45
BAB 10 MELAPORKAN DAN MENGEVALUASI PENELITIAN Penelitian mencapai titik puncaknya dengan ditulisnya laporan penelitian yang bentuknya bisa beragam. Bab ini akan difokuskn pada bagaimana menulis dan mengarang sebuah laporan penelitian dan bagaimana mengevaluasi kualitas laporan tersebut. Ia memberi penekanan pada pentingnya pembaca, menyusunyna untuk kepentingan pembaca, menuliskannya dengan cara ilmiah dan tidak diskriminatif, menggunakan kriteria yang umum diterima dalam rangka menilai kualitas laporan tersebut. Pada akhir bab ini, anda diharapkan akan mampu: Mendefenisikan tujuan penulisan laporan penelitian Mengidentifikasi faktor-faktor penting dalam penulisannya demi kepentingan pembaca; Membedakan diantara berbagai tipe laporan dan proposal penelitian: disertasi atau tesis, artikel jurnal, makalah untuk konferensi/seminar, dan laporan berorientasi kebjakan dan sekolah Mendeskripsikan struktur fisik dri laporan penelitian kuantitatif dan kuaitatif Mengidentifikasi bahasa yang secara khusus digunakan dalam laporan penelitian Menggunakan strategi penulisan ilmiah untuk membantu para pembaca memahami penelitian anda Membuat daftar kriteria untuk menilai laporan penelitian Maria menyajikan laporan akhir penelitiannya kepada panitia ujian dan penasehat akademisnya di program pasca sarjana. Ia menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing audience ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak begitu mementingkan metoda, dan menggars bawahi implikasi praktis. Untuk penasehat akademisnya, Maria memberi penekanan pada penelitiannya dan memberi perhatian ekstra pada pengumpulan dan anlisis data dalam rangka 190

ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

BAB 10

MELAPORKAN DAN MENGEVALUASI PENELITIAN

Penelitian mencapai titik puncaknya dengan ditulisnya laporan penelitian yang bentuknya bisa beragam. Bab ini akan difokuskn pada bagaimana menulis dan mengarang sebuah laporan penelitian dan bagaimana mengevaluasi kualitas laporan tersebut. Ia memberi penekanan pada pentingnya pembaca, menyusunyna untuk kepentingan pembaca, menuliskannya dengan cara ilmiah dan tidak diskriminatif, menggunakan kriteria yang umum diterima dalam rangka menilai kualitas laporan tersebut.

Pada akhir bab ini, anda diharapkan akan mampu:

Mendefenisikan tujuan penulisan laporan penelitian Mengidentifikasi faktor-faktor penting dalam penulisannya demi kepentingan

pembaca; Membedakan diantara berbagai tipe laporan dan proposal penelitian: disertasi atau

tesis, artikel jurnal, makalah untuk konferensi/seminar, dan laporan berorientasi kebjakan dan sekolah

Mendeskripsikan struktur fisik dri laporan penelitian kuantitatif dan kuaitatif Mengidentifikasi bahasa yang secara khusus digunakan dalam laporan penelitian Menggunakan strategi penulisan ilmiah untuk membantu para pembaca memahami

penelitian anda Membuat daftar kriteria untuk menilai laporan penelitian

Maria menyajikan laporan akhir penelitiannya kepada panitia ujian dan penasehat akademisnya di program pasca sarjana. Ia menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing audience ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak begitu mementingkan metoda, dan menggars bawahi implikasi praktis. Untuk penasehat akademisnya, Maria memberi penekanan pada penelitiannya dan memberi perhatian ekstra pada pengumpulan dan anlisis data dalam rangka melahirkan jawaban yang logis terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitiannya. Menulis dengan fokus terhadap audience merupakan pusat pendekatan yang dilakukan Maria, sebagaimana halnya penekanan yang dia berikan bagi pengembangan sensitivitas terhadan para siswa dan para guru dalam penelitiannya. Pada akhirnya, dua-duanya panitai ujian dan penasehat akademisnya, akan menilai laporan penelitiannya. Ia perlu membicarakan dengan kedua beliau tersebut kriteria yang digunakan untuk menilai kualitas penelitiannya.

APA YANG DISEBUT LAPORAN PENELITIAN?

Langkah-langkah dalam proses penelitian berakhir dengan disusunya laporan tertulis dari penelitian anda. Laporan penelitian adalah laporan tentang pelaksanaan investigasi

190

Page 2: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

dan eksplorasi suatu masalah, mengidentifikasi pertanyaan yang akan dijawab; tercakup data-data yang dikumpulkan dan dianalisis serta diberi interpretasi oleh si peneliti. Ia disusun untuk beberapa audience yang berbeda, dan bervariasi dalam hal panjang dan formatnya, dan berbeda untuk penelitian kuantitatif dan penelitian kulaitatif.

Siapa audience yang akan menerima laporan?

Agar kelompok-kelompok dan individu-individu bisa memahami dan secara potensial

akan mengambil manfaat dari temuan-temuan penelitian, anda harus menulis laporan

penelitian anda sedemikian rupa sehingga dapat diterima oleh audience yang menjadi

sasaran anda. Dengan demikian, aturan pokoknya adalah tulislah demi audience anda!

Tak perlu dipertanyaan lagi, untuk audience yang bebeda diperlukan standar yang

berbeda pula, sebagaimana diperlihatkan oleh Tabel 10.1.

Aturan dan prosedur di fakultas dan universitas menetapkan kriteria yang

digunakan para dosen pembimbing dan panitia penguji. Para anggota penilai dan editor

jurnal menggunakan kriteria yang dicantumkan sekali setahun di dalam jurnal mereka

dan sering dicantumkan juga di halaman web jurnal yang bersangkutan. Kriteria-kriteria

ini menetapkan, setidak-tidaknya secara umum, standar yang mereka gunakan dalam

menilai laporan penelitian yang diserahkan untuk dipublikasikan, tipe-tipe penelitian

yang mereka ingin publikasikan, dan petunjuk bagi pengarang apabila mereka

mengirimkan manuskrip. Pembuat kebijakan dan praktisi pendidikan di sekolah dan

seting-seting pendidikan lainnya mengevaluasi sesuatu laporan penelitian dalam hal

kejelasan, kesederhanaan, dan kemanfaatan untuk praktek. Para penilai makalah untuk

konferensi sering menggunakan petunjuk khusus dalam menilai proposal yang

diserahkan untuk dipresentasikan. Singkatnya, para peneliti perlu mempertimbangkan

audience dari penelitian mereka dan menggunakan standar umum yang tersedia dalam

literatur standar--standar khusus bagi penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.

Maria perlu mempertimbangkan bagaimana ia akan menulis laporan

penelitiannya untuk panitia ujian dan penasehat akademiknya. Mari lihat catatan Maria

seperti diperlihatkan pada Diagram 10.1. Ia memasukkan ke dalam pertimbangannya

minat dari masing-masing anggota tim penguji sehingga ia terpaksa memasukkan

implikasi-implikasi praktis. Untuk penasehat akademiknya, ia mengetahui bahwa dosen

penasehat akademikinya memiliki standar yang tinggi, telah membimbing banyak sekali

tesis sebelumnya, dan barangkali telah memiliki format tertentu dalam pikirannya untuk

191

Page 3: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

laporan akhir tesisnya. Ia juga menciptakan daftar yang harus dia kerjakan untuk sekadar

mengingat dirinya sendiri untuk mencari informasi yang dia perlukan sebelum dia

melangkah ke fase selanjutnya.

Seandainya anda adalah Maria dan perlu menulis sebuah laporan sebagai

persyaratan untuk mendapatkan gelar kesarjanaan anda, bagaimana anda menuliskan

ini semua? Bagaimana anda menulis sebuah laporan untuk panitia penguji? Buat daftar

dua atau tiga strategi penulisan yang akan anda gunakan! Kemudian kembali ke

bahagian berikutnya dan baca tentang tipe-tipe laporan penelitian dan strukturnya

secara menyeluruh.

Apa tipe-tipe laporan penelitian?

Mahasiswa diwajibkan mempersiapkan disertasi atau tesisnya sebagai prasyarat

bagi program doktor atau masternya. Setelah menyelesaikan disertasi atau tesisnya, ia

perlu memampatkannya menjadi artikel jurnal untuk kemudian diterbitkan pada sebuah

jurnal pendidikan. Atau ia boleh mempresentasikan dalam versi yang singkat dari

disertasi atau tesis itu pada konferensi tingkat daerah, nasional, regional atau pada

individu-individu di seting sekolahnya. Setelah mendapatkan komentar dari audiencenya

ini dan merevisinya atas dasar komentar-komentar itu tadi, ia menyerahkan

penelitiannya kepada jurnal untuk dipublikasikan atau menyerahkan ke sekolahnya atau

ke Dinas Pendidikan di daerahnya untuk diarsifkan.

Disertasi dan Tesis

Disertasi dan tesis adalah laoran penelitian doktor dan master yang dipersipkan untuk

diserahkan kepada dosen dan panitia penguji. Panjangnya disertasi atau tesis bervariasi,

tergantung pada tradisi fakultas atau program pasca sarjana yang bersangkutan. Para

dosen pembimbing dan panitia penguji boleh jadi berbeda pendekatan, yang bisa

berpengaruh terhadap bentuk yang diambil. Disertasi doktor panjangnya bervariasi

mulai dari yang terpendek 100 halaman sampai lebih dari 400 halaman. Disertasi ini,

yang yang dipersiapkan oleh mahasiswa program pasca sarjana, biasanya lebih panjang

dari tesis master. Tesis master panjangnya mulai dari 50 halaman sampai 100 halaman.

