Upload
voquynh
View
229
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI (STUDI KASUS:
PT. NADHIROTUL ZAHRA TOUR & TRAVEL AL-IFFAH)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Infomasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Disusun Oleh:
Eva Fahimah
NIM: 1111093000019
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H / 2016 M
i
SKRIPSI
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI (STUDI KASUS :
PT. NADHIROTUL ZAHRA TOUR & TRAVEL AL-IFFAH)
Oleh :
Eva Fahimah
NIM 1111093000019
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H / 2016 M
ii
SKRIPSI
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI (STUDI KASUS :
PT. NADHIROTUL ZAHRA TOUR & TRAVEL AL-IFFAH)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sistem Informasi (S.Kom)
Oleh :
Eva Fahimah
NIM : 1111093000019
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi
iii
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul “Perncanaan Strategis Sistem Informasi (Studi Kasus:
PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah)” telah diuji dan dinyatakan
lulus dalam sidang munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Kamis, 6 Oktober 2016. Skripsi ini
telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata 1
(S1) pada program studi Sistem Informasi.
Menyetujui,
Mengetahui,
Penguji I
Penguji II
Pembimbing I
Ketua Program Studi Sistem Informasi
iv
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-
BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN
TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Desember 2016
Eva Fahimah
v
ABSTRAK
EVA FAHIMAH, Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Studi Kasus: PT.
Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah). Di bawah bimbingan Bapak
Zulfiandri dan Ibu Evy Nurmiati.
PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah merupakan perusahaan jasa yang
bergerak dalam bidang pelayanan perjalanan ibadah haji dan umrah. Sistem
pemasaran yang digunakan oleh PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah
masih terbatas dilakukan secara offline yang mengakibatkan pertumbuhan jumlah
pelanggan tidak signifikan. Selain itu, pengelolaan dokumen administrasi masih
dilakukan secara manual yang menyebabkan pelayanan administrasi memakan
waktu lebih lama. Berdasarkan fakta yang ada, dibuat perencanaan strategis
sistem informasi untuk pengelolaan data, aplikasi, dan teknologi yang dapat
membantu PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah mencapai tujuannya.
Penelitian ini menggunakan TOGAF (The Open Group Architecture Framework)
sebagai framework dengan metode ADM (Architecture Development Method).
Perencanaan strategis sistem informasi ini menghasilkan blueprint arsitektur
bisnis, arsitektur aplikasi, arsitektur data, arsitektur teknologi, analisis gap, dan
roadmap aplikasi yang akan diimplementasikan pada PT. Nadhirotul Zahra Tour
& Travel Al-Iffah.
Kata kunci : Perencanaan Strategis, Sistem Informasi, PSSI, TOGAF.
V Bab + 159 Halaman + xxvii Halaman + 35 Tabel + 42 Gambar + 24 Pustaka +
4 Lampiran
Pustaka Acuan (24, 2005-2014)
vi
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan suri tauladan dan petunjuk kepada
seluruh umat manusia.
Walaupun skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, Penulis berharap
skripsi ini dapat memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana (S1)
dalam bidang Sistem Informasi dari Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Skripsi yang berjudul “Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Studi
Kasus : PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah)”, akhirnya dapat
diselesaikan sesuai yang diharapkan Penulis. Ada banyak kesulitan dan hambatan
yang Penulis hadapi selama penyusunan skripsi. Namun, berkat keteguhan hati
dan dorongan dari berbagai pihak, segala kesulitan dapat diatasi. Kebahagiaan
yang tak ternilai bagi Penulis adalah dapat mempersembahkan yang terbaik
kepada kedua orang tua, seluruh keluarga, dan pihak-pihak yang telah membantu
Penulis dalam banyak hal.
Sebagai bentuk penghargaan, izinkan Penulis mengungkapkan ucapan
terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
vii
2. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI selaku Ketua program Studi Sistem
Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Mei Catur Wulandari, selaku Sekretaris program studi Sistem
Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Zulfiaandri, MMSI sebagai Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan arahan, bimbingan, dan dukungan baik secara moral maupun
teknis serta motivasi selama penulisan skripsi ini.
5. Ibu Evy Nurmiati sebagai Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
arahan, bimbingan, dan dukungan baik secara moral maupun teknis serta
motivasi selama penulisan skripsi ini.
6. Dosen-dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah membagikan
ilmunya selama Penulis mengikuti perkuliahan.
7. Ibu Nurul dan Kak Jainah yang telah membimbing dan membantu Penulis
selama melakukan penelitian di PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-
Iffah.
8. Orang tua tercinta dan keluarga yang telah memberikan doa restu,
semangat, dan motivasi kepada Penulis dalam segala hal.
9. Terima kasih juga yang sangat banyak untuk Nela, Caha, dan Mia yang
telah banyak memberikan semangat dan membantu Penulis dalam
perkuliahan hingga penyusunan skripsi.
viii
10. Teman-teman seperjuangan, Sistem Informasi 2011. Khususnya SI A
2011, terima kasih atas semangat dan kerjasamanya selama ini.
11. Seluruh pihak yang telah berjasa terhadap proses penyelesaian skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun tidak mengurangi
sedikitpun rasa terima kasih Penulis.
Akhirnya, atas segala bantuan dari semua pihak, Penulis berterima kasih
dan berdoa kepada Allah SWT semoga apa yang telah diberikan, dijadikan
sebagai amal kebaikan dan mendapatkan balasan yang lebih baik di akhirat kelak.
Dan mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.
Jakarta, Desember 2016
Eva Fahimah
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN ................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. iv
ABSTRAK ............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvii
DAFTAR SIMBOL ........................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah .................................................................................. 4
1.3. Batasan Masalah ....................................................................................... 5
1.4. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
1.5. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6
x
1.6. Metodologi Penelitian ............................................................................... 7
1.7. Sistematika Penulisan ............................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi ............................................................... 11
2.1.1. Sistem ............................................................................................ 11
2.1.2. Informasi ........................................................................................ 11
2.1.3. Sistem Informasi ........................................................................... 12
2.1.4. Teknologi Informasi ………………………………………….. …16
2.2. Konsep Perencanaan Strategis Sistem Informasi ..................................... 16
2.2.1. Perencanaan Strategis Sistem Informasi ........................................ 16
2.2.2. Strategi Sistem Informasi/Teknologi Informasi ............................. 20
2.2.3. Strategi Bisnis ................................................................................ 21
2.2.4. Hubungan Antara Strategi SI/TI dan Bisnis .................................. 21
2.3. Metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi .............................. 25
2.3.1. TOGAF .......................................................................................... 26
2.3.2. Ward dan Peppard .......................................................................... 26
2.3.3. Tozer .............................................................................................. 27
2.3.4. James Martin .................................................................................. 27
2.3.5. Alasan Pemilihan Metodologi ........................................................ 28
2.4. The Open Group Architecture Framework (TOGAF) .............................. 29
2.5. TOGAF Architecture Development Method (ADM) ............................... 32
2.4.1. Preliminary .................................................................................... 33
xi
2.4.2. Requirements Management ............................................................ 35
2.4.3. Visi Arsitektur ................................................................................ 36
2.4.4. Arsitektur Bisnis ............................................................................ 38
2.4.5. Arsitektur Sistem Informasi ........................................................... 40
2.4.6. Arsitektur Teknologi ...................................................................... 43
2.4.7. Peluang dan Solusi ......................................................................... 44
2.4.8. Perencanaan Migrasi ...................................................................... 46
2.6. Tools Perencanaan Strategis Sistem Informasi
2.5.1. Principle Catalog ............................................................................ 47
2.5.2. Value Chain ................................................................................... 47
2.5.3. Rich Picture ................................................................................... 50
2.5.4. UML ............................................................................................... 51
2.5.5. Communication Engineering Diagram .......................................... 54
2.5.6. Technology Portofolio Catalog ...................................................... 55
2.5.7. Matrix Analysis Gap ...................................................................... 55
2.7. Metode Pengumpulan Data
2.6.1. Observasi ........................................................................................ 56
2.6.2. Wawancara ..................................................................................... 56
2.6.3. Studi Pustaka .................................................................................. 56
2.6.4. Studi Literatur ................................................................................ 57
2.8. Penelitian Sejenis ..................................................................................... 57
xii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 59
3.1.1. Observasi ........................................................................................ 59
3.1.2. Wawancara ..................................................................................... 60
3.1.3. Studi Pustaka .................................................................................. 60
3.1.4. Studi Literatur ................................................................................ 61
3.2. Metode Perencanaan Strategis Sistem Informasi ..................................... 62
3.2.1. Preliminary .................................................................................... 62
3.2.2. Requirements Managements .......................................................... 63
3.2.3. Visi Arsitektur ................................................................................ 63
3.2.4. Arsitektur Bisnis ............................................................................ 64
3.2.5. Arsitektur Sistem Informasi ........................................................... 65
3.2.5.1. Arsitektur Aplikasi .............................................................. 65
3.2.5.2. Arsitektur Data .................................................................... 65
3.2.6. Arsitektur Teknologi ...................................................................... 66
3.2.7. Peluang dan Solusi ......................................................................... 67
3.2.8. Perencanaan Migrasi ...................................................................... 67
3.3. Kerangka Berpikir .................................................................................... 68
BAB IV PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI
4.1. Preliminary ............................................................................................. 69
4.1.1. Prinsip-Prinsip Arsitektur .............................................................. 69
4.1.2. Identifikasi 5W+1H ....................................................................... 73
xiii
4.2. Requirements Management ....................................................................... 74
4.2.1. Profil Perusahaan ........................................................................... 75
4.2.2. Struktur Organisasi dan Job Description ....................................... 76
4.2.3. Kondisi Sistem Berjalan ................................................................ 81
4.2.4. Issue Organisasi ............................................................................. 83
4.2.5. Kondisi Arsitektur Saat Ini ............................................................ 88
4.3. Visi Arsitektur .......................................................................................... 89
4.3.1. Analisis Value Chain ..................................................................... 89
4.3.2. Hubungan Stakeholder dengan Aktivitas Organisasi .................... 92
4.3.3. Rancangan Visi Arsitektur ............................................................. 93
4.4. Arsitektur Bisnis .................................................................................... 101
4.4.1. Rancangan Arsitektur Bisnis ........................................................ 101
4.5. Arsitektur Sistem Informasi ................................................................... 111
4.5.1. Arsitektur Aplikasi ....................................................................... 111
4.5.2. Arsitektur Data ............................................................................. 121
4.6. Arsitektur Teknologi .............................................................................. 123
4.6.1. Konfigurasi Jaringan Internal ...................................................... 124
4.6.2. Platform Teknologi ...................................................................... 126
4.6.3. Konfigurasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak .................... 128
4.7. Peluang dan Solusi ................................................................................. 131
4.7.1. Analisis gap .................................................................................. 131
4.7.2. Return on Investment (ROI) Investasi TIK .................................. 146
4.8. Perencanaan Migrasi .............................................................................. 148
xiv
4.8.1. Urutan Implementasi Aplikasi ..................................................... 148
4.8.2. Roadmap Urutan Implementasi Aplikasi ..................................... 150
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ........................................................................................... 154
5.2. Saran ..................................................................................................... 155
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 157
LAMPIRAN
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Jumlah Pelanggan PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel ....... 3
Gambar 2.1 Tantangan Dalam Mengelola SI dan Teknologinya ........................ 22
Gambar 2.2 Hubungan antara Strategi Bisnis, SI dan TI .................................... 23
Gambar 2.3 Model Penyesuaian Strategi Hendesnon dan Venkatraman ............ 25
Gambar 2.4 TOGAF ADM .................................................................................. 32
Gambar 2.5 Value Chain Diagram Ward & Peppard ........................................... 49
Gambar 2.6 Contoh Rich Picture ......................................................................... 50
Gambar 2.7 Contoh Usecase Diagram ................................................................ 52
Gambar 2.8 Contoh Class Diagram ..................................................................... 53
Gambar 2.9 Contoh Activity Diagram ................................................................ 54
Gambar 2.10 Contoh Communication Engineering Diagram ............................. 55
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir ........................................................................... 68
Gambar 4.1 Logo Perusahaan .............................................................................. 76
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Perusahaan ....................................................... 77
Gambar 4.3 Struktur Organisasi Usulan .............................................................. 78
Gambar 4.4 Sistem Berjalan PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah ...... 82
Gambar 4.5 Analisis Value Chain PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel ........... 89
Gambar 4.6 Rich Picture Bisnis Utama PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel ... 95
Gambar 4.7 Solusi Visi Pemasaran ..................................................................... 96
Gambar 4.8 Solusi Visi Administrasi .................................................................. 97
Gambar 4.9 Solusi Visi Tour Manager ................................................................ 98
Gambar 4.10 Solusi Visi Pengadaan ................................................................... 99
Gambar 4.11 Solusi Visi HRD .......................................................................... 100
Gambar 4.12 Solusi Visi keuangan ................................................................... 100
Gambar 4.13 Arsitektur Bisnis Stakeholder ...................................................... 103
xvi
Gambar 4.14 Arsitektur Bisnis Administrasi .................................................... 105
Gambar 4.15 Arsitektur Bisnis Tour Manager .................................................. 106
Gambar 4.16 Arsitektur Bisnis Pengadaan ........................................................ 107
Gambar 4.17 Arsitektur Bisnis Pemasaran ........................................................ 109
Gambar 4.18 Arsitektur Bisnis HRD ................................................................. 110
Gambar 4.19 Arsitektur Bisnis Keuangan ......................................................... 111
Gambar 4.20 Arsitektur Aplikasi Pemasaran .................................................... 112
Gambar 4.21 Arsitektur Aplikasi Administrasi ................................................. 113
Gambar 4.22 Arsitektur Aplikasi Tour Manager .............................................. 115
Gambar 4.23 Arsitektur Aplikasi Pengadaan .................................................... 116
Gambar 4.24 Arsitektur Aplikasi HRD ............................................................. 118
Gambar 4.25 Arsitektur Aplikasi keuangan ...................................................... 119
Gambar 4.26 Class Diagram .............................................................................. 122
Gambar 4.27 Konfigurasi Jaringan Awal .......................................................... 125
Gambar 4.28 Konfigurasi Jaringan Usulan ....................................................... 126
Gambar 4.29 Platform Teknologi ...................................................................... 127
Gambar 4.30 Roadmap Aplikasi ....................................................................... 151
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbandingan Metode PSSI ............................................................... 28
Tabel 2.2 Penelitian Sejenis .............................................................................. 57
Tabel 3.1 Studi Literatur ................................................................................... 61
Tabel 4.1 Principle Catalog ............................................................................... 71
Tabel 4.2 Identifikasi 5W+1H ........................................................................... 73
Tabel 4.3 Job Descriptions ................................................................................ 78
Tabel 4.4 Issue Organisasi ................................................................................. 84
Tabel 4.5 Solusi Bisnis ...................................................................................... 86
Tabel 4.6 Solusi Sistem Informasi .................................................................... 87
Tabel 4.7 Aplikasi Saat Ini ................................................................................ 88
Tabel 4.8 Stakeholder Map Matrix .................................................................... 92
Tabel 4.10 Solusi Arsitektur Bisnis ................................................................. 102
Tabel 4.11 Application Portofolio ................................................................... 120
Tabel 4.12 Konfigurasi Hardware Server ....................................................... 128
Tabel 4.13 Konfigurasi Server ........................................................................ 129
Tabel 4.14 Technology Portofolio Catalog ..................................................... 130
Tabel 4.15 Analisis Gap Arsitektur Bisnis Administrasi ................................ 134
Tabel 4.16 Analisis Gap Arsitektur Bisnis Pemasaran .................................... 135
Tabel 4.17 Analisis Gap Arsitektur Bisnis Pengadaan .................................... 136
Tabel 4.18 Analisis Gap Arsitektur Bisnis HRD ............................................ 138
Tabel 4.19 Analisis Gap Arsitektur Bisnis Keuangan ..................................... 139
Tabel 4.20 Analisis Gap Arsitektur Bisnis Kegiatan Tour .............................. 140
Tabel 4.21 Analisis Gap Arsitektur Aplikasi .................................................. 141
Tabel 4.22 Analisis Gap Arsitektur Data Administrasi ................................... 142
Tabel 4.23 Analisis Gap Arsitektur Data Pemasaran ...................................... 143
xviii
Tabel 4.24 Analisis Gap Arsitektur Data Pengadaan ...................................... 143
Tabel 4.25 Analisis Gap Arsitektur Data HRD ............................................... 144
Tabel 4.26 Analisis Gap Arsitektur Data Keuangan ....................................... 144
Tabel 4.27 Analisis Gap Arsitektur Data Kegiatan Tour ................................ 145
Tabel 4.28 Analisis Gap Arsitektur Teknologi ............................................... 145
Tabel 4.29 Biaya Investasi Awal ..................................................................... 146
Tabel 4.30 Estimasi Biaya Selama 3 Tahun .................................................... 147
Tabel 4.31 Perhitungan ROI ............................................................................ 147
Tabel 4.32 Roadmap Aplikasi ......................................................................... 151
xix
DAFTAR SIMBOL
NO GAMBAR NAMA KETERANGAN
1
Actor
Menspesifikasikan himpuan peran yang pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case.
2
Dependency
Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).
3
Generalization
Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).
4
Include Menspesifikasikan bahwa use case sumber secara eksplisit.
5
Extend
Menspesifikasikan bahwa use case target memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan.
6 Association Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya.
7
System
Menspesifikasikan paket yang menampilkan sistem secara terbatas.
8
Use Case
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor
xx
9
Collaboration
Interaksi aturan-aturan dan elemen lain yang bekerja sama untuk menyediakan prilaku yang lebih besar dari jumlah dan elemen-elemennya (sinergi).
10
Note Elemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan mencerminkan suatu sumber daya komputasi
11 Nary
Association
Upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih dari 2 objek.
12 Class Himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.
13 Activity Memperlihatkan bagaimana masing-masing kelas antarmuka saling berinteraksi satu sama lain
14 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi
15 Initial Node Bagaimana objek dibentuk atau diawali.
16 Actifity Final
Node Bagaimana objek dibentuk dan dihancurkan
17 Fork Node Satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi mendorong organisasi maupun
perusahaan untuk lebih memanfaatkan informasi sebagai penunjang kesuksesan
organisasi dalam mencapai tujuannya. Informasi merupakan aset penting bagi
perusahaan yang berguna dalam jangka waktu yang panjang. Untuk dapat
memanfaatkan informasi dengan optimal, setiap perusahaan perlu memiliki sistem
yang dapat mengelola informasi agar menjadi tepat guna.
Strategi sistem informasi merupakan hal yang dibutuhkan perusahaan guna
meningkatkan nilai kompetitif yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuan
bisnis perusahaan. Penerapan strategi sistem informasi dalam perusahaan akan
memberikan keuntungan baik dalam operasional maupun manajerial yang ada di
dalam perusahaan.
Penelitian mengenai perencanaan strategis sistem informasi telah banyak
dilakukan, penelitian yang dilakukan oleh Anis Khairunnisa (2013) yang
menghasilkan solusi bisnis melalui Perencanaan Strategis Sistem Informasi
dengan Metode TOGAF pada PT. Dian Nikel Mining. Penelitian mengenai
Perencanaan AE menggunakan TOGAF ADM pada Sekolah Tinggi Teknologi
Pelita Bangsa oleh Siti Rahayu Nursetiarini (2014). Penelitian mengenai
Perencanaan Architecture Enterprise Menggunakan TOGAF versi 9 oleh Novia
Widyaningsih (2014) pada DKPP, dan penelitian oleh Atidy Mahrusy (2012)
2
mengenai Perancangan Model Enterprise Architecture dengan Menggunakan
TOGAF ADM pada PT.ANLA Corporate Solution.
PT.Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang pelayanan jasa yang melayani perjalanan haji dan umrah.
Visi yang dimiliki PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah yaitu
memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dengan amanah dan profesional
sehingga pelanggan merasa nyaman dalam melakukan perjalanan ibadah.
Pertumbuhan jumlah peminat haji dan umrah diiringi dengan pertumbuhan
jumlah perusahaan penyedia layanan perjalanan haji dan umrah membuat
persaingan antara perusahaan penyedia layanan perjalanan haji dan umrah
semakin kuat. Data Kementerian Agama menyebutkan bahwa jumlah jamaah
umrah di Indonesia meningkat dari yang tahun 2012 sekitar 500 ribu orang
menjadi sekitar 1 juta jamaah selama tahun 2013 sebagaimana diungkapkan oleh
Dirjen Penyelengaraan Umrah dan Haji. Di samping adanya pertumbuhan jumlah
peminat haji dan umrah, PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah tidak
mengalami peningkatan jumlah pelanggan yang signifikan. Seperti pada gambar
1.1, jumlah jamaah haji dan umrah PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah
tahun 2011 sebanyak 115 jamaah haji dan 568 jamaah umrah, pada tahun 2012
sebanyak 130 jamaah haji dan 610 jamaah umrah, pada tahun 2013 sebanyak 143
jamaah haji dan 637 jamaah umrah, dan pada tahun 2014 sebanyak 130 jamaah
haji dan 620 jamaah umrah.
3
Gambar 1.1 Grafik jumlah pelanggan PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel
Al-Iffah (Data Primer, 2015).
Berdasarkan visi PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah dalam
memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, segala bentuk pelayanan yang
diberikan bertujuan untuk memudahkan pelanggan. Kegiatan operasional pada
PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah telah memanfaatkan penggunaan
komputer. Namun penggunaan komputer pada kegiatan operasional hanya terbatas
pada aplikasi program pengolahan kata dan angka. Pelayanan administrasi pada
PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah membutuhkan waktu yang relatif
lama karena dokumen administrasi seperti formulir masih manual baik dalam segi
format maupun penyimpanan. Oleh karena itu, proses pencarian data pelanggan
atau dokumen lain yang berkaitan dengan operasional perusahaan memerlukan
banyak waktu. Hal itu berdampak pada divisi lain seperti divisi Tour Manager
yang mengalami kesulitan dalam pengelolaan berkas pendaftaran pelanggan untuk
proses pengaturan peserta tour maupun data pengiriman perlengkapan.
0
100
200
300
400
500
600
700
2011 2012 2013 2014
Umrah
Haji
4
Selain itu, PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah belum
memanfaatkan internet sebagai pendukung dalam proses pencarian pelanggan.
Blog yang dimiliki PT.Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah sudah tidak
dijalankan dan tidak digunakan sebagai media promosi. Dalam kegiatan
pemasaran masih terbatas pada promosi melalui penyebaran brosur dan membuka
booth pada acara-acara tertentu sehingga belum dapat menarik pelanggan dalam
cakupan yang lebih luas.
PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah belum memiliki sistem yang
menunjang operasional perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan penerapan sistem
yang dapat membantu PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah dalam
menjalankan aktivitas bisnis perusahaan. Untuk itu, dibutuhkan suatu perencanaan
untuk mengembangkan sistem agar sistem yang dikembangkan terarah dan tepat
guna.
Berdasarkan latar belakang diatas maka Penulis mengangkat
“Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Studi Kasus: PT. Nadhirotul
Zahra Tour & Travel Al-Iffah)” sebagai judul penelitian skripsi.
1.2. Perumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diidentifikasi masalah-masalah yang ada
antara lain:
1. Perusahaan tidak mengalami peningkatan jumlah peserta tour secara
signifikan.
5
2. Pemanfaatan teknologi untuk pengelolaan data dan informasi tidak
optimal.
3. Pemasaran yang dilakukan masih dilakukan terbatas secara offline.
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan, maka dapat
dirumuskan masalah “Bagaimana menghasilkan suatu perencanaan strategis
sistem informasi bagi perusahaan?”.
1.3. Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilakukan dengan terarah, maka penelitian ini
dibatasi pada:
1. Objek penelitian ini adalah PT.Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah
yang bergerak pada penyedia layanan haji dan umroh. Proses identifikasi,
analisis dan interpretasi dilakukan dengan meninjau struktur organisasi
dan kebutuhan proses bisnis pada PT.Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-
Iffah.
2. Merancang perencanaan strategis sistem informasi berdasarkan kebutuhan
proses bisnis PT.Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah menggunakan
metode perancangan TOGAF Architecture Development Method (ADM)
yang terdiri dari tahap Preliminary, Arsitektur Visi, Arsitektur Bisnis,
Arsitektur Sistem Informasi, Arsitektur Teknologi, Peluang & Solusi, dan
Perencanaan Migrasi.
6
3. Tools yang digunakan adalah Value Chain Diagram, Rich Picture, UML,
Technology Portofolio Catalog, Stakeholder Map matrix, Matrix Gap
Analysis, Communication Engineering Diagram, dan Roadmap aplikasi.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan usulan perencanaan strategis
sistem informasi menggunakan TOGAF Architecture Development Method yang
sesuai dengan visi misi perusahaan PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah.
1.5. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka dapat dirincikan manfaat yang
diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
a. Mampu menerapkan teori-teori yang telah didapatkan selama
kuliah untuk mengatasi permasalahan di lapangan.
b. Mempelajari cara menganalisis keadaan dan kebutuhan sistem pada
organisasi.
c. Menyelesaikan tugas akhir sebagai syarat untuk kelulusan S1
Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bagi Universitas
a. Dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian perencanaan
strategis selanjutnya.
7
b. Dapat dijadikan khazanah karya ilmiah dalam bidang pengetahuan
teknologi informasi.
3. Bagi Perusahaan
a. Membantu perusahaan memahami kebutuhan yang harus dipenuhi
untuk mencapai tujuan perusahaan.
b. Dapat menggunakan hasil dari penelitian ini sebagai acuan untuk
implementasi, pengembangan, dan pengelolaan SI/TI pada
perusahaan.
c. Dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
1.6. Metodologi Penelitian
Penulis menggunakan beberapa metode untuk melakukan penelitian.
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Metode Pengumpulan Data
Ada tiga metode pengumpulan data yang penulis gunakan untuk
penelitian, yaitu:
a. Metode Observasi
Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan
data primer dengan cara mengamati langsung obyek datanya
(Jogiyanto, 2008). Penulis melakukan observasi terhadap objek
penelitian yaitu PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah
meliputi visi misi perusahaan serta kegiatan bisnis perusahaan.
b. Metode Wawancara
8
Wawancara merupakan salah satu pendekatan yang digunakan untuk
mendapatkan data primer yang dilakukan dengan cara komunikasi
dua arah untuk mendapatkan data responden (Jogiyanto, 2008).
Penulis melakukan wawancara dengan narasumber dari pelaku bisnis
dalam perusahaaan.
c. Metode Studi Pustaka
Meninjau penelitian-penelitian sebelumnya untuk menghindari
pembuatan ulang penelitian atau menyempurnakan penelitian
sebelumnya (Guritno, Sudaryono & Rahardja, 2011). Penulis
melakukan studi dan meninjau skripsi maupun jurnal yang berkaitan
dengan perencanaan strategis sitem informasi dan TOGAF.
d. Metode Studi Literatur
Memperoleh data langsung dari buku-buku, peraturan-peraturan,
laporan kegiatan data penelitian, dan lain-lain (Guritno, Sudaryono
& Rahardja, 2011). Penulis melakukan studi ini dengan buku-buku
yang berkaitan dengan perencanaan strategis sistem informasi dan
TOGAF.
2. Metode Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Perencanaan strategis sistem informasi pada penelitian ini
menggunakan metodologi TOGAF versi 9. Penelitian ini menggunakan
tahapan-tahapan yang terdapat pada metodologi ini sebagai berikut:
a. Fase Preliminary
9
b. Requirement Management
c. Fase Visi Arsitektur
d. Fase Arsitektur Bisnis
e. Fase Arsitektur Sistem Informasi
f. Fase Arsitektur Teknologi
g. Fase Peluang dan Solusi
h. Fase Perencanaan Migrasi
1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dan penyusunan laporan penelitian skripsi ini
dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan permasalahan yang menjadi dasar
pelaksanaan penelitian ini. Dalam bab ini terdapat latar belakang
masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, waktu dan tempat serta prosedur pelaksanaan
penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjabarkan konsep dan teori yang terkait dengan objek
penelitian serta penulisan laporan penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
10
Bab ini menguraikan metode yang digunakan dalam penelitian.
Metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem. Dan
tools yang digunakan dalam melakukan pengembangan sistem.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini membahas pengembangan sistem mulai dari tahap
penggambaran sistem berjalan, analisis, perancangan sistem usulan,
pengumpulan kebutuhan, hingga tahap implementasi.
BAB V PENUTUP
Bab ini memberikan kesimpulan dari laporan penelitian skripsi.
Pada bab ini terdapat kesimpulan dan saran yang mungkin dapat
digunakan untuk penelitian berikutnya.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi
2.1.1. Sistem
Secara umum, sistem dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang
berkombinasi atau berinteraksi hingga membentuk suatu kesatuan. Namun dalam
bidang sistem informasi, sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian
komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses
transformasi yang teratur (O’Brien, 2008).
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-
kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang
betul ada dan terjadi (Jogiyanto, 2005).
2.1.2. Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih bergunaa
dan lebih berarti bagi yang menerimanya, dan merupakan pengetahuan dari hasil
pengolahan data-data yang berhubungan menjadi sebuah kesimpulan (Mulyanto,
2009).
Informasi adalah data yang telah diproses atau diorganisasi ulang
menjadi bentuk yang berarti. Informasi dibentuk dari kombinasi data yang
diharapkan memiliki arti bagi penerima (Whitten dan Bentley, 2008).
12
Sumber dari informasi merupakan data. Data adalah bentuk jamak dari
kata datum, walaupun data biasanya mewakili bentuk tunggal maupun jamak.
Data adalah fakta atau observasi mentah, yang biasanya mengenai fenomena
fisik atau transaksi bisnis (O’Brien, 2008).
2.1.3. Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia,
teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan,
menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan
(Mulyanto, 2009).
Sistem informasi merupakan kombinasi teratur dari berbagai elemen
seperti orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data
yang dapat mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam
sebuah organisasi (O’Brien, 2008).
Kumpulan data yang terstruktur beserta tata-cara penggunaannya dalam
sistem informasi tidak hanya berguna untuk penyajian data. Karena data tersebut
akan berguna untuk diolah kembali menjadi sebuah informasi yang akan sangat
berguna untuk pengambilan keputusan (O’Brien, 2008).
Sistem informasi memiliki peran penting dalam suatu organisasi atau
perusahaan. Peran dasar SI dalam perusahaan:
1. Mendukung proses dan operasi bisnis.
2. Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya.
3. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif.
13
Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya dasar, yaitu manusia,
hardware, software, data, dan jaringan. Kelima sumber daya tersebut memiliki
peran sebagai komponen dasar sistem informasi. Sistem informasi bergantung
pada kelima sumber daya tersebut untuk setiap aktivitas yang ada di dalam sistem
(O’Brien, 2008).
a. Sumber Daya Manusia
Manusia sebagai komponen yang dibutuhkan untuk mengoperasikan
semua sistem informasi. Sumber daya manusia meliputi pemakai akhir hingga
pakar sistem informasi.
Pemakai akhir atau end-user merupakan orang-orang yang menggunakan
sistem informasi atau informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut, seperti
pelanggan, tenaga penjualan, teknisi, staf administrasi, akuntan, atau para
manajer. Selain itu, sumber daya manusia juga meliputi pakar SI. Pakar SI
merupakan orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi,
seperti analis sistem, pembuat software, operator sistem, dan personel tingkat
manajerial.
b. Sumber Daya Hardware
Konsep sumber daya hardware meliputi semua peralatan dan bahan fisik
yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Secara khusus, sumber daya ini
meliputi objek berwujud tempat data dicatat, dari lembaran kertas hingga disk
magnetis atau optikal.
14
Contoh hardware dalam sistem informasi berbasis komputer adalah sistem
komputer dan periferal komputer. Sistem komputer terdiri dari unit pemrosesan
pusat yang berisi pemroses mikro, dan berbagai peralatan periferal yang saling
berhubungan. Contohnya adalah sistem komputer laptop atau desktop, sistem
komputer berskala menengah, dan sistem komputer mainframe besar. Periferal
komputer berupa peralatan seperti keyboard atau mouse elektronik untuk input
data dan perintah, layar video, atau printer untuk output informasi, dan disk
magnetis atau optikal untuk menyimpan sumber daya data.
c. Sumber Daya Software
Konsep sumber daya software meliputi semua rangkaian perintah
pemrosesan informasi. Konsep umum software ini meliputi tidak hanya rangkaian
perintah operasi yang disebut program, dengan hardware komputer pengendalian
dan langsung, tetapi juga rangkaian perintah pemrosesan informasi yang disebut
prosedur yang dibutuhkan orang-orang.
Contoh sumber daya software adalah software sistem, software aplikasi,
dan prosedur. Software sistem seperti program sistem operasi, yang
mengendalikan serta mendukung operasi sistem komputer. Sedangkan software
aplikasi ialah yang memprogram pemrosesan langsung bagi penggunaan tertentu
komputer oleh pemakai akhir seperti program analisis penjualan, program
penggajian, dan program pengolah kata. Prosedur yaitu yang mengoperasikan
perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan sistem informasi. Contohnya
adalah perintah untuk mengisi formulir kertas atau menggunakan software.
15
d. Sumber Daya Data
Data lebih daripada hanya bahan baku mentah sistem informasi. Konsep
sumber daya data telah diperluas oleh para manajer dan pakar sistem informasi.
Mereka menyadari bahwa data membentuk sumber daya organisasi yang
berharga.
Data dapat berupa banyak bentuk, termasuk data alfanumerik tradisional,
yang terdiri dari angka dan huruf serta karakter lainnya yang menjelaskan
transaksi bisnis dan kegiatan serta entitas lainnya. Data teks merupakan data yang
terdiri dari kalimat dan paragraf yang digunakan dalam menulis komunikasi. Data
gambar, seperti bentuk grafik dan angka, serta gambar video grafis dan video.
Data audio seperti suara manusia dan suara-suara lainnya, juga merupakan bentuk
data yang penting.
e. Sumber Daya Jaringan
Teknologi telekomunikasi dan jaringan seperti internet, intranet, dan
ekstranet telah menjadi hal mendasar bagi operasi e-business dan e-commerce
yang berhasil, untuk semua jenis organisasi dan dalam sistem informasi berbasis
komputer. Jaringan telekomunikasi terdiri dari komputer, pemroses komunikasi,
dan peralatan lainnya yang dihubungkan satu sama lain melalui media komunikasi
serta dikendalikan melalui software komunikasi. Konsep sumber daya jaringan
menekankan bahwa teknologi informasi dan jaringan adalah komponen sumber
daya dasar dari semua sistem informasi.
16
Sumber daya jaringan meliputi media komunikasi dan dukungan jaringan.
Media komunikasi contohnya meliputi kabel twisted-pair, kabel tembaga, dan
kabel fiber optik, serta teknologi gelombang mikro, selular, dan satelit yang
nirkabel. Selain itu, contoh sumber daya jaringan adalah dukungan jaringan yang
menekankan bahwa banyak hardware, software, dan teknologi data dibutuhkan
untuk mendukung operasi dan penggunaan jaringan komunikasi. Dukungan
jaringan meliputi pemroses komunikasi seperti modem dan prosesor antarjaringan,
serta software pengendali, seperti software sistem operasi jaringan dan penjelajah
internet.
2.1.4. Teknologi Informasi
Teknologi informasi adalah bagian dari sistem informasi dan merupakan
perkembangan teknologi komputer yang dipadukan dengan teknologi
telekomunikasi (Mulyanto, 2009).
Menurut O’Brien & Marakas (2010), teknologi informasi adalah teknologi
hardware, software, alat telekomunikasi, manajemen database dan teknologi
pemrosesan informasi lainnya yang digunakan dalam sistem informasi berbasis
komputer.
2.2. Konsep Perencanaan Strategis Sistem Informasi
2.2.1. Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Tujuan perencanaan adalah untuk membantu organisasi menentukan
bagaimana cara untuk menambah nilai optimal kepada perusahaan. Bagaimana
17
suatu sistem informasi dapat menambahkan nilai tergantung pada strategi bisnis
perusahaan (Cassidy, 2006).
Suatu strategi perusahaan (company’s strategy) dapat juga didefinisikan
sebagai “rencana permainan” (game plan) yang dilakukan oleh manajemen untuk
memposisikan perusahaan di dalam arena pasar yang lebih dipilih supaya dapat
memenangkan kompetisi, memuaskan pelanggannya. Dari definisi ini terlihat
bahwa suatu strategi perusahaan terdiri dari “rencana permainan” yang terdiri dari
serangkaian kegiatan-kegiatan yang kompetitif dan pendekatan-pendekatan bisnis
yang diterapkan oleh manajemen di dalam menjalankan perusahaannya
(Jogiyanto, 2005).
Menurut Lynch dalam Wibisono (2006), strategi perusahaan merupakan
pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama atau kebijakan perusahaan
dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang saling mengikat.
Strategi perusahaan biasanya berkaitan dengan prinsip-prinsip secara umum untuk
mencapai misi yang dicanangkan perusahaan, serta bagaimana perusahaan
memilih jalur yang spesifik untuk mencapai misi tersebut.
Strategi merupakan sekumpulan rencana yang harus dilakukan untuk
mencapai objective dari perusahaan. Untuk dapat menentukan strategi apa yang
seharusnya diterapkan, perusahaan terlebih dahulu harus melakukan assessment
terhadap posisi perusahaan saat ini, posisi kompetitif perusahaan dalam pasar dan
segmentasi dari pasar. Dengan melakukan analisis awal diharapkan dapat
dihasilkan strategi yang sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini. Dengan
18
strategi suatu organisasi dapat mengalokasikan sumber dayanya untuk menambah
kekuatan (strength) dan meminimalkan kelemahan (weakness) untuk menghadapi
perubahan yang diproyeksikan oleh kompetitornya (Umar, 2005).
Perencanaan strategis SI/TI yang baik akan menghasilkan portofolio-
portofolio sistem informasi dan infrastruktur yang saling terintegrasi di semua
level organisasi dan memberikan kontribusi yang penting dalam membangun dan
meningkatkan kinerja organisasi yaitu efisiensi, efektifitas, komunikasi,
kolaborasi, dan kompetitif (Laudon dan Laudon, 2005).
Ward and Peppard dalam Surendro (2009), menjelaskan bahwa
perencanaan strategis sistem informasi merupakan proses identifikasi portofolio
aplikasi sistem informasi berbasis komputer yang akan mendukung organisasi
dalam pelaksanaan rencana bisnis dan merealisasikan tujuan bisnisnya.
Perencanaan strategis mempelajari pengaruh sistem informasi atau teknologi
informasi terhadap kinerja bisnis dan kontribusi bagi organisasi dalam memilih
langkah-langkah strategis. Selain itu, perencanaan strategis sistem informasi juga
menjelaskan berbagai alat, teknik, dan kerangka kerja bagi manajemen untuk
menyelaraskan strategi sistem informasi dengan strategi bisnis, bahkan mencari
kesempatan baru melalui penerapan teknologi yang inovatif.
Tujuan utama perencanaan strategis informasi adalah mempersiapkan
rencana bagi pengelolaan analisis, perancangan dan pengembangan sistem-sistem
aplikasi berbasis komputer (Surendro, 2009).
19
Perencanaan strategis menjembatani kesenjangan antara rencana strategis
bisnis dan pengembangan sistem informasi dengan mengidentifikasikan strategi-
strategi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan informasi organisasi dalam
mencapai tujuan bisnisnya. Perencanaan yang baik diperlukan untuk
mengembangkan aplikasi sistem informasi di sebuah organisasi (Surendro, 2009).
Perusahaan juga membutuhkan perencanaan strategis untuk
pengembangan sumber daya SI/TI dengan beberapa alasan sebagai berikut :
1. Hasil dari perencanaan sistem teknologi informasi dapat dibagikan kepada
manajemen dan ahli-ahli sistem teknologi informasi. Diskusi dan
persetujuan akan hasil perencanaan ini dapat menyediakan pemahaman
bersama antara ahli-ahli sistem teknologi informasi dan manajer-
manajer bisnis tentang bagaimana cara terbaik bagi perusahaan untuk
menggunakan sumber daya informasinya
2. Mengembangkan suatu rencana untuk sumber daya informasi yang
dapat membantu mengkomunikasikan masa depan perusahaan itu kepada
pihak lain didalam organisasi
3. Hasil dari perencanaan SI/TI dapat membantu mengalokasikan sumber daya
perusahaan yang ada ke proyek-proyek SI/TI yang penting dan bermanfaat
bagi perusahaan (Jogiyanto, 2005).
20
2.2.2. Strategi Sistem Informasi/Teknologi informasi
Strategi sistem informasi adalah kebutuhan atau permintaan informasi dan
sistem untuk mendukung strategi bisnis secara keseluruhan. Strategi sistem
informasi didasarkan pada bisnis dengan mempertimbangkan dampak kompetitif
dan persyaratan penyelarasan sistem informasi dengan teknologi informasi. Pada
dasarnya, strategi sistem informasi mendefinisikan strategi dan memprioritaskan
investasi yang dibutuhkan untuk mencapai portofolio aplikasi yang ideal dan
manfaat yang diharapkan dalam keterbatasan sumber daya dan sistem yang saling
ketergantungan (Surendro, 2009).
Strategi teknologi informasi berkaitan dengan menguraikan visi tentang
bagaimana permintaan organisasi untuk informasi dan sistem akan didukung oleh
teknologi. Strategi teknologi informasi membahas penyediaan kemampuan dan
sumber daya TI (termasuk hardware, software, dan telekomunikasi) serta layanan,
seperti operasi TI, pengembangan sistem, dan dukungan pengguna (Surendro,
2009)
Spewak dalam Surendro (2009) menyatakan misi utama sistem informasi
yang sangat penting dalam berbagai keterkaitannya dengan faktor kritis sukses
tujuan bisnis, sebagai berikut:
a. Menyediakan akses yang efektif terhadap data, dalam berbagai format,
yang berguna pada waktu dan lokasi dibutuhkannya data tersebut.
b. Memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan kebutuhan
bisnis serta mudah dan efisien dalam pemeliharaannya.
21
c. Mengelola data sehingga memiliki integritas, konsistensi dan kesesuaian
dengan standar untuk skala seluruh organisasi.
d. Mengintegrasikan data dan aplikasi sistem informasi seluruh organisasi,
sehingga baik data maupun aplikasi dapat digunakan oleh seluruh pihak
(unit organisasi) terkait dalam organisasi.
e. Memiliki aspek pembiayaan yang efektif, memberikan pertambahan nilai
dan return on investment (ROI) yang jelas dan terukur.
2.2.3. Strategi Bisnis
Strategi bisnis adalah sekumpulan tindakan terintegrasi yang bertujuan
untuk mencapai tujuan jangka panjang dan kekuatan perusahaan untuk
menghadapi kompetitor. Strategi bisnis merupakan suatu rencana diartikulasikan
dengan baik dimana bisnis berusaha untuk pergi dan bagaimana mereka
mengharapkan untuk mencapai tujuan tersebut (Pearlson dan Saunders, 2009).
2.2.4. Hubungan antara Strategi Sistem Informasi/Teknologi
Informasi dan Bisnis
Keberhasilan sistem informasi tidak seharusnya diukur hanya melalui
efisiensi dalam hal meminimalkan biaya, waktu, dan penggunaan sumber daya
informasi. Keberhasilan juga harus diukur dari efektivitas teknologi informasi
dalam mendukung strategi bisnis organisasi, memungkinkan proses bisnisnya,
meningkatkan struktur organisasi dan budaya, serta meningkatkan nilai pelanggan
dan bisnis perusahaan. Kesuksesan dalam lingkungan bisnis yang dinamis saat ini
22
sangat bergantung pada penggunaan teknologi berbasis internet secara maksimal
dan sistem informasi melalui web, untuk memenuhi permintaan yang berubah dari
pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis lainnya di pasar global (O’Brien, 2008).
Sistem informasi beserta teknologinya harus dikelola untuk mendukung
strategi bisnis, proses bisnis, dan struktur organisasi serta budaya perusahaan.
Karena, sistem informasi berbasis komputer, walaupun sangat bergantung pada
teknologi informasi, didesain, dijalankan, dan digunakan oleh orang-orang dari
berbagai latar organisasi dan lingkungan bisnis. Hal ini menjadi tantangan bagi
perusahaan dalam mengelola sistem informasi. Tantangan yang dihadapi
perusahaan seperti digambarkan pada gambar berikut ini.
Gambar 2.1 Tantangan Dalam Mengelola SI dan Teknologinya (O’Brien, 2008).
Menurut Earl, jalur paling efektif untuk mendapatkan keuntungan dari
SI/TI adalah dengan menfokuskan pada pemikiran tentang bisnis yaitu dengan
23
menganalisa problem bisnis yang ada dan perubahan lingkungannya, dan
menyadari bahwa SI/TI adalah hanya salah satu bentuk solusi yang ditawarkan.
Earl menyarankan agar strategi SI fokus dalam mengidentifikasi kebutuhan
perusahaan terhadap sistem informasi dan strategi TI fokus dalam
mengidentifikasikan kebutuhan perusahaan terhadap teknologi informasi dan
infrastrukturnya. Hubungan antara strategi SI, TI, dan bisnis dapat digambarkan
sebagai berikut.
