23
STRATEGI SALES PROMOTION DAN DIRECT MARKETING PARIWISATA UNTUK MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DALAM RANGKA VISIT SUMENEP (Studi : Bukit Tinggi Daramista, Lenteng - Sumenep) ARTIKEL Diajukan Oleh : DEVID HUTAMA PURWANTO NPM : 715.2.1.1846 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA 2019

strategi sales promotion dan direct marketing pariwisata untuk

Embed Size (px)

Citation preview

STRATEGI SALES PROMOTION DAN DIRECT MARKETING

PARIWISATA UNTUK MENINGKATKAN KUNJUNGAN

WISATAWAN DALAM RANGKA VISIT SUMENEP

(Studi : Bukit Tinggi Daramista, Lenteng - Sumenep)

ARTIKEL

Diajukan Oleh :

DEVID HUTAMA PURWANTO

NPM : 715.2.1.1846

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WIRARAJA

2019

ii

iii

Sebagai sivitas akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wiraraja, saya

yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : DEVID HUTAMA PURWANTO

NPM : 715.2.1.1846

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Program Studi : Manajemen

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wiraraja Hak Bebas Royalti Non

eksklusif (Non-exclusive Royalty- Free Right) atas karya ilmiah saya yang

berjudul :

STRATEGI SALES PROMOTION DAN DIRECT MARKETING

PARIWISATA UNTUK MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN

DALAM RANGKA VISIT SUMENEP (Studi : Bukit Tinggi Daramista,

Lenteng - Sumenep)

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak bebas Royalti Non

eksklusif ini Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wiraraja berhak

menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data

(database), merawat, dan mempublikasikan skripsi saya maupun artikel ilmiah

yang ada didalamnya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat

dipergunakan sebagai mana mestinya.

Dibuat : Sumenep

Pada Tanggal : 19 Agustus 2019

Yang menyatakan

Materai

6000

1

STRATEGI SALES PROMOTION DAN DIRECT MARKETING

PARIWISATA UNTUK MENINGKATKAN KUNJUNGAN

WISATAWAN DALAM RANGKA VISIT SUMENEP

(Studi : Bukit Tinggi Daramista, Lenteng - Sumenep)

Devid Hutama Purwanto 1

Ahmad Ghufrony 2

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Wiraraja

Email : [email protected]

Email : [email protected]

ABSTRAK

Devid Hutama Purwanto. 2019. Strategi Sales Promotion Dan Direct Marketing Pariwisata

Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Dalam Rangka Visit Sumenep (Studi : Bukit

Tinggi Daramista, Lenteng - Sumenep). Skripsi : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Wiraraja. Pembimbing : Ahmad Ghufrony, SE., MM.

Bukit Tinggi Daramista merupakan wisata alam yang didirikan pada tahun 2015 di desa

Daramista. Jumlah pengunjung tiap bulannya terjadi penurunan pengunjung sebab adanya banyak

wisata baru bermunculan di daerah Sumenep dan di objek wisata ini dari segi promosi wisata

masih kurang maksimal untuk mempromosikannya, karena minimnya anggaran promosi pada

wisata dan masih kurangnya kerja sama dengan Dinas Pariwisata setempat. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui strategi Sales Promotion dan Direct Marketing pariwisata dalam meningkatkan

kunjungan wisatawan dan untuk mengetahui faktor apa saja penghambat dalam menjalankan Sales

Promotion dan Direct Marketing di Bukit Tinggi Daramista. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui observasi di lapangan, wawancara

dengan subyek yang ditentukan purposive sampling, serta dokumentasi sebagai dalam bentuk

bukti penelitian tersebut. Teknik analisa data peneliti ini menggunakan reduksi data, penyajian

data, penarikan kesimpulan, dan metode analisis SWOT.

Adapun hasil kesimpulan dari penelitian ini, wisata Bukit Tinggi Daramista ini harus

mengkaji ulang dalam menjalankan program strategi pemasarannya khususnya dari segi promosi

dengan menggunakan penambahan beberapa strategi bauran promosi seperti periklanan, penjualan

pribadi, dan publisitas. Selain itu wisata Bukit Tinggi Daramista harus memperbaiki dari segi

faktor internal maupun faktor eksternal, yang dimana dapat diketahui beberapa strategi yang dapat

meningkatkan kunjungan wisatawan pada wisata Bukit Tinggi Daramista dengan cara melalui

analisis SWOT.

Kata kunci : strategi promosi, sales promotion, direct marketing, analisis SWOT.

Tourism Sales Promotion And Direct Marketing Strategy To Increase Tourist Visits In Order

To Visit Sumenep (Study: Bukit Tinggi Daramista, Lenteng - Sumenep)

2

ABSTRACT

Devid Hutama Purwanto. 2019. Tourism Sales Promotion And Direct Marketing Strategy To

Increase Tourist Visits In Order To Visit Sumenep (Study: Bukit Tinggi Daramista, Lenteng -

Sumenep). Thesis: Management Study Program, Faculty of Economics and Business, University

of Wiraraja. Adviser : Ahmad Ghufrony, SE., MM.

