179
RENCANA PROYEK HUTAN RAWA TRIPA Wahyudi, Yayasan Ekosistem Lestari Medan, Juni 2009 1

 · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

RENCANA PROYEK HUTAN RAWA TRIPA

Wahyudi, Yayasan Ekosistem Lestari Medan, Juni 2009

1

Page 2:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

RANCANGAN TEORI PERUBAHAN RAWA TRIPA

IC+A+K BR BC TR CR

APA YANG PERLU DIKOMUNIKASIKAN KAMPANYE PRIDE?

BAGAIMANA KITA MENGHILANGKAN

HAMBATAN UNTUK MENGADOPSI PERILAKU

BARU?

PERILAKU APA YANG KITA INGIN UBAH?

APA ANCAMAN UTAMA TARGET KONSERVASI?

APA HASIL DAN TARGET KOSERVASI?

Identifikasi komunikasi antar individu yang perlu diterapkan untuk mengadopsi perilaku baruDiskusi Mengenai arti pentingnya rawa tripa yang memiliki fungsi dan manfaat secara berkelanjutan dan dapat dimanfaatkan bagi penopang kehidupan ekonomi masyarakat lokal

Identifikasi perilaku alternatif dan hambatan dalam mengadopsinya (contoh: secara teknologi, sosial, ekonomi dan politik).Mengupayakan sebuah draft rancangan Tata Ruang untuk kawasan tripa agar dijadikan kawasan konservasi dengan status hutan lindung yang diikat oleh Pergub sesuai UU PA

Identifikasi perilaku di balik ancaman itu dan kelompok yang menyebabkannyaAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa Tripa

Tulis ancaman utama terhadap target yang ingin kita kurangi.Alih fungsi lahan dan Pembukaan lahan secara besar – besaran baik yang dilakukan oleh perusahaan perkebunan sawit maupun masyarakat setempat

Tulis hasil konservasi yang ingin dicapai dan nama target konservasi (bisa berupa habitat atau spesies)Berhentinya alih fungsi lahan baik yang dilakukan oleh perusahaan maupun masyarakat agar tetap terjaganya fungsi kawasan rawa tripa sebagai habitat penting bagi satwa liar

Diskusi apa yang diperlukan untuk mendorong warga mengadopsi perilaku baru?Diskusi Mengenai arti pentingnya rawa tripa sebagai sebuah ekosistem yang memiliki fungsi dan manfaat secara berkelanjutan dan dapat dimanfaatkan langsung bagi kelangsungan

Perilaku (atau aksi) alternatif apa yang bisa diusulkan?Mengupayakan untuk lahirnya sebuah Petisi dari masyarakat yang akan diusulkan kepada pemerintah agar dapat meninjau kembali izin HGU yang pernah dikeluarkan kepada Perusahaan sawit dan Qanun Mukim mengenai aturan pengelolaan kawasan yang mampu mengikat

Kelompok mana yang bertanggungjawab atas perilaku itu dan apa bukti yang mendukung penemuan ini?Petani local (21.776 jiwa) di 20 desa yang tersebar di wilayah kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya dan Babah Rot, Abdya __________________________________

Apa bukti ini merupakan ancaman utama dan bahwa kita bisa menguranginya?Dengan terus masih dikeluarkan izin HGU oleh pemerintah setempat kepada pihak perusahaan dalam kawasan rawa tripa, terlebih lagi rawa tripa juga tidak mempunyai status perlindungan sehingga dapat digunakan untuk areal penggunaan

Apa bukti bahwa ini penting untuk konservasi keanekaragaman hayati?Berdasarkan data PHVA tahun 2004, bahwa hutan rawa tripa adalah habitat yang penting bagi populasi orangutan sumatera di pantai barat Aceh dan rumah bagi sekitar ± 280 ekor orangutan sumatera _______________________

2

5 4 3 2 1

Page 3:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

penghidupan ekonomi masyarakat lokal, dengan tidak mengesampingkan perinsip HCVF dan praktek terbaik ________________________________

Perilaku apa yang ingin kita ubah agar komunikasi antar individu bisa berjalan?Mengupayakan lahirnya sebuah Petisi dari masyarakat yang akan diusulkan kepada pemerintah agar dapat meninjau kembali izin HGU yang pernah dikeluarkan kepada Perusahaan sawit dan Qanun Mukim mengenai aturan pengelolaan kawasan yang mampu mengikat semua masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan potensi kawasan tripa dari ancaman pembukaan lahan ____________________________________________________________

Pengetahuan apa yang diperlukan untuk meningkatkan kesadaran dan mengubah perilaku ini?

semua pihak agar tidak lagi membuka lahan sembari mencari alternatif mata pencaharian yang berkelanjutan sesuai dengan potensi yang prnah ada dalam kawasan ____________________________________

Apa yang bisa dianggap sejumlah orang sebagai keuntungan jika perubahan perilaku terjadi?Terselamatkannya dan tetap terjaganya keutuhan kawasan rawa tripa sebagai ekosistem yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan bagi penghidupan masyarakat sekitar kawasan tersebut, tanpa mengindahkan perinsip HCVF ____________________________________

Apa hambatan yang bisa menghentikan perubahan perilaku yang diinginkan?Tidak terjaminnya kepastian penghidupan secara berkelanjutan lemahnya penegakan terhadap pelaku, terlalu sulit menjangkau kawasan tertentu, lemahnya kapasiatas dalam ketrampilan dan teknologi,

Apakah ada bukti yang menunjukkan bahwa kelompok ini berada di balik ancaman dasar itu?Ada sejumlah temuan yang diperoleh langsung dari lapangan dimana sejumlah Geuchik mengeluarkan surat jual beli lahan masyarakat kepada pihak perusahaan tanpa sepengetahuan pihak kecamatan sehingga pembukaan lahan kian tak terbendung __________________________________

Apakah ada data dasar mengenai kelompok ini, jika ya bagaimana data itu dikumpulkan (ukuran dan metrik) dan seberapa sering?Terdapat data dasar walaupun sangat lemah, tapi sedikit banyak dari temuan langsung dari berbagai sumber dapat dijadikan suatu acuan terhadap aktivitas tersebut, sehingga sering juga diperbaharui _________________________________________

Kelompok lain mana yang

lain ______________________________________________________________

Apakah ada data dasar mengenai ancaman itu, jika ya bagaimana data ini dikumpulkan (ukuran dan metrik) dan seberapa sering?Data mengenai alih fungsi lahan tersedia, dan terus dikembangkan secara berkelanjutan _______________________________________________________________

Apa ancaman lain yang memberikan dampak terhadap target keanekaragaman hayati ini?Pembakaran lahan gambut, Pembalakan Liar dan Sistem Ladang berpindah ______________________________________________________________

___________

Apakah ada data dasar atas situasi terkini, jika ya bagaimana data itu dikumpulkan (ukuran dan metrik) dan seberapa sering?Orangutan Working Group yang termasuk NGOs lokal maupun internasional mempunyai pengukuran populasi orangutan sumatera secara teratur _______________________________________________________________

Apa hasil konservasi yang diinginkan dan kapan akan dicapai?Berhentinya alih fungsi lahan baik yang dilakukan oleh perusahaan maupun masyarakat agar tetap terjaganya fungsi kawasan rawa tripa sebagai habitat penting bagi satwa liar dalam kurun waktu 3 - 5 tahun mendatang___________________________________________________

3

Page 4:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Mengkampanyekan arti pentingnya rawa tripa sebagai sebuah ekosistem yang memiliki fungsi dan manfaat yang berkelanjutan diantaranya sebagai kawasan penyangga bagi bencana banjir, tsunami dan daerah resapan air yang dapat dimanfaatkan langsung bagi kelangsungan penghidupan ekonomi masyarakat lokal, dengan tidak mengesampingkan perinsip HCVF dan praktek terbaik________________________________________________

tidak tersedianya dana secara berkelanjutan dan kinerja tim yang lemah ____________________________________

Apakah ada langkah/perangkat untuk mengatasi hambatan dan bagaimana Anda tahu itu akan efektif?Menawarkan sebuah ekonomi alternatif yang berkelanjutan, dan mengupayakan peningkatan kapasitas masyarakat dalam sektor pertanian dan jasa lingkungan sesuai HCVF ____________________________________

Siapa yang akan menyediakan langkah/perangkat itu?YEL sendiri dan lembaga mitra lainnya seperti Tim pengkaji HCVF, RSPO, MU.2, BPKEL, WALHI, ICRAF, YLI, LBH, YPK, Eye On Aceh, Unsyiah dan dukungan penuh dari masyarakat serta pemerintah setempat ____________________________________

mungkin ikut berperan dalam ancaman itu? Belum teridentifikasi lagi __________________________________________

4

Page 5:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Menggunakan data di atas, silakan tulis narasi Anda, menguraikan Draf Teori Perubahan Anda maks. 175 kata :

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam pencapaian melalui kampanye bangga selama setahun mendatang akan diupayakan terlebih dahulu untuk mengkampanyekan peningkatan pengetahuan mengenai fungsi dan manfaat kawasan bagi masyarakat yang ada di 20 desa target secara khusus yang berada langsung dalam kawasan dan pihak lain yang berkepentingan bagi kawasan tersebut. Disamping itu akan diupayakan lahirnya sebuah Draft Petisi dari masyarakat yang akan diusulkan kepada pemerintah agar dapat meninjau kembali izin HGU yang pernah dikeluarkan kepada Perusahaan sawit dan Qanun Mukim mengenai pemanfaatan dan pengelolaan kawasan secara berkelanjutan yang diharapkan mampu mencegah dari ancaman pembukaan lahan baru, pembakaran lahan, pembalakan liar, dll. Namun demikian tidak tertutup kemungkinan pada tahun berikutnya akan diupayakan juga memperkenalkan mata pencaharian lain bagi masyarakat yang sesuai dengan potensi yang pernah tersedia dikawasan tersebut. Hal ini dapat dilakukan melalui penggalangan kekuatan sumber daya yang ada dilembaga sendiri dan lembaga mitra lainnya dengan mengupayakan pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan tanpa mengindahkan perinsip HCVF. Dan diharapkan juga akan ditetapkan status kawasan lindung melalui kebijakan tata ruang kawasan tersebut yang nantinya dapat dikonservasi kembali menjadi ekosistem yang utuh bagi penghidupan masyarakat dan satwa liar demi kelestarian rawa tripa secara berkelanjutan.

5

6

Page 6:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

PENDAHULUAN

Oleh Wahyudi

Sejak setahun belakangan ini, saya telah bekerja dengan sebuah LSM yang bernama Yayasan Ekosistem Lestari Medan yang bergerak dalam isu lingkungan dan pelestarian hutan khususnya di kawasan Ekosistem Rawa Tripa, Aceh Indonesia, yang merupakan salah satu kawasan ekosistem rawa terpenting yang ada di pantai Barat Aceh yang mempunyai spesis endemik berupa Orangutan Sumatera dan Harimau Sumatera yang semakin terancam punah. Selama ini, saya dan tim lainnya di lembaga mencoba untuk menyelamatkan hutan rawa yang masih tersisa tersebut dari upaya konversi lahan secara besar – besaran dan tindakan lainnya yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan sawit yang sebelumnya telah memilki izin garap dari pemerintah dalam tempo tertentu dan tak luput juga masyarakat sekitar rawa tersebut. Saat ini Populasi satwa liar terus mengalami penurunan akibat masih terjadi perburuan liar walau dalam skala kecil, belum lagi diperkuat dengan masih diterbitkan izin garap lahan kepada sejumlah perusahaan di kawasan tersebut telah mengakibatkan habitat satwa liar tersebut semakin sempit sehingga sulit bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari – hari.

Selama lebih dari dua tahun terakhir ini, berbagai upaya telah ditempuh dalam upaya menyelamatkan hutan rawa tersebut dari kerusakan yang kian tak terbendung, mulai dari survey tingkat kerusakan hutan hingga berinisiatif mendorong kebijakan pemerintah melalui berbagai cara guna membendung untuk memberikan izin garap kepada perusahaan dikemudian hari, pemberian mata pencaharian alternatif kepada masyarakat sekitar kawasan, dan baru dimulai kampanye penyelamatan hutan rawa tersebut melalui sebuah kampanye yang bernama bangga. Dari semua yang sedang dilakukan sekarang ini terhadap kawasan tersebut tak lepas dari sebuah tujuan untuk menyelamatkan hutan rawa tersebut dari tindakan yang dilakukan oleh sejumlah pihak dan berharap suatu hari dapat mengembalikan fungsi ekosistem rawa tersebut seperti sedia kala.

Bagaimana cara Yayasan ekosistem Lestari (YEL) menyelamatkan Hutan Rawa Tripa tersisa saat ini dari konversi lahan dan pembakaran hutan secara besar – besaran yang mengakibatkan terjadinya kerusakan ekosistem rawa tersebut sehingga tidak bisa dimanfaatkan lagi secara berkelanjutan dikemudian hari?

Sebuah Rencana Proyek Penyelamatan Hutan Rawa Tripa ini sangat lengkap menyediakan bukti dokumenter dari tahap pertama kampanye bangga di rawa tersebut dan juga menguraikan bagaimana ancaman terhadap Rawa Tripa dapat diidentifikasi dan diuji kebenarannya, disamping bagaimana sumber-sumber ancaman tersebut divalidasi dan perilaku yang ada diidentifikasi. Rencana Proyek ini juga menjelaskan proses-proses yang digunakan untuk mengembangkan model konseptual dan peringkat ancaman disana, tak lepas bagaimana dan mengapa khalayak dibagi-bagi dan strategi pesan juga ikut dibuat. Sasaran proyek

6

Page 7:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

yang diatur dalam rencana ini dan strategi pengawasan yang dijabarkan telah diperiksa oleh pemangku kepentingan utama dan keseluruhan rencana telah dibaca dan disetujui oleh Supervisor Program.

7

Page 8:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

DAFTAR ISI A. Ringkasan Eksekutif hal. 09B. Lokasi Proyek

1. Ringkasan lokasi hal. 192. Tim proyek dan pemangku kepentingan hal. 28

C. Model Konseptual hal. Error: Reference source not found3D. Analisa Ancaman hal. 346E. Penelitian Formatif

1. Percakapan Terarah hal. 3782. BRAVO hal. 393. Rantai hasil dan sasaran awal hal. Error: Reference source not found24. Membangun data dasar (Baseline) hal. 435. Hasil survey hal. 456. Memahami Segmentasi / Khalayak hal. 75

F. Model Konseptual Revisi1. Model konseptual yang direvisi hal. Error: Reference source not found2. Mitra utama penyingkiran rintangan hal. Error: Reference source not found8

G. Strategi Kampanye1. BROP hal. 802. Tangga manfaat hal. Error: Reference source not found3. Intervensi mitra hal. 894. Sasaran SMART hal. 895. Bauran Pemasaran hal. Error: Reference source not found16. Pesan-pesan Kampanye hal. 937. Rencana Pemantauan hal. 97

H. Teori Perubahan hal. 101I. Anggaran Dan Jadwal

1. Rancana Anggaran Proyek hal. 1062. Jadwal Kegiatan Proyek hal. 107

8

Page 9:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

A. RINGKASAN EKSEKUTIF

Ringkasan eksekutif menyediakan gambaran keseluruhan kampanye Pride dari latar belakang lokasi dan ancaman konservasi sampai khalayak sasaran yang diinginkan dan kegiatan Pride yang dirancang untuk mencapai masing-masing khalayak. Halaman-halaman berikut ini paling baik digunakan sebagai alat referensi setelah membaca keseluruhan rencana proyek.

KILASAN KAMPANYENEGARA (UN), Negara Bagian atau Provinsi

Aceh, Indonesia

Nama lokasi Rawa TripaRarePlanet URL www.rareplanet.org/Tripa Informasi Angkatan (Nama Angkatan, nomor, dan manajer utama)

Simpul: University of Texas El PasoNama: WahyudiNomor : Manajer: Fransisca Ariantiningsih, M.Sc

Jangka waktu proyek Juni 08 (Pra Universitas) sampai Juni 2010 (penyelesaian proyek)Lembaga pemimpin Yayasan Ekosistem Lestari MedanKontak lembaga pemimpin(misalnya Direktur Eksekutif)

Ir. Suherry Aprianto, (Direktur PPLH) HP. 0812 60 22330

Nama manajer kampanye Wahyudi, Koordinator Kampanye BanggaMitra “BINGO” (dan rincian kontak)

N/A

Mitra lain(dan rincian kontak)

Penyingkir hambatan – Yayasan Ekosistem Lestari (Tatang Y. Kumoro HP. 0812 60 370119)BPKEL Aceh (Rudi HP. 0812 64 35929)

9

A. Ringkasan Eksekutif

Page 10:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Ancaman utama yang ditangani Alih Fungsi Lahan dan Pembukaan Lahan menjadi perkebunan sawit

Sasaran keanakeragaman hayati utama

Orangutan Sumatera (Pango Abilie)

Slogan kampanye Selamatkan Tripa Kita (Save Our Tripa)Khalayak sasaran utama (dan populasi)

Petani Sawit di Darul Makmur dan Babah Rot (21.776 jiwa atau 4.877 KK)

jumlah hektar yang terancam Luas kawasan ± 63.228 Ha, dengan perincian 37.287 Ha yang terletak dalam wilayah Kec. Darul Makmur Kab. Nagan Raya dan 25.941 Ha lagi terletak di Kec. Babah Rot Kab. Aceh Barat Daya.

Kampanye Teori Perubahan (Maksimal 175 kata)

Melalui kampanye bangga selama setahun mendatang akan diupayakan terlebih dahulu untuk mengkampanyekan peningkatan pengetahuan mengenai fungsi dan manfaat kawasan bagi masyarakat yang ada di 20 desa target secara khusus yang berada langsung dalam kawasan dan pihak lain yang berkepentingan bagi kawasan tersebut. Disamping itu akan diupayakan lahirnya sebuah Draft Petisi dari masyarakat yang akan diusulkan kepada pemerintah agar dapat meninjau kembali izin HGU yang pernah dikeluarkan kepada Perusahaan sawit dan Qanun Mukim mengenai pemanfaatan dan pengelolaan kawasan secara berkelanjutan yang diharapkan mampu mencegah dari ancaman pembukaan lahan baru, pembakaran lahan, pembalakan liar, dll. Namun demikian tidak tertutup kemungkinan pada tahun berikutnya akan diupayakan juga memperkenalkan mata pencaharian lain bagi masyarakat yang sesuai dengan potensi yang pernah tersedia dikawasan tersebut. Hal ini dapat dilakukan melalui penggalangan kekuatan sumber daya yang ada dilembaga sendiri dan lembaga mitra lainnya dengan mengupayakan pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan tanpa mengindahkan perinsip HCVF. Dan diharapkan juga akan ditetapkan status kawasan lindung melalui kebijakan tata ruang kawasan tersebut yang nantinya dapat dikonservasi kembali menjadi ekosistem yang utuh bagi penghidupan masyarakat dan satwa liar demi kelestarian rawa tripa secara berkelanjutan.

INFORMASI LOKASIDeskripsi lokasi (maks. 275 kata)

Rawa Tripa adalah salah salah satu diantara tiga rawa gambut yang terdapat dipantai barat Aceh selain Rawa Kluet dan Rawa Singkil. Rawa tripa ini sendiri terletak di dua kabupaten yaitu Nagan Raya dan Aceh Barat Daya yang dibatasi oleh dua DAS, yaitu DAS Krueng Tripa dan DAS Babah Rot. Tripa adalah wilayah seluas ± 63.228 Ha di pesisir barat Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Propinsi NAD terletak di ujung sebelah utara pulau Sumatera, Indonesia. Aktivitas lima perusahaan kelapa sawit besar yang berada di Tripa telah merusak hutan, membakar gambut dan membuka kanal-kanal drainase untuk membangun perkebunan kelapa sawit merupakan ancaman serius bagi kelestarian rawa Tripa dan beresiko tinggi mendatangkan bencana ekologis. Luas hutan yang tersisa di Tripa saat ini adalah 31.410 ha, atau sekitar 51% dari luas hutan yang ada sejak awal, sebelum aktivitas perkebunan dimulai. Seluas 17.800 ha areal ini telah ditanami kelapa sawit oleh konsesi perkebunan, sedangkan sekitar 12.573 ha merupakan areal penggunan lainnya. Dengan informasi ini,

10

A. Ringkasan Eksekutif

Page 11:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

diperkirakan sisa hutan tersebut akan musnah dalam kurun waktu 5 tahun kedepan jika aktivitas pengrusakan hutan tidak segera dihentikan.Tripa menyimpan cadangan karbon dalam jumlah yang sangat besar, yaitu sekitar 50 dan 100 juta ton. Jumlah karbon yang tersimpan di tanah gambut (sekitar 1,300 ton/ha) jauh lebih besar dari karbon yang tersimpan di atas permukaan tanah yaitu pada vegetasi (sekitar 110 ton/ha). Hal ini disebabkan oleh ketebalan/kedalaman gambut di Tripa umumnya lebih dari 3 meter.Hutan rawa gambut Tripa secara alami berfungsi sebagai simpanan karbon, dimana jumlah karbon yang disimpan jauh lebih besar dari jumlah yang dilepaskan. Namun, akibat aktivitas perkebunan kelapa sawit yang mengkonversi hutan telah membalikkan fungsinya menjadi pelepas karbon yang sangat besar sebagai akibat dari degradasi (drainase gambut, kebakarandan oksidasi). Perkiraan sampai 30 tahun ke depan (2008-2038), Tripa akan melepaskan sekitar 33 juta ton karbon ke atmosfer. Walaupun dalam beberapa tahun semua perkebunan kelapa sawit akan beroperasi, rawa gambut masih akan melepaskan karbon ke atmosfer sekitar 1 juta ton karbon setiap tahun oleh kelanjutan proses drainase dan oksidasi gambut.

Tipe ekosistem (IUCN) Cemenggang (Nessia sp), dan malaka (tetrameristra glabra), Ramin (gonystlus bancanus), meranti (shorea sp), pulai (alstonia sp) dan banyak lainnya.

Peta lokasi (topografi) Lihat halaman dari Rencana Proyek Koordinat GPS (Google Earth) Secara geografis hutan rawa tripa terletak pada posisi 030 44’ - 030 56’ lintang utara dan 960 23’ - 960 46’ bujur timur

Hotspot Keanekaragaman hayati Sundaline Status perlindungan-kawasan lainnya

Kawasan Rawa Tripa saat ini mempunyai status hutan Produksi atau Areal Penggunaan lain, walaupun sudah ditetapkan dalam kawasan Ekosistem Leuser sejak tahun 1997, namun belum ada status kawasan konservasi atau kawasan lindung.

Jumlah hektar sasaran kampanye 37.287 Ha yang terletak dalam wilayah Kec. Darul Makmur Kab. Nagan Raya, karena mengingat sekitar 25 .000 Ha lebih masih hutan primer yang masih tersisa dikawasan tersebut.

SPESIES TERANCAM PUNAHNama spesies (umum) Orangutan SumateraNama spesies (ilmiah) Pango Abilie

11

Page 12:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Deskripsi spesies bendera/spesies flagship(maks 250 kata)

Orangutan Sumatera merupakan spesis endemik yang sudah langka untuk ditemukan dirawa tripa. Hewan jenis hidup sangat senang tinggal di ekosistem rawa dimana banyak jenis tumbuhan yang dapat dinikmati makanannya sehingga rawa tripa merupakan salah satu habitatnya. Namun dengan semakin tergerusnya rawa tripa saat ini oleh alih fungsi lahan secara besar – besaran yang dilakukan oleh sejumlah perkebunan sawit telah menyebabkan terjadinya pembukaan areal hutan yang notabene habitatnya orangutan sumatera. Maka dari itu, orangutan sumatera saat ini termasuk dalam daftar IUCN dengan katagori 1 (merah) sehingga orangutan sumatera in sangat perlu diselamatkan habitatnya untuk kelangsungan populasi orangutan masa akan datang. Untuk itu konservasi rawa tripa harus mampu memberikan perhatian lebih kepada habitat orangutan tersebut agar jenis binatang ini tidak terancam punah suatu hari.

Jumlah spesies pada Daftar Data Merah IUCN

Orangutan Sumatera (Pango Abilie), dan Harimau sumatera (panthera trigis sumateensis).

Jumlah spesies yang endemik Orangutan Sumatera (Pango Abilie), Mentok rimba (cairina scutulata), harimau sumatera (panthera trigis sumateensis), buaya muara (crocodilus porosus), beruang madu (helarctos malayanus), burung rangkong (buceros sp)

ANCAMANAncaman (IUCN) Ancaman yang terdapat dikawasan tripa yang masuk dalam kategori IUCN adalah :

a. Alih fungsi lahan dan pembukaan lahanAlih fungsi lahan telah terjadi sejak 1990-an, sejak perusahaan perkebunan sawit menanamkan investasinya di kawasan tripa tersebut setelah mendapat izin pembukaan lahan secara besar-besaran tanpa mengindahkan aspek lingkungan rawa yang terkandung gambut antara 3-6 m. sehingga saat ini izin HGU perusahaan tersebut semakin besar sehingga telah merusaka hábitat satwa liar yang terdapat dalam kawasan tersebut. Dan hal ini menjadi ancaman yang sangat serius sehingga harus ditangani secepatnya.

b. Pembakaran hutanPembakaran hutan dan lahan menjadi suatu ancaman yang juga tidak kalah penting untuk ditangani secepatnya, sehingga persoalan ini tidak terus terulang, maka darii tu kampanye pride juga melihat pembakaran baik yang dilakukan oleh perusahaan sawit yang terus membuka lahan, tidak lagi mereka lakukan sehingga hábitat satwa liar menjadi terlindungi.

c. Perburuan liarPerburuan liar masih juga kerap terjadi dalam kawasan seperti masih ada sekelompok orang yang memburu rusa dan burung rangkong untuk mereka jual sehingga hal ini menjadi ancaman juga bagi sejumlah satwa disana. Walaupun masih dikategorikan kecil tapi perburuan masih saja terjadi.

d. Sistem ladang berpindah Sistem ladang berpindah dengan cara pertanian pola berpindah dan terus membuka areal hutan oleh masyarakat kerap juga menjadi ancaman bagi kawasan, walaupun sangat kecil skalanya tapi juga sangat mempengaruhi keberlangsungan kawasan hutan rawa itu sendiri.

12

Page 13:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

e. Pembalakan liarPembalakan liar sudah hampir dipastikan tidak ada lagi yang dilakukan oleh masyarakat karena ketatnya penegakan hukum oleh polhut dikawasan tersebut, tapi masih juga terdengar bahwa perusahaan masih saja menebang kayu dihutan tersebut dengan indikasi sudah mendapat izin dari pemerintah setempat. Kebijakan gubernur melalui Aceh green telah ikut mengurangi laju penebangan hutan secara berkelanjutan. Sehingga ancaran terhadap pembalakan liar sudah sangat kecil terjadi dikawsan tersebut.

Ancaman yang ditangani dengan kampanye (IUCN)

Alih fungsi lahan dan pembukaan lahan yang masih dilakukan menjadi salah satu ancaman utama yang menjadi prioritas bagi kampanye bangga dalam memberikan pengetahuan dan pemahaman bagi masyarakat mengenai fungsi lahan dan arti pentingnya kawasan tersebut bagi penyangga kehidupan masyarakat setempat. Mengingat masih besarnya ancaman masyarakat melalui pembukaan lahan maka kampanye pride juga harus lebih intensif dalam mengkampanyekan permasalahan tersebut sehingga laju pembukaan lahan dapat dikurangi dalam setahun mendatang. Alih fungsi lahan masuk dalam daftar IUCN dengan katagori yang juga ikut mengancam keberlangsungan kawasan, maka tidak heran kalau proses penanganannya harus lebih cepat agar ancamannya tidak meluas lagi.

POPULASI MANUSIAPopulasi manusia di lokasi Terdapat populasi masyarakat di Rawa tripa yang mendominasi kawasan tersebut, baik yang ada di Kec. Darul

Makmur maupun yang ada di Kec. Babah Rot. Banyak dari desa – desa tersebut terletak langsung dalam kawasan tripa. Etnis yang paling banyak mendominasi kawasan tersebut adalah aceh, kemudian di susul jawa dan sebagian kecil etnis jame. Banyak dari mereka adalah kaum pendatang yang tergabung dalam masyarakat trans yang juga sudah sejak dulu ada.

Ringkasan Populasi Manusia (300 kata)

Penduduk rawa tripa diperkirakan berjumlah sekitar ± 67.000 lebih dan berdomisili baik dalam maupun diluar kawasan. Masyarakat yang tinggal di dalam kawasan tersebut pada umumnya hidup sebagai petani sawit dan coklat dan sebagian lainnya sebagai buruh di sejumlah perusahaan sawit. Mereka rata – rata hanya mempunyai lahan sekitar antara 0,5 – 2 Ha per KK, dan dan sebagian kecil dari mereka masih mengadopsi pola pertanian berpindah. Etnis yang paling banyak menetap dalam kawasan tersebut adalah etnis Aceh dan jawa trans yang menggunakan bahasa aceh dan sebagian kecil bahasa jawa. Penduduk tripa hamper 100% beragama muslim dengan sangat menjunjung tinggi budaya lokal sebagai kearifan lokal yang dapat dilihat dari acara keagamaan yang pernah ada. Walaupun tingkatan pendidikan rata – rata hanya tamatan SD dan hanya sedikit yang tamatan SMA, tapi masyarakat tripa sangat sedikit yang buta huruf. Pada umumnya masyarakat masih belum tahu fungsi dan manfaat kawasan bagi kehidupan mereka, hal ini dapat dilihat dari mereka yang masih tidak tahu batasan kawasan rawa tripa itu sendiri dan lainnya sehingga sangat dimungkinkan aksi pembukaan lahan untuk dialihfungsikan ke perkebunan sawit masih terus terjadi.

Golongan sasaran kunci Masyarakat petani sawit dikawasan Darul Makmur dan Babah Rot, serta masyarakat lain yang menetap sekitar kawasan tripa tersebut.

PDB Per kapita -13

Page 14:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

MANFAAT KONSERVASIManfaat konservasi pada tahun awal tahun 2009(sukses sementara)

Sudah mulai direncanakan oleh pemerintah lokal sebuah draft tata ruang hutan tripa yang akan menjadi kawasan lindung nantinya, walaupun masih menunggu dulu pengesahan Draft tata ruang propinsi sehingga belum bisa dilaksanakan sekarang tapi sudah wacana kearah sana. Disamping upaya lainya seperti peningkatan pengetahuan masyarakat akan terus dilakukan untuk memberikan pemahaman mereka tentang arti penting kawasan dan nilai manfaatnya.

Konservasi berkelanjutan teruji kebenarannya di lapangan pada Juni tahun 2010(sukses akhir)

Tersusunnya sebuah draft petisi oleh masyarakat yang akan diusulkan kepada pemerintah propinsi mengenai peninjauan kembali izin HGU perusahaan yang telah merambah kawasan gambut tripa

Lahirnya darft konsep tata ruang hasil revisi tentang penetapan kawasan tripa yang akan dilindungi menjadi kawasan konservasi sehingga sangat jelas kepemilikan lahan yang ada di tripa saat ini.

RENCANA KEBERLANJUTANRencana Strategis Rencana penerapan tata ruang dikawasan tripa oleh pemerintah lokal yang sudah ada dalam draft RTRWK akan

dan masih sedang menunggu selesainya tata ruang propinsi menjadi rencana strategis dalam upaya penyelamatan rawa tripa dalam jangka panjang sehingga masyarakat dapat menerima manfaat dari penerapan konsep tata ruang yang melindungi kawasan hutan rawa tersebut dari perambahan dan alih fungsi lahan lebih lanjut.

Pelatihan staf Manajer Kampanye akan menggunakan keahlian yang dipelajari ketika menghadiri Kursus Rare di IPB Bogor dan akan mengaplikasi praktisnya dalam proyek untuk melatih pelaku konservasi yang ada dilapangan untuk memberikan pemahaman lebih mengenai sosial marketing dalam konservasi sehingga diharapkan para staf dapat menjalankan kampanye dengan baik.

Keberlanjutan sumberdaya Manajer Kampanye telah memperkirakan bahwa kampanye penyelamatan rawa tripa tidak akan selesai dengan kampanye bangga saja tapi masih ada langkah intensif lainnya yang harus ditempuh dengan advokasi kebijakan pemerintah juga sehingga upaya ini akan maksimal. Dalam hal ini lembaga kami telah memperkirakan langkah berikutnya dengan mengusulkan dana berikutnya dikemudian hari dan menggalang sumber dana lainnya.

Kemunduran perilaku dan perlunya penyampaian pesan yang terus menerus

Untuk menjaga prilaku yang sudah muncul disana maka sangat diperlukan upaya kampanye yang berkelanjutan sehingga masyarakat terus mendapatkan pesan – pesan konservasi yang utuh sembari menjaga faktor penggalang masyarakat untuk berubah sehingga diharapkan masyarakat dapat mempertahankan perubahan perilaku yang sudah ada. Keutuhan dalam penerapan konsep tata ruang yang telah menjawab persoalan masyarakat suatu hari harus terus dijaga agar masyarakat juga dapat menerima manfaat langsung dari penghalang perubahan perilaku mereka.

