283
STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN KARIR GURU DI SMA NEGERI 113 JAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun Oleh: Ummi Chomsiatun 11150182000005 JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2022

Strategi Kepala Sekolah dalam Pengembangan Karir Guru di

Embed Size (px)

Citation preview

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN KARIR

GURU DI SMA NEGERI 113 JAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Guna Memenuhi Salah Satu

Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh:

Ummi Chomsiatun

11150182000005

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2022

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH

Skripsi berjudul “Strategi Kepala Sekolah dalam Pengembangan Karir

Guru di SMA Negeri 113 Jakarta” disusun oleh Ummi Chomsiatun, NIM:

11150182000005, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam ujian Munaqosah pada

tanggal 17 Juni 2022 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak

memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd) dibidang Manajemen Pendidikan.

Jakarta, 23 Juni 2022

Panitia Ujian Munaqosah

Tanggal

Tanda Tangan

Ketua Panitia (Ketua Jurusan MP)

Drs. Muarif SAM, M.Pd

…………………

…………………..

NIP. 19650717 199403 1 005

Sekretaris Jurusan MP

Dr. Raswan, M.Pd

…………………

…………………..

NIP. 19830207 201101 1 009

Penguji I

Dr. Lolytasari, S.Ag., M.Si

…………………

…………………..

NIP. 19710820 199803 2 002

Penguji II

Dr. Jejen Musfah, M.A.

…………………

…………………..

NIP. 19770602 200501 1 004

Mengetahui,

Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Dr. Sururin, M.Ag

NIP. 19710319 199803 2 001

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Ummi Chomsiatun

Tempat/Tanggal Lahir : Ngawi, 04 Januari 1997

NIM : 11150182000005

Jurusan/Prodi : Manajemen Pendidikan

Judul Skripsi : Strategi Kepala Sekolah dalam Pengembangan Karir

Guru di SMA Negeri 113 Jakarta

Dosen Pembimbing : 1. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd.

2. Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd.

dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri

dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqosah.

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01

Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Jakarta, 10 Juni 2022

Mahasiswa Ybs.

Materai 6000

Ummi Chomsiatun

NIM. 1115018200005

i

ABSTRAK

Ummi Chomsiatun, NIM 11150182000005, Strategi Kepala Sekolah dalam

Pengembangan Karir Guru di SMA Negeri 113 Jakarta, Skripsi Program

Strata Satu (S-1), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2022.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi kepala sekolah

dalam melakukan pengembangan karir guru di SMA Negeri 113 Jakarta dan

menjelaskan tahapan-tahapan yang harus dipenuhi. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilaksanakan

dengan cara wawancara, observasi, dan studi dokumen. Selanjutnya dianalisis

dengan tiga cara, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Strategi kepala sekolah dalam pengembangan karir guru merupakan hal penting

bagi guru agar mendapat dukungan untuk meningkatkan pangkat/golongan yang

lebih tinggi serta memperbaiki profesionalismenya sebagai tenaga pendidik.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan karir guru

di SMA Negeri 113 Jakarta telah berjalan dengan baik. Kepala sekolah selalu

memberi kesempatan kepada guru-guru yang ingin mengikuti berbagai kegiatan

seperti, seminar, workshop, diklat, dan melanjutkan pendidikan. Selain itu juga

memotivasi para guru, terutama guru-guru muda untuk terus melakukan

pengembangan diri, memperbanyak relasi, komunikasi, dan interaksi dengan

pihak luar. Strategi kepala sekolah dalam pengembangan karir dilakukan dengan

tiga ranah yaitu, penugasan, promosi, dan kenaikan pangkat.

Kata Kunci : Strategi Kepala Sekolah, Pengembangan Karir Guru

ii

ABSTRACT

Ummi Chomsiatun, NIM 11150182000005, Principal Strategy in Teacher

Career Development at SMA Negeri 113 Jakarta, Thesis for Undergraduate

Program (S-1), Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif

Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2022.

This study aims to describe strategies the principal in conducting teacher

career development at SMA Negeri 113 Jakarta and explaining the stages that

must be met. This study uses a qualitative approach with a descriptive method.

Data collection was carried out by means of interviews, observations, and

document studies. Then analyzed in three ways, namely data reduction, data

presentation, and drawing conclusions. The principal's strategy in teacher career

development is important for teachers to get support to increase the rank/higher

class and improve their professionalism as educators.

Based on the results of the study, it shows that the career development of

teachers at SMA Negeri 113 Jakarta has been going well. The principal always

provides opportunities for teachers who want to take part in various activities such

as seminars, workshops, training, and continuing education. Besides that, it also

motivates teachers, especially young teachers, to continue to develop themselves,

increase relationships, communicate, and interact with outsiders. The principal's

strategy in career development is carried out in three areas, namely, assignments,

promotions, and promotions.

Keywords: Principal Strategy, Teacher Career Development

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, atas segala nikmat iman,

jasmani, dan rohani. Tiada henti Kepada-Nya penulis meminta agar selalu diberi

ketabahan, kekuatan, kesabaran, kesehatan, dan kemudahan dalam menyelesaikan

skripsi ini. Berkat petunjuk dan rahmahnya penulis dapat mengolah data menjadi

kata, kalimat, paragraf-paragraf yang berisi ide, kemudian terkumpul menjadi

paragraf yang akan menjadi bab-bab, dan berakhir dengan tersusunlah skripsi ini.

Sholawat dan salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Baginda Nabi

Muhammad SAW serta keluarga, sahabat dan para tabi’in yang mengikuti

ajarannya sampai akhir zaman.

Penulisan penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Manajemen

Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, dengan judul skripsi “Strategi Kepala Sekolah dalam Pengembangan

Karir Guru di SMA Negeri 113 Jakarta”.

Dalam perjalanan penulisan penelitian, penulis menyadari bahwa skripsi ini

tidak akan selesai dengan upaya penulis sendiri, melainkan ada banyak sosok

kerabat, dan orang-orang spesial dari berbagai pihak yang secara langsung

maupun tidak langsung telah banyak membantu penulis, sehingga karya skripsi ini

dapat terselesaikan. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, M.A. selaku Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Drs. Muarif SAM, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

iv

4. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus

Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran

dalam memberikan bimbingan, dukungan, motivasi, saran, dan bantuan

dengan penuh kesabaran dan keikhlasan selama masa perkuliahan hingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam mengarahkan, memotivasi, dan

memberi saran penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

6. Seluruh Dosen dan Staff Program Studi Manajemen Pendidikan yang telah

membimbing, memotivasi, memberi ilmu pengetahuan serta memberi

pelayanan yang baik kepada penulis selama masa perkuliahan.

7. Kepala sekolah Bapak Anang Burhan, S.Pd. M.I.Kom, Wakil-wakil kepala

sekolah, guru, tata usaha, dan seluruh staff SMA Negeri 113 Jakarta yang

telah mengizinkan penulis melaksanakan penelitian serta meluangkan waktu

dan tenaga untuk dijadikan narasumber dalam melakukan penelitian selain itu

juga bersedia memberikan data-data yang dibutuhkan penulis.

8. Teruntuk kedua orang tuaku tercinta. Ayahanda Jarkasi dan Ibunda Laminem

dengan tulus penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas

cinta, kasih sayang, perhatian, dukungan baik moril ataupun materil, dan doa

yang tiada henti-hentinya demi tercapainya cita-cita sibuah hati tercinta

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Tak mudah jika digambarkan

seberapa besar dukungan yang telah diberikan kepada penulis.

9. Rekan-rekanku keluarga besar UKM Resimen Mahasiswa “Wira Dharma”

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya Puteri Tonisa, Rizka Maulidina,

dan Himmatul Mu’fida yang selalu memberi dukungan, motivasi, saran, dan

menerima keluh kesah penulis selama proses perkuliahan sampai

terselesainya skripsi ini.

10. Sahabat-sahabatku Sawitri, Imah Ramadhani, dan Nicko Abdi Pratama.

Terima kasih telah hadir dan menjadi bagian dalam proses perjuangan penulis

dalam menyelesaikan masa-masa terakhir perkuliahan dan tiada hentinya

untuk mengingatkan menyelesaikan skripsi ini.

v

11. Pimpinan kerjaku Bapak Dade S Hatta, Bapak Andi Sandya, Bapak Riza

Dalimunthe, Bapak Imam, Ibu Ita, dan Ibu Siti Zahra. Terima kasih kepada

kalian semua atas pengetahuan, pembelajaran, pengalaman, dan wawasan

yang telah di salurkan ke penulis, sehingga penulis dapat terinspirasi dengan

semua hal yang telah di berikan.

12. Rekan kerjaku RS Haji Jakarta khususnya Firmansyah Alina, Muhammad

Abdullah, Muhammad Akbar, Ummu Atiah, Djayani, Fajar Riani, Suni

Meinarni, dan Pujiyanah. Terima kasih kepada kalian telah hadir dan menjadi

bagian dari cerita di masa-masa indah penulis, semoga kita semua sukses

dunia dan akhirat.

13. Seluruh teman-teman Jurusan Manajemen Pendidikan angkatan 2015 yang

berjuang bersama-sama untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).

Terima kasih penulis haturkan kepada semua pihak yang ikut membantu

dalam menyelesaikan skripsi ini baik moril maupun materil. Penulis berharap

semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan semua pihak pada

umumnya. Amiin-amiin Ya Robbal Alamiin.

Jakarta, 10 Juni 2022

Ummi Chomsiatun

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

ABSTRACT ........................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL............................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix

LAMPIRAN ............................................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................................... 5

C. Perumusan Masalah .......................................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 6

E. Manfaat Hasil Penelitian ................................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 8

A. Konsep Strategi Kepala Sekolah ....................................................................... 8

1. Pengertian Strategi..................................................................................... 8

2. Tujuan Strategi .......................................................................................... 9

3. Dimensi-dimensi Strategi ........................................................................ 10

4. Tahapan Strategi ...................................................................................... 13

5. Pengertian Kepala Sekolah ...................................................................... 16

6. Peran dan Fungsi Kepala Sekolah ........................................................... 18

B. Hakikat Pengembangan Karir Guru ................................................................ 19

1. Pengembangan Karir Guru ...................................................................... 19

2. Jenis Program Pengembangan Karir Guru .............................................. 34

3. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir Guru..................................... 38

4. Jalur dan Tahapan Pengembangan Karir Guru ........................................ 41

C. Kerangka Berpikir ........................................................................................... 50

D. Penelitian Relevan .......................................................................................... 52

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 54

A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................................... 54

B. Metode Penelitian ........................................................................................... 55

C. Sumber Data .................................................................................................... 55

vii

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 56

E. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 57

F. Kisi-kisi Instrumen .......................................................................................... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 61

A. Deskripsi Data ................................................................................................. 61

1. Profile SMA Negeri 113 Jakarta ............................................................. 61

2. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 113 Jakarta .......................................... 62

3. Visi dan Misi SMA Negeri 113 Jakarta .................................................. 62

4. Struktur Organisasi SMA Negeri 113 Jakarta ......................................... 64

5. Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMA Negeri 113 Jakarta ...... 65

6. Data Rombongan Belajar SMA Negeri 113 Jakarta................................ 69

7. Data Peserta Didik SMA Negeri 113 Jakarta .......................................... 69

8. Prestasi Peserta Didik SMA Negeri 113 Jakarta ..................................... 69

9. Keadaan Sarana dan Prasarana SMA Negeri 113 Jakarta ....................... 71

B. Pembahasan ..................................................................................................... 72

1. Pengembangan Karir ............................................................................... 72

2. Jenis Program Pengembangan Karir Guru .............................................. 84

3. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir Guru..................................... 87

4. Jalur dan Tahapan Pengembangan Karir Guru ........................................ 90

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 100

A. Kesimpulan ................................................................................................... 100

B. Saran ............................................................................................................. 101

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 102

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................ 108

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Jabatan Fungsional Guru ........................................................................... 28

Tabel 2. 2 Periode Karir ............................................................................................. 47

Tabel 3. 1 Waktu Penelitian ....................................................................................... 54

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Studi Dokumen ........................................................................... 59

Tabel 3. 3 Kisi-kisi Instrumen Wawancara ................................................................ 60

Tabel 4. 1 Profile SMA Negeri 113 Jakarta ............................................................... 61

Tabel 4. 2 Tenaga Pendidik SMA 113 Jakarta ........................................................... 65

Tabel 4. 3 Tenaga Kependidikan SMA Negeri 113 Jakarta....................................... 65

Tabel 4. 4 Data Kepangkatan Tenaga Pendidik SMA Negeri 113 Jakarta ................ 66

Tabel 4. 5 Data Kepangkatan Tenaga Kependidikan SMA Negeri 113 Jakarta ........ 68

Tabel 4. 6 Data Rombongan Belajar SMA Negeri 113 Jakarta ................................. 69

Tabel 4. 7 Data Peserta Didik SMA Negeri 113 Jakarta............................................ 69

Tabel 4. 8 Prestasi Peserta Didik SMA Negeri 113 Jakarta ....................................... 70

Tabel 4. 9 Sarana dan Prasarana SMA Negeri 113 Jakarta........................................ 72

Tabel 4. 10 Tahapan dalam Pengembangan Karir guru ............................................. 98

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Jalur Pengembangan Karir Guru ........................................................... 42

Gambar 2. 2 Kerangka Berpikir ................................................................................. 51

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi SMA Negeri 113 Jakarta ....................................... 64

x

LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara Dengan Kepala SMA Negeri 113 Jakarta ......... 109

Lampiran 2 Pedoman Wawancara Dengan Guru SMA Negeri 113 Jakarta ............ 114

Lampiran 3 Hasil Wawancara Dengan Kepala SMA Negeri 113 Jakarta ............... 119

Lampiran 4 Hasil Wawancara Dengan Waka Kesiswaan SMA Negeri 113 Jakarta137

Lampiran 5 Hasil Wawancara Dengan Waka Kurikulum SMA Negeri 113 Jakarta

........................................................................................................................ 153

Lampiran 6 Hasil Wawancara Dengan Kepala Laboratorium SMA Negeri 113

Jakarta ............................................................................................................. 167

Lampiran 7 Hasil Wawancara Dengan Guru Sejarah SMA Negeri 113 Jakarta ..... 181

Lampiran 8 Hasil Wawancara Dengan Guru Kimia SMA Negeri 113 Jakarta ....... 195

Lampiran 9 Hasil Wawancara Dengan Guru PPKN SMA Negeri 113 Jakarta ....... 209

Lampiran 10 Hasil Wawancara Dengan Guru Fisika SMA Negeri 113 Jakarta...... 224

Lampiran 11 Data Tenaga Pendidik SMA Negeri 113 Jakarta ................................ 238

Lampiran 12 Data Tenaga Kependidikan SMA Negeri 113 Jakarta........................ 241

Lampiran 13 Data Prestasi Akademik Peserta didik SMA Negeri 113 Jakarta ....... 242

Lampiran 14 Data Prestasi Non Akademik Peserta didik SMA Negeri 113 Jakarta 243

Lampiran 15 Hasil Dokumentasi Dengan kepala SMA Negeri 113 Jakarta ............ 245

Lampiran 16 Hasil Dokumentasi Dengan Guru SMA Negeri 113 Jakarta .............. 246

Lampiran 17 Hasil Dokumentasi Fasilitas SMA Negeri 113 Jakarta ...................... 248

Lampiran 18 Sertifikat Pendidik .............................................................................. 249

Lampiran 19 Sertifikat Diklat .................................................................................. 250

Lampiran 20 Sertifikat Prestasi ................................................................................ 253

Lampiran 21 Sertifikat Penugasan Guru .................................................................. 254

Lampiran 22 Surat Bimbingan Skripsi ..................................................................... 255

Lampiran 23 Surat Permohonan Izin Penelitian ...................................................... 256

Lampiran 24 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .................................. 257

Lampiran 25 Lembar Uji Referensi ......................................................................... 258

Lampiran 26 Biodata Penulis ................................................................................... 267

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan mutlak untuk dilakukkan guna mengembangkan potensi yang

ada di dalam diri manusia. Dengan adanya pendidikan peserta didik dapat menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berilmu,

mandiri, kreatif, dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab.

UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional menjelaskan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi diri, memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan, baik masyarakat, bangsa dan negara.1 Untuk mencapai aspek-aspek

tersebut diperlukan sosok guru yang memiliki kompetensi dalam dunia

pendidikan.

Guru merupakan komponen yang paling menentukan dalam sistem

pendidikan yang harus mendapat perhatian secara sentral, pertama dan utama.

Guru adalah salah satu unsur bidang pendidikan yang harus berperan aktif dan

dapat menempatkan kedudukannya sebagai tenaga yang profesional, sesuai

dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Sejatinya peran guru

akan menjadi sorotan strategis ketika berbicara masalah pendidikan, karena guru

selalu berkaitan dengan komponen manapun dalam sistem pendidikan. Secara

khusus dapat dikatakan bahwa setiap guru memiliki tanggung jawab yang besar

terhadap tugas yang harus dijalankan.2 Dengan demikian, maka harus diiringi oleh

pengembangan karir guna meningkatkan jenjang karir dalam menjalankan

pekerjaan.

Pengembangan karir merupakan hal yang sangat penting bagi seorang guru

karena akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan peningkatan penghasilan.

1 Indonesia, “Tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Pasal 1:1” (2003),

https://jdih.usu.ac.id/phocadownload/userupload/Undang-Undang/UU 14-2005 Guru dan Dosen.pdf.

2 Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: RajaGrafindo, 2014). h. 125

2

Dengan kata lain, jika karir seorang guru meningkat tentu saja pengakuan

lembaga yang menaungi juga meningkat. Salah satunya dibuktikan dengan

peningkatan gaji yang diterima dan tentu akan membuat guru merasa senang dan

nyaman bekerja. Untuk mencapai hal itu maka seorang guru harus mengetahui

tentang tingkatan-tingkatan karir dan konsekuensi dari tingkatan karir tersebut,

baik berupa tanggung jawab dan kewajiban maupun persyaratan yang harus

dipenuhi.3

Karir guru di sekolah meliputi dua hal, yaitu : karir struktural dan

fungsional, karir struktural berhubungan dengan kedudukan seseorang di dalam

struktur organisasi tempat para guru bekerja. Dalam hal ini seorang guru dapat

menjabat sebagai wali kelas, wakil kepala sekolah, kepala sekolah maupun

pengawas sekolah. Karir ini memiliki tuntutan tanggung jawab tertentu bagi

seorang guru sehingga wawasan maupun pengetahuan, sikap, dan keterampilan

harus ditingkatkan agar dapat mengikuti kewajiban yang telah diberikan.

Sedangkan karir fungsional berhubungan dengan tingkatan atau perencanaan

formal seseorang di dalam profesi yang mereka jalani, contohnya guru madya,

guru dewasa, guru pembina, dan guru profesional. Agar dapat mengalami

kenaikan karir, seorang guru perlu mengerjakan sejumlah tugas-tugas profesional

yang memiliki angka kredit tertentu yang dibuktikan dengan dokumen-dokumen

legal.4

Angka kredit merupakan satuan nilai dari tiap butir kegiatan atau akumulasi

nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai. Kegiatan yang dapat dilakukan agar

dapat mengumpulkan angka kredit seperti: (1) Melakukan pendidikan baik berupa

pendidikan formal untuk memperoleh gelar atau ijazah maupun pendidikan dan

pelatihan, (2) Melaksanakan pembelajaran atau bimbingan, (3) Pengembangan

Keprofesian Berkelanjutan yang yang berupa diklat fungsional maupun

keprofesian, (4) Publikasi ilmiah baik berupa karya ilmiah atas hasil hasil

3 Zulkifli Hasan, “Upaya Pengembangan Karir Guru Melalui Peningkatan Kualifikasi Akademik

Dan Profesionalisme (Studi Pada Guru SMP Di Kabupaten Bengkalis),” Jurnal Akademik, Vol 13,

(2017), h. 134-135 https://ejournal.kampusmelayu.ac.id/index.php/akademika/article/view/27.

4 Musriadi, Profesi Kependidikan Secara Teoritis Dan Aplikatif (Yogyakarta: Deepublish, 2016).

h. 63-64

3

penelitian maupun menciptakan karya seni sebagai alat pembelajaran.5 Realita

yang terjadi dengan banyaknya persyaratan ini membuat anggapan para guru

bahwa untuk dapat melakukan kenaikan pangkat atau golongan sangatlah sulit

dilakukan.

Permendiknas No. 35 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan

Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya menjelaskan, bahwa jabatan

terendah guru ialah: (Guru Pratama) dengan pangkat dan golongan ruang (Penata

Muda golongan III/a dan Penata Muda Tingkat I golongan III/b) sampai dengan

jabatan tertinggi (Guru Utama) dengan pangkat dan golongan ruang (Pembina

Utama Madya golongan IV/d dan Pembina Utama golongan IV/e). Salah satunya

dapat dilakukan dengan cara melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan

(Pengembangan Diri, Publikasi Ilmiah, dan Karya Inovatif).6

Dalam melaksanakan publikasi ilmiah banyak guru yang mengalami

kegagalan. Fakta menunjukkan sebanyak 8.729 guru mengalami kegagalan dalam

kenaikan pangkat atau golongan dikarenakan keterampilan guru dalam menulis

karya tulis ilmiah masih cukup lemah. Problem tersebut tidak hanya terjadi di

sekolah tertentu, hampir semua guru di sekolah mengalami problem yang sama.

Untuk itu diperlukan dukungan dan motivasi agar guru semangat melakukan

pengembangan keprofesian.7

Berdasarkan UU RI Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 14 ayat 1 k Tentang Guru

dan Dosen, menjelaskan bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru

berhak mendapat bantuan minimum dan jaminan kesejahteraan sosial, berupa

mendapatkan pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidang yang

dijalankan.8 Realita yang terjadi masih saja terdapat sebuah perbedaan ketika guru

5 Leyana Pasaribu, “Pengembangan Karir Guru Di SMK Negeri 3 Seluma,” Jurnal Pendidikan,

Vol 13, (2019), h. 268

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/manajerpendidikan/article/view/10176/5086.

6 Permendiknas, “Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru Dan Angka

Kreditnya Nomor 35” (2010),

https://jatim.kemenag.go.id/file/file/peraturantentangPNS/vsef1413864091.pdf.

7 Caswita Maulana, “Upaya Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Menulis Karya Ilmiah Di Kota

Tasikmalaya,” Jurnal Diklat Teknik Pendidikan Dan Keagamaan, Vol 8 (2020), h. 419

https://pusdiklattekniskemenag.e-journal.id/andragogi/article/view/122/104.

8 UU RI, “Tentang Guru Dan Dosen Nomor 14 Pasal 14:1” (2005),

https://jdih.usu.ac.id/phocadownload/userupload/Undang-Undang/UU 14-2005 Guru dan Dosen.pdf.

4

mendapat sebuah pelatihan tidak sepenuhnya pelatihan untuk meningkatkan

kompetensi maupun keterampilan didapatkan. Untuk itu perlu dievaluasi agar apa

yang diberikan kepada guru sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian perlu

kehadiran seorang pemimpin atau dalam dunia pendidikan disebut kepala sekolah.

Kepala sekolah sebagai pimpinan dalam suatu lembaga pendidikan perlu

mempunyai strategi tertentu untuk mengembangkan karir guru. Strategi

merupakan sebuah rencana tentang peningkatan efektivitas dan efisiensi yang

dapat dilaksanakan secara tepat. Strategi kepala sekolah merupakan faktor yang

mendorong guru untuk dapat mewujudkan visi, misi, dan sasaran yang diharapkan

melalui program-program yang telah direncanakan.9 Untuk itu diwajibkan kepala

sekolah dapat memberikan motivasi kepada guru agar dapat melaksanakan

pengembangan karir. Pada dasarnya di lingkungan sekitar masih saja terdapat

beberapa guru yang kurang termotivasi untuk dapat melakukan pengembangan

karir. Disinilah peran dan fungsi kepala sekolah sangat perlu diterapkan.

Kepala sekolah bertanggung jawab untuk mendorong dan memberi

kesempatan kepada guru dalam melakukan pengembangan karir, karena dia

penentu dari kebijakan yang telah ditetapkan. Pada dasarnya kepala sekolahlah

yang menjadi salah satu faktor eksternal penentu pengembangan karir. Jika guru

telah bersikap baik, jujur, memiliki integritas tinggi, berwawasan luas, taat pada

peraturan, cerdas, dan bertanggung jawab akan tetapi jika tidak diimbingi dengan

sistem manajemen yang mendukung maka guru tidak dapat berkarir dengan

maksimal.10

Seperti halnya prosedur ketentuan untuk kenaikan pangkat atau

golongan yang ditetapkan selalu mengalami perbedaan dari tahun ke tahun.

Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 yang memuat

dan mengatur sistem pengembangan karir dan Jabatan Fungsional Guru dan angka

kreditnya telah resmi diberlakukan sejak Oktober 2013. Peraturan tersebut

berbeda dengan peraturan yang lama, pengembangan karir guru dapat naik jabatan

9 Sri Banun, Yusrizal, and Nasir Usman, “Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan Pada SMP Negeri 2 Unggul Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar,” Jurnal Administrasi

Pendidikan Pacasarjana Universitas Syiah Kuala, Vol 4, (2016), h. 139

http://jurnal.unsyiah.ac.id/JAP/article/view/2615.

10

Lantip Diat Prasojo, Amirul Mukminin, and Fitri Nur Mahmudah, Manajemen Strategi Human

Capital Dalam Pendidikan (Yogyakarta: UNY Press, 2017). h. 27

5

rata-rata dua tahun sekali. Artinya, dalam waktu dua tahun, guru mampu

mengumpulkan angka kredit minimal yang dipersyaratkan untuk pengembangan

karir dengan relatif mudah. Kenaikan pangkat regular yang sebelumnya berjalan

secara berkala dua tahun sekali tidak akan berjalan lancar.11

Ibu Dormin Gultom selaku guru mata pelajaran matematika mengatakan

bahwa “Peraturan kenaikan pangkat/golongan yang dulu dengan sekarang telah

mengalami perbedaan. Bila sebelumnya guru yang ingin naik pangkat/golongan

hanya menyiapkan kenaikan pangkatnya dibantu oleh bagian tata usaha. Dari tata

usaha membantu guru dalam perhitungan angka kredit yang harus dipenuhi untuk

naik pangkat tersebut. Namun, untuk sekarang dengan peraturan yang baru. Jika

guru dengan pangkat/golongan III/c ingin naik ke pangkat/golongan III/d. Maka

guru tersebut harus melakukan penelitian ilmiah seperti penelitian tindakan kelas

ataupun pembuatan karya ilmiah yang dapat memberikan angka kredit.12

Dengan

adanya keputusan baru tersebut membuat adanya guru berada dipangkat/golongan

III/c dan merasakan kesulitan untuk dapat melakukan kenaikan pangkat atau

golongan.

Berdasarkan fenomena permasalahan yang dipaparkan di atas maka penulis

tertarik untuk mengadakan penelitian terkait “ Strategi Kepala Sekolah dalam

Pengembangan Karir Guru di SMA Negeri 113 Jakarta”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat mengidentifikasi

beberapa masalah yang perlu dikaji, diantaranya :

1. Rumitnya persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kenaikan

pangkat atau golongan.

2. Sebagian guru yang sudah senior tidak mampu memenuhi syarat kenaikan

pangkat atau golongan.

11 Muhammad Putro Joko Wasono, “Pengaruh Peran Kepala Sekolah Dan Kompetensi

Profesional Terhadap Pengembangan Karir Guru SMP Negeri,” Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol 2,

(2019), h. 91-92 https://jurnal.umk.ac.id/index.php/pendas/article/view/4328.

12

Wawancara dengan Dormin Gultom, guru mata pelajaran Matematika, SMA Negeri 113

Jakarta, Senin, 06 Desember 2021 pukul, 15.00

6

3. Ketika guru diberi kesempatan pelatihan materi-materi yang diajarkan tidak

dijelaskan secara tuntas.

4. Rendahnya motivasi guru untuk melakukan kenaikan pangkat atau golongan.

5. Terjadinya perbedaan kebijakan yang diterapkan dari tahun ketahun untuk

melakukan kenaikan pangkat atau golongan.

6. Rendahnya kesadaran sekolah akan pentingnya pengembangan karir guru.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka peneliti mendapatkan

rumusan masalah terkait :

1. Bagaimana strategi kepala sekolah dalam pengembangan karir guru di SMA

Negeri 113 Jakarta?.

2. Bagaimana tahapan-tahapan pengembangan karir guru di SMA negeri 113

Jakarta?.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini dilakukan dengan

tujuan untuk :

1. Mendeskripsikan strategi kepala sekolah dalam pengembangan karir guru di

SMA Negeri 113 Jakarta.

2. Menjelaskan tahapan-tahapan pengembangan karir guru di SMA Negeri 113

Jakarta.

E. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas

tentang strategi kepala sekolah dalam pengembangan karir guru dan dapat

memberikan manfaat dalam dunia pendidikan, diantaranya yaitu :

1. Bagi Sekolah

Diharapkan kepala sekolah memiliki strategi yang tepat dalam melaksanakan

pengembangan karir guru. Agar tercipta sumber daya manusia yang lebih baik

dan unggul.

7

2. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini semoga dapat digunakan sebagai bahan referensi dan dapat

dijadikan sebagai pengembangan penelitian yang relevan khusunya yang

berkaitan dengan strategi kepala sekolah dalam pengembangan karir guru.

3. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini semoga dapat bermanfaat bagi peneliti khusunya dalam

menambah ilmu pengetahuan dan dapat memberikan jawaban mengenai

penelitian yang dilakukan yaitu strategi kepala sekolah dalam pengembangan

karir guru.

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Strategi Kepala Sekolah

1. Pengertian Strategi

Istilah “strategi” pertama kali hanya dikenal di kalangan militer,

khususnya strategi perang. Dalam sebuah peperangan atau pertempuran,

terdapat seseorang (komandan) yang bertugas mengatur strategi untuk

memenangkan peperangan. Semakin hebat strategi yang digunakan maka

semakin besar kemungkinan untuk menang. Seiring berjalannya waktu, istilah

“strategi” di dunia militer tersebut diadopsi ke dalam dunia pendidikan.

Dalam konteks pendidikan, strategi digunakan untuk mengatur siasat

agar dapat mencapai tujuan dengan baik. Dengan arti lain dapat dikatakan

bahwa strategi dalam konteks pendidikan dapat dimaknai sebagai perencanaan

yang berisi serangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan

pendidikan.13

Secara umum “strategi” merupakan proses penentuan rencana

pimpinan yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai

penyusunan cara atau upaya bagaimana agar tujuan dapat dicapai. Dalam

penerapannya strategi mengharuskan sebuah organisasi untuk menetapkan

tujuan, membuat kebijakan, memotivasi, dan mengalokasikan sumber daya

sehingga strategi yang telah dirumuskan dapat berjalan dengan baik.14

Dapat diartikan bahwa strategi adalah suatu rencana yang dirancang oleh

organisasi untuk mencapai tujuan melalui keputusan dan kebijakan secara jelas.

Dalam kondisi yang penuh dengan ketidakpastian ini sangat diperlukan adanya

strategi yang tepat. Dengan adanya strategi organisasi akan lebih siap

menghadapi permasalahan dan perubahan yang akan terjadi maupun sedang

terjadi. Sehingga kerja keras dan usaha yang dilakukan akan membawa hasil

lebih maksimal.

13 Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013). h.

13

14

Soedarmayanti, Manajemen Strategi (Bandung: Refika Aditama, 2018). h. 2, 4, dan 12

9

2. Tujuan Strategi

Strategi dibutuhkan secara aktif untuk membentuk bagaimana bisnis

suatu organisasi akan dilakukan dan membentuk tindakan serta keputusan

independen, baik pimpinan maupun bawahan secara terkoordinasi. Dengan

adanya strategi akan mempermudah para pimpinan untuk merencanakan dan

mengimplementsikan strategi secara tepat. Strategi sebagai instrumen untuk

mengantisipasi perubahan dan tantangan lingkungan, sekaligus sebagai

kerangka kerja dalam penyelesaian setiap masalah, harus memiliki tujuan.

Tujuan harus dirumuskan secara jelas untuk mengurangi terjadinya konflik

dalam suatu organisasi.

Nanang Fattah mengatakan strategi adalah game plan (rencana tujuan)

manajemen untuk:

a. Menarik dan menyenangkan pelanggan.

b. Menjaga posisi pasar.

c. Melakukan operasional.

d. Bersaing dengan sukses.

e. Mencapai tujuan strategi.15

Dari pendapat di atas dapat diidentifikasi bahwa tujuan strategi

merupakan sebuah pedoman yang digunakan oleh pimpinan organisasi untuk

melaksanakan strategi secara efektif dan efisien. Semakin lama berdirinya

sebuah organisasi akan semakin komplek dan rumit permasalahan-

permasalahan yang harus dihadapi. Pemimpin organisasi bertugas menyusun

strategi-strategi organisasinya agar rencana yang dilaksanakan dapat berjalan

secara sempurna. Untuk itu sangat diperlukan suatu pemikiran dan strategi

yang terorganisir, dengan tujuan dapat mengelola perubahan dan kendala-

kendala yang terjadi.

