157
PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : ADI JUNIARSO NIM : S431308023 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

i

i

PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP

DAN KUALITAS AUDIT

TESIS

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Guna Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

ADI JUNIARSO

NIM : S431308023

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

ii

ii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

iii

iii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

iv

iv

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

v

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan ucapan terimakasih, tesis ini dipersembahkan kepada :

Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret

(UNS) Surakarta, Orang tua, saudara-saudariku, serta

Inspektorat Kabupaten Boyolali

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

vi

vi

HALAMAN MOTTO

Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan

bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama

dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.

Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku

mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan

sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan

gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak

berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang

ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika

aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak

memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak

sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan

tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena

ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.

(1 Korintus 13:1-6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

vii

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

senantiasa melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulisan tesis ini dapat

diselesaikan dengan judul “Prinsip-Prinsip Perilaku APIP dan Kualitas Audit”

sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi dan mencapai derajat Magister

Program Studi Magiaster Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari penelitian ini tidak sempurna dan tidak lepas dari

kesalahan dan kekurangan akibat dari kurangnya pengetahuan dan pengalaman.

Penyelesaian tesis ini bukan hasil jerih payah sendiri, akan tetapi melibatkan

beberapa pihak yang memberikan bantuan, baik secara langsung maupun tidak

langsung. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada semua

pihak yang telah membantu penulis. Dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Kepala Badan Pengawasan, Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Republik

Indonesia yang telah berkenan memberikan bantuan kepada peneliti berupa

Beasiswa STAR BPKP dalam menyelesaikan studi di program studi Magister

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

2. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S., selaku Direktur Program Pasca Sarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Dr. Wisnu Untoro, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebalas

Maret Surakarta.

5. Dr. Payamta, M.Si., CPA, Ak., selaku Ketua Program Studi Magister

Akuntansi Universitas Sebalas Maret Surakarta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

viii

viii

6. Dra. Y. Anni Aryani, M.Prof.Acc., Ph.D., Ak., CA selaku Sekretaris Program

Studi Magister Akuntansi Universitas Sebalas Maret Surakarta

7. Dra. Y. Anni Aryani, M.Prof.Acc., Ph.D., Ak., CA, selaku dosen pembimbing

telah memberikan bimbingan dengan sabar, meluangkan waktu dan pikiran,

serta memotivasi dan membagikan ilmunya untuk keberhasilan penulisan

tesis ini.

8. Tim Penguji tesis yang telah berkenan memberikan saran dan masukan.

9. Inspektur Inspektorat Kabupaten Boyolali, atas semangat dan bantuanya, dan

teman-teman di Inspektorat Kabupaten Boyolali.

10. Teman-teman Beasiswa STAR BPKP Kelas A. Terima kasih atas

persahabatan dan rasa kekeluargaan yang terjalin selama ini semoga selalu

menjadi saudara untuk selama-lamanya.

11. Pihak-pihak lain yang telah berkenan membantu pelaksanaan penelitian

hingga selesainya penulisan tesis.

Surakarta, Mei 2015

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

ix

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi

ABSTRAK ....................................................................................................... xii

ABSTRACT ..................................................................................................... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Perumusan Masalah....................................................................... 17

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 18

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS .... 19

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 19

1. Stewardship Theory ................................................................. 19

2. Integritas .................................................................................. 21

3. Obyektivitas .............................................................................. 22

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

x

x

4. Kerahasiaan .............................................................................. 23

5. Kompetensi ...............................................................................

23 ..............................................................................................

6. Kualitas Audit ........................................................................... 24

7. Pengawasan Keuangan Daerah ................................................. 26

B. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 27

C. Pengembangan Hipotesa ............................................................... 30

1. Pengaruh Integritas Terhadap Kualitas Audit .......................... 30

2. Pengaruh Obyektivitas Terhadap Kualitas Audit ..................... 31

3. Pengaruh Kerahasiaan Terhadap Kualitas Audit ...................... 32

4. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kualitas Audit ...................... 35

D. Kerangka Berfikir ......................................................................... 36

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 37

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 37

B. Populasi, Sampel dan Pengambilan Sampel ................................. 37

C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ............................ 38

1. Integritas ................................................................................... 38

2. Obyektivitas ............................................................................. 40

3. Kerahasiaan .............................................................................. 41

4. Kompetensi ............................................................................... 42

5. Kualitas Audit ........................................................................... 43

D. Penyusunan Kuesioner Final .......................................................... 44

E. Indikator Reflektif dan Formatif ...................................................... 44

F. Teknik Analisa Data ........................................................................ 47

1. Alat Analisis ............................................................................. 47

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

xi

xi

2. Pengujian Instrumen ................................................................. 52

a. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................ 53

b. Uji Asumsi Multivariat ...................................................... 54

c. Uji Normalitas ................................................................... 54

BAB IVANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................ 56

A. Gambaran Umum Responden ......................................................... 56

B. Analisa Data

1. Uji Validitas dan Reliabilitas pilot test ..................................... 59

a. Hasil Uji Validitas pilot test .............................................. 60

b. Hasil Uji Reliablitas pilot test ........................................... 61

C. Penyusunan kuesioner final penelitian ............................................ 62

D. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas kuesioner final ........................ 62

1. Hasil Uji Validitas kuesioner final ........................................... 63

2. Hasil Uji Reliabilitas kuesioner final ....................................... 63

E. Uji Normalitas Data ........................................................................ 64

F. Evaluasi Model SEM dengan SmartPLS ......................................... 65

1. Prosedur Bootstrapping ............................................................ 66

2. Evaluasi Outer Model/Model Pengukuran Indikator Formatif 67

a. Evaluasi outer model konstruk Integritas .......................... 68

b. Evaluasi outer model konstruk Obyektivitas ..................... 70

c. Evaluasi outer model konstruk Kompetensi ...................... 72

d. Evaluasi outer model konstruk Kerahasiaan ..................... 74

3. Evaluasi outer model/Model Pengukuran Indikator Reflektif .. 76

4. Evaluasi inner model/Model struktural .................................... 80

5. Uji Hipotesis ............................................................................. 86

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

xii

xii

6. Pembahasan .............................................................................. 87

a. Integritas berpengaruh positif terhadap Hasil Audit .......... 88

b. Obyektivitas berpengaruh positif terhadap Hasil Audit ..... 89

c. Kerahasiaan berpengaruh positif terhadap Hasil Audit ...... 91

d. Kompetensi berpengaruh positif terhadap Hasil Audit ...... 92

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 94

A. Kesimpulan ........................................................................................... 94

B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 95

C. Saran ..................................................................................................... 96

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 98

LAMPIRAN ..................................................................................................... 106

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

xiii

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Dalil Teori Stewardship ...................................................................... 20

Tabel 2 Penyebaran Kuesioner Penelitian........................................................ 57

Tabel 3 Deskripsi Responden Penelitian.......................................................... 59

Tabel 4 Hasil Uji Validitas Pilot Test .............................................................. 60

Tabel 5 Hasil Uji Reliabilitas Pilot Test .......................................................... 61

Tabel 6 Hasil Uji Validitas Kuesioner Final .................................................... 63

Tabel 7 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Final .......................................... 63

Tabel 8 Hasil Uji Normalitas Data ................................................................... 64

Tabel 9 Signifikansi Outer Weight dan Outer Loading Konstruk Integritas ... 69

Tabel 10 Hasil Uji Multikolinieritas Konstruk Integritas ................................ 70

Tabel 11 Signifikansi Outer Weight dan Outer Loading Konstruk

Integritas ............................................................................................ 71

Tabel 12 Hasil Uji Multikolinieritas Konstruk Obyektivitas ........................... 71

Tabel 13 Signifikansi Outer Weight dan Outer Loading Konstruk

Kompetensi ........................................................................................ 72

Tabel 14 Hasil Uji Multikolinieritas Konstruk Kompetensi ............................ 73

Tabel 15 Signifikansi Outer Weight dan Outer Loading Konstruk

Kerahasiaan ....................................................................................... 74

Tabel 16 Hasil Uji Multikolinieritas Konstruk Kerahasiaan ........................... 75

Tabel 17 Hasil AVE ......................................................................................... 78

Tabel 18 Cross Loading Aantara Indikator dengan Konstruk ........................ 78

Tabel 19 Hasil Cronbachs Alpha dan Composite Reliability .......................... 80

Tabel 20 Hasil Uji Multikolinieritas Model Struktural ................................... 81

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

xiv

xiv

Tabel 21 Estimasi Koefisien Jalur .................................................................. 83

Tabel 22 Hasil uji effect size f 2 ...................................................................... 84

Tabel 23 Hasil uji Stone-Geisser Q2 test .......................................................... 85

Tabel 24 Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Signifikansi Nilai t-statistic ......... 86

Tabel 25 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis ............................................... 87

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

xv

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Model Awal Kerangka Berfikir Penelitian...................................... 36

Gambar 2 Perbedaan Indikator Refleksif dan Formatif ................................... 45

Gambar 3 Contoh Path Model PLS ................................................................. 50

Gambar 4 Model Struktural menggunakan SmartPLS .................................... 66

Gambar 5 Full Model Hasil Proses Bootstrapping SmartPLS ......................... 68

Gambar 6 Full Model Hasil Proses PLS Algorithm SmartPLS ........................ 77

Gambar 7 Model Akhir Penelitian ................................................................... 87

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

xvi

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Justifikasi kuesioner Sukriah, et al. (2009) untuk penyusunan kuesioner pilot

test variabel Laten Integritas ..................................................................... 105

2. Justifikasi kuesioner Sukriah, et al. (2009) untuk penyusunan kuesioner pilot

test variabel Laten Obyektivitas ............................................................... 109

3. Justifikasi kuesioner Sukriah, et al. (2009) untuk penyusunan kuesioner pilot

test variabel Laten Kompetensi ................................................................. 110

4. Justifikasi kuesioner Sukriah, et al. (2009) untuk penyusunan kuesioner pilot

test variabel Laten Kualitas Audit ............................................................ 113

5. Penyusunan kuesioner Final penelitian berdasarkan feedback hasil pilot tes

................................................................................................................... 115

6. Daftar Variabel Laten dan Variabel Indikator .......................................... 118

7. Hasil Uji Validitas (pilot test) .................................................................. 119

8. Hasil Uji Reliabilitas (pilot test) .............................................................. 122

9. Hasil Uji Validitas .................................................................................... 123

10. Hasil Uji Reliabilitas ................................................................................ 126

11. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ............................................ 128

12. Hasil Uji Normalitas Berdasarkan Skewness dan Kurtosis ..................... 128

13. Hasil Uji Multikolinieritas Konstruk ........................................................ 128

14. Hasil Uji Multikolinieritas Full Model Struktural ................................... 130

15. Kuesioner Penelitian ................................................................................. 130

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

xvii

xvii

PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT

Adi Juniarso

NIM : S431308023

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Prinsip-

Prinsip Perilaku APIP yang mengacu kepada aturan Permenpan

No:PER/04/M.PAN/03/2008 terhadap Kualitas Audit. Dilakukan

pengujian terhadap 140 Auditor Internal Pemerintah Kabupaten/Kota

yang terdiri dari Pejabat Fungsional Auditor dan P2UPD pada wilayah

eks Karesidenan Solo Raya. Pengumpulan data menggunakan

instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program

SmartPLS 2.0.M3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 Prinsip

perilaku yaitu Integritas, Kerahasiaan dan Kompetensi berpengaruh

terhadap Kualitas Audit, namun hasil pengujian menunjukkan bahwa

Prinsip perilaku Obyektivitas tidak berpengaruh. Hasil pengujian

tersebut kemungkinan disebabkan adanya konteks kesantunan jawa

“ewuh-pakewuh” yang menjadi penyebab APIP tidak memahami serta

menerapkan prinsip Obyektivitas.

Kata kunci : APIP, Kualitas Audit, Prinsip perilaku, ewuh pakewuh, SmartPLS.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

xviii

xviii

PRINCIPLES OF BEHAVIOUR OF INTERNAL AUDIT

ON AUDIT QUALITY

Adi Juniarso

NIM : S431308023

ABSTRACT

This study intended to determine the effect of Principles of

Behaviour of APIP, which refers to the Permenpan No: PER / 04 /

M.PAN / 03/2008, over Audit Quality. Tests were performed on 140

Internal Auditor consisting of Auditor and P2UPD in the former

residency Solo Raya region. Datas were collected using questionnaire

and analyzed using SmartPLS 2.0.M3 program. The results showed that

the three principles of behavior of Integrity, Confidentiality and

Competence affected audit quality, but the test results showed that the

principle of objectivity has no effect. The test results are likely due to

the context of Java politeness "ewuh-pakewuh" which became the cause

of APIP could not understand and apply the principles of objectivity.

Keywords: APIP, Audit Quality, Principles of Behaviour, ewuh

pakewuh, SmartPLS.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Government Auditing Standards edisi revisi tahun 2011 yang disusun oleh US

Govarnment Accountability Office menjelaskan konsep akuntabilitas atas

penggunaan sumber daya publik dan otoritas pemerintah merupakan kunci untuk

proses pengelolaan suatu bangsa. Manajemen dan pejabat yang memiliki otoritas

terhadap sumber daya publik bertanggung jawab untuk melaksanakan fungsi

pelayanan publik dan memberikan layanan kepada masyarakat secara efektif,

efisien, ekonomis, beretika, dan adil. Kebutuhan akuntabilitas telah menyebabkan

permintaan untuk informasi lebih lanjut tentang program-program pemerintah dan

jasa. Pejabat publik, legislator, dan warga ingin dan perlu mengetahui apakah dana

pemerintah ditangani dengan benar dan sesuai dengan hukum dan peraturan.

Mereka juga ingin dan perlu mengetahui apakah organisasi pemerintah, program,

dan jasa mencapai tujuan mereka dan apakah organisasi, program, dan layanan

beroperasi secara ekonomis dan efisien.

Menurut Mardiasmo (2003) agar tidak terjadi penyimpangan dan

penyelewengan, pemberian wewenang dan keleluasaan harus diikuti dengan

pengawasan dan pengendalian yang kuat, serta pemeriksaan yang efektif.

Pengawasan dilakukan oleh pihak luar eksekutif (dalam hal ini DPRD dan

masyarakat); pengendalian, yang berupa pengendalian internal dan pengendalian

1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

2

manajemen, berada di bawah kendali eksekutif (pemerintah daerah) dan dilakukan

untuk memastikan strategi dijalankan dengan baik sehingga tujuan tercapai;

sedangkan pemeriksaan (audit) dilakukan oleh badan yang memiliki kompetensi

dan independensi untuk mengukur apakah kinerja eksekutif sudah sesuai dengan

kriteria yang telah ditetapkan.

Sebuah tugas telah dianggap kompeten ketika telah dilakukan di tingkat

kompetensi tertentu sesuai dengan syarat-syarat yang mengikutinya. Menurut

Institute of Chartered Accountants in Australia dalam Auditing Competency

Standard for Registered Company Auditors (2004), standar kompetensi

menunjukkan tugas-tugas khusus yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan

tertentu secara kompeten dengan mempertimbangkan kinerja, faktor lingkungan

dan keahlian individu yang ditunjukkan dengan performa tugas.

Hal ini juga diamanatkan dengan adanya Peraturan Kepala Badan Pengawasan

Keuangan Dan Pembangunan Nomor : PER-211/K/JF/2010 Tentang Standar

Kompetensi Auditor. Audit internal membantu suatu organisasi dalam mencapai

tujuannya melalui pendekatan sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan

memperbaiki efektivitas proses tata kelola organisasi, pengendalian, dan

manajemen risiko (the effectiveness of risk management, control, and governance

processes). Auditor selain bertanggung jawab kepada pimpinan instansi

pengawasan yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan,

juga memiliki tanggung jawab profesi dan kewajiban moral kepada masyarakat

pemakai jasa sesuai standar yang berlaku umum.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

3

Di Pemerintah Kabupaten Boyolali, auditor internal telah diatur dalam

Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali No 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali. Sebagai auditor internal,

inspektorat mempunyai tugas pokok melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan

urusan pemerintahan daerah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan

pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa. Pengawasan yang

dilakukan oleh Inspektorat adalah pengawasan intern sebagai audit internal untuk

memastikan tercapainya tujuan organisasi dari Pemerintah Kabupaten Boyolali

secara keseluruhan.

Kode Etik Profesi Akuntan Publik yang diterbitkan IAPI (2008), menuliskan

bahwa setiap praktisi wajib menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh sebagai

hasil dari hubungan profesional dan hubungan bisnisnya, serta tidak boleh

mengungkapkan informasi tersebut kepada pihak ketiga tanpa persetujuan dari

klien atau pemberi kerja, kecuali jika terdapat kewajiban untuk mengungkapkan

sesuai dengan ketentuan hukum atau peraturan lainnya yang berlaku. Informasi

rahasia yang diperoleh dari hubungan profesional dan hubungan bisnis tidak boleh

digunakan oleh Praktisi untuk keuntungan pribadinya atau pihak ketiga. Adapun

contoh hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan sejauh mana

informasi rahasia dapat diungkapkan yaitu apabila pengungkapan dijinkan dengan

persetujuan penerima jasa, pengungkapan diharuskan oleh hukum, dan ketika ada

kewajiban atau hak profesional untuk mengungkapkannya.

Institute of Internal Auditor (1999) yang dikutip oleh Goodwin dan Yeo (2001)

menyatakan bahwa audit internal merupakan jasa assurance dan konsultasi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

4

obyektif dan independen, yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan

meningkatkan operasi organisasi untuk membantu pencapaian tujuan organisasi

dengan mengevaluasi efektivitas manajemen risiko, pengendalian serta proses tata

kelola. Hal tersebut juga ditegaskan didalam Lampiran Permenpan

No:PER/05/M.PAN/03/2008 tentang Standar Audit Aparat Pengawas Intern

Pemerintah menyatakan bahwa Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi

manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintahan. Melalui

pengawasan intern dapat diketahui apakah suatu instansi pemerintah telah

melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya secara efektif dan

efisien, serta sesuai dengan rencana, kebijakan yang telah ditetapkan, dan

ketentuan. Pengawasan intern atas penyelenggaraan pemerintahan diperlukan

untuk mendorong terwujudnya good governance dan clean government dan

mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien, transparan,

akuntabel serta bersih dan bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Menurut Mardiasmo1, aparat pengawas internal pemerintah merupakan garda

depan bagi pencegahan dan pemberantasan korupsi. Hal tersebut dimungkinkan

dapat dicapai dengan adanya kualitas hasil audit dalam pelaksanaan audit

pengawasan keuangan daerah, sehingga APIP dapat lebih berperan dalam

pencegahan dan pemberantasan korupsi dan menciptakan good governance.

Dengan adanya audit yang berkualitas yang dilakukan oleh APIP, diharapkan

semakin baiknya pencegahan korupsi keuangan daerah.

1 Lihat http://www.suarapembaruan.com

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

5

Beberapa kasus yang berkaitan dengan praktik korupsi keuangan daerah terjadi

di beberapa pemerintah daerah. Namun yang menjadi perhatian penulis adalah

kasus korupsi yang terjadi di Boyolali, yaitu antara lain pemanfaatan dana bantuan

sosial yang melibatkan ratusan sekolah dan LSM tahun 2010 dan 20112, Bendung

Penggung Kecamatan Wonosegoro 3 , kasus korupsi pengadaan bibit lele 4 .

Perkembangan yang terbaru di Boyolali berkaitan dengan Bendung Penggung

Kecamatan Wonosegoro adalah seorang kepala dinas aktif dan 3 orang PNS yang

dinyatakan sebagai terdakwa oleh Kejaksaan Negeri Boyolali5. Bahkan Asosiasi

Auditor Internal Pemerintah Indonesia (AAIPI) menyatakan bahwa sebanyak 94

persen Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) di pusat dan daerah tak bisa

mendeteksi terjadinya korupsi6.

Permenpan No:PER/04/M.PAN/03/2008 merupakan sebuah peraturan yang

mengatur adanya kode etik bagi Aparat Pengawasan Internal Pemerintah, dengan

maksud menciptakan adanya pengawasan oleh APIP yang berkualitas dan auditor

yang profesional dengan budaya etis dalam profesi APIP. Untuk itu disyaratkan

diberlakukan dan dipatuhinya aturan perilaku yang menuntut disiplin dari auditor

APIP yang melebihi tuntutan peraturan perundang-undangan berupa Kode Etik

yang mengatur nilai-nilai dasar dan pedoman perilaku, yang dalam pelaksanaannya

memerlukan pertimbangan yang seksama dari masing-masing auditor, sehingga

diharapkan supaya hasil audit dari APIP dapat bermanfaat bagi pimpinan dan unit

2 Lihat http://m.suaramerdeka.com 3 Lihat http://jateng.tribunnews.com 4 Lihat http://www.timlo.net; http://www.suaramerdeka.com 5 Lihat (http://www.solopos.com, http://www.timlo.net, http://www.suaramerdeka.com, http://jateng.tribunnews.com, https://id.berita.yahoo.com, 6 Lihat http://www.suarapembaruan.com

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

6

kerja serta pengguna lainnya untuk dapat meningkatkan kinerja organisasi secara

keseluruhan.

Permenpan tersebut menyebutkan adanya 4 prinsip-prinsip perilaku bagi

auditor/APIP yaitu Integritas, Obyektifitas, Kerahasiaan dan Kompetensi. Tujuan

dari kode etik tersebut adalah mendorong sebuah budaya etis dalam profesi APIP,

memastikan bahwa seorang profesional akan bertingkah laku pada tingkat yang

lebih tinggi dibandingkan dengan PNS lainnya serta mencegah terjadinya tingkah

laku yang tidak etis, agar terpenuhi prinsip-prinsip kerja yang akuntabel dan

terlaksananya pengendalian audit sehingga dapat terwujud auditor yang kredibel

dengan kinerja yang optimal dalam pelaksanaan audit sehingga hasil audit APIP

yang diperoleh juga dapat maksimal. Maka APIP harus dapat memahami dan

menjadikannya sebagai pedoman prinsip-prinsip perilaku auditor dalam

pelaksanaan audit yang dilakukan sehingga diharapkan kasus-kasus yang dimuat

dalam surat kabar seharusnya tidak perlu terjadi.

Pada sektor publik, sesuai dengan amanat Permenpan

No:PER/05/M.PAN/03/2008, proses audit yang dilakukan oleh Aparat Pengawas

Internal Pemerintah harus berpedoman pada standar audit dalam Permenpan

tersebut. Standar tersebut merupakan sebuah pedoman minimal yang wajib menjadi

pedoman bagi APIP dalam melaksanakan audit, yang mampu menjamin

terlaksananya pengawasan internal yang efektif, efisien dan tentunya berkualitas.

Kualitas audit menurut Francis (2011) digambarkan dengan 6 buah level unit

analisis yang ada dalam penelitian-penelitian dalam bidang Audit, yaitu audit input

(input level), audit process (next level), accounting firms, audit industry dan audit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

7

market, institution, serta economic consequences of audit outcomes. Beliau

mengatakan bahwa kualitas audit dipengaruhi oleh masing-masing level tersebut.

Audit memiliki kualitas pada input level apabila auditor yang menerapkannya

kompeten dan independen, serta pengujian prosedur yang dilakukan dapat

menghasilkan bukti yang relevan dan andal. Kualitas dari audit input mengalir

menuju proses audit, dimana audit memiliki kualitas apabila personil audit yang

terlibat dalam audit dapat mengambil keputusan mengenai pengujian tertentu yang

akan dipergunakan dan secara tepat mengevaluasi bukti yang didapatkan dari tahap

sebelumnya untuk selanjutnya dihasilkan laporan hasil audit. Kualitas audit

dipengaruhi oleh institusi/KAP dimana auditor bekerja. Hal tersebut dapat nampak

apabila pada institusi tersebut mengembangkan prosedur pengujian yang akan

dipergunakan dalam pelaksanaan audit serta dapat memotivasi auditor. Kemudian,

dorongan dari KAP dan auditornya untuk dapat menghasilkan audit yang

berkualitas dipengaruhi oleh institusi yang mengatur audit dan memberikan

hukuman bagi auditor dan KAP apabila menghasilkan audit yang tidak berkualitas

dan disalahgunakan. Disimpulkan oleh beliau bahwa untuk mencapai kualitas audit

dapat dilakukan dengan keterbukaan dari praktisi dan pembuat regulasi, serta

bekerja sama dengan akademisi untuk mencapai apa yang disebut dengan tujuan

bersama, yaitu pemahaman yang lebih baik dari beragamnya pemicu kualitas audit

yang mampu membuat audit menjadi lebih baik, serta membantu perumusan aturan

oleh regulator yang mengatur bidang auditing untuk menyusun kebijakan yang

cost-effective untuk meningkatkan kualitas hasil audit.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

8

Ada 2 hal yang memotivasi auditor untuk menghasilkan audit yang berkualitas

menurut Skinner dan Srinivasan (2012), yaitu (1) dorongan litigation/insurance;

dan (2) dorongan insentif. Dalam kondisi (1), apabila auditor secara hukum

bertanggung jawab terhadap kegagalan dari audit yang dilaksanakan, maka auditor

akan termotivasi untuk menghasilkan audit yang berkualitas, demi menghindari

biaya yang timbul atas permasalahan hukum. Peran sebagi insurance muncul

karena investor lebih menyukai KAP yang besar, karena KAP tersebut lebih dapat

memenuhi kepentingan hukum dari investor, serta menyediakan jaminan keuangan

terhadap adanya audit yang tidak berkualitas. Dalam kondisi (2), auditor memiliki

insentif untuk mendapatkan nama baik untuk menghindari kegagalan audit, karena

kualitas audit merupakan hal yang sangat penting bagi klien dan pasar sangat

menghargai jasa audit. Ketika reputasi KAP menurun karena tidak mampu

menghasilkan audit yang berkualitas, maka klien akan cenderung menggantinya

dengan auditor/KAP lain.

Knechel, Krishnan, Pevzner, Shefchik dan Velury (2012) mengatakan bahwa

kualitas audit sering diperdebatkan namun sedikit dipahami. Sudah lebih dari 20

tahun sejak dilakukannya penelitian tentang kualitas audit namun tidak banyak

kesepakatan yang dicapai tentang bagaimana mendefinisikan kualitas, namun

memberikan masing-masing pihak pemahaman tentang kualitas audit. Disimpulkan

bahwa audit yang “baik” adalah audit yang dilaksanakan berdasarkan perencanaan

proses audit yang baik oleh auditor yang termotivasi dan terlatih, yang memahami

ketidakpastian pada proses audit dan dapat memahami kondisi unik yang ada pada

auditee.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

9

Deis dan Giroux (1992) mengungkapkan pendapatnya mengenai kualitas audit.

Menurut mereka, kualitas audit masih menjadi permasalahan dalam profesi

akuntan. Sebuah celah kredibilitas dalam laporan keuangan pemerintah muncul

ketika ditemukan bahwa praktek akuntansi yang buruk menimbulkan krisis

keuangan di New York dan kota-kota lain pada tahun 1970. Sebagai tanggapan,

pemerintah mengeluarkan peraturan baru yang bertujuan meningkatkan perbaikan

terhadap praktik pelaporan keuangan, meningkatkan pertanggungjawaban

pelaporan auditor serta mengadakan program untuk memonitor kualitas audit. Sama

halnya dengan kegagalan audit pada sektor bisnis, kurangya kualitas audit pada

sektor publik mengakibatkan ketidak percayaan masyarakat terhadap profesi

akuntan. Penelitian Rubin (1988) yang disajikan oleh Deis dan Giroux (1992)

menyatakan bahwa kualitas audit sektor bisnis dapat digeneralisasikan kepada

sektor publik.

Hasil penelitian Deis dan Giroux (1992) yaitu semakin panjang tenure maka

kualitas audit akan semakin menurun (Carey dan Simnet 2006; Chen, Elder dan

Liu, 2005) dan semakin banyak jumlah klien maka kualitas audit semakin baik

(Giroux & Jones, 2011). Carey dan Simnet (2006); Chen, et al, 2005 beranggapan

bahwa semakin lama tenure dari partner audit, maka relasi yang terjalin akan

berdampak pada independensi, serta mampu mengurangi kemampuan partner audit

untuk melakukan critical appraisal. Penelitian Carey dan Simnet (2006) juga

mengungkapkan didalam Code of Ethic yang dikeluarkan IFAC tahun 2001 telah

diatur bahwa perpanjangan tenure partner dalam sebuah audit mampu

menimbulkan “familiarity threat” (Firth, Rui dan Wu, 2012). Normalnya, partner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

10

audit dirotasi setelah beberapa periode yang ditentukan sebelumnya, paling lama 7

tahun. Dengan kewajiban adanya rotasi partner audit tersebut diharapkan kualitas

audit akan dapat dipertahankan pada level yang sama. Namun penelitian Ghosh dan

Moon (2005) tentang Audit Tenure and Perceptions of Audit Quality memberikan

hasil yang berbeda. Dengan menggunakan investor, independence rating agencies

dan financial analysts sebagai subyek penelitian, hasil penelitiannya adalah tenure

yang semakin lama akan meningkatkan kualitas audit.

Komite audit yang efektif juga dapat menentukan kualitas audit (Abbot, Parker,

Peters dan Gary, 2007; Al-Ajmi, 2009), yaitu komite audit yang independen,

melakukan pertemuan secara rutin serta memiliki keanggotan seorang ahli

keuangan, dimana komite audit merupakan key stakeholder dalam pengauditan.

Komite audit tersebut tidak akan memberikan tugas-tugas audit yang dilakukan

oleh auditor internal untuk dilakukan outsourcing kepada auditor eksternal. Hal

tersebut dilakukan untuk menjaga independensi auditor, karena tugas-tugas yang

rutin tersebut memiliki karakteristik yang berulang, dan dapat mengakibatkan

ketergantungan ekonomi. Abbot, et al. (2007) juga berpendapat bahwa aktivitas

audit internal yang berhubungan dengan kerahasiaan klien sebaiknya tidak

dilakukan outsoucing kepada pihak eksternal. Al-Ajmi (2009) juga menyatakan

bahwa kualitas audit adalah sebuah hasil dari berfungsinya sebuah tim audit, dan

mungkin dapat memberikan hasil yang terbaik berdasarkan ketersediaan dari

sumber daya yang cukup (DeAngelo,1981b; Frantz, 1999 yang diacu oleh Al-Ajmi

(2009), serta adanya sistem pengendalian yang berkualitas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

11

Terkait dalam hal rotasi partner audit, dalam penelitian eksperimental dengan

subyek loan officer pada bank di Amerika oleh Daniels dan Booker (2011)

memberikan hasil bahwa kebijakan rotasi dari firma audit akan meningkatkan

persepsi para loan officers terhadap independensi auditor, namun tidak

meningkatkan persepsi terhadap kualitas audit. Hasil penelitian yang sama juga

diberikan oleh Firth, et al (2012). Mengambil lokasi penelitian di Tiongkok, dengan

menggunakan kecenderungan auditor untuk mengeluarkan opini audit

termodifikasi (MAO) sebagai proksi untuk kualitas audit, ditemukan bahwa KAP

yang mewajibkan rotasi parter audit, lebih banyak berhubungan dengan adanya

MAO, dibanding KAP yang tidak menggunakan rotasi partner audit pada daerah

yang kurang berkembang. Artinya adalah pada KAP yang menerapkan kebijakan

rotasi partner audit akan lebih sering mengeluarkan perubahan atas opini audit

dimana hal tersebut ditunjukkan oleh Modified Audit Opinion yang diberikan

kepada klien.

