23

Click here to load reader

intanviona.files.wordpress.com file · Web viewKarena dengan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga Penyusunan Makalah ini telah dapat diselesaikan.Makalah ini merupakan tugas pada

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: intanviona.files.wordpress.com file · Web viewKarena dengan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga Penyusunan Makalah ini telah dapat diselesaikan.Makalah ini merupakan tugas pada

Kelompok I (IT REGULER 2B) :

o Khairunnisa (4312010032)

o Yuniarty Handayani (4312010052)

TEKNIK ELKTRO

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI REGULER D4

PERKEMBANGA

N PEMIKIR

AN TERHAD

AP AGAMA ISLAM

Page 2: intanviona.files.wordpress.com file · Web viewKarena dengan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga Penyusunan Makalah ini telah dapat diselesaikan.Makalah ini merupakan tugas pada

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2013

KATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga

Penyusunan Makalah  ini telah dapat diselesaikan.

Makalah ini merupakan tugas pada mata pelajaran pendidikan Agama Islam yang diberikan oleh

dosen pembimbing,Bapak Hafidz sebagai bahan penilaian soft skill serta hard skill bagi setiap

mahasiswa/i.

Makalah ini berisi informasi mengenai Perkembangan Pemikiran Dalam Agama

Islam.Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi dengan jelas dan sesuai dengan

kebutuhan pembaca.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan

saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu di harapkan demi kesempurnaan

makalah ini.

Depok,19 Februari 2013

Penyusun

Page 3: intanviona.files.wordpress.com file · Web viewKarena dengan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga Penyusunan Makalah ini telah dapat diselesaikan.Makalah ini merupakan tugas pada

I - PENDAHULUAN

Pada zaman Nabi Muhammad saw, pemikiran Islam masih murni karena mendasar pada

Rasulullah saw. Pada periode ini tidak ada perselisihan pendapat dalam dasar-dasar ataupun

kaidah-kaidah teologis. Pemikiran ini kemudian disebarkan oleh Rasulullah saw dan para

sahabatnya. Pemikiran pada fase ini masih murni, hal ini dikarenakan pemikiran Islam tersebut

hanya bersumber pada al-Qur’an dan Rasulullah, pemikiran Islam fase ini disandarkan pada

kemurnian akhlak Rasulullah dan utamanya wahyu. Jadi tidak ada pertentangan, karena di

setiap persoalan langsung diajukan atau diserahkan kepada Rasulullah Saw. Sehingga Nabi

Muhammad Saw menjadi sentral ilmu pengetahuan.

Setelah Nabi Muhammad saw wafat, periode ini perkembangan pemikiran Teologi

dalam Islam dapat dibagi dalam 4 periode:

(1) Khulafa al-Rasyidin sebelum Khalifah ‘Utsman bin ‘Affan juga belum terjadi perbedaan

pendapat dalam teologi Islam, hal ini disebabkan oleh praktek teologi Islam langsung

didasarkan pada al-Qur’an dan Hadis tanpa pentakwilan atas nash-nashnya.

(2) Khalifah ‘Utsman terjadi perpecahan politik dalam tubuh umat Islam, sehingga berdampak

pada penafsiran Alqur’an dan Hadis menurut selera masing-masing golongan, bahkan sebagian

melakukan pemalsuan terhadap Hadis untuk mendukung keberadaan dan kebenaran kelompok

tertentu.

(3) Bani Umayah perluasan wilayah Islam membawa konsekuensi penyerapan tradisi-tradisi

non Islam dalam budaya dan peradaban Islam. Berbagai aliran yang muncul pada masa akhir

Khulafa al-Rasyidin semakin memuncak. Pada masa ini segolongan umat Islam telah berbeda

pendapat tentang qadar dan istiţa‘ah. Aliran-aliran yang muncul dalam periode ini antara lain:

Qadariyah, Jabariah, Khawarij, Ahlus Sunnah wal Jama’ah, dan Mu’tazilah.

