Upload
vunguyet
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Al-Luqman ayat 12 s/d 19.
Nasihat Luqman kepada anak-anaknya:
Artinya:
“Dan sesungguhnya telah kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu:
“bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada
Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang
siapa yang tidak bersyukur; maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi
Maha Terpuji.” (12). Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada
anaknya. Di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah
kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kedzaliman yang besar.” (13). Dan Kami perintahkan
kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang ibu bapaknya; ibunya
telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah dan
menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua
orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (14) Dan jika
keduanya untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu. Maka janganlah kamu mengikuti keduanya.
Dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang
Pentingnya Pendidikan Agama Dalam Keluarga
yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku-lah kembalimu,
maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (15). Luqman
(berkata): “Hai anakku sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat
biji sawi dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya
Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha
Halus lagi Maha Mengetahui.” (16). Hai Anakku dirikanlah sholat dan
suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari
perbuatan yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.
Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh
Allah). (17). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia
(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan
angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong
lagi membanggakan diri. (18). Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan
lunakanlah suaramu, sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara
keledai. (19).”
Berdasarkan ayat Al-Qur’an diatas maka penulis tertarik untuk membahas
“Pentingnya Pendidikan Agama Dalam Keluarga”
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian keluarga?
2. Apakah pengertian pendidikan Agama Islam?
3. Apakah pengertian pendidikan agama dalam keluarga?
4. Bagaimana pentingnya pendidikan agama dalam keluarga?
5. Bagaimana Dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama di Lingkungan
Keluarga?
C. Sistematika Uraian
Makalah ini terdiri dari
Bab I Pendahuluan yang berisi
a. Latar belakang,
b. Rumusan Masalah,
c. Sistematika Uraian
Pentingnya Pendidikan Agama Dalam Keluarga
d. Tujuan
Bab II Pembahasan yang terdiri dari
a. Pengertian Keluarga
b. Pengertian pendidikan Agama Islam
c. Pengertian pendidikan agama dalam keluarga
d. Pentingnya pendidikan agama dalam keluarga
e. Dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama di Lingkungan Keluarga
Bab III Penutup terdiri dari
a. Kesimpulan
b. Saran
Daftar pustaka.
D. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian keluarga
2. Untuk memahami pengertian pendidikan Agama Islam
3. Untuk memahami pendidikan agama dalam keluarga
4. Untuk memahami bagaimana pentingnya agama dalam keluarga
5. Untuk memahami dasar pelaksanaan pendidikan agama di lingkungan
keluarga
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Keluarga
Berikut akan dipaparkan berbagi pengertian Kelurga:
Pentingnya Pendidikan Agama Dalam Keluarga
1. Keluarga berasal dari bahasa Sanskerta: "kulawarga"; "ras" dan "warga"
yang berarti "anggota") adalah lingkungan yang terdapat beberapa
orang yang masih memiliki hubungan darah.
2. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu,
memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung
jawab di antara individu tersebut.
3. Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau
seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang
tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja,
atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang
mengurus keperluan hidupnya sendiri.
4. Menurut Departemen Kesehatan RI (1998) Keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.
5. Menurut Ki Hajar Dewantara keluarga adalah Kumpulan beberapa
orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa
berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan
berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk
memuliakan masing-masing anggotanya.
6. Menurut Salvicion dan Ara Celis Keluarga adalah dua atau lebih dari
dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan
perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu
rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan.
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga
adalah :
Unit terkecil dari masyarakat
Terdiri atas 2 orang atau lebih
Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah
Pentingnya Pendidikan Agama Dalam Keluarga
Hidup dalam satu rumah tangga
Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga
Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing
Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan
B. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam berarti "usaha-usaha secara sistematis dan
pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai dengan ajaran
Islam". (Zuhairani, 1983 : 27)
Syariat islam tidak akan dihayati dan diamalkan orang kalau hanya
diajarkan saja, tetapi harus dididik melalui proses pendidikan nabi sesuai ajaran
Islam dengan berbagai metode dan pendekatan dari satu segi kita lihat bahwa
pendidikan islam itu lebih banyak ditujukan kepada perbaikan sikap mental yang
akan terwujud dalam amal perbuatan baik bagi keperluan diri sendiri maupun
orang lain. Dari segi lainnya, pendidikan islam tidak bersifat teoritis saja, tetapi
juga praktis. Ajaran islam tidak memisahkan antara iman dan amal shaleh. Oleh
karena itu, pendidikan islam adalah sekaligus pendidikan iman dan pendidikan
amal dan juga karena ajaran islam berisi tentang ajaran sikap dan tingkah laku
pribadi masyarakat menuju kesejahteraan hidup perorangan dan bersama, maka
pendidikan islam adalah pendidikan individu dan pendidikan masyarakat. Semula
yang bertugas mendidik adalah para Nabi dan Rasul selanjutnya para ulama, dan
cerdik pandailah sebagai penerus tugas, dan kewajiban mereka (Drajat, 1992 : 25-
28).
