George R. (2003) Prinsip-prinsip Manajemen. Alih Bahasa J-Smith

DFK Jakarta: Bumi Aksara.

Page 401: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 11 Pengawasan 365

Bab 11 ................................................................................................ 341Pengawasan ......................................................................................... 341A.Hakikat Pengawasan ................................................................342

1. Definisi Pengawasan ............................................................... 3422. Fungsi Pengawasan .................................................................. 3423. Tipe-tipe Dasar Pengawasan .................................................... 343

B.Proses Pengawasan...................................................................3441. Menetapkan Standar-Standar Pekerjaan.................................... 3442. Mengukur Prestasi Kerja .......................................................... 3453. Menyesuaikan Prestasi kerja dengan Standar ............................ 3454. Mengambil Tindakan Korektif ................................................. 346

C.Pengawas dan Pengawasan ......................................................3481. Pekerjaan dari Pengawas .......................................................... 3482. Berapa Banyak Pengawasan yang Diperlukan?.......................... 348

D. Kekuasaan Pengawasan.......................................................3491. Kekuasaan Total dari Seorang Wirausahawan........................... 3492. Langkah-langkah untuk Meningkatkan Kekuasaan Total .......... 349

E.Pelaksanaan Fungsi-Fungsi Pengawasan ................................3501. Hambatan-hambatan Potensial bagi Pengawasan yang Berhasil 3502. Membuat Pengawasan Berhasil ................................................ 350

F. Alat-Alat Pengawasan dalam Kewirausahaan .......................... 3511. Manajemen Pengecualian (management by exception) ............. 3512. Analisa Pulang-Pokok (break-even analysis) ............................. 3523. Penggunaan Alat-Alat Pengawasan........................................... 358

RENUTUP....................................................................................... 359RANGKUMAN ................................................................................ 360LATIHAN ....................................................................................... 362PUSTAKA........................................................................................ 363

Page 402: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 12 Dinamika Usaha dan Penangulangannya 365

BAGIAN IIIIMLEMENTASIMANAJEMEN KEWIRAUSAHAANOptimalisasi, Penggunaan Potensi Sumberdaya OrganisasiKewirausahaan untuk Mewujudkan Tujuan.

Page 403: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan366

Manajemen adalah suatu proses yang khusus terdiri dari tindakan-tindakanperencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untukmenentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melaluipemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya (G.R.Terry).Manajemen merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,menggerakkan, mengendalikan dan mengembangkan terhadap segala upaya dalammengatur dan mendayagunakan sumberdaya manusia, sarana dan prasarana secaraefektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan(Stoner,1981) Proses yang sistematis, terkoordinasi, koperatif dan terintegrasi.Mempunyai tujuan. Memanfaatkan dan mendayagunakan sumber-sumber.Menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam kewirausahaan (merencanakan,mengorganisir, menggerakkan mengarahkan, dan mengendalikan). Implikasinyaseorang wirausahawan secara efektif dan efisien, dapat berusaha merencanakan,mengorganisir, menggerakan/mengarahkan, mengendalikan fotensi sumber -sumber dayamereka sendiri dan menggunakan sumber -sumber daya tersebut untuk mencapai cita-cita yang telah di tetapkan sendiri’ agar cita-cita bergerak kearah tujuannya dan bilaada bagian yang salah, berusaha untuk menentukan penyebabnya dan kemudianmemperbaikinya.Tujuannya agar fotensi dirinya dapat tumbuh dan berkembangmenjadi kretif dan inovatif. (Efektif, efisien, sistematis, terkoordinasi, koperatif danterintegrasi)

Page 404: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 12 Dinamika Usaha dan Penangulangannya 367

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.

Bab 12Dinamika Usaha

dan PenaggulangannyaMengetahui tanda-tanda peringatan dini dari kesulitan, berupaya

mencegah dan melepas kesulitan, melakukan penataankembali untuk meningkatkan keunggulan dan daya saing.

1.2.3.4.5.

TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mengikuti perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa dapatmemahami dan menjelaskan arti penting berakhirnya usaha dan prosespenanggulangannya; mempertahankan operasi usaha, dinamika dalamusaha, penanggulangan usaha, mempertahankan dan membukausaha baru.

POKOK BAHASAN Dinamika dalam usaha Penanggulangan Usaha Mempertahankan dan membuka Usaha Baru

Page 405: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan368

TOPIK BAHASANA. Dinamika dalam Usaha1. Kepailitan

Kata pailit berasal dari bahasa Perancis “failite” yang berarti kemacetanpembayaran. Dalam bahasa Belanda digunakan istilah“failliet”. (Hartini,2007:5). Pengertian lain tentang pailit diungkapkan oleh Poerwadarminta(Joni, 2007:1). Menurutnya, pailit artinya bangkrut; dan bangkrut artinyamenderita kerugian besar hingga jatuh (perusahaan, toko, dansebagainya).

Pailit merupakan suatu keadaan di mana debitor tidak mampu untukmelakukan pembayaran-pembayaran terhadap utang-utang dari parakreditornya. Sedangkan kepailitan merupakan putusan pengadilan yangmengakibatkan sita umum atas seluruh kekayaan debitor pailit, baik yangtelah ada maupun yang aka nada dikemudian hari. (M. Hadi Shubhan,2009:1). Sedangkan pengertian kepailitan menurut UU Kepailitan No.37 Tahun 2004 pasal 1 ayat 1 adalah “sita umum atas semua kekayaandebitor pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan olehkurator dibawah pengawasan hakim pengawas sebagaimana diatur dalamundang-undang ini” (Hartini, 2007:5).

Dalam kepustakaan, Algra (M. Hadi Shubhan,2009:1)mendefinisikan kepailitan adalah; Faillissementis een gerechtelijk beslag op hetgehele vermogen van een schuldenaar ten behove van zijn gezamenlijke schuldeiser 32(kepailitan adalah suatu sitaan umum terhadap semua harta kekayaan dariseorang debitor atau si berutang untuk melunasi utang-utangnya kepadakreditor atau si berpiutang). Henry Campbell Black memberikanpengertian kepailitan sebagai; a statutory procedure by which a (usu. insolvent)debtor obtains financial relief and undergoes a judicially supervised reorganization ofliquidation of the debtor’s assets for the benefit of creditors (kepailitan adalahsuatu prosedur berdasarkan putusan pengadilan yang mengakibatkanseorang (pada umumnya) debitor yang insolvent mendapatkanpembebasan secara financial dan untuk selanjutnya berada dibawahpengawasan hukum dengan tujuan untuk mereorganisasi aset-asetdebitor yang telah dilikuidasi untuk keuntungan kreditor).

Banyak usaha baru berakhir dengan kepailitan. Kegagalan ini tentunyasangat menyakitkan bagi para wirausahawan dan terlalu sering bahwakegagalan tersebut seharusnya bisa dihindari dengan perhatian yang lebihbesar pada faktor-faktor tertentu dalam operasi bisnis. Wiratmo, Masyur.(2001: 85): menjelaskan bahwa sekurang-kurangnya terdapat tiga alternatifbagi badan usaha yang berada pada posisi mendekati kepailitan atau padaposisi tidak mampu membayar kewajiban jangka pendeknya. Tigaalternatif tersebut adalah: (a) likuidasi, (b) reorganisasi, dan (c)perpanjangan waktu pembayaran.

Page 406: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 12 Dinamika Usaha dan Penangulangannya 369

2. LikuidasiKasus kepailitan paling ekstrim adalah ketika wirausahawan secarasukarela atau dengan berat hati harus melikuidasi semua aktiva usahayang tidak bisa dibebaskan. Jika wirausahawan mengisi petisi kepailitansecara sukarela, maka ventura wirausahawan tersebut dinyatakan pailit.Biasanya pengadilan akan meninta laporan pendapatan dan pengeluaranlancar.

Likuidasi adalah pembubaran perusahaan dengan penjualan hartaperusahaan, penagihan piutang, dan pelunasan utang serta penjelasan sisaharta atau utang antara para pemilik. TPK (Perbankan Indonesia.1977:77),

Menurut Zainal Asikin dalam bukunya Pokok-Pokok HukumPerbankan di Indonesia, menyebutkan likuidasi sebagai suatu tindakanuntuk membubarkan suatu perusahaan atau badan hukum. menurutSutan Remy Sjahdeini (Zainal Asikin, 985:79), “Likuidasi adalah tindakanpemberesan terhadap harta kekayaan atau aset (aktiva) dan kewajiban-kewajiban (pasiva) suatu perusahaan sebagai tindak lanjut dari bubarnyaperusahaan.

a. Pemaknaan Likudasi

Menurut Rachmadi Usman (2001:197), Liquidation adalah pembubaranperusahaan diikuti dengan proses penjualan harta perusahaan, penagihanpiutang, pelunasan utang, serta penyelesaian sisa harta atau utang antarapara pemegang saham. Sedangkan dalam “Encyclopedia of Banking andFinance”, istilah likuidasi mempunyai 3 (tiga) arti :

Likuidasi berarti realisasi tunai, artinya penjualan kepemilikansaham, obligasi atau komoditas baik untuk memperoleh laba maupunmengantisipasi ataupun menghindari kerugian-kerugian karena hargalebih rendah. Biasanya likuidasi merujuk kepada lebih memperpanjangdari suatu periode yang telah ditentukan. Dalam hal seperti ini, bentuk-bentuk likuidasi merupakan bagian dari siklus bisnis yang terutamaditandai dengan jatuhnya harga, kegagalan usaha dan tidak aktifnyausaha.1) Likuidasi berarti ”pengakhiran” suatu perusahaan dengan cara

pengkonversian aset-asetnya menjadi uang tunai. Pendistribusianhasil dari pengkonversian tersebut pertama kepada para kreditursesuai dengan urutan yang diutamakan dan sisanya kalau ada kepadapara pemilik perusahaan tersebut sesuai dengan proporsikepemilikannya.

2) Likuidasi berarti suatu cara penyembuhan yang tersedia bagi debituryang tidak bisa membayar kewajiban-kewajibannya atau disebut

Page 407: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan370

Insolvensy. Likuidasi mempunyai tujuan dasar berupa realisasi dariaset-asetnya dan kewajiban-kewajibannya, ketimbang kesinambung-an usaha sebagaimana yang bisa terjadi dalam suatu reorganisasi,Insolvensy menunjuk kepada ketidak mampuan debitur untukmembayar kewajiban-kewajibannya yang sudah jatuh tempo.

b. Tindakan yang Dilakukan dalam Likudasi

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, likuidasi merupakan prosesmembubarkan perusahaan sebagai badan hukum yang meliputipembayaran kewajiban kepada para kreditor dan pembagian harta yangtersisa kepada para pemegang saham (persero), (TPK PP Bahasa,1999:250). Definisi ini hampir sama dengan definisi liquidation dalamkamus hukum ekonomi ELIPS yang memberikan pengertian likuidasisebagai pembubaran perusahaan diikuti dengan proses penjualan hartaperusahaan, penagihan piutang, pelunasan utang, serta penyelesaian sisaharta atau utang antara pemegang saham” (TPK Hukum Ekonomi,1997:185) Black’s Law Dictionary memberikan definisi likuidasi: “Liquidation is (1) the act of determining by agreement or by litigation the exactamount of something (as debt or damages) that before was not certain (2) The act ofsettling a debt by payment or other satisfaction (3) The act or process of convertingasets into cash, to settle debts. (Bryan A. Garner, 199:942)6

Definisi tersebut di atas menyatakan bahwa yang dimaksud denganlikuidasi adalah :1) Tindakan menentukan dengan kesepakatan atau melalui litigasi jumlah

secara pasti (sebagai hutang atau biaya) yang sebelumnya tidak pasti;2) Tindakan menyelesaikan hutang piutang dengan cara pembayaran

ataupun cara lain;3) Tindakan atau proses penggantian aset menjadi kas/uang tunai untuk

menyelesaikan hutang piutang.

Menurut McPherson (Fransisca Pemerintahy Melati, 2004:35-36),pengertian likuidasi dapat dilihat dalam kutipan berikut ini:

“Liquidation or winding up is a process whereby the asets of a company arecollected and realized, the resulting proceeds are aPeraturan Pemerintahlied indischarging all its debts and liabilities, and any balance which remains after payingthe costs and expencses of winding up is distributed amount the members accordingto their rights and interests or otherwise dealth with as the constitution of thecompany directs.”

Definisi di atas menyatakan bahwa yang dimaksud dengan likuidasiatau penutupan adalah suatu proses dimana aset-aset perusahaan

Page 408: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 12 Dinamika Usaha dan Penangulangannya 371

dikumpulkan, hasil pengumpulan tersebut digunakan untuk memenuhihutang dan kewajiban, dan saldo yang tersisa atas pembayaran bebandan biaya dari penutupan akan diberikan kepada pemegang saham.

Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang PerubahanUndang-undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan dalam Pasal37 dan 37A maupun penjelasannya tidak memberikan perumusan istilah,definisi, karakter (ciri-ciri), dan struktur hukum dari “likuidasi”. Apabiladiteliti, maka pengertian likuidasi tidak terbatas pada pencabutan izinusaha bank akan tetapi lebih luas lagi termasuk tindakan pembubaran(outbinding) badan hukum bank dan penyelesaian atau pemberesan(vereffening) seluruh hak dan kewajiban bank sebagai akibat dibubarkannyabadan hukum bank tersebut atau dari bank yang dilikuidasi sesuaiperaturan perUndang-undangan yang berlaku dan terakhir dilakukanpenyelesaian terhadap seluruh hak dan kewajiban yang ditimbulkan olehbank yang dilikuidasi tersebut. Dengan demikian istilah likuidasi inimencakup lembaga pembubaran dan pemberesan.(Rachmadi Usman,2001:197).

Dalam Pasal 1 angka 4 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun1999 tentang Pencabutan Izin Usaha, Pembubaran dan Likuidasi Bankserta Pasal 1 huruf h Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia TentangTata Cara Pencabutan Izin Usaha, Pembubaran dan Likuidasi BankUmum Nomor 32/53/KEP/DIR tanggal 14 Mei 1999, dinyatakanbahwa likuidasi bank adalah tindakan penyelesaian seluruh hak dankewajiban bank sebagai akibat pencabutan izin usaha dan pembubaranbadan hukum bank.

Sedangkan dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang yaitu pasal56, tidak mempergunakan istilah “likuidasi”, tetapi menggunakan duaistilah yang satu sama lain berkaitan, yaitu “pembubaran” dan“pemberesan”. BW Belanda (Pasal 19 ayat (4)) mempergunakan istilahpembubaran (outbinding) dan pemberesan (vereffening). Dalam sistemCommon Law (Banking Act Singapore 1985), dipergunakan istilah“winding up” di samping “liquidation”. Likuidasi atau pembubaranjuga diartikan sebagai pemberhentian kegiatan perseroan sebagai akibatdari berakhirnya tujuan perseroan. Pembubaran tidak berarti berakhirnyaeksistensi perseroan, dimana perseroan sebagai subyek hukum yangmempunyai aktiva dan pasiva yang setelah deklarasi pembubarannyadiucapkan eksistensinya tetap ada tetapi dalam kondisi likuidasi(pembubaran). Hak yang dimiliki perseroan harus direalisasikan dankewajibannya harus dipenuhi dan selama kondisi likuidasi, perseroan

Page 409: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan372

tidak menjalankan tugas biasa, tetapi terbatas yaitu khusus untukmembereskan hak dan kewajiban itu. Eksistensi perseroan tetap adasepanjang diperlukan untuk pemberesan. (Mariam Darus Badrulzaman,1994:124)

Dari definisi-definisi tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwalikuidasi perusahaan adalah merupakan tindakan penyelesaian seluruhhak dan kewajiban perusahaan sebagai akibat pencabutan izin usaha yangpembubaran badan hukum bank. Jadi likuidasi perusahaan bankbukanlah sekedar pencabutan izin usaha dan pembubaran badan hukumbank, tetapi berkaitan dengan proses penyelesaian segala hak dankewajiban dari suatu bank yang dicabut izin usahanya. Setelah suatu bankdicabut izin usahanya, dilanjutkan lagi dengan proses pembubaran badanhukum bank yang bersangkutan, dan seterusnya dilakukan prosespemberesan berupa penyelesaian seluruh hak dan kewajiban (piutang danutang) bank sebagai akibat dari pencabutan izin usaha dan pembubaranbadan hukum bank. (Djoni S. Gazali dan Rachmadi Usman, 2010: 532)

3. Tanda-Tanda Kepailitan

Wirausahawan hendaknya mengetahui tanda-tanda usaha dan lingkunganyang mungkin merupakan peringatan dini kesulitan. Sering wirausahawantidak menyadari apa yang terjadi dan tidak mau menerima hal yang tidakbisa dihidarkan.(Wiratmo, Masyur. (2001: 88), menjelaskan, bahwabeberapa peringatan dini yang merupakan tanda-tanda kepailitan adalahsebagai berikut:1. Kelalai an dalam manajemen keuangan, sehingga tak seorangpun

yang bisa menjelaskan bagaimana uang dibelanjakan.2. Direktur tidak bisa mendokumentasikan dan menjelaskan transaksi-

transaksi besar.3. Pelanggan diberikan potongan harga tinggi untuk mempercepat

pembayaran karenaarus kas yang huruk.4. Kontrak yang diterima dibawah jutnlah standar untuk menghasilkan

kas.5. Bank meminta pelunasan hutang-hutangnya.6. Orang-orang penting dalam perusahaan meninggalkan perusahaan7. Kurangnya bahan mentah untuk memenuhi pesanan.8. Pajak upah dan gaji tidak dibayarkan.9. Pemasok meminta pembayaran secara kontan.10. Meningkatnya keluhan pelanggan mengenai kualitas produk/jasa.

Contoh, ketika terjadi kelalaian dalam manajemen urusankeuangan terdapat kecenderungan untuk melakukan segala hal yang

Page 410: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 12 Dinamika Usaha dan Penangulangannya 373

mengasilkan kas, seperti penurunan harga, mengurangi pasokan bahan untukmemenuhi pesanan, membebaskan orang-orang penting dalam perusahaan,sahatm, seperti perwakilan penjualan. Contohnya, perwakilan penjualan diberikankebebasan untuk mengurangi harga jika diperlukan dan dibayar dengankomisi standar. Disini harga yang tanpa kesadaran biaya atau pulang-pokok berkurang dibawah biaya langsung. Perwakilan penjualandiperbolehkan menerima komisi mereka, bahkan ketika harga yangditetapkan berada dibawah biaya. Dengan ini, pada akhimya usaha kehilangansejumlah besar uang dan harus mengumumkan kepailitan.

Jika wirausahawan mengetahui tanda-tanda awal seperti diatas makahendaknya dia segera meminta saran dari akuntan publik atau pengacara Bisadimungkinkan mencegah kepailitan dengan membuat perubahan dengan segeradalam operasi bisnis untuk memperbaiki arus kas dan kemampuanmendatangkan laba dari perusahaan.

B. Penanggulangan Usaha

1. Reorganisasi

Pengertian Reorganisasi perusahaan dalam artian yang luas, ialahperubahan mengenai imbangan atau susunan tertentu, baik yangmenyangkut struktur organisasi perusahaan maupun struktur modal darisuatu perusahaan. Pengertian Reorganisasi perusahaan dapat dibedakanmenjadi tiga, yaitu : 1).Reorganisasi Yuridis, yaitu perubahan mengenaibentuk hukum dari suatu perusahaan atau badan usaha. 2). ReorganisasiIntern, yaitu perubahan mengenai bentuk atau struktur organisasi(organisasi intern) dari suatu perusahaan atau badan usaha. 3).Reorganisasi Finansial, ialah perubahan menyeluruh dari keseluruhanstruktur modal dalam perusahaan. (Bambang Riyanto, 1989:240)

Reorganisasi merupakan alternatif yang kurang ekstrim dalamkepailitan. Dalam situasi ini pengadilan memberikan waktu dan "ruangbernafas" kepada usaha ventura untuk membayar hutang-hutangnya.Biasanya situasi terjadi karena usaha ventura mempunyai masalah denganarus kas dan kreditor mulai menekan perusahaan dengan tuntutan hukum,dan lain-lain. Wirausahawan merasa bahwa dengan adanya perpanjanganwaktu, bisnis akan bisa mempunyai solvabilitas dan likuiditas yang lebihtinggi untuk memenuhi kewajiban hutang-hutangnya.

Kreditor besar atau suatu pihak yang berkepentingan atau kelompokkreditor biasanya akan mengajukan kasus ini didepan pengadilan dankemudian rencana reorganisasi akan dibuat untuk menunjukkanbagaimana bisnis akan berputar. Rencana ini akan membagi hutang dankepemilikan kedalam dua kelompok: mereka yang akan dipengaruhi olehrencana dan mereka yang tidak terpengaruh dengan rencana.

Page 411: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan374

a. Mengahdapi Kasus Reorganisasi

Sekali rencana terselesaikan ia harus disetujui oleh pengadilan. Persetujuanrencana ini juga meminta bahwa semua kreditor dan pemilik setuju untuktunduk dengan rencana reorganisasi seperti yang dikemukakan didepanpengadilan. Keputusan yang dibuat dengan rencana reorganisasi biasanyamencerminkan satu atau gabungan dari hal-hal berikut ini:

1) Perluasan ini terjadi ketika dua atau lebih kreditor besar setuju untukmenunda suatu klaim. Hal ini hertindak sebagai perangsang bagi krcditorkecil untuk juga setuju dengan rencana reorganisasi.

2) Subtitusi Jika potensi masa depan dari usaha ventura terlihat menjanjikan,bisa dimungkinkan merubah saham atau yang lainnya dengan hutang yangada.

3) Penetapan penyelesaian Hutang diperingkat menurut kreditor sebagaipenyelesaian hutang.

b. Strategi Selama Reorganisasi

Biasanya reorganisasi membutuhkan waktu. Selama periode ini,wirausahawan bisa membantu proses bergerak lebih cepat denganberinisiatif membuat rencana-rencana, menjual rencana pada kreditoryang dijamin, komunikasi dengan kelompok kreditor, dan menghindaripenulisan cek yang tidak ada dananya.

Kunci untuk memperbesar proses kepailitan adalah mengikutikreditor tentang bagaimana bisnis dijalankan dan menekankan artipenting dukungan kreditor selama proses. Perbaikan kredibilitaswirausahawan dengan kreditor akan membantu usaha ventura lepas darikesulitan finansial tanpa tanda-tanda adanya kegagalan. Mencobabertemu dengan kelompok kreditor biasanya menimbulkan keributandan niat jahat. Kontak pertemuan langsung tersebut hendaknyadihindari. (Wiratmo, Masyur. 2001: 86)

Kepailitan merupakan upaya terkhir bagi wirausahawan. Setiapusaha hendaknya dibuat untuk menghindari kepailitan dan membuatusaha tetap beroperasi.

Business International Research Report menggunakan istilahresrukturisasi korporat (corporate restructuring) dalam prosestransformasi organisasi. Menurut Weston dalam buku Takeovers,Restructuring, and Corporate Governance (2002:288), terdapat berbagaistrategi reorganisasi dan restrukturisasi perusahaan diantaranya adalahreorganisasi kepemilikan dan aset, reorganisasi financial claims, danbeberapa strategi lainnya. Business International Research Report

Page 412: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 12 Dinamika Usaha dan Penangulangannya 375

menggolongkan berbagai strategi tersebut kedalam tiga komponenutama dalam transformasi ini, yaitu:1) Strategi Restructuring

Starategic Restructurisasi, yaitu penataan kembali rantai bisnis dengantujuan untuk meningkatkan keunggulan dan daya saing atau competitiveadvantage perusahaan. Strategic restructuring dapat ditempuh melaluiberbagai alternatif, diantaranya:a) Regrouping dan konsolidasi. Contoh penggabungan beberapa

BUMN menjadi satu kelompok.b) Joint Operation atau Kerja sama operasi (KSO) yaitu mengundang

manajemen yang sudah berpengalaman untuk diajak bekerjasama.c) Strategic Alliances adalah suatu bentuk kerjasama antara dua

perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan kinerjanyad) Pemecahan bisnis kedalam unit usaha atau yang dikenal strategik

business inti agar lebih mandiri dan efisien agar kinerjanya bisa diukur.