14

Page 15:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Khalayak Sasaran Sekunder : Masyarakat Luas Tripa (Darul Makmur dan Babah Rot)

Rencana Aksi Rencana Pemantauan Resiko Utama

Semua Khalayak Sasaran

KunciyFokus Hasil yang diperlukan

Tujuan Kunci1

Kegiatan Kunci

Alat yang diperluka

n

Mitra

Ukuran Metode Target Frekuensi Sosial-politik

Ilmiah/lainnya

Untuk semua Masyarakat Tripa Sasaran konservasi : Upaya penyelamatan rawa tripa yang tersisa seluas ± 24.000 Ha lebih

mengurangi masyarakat yang membuka lahan oleh masyarakat dikawasan hutan yang tersisa

30% Masyarakat kawasan tripa tidak lagi membuka lahan

Tidak adanya lagi konversi di lahan primer, sehingga lahan tersisa seluas ± 24.000 Ha lebih tetap terjaga

Pesan-pesan emosional : ditanamkan dalam pertemuan individual masyarakat, kegiatan keagamaan, kegiatan lomba, dll

Kesukarelawan masyarakat

Tim MU.2, RSPO dan Tim YEL sendiri

sejumlah masyarakat yang tidak lagi membuka lahan

Survey pra dan pasca kampanye

Menurunnya angka pembukaan lahan sebesar 30%

Juni 2010 Adanya pemilu tahun 2009 mungkin dapat menghambat pencapaian tujuan

Tidak ada

Sasaran pengurangan Ancaman :Membuat draft petisi tentang pengusulan peninjauan kembali izin HGU perusahaan dan mengawal proses kebijakan tata ruang tripa

Masyarakat desa yang ada di kawasan Rawa Tripa

30% Masyarakat kawasan tripa ikut menandatangani petisi tersebut

Masyarakat tripa mau terlibat dalam penyusunan draft petisi

Melatih merancang draf petisi

Kesukarelawan masyarakat

Geuchik, tuha peut, tokoh agama, tokoh masyarakat lainnya yang berpengaruh

sejumlah masyarakat yang ikut menandatangani petisi tersebut

Survey pra dan pasca kampanye

30% meningkatnya masyarakat dalam menandatangani isi petisi

Juni 2010 Pemerintah propinsi menghiraukan isi petisi

Tidak ada

1

15

Page 16:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Khalayak Sasaran Utama : Petani Sawit Darul Makmur

Rencana Aksi Rencana Pemantauan Resiko Utama

Tingkatan Perubahan Perilaku

Kunci Fokus Hasil yang diharapkan

Sasaran-sasaran kunci

Kegiatan Kunci

Alat yang diperlukan

Mitra Ukuran Metode Target Frekuensi

Sosial-politik

Ilmiah/Lainnya

Khalayak sasaran : Petani Sawit Darul MaKmur dan Babah RotTahap Perenungan(Pengetahuan)

2a Penyelamatan Rawa Tripa yang disebabkan oleh pembukaan lahan

Meningkatnya Pengetahuan tentang nilai manfaat dan fungsi penting rawa tripa bagi kehidupan

65 % masayarakat petani sawit di 20 desa paham tentang nilai penting kawasan bagi penyangga kehidupan

Pesan-pesan kognitif: ditanamkan melalui radio, poster, brosur, ceramah agama dan pertemuan masyarakat

Materi poster, brosur, buklet, laptop, LCD, Powerpoint, ATK

Tim MU.2, RSPO dan Tim YEL sendiri

Perubahan dalam pengetahuan

Survei pra/Pasca Kampanye

MeningkatPengetahuan sebesar 65%

Juni 2010

Tidak ada Tidak ada

Tahap Persiapan(Sikap)

2b Kepedulian dan dukungan terhadap upaya penyelamatan rawa tripa dengan tidak lagi membuka lahan

Kepedulian dalam upaya penyelamatan rawa tripa

Pada Juni 2010, 65% masyarakat di 20 desa mempunyai kepedulian dalam upaya penyelamatanrawa tripa

Pesan-pesan emosional : ditanamkan dalam pertemuan individual masyarakat, kegiatan keagamaan, kegiatan lomba, dll

Materi poster, brosur, buklet, laptop, LCD, Pin, Stiker, kaos serta topi

Geuchik, tuha peut, tokoh agama, tokoh masyarakat lainnya yang berpengaruh

Perwujudan dalam sikap

Survei pra/pasca

Meningkatnyadukungan sebesar 65%

Juni 2010

Kurangnya dukungan dari Geuchik, tuha peut, pemuka agama, dan tokoh masyarakat

Tidak ada

Tahap Validasi(Sikap)

2c Mulai terlibat dalam upaya penyelamata n rawa tripa

Meningkatnya rasa kepedulian dan

Pada Juni 2010, 65% masyarakat di 20 desa sudah

Pesan-pesan emosional : ditanamkan dalam

Materi poster, brosur, buklet, laptop, LCD,

Geuchik, tuha peut, tokoh

Perwujudan dalam sikap

Survei pra/Pasca

Meningkatnyaketerlibatan

Juni 2010

Kurangnya dukungan dari Geuchik,

Tidak ada

16

Page 17:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

dengan tidak lagi membuka lahan

dukungan masyarakat terhadap upaya penyelamatan rawa tripa

mulai terlibat dalam upaya penyelamatanrawa tripa

pertemuan individual dan masyarakat, kegiatan keagamaan, kegiatan lomba, dll

Pin, Stiker, kaos serta topi

agama, tokoh masyarakat lainnya yang berpengaruh

sebesar 65%

tuha peut, pemuka agama, dan tokoh masyarakat

Tahap Tindakan(Praktek)

2d Masyarakat mulai terlibat langsung dengan ikut menyusun draf petisi mengenai peninjauan ulang kembali izin HGU perusahaan yang ada dalam kawasan

Masyarakat di 20 desa ikut memikirkan dalam menyusun draf petisi mengenai peninjauan ulang kembali izin HGU perusahaan yang ada dalam kawasan yang akan diusulkan kepada pemerintah Propinsi

Pada Juni 2010, 60% masyarakat setuju menandatangi isi petisi yang akan diusulkan kepada pemerintah propinsi

Melatih merancang draf petisi

Laptop, kertas, ATK dll

Geuchik, tuha peut, tokoh agama, tokoh masyarakat lainnya yang berpengaruh

Jumlah masyarakat yang terlibat menandatangani

Pengamatan langsung

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menandatangani sebesar 60%

Juni 2010

Pemerintah propinsi menghiraukan isi petisi

Tidak ada

17

Page 18:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

B. LOKASI PROYEKSebelum meluncurkan suatu kampanye Pride, adalah penting untuk memahami sepenuhnya lokasi yang akan menjadi fokus dari kampanye, ancaman dan penyebab yang telah diketahui, kebijakan dan peraturan yang dapat memberikan dampak terhadap lokasi, dan inisiatif konservasi lain yang ada di lokasi. Hal ini pertama-tama dilakukan dengan melakukan kajian lokasi (site review) dan menyiapkan suatu naskah latar belakang yang menyimpulkan informasi primer dan sekunder yang telah dikumpulkan dan darimana informasi itu diambil. Hasil dari pekerjaan yang dilakukan untuk mempersiapkan bab dari rencana ini juga dapat membantu mengidentifikasi pemangku kepentingan utama dan sasaran utama keanekaragaman hayati.

Sesi berikut ini akan dimasukkan ke dalam lokasi proyek, termasuk :1.0 Ringkasan Lokasi

1.1 Informasi dan Sumber Daya yang Penting1.2 Latar Belakang Andrea1.3 Lokasi dan Topografi Pulau Serena1.4 Keanekaragaman Hayati di Pulau Serena (Flora dan Fauna)1.5 Pemilikan Lahan1.6 Demografi1.7 Nilai-nilai Konservasi1.8 Ancaman yang Diketahui1.9 Pengelolaan Pulau Serena

2.0 Tim Proyek dan Pemangku Kepentingan2.1 Lembaga Mitra dan Manajer Kampanye2.2 Kelompok Lain di Pulau Serena2.3 Pemangku Kepentingan Utama

1. RINGKASAN LOKASI RAWA TRIPA

18

Page 19:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Informasi, sumber dan kontak penting yang digunakan dalam pembuatan dokumen ini

Sumber daya tertulis yang tersedia dibawah ini telah digunakan untuk mengumpulkan data awal dan latar belakang :SUMBER DAYA TERTULIS YANG TERSEDIA Telah Diperiksa?

Peta Topografi Vegetasi Geologi Survei udara

Rencana strategis sebelum dan sekarang Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten tentang Rawa Tripa

Lain-lain PP No.26/2007 UU PA No 11/2006

YaYaYa Ya

Ya

YaYa

Kelompok berikut ini menyediakan masukan utama ke dalam ringkasan lokasi melalui pembicaraan empat mata secara langsung maupun melalui telepon : KELOMPOK PEMANGKU KEPENTINGAN UTAMA BEKERJA DI TRIPA? TELAH DIWAWANCARA?

(Y,T)Departemen Pemerintah

Dishutbun Nagan Raya & Abdya Bappeda Nagan Raya & Abdya BPKEL BPN Propinsi

Pengguna Sumber Daya Masyarakat Tripa

LSM’s YEL WALHI LBH Meulaboh ICRAF YLI

Lain-lain Media Pakar Ilmiah Sekolah Pemimpin agama

YYYY

Y

YY

YYY

YY

TidakY

YYY

Tidak

Y

YY

YYY

YTidak Tidak

Y

Draf Ringkasan Lokasi Rawa Tripa

Nama Lokasi Hutan Rawa Tripa Nagan Raya dan Aceh Barat Daya, NAD19

Page 20:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Nama MK Letak Wilayah Ekologi (Ecoregion) (dan kode) : Dataran rendah

Negara : Indonesia

Kawasan : Pantai Barat Selatan Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam

Cantumkan koordinat Google Earth dan lampiran peta , menunjukkan letak dalam konteks negara Secara geografis hutan rawa tripa terletak pada posisi 030 44’ - 030 56’ lintang utara dan 960 23’ - 960 46’ bujur timur

Deskripsi Geologi : landai (Rawa Tripa)

Topografi : Hutan Rawa Tripa mempunyai topografi hutan dataran rendah, dan merupakan Derah 3 Aliran Sungai besar yaitu Sungai Lamie, Sungai Seumanyam dan Sungai Babah Rot.

Ukuran : Luas kawasan ± 63.228 Ha, dengan perincian 37.287 Ha yang terletak dalam wilayah Kec. Darul Makmur Kab. Nagan Raya dan 25.941 Ha lagi terletak di Kec. Babah Rot Kab. Aceh Barat Daya.

Jelaskan iklim yang ada di lokasi, bersama data suhu dan curah hujan bulanan Iklim yang terdapat di Rawa Tripa bersifat lembab, dengan kadar suhu rata – rata 250 - 260 C dengan tingkat kelembaban berkisar 38 – 87 %, dengan curah hujan mencapai 1000 – 3000 mm pertahun. Musim penghujan terjadi pada penghujung tahun sampai awal tahun dan musim kemarau juga terjadi pada pertengahan tahun.

Sediakan peta lokasi terperinci, termasuk komunitas berbatasan, rute akses jalan dan udara, hotel, sekolah dan infrastruktur lain.

20

Page 21:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Faktor sosial-ekonomi

Buatlah daftar sumber daya hidup dan tidak hidup yang sekarang diekstraksi dari lokasi Anda, bubuhkan pengukur nilai produk ini dalam mata uang setempat (per item, kilo, berkas, dsb.). Tunjukkan berapa lazimnya penghasilan seorang pekerja yang dibayar per jam atau per hari.

Hutan Rawa Tripa sangat kaya akan berbagai kekayaan nabati maupun hewani yang dapat dimanfaatkan bagi kelangsungan sumber ekonomi masyarakat. Potensi hutan rawa tripa yang berupa ikan air tawar merupakan salah satu komaditas ekonomi bagi masyarakat sekitar hutan. Dikawasan rawa tripa terdapt sekitar 40 jenis ikan, beberapa diantaranya bernilai tinggi seperti ikan jurong (Tor sp), lele, belut, paitan, dan kerang. Sedangkan hasil komoditi non kayu juga banyak terdapat disana, yang meliputi rotan dan madu alam.

21

Page 22:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Keanekaragaman hayati

Siapkan sebuah ulasan tentang keanekaragaman hayati kawasan, termasuk jenis ekosistem dan sebuah estimasi kekayaan spesies untuk sebanyak mungkin kelompok (rujuk data dari lokasi yang sama kalau perlu).

Di hutan Rawa gambut dijumpai lebih dari 300 jenis tumbuhan sebagai bahan makanan yang bernilai ekonomi tinggi, contoh tumbuhan yang hidup di hutan rawa tripa tersebut adalah cemenggang (Nessia sp), dan malaka (tetrameristra glabra), Ramin (gonystlus bancanus), meranti (shorea sp), pulai (alstonia sp) dan banyak lainnya.Sedangkan jenis fauna yang terdapat didalam kawasan hutan rawa tripa juga banyak terdapat satwa langka seperti Mentok rimba (cairina scutulata), harimau sumatera (panthera trigis sumateensis), buaya muara (crocodilus porosus), beruang madu (helarctos malayanus), burung rangkong (buceros sp) dan banyak jenis lainnya.

Buatlah daftar semua riset mutakhir tentang keanekaragaman hayati lokasi (sediakan rujukan lengkap bagi semua karya selama dasawarsa terakhir). SPECIES LEVEL DISTRIBUTIONS NOTE

Primate Pongo Abilie High Swamp Forest Data

Hylobates Syndactilus Low Swamp Forest Data

Presbytes hosei High Village and Swamp Forest Data

Macaca fascicularis High Palm oil Data

Mammals Sun bear Low Swamp Forest Data

Sus Scrofa High Palm oil and Swamp Forest Data

Rusa Low Swamp Forest Data

Squirel Low Swamp Forest Data

Birds 15 Species - Swamp Forest Data

15 Species - Palm oil Data

Fish Lele rawa High Palm oil and village Data

Gabus Medium Palm oil Data

Paitan Medium Palm oil and Village Data

22

Page 23:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Jurung Low Village Data

Betok Low Palm oil and Village Data

Siapkan sebuah daftar tipe vegetasi, termasuk tipe utama lahan hutan, padang rumput dan komunitas serupa, dan lahan budi daya, tunjukkan apakah ada yang memerlukan tindakan konservsasi tertentu.Tipe vegetasi yang ada di hutan rawa tripa :Vegetasi yang ditemukan adalah Ketepeng (Senna alata), ki kebo(Mimosa pigra), Scirpus spp. Spaghnum spp.Hymenachne pseudointerupta. (year 2005)

Siapkan sebuah daftar flora endemik. Sedapat mungkin cantumkan nama Indonesia, daerah dan ilmiahnya, dan tunjukkan mana yang terancam atau dalam bahaya (menurut kategori IUCN).Cemenggang (Nessia sp), dan malaka (tetrameristra glabra), Ramin (gonystlus bancanus), meranti (shorea sp), pulai (alstonia sp) dan banyak lainnya.

Siapkan sebuah daftar mamalia dan unggas endemik yang terdapat dalam kawasan. Sedapat mungkin, cantumkan nama-nama Indonesia, daerah dan ilmiahnya. Juga tunjukkan mana yang terancam atau dalam bahaya (menurut kategori the International Union for Conservation of Nature [IUCN])Orangutan Sumatera (Pango Abilie), Mentok rimba (cairina scutulata), harimau sumatera (panthera trigis sumateensis), buaya muara (crocodilus porosus), beruang madu (helarctos malayanus), burung rangkong (buceros sp)

Siapkan sebuah daftar spesies pendatang. Sedapat mungkin cantumkan nama Indonesia, daerah dan ilmiahnya, dan tunjukkan apakah spesies menyebabkan masalah dan sejauh manaBelum diketahui datanyaSiapkan informasi tentang spesies lain yang istimewa (boleh jadi unik secara taksonomi, bernilai bagi pengobatan dan khasiat lain), spesies panji-panji potensial, dsb.Belum diketahui datanya

Kepemilikan lahan dan aspek-aspek legislatif lain

Siapkan sebuah daftar instrumen-instrumen legal yang berkaitan dengan lokasi Anda, beri angka berdasarkan keefektivannya pada saat sekarang. Nama perusahaan yang perkebunan kelapa sawit dan luas areal yang dimiliki yang berada dalam kawasan hutan Rawa tripa adalah :

No Nama perusahaan Lokasi Areal Luas Areal Tanam (Ha) Luas

HGU (Ha) Letak KawasanTBM TM TR Total

1. PT. Kalista Alam (KA)

Pulo Ie dan Suak Bahong, Nagan Raya

143 3.400 100 6.888 6.888Dalam Kawasan

Ekosistem LeuserHutan Rawa Tripa

2. PT. Gelora Sawita Alue Bilie, - 5.630 410 6.040 8.605 Dalam Kawasan 23

Page 24:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Makmur (GSM) Nagan Raya Ekosistem LeuserHutan Rawa Tripa

3. PT. Astra Prima Lestari (APL)

Seuneuam, Nagan Raya - 870 330 1.200 7.877

Dalam Kawasan Ekosistem LeuserHutan Rawa Tripa

4. PT. Cemerlang Abadi (CA)

Babah Rot, Abdya 150 2.700 402 3.252 8.170

Dalam Kawasan Ekosistem LeuserHutan Rawa Tripa

5. Proyek PIR Pemkab. Abdya

Babah Rot, Abdya - - - - 6.610

Dalam Kawasan Ekosistem LeuserHutan Rawa Tripa

Total 299 12.600 1.242 14.141 38.150

Siapkan sebuah daftar tradisi dan praktek budaya apa saja yang dapat relevan bagi konservasi hidupan liar dalam lokasi Anda dan dikenai sanksi sosial, beri angka berdasarkan keefektivannya pada saat sekarang. Dalam masyarakat Aceh, praktek budaya yang pernah diterapkan oleh pemangku adat uteun sudah mulai meredup beberapa dekade ini, hal ini terbukti dengan tidak berfungsinya lembaga adat uteun selama ini sehingga banyak terjadi pelanggaran terhadap hutan aceh baik itu pembukaan lahan, Illegang logging, pembakaran hutan dll. Hal ini yang menjadi permasalahan di hampir semua kawasan hutan di Aceh termasuk juga yang terjadi di hutan Rawa tripa. Namun begitu, saat ini sudah mulai dihidupkan kembali fungsi adat uteun dengan telah terlahirnya UU PA yang memuat peran dan fungsi hutan yang pernah ada sejak dulu. Dengan telah dituangkan adat uteun ke dalam UU sedikit banyak akan memulihkan fungsi penjagaan hutan aceh selama ini telah redup. Walaupun saat sekarang ini belum sempat berjalan sepenuhnya tapi peraturan yang menuju ke arah itu sudah terbangun. Dan khusus untuk kecamatan Darul makmur dan Kec. Babahrot, sudah mulai lagi dihidupkan peran pemangku adat semacam panglima uteun melalui peraturan baru gampong yang menaungi dibawah peraturan mukim yang mengatur tata kelola hutan adat bagi kawasan hutan seluruh aceh dan juga khususnya juga hutan Rawa Tripa. Mengingat aturan baru akan diatur dalam Qanun Mukim maka belum lahir sanksi – sanksi baik hokum maupun socialkarena masih dalam proses menuju kearah sana, sehingga diharapkan ke depan akan ada sanksi dan hukuman bagi perusak hutan di seluruh aceh.Dalam masyarakat Aceh, adat uteun aceh mempunyai fungsi utama yang harus dilakukan oleh seorang Panglima Uteun, yaitu : Pertama, menyelenggarakan adat glee. Panglima uteun merupakan pihak yang memiliki otorita menegakkan norma-norma adat yang berkaitan dengan memasukidan pengelolaan hutan adat (meuglee). Pangima Uteun atau Pawang glee (bawahan Panglima Uteun atau Kejruen Glee) memberi nasihat dalam mengelola (mamanfaatkan) hutan. Nasehat tersebut bersisikan tatanan normatif apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam kaitannya dengan pengurusan hutan adat. Selain itu, disampaikan pula petunjuk perjalanan dalam hutan sehingga jangan sampai orang tersesat, mendapat bahaya gangguan dari jin dan binatang-binatang buas. Kedua, mengawasi dan menerapkan larangan adat glee. Dalam pengurusan hutan dilarang memotong pohon tualang, kemuning,

24

Page 25:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

keutapang, glumpang, beringin dan lain-lain kayu besar dalam rimba yang dirasa menjadi tempat bersarang lebah. Ini merupakan pantangan umum, yang apabila dilanggar dapat merugikan orang banyak, karena siapa saja boleh mengambil hasilhasil madu yang bersarang dipohon-pohon besar itu. Dilarang memotong kayu-kayu meudang ara, bunga merbau, dan lain-lain kayu yang besar-besar yang dapat dibuat perahu atau tongkang,kecuali atas seizin dari Kedjroen atau Raja. Tanda larangan orang banyak, yaitu dilarang memotong sebatang kayu dalam rimba/hutan yang sudah ditetak sedikit kulitnya dan di atasnya dililit akar kayu yang disangkut dengan daun-daun. Demikian juga, dilarang orang mengambil kayu yang sudah ditumpuk – tumpuk oleh seseorang yang di atasnya diletakkan sebuah batu. Batu itu berarti sebagai suatu tanda (kode) bahwa kayu yang bertumpuk itu telah ada yang punya. Panglima Uteun memiliki kompetensi melakukan pengawasan penerapan larangan adat glee, agar semua larangan tersebut dilaksanakan oleh setiap orang. Ketiga, Panglima Uteun berfungsi sebagai pemungut wasee glee. Dimasudkan denganwasee glee adalah segala hasil hutan seperti cula badak, air madu, lebah, gading gadjah, getah rambung (perca), sarang burung, rotan, kayu-kayuan bukan untuk rumah sendiri (dijual), damar, dan sebagainya. Besarnya wasee (cukai) adalah 10 % untuk radja (kerajaan). Keempat, Panglima berfungsi menjadi hakim dalam menyelesaikan sesuatu perselisihandalam pelanggaran hukum adat glee. Dalam suatu perundingan (musapat), Panglima Uteun atau kejruen glee terlebih dahulu meminta dan mendengar keterangan dari pawang-pawang glee, kemudian setelah itu barulah kejruen glee memberi hukum atau keputusan.Dari berbagai fungsi panglima uteun diatas diharapkan ke depan akan dapat berjalan sesuai dengan harapan dan Qanun yang lahir juga dapat mencegah dan melindungi kawasan hutan Aceh khususnya hutan Rawa Tripa yang kian tergerus oleh pembukaan lahan yang kian tak terbendung.

Nilai-nilai Konservasi

Buatlah daftar dan jelaskan nilai-nilai konservasi kunci (dengan kut ipan terkait sedapat mungkin)Hutan Rawa Tripa menyediakan satwa – satwa yang mempunyai nilai konservasi tinggi yang disebut dengan satwa endemik seperti Orangutan Sumatera atau Harimau sumatera yang keduanya juga termasuk ke dalam daftar IUCN yang teramcam punah. Disamping itu juga ada sejumlah tumbuhanyang juga mempunyai nilai konservasi tinggi yang hidup dan tumbuh di hutan rawa tersebut, seperti Cemenggang (Nessia sp), dan malaka (tetrameristra glabra), Ramin (gonystlus bancanus), meranti (shorea sp), pulai (alstonia sp) dan banyak lainnya. Dari sejumlah satwa dan beberapa jenis flora yang hidup dalam kawasan rawa tersebut, maka diperoleh nilai – nilai konservasi tinggi bagi fungsi hutan Rawa Tripa yang dapat menjadi keseimbangan dari ekosistem makhluk hidup yang terdapat dalam kawasan rawa tersebut.

Buatlah daftar dan jelaskan praktek-praktek sejarah atau budaya yang berkaitan dengan lokasi yang mungkin relevan bagi konservasi hidupan liarnya.Belum ditemukan penelitian tentang praktek sejarah.

Layanan ekologi Buatlah daftar dari semua layanan ekologi yang menurut Anda dapat disediakan oleh lokasi Anda

25

Page 26:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Hutan Rawa Tripa diantara salah satu hutan rawa yang terdapat di pantai barat Aceh yang melingkupi daerah aliran sungai yang berfungsi sebagai :

1. Pengatur Hidrologi yang mampu menyediakan air bagi mayarakat sekitar 2. Penjaga keseimbangan iklim bagi kawasan tersebut3. Penyedia biodeversity yang lumayan banyak bagi hidupan liar, dan 4. Sumber mata pencaharian bagi masayarakat sekitarDisamping itu juga hutan Rawa Tripa mempunyai cadangan karbon yang terbesar. Menurut Immirizi (1993), kandungan karbon yang ada di kawasan tersebut mencapai 329-525 GT atau 35% dari total karbon dunia. Maka dari itu hutan rawa Tripa menjadi sangat penting untuk dikonservasi karena hutan tersebut mempunyai mamfaat bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan rawa tersebut.

Menggunakan klasifikasi IUCN lengkap, buatlah sebuah daftar dari semua ancaman yang menurut Anda paling penting bagi lokasi Anda dan bagi spesies apa saja yang dikenal dalam lokasi itu. Beri peringkat keparahan relatif pada tiap ancaman dengan skala 1-3, yaitu 1=rendah, 2=sedang, 3=tinggi.Tingkat ancaman terhadap dari yang tinggi sampai yang terendah adalah :

1. Konversi lahan hutan (7.3) Skala (3) 2. Illegal Logging (5.3) Skala (1)

Pengelolaan

Buatlah daftar lembaga atau lembaga-lembaga, departemen, dan kelompok-kelompok yang terlibat dalam pengelolaan lokasi atau yang mempengaruhi lokasi dan pengelolaannya melalui berbagai cara.Mengingat status hutan Rawa Tripa sebagai hutan produksi terbatas yang dapat diperuntukan bagi Areal Penggunaan lain (APL), sehingga pemamfaatan hutan dikelola langsung oleh dua instansi Pemda setempat, yaitu :1. Pemkab Nagan Raya, melalui Dishutbun Nagan Raya2. Pemkab Aceh Barat Daya, Melalui Dishutbun AbdyaSedangkan lembaga yang menangani hutan Rawa Tripa, yaitu :1. BPKEL 2. YLI

Adakah rencana (atau rencana-rencana) pengelolaan/pengembangan untuk lokasi (pastikan memperoleh salinannya)?Belum ada salinan data apapun yang diperoleh dari dua Pemda yang menangani kawasan hutan Rawa Tripa

Pemangku kepentingan lokal manakah yang terlibat dalam pengelolaan lokasi? Bagaimana mereka terlibat.Dalam hal ini adalah Pemda di dua kabupaten, yaitu Kab. Nagan Raya dan Kab. Abdya

Persepsi Deskripsikan lokasi proyek Anda menggunakan semua kriteria dan deskripsi subyektif yang menurut Anda paling sesuai.26

Page 27:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Hutan Rawa Tripa merupakan hutan Rawa gambut yang mempunyai keanekaragaman hayati yang tinggi an juga mempunyaikandungan karbon yang cukup besar yang mencapai 50-100 juta ton. Disamping sebagai daerah yang penyangga dan tempat penyimpan air bagi masyarakat dan juga sebagai pengatur untuk iklim lokal. Dan, yang paling menarik lagi adalah bahwa hutan rawa tripa juga menjadi salah satu tempat hidupan liar orang utan sumatera yang sudah masuk dalam kategori endemik. Maka dari itu ,hutan rawa tripa menjadi sangat penting bagi ekosistem dan sumber ekonomi bagi masyarakat disekitar hutan. Tapi ironisnya bahwa hutan tersebut belum mempunyai status hutan konservasi sehingga menjadi salah satu hutan yang sangat degradasi yang terus diperebutkan oleh berbagai perusahaan sawit untuk dijadikan lahan perkebunan sawit. Untuk itu harus ada upaya konservasi supaya hutan ini tidak lagi habis akibat konversi lahan ke areal perkebunanan sawit.