Sedangkan menurut Rachmat, tujuan strategi merupakan sebuah tindakan

untuk:

a. Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan

efisien.

b. Mengevaluasi kinerja, meninjau, dan mengkaji ulang situasi serta

melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan

dalam pelaksanaan strategi.

15 Nanang Fattah, Manajemen Strategik Berbasis Nilai (Value Based Strategic Management)

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2016). h. 70

10

c. Memperbarui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan perkembangan

lingkungan eksternal.

d. Meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bisnis yang

ada.

e. Melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera.16

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa, strategi telah

menjadi perbincangan yang sangat umum dikalangan institusi dan organisasi.

Adapun tuntutan bagi organisasi menyusun strategi adalah untuk mencapai

tujuan oganisasi, baik jangka menengah maupun jangka panjang. Tujuan

strategi merupakan hal yang sangat penting bagi organisasi untuk mencapai

sebuah tujuan, sehingga dapat diidentifikasi bahwa tujuan strategi merupakan

arah tujuan manajemen yang digunakan untuk mengevaluasi dan melaksanakan

strategi dengan memperhatikan kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman

yang akan ditimbul dalam pelaksanaan. Dengan adanya tujuan strategi para

pimpinan disemua lembaga organisasi akan bangkit untuk dapat menerapkan

tujuan strategi secara tepat.

3. Dimensi-dimensi Strategi

Strategi sangat membantu dalam hal pengkoordinasian dan pengarahan

aktivitas organisasi, serta menunjukan bagaimana para anggota organisasi

bekerja sama. Strategi harus menyiapkan keputusan yang cocok dan tentunya

sangat penting bagi upaya pencapaian tujuan organisasi.17

Seperti yang telah

kita ketahui bahwa strategi adalah suatu cara untuk mencapai sebuah tujuan.

Tanpa adanya strategi maka organisasi tidak akan memiliki langkah dan tujuan

yang pasti. Oleh karena itu dibutuhkan dan diperhitungkan beberapa dimensi-

dimensi, antara lain:

a. Dimensi Keikutsertaan Manajemen Puncak

Salah satu keputusan strategik adalah bahwa keputusan tersebut

menyangkut seluruh segi organisasi. Karena hanya pada tingkat manajemen

puncaklah akan tampak segala bentuk implikasi dan remifikasi berbagai

16 Rachmat, Manajemen Strategik (Bandung: Pustaka Setia, 2014). h. 21

17

Sofjan Assuari, Strategic Management Sustainable Competitive Advantages (Jakarta:

RajaGrafindo, 2016). h. 8

11

tantangan dan tuntutan lingkungan internal dan eksternal yang sangat

mungkin tidak terlihat oleh para manajer tingkat yang lebih rendah. Dengan

perkataan lain, hanya pada tingkat manajemen puncaklah terdapat cara

pandang yang holistik dan menyeluruh. Selain itu pada manajemen

puncaklah yang memiliki wewenang untuk mengalokasikan sarana,

prasarana dan sumber lainnya yang diperlukan untuk mengimplementasikan

keputusan yang telah diambil.

b. Dimensi Alokasi Dana, Sarana, dan Prasaran

Hal ini manajemen puncak berperan selaku integrator dari berbagai

satuan kerja yang merasa berhak atas pengelolaan dana, sarana, prasarana,

dan tenaga kerja lebih dari satuan-satuan kerja lainnya dalam organisasi.

Semua ini tergantung pada sifat penugasan, sarana dan pembatas waktu,

mungkin saja satu satuan kerja diperlukan sebagai “yang terpenting” pada

momen tertentu, tetapi pada momen lain satuan kerja lainlah yang bersifat

strategi.

c. Dimensi Waktu Keputusan Strategi

Salah satu ciri keputusan strategi adalah jangkauan waktunya yang

relatif jauh kedepan, apakah itu lima tahun, sepuluh tahun, bisa jadi lebih.

Hal ini dapat dikategorikan sebagai jangka panjang. Penting untuk

diperhatikan bahwa sekali manajemen puncak membuat keputusan strategi,

atas dasar keputusan itulah citra organisasi diciptakan dan dipelihara.

d. Dimensi Orientasi Masa Depan

Salah satu ungkapan yang sering terdengar di kalangan organisasi

bahwa para manajer diharapkan tidak hanya mampu bersifat reaktif terhadap

perkembangan yang terjadi. Dalam hal ini sebuah organisasi memerlukan

seorang manajer handal yang memiliki sikap antisipatif dan proaktif, karena

dengan sikap tersebut manajer akan lebih siap menghadapi tanggapan

perubahan yang akan terjadi dan tidak akan dihadapkan kepada siatuasi

“dadakan”.

12

e. Konsekuensi Isu Strategi yang Multifaset

Salah satu dimensi keputusan strategi adalah sifatnya yang integratif

dan koordinatif. Dimana dimensi ini penting mendapat perhatian karena

setiap keputusan strategi pasti melibatkan berbagai komponen dalam

organisasi. Untuk itu perlu ditekankan pentingnya prinsip sinergi dipegang

teguh dalam menjalankan roda organisasi.

f. Dimensi Lingkungan Eksternal

Salah satu keputusan dalam menjalankan roda organsiasi adalah

bahwa setiap organisasi merupakan sebuah sistem. Di mana tidak bisa tidak

berinteraksi dengan lingkungannya. Oleh karena itu suatu organisasi

biasanya mempengaruhi lingkungannya dan pasti dipengaruhi oleh kondisi

eksternal yang faktor-faktornya berada di luar kendali organisasi yang

bersangkutan. Untuk itu agar organisasi berhasil meraih keberhasilan yang

telah di tentukan di masa depan maka faktor-faktor eksternal itu perlu

diperhitungan secara matang.18

Berdasarkan uraian di atas dapat didefinisikan bahwa dalam mengelola

kegiatan-kegiatan organisasi selain fokus pada arah dan tujuan juga harus

memperhatikan tantangan-tantangan yang muncul dan dimunculkan oleh

lingkungan (faktor-faktor eksternal dari luar organisasi) seperti pesaing,

macam-macam peraturan, lembaga-lembaga pemerintah, dan sumber daya

yang langka. Melihat peristiwa tersebut perlu diperhatikan dimensi-dimensi

strategi yang bisa memberikan petunjuk untuk mewujudkan visi dan tujuan

organisasi caranya dilakukan dengan melibatkan peran dan fungsi pimpinan

yang aktif. Pemimpin yang aktif harus mampu mendengar orang lain baik di

dalam maupun diluar organisasi serta meningkatkan pandangan kedepan

berdasarkan kemajuan teknologi, demografi, peraturan, nilai-nilai dan gaya

hidup untuk menghasilkan keunggulan organisasi. Pemimpin yang strategi

harus mampu mengetahui kejadian-kejadian dalam organisasi dan mempelajari

tentang keadaan masa depan. Ketika pemimpin tidak memprediksi semua hal

tersebut maka organisasi dapat kehilangan peluang baru.

18 P Sondang Siagian, Manajemen Strategik (Jakarta: Bumi Aksara, 2004). h. 18-20

13

4. Tahapan Strategi

Dalam proses strategi terdapat tiga tahapan yang biasa dikenal dengan

istilah manajemen strategi yang berarti sebuah proses untuk menghasilkan

berbagai keputusan dan tindakan untuk mencapai tujuan. Pada saat melakukan

kegiatan manajemen strategi para manajer akan mengolah input yang diperoleh

melalui evaluasi terhadap misi, tujuan serta strategi yang telah diterapkan.19

Dapat diidentifikasi bahwa manajemen strategi merupakan suatu cara untuk

mengendalikan organisasi secara efektif dan efisien sampai pada implementasi

garis terdepan sehingga tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan

akan tercapai. Manajemen strategi pada saat ini harus mampu memberikan

pedoman untuk menentukan sebuah keputusan.

Menurut Eddy Yunus bahwa strategi yang baik akan membawa

organisasi untuk dapat mengimplementasikan strateginya melalui perencanaan

program, proses budgeting, sitem manajemen kinerja, perubahan pada struktur

organisasi, dan manajemen program.20

Artinya dengan adanya manajemen

strategi dapat merencanakan upaya yang harus dilakukan untuk mencapai

sebuah tujuan. Agar mempermudah dalam penerapan manjemen strategi maka

dibutuhkan tahapan-tahapan pengimplementasian strategi. Adapun tahapan-

tahapan tersebut, antara lain:

a. Formulasi Strategi

Formulasi strategi adalah proses merancang dan menyeleksi berbagai

strategi yang pada akhirnya dapat menuntun pada pencapaian misi dan

tujuan organisasi. Fokus utama dari strategi organisasi adalah bagaimana

menyesuaikan diri agar dapat lebih baik dan cepat bereaksi dibanding

pesaing dalam persaingan yang ada.21

Artinya dengan adanya formulasi

strategi maka organisasi dapat menetapkan cara yang tepat untuk mengatasi

persaingan yang dilakukan.

19 Ismail Solihin, Manajemen Strategik (Jakarta: Erlangga, 2012). h. 70

20

Eddy Yunus, Manajemen Strategis (Yogyakarta: Andi, 2016). h. 12

21

Setiawan Hari Purnomo and Zulkieflimansyah, Manajemen Strategi (Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2007). h. 16

14

Sedangkan menurut Eddy Yunus. Formulasi strategi merupakan

proses penyusunan langkah-langkah untuk masa depan perusahaan, yang

bertujuan untuk membangun visi dan misi perusahaan, menetapkan tujuan

strategis serta merancang strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut

dalam rangka menciptakan nilai terbaik yang berasal dari karyawan. Strategi

yang telah ditentukan harus sesuai dengan tujuan perusahaan, sehingga akan

membawa posisi perusahaan ke posisi yang terbaik.22

Dapat diartikan bahwa

formulasi strategi adalah suatu proses untuk menciptakan visi dan misi

organisasi, mengetahui kesempatan dan ancaman pesaing, memastikan

kekuatan dan kelemahan organisasi, menentukan tujuan jangka panjang

serta memutuskan strategi-strategi alternatif untuk memilih strategi yang

tepat untuk bisa dilakukan.

b. Implementasi Strategi

Setelah tahap formulasi strategi maka selanjutnya adalah

implementasi strategi yang merupakan proses dimana manajemen

mewujudkan strategi dan kebijakan dalam tindakan melalui pengembangan

program, anggaran, dan prosedur.

Program adalah pernyataan aktivitas-aktivitas atau langkah-langkah

yang diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan. Anggaran adalah

program yang dinyatakan dalam bentuk satuang uang, setiap anggaran akan

dinyatakan secara rinci dalam biaya yang digunakan oleh manajemen untuk

merencakan dan mengendalikan, selain itu anggaran juga menentukan

laporan keuangan proforma yang menunjukkan pengaruh dari kondisi

keuangan organisasi. Sedangkan prosedur atau sering disebut standard

operating procedures (SOP) adalah sistem langkah-langkah atau teknik-

teknik yang menggambarkan secara rinci bagaimana suatu tugas atau

pekerjaan diselesaikan.23

Pada tahap implementasi ini merupakan hal cukup

rumit, oleh karena itu agar penerapannya dapat berhasil dengan baik, maka

22 Yunus, Manajemen Strategis. Op.Cit., h. 164-165

23

Abd Rahman Rahim and Enny Radjab, Manajemen Strategi (Makassar: Lembaga Perpustakaan

dan Penerbitan Universitas Muhammadiyah Makassar, 2016). h. 14-15

15

pimpinan harus memiliki perencanaan yang jelas tentang isu-isu yang

berbeda dan bagaimana cara mengatasinya.

Implementasi sering kali disebut sebagai tahapan aksi dari manajemen

strategi. Implementasi strategi artinya memobilitasi para bawahan yang

diformulasikan kedalam tindakan. Keberhasilan implementasi strategi

bergantung pada kemampuan manajer untuk memotivasi bawahan. Untuk

itu strategi yang diformulasikan akan tetapi tidak dimplementasikan tentu

tidak akan memiliki tujuan yang berguna.24

Dari pendapat pakar tersebut dapat disimpulkan bahwa implementasi

strategi merupakan bagian penting dari pelaksanaan strategi. Jika dalam

penerapannya berjalan dengan baik maka dapat dijadikan acuan untuk

mempertahankan perencanaan strategi selanjutnya dan sebaliknya jika

implementasi tidak berjalan dengan lancar maka dapat dijadikan bahan

evaluasi dan diskusi untuk menganalisis masalah yang menjadi penyebab

sebelum melakukan perencanaan pada tahap selanjutnya.

c. Evaluasi Strategi

Lingkungan terus berubah seiring berjalannya waktu sehingga

dibutuhkan adanya evaluasi yang dilakukan secara berkala. Tujuannya

untuk melihat keberhasilan dan kegagalan yang telah terjadi. Sehingga

segala permasalahan serta tantangan yang muncul akan segera ditemukan

solusi untuk menanganinya.

Evaluasi strategi adalah mengukur apa yang dapat dihasilkan atau

diraih oleh organisasi, hal ini berarti membandingkan antara kinerja

organisasi dengan hasil yang diharapkan. Ukuran apa yang dipilih untuk

mengukur kinerja tergantung pada unit organisasi yang akan dinilai dan

tujuan yang akan dicapai. Tujuan yang telah dibuat terlebih dahulu pada

bagian formulasi strategi dari proses manajemen strategi harus digunakan

24 Fred R David, Manajemen Strategik Suatu Pendekatan Keunggulan Bersaing (Jakarta: Salemba

Empat, 2017). h. 5

16

semestinya untuk mengukur kinerja manajer jika strategi tersebut telah

diimplementasikan.25

Evaluasi merupakan elemen akhir dari manajemen strategi, elemen ini

dapat menunjukkan secara tepat kelemahan-kelemahan dalam implementasi

strategi sebelumnya dan mendorong proses keseluruhan untuk dimulai

kembali. Agar evaluasi efektif, manajer harus mendapatkan umpan balik

yang jelas dan tepat dari orang-orang bawahannya. Dengan menggunakan

umpan balik tersebut, manajer membandingkan apa yang sesungguhnya

terjadi dengan apa yang sesungguhnya direncanakan dalam tingkat

perumusan. Berdasarkan hasil tersebut manajemen akan melakukan

penyesuaian terhadap perumusan strategi atau implementasi.26

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, evaluasi strategi

merupakan hal yang sangat penting untuk keberlangasungan suatu organiasi

atau instansi, karena hal itu sangat berpengaruh terhadap perekembangan

insternal maupun eksternal organiasasi. Evaluasi strategi bersifat perbaikan

untuk meningkatkan kualitas seluruh komponen-komponen yang menjadi

pendukung operasional dalam sebuah organisasi. Pada tahap ini manajer

berusaha memastikan bahwa strategi yang telah ditentukan dapat terlaksana

dengan tepat dan mencapai tujuan yang diharapkan.

5. Pengertian Kepala Sekolah

Kepala sekolah tersusun dari dua kata, yaitu “kepala” dan “sekolah”.

Kepala dapat diartikan sebagai ketua atau pimpinan dalam suatu organisasi

atau lembaga sedangkan sekolah adalah sebuah lembaga tempat bernaungnya

peserta didik untuk memperoleh pendidikan formal. Secara sederhana, kepala

sekolah dapat didefinisikan sebagai tenaga fungsional guru yang diberi tugas

untuk memimpin sekolah tempat diselenggarakan proses belajar mengajar atau

tempat di mana terjadinya interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan

peserta didik yang menerima pelajaran. Kata memimpin mengandung konotasi

25 Rahim and Radjab, Manajemen Strategi. Op. Cit., h. 15

26

David Hunger and Thomas L Wheelen, Manajemen Strategi (Yogyakarta: Andi, 2003). h. 19-

20

17

menggerakkan, mengarahkan, membimbing, melindungi, membina, dan

memberikan.27

Pernyataan tersebut dapat diidentifikasi bahwa kepala sekolah

sebagai pemimpin memiliki tanggung jawab untuk dapat membangkitkan

semangat para guru dan peserta didik, oleh karena itu kesuksesan para anggota

berada didalam keberhasilan dirinya.

Mulyasa berpendapat bahwa:

Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang

berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru. Kepala sekolah

bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan,

administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan, dan

penyelanggaraan serta pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan.28

Sedangkan Herlina T. Ismail mengatakan:

Kepala sekolah merupakan seorang fungsional guru yang diberi tugas

untuk memimpin suatu sekolah dimana terjadi proses pelaksanaan belajar

mengajar atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi

pelajaran dengan murid yang menerima pelajaran.29

Dari definisi ini

dapat dikatakan bahwa kepala sekolah adalah seorang guru yang

diberikan tugas dan tanggung jawab lebih untuk memimpin sekolah agar

tercapai proses pembelajaran yang efektif.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah

adalah seseorang yang diberi tanggung jawab untuk menduduki posisi jabatan

struktural dalam lembaga pendidikan dan memiliki peran yang besar demi

terselenggaranya proses pendidikan. Kepala sekolah yang hebat adalah kepala

sekolah yang mampu memotivasi, memantau serta membimbing kinerja guru

agar para guru mampu menjalankan tupoksinya. Oleh karena itu kepala sekolah

harus terus menerus meningkatkan intelektual, emosional, spiritual, serta

sosialnya selain iu juga harus meneruskan jenjang pendidikan yang lebih

tinggi, aktif dalam forum diskusi, intens dalam organisasi sosial, dan rajin

beribadah adalah keniscayaan bagi kepala sekolah agar kepemimpinannya

sukses lahir batin. Artinya kepemimpinannya tidak hanya membawa perubahan

formal struktural tapi juga kultural yang membekas dalam perilaku seseorang.

27 Donni Juni Priansa and Rismi Somad, Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala Sekolah

(Bandung: Alfabeta, 2014). h. 49

28

Priansa and Rismi Somad. Ibid., h. 50

29

Herlina T Ismail, Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah (Gorontalo: Pustaka IGI Gorontalo,

2018). h. 35

18

6. Peran dan Fungsi Kepala Sekolah

Sekolah merupakan lembaga yang bersifat kompleks dan unik, bersifat

kompleks karena sekolah sebagai organisasi yang didalamnya terdapat

berbagai dimensi antara satu sama lain saling berkaitan dan saling menentukan.

Sedangkan sifat unik, menunjukkan bahwa sekolah sebagai organisasi

memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki organisasi-organisasi lain. Ciri-

ciri yang menempatkan sekolah karakteristik tersendiri di mana terjadi proses

belajar mengajar, tempat terselenggaranya pembudayaan kehidupan umat

manusia. Keberhasilan sebuah sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah.30

Kepala sekolah memegang peranan penting dalam perkembangan dan

kelangsungan sekolah. Kepala sekolah bertanggung jawab terhadap

keberhasilan penyelenggaraan kegiatan pendidikan berdasarkan tujuan

pendidikan yang telah ditentukan. Oleh karenanya harus memiliki kemampuan

untuk menjadi pemimpin yang dapat melaksanakan fungsi-fungsi dan peran

kepemimpinan, baik fungsi dan peran yang berhubungan dengan pencapaian

tujuan pendidikan maupun pencapaian iklim sekolah yang kondusif demi

terlaksananya proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.31

Adapun

peran dan fungsi kepala sekolah, antara lain:

a. Kepala Sekolah sebagai Edukator (Pendidik).

b. Kepala Sekolah sebagai Manajer.

c. Kepala Sekolah sebagai Administrator.

d. Kepala Sekolah sebagai Supervisor.

e. Kepala Sekolah sebagai Leader (Pemimpin).

f. Kepala Sekolah sebagai Inovator.

g. Kepala Sekolah sebagai Motivator.32

Pada dasarnya kepala sekolah memiliki peran dan fungsi yang sangat

penting bagi guru-guru dan peserta didik demi tercapainya kesuksesan proses

30 Kompri, Manajemen Sekolah (Orientasi Kemandirian Kepala Sekolah) (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2015). h. 21

31

Fauzan, Pengantar Sistem Administrasi Pendidikan (Teori Dan Praktik) (Yogyakarta: UII

Press, 2016). h. 151

32

Sowiyah, Kepemimpinan Kepala Sekolah (Yogyakarta: Media Akademi, 2016). h. 21-23

19

pembelajaran di sekolah. Kepala sekolah menduduki dua fungsi yaitu sebagai

tenaga kependidikan dan tenaga pendidik. Adapun cara kerja dalam

menjalankan peran dan fungsinya tersebut sangat dipengaruhi oleh sifat

kepribadian, persiapan dalam mengemban jabatan yang telah di duduki serta

pengalaman profesionalannya.

Kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga pendidikan harus mampu

melakukan kepemimpinannya dengan baik. Kesuksesan kepemimpinan kepala

sekolah dalam aktivitasnya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat

menunjang keberhasilan suatu kepemimpinan, oleh sebab itu suatu tujuan akan

tercapai apabila terjadi keharmonisan dalam hubungan atau interaksi yang baik

antara atasan dengan bawahan.33

Berdasarkan uraian tersebut dapat diidentifikasi telah menjadi kodratnya

bahwa keberhasilan lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh keberhasilan

kepala sekolah. Salah satunya ditunjukkan dengan peran dan fungsi kepala

sekolah sebagai manajer. Dalam rangka pelaksanaan pengembangan karir guru,

dituntut untuk dapat memfasilitasi dan memberikan kesempatan kepada guru

agar dapat melaksanakan kegiatan pengembangan karir baik melalui kegiatan

pendidikan, MGMP/MGP, kesempatan melanjutan pendidikan, dan berbagai

pelatihan baik yang dilaksanakan sekolah maupun dinas pendidikan.

B. Hakikat Pengembangan Karir Guru

1. Pengembangan Karir Guru

Pada dasarnya pengembangan karir berasal dari dua kata, yaitu

“Pengembangan” dan “Karir”. Pengembangan adalah peningkatan pribadi

yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karir dan peningkatan

oleh Departemen Personalia untuk mencapai suatu rencana kerja sesuai dengan

jalur atau jenjang organisasi.34

Sedangkan karir adalah serangkaian jabatan atau

pekerjaan yang dipegang oleh seseorang selama kurun waktu yang relatif lama.

33 Wahyu Khafidah, “Manajemen Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Tenaga Administrasi,”

Jurnal Studi Penelitian, Riset, Dan Pengembangan Pendidikan Islam, Vol 7, (2019), h.251

https://ojs.serambimekkah.ac.id/tarbawi/article/view/1806/1436.

34

Komang Ardana, Ni Wayan Mujiati, and Wayan Mudiartha Utama, Manajemen Sumber Daya

Manusia (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014). h. 117

20

Karir adalah kemajuan dalam kehidupannya atau perkembangan dalam

pekerjaannya. Jalur karir (career path) berarti jalan dari tingkat terendah

menuju tingkat yang lebih tinggi sampai tingkat terakhir dalam pekerjaan

(individual development, promotion). Seorang pegawai akan mencapai tujuan

karir, yaitu posisi atau jabatan tertentu yang dapat dicapai bila yang

bersangkutan telah memenuhi syarat dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk

melaksanakan jabatan tersebut.35

Pernyataan di atas dapat diidentifikasi bahwa jabatan karir adalah sebuah

kebutuhan yang harus ditumbuhkan dalam diri tenaga kerja, sehingga

mendorong dalam kemajuan kinerjanya. Karir merujuk pada suatu posisi atau

jabatan yang lebih tinggi. Karir dapat berisi kenaikan tingkat dari tanggung

jawab, kekuasaan, serta pendapatan seseorang. Karir senantiasa berubah seiring

berubahnya minat, kemampuan, nilai, dan lingkungan kerja seseorang. Jika

seseorang ingin menduduki karir yang lebih baik maka perlu melakukan hal-

hal yang berkaitan dengan keahlian khusus dan mengerjakan tugas-tugas

tertentu.

Pengembangan karir merupakan suatu kondisi yang menunjukkan adanya

peningkatan-peningkatan status seseorang di suatu organisasi dalam jalur karir

yang telah ditetapkan dalam organisasi yang bersangkutan. Pengembangan

karir sangat penting dilakukan karena dapat meningkatkan kesadaran terhadap

tugas dan pekerjaan, mempermudah pemanfaatan potensi diri dari pegawai,

membantu pegawai dalam menyusun strategi pengembangan, dan dapat

menambah loyalitas pegawai dalam pekerjaan. Oleh karena itu diperlukan

usaha terus menerus dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guna

meningkatkan kualitas dan karir tersebut.36

Bagaimanapun juga pengembangan

karir masing-masing anggota dalam suatu organisasi tentunya tidak sama

(bersifat unik). Keberhasilan karir seseorang dipengaruhi oleh pendidikan

35 Nurul Ulfatin and Teguh Triwiyanto, Manajemen Sumber Daya Manusia Bidang Pendidikan

(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2016). h. 140-141

36

Asnita Putri Dewi and Rusdinal, “Pengembangan Karir Guru,” Jurnal Manajemen,

Kepemimpinan, Dan Supervisi Pendidikan, Vol 5, (2020), h. 8-9 https://jurnal.univpgri

palembang.ac.id/index.php/JMKSP/article/download/3489/3276.

21

formal, pengalaman kerja, sikap atasannya, prestasi kerja, bobot pekerjannya,

adanya lowongan jabatan, dan produktivitas kerjanya.37

Ipong Dekawati berpendapat, terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi pengembangan karir. Pertama prestasi kerja yang memuaskan,

tanpa itu sulit bagi seorang guru untuk dipromosikan oleh atasannya. Kedua,

pengenalan oleh pihak lain, berbagai pihak yang berwenang memutuskan layak

tidaknya seseorang dipromosikan seperti atasan langsung dan pimpinan yang

mengetahui kemampuan dan prestasi kerja seorang pegawai. Ketiga, kesetiaan

pada organisasi merupakan dedikasi seorang karyawan yang ingin terus

berkarya dalam waktu yang lama. Keempat, pembimbing dan sponsor,

pembimbing adalah orang yang memberikan nasehat dan saran kepada

karyawan. Sedangkan sponsor adalah orang yang di dalam organisasi dapat

menciptakan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan karir. Kelima,

kesempatan untuk bertumbuh yang dapat dilakukan melalui pelatihan-

pelatihan, kursus, dan juga melanjutkan jenjang pendidikan. Keenam,

pengunduran diri sendiri yang memberikan kesempatan lebih besar untuk

mengembangkan karir.38

Sedangkan menurut Indah Puji Hartatik pengembangan karir dipengaruhi

oleh beberapa faktor yaitu:

1) Personalia pegawai.

2) Faktor eksternal yang berarti sering terjadi aturan dalam manajemen karir

di suatu organisasi.

3) Politicking dalam organisasi yang berarti manajemen karir pegawai akan

tersendat dan bahkan mati bila faktor lain seperti intrik-intrik, kasak-

kasuk, hubungan antarteman, nepotisme, feodalisme lebih dominan

mempengaruhi karir seseorang daripada prestasi kerjanya.

4) Sistem penghargaan (reward system).

5) Jumlah pegawai yang berarti semakin banyak pegawai maka semakin ketat

persaingan untuk menduduki suatu jabatan.

37 Sri Larasati, Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: Deepublish, 2018). h. 157, 174

38

Ipong Dekawati, “Peningkatan Prestasi Kerja Melalui Pengembangan Karir,” Jurnal

Pendidikan, Vol V, (2019), h. 116 https://journal.stkipsubang.ac.id/index.php/didaktik/article/view/88.

22

6) Ukuran organisasi dalam konteks ini berhubungan dengan jumlah jabatan

yang ada dalam organisasi.

7) Kultur organisasi, meskipun organisasi sudah memiliki sistem manajemen

karir yang baik dan mapan secara tertulis, tetapi pelaksanaannya masih

sangat tergantung pada kultur organisasi yang ada.

8) Tipe manajemen, meskipun pada dasarnya karir seorang pegawai tidak

hanya tergantung pada faktor-faktor internal di dalam dirinya (motivasi

untuk bekerja keras dan kemauan untuk ingin maju) tetapi juga tergantung

pada faktor-faktor eksternal seperti manajemen.39

Dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor pengembangan karir yaitu

prestasi kerja, pengenalan oleh pihak lain yang memutuskan layak tidak

seorang pegawai dapat dipromosikan, faktor eksternal, kesempatan pelatihan

dan pendidikan, jumlah pegawai, kultur organisasi, tipe manajemen, dan

perlakuan yang adil dalam berkarir. Melihat banyaknya faktor yang

mempengaruhi pengembangan karir tidak menutup kemungkinan jika terdapat

pegawai yang tidak memaksimalkan diri untuk mengabdi kepada organisasi.

Disarankan bagi organisasi memberi fasilitas, dukungan, dan motivasi kepada

para pegawai. Sehingga pegawai dapat melakukan pengembangan karir dengan

mudah dan mendapatkan hak yang sebagaimana mestinya mereka dapatkan.

Berdasarkan pendapat pakar di atas dapat disimpulkan pengembangan

karir guru merupakan suatu keadaan yang menunjukkan adanya peningkatan-

peningkatan jenjang atau pangkat seorang guru dalam menjalankan pekerjaan

di lembaga sekolah yang bersangkutan. Dalam pelaksanaannya juga terdapat

faktor-faktor yang mempengaruhi seperti prestasi kerja, pengenalan oleh pihak

lain yang memutuskan layak tidak seorang pegawai dapat dipromosikan, faktor

eksternal, kesempatan pelatihan dan pendidikan, jumlah pegawai, kultur

organisasi, tipe manajemen, dan perlakuan yang adil dalam berkarir. Melihat

banyaknya faktor yang mempengaruhi tidak menutup kemungkinan jika

39 Indah Puji Hartatik, Buku Praktis Mengembangkan SDM (Yogyakarta: Laksana, 2014). h. 151-

154

23

terdapat pegawai yang tidak memaksimalkan diri untuk mengabdi kepada

lembaga sekolah.

Ranah pengembangan karir guru meliputi: penugasan, kenaikan pangkat,

dan promosi. Upaya pengembangan karir harus sejalan dengan jenjang jabatan

fungsional guru. Guru diharapkan dapat menjadi acuan bagi institusi terkait

dalam melaksanakan tugasnya. Pengembangan karir merupakan tanggung

jawab pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara satuan pendidikan,

asosiasi profesi guru, serta guru secara pribadi.40

a. Penugasan

Berdasarkan jenis dan penugasannya, guru digolongkan dalam 3 (tiga)

jenis, yaitu:

1. Guru kelas merupakan guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab,

wewenang, dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran seluruh

mata pelajaran dikelas.

2. Guru mata pelajaran merupakan guru yang mempunyai tugas tanggung

jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran

pada satu mata pelajaran tertentu dalam satuan pendidikan formal.

3. Guru bimbingan dan konseling/konselor merupakan guru yang

mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh

dalam kegiatan bimbingan dan konseling terhadap sejumlah peserta

didik satuan pendidikan formal.

Penugasan seorang guru harus disesuaikan dengan latar belakang

kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik/keahlian yang dimiliki dengan

beban mengajar paling sedikit memenuhi 24 jam tatap muka per minggu.

Guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah/wakil

kepala sekolah/madrasah atau tugas lain wajib melaksanakan tugas

mengajar sesuai dengan sertifikasi pendidik/keahlian yang dimiliki, dengan

40 Musriadi, Profesi Kependidikan Secara Teoritis Dan Aplikatif. Op.Cit., h. 101-102

24

beban mengajar paling sedikit sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.41

Adapun tugas tambahan guru sebagai berikut:

a) Guru dengan tugas tambahan sebagai kepala satuan pendidikan wajib

mengajar paling sedikit 6 jam tatap muka dalam 1 minggu atau

membimbing 40 peserta didik bagi kepala sekolah satuan pendidikan

yang berasal dari guru bimbingan dan konseling atau konselor.

b) Guru dengan tugas tambahan sebagai wakil kepala satuan pendidikan

wajib mengajar paling sedikit 12 jam tatap muka dalam 1 minggu atau

membimbing 80 peserta didik bagi wakil kepala satuan pendidikan

yang berasal dari guru bimbingan dan konseling atau konselor.

c) Guru dengan tugas tambahan sebagai ketua program keahlian wajib

mengajar paling sedikit 12 jam tatap muka dalam 1 minggu.

d) Guru dengan tugas tambahan sebagai kepala perpustakaan satuan

pendidikan wajib mengajar paling sedikit 12 jam tatap muka dalam 1

minggu.

e) Guru dengan tugas tambahan sebagai kepala laboratorium, bengkel,

atau unit produksi satuan pendidikan wajib mengajar paling sedikit 12

jam tatap muka dalam 1 minggu.

f) Guru yang ditugaskan menjadi pengawas satuan pendidikan, pengawas

mata pelajaran, atau pengawas kelompok mata pelajaran wajib

melakukan tugas pembimbingan dan pelatihan professional guru dan

pengawasan yang ekuivalen dengan paling sedikit 24 jam pembelajaran

tatap muka dala 1 minggu.

g) Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan wajib

melaksanakan tugas sebagai pendidik, dengan ketentuan berpengalaman

sebagai guru sekurang kurangnya 8 tahun atau kepala sekolah sekurang

kurangnya 4 tahun, memenuhi persyaratan akademik sebagai guru

sesuai dengan peraturan perundang-undangan, memiliki sertifikat

41 Daryanto and Tasril, Pengembangan Karir Profesi Guru (Yogyakarta: Gava Media, 2015). h.

18-19

25

pendidik, dan melakukan tugas pembimbingan dan pelatihan

professional guru dan tugas pengawasan.

