12
#ty JURNAL PSIKOTOOI Berta Esti Ari Prasetya Fakultas Psikolooi Universitas Krist6n Satya Wacana Hendriati Agustiani Fakultas Psikologi Universilas Padjadjaran Florensia F. Surjadi, M. Elisabeth Arman Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya Sutardjo A. Wiramihardja Fakultas Psikologi U niv e r sitas P adjadj aran lNyoman Karma FKIP Universilas Mataram Tb, Zulrizka lskandar Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Sutarto Wijono Fakultas Psikolooi Universitas Krist6n Satya Wacana Hubungrn Antara Nilai Sosial Obal dan Se/l Esteem dengan lntensi Penyalahgunaan Obat pada Bemaja Perkembangan Remaja Menurut Pendekatan Ekologi serla Hubungannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja Hubungan antara Tingkat Self Esteem dengan Kecenderungan Berbohong saal Chatting di lnternet antara Tipe Kepribadian yang Didasari dan Ketegangan yang Bersumber pada dengan Timbulnya Gangguan Fungsi Hubungan antara Pola Pengasuhan Orang Tua dan Otonomi Remaja (Studi lentang remaja perlengahan-pada budaya Sasal di Kabupaten Lombok Barat) Kualitas Sumber Daya Manusia Parlai-partai (Suatu persepsi madyarakat tentang pdrtai politik) Hubungan antara Karakleristik Pekerjaan dan Kepuasan Kerja S uperuisor Pasaraya Semarang . Diterbitkan oleh Fakultas Psikologi Universitas Padjadlaran Bandung

Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/...Created Date 3/21/2016 9:11:55 AM

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/...Created Date 3/21/2016 9:11:55 AM

#ty

JURNALPSIKOTOOI

Berta Esti Ari PrasetyaFakultas PsikolooiUniversitas Krist6n Satya Wacana

Hendriati AgustianiFakultas PsikologiUniversilas Padjadjaran

Florensia F. Surjadi,M. Elisabeth ArmanFakultas Psikologi Unika Atma Jaya

Sutardjo A. WiramihardjaFakultas PsikologiU niv e r sitas P adjadj aran

lNyoman KarmaFKIP Universilas Mataram

Tb, Zulrizka lskandarFakultas PsikologiUniversitas Padjadjaran

Sutarto WijonoFakultas PsikolooiUniversitas Krist6n Satya Wacana

Hubungrn Antara Nilai Sosial Obal dan Se/l Esteem denganlntensi Penyalahgunaan Obat pada Bemaja

Perkembangan Remaja Menurut Pendekatan Ekologi serlaHubungannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri padaRemaja

Hubungan antara Tingkat Self Esteem dengan KecenderunganBerbohong saal Chatting di lnternet

antara Tipe Kepribadian yang Didasaridan Ketegangan yang Bersumber padadengan Timbulnya Gangguan Fungsi

Hubungan antara Pola Pengasuhan Orang Tua dan OtonomiRemaja (Studi lentang remaja perlengahan-pada budaya Sasaldi Kabupaten Lombok Barat)

Kualitas Sumber Daya Manusia Parlai-partai(Suatu persepsi madyarakat tentang pdrtai politik)

Hubungan antara Karakleristik Pekerjaan dan Kepuasan KerjaS uperuisor Pasaraya Semarang

. Diterbitkan oleh Fakultas PsikologiUniversitas Padjadlaran

Bandung

Page 2: Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/...Created Date 3/21/2016 9:11:55 AM

e

DAFTAR ISIVol. 9. No. L, Maret2002

Berta Esti Ari PrasetyaFakultas Psikologi

Universitas Kristen. Satva Wacana

/J

c / Hendriati AgustianiV Fakultas Psikologi

Universitas Padjadjaran

Florensia F. Surjadi,M. ElisabethArman

Fakultas PsikologiUnikaAtma Jaya

Sutardjo A. WiramihardjaFakultas Psikologi

Universitas P adjadj aran

I Nyoman KarmaFKIP Universitas Mataram

Tb. Zulrizka IskandarFakultas Psikologi

Universitas Padjadj aran

Sutarto WijonoFakultas Psikologi

Universitas KristenSatya Wacana

Hubungan Antara Nilai Sosial Obat dan SefEsteem dengan Intensi Penyalahgunaan Obatpada Remaja