Dalam menentukan kualitas audit, Chen, Elder dan Liu (2005) berpendapat

bahwa penolakan terhadap tekanan dari pihak manajemen klien ketika pihak

manajemen menginginkan adanya negosiasi terhadap permasalahan-permasalah

dalam pelaporan keuangan dapat menggambarkan kualitas audit. Mereka

menggunakan dua proksi untuk menguji hal tersebut, yaitu keahlian auditor dan

besarnya KAP. Semakin auditor memiliki keahlian tertentu dan semakin besar

firma audit, maka negosiasi yang dikehendaki manajemen klien tersebut akan

mendapatkan penolakan dari auditor, sehingga kualitas audit akan meningkat.

Ketika pihak auditor dan klien melakukan negosiasi terhadap permasalahan-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

12

permasalahan yang ditemukan terkait dengan pelaporan keuangan klien, menjaga

integritas dari audit merupakan kewajiban bagi auditor dan hal itu dipersyaratkan

dalam standar profesi akuntansi. Hasil penelitian hanya mendukung keahlian

tertentu dari auditor yang memiliki hubungan dengan kualitas audit, sedangkan

ukuran KAP tidak berhubungan dengan kualitas audit. Hal ini sesuai dengan

penelitian Lowensohn, Johnson, Elder dan Davies (2007) yang mengambil lokasi

penelitian pada Pemerintah Daerah di Florida.

Integritas, oleh Netherland Court of Audit (NCA) dalam The Concept of

Integrity, digambarkan sebagai suatu keadaan yang utama (virtue), tidak merusak

(incorruptibility), serta tidak adanya pelemahan (being unimpaired). Integritas juga

lebih dari sekedar hanya mematuhi hukum dan peraturan. Integritas menurut The

Auditing Practices Board (APB) Ethical Standard (2011) merupakan sebuah

prasyarat bagi semua bidang pekerjaan yang menyangkut kepentingan masyarakat

banyak. Dalam profesi audit, integritas mewajibkan bagi auditor untuk tidak

terpengaruhi oleh konflik kepentingan. BPKP (2008) juga menyebutkan bahwa

sikap jujur, berani, bijaksana dan bertanggungjawab diperlukan dalam

meningkatkan integritas.

Kompetensi adalah kemampuan, kecakapan yang dimiliki oleh seseorang

dalam menjalankan suatu pekerjaan/tugas tertentu. Mengacu kepada Institute of

Chartered Accountants in Australia dengan standarnya yaitu Auditing Competency

Standard for Registered Company Auditors (2004), kompetensi berhubungan

dengan pengetahuan dan keahlian dalam melakukan berbagai tugas dalam konteks

pekerjaan tertentu. Untuk mengevaluasi kompetensi dapat dilakukan dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

13

penilaian terhadap input (memiliki pengetahuan dan keahlian untuk melaksanakan

suatu tugas) serta penilaian terhadap output (secara kompeten mampu

menyelesaikan suatu tugas tertentu). Dengan adanya kompetensi terhadap suatu

bidang/keahlian, maka didalam menjalankan suatu pekerjaan/tugas tertentu,

diharapkan penyelesaian tugas tersebut dapat lebih efektif dan efisien.

Prinsip kerahasiaan menurut IFAC (2006) Seksi 140 menimbulkan kewajiban

untuk tidak mengungkapkan informasi yang didapatkan dari sebuah aktivitas/tugas

tertentu, atau relasi dengan klien, tanpa adanya otorisasi yang khusus, ataupun ada

sebuah kewajiban hukum untuk mengungkapkannya; serta memanfaatkan

informasi penting dan rahasia, yang dihasilkan dari sebuah aktivitas, tugas atau

relasi dengan klien, untuk kepentingan pribadi ataupun kepentingan pihak lain.

Sebuah profesi juga wajib menjaga kerahasiaan sebuah informasi perusahaan

ataupun organisasi, kecuali adanya kewajiban hukum untuk mengungkapkan

informasi tersebut. Dengan prinsip kerahasiaan, maka profesi tidak memberikan

informasi yang sifatnya rahasia, yang didapatkan dari pelaksanaan tugasnya dan

berhubungan dengan klien

Obyektifitas dalam APB (2011) dinyatakan sebagai suatu keadaan pikiran yang

tidak memiliki bias, prasangka, dan kompromi, sehingga keadaan tersebut mampu

memberikan pertimbangan yang wajar dan tidak berat sebelah, terhadap semua

permasalahan yang timbul dari tugas-tugas yang dijalankan. Sama halnya dengan

integritas, obyektivitas merupakan prinsip etika yang fundamental, dan mewajibkan

auditor dalam memberikan pertimbangan terkait dengan permasalahan yang timbul

tersebut tidak terpengaruh dengan konflik kepentingan yang dialami.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

14

Beberapa peneliti telah menguji pengaruh prinsip-prinsip perilaku kompetensi,

obyektifitas, integritas, kerahasiaan, seperti yang diamanatkan dalam Permenpan

No:PER/04/M.PAN/03/2008, terhadap kualitas audit. Namun tidak semua dari

prinsip-prinsip perilaku tersebut telah diteliti oleh peneliti sebelumnya. Tjun Tjun,

Marpaung dan Setiawan (2012); Effendy (2010); Sukriah, Akram dan Inapty

(2009); Badjuri (2012), dan semuanya mendapatkan kesimpulan yang sama bahwa

kompetensi berpengaruh terhadap hasil audit, sementara penelitian Sujana (2013)

serta Kisnawati (2012) ternyata menghasilkan kesimpulan yang berbeda yaitu

bahwa kompetensi tidak berpengaruh terhadap hasil audit. Hal tersebut masih

menimbulkan pertanyaan apakah benar kompetensi tidak berpengaruh terhadap

hasil audit. Untuk prinsip perilaku Obyektivitas dan Integritas telah diteliti oleh

Sukriah, et al. (2009), Mabruri dan Winarna (2010), serta Badjuri (2012).

Kesimpulan terkait dengan obyektivitas masih terdapat perbedaan, yaitu Sukriah,

et al. (2009), serta Mabruri dan Winarna (2010) menyatakan bahwa obyektivitas

berpengaruh terhadap hasil audit, sedangkan Badjuri (2012) menyatakan

sebaliknya. Untuk kesimpulan terkait dengan Integritas masih terdapat perbedaan

hasil, yaitu Sukriah, et al. (2009) menyatakan integritas tidak berpengaruh terhadap

hasil audit, sedangkan Mabruri dan Winarna (2010) serta Badjuri (2012)

menyatakan sebaliknya.

Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang masih inkonsisten, menurut penulis

seharusnya sesuai dengan konsideran Permenpan No:PER/04/M.PAN/03/2008

bahwa dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik, berdaya guna,

berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab diperlukan adanya pengawasan oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

15

APIP yang berkualitas dan auditor yang profesional dimana untuk mewujudkan hal

tersebut dibutuhkan suatu budaya etis dalam profesi APIP seperti yang tercantum

dalam prinsip-prinsip perilaku yaitu Integritas, Obyektivitas, Kerahasiaan dan

Kompetensi, sehingga terpenuhi prinsip-prinsip kerja yang akuntabel dan

terlaksananya pengendalian audit sehingga dapat terwujud auditor yang kredibel

dengan kinerja yang optimal dalam pelaksanaan audit. Sesuai dengan informasi dari

APIP Inspektorat Jendral Kementrian, Kelautan dan Perikanan 7 , di dalam

pelaksanaan tugasnya, terdapat 2 jabatan fungsional yang menjadi penopang tugas-

tugas Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) sebagai audit internal

pemerintah daerah, yaitu auditor dan P2UPD yang saling bersinergi untuk

melaksanakan tugas sebagai audit internal. Diharapkan oleh penulis, dengan

mempedomani aturan tersebut, dalam melaksanakan tugasnya APIP dapat

menghasilkan kualitas audit yang lebih optimal.

Sebagian dari instrumen penelitian ini menggunakan instrument penelitian dari

Sukriah, et al. (2009) dengan beberapa penyesuaian. Sukriah, et al. (2009)

menggunakan 5 buah variabel independen yaitu pengalaman kerja auditor,

independensi auditor, obyektivitas auditor, integritas auditor dan kompetensi

auditor dan 1 variabel dependen yaitu kualitas hasil pemeriksaan. Sebelum

kuesioner disebarkan, dilakukan pilot kuesioner terlebih dahulu. Kuesioner yang

digunakan untuk pilot merupakan penyesuaian dari instrument Sukriah, et al

(2009). Dalam melakukan penyesuaian kuesioner, penulis dibantu oleh 1 orang

7 Lihat http://www.itjen.kkp.go.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

16

Pengendali Teknis tim audit dan 2 orang Ketua Tim pada Inspektorat Kabupaten

Boyolali serta 1 orang mahasiwa S3 Akuntansi UNS. Penulis beranggapan bahwa

kuesioner penelitian Sukriah, et al. (2009) sudah mampu mengukur variabel-

variabel yang digunakan dalam penelitian ini, karena penyusunan kuesioner

penelitian tersebut telah mengacu pada standar yang ditetapkan oleh BPKP dan

Permenpan. Namun menurut penulis instrumen tersebut kurang sederhana sehingga

berpotensi menyebabkan bias bagi responden dalam menjawab serta berpotensi

membuat responden memiliki pemahaman yang berbeda. Selain itu penggunaan

kata auditor dalam kuesioner penelitian Sukriah, et al (2009) kurang tepat karena

dalam penelitian ini respondennya adalah APIP (auditor dan pejabat P2UPD).

Justifikasi dalam penyesuaian kuesioner Sukriah, et al. (2009) akan disajikan pada

lampiran.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah :

1. Penelitian ini menambahkan prinsip Kerahasiaan seperti yang diamanatkan

dalam Permenpan No: PER/04/M.PAN/03/2008 sehingga prinsip-prinsip

perilaku yang diuji ada 4 (empat) yaitu Integritas, Obyektifitas, Kerahasiaan

dan Kompetensi terhadap kualitas audit APIP.

2. Penelitian ini menggunakan teknik analisis SEM (Structural Equation

Modelling) dalam menganalisis variabel-variabel yang tidak dapat diukur

secara langsung (variabel laten/variabel unobserved) dan memerlukan

beberapa indikator untuk mengukurnya (variabel manifest/variabel indikator).

Indikator dalam penelitian ini bertipe formatif dan reflektif. Indikator bertipe

formatif digunakan untuk mengukur variabel Integritas, Obyektivitas,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

17

Kerahasiaan dan Kompetensi dikarenakan indikator-indikator tersebut

merupakan substansi yang menyusun variabel-variabel laten dalam Permenpan

No: PER/04/M.PAN/03/2008. Sedangkan indikator bertipe reflektif

digunakan untuk mengukur variabel Kualitas Audit seperti yang diamanatkan

dalam Permenpan No: PER/05/M.PAN/03/2008 karena menurut penulis,

sesuai dengan pendapat Fornell dan Bookstein (1982) yang dikutip oleh

Ghozali (2014), variabel Kualitas Audit dapat dipandang sebagai faktor yang

menimbulkan sesuatu yang diamati.

B. PERUMUSAN MASALAH

Masih adanya inkonsistensi atas hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya terhadap pengaruh Integritas, Obyektivitas dan Kompetensi terhadap

hasil audit, serta dengan adanya prinsip-prinsip perilaku APIP yaitu Integritas,

Obyektivitas, Kerahasiaan dan Kompetensi yang diamanatkan secara wajib dalam

Permenpan No: PER/04/M.PAN/03/2008, maka pertanyaan penelitian yang

diajukan adalah sebagai berikut:

1. Apakah integritas berpengaruh positif terhadap kualitas audit APIP.

2. Apakah obyektivitas berpengaruh positif terhadap kualitas audit APIP.

3. Apakah kerahasiaan berpengaruh positif terhadap kualitas audit APIP.

4. Apakah kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit APIP.

C. TUJUAN PENELITIAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

18

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk

menjawab pertanyaan penelitian yang diberikan diatas :

1. Mengetahui apakah terdapat pengaruh integritas terhadap kualitas audit APIP

sebagai pengawas keuangan daerah.

2. Mengetahui apakah terdapat pengaruh obyektivitas terhadap kualitas audit

APIP sebagai pengawas keuangan daerah.

3. Mengetahui apakah terdapat pengaruh kerahasiaan terhadap kualitas audit

APIP sebagai pengawas keuangan daerah.

4. Mengetahui apakah terdapat pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit

APIP sebagai pengawas keuangan daerah.

D. MANFAAT PENELITIAN

Diharapkan hasil dari penelitian ini bermanfaat sebagai :

1. Bahan pengambilan kebijakan bagi para pemegang kebijakan setelah hasil dari

penelitian ini diketahui, sehingga dapat diberikan langkah-langkah yang perlu

di dalam pengembangan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah di

Pemerintah Daerah se Subosukowonosraten.

2. bahan evaluasi dan masukan di dalam proses untuk meningkatkan kualitas hasil

audit dan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah pada Pemerintah

Kabupaten/Kota yang lain.

3. dapat menambah referensi di dalam pengembangan kualitas hasil audit terkait

dengan prinsip-prinsip perilaku APIP.

BAB II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

19

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Stewardship Theory

Donaldson dan Davis (1989, 1991) seperti yang diacu oleh Davis, Schoorman

dan Donaldson (1997) menyatakan bahwa dalam stewardship theory,

manajer/eksekutif bertindak sebagai steward / pelayan yang berusaha untuk

memberikan yang terbaik bagi prinsipal. Hal tersebut dikarenakan model dari teori

tersebut mengambil gambaran seorang pelayan / steward yang memiliki

karakteristik pro terhadap organisasi, perilaku kolektif lebih tinggi dari perilaku

individual yang cenderung mementingkan diri sendiri. Perilaku pelayan tidak akan

bertentangan dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam organisasi, tidak akan

menggunakan cara-cara yang mementingkan diri sendiri melainkan perilaku yang

kooperatif bagi organisasi. Menurut Muth dan Donaldson (1991), stewardship

theory memberikan pemahaman yang lebih luas terhadap motivasi non financial

dalam perilaku manajerial, antara lain kebutuhan pencapaian dan pengakuan,

kepuasan atas kinerja yang baik, memberikan rasa hormat terhadap wewenang, dan

etika dalam bekerja.

Selanjutnya dalam Davis, et al. (1997) dijelaskan bahwa perilaku kolektif

tersebut disebabkan karena steward berusaha mencapai tujuan dari organisasi,

dimana hal ini akan membantu prinsipal yang merupakan shareholder ataupun

stakeholder karena tujuan mereka telah dilaksanakan oleh steward melalui kinerja

19

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

20

organisasi yang baik. Seorang steward yang berhasil meningkatkan kinerja

organisasi akan memuaskan banyak pihak, termasuk para shareholder dan

stakeholder dari organisasi tersebut. Tentu saja steward memiliki motivasi pribadi,

yaitu dengan cara memahami bahwa adanya trade-off antara kebutuhan pribadi dan

tujuan organisasi, serta dengan cara bekerja demi tujuan organisasi, maka steward

mampu mencapai motivasi pribadi. Hal tersebut karena steward memiliki persepsi

bahwa hasil yang diperoleh dari perilaku kolektif lebih besar daripada hasil yang

diperoleh dari perilaku individual, sehingga kepentingan dan motivasi seorang

steward lebih terarah kepada tujuan organisasi.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Podrug, N. (2011) dan Davis, et al. (1997)

terdapat ringkasan berupa tabel dari dalil stewardship theory dimana manajer selalu

bertindak untuk memaksimalkan tujuan organisasi, dengan adanya manajemen

lingkungan aktivitas bisnis yang beretika, responsive, inovatif dan profitable

sebagai berikut:

Tabel 1

Dalil Teori Stewardship

Manajer sebagai Pelayan (steward)

Pendekatan governance Sosiologis dan Psikologis

Model perilaku manusia Kolektivistik, pro-organisasi, dapat

dipercaya

Manajer termotivasi oleh Tujuan prinsipal

Motivasi Aktualisasi diri, pertumbuhan

Kepentingan manajer-

prinsipal Konvergen

Kerangka Memfasilitasi dan memperkuat

Tujuan Perbaikan kinerja

Hubungan prinsipal-manajer Kepercayaan

Budaya Kolektivisme

Sumber : Diolah oleh penulis dari Podrug, N (2011), dan Davis, et al. (1997)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

21

Di sektor publik, yang menjadi prinsipal adalah masyarakat dan APIP berperan

sebagai steward bagi prinsipal. Kewajiban APIP sebagai steward bagi prinsipal

terletak pada tugas-tugas audit yang dijalankan, karena dalam melakukan tugas-

tugas tersebut perilaku dari APIP tidak boleh bertentangan dengan tujuan organisasi

dalam menjalankan tugas-tugas pengauditan, karena motivasi dari APIP sebagai

steward adalah pencapaian dan pengakuan, kepuasan atas kinerja yang baik, hormat

terhadap wewenang, dan etika dalam bekerja. Tugas-tugas APIP sebagai audit

internal sangat penting bagi kepentingan masyarakat karena tugas-tugas tersebut

kadang memiliki hubungan dengan kasus-kasus korupsi yang juga merugikan

kepentingan masyarakat.

2. Integritas

US GAO (2011) seperti yang tercantum dalam Government Auditing Standarts

edisi revisi tahun 2011 menjelaskan mengenai konsep integritas. Hal tersebut

berhubungan dengan kepercayaan publik kepada pemerintah, dimana kepercayaan

publik tersebut dipertahankan dan diperkuat oleh auditor dalam melaksanakan

tanggung jawab profesional mereka. Integritas meliputi sikap yang obyektif,

berdasarkan fakta, non-partisan, dan tidak terkait dengan ideologi tertentu, serta

mempertimbangkan entitas yang diaudit dan pengguna auditor laporan. Tuntutan

bagi auditor dalam prinsip perilaku integritas menurut BPKP (2008) dalam Modul

Kode Etik dan Standar Audit yaitu memiliki kepribadian yang dilandasi kejujuran,

keberanian, kebijaksanaan, serta tanggung jawab untuk menciptakan kepercayaan

guna memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang handal. Sikap jujur juga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

22

didukung oleh keberanian untuk menegakkan kebenaran serta tidak mudah diancam

dengan berbagai ancaman. Sikap bertanggung jawab dapat dinilai berdasarkan

pengumpulan bukti temuan hasil pemeriksaan yang cukup, kompeten dan relevan

dalam penyampaian hasil pengawasannya.

3. Obyektivitas

US GAO (2011) melalui Government Auditing Standarts (2011) memberikan

pemahaman mengenai obyektifitas, dimana kredibilitas audit di sektor pemerintah

didasarkan pada obyektivitas auditor dalam melaksanakan tanggung jawab

profesional mereka. Objektivitas termasuk menjadi independence in fact dan

independence in appearance ketika memberikan audit, menjaga sikap

ketidakberpihakan, memiliki kejujuran intelektual, dan bebas dari konflik

kepentingan. Dalam prinsip perilaku obyektivitas menurut BPKP (2008) dalam

Modul Kode Etik dan Standar Audit, auditor harus menjunjung tinggi ketidak-

berpihakan profesional dalam proses pengumpulan, pengevaluasian, dan

melakukan pemrosesan data/informasi yang berhubungan dengan audit, dan dapat

membuat penilaian seimbang atas semua situasi yang relevan serta tidak

dipengaruhi kepentingan pribadi maupun orang lain dalam pengambilan keputusan.

Untuk itu diharapkan auditor supaya tidak berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan

yang mungkin mengganggu atau dianggap mengganggu penilaian yang tidak

memihak atau menyebabkan conflict of interest serta menolak pemberian dari auditi

yang terkait dengan pertimbangan profesionalnya.

4. Kerahasiaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

23

Mengambil penjelasan dari BPKP (2008) dalam Modul Kode Etik dan Standar

Audit mengenai prinsip perilaku kerahasiaan bagi auditor, auditor harus

menghargai nilai dan kepemilikan informasi yang diterima serta tidak

mengungkapkan informasi tanpa ada otoritas yang memadai kecuali diwajibkan

oleh peraturan perundang-undangan. Informasi hanya diungkapkan kepada pihak-

pihak yang berhak sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku. Ardelean (2013)

menuliskan bahwa dengan kerahasiaan, auditor tidak akan membocorkan segala

informasi klien yang diperoleh ketika melakukan audit, kepada pihak lain. Hal

tersebut juga dinyatakan di dalam Code of Ethics yang dikeluarkan oleh Chartered

Institute of Internal Auditors, yaitu bahwa auditor internal wajib menghargai nilai

informasi serta kepemilikan dari informasi tersebut, sehingga tidak

mengungkapkan informasi tersebut kepada pihak lain, kecuali ada kewajiban

hukum yang mengaturnya. IFAC (2006) juga menegaskan bahwa seorang

profesional harus menjaga kerahasiaan dalam lingkungan sosial, termasuk adanya

pengungkapan karena ketidak hati-hatian, khususnya kepada rekan kerja non tim

audit ataupun keluarga dekat.

5. Kompetensi

US GAO (2011) dalam Government Auditing Standards menegaskan bahwa

kompetensi berasal dari campuran dari pendidikan dan pengalaman. Dalam

melakukan audit, kompetensi tidak selalu diukur dengan tahun pengalaman audit

karena pengukuran kuantitatif seperti mungkin tidak secara akurat mencerminkan

jenis pengalaman yang diperoleh oleh auditor dalam jangka waktu tertentu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

24

Mempertahankan kompetensi melalui komitmen untuk belajar dan pembangunan

di seluruh kehidupan profesional auditor merupakan elemen penting bagi auditor.

Kompetensi memungkinkan auditor untuk membuat penilaian profesional yang

baik. Mengutip BPKP (2008) dalam Modul Kode Etik dan Standar Audit yang

menjelaskan prinsip perilaku kompetensi bagi auditor, auditor dituntut untuk

memiliki pengetahuan, keahlian, pengalaman dan keterampilan yang diperlukan

untuk melakukan tugas, dimana tuntutan ini tidak hanya dilakukan instansinya

namun juga dilakukan juga secara mandiri oleh yang bersangkutan.

6. Kualitas Audit

Dang (2004) mengatakan bahwa kualitas audit menggambarkan sebaik apa

sebuah audit dapat mendeteksi dan melaporkan adanya salah saji material dari

laporan keuangan, mengurangi adanya asimetri informasi antara manajemen dan

stockholder, serta membantu melindungi kepentingan dari stockholder. Kualitas

audit yang baik erat kaitannya dengan kualitas dari laporan keuangan karena

laporan keuangan yang diaudit oleh auditor yang berkualitas seharusnya tidak

memiliki salah saji dalam penyajiannya. Penelitian Palmrose (1988) yang diacu

oleh Dang (2004) mendefinisikan kualitas audit dalam konteks level of assurance,

sejauh mana tingkat keyakinan yang dapat diberikan oleh auditor terhadap laporan

keuangan yang telah diaudit.

Berdasarkan penelitian Efendy (2010), beberapa penelitian seperti DeAngelo

(1981); Goldman & Barlev (1974); Nichols & Price (1976) umumnya

mengasumsikan bahwa auditor dengan kemampuannya akan dapat menemukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

25

suatu pelanggaran dan kuncinya adalah auditor tersebut harus independen. Tetapi

tanpa informasi tentang kemampuan teknik (seperti pengalaman audit, pendidikan,

profesionalisme, dan struktur audit perusahaan), kapabilitas dan independensi akan

sulit dipisahkan.

Peraturan BPK No 1 Tahun 2007 Tentang Standar Pemeriksaan Keuangan

Negara menyebutkan dalam pengukuran kualitas audit atas laporan keuangan,

khususnya yang dilakukan oleh APIP, wajib menggunakan Standar Pemeriksaan

Keuangan Negara (SPKN). Dalam lampiran III PSP 02 paragraf 17 dapat

disimpulkan bahwa manfaat atau kualitas yang diperoleh dari audit tidak

diperhitungkan dari banyaknya temuan hasil pemeriksaan atau jenis rekomendasi

yang dibuat, namun terletak pada efektivitas penyelesaian temuan audit yang

ditempuh oleh auditee.

Standar audit APIP sesuai dengan amanat Permenpan

No:PER/05/M.PAN/03/2008, audit merupakan proses identifikasi masalah,

analisis, dan evaluasi bukti yang dilakukan secara independen, obyektif dan

profesional berdasarkan standar audit, untuk menilai kebenaran, kecermatan,

kredibilitas, efektifitas, efisiensi, dan keandalan informasi pelaksanaan tugas dan

fungsi instansi pemerintah. Dengan adanya standar tersebut diharapkan APIP dapat

menghasilkan audit yang berkualitas, sesuai dengan tujuan audit yang ditetapkan,

memiliki pedoman dalam melaksanakan audit, serta memiliki dasar penilaian

keberhasilan pelaksanaan audit. Pada penelitian ini, yang dimaksud dengan ukuran

kualitas audit adalah persepsi APIP terhadap kualitas audit yang dikembangkan

sesuai dengan Permenpan No:PER/05/M.PAN/03/2008.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

26

7. Pengawasan Keuangan Daerah

Pengertian keuangan daerah dalam penjelasan pasal 156 ayat 1 UU

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, adalah merupakan semua

hak dan kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu

berupa uang dan barang yang dapat dijadikan milik daerah yang berhubungan

dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Hak dan kewajiban daerah tersebut

berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas pelayanannya bagi masyarakat. Makna

dari dapat dinilai dengan uang dan segala sesuatu berupa uang dan barang adalah

hak dan kewajiban tersebut dapat diukur dalam satuan moneter (mata uang rupiah)

sehingga dapat ditentukan besaran rupiah yang berhubungan dengan hak dan

kewajiban tersebut. Sesuai dengan UU Nomor 33 Tahun 2004, keuangan daerah

harus dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien,

ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan

keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat.

Menurut BPKP (2011) dalam Modul Sistem Administrasi Keuangan Daerah II,

yang termasuk dengan hak daerah antara lain hak menarik pajak dan retribusi

daerah, hak mengadakan pinjaman dan hak untuk memperoleh dana perimbangan

dari pemerintah pusat. Sedangkan yang termasuk kewajiban daerah adalah bagian

dari pelaksanaan tugas-tugas pemerintah pusat sesuai dengan pembukaan UUD

1945 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

27

ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan

keadilan sosial.

Pengawasan keuangan daerah merupakan salah satu dari tahap pelaksanaan

keuangan daerah. Pengawasan keuangan daerah dilakukan oleh APIP sebagai

internal audit Pemerintah Daerah. Hal tersebut dilakukan dalam rangka pembinaan

dan pengawasan atas penyelenggaraan pemerintah daerah, diadakan kegiatan

pengawasan atas pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah; dan pengawasan

terhadap peraturan daerah dan peraturan kepala daerah. Pengawasan sebagaimana

dimaksud dilaksanakan oleh aparat pengawas intern Pemerintah sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku termasuk juga dalam hal keuangan daerah

(Murwanto, Budiarso dan Ramadhana, 2014). Pengawasan merupakan fungsi yang

menjamin bahwa kegiatan-kegiatan dapat menghasilkan seperti yang diinginkan

dan berhubungan dengan perbandingan antara pelaksanaan secara aktual dengan

rencananya (Palupi, 2012).

B. Penelitian Terdahulu

Tjun Tjun, et al. (2012) melakukan penelitian dengan obyek dari penelitian

adalah Kantor Akuntan Publik di Jakarta Pusat. Ada 3 sudut pandang kompetensi

yang dapat digunakan, yaitu kompetensi auditor individual, kompetensi tim audit

dan kompetensi dari sudut pandang KAP, namun dalam penelitian ini menggunakan

kompetensi dari sudut pandang auditor individual. Hal ini dikarenakan auditor

adalah subyek yang melakukan audit secara langsung dan berhubungan langsung

dalam proses audit sehingga diperlukan kompetensi yang baik untuk menghasilkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

28

audit yang berkualitas. Penelitian yang dilakukan Kisnawati (2012) untuk variabel

kompetensi terdiri dari dua subvariabel/proksi yaitu pengalaman dan pengetahuan.

Dalam penelitian tersebut Kisnawati (2012) memberikan penjelasan rinci mengenai

kompetensi yaitu pengetahuan dengan sub indikator latar belakang pendidikan,

kompetensi teknis dan sertifikasi jabatan, pendidikan dan pelatihan berkelanjutan

serta pengalaman dengan sub indikator lama melakukan audit, jumlah auditi yang

sudah diaudit dan jenis obyek yang pernah diaudit.

Hasil penelitian Tjun Tjun, et al. (2012) menunjukkan bahwa kompetensi yang

diproksikan dengan pengalaman dan pengetahuan berpengaruh terhadap kualitas

audit. Auditor sebagai ujung tombak pelaksanaan tugas audit harus senantiasa

meningkatkan pengetahuan yang dimiliki agar mampu memaksimalkan penerapan

pengetahuan dalam pelaksanaannya dan selaras dengan semakin bertambahnya

pengetahuan dari auditor dalam melakukan audit. Hasil yang berbeda dihasilkan

dari penelitian Kisnawati (2012), yang menyimpulkan bahwa kompetensi tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit.

Penelitian yang dilakukan oleh Efendy (2010) mengambil lokasi penelitian di

Pemerintah Kota Gorontalo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi,

berpengaruh positif terhadap kualitas audit, sehingga semakin baik tingkat

kompetensi, maka akan semakin baik kualitas audit yang dilakukannya. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kualitas audit, kita perlu untuk

meningkatkan kompetensi melalui sarana-sarana yang ada antara lain pendidikan

dan pelatihan, pelatihan kantor sendiri, seminar, workshop maupun bimbingan

teknis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

29

Sukriah, et al. (2009) menyusun instrument penelitian berdasarkan Modul

Kode Etik dan Standar Audit BPKP (2008), Permenpan

No:PER/04/M.PAN/03/2008 serta Permenpan No:PER/05/M.PAN/03/2008.