2. TIM PROYEK DAN PEMANGKU KEPENTINGAN KUNCI

Draft Matrik Pemangku Kepentingan Kunci Masyarakat TripaNo Peserta/ Pemangku

kepentingan Nama, posisi, dan

rincian kontak peserta

Isu-isu Kunci Sumbangan Potensial Motivasi untuk Hadir

Konsekuensi Tidak

Mengundang

KABUPATEN NAGAN RAYA, ACEH1 Masyarakat Desa Alue Kuyun,

Seuneuam BaratIbnu Hajar / Geuchik 085277019167

Pemahaman terhadap Fungsi dan manfaat Konservasi Rawa Tripa

Terbangunnya komunitas Masyarakat yang peduli Terhadap penyelamatanRawa Tripa

Saling membantu Dalam menjaga Rawa Tripa

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

27

Page 28:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

2 Masyarakat Desa Alue Kuyun, Seuneuam Barat

Zulfan / Sek. Geuchik 085277019167

Pemahaman terhadap Fungsi dan manfaat Konservasi Rawa Tripa

Terbangunnya komunitas Masyarakat yang peduli Terhadap penyelamatanRawa Tripa

Saling membantu Dalam menjaga Rawa Tripa

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

3 Masyarakat Desa Sumber Bakti,Seuneuam Barat

Abdul / Geuchik 081362714557

Pemahaman terhadap Fungsi dan manfaat Konservasi Rawa Tripa

Terbangunnya komunitas Masyarakat yang peduli Terhadap penyelamatanRawa Tripa

Saling membantu Dalam menjaga Rawa Tripa

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

4 Tuha Peut Desa Pulo Kruet,Seuneuam Barat

Atip PA / Ketua / 081360167229

Pemahaman terhadap Fungsi dan manfaat Konservasi Rawa Tripa

Terbangunnya komunitas Masyarakat yang peduli Terhadap penyelamatanRawa Tripa

Saling membantu Dalam menjaga Rawa Tripa

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

5 Tuha Peut Desa Pulo Kruet,Seuneuam Barat

Safari / Anggota / 081362721477

Pemahaman terhadap Fungsi dan manfaat Konservasi Rawa Tripa

Terbangunnya komunitas Masyarakat yang peduli Terhadap penyelamatanRawa Tripa

Saling membantu Dalam menjaga Rawa Tripa

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

6 Masyarakat Desa Alue Raya,Seuneuam Barat

M. Wali / Sekretaris085262615491

Pemahaman terhadap Fungsi dan manfaat Konservasi Rawa Tripa

Terbangunnya komunitas Masyarakat yang peduli Terhadap penyelamatanRawa Tripa

Saling membantu Dalam menjaga Rawa Tripa

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

7 Masyarakat Desa Kuala Seumanyam, Seuneuam Timur

Muhammad / Geuchik081377230162

Pemahaman terhadap Fungsi dan manfaat Konservasi Rawa Tripa

Terbangunnya komunitas Masyarakat yang peduli Terhadap penyelamatanRawa Tripa

Saling membantu Dalam menjaga Rawa Tripa

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

8 Tokoh Masyarakat Desa Ladang Baro, Seuneuam Timur

T. Samsuri / Ketua/ 085277125156

Pemahaman terhadap Fungsi dan manfaat Konservasi Rawa Tripa

Terbangunnya komunitas Masyarakat yang peduli Terhadap penyelamatanRawa Tripa

Saling membantu Dalam menjaga Rawa Tripa

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

9 Masyarakat Lueng Keubeu Jagat,Tripa Bawah

M. Ali Nur / Geuchik /085277031488

Pemahaman terhadap Fungsi dan manfaat Konservasi Rawa Tripa

Terbangunnya komunitas Masyarakat yang peduli Terhadap penyelamatanRawa Tripa

Saling membantu Dalam menjaga Rawa Tripa

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

10 Masyarakat Lueng Keubeu Jagat,Tripa Bawah

Syahrial / Ketua /085260681592

Pemahaman terhadap Fungsi dan manfaat Konservasi Rawa Tripa

Terbangunnya komunitas Masyarakat yang peduli Terhadap penyelamatanRawa Tripa

Saling membantu Dalam menjaga Rawa Tripa

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

11 Masyarakat Desa Babah Lueng,Tripa Bawah

Saiful / Geuchik /081377273062

Pemahaman terhadap Fungsi dan manfaat

Terbangunnya komunitas Masyarakat yang peduli

Saling membantu Dalam menjaga

Tidak terbangunsinergisitas yang

28

Page 29:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Konservasi Rawa Tripa Terhadap penyelamatanRawa Tripa

Rawa Tripa baik

12 Masyarakat Desa Kuala Tripa,Tripa Bawah

M. Dahlan / Geuchik / 081360440670

Pemahaman terhadap Fungsi dan manfaat Konservasi Rawa Tripa

Terbangunnya komunitas Masyarakat yang peduli Terhadap penyelamatanRawa Tripa

Saling membantu Dalam menjaga Rawa Tripa

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

13 Masyarakat Peduli Seuneuam, Seuneuam Barat

Samsuri AR / Ketua 081377178349

Pemahaman terhadap Fungsi dan manfaat Konservasi Rawa Tripa

Terbangunnya komunitas Masyarakat yang peduli Terhadap penyelamatanRawa Tripa

Saling membantu Dalam menjaga Rawa Tripa

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

14 Imuem Mukim Seuneuam (*) H. M. Syam /081360354195

Pengelolaan yang Mensejahterakan Ekonomi masyarakat

Memunculkan sector –2Ekonomi yang dapat Dikelola oleh masyarakat

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

15 Imuem Mukim Tripa Bawah (*) Wahidin / 085260976564

Pengelolaan yang Mensejahterakan Ekonomi masyarakat

Memunculkan sector –2Ekonomi yang dapat Dikelola oleh masyarakat

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

KABUPATEN ACEH BARAT DAYA, ACEH16 Imuem Mukim Pante Rakyat H. Alimin Ali /

081360354195Pengelolaan yang Mensejahterakan Ekonomi masyarakat

Memunculkan sector –2Ekonomi yang dapat Dikelola oleh masyarakat

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

17 Sekretaris Mukim Pante Rakyat Taufik / 085270352040

Pengelolaan yang Mensejahterakan Ekonomi masyarakat

Memunculkan sector –2Ekonomi yang dapat Dikelola oleh masyarakat

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

18 Tokoh Adat Kec. Babah Rot Ilyas AH / Ketua 085260718444

Pengelolaan hutan secara System adat

Mengenalkan kembali Hutan adat yang ada

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunKerjasama yang Baik

19 Tokoh Pemuda Desa Ie Mirah Kec. Babah Rot

Rahman / Ketua 085277423231

Mengembalikan fungsi dan manfaat hutan sepertisemula

Ikut mensosialisasikanPenyelamatan Hutan yang Masih tersisa

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunKerjasama yang Baik

20 Tuha Peut Desa Ie Mirah Kec. Babah Rot

Safran / Anggota -

Mengembalikan fungsi dan manfaat hutan sepertisemula

Ikut mensosialisasikanPenyelamatan Hutan yang Masih tersisa

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunKerjasama yang Baik

21 Tuha Peut Desa Gunung Samarinada Kec. Babah Rot

Azhar / Anggota 085220948684

Mengembalikan fungsi dan manfaat hutan sepertisemula

Ikut mensosialisasikanPenyelamatan Hutan yang Masih tersisa

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunKerjasama yang Baik

29

Page 30:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

22 Tokoh Pemuda Desa Gunung Samarinada Kec. Babah Rot

Martunis / Ketua -

Mengembalikan fungsi dan manfaat hutan sepertisemula

Ikut mensosialisasikanPenyelamatan Hutan yang Masih tersisa

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunKerjasama yang Baik

TIM KONSULTASI PENYELAMATAN RAWA TRIPA

23 Direktur PPLH YEL Suherry Aprianto / 08126022330

Penataan tata ruang Kawasan hutan

Membentuk tim Penyusun tata ruang

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunKerjasama yang Baik

24 Direktur Konservasi YEL Ian Singleton /0811650491

Penataan tata ruang Kawasan hutan

Membentuk tim Penyusun tata ruang

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunKerjasama yang Baik

25 Field Coord. Swampt Project Zainal M.Soemadiredja /081316714039

Penataan tata ruang Kawasan hutan

Membentuk tim Penyusun tata ruang

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunKerjasama yang Baik

26 Manager O&E Fransisca Ariantiningsih /081338996908

Penataan tata ruang Kawasan hutan

Membentuk tim Penyusun tata ruang

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunKerjasama yang Baik

27 Ass. Direktur PPLH Tatang Kumoro /081260370119

Penataan tata ruang Kawasan hutan

Membentuk tim Penyusun tata ruang

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunKerjasama yang Baik

28 Bappeda Nagan Raya Arisandi, S.T / Kabid PP &Sarana / 085260700055

Penataan tata ruang Kawasan hutan

Membentuk tim Penyusun tata ruang

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunKerjasama yang Baik

29 Unit Pengelolaan Kawasan Hutan Sektor Rawa Tripa Alue Bilie

Sayunan/ Kepala / 081360406665

Pengelolaan yang Berbasispemberdayaan masyarakat

Adanya upaya membina mMasyarakat sekitar hutan untuk mandiri secara ekonomi

Saling membantu Dalam mengelola hutan

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

30 Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Nagan Raya

M.Amin,S.E/ Anggota / 081360980933

Penataan tata ruang Kawasan hutan

Membentuk tim Penyusun tata ruang

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunKerjasama yang Baik

Kelompok Lain Yang Sedang Melakukan Aktivitas Penyelamatan Kawasan Rawa Tripa Adapun kelompok lain yang sedang melakukan aktivitas untuk penyelamtan rawa tripa adalah sebagai berikut :

a. Dinas Kehutanan dan Perkebunan Nagan Rayab. Dinas Kehutanan dan Perkebunan Abdya

30

Page 31:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

c. Bappeda Nagan Rayad. BPKELe. Walhi Acehf. ICRAF Meulabohg. YLI Acehh. Eye On Acehi. YPK Aceh Baratj. Unsyiah

C.D. MODEL KONSEPTUAL

Semua kampanye Pride Rare dimulai dengan membangun suatu model konseptual, yang merupakan alat untuk menggambarkan secara visual situasi di lokasi proyek. Pada bagian intinya, suatu model konseptual yang baik menggambarkan seperangkat hubungan kausal secara grafis antar faktor yang dipercaya memberikan dampak kepada satu atau lebih sasaran keanekaragaman hayati. Suatu model yang baik harus secara jelas menghubungkan sasaran keanekaragaman hayati dengan ancaman langsung yang memberikan dampak padanya dan faktor yang berkontribusi (termasuk ancaman tidak langsung dan kesempatan)

31

Page 32:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

mempengaruhi ancaman langsung. Model itu juga harus menyediakan dasar untuk menentukan dimana kita dapat melakukan intervensi dengan strategi kita dan dimana kita perlu mengembangkan indikator untuk mengawasi keefektifan strategi tersebut.

Seksi ini akan menunjukkan elemen model konseptual yang diidentifikasi oleh kelompok pemangku kepentingan sebagai faktor yang memberikan kontribusi terhadap hilangnya kesehatan keanekaragaman hayati Pulau Serena:

3.0 Mengembangkan Suatu Model Konsep3.1 Model Konseptual dengan Miradi3.2 Model Konseptual Naratif Awal

MENGEMBANGKAN SUATU MODEL KONSEPTUAL

Pertemuan stakeholder workshop I (pemangku kepentingan) masy. tripa yang dilaksanakan pada bulan Feb 2009 lalu, yang bertempat diwisma Safira Blangpidie, Abdya dan dihadiri oleh 20 orang kecuali 2 orang yang Berhalangan hadir dari masyarakat tripa yang menetap dikecamatan Darul Makmur dan Babah Rot. Pertemuan ini sendiri telah melahirkan sebuah draft model konsep yang didiskusikan dengan masyarakat tripa sendiri sehingga

32

Page 33:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

temuan yang berupa alih fungsi lahan, pembukaan lahan, Illegal logging,perburuan liar dan pembakaran hutan menjadi sebuah temuan yang perlu diverifikasi sesudahnya untuk menemukan sebuah kebenaran yang jelas mengenai permasalahan yang terjadi saat ini di hutan rawa tripa tersebut.

Lebih lanjut pertemuan pemangku kepentingan ini sendiri sebenarnya sudah cukup mewakili dari setiap stakeholder yang ada dirawa tripa dimana hampir setiap desa ada perwakilannya yang hadir sehingga walaupun tidak melibatkan secara utuh masyarakat tripa tapi dengan slah satu kelompok masyarakat saja sudah cukup mewakili dari temuan permasalahan dikawasansaat ini. Artinya masyarakat tripa sebagai penerima manfaat langsung maupun juga merasakan langsung dampak dari kerusakan hutan tripa saat ini disanasedikit memberikan pengharapan dalam pertemuan tersebut agar permasa-lahan rawa tripa segera dituntaskan.

Hasil dari pertemuan pemangku kepentingan ini juga telah diteruskan

Untuk dicarikan sebuah langkah verifikasi ke pihak – pihak yang paham tentang persoalan yang terjadi selama ini dikawasan rawa tripa untuk kemudian juga akan dicarikan sebuah langkah solusi konkrit untuk dijawab bersama agar penyelamatan hutan rawa tripa dari permasalahan diatas dapat tertangani dengan segera sesuai hapan semua masyarakat.

Model Konseptual Dengan Menggunakan Miradi

33

Faktor yg berkontribusi/ancaman tak langsung [kotak kuning] Ancaman langsung [kotak merah] Sasaran [lingkaran hijau]

Page 34:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

D. ANALISA ANCAMAN

34

Page 35:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Sebagian besar lokasi menghadapi sangat banyak ancaman. Sumberdaya konservasi sangat langka dan kompetensi sering terbatas. Tantangan umum untuk manajer sumber daya adalah menentukan yang mana dari banyak ancaman ini yang akan coba kita tangani. Peringkat ancaman merupakan suatu metode untuk membuat langkah yang lengkap ini menjadi lebih jelas dan lebih obyektif. Ini melibatkan penentuan dan pendefinisian seperangkat kriteria kemudian mengaplikasikannya secara sistematis pada ancaman langsung di lokasi sehingga tindakan konservasi dapat diarahkan pada tempat dimana mereka benar-benar diperlukan.

4.0 Peringkat Ancaman4.1 Lingkup, Intensitas, dan Ketakberbalikan4.2 Rantai Faktor

ANALISA PERINGKAT ANCAMAN

35

Page 36:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Berdasarkan tabel peringkat ancaman diatas, maka dapat dilihat bahwa yang alih fungsi lahan dan pembukaan lahan menempati ancaman paling besar yang terjadi dalam kawasan tripa dimana dilihat cakupannya sangat luas sehingga tingkat kerusakan kawasan pun sangat besar, dan untuk melakukan usaha mengembalikan kawasan seperti semula sangat besar biayanya sehingga ancaman kawasan melalui alih fungsi lahan terutama yang dilakukan oleh perusahaan sawit sangat mengancam kawasan secara keseluruhan. Dan begitu juga yang dilakukan oleh masyarakat tripa itu sendiri dengan masih membuka lahan yang terus menerus.

E. PENELITIAN FORMATIF

36

Page 37:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Pekerjaan perencanaan yang dilakukan sampai saat ini telah didapat dari kelompok pemangku kepentingan yang relatif kecil dan keputusan dibuat berdasarkan banyak asumsi yang belum diuji. Data perlu diuji kebenarannya di lapangan dengan para ahli yang lebih beragam. Percakapan terarah juga dapat membantu kita menentukan Pilihan Pengelolaan dan untuk memulai membangun Gambar gabungan (composit portrait) dari kedua khalayak, juga membantu merancang survei kuantitatif seperti yang dijelaskan pada Seksi 7.0. Survei kuantitatif akan membantu kita memahami khalayak primer kita sekaligus membuat kita dapat menyusun data dasar untuk mengukur perubahan yang disebabkan oleh kampanye Pride. Urutan hasil penelitian formatif yang diperlihatkan di sini tidak mesti sesuai dengan kronologi pengumpulan data, dan pada beberapa kasus, pengulangan ganda dari penelitian, seperti percakapan terarah dengan khalayak, diperlukan.

5.0 Percakapan Terarah5.1 Dengan Ilmuwan5.2 Dengan Kepala Petugas Kehutanan5.3 Dengan Pakar Kesehatan5.4 Dengan Khalayak Utama5.5 Manfaat dan Hambatan

6.0 Pilihan Pengelolaan7.0 Rantai Hasil dan Sasaran Awal8.0 Menetapkan Data Dasar (Baseline)9.0 Hasil Survei

9.1 Ringkasan Bio-data9.2 Pilihan Media oleh Segmen-segmen Kunci9.3 Sumber yang Tepercaya9.4 Pengetahuan and Sikap mengenai Isu Pokok9.5 Praktik9.6 Ancaman Baru yang Teridentifikasi9.7 Hambatan Perubahan Perilaku9.8 Manfaat9.9 Spesies Bendera/Flagship

10.0 Memahami Khalayak Anda

1. PERCAKAPAN TERARAH

37

Page 38:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Untuk menguji kebenaran dari temuan model konseptual yang telah lahir dari pertemuan pemangku kepentingan masyarakat tripa sekaligus telah memetakan peringkat ancaman langsung maupun tidak langsung yang terjadi dalam kawasan, maka sepatutnya diuji kembali temuan data tersebut kepada pemangku kepentingan lain atau kepada pihak – pihak yang paham secara keilmuan dan pengalaman yang memahami lebih banyak lagi tentang kawasan dan apa yang sedang terjadi disana.

Percakapan terarah dengan Kepala unit Kehutanan sektor Alue Bilie, Nagan RayaBapak Sayunan, selaku kepala unit kehutanan yang bertugas untuk kawasan rawa tripa mengatakan temuan yang telah dirumuskan dalam model

konseptual sedikit banyak telah mewakili permasalahan yang terjadi di tripa saat ini dan beliau sedikit mengkritisi bahwa apa yang disampaikan tentang penegakan hukum yang lemah oleh aparat polhut itu salah tapi menurut beliau yang benar adalah bahwa tim polhut hari ini sangat kekurangan dana dalam melakukan aktivitas pengawasan hutan sehingga seolah terlihat aparat hukum terutama polhut tidak berbuat apa- apa. Makanya model konsep ini harus direvisi lagi sehingga benar adanya sesuai dengan harapan dan bukan selalu menyalahkan polhut, katanya.

Percakapan terarah dengan Anggota DPRK Nagan RayaBapak M. Amin, selaku Anggota dewan menilai bahwa apa yang tergambar didalam model konseptual ini tidak sepenunya benar, dimana menurut

beliau bahwa pemerintah memberikan izin HGU kepada perusahaan bukan semata – mata karena mengharapkan pajak yang besar dari hasil perusahaan tapi juga karena belum adanya tata ruang yang jelas dikawasan tersebut sehingga hutan itu dijadikan peruntukan lain dan telah menyalahi aspek lingkungan dan aspek ekonomi masayarakat, katanya. Model konseptual ini juga belum melihat bahwa seringya banjir tahunan dalam pemukiman penduduk karena masyarakat masih mengandalkan pola pertanian berpindah sehingga lahan hutan banyak yang dubuka dan ditebang pohonnya tanpa diganti dengan pohon baru, tambahnya.

Percakapan terarah dengan khalayak kunci (Masyarakat Tripa)Bapak H.M. Syam adalah satu tokoh masyarakat tripa dan beliau juga menjabat sebagai imuem mukim di kawasan tripa, dimana beliau berpendapat bahwa apa yang tergambar dalam model konseptual sudah hampir sepenuhnya benar, walaupun beliau tidak bisa hadir karena sakit tapi beliau mempunyai pendapat tersendiri melihat model konseptual tersebut. Bapak M. Syam melihat bahwa pembakaran lahan oleh perusahaan maupun masyarakat bahwa mereka memilih cara murah dalam membersihkan lahan dikebun mereka. Selain itu beliau berpendapat lagi bahwa perburuan kerap terjadi di kawasan tripa ini lebih disebabkan oleh adanya agen – agen khusus yang masih ingin menampung organ satwa tersebut, sehingga tidak heran kalau perburuan liar masih saja terjadi dikawasan tripa ini. Makanya perlu ditambahkan dua point itu didalam melengkapi model konseptual ini, katanya.

2. PILIHAN PENGELOLAAN BRAVO

38

Page 39:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

39

Page 40:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

40

Page 41:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

BRAVO : Rangkuman Eksekutif

41

Page 42:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

3. RANTAI HASIL DAN SASARAN AWAL

Berdasarkan rantai hasil yang telah lahir dari proses pengkajian yang mendalam model konseptual bersama tim ahli beberapa waktu yang lalu maka, skema diatas dapat terlihat bahwa proses yang diharapkan akan dihasilkan dari rantai hasil ini terkait dengan pencapaian kampanye bangga di dua kelompok yang terpetakan adalah masyarakat akan menjadi sasaaran utama dalam mengkampanyekan pride untuk mencapai sebuah pengetahuan mengenai fungsi dan manfaat kawasan yang nantinya diharapkan akan diwujudkan dalam bentuk sikap dan tindakan konkrit melalui penggagasan sebuah petisi yang akan diusulkan kepada pemerintah untuk meninjau kembali izin HGU sejumlah perusahaan sawit yang ada dalam kawasan tripa tersebut. Dan pada akhirnya hasil dari kampanye pride ini sendiri kelompok masyarakat menjadi sadar akan arti pentingnya rawa tersebut bagi kelangsungan kehidupan mereka dan alih fungsi lahan maupun pembukaan lahan juga ikut terhenti baik oleh perusahaan sawit maupun masyarakat itu sendiri.

Terkait dengan itu, kelompok pengambil kebijakan oleh pemerintah ikut juga diadvokasi dengan terus mengawasi dan melobby agar pemerintah juga mau mengkonservasi rawa tripa untuk melindungi kawasan dari ancaman pembukaan lahan secara besar – besaran dikemudian hari. Makanya tim advokasi bersama tim kampanye bangga juga melakukan upaya perlindungan terhadap kawasan agar tidak ada pihak manapun yang masih mengkonversi menjadi lahan sawit dan tanaman industri lainnya. Hal ini dilakukan demi terwujudnya ekosistem rawa bagi kehidupan satwa liar dan manusia secara berkelanjutan.

42

Page 43:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

4. MENETAPKAN DATA DASAR (BASELINE) (SURVEI DENGAN KUESIONER)

Setengah tahapan masa perencanaan project telah terlampaui dengan baik, dan saatnya sekarang menyusun draft survey yang berisi sejumlah pertanyaan yang kebetulan sebanyak 45 jumlah pertanyaan yang berisi tentang pengidentifikasian Pengetahuan, Sikap dan perilaku masyarakat yang akan disurvey dikawasan desa target sebanyak 20 desa dengan jumlah penduduk 21.776 jiwa atau 4.877 KK yang melingkupi 17 desa di Kec. Darul Makmur dan 3 desa di Kec. Babah Rot. Mengingat hasil survey ini nantinya juga harus dijadikan sebagai bahan perbandingan maka survey ini juga ditujukan kepada 4 desa yang lain dengan jumlah penduduk 7.764 jiwa atau 1.923 KK kebetulan terletak di kec. Babah Rot juga, tapi 4 desa tersebut tidak disentuh kampanye bangga. Survey ini juga menggunakan sampel sebanyak 378 responden didesa target dan 366 responden didesa pembanding yang telah dibuat dengan metode acak random sehingga keluar jumlah responden yang tersebar di 24 desa baik desa target maupun pembanding. Kriteria pemilihan responden pun diatur sesuai dengan harapan temuan data dimana usia diperkirakan antara 20 – 65 tahun, tidak boleh mewancarai satu keluarga dua orang, tidak unsur paksaan dalam memberikan data, dll, sehingga diharapkan data yang diperoleh nantinya tidak bias sama sekali.

Survey ini sendiri dilakukan bukan hanya mengukur tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat saja tapi juga melihat tingkat pendidikan, media yang memberikan pengetahuan kepada mereka atau orang mampu memberikan pencerahan bagi masyarakat dan saluran komunikasi interpersonal juga seperti apa terbangun dalam masyarakat sehingga temuan ini menjadi landasan membangun kampanye bangga dalam masyarakat nantinya. Segmentasi yang dipilih dalam survey ini hanya masyarakat saja dan tidak mengambil sampel dari luar masayarakat seperti pejabat pemerintah dan pihak – pihak lainnya. Desa – desa yang dipilih pun adalah desa yang menjadi target kampanye juga ke depan sehingga data yang dihasilkan akan dapat memberikan langkah – langkah untuk kerja kampanye bangga itu sendri kedepannya.

Berikut ini adalah tabel berisi sebaran desa yang ditujukan dalam input data survey KAP itu sendiri dan jumlah penduduk desa yang dituju dan jumlah berkas kuistioner yang akan disebar yaitu :

Nama Desa Target Utama Sebaran QuestionerA. Kecamatan Darul Makmur, Kab. Nagan Raya

No Nama Kemukiman Nama Desa (Gampong) Jumlah KK Jlh Penduduk (Jiwa) Jlh Sebaran Questioner1. Seuneuam Barat Alue Raya 164 647 11

Alue Kuyun 84 317 6Pulo Kruet 99 319 6

Mekarti Jaya 158 591 10Sumber Makmur 87 329 6

Sumber Bakti 243 961 172. Seneuam Timur Ladang Baro 61 231 4

Alue Bateung Brok 126 991 17Blang Luah 236 1.005 17

Kuala Seumanyam 75 393 73. Tripa Bawah Neubok Yee PK 89 427 7

Pasi Keubeu Dom 176 810 14

43

Page 44:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Kabu 230 1.367 24Lueng Keubeu Jagat 154 984 17

Drien Tujoh 139 607 10Babah Lueng 215 695 12Kuala Tripa 334 1.282 22

Total Penduduk Akhir Des `08 2.670 11.956 207

B. Kecamatan Babah Rot, Kab. Aceh Barat DayaNo Nama Kemukiman Nama Desa (Gampong) Jumlah KK Jlh Penduduk (Jiwa) Jlh Sebaran Questioner1. Pante Rakyat Gunung Samarinda 353 1.467 26

Ie Mirah 340 1.605 28Pante Rakyat 1.514 6.748 117

Total Penduduk Akhir Des `08 2.207 9.820 171Catatan :

Jumlah Total Kepala Keluarga di kedua kecamatan adalah sebesar : 4.877 KK Jumlah Total Penduduk di kedua kecamatan adalah sebesar : 21.776 Jiwa Jumlah Total sebaran Questioner di kedua kecamatan adalah sebesar : 378 Questioner

Nama Desa Kontrol (Pembanding) Sebaran QuestionerA. Kecamatan Babah Rot, Kab. Aceh Barat Daya

No Nama Kemukiman Nama Desa (Gampong) Jumlah KK Jlh Penduduk (Jiwa) Jlh Sebaran Questioner1. Pante Rakyat Pante Cermin 651 2.697 127

Alue Jeureujak 635 2.785 131Blang Dalam 405 1.469 70

Alue Peunawa 232 813 38Total Penduduk Akhir Des `08 1.923 7.764 366

Catatan : Jumlah Total Kepala Keluarga diwilayah desa kontrol (pembanding) adalah : 1.923 KK Jumlah Total Penduduk diwilayah desa kontrol (pembanding) adalah : 7.764 Jiwa Jumlah Total sebaran Questioner di Desa Kontrol adalah sebesar : 366 Questioner

5. HASIL SURVEY KAP

44

Page 45:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

ANALISA DATA KUANTITATIF HASIL SURVEY KAP RAWA TRIPA

(4) Jenis Kelamin Responden :

(2) Wilayah pengumpulan data: -- kawasan target

Overall Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya

Kecamatan Babah Rot, Abdya

Percents0 100

Laki-Laki 283 74.9%

156 75.4%

126 74.1%

Perempuan 95 25.1%

51 24.6%

44 25.9%

Totals 378 100.0%

207 100.0%

170 100.0%

Dalam pra Survey KAP yang dilaksanakan di kawasan Hutan Rawa Tripa beberapa waktu yang lalu, kami menggunakan sebanyak 750 responden masyarakat yang berdomisili didalam kawasan dan diluar kawasan rawa tripa tersebut. Dikawasan desa target para responden yang diwawancarai sebanyak 74,9% adalah laki- laki dan 25,1% adalah para perempuan dari total 378 responden yang ada di kawasan desa target.

Sumbe informasi yang dipercaya

Gubernur-Tingkat Kepercayaan

Bupati-Tingkat Kepercayaan

DPRK-Tingkat Kepercayaan

Dinas Hutbun-Tingkat Kepercayaan

Dinas Pertanian-Tingkat Kepercayaan

Pihak Kecamatan-Tingkat Kepercayaan

Geuchik/ Tuha peut-Tingkat Kepercayaan

Pihak Perusahaan-Tingkat Kepercayaan

BP KEL-Tingkat Kepercayaan

LSM YLI-Tingkat Kepercayaan

LSM YEL-Tingkat Kepercayaan

Teman sendiri-Tingkat Kepercayaan

Saudara-Tingkat Kepercayaan

Percents0

Sangat dipercaya

113.0 29.9%

51.0 13.5%

36.0 9.5%

35.0 9.3%

47.0 12.5%

43.0 11.4%

92.0 24.3%

6.0 1.6%

37.0 9.8%

40.0 10.6%

57.0 15.2%

58.0 15.3%

66.0 17.5%

Dipercaya 139.0 36.8%

163.0 43.1%

146.0 38.6%

171.0 45.2%

167.0 44.3%

184.0 48.7%

183.0 48.4%

45.0 11.9%

81.0 21.5%

83.0 22.0%

102.0 27.2%

153.0 40.5%

151.0 39.9%

Agak dipercaya 44.0 11.6%

63.0 16.7%

72.0 19.0%

49.0 13.0%

61.0 16.2%

55.0 14.6%

37.0 9.8%

38.0 10.1%

43.0 11.4%

54.0 14.3%

74.0 19.7%

80.0 21.2%

87.0 23.0%

45

Page 46:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Tidak dipercaya

16.0 4.2%

41.0 10.8%

49.0 13.0%

38.0 10.1%

33.0 8.8%

38.0 10.1%

24.0 6.3%

168.0 44.4%

26.0 6.9%

19.0 5.0%

12.0 3.2%

23.0 6.1%

15.0 4.0%

Tidak yakin/Tidak tahu

66.0 17.5%

60.0 15.9%

75.0 19.8%

85.0 22.5%

69.0 18.3%

58.0 15.3%

42.0 11.1%

121.0 32.0%

190.0 50.4%

182.0 48.1%

130.0 34.7%

64.0 16.9%

59.0 15.6%

Totals 378.0 100.0%

378.0 100.0%

378.0 100.0%

378.0 100.0%

377.0 100.0%

378.0 100.0%

378.0 100.0%

378.0 100.0%

377.0 100.0%

378.0 100.0%

375.0 100.0%

378.0 100.0%

378.0 100.0%

Dari hasil survey khusus desa – desa di kemukiman Target di Kec. Darul Makmur diperoleh informasi yang dipercaya oleh masyarakat bahwa ditingkatan pejabat dimana Gubernur memiliki kepercayaan yang sangat tinggi yang mencapai 36,8%, kemudian disusul oleh Geuchik/Tuha Peut yang mencapai 24,3%, berikutnya saudara mereka sendiri yang mencapai 17,5%. Artinya ke depan untuk penyampaian informasi apapun mengenai rawa tripa yang sangat efektif melalui pesan Bapak Gubernur pada tingkatan pengambil kebijakan dan penyampaian pesan penyelamatan dan pelestarian hutan rawa tripa di tingkat masyarakat adalah Bapak Geuchik/Tuha Peut. Untuk pesan penyelamatan tripa yang mengatasnamakan lembagaYEL sendiri untuk saat ini belum efektif dilakukan karena mengingat tingkat kepercayaan akan sumber informasi yang disampaikan YEL belum begitu dipercaya oleh masyarakat.

8) Apa pendidikan terakhir Bapak/Ibu/Syedara/i?

(2) Wilayah pengumpulan data: -- kawasan target

Overall Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya

Kecamatan Babah Rot, Abdya

Percents0 100

Tidak pernah sekolah 30 7.9%

19 9.2%

11 6.5%

Tidak tamat SD 67 17.7%

36 17.4%

30 17.6%

SD 145 38.4%

78 37.7%

67 39.4%

tidak tamat SMP 24 6.3%

11 5.3%

13 7.6%

SMP 70 42 28

46

Page 47:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

18.5% 20.3% 16.5%

SMA 31 8.2%

17 8.2%

14 8.2%

Perguruan Tinggi 12 3.2%

5 2.4%

7 4.1%

Other 0 0.0%

0 0.0%

0 0.0%

Totals 378 n/a

207 n/a

170 n/a

Dari hasil survey mengenai tingkat pendidikan masyarakat di dua kecamatan yaitu Kec. Darul Makmur dan Kec. Babah Rot menunjukkan bahwa masyarakat tripa paling besar dari penduduknya hanya tamatan SD yang mencapai 38,4%, kemudian disusul sejumlah masyarakat yang tamatan SMP yang mencapai 18,5%, yang berbanding tipis dengan masyarakat tripa tersebut yang tidak tamat SD ang mencapai 17,7%. Artinya kedepan pesan kampanye penyelamatan rawa tripa harus disampaikan dengan daya tangkap pengetahuan masyarakat setempat dan menghindari penggunaan bahasa – bahasa yang sulit dipahami.

Sumber informasi yang dipercaya

Gubernur-Tingkat Kepercayaan

Bupati-Tingkat Kepercayaan

DPRK-Tingkat Kepercayaan

Dinas Hutbun-Tingkat Kepercayaan

Dinas Pertanian-Tingkat Kepercayaan

Pihak Kecamatan-Tingkat Kepercayaan

Geuchik/ Tuha Peut-Tingkat Kepercayaan

Pihak Perusahaan-Tingkat Kepercayaan

BP KEL-Tingkat Kepercayaan

LSM YLI-Tingkat Kepercayaan

LSM YEL-Tingkat Kepercayaan

Teman sendiri-Tingkat Kepercayaan

Saudara-Tingkat Kepercayaan

Percents0

Sangat dipercaya

51.0 31.9%

21.0 13.2%

16.0 10.0%

23.0 14.4%

23.0 14.4%

22.0 13.8%

40.0 25.0%

6.0 3.8%

16.0 10.1%

19.0 11.9%

23.0 14.4%

30.0 18.8%

33.0 20.6%

Dipercaya 49.0 30.6%

54.0 34.0%

49.0 30.6%

44.0 27.5%

47.0 29.4%

54.0 33.8%

61.0 38.1%

17.0 10.6%

33.0 20.8%

34.0 21.3%

47.0 29.4%

47.0 29.4%

54.0 33.8%

Agak dipercaya 19.0 27.0 36.0 33.0 34.0 27.0 14.0 20.0 18.0 23.0 39.0 38.0 29.0

47

Page 48:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

11.9% 17.0% 22.5% 20.6% 21.3% 16.9% 8.8% 12.5% 11.3% 14.4% 24.4% 23.8% 18.1%

Tidak dipercaya

7.0 4.4%

19.0 11.9%

21.0 13.1%

18.0 11.3%

18.0 11.3%

26.0 16.3%

15.0 9.4%

63.0 39.4%

10.0 6.3%

7.0 4.4%

2.0 1.3%

9.0 5.6%

8.0 5.0%

Tidak yakin/Tidak tahu

34.0 21.3%

38.0 23.9%

38.0 23.8%

42.0 26.3%

38.0 23.8%

31.0 19.4%

30.0 18.8%

54.0 33.8%

82.0 51.6%

77.0 48.1%

49.0 30.6%

36.0 22.5%

36.0 22.5%

Totals 160.0 100.0%

159.0 100.0%

160.0 100.0%

160.0 100.0%

160.0 100.0%

160.0 100.0%

160.0 100.0%

160.0 100.0%

159.0 100.0%

160.0 100.0%

160.0 100.0%

160.0 100.0%

160.0 100.0%

Dari hasil survey secara keseluruhan yang dilakukan di dua kecamatan yaitu di Kec. Darul Makmur dan Kec. Babah Rot diperoleh informasi bahwa dipercaya oleh masyarakat bahwa ditingkatan pejabat dimana Gubernur memiliki kepercayaan yang sangat tinggi yang mencapai 31,9%, kemudian disusul oleh Geuchik/Tuha Peut yang mencapai 25,0%, berikutnya saudara mereka sendiri yang mencapai 20,6%. Artinya ke depan untuk penyampaian informasi apapun mengenai rawa tripa yang sangat efektif melalui pesan Bapak Gubernur pada tingkatan pengambil kebijakan dan penyampaian pesan penyelamatan dan pelestarian hutan rawa tripa di tingkat masyarakat adalah Bapak Geuchik/Tuha Peut. Untuk pesan penyelamatan tripa yang mengatasnamakan lembagaYEL sendiri untuk saat ini belum efektif dilakukan karena mengingat tingkat kepercayaan akan sumber informasi yang disampaikan YEL belum begitu dipercaya oleh masyarakat.

(11) Dalam 3 bulan terakhir ini, media apa yang paling sering memberikan informasi kepada Bapak/Ibu/Syedara/i?