2) Operational Restructuring

Restrukturisasi operasional dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:a) Business Process Reengineering yaitu proses penataan ulang secara radikal

manajemen dan bisnis perusahaan.b) Delaying dan right sizing adalah alternatif kedua yang dimaksudkan untuk

mengurangi layer-layer dalam struktur organisasi perusahaan,tujuannya adalah untuk mengurangi destorsi informasi akibat terlalubanyaknya j enjang organisasi

c) Downsizing dan downscoping. Downsizing yaitu pengurangan karyawansedangkan downscoping adalah pengecilan bisnis melaluipengurangan unit-unit yang tidak penting dan mempertahankan corebusiness saja.

d) Melakukan pengukuran untuk meningkatkan efisiensi danproduktivitas

e) Mengurangi biaya overhead dan operasionale) Melakukan penutupan atau penjualan atas semua fasilitas (termasuk

post headquarters) dan aset lain yang tidak memberikan nilai tambah

3) Financial RestructuringFinancial Restructuring, yaitu penataan kembali struktur keuanganperusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.Restrukturisasi keuangan dapat dilakukan dengan beberapa alternatifyaitu:a) Menjadwal kembali pembayaran bunga dan pokok pinjaman.b) Penjadwalan kembali pembayaran pokok pinjaman.

Page 413: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan376

c) Mengubah utang menjadi modal sendiri (debt equity swap). Hutangdikonversi dalam bentuk saham.

d) Menjual non core business melalui spin off sell of atau liquidation.e) Mengundang investor individu yang potensial atau disebut juga private

placement ataupun karyawan dan manajemen untuk membeli sahamperusahaan/management buyout.

f) Penjualan saham kepada publik/go public. Manfaat utama dari go publicadalah :- Mendapat tambahan fresh money atau fresh capital.- Memudahkan perusahaan untuk melakukan diversifikasi.- Memudahkan dalam benchmarking company value.

g) Melalui market mekanisme dapat meningkatkan pengawasanmanajer perusahaan.

h) Bagi BUMN, go public dapat mengurangi campur tangan birokrasi.i) Akuntablitas pengelolaan perusahaan akan menjadi lebih baik.

2. Rencana Perpanjangan Waktu Pembayaran

Jika wirausahawan mempunyai pendapatan tetap, bisa dimungkinkanuntuk mengajukan perpanjangan waktu pembayaran selama hutang-hutang yang tidak dijamin kurang dari mi sal nya 10 juta dan hutang-hutang yang dijamin kurang dari 35 juta. Dengan ini wirausahawanmembuat rencana pembayaran cicilan dari hutang yang belumdilunaskan. Jika disetujui oleh pengadilan, rencana tersebut mengikatkreditor bahkan jika mereka sebelumnya tidak menyetujui pembayaransecara cicilan. (Wiratmo, Masyur. 2001: 86)

Wirausahawan harus mengajukan kepada pengadilan rencanayang pada dasarnya adalah anggaran pendapatan dimasa mendatang darisegi hutang-hutang yang belum dilunaskan. Rencana tersebut harusberisi pembayaran semua klaim yang mendapatkan prioritas. Disampingitu, rencana tersebut harus menguraikan berapa banyak yang harusdibayar sampai semua pembayaran bisa terselesaikan.

Klaim yang harus dibayar menurut peringkat adalah sebagaiberikut: (1) kreditor yang dijamin, (2) pengeluaran administratif, (3)klaim yang berasal dari operasi bisnis, (4) Klaim upah dan gaji pegawai,(5) kontribusi pada tunjangan karyawan, (6) klaim dari kreditorkonsumen, (7) pajak, dan (8) kreditor umum.

3. Suksesi Usaha

Banyak usaha baru akan dialihkan kepada anggota keluarga. Jika tidakada anggota keluarga yang tertarik pada usaha tersebut, penting bagi

Page 414: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 12 Dinamika Usaha dan Penangulangannya 377

wirausahawan untuk baik menjual usahanya atau melatih seseorangdalam organisasi untuk mengambil alih. Wiratmo, Masyur. (2001: 89):

a. Transfer kepada Anggota Keluarga

Mengalihkan usaha kepada anggota keluarga bisa menciptakan masalahinternal. Hal ini sering terjadi ketika anak laki-laki dan anak perempuandiberikan tanggung jawab menjalankan usaha tanpa pelatihan yangmemadai. Anggota keluarga lebih muda bisa lebih berhasil mengambilalih usaha jika dia memulai memikul berbagai tanggung jawaboperasional dalam organisasi sejak mula. Sangat bemanfaat bagianggota keluarga untuk berotasi dalam bidang usaha yang berbeda agarmempunyai perspektif yang lebih baik mengenai operasikeseluruhan.Karyawan pada departemen lain akan mampu membantu dalampelatihan dan mengetahui siapa pemimpin dimasa depan.

Juga akan sangat membantu jika wirausahawan tetap tinggaldalam organisasi untuk bertidak sebagai penasehat pengambil alihorganisasi. Hal ini akan sangat membantu dalam pembuatan keputusanbisnis. Akan tetapi, hal ini juga bisa menimbulkan konflik besar dengankaryawan yang telah lama dengan penisahaan dan yang tidak puasdengan pengambil alihan manajemen oleh anggota keluarga.

b. Transfer Usaha kepada Anggota bukan Keluarga

Sering anggota keluarga tidak tertarik mengambil alih tanggung jawabusaha. ketika hal ini terjadi, wirausahawan mcmpunyai tiga pilihan,; (1)melatih orang-orang kunci dan mempertahankan sahatn tnayoritas, (2)mempertahankan kendali dan menyewa manajer, (3) menjual hakusaha.

Mewariskan usaha kepada karyawan mempunyai keuntunganmemiliki orang-orang yang dekat dengan bisnis dan pasar men jadipengelola baru. Masalah transisi bisa diminimisasi karena pengalamandart karyawan. Dkamping itu, wirausahawan akan mcmpunyai waktuuntuk meluruskan transisi.

Isu penting ketika mewariskan usaha kepada karyawan adalahkepemilikan. Jika wirausahawan berencana mempertahankankepemilikan, masalah berapa banyak menjadi bidang negosiasi penting.pengelola baru mungkin memiliki memiliki kendali sehinggawirausahawan menjadi pemilik atau pemegang saham minoritas.

Kemampuan finansial dan manajerial dart kat yawan akanmcntiainkan penman pinning seperti ketika keputusan berapa banyakkepemilikan akan ditransler.

Page 415: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan378

Jika bisnis telah berada di tangan keluarga selama heberapa waktu,dan suksesi usaha kemungkinan akan berada ditangan anggota keluargadimasa depan, maka bisa dimungkinkan mempekerjakan seseoranguntuk menangani usaha. Menemukan seseorang dengan kemampuansama seperti wirausahawan mungkin akan sulit. Disamping itu,seseorang dengan keahlian menangani usaha mungkin sulit ditemukan.

Pilihan lain adalah menjual perusahaan kepada karyawan atauorang luar. Pertimbangan pokok dan ini adalah finansial yangmemerlukan penggantian akuntan dan/atau pengacara. Perlu bagiwirausahawan untuk menentukan nilai usaha. Nilai ini akan tergantungpada laktor-faktor seperti aktiva, pendapatan dimasa depan, dankemauan baik dalam merundingkan penjualan usaha. Wirausahawanjuga membutuhkan bantuan tidak hanya menetapkan nilai yang wajartetapi juga menentukan rencana pembayaran yang paling tepat.

C. Mempertahankan dan Membuka Usaha Baru

1. Mempertahankan Operasi Usaha

Setiap wirausahawan yang memulai usaha hendaknya memperhatikankesalahan dari orang lain, sebagaimana halnya dengan proses belajar.Terdapat persyaratan tertentu yang bisa membantu mempertahankanoperasi usaha baru dan mengurangi resiko kegagalan. Kita tidak pernahbisa menjamin keberhasilan tetapi kita bisa belajar bagaimanamenghindari kegagalan.

Faktor-faktor penting yang bisa mengurangi resiko kegagalanbisnis adalah sebagai berikut:

a. Menghindari optimisme yang berlebih-lebihan ketika bisnismenunjukkan keberhasilannya.

b. Senantiasa membuat rencana-rencana pemasaran yang baik dengantujuan yang jelas.

c. Membuat proyeksi arus kas yang baik dan menghindari kapitalisasi.

d. Selalu berada didepan dalam pasar.

e. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu ditekankan yang mungkin bisamenyebabkan perusahaan berada dalam bahaya. (Wiratmo, Masyur.2001: 86)

Dengan demikian, maka wirausahawan hendaknya pekaterhadap tiap-tiap faktor tersebut, tanpa memandang ukuran atautipe bisnis yang dilakukan.

Page 416: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 12 Dinamika Usaha dan Penangulangannya 379

Banyak wirausahawan yang terlalu percaya diri pada kemampuanmereka, yang memang diperlukan agar berhasil dalam usaha dan bidangmereka. Akan tetapi, terdapat optimisme yang berlebih-lebihan yangbisa membahayakan usaha ventura mereka. Terlalu optimis seringmenjadikan wirausahawan ceroboh dalam menangani bisnis dan seringkehilangan tanda-tanda penting bahwa bisnis perlu mendapatkanbantuan.

Pembuatan rencana pemasaran selama periode waktu 12 bulanadalah penting bagi wirausahawan. Proyeksi arus kas juga merupakanpertimbangan penting bagi wirausahawan. Arus kas adalah masalahserius dalam setiap kasus kepailitan. Didalam membuat proyeksi aruskas, wirausahawan perlu mendapatkan bantuan dari akuntan. pengacara,atau badan pemerintah.

Banyak wirausahawan menghidari pengumpulan informasi yangmemadai mengenai pasar. Informasi adalah asset penting bagiwirausahawan, khususnya mengenai potensi pasar masa depan danperamalan pasar yang bisa langsung dicapai. Wirausahawan akan seringmencoba menduga apa yang terjadi dipasar dan mengabaikan perubahanpasar. Hal ini bisa menimbulkan masalah, terutama jika pesaing bereaksipositif pada perubahan pasar.

Dalam tahap awal usaha ventura, perlu bagi wirausahawan untukmengetahui hal-hal yang bisa menimbulkan masalah, yaitu hal-hal pada saatmana usaha ventura berubah ukuran perusahaannya, memerlukan strategibaru untuk bertahan hidup. Kenaikan penjualan awal yang cepat bisaditafsirkan salah sehingga usaha ventura berusaha meningkatkankapasitas pabrik, menandatangi kontrak barn dengan pemasok, ataumeningkatkan persediaan, yang menyebabkan penurunan maijin dankelebihan likuiditas. Untuk mengimbangi hal inl, harga dinaikkan dankualitas diperlemah, yang inengakibatkan penjualan yang rendah. Halini menjadi lingkaran tak berujung yang pada akhirnya menyebabkankepailitan.

Hal-hal yang menimbulkan masalah bisa diidentifikasi berdasarkanpada volume penjualan. Misalnya, bisa dinumgkinkan mengetahuipenjualan sebesar 100 juta, 200 juta, 300 juta rupiah mungkinmenandai keputusan penting dari segi investasi modal danpengeluaran operasional seperti penarikan tenaga kerja baru. Wirausahawanharus mengetahui bahan tingkat penjualan pada investasi modal danpengeluaran operasional.

Page 417: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan380

2. Memulai Usaha dari Awal Kembali

Kepailitantan dan likuidasi bukanlah akhir dari segala-galanya bagiwirausahawan. Sejarah menunjukkan banyak wirausahawan yangmengalami kegagalan berkali-kali sebelum akhirnya berhasil.

Sesuai dengan karakteristik wirausahawan, kita tahu bahwakemungkinan besar para wirausahawan akan memulai lagi usahanyabahkan sesudah mengalami kegagalan. Para wirausahawan akanbelajar dari kesalahan-kesalahan yang di lakukannya, sehinggainvestor bisa melihat hal yang menguntungkan pada orang-orangyang sebelumnya telah gagal, karena mereka menganggap dia tidakakan melakukan kesalahan yang sama lagi.

Wirausahawan yang belajar dari kesalahan cenderung mempunyaipemahaman dan penilaian yang baik tentang (1) kebutuhan bagipenelitian pasar, (2) kapitalisasi awal yang lebih besar, (3) ketrampilanusaha yang lebih besar. Akan tetapi tidak semua wirausahawan belajartentang perlunya ketrampilan bisnis yang lebih besar karena banyakdari wirausahawan yang tidak belajar dari pengalaman masa lalu dancenderung untuk mengalami kegagalan sekali lagi. (Wiratmo, Masyur.2001: 89)

Akan tetapi, kegagalan bisnis tidak selalu merupakan cacat ketikatiba waktunya mencari modal ventura. Pengalaman masa lalu akanmengungkapkan selama melakukan usaha pemula berikutnya, tetapidengan penjelasan hati-hati tentang mengapa terjadi kegagalan danbagaimana hal tersebut akan dicegah dimasa depan, kepercayaan akanbisa dipulihkan.

PENUTUP

Kasus kepailitan paling ekstrim adalah ketika wirausahawan secarasukarela atau dengan berat hati harus melikuidasi semua aktiva usahayang tidak bisa dibebaskan.

Reorganisasi merupakan alternatif yang kurang ekstritn dalamkepailitan. Reorganisasi terjadi karena usaha mempunyai masalahdengan arus kas dan kreditor mulai menekan perusahaan dengantuntutan hukum, dan lain-lain.

Faktor-faktor penting yang bisa mengurangi resiko kegagalanbisnis adalah sebagai berikut; (a) Menghindari optimisme yangber1ebih-lebihan ketika bisnis menunjukkan keberhasilannya, (b)Senantiasa membuat rencana-rencana pemasaran yang baik dengantujuan yang jelas, (c) Membuat proyeksi arus kas yang baik dan

Page 418: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 12 Dinamika Usaha dan Penangulangannya 381

menghindari kapitalisasi, (e) Selalu berada didepan claim pasar, dan (f)mengidentifikasi hal-hal yang perlu ditekankan yang mungkin bisamenyebabkan perusahaan berada dalam bahaya.

Kegagalan bisnis tidak selalu merupakan cacat ketika tibawaktunya mencari modal ventura. Pengalaman masa lalu akanmengungkapkan selama melakukan usaha pemula berikutnya, tetapidengan penjelasan hati-hati tentang mengapa terjadi kegagalan danbagaimana hal tersebut akan dicegah dimasa depan, kepercayaan akanbisa dipulihkan.

RINKASAN1. Terdapat tiga alternatif bagi badan usaha yang berada pada posisi

mendekati kepailitan atau pada posisi tidak mampu membayarkewajiban jangka pendeknya. Tiga altematif tersebut adalah (a)likuidasi, (b) reorganisasi, dan (c) perpanjangan waktu pembayaran.

2. Kasus kepailitan paling ekstrim adalah ketika wirausahawan secarasukarela atau dengan berat hati harus melikuidasi semua aktivausaha yang tidak bisa dibebaskan.

3. Reorganisasi merupakan alternatif yang kurang ekstritn claimkepailitan.

4. Reorganisasi terjadi karena usaha mempunyai masalah dengan aruskas dan kreditor mulai menekan perusahaan dengan tuntutanhukum, dan lain-lain.

5. Keputusan yang dibuat dengan rencana reorganisasi biasanyamencerminkan satu atau gabungan dari hal-hal berikut: (a)Perluasan ini terjadi ketika dua atau lebih kreditor besar setujuuntuk menunda suatu klaim. Hal ini bertindak sebagai perangsangbagi kreditor kecil untuk juga setuju dengan rencana reorganisasi.(b) Subtitusi. Jika potensi masa depan dari usaha terlihatmenjanjikan, bisa dimungkinkan merubah saham atau yang lainnyadengan hutang yang ada. (c) Penetapan penyelesaian. Hutangdiperingkat menurut kreditor sebagai penyelesaian hutang.

6. Jika wirausahawan mempunyai pendapatan tetap, bisadimungkinkan untuk mengajukan perpanjangan waktu pembayaran.

7. Biasanya reorganisasi membutuhkan waktu. Selama periode ini,wirausahawan bisa membantu proses bergerak lebih cepat denganberinisiatif membuat rencana-rencana, menjual rencana padakreditor yang dijamin, komunikasi dengan kelompok kreditor, danmenghindari penulisan cek yang tidak ada dananya.

8. Faktor-faktor penting yang bisa mengurangi resiko kegagalan bisnisadalah sebagai berikut; (a) Menghindari optimisme yang ber1ebih-

Page 419: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan382

lebihan ketika bisnis menunjukkan keberhasilannya, (b) Senantiasamembuat rencana-rencana pemasaran yang baik dengan tujuan yangjelas, (c) Membuat proyeksi arus kas yang baik dan menghindarikapitalisasi, (e) Selalu berada didepan claim pasar, dan (f)mengidentifikasi hal-hal yang perlu ditekankan yang mungkin bisamenyebabkan perusahaan berada dalam bahaya.

9. Beberapa peringatan dini yang merupakan tanda-tanda kepailitanadalah sebagai berikut: (a) Kel al aian d al am m an ajemenkeuangan, sehingga tak seorangpun yang bisa menjelaskanbagaimana uang dibelanjakan. (b) Direkturtidak bisamendokumentasikan dan menjelaskan transaksi-transaksi besar, (c)Pelanggan diberikan potongan harga tinggi untuk mempereepatpemhayaran karena arus kas yang buruk, (d) Kontrak yang diterimadibawah jurnlah standar untuk menghasilkan kas, (e) Bank memintapelunasan hutang-hutangnya, (f) Orang-orang penting dalamperusahaan meninggalkan perusahaan, (g) Kurangnya bahan mentahuntuk memenuhi pesanan, (h) Pajak upah dan gaji tidak dibayarkan,(i) Pemasok meminta pembayaran secarakontan, (j) Meningkatnyakeluhan pelanggan mengenai kualitas produk/jasa.

10. Wirausahawan yang belajar dari kesalahan cenderung mempunyaipemahaman dan penilaian yang baik tentang (1) kebutuhan bagipenelitian pasar, (2) kapitalisasi awal yang lebih besar, (3)ketrampilan usaha yang lebih besar.

11. Banyak usaha baru akan dialihkan kepada anggota keluarga. Jikatidak ada anggota keluarga yang tertarik pada usaha tersebut,penting bagi wirausahawan untuk baik menjual usahanya ataumelatih seseorang dalam organisasi untuk mengambil alih.

12. Mengalihkan usaha kepada anggota keluarga bisa menciptakanmasalah internal. Hal ini sering terjadi ketika anak laki-laki dan anakperempuan diberikan tanggung jawab menjalankan usaha tanpapelatihan yang memadai.

13. Isu penting ketika mewariskan usaha kepada karyawan adalahkepemilikan. Jika wirausahawan berencana mempertahankankepemilikan, masalah berapa banyak menjadi bidang negosiasipenting.

LATIHAN1. Mengapa terjadi kepailitan dalam usaha ?2. Apa yang harus dilakukan untuk menghindari adanya kepailitan?3. Apa alternatif dalam usaha yang mendekati kepailitan atau tidak

mampu membayar kewajihan-kewajihan jangka pcndeknya?

Page 420: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 12 Dinamika Usaha dan Penangulangannya 383

4. Likuidasi merupakan alternatif kepailitan paling ekstrim. Mengapadilakukan likuidasi usaha?

5. Bagimana likudasi usaha dilakukan?6. Proses reorganisasi dikatakan sebagai alternatif paling kurang

ekstrim. Mengapa dikatakan demikian'?7. Keputusan yang dilakukan semua proses reorganisasi biasanya

mencerminkan apa saja?8. Bagaimana mengajukan perpanjangan waktu pembayaran hutang-

hutang yang jatuh tempo?9. Strategi apa yang biasanya dilakukan selama reorganisasi?10. Faktor-faktor apa yang bisa mengurangi resiko kepailitan?11. Apa saja tanda-tanda terjadinya kepailitan, dan bagaimana hal

tersebut hisa dicegah?12. Suksesi usaha biasanya dilakukan dengan mewariskan usaha kepada

anggota keluarga. Apa yang menjadi masalah dalam suksesi usahakepada anggota keluarga?

13. Alternatif apa saja bagi wirausahawan ketika anggota keluarga tidakada yang tertarik .untuk meneruskan usahanya?

14. Masalah apa saja yang timbul ketika menga!ihkan manajemen usahakepada orangorang bukan anggota keluarga?

PUSTAKABryan A. Garner (ed.) 199. Black’s Law Dictionary Seventh Edition, St. Paul

Minn, West Publishing Co.Djoni S. Gazali dan Rachmadi Usman, 2010. Hukum Perbankan, Jakarta,

Penerbit Sinar Grafika.Dunil, 2004. Kamus Istilah Perbankan Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.Fransisca Popi Pemerintahy Melati, 2004. Likuidasi Bank dan Perlindungan

Hukum Terhadap Nasabah Penyimpan Dana, Tesis MagisterKenotariatan. Jakarta: Universitas Indonesia.

Hadi Shubhan M, 2009. Hukum Kepailitan: Prinsip, Norma, dan raktik diPeradilan, Jakarta: Kencana Prenada Group,

Mariam Darus Badrulzaman, 1994, Aneka Hukum Bisnis, Cet. I. Bandung:Alumni.

Bambang Riyanto, 1989. Dasar - Dasar Perusahaan, Yogyakarta : YayasanBadan Penerbit Gadjah Mada. .

Rachmadi Usman, 2001. Aspek-Aspek Hukum Perbankan di Indonesia,Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sudarsono, 1999. Kamus Hukum, cet ke-2, Jakarta : PT Rineka Cipta.Tim Penyunting Kamus Hukum Ekonomi ELIPS, 1997. Kamus Hukum

Page 421: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan384

Ekonomi, Jakarta : PT Global Gramedia Pustaka Utama..Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1990.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.Tim Penyusun Kamus Perbankan Indonesia, 1980. Kamus Perbankan, Jakarta :

Institut Bankir Indonesia.Wiratmo Masyur, 2001. Kewirausahaan. Diktat Kuliah. Jakarta:

GunadarmaZainal Asikin, 1995. Pokok-Pokok Hukum Perbankan di Indonesia, Jakarta,

PT Raja Grafindo Persada.

Page 422: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 12 Dinamika Usaha dan Penangulangannya 385

BARU PISANBab 12Dinamika Usaha dan Penaggulangannya .................................................. 367A.Dinamika dalam Usaha ............................................................368

1. Kepailitan .................................................................................. 3682. Likuidasi .................................................................................... 3693. Tanda-Tanda Kepailitan ............................................................ 372

B.Penagulangan Usaha ................................................................3731. Reorganisasi............................................................................... 3732. Rencana Perpanjangan Waktu Pembayaran................................ 3763. Suksesi Usaha ............................................................................ 376

C.Mempertahankan dan Membuka Usaha Baru .........................3781. Mempertahankan Operasi Usaha ............................................... 3782. Memulai Usaha dari Awal Kembali............................................ 380

PENUTUP ...................................................................................... 380RINKASAN..................................................................................... 381LATIHAN ........................................................................................ 382PUSTAKA ....................................................................................... 383

Page 423: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 13 Studi Kelayakan Usaha Baru 385

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.

Bab 13Studi Kelayakan dan Rancangan Usaha Baru

Mempelajari secara mendalam tentang usaha yang akan dijalankan,dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha dijalankan.

1.2.3.4.5.

TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mengikuti perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa mampumemahami, menjelaskan tentang ; studi kelayakan usaha baru, penetapankelayahakan usaha, aspek-aspek studi kelayakan, dan merencanakan usahabaru

POKOK BAHASAN Studi Kelayakan Usaha Baru Penetapan Kelayahakan Usaha Aspek-aspek Studi Kelayakan Merencanakan Usaha Baru

Page 424: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan386

TOPIK BAHASAN

A. Studi Kelayakan

Yang pertama kali harus dilakukan dalam memulai usaha baru adalahAnalisa/studi kelayakan usaha tersebut. Tingginya biaya kegagalanmenjadikan perlunya penelitian secara komprehensiff dan sistematisvariabel strategis yang menentukan kelayakan dan kemampuanmemperoleh laba dari usaha baru tersebut dalam jangka panjang.

1. Definisi Studi Kelayakan Usaha

Studi kelayakan bisnis/usaha adalah suatu kegiatan yang mempelajarisecara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis yang akandijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebutdijalankan, (Kasmir dan Jakfar, 2003:10), objek yang diteliti tidak hanyapada bisnis atau usaha yang besar saja, tapi pada bisnis atau usaha yangsederhana bisa juga diterapkan.

Kelayakan artinya penelitian yang dilakukan secara mendalamtersebut dilakukan untuk menentukan apakah usaha yang akan dijalankanakan memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biayayang dikeluarkan. Dengan kata lain kelayakan dapat diartikan bahwa usahayang dijalankan akan memberikan keuntungan finansial dan non-finansialsesuai dengan tujuan yang mereka inginkan. Layak di sini diartikan jugaakan memberikan keuntungan tidak hanya bagi perusahaan yangmenjalankannya, akan tetapi juga bagi investor, kreditur, pemerintah danmasyarakat luas.