Bukit Tinggi Daramista is a natural tourist attraction that was established in 2015 in the

village of Daramista. The number of visitors each month decreases visitors because there are

many new tourism sprung up in the Sumenep area and in this tourist attraction in terms of tourism

promotion is still not optimal to promote it, because of the lack of promotional budgets on tourism

and lack of cooperation with the local Tourism Service. This study aims to determine tourism Sales

Promotion and Direct Marketing strategies in increasing tourist visits and to find out what factors

are obstacles in running Sales Promotion and Direct Marketing in Bukit Tinggi Daramista.

This study used a qualitative method through field observations, interviews with subjects

determined by purposive sampling, and documentation as evidence of the research. The data

analysis technique of this researcher uses data reduction, data presentation, conclusion drawing,

and SWOT analysis methods.

As for the conclusions of this study, this Bukit Tinggi Daramista tour must review its

marketing strategy program, especially in terms of promotion by using additional promotional mix

strategies such as advertising, personal sales, and publicity. Besides that, Bukit Tinggi Daramista

tourism must improve in terms of internal and external factors, which can be seen by several

strategies that can increase tourist visits to Bukit Tinggi Daramista tours through a SWOT

analysis.

Keywords : strategy, promotion strategy, sales promotion, direct marketing, SWOT analysis.

PENDAHULUAN

Di Indonesia tidak hanya kaya dengan sektor migas saja disamping itu kaya

sumber daya alamnya yang indah, salah satunya yang dapat dikelola seperti di

sektor kepariwisataan. Seiring berjalannya waktu, pariwisata di Indonesia ini

telah tumbuh dan berkembang dengan baik dan keanekaragaman budaya juga

menjadi salah satu daya tarik wisata kultural yang mampu mendorong keinginan

wisatawan mancanegara maupun wisata lokal untuk berkunjung ke Indonesia.

Dan disaat ini kegiatan traveling banyak disukai para wisatawan lokal

maupun wisatawan asing dan apalagi pulau Madura saat ini semakin banyak

tempat wisata baru yang bermunculan, khususnya wisata alam yang terletak di

Kabupaten Sumenep. Kabupaten Sumenep merupakan Kabupaten yang banyak

menyimpan potensi yang dapat dijadikan sebagai peluang usaha. Khususnya

disektor kepariwisataan daerah Sumenep banyak mempunyai objek wisata yang

mempunyai potensi kekayaan alam yang indah untuk dipromosikan bertujuan

untuk lebih dikenal para wisatawan asing maupun domestik.

3

Meski dinilai saat ini jumlah kunjungan wisatawan setiap tahunnya masih

terjadi naik turunnya pengunjung yang datang ke Sumenep, namun Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sumenep yakin dalam beberapa tahun

kedepan kunjungan wisatawan asing maupun domestik akan kembali ramai di

Sumenep dalam rangka Visit Sumenep, dimana sudah dipersiapkan beberapa

daerah wisata nusantara untuk dipromosikan ke berbagai negara luar. Oleh karena

itu Sumenep akan menjadi tujuan para wisatawan asing dan domestik, sebab

tempat-tempat wisata di Sumenep, khususnya “Bukit Tinggi Daramista” yang

terletak di daerah desa Daramista Kecamatan Lenteng, salah satu tempat wisata

yang banyak digemari wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal, karena

selain memiliki panorama yang sangat indah dan bagus, Bukit Tinggi Daramista

ini juga bisa dikatakan bukit romantis. Bukit ini sangat cocok untuk tempat

bersantai dan berlibur bersama keluarga karena disana dapat melihat keindahan

alam kota Sumenep dari ketinggian.

Namun, pada tahun 2018 terjadi penurunan pengunjung karena salah satu

disebabkan banyaknya wisata baru bermunculan dan di objek wisata ini dari segi

promosi wisata masih kurang maksimal untuk mempromosikannya, karena

minimnya anggaran promosi pada wisata dan masih kurangnya kerja sama dengan

Dinas Pariwisata setempat. Karena promosi merupakan salah satu langkah awal

dalam pemasaran dimana tahap ini memiliki peran penting dalam usaha untuk

meningkatkan kunjungan wisatawan. Dalam promosi memiliki beberapa jenis

bauran promosi seperti Iklan (Advertising), Penjualan Pribadi (Personal selling),

Promosi Penjualan (Sales promotion), Publisitas (Publicity), Hubungan

Masyarakat ( Public Relation), Pemasaran langsung ( Direct Marketing ),

Sponsorship, dan Media Sosial. Akan tetapi dalam permasalahan ini yang masih

harus dievaluasi terletak pada Sales Promotion (Promosi Penjualan) dan Direct

Marketing (Pemasaran Langsung). Pada Promosi Penjualan seringkali merupakan

titik lemah dalam pemasaran karena kurang mengembangkan keterampilan dan

pengalaman dalam melakukan promosi penjualan pada wisata tersebut. Begitu

juga pada wisata ini masih kurang maksimal dalam menggunakan strategi Direct

Marketing (Pemasaran Langsung). Sesungguhnya strategi Direct Marketing

4

sangatlah penting di era saat ini karena strategi ini melakukan pendekatan

pemasaran secara langsung yang berfungsi untuk mempertahankan pelanggan

maupun meningkatkan kunjungan wisatawan.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, penelitian ini

mengidentifikasi masalah strategi promosi yang belum berjalan dengan maksimal,

maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini mengambil judul “Strategi

Sales Promotion Dan Direct Marketing Pariwisata Untuk Meningkatkan

Kunjungan Wisatawan Dalam Rangka Visit Sumenep (Studi : Bukit Tinggi

Daramista, Lenteng - Sumenep)”

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut:

1. Bagaimana strategi Sales Promotion dan Direct Marketing pariwisata dalam

meningkatkan kunjungan wisatawan di Bukit Tinggi Daramista?