(2) Wilayah pengumpulan data: -- kawasan target

OverallKecamatan Darul Makmur, Nagan Raya

Kecamatan Babah Rot, Abdya

Percents0 100

TV 253 86.1%

133 85.3%

119 86.9%

Radio 15 5.1%

3 1.9%

12 8.8%

Koran 18 6.1%

6 3.8%

12 8.8%

48

Page 49:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

papan pengumuman 3 1.0%

3 1.9%

0 0.0%

tidak suka nonton 18 6.1%

7 4.5%

11 8.0%

Other 5 1.7%

4 2.6%

1 0.7%

Totals 294 n/a

156 n/a

137 n/a

Dari hasil survey di dua kecamatan yang ada dikawasan tripa menunjukan bahwa media yang paling sering memberikan informasi terhadap masyarakat tripa adalah TV yang mencapai 86,1% dari sejumlah media yang ada disana, kemudian disusul Koran dan Radio yang masing – masing mencapai 6,1% dan 5,1%. Hasil ini mengindikasikan bahwa media TV sebagai salah satu media yang paling sering memberikan informasi kepada masyarakat tripa dan Koran juga mempunyai andil besar dalam memberikan informasi apapun disana. Walaupun tidak jauh berbeda dengan media koran, Radio juga tidak kalah penting sebagai media yang selalu diminati untuk konsumsi informasi bagi masyarakat tripa sejak 3 bilan terakhir ini.

(A) Jika Bapak/Ibu/Syedara/i menonton TV, TV apa yang paling sering ditonton?

(2) Wilayah pengumpulan data: -- kawasan target

Overall Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya

Kecamatan Babah Rot, Abdya

Percents0 100

TVRI B.Aceh 35 13.5%

22 15.7%

13 11.0%

Aceh TV 4 1.5%

2 1.4%

2 1.7%

TVRI Jakarta 10 10 0

49

Page 50:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

3.9% 7.1% 0.0%

Metro TV 136 52.5%

63 45.0%

72 61.0%

TV One 23 8.9%

14 10.0%

9 7.6%

RCTI 8 3.1%

1 0.7%

7 5.9%

SCTV 29 11.2%

17 12.1%

12 10.2%

Indosiar 24 9.3%

15 10.7%

9 7.6%

Trans TV 4 1.5%

2 1.4%

2 1.7%

Trans 7 4 1.5%

1 0.7%

3 2.5%

ANTV 2 0.8%

2 1.4%

0 0.0%

TPI 7 2.7%

7 5.0%

0 0.0%

tidak suka 3 1.2%

3 2.1%

0 0.0%

Other 3 1.2%

3 2.1%

0 0.0%

Totals 259 n/a

140 n/a

118 n/a

Hasil survey diatas dimana telah menunjukkan bahwa TV bagi masyarakat tripa paling banyak memberikan informasi apapun sehingga dalam penelusuran lebih lanjut menunjukkan bahwa Metro TV menjadi salah salah media TV yang paling memberikan informasi terhadap masyarakat tripa disana yang mencapai 52,5%, kemudian disusul TVRI Banda Aceh yang mencapai 13,5% dan berikutnya SCTV yang mencapai 11,2% dimana berbeda tipis dengan TVRI Banda Aceh. Artinya bahwa Media TV satu – satunya yang memberikan informasi bagi masyarakat tripa

50

Page 51:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

sejak 3 bulan terakhir adalah Metro TV untuk TV nasional dan TVRI Banda Aceh untuk tingkat lokal. Dengan demikian harapannya kedepan untuk panjangkauan media sebagai sarana penyampaian informasi adalah Metro TV atau paling tidak TVRI Banda Aceh.

(12) Setahu Bapak/Ibu/Syedara/i, bagaimana biasanya masyarakat disini menyelesaikan sesuatu masalah yang terjadi dalam desa maupun antar desa?

(2) Wilayah pengumpulan data: -- kawasan target perubahan

OverallKecamatan Darul Makmur, Nagan Raya

Kecamatan Babah Rot, Abdya

Percents0 100

Musyawarah desa 86 54.4%

86 54.4%

0 0.0%

Pertemuan antar geuchik/tuha peut desa 49 31.0%

49 31.0%

0 0.0%

Penyelesaian langsung dengan pihak yang bertikai 11 7.0%

11 7.0%

0 0.0%

tidak tahu 9 5.7%

9 5.7%

0 0.0%

Rembuk keluarga 3 1.9%

3 1.9%

0 0.0%

Other 0 0.0%

0 0.0%

0 0.0%

Totals 158 n/a

158 n/a

0 n/a

Dari hasil survey pada masyarakat tripa khusus Kec. Darul Makmur sebagai kawasan target kampanye ke depan menunjukkan bahwa dalam hal penyelesaian masalah yang terjadi dalam desa maupun antar desa adalah dengan cara Musyawarah Desa dimana mencapai angka 54,4%, dan Pertemuan antar Geuchik/Tuha Peut desa juga merupakan salah satu cara penyelesaian masyarakat tripa dari dulu sampai saat ini 31,0%. Artinya masyarakat tripa Kec. Darul Makmur dalam hal penyelesaian masalah dalam desa dengan cara Musyawarah desa dan dengan pertemuan antar geuchik/ tuha peut, sehingga diharapkan ke depan persoalan apapun yang menyangkut eksistensi masyarakat tripa harus diselesaikan dengan dua

51

Page 52:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

cara diatas.

(D) Pada jam berapa saja Bapak/Ibu/Syedara/i paling sering mendengarkan radio? (pilihan boleh lebih dari satu)

(2) Wilayah pengumpulan data: -- kawasan target perubahan

OverallKecamatan Darul Makmur, Nagan Raya

Kecamatan Babah Rot, Abdya

Percents0 100

12.00 - 15.00 wib 7 23.3%

7 23.3%

0 0.0%

09.00 - 12.00 wib 6 20.0%

6 20.0%

0 0.0%

06.00 - 09.00 wib 5 16.7%

5 16.7%

0 0.0%

18.00 - 21.00 wib 3 10.0%

3 10.0%

0 0.0%

21.00 - 24.00 wib 3 10.0%

3 10.0%

0 0.0%

15.00 - 18.00 wib 2 6.7%

2 6.7%

0 0.0%

Other 6 20.0%

6 20.0%

0 0.0%

Totals 30 n/a

30 n/a

0 n/a

Hasil survey terhadap masyarakat kawasan target perubahan di kec. Darul Makmur terhadap waktu yang paling sering didengarkan radio adalah pada jam 12.00 – 15.00 wib yang mencapai 23,3%, kemudian pada jam 09.00 – 12.00 wib yang mencapai 20,0%, serta pada jam 06.00 – 09.00 wib yang mencapai 16,7%. Artinya bahwa masyarakat tripa paling sering mendengarkan radio pada jam 12.00 – 15.00 wib sehingga diharapkan kedepan pesan – pesan atau informasi mengenai upaya penyelamatan dan pelestarian rawa tripa dapat dijangkau melalui radio pada jam yang

52

Page 53:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

tersebut diatas.

(C) Jika Bapak/Ibu/Syedara/i mendengarkan radio, radio apa yang paling sering di dengar?

(2) Wilayah pengumpulan data: -- kawasan target perubahan

Overall Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya

Kecamatan Babah Rot, Abdya

Percents0 100

Nara FM Nagan Raya 12 41.4%

12 41.4%

0 0.0%

Fatali FM Abdya 5 17.2%

5 17.2%

0 0.0%

RRI Pro 1 FM Meulaboh 5 17.2%

5 17.2%

0 0.0%

Delka FM Meulaboh 2 6.9%

2 6.9%

0 0.0%

tidak suka 2 6.9%

2 6.9%

0 0.0%

Other 4 13.8%

4 13.8%

0 0.0%

Totals 29 n/a

29 n/a

0 n/a

Hasil survey menunjukkan bahwa masyarakat di kawasan target perubahan Kec. Darul Makmur khususnya, paling sering mendengar radio lokal NaRa FM yang mencapai 41,4%, dan disusul oleh 2 radio lokal lainnya yaitu Fatali FM dan RRI Pro 1 FM yang masing – masing mencapai angka 17,2%. Disini menunjukkan bahwa masyarakat kawasan target perubahan paling sering mendengar radio lokal NaRa FM sebagai sebagai salah satu radio yang mampu menjangkau sampai ke kawasan tripa tersebut, sehingga ke depan untuk sarana penyampaian pesan konservasi mengenai rawa tripa dapat dijangkau melalui radio NaRa FM selain Fatali FM dan RRI Pro 1 Meulaboh.

53

Page 54:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

(E) Jika Bapak/Ibu/Syedara/i suka membaca koran, koran apa yang paling sering dibaca?

(2) Wilayah pengumpulan data: -- kawasan target

OverallKecamatan Darul Makmur, Nagan Raya

Kecamatan Babah Rot, Abdya

Percents0

Serambi Indonesia 60 78.9%

29 70.7%

31 88.6%

tidak pernah 10 13.2%

9 22.0%

1 2.9%

Harian Rakyat Aceh 3 3.9%

1 2.4%

2 5.7%

Other 4 5.3%

3 7.3%

1 2.9%

Totals 76 n/a

41 n/a

35 n/a  

Dari hasil survey ini menunjukkan bahwa masyarakat tripa yang ada didua kecamatan mengatakan bahwa koran yang paling sering mereka baca adalah serambi indonesia yang mencapai 78,9%. Artinya masyarakat tripa ingin mengetahui segala informasi apapun melalui koran lokal sehingga diharapkan kedepan pesan kampanye juga bisa disampaikan melalui media koran serambi indo tersebut.

(13) Saya akan membacakan 6 buah pernyataan berikut ini mengenai upaya penyelamatan hutan rawa tripa saat ini, mohon memilih satu pernyataan yang paling sesuai dengan Bapak/Ibu/Syedara/i. Berikut pernyataa

(2) Wilayah pengumpulan data: -- kawasan target perubahan

OverallKecamatan Darul Makmur, Nagan Raya

Kecamatan Babah Rot, Abdya

Percents0 100

Selama sebulan terakhir, saya belum pernah mempertimbangkan untuk menyelamatkan hutan rawa tripa

100 62.5%

100 62.5%

0 0.0%

Selama sebulan terakhir, saya pernah mempertimbangkan untuk 37 37 0

54

Page 55:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

menyelamatkan hutan rawa tripa, tapi belum saya lakukan sampai saat ini 23.1% 23.1% 0.0%

Selama sebulan terakhir, saya telah mempertimbangkan untuk menyelamatkan hutan rawa tripa, dan bermaksud melakukannya pada masa yang akan datang

9 5.6%

9 5.6%

0 0.0%

Selama sebulan terakhir, saya telah ikut terlibat mengupayakan penyelamatan rawa tripa dan terus mengajak orang lain untuk sama - sama menyelamatkan rawa tersebut

9 5.6%

9 5.6%

0 0.0%

Selama sebulan terakhir, saya telah beberapa kali mengupayakan penyelamatan hutan rawa tripa tapi saya masih mencoba membuka lahan

4 2.5%

4 2.5%

0 0.0%

Other 1 0.6%

1 0.6%

0 0.0%

Totals 160 100.0%

160 100.0%

0 100.0%

Dari hasil survey ini menunjukkan bahwa masyarakat tripa yang berada khusus dikawasan target perubahan, dalam sebulan terakhir ini sama sekali belum pernah mencoba untuk mempertimbangkan guna menyelamatkan hutan rawa tripa dengan indikasi sebanyak 62,5%, walaupun ada indikasi lain dimana masyarakat tripa juga sudah pernah mempertimbangkan untuk menyelamatkan hutan rawa tripa, tapi belum mereka lakukan sampai saat ini dengan capaian samapai 23,1%. Artinya secara garis besar masyarakat tripa yang berada di kec. Darul Makmur belum menunjukkan sebuah upaya untuk menyelamatkan rawa tripa sampai saat ini, sehingga kedepan diharapkan kampaye bangga dapat memberikan dorongan kepada masyarakat disana untuk mau peduli dengan penyelamatan rawa tripa dari saat ini.

(15) Saya akan membacakan lagi 6 buah pernyataan mengenai keberadaan hutan Rawa Tripa saat ini, sekarang silakan pilih kembali, mana dari pernyataan dibawah ini yang paling sesuai dengan Bapak/Ibu/Syedara/

(2) Wilayah pengumpulan data: -- kawasan target perubahan

OverallKecamatan Darul Makmur, Nagan Raya

Kecamatan Babah Rot, Abdya

Percents0 100

selama 3 bulan terakhir ini, saya sama sekali tidak tahu manfaat keberadaan hutan rawa tripa di daerah ini

105 65.6%

105 65.6%

0 0.0%

55

Page 56:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

selama 3 bulan terakhir ini, saya sudah sedikit tahu arti pentingnya keberadaan hutan rawa tripa didaerah ini

22 13.8%

22 13.8%

0 0.0%

selama 3 bulan terakhir ini, saya sama sekali tidak tahu arti pentingnya keberadaan hutan rawa tripa didaerah ini

21 13.1%

21 13.1%

0 0.0%

selama 3 bulan terakhir ini, saya sudah tahu banyak mengenai arti pentingnya keberadaan hutan rawa tripa di daerah ini

6 3.8%

6 3.8%

0 0.0%

selama 3 bulan terakhir ini, saya selalu terlibat aktif dalam menjaga keberadaan hutan rawa tripa didaerah ini

5 3.1%

5 3.1%

0 0.0%

Other 1 0.6%

1 0.6%

0 0.0%

Totals 160 100.0%

160 100.0%

0 100.0%

Dari hasil survey diatas menunjukkan bahwa 65,6% masyarakat tripa dikawasan Darul Makmur juga dalam 3 bulan terakhir ini tidak tahu sama sekali manfaat langsung dari keberadaan hutan rawa tripa didaerah mereka sendiri. Hal ini juga tidak jauh beda dengan hasil sebelumnya dimana juga akan menjadi gambaran awal kepada masyarakat tripa yang hari ini sama sekali belum tahu dan barangkali juga belum mendapat manfaat langsung dari adanya rawa tripa di sekitar mereka, sehingga pesan kampanye bangga ke depan dapat memberikan gambaran yang luas mengenai manfaat yang dapat mereka rasakan langsung dari adanya rawa tersebut.

(16) Menurut Bapak/Ibu/Syedara/i, manfaat apa yang dapat dirasakan dengan adanya hutan Rawa Tripa di daerah ini? (pilihan boleh lebih dari satu)

(2) Wilayah pengumpulan data: -- kawasan target

OverallKecamatan Darul Makmur, Nagan Raya

Kecamatan Babah Rot, Abdya

Percents0 100

lahan yang cocok untuk kelapa sawit 138 36.6%

62 30.1%

76 44.7%

56

Page 57:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

habitatnya satwa liar 80 21.2%

25 12.1%

55 32.4%

daerah resapan air 77 20.4%

41 19.9%

36 21.2%

hutan yang bisa diambil kayunya 67 17.8%

38 18.4%

28 16.5%

penyimpan karbon 58 15.4%

33 16.0%

25 14.7%

penghasil udara bersih 52 13.8%

19 9.2%

32 18.8%

sumber mata pencaharian 42 11.1%

28 13.6%

14 8.2%

tempat berpijah ikan 37 9.8%

25 12.1%

11 6.5%

tidak tahu 34 9.0%

22 10.7%

12 7.1%

Pencegah bencana banjir 27 7.2%

18 8.7%

9 5.3%

sumber makanan 5 1.3%

2 1.0%

3 1.8%

sumber air bersih 3 0.8%

2 1.0%

1 0.6%

Other 2 0.5%

1 0.5%

1 0.6%

Totals 377 n/a

206 n/a

170 n/a

Dari hasil survey yang diperoleh dari dua kecamatan yang ada dikawasan tripa yaitu Darul Makmur dan Babah Rot menunjukkan bahwa masyarakat tripa mengganggap manfaat langsung yang dirasakan dengan adanya hutan rawa tripa didaerah mereka adalah lahan yang sangat cocok dengan kehidupan kelapa sawit yang mencapai 36,6%, sedangkan yang menganggap sebagai habitat satwa liar hanya 21,2%, begitu juga

57

Page 58:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

yang mengganggap sebagai daerah resapan air yang hanya 20,4%. Dari sini mengindikasikan bahwa masyarakat dikawasan tripa mengganggap bahwa hutan rawa tripa yang ada disekitar mereka sebangai lahan yang subur untuk ditanami kelapa sawit sehingga hal ini menjadi sebuah PR besar bagi pesan kampanye kedepan guna memberikan pesan konservasi yang utuh tentang fungsi rawa tersebut bagi masyarakat setempat.

(18) Berikut ini manakah yang menurut Bapak/Ibu/Syedara/i, merupakan aktivitas yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan hutan Rawa Tripa? (pilihan boleh lebih dari satu)

(2) Wilayah pengumpulan data: -- kawasan target perubahan

OverallKecamatan Darul Makmur, Nagan Raya

Kecamatan Babah Rot, Abdya

Percents0 100

alih fungsi lahan 70 45.5%

70 45.5%

0 0.0%

penebangan liar 56 36.4%

56 36.4%

0 0.0%

penanaman kelapa sawit 32 20.8%

32 20.8%

0 0.0%

pembakaran lahan gambut 28 18.2%

28 18.2%

0 0.0%

penambangan liar 11 7.1%

11 7.1%

0 0.0%

pembukaan lahan dengan cara berpindah-pindah 10 6.5%

10 6.5%

0 0.0%

perburuan liar 4 2.6%

4 2.6%

0 0.0%

tidak tahu 2 1.3%

2 1.3%

0 0.0%

Other 1 0.6%

1 0.6%

0 0.0%

Totals 154 n/a

154 n/a

0 n/a

Hasil survey yang sangat menarik diperoleh bahwa masyarakat tripa khususnya dikawasan target perubahan yaitu kec. Darul Makmur mengakui bahwa alih fungsi lahan menjadi salah satu aktivitas yang dapat merusak rawa tripa yang mencapai 45,5%. Disamping itu mereka juga mengakui

58

Page 59:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

bahwa penebangan liar dan penanaman kelapa sawit juga menjadi aktivitas yang dapat merusak rawa tripa yang masing – masing mencapai angka 36,4% dan 20,8%. Dari hasil tersebut menunjukkan sesuatu yang sangat paradok dengan apa yang dihasilkan sebelumnya bahwa masyarakat tripa disatu sisi mangakui bahwa hutan tripa cocok ditanami kelapa sawit namun disisi lain juga mereka mengakui bahwa alih fungsi lahan juga menjadi ancaman tersendiri buat tripa saat ini, disamping penebangan liar dan penanaman kelapa sawit itu sendiri.

(20) Berikut ini manakah yang menurut Bapak/Ibu/Syedara/i, beberapa aktivitas yang dapat menyelamatkan hutan Rawa Tripa saat ini? (pilihan boleh lebih dari satu)

(2) Wilayah pengumpulan data: -- kawasan target perubahan

OverallKecamatan Darul Makmur, Nagan Raya

Kecamatan Babah Rot, Abdya

Percents0 100

menanami hutan kembali 96 61.1%

96 61.1%

0 0.0%

memberikan status perlindungan kepada hutan rawa tripa 34 21.7%

34 21.7%

0 0.0%

ikut dalam kegiatan rehabilitasi hutan 23 14.6%

23 14.6%

0 0.0%

memperluas penanaman kelapa sawit 23 14.6%

23 14.6%

0 0.0%

menata ulang peruntukan hutan rawa tripa 22 14.0%

22 14.0%

0 0.0%

tidak berburu satwa liar 6 3.8%

6 3.8%

0 0.0%

tidak tahu 2 1.3%

2 1.3%

0 0.0%

memperjual belikan lahan 1 0.6%

1 0.6%

0 0.0%

kurang tahu 0 0.0%

0 0.0%

0 0.0%

Other 1 0.6%

1 0.6%

0 0.0%

59

Page 60:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Totals 157 n/a

157 n/a

0 n/a

Dari Hasil survey yang lain juga diperoleh sesuatu hal yang juga menarik bahwa masyarakat tripa khusus kawasan target perubahan menunjukkan bahwa masyarakat tripa sudah tahu aktivitas yang dapat menyelamatkan rawa tripa saat ini dengan indikasi mereka memberi jawaban atas menanami hutan kembali dengan sejumlah pohon yang mencapai 61,1% dan juga sudah berpikir untuk memberikan status perlindungan terhadap hutan tersebut yang mencapai 21,7%, walaupun menata ulang peruntukan lahan tersebut juga tidak kalah banyak dari masyarakat tripa yang juga penting untuk dilakukan dikemudian hari yang mancapai 14,0%. Artinya ada sejumlah indikasi yang sangat signifikan dari apa yang tergambar saat ini dimana sedikit banyak sudah menjadi aktivitas yang sedang dikerjakan baik oleh pemerintah setempat maupun oleh LSM ditengah – 2 masyarakat saat ini.

(21) Bagaimana dampaknya hutan rawa tripa yang telah rusak saat ini kepada sektor pertanian?

(2) Wilayah pengumpulan data: -- kawasan target

OverallKecamatan Darul Makmur, Nagan Raya

Kecamatan Babah Rot, Abdya

Percents0 100

besar sekali 137 36.4%

87 42.4%

50 29.4%

tidak tahu 101 26.9%

57 27.8%

44 25.9%

biasa saja 80 21.3%

39 19.0%

41 24.1%

Kecil 25 6.6%

6 2.9%

18 10.6%

tidak berdampak apa-apa 24 6.4%

9 4.4%

15 8.8%

tidak begitu besar 9 2.4%

7 3.4%

2 1.2%

Totals 376 100.0%

205 100.0%

170 100.0%

60

Page 61:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Hasil survey juga menunjukkan bahwa masyarakat tripa yang terletak dikawasan Darul Makmur dan Babah Rot juga sudah melihat dampak yang besar bagi sektor pertaniaan akibat dari rusaknya rawa tripa saat ini dimana mereka mengakui bahwa besar sekali dampak kerusakannya yang mencapai angka 36,4%, walaupun banyak juga dari mereka yang juga tidak tahu sebesar apa kerusakan saat ini yang mencapai 26,9%. Artinya bahwa masyarakat sudah sedikit sadar dengan adanya kerusakan sektor pertanian di sekitar mereka akibat kerusakan rawa tripa saat ini seperti yang dialami oleh masyarakat kemukiman tripa bawah yang sudah kehilangan satu mata pencaharian penting yaitu Meugoe (bertani padi) yang menjadi kebutuhan pokok bagi penghidupan akibatnya seringnya banjir dikawasan mereka. Walaupun disatu sisi masih banyak juga dari masyarakat disana yang belum merasakan dampak apapun dari kerusakan rawa tripa saat ini disekitar mereka.

(22) Bisa Bapak/Ibu/Syedara/i menjelaskan salah satu contohnya:

(2) Wilayah pengumpulan data: -- kawasan target perubahan

Overall Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya

Kecamatan Babah Rot, Abdya

Percents0 100

terjadinya banjir 39 49.4%

39 49.4%

0 0.0%

lahan pertanian akan rusak 5 6.3%

5 6.3%

0 0.0%

tidak tahu 5 6.3%

5 6.3%

0 0.0%

penebangan liar 4 5.1%

4 5.1%

0 0.0%

Banjir 3 3.8%

3 3.8%

0 0.0%

penebangan liar tanpa memperhatikan kondisi masyarakat 3 3.8%

3 3.8%

0 0.0%

tanaman mati dan rusak 3 3.8%

3 3.8%

0 0.0%

61

Page 62:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

kurang air irigasi 2 2.5%

2 2.5%

0 0.0%

penghasilan masyarakat berkurang 2 2.5%

2 2.5%

0 0.0%

Other 13 16.5%

13 16.5%

0 0.0%

Totals 79 100.0%

79 100.0%

0 100.0%

Menyambung dari hasil survey diatas tadi bahwa masyarakat tripa khususnya kawasan target perubahan sangat mengakui bahwa mereka sudah sangat sering merasakan terjadinya banjir dikawasan mereka yang mencapai 49,4%. Hal ini mengindikasikan bahwa mereka saat ini sudah sering merasakan banjir akibat dari rusaknya rawa tripa tersebut.

(24) Sepengetahuan Bapak/Ibu/Syedara/i, tahukah batas kawasan ekosistem rawa tripa dengan batas desa anda?

(2) Wilayah pengumpulan data: -- kawasan target

OverallKecamatan Darul Makmur, Nagan Raya

Kecamatan Babah Rot, Abdya

Percents0 100

tidak tahu 249 65.9%

130 62.8%

118 69.4%

ragu-ragu 72 19.0%

41 19.8%

31 18.2%

Tahu 57 15.1%

36 17.4%

21 12.4%

Totals 378 100.0%

207 100.0%

170 100.0%

Hasil survey juga telah menunjukkan bahwa masyarakat tripa yang terletak didua kecamatan yaitu Darul Makmur dan Babah Rot, tidak tahu batas KEL dengan batas desa mereka yang ditunjukkan dengan capaian 65,9%. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat tripa tidak tahu sama sekali yang mana yang disebut kawasan KEL yang berbatasan langsung dengan desa mereka, sehingga melalui kampanye bangga ini kedepan diharapkan pesan kampanye kepada masyarakat agar mereka tahu persis batas kawasan KEL tersebut.

62

Page 63:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

(30) Dalam sebulan terakhir ini, kepada siapa anda membicarakan masalah konflik lahan dan upaya penyelesaiannya? (pilihan boleh lebih dari satu)

(2) Wilayah pengumpulan data: -- kawasan target

OverallKecamatan Darul Makmur, Nagan Raya

Kecamatan Babah Rot, Abdya

Percents0 100

berbicara dengan geuchik/Tuha peut 143 40.3%

89 45.9%

53 33.1%

belum pernah berbicara dengan siapapun 121 34.1%

57 29.4%

64 40.0%

berbicara dengan pihak pemerintah daerah 62 17.5%

26 13.4%

36 22.5%

berbicara dengan pihak kecamatan 36 10.1%

10 5.2%

26 16.3%

berbicara dengan saudara atau tetangga gampong 22 6.2%

13 6.7%

9 5.6%

berbicara dengan pihak LSM 18 5.1%

12 6.2%

6 3.8%

berbicara dengan petugas kehutanan 12 3.4%

8 4.1%

4 2.5%

tidak tahu 8 2.3%

6 3.1%

2 1.3%

Other 6 1.7%

6 3.1%

0 0.0%

Totals 355 n/a

194 n/a

160 n/a

Hasil survey juga telah menunjukkan bahwa masyarakat tripa yang ada di kawasan Darul Makmur dan Babah Rot, dalam sebulan terkahir ini, mereka

63

Page 64:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

telah membicarakan masalah konflik lahan dan upaya penyelesaiannya kepada Geuchik/ Tuha Peut yang mencapai 40,3%, walaupun masih ada dari masyarakat tersebut yang masih belum membicarakan sama siapapun yang mencapai 34,1%. Hal ini menunjukkan kembali bahwa masyarakat tripa masih sangat percaya dengan Geuchik mereka sehingga masalah yang mereka alami dibicarakan dengan pemimpin mereka sebagai pengayom kehidupan mereka. Dan disini menunjukkan bahwa proses penyelesaian konfilik lahan yang dijalankan oleh pemerintah setempat maupun LSM nantinya sangat diperlukan pelibatan langsung geuchik selaku pereakilan masyarakat.

(32) Dalam sebulan terakhir ini, dengan siapa anda pernah membicarakan tentang kondisi Hutan Rawa Tripa yang seperti saat ini?

(2) Wilayah pengumpulan data: -- kawasan target

OverallKecamatan Darul Makmur, Nagan Raya

Kecamatan Babah Rot, Abdya

Percents0 100

pihak pemerintah setempat 24 7.7%

14 7.7%

10 7.8%

pihak perusahaan sendiri 2 0.6%

2 1.1%

0 0.0%

Dinas Hutbun 5 1.6%

3 1.7%

2 1.6%

Geuchik/Tuha peut 112 36.0%

54 29.8%

57 44.2%

Tetangga 16 5.1%

11 6.1%

5 3.9%

teman sendiri 12 3.9%

10 5.5%

2 1.6%

pihak LSM 10 3.2%

8 4.4%

2 1.6%

Tidak membicarakan dengan siapa-siapa 116 37.3%

73 40.3%

43 33.3%

Tidak ada konflik lahan 15 4.8%

8 4.4%

7 5.4%

tidak tahu 2 0.6%

0 0.0%

2 1.6%

64

Page 65:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Other 5 1.6%

5 2.8%

0 0.0%

Totals 311 n/a

181 n/a

129 n/a

Hasil yang juga hampir sama telah ditunjukkan oleh masyarakat tripa yang ada di kawasan Darul Makmur dan Babah Rot, dalam sebulan terkahir ini, mereka tidak membicarakan kondisi hutan rawa tripa saat ini kepada siapapun yang mencapai 37,3%, sementara berbeda tipis dengan pembicaraan mereka dengan Geuchik/ Tuha Peut sendiri yang mencapai 36,0%. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat tripa masih tidak peduli dengan apa yang terjadi terhadap hutan rawa tripa saat ini, sehingga diharapkan pesan konservasi kedepan harus mampu menggugah masyarakat setempat untuk lebih peduli dengan kondisi yang terjadi di rawa tripa saat ini, dimana diharapkan mereka sadar dengan apa yang sedang dialami oleh mereka saat ini.

(34) Dalam waktu sebulan terakhir ini, dengan siapa Bapak/Ibu/Syedara/i pernah membicarakan upaya menyelamatkan kembali hutan rawa tripa yang tersisa?

(2) Wilayah pengumpulan data: -- kawasan target perubahan

OverallKecamatan Darul Makmur, Nagan Raya

Kecamatan Babah Rot, Abdya

Percents0 100

Geuchik/Tuha peut 37 37.4%

37 37.4%

0 0.0%

Polisi Hutan 8 8.1%

8 8.1%

0 0.0%

anggota kelompok tani 8 8.1%

8 8.1%

0 0.0%

tidak berbicara sama siapa-siapa 8 8.1%

8 8.1%

0 0.0%

teman sendiri 7 7.1%

7 7.1%

0 0.0%

pihak LSM 6 6.1%

6 6.1%

0 0.0%

Tetangga 6 6 0

65

Page 66:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

6.1% 6.1% 0.0%

Pihak kecamatan 5 5.1%

5 5.1%

0 0.0%

tidak berbicara sama siapa-siapa. 4 4.0%

4 4.0%

0 0.0%

belum bicara 3 3.0%

3 3.0%

0 0.0%

tidak tahu 3 3.0%

3 3.0%

0 0.0%

Other 5 5.1%

5 5.1%

0 0.0%

Totals 99 n/a

99 n/a

0 n/a

Hal yang juga hampir sama dapat terlihat dari masyarakat tripa yang khusus ada di kawasan target perubahan yaitu Darul Makmur bahwa dalam sebulan terkahir ini, mereka sudah mulai membuka pembicaraan dengan Geuchik/ Tuha Peut sendiri yang mencapai 37,4%. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat tripa khususnya Kec. Darul Makmur sudah ada kepedulian sedikit terhadap upaya penyelamatan rawa tripa, sehingga berangkat dari kepedulian ini kedepan diharapkan pesan konservasi akan lebih meningkat lagi sehingga dengan kepedulian yang telah terbangun dalam masyarakat setempat terhadap upaya penyelamatan di rawa tripa saat ini, diharapkan mereka sadar dengan apa yang sedang dialami oleh mereka saat ini.

(36) Apa yang akan Bapak/Ibu/Syedara/i lakukan setelah tahu informasi pentingnya menyelamatkan hutan Rawa Tripa ini? (pilihan boleh lebih dari satu)

(2) Wilayah pengumpulan data: -- kawasan target perubahan

OverallKecamatan Darul Makmur, Nagan Raya

Kecamatan Babah Rot, Abdya

Percents0 100

langsung menegur jika masih ada orang yang membuka lahan 53 33.5%

53 33.5%

0 0.0%

memberikan nasehat dan informasi tentang pentingnya melestarikan 44 44 0

66

Page 67:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

hutan 27.8% 27.8% 0.0%

menyimpan dulu informasinya, tunggu waktu yang tepat untuk memberi teguran

42 26.6%

42 26.6%

0 0.0%

tak mau tahu 23 14.6%

23 14.6%

0 0.0%

mendiamkan saja orang yang sedang membuka lahan 20 12.7%

20 12.7%

0 0.0%

tdak tahu 2 1.3%

2 1.3%

0 0.0%

Other 3 1.9%

3 1.9%

0 0.0%

Totals 158 n/a

158 n/a

0 n/a

Hasil survey juga menunjukkan bahwa masyarakat tripa yang ada di kawasan target perubahan yaitu kec. Darul Makmur menunjukkan bahwa mereka setelah tahu informasi pentingnya menyelamatkan rawa tripa saat ini, mereka akan langsung menegur masyarakat yang masih membuka lahan yang mencapai 33,5% dan juga mereka akan memberikan nasehat dan informasi mengenai melestarikan hutan tersebut yang mencapai 27,8%, serta hal ini berbeda tipis dengan mereka yang juga menyimpan dulu informasinya untuk kemudian menunggu waktu yang teoat untuk memberikan teguran yang mencapai 26,6%. Hal ini mengindikasikan sesuatu awal yang cukup baik untuk proses kampanye kedepan dimana yang sangat diharapkan telah sedikit muncul atas kesadaran mereka untuk memulai tahapan peningkatan kesadaran yang lebih tinggi lagi dalam upaya menyelamatkan rawa tripa kedepan.