Pada umumnya studi kelayakan bisnis akan menyangkut tiga aspek(Suad Husnan, 1995:6), yaitu :a. Manfaat ekonomis bagi usaha itu sendiri (sering pula disebut manfaat

financial). Yang berarti apakah usaha yang akan dijalankan itudipandang cukup menguntungkan apabila dibandingkan denganresikonya.

b. Manfaat ekonomis usaha tersebut bagi Negara tempat usaha tersebutdilaksanakan (sering disebut manfaat ekonomi nasional).

c. Manfaat sosial usaha tersebut bagi masyarakat sekitar usaha tersebut.

2. Tujuan Dilakukan Studi Kelayakan.Paling tidak ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau bisnisdijalankan perlu dilakukan studi kelayakan (Kasmir Jakfar,2003 :20), yaitu:a. Menghindari Resiko Kerugian; Untuk mengatasi resiko kerugian di

masa yang akan datang ada semacam kondisi kepastian. Kondisi ini ada

Page 425: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 13 Studi Kelayakan Usaha Baru 387

yang dapat diramalkan akan terjadi atau memang dengan sendirinyaterjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini fungsi studi kelayakanadalah untuk meminimalkan resiko yang tidak kita inginkan, baikresiko yang dapat kita kendalikan maupun yang tidak dapatdikendalikan.

b. Memudahkan Perencanaan; Jika kita sudah dapat meramalkan apayang akan terjadi di masa yang akan datang, maka akan mempermudahkita dalam melakukan perencanaan dan hal-hal apa saja yang perludirencanakan.

c. Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan; Dengan adanya berbagairencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan pelaksanaanusaha. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah memilikipedoman yang harus diikuti. Pedoman tersebut telah tersusun secarasistematis, sehingga usaha yang dilaksanakan dapat tepat sasaran dansesuai dengan rencana yang sudah disusun.

d. Memudahkan Pengawasan; Dengan telah dilaksanakannya suatu usahasesuai dengan rencana yang sudah disusun, maka akan memudahkankita untuk melakukan pengwasan terhadap jalannya usaha. Pengawasanini perlu dilakukan agar tidak melenceng dari rencana yang telahdisusun.

e. Memudahkan Pengendalian; Apabila dalam pelaksanaan pekerjaantelah dilakukan pengawasan, maka jika terjadi penyimpangan akanmudah terdeteksi, sehingga dapat dilakukan pengendalian ataspenyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian adalah untukmengendalikan pelaksanaan agar tidak melenceng dari rel yangsesungguhnya, sehingga pada akhirnya tujuan perusahaan akantercapai.

Studi kelayakan ini akan memakan biaya tetapi biaya tersebut relatifkecil bila dibandingkan dengan resiko kegagalan suatu usaha yangmenyangkut investasi dalam jumlah besar, ada pula sebab lain yangmengakibatkan suatu usaha ternyata kemudian menjadi tidakmenguntungkan (gagal). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam studikelayakan:a. Ruang lingkup kegiatan usahab. Cara kegiatan usaha dilakukanc. Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan berhasilnya suatu

usaha.d. Hasil kegiatan usaha tersebut, serta biaya yang harus ditanggung untuk

memperoleh hasil tersebut.e. Akibat-akibat yang bermanfaat maupun yang tidak dari adanya usaha

tersebut.

Page 426: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan388

3. Tahapan Studi Kelayakan Bisnis

Dalam melaksanakan studi kelayakan bisnis atau usaha, ada beberapatahapan studi yang dikerjakan (Husain Umar, 1997:13), yaitu:

a. Penemuan Ide Proyek

Produk atau Jasa yang akan dibuat haruslah berpotensi untuk dijual danmenguntungkan. Karena itu, penelitian terhadap kebutuhan pasar danjenis produk atau jasa dari usaha harus dilakukan. Penelitian jenis produkdapat dilakukan dengan kriteria-kriteria bahwa suatu produk atau jasadibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar yang masih belum terpenuhi,memenuhi kebutuhan manusia tetapi produk atau jasa tersebut belumada.

b. Tahap Penelitian;

Setelah ide-ide proyek dipilih, selanjutnya dilakukan penelitian yang lebihmendalam dengan memakai metode ilmiah. Proses itu dimulai denganmengumpulkan data, lalu mengolah data dengan memasukkan teori-teoriyang relevan, menganalisis dan menginterpretasi hasil pengolahan datadengan alat-alat analisis yang sesuai.

c. Tahap Evaluasi Proyek;

Ada tiga macam evaluasi proyek. Pertama, mengevaluasi usulan proyekyang akan didirikan. Kedua, mengevaluasi proyek yang sedang beroperasi.Dan yang Ketiga, mengevaluasi proyek yang baru selesai dibangun.Evaluasi berarti membandingkan antara sesuatu dengan satu atau lebihstandar atau kriteria, dimana standar atau kriteria ini bersifat kuantitatifmaupun kualitatif. Untuk evaluasi proyek, yang dibandingkan adalahseluruh ongkos yang ditimbulkan oleh usulan proyek serta manfaat ataubenefit yang akan diperoleh.

d. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak;

Jika terdapat lebih dari satu usulan proyek bisnis yang dianggap layak danterdapat keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki manajemen untukmerealisasikan semua proyek tersebut, maka perlu dilakukan pemilihanproyek yang dianggap paling penting untuk direalisasikan. Sudah tentu,proyek yang diprioritaskan ini mempunyai skor tertinggi jikadibandingkan dengan usulan proyek yang lain berdasarkan kriteria-kriteriapenilaian yang telah ditentukan.

e. Tahap Rencana Pelaksanaan Proyek Bisnis;

Setelah suatu usulan proyek dipilih untuk direalisasikan, perlu dibuat suaturencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek itu sendiri. Mulai dari

Page 427: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 13 Studi Kelayakan Usaha Baru 389

menentukan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana,ketersediaan dana dan sumber daya lain, kesiapan manajemen dan lain-lain.

f. Tahap Pelaksanaan Proyek Bisnis;

Setelah semua persiapan yang harus dikerjakan selesai disiapkan, tahappelaksanaan proyek pun dimulai. Semua tenaga pelaksana proyek, mulaidari pemimpin sampai pada tingkat yang paling bawah, harus bekerjasama dengan sebaik-baiknya sesuai dengan rencana yang telah diterapkan.

B. Penetapan Kelayakan Usaha Baru

Banyak dana te1ah di keluarkan didalam memulai usaha baru. Banyakpula ventura baru yang mengalami kebangkrutan dalam satu atau duatahun, dan hanya sedikit saja yang berhasil dalam usahanya. Salah satufaktor yang menyebabkan kegagalan usaha baru adalah kendala bagiwirausahawan. Alasan utama kegagalan usaha baru adalah:

1. Pengetahuan pasar yang tidak memadai;

Kelemahan ini termasuk juga kurangnya inforniasi mengenai potensipertnintaan untuk produk, ukuran pasar sekarang dan masa yang akandatang, pangsa pasar yang bisa diharapkan secara realistis, dan metodedistribusi yang memadai.

2. Kinerja Produk Yang Salah;

Seringkali produk baru tidakberfungsi seperti yang disebutkan yangdisebabkan terlalu cepatnya pengembangan produksi dan uji cobs produk,atau kendali mutu yang tidak memadai.

Usaha pernasaran dan penjualan yang tidak efektif; Hasil yang buruksering menunjukkan usaha promosi yang salah arah dan tidak memadaidan kurangnya kemampuan memecahkan masalah yang ada dalampenjualan, pelayanan, atau kedekatan dengan pasar.

3. Tidak disadarinya tekanan persaingan;

Usaha barn sering gagal karena wirausahawan tidak memperhitungkanreaksi yang mungkin dilakukan pesaing, seperti potongan harga yangtinggi dan diskon khusus kepada pengecer.

4. Keusangan Produk Yang Terlalu Cepat;

Daur hidup dari produk baru cenderung menjadi semakin pendek, padabanyak industri kemajuan teknologi demikian cepat sehingga produk barucepat menjadi usang sesudah ia diluncurkan.

Page 428: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan390

5. Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat;

Pemilihan waktu yang salah untuk meluncurkan usaha baru seringmenyebabkan kegagalan komersial. Produk baru mungkin diperkenalkansebelum adaanya keinginan riil pasar dan teknologi baru, atau produktersebut mungkin terlambat diperkenalkan dipasar, ketika minat darikonsumen mulai menurun.

6. Kapitalisasi yang Tidak Memadai

Pengeluaran operasi yang tidak diprediksi, investasi yang berlebih-lebihanpada asset tetap, dan kesulitan keuangan yang berkaitan dengan masalahfinansial tersebut merupakan salah satu penyebab kegagalan usaha baru.

Suatu analisa kelayakan yang komprehensif dan sistematis hendaknyamampu mengidentifikasi masalah diatas, jika ada, dan menunjukkan carauntuk mengendalikannya. Rangkuman diatas menyatakan syarat-syaratyang penting bagi keberhasilan ventura baru dimasa depan; Pengetahuanpasar yang memadai, produk yang kompetitif yang menjalankan fungsinyadengan baik, kesadaran akan situasi persaingan, basis finansial yangmemadai dengan strategi investasi yang tepat, serta waktu memulai usahayang tepat. Persyaratan tersebut akan bisa dilakukan oleh manajemen yangkompeten. Hakikat dari analisa kelayakan bagi usaha baru yangdimaksudkan adalah menemukan jawaban bagi pertanyaan mendasar yangjuga sangat sulit: Apa yang akan dilakukan untuk mengimplementasikangagasan ventura baru (produk)? Bisakah dijual? Berapakah biayanya?Mampukah produk tersebut mendatangkan laba?

C. Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Husein Umar dalam bukunya Studi Kelayakan Bisnis,Manajemen, Metode dan Kasus, (1997:10), aspek-aspek dalam studikelayakan meliputi; aspek teknis, pasar, yuridis, manajemen lingkungan,dan persaingan. Untuk lebih jelasnya aspek-tersebut adalah sebagaiberikut:

1. Aspek Teknis

Evaluasi aspek teknis ini mempelajari kebutuhan-kebutuhan teknisproyek, seperti penentuan kapasitas produksi, jenis teknologi yangdigunakan, pemakaian peralatan dan mesin, serta lokasi usaha yang palingmenguntungkan.

Setiap gagasan kewirausahawanan-apakah produksi barang ataukahpenyediaan jasamempunyai aspek teknis yang harus dianalisa sebelum

Page 429: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 13 Studi Kelayakan Usaha Baru 391

usaha implementasi gagasan dilaksanakan. Dua langkah penting didalamproses ini adalah 1) identifikasi spesifikasi teknis penting, dan 2) uji cobaproduk atau jasa untuk menemukan apakah ia memenuhi spesifikasikinerja.

a. Identifikasi Spesifikasi Teknis Penting

Evaluasi gagasan ventura baru hendaknya dimulai dengan identifikasipersyaratan teknis yang kritis terhadap pasar dan karenanya perlu untukmemenuhi harapan dari pelanggan potensial. Persyaratan teknis yangpaling penting adalah:

1) Disain fungsional dari produk dan daya tank penampilannya2) Fleksibilitas, memungkinkan adanya modifikasi ciri luar dari produk

untuk memenuhi permintaan konsumen atau perubahan teknologi danpersaingan

3) Daya tahan bahan baku produk bisa diandalkan, kinerja produk sepertiyang diharapkan pada kondisi operasi normal

4) Keamanan produk, tidak menimbulkan bahaya pada kondisioperasional daya guna yang bisa diterima

5) Kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah6) Standardisasi melalui dihilangkannya suku cadang yang tidak perlu7) Kemudahan untuk diproduksi, dan diproses kemudahan untuk

ditangani.

b. Pengembangan dan Uji Coba Produk

Pengembangan dan uji coba produk termasuk juga studi rekayasa, ujilaboratorium, evaluasi bahan baku alternatif, dan fabrikasi model danprototip untuk uji lapangan. Untuk setiap tahap pengujian hasil negatifdan positif harus ditimbang dan dilakukan penyesuaian yang perlu.

Langkah pertama didalam menetapkan kelayakan teknis gagasanventura baru adalah identifikasi persyaratan teknis penting danperumusan spesitikasi kinerja. Pada tiap langkah berikutnya hasil-hasilharus dievaluasi terhadap persyaratan dan spesifikasi tersebut.Wirausahawan yang mengimplementasikan gagasan dengan cara inimenetapkan kelayakan teknisnya dan mendapatkan jaminan bahwaproduk atau jasa tersebut akan bisa memenuhi gagasan pelangganpotensial.

2. Aspek Pasar dan Pemasaran

Evaluasi aspek pasar dan pemasaran sangat penting dilakukan karenatidak ada usaha yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang atau

Page 430: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan392

jasa yang dihasilkan oleh usaha tersebut. Pada dasarnya, aspek pasar danpemasaran bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas pasar,pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar produk atau jasa yangbersangkutan.

Para wirausahawan selalu membutuhkaan informasi dan pengetahuantentang pasar mereka. Tujuan dari pemasaran adalah memnuhipermintaan pelanggan.

a. Riset Pasar

Riset pasar adalah pengumpulan, pencatatan dan analisis secara sistematis,atas informasi yang berkaitan dengan pemasaran dan jasa. Riset pasardapat membuat keputusan pemasaran yang lebih balk. Riset pasar jugadapat membantu keputusan pemasaran yang lebih baik. Tujuan riset pasaradalah mengumpulkan informasi untuk pengambilan keputusan padaperasaan dan pendapatnya sendiri dalamrangka membantu untuk:

1) Menemukan pasar yang menguntungkan

2) Memilih produk yang dapat dijual

3) Menentukan perubahan dalam perilaku konsumen

4) Meningkatkan teknik-teknik pemasaran yang lebih baik

5) Merencanakan sasaran yang realistik.

Dengan demikian Perakitan, penyaringan, dan analisa informasiyang relevan mengenai pasar dan kemampuan dari produk untukdipasarkan merupakan landasan untuk menilai potensi keberhasilan daritusaha baru yang dimaksudkan. Tiga aspek utama bagi prosedur ini adalah:

1) Penelitian potensi pasar dan identifikasi pelanggan (pemakai) potensial2) Analisa seberapa besar perusahaan baru tersebut bisa memanfaatkan

potensi pasar3) Penentuan peluang nyata pasar dan resiko-resiko melalui uji coba

pasar.

b. Analisa Potensi Pasar

Penentuan dari evaluasi potensi pasar darn ventura bisnis baru yangdirencanakan hendaknya dimulai dengan pengumpulan data-data yangrelevan dengan pasar mengenai pelanggan potensial, motivasipembeliannya, kebiasaan membeli, dan dampak perubahan dalamkarakteristik produk pada potensi pasar. Penelitian mengenai potensipasar bagi usaha baru mungkin melibatkan penilaian subyektif danpribadi; dan tidak selalu ilmiah.

Page 431: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 13 Studi Kelayakan Usaha Baru 393

Wirausahawan hendaknya menggunakan pendekatan ilmiah;mereka hendaknya bertumpu pada informasi obyektif mengenaipelanggan potensial, bisa memilah-milah informasi. Banyak wirausahawanyang mengabaikan keberadaan pasar, atau mereka hanya melakukanpenelitian pasar untuk membenarkan keyakinan mereka. Wirausahawanyang bijak akan menggunakan sebagian besar waktu mereka untukmengidentifikasi pasar potensial.

c. Identifikasi Pasar Potensial

Potensi pasar adalah ungkapan mengenai peluang penjualan maksimumuntuk produk atau jasa tertentu selama periode waktu yang ditentukan,misalnya satu tahun. Estimasi potensi pasar melibatkan permintaansekarang terhadap produk dan proyeksi kecenderungan pasar dimasamendatang. Langkah-langkah untk mengidentifikasi dan mengestimasipotensi pasar adalah sebagai berikut:1) Identifikasi pemakai akhir tertentu dari produk atau jasa2) Identifikasi segmen pasar pokok, yaitu, kategori pelanggan yang relatif

homogen3) Menentukan atau memperkirakan volume pembelian potensial dalam

tiap-tiap segmen pasar dan volume total dari semua segmen.

d. Identifikasi Pelanggan Potensial

Identifikasi pelanggan potensial mungkin sangat mudah, karena produktersebut akan menunjukkan siapa yang akan menggunakannya. Jawabanbagi pertanyaan berikut ini akan memudahkan perusahaan untukmengidentifikasi pemakai potensial;1) Siapa yang merupakan pembeli potensial dari produk?2) Dimanakan pemakai potensial bertempat?3) Mengapa pelanggan potensial ingin membeli produk ini? Apa

kebiasaan membeli mereka? Seberapa sering mereka membeli produkini? Berapa jumlah rata-rata tiap pesanan?

4) Berapa junilah total permintaan produk ini setiap bulannya atau setiaptahunnya?

5) Bagaimana siklus perrnintaan?6) Bagaimana potensi pertumbuhan dari pasar ini?

Sekali pelanggan potensial bisa diidentifikasi, langkah kedua adalahmengklasifikasikan pelanggan kedalam kategori homogen masing-masingmempunyai karakteristik yang sama dan bisa diidentifikasi. Karakteristikpenting tersebut aualah lokasi pelanggan, karakteritik demografi, salurandistribusi dimana mereka bisa dicapai dengan baik, dan media periklanan

Page 432: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan394

yang mana mereka paling responsif. Kategorisasi pelanggan potensialadalah penting karena ia memungkinkan organisasi ventura baru untukmemilih kategori tertentu, atau segmen pasar, dengan memyesuaikankemampuan organisasi tersebut terhadap apa yang diperlukan untukmenarik dan mendapatkan loyalitas dari pelanggan tersebut.

Langkah ketiga melibatkan estimasi konsumsi potensial dari produkatau jasa baru oleh tiap-tiap segmen pasar pada periode sekarang danyang akan datang. Satu cara untuk mendapatkan informasi ini adalahdengan memilih perwakilan untuk menguji pasar, daerah pasar yangsecara geografis terbatas dimana produk tersebut sesungguhnyadipasarkan.

e. Estimasi Hubungan Harga (Biaya)-Volume

Sekali potensi pasar total dari produk baru ditetapkan dengan menjumlahvolume pembelian potensial per segmen pasar, dampak faktor strategisseperti penentuan harga dan promosi pada volume total pendapatanpenjualan harus dipertimbangkan. Wirausahawan tentunya inginmengetahui, misalnya bagaimana berbagai tingkat harga atau perbedaanpada jumlah dukungan promosi mempengaruhi volume penjualan total.Volume total penjualan pada gilirannya akan mempengaruhi strukturbiaya. Dengan skala ekonomi tertentu, biaya unit akan berkurang denganmeningkatnya volume output total. Akan tetapi tingkat output yang lebihtinggi hanya akan menghasilkan tingkat harga yang lebih rendah. Untukalasan ini adalah penting untuk menemukan berapa banyak calonkonsumen mau membayar produk atau jasa baru. Jangan diabaikanbahwa harga hendaknya mewakili nilai produk dimana konsumen danbukan semata-mata jumlah biaya total ditambah marjin keuntungan yangdiinginkan. Strategi penentuan harga tidak bisa mengabaikan konsep nilaidari pelanggan. Oleh karena itu wirausahawan hendaknya menemukanbagaimana kelompok pelanggan tertentu akan merespon tingkat hargatertentu. Akibatnya, perusahaan baru, mungkin rnempunyai strukturharga yang tidak seragam bagi produknya. Perusahaan mungkinmembedakan ukuran keluarga dan ukuran ekonomi pada produknya ataumenetapkan harga yang berbeda untuk jenis pelanggan yang berbedadengan memberikan diskon atau potongan kuantitas.

Konsep teoritis mengenai hubungan antara tingkat harga tertentudan tingkat penjualannya dikenal sebagai elastisitas harga permintaan.Elastisitas ini mengukur kepekaan pembeli terhadap perubahan harga.Jika penurunan kecil pada harga menyebabkan peningkatan besar padavolume produk yang dijual, elastisitas harga permintaan adalah tinggi.

Page 433: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 13 Studi Kelayakan Usaha Baru 395

Jika perubahan besar pada harga hanya menyebabkan perubahan kecilpada volume penjualan, permintaan dikatakan sebagai tidak elastis(inelastic).

Skala ekonomi juga hams ditentukan; Bagaimana biaya per unit akanberubah dengan semakin tinggi atau rendahnya tingkat produksi? Untukmenjawab pertanyaan ini wirausahawan hendaknya menentukan biayatotal dart berbagai tingkat produksi dan biaya perunit keseluruhannya.Selanjutnya mungkin bisa diperoleh ukuran optimum dari perusahaan.Ukuran optimum didefinisikan sebagai ukuran yang dengan tingkatteknologi tertentu mempunyai biaya unit rata-rata produksi dan distribusiterendah.

f. Sumber Informasi Pasar

Informasi yang diperlukan disini adalah informasi untuk mengevaluasipeluang pasar imana sekarang dan yang akan datang dart ventura baru.Dua pendekatan untuk memperoleh data-data bagi informasi tersebutadalah: (1) mengadakan sigi yang secara spesifik dirancang untukmengumpulkan informasi pada proyek terentu. Informasi yangdihasilkan dengan cara ini dinamakan data primer, (2) menemukan data-data relevan yang diterbitkan oleh lembaga pemerintah, seperti BiroPusat Statistik, perbankan, Kadin, dan biro penelitian lainnya. Jenisinformasi ini dinamakan data sekunder.

g. Peranan Uji Coba Pasar

Penilaian sistematis dari peluang pasar dan evaluasi kemungkinankeberhasilan dari ventura barn biasanya membutuhkan uji coba pasar. Ujicoba pasar cenderung menjadi teknik riset pamungkas untuk mengurangiresiko yang ada pada usaha barn dan menilai keberhasilannya.

Uji coba pasar mensyaratkan penelitian secara seksama dan evaluasioleh pelanggan potensial terhadap produk yang ditawarkan. Metode yangdigunakan dalam uji coba pasar adalah dipamerkan pada pameranperdagangan, menjual pada sejumlah konsumen terbatas, clanmenggunakan uji coba pasar dimana penerimaan calon pembeli bisadiamati dan dianalisa dari dekat. Uji coba pasar bisa memberikaninformasi penting berikut: (1) volume penjualan kemampuanmendatangkan laba yang mungkin ketika produk barn dipasarkan secarabesar-besaran, (2) Indikasi volume penjualan pada tingkat harga yangberbeda, (3) indikasi berhasilnya strategi pemasaran tertentu, dan (d)informasi mengenai pengaruh penting yang membuat konsumen inginmembeli produk tersebut. Uji coba pasar juga memberikan kemungkinan

Page 434: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan396

peluang dalam pemasaran, distribusi, dan pelayanan. Proses uji cobamungkin juga mengungkapkan kelemahan atau kekurangan yangmemerlukan pembahan drastis atau bahkan munculnya gagasan venturabaru. Pada kasus tersebut, uji coba pasar merupakan cara untukmengurangi kerugian dan hutang-hutang.

Wirausahawan hendaknya menyadari kerugian dan keuntungan dariuji coba pasar. Waktu yang digunakan untuk prosedur mungkinmenyebabkan penundaan dalam realisasi gagasan ventura baru. Produkatau jasa baru mungkin terlalu cepat ditampilkan kepada pesaing, yangmungkin memberikan waktu kepada pesaing untuk melakukan strategiserangan balik. Uji coba pasar relatif sangat mahal. Pemilik usaha kecilhendaknya menggunakan program uji coba pasar secara memadai tanpamenimbulkan kesulitan pada sumber daya finansial yang sangat terbatas.

3. Arti Penting Studi Kelayakan Pasar

Walaupun penilaian peluang pasar bagi usaha baru cenderung memakanwaktu, tugas yang rumit, adalah perlu bagi wirausahawan untukmelakukan studi kelayakan pasar daripada terjun kedalam usaha barutanpa persiapan terlebih dahulu.a. Aspek Yuridis

Evaluasi terhadap aspek yuridis perlu dilakukan. Bagi pemilik usaha,evaluasi ini berguna antara lain untuk kelangsungan usaha serta dalamrangka meyakinkan para kreditur dan investor bahwa usaha yang akandilakukan tidak menyimpang dari aturan yang berlaku.b. Aspek Manajemen Organisasi

Sesuai dengan fungsi manajemen ialah berbagai jenis tugas atau kegiatanmanajemen yang mempunyai peranan khas dan bersifat saling menunjanguntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Banyak sekaliahli yang mengemukakan tentang fungsi manajemen ini. Ambil contohmisalnya George R. Terry. Dia menyebutkan bahwa fungsi manajementerdiri dari: (a) Planning (Perencanaan), (b) Organizing (Pengorganisasian)(c) Actuating (Penggerakkan), dan (d) Controlling (Pengawasan), ataudengan kata lain (POAC).

