124
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, program ekstrakurikuler merupakan bagian yang penting dari sekolah. Sebagian besar sekolah mewajibkan siswanya untuk mengikuti ekstrakurikuler Pramuka. Dalam kegiatannya, setiap anggota Pramuka dituntut untuk menaati setiap kode etik yang ada dalam kepramukaan. Kode etik ini menjadi dasar dari kepramukaan itu sendiri. Dasar itu menjadikan setiap anggota wajib untuk menaatinya, karena jika tidak menaatinya akan mendapatkan sanksi. Kegiatan kepramukaan ini sangat membantu siswa untuk menjadi warga negara yang baik setelah lulus sekolah dan memiliki pekerjaan. Kepramukaan sangat baik untuk membentuk mental yang positif, terutama adalah kedisiplinan. Dalam setiap kegiatannya, baik yang bersifat umum, maupun khusus, baik dalam keadaan santai, maupun serius, akan selalu diterapkan sikap 1

eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

  • Upload
    dothu

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan, program ekstrakurikuler merupakan bagian yang

penting dari sekolah. Sebagian besar sekolah mewajibkan siswanya untuk

mengikuti ekstrakurikuler Pramuka. Dalam kegiatannya, setiap anggota Pramuka

dituntut untuk menaati setiap kode etik yang ada dalam kepramukaan. Kode etik

ini menjadi dasar dari kepramukaan itu sendiri. Dasar itu menjadikan setiap

anggota wajib untuk menaatinya, karena jika tidak menaatinya akan mendapatkan

sanksi. Kegiatan kepramukaan ini sangat membantu siswa untuk menjadi warga

negara yang baik setelah lulus sekolah dan memiliki pekerjaan. Kepramukaan

sangat baik untuk membentuk mental yang positif, terutama adalah kedisiplinan.

Dalam setiap kegiatannya, baik yang bersifat umum, maupun khusus, baik dalam

keadaan santai, maupun serius, akan selalu diterapkan sikap kedisiplinannya

sehingga terbentuklah jiwa yang disiplin. Gerakan pramuka mampu membentuk

watak disiplin dan kepribadian siswa . Proses latihan kepramukaan harus menjadi

proses pembelajaran diri dari, untuk dan oleh siswa di bawah bimbingan pembina

sebagai orang dewasa. Gerakan pramuka atau kepanduan, dirumuskan oleh

pendirinya sebagai media untuk meningkatkan karakter anak-anak dan remaja,

serta melatih mereka agar bertanggung jawab dan disiplin saat telah dewasa

nanti. Kini sudah saatnya para Pembina Pramuka di setiap sekolah mulai berpikir

sungguh-sungguh kearah pembinaan kualitas para anggotanya. Artinya, sudah

1

Page 2: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

2

waktunya para Pembina Pramuka melalui berbagai wadah aktivitasnya menunjang

keberhasilan belajar siswa di sekolah. Ini bisa terealisasi jika Pramuka bisa

mengajak para anggotanya menjadi insan yang memiliki sifat mandiri dan

disiplin. Sifat seperti itu pada gilirannya akan dapat berpengaruh positif terhadap

proses belajar para anggota Pramuka secara akademik.

Dasar hukum penyelenggaraan pramuka adalah Undang-Undang nomor 12

tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka menegaskan bahwa Pramuka Indonesia

secara konsepsional dan yuridis berasaskan pancasila falsafah pancasila sebagai

dasar negara merupakan nilai dasar spiritual keagamaan, kemanusiaan, dan

kesatuan bangsa yang yang menjadi landasan dasar dalam pembangunan bangsa

baik pembangunan sumber daya manusia maupun fisik. Kepramukaan sebagi

pendidikan nonformal merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem pendidikan

dalam menyiapkan anak bangsa menjadi kader yang berkualitas, bermoral

baik,mental, spiritual, intelektual,emosional,maupun fisik dan keterampilan.

Masuknya pramuka dalam kurikulum saat ini merupakan salah satu wahana

pembentukan karakter siswa (efektif), sebagai kegiatan kepramukaan, seperti

kepemimpinan, kerja sama solidaritas, mandiri , dan keberanian dianggap mampu

membentengi siswa dari berbagai pengaruh negatif. Selain dimaksudkan sebagai

penyeimbang kegiatan pembelajaran dalam kurikulum formal yang lebih

berorientasi pada ranah kognitif (pengetahuan), dan psikomotorik (keterampilan),

pramuka juga diyakini dapat mengembalikan sikap dan sifat bangsa yang dikenal

baik yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita. Di masa depan pendidikan

kepramukaan diharapkan mampu mendukung pembentukan kompetensi sikap

Page 3: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

3

sosial siswa, terutama sikap peduli terhadap orang lain, disamping itu pendidikan

kepramukaan juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam menguatkan

kompetensi keterampilan.

Akan tetapi seiring dengan berbagai kemajuan tersebut ditemukan pula

beragam masalah dan tantangan yang dihadapi oleh kaum muda yang secara

umum dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu : pertama masalah dan

tantangan kebangsaan terutama yang terkait dengan perubahan nilai-nilai

kehidupan sosial dan budaya. Kemudian akses informasi dan pengaruh globalisasi

telah menyebabkan banyaknya generasi muda mengalami internasionalisasi nilai-

nilai sosial dan budaya, bahkan terjerumus dalam gerakan fundamentalis-

ekstremis. Akibatnya, solidaritas sosial dan semangat kebangsaan yang dibangun

berkaitan dengan nilai-nilai kebangsaan. Kedua masalah dan tantangan sosial,

terutama yang berkaitan dengan kemiskinan. Sebagai akibat kesuliatan ekonomi,

banyak kaum muda yang tidak dapat melanjutkan pendidikan atau putus sekolah.

Dampaknya dapat dilihat pada sulitnya mendapatkan pekerjaan serta munculnya

berbagai masalah dan penyakit sosial.

Secara teoretis banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi

berbagai masalah dan tantangan yang dihadapi oleh kaum muda tersebut salah

satu diantaranya yang dinilai mempunyai peranan amat penting adalah melibatkan

kaum muda sejak usia awal dalam kegiatan kepramukaan. Konsep pendidikan ini

dianggap mampu membangun karakter kaum muda, selain pula bersifat universal

dan telah dilaksanakan banyak negara. Penerapan nilai-nilai kepramukaan

mempunyai inti pokok ketakwaan kepada tuhan yang maha esa, kewajiban

Page 4: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

4

terhadap tanah air, kewajiban terhadap masyarakat, dan kewajiban terhadap diri

sendiri.

Disiplin  sangat  penting  untuk  pertumbuhan pendidikan, digunakan

terutama  untuk memotivasi kita agar dapat  mendisiplinkan diri   dalam

melaksanakan pekerjaan  baik secara  perorangan  maupun kelompok. Disamping

itu disiplin  bermanfaat mendidik siswa  untuk mematuhi dan menyenangi

peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan

kinerja yang baik. Tindakan  disipliner  sebaiknya dilakukan, apabila  upaya

pendidikan yang  diberikan telah gagal, karena tidak ada orang yang sempurna.

Oleh sebab itu, setiap individu diizinkan untuk melakukan  kesalahan  dan  harus

belajar dari kesalahan tersebut.   

Setelah melakukan observasi awal menunjukkan bahwa masih banyaknya

siswa yang melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap tata tertib sekolah.

Pelanggaran-pelanggaran yang saya maksud adalah terlambat mengikuti upacara

pada hari senin, terlambat mengikuti senam pagi setiap hari jum’at, terlambat

masuk kedalam kelas setelah waktu istirahat selesai dan ada juga beberapa siswa

yang acuh tak acuh terhadap mata pelajaran tertentu yang tidak di suka sehingga

mereka tekadang bolos atau bersembunyi di kantin sekolah. Setiap siswa yang

melakukan pelanggaran ditindaki dengan diberikan sanksi. Sanksi-sanksi yang

sering diberikan oleh guru terhadap siswa-siswa yang melakukan pelanggaran

tersebut yakni siswa disuruh Push Up kurang lebih antara 20-30 kali, lari

mengelilingi lapangan, di jemur dibawa tiang bendera selama 20 menit atau

bahkan hanya disuruh membersihkan lapangan dan WC.

Page 5: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

5

Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Kalosi adalah salah satu sekolah

lanjutan tingkat atas yang turut serta mengembangkan kegiatan Gerakan pramuka,

terdiri atas Gudep Enrekang 585 putra dan Gudep Enrekang 586 putri, dalam

kegiatannya masing-masing dilaksanakan secara terpadu. Gerakan pramuka yang

dilaksanakan di SMA Muhammadiyah Kalosi mampu mendidik dan menunjukkan

sikap disiplin siswa sangat tinggi. Mengacu pada uraian diatas maka peneliti

tertarik melakukan penelitian dengan judul “ Peningkatan Kedisiplinan Siswa

Melalui Gerakan Pramuka pada SMA Muhammadiyah Kalosi Kec. Alla Kab.

Enrekang ”

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan uraian latar belakang diatas yang telah dikemukakan, maka

masalah utama dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah kegiatan pramuka mampu meningkatkan kedisiplinan siswa pada

SMA Muhammadiyah Kalosi?

2. Bagaimana cara pembinaan siswa dalam gerakan pramuka terhadap

peningkatan kedisiplinan siswa pada SMA Muhammadiyah kalosi ?

3. Faktor apa saja yang pendukung dan penghambat pembinaan gerakan

pramuka pada SMA Muhammadiyah kalosi ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan

informasi mengenai masalah penelitian yang telah dirumuskan, tujuan

penelitian ini adalah

Page 6: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

6

1. Untuk mengetahui kegiatan pramuka mampu meningkatkan

kedisiplinan siswa pada SMA Muhammadiyah Kalosi

2. Untuk mengetahui cara pembinaan siswa dalam gerakan pramuka

terhadap peningkatan kedisiplinan siswa SMA Muhammadiyah Kalosi

3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang pendukung dan

penghambat pembinaan gerakan pramuka pada SMA Muhammadiyah

Kalosi

D. Manfaat penelitian

Hasil penelitian yang dicapai diharapkan memberikan manfaat bagi:

1. Lembaga UNM

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah atau memperkaya

khasanah ilmu pengetahuan dan informasi serta karya ilmiah yang dapat

dijadikan sebagai acuan bagi mahasiswa yang hendak mengadakan

penelitian dalam bidang pendidikan.

2. Sekolah

Sebagai bahan masukan, khusunya untuk pihak sekolah agar lebih

memperhatikan kegiatan kepramukaan yang ada di sekolah.

3. Peneliti

Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan berpikir secara

ilmiah.

Page 7: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA FIKIR

A. KAJIAN TEORI

1. Pengertian Kedisiplinan

Ditinjau dari asal kata, kata disiplin berasal dari bahasa latin

discere yang memiliki arti belajar. Dari kata ini kemudian muncul kata

disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Seiring perkembangan

waktu, kata disciplina juga mengalami perkembangan makna, ada yang

mengartikan disiplin sebagai kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk

pada pengawasan dan pengendalian. Ada juga yang mengartikan disiplin

sebagai pelatihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat

berperilaku tertib1. Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan

melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk

kepada keputusan,dan peraturan yang berlaku, dengan kata lain disiplin

adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa

pamrih.

faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan ada beberapa faktor

yang memperngaruhi kedisiplinan yaitu :

a. Diri sendiri

b.  Keluarga

c. Pergaulan di Lingkungan

1 Ngainum naim. Character building.( jogyakarta; arruz media 2012).hlm. 142.

7

Page 8: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

8

Manfaat kedisiplinan adalah membuat siswa menjadi lebih tertib

dan teratur dalam menjalankan kehidupannya, serta siswa juga dapat

mengerti bahwa kedisiplinan itu amat sangat penting bagi masa depannya

kelak, karena dapat membangun kepribadian siswa yang kokoh dan bisa

diharapkan berguna bagi semua pihak.2

Disiplin tidak bisa terbangun secara instan, dibutuhkan proses

panjang agar disiplin menjadi kebiasaan yang melekat kuat dalam diri

seseorang. Oleh karena itu penanaman disiplin harus dilakukan sejak dini.

Cara mendisiplinkan anak adalah dengan menggunakan tindakan dan

ucapan, alasan mendisiplinkan adalah untuk mengekspesikan rasa cinta

kepada anak. Salah satu cara yang paling kuat dalam mencintai anak

adalah konsisten dalam disiplin kita. Ini merupakan salah satu cara yang

tidak mudah karena dengan berdisiplin, anak sering didak bersahabat

dengan kita.

Tujuan kedisiplinan adalah mengajarkan kepatuhan, ketika kita

melatih anak untuk mengalah, kita sedang mengajar mereka melakukan

sesuatu yang benar untuk alasan yang tepat. Pada awalnya disiplin yang

terbentuk bersifat eksternal, tetapi kemudian menjadi sesuatu yang

internal, menyatu kedalam kepribadian anak sehingga disebut dengan

disiplin diri. Hasil dari disiplin memang menyakitkan untuk jangka pendek

tetapi menguntungkan dalam jangka panjang. Penanaman disiplin sejak

dini dilandasi oleh kenyataan bahwa disiplin mempunyai peran yang

sangat penting dalam mengarahkan kehidupan manusia untuk mencapai 2 Ibid.hlm.147.

Page 9: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

9

cita-cita3. Tanpa adanya disiplin maka seseorang tidak mempunyai

patokan tentang apa yang baik dan buruk dalam tingkah lakunya. Akan

tetapi sangat perlu bahwa disiplin semata-mata tidak cukup untuk

menjamin tercapainya cita-cita untuk dapat hidup dengan baik, sebab

disiplin semata-mata akan dapat mematikan daya kreasi maupun inisiatif

sseorang sehingga pada akhirnya seseorang dapat berbuat sesuatu apabila

diperintah

2. Fungsi Kedisiplinan

Disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin

menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku,dan tata kehidupan

berdisiplin, yang akan mengantar seorang siswa sukses dalam belajar dan

kelak ketika bekerja. Berikut ini akan dibahas beberapa fungsi disiplin yaitu4:

1. Menata Kehidupan Bersama. Fungsi disiplin adalah mengatur tata

kehidupan manusia, dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat.

Dengan begitu, hubungan antara individu satu dengan yang lain menjadi

baik dan lancar.

2. Membangun Kepribadian. Lingkungan yang berdisiplin baik, sangat

berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Apalagi seorang siswa yang

sedang tumbuh kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib,

teratur, tenang, tentram, sangat berperan dalam membangun kepribadian

yang baik.

3 Ibid.hlm. 148.4 Tulus Tu’u, Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa, (Jakarta: Grasindo 2004), hlm. 38.

Page 10: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

10

3. Melatih Kepribadian. Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan

berdisiplin tidak terbentuk serta-merta dalam waktu singkat. Namun,

terbentuk melalui satu proses yang membutuhkan waktu panjang. Salah

satu proses untuk membentuk kepribadian tersebut dilakukan melalui

latihan.