Sedangkan penugasan guru dalam rangka pembelajaran diukur dengan

beban kerja, seperti berikut:

1) Beban kerja guru paling sedikit memenuhi 24 (dua puluh empat) jam

tatap muka dan paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam

1 (satu) minggu pada satu atau lebih satuan pendidikan yang memiliki

izin pendirian dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah.

2) Pemenuhan beban kerja paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap

muka dalam 1 (satu) minggu dilaksanakan dengan ketentuan paling

sedikit 6 (enam) jam tatap muka dalam 1(satu) minggu pada satuan

pendidikan tempat tugasnya sebagai guru tetap.

3) Guru bimbingan dan konseling atau konselor wajib memenuhi beban

mengajar yang setara, yaitu jika mengampu bimbingan dan konseling

paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu

atau lebih satuan pendidikan.

4) Guru pembimbing khusus pada satuan pendidikan yang

menyelenggarakan pendidikan inklusi atau pendidikan terpadu wajib

memenuhi beban mengajar yang setara, yaitu jika paling sedikit

melaksanakan 6 (enam) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.

5) Menteri dapat menetapkan ekuivalensi beban kerja untuk memenuhi

ketentuan beban kerja dimaksud, khusus untuk guru-guru yang bertugas

pada satuan pendidikan layanan khusus, keahlian khusus, dan

dibutuhkan atas dasar pertimbangan kepentingan nasional.42

Pada dasarnya tugas utama guru adalah mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta

didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan

dasar, dan pendidikan menengah. Khusus pada bagian proses pembelajaran

atau pembimbingan dan pengembangan keprofesian berkelanjutan terdapat

beberapa ketentuan-ketentuan, antara lain:

42 Musriadi, Profesi Kependidikan Secara Teoritis Dan Aplikatif. Op.Cit., h. 102-103

26

(a) Setiap guru wajib melaksanakan kegiatan pembelajaran/pembimbingan.

(b) Semakin tinggi jenjang jabatan guru semakin berat tugas dan tanggung

jawab serta wewenangnya.

(c) Kewajiban guru dalam pembelajaran/pembimbingan yang meliputi,

merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang

bermutu, menilai ataupun mengevaluasi hasil pembelajaran atau

melaksanakan perbaikan dan pengayaan.

(d) Khusus untuk guru kelas, disamping wajib melaksanakan proses

pembelajaran wajib melaksanakan program bimbingan dan konseling

terhadap peserta didik di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.43

Pada sisi lain, guru memiliki peluang untuk mendapatkan penugasan

dalam aneka jenis. Di dalam PP No. 74 Tahun 2008 disebutkan bahwa guru

yang diangkat oleh pemerintah atau pemerintah daerah dapat ditempatkan

pada jabatan struktural sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan. Penempatan guru pada jabatan struktural dimaksud dapat

dilakukan setelah yang bersangkutan bertugas sebagai guru paling singkat

selama 8 tahun. Guru yang ditempatkan pada jabatan struktural itu

ditugaskan kembali sebagai guru dan mendapatkan hak-hak guru sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Guru yang ditempatkan

pada jabatan struktural kehilangan haknya untuk memperoleh tunjangan

profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan maslahat tambahan.

Hak-hak guru diberikan sebesar tunjangan profesi dan tunjangan fungsional

berdasarkan jenjang jabatan sebelum guru yang bersangkutan ditempatkan

pada jabatan struktural.44

Dengan adanya hal ini dapat dinyatakan bahwa guru telah memiliki

ketentuan-ketentuan khusus untuk menyelesaikan beban kerja yang telah

diberikan. Sehingga dalam proses pelaksanaan pembelajaran masing-masing

guru untuk bisa memenuhi beban mengajar dengan memperhatikan

43 Daryanto and Tasril, Pengembangan Karir Profesi Guru. Op.Cit., h. 21

44

Badan PSDMPK PMP, “Kebijakan Pengembangan Profesi Guru” (2012), h. 88-89

https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN

PENGEMBANGAN GURU.pdf.

27

ketentuan yang ditetapkan. Jika dalam lembaga pendidikan terdapat guru

yang belum bisa memenuhi beban mengajar dapat melakukan koordinasi

dengan pimpinan tempat mengabdikan diri. Perihal ini bertujuan agar guru

berhasil menjalankan kegiatan pembelajaran atau pembimbingan di lembaga

sekolah tempat para guru mengabdikan diri.

b. Promosi

Pengembangan karir melalui promosi telah menjadi keinginan yang

diharapkan oleh semua guru. Jika lembaga sekolah memberikan kesempatan

promosi secara maksimal kepada para guru maka guru akan termotivasi

bekerja dengan giat, disiplin, bersemangat, dan berusaha meraih prestasi

kerja yang baik. Promosi adalah suatu perubahan posisi atau jabatan dari

tingkat yang rendah ke tingkat yang lebih tinggi, perubahan ini biasanya

akan diikuti dengan meningkatnya tanggung jawab, hak, dan status

seseorang.45

Untuk itu dapat diartikan dengan adanya promosi dalam

lembaga sekolah telah memberikan kepercayaan dan pengakuan mengenai

kemampuan dan kecakapan yang dimiliki guru sehingga guru dapat

menduduki jabatan yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Promosi dapat berupa penugasan sebagai guru pembina, guru inti,

instruktur, wakil kepala sekolah, kepala sekolah dan, pengawas sekolah.

Peraturan Pemerintah No. 74 tentang Guru mengamanatkan bahwa dalam

melaksanakan tugas keprofesian, guru berhak mendapatkan promosi sesuai

dengan tugas dan prestasi kerja. Seorang guru dalam melakukan promosi

meliputi kenaikan pangkat atau kenaikan jenjang jabatan fungsional.46

Jenjang jabatan fungsional guru dari yang terendah sampai yang

tertinggi. Guru pertama, penata muda golongan ruang III/a dan penata muda

tingkat I golongan ruang III/b. Guru muda, penata golongan ruang III/c dan

penata tingkat I golongan ruang III/d. Guru madya, pembina golongan ruang

45 Nyoman Bagus Tri Permana Putra and Lulup Endah, “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi

Career Plateau (Kemandegan Karir) Guru Pada SMPN 1 Denpasar,” Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol

2, (2014), h. 12 https://media.neliti.com/media/publications/5252-ID-analisis-faktor-yang-

mempengaruhi-career-plateau-kemandegan-karir-guru-pada-smpn.pdf.

46

Musriadi, Profesi Kependidikan Secara Teoritis Dan Aplikatif. Op.Cit., h. 110

28

IV/a, pembina tingkat I golongan ruang IV/b, dan pembina utama muda

golongan ruang IV/c. Guru utama, Pembina utama madya golongan ruang

IV/d dan Pembina utama golongan ruang IV/e.47

Adapun jabatan fungsional

guru akan dipaparkan pada table berikut:

Tabel 2. 1

Jabatan Fungsional Guru

No Jabatan Guru Pangkat dan Golongan Ruang

1 Guru Pratama Penata Muda, III/a

Penata Muda Tingkat I, III/b

2 Guru Muda Penata, III/c

Penata Tingkat I, III/d

3 Guru Madya Pembina, IV/a

Pembina Tingkat I, IV/b

Pembina Utama Muda, IV/c

4 Guru Utama Pembina Utama Madya, IV/d

Pembina Utama, IV/e

Sumber: Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 Tentang

Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

Dalam mempromosikan pegawai, harus dipunyai syarat-syarat tertentu

yang telah direncanakan dan dituangkan dalam program promosi lembaga

sekolah. Syarat-syarat promosi harus diinformasikan kepada semua

pegawai. Hal ini penting untuk memotivasi pegawai, agar pegawai berusaha

mencapai syarat-syarat promosi secara maksimal. Meskipun persyaratan

promosi untuk setiap lembaga sekolah tidak selalu sama, namun pada

umumnya meliputi hal kejujuran, disiplin, prestasi kerja, kerja sama,

kecakapan, loyalitas, kepemimpinan, komunikatif, dan pendidikan.48

47 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, “Tentang

Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya No 16” (2009), h. 9

https://jdih.menpan.go.id/data_puu/PERMENPAN2009_016.pdf.

48

Melayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Bumi Aksara, 2003). h.

111-113

29

Pada umumnya pegawai yang akan dipromosikan harus memenuhi

persyaratan pendidikan dan prestasi kerja yang baik, sehingga setelah

dipromosikan akan terjadi peningkatan kinerja, secara lebih spesifik

pegawai yang diberikan suatu kepercayaan, yaitu promosi harus memenuhi

persyaratan yang ditentukan dalam peraturan kepegawaian, antara lain:

1. Pangkat/golongan yang telah memenuhi syarat.

2. Disiplin ilmu/latar belakang pendidikan formal.

3. Mempunyai kinerja/prestasi kerja yang lebih baik.

4. Telah mengikuti diklat struktural/fungsional.

5. Memperhatikan DUK.

6. DP-3 paling tidak bernilai baik.

7. Usia.

8. Usulan kerja ke buperjakat, dan.

9. Atas persetujuan pemimpinan instansi.49

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan melalui penetapan

syarat-syarat secara tegas dan jelas maka dapat dijadikan sebagai pedoman

para guru untuk dapat melalukan promosi tanpa menimbulkan keraguan dan

meminimalkan kemungkinan timbulnya pilih kasih dalam melaksanakan

promosi. Ketika seorang guru melaksanakan promosi akan diikuti oleh tugas

dan tanggungjawab yang lebih tinggi. Untuk itu bagi guru yang mempunyai

keinginan dan berambisi untuk dapat dipromosikan harus berusaha

berprestasi lebih baik sesuai dengan penetapan syarat-syarat yang telah

dipaparkan pada penjelasan sebelumnya.

c. Kenaikan Pangkat

Sistem kenaikan pangkat guru saat ini berbeda dari tahun-tahun

sebelumnya, dimana terhitung mulai januari 2013 kenaikan guru harus

menggunakan sistem baru yaitu penilaian kinerja guru (PKG) yang

dilengkapi dengan unsur-unsur dari kegiatan pengembangan keprofesian

49 Miftah Thoha, Manajemen Kepegawaian Sipil Di Indonesia (Jakarta: Prenada Media, 2005). h.

59

30

berkelanjutan.50

Kenaikan pangkat merupakan gabungan dari angka kredit

unsur utama dan penunjang. Kegiatan yang dapat dinilai sebagai angka

kredit unsur utama meliputi: (a) Mengikuti pendidikan formal dan

memperoleh gelar/ijazah, (b) Pelatihan prajabatan dan program induksi, dan

(c) Pengembangan keprofesian berkelanjutan. Sedangkan unsur penunjang

meliputi: (1) Memperoleh gelar atau ijazah yang tidak sesuai dengan bidang

yang diampunya, (2) Melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas guru,

dan (3) Memperoleh penghargaan atau tanda jasa.51

1. Angka Kredit Unsur Utama. Adapun kegiatan yang dapat dinilai

sebagai angka kredit dalam kenaikan pangkat guru terdiri atas:

1.1 Mengikuti pendidikan formal dan memperoleh gelar/ijazah.

Angka kredit gelar/ijazah yang diperhitungkan sebagai unsur

utama tugas guru yang sesuai dengan bidang tugas akan

mendapatkan, 100 untuk Ijazah S-1/D-4, 150 untuk Ijazah S-2,

dan 200 untuk Ijazah S-3. Apabila seorang guru mempunyai gelar

atau ijazah lebih tinggi yang sesuai dengan sertifikasi pendidik

atau keahlian dan bidang tugas yang diampu, angka kredit yang

diberikan adalah sebesar selisih antara angka kredit yang pernah

diberikan berdasarkan gelar atau ijazah lama dengan angka kredit

gelar atau ijazah yang lebih tinggi tersebut. Bukti fisik yang

dijadikan dasar penilaian adalah fotokopi ijazah yang disahkan

oleh pejabat yang berwenang, yaitu Dekan atau Ketua Sekolah

Tinggi atau Direktur Politeknik pada perguruan tinggi yang

bersangkutan.

1.2 Mengikuti pelatihan prajabatan dan program induksi. Sertifikat

pelatihan prajabatan dan program induksi diberi angka kredit 3.

Bukti fisik keikutsertaan pelatihan prajabatan yang dijadikan

dasar penilaian adalah fotokopi surat tanda tamat pendidikan dan

50 Anik Yuliani, Kunci Sukses Kenaikan Pangkat Guru Dan Pengawas Sekolah/Madrasah

(Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019). h. 2

51

Musriadi, Profesi Kependidikan Secara Teoritis Dan Aplikatif. Op.Cit., h. 115-117

31

pelatihan (STTPP) prajabatan yang disahkan oleh kepala sekolah

atau madrasah yang bersangkutan.

1.3 Pengembangan keprofesian berkelanjutan. Pengembangan

keprofesian berkelanjutan adalah pengembangan kompetensi guru

yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, dan

berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalnya. Guru Pertama

dengan pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan

Guru Utama dengan pangkat Pembina Utama golongan ruang

IV/e wajib melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian

berkelanjutan meliputi pengembangan diri, publikasi ilmiah dan,

pengembangan karya inovatif. Pengembangan keprofesian

berkelanjutan dapat dilakukan dengan cara pengembangan diri

(diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru), publikasi ilmiah

(hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan

formal, buku teks pelajaran, buku pengayaan dan pedoman guru),

karya inovatif (menemukan teknologi tepat guna, menemukan

atau menciptakan karya seni, membuat atau memodifikasi alat

pelajaran, dan mengikuti pengembangan penyusunan standar

ataupun pedoman soal). Persyaratan atau angka kredit minimal

bagi guru yang melakukan kenaikan jabatan/pangkat dari

subunsur pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk masing-

masing pangkat/golongan.52

Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16

Tahun 2009 Pasal 17 menjelaskan sebagai berikut:

1.1.1 Guru Pratama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a

yang akan naik pangkat menjadi Guru Pratama, pangkat

Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b angka kredit

yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit

3 (Tiga) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri.

1.1.2 Guru Pratama, pangkat Penata Muda I, golongan ruang III/b

yang akan naik pangkat menjadi Guru Muda, pangkat

Penata, golongan ruang III/c angka kredit yang

52 Musriadi. Ibid., h. 110-112

32

dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 4

(Empat) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah atau

karya inovatif, dan paling sedikit 3 (Tiga) angka kredit dari

sub unsur pengembangan diri.

1.1.3 Guru Muda, pangkat Penata, golongan ruang III/c yang

akan naik pangkat menjadi Guru Muda, pangkat Penata

Tingkat I, golongan ruang III/d angka kredit yang

dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 6

(Enam) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah atau

karya inovatif, dan paling sedikit 3 (Tiga) angka kredit dari

sub unsur pengembangan diri.

1.1.4 Guru Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d

yang akan naik pangkat menjadi Guru Madya, pangkat

Pembina, golongan ruang IV/a angka kredit yang

dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 8

(Delapan) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah atau

karya inovatif, dan paling sedikit 4 (Empat) angka kredit

dari sub unsur pengembangan diri.

1.1.5 Guru Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a yang

akan naik pangkat menjadi Guru Madya, pangkat Pembina

Tingkat I, golongan ruang IV/b angka kredir yang

dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 12

(Dua Belas) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah

atau karya inovatif, paling sedikit 4 (Empat) angka kredit

dari sub unsur pengembangan diri.

1.1.6 Guru Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang

IV/b yang akan naik pangkat menjadi Guru Madya, pangkat

Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c angka kredit

yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit

12 (Dua Belas) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah

atau karya inovatif, dan paling sedikit 4 (Empat) angka

kredit dari sub unsur pengembangan diri.

1.1.7 Guru Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan

ruang IV/c yang akan naik pangkat menjadi Guru Madya,

pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d

angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat,

paling sedkit 14 (Empat Belas) angka kredit dari sub unsur

publikasi ilmiah atau karya inovatif, dan paling sedikit 5

(Lima) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri.

1.1.8 Guru Madya, pangkat Pembina Utama Madya, golongan

ruang IV/d yang akan naik pangkat menjadi Guru Madya,

pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/e

angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat,

paling sedikit 20 (Dua Puluh) angka kredit dari sub unsur

33

publikasi ilmiah atau karya inovatif, dan paling sedikit 5

(Lima) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri.53

2. Angka kredit unsur penunjang. Unsur penunjang tugas guru adalah

suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru untuk mendukung

kelancaran pelaksanaan tugas utamanya sebagai pendidik. Adapun

unsur penunjang tugas guru meliputi:

2.1 Memperoleh gelar atau ijazah yang tidak sesuai dengan bidang

yang diampunya. Guru yang memperoleh gelar atau ijazah,

namun tidak sesuai dengan bidang yang diampunya. Akan

diberikan angka kredit sebagai unsur penunjang dengan angka

kredit: (a) Ijazah S-1 diberikan angka kredit 5, (b) Ijazah S-2

diberikan angka kredit 10, dan (c) Ijazah S-3 diberikan angka

kred.

2.2 Melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas guru, seperti: (a)

Membimbing siswa dalam praktik kerja nyata atau praktik

industri atau ekstrakulikuler, (b) Sebagai pengawas ujian,

penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat

nasional, (c) Menjadi pengurus atau anggota organisasi profesi,

(d) Menjadi tim penilai angka kredit, dan (e) Menjadi tutor atau

pelatih atau instruktur ataupun pemandu.

2.3 Memperoleh penghargaan atau tanda jasa. Merupakan tanda

kehormatan yang diberikan oleh pemerintah, negara asing,

organisasi ilmiah, organisasi profesi atas prestasi yang dicapai

seorang guru dalam pengabdian kepada nusa, bangsa, dan negara

di bidang pendidikan. Adapun guru yang mendapat penghargaan

dalam lomba guru berprestasi tingkat nasional, akan diberikan

angka kredit tambahan untuk kenaikan jabatan atau pangkat.54

Pada umumnya dalam menentukan jenjang pangkat untuk suatu

jabatan didasarkan pada sifat tugas, beban tugas, dan tanggung jawab yang

53 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Op. Cit.,

h. 13-14

54

Musriadi, Profesi Kependidikan Secara Teoritis Dan Aplikatif. Op.Cit., h. 115-117

34

dipikul pada jabatan yang bersangkutan. Semakin tinggi pangkat yang dapat

diberikan kepada pejabat itu, berarti semakin kompleks sifat, semakin besar

beban tugas dan semakin berat tanggung jawab yang dibebankan.55

Dapat

diidentifikasi bahwa, kenaikan pangkat adalah salah satu penghargaan atas

prestasi kerja yang dilakukan setelah seorang guru melalui persyaratan-

persyaratan tertentu. Dengan adanya kenaikan pangkat dapat membuat guru

semangat melakukan kinerja yang lebih baik dan memiliki semangat tinggi

untuk menciptakan hal-hal inovatif. Untuk itu diharapkan setiap pimpinan

dalam lembaga pendidikan berwajiban mempertimbangan kenaikan pangkat

guru agar tetap pada waktunya.

2. Jenis Program Pengembangan Karir Guru

Dalam proses pengembangan karir guru, perlu adanya program

pendidikan dan pelatihan (DIKLAT) baik dari pihak internal organisasi

maupun pihak eksternal. Program diklat yang dilakukan oleh internal

organisasi dimulai dari analisis kebutuhan guru secara keseluruhan dalam

kinerjanya sebagai pendidik. Sedangkan program diklat yang dilakukan oleh

eksternal sekolah berasal dari Kementerian Pendidikan, guna meningkatkan

kompetensi pendidik secara luas.

Program diklat bertujuan untuk meningkatkan kepribadian, pengetahuan

dan, kemampuannya sesuai dengan tuntunan persyaratan jabatan dan

pekerjaannya sebagai pegawai negeri.56

Sedangkan dalam pengembangan karir,

menurut Darsono dan Tjatjuk Siswandoko “Diklat bertujuan untuk

meningkatkan keterampilan (bakat) dan pengetahuan sesuai dengan tugas kerja

yang akan dan sudah dilakukan oleh SDM.57

Guru sebagai tenaga pendidik dalam dunia pendidikan harus selalu

diupgread kemampuannya dalam bidang ilmu pengetahuan maupun teknologi

55 John Soeprihanto, Penilaian Kinerja Dan Pengembangan Karyawan (Yogyakarta: Fakultas

Ekonomi UGM, 2001). h. 70

56

Soedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia Refolusi Birokrasi Dan Manajemen

Pegawai Negeri Sipil (Bandung: Refika Aditama, 2013). h. 379

57

Darsono and Tjatjuk Siswandoko, Manajemen SDM Abad 21 (Sumber Daya Manusia) (Jakarta:

Nusantara Consulting, 2011). h. 50

35

agar selalu siap dalam menghadapi permasalahan yang terjadi. Selain itu juga

dapat membantu guru dalam mengembangan kompetensi serta karirnya ketika

suatu saat mendapat tanggung jawab yang lebih besar. Hal ini jika dikaitkan

dengan pengembangan karir ketika fasilitas yang diberikan kepada guru selalu

ditingkatkan guru tidak akan mengalami kesulitan ketika ingin melakukan

kenaikan jabatan.

Peran organisasi dalam pengembangan karir sumber daya manusia

(SDM) adalah menstranformasi visi, misi, tujuan dan, sasaran organisasi.

Manajer membuat program kerja DIKLAT, evaluasi, dan peningkatan karir.

Karyawan harus digembleng mentalnya agar memiliki pendirian teguh, disiplin

tinggi, loyalitas tinggi kepada organisasi, dan tanggung jawab atas karirnya.58

Dalam hal ini, pihak organisasi sekolah maupun guru, harus bekerja sama

dalam meningkatkan kualitas diri maupun organisasi. Organisasi sekolah

mempersiapkan SDM yang bermutu agar tercapai tujuan organisasi. Sedangkan

untuk guru secara bertahap meningkatkan kompetensinya menjadi lebih baik.

Pendidikan dan pelatihan dirasa sangat penting, baik untuk organisasi

sekolah maupun untuk para guru. Pendidikan terlahir seiring dengan

perkembangan masyarakat. Dalam lingkungan sosial, selalu mengalami

perubahan-perubahan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perkembangan inilah yang menuntut kita untuk beradaptasi dengan cepat

dalam setiap perubahan. Pendidikan bermanfaat untuk meningkatkan keahlian

teoritik, konseptual dan, sikap/moral manusia. Sedangkan latihan bertujuan

untuk meningkatkan keterampilan teknis, pelaksanaan pekerjaan tertentu, serta

sikap agar karyawan semakin tampil dan mampu melaksanakan tanggung

jawab sesuai dengan standar.59

Dalam penyelenggaraan program pelatihan dan pengembangan, ada dua

kepentingan yang harus sama-sama terpenuhi. Kepentingan pertama adalah

kepentingan organisasi yang tercermin pada peningkatan kemampuan

organisasi dalam mencapai tujuannya. Kedua adalah kepentingan para pegawai

58 Darsono and Siswandoko. Ibid. h. 51

59

Indo Yama Nasarudin and Hemmy Fauzan, Pengantar Bisnis Dan Manajemen (Jakarta: UIN

Press, 2006). h. 60

36

peserta pelatihan dan pengembangan yang apabila tidak terpenuhi akan

berakibat pada kurangnya motivasi dalam melaksanaka tugas yang

dipercayakan kepadanya.60

Dalam program pelatihan, terdapat tahapan-tahapan pelatihan yang

mencakup tiga hal, yaitu:

a. Penilaian kebutuhan pelatihan (Need Assesment), yang bertujuan untuk

mengumpulkan informasi sebagai penentu kebutuhan atau proram pelatihan.

b. Pengembangan program pelatihan (Development), bertujuan untuk

merancang lingkungan pelatihan dan metode-metode pelatihan yang

dibutuhkan guna mencapai tujuan pelatihan.

c. Evaluasi program pelatihan (Evaluation) yang mempunyai tujuan untuk

menguji dan menilai apakah program-program pelatihan yang telah dijalani

secara efektif mampu mencapai tujuan yang ditetapkan.61

Dapat diidentifikasi bahwa tahapan-tahapan tersebut dapat membantu

organisasi dalam mempersiapkan program pelatihan yang akan dilaksanakan.

Mulai dari analisis kebutuhan guru, menentukan program diklat yang memang

sangat dibutuhkan oleh guru guna menunjang kemampuannya. Kemudian

pengembangan program diklat, yaitu merancang lingkungan pelatihan dan

metode-metode peletihan yang dibutuhkan guna mencapai tujuan pelatihan.

Terakhir adalah evaluasi untuk menguji dan menilai apakah program-program

pelatihan yang telah dijalani secara efektif mampu mencapai tujuan yang

ditetapkan.

Sistem pembinaan Pegawai Negeri Sipil dimulai sejak diterima menjadi

Pegawai Negeri Sipil (PNS) samapai dengan pemberhentian atau pensiun, dan

dilaksanakan berdasarkan perpanduan antara sistem prestasi kerja dan sistem

karir dengan dititik beratkan pada sistem prestasi kerja.62

Secara kedinasan,

untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) mulai dari CPNS sampai diangkat menjadi

60 Sondang P Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Bumi Aksara, 2012). h. 188-

189

61

Ambar Teguh Sulistiyani Rosida, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Graha Ilmu,

2009). h. 223

62

Soedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia Refolusi Birokrasi Dan Manajemen

Pegawai Negeri Sipil. Op.Cit., 374

37

guru PNS memiliki jenis diklat yang meliputi: 1) Diklat Prajabatan; 2) Diklat

dalam Jabatan yang terbagi atas: (a) Diklat Kepemimpinan (Diklatpim); (b)

Diklat Fungsional dan; (c) Diklat Teknis.63

Program pengembangan karir guru dalam bentuk pendidikan dan

pelatihan merupakan strategi yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi

guru. Terdapat beberapa jenis pelatihan yang biasa dilakukan yaitu: pelatihan

dalam kerja (on the job training), magang (apprenticeship), pelatihan di luar

kerja (off the job training), pelatihan di sekolah dengan instruksi dan

perlengkapan yang mirip ditempat pelaksanaan pelatihan (vestibule training),

dan simulasi kerja (job simulation).64

Hal lainnya yang masih berhubungan dengan pendidikan dan pelatihan

adalah diskusi, seminar, workshop, penelitian dan penulisan buku/bahan ajar.

Program pengembangan karir itu sendiri tidak lepas dari mendesain program

yang akan dilaksanakan oleh organisasi. Mendesain program pengembangan

karir terdiri dari: (a) fase perencanaan; (b) fase pengarahan dan; (c) fase

pengembangan. Dalam fase perencanaan bertujuan untuk mengidentifikasi

kelebihan dan kekurangan pekerja dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Fase

pengarahan bertujuan membantu guru untuk mewujudkan karirnya dengan

mengatur langkah-langkah yang harus ditempuh seperti melakukan konseling

karir serta pelayanan informasi. Sedangkan fase pengembangan, guru harus

berusaha mewujudkan kreativitas dan inisiatifnya yang dapat mendukung

untuk memasuki posisi/jabatan di masa mendatang.65

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa jenis program

pengembangan karir guru dapat dilakukan dengan dua cara yaitu melalui diklat

internal dan diklat eksternal. Adapun penerapannya dapat dilakukan dengan

beberapa cara seperti pelatihan dalam kerja, pelatihan di luar kerja, pelatihan di

sekolah, magang, simulasi kerja, seminar, workshop, dan penulisan bahan ajar.

63 Soedarmayanti. Ibid. h. 380-381

64

Suparno Eko Widodo, Manajamen Pengembangan Sumber Daya Manusia (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2015). h. 87

65

Akhmad Subekhi and Mohammad Jauhar, Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia

(Jakarta: Prestasi Pustaka Jakarta, 2012). h. 169-170

38

3. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir Guru

a. Tujuan Pengembangan Karir Guru

Pengembangan karir sebagai kegiatan manajemen SDM pada

dasarnya bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan efektivitas

pelaksanaan pekerjaan, sehingga mampu memberikan konstribusi terbaik

dalam mewujudkan tujuan organisasi. Pelaksanaan pekerjaan yang semakin

baik dan meningkat berpengaruh langsung pada peluang seseorang untuk

memperoleh posisi/ jabatan yang diharapkan atau dicita-citakan.66

Selain itu

pengembangan karir guru juga bertujuan untuk menyesuaikan antara

kebutuhan dan tujuan guru dengan kesempatan yang tersedia di organisasi

saat ini dan di masa mendatang. Usaha pembentukan pengembangan karir

dirancang secara baik agar membantu guru dalam menentukan kebutuhan

karir dan menyesuaikan antara kebutuhan guru dengan tujuan organisasi.67

Dapat diidentifikasi bahwa pengembangan karir guru harus berasal

dari dalam diri guru yang bersangkutan. Untuk itu seorang guru harus dapat

mawas diri, dapat mengetahui diri sendiri, apa pendidikannya, kelebihan,

kelemahan, serta bagaimana kemampuan yang dimiliki dalam rangka

melaksanakan tugas-tugas pekerjaan di instansi. setelah diketahui siapa

indentitas sebenarnya maka dapat dikaitkan dengan kesempatan-kesempatan

yang tersedia serta digunaan untuk mempersiapkan syarat-syarat dan tata

cara dalam melakukan kenaikan pangkat.

Sedangkan menurut Sondang P Siagian terdapat beberapa tujuan

dalam pelaksanakaan pengembangan karir guru, antara lain:

1) Membantu guru dalam pengembangan karir yang pada masanya akan

menumbuhkan loyalitas karena merasa dibantu oleh organisasi.

2) Tersedianya kelompok yang memiliki keterampilan dan kemampuan

untuk dipromosikan di masa yang akan datang.

66 Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif

(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2011). h. 291

67

Sarinah Sihombing, Simon Gultom, and Sonya Sidjabat, Manajemen Sumber Daya Manusia

(Jakarta: STMT Trisakti, 2015). h. 95

39

3) Membantu para pelatih mengidentifikasi kebutuhan dalam melakukan

pelatihan dan pengembangan.

4) Perbaikan dalam prestasi kerja, peningkatan loyalitas dan penumbuhan

motivasi di kalangan pekerja.

5) Meningkatkan produktivitas kerja para guru.68

Dapat disimpulkan dengan adanya tujuan pengembangan karir guru,

maka guru harus terus menerus melakukan titik-titik kehidupan yang

beragam, terus mencoba hal baru dan tidak perlu takut akan kegagalan,

segera mungkin selagi muda, secepat mungkin selagi bisa. Titik-titik

kehidupan tidak harus berarti pekerjaan baru, tetapi juga bisa bearti

sebentuk pengetahuan baru, momen perubahan diri, teman-teman baru,

karya yang dimiliki dan diciptakan. Dan harus percaya jika suatu hari nanti,

titik-titik tersebut akan terangkai indah menjadi karir yang lebih baik untuk

para guru. Semua itu tidak luput dari sebuah perencanaan yang efektif dan

efisin, betapa baiknya perencanaan karir seorang guru tidak akan menjadi

kenyataan tanpa adanya pengembangan karir. Melalui pengembangan karir,

guru akan didorong dan dimotivasi untuk dapat melaksanakan tugas-tugas

yang diamanahkan secara efektif dan efisien. Sebab semakin efektif dan

efisien guru bekerja akan semakin besar kemungkinan sekolah mencapai

tujuan yang diharapkan.

b. Manfaat Pengembangan Karir Guru

Karir merupakan perjalanan pekerjaan seorang pegawai dalam

organisasi atau perjalanan seseorang dimulai sejak diterima sebagai pegawai

baru dan berakhir pada saat yang bersangkutan tidak bekerja dalam

organisasi.69

Seorang pekerja di mana pun mereka bekerja tidak ingin hanya

bertahan di suatu posisi atau jabatan. Sama halnya dengan seorang guru,

mereka pasti menginginkan kedudukan yang lebih tinggi. Dilihat dari posisi

68 P Sondang Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Bumi Aksara, 2000). h. 221

69

Zulkifli Rusby and Zulfadli Hamzah, “Pengaruh Pengembangan Karir Dan Organisasi

Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Kerja Guru Sekolah Kebangsaan Kebun Sireh Pulau Pinang,”

Journal Of Economic, Business and Accounting, Vol 1, (2017), h. 60

https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/COSTING/article/view/47.