(39) Dalam sebulan terakhir ini, berapa kali Bapak/Ibu/Syedara/i pernah melihat warga desa masih terus memperluas lahan untuk perkebunan kelapa sawit?

(2) Wilayah pengumpulan data: -- kawasan target

OverallKecamatan Darul Makmur, Nagan Raya

Kecamatan Babah Rot, Abdya

Percents0 100

67

Page 68:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

kadang-kadang 132 34.9%

53 25.6%

79 46.5%

sering sekali 92 24.3%

52 25.1%

40 23.5%

tidak ada 83 22.0%

52 25.1%

30 17.6%

tidak tahu 71 18.8%

50 24.2%

21 12.4%

Totals 378 100.0%

207 100.0%

170 100.0%

Dari hasil survey ini menunjukkan bahwa masyarakat tripa yang ada didua kecamatan baik Darul Makmur maupun Babah Rot mengakui bahwa mereka kadang – kadang sekali melihat masyarakat desa yang masih memperluas lahan untuk perkebunan sawit sampai saat ini yang mencapai 34,9% dan juga mereka sering sekali juga melihat warga desa yang memperluas lahan untuk perkebunan sawit yang mencapai 24,3%. Artinya bahwa masyarakat tripa hanya kadang – kadang melihat masyarakat desa memperluas lahan untuk sawit walaupun masih ada juga keseringan masyarakat tripa yang masih memperluas lahan untuk perkebunan sawit, sehingga diharapkan kampanye ke depan mampu memberikan pemahaman ke masyarakat tentang fungsi lahan rawa yang tidak untuk dikonversi.

(40) Menurut Bapak/Ibu/Syedara/i, apa yang menyebabkan masyarakat masih belum terlibat dalam upaya penyelamatan hutan Rawa Tripa? (jawaban boleh lebih dari satu)

(2) Wilayah pengumpulan data: -- kawasan target

OverallKecamatan Darul Makmur, Nagan Raya

Kecamatan Babah Rot, Abdya

Percents0 100

Tidak pernah dilibatkan 179 47.6%

87 42.0%

91 54.2%

Masyarakat membutuhkan lahan baru untuk hidupnya 88 23.4%

35 16.9%

53 31.5%

68

Page 69:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

tidak tahu 87 23.1%

55 26.6%

32 19.0%

Adanya masalah konflik kepemilikan lahan 81 21.5%

48 23.2%

33 19.6%

Penyelamatan hutan rawa Tripa bukan tanggung jawab kami 14 3.7%

9 4.3%

5 3.0%

Other 1 0.3%

1 0.5%

0 0.0%

Totals 376 n/a

207 n/a

168 n/a

Dari hasil survey menunjukkan bahwa masyarakat tripa di dua kecamatan tersebut, bahwa masyarakat tripa mengakui bahwa mereka selama ini tidak pernah dilibatkan dalam hal penyelamatan rawa tripa yang mencapai 47,6%, walaupun tidak bisa dipungkiri masih ada dari masyarakat setempat yang mengakui bahwa mereka membutuhkan lahan baru untuk hidupnya mencapai 23,4%. Artinya bahwa masyarakat tripa diharapkan sepenuhnya dilibatkan dalam upaya penyelamatan rawa tripa sehingga mereka merasa memiliki rawa tripa tersebut.

(41) Menurut Bapak/Ibu/Syedara/i, apa kira - kira yang menjadi kendala dalam upaya mengubah perilaku masyarakat dalam menyelesaikan konflik lahan dan mengupayakan pemahaman akan penyelamatan Hutan Rawa Tripa

(2) Wilayah pengumpulan data: -- kawasan target

OverallKecamatan Darul Makmur, Nagan Raya

Kecamatan Babah Rot, Abdya

Percents0 100

masyarakat acuh tak acuh 187 49.7%

80 38.6%

106 63.1%

tidak tahu 86 22.9%

51 24.6%

35 20.8%

masyarakat tidak sepenuhnya percaya sama pemerintah daerah dan pihak perusahaan

71 18.9%

52 25.1%

19 11.3%

69

Page 70:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

masyarakat tidak mau terlibat langsung dalam penyelesaian konfilk lahan tersebut 31 8.2%

23 11.1%

8 4.8%

Other 2 0.5%

2 1.0%

0 0.0%

Totals 376 n/a

207 n/a

168 n/a

dari hasil survey ini menunjukkan bahwa masyarakat tripa yang ada di dua kecamatan mengakui bahwa mereka masih acuh tak acuh dengan upaya saling mengubah perilaku mereka dalam menyelesaikan konflik lahan disekitar mereka yang mencapai 49,7%, walaupun tidak sedikit yang juga tidak tahu dengan dengan kendala apa yang dialami masyarakat yang lain dalam menyelesaikan konflik lahan yang mencapai 22,9%. Artinya masyarakat tripa belum sepenuhnya bersikap dalam upaya menyelesaikan konflik lahan yang terjadi didaerah mereka sendiri sehingga kampanye bangga mendorong masyarakat agar dapat bersikap dengan permasalahan yang ada.

(42) Menurut Bapak/Ibu/Syedara/i, apa manfaat yang dapat dirasakan langsung dari adanya proses penyelesaian konflik lahan yang saat ini terjadi di masyarakat sekitar hutan Rawa Tripa?

(2) Wilayah pengumpulan data: -- kawasan target perubahan

OverallKecamatan Darul Makmur, Nagan Raya

Kecamatan Babah Rot, Abdya

Percents0 100

dapat kembali menggarap lahan tersebut 87 54.7%

87 54.7%

0 0.0%

tidak tahu 51 32.1%

51 32.1%

0 0.0%

menyerahkan ke pemerintah untuk dijadikan hutan kembali 18 11.3%

18 11.3%

0 0.0%

Other 3 1.9%

3 1.9%

0 0.0%

Totals 159 n/a

159 n/a

0 n/a

70

Page 71:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Dari hasil survey yang ada menunjukkan bahwa masyarakat tripa khususnya yang ada di kawasan target perubahan yaitu Darul Makmur mengakui bahwa manfaat langsung yang mereka dapatkan dengan adanya proses penyelesaian konflik lahan saat ini adalah mereka akan dapat kembali menggarap lahan yang ada yang mencapai 54,7%, walaupun masih ada dari mereka yang tidak tahu manfaat yang dirasakan langsung dari adanya penyelesaian konflik lahan yaitu mencapai 32,1%. Artinya bahwa masyarakat tripa masih mengganggap bahwa adanya penyelesaian konflik lahan akan dapat mereka garap lahan yang ada dan belum terpikir untuk menjadikan lahan yang ada untuk dikonservasi sehingga pesan kampanye kedepan diharapkan juga dapat memberikan pemahaman yang uth mengenai fungsi lahan rawa dan manfaat pelestarian hutan rawa tersebut.

(43) Menurut Bapak/Ibu/Syedara/i, apa kira - kira kendala masyarakat untuk menjadi motor penggerak dalam mengupayakan penyelesaian konflik lahan dan upaya penyelamatan hutan rawa tripa saat ini?

(2) Wilayah pengumpulan data: -- kawasan target perubahan

OverallKecamatan Darul Makmur, Nagan Raya

Kecamatan Babah Rot, Abdya

Percents0 100

lemahnya pemahaman hukum masyarakat 86 53.8%

86 53.8%

0 0.0%

masyarakat tidak punya data konkrit tentang lahan yang berkonflik 15 9.4%

15 9.4%

0 0.0%

tidak ada kebersamaan dalam masyarakat 24 15.0%

24 15.0%

0 0.0%

tidak tahu 34 21.3%

34 21.3%

0 0.0%

Other 2 1.3%

2 1.3%

0 0.0%

Totals 160 n/a

160 n/a

0 n/a  

Dari hasil survey ini menunjukkan masyarakat tripa yang ada di kec. Darul Makmur khususnya mengakui bahwa mereka mengakui bahwa bahwa mereka mengalami kendala dalam upaya penyelesaian konflik lahan karena mereka mengakui lemahnya pemahaman hukum masyarakat itu sendiri Yang mencapai 53,8%. Artinya program kampanye banggga diharapkan juga sedikit memberikan pemahaman hukum terhadap masyarakat sehingga mereka terbekali juga konsep hukum terutama hukum perlindungan kawasan.

71

Page 72:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Sikap terhadap pelestarian

Hutan rawa memiliki fungsi yang penting bagi manusia

Kita harus ikut bertanggung jawab menjaga keutuhan kawasan hutan rawa

Masyarakat harus dilibatkan dalam upaya penyelamatan kawasan hutan rawa

Membuka lahan di kawasan hutan tripa akan menimbulkan masalah serius bagi kita

Sistem pertanian menetap dapat menekan laju pembukaan lahan hutan rawa

Percents0 100

sangat setuju 81.0 50.6%

54.0 33.8%

53.0 33.1%

36.0 22.5%

38.0 23.8%

Setuju 64.0 40.0%

78.0 48.8%

79.0 49.4%

50.0 31.3%

59.0 36.9%

Netral 6.0 3.8%

17.0 10.6%

20.0 12.5%

33.0 20.6%

31.0 19.4%

tidak setuju 1.0 0.6%

8.0 5.0%

5.0 3.1%

25.0 15.6%

12.0 7.5%

sangat tidak setuju 0.0 0.0%

0.0 0.0%

0.0 0.0%

6.0 3.8%

7.0 4.4%

tidak tahu/tidak yakin 8.0 5.0%

3.0 1.9%

3.0 1.9%

10.0 6.3%

13.0 8.1%

Totals 160.0 100.0%

160.0 100.0%

160.0 100.0%

160.0 100.0%

160.0 100.0%

Dari hasil survey diatas menunjukan bahwa masyarakat tripa yang ada di dua kecamatan sudah memiliki sedikit sikap terhadap pelestarian hutan tripa dengan mengatakan persetujuan dengan pemahaman bahwa hutan rawa memiliki fungsi pennting bagi manusia dengan capaian 50,6% dan mereka juga sudah setuju juga dengan pernyataan bahwa mereka harus bertanggung jawab terhadap keutuhan kawasan dengan capaian 48,8%, mereka juga harus dilibatkan dalam penyelamatan rawa tripa mencapai 49,4%, termasuk juga mereka setuju bahwa memebuka lahan dikawasan tripa akan menimbulkan masalah serius bagi mereka sendiri mencapai 31,3% dan menurut pemahaman awal mereka bahwa sistem pertanian menetap juga akan menekan laju pembukaan lahan mereka. Atinya sekilas terlihat bahwa sudah cukup baik pemahaman terhadap fungsi kawasan itu sendiri, walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa masih banyak yang harus dikampanyekan mengenai fungsi konservasi secara utuh.

72

Page 73:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

ManfaatMengupayakan penyelasaian konflik lahan

Bersama - sama berkomitmen untuk tidak lagi membuka lahan hutan

Pelibatan masyarakat dalam menjaga keutuhan kawasan Hutan Tripa

Turut berpartisipasi dalam kegiatan reboisasi di kawasan hutan Tripa

Bersama - sama merancang draf Qanun sebagai landasan hukum dalam upaya menyelamatkan hutan rawa tersebut

Percents0 100

Bermanfaat 142.0 88.8%

75.0 46.9%

103.0 64.4%

113.0 70.6%

128.0 80.5%

Netral 5.0 3.1%

29.0 18.1%

28.0 17.5%

29.0 18.1%

13.0 8.2%

kurang bermanfaat 2.0 1.3%

45.0 28.1%

14.0 8.8%

4.0 2.5%

6.0 3.8%

tidak tahu/tidak yakin 11.0 6.9%

11.0 6.9%

15.0 9.4%

14.0 8.8%

12.0 7.5%

Total 160.0 100.0%

160.0 100.0%

160.0 100.0%

160.0 100.0%

159.0 100.0%

Dari hasil survey diatas menunjukkan bahwa masyarakat tripa yang ada di dua kecamatan sudah sedikit melihat manfaat dari adanya penyelesaian konflik lahan yang mencapai 88,8%, dan juga sudah terbangun komitmen untuk sama – sama tidak membuka lahan rawa lagi mencapai 46,9%, sudah sedikit merasa perlu pelibatan mereka dalam menjaga keutuhan kawasan mencapai 64,4%, disamping itu sudah terpikir untuk ikut juga dalam kegiatan reboisasi di kawasan tripa tersebut mencapai 70,6%, dan juga sudah mulai sama- sama berpikir merancang draf qanun dalam upaya menyelamatkan rawa tripa yang mencapai 80,5%. Artinya hal ini menjadi modal awal yang baik untuk terus mengkampanyekan lebih lanjut tentang penyelamatan dan pelestarian hutan tripa dikemudian hari.

73

Page 74:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Kemudahan

sama - sama mengupayakan penyelesaian konflik lahan

melibatkan diri dalam kegiatan penyelesaian konflik lahan yang difasilitasi oleh LSM manapun

sama - sama mendorong pemerintah maupun pihak perusahaan untuk secepatnya menyelesaikan konflik lahan

memberitahukan kepada orang lain mengenai upaya penyelesaian konflik lahan

mencegah orang untuk tidak lagi merusak hutan rawa tripa

Percents0 100

Mudah 43.0 26.9%

39.0 24.4%

40.0 25.0%

49.0 30.6%

18.0 11.3%

Netral 13.0 8.1%

35.0 21.9%

12.0 7.5%

11.0 6.9%

5.0 3.1%

Sulit 90.0 56.3%

67.0 41.9%

91.0 56.9%

86.0 53.8%

125.0 78.1%

tidak tahu/tidak yakin 14.0 8.8%

19.0 11.9%

17.0 10.6%

14.0 8.8%

12.0 7.5%

Totals 160.0 100.0%

160.0 100.0%

160.0 100.0%

160.0 100.0%

160.0 100.0%

Dari hasil survey diatas, menunjukkan bahwa masyarakat tripa khususnya kec. Darul Makmur masih mengakui bahw amasih sulit untuk sama – sama menyelesaikan konflik lahan yang mencapai 56,3%, begitu juga dengan melibatkan diri dalam penyelesaian konflik lahan yang difasilitasi oleh LSM mencapai 41,9%, tak jauh beda dengan ikut mendorong pemerintah maupun perusahaan untuk secepatnya menyelesaikan konflik lahan mencapai 56,9%, hal yang sama juga terjadi dalam hal memberitahukan kepada orang lain mengenai upaya penyelesaian konflik lahan mencapai 53,8%, dan juga mencegah orang lain agar tidak lagi merusak hutan tripa mencapai 78,1%. Artinya bahwa masyarakat masih belum puya komitmen yang tinggi dalam menyelesaikan konflik ahan yang terjadi di sekitar kawasan mereka.

74

Page 75:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

6. MEMAHAMI SEGMENTASI KHALAYAK

Hasil survey beberapa waktu yang lalu telah menunjukkan bahwa masyarakat tripa sudah dapat diketahui pendidikan dan pengetahuan, sikap dan tindakan mereka dalam melihat permasalahan rawa tripa saat ini sehingga mereka masih dapat dikatagorikan pada masa pra kontemplasi dimana mereka masih berada pada tahapan yang masih belum ada pertimbangan sedikitpun terhadap upaya penyelamatan rawa tripa. Lebih jelas dapat dilihat dari penjelasan dibawah ini :

KHALAYAK PRIMER – PETANI SAWIT DARUL MAKMUR

Apa yang kita ketahui mengenai kelompok ini?

Para petani sawit yang menetap di Kec. Darul Makmur adalah petani sawit yang rata – rata mampu mengerjakan lahn mereka antar 0.5 – 2 Ha, mereka masih senang membuka lahan dengan cara membakar lahan dan masih mengandalkan pola pertanian berpindah sehingga masih saja terjadi pembukaan lahan dikawasan tersebut. Masyarakat Darul Makmur sangat mengandalkan sector sawit dan coklat sebagai andalan dalam hidupnya walupun masih ada sebagian yang lain yang masih mengandalkan ikan rawa sebagai penopang kehidupannya, walaupun saat ini ikan rawa tersebut sudah sangat sulit ditemui. Hasil survey menunjukkan bahwa masyarakat darul makmur rata – rata belum tahu batasan kawasan tripa yang termasuk dalam KEL sehingga mereka masih berpikir bahwa rawa yang ada di sekitar mereka tidak harus dilindungi. Masyarakat tripa juga rata – rata hanya tamatan SD sebagai pendidikan terakhirnya sehingga sangat sulit memahami dampak dari kerusakan rawa tripa itu sendiri.

Pengetahuan Hasil survey menunjukkan bahwa masyarakat tripa yang berdomisili di kawasan Darul Makmur sekitar 65,5% dilihat dari segi pengetahuan bahwa mereka tidak tahu fungsi dan manfaat rawa tripa bagi kehidupan dan 62,5% masyarakat belum pernah mempertimbangkan untuk meyelamatkan rawa tripa dari kerusakan dan 62,8% masyarakat tripa yang ada di darul makmur juga tidak tahu batasan kawasan rawa tripa

Sikap Masyarakat tripa yang ada di Darul Makmur masih belum bersikap dengan terjadinya keruskan rawa tripa saat ini, dan masih hanya sekedar menyelesaikan persoalan konfilk lahan yang melanda mereka dengan pihak perusahaan sawit saat ini, sehingga sikap merek masih terbatas pada upaya penyelesaian konflik lahan tersebut. Mereka belum tersentuh dengan sikap – sikap yang mendukung upaya penyelamatan rawa tripa sebagai penyangga bagi kehidupan mereka di masa akan datang

Praktik Mayoritas para petani belum ada yang punya langkah untuk berpartisipasi aktif dalam menyelamatkan rawa tripa saat ini sehingga dapat dikatakan bahwa mereka belum ada paktek yang secara inisiatif melakukan upaya penyelamatan rawa tripa sejak saat ini.

Komentar Banyak ilmuan dan pemerhati yang sudah mengomentari masalah kerusakan yang sedang terjadi ditripa saat ini melalui tulisan di media lokal dan seminar dan diskusi- diskusi intensif baik yang digelar oleh LSM maupun pemerintah, sehingga telah banyak komentar yang mencuat tentang isu kerusakan tripa.

Sumber Untuk pejaba public di daerah yang paling dipercaya adalah Gubernur dan di tingkat desa adalah Geuchik, Tokoh masyarakat dan tokoh

75

Page 76:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

terpercaya agama.

Sumber media

Sumber media yang memberikan informasi lebih bagi masyarakat tripa di Darul Makmur adalah TV dimana mencapai angka 85,3% dengan metro TV sebagai TV Favorit, sedangakan radio lokal yang mereka sering dengar adalah NaRa FM mencapai 41,4% dan mereka sering mendengar pada jam 12.00-15.00 WIB. Sedangkan Koran lokal yang sering mereka baca adalah serambi Indonesia yang mencapai 70,7%, dan mereka membacanya hamper setiap hari.

F. MODEL KONSEPTUAL YANG TELAH DIREVISI Dengan pemahaman yang lebih mendalam mengenai lokasi proyek, ancaman yang ada, dan segmen khalayak kunci, kita kini dapat menyelami rencana untuk kampanye Pride Rare lebih dalam. Hal ini termasuk merevisi model konsep untuk memasukkan faktor-faktor pendukung yang baru yang muncul pada saat survei kuesioner dan menentukan mitra yang tepat yang dapat membantu menyingkirkan rintangan serta menentukan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk dapat mengubah perilaku khalayak sasaran.

11.0 Model konseptual yang telah direvisi12.0 Mitra utama penyingkir hambatan13.0 Intervensi mitra pelengkap

76

Page 77:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

1. Model Konseptual Dengan Menggunakan Miradi

77

Faktor yg berkontribusi/ancaman tak langsung [kotak kuning] Ancaman langsung [kotak merah] Sasaran [lingkaran hijau]

Page 78:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Berdasarkan hasil verifikasi selama ini dilapangan dan ditambah dengan temuan dari survey KAP yang juga telah dilakukan beberapa waktu yang lalu mengindikasikan bahwa tidak ada perubahan apapun dari model konseptual yang ada saat ini, sehingga tidak diperlukan upaya revisi terhadap model konsep yang ada karena masih mengacu pada model konsep yang ada.2. MITRA UTAMA PENYINGKIR HALANGAN

Dalam program kampanye penyelamatan Rawa Tripa saat ini YEL akan melakukan kampanye penyadartahuan masyarakat mengenai fungsi dan manfaat hutan bagi kehidupan melalui kampanye bangga itu sendiri, dan juga melakukan upaya penyingkiran halangan melalui advokasi kebijakan pemerintah Nagan Raya terhadap kegiatan penerapan konsep tata ruang bagi perlindungan kawasan tripa nantinya. Namun begitu YEL secara kelembagaan juga menilai masih ada keterbatasan terhadap segala sumberdaya yang ada sehingga juga diperlukan pelibatan lembaga mitra lainnya yang akan sama – sama juga mengawal proses penyelamatan rawa tripa itu sendiri. YEL dalam hal ini sedang membangun kemitraan dengan lembaga manapun yang hari sama – sama konsen dengan isu tripa sehingga dengan banyak elemen kelembangan yang terbangun maka akan lebih solid dalam menjalankan kegiatan penyelamatan rawa tripa saat ini. BPKEL salah satunya lembaga bentukan Pemprop yang saat ini juga cukup konsen dengan isu – isu yang sedang terjadi di tripa, tapi sebenarnya masih banyak lembaga lainnya yang juga sangat konsen dengan permasalahan di tripa seperti Walhi Aceh, YLI, ICRAF, LBH dan sejumlah lembaga lainnya yang juga masih mengambil perhatian lebih terhadap penyelamatan rawa tripa.

Dalam melakukan semua kegiatan di rawa tripa, YEL akan melihat bahwa ada banyak hal yang akan dikerjakan sendiri dan juga yang harus ada pelibatan kemitraan yang solid dalam hal menggalang kekuatan demi pencapaian tujuan lembaga dan lingkungan itu sendiri. YEL juga menyadari pembagian peran dalam menjalin sebuah kerja kemitraan sungguh sesuatu yang tidak dapat dinafikan sehingga diharapkan akan melahirkan sebuah kerjasama yang saling menutupi atas keterbatasan kemampuan dan upaya penjangkauan terhadap program yanga ada. Dan disinilah managemen koloboratif harus terbangun dengan baik demi sebuah pencapaian bersama.

78

Page 79:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

G. STRATEGI KAMPANYE

Berdasarkan penelitian terhadap khalayak sasaran dan kajian revisi model konseptual, tim perancang kampanye melaksanakan langkah-langkah berikut untuk mengembangkan strategi untuk meraih khalayak utama dan pesan-pesan yang sesuai bagi segmen sasaran tersebut.

14.0 Tangga Manfaat15.0 Sasaran SMART 16.0 Bauran pemasaran17.0 Pesan-pesan Kampanye18.0 Rencana Pemantauan

79

Page 80:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

1. BROP

RANGKUMAN EKSEKUTIF

Apa: Untuk mengurangi ancaman terhadap ekosistem Rawa Tripa yang merupakan habitat dari satwa endemic dan terancam punah, orangutan sumatera (Pongo abelii), akan dilakukan advokasi terhadap penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nagan Raya. Rencana Tata Ruang (RTRWK) ini direncanakan akan dibangun secara partisipatif dengan melibatkan berbagai stakeholder terkait di Tripa. Melalui RTRWK ini, diharapkan ada upaya perlindungan terhadap Rawa gambut Tripa yang lebih konkrit melalui penetapannya sebagai kawasan lindung. Proses penyusunan RTRWK ini juga akan disertai dengan program kampanye/penyadaran baik di level pengambil kebijakan di pemerintahan kabupaten maupun di level masyarakat untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang nilai penting kawasan, berbagai perangkat/aturan hukum terkait dengan rawa gambut serta pilihan-pilihan bentuk perlindungan dan pengelolaan Rawa Tripa ke depan. Siapa: Dalam hal ini Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) bertindak sebagai pendamping mitra utama yaitu Bappeda Kabupaten Nagan Raya dalam menyusun RTRWK Nagan Raya. Instansi/lembaga lain yang juga akan terlibat dalam program ini antara lain Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Nagan Raya, Dinas PU/Kimpraswil atau Dinas Tata Ruang, DPRK, lembaga kemukiman, masyarakat, LSM dan pihak lain yang terkait. Selain di level kabupaten, di level propinsi juga akan melibatkan beberapa pihak antara lain Bappeda NAD, Dishutbun NAD, LSM dan tim Aceh Green. Dukungan utama dana serta beberapa bantuan teknis diperoleh dari RARE. Dukungan dana juga diperoleh dari Pan Eco dan Australian Orangutan Project (AOP). Kapan: Jangka waktu pelaksanaan 1 tahun dimulai dari bulan Juli 2009 sampai dengan Juni 2010Bagaimana: YEL melalui program konservasi rawa yang sedang dijalankan memiliki sedikit dana dari Pan Eco untuk mengawal proses ini. Dukungan dana tambahan (U$ 10000) diharapkan berasal dari RARE. Dukungan dana tambahan juga diharapkan berasal dari AOP namun masih menunggu proses pengajuan proposal ke AOP. Long term commitment untuk keberlanjutan upaya perlindungan Rawa Tripa juga diharapkan dari pengambil kebijakan di pemkab Nagan Raya terutama Bappeda dan Dinas Kehutanan. Bappeda secara khusus telah meminta YEL untuk membantu dalam penyusunan RTRWK Nagan Raya. Selain itu dalam draft awal RTRWK yang sudah dibuat Bappeda, mereka telah mengusulkan Rawa Tripa untuk menjadi kawasan lindung. YEL sendiri secara kelembagaan juga memiliki komitmen jangka panjang untuk upaya penyelamatan dan perlindungan Tripa yang merupakan bagian dari skema proyek Rawa di pantai barat Aceh.

OBJECTIVETujuan

80

Page 81:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Tujuan dari proyek ini adalah untuk terbangunnya secara partisipatif sebuah Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK) Nagan Raya yang mendukung upaya perlindungan dan penyelamatan rawa gambut Tripa yang merupakan habitat penting satwa sangat terancam punah, orangutan sumatera (Pongo abelii) serta menunjang kehidupan masyarakat di sekitarnya. Hasil konservasi yang diharapkan adalah adanya status hukum yang melindungi rawa gambut Tripa.

Objective1. Menjelang Desember 2009,

Metodologi yang digunakan dalam penilaian BROP:Pendekatan yang akan digunakan dalam membangun Rencana Tata Ruang Kabupaten Nagan Raya adalah pendekatan partisipatif. Yang dimaksud dengan partisipatif adalah melibatkan berbagai stakeholder terkait termasuk masyarakat dalam proses penyusunan RTRWK ini.

Sebagai langkah awal akan dilakukan pengumpulan data-data yang dibutuhkan untuk menunjang proses penyusunan rencana Tata Ruang, khususnya data-data yang terkait dengan Rawa gambut Tripa, diantaranya data mengenai ekologi, sosek dan lain lain. Sejalan dengan pengumpulan data, juga akan dilakukan peningkatan kapasitas stakeholder baik di masyarakat maupun pemerintah kabupaten dan stakeholder terkait lainnya dalam hal penyusunan tata ruang.

Langkah selanjutnya adalah penyusunan Rencana Tata Ruang yang partisipatif, yang dalam hal ini prosesnya mencakup hearing, pembuatan draft tata ruang, konsultasi publik, revisi draft tata ruang, dan kampanye di media. Langkah akhir adalah pengesahan draft tata ruang oleh DPRK Nagan Raya. Metodologi implementasi:1. Pengumpulan dataLangkah awal yang akan dilakukan adalah pengumpulan berbagai data yang dibutuhkan. Adapun data-data yang dikumpulkan mencakup:

Data kearifan lokal masyarakat terutama yang terkait dengan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam Data sosial ekonomi masyarakat yang berada di sekitar kawasan rawa gambut Tripa Keterkaitan antara masyarakat lokal dan Rawa Tripa ditinjau dari aspek sosial, ekonomi dan budaya. Nilai ekologis Rawa Tripa, yang mencakup kekayaan keanekaragaman hayati, jasa lingkungan (hidrologis dan lain lain), dan dampak kehilangannya Data gambut di Tripa dan potensi ekonominya. Peta kawasan, peta pemanfaatan lahan, HGU dan lain lain

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data-data ini antara lain wawancara, diskusi (formal/informal), observasi lapangan, studi pustaka dan penelitian/survey. Beberapa dari data-data ini dikumpulkan sejalan dengan pelaksanaan kegiatan kunjungan lapangan yang dilakukan oleh staf YEL baik di program Kampanye Bangga maupun program lainnya yang sedang dilaksanakan di wilayah Tripa, antara lain melalui program mobile unit.

Sedangkan pengumpulan data kearifan lokal masyarakat Tripa terutama yang terkait dengan pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam di rawa akan dilakukan secara khusus melalui pertemuan kemukiman. Sedangkan data sosial ekonomi masyarakat diperoleh melalui sebuah penelitian/survey.

81

Page 82:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

2. Peningkatan kapasitas stakeholder Sejalan dengan kegiatan pengumpulan data, dilakukan juga upaya – upaya peningkatan kapasitas stakeholder, yang meliputi masyarakat, pemerintah kabupaten, universitas dan LSM lokal. Melalui peningkatan kapasitas ini diharapkan stakeholder terkait dapat memiliki pemahaman yang cukup mengenai berbagai aspek yang dibutuhkan dalam penyusunan Rencana Tata Ruang, yang mencakup:

Pemahaman tentang nilai penting kawasan (keanekaragaman hayati, fungsi ekologis, sosial dan ekonomi yang berkelanjutan, dan dampak dari kehilangan kawasan

Pengetahuan tentang peraturan-peraturan perundangan yang terkait dengan kawasan Pengetahuan mengenai pemetaan (sederhana untuk level masyarakat) dan GIS (untuk stakeholder pemerintah) Pemahaman mengenai tahapan penyusunan RTRWK yang partisipatif (level kabupaten). Informasi mengenai berbagai pilihan pengelolaan Rawa Tripa

Peningkatan kapasitas akan dilakukan melalui berbagai metode antara lain:

Kampanye baik melalui media cetak, pertemuan-pertemuan dan media lainnya. Kampanye dilakukan di berbagai level, baik di level masyarakat maupun pengambil kebijakan di level kabupaten.

Pelatihan/training Distribusi materi-materi (misalnya buku, lembar fakta/lembar informasi dll) yang terkait denga Rawa Tripa.

3. Sosialisasi Rencana Tata Ruang dan Wilayah Propinsi NAD Mengingat rencana tata ruang merupakan merupakan matra keruangan dari rencana pembangunan daerah dan bagian dari pembangunan nasional, ketiga tingkatan (RTRW Nasional, RTRW Propinsi dan RTRW Kabupaten) mempunyai hubungan keterkaitan satu sama lain serta dijaga konsistensinya baik dari segi substansi maupun operasionalisasinya. Sehingga dalam penentuan kawasan prioritas kabupaten harus memperhatikan kawasan prioritas dalam RTRW propinsi dan kawasan andalan/tertentu dalam RTRW Nasional. Untuk itu, sebelum memasuki tahap penyusunan RTRW Kabupaten perlu dilakukan sosialisasi RTRW Propinsi kepada stakeholder di kabupaten Nagan Raya, sehingga penyusunan RTRW Kabupaten Nagan Raya nantinya tidak akan bertentangan dengan RTRW Propinsi, terutama terkait dengan beberapa kawasan prioritas/penting yang telah ditetapkan dalam RTRW propinsi. Kegiatan sosialisasi RTRW propinsi ini akan dilaksanakan dalam bentuk seminar dan akan dijalankan oleh tim dari propinsi NAD, dan dalam hal ini akan dikoordinir oleh tim Aceh Green Propinsi NAD.