Gambar 2.2 Hubungan antara Strategi Bisnis, SI dan TI (Surendro, 2009)
Duffy dalam Surendro (2009) memformulasikan definisi penyelarasan
bisnis dan teknologi informasi sebagai proses dan tujuan atas pencapaian
keuntungan persaingan melalui pembangunan dan pemeliharaan hubungan
simbiosis antara bisnis dan teknologi informasi.
Hubungan antara strategi organisasi dengan sistem informasi dinyatakan
sebagai berikut:
24
a. Peran sistem informasi, sebagai pendukung terwujudnya tujuan organisasi,
dapat diterjemahkan sebagai misi sistem informasi dalam organisasi.
b. Misi sistem informasi mengarahkan pembangunan dan implementasi
arsitektur organisasi melalui sekumpulan tujuan. Tujuan adalah pernyataan
bagian dari misi sistem informasi untuk memenuhi kebutuhan organisasi.
c. Tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan dan implementasi
aplikasi diterjemahkan ke dalam tolok ukur pencapaian tujuan atau yang
dikenal sebagai indikator tujuan kunci atau Key Goal Indicator (KGI).
Indikator ini sering disebut indikator tunda (lag indicator) karena nilai
indikatornya baru akan diketahui setelah aktivitas pencapaian tujuan
tersebut selesai dilaksanakan.
d. Untuk meningkatkan kemungkinan kesuksesan implementasi aplikasi,
agar sesuai dengan arah dari misi sistem informasi, diperlukan faktor kritis
sukses atau Critical Success Factor (CSF).
e. Tingkat pemenuhan CSF selama proses implementasi diukur dengan
indikator kinerja kunci atau Key Performance Indicator (KPI).
Henderson dan Venkatraman dalam Surendro (2009) membedakan antara
aspek strategi bisnis dan infrastruktur organisasi pada salah satu sisi, serta strategi
teknologi informasi dan infrastruktur teknologi informasi pada sisi lain, seperti
terlihat pada gambar.
25
Gambar 2.3 Model Penyesuaian Strategi Henderson dan Venkatraman
(Surendro, 2009).
Model tersebut menggambarkan 4 cara pandang dominan dalam
melakukan keselarasan antara aspek-aspek tersebut. Seseorang dapat mengambil
strategi bisnis enterprise sebagai titik awal, dan menurunkan kebutuhan
infrastruktur teknologi informasi melalui strategi TI atau melalui infrastruktur
organisasi; sebaliknya seseorang dapat fokus pada teknologi informasi sebagai
enabler dan dimulai dari strategi teknologi informasi kemudian diturunkan
infrastruktur organisasi melalui strategi bisnis atau berdasar infrastruktur
informasi. Dari sudut pandang manapun, sebuah arsitektur enterprise akan
berguna bagi eksekutif untuk melaksanakan strategi bisnis atau strategi teknologi
informasi.
2.3. Metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Metodologi merupakan kumpulan dari metode, teknik, dan tools
untuk analisis yang digunakan dalam proses mengerjakan kegiatan. Berikut
ini adalah beberapa bahasan singkat tentang metodologi perencanaan strategis
26
sistem informasi menurut The Open Group, Ward dan Peppard, Tozer, dan
James Martin.
2.3.1. TOGAF
Metodologi menurut The Open Group adalah TOGAF (The Open
Group Architecture Framework). TOGAF menyediakan metode dan tools
yang lengkap untuk membangun, mengelola, dan mengimplementasikan
sistem informasi secara menyeluruh. Surendro dalam Gandhi (2012)
menjelaskan bahwa TOGAF memiliki komponen ADM (Architecture
Development Method) yang merupakan metode yang dipakai sebagai
panduan untuk merencanakan, merancang, mengembangkan, dan
mengimplementasikan sistem informasi untuk organisasi . TOGAF mempunyai
4 pilar utama untuk pengembangan arsitektur TIK, yaitu arsitektur organisasi
(biasa disebut arsitektur bisnis), arsitektur aplikasi, arsitektur data, dan arsitektur
teknologi.
2.3.2. Ward dan Peppard
Rapiyadi dalam Widyaningsih (2014) menjelaskan metodologi
perencanaan strategis sistem informasi Ward dan Peppard adalah SPIS
(Strategic Planning for Information System). SPIS bertujuan untuk menangkap
peluang bisnis, serta meningkatkan keunggulan kompetitif untuk memaksimalkan
penggunaan SI/TI. SPIS membuat tahapan masukan dan keluaran yang
didasarkan pada kebutuhan bisnis. Tahap masukan berisi identifikasi dan
analisis kondisi bisnis internal dan eksternal, serta kondisi sistem informasi
27
internal dan eksternal. Tahap keluaran berisi strategi SI bisnis, strategi TI dan
strategi manajemen SI/TI.
2.3.3. Tozer
Metodologi Tozer seperti yang dijelaskan Rapiyadi dalam Widyaningsih
(2014) merupakan pendekatan praktis dan formal berdasarkan pada konsep
strategi bisnis yang menentukan cara mengeksplorasi sumber daya SI/TI beserta
pemanfaatannya. Tahapan perencanaan strategis menurut Tozer, yaitu
menentukan konteks dan ruang lingkup, menentukan informasi mengenai bisnis
dan kebutuhan pendukungnya, mengevaluasi kesesuaian sistem dengan kebutuhan
saat ini dan mengidentifikasi pilihan solusi, menentukan solusi strategi,
menyiapkan dan melakukan rencana implementasi.
2.3.4. James Martin
Metodologi menurut James Martin adalah Information Engineering.
Information engineering ditujukan untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya
modal, orang, dan sistem informasi untuk mendukung pencapaian visi bisnis.
Metodologi ini merupakan kumpulan teknik-teknik formal yang berkaitan dalam
tahapan perencanaan, analisis, perencanaan, dan konstruksi perencanaan SI/TI
organisasi secara menyeluruh. Information engineering memiliki 4 lapisan, yaitu
perencanaan strategi informasi, analisis area bisnis, perancangan sistem,
konstruksi (Widyaningsih, 2014).
2.3.5. Alasan Pemilihan Metodologi
28
Metodologi Ward dan Peppard serta Tozer memiliki kelemahan yaitu
orientasi metodologi mereka fokus kepada analisis dan solusi untuk strategi
dan peluang bisnis. Sedangkan, untuk membuat perencanaan strategis sistem
informasi bukan hanya aspek bisnis yang diperlukan, tetapi juga aspek
perancangan sistem dan teknologi untuk membangun sistem informasi itu sendiri.
Kedua metodologi itu juga tidak mempunyai tahapan untuk perancangan,
pembangunan dan implementasi sistem informasi. Metode Ward da Peppard
hanya sebatas sampai tahapan analisis permasalahan dan solusi sedangkan Tozer
hanya sampai perencanaan implementasi. Dalam metodologi James Martin sudah
terdapat tahap untuk membuat perencanaan hingga implementasi. Namun
metodologi James Martin belum memiliki tools khusus untuk membuat
perencanaan.
Tabel 2.1 Perbandingan Metode PSSI
Metode Analisis
Permasala
han
Solusi dan
Strategi
Tahapan
Perancang
an
Tahapan
Implement
asi
Standar
d Tools
Ward &
Peppard
Tozer
James
Martin
TOGAF
29
Setelah mempelajari beberapa metodologi perencanaan strategis sistem
informasi, penulis memilih metodologi TOGAF. Pada dasarnya metodologi
TOGAF digunakan untuk arsitektur enterprise. Namun, metodologi TOGAF
adalah metodologi yang bersifat fleksibel sehingga dapat dikolaborasikan dengan
metodologi lain. Metodologi ini juga menyediakan metode yang sistematis dan
tools yang lengkap untuk membangun, mengelola, dan mengimplementasikan
sistem informasi.
Tujuan perencanaan strategis sistem informasi adalah mempersiapkan
rencana untuk mengelola analisis, merancang, dan mengembangkan sistem-sistem
aplikasi berbasis komputer. Jika dilihat kembali tujuan dari perencanaan strategis
sistem informasi, maka metodologi TOGAF dapat memenuhi kebutuhan untuk
membangun suatu perencanaan strategis sistem informasi secara lengkap dan
menyeluruh di sebuah organisasi.
2.4. The Open Group Architecture Framework (TOGAF)
The Open Group Architecture Framework (TOGAF) merupakan kerangka
kerja dan metode yang diterima secara luas dalam pengembangan arsitektur
perusahaan. Berawal dari Technical Architecture For Information Management
(TAFIM) di Departemen Pertahanan Amerika Serikat, kerangka kerja itu diadopsi
oleh Open Group pada pertengahan 1990-an. Spesifikasi pertama TOGAF
diperkenalkan pada tahun 1995. TOGAF merupakan hasil pengembangan forum
Open Group yang merupakan forum kerja sama antara vendor dan pengguna
(Surendro, 2009).
30
The Open Group Architecture Framework (TOGAF) adalah kerangka
kerja arsitektur yang menyediakan metode dan tools untuk membantu dalam
penerimaan, produksi, penggunaan, dan pemeliharaan arsitektur enterprise.
TOGAF didasarkan pada model proses berulang-ulang yang didukung oleh best
practices dan pengunaan kembali sekumpulan aset arsitektur yang ada (The Open
Group, 2009).
TOGAF memandang Perencanaan Strategis Sistem Informasi ke dalam
empat kategori:
a. Business Architecture
Arsitektur bisnis menggambarkan strategi, maksud, fungsi, proses,
informasi dan aset bisnis yang penting untuk memberikan layanan bagi
masyarakat, bisnis, pemerintah, dan sebagainya. Kerangka arsitektur bisnis
memberikan struktur untuk pengumpulan detail mengenai motivasi, organisasi,
lokasi, kejadian, fungsi, dan aset yang menentukan arah perusahaan dari sudut
pandang bisnis. Rincian yang terdapat dalam arsitektur bisnis mendukung
pengambilan keputusan bisnis dengan menyediakan dokumentasi tentang di mana
posisi perusahaan berada saat ini dan di mana perusahaan ingin berada di suatu
waktu di masa depan (Surendro, 2009).
b. Application Architecture
Arsitektur yang menyediakan blueprint untuk sistem aplikasi individu
untuk digunakan, interaksi sistem aplikasi individu, dan hubungan sistem aplikasi
31
individu dengan proses bisnis inti organisasi. Arsitektur aplikasi adalah proses
yang memusatkan pada pengembangan dan penerapan solusi atau layanan yang
sedang diciptakan untuk organisasi tersebut. Kerangka arsitektur aplikasi adalah
gabungan dari proses yang memanfaatkan komponen dan model bisnis, informasi,
dan teknologi untuk merancang suatu aplikasi bisnis yang diinginkan (Surendro,
2009).
c. Data Architecture
Arsitektur yang menggambarkan struktur aset data dan sumber daya
manajemen data organisasi secara logis dan fisik. Kerangka arsitektur data
menyediakan struktur untuk mendokumentasikan detail informasi yang penting
bagi organisasi (Surendro, 2009).
d. Technology Architecture
Arsitektur teknologi adalah suatu pendekatan dalam menjelaskan struktur
dan hubungan teknologi perusahaan saat ini serta di masa depan untuk
memaksimalkan nilai dalam teknologi tersebut. Kerangka arsitektur teknologi
menyediakan sekumpulan proses dan cetakan terstruktur yang mendukung
penerapan dan penyampaian arsitektur teknologi. Pemetaan produk dan standar
teknologi ke penggerak bisnis penting untuk mensejajarkan seluruh arah
perusahaan. Penjual, karyawan, dan pengguna bisnis dapat mengambil
keuntungan dari pemahaman standar teknologi yang ada dan di mana standar
tersebut dapat ditemukan (Surendro, 2009).
32
2.5. TOGAF Architecture Development Method (ADM)
TOGAF memberikan metode yang detail mengenai bagaimana
membangun, mengelola, dan mengimplementasikan arsitektur enterprise dan
sistem informasi yang disebut dengan Architecture Development Method (ADM),
di mana ADM merupakan hasil dari kerja sama praktisi arsitektur dalam Open
Group Archotecture Forum. Inti dari ADM adalah pengelolaan kebutuhan,
dimana kebutuhan bisnis, sistem informasi, dan arsitektur teknologi selalu
diselaraskan dengan sasaran dan kebutuhan bisnis. Struktur dasar TOGAF ADM
yaitu output harus divalidasi dengan ekspektasi yang telah didefinisikan
sebelumnya di setiap akhir siklus, dan output yang dihasilkan pada satu iterasi
dimungkinkan untuk diubah pada iterasi berikutnya (Surendro, 2009).
Gambar 2.4 TOGAF ADM (The Open Group, 2009).
33
2.5.1. Preliminary
Tahapan preliminary menentukan framework dan ruang lingkup enterprise
architecture yang akan dikembangkan serta pendefinisian dari unsur manajemen
dimana dibentuk tim arsitektur dan organisasi. Tujuan fase preliminary adalah
untuk meyakinkan setiap orang yang terlibat di dalamnya bahwa pendekatan ini
berkomitmen untuk kesuksesan proses Perencanaan Strategis Sistem Informasi
(The Open Group, 2009).
Pada fase preliminary dilakukan identifikasi “who”, “what”, “why”,
“when” dan “where” dari arsitektur itu sendiri (The Open Group, 2009).
1. “What” adalah ruang lingkup dari usaha arsitektur.
2. “Who” adalah siapa yang akan memodelkannya, siapa orang yang
bertanggung jawab untuk mengerjakan arsitektur tersebut, dimana mereka
akan dialokasikan dan bagaimana peranan mereka.
3. “How” adalah bagaimana melakukan perencanaan strategis sistem informasi,
menentukan framework dan metode yang akan digunakan untuk
mengumpulkan informasi.
4. “When” adalah kapan tanggal penyelesaian arsitektur.
5. “Why” adalah mengapa arsitektur ini dibangun. Hal ini berhubungan dengan
tujuan organisasi, yaitu bagaimana arsitektur dapat memenuhi tujuan
organisasi.
6. “Where” adalah penunjukan lokasi kerja dari organisasi. Memungkinkan
organisasi berada di satu bangunan, beberapa kantor atau di sekeliling dunia.
34
Jika semua lokasi organisasi saling terkoneksi maka diperlukan identifikasi
terlebih dahulu.
Preliminary phase memiliki input, langkah-langkah, dan output sebagai
berikut (The Open Group, 2009).
a. Input
1. Prinsip dan tujuan aktivitas.
2. Struktur organisasi.
b. Langkah-langkah
1. Menentukan ruang lingkup unit-unit inti yang terlibat dalam perencanaan
strategis sistem informasi.
2. Mengidentifikasi stakeholder, kebutuhan bisnis, dan visi arsitektur.
3. Memastikan dukungan kerangka kerja dari para stakeholder.
4. Mengidentifikasikan dan membuat prinsip-prinsip arsitektur.
c. Output
1. Prinsip-prinsip perencanaan strategis sistem informasi. Prinsip-prinsip
tersebut akan menjadi dasar dalam pengembangan perencanaan strategis
sistem informasi yang menghasilkan beberapa arsitektur. Prinsip-prinsip
dasar akan dibuat dalam principle catalog.
2. Tabel identifikasi 5W (What, Who, Why, When, Where) + 1H (How), tabel
yang mengidentifikasi dan menguraikan apa yang akan dilakukan pada
objek penelitian, siapa yang akan mengerjakan dan bertanggung jawab
dengan pekerjaan pada objek penelitian, kenapa pekerjaan dalam
35
penelitian dilakukan, kapan waktu penyelesaian pekerjaan pada objek
penelitian, dimana tempat objek penelitian, dan bagaimana cara kerja pada
objek penelitian.
2.5.2. Requirements Management
Requirements management adalah proses pengelolaan kebutuhan arsitektur
di seluruh fase TOGAF ADM. Tujuan dari proses ini adalah untuk menentukan
kebutuhan arsitektur enterprise, kebutuhan itu disimpan, lalu dimasukkan ke
dalam fase yang sesuai (The Open Group, 2009).
Sumber daya utama yang harus dikembangkan dalam tahapan ini adalah
skenario aktivitas. Skenario aktivitas mencakup proses bisnis dan permasalahan
dalam organisasi. Yang dimaksud dengan proses bisnis dalam tahap ini adalah
penjelasan sistem yang sedang berjalan pada organisasi.
Berdasrkan pengertian diatas dapat disimpulkan input, langkah-langkah,
dan output dari tahap requirements management adalah sebagai berikut:
a. Input
1. Kondisi sistem saat ini
2. Data inventaris sarana dan prasarana pendukung TIK
b. Langkah-langkah
1. Menganalisis kekurangan dan kelebihan dari kondisi sistem saat ini.
2. Mengidentifikasi permasalahan dari kondisi sistem saat ini.
3. Membuat solusi dari setiap permasalahan pada kondisi sistem saat ini.
36
c. Output
1. Tabel permasalahan organisasi, yang menjelaskan tentang daftar
permasalahan dari setiap aktivitas organisasi. Dalam tabel tersebut akan
ada kolom tolak ukur yang menjelaskan setiap permasalahan yang sudah
diidentifikasi.
2. Tabel solusi aktivitas, yang berisi tentang permasalahan dari setiap
aktivitas beserta solusi yang akan mengatasi permasalahan tersebut.
3. Tabel solusi sistem informasi, isinya hampir sama dengan tabel solusi
aktivitas. Tetapi, perbedaannya ada pada kolom solusi. Pada tabel ini,
solusi yang diberikan sudah menyebutkan tentang sistem atau aplikasi apa
yang sebaiknya digunakan dalam mengatasi permasalahan.
2.5.3. Visi Arsitektur
Fase ini bertujuan untuk menciptakan keselarasan pandangan bagaimana
pentingnya perencanaan strategi sistem informasi untuk pencapaian tujuan
organisasi dan menentukan lingkup dari Perencanaan Strategis Sistem Informasi
yang akan dikembangkan dan memetakan strategi. Visi arsitektur merupakan
kesempatan kunci untuk menjual keuntungan dari pengembangan yang disarankan
kepada pembuat keputusan Perencanaan Strategis Sistem Informasi sehingga
memungkinkan tujuan bisnis tanggap kepada penggerak strategis, sesuai dengan
prinsip dan mencapai maksud dan tujuan stakeholder, klarifikasi tujuan tersebut
dan menunjukkan bagaimana tujuan dapat dicapai oleh pengembangan
Perencanaan Strategis Sistem Informasi yang disarankan.
37
Beberapa tujuan fase ini adalah:
1. Menjamin evolusi dari siklus pengembangan Perencanaan Strategis Sistem
Informasi mendapat pengakuan dan dukungan dari manajemen perusahaan
atau organisasi.
2. Memvalidasi prinsip bisnis, tujuan bisnis dan penggerak strategi bisnis
organisasi.
3. Mendefinisikan ruang lingkup dan melakukan identifikasi dan
memprioritaskan komponen dari arsitektur saat ini.
4. Mendefinisikan kebutuhan bisnis yang akan dicapai dalam usaha arsitektur ini
dan batasannya.
5. Menghasilkan visi arsitektur yang menunjukkan respon terhadap kebutuhan
dan batasannya.
Input, langkah-langkah, dan output pada fase visi arsitektur adalah
sebagai berikut.
a. Input
1. Prinsip aktivitas, sasaran aktivitas, dan penggerak aktivitas.
b. Langkah-langkah
1. Menguraikan tujuan aktivitas, penggerak aktivitas, dan kendala aktivitas.
2. Mendefinisikan apa yang ada di dalam dan di luar ruang lingkup arsitektur
saat ini.
3. Mengembangkan visi arsitektur.
c. Output
38
1. Hasil identifikasi semua aktivitas yang ada di dalam organisasi.
Identifikasi tersebut dihasilkan dalam value chain, diagram yang
mengidentifikasi dan mengelompokkan seluruh aktivitas akan masuk ke
dalam kelompok aktivitas utama atau aktivitas pendukung.
2. Hasil identifikasi stakeholder dengan aktivitas yang ada di organisasi, dan
untuk mengetahui kebutuhan setiap stakeholder dalam organisasi, dan
untuk mengetahui kebutuhan setiap stakeholder dalam perencanaan
strategis sistem informasi. Identifikasi tersebut dijelaskan dalam
stakeholder map matrix, matriks yang menjelaskan hubungan antara
stakeholder dengan aktivitas pada organisasi.
3. Visi dan misi organisasi, penjelasan tentang visi dan misi dari organisasi
agar perencanaan strategis sistem informasi yang akan dibuat dapat selaras
dengan visi misi organisasi.
2.5.4. Arsitektur Bisnis
Pada fase ini diperiksa aspek bisnis dari proyek. Fase ini melibatkan
pemodelan secara ekstensif dari Perencanaan Strategis Sistem Informasi saat ini
serta yang diinginkan menggunakan model proses bisnis atau model business use
case. Tujuan dari fase ini adalah sebagai berikut.
1. Menguraikan deskripi arsitektur bisnis dasar.
2. Mengembangkan tujuan arsitektur bisnis, menguraikan strategi produk dan
atau service dan aspek geografis, informasi, fungsional dan organisasi dari
39
lingkungan bisnis yang berdasarkan pada prinsip bisnis, tujuan bisnis dan
penggerak strategis.
3. Menganalisis gap antara arsitektur bisnis saat ini dan arsitektur bisnis tujuan.
4. Memilih titik pandang yang relevan yang memungkinkan arsitek
mendemokan bagaimana maksud stakeholder dapat dicapai dalam arsitektur
bisnis.
5. Memilih tools dan teknik relevan yang akan digunakan dalam sudut pandang
yang dipilih.
Fase arsitektur bisnis memiliki input, langkah-langkah, dan output sebagai
berikut.
a. Input
1. Kondisi arsitektur bisnis saat ini.
b. Langkah-langkah
1. Mengembangkan deskripsi arsitektur bisnis dasar.
2. Mengembangkan deskripsi target arsitektur bisnis.
3. Melakukan analisis gap
4. Membuat arsitektur bisnis.
c. Output
1. Rancangan arsitektur bisnis, yang menggambarkan alur bisnis usulan
sesuai dengan kebutuhan stakeholders dan didahului dengan analisis
kondisi saat ini. Rancangan arsitektur bisnis digambarkan menggunakan
rich picture.
40
2. Struktur organisasi susulan, yaitu rancangan struktur organisasi yang baru
untuk menunjang kinerja organisasi dan kinerja sistem informasi agar
dapat berjalan dengan baik.
