Upload
mei-kurniawati-tahara
View
4
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
/ml
Citation preview
Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semenjak umat manusia menghuni planet bumi ini, sebenarnya mereka
sudah seringkali menghadapi masalah-masalah kesehatan serta bahaya
kematian yang disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan hidup yang ada di
sekeliling mereka seperti benda mati, mahkluk hidup, adat istiadat,
kebiasaan dan lain-lain. Namun oleh karena keterbatasan ilmu pengetahuan
mereka pada saat itu, maka setiap kejadian yang luar biasa dalam kehidupan
mereka selalu diasosiasikan dengan hal-hal yang bersifat mistik, seperti
wabah penyakit sampar yang berjangkit di suatu tempat dianggap sebagai
kutukan dan kemarahan dewata.
Masalah kesehatan merupakan masalah yang sangat penting yang di
hadapi oleh masyarakat kita saat ini . Semakin maju teknologi di bidang
kedokteran ,semakin banyak pula macam penyakit yang mendera
masyarakat. Hal ini tentu sajadi pengaruhi oleh faktor tingkah laku manusia
itu sendiri. Tapi apakah benar hanya faktor tingkah laku saja yang
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat? Sebelum membahas tentang
masalah kesehatan masyarakat tentunya lebih baik jika kita memahami
konsep dari kesehatan masyarakat itu terlebih dahulu.
B. Rumusan Masalah
Pada makalah ini akan di bahas mengenai konsep dari kesehatan
masyarakat, yaitu antara lain:
Bagaimana konsep dasar sehat dan kesehatan?
Bagaimana sejarah perkembangan kesehatan masyarakat?
Bagaimana periode perkembangan ilmu kesehatan?
Bagaimana perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia?
Bagaimana sejarah dan perkembangan kesehatan masyarakat di negara
berkembang?
Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat 2
Apa ruang lingkup dan permasalahan dalam sejarah kesehatan
masyarakat?
Apa definisi kesehatan masyarakat?
Bagaimana perkembangan promosi kesehatan di Indonesia?
Apa faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui sejarah
perkembangan pusat pelayanan kesehatan masyarakat. Serta perkembangan
kesehatan mayarakat di Indonesia.
Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Sehat dan Kesehatan
1. Pengertian Kesehatan
Menurut Undang-Undang RI. No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan,
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan social yang
memungkinkan setiap orang hidup secara produktif secara social dan
ekonomi.
Menurut WHO, kesehatan adalah kondisi dinamis meliputi kesehatan
jasmani, rohani, social, dan tidak hanya terbebas dari penyakit, cacat, dan
kelemahan.Dikatakan sehat secara fisik adalah orang tersebut tidak
memiliki gangguan apapun secara klinis.Fungsi organ tubuhnya
berfungsi secara baik, dan dia memang tidak sakit.Sehat secara
mental/psikis adalah sehatnya pikiran, emosional, maupun spiritual dari
seseorang. Ada suatu kasus seseorang yang memeriksakan kondisi
badannya serba tidak enak, akan tetapi secara klinis/hasil pemeriksaan
dokter menunjukan bahwa orang tersebut tidak sakit, hal ini bisa
disebabkan karena orang tersebut mengalami gangguan secara
mental/psikis yang mempengaruhi keadaan fisiknya. Contoh orang yang
sehat secara mental adalah tidak autis, tidak stress, tidak mengalami
gangguan jiwa akut, tidak mempunyai masalah yang berhubungan
dengan kejiwaan, misalnya kleptomania, psikopat, dan lain-lain.
Penderita penyakit hati juga merupakan contoh dari orang yang tidak
sehat mentalnya, karena tidak ada seorang dokter bedah jantung
sekalipun yang bisa menghilangkan poenyakkit ini dengan peralatan
bedahnya.
Sedangkan dikatakan sehat secara social adalah kemampuan
seseorang untuk berinteraksi dengan lingkungan di mana ia tinggal.
Contoh orang yang tidak sehat social diantaranya adalah seorang Wanita
Tuna Susila (WTS). Kemudaian orang dengan katagori sehat secara
Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat 4
ekonomi adalah orang yang produktif, produktifitasnya mengantarkan ia
untuk bekerja dan dengan bekerja ia akan dapat menunjang kehidupan
keluarganya.
2. Hubungan keempat faktor penentu kesehatan
Keempat faktor yang telah dijelaskan di atas adalah saling berkaitan.
Ketika salah satu sakit maka yang lainnya akan sakit atau terganggu.