40

organisasi bahwa posisi atau jabatan dalam organisasi tidak hanya diduduki

oleh orang itu-itu saja. Oleh sebab itu, maka dalam rangka pengembangan

organisasi diperlukan adanya rotasi jabatan.70

Rotasi jabatan merupakan pemindahan seseorang di bidang pekerjaan

lain. Biasanya rotasi ini tidak berdampak pada jabatan tetapi akan

berdampak pada kenaikan pangkat dan akan menambah nilai kredit poinnya

untuk jenjang selanjutnya di masa yang akan datang. Berdasarkan hal

tersebut dapat diidentifikasi bahwa kenaikan pangkat seorang pegawai

dalam suatu instansi atau organisasi akan menimbulkan besarnya tantangan

yang harus dihadapi. Seorang pegawai dapat melakukan pengembangan

karir dengan sukses jika mereka berhasil menghadapi tantangan dalam

pekerjaan, semakin besar tantangan dalam pekerjaan akan semakin besar

potensi yang harus digunakan untuk menghadapi tantangan, sehingga

seorang pegawai tersebut berhak mendapat kenaikan pangkat. Jika dalam

sebuah instansi terdapat pegawai yang tidak pernah mencoba melakukan

pengembangan karir maka pangkat yang dimiliki akan stagnan pada posisi

yang diduduki sekarang.

Pengembangan karir di sebuah instansi mempunyai beberapa manfaat

yang harus diketahui oleh para pegawai, antara lain:

1) Mendorong pegawai untuk mengembangkan diri dan kemampuannya.

2) Menambah rasa kepedulian yang tinggi terhadap organisasi seperti

mengembangkan diri sesuai kemampuan intelektual yang mereka

miliki.

3) Mencegah terjadinya keresahan di kalangan pegawai yang selama ini

kurang diperhatikan.

4) Mengurangi pegawai yang meninggalkan organisasi.

5) Mengisi lowongan yang tersedia dalam organisasi.

6) Mengoptimalkan penggunaan pengetahuan, kemampuan, dan

keterampilan pegawai yang disesuaikan dengan potensi.71

70 Kasmir, Manajemen Sumber Daya Manusia (Depok: RajaGrafindo Persada, 2017). h. 167

41

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, dengan

adanya pengembangan karir guru akan meningkatkan kemampuan teknis,

teoritis, konseptual, dan moral guru sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.

Guru harus selalu termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya. Dengan terus

menerus melakukan pengembangan dengan artian terus memperbaiki

dirinya sendiri, dari perbaikan tersebut guru akan menjadi semakin

mengenal pasionnya dengan lebih baik. Selain itu juga dapat memberikan

manfaat untuk para guru dalam rangka mencapai perubahan yang

diinginkan, agar organisasi memperoleh talenta yang berbakat, potensial,

dan memiliki keterampilan maksimal.

4. Jalur dan Tahapan Pengembangan Karir Guru

a. Jalur Pengembangan Karir Guru

Pengembangan karir sangat penting dalam suatu organisasi, sebab

karir merupakan kebutuhan yang harus terus dikembangkan dalam diri

pegawai agar termotivasi untuk meningkatkan kemampuan kinerjanya.

Pengembangan karir mencakup setiap aktivitas dan cara-cara untuk

mempersiapkan seseorang dalam menempuh jalur karir tertentu.72

Jalur karir adalah pola urutan pekerjaan yang harus dilalui pegawai

untuk mencapai suatu tujuan karir. Jalur karir selalu bersifat ideal dan

normatif. Artinya setiap pegawai mempunyai kesempatan yang sama

dengan pegawai lain untuk mencapai tujuan karir tertentu. Meskipun

kenyataanya tidak semua pegawai mempunyai karir bagus, ada pula

pegawai yang mempunyai karir buruk, meskipun prestasi kerja yang

ditunjukkan sama-sama bagus. Dalam organisasi yang mapan tentu jalur

71 Kadarisman, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (Jakarta: Rajawali, 2017). h.

351-352

72

Debora Ultrasanik and Supriyanto, “Manajemen Pengembangan Karir Tenaga Pendidik Di

Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) Surabaya,” Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 00

(2018), h. 4 https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/inspirasi-manajemen

pendidikan/article/view/25742.

42

karir pegawai selalu jelas, meskipun harus dipenuhi dengan persyaratan-

persyaratan tertentu.73

Sebagaimana terlihat pada gambar berikut:

Gambar 2. 1

Jalur Pengembangan Karir Guru

Sumber: T. Rusman dan Abd Rahman, Panduan Pengembangan Profesi

Guru dan PTK.

Persyaratan awal seorang calon guru adalah lulusan S.1 atau D4 baik

berasal dari kependidikan (keguruan) maupun non kependidikan (ilmu

73 Hartatik, Buku Praktis Mengembangkan SDM. Op.Cit., h. 147-148

Guru Madya Gol. IVa,

IVb, dan IVc

1. Diklat Profesi

Berkelanjutan

2. PTK (Penelitian

Tindakan Kelas)

3. Penulisan KTI

4. Seminar Ilmiah

5. Penilaian Kinerja

Guru Utama

Gol. IVd dan

IVe

1. Diklat Profesi

Berkelanjutan

2. Kekepala Sekolahan

3. Kepengawasan

4. Penilaian Kinerja

Guru Muda Gol. IIIc dan

IIId

1. Diklat Profesi

Berkelanjutan

2. Penulisan KTI

3. Penilaian Kinerja

PNS

100%

PRA JABATAN

DAN PROGRAM

INDUKSI

Guru Pratama Gol. IIIa dan

IIIb

Seleksi CPNS Psikotest TPU

TPA

Pendidikan Profesi

Guru TK (18-20SKS)

Guru SD (18-20SKS)

Guru SMP (36-40SKS)

Guru SMA (36-40SKS)

Guru SMK (36-40SKS)

CPNS

80%

Lulusan S1/D4

43

murni). Persyaratan lain selain ijazah adalah sertifikat pendidikan profesi

dulu dikenal dengan akta mengajar yakni telah mengikuti pendidikan profesi

yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

(LPTK) dengan bobot SKS yang berbeda untuk setiap jenjangnya. Calon

guru TK dan SD memerlukan bobot SKS sebanyak 18 sampai 20 SKS

setara dengan pendidikan formal selama satu semester di LPTK tertentu.

Sedangkan guru SMP, SMA, dan SMK memerlukan bobot 36 sampai 40

SKS setara dengan pendidikan formal selama 2 semester atau satu tahun di

LPTK. Dengan memiliki dua hal tersebut dan persyaratan administrasi

intinya, maka calon guru dapat diperkenankan untuk mengikuti seleksi

penerimaan PNS guru. bahan seleksi terdiri dari Tes Bakat Skolastik, Tes

Pengetahuan Umum, dan Tes Potensi Akademik.

Hasil tes tersebut, pada calon yang dinyatakan lulus maka mereka

akan diangkat sebagai calon pegawai negeri sipil (PNS) dan mendapatkan

penghasilan sebesar 80% dari gaji pokok. Di sekolah, guru tersebut telah

ditempatkan untuk menjalani program induksi yang dibimbing oleh guru

senior. Selang waktu satu tahun, maka guru tersebut akan diundang untuk

mengikuti pra jabatan selama 21 hari kerja yang dipusatkan pada lembaga

pendidikan dan pelatihan (diklat) propinsi masing-masing. Setelah

mengikuti pra jabatan, guru harus mengusulkan kepada badan kepegawaian

daerah untuk diterbitkan surat keputusan sebagai PNS 100% dan menduduki

posisi golongan III/a dengan jabatan fungsional guru pratama.

Jabatan Guru Pratama terdiri atas 2 golongan yaitu III/a dan III/b,

untuk menduduki jabatan berikutnya yaitu jabatan guru muda (III/c dan

III/d) terdapat beberapa hal yang harus dilakukan seperti: 1) Pendidikan

profesi guru berkelanjutan, 2) Penulisan karya ilmiah (KTI), dan 3)

penilaian prestasi kerja yang dikonversikan ke dalam angka kredit. Jabatan

berikutnya Guru Madya yaitu golongan IV/a, IV/b, dan IV/c. Beberapa

syarat yang harus dipenuhi, seperti: 1) Pendidikan Profesi Guru

Berkelanjutan, 2) Diklat kekepala sekolahan/kepengawasan, 3) Penulisan

karya tulis ilmiah (KTI), dan 4) Penilaian prestasi kerja (konversi angka

44

kredit). Selanjutnya jabatan Guru Utama yaitu golongan IV/d dan IV/e

dilalui dengan memenuhi syarat, yaitu: 1) Pendidikan profesi guru

berkelanjutan, 2) Penelitian tindakan kelas, 3) Penulisan karya tulis ilmiah

(KTI), 4) Seminar ilmiah, dan 5) Penilaian prestasi kerja (konversi angka

kredit).74

Berdasarkan pemaparan tersebut dapat diidentifikasi bahwa, terdapat

banyak manfaat yang perlu diketahui dalam meniti jalur pengembangan

karir guru, hal itu dapat mempermudah guru dalam mengetahui setiap

tingkatan kenaikan pangkat untuk mencapai puncak karir yang lebih baik.

Karir yang mapan telah menjadi keinginan setiap guru, tidak heran jika

banyak guru yang berupaya untuk mencapai puncak karir. Meskipun proses

pengembangan karir guru harus melalui jalur-jalur tersendiri seperti yang

telah dipaparkan di atas. Semua itu tidak semudah membalikkan telapak

tangan dan pasti syarat-syarat yang ditetapkan juga harus disesuaikan

dengan kapasitas dan kualitas masing-masing guru.

Karir seorang guru harus berkembang demi menjaga profesionalannya

sebagai pendidikan. Tolak ukur pengembangan karir guru dapat dilihat dari

pangkatnya yang naik secara berkala. Dalam kenaikan pangkat tersebut

harus memenuhi persyaratan angka kredit kumulatif minimal serta angka

kredit perjenjangannya untuk poin pengembangan diri dan karya tulis

ilmiah.75

Untuk itu dibutuhkan dukungan dari organisasi. Agar

mempermudah guru melalui jalur-jalur pengembangan karir dalam setiap

tingkatan maka dibutuhkan dukungan dari organisasi. Adapun dukungan

tersebut, antara lain:

1) Pendidikan karir. Banyak pegawai yang kurang menyadari tentang

manfaat pengembangan karir. Oleh karena itu, hendaknya pimpinan

meningkatkan kesadaran pegawai melalui berbagai teknik pendidikan

seperti lokarya dan seminar. Dengan kegiatan ini akan mendorong

74 T Rusman and Abd Rahman, Panduan Pengembangan Profesi Guru Dan PTK (Jakarta:

Karima, 2010). h. 11-13

75

Nano Sukmana and Nofrita, “Pengembangan Karir GuruSD,” Jurnal Pendidikan Dan

Pembelajaran, Vol 16, (2018), h. 31 http://jurnal.fkip.unla.ac.id/index.php/educare/issue/view/36.

45

pegawai untuk mengemukakan konsep-konsep yang berkaitan dengan

pengembangan karir.

2) Informasi tentang pengembangan karir. Pimpinan harus menyediakan

informasi yang diperlukan pegawai didalam melakukan pengembangan

karir seperti informasi tentang uraian kerja serta spesifiknya. Selain itu,

para pegawai harus dapat menilai dirinya sendiri serta lingkungan

sehingga dapat melaksanakan pengembangan karir secara tepat.

3) Bimbingan karir. Untuk membantu pegawai menetapkan tujuan-tujuan

karir dan menemukan jenjang karir yang sesuai, pimpinan memberikan

bimbingan penyuluhan karir. Pimpinan merupakan orang yang

mendengar berbagai kepentingan organisasi dan pegawai sehingga

dapat memberikan informasi terkait pekerjaan tertentu. Atau pimpinan

bisa membantu pegawai mengeksplorasi berbagai kepentingan mereka

dengan memberikan tes kecakapan, keterampilan, psikologi atau tes-tes

lainnya. Sejumlah tes lain tersedia untuk mengukur bermacam-macam

kemampuan dan minat individu pada tipe-tipe pekerjaan spesifik. Agar

benar-benar berhasil pimpinan harus meminta para pegawai untuk

menilai diri mereka dan juga lingkungannya. Dengan cara

menyesuaiakan minat dan kemampuannya dengan karir yang tersedia.76

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dikatakan pada prinsipnya

pengembangan karir merupakan kewajiban bagi setiap pegawai maka tidak

dapat dipungkiri bahwa dalam melalui setiap jalur pengembangan karir

membutuhkan dukungan dari organisasi, sehingga mempermudah pegawai

dalam mendapatkan informasi dan bimbingan dari pimpinan untuk

mencapai puncak karir yang diinginkan.

b. Tahapan Pengembangan Karir Guru

Tahapan pengembangan karir dalam organisasi merupakan suatu

tahapan waktu dan usia seseorang sejak memasuki organisasi hingga usia

76 Rivai Veithzal, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktik

(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005). h. 286-289

46

pensiun.77

Dapat diidentifikasi bahwa dalam konteks oraganisasi sekolah

tahapan pengembangan karir guru adalah sebuah tingkatan yang

menunjukkan adanya perubahan usia dan waktu seorang guru dalam

menjalankan tugasnya. Perihal tersebut dimulai ketika guru memasuki

lembaga sekolah dan diakhiri dengan masa pensiun.

Robert L. Mathis dan John H. Jackson berpendapat terdapat empat

tahapan dalam melakukan perjalanan karir, yaitu sebagai berikut:

1) Karir awal pada usia 20 tahun. Hal yang dibutuhkan dalam tahapan ini

adalah mengenali minat dan mengeksplorasi beberapa pekerjaan.

2) Karir menengah yang terjadi pada usia 30-40 tahun. Pada tahapan ini

seorang pegawai akan mendahulukan karir, gaya hidup mungkin

membatasi opsi-opsi, pertumbuhan, dan konstribusi.

3) Karir akhir ketika sudah berusia 50 tahun. Dimana seorang pegawai

akan memperbarui keterampilan, menetap dalam pekerjaan, memimpin,

dan setiap opini-opini dihargai oleh pegawai di bawahnya.

4) Akhir karir yang terjadi ketika pegawai sudah mencapai usia 60-70

tahun. Dimana seorang pegawai akan merencanakan pensin, memeriksa

minat-minat yang tidak berhubungan dengan kerja.

Dalam menjalankan tahapan karir awal, karir menengah, karir akhir, dan

akhir karir tidaklah mudah. Tentu terdapat sebuah kekawatiran yang terjadi

dalam melalui tahapan karir. Dalam peristiwa tersebut yang pasti seorang

pegawai akan selalu bijak dalam melalui perjalanan karir.78

Adapun rincian

tahapan karir tersebut akan dipaparkan pada tabel, di bawah ini:

77 Suparno Eko Widodo, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Jaya Media, 2014). h. 111

78

Robert L Mathis and John H Jackson, Human Resource Management (Manajemen Sumber

Daya Manusia) (Jakarta: Salemba Empat, 2006). h. 346

47

Tabel 2. 2

Periode Karir

Tingkatan

Karir

Karir Awal Karir Menengah Karir Akhir Akhir Karir

Kelompok

Usia

20 tahun 30-40 tahun 50 tahun 60-70 tahun

Kebutuhan Mengenali

minat,

mengekplorasi

beberapa

pekerjaan

Mendahulukan

karir, gaya

hidup mungkin

membatasi opsi-

opsi

pertumbuhan

dan konstribusi

Memperbarui

keterampilan,

menetap,

pemimpin,

opini-opini

dihargai

Merencanakan

pensiun,

memeriksa

minat-minat

yang tidak

berhubungan

dengan kerja

Kekawatiran Penghargaan

eksternal,

mendapatkan

lebih banyak

kapabilitas

Nilai-nilai,

konstribusi,

integrasi,

kesejahteraan

Bimbingan

pelepasan,

kelanjutan

organisasi

Pensiun,

pekerjaan paruh

waktu

Sumber: Robert L. Mathis dan John H. Jackson, Human Resource

Management (Manajemen Sumber Daya Manusia).

Sedangkan Huberman dikutip oleh Manuela Kella-Schneide, dkk

berpendapat, terdapat empat tahapan utama dalam karir seorang guru, antara

lain:

(a) Mahasiswa keguruan yang memulai karir sebagai pemula, mendapatkan

pengalaman pertama selama pendidikan guru.

(b) Guru pemula yang telah menyelesaikan pendidikan guru awal dan

memulai karir mereka sebagai guru yang baru memenuhi syarat (tahap

3 tahun pertama) sebagai guru yang bertanggung jawab penuh.

(c) Guru berpengalaman (sekitar 30 tahun mengajar).

(d) Guru yang mengakhiri karir (siap pensiun).

Mahasiswa keguruan berbeda dari guru pemula dan berpengalaman,

tidak hanya pada pengetahuan profesional tetapi juga pemahaman mereka

dalam situasi tertentu. Ketika guru mengikuti pelatihan dibekali dengan ide

dan aktivitas untuk menguasai tahap induksi awal mereka. Sistem materi

kursus pelatihan Pra-Jabatan dan pengalaman mengajar baru membantu

mengisi kesenjangan antara teori dan praktik. Dengan menerapkan

pengalaman baru berdasarkan teori yang diperoleh selama pelatihan Pra-

48

Jabatan, mahasiswa keguruan memahami kompleksitas tugas yang terlibat.

Sistem mentoring selama Pra-Jabatan mendukung mahasiswa keguruan

dalam menangani persyaratan pengalaman pertama sebagai guru.

Pengetahuan yang diperoleh dalam kursus dan praktik di sekolah saling

memperkuat untuk penyesuaian awal karir. Seiring dengan peningkatan

pengetahuan dan kompetensi selama pengajaran Pra-Jabatan, para guru akan

mendapatkan kompetensi yang positif ditahun terakhir untuk persiapan

menjadi guru bertanggung jawab.

Guru pemula setelah memasuki karir sebagai guru baru yang

memenuhi syarat dan bertanggung jawab penuh, segera mengalami

kompleksitas tugas yang ada. Guru menghadapi tantangan sehari-hari

terhadap kompetensi yang mereka peroleh selama pendidikan guru.

Kompleksitas yang meningkat dari persyaratan menempatakan guru pemula

dalam situasi dimana mereka diwajibkan untuk menyesuaikan pengetahuan

dan tujuan dengan situasi yang ada. Oleh karena itu tidak mengherankan

jika dibandingkan dengan mahasiswa calon guru, rasa kompetensi guru akan

menurun drastis, maka pada tahap awal karir ini guru membutuhkan

dukungan yang sesuai untuk menghindari setiap efek negatif dari tantangan

yang dihadapi.

Guru berpengalaman, dimana pengalaman mengajar tumbuh,

pengetahuan tentang mengajar menjadi adaptif dengan berbagai tuntutan.

Dalam praktiknya guru menghadapi secara fleksibel berbagai tuntutan

tersebut. Namun kompetensi guru tidak tumbuh secara subtansial bahkan

setelah pengalaman bertahun-tahun. Kompetensi guru berkembang secara

berbeda diberbagai bidang pengajaran atau tergantung pada harapan serta

tujuan mereka sendiri. Pemahaman yang jelas tentang persepsi kompetensi

dan tantangan guru pada tahapan karir ini akan memberikan arahan untuk

menjaga profesionalisme dan kesejahteraan guru.79

79 Manuela Keller Schneider, Hua Flora Zhong, and Alexander Seeshing Yeung, “Competence

and Challenge in Professional Development:Teacher Perceptions at Different Stages of Career,”

Journal of Education for Teaching, Vol 21, (2020), h. 4-5

https://doi.org/10.1080/02607476.2019.1708626.

49

Dapat diidentifikasi bahwa dalam melakukan pengembangan karir

guru terdapat empat tahapan yang harus dilalui, yaitu: guru siswa, guru

pemula, guru berpengalaman, dan guru yang mengakhiri karir (siap

pensiun). Keempat tahapan tersebut merupakan fase-fase yang harus dilalui

setiap guru untuk meniti karir ke arah yang lebih baik. Berbagai tantangan

dan permasalahan harus diselesaikan dalam setiap tahapan. Demikian,

tidaklah mudah bagi guru untuk dapat meraih karir yang diimpikan.

Tahapan karir menggambarkan peningkatan terus-menerus dalam

berbagai keterampilan dan kemampuan. Guru berkembang sesuai dengan

kemampuan, kualitas, keinginan, dan pengaruh terhadap lingkungannya.

Oleh karena itu tidak semua guru mencapai taraf yang tinggi.80

Dapat

diartikan bahwa guru dalam menjalankan pekerjaan memiliki kemampuan

dan kualitas berbeda-beda. Sehingga jabatan dan puncak karir yang dapat

disandang oleh para guru akan berbeda pula.

Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa,

pengembangan karir guru harus dimulai dari dalam diri guru itu sendiri.

Sekolah atau institusi tempat kerja hanya berkewajiban memfasilitasi

pengembangan karir bagi setiap guru yang ingin melakukannya. Dalam

melakukan pengembangan karir guru di lembaga sekolah atau institusi

terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui mulai dari karir awal, karir

menengah, karir akhir, dan akhir karir. Meskipun dalam menjalankan

tahapan-tahapan tersebut terdapat sebuah rintangan yang harus dilalui dan

terkadang membuat para guru stagnan pada tahapan tertentu. Untuk itu

seorang guru harus memaksimalkan keterampilan dan keahlian yang

dimiliki demi terwujudnya karir yang dicita-citakan.

80 Merav Asaf et al., “From Superteacher to a Super Teacher: The Career Development of

Teacher Educators,” Forum: Qualitative Social Research, Vol 9, (2008), h. 5

https://doi.org/10.17169/fqs-9.3.1017.

50

C. Kerangka Berpikir

Pengembangan karir guru merupakan suatu urutan posisi atau jabatan yang

diduduki oleh seorang guru selama menjalankan pekerjaan di lembaga sekolah.

Pada dasarnya pengembangan karir sangat diperlukan demi tercapainya

peningkatan penghasilan dan kesejahteraan yang diterima. Tentu untuk dapat

mencapainya tidaklah mudah. Membutuhkan beberapa persyaratan tertentu yang

telah ditetapkan oleh lembaga pendidikan.

Hal ini yang menjadikan beberapa guru merasa kesulitan untuk melakukan

kenaikan pangkat atau golongan karena disebabkan oleh banyaknya persyaratan

yang harus dipenuhi. Terjadinya perbedaan kebijakan yang ditetapkan. Kurang

optimalnya pemberian materi-materi saat pelatihan. Beberapa guru senior tidak

mampu memenuhi persyaratan kenaikan pangkat atau golongan. Rendahnya

motivasi guru untuk melakukan kenaikan pangkat atau golongan. Rendahnya

kesadaran sekolah akan pentingnya pengembangan karir guru.

Persoalan serta hambatan yang dihadapi oleh guru jika ingin mencapai

kenaikan pangkat atau golongan terdapat rumitnya persyaratan yang harus

dipenuhi terlebih dahulu. Untuk itu kepala sekolah sebagai pimpinan di lembaga

sekolah harus memiliki cara-cara yang tepat untuk dapat melaksanakan

pengembangan karir guru, seperti penugasan, promosi, dan kenaikan pangkat.

Adapun hasil dari pengembangan karir guru dapat diwujudkan dalam bentuk

kenaikan pangkat atau golongan yang lebih baik daripada sebelumnya, sehingga

membuat para guru merasa nyaman dalam melaksanakan pekerjaan.

51

Gambar 2. 2

Kerangka Berpikir

Kondisi Nyata

1. Banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi agar

mendapatkan kenaikan pangkat atau golongan.

2. Terjadinya perbedaan kebijakan yang ditetapkan

untuk melakukan kenaikan pangkat atau

golongan.

3. Kurang optimalnya pemberian materi-materi

kepada guru saat pelatihan.

4. Guru yang sudah senior tidak mampu memenuhi

persyaratan kenaikan pangkat atau golongan.

5. Rendahnya motivasi guru untuk melakukan

kenaikan pangkat atau golongan.

6. Rendahnya kesadaran sekolah akan pentingnya

pengembangan karir guru.

Masalah

Rumitnya persyaratan yang harus dipenuhi untuk

mendapatkan kenaikan pangkat atau golongan.

Strategi Kepala Sekolah

Dalam rangka pengembangan karir guru kepala

sekolah dapat menerapkan beberapa strategi yang

tepat, yaitu : Penugasan, Promosi, dan Kenaikan

Pangkat

Hasil

Pengembangan karir dapat meningkatkan kenaikan

pangkat atau golonganguru yang lebih baik

daripada sebelumnya.

Input

proses

Output

t

Feed

back

52

D. Penelitian Relevan

Penelitian terdahulu yang digunakan penulis sebagai acuan dalam

melakukan penelitian dan referensi penulis dalam melakukan penyusunan dan

penelitian skripsi adalah:

1. Fenti Yunita 2017, dengan judul skripsi “Hubungan pengembangan karir

dengan kinerja guru di SMA 1 Kandis kecamatan Kandis kabupaten Ogan Ilir”.

Metode yang digunakan peneliti merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan

populasi respon sebanayak 30 guru. Penelitian menunjukan bahwa

Pengembangan karir dilakukan melalui prestasi kerja, pengalaman kerja,

pendidikan, dan pelatihan.81

2. ST. Fahrini Amnur 2016, dengan judul skripsi, “Hubungan manajemen

personalia sekolah dengan pengembangan karir guru di SMK YPKK Limbung

kabupaten Gowa”. Metode yang digunakan peneliti merupakan jenis penelitian

kuantitatif dengan melakukan dokumentasi dan angket. Hasil penelitian

tersebut menunjukkan bahwa pengembangan karir guru dilakukan melalui dua

cara yaitu secara struktural dan fungsional. Karir struktural berawal dari guru

biasa menjadi guru instruktur dan dari guru biasa menjadi wali kelas.

Sedangkan karir fungsional dilakukan dengan cara guru yang sudah mendapat

pelatihan TOT kurikulum ataupun TOT instruktural pelatihan harus

memberikan pelatihan kepada guru yang tidak ikut pelatihan.82

3. Citra Septiani 2015, dengan judul Skripsi, “Implementasi Pengembangan

Karier Guru di SMK Negeri 13 Jakarta”. Metode yang digunakan peneliti ialah

metode kualitatif dengan deskriptif, adapun teknik pengumpulan data

dilakukan dengan cara wawancara dan analisis dokumen. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa implementasi pengembangan karir guru dilakukan dalam

bentuk pengembangan karir, kenaikan pangkat, dan promosi.83

81 Fenti Yunita, dengan judul skripsi, “Hubungan pengembangan karir dengan kinerja guru di

SMA 1 Kandis kecamatan Kandis kabupaten Ogan Ilir”, (Universitas Islam Negeri Raden Fatah

Palembang, 2017).

82

ST. Fahrini Amnur, dengan judul skripsi, “Hubungan manajemen personalia sekolah dengan

pengembangan karir guru di SMK YPKK Limbung kabupaten Gowa”, (Universitas Islam Negeri

Alauddin Makassar, 2016).

83

Citra Septiani, dengan judul Skripsi, “Implementasi Pengembangan Karier Guru di SMK

Negeri 13 Jakarta”, (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulloh Jakarta, 2015).

53

4. Nurindah Permatasari Indrawati 2009, dengan judul skripsi, “Pelaksanaan

Promosi Guru Dalam Upaya Pengembangan Karir Di SD Islam Al Ikhlas,

Cipete, Jakarta Selatan”. Pengembangan karir dilakukan dalam bentuk

penyelenggaraan dan pembiayaan berbagai pelatihan dan studi banding dengan

tujuan meningkatkan keterampilan, wawasan, dan kepemimpinan. Adapun

hasil penelitian menunjukkan bahwa pimpinan mengadakan bimbingan karir

dengan cara terjun langsung dalam melakukan pengarahan dan pembinaan

pada setiap kandidat yang melakukan pengembangan karir guru.84

5. Herman. P 2018, dengan judul tesis, “Manajemen kepala sekolah dalam

pengembangan karir guru di SMP Negeri 2 Kateman Kabupaten Indragiri Hilir

Provinsi Riau”. Metode yang digunakan peneliti ialah metode kualitatif dengan

deskriptif, adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi

dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya manajemen

kepala sekolah dalam pengembangan karir guru dilaksanakan dengan cara

pemberian pelatihan kepada guru dan menyediakan fasilitas sekolah sehingga

dapat digunakan secara bergantian. Pelatihan yang diterima guru masih sebatas

kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan.85

84 Nurindah Permatasari Indrawati, dengan judul skripsi, “Pelaksanaan Promosi Guru Dalam

Upaya Pengembangan Karir Di SD Islam Al Ikhlas, Cipete, Jakarta Selatan”, (Universitas Negeri

Jakarta, 2009).

85

Herman. P, dengan judul tesis, “Manajemen kepala sekolah dalam pengembangan karir guru di

SMP Negeri 2 Kateman Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau”, (Universitas Islam Negeri Sultan

Thaha Saifuddin Jambi, 2018).

54

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian mengenai strategi kepala sekolah dalam pengembangan karir

guru ini dilaksanakan di SMA Negeri 113 Jakarta yang beralamat di Jl. Al.

Baidho 1, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Kota Jakarta

Timur, Provinsi D.K.I Jakarta.

2. Waktu Penelitian

Proses penelitian skripsi ini dimulai dari observasi studi pendahuluan,

pengajuan surat izin penelitian, melakukan bimbingan skripsi dengan dosen

pembimbing, pembuatan instrument penelitian, wawancara dan pengambilan

data lapangan, analisis dan pengolahan data, penyusunan laporan hasil

penelitian, dan terakhir Munaqosah.

Adapun rentang waktu yang dibutuhkan peneliti mulai dari bulan

Desember 2021 - Juni 2022.

Tabel 3. 1

Waktu Penelitian

No Pelaksanaan Kegiatan Bulan

Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

1 Observasi Studi Pendahuluan dan

Pengajuan Surat Izin Penelitian

2 Bimbingan Skripsi

3 Pembuatan Instrumen Penelitian

4 Wawancara dan Pengambilan

Data Lapangan

5 Analisis dan Pengolahan Data

6 Penyusunan Laporan Hasil

Penelitian

7 Munaqosah

55

B. Metode Penelitian

Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif.

Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang secara primer menggunakan

paradigma pengetahuan berdasarkan pandangan konstruktivist. Pendekatan ini

akan disajikan dalam bentuk naratif.86

Untuk itu peneliti akan mengumpulkan data

penting secara terbuka terutama yang berkaitan dengan tema penelitian. Alasan

penggunaan pendekatan ini dikarenakan penulis ingin mengungkap dan

memahami bagaimana terkait strategi kepala sekolah dalam pengembangan karir

guru yang terjadi.

Sedangkan metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

metode deskripsi. Dalam metode ini peneliti ingin mencoba untuk memberikan

gambaran secara sistematis tentang fenomena, permasalahan dan situasi yang

sedang terjadi.

C. Sumber Data

Sumber data merupakan orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-

pertanyaan dan menerima perlakukan dari (treatment) peneliti.87

Dalam hal ini

responden merupakan seseorang yang tidak hanya merespon pertanyaan yang

telah diajukan oleh peneliti tetapi sebagai pemilik informasi. Adapun responden

yang akan dijadikan narasumber untuk memberikan informasi mengenai data-data

yang ingin diteliti penulis, yaitu:

1. Kepala Sekolah.

2. Wakil Kepala Sekolah.

3. Kepala Tata Usaha.

4. Guru yang menduduki golongan III dan sudah mengajar 5 tahun.

5. Guru yang menduduki golongan IV dan sudah mengajar 5 tahun.

86 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan (Kuantitatif & Kualitatif) (Depok: RajaGrafindo

Persada, 2017). h. 28

87

Asep Kurniawan, Metodologi Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2018). h.

221

56

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Metode observasi yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

observasi langsung. Observasi merupakan tindakan yang dilakukan secara

terjun langsung ke tempat objek penelitian dengan tujuan memperoleh

gambaran secara nyata mengenai strategi kepala sekolah dan pengembangan

karir guru yang terjadi di sekolah.

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan

lisan baik secara tatap muka ataupun menilai saluran media tertentu. Dengan

melakukan wawancara peneliti dapat langsung mengecek kebenaran data atau

informasi yang telah diperoleh selain itu peneliti juga bisa mendapatkan data

lebih luas.