4. Pemaksaan. Disiplin dapat terjadi karena dorongan kesadaran diri. Disiplin

dengan motif kesadaran diri ini lebih baik dan kuat. Dengan melakukan

kepatuhan dan ketaatan atas kesadaran diri, bermanfaat bagi kebaikan dan

kemajuan diri. Sebaliknya, disiplin dapat pula terjadi karena adanya

pemaksaan dan tekanan dari luar.

5. Hukuman. Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal positif yang harus

dilakukan oleh siswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang

melanggar tata tertib tersebut. Ancaman sanksi / hukuman sangat penting

karena dapat memberi dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk menaati

dan mematuhinya. Tanpa ancaman hukuman atau sanksi, dorongan

ketaatan dan kepatuhan dapat diperlemah. Motivasi untuk hidup mengikuti

aturan yang berlaku menjadi lemah.

6. Menciptakan Lingkungan yang Kondusif. Disiplin sekolah berfungsi

mendukung terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agar berjalan

lancar. Hal itu dicapai dengan merancang peraturan sekolah, yakni

peraturan bagi guru-guru, dan bagi para siswa, serta peraturan- peraturan

lain yang dianggap perlu. Kemudian diimplementasikan secara konsisten

dan konsekuen. Dengan demikian, sekolah menjadi lingkungan pendidikan

Page 11: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

11

yang aman, tenang, tentram, tertib dan teratur. Lingkungan seperti ini

adalah lingkungan yang kondusif bagi pendidikan

3. Kedisiplinan Dalam Proses Pendidikan.

a. Bentuk Kedisiplinan Di Sekolah

Kedisiplinan pada siswa merupakan aspek utama dan esensial pada

pendidikan dalam keluarga yang diemban oleh orang tua, karena mereka

bertanggung jawab secara kodrati dalam meletakkan dasar-dasarnya pada

anak. Berarti, nilai-nilai kepatuhan telah menjadi bagian dari perilaku

dalam kehidupannya. Kedisiplinan siswa jelas akan mempengaruhi

perilaku lainnya di lingkungan manapun baik di lingkungan rumah,

lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat5.

Tata Tertib dalam Sekolah adalah sumber disiplin dan tempat

berdisiplin untuk mencapai ilmu pengetahuan yang dicita-citakan. Di

dalam tata tertib tersebut diatur mengenai hak dan kewajiban siswa,

larangan, dan sanksi-sanksi. Dalam tata tertib sekolah disebutkan bahwa

siswa mempunyai kewajiban:

(1) Harus bersikap sopan dan santun, menghormati Ibu dan Bapak

Guru, pegawai dan petugas sekolah baik di sekolah maupun di

luar sekolah;

(2) Harus bersikap sopan dan santun, menghormati sesama pelajar,

baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah;

(3) Menggunakan atribut sekolah sekolah;

5 Ngainum naim. Character building.( jogyakarta; arruz media 2012).hlm146.

Page 12: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

12

(4) Hadir tepat waktu;

(5) Patuh kepada nasihat dan petunjuk orang tua dan guru; 6

Uraian tersebut adalah suatu kejelasan bahwa kedisiplinan itu

sebagai bekal bagi anak untuk mengarungi kehidupannya demi masa

depan anak. Karena itu kedisiplinan pada siswa penting untuk

dipersiapkan dan dibina semenjak dini. Untuk itu diperlukan kerjasama

antar orang tua dengan sekolah karena adanya faktor-faktor dalam

kedisiplinan yang perlu mendapat perhatian bersama.

Beberapa penyebab perilaku siswa yang indisiplin, sebagai berikut.

1. Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh sekolah; kondisi

sekolah yang kurang menyenangkan, kurang teratur, dan lain-lain

dapat menyebabkan perilaku yang kurang atau tidak disiplin.

2. Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh siswa , siswa yang

berasal dari keluarga yang broken home.

3. Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh kurikulum, kurikulum

yang tidak terlalu kaku, tidak atau kurang fleksibel, terlalu

dipaksakan dan lain-lain bisa menimbulkan perilaku yang tidak

disiplin, dalam proses belajar mengajar pada khususnya dan dalam

proses pendidikan pada umumnya7.

Tata tertib dan kedisiplinan sangat penting, artinya dalam mewujudkan

budaya dan iklim sekolah yang kondusif melalui penciptaan kedisiplinan belajar..

6http://heru-aio.heck.in/pengertian-disiplin-dalam-proses-pendidi-2.xhtml di akses pada tanggal 23 agustsus 2014 pukul 20.00 wita

7 Sylvia Rimm. Mendidik dan menerapkan disiplin pada anak prasekolah. (Jakarta: Gramedia.2003). hlm.29.

Page 13: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

13

Pada dasarnya tata tertib dan disiplin merupakan harapan yang dinyatakan secara

eksplisit yang mengandung peraturan tertulis mengenai perilaku siswa yang dapat

diterima, prosedur disiplin, dan sanksi-sanksinya . Witte dan Walsh

mengemukakan dua dimensi penting kedisiplinan yang dilaksanakan dalam

sekolah efektif, yaitu: (1) persetujuan kepala sekolah dan guru terhadap kebijakan

disiplin sekolah, dan (2) dukungan yang diberikan kepada guru bilamana mereka

melaksanakan peraturan disiplin sekolah.8

Hal ini dapat dilakukan dengan cara menciptakan kondisi sekolah yang

dapat membuat semua personil sekolah untuk taat dan patuh secara sadar untuk

mengikuti tata tertib yang ada disekolah tersebut. Misalnya tata tertib untuk

masuk sekolah jam 07.00-07.15. dan bila melewati jam tersebut pintu gerbang

sekolah ditutup rapat, siapapun tidak diperbolehkan untuk masuk ke lingkungan

sekolah jika terlambat, kecuali tamu yang akan berkunjung kesekolah atau ada hal

lain yang mendesak sehingga pintu gerbang sekolah dapat dibuka. Aturan itu

harus konsisten dilaksanakan dan diberlakukan kepada semua personil sekolah

termasuk guru, staf dan kepala sekolah. Indikator-indikator yang perlu

diperhatikan dalam menegakkan tata tertib dan kedisiplinan meliputi tiga kegiatan

pokok, yaitu penyusunan tata tertib, sosialisasi tata tertib, dan penegakan tata

tertib.

Pada dasarnya disiplin muncul dari kebiasaan hidup dan kehidupan belajar

dan mengajar yang teratur serta mencintai dan menghargai pekerjaannya. Disiplin

merupakan proses pendidikan dan pelatihan yang memadai, untuk itu guru

memerlukan pemahaman tentang landasan Ilmu kependidikan akan keguruan 8 Sagala, Syaiful, Memahami Organisasi Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2009).hlm.120

Page 14: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

14

sebab saat ini banyak terjadi erosi sopan santun dan erosi disiplin. Macam-macam

terbagi:

a. Disiplin Diri Pribadi

Apabila dianalisi maka disiplin menganung beberapa unsur yaitu adanya

sesuatu yang harus ditaati atau ditinggalkan dan adanya proses sikap

seseorang terhadap hal tersebut. Disiplin diri merupakan kunci bagi

kedisiplinan pada lingkungan yang lebih luas lagi.

b. Disiplin Sosial

Pada hakekatnya disiplin sosial adalah Disiplin dari dalam kaitannya

dengan masyarakat atau dalam hubunganya dengan. Contoh prilaku disiplin

social hádala melaksanakan siskaling verja bakti. Senantiasa menjaga nama

baik masyarakat.

c. Disiplin Nasional

Berdasarkan hasil perumusan lembaga pertahanan nasional, yang

diuraikan dalam disiplin nasional untuk mendukung pembangunan nasional.

Disiplin nasional diartikan sebagai status mental bangsa yang tercemin dalam

perbuatan berupa keputusan dan ketaatan.9

b. Disiplin untuk siswa

Sekolah merupakan tempat bagi generasi calon pemimpin bangsa

menimba ilmu pengetahuan dan berinteraksi dalam dunia keilmuan.

Disadari atau tidak oleh siswa, sekolah menjadi salah satu tempat

pendadaran bagi mereka untuk belajar tentang banyak hal agar kelak

9 . http://www.academia.edu/8980066/pengertiandisiplin macammacamdisiplindan manfaatdisiplin diakses pada 24 agustus 2014 pikul 16.00 wita

Page 15: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

15

menjadi orang yang eksis dan sukses. Disiplin menjadi salah satu faktor

yang dapat membantu seseorang meraih sukses, tidak terkecuali disiplin

pada siswa. Menurut Johar Permana, Nursisto, Disiplin adalah suatu

kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dan serangkaian

perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,

keteraturan dan atau ketertiban. Sedangkan menurut Wikipedia tujuan

disiplin sekolah adalah untuk menciptakan keamanan dan lingkungan

belajar yang nyaman terutama di kelas10.

Di dalam kelas, jika seorang guru tidak mampu menerapkan

disiplin dengan baik maka siswa mungkin menjadi kurang termotivasi dan

memperoleh penekanan tertentu, dan suasana belajar menjadi kurang

kondusif untuk mencapai prestasi belajar siswa. Sebutan orang yang

memiliki disiplin biasanya tertuju kepada orang yang selalu hadir tepat

waktu, taat terhadap aturan, berperilaku sesuai dengan norma-norma yang

berlaku, dan sejenisnya. Sebaliknya, sebutan orang yang kurang disiplin

biasanya ditujukan kepada orang yang kurang atau tidak dapat menaati

peraturan dan ketentuan sberlaku, baik yang bersumber dari masyarakat,

pemerintah atau peraturan yang ditetapkan oleh suatu lembaga tertentu,

misalnya sekolah.

10 Depdiknas, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah; (Buku 1 Konsep dan Pelaksanaa,

Jakarta.2011) hlm. 37.

Page 16: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

16

Membicarakan disiplin siswa, tidak terlepas dari persoalan prilaku

negatif pada diri siswa, yang akhir-akhir ini semakin memprihatinkan.

Berbagai tindak negatif dilakukan para pelajar di sekolah dari nyontek,

bolos, memeras, sampai pelanggaran diluar sekolah seperti buat geng,

berkelahi (tawuran) penyalahgunaan narkoba, sex bebas, mencuri sampai

pada pelanggaran-pelanggaran  yang lebih membahayakan/merugikan

orang lain dan diri sendiri. Sehubungan dengan permasalahan tersebut

seorang guru harus mampu menumbuhkan disiplin dalam diri siswa,

terutama disiplin diri. Dalam kaitan ini, guru harus mampu melakukan hal-

hal sebagai berikut :

1. Membantu siswa mengembangkan pola perilaku untuk dirinya;

setiap siswa berasal dari latar belakang yang berbeda, mempunyai

karakteristik yang berbeda dan kemampuan yang berbeda pula,

dalam kaitan ini guru harus mampu melayani berbagai perbedaan

tersebut agar setiap siswa dapat menemukan jati dirinya dan

mengembangkan dirinya secara optimal.

2. Membantu siswa meningkatkan standar prilakunya karena siswa

berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda, jelas mereka

akan memiliki standard prilaku tinggi, bahkan ada yang

mempunyai standard prilaku yang sangat rendah. Hal tersebut

harus dapat diantisipasi oleh setiap guru dan berusaha

meningkatkannya, baik dalam proses belajar mengajar maupun

dalam pergaulan pada umumnya.

Page 17: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

17

3. Menggunakan pelaksanaan aturan sebagai alat; di setiap sekolah

terdapat aturan-aturan umum.

4. Hakikat Gerakan Pramuka

a. Pengertian Dan Fungsi Gerakan Pramuka

Berdasarkan Undang-undang nomor 12 tahun 2010 tentang

Gerakan Pramuka menegaskan bahwa Pramuka Indonesia secara

konsepsional dan yuridis berasaskan pancasila Falsafah pancasila sebagai

dasar negara merupakan nilai dasar spiritual keagamaan, kemanusiaan, dan

kesatuan bangsa yang yang menjadi landasan dasar dalam pembangunan

bangsa baik pembangunan sumber daya manusia maupun fisik.

Kepramukaan sebagi pendidikan nonformal merupakan bagian tak

terpisahkan dari sistem pendidikan dalam menyiapkan anak bangsa

menjadi kader yang berkualitas, bermoral baik,mental, spiritual,

intelektual,emosional,maupun fisik dan keterampilan.

Secara harafiah pramuka dapat di artikan “ paling depan” selain itu

perlu pila membedakan arti pandu dan pramuka, sebab terkadang

keduanya disamakan artinya, kata pandu pada awalnya oleh K.H. Agus

Salim di terjemahkan dari kata “padvinder”, kemudian presiden sukarno

dalam amanat tulisannya memberi arti pandu sebagai “petunjuk jalan”11.

Pramuka merupakan singkatan dari praja muda karana yang artinya

perbuatan ,penghasilan,alat,pengertian dan badan. kepramukaan adalah

suatu proses pendidikan yang menyenangkan bagi anak muda, dibawah

11 Kwartir nasional gerakan pramuka, kursus pembina pramuka mahir tingkat dasar, (jakarta: kwartir kota makassar. 2013) hlm. 7.

Page 18: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

18

tanggung jawab anggota dewasa yang dilaksanakan diluar lingkungan

pendidikan sekolah dan keluarga, dengan tujuan, prinsip dasar, serta

metode pendidikan tertentu. Landasan hukum penyelenggaraan gerakan

pramuka diatur berdasarkan :

1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961

tentang Gerakan Pramuka.

2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 118 Tahun 1961

tentang Penganugerahan Panji Kepada Gerakan Pendidikan

Kepanduan Praja Muda Karana.

3. Keputusan kwarnas gerakan pramuka nomor 220 tahun 2007 tentang

petunjuk penyelenggaraan pokok-pokok organisasi gerakan

pramuka.

4. Keputusan kwarnas gerakan pramuka nomor 204 tahun 2009 tentang

organisasi dan tata kerja kwartir nasional gerakan pramuka.

5. Undang-undang nomor 12 tahun 2010 tentang kepramukaan beserta

penjelasannya12.

Gerakan pramuka dalam dunia internasional disebut scouting

adalah organisasi yag telah berkembang tidak hanya di Indonesia tapi juga

diseluruh dunia. Kepramukaan di Indonesia sebelum tahun 1961 disebut

sebagai gerakan padvinder atau kependuan. Pramuka sendiri merupakan

salah satu segi pendidikan nasional yang penting. Yang merupakan bagian

dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Pendidikan kepanduan adalah

proses pendidikan yang praktis di luar lingkungan keluarga dan sekolah. 12 Lukman santoso, Panduan terlengkap pramuka. (Yogyakarta: buku biru ,2014 ) hlm.17-20

Page 19: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

19

Gerakan pramuka atau kepanduan dirumuskan oleh pendirinya sebagai

media untuk meningkatkan karakter anak-anak dan remaja, serta melatih

agar mereka mampu bertanggung jawab dan mandiri saat telah dewasa

nanti.