Berdasarkan hasil analisis, diperoleh kesimpulan bahwa obyektifitas dan

kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan sedangkan

integritas tidak berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Dengan demikian,

semakin banyak pengalaman kerja, semakin obyektif auditor melakukan

pemeriksaan dan semakin tinggi tingkat kompetensi yang dimiliki auditor, maka

semakin meningkat atau semakin baik kualitas hasil pemeriksaan yang

dilakukannya.

Mabruri dan Winarna (2010) melakukan pengembangan dari penelitian yang

telah dilakukan oleh Sukriah, et al. (2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa

obyektifitas dan integritas auditor berpengaruh positif terhadap kualitas hasil audit

di lingkungan pemerintah daerah. Dengan demikian, semakin obyektif auditor, dan

semakin tinggi integritas seorang auditor maka semakin baik kualitas hasil audit

yang dilakukannya.

Badjuri (2012) melakukan penelitian dengan menggunakan kuesioner yang

telah dikembangkan oleh Sukriah, et al., (2009). Hasil yang didapat berbeda, karena

berdasarkan penelitian Badjuri (2012) menunjukkan bahwa integritas dan

kompetensi berhubungan dengan kualitas hasil audit sedangkan obyektivitas tidak

berpengaruh terhadap kualitas hasil audit. Hasil penelitian tersebut menimbulkan

kesimpulan bahwa dalam menjalankan penugasan audit, auditor tidak perlu

bersikap obyektif untuk meningkatkan hasil audit.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

30

Wardoyo, Anthonius dan Silaban (2011) memberikan kesimpulan yang

berbeda dimana kompetensi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas

audit. Analisis dari peneliti adalah karena variabel kompetensi diproksikan dalam

dua hal yaitu pengetahuan dan pengalaman yang tidak selamanya berpengaruh

terhadap kualitas audit. Peneliti menyimpulkan bahwa kualitas audit tidak

tergantung kepada pengetahuan dan pengalaman karena auditor yang

berpengalaman berperilaku sama dengan akuntan yang tidak berpengalaman.

C. Pengembangan Hipotesa

1. Pengaruh Integritas terhadap kualitas audit

Integritas berhubungan dengan kepercayaan publik kepada pemerintah, dimana

kepercayaan publik tersebut harus dipertahankan dan diperkuat oleh auditor dalam

melaksanakan tanggung jawab profesional mereka dalam melaksanakan audit.

Integritas meliputi sikap yang obyektif, berdasarkan fakta, non-partisan, dan tidak

terkait dengan ideologi tertentu, serta mempertimbangkan entitas yang diaudit dan

pengguna laporan auditor.

APIP yang memiliki integritas dalam melakukan audit, diharapkan mampu

untuk meningkatkan kualitas hasil audit karena menurut BPKP (2008) dengan

integritas maka auditor akan mampu melaksanakan tugasnya secara jujur, teliti,

bertanggung jawab dan bersungguh-sungguh; mampu menunjukkan kesetiaan

dalam segala hal yang berkaitan dengan profesi dan organisasi dalam melaksanakan

tugas; mampu mengikuti perkembangan peraturan perundang-undangan dan

mengungkapkan segala hal yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

31

dan profesi yang berlaku; mampu menjaga citra dan mendukung visi dan misi

organisasi; mampu untuk tidak ikut serta dalam kegiatan ilegal atau pada tindakan-

tindakan yang dapat merugikan profesi APIP ataupun organisasinya; mampu

menjalin dan membuat kerjasama yang sehat diantara sesama auditor dalam

pelaksanaan audit; serta mampu untuk saling membimbing dan mengingatkan

perilaku antara sesama profesi auditor.

Beberapa penelitian telah dilakukan terkait dengan integritas, yaitu Sukriah, et

al. (2009), dan Mabruri dan Winarna (2010) dimana kesimpulan yang didapatkan

Sukriah, et al. yaitu bahwa integritas tidak berpengaruh terhadap hasil audit berbeda

dengan hasil yang didapatkan oleh Mabruri dan Winarna (2010) dimana integritas

berpengaruh terhadap kualitas hasil audit di lingkungan pemerintah daerah.

Berdasarkan inkonsistensi beberapa hasil penelitian dan teori yang telah

diungkapkan, maka penulis mengusulkan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Integritas berpengaruh positif terhadap kualitas audit APIP

2. Pengaruh Obyektivitas terhadap kualitas audit

Objektivitas digambarkan dengan menjaga sikap ketidakberpihakan, memiliki

kejujuran intelektual, dan bebas dari konflik kepentingan. Dalam prinsip perilaku

obyektivitas, BPKP (2008) memberikan pedoman bagi auditor yaitu

mengungkapkan semua fakta material yang diketahuinya, yang apabila tidak

diungkapkan mungkin dapat mengubah pelaporan kegiatan-kegiatan yang diaudit;

tidak berpartisipasi dalam kegiatan atau hubungan-hubungan yang mungkin

mengganggu atau dianggap mengganggu penilaian yang tidak memihak atau yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

32

mungkin menyebabkan terjadinya benturan kepentingan; serta menolak suatu

pemberian dari auditi yang terkait dengan keputusan maupun pertimbangan

profesionalnya.

Prinsip perilaku Obyektivitas juga diteliti oleh Sukriah, et al. (2009), Mabruri

dan Winarna (2010), serta Badjuri (2012). Kesimpulan terkait dengan obyektivitas

masih terdapat perbedaan, yaitu Sukriah, et al. (2009) serta Mabruri dan Winarna

(2010) menyatakan bahwa obyektivitas berpengaruh terhadap hasil audit,

sedangkan Badjuri (2012) menyatakan sebaliknya.

Berdasarkan inkonsistensi beberapa hasil penelitian dan teori yang telah

diungkapkan, maka penulis mengusulkan hipotesis sebagai berikut :

H2 : Obyektivitas berpengaruh positif terhadap kualitas audit APIP

3. Pengaruh Kerahasiaan terhadap kualitas audit

Ketetapan kedua dari Permenpan No PER/04/M.PAN/03/2008

mengamanatkan bahwa Kode Etik APIP tersebut wajib dipergunakan sebagai acuan

untuk mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak etis sehingga terwujud auditor

yang kredibel dengan kinerja yang optimal dalam pelaksanaan audit. Prinsip-

prinsip perilaku yang wajib dipatuhi oleh auditor dan PNS/petugas yang diberi

tugas untuk melaksanakan pengawasan dan pemantauan tindak lanjutnya antara lain

adalah Kerahasiaan. Dijelaskan lebih lanjut bahwa Auditor harus menghargai nilai

dan kepemilikan informasi yang diterimanya dan tidak mengungkapkan informasi

tersebut tanpa otorisasi yang memadai, kecuali diharuskan oleh peraturan

perundang-undangan. Informasi yang diterima oleh auditor tidak boleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

33

diungkapkan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan selain yang diharuskan

oleh peraturan perundang-undangan. Selain itu tindakan yang tidak sesuai dengan

Kode Etik tidak dapat diberi toleransi meskipun dengan alasan tindakan tersebut

dilakukan demi kepentingan organisasi, atau diperintahkan oleh pejabat yang lebih

tinggi.

Peraturan BPK No 1 Tahun 2007 juga mengungkapkan bahwa kerahasiaan

harus diterapkan bagi pemeriksa di dalam melaksanakan pemeriksaan. Hal itu

dilakukan untuk mempertahankan dan memperluas kepercayaan publik. Pemeriksa

harus bersikap jujur dan terbuka kepada entitas yang diperiksa dan para pengguna

laporan hasil pemeriksaan dalam melaksanakan pemeriksaannya dengan tetap

memperhatikan batasan kerahasiaan yang dimuat dalam ketentuan peraturan

perundang-undangan. Selanjutnya pemeriksa harus berhati-hati dalam

menggunakan informasi yang diperoleh selama melaksanakan pemeriksaan serta

tidak boleh menggunakan informasi tersebut diluar pelaksanaan pemeriksaan

kecuali ditentukan lain. Dalam Peraturan BPK No 2 Tahun 2011 juga memberikan

pertimbangan akan diterapkannya kerahasiaan dalam pelaksanaan pemeriksaannya

bagi pemeriksa dan pelaksana BPK lainnya untuk wajib menjaga kerahasiaan hasil

pemeriksaan kepada pihak yang tidak berkepentingan.

Di dalam audit sektor privat, Arens, et al. (2012) menyatakan bahwa penting

bagi praktisi untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia yang telah didapatkan

dalam perikatan tanpa persetujuan/ijin dari klien karena dapat menyebabkan

kerugian dari manajemen. Namun terdapat 4 pengecualian terhadap pengungkapan

informasi rahasia dari klien yaitu : kewajiban yang berhubungan dengan standar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

34

teknis audit, keterkaitan dengan ketaatan hukum, peer review dan tanggapan

terhadap divisi etika.

Institut Akuntan Publik Indonesia (2008) juga mengatur kerahasiaan di dalam

Kode Etik Profesi Akuntan Publik. Prinsip kerahasiaan mengatur bahwa Setiap

Praktisi wajib menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh sebagai hasil dari

hubungan profesional dan hubungan bisnisnya, serta tidak boleh mengungkapkan

informasi tersebut kepada pihak ketiga tanpa persetujuan dari klien atau pemberi

kerja, kecuali jika terdapat kewajiban untuk mengungkapkan sesuai dengan

ketentuan hukum atau peraturan lainnya yang berlaku. Informasi rahasia yang

diperoleh dari hubungan profesional dan hubungan bisnis tidak boleh digunakan

oleh Praktisi untuk keuntungan pribadinya atau pihak ketiga. Selain itu setiap

Praktisi harus tetap menjaga prinsip kerahasiaan, termasuk dalam lingkungan

sosialnya. Setiap praktisi harus waspada terhadap kemungkinan pengungkapan

yang tidak disengaja, terutama dalam situasi yang melibatkan hubungan jangka

panjang dengan rekan bisnis maupun anggota keluarga langsung atau anggota

keluarga dekatnya.

Berdasarkan teori yang ada, maka penulis mengusulkan hipotesis sebagai

berikut :

H3 : Kerahasiaan berpengaruh positif terhadap kualitas audit APIP

4. Pengaruh Kompetensi terhadap kualitas audit

Auditor dituntut untuk memiliki pengetahuan, keahlian, pengalaman dan

keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas pengauditan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

35

Dengan memiliki kompetensi yang dibutuhkan, diharapkan pelaksanaan audit akan

lebih cepat dan lebih berkualitas karena dengan kompetensi dapat dilihat kecakapan

seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya. Umumnya auditor memiliki

persyaratan khusus yang harus ditempuh untuk mendapatkan kompetensi. Dalam

melaksanakan audit, biasanya kompetensi tidak selalu diukur dengan lamanya

melakukan audit.

Standar Profesional Akuntan Publik Seksi 210 yang diterbitkan IAI (2008) juga

mengatur tentang kompetensi, menyimpulkan bahwa pencapaian keahlian untuk

kompetensi tersebut dimulai dengan pendidikan formalnya, pelatihan-pelatihan

teknis, yang dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman selanjutnya dalam

praktik audit.

Penelitian Tjun Tjun, et al. (2012), Effendy (2010), Sukriah, et al. (2009) serta

Badjuri (2012) semuanya mendapatkan kesimpulan yang sama bahwa kompetensi

berpengaruh terhadap hasil audit, sementara penelitian Wardoyo, et al. (2011) serta

Kisnawati (2012) menghasilkan kesimpulan yang berbeda bahwa kompetensi tidak

berpengaruh terhadap hasil audit.

Berdasarkan inkonsistensi beberapa hasil penelitian dan teori yang telah

diungkapkan, maka penulis mengusulkan hipotesis sebagai berikut :

H4 : Kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit APIP

D. KERANGKA BERPIKIR

Adanya kasus-kasus korupsi keuangan daerah yang melibatkan PNS

seharusnya tidak terulang lagi apabila APIP berpedoman kepada Permenpan No :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

36

PER/04/M.PAN/03/2008. Dalam peraturan tersebut terkandung unsur-unsur yang

melandasi prinsip perilaku APIP sehingga diharapkan apabila unsur-unsur tersebut

terpenuhi maka akan meningkatkan kualitas audit APIP sehingga APIP mampu

lebih menjalankan fungsinya sebagai auditor internal pemerintah dalam mencegah

terjadinya korupsi. Berdasarkan hipotesa yang telah diberikan, maka model

kerangka berpikir dalam penelitian ini diusulkan sebagai berikut :

Gambar 1

Model awal Kerangka Berfikir Penelitian

Sumber : diolah oleh penulis (2014)

BAB III

METODE PENELITIAN

H2 +

H1 +

H3 +

H4 +

KUALITA

S AUDIT

Integritas

Obyektivitas

Kerahasiaan

Kompetensi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

37

A. Jenis Penelitian

Penelitian berjudul “Prinsip Perilaku APIP dan Kualitas Audit” ini merupakan

penelitian dengan tipe basic research, yang bertujuan untuk menghasilkan suatu

pengetahuan terhadap sebuah fenomena tertentu. Pengumpulan data primer

dilakukan dengan cara memberikan kuesioner secara langsung dari peneliti kepada

responden (personally administered questionnaires). Selain menggunakan data

primer, peneliti juga menggunakan data sekunder yaitu data kepegawaian yang

meliputi pendidikan terakhir, jabatan fungsional, masa kerja serta data berupa

peraturan-peraturan yang terkait dengan penelitian.

B. Populasi, Sampel dan Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Aparat Pengawas Internal

Pemerintah di Jawa Tengah. Sedangkan sampel yang digunakan yaitu Aparat

Pengawas Internal Pemerintah di Pemerintah Daerah se-Subosukowonosraten

(Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri,

Kabupaten Sragen, Kabupaten Klaten, dan Kabupaten Karanganyar). Sampel

tersebut dipilih karena pertimbangan berikut:

1. Pemerintah Daerah se-Subosukowonosraten memiliki latar belakang akar

budaya yang sama, dikarenakan satu daerah asal Soloraya (sebagai eks

karesidenan Surakarta).

37

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

38

2. APIP pada Pemerintah Daerah se-Subosukowonosraten memiliki forum

pertemuan rutin antar APIP sebagai media tukar menukar informasi dan

pengalaman dalam melakukan pemeriksaan.

Pengambilan sampel menggunakan sampling non probabilitas dengan metode

purposive sampling, dengan kriteria APIP yang memiliki sertifikat kompetensi

APIP & calon APIP, serta pejabat fungsional P2UPD. Menurut informasi dari

rekan-rekan mahasiwa Maksi Star BPKP yang rata-rata juga merupakan APIP di

masing-masing Instansi di Subosukowonosraten, jumlah APIP dan Calon APIP se-

Subosukowonosraten per tanggal 16 Desember 2014 adalah 172 personil.

C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Integritas (X1)

Konsep integritas menurut United States Government Accountability Office

(US GAO) tahun 2011 yaitu meliputi sikap yang obyektif, berdasarkan fakta, non-

partisan, dan tidak terkait dengan ideologi tertentu, serta mempertimbangkan entitas

yang diaudit dan pengguna auditor laporan. Tuntutan bagi auditor dalam prinsip

perilaku integritas menurut BPKP (2008) dan Permenpan

No:PER/04/M.PAN/03/2008 antara lain yaitu mampu melaksanakan tugasnya

secara jujur, teliti, bertanggung jawab dan bersungguh-sungguh; mampu

menunjukkan kesetiaan dalam segala hal yang berkaitan dengan profesi dan

organisasi dalam melaksanakan tugas; mampu mengikuti perkembangan peraturan

perundang-undangan dan mengungkapkan segala hal yang ditentukan oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

39

peraturan perundang-undangan dan profesi yang berlaku; mampu menjaga citra dan

mendukung visi dan misi organisasi; mampu untuk tidak ikut serta dalam kegiatan

illegal atau pada tindakan-tindakan yang dapat merugikan profesi APIP ataupun

organisasinya; mampu menjalin dan membuat kerjasama yang sehat diantara

sesama auditor dalam pelaksanaan audit; serta mampu untuk saling membimbing

dan mengingatkan perilaku antara sesama profesi auditor.

Variabel ini diukur menggunakan skala Likert 5 poin dengan skala interval.

Jawaban 1 (sangat tidak setuju) hingga 5 (sangat setuju) menggunakan instrument

penelitian yang digunakan Sukriah, et al. (2009) dengan penyesuaian. Untuk

menyesuaikan dengan penelitian ini, penulis dibantu oleh Pengendali Teknis Tim

Audit dan Ketua Tim Audit melakukan justifikasi dari instrument penelitian

Sukriah, et al. (2009).

Sebagai contoh dalam pernyataan nomer 1 : Auditor harus taat pada peraturan-

peraturan baik ketika diawasi maupun tidak diawasi. Justifikasi yang diberikan oleh

penulis yaitu perubahan kata ‘auditor’ dengan ‘saya’ karena penelitian ini ingin

mengetahui persepsi diri responden, bukan penilaian responden terhadap auditor.

Sehingga pernyataan hasil justifikasi yang digunakan untuk pilot kuesioner adalah

‘dalam pemeriksaan, saya harus taat pada peraturan-peraturan bahkan ketika sedang

tidak diawasi.’ Setelah dilakukan justifikasi terhadap semua instrument dari

variabel Integritas Sukriah, et al. (2009), instrument kuesioner yang digunakan

untuk mengukur variabel laten integritas untuk pilot test terdiri dari 6 pernyataan

dari yang sebelumnya 14 pernyataan. Justifikasi lengkap untuk variabel laten

Integritas disajikan dalam lampiran 1.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

40

2. Obyektivitas (X2)

Mengambil definisi dari BPKP (2008) dan Permenpan

No:PER/04/M.PAN/03/2008, obyektivitas dalam pemeriksaan merupakan sikap

ketidak berpihakan profesional dalam mengumpulkan, mengevaluasi dan

memproses data/informasi audit. APIP harus mampu membuat penilaian seimbang

atas semua situasi yang relevan dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan sendiri atau

orang lain dalam mengambil keputusan dalam suatu permasalahan.

Variabel ini diukur menggunakan skala Likert 5 poin dengan skala interval.

Jawaban 1 (sangat tidak setuju) hingga 5 (sangat setuju). Jawaban 1 (sangat tidak

setuju) hingga 5 (sangat setuju) menggunakan instrumen penelitian yang digunakan

Sukriah, et al. (2009) dengan penyesuaian. Untuk menyesuaikan dengan penelitian

ini, penulis dibantu oleh Pengendali Teknis Tim Audit dan Ketua Tim Audit

melakukan justifikasi dari instrument penelitian Sukriah, et al. (2009).

Sebagai contoh dalam pernyataan nomer 1 : Auditor dapat bertindak adil tanpa

dipengaruhi tekanan atau permintaan pihak tertentu yang berkepentingan atas

hasil pemeriksaan. Justifikasi yang diberikan oleh penulis yaitu perubahan kata

‘auditor’ dengan ‘saya’ karena penelitian ini ingin mengetahui persepsi diri

responden, bukan penilaian responden terhadap auditor. Sehingga pernyataan hasil

justifikasi yang digunakan untuk pilot kuesioner adalah ‘Saya dapat bertindak adil

tanpa dipengaruhi tekanan atau permintaan pihak tertentu yang berkepentingan atas

hasil pemeriksaan.’ Setelah dilakukan justifikasi terhadap semua instrument dari

variabel Obyektivitas Sukriah, et al. (2009), instrument kuesioner yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

41

untuk mengukur variabel laten integritas untuk pilot test terdiri dari 5 pernyataan

dari yang sebelumnya 8 pernyataan. Justifikasi lengkap untuk variabel laten

Obyektivitas disajikan dalam lampiran 2.

3. Kerahasiaan (X3)

Menggunakan definisi dari BPKP (2008) dan Permenpan

No:PER/04/M.PAN/03/2008, kerahasiaan dalam pemeriksaan merupakan sikap

auditor dalam menghargai dan menjaga nilai kepemilikan informasi yang

diterimanya dan tidak mengungkapkan informasi tersebut tanpa otorisasi yang

memadai, kecuali diharuskan oleh peraturan perundang-undangan. Auditor hanya

mengungkapkan informasi yang diperolehnya kepada yang berhak untuk

menerimanya sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Variabel ini dukur menggunakan skala Likert 5 poin dengan skala interval.

Jawaban 1 (sangat tidak setuju) hingga 5 (sangat setuju). Instrumen penelitian

dikembangkan oleh penulis menggunakan referensi dari Permenpan No :

PER/04/M.PAN/03/2008, Modul Kode Etik dan Standar Audit (BPKP, 2008),

Kode Etik Profesi Akuntan Publik (IAPI, 2008), Government Auditing Standards,

December 2011 Revision (US GAO, 2011) serta Peraturan BPK No 2 Tahun 2011.

4. Kompetensi (X4)

Menggunakan definisi dari BPKP (2008) dan Permenpan

No:PER/04/M.PAN/03/2008, dalam melaksanakan tugasnya auditor dituntut untuk

memiliki pengetahuan, keahlian, pengalaman dan keterampilan yang diperlukan

untuk melaksanakan tugas. Tuntutan ini bukan saja dilakukan berdasarkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

42

penugasan keikutsertaan dalam seminar, lokakarya atau pelatihan dari instansinya

saja melainkan juga dilakukan secara mandiri oleh auditor yang bersangkutan.

Variabel ini diukur menggunakan Skala Likert 5 poin dengan skala interval.

Jawaban 1 (sangat tidak setuju) hingga 5 (sangat setuju) menggunakan instrumen

penelitian yang digunakan Sukriah, et al. (2009) dengan penyesuaian. Untuk

menyesuaikan dengan penelitian ini, penulis dibantu oleh Pengendali Teknis Tim

Audit dan Ketua Tim Audit melakukan justifikasi dari instrument penelitian

Sukriah, et al. (2009).

Sebagai contoh dalam pernyataan nomer 1 : Auditor harus memiliki rasa

ingin tahu yang besar, berpikiran luas dan mampu menangani ketidakpastian.

Justifikasi yang diberikan oleh penulis yaitu perubahan kata ‘auditor’ dengan ‘saya’

karena penelitian ini ingin mengetahui persepsi diri responden, bukan penilaian

responden terhadap auditor. Sehingga pernyataan hasil justifikasi yang digunakan

untuk pilot kuesioner adalah ‘Saya memiliki rasa ingin tahu yang besar,

berpikiran luas dan mampu menangani ketidakpastian.’ Setelah dilakukan

justifikasi, instrument kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel laten

Kompetensi untuk pilot test terdiri dari 6 pernyataan dari yang sebelumnya 10

pernyataan. Justifikasi lengkap untuk variabel laten Obyektivitas disajikan dalam

lampiran 3.

5. Kualitas Audit (Y)

Dang (2004) mengatakan bahwa kualitas audit menggambarkan sebaik apa

sebuah audit dapat mendeteksi dan melaporkan adanya salah saji material dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

43

laporan keuangan, mengurangi adanya asimetri informasi antara manajemen dan

stockholder, serta membantu melindungi kepentingan dari stockholder. Kualitas

audit yang baik erat kaitannya dengan kualitas dari laporan keuangan karena

laporan keuangan yang diaudit oleh auditor yang berkualitas seharusnya tidak

memiliki salah saji dalam penyajiannya. Karena penelitian ini dilakukan pada

sektor publik, maka kualitas audit berpedoman pada standar audit APIP yang telah

diamanatkan dalam Permenpan Nomor : PER/05/M.PAN/03/2008 Tentang Standar

Audit APIP dan definisi dari BPKP (2008). Pada penelitian ini, yang dimaksud

dengan ukuran kualitas audit adalah persepsi APIP terhadap kualitas audit yang

dikembangkan sesuai dengan Permenpan No:PER/05/M.PAN/03/2008.

Variabel ini diukur menggunakan Skala Likert 5 poin dengan skala interval.

Jawaban 1 (sangat tidak setuju) hingga 5 (sangat setuju) menggunakan instrumen

penelitian yang digunakan Sukriah, et al. (2009) dengan penyesuaian. Untuk

menyesuaikan dengan penelitian ini, penulis dibantu oleh Pengendali Teknis Tim

Audit dan Ketua Tim Audit melakukan justifikasi dari instrument penelitian

Sukriah, et al. (2009).

Sebagai contoh dalam pernyataan nomer 1 : Saat menerima penugasan, auditor

menetapkan sasaran, ruang lingkup, metodelogi pemeriksaan. Justifikasi yang

diberikan oleh penulis yaitu perubahan kata ‘auditor’ dengan ‘saya’ karena

penelitian ini ingin mengetahui persepsi diri responden, bukan penilaian responden

terhadap auditor. Sehingga pernyataan hasil justifikasi yang digunakan untuk pilot

kuesioner adalah : Saat menerima penugasan, saya menetapkan sasaran, ruang

lingkup, metodelogi pemeriksaan. Setelah dilakukan justifikasi, instrument

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

44

kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel laten Kualitas Audit untuk

pilot test terdiri dari 6 pernyataan dari yang sebelumnya 10 pernyataan. Justifikasi

lengkap untuk variabel laten Obyektivitas disajikan dalam lampiran 4.

D. Penyusunan kuesioner final

Setelah pilot test selesai dilakukan terhadap 15 responden, semua responden

memberikan masukan-masukan terkait dengan perbaikan-perbaikan kuesioner pilot

test. Perbaikan-perbaikan tersebut termasuk adanya penyederhanaan kalimat,

kalimat yang mengandung kata-kata yang membingungkan, serta penambahan

kalimat pernyataan negatif. Penjelasan mengenai hal ini akan disajikan pada Bab

IV.

E. Indikator Reflektif dan Formatif

Haenlein dan Kaplan (2004) menjelaskan dengan referensi dari Bollen dan

Lennox (1991) bahwa ada 2 jenis indikator yang digunakan untuk mengukur

variabel laten yaitu indikator reflektif dan indikator formatif (disebut dengan model

causal). Hal tersebut juga dinyatakan dalam Henseler, Ringle dan Sinkovics (2009)

bahwa istilah formatif dan reflektif memiliki konotasi yang sama dengan klasifikasi

“causal” dan “effect” yang menunjukkan perbedaan karakterisasi dari model

pengukuran variabel laten. Dalam penjelasan Jarvis, MacKenzie dan Podsakoff

(2003) indikator reflektif memiliki arah kausalitas berasal dari variabel laten

menuju variabel indikator serta perubahan variabel laten akan menyebabkan

perubahan variabel indikator, sedangkan indikator formatif memiliki arah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

45

kausalitas dari variabel indikator menuju variabel laten, serta perubahan dalam

variabel indikator akan menyebabkan perubahan pada variabel laten.

Gambar 2

Perbedaan Indikator Refleksif dan Indikator Formatif

Sumber : Jarvis, et al. (2003:p.201)

Menurut Haenlein dan Kaplan (2004) indikator formatif digunakan ketika

konstruk yang digunakan dalam penelitian dipersepsikan sebagai gabungan atas

penjelasan dari indikator yang ada. Pendapat senada dikemukakan oleh Peng dan

Lai (2012) bahwa perbedaan mendasar yang dimiliki oleh indikator formatif yaitu

indikator tersebut menentukan variabel laten. Menurut Jarvis, et al. (2003), dalam

indikator formatif, perubahan dalam variabel manifest dapat menyebabkan

perubahan dalam variabel konstruk, sehingga disebut juga indikator kausal. Model

indikator formatif memiliki asumsi bahwa variabel manifest dapat berdampak (atau

menjadi sebab) dari variabel konstruk. Lebih jauh lagi Jarvis, et al. (2003) juga

menambahkan bahwa karena indikator formatif mempengaruhi konstruk laten,

maka indikator tersebut dapat berkorelasi, namun tidak diperlukan. Akan menjadi

konsisten bagi indikator formatif untuk sama sekali tidak berkorelasi satu sama lain.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

46

Penelitian ini menggunakan indikator formatif dan reflektif dalam menyusun

variabel laten (konstruk). Sebagai contoh indikator formatif adalah variabel laten

Obyektivitas dengan indikator : Bertindak adil tanpa tekanan, Menolak penugasan

apabila ada hubungan, Dapat diandalkan dan dipercaya, Sulit mengungkapkan

pendapat dan tidak mencari kesalahan. Sedangkan untuk indikator reflektif adalah

variabel laten Kualitas Audit dengan indikator : Menetapkan sasaran, ruang lingkup

& metodologi pemeriksaan, Tidak setuju adanya reviu berjenjang, menjalankan

proses pengumpulan dan pengujian bukti, Laporan memuat temuan secara obyektif

dan rekomendasi, Laporan akurat, lengkap, tepat waktu serta Laporan

mengemukakan tanggapan obyek pemeriksaan. Selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran.

Konstruk Integritas, Obyektivitas, Kerahasiaan dan Kompetensi menggunakan

indikator formatif dalam pengukurannya. Hal tersebut menurut penulis sesuai

dengan rule of thumb penentuan indikator formatif/reflektif (Jarvis, et al., 2003),

antara lain bahwa indikator-indikator yang digunakan dalam pengukuran konstruk

tersebut tidak memiliki tema/pokok yang sama. Selain itu antar indikator yang

digunakan oleh penulis diasumsikan juga tidak saling berkorelasi dan mutually

exclusive serta perubahan pada variabel indikator akan menyebabkan adanya

perubahan pada konstruk. Sedangkan penggunaan indikator reflektif digunakan

untuk mengukur konstruk Kualitas Audit karena sesuai dengan rule of thumb Jarvis,

et al. (2003) bahwa indikator harus memiliki tema/pokok yang sama/mirip,

perubahan pada indikator tidak menyebabkan perubahan pada konstruk, serta

indikator tersebut merupakan perwujudan dari konstruk. Sebagai contoh indikator

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

47

reflektif pada konstruk laten Kualitas audit dengan 6 indikator dalam penelitian ini

merupakan penjabaran dari prinsip Kualitas audit sesuai dengan Permenpan

No:PER/04/M.PAN/03/2008.

F. Teknik Analisis Data

1. Alat Analisis

Structural Equation Modelling (SEM) memiliki kemampuan untuk mengukur

variabel vang tidak teramati (konstruk laten) dengan menggunakan variabel

indikator (variabel manifest). Ghozali (2008) menyatakan model persamaan ini

memiliki keunggulan karena memasukkan nilai kesalahan pengukuran dalam

model pada variabel laten yang digunakan. Hal ini disebabkan karena tidak ada

model pengukuran yang mampu mengukur suatu konsep secara sempurna tanpa ada

kesalahan pengukuran atau error. Menurut Ferdinand (2002), SEM adalah

sekumpulan teknik-teknik statistikal yang memungkinkan pengujian sebuah

rangkaian hubungan relatif "rumit" secara simultan.

Haenlein dan Kaplan (2004) menyatakan bahwa secara umum ada 2

pendekatan untuk mengestimasi parameter dari SEM yaitu pendekatan berbasis

kovarian dan pendekatan berbasis varian (pendekatan component-based).