Pendidikan agama dapat didefenisikan sebagai upaya untuk mengaktualkan
sifat-sifat kesempurnaan yang telah dianugerahkan oleh Allah Swt kepada
manusia, upaya tersebut dilaksanakan tanpa pamrih apapun kecuali untuk semata-
mata beribadah kepada Allah (Bawani, 1993 : 65).
Ahli lain juga menyebutkan bahwa pendidikan agama adalah sebagai proses
penyampaian informasi dalam rangka pembentukan insan yang beriman dan
bertakwa agar manusia menyadari kedudukannya, tugas dan fungsinya di dunia
Pentingnya Pendidikan Agama Dalam Keluarga
dengan selalu memelihara hubungannya dengan Allah, dirinya sendiri, masyarakat
dan alam sekitarnya serta tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa
(termasuk dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya) (Ali, 1995 : 139)
Para ahli pendidikan islam telah mencoba memformutasi pengertian
pendidikan Islam, di antara batasan yang sangat variatif tersebut adalah :
1. Al-Syaibany mengemukakan bahwa pendidikan agama islam adalah
proses mengubah tingkah laku individu peserta didik pada kehidupan
pribadi, masyarakat dan alam sekitarnya. Proses tersebut dilakukan
dengan cara pendidikan dan pengajaran sebagai sesuatu aktivitas asasi
dan profesi di antara sekian banyak profesi asasi dalam masyarakat.
2. Muhammad fadhil al-Jamaly mendefenisikan pendidikan Islam sebagai
upaya pengembangan, mendorong serta mengajak peserta didik hidup
lebih dinamis dengan berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan
yang mulia. Dengan proses tersebut, diharapkan akan terbentuk pribadi
peserta didik yang lebih sempurna, baik yang berkaitan dengan potensi
akal, perasaan maupun perbuatanya.
3. Ahmad D. Marimba mengemukakan bahwa pendidikan islam adalah
bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap
perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utama (insan kamil)
4. Ahmad Tafsir mendefenisikan pendidikan islam sebagai bimbingan yang
diberikan oleh seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai
dengan ajaran Islam (Tafsir, 2005 : 45)
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
pendidikan agama Islam adalah usaha sadar atau kegiatan yang disengaja
dilakukan untuk membimbing sekaligus mengarahkan anak didik menuju
terbentuknya pribadi yang utama (insan kamil) berdasarkan nilai-nilai etika islam
dengan tetap memelihara hubungan baik terhadap Allah Swt (HablumminAllah)
sesama manusia (hablumminannas), dirinya sendiri dan alam sekitarnya.
Pentingnya Pendidikan Agama Dalam Keluarga
C. Pengertian Pendidikan Agama Dalam Keluarga
Pada prinsipnya pendidikan agama yang dilaksanakan di lingkungan
sekolah, masyarakat dan keluarga itu sama saja, hanya sistem pendidikan dan
pengajarannya yang berbeda, kalau di lingkungan sekolah menggunakan sistem
pendidikan persekolahan yang segalanya serba formal, sedang di lingkungan
masyarakat dan keluarga menggunakan sistem pendidikan yang ada di lingkungan
keluarga dan masyarakat.
Pendidikan pada umumnya terbagi pada dua bagian besar, yakni pendidikan
sekolah dan pendidikan luar sekolah. Hal ini berdasar pada: “Maka proses belajar
itu bagi seseorang dapat terus berlangsung dan tidak terbatas pada dunia sekolah
saja. Oleh karena itu proses belajar bagi seseorang itu menjadi life long process.