4. Penyusunan draft Rencana Tata Ruang Kabupaten Nagan Raya yang partisipatifTahapan selanjutnya adalah penyusunan draft RTRW Kabupaten Nagan Raya. Mengingat sebelumnya Bappeda juga sudah menyiapkan draft Rencana Tata Ruang, maka perlu dilakukan peninjauan ulang (evaluasi) terhadap draft tata ruang ini. Selanjutnya draft ini disempurnakan berdasarkan acuan dari RTRW propinsi NAD dan berbagai data yang telah dikumpulkan. Dalam proses penyusunan RTRW Kabupaten peran serta masyarakat harus terlibat dalam seluruh proses dimulai dari tahap persiapan sampai pada tahap pengesahan. Salah satu bentuk partisipasi masyarakat yang dapat diberikan adalah informing. Informing disini maksudnya pemerintah dan perencana berkewajiban untuk menginformasikan perihal penyusunan RTRW kepada masyarakat dan masyarakat

82

Page 83:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

berhak untuk ikut serta dalam penyusunannya. Bentuk keikutsertaannya adalah dengan memberi usulan, masukan, keberatan dan sebagainya terhadap draft RTRW yang disusun (Bagan 1)

Bagan 1. Mekanisme keterkaitan masyarakat, pemerintah dantim penyusun dalam proses penyusunan RTRW Kabupaten

5. Sosialisasi draf RTRW Kabupaten dan Konsultasi publikDraft RTRW Kabupaten yang telah disusun kemudian disosialisasikan dan dikonsultasikan ke berbagai pihak untuk memperoleh tanggapan, masukan, dan usulan lebih lanjut. Sosialisasi akan dilakukan melalui media (baik cetak maupun elektronik), hearing, pertemuan-pertemuan desa dan kemukiman dan lain lain. Juga akan dilakukan konsultasi hukum terhadap draft RTRWK. Dalam proses sosialisasi, sebagaimana disebutkan di atas, keterlibatan masyarakat akan sangat didorong, terutama masyarakat yang berada disekitar kawasan dan merasakan langsung dampak kerusakan dan kehilangan rawa Tripa. 6. Revisi draft RTRWKTahapan selanjutnya adalah revisi draft RTRWK berdasarkan berbagai masukan, usulan, tanggapan atau sanggahan yang diperoleh selama proses sosialisasi. 7. Pengesahan RTRW Kabupaten Nagan RayaPenetapan RTRW Kabupaten menjadi peraturan daerah dilakukan oleh DPRD Kabupaten. Langkah awal dari proses penetapan RTRW Kabupaten dimulai dengan mempresentasikan konsep akhir dari rencana tata ruang oleh tim penyusun dihadapan DPRD Kabupaten untuk dibahas sebagai rancangan perda. Selanjutnya konsep rencana tata ruang yang telah disempurnakan ditetapkan sebagai suatu perda melalui sidang paripurna DPRD Kabupaten (Bagan 2).

83

Page 84:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Bagan 2. Tahapan dalam proses legalisasi RTRW Kabupaten

Sangat disadari bahwa sebuah produk Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten yang didalamnya menetapkan Rawa gambut Tripa sebagai sebuah kawasan lindung tidak serta merta menjamin bahwa kawasan ini akan terlindungi sepenuhnya. Perlu dilakukan berbagai langkah tindak lanjut untuk menjamin bahwa pelaksanaan upaya perlindungan terhadap Tripa dapat berjalan sepenuhnya dan ancaman terhadap kawasan dapat dikurangi. Untuk itu perlu dilakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan pemanfaatan illegal dari kawasan Tripa. Dan hal ini akan menjadi tugas dan tanggung jawab Dinas Kehutanan dan Perkebunan Nagan Raya. Dishutbun Nagan Raya sendiri dalam beberapa tahun anggaran ini terus menambah jumlah Polhut yang akan melakukan pengawasan di berbagai kawasan lindung yang ada di Kabupaten Nagan Raya.

84

Page 85:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Sementara itu upaya peningkatan kesadaran kesadaran masyarakat dan pemerintah daerah akan nilai penting kawasan dan kesadaran untuk menjaganya dilakukan secara intensif melalui kegiatan kampanye bangga. Beberapa program pengembangan masyarakat yang menawarkan alternatif sumber pendapatan dengan memanfaatkan potensi lokal dan berwawasan lingkungan juga akan dilaksanakan bagi masyarakat sekitar Tripa. Sehingga diharapkan bentuk-bentuk pemanfaatan sumberdaya alam Tripa yang tidak lestari oleh masyarakat Tripa dapat dikurangi.

Reancana MonitoringUntuk memonitor perubahan-perubahan yang terjadi maka akan dilakukan pengukuran antara lain:

Respon jangka pendek: Luasan kawasan yang di lindungi di rawa Tripa Penurunan areal hutan rawa Tripa yang dikonversi Tidak adanya ijin baru HGU yang dikeluarkan di Rawa Tripa

Respon jangka menengah: Pengukuran keanekaragaman hayati yang berada di Rawa Tripa

Respon jangka panjang: Peningkatan luas tutupan hutan di

Para MitraPara pemangku kepentingan utama yang terlibat dalam proyek atau mereka yang akan mempengaruhi kesuksesan proyek antara lain:

1. Tim YEL yang terdiri dari Kepala Proyek, satu orang staf lapangan dan satu orang GIS, yang berperan dalam memberikan bantuan teknis dan advokasi dalam penyusunan rencana tata ruang

2. Bappeda Nagan Raya, sebagai mitra pelaksana utama penyusunan rencana tata ruang kabupaten.3. Dishutbun, Dinas PU/Kimpraswil merupakan instansi pemerintah lainnya yang akan terlibat dalam penyusunan rencana tata ruang.4. Perwakilan masyarakat yang berperan dalam memberi masukan/usulan/tanggapan/sanggahan terhadap rencana tata ruang yang disusun pemerintah.5. DPRK selain berperan memberikan masukan juga mengesahkan final draft RTRWK

Yayasan Ekosistem Lestari (YEL)Yayasan Ekosistem Lestari adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang fokus pada konservasi, pendidikan lingkungan hidup dan kemanusiaan. Sejak tahun 2006, pasca tsunami, Yayasan Ekosistem Lestari sudah bekerja di pantai barat Aceh dengan misi awal adalah program kemanusiaan. Program ini kemudian diikuti dengan program konservasi rawa, terutama tiga rawa di pantai barat Aceh yaitu rawa Singkil, rawa Kluet dan rawa Tripa. Dalam upaya konservasi rawa Tripa, YEL mendapat dukungan dari pemprov NAD terutama tim Aceh Green, untuk mengadvokasi rencana tata ruang wilayah kabupaten Nagan Raya, sehingga RTRWK Nagan Raya memberikan status perlindungan yang kuat terhadap kawasan Rawa Tripa. Advokasi ke kebijakan pemerintah daerah untuk mendorong peningkatan status perlindungan suatu kawasan bernilai ekologis tinggi juga telah dilaksanakan YEL di wilayah Batang Toru, Sumut.

85

Page 86:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Tim proyekTim proyek advokasi rencana tata ruang wilayah kabupaten Nagan Raya terdiri dari kepala proyek, GIS specialist dan staf lapangan. GIS specialist yang terlibat dalam program ini adalah GIS specialist yang sebelumnya terlibat dalam proyek YEL di Batang Toru. Sehingga diharapkan dengan pengalaman yang diperoleh selama pelaksanaan program di Batang Toru dapat membantu proyek di Tripa. Sedangkan staf lapangan yang akan dilibatkan dalam proyek ini adalah orang lokal yang pernah bekerja di NGO setempat dan sangat paham dengan kondisi lokal baik wilayah maupun masyarakatnya. Staf lokal ini sebelumnya juga banyak membantu YEL dalam mengumpulkan berbagai data lapangan terkait dengan rawa Tripa. Untuk pimpinan proyek, hingga kini masih lowong. Namun demikian tim ini berada di bawah pengawasan Project Leader Rawa yang langsung mengawasi di lapangan serta dibawah supervisi Direktur Pendidikan/PPLH YEL dan Manajer Program Outreach and Education YEL. Tim proyek spatial plan (advokasi RTRWK Nagan Raya) juga akan banyak bekerja sama dengan tim-tim penjangkauan dan penyadaran lainnya terutam dengan tim Kampanye Bangga dan Mobile Unit.

Jadwal Penyingkiran HalanganJadwal penyingkiran halangan secara mendetil adalah sebagai berikut :

Kegiatan Tahun 2009 Tahun 2010Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Penjangkauan masyarakat dan peningkatan pengetahuan mengenai nilai penting kawasan melalui kampanye banggaPengumpulan dataPeningkatan kapasitas stakeholder melalui trainingSosialisasi RTRW Propinsi NADPenyusunan draft RTRWK Nagan RayaSosialisasi RTRWK dan konsultasi publicRevisi draft tata ruangPengesahan RTRWK

Biaya – Biaya

No. Kegiatan Jumlah RARE Pan Eco1. Honor Tim proyek

Kepala proyek US$ 3600 US$ 0 US$ 360086

Page 87:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

GIS speciaiist US$ 3600 US$ 0 US$ 3600Staf lapangan US$ 1200 US$ 0 US$ 1200

2. Pengumpulan dataPertemuan desa/kemukiman (6 kali) US$ 1200 US$ 1200 US$ 0Survey sosek US$ 500 US$ 0 US$ 500

3. Peningkatan kapasitas stakeholderTraining pemetaan untuk masy US$ 500 US$ 500 US$ 0Training GIS US$ 300 US$ 300 US$ 0Seminar untuk stakeholder pemkab US$ 500 US$ 500 US$ 0Materi kampanye (cetak) US$ 600 US$ 600 US$ 0

4. Sosialisasi RTRW PropinsiPertemuan stakeholder (3 kali) US$ 600 US$ 0 US$ 600

5. Penyusunan draft RTRWKPertemuan dan workshop US$ 2000 US$ 2000 US$ 0

6. Sosialisasi draft RTRWKMedia kampanye US$ 500 US$ 500 US$ 0Pertemuan-pertemuan (konsultasi public) US$ 800 US$ 800 US$ 0Sosilisasi di masyarakat US$ 1000 US$ 1000 US$ 0Konsultasi hokum US$ 250 US$ 250 US$ 0Sosialisasi ke propinsi US$ 500 US$ 500 US$ 0

7. Revisi draft RTRWKPertemuan dan workshop US$ 1000 US$ 1000 US$ 0

8. Pengesahan RTRWKSeminar/pertemuan US$ 500 US$ 500 US$ 0

9. Operasional proyek US$ 1200 US$ 350 US$ 950US$ 10000 US$

2. TANGGA MANFAAT KAMPANYE BANGGA RAWA TRIPA

87

Tema: “Masyarakat yang peduli Rawa Tripa secara berkelanjutan”

“Saya adalah salah seorang masyarakat Rawa Tripa yang peduli”

“Saya akan mengajak keluarga saya untuk juga peduli dengan Rawa Tripa ”

Terlindunginya ekosistem rawa tripa sebagai habitat satwa liar

Terhindarnya pemukiman penduduk dari banjir yang sering datang setiap musim hujan

Mengembalikan hasil kandungan rawa sebagai sumber kehidupan pemenuhan kebutuhan masyarakat sekitar rawa tersebut

Masyarakat sudah mulai mendiskusikan kondisi

Rawa Tripa saat ini dengan warga lain dan Keuchik/Tuha Peut di kampong saya.

Masyarakat sudah mau terlibat dalam upaya penyusunan petisi yang akan diusulkan dalam bentuk rancangan qanun

“Saya adalah salah seorang “penyelamat” Hutan Rawa Tripa”

“Saya merasa sebagai “masyarakat Rawa Tripa yang bertanggung jawab”

Mengembalikan fungsi ekologis rawa tripa sebagai ekosistem satwa liar khususnya orangutan sumatera

Memberikan manfaat ekonomi secara berkelanjutan bagi masyarakata sekitara kawasan tripa tersebut

Masyarakat sudah mau terlibat langsung dalam menjaga keutuhan kawasan

Perilaku yang diharapkan dari mayarakat tripa : Masyarakat menjadi sadar akan fungsi dan nilai manfaat secara berkelanjutan dan mau ikut terlibat dalam upaya penyelamatan dan pelestarian hutan rawa tripa saat ini.

Atribut perilaku

Manfaat secara fungsi

Manfaat secara

emosional

Page 88:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

3. INTERVENSI MITRA

Dalam program kampanye penyelamatan Rawa Tripa saat ini YEL akan melakukan kampanye penyadartahuan masyarakat mengenai fungsi dan manfaat hutan bagi kehidupan melalui kampanye bangga itu sendiri, dan juga melakukan upaya penyingkiran halangan melalui advokasi kebijakan pemerintah Nagan Raya terhadap kegiatan penerapan konsep tata ruang bagi perlindungan kawasan tripa nantinya. Namun begitu YEL secara kelembagaan juga menilai masih ada keterbatasan terhadap segala sumberdaya yang ada sehingga juga diperlukan pelibatan lembaga mitra lainnya yang akan sama – sama juga mengawal proses penyelamatan rawa tripa itu sendiri. YEL dalam hal ini sedang membangun kemitraan dengan lembaga manapun yang hari sama – sama konsen dengan isu tripa sehingga dengan banyak elemen kelembangan yang terbangun maka akan lebih solid dalam menjalankan kegiatan penyelamatan rawa tripa saat ini. BPKEL salah satunya lembaga bentukan Pemprop yang saat ini juga cukup konsen dengan isu – isu yang sedang terjadi di tripa, tapi sebenarnya

88

Page 89:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

masih banyak lembaga lainnya yang juga sangat konsen dengan permasalahan di tripa seperti Walhi Aceh, YLI, ICRAF, LBH dan sejumlah lembaga lainnya yang juga masih mengambil perhatian lebih terhadap penyelamatan rawa tripa.

Dalam melakukan semua kegiatan di rawa tripa, YEL akan melihat bahwa ada banyak hal yang akan dikerjakan sendiri dan juga yang harus ada pelibatan kemitraan yang solid dalam hal menggalang kekuatan demi pencapaian tujuan lembaga dan lingkungan itu sendiri. YEL juga menyadari pembagian peran dalam menjalin sebuah kerja kemitraan sungguh sesuatu yang tidak dapat dinafikan sehingga diharapkan akan melahirkan sebuah kerjasama yang saling menutupi atas keterbatasan kemampuan dan upaya penjangkauan terhadap program yanga ada. Dan disinilah managemen koloboratif harus terbangun dengan baik demi sebuah pencapaian bersama.

4. SASARAN SMART OBJECTIVE

Sasaran Pengetahuan

Masyarakat Petani Sawit Darul Makmur

Sasaran SMART 1 Pada bulan Juni 2010, 65% masyarakat rawa tripa tahu akan fungsi dan manfaat hutan Rawa Tripa

Sasaran SMART 2 Pada bulan Juni 2010, 70% masyarakat rawa tripa khususnya masyarakat Kec. Darul Makmur tahu akan penyebab rusaknya hutan Rawa Tripa saat ini

Sasaran SMART 3 Pada bulan Juni 2010, 65% masyarakat rawa tripa di Kec. Darul Makmur dan Babah Rot tahu akan batas kawasan hutan Rawa Tripa

Sasaran Sikap

Masyarakat Petani Sawit Darul Makmur

Sasaran SMART 1 Pada bulan Juni 2010, 65% masyarakat rawa tripa di Kec. Darul Makmur dan Babah Rot sudah berbicara dengan siapapun mengenai kondisi dan upaya penyelamatan hutan Rawa Tripa tersebut

Sasaran SMART 2 Pada bulan Juli 2009, 30% masyarakat rawa tripa khususnya masyarakat Kec. Darul Makmur sudah ikut dilibatkan langsung dalam

89

Page 90:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

upaya penyelamatan hutan Rawa Tripa

Sasaran SMART 3 Pada bulan Juni 2010, 65% masyarakat rawa tripa khususnya masyarakat Kec. Darul Makmur sudah ikut terlibat langsung dalam upaya penyelamatan dan pelestaraian hutan Rawa Tripa

Sasaran SMART 4 Pada bulan Juni 2010, 50% masyarakat rawa tripa khususnya masyarakat Kec. Darul Makmur tidak lagi mengalami kendala dalam upaya menyelesaikan konflik lahan dengan pihak perusahaan di kawasan Rawa Tripa

Sasaran SMART 5 Pada bulan Juni 2010, 60% masyarakat rawa tripa di Kec. Darul Makmur dan Babah Rot sudah menyusun Draf Petisi pelestarian rawa tripa untuk diusulkan dalam bentuk Qanun Mukim perlindungan hutan Rawa Tripa

Sasaran Perubahan Perilaku

Masyarakat Petani Sawit Darul Makmur

Sasaran SMART 1 Pada bulan Juni 2010, 55% masyarakat rawa tripa sudah mulai memberikan nasehat dan informasi mengenai pentingnya menyelamatkan dan melestarikan hutan Rawa Tripa

Sasaran SMART 2 Pada bulan Juni 2010, 50% masyarakat rawa tripa sudah mulai menegur jika ada warga masyarakat yang masih membuka lahan yang termasuk dalam kawasan lindung dalam hutan Rawa Tripa

5. BAURAN PEMASARAN DAN PEMOSISIAN (Petisi/Qanun Mukim)

A. ProdukDalam kampanye bangga ini Produk yang ditawarkan adalah sebuah petisi yang berupa Qanun kemukiman untuk pelestarian Rawa Tripa dalam

kawasan tersebut. Dalam hal ini, melalui kampanye bangga suatu hari masyarakat akan diajak untuk ikut menyusun sebuah petisi yang mengikat semua pihak untuk mengupayakan pelestarian hutan tripa dari praktek pembukaan lahan yang kian tak terbendung.

B. Harga

90

Page 91:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Jadi harga yang ditawarkan dalam menyusun sebuah petisi ini adalah sebuah gagasan yang menyeluruh sehingga dapat memberikan sebuah konsep yang utuh dari petisi yang akan dilahirkan nantinya. Petisi ini juga sangat diharapkan dapat mewakili aspirasi semua pihak sehingga dalam penerapannya nanti tidak muncul sebuah perilaku yang dapat mengindahkan petisi yang sudah disepakati bersama.

C. TempatPetisi yang telah dilahirkan nantinya dan telah disetujui oleh semua pihak akan ditempatkan disekitar kawasan terlarang dan tempat – tempat umum,

seperti di kantor kecamatan dan kontor desa, puskesmas, tempat ibadah dan sekolah – sekolah. Disamping juga ditempat keramaian lainnya seperti pasar.

D. PromosiHasil survey telah menunjukkan bahwa dua Media yaitu Radio lokal seperti NaRa FM maupun koran lokal Serambi Indonesia mengambil peran penting

bagi masyarakat selaku kelompok sasaran kampanye nantinya yang dalam hal ini petisi tersebut akan coba dipromosikan melalui kedua media yang ada sehingga akan diharapkan akan tersosialisasikann secara luas.

E. Pemosisian Dalam hal ini petisi yang telah dibuat nantinya akan diposisikan pada tempat yang strategis yang mudah dilihat dan dijangkau oleh semua masyarakat,

sehingga diharapkan semua pihak dapat terus mengawasi mematuhi isi petisi tersebut.

BAURAN PEMASARAN DAN PEMOSISIAN (Tata Ruang)

A. ProdukDalam kampanye bangga ini Produk yang ditawarkan adalah sebuah Draft Tata Ruang kabupaten untuk khusus kawasan Hutan Rawa Tripa yang

diharapkan akan lahir sebuah kawasan lindung dalam kawasan tersebut yang nantinya akan dikonservasi sebagai upaya menyelamatkan hutan rawa yang masih tersisa tersebut saat ini. Dalam hal ini, draft tata ruang untuk kawasan rawa tripa tersebut diharapkan akan mampu memberikan status kawasan tertentu yang harus dilindungi untuk dikonservasi menjadi ecosystem habitat satwa liar, dan juga memperjelas kembali kawasan yang termasuk hutan adat masyarakat, dan kawasan izin garap lahan melalui HGU yang dipegang perusahaan sawit dan masayarakat, sehingga dengan ini diharapkan akan menjawab segala permasalahan yang muncul terkakit sengketa lahan antara masyarakat sekitar dengan perusahaan sawit yang selama ini masih mengantongi izin HGU dikawasan tersebut.

91

Page 92:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

B. Harga Jadi harga yang ditawarkan dalam menyusun sebuah tata ruang untuk kawasan tripa tersebut adalah sebuah konsep yang utuh yang mampu menjawab

aspirasi semua pihak sehingga dalam penerapannya nanti tidak muncul sebuah perilaku yang dapat mengindahkan butir – butir yang ada dalam draft tata ruang tersebut yang sudah disepakati bersama.

C. TempatDraft tata ruang yang telah dilahirkan nantinya dan telah disetujui oleh pemerintah propinsi diharapkan akan ditempatkan dalam sebuah Pergub

sehingga semua pihak dapat merujuk pada draft tersebut untuk nantinya semakin jelas status kawasan izin pemanfaatan kawasan tripa tersebut sebagaimana telah diatur dalam UU pemerintahan Aceh sendiri. Disamping itu draft tata ruang tersebut juga akan terus disosialisakan melalui kampanye bangga kepada khalayak sasaran target sehingga mereka dapat memahami status kawasan tersebut nantinya.

D. PromosiHasil survey telah menunjukkan bahwa dua Media yaitu Radio lokal seperti NaRa FM maupun koran lokal Serambi Indonesia mengambil peran penting

bagi masyarakat selaku kelompok sasaran kampanye nantinya yang dalam hal ini Draft Tata Ruang tersebut akan coba dipromosikan melalui kedua media yang ada sehingga akan diharapkan akan tersosialisasikann secara luas.

E. Pemosisian Dalam hal ini tata ruang yang telah dibuat nantinya akan diposisikan pada tempat yang strategis yang dapat dijangkau oleh semua pihak terutama

masyarakat luas, sehingga diharapkan semua pihak dapat terus merujuk pada tata ruang tersebut.6. PESAN – PESAN KAMPANYE

Pesan - Pesan Kampanye Untuk Masyarakat Darul Makmur

92

Jika saya (masyarakat Darul Makmur) ikut memberikan andil dalam proses penyusunan sebuah Petisi yang tertuang dalam qanun mukim untuk menyelamatkan hutan rawa tripa saat ini, ketimbang harus terus menggarap lahan, maka saya merasa seperti seorang masyarakat yang peduli dan bertanggungjawab, oleh sebab :

Menurut perkataan Pak Mukim dan para Tokoh Masyarakat banyak mengatakan bahwa inilah salah satu cara untuk mengikat semua masyarakat agar tidak lagi menggarap lahan demi keselamatan rawa tripa di daerah kita ;

Tetangga saya sendiri sangat andil mengikuti proses tersebut ;

Pihak LSM sendiri ikut terus membantu kami dalam menyelamatkan sumbermata pencaharian kami melalui rawa tersebut.

Page 93:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Pesan – Pesan Kampanye Rawa Tripa

93

Pesan – Pesan Awal : Rawa Tripa adalah jantung kehidupan masyarakat Rawa Tripa adalah penyedia jasa lingkungan yang baik Rawa Tripa adalah daerah resapan air dan benteng akhir tsunami Rawa Tripa adalah habitat satwa liar dan memiliki nilai keanekara-

gaman hayati yang tinggi

Pesan – Pesan Solusi : Pesan – Pesan Tindakan : Rawa Tripa akan selamat

apabila Masyarakat ikutandil dalam menjaga kelestarian hutan

Rawa Tripa juga akanselamat apabila ada petisi yang akan mengikat semua pihak untuk tidak lagi mem-buka lahan

Pesan – Pesan Penguatan : Pak Mukim dan pak geuchik serta sejumlah Tokoh Masyarakat mengharapkan kepada semua pihak untuk tidak membuka lahan kawasan tripa Pemerintah kabupaten Nagan Raya telah menyiapkan draf rancangan tata

ruang kawsan tripa yang akan diusulkan ke pemerintah propinsi

Profil Kelompok Target : Masyarakat Darul Makmur Sebagian dari mereka masih mengandalkan sektor pertanian padi sebagai

mata pencaharian utama keluarga mereka Banyak dari mereka yang berpendidikan rendah Mereka belum tahu arti pentingnya rawa tripa bagi kehidupan mereka Mereka belum ada niat untuk menyelamatkan rawa tripa Mereka belum tahu fungsi dan manfaat rawa tripa selama ini Banyak dari mereka yang masih hidup menengah ke bawah, sehingga

setiap hari mereka selalu disibukkan dengan berbagai persoalan pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga

Banyak dari mereka yang juga terlibat dalam kelompok perusakan hutan dan pembukaan lahan

Banyak dari mereka juga yang masih terlibat dalam persoalan konflik lahan antara mereka dan pihak perusahaan

Terus mengkampanyekan fungsi dan nilai manfaat rawa tripa bagi masyarakat

Mengawal proses penyusunan draft Petisi qanun mukim bagi penyelamatan rawa tripa

Mengadvokasi kebijakan pemerintah daerah terhadap penetapan tata ruang rawa tripa sebagai kawasan konservasi

Page 94:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

94

Page 95:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

95

Page 96:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

RENCANA PEMANTAUANMeninjau Ulang Teori Perubahan

Narasi Teori Perubahan Hasil Revisi (maksimum 175 kata)

Melalui kampanye bangga selama setahun mendatang akan diupayakan terlebih dahulu untuk mengkampanyekan peningkatan pengetahuan mengenai fungsi dan manfaat kawasan bagi masyarakat yang ada di 20 desa target secara khusus yang berada langsung dalam kawasan dan pihak lain yang berkepentingan bagi kawasan tersebut. Disamping itu akan diupayakan lahirnya sebuah Draft Petisi dari masyarakat yang akan diusulkan kepada pemerintah agar dapat meninjau kembali izin HGU yang pernah dikeluarkan kepada Perusahaan sawit dan Qanun Mukim mengenai pemanfaatan dan pengelolaan kawasan secara berkelanjutan yang diharapkan mampu mencegah dari ancaman pembukaan lahan baru, pembakaran lahan, pembalakan liar, dll. Namun demikian tidak tertutup kemungkinan pada tahun berikutnya akan diupayakan juga memperkenalkan mata pencaharian lain bagi masyarakat yang sesuai dengan potensi yang pernah tersedia dikawasan tersebut. Hal ini dapat dilakukan melalui penggalangan kekuatan sumber daya yang ada dilembaga sendiri dan lembaga mitra lainnya dengan mengupayakan pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan tanpa mengindahkan perinsip HCVF. Dan diharapkan juga akan ditetapkan status kawasan lindung melalui kebijakan tata ruang kawasan tersebut yang nantinya dapat dikonservasi kembali menjadi ekosistem yang utuh bagi penghidupan masyarakat dan satwa liar demi kelestarian rawa tripa secara berkelanjutan.

96

Belum adanya rencana tata ruang wil. Kab.

Tidak adanya sinergisitas satuan kerja pemerintah

Lemahnya koordinasi antar dinas pemerintah

Pemberian izin HGU oleh Pemerintah

Alih Fungsi lahan

Hutan Rawa Tripa

Alih fungsi lahan dan atau pembukaan lahan

Masyarakat tidak lagi membuka lahan dalam kawasan tripa

Masyarakat ikut membuat petisi untuk mengusulkan peninjau HGU

Diskusi mengenai tata guna lahan desa dan arti pentingnya kawasan

Adanya dukungan penyelamatan rawa tripa dari semua pihak

Penataan tata ruang kawasan hutan rawa tripa

Meningkatkan fungsi ekologi dan manfaat rawa tripa kepada masyarakat

Pada bulan Juni 2010, diharapkan 65% mayarakat tidak lagi membuka lahan kawasan tripa dan mengupayakan penyelamatannya

Pada bulan Juni 2010, diharapkan 55% mayarakat sudah mulai memberikan nasehat mengenai pentingnya menyelamatkan rawa tripa dan menegur siapapun yang membuka lahan

Pada Juni 2010, diharapkan sudah lahir sebuah Petisi mngenai peninjauan kembali izin HGU perusahaan oleh masyarakat

Pada bulan Juni 2010, diharapkan 65% masyarakat Tripa sudah ikut membicaraka dengan siapapun mengenai kondisi rawa tripa saat ini dan upaya penyelamata

Pada bulan Juni 2010, diharapkan sudah lahir sebuah usulan draft tata ruang baru mengenai kawasan tripa sebagai kawasan

Pada bulan Juni 2010, diharapkan 60% masyarakat Tripa sudah ikut menyusun draft qanun mukim untuk perlindungan dan pengeloasan kawasan

Pada bulan Juni 2010, diharapkan 65% masyarakat Tripa sudah tahu akan fungsi dan manfaat ekologis kawasan tripa

Meningkatkapengetahuan masyarakat mengenai fungsi/manfaat kawasan

Terus mensosialisasikan pentingnya kawasan dan bersama-sama menyusun draft petisi peninjuan ulang HGU perusahaan

Mengawal dan mengusulkan tata ruang baru untuk pemerintah

membangun partisipasi msyarakat agar dapat terus membuka ruang diskusi mengenai tripa

Memberikan dorongan sikap yang kuat dengan mengikat dalam satu kepentingan bersama

Survey pra dan pasca pelaksaan kampanye

Mengawal dalam menyusun petisi untuk diusulkan pemerintah

Mengawasi masyarakat yang membuka lahan dalam kawasan tripa

Pngamatan dan diskusisecara rutin

Survey pra dan pasca pelaksaan kampanye

Survey pra dan pasca pelaksaan kampanye

Pengamatan dan diskusisecara rutin

Survey pra dan pasca pelaksaan kampanye

Survey pra dan pasca pelaksaan kampanye dan Survey kesiapan dan tindakan

Page 97:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

7. RENCANA PEMANTAUAN

A. Khalayak Sasaran Sekunder : Masyarakat Luas Tripa (Darul Makmur dan Babah Rot)Rencana Aksi Rencana Pemantauan Resiko Utama

Semua Khalayak Sasaran

KunciyFokus Hasil yang diperlukan

Tujuan Kunci2

Kegiatan Kunci

Alat yang diperluka

n

Mitra

Ukuran Metode Target Frekuensi Sosial-politik

Ilmiah/lainnya

Untuk semua Masyarakat Tripa Sasaran konservasi : Upaya penyelamatan rawa tripa yang tersisa seluas ± 24.000 Ha lebih

mengurangi masyarakat yang membuka lahan oleh masyarakat dikawasan hutan yang tersisa

30% Masyarakat kawasan tripa tidak lagi membuka lahan

Tidak adanya lagi konversi di lahan primer, sehingga lahan tersisa seluas ± 24.000 Ha lebih tetap terjaga

Pesan-pesan emosional : ditanamkan dalam pertemuan individual masyarakat, kegiatan keagamaan, kegiatan lomba, dll

Kesukarelawan masyarakat

Tim MU.2, RSPO dan Tim YEL sendiri

sejumlah masyarakat yang tidak lagi membuka lahan

Survey pra dan pasca kampanye

Menurunnya angka pembukaan lahan sebesar 30%

Juni 2010 Adanya pemilu tahun 2009 mungkin dapat menghambat pencapaian tujuan

Tidak ada

Sasaran pengurangan Ancaman :Membuat draft petisi tentang pengusulan peninjauan kembali izin HGU perusahaan dan mengawal proses kebijakan

Masyarakat desa yang ada di kawasan Rawa Tripa

30% Masyarakat kawasan tripa ikut menandatangani petisi tersebut

Masyarakat tripa mau terlibat dalam penyusunan draft petisi

Melatih merancang draf petisi

Kesukarelawan masyarakat

Geuchik, tuha peut, tokoh agama, tokoh masyarakat lainnya yang berpen

sejumlah masyarakat yang ikut menandatangani petisi tersebut

Survey pra dan pasca kampanye

30% meningkatnya masyarakat dalam menandatangani isi petisi

Juni 2010 Pemerintah propinsi menghiraukan isi petisi

Tidak ada

2

97

Page 98:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

tata ruang tripa garuhB. Khalayak Sasaran Utama : Petani Sawit Darul Makmur

Rencana Aksi Rencana Pemantauan Resiko Utama

Tingkatan Perubahan Perilaku

Kunci Fokus Hasil yang diharapkan

Sasaran-sasaran kunci

Kegiatan Kunci

Alat yang diperlukan

Mitra Ukuran Metode Target Frekuensi

Sosial-politik

Ilmiah/Lainnya

Khalayak sasaran : Petani Sawit Darul MaKmur dan Babah RotTahap Perenungan(Pengetahuan)

2a Penyelamatan Rawa Tripa yang disebabkan oleh pembukaan lahan

Meningkatnya Pengetahuan tentang nilai manfaat dan fungsi penting rawa tripa bagi kehidupan

65 % masayarakat petani sawit di 20 desa paham tentang nilai penting kawasan bagi penyangga kehidupan

Pesan-pesan kognitif: ditanamkan melalui radio, poster, brosur, ceramah agama dan pertemuan masyarakat

Materi poster, brosur, buklet, laptop, LCD, Powerpoint, ATK

Tim MU.2, RSPO dan Tim YEL sendiri

Perubahan dalam pengetahuan

Survei pra/Pasca Kampanye

MeningkatPengetahuan sebesar 65%

Juni 2010

Tidak ada Tidak ada

Tahap Persiapan(Sikap)

2b Kepedulian dan dukungan terhadap upaya penyelamatan rawa tripa dengan tidak lagi membuka lahan

Kepedulian dalam upaya penyelamatan rawa tripa

Pada Juni 2010, 65% masyarakat di 20 desa mempunyai kepedulian dalam upaya penyelamatanrawa tripa

Pesan-pesan emosional : ditanamkan dalam pertemuan individual masyarakat, kegiatan keagamaan, kegiatan lomba, dll

Materi poster, brosur, buklet, laptop, LCD, Pin, Stiker, kaos serta topi

Geuchik, tuha peut, tokoh agama, tokoh masyarakat lainnya yang berpengaruh

Perwujudan dalam sikap

Survei pra/pasca

Meningkatnyadukungan sebesar 65%

Juni 2010

Kurangnya dukungan dari Geuchik, tuha peut, pemuka agama, dan tokoh masyarakat

Tidak ada

Tahap Validasi(Sikap)

2c Mulai terlibat dalam upaya penyelamata n rawa tripa

Meningkatnya rasa kepedulian dan

Pada Juni 2010, 65% masyarakat di 20 desa sudah

Pesan-pesan emosional : ditanamkan dalam

Materi poster, brosur, buklet, laptop, LCD,

Geuchik, tuha peut, tokoh

Perwujudan dalam sikap

Survei pra/Pasca

Meningkatnyaketerlibatan

Juni 2010

Kurangnya dukungan dari Geuchik,

Tidak ada

98

Page 99:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

dengan tidak lagi membuka lahan

dukungan masyarakat terhadap upaya penyelamatan rawa tripa

mulai terlibat dalam upaya penyelamatanrawa tripa

pertemuan individual dan masyarakat, kegiatan keagamaan, kegiatan lomba, dll

Pin, Stiker, kaos serta topi

agama, tokoh masyarakat lainnya yang berpengaruh

sebesar 65%

tuha peut, pemuka agama, dan tokoh masyarakat

Tahap Tindakan(Praktek)

2d Masyarakat mulai terlibat langsung dengan ikut menyusun draf petisi mengenai peninjauan ulang kembali izin HGU perusahaan yang ada dalam kawasan

Masyarakat di 20 desa ikut memikirkan dalam menyusun draf petisi mengenai peninjauan ulang kembali izin HGU perusahaan yang ada dalam kawasan yang akan diusulkan kepada pemerintah Propinsi

Pada Juni 2010, 60% masyarakat setuju menandatangi isi petisi yang akan diusulkan kepada pemerintah propinsi

Melatih merancang draf petisi

Laptop, kertas, ATK dll

Geuchik, tuha peut, tokoh agama, tokoh masyarakat lainnya yang berpengaruh

Jumlah masyarakat yang terlibat menandatangani

Pengamatan langsung

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menandatangani sebesar 60%

Juni 2010

Pemerintah propinsi menghiraukan isi petisi

Tidak ada

99

Page 100:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

H. TEORI PERUBAHANMerupakan sesuatu yang kritis untuk memiliki ide yang jelas bagaimana kampanye Pride kita akan menciptakan perubahan yang bertahan lama untuk konservasi keanekaragaman hayati. Salah satu cara untuk melakukan hal ini adalah dengan menciptakan “Teori Perubahan”. Melalui proses perencanaan, kami mengumpulkan semua data yang dapat membantu mengembangkan Teori Perubahan tersebut. Kami mulai menambahkan ini kedalam tabel sederhana yang kemudian digunakan untuk mengembangkannya secara naratif. Data kami membantu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti:

Siapa ORANG yang akan dipengaruhi oleh program saya? TINDAKAN apa yang akan diambil oleh program saya?Dalam PENGATURAN seperti apa tindakan itu akan dilaksanakan? KELUARAN apa yang akan dihasilkan oleh kampanye saya?

Jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membantu dalam menentukan kerangka kerja untuk perubahan perilaku dan tujuan yang lebih besar dibelakang kegiatan-kegiatan individu.

19.0 Teori Perubahan19.1 Rencana Aksi untuk Menjangkau Seluruh Khalayak19.2 Rencana Aksi untuk Menjangkau Para Nelayan19.3 Rencana Aksi untuk Menjangkau Para Wisatawan

19.4 Kerangka kerja kampanye untuk Para Nelayan. 19.5 Kerangka kerja kampanye untuk Para Wisatawan

100

Page 101:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

RANCANGAN TEORI PERUBAHAN RAWA TRIPA

IC+A+K BR BC TR CR

APA YANG PERLU DIKOMUNIKASIKAN KAMPANYE PRIDE?

BAGAIMANA KITA MENGHILANGKAN

HAMBATAN UNTUK MENGADOPSI PERILAKU

BARU?

PERILAKU APA YANG KITA INGIN UBAH?

APA ANCAMAN UTAMA TARGET KONSERVASI?

APA HASIL DAN TARGET KOSERVASI?

Identifikasi komunikasi antar individu yang perlu diterapkan untuk mengadopsi perilaku baruDiskusi Mengenai arti pentingnya rawa tripa yang memiliki fungsi dan manfaat secara berkelanjutan dan dapat dimanfaatkan bagi penopang kehidupan ekonomi masyarakat lokal

Identifikasi perilaku alternatif dan hambatan dalam mengadopsinya (contoh: secara teknologi, sosial, ekonomi dan politik).Mengupayakan sebuah draft rancangan Tata Ruang untuk kawasan tripa agar dijadikan kawasan konservasi dengan status hutan lindung yang diikat oleh Pergub sesuai UU PA

Identifikasi perilaku di balik ancaman itu dan kelompok yang menyebabkannyaAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa Tripa

Tulis ancaman utama terhadap target yang ingin kita kurangi.Alih fungsi lahan dan Pembukaan lahan secara besar – besaran baik yang dilakukan oleh perusahaan perkebunan sawit maupun masyarakat setempat

Tulis hasil konservasi yang ingin dicapai dan nama target konservasi (bisa berupa habitat atau spesies)Berhentinya alih fungsi lahan baik yang dilakukan oleh perusahaan maupun masyarakat agar tetap terjaganya fungsi kawasan rawa tripa sebagai habitat penting bagi satwa liar

Diskusi apa yang diperlukan untuk mendorong warga mengadopsi perilaku baru?Diskusi Mengenai arti pentingnya rawa tripa sebagai sebuah ekosistem yang memiliki fungsi dan manfaat secara berkelanjutan dan dapat dimanfaatkan

Perilaku (atau aksi) alternatif apa yang bisa diusulkan?Mengupayakan untuk lahirnya sebuah Petisi dari masyarakat yang akan diusulkan kepada pemerintah agar dapat meninjau kembali izin HGU yang pernah dikeluarkan kepada Perusahaan sawit dan Qanun Mukim mengenai

Kelompok mana yang bertanggungjawab atas perilaku itu dan apa bukti yang mendukung penemuan ini?Petani local (21.776 jiwa) di 20 desa yang tersebar di wilayah kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya dan Babah Rot, Abdya

Apa bukti ini merupakan ancaman utama dan bahwa kita bisa menguranginya?Dengan terus masih dikeluarkan izin HGU oleh pemerintah setempat kepada pihak perusahaan dalam kawasan rawa tripa, terlebih lagi rawa tripa juga tidak mempunyai status perlindungan

Apa bukti bahwa ini penting untuk konservasi keanekaragaman hayati?Berdasarkan data PHVA tahun 2004, bahwa hutan rawa tripa adalah habitat yang penting bagi populasi orangutan sumatera di pantai barat Aceh dan rumah bagi sekitar ± 280 ekor

101

5 4 3 2 1

Page 102:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

langsung bagi kelangsungan penghidupan ekonomi masyarakat lokal, dengan tidak mengesampingkan perinsip HCVF dan praktek terbaik ________________________________

Perilaku apa yang ingin kita ubah agar komunikasi antar individu bisa berjalan?Mengupayakan lahirnya sebuah Petisi dari masyarakat yang akan diusulkan kepada pemerintah agar dapat meninjau kembali izin HGU yang pernah dikeluarkan kepada Perusahaan sawit dan Qanun Mukim mengenai aturan pengelolaan kawasan yang mampu mengikat semua masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan potensi kawasan tripa dari ancaman pembukaan lahan ____________________________________________________________

Pengetahuan apa yang diperlukan untuk

aturan pengelolaan kawasan yang mampu mengikat semua pihak agar tidak lagi membuka lahan sembari mencari alternatif mata pencaharian yang berkelanjutan sesuai dengan potensi yang prnah ada dalam kawasan ____________________________________

Apa yang bisa dianggap sejumlah orang sebagai keuntungan jika perubahan perilaku terjadi?Terselamatkannya dan tetap terjaganya keutuhan kawasan rawa tripa sebagai ekosistem yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan bagi penghidupan masyarakat sekitar kawasan tersebut, tanpa mengindahkan perinsip HCVF ____________________________________

Apa hambatan yang bisa menghentikan perubahan perilaku yang diinginkan?Tidak terjaminnya kepastian penghidupan secara berkelanjutan lemahnya penegakan terhadap pelaku, terlalu sulit menjangkau kawasan tertentu, lemahnya

__________________________________

Apakah ada bukti yang menunjukkan bahwa kelompok ini berada di balik ancaman dasar itu?Ada sejumlah temuan yang diperoleh langsung dari lapangan dimana sejumlah Geuchik mengeluarkan surat jual beli lahan masyarakat kepada pihak perusahaan tanpa sepengetahuan pihak kecamatan sehingga pembukaan lahan kian tak terbendung __________________________________

Apakah ada data dasar mengenai kelompok ini, jika ya bagaimana data itu dikumpulkan (ukuran dan metrik) dan seberapa sering?Terdapat data dasar walaupun sangat lemah, tapi sedikit banyak dari temuan langsung dari berbagai sumber dapat dijadikan suatu acuan terhadap aktivitas tersebut, sehingga sering juga diperbaharui _________________________________________

sehingga dapat digunakan untuk areal penggunaan lain ______________________________________________________________

Apakah ada data dasar mengenai ancaman itu, jika ya bagaimana data ini dikumpulkan (ukuran dan metrik) dan seberapa sering?Data mengenai alih fungsi lahan tersedia, dan terus dikembangkan secara berkelanjutan _______________________________________________________________

Apa ancaman lain yang memberikan dampak terhadap target keanekaragaman hayati ini?Pembakaran lahan gambut, Pembalakan Liar dan Sistem Ladang berpindah ______________________________________________________________

orangutan sumatera __________________________________

Apakah ada data dasar atas situasi terkini, jika ya bagaimana data itu dikumpulkan (ukuran dan metrik) dan seberapa sering?Orangutan Working Group yang termasuk NGOs lokal maupun internasional mempunyai pengukuran populasi orangutan sumatera secara teratur _______________________________________________________________

Apa hasil konservasi yang diinginkan dan kapan akan dicapai?Berhentinya alih fungsi lahan baik yang dilakukan oleh perusahaan maupun masyarakat agar tetap terjaganya fungsi kawasan rawa tripa sebagai habitat penting bagi satwa liar dalam kurun waktu 3 - 5 tahun mendatang___________________________________________________

102

Page 103:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

meningkatkan kesadaran dan mengubah perilaku ini?Mengkampanyekan arti pentingnya rawa tripa sebagai sebuah ekosistem yang memiliki fungsi dan manfaat yang berkelanjutan diantaranya sebagai kawasan penyangga bagi bencana banjir, tsunami dan daerah resapan air yang dapat dimanfaatkan langsung bagi kelangsungan penghidupan ekonomi masyarakat lokal, dengan tidak mengesampingkan perinsip HCVF dan praktek terbaik________________________________________________

kapasiatas dalam ketrampilan dan teknologi, tidak tersedianya dana secara berkelanjutan dan kinerja tim yang lemah ____________________________________

Apakah ada langkah/perangkat untuk mengatasi hambatan dan bagaimana Anda tahu itu akan efektif?Menawarkan sebuah ekonomi alternatif yang berkelanjutan, dan mengupayakan peningkatan kapasitas masyarakat dalam sektor pertanian dan jasa lingkungan sesuai HCVF ____________________________________

Siapa yang akan menyediakan langkah/perangkat itu?YEL sendiri dan lembaga mitra lainnya seperti Tim pengkaji HCVF, RSPO, MU.2, BPKEL, WALHI, ICRAF, YLI, LBH, YPK, Eye On Aceh, Unsyiah dan dukungan penuh dari masyarakat serta pemerintah setempat ____________________________________

Kelompok lain mana yang mungkin ikut berperan dalam ancaman itu? Belum teridentifikasi lagi __________________________________________

103

Page 104:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Menggunakan data di atas, silakan tulis narasi Anda, menguraikan Draf Teori Perubahan Anda maks. 175 kata :

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam pencapaian melalui kampanye bangga selama setahun mendatang akan diupayakan terlebih dahulu untuk mengkampanyekan peningkatan pengetahuan mengenai fungsi dan manfaat kawasan bagi masyarakat yang ada di 20 desa target secara khusus yang berada langsung dalam kawasan dan pihak lain yang berkepentingan bagi kawasan tersebut. Disamping itu akan diupayakan lahirnya sebuah Draft Petisi dari masyarakat yang akan diusulkan kepada pemerintah agar dapat meninjau kembali izin HGU yang pernah dikeluarkan kepada Perusahaan sawit dan Qanun Mukim mengenai pemanfaatan dan pengelolaan kawasan secara berkelanjutan yang diharapkan mampu mencegah dari ancaman pembukaan lahan baru, pembakaran lahan, pembalakan liar, dll. Namun demikian tidak tertutup kemungkinan pada tahun berikutnya akan diupayakan juga memperkenalkan mata pencaharian lain bagi masyarakat yang sesuai dengan potensi yang pernah tersedia dikawasan tersebut. Hal ini dapat dilakukan melalui penggalangan kekuatan sumber daya yang ada dilembaga sendiri dan lembaga mitra lainnya dengan mengupayakan pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan tanpa mengindahkan perinsip HCVF. Dan diharapkan juga akan ditetapkan status kawasan lindung melalui kebijakan tata ruang kawasan tersebut yang nantinya dapat dikonservasi kembali menjadi ekosistem yang utuh bagi penghidupan masyarakat dan satwa liar demi kelestarian rawa tripa secara berkelanjutan.

104

6

Page 105:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

I. ANGGARAN DAN JADWALAnggaran dan jadwal merupakan prakiraan awal pada tahap perencanaan proyek ini karena kita belum memutuskan kegiatan kampanye yang spesifik yang akan dilakukan tetapi ini memberikan gambaran umum tentang bagaimana uang akan dialokasikan dan bagaimana urutan kegiatan akan diatur. Berikut gambarannya :

105

Page 106:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

1. RANCANGAN ANGGARAN PROYEK ANGGARAN PROYEK UNTUK KAMPANYE BANGGA

Proyek / Kegiatan Tahun 2009 Tahun 2010

Tahap Perencanaan Proyek : Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei JunMengumpulkan data Kualitatif (tambahan) tentang kawasan dan Masyarakat

Pertemuan para pemangku kepentingan (stakeholder) Merancang Model konseptual Pengujian lapangan terhadap hasil dari temuan dari SW I memetakan Ancaman Pertemuan Duek Pakat Masyarakat Desa Merancang draf Kuistioner dan pelaksanaan KAP Survey Menganalisa hasil Survey dan membuat sasaran Smart Masa University Tahap II Tahap Pelaksanaan Proyek :

Mengadakan Pertemuan SW II, III & IV (Sosialisasi hasil masa plannig dan langkah implementasi serta perkembangannya

$1000

$1000

$1000

Membuat Pertemuan $150 $150 $150 $150 $150 $150 $150 $150 $150106

Page 107:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Masyarakat Desa (Darul Makmur)Merancang poster Kreatif, memproduksi, dan menyebarkannya

$1000

$1000

Mencetak brosur rawa tripa $25 $25 $25 $25 $25 Mencetak stiker dan Pin $100 $100 $100 Membuat banner mobil (pesan konservasi) $100 Memproduksi kostum/ topi $3000 Kunjungan ke sekolah $50 $50 $50mencetak buklet $300 $300 Buletin keagamaan (Ramadhan, Hari Raya, Muharram dan Maulid Nabi)

$50 $50

$50

$50

$50

Perlombaan 17 agustusan (pidato konservasi, karya ilmiah, melukis, cepat tepat

$3000

Papan reklame $300 Iklan media lokal (koran) $100 $100 Iklan media lokal (radio) $200 merancang petisi bersama masyarakat $100 Talkshow mengenai konservasi rawa tripa $500 $500 Total pengeluaran operasional bulanan $1000 $3300 $225 $1200 $675 $1250 $1075 $350 $575 $4250 $1575 $200

Catatan : Mekanisme perhitungan rancangan anggaran diatas menggunakan Kurs Dollar (U$ 1 = Rp.10.000,-).

107

Page 108:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Rancangan Anggaran untuk pelaksanaan BROP

No. Kegiatan Jumlah RARE Pan Eco1. Honor Tim proyek

Kepala proyek US$ 3600 US$ 0 US$ 3600GIS speciaiist US$ 3600 US$ 0 US$ 3600Staf lapangan US$ 1200 US$ 0 US$ 1200

2. Pengumpulan dataPertemuan desa/kemukiman (6 kali) US$ 1200 US$ 1200 US$ 0Survey sosek US$ 500 US$ 0 US$ 500

3. Peningkatan kapasitas stakeholderTraining pemetaan untuk masy US$ 500 US$ 500 US$ 0Training GIS US$ 300 US$ 300 US$ 0Seminar untuk stakeholder pemkab US$ 500 US$ 500 US$ 0Materi kampanye (cetak) US$ 600 US$ 600 US$ 0

4. Sosialisasi RTRW PropinsiPertemuan stakeholder (3 kali) US$ 600 US$ 0 US$ 600

5. Penyusunan draft RTRWKPertemuan dan workshop US$ 2000 US$ 2000 US$ 0

6. Sosialisasi draft RTRWKMedia kampanye US$ 500 US$ 500 US$ 0Pertemuan-pertemuan (konsultasi public) US$ 800 US$ 800 US$ 0Sosilisasi di masyarakat US$ 1000 US$ 1000 US$ 0Konsultasi hokum US$ 250 US$ 250 US$ 0Sosialisasi ke propinsi US$ 500 US$ 500 US$ 0

7. Revisi draft RTRWKPertemuan dan workshop US$ 1000 US$ 1000 US$ 0

8. Pengesahan RTRWKSeminar/pertemuan US$ 500 US$ 500 US$ 0

9. Operasional proyek US$ 1200 US$ 350 US$ 950US$ 10000 US$

108

Page 109:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

2. JADWAL KEGIATAN PROYEK

Proyek / Kegiatan Tahun 2009 Tahun 2010

Tahap Perencanaan Proyek : Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei JunMengumpulkan data Kualitatif (tambahan) tentang kawasan dan Masyarakat

Pertemuan para pemangku kepentingan (stakeholder)

Merancang Model konseptual Pengujian lapangan terhadap hasil dari temuan dari SW I

memetakan Ancaman Pertemuan Duek Pakat Masyarakat Desa Merancang draf Kuistioner dan pelaksanaan KAP Survey

Menganalisa hasil Survey dan membuat sasaran Smart

Masa University Tahap II Tahap Pelaksanaan Proyek :

Mengadakan Pertemuan SW II, III & IV (Sosialisasi hasil masa plannig dan langkah implementasi serta perkembangannya

Membuat Pertemuan Masyarakat Desa (Darul Makmur)

Merancang poster Kreatif, memproduksi, dan menyebarkannya

Mencetak brosur rawa tripa Mencetak stiker dan Pin

109

Page 110:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Membuat banner mobil (pesan konservasi)

Memproduksi kostum/ topi Kunjungan ke sekolah mencetak buklet Buletin keagamaan (Ramadhan, Hari Raya, Muharram dan Maulid Nabi) Perlombaan 17 agustusan (pidato konservasi, karya ilmiah, melukis, cepat tepat

Papan reklame Iklan media lokal (koran) Iklan media lokal (radio) merancang petisi bersama masyarakat Talkshow mengenai konservasi rawa tripa

Jadwal penyingkiran halangan secara mendetil adalah sebagai berikut :

Kegiatan Tahun 2009 Tahun 2010Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Penjangkauan masyarakat dan peningkatan pengetahuan mengenai nilai penting kawasan melalui kampanye banggaPengumpulan dataPeningkatan kapasitas stakeholder melalui trainingSosialisasi RTRW Propinsi NADPenyusunan draft RTRWK Nagan RayaSosialisasi RTRWK dan konsultasi publicRevisi draft tata ruangPengesahan RTRWK

DUKUNGAN BAGI PROYEK PERENCANAAN INI 110

Page 111:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Salinan draft rencana ini telah disirkulasikan ke Fransisca Ariantiningsih (Manager Program) dan Suherry Aprianto (Direktur Program) melalui portal RarePlanet, www.rareplanet.org/ Tripa , melalui proses pemeriksaan ulang. Draft ini juga dibagikan pada para pemangku kepentingan yang menghadiri pertemuan pemodelan partisipatif, begitu pula pada mereka yang diwawancarai selama percakapan langsung. Melalui proses perencanaan ini, ide-ide baru dan rekomendasi telah diakui dan juga telah direvisi, dan selanjutnya rencana ini telah disetujui oleh mitra utama termasuk OCSP, BPKEL, dan seluruh masyarakat tripa baik di Nagan Maupun Abdya dan Rare.

Rencana ini akan dikirim melalui RarePlanet, yang kemudian dapat digunakan sebagai sarana berbagi informasi dan pembaharuan secara berkala.

111

Page 112:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

REFERENSI DAN PERNYATAAN TERIMA KASIH

http://www.googleearth.com http://google/tripa.co m Miradi Software: Courtesy of Conservation Measures Partnership

Penulis Rencana Proyek ini ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyusunan draft project plan ini, dalam hal ini secara khusus penulis mengucapkan rasa terima kasih yang setinggi – tingginya kepada Hari Kushardanto dan Sarilani Wirawan selaku mentor dalam membantu sepenuhnya membimbing penulis dalam penyusunan draft project plan ini. Penulis juga turut mengucapkan terima kasih yang sedalam – dalamya kepada Supervisor program kampanye bangga ini sdri. Fransisca Ariantiningsih yang sudah cukup besar perhatiannya dalam mengarahkan dan ikut membantu pelaksanaan program ini sampai kepada tahapan penyelesaikan tahap perencanaan ini. Penulis juga memberikan ucapan terima kasih kepada Bapak Suherry Aprianto selaku Direktur untuk program ini yang juga telah memberikan arahan dan perhatian atas kemajuan pelaksanaan program ini. Penulis juga ikut mengucapkan rasa terima kasih yang setinggi – tingginya kepada seluruh Bapak Dekan Fahutan IPB, Bapak/Ibu Dosen Fahutan IPB, dan Dosen tamu, khususnya Dosen UTEP El Paso Ibu Staecy Soward, yang telah membimbing, memberikan ilmu yang tak ternilai dalam perjalanan program ini. Penulis juga ikut mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh masyarakat tripa yang sudah ikut berpartisipasi penuh terhadap pelaksanaan kegiatan program ini. Tak lupa ucapan terima kasih dan penghargaan bagi kawan – kawan manager kampanye yang sudah ikut berbagi dan saling mengisi dalam perjalanan program ini sehingga semua terasa bergitu berharga untuk dilupakan. Akhirnya ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang sudah ikut memberi dukungan dan bantuan terhadap keberlangusungan program kampanye bangga ini.

Rencana ini telah dibaca dan disetujui oleh Fransisca Ariantiningsih, Supervisor Program Campaign RARE untuk Tripa.

Bogor, 6 Juni 2009

LAMPIRAN :

112

Page 113:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Draft Matrik Pemangku Kepentingan Masyarakat Rawa TripaNo Peserta/ Pemangku

kepentingan Nama, posisi, dan

rincian kontak peserta

Isu-isu Kunci Sumbangan Potensial Motivasi untuk Hadir

Konsekuensi Tidak

Mengundang KABUPATEN NAGAN RAYA, ACEH

1 Masyarakat Desa Alue Kuyun, Seuneuam Barat

Ibnu Hajar / Geuchik 085277019167

Pemahaman terhadap Fungsi dan manfaat Konservasi Rawa Tripa

Terbangunnya komunitas Masyarakat yang peduli Terhadap penyelamatanRawa Tripa

Saling membantu Dalam menjaga Rawa Tripa

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

2 Masyarakat Desa Alue Kuyun, Seuneuam Barat

Zulfan / Sek. Geuchik 085277019167

Pemahaman terhadap Fungsi dan manfaat Konservasi Rawa Tripa

Terbangunnya komunitas Masyarakat yang peduli Terhadap penyelamatanRawa Tripa

Saling membantu Dalam menjaga Rawa Tripa

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

3 Masyarakat Desa Sumber Bakti,Seuneuam Barat

Abdul / Geuchik 081362714557

Pemahaman terhadap Fungsi dan manfaat Konservasi Rawa Tripa

Terbangunnya komunitas Masyarakat yang peduli Terhadap penyelamatanRawa Tripa

Saling membantu Dalam menjaga Rawa Tripa

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

4 Tuha Peut Desa Pulo Kruet,Seuneuam Barat

Atip PA / Ketua / 081360167229

Pemahaman terhadap Fungsi dan manfaat Konservasi Rawa Tripa

Terbangunnya komunitas Masyarakat yang peduli Terhadap penyelamatanRawa Tripa

Saling membantu Dalam menjaga Rawa Tripa

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

5 Tuha Peut Desa Pulo Kruet,Seuneuam Barat

Safari / Anggota / 081362721477

Pemahaman terhadap Fungsi dan manfaat Konservasi Rawa Tripa

Terbangunnya komunitas Masyarakat yang peduli Terhadap penyelamatanRawa Tripa

Saling membantu Dalam menjaga Rawa Tripa

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

6 Masyarakat Desa Alue Raya,Seuneuam Barat

M. Wali / Sekretaris085262615491

Pemahaman terhadap Fungsi dan manfaat Konservasi Rawa Tripa

Terbangunnya komunitas Masyarakat yang peduli Terhadap penyelamatanRawa Tripa

Saling membantu Dalam menjaga Rawa Tripa

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

7 Masyarakat Desa Kuala Seumanyam, Seuneuam Timur

Muhammad / Geuchik081377230162

Pemahaman terhadap Fungsi dan manfaat Konservasi Rawa Tripa

Terbangunnya komunitas Masyarakat yang peduli Terhadap penyelamatanRawa Tripa

Saling membantu Dalam menjaga Rawa Tripa

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

8 Tokoh Masyarakat Desa Ladang Baro, Seuneuam Timur

T. Samsuri / Ketua/ 085277125156

Pemahaman terhadap Fungsi dan manfaat Konservasi Rawa Tripa

Terbangunnya komunitas Masyarakat yang peduli Terhadap penyelamatan

Saling membantu Dalam menjaga Rawa Tripa

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

113

Page 114:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Rawa Tripa9 Masyarakat Lueng Keubeu Jagat,

Tripa BawahM. Ali Nur / Geuchik /085277031488

Pemahaman terhadap Fungsi dan manfaat Konservasi Rawa Tripa

Terbangunnya komunitas Masyarakat yang peduli Terhadap penyelamatanRawa Tripa

Saling membantu Dalam menjaga Rawa Tripa

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

10 Masyarakat Lueng Keubeu Jagat,Tripa Bawah

Syahrial / Ketua /085260681592

Pemahaman terhadap Fungsi dan manfaat Konservasi Rawa Tripa

Terbangunnya komunitas Masyarakat yang peduli Terhadap penyelamatanRawa Tripa

Saling membantu Dalam menjaga Rawa Tripa

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

11 Masyarakat Desa Babah Lueng,Tripa Bawah

Saiful / Geuchik /081377273062

Pemahaman terhadap Fungsi dan manfaat Konservasi Rawa Tripa

Terbangunnya komunitas Masyarakat yang peduli Terhadap penyelamatanRawa Tripa

Saling membantu Dalam menjaga Rawa Tripa

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

12 Masyarakat Desa Kuala Tripa,Tripa Bawah

M. Dahlan / Geuchik / 081360440670

Pemahaman terhadap Fungsi dan manfaat Konservasi Rawa Tripa

Terbangunnya komunitas Masyarakat yang peduli Terhadap penyelamatanRawa Tripa

Saling membantu Dalam menjaga Rawa Tripa

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

13 Masyarakat Peduli Seuneuam, Seuneuam Barat

Samsuri AR / Ketua 081377178349

Pemahaman terhadap Fungsi dan manfaat Konservasi Rawa Tripa

Terbangunnya komunitas Masyarakat yang peduli Terhadap penyelamatanRawa Tripa

Saling membantu Dalam menjaga Rawa Tripa

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

14 Imuem Mukim Seuneuam (*) H. M. Syam /081360354195

Pengelolaan yang Mensejahterakan Ekonomi masyarakat

Memunculkan sector –2Ekonomi yang dapat Dikelola oleh masyarakat

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

15 Imuem Mukim Tripa Bawah (*) Wahidin / 085260976564

Pengelolaan yang Mensejahterakan Ekonomi masyarakat

Memunculkan sector –2Ekonomi yang dapat Dikelola oleh masyarakat

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

KABUPATEN ACEH BARAT DAYA, ACEH16 Imuem Mukim Pante Rakyat H. Alimin Ali /

081360354195Pengelolaan yang Mensejahterakan Ekonomi masyarakat

Memunculkan sector –2Ekonomi yang dapat Dikelola oleh masyarakat

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

17 Sekretaris Mukim Pante Rakyat Taufik / 085270352040

Pengelolaan yang Mensejahterakan Ekonomi masyarakat

Memunculkan sector –2Ekonomi yang dapat Dikelola oleh masyarakat

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

18 Tokoh Adat Kec. Babah Rot Ilyas AH / Ketua 085260718444

Pengelolaan hutan secara System adat

Mengenalkan kembali Hutan adat yang ada

Dukungan morilterhadap Pelaku

Tidak terbangunKerjasama yang

114

Page 115:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

konservasi Baik19 Tokoh Pemuda Desa Ie Mirah

Kec. Babah RotRahman / Ketua 085277423231

Mengembalikan fungsi dan manfaat hutan sepertisemula

Ikut mensosialisasikanPenyelamatan Hutan yang Masih tersisa

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunKerjasama yang Baik

20 Tuha Peut Desa Ie Mirah Kec. Babah Rot

Safran / Anggota -

Mengembalikan fungsi dan manfaat hutan sepertisemula

Ikut mensosialisasikanPenyelamatan Hutan yang Masih tersisa

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunKerjasama yang Baik

21 Tuha Peut Desa Gunung Samarinada Kec. Babah Rot

Azhar / Anggota 085220948684

Mengembalikan fungsi dan manfaat hutan sepertisemula

Ikut mensosialisasikanPenyelamatan Hutan yang Masih tersisa

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunKerjasama yang Baik

22 Tokoh Pemuda Desa Gunung Samarinada Kec. Babah Rot

Martunis / Ketua -

Mengembalikan fungsi dan manfaat hutan sepertisemula

Ikut mensosialisasikanPenyelamatan Hutan yang Masih tersisa

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunKerjasama yang Baik

TIM KONSULTASI PENYELAMATAN RAWA TRIPA

23 Direktur PPLH YEL Suherry Aprianto / 08126022330

Penataan tata ruang Kawasan hutan

Membentuk tim Penyusun tata ruang

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunKerjasama yang Baik

24 Direktur Konservasi YEL Ian Singleton /0811650491

Penataan tata ruang Kawasan hutan

Membentuk tim Penyusun tata ruang

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunKerjasama yang Baik

25 Field Coord. Swampt Project Zainal M.Soemadiredja /081316714039

Penataan tata ruang Kawasan hutan

Membentuk tim Penyusun tata ruang

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunKerjasama yang Baik

26 Manager O&E Fransisca Ariantiningsih /081338996908

Penataan tata ruang Kawasan hutan

Membentuk tim Penyusun tata ruang

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunKerjasama yang Baik

27 Ass. Direktur PPLH Tatang Kumoro /081260370119

Penataan tata ruang Kawasan hutan

Membentuk tim Penyusun tata ruang

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunKerjasama yang Baik

28 Bappeda Nagan Raya Arisandi, S.T / Kabid PP &Sarana / 085260700055

Penataan tata ruang Kawasan hutan

Membentuk tim Penyusun tata ruang

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunKerjasama yang Baik

29 Unit Pengelolaan Kawasan Hutan Sektor Rawa Tripa Alue Bilie

Sayunan/ Kepala / 081360406665

Pengelolaan yang Berbasispemberdayaan masyarakat

Adanya upaya membina mMasyarakat sekitar hutan untuk mandiri secara ekonomi

Saling membantu Dalam mengelola hutan

Tidak terbangunsinergisitas yang baik

115

Page 116:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

30 Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Nagan Raya

M.Amin,S.E/ Anggota / 081360980933

Penataan tata ruang Kawasan hutan

Membentuk tim Penyusun tata ruang

Dukungan morilterhadap Pelaku konservasi

Tidak terbangunKerjasama yang Baik

Kelompok Lain Yang Sedang Melakukan Aktivitas Penyelamatan Kawasan Rawa Tripa Adapun kelompok lain yang sedang melakukan aktivitas untuk penyelamtan rawa tripa adalah sebagai berikut :

a. Dinas Kehutanan dan Perkebunan Nagan Rayab. Dinas Kehutanan dan Perkebunan Abdyac. Ba peda Nagan Rayad. BPKELe. Walhi Acehf. ICRAF Meulabohg. YLI Acehh. Eye On Acehi. YPK Aceh Baratj. Unsyiah

DRAFT PERTANYAAN SURVEY KAP RAWA TRIPA

Nomor Questioner : ________________

116

Page 117:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

JAJAK PENDAPAT MENGENAI UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK LAHAN MASYARAKAT DI SEKITAR HUTAN RAWA TRIPA PANTAI BARAT ACEH

Assalamualaikum Wr. Wb.Pengantar kataTerlebih dahulu perkenalkan nama saya adalah ........................ dan saya sedang membantu LSM Yayasan Ekosistem Lestari (YEL Medan) untuk mengumpulkan data pendapat masyarakat mengenai kawasan Hutan Rawa Tripa dan isu-isu keutuhannya serta kelangsungan hidup masyarakat disekitarnya. Kami sangat menghargai partisipasi Bapak/Ibu/Syedara/i dalam menjawab pertanyaan dalam survei kami ini. Informasi apapun yang Bapak/Ibu/Syedara/i berikan kepada kami akan kami simpan dengan sangat rahasia dan nama serta jawaban anda tidak akan ditunjukkan atau dibagikan pada siapapun terkecuali dengan rekan kami sendiri yang ikut bekerja dalam survei ini. Apapun jawaban Bapak/Ibu/Syedara/i akan sangat membantu kami merencanakan dan melaksanakan program untuk masyarakat dan kawasan Hutan Rawa Tripa ini.Partisipasi dalam survei ini bersifat sukarela dan Bapak/Ibu/Syedara/i dapat memilih untuk tidak mau diwawancara. Dalam survei ini sendiri tidak ada jawaban yang benar ataupun salah, akan tetapi pendapat Bapak/Ibu/Syedara/i sangatlah berharga bagi kami guna merancang program dan kegiatan didaerah ini kedepannya dan kami harap Bapak/Ibu/Syedara/i dapat kiranya ikut berperan serta nantinya. Dapatkah sekarang kami meminta waktu Bapak/Ibu/Syedara/i sebentar untuk memulai wawancara ini?