Misalnya, seseorang sedang menderita sakit gigi, ia akan cenderung
mudah marah karena rasa sakit yang ditahannya. Kemarahan yang timbul
itu kemudian berimbas kepada orang-orang yang ada di sekitarnya
sehingga mudah marah kepada siapa saja yang dilihatnya. Efek dari sakit
gigi itu juga jadi terganggunya aktifitas sehari-hari baik itu bekerja di
rumah atau di kantor, sehingga produktifitas kerjanya terganggu.
3. Pengertian Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Menurut Proff. Winslow dari Universitas Yale (Leavel and Clark,
1958), “ilmu kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah
penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan
mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk
meningkatkan sanitasi lingkungan, control infeksi di masyarakat,
pendidikan individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian
pelayanan medis dan perawatan, untuk diagnosa dini, pencegahan
penyakit dan pengembangan aspek social, yang akan mendukung agar
setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang adekuat
untuk menjaga kesehatannya”.
4. Upaya untuk kesehatan.
Upaya-upaya tersebut diantaranya adalah:
a. Upaya Pemeliharaan Kesehatan Kuratif : tindakan pengobatan
Rehabilitatif : upaya pemeliharaan atau pemulihan kesehatan agar
penyakitnya tidak semakin terpuruk dengan mengkonsumsi makanan
yang menunjang utnuk kesembuahan penyakitnya.
Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat 5
b. Upaya Peningkatan Kesehatan Preventif : upaya pencegahan
terhadap suatu penyakit Promotif : upaya peningkatn kesehatan
Sarana Kesehatan yang Mendukung Upaya Kesehatan berdasarkan
UU RI No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan: Puskesmas Dokter
praktek Toko obat Praktek bidan Rumah sakit khusus
Rumah sakit Apotek Pedagang besar farmasi Laboratorium Sekolah
dan akademi kesehatan Balai pelatihan kesehatan Sarana kesehatan
lainnya
B. Sejarah Perkembangan Kesehatan Masyarakat.
Perkembangan Kesehatan Masyarakat tidak terlepas dari sejarah
Kesehatan Masyarakat (Public Health), yaitu tidak terlepas dari dua tokoh
mitologi Yunani Asclepius atau Aesculapius dan Higea. Aesculapius adalah
seorang dokter pertama, yang tampan dan pandai telah
melakukanpengobatan bahkan bedah dengan prosedur yang baik. Sedangkan
Higea adalah asistennya yang cantik dan melakukan pencegahan penyakit
dan mengajarkan kepada masyarakat untuk hidup bersi, melaksanakan hidup
seimbang, kebersihan diri menghindari dari makanan dan minuman yang
kotor dan beracun, makan makanan yang bergizi dan cukup istirahat.
Pada akhirnya kedua orang ini akhirnya menjadi suami istri.
Mengabungkan dua aliran kesehatan yang berbeda tapi tidak saling
bertentangan, saling behubungan satu sama lain. Aliran Aesculapius
cenderung menunggu terjadinya penyakit atau setelah sakit yaitu melalui
Pengobatan atau Kuratif. Sedangkan aliran Higea cenderung melakukan
pencegahan penyakit (preventif) serta upaya-upaya peningkatan (promosi)
kesehatan. Mitologi tersebut menjadi inspirasi bagi embrio Ilmu Kedokteran
dan Kesehatan Masyarakat.
C. Periode Perkembangan Ilmu Kesehatan.
1. Periode Sebelum Ilmu Pengetahuan (Pre Scientific Period).
Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat 6
Sejarah kebudayaan peradaban masyarakat kuno yang berpusat di
Babylonia, Mesir, Yunani dan Roma (The Pre-Cristion Period). Pada saat
itu pemerintah kota telah melakukan upaya-upaya pemberantasan penyakit.
Sebagai bukti ditemukan dokumen-dokumen tentang peraturan-peraturan
tertulis yang mengatur tentang pembuangan air limbah (drainase),
pengaturan air minum, pembuangan sampah, dsb. (Hanlon, 1964). Dari
hasil penemuan arkeologi pada saat itu telah dibangun WC Umum (Public
Latrine) dan sumber air minum sendiri namun untuk alasan ’estetika’,
bukan untuk alasan kesehatan.
Pada kerajaan Romawi Kuno, peraturan-peraturan yang dibuat
bedasarakan alasan kesehatan. Dalam hal itu pegawai-pegawai kerajaan
ditugaskan untuk melakukan supervisi ke lapangan ke tempat-tempat air
minum (Public Bar), warung makan, tempat-tempat prostitusi, dsb.
a. Abad Pertama sampai Abad Ketujuh.