Dalam aspek manajemen yang dievaluasi ada dua macam, yangpertama manajemen saat pembangunan usaha dan yang keduamanajemen saat usaha dioperasionalkan. Banyak terjadi usaha-usaha yanggagal dibangun maupun dioperasionalkan bukan disebabkan karena aspeklain, tetapi karena lemahnya manajemen. Sedangkan anajemen dapatberoperasi apabila didukung dengan sumberdaya manusia yang handal.

Page 435: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 13 Studi Kelayakan Usaha Baru 397

Salahsatu hal yang paling penting dalam apek adalah manajemensumberdaya manusia. Dikarenakan setiap bisnis usaha membutuhkansumerdaya manusia/orang-orang dengan berbagai jenis ketrampilan danbakat untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasional. Bahkan jikaproduk baru yang dihasilkan perusahaan sangat baik dan sumberdayafinansial melimpah, adalah orang-orang yang merupakan sumberkeberhasilan organisasi. Evaluasi kebutuhan personalia total danketrampilan manajerial yang dibutuhkan adalah syarat analisa usaha baru.Analisa mensyaratkan dijawabnya tiga pertanyaan berikut:- Jenis ketrampilan dan bakat personalia yang bagaimana yang tersedia

dan struktur organisasi apa yang ada?- Jenis organisasi apa dan ketrampilan apa yang pada akhirnya

dibutuhkan dalam penerapan usaha barn yang efektif?- Ketrampilan dan bakat apa yang akan dibutuhkan jika usaha baru

tersebut mulai berhasil dan tumbuh?

Jawaban pertanyaan tersebut akan memberitahukan apakah perlumencari bakat-bakat baru kedalam organisasi untuk memenuhi kebutuhanpersonalia.

c. Penentuan Kebutuhan Personalia dan Perancangan Struktur OrganisasiAwal

Langkah pertama datum menentukan kebutuhan personalia adalah analisabeban kerja yang diantisipasi dan berbagai aktivitas yang perlu. Langkahkedua adalah mengelompokkan aktivitas tersebut kedalam seperangkattugas yang bisa ditangani individu secara efektif. Langkah ketiga, berbagaitugas dikategorisasikan untuk membentuk dasar dari struktur organisasi.

Sekali kisaran (range) dari aktivitas total yang diperlukan daan tingkatketrampilan telah diidentifikasi, berbagai aktivitas dikelompokkankedalam tugas yang akan dilaksanakon pada posisi individu-individu.Serlanjutnya, tingkat kemampuan profesional, latar belakang pendidikan,dan kualifikasi lainnya dispesifikasi bagi masing-masing posisi.

Saling hubungan dari berbagai posisi, pada susunan hirarkis, bisaditentukan dari deskripsi posisi. Perlu diperhatikan juga aspek-aspekperancangan organisasional seperti rentang pengendalian manajemen yangbisa diterima dan pemilahan fungsi lini dan staf.

d. Perbandingan Kebutuhan dan Ketersediaan PersonaliaPerbandingan personalia yang dibutuhkan dan orang-orang kualifiedyang tersedia bagi ventura baru menentukan kebutuhan staf. Pertanyaanyang hares dijawab adalah: Seberapa sulitkah menarik dan menyewa

Page 436: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan398

orang-orang dengan ketrampilan yang dibutuhkan pada kondisiorganisasi barn yang ada? Kondisi tersebut termasuk kurangnya"catatan-catatan". dan keterbatasan finansial. Untuk menjawabpertanyaain ini harus dievaluasi kebutuhan ventura barn untuk menyewadari luar. Evaluasi ini hendaknya memperhitungkan bahwa, kebutuhanpersonalia mungkin berubah ketika ventura baru telah tumbuh danmencapai tingkat kedewasaannya. Adalah penting untuk memungkinkanadanya fleksibilitas organisasional dari kebutuhan personal.

Wirausahawan juga menghadapi masalah dalam penempatan stafbisnis baru. Kemampuan dari orang-orang yang telah ada padaperusahaan tersebut cenderung terlalu diperhatikan dan kesulitanmenarik orang-orang baru dengan ketrampilan yang dibutuhkancenderung diabaikan. Orang-orang berkemampuan yang telahmenunjukkan kemampuan mereka tidak mudah dibujuk untukbergabung dengan organisasi baru dengan masa depan yang tidak pasti.Wirausahawan mungkin tidak menyadari bahwa karyawan-karyawansering tidak mempunyai komitmen yang sama kepada perusahaansebagaimana halnya para pemilik. Mereka mungkin tidak ingin terlibatdalam jam-jam panjang dan kerja diakhir minggu yang merupakanbagian normal dari kehidupan wirausahawan. Lebih banyak orang yangdibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan organisasi daripada yangditunjukkan dalam perencanaan personalia.

e. Aspek Lingkungan

Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan tidak dapat dilepaskandari lingkungan sekitarnya. Lingkungan ini dapat berpengaruh positifmaupun negatif perusahaan, sehingga studi kelayakan aspek ini perludianalisis pula.

Lingkungan persaingan selalu dianggap sebagai faktor penghambattingkat pertumbuhan industri. Elemen lingkungan persainganseharusnya dipelajari lebih lanjut karena kegagalan industri di dalammencapai pertumbuhan penjualan bersumber dari ketidakmampuanmanajemen dalam menganalisa perubahan yang terjadi di lingkunganpersaingan industri. Pengetahuan yang lebih luas tentang lingkunganpemasaran akan meningkatkan kemampuan pihak manajemen untukmenganalisa data yang diterima dan memilih data yang diperlukan sertamenentukan tujuan perusahaan sebagai respon terhadap perubahankondisi lingkungan (Menon dkk, 1999, p.25).

Kondisi lingkungan eksternal diketahui memiliki peranan yang besardalam mempengaruhi pengambilan keputusan manajerial, proses, dan

Page 437: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 13 Studi Kelayakan Usaha Baru 399

struktur organisasi sehingga pemantauan terhadap lingkungan eksternalsangat diperlukan. Namun demikian analisis terhadap lingkunganeksternal sangat sulit dilakukan karena lingkungan eksternal sangatkompleks dan saling terkait satu dengan lainnya.

Dinamika lingkungan lebih menekankan pada perubahan-perubahanyang cepat, sulit diprediksi, dan tidak direncanakan sebelumya.Perusahaan yang beroperasi dalam pasar yang berubah-ubah dengan cepatdituntut untuk senantiasa memodifikasi produk dan pelayanannya sebagaiupaya untuk memenuhi perubahan pasar secara memuaskan. Dalamkondisi lingkungan yang berubah cepat ini, keunggulan bersaingperusahaan ditentukan oleh kreativitas dan inovasi yang dapatmemuaskan pelanggan secara lebih baik dibanding pesaing. Oleh karenaitu, dalam kondisi lingkungan pasar yang dinamis, fokus pada pelanggandan pesaing menjadi satu kewajiban yang tidak dapat dihindari perusahaan(Prasetya, 2002, p. 223 – 224).

Hadjimanolis (2000, p.238) menjelaskan bahwa intensitas kompetisidan persaingan lingkungan merupakan ukuran pasar untuk berinovasi.Pada saat para pesaing mengeluarkan strategi baru sehingga merekamemiliki kesempatan untuk berkembang di pasar maka intensitaspersaingan yang terjadi akan semakin tinggi.

Mereka memiliki bekal yang cukup kuat untuk bersaing. Saat inilahperusahaan perlu melakukan inovasi guna mengimbangi perubahanstrategi yang dilakukan pesaing. Perusahaan yang tidak memiliki sumberdaya cukup guna merespon perubahan biasanya akan tertinggal daripesaingnya. Beliau juga mengemukakan bahwa perusahaan yangmenggunakan lebih banyak sumber-sumber informasi teknologicenderung lebih inovatif dibandingkan perusahaan yang tidakmemanfaatkan informasi teknologi. Keberadaan teknologi informasidapat dipakai sebagai ’jendela’ untuk melihat peluang dan ancaman yangada di lingkungan. Dengan informasi teknologi sekaligus perusahaan akandapat mengukur kekuatan yang dimilikinya jika dibandingkan dengan parapesaing.

Luo (1999, p.42) mengkonsepkan dinamika atau perubahan sebagaiderajat perubahan dan ketidakstabilan lingkungan yang sulit diramalkan.Lingkungan bisnis yang selalu berubah bisa terjadi karena perubahanperaturan, teknologi, permintaan konsumen dan atau standar kompetisi.Penelitian yang dilakukan oleh Calantone (1994, p.145) juga berhasilmembuktikan adanya pengaruh antara inovasi dengan kesuksesan produkbaru. Perusahaan yang berani untuk mengambil resiko guna melakukaninovasi akan berhasil dalam menciptakan ide-ide baru dan produk-produk

Page 438: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan400

baru yang disukai pasar. Hal ini dikarenakan dalam mencari sebuahterobosan atau inovasi, perusahaan akan mencari dari berbagai sumbertentang perubahan kondisi pasar yang terjadi. Perusahaan seharusnya akanmendapatkan informasi tentang produk seperti apa yang diinginkan olehkonsumen. Dari informasi tersebut, perusahaan dengan segalakemampuannya akan menciptakan produk baru yang sesuai dengantuntutan konsumen dan sebagai akibatnya produk tersebut akan diminatioleh konsumen. Bagi perusahaan kondisi ini akan mendatangkankeuntungan berupa terbelinya produk sehingga secara langsung akanmeningkatkan kinerja pemasarannya. Hal ini menjadi dasar untuk melihathubungan antara kreativitas program pemasaran dan lingkungan bagipeningkatan kinerja pemasaran.

f. Aspek Finansial;

Dari sisi keuangan, usaha sehat dikatakan apabila dapat memberikankeuntungan yang layak dan mampu memenuhi kewajiban finansialnya.Kegiatan ini dilakukan setelah aspek lain selesai dilaksanakan. Kegiatanpada aspek finansial ini antara lain menghitung perkiraan jumlah danayang diperlukan untuk keperluan modal awal dan untuk pengadaan hartatetap usaha.

1) Analisa kelayakan finansial

Analisa kelayakan finansial adalah landasan untuk menentukan sumberdaya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan labayang bisa diharapkan. Kebutuhan finansial dan pengenibalian (return) bisasangat berbeda, tergantung pada pemilihan alternatif yang ada bagisebagian besar ventura barn. Contohnya, komponen produk barumungkin perlu dibuat dalam ruangan, yang mana hal ini memerlukaninvestasi pada mesin produksi dan mungkin juga bangunan. Sebaliknya,pembuatan produk baru bisa disubkontrakkan kepada pensuplai diluar;disini perusahaan pada dasarnya menjadi gudang penyimpan dan operasipemasaran bisa dilakukan dengan investasi kecil dalam asset tetap. Padakasus ini mungkin marjin laba dari perusahaan sangat kecil. Akan tetapi,pengembalian total dan modal yang diinvestasikan bisa lebih tinggidibandingkan kasus operasi terintegrasi penuh diatas. Contoh diatasmenunjukkan perbedaan kelayakan finansial dari usaha baru. DiagramPulang pokok menunjukkan alternatif A (membeli dari sumber luar)dengan biaya tetap rendah tetapi biaya variabel yang relatif tinggi danalternatif B (dibuat dipabrik sendiri) dengan biaya tetap yang tinggi danbiaya variabel yang rendah.

Page 439: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 13 Studi Kelayakan Usaha Baru 401

Seperti yang ditunjukkan diatas, alternatif A mempunyai titi pulang-pokok yang lebih rendah, sarnpai volume penjualan kurang dan 138,000unit, keuntungan total yang lebih tinggi. Jika penjualan lebih dari 138.000unit, alternatif B akan memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi.Kcuntungan utama dari alternatif A adalah rendahnya tingkat investasipada asset tetap, yang mungkin merupakan pertimbangan penting didalammemulai usaha baru.

Paktor lain yang bisa nierubah kelayakan finansial dari usaha baruyang dimaksudkan adalah jangkauan operasi. Produksi secara besar-besaran dari produk baru mungkin menibutulikan investasi asset tetapyang hesar dan mungkin biaya unit yang relatif tinggi. Operasi skala kecilakan memerlukan investasi asset tetap yang rendah. Walaupun biaya unitdari operasi skala kecil mungkin lebih tinggi, konsentrasi usaha pemasaranpada pelanggan yang mau membayar lama yang lebih tinggi juga akanmemberikan tingkat pengembalian investasi (rate of return oninvestment) yang memuaskan; tingkat pengembalian investasi dan operasiskala besar mungkin kurang daripada yang bisa diterima. Contoh-contohtersebut inenunjukkan hahwa kelayakan ventura baru bergantung padaalternatif yang dipilih untuk memulai usaha tersebut.

Analisa kelayakan finansial dari ventura baru memerlukan pemilihanalternatif untuk dliterapkan. Pendekatan analitis bagi masalah inidipusatkan pada empat langkah dasar:a) Penentuan kebutullan finansial total dengan dana-dana yang

diperlukan untuk operasional. Penentuan sumber daya finansial yangtersedia serta biaya-biayanya, yaitu berupa pencarian sumber dana danbiaya modal.

b) Penentuan al iran kas dimasa depan yang bisa diharapkan dari operasidengan caraanalisa aliran kas pada selang waktu yang relatif singkat,biasanya bulanan.

c) Penentuan pengembalian yang diharapkan melalui analisapengembalian dari investasi.

2) Kebutuhan Finansial Total

Langkah pertama dalam perhitungan kelayakan finansial adalah analisasemua kewajiban finansial dan kebutuhan pengeluaran secara mendetailyang harus dipenuhi usaha baru dimasa depan.

Perkiraan untuk tiap kategori pengeluaran hendaknya semendetailmungkin untuk tiap periode dan hendaknya diperhitungkan secaraseksama ketika tiba waktunya pembayaran tersebut. Didalam membuat

Page 440: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan402

peramalan kebutuhan finansial yang diharapkan tersebut, hams diingatbahwa kondisi dinamis seperti perubahan harga mungkin akan sangatmeningkatkan pengeluaran permulaan dan operasional. Demikian pula,ketika perusahaan berkembang mungkin memerlukan lebih banyak kasuntuk menutupi investasi persediaan dan asset tetap clan mengalarnikesenjangan dalam mengumpulkan piutang yang semakin bestir.

Variabel paling penting yang mempengaruhi kebutuhan finansialperusahaan adalah proyeksi volume penjualan. Peramalan penjualanbiasanya cenderung dibesarkan angkanya dalam proyeksi kebutuhanfinansial. Oleh karena itu, peramalan penjualan yang dibuat dengan hati-hati menjadi dasar bagi proyeksi kebutuhan finansicil. Untuk tujuan iniperlu menetapkan rasio antara tingikat penjualan dan jents-jenispengeluaran yang dibutuhkan. Contoh, mungkin bisa ditetapkan bahwainvestasi tetap yang diperlukan adalah 30 persen dart penjualan. Karenarasio tersebut stabil, rasio tersebut mungkin bisa digunakan untukmemproyeksikan kebutuhan finansial.

Perlu juga diperhitungkan penjualan musiman dan fluktuasipenjualan. Oleh karena itu metode peramalan kebutuhan finansial tidakhanya memperhitungkan jumlah penjualan tetapi juga variabel lainnyaseperti tingkat pengeluaran periklanan atau variabel ekonomi makroseperti perubahan pendapatan siap konsumsi dari konsumen.

Kebutuhan finansial hendaknya diproyeksikan tiap bulan, ataubahkan mingguan sekurangkurangnya untukoperasi tahun pertama dartventura baru. Permintaan kredit jangka menengah kepada bank mungkinmemerlukan proyeksi kebutuhan keuangan tiga sampai lima tahun,dengan angka-angka kuartalan.

3) Sumber Daya Finansial yang Tersedia dan Biaya-biayanya

Langkah kedua dalam analisa kelayakan finansial adalah proyeksisumberdaya finansial yang tersedia. dan dana-dana yang akan dihasilkandalam operasi perusahaan.

Didalam menentukan sumber daya finansial potensial yang tersedia,harus dibedakan sumber finansial jangka pendek, menengah, dan jangkapanjang. Sumber dana jangka pendek umumnya adalah sumber dana yangdijadwalkan untuk lilunasi dalam jangka satu tahun. Dua sumber pokokadalah kredit perdagangan dan terkecuali digambarkan sebagai hutangdagang. dan pinjaman jangka pendek dari baru atau lembaga keuanganlainnya. (Factoring, penjualan piutang dagang, juga merupakar umber danajangka pendek. Anjak piutang cenderung mahal untuk perusahaan barudan dapat dipertimbangkan dalam analisa kelayakan finansial).

Page 441: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 13 Studi Kelayakan Usaha Baru 403

Suku bunga pinjaman jangka pendek dart bank-bank komersiltergantung pada jenis keamanan yang bisa diberikan peninjam dan sukubunga umum yang berlaku dipasar. Bank- bank berbeda sikapnya terhadapresiko. Sebagai akibatnya, mereka menettapkan suku bunga yang berbedasesuai dengan resiko yang diperhitungkan oleh bank.

Sumber keuangan jangka menengah adalah dana-dana yang tersediauntuk satu atau tiga tahun, atau dalam beberapa kasus lima tahun. Yangtermasuk sumber keuangan jangka menengah adalah pijaman bersyarat daribank komersial atau perusahaan asuransi, kontrak penjualan, dan pembiayaanleasing.

Sumber keuangan jangka panjang adalah pinjaman jangka panjangdari bank atau lembaga investasi, saham yang bisa dijual, dan pendapatan(earning) yang diinvestasikan kembali. B iaya pinjaman jangka panjang adalahsuku bunga yang harus dibayar. Biaya saham lebih sulit ditentukan; padahakikatnya adalah tingkat pengembalian dari saham yang diharapkan olehinvestor. Pendapatan yang diinvestasikan kembali bisa disejajarkan denganmodal saham.

4) Aliran Kas yang Diantisipasi

Ketika proyeksi penjualan, kebutuhan modal yang berkaitan, dansumber daya finansial yang tersedia diketahui, bisa ditentukan aliran kasyang diantisipasi dan cara mengatasi aliran kas negatif.

Adalah penting untuk menentukan secara sistematis aliran masuk,aliran keluar operasional yang diantisipasi dan aliran kas netto untukperiode waktu tertentu. Setiap perusahaan membutuhkan saldo kasminimum untuk keadaan darurat. Aliran kas negatirf ditambah saldo kasminimum memberikan jumlah yang harus dibiayai. Langkah selanjutnyaadalah mengidentifikasi sumber dana untuk memenuhi kebutuhanfinansial setiap periode.

Aliran kas netto dari ventura baru cenderung sangat negatif padaawal tahun. Pada akhirnya aliran kas tersebut harus positif danmenghasilkan laba sehingga ventura tersebut berhasil.

5) Pengembalian Investasi yang Diantisipasi

Analisa kelayakan ventura baru terakhir adalah apakah ia akanmenghasilkan pengembalian pada modal yang diinvestasikan yangmemuaskan. Cara menghitung tingkat pengembalian adalah denganmenghubungkan pendapatan rata-rata yang diharapkan selama periodewaktu tertentu dengan jumlah investasi total (pengembalian dariinvestasi). atau nilai bersih dari perusahaan (hasil dari saham (return on

Page 442: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan404

equity). Kedua rasio tersebut kemudian dibandingkan degan hasilpotensial dari peluang investasi alternatif. Dan perbandingan iniwirausahawan bisa menilai apakah hasil yang diharapkan dari usaha barubisa diterima.

Cara lainnya adalah dengan menghitung nilai sekarang dari alirankas netto yang diharapkan dengan menggunakan biaya modal sebagaitingkat diskonto, menghubungkan jumlah dari aliran kas netto yangdidiskonto dengan investasi total selama periode waktu tertentu yangmenghasilkan rasiop pengembalian investasi yang merupakan nilaisekarang dari profitabilitas yang diantisipasi.

Cara ketiga untuk inenghitung rasio pengembalian dari investasiadalah dengan menggunakan apa yang dinamakan sistem Du Pont darianalisa finansial. Pendekatan ini memberikan beberapa rasio danmenunjukkan bagaimana rasio tersebut berinteraksi untuk menentukankemampuan menghasilkan laba dari investasi

Metode ini bisa digunakan untuk menganalisa situasi keuanganuntuk setiap periode dimana peramalan dibuat. Proyeksi hasil-hasilfinansial dari ventura yang direncanakan memerlukan asumsi-asumsitertentu mengenai perilaku pasar dan biaya. Setiap asumsimencerminkan tingkatan ketidakpastian dan tesiko.4. Analisa Persaingana. Persaingan

Praktis semua bisnis usaha dalam perekonomian akan menghadapipersaingan. Perusahaan baru tidak akan bisa bertahan jika ia tidakmemberikan dan mempertahankan keuntungan persaingan sepertiproduk yang bermutu tinggi, pelayanan yang lebih baik, waktupenyerahan yang lebih singkat, atau harga yang relatif lebih rendah. Jeniskeuntungan tersebut merupakan sebabnya mengapa para pelangganmemmbeli suatu jenis barang keperusahaan tertentu. Banyak perusahaanbaru yang kurang memperhatikan pemanfaatan dan pengembanganproduk yang kompetitif. Studi kelayakan ventura baru harusmemasukkan analisa tekanan persaingan dan tindakan yang akan diambiloleh pesaing terhadap tekanan tersebut. Analisa ini hendaknyadilakukan secara terpisah dari analisa kelayakan pasar, walaupunmasalah-masalah yang dihadapi saling berhubungan.

Setiap bisnis usaha umumnya cenderung menghadapi dua jenis tekananpersaingan: (1) persaingan langsung dari produk atau jasa yang identikdengan produk perusahaan itu pada pasar yang sama, (2) tekanan tidaklangsung dari barang subtitusi (pengganti).

Page 443: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 13 Studi Kelayakan Usaha Baru 405

b. Pendekatan dalam Mengalisis Persaingan

Pendekatan pragmatis untuk menganalisa tekanan persaingandipusatkan pada tiga tugas:1) Identifikasi pesaing besar potensial2) Identifikasi berbagai strategi dan taktik yang digunakan pesaing dan

dampalcpotensialnya terhadap operasi ventura yang direncanakan.3) Identifikasi keuntungan persaingan tertentu dari ventura yang

direncanakan dan pengembangan strategi yang didasarkan padapenekanan pada keuntungan tersebut.

Analisa ini mengungkapkan apakah ventura baru yang direncanakanmemberikan keuntungan persaingan yang memadai pada produknyasehingga mampu menghadapi tekanan persaingan dari pesaing langsungmaupun tidak langsung.

Analisa ini mengungkapkan apakah usaha baru yang direncanakanmemberikan keuntungan persaingan yang memadai pada produknyasehingga mampu menghadapi tekanan persaingan dari pesaing langsungmaupun tidak langsung.

D. Merencanakan UsahaOrang yang sukses menentukan target, dan untuk bisa memperolehkebahagiaan seseorang harus yakin bahwa dia mempunyai sebuah targetyang penting. Dunia terbuka lebar bagi mereka yang tahu arah yangdituju. Sesungguhnya konsep untuk mencapai sukses dimulai dari diriAnda sendiri, jelasnya dimulai dari cara Anda berpikir. Jadi mulailahdengan sikap mental yang positif.

Hal yang sangat berhubungan dengan konsep tersebut adalah tekadAnda dalam mengatasi kegagalan. Selanjutnya sikap tersebut akanmeningkatkan kemampuan Anda untuk melihat kemungkinan-kemungkinan dan kesempa tankesempatan yang tak habis-habisnyamuncul di sekililing Anda. Kalau sudah demikian, niscaya bukan hanyasekedar visi yang memberi kekuatan Anda dalam aktivitas Anda sehari-hari yang Anda mampu kembangkan, tetapi Anda juga akan mampuuntuk mengembangkan visi yang lebih khusus lagi dalam kehidupanAnda.

1. Target Sebagai Pilar Keberhasilan

Cara berpikir yang tepat memberikan dasar yang kuat untuk mencapaikeberhasilan. Tetapi itu hanya bagian pertama dari strategi-strategikeberhasilan. Setelah Anda membentuk dasarnya, maka Anda sudah bisamulai membangun keberhasilan di atasnya. Untuk meraih keberhasilan,Anda harus membuat target.