Menurut Wiriatmadja dikutip oleh Anda Juanda berpendapat wawancara

dalam suatu penelitian dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a. Wawancara terstruktur adalah suatu wawancara dimana peneliti telah

menyiapkan bahan wawancara terlebih dahulu sebelum memulai

wawancara.

b. Wawancara semiterstruktur adalah bentuk wawancara yang sudah

dipersiapkan terlebih dahulu akan tetapi memberikan keleluasaan untuk

menerangkan lebih panjang mungkin tidak langsung terfokus kepada

pertanyaan atau bahasan dan bahkan bisa mengajukan topik bahasan

sendiri selama wawancara berlangsung.

c. Wawancara tak terstruktur adalah wawancara yang bebas, dimana peneliti

tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara

hanya digunakan berupa garis-garis besar permasalahan yang akan

dipertanyakan.88

Adapun teknik wawancara yang digunakan peneliti dalam melakukan

penelitian ini yaitu menggunakan wawancara terstruktur. Dalam hal ini

sebelum melakukan wawancara peneliti menyiapkan bahan yang digunakan

untuk melakukan wawancara dengan tujuan mendapatkan informasi yang jelas

terkait pokok permasalahan yang diteliti. Responden yang dijadikan

88 Anda Juanda, Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Reseach) (Yogyakarta:

Deepublish, 2016). h. 179-181

57

narasumber dalam melakukan wawancara, meliputi kepala sekolah, wakil

kepala sekolah, kepala tata usaha, dan guru.

3. Studi Dokumen

Dokumen adalah sumber data yang sifatnya benda mati dan berhubungan

dengan persoalan penelitian. Dokumen dapat berupa rekaman, baik tertulis,

tercetak (hard file), maupun yang bersifat (soft file) seperti surat-surat,

database, arsip, foto, bahan statistik, gambar, benda-benda peninggalan yang

berhubungan dengan suatu fenomena. Membahas masalah dokumen, maka

identik dengan data yang sifatnya kertas.89

Untuk itu dalam penelitian ini

peneliti melakukan studi dokumen dengan cara mengumpulkan data secara

tertulis yang berupa dokumen-dokumen milik sekolah. Adapun dokumen yang

akan dijadikan data tertulis, antara lain:

a. Sejarah berdirinya SMA Negeri 113 Jakarta

b. Visi dan Misi SMA Negeri 113 Jakarta

c. Struktur organisasi SMA Negeri 113 Jakarta

d. Daftar nama-nama peserta didik SMA Negeri 113 Jakarta

e. Sarana dan prasarana SMA Negeri 113 Jakarta

f. Daftar biodata Guru SMA Negeri 113 Jakarta

g. Surat pendukung lainnya (Surat Undangan Pelatihan, Surat Tugas

Pelatihan, Seminar, Sertikasi, dan Penugasan Menjadi Anggota Pengawas)

E. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan sebuah upaya yang dilakukan oleh seorang peneliti

untuk merangkum secara akurat data yang telah dikumpulkan dalam bentuk yang

dapat dipercayakan dan benar.90

Penelitian kualitatif bersifat induktif dan

berkesinambungan yang tujuan akhirnya adalah menghasilkan konsep-konsep,

pengertian-pengertian dan rekonstruksi suatu teori baru91

. Adapun proses analisis

data tersebut dilakukan melalui tahapan:

89 Kurniawan, Metodologi Penelitian Pendidikan. Op.Cit., h. 230

90

Juanda, Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Reseach). Op.Cit., h. 193

91

Kurniawan, Metodologi Penelitian Pendidikan. Op.Cit., h. 241

58

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti memilih hal-hal pokok, mencari pola dan temanya

dan memfokuskan pada sesuatu hal yang penting atau dapatkan dikatakan

merangkum. Dengan adanya kegiatan reduksi ini maka peneliti akan

menyeleksi terlebih dahulu data yang diperoleh agar data-data yang disajikan

dapat berfokus pada penelitian dan permasalahan yang sedang diteliti.

2. Penyajian Data

Setelah melakukan reduksi data, langkah selanjutnya peneliti akan

menyajikan data-data yang telah diperoleh. Karena peneliti menggunakan

pendekatan kualitatif maka penyajian data dilakukan dalam bentuk teks naratif

yang menceritakan seluruh temuan penelitian yang telah didapatkan di

lapangan.

3. Penarikan Kesimpulan

Setelah data yang terkumpul direduksi dan disajikan maka langkah

terakhir dalam menyajikan data adalah menarik kesimpulan. Kesimpulan

merupakan penjelasan dari hasil yang telah diperoleh. Dapat dikatakan

kesimpulan akan semakin jelas jika data yang diperoleh semakin banyak dan

mendukung penelitian. Adapun kesimpulan dalam penelitian kualitatif ini

diharapkan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Ataupun temuan

baru yang berupa deskripsi atau suatu objek yang sebelumnya masih belum

terbukti kebenarannya setelah diteliti akan menjadi jelas.

59

F. Kisi-kisi Instrumen

1. Kisi-Kisi Studi Dokumen

Tabel 3. 2

Kisi-kisi Studi Dokumen

No Dokumentasi

1 Sejarah Berdirinya SMA Negeri 113 Jakarta

2 Visi dan Misi SMA Negeri 113 Jakarta

3 Struktur Organisasi SMA Negeri 113 Jakarta

4 Daftar Nama-nama Peserta Didik SMA Negeri 113 Jakarta

5 Sarana dan Prasarana SMA Negeri 113 Jakarta

6 Daftar Biodata Guru SMA Negeri 113 Jakarta

7

Surat Pendukung lainnya (Surat Undangan Pelatihan, Surat Tugas

Pelatihan, Seminar, Sertikasi, dan Penugasan Menjadi Anggota

Pengawas)

60

2. Kisi-kisi Wawancara Strategi Kepala Sekolah dalam Pengembangan Karir

Guru Di SMA Negeri 113 Jakarta

Tabel 3. 3

Kisi-kisi Instrumen Wawancara

Dimensi Sub Dimensi Sumber Data

1. Pengembangan

Karir Guru

1.1 Pengembangan Karir Guru Kepala Sekolah, Wakil Kepala

Sekolah, Guru, dan Tata Usaha

1.2 Faktor Pengembangan Karir Kepala Sekolah, Wakil Kepala

Sekolah, Guru, dan Tata Usaha

1.3 Penugasan Kepala Sekolah, Wakil Kepala

Sekolah, Guru, dan Tata Usaha

1.3 Promosi Kepala Sekolah, Wakil Kepala

Sekolah, Guru, dan Tata Usaha

1.4 Kenaikan Pangkat Kepala Sekolah, Wakil Kepala

Sekolah, Guru, dan Tata Usaha

2. Jenis Program

Pengembangan

Karir Guru

2.1 Diklat Internal Kepala Sekolah, Wakil Kepala

Sekolah, Guru, dan Tata Usaha

2.2 Diklat Eksternal Kepala Sekolah, Wakil Kepala

Sekolah, Guru, dan Tata Usaha

3. Tujuan dan

Manfaat

Pengembangan

Karir Guru

3.1 Tujuan Pengembangan Karir

Guru

Kepala Sekolah, Wakil Kepala

Sekolah, Guru, dan Tata Usaha

3.2 Manfaat Pengembangan

Karir Guru

Kepala Sekolah, Wakil Kepala

Sekolah, Guru, dan Tata Usaha

4. Jalur dan

Tahapan

Pengembangan

Karir Guru

4.1 Jalur Pengembangan Karir

Guru

Kepala Sekolah, Wakil Kepala

Sekolah, Guru, dan Tata Usaha

4.2 Syarat-syarat dalam

Pengembangan Karir Guru

Kepala Sekolah, Wakil Kepala

Sekolah, Guru, dan Tata Usaha

4.3 Tingkatan Jabatan dalam

Pengembangan Karir Guru

Kepala Sekolah, Wakil Kepala

Sekolah, Guru, dan Tata Usaha

4.4 Dukungan Organisasi dalam

Pengembangan Karir Guru

Kepala Sekolah, Wakil Kepala

Sekolah, Guru, dan Tata Usaha

4.5 Tahapan Dalam

Pengembangan Karir Guru

Kepala Sekolah, Wakil Kepala

Sekolah, Guru, dan Tata Usaha

61

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Profile SMA Negeri 113 Jakarta

SMA Negeri Jakarta merupakan salah satu sekolah menengah atas yang

berstatus negeri dan terakreditasi A. Alamat SMA Negeri 113 Jakarta di Jl. Al.

Baidho 1, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Kota Jakarta

Timur, Provinsi D.K.I Jakarta. Sekolah ini berstatus Negeri yang terakreditasi

A. Masa pendidikan sekolah di SMA Negeri 113 Jakarta sama dengan SMA

pada umumnya yang ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari

kelas X sampai kelas XII. Adapun profile SMA Negeri 113 Jakarta akan

dipaparkan di bawah ini:

Tabel 4. 1

Profile SMA Negeri 113 Jakarta

No Identitatas Sekolah

1 Nama Sekolah SMA Negeri 113 Jakarta

2 NPSN 20103286

3 NSS 301016484190

4 Alamat Di Jl. Al. Baidho 1, Kelurahan Lubang

Buaya

Kecamatan Cipayung

Kota Jakarta Timur

Provinsi D.K.I Jakarta

Negara Indonesia

No. Telp/ Fax 021-8408034 / 021-87792729

5 Akreditasi A

6 Tahun Didirikan/ Beroperasi 1990

7 Kepemilikan Tanah/ Bangunan Pemerintah Pusat

8 Luas Tanah 12 037 m²

9 Luas Bangunan 3780 m²

10 Jumlah Ruang Belajar 29 Lokal Kelas

Sumber: Diolah dari Dokumentasi Profile SMA Negeri 113 Jakarta dalam

Bentuk Softfile 2021/2011

62

2. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 113 Jakarta

SMA Negeri 113 Jakarta didirikan pada tahun 1990, tepatnya pada

tanggal 05 September 1990. Berdirinya sekolah tersebut dilatar belakangi oleh

dibubarkannya SPG 7 (Sekolah Pendidikan Guru). Pertama kali didirikan

diberi nama SMU Baru Lubang Buaya yang mana sekolah tersebut masih

menginduk pada SMA Negeri 48 Jakarta dan hanya memiliki 1 ruang kelas.

Pada saat dioperasionalkan SMA Negeri 113 Jakarta di bawah pimpinan

Kepala Sekolah yang bernama Dra. Hj.Rt. Yul Chadidjah, beliau menjabat

sebagai kepala sekolah selama 3 tahun (1990-1993). Dalam menjalankan tugas

sebagai kepala sekolah dibantu oleh tim manajemen yang pernah mengajar di

SPG 7, yaitu Dra. Yati Rosdayati (Bagian Kurikulum), Drs. Sunhadji Hadi

Musthofa (Bagian Kesiswaan, dan Dra. Lestari (Bagian Sarana Prasarana).

Tenaga pengajar di SMA Negeri 113 Jakarta pada awalnya masih terdiri

dari beberapa guru yang mengajar di SPG 7. Guru-guru tersebut jika dilihat

dari sudut pandang status kepegawaiannya masih banyak yang belum menjadi

PNS. Pada tahun-tahun pertama SMA Negeri 113 Jakarta meluluskan tamatan

siswa-siswi dan memasuki perguruan tinggi negeri, baik melalui jalur UMPTN

dan PMDK dapat dikatakan dalam presentase kecil.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan SMA Negeri 113 Jakarta

selama 17 tahun usia pelayanan kepada masyarakat mengalami kemajuan yang

cukup membanggakan dilihat dari semua hal dan bidang perkembangan

sekolah. Kini SMA Negeri 113 Jakarta memiliki nama kesayangan yang

terkenal dikalangan masyarakat dengan sebutan VEGAS.

3. Visi dan Misi SMA Negeri 113 Jakarta

Setiap lembaga pendidikan memiliki impian dan harapan untuk kemajuan

di masa depan yang dikenal dengan istilah visi dan misi. Visi misi tersebut

berfungsi untuk mewujudkan cita-cita dan dorongan untuk maju dan

berkembang. Adapun visi misi SMA Negeri 113 Jakarta sebagai berikut:

63

Visi Sekolah :

“Mewujudkan Generasi Unggul yang Berkarakter, Peduli Lingkungan,

Berprestasi, Berdaya Saing Berlandaskan Iman dan Taqwa.”

Misi Sekolah :

a. Melaksanakan ibadah untuk meningkatkan pembinaan akhlak dan budi

pekerti luhur sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

b. Melaksanakan peringatan hari-hari besar keagamaan dan hari besar

nasional guna menumbuhkembangkan keimanan, ketaqwaan dan cinta

tanah air.

c. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya sikap religius, integritas,

mandiri, nasionalis, dan gotong royong.

d. Mengembangkan sikap peduli lingkungan (pelestarian alam dan peduli

sosial) yang terjadi di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

e. Menciptakan lingkungan sekolah ramah anak, bersih, sehat, asri, aman dan

nyaman.

f. Meningkatkan pengelolaan sekolah yang profesional, efektif dan efisien

berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan menciptakan

pembelajaran yang inovatif, kreatif, menarik dan menyenangkan.

g. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik dengan pembinaan

prestasi, keterampilan dan kreativitas dalam upaya menciptakan seutuhnya.

h. Meningkatkan kuantitas dan kualitas lulusan yang mampu memasuki

Perguruan Tinggi/ Sekolah Kedinasan di dalam dan luar negeri serta

mampu berkompetisi secara nasional dan global.

64

4. Struktur Organisasi SMA Negeri 113 Jakarta

Struktur organisasi sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam

sebuah lembaga pendidikan, tujuannya agar menjelaskan tugas, fungsi, dan

tanggungjawab dari setiap komponen. SMA Negeri 113 Jakarta memiliki

struktur organisasi sekolah yang terdiri dari: kepala sekolah sebagai

penanggungjawab terhadap berjalananya proses kegiatan operasional sekolah.

Kepala sekolah dibantu oleh wakil kurikulum, wakil kesiswaan, wakil sarana

dan prasarana, dan wakil humas. Wakil-wakil tersebut dalam menjalankan

tanggungjawabnya dibantu oleh staf masing-masing bagian. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Gambar 4. 1

Struktur Organisasi SMA Negeri 113 Jakarta

Sumber: Diolah dari Dokumentasi Profile SMA Negeri 113 Jakarta dalam Bentuk

Softfile 2021/2011

Komite Sekolah

Wakil

Kurikulum

Kepala Sekolah

Kepala

Tata Usaha Sekolah

Wakil

Kesiswaan

Wakil

Sarana & Prasarana

Wakil

Humas

Staf

Kurikulum

Staf

Kesiswaan

Staf

Sarana & Prasarana

Staf

Humas

Guru

Siswa

65

5. Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMA Negeri 113 Jakarta

Untuk memperlancar proses pembelajaran di sekolah, peserta didik

membutuhkan tenaga pendidik yang profesional dan berkompeten. Adapun

data tenaga pendidik di SMA Negeri 113 Jakarta, terdiri dari yang terdiri dari:

40 guru PNS, 3 guru CPNS, 9 guru KKI, dan 3 guru Honorer Murni. Untuk

lebih jelasnya data dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. 2

Tenaga Pendidik SMA 113 Jakarta

No Tenaga Pendidik Jumlah

1 PNS 40

2 CPNS 3

3 KKI 9

4 Honorer Murni 3

Total 55

Sumber: Dokumentasi Data Guru SMA Negeri 113 Jakarta dalam

Bentuk Softfile 2021/2022

Agar tujuan sekolah dapat tercapai maka perlu diberikan pelayanan yang

terbaik kepada peserta didik. Untuk itu SMA Negeri 113 Jakarta memiliki

jumlah tenaga kependidikan sebanyak 19 staf kependidikan yang terdiri dari:

10 orang staf tata usaha, 6 orang petugas caraka, dan 3 orang petugas

keamanan. Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 3

Tenaga Kependidikan SMA Negeri 113 Jakarta

No Tenaga Kependidikan Jumlah

1 Staf Tata Usaha 10

2 Caraka 6

3 Keamanan 3

Total 19

Sumber: Dokumentasi Data Guru SMA Negeri 113 Jakarta

dalam Bentuk Softfile 2021/2022

66

Berdasarkan data yang saya dapatkan dari SMA Negeri 113 Jakarta,

sekolah tersebut memiliki jumlah guru sebanyak 55 guru dengan

pangkat/golongan, jabatan dan pendidikan terakhir yang berbeda-beda.

Pangkat/golongan guru terdiri dari: 14 guru dengan pangkat/golongan IV/a, 6

guru dengan pangkat/golongan IV/b, 4 guru dengan pangkat/golongan III/d, 1

guru dengan pangkat/golongan III/c, 2 guru dengaan pangkat/golongan III/b,

16 guru dengan pangkat/golongan III/a, 9 guru dengan pangkat/golongan KKI,

dan 3 guru honorer. Terdapat 4 guru yang memiliki jabatan berbeda, selain

sebagai guru juga memiliki jabatan yaitu sebagai kepala sekolah, wakil

kurikulum, wakil kesiswaan, wakil sarana dan prasarana, dan wakil humas.

Pendidikan terakhir pun juga memiliki perbedaan yaitu: 46 guru dengan

pendidikan terakhir sarjana, 8 guru dengan tingkat pendidikan magister, dan 1

guru dengan pendidikan doktor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 4. 4

Data Kepangkatan Tenaga Pendidik SMA Negeri 113 Jakarta

No Nama Pangkat/ Gol Jabatan Pend.

Terakhir

1 Anang Burhan, S.Pd.M.I.Kom IV/a Kepala Sekolah S2

2 Murnijanti Rikin, S.Pd IV/a Plt Wakil

Kurikulum S1

3 Kartika Sri Hardjanti, S.Pd III/b Wa. Bid.

Kesiswaan S2

4 Dra. Juariah, M.Pd III/d Wa. Bid. Sarpras S1

5 Dr. Hj. Nurhayati, M.Pd IV/b Wa. Bid. Humas S3

6 Dra. Roida Aruan IV/b Guru S1

7 Dra. Husniati IV/b Guru S1

8 Drs. Fahmi Santoso, MM IV/b Guru S2

9 Dra. Hotdiana Simajuntak IV/b Guru S1

10 Dra. Hj. Nanti Triwardhani Utami IV/b Guru S2

11 Dra. Hj. Dewi Nurdiani, MM IV/a Guru S2

12 Dra. Hj. Rosnawati IV/a Guru S1

13 Gianto, S.Pd IV/a Guru S2

14 Dra. Elfitriani Kaspy IV/a Guru S1

15 Dra. Lisken Nainggolan, MM IV/a Guru S2

16 Drs. Mursidi, M.Si IV/a Guru S2

67

17 Dormin Gultom, S.Pd IV/a Guru S1

18 Agnes Rismayanti, S.Pd IV/a Guru S1

19 Drs. I Ketut Wirta IV/a Guru S1

20 Nina Riana, S.Pd IV/a Guru S1

21 Hj. Endiyah Riyawati, S.Pd IV/a Guru S1

22 Dra. Eva Susanti IV/a Guru S1

23 Drs. Kusnadi, M. Pd IV/a Guru S2

24 Jurmina Mawarni, S.Th III/d Guru S1

25 Dra. Nur Fatimah III/c Guru S1

26 Dra. Susi Herawati III/b Guru S1

27 Ating, S.Pd, M.Pd III/d Guru S1

28 Dra. Umi Damaiyanti III/a Guru S1

29 Sopian, S.Pd, MM.Pd III/a Guru S2

30 Dwi Ambar Asih, S.Si III/a Guru S2

31 Sugeng Riyadi, S.Pd III/a Guru S1

32 Dra. Harmi Widayati III/a Guru S1

33 Dra. Gusnimar III/a Guru S1

34 Reni Diarti, S.Pd.MM III/a Guru S1

35 Siti Masithoh, S.Pd III/a Guru S1

36 Yuyun Komariah, S.Pd III/a Guru S1

37 Dra. Rokhmah Hidayati III/a Guru S1

38 Tapi Sondang Lubis, S.Pd III/a Guru S1

39 Ajat Sudrajat, S.Pd III/a Guru S1

40 Dian Chrisniar, S.Pd III/a Guru S1

41 Hanifah Kurnia Muchtar, S.Pd III/a Guru S1

42 Ana Amelia, S.Pd III/a Guru S1

43 Desi Nurhayati, S.Pd III/a Guru S1

44 Dadang Gunawan, S.Pd.I KKI Guru S1

45 Fivi Hasiarny, S.Si KKI Guru S1

46 Zuli Rahman Ustman, S.Kom KKI Guru S1

47 Vanny Arifianty, S.S KKI Guru S1

48 Neni Andriyanti Piliang, S.Pd KKI Guru S1

49 Novi Apriani, S.Pd KKI Guru S1

50 Rimadany Yuda Chusata, S.Pd KKI Guru S1

51 Drs. Sobri HM KKI Guru S1

52 Jamilah Syarifah, S.Pd KKI Guru S1

53 Ni Putu Widiasih Kurnia Dewi,

S.Sn Honorer Guru S1

54 Eriana Yudaningrum, S.Pd Honorer Guru S1

55 Sona Aji Hardiansyah, S.Pd Honorer Guru S1

Sumber: Dokumentasi Data Guru SMA Negeri 113 Jakarta dalam Bentuk

Softfile 2021/2022

68

Tenaga kependidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk

meningkatkan mutu pembelajaran dikarenakan tugas, fungsi, dan perannya

sangat menunjang kelancaran proses pembelajaran di sekolah. Berdasarkan

data yang saya dapatkan dari SMA Negeri 113 Jakarta. Sekolah memiliki

tenaga kependidikan sebanyak 19 staf yang terdiri dari: 1 staf dengan jabatan

sebagai kepala tata usaha, 9 staf tata usaha, 6 staf bagian caraka, dan 3 staf

bagian keamanan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 5

Data Kepangkatan Tenaga Kependidikan SMA Negeri 113 Jakarta

No Nama Pangkat/ Gol Jabatan Pend.

Terakhir

1 Fini Susanti, S.Pd III/d Ka.Subbag TAS S1

2 Suratijem III/b Staf TU SMA

3 Mujirah III/b Staf TU SMA

4 Irwan Mulyana, SE II/a Staf TU S1

5 Agus Wahyudi KKI Staf TU SMA

6 Bimo Hermansyah KKI Staf TU SMA

7 Willy Trianto, A.Md KKI Staf TU D3

8 Kusmandanu, S.Pd KKI Staf TU S1

9 Mutiara Nurul Fitri Az-Zahra,

S.M KKI Staf TU S1

10 Rodiah KKI Staf TU SMA

11 Rohimudin KKI Caraka Paket C

12 Untung KKI Caraka Paket C

13 Ahmad Setiadi KKI Caraka Paket C

14 Hasanudin KKI Caraka Paket C

15 Nurhasan KKI Caraka Paket C

16 Dwi Purwandi KKI Caraka Paket C

17 Sarmadah KKI Satpam Paket C

18 Damanhuri KKI Satpam Paket C

19 M. Lanian Sopiana KKI Satpam SMK

Sumber: Dokumentasi Data Guru SMA Negeri 113 Jakarta dalam Bentuk

Softfile 2021/2022

69

6. Data Rombongan Belajar SMA Negeri 113 Jakarta

Jumlah rombongan belajar di SMA Negeri 113 Jakarta yang terdaftar

dalam Data Dapodik terdapat 29 rombel, yang terdiri dari kelas X 9 ruang

belajar, kelas XI 10 ruang belajar, dan kelas XII 10 ruang belajar. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4. 6

Data Rombongan Belajar SMA Negeri 113 Jakarta

No Rombongan Belajar Tahun Pelajaran

2021/2022

1 Kelas X 9

2 Kelas XI 10

3 Kelas XII 10

Sumber: Diolah dari Dokumentasi Profile SMA Negeri 113 Jakarta

dalam Bentuk Softfile 2021/2011

7. Data Peserta Didik SMA Negeri 113 Jakarta

SMA Negeri 113 Jakarta memiliki jumlah siswa yang terdaftar dalam

data Dapodik sebanyak 1074 siswa, terdiri dari 474 siswa laki-laki dan 600

siswa perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 7

Data Peserta Didik SMA Negeri 113 Jakarta

Tingkat Pendidikan Laki-Laki Perempuan Total

Tingkat X 171 183 354

Tingkat XI 149 211 360

Tingkat XII 154 206 360

Jumlah 474 600 1074

Sumber: Diolah dari Dokumentasi Profile SMA Negeri 113 Jakarta dalam

Bentuk Softfile 2021/2011

8. Prestasi Peserta Didik SMA Negeri 113 Jakarta

Prestasi peserta didik merupakan hasil yang telah di capai para siswa

dalam melaksanakan kegiatan. Prestasi dapat di raih dengan adanya proses

pembelajaran. Dengan adanya prestasi dapat dijadikan tolak ukur seberapa jauh

siswa mengusai pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. SMA Negeri 113

70

Jakarta tergolong lembaga pendidikan yang peserta didiknya memiliki banyak

prestasi, baik dalam bidang akademik maupun non akademik.Untuk lebih

jelasnya mengenai prestasi peserta didik yang ada di SMA Negeri 113 Jakarta

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 8

Prestasi Peserta Didik SMA Negeri 113 Jakarta

No Nama Kejuaraan Prestasi Tahun Tingkat

1 National Championship

Jakarta

Juara III 2020 SMA se Jabodetabek

2 Olimpiade Bahasa Prancis Juara II 2020 Provinsi DKI Jakarta dan

Banten

3 Lomba Baca Puisi Virtual Juara II 2020 SMA, MA, dan SMK se

Jabodetabek

4 International Innovation &

Invention Competition

Juara I 2021 Internasional

5 Lomba Debat Bahasa

Indonesia

Juara I 2022 SMA se Jabodetabek

6 Lomba Poster (PMR) Juara III 2022 Tingkat Wira SMA, MA,

dan SMK se DKI Jakarta

7 Lomba “Ranking Satu”

Cerdas Cermat Bahasa

Prancis

Juara II 2022 SMA, MA, dan SMK se

DKI Jakarta

8 Lomba “Ranking Satu”

Cerdas Cermat Bahasa

Prancis

Juara II 2022 SMA, MA, dan SMK se

DKI Jakarta

9 Lomba Tari Kreasi FLS2N Juara I 2018 Provinsi DKI Jakarta

10 Lomba Gudep Tergiat Juara I 2018 SMA se Jakarta Timur

11 5 Th ASPAC HAYASHIHA

International Karate

Championship.

Juara I 2018 International

12 Lomba Da’iah Juara II 2018 SMA se DKI Jakarta

13 Kejurnas Karate Piala

Panglima TNI

Juara III 2018 SMA se DKI Jakarta

14 Lomba GUDEP Tergiat Juara III 2018 SMA se DKI Jakarta

15 Lomba Pidato Kebangsaan Juara II 2018 SMA se DKI Jakarta

16 Kejuaraan Atletik 4 × 100m Juara I 2018 Provinsi DKI Jakarta

17 Lomba Kreasi Tari

Tradisional

Juara III 2018 SMA se Jakarta Timur

18 Kejuaraan Bela Diri Pencak

Silat

Juara 1 2019 Kota Administrasi Jakarta

Timur

19 Lomba Halang Rintang

Tingkat SMA

Juara III 2019 SMA se DKI Jakarta

71

20 Lomba Tandu Darurat

Tingkat SMA

Juara I 2019 Kota Jakarta Timur

21 Terompah Panjang Putri

SLTA Kejuaraan Olahraga

Campuran

Juara II 2019 Kota Jakarta Timur

22 Lomba Tata Upacara Bendera

(TUP) dan Peraturan Baris

Berbaris (PBB)

Juara III 2019 SMA se DKI Jakarta

23 Lomba Menyanyi Lagu

Prancis La Semaine

Francophonie 2019

Ambassade de France

Juara II 2019 SMA se DKI Jakarta

24 O2SN Atletik 100m Putra Juara 1 2019 Jakarta Timur II

25 O2SN Atletik Lompat Jauh

Putra

Juara II 2019 Jakarta Timur II

26 O2SN Pencak Silat Deni Putri Juara II 2019 Jakarta Timur II

27 O2SN Karate Komite Putra Juara III 2019 Jakarta Timur II

28 O2SN Karate Putri Juara III 2019 Jakarta Timur II

29 Lari 4 × 100m Estafet Putra

Pekan Olahraga Pelajar

Juara II 2019 SMA se DKI Jakarta

30 Lari 100m Pekan Olahraga

Pelajar

Juara III 2019 SMA se DKI Jakarta

31 Lomba Baca Puisi Virtual Juara II 2020 SMA, MA, dan SMK se

DKI Jakarta

Sumber: Dokumentasi Data Prestasi Peserta Didik SMA Negeri 113 Jakarta

dalam Bentuk Softfile 2021/2022

9. Keadaan Sarana dan Prasarana SMA Negeri 113 Jakarta

SMA Negeri 113 Jakarta memiliki sarana dan prasarana yang cukup

memadai untuk menunjang proses belajar siswa. Sekolah tersebut juga

memfasilitasi setiap jurusan dengan laboratorium yang berguna untuk

menunjang proses pembelajaran praktikum. Sekolah juga memiliki masjid

yang dapat digunakan untuk melaksanakan ibadah para warga sekolah. Selain

itu sekolah juga memiliki lapangan serbaguna untuk menampung peserta didik

ketika melakukan kegiatan-kegiatan sekolah, seperti upacara bendera ataupun

kegiatan ekstrakulikuler siswa. Untuk lebih detailnya mengenai sarana dan

prasaran yang tersedia di SMA Negeri 113 Jakarta dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

72

Tabel 4. 9

Sarana dan Prasarana SMA Negeri 113 Jakarta

No Jenis Prasarana Jumlah

Ruang

Jumlah

Ruang

Kondisi

Baik

Jumlah

Ruang

Kondisi

Rusak

Kategori Kerusakan

Rusak

Ringan

Rusak

Sedang

Rusak

Parah

1 Ruang Kelas 31 - 31 31 - -

2 Ruang Pimpinan 1 1 - - 1 -

3 Ruang Guru 1 1 - - 1 -

4 Ruang Tata Usaha 1 1 - - 1 -

5 Ruang UKS 1 1 - - 1 -

6 Ruang Lab IPA 1 - 1 1 - -

7 Ruang Lab Bahasa 1 - 1 1 - -

8 Ruang Lab IPS 1 - 1 1 - -

9 Ruang Lab Komputer 1 - 1 1 - -

10 Perpustakaan 1 1 - - 1 -

11 Tempat Olahraga 1 1 - - 1 -

12 Taman 1 1 - - 1 -

13 Kantin 1 1 - - 1 -

14 Parkir Sepeda 1 1 - - 1 -

15 Bak Sampah 1 1 - - 1 -

Sumber: Dokumentasi Data Sarana dan Prasarana SMA Negeri 113 Jakarta

dalam Bentuk Softfile 2021/2022

B. Pembahasan

1. Pengembangan Karir

a. Pengembangan Karir Guru

Kepala sekolah adalah seseorang yang diberi tanggung jawab untuk

menduduki posisi jabatan struktural dalam lembaga pendidikan dan

memiliki peran besar demi terselenggaranya proses pendidikan yang maju.

Kesuksesan kepala sekolah dilihat dari kemampuannya dalam memotivasi,

memantau, membimbing kinerja guru agar mampu menjalankan tupoksinya

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Sehingga guru tersebut

mampu melakukan pengembangan karir dengan maksimal.

Pengembangan karir merupakan suatu proses yang dilakukan oleh

guru untuk meningkatkan pangkat/golongan yang dimiliki. Ranah

pengembangan karir ada tiga yaitu penugasan, kenaikan pangkat, dan

73

promosi. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh bapak Anang Burhan

selaku Kepala SMA Negeri 113 Jakarta bahwa:

“Pengembangan karir meliputi penugasaan guru-guru, memotivasi dan

mendorong guru-guru yang ingin melakukan kenaikan pangkat,

memberikan kesempatan untuk guru-guru yang ingin meningkatkan

ke jenjang profesi yang tinggi.”92

Hal ini diperjelas oleh ibu Kartika Sri Hardjanti selaku Wakil Kepala

Sekolah Bidang Kesiswaan yang mengatakan bahwa:

“Dalam melakukan pengembangan karir untuk dapat

melakukan kenaikan pangkat, guru harus membuat dokumen

pengembangan karir seperti portofolio. Contoh dari portofolio tersebut

seperti tugas-tugas yang diberikan oleh sekolah dan dibuktikan oleh

surat tugas. Selain itu juga pelatihan-pelatihan yang dibuktikan

dengan adanya sertifikat. Tidak semua sertifikat bisa mempengaruhi

angka kredit. Ketika sekolah melakukan pelatihan, harus dilihat

terlebih dahulu kerja sama dengan siapa, yang bertanda tangan dalam

pelaksanaan tersebut siapa, diusahakan kegiatan yang dilakukan

berkesinambungan, bisa 1-2 hari sehingga bisa mencapai sekitar 28-30

JP. Dalam pelaksanaan kegiatan sekolah selalu membuat seperti itu.”93

Hal ini juga didukung oleh bapak Ating selaku guru mata

pelajaran Sosiologi yang menyampaikan bahwa:

“Bentuk pengembangan karir yang ada di SMA Negeri 113

Jakarta misalnya: sekolah memberikan tugas tambahan untuk para

guru dan sekolah memberikan promosi kepada guru yang ingin

meningkatkan kemampuan dan bakat yang dimiliki.”94

Pengembangan karir masing-masing anggota dalam suatu organisasi

tentunya tidak sama (bersifat unik). Keberhasilan karir seseorang

dipengaruhi oleh pendidikan formal, pengalaman kerja, sikap atasan,

prestasi kerja, bobot pekerjaan, adanya lowongan jabatan, dan produktivitas

kerja. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh ibu Kartika Sri Hardjanti

bahwa:

92 Wawancara dengan Anang Burhan, Kepala SMA Negeri 113 Jakarta, Jumat 18 Maret 2022,

pukul 14.30 WIB.