Pada masa ini berbagai penyakit menyerang penduduk. Di berbagai
tempat terjadi endemik atau wabah penyakit. Bahkan begitu banyaknya
penyakit menular dan, oleh karena itu kesehatan masyarakat makin
dirasakan pentingnya (Halon, 1964). Penyakit kolera menjalar dari
Inggriske Afrika, kemudian ke Asia (khususnya Asia Barat dan Asia
Timur) dan akhirnya sampai ke Asia Selatan. Pada Abad ke 7 India
menjadi pusat endemik kolera. Selain kolera penyakit lepra menyebar
dari Mesir ke Asia Kecil dan Eropa melalui emigran. Upaya-upaya yang
dilakukan adalah perbaikan lingkungan yaitu higiene dan sanitasi,
pengusahaan air minum yang bersih, pembuangan sampah, ventilasi
rumah telah menjadi bagian kehidupan masyarakat waktu itu.
b. Abad ke-13 sampai abad ke-17.
Pada masa ini kejadian endemik Pes yang paling dasyat terjadi di
China dan India, diperkirkan 13 juta orang meninggal. Catatan lain di
India, Mesir dan Gaza 13.000 orang meninggal setiap harinya, atau
Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat 7
selamah wabah tersebut jumlah kematian mencapai 60 juta orang.
Pertistiwa tersebut dikenal dengan ’The Black Death’. Pada abad
tersebut Kolera juga menjadi masalah di beberapa tempat. Tahun 1603
terjadi kematian 1 diantara 6 orang karena penyakit menular. Tahun1965
meningkat menjadi 1 diantara 5 orang. Tahun 1759 tercatat penyakit-
penyakit lain yang mewabah diantaranya Dipteri, Tifus, dan Disentri.
2. Periode Ilmu Pengetahuan (Scientific Period).
a. Abad ke-18 sampai permulaan abad ke-19 (kebangkitan Ilmu
Pengetahuan).
Penyakit-penyakit yang muncul bukan saja dilihat sebagai fenomena
biologis yang sempit, tetapi merupakan suatu masalah yang komplek.
Pada masa ini juga ditemukan berbagai macam vaksin dan bahan
disinvektans. Vaksin Cacar oleh Luis Pasteur, Asam Carbolic untuk
sterilisasai ruangan operasi ditemukan oleh Joseph Lister, Ether untuk
Anestesi oleh Williem Marton, dsb.
Tahun 1832 di Inggris terjadi epidemic Kolera. Parlemen Inggris
menugaskan Edmin Chadwich, seorang pakar sosial untuk memimpin
penyelidikan penyakit tersebut. Atas laporanya tersebut Parlemen Inggris
mengeluarkan UU tentang upaya-upaya peningkatan kesehatan
penduduk, termasuk sanitasi lingkungan dan tempat kerja, pabrik, dsb.
John Simon diangkat oleh pemerintah Inggris untuk menangani masalah
kesehatan.
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 mulai dikembangkan
pendidikan tenaga kesehatan. Tahun 1883 Sekolah Tinggi Kedolteran
didirikan oleh John Hopkins di Baltimore AS, dengan salah satu
departemennya adalah Departemen Kesehatan Masyarakat. Tahun 1908
sekolah kedokteran mulai menyebar di Eropa, Kanada, dsb. Dari segi
pelayanan masyarakat, pada tahun 1855 untuk pertamakalinya
pemerintah AS membentuk Departemen Kesehatan yang merupakan
peningkatan dari Departemen Kesehatahn Kota yang sudah terbentuk
Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat 8
sebelumnya. Tahun 1972 dibentuk Asosiasi Kesehatan Masyarakat
Amerika (American Public Health Association).
D. Perkembahangan Kesehatan Masyarakat di Indonesia.
1. Masa Pra Kemerdekaan.
Pada tahun 1807 Gubernur Jendral Daendels melakukan pelatihan
praktik persalinan pada para dukun bayi. Pada tahun 1851 didirikan
sekolah dokter Jawa di Batavia yaitu STOVIA. Tahun 1888 di Bandung
didirikan Pusat Laboratorium Kedokteran yang selanjutnya menjadi
Lembaga Eykman sekarang. Pada Tahun 1913 didirikan Sekolah Dokter
Belanda yaitu NIAS di Surabaya. Tahun 1922 terjadi wabah Pes, sehingga
tahun 1933-1935 diadakan pemberantasan Pes dengan DDT dan vaksinasi
massal.
Hasil penyelidikan Hydric, petugas kesehatan pemerintah waktu itu,
penyebab kesakitan dan kematian yang terjadi di Banyumas adalah kondisi
sanitasi, lingkungan dan perilaku penduduk yang sangat buruk. Hydric
kemudian mengembangankan percontohan dan propaganda kesehatan.
2. Masa Era Kemerdekaan.
a. Pra Reformasi.
