Upload
nguyentuyen
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN PERMAINAN VIDEO GAME DENGAN
POLA TIDUR ANAK USIA SEKOLAH SD MUHAMMADIYAH
CONDONG CATUR, SLEMAN
Naskah PublikasiUntuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Pada Program
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
INDRAWATI20100320130
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA2014
i
ii
iii
Indrawati, (2010) Hubungan Permainan Video Game dengan Pola Tidur Anak Usia Sekolah di SD Muhammadiyah Condong Catur, Sleman
Indrawati¹, Romdzati, S.Kep., Ns., MNS ², Rahmah, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.KepAn³Karya Tulis Ilmiah, Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
INTISARI
Bermain merupakan unsur yang penting bagi proses tumbuh dan kembang anak. Video game Salah satu bentuk permainan yang sangat sering di mainkan anak khususnya pada anak usia sekolah, akan tetapi Anak yang bermain video game dalam waktu yang lama akan menyebabkan anak mengalami kehilangan control dan berdampak pada pola tidur mereka. Jika mereka dapat mengontrol permainan video game, maka tidak akan terjadi perubahan tidur mereka.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan bermain video game dengan pola tidur anak usia sekolah di SD Muhammadiyah Condong Catur, Sleman.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi. Teknik sampling yang digunakan adalah metode non-probability sampling yaitu purposive sampling. Besarnya responden yaitu 97 responden. Analisis data menggunakan uji statistik Chi square.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan permainan video game dengan pola tidur anak. Adapun nilai korelasi antara kedua variabel yaitu (rxy) sebesar p-value 0,003 < 0,05.
Kesimpulan pada penelitian terdapat hubungan bermain video game dengan pola tidur anak usia sekolah di SD Muhammadiyah Condong Catur, Sleman
Kata kunci : video game, Pola tidur 1 Mahasiswa PSIK UMY 2 Dosen PSIK UMY3 Dosen PSIK UMY
iv
Indrawati, (2010) The Relationship Between Playing Video Games And Sleep Pattern Ini School-Aged Children at Muhammadiyah Condong Catur Elementary School
Indrawati¹, Romdzati, S.Kep., Ns., MNS ², Rahmah, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.An³Student Research Project, School of Nursing, Faculty of Medicine,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
ABSTRACTPlaying is an essential element for the growth and development of children.
playing video games one of the types games that play very often in children, especially in school-age children. The children who plays video games for a long time, can caused the child get loss of control and have an impact on their sleep patterns if they able to control the video game, so their slept pattern alteration will not happen.
The purpose of this research was determine the relationship of playing video games with sleep patterns in elementary school aged children Muhammadiyah Condong Catur, Sleman.
This research used a descriptive correlation method. Sampling technic that used in this research was purposive sampling. The amount of respondents were 79 respondents. Data analytic used Chi square statistical.
The result of this research showed that there are relationship between video games and child's sleep patterns. The value of the correlation between the two variables (rxy) of p-value 0.003 <0.05.
The conclusion of this research is there are relationship between playing video games with children's sleep patterns in elementary school aged children Muhammadiyah Condong Catur, Sleman
Keywords : Video game, sleep patterns
1Nursing Student, School of Nursing Faculty of Medicine, Muhammadiyah University of Yogyakarta2Lecturer at Nursing, School of Nursing Muhammadiyah University of Yogyakarta3Lecturer at Nursing, School of Nursing Muhammadiyah University of Yogyakarta
v
PENDAHULUAN
Lingkungan sosial anak usia sekolah dapat mudah mempengaruhi
perilaku dalam berosialisasi dengan melakukan aktivitas kesukaan mereka secara
bersama seperti bermain dalam kelompok usia mereka sebagai bentuk kesenangan
yang mereka rasakan1.