93

Wawancara dengan Kartika Sri Hardjanti, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA

Negeri 113 Jakarta, Kamis 17 Maret 2022, pukul 11.00 WIB.

94

Wawancara dengan Ating, Guru Mata Pelajaran Sosiologi SMA Negeri 113 Jakarta, Senin 21

Maret 2022, pukul 15.00 WIB

74

“Banyak faktor yang mempengaruhi pengembangan karir guru, seperti

kepribadian seorang guru dilihat dari segi pendidikan yang ditempuh,

prestasi kerja seorang guru, posisi pekerjaan yang dilakukan, situasi

lingkungan kerja, mempunyai keinginan yang tinggi untuk dapat

melakukan pengembangan karir, memiliki jejaringan atau interaksi

dengan pihak luar, dan perlakuan adil dari pimpinan sekolah.95

Hal ini diperjelas oleh pernyataan bapak Anang Burhan bahwa:

“Guru-guru diberikan dorongan untuk dapat melanjutkan pendidikan

S2, ketika ada pelaksanaan kegiatan guru diberikan motivasi yang

tinggi agar mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut, mendaftarkan

guru-guru menjadi guru berprestasi, jika ada peluang untuk menjadi

kepala sekolah guru-guru yang memenuhi syarat akan didaftarkan,

memberi informasi kepada guru-guru yang ingin melakukan kenaikan

pangkat/golongan, dan memberi kesempatan untuk guru-guru yang

ingin meningkatkan jenjang ke karir yang lebih tinggi.”96

Terdapat lima hal yang harus dipertimbangkan agar para pegawai

dapat menentukan pengembangan karir yang lebih baik, yaitu perlakuan

yang adil dalam berkarir, kepedulian para atasan langsung, informasi

tentang berbagai peluang promosi, minat untuk dipromosikan, dan tingkat

kepuasan. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh bapak Fahmi

Santoso selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas bahwa:

“Pimpinan harus adil ketika memberi kesempatan kepada guru untuk

mengikuti berbagai macam kegiatan yang mendukung pengembangan

diri, guru memiliki prestasi kerja yang memuaskan, memiliki

jejaringan atau link-link informasi yang luas, memiliki pengalaman

yang memadai terkait bidang tugas, mempunyai keinginan yang tinggi

untuk dapat melakukan kenaikan pangkat, dan perbanyak interaksi

dan relasi dengan pihak luar agar menambah wawasan serta ilmu

pengetahuan.”97

Pernyataan tersebut juga didukung oleh Ibu Kartika Sri Hardjanti yang

mengemukakan bahwa:

“…Biasanya sekolah mengatur, siapa guru yang dapat mengikuti

pelatihan agar tidak guru A saja yang bisa merasakan pelatihan. Jika

95 Wawancara dengan Kartika Sri Hardjanti, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA

Negeri 113 Jakarta, Kamis 17 Maret 2022, pukul 11.00 WIB.

96

Wawancara dengan Anang Burhan, Kepala SMA Negeri 113 Jakarta, Jumat 18 Maret 2022,

pukul 14.30 WIB.

97

Wawancara dengan Fahmi Santoso, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Negeri 113

Jakarta, Kamis 24 Maret 2022, pukul 14.00 WIB.

75

guru tersebut ada tugas mengajar di sekolah, guru bisa menitipkan

tugas keguru piket agar disampaikan ke siswa.”98

Selain itu faktor lain yang mempengaruhi baik tidaknya karir seorang

pegawai antara lain prestasi kerja yang memuaskan, pengenalan oleh pihak

lain, kesetiaan pada organisasi, pembimbing dan sponsor, kesempatan untuk

bertumbuh, dan pengunduran diri sendiri yang memberikan kesempatan

lebih besar untuk mengembangkan karir. Hal ini juga diungkapkan oleh ibu

Dormin Gultom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum bahwa:

“Memiliki link atau chanel dengan pihak luar, guru memiliki loyalitas

tinggi terhadap sekolah, guru yang tidak pernah perhitungan atas

kepentingan sekolah, guru harus memiliki niat untuk melakukan

pengembangan karir, perlakuan yang adil oleh pimpinan, kepala

sekolah yang selalu memberikan motivasi, dorongan, dan memberi

informasi terkait peluang-peluang dalam pengembangan diri guru.”99

Adapun faktor lain yang mempengaruhi pengembangan karir seperti

faktor eksternal, politicking dalam organisasi seperti hubungan antarteman,

nepotisme, sistem penghargaan (reward system), jumlah pegawai, ukuran

organisasi, kulutur organisasi, dan tipe manajemen. Hal ini juga diperjelas

oleh ibu Susi Herawati selaku Kepala Laboratorium SMA Negeri 113

Jakarta yang mengatakan bahwa:

“Memiliki loyalitas yang tinggi kepada sekolah, mengajar di SMA

Negeri 113 lebih dari 3 tahun, memahami suluk-beluk sekolah,

memiliki link-link atau jejaringan informasi yang luas, memiliki

pengalaman yang memadai terkait bidang tugas, mempunyai

keinginan yang tinggi untuk dapat melakukan pengembangan karir,

dan perbanyak interaksi dengan pihak luar agar menambah wawasan

dan ilmu pengetahuan.”100

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diperoleh informasi

bahwa strategi kepala sekolah dalam pengembangan karir guru dilakukan

dengan bentuk tiga ranah yaitu penugasan, kenaikan pangkat, dan promosi.

98 Wawancara dengan Kartika Sri Hardjanti, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA

Negeri 113 Jakarta, Kamis 17 Maret 2022, pukul 11.00 WIB.

99

Wawancara dengan Dormin Gultom, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri

113 Jakarta, Kamis 19 Maret 2022, pukul 13.30 WIB.

100

Wawancara dengan Susi Herawati, Kepala Laboratorium SMA Negeri 113 Jakarta, Rabu 16

Maret 2022, pukul 13.00 WIB.

76

Dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan karir guru seperti

pendidikan yang ditempuh, prestasi, pimpinan yang adil dalam memberi

kesempatan, jejaringan informasi yang dimiliki, keinginan untuk

berkembang yang tinggi, loyalitas terhadap sekolah, serta memahami suluk

beluk sekolah. Selain dari dalam diri guru sendiri pengembangan karir guru

juga difasilitasi oleh sekolah berupa sekolah mengatur guru yang dapat

diikut sertakan dalam pelatihan-pelatihan, dorongan dari kepala sekolah

kepada guru untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, selain itu

sekolah mendaftarkan guru-guru untuk menjadi guru berprestasi, dan

sekolah memberi kesempatan kepada guru untuk meningkatkan jenjang

karir yang lebih tinggi.

b. Penugasan

Berdasarkan jenis dan penugasannya, guru digolongkan dalam 3 (tiga)

jenis, yaitu : guru kelas, guru mata pelajaran, dan guru bimbingan dan

konseling/ konselor. Pernyataan ini sesuai dengan pendapat yang

dikemukakan oleh bapak Ating bahwa:

“Selain mengajar di kelas, saya diberi tugas oleh kepala sekolah

sebagai wakil kesiswaan, menjadi wali kelas, dan menjadi guru

konseling siswa.”101

Pendapat tersebut juga diperkuat oleh pendapat ibu Nur Fatimah yang

menyampaikan bahwa:

“…Pertama guru kelas adalah guru yang mempunyai hak penuh dalam

proses pembelajaran peserta didik di kelas misalnya di SMA atau

SMK kecuali guru mata pelajaran pendidikan jasmani dan guru

pendidikan agama. Kedua guru mata pelajaran adalah guru yang

berhak hanya dalam proses pembelajaran pada satu mata pelajaran

tertentu pada satuan pendidikan formal pada jenjang pendidikan.

Ketiga guru bimbingan dan konseling adalah guru yang secara penuh

membimbing dalam kegiatan konseling terhadap sejumlah peserta

didik satuan pendidikan formal. Contoh saya guru PPKN yang

101 Wawancara dengan Ating, Guru Mata Pelajaran Sosiologi SMA Negeri 113 Jakarta, Senin 21

Maret 2022, pukul 15.00 WIB.

77

memiliki kualifikasi akademik S-1 pendidikan PPKN dan mempunyai

sertifikat pendidik, maka saya harus mengajar PPKN.”102

Pernyataan di atas senada dengan yang diungkapkan oleh bapak

Fahmi Santoso yaitu:

“Sebagai guru kelas harus mengampu minimal satu rombel dalam satu

minggu secara penuh pada satuan pendidikan, guru mata pelajaran

mengampu minimal 24 jam tatap muka dan maksimal 40 jam tatap

muka dalam satu minggu, membuat rencana program pembelajaran

pada awal tahun atau awal semester sesuai dengan RKSM,

membimbing dan melatih peserta didik dalam proses pembelajaran,

membimbing peserta didik dalam kegiatan ekstrakulikuler,

melaksanakan tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah, ketua

program keahlian satuan pendidikan, kepala perpustakaan, kepala

laboratorium, dan menjadi guru piket.”103

Selanjutnya ibu Kartika Sri Hardjanti, S.Pd mengungkapkan bahwa:

“…Kami semua menjadi guru kelas. Pertimbangannya berada pada

guru yang sepuh karena guru yang muda belum bisa dilepas. Menjadi

wali kelas akan menambah angka kredit karena memiliki surat

tugasnya. Walaupun kecil jika dikumpulkan per tahun lumayan.

Menjadi wali kelas, semua guru dapat menjadi wali kelas kecuali guru

bimbingan konseling dan manajemen sekolah. Manajemen sekolah

terdiri dari kepala sekolah, wakil dan staf. Mereka tetap mengajar

dengan beban mengajar hanya 12 jam mengajar mata pelajaran dan 12

jam menjadi wakil kepala sekolah dengan pekerjaan membantu kepala

sekolah. Karena bulan januari kemarin pergantian manajemen baru

maka masih mengajar 27 jam dan menjadi wali kelas. Pergantian

manajemen sesuai pergantian tahun keuangan yaitu bulan Januari,

sedangkan pembagian tugas bulan Juli pada tahun ajaran sekolah.

Pada saat ini belum ada pergantian. Jika diganti harus mencari guru

penggantinya, sedangkan wali kelas sekarang interaksi orang tua

dengan wali kelas cukup dekat sehingga akan repot kalau harus ganti

baru dan perkenalan lagi dengan orang tua.”104

Penugasan seorang guru harus disesuaikan dengan latar belakang

kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik/ keahlian yang dimiliki dengan

beban mengajar paling sedikit memenuhi 24 jam tatap muka per minggu.

102 Wawancara dengan Nur Fatimah, Guru Mata Pelajaran PPKN SMA Negeri 113 Jakarta, Rabu

16 Maret 2022, pukul 12.30 WIB.

103

Wawancara dengan Fahmi Santoso, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Negeri 113

Jakarta, Kamis 24 Maret 2022, pukul 14.00 WIB.

104

Wawancara dengan Kartika Sri Hardjanti, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA

Negeri 113 Jakarta, Kamis 17 Maret 2022, pukul 11.00 WIB.

78

Hal ini sesuai dengan pendapat bapak Anang Burhan yang menyebutkan

bahwa :

“Iya linier dikarenakan ketika guru yang mengajar tidak linier dengan

ijazah yang dimiliki diharuskan mengikuti penyetaraan ijazah atau

mengikuti pendidikan lanjutan. Biasanya pendidikan lanjutan

diadakan oleh lembaga PGMP dan IKIP”.105

Kepala sekolah mengupayakan agar setiap guru dapat memenuhi

beban kerja paling sedikit 24 jam tatap muka per minggu. Hal tersebut

sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh ibu Dian Chrisniar, selaku

guru mata pelajaran Kimia dan wali kelas XI IPA 2 bahwa:

“Minimal mengajar 24 jam tatap muka dalam satu minggu disesuaikan

dengan kebutuhan sekolah dan harus linier dengan lulusan yang

dimiliki. Misalnya lulusan dari pendidikan kimia maka guru tersebut

harus mengajar mata pelajaran kimia.”106

Pada proses pembelajaran atau pembimbingan dan pengembangan

keprofesian berkelanjutan terdapat beberapa ketentuan-ketentuan, setiap

guru wajib melaksanakan kegiatan pembelajaran/ pembimbingan, semakin

tinggi jenjang jabatan guru semakin berat tugas dan tanggung jawab,

kewajiban guru dalam pembelajaran/ pembimbingan meliputi,

merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang bermutu,

dan untuk guru kelas disamping melaksanakan proses pembelajaran wajib

melaksanakan program bimbingan dan konseling terhadap peserta didik.

Pernyataan ini juga diperjelas oleh ibu Kartika Sri Hardjanti yang

mengatakan bahwa:

105 Wawancara dengan Anang Burhan, Kepala SMA Negeri 113 Jakarta, Jumat 18 Maret 2022,

pukul 14.30 WIB.

106

Wawancara dengan Dian Chrisniar, Guru Mata Pelajaran Kimia SMA Negeri 113 Jakarta,

Kamis 17 Maret 2022, pukul 15.00 WIB

79

“…Guru harus menjalankan pembelajaran dengan beban mengajar

paling sedikit 24 jam tatap muka dalam seminggu. Kewajiban dalam

melaksanakan pembelajaran, guru dituntut dapat merencanakan

pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, menilai proses

pembelajaran serta mengevaluasi hasil pembelajaran. Ketika guru

menjadi wali kelas selain melaksanakan proses pembelajaran juga

diwajibkan menjadi guru pembimbing dan konseling untuk peserta

didik di dalam kelas. Dan terakhir, jika guru ingin berada dijenjang

jabatan yang tinggi maka akan semakin berat tugas dan tanggung

jawab yang dijalankan.”107

Berdasarkan data hasil wawancara dengan kepala sekolah, guru-guru,

dan cacatan dokumentasi SMA Negeri 113 Jakarta yang telah disampaikan

di atas dapat disimpulkan bahwa kriteria dalam penugasan seorang guru

dilihat dari beban mengajar minimal 24 jam dan maksimal 40 jam tatap

muka dalam satu minggu. Serta harus sesuai dengan latar belakang

kualifikasi akademik yang dimiliki. Adapun ketentuan penugasan seorang

guru yaitu merancang pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran,

dan diakhiri dengan evaluasi hasil pembelajaran.

c. Promosi

Promosi adalah suatu perubahan posisi atau jabatan dari tingkat yang

rendah ke tingkat yang lebih tinggi, perubahan ini biasanya akan diikuti

dengan meningkatnya tanggung jawab, hak, dan status seseorang.

Pernyataaan ini diperjelas oleh pendapat bapak Anang Burhan yang

menyampaikan bahwa :

“Promosi termasuk salah satu kegiatan yang dilakukan untuk

menawarkan guru-guru agar tertarik mengikuti sebuah program yang

dijalankan oleh sekolah. Promosi didalam lingkup sekolah menjadi

salah satu bentuk, program pengembangan karir yang diinginkan oleh

para guru, meskipun disaat memenangkan promosi beban dan

tanggung jawab yang diterima akan lebih berat.”108

107 Wawancara dengan Kartika Sri Hardjanti, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA

Negeri 113 Jakarta, Kamis 17 Maret 2022, pukul 11.00 WIB.

108

Wawancara dengan Anang Burhan, Kepala SMA Negeri 113 Jakarta, Jumat 18 Maret 2022,

pukul 14.30 WIB.

80

Promosi dapat berupa sebagai kepala sekolah, wakil kurikulum, wakil

kesiswaan, wakil sarpas, dan wakil humas. Beliau-beliau ini adalah orang

yang mau bekerja, memiliki loyalitas tinggi kepada sekolah, memiliki

keterampilan, dan berpengalaman.

Ibu Dormin Gultom memberikan contoh bahwa:

“Saya diangkat menjadi wakil kurikulum karena bersifat fleksibel

selalu meluangkan waktu untuk mau membimbing siswa mengikuti

olimpiade, menjadi tim penyusun soal ujian matematika, dan menjadi

tim pengawas ujian nasional.”109

Promosi jabatan dilakukan oleh guru yang telah melengkapi semua

persyaratan untuk melakukan perubahan dalam posisi dari tingkat rendah ke

tingkat tinggi.

Ibu Kartika Sri Hardjanti memberikan contoh bahwa:

“Menjadi wakil kepala sekolah tidak serta merta menduduki jabatan

tersebut guru harus menyiapkan program-program untuk dijalankan

dalam periode satu tahun, setidaknya guru pernah menjabat sebagai

guru pembina ekstrakulikuler, pembina OSIS, kepala perpustakaan,

atau pun kepala laboratorium. Tidak serta merta menduduki posisi

sebagai wakil kepala sekolah guru tersebut harus mengetahui alur

birokrasi dari bawah terlebih dahulu.”110

Hal ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh bapak Ating

bahwa :

“Di sekolah-sekolah tugas tambahan telah menjadi jenjang karir,

dikarenakan kepala sekolah tidak mungkin memilih pengganti jika

guru tersebut belum pernah menduduki posisi sebagai staf atau belum

pernah membantu tugas-tugas seorang kepala sekolah. Guru akan

dipromosikan menjadi staf sekolah jika mereka aktif dalam

menjalankan kegiatan sekolah contohnya, guru menjadi wali kelas,

guru aktif dalam membimbing ekstrakulikuler peserta didik. Mereka-

merekalah ini yang dapat dianggap guru memiliki loyalitas tinggi. Jika

pada waktunya pergantian staf sekolah mereka dapat dipilih menjadi

109 Wawancara dengan Dormin Gultom, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri

113 Jakarta, Kamis 19 Maret 2022, pukul 13.30 WIB

110

Wawancara dengan Kartika Sri Hardjanti, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA

Negeri 113 Jakarta, Kamis 17 Maret 2022, pukul 11.00 WIB.

81

staf sekolah. Dari tingkat staf sekolah jika dinas pendidikan

mengintruksikan kepada kepala sekolah untuk mengirimkan nama-

nama yang diajukan untuk menjadi kepala sekolah maka pihak kepala

sekolah akan mengirimkan nama-nama staf tersebut.”111

Untuk bisa mendapat promosi guru harus memenuhi beberapa

persyaratan yang ditentukan dalam peraturan kepegawaian, antara lain:

pangkat/golongan yang telah memenuhi syarat, disiplin ilmu/ latar belakang

pendidikan formal, mempunyai kinerja/ prestasi kerja yang lebih baik, telah

mengikuti diklat struktural/ fungsional, memperhatikan DUK, DP-3 paling

tidak bernilai baik, usia, dan usulan kerja ke buperjakat. Seperti yang

diungkapkan oleh bapak Anang Burhan bahwa:

“Setiap guru yang ingin mendapatkan promosi dari sekolah terdapat

beberapa hal yang harus dipenuhi, seperti: golongan yang diduduki

harus sesuai dengan syarat yang ditentukan, memiliki prestasi dalam

bekerja, memiliki loyalitas yang tinggi terhadap sekolah, telah

mengikuti pelatihan dan pendidikan yang disediakan, memahami suluk-

beluk lingkungan sekolah, dan memiliki usia yang masih menjamin

untuk dapat berkembang lebih maju.”112

Sedangkan persyaratan promosi yang dikemukakan oleh bapak Ating

sebagai berikut:

“Guru harus dikenal oleh rekan-rekan kerjanya dikarenakan keaktifan

dalam melakukan setiap kegiatan, banyaknya pengalaman yang dimiliki

oleh para guru, memiliki prestasi baik, memiliki kerja sama yang baik

dengan rekan kerjanya, memiliki pangkat/golongan yang sesuai dengan

promosi yang dilakukan, dapat memperhatikan DUK, guru telah

mengikuti diklat fungsional (Contohnya guru pernah menjabat sebagai

wali kelas, guru pernah menjadi guru Pembina untuk para siswa, guru

pernah menjabat sebagai kordinator perpustakaan ataupun

laboratorium), dan kepala sekolah menyetujui guru untuk dapat

mengikuti promosi.”113

111 Wawancara dengan Ating, Guru Mata Pelajaran Sosiologi SMA Negeri 113 Jakarta, Senin 21

Maret 2022, pukul 15.00 WIB.

112

Wawancara dengan Anang Burhan, Kepala SMA Negeri 113 Jakarta, Jumat 18 Maret 2022,

pukul 14.30 WIB.

113

Wawancara dengan Ating, Guru Mata Pelajaran Sosiologi SMA Negeri 113 Jakarta, Senin 21

Maret 2022, pukul 15.00 WIB.

82

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa promosi dapat

berupa jabatan sebagai kepala sekolah, wakil kepala sekolah dalam berbagai

bidang, kepala laboratorium, kepala perpustakaan, pembina ekstrakulikuler,

serta pembina OSIS. Adapun syarat yang harus dipenuhi guru untuk

mendapatkan promosi adalah memiliki pangkat atau golongan yang sesuai

dengan syarat yang ditentukan, memiliki prestasi kerja, memiliki jiwa

loyalitas, memahami sekolah dan DUK, masih dalam usia produktif, serta

memiliki sertifikat pendidikan dan pelatihan.

d. Kenaikan Pangkat

Kenaikan pangkat merupakan gabungan dari angka kredit unsur

utama dan penunjang. Kegiatan yang dapat dinilai sebagai angka kredit

unsur utama terdiri dari mengikuti pendidikan formal dan memperoleh

gelar/ ijazah, mengikuti pelatihan prajabatan dan program induksi, dan

melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Sedangkan unsur

penunjang terdiri dari memperoleh gelar atau ijazah yang tidak sesuai

dengan bidang yang diampunya, melaksanakan kegiatan yang dapat

mendukung tugas guru, dan memperoleh penghargaan atau tanda jasa.

Penyataan ini diperjelas oleh ibu Nur Fatimah yang menyampaikan bahwa:

“Kenaikan pangkat dapat diperoleh dengan cara menggabungkan

angka kredit unsur utama dan angka kredit unsur penunjang.

Contohnya menempuh pendidikan dan mendapatkan ijazah baik yang

linier dengan bidang yang diampu ataupun tidak. Mengikuti

pendidikan profesi guru bagi yang tidak linier dengan bidangnya.

Melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Melaksanakan

pelatihan prajabatan/ program induksi. Mendapat pengharagaan atas

guru berprestasi. Mengikuti kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung

tugas guru.”114

114 Wawancara dengan Nur Fatimah, Guru Mata Pelajaran PPKN SMA Negeri 113 Jakarta, Rabu

16 Maret 2022, pukul 12.30 WIB.

83

Namun pada kenyatannya dalam kenaikan pangkat/golongan

tergantung pada keinginan dari guru tersebut hal ini sesuai dengan

pernyataan yang disampaikan oleh bapak Fahmi Santoso bahwa:

“Persyaratan untuk kenaikan pangkat sebenarnya tidak sulit.

Tergantung mereka menjalankan tupoksi sebagaimana mestinya. Mau

tidak mereka untuk bertindak karena banyak berkas yang harus

dikumpulkan. Harus mengumpulkan fotokopi ijazah, sertifikat

pelatihan, seminar serta mengumpulkan portofolio. Hal ini membuat

beberapa diantara mereka malas untuk membongkar arsip-arsipnya.

Padahal jika dijalani dengan senang akan mudah asal mereka punya

keinginan untuk merubah nasib pasti bisa untuk naik pangkat.”115

Sistem kenaikan pangkat guru saat ini berbeda dari tahun-tahun

sebelumnya, dimana terhitung mulai januari 2013 kenaikan guru harus

menggunakan sistem baru yaitu penilaian kinerja guru (PKG) yang

dilengkapi dengan unsur-unsur dari kegiatan pengembangan keprofesian

berkelanjutan. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh

bapak Ating bahwa:

“…Sebelum ada peraturan baru tahun 2013 kenaikan pangkat guru

naik secara otomatis yang terjadi setiap 2 tahun sekali. Ketika mulai

diterbitkan peraturan baru pada bulan januari 2013 kenaikan pangkat

guru berubah draktis yang mana untuk dapat melakukan kenaikan

pangkat harus menggunakan penilaian kinerja guru (PKG) yang

dilengkapi dengan unsur-unsur dari kegiatan pengembangan

keprofesian berkelanjutan.”116

Adapun ketentuan utama perhitungan angka kredit yang dapat

dikumpulkan oleh guru yaitu menempuh pendidikan yang linier dengan

bidang tugas akan mendapatkan 100 untuk Ijazah S-1/Diploma IV, 150

untuk Ijazah S-2, dan 200 untuk Ijazah S-3. Mengikuti pelatihan prajabatan

115 Wawancara dengan Fahmi Santoso, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Negeri 113

Jakarta, Kamis 24 Maret 2022, pukul 14.00 WIB.

116

Wawancara dengan Ating, Guru Mata Pelajaran Sosiologi SMA Negeri 113 Jakarta, Senin 21

Maret 2022, pukul 15.00 WIB.

84

dan program induksi akan diberikan angka kredit 3. Melakukan

pengembangan keprofesian berkelanjutan.

Sedangkan ketentuan penunjang dalam perhitungan angka kredit

meliputi apabila guru menempuh gelar/ ijazah yang tidak linier dengan

bidang yang diampu diberikan angka kredit berupa Ijazah S-1 diberikan

angka kredit 5, Ijazah S-2 diberikan angka kredit 10, dan Ijazah S-3

diberikan angka kred. Selain itu ketentuan penunjang lain yaitu ketika guru

membimbing siswa dalam praktik atau ekstrakulikuler, sebagai pengawas

ujian nasional, penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar

tingkat nasional, menjadi anggota organisasi profesi, menjadi tutor atau

instruktur seminar. Memperoleh penghargaan dalam lomba guru berprestasi

tingkat nasional, akan diberikan angka kredit tambahan untuk kenaikan

jabatan atau pangkat.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem kenaikan

pangkat guru berbeda dari tahun ke tahun terhitung mulai januari tahun

2013 kenaikan pangkat guru harus mengunakan sistem Penilaian Kinerja

Guru (PKG) yang dilengkapi dengan unsur-unsur dari kegiatan

pengembangan keprofesian berkelanjutan. Kenaikan pangkat guru dapat

diperoleh dengan cara menggabungkan unsur utama dan unsur penunjang.

Pada kenyataannya di lapangan hal tersebut tergantung pada keinginan guru

itu sendiri.

2. Jenis Program Pengembangan Karir Guru

a. Diklat Internal

Dalam proses pengembangan karir guru, perlu adanya program

pendidikan dan pelatihan (DIKLAT) baik dari pihak internal organisasi

maupun pihak eksternal. Program diklat yang dilakukan oleh internal

organisasi dimulai dari analisis kebutuhan guru secara keseluruhan dalam

kinerjanya sebagai pendidik. Sedangkan untuk program diklat yang

dilakukan oleh eksternal sekolah berasal dari Kementrian Pendidikan, guna

meningkatkan kompetensi pendidik secara luas. Pernyataan ini diperjelas

oleh ibu Dormin Gultom yang menyatakan bahwa:

85

“Jenis program pengembangan karir dapat berupa diklat internal yang

diadakan oleh sekolah untuk meningkatkan keterampilan,

kemampuan, dan pengetahuan guru…”117

Ibu Kartika Sri Hardjanti mengungkapkan beberapa program diklat

internal yang pernah diikuti berupa:

“…Seminar, semi lokal, pelatihan keilmuan untuk mendukung

perkembangan pedagogik guru, pelatihan cara membuat model

pembelajaran yang menarik, seperti pembuatan PPT.”118

Bapak Fahmi Santoso pun mengungkapkan ada beberapa program

diklat intenal yang pernah diadakan oleh sekolah yaitu:

“Pendidikan dan pelatihan yang pernah diberikan sekolah seperti:

pelatihan terkait pemanfaatan teknologi internet, diawal pandemik

sistem belajar disekolah dilakukan secara daring, maka sekolah

mengadakan pelatihan tersebut. Bulan ini sekolah mengadakan

workshop terkait kurikulum merdeka dan seminar motivasi untuk guru

agar semangat untuk melakukan pengembangan diri.”119

Pernyataan ini didukung oleh bapak Ating yang menyampaikan

bahwa:

“Workshop terkait analisis kurikulum 2013, seminar terkait wawasan

kebangsaan, melakukan penelitian tindakan kelas, membuat media

pembelajaran agar anak didik tidak merasa bosan ketika belajar.”120

b. Diklat Eksternal

Program diklat eksternal yang sering guru ikuti biasanya berasal dari

Kementerian Pendidikan, guna meningkatkan kompetensi pendidik secara

luas. Hal ini sesuai dengan pernyataan ibu Susi Herawati yang

menyampaikan bahwa:

“Saya pernah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh universitas

pendidikan Indonesia terkait laboratorium. Kebetulan saya kepala

117 Wawancara dengan Dormin Gultom, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri

113 Jakarta, Kamis 19 Maret 2022, pukul 13.30 WIB.

118

Wawancara dengan Kartika Sri Hardjanti, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA

Negeri 113 Jakarta, Kamis 17 Maret 2022, pukul 11.00 WIB.

119

Wawancara dengan Fahmi Santoso, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Negeri 113

Jakarta, Kamis 24 Maret 2022, pukul 14.00 WIB.

120

Wawancara dengan Ating, Guru Mata Pelajaran Sosiologi SMA Negeri 113 Jakarta, Senin 21

Maret 2022, pukul 15.00 WIB.

86

laboratoriumnya sehingga mendapat kesempatan dari kepala sekolah

untuk ditugaskan mengikuti pelatihan tersebut.” 121

Pernyatan di atas juga didukung oleh bapak Fahmi Santoso yang

menyatakan bahwa:

“Dinas DKI mewajibkan seluruh sekolah negeri menerapkan

kurikulum merdeka tahun ajaran baru. Padahal menteri membebaskan

mau pake kurikulum mana. Dengan adanya perihal tersebut seluruh

sekolah di DKI mempersiapkan kurikulum merdeka. Penerapan

kurikulum tersebut nantinya akan ditargetkan seperti perkuliahan yang

mana peserta didik bisa lulus dalam jangka waktu 3 tahun bahkan bisa

4 tahun tidak ada semesternya. Kita sebagai guru hanya bisa menjadi

pelaksana dan mengikuti aturan yang ditetapkan. Untuk itu sekolah

lagi gencar-gencarnya mengadakan pelatihan kurikulum merdeka.

Kemarin bapak mengikuti webinar kurikulum merdeka. Semua guru

bidang studi dianjurkan ikut webinar dan pelatihan daring. Pelatihan

diadakan oleh MPGMP yang didukung oleh Dibas DKI, dalam

pelaksanaannya sangat disayangkan pelatihan masih diadakan secara

umum belum menjerumus kedalam tujuan yang ingin dicapai. Semua

guru memberi arahan sehingga simpang siur belum ada ketentuan

yang pasti, seharusnya dalam pelatihan tersebut berisi bagaimana

membuat RPP kurikulum merdeka realitanya tidak seperti itu dengan

pengeluaran yang besar, tetapi hasil masih kurang.”122

Bu Dormin Gultom juga menambahkan contoh diklat eksternal yang

pernah diikuti yaitu:

“Mengikuti pelatihan yang diadakan oleh PUSPENDIK untuk

melakukan penulisan soal, ikut serta dalam pelatihan pembina

olimpiade matematika tingkat SMA se Jabodetabek yang diadakan

oleh MGMP.”123

Hal ini juga didukung oleh pernyataan bapak Ating yang

menyampaikan bahwa:

“Seminar terkait peduli pendidikan, pelatihan pembuatan media

pembelajaran, pelatihan terkait penanganan peserta didik difabel,

121 Wawancara dengan Susi Herawati, Kepala Laboratorium SMA Negeri 113 Jakarta, Rabu 16

Maret 2022, pukul 13.00 WIB.

122

Wawancara dengan Fahmi Santoso, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Negeri 113

Jakarta, Kamis 24 Maret 2022, pukul 14.00 WIB.

123

Wawancara dengan Dormin Gultom, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri

113 Jakarta, Kamis 19 Maret 2022, pukul 13.30 WIB.

87

dikarenakan sekolah negeri dihimbau untuk bisa menerima 2 siswa

difabel.”124

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa jenis program

pengembangan karir guru dapat dilakukan dengan melaksanakan diklat

internal dan diklat eksternal. Diklat internal dilakukan oleh pihak sekolah

yang berupa seminar, workshop, webinar, dan pelatihan. Adapun diklat

eksternal biasanya dilakukan oleh MPGMP, PUSPENDIK yang diberikan

dalam bentuk webinar, workshop, pendidikan dan pelatihan.

3. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir Guru

a. Tujuan Pengembangan Karir Guru

Pengembangan karir sebagai kegiatan manajemen SDM dilakukan

untuk memperbaiki dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan pekerjaan,

sehingga mampu memberikan konstribusi terbaik dalam mewujudkan tujuan

organisasi. Pelaksanaan pekerjaan yang semakin baik dan meningkat

berpengaruh langsung pada peluang seseorang untuk memperoleh posisi/

jabatan yang diharapkan atau dicita-citakan. Pernyataan ini diperjelas oleh

bapak Anang Burhan yang mengatakan bahwa:

“Pengembangan karir sangat diperlukan bagi guru untuk memperbaiki

dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan pembelajaran. Salah satu

faktor penentu mutu pendidikan adalah guru. Untuk itu kemampuan

dan pengetahuan yang dimiliki harus selalu diupgrade agar mampu

menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi.”125

Pendapat tersebut senada oleh pernyataan ibu Nur Fatimah yang

mengungkapkan bahwa:

“Pengembangan karir guru bertujuan untuk meningkatkan diri, karena

guru tidak bisa stuck di kemampuan yang ada harus mengikuti

124 Wawancara dengan Ating, Guru Mata Pelajaran Sosiologi SMA Negeri 113 Jakarta, Senin 21

Maret 2022, pukul 15.00 WIB.

125

Wawancara dengan Anang Burhan, Kepala SMA Negeri 113 Jakarta, Jumat 18 Maret 2022,

pukul 14.30 WIB.

88

perubahan. Dengan kebutuhan yang berubah, dengan cara yang baru

terutama di sekolah ini harus mengikuti.”126

Ibu Nur Fatimah juga memberikan contoh bahwa:

“Zaman dulu masih menggunakan mesin ketik sedangkan sekarang

harus menggunakan komputer, mau tidak mau harus bisa

mengoperasikan computer dan prosesnya lama. Waktu pertama kali

diajari oleh sekolah, ketika pelatihan bisa dan setelah selesai pelatihan

lupa, hal tersebut harus mengulang lagi dari pertama belajar komputer

dari awal ketika mengikuti SAS tahun 2007-2008. Sampai sekarang

dengan perubahan-perubahan yang begitu cepat, kita terpontal-

pontal.”127

Selain itu ibu Dian Chisniar juga menyampaikan bahwa:

“Pengembangan karir penting untuk dilakukan para guru. Karena

berdampak pada penghasilan yang akan diterima hal ini berpengaruh

ke gaji. Dalam gaji dilihat jabatannya apa dan berada

dipangkat/golongan berapa. Maka dari itu banyak guru yang mau naik

pangkat karena berpengaruh pada penghasilan.”128

Adapun tujuan dari pengembangan karir guru adalah untuk membantu

guru dalam pengembangan karir yang pada masanya akan menumbuhkan

loyalitas, tersedianya kelompok yang memiliki keterampilan dan

kemampuan untuk dipromosikan di masa yang akan datang,

mengidentifikasi kebutuhan dalam melakukan pelatihan dan pengembangan,

memperbaiki prestasi kerja, dan meningkatkan produktivitas kerja para

guru. Pernyataan ini didukung oleh ibu Susi Herawati yang menyampaikan

bahwa:

“Tujuan pengembangan karir adalah untuk mengembangkan keahlian

yang dimiliki, meningkatkan pengetahuan, mengembangkan sikap

guru agar memiliki kemauan untuk bekerja sama dengan teman-teman

126 Wawancara dengan Nur Fatimah, Guru Mata Pelajaran PPKN SMA Negeri 113 Jakarta, Rabu

16 Maret 2022, pukul 12.30 WIB.

127

Wawancara dengan Nur Fatimah, Guru Mata Pelajaran PPKN SMA Negeri 113 Jakarta, Rabu

16 Maret 2022, pukul 12.30 WIB.

128

Wawancara dengan Dian Chrisniar, Guru Mata Pelajaran Kimia SMA Negeri 113 Jakarta,

Kamis 17 Maret 2022, pukul 15.00 WIB.

89

sepemimpinan, dan memotivasi guru untuk melaksanakan tugas-tugas

secara efektif dan efisien.”129

Hal ini juga diperjelas oleh pernyataan Bapak Ating yang

menyampaikan bahwa:

“Dengan melakukan pengembangan karir guru akan banyak

berpartisipasi kepada sekolah sehingga akan menumbuhkan rasa

loyalitas yang tinggi, menumbuhkan kemampuan yang sebelumnya

belum pernah disadari oleh guru, dan guru akan meningkatkan rasa

kepercayaan pada diri sendiri.”130

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari

pengembangan karir guru adalah menumbuhkan jiwa keinginan guru untuk

dapat berkembang, meningkatkan pengetahuan guru, mengembangkan

keahlian dan kemampuan yang dimiliki, serta menumbuhkan sikap

kepedulian terhadap lingkungan sekolah.

b. Manfaat Pengembangan Karir Guru

Adapun manfaat dari pengemabngan karir yang didapatkan oleh guru

adalah dapat mendorong guru untuk mengembangkan diri dan

kemampuannya, menambah rasa kepedulian yang tinggi terhadap

lingkungan sekolah, mencegah terjadinya keresahan di kalangan guru yang

selama ini kurang diperhatikan, mengurangi guru yang meninggalkan

sekolah, mengisi posisi yang tersedia dalam jabatan sekolah,

mengoptimalkan penggunaan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan

pegawai, sesuai dengan potensi yang dimiliki. Ibu Dormin Gultom

memberikan contoh manfaat pengembangan karir yaitu:

“Saya selain mengajar mata pelajaran di kelas juga membimbing

siswa untuk melaksanakan kegiatan olimpiade matematika dan

menjalankan tugas tambahan dari piminpinan sekolah untuk

menduduki posisi jabatan sebagai wakil kurikulum.131

129 Wawancara dengan Susi Herawati, Kepala Laboratorium SMA Negeri 113 Jakarta, Rabu 16

Maret 2022, pukul 13.00 WIB.

130

Wawancara dengan Ating, Guru Mata Pelajaran Sosiologi SMA Negeri 113 Jakarta, Senin 21

Maret 2022, pukul 15.00 WIB.

131

Wawancara dengan Dormin Gultom, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri

113 Jakarta, Kamis 19 Maret 2022, pukul 13.30 WIB.

90

Selain itu ibu Kartika Sri Hardjanti juga memberikan contoh bahwa:

“Saya selain mengajar mata pelajaran bahasa prancis, menjadi wakil

kepala sekolah bidang kesiswaan, aktif menjadi tim penulis modul

bahan ajar untuk calon guru di PPG, dan menjadi tim penulis bank

soal ujian nasional mata pelajaran bahasa prancis di Kemeterian

Pendidikan.”132

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan mengenai manfaat

pengembangan karir guru adalah untuk menumbuhkan rasa kepedulian yang

tinggi terhadap sekolah, meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan

keterampilan, serta menambah produktivitas kinerja guru di sekolah.

4. Jalur dan Tahapan Pengembangan Karir Guru

a. Jalur Pengembangan Karir Guru

Jalur pengembangan karir merupakan sebuah proses yang harus dilalui

seorang guru untuk bisa meraih pangkat/golongan ke jenjang yang lebih

tinggi, dimulai ketika guru menjadi CPNS atau guru honorer sampai

menjadi PNS yang berada dipangkat/golongan IV/e. Ibu Kartika Sri

Hardjanti mengatakan mengenai jalur pengembangan karir guru di SMA

Negeri 113 Jakarta bahwa:

“Guru di SMA Negeri 113 Jakarta telah melakukan pengembangan

karir sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Dulu hanya sekedarnya.

Namun sekarang telah diberikan materi sesuai dengan situasi di

sekolah…”133

Bapak Ating juga mengemukakan pendapatnya mengenai jalur

pengembangan karir guru sebagai berikut:

“…Saya sebelum tahun 2009 mengajar sosiologi dikarenakan tahun

2010 ada program sertifikasi maka harus mengajar sejarah sesuai

dengan ijazah yang miliki. Jalur karir saya dimulai pada tahun 1991

lulus sarjana dan menyandang gelar sebagai PNS tahun 1997. Karena

pada saat itu sekolah membutuhkan guru sosiologi maka mengajar

132 Wawancara dengan Kartika Sri Hardjanti, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA

Negeri 113 Jakarta, Kamis 17 Maret 2022, pukul 11.00 WIB.

133

Wawancara dengan Kartika Sri Hardjanti, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA

Negeri 113 Jakarta, Kamis 17 Maret 2022, pukul 11.00 WIB.

91

sosiologi, pada waktu itu jurusan antropologi tidak meluluskan

sosiologi yang ada hanya geografi, PKN, dan sejarah. Jadi di sekolah-

sekolah banyak guru yang mengajar bukan gaya sosiologi tetapi dari

jurusan lain. Pada tahun 2010 ada program sertifikasi barulah saya

mengajar sejarah.”134

Syarat awal calon guru ketika ingin menjadi PNS harus lulus D4 atau

S1 baik berasal dari jurusan kependidikan maupun non pendidikan.

Mengikuti pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh Lembaga

Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Setelah memenuhi persyaratan

administrasi calon guru dapat diperkenankan untuk mengikuti seleksi

penerimaan PNS guru. Setelah guru tersebut dinyatakan lulus akan diangkat

sebagai calon Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan penghasilan sebesar 80%

dari gaji pokok. Selama di sekolah guru wajib menjalankan program induksi

yang dibimbing oleh guru senior, selang waktu satu tahun guru tersebut

akan diundang oleh lembaga diklat tingkat provinsi masing-masing untuk

mengikuti pra jabatan selama kurang lebih 21 hari. Setelah selesai

mengikuti pra jabatan dan dinyatakan lulus guru harus mengusulkan kepada

badan kepegawaian daerah untuk diterbitkan surat kepeutusan sebagai PNS

PNS 100% . Pada akhirnya guru tersebut dapat menduduki

pangkat/golongan III/a.

Hal ini juga diungkapkan oleh ibu Kartika Sri Hardjanti yang telah

melalui jalur pengembangan karir guru sebagai berikut:

“Jalur karir saya, setelah tamat Sarjana langsung mengajar di

SMA Negeri 113 Jakarta. Lalu mengikuti pelatihan serta sertifikasi.

Ketika masih ada IKIP mahasiswa yang lulus langsung mendapatkan

dua surat, pertama ijazah dan kedua akta empat. Mereka yang ingin

mengajar harus memiliki akta empat kecuali mengajar di sekolah-

sekolah internasional tidak di butuhkan akta empat. Semua guru juga

harus melakukan pendidikan profesi karena hal itu akan dijadikan

sebagai SIM dalam mengajar.

134 Wawancara dengan Ating, Guru Mata Pelajaran Sosiologi SMA Negeri 113 Jakarta, Senin 21

Maret 2022, pukul 15.00 WIB.

92

Saya mulai mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta pada tahun

1995 dengan status sebagai guru honorer. Tahun 2000 diangkat

menjadi guru PTT (pegawai tidak tetap) dengan pembaharuan setiap

setahun sekali. Setelah 5 tahun, kami diangkat menjadi CPNS.

Sebelum CPNS, harus test terlebih dahulu yang akan ditempatkan di

sekolah masing-masing. Ketika kami menjadi CPNS wajib mengikuti

Pra jabatan. Pra jabatan berkaitan dengan ilmu-ilmu kepegawaian

yang berisi materi-materi. Sebagai guru CPNS gaji yang diterima

masih 80% kalau sudah lulus Pra jabaran dan dinyatakan lulus PNS %

gaji ditambah 20%. Status saya ketika menjadi PNS masih PNS yang

struktural TKD (Tunjangan Kinerja Daerah) yang struktural. Setelah 1

tahun struktural, saya dapat surat pengangkatan guru pertama dalam

jabatan. Setelah dapat jabatan tersebut berubah dari struktural ke

fungsional. Sekarang, untuk dapat surat pengangkatan dalam jabatan

harus melakukan pelatihan.”135

Ibu Dormin Gultom juga mengungkapkan alur pengembangan karir

yang telah dilalui yaitu:

“Jalur karir saya, setelah tamat Sarjana langsung mengajar di

SMA Negeri 113 Jakarta. Lalu mengikuti pelatihan serta sertifikasi.

Dengan mengikuti sertifikasi dapat digunakan untuk menambah poin

dalam melakukan kenaikan pangkat karena memiliki angka kredit.

Pendidikan Profesi dilakukan selama 3 bulan atau 6 bulan. Dengan

rangkaian acara diadakan wisuda, seperti menjadi mahasiswa di suatu

universitas. Semua guru harus melakukan pendidikan profesi karena

akan dijadikan sebagai SIM dalam mengajar selain itu juga dijadikan

sebagai syarat untuk bisa mendapatkan tunjangan dari pemerintah

yang jumlah nominalnya sama seIndonesia.”136

Selain itu bapak Fahmi Santoso juga mengungkapkan alur yang telah

dilalui yaitu:

“…Setelah lulus ijazah belum diambil kebetulan ada penerimaan

PNS, saya mendaftar menjadi PNS. Akhirnya lulus dan ditempatkan

di MAN 2 Bogor. Selang waktu 1 tahun menjadi CPNS, mengikuti

135 Wawancara dengan Kartika Sri Hardjanti, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA

Negeri 113 Jakarta, Kamis 17 Maret 2022, pukul 11.00 WIB.

136

Wawancara dengan Dormin Gultom, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri

113 Jakarta, Kamis 19 Maret 2022, pukul 13.30 WIB.

93

prajabatan selama 3 bulan setelah itu baru dapat STTPL dan

menduduki pangkat/golongan III/a. Pangkat/golongan III/a sampai

III/b bapak dapatkan selama mengajar di MAN 2 Bogor. Untuk

kenaikan pangkat/golongan dari III/b sampai dengan IV/a dilakukan

sesuai dengan alurnya tanpa ada persyaratan yang susah. 11 tahun

kemudian bapak dipindahkan ke sini di SMA Negeri 113 Jakarta

berada di panngkat/ golongan IV/a. Pada saat itulah dari

pangkat/golongan IV/a ingin naik ke IV/b harus membuat Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) yang diseminarkan. Alhamdulillah bisa lulus

dan sekarang berada di pangkat/golongan IV/b. Sudah 6 tahun dari

tahun 2015 sampai 2016 berada di pangkat/golongan IV/b jika ingin

naik lagi ke IV/c harus datang ke Kementerian hal inilah yang

membuat saya mandet untuk tidak bisa naik.137

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diperoleh informasi

bahwa jalur pengembangan karir merupakan proses yang harus dilalui guru

dari CPNS hingga dinyatakan PNS 100% yang berada di pangkat/golongan

III/a. Adapun persyaratan dalam meniti jalur pengembangan karir yaitu guru

harus lulusan Diploma IV atau Sarjana yang mengikuti pendidikan profesi

serta memenuhi administrasi CPNS. Alur yang akan dilaluinya yaitu

Mendaftar sebagai CPNS, setelah dinyatakan lulus seleksi guru akan

mengikuti pra jabatan dan di akhiri dengan dilantik sebagai PNS.

b. Syarat-syarat dalam Pengembangan Karir Guru

Karir seorang guru harus berkembang demi menjaga profesionalannya

sebagai pendidikan. Tolak ukur pengembangan karir guru dapat dilihat dari

pangkatnya yang naik secara berkala. Dalam kenaikan pangkat tersebut

harus memenuhi persyaratan angka kredit kumulatif minimal serta angka

kredit perjenjangannya untuk poin pengembangan diri dan karya tulis

ilmiah. Hal ini diperjelas oleh Ibu Kartika Sri Hardjanti yang mengatakan

bahwa:

“Ketika guru ingin menjadi PNS yang berada pada posisi

pangkat/golongan III/a harus memenuhui syarat, sertifikat pendidikan

profesi, mengikuti seleksi penerimaan PNS, mengikuti program

prajabatan setelah dinyatakan lulus menjadi PNS 100% baru bisa

menduduki posisi pangkat/golongan III/a.”

137 Wawancara dengan Fahmi Santoso, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Negeri 113

Jakarta, Kamis 24 Maret 2022, pukul 14.00 WIB.

94

Pernyataan di atas senada dengan yang diungkapkan oleh ibu Dian

Chisniar bahwa:

“Ketika guru berada dipangkat/golongan III/a ingin naik ke III/b harus

membuat pengembangan diri. Pangkat/golongan III/b ingin naik ke

III/c melakukan pengembangan diri, penelitian tindakan kelas.

Pangkat/golongan III/c ingin naik ke III/d melakukan pengembangan

diri, membuat satu penelitian tindakan kelas dan satu jurnal. Ketika

berada dipangkat/golongan III/d ingin naik pangkat ke IV/a membuat

dua penelitian tindakan kelas dan satu jurnal. Ketika berada di

pangkat/golongan IV/a ingin naik ke IV/b membuat tiga penelitian

tindakan kelas dan semuanya dijurnalkan. Kalau kita mengikuti

alurnya otomatis akan lancar karena sudah terbiasa untuk menyusun

PTK dan jurnal.”138

Namun pada kenyataannya di SMA Negeri 113 Jakarta mengalami

beberapa kendala dalam melakukan kenaikan pangkat/golongan seperti yang

diungkapkan oleh:

Bapak Anang Burhan mengungkapkan bahwa:

“Dapat dinyatakan banyak persyaratan yang harus dipenuhi dan

termasuk saya sendiri merasa kesulitan dalam memenuhi persyaratan

untuk kenaikan pangkat/golongan, kebanyakan guru di sekolah ini

berada pada pangkat III jika ingin naik tingkat kesatu tingkat lebih

tinggi harus membuat karya tulis ilmiah dan untuk guru yang berada

di pangkat IV jika ingin naik kesatu tingkat lebih tinggi harus

membuat 2 karya buku yang telah di ISBN. Hal inilah yang membuat

rata-rata guru mentok dalam pangkat/golongan sampai beberapa

tahun.”139

Selanjutnya ibu Susi Herawati juga mengungkapkan bahwa:

“Saya sendiri merasa kesulitan dalam memenuhi persyaratan untuk

kenaikan pangkat/golongan, rata-rata guru mentok dalam pembuatan

karya tulis ilmiah, sulitnya menemukan tempat untuk bertanya terkait

dengan penulisan karya tulis ilmiah, minimnya informasi yang bisa

138 Wawancara dengan Dian Chrisniar, Guru Mata Pelajaran Kimia SMA Negeri 113 Jakarta,

Kamis 17 Maret 2022, pukul 15.00 WIB.

139

Wawancara dengan Anang Burhan, Kepala SMA Negeri 113 Jakarta, Jumat 18 Maret 2022,

pukul 14.30 WIB.

95

didapat untuk bisa menerobos link-link keberhasilan dalam pembuatan

karya tulis ilmiah.”140

Hal ini juga diperjelas oleh penyataan ibu Kartika Sri Hardjanti

bahwa:

“Saya berada dipangkat/golongan III/b ingin naik ke pangkat/ gologan

III/c. sudah mengajukan dan sudah membuat Penelitian Tindakan

Kelas, akan tetapi ketika diajukan tidak bisa, birokrasinya rumit

terkadang membutuhkan link tersendiri untuk bisa lulus tahapan

tersebut. Karena saya tidak ingin memakai link tersebut jadi sering

gagal.”141

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam

kenaikan pangkat/golongan di pengembangan karir guru memiliki syarat

yang berbeda-beda tergantung pangkat/golongan yang ingin di capainya

semakin tinggi pangkat/golongan yang ingin dicapai maka semakin banyak

administrasi persyaratannya.

c. Tingkat Jabatan dalam Pengembangan Karir Guru

Dalam lembaga pendidikan jabatan guru biasa disebut dengan jabatan

fungsional. Dengan jabatan tersebut guru akan mengetahui ruang lingkup,

tugas, tanggungjawab, dan wewenang yang berkaitan dengan tugas

keguruan. Pada awalnya guru-guru berada pada golongan III/a yang

nantinya dapat dilakukan kenaikan pangkat/golongan dengan beberapa

persyaratan tertentu. Adapun pangkat/golongan tersebut adalah sesuai yang

diungkap oleh Ibu Dian Chisniar bahwa:

“Guru yang berada pada pangkat/golongan III/a dan III/b disebut

sebagai guru pratama, III/c dan III/d merupakan guru muda, IV/a dan

IV/b dengan sebutan guru madya sedangkan untuk IV/c dan IV/d yaitu

guru utama.”142

Hal ini juga diperjelas oleh ibu Kartika Sri Hardjanti yang

mengungkapkan bahwa :

140 Wawancara dengan Susi Herawati, Kepala Laboratorium SMA Negeri 113 Jakarta, Rabu 16

Maret 2022, pukul 13.00 WIB.

141

Wawancara dengan Kartika Sri Hardjanti, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA

Negeri 113 Jakarta, Kamis 17 Maret 2022, pukul 11.00 WIB.

142

Wawancara dengan Dian Chrisniar, Guru Mata Pelajaran Kimia SMA Negeri 113 Jakarta,

Kamis 17 Maret 2022, pukul 15.00 WIB.

96

“Ketika guru berada di posisi jabatan guru pratama pangkat/golongan

III/a dan III/b ingin naik jabatan ke guru muda pangkat/golongan III/c

dan III/c, memiliki sertifikasi profesi sebagai bukti bahwa telah

meningkatkan kompetensi dalam diri guru, rajin mengikuti kegiatan

teacher upgrading dan produktif dalam menghasilkan karya seperti

melakukan pengembangan diri, mempublikasikan karya ilmiah, rajin

mengikuti diklat ataupun seminar-seminar dan memiliki penilaian

prestasi kerja.”143

Bapak Ating juga mengungkapan bahwa:

“Guru ketika berada di posisi guru muda ingin naik tingkat ke guru

madya harus melakukan pendidikan dan pelatihan keprofesian,

menjalankan penilaian kinerja guru, dan terakhir harus melakukan

penulisan karya ilmiah, jika guru berada dipangkat/golongan III/d

ingin naik pangkat/golongan ke IV/a harus menyiapkan 8 angka kredit

dari sub unsur publikasi karya ilmiah dan 4 angka kredit dari

pengembangan diri.”144

Selanjutnya bapak Fahmi Santoso juga mengatakan bahwa:

“Ketika guru berada di posisi guru madya ingin naik tingkat ke guru

utama harus melakukan diklat profesi, menulis karya tulis ilmiah yang

dibukukan, membuat penelitian tindakan kelas yang seminarkan,

memiliki penilaian terhadap prestasi kerja, dilihat dari kompetensi

guru baik pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional, memiliki

tugas tambahan, dan membimbing peserta didik.”145

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat

pangkat/golongan guru adalah guru pratama yaitu guru yang berada pada

pangkat/golongan III/a dan III/b, guru muda dengan rentang

pangkat/golongan III/c dan III/d, guru madya yang merupakan guru

pangkat/golongan IV/a dan IV/b dan, guru utama dengan pangkat/golongan

IV/c dan IV/d.

143 Wawancara dengan Kartika Sri Hardjanti, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA

Negeri 113 Jakarta, Kamis 17 Maret 2022, pukul 11.00 WIB.

144

Wawancara dengan Ating, Guru Mata Pelajaran Sosiologi SMA Negeri 113 Jakarta, Senin 21

Maret 2022, pukul 15.00 WIB.

145

Wawancara dengan Fahmi Santoso, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Negeri 113

Jakarta, Kamis 24 Maret 2022, pukul 14.00 WIB.

97

d. Dukungan Organisasi dalam Pengembangan Karir Guru

Agar mempermudah guru melalui jalur-jalur pengembangan karir

dalam setiap tingkatan maka dibutuhkan dukungan dari lembaga sekolah.

adapun dukungan yang dapat diberikan oleh kepala sekolah yaitu kepala

sekolah mengingatkan guru terkait pentingnya melakukan lokarya dan

seminar, memberi informasi terkait pengembangan karir, dan memberikan

bimbingan karir kepada guru. Pernyataan ini diperjelas oleh bapak Fahmi

Santoso yang mengatakan bahwa:

“Kepala sekolah menginfokan kepada guru-guru terkait pentingnya

melakukan kenaikan pangkat/golongan dengan cara memenuhi

persyaratan-persyaratan untuk kenaikan pangkat, mengikuti program

penulisan karya tulis ilmiah agar guru terbiasa untuk menulis karya

tulis ilmiah. Memberikan arahan dan motivasi terkait pengembangan

diri guru. Kepala sekolah juga memberi kesempatan kepada guru

untuk mengikuti pelatihan atau seminar.”

Ibu Nur Fatimah memberikan pernyataan bahwa penerapan dukungan

kepala sekolah terhadap guru di lapangan sedikit berbeda dengan

seharusnya yaitu sebagai berikut:

“Sebenarnya ada, tetapi tidak sepenunya diberikan, dalam penyusunan

karya tulis ilmiah, guru memerlukan link untuk bisa lulus dalam

tahapan karya tulis ilmiah. Ada beberapa guru yang telah selesai

menyusun tapi tidak bisa lulus. Dari hal tersebut kami para guru

membutuhkan informasi dari pihak sekolah agar bisa tembus dalam

penyusunan karya ilmiah.”

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dukungan yang

diberikan oleh sekolah dalam rangka pengembangan karir guru dilakukan

dalam bentuk kepala sekolah mengingatkan guru-guru untuk melakukan

pengembangan diri, memberikan informasi terkait pengembangan karir, dan

memberikan bimbingan karir selama guru mengajar di sekolah.

98

e. Tahapan-tahapan dalam Pengembangan Karir Guru

Tahapan pengembangan karir guru merupakan tingkatan-tingkatan

yang harus dilalui guru dalam menjalankan tugas di sekolah hingga usia

pensiun. Adapun tahapan karir guru tersebut yaitu:

Tabel 4. 10

Tahapan dalam Pengembangan Karir guru

Tingkatan Karir Karir Awal Karir Menengah Karir Akhir Akhir Karir

Kelompok Usia 20 tahun 30-40 tahun 50 tahun 60-70 tahun

Kebutuhan Mengenali

minat,

mengekplorasi

beberapa

pekerjaan

Mendahulukan

karir, membatasi

opsi-opsi

pertumbuhan

dan konstribusi

Memperbarui

keterampilan,

menetap,

opini-opini

dihargai

Merencanakan

pensiun, memeriksa

minat yang tidak

berhubungan

dengan kerja

Kekhawatiran Penghargaan

eksternal,

mendapatkan

lebih banyak

kapabilitas

Nilai-nilai,

konstribusi,

integrasi,

kesejahteraan

Bimbingan

pelepasan,

kelanjutan

organisasi

Pensiun, pekerjaan

paruh waktu

Sumber: Robert L. Mathis dan John H. Jackson, Human Resource

Management (Manajemen Sumber Daya Manusia).

Pernyatan ini diperjelas oleh bapak Ating yang mengungkapkan

bahwa:

“Pada 1991 tepat usia saya usia 24 tahun lulus sarjana. Setelah

mengajar di sekolah selama 6 tahun baru bisa lulus PNS. Pertama kali

didik menjadi guru di SMA PGRI 17. Mengajar mata pelajaran

sosiologi, padahal saya berasal dari jurusan sejarah. Selain itu saya

mengikuti MSI (Masyarakat Sejarah Indonesia). 2 tahun kemudian di

panggil di SMA ini untuk mengajar sosiologi dan diberi 6 jam

mengajar. Dulu sosiologi hanya diajarkan di kelas 2 semester 1.

Seiringnya berjalannya waktu karena ada Penilian Kinerja Guru

(PKG) saya dikembalikan untuk mengajar mata pelajaran sejarah.

Persiapan yang telah dilakukan sebelum mengakhiri pensiun saya

akan mengabdikan diri secara penuh untuk pendidikan Indonesia dan

99

mencari kegiatan yang nantinya dapat dijadikan sebagai pengisi waktu

di masa pensiun.”146

Selain itu juga diperjelas oleh ibu Susi Herawati yang

mengungkapkan bahwa:

“Tahun 1995 sampai 2006 mengajar di SMA Jatiwaringin. Kemudian

tahun 2006 pindah mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta sampai

sekarang. Lulus PNS diusia 36 tepatnya pada tahun 2008. Ketika

menjadi guru honorer tidak fokus di satu sekolah saya mengajar di dua

sekolah. Karena sekarang sudah menjadi PNS akhirnya fokus di satu

sekolah. Untuk persiapan dalam mengakhiri pension saya merintis

usaha sampingan. Ibarat sekoci, usaha yang akan dirintis ini dapat

menyelamatkan hidup ketika penghasilan sudah berkurang karena

pensiun. Selain itu rajin-rajin membaca buku untuk merawat otak agar

tidak pikun, maklum usia tua pasti akan mudah untuk lupa.”147

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tahapan-

tahapan dalam melakukan pengebangan karir terdiri dari karir awal,

menengah, akhir, dan akhir karir. Kebanyakan guru di SMA Negeri 113

Jakarta dalam melalui tahapan karir tidak semua berawal dari guru PNS

mereka menjadi guru honorer terlebih dahulu beberapa tahun.

146 Wawancara dengan Ating, Guru Mata Pelajaran Sosiologi SMA Negeri 113 Jakarta, Senin 21

Maret 2022, pukul 15.00 WIB.

147

Wawancara dengan Susi Herawati, Kepala Laboratorium SMA Negeri 113 Jakarta, Rabu 16

Maret 2022, pukul 13.00 WIB.

100

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Strategi kepala SMA Negeri 113 Jakarta dalam pengembangan karir guru

dilakukan dengan tiga cara yaitu penugasan, promosi, dan kenaikan pangkat.

2. Penugasan yang dilakukan oleh kepala SMA Negeri 113 Jakarta diberikan

dalam bentuk penugasan sebagai guru kelas, guru mata pelajaran, dan guru

bimbingan dan konseling.

3. Promosi yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam rangka pengembangan

karir guru diberikan dalam bentuk penugasan guru sebagai wakil kepala

sekolah, staf sekolah, kepala laboratorium, kepala perpustakaan, dan berbagai

pembina untuk membimbing kegiatan peserta didik di sekolah. Hal tersebut

diberikan oleh kepala sekolah agar guru mendapat kesempatan untuk

meningkatkan jenjang karir ke tingkat lebih tinggi.

4. Kenaikan pangkat diberikan dalam bentuk pemenuhan unsur utama dan

penunjang. Unsur utama ditentukan dengan menempuh pendidikan D IV atau

Sarjana, melakukan pelatihan pra jabatan dan program induksi, serta

melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Sedangkan unsur

penunjang dengan ketentuan memperoleh gelar/ ijazah yang tidak linier

dengan kualifikasi akademik, melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas

guru, dan memperoleh penghargaan atas prestasi yang dilakukan.

5. Adapun tahapan pengembangan karir guru di SMA Negeri 113 Jakarta hanya

bisa dilakukan oleh guru yang merupakan lulusan D IV atau Sarjana lalu

melakukan pendidikan profesi, melengkapi administrasi CPNS. Setelah

dinyatakan lulus guru mengikuti pra jabatan selama satu tahun di sekolah

masing-masing, lalu diusulkan ke badan kepegawaian daerah untuk dilantik

dan diterbitkan surat keputusan sebagai PNS 100% serta mendapat

pangkat/golongan III/a. Adapun ketentuan untuk naik pangkat/golongan yang

lebih tinggi guru harus melengkapi persyaratan-persyaratan setiap tingkatan

pangkat/golongan guru.

101

B. Saran

1. Bagi Kepala Sekolah

Kepala sekolah ketika memberikan kesempatakan kepada guru untuk

mengikuti pelatihan, seminar, workshop, webinar, diklat, dan kegiatan lain

yang berhubungan untuk pengembangan karir guru harus dilakukan secara

adil. Dalam penulisan karya tulis ilmiah sebaiknya kepala sekolah dapat

memberikan link untuk guru agar dapat lulus, karena rata-rata kelemahan

guru ada pada penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Alangkah

baiknya jika pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan jalur

Dinas yang resmi sehingga guru akan mengetahui (PTK) seperti apa yang

diminta oleh Dinas agar guru bisa lulus penyusunan karya tersebut.

2. Bagi Tata Usaha

Tata usaha sebagai administrasi dalam hal merekap berkas-berkas guru untuk

kenaikan pangkat/golongan. Sebaiknya sesering mungkin mengingatkan guru

untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan. Agar guru mengetahui kapan

bisa melakukan kenaikan pangkat/golongan, apakah berkas-berkas yang

dimiliki sudah memenuhi persyaratan angka kredit yang ditentukan atau

belum.