1) Masa Orde Lama.
Pada tahun 1951 konsep bandung Plan diperkenalkan oleh dr. Y.
Leimena dan dr. Patah, yaitu konsep pelayanan yang menggabungkan
antara pelayanan kuratif dan preventif. Tahun 1956 didirikanlah proyek
Bekasi oleh dr. Y. Sulianti di Lemah Abang, yaitu model pelayanan
kesehatan pedesaan dan pusat pelatihan tenaga. Kemudian didirikan
Health Centre (HC) di 8 lokasi, yaitu di Indrapura (Sumut), Bojong Loa
(Jabar), Salaman (Jateng), Mojosari (Jatim), Kesiman (Bali), Metro
(Lampung), DIY dan Kalimatan Selatan. Pada tanggal 12 November
1962 Presiden Soekarno mencanangkan program pemberantasan malaria
dan pada tanggal tersebut menjadi Hari Kesehatan Nasional (HKN).
Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat 9
2) Masa Orde Baru.
Konsep Bandung Plan terus dikembangkan, tahun 1967 diadakan
seminar konsep Puskesmas. Pada tahun 1968 konsep Puskesmas
ditetapkan dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional dengan disepakatinya
bentuk Puskesmas yaitu Tipe A, B & C. Kegiatan Puskesmas saat itu
dikenal dengan istilah ’Basic’. Ada Basic 7, Basic 13 Health Service
yaitu : KIA, KB, Gizi Mas., Kesling, P3M, PKM, BP, PHN, UKS, UHG,
UKJ, Lab, Pencatatan dan Pelaporan. Pada tahun 1969, Tipe Puskesmas
menjadi A & B. Pada tahun 1977 Indonesia ikut menandatangi
kesepakatan Visi : ”Health For All By The Year 2000”, di Alma Ata,
negara bekas Federasi Uni Soviet, pengembangan dari konsep ” Primary
Health Care”. Tahun 1979 Puskesmas tidak ada pen’Tipe’an, dan
dikembangkan piranti manajerial Perencanaan dan penilaian Puskesmas
yaitu ’ Micro Planning’ dan Stratifikasi Puskesmas. Pada tahun 1984
dikembangkan Posyandu, yaitu pemngembangan dari pos penimbangan
dan karang gizi. Posyandu dengan 5 programnya yaitu, KIA, KB, Gizi,
Penangulangan Diare dan Imunisasi dengan 5 Mejanya (Notoadmodjo,
2005). Pada waktu-waktu selanjutnya Posyandu bukan saja untuk
pelayanan Balita tetpai juga untuk pelayanan ibu hamil. Bahkanpada
waktu-waktu tertentu untuk promosi dan distribusi Vit.A, Fe, Garam
Yodium, dan suplemen gizi lainnya. Bahkan Posyandun saat ini juga
menjadi andalah kegiatan penggerakan masyarakat (mobilisasi sosial)
seperti PIN, Campak, Vit A, dsb.
b. Pra Reformasi.
Waktu terus bergulir, tahun 1997 Indonesia mengalami krisis
ekonomi. Kemiskinan meningkat, kemampuan daya beli masyarakat
rendah, menyebabkan akses ke pelayanan kesehatan renda, kemudian
dikembangkan program kesehatan untuk masyarakat miskin yaitu, JPS-
BK. Tahun 1998 Indonesia mengalami reformasi berbagai bidang
Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat 10
termasuk pemerintahan dan menjadi negara dermokrasi. Tahun 2001
otonomi daerah mulai dilaksanakan, sehingga dilapangan program-
prorgam kesehatan bernunasa desentralisasi dan sebagai konsekuensi
negara demokrasi, program-program kesehatan juga banyak yang
bernuasa ’politis’. Tahun 2003 JPS-BK kemudian penjadi PKPS-BBM
Bidang Kesehatan, tahun 2005 berubah lagi menjadi Askeskin. Pada saat
itu juga dikembangkan Visi Indonesia Sehat Tahun 2010 dengan
Paradigma Sehat. Puskesmas dan Posyandu masih tetap eksis, bahkan
Posyandu menjadi andalan ujung tombak ’mobilisasai sosial’ bidang
kesehatan. Dalam era otonomi dan demokrasi menuntut akutanbilitas dan
kemitraan, sehingga berkembang LSM-LSM baik bidang kesehatan,
maupun bukan untuk menuntut akutanbilitas tersebut dalam berbagai
bentuk partisipasi. Sebagai ’partnersship’ LSM-LSM tersebut program
kesehatan yang bertanggung jawab adalah Promosi Kesehatan. Promosi
Kesehatan harus menjadi ujung tombak mewakili program kesehatan
secara keseluruhan, baik sebagai pemasaran-sosial Visi Indonesia Sehat
2010 untuk merubah paradigma (Paradigma Sehat)petugas kesehatan
dan masyarakat. Tugas lain promosi kesehatan melakukan advokasi,
komunikasi kesehatan dan mobilisasi sosial, baik kepada pihak legislatif,
eksekutif maupun masyarakat itu sendiri. Terutama melalui kemitraan
dengan LSM-LSM tersebut. Dengan kata lain pada era
otonomi/desentralisasi saat ini sektor kesehatan harus diperjuangkan juga
secara politik karena sebenarnya saat ini bidang kesehatan disebut juga
sebagai era ’Political Health’, maka peranan promosi kesehatan sangat
menonjol dalam ikut mengakomodasi upaya tersebut dengan berbagai
strategi.