Pada umumnya, penelitian kualitatif relatif lebih panjang dari penelitian kuantitatif.

Para peneliti kualitatif sering kutipannya banyak dan menyajikan berbagai ragam

perspektif terkait dengan tema yang diteliti.

192

Page 4: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

Proses penyiapan sebuah disertasi atau tesis mencakup perencanaan penelitian

(misalnya penulisan proposal) dan menyajikannya kepada dosen pembimbing dan

panitia penguji (lihat lampiran D tentang strategi mempertahankan proposal

penelitian). Setelah mendapat persetujuan untuk melaksanakan penelitian, si

mahasiswa mengakhiri perkuliahannnya dan mempertahankan disertasi atau tesis di

muka panitia pengunji.

Proposal Disertasi atau Tesis

Proposal disertasi atau tesis adalah sebuah rencana untuk melaksanakan penelitian,

yang diawali dan disusun sebelum penelitian dimulai. Di sini kita tidak berbicara tentang

proposal untuk penelitian yang dibiayai pihak ketiga karena para pengarang lain telah

membicarakannya secara gamblang (lihat Locke, Spirduso, & Silverman, 1999), dan hal

ini berada diluar ruang lingkup buku ini. Walaupun demikian, sebelum membicarakan

proposal penelitian, ada baiknya dibedakan antara proposal penelitian dan laporan

penelitian.

Salah satu perbedaan yang esensial antara keduanya adalah bahwa anda

menyusun proposal sebelum melakukan penelitian. Dalam proposal, si peneliti

menuliskan apa yang akan terjadi; pada akhir penelitian, si peneliti menuliskan apa yang

sudah terjadi. Ini berarti bahwa proposal dituliskan dengan menggunakan bentuk kata

kerja akan (dalam bahasa Inggeris will) untuk memperlihatkan kegiatan. Dalam ahir

penelitian, kata kerja yang menunjukkan bahwa kegiatan itu sudah selesai dilakukan

(dalam bahasa Inggeris kata was). Walaupun demikian, apabila proposal

mencantumkan studi awal (pilot study), anda perlu mendeskripsikannya sebagai

sesuatu yang sudah terjadi.

Pembedaan yang lain antara proposal dan laporan penelitian adalah dalam hal

laporan hasil dan penelitian lanjutan. Dalam proposal, anda tentu tidak menyinggung-

nyinggung hasil dan tidak pula menyebut-nyebut penelitian lanjutan. Dengan dmikian,

proposal berhenti pada pembicaraan tentang metoda dan prosedur penelitian.

Walaupun demikian, dalam laporan penelitian, anda memasukkan hasil penelitian dan

penelitian lanjutan karena anda telah mengumpulkan dan menganalisis data.

Untuk menyusun sebuah disertasi atau tesis, pertama-tama anda harus

menyusun proposal, yang merupakan deskripsi dari perencanaan secara formal untuk

mengkaji sebuah masalah penelitian. Prosesnya dimulai dari topik yang akan diteliti

193

Page 5: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

sehingga para pembacanya memahami secara penuh kegiatan tersebut. Langkah

berikutnya adalah mengorganisasikan dan memformat rencana tersebut dengan

disesuaikan apakah penelitian tersebut penelitian kualitatif atau penelitian kuantitatif.

Perencanaan awal ini berakhir setelah anda menyajikannya di depan tim penguji.

Mengajukan usulan (proposal) penelitian merupakan langkah pertama dan

utama dalam pelaksanaan penelitian pada program pasca sarjana. Ketrampilan yang

diperlukan dalam menulis sebuah proposal sama dengan ketrampilan yang diperlukan

untuk menulis proposal dengan sumber dana pribadi atau pihak ketiga dan sama pula

untuk menulis rencana penelitian berskala kecil di lingungan seting sekolah atau seting-

seting pendidikan yang lainnya. Apakah pendidik melakukan penelitiannya sendiri atau

mengevaluasi rencana penelitian orang lain, pengetahuan tentang proposal dan unsur-

unsur yang membentuknya penting adanya.

Tujuan dari sebuah proposal adalah untuk membantu si peneliti mereka-reka

semua aspek penelitian dan untuk mengantisipasi kalau-kalau ada masalah. Sebuah

proposal juga merupakan dokumen tertulis yang dapat dibaca oleh dosen pembimbing

dan panitia penguji, memberikan kritikan demi membuat penelitian menjadi lebih baik.

Rencana penelitian atau proposal menjadi dokumen agar penelitiannya bisa “dijual” –

narasi tertulis yang harus bisa meyakinkan dosen pembimbing akan kebutuhan,

penting, dan nilai dari penelitian yang diusulkan itu.

Proposal yang didefenisikan dengan baik:

Memfasilitasi proses untuk mendapatkan izin meneliti pada situs atau seting

pendidikan tertentu

Memberikan informasi kepada penjaga (gatekeeper) dan mereka-mereka yang

memiliki kewenangan memberi izin sehingga mereka membuat keputusan

tentang dampak dari penelitian itu bagi situs tersebut

Memberikan kriteria dalam rangka menilai kualitas proyek penelitian. Mereka-

mereka yang menilai dan mengkaji sebuah proyek penelitian menggunakan

kriteria ini. Memahami unsur-unsur yang tepat dari sebuah proposal yang baik

memungkinkan para penilai mengkaji proyek tersebut atas dasar unsur-unsur

itu, dan menentukan, sekali proyek itu selesai, apakah proyek itu mencapai

tujuannya.

Disertasi dan Tesis Kualitatif dan Kuantitatif

194

Page 6: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

Diagram 10.2 memberikan ilustrasi tentang format proposal penelitian kuantitatif

dan kualitatif, baik untuk disertasi mau pun untuk tesis. Topik-topik yang dicakup pada

kedua format itu terkait dengan gagasan-gagasan pokok yang ingin diketahui oleh dosen

pembimbing atau panitia penguji. Dalam format proposal penelitian kuantitatif, hampir

semua rencana terkandung dalam tiga bahagian utama: “Pendahuluan”, “Tinjauan pustaka”,

dan “Metoda”. Dalam format proposal penelitian kualitatif, terlihat adanya struktur yang

kurang baku. Dengan asumsi bahwa masalah penelitiannya akan muncul atau berkembang

setelah penelitian berjalan, tambahan lagi penelitian tersebut akan didasarkan pada

pandangan para partisipan, maka para peneliti kualitatif mendukung format proposal yang

fleksibel dan terbuka. Bagaimanapun para peneliti kualitatif harus mengungkapkan

informasi yang cukup untuk meyakinkan para pembacanya bahwa penelitian tersebut

memang memiliki manfaat.

Menyadari akan perlunya fleksibilitas, para pengarang buku teks metodologi

penelitian terkini mengusulkan beberapa format proposal penelitian kualitatif (misalnya

Creswell, 2003; Marshall & Rossman, 1999) dalam rangka memberikan petunjuk kepada

para mahasiswa. Walaupun demikian, rekomendasi mereka cukup fleksibel untuk

memungkinkan masalah penelitian muncul dan bergulir atas dasar apa-apa yang diketahui

oleh si peneliti dari para partisipan di lapangan. Sebagaimana terlihat dalam Diagram 10.2,

format yang menyeluruh dari proposal penelitian kualitatif terdiri dari hanya dua bahagian

utama: pendahuluan dan prosedur. Akan terlihat bahwa tinjuan pustaka, dalam proposal

penelitian kualitatif, tidak merupakan bahagian yang berdiri sendiri. Tinjauan pustaka

tersebut digabungkan dengan pembicaraan tentang hasil yang diharapkan dari penelitian

dan diletakkan pada bahagian akhir, serta bersifat pilihan. Sebagaimana diutarakan pada

Bab 2, tinjauan pustaka dalam penelitian kualitatif memperlihatkan perlunya masalah itu

diteliti, dan tidak memberikan arahan terhadap pertanyaan penelitian, sebagaimana

layaknya pada proposal penelitian kuantitatif. Dalam mempertahankan format seperti ini

dihadapan anggota panitia penguji yang tidak terbiasa dengan penelitian kualitatif, anda

gunakan rasional seperti ini sebagai argumentasi kenapa tinjuan pustaka tidak merupakan

bahagian yang berdiri sendiri. Walaupun demikian, apabila dosen pembimbing atau penguji

minta anda untuk mencantumkan tinjauan pustaka itu sebagai salah satu bahagian yang

beridri sendiri dalam proposal anda, agaknya akan bijaksanalah kalau anda memenuhi

permintaan tersebut. Walaupun begitu, pada akhir tinjauan pustaka itu, anda nyatakan

195

Page 7: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

bahwa tinjauan pustaka itu barulah bersifat tentattif dan akan dikembangkan lagi dan

disempurnakan lagi setelah anda mendapatkan pandangan dari para partisipan. Posisi ini

akan sejalan dengan penelitian kualitatif yang baik.

Kembali lagi pada Diagram 10.2, proposal penelitian kualitatif mencakup bahagian

“Prosedur”, yang di dalamnya akan diutarakan karakteristik rancagan utama dari penelitian

kualitatif serta informasi berkenaan dengan pengambilan sampel dan analisis data. Bahagian

terakhir berkaitan dengan kajian awal tentang topik, apabila anda memang telah

melakukannya. Kajian awal ini boleh jadi mencakup wawancara dengan beberapa orang

individu atau observasi lapangan yang anda lakukan dalam jangka waktu yang relatif singkat.