Tujuan gerakan kepanduan di dunia sejatinya adalah untuk

pendidikan karakter generasi mudayang bukan berdasarkan sekte, tiak juga

kepentingan politik maupun militer. Organisasi kepanduan adalah kegiatan

yang paling banyak menghabiskan waktu di alam terbuka dan sosial.

Berkemah merupakan kegiatan tetap kepanduan yang bertujuan

memelihara alam, kehutanan, pertanian, bakti mayarakat, dan menjaga

harmonisasi dengan alam. Berdasarkan resolusi konferensi kepanduan

sedunia pada tahun 1924, bertempat di copenhagen, Denmark, diperoleh

kesepakatan bahwa gerakan kepanduan memiliki tiga sifat, yaitu :

1. Nasional, yang berarti kepanduan itu diselenggarakan di masing-

masing negara dan disesuaikan dengan kebutuhan di negara tersebut

2. Internasional, yang berarti kepanduan harus dapat mengembangkan

rasa persaudaraan dan persahabatan sesama anggota kepanduan dan

sebagai sesama manusai; serta

3. Universal, yang berarti kepanduan itu dapat berlaku untuk siapa saja

serta dapat diselenggarakan dimana saja.13

Sebelum menguraikan fungsi gerakan pramuka penulis ingin

mengemukakan perbedaan antara pramuka dengan gerakan pramuka itu

13 Ibid, hlm. 20

Page 20: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

20

sendiri. Hal ini dimaksudka untuk menghindari kekeliruan ,dan susi

gerakan pramuka itu lebih jelas, berikut perbedaan yang di maksud :

(1) Gerakan Pramuka adalah nama organisasi yang merupakan wadah /

tempat berlangsungnya proses pendidikan kepramukaan, misalnya

pandu rakyat indonesia, hizbul wathan dll. Namun saat ini hanya ada

satu organisasi kepanduan yaitu gerakan pramuka

(2) Pramuka merupakan sebutan bagi anggota gerakan pramuka yang

berusia antara 7-25 tahun dan berkedudukan sebagai peserta didik,

anggota pramuka dapat dibedakan berdasarkan usia, seperti berikut

a. Pramuka siaga berlaku untuk anak usia 7-10 tahun.

b. Pramuka penggalang, berlaku untuk anggota yang berusia 11-15

tahun.

c. Pramuka penegak, berlaku untuk anggotayang berusia 16-20 tahun.

d. Pramuka pandega, berlaku untuk anggota yang berusia 21-25

tahun.14

Sebagaimana disebutkan didalam pasal 5 anggaran dasar dan anggaran

rumah tangga tentang gerakan pramuka sebagai berikut:

“Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kepramukaan bagi  kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi  generasi yang  lebih baik, bertanggung jawab, mampu membina dan mengisi kemerdekaan nasional serta membangun dunia yang lebih baik.”15

Kemudian dalam pasal 6 anggaran dasar dan anggaran rumah tangga

disebutkan bahwa :

14 Ibid. Hlm. 6415 Anggran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. Hlm. 17.

Page 21: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

21

“Gerakan Pramuka berfungsi sebagai lembaga pendidikan non formal, di luar sekolah dan di luar keluarga, dan sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda berlandaskan Sistem Among dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, dan  Motto Gerakan Pramuka  yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan bangsa serta masyarakat Indonesia”16.

Sementara itu tujuan gerakan pramuka disebutkan disalam pasal 4

anggaran dasar dan anggaran rumah tangga :

“Gerakan Pramuka mendidik dan membina kaum muda Indonesia guna

mengembangkan  mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual,

dan fisiknya.”

Mengingat organisasi yang menyelenggarakan pendidikan kepramukaan

menyusun konsep pendidikan dengan menyesuaikan diri dengan keadaan dan

keutuhan di suatu wilayah maka pramuka yang diinginkan tertuju kepada

kebutuhan negara yang bersangkutan.

b. Sejarah Gerakan Pramuka

1). Sejarah gerakan pramuka dunia.

Untuk memahami hakikat gerakan pramuka maka kita perlu memahami

dan mempelajari sejarah berdirinya dan perkembangan gerakan pramuka

sedunia. Berbicara tentang pramuka di dunia maka tidak lepas dari peran Lord

Baden-Powell, sebagai pencetus lahirnya kepanduan dunia. Lord Baden-Powell

dilahirkan pada 22 februari 1857 di london, Inggris. Sejak kecil Lord Baden-

Powell sudah gemar membaca buku ilmuan terkenal. Pada usia 19 tahun ia

menamatkan sekolah di charterhouse school dan bergabung dengan dinas

kemiliteran, ia ditempatkan di india dengan pangkat pembantu letnan. Setelah 16 Ibid. Hlm. 18

Page 22: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

22

berpindah tugas dari kota-ke kota dan dari negara ke negara lain akhirnya Lord

Baden-Powell bertugas di mafeking sebuah kota dipedalaman afrika selatan.

Dikota inilah namanya semakin terkenal karena mampu memimpin pertahan

kota dari pengepungan bangsa boer selam kurang lebih 217 hari.

Karena jasa-jasanya itulah pangkat Lord Baden-Powell dinaikkan

menjadi mayor jendral. Selama bertugas di afrika ia sering melakukan

petualangan-petualangan ke berbagai tempat, pengalamannya inilah yang

kemudian menjadi inspirasi baginya untuk mendirikan gerakan kepanduan. Pada

tahun 1901 Lord Baden-Powell kembali ke tanah airnya, inggris.

Pengalamannya bertugas di afrika itu kemudian ia tuliskan dal sebuah buku

fenomenal berjudul aids to scounting. Buku ini merupakan buku petujuk yang

ditujukan kepada tentara inggris agar dapat melalukan penyelidikan dengan

baikketika berada ditengah kesulitan. Buku ini kemudian diminati tidah hanya

dikalangan orang dewasa dan para pemimpin.

Pada awal tahun 1908 Lord Baden-Powell kembali menulis buku

berjudul scouting for boys, sebuah maha karya yang spektakuler, buku inilah

yang kemudian menjadikan kepanduan semakin mendunia. Buku ini menyebar

ke seluruh eropa sampai daerah-daerah jajahan. Buku ini dijadikan pegangan

pada acara latihan kepanduan yang dirintisnya. Pada awalnya latihan ini hanya

ditujukan untuk anak laki-laki usia penggalang yang disebut boys scout. Namun

atas bantuan agnes adik perempuannya didirikan pula sebuah organisasi

kepramukaan putri yang disebut girl guides.

Page 23: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

23

Pada tahun 1910 Lord Baden-Powell meminta pensiun dari kemiliteran

dengan pangkat terakhir letnan jendral. Setelah pensiun ia mulai berkonsentrasi

penuh mengembangkan kepanduan keseluruh dunia. Pada tahun 1912, Lord

Baden-Powell berkeliling dunia untuk menemui para pandu di berbagai negara.

Kemudian pada tahun 1914 Lord Baden-Powell mulai menulis petunjuk kursus

untuk pembina pramuka. Pengadaan kursus bagi pembina pramuka ini

dilaksanakan pada tahun 1919. Pada tahun 1916 berdiri kelompok kepanduan usia

siaga dengan nama CUB (Anak Serigala) dengan buku the jungle book karangan

rudyard kipling sebagai pedoman kegiatannya. Pada tahun 1920 para pandi sedua

berkumpul di Olimpia, London untuk acara jambore dunia pertama. Kemudian

pada tahun 1929 Lord Baden-Powellmendapat gelar kehormatan Lord Baden-

Powell of gilwell dengan julukan baron dari raja gorge V. Pada jambore pertama

ini Lord Baden-Powell mengundang anggota pramuka dari 27 negara, sejak itulah

Lord Baden-Powell diangkat sebagai bapak pandu sedunia (chief scout of the

world)

Setelah jambore pertama sukses dilaksanakan maka jambore kedua, ketiga,

dan seterusnya pun rutin dilaksanakan setiap empat tahun sekali. Pada tahun 1920,

dibentuk dewan internasional kepramukaan dunia dimana biro sekretariatnya

terdapat di London, Inggris dan sembilan orang aggota,kemudian pada tahun

1958, biro kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa, Kanada.

Dan biro kepramukaan ini kembali dipindahkan pada tanggal 1 mei 1968 ke

Jenewa, Swiss. Sejak tahun 1920-1965, kepala biro kepramukaan sedunia

dipegang oleh Hubert Martin (Inggris), Kolonel J.S Wilson (Inggris), dan Mayjen

Page 24: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

24

D.C. Spry (Kanada). Biro kepramukaan putra sedunia dibagi menjadi dua yakni

putra dan putri. Biro kepramukaan sedunia disebut The World Organization Of

The Movement (WOSM) dan hanya mempunyai 40 orang anggota staff yang ada

di Jenewa dan di lima kantor kawasan yaitu, Costa Rica, Mesir, Filipina, Swiss,

dan Nigeria. Sedangkan, biro kepramukaan putri sedunia disebut The World

Association Of Girl Guide And Girl Scout (WAGGS), berada di London di lima

kawasan yaitu, Eropa, Asia Fasifik, Arab, Afrika, Dan Amerika Latin.

2). Sejarah Gerakan Pramuka Indonesia Dan Perkembangannya.

Pendidikan kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi

pendidikan nasional yang penting dan merupakan bagian dari sejarah perjungan

bangsa indonesia, yang tidak dapat di abaikan begitu saja. Sebab gerakan pramuka

telah memberikan kontribusi amat besar dalam perjuangan bangsa Indonesia dan

telah mendidik generasi-generasi bangsa, sejak gerakan ini masuk dan berdiri di

Indonesia. Dengan demikian selain sejarah kepramukaan dunia perlu diketahui

pula sejarah perkembagan kepramukaan di Indonesia.17

Gagasan baden-powell yang tidak hanya cemerlang namun amat menarik

dan menantang itu menyebar ke berbagai negara termasuk netherland atau belanda

dengan nama padvider. Karena pada saat itu Indonesia dijajah oleh belanda,

gagasan kepramukaan yang telah menyebar itu dibawa ke Indonesia oleh orang

belanda dengan mendirikan organisasi NIPW (Netherland Indische Padvinders

Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).

17 Kwarnas Gerakan Pramuka, kursus pembina pramuka mahir tingkat dasar. Hlm. 9-10

Page 25: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

25

Jadi, dapat dipahami bahwa sebenarnya istilah scouting padvinder,

kepramukaan, kapatirang, adalah istilah yang memiliki makna yang sama, yakni

kepanduan. Gerakan pramuka Indonesia sebelum menjadi gerakan pramuka

seperti saat ini, sejatinya mengalami fase perjalanan panjang, sebagaimana yang

telah di uraikan sebelumnya. Kelahiran Gerakan Pramuka Indonesia ditandai

dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan, yang terangkum dalam

beberapa fase berikut:

a. Pada tanggal 19 maret 1961 terjadi peristiwa penting di istana negara,

yaitu pidato presiden/ mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan

pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di

Indonesia, peristiwa ini kemudian disebut sebagai hari tunas gerakan

pramuka.

b. Pada tanggal 20 mei 1961 di terbitkan keputusan presiden nomor 238

tahun 1961, yang berkenaan dengan gerakan pramuka dan menetapkan

gerakan pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang

ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan

pemuda Indoneia serta mengesahkan anggaran dasar dan anggaran rumah

tangga yang dijadikan pedoman, petubjuk dan pegangan bagi pengelola

gerakan paramuka dalam menjalanka tugasnya.

c. Pada tanggal 30 juli 1961, di istana olahraga senayan, terjadi peristiwa

penting, yaitu pernyataan para wakil organisasi kepanduan Indonesia

yang dengan ikhlas meleburkan diri kedalam organisasi gerak pramuka.

Peristiwa ini kemudian dijadikan sebagai hari ikrar gerakan pramuka.

Page 26: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

26

d. Pada tanggal 14 agustus 1961, serangkaian peristiwa yang terjadi pada

hari itu adalah pelantikan Mapinas, Kwarnas,dan Kawarnari, di itana

negara, didikuti defile pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat

dengan penganugerahan panji-panji gerakan pramuka. Tanggal 14

agustus inilah kemudian dijadikan sebagai hari pramuka di Indonesia.

e. Dan puncaknya terjadi pada 24 november 2010, dimana RUU

kepramukaan yang telah diperjuangkan bertahun-tahun disahkan

disahkan menjadi undang-undang, yakni UU No. 12 tahun 2010 tentang

kepramukaan. Kemudian sebagai bentuk keseriusan pramuka dalam

pembangunan pendidikan nasional melalui kurikulum 2013,

kepramukaan diwajibkan dan menjadi bagian dari kurikulum sekolah.18

3). Strategi Pengembangan Pramuka Di Indonesia

Ketentuan dalam anggaran dasar Gerakan Pramuka tentang prinsip-

prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan ternyata disambut baik

oleh berbagai kalangan dengan demikian, gerakan pramuka mampu

menegembangkan kegiatannya sehingga mengalami perkembangan yang

cukup pesat, tidak hanya diwilayah perkotaan namun sampai pedesaan.

Untuk itu perlu landasan dan visi-misi gerakan pramuka yang cemerlang.

1. Asas dan tujuan pramuka Indonesia

Pramuka Indonesia berasaskan pada pancasila dan memiliki

beberapa tujuan yaitu:

18 Lukman santoso, Panduan terlengkap pramuka. (Yogyakarta: buku biru ,2014 ) hlm 36-38.

Page 27: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

27

a. Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak

mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung nilai-

nilai luhur budaya, serta sehat jasmani dan rohani;

b. Menjadi warga negara yang berjiwa pancasila, setia dan patuh

kepada NRI serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan

berguna , yang dapat membangun dirinya sendiri secara

mandiri, serta sama-sama bertanggung jawab atas

pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian

terhadap sesama hidup dan alam lingkungan.19

2. Visi dan Misi Pramuka Indonesia

Visi dari Gerakan Pramuka adalah “ gerakan pramuka

sebagai wadah pilihan utama dan solusi andal masalah-

masalah kuam muda “. Sedangkan misi Gerakan Pramuka

adalah :

a. Menanamkan nilai-nilai kepramukaan dalam kaum

muda.

b. Membina anggota menjadi manusia yang berwatak,

berkepribadian, dan berbudi pekerti luhur, serta

mempunyai kecakapan khusus berlandaskan iman dan

takwa kepada tuhan yang maha esa dengan mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

c. Membentuk kader bangsa patriot pembengunan yang

berjiwa pancasila dan siap sedia untuk bela negara. 19 ibid. Hlm. 38-39

Page 28: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

28

d. Menggerakkan anggota dan organisasi gerak pramuka

untuk lebih peduli dan tanggap terhadap masalah

kemasyarakatan dan lingkungan.