Bermain merupakan unsur yang penting untuk perkembangan anak baik
fisik, emosi, mental, intelektual, kreativitas, dan sosial hal ini menjadi faktor
pendukung proses perkembangan usia sekolah anak2 .Akan tetapi bermain akan
memberikan dampak patologis bagi pemain game (gamers) yang rata-rata bermain
20,5 jam/minggu seperti kemampuan sosial yang rendah dan sifat impulsive yang
berdampak pada efek patologis antara lain depresi, cemas, pobia sosial dan
menurunnya aktivitas sekolah yang menjadi hasil dari patologis bermain game 3
Pada beberapa tahun silam permainan anak hanya dapat dilakukan secara
tradisional dan sederhana, seperti menata puzzle di atas papan sederhana, kini
dapat dilakukan di depan layar komputer dengan pilihan permainan yang lebih
variatif. Pilihan yang lebih banyak inilah yang menyebabkan sebagian besar anak-
anak beralih dari permainan tradisional ke permaianan di depan layar computer
maupun media elektronik lain, atau lebih dikenal dengan sebutan video games4
Menurut Environment Software Association5, penggunaan video game
berdasarkan gender menunjukkan bahwa persentase dari data demografi pengguna
video games adalah 55% laki-laki dan 45% adalah perempuan. Berdasarkan usia
pengguna video game berjumlah 35% pada usia <18 tahun, 32% berusia 18-35
tahun, dan usia >36 tahun presentase ysebesar 32%. Sebagian besar gamers
bermain bersama teman dan anggota keluarga mereka dengan persentase 42%
gamers bermain bersama teman dan 32% bermain bersama anggota keluarga,
sehingga hal ini yang menyebabkan banyaknya jumlah penggunaan video game
yang membuat anak dianggap sering dan rentan terhadap penggunaan permainan
game online dari pada orang dewasa, hal ini dikerenakan anak-anak lebih mudah
1
memiliki kecenderungan adiktif dari pada orang dewasa hal ini dikaitkan dengan
tahap keadaan tumbuh dan kembang anak5
Menurut Hanson dalam Wibowo6, video game di definisikan secara
sederhana sebagai sebuah perangkat atau alat yang menyediakan permainan
dengan menantang koordinasi mata, tangan atau kemampuan mental seseorang dan
berfungsi untuk memberikan hiburan kepada pemain atau penggunanya yang juga
dapat memberikan dampak adiktitif bagi penggunanya.
Menurut Sanditaria7, dari hasil penelitian dengan menggunakan 71
responden pada anak usia sekolah yang bermain game online didapatkan bahwa
62% responden masuk dalam kategori tidak adiktif dan 38% responden termasuk
dalam ketegori adiktif. Hal ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan komputer
sebagai media bermain game online dapat menimbulkan dampak negatif bagi
anak. Beberapa dampak negatif yang disebabkan oleh sikap adiktif anak dalam
memainkan video game yaitu anak menjadi sulit atau lupa untuk makan, tidak
merawat diri dan mempunyai waktu tidur yang kurang.
Tidur merupakan komponen yang sangat penting bagi pertumbuhan fisik
dan perkembangan intelektual anak. 8Terdapat perbedaan yang bermakna antara
pola tidur anak terhadap usia menstruasi (menarche) yang berdampak pada proses
pertumbuhan anak, dari penelitian tersebut menjelaskan semakin larut anak tidur
malam maka akan mempercepat usia menstruasi anak. Sebaliknya, semakin dini
anak tidur malam maka akan memperlambat datangnya menstruasi pada diri anak
tersebut. Hasil survei di Amerika menemukan lebih dari 20% tenaga kesehatan
tidak melakukan secara rutin skrining gangguan tidur pada anak usia sekolah9
Anak usia sekolah membutuhkan waktu untuk tidur, tetapi sering
berkurang karena berbagai tuntutan seperti pekerjaan rumah, olah raga, dan
aktivitas lainnya. Mereka banyak menghabiskan waktu untuk menonton televisi.
Kegiatan ini dapat menyebabkan kesulitan tidur dan sedikitnya waktu tidur untuk
mereka10. Dari hasil wawancara studi pendahuluan yang dilakukan pada responden
mengatakan terdapat beberapa anak masih melakukan tidur siang bila tidak ada
2
kegiatan tambahan pada waktu siang hari, akan tetapi sekarang waktu kosong yang
mereka punya pada siang hari lebih mereka luangkan waktu untuk bermain video
game.