Page 444: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan406

Sampai saat ini, kita sudah cukup banyak membahas tentangkeberhasilan, tetapi kita belum menjabarkan apa artinya sukses itu. Kalaukita tanyakan kepada 10 orang untuk mendefinisikan apa arti sukses, bisajadi Anda akan mendapat 10 jawaban yang berbeda. Ada yang mengukursukses itu dengan jumlah uang yang didapat, sedangkan yang lainberpendapat bahwa sukses itu kalau kita bisa menjadi orang tua yangbaik. Namun, tidak sedikit juga orang yang beranggapan bahwa ia dapatdikatakan berhasil jika dapat mengembangkan potensi pada profesinya.

Berikut ini adalah definisi orang-orang yang berhasil: Orang yangpraktis adalah orang yang tahu cara mendapatkan apa yangdiinginkannya. Sedangkan filsuf adalah orang yang mengerti keinginanorang lain, dan orang yang berhasil adalah orang yang mengetahui caramendapatkan apa yang menjadi keinginannya. Salah satu definisi terbaiktentang arti sukses adalah definisi tersebut diikuti semua orang, apapunyang menjadi tujuan hidupnya. Dengan cara ini kita bisa merancangsukses sesuai norma dan visi Anda sendiri.

Pada saat yang sama, Anda bisa melihat bagaimana pentingnya targettersebut. Tanpa target, keberhasilan takkan pernah dicapai, karena kitadapat dikatakan berhasil justru kalau dapat mencapai target-target yangtelah kita tentukan sendiri. Kenyataannya, target ini malahan lebihmenentukan dibandingkan dengan hasil akhir yang diinginkan karenasangat membantu dalam perjalanan kita menuju pintu sukses. Olehkarena itu, target bisa diibaratkan sebagai tonggak-tonggak penunjuk arahmenuju sukses.

Berikut ini beberapa kepentingan ataupun keutamaan dalammenetapkan sebuah target.

1. Target Memotivasi Kerja

Ketika Anda sudah menentukan target-target Anda, maka target-targetitu akan berjalan dengan dua arah: Anda bekerja untuknya dan sebaliknyatarget-target itu bekerja untuk Anda. Target itu akan memberi sasaranyang jelas untuk Anda capai. Jika Anda menjalankannya danmenyelesaikannya, maka Anda akan mendapatkan perasaan puas danlega. Bagi sebagian orang, merancang target dan berusaha untukmencapainya bisa merupakan tantangan yang mengasyikan. Lamakelamaan, ketika Anda terus bersemangat untuk mencapai target-targettersebut, cara Anda bekerja maupun berpikir akan berubah. 1.2 TargetMemacu Keinginan

Seiring kita bertemu dengan orang yang tidak bahagia dengankehidupannya dan keadaan di sekelilingnya. Tahukah anda bahwa 98 dari

Page 445: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 13 Studi Kelayakan Usaha Baru 407

100 orang yang tidak puas dengan kehidupannya ternyata tidak punyagambaran yang jelas akan kehidupan yang mereka inginkan! Mereka tidakpunya target untuk meningkatkan kualitas kehidupan mereka. Merekatidak punya arah yang akan dituju. Akibatnya mereka terus saja hidupdengan keadaan yang sama tanpa ada usaha untuk merubahnya.

2. Target Memacu Cara Kerja

Cara orang mengatasi masalah sangat tergantung pada cara merekamemandang target mereka. Kalau mereka mempunyai target yangmereka anggap tidak penting, maka pekerjaan yang mereka lakukanuntuk menyelesaikannya pasti asal saja. Sebaliknya, kalau target-targetnyadianggap sangat penting, maka penyelesaiannya pasti dilakukan denganserius. Oleh karenanya, amatlah penting untuk menyusun targetberdasarkan visi Anda. Jika target Anda mendorong visi Anda, makausaha Anda untuk menyelesaikan target itu semakin kuat.

3. Target Membuat Prioritas Kita Terpelihara

Salah satu pentingnya pentingnya menyusun target adalah karena hal itumembantu kita untuk menentukan prioritas kita sehari-hari. Tanpa target,kita cenderung untuk mengerjakan hal-hal yang tidak akan menghasilkanapa-apa bagi tujuan kita. Orang yang lupa menentukan mana yang lebihpenting untuk diprioritaskan akan segera menjadi budak. Pepatah yangmengatakan: "Kebijakan, adalah seni memahami apa yang perludiperhatikan."

a. Target dapat Memaksimalkan Potensi Kita

Untuk mencapai potensi Anda, Anda harus terus memfokuskan diri padabidang yang sesuai dengan kemampuan Anda dan yang berpeluangmemberikan hasil yang besar. Hasil yang Anda dapat dengan mencapaitarget Anda sebenarnya menjadi kurang berarti bila dibandingkan prestasiAnda sewaktu mencapainya.

b. Target Memberi Kita Kekuatan untuk Hidup di Masa Kini

Orang-orang yang sukses adalah mereka yang hidup dan bekerja di masasekarang. Karena memang dalam masa sekaranglah mereka palingmempunyai kekuatan untuk memenuhi target mereka. Ungkapan yangtepat untuk itu adalah "Kalau anda berkhayal tentang masa depan ataumenyesali masa lalu, maka masa sekarang yang sedang Anda jalani akanlepas begitu saja dari And a".

Walaupun memang benar bahwa target adalah sesuatu yang akandipenuhi pada masa depan, tetapi target ini membuat kita bersemangat di

Page 446: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan408

masa sekarang. Mungkin Anda bertanya, "Bagaimana mungkin?" Tentusaja mungkin, karena dengan target tugas-tugas yang sebenarnya lebihbesar terlihat sebagai rangkaian dari tugastugas yang lebih kecil.

Untuk memenuhi setiap visi, diperlukan penyusunan dan sekaliguspencapaian serangkaian target-target. Pencapaian setiap target adalahhasil dari pemenuhan atas target yang lebih kecil. Jadi, jika kita dapatberkonsentrasi pada apa yang harus anda lakukan pada saat sekarangdengan penuh kesadaran bahwa usaha itu dilakukan untuk mencapaitarget Anda dalam rangka memenuhi visi Anda, niscaya Anda akansukses.

c. Target Memperlancar Komunikasi Kita

Dengan memfokuskan diri pada target, komunikasi yang kita lakukan jadisemakin lancar. Ambit saja contoh ahli-ahli pidato/komunikasi yangmungkin Anda pernah dengar namanya. Dan sana akan terlihat bahwaada kesamaan di antara mereka yakni: kepandaian untuk mengemukakanide-ide yang sebenarnya rumit dengan cara yang sederhana dan mudahdimengerti. Dengan kata lain, mereka mampu untuk mengatur ide-idetersebut hingga terfokus. Karena itulah, lebih mudah bagi kita untukmenangkap apa yang mereka ingin sampaikan.

Dalam menyusun target, kita dapat menggunakan cara sepertidikemukakan di a tas, karena dengan target kita dapat mengatur ide-ideuntuk masa depan kita. Selanjutnya, karena ide-ide itu sudah teratur danterfokus, maka akan lebih mudah bagi kita untukmengkomunikasikannya kepada orang lain.

d. Target Memacu Semangat dalam Sebuah Organisasi

Salah satu masalah yang sering terdapat dalam sebuah organisasi atauperusahaan adalah kurangnya rasa semangat diantara paraanggota/pekerja. Banyak di antara mereka hanya mengikuti irama tugasyang diberikan tanpa tahu untuk apa mereka bekerja. Pekerja yang tanparasa semangat jelas tidak akan berprestasi.

Dengan kata lain, jika di dalam organisasi kita mempunyai target,maka semangat dan kemauan bekerja kita akan sangat tinggi. Dengantarget, di hadapan kita ada sesuatu yang kita bisa capai. Di samping itu,dengan target seluruh pekerja mempunyai sesuatu untuk dituju.Akhirnya, target bisa memotivasi setiap pekerja karena mereka sadarbahwa apa yang mereka kerjakan itu adalah dalam rangka mencapai suatutarget.

Page 447: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 13 Studi Kelayakan Usaha Baru 409

e. Target Membantu Kita untuk Mengevaluasi Kemajuan

Masalah yang banyak dialami oleh orang-orang yang gagal adalah karenamereka jarang mengevaluasi kemajuan. Kebanyakan dari mereka tidaksadar bahwa evaluasi diri sendiri adalah penting, selain itu ada juga yangtidak tahu caranya mengukur kemajuan itu.

Target sangat penting untuk evaluasi. Jika target Anda sudah spesifikdan wajar, maka Anda dapat mengukur seberapa jauh kemajuan yanganda buat saat ini dengan target Anda. Dengan target ini Anda tidak akanmengalami hal yang janggal.

f. Target Memacu Kita untuk Membuat Perencanaan

Orang-orang yang sukses selalu lebih menjaga kemungkinan (proaktif)daripada bereaksi (reaktif). Mereka selalu membuat perencanaan. Merekatidak menunggu sampai orang lain menyuruh apa yang akan merekakerjakan. Mereka tidak akan biarkan orang lain mendikte mereka.Seseorang yang tidak membuat perencanaan tidak akan pernah maju.

Target membantu kita untuk membuat rencana. Target memacu kitauntuk menggunakan langkah-langkah yang tepat demi tercapainya segalayang kita inginkan. Jadi, jika anda hendak melangkah untuk mencapaisesuatu, buatlah target.

4. Perencanaan yang Sangat Berharga Bagi Keberhasilan

Upaya menentukan target dan sekaligus memenuhinya, maka apa yangakan kita capai hasilnya tidaklah sekedar biasa-biasa saja, melainkansesuatu yang luar biasa yang jauh lebih besar dan berarti dari dugaan kita.Memang sebagian orang amatlah berat untuk membiasakan diri agar dipikiran itu selalu ada saja kegiatan merencanakan. Ada 5 butir pentingyang Anda harus perhatikan bila ingin jadi orang yang senantiasa punyaperencanaan.

a. Bulatkan Tekad AndaTentukan target khusus yang ingin Anda capai. Lalu dengan tekad yangbulat dan penuh semangat berusahalah sekuat tenaga untukmencapainya.

b. Buatlah Perencanaan untuk Mencapai Target Anda danTentukan Batas Waktu untuk Mencapainya

Rencanakanlah dengan rinci langkah-langkah yang akan anda ambil: jamper/jam, hari per/hari, bulan per/bulan. Kegiatan yang teratur ditambahsemangat akan memberikan Anda kekuatan yang besar.

Page 448: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan410

c. Jujurlah Pada Diri Anda Tentang Apa yang Benar-benarAnda Inginkan dalam Kehidupan Anda

Semangat yang tinggi adalah pemacu utama dari setiap tindakan manusia.Semangat untuk berhasil menanamkan rasa "kesadaran untuk berhasil".Pada gilirannya, memperoleh keberhasilan itu seakan-akan sudah menjadikebiasaan Anda.

d. Tingkatkan Keyakinan dan Kemampuan yang Ada pada DiriAnda

Dalam memulai setiap kegiatan, jangan sekali-kali berpikir, "Wah, sayapasti gagal". Berkonsentrasilah pada kekuatan Anda, bukannya padakelemahan Anda, berkonsentrasi pada kemampuan Anda bukannya padamasalah Anda.

e. Bertekad untuk Bekerja Menurut Rencana

Kalau tidak ada tekad yang tegas dan jelas, apa pun tak akan terlaksana.Tetapkanlah Kati Anda untuk terus menjalankan rencana Anda tanpamemperdulikan rintangan, kritik, keadaan atau apapun yang dikatakan,dipikirkan, atau dikerjakan oleh orang lain. Bulatkan tekad Anda sambilmelakukan kegiatan yang mendukung, perhatian yang terkontrol dantenaga yang terkonsentrasi.

Kesempatan tidak pernah datang pada orang-orang yang menunggu,karena kesempatan itu hanya bisa datang pada orang-orang yang beranimencoba meraihnya. Kemampuan Anda untuk meraih kesempatan yangmembawa sukses banyak tergantung pada kemampuan anda untukmerencanakan, menyususun dan mencapai target. Target tidak saja amatpenting untuk memotivasi kita, tetapi juga sangat berguna agar kita bisaterus hidup. Untuk itu dari sekarang juga mulailah menyusun target.Buatlah rencana masa depan anda. "Jika Anda tidak yakin ke mana Andaakan melangkah, Anda akan terombang-ambing, lakukan semuanya itusesuai dengan kemampuan Anda dan berdasarkan visi Anda sendiri,jangan ragu-ragu.

5. Orang yang Sukses Menggunakan dan Mengelola Waktudengan Baik

Banyak orang sukses menyatakan bahwa kebanyakan orang maju karenamereka menggunakan waktu yang justru disia-siakan oleh orang lain.Banyak waktu yang tersia-sia, bukan saja dalam hitungan jam, tetapidalam menit. Sebuah ember yang bocor sedikit saja di dasarnya sama sajadengan ember yang sengaja diko songkan.

Page 449: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 13 Studi Kelayakan Usaha Baru 411

a. Berpacu dengan WaktuOrang-orang yang sukses menyadari pentingnya waktu. Kita semua tahubahwa waktu itu sangat berharga bagi kehidupan kita. Akan tetapi, tohtanpa disadari sebagian dari kita sering terlena sehingga seringmembuang-buang waktu secara percuma. Kita bisa membedakan duaorang bukan dari berapa banyak waktu yang mereka miliki tetapibagaimana mereka menggunakannya. Jika Anda menghargai waktu Anda,rencanakanlah lebih dahulu bagaimana Anda akan menghabiskan waktuAnda. Salah satu strategi untuk menggunakan waktu secara efisien adalahdengan secara dratis mengurangi waktu yang Anda siasiakan.

b. Mencoba Untuk Memikul Beban Seorang DiriKita bisa meningkatkan produktivitas kita dengan bekerja sama denganorang lain. Jika Anda dapat mewakilkan kepada orang lain, dan memberikuasa kepada mereka untuk berhasil, maka semua pihak akanmemperoleh keberuntungan. 3.3 Penyesalan dan Lamunan

Setiap saat Anda menyia-nyiakan waktu dengan melamun, makaproduktivitas Anda terus berkurang.

c. Menentukan PrioritasSebaiknya kita meluangkan waktu 80 persen dari waktu kita ditempattempat yang kira-kira akan paling menguntungkan dan 20 persensisanya di tempat lain. Kebanyakan orang menyusun pekerja an merekalebih berdasarkan pada kebutuhan yang mereka rasakan daripadaprioritas yang ada. Memang wajar bahwa orang tidak senang bekerjaberdasarkan urutan kepentingannya. Tapi ketahuilah bahwa dalam halpengelolaan waktu ini, tidak ada yang lebih baik dari pada bekerjaberdasarkan urutan prioritas. Sukses atau gagalnya seseorang sangatbergantung pada kepandaian orang itu mengatur waktunya.

PENUTUPTujuan dari perlu dilakukan studi kelayakan dalam memulai usaha baruadalah: (1) Menghindari Resiko Kerugian; Untuk mengatasi resikokerugian di masa yang akan datang ada semacam kondisi kepastian.Kondisi ini ada yang dapat diramalkan akan terjadi atau memang dengansendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini fungsi studikelayakan adalah untuk meminimalkan resiko yang tidak kita inginkan,baik resiko yang dapat kita kendalikan maupun yang tidak dapatdikendalikan., (2) Memudahkan Perencanaan; Jika kita sudah dapatmeramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, maka akanmempermudah kita dalam melakukan perencanaan dan hal-hal apa sajayang perlu direncanakan, (3) Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan.

Page 450: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan412

Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangatmemudahkan pelaksanaan usaha. Para pelaksana yang mengerjakan bisnistersebut telah memiliki pedoman yang harus diikuti. Pedoman tersebuttelah tersusun secara sistematis, sehingga usaha yang dilaksanakan dapattepat sasaran dan sesuai dengan rencana yang sudah disusun., (4)Memudahkan Pengawasan; Dengan telah dilaksanakannya suatu usahasesuai dengan rencana yang sudah disusun, maka akan memudahkan kitauntuk melakukan pengwasan terhadap jalannya usaha. Pengawasan iniperlu dilakukan agar tidak melenceng dari rencana yang telah disusun, dan(5) Memudahkan Pengendalian; Apabila dalam pelaksanaan pekerjaantelah dilakukan pengawasan, maka jika terjadi penyimpangan akan mudahterdeteksi, sehingga dapat dilakukan pengendalian atas penyimpangantersebut. Tujuan pengendalian adalah untuk mengendalikan pelaksanaanagar tidak melenceng dari rel yang sesungguhnya, sehingga pada akhirnyatujuan perusahaan akan tercapai.

Rangkuman diatas menyatakan syarat-syarat yang penting bagikeberhasilan ventura baru dimasa depan; Pengetahuan pasar yangmemadai, produk yang kompetitif yang menjalankan fungsinya denganbaik, kesadaran akan situasi persaingan, basis finansial yang memadaidengan strategi investasi yang tepat, serta waktu memulai usaha yangtepat. Persyaratan tersebut akan bisa dilakukan oleh manajemen yangkompeten. Hakikat dari analisa kelayakan bagi usaha baru yangdimaksudkan adalah menemukan jawaban bagi pertanyaan mendasar yangjuga sangat sulit: Apa yang akan dilakukan untuk mengimplementasikangagasan ventura baru (produk)? Bisakah dijual? Berapakah biayanya?Mampukah produk tersebut mendatangkan laba?

Aspek-aspek penting dalam studi kelayakan meliputi; aspek teknis,pasar, yuridis, manajemen lingkungan, dan persaingan.

Orang yang sukses menentukan target, dan untuk bisa memperolehkebahagiaan seseorang harus yakin bahwa dia mempunyai sebuah targetyang penting. Dunia terbuka lebar bagi mereka yang tahu arah yangdituju. Sesungguhnya konsep untuk mencapai sukses dimulai dari diriAnda sendiri, jelasnya dimulai dari cara Anda berpikir. Jadi mulailahdengan sikap mental yang positif.

Hal yang berhubungan dalam mengatasi kegagalan, adalah denganmeningkatkan kemampuan untuk melihat kemungkinan-kemungkinandan kesempatan-kesempatan yang tak habis-habisnya muncul di sekililingAnda. Kalau sudah demikian, niscaya bukan hanya sekedar visi yangmemberi kekuatan Anda dalam aktivitas Anda sehari-hari yang Anda

Page 451: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 13 Studi Kelayakan Usaha Baru 413

mampu kembangkan, tetapi Anda juga akan mampu untukmengembangkan visi yang lebih khusus lagi dalam kehidupan Anda.

RINGKASAN

1. Yang pertama kali harus dilakukan dalam memulai usaha baru adalahanalisa kelayakan usaha tersebut.

2. Banyak pula ventura baru yang mengalami kebangkrutan dalam sateatau dua tahun, dan hanya sedikit saja yang berhasil dalam usahanya.Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan usaha baru adalahkendali wirausahawan.

3. Alasaan utama kegagalan usaha baru adalah: (a) Pengetahnan pasaryang tidak memadai, (b) kinerja produk yang salah, (c) Usahapemasaran dan penjualan yang tidak efektif, (d) Tidal( disadarinyatekanan persaingan, (e) Keusangan produk yang terlalu cepat, (e)Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat, (f) Kapitalisasi yang tidakmemadai, pengeluaran operasi yang tidak diprediksi, investasi yangberlebih-lebihan pada asset tetap, dan kesulitan keuangan yangberkaitan.

4. Syarat-syarat yang penting bagi keberhasilan ventura barn dimasadepan; Pengetahuan pasar yang memadai, produk yang kompetitifyang menjalankan fungsinya dengan baik„ kesadaran akan situasipersaingan, basis finansial yang memadai dengan strategi investasi yangtepat, serta waktu memulai usaha yai.g tepat.

5. Tiga aspek utama bagi analisa informasi yang relevan mengenai pasardan kemampuan dariproduk untuk dipasarkan adalah: 1. penelitianpotensi pasar dan identifikasi pelanggan (pemakai) potensial, 2. analisaseberapa besar perusahaanbaru tersebutbisa memanfaatkan potensipasar, 3. penentuan peluang nyata pasar dan resiko-resiko melalui ujicoba pasar.

6. Penentuan dan evaluasi potensi pasar dari usaha bisnis baru yangdirencanakan hendaknya dimulai dengan pengumpulan data-data yangrelevan dengan pasar mengenai pelanggan potensial, motivasipembeliannya, kebiasaan membeli, dan dampak perubahan dalamkarakteristik produk pada potensi pasar.

7. Langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan mengestimasi potensipasar adalah sebagai berikut: (a) identifikasi pemakai akhir tertentu dariproduk atau jasa, (b) identifikasi segmen pasar pokok, yaitu, kategoripelanggan yang relatif homogen, (c) menentukan atau memperkirakanvolume pembelian potensial dalam tiap-tiap segmen pasar dan volumetotal dan semua segmen.

Page 452: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan414

8. Analisa kelayakan finansial dan usaha baru memerlukan pemilihanalternatif untuk diterapkan. Pendekatan analitis bagi masalah inidipusatkan pada empat langkah dasar: (a) Penentuan kebutuhanfinansial total dengan dana-dana yang diperlukan untuk operasional,(b) Penentuan sumber daya finansial yang tersedia serta biaya-biayanya,yaitu berupa pencarian sumber dana dan biaya modal, (c) Penentuanaliran kas dimasa depan yang bisa diharapkan dari operasi dengan caraanalisa aliran kas pada selang waktu yang relatif singkat, biasanyabulanan, (d) Penentuan pengembalian yang diharapkan melalui analisapengembalian dari investasi.

9. Analisa kemampuan organisasional mensyaratkan dijawabnya tigapertanyaan berikut: (a) Jenis ketrampilan dan bakat personalia yangbagaimana yang tersedia dan struktur organisasi apa yang ada?, (b)Jenis organisasi apa, dan ketrampilan apa, yang pada akhirnyadibutuhkan dalam penerapan usaha baru yang efektif?, (c) Ketrampilandan bakat apa yang akan dibutuhkan jika usaha baru tersebut mulaiberhasil dan tumbuh?

10. Setiap bisnis usaha umumnya cenderung menghadapi dua jenistekanan persaingan: (a) persaingan langsung dari produk atau jasa yangidentik dengan produk perusahaan itu pada pasar yang sama, (b)tekanan tidak langsung dari barang subtitusi (pengganti).

11. Pendekatan pragmatis untuk menganalisa tekanan persaingandipusatkan pada tiga tugas: (a)Identifikasi pesaing besar potensial, (b)identifikasi berbagai strategi dan taktik yang digunakan pesaing dandampak potensialnya terhadap operasi usaha yang direncanakan, (c)identifikasi keuntungan persaingan tertentu dan usaha yangdirencanakan dan pengernbangan strategi yang didasarkan padapenekanan pada keuntungan tersebut.

LATIHAN

1. Apa yang harus dilakukan ketika memulai usaha baru? Mengapa haltersebut hams dilakukan?

2. Mengapa banyak usaha baru yang dilakukan oleh wirausahawanmengalami kegagalan sebelum is berkembang?

3. Apa yang haus dilakukan dalam melakukan analisa kelayakan teknis?Uraikan langkah-langkah tersebut?

4. Persyaratan teknis apa saja yang penting dari suatu produk?5. Sebutkan tiga aspek utama dalam penilaian peluang-peluang pasar

oleh produsen?6. Bagaimana menilai potensi pasar total dari produk barn?

Page 453: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 13 Studi Kelayakan Usaha Baru 415

7. Sebutkan dua pendekatan didalam mengumpulkan data-data bagiinformasi pasar?

8. Informasi apa yang bisa diberikan dari uji coba pasar?9. Apa yang hams dilakukan dalam analisa kemampuan organisasional?10. Tekanan persaingan apa yang biasanya dihadapi oleh wirausahawan

didalam memulai usaha baru?11. Sebutkan pendekatan pragmatis didalam menganalisa persaingan?

PUSTAKABambang Riyanto, 1995, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi

Keempat , BPFE UGM , Yogyakarta.Calantone, Roger J et. al, 1994, “Examining the Relationship between Degree

of Innovation and New Product Success”, Journal of Business Research,Vol. 30, p. 143-148.

Chandra P. 1990. Project Preparation, Appraisal and Implementation.New Delhi: Tata McGraw Hill Publisher.