Keuntungan utama dari pendekatan seperti ini adalah untuk mengetes apakah anda dapat

mengumpulkan dan menganalisis data dari para partisipan dan kemudian melihat apakah

rancangan menyeluruh dari penelitian anda itu bisa dilakukan di lapangan sebelum

mendapatkan izin dari dosen pmbimbing atau tim penguji.

Artikel jurnal

Anda berkemungkinan mempersiapkan artikel jurnal untuk para pembaca

penerbitan ilmiah dan untuk para editor atau individu-individu yang mereview (menilai)

sebuah laporan penelitian. Artikel jurnal adalah laporan penelitian yang sudah dipoles dan

dipersingkat yang dikirimkan kepada editor dari sesuatu jurnal. Editor biasanya minta tolong

pada dua atau tiga orang reviewer (penilai) untuk membaca laporan penelitian tersebut dan

kemudian memberikan komentar mereka. Si editor selanjutnya membuat keputusan atas

dasar komentar para reviewer itu tadi, salah satu diantara tiga kategori: diterima, direvisi

dan dikirimkan kembali, atau ditolak. Biasanya, apabila para reviewer menerima sesuatu

manuskrip dengan syarat atas dasar antisipasi bahwa si penulis akan bisa merevisinya.

Apabila sebuah artikel sudah diterima, si editor akan menerbitkannya pada penerbitan

(nomer) berikutnya.

Sebuah artikel jurnal jauh lebih singkat dari sebuah tesis atau disertasi karena

adanya pembatasan halaman dari editor atau penerbit dari jurnal tersebut. Meskipun

demikian, artikel penelitian kualitatif jauh lebih panjang dari artikel penelitian kuantitatif,

karena banyaknya kutipan dan panjangnya diskusi berkenaan dengan deskripsi dan tema.

Format dari artikel jurnal penelitian kuantatif dan kualitatif bervariasi dari satu jurnal ke

jurnal lainnya.

196

Page 8: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

Makalah dan proposal untuk konferensi

Salah satu norma yang dianut dalam penelitian adalah bahwa para individu

mempublikasikan laporan penelitian mereka sehingga informasinya dapat diakses oleh

komunitas pendidikan. Salah satu caranya adalah menyajikan makalah pada konferensi

asosiasi profesional.

Makalah untuk konferensi adalah laporan yang disajikan di depan suatu audience

pada tingkat daerah, regional, nasional atau bahkan internasional yang biasanya disponsori

oleh asosiasi profesional (misalnya AERA, American Association of Teacher Educators).

Menyusun dan menyajikan sebuah makalah konferensi dari hasil suatu penelitian

membantu mempublikasikan penelitian tersebut, memberikan peluang bagi sebuah

penelitin untuk diberikan resume oleh khaalayak pembaca, atau membantu menyebar

luaskan karya si peneliti di lingkungan komunitas peneliti bidang pendidikan, dan

mengembangkan pengetahuan diantara para peneliti yang mengkaji topik yang sama.

Audience yang berpartisipasi pada konferensi ini antara lain adalah para peneliti, praktisi,

atau pembuat kebijakan. Para peneliti menyiapkan makalah konferensi untuk para audience

yang menghadiri konferensi dan para individu yang akan mereview dan menerima makalah

tersebut untuk disajikan. Biasanya, panjang makalah konferensi itu hampir sama dengan

artikel jurnal -- kira-kira 25 halaman termasuk tabel, diagrams dan lampiran.

Proposal konferensi adalah proposal singkat untuk dapat menyajikan laporan

penelitian di sebuah konferensi. Biasanya proposal ini panjangnya kira-kira tiga halaman,

dan para reviewer, mnggunakannya untuk menetapkan apakah mereka menerima hasil

penelitian yang diajukan itu untuk dapatatau tidak disajikan di konferensi. Sebuah proposal

konferensi harus mengacu pada petunjuk yang diberikan oleh asosiasi profesional.

Selama atau sesudah penelitian berakhir, proses penyajian makalah konferensi

sudah dimulai. Si peneliti mengirimkan proposalnya ke penyelenggara konferensi, yang telah

mengedarkan “permintaan untuk proposal” beberapa bulan sebelum konferensi

dilaksanakan. Permintaan ini mengundang para peneliti untuk mengirimkan proposal

penelitian mereka untuk dapat disajikan pada konferensi tersebut. Untuk ini, para peneliti

membuat proposal singkat tentang penelitian mereka dan mengirimkannya untuk direview

(dinilai). Apabila proposal mereka diterima, si peneliti wajib mengikuti konferensi itu dan

menyajikan makalah sesuai dengan proposal yang sudah disetujui. Untk itu, si peneliti

197

Page 9: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

menyiapkan makalahnya, menyajikannya di konferensi, dan membagi-bagikannya kepada

peserta konferensi. Di konferensi tersebut, penyelenggara konferensi sering

mengelompokkan makalah-makalah yang ada pada tiga atau empat kelompok setiap sesinya

dan masing-masing penyaji diberikan waktu sekitar 15 sampai 20 menit untuk menyajikan

hasil penelitiannya. Panitia pengelenggara juga mungkin melakukan konferensi itu dalam

bentuk simposium, yakni suatu format dalam penyajian makalah penelitian. Format ini

terdiri dari beberapa makalah penelitian dari orang-orang yang berbeda yang berbicara

tentang tema yang sama.

Sampel Petunjuk Penyusunan Proposal

Untuk memberikan ilustrasi tentang pembuatan proposal untuk makalah konferensi,

akan kita coba mengkaji “ call for Proposal” (permintaan proposal) dari AERA yang setiap

tahun tercantum dalam jurnal “Educational Research”. Format dari makalah yang akan

disajikan di konferensi AERA pada tahun-tahun terakhir mengalami perubahan menjadi

bentuk penyajian yang lebih inovatif, seperti interactive paper sessions (sesi-sesi penyajian

makalah secara interaktif), performances (diselingin oleh pertunjukan), and town meetings

(pertemuan-perteman yang disponsori oleh pejabat atau wali kota). Bentuk yang paling

umum dalam penyajian hasil penelitian tunggal, disebut sesi makalah, mengharuskan si

peneliti mengirimkan makalahnya atas dasar batas waktu tertentu. Si peneliti perlu

membuat keringkasan penelitiannya yang antara lain mencakup:

Tujuan penelitian

Perspektif atau kerangka teoritis

Metoda, teknik, atau modes of inquiry (metoda penelitian)

Sumber-sumber data atau bukti

Hasil dan/atau konklusi/sudut pandang

Pentingnya penelitian dari sisi kependidikan dan sisi keilmiahannya (AERA,

1999, halaman 33)

Anda kirimkan keringkasan ini kepada koordinator program AERA sesuai dengan

divisi dari topik yang relevan. Untuk menentukan kepada divisi mana harus dikirimkan

bahan tersebut anda perlu menghubungi kantor pusat AERA (www.aera.net). Dua atau tiga

orang reviewer yang tidak mengenal identitas anda akan membaca dan menilai proposal

198

Page 10: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

anda. Proses penilaian (review) bisa memakan waktu dua atau tiga bulan; saat itulah anda

akan diberitahu oleh program koordinator apakah proposl anda diterima atau ditolak.

Laporan untuk pembuat kebijakan atau praktisi

Tipe terakhir dari laporan penelitian adalah laporan yang ditujukan pada praktisi

yakni orang-orang yang memikul tanggung jawab dalam bidang pendidikan. Idividu-indvidu

ini boleh jadi pembuat kebijakan di tingkat daerah dan nasinal atau para pejabat

persekolahan, seperti pengawas, kepala sekolah, kepala bahagian kurikulum, dan para guru.

Laporan penelitian yang disajikan kepada individu-individu ini bisa mengikuti petunjuk

berikut Lihat Muffo, 1986):

Waktu merupakan hal paling penting:Topik penelitian perlu tepat waktu dan

memberikan saran-saran yang bersifat praktis. Identifikasi, dalam penelitian

anda itu, saran-saran yang ditemui dalam bahagian “Implikasi” dan bagi hal ini

dengan para praktisi.

Laporkan hasil-hasil yang sepsifik dari penelitian anda. Anda mungkin perlu

membuat keringkasan dari hasil penelitian anda dengan menggarsbawahi

temuan-temuan kunci. Anda barangkali tidak perlu menggunakan istilah-istilah

statistik dalam bahasanya penelitian kuantitatif atau dalam berbagai ragam

perpspektif dari penelitian kualitatif. Fokuskan pada hasil tes-tes statisitiknya

untuk penelitian kuantitatif atau pada perspektif kualitatif yang paling sering

muncul dalam data base penelitian anda untuk penelitian kualitatif.

Sajikan hasil-hasilnya secara jelas dan bersahaja. Ini bermakna bahwa laporan

anda harus singkat, garis bawahi temuan-temuan penting, dan masukkan

abstrak yang memberikan gambaran umum dari hasil penelitian. Grafik atau

tabel yang dramatis bisa secara bersama memperlihatkan hasil secara

keseluruhan.

Masukkan keringkasan eksekutif yang panjangnya satu halaman pada awal

laporan penelitian. Keringkasan ini bukan perbincangan tentang penelitian atau

metoda penelitian akan tetapi lebih pada temuan-temuan kunci dan

implikasinya bagi praktek. Anda mungkin perlu menggarisbawahi masalah yang

diteliti, pertanyaan yang diajukan, pengumpulan data, dan hasil-hasil pokok

serta implikasinya bagi praktek.