Perkembangan Remaja Menurut Pendekatan

Ekologi serta Hubungannya dengan Konsep

Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja

Hubungan antara Tingkat Self Esteem dengan

Kecenderungan Berbohong saat Chattiny dtInternet

Keeratan Hubungan antara Tipe Kepribadianyang Didasari Kebutuhan Psikologik dan

Ketegangan yang Bersumber .pada PeristiwaKehidupan dengan Timbulnya Gangguan

Fungsi Gastrointestinal 30

Hubungan antara Pola Pengasuhan Orang Tua

dan Otonomi Remaja(Studi tentang remaja petengahan pada budaya

Sasak di Kabupaten L,ombok Barat)

Kualitas Sumber Daya Manusia Partai-pafiai(Suatu persepsi masyarakat tentang panaipolitik) 60

Hubungan antara Karakteristik Pekerjaan dan

Kepuasan Kerja Supervisor Pasaraya Semarang

t3

Jurnal Psikologi. Vol. 9, No. 1, Mwet2002

Page 3: Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/...Created Date 3/21/2016 9:11:55 AM

PERKEMBANGAN REMAJAMENURUT PENDEKATAN EKOLOGI SERTA

HUBUNGANNYA DENGAN KONSEP DIRI DANPENYESUAIAN DIRI PADA RE,MAJA

Hendriati AgustianiFakultas Psikologi Universitas Padjadj aran

ABSTRAK

Ketertarikan penulis pada konsep tugas perkembangan diawali olehadanya penelitian mengenai konsep tugas perkembangan pada remajayang dilakukan oleh Oerter dan Dreher (1986). Mengingat penelitianmengenai Tugas Perkembangan di Indonesia masih langk4 dan

mengingat pula pentingnya untuk diketahui peran budaya dalam proses

perkembangan manusia, penulis melihat betapa content lokal dari suatukelompok masyarakat akan memberikan konribusi dalam menentukantolok ukur untuk suatu tugas perkembangan.Studi ini menelaah tentang tugas perkembangan remaja menurutpendekarin ekologi. Secara khusus dilihat apakah terdapat adanyakesamaan konsep mengenai faktor-faktor tugas perkembangan antararemaja dengan orang tua dan guru serta dilihat pula hubungan antaratugas perkembangan remaja dengan konsep diri dan penyesuaian diri.Uji hipotesis dilakukan sebagai usaha mencari kemantapan alat ukur dan

diusahakan untuk dapat diaplikasikan bagi perkembangan remaja.Rancan gan penelitian men g gun akan ranc:u:r gan korelasional. S ubj ek pene-

litian terdiri dari 160 siswa SMU, orang tua dan guru, diperoleh denganteknik Ttto Stage Cluster Sampling, lokasi penelitian di SMUN 22Bandung.Variabel penelitian mencakup Tugas Perkembangan Remaja, Konsep DiriRemaja dan Penyesuaian Diri Remaja. Variabel penelitian ini diukurmelalui kuesioner.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesamaan pandangan

antara orang tua dengan remaja dalarn memandang tugas perkembangan

remaja. Sedangkan guru lebih berperan sebagai fasilitator pengajman bagiremaja. Flasil penelitian mengenai Tugas Perkembangan Remaja dapatmenghasilkan profil mengenai pencapaian tugas perkembangan remajayang dapat dijadikan acuan mengoptimalkan konsep diri dan penyesuaian

diri remaja.Melalui penelitian ini faktor-faktor tugas perkembangan remaja yangmengandung content lokal memiliki peran penLing dalam pembentukan

tugas perkembangan remaja. Prohl tugas perkembangan remaja dapat

Jurnal Psikologi. Vol. 9, No. 1, Maret2002 13

Page 4: Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/...Created Date 3/21/2016 9:11:55 AM

t4

dijadikan sebagai alat bantu diagnostik untuk melakukan tindakanpreventif bagi upaya optimalisasi perkembangan remaja melaluipengembangan konsep diri dan penyesuaian diri remaja.Kata kunci: tugas perkembangan remaja, konsep diri remaja dan

penyesuaian diri remaj a.