Sehingga, misi gerakan pramuka ini menegedepankan pendidikan

watak, kepribadian, dan budi pekerti luhur serta memberikan pembelakan

kecakapan hidup agar menjadi kader pembangunan yang andal di masa

depan. Sedangkan untuk amencapai visi-dan miasi tersebut, perlu adanya

lima pilar utama yang terangkum dalam strategi dasar pengembangan

gerakan pramuka. Pertama, memantapkan eksisitensi gerakan pramuka

secara formal dan di dukung kegiatan yang bermakna bagi siswa dan

masyarakat. Kedua, meningkatkan pelaksanaan pembinaan watakan ,

kepribadian, dan budi pekerti luhur yang berdasarkan prinsip dasar dan

metode kepramukaan. Ketiga, meningkatkan sarana dan prasarana unit

usaha, sehingga dapat dioptimalkan pemanfaatannya bagi gerakan

pramuka. Keempat, meningkatkan kerjasama dan peran serta gerakan

pramuka dengan berbagai organisasi kepanduan didalam maupun diluar

negeri. Kelima, pembenahan internal organisasi secara menyeluruh.

Perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan dengan berbagai

kerjasama untuk meningkatkan kegiatan dan pembangunan bangsa. Untuk

itu, gerakan pramuka indonesia menerapkan beberapa strategi, yaitu:

a. Meningkatkan citra pramuka

b. Mengembangkan kegiatan pramuka yang sesuai dengan

karakteristik dan minat.

Page 29: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

29

c. Mengembangkan program pramuka peduli.

d. Memantapkan organisasi kepemimpinan dan sumber daya

pramuka.

3. Motto Gerakan Pramuka

Motto gerakan pramuka merupakan bagian terpadu dari

prosespendidikan untuk mengingatkan semua anggota gerakan

pramuka bahwa setiap mengikuti kegiatan berarti mempersiapkan

diri untuk mengamalkan kode kehormatan pramuka. Motto gerakan

pramuka adalah “ satyaku kudarmakan darma kukubaktikan”.

Adapun manfaat dari motto gerakan pramuka terhadap jiwa

anggota pramuka, antara lain :

a. Menanamkan rasa percaya diri;

b. Menambah semangat pengabdian kepada masyaraka,

bangsa dan negara;

c. Siap mengamalkan satya dan dharma pramuka;

d. Rasa bangga sebagai pramuka ; serta

e. Memiliki budaya kerja sama yang dilandasi

pengabdiannya.

Motto gerakan pramuka ini wajib dihayati dan selalu di

ingat bagi setiap anggota pramuka, pramuka sejati haruslah

memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

a. Mampu menghayati dan mengamalkan Tri Stya

Page 30: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

30

Try satya adalah janji seorang anggota pramuka kepada

dirinya sendiri untuk mangamalkan tiga hal.

b. Menghayati dan Mengamalkan Dasadarma

Dasadarma adalah sepuluh tingkah laku pokok yang

harus tercermin dalam kehidupan sehari-hari anggota

pramuka, kesepuluh tingkah laku ini diharapkan

menjadi darah daging bagi seorang pramuka agar ia

dapat menjadi tipe pramuka ideal.

B. KERANGKA BERFIKIR

Disiplin  sangat  penting  untuk  pertumbuhan pendidikan,

digunakan terutama  untuk memotivasi kita agar dapat  mendisiplinkan diri

dalam melaksanakan pekerjaan  baik secara  perorangan  maupun kelompok.

Disamping itu disiplin  bermanfaat mendidik siswa  untuk mematuhi dan

menyenangi  peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga

dapat menghasilkan kinerja yang baik. Tindakan  disipliner  sebaiknya

dilakukan, apabila  upaya   pendidikan yang  diberikan telah gagal, karena

tidak ada orang yang sempurna. Oleh sebab itu, setiap individu diizinkan

untuk melakukan  kesalahan  dan  harus  belajar dari kesalahan tersebut.  

Gerakan Pramuka atau Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana

merupakan satu-satunya wadah (organisasi) berbadan hukum yang berhak

menyelenggarakan kepramukaan di Indonesia. Gerakan Pramuka

berkedudukan di Ibu Kota Negara Republik Indonesia dan didirikan untuk

waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan dengan Keputusan Presiden

Page 31: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

31

Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961, sebagai

kelanjutan dan pembaruan gerakan kepanduan nasional Indonesia.

Keterlibatan siswa dalam gerakan pramuka sangat penting dalam peningkatan

kedisiplinannya di sekolah, gerakan pramuka merupakan salah satu wadah

untuk menjaga kedisiplinan siswa

Untuk lebih konkrit, kerangka pikir ini dapat digambarkan dalam

bagan berikut : SMA MUHAMMDIYAH KALOSI KAB. ENREKANG

INTRAKULIKULER

EKSTRAKULIKULER

Bentuk Kegiatan Pramuka-Latihan Rutin- LKBB- Pionering- Perkemahan - Penjelajahan

Cara Pembinaan Siswa- Metode pemecahan

masalah- Metode lomba- Metode kerja

kelompok- Metode belajar

sambil melakukan- Metode permainan

GERAKAN PRAMUKA GUDEP 585-586

Faktor Pendukung- Pihak sekolah- Pembina- Minat siswa- Orang tua

Faktor penghambat- Dana sekolah- Lokasi latihan

Page 32: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel Dan Desain Penelitian

1. Variabel penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel

tunggal mengenai peningkatan kedisiplinan siswa melalui gerakan

pramuka pada SMA Muhammadiyah Kalosi.

2. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif

kualitatif untuk menjelaskan peningkatan kedisiplinan memalui

gerakan pramuka pada SMA Muhammadiyah Kalosi.

Cara Pembinaan Siswa- Metode pemecahan

masalah- Metode lomba- Metode kerja

kelompok- Metode belajar

sambil melakukan- Metode permainan

Tingkat Kedisiplinan Siswa Sangat Tinggi

Faktor Pendukung- Pihak sekolah- Pembina- Minat siswa- Orang tua

Faktor penghambat- Dana sekolah- Lokasi latihan

Page 33: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

33

B. Defenisi operasional

1. Peningkatan kedisiplinan adalah pencapaian proses disiplin siswa

disekolah .

2. Gerakan Pramuka adalah organisasi/wadah tempat

berlangsungnya proses pendidikan kepramukaan.

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Dalam suatu penelitian, keberadaan populasi merupakan

sesuatu yang mutlak sebagai sumber informasi dalam menjawab

permasalahan penelitian. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa

siswi di SMA Muhammadiyah Kalosi yang bergabung dalam

organisasi Pramuka sebanyak 40 orang dan 2 orang pembina

pramuka .

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik

purposive sampling teknik ini digunakan oleh peneliti dengan

pertimbangaan bahwa hanya siswa yang mengikuti kegiatan

Pramuka saja yang akan diteliti yang menjadi sampel dalam

penelitian ini adalah 10 orang anggota pramuka. Dan apabila data

yang diperlukan untuk menunjang kelengkapan penelitian ini

nantinya dirasakan kurang atau belum lengkap, maka dalam hal ini

penulis akan melakukan wawancara dengan Pembina kegiatan

Pramuka yang berjumlah 2 orang.

33

Page 34: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

34

D. Teknik pengumpulan data

Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan permasalahan ini

peneliti menggunakan metode sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi digunakan sebagai teknik yang pertama

dilakukan untuk mengamati secara langsung di lapangan yaitu

mengamati kegiatan gerakan pramuka di SMA Muhammadiyah

Kalosi Kabupaten Enrekang.

b. Wawancara

Kegiatan wawancara daam penelitian ini ditujukan kepada

pengurus inti,anggota dan pembina pramuka di SMA

Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang. Guna untuk

memperoleh informasi yang dibutuhkan perihal keterlibatan

siswa dalam gerakan pramuka dengan peningkatan kedisiplinan

siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung

kepada responden sesuai dengan instrumen wawancara yang

telah dirancang sebelumnya.

c. Dokumen

Digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber non

manusia. Pengumpulan data yang diambil umtuk mendapatkan

data yang menyangkut tentang tujuan penelitian dan sebagai

sumber data, karena dokumen dapat dimanfaatkan dalam

Page 35: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

35

membuktikan, menafsirkan, dan meramalkan dalam suatu

peristiwa.

E. Teknik analisis data

Dalam pelaksanaan penelitian, analisis data dilakukan selama dan

sesudah pengumpulan data. Analisis data dimulai dengan menelaah seluruh

data yang sudah lengkap dari berbagai sumber yaitu dari observasi,

wawancara, dan dokumen dengan melakukan pengamatan terhadap gejala-

gejala yang terjadi, pengamatan terhadap kegiatan ekstrakurikuler, studi

berbagai dokumen yang relevan seperti buku panduan kurikulum, foto atau

gambar kegiatan dan lain sebagainya.

Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis

deskriptif kualitatif. Dimana melalui analisis ini peneliti mengangkat fakta,

variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi serta memberikan penjelasan

apa adanya sesuai dengan kondisi dan keadaan yang berkenaan dengan

peningkatan kedisiplinan siswa melaui gerakan pramuka pada SMA

Muhammadiyah Kalosi .

Page 36: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Profil Gerakan Pramuka SMA Muhammadiyah Kalosi

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang

Gerakan Pramuka menegaskan bahwa, pramuka Indonesia secara

konsepsional dan yuridis berasaskan pancasila, Falsafah pancasila sebagai

dasar negara merupakan nilai dasar spiritual keagamaan, kemanusiaan, dan

kesatuan bangsa yang yang menjadi landasan dasar dalam pembangunan

bangsa baik pembangunan sumber daya manusia maupun fisik.

Page 37: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

37

Kepramukaan sebagai pendidikan nonformal merupakan bagian tak

terpisahkan dari sistem pendidikan dalam menyiapkan anak bangsa

menjadi kader yang berkualitas, bermoral baik,mental, spiritual,

intelektual,emosional,maupun fisik dan keterampilan.

Gerakan Pramuka memiliki legitimasi yang amat tinggi untuk

memasuki institusi sekolah atau pendidikan tinggi tanpa mengundang rasa

curiga dari pihak manapun. Bahkan, gerakan ini dapat dijadikan sebagai

suatu wadah kegiatan ekstrakurikuler yang dapat menunjang aktivitas

kurikuler di berbagai jenjang dan satuan pendidikan. Karena strategisnya

Gerakan Pramuka dalam konteks pembinaan generasi muda, maka para

Pembina Pramuka perlu memiliki agenda penting mengenai berbagai isu

dan persoalan generasi muda menuju ke arah pendewasaan mereka.

Sungguh gerakan ini akan memiliki nilai tambah baik bagi pemerintah

maupun bagi para generasi muda kita. Gerakan Pramuka memang

memiliki banyak kegiatan yang dilakukan di luar kelas atau sekolah.

Aktivitas itu perlu diberi muatan edukatif yang jelas dan dipersiapkan

secara sistematik. Hal ini tidak tertutup kemungkinannya karena aktivitas

yang dilakukan di luar kelas atau sekolah justru membuat konteks

interaksi antara anggota Pramuka dan para kakak pembinanya terbebas

dari hambatan psikologis. Para Pembina yang berasal dari guru atau dosen

bahkan para unsur birokrat dan tokoh masyarakat dapat berinteraksi secara

lebih leluasa dengan anggota Pramuka. Dalam kondisi seperti itu, semua

anggota Pramuka dapat melakukan komunikasi seperti itu, semua anggota

37

Page 38: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

38

Pramuka dapat melakukan komunikasi dan interaksi tanpa harus

menyembunyikan sesuatu pada diri masing-masing. Pada kondisi seperti

inilah muatan edukatif sistem komunikasi dalam kegiatan Pramuka dapat

dilakukan.

SMA Muhammadiyah Kalosi atau biasa di kenal dengan sebutan

SMAMBEL adalah salah satu sekolah yang tertua di Kabupaten

Enrekang yang mengintegrasikan perpaduan antara ilmu pengetahuan

umum dengan ilmu agama yang didirikan pada tahun 1984 oleh bapak

Muslimin Bando yang kemudian menjadi ketua yayasan. Seperti sekolah-

sekolah lain SMA Muhammadiyah juga memiliki kegiatan

ekstrakulikuler yaitu Pramuka,tae kwondo,PMR,SISPALA. Pramuka di

SMA Muhammadiyah pada awalnya di perkenalkan oleh kanda Rahman

yang juga merupakan pembina pramuka kwartir Alla pada tahun 2003

pada tahun ini sampai pada tahun 2008 belum memiliki nomor gudep atau

gugus depan, setelah memenuhi persyaratan maka barulah mendapatkan

nomor gudep pada tahun 2009 yaitu Gudep 585 untuk putra dan 586

untuk putri dan di kukuhkan melalui perkemahan anggota pramuka dan

anggota pramuka HW pada tanggal 26-28 juni 2009 pada saat ini pula

dipilih pembina pramuka yang pertama setalah mendapatkan nomor

Gudep yaitu bapak Udi, S.Pd yang merupakan guru pendidikan pancasila

da n kewarganegaraan yang masih memegang jabatannya sampai saat ini.

Adapun prestasi yang di capai yakni :

- Juara umum pada perkemahan se-kwartir Alla pada tahun 2010

Page 39: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

39

- Juara 1 lomba masak-memasak pada perkemahan akbar hari jadi

pramuka yang ke 49 tahun se-Kab Enrekang

- Juara II Lomba pemanfaatan barang bekas.

- Juara I putra lomba pembacaan ayat suci al-Qur’an pada peringatan

hari jadi pramuka yang ke 50

- Juara III putri lomba Tekpram

- Dan masih banyak prestasi lainnya.

Kegiatan Pramuka SMAMBEL dilakukan tiap minggu yakni hari

rabu pada pukul 15.30-17.30 materi kegiatan antara lain latihan-latihan

dasar seperti morse, semaphore, sandi-sandi, belajar membuat tandu, tenda

dan lain-lain serta diselingi kegiatan yang bersifat refreshing seperti

jelajah dan rekreasi.

B. Tujuan Dan Fungsi

Tujuan gerakan Pramuka di SMAMBEL seperti tujuan pramuka

pada umumnya yaitu

a. Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia,

berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung nilai-nilai luhur

budaya, serta sehat jasmani dan rohani;

b. Menjadi warga negara yang berjiwa pancasila, setia dan patuh kepada

NKRI serta;

c. menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna , yang dapat

membangun dirinya sendiri secara mandiri, serta sama-sama

Page 40: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

40

bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki

kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan.

Fungsi gerakan pramuka yaitu selain sebagai penyelenggara

pendidikan non formal juga berfungsi sebagai wadah untuk mencapai

tujuan gerakan pramuka. Fungsi gerakan pramuka meliputi:

a. kegiatan menarik bagi siswa

kegiatan menarik disini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan

dan mengandung pendidikan,

b. pengabdian bagi orang dewasa

bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan tetapi suatu

tugas yang memerlukan keikhlasan,kerelaan,dan pengabdian.orang

dewasa ini mempunyai kewajiban untuk secara suka rela membaktikan

dirinya demi suksesnya tujuan pramuka.

c. Alat bagi masyarakat dan organisasi

Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi

kebutuhan yang diinginkan.