(4) Bani ‘Abbas terjadi usaha-usaha ilmiah yang antara lain adalah penterjemahan filsafat

Yunani kedalam bahasa Arab.

Page 4: intanviona.files.wordpress.com file · Web viewKarena dengan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga Penyusunan Makalah ini telah dapat diselesaikan.Makalah ini merupakan tugas pada

II - PEMBAHASAN

A) Sejarah Singkat

Islam telah dikenal di Indonesia pada abad pertama Hijriyah atau 7 Masehi, meskipun

dalam frekuensi yang tidak terlalu besar hanya melalui perdagangan dengan para pedagang

muslim yang berlayar ke Indonesia untuk singgah untuk beberapa waktu. Pengenalan Islam

lebih intensif, khususnya di Semenanjung Melayu dan Nusantara, yang berlangsung beberapa

abad kemudian. Agama islam pertama masuk ke Indonesia melalui proses perdagangan,

pendidikan dan lain-lain.

Adapun tokoh penyebar agama islam adalah walisongo antara lain,

Sunan Ampel

Sunan Bonang

Sunan Muria

Sunan Gunung Jati

Sunan Kalijaga

Sunan Giri

Sunan Kudus

Sunan Drajat

Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)

B) Dasar Pemikiran Islam

Pemikiran Islam adalah pemikiran yang khas, lain daripada yang lain. Ini wajar, sebab pemikiran

Islam berasal dari wahyu atau bersandarkan pada penjelasan wahyu, sedangkan pemikiran-

pemikiran yang lain yang berkembang di antara manusia, baik itu berupa agama-agama non

Page 5: intanviona.files.wordpress.com file · Web viewKarena dengan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga Penyusunan Makalah ini telah dapat diselesaikan.Makalah ini merupakan tugas pada

samawi, ideologi-ideologi politik dan ekonomi, maupun teori-teori sosial sekedar muncul dari

kejeniusan berfikir manusia yang melahirkannya.

Namun perlu disadari, bahwa sekalipun pemikiran Islam berasal dari wahyu yang turun dari

langit, pemikiran islam adalah diturunkan ke bumi untuk menjadi petunjuk bagi manusia di

bumi. Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya kami menurunkan kepadamu Al Kitab (al-Qur’an) untuk manusia dengan

membawa kebenaran; siapa yang mendapat petunjuk, maka (petunjuk itu) untuk dirinya

sendiri, dan siapa yang sesat maka sesungguhnya dia semata-mata sesat buat (kerugian) dirinya

sendiri dan kamu sekali-kali bukanlah orang yang bertanggung jawab terhadap mereka.” (Qs.

az-Zumar [39]: 41).

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan

(permulaan) al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai

petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (Qs. al-Baqarah [2]: 185).

Bila dilihat dari segi masa, perkembangan pemikiran Islam terbagi menjadi 4, yaitu:

1. Masa Klasik

Pemikiran islam pada masa klasik dimulai dengan usaha penerjemahan terhadap karya-karya

bangsa Yunani dan Romawi. Pada saat kekhalifahan Bani Umayyah, khususnya sejak khalifah

Page 6: intanviona.files.wordpress.com file · Web viewKarena dengan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga Penyusunan Makalah ini telah dapat diselesaikan.Makalah ini merupakan tugas pada

Wahid bin Abdul Malik (685-705) setelah mengeluarkan kebijakan barunya berupa pergantian

bahasa Persia dan Yunani dengan bahasa Arab di wilayah Timur Dekat.