Penelitian dari Hashim (2012) memberikan rule of thumb dalam menentukan

penggunaan SEM berbasis kovarian dan varian, yaitu mula-mula peneliti harus

menentukan apakah tujuan penelitian tersebut karena SEM berbasis kovarian

merupakan metode yang sesuai untuk menguji atau mengkonfirmasi teori,

sedangkan SEM berbasis varian sesuai apabila tujuan penelitian untuk prediksi dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

48

pengembangan teori, dimana hal tersebut dinamakan soft modelling. Ghozali (2014)

menambahkan bahwa SEM berbasis varian merupakan solusi terbaik untuk

menjelaskan hubungan antar variabel berdasarkan keterbatasan data yang ada.

Selanjutnya Hashim (2012) juga menjelaskan bahwa rule of thumb yang lain

adalah SEM berbasis kovarian hanya terbatas dapat digunakan untuk konstruk

dengan pengukuran indikator reflektif, karena penggunaan indikator formatif dapat

menyebabkan penjelasan atas kovarian dari semua indikator tidak memungkinkan.

Dengan SEM berbasis varian, dimampukan penggunaan indikator refleksif dan

formatif dalam pengukuran konstruk. Selain itu juga adanya keharusan bagi SEM

berbasis kovarian untuk memenuhi asumsi normalitas data secara multivariat serta

jumlah sampel yang besar. Berkaitan dengan persyaratan jumlah sampel bagi SEM

berbasis kovarian, Aryani (2009) mengacu Hair, et al. (2006) menjelaskan bahwa

jumlah sampel yang disarankan yaitu sebesar 150 - 400.

Penelitian ini menggunakan SEM berbasis varian dengan software SmartPLS

versi 2.0.M3 (Ringle, Wende dan Will, 2005). Pemilihan SEM berbasis varian

dikarenakan indikator-indikator yang menyusun variabel laten bertipe formatif dan

refleksif. Selain itu jumlah sampel yang relatif kecil (172 responden) dan adanya

kemungkinan respon rate yang kurang serta kesalahan yang dilakukan responden

dalam pengisian kuesioner yang mampu menyebabkan jumlah sampel < 172 juga

menjadi pertimbangan penulis menggunakan software ini.

Ghozali (2014) mengutip penjabaran dari Chin (1998) bahwa PLS tidak

mengasumsikan adanya distribusi tertentu untuk estimasi parameter, maka teknik

parametrik untuk menguji signifikansi parameter tidak diperlukan sehingga model

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

49

evaluasi PLS bersifat non parametrik. Menurut Ghozali (2014) model analisis

variabel laten dalam PLS terdiri dari tiga langkah yaitu:

a. outer model yang menunjukkan hubungan antara variabel laten dengan variabel

indikator/manifestnya (disebut juga model pengukuran/measuremen model);

b. inner model yang menunjukkan hubungan antara variabel laten (disebut juga

model struktural/structural model); dan

c. weight relation untuk mengestimasi nilai kasus dari nilai variabel laten.

Gambar 3

Contoh Path Model PLS

Sumber : Henseler, et al. (2009:p.285)

Henseler, et al. (2009) menyatakan bahwa model path PLS secara formal

disusun berdasarkan 2 set linear equation yaitu inner model/model struktural dan

outer model/model pengukuran. Inner model menyatakan relasi antara variabel

laten unobserved dan outer model menunjukkan relasi antara variabel laten laten

dengan variabel observed/manifesnya. Selanjutnya Ghozali (2014) memberikan

penjelasan mengenai masing-masing model PLS yaitu :

a. Measurement model/outer model/model pengukuran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

50

Menggunakan penjelasan dari Chin (1998), Ghozali (2014) mengatakan bahwa

model pengukuran/measurement model/outer model dengan indikator refleksif

dievaluasi dengan convergent validity dan discriminant validity dari indikatornya

serta composite reliability untuk blok indikator. Untuk outer model indikator

formatif dievaluasi berdasarkan pada substantive content-nya yaitu dengan

membandingkan besarnya relatif weight dan melihat signifikansi dari ukuran weight

tersebut. Convergent validity dari indikator refleksif dinilai berdasarkan korelasi

item score/component score dengan construct score yang dihitung dengan PLS.

Ukuran indikator refleksif individual dikatakan tinggi apabila berkorelasi > 0.7

dengan konstruk yang ingin diukur, namun untuk penelitian tahap awal

pengembangan, skala pengukuran nilai loading 0.5 s/d 0.6 dianggap cukup.

Berdasarkan penjelasan Fornell dan Larcker (1981) yang diacu oleh Ghozali

(2014), discriminant validity dari model pengukuran dengan indikator refleksif

dinilai berdasarkan cross loading pengukuran dengan konstruk. Jika korelasi

konstruk dengan item pengukuran lebih besar daripada ukuran konstruk lainnya,

disimpulkan bahwa konstruk laten memprediksi ukuran pada blok mereka lebih

baik daripada ukuran pada blok lainnya. Solusi lain menilai discriminant validity

adalah membandingkan nilai square root of average variance extracted (AVE)

setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam

model.

Metode untuk menilai Composite reliability dari blok indikator yang diacu oleh

Ghozali (2014) merupakan hasil penelitian Werts, Linn dan Joreskog (1974).

Composite reliabilty blok indikator yang mengukur suatu konstruk dapat dievaluasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

51

dengan dua macam ukuran yaitu internal consistency dan Cronbach’s Alpha. Selain

itu juga harus diuji apakah terdapat multikolinieritas pada variabel

manifest/variabel indikator didalam blok indikator formatif dengan menggunakan

nilai variance inflation factors/VIF (Henseller, et al. 2009).

b. Structural model/inner model/model struktural

Ghozali (2014) menjelaskan bahwa model struktural atau inner model

dievaluasi dengan menggunakan R-square (R2) untuk konstruk laten dependen,

Stone-Geisse Q-square test untuk predictive relevance dan uji t serta signifikansi

dari koefisien parameter jalur struktural. Dalam menilai model dengan PLS dimulai

dengan melihat nilai R-square (R2) untuk setiap variabel laten dependen. Cara

melakukan interpretasi sama dengan interpretasi pada analisis regresi. Disamping

melihat nilai R-square (R2), evaluasi model PLS dilakukan dengan melihat Q-

square predictive relevance untuk model konstruk, karena Q-square mengukur

seberapa baik nilai observasi yang dihasilkan oleh model serta estimasi

parameternya.

2. Pengujian Instrumen

Penelitian Sar’I, Irsadsyah dan Djamil (2010) menyatakan bahwa untuk

kuesioner yang digunakan dalam penelitian, sebelum disebarkan kepada responden,

mula-mula dilakukan pilot testing untuk menguji kuesioner. Pilot testing digunakan

untuk mengetahui pemahaman para responden terhadap materi kuesioner yang akan

digunakan dan mendapatkan feedback terhadap materi kuesioner. Pilot testing

kuesioner penelitian ini diberikan kepada 13 (tiga belas) mahasiswa Jurusan

Magister Akuntansi UNS Surakarta Program Star-BPKP yang mayoritas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

52

merupakan APIP yang telah mengikuti diklat dan memiliki sertifikat kompetensi

pada masing-masing APIP. Pilot testing juga diberikan kepada Ketua Tim Audit

pada Inspektorat Kabupaten Boyolali sebanyak 2 (dua) orang. Total responden yang

berpartisipasi dalam pilot testing sebanyak 15 (lima belas) responden.

a. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji reliabilitas dan validitas dilakukan baik pada pilot test kuesioner dan setelah

kuesioner disebar kepada responden. Uji reliabilitas dilakukan dengan software

SPSS. Ghozali (2011) mengatakan bahwa reliabilitas adalah alat untuk mengukur

suatu kuesioner yang merupakan indikator variabel atau konstruk. Kuesioner

disebut reliable atau handal jika responden menjawab dengan konsisten atau stabil

dalam menjawab kuesioner penelitian. Suatu konstruk atau variabel dikatakan

reliabel apabila nilai batas Cronbach Alpha yang dapat diterima adalah > 0,70

(Ferdinand, 2002).

Uji validitas juga dilakukan menggunakan software SPSS versi 19. Uji

validitas dalam Ghozali (2011) dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan melakukan

korelasi bivariate antara tiap-tiap skor indikator dengan total skor konstruk. Apabila

total skor konstruk menunjukkan hasil yang signifikan maka indikator pernyataan

yang digunakan adalah valid. Instrumen penelitian ini menggunakan skala Likert 5

poin yaitu Sangat tidak setuju/STS (skor : 1); Tidak setuju/TS (skor : 2); Netral/N

(skor : 3), Setuju/S (skor : 4) dan Sangat setuju/SS (skor : 5). Penyusunan instrument

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

53

penelitian ini dilengkapi dengan kalimat pernyataan negatif, sehingga pada

pengolahan data menggunakan SPSS versi 19, skor yang diberikan untuk

pernyataan negatif akan dibalik/di-reverse. Misalnya dalam sebuah pernyataan

negatif apabila responden menjawab Sangat setuju/SS yang seharusnya memiliki

skor : 4 maka dalam pengolahannya skor tersebut akan dibalik/di-reverse sehingga

mendapat pernyataan tersebut mendapat skor : 2.

b. Uji Asumsi Multivariat

Chin (1998) yang diacu oleh Ghozali (2014) menyatakan bahwa model

evaluasi SEM yang berbasis varian bersifat non parametrik, sehingga tidak

diperlukan teknik statistik parametrik. Hashim (2012) menambahkan bahwa SEM

berbasis varian mampu menganalisis data dengan distribusi tidak normal. Meskipun

demikian menurut pendapat Hair, et al., (2006) yang diacu oleh Aryani (2009)

bahwa SEM adalah teknik statistik multivariat yang menggabungkan regresi

multivariat dan analisis faktor untuk menjelaskan hubungan antara beberapa

variabel, maka salah satu asumsi penting dalam SEM adalah data memiliki

distribusi normal multivariat. Sehingga menurut penulis meskipun penelitian ini

menggunakan SEM berbasis varian, penulis menambahkan pengujian dengan uji

normalitas untuk membuktikan bahwa data dalam penelitian ini tidak normal dan

hal tersebut sesuai dengan karakteristik SEM berbasis varian yang bersifat non

parametrik.

c. Uji Normalitas

Aryani (2009) menegaskan bahwa sangat penting untuk memenuhi syarat uji

normalitas karena dapat berpengaruh terhadap penarikan kesimpulan dari sampel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

54

yang diobservasi dan hasil statistiknya. Uji normalitas dilakukan untuk menguji

variabel pengganggu atau residual di dalam persamaan regresi memiliki distribusi

normal (Ghozali, 2011). Uji normalitas menurut Ghozali (2011) yaitu dengan

melihat distribusi dari variabel-variabel penelitian. Normalitas dari variabel sering

diketahui dengan grafik atau uji statistik, dan normalitas dari residual sering

diketahui dengan metode grafik. Secara statistik terdapat dua komponen normalitas

yaitu kurtosis dan skewness. Skewness berkaitan dengan simetri distribusi dimana

variabel yang skewed adalah variabel yang memiliki nilai mean tidak berada tepat

di tengah-tengah distribusi, sementara kurtosis berhubungan dengan puncak dari

suatu distribusi. Mengutip referensi dari Coakes, et al. (2008), Aryani (2009)

menjelaskan bahwa apabila variabel penelitian memiliki distribusi normal maka

nilai skewness dan kurtosis sama dengan nol.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

55

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Responden

Responden pada penelitian ini merupakan APIP dan calon APIP se-Solo

Raya/Subosuko Wonosraten (Kabupaten Sukoharjo, Kab Boyolali, Kota Solo,

Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen dan Kabupaten

Klaten) dengan total sampel sebanyak 172 (seratus tujuh puluh dua) personil. Calon

APIP yang telah mengikuti diklat maupun melakukan tugas-tugas pemeriksaan juga

menjadi sampel dari penelitian ini karena penulis beranggapan bahwa dengan

melakukan tugas-tugas pemeriksaan, para calon APIP memiliki dasar-dasar yang

memadai akan prinsip perilaku APIP.

Kuestioner dalam penelitian ini sebagian besar menggunakan instrument

penelitian Sukriah, et al (2009) kecuali untuk konstruk Kerahasiaan yang disusun

oleh penulis berdasarkan Permenpan No.PER/04/M.PAN/03/2008 serta BPKP

(2008). Penulis meminta bantuan dari 1 orang Pengendali Teknis Tim Audit dan 2

56

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

56

Orang Ketua Tim audit Inspektorat Boyolali serta 1 orang Mahasiswa S3 Akuntansi

UNS untuk menyederhanakan kuesioner Sukriah, et al (2009) serta menyesuaikan

dengan feedback yang didapatkan dari pilot kuesioner penelitian sebeum menjadi

kuesioner final. Hal ini dilakukan supaya pernyataan-pernyataan dalam kuesioner

dapat lebih disederhanakan untuk mengurangi bias. Kemudian untuk mengurangi

bias dalam pengisian kuesioner, responden dalam penelitian ini dibatasi pada APIP

yang terdiri dari Pejabat Fungsional Auditor dan Pejabat Fungsional P2UPD.

Penulis juga menggunakan sarana forum komunikasi APIP se-

Subosukowonosraten sebagai media informasi akan dilakukannya penelitian ini.

Dalam proses penyebaran kuesioner, peneliti membagi kuesioner sebanyak 30

(tiga puluh) kuesioner kepada rekan APIP yang menjadi koordinator pelaksanaan

penelitian di masing-masing APIP, dengan pertimbangan jumlah tersebut

mencukupi sebagai kuesioner cadangan. Sehingga jumlah total kuesioner yang

disebarkan sebanyak 210 (dua ratus sepuluh) eksemplar. Adapun jumlah kuesioner

yang kembali adalah 152 kuesioner dengan respon rate sebesar 72,39%.

Pengiriman kuesioner dilakukan secara personally administered questionnaire.

Adapun pemilihan kuesioner berdasarkan jumlah kuesioner yang kembali disajikan

dalam tabel berikut.

Tabel 2

Penyebaran Kuesioner Penelitian

No Keterangan Jumlah Satuan

1 Kuesioner yang disebarkan 210 Eksemplar

2 Kuesioner yang dikembalikan 152 Eksemplar

3 Respon Rate pengembalian kuesioner 72,39% -

4 Kuesioner yang tidak lengkap/rusak 12 Eksemplar

5 Kuesioner yang dapat digunakan 140 Eksemplar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

57

6 Rate kuesioner yang dapat digunakan 66,67% -

Sumber : diolah penulis dari data primer penelitian (2014)

Untuk meminimalkan terjadinya bias dalam proses pengisian kuesioner,

selama proses pembagian dan pengisian kuesioner di masing-masing Inspektorat

se-Subosukowonosraten, penulis meminta bantuan dari rekan APIP yang bekerja

pada Inspektorat se-Subosukowonosraten untuk menjadi koordinator pelaksanaan

penelitian. Dengan bantuan dari rekan APIP tersebut, diharapkan bahwa rekan

tersebut, setelah diberi pemahaman oleh penulis, mampu menjadi sarana informasi

bagi para responden di masing-masing lokasi penelitian. Sebagai tambahan dalam

langkah-langkah untuk meminimalkan bias, di dalam kuesioner penulis juga

memberikan penjelasan mengenai definisi dari variabel-variabel penelitian yang

digunakan. Selain itu dalam pengukuran variabel, penulis juga mempergunakan

pernyataan negatif dalam kuesioner untuk mengetahui tingkat ketelitian responden.

Untuk memberikan gambaran tentang responden dalam penelitian ini

menggunakan tabel frekuensi yang diolah menggunakan software IBM SPSS versi

19. Karena keterbatasan informasi yang diberikan oleh responden dalam

melengkapi informasi data diri, maka penulis hanya mampu menyajikan deskripsi

mengenai jabatan responden serta jabatan responden dalam tim audit. Menurut

penulis keterbatasan informasi tersebut disebabkan desain kuesioner pada bagian

Informasi Responden membuat responden enggan mengisi Data diri dengan

lengkap seperti misalnya Pangkat/Jabatan responden, berapa masa kerja

responden, serta berapa lama menjadi APIP. Dalam desain kuesioner penelitian

pada bagian Informasi Responden, untuk menjawab data diri tersebut penulis tidak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

58

memberikan opsi-opsi tertentu bagi responden sehingga responden dapat langsung

memilih salah satu jawaban dengan mudah dan praktis, namun penulis meminta

responden untuk mengisi data informasi responden secara manual.

Deskripsi mengenai informasi jabatan responden dengan komposisi terbanyak

adalah auditor sebanyak 56,4% dan komposisi terbanyak dari jabatan responden

dalam tim audit adalah anggota tim sebanyak 47,1%. Selengkapnya disajikan dalam

tabel berikut.

Tabel 3

Deskripsi Responden Penelitian

No Keterangan Jumlah %

1 Jabatan Responden

a. Auditor

b. P2UPD

c. Calon APIP

79

45

16

56,4

32,1

11,4

Total 140 100

2 Jabatan Responden dalam Tim

a. Anggota Tim

b. Ketua Tim

c. Pengendali Teknis

d. Staf Pemeriksa

66

43

22

9

47,1

30,7

15,7

6,4

Total 140 100

Sumber : diolah penulis dari data primer penelitian (2014)

B. Analisa Data

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Pilot Test

Periode pelaksanaan pilot testing ini pada pertengahan bulan Desember 2014.

Pengujian instrument kuesioner menggunakan software IBM SPSS Versi 19.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

59

Kuesioner yang disebarkan merupakan kuesioner hasil penyesuaian dari instrument

penelitian Sukriah, et al. (2009).

a. Hasil uji validitas pilot test

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner

(Ghozali, 2011) karena suatu kuesioner dikatakan valid apabila pernyataan yang

diungkapkan dalam kuesioner mampu untuk mengupkan sesuatu yang akan diukur

dalam kuesioner. Dari 3 cara pengujian validitas menurut Ghozali (2011),

penelitian ini menggunakan uji validitas dengan melakukan korelasi bivariate

antara tiap-tiap skor indikator dengan total skor konstruk. Apabila total skor

konstruk menunjukkan hasil yang signifikan maka menurut Ghozali (2011)

indikator pernyataan yang digunakan adalah valid. Setelah uji validitas selesai tahap

selanjutnya adalah uji reliabilitas. Pengujian validitas berdasarkan nilai

signifikansi, dimana :

Jika nilai signifikansi > 0,05 maka konstruk dinyatakan tidak valid.

Jika nilai signifikansi < 0,05 maka konstruk dinyatakan valid.

Tabel 4

Hasil Uji Validitas Pilot Test

No

Pernyataan

Koefisien Korelasi Pearson

Keterangan Integritas Obyektivitas Kerahasiaan Kompetensi

Kualitas

Audit

1 0,555* 0,760** 0,716** 0,532* 0,572* valid

2 0,673** 0,899** 0,861** 0,706** 0,678** valid

3 0,758** 0,636** 0,637** 0,675** 0,863** valid

4 0,791** 0,780** 0,675** 0,765** 0,896** valid

5 0,838** 0,686** 0,613** 0,739** 0,784** valid

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

60

6 0,650** - - 0,486* 0,805** valid

Sumber : Pengolahan output SPSS (2015)

*. Signifikan pada 0,05

**. Signifikan pada 0,01

Digunakan pengujian satu arah (one tailed) karena hipotesis yang digunakan

memiliki arah. Berdasarkan output SPSS diatas, diketahui bahwa keseluruhan

variabel memiliki tingkat signifikansi < 0,05 dan < 0,01 sehingga dikatakan semua

variabel valid secara statistik

b. Hasil uji reliabilitas pilot test

Reliabilitas (Ghozali, 2011) adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator variabel atau konstruk. Pengukuran reliabilitas kuesioner

penelitian ini menggunakan nilai batas Cronbach Alpha dimana konstruk dikatakan

reliabel jika nilai batas Cronbach Alpha yang dapat diterima adalah > 0,70

(Ferdinand, 2002).

Tabel 5

Hasil Uji Reliabilitas Pilot Test

Nama Variabel Cronbach's Alpha Based

on Standardized Items

Jml

pernyataan

Jml

responden

Integritas 0,805 6 15

Obyektivitas 0,81 5 15

Kerahasiaan 0,744 5 15

Kompetensi 0,732 6 15

Kualitas Audit 0,86 6 15

Sumber : Pengolahan output SPSS (2015)

Dari output SPSS diatas diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha dalam

pengujian reliabilitas adalah > 0,70 sehingga memenuhi asumsi dari Ferdinand

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

61

(2002) yang menyatakan bahwa konstruk nilai Cronbach Alpha > 0,70 dikatakan

reliabel.

C. Penyusunan Kuesioner Final Penelitian

Setelah pilot test selesai diuji validitas dan reliabilitasnya, penulis memulai

tahapan penyusunan kuesioner penelitian final. Beberapa responden penelitian

memanfaatkan kolom feedback yang disediakan penulis pada kuesioner pilot untuk

memberikan masukan dan saran bagi pengembangan kuesioner. Masukan dan saran

tersebut kemudian didiskusikan oleh penulis bersama dengan seorang Pengendali

Teknis dan Ketua tim audit pada Inspektorat Kabupaten Boyolali serta seorang

mahasiswa S3 Akuntansi UNS untuk dianalisis lebih lanjut. Beberapa masukan dari

feedback telah ditindaklajuti antara lain dengan menyederhanakan pernyataan-

pernyataan dalam kuesioner, kesalahan ketik/typo error, perubahan susunan

kalimat untuk mempermudah pemahaman responden, dan adanya perubahan dari

pernyataan positif menjadi pernyataan negatif. Selengkapnya dapat dilihat pada

bagian lampiran.

D. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Final

Pengolahan data penelitian mulai dilakukan pada pertengahan Januari 2015.

Sebelum diolah menggunakan software SmartPLS 2.0 M3 maka data primer hasil

kuesioner penelitian final diuji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu

menggunakan software IBM SPSS versi 19.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

62

1. Hasil uji Validitas kuesioner final

Tabel 6

Hasil Uji Validitas Kuesioner Final

No

Pernyataan

Koefisien Korelasi Pearson

Keterangan Integritas Obyektivitas Kerahasiaan Kompetensi

Kualitas

Audit

1 0,727** 0,747** 0,646** 0,775** 0,679** valid

2 0,741** 0,689** 0,698** 0,803** 0,635** valid

3 0,828** 0,668** 0,638** 0,734** 0,716** valid

4 0,768** 0,741** 0,635** 0,655** 0,770** valid

5 0,631** 0,671** 0,748** 0,774** 0,745** valid

6 0,706** - - 0,572** 0,862** valid

Sumber : Pengolahan output SPSS (2015)

*. Signifikan pada 0,05

**. Signifikan pada 0,01

Digunakan pengujian satu arah (one tailed) karena hipotesis yang digunakan

memiliki arah. Berdasarkan output SPSS diatas, diketahui bahwa keseluruhan

variabel memiliki tingkat signifikansi < 0,05 dan < 0,01 sehingga menurut Ghozali

(2011) semua variabel dikatakan valid secara statistik.

2. Hasil uji reliabilitas kuesioner final

Tabel 7

Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Final

Nama Variabel Cronbach's Alpha Based

on Standardized Items

Jml

pernyataan

Jml

responden

Integritas 0,829 6 140

Obyektivitas 0,745 5 140

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

63

Kerahasiaan 0,702 5 140

Kompetensi 0,817 6 140

Kualitas Audit 0,831 6 140

Sumber : Pengolahan output SPSS (2015)

Dari output SPSS diatas diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha dalam

pengujian reliabilitas konstruk Kualitas Audit sebesar 0,831 sehingga menurut

Ferdinand (2002) apabila nilai Cronbach Alpha > 0,70 konstruk dikatakan reliabel.

E. Uji Normalitas Data

Untuk menunjukkan bahwa data yang dipakai dalam penelitian ini melanggar

asumsi normalitas, dilakukan uji normalitas data menggunakan software IBM SPSS

19 berdasarkan pengujian Kolmogorov-Smirnov serta Skewness dan Kurtosis.

Hasil dari uji normalitas sebagai berikut :

Tabel 8

Hasil Uji Normalitas Data

Variabel Komolgorov

Smirnov Keterangan ZSkewness ZKurtosis Keterangan

Integritas 0,00 Tdk normal 1,4539681 -2,74129 Tdk normal

Obyektivitas 0,00 Tdk normal 2,0481146 0,495122 Tdk normal

Kerahasiaan 0,00 Tdk normal 1,3332067 -1,13516 Tdk normal

Kompetensi 0,00 Tdk normal 2,1205715 1,52884 Tdk normal

Kualitas Audit 0,00 Tdk normal 3,6469965 -1,28732 Tdk normal

Sumber : Pengolahan output SPSS (2015)

Berdasarkan tabel 8 diatas dapat diketahui nilai signifikansi untuk pengujian

normalitas berdasarkan Kolmogorov-Smirnov dan nilai Skewness-Kurtosis. Untuk

pengujian Kolmogorov-Smirnov nilai signifikansi semua variabel sebesar 0,000

dan nilai tersebut < 0,005 sehingga memenuhi asumsi distribusi tidak normal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

64

menurut Ghozali (2011). Untuk pengujian berdasarkan Skewness dan Kurtosis hasil

z-score berdasarkan rumus Ghozali, (2011) sebagai berikut:

dan

dimana nilai Skewness dan Kurtosis diperoleh dari hasil SPSS serta N adalah

jumlah sampel. Menurut Ghozali (2011) untuk tingkat signifikansi 5% maka nilai

ZSkewness dan nilai ZKurtosis diasumsikan normal apabila berada di rentang ±1,96 (-

1,96 < ZSkewness / ZKurtosis < 1,96). Hasilnya menunjukkan bahwa nilai skewness dan

kurtosis tidak normal.

Dari kedua pengujian tersebut disimpulkan bahwa data yang diolah dalam

penelitian ini melanggar asumsi normalitas, namun hal ini mendukung penggunaan

SmartPLS yang tidak membutuhkan pengolahan data dengan distribusi normal.

F. Evaluasi Model SEM dengan SmartPLS

Model penelitian ini menggunakan 4 konstruk laten eksogen yaitu Integritas,

Obyektivitas, Kerahasiaan, Kompetensi serta 1 konstruk laten endogen yaitu

Kualitas Audit. Jumlah total indikator yang digunakan sebanyak 28 (dua puluh

delapan) indikator dengan 22 (dua puluh dua) indikator formatif dan 6 indikator

reflektif. Model penelitian ini bertujuan mengetahui apakah Integritas,

Obyektivitas, Kerahasiaan dan Kompetensi berpengaruh secara positif terhadap

Kualitas Audit. Model tersebut disajikan pada gambar berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

65

Gambar 4

Model Struktural menggunakan SmartPLS

1. Prosedur Bootstrapping

Wong (2013) menyatakan SmartPLS dapat menghasilkan nilai t-statistic untuk

pengujian signifikansi structural model dan measurement model dengan prosedur

bootstrapping. Menurut Hair, et al. (2014) PLS-SEM menggunakan prosedur

bootstrap untuk menguji signifikansi terhadap koefisien serta mengevaluasi

measurement model dan structural model, dimana prosedur bootstrap disebut juga

dengan nonparametric evaluation criteria. Dalam prosedur bootstrapping,

sejumlah subsampel diambil secara acak dari sampel asli dengan replacement.

Selanjutnya masing-masing subsampel dipakai untuk mengestimasi model. Proses

ini diulang sampai sejumlah subsampel random telah dihasilkan (sekitar 5000). Dari

5000 subsampel tersebut dihasilkan 5000 model path PLS. Dengan proses ini t-

values dikalkulasi untuk menilai signifikansi masing-masing indicator weight.

KUALITA

S AUDIT

Integritas

Obyektivitas

Kerahasiaan

Kompetensi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

66

2. Evaluasi Outer Model / Model Pengukuran Indikator Formatif

Outer model menggambarkan relasi antara variabel laten dengan variabel

observed/manifest. Berdasarkan Henseler, et al. (2009) yang mengacu dari

pendapat Bollen (1989) dan Bagozzi (1994) dalam indikator formatif tidak bisa

dilakukan pengujian validitas (convergent validity, discriminant validity) dan

reliabilitas (internal consistency) seperti halnya pengujian untuk indikator reflektif.

Hal tersebut disebabkan adanya asumsi measurement yang error-free dalam model

indikator formatif.

Henseler, et al. (2009) mengambil pendapat dari Diamantopoulos (2006)

bahwa untuk mengetahui kualitas measurement dari indikator formatif tidaklah

relevan apabila digunakan pengujian reliabilitas, oleh karena itu validitas menjadi

hal yang penting dalam mengevaluasi indikator formatif. Kemudian untuk

mengukur validitas indikator formatif, Henseler, et al. (2009) menyetujui pendapat

dari Rossiter (2002) bahwa diperlukan rasionalisasi teori dan opini para ahli.

Pengukuran validitas secara statistik dapat dilakukan dengan melihat outer weight

dan adanya multikolinieritas (Ghozali, 2014; Wong, 2013). Namun ditekankan oleh

Henseler, et al. (2009) dan Mohamad (2012) bahwa indikator formatif tidak dapat

dieliminasi hanya berdasarkan output statistik, karena peneliti harus tetap

mempertahankan indikator formatif baik yang signifikan maupun tidak signifikan

dalam evaluasi model pengukuran, selama indikator tersebut dapat dijustifikasi

secara teori.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

67

Gambar 5

Full model Hasil Proses Bootstrapping SmartPLS

Sumber : output SmartPLS (2015)

a. Evaluasi outer model konstruk INTEGRITAS

Evaluasi outer model dilakukan dengan Bootstraping. Hasilnya diketahui

bahwa nilai outer weight untuk indikator INT1-INT6 berturut-turut adalah 1,529;

4,293; 0,475; 0,358; 1,039 dan 3,894. Untuk melihat signifikansi outer weight

indikator diketahui dari Bootstraping, yaitu melihat nilai T-Statistic. Wong (2013)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

68

mengatakan indikator akan dihapuskan apabila outer weight dan outer loading tidak

signifikan (masing-masing < 1,6558). 1,6558 adalah critical value uji one-tail untuk

signifikansi 5% (Ghozali, 2011). Hasil Bootstrapping sebagai berikut :

Tabel 9

Signifikansi outer weight dan outer loading konstruk Integritas

Indikator Formatif

Outer

Weights

Outer

Loading Ket

T Statistics T Statistics

INT1 -> INTEGRITAS 1,5289 9,4312 Valid

INT2 -> INTEGRITAS 4,2931 12,7442 Valid

INT3 -> INTEGRITAS 0,4747 8,5543 Valid

INT4 -> INTEGRITAS 0,3575 5,1302 Valid

INT5 -> INTEGRITAS 1,0395 5,7157 Valid

INT6 -> INTEGRITAS 3,8935 13,0914 Valid

Sumber : hasil pengolahan output SmartPLS (2015)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa meskipun nilai T-Statistic

untuk Outer weight indikator INT3, INT4 dan INT5 < 1,6558 namun Outer loading

seluruh indikator > 1,6558 sehingga menurut Wong (2013) indikator tersebut valid

untuk mengukur konstruk Integritas.