Dengan dasar di atas, maka arti pendidikan luar sekolah adalah sebagai
berikut:
1. Pendidikan luar sekolah adalah setiap kesempatan di mana terdapat
komunikasi yang teratur dan terarah di luar sekolah dan seseorang
memperoleh informasi, pengetahuan, latihan maupun bimbingan sesuai
dengan usia dan kebutuhan kehidupan, dengan tujuan mengembangkan
tingkatan keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang memungkinkan
baginya menjadi peserta-peserta yang efisien dan efektif dalam
lingkungan keluarga pekerjaan bahkan lingkungan masyarakat dan
negaranya.
2. H. Combs, mengungkapkan bahwa: Pendidikan luar sekolah adalah
setiap kegiatan pendidikan yang terorganisir yang diselenggarakan di luar
sistem formil. baik tersendiri maupun merupakan bagian dari suatu
kegiatan yang luas, yang dimaksudkan untuk memberikan layanan
kepada sasaran didik tertentu dalam rangka mencapai tujuan-tujuan
belajar.
3. Drs. H. M. Arifin M.Ed berpendapat bahwa: pendidikan Agama dalam
keluarga adalah Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-
hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama
menurut ukuran-ukuran Islam. Dalam uraian selanjutnya kepribadian
Pentingnya Pendidikan Agama Dalam Keluarga
yang memiliki nilai-nilai agama Islam, memilih dan memutuskan serta
berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, dan bertanggung jawab sesuai
dengan nilai-nilai Islam.
Dengan memperhatikan serangkaian pendapat-pendapat tentang pendidikan
luar sekolah dan pendidikan Agama Islam dapat ditarik kesimpulan tentang
pendidikan Agama Islam di lingkungan keluarga yaitu Interaksi yang teratur dan
diarahkan untuk membimbing jasmani dan rohani anak dengan ajaran Islam, yang
berlangsung di lingkungan keluarga.
Dalam pelaksanaannya, maka proses pendidikan Agama Islam di lingkungan
keluarga berlangsung antara orang-orang dewasa yang bertanggung jawab atas
terselenggaranya pendidikan agama, dan anak-anak sebagai sasaran
pendidikannya.
Ibu dalam kaitannya dengan pendidikan agama di lingkungan keluarga,
maka kedudukannya sebagai pendidik yang utama dan pertama, dalam
kedudukannya sebagai pendidik, maka seorang ibu tidak cukup hanya memanggil
seorang guru agama dari luar untuk mendidik anaknya di rumah, dan bukan dalam
pengertian yang demikianlah yang dimaksud dengan pendidikan agama di
lingkungan keluarga. Akan tetapi lebih ditekankan adanya bimbingan yang terarah
dan berkelanjutan dari orang-orang dewasa yang bertanggung jawab di
lingkungan keluarga untuk membimbing anak.
Bimbingan yang dimaksud bisa dalam berbagai bentuk dan interaksi
kehidupan sehari-hari antara anak dengan orang dewasa, hanya interaksi tersebut
selalu dilandasi dengan interaksi edukatif ke arah pendidikan agama, bahkan kalau
mungkin berusaha menciptakan suasana kehidupan beragama di lingkungan
keluarga
Sekali lagi bahwa yang dimaksud dengan pendidikan agama Islam di
lingkungan keluarga itu merupakan pemberian sejumlah pengetahuan keagamaan
dengan berbagai teori keagamaan, akan lebih ditekankan pada praktek hidup
sehari-hari di lingkungan keluarga itu dilandasi dengan ajaran agama, sehingga
hasilnya pendidikan agama itu sendiri akan betul-betul melekat dalam pribadi
anak.
Pentingnya Pendidikan Agama Dalam Keluarga
D. Pentingnya Pendidikan Agama di Lingkungan keluarga
Untuk memperoleh jawaban apakah penting pendidikan agama di
lingkungan keluarga? Dan dalam hal apakah pentingnya pendidikan agama di
lingkungan keluarga?
Untuk menjawabnya, maka akan penulis kutip pendapat Umar Hasyim berikut ini:
Sejak kecil anak-anak seharusnya telah menerima didikan agama. Sejak
anak dalam kandungan, setelah lahir hingga dewasa, masih perlu kita bimbing.
Dan menurut hasil penelitian ilmu pengetahuan modern mengatakan bahwa yang
dominan membentuk jiwa manusia adalah lingkungan, dan lingkungan pertama
yang dialami oleh sang anak adalah asuhan Ibu dan ayah.
Disinilah pula pentingnya mengapa mendidik anak dimulai sejak dini, karena
perkembangan jiwa anak telah mulai sejak kecil, sesuai dengan fitrahnya. Dengan
demikian maka fitrah manusia itu kita salurkan, kita bimbing dan kita juruskan
kepada jalan yang seharusnya sesuai dengan arahnya.