Terlebih pada masa khalifah Harun Ar Rasyid dan Al Mansur, dengn didirikannya Baitul Hikmah

perpustakaan dan laboratorium ilmu pengetahuan dari berbagai bidang. Diantara bidang-

bidang tersebut adalah sebagai berikut :

a. Filsafat Islam

Ilmu ini membahas tentang hakikat wujud dari segala sesuatu pengetahuan tentang

pokok-pokok ilmu keislaman. Pada dasarnya ilmu ini mengandung empat macam ilmu,

yaitu ilmu Mantiq, ilmu Alam, ilmu Pasti, dan ilmu kebidanan. Adapun para filsuf islam

yang terkenal saat itu antara lain :

- Al Kindi

- Ibnu Sina

- Al Farabi

- Ibnu Rusyd

- Ibnu Massarah

- Ibnu Tufail

- Abu Miskawaih.

b. Fikih

Fikih adalah ilmu yang membahas masalah-masalah hukum, cara beribadah dan

bermuamalah. Sebagai bahasan ilmu hukum, ada tiga dasar yang digunakan, yaitu

Alquran, hadist, dan ijma. Para ahli fikih ternama yang karyanya masih dapat kita

nikmati sekarang adalah yang dikenal dengan nama al Imam al Arba'ah atau imam yang

empat. Mereka yaitu :

- Imam Malik

- Imam Hanafi,

Page 7: intanviona.files.wordpress.com file · Web viewKarena dengan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga Penyusunan Makalah ini telah dapat diselesaikan.Makalah ini merupakan tugas pada

- Imam Syafi'i

- Imam Hambali.

c. Tasawuf

Tasawuf adalah ilmu yang membahas tentang bagaimana cara bertaqarrub kepada Allah

SWT secara benar dengan meninggalkan segala aktivitas yang dapat mdnjauhkan dari

mengingat-Nya. Tokoh-tokoh yang terkenal pada saat itu adalah :

- Al Gayali

- Al Bagdadi

- Al Halaj

- Ibnu Arabi

- Rabi'ah al Adawiyah

- As suhrawardi

d. Kedokteran

Dalam agama islam ilmu kedokteran dikenal dengan nama at Tib. Ilmu ini berkembang

pesat pada masa Daulah Abbasiyah. Bahkan pada saat itu lahir para dokter dari sekolah-

sekolah kedokteran yang berhasil didirikan. Para dokter yang terkenal kare prestasi dan

karyanya, misalnya Ar Razi, Ibnu Sina, dan Ibnu Rusyd.

Selain keempat ilmu di atas masih banyak lagi pengetahuan yang dalam masa klasik ini

sangat maju. Misalnya, ilmu sejarah, geografi, geometri, kesenian, dan lainnya.

2. Masa Pertengahan

Masa ini diawali dengan peristiwa hancurna kota Bagdad ke tangan tentara Mongol. Bagdad

yang sejak lama telah menjadi pusat peradaban islam pada tahun 1250 M seluruh kota dan

Page 8: intanviona.files.wordpress.com file · Web viewKarena dengan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga Penyusunan Makalah ini telah dapat diselesaikan.Makalah ini merupakan tugas pada

isinya hancur lebur. Oleh karena itu, bangunan-bangunan bersejarah bernilai tinggipun rata

dengan tanah. Sebagai misal Darul Hikmah, pusat laboratorium ilmu pengetahuan juga ikut

musnah.

Dengan hancurnya kota Bagdad dan kekayaan pustaka islam di dalamnya, peradaban yang

dahulu maju kini meredup kembali. Keadaan ini menimbulkan stagnasi pada diri umat islam. Hal

ini dapat dilihat maraknya sikap fatalism di kalangan umat islam, menutup pintu ijtihad, serta

kecenderungan fanatik yang berlebihan pada masing-masing golongan.

Pada masa ini umat islam mengalami kemunduran pemikiran yang luar biasa. Sekalipun sempat

bangkit seiring lahirnya beberapa kerajaan islam saat itu, namun umat islam tidak lagi mampu

mengembalikan kejayaanya seperti masa lalu.