3. Hasil identifikasi peran setiap aktor (stakeholders) dan pendefinisian
dukungan aktor untuk setiap aktivitas. Hasil identifikasi tersebut dijelaskan
dalam actor/role matrix.
2.5.5. Arsitektur Sistem Informasi
Fase arsitektur sistem informasi berfokus pada identifikasi dan penetapan
pertimbangan aplikasi dan data yang mendukung arsitektur bisnis perusahaan.
Fase ini melibatkan antara kombinasi arsitektur data dan arsitektur aplikasi. Pada
arsitektur data, harus ditentukan tipe dan sumber data utama yang diperlukan
untuk mendukung bisnis. Pemodelan data menggunakan teknik pemodelan data
tradisional, seperti pemodelan data konseptual dan logis. Pada arsitektur aplikasi,
ditentukan jenis aplikasi penting untuk memproses data dan mendukung bisnis.
Kemudian, dibuat matriks dari aplikasi saat ini dan arsitektur aplikasi tujuan,
melakukan analisis gap dan melakukan korelasi fungsi bisnis dengan aplikasi
tujuan.
Tujuan arsitektur data adalah untuk mendefinisikan tipe dan sumber data
utama yang diperlukan untuk mendukung bisnis dengan cara yang dapat
dipahami oleh stakeholder, lengkap, konsisten, dan stabil. Perlu diketahui bahwa
arsitektur data tidak memperhatikan perancangan database, tetapi hanya
41
mendefinisikan entitas data yang relevan dengan enterprise, bukan untuk
merancang sistem penyimpanan fisik dan logik.
Input, langkah-langkah, dan output dari arsitektur data adalah sebagai
berikut.
a. Input
1. Data principles saat ini, berisi prinsip-prinsip mengenai data yang
mendukung aktivitas pada organisasi, seperti prinsip penggunaan data
tersebut.
b. Langkah-langkah
1. Mengembangkan deskripsi dasar arsitektur data.
2. Mengembangkan deskripsi target arsitektur data.
3. Melakukan analisis gap.
4. Menyelesaikan arsitektur data.
c. Output
1. Rancangan tipe data dan hubungan antar entittas data penting untuk
mendukung aktivitas pada organisasi. Rancangan tersebut digambarkan
dalam class diagram.
Tujuan arsitektur aplikasi adalah untuk mendefinisikan jenis-jenis utama
dari sistem aplikasi yang penting untuk memproses data dan mendukung bisnis.
Perlu diketahui bahwa arsitektur aplikasi tidak memperhatikan perancangan
sistem aplikasi, tetapi hanya untuk mendefinisikan jenis-jenis sistem aplikasi yang
relevan dengan enterprise dan aplikasi apa saja yang diperlukan untuk mengatur
42
data dan menghadirkan informasi kepada aktor manusia dan komputer pada
enterprise.
Arsitektur aplikasi memiliki input, langkah-langkah, dan output sebagai
berikut.
a. Input
1. Application principles saat ini, berisi prinsip-prinsip mengenai aplikasi
yang digunakan pada organisasi, seperti prinsip penggunaan aplikasi
tersebut.
b. Langkah-langkah
1. Mengembangkan deskripsi dasar arsitektur aplikasi.
2. Mengembangkan deskripsi target arsitektur aplikasi.
3. Melakukan analisis gap.
4. Menyelesaikan arsitektur aplikasi.
c. Output
1. Hasil identifikasi semua aplikasi yang digunakan perusahaan saat ini. Hasil
identifikasi tersebut dijelaskan menggunakan application portofolio
catalog.
2. Rancangan penempatan distribusi aplikasi yang akan digunakan user di
dalam organisasi. Rancangan tersebut digambarkan oleh application and
user location diagram.
3. Rancangan penggambaran interaksi antara aktor dan perannya dalam
setiap aplikasi. Rancangan ini akan digambarkan dalam use case diagram.
43
2.5.6. Arsitektur Teknologi
Dalam fase arsitektur teknologi akan dilakukan pemetaan komponen
aplikasi yang didefinisikan pada arsitektur aplikasi ke dalam satu set komponen
teknologi yang mewakili komponen software, hardware, dan jaringan, dengan
cara membeli ke pihak luar atau dikonfigurasi sendiri oleh organisasi ke dalam
platform teknologi.
Arsitektur teknologi adalah suatu pendekatan dalam menjelaskan struktur
dan hubungan teknologi perusahaan saat ini serta di masa depan untuk
memaksimalkan nilai dalam teknologi tersebut (Surendro, 2009). Arsitektur
teknologi akan menetapkan pandangan dasar dan target dari portofolio teknologi,
memperinci roadmap menuju arsitektur target, dan untuk mengidentifikasi paket
pekerjaan utama di dalam roadmap. Arsitektur teknologi melengkapi sekumpulan
informasi arsitektur dan mendukung penilaian biaya untuk skenario migrasi
tertentu.
Input, langkah-langkah, dan output dari tahapan arsitektur teknologi
adalah sebagai berikut.
a. Input
1. Technology principles saat ini, berisi prinsip-prinsip mengenai teknologi
yang digunakan untuk mendukung aktivitas pada organisasi.
b. Langkah-langkah
1. Mengembangkan deskripsi dasar arsitektur teknologi.
2. Mengembangkan deskripsi target arsitektur teknologi.
44
3. Melakukan analisis gap.
4. Menyelesaikan arsitektur teknologi.
c. Output
1. Hasil identifikasi teknologi yang sudah digunakan saat ini dalam
perusahaan. Hasil identifikasi ini akan disusun dalam technology
portofolio catalog.
2. Platform decomposition diagram, menggambarkan platform teknologi
yang mendukung sistem informasi.
3. Rancangan komunikasi di dalam arsitektur teknologi, seperti rancangan
jaringan yang melibatkan berbagai perangkat keras untuk membuat suatu
komunikasi jaringan. Rancangan tersebut akan digambarkan di dalam
communication engineering diagram.
2.5.7. Peluang dan Solusi
Pada tahapan ini akan dievaluasi model yang telah dibangun untuk
arsitektur saat ini dan target, identifikasi proyek utama yang akan dilaksanakan
untuk mengimplementasikan arsitektur tujuan dan klasifikasikan sebagai
pengembangan baru atau penggunaan kembali sistem yang sudah ada.
Fase peluang dan solusi merupakan tahap pertama yang langsung
berkaitan dengan struktur bagaimana arsitektur target akan dilaksanakan. Pada
fase ini akan dikonsentrasikan pada cara menyampaikan arsitektur. Dibutuhkan
aktivitas organisasi dan perspektif teknis untuk merasionalisasi kegiatan TI dan
mengelompokkan secara logis kegiatan TI tersebut ke dalam paket pekerjaan
45
proyek dalam portofolio dan juga dalam setiap portofolio lain yang bergantung
pada TI.
Tujuan dari fase peluang dan solusi adalah:
1. Meninjau kembali target tujuan dan kemampuan aktivitas.
2. Mengidentifikasi parameter organisasi saat ini untuk kemampuan menyerap
perubahan.
3. Memperoleh serangkaian arsitektur transisi yang memberikan nilai aktivitas
yang berkelanjutan melalui eksploitasi peluang.
4. Menghasilkan persetujuan mengenai ringkasan implementasi dan strategi
migrasi.
Fase peluang dan solusi memiliki input, langkah-langkah, dan output
sebagai berikut.
a. Input
1. Hasil analisis gap mulai dari arsitektur bisnis,data, aplikasi, dan teknologi.
b. Langkah-langkah
1. Menentukan kendala aktivitas untuk implementasi.
2. Meninjau kembali dan menggabungkan hasil analisis gap dari fase visi
arsitektur sampai fase teknologi.
3. Merumuskan implementasi dan strategi migrasi.
4. Menafsir kebutuhan biaya untuk investasi saat implementasi.
c. Output
46
1. Hasil analisis gap gabungan dari fase visi arsitektur sampai fase arsitektur
teknologi.
2.5.8. Perencanaan Migrasi
Fase ini berfokus pada penciptaan rencana implementasi dan migrasi yang
layak, bekerja sama dengan portofolio dan manajer proyek. Aktivitas fase ini
termasuk menilai ketergantungan, biaya, dan keuntungan dari berbagai proyek
migrasi. Tujuan fase ini adalah untuk memprioritaskan semua paket pekerjaan dan
proyek dengan memberikan nilai bisnis pada masing-masing pekerjaan dan
proyek, serta melakukan analisis biaya atau bisnis. Daftar prioritas proyek akan
berjalan untuk membentuk dasar dari perencanaan implementasi detail dan
rencana migrasi.
Fase perencanaan migrasi memiliki input, langkah-langkah, dan output
sebagai berikut.
a. Input
1. Implementation and migration plan, suatu rencana untuk menjadwalkan
migrasi data dan implementasi aplikasi.
b. Langkah-langkah
1. Memastikan interaksi kerangka kerja manajemen untuk rencana
implementasi dan migrasi.
2. Menetapkan nilai bisnis pada setiap proyek.
3. Memperkirakan kebutuhan sumber daya, pemilihan waktu proyek, dan
ketersediaan saran.
47
4. Memprioritaskan proyek migrasi melalui pelaksanaan penilaian biaya atau
keuntungan dan validasi resiko.
5. Membuat roadmap implementasi arsitektur dan perencanaan migrasi.
c. Output
1. Roadmap untuk implementasi aplikasi.
2.6. Tools Perencanaan Strategis Sistem Informasi
2.6.1. Principle Catalog
Principles catalog bertujuan untuk menangkap prinsip-prinsip bisnis dan
arsitektur yang menggambarkan solusi atau arsitektur seperti apa yang baik.
Prinsip-prinsip digunakan untuk mengevaluasi dan menyetujui hasil keputusan
arsitektur. Prinsip juga digunakan sebagai alat bantu untuk membantu dalam tata
arsitektur perubahan (The Open Group, 2009).
2.6.2. Value Chain
Porter dalam Widyaningsih (2014) mengatakan bahwa analisis value chain
menyatakan semua perusahaan dalam suatu industri memiliki rantai nilai,
termasuk aktivitas seperti, mendapatkan bahan mentah, mendesain produk,
membangun fasilitas produksi, memasarkan produk, mengembangkan perjanjian
kerjasama, dan menyediakan pelayanan pelanggan. Hasil dari analisis value chain
digunakan untuk identifikasi peluang pemanfaatan SI/TI yang dapat
meningkatkan keunggulan kompetitifnya.
Value chain menyediakan pandangan orientasi level tinggi pada
perusahaan dan bagaimana interaksi perusahaan dengan dunia luar. Tujuan value
48
chain adalah menyelaraskan stakeholder untuk inisiatif perubahan tertentu,
sehingga semua yang berpartisipasi memahami konteks fungsional dan
keterlibatan arsitektur organisasi (The Open Group, 2009).
Analisis rantai nilai yang pertama kali diusulkan oleh Porter memberikan
kerangka untuk mengidentifikasi dan menginventariskan area-area fungsi bisnis,
yaitu dengan pengelompokan area-area fungsional ke dalam:
a) Aktivitas utama: berupa fungsi logistic masukan (inbound logistics),
operasi (operations), logistic keluaran (outbound logistics), pemasaran dan
penjualan (marketing and sales), dan layanan (service); dan
b) Aktivitas pendukung: berupa fungsi infrastruktur perusahaan, manajemen
sumber daya manusia, pengembangan teknologi, dan pengadaan
(Surendro, 2009).
Ward dan Peppard dalam Khairunnisa (2013) menyatakan bahwa analisa
value chain dilakukan untuk memetakan seluruh proses kerja yang terjadi dalam
organisasi menjadi dua kategori aktivitas, yaitu aktivitas utama dan aktivitas
pendukung. Aktivitas utama mengalir secara linier dari satu aktivitas ke aktivitas
lainnya dan harus berhubungan, sehingga suatu proses bisnis dapat berjalan.
Aktivitas ini dapat dilihat sebagai bagian dari aliran informasi dalam organisasi
yang berkaitan dengan input, proses, dan output.
Aktivitas kedua yaitu aktivitas pendukung yang lebih bersifat organisasi,
dan digunakan untuk mengawasi aktivitas utama. Analisis yang dilakukan adalah
bentuk-bentuk kontribusi informasi yang diperlukan dari aktivitas utama, dan
49
bagaimana aktivitas utama membutuhkan informasi dari aktivitas pendukung
dalam kaitan dengan pengelolaan aktivitas yang benar. Peluang untuk
meningkatkan nilai dari teknologi informasi yang ada dalam aktivitas utama dan
pendukung, dapat dipandang sebagai kelemahan dari teknologi informasi yang
dipakai. Berikut ini merupakan bentuk value chain menurut Ward & Peppard.
Gambar 2.5 Value Chain Diagram Ward & Peppard (Widyaningsih, 2013)
Pada praktiknya, kerugian yang terjadi selalu dihubungkan dengan
aktivitas utama, sehingga diperlukan analisis yang lebih dalam tentang internal
primary value chain dengan suatu evaluasi kekuatan dan kelemahan dari aplikasi
yang sedang berjalan. Mengacu pada dokumen organisasi yang menyebutkan
tugas dan fungsi setiap unit kerja dan berdasarkan pengamatan yang dilakukan
terhadap proses kerja yang terjadi di masing-masing unit kerja (Mahrusy, 2012).
50
2.6.3. Rich Picture
Mathiassen dalam Khairunnisa (2013), rich picture adalah sistem atau
situasi dengan menggunakan gambar-gambar. Gambaran keseluruhan dari orang,
objek, proses, struktur dan masalah pada keseluruhan proses bisnis yang ada di
perusahaan. Rich picture juga merupakan gambaran informal yang
mempresentasikan pemahaman illustrator terhadap situasi yang ada. Rich picture
memberikan deskripsi yang luas mengenai suatu situasi yang memungkinkan
adanya interpretasi yang berbeda-beda. Tahap ini dilakukan untuk memperoleh
pandangan menyeluruh terhadap situasi dan berbagai cara orang
meginterpretasikannya.
Menurut Valente dan Marchetti dalam Widyaningsih (2014), rich picture
merupakan pengetahuan tentang domain dan harus membimbing para
pengembang sistem selama fase awal definisi dan konstruksi prototype sistem.
Gambar 2.6 Contoh Rich Picture
51
2.6.4. UML
Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu alat bantu
pengembangan sistem berorientasi objek. UML menyediakan bahasa pemodelan
visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru
atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti, serta dilengkapi
dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi dan mengkomunikasikan
rancangan mereka dengan yang lain (Munawar, 2005).
Menurut Nugroho (2009), UML adalah “bahasa” pemodelan untuk sistem
atau perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan
(modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-
permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari
dan dipahami.
UML mempunyai sejumlah elemen grafis yang dikombinasikan menjadi
diagram dan juga mempunyai sejumlah aturan untuk menggabungkan atau
mengkombinasikan elemen-elemen tersebut. Diagram-diagram yang digunakan
dalam UML adalah sebagai berikut:
1. Use Case Diagram
Use Case Diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem,
sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain Use Case Diagram secara grafis
mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa
pengguna mengharapkan interaksi dengan sistem tersebut. Use Case Diagram
52
secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-
langkah dari setiap interaksi.
Gambar 2.7 Contoh Usecase Diagram
2. Class Diagram
Class dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. Nama class
menggunakan huruf besar di awal kalimatnya dan diletakkan di atas kotak. Bila
class mempunyai nama yang terdiri dari dua suku kata atau lebih, maka semua
suku kata digabungkan tanpa spasi dengan huruf awal tiap suku kata
menggunakan huruf besar. Attribute adalah property dari sebuah class. Attribute
ini melukiskan batas nilai yang mungkin ada pada obyek dari class. Sebuah class
mungkin mempunyai nol atau lebih attribute. Operation adalah sesuatu yang
bisa dilakukan oleh sebuah class atau yang dapat dilakukan untuk sebuah class.
Responsibility adalah keterangan tentang apa yang akan dilakukan class yaitu apa
yang akan dicapai oleh attribute dan operation (Munawar, 2005).
53
Secara teknis, Pender mengartikan sebuah kelas sebagai suatu definisi
sumber daya yang termasuk di dalamnya informasi-informasi yang
menggambarkan fitur suatu entitas dan bagaimana penggunaannya. Sedangkan
objek adalah entitas yang bersifat unik yang mengikuti aturan-aturan yang sudah
didefinisikan dalam kelasnya (Widodo & Herlawati, 2011).
Gambar 2.8 Contoh Class Diagram
3. Activity Diagram
Activity Diagram atau diagram aktivitas adalah diagram flowchart yang
diperluas yang menunjukkan aliran kendali satu aktivitas ke aktivitas lain.
Aktivitas adalah eksekusi nonanatomik yang berlangsung di state machine.
Diagram aktivitas mendeskripsikan aksi-aksi dan hasilnya (Munawar, 2005).
54
Gambar 2.9 Contoh Activity Diagram
2.6.5. Communication Engineering Diagram
Diagram ini menggambarkan sebuah maksud dan tujuan sebuah aset dalam
teknologi arsitektur. Sebuah diagram pengiriman dan penerimaan informasi,
antara aset-aset arsitektur teknologi informasi yaitu hardware, software, dan
networking. Dalam jaringan, Communication Engineering Diagram akan
mengambil koneksi logis antara client dan komponen server dan mengidentifikasi
batas-batas jaringan dan infrastruktur jaringan yang diperlukan untuk implemetasi
koneksi secara fisik. Ini tidak menggambarkan informasi atau konten, tetapi tidak
membahas protokol dan persoalan kapsitas (The Open Group, 2009).
55
Gambar 2.10 Contoh Communication Engineering Diagram
2.6.6. Technology Portofolio Catalog
Tujuan dari catalog ini adalah untuk mengidentifikasi dan memelihara
daftar semua teknologi yang digunakan di seluruh perusahaan, didalamnya
terdapat hardware, infrastruktur software, dan aplikasi software. Sebuah
portofolio yang disetujui mendukung siklus hidup manajemen produk teknologi,
juga membentuk dasar untuk definisi standar teknologi (The Open Group, 2009).
2.6.7. Matrix Analysis Gap
Matrix ini menunjukkan suatu ruang lingkup dari sebuah paket pekerjaan
yang harus diimplementasikan sebagai bagian dari transformasi roadmap yang
lebih luas dengan penggambaran baseline architecture yang ada pada saat ini dan
penggambaran target arsitektur target (The Open Group, 2009).
56
2.7. Metode Pengumpulan Data
2.7.1. Observasi
Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data
primer dengan cara mengamati langsung obyek datanya (Jogiyanto, 2008).
Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung ke objek
penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Objek penelitian
bersifat perilaku, tindakan manusia, fenomena alam, proses kerja, dan penggunaan
responden kecil (Guritno, Sudaryono & Rahardja, 2011).
2.7.2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu pendekatan yang digunakan untuk
mendapatkan data primer yang dilakukan dengan cara komunikasi dua arah untuk
mendapatkan data responden (Jogiyanto, 2008).
Wawancara adalah cara pengumpulan data yang digunakan untuk
memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara digunakan bila ingin
mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam serta jumlah responden
sedikit (Guritno, Sudaryono & Rahardja, 2011).
2.7.3. Studi Pustaka
Meninjau penelitian-penelitian sebelumnya untuk menghindari pembuatan
ulang penelitian atau menyempurnakan penelitian sebelumnya (Guritno,
Sudaryono & Rahardja, 2011).
57
2.7.4. Studi Literatur
Studi literatur merupakan suatu metode dalam penelitian yang dilakukan
dengan memperoleh data langsung dari buku-buku, peraturan-peraturan, laporan
kegiatan data penelitian, dan lain-lain (Guritno, Sudaryono & Rahardja, 2011).
2.8. Penelitian Sejenis
Tabel 2.2 Penelitian sejenis
Penulis Judul Tahun Keterangan
Novia
Widyaningsih
Perencanaan Arsitektur
Enterprise
Menggunakan TOGAF
Versi 9 (Studi Kasus:
Dewan Kehormatan
Penyelenggara
PEMILU)
2014 Menghasilkan
perencanaan arsitektur
enterprise termasuk
analisis biaya investasi
menggunakan ROI
(Return On
Investment).
Siti Rahayu
Nursetiarini
Perancangan Model
Enterprise Architecture
Dengan Menggunakan
TOGAF Architecture
Development Methode
(Studi Kasus: Sekolah
Tinggi Teknologi Pelita
Bangsa)
2014 Menghasilkan blueprint
arsitektur enterprise
dan kerangka untuk
membuat keputusan TI
jangka panjang yang
tepat dengan
mempertimbangkan
kepentingan organisasi.
Anis
Khairunnisa
Perencanaan Strategis
Sistem Informasi pada
PT. Dian Nikel Mining
2013 Menghasilkan
perencanaan strategis
sistem informasi
berupa rancangan-
rancangan arsitektur
enterprise yang
mendukung
perencanaan strategis
sistem informasi pada
PT. Dian Nikel Mining.
58
Atidy
Mahrusy
Perancangan Model
Enterprise Architecture
dengan Menggunakan
TOGAF Architecture
Development Method
(Studi kasus:
PT.ANLA Corporate
Solution).
2012 Menghasilkan
rancangan EA pada PT.
ANLA Corporate
Solution
59
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian skripsi ini terdiri dari dua metode, yaitu metode
pengumpulan data dan metode perencanaan strategis sistem informasi. Metode
pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, studi pustaka, dan studi
literatur. Metode perencanaan strategis sistem informasi menggunakan TOGAF
ADM sebagai framework perencanaan strategis.
3.1. Metode Pengumpulan Data
3.1.1. Observasi
Observasi dilakukan untuk meninjau secara langsung aktivitas di tempat
penelitian yaitu PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah yang berlokasi di
jalan Kemandoran Raya No.2A Pekayon Jaya Bekasi Selatan. Observasi
dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2015. Hasil observasi yang didapat adalah:
a. Sejarah singkat PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah serta visi dan
misi perusahaan.
b. Profil PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah, produk-produk
perusahaan.
c. Sistem berjalan yaitu bagaimana alur proses yang dilakukan dalam aktivitas
yang ada di dalam perusahaan.
Melalui observasi dapat diperoleh fakta-fakta dalam perusahaan dan
mengetahui proses bisnis yang ada di dalam perusahaan.
60
3.1.2. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mencari informasi yang berkaitan dengan
aktivitas yang ada di PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah. Dalam hal ini
dilakukan interaksi secara langsung dengan pihak terkait melalui proses tanya-
jawab. Melalui wawancara ini dikumpulkan data dan informasi mengenai tugas
dan fungsi tiap unit kerja dalam perusahaan, pemanfaatan TI pada setiap tugas
yang ada dalam unit kerja perusahaan. Pertanyaan-pertanyaan pada wawancara
yang dilakukan diantaranya:
1. Apa visi dan misi PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah?
2. Bagaimana perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun?
3. Bagaimana alur proses bisnis yang ada pada PT. Nadhirotul Zahra Tour &
Travel Al-iffah?