199

Page 11: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

Dapatkan pengesahan dari individu-individu kunci untuk menyajikan penelitian

anda.Anda harus mendapatkan izin dari para pemimpin (yang rekait) untuk

menyajikan dan menyebar luaskan penelitian anda. “Berbagilah” dengan

mereka keringkasan eksekutif ini sebelum penyajian dan penyebarluasan

laporan tersebut.

Mari kita lihat situasi Maria. Ia perlu menyajikan penelitiannya kepada komite

sekolah. Sesuai dengan saran-saran di atas, tuliskan langkah-langkah yang harus diikuti oleh

Maria:

Dengan catatan bahwa ia telah memiliki izin untuk meyajikan peneltiannya

Ikut sertakan keringkasan eksekutif

Laporkan hasil-hasil spesifik secara jelas dan bersahaja

Bawa hasil-hasil tersebut kepada komite pada saat yang tepat

Bagaimana Memformat Laporan Penelitian

Sebuah penelitian dengan struktur yang jelas mudah difahami dan mudah dibaca,

walaupun materinya mungkin rumit. Pengarang yang secara nasional dikenal luas tentang

masalah tulis menulis Natalie Goldberg (2000), menekankan pentingnya pemahaman

berkenaan dengan struktur fisik dari sebuah penulisan. Struktur fisik dari sebuah laporan

penelitian adalah cara menyusun topik-topik yang membentuk sebuah kerangka bagi

sebuah laporan penelitian. Coba bayangkan sebuah artikel jurnal yang telah anda baca

terakhir ini. Apakah sukar untuk memahaminya? Apakah anda bisa membacanya secara

cepat, atau perlu kerja keras untuk memahaminya?

Perhatikanlah truktur fisik dari laporan-laporan penelitian

Kemampuan mengidentifikasi struktur yang mendasari penulisan sebuah laporan

penelitian akan membantu anda menulis laporan penelitian begitupun memahaminya. Ini

tidak selamanya gampang, akan tetapi empat tekhnik berikut bisa membantu:

1. Pendekatan yang paling mudah adalah melihat tingkat-tingkat pelapisan judul

yang berbeda yang diugunakan dalam sebuah laporan penelitian. Judul-judul ini

semacam “penunjuk jalan” yang digunakan seorang pengarang untuk

mengkomunikasikan hal-hal penting dalam penelitiannya. Walaupun beberapa

judul lebih merupakan petunjuk bagi materi ketimbang judul-judul lainnya, akan

200

Page 12: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

tetapi dengan memperhatikannya secara saksama, kita akan terbantu dalam

mengidentifikasi struktur dari sebuah penelitian.

2. Cari enam langkah dalam proses penelitian yang sudah dibicarakan terdahulu.

Semua laporan, apakah kuantitatif ataupun kualitatif, harus mengandung

masalah penelitian, tinjauan pustaka, tujuan dan pertanyaan penelitian atau

hipotesis , pengumpulan, analisis dan interpretasi data serta format laporan.

3. Cari pertanyaan penelitian (atau hipotesis) dan jawaban yang dikembangkan

peneliti untuk pertanyaan penelitian (atau hipotesis) tersebut. Untuk setiap

pertanyaan yang diajukan, si peneliti harus memperlihatkan jawabannya. Mulai

dari bahagian pendahuluan dan kemudian perhatkan bahagian akhir laporan

(misalnya “Hasil” atau “Pembahasan” untuk melihat bagaimana si peneliti

menjawab pertanyaan dimaksud.

4. Akhirnya, kenalilah struktur dari laporan-laporan yang berbeda—terutama sekali

pendekatan-pendekatan yang terkait dengan penelitian kuantitatif dan

penelitian kualitatif.

Rancanglah struktur laporan penelitian kuantitatif yang tepat

Struktur dari laporan penelitian kuantitatif diperlihatkan pada Diagram 10.3. Topik-

topik dalam tayangan (diagram) ini seharusnya tidak asing lagi karena masing-masingnya

merefleksikan apa-apa yang sudah dibicarakan pada bahagian terdahulu.

Batang tubuh dari laoran tersebut terdiri dari lima bahagian utama. Kelimanya

sama dengan lima bahagian yang pada umumnya ditemui pada laporan-laporan penelitian

kuantitatif yang sudah dipublikasikan. Mengetahui struktur ini akan membantu anda

membaca laporan penelitian dan memahami di mana sesuatu informasi dapat diperoleh.

Untuk artikel-artikel jurnal, bahagian-bahagian permulaan dan bahagian-bahagian akhir

terbatas karena adanya pembatasan halaman.

Rancanglah struktur penelitian kualitatif yang tepat

Untuk disertasi, tesis dan artikel jurnal dengan paradigma kualitatif, strukturnya

cukup bervariasi. Struktur baku yang terdiri dari lima bahagian seperti diperlihatkan oleh

Diagram 10.3 boleh jadi tidak tepat untuk sesuatu penelitian kualitatif. Untk sebuah laporan

kualitatif seperti disertasi atau tesis, para pengarang boleh jadi mencantumkan enam

201

Page 13: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

sampai delapan bab. Contoh, Miller (1992) melakukan penelitian studi kasus berparadigma

kualitatif etnografis tentang pengalaman-pengalaman tahun pertama seorang presiden.

Beliau membagi laporannya atas sebelas bab:

Bab 1 Pendahuluan

Bab 2 Jalan menuju ke istana president

Bab 3. Kejutan-kejutan dan tantangan-tantangan awal

Bab 4 Membangun hubungan-hubungan

Bab 5 Peran-peranan yang dimainkan presiden

Bab 6 Mengembangkan visi dan kepemimpinan

Bab 7 Menginisiasi perubahan

Bab 8 Konstituent eksternal

Bab 9 Perjuangan dan kesulitan yang menghadang

Bab 10 Peranan yang dimainkan isteri

Bab 11 Keringkasan, kesimpulan, dan implikasi

Struktur yang terdiri dari sesebelas bab ini memberikan penekanan pada tema-

tema yang muncul selama penelitian. Dalam struktur tersebut tidak tercantum tinjauan

kepustakaan sebagai bab yang berdiri sendiri ataupun merupakan prosedur khusus dalam

penelitian.

Anda bisa melihat adanya struktur yang fleksibel dalam disertasi Miller begitupun di

dalam artikel jurnal dan makalah konferensi. Sebagaimana diketahui, di dalam penelitian

kualitatif terdapat perspektif yang beragam dari partisipan, begitu juga adanya variasi

dalam hal bagaimana para peniliti melaporkan hasil penelitian mereka. Beberap bentuk dari

laporan penelitian kualitatif memberikan penekanan pada deskripsi, sementara bentuk-

bentuk lainnya memfokuskan pada tema-tema atau interpretasi pribadi tentang temuan-

temuan dari sisi si peneliti. Format yang fleksibel ini tentu saja menyebabkan susahnya

membaca laporan penelitian kualitatif bagi mereka yang masih baru terhadap pendekatan

ini. Walaupun struktur laporan akan terus muncul, akan tetapi pengetahuan tentang

beberapa variasi utama akan membantu anda mulai melihat fokus dari si penulis ketika

mereka melaporkan hasil penelitian mereka.

Pertimbangkan bentuk-bentuk alternatif berikut dalam penulisan laporan

penelitian kualitatif:

202

Page 14: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

Pendekatan ilmiah sama dengan penelitian kuantitatf di mana semua atau

kebanyakan dari lima bahagian: “Pendahuluan”, “Tinjauan kepustakaan”,

“Metoda”, “Hasil”, “Pembahasan” musti ada.

Pendekatan bercerita bisa mengambil beberapa bentuk. Penulis menggunakan

kelengkapan-kelengkapan sastra (seperti metafora, analogi, alur cerita, klimaks)

dan persuasif, penulisan kreatif dalam menyajikan penelitiannya.

Pendekatan tematik mencakup pembicaraann ekstensif tentang tema-tema

utama yang muncul dari analisis data base kualitatif. Sering pendekatan ini

menggunakan kutipan yang banyak dan kaya detil guna mendukung tema-tema

yang ada.

Pendekatan deskriptif memadukan deskripsi yang detil tentang orang dan

tempat dalam bernarasi. Laporan penelitian tipe ini bisa jadi bercerita tentang

“hari yang istimewa dalam kehidupan” seseorang individu.

Pendekatan teoritis adalah pendekatan di mana si penulis mulai dengan teori

(misalnya studi kasus yang beorientasi teori), atau diakhiri dengan teori

(misalnya teori grounded atau alas), atau modifikasi teori yang sudah ada atas

dasar pandangan para partisipan.

Eksperimental atau pendekatan performatif boleh jadi mencakup laporan

penelitian kualitatif berbentuk puisi, cerita fiksi, drama, atau kisah-kisah yang

sangat pribadi, yang disebut auto-etnografi (lihat Denzin, 1997, atau Richardson,

2000). Contoh, dari pada mengacu pada laporan penelitian yang sudah baku,

peneliti kualitatif mengembangkan sebuah sandiwara yang mengungkapkan

materi yang rumit, bersitus banyak, dan bernuansa emosional ketimbang

mengacu pada cara penulisan yang sudah baku (Richardson, 2000, halaman

934).

Walaupun laporan penelitian kualitatif menyimpang dari pendekatan teoritis ilmiah

yang tradisional, menjadi pendekatan yang lebih bersifat eksperimental, ada baiknya kita

melihat kedua pendekatan struktural yang masing-masing disebut pendekatan ilmiah dan

pendekatan bercerita. Diagram 10.4 dan Diagram 10.5 menyajikan kedua pendekatan ini.