Untuk mengetahui multikolinieritas antar indikator, Hair, et al. (2014)

menggunakan regresi untuk melihat nilai VIF dan tolerance. Hal ini dilakukan

untuk menguji validitas dalam evaluasi indikator formatif. Regresi dilakukan

dengan menggunakan seluruh indikator pada Konstruk Integritas sebagai variabel

independen dan salah satu indikator pada Konstruk yang lain (yang tidak termasuk

dalam model pengukuran suatu konstruk) sebagai variabel dependen. Dalam

pengujian ini dilakukan regresi dari seluruh indikator konstruk Integritas dengan

indikator Obyektivitas Auditor 1. Hasilnya sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

69

Tabel 10

Hasil uji multikolinieritas konstruk Integritas

Indikator

Konstruk

Collineary Statistic Keterangan

Tolerance VIF

Integritas Auditor 1 0,614 1,629 Tdk terdapat multikolinieritas

Integritas Auditor 2 0,621 1,61 Tdk terdapat multikolinieritas

Integritas Auditor 3 0,477 2,095 Tdk terdapat multikolinieritas

Integritas Auditor 4 0,578 1,73 Tdk terdapat multikolinieritas

Integritas Auditor 5 0,784 1,275 Tdk terdapat multikolinieritas

Integritas Auditor 6 0,65 1,539 Tdk terdapat multikolinieritas

Sumber : output SPSS (2015)

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai tolerance > 0,1 dan VIF

< 10 (Ghozali, 2011) yang mengindikasikan tidak ada multikolinieritas antar

indikator formatif dalam konstruk INTEGRITAS.

b. Evaluasi outer model Konstruk OBYEKTIVITAS

Evaluasi outer model dengan menggunakan metode Bootstraping. Hasilnya

diketahui bahwa nilai outer weight untuk indikator OBY1-OBY5 berturut-turut

adalah 2,085; 1,248, 2,457, 1,618 dan 5,935. Kemudian untuk melihat signifikansi

didalam outer weight indikator tersebut dapat diketahui dengan metode

Bootstrapping, yaitu melihat nilai T-Statistic. Wong (2013) mengatakan bahwa

indikator akan dihapuskan apabila outer weight dan outer loading tidak signifikan

(masing-masing < 1,6558 untuk tingkat signifikansi 5% dengan uji one-tailed).

Hasil dari Bootstrapping sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

70

Tabel 11

Signifikansi outer weight dan outer loading konstruk Obyektivitas

Indikator Formatif

Outer

Weights

Outer

Loading Ket

T Statistics T Statistics

OBY1 -> OBYEKTIVITAS 2,0847 8,0567 Valid

OBY2 -> OBYEKTIVITAS 1,2479 6,7315 Valid

OBY3 -> OBYEKTIVITAS 2,4567 6,7251 Valid

OBY4 -> OBYEKTIVITAS 1,6177 5,6707 Valid

OBY5 -> OBYEKTIVITAS 5,935 15,176 Valid

Sumber : hasil pengolahan output SmartPLS (2015)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa meskipun nilai T-Statistic

untuk Outer weight indikator OBY2 dan OBY4 < 1,6558 namun Outer loading

masing-masing indikator > 1,6558, sehingga menurut Wong (2013) indikator-

indikator tersebut valid untuk mengukur konstruk Obyektivitas.

Untuk mengukur adanya multikolinieritas antar indikator, Hair, et al. (2014)

menggunakan teknik regresi untuk melihat nilai VIF dan tolerance. Regresi

dilakukan dengan menggunakan seluruh indikator pada Konstruk Obyektivitas

sebagai variabel independen dan salah satu indikator pada Konstruk yang lain (yang

tidak termasuk dalam model pengukuran suatu konstruk) sebagai variabel

dependen. Dalam pengujian ini dilakukan regresi terhadap seluruh indikator

konstruk Obyektivitas dengan indikator Integritas Auditor 1. Hasilnya sebagai

berikut :

Tabel 12

Hasil uji multikolinieritas konstruk Obyektivitas

Indikator Konstruk Collineary Statistic

Ket Tolerance VIF

Obyektivitas Auditor 1 0,632 1,581 Tdk terdapat multikolinieritas

Obyektivitas Auditor 2 0,744 1,344 Tdk terdapat multikolinieritas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

71

Tabel 12 (Lanjutan)

Hasil uji multikolinieritas konstruk Obyektivitas

Indikator Konstruk Collineary Statistic

Ket Tolerance VIF

Obyektivitas Auditor 3 0,757 1,321 Tdk terdapat multikolinieritas

Obyektivitas Auditor 4 0,711 1,405 Tdk terdapat multikolinieritas

Obyektivitas Auditor 5 0,746 1,341 Tdk terdapat multikolinieritas

Obyektivitas Auditor 6 0,632 1,581 Tdk terdapat multikolinieritas

Sumber : hasil pengolahan output SPSS (2015)

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai tolerance > 0,1 dan VIF

< 10 (Ghozali, 2011) yang mengindikasikan tidak ada multikolinieritas antar

indikator formatif dalam konstruk OBYEKTIVITAS.

c. Evaluasi outer model Konstruk KOMPETENSI

Evaluasi outer model dilakukan dengan metode Bootstraping. Hasilnya

diketahui bahwa nilai outer weight untuk indikator KPT1-KPT6 berturut-turut

adalah 0,453; 2,478; 1,218; 4,616 dan 0,522. Kemudian untuk melihat signifikansi

dari outer weight indikator tersebut dapat diketahui dengan metode Bootstraping,

yaitu melihat nilai T-Statistic. Wong (2013) mengatakan bahwa indikator akan

dihapuskan apabila outer weight dan outer loading tidak signifikan (masing-masing

< 1,6558). Hasil dari Bootstrapping sebagai berikut :

Tabel 13

Signifikansi outer weight dan outer loading konstruk Kompetensi

Indikator Formatif

Outer

Weights

Outer

Loading Ket

T Statistics T Statistics

KPT1 -> KOMPETENSI 0,4532 5,9246 Valid

KPT2 -> KOMPETENSI 2,4775 11,135 Valid

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

72

Tabel 13 (Lanjutan)

Signifikansi outer weight dan outer loading konstruk Kompetensi

Indikator Formatif

Outer

Weights

Outer

Loading Ket

T Statistics T Statistics

KPT3 -> KOMPETENSI 1,2177 6,2107 Valid

KPT4 -> KOMPETENSI 4,6158 12,0378 Valid

KPT5 -> KOMPETENSI 0,5217 7,2367 Valid

KPT6 -> KOMPETENSI 3,5817 6,3335 Valid

Sumber : hasil pengolahan output SmartPLS (2015)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa meskipun nilai T-Statistic

untuk Outer weight KPT1, KPT3 dan KPT5 < 1,6558 namun Outer loading semua

indikator > 1,6558, sehingga menurut Wong (2013) indikator-indikator tersebut

valid untuk mengukur konstruk Kompetensi.

Untuk mengetahui adanya multikolinieritas antar indikator, Hair, et al. (2014)

menggunakan teknik regresi untuk melihat nilai VIF dan tolerance. Regresi

dilakukan dengan menggunakan seluruh indikator pada Konstruk Kompetensi

sebagai variabel independen dan salah satu indikator pada Konstruk yang lain (yang

tidak termasuk dalam model pengukuran suatu konstruk) sebagai variabel

dependen. Dalam pengujian ini dilakukan regresi dari seluruh indikator konstruk

Kompetensi dengan indikator Obyektivitas Auditor 1. Hasilnya sebagai berikut :

Tabel 14

Hasil uji multikolinieritas konstruk Kompetensi

Indikator Konstruk Collineary Statistic

Ket Tolerance VIF

Kompetensi Auditor 1 0,515 1,941 Tdk terdapat multikolinieritas

Kompetensi Auditor 2 0,442 2,263 Tdk terdapat multikolinieritas

Kompetensi Auditor 3 0,522 1,917 Tdk terdapat multikolinieritas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

73

Tabel 14 (Lanjutan)

Hasil uji multikolinieritas konstruk Kompetensi

Indikator Konstruk Collineary Statistic

Ket Tolerance VIF

Kompetensi Auditor 4 0,683 1,464 Tdk terdapat multikolinieritas

Kompetensi Auditor 5 0,449 2,229 Tdk terdapat multikolinieritas

Sumber : hasil pengolahan output SPSS (2015)

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai tolerance > 0,1 dan VIF

< 10 (Ghozali, 2011) yang mengindikasikan tidak ada multikolinieritas antar

indikator formatif dalam konstruk Kompetensi.

d. Evaluasi outer model Konstruk KERAHASIAAN

Evaluasi outer model dilakukan menggunakan metode Bootstraping. Hasilnya

diketahui bahwa nilai outer weight untuk indikator RHS1-RHS5 berturut-turut

adalah 3,679; 4,796; 0,545; 2,189 dan 4,461. Kemudian untuk melihat signifikansi

dari outer weight indikator tersebut dapat diketahui dengan metode Bootstraping,

yaitu melihat nilai T-Statistic. Wong (2013) mengatakan bahwa indikator akan

dihapuskan apabila outer weight dan outer loading tidak signifikan (masing-masing

< 1,6558). Hasil dari Bootstrapping sebagai berikut :

Tabel 15

Signifikansi outer weight dan outer loading konstruk Kerahasiaan

Indikator Formatif

Outer

Weights

Outer

Loading Ket

T Statistics T Statistics

RHS1 -> KERAHASIAAN 3,6788 9,2391 Valid

RHS2 -> KERAHASIAAN 4,7956 13,1957 Valid

RHS3 -> KERAHASIAAN 0,5453 4,1796 Valid

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

74

Tabel 15 (Lanjutan)

Signifikansi outer weight dan outer loading konstruk Kerahasiaan

Indikator Formatif

Outer

Weights

Outer

Loading Ket

T Statistics T Statistics

RHS4 -> KERAHASIAAN 2,1894 5,6789 Valid

RHS5 -> KERAHASIAAN 4,461 12,1955 Valid

Sumber : hasil pengolahan output SmartPLS (2015)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa meskipun nilai T-Statistic

untuk Outer weight indikator RHS3 < 1,6558 namun Outer loading seluruh

indikator > 1,6558, sehingga menurut Wong (2013) indikator-indikator tersebut

valid untuk mengukur konstruk Kerahasiaan.

Untuk mengukur adanya multikolinieritas antar indikator, Hair, et al. (2014)

menggunakan teknik regresi untuk melihat nilai VIF dan tolerance. Regresi

dilakukan dengan menggunakan seluruh indikator pada Konstruk Kerahasiaan

sebagai variabel independen dan salah satu indikator pada Konstruk yang lain (yang

tidak termasuk dalam model pengukuran suatu konstruk) sebagai variabel

dependen. Hasilnya sebagai berikut :

Tabel 16

Hasil uji multikolinieritas konstruk Kerahasiaan

Indikator Konstruk Collineary Statistic

Ket Tolerance VIF

Kerahasiaan Auditor 1 0,729 1,372 Tdk terdapat multikolinieritas

Kerahasiaan Auditor 2 0,667 1,499 Tdk terdapat multikolinieritas

Kerahasiaan Auditor 3 0,801 1,248 Tdk terdapat multikolinieritas

Kerahasiaan Auditor 4 0,849 1,177 Tdk terdapat multikolinieritas

Kerahasiaan Auditor 5 0,718 1,393 Tdk terdapat multikolinieritas

Sumber : hasil pengolahan output SPSS (2015)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

75

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai tolerance > 0,1 dan VIF

< 10 (Ghozali, 2011) yang mengindikasikan tidak ada multikolinieritas antar

indikator formatif dalam konstruk Kerahasiaan.

3. Evaluasi Outer model / model Pengukuran indikator reflektif

Uji validitas untuk model indikator reflektif dilakukan dengan mengukur nilai

convergent validity, discriminant validity dan untuk menguji reliabilitas dilakukan

dengan mengukur composite reliability dan cronbach alpha (Ghozali, 2014). Untuk

melakukan evaluasi outer model dilakukan dengan prosedur PLS Algorithm.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

76

Gambar 6

Full model Hasil Proses PLS Algorithm SmartPLS

Sumber : output SmartPLS (2015)

Untuk konstruk KUALITAS_AUDIT, Convergent validity untuk indikator

reflektif dilihat dengan mengamati korelasi score item dengan score konstruk.

Berdasarkan output diatas diketahui bahwa outer loading antara konstruk dengan

indikator berkisar antara 0,554 sampai dengan 0,795. Ghozali (2014) mengatakan

bahwa nilai loading antara 0,5 s/d 0,6 dapat diterima. Kesimpulannya konstruk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 95: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

77

Kualitas_Audit memenuhi persyaratan convergent validity. Selain itu untuk

mengamati convergent validity dapat menggunakan nilai AVE (average variance

extracted) pada konstruk yang diamati dimana dipersyaratkan nilai AVE > 0,5

(Ghozali, 2014).

Tabel 17

Hasil AVE

Konstruk AVE (Average Variance

Extracted)

INTEGRITAS -

KERAHASIAAN -

KOMPETENSI -

KUALITAS_AUDIT 0.5514

OBYEKTIVITAS -

Sumber : output SmartPLS diolah (2015)

Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai AVE untuk konstruk Kualitas_Audit

sebesar 0.5514 dan memenuhi asumsi > 0.5 sehingga konstruk Kualitas_Audit

memenuhi kriteria convergent validity. Selanjutnya untuk menguji Discriminant

validity menurut Ghozali (2014) dapat dilihat berdasarkan nilai cross loading antara

indikator dengan konstruk.

Tabel 18

Cross Loading antara indikator dengan konstruk

INTEGRITAS KERAHASIAAN KOMPETENSI OBYEKTIVITAS KUALITAS_AUDIT

INT1 0.678382 0.518772 0.321317 0.43595 0.50604

INT2 0.839499 0.558187 0.425193 0.553131 0.626225

INT3 0.68645 0.48424 0.30238 0.548058 0.512059

INT4 0.55522 0.410844 0.336821 0.492249 0.414166

INT5 0.477107 0.326314 0.323505 0.454318 0.355899

INT6 0.827337 0.648077 0.489039 0.647312 0.617153

KPT1 0.254284 0.372663 0.58782 0.374127 0.426457

KPT2 0.418166 0.541682 0.798578 0.589628 0.57936

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 96: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

78

Tabel 18 (Lanjutan)

Cross Loading antara indikator dengan konstruk

INTEGRITAS KERAHASIAAN KOMPETENSI OBYEKTIVITAS KUALITAS_AUDIT

KPT3 0.262781 0.388543 0.587829 0.399988 0.426463

KPT4 0.523687 0.574719 0.840046 0.574677 0.609445

KPT5 0.327575 0.498158 0.615752 0.486503 0.446722

KPT6 0.223863 0.386743 0.566509 0.359257 0.410998

KUA1 0.473219 0.488102 0.499267 0.439561 0.673235

KUA2 0.463953 0.476948 0.393374 0.482299 0.553994

KUA3 0.569957 0.599571 0.54922 0.512713 0.724055

KUA4 0.635586 0.58803 0.521234 0.571678 0.794927

KUA5 0.554529 0.627862 0.609592 0.589423 0.775036

KUA6 0.606247 0.671286 0.628074 0.625426 0.889547

OBY1 0.565567 0.520484 0.470336 0.711439 0.51782

OBY2 0.347148 0.446224 0.440797 0.57726 0.420158

OBY3 0.497489 0.466405 0.547822 0.637672 0.464128

OBY4 0.417517 0.4417 0.470238 0.607906 0.442464

OBY5 0.595654 0.618743 0.51912 0.851025 0.619417

RHS1 0.49591 0.751355 0.522846 0.464945 0.586949

RHS2 0.552925 0.798073 0.528578 0.609587 0.623446

RHS3 0.431028 0.472033 0.411992 0.455801 0.368747

RHS4 0.384116 0.496044 0.290676 0.431886 0.387503

RHS5 0.588251 0.740814 0.496822 0.556215 0.578716

Sumber : hasil pengolahan output SmartPLS (2015)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa korelasi konstruk

Kualitas_Audit (KUA1 – KUA6) lebih besar daripada korelasi dengan konstruk

lainnya (KUALITAS_AUDIT dengan INTEGRITAS, KUALITAS_AUDIT

dengan OBYEKTIVITAS, KUALITAS_AUDIT dengan KERAHASIAAN dan

KUALITAS_AUDIT dengan KOMPETENSI) dengan rentang nilai korelasi

konstruk antara 0,553994 s/d 0,889547. Hal tersebut berarti konstruk laten

Kualitas_Audit mampu memprediksi indikator pada bloknya lebih baik daripada

indikator pada blok lain. Kesimpulannya konstruk Kualitas_Audit memenuhi

discriminant validity.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 97: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

79

Dalam menguji reliabilitas, Henseler, et al. (2009) juga menganjurkan adanya

pengujian terhadap internal consistency. Internal consistency diistilahkan oleh

beberapa peneliti sebagai construct reliability (Mohamad, 2012). Menurut

Henseler, et al. (2009) yang mengadopsi penelitian Werts, Linn, & Joreskog (1974),

pengujian terhadap internal consistency dilakukan dengan melihat nilai Cronbachs

alpha dan composite reliability.

Tabel 19

Hasil Cronbachs Alpha dan Composite reliability

Konstruk Cronbachs

Alpha

Composite

Reliability

INTEGRITAS - -

KERAHASIAAN - -

KOMPETENSI - -

KUALITAS_AUDIT 0,8308 0,8785

OBYEKTIVITAS - -

Sumber : hasil pengolahan output SmartPLS (2015)

Dengan menggunakan Internal consistency berupa Composite Reliability dan

Cronbachs Alpha untuk menguji reliabilitas konstruk, Henseler, et al. (2009)

mengajukan nilai minimal > 0,7. Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai

Composite Reliability dan Cronbachs Alpha berada > 0,7 sehingga konstruk

Kualitas_Audit memenuhi internal consistency.

4. Evaluasi Inner Model / Model Struktural

Setelah evaluasi model pengukuran selesai dilakukan dan memberikan

kesimpulan bahwa indikator formatif dan reflektif dalam penelitian ini dapat

digunakan, maka proses selanjutnya dalam analisis model path PLS adalah evaluasi

model struktural/inner model. Henseler, et al. (2009) berpendapat bahwa inner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 98: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

80

model menyatakan relasi antara variabel laten unobserved dan outer model

menunjukkan relasi antara variabel laten dengan variabel observed/manifesnya.

Hair, et al. (2014) menyatakan bahwa setelah dipastikan semua pengukuran

konstruk adalah reliabel dan valid langkah selanjutnya adalah menilai hasil dari

model struktural. Perlu dilakukan uji multikolinearitas terhadap model struktural

yang akan dianalisis untuk mengetahui kemungkinan adanya interaksi antara

variabel eksogen. Pengujian multikolinieritas dilakukan dengan bantuan IBM SPSS

19. Input-nya adalah output dari Latent Variable Scores yang dihasilkan oleh

Calculation Result dari PLS Algorithm. Hasil pengujian multikolinieritas disajikan

dalam tabel berikut :

Tabel 20

Hasil uji multikolinieritas Model Struktural

Indikator

Konstruk

Collineary Statistic Ket

Tolerance VIF

Integritas 0,394 2,535 Tdk terdapat multikolinieritas

Obyektivitas 0,332 3,016 Tdk terdapat multikolinieritas

Kerahasiaan 0,34 2,944 Tdk terdapat multikolinieritas

Kompetensi 0,463 2,159 Tdk terdapat multikolinieritas

Sumber : output SPSS (2015)

Berdasarkan tabel 20 diatas, dapat diketahui nilai Tolerance yang berkisar

antara 0,332 s/d 0,463 dan nilai VIF yang berkisar antara 2,159 s/d 3,016. Menurut

Ghozali (2011) nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10 mengindikasikan tidak ada

multikolinieritas antar konstruk dalam model struktural. Ghozali (2014)

menjelaskan beberapa langkah mengevaluasi structural model, yaitu :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 99: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

81

a. Menguji koefisien R2 (koefisien determinasi) bagi konstruk endogen.

Pengujian terhadap koefisien determinasi R2 dilakukan untuk mengetahui

pengaruh variabel-variabel eksogen terhadap variabel endogen sebagai kriteria

untuk mengetahui akurasi prediksi terhadap variabel endogen (Hair, et al. 2014).

Menurut Ghozali (2014) koefisien determinasi sebesar 0,67; 0,33 dan 0,19 dalam

model struktural secara berurutan menunjukkan bahwa model dalam kategori baik,

moderat dan lemah.

Berdasarkan output SmartPLS pada Gambar 6 diatas diketahui bahwa koefisien

determinasi R2 sebesar 0,74 yang artinya konstruk endogen Kualitas_Audit dapat

dijelaskan sebesar 74% oleh keempat konstruk eksogen Integritas, Obyektivitas,

Kerahasiaan dan Kompetensi dalam model struktural, sedangkan sisanya (26%)

dipengaruhi oleh konstruk eksogen yang tidak terdapat di dalam model ini.

Berdasarkan pendapat Ghozali (2014) koefisien determinasi sebesar 0,74

menunjukkan bahwa model dalam kategori baik.

b. Menguji estimasi koefisien jalur yaitu arah (sign), magnitude dan signifikansi.

Pengujian hipotesis juga dilakukan berdasarkan hasil dari tahap ini, namun

untuk pengujian hipotesis akan disampaikan pada bagian selanjutnya. Untuk

mendapatkan koefisien signifikansi dengan metode Bootstrapping. Setelah

menjalankan prosedur Bootstrapping dan melihat output Path Coefficien yang

ditunjukkan pada gambar 5 dan 6 berturut-turut diatas didapat hasil untuk menguji

estimasi koefisien jalur sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 100: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

82

Tabel 21

Estimasi koefisien jalur

Koefisien

Jalur Sign

t

statistic

t tabel

INTEGRITAS → KUALITAS_AUDIT 0,3139 + 3,681 1,6558

OBYEKTIVITAS → KUALITAS_AUDIT 0,0781 + 1,082 1,6558

KERAHASIAAN → KUALITAS_AUDIT 0,2896 + 3,204 1,6558

KOMPETENSI → KUALITAS_AUDIT 0,3074 + 4,422 1,6558

Sumber : hasil pengolahan output SmartPLS (2015)

Keterangan : Koefisien jalur dihasilkan prosedur PLS Algorithm dan t-statistic

dihasilkan prosedur Bootstrapping.

Dari tabel 21 diatas dapat diketahui bahwa nilai koefisien jalur dari variabel

eksogen ke variabel endogen Kualitas_Audit bervariasi dari yang terendah

Obyektivitas → Kualitas_Audit sebesar 0,0781 sampai yang tertinggi Integritas →

Kualitas_Audit sebesar 0,3139. Apabila nilai koefisien jalur mendekati 1

menggambarkan hubungan yang kuat, sedangkan yang mendekati 0

menggambarkan hubungan yang lemah, dan apabila nilai koefisien sangat rendah

umumnya menggambarkan hubungan yang tidak signifikan (Hair, et al. 2014).

Terlihat bahwa hubungan antara Obyektivitas → Kualitas_Audit memiliki

hubungan yang relatif lemah secara statistik, sedangkan hubungan yang lain

menggambarkan hubungan yang relatif kuat secara statistik.

Masing-masing koefisien jalur memiliki tanda positif, dan nilai signifikansi t-

statistic juga bervariasi mulai dari yang tertinggi Kompetensi → Kualitas_Audit

sebesar 4,422 dan terendah Obyektivitas → Kualitas_Audit sebesar 1,082. Model

ini menggunakan pengujian one tailed, tingkat signifikansi 5% dengan critical

value sebesar 1,6558 (Ghozali, 2011). Kesimpulannya terdapat satu path yang tidak

memenuhi asumsi critical value yaitu Obyektivitas → Kualitas_Audit karena t

statistic < 1,6558.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 101: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

83

c. Menguji effect size (f 2).

Effect size (f 2) merupakan pengujian untuk menilai besarnya pengaruh dari

variabel eksogen tertentu terhadap variabel endogen. Hasil dari effect size dapat

menggambarkan pengaruh dari suatu variabel eksogen terhadap variabel endogen

apabila variabel eksogen tersebut dihilangkan dari model struktural (Hair, et al.

2014). Persamaan untuk menguji effect size (f 2) adalah :

Dimana nilai R2included didapatkan dari nilai R2 model awal dan nilai R2

excluded

didapatkan dari nilai R2 hasil respesifikasi model dengan menghilangkan konstruk

yang ingin diuji effect size-nya. Pengaruh tersebut dapat dibagi 3 yaitu kecil (f 2 =

0.02), menengah (f 2 = 0.15) dan besar (f 2 = 0.35). Hasil pengujian effect size f 2

adalah sebagai berikut :

Tabel 22

Hasil uji effect size f 2

Path R2include R2

exclude f 2 Ket

Integritas → Kualitas_Audit 0,74 0,702 0,146154 Pengaruh Menengah

Obyektivitas → Kualitas_Audit 0,74 0,738 0,007692 Pengaruh Kecil

Kerahasiaan → Kualitas_Audit 0,74 0,712 0,107692 Pengaruh Kecil

Kompetensi → Kualitas_Audit 0,74 0,698 0,161538 Pengaruh Menengah

Sumber : hasil pengolahan output SmartPLS (2015)

Berdasarkan tabel 22 diatas didapatkan nilai effect size bervariasi mulai dari

0,007692 s/d 1,61538. Variabel eksogen Obyektivitas dan Kerahasiaan memiliki

pengaruh effect size yang kecil dan variabel eksogen Integritas dan Kompetensi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 102: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

84

memiliki effect size menengah untuk menjelaskan koefisien determinasi (R2) dari

variabel endogen. Namun dapat dilihat bahwa konstruk Obyektivitas memiliki

effect size paling kecil dibanding konstruk yang lain.

d. Menguji relevansi prediksi Stone-Geisser Q2 test.

Pengujian model PLS dilakukan dengan melihat nilai Stone-Geisser Q2 test

yang berfungsi sebagai indikator untuk mengetahui relevansi prediksi dari model

PLS yang diuji. Hair, et al. (2014) menyebutkan bahwa untuk menghasilkan nilai

Q2 dilakukan prosedur Blindfolding. Apabila nilai Q2 > 0 menunjukkan bahwa

model tersebut memiliki relevansi prediksi terhadap variabel endogen, sedangkan

nilai Q2 < 0 menunjukkan sebaliknya. Berdasarkan output prosedur Blindfolding

SmartPLS didapatkan hasil berikut :

Tabel 23

Hasil uji Stone-Geisser Q2 test

Konstruk Q2 Ket

KUALITAS_AUDIT 0,3689 Memiliki relevansi prediksi

Sumber : hasil pengolahan output SmartPLS (2015)

Dari tabel 23 diatas dapat diketahui bahwa konstruk endogen Kualitas_Audit

memiliki nilai Q2 > 0 yaitu sebesar 0.3689, dan memenuhi asumsi dari Hair, et al.

(2014) untuk dapat dikatakan bahwa model tersebut memiliki relevansi prediksi

terhadap variabel endogen Kualitas_Audit.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 103: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

85

5. Uji Hipotesis

Hair, et al. (2014) berpendapat bahwa koefisien jalur yang dihasilkan dari

algoritma PLS dalam pengujian model struktural mampu menggambarkan

hubungan yang dihipotesiskan diantara konstruk. Pengujian hipotesis dilakukan

dengan melihat signifikansi koefisien jalur dan nilai t-value (Mohamad, 2012).

Untuk mendapatkan nilai signifikansi koefisien jalur dan t-value dilakukan

prosedur Bootstrapping. Nilai t-value dibandingkan dengan nilai t-tabel.

Berdasarkan Ghozali, (2011) nilai t-tabel yang digunakan adalah 1,6558 untuk

pengujian one tailed dan tingkat signifikansi 5%. Apabila nilai t-value > 1,6558

maka hipotesis diterima, dan apabila nilai t-value < t tabel maka hipotesis ditolak.

Tabel 24

Hasil Uji Hipotesis berdasarkan signifikansi nilai t statistic

Hipotesis Koefisien

jalur

T

statistic

T

tabel Ket

H1 Integritas berpengaruh positif

terhadap kualitas audit APIP 0,3139 3,681 1,6558 Diterima

H2 Obyektivitas berpengaruh positif

terhadap kualitas audit APIP 0,0781 1,082 1,6558 Ditolak

H3 Kerahasiaan berpengaruh positif

terhadap kualitas audit APIP 0,2896 3,204 1,6558 Diterima

H4 Kompetensi berpengaruh positif

terhadap kualitas audit APIP 0,3074 4,422 1,6558 Diterima

Sumber : hasil pengolahan output SmartPLS (2015)

Dari tabel 24 diatas dapat diketahui bahwa besar koefisien jalur dari variabel

eksogen ke variabel endogen Kualitas_Audit bervariasi dari yang terendah yaitu

Obyektivitas → Kualitas_Audit sebesar 0,0781 sampai yang tertinggi yaitu

Integritas → Kualitas_Audit sebesar 0,3139 dan semua memiliki tanda positif (+).

Signifikansi t-statistic juga bervariasi mulai dari yang tertinggi Kompetensi →

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 104: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

86

Kualitas_Audit sebesar 4,422 dan terendah Obyektivitas → Kualitas_Audit sebesar

1,082. Dengan tingkat signifikansi 5% maka disimpulkan bahwa hipotesis H1, H3

dan H4 diterima secara statistik karena t-statistic > t-tabel (1,6558), sedangkan

hipotesis H2 ditolak secara statistik karena t-statistic < t-tabel (1,6558).

6. Pembahasan

Sebagaimana telah dijelaskan pada Bab I, tujuan dari penelitian ini adalah

mengetahui pengaruh Prinsip-prinsip perilaku APIP terhadap Kualitas Audit APIP.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut penelitian ini mengajukan 4 hipotesa dan

pengujian hipotesa menggunakan software SmartPLS 2.0 M3 ringkasan hasil-hasil

pengujian dapat disajikan sebagai berikut :

Tabel 25

Ringkasan hasil pengujian hipotesa

Hipotesis Hasil

Pengujian

H1 Integritas berpengaruh positif terhadap kualitas audit APIP Diterima

H2 Obyektivitas berpengaruh positif terhadap kualitas audit APIP Ditolak

H3 Kerahasiaan berpengaruh positif terhadap kualitas audit APIP Diterima

H4 Kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit APIP Diterima

Sumber : diolah penulis (2015)

Gambar 7

Model akhir Penelitian

H1 +

H3 +

H4 +

KUALITA

S AUDIT

Integritas

Obyektivitas

Kerahasiaan

Kompetensi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 105: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

87

a. Integritas berpengaruh positif terhadap kualitas audit APIP.