Secara universal perkembangan Kesehatan Masyarakat dibagi
menjadi 5 era, dengan dasar pembagian 5 unsur, yaitu unsur jangkuan
dengan filosofi yang dianut dengan titik berat pelayanan, unsur
penyelnggaraan pendidikan dan penelitian pengembangan, seperti pada
Tabel 1.1 berikut dibawah ini.
Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat 11
Tabel 1.1 : Era Perkembangan Kesehatan Masyarakat
Unsur
Pengembang
an
Empirical
Health Era
< 1850
Basic Science
Era (1850-
1900)
Clinical Science
Era (1900-1950)
Public Health
Science Era
(1950-1900)
Political
Science Era
>1900
Titik Berat
Pelayanan
Gejala-
Gejala
Penyakit
Bakteri &
Penyakit
Pasien
(Penderita)
Masyarakat/
penduduk
Masyarakat
dan
Lingkungan
Kesehatan
Cara
Penyelanggar
aan
Pendidikan
Mengikuti
petunjuk
secara
mutlak dari
pengajar
Diagnosa
Laboratorium
Polikinilk/ Balai
Pengobatan
sebagai tempat
praktik
Kelinik & balai
Kesehatan
Masyarakat
dan
masyakrakjat
sebagai tempat
praktik
RS
Pendidikan
dan daerah
lokasi praktik
Penelitian
dan
Pengembang
an
Pengalaman
Empiris
(historical)
Pengembangan
Laboratorium
Pengembangan
Iptek Kedokteran
Pengembangan
masyarakat
dan dengan
pengembangan
tolok ukur dan
kreteria-
kreteria
Selain
pengembang
an Iptek
Kedokteran
dan masy,
juga
dikembangan
kan bidang
ilmu yang
lain seperti
ekonomi,
sosial dan
politik.
E. Sejarah dan Perkembangan Kesehatan Masyarakat di Negara
Berkembang
Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat 12
Penyakit kolera telah tercatat sejak abad ke-7 menyebar dari Asia
khususnya Timur Tengah dan Asia Selatan ke Afrika. India disebutkan sejak
abad ke-7 tersebut telah menjadi pusat endemi kolera. Disamping itu lepra
juga telah menyebar mulai dari Mesir ke Asia Kecil dan Eropa melalui para
emigran.
Pada abad ke-14 mulai terjadi wabah pes yang paling dahsyat, di China
dan India. Pada tahun 1340 tercatat 13.000.000 orang meninggal karena
wabah pes, dan di India, Mesir dan Gaza dilaporkan bahwa 13.000 orang
meninggal tiap hari karena pes.
Menurut catatan, jumlah meninggal karena wabah pes di seluruh dunia
waktu itu mencapai lebih dari 60.000.000 orang. Oleh sebab itu waktu itu
disebut “the Black Death”. Keadaan atau wabah penyakit-penyakit menular
ini berlangsung sampai menjelang abad ke-18. Disamping wabah pes, wabah
kolera dan tipus masih berlangsung.
Telah tercatat bahwa pada tahun 1603 lebih dari 1 diantara 6 orang
meninggal, dan pada tahun 1663 sekitar 1 diantara 5 orang meninggal karena
penyakit menular. Pada tahun 1759, 70.000 orang penduduk kepulauan
Cyprus meninggal karena penyakit menular. Penyakit-penyakit lain yang
menjadi wabah pada waktu itu antara lain difteri, tipus, disentri dan
sebagainya.Perdagangan Dunia selama abad ke 18 dan 19 dalam upaya
eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam membawa pada penjelajahan ke
bagian lain dari dunia. Negara Eropa dan Amerika bersaing dalam
penguasaan wilayah. Dalam upaya untuk mempertahankan teritorial masing-
masing mereka menempatkan orang-orangnya secara bergantian dari satu
tempat ke tempat lain untuk keperluan militer dan ekonomi. Ribuan warga
Afrika dan Asia di bawa ke Amerika pada Abad ke-18 dan ke-19 untuk
dipekerjaan di perkebunan atau pembuatan konstruksi rel kereta api.