Foss, J.Nicolai. (2000). Strategy, Bargaining, and Business Organization: Somethoughts on the transaction cost, Fondations of Firm Strategy.FrederiksbergDenmark: Copenhagen Business School.

Hadjimanolis, Athanasios, 2000, “An Investigation of InnovationAntecedents in Small Firms in the Context of Small DevelopingCountry”, R&D Management, Vol. 30, p. 235-245.

Hitt, Michael,A, et al. (1996). Strategic Management: Competitiveness andGlobalization. New York: West Publishing Company.

Hadjimanolis, Athanasios, 2000, “An Investigation of InnovationAntecedents in Small Firms in the Context of Small DevelopingCountry”, R&D Management, Vol. 30, p. 235-245.

Kasmir, Jakfar, 2003, Studi Kelayakan Bisnis, Prenada Media, Bogor.Kottler, Philip, 1995, Marketing Management : Analysis, Planing, and Control,

International Edition, Prantice Hail , New Jersy.Luo, Yadong, 1999, “Environment-Strategy-Performance Relation in Small

Business in China : A Case of Township and Village Enterprises in SouthernChina”, Journal of Small Business Management, January, p. 37-52.

Meredith, Geofrey,G. et.all. 2002. The Practice of Entrepreneurship .International Labour Organization, Geneva.

Morris, Michael H. dan Pamela S. Lewis, 1995, “Determinants ofEntrepreneurial Activity Implications for Marketing”, EuropeanJournal of Marketing, Vol. 29 No. 7, 1995, p. 3 1-48.

Suad Husnan dan Suwarsono, 1995, Studi Kelayakan Proyek UPP, AMYKN , Yogyakarta.

Page 454: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan416

Suwarsono. 1993. Studi Kelayakan Proyek . Yogyakarta: Badan PenerbitYKPN.

Sutoyo, S.2003. Studi Kelayakan Proyek : Konsep dan Teknik. Jakarta:Badan Penerbit LPPM.

Umar, Husain, 1997, Studi Kelayakan Bisnis : Manajemen, Metode dan kasus,Gramedia Pustaka Utama , Jakarta.

Prasetya, Dicky Imam, 2002, “Lingkungan Eksternal, Faktor Internal, danOrientasi Pasar Pengaruhnya terhadap kinerja Pemasaran”, Jurnal SainsPemasaran Indonesia, Vol. 1, No. 3, p. 219 -240.

Weston, J. Fred, and Bringham, Eugene. F, 1994, Dasar-dasar ManajemenKeuangan, Edisi Ketujuh, Erlangga, Jakarta.

Yacob, Ibrahim, 1998, Studi Kelayakan Bisnis, Rineka Cipta, Jakarta.Zimerer, Thomas W dan Scarborough, Norman, M, 1998. Essentials

Entrepreneurship and Small Business Management, 2nd Edition. PrenticeHall, Inc. New Jersey.

Page 455: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 13 Studi Kelayakan Usaha Baru 417

Baru pisanBab 13 ................................................................................................ 385StudiKelayakandanRancanganUsahaBaru .................................................................. 385Mempelajari secara mendalam tentang usaha yang akan dijalankan, dalamrangka menentukan layak atau tidak usaha dijalankan.......................... 385TUJUAN PEMBELAJARAN ........................................................ 385POKOK BAHASAN ....................................................................... 385A. Studi Kelayakan............................................................................................. 386

1.Definisi Studi Kelayakan Usaha ............................................... 3862.Tujuan Dilakukan Studi Kelayakan. ........................................ 3863.Tahapan Studi Kelayakan Bisnis .............................................. 388

B. Penetapan Kelayakan Usaha Baru ............................................... 3891.Pengetahuan pasar yang tidak memadai; ................................. 3892.Kinerja Produk Yang Salah; ..................................................... 3893.Tidak disadarinya tekanan persaingan; .................................... 3894.Keusangan Produk Yang Terlahr Cepat; ................................. 3895.Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat; .......................... 3906.Kapitalisasi yang Tidak Memadai ............................................ 390

C. Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis......................................................... 3901.Aspek Teknis............................................................................ 3902.Aspek Pasar dan Pemasaran .................................................... 3913.Arti Penting Studi Kelayakan Pasar ......................................... 3964.Analisa Persaingan ................................................................... 404

D. Merencanakan Usaha .................................................................................. 4051.Target Memotivasi Kerja ......................................................... 4062.Target Memacu Cara Kerja ...................................................... 4073.Target Membuat Prioritas Kita Terpelihara ............................ 4074.Perencanaan yang Sangat Berharga Bagi Keberhasilan ........... 4095.Orang yang Sukses Menggunakan dan Mengelola Waktu

dengan Baik .............................................................................. 410PENUTUP ....................................................................................... 411RINGKASAN ................................................................................... 413LATIHAN ........................................................................................ 414PUSTAKA....................................................................................... 415

Page 456: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 14 Rancangan Usaha Baru 417

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.

Bab 14Rancangan Usaha Baru

Menentukan tingkat kelayakan gagasan kegiatan usaha yangdirancang dengan maksud untuk menghindari kerugian

di kemudian hari.

1.2.3.4.5.

TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mengikuti pembelajaran ini, mahasiswa peserta mata kuliahmampu memahami hakikat rancanagan usaha, format rancanganusaha, dan aspek-aspek rancangan usaha, serta dapat menyusunlaporan rancangan usaha sesuai dengan gagasan usaha yang dipilihnya.

POKOK BAHASAN Hakikat Rancanagan Usaha Format Rancangan Usaha Aspek-aspek Rancangan Usaha

Page 457: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan418

TOPIK BAHASAN

A. Hakikat Rancangan Usaha

Salah satu output dari pembelajaran pada mata kuliah manajemenkewirausahaan adalah tersusunnya laporan rancangan usaha atau disebutjuga proposal usaha, yang harus dibuat oleh mahasiswa peserta matakuliah. Laporan ini merupakan penugasan akhir dari akumulasipenugasan yang diberikan dalam setiap minggu, terutama yang terkaitdengan aspek-aspek perusahaan (pemasaran, produksi, pengendaliandampak lingkungan, organisasi dan manajemen, serta aspek keuangan)sebagaimana yang telah dibahas pada Bagian sebelumnya.

Sebagai bekal dalam penyusunan rancangan usaha ini, mahasiswapeserta perlu diberikan atau diperkenalkan teknik-teknik penyusunanrancangan usaha sebagaimana yang dipersyaratkan dalam pembelajaranini.

Selain untuk kepentingan pembelajaran, rancangan usaha ini dapatpula dijadikan acuan bagi peserta untuk menyusun proposal dalamrangka mengikuti berbagai program kewirausahaan mahasiswa, baikyang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaanmelalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti), maupun yangdilaksanakan oleh Universitas Islam Negeri Sunan Gunung DjatiBandung dan kegiatan-kegiatan lain yang sejenis. Selain itu, kepentingandalam pembuatan proposal ini agar gagasan kegiatan/usaha yangdirancang dapat diwujudkan, rancangan usaha yang disusun ini dapatdiajukan kepada berbagai pihak terkait yang dapat membantu.

1. Pengertian Rancangan Usaha

Rancangan usaha merupakan dokumen tertulis yang disusunoleh calon wirausahawan yang memuat seluruh aspek-aspek yangterkait dengan aktifitas yang direncanakan dalam merintis danmenjalankan gagasan kegiatan, maupun perusahaan.

2. Fungsi dan Manfaat Rancangan Usaha

Penyusunan rancangan usaha dimaksudkan untuk menentukan sendiritingkat kelayakan gagasan kegiatan/perusahaan yang dirancang denganmaksud untuk menghindari adanya investasi yang tidak menguntungkanatau dengan kata lain menghindari kerugian di kemudian hari.

Setidaknya terdapat beberapa manfaat dari rancangan usaha, yaitu:a. Sebagai wadah untuk menampung rencana usahab. Alat kontrol segala kegiatan yang (akan) dilaksanakan ketika

gagasan usaha diimplementasikan

Page 458: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 14 Rancangan Usaha Baru 419

c. Menyampaikan kepada pihak lain akan maksud dan tujuanpenyusunan rancangan usaha

d. Memperoleh perhatian dan keterlibatan pihak lain untukmembantu terutama dalam mewujudkannya menjadi perusahaanyang nyata

3. Unsur-unsur Rancangan Usaha

Berangkat dari manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan rancanganusaha tersebut, sehingga dapat diidentifikasi pihak-pihak yang mungkinakan membacanya, yaitu investor, perbankan, pelanggan, konsultan,pemerintah dan pihak lain yang terkait. Rancangan usaha harusdisusun sedemikian rupa sehingga dapat memberikan manfaatterutama dalam mewujudkan gagasan merintis berdirinyaperusahaan. Karena itu sebuah rancangan usaha perlu disusun agardapat diperoleh dan mudah dimengerti oleh pembacanya. Bukankahrancangan usaha kita susun juga bertujuan untuk menarik perhatian pihaklain? Untuk itu, sebuah rancangan usaha harus mengandung unsur-unsursebagai berikut:a. Rencana, bahwa rancangan usaha harus memuat sesuatu rencana berikut

maksud dan tujuan dari rencana tersebut.b. Usulan, bahwa rancangan usaha harus diusulkan kepada pihak lain

untuk diketahui dan dipertimbangkan oleh pihak lain.c. Sistematis, bahwa hal-hal yang dimuat dalam rancangan usaha tersebut

harus disusun mulai dari yang sifatnya makro sampai kepada yangbersifat mikro; atau yang bersifat umum sampai ke yang bersifatkhusus/spesifik.

d. Tentatif, bahwa isi dari rancangan usaha tersebut masih dapatdiubah sebelum memperoleh persetujuan dari penerima ataupembaca rancangan usaha.

B. Format Rancangan Usaha

1. Format Penyusunan Rancangan Usaha

Sebuah rancangan usaha harus disusun dengan baik sebagaimana unsur-unsur yang harus dimuat di dalamnya. Untuk memudahkan dalampenyusunan, perlu adanya format dan tata aturan yang jelas bagipenyusunnya.

Format rancangan usaha pada dasarnya terdiri dari 3 (tiga) bagian,yaitu bagian pendahuluan yang memuat alasan-alasan penyusunan, isiyang memuat aspek-aspek perusahaan yang dirancang dan penutup yang

Page 459: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan420

memuat pelajaran-pelajaran penting yang diperoleh dari prosespembelajaran ini. Jika melihat struktur rancangan usaha tersebut,memang agak berbeda dengan proposal bisnis yang umumnya dibuat,namun setidaknya apa yang tertuang dalam rancangan usaha yangdisusun dapat disarikan menjadi sebuah proposal bisnis, karena semuaaspek-aspek yang dibutuhkan dalam penyusunan proposal bisnistertuang dalam rancangan usaha (terutama aspek-aspek perusahaan yangdirancang).

Hal yang lain yang membedakan format rancangan usaha yangdibahas pada pembelajaran ini dengan proposal bisnis adalah bahwa padarancangan usaha, pembelajar diminta untuk menarik hikmah sebagaisebuah refleksi selama mengikuti pembelajaran Kewirausahaan- 1.

Secara lengkap, berikut ini disajikan format yang dapatdigunakan dalam penyusunan rancangan usaha dalam pembelajaran ini.HALAMAN JUDULHALAMAN PENGESAHANKATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR GAMBARDAFTAR LAMPIRANRINGKASAN EKSEKUTIFRingkasan eksekutif memuat ringkasan rencana usaha dari 5 Aspek yangdirancang, diketik satu spasi dengan maksimal 5 halaman kertas A4.PROLOG(Memuat hal-hal yang melatarbelakangi pemilihan gagasan usaha/produkserta latar depan (tujuan) penyusunan rancangan usaha), aspek-aspektersebut adalah sebagai berikut:

2. Aspek-aspek Rancangan dan Uraian Produk

(Memuat gambaran umum produk dari aspek substansi produk,tampilan produk siap jual, dan fungsi produk).

a. Aspek Pemasaran

1) Sasaran Pemasaran meliputi:a) Daerah Pemasaran, (Lokasi Pasar, jenis dan jumlah pelanggan

serta pesaing di lokasi pasar)b) Situasi Pasar, (Segmentasi Pasar, target pasar, dan posisi pasar

dibandingkan dengan pesaing yang berada pada daerah pasar)c) Proyeksi Permintaan, (Jumlah permintaan dalam setiap

periode/siklus untuk setiap jenis pelanggan, dan proyeksi

Page 460: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 14 Rancangan Usaha Baru 421

peningkatannya dalam setiap periode/ siklus)d) Strategi dan Taktik Pemasaran, (uraian masing-masing bauran

pemasaran berdasarkan spesifikasi usaha/produk dankeunggulan serta kelemahannya dibandingkan dengan bauranpemasaran perusahaan pesaing), meliputi:(1)Produk(2)Harga(3)Distribusi(4)Promosi

2) Penganggaran Pemasaran; (Uraian berdasarkan rencana biayayang dialokasikan untuk investasi dan biaya untuk operasionalpemasaran dalam satu siklus serta proyeksi peningkatannya sejalandengan peningkatan penawaran untuk memenuhi peningkatanpermintaan pasar)

b. Aspek Produksi

1) Pengadaan Bahan; (Menyangkut jenis, volume, harga, sumber(daerah) pasokan bahan, proses pengadaan bahan serta proyeksipeningkatannya dalam setiap periode/siklus produksi).

2) Kebutuhan Sumberdaya Produksi; (Uraian mengenai sumberdayaproduksi meliputi bangunan, peralatan/mesin, dan tenaga kerjayang dibutuhkan untuk melaksanakan aktifitas produksi; terkaitdalam jumlah, kualitas, nilai, serta proses pengadaannya)

3) Proses Produksi; (Proses produksi masing-masing jenis produkyang disertai dengan bagan proses produksi)

4) Perkiraan Jumlah Produksi; (Jumlah produksi yang akan dihasilkandan ditawarkan dalam setiap periode/siklus untuk setiap jenisproduk, dan proyeksi peningkatannya dalam setiap periode/siklus)

5) Penganggaran Produksi; (Uraian berdasarkan rencana biayaproduksi yang dialokasikan untuk investasi dan biaya untukoperasional produksi dalam satu siklus serta proyeksipeningkatannya sejalan dengan peningkatan produksi untukmemenuhi peningkatan permintaan pasar)

c. Aspek Organisasi Dan Manajemen

1) Organisasi; (Uraian mengenai identitas perusahaan –nama, alamat,dan logo perusahaan--, visi dan misi perusahaan, bentuk organisasiperusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan perizinan usaha)

2) Manajemen; (Uraian mengenai pelaksanaan fungsi-fungsimanajemen Planning, Organizing, Staffing, Directing, Controllinguntukpelaksanaan setiap 5 aspek usaha)

Page 461: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan422

3) Penganggaran Organisasi dan Manajemen; (Uraian berdasarkanrencana biaya yang dialokasikan untuk investasi dan biaya untukoperasional organisasi dan manajemen perusahaan dalam satusiklus serta proyeksi peningkatannya sejalan dengan peningkatanproduksi untuk memenuhi peningkatan permintaan pasar).

d. Aspek Pengendalian Dampak Lingkungan

1) Limbah, (uraian mengenai limbah yang dihasilkan dari aktifitasperusahaan yang terdiri dari limbah cair, padat, gas, dan suara)

2) Dampak Bio-Fisik, (Uraian mengenai dampak positif dan negatifterhadap lingkungan bio-fisik di sekitarnya yang akan timbulsebagai akibat aktifitas perusahaan, dan langkah-langkah antisipasiyang diambil apabila terjadi dampak negatif .

3) Dampak Sosial Budaya, (Uraian mengenai dampak positif dannegatif terhadap lingkungan sosial budaya di sekitarnya yang akantimbul sebagai akibat aktifitas perusahaan, dan langkah-langkahantisipasi yang diambil apabila terjadi dampak negatif.

4) Penganggaran Pengendalian dampak Lingkungan, (Uraianberdasarkan rencana biaya yang dialokasikan untuk investasi danbiaya untuk operasional pengendalian dampak lingkungan dalamsatu siklus serta proyeksi peningkatannya sejalan denganpeningkatan aktifitas perusahaan).

e. Aspek Keuangan/Modal

1) Kebutuhan Modal Awal, (Uraian kebutuhan modal awal operasiperusahaan yang terinci berdasarkan modal investasi dan modalkerja, serta sumber-sumber perolehannya)

2) Proyeksi Neraca3) Proyeksi Rugi-Laba4) Proyeksi Arus Kas5) Analisis Rasio Keuangan

- EPILOG/GLOSARIUM,(Pelajaran-pelajaran penting/refleksi yang dapat ditarik dari prosespembelajaran kewirausahaan yang meliputi refleksi teoritis, metodologis,dan etis)- KEPUSTAKAAN

PENUTUPRancangan usaha perlu disusun agar dapat diperoleh dan mudahdimengerti oleh pembacanya. Rancangan usaha yang disusun bertujuanuntuk menarik perhatian pihak lain: (a) Rencana, bahwa rancangan usaha

Page 462: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 14 Rancangan Usaha Baru 423

harus memuat sesuatu rencana berikut maksud dan tujuan dari rencanatersebut. (b) Usulan, bahwa rancangan usaha harus diusulkan kepadapihak lain untuk diketahui dan dipertimbangkan oleh pihak lain, (c)Sistematis, bahwa hal-hal yang dimuat dalam rancangan usaha tersebutharus disusun mulai dari yang sifatnya makro sampai kepada yangbersifat mikro; atau yang bersifat umum sampai ke yang bersifatkhusus/spesifik, (d) Tentatif, bahwa isi dari rancangan usaha tersebutmasih dapat diubah sebelum memperoleh persetujuan dari penerimaatau pembaca rancangan usaha.

Format rancangan usaha pada dasarnya terdiri dari 3 (tiga) bagian,yaitu bagian pendahuluan yang memuat alasan-alasan penyusunan, isiyang memuat aspek-aspek perusahaan yang dirancang dan penutup yangmemuat pelajaran-pelajaran penting yang diperoleh dari prosespembelajaran ini.

Jika melihat struktur rancangan usaha tersebut, memang agakberbeda dengan proposal bisnis yang umumnya dibuat, namunsetidaknya apa yang tertuang dalam rancangan usaha yang disusun dapatdisarikan menjadi sebuah proposal bisnis, karena semua aspek-aspekyang dibutuhkan dalam penyusunan proposal bisnis tertuang dalamrancangan usaha (terutama aspek-aspek perusahaan yang dirancang).

RANGKUMAN

1. Penyusunan rancangan usaha pada pembelajaran ini diharapkanbukan sebagai sebuah formalitas untuk dapat melulusi mata kuliahManajemen Kewirausahaan. Namun lebih daripada itu, rancanganusaha yang dibuat dapat melatih setiap pembelajar kewirausahaanuntuk dapat mengenal liku-liku pengelolaan perusahaan, meskipunhanya dalam tataran rancangan. Tidak hanya itu, masih banyakmanfaat yang dapat diperoleh dengan rancangan usaha yang disusun

2. Sebuah rancangan usaha perlu disusun agar dapat diperoleh danmudah dimengerti oleh pembacanya. Bukankan rancangan usahakita susun juga bertujuan untuk menarik perhatian pihak lain?Untuk itu, sebuah rancangan usaha harus mengandung unsur-unsur:a. Rencana, bahwa rancangan usaha harus memuat sesuatu rencana

berikut maksud dan tujuan dari rencana tersebut.b. Usulan, bahwa rancangan usaha harus diusulkan kepada pihak

lain untuk diketahui dan dipertimbangkan oleh pihak lain.c. Sistematis, bahwa hal-hal yang dimuat dalam rancangan usaha

tersebut harus disusun mulai dari yang sifatnya makro sampaikepada yang bersifat mikro; atau yang bersifat umum sampai keyang bersifat khusus/spesifik.

d. Tentatif, bahwa isi dari rancangan usaha tersebut masih dapatdiubah sebelum memperoleh persetujuan dari penerima atau

Page 463: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan424

pembaca rancangan usaha.3. Format rancangan usaha pada dasarnya terdiri dari 3 (tiga) bagian,

yaitu bagian pendahuluan yang memuat alasan-alasan penyusunan,isi yang memuat aspek-aspek perusahaan yang dirancang danpenutup yang memuat pelajaran-pelajaran penting yang diperolehdari proses pembelajaran ini. Jika melihat struktur rancangan usahatersebut, memang agak berbeda dengan proposal bisnis yangumumnya dibuat, namun setidaknya apa yang tertuang dalamrancangan usaha yang disusun dapat disarikan menjadi sebuahproposal bisnis, karena semua aspek-aspek yang dibutuhkan dalampenyusunan proposal bisnis tertuang dalam rancangan usaha(terutama aspek-aspek perusahaan yang dirancang).

LATIHAN

1. Susunlah rancangan usaha sesuai dengan gagasan usaha Anda yangterpilih sebagaimana hasil pembelajaran pada Bagian Satu danpenyusunannya berdasarkan aspek-aspek yang dibahas dipembelajaran pada Bagian Dua.

2. Gunakan format rancangan usaha sebagaimana yang diuraikan padapembelajaran ini.

3. Rancangan usaha ini akan dipresentasikan dalam seminar akhir matakuliah dihadapan seluruh peserta mata kuliah, dosen pengasuh dantutor pembimbing masing-masing.

PUSTAKARajagukguk, Z., Eryanti P dan Nurmia S., 1998. Modul Pelatihan Tenaga

Kerja Pemuda Mandiri Profesional.Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Departemen

Tenaga Kerja RI, Jakarta.Rajagukguk, Z., Eryanti P dan Nurmia S., 1998. Modul Pelatihan Tenaga

Kerja Pemuda Mandiri Profesional. Direktorat Jenderal PembinaanPenempatan Tenaga Kerja, Departemen Tenaga Kerja RI, Jakarta.

Syamsuddin, A.S., Imelda R.I, Idris S., Agus A., Eymal B.D., Suardi B.dan Rusli M.R., 1995. Mulai dari Usaha Kecil Merintis KarirKewirausahaan Anda. Pusat Pengembangan Usaha KecilKawasan Timur Indonesia (PUKTI) kerjasama KondradAdenauer Stiftung Internationales Institut.

Page 464: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 14 Rancangan Usaha Baru 425

Baru pisan halBab 14 ......................................................................................... 417Rancangan Usaha Baru ..................................................................... 417A. Hakikat Rancangan Usaha ................................................... 418

1. Pengertian Rancangan Usaha ........................................... 4182. Fungsi dan Manfaat Rancangan Usaha ............................ 4183. Unsur-unsur Rancangan Usaha ....................................... 419

B.Format Rancangan Usaha ..................................................... 4191. Format Penyusunan Rancangan Usaha............................... 4192. Aspek-aspek Rancangan dan Uraian Produk ..................... 420

Page 465: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 15 Teknik Presentasi 425

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.

Bab 15Teknik Presentasi

Menyampaikan, memperkenalkan, menuntun, meyakinkanatau mengkomunikasikan gagasan kepada orang lain.

1.2.3.4.5.

TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mengikuti proses pembelajaran ini, mahasiswa peserta matakuliah mahasiswa diharapkan dapat memahami; hakikat dan tujuanpresetasi, teknik presentasi, dan pelaksanaan presentasi, serta dapatmempresentasikan dan meyakinkan pihak lain akan gagasan usaha yangtelah disusun dalam bentuk rancangan usaha.POKOK BAHASAN Hakikat dan tujuan Presetasi Teknik Presentasi Pelaksakan Presentasi

Page 466: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan426

TOPIK BAHASAN

A. Hakikat dan Tujuan Presentasi

Mendengar kata presentasi mungkin yang muncul dalam benak kitaadalah berbicara dihadapan orang. Namun perlu diketahui presentasitidak hanya persoalan bagaimana berbicara. Tidak sedikit orang ketikadiberi tugas untuk mepresentasikan sesuatu di hadapan banyak orangmerasa ketakutan, gugup, gemetar dan merasa rendah diri. Hal inimerupakan suatu kewajaran, karena orang yang terbiasa melakukanpresentasi atau memiliki keahlian dalam bidang materi yangdipresentasikan pun, kadang pula mengalami hal yang serupa. Olehnyaitu, sebelum melakukan presentasi, banyak faktor yang perludiperhatikan.

Salah satu bagian dari materi pembelajaran ManajemenKewirausahaan adalah mempresentasikan hasil rancangan usaha yangtelah disusun pada pembelajaran-pembelajaran sebelumnya. Pengalamanyang diperoleh selama ini, bahwa kemampuan para peserta mata kuliahdalam menyusun rancangan usaha, tidak dibarengi dengan kemampuanuntuk mempresentasikannya di hadapan pihak lain (mahasiswa lain,dosen dan tutor pendamping).