Dengan software SmartPLS didapatkan hasil uji hipotesis 1 berdasarkan

signifikansi nilai t statistic. Hipotesis 1 memiliki koefisien jalur Integritas →

Kualitas_Audit sebesar 0,3139 dan nilai t-statistic sebesar 3,6815. Hair, et al (2014)

mengkategorikan koefisien jalur tersebut dalam kategori yang relatif kuat secara

statistik. Dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan nilai t-tabel sebesar 1,6558

(Ghozali, 2011). Oleh karena nilai t-statistic > t-tabel (3,681 > 1,6558) dan tanda

sign dari koefisien jalur adalah positif (+) maka hasil pengujian ini secara statistik

menerima hipotesis 1.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Mabruri dan Winarna

(2010) dimana beliau menemukan bahwa integritas berpengaruh terhadap kualitas

hasil audit di lingkungan pemerintah daerah. Meskipun instrument kuesioner

penelitian ini mengadaptasi instrument penelitian Sukriah, et al. (2009) namun hasil

yang didapatkan pada penelitian ini berbeda. Hal tersebut dapat disebabkan adanya

justifikasi terhadap instrument penelitian Sukriah, et al. (2009) sehingga tingkat

pemahaman responden mengenai konsep Integritas dapat lebih baik.

Dengan menerima secara statistik hipotesis 1 maka dapat dinyatakan bahwa

semakin baik integritas seorang APIP dalam menjalankan tugas-tugas pengawasan

maka akan semakin baik pula kualitas hasil auditnya. Sehingga untuk meningkatkan

kualitas audit maka sebaiknya APIP juga menerapkan Prinsip Integritas. BPKP

(2008) juga menyatakan dengan tegas bahwa dengan integritas maka auditor akan

mampu melaksanakan tugasnya secara jujur, teliti, bertanggung jawab dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 106: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

88

bersungguh-sungguh serta tidak ikut serta dalam kegiatan ilegal atau pada tindakan-

tindakan yang dapat merugikan profesi APIP ataupun organisasi.

b. Obyektivitas berpengaruh positif terhadap kualitas audit APIP.

Dengan software SmartPLS didapatkan hasil uji hipotesis 2 berdasarkan

signifikansi nilai t-statistic. Hipotesis 2 memiliki koefisien jalur Obyektivitas →

Kualitas_Audit sebesar 0,0781 dan nilai t-statistic sebesar 1,082. Hair, et al (2014)

mengkategorikan koefisien jalur tersebut dalam kategori yang relatif lemah secara

statistik. Dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan nilai t-tabel sebesar 1,6558

(Ghozali, 2011). Oleh karena nilai t-statistic < t-tabel (1,082 < 1,6558) maka hasil

pengujian ini secara statistik menolak hipotesis 2. Hal tersebut juga memenuhi

asumsi dari Hair, et al. (2014) bahwa nilai koefisien yang sangat rendah umumnya

menggambarkan hubungan yang tidak signifikan.

Kesimpulan dari penelitian ini tidak sejalan dengan Sukriah, et al. (2009) serta

Mabruri dan Winarna (2010) yang menyatakan bahwa obyektivitas berpengaruh

terhadap hasil audit, sehingga menurut mereka untuk dapat meningkatkan kualitas

audit maka APIP harus memiliki obyektivitas. Namun kesimpulan penelitian ini

sejalan dengan penelitian Badjuri (2010) yang menyatakan bahwa obyektivitas

tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Meskipun demikian Badjuri (2010) tetap

menegaskan bahwa audit sektor publik wajib mengedepankan obyektivitas karena

obyektivitas merupakan aturan etika.

Menurut Ardelean (2013) auditor harus memiliki obyektivitas karena hal

tersebut berhubungan dengan kepercayaan publik terhadap opini yang dihasilkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 107: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

89

dan kepercayaan tersebut dipengaruhi oleh etika dari auditor. Penelitian Steward &

Subramaniam (2010) mengungkapkan beberapa aspek yang mampu mengurangi

obyektivitas antara lain hubungan personal dan rasa kekeluargaan, dan situasi

tersebut berpotensi menyebabkan conflict of interest (BPKP, 2008).

APIP se-Subosukowonosraten yang menjadi responden penelitian ini

mayoritas telah mengikuti diklat fungsional APIP. Maka disimpulkan bahwa

mayoritas responden telah memahami prinsip obyektivitas dan seharusnya APIP

mampu menerapkan prinsip tersebut sehingga situasi yang berpotensi

menyebabkan adanya conflict of interest tidak menjadi ancaman bagi obyektivitas

APIP. Soeharjono (2011) mengungkapkan bahwa adanya konteks kesantunan Jawa

ewuh-pakewuh dapat menyebabkan sistem pengendalian internal tidak efektif.

Menurut penulis, situasi ewuh-pakewuh dapat terjadi karena adanya hubungan

personal dan rasa kekeluargaan, dimana telah dinyatakan oleh BPKP (2008) bahwa

kondisi tersebut berpotensi menyebabkan conflict of interest. Penulis berpendapat

bahwa masih adanya situasi ewuh-pakewuh tersebut dapat menjadi penyebab APIP

tidak memahami serta tidak mampu menerapkan prinsip Obyektivitas meskipun

dengan konsekuensi tidak adanya kepercayaan publik terhadap hasil audit

(Ardelean, 2013). Namun penulis setuju dengan Badjuri (2010) dan Ardelean

(2013) bahwa Obyektivitas diperlukan dalam melakukan tugas-tugas audit untuk

menjaga kepercayaan publik terhadap profesi dan instansi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 108: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

90

c. Kerahasiaan berpengaruh positif terhadap kualitas audit APIP.

Dengan software SmartPLS didapatkan hasil uji hipotesis 3 berdasarkan

signifikansi nilai t-statistic. Hipotesis 3 koefisien jalur Kerahasiaan →

Kualitas_Audit sebesar 0,2896 dan nilai t-statistic sebesar 3,204. Hair, et al (2014)

mengkategorikan koefisien jalur tersebut dalam kategori yang relatif kuat secara

statistik. Dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan nilai t-tabel sebesar 1,6558

(Ghozali, 2011). Oleh karena nilai t-statistic > t-tabel (3,204 > 1,6558) dan tanda

sign dari koefisien jalur adalah positif (+) maka hasil pengujian ini secara statistik

menerima hipotesis 3.

Dengan adanya prinsip kerahasiaan maka diharapkan informasi-informasi

sensitif yang didapatkan APIP dari pelaksanaan tugasnya tidak dengan mudah

diungkapkan kepada pihak-pihak lain, apalagi dengan memanfaatkan informasi

rahasia tersebut untuk kepentingan pribadi/golongan. Kerahasiaan juga penting

karena menurut Snyder dan Knight (2004) hal tersebut dianggap sebagai bagian

yang tidak terpisahkan yang menunjukkan adanya loyalitas dan pelayanan.

Kemudian juga dijelaskan dalam Government Auditing Standards edisi revisi tahun

2011 dari US Government Accountability Office bahwa kredibilitas auditor dapat

terganggu apabila auditor melakukan hal-hal yang menguntungkan kepentingan

pribadi/golongan terkait dengan pemanfaatan informasi rahasia. APIP dapat

meningkatkan kualitas audit dengan menerapkan prinsip kerahasiaan didalam

pelaksanaan audit.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 109: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

91

d. Kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit APIP.

Dengan software SmartPLS didapatkan hasil uji hipotesis 4 berdasarkan

signifikansi nilai t-statistic. Hipotesis 4 memiliki koefisien jalur Kompetensi →

Kualitas_Audit sebesar 0,3074 dan nilai t statistic sebesar 4,422. Hair, et al (2014)

mengkategorikan koefisien jalur tersebut dalam kategori yang relatif kuat secara

statistik. Dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan nilai t tabel sebesar 1,6558

(Ghozali, 2011). Oleh karena nilai t-statistic > t tabel (4,422 > 1,6558) dan tanda

sign dari koefisien jalur adalah positif (+) maka hasil pengujian ini secara statistik

menerima hipotesis 4.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Tjun Tjun, et al. (2012),

Effendy (2010), Sukriah, et al. (2009) serta Badjuri (2012) dan tidak mendukung

hasil penelitian Wardoyo, et al. (2011) dan Kisnawati (2012). Penelitian yang

memiliki kesimpulan yang sama bahwa kompetensi berpengaruh terhadap hasil

audit. Semakin tinggi kompetensi APIP maka semakin baik pula hasil audit APIP.

Prinsip Kompetensi diperlukan APIP untuk meningkatkan kualitas audit karena

kompetensi berhubungan dengan kepemilikan keahlian untuk melakukan tugas

pengauditan. Semakin APIP memiliki keahlian yang diperlukan maka penyelesaian

tugas menjadi semakin pendek waktunya. Pflugrath, Martinov-Bennie dan Chen

(2007) menjelaskan bahwa kompetensi auditor (keahlian auditor) merupakan

tingkat keahlian yang mampu diberikan auditor, dan tingkat kesesuaian dengan

standar profesionalnya dalam menjalankan tugas-tugas pemeriksaannya. Oleh

karena itu diharapkan APIP untuk semakin meningkatkan kompetensinya dalam

menjalankan tugas-tugas pemeriksaan. Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 110: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

92

secara statistik Kompetensi paling berpengaruh terhadap Kualitas_Audit sehingga

diharapkan dengan peningkatan Kompetensi secara rutin maka APIP akan memiliki

Kualitas Audit yang semakin baik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 111: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

93

BAB V

PENUTUP

Setelah dilakukan analisis terhadap model penelitian menggunakan software

SmartPLS 2.0 M3 dan asumsi-asumsi yang harus dipenuhi didalam pengujian

model sehingga terpenuhi sebuah model penelitian yang baik, hasil analisis dan

pengujian hipotesis telah menghasilkan kesimpulan dalam penelitian ini. Pada bab

ini akan disampaikan kesimpulan, batasan penelitian, dan saran dari penulis.

A. KESIMPULAN

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh Prinsip-prinsip perilaku

APIP terhadap Kualitas Audit APIP. Kesimpulan yang didapat penelitian ini adalah

:

1. Secara statistik integritas berpengaruh positif terhadap kualitas Audit APIP.

Sehingga apabila semakin baik integritas seorang APIP dalam menjalankan

tugas-tugas pengawasan maka akan semakin baik pula kualitas hasil audit yang

dihasilkan.

2. Secara statistik Obyektivitas tidak berpengaruh terhadap kualitas audit APIP.

Masih adanya situasi ewuh-pakewuh (Soeharjono, 2011) dapat menjadi

penyebab APIP tidak memahami serta menerapkan prinsip Obyektivitas

meskipun dengan konsekuensi tidak adanya kepercayaan publik terhadap hasil

audit (Ardelean, 2013). Namun penulis setuju dengan Badjuri (2010) dan

94

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 112: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

94

Ardelean (2013) bahwa APIP harus memiliki Obyektivitas dalam melakukan

tugas-tugasnya untuk menjaga kepercayaan publik terhadap profesi dan

instansi.

3. Secara statistik Kerahasiaan berpengaruh positif terhadap kualitas audit APIP.

Dengan prinsip ini diharapkan informasi-informasi sensitif yang diperoleh

APIP tidak mudah untuk diungkapkan kepada pihak lain termasuk keluarga

maupun rekan tim yang lain. Bahkan menurut Snyder & Knight (2004)

kerahasiaan dianggap sebagai bagian yang tidak terpisahkan yang

menunjukkan adanya loyalitas dan pelayanan.

4. Secara statistik Kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit APIP.

Semakin baik kompetensi APIP dalam menjalankan tugas maka semakin baik

juga kualitas audit yang dihasilkan. Kompetensi juga paling berpengaruh

secara statistik, sehingga diharapkan dengan peningkatan kompetensi secara

teratur juga akan meningkatkan kualitas audit, antara lain dengan

meningkatkan kerjasama tim serta peningkatan kemampuan reviu dan analisis.

Hal tersebut mungkin dicapai karena kompetensi berhubungan langsung

dengan keahlian yang dibutuhkan dalam melaksanakan tugas-tugas APIP.

B. KETERBATASAN PENELITIAN

Beberapa keterbatasan penelitian dan kelemahan didalam penelitian ini antara

lain :

1. Penulis menyadari adanya kelemahan didalam struktur instrument penelitian

pada bagian Informasi Responden sehingga menyebabkan responden

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 113: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

95

enggan/malas/tidak berkenan untuk memberikan informasi secara lengkap

seperti yang penulis harapkan antara lain Lama masa kerja Responden serta

Pangkat/Jabatan Responden. Akibatnya Informasi Responden yang mampu

disajikan dalam penelitian ini hanya Jabatan Responden dan Jabatan

Responden dalam Tim.

2. Meskipun peneliti meminta bantuan dari rekan APIP untuk menjadi sarana

informasi bagi APIP yang menjadi responden, masih ada potensi adanya bias

informasi bagi responden memahami pernyataan kuesioner. Hal tersebut

ditujukkan dengan Informasi Responden yang tidak diberikan secara lengkap.

C. SARAN

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kualitas Audit APIP akan meningkat

apabila APIP mempedomani Integritas, Kerahasiaan dan Kompetensi,

sehingga dalam melaksanakan audit sebaiknya APIP harus taat kepada

peraturan perundang-undangan, tidak menerima segala sesuatu yang bukan hak

milik, tidak memanfaatkan informasi rahasia untuk kepentingan pribadi atau

kelompok, mampu bekerja sama dengan baik, serta memiliki pengetahuan

tentang sektor publik. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa

Kompetensi paling berpengaruh terhadap Kualitas Audit, sehingga diharapkan

APIP secara rutin selalu meningkatkan Kompetensinya antara lain

meningkatkan kemampuan penguasaan komputer serta memperdalam

kemampuan reviu dan analisis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 114: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

96

2. Hasil penelitian ini yang menyatakan Prinsip Obyektivitas tidak berpengaruh

terhadap Kualitas Audit masih perlu diteliti lebih lanjut, karena menurut

penulis secara teori diperlukan obyektivitas didalam APIP melakukan tugas-

tugas audit.

3. Bagi penelitian selanjutnya dapat dikembangkan instrument penelitian berupa

kuesioner yang mampu membuat responden mengisi data-data Informasi

Responden dengan lengkap sehingga dapat disajikan informasi mengenai

Karakteristik Responden yang komprehensif dan informatif.

4. Terkait dengan potensi adanya bias informasi bagi responden untuk memahami

pernyataan kuesioner, dapat dikembangkan metode lain untuk penyebaran

kuesioner bagi responden se Subosukowonosraten, sebagai contoh peneliti

dapat berkunjung secara langsung ke masing-masing instansi dan menyebarkan

kuesioner.

5. Elemen-elemen budaya dan nilai-nilai merupakan faktor informal yang mampu

mempengaruhi keputusan audit dan pada akhirnya mempengaruhi kualitas

audit (Ardelean, 2013). Karena tanggungjawab profesi auditor adalah berusaha

sebaik-baiknya untuk melindungi kepentingan publik, penelitian ini dapat

dikembangkan dengan menambah elemen budaya dan nilai-nilai sebagai

faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit.

DAFTAR PUSTAKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 115: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

97

5 Tersangka Korupsi Bendung Penggung Ditahan, diakses 23 Agustus 2014, dari

http://www.timlo.net/baca/68719559686/5-tersangka-korupsi-bendung-

penggung-ditahan/

94 Persen Auditor Pemerintah Tak Bisa Deteksi Korupsi, diakses 30 April 2014,

dari http://www.suarapembaruan.com/home/94-persen-auditor-

pemerintah-tak-bisa-deteksi-korupsi/28413

Abbott, Lawrence J.; Parker, Susan; Peters, Gary F.; Rama, dan Dasaratha V. 2007.

Corporate Governance, Audit Quality, and the Sarbanes-Oxley Act:

Evidence from Internal Audit Outsourcing. The Accounting Review, Vol.

82, No. 4 (Jul., 2007), pp. 803-835

Al-Ajmi, Jasim. 2009. Audit firm, corporate governance, and audit quality:

Evidence from Bahrain. Advances in Accounting, incorporating Advances

in International Accounting 25 (2009) pp.64–74

Ardelean, Alexandra. 2013. Auditors’ Ethics and their Impact on Public Trust.

Procedia - Social and Behavioral Sciences 92 ( 2013 ) pp.55 – 60

Arens, Alvin A; Elder, Randal J. dan Beasley, Mark S. 2012. Auditing and

Assurance Services: An Integrated Approach, 14th Edition, 2012, Prentice

Hall International

Aryani, Y Anni. 2009. The Effect Of Fairness Perception Of Performance

Measurement In The Balanced Scorecard Environment. Disertasi Ph.D.

Tidak dipublikasikan. School of Accounting Faculty of Business and Law

Victoria University Melbourne Australia..

Badjuri, Achmad. 2012. Analysis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas

Hasil Pemeriksaan Audit Sektor Publik (Studi Empiris pada BPKP

Perwakilan Jawa Tengah). Jurnal Dinamika Akuntansi, Keuangan dan

Perbankan, Nopember 2012, Hal 120-135, Vol. 1, No. 2

BPKP. 2008. Kode Etik dan Standar Audit, Edisi Kelima. Pusat Pendidikan Dan

Pelatihan Pengawasan Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan.

_____. 2011. Sistem Administrasi Keuangan Daerah II, Edisi Ketujuh. Pusat

Pendidikan Dan Pelatihan Pengawasan Badan Pengawasan Keuangan Dan

Pembangunan.

Carey, Peter dan Simnett, Roger. 2006. Audit Partner Tenure and Audit Quality.

The Accounting Review, Vol. 81, No. 3 (May, 2006), pp. 653-676

Chartered Institute of Internal Auditors. Code of Ethics. Diakses 12 Juni 2014, dari http://www.iia.org.uk/resources/global-guidance/code-of-ethics/

98

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 116: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

98

Chen, Ken Y.; Elder, Randal J.; dan Liu, Jo-Lan. 2005. Auditor Independence,

Audit Quality and Auditor-Client Negotiation Outcomes: Some Evidence

from Taiwan. Journal of Contemporary Accounting & Economics Vol I, No

2 (Dec 2005) 119-146

Chin, W. W., 2000. Frequently Asked Questions – Partial Least Squares & PLS-

Graph. Home Page.[On-line]. Available: http://disc-

nt.cba.uh.edu/chin/plsfaq.htm

Dang, Li. 2004, Assessing actual audit quality. Disertasi Ph.D. Dipublikasikan.

Drexel University, Philadelphia, USA.

Daniels, Bobbie W. dan Booker, Quinton. 2011. The effects of audit firm rotation

on perceived auditor independence and audit quality. Research in

Accounting Regulation 23 (2011) 78–82

Davis, James H., Schoorman, F. David. dan Donaldson, Lex. 1997. Toward a

Stewardship Theory of Management. The Academy of Management Review,

Vol. 22, No. 1 (Jan., 1997), pp. 20-47

Deis Jr, Donald R. dan Giroux, Gary A. 1992. Determinants of Audit Quality in the

Public Sector. The Accounting Review, Vol. 67, No. 3 (Jul., 1992), pp. 462-

479

Effendy, Muh. Taufiq. 2010. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Motivasi

Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan

Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Kota Gorontalo). Tesis Pasca

Sarjana. Dipublikasikan. Program Studi Magister Sains Akuntansi Program

Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

Ferdinand, Augusty. 2002. Structural Equation Modelling Dalam Penelitian

Manajemen : Aplikasi Model – Model Rumit Dalam Penelitian untuk Tesis

Magister dan Disertasi Doktor. Edisi kedua. Semarang. BP Undip.

Firth, Michael; Rui, Oliver M.; dan Wu, Xi. 2012. How Do Various Forms of

Auditor Rotation Affect Audit Quality? Evidence from China. The

International Journal of Accounting 47 (2012) 109–138

Francis, Jere R. 2011. A Framework for Understanding and Researching Audit

Quality. Auditing: A Journal of Practice & Theory American Accounting

Association Vol. 30, No. 2 May 2011 pp. 125–152

Ghosh, Aloke dan Moon, Doocheol. 2005. Auditor Tenure and Perceptions of

Audit Quality. The Accounting Review, Vol. 80, No. 2 (Apr., 2005), pp. 585-

612

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 117: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

99

Ghozali, Imam. 2008. Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi Dengan

Program AMOS 16. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS

19 Edisi 5. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2014. Structural Equation Modelling Metode Alternatif Dengan

Partial Least Square (PLS) Edisi 4. Semarang. Badan Penerbit Universitas

Diponegoro.

Giroux, Gary dan Jones, Rowan. 2011. Measuring audit quality of local

governments in England and Wales. Research in Accounting Regulation 23

(2011) 60–66

Goodwin, Jenny dan Yeo, Teck Yeow. 2001. Two Factors Affecting Internal Audit

Independence and Objectivity: Evidence from Singapore. International

Journal of Auditing 5: 107-125

Haenlein, Michael dan Kaplan Andreas M. 2004. A Beginner’s Guide to Partial

Least Squares Analysis. Understanding Statistics, 3(4), 283–297

Hair, Joseph F Jr., Hult, G.Tomas M., Ringle, Christian M. dan Sarstedt, Marko.

2014. A Primer On Partial Least Squares Structural Equation Modelling

(PLS-SEM). USA : SAGE Publication, Inc.

Hashim, Kamarul Faizal. 2012. Understanding the determinants of continuous

knowledge sharing intention within business online communities. Disertasi

Ph.D. Dipublikasikan. Business School Auckland University of

Technology.

Henseler, Jӧrg; Ringle, Christian M. dan Sinkovics, Rudolf R. 2009. The Use Of

Partial Least Squares Path Modeling In International Marketing. New

Challenges to International Marketing Advances in International

Marketing, Volume 20, 277–319.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2011. Standar Profesional Akuntan Publik

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). 2008. Kode Etik Profesi Akuntan Publik

Institute of Chartered Accountants in Australia. 2004. Auditing Competency

Standard for Registered Company Auditors. Diakses 3 April 2014, dari http://www.cpaaustralia.com.au/~/media/Corporate/AllFiles/Document/professio

nal-resources/auditing-assurance/Auditing-competency-standard-for-registered-

company-auditors.pdf

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 118: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

100

International Federation Of Accountant (IFAC). 2006. Code Of Ethics For

Professional Accountants. Revised July 2006. Diakses 11 Juni 2014, dari

https://www.ifac.org/sites/default/files/publications/files/ifac-code-of-

ethics-for.pdf

Jarvis, Cheryl Burke; MacKenzie, Scott B. dan Podsakoff, Philip M. 2003. A

Critical Review of Construct Indicators and Measurement Model

Misspecification in Marketing and Consumer Research. Journal of

Consumer Research, Vol. 30, No. 2 (September 2003), pp. 199-218

Kasus Dugaan Korupsi Dana PNPM Naik ke Tingkat Penyidikan, diakses 30 April

2014, dari

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2014/01/02/18564

0/Kasus-Dugaan-Korupsi-Dana-PNPM-Naik-ke-Tingkat-Penyidikan

Kasus Korupsi Benih Lele Siap Dilimpahkan ke Tipikor, diakses 30 April 2014,

dari http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/11/09/178921/Kasu

s-Korupsi-Benih-Lele-Siap-Dilimpahkan-ke-Tipikor

Kasus Korupsi Bibit Lele Memasuki Babak Baru, diakses 30 April 2014, dari http://www.timlo.net/baca/68719505211/kasus-korupsi-bibit-lele-memasuki-

babak-baru/

Kejari Boyolali Laporkan Hasil Penyelidikan Dugaan Korupsi Dana Bansos ke

Kejati, diakses 30 April 2014, dari http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/news/2014/01/04/185792

Kejari Tetapkan Mantan Ketua UPK Kecamatan Sebagai Tersangka, diakses 30

April 2014, dari

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2014/02/21/19192

7/-Kejari-Tetapkan-Mantan-Ketua-UPK-Kecamatan-Sebagai-Tersangka

Kepala Disperindag Tersangka Kasus Bendung Penggung, diakses 23 Agustus

2014, dari http://www.solopos.com/2014/07/18/kasus-korupsi-boyolali-

kepala-disperindag-tersangka-kasus-bendung-penggung-520080

Kisnawati, Baiq. 2012. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Etika Auditor

Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor Pemerintah di

Inspektorat Kabupaten dan Kota Se-Pulau Lombok). Jurnal Bisnis dan

Kewirausahaan. Vol.8. No.3. Nopember 2012.

Knechel, W. Robert; Krishnan, Gopal V; Pevzner, Mikhail; Shefchik, Lori dan

Velury, Uma. 2012. Audit Quality: Insights from the Academic Literature.

www.ssrn.com id : 2040754

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 119: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

101

Korupsi Rp 300 juta, 5 pejabat Pemkab Boyolali dibui, diakses 23 Agustus 2014,

dari https://id.berita.yahoo.com/korupsi-rp-300-juta-5-pejabat-pemkab-

boyolali-123945800.html

Lowensohn, Suzanne; Johnson, Laurence E.; Elder, Randal J. dan Davies, Stephen

P. 2007. Auditor specialization, perceived audit quality, and audit fees in the

local government audit market. Journal of Accounting and Public Policy 26

(2007) 705–732

Mabruri, Havidz dan Winarna, Jaka. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit di Lingkungan Pemerintah Daerah.

SNA XIII Purwokerto 2010. Artikel dipublikasikan.

Mardiasmo. 2003. Perwujudan Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui

Akuntansi Sektor Publik : Suatu Sarana Good Governance. Pidato

Pengukuhan Jabatan Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah

Mada tanggal 29 September 2003. Pidato dipublikasikan.

Mohamad, Roshayu. 2012. Knowledge Management As Innovation :

Organizational Culture Factors Affecting Knowledge Management Practice

In Malaysian Higher Educational Administration. Disertasi Ph.D.

Dipublikasikan. School of Information System, Faculty of Business and

Law Victoria University.

Muth, Melinda M. Dan Donaldson, Lex. Stewardship Theory and Board Structure:

a contingency approach. Corporate Governance, Vol 6, Number 1, (1998)

page 5-28

Murwanto, Rahmadi; Budiarso, Adi dan Ramadhana, Fajar Hasri. (2014) Audit

Sektor Publik. Suatu Pengantar Bagi Pembangunan Akuntabilitas Instansi

Pemerintah. LPKPAP BPPK Kementerian Keuangan.

Netherland Court Of Audit (NCA). The Concept Of Integrity. Diakses 11 Juni 2014,

dari

http://www.courtofaudit.nl/english/Publications/Topics/IntoSAINT/The_c

oncept_of_integrity

Palupi, Nimas Ayu. 2012. Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Akuntabilitas

Dan Partisipasi Masyarakat Sebagai Moderasi. Accounting Analysis

Journal. ISSN 2252-6765. AAJ 1 (2) (2012).

Pembentukan Organisasi Profesi Auditor (AAIPI), diakses 13 November 2014, dari

http://www.itjen.kkp.go.id/kabar/37-bki/201-pembentukan-organisasi-

profesi-auditor-aaipi.html

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 120: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

102

Peng, David Xiaosong dan Lai, Fujun. 2012. Using partial least squares in

operations management research: A practical guideline and summary of

past research. Journal of Operations Management 30. 467–480

Perda Kabupaten Boyolali No 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali

Permenpan No PER/04/M.PAN/03/2008 Tentang Kode Etik Aparat Pengawasan

Intern Pemerintah

_________ No: PER/05/M.PAN/03/2008 tentang Standar Audit Aparat Pengawas

Intern Pemerintah

Perka BPK No 1 Tahun 2007 Tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara

_________ No 2 Tahun 2011 Tentang Kode Etik Badan Pemeriksa Keuangan

Pflugrath, Gary; Martinov-Bennie, Nonna dan Chen, Liang. 2007. The impact of

codes of ethics and experience on auditor judgments. Managerial Auditing

Journal Vol. 22 No. 6, 2007 pp. 566-589.

Podrug, Najla. 2011. The strategic role of managerial stewardship behaviour for

achieving corporate citizenship. Ekonomski Pregled, 62 (7-8) pp. 404-420

(2011)

Ringle, C.M., Wende, S., dan Will, S. 2005. SmartPLS 2.0 (M3) Beta, Hamburg

2005, http://www.smartpls.de.

Sar’i, Muhammad; Irsadsyah, Muhammad, & Djamil, Nasrullah. 2010. Analisis

Tingkat Pemahaman Mahasiswa Akuntansi Terhadap Konsep Dasar

Akuntansi (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi S1 UIN Suska Riau

yang Berasal Dari Latar Belakang Sekolah Menengah yang Berbeda). SNA

XIII Purwokerto.

Sekaran, Uma dan Bougie, Roger. 2013. Research Method for Business, A Skill

Building Approach. Sixth Edition. New York : John Wiley & Sons Inc

Sukriah, Ika; Akram dan Inapty, Biana Adha. 2009. Pengaruh Pengalaman Kerja,

Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas

Hasil Pemeriksaan. SNA XII. 4-6 November, Palembang.

Skinner, Douglas J., dan Srinivasan, Suraj. 2012. Audit Quality and Auditor

Reputation: Evidence from Japan. The Accounting Review. Vol. 87, No. 5,

2012, pp. 1737–1765

Snyder, Herbert & McKnight, Reed. 2004. Client Confidentiality and Fraud: Does

Sarbanes-Oxley Deal With the Issue? Business & Professional Ethics

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 121: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

103

Journal, Vol. 23, No. 1/2, Ethics in the Financial Services After Sarbanes-

Oxley (Spring/Summer 2004), pp. 245-257

Soeharjono, Harry Indradjit. 2011. Pengaruh Budaya Birokrasi “ewuh-pakewuh”

Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Intern. Jurnal Ilmu Administrasi

Vol. VIII No 3, Desember 2011, pp. 243-260.

Stewart, Jenny dan Subramaniam, Nava. 2010. Internal audit independence and

objectivity: emerging research opportunities. Managerial Auditing Journal

Vol. 25 No. 4, 2010 pp. 328-360

Terdakwa Korupsi Bendung Penggung Boyolali Segera Disidang, diakses 23

Agustus 2014, dari http://jateng.tribunnews.com/2013/07/21/terdakwa-

korupsi-bendung-penggung-boyolali-segera-disidang

Tersangka Korupsi Rehab Bendung Dijerat Pasal Berlapis, diakses 23 Agustus

2014, dari

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2014/08/07/21222

4/Tersangka-Korupsi-Rehab-Bendung-Dijerat-Pasal-Berlapis

The Auditing Practices Board (APB). 2011. Ethical Standard 1 (Revised). Integrity,

Objectivity And Independence (Revised December 2010, updated December

2011). Diakses 11 Juni 2014, dari https://frc.org.uk/Our-

Work/Publications/APB/ES-1-(Revised)-Integrity,-objectivity-and-

independ.pdf

The Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW). 1997.