4. Bagaimana peran teknologi informasi dalam proses bisnis perusahaan?
5. Bagaimana pengelolaan data dan informasi yang mendukung proses bisnis
perusahaan?
6. Strategi bisnis apakah yang dimiliki perusahaan?
3.1.3. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk menambah referensi teori-teori yang
diperlukan dalam penelitian melalui membaca dan mempelajari buku-buku,
artikel, situs internet serta sumber informasi lain yang berkaitan dengan
perencanaan strategis sistem informasi sehingga dapat membantu dalam
melakukan analisis.
61
3.1.4. Studi Literatur
Studi literatur dalam hal ini adalah literatur yang sejenis dengan penelitian
dilakukan untuk menambah referensi teori yang dilakukan dalam penelitian serta
mempelajari literatur yang dapat mendukung penelitian terhadap perencanaan
strategis sistem informasi. Sumber-sumber yang dijadikan acuan penelitian ini
diantaranya:
Tabel 3.1 Studi literatur
Penulis Judul Tahun Keterangan
Novia
Widyaningsih
Perencanaan
Arsitektur Enterprise
Menggunakan
TOGAF Versi 9
(Studi Kasus: Dewan
Kehormatan
Penyelenggara
PEMILU)
2014 Menghasilkan
perencanaan arsitektur
enterprise termasuk
analisis biaya investasi
menggunakan ROI
(Return On
Investment).
Siti Rahayu
Nursetiarini
Perancangan Model
Enterprise
Architecture Dengan
Menggunakan
TOGAF Architecture
Development
Methode (Studi
Kasus: Sekolah
Tinggi Teknologi
Pelita Bangsa)
2014 Menghasilkan
blueprint arsitektur
enterprise dan
kerangka untuk
membuat keputusan TI
jangka panjang yang
tepat dengan
mempertimbangkan
kepentingan
organisasi.
Anis
Khairunnisa
Perencanaan Strategis
Sistem Informasi
pada PT. Dian Nikel
2013 Menghasilkan
perencanaan strategis
sistem informasi
berupa rancangan-
62
Mining rancangan arsitektur
enterprise yang
mendukung
perencanaan strategis
sistem informasi pada
PT. Dian Nikel
Mining.
Atidy
Mahrusy
Perancangan Model
Enterprise
Architecture dengan
Menggunakan
TOGAF Architecture
Development Method
(Studi kasus:
PT.ANLA Corporate
Solution).
2012 Menghasilkan
rancangan EA pada
PT. ANLA Corporate
Solution
3.2. Metode Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Dalam perencanaan strategis ini digunakan metode TOGAF ADM. Dalam
penerapannya langkah pertama adalah mendefinisikan persiapan-persiapan
dengan cara mengidentifikasi arsitektur yang akan dibangun sesuai kebutuhan.
Kedua, mendefinisikan strategi dari arsitektur dan menetapkan bagian-bagian
arsitektur yang akan dirancang. Ada 8 tahap dalam metodologi TOGAF ADM
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
3.2.1. Preliminary
Pada fase ini dilakukan pendefinisian perancangan pada PT. Nadhirotul
Zahra Tour & Travel Al-Iffah. Tahapan yang dilakukan dalam fase ini adalah:
63
1. Menetapkan prinsip-prinsip perencanaan strategis sistem informasi.
2. Menentukan identifikasi 5W+1H
Tools yang digunakan pada tahap preliminary adalah Principle Catalog.
3.2.2. Requirements Management
Pada fase ini dilakukan analisis kebutuhan perusahaan dan user. Fase ini
bertujuan untuk mengelola kebutuhan arsitektur setiap fase pada siklus ADM.
Tahapan yang dilakukan dalam fase ini adalah:
1. Mengidentifikasi permasalahan pada PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-
Iffah.
2. Membuat solusi bisnis terkait permasalahan yang teridentifikasi pada PT.
Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-iffah.
3. Membuat solusi sistem informasi untuk perusahaan.
4. Mengidentifikasi kondisi arsitektur saat ini pada PT. Nadhirotul Zahra Tour
& Travel Al-Iffah.
3.2.3. Visi Arsitektur
Fase ini merupakan fase yang bertujuan untuk menciptakan keseragaman
pandangan mengenai pentingnya perencanaan strategi sistem informasi untuk
mencapai tujuan organisasi yang dirumuskan dalam bentuk strategi serta
menentukan lingkup dari arsitektur yang akan dikembangkan. Tahapan yang
dilakukan untuk menentukan visi arsitektur pada fase ini adalah:
64
1. Menentukan aktivitas seluruh proses kerja pada PT. Nadhirotul Zahra Tour &
Travel Al-Iffah meliputi aktivitas utama dan pendukung dengan analisis value
chain.
2. Menentukan hubungan stakeholder dengan aktivitas organisasi menggunakan
stakeholder map matrix untuk menentukan kepentingan setiap aktor pada visi
perusahaan.
3. Menentukan dan mendefinisikan rancangan visi perusahaan.
Tools yang digunakan pada fase ini adalah Value Chain Diagram,
Stakeholder Map Matrix, dan Rich Picture.
3.2.4. Arsitektur Bisnis
Pada fase ini, penulis akan menentukan model bisnis (sejarah perusahaan,
proses, fungsi, dan aktivitas) yang diinginkan berdasarkan skenario bisnis dari
aspek geografis, informasi, fungsional, dan organisasi dari lingkungan bisnis.
Penjelasan alur skenario bisnis akan digambarkan menggunakan business usecase
diagram. Tahapan yang dilakukan pada fase ini adalah:
1. Mengidentifikasi sejarah PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah.
2. Menjelaskan struktur organisasi pada PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel
Al-Iffah dan job description tiap divisi dan menetapkan struktur usulannya.
3. Mengembangkan rancangan arsitektur bisnis PT. Nadhirotul Zahra Tour &
Travel Al-Iffah.
65
Tools yang digunakan pada fase ini adalah Rich picture dan Business Use
Case Diagram.
3.2.5. Arsitektur Sistem Informasi
Pada fase ini ditekankan bagaimana arsitektur sistem informasi untuk PT.
Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah dibangun yang meliputi arsitektur data
dan arsitektur aplikasi yang akan digunakan oleh organisasi.
3.2.5.1. Arsitektur Aplikasi
Pada arsitektur aplikasi, dilakukan identifikasi kandidat aplikasi,
menentukan jenis aplikasi yang dibutuhkan untuk memproses data dan
mendukung bisnis, serta membuat pemodelan arsitektur aplikasi. Tahapan yang
dilakukan pada fase ini adalah:
1. Mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang akan dirancang untuk proses bisnis
pada PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah.
2. Memodelkan aplikasi-aplikasi yang akan dirancang.
3. Menjelaskan manfaat aplikasi yang dirancang.
4. Pemodelan menggunakan activity diagram.
Tools yang digunakan pada fase ini adalah Activity Diagram dan
Application Portofolio Catalog.
3.2.5.2. Arsitektur Data
Pada arsitektur data, dilakukan identifikasi seluruh komponen data yang
akan digunakan oleh aplikasi untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan
66
organisasi berdasarkan kebutuhan area fungsional bisnis yang telah ditetapkan.
Tahapan yang dilakukan pada fase ini adalah:
1. Melakukan pemodelan data yang digunakan pada setiap aplikasi yang akan
dirancang pada arsitektur aplikasi.
2. Pada arsitektur data, perancangan menggunakan class diagram.
Tools yang digunakan pada fase ini adalah Class Diagram.
3.2.6. Arsitektur Teknologi
Pada fase ini dilakukan beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Mendefinisikan konfigurasi jaringan awal PT. Nadhirotul Zahra Tour &
Travel Al-Iffah.
2. Menetapkan konfigurasi jaringan usulan untuk PT. Nadhirotul Zahra Tour &
Travel Al-Iffah.
3. Menentukan jenis kandidat teknologi dari sisi software dan hardware yang
diperlukan.
4. Merancang arsitektur jaringan dengan menggunakan platform technology.
5. Menentukan konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak yang
diperlukan.
6. Mempertimbangkan alternatif-alternatif yang diperlukan dalam usulan
pemilihan teknologi.
Tools yang digunakan pada fase ini adalah Communications Engineering
Diagram, Platform Technology, Technology Portofolio Catalog.
67
3.2.7. Peluang dan Solusi
Pada fase ini dilakukan beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Mengevaluasi model yang telah dibangun untuk semua arsitektur (bisnis,
aplikasi, data, teknologi dan pengelolaan SDM).
2. Membuat pengukuran dan perhitungan investasi menggunakan return On
Investment (ROI).
Tools yang digunakan pada fase ini adalah Matrix Analysis Gap dan
Return On Investment (ROI).
3.2.8. Perencanaan Migrasi
Pada fase ini dilakukan beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Melakukan penyusunan urutan proyek-proyek berasarkan prioritas dari
berbagai perspektif (perspektif manajemen dan operasional) dan manfaat dari
proyek migrasi.
2. Membuat daftar urutan prioritas proyek yang akan berjalan untuk membentuk
dasar dari perencanaan implementasi detail dan rencana migrasi pada PT.
Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah.
3. Menetapkan roadmap aplikasi untuk PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-
Iffah.
Output dari fase ini adalah Roadmap aplikasi.
68
3.3. Kerangka Berpikir
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir
69
BAB IV
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI
Bab ini menguraikan proses perencanaan strategis sistem informasi yang
meliputi tiga tahapan awal dari TOGAF ADM, yaitu Fase Preliminary,
Requirement Management, Visi Arsitektur, dan Arsitektur Bisnis untuk proses
pengenalan pada PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah. Serta selanjutnya
dilakukan pembahasan mengenai Arsitektur Sistem Informasi, Arsitektur
Teknologi, Peluang & Solusi, dan Perencanaan Migrasi.
4.1. Preliminary
4.1.1. Prinsip-Prinsip Arsitektur
Pada tahap ini dilakukan pembuatan prinsis-prinsip
arsitektur yang merupakan bagian dari kebijakan teknologi
informasi perusahaan yang akan sangat berpengaruh terhadap
seluruh proses perencanaan. Prinsip-prinsip ini berguna untuk
memberikan sebuah acuan bagi pengambilan keputusan arsitektur
teknologi informasi, serta menentukan struktur dan komposisi
komponen-komponen arsitektur, menentukan kriteria pemilihan
teknologi dan produk, serta dalam perencanaan dan
pengimplementasian arsitektur. Tidak hanya itu, prinsip-prinsip
tersebut juga memodelkan karakteristik dari arsitektur teknologi
informasi yang akan dikembangkan. Setelah itu dilakukan
pemetaan aktivitas seluruh proses bisnis organisasi pada PT.
Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah dalam analisis value
70
chain, lalu penjelasan hubungan antara stakeholder dengan
aktivitas organisasi.
Standar prinsip perencanaan strategis sistem informasi yang
bisa digunakan pada tahapan awal pengembangan perencanaan
strategis sistem informasi adalah prinsip yang bersifat umum
namun hubungannya erat dengan enterprise yang dikembangkan.
Selain itu, prinsip-prinsip perencanaan strategis sistem informasi
juga menggambarkan karakteristik dari arsitektur teknologi
informasi yang akan dikembangkan. Sebagai panduan
pengembangan, akan digunakan kerangka prinsip-prinsip arsitektur
sebagai berikut:
1. Keputusan arsitektur harus sesuai dengan tujuan strategis dan
proses bisnis PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah.
2. Pengelolaan arsitektur harus user friendly sehingga membantu
kerja sama antar divisi.
3. Aplikasi harus independen dari platform perangkat keras dan
sistem operasi.
4. Arsitektur yang dikembangkan harus aman.
5. Data dan sistem harus dilindungi dari akses oleh pihak-pihak
yang tidak berwenang.
6. Arsitektur dirancang agar mudah melakukan penambahan dan
pengembangan.
71
7. Penerapan modularisasi komponen, arsitektur multi-tier dan
arsitektur berbasis komponen atau layanan.
8. Penerapan teknologi interkoneksi dan akses data standar.
9. Mengadopsi produk dan platform yang telah distandarkan
untuk mengurangi perbedaan.
10. Pembakuan platform untuk meminimalisasi keragaman.
11. Definisi data harus konsisten di semua bagian organisasi, harus
dikelola sebagai suatu aset, harus tersedia bagi pihak yang
membutuhkan dalam tugasnya, serta harus memiliki pemilik
yang bertanggung jawab atas kualitasnya.
Setelah prinsip-prinsip tersebut ditetapkan, selanjutnya
dimasukkan ke dalam tabel principle catalog yang memberikan
gambaran atas prinsip-prinsip yang akan digunakan PT. Nadhirotul
Zahra Tour & Travel Al-Iffah dan menjelaskan tujuan dari prinsip-
prinsipnya. Berikut ini adalah principle catalog untuk perencanaan
strategis sistem informasi PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-
Iffah.
Tabel 4.1 Principle Catalog
No. Prinsip Tujuan
1. Keputusan perencanaan
strategis sistem informasi
harus mengacu pada
tujuan strategis dan proses
bisnis PT. Nadhirotul
Zahra Tour & Travel Al-
Iffah
Mendukung kemampuan
adaptasi terhadap proses
bisnis.
2. Pengelolaan arsitektur Meningkatkan kemampuan
72
harus user friendly untuk berbagi data dan
sumber daya lain dalam
layanan kepada pengguna
dan membantu kerja sama
antar divisi
3. Aplikasi independen Untuk dapat berjalan dan
cocok dengan segala jenis
hardware dan sistem
operasi
4. Arsitektur yang
dikembangkan aman
Mampu bertahan dari
serangan eksternal
seperti virus, worm,
spyware, hack, crack,
phising, denial of
service.
Dapat meminimalisasi
dampak akibat bencana
5. Data previlage Untuk melindungi dari
akses pihak-pihak yang
tidak berwenang
Mengatur stakeholder
dalam mengolah data
6. Arsitektur dirancang agar
mudah melakukan
penambahan dan
pengembangan
Biaya pengembangan yang
lebih efektif jika ada
ekspansi pelayanan,
mengurangi biaya
pemeliharaan,
memungkinkan respon yang
lebih cepat untuk
pertumbuhan dan perubahan
yang berimplikasi pada
infrastruktur yang bersifat
adaptif, memprediksi
pertumbuhan dari trend
historis.
7. Penerapan arsitektur
multi-tier dan arsitektur
berbasis komponen
Memudahkan kegiatan
penggantian komponen
yang rusak
Memudahkan duplikasi
dan upgrading modul
Mengurangi
kompleksitas integrasi,
73
mengurangi resiko jika
ada perubahan.
8. Penerapan teknologi
interkoneksi dan akses
data standar
Penggunaan workstation
dan Personal Computer
(PC) dalam jaringan dapat
meningkatkan produktivitas
kerja dan solusi kebutuhan
bisnis yang tepat
9. Adopsi produk dan
platform standar Meminimalisasi keragaman
teknologi yang
memudahkan pencapaian
tingkat penanganan sistem
dan meningkatkan
kemudahan pemeliharaan
sehingga meningkatkan
ketersediaan
10. Pembakuan platform Memudahkan
pencapaian tingkat
penanganan sistem
(alokasi SDM)
Meningkatkan
maintainability dan
availability
11. Konsistensi definisi data Tersedianya kebutuhan bagi
pihak yang membutuhkan
4.1.2. Identifikasi 5W+1H
Setelah menentukan prinsip-prinsip, selanjutnya dilakukan
identifikasi 5W+1H dalam perencanaan strategis pada PT.
Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah. Tujuan dari identifikasi
5W+1H adalah untuk menjelaskan dan mengidentifikasi objek-
objek yang terlibat. Berikut ini tabel identifikasi 5W+1H yang
mengidentifikasi objek-objek dalam perencanaan strategis PT.
Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah.
74
Tabel 4.2 Identifikasi 5W+1H
No. Driver Objek dan Deskripsi
1. What Objek:
PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah
Deskripsi:
Membuat perencanaan strategis sistem
informasi
2. Who Objek:
Siapa yang membuat perencanaan strategis
sistem informasi dan yang bertanggung jawab
Deskripsi:
Pembuat perencanaan: peneliti
Penanggung jawab: Ketua Umum PT
3. Where Objek:
Lokasi tempat penelitian
Deskripsi:
PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah
Jl. Kemandoran Raya No.2A Pekayon Jaya
Bekasi Selatan.
4. When Objek:
Waktu penyelesaian perencanaan strategis
sistem informasi
Deskripsi:
Oktober 2015
5. Why Objek:
Mengapa dilakukan perencanaan strategis
sistem informasi
Deskripsi:
Untuk menyelaraskan strategi SI dengan strategi
bisnis sehingga perusahaan dapat memperoleh
nilai keunggulan kompetitif.
6. How Objek:
75
Menentukan bagaimana perencanaan strategis
sistem informasi dibuat
Deskripsi:
Perencanaan strategis sistem informasi dibuat
menggunakan metodologi TOGAF ADM versi
9.
4.2. Requirement Management
Fase ini bertujuan untuk menentukan kebutuhan proses dalam
pengembangan perencanaan strategis sistem informasi pada PT.
Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah. Skenario aktivitas harus
mencakup core business, process business, dan issue organisasi. Namun
kondisi sistem berjalan pada PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-
Iffah harus dianalisis sebelum skenario aktivitas dikembangkan.
4.2.1. Profil Perusahaan
PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah merupakan
perusahaan dalam bentuk perseroan terbatas yang bergerak dalam
bidang jasa berupa biro perjalanan haji dan umroh. Perusahaan ini
mulai beroperasi pada 18 Oktober 2004. Perusahaan ini merupakan
perluasan bidang usaha dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji
(KBIH) Al-Iffah yang berada dibawah yayasan yang sama. PT.
Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah berlokasi di Jalan
Kemandoran Raya No.2A Pekayon Jaya Bekasi Selatan.
76
Nadhirotul Zahra merupakan nama perusahaan yang
diambil dari kata “Nadhirotul” dan “Zahra” dalam bahasa arab.
Nadhiroh berarti sinar atau cahaya, sedangkan Zahra berarti bunga.
Sehingga dapat dikatan Nadhirotul Zahra berarti sinar bunga. Al-
Iffah memiliki arti kesucian.
Dibawah pimpinan Dra. Hj. Nurul Fathonah, M. Ag., PT.
Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah kini selain melayani
perjalanan haji dan umroh juga melayani jasa ticketing domestik
dan internasional.
Visi yang dimiliki PT.Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-
Iffah adalah menjadi perusahaan yang memberikan pelayanan
terbaik kepada pelanggan dengan amanah dan professional
sehingga pelanggan merasa nyaman dalam melakukan perjalanan.
Sedangkan misi dari perusahaan ini adalah menyediakan berbagai
pilihan paket haji dan umroh yang menjadi solusi bagi pelanggan
untuk menjalankan perjalanan dengan fasilitas yang mendukung
ketenangan dan kenyamanan bagi pelanggan dalam melaksanakan
perjalanan ibadah.
Gambar 4.1 Logo Perusahaan (Data primer, 2015).
77
4.2.2. Struktur Organisasi dan Job Description
Berikut ini merupakan struktur organisasi PT. Nadhirotul
Zahra Tour & Travel Al-Iffah.
Gambar 4.2 Struktur Organsasi Perusahaan
Struktur organisasi di atas merupakan struktur organisasi
ringkas yang menampilkan nama divisi-divisi beserta kepala divisi.
Adapun masing-masing divisi memiliki staff dengan jumlah yang
berbeda pada tiap divisi.
Pada struktur yang sudah ada, tidak ada divisi khusus yang
mengatur persediaan perlengkapan tour sehingga pengaturan
penyimpanan tidak menentu. Untuk itu, diperlukan divisi
pengadaan agar dapat mengatur persediaan perlengkapan tour
dengan efektif. Selain itu, diperlukan IT support yang akan
membantu perusahaan memanfaatkan aplikasi yang dijalankan
78
dengan optimal. Penambahan divisi tersebut akan sedikit
mengubah struktur organisasi perusahaan sebagai berikut.
Gambar 4.3 Struktur Organisasi Perusahaan Usulan
Fungsi dari masing-masing divisi berdasarkan struktur
organisasi di atas terlihat pada tabel berikut.
Tabel 4.3 Job Description
No Divisi Job description
1 Direktur melaksanakan arah dari
kebijakan perusahaan
mengawasi kegiatan
operasional perusahaan sehari-
hari
memberikan pengarahan
79
kepada seluruh personil
perusahaan
menerima laporan perusahaan
bertanggung jawab penuh atas
perusahaan
2 Keuangan melakukan pengontrolan
terhadap arus keuangan
melakukan pencatatan setiap
transaksi keuangan
membuat penganggaran dana
pada paket tour
membuat laporan pemesanan
melakukan pembayaran
3 Tour manager bertanggung jawab atas
penerimaan peserta tour,
pembimbingan, hingga
pelaksanaan.
4 HRD Mengelola data pegawai
Mengelola absensi
Mengelola perekrutan pegawai
5 Pengadaan Mengelola penyimpanan
persediaan perlengkpan tour
80
Menerima barang dari supplier
Melakukan pengiriman barang
kepada peserta tour
6 Staff Administrasi Menerima berkas pendaftaraan
peserta tour
Mengelola berkas administrasi
7 Pemasaran Mengelola pemasaran paket
tour
Bertanggung jawab atas
promosi paket tour
Melayani konsultasi peserta
tour
8 Pembimbing manasik dan
tour
Memberikan bimbingan ibadah
kepada peserta tour umrah dan
haji
Mengarahkan peserta tour saat
melakukan wisata
9 IT Support Melakukan pemasangan dan
perawatan atas aplikasi yang
digunakan perusahaan
10 Kasir Mengelola kas
Menerima dan memeriksa
81
pembayaran
Mencatat laporan penjualan
harian
Melakukan pembayaran ke
pihak luar
Membuat laporan kas
11 Dokumentasi dan
Reservasi
Bertanggung jawab atas
pengurusan passport dan visa
peserta tour
Melakukan booking hotel,
tiket, dan pesawat
4.2.3. Kondisi Sistem Berjalan
Kondisi sitem berjalan diketahui berdasarkan hasil
pengamatan secara langsung dan melalui dokumen SOP (Standard
Operational Procedurs).
Kondisi sistem berjalan PT. Nadhirotul Zahra Tour &
Travel Al-Iffah digambarkan dalam bentuk rich picture yang
meliputi aktivitas bisnis dalam perusahaan sebagai berikut.