C.Visi Dan Misi Gerakan Pramuka Di Smambel

Visi :

“ Cerdas, disiplin,beriman dengan berlandaskan pancasila, Tri Satya, dan Dasa

Dharma guna menjadi pramuka yang siap membangun masyarakat”

Misi :

1. Membina karakter anak didik Pramuka dengan bertakwa Kepada Tuhan

Yang Maha Esa

Page 41: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

41

2. Membina karakter anak didik pramuka untuk membangun jiwa bela

negara.

3. Merubah cara fikir anak didik sesuai dengan tujuan pramuka yang dapat

dirapkan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Salah satu alternatif guna membangun pendidikan karakter.

5. Membina anak didik agar bisa mengembangkan ilmu-ilmu dasar pramuka

6. Membina tali persaudaraan dan jiwa kebersamaan dalam lingkungan

sekolah dan masyarakat.

D. Susunan Program Kerja

      1.   SasaranPokok

    Sasaran Pembinaan Pramuka Penegak adalah:

1.    Mengupayakan Gerak Pembinaan dan Pembinaan Pramuka

Penegak yang dititik beratkan pada peningkatan pelatihan-

pelatihan guna menyiapkan Pramuka Penegak menjadi mandiri.

2.    Mengupayakan fungsi wadah-wadah pembinaan Pramuka

Penegak supaya terpadu dan terarah sehingga memantap

kenorganisasian dan manajemen yang tanggap, efektif dan efisien.

3.    Meningkatkan kedisiplinan, kesadaran dan menyerap nilai-

nilai Dasa Dharma dan Tri Satya serta mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari.

4.    Upaya mengadakan fasilitas penggunaan dan pengembangaan

Pramuka Penegak dalam rangka menunjang gerak langkah visi

awal dengan langkah kemandirian Gerakan Pramuka.

Page 42: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

42

5.    Meningkatkan rasa tanggung jawab dan kebersamaan untuk

bekerja sama dalam melaksanakan seluruh kegiatan Pramuka.

2.    Sasaran Bidang

a.    Pelaksanaan Tugas

1.    Mengatur, mengendalikan dan memonitor tugas sehari-hari

anggota Dewan Kerja Ambalan.

2.    Mengatur dan mengendalikan mekanisme yang berkaitan

dengan penugasan seluruh anggota Dewan Kerja Ambalan dan

ruang lingkup tugasnya.

3.    Menyempurnakan system dan mekanisme kerja Dewan

Ambalan.

4.    Melakukan fungsi pembinaan terhadap anggota Dewan Kerja

Ambalan baik secara intern maupun ekstern.

5.    Melakukan upaya persiapan kaderisasi pengurus Dewan Kerja

Ambalan.

b.    Finansial

1.     Mengendalikan dan memonitor mekanisme kenangan pada

setiap aktivitas Dewan Kerja Ambalan.

2.     Menyelenggarakan dana rutin Mabigus untuk aktivitas Dewan

Kerja Ambalan diusahakan dengan maksimal kemandirian yang

berkesinambungan.

3.     Mengatur, mengendalikan dengan mengevakuasi pelaporan

keuangan Dewan Kerja Ambalan.

Page 43: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

43

c.    Bidang Kajian pendidikan dan latihan

1.   Melanjutkan upaya penyempurnaan petunjuk penyelenggaraan

pendidikan dan latihan bagi anggota Pramuka Penegak khususnya dalam

perencanaan penyajian kegiatan kepramukaan yang menarik dan

menantang.

2.   Melakukan pendataan masukan anggota Dewan Ambalan di ruang

lingkup Majelis bimbingan Gugus tentang perubahan Petunjuk

Penyelenggara Dewan Kerja Ambalan.

3.   Bekerja sama dengan seluruh anggota Dewan Kerja untuk mencari

solusi pemecahan dalam penyempurnaan perubahan petunjuk

penyelenggara Dewan Kerja yang baru.

d.    Bidang Kegiatan kerohanian

1.    Publikasi dan informasi kegiatan-kegiatan Pramuka Penegak.

2.   Minimal satu tahun sekali merealisasikan satu konsep kegiatan yang

bersifat positif, kreatif dan inofatif, sebagai pengabdian kepada Geraka

Pramuka dan masyarakat.

3.   Mengusahakan meningkatkan kualitas dan kuantitas perkembangan

Pramuka Penegak yang terlibat dalam upaya pembangunan masyarakat.

4.   Terciptanya konsep kegiatan yang bervariasi yang mampu menarik

minat remaja/pemuda usia penegak.

e.    Bidang Evaluasi dan Pengembangan

1.    Tersusunnya petunjuk pelaksanaan kegiatan bagi Dewan Ambalan.

Page 44: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

44

2.    Tersusunya perangkat supervisi, monitoring, evaluasi dan pelaporan

hasil pelaksanaan Dewan Kerja.

3.    Terlaksananya perangkat pengembangan tentang Pramuka Penegak.

4.    Terhimpunnya data yang akurat tentang kuantitas dan kualitas anggota

Pramuka Penegak guna kebutuhan perumusan kebijakan lebih lanjut.

E. Struktur Keanggotaan Gudep 585-586 SMAMBEL.

Ketua Majelis Pembimbing Gugus : Arsyad, S.Pd

Pembina Pramuka : 1.Udi,S.Pd

2. Nusdiana,S.Pd

1. Dewan Ambalan Putra Kh.Ar Facruddin

Pradana : Udar Aan

Sekretaris : Muh. arkam

Bendahara : Mudianto

Pemangku adat : Andriatno

Bidang dikpram : Irfan

Anggota : Abdul wahid ( koordinator)

Sutrisno kisman

Ahmad arifin

Sumarlin

Ahmad fikri

Bidang Evalitbag : ikhsan (koordinator)

Anggota Wahyunarno

Page 45: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

45

Sapri.s

Kaisar syah

Imam

Bidang Kerohanian : Iqbal jabal nur (koordinator)

anggota : Roni Dadding

Muh. Aidil

2. Dewan Ambalan Putri Siti Qomariah

Pradana : Hernawati

Sekretaris : Khaerunnisa

Bendahara : Nurvadila nasrul

Pemangku adat : Hariyanti

Bidang dikpram : Hasmita fajar (koordinator)

Anggota : Dewi Puspita

Sri wahyuni

Misbah

Annisa

Risky Cahyani

Bidang Evalitbag : Santri ( koordinator )

Anggota : asmaul husna

Husnaini

Nur hikmah syam

Nur azizah

Bidang Kerohanian : Qalby Cahyani Seru (koordinator)

Page 46: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

46

Anggota : Nur aisyah

Husnul Khatimah

Rismawati.n

Irawati

Aldira

F. Pendanaan

Dana yang digunakan dalam kegiatan pramuka adalah dana sekolah dan

iuaran anggota.

G.Keadaan Inventaris Sanggar

Tabel 4.1. keadaan inventaris sanggar.

NO NAMA JUMLAH KETERANGAN

1. Bendera merah putih 2 Baik

2. Bendera pramuka/cikal 2 Baik

3. Bendera muhammadiyah 1 Baik

4. Bendera semaphore 10 Sebagian rusak

5. Kabel 6 Baik

6. Lampu 7 Sebagian rusak

7. Jergen 5 Baik

8. Kompas 4 Baik

Page 47: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

47

9. Topi 22 Baik

10. Tali 20 Baik

11. Lemari 4 Baik

12. Sendok 24 Baik

13. Tikar 6 Baik

14. Komputer 1 Baik

15. Panci 5 Baik

16. Galon 2 Baik

17. Stop kontak 5 Baik

18. Meja 3 Baik

19. Tenda 4 Baik

20. Piring 30 Sebagian Pecah

21. Gelas 2 Gelas plastik

22. Dispenser 1 Baik

23. Tiang bendera kayu 3 Baik

24. Printer 1 Baik

25. Tongkat 45 Baik

26. Wajan 3 Baik

27. Sendok wajan/nasi 3 Baik

28. Baskom 5 Sebagian pecah

29. Ember 3 Baik

( Sumber :Dokumen Kepramukaan SMA Muhammadiyah Kalosi )

Page 48: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

48

B.Hasil Penelitian

1. Kegiatan Yang Mampu Meningkatkan Kedisiplinan Siswa di SMA

Muhammadiyah Kalosi.

Sekolah Menengah Atas Muhammadyah Kalosi adalah salah satu

sekolah lanjutan tingkat atas yang turut serta mengembangkan kegiatan

Gerakan pramuka, terdiri atas Gudep Enrekang 585 putra dan Gudep

Enrekang 586 putri, dalam kegiatannya masing-masing dilaksanakan

secara terpadu. Karena Gerakan pramuka yang dilaksanakan di SMA

Muhammadyah Kalosi adalah diharapkan mampu mendidik dan

meningkatkan kedisiplinan siswa yang aktif di dalamnya. Kegiatan

ekstrakulikuler pramuka diharapkan mampu mendidik peserta didik baik

secara kognitif juga memiliki karakter disiplin agar mereka mampu

memerankan dirinya di lingkungan pergaulan sehari-hari kepramukaan ini

bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta didik agar dapat

mengambil makna dan manfaat dari kegiatan yang telah diikuti.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan metode

wawancara,observasi dan dokumen didapatkan informasi bahwa tujuan

dari pramuka di SMA Muhammadiyah Kalosi salah satunya adalah

“Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa

patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung nilai-nilai luhur budaya, serta

sehat jasmani dan rohani “

Adanya peraturan yang diberlakukan memiliki peran penting

dalam menanamkan kedisiplinan anggota pramuka, untuk mencapai tahap

Page 49: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

49

dimana anggota pramuka yang tadinya mematuhi peraturan karena rasa

takut menjadi sadar akan peraturan yang berlaku, karena muncul rasa

bersalah apabila melanggar dan dapat menyesuaikan diri untuk

menghindari hukuman. Hal ini dimaksudkan agar anggota pramuka tahu

dan menjadi terbiasa melakukannya. Berdasarkan pengamatan yang

dilakukan bentuk hukuman yang diberikan terdiri dari 2 jenis yaitu hukuman

ringan dan hukuman berat. Hukuman ringan akan diberikan kepada siswa

anggota pramuka apabila mereka datang terlambat, tidak berpakaian rapi,

atribut kurang lengkap, tidak mengerjakan tugas yang diberikan. Hukuman

yang diberikan tidak langsung berupa lari keliling lapangan dan push up 10

kali, namun berupa teguran terlebih dulu dari pembina pramuka maupun

dewan ambalan. Tetapi apabila anggota pramuka mengulangi kesalahannya

baru hukuman fisik dilakukan. Sedangkan hukuman berat diberikan apabila

anggota pramuka ada yang berkelahi, merokok akan mendapatkan sanksi

berupa teguran langsung dari kakak pembina dan berdampak terhadap nilai

akhir yaitu pemberian nilai “C”. Hukuman ini tidak hanya berlaku bagi siswa

anggota pramuka saja namun juga berlaku bagi kakak dewan penegak.

Hukuman ini bertujuan memberikan efek jera kepada anggota pramukaagar

tidak mengulangi perbuatannya.

Bentuk-bentuk kegiatan yang mampu meningkatkan kedisiplinan

siswa sebagai berikut :

1. Kegiatan latihan rutin setiap hari rabu

Latihan rutin di mulai dengan upacara pembukaan latihan,

setelah itu masuk dalam agenda kegiatan rutin misalnya belajar

Page 50: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

50

LKBB,Smaphore,pioneering atau pemberian materi kepramukaan,

setelah agenda rutin dilaksanakan barulah diadakan upacara

penutupan latihan.

Hal tersebut disampaikan oleh Khaerunnisa (sekretaris

putri) sebagai berikut :

“ kalau menurut saya kak kegiatan yang mampu meningkatkan kedisiplinan saya adalah pada saat latihan pramuka setiap hari rabu, misalnya ketika saya terlambat dan berpakaian tidak lengkap saat latihan maka saya diberikan hukuman. Jadi hal ini akan membiasakan saya tepat waktu bukan hanya saat latihan pramuka tetapi juga saat kegitan disekolah berlangsung misalnya upacara, masuk belajar, dan senam pagi setiap hari jumat.”20

Hal serupa juga di tuturkan oleh Nurvadila Nasrul

(bendahara putri) sebagai berikut :

“ kegiatan yang yang mampu meningkatkan sikap disiplin saya kak adalah ikut latihan rutin setiap minggunya, karena saat latihan itulah sikap kedisiplinan saya akan terbentuk dan akan saya bawa sampai saya masuk kedalam lingkungan sekolah”21

2. Latihan Keterampilan Baris Berbaris (LKBB)

Latihan keterampilan baris-berbaris adalah suatu wujud

latihan fisik yang diperlukam untuk menanamkan kebiasaan dalam

tata cara kehidupan,yang diarahkan demi terbentuknya watak tertentu.

Adapun tujuan dari baris-beraris adalah menumbuhkan sikap jasmani

yang tegap tangkas,disiplin,dan bertanggung jawab.

20 Hasil wawancara khaerunnisa tanggal 6 juni 201521 Hasil wawancara dengan nurvadila nasrul tanggal 6 juni 2015

Page 51: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

51

Hal diatas sesuai dengan hasil wawancara Udar Aam (ketua

gudep putra) sebagai berikut:

“ Menurut saya bentuk kegiatan pramuka yang mampu meningkatkan kedisiplinan saya adalah LKBB (Latihan Keterampilan Baris Berbaris ) karena dapat melatih fisik dan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap,rasa disiplin,persatuan dan bertanggung jawab ”22

Hal senada juga di ungkapkan oleh Qalbi Cahyani Seru (anggota

pramuka) sebagai berikut :

“ saya sangat senang dengan kegiatan LKBB dengan kegiatan ini akan menguji ke kompakan dan kedisiplinan dalam tim misalnya salah satu dari anggota tim yang melakukan kesalahan maka semua anggota akan mendapatkan hukuman jadi tidak ada yang dihukum sendiri-sendiri”23

3.Pionering

Pionering adalah salah satu teknik kepramukaan yang

mempelajari tentang pembuatan model suatu objek dengan

menggunakan peralatan tongkat, tali, maupun stik(tongkat

ukurang pendek). Model-model yang dibuat dalam pionering

yang sederhana misalnya berupa bentuk jemuran, bintang, , tiang

bendera, dan bentuk sederhana lainnya.