Kemudian mereka pun akan dipindahkan lagi ke India dan beberapa negara
di asia untuk bekerja di perkebunan yang lebih luas. Dengan perluasan
perdagangan dan penguasaan wilayah, penyakit menyebar ke seluruh dunia
sepanjang rute perdagangan
Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat 13
Untuk melindungi kesehatan rakyat dan pekerjanya, penguasa kolonial
menegakkan hukum serupa dengan yang berlaku di negaranya. Undang-
undang kesehatan masyarakat yang spesifik bervariasi di setiap penguasa
kolonial, namun jejak yang masih ada seperti undang-undang kesehatan
masyarakat, undang-undang kepemerintahan, undang-undang sipil, undang-
undang pabrik, undang-undang pemalsuan makanan, undang-undang
vaksinasi dan undang-undang tentang penyakit menular masih berlaku
selama beberapa dekade, seperti dibanyak negara di Asia, Pasifik, Negara
Bagian Amerika dan Afrika sebagai bekas koloni Inggris, Spanyol, Prancis,
Amerika ataupun Belanda masih berlaku. Para kolonial telah mencanangkan
inisiatif penting dalam pencegahan dan pengendalian kesehatan masyarakat
internasional melalui vaksinasi cacar yang awalnya diberikan pada para
pekerja administrasi kolonial dan kemudian pada pekerja kasarnya.
Misionaris agama dari Eropa dan Amerika juga melakukan ekspedisi ke
seluruh dunia bersama dengan kekuasaan kolonial. Banyak dari mereka,
memiliki latar belakang medis allopathic, sehingga kemudian mendirikan
lembaga-lembaga perawatan medis serta sistem pendidikan umum,
termasuksekolah keperawatan danmedis. Misionaris ini mendirikan klinik
kesehatan atau apotik pada awalnya dan kemudian berkembang menjadi
rumah sakit di negara-negara kolonial.
Diakhir abad ke-18 terjadi suatu momentum peningkatan dalam
pendidikan kesehatan masyarakat yaitu dengan pembentukan program
sarjana dan pascasarjana yang dirancang khusus untuk kesehatan
masyarakat, awalnya di negara-negara asal koloni kemudian di kembangkan
di koloni-koloni mereka.
Sekolah perintis kesehatan masyarakat didirikan di negara-negara
kolonial di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, dengan maksud agar
dapat berfungsi sebagai pusat untuk pengembangan kebijakan terkait
kesehatan masyarakat, dan untuk melatih orang-orang yang akan melayani
warga negaranya di wilayah kolonial atau pekerja di daerah tropis.
Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat 14
Namun, perkembangan aktual kesehatan masyarakat dan pelayanan
keperawatan medis untuk masyarakat umum masih belum sempurna di
negara-negara bekas wilayah jajahan. Jutaan orang yang bergerak ke daerah-
daerah yang benar-benar asing telah menyebabkan tingginya insiden
kematian dan cacat. Para pekerja yang terlantar sering meninggal karena
cacar, malaria, demam kuning, tifus, tifoid, dan kolera, atau mereka telah
dinonaktifkan kerja karena frambusia, kusta, dan sifilis.
Terjangkitnya penyakit menular menjadi potensi hambatan yang sangat
besar di daerah kolial baru. Hal ini memicu ledakan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di awal abad ke-20, terutama di bidang fisika,
mikrobiologi, biokimia, farmakologi dan diagnostik dalam praktek
kesehatan masyarakat.
F. Ruang Lingkup dan Permasalahan dalam Sejarah Kesehatan
Masyarakat (themes and problems in the history of public health)
Beberapa permasalahan terjadi berkaitan dengan kebijakan, pola pikir,
garis batas negara dan kepentingan dalam sejarah kesehatan masyarakat,
diantaranya adalah :
a. Masyarakat dan Negara
Negara dan masyarakat bukanlah suatu istilah yang bisa saling
dipertukarkan. Namun negara yang berkaitan dengan penduduk, akan
berbeda kebijakan terkait hubungan kesehatan dari masyarakat dalam
kelompok warga, pembicaraan secara rasional dan keritikal terkait
keduanya hampir sama.