3. Masa Kebangkitan

Mundurnya Islam pada abad pertengahan membuat banyak negara islam yang jatuh ke bawah

kekuasaan dan penjajahan negara-negara Eropa. Inilah yang menyebabkan keterpurukan islam

semakin menjadi-jadi. Oleh karena itu, pada awal abad XIX umat islam mulai sadar untuk

meraih kembali kejayaan yang pernah diperoleh pada masa lalu. Era inilah yang dikenal dengan

masa kebangkitan. Mulai saat itu lahirlah para tokoh muslimin dengan sejumlah karya-

karyanya. Mereka dengan penuh kepercayaan diri membuat karya yang sangat penting bagi

kemajuaan dunia. Hal ini tentunya perlu mendapat dukungan luas dari umat islam sendiri agar

peradaban yang sukses diraih pada masa lalu akan berulang kembali pada saat mendatang.

C) Kemanusiaan dan Kenabian Muhammad SAW

Nabi Muhammad saw adalah anggota Bani Hasyim, suatu kabilah yang kurang berkuasa

dalam suku Quraisy. Nabi Muhammad saw lahir pada keluarga yang terhormat dan relatif

miskin. Ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muthalib, seorang kepala suku Quraisy yang

benar pengaruhnya. Ibunya adalah Aminah Binti Wahab dari Bani Zuhrah. Tahun kelahiran Nabi

Muhammad itu pada tanggal 12 Rabiulawal dikenal dengan nama tahun gajah atau tanggal 20

Page 9: intanviona.files.wordpress.com file · Web viewKarena dengan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga Penyusunan Makalah ini telah dapat diselesaikan.Makalah ini merupakan tugas pada

April tahun 570 M. Kenapa dinamakan demikian, karena pada tahun itu pasukan Abraham dan

kerajaan Habsyi (Ethopia), dengan menunggang gajah menyerbu Mekkah untuk menghacurkan

Ka’bah. Sehingga tahun kelahiran Nabi Muhammad saw dikenal dengan sebutan tahun gajah.

Muhammad lahir dalam keadaan yatim karena ayahnya meninggal dunia sejak setelah

tiga bulan beliau menikahi Aminah, kemudian Muhammad dibesarkan oleh ibu pengasuh

Halimah Sa’diyah, dalam asuhannyalah Muhammad dibesarkan selama usia empat tahun.

Setelah itu, kurang lebih dari dua tahun beliau diasuh oleh ibu kandungnya. Beberapa tahun

silam lebih kurang enam tahun beliau menjadi yatim piatu.

Dalam usai muda, Muhammad hidup sebagai pengembala kambing keluarganya dan

kambing penduduk Mekkah. Melalui kegiatan-kegiatan pengembalaan ini beliau menemukan

tempat untuk berpikir dan merenung. Pemikiran dan perenungan ini membuatnya jauh dari

segala pemikiran nafsu duniawi. Sehingga ia terhindar dari berbagai macam noda, karena sejak

itu ia sudah dijuluki al-amin, orang yang terpercaya.

Menjelang usianya empat puluh tahun, dia memisahkan diri dari pergaulan masyarakat,

berkontemplasi ke gua Hira, tidak jauh di Utara Mekkah. Ketika itu, Muhammad sedang berada

dalam Gua Hira pada hari Jumat 17 Ramadan tahun ketiga belas sebelum hijrah bertepatan

dengan tahun 610 M. Malaikat Jibril muncul dihadapannya, menyampaikan wahyu Allah yang

pertama, sebagaimana Firman Allah: (QS. Al-‘Alaq : 1-5).

Page 10: intanviona.files.wordpress.com file · Web viewKarena dengan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga Penyusunan Makalah ini telah dapat diselesaikan.Makalah ini merupakan tugas pada

Artinya :

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, dia Telah menciptakan

manusia dari segumpal darah. bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar

(manusia) dengan perantaran kalam, dia mengajar kepada manusia apa yang tidak

diketahuinya.

Setelah wahyu itu datang, Jibril tidak muncul lagi untuk beberapa lama, sementara Nabi

Muhammad menantikannya dan selalu datang ke gua Hira’. Dalam keadaan menanti itulah

rutun wahyu yang membawa perintah kepadanya. Sebagaimana firman Allah: (QS. al-

Muddatsitsir: 1-7).