2. Faktor – faktor apa saja penghambat dalam menjalankan Sales Promotion dan

Direct Marketing di Bukit Tinggi Daramista ?

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan menganalisis strategi Sales Promotion dan Direct

Marketing pariwisata dalam meningkatkan kunjungan wisatawan di Bukit

Tinggi Daramista.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor – faktor penghambat dalam

menjalankan Sales Promotion dan Direct Marketing di Bukit Tinggi

Daramista

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Strategi

Menurut David (2011:18-19) “Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan

jangka panjang yang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi geografis,

diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, divestasi, likuidasi,

dan usaha patungan (joint venture)”.

5

Sales Promotion

Menurut Kotler & Keller (2009 : 174) “Promosi Penjualan terdiri dari

kumpulan intensif yang beragam, kebanyakan berjangka pendek, dirancang untuk

mendorong pembelian suatu produk atau jasa tertentu secara lebih cepat atau lebih

besar oleh konsumen atau pedagang”.

Direct Marketing

Menurut Robert (2008:4), “Direct Marketing adalah jenis kegiatan

pemasaran yang ditujukan untuk memperoleh tanggapan dari calon konsumen,

baik melalui komunikasi telepon, surat, e-mail, atau faks”. Direct marketing

menurut Kotler dan Armstrong (2008:221) adalah “hubungan langsung dengan

konsumen individual yang ditargetkan secara seksama untuk meraih respon segera

dan membangun hubungan pelanggan yang langgeng”.

Pariwisata

Menurut Undang – undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung fasilitas serta

layanan yang disediakan masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah,

pemerintah daerah dan pengusaha.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Jenis penelitian

kualitatif pada penelitian ini menggunakan berbagai pendekatan, baik

menggunakan interpretif, kritis, dan lain – lain.

Penelitian ini bertujuan untuk menggali fakta tentang strategi Sales

Promotions dan Direct Marketing pada wisata untuk meningkatkan kunjungan

wisatawan dalam rangka Visit Sumenep di wisata Bukit Tinggi Daramista,

Lenteng – Sumenep.

Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data pada penelitian ini menggunakan data subjek untuk

mengumpulkan pendapat atau opini dari beberapa informan yang memang

6

mengetahui tentang objek wisata Bukit Tinggi Daramista, Kec. Lenteng dan

menggunakan data dokumenter seperti data pengunjung wisatawan dan

dokumentasi lain – lainnya.

Sedangkan sumber data yang digunakan penelitian ini, menggunakan data

primer melalui pengamatan secara langsung pada objek serta wawancara dengan

informan yang berkaitan dengan strategi promosi yang berada di wisata Bukit

Tinggi Daramista, sehingga data yang diperoleh dapat diakui kebenarannya, dan

menggunakan data sekunder atau data pendukung.

Informan

Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti pengambilan sampelnya

menggunakan Purposive Sampling, karena menyesuaikan maksud dan tujuan

untuk keperluan peneliti dan yang dijadikan sampel, yang dimana seseorang yang

banyak tahu segala hal tentang wisata Bukit Tinggi Daramista.

Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan 3 (tiga) teknik pengumpulan data,

yaitu :

1. Observasi

Observasi yang dilakukan peneliti ini dengan cara pengamatan tempat

secara langsung di wisata Bukit Tinggi Daramista Lenteng – Sumenep yang

bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dalam rangka Visit

Sumenep.

2. Wawancara

Peneliti ini melakukan wawancara langsung dengan pimpinan bagian

promosi pemasaran di Tourism Information Center (TIC) Kabupaten

Sumenep, pengelola dan pengunjung wisata Bukit Tinggi Daramista, Lenteng –

Sumenep bertujuan ingin mengetahui dan menganalisa berkaitan strategi

promosi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di objek wisata tersebut.

3. Dokumentasi

Dalam penelitian ini peneliti memiliki dokumen - dokumen sebagai bukti

berupa foto - foto dan catatan jumlah pengunjung wisatawan di wisata Bukit

Tinggi Daramista, Kec. Lenteng

7

Teknik Analisis Data

Pada penelitian kualitatif ini, peneliti menganalisis data dengan cara sebagai

berikut :

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menggolongkan,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data-data

yang telah direduksi.

2. Penyajian data

Peneliti menyederhanakan informasi secara kompleks ke dalam

kesatuan bentuk yang disederhanakan dan selektif dalam bentuk naratif,

kemudian dikemaskan secara sederhana pula.

3. Penarikan kesimpulan

Setelah data disajikan maka dilakukan penarikan kesimpulan.