Seperti yang anda lihat, kedua format itu berbeda dalam hal topik-topik utama yang

dicantumkan dan dalam hal judul yang digunakan untuk mengacu pada topik, Keduanya

berbeda dari struktur laporan penelitian kuantitatif.

203

Page 15: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

Dalam struktur kualitatif ilmiah si peneliti mencantumkan pendahuluan, prosedur,

temuan, dan pembahasan. Walaupun demikian, laporan kualitatif ilmiah berbeda dari

format laporan penelitian kuantitatif yang sudah baku. Dalam pendekatan kualitatif ilmiah,

anda menyebutkan prosedur bukan metoda, dan temuan bukan hasil. Tambahan lagi,

Diagram 10.4 memperlihatkan bahwa formatnya juga mencantumkan rasional dari

penelitian kualitatif, suatu deskripsi tentang situs dan individu-individu, dan analisis tema.

Anda temui pendekatan struktural ini dalam rancangan kualitatif seperti studi kasus dan

penelitian gounded theory (teori alas).

Diagram 10.5 memperlihatkan format yang kurang kentara nuansa kualitatifnya,

struktur bercerita. Struktur bercerita yang berparadigma kualitatif adalah pendekatan

dalam penulisan laporan penelitian kualitatif yang fleksibel. Makna dari penelitian

dipaparkan melalui deskripsi, refleksi si penulis tentang makna yang terkandung dalam data,

pemahaman yang lebih luas tentang fenomena, dan pendirian si penulis tentang topik.

Diagram 10.5 mulai dengan sebuah deskripsi atau sketsa tentang individu dan

mengantarkan prosedur kepada parohan pertama penelitian. Ia berakhir dengan makna dari

fenomena, dan menyajikannya dalam kerangka pemahaman yang lebih luas,

membandingkannya dengan penelitian-pnelitian lain yang sudah dipubikasikan, dan

pengalaman-pengalaman penulis sendiri. Anda temui format ini dalam rancangan penelitian

kualitatif seperti penelitian-penelitian etnografis dan naratif.

Beberapa catatan penting tentang struktur laporan penelitian

Setelah membicarakan struktur dari berbagai format laporan penlitian, saya ingin

kembali pada pembicaraan tentang struktur laporan penelitian apapun bentuk

penelitiannya. Saya kira sebuah laporan penelitian ibarat jalan kereta api dua lajur. Satu

lajur mewakili materi atau substansi penelitian. Dalam setiap penelitian, si penulis laporan

mengacu pada topik dan hasil-hasil penelitian membentangkan topik ini. Lajur kedua, lajur

penelitian. Lajur ini terdiri dari langkah-langkah dalam proses penelitian dan prosedur-

prosedur spesifik dalam setiap langkah. Sadar akan adanya kedua lajur ini, lajur penelitian

dan lajur substansi penelitian memungkinkan saya memahami proses penelitian yang

tercermin dari laporan-laporan penelitian yang sudah dipublikasikan, mampu menentukan

temuan-temuan apa yang harus saya identifikasi, dan mampu mengevaluasi apakah

penelitian itu cukup mantap.

204

Page 16: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

Ketika saya mengkaji struktur dari laporan penelitian:

Saya menggunakan analogi dari jalan kereta api dua jalur menuju ke arah yang

sama guna membantu saya memvisualisasikan struktur dari laporan penelitian.

Saya amati laporan penelitian secara cermat dan saya perhatkan judul-judulnya

secara saksama untuk melihat strukturnya. Judul-judul tersebut ibarat rambu-

rambu lalu lintas guna membantu saya memahami sebuah laporan penelitian.

Menyadari bahwa para peneliti melaporkan semua penelitian tentang

pendidikan dengan mengikuti enam langkah, saya cari satu per satu: masalah

penelitian, pertanyaan penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan

interpretasi.

Ketika membaca sebuah laporan penelitian, saya memberikan penekanan pada

dua hal: hasil atau temuan-temuan penelitian dan prosedur penelitian sehingga

saya secara kritis bisa mengevaluasi penelitian tersebut.

Tidak semua laporan penelitian merupakan contoh yang sempurna. Para editor

jurnal membuat pilihan-pilihan tentang apa yang akan dipublikasikan. Kadang-kadang

mereka mempublikasikan sebuah artikel karena masalah penelitiannya dari sisi waktu tepat,

atau isu itu belum pernah diteliti dengan menggunakan prosedur yang mantap. Dalam

kasus-kasus lain, metodanya mantap, dan menyebabkan editornya menerimanya untuk

dipublikasikan. Bagi saya bukan masalah besar apabila penulisnya hanya menyinggung

minimal satu dari enam langkah. Sebagai seorang peneliti yang karirnya masih bertumbuh,

anda perlu memahami kedua lajur yang dikemukan terdahulu: lajur penelitian dan lajur

substansi untuk bisa memahami secara utuh struktur dari laporan penelitian.

Bagaimana Menulis Laporan Penelitian supaya Sensitif dan Ilmiah?

Disamping memahami struktur dari laporan penelitian, para peneliti harus

mempraktekkan cara-cara penulisan yang baik ketika menyusun sebuah laporan penelitian.

Yang harus dilakukan adalah:

Sensitif terhadap individu-individu dan jangan mendiskriminasikan mereka

dalam tulisan anda;

Gunakan istilah-istilah penelitian yang tepat;

Gunakan cara pandang yang sesuai dengan pendekatan kuantitatif atau

kualitatif;

205

Page 17: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

Seimbangkan antara aspek penelitian dan aspek isi atau substansi;

Bangun interkoneksi antar masing-masing bahagian penelitian;

Gunakan fasilitas komputer;

Rumuskan judul dan abstrak yang padat

Gunakan bahasa yang tidak diskriminatif

Sebuah laporan penelitian perlu sensitif terhadap dan menghargai orang dan

tempat. Laporan penelitian yang diserahkan kepada panitia penguji disertasi atau tesis, ke

pada jurnal atau konferensi akan ditolak apabila anda tidak sensitif terhadap individu-

individu atau kelompok-kelompok budaya.

APA (The American Psychological Association) menghimpun informasi dan

menyusun petunjuk tentang penggunaan bahasa (dalam hal ini bahasa Inggeris) yang

nondiskriminatif untuk laporan penelitian (APA, 2001). Petunjuk tersebut menyatakan

bahwa dengan penggunaan bahasa yang nondiskriminatif bermakna menghindari sikap-

sikap yang merendahkan, termasuk asumsi-asumsi yang bias dan ungkapan-ungkapan yang

bernuansa bias dalam hal jender, orientasi seksual, ras atau etnik, cacat, atau umur. Salah

satu saran yang bermmanfaat, yang dikembangkan oleh Maggio (1991), adalah mengetes

laporan penelitian tertulis anda dari sisi penggunaan bahasa yang nondiskriminatif dengan

jalan:

Mengganti kelompok anda menjadi kelompok orang yang sedang dibicarakan

Membayangkan seolah-olah anda anggota dari kelompok tersebut

Merevisi bahasa anda seandainya anda merasa eksklusif (terasingkan) atau

terlukai

Pendekatan lain adalah menyempatkan diri mempelajari contoh-contoh dari

penggunaan konstruksi-konsruksi bahasa yang nondiskriminatif. Rasakan apakah konstruksi-

konstruksi tersebut bernuansa inklusif dan sensitif, Anda bisa juga menguji tiga butir

petunjuk dalam rangka meredusir bias dalam penggunaan bahasa seperti disarankan oleh

APA Style Manual (APA, 2001):

1. Deskripsikan individu-individu pada tingkat kehhususan yang tepat. Ini artinya

bahwa anda perlu menggunakan istilah-istilah khusus untuk orang-orang yang

benar-benar akurat, jelas, bebas dari bias. Contoh:

Hendaklah spesifik (khusus)

206

Page 18: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

Jelek : man atau woman Lebih baik : men atau women

Jelek : lewat 62 tahun Lebih baik : berumur antara 63 – 70 tahun

2. Hendaklah sensitif memberikan label pada individu-individu atau kemlompok-

kelompok. Ini artinya memanggil orang dengan nama yang disenanginya dan

hargai kesenangan orang untuk mengubah nama setiap saat. Para penulis jangan

sekali-kali menggunakan kelompok mereka sendiri sebagai ukuran untuk

menilai orang-orang lain. Contoh:

Gunakan bentuk-bentuk ajektiva

Jelek : the gays Lebih baik : gay men

Gunakan kata “orang-orang” kemudian diikuti oleh ungkapan deskriptif

Jelek : schizophrenics Lebh baik : orang-orang yang didiagnosa sebagai penderita schizophrenics

Gunakan standar budaya paralel ketimbang memberikan label

Jelek : husband dan wife Lebih baik : man dan woman

3. Akui dan hargai partisipasi orang-orang di dalam penelitian. Anda perlu secara

khusus mengidentifikasi para partisipan atas dasar bahasa yang mereka

gunakan. Contoh:

Gunakan istilah yang bersifat impersonal

Jelek : subjek Lebih baik : partisipanJelek : informan Lebh baik : partisipan

Gunakan kata sifat yang non-stereotipe dan tidak bias

Jelek : dokter perempuan Lebih baik : dokterJelek : perempuan yang Lebih baik : partisipan yang tidak tidak agresif agresif

Gunakan identitas budaya secara khusus

Jelek : Orang-orang Indian Lebih baik : Cherokee Amerika

Gunakan kata “orang-orang” baru kecacatan mereka

Jelek : mentally ill person Lebih baik : person with mental illness

Gunakan istilah-istilah ilmiah dalam penelitian anda

Seperti disarankan oleh petunjuk penggunaan bahasa yang nondiskriminatif,

beberapa istilah tertentu lebih disenangi ketimbang istilah-istilah lainnya untuk mengacu

pada partsipan di dalam penelitian. Demikian juga, dalam bidang penelitian, beberapa istilah

207

Page 19: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

tertentu perlu digunakan untuk memperlihatkan pemahaman anda tentang penelitian.