Artinya :

Hai orang yang berkemul (berselimut), Bangunlah, lalu berilah peringatan, Dan

Tuhanmu agungkanlah Dan pakaianmu bersihkanlah, Dan perbuatan dosa tinggalkanlah, Dan

janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan

untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.

Dengan turunnya perintah itu, mulailah Rasulullah berdakwah. Pertama-tama, beliau

melakukannya diam-diam dilingkungan sendiri dan di kalangan rekan-rekannya. Karena itulah,

orang yang pertama kali menerima dakwahnya adalah keluarga dan sahabat dekatnya. Setelah

Page 11: intanviona.files.wordpress.com file · Web viewKarena dengan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga Penyusunan Makalah ini telah dapat diselesaikan.Makalah ini merupakan tugas pada

bebrapa lama dakwah tersebut dilaksanakan secara individual turunlah perintah agar Nabi

menjalankan dakwah secara terbuka.

Ketika Rasulullah tampil di tengah-tengah kehidupan manusia, beliau langsung memulai

proyek perbaikan baru, untuk memperbaiki kehidupan manusia di dunia dan akhirat. Untuk itu

Rasulullah Saw selalu berdoa, “Ya Allah perbaikilah agamaku yang merupakan inti urusanku,

perbaikilah duniaku yang merupakan tempat kehidupanku, dan perbaikilah akhiratku yang

merupakan tempat kembaliku.”

Rasulullah saw memberikan kepada kita contoh-contoh mulia, baik sebagai pemuda

Islam yang lurus perilakunya dan terpercaya di antara kaum dan juga kerabatnya, ataupun

sebagai da’i kepada Allah dengan hikmah dan nasehat yang baik, yang mengerahkan segala

kemampuan untuk menyampaikan risalahnya. Juga sebagai kepala negara yang mengatur

segala urusan dengan cerdas dan bijaksana, sebagai suami teladan dan seorang ayah yang

penuh kasih sayang, sebagai panglima perang yang mahir, sebagai negarawan yang pandai dan

jujur, dan sebagai Muslim secara keseluruhan (kaffah) yang dapat melakukan secara imbang

antara kewajiban beribadah kepada Allah dan bergaul dengan keluarga dan sahabatnya dengan

baik.

D) Zaman Perintisan Islam

Islam dimulai dengan ajaran Muhammad saw, di tempat kelahirannya Mekkah; sifat-

sifat yang menjadi ciri agama baru ini dikembangkan setelah beliau pindah ke Madinah dalam

tahun 622 M. Sebelumnya beliau wafat sepuluh tahun kemudian, telah jelaslah sudah bahwa

Islam bukan semata-mata merupakan suatu badan kepercayaan agama pribadi, akan tetapi

Islam meliputi pembinaan suatu masyarakat merdeka, dengan sistem sendiri tentang

pemerintahan, hukum, dan Lembaga Generasi Muslimin pertama, telah menginsafi bahwa

Hijrah adalah satu titik perubahan penting dalam sejarah. Merekalah yang menetapkan tahun

622 M sebagai permulaan takwin Islam baru.

Dengan pemerintah yang kuat, cerdas, dan satu kepercayaan yang menggelorakan

semangat penganut-penganut dan tentara-tentara dalam waktu yang tidak lama, masyarakat

baru ini menguasai seluruh Arabia Barat dan mencari dunia baru untuk ditundukkan.

Page 12: intanviona.files.wordpress.com file · Web viewKarena dengan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga Penyusunan Makalah ini telah dapat diselesaikan.Makalah ini merupakan tugas pada

Kemunduran pada wafat Muhammad saw, gelombang penaklukan bergerak dengan

cepat di Arabia bagian Utara dan Timur, berani menyerang kubu-kubu pertahanan di

perbatasan kerajaan Romawi Timur di Syirq al-Ardun dan kerajaan Persia di Irak Selatan.