ABSTRACK

The writer's interest in the concept of developmtntal task v;as mativated

firstly by a research on developmtntal task concept of adolescent

conducted by Oerter and Dreher (1986). Considering that sttrdy ofDevelopmental Task is still rare in Indonesia and also in view of the

improtanre of knowing the cultural role in human developmental process,

the writer lrus noticed how great tlxe local special collcent of a cerlainsociety group will give contribution to the determination of establishingdev e lopme ntal t ask standards.This research vlas carried oLrt tritlt the obiect to study adolescent

developmental task according approaclt. Espcially taking into account

whether there was a similaritl, of the corcept of developmental task

factors behveen adolescent and parent, and teacher, besides also

observation n'as done to see the ralation befiveen adolescent

developmental task and self concept, an"d self adiustm.ent.

H)'pothetical test was conducted in the effprt to find a definitivequestionnaire and atlempts were mnde to enable the application in the

developmtntal of the adole s cent.

The research design x'as based dn correlalional frame-ttork. Stufisubjects consisted of 160 High Scltool students, parents and teacher

obtained by using the Two Stage Cluster Sampling from the stu{* loiationSMUN 22 in Bandung.R e s e ar c h v ariab le s incl u de d Adol e s c e nt D ev e I o pmt nt al T a sk, Ado le s c ent

Self Concept and Adolescent Adiustfltan Concept. These varibles were

mtasured by using the questionnaires.

The study results shottted that there vas a similarity of point of view)

between parents and adolescent in mrtking iudgements about adolescent

developmental task. Whereas teachers were acting more as edtrcational

facilitators for the adolescent.Study results concerninp, Adolescent Developrnental Task wiII be able toproduce a descriptiort of the profile of adolescent developmtntal task

achievement, that can be used as a point of reference in promoting

optimal self concept and self adjustment.Through this stltdt'the adolescent developmental taskfactors that includelocal special content have an impotant role in llrc formation of adolescentdevelopmental task. Tltus the adolescent developmental task profile canbe used as a diagnostic sr,tpporling tool in doing preventive measures in

Jurnal Psikologi. Vol. 9, No. l, Marct2002

Page 5: Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/...Created Date 3/21/2016 9:11:55 AM

the efforts to form in optimal adolescent development through selfconcept an"d self adjusttrznt.KeJ word: adolescent developmental task, self concept and selfa^djLtstrnent.

PENDAHULUAN

Psikologi yang berkembang di Indonesia merupakan hasil dari teori-teori yang dikembangkan pakar Eropa dan Amerika. Merumuskan suatuteori psikologi yang khas Indonesia merupakan dambaan para ahli psikologisaat ini. Meskipun sejumlah ahli psikologi telah mencoba membangun suatupsikologi yang sesuai dengan realitas sosial budaya masyarakat setempat,namun hasilnya belum mantap, Penelitian ini mencoba untuk memandangdan mengkaji sebagian dari dari permasalahan tersebut dari sudut psikologiperkembangan khususnya dari sudut pandang konsep tentang tugasperkemb angan dal am konteks rnas yarakat lndones ia.

Usaha yang dilakukan oleh sejumlah ahli Psikologi adalah mencobamerumuskan suatr.l bangunan teori khas Indonesia. Ada gerakan untukmembangun suatu psikologi yang sesuai dengan realitas sosial budayamasyarakat setempat. Corak psikologi yang demikian disebut dengan istilahIn d i g en o us P s1' ch olo 91,.