Guide To Professional Ethics. Integrity, Objectivity and Independence.

Diakses 11 Juni 2014, dari

http://www.icaew.com/~/media/Files/Technical/Ethics/professional_ethics

/1-201-integrity-objectivity-and-independence.pdf

Tjun Tjun, Lauw; Marpaung, Elyzabet Indrawati dan Setiawan, Santi. 2012.

Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit.

Jurnal Akuntansi Vol.4 No.1 Mei 2012.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

United States Government Accountability Office (US GAO). 2011. Government

Auditing Standards, December 2011 Revision. Diakses 3 Feb 2014, dari

http://www.gao.gov/assets/590/587281.pdf

Wardoyo, Trimanto S.; Anthonius dan Silaban, Barnabas T. 2011. Pengaruh

Kompetensi Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit, (Survey

Terhadap Kantor Akuntan Publik di Jakarta Selatan). Penelitian pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 122: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

104

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha

Bandung 2011. Penelitian dipublikasikan.

Wayne State University Office Of Internal Audit. Code Of Ethics. Diakses 11 Juni

2014, dari http://internalaudit.wayne.edu/ethics-code.php

Wong, Ken Kwong-Kay. 2013. Partial Least Squares Structural Equation

Modelling (PLS-SEM) Techniques Using SmartPLS. Marketing Bulletin

2013, 24, Technical Note 1.

LAMPIRAN 1

Justifikasi kuesioner Sukriah, et al. (2009) untuk penyusunan kuesioner pilot

test variabel Laten Integritas

No

Perny

Kuesioner Sukriah, et al.

(2009)

Kuesioner Pilot Justifikasi

1 Auditor harus taat pada

peraturan-peraturan baik

Dalam pemeriksaan,

saya harus taat pada

Perubahan kata

“auditor” dengan “saya”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 123: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

105

No

Perny

Kuesioner Sukriah, et al.

(2009)

Kuesioner Pilot Justifikasi

ketika diawasi maupun

tidak diawasi.

peraturan-peraturan

bahkan ketika sedang

tidak diawasi.

karena penelitian ini

ingin mengetahui

persepsi diri responden,

bukan penilaian

responden terhadap

auditor.

2. Auditor harus bekerja

sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya, tidak

menambah maupun

mengurangi fakta yang ada.

Dihapus Substansi mirip dengan

pernyataan nomor 1

karena adanya ketaatan

pada peraturan akan

mengakibatkan auditor

bekerja sesuai dengan

keadaan sebenarnya.

3. Auditor tidak menerima

segala sesuatu dalam

bentuk apapun yang bukan

haknya.

Saya tidak menerima

segala sesuatu dalam

bentuk apapun yang

bukan haknya.

Perubahan kata

“auditor” dengan “saya”

karena penelitian ini

ingin mengetahui

persepsi diri responden,

bukan penilaian

responden terhadap

auditor.

4 Auditor tidak dapat

diintimidasi oleh orang lain

dan tidak tunduk karena

tekanan yang dilakukan

oleh orang lain guna

mempengaruhi sikap dan

pendapatnya.

Saya tidak dapat

diintimidasi oleh orang

lain dan tidak tunduk

karena tekanan yang

dilakukan oleh orang

lain guna

mempengaruhi sikap

dan pendapat saya.

Perubahan kata

“auditor” dengan “saya”

karena penelitian ini

ingin mengetahui

persepsi diri responden,

bukan penilaian

responden terhadap

auditor.

5 Auditor mengemukakan

hal-hal yang menurut

pertimbangan dan

keyakinannya perlu

dilakukan.

Dihapus Substansi mirip dengan

pernyataan nomor 4

apabila auditor tidak

dapat diintimidasi maka

dapat mengemukakan

hal-hal sesuai

pertimbangan dan

keyakinan.

6 Auditor harus memiliki

rasa percaya diri yang

besar dalam menghadapi

berbagai kesulitan.

Dihapus Substansi mirip dengan

pernyataan nomor 4

apabila auditor tidak

dapat diintimidasi maka

dapat mengemukakan

hal-hal sesuai

106

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 124: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

106

No

Perny

Kuesioner Sukriah, et al.

(2009)

Kuesioner Pilot Justifikasi

pertimbangan dan

keyakinan.

7 Auditor selalu menimbang

permasalahan berikut

akibat-akibatnya dengan

seksama.

Dihapus Substansi mirip dengan

pernyataan nomor 4

apabila auditor tidak

dapat diintimidasi maka

dapat mengemukakan

hal-hal sesuai

pertimbangan dan

keyakinan.

8 Auditor

mempertimbangkankan

kepentingan negara.

Dihapus Responden merupakan

APIP tingkat Daerah

9 Auditor tidak

mempertimbangkan

kepentingan

seseorang/sekelompok

orang atau unit organisasi

untuk membenarkan

perbuatan yang melanggar

ketentuan atau peraturan

perundang-undangan yang

ada.

Saya tidak

mempertimbangkan

kepentingan

seseorang/sekelompok

orang atau unit

organisasi untuk

membenarkan

perbuatan yang

melanggar ketentuan

atau peraturan

perundang-undangan

yang ada.

Perubahan kata

“auditor” dengan “saya”

karena penelitian ini

ingin mengetahui

persepsi diri responden,

bukan penilaian

responden terhadap

auditor.

10 Auditor tidak mengelak

atau menyalahkan orang

lain yang dapat

mengakibatkan kerugian

orang lain.

Saya tidak mengelak

atau menyalahkan

orang lain atas

pemeriksaan yang

telah/sedang dilakukan.

Perubahan kata

“auditor” dengan

“saya” karena

penelitian ini ingin

mengetahui persepsi

diri responden,

bukan penilaian

responden terhadap

auditor.

Perubahan kalimat

“yang dapat

menyebabkan

kerugian orang lain”

menjadi

“pemeriksaan yang

telah/sedang

dilakukan” supaya

pernyataan dapat

lebih berfokuskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 125: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

107

No

Perny

Kuesioner Sukriah, et al.

(2009)

Kuesioner Pilot Justifikasi

pada proses

pemeriksaan.

11 Auditor memiliki rasa

tanggung jawab bila hasil

pemeriksaannya masih

memerlukan perbaikan dan

penyempurnaan.

Saya memiliki rasa

tanggung jawab bila

hasil pemeriksaan saya

masih memerlukan

perbaikan dan

penyempurnaan.

Perubahan kata

“auditor” dengan “saya”

karena penelitian ini

ingin mengetahui

persepsi diri responden,

bukan penilaian

responden terhadap

auditor.

12 Auditor memotivasi diri

dengan menunjukkan

antusiasme yang konsisten

untuk selalu bekerja.

Dihapus Substansi mirip dengan

pernyataan nomor 1

karena adanya ketaatan

pada peraturan akan

mengakibatkan auditor

bekerja sesuai dengan

keadaan sebenarnya.

13 Auditor bersikap dan

bertingkah laku sesuai

dengan norma yang

berlaku.

Dihapus Substansi mirip dengan

pernyataan nomor 1

karena adanya ketaatan

pada peraturan akan

mengakibatkan auditor

bekerja sesuai dengan

keadaan sebenarnya.

14 Dalam menyusun

rekomendasi, auditor

harus berpegang teguh

kepada

ketentuan/peraturan yang

berlaku dengan tetap

mempertimbangkan agar

rekomendasi dapat

dilaksanakan.

Dihapus Substansi mirip dengan

pernyataan nomor 1

karena adanya ketaatan

pada peraturan akan

mengakibatkan auditor

bekerja sesuai dengan

keadaan sebenarnya.

Sumber : diolah oleh penulis (2014)

LAMPIRAN 2

Justifikasi kuesioner Sukriah, et al. (2009) untuk penyusunan kuesioner pilot

test variabel Laten Obyektivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 126: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

108

No

Perny

Kuesioner Sukriah, et al.

(2009)

Kuesioner Pilot Justifikasi

1 Auditor dapat bertindak

adil tanpa dipengaruhi

tekanan atau permintaan

pihak tertentu yang

berkepentingan atas hasil

pemeriksaan.

Saya dapat bertindak

adil tanpa dipengaruhi

tekanan atau

permintaan pihak

tertentu yang

berkepentingan atas

hasil pemeriksaan.

Perubahan kata

“auditor” dengan “saya”

karena penelitian ini

ingin mengetahui

persepsi diri responden,

bukan penilaian

responden terhadap

auditor.

2. Auditor menolak menerima

penugasan audit bila pada

saat bersamaan sedang

mempunyai hubungan

kerjasama dengan pihak

yang diperiksa.

Saya akan menolak

menerima penugasan

audit bila pada saat

bersamaan sedang

mempunyai hubungan

kerjasama dengan

pihak yang diperiksa.

Perubahan kata

“auditor” dengan “saya”

karena penelitian ini

ingin mengetahui

persepsi diri responden,

bukan penilaian

responden terhadap

auditor.

3. Auditor tidak boleh

memihak kepada siapapun

yang mempunyai

kepentingan atas hasil

pekerjaannya.

Dihapus Substansi mirip dengan

pernyataan nomor 1

dimana auditor dapat

bertindak adil.

4 Auditor harus dapat

diandalkan dan dipercaya.

Dalam melakukan

pemeriksaan, saya

dapat diandalkan dan

dipercaya.

Perubahan kata

“auditor” dengan “saya”

karena penelitian ini

ingin mengetahui

persepsi diri responden,

bukan penilaian

responden terhadap

auditor.

5 Auditor tidak dipengaruhi

oleh pandangan subyektif

pihak-pihak lain yang

berkepentingan, sehingga

dapat mengemukaan

pendapat menurut apa

adanya.

Saya tidak dipengaruhi

oleh pandangan

subyektif pihak-pihak

lain yang

berkepentingan,

sehingga dapat

mengemukakan

pendapat menurut apa

adanya.

Perubahan kata

“auditor” dengan “saya”

karena penelitian ini

ingin mengetahui

persepsi diri responden,

bukan penilaian

responden terhadap

auditor.

6 Dalam melaksanakan

tugas, auditor tidak

bermaksud untuk mencari-

cari kesalahan yang

dilakukan oleh obyek

pemeriksaan.

Saya tidak bermaksud

untuk mencari-cari

kesalahan yang

dilakukan oleh auditan.

Perubahan kata

“auditor” dengan

“saya” karena

penelitian ini ingin

mengetahui persepsi

diri responden,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 127: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

109

No

Perny

Kuesioner Sukriah, et al.

(2009)

Kuesioner Pilot Justifikasi

bukan penilaian

responden terhadap

auditor.

Perubahan kata

“obyek

pemeriksaan”

menjadi “auditan”

dimaksudkan agar

lebih familiar.

7 Auditor dapat

mempertahankan kriteria

dan kebijaksanaan-

kebijaksanaan yang resmi.

Dihapus Substansi mirip dengan

pernyataan nomor 5

apabila auditor tidak

dipengaruhi pandangan

subyektif pihak lain

yang memiliki

kepentingan maka APIP

dapat mempertahankan

kriteria dan

kebijaksanaan resmi.

8 Dalam melakukan

tindakan atau dalam

proses pengambilan

keputusan, auditor

menggunakan pikiran yang

logis.

Dihapus Substansi mirip dengan

pernyataan nomor 6

karena apabila APIP

tidak mencari kesalahan

maka akan

menggunakan pikiran

yang logis. Sumber : diolah oleh penulis (2014)

LAMPIRAN 3

Justifikasi kuesioner Sukriah, et al. (2009) untuk penyusunan kuesioner pilot

test variabel Laten Kompetensi

No

Perny

Kuesioner Sukriah, et al.

(2009)

Kuesioner Pilot Justifikasi

1 Auditor harus memiliki

rasa ingin tahu yang besar,

berpikiran luas dan

mampu menangani

ketidakpastian.

Saya memiliki rasa

ingin tahu yang besar,

berpikiran luas dan

mampu menangani

ketidakpastian.

Perubahan kata

“auditor” dengan “saya”

karena penelitian ini

ingin mengetahui

persepsi diri responden,

bukan penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 128: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

110

No

Perny

Kuesioner Sukriah, et al.

(2009)

Kuesioner Pilot Justifikasi

responden terhadap

auditor.

2. Auditor harus dapat

menerima bahwa tidak ada

solusi yang mudah, serta

menyadari bahwa beberapa

temuan dapat bersifat

subyektif.

Dihapus Substansi mirip dengan

pernyataan nomor

1dimana APIP harus

mampu menangani

ketidakpastian untuk

dapat menyadari

beberapa temuan dapat

bersifat subyektif.

3. Auditor harus mampu

bekerjasama dalam tim.

Saya mampu

bekerjasama dalam

tim.

Perubahan kata

“auditor” dengan “saya”

karena penelitian ini

ingin mengetahui

persepsi diri responden,

bukan penilaian

responden terhadap

auditor.

4 Auditor harus memiliki

kemampuan untuk

melakukan review analitis.

Saya memiliki

kemampuan untuk

melakukan review

analitis.

Perubahan kata

“auditor” dengan “saya”

karena penelitian ini

ingin mengetahui

persepsi diri responden,

bukan penilaian

responden terhadap

auditor.

5 Auditor harus memiliki

pengetahuan tentang teori

organisasi untuk

memahami organisasi.

Dihapus Penghapusan karena di

lapangan, APIP

memiliki latar belakang

ilmu yang berbeda-beda

dan adanya variasi

dalam pemeriksaan

(pemeriksaan

kasus/khusus non

keuangan) yang

dilakukan APIP.

6 Auditor harus memiliki

pengetahuan auditing dan

pengetahuan tentang sektor

publik.

Saya memiliki

pengetahuan tentang

audit sektor publik.

Perubahan kata

“auditor” dengan

“saya” karena

penelitian ini ingin

mengetahui persepsi

diri responden,

bukan penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 129: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

111

No

Perny

Kuesioner Sukriah, et al.

(2009)

Kuesioner Pilot Justifikasi

responden terhadap

auditor.

Perubahan kata

auditing dan sektor

publik menjadi “audit

sektor publik”

dimaksudkan untuk

memudahkan

pemahaman

responden

7 Auditor harus memiliki

pengetahuan tentang

akuntansi yang akan

membantu dalam mengolah

angka dan data.

Dihapus Penghapusan karena di

lapangan, APIP

memiliki latar belakang

ilmu yang berbeda-beda

dan adanya variasi

dalam pemeriksaan

(pemeriksaan

kasus/khusus non

keuangan) yang

dilakukan APIP.

8 Auditor harus memiliki

keahlian untuk melakukan

wawancara serta

kemampuan membaca

cepat.

Saya memiliki

keahlian untuk

melakukan

wawancara.

Perubahan kata

“auditor” dengan

“saya” karena

penelitian ini ingin

mengetahui persepsi

diri responden,

bukan penilaian

responden terhadap

auditor.

Penghapusan kata

“kemampuan

membaca cepat”

karena di lapangan,

auditor melakukan

pengujian substantif

yang tidak

membutuhkan

membaca cepat.

9 Auditor harus memahami

ilmu statistik dan

mempunyai keahlian

menggunakan komputer.

Saya familiar dengan

aplikasi-aplikasi

komputer yang

mendukung tugas-

tugas pemeriksaan.

Perubahan kata

“auditor” dengan

“saya” karena

penelitian ini ingin

mengetahui persepsi

diri responden,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 130: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

112

No

Perny

Kuesioner Sukriah, et al.

(2009)

Kuesioner Pilot Justifikasi

bukan penilaian

responden terhadap

auditor.

Penghapusan kata

“ilmu statistik”

karena di lapangan,

APIP memiliki latar

belakang ilmu yang

berbeda-beda

Penambahan kata

“tugas-tugas

pemeriksaan”

dimaksudkan untuk

memudahkan

pemahaman

responden.

10 Auditor memiliki

kemampuan untuk

menulis dan

mempresentasikan laporan

dengan baik.

Dihapus Substansi mirip dengan

pernyataan nomor 9

karena dalam realitas di

lapangan, penulisan dan

presentasi laporan

dilakukan menggunakan

komputer.

Sumber : diolah oleh penulis (2014)

LAMPIRAN 4

Justifikasi kuesioner Sukriah, et al. (2009) untuk penyusunan kuesioner pilot

test variabel Laten Kualitas Audit

No

Perny

Kuesioner Sukriah, et al.

(2009)

Kuesioner Pilot Justifikasi

1 Saat menerima

penugasan, auditor

menetapkan

sasaran, ruang lingkup,

metodelogi pemeriksaan.

Saat menerima

penugasan, saya

menetapkan sasaran,

ruang lingkup,

metodelogi

pemeriksaan.

Perubahan kata “auditor”

dengan “saya” karena

penelitian ini ingin

mengetahui persepsi diri

responden, bukan

penilaian responden

terhadap auditor.

2. Dalam semua pekerjaan

saya harus direview

Dalam semua

pekerjaan saya harus

direview oleh atasan

secara berjenjang

Sama

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 131: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

113

oleh atasan secara

berjenjang sebelum

laporan

hasil pemeriksaan dibuat.

sebelum laporan hasil

pemeriksaan dibuat.

3. Proses pengumpulan dan

pengujian bukti harus

dilakukan dengan

maksimal untuk

mendukung

kesimpulan, temuan audit

serta rekomendasi

yang terkait.

Saya menjalankan

proses pengumpulan

dan pengujian bukti

secara maksimal untuk

mendukung

kesimpulan, temuan

audit serta

rekomendasi yang

terkait.

Penambahan kata “saya

menjalankan”

dimaksudkan untuk

mengarahkan persepsi

responden dalam

melakukan tahapan-

tahapan pemeriksaan

sesuai dengan

Permenpan No.

PER/05/M.PAN/03/2008

4 Auditor menatausahakan

dokumen audit dalam

bentuk kertas kerja audit

dan disimpan dengan

baik agar dapat secara

efektif diambil, dirujuk

dan dianalisis.

Dihapus Substansi mirip dengan

pernyataan nomor 3

dimana APIP dalam

menjalankan proses

pengumpulan bukti

termasuk

menatausahakan dalam

bentuk kertas kerja audit.

5 Dalam melaksanakan

pemeriksaan, auditor harus

mematuhi kode etik yang

ditetapkan.

Dihapus Substansi mirip dengan

pernyataan nomor 1

untuk variabel Integritas

dimana APIP harus taat

pada peraturan-peraturan

bahkan ketika sedang

tidak diawasi.

6 Laporan hasil pemeriksaan

memuat temuan dan

simpulan hasil

pemeriksaan secara

obyektif,

serta rekomendasi yang

konstruktif.

Laporan hasil

pemeriksaan yang

berkualitas memuat

temuan dan simpulan

hasil pemeriksaan

secara obyektif, serta

rekomendasi yang

konstruktif.

Penambahan kata “yang

berkualitas”

dimaksudkan untuk

mengarahkan persepsi

responden dalam

penyusunan laporan hasil

pemeriksaan yang

berkualitas.

7 Laporan mengungkapkan

hal-hal yang

merupakan masalah yang

belum dapat

diselesaikan sampai

berakhirnya pemeriksaan.

Dihapus Substansi mirip dengan

pernyataan nomor 6 yaitu

termasuk unsur laporan

yang berkualitas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 132: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

114

8 Laporan harus dapat

mengemukakan

pengakuan

atas suatu prestasi

keberhasilan atau suatu

tindakan perbaikan yang

telah dilaksanakan

obyek pemeriksaan.

Dihapus Substansi mirip dengan

pernyataan nomor 6 yaitu

termasuk unsur laporan

yang berkualitas.

9 Laporan harus

mengemukakan

penjelasan atau

tanggapan pejabat/pihak

obyek pemeriksaan

tentang hasil pemeriksaan.

Laporan harus

mengemukakan

penjelasan atau

tanggapan

pejabat/pihak obyek

pemeriksaan tentang

hasil pemeriksaan.

Sama

10 Laporan yang dihasilkan

harus akurat, lengkap,

obyektif, meyakinkan,

jelas, ringkas, serta tepat

waktu agar informasi yang

diberikan bermanfaat

secara maksimal.

Saya membuat laporan

yang akurat, lengkap,

obyektif, meyakinkan,

jelas, ringkas, serta

tepat waktu agar

informasi yang

diberikan bermanfaat

secara maksimal.

Penambahan kata “saya

menjalankan”

dimaksudkan untuk

mengarahkan persepsi

responden dalam

melakukan menyusun

laporan karena fakta di

lapangan banyak terjadi

laporan hasil

pemeriksaan yang tidak

tepat waktu.

Sumber : diolah oleh penulis (2014)

LAMPIRAN 5

Penyusunan kuesioner Final penelitian berdasarkan feedback hasil pilot tes

No

Pernyt

Kuesioner Pilot Feedback Kuesioner final

Informasi identitas

responden dengan

pengisian nama responden.

Responden penelitian

umumnya

anonym/tidak mau

diketahi namanya

Informasi identitas

responden tanpa

mengisi nama

responden.

Variabel : Integritas

2 Saya tidak menerima

segala sesuatu dalam

bentuk apapun yang bukan

haknya.

Penggunaan kata

“haknya” membuat

responden tidak

mampu menangkap

maksud pernyataan.

Saya tidak menerima

segala sesuatu dalam

bentuk apapun yang

bukan merupakan hak

milik saya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 133: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

115

No

Pernyt

Kuesioner Pilot Feedback Kuesioner final

5 Saya tidak mengelak atau

menyalahkan orang lain

atas pemeriksaan yang

telah/sedang dilakukan.

Kurang jelas, karena

responden tidak

mampu memahami

pernyataan.

Responden

memberikan usul

untuk menambahkan

pernyataan negatif.

Apabila mendapatkan

keluhan/komplain, saya mengelak atau

menyalahkan orang lain

atas pemeriksaan yang

telah selesai/sedang

dilakukan.

Variabel : Obyektivitas

4 Saya tidak dipengaruhi

oleh pandangan subyektif

pihak-pihak lain yang

berkepentingan, sehingga

dapat mengemukakan

pendapat menurut apa

adanya.

Kurang jelas, karena

responden tidak

mampu memahami

pernyataan.

Responden

memberikan usul

untuk menambahkan

pernyataan negatif.

Saya sulit

mengemukakan pendapat karena

dipengaruhi oleh pihak-

pihak lain yang

berkepentingan.

Variabel : Kerahasiaan

3 Saya wajib

mengungkapkan informasi

rahasa tentang auditee

apabila ada keharusan dari

peraturan perundang-

undangan.

Typo error kata

“rahasa” seharusnya

“rahasia”

Saya wajib

mengungkapkan

informasi rahasia

tentang auditee apabila

ada keharusan dari

peraturan perundang-

undangan.

5 Saya tidak pernah berbagi

informasi rahasia kepada

keluarga saya.

Responden

memberikan usul untuk

menambahkan

pernyataan negatif

Keluarga saya banyak

mengetahui informasi

rahasia dalam

pemeriksaan yang saya

lakukan.

Variabel : Kompetensi

2 Saya mampu bekerjasama

dalam tim.

Usul dari Ketua tim

untuk merubah

susunan kalimat

sehingga dapat mampu

dipahami dengan baik.

Dalam sebuah tim, saya

mampu bekerjasama

dengan baik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 134: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

116

No

Pernyt

Kuesioner Pilot Feedback Kuesioner final

3 Saya memiliki

kemampuan untuk

melakukan review analitis.

Usul dari Ketua tim

dan Pengendali Teknis

untuk menggunakan

kata review dan

analisis karena lebih

mudah dipahami

responden.

Saya memiliki

kemampuan untuk

melakukan review dan

analisis.

4 Saya memiliki

pengetahuan tentang audit

sektor publik.

Usul dari Ketua tim

untuk menambahkan

kata “sektor publik”

dan perubahan susunan

kalimat untuk

memudahkan

pemahaman

responden.

Pengetahuan tentang

sektor publik dan audit

sektor publik

bermanfaat bagi saya.

5 Saya familiar dengan

aplikasi-aplikasi komputer

yang mendukung tugas-

tugas pemeriksaan.

Responden

memberikan usul

untuk menambahkan

pernyataan negatif.

Penambahan kata

“pelaporan” untuk

membangun persepsi

responden mengenai

kewajiban

pembuatan laporan

juga merupakan

tugas APIP.

Saya tidak familiar

dengan aplikasi

komputer yang

mendukung

pemeriksaan dan

pelaporan.

Variabel : Kualitas Audit

1 Saat menerima

penugasan, saya

menetapkan sasaran, ruang

lingkup, metodelogi

pemeriksaan.

Typo error kata

“metodelogi”

seharusnya

“metodologi”

Saat menerima

penugasan, saya

menetapkan sasaran,

ruang lingkup,

metodologi

pemeriksaan.

2 Dalam semua pekerjaan

saya harus direview oleh

atasan secara berjenjang

sebelum laporan hasil

pemeriksaan dibuat.

Responden

memberikan usul untuk

menambahkan

pernyataan negatif.

Saya tidak setuju

pekerjaan saya direview

oleh atasan secara

berjenjang sebelum

laporan hasil

pemeriksaan dibuat.

Sumber : diolah oleh penulis (2014)

LAMPIRAN 6

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 135: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

117

Daftar Variabel laten dan Variabel Indikator

No Variabel

laten Variabel manifest/Indikator Kode Sumber Ket

1 Obyektivitas Bertindak adil tanpa tekanan O1 Sukriah, et

al. (2009)

dengan

penyesuaian

Variabel

eksogen;

indikator

formatif

Menolak penugasan apabila ada

hubungan

O2

Dapat diandalkan dan dipercaya O3

Sulit mengungkapkan pendapat O4

Tidak mencari kesalahan O5

2 Integritas Taat aturan I6 Sukriah, et

al. (2009)

dengan

penyesuaian

Variabel

eksogen;

indikator

formatif

Tidak menerima yang bukan hak I7

Tidak dapat diintimidasi dan ditekan I8

Tidak mempertimbangkan

kepentingan tertentu

I9

Menyalahkan orang lain I10 Bertanggung jawab terhadap hasil

pemeriksaan

I11

3 Kerahasiaan Menghargai kepemilikan informasi KR12 Permenpan

PER/04/M.P

AN/03/2008,

BPKP (2008)

Variabel

eksogen;

indikator

formatif

Tidak memanfaatkan informasi KR13 Wajib mengungkapkan informasi

sesuai peraturan

KR14

Tidak berbagi informasi KR15 Keluarga banyak mengetahui

informasi

KR16

4 Kompetensi Ingin tahu, berpikiran luas, mampu

menangani ketidakpastian

KP17 Sukriah, et

al. (2009)

dengan

penyesuaian

Variabel

eksogen;

indikator

formatif Mampu bekerjasama KP18 Kemampuan reviu dan analisis KP19 Pengetahuan dan audit sektor publik KP20 Keahlian wawancara KP21 Tidak familiar dengan komputer KP22

5 Kualitas

Audit

Menetapkan sasaran, ruang lingkup

& metodologi pemeriksaan

KA23 Sukriah, et

al. (2009)

dengan

penyesuaian

Variabel

endogen;

indikator

reflektif Tidak setuju adanya reviu berjenjang KA24 Menjalankan proses pengumpulan

dan pengujian bukti

KA25

Laporan memuat temuan secara

obyektif dan rekomendasi

KA26

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 136: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

118

Laporan akurat, lengkap, tepat waktu KA27 Laporan mengemukakan tanggapan

obyek pemeriksaan

KA28

Sumber : diolah dari penelitian oleh penulis (2014)

LAMPIRAN 7

Hasil Uji Validitas pilot test konstruk Integritas

Correlations

Integritas Auditor 1

Integritas Auditor 2

Integritas Auditor 3

Integritas Auditor 4

Integritas Auditor 5

Integritas Auditor 6

Total skor integritas

Integritas Auditor 1

Pearson Correlation

1 ,444* ,176 ,302 ,332 ,218 ,555*

Sig. (1-tailed) ,048 ,265 ,137 ,113 ,217 ,016

N 15 15 15 15 15 15 15 Integritas Auditor 2

Pearson Correlation

,444*

1 ,396 ,302 ,569* ,218 ,673**

Sig. (1-tailed) ,048 ,072 ,137 ,013 ,217 ,003 N 15 15 15 15 15 15 15

Integritas Auditor 3

Pearson Correlation

,176 ,396 1 ,518* ,664** ,375 ,758**

Sig. (1-tailed) ,265 ,072 ,024 ,003 ,084 ,001 N 15 15 15 15 15 15 15

Integritas Auditor 4

Pearson Correlation

,302 ,302 ,518* 1 ,601** ,642** ,791**

Sig. (1-tailed) ,137 ,137 ,024 ,009 ,005 ,000 N 15 15 15 15 15 15 15

Integritas Auditor 5

Pearson Correlation

,332 ,569* ,664** ,601** 1 ,357 ,838**

Sig. (1-tailed) ,113 ,013 ,003 ,009 ,096 ,000 N 15 15 15 15 15 15 15

Integritas Auditor 6

Pearson Correlation

,218 ,218 ,375 ,642** ,357 1 ,650**

Sig. (1-tailed) ,217 ,217 ,084 ,005 ,096 ,004 N 15 15 15 15 15 15 15

Total skor integritas

Pearson Correlation

,555* ,673** ,758** ,791** ,838** ,650** 1

Sig. (1-tailed) ,016 ,003 ,001 ,000 ,000 ,004

N 15 15 15 15 15 15 15

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Sumber : Output SPSS (2014)

Hasil Uji Validitas pilot test Konstruk Obyektivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 137: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

119

Correlations

Obyektivitas

Auditor 1 Obyektivitas

Auditor 2 Obyektivitas

Auditor 3 Obyektivitas

Auditor 4 Obyektivitas

Auditor 5 Total skor

obyektivitas

Obyektivitas Auditor 1

Pearson Correlation

1 ,575* ,477* ,456* ,463* ,760**

Sig. (1-tailed) ,012 ,036 ,044 ,041 ,001

N 15 15 15 15 15 15 Obyektivitas Auditor 2

Pearson Correlation

,575* 1 ,452* ,610** ,701** ,899**

Sig. (1-tailed) ,012 ,045 ,008 ,002 ,000 N 15 15 15 15 15 15

Obyektivitas Auditor 3

Pearson Correlation

,477* ,452* 1 ,368 ,000 ,636**

Sig. (1-tailed) ,036 ,045 ,089 ,500 ,005 N 15 15 15 15 15 15

Obyektivitas Auditor 4

Pearson Correlation

,456* ,610** ,368 1 ,497* ,780**

Sig. (1-tailed) ,044 ,008 ,089 ,030 ,000 N 15 15 15 15 15 15

Obyektivitas Auditor 5

Pearson Correlation

,463* ,701** ,000 ,497* 1 ,686**

Sig. (1-tailed) ,041 ,002 ,500 ,030 ,002 N 15 15 15 15 15 15

Total skor obyektivitas

Pearson Correlation

,760** ,899** ,636** ,780** ,686** 1

Sig. (1-tailed) ,001 ,000 ,005 ,000 ,002

N 15 15 15 15 15 15

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Sumber : Output SPSS (2014)