Angkatan-angkatan perang kedua kerajaan raksasa ini, karena perang tidak henti-hentinya

mereka telah kehabisan kekuatan, dikalahkan satu persatu dalam suatu rangkaian operasi cepat

dan cemerlang. Dalam waktu enam tahun sesudah Muhammad saw wafat. Siria dan Irak

diharuskan membayar upeti kepada Madinah, dan empat tahun kemudian Mesir digabungkan

pada kerajaan Islam baru.

Pada tahun 660 M. Ibu kota Kerajaan Arab dipindahkan ke Damsyik, tempat kedudukan

baru Khalifah Bani Umayah. Sedangkan Madinah tetap merupakan pusat pelajaran agama

Islam; pemerintah dan kehidupan umum kerajaan dipengaruhi oleh adat-istiadat Yunani

Rumawi Timur. Tingkat pertama saling pengaruh-mempengaruhi dengan peradaban yang lebih

tua ini tidak hanya dilambangkan dengan dua buah monumen, yang indah sekali dari zaman

Bani Umayahh ialah Mesjid Raya di Damsyik dan Mesjid Al-Aqsa di Darusalam, akan tetapi

kemunculan tiba-tiba cara aliran-aliran baru dan pendapat yang berlawanan dengan paham

resmi di “propinsi-propinsi baru.” Akibat paling akhir dari pertumbuhan demikian ialah

perpecahan antara lembaga-lembaga agama dan duniawi dalam masyarakat Islam. Pembelahan

ini merusakkan azas duniawi Bani Umayah, dan ditambah dengan rasa ketidakpuasan para

warga negara bukan Arab, dan pecah perang saudara diantara suku, Arab, menyebabkan

jatuhnya tahun 750 M.

Dalam hal itu, perselisihan tadi menjelaskan bahwa dalam abad yang lampau sejak wafat

Muhammad saw. Kebudayaan agama Islam telah mengalami perkembangan dan konsolidasi

yang luar biasa baik, di dalam maupun di luar Arabia. Seorang guru agama di satu pihak

menunjukkan perkembangan kebatinan pada tingkat tertinggi. Ia menyatakan inti sari yang

penting dan menghidupkan itu dengan kepribadiannya dan keyakinannya sehingga tampak

pada penganutnya sebagai wahyu kebenaran.

E) Berkembangnya Permasalahan Keagamaan

Page 13: intanviona.files.wordpress.com file · Web viewKarena dengan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga Penyusunan Makalah ini telah dapat diselesaikan.Makalah ini merupakan tugas pada

Perkembangan permasalahan keagamaan merupakan permasalahan yang tidak akan

henti-hentinya di dunia Islam. Berkembangannya permasalahan keagamaan munculnya

perbedaan pemahaman antara kalangan beragama itu sendiri. Pada hal sudah kita ketahui

bersama bahwa ajaran-ajaran agama Islam sudah memberi petunjuk kepada jalan yang lurus

dan kebaikan, Agama yang akan memberi petunjuk kepada seorang hamba dalam masalah

aqidahnya, akhlaknya, hubungan sosialnya, arahan-arahan supaya di tempuh dan permulaan

dasar dalam berfikir serta segala macam kegiatan yang akan mengantarkan mereka untuk

mencapai manfaat bagi kehidupan dunia dan akhiratnya.

Dan penjelasan bahwa tidak ada cara lain untuk bisa memperbaiki urusan umat manusia

dengan perbaikan yang sempurna melainkan harus dengan cara dan metodenya, serta

penjelasan bahwa seluruh aturan hukum yang menyelisihi agama Islam tidak akan mungkin bisa

berdiri lurus, baik dalam urusan agama maupun dunianya melainkan jika mau mempelajari

ajaran-ajaran agama Islam terlebih dahulu.