Upaya-upaya merumuskan psikologi yang memperhatikan aspek sosialbudaya masyarakat setempat ini diharapkan menghasilkan rumusan teoripsikologi yang sesuai dengan realitas khas Indonesia. Apabila berhasilmerumuskan psikologi yang demikian, rnaka sumbangan psikologi dalampembangunan masyarakat akan lebih terarah. Usaha perumusan teori yangmampu memahami realitas manusia Indonesia perlu mendapat dukunganterus menerus dan upaya pematangan. Pembahasan mengenai tugas perkem-bangan remaja secara kontekstual dilakukan meialui faktor-faktor dari tugasperkembangan, karena tugas yang harus dilakukan oleh individu tercerminrnelalui faktor-faktor dari tugas perkembangan pada periode usia tertentu.

Mempelajari konteks dari dunia remaja di masyarakat Barat danmasyarakat lndoensia akan rnembantu dalam upaya mengerti tentang tugasperkembangan remaja secara kontekstual. Remaja merupakan usia kritisuntuk memasuki masa dewasa. Dengan mengetahui tugas perkembanganyang mengandung "isi lokal" yang sesuai dengan kondisi setempat,diharapkan remaja tidak menemui banyak hambatan untuk masuk padaperiode berikutnya yaitu masa dewasa.

Jumal Psikologi. Vol. 9. No. 1, Marct2}}2 15

Page 6: Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/...Created Date 3/21/2016 9:11:55 AM

Mengingat pada masa remaja terjadi perubahan tidak hanya di dalam

diri remaja, namun terdapat pula perubahan dalam lingkungan seperti sikap

orang tua atau anggota keluarga lain, guru, teman sebaya, maupun

masyarakat pada umumnya. Maka penelitian mengenai tugas perkembangan

remaja yang mengandung muatan lokal menjadi faktor penting dalam upaya

memahami perilaku remaja.

Terdapat beberapa konsep yang diasumsikan dapat digunakan untuk

mengintegrasikan pemikiran mengenai hubungan antara organisme dengan

lingkungan dalam perspeKif perkembangan. Salah satunya adalah konsep

mengenai tugas perkembangan yang dikemukakan oleh Havighurst (i956).

Havighurst menggunakan konsep tugas psikologi yang diungkap oleh

Erikson. Pendekatan lain terhadap faktor-faktor dari tugas perkembangan

adalah dari vygotsky (1978), berpendapat bahwa perkembangan manusia

sebagai suatu proses yang tidak hanya terjadi melalui proses alamiah tetapi

sebagai hasil dari tuntutan lingkungan yang berkesinambungan'

Heymans (1994) mengungkapkan bahwa upaya untuk mendapatkan

penjelasan yang sistematis mengenai pencapaian dari tugas perkembangan

remaja memerlukan adanya penilaian dari orang tua dan guru terhadap

pencapaian tugas perkembangan tersebut. Tentunya kondisi lingkungan akan

mewarnai isi dari Tugas Perkembangan, maka "isi loka" akan memberi

kontribusi pada tugas perkembangan.

Pembahasan tugas perkembangan akan lebih dinamis dengan

menggunakan pendekatan ekologi. Dengan menggunakan pendekatan

ekologi kita dapat rnemahami kekhasan individu yang berkembang dan

lingkungan yang menjadi konteks perkembangan individu tersebut.

Adapun yang pertama kali mengintroduksi pendekatan ekologi adalah

Bronfentrrenner (1979), dengan konsepnya mengenai pengaruh konteks

dalam perkembangan anak. Konteks yang dimaksud ialah meliputi: mikrosistem, meso sistem, eko sistem dan makro sistem. Pendekatan ekologimemfokuskan pada 2 hal, yaitu: pertama, perkembangan dalam konteks

menyoroti terhadap perkembangan individu. Kedua, menyoroti perkem-

bangan sepanjang hidup yang menggarisbawahi pentingya dimensi waktu

dalam perkembangan manusia. Dengan demikian, konteks dimaknakan

dalam kaitan rentang hidup individu yang berkembang, Di dalam kehidupan

remaja, konteks mikro sistem yang berperan adalah konteks keluarga,

konteks sekolah dan konteks teman sebaya.