Hasil uji validitas pilot test konstruk Kerahasiaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 138: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

120

Correlations

Kerahasiaan

Auditor 1 Kerahasiaan

Auditor 3 Kerahasiaan

Auditor 3 Kerahasiaan

Auditor 4 Kerahasiaan

Auditor 5 Total skor

kerahasiaan

Kerahasiaan Auditor 1

Pearson Correlation

1 ,489* ,433 ,468* ,305 ,716**

Sig. (1-tailed) ,032 ,053 ,039 ,134 ,001

N 15 15 15 15 15 15 Kerahasiaan Auditor 3

Pearson Correlation

,489* 1 ,555* ,486* ,440 ,861**

Sig. (1-tailed) ,032 ,016 ,033 ,050 ,000 N 15 15 15 15 15 15

Kerahasiaan Auditor 3

Pearson Correlation

,433 ,555* 1 ,177 ,159 ,637**

Sig. (1-tailed) ,053 ,016 ,264 ,286 ,005 N 15 15 15 15 15 15

Kerahasiaan Auditor 4

Pearson Correlation

,468* ,486* ,177 1 ,164 ,675**

Sig. (1-tailed) ,039 ,033 ,264 ,279 ,003 N 15 15 15 15 15 15

Kerahasiaan Auditor 5

Pearson Correlation

,305 ,440 ,159 ,164 1 ,613**

Sig. (1-tailed) ,134 ,050 ,286 ,279 ,008 N 15 15 15 15 15 15

Total skor kerahasiaan

Pearson Correlation

,716** ,861** ,637** ,675** ,613** 1

Sig. (1-tailed) ,001 ,000 ,005 ,003 ,008

N 15 15 15 15 15 15

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Sumber : Output SPSS (2014)

Hasil Uji Validitas pilot test Konstruk Kompetensi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 139: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

121

Correlations

Kompetensi

Auditor 1 Kompetensi

Auditor 2 Kompetensi

Auditor 3 Kompetensi

Auditor 4 Kompetensi

Auditor 5 Kompetensi

Auditor 6 Total skor

kompetensi

Kompetensi Auditor 1

Pearson Correlation

1 ,164 ,164 ,534* ,213 ,122 ,532*

Sig. (1-tailed) ,279 ,279 ,020 ,223 ,332 ,021

N 15 15 15 15 15 15 15 Kompetensi Auditor 2

Pearson Correlation

,164 1 ,757** ,276 ,456* ,141 ,706**

Sig. (1-tailed) ,279 ,001 ,160 ,044 ,309 ,002 N 15 15 15 15 15 15 15

Kompetensi Auditor 3

Pearson Correlation

,164 ,757** 1 ,351 ,508* -,040 ,675**

Sig. (1-tailed) ,279 ,001 ,100 ,027 ,443 ,003 N 15 15 15 15 15 15 15

Kompetensi Auditor 4

Pearson Correlation

,534* ,276 ,351 1 ,699** ,205 ,765**

Sig. (1-tailed) ,020 ,160 ,100 ,002 ,232 ,000 N 15 15 15 15 15 15 15

Kompetensi Auditor 5

Pearson Correlation

,213 ,456* ,508* ,699** 1 ,143 ,739**

Sig. (1-tailed) ,223 ,044 ,027 ,002 ,305 ,001 N 15 15 15 15 15 15 15

Kompetensi Auditor 6

Pearson Correlation

,122 ,141 -,040 ,205 ,143 1 ,486*

Sig. (1-tailed) ,332 ,309 ,443 ,232 ,305 ,033 N 15 15 15 15 15 15 15

Total skor kompetensi

Pearson Correlation

,532* ,706** ,675** ,765** ,739** ,486* 1

Sig. (1-tailed) ,021 ,002 ,003 ,000 ,001 ,033

N 15 15 15 15 15 15 15

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Sumber : Output SPSS (2014)

Hasil Uji Validitas pilot test Konstruk Kualitas Audit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 140: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

122

Correlations

Kualitas Audit 1

Kualitas Audit 2

Kualitas Audit 3

Kualitas Audit 4

Kualitas Audit 5

Kualitas Audit 6

Total skor kualitas audit

Kualitas Audit 1

Pearson Correlation 1 ,345 ,302 ,261 ,564* ,050 ,572*

Sig. (1-tailed) ,104 ,137 ,174 ,014 ,429 ,013

N 15 15 15 15 15 15 15 Kualitas Audit 2

Pearson Correlation ,345 1 ,600** ,472* ,175 ,600** ,678** Sig. (1-tailed) ,104 ,009 ,038 ,266 ,009 ,003 N 15 15 15 15 15 15 15

Kualitas Audit 3

Pearson Correlation ,302 ,600** 1 ,866** ,535* ,722** ,863** Sig. (1-tailed) ,137 ,009 ,000 ,020 ,001 ,000 N 15 15 15 15 15 15 15

Kualitas Audit 4

Pearson Correlation ,261 ,472* ,866** 1 ,694** ,866** ,896** Sig. (1-tailed) ,174 ,038 ,000 ,002 ,000 ,000 N 15 15 15 15 15 15 15

Kualitas Audit 5

Pearson Correlation ,564* ,175 ,535* ,694** 1 ,535* ,784** Sig. (1-tailed) ,014 ,266 ,020 ,002 ,020 ,000 N 15 15 15 15 15 15 15

Kualitas Audit 6

Pearson Correlation ,050 ,600** ,722** ,866** ,535* 1 ,805** Sig. (1-tailed) ,429 ,009 ,001 ,000 ,020 ,000 N 15 15 15 15 15 15 15

Total skor kualitas audit

Pearson Correlation ,572* ,678** ,863** ,896** ,784** ,805** 1

Sig. (1-tailed) ,013 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000

N 15 15 15 15 15 15 15

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Sumber : Output SPSS (2014)

LAMPIRAN 8

Hasil uji reliabilitas pilot test konstruk Integritas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

,808 ,805 6

Sumber : Output SPSS (2014)

Hasil uji reliabilitas pilot test konstruk Obyektivitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

,803 ,810 5

Sumber : output SPSS (2014)

Hasil uji reliabilitas pilot test konstruk Kerahasiaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 141: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

123

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

,725 ,744 5

Sumber : Output SPSS (2014)

Hasil uji reliabilitas pilot test konstruk Kompetensi

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

,699 ,732 6

Sumber : Output SPSS (2014)

Hasil uji reliabilitas pilot test konstruk Kualitas Audit

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

,853 ,860 6

Sumber : Ouput SPSS (2014)

LAMPIRAN 9

Hasil Uji Validitas Konstruk Integritas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 142: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

124

Correlations

Integritas Auditor 1

Integritas Auditor 2

Integritas Auditor 3

Integritas Auditor 4

Integritas Auditor 5

Integritas Auditor 6

Total skor integritas

Integritas Auditor 1

Pearson Correlation

1 ,481** ,523** ,469** ,309** ,483** ,727**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 140 140 140 140 140 140 140

Integritas Auditor 2

Pearson Correlation

,481** 1 ,542** ,461** ,343** ,434** ,741**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 140 140 140 140 140 140 140

Integritas Auditor 3

Pearson Correlation

,523** ,542** 1 ,601** ,424** ,509** ,828**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 140 140 140 140 140 140 140

Integritas Auditor 4

Pearson Correlation

,469** ,461** ,601** 1 ,365** ,439** ,768**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 140 140 140 140 140 140 140

Integritas Auditor 5

Pearson Correlation

,309** ,343** ,424** ,365** 1 ,307** ,631**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 140 140 140 140 140 140 140

Integritas Auditor 6

Pearson Correlation

,483** ,434** ,509** ,439** ,307** 1 ,706**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 140 140 140 140 140 140 140

Total skor integritas

Pearson Correlation

,727** ,741** ,828** ,768** ,631** ,706** 1

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 140 140 140 140 140 140 140

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Sumber : output SPSS (2015)

Hasil Uji Validitas Konstruk Obyektivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 143: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

125

Correlations

Obyektivitas

Auditor 1 Obyektivitas

Auditor 2 Obyektivitas

Auditor 3 Obyektivitas

Auditor 4 Obyektivitas

Auditor 5 Total skor

obyektivitas

Obyektivitas Auditor 1

Pearson Correlation

1 ,370** ,454** ,476** ,379** ,747**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 140 140 140 140 140 140 Obyektivitas Auditor 2

Pearson Correlation

,370** 1 ,258** ,378** ,411** ,689**

Sig. (1-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 N 140 140 140 140 140 140

Obyektivitas Auditor 3

Pearson Correlation

,454** ,258** 1 ,321** ,325** ,668**

Sig. (1-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 N 140 140 140 140 140 140

Obyektivitas Auditor 4

Pearson Correlation

,476** ,378** ,321** 1 ,322** ,741**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 140 140 140 140 140 140

Obyektivitas Auditor 5

Pearson Correlation

,379** ,411** ,325** ,322** 1 ,671**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 140 140 140 140 140 140

Total skor obyektivitas

Pearson Correlation

,747** ,689** ,668** ,741** ,671** 1

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 140 140 140 140 140 140

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Sumber: output SPSS (2015)

Hasil Uji Validitas Konstruk Kerahasiaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 144: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

126

Correlations

Kerahasiaan

Auditor 1 Kerahasiaan

Auditor 2 Kerahasiaan

Auditor 3 Kerahasiaan

Auditor 4 Kerahasiaan

Auditor 5 Total skor

kerahasiaan

Kerahasiaan Auditor 1

Pearson Correlation

1 ,488** ,278** ,250** ,305** ,646**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,001 ,000 ,000

N 140 140 140 140 140 140 Kerahasiaan Auditor 2

Pearson Correlation

,488** 1 ,361** ,235** ,394** ,698**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,003 ,000 ,000 N 140 140 140 140 140 140

Kerahasiaan Auditor 3

Pearson Correlation

,278** ,361** 1 ,161* ,371** ,638**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,029 ,000 ,000 N 140 140 140 140 140 140

Kerahasiaan Auditor 4

Pearson Correlation

,250** ,235** ,161* 1 ,356** ,635**

Sig. (1-tailed) ,001 ,003 ,029 ,000 ,000 N 140 140 140 140 140 140

Kerahasiaan Auditor 5

Pearson Correlation

,305** ,394** ,371** ,356** 1 ,748**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 140 140 140 140 140 140

Total skor kerahasiaan

Pearson Correlation

,646** ,698** ,638** ,635** ,748** 1

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 140 140 140 140 140 140

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

Sumber : output SPSS (2015)

Hasil Uji Validitas Konstruk Kompetensi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 145: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

127

Correlations

Kompetensi

Auditor 1 Kompetensi

Auditor 2 Kompetensi

Auditor 3 Kompetensi

Auditor 4 Kompetensi

Auditor 5 Kompetensi

Auditor 6 Total skor

kompetensi

Kompetensi Auditor 1

Pearson Correlation

1 ,621** ,573** ,329** ,557** ,274** ,775**

Sig. (1-tailed)

,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000

N 140 140 140 140 140 140 140 Kompetensi Auditor 2

Pearson Correlation

,621** 1 ,564** ,473** ,650** ,289** ,803**

Sig. (1-tailed)

,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 140 140 140 140 140 140 140 Kompetensi Auditor 3

Pearson Correlation

,573** ,564** 1 ,404** ,614** ,122 ,734**

Sig. (1-tailed)

,000 ,000 ,000 ,000 ,076 ,000

N 140 140 140 140 140 140 140 Kompetensi Auditor 4

Pearson Correlation

,329** ,473** ,404** 1 ,500** ,265** ,655**

Sig. (1-tailed)

,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000

N 140 140 140 140 140 140 140 Kompetensi Auditor 5

Pearson Correlation

,557** ,650** ,614** ,500** 1 ,177* ,774**

Sig. (1-tailed)

,000 ,000 ,000 ,000 ,018 ,000

N 140 140 140 140 140 140 140 Kompetensi Auditor 6

Pearson Correlation

,274** ,289** ,122 ,265** ,177* 1 ,572**

Sig. (1-tailed)

,001 ,000 ,076 ,001 ,018 ,000

N 140 140 140 140 140 140 140 Total skor kompetensi

Pearson Correlation

,775** ,803** ,734** ,655** ,774** ,572** 1

Sig. (1-tailed)

,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 140 140 140 140 140 140 140

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

Sumber : output SPSS (2015)

Hasil Uji Validitas Konstruk Kualitas Audit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 146: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

128

Correlations

Kualitas Audit 1

Kualitas Audit 2

Kualitas Audit 3

Kualitas Audit 4

Kualitas Audit 5

Kualitas Audit 6

Total skor kualitas

audit

Kualitas Audit 1

Pearson Correlation

1 ,185* ,424** ,475** ,441** ,503** ,679**

Sig. (1-tailed) ,014 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 140 140 140 140 140 140 140 Kualitas Audit 2

Pearson Correlation

,185* 1 ,364** ,314** ,301** ,418** ,635**

Sig. (1-tailed) ,014 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 140 140 140 140 140 140 140

Kualitas Audit 3

Pearson Correlation

,424** ,364** 1 ,472** ,394** ,545** ,716**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 140 140 140 140 140 140 140

Kualitas Audit 4

Pearson Correlation

,475** ,314** ,472** 1 ,515** ,693** ,770**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 140 140 140 140 140 140 140

Kualitas Audit 5

Pearson Correlation

,441** ,301** ,394** ,515** 1 ,709** ,745**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 140 140 140 140 140 140 140

Kualitas Audit 6

Pearson Correlation

,503** ,418** ,545** ,693** ,709** 1 ,862**

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 140 140 140 140 140 140 140

Total skor kualitas audit

Pearson Correlation

,679** ,635** ,716** ,770** ,745** ,862** 1

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 140 140 140 140 140 140 140

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Sumber : output SPSS (2015)

LAMPIRAN 10

Hasil Uji Reliabilitas Konstruk Integritas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

,828 ,829 6

Sumber : output SPSS (2015)

Hasil Uji Reliabilitas Konstruk Obyektivitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

,740 ,745 5

Sumber : output SPSS (2015)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 147: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

129

Hasil Uji Reliabilitas Konstruk Kerahasiaan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

,690 ,702 5

Sumber : output SPSS (2015)

Hasil Uji Reliabilitas Konstruk Kompetensi

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

,785 ,817 6

Sumber : output SPSS (2015)

Hasil Uji Reliabilitas Konstruk Kualitas Audit

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

,814 ,831 6

Sumber : output SPSS (2015)

LAMPIRAN 11

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 148: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

130

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

Rata total integritas ,208 140 ,000 ,903 140 ,000 Rata total obyektivitas ,198 140 ,000 ,948 140 ,000 Rata total kerahasiaan ,161 140 ,000 ,958 140 ,000 Rata total kompetensi ,210 140 ,000 ,936 140 ,000 Rata total kualitas audit ,251 140 ,000 ,870 140 ,000

a. Lilliefors Significance Correction

Sumber : Output SPSS (2015)

LAMPIRAN 12

Hasil Uji Normalitas berdasarkan Skewness dan Kurtosis Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic

Std. Error

Rata total integritas

140 3,50 5,00 4,2881 ,42496 ,301 ,205 -1,135 ,407

Rata total obyektivitas

140 3,20 5,00 4,0871 ,41289 ,424 ,205 -,095 ,407

Rata total kerahasiaan

140 3,40 5,00 4,1500 ,37866 ,276 ,205 -,470 ,407

Rata total kompetensi

140 2,83 5,00 4,0107 ,42136 ,439 ,205 ,633 ,407

Rata total kualitas audit

140 3,50 5,00 4,2167 ,39617 ,755 ,205 -,533 ,407

Valid N (listwise)

140

Sumber : output SPSS (2015)

LAMPIRAN 13

Hasil uji multikolinieritas konstruk Integritas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 149: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

131

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1,132 ,387 2,928 ,004

Integritas Auditor 1

-,048 ,088 -,047 -,545 ,587 ,614 1,629

Integritas Auditor 2

,107 ,078 ,119 1,371 ,173 ,621 1,610

Integritas Auditor 3

,199 ,081 ,243 2,458 ,015 ,477 2,095

Integritas Auditor 4

,090 ,075 ,107 1,197 ,233 ,578 1,730

Integritas Auditor 5

,096 ,068 ,109 1,419 ,158 ,784 1,275

Integritas Auditor 6

,267 ,085 ,266 3,144 ,002 ,650 1,539

a. Dependent Variable: Obyektivitas Auditor 1

Sumber : output SPSS (2015)

Hasil uji multikolinieritas konstruk Obyektivitas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2,165 ,412 5,260 ,000

Obyektivitas Auditor 1

,224 ,095 ,227 2,353 ,020 ,632 1,581

Obyektivitas Auditor 2

,037 ,077 ,042 ,477 ,634 ,744 1,344

Obyektivitas Auditor 3

,048 ,077 ,056 ,632 ,528 ,757 1,321

Obyektivitas Auditor 4

-,052 ,067 -,070 -,768 ,444 ,711 1,405

Obyektivitas Auditor 5

,297 ,087 ,302 3,401 ,001 ,746 1,341

a. Dependent Variable: Integritas Auditor 1

Sumber : output SPSS (2015)

Hasil uji multikolinieritas konstruk Kerahasiaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 150: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

132

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Tolerance VIF

1 (Constant) 1,774 ,434 4,089 ,000

Kerahasiaan Auditor 1

,196 ,093 ,180 2,095 ,038 ,729 1,372

Kerahasiaan Auditor 2

,195 ,096 ,183 2,038 ,044 ,667 1,499

Kerahasiaan Auditor 3

-,056 ,076 -,061 -,739 ,461 ,801 1,248

Kerahasiaan Auditor 4

,084 ,063 ,107 1,341 ,182 ,849 1,177

Kerahasiaan Auditor 5

,231 ,069 ,288 3,331 ,001 ,718 1,393

a. Dependent Variable: Integritas Auditor 1

Sumber : output SPSS (2015)

Hasil uji multikolinieritas konstruk Kompetensi Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1,591 ,398 3,997 ,000

Kompetensi Auditor 1

,112 ,086 ,136 1,307 ,194 ,515 1,941

Kompetensi Auditor 2

,215 ,121 ,199 1,772 ,079 ,442 2,263

Kompetensi Auditor 3

,026 ,091 ,030 ,286 ,775 ,522 1,917

Kompetensi Auditor 4

,103 ,096 ,097 1,074 ,285 ,683 1,464

Kompetensi Auditor 5

,099 ,110 ,100 ,900 ,370 ,449 2,229

Kompetensi Auditor 6

,078 ,050 ,125 1,554 ,123 ,864 1,157

a. Dependent Variable: Obyektivitas Auditor 1

Sumber : output SPSS (2015)

LAMPIRAN 14

Hasil uji multikolinieritas Full Model Struktural

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 151: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

133

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -1,303E-5 ,044 ,000 1,000

Integritas ,314 ,070 ,314 4,495 ,000 ,394 2,535

Obyektivitas ,078 ,076 ,078 1,026 ,307 ,332 3,016

Kerahasiaan ,290 ,075 ,290 3,849 ,000 ,340 2,944

Kompetensi ,307 ,064 ,307 4,769 ,000 ,463 2,159

a. Dependent Variable: kualitas_audit

Sumber : output SPSS (2015)

LAMPIRAN 15

Kuesioner Penelitian

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Adi Juniarso

NIM : S431308023

NIP : 19810611 200903 1 003

adalah auditor pada Inspektorat Kabupaten Boyolali, yang sedang

mendapatkan tugas belajar pada Program Studi Magister (S2) Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta. Saya

yang sedang melaksanakan penelitian dalam rangka menyelesaikan tesis

yang berjudul “Prinsip-prinsip perilaku APIP dan Kualitas audit”.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji prinsip-prinsip perilaku yang

diamanatkan di dalam Permenpan No:PER/04/M.PAN/03/2008 dan

kualitas audit APIP sesuai dengan Permenpan

No:PER/05/M.PAN/03/2008 tentang Standar Audit Aparat Pengawas

Intern Pemerintah. Responden dari penelitian ini adalah APIP (Auditor &

P2UPD) dan calon APIP yang telah mengikuti diklat ataupun melalui

impassing.

Besar harapan saya Bapak/Ibu/Sdr/i Responden bersedia untuk

berpartisipasi dengan mengisi kuesioner yang terlampir, karena

keberhasilan penelitian saya sangat bergantung pada partisipasi

Bapak/Ibu/Saudara/i.

Demikian surat permohonan ini saya sampaikan, atas perhatian dan

kesediaan untuk berpartisipasi mengisi kuisioner ini saya ucapkan terima

kasih.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 152: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

134

Hormat saya,

Peneliti

Adi Juniarso NIP. 19810611 2009131 003

KUESIONER PENELITIAN

Informasi Identitas Responden

1. Jabatan fungsional Bapak/Ibu/Saudara/i Responden

[__] Auditor [__] P2UPD [__] Calon APIP

2. Pangkat/Golongan Bapak/Ibu/Saudara/i Responden

[_______________________________________________________]

3. Jenjang Bapak/Ibu/ Saudara/i Responden sekarang

[ ] Pengendali Teknis [ ] Anggota Tim

[ ] Ketua Tim [ ] Staf Pemeriksa

4. Jenis Kelamin Bapak/Ibu/Saudara/i Responden

[__] Laki-laki [__] Perempuan

5. Pendidikan terakhir Bapak/Ibu/Saudara/i Responden

[__] D3 [__] S1 [__] PPA [__] S2 [__] S3

6. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i Responden memiliki sertifikat / gelar

profesi lain yang menunjang bidang keahlian?

[__] Ya, sebutkan: ________________

[__] Tidak

7. Berapa kali Bapak/Ibu/Saudara/i Responden dalam mengikuti seminar

atau pelatihan yang menunjang karir Anda di Inspektorat?

[__] Rutin

[__] Jarang

[__] Tidak pernah

8. Sudah berapa lama Bapak/Ibu/Saudara/i Responden bekerja sebagai

APIP?

____ Tahun

PETUNJUK PENGISIAN

1. Bapak/Ibu/Saudara/i dimohon untuk membaca dan memahami

terlebih dahulu penjelasan pada bagian Informasi Variabel ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 153: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

135

2. Bapak/Ibu/Saudara/i dimohon untuk memberikan tanggapan yang

sesuai atas pernyataan, dengan memilih skor yang tersedia dengan cara

disilang (X). Jika menurut Bapak/Ibu/Saudara/i tidak ada jawaban

yang tepat, maka jawaban dapat diberikan pada pilihan yang

mendekati. Tiap pernyataan hanya boleh ada satu jawaban.

3. Setiap nilai dalam pilihan jawaban akan mewakili tingkat kesesuaian

dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara/i

INFORMASI VARIABEL A. Integritas

Integritas, oleh Netherland Court of Audit (NCA) dalam The Concept of

Integrity, digambarkan sebagai suatu keadaan yang utama (virtue), tidak

merusak (incorruptibility), serta tidak adanya pelemahan (being

unimpaired). Integritas juga lebih dari sekedar hanya mematuhi hukum dan

peraturan.

B. Obyektivitas

Obyektifitas dinyatakan sebagai suatu keadaan pikiran yang tidak memiliki

bias, prasangka, dan kompromi, sehingga keadaan tersebut mampu

memberikan pertimbangan yang wajar dan tidak berat sebelah, terhadap

semua permasalahan yang timbul dari tugas-tugas yang dijalankan. Sama

halnya dengan integritas, obyektivitas merupakan prinsip etika yang

fundamental, dan mewajibkan auditor dalam memberikan pertimbangan

terkait dengan permasalahan yang timbul tersebut tidak terpengaruh

dengan konflik kepentingan yang dialami.

C. Kerahasiaan

Prinsip kerahasiaan menimbulkan kewajiban untuk tidak mengungkapkan

informasi yang didapatkan dari sebuah aktivitas/tugas tertentu, atau relasi

dengan auditee, tanpa adanya otorisasi yang khusus, ataupun ada sebuah

kewajiban hukum untuk mengungkapkannya; serta memanfaatkan

informasi penting dan rahasia, yang dihasilkan dari sebuah aktivitas, tugas

atau relasi dengan auditee, untuk kepentingan pribadi ataupun

kepentingan pihak lain.

D. Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan, kecakapan yang dimiliki oleh seseorang

dalam menjalankan suatu pekerjaan/tugas tertentu. Mengacu kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 154: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

136

Institute of Chartered Accountants in Australia dengan standarnya yaitu

Auditing Competency Standard for Registered Company Auditors (2004:p.2),

kompetensi berhubungan dengan pengetahuan dan keahlian dalam

melakukan berbagai tugas dalam konteks pekerjaan tertentu.

E. Kualitas audit

Standar audit APIP sesuai dengan amanat Permenpan No:

PER/05/M.PAN/03/2008, audit merupakan proses identifikasi masalah,

analisis, dan evaluasi bukti yang dilakukan secara independen, obyektif dan

profesional berdasarkan standar audit, untuk menilai kebenaran,

kecermatan, kredibilitas, efektifitas, efisiensi, dan keandalan informasi

pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah. Dengan adanya standar

tersebut diharapkan APIP dapat menghasilkan audit yang berkualitas,

sesuai dengan tujuan audit yang ditetapkan, memiliki pedoman dalam

melaksanakan audit, serta memiliki dasar penilaian keberhasilan

pelaksanaan audit.

DAFTAR PERNYATAAN UNTUK INTEGRITAS

No Pernyataan Nilai

STS 1

TS 2

N 3

S 4

SS 5

Bagaimana pendapat Bapak/Ibu/Saudara/i terhadap pernyataan-pernyataan berikut

1. Dalam pemeriksaan, saya harus taat pada peraturan-

peraturan bahkan ketika sedang tidak diawasi.

2. Saya tidak menerima segala sesuatu dalam bentuk

apapun yang bukan merupakan hak milik saya.

3. Saya tidak dapat diintimidasi oleh orang lain dan

tidak tunduk karena tekanan yang dilakukan oleh

orang lain guna mempengaruhi sikap dan pendapat

saya.

4. Saya tidak mempertimbangkan kepentingan

seseorang/sekelompok orang atau unit organisasi

untuk membenarkan perbuatan yang melanggar

ketentuan atau peraturan perundang-undangan yang

ada.

5. Apabila mendapatkan keluhan/komplain, saya

mengelak atau menyalahkan orang lain atas

pemeriksaan yang telah selesai/sedang dilakukan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 155: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

137

6. Saya memiliki rasa tanggung jawab bila hasil

pemeriksaan saya masih memerlukan perbaikan

dan penyempurnaan.

DAFTAR PERNYATAAN UNTUK OBYEKTIVITAS

No Pernyataan Nilai

STS 1

TS 2

N 3

S 4

SS 5

Bagaimana pendapat Bapak/Ibu terhadap pernyataan-pernyataan berikut 1. Saya dapat bertindak adil tanpa dipengaruhi

tekanan atau permintaan pihak tertentu yang

berkepentingan atas hasil pemeriksaan.

2. Saya akan menolak menerima penugasan audit bila

pada saat bersamaan sedang mempunyai hubungan

kerjasama dengan pihak yang diperiksa.

3. Dalam melakukan pemeriksaan, saya dapat

diandalkan dan dipercaya.

4. Saya sulit mengemukakan pendapat karena

dipengaruhi oleh pihak-pihak lain yang

berkepentingan.

5. Saya tidak bermaksud untuk mencari-cari

kesalahan yang dilakukan oleh auditan.

DAFTAR PERNYATAAN UNTUK KERAHASIAAN

No Pernyataan Nilai

STS 1

TS 2

N 3

S 4

SS 5

Bagaimana pendapat Bapak/Ibu terhadap pernyataan-pernyataan berikut 1. Saya menghargai pihak manapun yang memiliki

informasi.

2. Saya tidak memanfaatkan informasi rahasia yang

didapatkan dari auditan untuk keuntungan pribadi

ataupun kelompok saya.

3. Saya wajib mengungkapkan informasi rahasia tentang

auditee apabila ada keharusan dari peraturan

perundang-undangan.

4. Saya tidak pernah berbagi informasi rahasia kepada

pemeriksa lain yang berbeda tim.

5. Keluarga saya banyak mengetahui informasi rahasia

dalam pemeriksaan yang saya lakukan.

DAFTAR PERNYATAAN UNTUK KOMPETENSI

No Pernyataan Nilai

STS TS N S SS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 156: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

138

1 2 3 4 5 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu terhadap pernyataan-pernyataan berikut 1. Saya memiliki rasa ingin tahu yang besar,

berpikiran luas dan mampu menangani

ketidakpastian.

2. Dalam sebuah tim, saya mampu bekerjasama dengan

baik.

3. Saya memiliki kemampuan untuk melakukan review

dan analisis.

4. Pengetahuan tentang sektor publik dan audit sektor

publik bermanfaat bagi saya.

5. Saya memiliki keahlian untuk melakukan

wawancara.

6. Saya tidak familiar dengan aplikasi komputer yang

mendukung pemeriksaan dan pelaporan.

DAFTAR PERNYATAAN UNTUK KUALITAS AUDIT

No Pernyataan Nilai

STS 1

TS 2

N 3

S 4

SS 5

Bagaimana pendapat Bapak/Ibu terhadap pernyataan-pernyataan berikut 1. Saat menerima penugasan, saya menetapkan

sasaran, ruang lingkup, metodologi pemeriksaan.

2. Saya tidak setuju pekerjaan saya direview oleh

atasan secara berjenjang sebelum laporan hasil

pemeriksaan dibuat.

3. Saya menjalankan proses pengumpulan dan

pengujian bukti secara maksimal untuk mendukung

kesimpulan, temuan audit serta rekomendasi yang

terkait.

4. Laporan hasil pemeriksaan yang berkualitas memuat

temuan dan simpulan hasil pemeriksaan secara

obyektif, serta rekomendasi yang konstruktif.

5. Saya membuat laporan yang akurat, lengkap,

obyektif, meyakinkan, jelas, ringkas, serta tepat

waktu agar informasi yang diberikan bermanfaat

secara maksimal.

6. Laporan harus mengemukakan penjelasan atau

tanggapan pejabat/pihak obyek pemeriksaan

tentang hasil pemeriksaan.

Terimakasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i yang telah

berpartisipasi dalam penelitian ini. Informasi yang saya peroleh hanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 157: digilib.uns.ac.id · i i PRINSIP-PRINSIP PERILAKU APIP DAN KUALITAS AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains

139

akan saya gunakan dalam penelitian ini dan sesuai dengan kode etik

penelitian. Data responden akan dijamin kerahasiannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user