b. Keragaman Negara
Saat segala pertimbangan bisa diterima secara luas dan telah menjadi
agenda pertanggung jawaban negara, tidak semua negara melakukan
reaksi terhadap hal tersebut. Fokus kesehatan masyarakat masih berada
di tingkat lokal, yang tanggung jawab dan yurisdiksinya kadang tidak
jelas dan tumpang tindih. Namun negara sendiri menjadi suatu unit yang
Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat 15
dibentuk untuk mengatasi masalah secara global tidak hanya sekedar hal
yang terkait dengan manusia saja.
c. Tujuan Negara
Jika saat ini kesehatan dianggap sebagai suatu hal terkait otonomi
biologis individu, yang baru saja menjadi tujuan program kesehatan
masyarakat, dahulu kesehatan berarti penyaluran kebutuhan untuk
pekerja dan tentara, pengendalian jumlah penduduk, perlindungan
terhadap kalangan elit tertentu, peningkatan cadangan genetik dalam
populasi serta stabilitasi lingkungan.
G. Definisi Kesehatan Masyarakat
Kesehatan masyarakat menurut Winslow (1920), Kesehatan Masyarakat
(Public Health) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang
hidup dan meningkatkan kesehatan melalui “Usaha-usaha Pengorganisasian
Masyarakat” untuk :
Perbaikan sanitasi lingkungan
Pemberantasan penyakit-penyakit menular
Pendidikan untuk kebersihan perorangan
Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk
diagnosis dini dan pengobatan.
Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi
kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya.
Menurut Ikatan Dokter Amerika (1948), kesehatan masyarakat adalah
ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan
masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat.
H. Perkembangan Promosi Kesehatan di Indonesia.
Perkembangan Promosi Kesehatan tidak terlepas dari perkembangan
sejarah Kesehatan Masyarakat di Indonesia dan dipengaruhi juga oleh
perkembangan Promosi Kesehatan International, yaitu secara seremonial di
Indonesia di mulai program Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa
(PKMD) pada tahun 1975, dan tingkat Internasional Deklarasi Alma Ata
Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat 16
tahun 1978 tentang Primary Health Care (Departemen Kesehatan, 1994).
Kegiatan Primary Helath Care tersebut sebagai tonggak sejarah cika-lbakal
Promosi Kesehatan.
Khusus konvesi yang membahas tentang Promosi Kesehatan di mulai
dari Konvesi Promosi Kesehatan di Ottawa, Kanada dengan melahirkan The
Ottawa Charter tahun 1986 sampai Konvesi Promosi Kesehatan yang
dilaksanakan di Jakarta tahun 1997 dengan melahirkan The Jakrata
Declaration. Selanjutnya perkembangan Promosi Kesehatan di Indonesia
adalah seperti berikut dibawah ini.
a. Sebelum Tahun 1965 (sebelum sampai awal kemerdekaan).
Pada saat itu istilahnya adalah Pendidikan Kesehatan. Dalam program-
program kesehatan Pendidikan Kesehatan hanya sebagai pelengkap
pelayanan kesehatan, terutama pada saat terjadi keadaab kritis seperti
wabah penyaki, bencana, dsb. Sasarannya perseorangan (individu), dengan
sasaran program lebih kepada perubahan pengetahuan seseorang.
b. Periode Tahun 1965-1975.
Pada priode ini mulai perhatiannya kepada masyarakat. Saat itu juga
dimulainya peningkatan profesional tenaga melalui program Health
Educational Service (HES). Tetapi intervensi program masih banyak yang
bersifat individual walau sudah mulai aktif ke masyarakat. Sasaran program
adalah perubahan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan.
c. Periode Tahun 1975-1985.
Istilahnya mulai berubah menjadi Penyuluh Kesehatan. Di Tingkat
Departemen Kesehatan ada Diterektorat PKM. PKMD menjadi andalan
program sebagai pendekatan Community Development. Saat itu program
UKS di SD diperkenalkannya Dokter Kecil. Sudah mulai aktif membina
dan mem- berdayakan masyarakat. Saat itulah Posyandu lahir sebagai pusat
pemberdayaan dan mobilisasi masyarakat. Sasaran program adalah
Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat 17
perubahan perilaku masyarakat tentang kesehatan. Misi dipengaruhi oleh
Deklarasai Alma Ata.
d. Periode Tahun 1985-1995.
Dibentuklah Direktoral Peran Serta Masyarakat (PSM), yang diberi tugas
memberdayakan masyarakat. Sirektoral PMK berubah menjadi Pusat PKM,
yang tugasnya penyebaran informasi, komunikasi, kampanye dan
pemasaran sosial bidang kesehatan. Saat itu pula PKMD menjadi Posyandu.
Tujuan dari PKM dan PSM saat itu adalah perubahan perilaku. Pandangan
(Visi) mulai dipengaruhi oleh ’Ottawa Charter’ tentang Promosi Kesehatan.
e. Periode Tahun 1995-Sekarang.