Ada beberapa faktor yang menjadi penghabat berkembangannya permasalah

keagamaan adalah sebagai berikut:

1. Terdapatnya masalah-masalah yang tidak ditemukan pada masa Rasulullah. Seperti

masalah khilafah; apa syarat-syaratnya, batasan-batasannya? Juga, orang yang tidak mau

berzakat, apakah murtad atau berdosa.

2. Hukum Islam mengalami perkembangan sejalan dengan semakin luasnya wilayah kekuasaan

umat Islam dan seiring dengan perubahan kondisi sosial pada masa itu.

Selain itu, dalam berijtihad para sahabat tidak jarang berbeda antara satu dengan yang

lain. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:

1. Lingkungan tempat mereka hidup dan menetap berbeda-beda. Demikian pula

kemaslahatan dan kebutuhan yang menjadi dasar pertimbangan dalam

menerapkan hukum bertingkat-tingkat juga, misalnya Abdullah bin Umar yang

tinggal dan menetap di Madinah tidak mengalami seperti yang dialami oleh

Mu’awiyah bin Abi Sufyan di syam. Demikian juga tidak mengalami seperti apa

yang dialami oleh Abdullah bin Mas’ud yang hidup dan menetap di Kuffah.

Page 14: intanviona.files.wordpress.com file · Web viewKarena dengan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga Penyusunan Makalah ini telah dapat diselesaikan.Makalah ini merupakan tugas pada

2. Perbedaan tingkat pemahaman terhadap bahasa. Ada orang yang paham dengan

bahasanya sendiri, istilah-istilah asing yang ada dan cara pemakaiannya, tetapi ada

juga yang tidak bisa. Misalnya, yang ditawarkan oleh Umar bin al-Khaththab ketika

ia membaca firman Allah dalam khutbahnya, atau Allah akan mengadzab mereka

disebabkan mereka menghina (takhawwufin), kemudian Umar bertanya kepada

para hadirin tentang makna takhawwifin, “apa pendapat kalian tentang ayat ini

dan apa arti takhawwuf itu?” Lalu berdirilah seseorang yang sudah lanjut usia dari

kabilah Huzail dan berkata: “ ini bahasa kami dan takhawwuf artinya menghina

(tanaqqush)”, Umar berkata, “apakah orang Arab tahu ini dalam sya’ir mereka?” Ia

menjawab, “ya”, dan ia pun menyebutkan sebuah bait sya’ir untuk memperkuat

ucapannya. Umar berkata: “Jagalah sya’ir kalian dan kalian tidak akan tersesat.”

Para Sahabat bertanya: “Apa itu sya’ir (diwan) kami?” Umar menjawab: “Sya’ir

Jahiliyah, sebab didalamnya ada penafsiran untuk kitab kalian.”

3. Perbedaan dalam menafsirkan ayat al-Quran karena kebanyakan al-Quran berisi

ayat-ayat dhanni (dalil yang memiliki makna lebih dari satu) sebagaimana firman

Allah (QS Al-Baqarah ayat 228). Dalam memahami lafal quru’ yang terdapat

didalamnya para sahabat berbeda pendapat mengenai masa tunggu (iddah)

wanita yang diceraikan suaminya apakah tiga kali bersih atau tiga kali haid?

4. Perbedaan penerimaan hadits karena setiap sahabat memeroleh jumlah hadits

yang tidak sama dan sunnah Nabi saw, yang telah tersebar di kalangan umat Islam

belum terbukukan dan belum ada consensus untuk menghimpun sunnah dalam

satu koleksi yang dijadikan sebagai pedoman bersama.

Namun dengan demikian perbedaan tersebut tidak menimbulkan perpecahan di

kalangan para sahabat. Perbedaan itu ditanggapi dengan bijaksana. Perbedaan dianggap

sebagai sesuatu yang sudah biasa (fitrah) dan rahmat bagi manusia. Hal inilah yang patut kita

teladani dalam menyikapi segala perbedaan.