Dalam penelitian ini diutamakan konteks keluarga dan sekolah, yang

diwakili oleh orang-orang signirikan bagi remaja, yaitu orang tua dan guru.

Jurnal Psikologi. Vol. 9, No. 1, Maret 2002t6

Page 7: Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/...Created Date 3/21/2016 9:11:55 AM

Pentingnya pencapaian dari tugas perkembangan remaja, karena jikatugas perkembangan tercapai maka remaja akan bahagia artinya aspirasiremaja terpenuhi, demikan pula dengan harapan masyarakat. Kondisi iniakan memberi peluang terjadinya gambaran yang dimiliki tentang diri(konsep diri) menjadi baik, serta akan memudahkan remaja untukmenyesuaikan diri terhadap lingkungan. Pada masa remaja terjadi prosesbelajar untuk menyesuaikan diri dengan standar dan kebiasaan kelompok.Semua perubahan yang terjadi di dalam diri pada masa ini menuntut individuuntuk melakukan penyesuaian, menerima perubahan itu sebagai bagian daridirinya, dan membentuk suatu sense of self yang baru tentang siapa dirinya,untuk mempersiapkan diri menghadapi masa dewasa.

Pengukuran terhadap tugas perkembangan remaja dapat memberikangambaran prediktif yang berguna untuk optimasi perkembangan diri remaja,Hasil penelitian ini berfaedah sebagai landasan untuk melakukan penelitianlanjutan dalam usaha untuk membuat norma dari profil Tugas PerkembanganRemaja di Indonesia.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini berdasarkan pada pendekatan deduktif atau disebutsebagai Hipothetico Deductive Met|tod Penelitian ini dimulai dari asumsi-asumsi khusus, kemudian dilakukan deduksi untuk menurunkan suatuhipotesis, seb elum melakukan pengumpulan data.

RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini dapat digolongkan pada jenis penelitian korelasional(correl ational res earch ).

Melalui penelitian ini ingin diketahui hubungan antar variabel penelitian,yaitu apakah perubahan pada variabel pertama berhubungan denganperubahan pada variabel kedua. Kekuatan hubungan antar variabel tersebutdinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi (Lewis, 1919;39-49).

SAMPEL PENELITIAN

Teknik sampling yang digunakan adalah two stage cluster samplhtg.Unit sampling prime (USP) adalah kelas-kelas yang ada di SMUN 22Bandung. Sedangkan wt,it sarupling sekmtder (USS) yang merupakan unitobservasi adalah para siswa dari kelas I dan kelas II yang terpilih secararandom sampling (SRS).

Jurnal Psikologi. Vol. 9, No. I, Maret2OD2 t7

Page 8: Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/...Created Date 3/21/2016 9:11:55 AM

TEKNIK ANALISIS DATA

Sesuai dengan rancangan penelitian yaitu studi korelasional, maka

analisis data dilakukan dengan menghitung korelasi Rank Spearman.

HASIL PENELITIAN

Pembahasan mengenai tugas perkembangan, tentunya harus memper-

hatikan kondisi lingkungan dimana individu berada, Kondisi linglmngan

akan mewarnu content dari tugas perkembangan, maka content lokal akan

memberi konuibusi pada tugas perkembangan. Hasil penelitian

menunjukkan hahwa orang tua masih dianggap sebagai fakor yang berperan

bagi kehidupan remaja. Remaja maupun guru menganggap bahwa orang tuamerupakan orang pertama bagi remaja yang dijadikan tempat bertanya dalam

menghadapi masalah yang serius serta membutuhkan alternatif pemecahan

rnasalah. Faktor-faktor tugas perkembangan yang memiliki hubungan

signifikan antara remaja dengan orang tua, adalah faktor-faktor tugas

perkembangan yang erat kaitannya dengan tuntutan dan harapan masyarakat'