Dan pendapat Drs. Noor Syam, berikut ini: Kelahiran dan kehadiran seorang
anak dalam keluarga secara ilmiah memberikan adanya tanggung jawab dari pihak
orang tua. Tanggung jawab ini didasarkan atas motivasi cinta kasih, yang pada
hakekatnya juga dijiwai oleh tanggung jawab moral. Secara sadar orang tua
mengemban kewajiban untuk memelihara dan membina anaknya sampai ia
mampu berdikari sendiri (dewasa) baik secara fisik, sosial, ekonomi maupun
moral. Sedikitnya orang tua meletakan dasar-dasar untuk mandiri itu.
Selanjutnya ia mengatakan bahwa: Dorongan / motivasi kewajiban moral,
sebagai konsekwensi kedudukan orang tua terhadap keturunannya. Tanggung
jawab moral ini meliputi nilai-nilai religius spiritual yang dijiwai Ketuhanan Yang
Maha Esa dan agama masing-masing, di samping didorong oleh kesadaran
memelihara martabat dan kehormatan keluarga.
Dalam kutipan yang pertama di atas dikemukakan bahwa lingkungan
keluarga itu amat dominan dalam memberikan pengaruh-pengaruh keagamaan
terhadap anak-anak, sehingga dapat dikatakan bahwa lingkungan keluarga dalam
kaitannya dengan pendidikan agama sangat menentukan baik keberhasilannya.
Pentingnya Pendidikan Agama Dalam Keluarga
Sehingga amat disayangkan kalau kesempatan yang baik dari lingkungan pertama
yaitu keluarga itu disia-siakan atau dilalui anak tanpa pendidikan agama dari
pihak ibu dan bapak serta orang-orang yang bertanggung jawab di sekitarnya.
Dalam kutipan selanjutnya, yaitu dari Drs. Noor Syam di sana ditekankan
bahwa pentingnya pendidikan orang tua terhadap anak di lingkungan keluarga itu
karena didorong oleh beberapa kewajiban, kewajiban moral, kewajiban sosial dan
oleh dorongan cinta kasih dari seseorang terhadap keturunannya.
Dalam hubungannya dengan kelanjutan pendidikan atau kehidupan anak di
masa mendatang, maka pendidikan di lingkungan keluarga, termasuk di dalamnya
pendidikan agama, hal itu merupakan sebagai tindakan pemberian bekal-bekal
kemampuan dari orang tua terhadap anak-anaknya, dalam menghadapi masa-masa
yang akan dilaluinya.
Dalam hubungannya dengan pendidikan di sekolah maka sebagai persiapan
untuk mengikuti pendidikan atau sebagai pelengkap dari pendidikan yang
berlangsung di bangku sekolah.
Dan dalam hubungannya dengan kehidupan bermasyarakat, maka sebagai
upaya untuk mempersiapkan diri agar anak dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
E. Dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama di Lingkungan Keluarga
Secara sepintas pembahasan tentang dasar pelaksanaan pendidikan agama di
lingkungan keluarga ini telah disebutkan di atas, yaitu atas dasar cinta kasih
seseorang terhadap darah dagingnya (anak), atas dasar dorongan sosial dan atas
dasar dorongan moral.
Akan tetapi dorongan yang lebih mendasar lagi tentang pendidikan agama di
lingkungan keluarga ini bagi umat Islam khususnya adalah karena dorongan syara
(ajaran Islam), yang mewajibkan bagi orang tua untuk mendidik anak-anak
mereka, lebih-lebih pendidikan agama. Sebagaimana firman Allah dalam surat At
Tahrim, ayat enam sebagai berikut:
Pentingnya Pendidikan Agama Dalam Keluarga
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya Malaikat-
Malaikat yang keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkannya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkannya.
Juga surat An-Nisa, ayat 9 berikut ini:
Artinya:
“Dan hendaklah mereka takut kepada Allah, orang-orang yang seandainya
meninggalkan mereka keturunan yang lemah, yang mereka khawatir
terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa
kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”
Dan hadits Rasulullah saw, sebagai berikut:
انه أويمجس أوينصرانه يهودانه فأبواه الفطرة على يولد إال مولود مامنArtinya:
“Dari Abu Huraerah radhiallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah saw,
bersabda: “Tiada seorang anak pun dilahirkan, melainkan dilahirkan dalam
atas dasar fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan ia Yahudi,
Nasrani, atau Majusi.” (Hadits Riwayat Bukhory).