Dalam sebuah studi ada hubungan masalah perilaku anak-anak dalam
perubahan pola tidur mereka11.Pertama, anak-anak yang hiperaktif pada siang hari
cenderung akan bergerak gelisah dan banyak membalikkan badan pada saat
mereka tidur, sehingga mempengaruhi durasi mereka tidur. Kedua, anak-anak
dengan masalah perilaku di sekolah lebih besar untuk menolak tidur pada malam
hari. Ketiga, anak-anak dengan masalah emosional lebih cenderung mengalami
gangguan tidur pada malam hari dan sulit tidur, hal ini yang dapat menyebabkan
perubahan pola tidur pada anak.
METODOLOGI
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi. Populasi pada
penelitian ini adalah anak kelas 4 dan 5 di SD Muhammadiyah Condong catur, Sleman
yang gemar bermain video game.Teknik dalam pengambilan sampel ini
menggunakan purposive simple random sampling yaitu peneliti memilih
responden sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang didasarkan pada suatu
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti. Sampel yang digunakan peneliti
sebanyak 98 responden, Variable dalam penelitian ini adalah Pola tidur anak usia
sekolah di SD Muhammadiyah Condong Catur, Sleman. Pengumpulan data
dilakukan secara langsung dengan menggunakan kuesioner PVP (problem video
game playing) untuk video game dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) pada
pola tidur. Uji statistik yang digunakan adalah Chi square.
3
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil karakteristik responden dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui gambaran karakteristik responden penelitian berdasarkan jenis
kelamin dan usia. Adapun karakteristik responden sebagai berikut
Tabel 1.Distribusi frekuensi karakteristik responden penelitian berdasarkan
jenis kelamin dan usiaNo Karakteristik
RespondenFrekuensi
(n)Persentase
(%) 1. Jenis kelamin
Laki-lakiPerempuan
5146
52,647,4
2. 2. Usia101112
51388
52,639,28,2
Sumber: Data Primer
Pada tabel 1 karakteristik responden penelitian berdasarkan jenis kelamin
dan usia yang gemar bermain video game terbanyak berjenis kelamin laki-laki dan
usia 10 tahun. Pada usia tersebut jenis permainan anak menurut karakter sosial
yang mereka mainkan termasuk dalam kategori permainan cooperative play yaitu
permainan yang dilakukan secara terorganisir, terencana, ada tujuan, terdapat
aturan-aturan dalam permainan. Dari hal diatas tersirat bahwa anak lebih bisa
memahami dan mematuhi aturan-aturan yang dibuat dalam permainan, sehingga
mereka lebih mudah memiliki kecederungan berperilaku addictiv12.
4
Tabel 2.Distribusi kategori bermain video game
KategoriVideo Game
Frekuensi(n)
Persentase(%)
ProblematicNon problematic
Total
435497
44,355,7100,0
Berdasarkan table 6 diatas, menunjukan bahwa sebagian besar anak yang gemar bermain video game di SD Muhammadiyah Condong Catur, Sleman berada dalam kategori Non problematic sebanyak 54 responden (55,7%).
Tabel 3.Distribusi frekuensi dan durasi permainan video game
Berdasarkan tabel 2 data penggunaan video game yang diperoleh dari jumlah
waktu bermain video game yang dilakukan responden terbanyak berjumlah 2-3 kali
dalam sehari dengan jumlah responden yang sama yaitu 28 responden, dalam sekali
bermain responden menghabiskan paling banyak waktu 120 menit. Hal ini didukung
dengan data jenis dan media bermain video game berikut :
5
No FrekuensiVideo Game
Frekuensi(n)
Persentase(%)
1. Frekuensi1x2x3x4x5x6x12x
15282861811
15,528,928,96,218,61,01,0
2. D Durasi1 jam1-2 jam2-3 jam3-4 jam4-5 jam5-6 jam8-9 jam9-10 jam
50191174213
51,519,611,37,24,12,11,03,1
2250
32316303621
25
Jenis Permainan Action AdventureMMORPG PuzzleRacing ShooterSimulation SportStrategi
45
41
33
46
22
Media PermainanLaptopHpKomputerI-padlain-lain
Sumber : Data Primer
Gambar 1. Jenis Permainan dan media Video Game yang dimainkan Anak Usia sekolah di SD Muhammadiyah Condong Catur
Pada gambar 1 diatas jenis permainan terbanyak yang dimainkan responden
merupakan jenis permainan adventure dengan menggunakan media permainan
yaitu I-pad dan Laptop. Mudahnya responden dalam mengakses permainan dan
berbagai macam jenisnya tipe permainan yang ditawarkan membuat responden
mengahabiskan banyak waktu untuk bermain. Selian media dan jenis permainan
yang digunakan lamanya waktu yang dihabiskan responden bermain video game
juga dapat mempengaruhi perilaku addictive.