Orang-orang lain akan menilai penelitian anda atas dasar penggunaan secara tepat istilah-

istilah baku dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Contoh, menyebutkan sampel

“random” (acak) ketimbang sampel ‘purposeful” (bertujuan) dalam penelitian kualitatif

menandakan kurangnya pemahaman terhadap perbedaan mendasar antara kedua

pendekatan penelitian. Apabila anda membaca sebuah laporan penelitian, anda akan

menilai tingkat pemahaman si penulis tentang penelitian melalui pilihan kata-kata yang dia

gunakan. Daftar istilah yang ditemui pada akhir buku teks ini dan istilah-istilah kunci (kata-

kata yang dicetak tebal) pada setiap bab merupakan kata-kata yang bermanfaat untuk

digunakn dalam laporan penelitian anda.

Berikut adalah gagasan-gagasan tambahan yang boleh jadi bermanfaat dalam

membangun perbendaharaan kata-kata dan penggunaan kata-kata dalam penelitian:

Ketika anda menulis laporan penelitian anda, lihat kamus istilah yang

diungkapkan dalam Bab 4 seperti kamus istilah kuantitatif oleh Vogt (1999) dan

kamus istilah kualitatif oleh Schandt (2001).

Ketika menulis laporan penelitian, encode tulisan anda dengan bahasa

penelitian. Dalam hal ini, encoding adalah penggunaan dengan sengaja istilah-

istilah khusus oleh penulis untuk mengungkapkan ide-idenya. Praktek seperti ini

akan meningkatkan akseptabilitas penelitian anda di mata panitia penguji

program pasca sarjana, penerbit, dan para peserta konferensi. Contoh, pada Bab

5 berkenaan dengan perumusan “purpose statement”(tujuan penelitian), istilah-

istilah “compare” (membandingkan), dan “relate” (menghubungkan) adalah

kata-kata yang baik digunakan dalam penelitian kuantitatif, dan istilah-istilah

“explore” (menelusuri) dan “discover” (menemukan) adalah kata-kata yang

bagus untuk digunakan dalam penelitian kualitatif.

Penggunaan sudut pandang yang tepat

Kehadiran si peneliti dalam sebuah penelitian berbeda antara penelitian kuantitatif

dan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, si peneliti berada di latar belakang

menarasikan penelitiannya – omniscent third person. Contoh, si peneliti melaporkan hasil-

hasil penelitiannya dan menjelaskan penelitian tersebut. Kata ganti orang pertama saya

tidak digunakan, sebaliknya si penulis menggunakan impersonal point of view (sudut

208

Page 20: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

pandang impersonal). Bentuk penulisan juga mencakup penggunaan past tense (khusus

dalam bahasa Igggris) untuk memperlihatkan adanya jarak antara si penulis dan laporannya

dan penggunaan kalimat pasif di sana sini. Contoh, dalam laporan penelitian kuantitatif,

anda mungkin menemukan kalimat pasif:

Kalimat pasif: Hasil-hasil penelitian ini dilaporkan pada tingkat signifikansi p = .01.

Kalimat aktif: Peneliti melaporkan hasil-hasil penelitian ini pada tingkat signifikansi p= .01

Disamping itu, peneliti kuantitatif jarang menyebutkan nama pertama dari individu-

individu di dalam penelitian dan juga memberi penekanan pada objektivitas hasilnya.

Walaupun demikian, dalam penelitian kualitatif, si peneliti hadir dan berada di

foreground (terutama dalam laporan penelitian gaya naratif). Ini terlihat dari penggunaan

kata ganti orang pertama saya (atau kata ganti kolektif kami) dan dalam pengalaman-

pengalaman pribadi si penulis yang dituangkan secara langsung ke dalam laporan (seperti

kesulitan yang dialami dalam pengumpulan data, refleksi terhadap tema-tema yang

bersumber dari data. Si penulis boleh jadi menjelma dalan jari jemarinya ketika ia menulis

yang siap memberikan interpretasi makna pribadinya terhadap tema atau pernyataan-

pernyataan pribadi tentang pengalaman-pengalaman, seperti “epilog” dalam studi kasus

“gunman incident” (Asmussen & Creswell, 1995). Si peneliti kualitatif juga berupaya

menyajikan kisah yang persuasif dan sering menulis dengan cara-cara yang hidup

menggunakan metafora, analogi, kontradiksi, dan ironi. Penelitian boleh jadi berakhir

dengan pertanyan-pertanyaan yang masih tetap tak terjawab, seperti halnya dengan

banyak novel dan cerita pendek. Selanjutnya, para peniliti kualitatif menyebutkan nama

pertama dari partisipan (biasanya menggunakan alias guna melindungi identitas individu-

individu), dan saking rincinya, terutama dalam deskripsi, sehingga antara penulis dan

pembaca dekat sekali.

Seimbangkan antara penelitian dan substansi

Beberapa peneliti merasa bahwa laporan mereka harus memperlihatkan

pengetahuan mereka tentang penelitian lebih ketimbang tentang substansi penelitiannya.

Sedangkan peneliti lainnya merasa sebaliknya. Apapun penekanannya, penulisan ilmiah

mencakup keseimbangan antara memperlihatkan pengetahuan tentang penelitian dan

pengetahuan tentang substansi penelitian (ingat dua lajur jalan kereta api seperti

209

Page 21: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

diungkapkan terdahulu), Ketika para peneliti terlampau berlebihan memberi penekanan

pada metoda, mereka merasa perlu meyakinkan dosen pembimbing, panitia penguji pada

program pasca sarjana, atau para editor jurnal tentang pengetahuan mereka tentang

metoda penelitian. Walaupun demikian, tidak terlampau memperhatikan metoda bisa pula

mengindikasikan kurangnya ketrampilan dan pengetahuan si peneliti tentang metoda

penelitian. Sebuah laporan penelitian yang baik memperlihatkan keseimbangan antara

pembicaraan tentang penelitian dan materi atau substansi penenlitian. Keseimbangan ini

secara kasar proporsinya adalah 50 – 50. Contoh, bandingkan dua buah model berikut

berkenaan dengan metoda yang mendiskusikan sebuah survai tentang ketua jurusan.

Model yang jelek yang terlampau memberikan penekanan pada metoda: Dalam proyek ini, survai dengan sampel acak akan digunakan sehingga masing-masing ketua jurusan memiliki probabilitas yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Tambahan lagi, penggunaan prosedur berstratifikasi penting diikuti untuk menjaga agar masing-masing individu di dalam sampel terpilih secara proporsional seperti populasi dari mana mereka berasal.....

Model yang lebih baik yang memperlihatkan adanya keseimbangan: Dalam proyek ini, 400 orang ketua jurusan bidang akademik disampel secara random sehingga hasilnya bisa digeneralisasikan kepada populasi yang terdiri dari ketua jurusan bidang akademik pada Lembaga Penelitian di perguruan tinggi (N=2.000 ketua jursan). Tambahan lagi, ke empat ratus ketua jurusan tersebut mewakili ketua jurusan wanita dan pria secara proporsional di mana mereka terwakili di dalam populasi (300 orang pria dan 100 orang wanita)

Model yang bagus mencakup komentar si peneliti yang tidak hanya

memperlihatkan pemahaman tentang metoda penelitian survai yang memadai akan tetapi

juga menginformasikan kepada para pembaca tentang materi atau substansi penelitian,

yakni penelitian tentang ketua jurusan.

Bangun interkoneksi antar bahagian untuk menjaga konsistensi

Strategi penulisan yang lain yang digunakan dalam penulisan laporan penelitian

adalah membangun saling keterkaitan antara masing-masing bahagian sehingga anda bisa

memperlihatkan konsistensi pembicaraan kepada para pembaca. Salah satu cara

membangun ini adalah dengan menggunakan konsep-konsep kunci sebagai alat

pengikatnya. Linking devices (alat pengikat) adalah kata-kata atau ungkapan-ungkapan yang

mengikat semua bahagian dalam satu kesatuan dalam sebuah laporan penelitian.

210

Page 22: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

Penelitian kuantitatif menyatakan variabel dan menggunakan namanya secara

tepat setiap kali anda menyebutnya. Cara ini bisa membantu mengaitkan bahagian-

bahagian. Bayangkan berapa kali si peneliti mengacu pada variabel tersebut dalam

penelitiannya. Judul menspesifikkan variabel dalam penelitian; variabel-variabel tersebut

juga dicantumkan di dalam rumusan tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian. Para

peneliti secara operasional mendefenisikan variabel-variabel tersebut dalam bahagian

metoda penelitian. Ketika si peneliti menggunakan istilah yang sama secara tepat setiap kali

dia menyebut variabel-variabel penelitian, ketika itu ia sudah membangun kaitan antara

masing-masing bahagian dari sebuah laporan penelitian.