Kesimpulan dapat dilakukan dengan keputusan berdasarkan pada reduksi

data, dan penyajian data yang merupakan jawaban atas masalah yang

diangkat dalam penelitian.

5. Analisis SWOT

Berdasarkah hasil penelitian peneliti menggunakan metode teknik

analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat), yang merupakan

salah satu metode untuk mengetahui dan menganalisis dari faktor eksternal

maupun faktor internal di wisata Bukit Tinggi Daramista.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

a. Observasi

Pada penelitian ini, peneliti observasi pertama kali dilaksanakan pada

tanggal 21 April 2019 berlokasi di wisata Bukit Tinggi di desa Daramista

Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep. Dari hasil observasi ini, wisata

Bukit Tinggi Daramista ini menerapkan berbagai promosi, bertujuan untuk

mempromosikan wisata Bukit Tinggi Daramista agar dapat lebih dikenal ke

8

berbagai wisatawan domestik maupun wisatawan asing. Wisata Bukit Tinggi

ini mempromosikan dengan cara memasarkan secara langsung ke konsumen

seperti promosi ke jalan raya, sekolah-sekolah, kantor maupun lewat majalah

dan internet. Memasarkan secara langsung yang dilakukan wisata Bukit

Tinggi bertujuan agar dapat respon langsung dari konsumen dan untuk

memikat konsumen baru untuk berwisata ke Bukit Tinggi Daramista. Dan

pihak wisata Bukit Tinggi mempromosikan penjualan bagi konsumen seperti

menawarkan harga paket untuk berspot foto selfie dan memberikan voucher

khusus bagi pelanggan wisata, voucher tersebut akan bisa ditukar kembali

untuk mendapatkan harga diskon untuk menikmati wisata tersebut.

Dari hasil pengamatan observasi peneliti dapat diketahui bahwa

terdapat dua strategi promosi yang digunakan wisata Bukit Tinggi Daramista.

Wisata tersebut menggunakan strategi sales promotion (promosi penjualan)

dan direct marketing (pemasaran langsung).

b. Faktor – faktor penghambat dalam kegiatan promosi wisata Bukit

Tinggi Daramista

1. Sales Promotion (Promosi Penjualan)

a. Keterbatasan anggaran dana yang tersedia menjadikan penghambat

kegiatan dalam melakukan kegiatan promosi, sehingga hasil promosi

menjadi kurang maksimal.

b. Memasarkan sebuah produk wisata sering mengalami persaingan

promosi tentang harga dengan wisata lain.

c. Kurangnya pemahaman mengenai cara promosi penjualan pada

karyawan

2. Direct Marketing (Pemasaran Langsung)

a. Kurangnya staff khusus untuk bagian memasarkan atau

mempromosikan wisata tersebut

b. Kurangnya fasilitas dan sarana yang cukup memadai misalnya

fasilitas telepon online

9

c. Kurangnya pelatihan promosi wisata yang bisa berbahasa asing,

khususnya berbahasa Inggris gunanya untuk mempromosikan jika

ada calon wisatawan asing.

d. Pengelola wisata menargetkan ke calon pengenjung, tidak sesuai

dengan target market yang disasar.

c. Evaluasi terhadap program Visit Sumenep

Visit Sumenep merupakan program yang dirancang oleh PEMKAB

SUMENEP dari tahun 2017 hingga sampai saat ini. Program Visit Sumenep

salah satu tujuannya yaitu menarik para wisatawan luar maupun wisatawan

lokal untuk berkunjung ke Sumenep, meningkatkan pendapatan asli daerah,

dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bentuk produk yang

dilakukan pada program Visit Sumenep khususnya disektor industri wisata,

kebudayaan, dan macam-macam kuliner khas Sumenep.

Dari hasil penelitian peneliti, terdapat evaluasi program pemerintahan

Sumenep bahwa pada program Visit Sumenep tahun 2018 berjalan lancar

tetapi hanya ada sedikit peningkatan pengunjung ke Sumenep yang awalnya 1

juta wisatawan di tahun 2017, meningkat hanya 1,3 juta wisatawan di tahun

2018, dikarenakan Visit Sumenep 2018 dari segi promosi dan pemasaran

wisata yang masih massif, dan yang kedua event Visit Sumenep 2018 masih

terbilang sedikit daripada program Visit Sumenep 2019 saat ini. Hal ini bisa

di evaluasi kembali, bahwa meskipun eventnya kecil, tetapi kalau promosinya

baik, pasti akan lebih banyak mendatangkan wisatawan, maka Dinas

Pariwisata saat ini akan lebih meningkatkan kualitas promosi dan menambah

event-event wisata bukan kuantitasnya agar bisa menarik perhatian wisatawan

lokal maupun wisatawan asing.