Hal tersebut di sampaikan oleh Mudianto (bendahara putra)

sebagai berikut:

“ kegiatan yang mampu membentuk sikap disiplin saya yaitu kegiatan pioneering, karena dalam kegiatan ini saya dilatih dalam kecepatan,kecerdasan, keterampilan, kerja sama dan disiplin waktu sehingga saya bisa menyelesaikan tugas yang

22 Hasil wawancara Udar Aam tanggal 6 juni 201523 Hasil wawancara dengan Qalby Cahyani Seru tanggal 6 juni 2015

Page 52: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

52

di berikan tepat waktu jadi saya tidak mendapatkan hukuman”24

Hal senada juga di kemukakan oleh Ansar (anggota pramuka) sebagai

berikut :

“ menurut saya pionering adalah kegiatan yang mampu meningkatkan kedisiplinan saya karena di dalam kegiatan ini saya bisa berkreasi sesuai dengan ide-ide yang ada dalam fikiran saya dan juga bisa membentuk sikap disiplin saya terutama disiplin waktu”.25

4.Perkemahan

Perkemahan adalah salah satu macam kegiatan dalam

kepramukaan yang dilaksanakan secara out bond. kegiatan ini

merupakan salah satu media pertemuan untuk pramuka.

Wawancara degan Hernawati ( ketua gudep putri) sebagai berikut:

“ perkemahan adalah salah satu dari kegiatan yang mampu meningkatkan kedisiplinan saya karena dengan ikut dalam perkemahan dapat melatih fisik dan mental saya jadi karakter disiplin saya terbentuk dalam perkemahan, yang pada awalnya saya anak yang cengeng setelah masuk pramuka saya berubah menjadi anak yang lebih tegas dan kuat”26

Hal diatas juga di kemukakan oleh Muh. Nursaid( anggota

pramuka ) sebagai berikut:

“ kalau saya kak perkemahan adalah bentuk kegiatan yang mampu meningkatkan kedisiplinan saya karena didalam

24 Hasil wawancara dengan Mudianto tanggal 6 juni 201525 Hasil wawancara dengan Ansar tanggal 6 juni 201526 Hasil wawancara dengan hernawati pada tanggal 8 juni 2015

Page 53: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

53

perkemahan akan banyak sekali kegitan-kegiatan pramuka yang dilakukan jadi saya bisa mengontrol waktu saya sehingga kegiatan satu dengan lainnya tidak saling bertabrakan disinilah kedisiplinan itu terbentuk”27

5.Penjelajahan

Penjelajahan  bagi para pramuka merupakan suatu kegiatan 

di alam terbuka yang menarik, menyenangkan dan menantang yang

dapat mengembangkan kecintaan mereka kepada alam dan

menambah wawasan tentang lingkungan, Kegiatan penjelajahan

yang disusun dan dirancang dengan baik akan dapat merupakan

media pendidikan yang dapat mengembangkan sikap disiplin

anggota pramuka.

Hal diatas disebutan olen Dewi puspita (anggota pramuka)

sebagai berikut:

“ penjelajahan di alam terbuka selain dapat mengembangkan kecintaan saya terhadap alam dan lingkungan juga mengembangkan sikap disiplin saya, penjelajahan ini sangat bermanfaat bagi saya, dengan penjelajahan pula kita bisa mensyukuri dan menikmati ciptaan Alla SWT yang begitu indah” 28

Hal senada juga di kemukakan oleh irfan (anggota

pramuka) sebagai berikut :

“ hal yang paling saya suka dalam pramuka adalah penjelajahan karena dengan penjelajahan akan membuat saya bisa lebih disiplin bukan hanya saat berada di

27 Hasil wawancara dengan Muh. Nursaid pada tanggal 8 juni 201528 Hasil wawancara dengan Dewi Puspita pada tanggal 8 juni 2015

Page 54: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

54

lingkungan sekolah tetapi dimana pun saya berada saya bisa menjaga sikap disiplin saya.”29

Menurut hasil wawancara dengan Udi ( Pembina pramuka putra)

sebagai berikut:

“ secara umum semua kegiatan dalam pramuka itu sebenarnya mampu membentuk sikap disiplin siswa tergantung dari siswa itu sendiri dia lebih memilih kegiatan apa yang bisa membentuk sikap disiplin mereka karena itulah salah satu tujuan dari pramuka yakni menhasilkan anggota yang memiliki sikap disiplin.”30

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di lokasi penelitian

bahwa ada keterkaitan antara pelaksanaan kegiatan kepramukaan dalam

meningkatkan kedisiplinan siswa di lingkungan sekolah. Siswa yang

mengikuti kegiatan kepramukaan dalam kegiatan belajar di sekolah memiliki

rasa tanggungjawab dan disiplin seperti mengerjakan dan mengumpulkan

tugas yang diberikan oleh guru sesuai dengan waktu yang ditetapkan,

mendengarkan dan memperhatikan materi pelajaran ketika guru menjelaskan,

tidak berbicara sendiri dengan teman yang lain ataupun membuat kegaduhan

saat kegiatan belajar berlangsung. Selain itu berdampak pula pada prestasi

akademik yang mengalami peningkatan yang diperoleh oleh siswa tersebut.

Siswa yang selalu aktif mengikuti kegiatan kepramukaan akan menyerap

nilai-nilai disiplin yang terkandung didalam materi yang diberikan,

misalnya disiplin waktu, mandiri, bertanggungjawab, terampil, tegas,

percaya diri, menumbuhkan jiwa kepemimpinan, tahu bagaimana

menghormati dan menghargai orang lain, dapat menumbuhkan kerjasama

29 Hasil wawancara dengan irfan pada tanggal 8 juni 201530 Hasil wawancara dengan pak Udi pada tanggal 8 juni 2015

Page 55: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

55

dan kekompakan dengan kelompoknya, belajar mencintai alam dan

toleransi terhadap sesama serta patuh terhadap aturan. Adapun kaitannya

keiikutsertaan siswa dalam mengikuti kegiatan kepramukaan dengan

kehidupan sekolah meliputi siswa menjadi taat terhadap tata tertib yang

berlaku di sekolah.

2. Cara Pembinaan Siswa Dalam Gerakan Pramuka Yang Mampu

Meningkatkan Kedisiplinan Siswa.

Kepramukaan merupakan pelengkap pendidikan SMA

Muhammadiyah kalosi adalah salah satu sekolah yang juga mewajibkan

siswanya ikut dalam ekstrakulikuler pramuka. berbagai strategi yang

digunakan dalam membentuk sikap disiplin siswa telah dilakukan oleh

para pembina pramuka dapat dilakukan dengan memberikan

pengajaran,pengarahan,pertunjukan dan bahkan membuat aturan ketat

yang harus di patuhi oleh peserta didik, jadi seorang guru harus mampu

menjadi telada yang baik untuk peserta didiknya karena apa yang

dilakukan oleh guru akan banyak ditiru oleh pseta didiknya, guru harus

memiliki sikap yang baik agar dapat ditiru oleh peserta didiknya. Sebagai

contoh jika seorang guru ingin menanamkan sikap disiplin pada siswa hal

pertama yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan memulai dari

teladan kepala sekolah dan guru pembina. Cara ini lebih efektif daripada

guru harus memberikan beribu-ribu nasehat,perintah dan laranga kepada

peseta didik.

Page 56: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

56

Berikut metode yang digunakan Pembina dalam kegiatan pramuka

di SMA Muhammadiyah Kalosi yaitu :

1. Metode pemecahan masalah

Metode pemecahan masalah adalah metode yang diberikan

oleh Pembina/pelatih agar anggota pramuka bisa menyelesaikan

masalah tertentu baik secara individu maupun kelompok, misalnya

pemecahan sandi dan teka-teki.

Wawancara dengan Udar Aam ( ketua pradana putra) sebagai

berikut:

“ pemecahan sandi adalah salah satu dari kegiatan pramuka yang sangat saya sukai karena dengan sandi-sandi saya bisa membaca berbagai kode-kode rahasia yang ada dalam pramuka dengan berbagai macam-macam sandi yang diajarkan, pemecahan sandi membutuhkan konsentrasi dan kecepatan.”31

Namun hal berbeda di kemukakan oleh Nurvadila Nasrul

( bendahara putri) :

“ menurut saya pemecahan teka-teki adalah kegiatan yang diberikan oleh kakak pendamping itu mampu membentuk sikap disiplin saya karena dengan pemecahan teka-teki saya bisa bekerja sama dengan tim saya sehingga akan tercipta kebersamaan diatara kamin sehingga kami bisa menyelesaikan teka-teki sampai batas waktu yang telah ditentukan”32

2. Metode lomba

Metode lomba yakni mengadakan perlombaan antara

anggota pramuka baik secara individu maupun kelompok,dengan

31 Hasil wawancara dengan Udar Aan pada tanggal 6juni 201532 Hasil wawancara dengan nurvadila Nasrul tanggal 6 juni 2015

Page 57: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

57

tema-tema tertentu yang menarik bagi anggota pramuka misalnya

lomba pionering, lomba masak-memasak, lomba pemecahan kode

rahasia,lomba tarik tambang,Dll.

Uaraian diatas sesuai dengan hasil wawancara dengan

Mudianto (anggota pramuka) sebagai berikut :

“ metode lomba yang paling saya sukai adalah lomba

pionering karena saya bisa mengkreasikan ide saya lewat tali-

temali yang akan saya bentuk “33

Wawancara dengan Qalby Cahyani Seru ( anggota

pramuka)

“ menurut saya metode lomba masak-memasak adalah salah satu ide yang sangat menarik bagi saya karena pada dasarnya hobi saya adalah memasak jadi dengan ikut lomba masak-memasak yang diadakan Pembina maka saya bisa bekerja sama dengan teman-teman regu, dengan kekompakan dan kedisiplinan saya yakin kami mampu menyelesaikan tugas yang diberikan Pembina kepada kami”34

3. Metode kerja kelompok

Metode ini dilakukan dengan cara memberikan tugas

kepada regu dan diawasi dan dinilai oleh Pembina/pendamping.

Metode kerja kelompok biasanya berupa pengamatan kepada

benda-benda tertentu, atau pemberian tugas makalah dengan

tema-tema kepramukaan.

33 Hasil wawancara dengan Mudianto tanggal 6 juni 201534 Hasil wawanca dengan Qalby Cahyani pada tanggal 8 juni 2015

Page 58: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

58

Wawancara dengan Irfan (anggota pramuka) sebagai

berikut :

“ metode kerja kelompok ini menurut saya tidak efektif karena biasanya hanya beberapa teman saja yang aktif menngerjakan tugas yang diberikan dan teman-teman yang lain hanya diam dan mendengarkan”35

Namun hal yang berbeda di tuturkan oleh dewi puspita ( anggota

pramuka ) sebagai berikut :

“ metode kerja kelompok ini sangat efektif menurut saya Karena saya dan teman regu bisa saling bertukar fikiran dan saling membantu dengan bersama-sama teman mengerjakan tugas saya tidak merasa sepi dan jenuh sehingga tugas yang diberikan bisa saya kumpulkan tepat waktu”36

4. Metode belajar sambil melakukan

Metode belajar sambil melakukan yaitu anggota pramuka

diberikan latihan sekaligus mempraktekkannya, misalnya

semaphore,tali-temali,Dsb.

Wawancara dengan Hernawati( ketua pradana putri)

sebagai berikut :

“ metode belajar sambil melakukan itu sangat menyenangkan karena disamping di berikan teori saya juga diberikan kesempatan untuk mempraktekkannya secara langsung sehingga apa yang di pelajari tidah hanya lewat begitu saja di fikiran melainkan akan saya ingat karena saya sendiri langsung mempraktekkannya”37

35 Hasil wawancara dengan irfan tanggal 8 juni 201536 Hasil wawancara dengan Dewi Puspita pada tanggal 8 juni 201537 Hasil wawancara dengan Hernawati pada tanggal 9 juni 2015

Page 59: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

59

Wawancara dengan Ansar (anggota pramuka) sebagai

berikut :

“ metode belajar sambil melaksanakan itu mendidik saya agar lebih bersemangat saat melaksanakan latihan dengan metode ini saya tidak akan bosan karena bukan hanya teori saja yang diterima tetapi juga langsung dipraktekkan misalnya ketika belajar semaphore akan sangat sulit ketika teorinya saja yang diberikan gerak sana,gerak sini akan tetapi jika langsung dipraktekkan saya akan memahami apa arti dari gerakan-gerakan itu”38

5. Metode permainan

Metode permainan ini sangat penting dalam kegiatan

pramuka agar peserta pramuka tidak merasa jenuh dan bosan,

permainan disini bukan permainan sembarang, melaikan

permainan yang memberikan manfaat bagi anggota pramuka yang

dilatih, permainan ini terbagi atas dua yaitu permainan dalam

ruangan, dan permainan di lapangan.

Hal ini dikemukakan oleh Muh Nursaid (anggota pramuka)

sebagai berikut :

“ Metode permainan ini sangat bermanfaat bagi saya misalnya permainan permainan perang (play war) yang bertujuan meningkatkan kepercayann diri, sikap disiplin dan jiwa kepemimpinan, jadi setiap permainan yang di mainkan bukan hanya sebagai hiburan saja tetapi juga sebagai pelajaran.”39

38 Hasil wawancara dengan Ansar pada tanggal 9 juni 201539 Hasil wawancara dengan Nursaid tanggal 9 juni 2015

Page 60: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

60

Wawancara dengan Khaerunnisa (sekertaris putri) sebagai

berikut :

“ ada banyak jenis-jenis permainan yang biasa diberikan dalam latihan akan tetapi yang paling saya suka adalah permainan lingkaran kecil karena permainan ini melatih konsentrasi,kerja sama dan rasa tanggung jawab setiap anggota.”40

Dalam kepramukaan yang memang mengajarkan siswa untuk

menjadi lebih berkarakter mandiri, disiplin serta bertanggung jawab atas

tugas yang diberikan yang memang karakter tersebut sudah ada dan

tercantum dalam tri satya dan dasa dharma pramuka Kegiatan dalam

pramuka yang dapat membangun karakter anggota pramuka adalah

seluruh kegiatan yang ada dalam pramuka.

Wawancara dengan ibu nusdiana ( Pembina pramuka putri) senagai

berikut :

“Metode yang kami gunakan dalam pembinaan anggota pramuka yakni metode pemecahan masalah,metode lomba, metode kerja kelompok,metode belajar sambil melakukan,dan metode permainan, jadi kami sebagai Pembina sangat bersyukur sekali karena anggota pramuka yang kami didik ini mampu menunjukkan perubahan yang luar biasa, terutama dalam disiplin, mereka membuktikan bahwa mereka adalah seorang pramuka sejati yang taat baik didalam maupun diluar sekolah.”41

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti bahwa ternyata pembina

pramuka dalam memberikan pembinaan kepada para anggota pramuka

berpedoman kepada pancasila dan kode etik pramuka. Setiap pembina

pramuka wajib memperhatikan perkembangan anggotanya karena seorang 40 Hasil wawancara dengan Khaerunnisa tanggal 9 juni 201541 Hasil wawancara dengan Nusdiana tanggal 9 juni 2015

Page 61: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

61

pembina pramuka memiliki peran peran tugas dan tanggung jawab yang

sangat besar dalam pembinaan itu. Pembina juga memberikan kesempatan

kepada anggotanya untuk mengembangkan pribadinya, bakatnya,

kemampuannya,dan cita-citanya. Pembina pramuka sebagai pamong

hanyalah menjaga, membenarkan, meluruskan, mendorong dan

memberikan motivasi tempat konsultasi dan bertanya.