Sebagai sebuah proses pembelajaran, melalui kegiatan presentasi,pihak-pihak lain yang hadir tersebut dapat melakukan penilaian terhadapsi pembawa presentasi. Citra diri pribadi, sikap terhadap pembelajarandan penguasaan terhadap pokok permasalahan yang dipresentasikanakan nampak dari cara pembawaan diri si pembawa presentasi pada saatpresentasi berlangsung. Selain itu, keterampilan dalam melakukanpresentasi dengan baik dalam kehidupan berwirausaha juga diperlukan,karena mengelola perusahaan sangat dipengaruhi oleh kemampuanberinteraksi dengan berbagai stakeholders dan tentunya menuntutkemampuan wirausahawan dalam berkomunikasi. Salah satu bentukkomunikasi adalah dengan presentasi. Melalui presentasi, ide-ide yangdimiliki oleh wirausahawan dapat disampaikan kepada para stakeholders.

Berangkat dari pemikiran tersebut, maka peserta mata kuliah iniperlu memahami teknik-teknik presentasi yang baik. Agar ide yang telahtertuang dalam rancangan usaha yang telah disusun, tidak hanyatertuang di atas kertas, namun juga dapat dikomunikasikan dengan pihaklain melalui presentasi yang baik pula.

Page 467: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 15 Teknik Presentasi 427

1. Pengertian Presentasi

Presntasi adalah sebuah bentuk komunikasi. Komunikasi Presentasidilakukan secara terpadu, lewat suara, gambar, dan bahasa tubuh (NurMuhamad, 2011:27).

Dalam situs hhtp://teknologipendidikan.wordpress.com.2006/0321,diterangkan bahwa presentasi adalah sebuah keterampilan komunikasiyang perlu dimiliki oleh setiap pekerja profesional saat ini.

Presentasi dapat didefenisikan sebagai komunikasi langsung antarapenyaji dengan sekelompok pendengar dalam situasi teknis, saintifik atauprofessional untuk satu tujuan tertentu dengan menggunakan tekniksajian dan media yang terencana. Presentasi pada dasarnya merupakansuatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orangdengan tujuan untuk menyampaikan, memperkenalkan, menuntun,meyakinkan atau dengan kata lain mengkomunikasikan sesuatu kepadaorang lain.

2. Tujuan Presentasi

Dalam konteks pembelajaran Manajemen kewirausahaan selain tujuanmenyampaikan dan mengkomunikasikan ide/gagasan perusahaan yangdirancang, presentasi juga dimaksudkan untuk mengetahui danmemberikan evaluasi terhadap kemampuan mahasiswa peserta dalammenguasai ide/gagasan yang telah dituangkan dalam rancangan usahayang telah disusunnya.

3. Unsur-unsur Presentasi

Sebagai salah satu cara mengkomunikasikan sesuatu (pengetahuan,keterampilan, ide/gagasan dan sebagainya), presentasi memiliki 4(empat) unsur penting. Unsur-unsur ini sangat menentukan keberhasilandalam proses presentasi, yakni:

a. Presenter

Merupakan orang yang menyampaikan sesuatu yang akandikomunikasikan kepada pihak lain (audiens) secara langsung.

b. Materi

Merupakan bahan yang akan dikomunikasikan kepada audiens.

c. Media

Terdiri dari sarana yang digunakan untuk mengemas materi sehinggamenarik audiens serta peralatan yang digunakan untuk menyampaikanmateri. Syarat media untuk efektif digunakan adalah mudah, murah,

Page 468: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan428

praktis, aman, sesuai bahan dengan metode penyajian, sesuai mediadengan karakteristik peserta, tepat dan tersedia.

d. Audiens

Merupakan pihak yang menerima sesuatu yang akan dikomunikasikan.Berhasil tidaknya suatu presentasi dapat dilihat dari reaksi yangditunjukkan oleh audiens.

B. Teknik Presentasi

1. Mempersiapkan Presentasi

Keberhasilan presentasi sangat ditentukan oleh berbagai hal, baik yangberasal dari diri sendiri, maupun dari luar. Presentasi dapat berhasilapabila kita dapat melakukan ha-hal berikut:

a. Menentukan sasaran yang ingin dicapai

Penentuan sasaran presentasi sangat menentukan keberhasilanpresentasi. Presentasi yang tidak jelas sasarannya akan membuat kegiatanpresentasi menjadi tidak terarah dan membuat audien menjadi bingungdan malah presentasi yang kita lakukan terkesan membosankan. Untukitu, perlu ditentukan sasaran-sasaran presentasi lalu dibuat kerangkasasarannya. Ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut pada diri masing-masing:1) Mengapa saya memberikan presentasi ini?2) Mengapa mesti saya yang mempresentasikan?3) Apa yang ingin saya capai dari presentasi ini?4) Bagaimana saya dapat membuat presentasi yang menarik?5) Seberapa banyak yang telah diketahui audiens tentang pokok

permasalahan yang akan dipresentasikan?6) Apakah audiens memiliki latar belakang pengetahuan yang

diperlukan terkait dengan materi presentasi?

b. Menyusun Kerangka Presentasi

Penyajian presentasi seharusnya terstruktur, agar audiens tertarikmendengarkan apa yang kita presentasikan. Olehnya itu, presentersebaiknya menyusun pokok-pokok yang disampaikan beserta hubunganlogis di antara pokok-pokok tersebut. Pokok-pokok materi dapatdiperoleh dengan memecah sasaran yang telah ditetapkan menjadisebuah daftar sasaran-sasaran, dan daftar inilah yang menjadi kerangkapresentasi. Kerangka presentasi merupakan serangkaian bagian yangsaling terjalin dan secara logis dapat berdiri sendiri. Bagian-bagian yang

Page 469: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 15 Teknik Presentasi 429

saling terjalin, pada akhirnya harus saling berkaitan dengan sasaran yangingin dicapai. Olehnya itu, dalam menyusun struktur presentasi, hal-halyang perlu direncanakan adalah:

1) Struktur Pokok Pembahasan

Pembicaraan pada presentasi akan lebih efektif apabila presentermenyampaikan tema tunggal yang konsisten, sasarannya jelas, sertabagian-bagiannya dapat didefenisikan dan dapat dipahami oleh audiens.Untuk itu, sebelum melakukan presentasi, presenter perlu membuatskema yang terkait dengan pokok pembahasan. Skema dapat dibuatdengan pola mind mapping atau garis besar (outlining). Lakukan diskusidengan diri sendiri dan bantuan rekan-rekan untuk mendapatkaninformasi yang dapat membantu dalam pembuatan skema.

2) Struktur Bagaimana Mempresentasikannya

Sebelum melakukan presentasi, presenter perlu pula menyusun rencanapresentasi dengan struktur:

a) Introduksi (awal), meliputi cara kontak dengan audiens,mengintroduksikan pokok pembicaraan dan menyatakan tema utama.

b) Pengembangan (tengah), meliputi cara menyampaikan danmenjelaskan tema utama dan argumen-argumennya.

c) Kesimpulan (akhir), meliputi mcara merangkum tema utama dan jikaperlu cara memberikan rekomendasi.

2. Mengenal Audiens

Terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan oleh presenter dalammenghadapi audiens, yakni suasana hati dan keterbukaan serta hubungansosial dengan audiens.

a. Suasana Hati

Audiens yang hadir mengikuti presentasi memiliki tipe yang berbeda-beda, ada yang hadir dengan kesadaran sendiri, ada pula yang hadirkarena terpaksa, atau malah kombinasi dari keduanya. Olehnya itu,sebagai seorang presenter perlu mengetahui kategori yang mana yangmendominasi tipe audiens yang hadir. Teknik yang dapat digunakanuntuk memahami tipe audiens, adalah:1) Gunakan menit-menit awal untuk memahami audiens2) Gunakan pendekatan yang berbeda-beda untuk mengetahui respon

audiens Memancing pertanyaan atau komentar audiens3) Lanjutkan presentasi berdasarkan umpan balik

Page 470: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan430

b. Keterbukaan dan Hubungan Sosial

Menyangkut pertimbangan membagai kelompok orang yang mungkinmenjadi audien presentasi. Kelompok-kelompok tersebut dapatdikategorikan, sebagai berikut:

4) Atasan

Atasan merupakan kelompok audiens yang mungkin paling menakutkan,karena pertimbangan-pertimbangan psikologis bahwa audiens adalahorang yang lebih tinggi kelasnya dari pada presenter. Olehnya itu, adabeberapa tips yang perlu dilakukan:- Ingat kelebihan yang dimiliki, bidang keahlian, waktu yang diberikan

untuk mempersiapkan diri, dukungan dari atasan agar dapatmenyajikan presentasi dengan baik

- Benar-benar siap- Yakinlah- Menyajikan dengan ringkas- Akurat- Jujur dan jangan berlagak- Bersikap positif- Jangan mengharapkan ucapan selamat atau persetujuan di akhir

presentasi

5) Sejawat/selevel

Sejawat/selevel merupakan kelompok yang mungkin paling sulit, karenabisa jadi mereka memiliki kepentingan tertentu yang dapat digunakanuntuk menjatuhkan citra diri presenter, terutama terkait denganpersaingan. Tips yang dapat dilakukan:- Bersikap profesional- Melakukan persiapan yang matang, bukan untung-untungan- Jangan memberi kesan bahwa presenter tahu banyak mengenai suatu

bidang, namun kenyataanya tidak yakin akan fakta-faktanya.- Bila memiliki dasar yang jelas, bersikap positiflah tanpa agresif dan

terlalu protektif.

6) Bawahan,

Bawahan merupakan kelompok yang menentukan pendekatan terhadapmasalah presentasi. Tips yang perlu dilakukan dalam menghadapikelompok ini, adalah:- Jangan menilai mereka seperti biasanya (sehari-hari)- Jangan mengira bahwa hanya sedikit yang harus dipelajari Profesional

Page 471: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 15 Teknik Presentasi 431

- Antusias- Bersikap wajar tanpa merendahkan

3. Menentukan Pendekatan Presentasi

Pendekatan yang digunakan dalam presentasi perlu pula direncanakansebelum presentasi dilaksanakan. Pendekatan yang digunakan tergantungkondisi audiensnya, namun yang umum adalah bersikap wajar dan tulus,jangan bersikap sebagai orang lain, berbicaralah berdasarkan pengalamanpribadi, bersikap antusias, bersikap menyenangkan dan bersahabat, dangunakan humor pada tempatnya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalahmenyangkut waktu presentasi, komentar yang diperlukan, informasi datastatistik yang mendukung, penggunaan kalimat pembuka yang efektif,bahasa dan gaya bahasa, pilihan kata, serta adanya keterkaitan antara datayang disajikan dengan fakta. Untuk itu, sebelum melakukan presentasi,presenter perlu membuat catatan-catatan kecil dan terus berlatih.

a. Sebelum Melakukan Presentasi

Pada hari dimana presentasi akan dilaksanakan, seorang presenter perlumelakukan persiapan-persiapan. Apa saja yang perlu dipersiapkan?Untuk menjawab pertanyaan ini, maka berikut ini diuraikan beberapatips yang perlu diperhatikan:

b. Sebelum Berangkat Ke Lokasi Presentasi

- Perjelas alamat tempat/lokasi presentasi- Persiapkan naskah presentasi dan catatan-catatan penting lainnya- Persiapkan perlengkapan yang perlu di bawa dari rumah- Penampilan, meskipun presenter tidak dinilai dari penampilannya,

namun sering kata-kata yang diucapkan akan didengar dan diterimatergantung bagaimana presenter berpenampilan. Olehnya itu,gunakan pakaian yang nyaman sesuai dengan situasi, bersih dan rapih,tidak menggunakan sesuatu yang dapat membuyarkan perhatianaudiens (seperti assesoris yang berlebihan, parfum yang menyengat,pakaian yang menyolok), serta tidak menggunakan sesuatu yang dapatmenimbulkan bahwa presenter mempunyai kebiasaan buruk dalamsesuatu hal.

c. Setelah sampai di lokasi presentasi

Adalah sangat penting memberikan suasana nyaman dalam ruangantempat melakukan presentasi, olehnya itu perlu diperiksa suhu dansirkulasi udara ruangan, pengaturan tempat duduk (terkait dengan

Page 472: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan432

jumlah, letak, dan kenyamanan), pencahayaan ruangan, gangguan darisuara lain, serta media audio visual yang akan digunakan.

Sebelum melakukan presentasi, sering presenter diliputi olehkegelisahan dan kecemasan yang luar biasa. Olehnya itu kegelisahan dankecemasan perlu dikendalikan. Pada dasarnya kegelisahan dankecemasan adalah hal yang wajar, karena kelenjar adrenalin bekerja yangberarti bahwa pikiran dan tubuh bekerja dengan baik. Justru yangmenjadi masalah ketika tidak ada kegelisahan dan kecemasan, karena iniberarti bahwa tidak ada kesungguhan dalam melaksanakan tugaspresentasi. Sebaliknya kegelisahan dan kecemasan yang berlebihanmembuat presenter terganggu pada saat presentasi yang dapat dilihatdari penampilan fisik berupa tangan gemetar, suara serak, kering dantidak meyakinkan, salah tingkah pikiran kosong dan kadang lupa diri.

Olehnya itu, kegelisahan dan kecemasan ini perlu dikendalikan,karena pada dasarnya kegelisahan dan kecemasan akan meningkatkankualitas apa yang akan diucapkan dan bagaimana mengucapkannya.Beberapa tips mengendalikan kecemasan dan kegelisahan:- Sebelum berdiri menyajikan presentasi, cobalah mengatakan sesuatu

yang tidak ada hubungannya dengan presentasi- Aturlah pernapasan- Hilangkan rasa tegang pada leher dan wajah- Pandanglah sekeliling, bangun kontak mata dan tersenyumlah- Berlatih

C. Pelaksanakan Presentasi

Pada saat presentasi dilaksanakan, beberapa hal yang perlu diperhatikanoleh presenter, yaitu:

1. Penampilan

Penampilan pada saat melaksanakan presentasi juga sangatmempengaruhi kesuksesan pelaksanaan presentasi. Olehnya itu,kembangkanlah gaya atau penampilan diri sendiri dengan segala cara,namun tetap berpedoman pada aturan main untuk bersikap profesionalyang telah diterima umum. Hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

a) Berdiri dan tataplah audiens

b) Jika melakukan aktifitas membalikkan badan (menulis atau menatapke tempat lain), jangan melakukannya sambil berbicara lancar.

c) Usahakan tidak membungkuk, bersandar dan menggerakkantangan/lengan bila tidak perlu.

Page 473: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 15 Teknik Presentasi 433

d) Hindari gerakan-gerakan yang akan mengganggu perhatian audiensTataplah mata audiens satu per satu secara bergantian

2. Penyajian Informasi Visual

Penyajian informasi yang jelas dan ringkas akan memudahkan audiensmemahami apa yang disampaikan oleh presenter. Informasi visual dapatmenggunakan bentuk tampilan berupa tulisan dan gambar. Gambaryang ditampilkan dapat berupa tabel, diagram, grafik, peta atau karikaturterkait dengan materi yang disampaikan.

Informasi visual yang disajikan sebaiknya bersifat informatif(relevan dengan keterangannya, sesuatu hal yang baru, dan menonjolkansesuatu yang ingin ditekankan), manusiawi (menjaga perasaan siapa sajayang hadir) dan konsisten (materi yang dibagikan kepada audiens samadengan yang disajikan).

Penyajian secara visual akan memberikan nilai lebih kepadapresentasi melalui beberapa cara, yaitu:a) Memperkuat komentarb) Mempertahankan fokus perhatian audiens dengan memberi variasic) Membuat kata-kata mudah dimengertid) Mengurangi jumlah kata yang harus diucapkan

3. Penggunaan Media audio Visual

Kegiatan presentasi sebaiknya memanfaatkan sarana media audio visualyang tersedia. Media audio visual dapat berupa OHP, LCD, flipchart,papan tulis, maket dan sebagainya. Penggunaan sarana presentasi akanmemudahkan presenter dalam menyajikan materinya,mengkomunikasikan konsep-konsep yang sulit, memperluas jangkauanpokok bahasan, memberi nilai tambah bagi informasi, disamping ituakan memudahkan audiens dalam memahami apa yang disampaikanoleh presenter dan tentunya dapat mempersingkat waktu. Dalampenggunaan media audio visual, perlu diperhatikan jumlah dankompleksitas informasi yang akan disajikan, jumlah dan komposisiaudiens, serta fasilitas yang tersedia di tempat presentasi.

4. Penggunaan Bahasa Tubuh

Bahasa tubuh meliputi ekspresi wajah yang dapat menggambarkanperasaan, postur tubuh yang dapat menggambarkan kecenderungansikap dan keadaan emosi, serta gerakan anggota tubuh yang dapatmenggambarkan tekanan pada apa yang ingin disampaikan. Perhatikanbahasa tubuh audiens, karena bahasa tubuh audiens akan memberitahuapakah sikap berkomunikasi yang kita lakukan efektif atau tidak.

Page 474: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan434

Beberapa contoh bahasa tubuh dan artinya diuraikan, sebagaiberikut:

a) Bersedekap = santai sekaligus angkuh, tinggi rasa percaya diri

b) Kedua tangan di samping = sigap, memberi kesan siap menerimaperintah

c) Alis terangkat = ramah dan gembira mengajak orang bicara danmeminta respon Jari telunjuk menyentuh ibu jari =mengkomunikasikan sesuatu yang penting Gerakan tangan seolah-olah memukul bagian sisi telapak tangan = menegaskan sesuatu yangharus dilakukan

d) Menganggukkan dan menggelengkan kepala = setuju/tidak setuju

e) Mengusap-usap wajah/menggaruk-garuk kepala/mengusap-usapdagu = perasaan terancam/kurang percaya diri/kehabisan kata-kata

f) Bola mata bergerak ke atas = berkonsentrasi untuk memberi jawaban

g) Mengepalkan kedua tangan di meja = sikap yang tidak bisa ditawarmengenai pokok pembicaraan.

5. Penggunaan Suara

Suara presenter juga mempengaruhi keberhasilan presentasi. Hal-halyang terkait dengan penggunaan suara saat presentasi yang perludipahami oleh presenter yang dikenal dengan PAPERS, diuraikansebagai berikut:a) Prof ection/Proyeksi

- Suara terdengar (terarah) sampai ke belakang tanpa berteriak- Meninggikan suara pada saat memberikan penekanan pada sesuatu

b) Arti culation/Artikulasi- Bicara yang jelas- Berilah perbedaan yang jelas pada kata-kata yang kedengarannya

sama ketika diucapkan, padahal artinya lain sama sekalic) Pronounciation/Lafal ucapan

- Setiap orang memiliki logat sendiri-sendiri dan menjadi daya tariktersendiri. Dengan sedikit variasi untuk menjadikan suara lebihhidup, asal tidak menggunakan dialek daerah, perhatian audiensakan tetap terjaga

- Hati-hati mengucapkan kata yang sulit diucapkan (misalnya kataasing)

d) Enunciation/Pengucapan- Berilah tekanan pada kata-kata kunci, suku-suku kata dan frase-

frase

Page 475: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 15 Teknik Presentasi 435

- Ucapkan huruf hidup dengan amat panjang untuk menambahwarna serta menekankan otoritas terhadap apa yang harusdikatakan. Misalnya: baaaaaaiiiiik.....

e) Repetition/Pengulangan- Jangan ragu untuk mengulangi kata-kata, terutama jika menggunakan

irama dan nada yang berbeda- Pengulangan bertujuan untuk penekanan kata

f) Speed/Kecepatan- Kecepatan yang baik adalah sekitar 110 kata/menit- Hindari mengucapkan kata: .. .eng... di antara kalimat yang diucapkan

Gunakan jedah yang tepat (tidak terlalu lama)

PENUTUPUmumnya dari berbagai presentasi yang dilakukan oleh mahasiswa,berdasarkan pengamatan dan pengalaman menggunakan teknik presentasisebagai metode pembelajaran, mahasiswa telah merasa sudah siapmelakukan presentasi apabila materinya telah dituangkan ke dalam tampilanslide power point. Menuliskan apa yang harus dibaca ketika melakukanpresentasi. Jika demikian, apa bedanya presenter dengan pembaca berita distasiun televisi yang menggunakan telefronter?

Kemampuan mempresentasikan ide/gagasan merupakan modal yangsangat penting untuk meyakinkan pihak lain. Dengan mempresentasikanide/gagasan akan memudahkan pihak lain untuk memahaminya danmemberikan tanggapan atau persetujuan.

RANGKUMAN

1. Setelah mengikuti materi pada pembelajaran ini, mungkin kita telahmemperoleh pencerahan bahwa ternyata melaksanakan presentasibukanlah sesuatu yang seperti kita sangka selama ini. Umumnya dariberbagai presentasi yang dilakukan oleh mahasiswa, berdasarkanpengamatan dan pengalaman menggunakan teknik presentasi sebagaimetode pembelajaran, mahasiswa telah merasa sudah siap melakukanpresentasi apabila materinya telah dituangkan ke dalam tampilan slidepower point. Menuliskan apa yang harus dibaca ketika melakukanpresentasi. Jika demikian, apa bedanya presenter dengan pembaca beritadi stasiun televisi yang menggunakan telefronter?

2. Sebagai seorang wirausahawan, kemampuan mempresentasikanide/gagasan merupakan modal yang sangat penting untuk meyakinkanpihak lain. Dengan mempresentasikan ide/gagasan akan memudahkanpihak lain untuk memahaminya dan memberikan tanggapan ataupersetujuan.

Page 476: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan436

3. Selain itu, dalam kaitannya dengan pembelajaran Kewirausahaan-1 ini,salah satu aspek yang dievaluasi adalah presentasi gagasan usaha. Olehnyaitu, gagasan usaha yang dirancang tidak hanya dituangkan ke dalambentuk laporan, namun juga perlu dipresentasikan. Dengan presentasi,dosen/tutor pendamping dapat melakukan evaluasi terhadap penguasaanterhadap tugas-tugas pembelajaran yang telah diberikan dalam setiapminggu dan aspek-aspek lain yang merupakan penilaian dalam kegiatanpresentasi.

PENUGASAN/LATIHAN:

Persiapkan materi rancangan usaha/proosal Anda untuk dipresentasikan dihadapan peserta mata kuliah yang lain, dosen dan atau tutor pendamping.

PUSTAKA

Basyuni, A. 2009. Teknik Presentasi Efektif. Materi yang disampaikan padaDiklatpim IV RRI pada tanggal 19 Februari 2009 di Jakarta.(www . e l e a r n i n g rri. net/materipimiv/pres_efektif.pp)

Nur Muhamad, 2011. Presentasi Memukau.( www . g o o g l e . c o . i d/s e a r c h ? q ) diunduh tanggal 1April 2012.

Page 477: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Bab 15 Teknik Presentasi 437

Bab 15 ................................................................................................ 425Teknik Presentasi .................................................................................. 4251. ....................................................................................................... 4252. ....................................................................................................... 4253. ....................................................................................................... 4254. ....................................................................................................... 4255. ....................................................................................................... 425TUJUAN PEMBELAJARAN ........................................................ 425POKOK BAHASAN ....................................................................... 425TOPIK BAHASAN......................................................................... 426A.Hakikat dan Tujuan Presentasi ...........................................426

1. Pengertian Presentasi ....................................................... 4272. Tujuan Presentasi ............................................................. 4273. Unsur-unsur Presentasi .................................................... 427

B.Teknik Presentasi .................................................................4281. Mempersiapkan Presentasi............................................... 4282. Mengenal Audiens............................................................ 4293. Menentukan Pendekatan Presentasi ................................ 431

C.Melaksanakan Presentasi .....................................................4321. Penampilan........................................................................ 4322. Penyajian Informasi Visual ................................................. 4333. Penggunaan Media audio Visual ......................................... 4334. Penggunaan Bahasa Tubuh ................................................ 4335. Penggunaan Suara .............................................................. 434

PENUTUP ...................................................................................... 435RANGKUMAN............................................................................... 435PENUGASAN/LATIHAN: .......................................................... 436PUSTAKA....................................................................................... 436

Page 478: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Daftar Pustaka 437

DAFTAR PUSTAKA

Agus, D. (1986). Manajemen Prestasi Kerja. Jakarta: Rajawali.Alma, Buchari, (2003), Kewirausahaan, cetakan ketujuh, Bandung: Alfabeta.Arikunto, S. (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta:Rineka

Cipta.Asrima, Juli. (200). Pengaruh Sistem Pendelegasian Wewenang Terhadap fektivitas Kerja

Karyawan Pada PT. Mopoli Raya, Medan. Medan: Skripsi.B. N. Marbun (1996) Kamus Politik. Jakarta Pustaka Sinar HarapanBacal, R. 2000. Evaluasi Kinerja Sektor Publik . Jakarta: Gramedia.Bambang Riyanto, (1989). Dasar - Dasar Perusahaan, Yogyakarta : Yayasan Badan

Penerbit Gadjah Mada. .Bambang Riyanto, (1995), Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat , BPFE

UGM , Yogyakarta.Basyid, Fahmi. 2006. Teori Pengambilan Keputusan. Jakarta : Gramedia Widiasarana

Indonesia.Basyuni, A. (2009). Teknik Presentasi Efektif. Materi yang disampaikan pada

Diklatpim IV RRI pada tanggal 19 Februari 2009 di Jakarta. (www.elearning-rri. net/materipimiv/pres_efektif.pp)

Boseman, G., dan Phatak, A. (1989). Strategic Management: Text and Cases. SecondEdition. John Wiley & Sons, New York.