82
Gambar 4.4 Sistem Berjalan PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel
Al-Iffah
Dalam sistem yang sudah ada, kegiatan pemasaran
dilakukan masih terbatas melalui penyebaran brosur dan membuka
booth pada acara tertentu. Dalam kegiatan operasional, bagian
pemasaran menerima konsultasi calon pelanggan yang
mengunjungi booth atau kantor secara langsung. Calon pelanggan
juga menerima formulir mendapatkan formulir pendaftaran dari
staf pemasaran.
Pelanggan yang telah mengisi formulir pendaftaran dapat
mengembalikan formulir yang telah diisi serta dokumen lain yang
83
diperlukan untuk proses pendaftaran kepada staf administrasi.
Pelanggan akan mendapatkan nomor registrasi setelah memberikan
formulir kepada staf administrasi. Pelanggan dapat melakukan
pembayaran ke kasir dengan menunjukkan nomor registrasi yang
telah diberikan staf administrasi. Setelah melakukan pembayaran,
pelanggan akan mendapatkan perlengkapan tour yang disediakan
oleh perusahaan.
Staf administrasi akan mengirimkan dokumen-dokumen
peserta tour kepada tour manager. Dokumen-dokumen tersebut
akan dikelola oleh bagian tour untuk keperluan ticketing, passport,
visa, dan keperluan tour lainnya.
Kasir akan mencatat pembayaran yang diterima dan dicatat
ke dalam laporan kas untuk selanjutnya diberikan kepada bagian
keuangan. Laporan kas tersebut akan dikelola menjadi laporan
keuangan. Bagian keuangan juga mengelola pemilihan supplier
untuk kerjasama dalam memasok perlengkapan tour.
4.2.4. Issue Organisasi
Setelah dilakukan analisis terhadap kondisi sistem berjalan
pada PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah, maka dapat
diketahui beberapa permasalahan yang dihadapi dalam rangka
memberikan dukungan SI/TI bagi perusahaan seperti yang
diuraikan dalam tabel berikut:
84
Tabel 4.4 Issue Organisasi
No Aktivitas Bisnis Permasalahan Tolak Ukur
1 Administrasi Pengelolaan
administrasi
Pengelolaan
administrasi
perusahaan dilakukan
dengan manual dan
tidak terintegrasi.
2 Pemasaran Aktivitas
pemasaran
Pemasaran yang
dilakukan masih
dilakukan secara
offline dan terbatas.
3 Pengadaan Pengelolaan
data persediaan
perlengkapan
tour
Tidak ada fasilitas
untuk mengelola data
perlengkapan tour
secara real time.
4 HRD Pengelolaan
data
kepegawaian
Tidak ada fasilitas
untuk mengelola data
kepegawaian yang
terintegrasi
5 Keuangan Pengelolaan
data keuangan
Tidak ada fasilitas
untuk mengelola data
keuangan secara
terkomputerisasi
6 Tour Pengelolaan
data tour
Tidak ada fasilitas
untuk mengelola data
tour yang terintegrasi
85
Permasalahan yang ada terlihat pada Tabel 4.3 yaitu
permasalahan manajerial dalam mengelola administrasi seperti
proses pendaftaran, belum ada sistem pendaftaran yang
memungkinkan pengelolaan data administrasi secara otomatis dan
pengelolaan dokumen atau arsip perusahaan.
Permasalahan pada bagian pemasaran berupa tidak adanya
kegiatan pemasaran yang dilakukan secara online dengan
memanfaatkan internet. Selain itu, pada bagian pengadaan belum
ada sistem yang memungkinkan pengelolaan penyimpanan yang
dapat melihat data persediaan perlengkapan tour secara real time.
Pada bagian HRD terdapat permasalahan berupa tidak
adanya fasilitas untuk mengelola data kepegawaian yang
terintegrasi. Permasalahan pada bagian keuangan berupa tidak
adanya fasilitas untuk mengelola data keuangan yang
terkomputerisasi. Permasalahan pada bagian Tour berupa tidak
adanya fasilitas untuk mengelola data tour yang terintegrasi.
Solusi dari permasalahan yang terdapat dalam tabel 4.3
adalah sebagai berikut:
4.2.4.1. Solusi Bisnis
Solusi bisnis yang ditawarkan terdapat dalam tabel 4.4
dengan tujuan sebagai solusi terhadap permasalahan organisasi
yang ada.
86
Tabel 4.5 Solusi Bisnis
No Permasalahan Sasaran Perbaikan
1 Pengelolaan administrasi Penyediaan fasilitas untuk
pengelolaan administrasi
2 Aktivitas pemasaran Penyediaan fasilitas untuk
melakukan pemasaran
online
3 Pengelolaan data persediaan
perlengkapan
Penyediaan fasilitas untuk
pengelolaan data
persediaan perlengkapan
4 Pengelolaan data
kepegawaian
Penyediaan fasilitas untuk
mengelola data
kepegawaian yang
terintegrasi
5 Pengelolaan data keuangan Penyediaan fasilitas untuk
mengelola data keuangan
secara terkomputerisasi
6 Pengelolaan data tour Penyediaan fasilitas untuk
mengelola data tour yang
terintegrasi
Permasalahan yang terdapat pada tabel 4.3 terbagi
berdasarkan nama aktivitas bisnis, sedangkan tabel 4.4
menguraikan permasalahan beserta sasaran perbaikan ditinjau dari
sudut pandang proses bisnis. Sasaran perbaikan tersebut hanya
terfokus pada aktivitas bisnis.
87
4.2.4.2. Solusi Sistem Informasi
Solusi dari sudut pandang sistem informasi yang
ditawarkan terdapat dalam tabel 4.5 dengan tujuan sebagai pola
solusi sistem informasi terhadap permasalahan perusahaan yang
ada.
Tabel 4.6 Solusi Sistem Informasi
No Permasalahan Sasaran Perbaikan
1 Pengelolaan
administrasi
Pembuatan sistem untuk
pendaftaran online
2 Aktivitas pemasaran Pembuatan media untuk
melakukan pemasaran online
3 Pengelolaan data
persediaan
perlengkapan
Pembuatan aplikasi untuk
pengelolaan data persediaan
perlengkapan
4 Pengelolaan data
kepegawaian
Pembuatan aplikasi untuk
mengelola data kepegawaian
yang terintegrasi
5 Pengelolaan data
keuangan
Pembuatan aplikasi untuk
mengelola data keuangan secara
terkomputerisasi
6 Pengelolaan data tour Pembuatan aplikasi untuk
mengelola data tour yang
terintegrasi
88
Pola solusi yang terdapat pada tabel 4.5 merupakan solusi
sistem informasi yang fokus pada pengembangan beberapa
aplikasi guna mendukung proses aktivitas bisnis. Solusi bisnis
yang terdapat dalam tabel 4.4 memiliki hubungan dengan solusi
sistem informasi yang terdapat dalam tabel 4.5.
4.2.5. Kondisi Arsitektur Saat Ini
Pada tahap ini akan dilakukan pendefinisian sistem
arsitektur teknologi yang digunakan oleh PT. Nadhirotul Zahra
Tour & Travel Al-Iffah.
Tabel 4.7 Aplikasi Saat Ini
No Aplikasi Data Unit Pelaksana Keterangan
1 Sistem pengelolaan
tiket
Tiket, data
transaksi
perusahaan,
Ticketing Digunakan
secara optimal
2 Blog dan social
media perusahaan
Profil
perusahaan
Admin Tidak
digunakan
secara optimal
dan bukan
website resmi
perusahaan
3 Microsoft office Operasional
perusahaan
Staff
operasional
Digunakan
secara optimal
89
4.3. Visi Arsitektur
4.3.1. Analisis Value Chain
Analisis ini dilakukan untuk memetakan seluruh proses
kerja yang terdapat pada organisasi menjadi dua kategori aktivitas,
yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung.
Gambar 4.5 Analisis Value Chain PT. Nadhirotul Zahra Tour &
Travel Al-Iffah
4.3.1.1. Aktivitas Utama
Aktivitas utama merupakan aktivitas yang meliputi
area-area fungsi yang saling berhubungan untuk
memberikan input, proses, dan output bagi perusahaan.
Aktivitas utama yang ada pada PT. Nadhirotul Zahra
Tour & Travel Al-Iffah terdiri dari aktivitas inbound logistic
meliputi kegiatan Administrasi. Kemudian aktivitas
operation yang meliputi kegiatan Tour Manager. Kemudian
aktivitas outbound logistic yang meliputi kegiatan
90
pemberangkatan peserta tour. Selanjutnya aktivitas
marketing and sales yang meliputi pemasaran. Kemudian
aktivitas service yang meliputi kegiatan bimbingan manasik.
Berikut merupakan rincian aktivitas utama:
1. Administrasi
Pendaftaran pelanggan merupakan proses penerimaan
pelanggan sebagai peserta tour. Proses pendaftaran
dilakukan setelah pelanggan melakukan konsultasi
mengenai paket tour kepada divisi pemasaran yang
selanjutnya akan melakukan pengisian formulir dan
melengkapi dokumen lainnya melalui Staf Administrasi.
Pengarsipan kegiatan tour meliputi pengarsipan
dokumen-dokumen terkait berjalannya kegiatan tour
mulai dari pendaftaran hingga laporan akhir kegiatan
tour sebagai laporan yang akan diberikan kepada
Direktur.
2. Tour Manager
Yakni aktivitas pengelolaan berkas peserta yang telah
menyelesaikan proses administrasi. Berkas pendaftaran
dikelola untuk proses pemesanan tiket pesawat, hotel,
hingga pembuatan visa. Selain itu dalam proses bisnis
Tour Manager juga dilakukan pengelolaan data peserta
tour untuk pengiriman perlengkapan tour.
91
3. Pemberangkatan peserta tour
Pemberangkatan merupakan aktivitas penting dalam
kegiatan bisnis tour. Ini merupakan aktivitas dimana
pelanggan mendapatkan apa yang diharapkan dari
perusahaan.
4. Bimbingan manasik
Dalam memberikan pelayanan yang maksimal,
perusahaan menyediakan bimbingan manasik untuk
peserta tour umrah dan haji. Pelanggan peserta tour
umrah dan haji akan mendapatkan jadwal bimbingan
manasik dari Tour manager.
4.3.1.2. Aktivitas Pendukung
Aktivitas peendukung merupakan aktivitas yang terdiri dari
area-area fungsi yang mengelola sumber daya untuk
perusahaan.
1. Keuangan
Aktivitas yang dilakukan meliputi perhitungan pajak
serta pendapatan dan pengeluaran kas perusahaan
berdasarkan data transaksi perusahaan.
2. HRD
Kegiatan dalam HRD meliputi absensi yang dilakukan
pegawai, pengelolaan data pegawai, hingga pengelolaan
data gaji pegawai.
92
3. Pengadaan
Aktivitas pengadaan merupakan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengawasi persediaan perlengkapan tour dan
mengirimkan perlengkapan tour kepada pelanggan.
4.3.2. Hubungan Stakeholder dengan Aktivitas Organisasi
PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah memiliki beberapa
stakeholder yang terlibat dalam proses bisnis perusahaan yaitu:
1. Masyarakat
2. Supplier
3. Karyawan
4. Pelanggan
Tabel 4.8
Stakeholder Map Matrix
Aktivitas / Stakeholder Masyarakat Supplier Karyawan Pelanggan
Aktivitas Utama
Administrasi
Pemasaran
Bimbingan manasik
Aktivitas Pendukung
Keuangan
HRD
Pengadaan
93
Masyarakat memiliki peran sebagai stakeholder yang
terlibat dalam HRD, yakni memiliki peran dalam perkembangan
sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan. Supplier
berperan dalam aktivitas utama sebagai pengirim perlengkapan
tour yang akan diterima oleh perusahaan.
Karyawan perusahaan merupakan stakeholder yang
memiliki peran dalam aktivitas utama dan pendukung dalam
organisasi. Aktivitas utama seperti Administrasi, pemasaran, dan
bimbingan manasik. Aktivitas pendukung seperti keuangan,
teknologi, HRD, dan pengadaan.
Pelanggan merupakan stakeholder yang terlibat dalam
aktivitas utama dan pendukung dalam organisasi. Aktivitas utama
seperti administrasi, pemasaran, dan bimbingan manasik. Aktivitas
pendukung seperti keuangan.
4.3.3. Rancangan Visi Arsitektur
Pada fase ini, setelah memetakan seluruh aktivitas melalui
analisis value chain, dapat dilihat ada 3 aktivitas utama yaitu
administrasi, tour manager, dan pemasaran. Visi arsitektur
mendefinisikan ruang lingkup arsitektur dan membuat bagaimana visi
tersebut mendapat persetujuan yang bisa menciptakan keseragaman
pandangan mengenai pentingnya perencanaan strategis untuk
mencapai tujuan perusahaan yang dirumuskan dalam bentuk strategi
94
serta menentukan lingkup dari arsitektur yang akan dikembangkan.
Visi arsitektur PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah yang
digambarkan dengan rich picture menunjukkan solusi yang sesuai
dengan visi dan tujuan strategis organisasi yaitu kebutuhan solusi
informasi.
95
Gambar 4.6 Rich Picture Bisnis Utama PT. Nadhirotul Zahra Al-Iffah
96
Promosi dan presentasi mengenai paket tour dilakukan oleh
divisi Pemasaran melalui media internet sehingga menarik pelanggan.
Pelanggan mengunjungi web perusahaan dan melihat informasi
mengenai paket tour. Pelanggan melakukan konsultasi melalui online
chat di web perusahaan maupun melalui telepon dengan divisi
Pemasaran.
Gambar 4.7 Solusi Visi Pemasaran
Selanjutnya pelanggan dapat mengisi formulir pendaftaran
melalui website perusahaan untuk mendapatkan nomor registrasi dan
informasi lanjut mengenai persyaratan administratif dari tour yang
dipilih. Setelah pelanggan menerima nomor registrasi dan melakukan
pembayaran, pelanggan dapat mengunjungi kantor PT. Nadhirotul
Zahra Tour & Travel Al-Iffah dengan membawa bukti pembayaran,
nomor registrasi, dan berkas lain yang perlu dilengkapi. Kasir akan
97
melakukan verifikasi atas pembayaran yang dilakukan pelanggan dan
selanjutnya diberikan cek atau bukti pelunasan. Pelanggan
menunjukkan bukti pelunasan dan memberikan berkas-berkas yang
perlu dilengkapi kepada Staff Administrasi.
Gambar 4.8 Solusi Visi Administrasi
Staff administrasi meng-update data peserta tour yang
selanjutnya dapat dilihat oleh Tour manager. Tour manager akan
mengelola data peserta tour untuk diserahkan kepada bagian
Dokumentasi dan Reservasi. Bagian Dokumentasi dan Reservasi akan
mengurus dokumen peserta tour untuk keperluan visa dan passport.
98
Tour manager akan membuat surat izin perjalanan untuk
ditandatangani Direktur. Tour manager meng-update laporan kegiatan
tour berdaarkan perjalanan tour yang telah dilaksanakan. Direktur
melihat laporan kegiatan tour.
Gambar 4.9 Solusi Visi Tour Manager
Pada kegiatan pengadaan terdapat hubungan kepada pihak
supplier maka sebelum melakukan kerjasama bagian keuangan yang
telah memilih supplier akan membuat surat perjanjian kerjasama yang
selanjutnya disetujui oleh Direktur. Setelah melakukan perjanjian
kerjasama dengan supplier maka bagian pengadaan akan menerima
stok perlengkapan tour setelah bagian Keuangan mengirimkan surat
permohonan pengadaan kepada supplier.
99
Bagian Pengadaan menerima data pengiriman yang di-update
oleh Tour Manager. Bagian pengadaan akan melakukan pengecekan
persediaan perlengkapan tour sebelum melakukan pengiriman. Setelah
melakukan pengiriman perlengkapan tour, bagian Pengadaan akan
melakukan update jumlah persediaan perlengkapan tour. Apabila
persediaan perlengkapan tour telah mencapai batas minimal cadangan
maka bagian Pengadaan akan melaporkan status persediaan kepada
bagian Keuangan. Bagian keuangan akan membuat surat permintaan
pengadaan dan meminta persetujuan Direktur. Selanjutnya akan
dikirimkan kepada supplier pemasok perlengkapan tour.
Gambar 4.10 Solusi Visi Pengadaan
100
Kegiatan pada bagian HRD berupa pegawai perusahaan
melakukan absensi. Staff bagian HRD akan mencatat absensi. Data
absensi pegawai dikirimkan kepada bagian keuangan. Bagian
keuangan memberikan gaji pegawai berdasarkan data absensi.
Gambar 4.11 Solusi Visi HRD
Kasir mencatat setiap pendapatan dan pengeluaran perusahaan dan
dibuat laporan kas harian untuk diserahkan kepada bagian keuangan. Laporan
kas akan diolah kembali oleh bagian Keuangan dan dimasukkan kedalam
laporan keuangan. Laporan keuangan di-update ke web dan Direktur melihat
laporan keuangan.
Gambar 4.12 Solusi Visi Keuangan
101
4.4. Arsitektur Bisnis
Arsitektur bisnis merupakan fase yang menggambarkan pemodelan
dari proses bisnis perusahaan. Arsitektur bisnis dirancang sebagai penerapan
persetujuan fase sebelumnya yaitu Visi arsitektur. Hasil dari Arsitektur bisnis
merupakan syarat utama untuk melanjutkan perencanaan pada fase
selanjutnya yaitu, Arsitektur Sistem Informasi, Arsitektur Teknologi, Peluang
dan Solusi, dan Perencanaan Migrasi.
4.4.1. Rancangan Arsitektur Bisnis
4.4.1.1. Arsitektur Bisnis
Arsitektur bisnis dididentifikasi berdasarkan pada:
1. Kebutuhan informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan di tiap fungsi bisnis.
2. Kebutuhan pertukaran informasi antar fungsi bisnis.
3. Kebutuhan alat bantu di tiap fungsi bisnis.
Kebutuhan dan pertukaran informasi secara umum sudah
dijelaskan pada uraian tentang permodelan proses bisnis,
sehingga penentuan arsitektur aplikasi yang digunakan untuk
membantu fungsi bisnis utama dan pendukung organisasi dapat
didefinisikan menggunakan application portofolio. Solusi
Arsitektur bisnis bagian informatika untuk mendukung terhadap
fungsi bisnisnya dapat terlihat pada tabel berikut
102
Tabel 4.10 Solusi Arsitektur Bisnis
No Permasalahan Pola Solusi SI Solusi
Aplikasi
1 Pengelolaan
administrasi
Pembuatan fasilitas untuk
pengelolaan administrasi
online
Sistem
pengelolaan
administrasi
online
2 Aktivitas pemasaran Pembuatan fasilitas untuk
melakukan pemasaran online
Web
perusahaan
3 Pengelolaan data
persediaan
perlengkapan
Pembuatan fasilitas untuk
pengelolaan data persediaan
perlengkaapan
Sistem
pengelolaan
data
penyimpanan
4 Pengelolaan data
kepegawaian
Pembuatan fasilitas untuk
mengelola data kepegawaian
yang terintegrasi
Sistem
pengelolaan
data pegawai
5 Pengelolaan data
keuangan
Pembuatan fasilitas untuk
mengelola data keuangan
secara terkomputerisasi
Sistem
pengelolaan
data
keuangan
6 Pengelolaan data
tour
Pembuatan fasilitas untuk
mengelola data tour yang
terintegrasi
Sistem
pengelolaan
data tour
103
Selanjutnya pada fase ini akan dilakukan automasi proses
bisnis pada PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah yang
meliputi kegiatan administrasi, pemasaran, dan pengadaan.
Berikut ini proses bisnis utama PT. Nadhirotul Zahra Tour
& Travel Al-Iffah yang digambarkan dengan use case
diagram.
Gambar 4.13 Arsitektur Bisnis Stakeholder
Pada diagram diatas digambarkan kegiatan bisnis dalam
perusahaan. Semua pelaku bisnis dapat mengakses web
104
perusahaan dan aplikasi yang terdapat di dalam web
perusahaan berdasarkan kegiatan bisnis mereka. Bagian
pemasaran dapat mengakses web perusahaan dan masuk ke
dalam aplikasi pemasaran untuk mengelola sistem pemasaran.
Pelanggan dapat masuk ke dalam web dan melakukan proses
administrasi. Selain pelanggan, Staf administrasi dan kasir
dapat masuk ke dalam aplikasi administrasi melalui web
perusahaan. Tour manager dapat mengakses web perusahaan
dan masuk ke dalam sistem manajemen tour. Bagian
pengadaan dapat megakses web perusahaan dan masuk ke
dalam manajemen pengadaan. Bagian keuangan dapat masuk
ke dalam manajemen keuangan. Selanjutnya bagian HRD
dapat mengakses web perusahaan dan masuk ke dalam
manajemen HRD.
105
Gambar 4.14 Arsitektur Bisnis Administrasi
Pendaftaran yang dilakukan pelanggan diawali dengan
pelanggan mengisi formulir pendaftaran secara online. Setelah
106
pelanggan melakukan submit formulir, pelanggan akan menerima
nomor registrasi, info pembayaran, dan info lain mengenai tour seperti
info berkas yang harus dilengkapi.
Setelah melakukan pembayaran, pelanggan mengunjungi
perusahaan dan menemui kasir untuk menunjukkan bukti pendaftaran.
Setelah bukti pembayaran diverifikasi oleh kasir, pelanggan akan
menerima kuitansi atau bukti pelunasan. Selanjutnya pelanggan akan
memberikan berkas pendaftaran lain yang diminta.
Gambar 4.15 Aktivitas Bisnis Tour Manager
Staf administrasi akan melakukan update data daftar peserta
tour yang akan diterima oleh Tour manager. Data tersebut selanjutnya
107
akan dikelola oleh tour manager dan dikirimkan ke bagian
dokumentasi dan reservasi untuk keperluan visa, passport, dan
perlengkapan tour. Tour manager membuat surat izin perjalanan tour
untuk ditandatangani direktur. Setelah pelaksanaan kegiatan tour, Tour
manager membuat laporan kegiatan tour.
Gambar 4.16 Arsitektur Bisnis Pengadaan
Aktivitas bisnis pengadaan diawali dengan perjanjian
kerjasama antara perusahaan dengan supplier. Bagian keuangan akan
memilih supplier untuk memproduksi perlengkapan tour. Setelah
memilih supplier, bagian keuangan membuat surat perjanjian
kerjasama dan meminta persetujuan direktur. Setelah mendapatkan
108
persetujuan dari direktur, bagian keuangan akan memberikan surat
perjanjian kerjasama kepada supplier. Supplier yang menerima
perjanjian kerjasama akan mendapatka surat permohonan pengadaan
ketika perusahaan membutuhkan stock perlengkapan tour.