Dengan demikian pada dasarnya remaja sudah mampu mengakomodasi

harapan masyarakat. Tentunya dengan kondisi ini diharapkan tidak terjadiadanya kesenjangan yang tinggi antara remaja dan harapan masyarakat

dalam menjalankan tugas perkembangannya. Bagi faktor-faktor tugas

perkembangan yang memerlukan otonomi cukup luat dari remaja,

tampaknya masih terjadi pemaknaan yang berbeda. Kondisi ini terjadikarena pada masa remaja unsur ketergantungan terhadap orang tua masih

cularp mewarnai dalam diri remaja. Dilain pihak orang tua pun belum cukup

menunjukkan kepercayaan yang penuh pada anak remajanya. Tampaknya

orang tua masih memandang remaja belum cukup mampu untuk

bertanggung jawab terhadap kegiatan yang dilalo*an oleh remaja'

Hasil penelitian mengenai tugas perkembangan remaja dapat

menghasilkan profil mengenai pencapaian tugas perkembangan remaja'

Profil tugas perkembangan remaja adalah pencapaian faktor-faKor tugas

perkembangan remaja berdasarkan standar dari sampel penelitian' Secara

umum untuk sampel penelitian ini pencapaian tugas perkembangan remaja

relatif sudah tercapai (semua faktor di atas rata-rata), Jika dikaitkan dengan

variabel lain yaitu Konsep Diri Remaja dan Penyesuaian Diri Remaja, maka

profil tugas perkembangan remaja ini dapat dijadikan acuan untuk melihatfaktor-faKor tugas Perkembangan remaja yang mendukung bagi Konsep

Diri Remaja dan Penyesuaian Remaja. Pendekatan ekologi dapat digunakan

untuk membantu dan mengarahkan kerangka pikir dan pertanyaan-

pertanyaan yang muncul pada remaja sebagai refleksitas yang terjadi selama

Jurnal Psikologi. Vol. 9, No. I, Marct200218

Page 9: Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/...Created Date 3/21/2016 9:11:55 AM

masa remaja. Dalam pendekatan ekologi maka orang tua dan guru dapatdijadikan sebagai lingkungan yang dapat membantu pengembangan KonsepDiri Remaja dan Penyesuaian Diri Remaja. Kondisi ini tentunya selarasdengan tugas perkembangan yang dapat dijadikan sebagai "educationalperspective" ,

Penelitian ini tidak bermaksud untuk menghasilkan apa yang disebut"inrligenous ps1'cholog1," yang dapat merumuskan suatu bangunan teori khasIndonesia, suatu ilmu psikologi yang sesuai dengan realitas sosial budayamasyarakat setempat. oleh karena itu, dilakukan pembatasan masalah sepertitelah diuraikan lebih dahulu, yaitu pembahasan mengenai tugasperkembangan pada masa remaja dalam konteks budaya Indonesia yangmengandung isi setempat/lokal yang khas, yang akan mewarnai arahperkembangan kepribadiannya, Konsisten dengan pendekatan ekologi,tindak lanjut dari hasil penelitian ini adalah intervensi ekologis, berupapemberdayaan orang tua dan guru untuk mengoptimalkan perkembangankepribadian remaja melalui pencapaian tugas perkembangan serta kaitannyadengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri.

Secara Ringkas Hasil Penelitian adalah sebagai berikut:

l) Pendekatan ekologi digunakan untuk membahas tugas perkembanganpada masa remaja dan dalam upaya mengakomodasi kompleksitas yangterjadi pada masa remaja. Orang tua sebagai konteks eksternal bagiremaja, mempengaruhi proses perkembangan pada remaja. Dari hasilpenelitian remaja masih menunjukkan ketergantungan terhadap orangtua terutama jika dihadapkan pada masalah penting yang membutuhkanpengambilan keputusan, Antara remaja dan orang tua juga masihterdapat perbedaan pemaknaan mengenai tugas perkembangan yangharus dilakukan oleh remaja yang memerlukan otonomi dari remaja.

2) Guru lebih memusatkan perhaflan pada teknis didaktis remaja yangdiarahkan untuk mencapai tujuan belajar. Dari hasil penelitian padadasarnya guru dapat dijadikan sebagai konteks eKternal bagi remajauntuk membantu pengembangan konsep diri dan penyesuaian diri padaremaJa.