Bryan A. Garner (ed.) (1999). Black’s Law Dictionary Seventh Edition, St. Paul Minn,West Publishing Co.

Bryson, John M. (1988). Strategic Planning for Public and Non-profit Organizations.Jossey-Bass Publishers, San Fransisco.

Bryson, John M. dan R.C. Einsweiler (eds.). (1988). Strategic Planning: Threats andOpportunities for Planners. Planners Press, American Planning Association,Chicago, Illinois.

Budiyanto. (1997). Dasar-Dasar Ilmu Tata Negara. Jakrta: LAN. RI.Calantone, Roger J et. al, (1994), “Examining the Relationship between Degree of

Innovation and New Product Success”, Journal of Business Research , Vol. 30, p.143-148.

Carol Kinsey Goman. 1999, Kreatifitas Dalam Bisnis, Binarupa Aksara, Jakarta.Cascio K. Wayne dan Awad A. Yulk. (1981). Human Resources Management: An Information

System Approach. Virginia: Reston Publishing Company. Inc.Castetter, W.B. (1982). The Personnel Function in EducationChandra P. 1990. Project Preparation, Appraisal and Implementation. New Delhi:

Tata McGraw Hill Publisher.Conyers, dan hill Diana, (1994) Perencanaan Social diDunia Ketiga” Gajah Mada University,

Pres Yogyakarta.Cushway, B. (2003). Human Resources Management . Jakarta: Elex Kompetindo.Daft, Richard L. (2004). Organisation Theory and Design. Eight Edition. United states

of America : Vanderbilt university._____________, (2006). Management. 6 th Edition. Singapore:Thomson Learning.Danuhadimedjo, R. Djatmiko. (1998). Kewiraswastaan dan Pembangunan, Alfabeta,

BandungDevito, Joseph A. (1992). The Interpersonal Communication Book. Sixth Edition. New

York: Harper Collins Publishers.Devito, Joseph A. (1996). Human Communication. Alih bahasa oleh Maulana, Agus.

(1997). Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Professional Books.

Page 479: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan438

Djoni S. Gazali dan Rachmadi Usman, (2010). Hukum Perbankan, Jakarta, PenerbitSinar Grafika.

DoniKoesoema A. (2007).Pendidikan Karakter. Jakata:Gramedia Widisarana Indonesia.Drucker, Peter F. (1996), Inovasi dan Kewirausahaan, Erlangga, Jakarta.Duncombe, William dan John Yinger (1993), An Analysis of Return to Scale in Public

Production, with An Application to Fire Protection, Journal of Public Economics 52,North Holland

Dunil, (2004). Kamus Istilah Perbankan Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Erlangga Grensing-Pophal, Lin. (2008). Human Resource Book. Jakarta: PrenadaFlippo B. Edwin. (1984). The Personnel Management. Mc Graw Hill Book Company.Foss, J.Nicolai. (2000). Strategy, Bargaining, and Business Organization: Some thoughts on the

transaction cost, Fondations of Firm Strategy.Frederiksberg Denmark: CopenhagenBusiness School.

Fransisca Popi Pemerintahy Melati, (2004). Likuidasi Bank dan Perlindungan HukumTerhadap Nasabah Penyimpan Dana, Tesis Magister Kenotariatan. Jakarta:Universitas Indonesia.

Freire, Paulo. (1987). Pendidikan yang Membebaskan (Terj.Alois A. Nugroho). Jakarta:Gramedia.

Geoffrey G. Meredith, et al. 2000, Kewirausahaan Teori dan Praktek. Pustaka BinamanPressindo, Jakarta.

Gordon, Gerald L. (1993). Strategic Planning for Local Government. ICMA, Washington,DC.

Grensing-Pophal, Lin. (2008). Human Resource Book. Jakarta: PrenadaGunawan, A. (1996). Administrasi Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.Gurnitowati, Endang Lestari; Maliki, M.A. (2001). Komunikasi Yang Efektif.

Bahan Ajar Diklat Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga AdministrasiNegara Republik Indonesia.

Hadari Nawawi, (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis Kompetitif,Yogyakarta: Gajahmada University Press,). 13

Hadi Shubhan M, (2009). Hukum Kepailitan: Prinsip, Norma, dan raktik di Peradilan,Jakarta: Kencana Prenada Group,

Hadjimanolis, Athanasios, (2000), “An Investigation of Innovation Antecedents in SmallFirms in the Context of Small Developing Country”, R&D Management, Vol.30.

Hakim, Rusman, (1998), Dengan Wirausaha Menepis Krisis (Konsep MembangunMasyarakat Entrepreneur Indonesia), PT Elex Media Komputindo GramediaJakarta.

Hamburg, Morris. (1976.) Statistical Analysis Decision Making. Fourth Edition. UnitedStates of America : Harcourt Brace Jovanovich, Publisher.

Handler et. al., (2005), The Impact of Public Budgets on Overall Productivity Growth, WIFOWorking Papers, No. 255, August 2005

Handoko, T Hani, dan Reksohadiprodjo Sukanto, (1996). Organisasi Perusahaan.Edisi kedua Yogyakarta. BPFE.

Handoko, T. Hani, (1999). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.______________, (2003). Manajemen. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.Haneman H.G. (1981). Managing Personnel and Human Resources: Strategies and Programs.

Illinois: Richard D. Irwin Inc.Harefa, (1998). Sukses Tanpa Gelar, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Harefa, Andreas. (2000), Inovasi Kewirausahaan (Kecerdasan Emosi Wirausaha)

http://www.ekafood.com/cerdasemosi.htm

Page 480: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Daftar Pustaka 439

Hasan, Iqbal, (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. GhaliaIndonesia, Jakarta.

Hasibuan, Malayu S.P. (2001). Manajemen Dasar, Pengertian, Dan Masalah. Jakarta :Bumi Aksara

Hasibuan, Malayu S.P. (2007). Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta:Edisi Revisi, Bumi Aksara.

Hasyim Djalal. (2007). Jatidiri Bangsa dalam Ancaman Globalisasi. Pokok-PokokPikiran Guru Besar Indonesia. Surabaya.

Heidjrachman, clan Suad Husnan. (1992). Manajemen Personolia. Edisi Keempat.Yogyakarta: BPFE.

Herujito, Yayat M. (2001). Manajemen. Jakarta: PT. Grasindo. Kesumanjaya.Himstreet, Wiliam C, and Wayne Murlin Baty. (1984). Business Communication.

Seventh Edition, Boston: Kent Publishing Company.Hisrich, Robert D, Peters, Michael P, dan She perd, Dean A, (2008).

Kewirausahaan, New York: McGraw-Hill, Penerbit Salemba Empat.Hitt, Michael,A, et al. (1996). Strategic Management: Competitiveness and Globalization. New

York: West Publishing Company.http://www.google.com/html. Bayesian Probability Journal, January (2010). diakses

tgl 15 Maret 2012Indrawijaya, Adam, (1989). Perubahan dan Pengembangan Organisasi,Asrima, Juli.

Pengaruh Sistem Pendelegasian Wewenang Terhadap Efektivitas KerjaKaryawan Pada PT. Mopoli Raya, Medan. Medan: Skripsi.

Iqbal Hasan, M. (2002). Pokok-Pokok Pengambilan Keputusan. Jakarta : GhaliaIndonesia.

Jones, J. J., dan Walters, D. L. 2009. Human Resourse Management in Education(Manajemen SDM dalam Pendidikan). Yogyakarta: Q-Media.

Kalpan, A., dan Laswel, H. (1970). Power and Society New Haven. Yale: Yale UniversityPress.

Kao, John. (1989). Entrepreneurship, Creativity and Organization, Taxs, Cases and Readings,Englewood cliffs, New Jesey, Prentice Hall.

Kasmir, (2007). Kewirausahaan. Penerbit PT. Raja Grafindo Perkasa, Jakarta.Kasmir, Jakfar, (2003). Studi Kelayakan Bisnis, Prenada Media, Bogor.Kayam, Umar. (1989). "Kebudayaan Asing dan Pengembangan Kebudayaan". Makalah

Seminar bertema "Sastra dan Pengembangan Nasional", Senat MahasiswaFKSS IKIP Yogyakarta (UNY), 14 Oktober 1989.

Harian Media Indonesia (2008), Kemitraan UMKM Perlu Waktu. Harian MediaIndonesia Kamis 12 Juni 2008/No. 1003/ Tahun XXXIX.

Kesumanjaya, Rifly. (2009). Pengaruh Pendelegasian Wewenang Dan KomitmenTerhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Bagian Sumber Daya Manusia. Pt.Perkebunan Nusantara Iv (Persero) Medan. Medan: Skripsi.

Koontz, Harold, Cyril O'Donnell, clan HeinzWeihrich. (1986). Manajemen. EdisiKedelapan. Jakarta: Erlangga.

Kottler, Philip, (1995), Marketing Management : Analysis, Planing, and Control,International Edition, Prantice Hail , New Jersy.

Kreitner, Robert clan Angelo Kinicki. (2003). Perilaku Organisasi. Diterjemahkanoleh Erly Suandy. Jakarta: Salemba Empat.

Kumalahadi. (2000). Perspektif Pragmatik, Lingkungan dan Sosial dalam Laporan.Keuangan: Peningkatan Kegunaan dan Pertanggungjawaban. Jakarta: BPFE.

Kunandar, (2007). Guru Profesional Impelementasi kurikulum berbasis kompetensi.Grafindo. Jakarta.

Page 481: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan440

Latif, Daviz A, (2007). Model for Teaching The Management Skills Component ofManagerial Effectiveness to Pharmacy Student, Riview,

Luo, Yadong, (1999). “Environment-Strategy-Performance Relation in Small Business inChina : A Case of Township and Village Enterprises in Southern China”, Journal ofSmall Business Management, January 1999.

Lupiyoadi Rambar, Jero Wacik, (1988). Wawasan Kewirausahaan, (Cara Mudah MenjadiWirausaha), Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Luthans, Fred. (2005). Perilaku Organisasi. Edisi 10. Terjemahan, Vivun AndhikaYuwono, Shekar Purwanti, Th. Arie P, dan Winong Rosari. Yogyakarta:Andi.

M. Manullang & Marihot Manullang (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia .Penerbit BPFE, Yogyakarta

Malayu S. P. Hasibuan (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit PT. BumiAksara, Jakarta

Malayu S.P. Hasibuan, (1999). Organisasi dan Motivasi, Bumi Aksara, JakartaManullang, M. (2006). Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press.Mariam Darus Badrulzaman, (1994). Aneka Hukum Bisnis, Cet. I. Bandung: Alumni.

Mello, Luia de (1999), Fiscal Federalism and Government Size in Transition Economies: The Caseof Moldova, IMF Working Paper, Washington, D.C., US

Meredith, G.G., (2000). Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Penerbit Pustaka BinamanPressindo, Jakarta.

Meredith, Geofrey,G. et.all. (2002). The Practice of Entrepreneurship. InternationalLabour Organization, Geneva.

Mohamand Abdul Mukhyi dan Iman hadi Saputro, Manajemen Umum, Seri DiktatKuliah, Penerbit Gunadarma , Jakarta, 1991

Morris, Michael H. dan Pamela S. Lewis, (1995), “Determinants of EntrepreneurialActivity Implications for Marketing”, European Journal of Marketing, Vol. 29No. 7, 1995, p. 3 1-48.

Mounier, Emmanuel. (1956). The Character of Man. Translate Into English by Cynthia Rowland.New York: Harper dan Brothers.

Mulyana, Deddy. (2000). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT. RemajaRosdakarya.

Mulyana, Deddy. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru IlmuKomunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nawari. (2010). Analisis Regresi denga MS Excel 2007 dan SPSS 17. Jakarta: PT. ElexMedia Komputindo

Nur Muhamad, (2011). Presentasi Memukau.(www.google.co.id/ search?q) diunduhtanggal 1April 2012.

Oei, Istijanto. (2010). Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: Cetakan Keempat, PT.Gramedia Pustaka Utama.

Pearce II J.A., and Robinson Jr. R.B., (2007). Strategic Management Formulation,Implementation, and Control, 10th ed. McGraw-Hill.

Perlow, Leslie, dan John Weeks (2002). Who 's Helping Whom? Layer of Culture andWorkplace Behaviour. Journal of Organizational Behaviour.

Pfeffer, Jeffrey (1997). Will the Organization of the future Make the Mistake of the Past?-

dalam The Organization of The Future, Frances Hesselbein at all Editor. SanFrancisco: Jossey-Bass Publisher.

Phillips, Bonnie D.(1983). Business Communication. Canada: International ThomsonLimited.

Page 482: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Daftar Pustaka 441

Prasetya, Dicky Imam, (2002). “Lingkungan Eksternal, Faktor Internal, dan OrientasiPasar Pengaruhnya terhadap kinerja Pemasaran”, Jurnal Sains PemasaranIndonesia, Vol. 1, No. 3.

Prayitno, Hadi. (2010). Pengaruh Pembagian Kerja Terhadap Efektivitas Kerja KaryawanPada Pt. Bni (Persero),Tbk Kantor Cabang Syariah Medan. Medan: Skripsi.

Priyo Budi Santoso, (1997) Birokrasi Pemerintah Orde Baru: Perspektif Kulturaldan Struktural. Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada,

Rachmadi Usman, (2001). Aspek-Aspek Hukum Perbankan di Indonesia, Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Rajagukguk, Z., Eryanti P dan Nurmia S., (1998). Modul Pelatihan Tenaga KerjaPemuda Mandiri Profesional. Direktorat Jenderal Pembinaan PenempatanTenaga Kerja, Departemen Tenaga Kerja RI, Jakarta.

Randall S. Schuler dan Susan E. Jackson. (1997). Manajemen Sumber Daya ManusiaMenghadapi Abad Ke-21 Jilid 1. Edisi Keenam. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Randall S. Schuler. (1987). Personnel and Human Resources Management. New YorkUniversity: Kelogg Borkvard.

Richard L.(2002). Manajemen. Jakarta: Edisi Kelima Jilid Satu,Rifly. (2009). Pengaruh Pendelegasian Wewenang Dan Komitmen Terhadap Prestasi Kerja

Karyawan Pada Bagian Sumber Daya Manusia (Sdm) Pt. Perkebunan Nusantara Iv(Persero) Medan. Medan: Skripsi.

Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta:Raja Grafindo.

Robbin, Stephen P. Barnwell, Neil. (2002). Organisation Theory: Concepts and Cases.Australia : Pearson Education prentice Hall.

_____________. (1994). Teori Organisasi: Stuktur, Desain, & Aplikasi. TerjemahanJusuf Udaya, Lic,Ec. Edisi 3. Jakarta: Penerbit Arcan

_____________and Coulter, M. 2005, Management, 8th ed. International Edition._____________.(2006). Organizational Behavior. 10th Edition. New Jersey: Prentice

Hall International, Inc.S. Deller, D. Chicoine, dan N. Walzer (1998), Economies of Size and Scope in Rural Low-

Volume Roads, Review of Economics and Statistics 70, p. 459-465Saefullah. (2005). Pengantar Manajemen. Jakarta : Prenada Media.Sasa Djuarsa Sendjaja (1999). Pengantar Komunikasi. Malang: Universitas Terbuka.Schermerhorn, John R, Jr. (2008). Management. Nineth Edition. John Wiley & Sons,

Inc.Sendjaja, Sasa Djuarsa. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Universitas

Terbuka.Senge, Peter (1990). The Fifth Dicipline: The Art and Science of the Learning Organization.

New York: Currency Doubleday.Setiadi, Nugroho J. (2003). Perilaku Konsumen. Jakarta: KencanaSetiarso, Bambang, (2001). Penerapan Knowledge Management Pada Organisasi. Jurnal.

Jakarta; Ilmu Komputer.comSetyadharma, Andryan. (2010). Uji Asumsi Klasik dengan SPSS 16. Semarang:

Universitas Negeri Semarang.Siagian, Sondang P. (1999). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.Simon,. Herbert, (1947). A. Public Administration. New York: alfred A. Knowff,Soemanto, Wasty, (1984). Pendidikan Wirausaha (Sekuncup Ide Profesional), Bina Aksara,

Malang.Sri Handayani (2001). “Pengaruh Komputer Mikro Terhadap Kinerja dan Kepuasan

Akuntan Publik”, Tesis S2 UGM, Yogyakarta.

Page 483: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Manajemen Kewirausahaan442

Stoner, James A.F & R.E Freeman. (2001). Manajemen. Jakarta: Cetakan Kelima,Jilid Kesatu. Intermedia.

Suad Husnan dan Suwarsono, (1995), Studi Kelayakan Proyek UPP, AM YKN ,Yogyakarta.

Sudarsono, (1999). Kamus Hukum, cet ke-2, Jakarta : PT Rineka Cipta.Sugiono. (2006). Metode penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabet.Sule, Ernie Tisnawati & Kurniawan Sukamti, Umi. (1989). Management

Personalia/Sumber Daya Manusia. Jakarta: P2LPTK Dikti Depdikbud.Sule, Ernie Tisnawati & Kurniawan Saefullah. (2005). Pengantar Manajemen. Jakarta :

Prenada Media.Sumianto, Agus dkk. 1989. "PT dan Kesempatan Kerja: Tinjauan Sosial, Budaya, dan

Ketahanan Nasional". Makalah Seminar Nasional bertema “Tamatan PT,Kesempatan Kerja dan Pendayagunaan Pembangunan", 24-25 Januari 1989di PT Muhammadiyah Surakarta.

Supranto, Johannes. (1991). Teknik Pengambilan Keputusan. Jakarta : Rineka Cipta._______________, (2001). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT Asdi

Mahasatya.Suryadi, P.A. (1980). Pendahuluan Teori Kemungkinan dan Statistika. Bandung: penerbit

ITB.Suryana, A.S, (2003). Kewirausahaan, Edisi revisi, Jakarta :Salemba empat._________. (2005). Kewirausahaan Eksistensial untuk Wirausahawan Masa Depan .

Materi pada Workshop on Improving of Students’ Intention onEntrepreneurship and Practical Skill di Makassar, 30 September 2005.

_________, (2009) Peta Jalan Pembelajaran Kewirausahaan untuk Melahirkan PelakuAgribisnis Genre Baru. Disajikan sebagai Gagasan-gagasan Retrospektif untukPenyempurnaan Kurikulum pada Program Studi Agribisnis, FakultasPertanian, Universitas Hasanuddin di Makassar, 13 Juli 2009.

Sutoyo, S. (2003). Studi Kelayakan Proyek: Konsep dan Teknik. Jakarta: BadanPenerbit LPPM.

Suwarsono. (1993). Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta: Badan Penerbit YKPN.Suyanto dan Hisyam, Djihad. (2000). Refleksi Dan Reformasi Pendidikan Di Indonesia

Memasuki Milenium III, Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.Swianiewicz, Pawel (Ed.) (2002), Consolidation or Fragmentation? The Size of Local

Government in Central and Eastern Europe, Local Government and PublicService Reform Initiative, Open Society Institute (OSI), Budapest, Hungary

Syamsuddin, A.S., 2007. Mencipta Produk, Membangun Usaha Mandiri. Paket PelatihanKewirausahaan untuk Alumni Unhas, Kerjasa Ikatan Alumni UniversitasHasanuddin dengan Pusat Pengembangan Usaha Kecil Kawasan TimurIndonesia (PUKTI), Januari – April 2007 di Makassar.

Syamsuddin, A.S., Imelda R.I, Idris S., Agus A., Eymal B.D., Suardi B. dan RusliM.R., (1995). Mulai dari Usaha Kecil Merintis Karir Kewirausahaan Anda . PusatPengembangan Usaha Kecil Kawasan Timur Indonesia (PUKTI) kerjasamaKondrad Adenauer Stiftung Internationales Institut.

Tangkilisan, Hessel Nogi S. (2005). Manajemen Publik. Jakarta: GramediaWidiasarana Indonesia.

Tedjasutisna, Ating (2004). Memahami Kewiraushaan. Armico, Bandung.Terry, George R. (2003) Prinsip-prinsip Manajemen. Alih Bahasa J-Smith DFK

Jakarta: Bumi Aksara.Tim Penyunting Kamus Hukum Ekonomi ELIPS, (1997). Kamus Hukum Ekonomi,

Jakarta : PT Global Gramedia Pustaka Utama..

Page 484: 00-Bab CoperDaftar isi-MKWU1-12digilib.uinsgd.ac.id/30481/1/04-BUKU AJAR MKWU UHS 2017.pdf · 2020. 8. 4. · jiwa dan semangat kewirausahaan, kreatif, inofatif, dan mandiri dalam

Daftar Pustaka 443

Tim Penyusun Kamus Perbankan Indonesia, (1980). Kamus Perbankan, Jakarta : InstitutBankir Indonesia.

Tim Penyusun 1990. Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus BesarBahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Todaro. (1987). Ekonomi Pembangunan untuk Negara-negara sedang Berkembang(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Trout, J. With Steve R, (2000). Differentiate or Die: Survival in Our Era of KillerCompetition. Published by John and Sons, Inc., New York.

Tunggal, A .W., (2008). Pengantar Kewirausahaan (Edisi Revisi). Harvarindo, Jakarta.Ulrich, Dave (1997). Organizing Around Capabilities, dalam The Organization of The

Future, Frances Hesselbein at all Editor. San Francisco: Jossey-Bass ublisher.Umar, Husain, 1997, Studi Kelayakan Bisnis : Manajemen, Metode dan kasus, Gramedia

Pustaka Utama , Jakarta.Vaizey, John. (1977). Pendidikan di Dunia Modern (Terjemahan). Jakarta: Gunung

Agung.Wahjosumidjo. (2002) Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tinjauan Teoritik dan

Permasalahannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.Wayne R. Pace & Don F. Fcmles. (2000). Komunikasi Organisasi. Bandung. PT.

Remaja Rosdakarya.Wennekers, Sander, and Roy Thurik (1999). Linking entrepreneurship and economic

growth. Small Business Economics.Westman, Mina, Dalia Etzion dan Esti Danon (2002). Job Insecurity and Crossover of

Burnout in Married Couples. Journal of Organizational Behaviour, Vol 22.Weston, J. Fred, and Bringham, Eugene. F, (1994), Dasar-dasar Manajemen Keuangan,

Edisi Ketujuh, Erlangga, Jakarta.Wijandi, Soesarsono, (1988), Pengantar Kewiraswastaan, Sinar Baru, Bandung.William, 1994, Bygrave, Protable in MBA, New York,Winardi, J. (200) Teori Organisasi & Pengorganisasian. Edisi 1. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.Wiratmo Masyur, (2001). Kewirausahaan. Diktat Kuliah. Jakarta: GunadarmaWiryanto (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Gramedia Wiasarana Indonesia.ww.http:dewichalim.files.wordpress.com/2009/05/profile-orang-sukses.pdf. sumber diunduh

tanggal 17 April 2012.Yacob, Ibrahim, (1998), Studi Kelayakan Bisnis, Rineka Cipta, Jakarta.Zainal Asikin, (1995). Pokok-Pokok Hukum Perbankan di Indonesia, Jakarta, PT Raja

Grafindo Persada.Zimerer, Thomas W dan Scarborough, Norman, M, (1998). Essentials

Entrepreneurship and Small Business Management, 2nd Edition. PrenticeHall, Inc. New Jersey.

Zimmerer, W. Thomas, Norman.(2005). Interpreneurship and the New VentureFormation, New Jersey :P Hall.

Inpres Nomor 4 Tahun 1995. Tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan danMembudayakan Kewirausahaan.