Pada tabel 2 diatas dijelaskan kategori responden yang bermain video game
berada dalam kategori non problematic. Terdapat total 106 responden di SD
Mekarjaya, Depok, ditemukan 69 (65,1%) kebiasaan bermain video game siswa
dengan kategori normal atau non problematic, dimana durasi dalam sekali bermain
siswa di SD Mekarjaya, Depok yaitu 1-2 jam dan menyimpulkan bahwa belum
memperlihatkan tanda kecanduan. Responden bermain video game berlangsung 1
jam dalam sekali bermain yang termasuk dalam kategori cukup lama19
6
Tabel 3.Distribusi frekuensi karakteristik pola tidur anak usia sekolah
di SD Muhammadiyah Condong CaturKategoriFrekuensi
Frekuensi(n)
Persentase(%)
BaikBurukTotal
366197
37,162,9100,0
Sumber : Data PrimerBerdasarkan table 3 diatas, menunjukan bahwa pola tidur responden masuk
dalam kategori buruk dengan jumlah responden sebanyak 61 responden. Hal ini
disebabkan karena terjadi perubahan gelombang lambat (REM) pada responden14.
Fase REM berlangsung ± 20 menit, pada fase ini seseorang sering terbangun
karena mimpi, mengigau, atau mendengkur yang dapat meningkatkan atau
menganggu tahapan dari siklus tidur. Sehingga akan berpengaruh pada
berkurangnya kuantitas dan kualitas tidur yang merupakan bentuk gangguan tidur
yang dapat mempengaruhi pola tidur seseorang15. Hal ini di dukung dengan data
waktu tidur responden sehingga mempengaruhi pola tidur responden yang
dijelaskan pada table 4 berikut :
Tabel 4.Jam tidur anak usia sekolah
di SD Muhammadiyah Condong CaturNo Jam tidur Frekuensi (n) Persen (%)
1. Waktu tidur19.00-20.0020.00-21.0021.00-22.00> 22.00
10343518
10,3%35,1%36,1%18,6%
2. Waktu bangun< 04.0004.00-05.0005.00-06.00> 06.00
268207
2,1%70,1%20,6%7,2%
97 100%
7
Berdasarkan table 4 diatas, menunjukkan waktu tidur anak terbanyak berada
pada jam 21.00-22.00 sebanyak 35 responden. Dan waktu bangun tidur pada jam
04.00-05.00 dengan jumlah 68 responden. Pola tidur yang buruk pada anak
dapat mempengaruhi usia menstruasi (menarche) yang berdampak pada proses
pertumbuhan anak, dari penelitian tersebut menjelaskan semakin larut anak tidur
malam maka akan mempercepat usia menstruasi anak sehingga akan
mempengaruhi pertumbuhan yang terjadi pada anak9. Secara biologis selama
tidur gelombang lambat dan dalam (NREM tahap 4) pada saat itu tubuh
melepaskan hormone pertumbuhan yang ada pada tubuh manusia untuk proses
perbaikan dan pembaruan sel epitel dan sel-sel yang khusus seperti otak13
Tabel 5.Hasil Uji Analisa Data Chi-Square Hubungan Video Game
dengan Pola Tidur Anak Usia Sekolahdi SD Muhammadiyah Condong Catur, Sleman
VariabelPola tidur (Dependen) Value P-Value
Baik Buruk8,667 0,003N % n %
Video Game(Independen)
ProblematicNon Problematic
9 20,9 34 79,127 50,0 27 50,0
Total 36 37,1 61 62,9 97 Sumber : Data Primer
Pada table diatas dapat dilihat bahwa hasil korelasi antara variabel
video game dengan pola tidur menunjukkan nilai (p-value) 0,027 lebih kecil dari
pada (alpha) 0,05. Berdasarkan kriteria nilai uji chi- square tersebut menunjukan
bahwa hipotesis alternatif diterima dan secara statistic bahwa terdapat hubungan
bermakna (signifikan) antara hubungan permainan video game dengan pola tidur
anak usia sekolah di SD Muhammadiyah Condong Catur, Sleman. Hal ini sesuai
dengan hasil anlisis pada tabel 5 terdapat 79,1% responden mengalami perubahan
pola tidur yang buruk karena bermain video game. Adapun nilai hasil korelasi
antara variabel video game dengan pola tidur menunjukkan nilai (p-value) 0,003
lebih kecil dari pada (alpha) 0,05. Pola tidur dalam penelitian ini diukur
berdasarkan jumlah jam tidur anak dan waktu bangun tidur responden. Dan lama
8
permaian video game di ukur dari berapa lama responden memainkan video game
dalam setiap satu kali permainan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya
hubungan yang signifikan antara permainan video game dengan pola tidur anak
usia sekolah di SD Muhammadiyah Condong Catur, Sleman.