Alat pengikat lain dalam penelitian kuantitatif adalah penggunaan pertanyaan-

pertanyaan penelitian atau hipotesis yang sama kapanpun pertanyaan dan hipotesis itu

muncul di dalam laporan penelitian. Perubahan sedikit saja dalam penggunaan kata-kata

akan menghilangkan gairah pembaca untuk membacanya atau memperlihatkan adanya

perbedaan makna dalam penelitian anda. Ketika anda mengemukakan pertanyaan-

pertanyan dan hipotesis penelitian anda pada awal laporan (sebagaimana layaknya),

gunakan kata-kata yang persis sama ketika anda kembali merujuknya pada pembicaraan

tentang hasil penelitian.

Di dalam penelitian kualitatif, nyatakan rumusan fenomena sentral yang persis

sama setiap kali anda mengemukakannya. Anda mungkin mengemukakan fenomena

sentral itu di dalam judul, di dalam bahagian rumusan masalah penelitian, di dalam

rumusan tujuan penelitian, di dalam pertanyaan penelitian, dan di dalam temuan-temuan

penelitian. Contoh, fenomena “respon kampus” muncul secara konsisten sebagai sebuah

ungkapan beberapa kali di dalam keseluruhan laporan studi kasus “gunman incidence”

(Asmussen & Creswell, 1995)., pada judul penelitian, pada tujuan penelitian, dan pada

kesimpulan.

Di dalam laporan proyek-proyek penelitian kuantitatif dan kualitatif, masalah

penelitian berulang-kali disebut-sebut. Ini akan mengikat keseluruhan proposal atau laporan

penelitian menjadi satu kesatuan. Masalah penelitian ini disajikan pada bahagian

pendahuluan dari proposal dan diberi penekanan akan pentingnya masalah penelitian

tersebut pada saat membicarakan pertanyaan-pertanyaan dan hipotesis penelitian. Ia

kemudian dibicarakan lagi pada saat membicarakan pengumpulan dan analisis data dalam

rangka mengkaji hasil-hasil penelitian. Terakhir, pembicaraan tentang itu boleh jadi muncul

211

Page 23: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

lagi pada bahagian akhir dari laporan penelitian ketika berbicara tentang perlunya penelitian

lanjutan.

Penggunaan fasilitas komputer

Kelengkapan untuk penulisan terdiri dari kamus on-line, program-program

tatabahasa, dan fasilitas-fasilitas lain yang terpadu dengan program-program pengolah kata

(Ross-Larson, 2003). The Merriam Webster Collegiate Dictionay bisa diakses on-line pada

www.m-w.com. Dua buah perangkat penulisan bisa pula diemukan pada

www.clearwriter.com. Ini merupakan sistem pelatihan penggunaan perangkat on-line, dan

sumber-sumber yang dapat digunakan untuk meningkatkan penulisan bisnis dan

profesional. Program yang terdapat pada situs www.clearedits.com akan mencarikan solusi

atas masalah-masalah penulisan yang anda hadapi. Situs tersebut juga memiliki plug-in

untuk Microsoft Word, ClearEdits, yang bisa menemukan draft penulisan yang telah anda

buat apabila anda menemui masalah dan menawarkan beratus-ratus pembetulan yang

bermanfaat.

Anda juga bisa menggunakan spell checker (pengecek ejaan) dan grammar-

checking tool (alat pengecek tatabahasa), dua-duanya mungkin hanya untuk bahasa

Inggeris, juga dapat ditemui pada banyak program pengolah kata. Pada program word yang

ada di komputer anda, cari TOOLS>OPTIONS>SPELLING&GRAMMAR>SETTING dan hidupkan

opsi grammar style. Akhirnya, anda bisa juga menggunakan outline view untuk mngecek

struktur manuskrip anda.

Tulis judul dan abstrak yang padat

Dua buah unsur dari manuskrip ilmiah perlu mendapat perhatian yang khusus

karena keduanya merupakan hal yang penting: judul dan abstrak. Informasi yang dapat

diperoleh dari petunjuk manuskrip yang dikeluarkan APA (2001) mengemukakan komponen

judul yang baik dan abstrak bagi penulisan makalah ilmiah. Tujuan dari sebuah judul adalah

menyarikan gagasan pokok dari makalah dalam bentuk yang padat dan jelas. Judul

sebaiknya terdiri dari 10 – 12 kata dan harus dihindari pemakaian kata-kata yang boros

seperti “kajian tentang” atau “penelitian tentang”. Ia sebaiknya bisa berdiri sendiri, jelas dan

self-explanatory (bisa menjelaskan sendiri). Ini bermakna bahwa semua kata-kata haruslah

jelas bagi pembaca tanpa memerlukan defenisi. Judul yang dirumuskan secara padat akan

212

Page 24: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

memungkinkan seorang peneliti memanfatkannya menjadi “header” (kepala) yang dapat

diletakkan pada setiap halaman manuskrip, dan “kepala” ini akan menjadi kata kunci untuk

keperluan layanan indeks (seperti ERIC) dalam rangka memasukkannya ke katalog artikel.

Disamping komponen-komponen disebutkan dalam petunjuk APA (2001), anda

berkemungkinan juga mempertimbangkan unsur-unsur apa yang harus dimasukkan dalam

judul yang baik, tidak hanya dari perspektif kuantitatif tapi juga dari perspektif kualitatif.

Sebuah judul penelitian kuantitatif yang baik seharusnya berisikan:

Variabel-variabel pokok, dependen dan independen, dalam penelitian, biasanya

diurut dari variabel independen terus ke variabel dependen;

Partisipan dari penelitian;

Situs atau lokasi penelitan;

Untuk penelitian kualitatif, unsur-unsurnya adalah:

Fenomena sentral yang diteliti;

Partisipan dari penelitian;

Situs dan lokasi penelitian;

Abstrak adalah bahagian kunci yang lain dari sebuah manuskrip ilmiah yang perlu

dicermati betul. Bab 4 mengenengahkan gagasan tentang penulisan abstrak dari

penelitian. Ketika menulis sebuah abstrak pada awal dari sebuah manuskrip,

tujuannya adalah untuk secara singkat membuat ringkasan dari unsur-unsur pokok

dari penelitian. Abstrak merupakan hal penting dalam penelitian karena ia adalah

kontak pertama yang diperoleh pembaca tentang penelitian, yang sudah terindeks

dalam data base, dan informasi yang sering di-retrieved (dipanggil) dan dibaca

untuk mendapatkan pemahaman tentang artikel jurnal. Selanjutnya, para pembaca

sering memutuskan apakah akan mengkaji sebuah artikel atas dasar informasi yang

diperolehnya dari abstrak (APA, 2001). Dengan demikian, menuliskan sebuah

abstrak yang padat dan akurat bagi sebuah laporan penelitian sangat penting.

Abstrak ini tidak hanya memuat informasi tetapi juga berada di batang tubuh dari

makalah tersebut, berdiri sendiri sehingga pembaca tidak perlu pusing lagi dengan

kesingkatan-kesingkatan atau istilah-istilah, bebas dari kutipan (gunakan

paraphrase), dan memiliki kalimat utama yang kuat (APA, 2001). Sebuah abstrak

yang bagus biasanya panjangnya lebih kurang 120 buah kata (untuk disertasi atau

213

Page 25: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

tesis mungkin lebih banyak dari itu), dan ia perlu mencakupi unsur-unsur kunci. Di

dalam sebuah abstrak untuk penelitian kualitatif akan tercermin:

Masalah penelitian

Pertanyaan pokok penelitian

Prosedur pengumpuan data

Temuan-temuan dan signifikansinya hasil-hasilnya

Di dalam sebuah abstrak untuk penelitian kuantitatif akan tercermin:

Masalah penelitian

Pertanyaan dan hipotesis penelitian

Prosedur pengumpulan data

Hasil-hasil, dansignifikansinya

Bagaimana anda Mengevaluasi Kualitas Penelitian anda?

Selama melaksanakan penelitian dan setelah menyelesaikan penelitian, anda perlu

wanti-wanti terhadap kualitas penelitian anda. Perbaikan praktek, kualitas dari perdebatan

kebijakan, dan pengembangan pengetahuan, seperti diungkapkan pada Bab 1, semuanya

bertujuan untuk mengasilkan penelitian yang berkualitas tinggi. Dengan demikian, upaya

untuk mengevaluasi sebuah penelitian dengan mengajukan pertanyaan “Kriteria apa yang

harus saya gunakan?” menjadi penting.

Gunakan standar yang tepat

Karena pendekatan kuantitatif dan kualitatif dalam penelitian berbeda, maka

kriteria evaluasi yang digunakan untuk masing-masingnya akan berbeda pula. Walaupun

demikian, kedua pendekatan dalam kedua pendekatan tersebut tercermin adanya proses

penelitian yang lebih luas (enam langkah proses penelitian), dan beberapa unsur umum

yang harus termasuk ke dalam kriteria evaluasi. Demikian juga, audience penelitian, seperti

dibicarakan pada bahagian terdahulu, akan menggunakan kriteria sebagai berikut:

Apakah penelitian telah memenuhi standar untuk bisa dipublikasikan?

Apakah penelitian tersebut akan bermanfaat bagi sekolah?

Apakah penelitian tersebut memacu diskusi tentang kebijakan di daerah kita?

Apakah penelitian menambah pengetahuan ilmiah kita tentang topik atau

masalah penelitian?

214

Page 26: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

Apakah penelitian tersebut membantu menangani masalah-masalah pendidikan

yang mendesak?