Bagian pengadaan yang bertanggung jawab atas penyimpanan
perlengkapan tour akan menerima barang yang dikirimkan oleh
supplier. Tour manager akan meminta bagian pengadaan untuk
mengirimkan perlengkapan tour ke alamat peserta tour. Setelah proses
pendaftaran selesai, staf administrasi memberikan update data peserta
tour kepada tour manager. Dari data tersebut, tour manager
melakukan update data pengiriman yang akan diterima oleh bagian
pengadaan untuk melakukan proses pengiriman perlengkapan kepada
peserta tour.
Setelah melakukan pengiriman, bagian pengadaan akan
melakukan update jumlah stock perlengkapan yang tersedia. Jika
jumlah stock perlengkapan kurang dari batas jumlah cadangan, bagian
pengadaan akan mengirimkan surat permohonan pengadaan ke bagian
keuangan.
109
Gambar 4.17 Arsitektur Bisnis Pemasaran
Aktivitas pemasaran dimulai dengan update info paket tour
yang dilakukan oleh bagian pemasaran. Info paket tour yang di-update
akan dilihat oleh pelanggan. Bagian pemasaran akan melayani
konsultasi paket tour dengan menjawab pertanyaan mengenai paket
tour dari pelanggan secara online maupun telepon. Selanjutnya bagian
pemasaran akan membuat laporan pemasaran berdasarkan info
penjualan paket tour.
110
Gambar 4.18 Aktivitas Bisnis HRD
Aktivitas bisnis HRD berupa pengelolaan data absensi pegawai.
Pegawai melakukan absen dan bagian HRD akan mencatat absensi
pegawai untuk selanjutnya dilaporkan dalam bentuk data absensi. Data
absensi tersebut diterima bagian keuangan untuk dihitung gaji
berdasarkan data absensi. Bagian keuangan memberikan penggajian
kepada bagian HRD.
111
Gambar 4.19 Aktivitas Bisnis Keuangan
Setelah pendaftaran selesai, Kasir akan mencatat pembayaran untuk
dimasukkan ke dalam laporan kas. Kasir memberikan laporan kas
kepada bagian keuangan. Bagian keuangan mengelola laporan kas untuk
dimasukkan ke dalam jurnal umum untuk selanjutnya dibuat laporan
keuangan berdasarkan jurnal umum. Bagian keuangan memberikan
laporan kepada direktur.
4.5. Arsitektur Sistem Informasi
4.5.1. Arsitektur Aplikasi
Dalam tahap ini digunakan Activity Diagram untuk merancang
pemodelan arsitektur aplikasi. Activity diagram digunakan untuk
112
memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi
dieksekusi dan memodelkan hasil dari action tersebut.
Gambar 4.20 Arsitektur Aplikasi Pemasaran
Aktivitas dalam aplikasi pemasaran diawali dengan login yang
dilakukan staf pemasaran. Setelah login, akan keluar tampilan halaman
marketing untuk melakukan update info paket tour. Setelah staf
pemasaran melakukan update data info paket tour, akan ditampilkan
info paket tour yang telah diperbarui. Pelanggan akan melihat info
paket tour tersebut. Pelanggan melakukan konsultasi paket tour yang
akan dilayani oleh staf pemasaran secara online. Bagian pemasaran
113
akan membuat laporan pemasaran berdasarkan data pemasaran dan
penjualan paket tour. Laporan pemasaran akan diterima dan diperiksa
oleh direktur.
Gambar 4.21 Arsitektur Aplikasi Administrasi
114
Proses pendaftaran diawali dengan pelanggan mengakses web
perusahaan dan melihat info paket tour. Web perusahaan akan
menampilkan tampilan info paket tour dan pelanggan akan memilih
opsi daftar. Web akan menampilkan tampilan formulir. Setelah
pelanggan mengisi formulir, data yang di-submit akan tersimpan di
dalam database. Sistem akan mengirimkan nomor registrasi dan info
pembayaran kepada pelanggan yang telah mengisi formulir. Pelanggan
akan melakukan pembayaran melalui bank. Bank mencetak bukti
pembayaran untuk pelanggan. Pelanggan akan menyerahkan bukti
pembayaran kepada kasir. Kasir melakukan verifikasi pembayaran dan
memberikan bukti pelunasan kepada pelanggan. Selanjutnya
pelanggan menunjukkan bukti pelunasan dan memberikan berkas lain
yang diminta untuk melengkapi pendaftaran.
115
Gambar 4.22 Arsitektur Aplikasi Tour Manager
Setelah staf administrasi melakukan update data peserta tour,
Tour manager akan melihat data tersebut dan mengarsipkan data
peserta tour. Data peserta tour akan dikelola dan dikirimkan kepada
bagian Dokumentasi dan Reservasi untuk dilakukan pengurusan visa
dan passport. Tour manager akan membuat surat izin perjalanan tour
untuk ditandatangani direktur. Tour manager membuat laporan
116
kegiatan tour. Direktur akan menerima dan memeriksa laporan
kegiatan tour.
Gambar 4.23 Arsitektur Aplikasi Pengadaan
Aplikasi pengadaan diawali dengan perjanjian kerjasama.
Bagian keuangan membuat surat perjanjian kerjasama dan meminta
persetujuan dari Direktur. Setelah mendapatkan persetujuan Direktur,
117
bagian keuangan mengirimkan surat perjanjian kerjasama kepada
supplier. Supplier akan menyetujui perjanjian kerjasama.
Bagian pengadaan akan membuat surat permohonan pengadaan
dan mengirimkan surat tersebut ke bagian keuangan. Bagian keuangan
akan meminta persetujuan direktur untuk melakukan pengadaan.
Bagian keuangan mengirimkan surat permohonan kepada supplier.
Supplier akan mengirimkan persediaan barang kepada bagian
pengadaan.
Tour manager mengirimkan data pengiriman kepada bagian
pengadaan. Bagian pengadaan akan melakukan pengiriman barang
kepada pelanggan. Setelah melakukan pengiriman, bagian pengadaan
akan melakukan update jumlah stok persediaan. Jika jumlah
persediaan kurang dari batas persediaan cadangan, maka bagian
pengadaan akan mengirimkan ssurat permohonan pengadaan ke bagian
keuangan.
118
Gambar 4.24 Arsitektur Aplikasi HRD
Bagian HRD mengelola data absensi pegawai. Data absensi
dikirimkan ke bagian keuangan. Bagian keuangan menerima data
absensi untuk dihitung penggajian pegawai. Bagian keuangan
memberikan data gaji pegawai kepada bagian HRD.
119
Gambar 4.25 Arsitektur Aplikasi Keuangan
Kasir membuat laporan kas berdasarkan pemasukan dan pengeluaran
harian perusahaan. Laporan kas dikirim ke bagian keuangan. Setelah
menerima laporan kas, bagian keuangan akan mengolah laporan kas tersebut
menjadi jurnal umum dan dijadikan laporan keuangan. Bagian keuangan
memberikan laporan kepada direktur.
Berdasarkan arsitektur aplikasi pada gambar 4.16 hingga gambar 4.21
dapat diketahui jenis-jenis aplikasi yang dibutuhkan oleh PT. Nadhirotul
Zahra Tour & Travel Al-Iffah melalui Application Portofolio yang dijelaskan
pada tabel 4.11
120
Tabel 4.11 Application Portofolio
Kode Nama Aplikasi Fungsi
AP-1.1 Administrasi Pengelolaan data administrasi
secara online
AP-1.2 Pemasaran Pemasaran secara online,
konsultasi secara online, update
laporan pemasaran.
AP-1.3 Pengadaan Pengelolaan data persediaan
perlengkapan tour, update data
pengiriman secara online,
pembuatan surat permohonan
pengadaan, dan update laporan
pengadaan.
AP-1.4 HRD Pengelolaan data pegawai, data
absensi, dan penggajian.
AP-1.5 Keuangan Pengelolaan laporan kas, jurnal
umum, dan laporan keuangan.
AP-1.6 Tour Manager Pengelolaan data peserta tour,
data pengiriman, surat perizinan
tour, dan laporan kegiatan tour.
121
4.5.2. Arsitektur Data
Rancangan arsitektur data untuk PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah
digambarkan menggunakan class diagram. Class diagram berguna untuk
menunjukkan class dan hubungan antar class dalam sebuah sistem. Gambar 4.22
menunjukkan arsitektur data pada PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah.
122
Gambar 4.26 Class Diagram
123
Arsitektur data PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah
memiliki 11 kelas, yaitu Login, Admin, Pegawai, Pelanggan,
Pendaftaran, Pembayaran, Konsultasi, Tour, Absensi, Barang, dan
Laporan.
Kelas Login memiliki multiplicity 1→1 (satu ke satu) terhadap
kelas Admin. Kelas Login memiliki multiplicity 1→* (satu ke banyak)
terhadap kelas Pegawai dan kelas Pelanggan. Kelas Admin memiliki
multiplicity 1→* (satu ke banyak) terhadap kelas Pegawai. Kelas
Admin memiliki multiplicity 1→1..* (satu ke antara satu sampai
banyak) terhadap kelas Tour, Pendaftaran, dan Pembayaran.
Kelas Pegawai memiliki multiplicity 1→1 terhadap kelas
Absensi. Kelas Pegawai memiliki multiplicity 1→1..* (satu ke antara
satu sampai banyak) terhadap kelas Barang, Konsultasi, dan Laporan.
Kelas Tour memiliki multiplicity 1→1 (satu ke satu) terhadap kelas
Pendaftaran. Kelas Pendaftaran memiliki multiplicity 1→1 (satu ke
satu) terhadap kelas Pembayaran.
4.6. Arsitektur Teknologi
Arsitektur teknologi menjelaskan kemampuan perangkat lunak dan
perangkat keras yang dibutuhkan dalam mendukung deployment bisnis, data
dan pelayanan aplikasi yang meliputi infrastruktur teknologi informasi,
jaringan komunikasi, pemrosesan, standar, dan sebagainya. Berikut ini adalah
124
penggambaran konfigurasi jaringan, platform teknologi, spesifikasi perangkat
lunak dan keras yang digunakan untuk menggambarkan arsitektur teknologi
PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah.
4.6.1. Konfigurasi Jaringan Internal
Pada gambar 4.27 merupakan gambar konfigurasi jaringan
awal yang digunakan oleh PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-
Iffah yang hanya menggunakan router sebagai gateway untuk akses
internet. Terdapat 2 wireless yaitu wireless yang menghubungkan
Bagian keuangan, HRD, dan tour manager. Kemudian wireless yang
menghubungkan bagian pemasaran dan Direktur.
Penggunaan printer dan scanner masih dengan kabel
penghubung sehingga belum dapat melakukan sharing penggunaan
printer dan scanner.
125
Gambar 4.27 Konfigurasi Jaringan Awal PT. Nadhirotul Zahra Tour &
Travel Al-Iffah
Konfigurasi jaringan PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-
Iffah yang diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.28. Pada jaringan
usulan diperlukan Internet Data Center (IDC) dan local server yang
berisi router dan server untuk menunjang sistem yang akan
dikembangkan.
Untuk menghubungkan IDC dan local server akan digunakan
jaringan internet. Local server akan mengatur sharing penggunaan
printer dan scanner untuk semua ruangan di PT. Nadhirotul Zahra
Tour & Travel Al-Iffah. Semua area terhubung dengan local server
126
melalui switch dan wireless. Jadi, komputer dapat terhubung dengan
internet melalui kabel LAN dan hotspot.
Gambar 4.28 Konfigurasi Jaringan Usulan PT. Nadhirotul Zahra Tour &
Travel Al-Iffah
4.6.2. Platform Teknologi
Berdasarkan platform teknologi yang digambarkan di dalam
gambar 4.25, dapat dilihat bahwa keseluruhan sistem yang dirancang
berbasis web. Pada level client interface, pengguna dapat mengakses
sistem berdasarkan kebutuhan masing-masing. Pada level presentation
127
pengguna mengakses sistem melalui web browser. Jaringan yang
dapat digunakan pengguna untuk mengakses sistem berupa jaringan
internet. Sedangkan pengguna internal perusahaan dapat mengakses
sistem melalui internet dan jaringan lokal. Firewall digunakan untuk
keamanan jaringan dalam mengakses server aplikasi. Apache web
server digunakan untuk melayani aplikasi web. Aplikasi dibangun
dengan menggunakan PHP script. PHP ini akan mengakses data dari
data store yang ada pada database.
Gambar 4.29 Platform Teknologi
128
4.6.3. Konfigurasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
Pada tahap ini diusulkan konfigurasi perangkat keras,
perangkat lunak yang akan digunakan. Konfigurasi ini masih bersifat
optional atau masih bisa berubah dalam penerapannya.
Tabel 4.12
Konfigurasi Hardware Server
Hardware Spesifikasi
Server IBM System X3250M4-B2A
Processor Intel® Xeon® Processor E3-1220V2 4C (Quad
Core), 8M Cache, 3.10 GHz
Memory 32 GB
Storage 1 Tera Byte
Graphic Card Integrated matrox G200e 16 MB
Input Device Mouse, Keyboard
Output Device Monitor LCD
Jumlah server yang diusulkan berjumlah 8 server utama yang terdiri
dari:
1. Web server terdiri dari 1 server dan 1 back up server (jumlah
total 2 server)
2. Email server terdiri dari 1 server dan 1 back up server (jumlah
total 2 server)
129
3. DNS server terdiri dari 1 server dan 1 back up server (jumlah
total 2 server)
4. Database server terdiri dari 1 server dan 1 back up server
(jumlah total 2 server)
5. Proxy server terdiri dari 1 server dan 1 back up server (jumlah
total 2 server)
6. FTP server terdiri dari 1 server dan 1 back up server (jumlah
total 2 server)
Tabel 4.13
Konfigurasi Server
Software Spesifikasi
Operating System Windows Server 2008
Web Server Apache Web Server
DBMS MYSQL
Coding PHP
Web Browser Google Chrome, Mozilla Firefox
Word Processing Microsoft Word 2013
Spreadsheet Microsoft Excel 2013
Graphica Presentation Microsoft Power Point 2013
Dari hasil perancangan arsitektur teknologi dapat
dihasilkan identifikasi pengembangan arsitektur teknologi atau
disebut sebagai portofolio teknologi infrastruktur hardware,
130
software, aplikasi software, serta jaringan yang dapat dilihat
pada tabel 4.14.
Tabel 4.14
Technology Portofolio Catalog
Aplikasi
Domain Pem
asa
ran
Ad
min
istr
asi
Keu
an
gan
HR
D
Tou
r
Man
ager
Pen
gad
aa
n
Client
Interface
Web
Browser Web
Browser Web
Browser Web
Browser Web
Browser Web
Browser
Presentation
Apache
Web
Server
Apache
Web
Server
Apache
Web
Server
Apache
Web
Server
Apache
Web
Server
Apache
Web
Server
DBMS MySQL MySQL MySQL MySQL MySQL MySQL
Web
Platform Windows
Server
2008
Windows
Server
2008
Windows
Server
2008
Windows
Server
2008
Windows
Server
2008
Windows
Server
2008
Application
Platform Windows
Server
2008
Windows
Server
2008
Windows
Server
2008
Windows
Server
2008
Windows
Server
2008
Windows
Server
2008
Database
Platform
Windows
Server
2008
Windows
Server
2008
Windows
Server
2008
Windows
Server
2008
Windows
Server
2008
Windows
Server
2008
Local Area
Network
Gigabit
Ethernet Gigabit
Ethernet Gigabit
Ethernet Gigabit
Ethernet Gigabit
Ethernet Gigabit
Ethernet
Wide Area
Network Internet
Internet Internet Internet Internet Internet
WAN
Security Firewall
Firewall Firewall Firewall Firewall Firewall
131
4.7. Peluang dan Solusi
Pada tahap ini akan dilakukan analisis Peluang dan Solusi dengan
meggunakan analisis gap terhadap komponen-komponen arsitektur bisnis,
sistem informasi, dan teknologi untuk menentukan peluang yang dapat
digunakan dan solusi yang harus disediakan.
4.7.1. Analisis Gap
Analisis gap berguna untuk menjelaskan komponen-komponen
apa saja yang harus dipertahankan (retain) atau dihilangkan (remove)
dari sistem yang sedang berjalan di PT. Nadhirotul Zahra Tour &
Travel Al-Iffah dan menjelaskan komponen-komponen apa saja yang
harus diganti (replace) atau ditambahkan (add) dengan komponen
baru dari arsitektur usulan. Analisis gap dibuat dalam bentuk matriks,
dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Komponen sistem yang sedang berjalan (existing) ditempatkan
pada kolom pertama paling kiri dari matriks. Komponen
arsitektur usulan (future) ditempatkan pada baris pertama
paling atas dari matriks.
2. Tambahkan keterangan “new” (komponen baru) pada baris
paling terakhir dan ditempatkan pada kolom komponen sistem
yang sedang berjalan (existing). Tambahkan keterangan
“eliminated” (komponen yang akan dihapus) pada kolom
132
paling kanan dan ditempatkan pada baris komponen arsitektur
usulan (future).
3. Jika komponen sistem yang sedang berjalan (existing) masih
ada dalam komponen arsitektur usulan (future), maka tandai sel
yang saling berpotongan tersebut dengan keterangan “retain”
(komponen lama masih dipertahankan dan digunakan). Jika
komponen sistem yang sedang berjalan (existing) mengalami
pengembangan versi pada komponen arsitektur usulan (future)
maka tandai sel yang saling berpotongan dengan keterangan
“replace” (komponen yang lama dikembangkan sehingga
mempunyai versi baru).
4. Jika komponen sistem yang sedang berjalan (existing) tidak
digunakan lagi pada komponen arsitektur usulan (future), maka
tandai denga keterangan “remove” pada kolom “eliminated”.
Jika komponen arsitektur usulan (future) tidak terdapat dalam
komponen sistemsedang berjalan (existing), maka tandai
dengan keterangan “add” pada baris “new”. Semua komponen
133
yang diberi keterangan “add” merupakan gap yang harus
dipenuhi.
Berikut ini adalah analisis gap dari empat arsitektur usulan:
1. Analisis Gap Arsitektur Bisnis
134
a. Administrasi
Tabel 4.15
Analisis Gap Arsitektur Bisnis Administrasi
Future
Existing Login
Mel
ihat
info
pak
et d
i w
ebsi
te
Men
gis
i fo
rmuli
r
onli
ne
Subm
it f
orm
uli
r
onli
ne
Men
dap
atkan
no
regis
tras
i onli
ne
Mel
akukan
pem
bay
aran
Men
dap
atkan
bukti
pem
bay
aran
Ver
ifik
asi
pem
bay
aran
Men
dap
atkan
Bukti
pel
unas
an
Ver
ifik
asi
ber
kas
Eli
min
ated
Melihat daftar paket tour dari brosur Replace
Mengisi formulir Replace
Menyerahkan formulir Replace
Mendapatkan nomor registrasi Replace
Melakukan pembayaran Retain
Mendapatkan bukti pembayaran Retain
Verifikasi pembayaran Retain
Mendapatkan bukti pelunasan Retain
Verifikasi berkas Retain
New Add
135
b. Pemasaran
Tabel 4.16
Analisis Gap Arsitektur Bisnis Pemasaran
Future
Existing
Login Update info
paket tour
Menyebarkan
Informasi
Online
Melayani
Konsultasi
Online
Membuat
Laporan
Menyerahkan
laporan
online
Eliminated
Membuat daftar
paket tour
Replace
Menyebarkan
brosur
Replace
Melayani
Konsultasi
Replace
Membuat
Laporan
Retain
Menyerahkan
laporan
Replace
New Add
136
c. Pengadaan
Tabel 4.17
Analisis Gap Arsitektur Bisnis Pengadaan
Future
Existing
Login
Mem
buat
sura
t
per
janji
an k
erja
sam
a
Mel
akukan
per
janji
an
ker
jasa
ma
Mem
buat
sura
t
pen
gad
aan o
nli
ne
Men
gir
imkan
sura
t
pen
gad
aan
Men
gir
imkan
per
sedia
an
Men
erim
a per
sedia
an
Updat
e in
fo
per
sedia
an
Men
erim
a dat
a
pen
gir
iman
onli
ne
Mel
akukan
pen
gir
iman
per
lengkap
an t
our
Mem
buat
lap
ora
n
Men
yer
ahkan
lap
ora
n
onli
ne
Eli
min
ated
Membuat surat perjanjian
kerjasama
Retain
Melakukan perjanjian
kerjasama
Retain
Membuat surat pengadaan Replace
Mengirimkan surat
pengadaan
Retain
Mengirimkan persediaan Retain
137
Menerima persediaan Retain
Mencatat persediaan yang
diterima
Replace
Menerima data pengiriman Replace
Melakukan pengiriman
perlengkapan tour
Retain
Membuat laporan Retain
Menyerahkan laporan Replace
New Add
138
d. HRD
Tabel 4.18
Analisis Gap Arsitektur Bisnis HRD
Future
Existing
Login
Men
gel
ola
dat
a
peg
awai
onli
ne
Mel
apork
an d
ata
abse
nsi
onli
ne
Men
gel
ola
dat
a
gaj
i peg
awai
onli
ne
Mem
ber
ikan
dat
a
gaj
i peg
awai
Mem
ber
ikan
gaj
i
Mem
buat
Lap
ora
n
Eli
min
ated
Mengelola data pegawai Replace
Melaporkan data absensi Replace
Mengelola data gaji pegawai Replace
Memberikan data gaji pegawai Replace
Memberikan gaji Retain
Membuat Laporan Retain
New Add
139
e. Keuangan
Tabel 4.19
Analisis Gap Arsitektur Bisnis Keuangan
Future
Existing
Login Mencatat
kas
Membuat
laporan kas
Menyerahk
an laporan
kas online
Mengelola
laporan
keuangan
Membuat
Laporan
keuangan
Menyerahk
an laporan
keuangan
online
Eliminated
Mencatat kas Retain
Membuat laporan
kas
Retain
Menyerahkan
laporan kas
Replace
Mengelola laporan
keuangan
Retain
Membuat Laporan
keuangan
Retain
Menyerahkan
laporan keuangan
Replace
New Add
140
f. Tour
Tabel 4.20
Analisis Gap Arsitektur Bisnis Kegiatan Tour
Future
Existing
Login melihat data
peserta
online
Membuat
surat izin
kegiatan tour
Mengirimka
n berkas
peserta
Membuat
laporan
kegiatan tour
online
Menyerahka
n laporan
kegiatan tour
online
Eliminated
Input data peserta Remove
Membuat surat izin
kegiatan tour
Retain
Mengirimkan berkas
peserta
Retain
Membuat laporan
kegiatan tour
Replace
Menyerahkan laporan
kegiatan tour
Replace
New Add Add
141
2. Analisis gap arsitektur aplikasi
Tabel 4.21
Analisis Gap Arsitektur Aplikasi
Future
Existing
Web
site
Al-
Iffa
h
Mic
roso
ft W
ord
2016
Mic
roso
ft E
xce
l 2016
Mic
roso
ft P
ow
erP
oin
t 2016
Adm
inis
tras
i onli
ne
Pem
asar
an o
nli
ne
Pen
gad
aan
HR
D
Keu
angan
Tour
Eli
min
ated
Blog Al-Iffah versi
lama
Microsoft Word 2010 replace
Microsoft Excel 2010 replace
Microsoft PowerPoint
2010
replace
New add add add add add add add
142
3. Analisis gap arsitektur data
a. Administrasi
Tabel 4.22
Analisis Gap Arsitektur Data Administrasi
Future
Existing
login_id id_tour Formulir
online
Nomor
registrasi
Bukti
pelunasan
Eliminated
Data paket tour Replace
Formulir Replace
Nomor registrasi Retain
Bukti pelunasan Retain
New Add
143
b. Pemasaran
Tabel 4.23
Analisis Gap Arsitektur Data Pemasaran
Future
Existing
Login_id id_tour id_konsul id_lap Eliminated
Data paket
tour
Replace
Data
konsultasi
Replace
Laporan
pemasaran
Replace
New Add
c. Pengadaan
Tabel 4.24
Analisis Gap Arsitektur Data Pengadaan
Future
Existing
Login
_id
id_
bar
ang
Dat
a pen
gir
iman
Sura
t_id
id_la
pora
n
Eli
min
ated
Surat permohonan Replace
Data pengiriman
Laporan pengadaan
New Add Add Add Add
144
d. HRD
Tabel 4.25
Analisis Gap Arsitektur Data HRD
Future
Existing
log
in_
id
id_
peg
abse
nsi
gaj
i
id_
lap
ora
n
Eli
min
ated
Data pegawai Replace
Data absensi Replace
Data gaji Replace
Laporan Replace
New Add
e. Keuangan
Tabel 4.26
Analisis Gap Arsitektur Data Keuangan
Future
Existing
Login
_id
Dat
a pel
unas
an
Lap
ora
n k
as
Lap
ora
n
keu
angan
Eli
min
ated
Data pelunasan Retain
Laporan kas Replace
Laporan keuangan Replace
New Add
145
f. Tour
Tabel 4.27
Analisis Gap Arsitektur Data Kegiatan Tour
Future
Existing
Lo
gin
_id
Dat
a pes
erta
Su
rat
izin
keg
iata
n
Lap
ora
n k
egia
tan
tou
r
Eli
min
ated
Data peserta Replace
Surat izin
kegiatan Retain
Laporan
kegiatan tour Replace
New Add
4. Analisis Gap Arsitektur Teknologi
Tabel 4.28
Analisis Gap Arsitektur Teknologi
Future
Existing
Ser
ver
Route
r
Wir
eles
s
Sw
itch
Fir
ewal
l
Eli
min
ated
Router Replace
Wireless Retain
Firewall Retain
New Add Add
146
4.7.2. ROI (Return on Investment) Investasi TIK
ROI berguna untuk mengetahui potensi rasio uang yang diperoleh dari
hasil investasi. Sebelum menghitung ROI untuk investasi TIK, maka terlebih
dahulu harus dihitung biaya investasi awal untuk pembelian alat-alat untuk
membangun jaringan, seperti server, software, dan hardware. Tidak hanya untuk
biaya pembelian alat-alat, tetapi juga harus diperhitungkan biaya tenaga ahli untuk
menjalankan dan melaksanakan maintenance jaringan.