Page 15: intanviona.files.wordpress.com file · Web viewKarena dengan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga Penyusunan Makalah ini telah dapat diselesaikan.Makalah ini merupakan tugas pada
Page 16: intanviona.files.wordpress.com file · Web viewKarena dengan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga Penyusunan Makalah ini telah dapat diselesaikan.Makalah ini merupakan tugas pada

III - KESIMPULAN

Berdasarkan dari beberapa pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemikrian

Islam zaman Nabi, Sahabat dan Tabi’in adalah sebagai berikut :

1. Tidak adanya perbedaan pemikiran pada zaman Nabi, karena setiap persoalan tentang

perbedaan pemahaman selalu diatasi oleh beliau, sehingga Nabi Muhammad saw sebagai

sentral ilmu. Sedangkan zaman sahabat banyaknya pemikiran perbedaan atau berbeda

pemahaman, akan tetapi sahabat selalu merujuk kepada Nabi untuk mencari solusinya dengan

persoalan yang mereka hadapi.

2. Pada periode khulafa-khulaf terdapat perbedaan atau pemahaman, seperti; khulafa Rasyidin

terdapat perbedaan pendapat yang berkaitan dengan teologi Islam, khulafa ‘Ustman terjadi

perpecahan politik di kalangan umat Islam, Bani Umayah terjadi perluasan wilayah Islam

sehingga membawa konsekwensi penyerapan tradisi-tradisi non-Islam dalam budaya dan

peradaban Islam. Dan Bani ‘Abbas terjadi usaha-usaha ilmiah yang antara lain

adalah penterjemahan filsafat Yunani kedalam bahasa Arab.

3. Muhammad saw menerima wahyu dari Allah pada saat dia berada dalam Gua Hira pada hari

Jumat 17 Ramadan tahun ketiga belas sebelum hijrah bertepatan dengan tahun 610 M.

Malaikat Jibril muncul dihadapannya, menyampaikan wahyu Allah yang pertama, sebagaimana

Firman Allah (QS. Al-‘Alaq : 1-5).

4. Islam dimulai dengan ajaran Muhammad saw., di tempat kelahirannya Mekkah; sifat-sifat

yang menjadi ciri agama baru ini dikembangkan setelah beliau pindah ke Madinah dalam tahun

622 M.

5. Ada 2 faktor memicu perkembangan permasalahan keagamaan, yaitu; (1) Masalah-masalah

yang tidak ditemukan pada masa Rasulullah, (2) Permasalahan Interen seperti murtad tersebut,

juga di sebabkan hokum Islam mengalammi perkembangan sejalan dengan semakin luasnya

wilayah kekuasaan umat Islam.

Page 17: intanviona.files.wordpress.com file · Web viewKarena dengan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga Penyusunan Makalah ini telah dapat diselesaikan.Makalah ini merupakan tugas pada

DAFTAR PUSTAKA

http://amintabin.blogspot.com/2010/03/perkembangan-pemikiran-islam-di-dunia.html

Badri Yatim, 2010. Sejarah Peradaban Islam; Dirasah Islamiyah II. Jakarta: Rajawali Pers.

http://hayatulislam.wordpress.com/2007/01/29/karakteristik-pemikiran-islam/

http://mufeecrf.blogspot.com/2009/10/pendidikan-islam-pada-masa-rasulullah. html,

http://3gplus.wordpress.com/2008/04/21/sejarah-perkembangan-islam-di-dunia/

http://aimanberbagi.blogspot.com/2012/.../perkembanan-pemikiran-islam.h...

http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Islam

Tobroni.staff.umm.ac.id/download-as-doc/staff_blog_article_23.doc

Depag RI. 2004. Al-Qur’an dan Terjemahan: Al-Jumanul ‘Ali Seuntai Mutiara Yang Maha Luhur.

CV. Penerbit J-ART.

Page 18: intanviona.files.wordpress.com file · Web viewKarena dengan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga Penyusunan Makalah ini telah dapat diselesaikan.Makalah ini merupakan tugas pada