Wisata Bukit Tinggi Daramista ikut serta dalam program Visit

Sumenep 2019, karena program ini semua wisata baik wisata nasional

maupun wisata swasta seperti (wisata taman tectona, mutiara tirta, water park

sumekar dan wisata lainnya) ikut terlibat dalam memeriahkan Visit Sumenep

2019. Dengan adanya program Visit Sumenep 2019 ini, wisata Bukit Tinggi

Daramista bisa mempromosikan wisatanya di saat ada event wisata yang

10

digelar oleh Dinas Pariwisata, tidak hanya wisata Bukit Tinggi Daramista saja

yang bisa kerja sama dengan Dinas Pariwisata, semua wisata khususnya di

Sumenep bisa bekerja sama dengan pihak Dinas Pariwisata. Tentunya

semuanya akan medapatkan keuntungan seperti, jumlah pengunjung

meningkat, dan pemasukan dana wisata jadi meningkat.

d. Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats)

Untuk menganalisis secara lebih dalam tentang SWOT, maka perlu

ditinjau dari faktor eksternal maupun faktor internal sebagai bagian penting

dalam analisis SWOT, sebagai berikut :

1. Faktor Internal

Dapat di analisis faktor internal untuk strategi sales promotion

dan direct marketing pada wisata Bukit Tinggi Daramista, meliputi :

1) Kekuatan (Strength)

a) Keunikan dan keindahan alam pada objek wisata.

b) Lahan parkir yang cukup luas

b) Harga tiket yang terjangkau

c) Lokasi objek wisata yang strategis

2) Kelemahan (Weakness)

a) Kurangnya anggaran dana pada wisata dalam mengadakan

kegiatan promosi

b) Tidak adanya staff / karyawan khusus dalam mempromosikan

wisata

c) Tidak ada sarana transportasi khusus menuju ke wisata Bukit

Tinggi

d) Masih sedikitnya tempat spot selfie di wisata

Tabel 4.2

Matrik Evaluasi Faktor Internal (EFI)

Faktor – faktor Internal Bobot Rating Bobot x

Rating

Kekuatan :

1. Keunikan dan keindahan alam pada

objek wisata

2. Lahan parkir yang cukup luas

0,15

0,10

4

3

0,60

0,30

11

3. Harga tiket yang terjangkau

4. Lokasi objek wisata yang strategis

Kelemahan :

1. Kurangnya anggaran dana pada

wisata dalam mengadakan kegiatan

promosi

2. Tidak adanya staff / karyawan

khusus dalam mempromosikan

wisata

3. Tidak ada sarana transportasi

khusus menuju ke wisata Bukit

Tinggi

4. Masih sedikitnya tempat spot selfie

di wisata

0,15

0,15

0,15

0,10

0,10

0,10

4

4

2

2

2

2

0,60

0,60

0,30

0,20

0,20

0,20

TOTAL 1,00 3,00

Sumber : Data primer diolah peneliti 2019

Menurut tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa total nilai

matrik EFI adalah 3,00. Dalam matriks EFI skor 3,00

mengindentifikasikan posisi internal yang kuat.

2. Faktor Eksternal

Pada analisis faktor eksternal untuk strategi sales promotion dan

direct marketing pada wisata Bukit Tinggi Daramista, meliputi :

1) Peluang (Opportunity)

a) Perkembangan teknologi dan media informasi sudah

berkembang

b) Menjadi salah satu objek wisata alam yang dicari wisatawan

c) Terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.

2) Ancaman (Threat)

a) Banyaknya wisata baru bermunculan dan terjadi persaingan

antara objek wisata lain.

b) Kurangnya kesadaran wisatawan pada kebersihan lingkungan

wisata.

c) Terjadinya bencana / gangguan alam

d) Terbatasnya alat transportasi umum bagi pengunjung, seperti

bus yang masih belum bisa masuk ke wisata.

12

Tabel 4.3

Matrik Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)

Faktor – faktor Eksternal Bobot Rating Bobot x

Rating

Peluang :

1. Perkembangan teknologi dan

media informasi sudah

berkembang.

2. Menjadi salah satu objek wisata

alam yang dicari wisatawan

3. Terbukanya lapangan pekerjaan

bagi masyarakat sekitar

Ancaman :

1. Banyaknya wisata baru

bermunculan dan terjadi persaingan

antara objek wisata lain.

2. Kurangnya kesadaran wisatawan

pada kebersihan lingkungan wisata.

3. Terjadinya bencana / gangguan

alam

4. Terbatasnya alat transportasi umum

bagi pengunjung seperti bus yang

masih belum bisa masuk ke wisata.

0,15

0,15

0,15

0,10

0,15

0,15

0,15

4

4

3

2

3

2

2

0,60

0,60

0,45

0,20

0,45

0,30

0,30

TOTAL 1,00 2,90 Sumber : Data primer diolah peneliti 2019

Menurut tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa total nilai matrik

EFE adalah 2,90. Dalam matriks EFE skor 2,90

mengindentifikasikan posisi eksternal yang kuat, dengan kata lain

menunjukkan kategori yang secara efektif mampu menarik

keuntungan dari peluang yang ada dan meminimalkan dari ancaman

eksternal.

13

IFAS

EFAS

Analisis SWOT Strategi Sales Promotion dan Direct Marketing Pariwisata

Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan

Strenght (S) Weakness (W)

Keunikan dan keindahan alam

pada objek wisata

Lahan parkir cukup luas.

Harga tiket terjangkau

Lokasi objek wisata yang

strategis

Tidak adanya staff / karyawan khusus

dalam mempromosikan

Kurangnya fasilitas bagi wisatawan

seperti sarana transportasi khusus

menuju ke wisata Bukit Tinggi.