Istilah PKM menjadi Promosi Kesehatan. Bukan saja pemberdayaan
kearah mobilisasi massa yang menjadi tujuan, tetapi juga kemitraan dan
politik kesehatan (termasuk advokasi). Sehingga sasaran Promosi
Kesehatan bukan saja perubahan perilaku tetapi perubahan kebijakan atau
perubahan menuju perubahan sistem atau faktor lingkungan kesehatan.
Pada Tahun 1997 diadakan konvensi internasional Promosi Kesehatan
dengan tema ”Health Promotion Towards The 21’st Century, Indonesian
Policy for The Future” dengan melahirkan ‘The Jakarta Declaration’.
I. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan Masyarakat
Menurut Hendrick L. Blumm, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi
derajat kesehatan masyarakat, yaitu: factor
1. Perilaku
2. Lingkungan
3. Keturunan
4. Pelayanan Kesehatan.
Dari keempat faktor di atas ternyata pengaruh perilaku cukup besar
diikuti oleh pengaruh faktor lingkungan, pelayanan kesehatan dan keturunan.
Keempat faktor di atas sangat berkaitan dan saling mempengaruhi.
Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat 18
Perilaku sehat akan menunjang meningkatnya derajat kesehatan, hal ini
dapat dilihat dari banyaknya penyakit berbasis perilaku dan gaya hidup.
Kebiasaan pola makan yang sehat dapat menghindarkan diri kita dari banyak
penyakit, diantaranya penyakit jantung, darah tinggi, stroke, kegemukan,
diabetes mellitus dan lain lain. Perilaku / kebiasaan mencuci tangan sebelum
makan juga dapat menghindarkan kita dari penyakit saluran cerna seperti
mencret mencret dan lainnya.
Saat ini pemerintah telah berusaha memenuhi 3 aspek yang sangat terkait
dengan upaya pelayanan kesehatan, yaitu upaya memenuhi ketersediaan
fasilitas pelayanan kesehatan dengan membangun Puskesmas, Pustu, Bidan
Desa, Pos Obat Desa, dan jejaring lainnya. Pelayanan rujukan juga
ditingkatkan dengan munculnya rumah sakit rumah sakit baru di setiap
kabupaten / kota.
Upaya meningkatkan akses ke fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat
secara langsung juga dipermudah dengan adanya program jaminan kesehatan
masyarakat (Jamkesmas) bagi masyarakat kurang mampu. Program ini
berjalan secara sinergi dengan program pemerintah lainnya seperti Program
bantuan langsung tunai (BLT), Wajib Belajar dan lain lain.
Untuk menjamin agar fasilitas pelayanan kesehatan dapat memberi
pelayanan yang efektif bagi masyarakat, maka pemerintah melaksanakan
program jaga mutu.Untuk pelayanan di rumah sakit program jaga mutu
dilakukan dengan melaksanakan akreditasi rumah sakit.
Keempat faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat di
atas tidak berdiri sendiri sendiri, namun saling berpengaruh. Oleh karena itu
upaya pembangunan harus dilaksanakan secara simultan dan saling
mendukung. Upaya kesehatan yang dilaksanakan harus bersifat
komprehensif, hal ini berarti bahwa upaya kesehatan harus mencakup upaya
preventif / promotif, kuratif, dan rehabilitatif.
Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat 19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asclepius: dokter pertama yang dapat mengobati penyakit dan
melakukan pembedahan dengan cara tertentu. Higiena, asisten/isri
Asclepius, mengajarkan pada pengikutnya melalui pendekatan Hidup
seimbang, menghindari makanan/minuman beracun, makan makan yang
bergizi, cukup istirahat dan olah raga. Dari cerita mitos Yunani tersebut,
muncul dua pendekatan dalam penangan kesehatan, aliran pertama lebih
menekankan pengobatan (kuratif), aliran kedua lebih menekankan
pencegahan (preventif) dan peningkatan (promosi) kesehatan.
Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah suatu ilmu dan seni yang bertujuan
untuk :(1) mencegah timbulnya penyakit, (2) Memperpanjang umur (3)
meningkatkan nilai kesehatan fisik dan mental melalui usaha usaha
kesehatan masyarakat yang terorganisasi.
Menurut Hendrik L. Blumm, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi
derajat kesehatan masyarakat, yaitu: factor perilaku, lingkungan, keturunan
dan pelayanan kesehatan.
Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat 20
DAFTAR PUSTAKA
Entjang, I., 2000, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Citra Aditya Bakti, Bandung.
Notoatmojo, S., 2003, Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.Ed.2,Rineka Cipta, Jakarta.