Waktu bermain anak yang berlebihan akan mempengaruhi siklus tidur
anak. Hal ini di dukung Dalam hasil penelitian pada tabel 7 mayoritas responden
bermain video game 2-3 kali dalam sehari sebanyak 28,9% responden, dan
terdapat 26,8% responden yang bermain video game lebih dari 3x dalam sehari,
dari data tersebut menyebabkan perubahan rutinitas anak dalam pengaturan tidur
sehingga siklus tidur anak berubah dan jumlah jam tidur menjadi berkurang.
Perubahan siklus tidur akibat bermain video game yang dialami seseorang
akan mempengaruhi keadaan fisiologis tubuh, pada saat seseorang bermain Video
game maka korteks cerebral mengeluarkan norepinephrine dan otak tengah
mengeluarkan neurotransmitter dopamin16. Kedua neurotransmitter tersebut
keduanya merupakan bagian dari sistem aktivasi retikular (SAR) yang berfungsi
dalam mempertahankan keadaan terjaga12.Gelombang elektromagnetik dan juga
cahaya yang dihasilkan menyebabkan terhambatnya produksi hormon melatonin
yang di keluarkan oleh kelenjar hypotalamus yang fungsinya penurunan
keterjagaan18, sehingga bila melatonin terus diproduksi maka seseorang tidak bisa
segera melakukan aktivitas tidur.
Dari hasil analisis data pada tabel 9 keadaan non problematic pada
permainan video game responen terdapat 2 kemungkinan perubahan pola tidur
baik maupun buruk tedapat sebanyak masing-masing 27 responden. Keadaan ini
dapat dipengaruhi oleh kebiasaan pola tidur yang dimiliki oleh anak tersebut.
Anak tersebut merasa tidak mengalami perubahan berarti dalam pola tidurnya
walaupun dia melakukan rutinitas yang lain di luar kebiasaanya. Seseorang
tertentu bisa menyesuaikan antara waktu tidur dan aktifitasnya, sehingga tidak
terjadi perubahan pola tidur yang signifikan pada beberapa individu tertentu13.
9
Video game yang terkontrol dapat membawa pengaruh positif bagi
pemainnya20 telah membuktikan bahwa para pemain game memiliki daya
konsentrasi tinggi, menjadikan kecepatan mengetik seorang pemain semakin
meningkat, mengendurkan ketegangan urat saraf apabila game digunakan sebagai
tempat pelarian akan kepenatan. Perubahan aktivitas tidur yang berdampak
negatif pada anak disebabkan karena permainan video game yang tidak terkontrol
sehingga mempengaruhi jam biologis sesorang, akan tetapi Permainan video
game yang terkontrol dapat membawa pengaruh positif bagi pemainnya.
Lebih dari setengah responden yaitu 44 siswa dari 85 siswa yang
dijadikan responden, frekuensi dalam bermain video game sering kali hanya pada
hari libur, satu atau dua kali sebulan, atau hanya sesekali tapi bisa berjam-jam.
Pengaruh baik maupun buruk dari video games tentu tak sepenuhnya dipengaruhi
bentuk games yang dimainkan. Akan tetapi faktor pendampingan orang tua
dalam membimbing anak akan sangat penting dan berpengaruh terhadap
perkembangan anak serta mengontrol video games yang dimainkan agar selain
anak mendapat hiburan juga dapat memberikan pengaruh yang positif bagi
perkembangan yang dilakukan anak. Permainan game dapat berpengaruh positif
pada anak jika dilibatkan kontrol dari orang tua dari waktu bermain anak.
KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan
Terdapat hubungan bermain video game dengan pola tidur anak usia sekolah
di SD Muhammadiyah Condong Catur, Sleman.
Saran Bagi pihak sekolah Memberikan penyuluhan kepada siswa tentang pentingnya
mengatur pola tidur dan bahaya penggunaan video game secara berlebihan
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Fauziah, (2013). Pengaruh lingkungan game online terhadap perubahan perilaku anak SMP Negeri 1 Samboja. eJournal lmu Komunikasi, 2013, 1 (3): 1-16
2. Soetjiningsih, (1998). Tumbuh Kembang Anaik. Jakarta: EGC.3. Gentile Douglas A., Hyekyung Choo,Albert Liau,Timothy Sim,Dongdong Li,
Daniel Fung, and Angeline Khoo, (2011). Pathological video game use among youths: a two-year longitudinal study. Pediatrics volume 127, number 2, february 2011 www.pediatrics.org/cgi/doi/10.1542/peds.2010-1353
4. Suangga anisa, dkk(2013) Hubungan aktivitas bermain video game dengan school Myopia pada siswa-siswi SD Asy Syifa 1 Bandung.Karya Tulis Ilmiah Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran.
5. Entertainment Software Association (ESA), 2013. Essentian facts about the computerand video game industry.di akses tanggal 8 Januari jam 11:34 http://www.theesa.com/facts/pdfs/esa_ef_2013.pdf
6. Wibowo, Daniel Pratomo. (2009). Perbedaan agresi pada remaja pemain video game bertema kekerasan, bertema bukan kekerasan, dan remaja yang tidak bermain video game. Skripsi Fakultas Ilmu Psikologi Universitas Indonesia.
7. Lemmens, J. S., Valkenburg, P. M., Peter, J. 2009. Development and validation of a game addiction scale for adolescents. Media Psychology, 12 (1), 77-95. doi: 10.1080/15213260802669458 di akses 30 januari 2014
8. Sanditaria(2012) Adiksi Bermain Game Online Pada Anak Usia Sekolah di Warung Internet Penyedia Game Online Jatinangor Sumedang. Karya Tulis Ilmiah Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran
9. Riyanti.L (2007) pengaruh pola tidur malam terhadap usia mentruasi pertama (menarche) pada anak SD di Yogyakarta. Karya tulis Ilmiah, Universitas Muhammadiayah Yogyakarta
10. Berman,A.,Snyder,S.J.,Kozier,B.,Erb,G.2008.Fundamentals of Nursing Concept, Prpcess and Practice (8th ed.) Ney Jersey: Person Education
11. Santrock W. John. 2011. Masa perkembangan anak. (11th ed.) Salemba.
Jakarta
12. Wong, (2002) .Buku Ajar Keperawatan Pediatrik.EGC: Jakarta13. Potter & Perry.,2009. Fundamental Keperwatan. Jakarta.EGC
14. Guyton and Hall, 2007, Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. EGC. Jakarta
15. Gunawan L. (2001). Gangguan sulit tidur. Yogyakarta: Kanisius
11
16. Aprilia, W. (2011). Hubungan durasi menonton televisi dan video atau bermain video game terhadap terjadinya obesitas pada anak. Karya Tulis Ilmiah strata satu, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
17. , L and Hockenberry, 2003. Nursing Care Of Infant and Children. St.Lous Mosby : Mosby Inc.
18. Thomas e. Browna and William j. Mcmullen, jr. 2005. Attention Deficit Disorders and Sleep/Arousal Disturbance. Clinic for Attention and Related Disorders, journal American Psychiatric Press, Washington, DC. Yale University School of Medicine, New Haven
19. Malahayati (2012). Hubungan Kebiasaan Bermain Video Game Dengan Tingkat Motivasi Belajar Pada Anak Usia Sekolah. Skripsi Fakultas Ilmu Keperawatan Program Sarjana Reguler Universitas Indonesia
20. Tridhonanto, A dan Beranda Agency. (2011). Optimalkan Potensi Anak dengan Game. Jakarta: Elex Media Komputindo
12