3. Faktor Yang Pendukung Dan Menghambat Pembinaan Gerakan

Pramuka.

a. Faktor pendukung pembinaan gerakan pramuka di SMA

Muhammadiyah Kalosi.

Pembinaan gerakan pramuka di SMA Muhammadiyah Kalosi

membutuhkan dukungan dari berbagai pihak baik eksternal maupun

internal. Gerakan pramuka bertujuan mendidik dan membina peserta

didik agar terwujud sumber daya manusia yang berbudi luhur, berkepri

badian, berwatak baik, handal, tangguh dan terpercaya seperti yang

terkandung dalam Dasa Dharma dan Tri Satya sehingga mampu

membina diri.

Adapun beberapa faktor pendukung pembinaan gerakan pramuka

di SMA Muhammadiyah Kalosi sebagai berikut :

1. Pihak Sekolah

Page 62: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

62

Dukungan dari sekolah sangant berperan penting dalam

pembinaan pramuka yakni dengan menjadikan pramuka sebagai

salah satu kegiatan ekstrakulikuler yang diikuti oleh peserta didik,

selain itu sekolah juga berkewajiban memberikan sarana dan

prasarana yang dibutuhkan dalam kegiatan pramuka. Berdasarkan

observasi bahwa sarana dan prasarana yang ada disekolah ini sudah

cukup memadai.

Sesuai dengan hasil wawancara dengan Udar Aan ( ketua

gudep putra) sebagai berikut :

“ Saya sebagai ketua dari pramuka putra sangat bersyukur karena kami mendapatkan dukungan yang sangat besar dari pihak sekolah untuk berpartisipasi dalam kegiatan pramuka, pihak sekolah juga telah memberikan fasilitas yang kami butuhkan selama kegiatan berlangsung.”42

Namun berbeda dengan hasil wawancara dengan

Hernawati ( ketua gudep putri) sebagai berikut :

“ saya juga berterima kasih kepada pihak sekolah yang telah memberikan dukungan yang sangat besar ikut dalam kegiatan pramuka,akan tetapi menurut saya sebagai pradana putri fasilitas yang akan kami gunakan dalam kegiatan pramuka seharusnya lebih diperhatikan lagi, misalnya alat-alat untu perkemahan yang sudah rusak dan sudah tidak layak pakai seharusnya diganti/diperbaiki.”43

2. Pembina pramuka

42 Hasil wawancara dengan Udar Aan pada tanggal 9 juni 201543 Hasil wawancara dengan Hernawati tanggal 9 juni 2015

Page 63: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

63

Pembina pramuka SMA Muhammadiyah Kalosi adalah

guru dari sekolah tersebut yang telah mengerti tentang

kepramukaan dan diberikan kepercayaan oleh kepala sekolah.

pembina pramuka sebagai pelaksana kebijakan gerakan pramuka

yang terdepan mengemban tugas untuk memberikan anggota

pramuka menjadi manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi

pekerti luhur dan menjadi warga negara republik indonesia yang

berjiwa pancasila setia dan patuh kepada negara kesatuan republik

indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan

berguna.

Hasil wawancara den gan pak udi ( Pembina gudep putra)

sebagai berikut :

“ saya sebagai Pembina gudep putra berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada kepala sekolah atas amanah yang telah diberikan kepada saya untuk membina anggota pramuka yang ada di sekolah ini, karena untuk menjadi seorang Pembina pramuka itu tidaklah mudah.”44

Wawancara dengan ibu nusdiana (Pembina gudep putri )

sebagai berikut :

“ saya sebagai Pembina pramuka putri berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan amanahya sebagai Pembina pramuka putri disekolah ini, di samping sebagai pendidik saya disini juga belajar menjadi seorang pramuka sejati yang bisa berbakti kepada nusa dan bangsa.”45

3. Minat siswa

44 Hasil wawancara dengan Udi tanggal 8 juni 201545 Hasil wawancara dengan Nusdiana tanggal 8 juni 2015

Page 64: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

64

Siswa dalam mengikuti kegiatan pramuka sangat antusias dan

aktif, seperti yang dikemukakan oleh Muh. Nur Said (16 tahun)

sebagai berikut :

“ saya sangat senang ikut kegiatan pramuka kak karena dengan ikut dalam pramuka saya bisa mengembangkan berbagai bakat yang saya miliki. Pramuka juga banyak mengajarkan saya tentang kebersamaan, keamandirian, tanggung jawab, dan disiplin”46

Wawancara dengan Qalby Cahyani Seru ( anggota pramuka

putri ) sebagai berikut :

“ saya sangat senang ikut dalam pramuka karena kegitan dalam pramuka tidak membosankan banyak sekali manfaat yang saya dapatkan dalam pramuka ini,saya berharap kedepannya saya bisa tetap bisa berpartisipasi dalam pramuka meskipun saya telah berada di perguruan tinggi nantinya, tetap jaya pramuka indonesiaku”47

Wawancara dengan Mudianto ( bendahara putra ) sebagai

berikut :

“ saya sangat senang sekali bisa bergabung dalam pramuka disekolah ini selain mendapatkn banyak teman juga saya mendapatkan banyak ilmu dari kegiatan pramuka ini, disini karakter saya di bentuk terutama disiplin, saya yang awalnya acuh tak acuh pada peraturan sekolaha, akhirnya berubah setelah saya ikut pramuka, ikut dalam pramuka ini tidak sia-sia, saya bahkan menyesal kenapa tidak dari dulu saya bergabung dalam pramuka.”48

Berdasarkan observasi pada tanggal 10 juni 2015. Pada saat latihan

segera dimulai siswa telah berada dilokasi latihan sebelum Upacara

46 Hasil wawancara dengan nur said pada tanggal 9 juni 201547 Hasil wawancara dengan Qalby tanggal 9 juni 201548 Hasil wawancara dengan mudianto pada tanggal 9 juni 2015

Page 65: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

65

Pembukaan Latihan Dimulai, terlihat sangat antusias ketika pembina

memberikan arahan maka mereka langsung melaksanakan aba-aba

tersebut. Begitu pula dalam kegiatan sehari-hari disekolah contohnya

ketika upacara penaikan bendera pada hari senin mereka sikap mereka

yang menjadi contoh dari perserta didik lainnya.

4. Dukungan orang tua

Dukungan orang tua berupa moriil dan materil juga sangat penting

dalam menunjang perkembangan anggota pramuka. Seperti yang di

kemukakan oleh Hernawati (17 tahun) sebagai berikut :

“ orang tua saya sangat mendukung saya ikut dalam pramuka kak karena dengan ikut dalam pramuka maka saya aka menjadi pribadi yang disiplin dan juga di pramuka kita banyak belajar tentang agama jadi saya sangat di dukung.”49

Wawancara dengan Dewi Puspita ( anggota pramuka ) sebagai

berikut :

“ saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada kedua orang tua saya yang sangat mendukung saya ikut dalam kegiatan pramuka, ibu yang selalu menyediakan bekal di pagi hari untuk saya bawa saat latihan dan juga ayah yang selalu menjemput saya di sore hari ketika pulang latihan.”50

Wawa ncara dengan Ansar ( anggota pramuka) sebagai berikut :

“ dulu ketika almarhumah ibu saya masih ada, beliau sangat mendukung saya ikut dalam kegiatan pramuka, dan akan akan saya buktikan bahwa saya bisa menjadi lebih baik lagi dengan ikut

49 Hasil wawancara dengan hern awati pada tanggal 9 juni 201550 Hasil wawancara dengan dewi puspita pada tanggal 9 juni 2015

Page 66: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

66

pramuka, saya yakin alm ibu saya akan sangat bangga ketika melihat saat ini.”51

b. Faktor Penghambat Pembinaan Gerakan Pramuka Di Sma

Muhammadiyah Kalosi

Peningkatan kedisiplinan siswa melalui gerakan pramuka pada

SMA Muhammadiyah Kalosi menemui beberapa hambatan. Hambatan

yaitu keterbatasan dana dalam setiap kegiatan. Padahal, untuk dapat

mengadakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk membantu anak menjadi

pribadi yang mandiri, tangguh dan berjiwa patriot juga dibutuhkan

dukungan dana yang cukup.

1. Masalah Dana

Hal ini seperti dituturkan oleh Udar Aan (16 tahun) sebagai berikut :

“ hambatan yang paling sering kami temui adalah masalah dana dana dari sekolah terkadang tidak cukup untuk melakukan kegiatan jadi kami menutupinya dengan mengumpulkan uang dari anggota pramuka.”52

2. Lokasi latihan yang tidak strategis

Hambatan lain yang peneliti temukan adalah jarak antara rumah

dan lokasi latihan biasa lumayan jauh ketika latihan diaadakan atau

digabung dengan sekolah lain pada saat pulang latihan biasa

terlambat sampai dirumah karena pulang jam 17.00 jadi biasa magrib

baru sampai di rumah jadi orang tua anak-anak menjadi khawatir dengan

anak-anak mereka.

51 Hasil wawancara dengan ansar pada tanggal 8 juni 201552 Hasil wawancara dengan udar aam pada tanggal 6 juni 2015

Page 67: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

67

Hal diatas di di tuturkan juga oleh Qalbi cahyani (17 tahun)

sebagai berikut :

“ jarak rumah saya dan tempat latihan jauh kak jadi terkadang

saya terlambat sampai dirumah sampai malam orang tua saya jadi

khawatir jangan sampai terjadi apa-apa dengan saya dijalan.”53

Hal senada juga dituturkan oleh Dewi Puspita ( anggota pramuka)

sebagai berikut “

“ saya biasanya sangat kecewa ketika latihan digabung lagi dengan sekolah lain, biasanya latihan dilaksanakan di SMK 1 Enrekang yang lumayan jauh dari rumah saya, jadi saat pulang latihan saya selalu terlambat dan orang tua saya di rumah sangat khawatir.”54

C. Pembahasan

1. Kegiatan Pramuka Yang Mampu Meningkatkan Kedisiplinan Siswa

Di SMA Muhammadiyah Kalosi.

Pendidikan kepramukaan sesuai dengan Undang-undang Republik

Indonesia nomor 12 tahun 2010 Pasal 4 yakni bertujuan untuk membentuk

setiap siswa agar memiliki kepriabdian yang beriman, bertakwa, berakhlaq

mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai

luhur bangsa dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam

menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia,

mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.

53 Hasil wawancara dengan qalby cahyani pada tanggal 6 juni 201554 Hasil wawancara dengan dewi puspita pada tanggal 8 juni 2015

Page 68: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

68

Pemerintah telah menetapkan tanggal 14 Agustus sebagai Hari

Pramuka. Tentu saja, penetapan hari itu bukan sekadar untuk

menghidupkan ritual seremonial di kalangan generasi muda. Sebaliknya,

peringatan Hari Pramuka perlu direfleksikan sebagai upaya sadar untuk

membina generasi muda bangsa sejak dari tingkat sekolah dasar sampai

perguruan tinggi. Proposisi seperti ini tidak mengada-ada karena

kenyataannya Gerakan Pramuka dapat masuk di berbagai tingkat dan

satuan pendidikan secara nasional. Kondisi empirik seperti ini menantang

para Pembina Pramuka Indonesia untuk memanfaatkan gerakan itu

menjadi medium yang memiliki muatan dan pesan-pesan edukatif sesuai

dengan kebutuhan dan perkembangan generasi muda anggota Pramuka.

Berdasarkan hasil penelitian di SMA Muhammadiyah kalosi

bentuk kegiatan yang mampu meningkatkan kedisiplinan siswa yaitu :

1. Latihan rutin

Kegiatan latihan dimulai dengan: 

Upacara pembukaan latihan.

Pemanasan dapat dilakukan dengan permainan ringan, ice

breaking, diskusi mengenai program Racana atau kegiatan

bakti masyarakat, atau sesuatu yang sifatnya menggembirakan

tetapi tetap mengandung pendidikan. 

Latihan inti, dapat diisi dengan diskusi buku, ceramah berbagai

persoalan, kecakapan teknis pramuka, kegiatan hasta karya dan

Page 69: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

69

kegiatan usaha (membuat kue, mainan anak-anak, menjahit

pakaian, merenda, merajut, membordir, membatik, melukis,

memotret, elektronik sederhana). 

Latihan penutup, dapat diisi dengan permainan ringan,

menyanyi, atau pembulatan dari materi inti yang telah

dilakukan. 

Upacara penutupan latihan. Pembina Upacara menyampaikan

rasa terima-kasih dan titip salam pada keluarga adik-adik

Pandega, dan memberi motivasi kepada Pandega agar tetap

menjadi warganegara yang berkarakter.

2. Latihan keterampilan Baris Berbaris (LKBB)

LKBB adalah sarana yang baik untuk melatih system

beregu dan disiplin pribadi. Baris berbaris merupakan latihan gerak

dasar yang mewujudkan penanaman disiplin. Peraturan baris-

berbaris yang digunakan dalam lingkungan pramuka ada dua

macam yakni baris-berbaris dengan menggunakan tongkat dan

tanpa tongkat. Untuk baris-berbaris menggunakan tongkat

memiliki tata cara tersendiri di lingkungan pramuka. Adapun baris-

berbaris menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah

diatur dalam peraturan baris-berbaris milik TNI/POLRI.

3. Pionering

Pionering adalah salah satu teknik kepramukaan yang

mempelajari tentang pembuatan model suatu objek dengan

Page 70: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

70

menggunakan peralatan tongkat, tali, maupun stik(tongkat ukurang

pendek).Model-model yang dibuat dalam pionering yang

sederhana misalnya adalah berupa bentuk jemuran, bintang,

dragbar, tiang bendera, dan bentuk sederhana lainnya. Sedangkan

bentuk-bentuk yang cukup rumit adalah seperti menara isyarat,

menara pengintai, gapura dengan bentuk yang rumit, dan mobil,

dan masih banyak lagi. Intinya, dalam pionering sebenarnya hanya

terdapat 4 ikatan yaitu ikatan silang, palang, canggah, dan ikatan

untuk kaki 3 atau lebih. Yang terpenting adalah kreatifitas dan

kemampuan kita dalam pembuatan model yang kita inginkan

4. Perkemahan

Perkemahan adalah salah satu macam kegiatan dalam

kepramukaan yang dilaksanakan secara out bond. Kegiatan ini

merupakan salah satu media pertemuan untuk Pramuka. Untuk

dapat berkemah dibutuhkan pengetahuan dan cara berkemah yang

praktis. Begitu juga anggota pramuka yang dituntut untuk bisa

berkemah. Persiapan yang baik menjelang pemberangkatan

merupakan bagian terpenting dari keberhasilan suatu perkemahan

persiapan yang dilakukan meliputi persiapan fisik dan

mental,perlengkapan, bahan makanan, perlengkapan regu dan

perorangan.