Dari ayat-ayat di atas, yang diikuti oleh sabda Rasulullah saw, memberikan
isyarat bahwa ibu dan bapak mempunyai kewajiban untuk mendidik anak-anak
mereka baik dalam kaitannya dengan proses belajar-mengajar yang sedang
dialaminya di lingkungan sekolah maupun dalam upaya memberikan kesiapan
Pentingnya Pendidikan Agama Dalam Keluarga
untuk menghadapi pendidikan di sekolah atau sebagai upaya sosialisasi terhadap
anak-anak, sehingga masyarakat yang berguna dan mampu menyesuaikan diri.
Selain hal-hal yang telah disebutkan di atas, yang dapat mendorong orang
tua agar mendidik anak-anak di lingkungan keluarga, ada lagi satu hal yang perlu
diperhatikan yaitu; mengingat kondisi anak itu sendiri, baik secara fisik maupun
mental ia mutlak memberikan bimbingan dan pengembangan ke arah yang positif.
Kalau tidak maka dikhawatirkan fitrah yang tersimpan, yang merupakan benih-
benih bawaan itu akan terlantar atau akan menyimpang.
Perlu diingat bahwa pada diri anak itu terdapat kecenderungan-
kecenderungan ke arah yang baik, akan tetapi dilengkapi dengan kecenderungan
ke arah yang jahat. Maka tugas pendidik dalam hubungan ini adalah menghidup-
suburkan kecenderungan ke arah yang baik. Dan menjinakan kecenderungan ke
arah yang jahat.
Drs. H. M. Arifin, E. Ed. Mengatakan bahwa: Suatu pengaruh pendidikan
yang paling pundamental dan fungsional dalam pribadi, bilamana pengaruh
tersebut ditanamkan dalam pribadi anak yang masih berada pada awal
perkembangannya. Pengaruh tersebut akan menjadi benih utama yang dapat
berpengaruh dalam perkembangannya lebih lanjut. Oleh karena itu benih-benih
potensial yang mampu mendorong anak untuk mengembangkan pribadinya dalam
alternatif pemilihan lapangan hidup manusia di masa dewasanya sesuai bakat dan
kemampuan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dasar pelaksanaan pendidikan
agama di lingkungan keluarga adalah karena didorong oleh beberapa hal yaitu:
Karena dorongan cinta kasih terhadap keturunan
Karena dorongan atau tanggung jawab social
Karena dorongan moral
Karena dorongan kewajiban agamis
Dan dorongan agama inilah yang membuat kedudukan orang tua lebih
besar tanggung jawabnya dalam pendidikan karena dorongan kewajiban
ini langsung diperintahkan Allah.
Pentingnya Pendidikan Agama Dalam Keluarga
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam hal ini penulis menyimpulkan bahwa pendidikan di lingkungan
keluarga itu penting sekali artinya dengan berorientasi kepada firman Allah SWT
dalam surat Al Luqman ayat 12 s/d 19, sebab pendidikan di lingkungan keluarga
itu adalah pendidikan pertama dan yang utama, bisa memberi warna dan corak
kepribadian anak seandainya orang tua tidak menyempatkan diri untuk mendidik
anak-anaknya di keluarga sehingga terabai begitu saja karena kesibukan orang tua.
Pentingnya Pendidikan Agama Dalam Keluarga
Maka hal ini akan membawa pengaruh yang tidak baik terhadap perkembangan
dan pendidikan anak
B. Saran
Setelah kita memperhatikan dan menyimak isi makalah ini penulis
mengharapkan kepada seluruh pembaca khususnya Sahabat mahasiswa, yang
mana semuanya termasuk penulis akan berkeluarga baik menjadi suami/istri,
ayah/ibu. Dapat njadikan makalah ini sebagai bahan pelajaran dan gambaran
bagaimana pentingya pendidikan Agama dalam keluarga itu.
DAFTAR PUSTAKA
http://blog.elearning.unesa.ac.id/tag/pentingnya-pendidikan-agama-sejak-
dini-dalam-keluarga
http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga
http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga
http://mathedu-unila.blogspot.com/2011/12/pengertian-keluarga.html
http://www.sarjanaku.com/2011/09/pendidikan-agama-islam-
pengertian.html
Pentingnya Pendidikan Agama Dalam Keluarga