Ini adalah pertanyaan-pertanyaan penting, dan jawabannya akan membentuk

bagaimana kita mengevaluasi sebuah laporan penelitian. Karena audience dari penelitian ini

bervariasi, kita tidak bisa memiliki standar tunggal. Selanjutnya, standar untuk penelitian

kuantitatif dan penelitian kualitatif pun juga harus berbeda karena kedua pendekatan itu

pada prinsipnya berbeda.

Standar untuk pendekatan kuantitatif

Dalam sebuah kajian oleh Hall, Ward, dan Comer (1988), para pengarang memiliki

sebuah panel penilai melakukan penilaian terhadap 128 buah artikel penelitian kuantitatif.

Kelemahan khusus dari artikel-artikel ini, dalam urutan skala kepentingannya, adalah:

Kurangnya validitas dan reiabilitas dalam prosedur pengumpulan data

Kelemahan dalam rancangan penelitian

Keterbatasan-keterbatasan penelitian tidak diungkapkan

Rancangan penelitian tidak cocok untuk masalah penelitian

Sampling yang tidak tepat

Hasil-hasil analisis tidak secara jelas dilaporkan

Metoda-metoda yang digunakan untuk menganalisis data tidak tepat

Penulisan tidak jelas

Asumsi-asumsi tidak diungkapkan secara jelas

Metoda pengumpulan data tidak digambarkan secara jelas

Seperti yang anda lihat, evaluator pendekatan kuantitatif perhatiannya banyak

tertuju pada aspek-aspek yang terkait dengan pengumpulan data, analisis, dan pelaporan –

tahapan rancangan penelitian.

Perspektif lain berkenaan dengan evaluasi peneitian kuantitatif digagas oleh

Tuckman (1999). Seperti diperlihatkan pada Tabel 10.2, standarnya mengikuti proses

penelitian dengan penekanan pada kualitas hipotesis dan variabel, pengontrolan terhadap

variabel-variabel extraneous, dan pentingnya pembahasan dan implikasinya terhadap

penelitian dan praktek.

Standar untuk pendekatan kualitatif

215

Page 27: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

Kembali pada penelitian kualitatif, kriteria bagi sebuah laporan penelitian yang baik

bervariasi tergantung pada penekanan yang anda berikan sebagai peneliti. Pada Bab 2, telah

dibicarakan gagasan-gagasan utama yang tertuang dalam tiga tema penelitian pendidikan:

filsafat, prosedur, dan partisipasi/advokasi. Apabila kita perhatikan perspektif yang

berkembang saat ini tentang penilaian penelitian kualitatif, ide-ide dalam masing-masing

tema berkombinasi membentuk krieria evaluasi kita. Contoh, sebagai orang yang tertarik

pada ide-ide filosofis di sebalik penelitian kualitatif, anda mungkin mengambil dari sisi

perspektif apa yang membangun pengetahuan (yakni rancangan yang terus bergulir), dan

realitas (pengalaman-pengalaman subjektif). Sebagai seorang peneliti yang tertarik pada

prosedur, anda mungkin memberi penekanan pada pentingnya pengumpulan data yang

tepat dan cermat (seperti bentuk data ganda) dan data analisis (seperti analisis berlapis

ganda). Sebagai penulis yang partisipatori/advokatif, anda mungkin perlu memberi

penekanan pada pentingnya berkolaborasi (seperti si peneliti berkolaborasi dengan

partisipan dalam kedudukan yang setara) dan penulisan yang persuasif (seperti apakah

memang menurut si partisipan benar adanya?).

Mari kita lihat ketiga perangkat kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi

penelitian kualitatif yang dikembangkan oleh ketiga pengarang ini dalam selang waktu enam

tahun. Seperti terlihat dalam Tabel 10.3, standar tersebut menunjukkan adanya tumpang

tindih dan juga perbedaan. Semua mereka berbicara tentang pentingnya partisipan dalam

penelitian, sebagaimana juga halnya standar yang ditetapakan oleh komunitas peneliti.

Penulisan yang persuasif dan pemberian penghargaan kepada partisipan juga merupakan

hal terpenting dalam ketiga standar tersebut. Dilihat dari sisi penulisan yang didasarkan

pada kesadaran diri sendiri dan sensitivitas terhadap hubungan timbal balik dan dampak

penelitian terhadap para pembaca (secara emosional dan intelektual) ketiga standar itu

berbeda. Secara bersama-sama, ketiga pengarang ini menawarkan standar filosofis,

prosedural, dan reflektif bagi anda untuk dapat digunakan sebagai kriteria dalam

mengevaluasi penelitian kualitatif.

Evaluasi Pendekatan Proses

Pembicaraan kita tentang evalusi belum akan lengkap tanpa mengaitkan evaluasi

dengan langkah-langkah yang terdapat dalam proses penelitian sebagaimana diungkapkan

oleh buku ini. Langkah-langkah dalam proses ini disajikan guna menggambarkan penelitian

216

Page 28: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

kuantitatif dan penelitian kualitatif yang tepat dan cermat. Karena evaluasi akan berbeda

tergantung apakah penelitian itu kauntitatif atau kualitatif. Diagram 10.6 dan 10.7

memperlihatkan kriteria secara khusus terkait dengan tujuh langkah penelitian yang

dibicarakan pada Bab 1. Kesemuanya ini akan memungkinkan anda menilai kualitas

penelitian anda sendiri atau mengevaluasi kualitas laporan penelitian.

Mengkaji Kembali Pnelitian tentang Keterlibatan Orang Tua dan Studi Kasus “Gunman

Incident”

Mari kita perhatikan kali terakhir penelitian “Keterlibatan Orang Tua” (Deslanders &

Bertrand, 2005) dan studi kasus “Gunmen Incdent” (Asmussen & Creswell, 1995). Kedua

penelitian ini merupakan laporan penelitian aktual yang ditemuan di dalam artikel jurnal, Ini

artinya bahwa sebagai kajian penelitian, keduanya menangani masalah atau isu,

mengajukan pertanyaan berkenaan denganmasalah atau isu tersebut, dan menggambarkan

pengumpulan data dalam rangka menjawab pertanyaan. Selanjutnya, agaknya sudah jelas

bagi anda, dari keduanya tergambar langkah-langkah yang diikuti dalam proses penelitian

seperti yang diperkenalkan pada bahagian terdahulu. Langkah-langkah tersebut mencakup

masalah penelitian, penggunaan bahan kepustakaan, pengumpulan dan analisis data,

interpretasi terhadap makna data, dan format penulisan laporan. Proses ini membentuk

sebuah struktur (atau organisasi) untuk masing-masing penelitian tersebut. Memperhatikan

judulnya, anda mungkin bisa melihat strukturnya. Struktur ini memberikan petunjuk langkah

demi langkah bagi penulisan sebuah artikel dan membantu anda untuk membaca,

memahami, dan secara potensial menggunakan temuan-temuannya.

Disamping memiliki struktur dasar, dalam “gunman incident”, para peneliti

berbicara tentang bagaimana mereka menghargai hak-hak orang bersenjata (guman) dan

para siswa yang mengikuti konseling dengan jalan tidak berbicara baik dengan orang yang

bersenjata itu ataupun dengan para siswa yang mengkuiti konseling (lihat paragraf 11).

Kedua artikel ini adalah tulisan ilmiah. Para penulis memiliki sudut pandang yang sesuai

dengan pendekatan kuantitatif (impersonal, dengan catatan penulisnya berada di latar

belakang saja) dan pendekatan kualitatif (personal). Dalam penelitian “Keterlibatan Orang

Tua”, para peneliti melaporkan haasil-hasil penelitian mereka dengan cara—cara yang

objektif dan si penulis tetap berada di latar belakang. Walaupun demikian, mereka

menggunakan kata ganti orang pertama jamak (kami) (lihat paragraf 24) ketika mereka

217

Page 29: ferdinandusnipa.files.wordpress.com file · Web viewIa menulis dua laporan yang berbeda untuk masing-masing . audience. ini. Untuk panita ujian, ia memberi penekanan pada hasil, tidak

berbicara tentang pengumpulan data hasil-hasil penting penelitian mereka (lihat paragaraf

32). Setelah selesai membaca artikel inipun kita tidak mengetahui apakah para penulis

memiliki anak di kelas 1, 2 atau tiga di SMP atau memiliki pengalaman masa lalu sebagai

orang tua dari remaja di rumah atau membantu pekerjaan rumah mereka. Kita tidak juga

mengetahui bagaimana mereka merasakan keterlibatan sebagai orang tua pada tataran

pribadi. Singkatnya, penelitian ini dilaporkan dengan cara-cara kuantitatif, dan objektif

dengan jalan plaporkan dari penulis. Pendekatan yang berbeda diterapkan oleh penelitian

kualitatatif. Dalam laporan penelitian “gunman incident”, para peneliti mengacu pada diri

mereka sendiri sekali sekali, dan mereka memasukkan “epilogue” dalam rangka

menyampaikan pengalaman-pengalaman mereka dengan kekerasan di kampus-kampus

perguruan tinggi (paragraf 38). Ditemukan juga di dalam penelitian “gunman incident”

strategi-strategi sastra seperti deskripsi rinci dari peristiwa-peristiwa (paragraf 10 – 11).

Akhirnya, strategi yang digunakan oleh peneliti adalah untuk menyeimbangkan pembicaraan

tentang prosedur dengan pembicaraan tentang materi (substansi) apa yang telah dipelajari.

Akhir sekali, para pembaca seperti panitia penguji, dosen pembimbing, dan para pendidik

lainnya akan membaca laporan penelitian ini, membentuk kesan terhadap laporan

penelitian tersebut, dan memanfaatkan temuan-temuan penelitian tesebut.

218