Tujuan Perkemahan :

Page 71: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

71

1. mememberikan pengalaman adanya saling

ketergantungan antara unsur-unsur alam dan kebutuhan

untuk melestarikannya, menjaga lingkungan dan

mengembangkan sikap bertanggung jawab akan masa

depan yang menghormati keseimbangan alam.

2. Mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan

yang dihadapi, menyadari tidak ada sesuatu yang

berlebih di dalam dirinya, menemukan kembali cara

hidup yang menyenangkan dalam kesederhanaan.

5. Penjelajahan 

Penjelajahan bagi para pramuka merupakan suatu kegiatan  di

alam terbuka yang menarik, menyenangkan dan menantang yang

dapat mengembangkan kecintaan mereka kepada alam dan

menambah wawasan tentang lingkungan, Kegiatan penjelajahan

yang disusun dan dirancang dengan baik akan dapat merupakan

media pendidikan yang dapat mengembangkan sikap disiplin

anggota pramuka.

Gerakan Pramuka memiliki legitimasi yang amat tinggi untuk

memasuki institusi sekolah atau pendidikan tinggi tanpa mengundang rasa

curiga dari pihak manapun. Bahkan, gerakan ini dapat dijadikan sebagai

suatu wadah kegiatan ekstrakurikuler yang dapat menunjang aktivitas

kurikuler di berbagai jenjang dan satuan pendidikan. Karena strategisnya

Gerakan Pramuka dalam konteks pembinaan generasi muda, maka para

Page 72: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

72

Pembina Pramuka perlu memiliki agenda penting mengenai berbagai isu

dan persoalan generasi muda menuju ke arah pendewasaan mereka.

Sungguh gerakan ini akan memiliki nilai tambah baik bagi pemerintah

maupun bagi para generasi muda kita. Gerakan Pramuka memang

memiliki banyak kegiatan yang dilakukan di luar kelas atau sekolah.

Aktivitas itu perlu diberi muatan edukatif yang jelas dan dipersiapkan

secara sistematik. Hal ini tidak tertutup kemungkinannya karena aktivitas

yang dilakukan di luar kelas atau sekolah justru membuat konteks interaksi

antara anggota Pramuka dan para kakak pembinanya terbebas dari

hambatan psikologis

2. Cara Pembinaan Siswa Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Pada

SMA Muhammadiyah Kalosi.

Kepramukaan merupakan pelengkap pendidikan SMA

Muhammadiyah kalosi adalah salah satu sekolah yang juga mewajibkan

siswanya ikut dalam ekstrakulikuler pramuka. berbagai strategi yang

digunakan dalam membentuk sikap disiplin siswa telah dilakukan oleh

para pembina pramuka dapat dilakukan dengan memberikan

pengajaran,pengarahan,pertunjukan dan bahkan membuat aturan ketat

yang harus di patuhi oleh peserta didik, jadi seorang guru harus mampu

menjadi telada yang baik untuk peserta didiknya karena apa yang

dilakukan oleh guru akan banyak ditiru oleh pseta didiknya, guru harus

memiliki sikap yang baik agar dapat ditiru oleh peserta didiknya. Sebagai

contoh jika seorang guru ingin menanamkan sikap disiplin pada siswa hal

Page 73: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

73

pertama yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan memulai dari

teladan kepala sekolah dan guru pembina. Cara ini lebih efektif daripada

guru harus memberikan beribu-ribu nasehat,perintah dan laranga kepada

peseta didik.

Berdasarkan hasil observasi Dalam kepramukaan yang memang

mengajarkan siswa untuk menjadi lebih berkarakter mandiri, disiplin serta

bertanggung jawab atas tugas yang diberikan yang memang karakter

tersebut sudah ada dan tercantum dalam tri satya dan dasa dharma

pramuka.

Adapun cara membina Pramuka Penegak adalah sebagai berikut :

a.   Perangkat struktur kepenegakan ditertibkan, bila belum ada dibentuk

lebih dahulu. Dewan Ambalan, dibentuk dengan benar, tidak main

tunjuk.

b.   Dimulai bertanggung-jawab atas keputusan musyawarah, dan

menjalankan keputusan Dewan Ambalan.

c.   Keinginan Penegak yang kuat tidak dipatahkan, tetapi dijalurkan (on

the track).

d.   Memberikan kondisi lingkungan yang baik.

e.   Pada tingkat Bantara, Penegak mulai dikondisikan untuk memperbaiki

lingkungan yang kurang baik, semampunya. 

f. Pada tingkat Laksana, Penegak dikondisikan untuk  mengembangkan

lingkungan ke arah yang lebih baik.

Page 74: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

74

g.   Penegak sudah mulai dikenalkan bagaimana “learning by doing”;

“Learning to earn”; “Learning to serve”.

h.   Untuk mempertahankan satuan terpisah di perkemahan sebaiknya

Pembina menyerahkan tanggung-jawab kepada Pradana dan Pemuka

Sangga, namun harus tetap mengkontrolnya, dengan tetap member

kepercayaan.

i.    Cara memberikan kritik dengan cara atau etika PIN, kepada Penegak 

diupayakan hanya sampai PI saja, yakni sebutkan “Positif”-nya

kelebihan-kelebihan atas program atau kegiatan yang telah dilakukan –

kemudian di “Interpretasikan” secara detail program atau kegiatan

tersebut secara rasional, biasanya Penegak sudah tahu kelemahannya.

Namun biala Penegak terpaksa belum tahu kelemahannya baru

dikemukakan “Negatif” nya.

j.    Contoh kegiatan pendidikan bagi Penegak dan Pandega yang paling

lengkap adalah: Perkemahan Wirakarya.

k.   Pembina lebih banyak “tut wuri handayani”.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti bahwa ternyata pembina

pramuka dalam memberikan pembinaan kepada para anggota pramuka

berpedoman kepada pancasila dan aturan-aturan pramuka. Setiap pembina

pramuka wajib memperhatikan perkembangan anggotanya karena seorang

pembina pramuka memiliki peran peran tugas dan tanggung jawab yang

sangat besar dalam pembinaan itu. Pembina juga memberikan kesempatan

kepada anggotanya untuk mengembangkan pribadinya, bakatnya,

Page 75: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

75

kemampuannya, dan cita-citanya. Pembina pramuka sebagai pamong

hanyalah menjaga, membenarkan, meluruskan, mendorong dan

memberikan motivasi tempat konsultasi dan bertanya.

Metode yang digunakan dalam pembinaan anggota pramuka yaitu :

1. Metode pemecahan masalah

Metode pemecahan masalah adalah metode yang diberikan

oleh Pembina/pelatih agar anggota pramuka bisa menyelesaikan

masalah tertentu baik secara individu maupun kelompok, misalnya

pemecahan sandi dan teka-teki.

2. Metode lomba

Metode lomba yakni mengadakan perlombaan antara

anggota pramuka baik secara individu maupun kelompok,dengan

tema-tema tertentu yang menarik bagi anggota pramuka misalnya

lomba pionering, lomba masak-memasak, lomba pemecahan kode

rahasia,lomba tarik tambang,Dll.

3. Metode kerja kelompok

Metode ini dilakukan dengan cara memberikan tugas

kepada regu dan diawasi dan dinilai oleh Pembina/pendamping.

Metode kerja kelompok biasanya berupa pengamatan kepada

benda-benda tertentu, atau pemberian tugas makalah dengan

tema-tema kepramukaan.

4. Metode belajar sambil melakukan

Page 76: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

76

Metode belajar sambil melakukan yaitu anggota pramuka

diberikan latihan sekaligus mempraktekkannya, misalnya

semaphore,tali-temali,Dsb.

5. Metode permainan

Metode permainan ini sangat penting dalam kegiatan

pramuka agar peserta pramuka tidak merasa jenuh dan bosan,

permainan disini bukan permainan sembarang, melaikan

permainan yang memberikan manfaat bagi anggota pramuka yang

dilatih, permainan ini terbagi atas dua yaitu permainan dalam

ruangan, dan permainan di lapangan.

Dalam kepramukaan yang memang mengajarkan siswa untuk

menjadi lebih berkarakter mandiri, disiplin serta bertanggung jawab atas

tugas yang diberikan yang memang karakter tersebut sudah ada dan

tercantum dalam tri satya dan dasa dharma pramuka Kegiatan dalam

pramuka yang dapat membangun karakter anggota pramuka adalah

seluruh kegiatan yang ada dalam pramuka.

Gerakan Pramuka memang memiliki banyak kegiatan yang

dilakukan di luar kelas atau sekolah. Aktivitas itu perlu diberi muatan

edukatif yang jelas dan dipersiapkan secara sistematik. Hal ini tidak

tertutup kemungkinannya karena aktivitas yang dilakukan di luar kelas

atau sekolah justru membuat konteks interaksi antara anggota Pramuka

dan para kakak pembinanya terbebas dari hambatan psikologis. Para

Pembina yang berasal dari guru atau dosen bahkan para unsur birokrat

Page 77: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

77

dan tokoh masyarakat dapat berinteraksi secara lebih leluasa dengan

anggota Pramuka. Dalam kondisi seperti itu, semua anggota Pramuka

dapat melakukan komunikasi seperti itu, semua anggota Pramuka dapat

melakukan komunikasi dan interaksi tanpa harus menyembunyikan

sesuatu pada diri masing-masing.

Kini sudah saatnya para Pembina Pramuka di setiap sekolah mulai

berpikir sungguh-sungguh kearah pembinaan kualitas para anggotanya.

Artinya, sudah waktunya para Pembina Pramuka melalui berbagai wadah

aktivitasnya menunjang keberhasilan belajar siswa di sekolah. Ini bisa

terealisasi jika Pramuka bisa mengajak para anggotanya menjadi insan

yang memiliki sifat mandiri. Sifat seperti itu pada gilirannya akan dapat

berpengaruh positif terhadap proses belajar para anggota Pramuka secara

akademik. Karena keberhasilan menanamkan sifat mandiri pada peserta

didik tentu akan memiliki dampak ajar yang sangat positif bagi peserta

didik yang menjadi anggota Pramuka untuk meraih prestasi belajar yang

ideal.

3. Faktor Pendukung Dan Penghambat Pembinaan Gerakan Pramuka

Pada SMA Muhammadiyah Kalosi

Pembinaan gerakan pramuka di SMA Muhammadiyah Kalosi

membutuhkan dukungan dari berbagai pihak baik eksternal maupun

internal. Gerakan pramuka bertujuan mendidik dan membina peserta didik

agar terwujud sumber daya manusia yang berbudi luhur, berkepri badian,

berwatak baik, handal, tangguh dan terpercaya seperti yang terkandung

Page 78: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

78

dalam dasa dharma dan tri satya sehingga mampu membina diri. Faktor

pendukung berasal dari pihak sekolah sebagai penyedia sarana dan

prasarana dalam kegiatan pramuka, kemudian pembina pramuka sangat

berpengaruh dalam perkembangan pramuka dimana pembina pramuka

yang menjadi panutan bagi anggota pramuka lainnya. Dukungan orang tua

berupa dukungan moriil dan materil agar para peserta didik antusias

mengikuti kegiatan pramuka maka perlu adanya dorongan yang kuat dari

orang tua dan yang terakhir adalah motivasi dari siswa itu sendiri karena

pramuka merupakan kegiatan yang menarik maka itulah yang membuat

peserta didik tertarik untuk ikut serta didalamnya. Kegiatan pramuka yang

ada di SMA Muhammadiya Kalosi juga banyak mengjarkan tentang

keagamaan.

Namun juga ditemukan berbagai penghambat dalam pembinaan

gerakan pramuka pada SMA Muhammadiyah Kalosi diantaranya masalah

dana yang digunakan saat kegiatan misalnya dalam perkemahan biasanya

dana dari sekolah tidak cukup sehingga mereka menutupinya dengan

mengumpulkan uang dari anggota untuk menutupi kekurangan yang ada.

Masalah selanjutnya lokasi latihan yang tidak strategis yang

mengakibatkan siswa terlambat sampai dirumah saat pulang latihan

sehingga banyak orang tua yang khawatir akan keadaan anaknya yang

pulang terlambat.

Page 79: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

79

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Kegiatan pramuka mampu meningkatkan kedisiplinan siswa, Bentuk

kegiatanyang mampu meningkatkan kedisiplinan diantaranya, kegiatan rutin,

kegiatan Latihan keterampilan Baris Berbaris (LKBB), pioneering,

perkemahan, dan penjelajahan.

2. Cara pembinaan yang diberikan kepada anggota pramuka yang mampu

meningkatkan kedisiplinan yaitu metode pemecahan masalah, metode lomba,

metode kerja kelompok, metode belajar sambil melakukan, metode

permainan.

3. Faktor yang pendukung pembinaan siswa dalam gerakan pramuka yaitu

pertama dari pihak sekolah, kedua pembina pramuka, ketiga minat siswa,

Page 80: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

80

keempat dukungan orang. Faktor penghambat adalah masalah dana dan lokasi

latihan yang tidak strategis.

B. SARAN

Adapun saran hasil penelitian ini sebagai berikut :

1.Pembina pramuka seharusnya memperhatikan dana yang akan digunakan dalam

melaksanakan kegiatan kepramukaan di sekolah dengan cara mengajukan

proposal kegiatan pramuka ke Dinas pendidikan setempat. Pendamping saat

latihan seharusnya memperhatikan waktu dan lokasi saat latihan akan

dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA

BUKU:

Suharsimi Arikunto. 2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi

revisi-VI, Cetakan ke-13, Jakarta : PT. Renika Cipta, .

Kwartir Nasional Gerakan pramuka. 2013. kursus pembina pramuka mahir

tingkat dasar.Jakarta.

kwarnas gerakan pramuka.2011.himpunan buku petunjuk penyelenggaraan

Gerakan pramuka.Jakarta

Tulus Tu’u. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa ,Jakarta:

Grasindo

Ngainum naim.2012.character building: Jogjkarta: Arruz-media.

Lukman santoso,2014. panduan terlengkap pramuka.Jogjakarta: buku biru

Sylvia Rimm,2003. Mendidik dan menerapkan disiplin pada anak prasekolah.

Jakarta: Gramedia

80

Page 81: eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id

81

Sagala, Syaiful.2009.Memahami Organisasi Pendidikan.Bandung:Alfabeta

Kwartir nasional gerakan pramuka.Anggaran dasar dan anggran rumah tangga

pramuka

Undang-undang

Undang-undang nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan pramuka.

Internet :

http://heru-aio.heck.in/pengertian-disiplin-dalam-proses-pendidi-2.xhtml di

akses pada tanggal 23 agustsus 2014 pukul 20.00 wita

http://www.academia.edu/8980066/Pengertian_Disiplin_macam_macam_disipli

n_dan_manfaat_disiplin diakses pada 24 agustus 2014 pukul 16.00 wita

81