1. Investasi Biaya Awal
Tabel 4.29 Biaya Investasi Awal
Keterangan Biaya
Pembelian Server
HP ProLiant ML350pG8-676 Rp 31.000.000
Subtotal Biaya Pembelian Server Rp 31.000.000
Pembelian Software
OS Server ; Windows Server 2012 Rp 10.600.000
Microsoft Office Professional 2016 Rp 5.400.000
Subtotal Biaya Pembelian Software Rp 16.000.000
Pembelian Hardware
Switch HP V1910-24G-PoE 4 buah@ Rp
10.500.000
Rp42.000.000
Router LINKSYS wireless-G WRT54GL-AS Rp 1.340.000
UTP Cable SCHNEIDER 100 m @ Rp 32.000 Rp 3.200.000
Subtotal Biaya Pembelian Hardware Rp 46.540.000
Upah Tenaga Ahli (per Bulan)
Database Administrator Rp 3.000.000
Programmer Rp 5.000.000
Subtotal Biaya Upah Tenaga Ahli (per Bulan) Rp 8.000.000
Subtotal Biaya Upah Tenaga Ahli (per Tahun) Rp 96.000.000
Total Biaya Rp 189.540.000
147
2. Estimasi Biaya Selama 3 Tahun
Tabel 4.30 Estimasi Biaya Selama 3 Tahun
Kategori Tahun
2016 2017 2018
Pembelian Server - 31.000.000 -
Pembelian Software 5.400.000 10.600.000 -
Pembelian Hardware - 46.540.000 -
Upah Tenaga Ahli 5.000.000 96.000.000 96.000.000
Total Biaya per Tahun 10.400.000 184.140.000 96.000.000
Total Biaya 3 Tahun 290.540.000
3. ROI (Return On Investment)
Tabel 4.31 Perhitungan ROI
Biaya-Biaya
Estimasi Total Biaya Pertama Rp 10.400.000
Estimasi Total Biaya Kedua Rp 184.140.000
Estimasi Total Biaya Ketiga Rp 96.000.000
Estimasi Anggaran Belanja TIK
Anggaran belanja Tahun 2016 Rp 150.000.000
Anggaran Belanja Tahun 2017 Rp 300.000.000
Anggaran Belanja Tahun 2018 Rp 300.000.000
ROI
ROI Tahun 2016 ROI (%) = (Rp 150.000.000 / Rp
10.400.000) x 100 = 1442,3%
ROI Tahun 2017 ROI (%) = (Rp 300.000.000 / Rp
184.140.000) x 100 = 162,91%
ROI Tahun 2018 ROI (%) = (Rp 300.000.000 / Rp
96.000.000) x 100 = 312,5%
Payback Period
Payback Period Tahun 2016 Anggaran Bulanan =
Rp 150.000.000 / 12 =
Rp 12.500.000
Payback Period =
Rp 10.400.000 / Rp 12.500.000 =
0,83 bulan
Payback Period Tahun 2017 Anggaran Bulanan =
Rp 300.000.000 / 12 =
Rp 25.000.000
148
Payback Period =
Rp 184.140.000 / Rp 25.000.000 =
7,36 bulan
Payback Period Tahun 2018 Anggaran Bulanan =
Rp 300.000.000 / 12 =
Rp 25.000.000
Payback Period =
Rp 96.000.000 / Rp 25.000.000 =
3,84 bulan
Berdasarkan perhitungan ROI di atas, diketahui berapa lama
keuntungan atau balik modal yang didapatkan perusahaan dari hasil
investasi. Tahun 2016 perusahaan mendapatkan hasil dalam waktu 0,83
bulan. Pada tahun 2017 mendapatkan hasil dalam waktu 7,36 bulan. Pada
tahun 2018 mendapatkan hasil investasi dalam waktu 3,84 bulan.
4.8. Perencanaan Migrasi
Tahapan perencanaan migrasi bertujuan untuk merencanakan proses
peralihan teknologi dari sistem lama (existing system) menuju ke sistem
baru (future system). Rencana migrasi yang dimaksud adalah membuat
suatu rencana untuk urutan pengimplementasian aplikasi sistem
informasi.
4.8.1. Urutan Implementasi Aplikasi
Untuk menentukan urutan implementasi aplikasi, maka
diperlukan perspektif organisasi dari sisi operasional dan dari sisi
manajemen. Biasanya, aplikasi yang berada di dalam perspektif
operasional akan lebih diutamakan untuk pengimplementasian
pada urutan awal karena aplikasi tersebut berkaitan langsung
149
dengan berjalannya suatu aktivitass dan aplikasi tersebut juga dapat
menentukan tingkat kinerja dari suatu aktivitas.
4.8.1.1. Perspektif Operasional
Aplikasi dalam perspektif operasional dibagi menjadi dua
bagian, yaitu kelompok aplikasi yang orientasi fungsinya
langsung memberikan pelayanan kepada pengguna di luar
organisasi (front office system) dan kelompok aplikasi yang
orientasi fungsinya lebih ditujukan untuk membantu dalam
aktivitas administrasi kepada pengguna di dalam organisasi
(back office system).
1. Front Office System
Aplikasi yang termasuk ke dalam kelompok front office
system yaitu Administrasi online, Sistem Pemasaran, dan
website Al-Iffah. Ketiga aplikasi tersebut dimasukkan ke
dalam kelompok front office system karena aplikasi-aplikasi
tersebut berfungsi untuk member pelayanan langsung kepada
pelanggan.
2. Back Office System
Aplikasi yang termasuk ke dalam kelompok back office
system yaitu Sistem Pengadaan dan Tour Manager. Kedua
aplikasi tersebut dimasukkan ke dalam kelompok back office
system karena aplikasi-aplikasi tersebut berfungsi untuk
150
membantu kelancaran operasional di dalam organisasi dan
menunjang kelancaran pada aplikasi front office system.
4.8.1.2. Perspektif Manajemen
Aplikasi yang dikelompokkan kedalam perspektif
manajemen berarti aplikasi tersebut berfungsi untuk melakukan
pengorganisasian, pencatatan, atau pengawasan terhadap para
anggota organisasi dan terhadap penggunaan sumber daya
organisasi. Oleh karena itu, aplikasi yang termasuk ke dalam
perspektif manajemen yaitu Sistem Keuangan dan Sistem HRD.
Aplikasi Sistem Keuangan berfungsi untuk mengatur data-data
transaksi maupun alur kas organisasi. Aplikasi Sistem HRD
berfungsi untuk mengelola data absensi, gaji, dan data-data
pribadi setiap pegawai.
4.8.2. Roadmap Urutan Implementasi Aplikasi
Setelah aplikasi-aplikasi dikelompokkan berdasarkan perspektif
operasional dan perspektif manajemen, maka urutan implementasi
di PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah adalah sebagai
berikut:
151
Gambar 4.30 Roadmap Aplikasi
Berdasarkan gambar 4.30 dapat disimpulkan penjelasan
roadmap aplikasi dalam tabel berikut
Tabel 4.29 Roadmap Aplikasi
Tahap Tahun Aplikasi Keterangan
1 2016
Website Al-Iffah Website Al-Iffah mendapatkan urutan
pertama karena menjadi media untuk
menghubungkan semua aplikasi.
Pemasaran Urutan kedua adalah aplikasi Sistem
Pemasaran karena PT. Nadhirotul
Zahra Tour & Travel Al-Iffah perlu
menarik pelanggan dengan cakupan
yang lebih luas dengan memulai
penyebaran informasi melalui media
152
online.
2 2017
Administrasi
online
Urutan ketiga adalah aplikasi
Administrasi Online karena pelayanan
di PT. Nadhirotul Zahra Tour &
Travel Al-Iffah dimulai dengan
pendaftaran yang dilakukan oleh
pelanggan.
Tour Urutan keempat adalah aplikasi Tour
Manager karena aplikasi ini
menunjang aktivitas operasional
dalam pengelolaan data untuk
keperluan pemberangkatan pelanggan
Sistem Pengadaan Urutan kelima adalah aplikasi Sistem
Pengadaan karena aplikasi ini
membantu aktivitas pengiriman
barang perlengkapan tour untuk
pelanggan.
3 2018
Sistem Keuangan Urutan keenam adalah aplikasi Sistem
Keuangan karena aplikasi membantu
pengelolaan data keuangan
perusahaan.
153
Sistem HRD Urutan ketujuh adalah aplikasi Sistem
HRD karena aplikasi ini membantu
dalam pengorganisasian data pegawai
dan membantu bagian keuangan
dalam mengelola data penggajian.
154
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada penelitian ini yang dibahas pada
bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut
ini:
1. Berdasarkan hasil observasi dan analisis yang diperoleh dalam
penelitian ini menggambarkan bahwa PT. Nadhirotul Zahra Tour &
Travel Al-Iffah belum memiliki perencanaan strategis sistem
informasi. Oleh karena itu, penelitian ini membuat suatu perencanaan
strategis sistem informasi menggunakan framework TOGAF agar
dapat menyelaraskan strategi bisnis dan strategi SI/TI. Perencanaan
strategis sistem informasi berupa blueprint (cetak biru) dari arsitektur
utama pada TOGAF yaitu arsitektur bisnis, arsitektur aplikasi,
arsitektur data, dan arsitektur teknologi.
2. PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah belum memanfaatkan
teknologi secara maksimal untuk medukung kegiatan operasional
perusahaan. PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah hanya
mengandalkan Microsoft Office untuk mendukung kegiatan
pengelolaan data. Oleh karena itu, pada perencanaan strategis sitem
informasi akan dirancang arsitektur bisnis dan srsitektur sistem
informasi untuk memaksimalkan penggunaan SI/TI dengan cara
mengotomatisasi sistem disana menggunakan aplikasi yang saling
155
terintegrasi pada setiap divisi. Selain itu, akan dirancang arsitektur
jaringan yang dapat mendukung pengembangan arsitektur sistem
informasi yang sudah dirancang.
3. Belum adanya sistem informasi yang diterapkan oleh PT. Nadhirotul
Zahra Tour & Travel Al-Iffah membuat pelayanan administrasi
membutuhkan waktu yang lebih lama karena proses pendaftaran
maupun pencarian data pelanggan masih dilakukan secara manual.
Oleh karena itu, dibutuhkan aplikasi Administrasi Online yang akan
membantu proses pendaftaran dan pengelolaan arus data pelanggan
lebih baik.
5.2. Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian yang sudah diperoleh, maka ada
beberapa saran agar pengembangan penelitian ini dapat menjadi lebih
baik pada penelitian selanjutnya, yaitu:
1. Pada penelitian selanjutnya, perlu dilanjutkan fase TOGAF yang
digunakan hingga fase tata kelola teknologi informasi dan fase
manajemen perubahan agar pengimplementasian arsitektur pada
perusahaan menjadi lebih mudah.
2. Dalam setiap fase TOGAF telah ditetapkan tools-tools yang dapat
digunakan untuk merancang arsitektur. Diharapkan pada penelitian
selanjutnya dapat mengembangkan penggunaan tools-tools terbaru
agar rancangan arsitektur yang dihasilkan juga dapat mengikuti
perkembangan teknologi di kemudian hari.
156
3. Pengembangan sistem informasi yang akan dilakukan di PT.
Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah harus mendapat dukungan
dan komitmen dari semua stakeholder.
4. Infrastruktur teknologi di PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-
Iffah harus dipersiapkan terlebih dahulu agar usulan rencana
strategis sistem informasi yang telah dibuat dapat diimplementasikan
sesuai perencanaan.
5. Pengembangan dan pengimplementasian aplikasi untuk PT.
Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah harus dilaksanakan secara
bertahap sesuai dengan roadmap implementasi aplikasi yang telah
disusun berdasarkaan prioritas kebutuhan PT. Nadhirotul Zahra Tour
& Travel Al-Iffah.
6. Dibutuhkan penambahan SDM (Sumber daya Manusia) dalam
bidang TIK agar pengembangan, pengimplementasian, dan
perawatan TIK di PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah
dapat berjalan lebih efektif dan lebih baik lagi.
157
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Cassidy, Anita. 2006. A Practical Guide to Information System Strategic Planning
2nd
Edition. Boca Raton : Auerbach Publication.
Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.
Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.
Laudon KC, Laudon JP. 2006. Management Information Systems: Organisation
and Technology. New York : Prentice Hall.
Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Nugroho, Adi. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java.
Yogyakarta : Andi.
O’Brien, A James. 2008. Introduction to Information Systems Edisi 12. Jakarta :
Salemba Empat
O’Brien, James A. dan George M. Marakas. 2010. Management Information
Systems. Eight Edition. New York : McGraw-Hill/Irwin.
Pearlson Keri E., Saunders Carol S. 2009. Strategic Management of Information
Systems (4th
Edition). John Wiley & Sons Pte Ltd.
158
Sudaryono., dan Guritno, Suryo. 2011. Metodologi Penelitian Teknologi
Informasi. Yogyakarta : Andi.
Surendro, Krisdanto. 2009. Implementasi Tata Kelola teknologi Informasi.
Bandung : Informatika.
Surendro, Krisdanto. 2009. Pengembangan Rencana Induk Sistem Informasi.
Bandung : Informatika.
The Open Group. 2009. TOGAF Version 9. San Fransisco : The Open Group.
The Open Group. 2009. TOGAF Version 9 : Sample Catalogs, Matrices and
Diagram. San Francisco : The Open Group.
Umar H. 2005. Strategic Management in Action. Jakarta : Gramedia.
Whitten, J. L. dan Bentley L. D. 2008. Introduction To System Analysis & Design.
Los Angeles : McGrawHill.
Wibisono, Dermawan. 2006. Manajemen Kinerja, Konsep, Desain,dan Teknik
Perusahaan. Jakarta : Erlangga.
Widodo, Prabowo Pudjo dan Herlawati. 2011. Menggunakan UML. Bandung :
Informatika.
Jurnal
Gandhi, Arfive dan Angelina Prima Kurniati. 2012. Perencanaan Strategis Sistem
Informasi berbasis TOGAF ADM pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Yogyakarta. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2012.
159
Skripsi
Khairunnisa, Anis. 2013. Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada PT. Dian
Nikel Mining. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Mahrusy, Atidy. 2012. Perancangan Model Enterprise Architecture dengan
Menggunakan TOGAF Architecture Development Method (Studi kasus:
PT.ANLA Corporate Solution). Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Nursetiarini, Siti Rahayu. 2014. Perancangan Model Architecture Enterprise
Dengan Menggunakan TOGAF Architecture Development Methode.
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Widyaningsih, Novia. 2014. Perencanaan Arsitektur Enterprise Menggunakan
TOGAF Versi 9 (Studi Kasus: Dewan Kehormatan Penyelenggara
PEMILU). Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
xxi
Nama Hj. Nurul Fathonah
Jabatan Direktur PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah
Tanggal 4 Agustus 2015
1. Apa visi dan misi Al-Iffah sebagai penyedia layanan travel haji dan umroh?
Jawab:
PT. Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah atau bisa disebut Al-Iffah memiliki
tujuan dalam melayani masyarakat muslim yang hendak melakukan ibadah haji
maupun umroh dengan memberikan akomodasi yang nyaman dan terjangkau
sehingga dapat melakukan ibadah dengan tenang di tanah suci. Oleh karena itu,
kami membantu persiapan pelanggan yang mendaftar sebagai peserta haji maupun
umroh melalui travel kami. Seperti memberikan konsultasi, bimbingan manasik
sebelum berangkat, buku panduan, hingga pembimbing saat berada di tanah suci.
2. Bagaimana perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun?
Jawab:
Hal yang paling kami perhatikan tiap tahunnya adalah pelanggan karena kami
adalah perusahaan jasa. Urusan manajemen dalam kantor tidak berubah dari tahun
ke tahun. Dalam hal pelanggan, kami bersyukur kadang jumlah pelanggan
meningkat jika memasuki saat liburan dan bulan Ramadan. Jumlah pelanggan per
tahunnya tentu meningkat dari tahun sebelumnya. Hal ini karena kami terus
memperkenalkan perusahaan kami melalui majlis taklim dan kerabat yang ada di
sekitar kami. Namun peningkatan jumlah pelanggan kami tidak menentu tiap
tahunnya. Kami sadar bahwa pemasaran kami masih terbatas, maka dari itu kami
selalu berusaha mempromosikan layanan kami di majlis taklim atau kegiatan
lainnya.
xxii
Nama Hj. Jainah
Jabatan Kepala Bagian Administrasi
Tanggal 10 Agustus 2015
1. Bagaimana alur kegiatan bisnis di perusahaan?
Jawab:
Aktivitas di perusahaan yang paling utama adalah dalam pelayanan pelanggan.
Mulai dari pemasaran dan administrasi. Pelanggan yang ingin menjadi peserta haji
atau umroh melalui kami harus menyelesaikan tahap administrasi hingga selesai
dan akan mendapatkan berbagai akomodasi yang telah kami siapkan. Kami akan
memberikan pelayanan hingga pelanggan selesai melaksanakan ibadah haji atau
umroh dan kembali ke tanah air.
Aktivitas dalam internal perusahaan seperti pengelolaan data pelanggan untuk
diteruskan ke bagian yang mengurusi dokumentasi dan keuangan.
2. Bagaimana peran teknologi informasi dalam proses bisnis perusahaan?
Jawab:
Teknologi informasi memiliki peran penting dalam proses bisnis perusahaan
terutama pada proses ticketing. Pada proses ini kami menggunakan aplikasi
reservasi tiket secara online. Pada proses bisnis lain, kami memanfaatkan
xxiii
teknologi informasi dalam pengelolaan data.
3. Bagaimana pengelolaan data dan informasi di PT. Nadhirotul Zahra Tour &
Travel Al-Iffah?
Jawab:
Pengelolaan data dan informasi dalam perusahaan dilakukan dengan sederhana.
Kami menggunakan Microsoft Office untuk semua pengelolaan data. Data-data
yang kami dapatkan akan kami masukkan kembali ke dalam file word maupun
excel.
4. Strategi bisnis seperti apakah yang dimiliki perusahaan?
Jawab:
Strategi bisnis dari perusahaan adalah menjadi penyedia layanan ibadah haji dan
umrah yang menjangkau masyarakat muslim di semua kalangan. Pemasaran yang
sudah dilakukan seperti menyebarkan brosur maupun membuka stand dalam
kegiatan-kegiatan tertentu. Seperti melalui majlis taklim dan kegiatan-kegiatan
agama lainnya.
5. Apakah perusahaan menyebarkan informasi atau memasarkan melaui media
xxiv
internet?
Jawab:
Selama ini kami banyak mendapatkan pelanggan yang mengetahui perusahaan
kami dari kegiatan-kegiatan tersebut dan melalui kabar dari kerabat. Kami pernah
mencoba melakukan pemasaran dengan membuat blog dan akun-akun di situs
media sosial, namun kami tidak memiliki staff khusus untuk mengelola akun-akun
tersebut sehingga akun-akun tersebut tidak digunakan secara optimal.
xxv
xxvi
xxvii