Kurangnya anggaran dana untuk

melakukan kegiatan promosi

Masih sedikitnya tempat spot selfie

di wisata

Opportunity (O) Strategi S O Strategi W O

Perkembangan teknologi dan

media informasi sudah

berkembang

Menjadi salah satu objek

wisata alam yang dicari

wisatawan

Terbukanya lapangan

pekerjaan bagi masyarakat

sekitar.

Dengan perkembangan teknologi

masa kini, mempermudah

menjual tiket secara online atau

melalui E-Card.

Lokasi wisata yang strategis

menjadi mudah wisatawan

mengunjungi

Dengan memiliki objek wisata

keindahan alam dan unik di desa

Daramista maka mudahnya

membuka lapangan pekerjaan

bagi masyarakat sekitar.

Membuat program promosi yang

baik dengan memanfaatkan arus

perkembangan teknologi dan media

informasi dengan efektif dan efisien

guna meningkatkan kunjungan

wisatawan.

Membuka lowongan pekerjaan

untuk melengkapi kekurangan

karyawan bagian pemasaran

Threats (T) Strategi S T Strategi W T

Banyaknya wisata baru

bermunculan dan terjadi

persaingan antara objek

wisata lain.

Kurangnya kesadaran

wisatawan pada kebersihan

lingkungan wisata.

Terjadinya bencana /

gangguan alam

Terbatasnya alat transportasi

umum bagi pengunjung,

seperti bus yang masih belum

bisa masuk ke wisata

Terus memperbarui dan

berinovasi tempat wisata agar

tidak kalah saing dengan wisata

lain yang lebih menarik

Memperbaiki sarana dan

prasarana wisata, dengan

memfasilitasi alat transportasi

wisatawan khusus menuju lokasi

wisata.

Mengoptimalkan program promosi

wisata alam serta mempertahankan

dan pemeliharaan objek wisata untuk

menghadapi persaingan antara objek

wisata lain.

Sumber : Data primer diolah peneliti 2019

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian peneliti, Wisata Bukit Tinggi Daramista

menerapkan berbagai strategi promosi yang digunakan wisata tersebut adalah

14

strategi sales promotion (promosi penjualan) dan direct marketing (pemasaran

langsung).

a. Sales Promotion

Yang dilakukan owner wisata Bukit Tinggi Daramista dengan

menggunakan strategi sales promotion (promosi penjualan) untuk menarik

wisatawan berkunjung ke wisata dengan menawarkan sebuah produk wisata

seperti harga paket spot foto selfie pada pengunjung dan menawarkan

beberapa kupon/voucher dengan waktu tertentu. Hal ini sesuai dengan teori

Kotler & Keller (2009 : 174) bahwasannya Promosi Penjualan terdiri dari

kumpulan intensif yang beragam, kebanyakan berjangka pendek, dirancang

untuk mendorong pembelian suatu produk atau jasa tertentu secara lebih

cepat atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang.

Akan tetapi alat-alat sales promotion (promosi penjualan) yang

digunakan wisata Bukit Tinggi Daramista masih menggunakan dua alat

media promosi saja yaitu dengan harga paket dan berupa kupon voucher. Hal

ini tidak sesuai dengan teori Kotler & Amstrong (2005:301) menyatakan

bahwa alat – alat yang seharusnya digunakan pada sales promotion, antara

lain : sampel, kupon, tawaran pengembalian uang (rabat), paket harga

(transaksi potongan harga/diskon), premium (hadiah pemberian), program

frekuensi, kontes, undian, dan permainan, imbalan berlangganan, pengujian

gratis, garansi produk, promosi bersama, promosi – silang, point of purchase.

Sedangkan menurut informan utama yaitu Kasi Promosi TIC (Tourist

Information Center) jawabannya tidak jauh berbeda dengan strategi promosi

yang dilakukan wisata Bukit Tinggi Daramista. Kasi Promosi

mengungkapkan bahwa Dinas Pariwisata melakukan strategi sales promotion

(promosi penjualan) dengan cara memberikan sebuah accessories kepada

pengunjung yang hadir ke stand-stand wisata serta memberikan penawaran

harga paket promo seperti harga diskon seperti yang dilakukan pada stand

wisata Bukit Tinggi Daramista.

Dari informan pendukung dapat diketahui, bahwa para wisatawan rata-

rata dapat info promosi wisata yang hanya melalui dari karyawan atau

15

petugas wisatanya langsung yang dilakukan ke jalan raya, sekolah-sekolah,

maupun ke kampus-kampus. Jadi strategi promosi yang digunakan oleh

wisata Bukit Tinggi Daramista masih terbatas, belum mencakup keseluruhan

strategi bauran promosi seperti periklanan (advertising), penjualan pribadi

(personal selling), dan publisitas (public relation) sehingga kegiatan

promosinya kurang maksimal dan berdampak pada volume pengunjung.

b. Direct Marketing

Informan kunci menjelaskan juga bahwa strategi direct marketing cara

memasarkannya secara langsung ke konsumen, bertujuan untuk mendapatkan

respon langsung dari konsumen tentang wisata tersebut. Pemasaran langsung

yang dilakukan di jalan raya, sekolah-sekolah, kampus-kampus, maupun

lewat katalog dan internet. Hal ini sependapat dengan teori Kotler dan

Armstrong (2008:221) adalah hubungan langsung dengan konsumen

individual yang ditargetkan secara seksama untuk meraih respon segera dan

membangun hubungan pelanggan yang langgeng.