3) Penilaian remaja mengenai dirinya, menyangkut perhatian terhadapterjadinya perubahan proporsi tubuh serta usahanya untukmenyesuaikan diri terhadap perubahan fisik yang terjadi menentukantindakan yang akan dilakukan oleh remaja. Remaja pun memilikikesadaran mengenai "apa yang akan dilakukan oleh dirinya,,.

Jurnal Psikologi. Vol. 9, No. l, Maret2O02 19

Page 10: Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/...Created Date 3/21/2016 9:11:55 AM

Kemampuan remaja untuk mencapai ketidaktergantungan secaraemosional dengan orang tua memiliki hubungan dengan penilaianremaja terhadap konsep diri dipengaruhi oleh interaksi remaja denganorang lain. Jadi tanggapan dan reaksi dari orang lain disekitar remajamemiliki peranan yang besar. Artinya faktor tugas perkembanganremaja yang mengandung aspek pemaknaan tentang diri dan relasidengan orang lain berhubungan dengan konsep diri remaja,

4) Jika remaja remaja telah mengetahui dan mampu melakukan peran yangharus dilakukan dilingkungan maka orang tua menganggap bahwaremaja remaj telah mampu melakukan penyesuaian diri.

KESIMPULAN1) Pendekatan ekologi dapat menggambarkan tugas perkembangan remaja

yang sesuai dengan kondisi setempat.

2) Penjelasan mengenai faktor-faklor tugas perkembangan remaja bersifatkontekstual, sehingga faktor-faKor tugas perkembangan remaja yangmengandung content lokll memiliki peran penting dalam tugasperkembangan remaja.

3) Pengukuran terhadap Tugas Perkembangan Remaja dapat memberikangambaran prediktif yang berguna untuk optimalisasi konsep diri danpenyesuaian diri remaja.

4) Tugas Perkembangan Remaja dapat dijadikan sebagai alat bantudiagnostik untuk melakukan tindakan preventif bagi upaya optimalisasiKonsep Diri dan Penyesu-aian Diri Remaja.

PROPOSISI

Optimalisasi Perkembangan Remaja mencapai tugas perkembangan tidakhanya bergantung pada kemampuan atau usaha dari remaja. Peran orang tuadan guru masih dibutuhkan untuk mengoptimalkan Perkemabangan Remaja.

REKOMENDASI

Beberapa rekomendasi yang diajukan dari keseluruhan hasil penelitianadalah sebagai berikut :

1) Berdasarkan temuan bahwa faktor-faktor tugas perkembangan remajayang mengandung content lokal memiliki peran penting dalam pem-bentukan tugas perkembangan remaja, upaya untuk mempertimbang-kun content lokal dalam menelaah remaja dari tugas perkembanganhendaknya menj adi perhati an u ntuk penelitian b eri kutnya.

Jurnal Psikologi. Vol. 9, No. 1, Maret200220

Page 11: Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/...Created Date 3/21/2016 9:11:55 AM

2) Penelitian mengenai tugas perkembangan remaja terbatas pada remajadi lingkungan SMU Bandung. Tentunya memberi peluang untukmelakukan penelitian lanjutan pada remaja dengan lingkungan lainseperti etnih desa-kota, remaja bermasalah.

3) Perlu dilakukan penelitian lanjutan tugas perkembangan remaja yangdilihat keterkaitannya dengan peran dari teman sebaya dalampencapaian tugas perkemb angan.

4) Perlunya orang tua tanggap untuk memberikan kesempatan pada remajadalam menghadapi peran-peran sosial baru yang akan dilalokan olehremaja, agar remaja mampu untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutanlinglarngan.

5) Guru sebagai pendidik palu menyadari bahwa ,,educational

perspective" dari perkembangan individu merupakan aspek penting.Atinya perlu ada pembinaan pada guru agar menyadari bahwa remajaperlu dibina tidak hanya aspek teknis didaktis tetapi juga pada aspekpengembangan pribadi remaj a.