Responden setuju untuk diwawancarai (Jika tidak atau responden mendadak ada kepentingan yang tidak bisa diteruskan mohon segera menghentikan wawancara).

[ ] Ya [ ] Tidak

Bagian 1Informasi latar belakang diisi sendiri oleh Enumerator

(1) Nama Enumerator :

117

Page 118:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

[ ] Tanzilurrahman [ ] Saiful Kamal [ ] T. Kasman [ ] Baidullah [ ] Nazaruddin [ ] Subki [ ] Irsan [ ] Rifa Maulida [ ] Agusniwan [ ] Rita Mariani [ ] Nora Saputri [ ] Eri Firdaus [ ] Mizan [ ] Kurnia Ulfa[ ] Zulbaidi [ ] Kasmino Putra [ ] lain-lain ________________

(2) Wilayah pengumpulan data:[ ] Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya [ ] Kecamatan Babah Rot, Abdya

(3) Periode Survei :[ ] Dasar - Kawasan Kampanye [ ] Pasca Kampanye - Kawasan Kampanye [ ] Dasar - Perbandingan [ ] Pasca Kampanye - Perbandingan

(4) Jenis Kelamin Responden :[ ] Laki-Laki [ ] Perempuan

Bagian 2Pertanyaan Sosial Ekonomi dan Demografi

(5) Berapa usia anda saat ini?________________

(6) Apa pekerjaan Bapak/Ibu/Syedara/i saat ini?[ ] petani ladang menetap [ ] nelayan sungai [ ] buruh perusahaan [ ] aparat desa [ ] guru [ ] petani coklat [ ] petani sawit[ ] pegawai pemerintah [ ] lain-lain ________________

(A) Bila anda bertani sawit atau coklat, biasanya dengan siapa anda mengerjakan lahan? (pilihan boleh lebih dari satu)[ ] keluarga [ ] saudara [ ] tetangga [ ] lain-lain ________________

(B) Jika anda mempunyai lahan, dimana letak lahan Bapak/Ibu/Syedara/i? [ ] sekitar rumah [ ] dalam kawasan rawa tripa [ ] sekitar perusahaan [ ] 1 km dari perusahaan [ ] kemukiman tetangga [ ] Blok 30 [ ] lain-lain ________________

118

Page 119:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

(C) Berapa luas lahan Bapak/Ibu/Syedara/i?[ ] setengah hektare [ ] satu hektare[ ] dua hektare [ ] tiga hektare [ ] lima hektare [ ] lain-lain ________________

(D) Apakah lahan Bapak/Ibu/Syedara/i sudah memiliki sertifikat atas lahan tersebut?[ ] ya [ ] tidak [LANJUT KE PERTANYAAN DIBAWAHNYA]

(i) Jika tidak, mengapa tidak diurus sertifikatnya?[ ] tidak tahu sama siapa mengurusnya [ ] tanah masih dalam sengketa [ ] tidak tahu [ ] lain-lain ________________

(E) Selama ini hasil-hasil pertanian atau perkebunan dipasarkan kemana?[ ] dijual ke pihak perusahaan sawit [ ] dijual ke pasar [ ] dijual ke tetangga [ ] tidak dijual atau untuk kebutuhan sendiri [ ] lain-lain ________________

(7) Dalam kehidupan masyarakat, apa posisi/jabatan Bapak/Ibu/Syedara/i? (pilihan bisa lebih dari satu)[ ] geuchik [ ] sekretaris geuchik [ ] kepala dusun [ ] tuha peut [ ] ketua koperasi [ ] ketua kelompok tani [ ] anggota kelompok tani [ ] anggota koperasi [ ] masyarakat biasa [ ] lain-lain ________________

(8) Apa pendidikan terakhir Bapak/Ibu/Syedara/i?[ ] Tidak pernah sekolah [ ] Tidak tamat SD [ ] SD [ ] tidak tamat SMP [ ] SMP [ ] SMA [ ] Perguruan Tinggi [ ] lain-lain ________________

Bagian 3Sumber Informasi Terpercaya dan Akses/Paparan Media

(9) Saya akan membacakan beberapa sumber informasi untuk pengelolaan Hutan Rawa Tripa saat ini. Dari sumber informasi yang disebutkan di bawah ini, sebutkan tingkat kepercayaan anda terhadap sumber informasi tersebut?

(A) Gubernur[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Agak dipercaya [ ] Tidak dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

(B) Bupati

119

Page 120:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Agak dipercaya [ ] Tidak dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

(C) DPRK[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Agak dipercaya [ ] Tidak dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

(D) Dinas Hutbun[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Agak dipercaya [ ] Tidak dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

(E) Dinas Pertanian[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Agak dipercaya [ ] Tidak dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

(F) Pihak Kecamatan[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Agak dipercaya [ ] Tidak dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

(G) Geuchik/ Tuha peut[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Agak dipercaya [ ] Tidak dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

(H) Pihak Perusahaan[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Agak dipercaya [ ] Tidak dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

(I) BP KEL[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Agak dipercaya [ ] Tidak dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

(J) LSM YLI[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Agak dipercaya [ ] Tidak dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

(K) LSM YEL[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Agak dipercaya [ ] Tidak dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

(L) Teman sendiri[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Agak dipercaya [ ] Tidak dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

120

Page 121:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

(M) Saudara[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Agak dipercaya [ ] Tidak dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

(10) Saya akan membacakan beberapa sumber informasi mengenai pelestarian hutan rawa tripa saat ini. Dari sumber informasi dibawah ini, sebutkan tingkat kepercayaan terhadap sumber informasi tersebut?

(A) Gubernur[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Agak dipercaya [ ] Tidak dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

(B) Bupati[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Agak dipercaya [ ] Tidak dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

(C) DPRK[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Agak dipercaya [ ] Tidak dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

(D) Dinas Hutbun[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Agak dipercaya [ ] Tidak dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

(E) Dinas Pertanian[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Agak dipercaya [ ] Tidak dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

(F) Pihak Kecamatan[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Agak dipercaya [ ] Tidak dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

(G) Geuchik/ Tuha Peut[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Agak dipercaya [ ] Tidak dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

(H) Pihak Perusahaan[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Agak dipercaya [ ] Tidak dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

(I) BP KEL

121

Page 122:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Agak dipercaya [ ] Tidak dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

(J) LSM YLI[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Agak dipercaya [ ] Tidak dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

(K) LSM YEL[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Agak dipercaya [ ] Tidak dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

(L) Teman sendiri[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Agak dipercaya [ ] Tidak dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

(M) Saudara[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Agak dipercaya [ ] Tidak dipercaya [ ] Tidak yakin/Tidak tahu

(11) Dalam 3 bulan terakhir ini, media apa yang paling sering memberikan informasi kepada Bapak/Ibu/Syedara/i?[ ] TV [ ] radio [ ] koran [ ] majalah [ ] tabloid [ ] buletin jumat [ ] papan pengumuman [ ] lain-lain ________________

(A) Jika Bapak/Ibu/Syedara/i menonton TV, TV apa yang paling sering ditonton? [ ] TVRI B.Aceh [ ] Aceh TV [ ] TVRI Jakarta [ ] Metro TV [ ] TV One [ ] RCTI [ ] SCTV [ ] Indosiar [ ] Global TV [ ] Trans TV [ ] Trans 7 [ ] ANTV [ ] TPI [ ] lain-lain ________________

(B) Pada jam berapa saja Bapak/Ibu/Syedara/i menonton siaran TV tersebut? (pilihan boleh lebih dari satu)[ ] 06.00 - 09.00 wib [ ] 09.00 - 12.00 wib [ ] 12.00 - 15.00 wib [ ] 15.00 - 18.00 wib [ ] 18.00 - 21.00 wib [ ] 21.00 - 24.00 wib [ ] lain-lain ________________

(C) Jika Bapak/Ibu/Syedara/i mendengarkan radio, radio apa yang paling sering di dengar?[ ] Nara FM Nagan Raya [ ] Fatali FM Abdya [ ] RRI Pro 1 FM Meulaboh [ ] Delka FM Meulaboh [ ] Radio Komunitas Abdya [ ] lain-lain ________________

(D) Pada jam berapa saja Bapak/Ibu/Syedara/i paling sering mendengarkan radio? (pilihan boleh lebih dari satu)

122

Page 123:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

[ ] 06.00 - 09.00 wib [ ] 09.00 - 12.00 wib [ ] 12.00 - 15.00 wib [ ] 15.00 - 18.00 wib [ ] 18.00 - 21.00 wib [ ] 21.00 - 24.00 wib [ ] lain-lain ________________

(E) Jika Bapak/Ibu/Syedara/i suka membaca koran, koran apa yang paling sering dibaca?[ ] Serambi Indonesia [ ] Harian Rakyat Aceh [ ] Waspada [ ] Kompas [ ] Media Indonesia [ ] lain-lain ________________

(F) Berita apa yang paling sering dibaca? (pilihan Boleh lebih dari satu)

[ ] Berita Nasional [ ] Berita Internasional [ ] Berita Daerah [ ] Berita Olah Raga [ ] Berita Hiburan [ ] Berita Iptek[ ] lain-lain ________________

(12) Setahu Bapak/Ibu/Syedara/i, bagaimana biasanya masyarakat disini menyelesaikan sesuatu masalah yang terjadi dalam desa maupun antar desa?[ ] Musyawarah desa [ ] Pertemuan antar geuchik/tuha peut desa [ ] Pertemuan dengan pihak kecamatan [ ] Penyelesaian langsung dengan pihak yang bertikai [ ] Rembuk keluarga [ ] tidak tahu [ ] lain-lain ________________

Bagian 4Menempatkan Informan Pada Tahapan Perubahan Perilaku

(13) Saya akan membacakan 6 buah pernyataan berikut ini mengenai upaya penyelamatan hutan rawa tripa saat ini, mohon memilih satu pernyataan yang paling sesuai dengan Bapak/Ibu/Syedara/i. Berikut pernyataannya :[ ] Selama sebulan terakhir, saya belum pernah mempertimbangkan untuk menyelamatkan hutan rawa tripa [ ] Selama sebulan terakhir, saya pernah mempertimbangkan untuk menyelamatkan hutan rawa tripa, tapi belum saya lakukan sampai saat ini [ ] Selama sebulan terakhir, saya telah mempertimbangkan untuk menyelamatkan hutan rawa tripa, dan bermaksud melakukannya pada masa yang akan datang [ ] Selama sebulan terakhir, saya telah mempertimbangkan untuk menyelamatkan hutan rawa tripa dimasa mendatang dan saya telah berbicara kepada seseorang mengenai hal ini [ ] Selama sebulan terakhir, saya telah beberapa kali mengupayakan penyelamatan hutan rawa tripa tapi saya masih mencoba membuka lahan [ ] Selama sebulan terakhir, saya telah ikut terlibat mengupayakan penyelamatan rawa tripa dan terus mengajak orang lain untuk sama - sama menyelamatkan rawa tersebut

(14) Saya akan membacakan 6 buah pernyataan mengenai peran serta masyarakat dalam upaya menyelamatkan hutan rawa tripa saat ini, mohon memilih satu pernyataan di bawah ini yang paling sesuai dengan Bapak/Ibu/Syedara/i, berikut pernyataannya :

123

Page 124:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

[ ] Dalam sebulan terakhir, saya belum pernah mempertimbangkan untuk tidak membuka lahan di areal hutan rawa tripa [ ] Dalam sebulan terakhir, saya pernah mempertimbangkan untuk tidak lagi membuka lahan di areal hutan rawa tripa, tapi sampai saat ini belum juga melakukannya [ ] Dalam sebulan terakhir, saya telah mempertimbangkan untuk tidak lagi membuka lahan di areal hutan rawa tripa pada waktu tertentu di masa yang akan datang [ ] Dalam sebulan terakhir, saya telah mempertimbangkan untuk tidak membuka lahan diareal rawa tripa dan bermaksud akan melakukannya di masa mendatang. Saya telah bicara dengan seseorang mengenai hal ini [ ] Dalam sebulan terakhir, saya telah mempertimbangkan beberapa kali untuk tidak lagi membuka lahan di areal hutan rawa tripa mulai dari sekarang ini [ ] Dalam sebulan terakhir, saya selalu mengajak orang lain untuk tidak lagi membuka lahan diareal hutan rawa tripa

(15) Saya akan membacakan lagi 6 buah pernyataan mengenai keberadaan hutan Rawa Tripa saat ini, sekarang silakan pilih kembali, mana dari pernyataan dibawah ini yang paling sesuai dengan Bapak/Ibu/Syedara/i. Berikut pernyataannya : [ ] selama 3 bulan terakhir ini, saya sama sekali tidak tahu manfaat keberadaan hutan rawa tripa di daerah ini [ ] selama 3 bulan terakhir ini, saya sama sekali tidak tahu arti pentingnya keberadaan hutan rawa tripa didaerah ini [ ] selama 3 bulan terakhir ini, saya sudah sedikit tahu arti pentingnya keberadaan hutan rawa tripa didaerah ini [ ] selama 3 bulan terakhir ini, saya sudah tahu banyak mengenai arti pentingnya keberadaan hutan rawa tripa di daerah ini [ ] selama 3 bulan terakhir ini, saya sudah beberapa kali ikut terlibat dalam upaya menjaga keberadaan hutan rawa tripa didaerah ini [ ] selama 3 bulan terakhir ini, saya selalu terlibat aktif dalam menjaga keberadaan hutan rawa tripa didaerah ini

Bagian 5Menetapkan Dasar bagi perubahan pada sasaran pengetahuan SMART dan mengukurnya

(16) Menurut Bapak/Ibu/Syedara/i, manfaat apa yang dapat dirasakan dengan adanya hutan Rawa Tripa di daerah ini? (pilihan boleh lebih dari satu)[ ] habitatnya satwa liar [ ] daerah resapan air [ ] hutan yang bisa diambil kayunya [ ] penyimpan karbon [ ] penghasil udara bersih [ ] lahan yang cocok untuk kelapa sawit [ ] tempat berpijah ikan [ ] sumber mata pencaharian [ ] sarang nyamuk [ ] sumber makanan [ ] sumber air bersih [ ] Pencegah bencana banjir [ ] tidak tahu [ ] lain-lain ________________

(17) Menurut Bapak/Ibu/Syedara/i, siapa yang paling bertanggung jawab untuk menyelamatkan hutan Rawa Tripa saat ini dan kedepan? [ ] pemerintah daerah [ ] seluruh masyarakat[ ] pihak perusahaan [ ] LSM [ ] BP KEL [ ] Polisi Kehutanan [ ] lain-lain ________________

124

Page 125:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

(18) Berikut ini manakah yang menurut Bapak/Ibu/Syedara/i, merupakan aktivitas yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan hutan Rawa Tripa? (pilihan boleh lebih dari satu)[ ] alih fungsi lahan [ ] penebangan liar [ ] pembakaran lahan gambut [ ] pembukaan lahan dengan cara berpindah-pindah [ ] penanaman kelapa sawit [ ] perburuan liar [ ] penambangan liar [ ] lain-lain ________________

(19) Menurut pengamatan Bapak/Ibu/Syedara/i selama ini, selain menanam kelapa sawit, apa aktivitas lain yang sering dilakukan di Hutan Rawa Tripa ini?

[ ] Mancari ikan [ ] mencari rotan [ ] mencari madu hutan [ ] berburu rusa [ ] bertani padi[ ] tidak tahu [ ] lain-lain ________________

(20) Berikut ini manakah yang menurut Bapak/Ibu/Syedara/i, beberapa aktivitas yang dapat menyelamatkan hutan Rawa Tripa saat ini? (pilihan boleh lebih dari satu)[ ] menanami hutan kembali [ ] menata ulang peruntukan hutan rawa tripa [ ] ikut dalam kegiatan rehabilitasi hutan [ ] memperjual belikan lahan [ ] memberikan status perlindungan kepada hutan rawa tripa [ ] memperluas penanaman kelapa sawit [ ] tidak berburu satwa liar [ ] lain-lain ________________

(21) Bagaimana dampaknya hutan rawa tripa yang telah rusak saat ini kepada sektor pertanian?[ ] besar sekali [ ] kecil [ ] biasa saja [ ] tidak begitu besar [ ] tidak berdampak apa-apa [ ] tidak tahu

(22) Bisa Bapak/Ibu/Syedara/i menjelaskan salah satu contohnya: ________________

(23) Apakah Bapak/Ibu/Syedara/i tahu sistem pertanian yang ramah lingkungan?[ ] tahu[ ] ragu-ragu [ ] tidak tahu

(24) Sepengetahuan Bapak/Ibu/Syedara/i, tahukah batas kawasan ekosistem rawa tripa dengan batas desa anda?[ ] tahu[ ] ragu-ragu [ ] tidak tahu

(25) Apakah Bapak/Ibu/Syedara/i tahu, siapakah yang mempunyai kewenangan dalam mengelola kebijakan terhadap kawasan hutan Rawa Tripa?[ ] Gubernur [ ] BP KEL [ ] Bupati [ ] Dinas Hutbun [ ] DPRK [ ] LSM [ ] lain-lain ________________

125

Page 126:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Bagian 6Pertanyaan Sikap Untuk Mengukur Obyektif Sikap

(26) Bagi bapak/Ibu/Syedara/i melestarikan hutan Rawa Tripa saat ini adalah : [ ] tanggung jawab semua pihak [ ] pekerjaan sia-sia [ ] tugas pecinta lingkungan dan Polisi Hutan [ ] upayaÿÃ0000FF ÿÃ000000menyelamatkan kehidupan liar [ ] tidak begitu penting [ ] tidak tahu [ ] lain-lain ________________

(27) Saya akan membacakan beberapa Pernyataan berikut ini, sebutkan persetujuan atau persetidaksetujuan atau bahkan kenetralan Bapak/Ibu/Syedara/i atas pernyataan berikut ini :

(A) Hutan rawa memiliki fungsi yang penting bagi manusia[ ] sangat setuju [ ] setuju [ ] netral [ ] tidak setuju [ ] sangat tidak setuju [ ] tidak tahu/tidak yakin

(B) Kita harus ikut bertanggung jawab menjaga keutuhan kawasan hutan rawa[ ] sangat setuju [ ] setuju [ ] netral [ ] tidak setuju [ ] sangat tidak setuju [ ] tidak tahu/tidak yakin

(C) Masyarakat harus dilibatkan dalam upaya penyelamatan kawasan hutan rawa[ ] sangat setuju [ ] setuju [ ] netral [ ] tidak setuju [ ] sangat tidak setuju [ ] tidak tahu/tidak yakin

(D) Membuka lahan di kawasan hutan tripa akan menimbulkan masalah serius bagi kita[ ] sangat setuju [ ] setuju [ ] netral [ ] tidak setuju [ ] sangat tidak setuju [ ] tidak tahu/tidak yakin

(E) Sistem pertanian menetap dapat menekan laju pembukaan lahan hutan rawa[ ] sangat setuju [ ] setuju [ ] netral [ ] tidak setuju [ ] sangat tidak setuju [ ] tidak tahu/tidak yakin

(28) Sekarang saya akan membacakan beberapa pernyataan lagi, silakan dipilih apakah Bapak/Ibu/Syedara/i menilai beberapa pernyataan dibawah ini bermanfaat, netral, kurang bermanfaat, tidak tahu/tidak yakin untuk dilakukan. Berikut pernyataan tersebut :

(A) Mengupayakan penyelasaian konflik lahan[ ] bermanfaat [ ] netral [ ] kurang bermanfaat [ ] tidak tahu/tidak yakin

126

Page 127:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

(B) Bersama - sama berkomitmen untuk tidak lagi membuka lahan hutan[ ] bermanfaat [ ] netral [ ] kurang bermanfaat [ ] tidak tahu/tidak yakin

(C) Pelibatan masyarakat dalam menjaga keutuhan kawasan Hutan Tripa[ ] bermanfaat [ ] netral [ ] kurang bermanfaat [ ] tidak tahu/tidak yakin

(D) Turut berpartisipasi dalam kegiatan reboisasi di kawasan hutan Tripa[ ] bermanfaat [ ] netral [ ] kurang bermanfaat [ ] tidak tahu/tidak yakin

(E) Bersama - sama merancang draf Qanun sebagai landasan hukum dalam upaya menyelamatkan hutan rawa tersebut[ ] bermanfaat [ ] netral [ ] kurang bermanfaat [ ] tidak tahu/tidak yakin

(29) Sekarang saya akan membacakan beberapa pernyataan lagi, silakan dipilih apakah menurut Bapak/Ibu/Syedara/i pernyataan dibawah ini Mudah, Netral, Sulit atau Tidak tahu/Tidak yakin untuk dilakukan?

(A) sama - sama mengupayakan penyelesaian konflik lahan[ ] mudah [ ] netral [ ] sulit [ ] tidak tahu/tidak yakin

(B) melibatkan diri dalam kegiatan penyelesaian konflik lahan yang difasilitasi oleh LSM manapun[ ] mudah [ ] netral [ ] sulit [ ] tidak tahu/tidak yakin

(C) sama - sama mendorong pemerintah maupun pihak perusahaan untuk secepatnya menyelesaikan konflik lahan[ ] mudah [ ] netral [ ] sulit [ ] tidak tahu/tidak yakin

(D) memberitahukan kepada orang lain mengenai upaya penyelesaian konflik lahan[ ] mudah [ ] netral [ ] sulit [ ] tidak tahu/tidak yakin

(E) mencegah orang untuk tidak lagi merusak hutan rawa tripa[ ] mudah [ ] netral [ ] sulit [ ] tidak tahu/tidak yakin

127

Page 128:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

Bagian 7Pertanyaan Mengenai Komunikasi Interpersonal

(30) Dalam sebulan terakhir ini, kepada siapa anda membicarakan masalah konflik lahan dan upaya penyelesaiannya? (pilihan boleh lebih dari satu)[ ] berbicara dengan pihak pemerintah daerah [ ] berbicara dengan petugas kehutanan [ ] berbicara dengan pihak kecamatan [ ] berbicara dengan geuchik/Tuha peut [ ] berbicara dengan pihak LSM [ ] berbicara dengan saudara atau tetangga gampong [ ] belum pernah berbicara dengan siapapun [ ] lain-lain ________________

(31) Jika Bapak/Ibu/Syedara/i membicarakannya, hal apa yang paling menarik untuk dibicarakan terkait masalah diatas?________________

(32) Dalam sebulan terakhir ini, dengan siapa anda pernah membicarakan tentang kondisi Hutan Rawa Tripa yang seperti saat ini?[ ] pihak pemerintah setempat[ ] pihak perusahaan sendiri [ ] Dinas Hutbun [ ] Geuchik/Tuha peut [ ] tetangga [ ] teman sendiri [ ] pihak LSM [ ] Petugas kehutanan [ ] Polisi [ ] Tidak membicarakan dengan siapa-siapa [ ] Tidak ada konflik lahan [ ] lain-lain ________________

(33) Jika Bapak/Ibu/Syedara/i membicarakannya, hal apa saja yang dibicarakan?________________

(34) Dalam waktu sebulan terakhir ini, dengan siapa Bapak/Ibu/Syedara/i pernah membicarakan upaya menyelamatkan kembali hutan rawa tripa yang tersisa?[ ] Polisi Hutan [ ] Pihak kecamatan [ ] anggota kelompok tani [ ] pihak LSM [ ] Geuchik/Tuha peut [ ] teman sendiri [ ] tetangga [ ] lain-lain ________________

(35) Hal-hal apa saja yang menarik Bapak/Ibu/Syedara/i untuk membicarakannya?________________

Bagian 8Menetapkan Dasar Untuk Perubahan Sasaran Perilaku SMART dan Mengukurnya

128

Page 129:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

(36) Apa yang akan Bapak/Ibu/Syedara/i lakukan setelah tahu informasi pentingnya menyelamatkan hutan Rawa Tripa ini? (pilihan boleh lebih dari satu)[ ] langsung menegur jika masih ada orang yang membuka lahan [ ] mendiamkan saja orang yang sedang membuka lahan [ ] memberikan nasehat dan informasi tentang pentingnya melestarikan hutan [ ] menyimpan dulu informasinya, tunggu waktu yang tepat untuk memberi teguran [ ] tak mau tahu [ ] lain-lain ________________

(37) Dalam 3 bulan ke depan, jika ada program pengelolaan lahan dan penyelamatan hutan, bersediakah Bapak/Ibu/Syedara/i untuk ikut terlibat?[ ] ya [ ] tidak yakin [ ] tidak

(38) Jika "Ya", apa yang menjadi dasar ketertarikan anda mau terlibat melaksanakan program pengelolaan lahan dan penyelamatan hutan ini?[ ] mendapatkan pekerjaan alternatif [ ] untuk meningkatkan pendapatan keluarga [ ] mendukung program [ ] kepedulian dan partisipatif [ ] lain-lain ________________

(39) Dalam sebulan terakhir ini, berapa kali Bapak/Ibu/Syedara/i pernah melihat warga desa masih terus memperluas lahan untuk perkebunan kelapa sawit?[ ] sering sekali [ ] kadang-kadang [ ] tidak ada [ ] tidak tahu

Bagian 9Memahami Rintangan Perubahan Perilaku dan Manfaatnya

(40) Menurut Bapak/Ibu/Syedara/i, apa yang menyebabkan masyarakat masih belum terlibat dalam upaya penyelamatan hutan Rawa Tripa? (jawaban boleh lebih dari satu)[ ] Tidak pernah dilibatkan [ ] Adanya masalah konflik kepemilikan lahan [ ] Penyelamatan hutan rawa Tripa bukan tanggung jawab kami [ ] Masyarakat membutuhkan lahan baru untuk hidupnya [ ] Tidak tahu [ ] lain-lain ________________

(41) Menurut Bapak/Ibu/Syedara/i, apa kira - kira yang menjadi kendala dalam upaya mengubah perilaku masyarakat dalam menyelesaikan konflik lahan dan mengupayakan pemahaman akan penyelamatan Hutan Rawa Tripa saat ini?[ ] masyarakat acuh tak acuh [ ] masyarakat tidak mau terlibat langsung dalam penyelesaian konfilk lahan tersebut [ ] masyarakat tidak sepenuhnya percaya sama pemerintah daerah dan pihak perusahaan[ ] tidak tahu [ ] lain-lain ________________

129

Page 130:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

(42) Menurut Bapak/Ibu/Syedara/i, apa manfaat yang dapat dirasakan langsung dari adanya proses penyelesaian konflik lahan yang saat ini terjadi di masyarakat sekitar hutan Rawa Tripa?[ ] dapat kembali menggarap lahan tersebut [ ] membiarkan saja lahan tersebut [ ] menjual lahan tersebut ke orang kaya [ ] menyerahkan ke pemerintah untuk dijadikan hutan kembali [ ] tidak tahu [ ] lain-lain ________________

(43) Menurut Bapak/Ibu/Syedara/i, apa kira - kira kendala masyarakat untuk menjadi motor penggerak dalam mengupayakan penyelesaian konflik lahan dan upaya penyelamatan hutan rawa tripa saat ini?[ ] lemahnya pemahaman hukum masyarakat[ ] masyarakat tidak punya data konkrit tentang lahan yang berkonflik [ ] tidak ada kebersamaan dalam masyarakat [ ] tidak tahu [ ] lain-lain ________________

Bagian 10Paparan Terhadap Aktivitas dan Pesan Kampanye

(44) Berikut ini adalah media informasi dan komunikasi mengenai upaya pengelolaan lahan dan penyelamatan hutan Rawa Tripa. Dalam 3 bulan terakhir ini, Pernah atau Tidak Bapak/Ibu/Syedara/i melihat atau mendengar media tersebut?

(A) lembar informasi pemda mengenai penyelamatan hutan raw tripa[ ] ya [ ] tidak yakin [ ] tidak

(B) papan himbauan penyelamatan hutan rawa tripa[ ] ya [ ] tidak yakin [ ] tidak

(C) daftar nama petugas pendamping penyelematan hutan tripa[ ] ya [ ] tidak yakin [ ] tidak

(D) poster mengenai upaya penyelamatan hutan Tripa[ ] ya [ ] tidak yakin [ ] tidak

(E) stiker mengenai penyelamatan rawa tripa[ ] ya [ ] tidak yakin [ ] tidak

130

Page 131:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

(F) brosur mengenai penyelamatan rawa tripa[ ] ya [ ] tidak yakin [ ] tidak

(G) program radio talk show mengenai penyelamatan rawa tripa[ ] ya [ ] tidak yakin [ ] tidak

(H) lagu mengenai penyelamatan hutan rawa tripa[ ] ya [ ] tidak yakin [ ] tidak

(I) buletin Info lawang YEL[ ] ya [ ] tidak yakin [ ] tidak

(J) dialog interaktif di radio mengenai penyelamatan rawa tripa[ ] ya [ ] tidak yakin [ ] tidak

(K) musyawarah desa mengenai penyelamatan hutan rawa tripa[ ] ya [ ] tidak yakin [ ] tidak

(L) workshop penyelamatan hutan rawa tripa[ ] ya [ ] tidak yakin [ ] tidak

(M) kunjungan sekolah mengenai sosialisasi penyelamatan hutan rawa tripa[ ] ya [ ] tidak yakin [ ] tidak

(N) koran yang membicarakan upaya penyelamatan rawa tripa[ ] ya [ ] tidak yakin [ ] tidak

(O) siaran TV mengulas upaya penyelamatan hutan rawa tripa[ ] ya [ ] tidak yakin [ ] tidak

(45) Dari semua media yang tersebut diatas, manakah yang menurut Bapak/Ibu/Syedara/i paling efektif memberikan pesan informasi tertentu terhadap upaya penyelamatan hutan rawa tripa saat ini?

131

Page 132:  · Web viewAlih fungsi lahan menjadi perkebunan sawit dan penjualan lahan hutan ke pihak perusahaan (untuk dikonversi) oleh petani local yang tinggal di 20 desa dalam kawasan Rawa

[ ] Radio [ ] Koran [ ] Poster [ ] Brosur [ ] Stiker [ ] Buletin mingguan [ ] Musyawarah desa [ ] Kunjungan ke sekolah[ ] Papan Pemgumuman desa [ ] lain-lain ________________

Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak/Ibu/Syedra/i atas waktu dan partisipasinya dalam membantu kami mengidentifikasi sekaligus mengumpulkan data guna kami analisa dan kami bahas lebih lanjut dalam menyusun program yang tepat bagi masyarakat dalam upaya menyelamatkan hutan rawa tripa yang masih tersisa saat ini. sekali lagi kami akan menjaga dengan baik kerahasiaan data yang bapak/Ibu/Syedara/i berikan kepada kami, dan harapannya Bapak/Ibu/syedara/i dapat kiranya terus membantu program kami ini demi sebuah pencapaian terhadap keselamamtan Hutan Rawa Tripa nantinya.

132