Akan tetapi alat media promosi direct marketing yang digunakan wisata

Bukit Tinggi Daramista ini masih kurang lengkap atau tidak sesuai dengan

teori Clow & Baack (2007:353) mengenai direct marketing yang memiliki

berbagai paduan alat – alat media yang sering digunakan oleh perusahaan.

Dari teori diatas dapat diketahui bahwa alat media promosi masih kurang

lengkap, karena wisata tersebut tidak menggunakan alat media seperti :

1) Surat langsung (direct mail)

2) Media Masa (Mass Media), dan

3) Email atau berupa website

Kurang lengkapnya penggunaan pada media promosi, maka

mengakibatkan kurang maksimalnya dalam melakukan promosi sehingga

berdampak pada penurunan pengunjung wisata Bukit Tinggi Daramista.

Seharusnya jika ingin meningkatkan pengunjung wisata, pihak wisata harus

mengetahui terlebih dahulu tentang materi-materi pemasaran khususnya

dibidang promosi.

16

Sedangkan informan utama melakukan strategi direct marketing

(pemasaran langsung) hanya dilakukan memasarkan di waktu-waktu tertentu

seperti di waktu ada acara pameran wisata di Sumenep. Pihak Dinas

Pariwisata memasarkan wisatanya di pameran wisata bertujuan untuk

menarik konsumen baru atau pengunjung. Akan tetapi Dinas Pariwisata tidak

melakukan kerja sama dengan biro perjalanan terhadap wisata Bukit Tinggi

Daramista sehingga berdampak pada penurunan pengunjung dikarenakan

pada wisatawan luar jika mengunjungi ke wisatanya masih sulit mengetahui

letak lokasinya tanpa ada biro perjalanan.

Adapun juga wisata Bukit Tinggi Daramista mempunyai beberapa

faktor, baik dari segi faktor penghambat dalam menjalankan kedua strategi

tersebut. Dari faktor penghambat dari Sales Promotion (Promosi Penjualan)

dapat diketahui keterbatasan anggaran dana yang tersedia menjadikan

penghambat kegiatan dalam melakukan kegiatan promosi, sehingga hasil

promosi menjadi kurang maksimal, memasarkan sebuah produk wisata

sering mengalami persaingan promosi tentang harga dengan wisata lain

karena rata – rata wisatawan mencari tempat wisata yang lumayan murah dan

tetap bisa menikmati pemandangan, kurangnya pemahaman mengenai cara

promosi penjualan pada karyawan. Sedang dari faktor penghambat Direct

Marketing (Pemasaran Langsung), yaitu kurangnya staff khusus untuk bagian

memasarkan atau mempromosikan wisata tersebut, perlunya fasilitas dan

sarana yang cukup memadai, sumber daya manusia yang memiliki

keterampilan dan menguasai informasi suatu produk maupun jasa, kurangnya

pemandu wisata yang bisa berbahasa asing, khususnya berbahasa Inggris,

pengelola wisata menargetkan ke calon pengenjung, tidak sesuai dengan

target market yang disasar maksudnya memasarkan wisata secara langsung ke

berbagai tempat umum maupun lewat media tetapi tidak sesuai harapan,

terkadang sedikit yang berkunjung ke wisata Bukit Tinggi Daramista.

Solusi untuk mengatasi permasalahan diatas agar berjalan maksimal,

wisata Bukit Tinggi Daramista harus mengkaji ulang dalam menjalankan

program strategi pemasarannya khususnya dari segi promosi dengan

17

menggunakan penambahan beberapa strategi bauran promosi seperti

periklanan (advertising), penjualan pribadi (personal selling), dan publisitas

(public relation). Selain itu wisata Bukit Tinggi Daramista harus

memperbaiki dari segi faktor internal maupun faktor eksternal, yang dimana

dapat diketahui beberapa strategi yang dapat meningkatkan kunjungan

wisatawan pada wisata Bukit Tinggi Daramista dengan cara melalui analisis

SWOT, sebagai berikut :

a. Strategi S-O :

1) Dengan perkembangan teknologi masa kini, mempermudah

menjual tiket secara online atau melalui E-Card

2) Lokasi wisata yang strategis menjadi mudah wisatawan

mengunjungi melakukan pemasangan nama wisata dan tanda rute

menuju lokasi wisata Bukit Tinggi Daramista.

3) Dengan memiliki objek wisata berpanorama indah dan unik di desa

Daramista maka mudahnya membuka lapangan pekerjaan bagi

masyarakat sekitar.

b. Strategi W-O

1) Membuat sistem promosi yang baik dengan memanfaatkan arus

perkembangan teknologi dan media informasi.