6) Perlu dilakukan penelitian lanjutan dalam usaha untuk membuat normadari profil tugas perkembangan remaja.

KEPUSTAKAAN

Agustiani, H. 1994. Survq, mengenai Tugas perkembangan Remaja padaSiswa SMA. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas padjadjaran.

Berry, John W.; Poortinga Ype H.; Segall Marshall H. & Dosen pierre R.1992. C ros s - C ultural P sl,cholo g1,. Cambridge University Press.

Berry, John W.; Poortinga Ype H.; Pandey Janak. 1997. Handbook ofCross-Cultural Psychology. Bostorl London, Toronto, Sydney, Tokyo,Singapore: Allyn and Bacon.

Bolger, Niall; Caspi Avshalom; Downey Geraldine; Moorehouse Martha.1988. Person in Context Developmental processes. Cambridge

. University Press.

Bronfenbrenner, Urie. 1979. The Ecologl' of Human DevelopmentExperiments b7, Nature and Design, Cambridge, Massachusetts, andLondon: Harvard University Press.

Calhoun F, James; Acocella Joan Ross. 7978. ps1,chotog1, of Adjustment andHuntan Relationships. Random House Inc.

collins, Andrew w. 1994. hdividual Development and personarRelatiortships. Change and Differentiation in Relationships During

Jumal Psikologi. Vol. 9, No. 1, Maret 2002

Page 12: Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/...Created Date 3/21/2016 9:11:55 AM

Adolescence; International Conference on Personal Relationships,Groningen, The Netherlands.

Denzin, Norman, K. 1994. Handbook of Qualitative Research. London, NewDelhi : Stage Publications,

Heymans, P. 1992. Developmental Tasks. A. Program of Research Into theGeneral Characteristics of the Processes Responsible for theDevelopment of Individual Competences Over Life Span. UtrechtUniversiteit, Netherlands.

Hooker, K. Developmental Task", In Lerner R.M., Peterson, A.C & BrooksGunn. J. (Eds). Encyclopedia of Adolescence, Bond l.S. 2ZB-23L New-York: Garland Publishing, Inc.

Hurloch B. Elizabeth. 1973. Adolescent Developmenr. McGraw-Hill Inc.1975. Developmental Ps1,cholog1,. Fourth Edition. New-Delhi: Tata

McGraw-Hill Publishing Company Lrd.oerter, Rolf; Dreher Eva. 1983. Adolescents conception od Developmental

Tasks. Paper hesented at International Conference IntegradvePerspectives on Youth Development, Person and Ecology Berlin.

Oerter, Rolf. 1986. Developmental Task Through the Life-Span: A NewApproach to an Old Concept. Baltes. P.B.; Featherman D.L., and LernerR.M. Life-Span Development and Behavior, Hillsdale, New-Jersey,Erlbaum, Yol7,233-27L

Oerter, Rolf; Agustiani, H.; Kim Hye On; Wibowo, Sutji. 1996. The Conceptaf Human Nature in East Asia: Etic and Emic Characterislics. Culture& Psychology. London and New Delhi: Sage.

Robert, J. Havighurst..l972. Developmental Tasks and Education. NewYork: Longman Inc.

Robinson, John P.; Shaves Phillip R; Wrightsman S. Laurrence. 1991.Measures of Personality and Social Psychological Attitude. AcademicPrqss Inc.

S amana, A. 199 4. P rofe sionali s me Ke g ur uan. Penerbit Kanisius.Terlaalg Jan J. F.; Heymans. Peter G.; I. Podol'skij Andree. 1994.

Developmental Tasks: Towards a Cultural Analysis of HumanDevelopmenl. Kluwer Academic Publisher Dordrecht. London, Boston.'

Tilaar, H. A.R. 1998. Beberapa Agenda Reformasi pendidikan Nasionaldalam Perspektif Abod 21. Tera Indonesia.

Youniss, James. 1980. Parent's and Peers in sosial Development A sullivan-Piaget Perspective. The University of Chicago Press.

**tr<

,.1 Jurnal Psikologi. Vol. 9, No. 1, Marct2002