2) Membuka lowongan pekerjaan untuk melengkapi kekurangan

karyawan bagian pemasaran.

c. Strategi S-T

1) Terus memperbarui dan berinovasi tempat wisata agar tidak kalah

saing dengan wisata lain yang lebih menarik

2) Memperbaiki sarana dan prasarana wisata, dengan memfasilitasi

alat transportasi wisatawan khusus menuju lokasi wisata.

d. Strategi W-T

Mengoptimalkan program promosi wisata alam serta

mempertahankan dan pemeliharaan objek wisata untuk menghadapi

persaingan antara objek wisata lain.

18

SIMPULAN

Fokus pada penelitian ini adalah Strategi Sales Promotion dan Direct

Marketing Pariwisata Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Dalam Rangka

Visit Sumenep (Studi pada Wisata Bukit Tinggi Daramista). Berdasarkan uraian

dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka peneliti menyimpulkan bahwa :

Wisata bukit ini melakukan strategi Sales Promotion dengan cara

melakukan promosi penjualan seperti memberi potongan harga di hari-hari

tertentu seperti di saat liburan menjelang lebaran dan akhir tahun, dan

memberikan price pack (harga paket) untuk bagi pengunjung yang melakukan

spot selfie di wisata. Sedangkan strategi Direct Marketing dengan cara pemasaran

langsung ke masyarakat seperti promosi ke jalan raya, ke tempat sekolah –

sekolah, ke kampus – kampus, dan mengikut sertakan event – event wisata yang

diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata.

Wisata Bukit Tinggi Daramista juga memiliki beberapa faktor penghambat

antara lain, faktor penghambat dari Sales Promotion (Promosi Penjualan) dapat

diketahui keterbatasan anggaran dana yang tersedia menjadikan penghambat

kegiatan dalam melakukan kegiatan promosi, sehingga hasil promosi menjadi

kurang maksimal, memasarkan sebuah produk wisata sering mengalami

persaingan promosi tentang harga dengan wisata lain, kurangnya pemahaman

mengenai cara promosi penjualan pada karyawan. Sedang dari faktor penghambat

Direct Marketing (Pemasaran Langsung), yaitu kurangnya staff khusus untuk

bagian memasarkan atau mempromosikan wisata tersebut, perlunya fasilitas dan

sarana yang cukup memadai, sumber daya manusia yang memiliki keterampilan

dan menguasai informasi suatu produk maupun jasa, kurangnya pemandu wisata

yang bisa berbahasa asing, khususnya berbahasa Inggris, pengelola wisata

menargetkan ke calon pengenjung, tidak sesuai dengan target market yang disasar

maksudnya memasarkan wisata secara langsung ke berbagai tempat umum

maupun lewat media tetapi tidak sesuai harapan, terkadang sedikit yang

berkunjung ke wisata Bukit Tinggi Daramista.

Serta dapat dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT yang dimana

dapat diketahui situasi objek wisata dengan mengindentifikasi faktor eksternal dan

19

faktor internal yang berpengaruh pada objek wisata, yaitu menganalisis suatu

peluang dan kekuatan yang dimiliki untuk menentukan rencana yang akan datang

dan mengatasi kelemahan dan ancaman dengan cara rencana perbaikan.

Berdasarkan Matriks SWOT dapat diketahui beberapa strategi yang dapat

meningkatkan kunjungan wisatawan pada wisata Bukit Tinggi Daramista, strategi

yang menurut terbaik sebagai berikut :

a. Strategi W-O

1) Membuat sistem promosi yang baik dengan memanfaatkan arus

perkembangan teknologi dan media informasi.

2) Membuka lowongan pekerjaan untuk melengkapi kekurangan karyawan

bagian pemasaran.

b. Strategi S-T

1) Terus memperbarui dan berinovasi tempat wisata agar tidak kalah saing

dengan wisata lain yang lebih menarik

2) Memperbaiki sarana dan prasarana wisata, dengan memfasilitasi alat

transportasi wisatawan khusus menuju lokasi wisata.

SARAN

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dipaparkan diatas,

peneliti memberikan saran untuk mengatasi masalah yang ada. Adapun saran dari

peneliti, adalah :

1. Menjalin kerjasama dengan stakeholder lainnya untuk meningkatkan kegiatan

promosi pada wisata Bukit Tinggi Daramista sebagai destinasi wisata.

2. Wisata Bukit Tinggi seharusnya menambah tenaga kerja karyawan khusus

dibidang promosi untuk memaksimalkan dalam mempromosikan objek

wisata.

3. Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumenep

perlu melakukan pengkajian ulang terhadap program – program promosi dari

segi sales promotion dan direct marketing yang telah dan sedang berjalan

dengan kurang efektif.

20

DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, Gary dan Kotler, Philip. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12.

Erlangga : Jakarta

Emzir. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif; Analisis Data. Jakarta : Raja

Grafindo Persada

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2012. Marketing Management 13. New

Jersey: Pearson Prentice Hall, inc.

Kotler, Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip pemasaran, Edisi keduabelas, Jilid 1.

Jakarta: Erlangga.

Tjiptono, Fandy, 2008. Strategi Pemasaran, Edisi 3, ANDI : Yogyakarta

Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang

Kepariwisataan

W. Bly. Robert. 2008. Direct Marketing. Jakarta : Prenada

Zalukhu, Sukawati & Meyers, Koen. 2009. Panduan Dasar Pelaksanaan

Ekowisata. Jakarta : Unesco Office