3. Bagi Guru

Untuk guru muda harus termotivasi menempuh pendidikan lebih lanjut,

perbanyak kegiatan yang dapat menunjang pengembangan karir seperti

pelatihan, workshop, webinar, dan seminar. Sedangkan guru yang berada

pada usia lanjut jangan malas untuk dapat melakukan pengembangan diri

harus selalu termotivasi untuk maju. Jangan pernah berada diposisi zona

zaman. Perbanyaklah komunikasi dan interaksi dengan pihak luar agar

menambah wawasan dan ilmu pengetahuan agar mudah mendapatkan

jejaringan dengan pihak lain.

4. Bagi Peneliti Lain

Perbanyaklah membaca jurnal dan sumber-sumber yang berkaitan dengan

penelitian. Carilah waktu yang tepat ketika ingin bertemu dengan responden

agar tidak terhambat dalam pengambilan data penelitian.

102

DAFTAR PUSTAKA

Ardana, Komang, Ni Wayan Mujiati, and Wayan Mudiartha Utama. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014.

Asaf, Merav, Rakefet Shachar, Vered Tohar, and Anat Kainan. “From Superteacher

to a Super Teacher: The Career Development of Teacher Educators.” Forum:

Qualitative Social Research, Vol 9, (2008). https://doi.org/10.17169/fqs-

9.3.1017.

Assuari, Sofjan. Strategic Management Sustainable Competitive Advantages.

Jakarta: RajaGrafindo, 2016.

Banun, Sri, Yusrizal, and Nasir Usman. “Strategi Kepala Sekolah Dalam

Meningkatkan Mutu Pendidikan Pada SMP Negeri 2 Unggul Mesjid Raya

Kabupaten Aceh Besar.” Jurnal Administrasi Pendidikan Pacasarjana

Universitas Syiah Kuala, Vol 4, (2016).

http://jurnal.unsyiah.ac.id/JAP/article/view/2615.

Darsono, and Tjatjuk Siswandoko. Manajemen SDM Abad 21 (Sumber Daya

Manusia). Jakarta: Nusantara Consulting, 2011.

Daryanto, and Tasril. Pengembangan Karir Profesi Guru. Yogyakarta: Gava Media,

2015.

David, Fred R. Manajemen Strategik Suatu Pendekatan Keunggulan Bersaing.

Jakarta: Salemba Empat, 2017.

Dekawati, Ipong. “Peningkatan Prestasi Kerja Melalui Pengembangan Karir.” Jurnal

Pendidikan, Vol V, (2019).

https://journal.stkipsubang.ac.id/index.php/didaktik/article/view/88.

Dewi, Asnita Putri, and Rusdinal. “Pengembangan Karir Guru.” Jurnal Manajemen,

Kepemimpinan, Dan Supervisi Pendidikan, Vol 5, (2020).

https://jurnal.univpgri-

palembang.ac.id/index.php/JMKSP/article/download/3489/3276.

Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan (Kuantitatif & Kualitatif). Depok:

RajaGrafindo Persada, 2017.

Fattah, Nanang. Manajemen Strategik Berbasis Nilai (Value Based Strategic

103

Management). Bandung: Remaja Rosdakarya, 2016.

Fauzan. Pengantar Sistem Administrasi Pendidikan (Teori Dan Praktik).

Yogyakarta: UII Press, 2016.

Hartatik, Indah Puji. Buku Praktis Mengembangkan SDM. Yogyakarta: Laksana,

2014.

Hasan, Zulkifli. “Upaya Pengembangan Karir Guru Melalui Peningkatan Kualifikasi

Akademik Dan Profesionalisme (Studi Pada Guru SMP Di Kabupaten

Bengkalis).” Jurnal Akademik, Vol 13, (2017).

https://ejournal.kampusmelayu.ac.id/index.php/akademika/article/view/27.

Hasibuan, Melayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara,

2003.

Hunger, David, and Thomas L Wheelen. Manajemen Strategi. Yogyakarta: Andi,

2003.

Indonesia. Tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Pasal 1:1 (2003).

https://jdih.usu.ac.id/phocadownload/userupload/Undang-Undang/UU 14-2005

Guru dan Dosen.pdf.

Ismail, Herlina T. Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah. Gorontalo: Pustaka IGI

Gorontalo, 2018.

Juanda, Anda. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Reseach). Yogyakarta:

Deepublish, 2016.

Kadarisman. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rajawali,

2017.

Kasmir. Manajemen Sumber Daya Manusia. Depok: RajaGrafindo Persada, 2017.

Khafidah, Wahyu. “Manajemen Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Tenaga

Administrasi.” Jurnal Studi Penelitian, Riset, Dan Pengembangan Pendidikan

Islam, Vol 7, (2019).

https://ojs.serambimekkah.ac.id/tarbawi/article/view/1806/1436.

Kompri. Manajemen Sekolah (Orientasi Kemandirian Kepala Sekolah). Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2015.

Kurniawan, Asep. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2018.

104

Larasati, Sri. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Deepublish, 2018.

Mathis, Robert L, and John H Jackson. Human Resource Management (Manajemen

Sumber Daya Manusia). Jakarta: Salemba Empat, 2006.

Maulana, Caswita. “Upaya Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Menulis Karya

Ilmiah Di Kota Tasikmalaya.” Jurnal Diklat Teknik Pendidikan Dan

Keagamaan, Vol 8 (2020). https://pusdiklattekniskemenag.e-

journal.id/andragogi/article/view/122/104.

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,

Peraturan. Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya No 16

(2009). https://jdih.menpan.go.id/data_puu/PERMENPAN2009_016.pdf.

Musriadi. Profesi Kependidikan Secara Teoritis Dan Aplikatif. Yogyakarta:

Deepublish, 2016.

Nasarudin, Indo Yama, and Hemmy Fauzan. Pengantar Bisnis Dan Manajemen.

Jakarta: UIN Press, 2006.

Nawawi, Hadari. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2011.

Pasaribu, Leyana. “Pengembangan Karir Guru Di SMK Negeri 3 Seluma.” Jurnal

Pendidikan, Vol 13, (2019).

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/manajerpendidikan/article/view/10176/508

6.

Permendiknas. Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan

Angka Kreditnya Nomor 35 (2010).

https://jatim.kemenag.go.id/file/file/peraturantentangPNS/vsef1413864091.pdf.

Prasojo, Lantip Diat, Amirul Mukminin, and Fitri Nur Mahmudah. Manajemen

Strategi Human Capital Dalam Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press, 2017.

Priansa, Donni Juni, and Rismi Somad. Manajemen Supervisi & Kepemimpinan

Kepala Sekolah. Bandung: Alfabeta, 2014.

PSDMPK PMP, Badan. Kebijakan Pengembangan Profesi Guru (2012).

https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/KEBIJAKAN

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GURU.pdf.

Purnomo, Setiawan Hari, and Zulkieflimansyah. Manajemen Strategi. Jakarta:

105

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2007.

Putra, Nyoman Bagus Tri Permana, and Lulup Endah. “Analisis Faktor Yang

Mempengaruhi Career Plateau (Kemandegan Karir) Guru Pada SMPN 1

Denpasar.” Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol 2, (2014).

https://media.neliti.com/media/publications/5252-ID-analisis-faktor-yang-

mempengaruhi-career-plateau-kemandegan-karir-guru-pada-smpn.pdf.

Rachmat. Manajemen Strategik. Bandung: Pustaka Setia, 2014.

Rahim, Abd Rahman, and Enny Radjab. Manajemen Strategi. Makassar: Lembaga

Perpustakaan dan Penerbitan Universitas Muhammadiyah Makassar, 2016.

Rosida, Ambar Teguh Sulistiyani. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Graha Ilmu, 2009.

Rusby, Zulkifli, and Zulfadli Hamzah. “Pengaruh Pengembangan Karir Dan

Organisasi Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Kerja Guru Sekolah

Kebangsaan Kebun Sireh Pulau Pinang.” Journal Of Economic, Business and

Accounting, Vol 1, (2017).

https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/COSTING/article/view/47.

Rusman, T, and Abd Rahman. Panduan Pengembangan Profesi Guru Dan PTK.

Jakarta: Karima, 2010.

Sardiman. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo, 2014.

Schneider, Manuela Keller, Hua Flora Zhong, and Alexander Seeshing Yeung.

“Competence and Challenge in Professional Development:Teacher Perceptions

at Different Stages of Career.” Journal of Education for Teaching, Vol 21,

(2020). https://doi.org/10.1080/02607476.2019.1708626.

Siagian, P Sondang. Manajemen Strategik. Jakarta: Bumi Aksara, 2004.

———. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara, 2000.

Siagian, Sondang P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara,

2012.

Sihombing, Sarinah, Simon Gultom, and Sonya Sidjabat. Manajemen Sumber Daya

Manusia. Jakarta: STMT Trisakti, 2015.

Soedarmayanti. Manajemen Strategi. Bandung: Refika Aditama, 2018.

———. Manajemen Sumber Daya Manusia Refolusi Birokrasi Dan Manajemen

106

Pegawai Negeri Sipil. Bandung: Refika Aditama, 2013.

Soeprihanto, John. Penilaian Kinerja Dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta:

Fakultas Ekonomi UGM, 2001.

Solihin, Ismail. Manajemen Strategik. Jakarta: Erlangga, 2012.

Sowiyah. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Yogyakarta: Media Akademi, 2016.

Subekhi, Akhmad, and Mohammad Jauhar. Pengantar Manajemen Sumber Daya

Manusia. Jakarta: Prestasi Pustaka Jakarta, 2012.

Sukmana, Nano, and Nofrita. “Pengembangan Karir GuruSD.” Jurnal Pendidikan

Dan Pembelajaran, Vol 16, (2018).

http://jurnal.fkip.unla.ac.id/index.php/educare/issue/view/36.

Suyadi. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2013.

Thoha, Miftah. Manajemen Kepegawaian Sipil Di Indonesia. Jakarta: Prenada

Media, 2005.

Ulfatin, Nurul, and Teguh Triwiyanto. Manajemen Sumber Daya Manusia Bidang

Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2016.

Ultrasanik, Debora, and Supriyanto. “Manajemen Pengembangan Karir Tenaga

Pendidik Di Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) Surabaya.”

Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 00 (2018).

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/inspirasi-manajemen-

pendidikan/article/view/25742.

UU RI. Tentang Guru dan Dosen Nomor 14 Pasal 14:1 (2005).

https://jdih.usu.ac.id/phocadownload/userupload/Undang-Undang/UU 14-2005

Guru dan Dosen.pdf.

Veithzal, Rivai. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori

Ke Praktik. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005.

Wasono, Muhammad Putro Joko. “Pengaruh Peran Kepala Sekolah Dan Kompetensi

Profesional Terhadap Pengembangan Karir Guru SMP Negeri.” Jurnal Ilmiah

Kependidikan, Vol 2, (2019).

https://jurnal.umk.ac.id/index.php/pendas/article/view/4328.

Widodo, Suparno Eko. Manajamen Pengembangan Sumber Daya Manusia.

107

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.

———. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Jaya Media, 2014.

Yuliani, Anik. Kunci Sukses Kenaikan Pangkat Guru Dan Pengawas

Sekolah/Madrasah. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019.

Yunus, Eddy. Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi, 2016.

108

LAMPIRAN-LAMPIRAN

109

Lampiran 1

Pedoman Wawancara Dengan Kepala SMA Negeri 113 Jakarta

A. Pengembangan Karir

1. Pengembangan Karir

a. Menurut bapak apakah ada pengembangan karir di SMA Negeri 113

Jakarta?

b. Bagaimana bentuk pengembangan karir yang bapak lakukan

terhadap guru di SMA Negeri 113 Jakarta ?

c. Apakah terdapat faktor penentu pengembangan karir guru selama

mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?

d. Menurut bapak apa saja faktor penentu pengembangan karir guru

tersebut?

e. Jika ada bagaimana tingkat persaingan guru dalam menentukan

pengembangan karir di sekolah ?

f. Menurut bapak bagaimana bapak menanggapi tingkat persaingan

guru-guru tersebut?

g. Menurut bapak apakah SMA Negeri 113 Jakarta memberi fasilitas

untuk melakukan pengembangan karir guru?

h. Menurut bapak pengembangan karir apa saja yang pernah diikuti

bapak/ ibu guru selama mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?

i. Menurut bapak apakah pangkat/golongan guru di SMA Negeri 113

Jakarta dapat ditingkatkan dengan pengembangan karir yang

diberikan?

j. Apakah pengembangan karir yang sekolah lakukan memberi dampak

terhadap guru di SMA Negeri 113 Jakarta?

2. Penugasan

a. Apakah bapak mempunyai kriteria khusus untuk melakukan

pembagian tugas guru?

b. Menurut bapak seberapa penting penerapan strategi penugasan

berpengaruh terhadap pengembangan karir?

c. Apa saja bentuk-bentuk penugasan yang diberikan kepada bapak/ ibu

guru guna melaksanakan pengembangan karir?

d. Menurut bapak apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar

belakang kualifikasi akademik?

e. Menurut bapak apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar

belakang sertifikasi pendidik/ keahlian yang dimiliki?

f. Apakah bapak mengetahui apa yang dimaksud dengan angka kredit?

g. Apakah penugasan guru akan mempengaruhi pemberian angka

kredit?

h. Menurut bapak penugasan seperti apa yang bisa memberikan angka

kredit lebih besar dan lebih kecil?

i. Bagaimana pembagian jam mengajar guru yang sekolah tetapkan di

SMA Negeri 113 Jakarta?

110

3. Promosi

a. Menurut bapak apakah yang dimaksud dengan promosi guna

menunjang pengembangan karir?

b. Menurut bapak apakah semua guru di SMA Negeri 113 Jakarta

mendapat kesempatan untuk promosi?

c. Menurut bapak berapa kali bapak/ ibu guru di SMA Negeri 113

mendapat kesempatan untuk promosi?

d. Apakah bapak pernah mendapat kesempatan untuk dipromosikan?

e. Kapan bapak dipromosikan selama mengajar di SMA Negeri 113

Jakarta?

f. Bagaimana perasaan bapak jika mendapat promosi guna menunjang

pengembangan karir?

g. Menurut bapak tindakan apa yang guru lakukan setelah mendapat

informasi untuk dipromosikan?

h. Bagaimana bentuk-bentuk promosi yang diberikan lembaga sekolah

kepada guru dalam rangka melaksanakan pengembangan karir?

i. Menurut bapak apakah terdapat persyaratan khusus yang harus

disiapkan dalam rangka promosi guna menunjang pengembangan

karir?

j. Menurut bapak hasil seperti apa yang dapat diterima ketika

melaksanakan pengembangan karir?

4. Kenaikan Pangkat

a. Apa saja persyaratan yang disiapkan bapak/ ibu guru untuk dapat

melakukan kenaikan pangkat?

b. Menurut bapak apakah terdapat perbedaan persyaratan kenaikan

pangkat dengan tahun-tahun sebelumnya?

c. Menurut bapak apa yang dimaksud angka kredit dalam kenaikan

pangkat?

d. Apakah bapak memberi tahu tata cara perhitungan angka kredit

dalam rangka kenaikan pangkat?

e. Bagaimana tata cara perhitungan angka kredit dalam rangka

menunjang karir guru di SMA Negeri 113 Jakarta ini?

f. Berapa jumlah angka kredit kumulatif yang harus dipersiapkan guru

untuk memenuhi unsur utama dan unsur penunjang dalam

melakukan kenaikan pangkat?

g. Menurut bapak kegiatan apa saja yang dapat dinilai sebagai angka

kredit dalam kenaikan pangkat?

h. Apakah pihak sekolah memberi tugas tambahan kepada bapak/ ibu

guru di SMA Negeri 113 Jakarta?

i. Apakah tugas tambahan yang bapak laksanakan dalam rangka

membimbing kegiatan ekstrakulikuler, sebagai anggota PGRI, dan

menjadi pengawas ujian sekolah dapat dijadikan sebagai unsur

penunjang untuk mendapatkan angka kredit?

j. Apakah lembaga sekolah atau dinas pendidikan pernah mengadakan

pengembangan kompetensi untuk bapak/ ibu guru di SMA Negeri

113 Jakarta?

111

k. Menurut bapak apakah pengembangan kompetensi yang diadakan

dapat dijadikan sebagai unsur penunjang angka kredit?

l. Apakah semua guru di SMA Negeri 113 Jakarta dapat mengikuti

pengembangan kompetensi tersebut?

m. Apa rata-rata gelar akademik guru yang mengajar di SMA Negeri

113 Jakarta?

n. Apakah gelar akademik yang didapatkan oleh guru-guru dapat

mempengaruhi angka kredit?

o. Apakah sertifikasi yang dimiliki oleh guru-guru dapat

mempengaruhi nilai lebih terhadap angka kredit?

B. Jenis Program Pengembangan Karir Guru

1. Diklat Internal

a. Apakah SMA Negeri 113 mendukung pengembangan kompetensi

guru dan pegawai dalam menjalankan tanggung jawab di sekolah?

b. Apakah SMA Negeri 113 pernah mengadakan pendidikan dan

pelatihan untuk para guru?

c. Bagaimana bentuk pendidikan dan pelatihan yang diberikan SMA

Negeri 113 terhadap guru dan pegawainya?

d. Bagaimana cara sekolah menentukan kuota guru-guru dalam

mengikuti pelatihan dan pendidikan?

e. Apakah dalam melaksanakan pendidikan dan pelatihan terdapat

tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh guru?

f. Bagaimana tahapan-tahapan pelatihan dan pendidikan yang disusun

oleh SMA Negeri 113 Jakarta?

g. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap

peningkatan pangkat/golongan bapak/ ibu di sekolah?

h. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang

telah dilaksanakan?

i. Bisakah bapak menunjukkan bentuk dokumentasi tersebut?

j. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang

kenaikan pangkat/golongan?

2. Diklat Eksternal

a. Apakah semua guru pernah mengikuti program pendidikan dan

pelatihan di luar SMA Negeri 113 Jakarta?

b. Apa saja bentuk pendidikan dan pelatihan yang pernah diberikan

kepada guru-guru di SMA Negeri 113 Jakarta?

c. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap

peningkatan pangkat/golongan guru-guru di sekolah?

d. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang

telah dilaksanakan?

e. Bisakah bapak menunjukkan bentuk dari dokumentasi tersebut?

f. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang

kenaikan pangkat/golongan?

C. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir Guru

1. Tujuan Pengembangan Karir Guru

112

a. Menurut bapak mengapa dilakukan pengembangan karir terhadap

guru di SMA Negeri 113 Jakarta?

b. Menurut bapak apa tujuan dari pengembangan karir yang dilakukan

oleh SMA Negeri 113 Jakarta?

c. Menurut bapak apakah pengembangan karir yang dilakukan di SMA

Negeri 113 Jakarta telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan?

d. Menurut bapak apakah pengembangan karir yang dilakukan dapat

menunjang kenaikan pangkat/golongan?

e. Apakah pengembangan karir yang dilakukan telah sesuai dengan

kebutuhan dan tujuan guru?

f. Bagaimana bentuk kesesuaian distribusi pengembangan karir

terhadap guru-guru tersebut (Contoh bentuk distribusi kegiatan)?

2. Manfaat Pengembangan Karir Guru

a. Bagaimana dampak yang guru rasakan terhadap pengembangan karir

yang dilakukan oleh SMA Negeri 113 Jakarta?

b. Dengan adanya manfaat yang dirasakan adakah peningkatan dari

kinerja guru di SMA Negeri 113 Jakarta?

c. Apakah manfaat tesebut dapat menjadi pertimbangan pimpinan

untuk kenaikan pangkat/golongan para bapak/ ibu guru?

D. Jalur dan Tahapan Pengembangan Karir Guru

1. Jalur Pengembangan Karir Guru

a. Apakah bapak mengetahui jalur pengembangan karir guru?

b. Menurut bapak apa yang dimaksud dengan jalur pengembangan karir

guru?

c. Apakah SMA Negeri 113 telah melakukan pengembangan karir guru

sesuai dengan alur pengembangan karir yang telah ditetapkan?

d. Menurut bapak bagaimana alur pengembangan karir guru?

e. Menurut bapak apakah alur pengembangan karir yang telah

ditetapkan efektif dalam melakukan pengembangan karir guru di

dunia pendidikan sekarang?

f. Jika tidak efektif apakah terdapat saran dari bapak untuk jalur

pengembangan karir guru tersebut?

g. Apakah seorang CPNS bisa langsung menjadi guru pratama?

h. Jika tidak langsung menjadi guru pratama maka langkah apa yang

harus dilakukan oleh guru tersebut?

2. Syarat-syarat Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Apakah bapak mengetahui persyaratan dalam pengembangan karir

guru?

b. Menurut bapak apa saja persyaratan yang harus dipenuhi guru-guru

untuk dapat meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?

c. Apakah guru-guru merasakan kesulitan untuk dapat memenuhi

persyaratan kenaikan pangkat/golongan?

d. Penilaian kerja guru seperti apa yang dapat dijadikan syarat untuk

melakukan kenaikan pangkat/golongan?

e. Apakah karya tulis ilmiah dapat dijadikan sebagai salah satu syarat

untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan?

113

f. Bagaimana guru-guru mengurus kenaikan pangkat/golongan yang

lebih baik daripada sebelumnya?

g. Apa saja proses yang harus dilalui guru-guru agar dapat mencapai

kenaikan pangkat dari golongan III ke golongan IV?

h. Menurut bapak apa saja seleksi-seleksi untuk tes penerimaan PNS?

3. Tingkat Jabatan Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Menurut bapak apa perbedaan dengan jabatan dan pangkat/golongan

guru yang ada dalam pengembangan karir guru?

b. Apakah bapak mengetahui tingkatan jabatan dalam pengembangan

karir guru?

c. Menurut bapak mengapa terdapat tingkatan jabatan dalam

pengembangan karir guru?

d. Menurut bapak apa saja tingkatan dalam pengembangan karir guru

tersebut?

e. Apakah bapak mengetahui persyaratan untuk melakukan kenaikan

tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?

f. Menurut bapak apa saja persyaratan untuk melakukan kenaikan

tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?

4. Dukungan Organisasi Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Apakah terdapat dukungan yang diberikan oleh pihak lembaga

sekolah atau dinas pendidikan?

b. Menurut bapak bagaimana bentuk dukungan SMA Negeri 113

Jakarta terhadap pengembangan karir guru?

c. Apakah bapak merasa puas terhadap dukungan yang telah diberikan

oleh SMA Negeri 113 Jakarta?

d. Apakah dukungan pengembangan karir guru yang diberikan oleh

SMA Negeri 113 Jakarta disadari oleh para guru di sekolah

e. Menurut bapak apakah semua guru merasa puas terhadap dukungan

yang diberikan untuk melakukan pengembangan karir?

f. Apakah semua guru dapat mengikuti pendidikan yang telah

diberikan oleh lembaga sekolah atau dinas pendidikan?

g. Apa saja informasi tentang pengembangan karir yang sekolah

sediakan di SMA negeri 113 Jakarta untuk para guru?

5. Tahapan-tahapan Pengembangan Karir Guru

a. Menurut bapak apa yang dimaksud dengan tahapan pengembangan

karir?

b. Bagaimana perasaan bapak menjalani usia demi usia untuk dapat

meniti karir yang lebih baik dalam rangka mencapai pengembangan

karir?

c. Pada usia berapa bapak mulai mengajar?

d. Pada usia berapa bapak menjadi seorang PNS?

e. Apa yang pihak sekolah atau dinas pendidikan lakukan untuk

mendukung jenjang karir, ketika bapak sudah mulai mengajar di

lembaga sekolah?

f. Menurut bapak hal apa saja yang dapat dilakukan sebelum

mengakhiri masa pensiun untuk kehidupan yang lebih sejahtera?

114

Lampiran 2

Pedoman Wawancara Dengan Guru SMA Negeri 113 Jakarta

A. Pengembangan Karir

1. Pengembangan Karir

a. Menurut bapak/ ibu apakah ada pengembangan karir di SMA Negeri

113 Jakarta?

b. Bagaimana bentuk pengembangan karir yang ada di SMA Negeri

113 Jakarta?

c. Apakah terdapat faktor penentu pengembangan karir guru selama

mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?

d. Menurut bapak/ ibu apa saja faktor penentu pengembangan karir

guru tersebut?

e. Menurut bapak/ ibu adakah tingkat persaingan guru dalam

menentukan pengembangan karir di sekolah?

f. Jika ada bagaimana tingkat persaingan guru dalam menentukan

pengembangan karir di sekolah ?

g. Menurut bapak/ ibu apakah SMA Negeri 113 Jakarta memberi

fasilitas untuk melakukan pengembangan karir guru?

h. Menurut bapak/ ibu pengembangan karir apa saja yang pernah

diikuti selama mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?

i. Menurut bapak/ ibu apakah pangkat/golongan guru di SMA Negeri

113 Jakarta dapat ditingkatkan dengan pengembangan karir yang

diberikan?

2. Penugasan

a. Apakah kepala sekolah mempunyai kriteria khusus untuk melakukan

pembagian tugas guru?

b. Menurut bapak/ ibu seberapa penting penerapan strategi penugasan

berpengaruh terhadap pengembangan karir guru?

c. Apa saja bentuk-bentuk penugasan yang diberikan kepada bapak/ ibu

guna melaksanakan pengembangan karir?

d. Menurut bapak/ ibu apakah penugasan yang diberikan linier dengan

latar belakang kualifikasi akademik?

e. Menurut bapak/ ibu apakah penugasan yang diberikan linier dengan

latar belakang sertifikasi pendidik/ keahlian yang dimiliki guru?

f. Apakah bapak/ ibu mengetahui apa yang dimaksud dengan angka

kredit?

g. Apakah penugasan guru akan mempengaruhi pemberian angka

kredit?

h. Menurut bapak/ ibu penugasan seperti apa yang dapat memberikan

angka kredit lebih besar dan lebih kecil?

3. Promosi

a. Menurut bapak/ ibu apakah yang dimaksud dengan promosi guna

menunjang pengembangan karir?

115

b. Menurut bapak/ ibu apakah semua guru di SMA Negeri 113 Jakarta

mendapat kesempatan untuk promosi?

c. Apakah bapak/ ibu pernah mendapat kesempatan untuk

dipromosikan?

d. Kapan bapak/ ibu dipromosikan selama mengajar di SMA Negeri

113 Jakarta?

e. Bagaimana perasaan bapak/ ibu jika mendapat promosi guna

menunjang pengembangan karir?

f. Menurut bapak/ ibu tindakan apa yang dapat dilakukan setelah

mendapat informasi untuk dipromosikan?

g. Bagaimana bentuk-bentuk promosi yang diberikan lembaga sekolah

kepada bapak/ ibu dalam rangka melaksanakan pengembangan karir?

h. Menurut bapak/ ibu apakah terdapat persyaratan khusus yang harus

disiapkan dalam rangka promosi guna menunjang pengembangan

karir?

i. Menurut bapak/ ibu hasil seperti apa yang dapat diterima ketika

melaksanakan pengembangan karir?

4. Kenaikan Pangkat

a. Apa saja persyaratan yang disiapkan bapak/ ibu untuk dapat

melakukan kenaikan pangkat?

b. Menurut bapak/ ibu apakah terdapat perbedaan persyaratan kenaikan

pangkat dengan tahun-tahun sebelumnya?

c. Menurut bapak/ ibu apa yang dimaksud angka kredit dalam kenaikan

pangkat?

d. Apakah bapak/ ibu diberitahu tata cara perhitungan angka kredit

dalam rangka kenaikan pangkat?

e. Bagaimana tata cara perhitungan angka kredit dalam rangka

menunjang karir bapak/ ibu di sekolah?

f. Berapa jumlah angka kredit kumulatif yang dipersiapkan bapak/ ibu

untuk memenuhi unsur utama dan unsur penunjang dalam

melakukan kenaikan pangkat?

g. Menurut bapak/ ibu kegiatan apa saja yang dapat dinilai sebagai

angka kredit dalam kenaikan pangkat?

h. Menurut bapak/ ibu apakah terdapat tugas tambahan yang diberikan

kepada guru selama mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?

i. Apakah tugas tambahan yang bapak/ ibu laksanakan dalam rangka

membimbing kegiatan ekstrakulikuler, sebagai anggota PGRI, dan

menjadi pengawas ujian sekolah dapat dijadikan sebagai unsur

penunjang untuk mendapatkan angka kredit?

j. Apakah lembaga sekolah atau dinas pendidikan pernah mengadakan

pengembangan kompetensi untuk bapak/ ibu?

k. Menurut bapak/ ibu apakah pengembangan kompetensi yang

diadakan dapat dijadikan sebagai unsur penunjang angka kredit?

l. Apakah semua guru yang mengajar disini dapat mengikuti

pengembangan kompetensi tersebut?

116

m. Apa rata-rata gelar akademik guru yang mengajar di SMA Negeri

113 Jakarta?

n. Apakah gelar akademik yang didapatkan oleh bapak/ ibu dapat

mempengaruhi angka kredit?

o. Apakah sertifikasi yang dimiliki oleh bapak/ ibu dapat

mempengaruhi nilai lebih terhadap angka kredit?

B. Jenis Program Pengembangan Karir Guru

i. Diklat Internal

a. Apakah SMA Negeri 113 mendukung pengembangan kompetensi

guru dan pegawai dalam menjalankan tanggung jawab di sekolah?

b. Apa saja jenis program pengembangan karir yang diberikan SMA

Negeri 113 Jakarta terhadap guru di sekolah?

c. Apakah SMA Negeri 113 pernah mengadakan pendidikan dan

pelatihan untuk para guru?

d. Bagaimana bentuk pendidikan dan pelatihan yang diberikan SMA

Negeri 113 terhadap guru dan pegawainya?

e. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap

peningkatan pangkat/golongan bapak/ ibu di sekolah?

f. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang

telah dilaksanakan?

g. Bisakah bapak/ ibu menunjukkan bentuk dokumentasi tersebut?

h. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang

kenaikan pangkat/golongan?

ii. Diklat Eksternal

a. Apakah bapak/ibu pernah mengikuti program pendidikan dan

pelatihan di luar SMA Negeri 113 Jakarta?

b. Apa saja bentuk pendidikan dan pelatihan yang pernah bapak

terima?

c. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap

peningkatan pangkat/golongan bapak/ ibu di sekolah?

d. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang

telah dilaksanakan?

e. Bisakah bapak/ ibu menunjukkan bentuk dari dokumentasi tersebut?

f. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang

kenaikan pangkat/golongan?

C. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir Guru

1. Tujuan Pengembangan Karir Guru

a. Menurut bapak/ ibu mengapa dilakukan pengembangan karir

terhadap guru di SMA Negeri 113 Jakarta?

b. Menurut bapak/ ibu apa tujuan dari pengembangan karir yang

dilakukan oleh SMA Negeri 113 Jakarta?

c. Apakah pengembangan karir yang dilakukan di SMA Negeri 113

telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan?

d. Menurut bapak/ ibu apakah pengembangan karir yang dilakukan

dapat menunjang kenaikan pangkat/golongan?

117

e. Apakah pengembangan karir yang dilakukan telah sesuai dengan

kebutuhan dan tujuan guru?

f. Bagaimana bentuk kesesuaian distribusi pengembangan karir

terhadap guru-guru tersebut (Contoh bentuk distribusi kegiatan)?

2. Manfaat Pengembangan Karir Guru

a. Bagaimana dampak yang bapak/ ibu rasakan terhadap

pengembangan karir yang dilakukan oleh SMA Negeri 113 Jakarta?

b. Dengan adanya manfaat yang dirasakan adakah peningkatan dari

kinerja bapak/ ibu?

c. Apakah manfaat tersebut dapat difungsikan sebagai bahan untuk

kenaikan pangkat/golongan bapak/ ibu guru?

D. Jalur dan Tahapan Pengembangan Karir Guru

1. Jalur Pengembangan Karir Guru

a. Apakah bapak/ ibu mengetahui jalur pengembangan karir guru?

b. Menurut bapak/ ibu apa yang dimaksud dengan jalur pengembangan

karir guru?

c. Apakah SMA Negeri 113 telah melakukan pengembangan karir guru

sesuai dengan alur pengembangan karir yang telah ditetapkan?

d. Menurut bapak/ ibu bagaimana alur pengembangan karir guru?

e. Menurut bapak/ ibu apakah alur pengembangan karir yang telah

ditetapkan efektif dalam melakukan pengembangan karir guru di

dunia pendidikan sekarang?

f. Jika tidak efektif apakah terdapat saran dari bapak/ ibu untuk jalur

pengembangan karir guru tersebut?

g. Apakah seorang CPNS bisa langsung menjadi guru pratama?

h. Jika tidak langsung menjadi guru pratama maka langkah apa yang

harus dilakukan oleh guru tersebut?

2. Syarat-syarat Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Apakah bapak/ ibu mengetahui persyaratan dalam pengembangan

karir guru?

b. Menurut bapak/ ibu apa saja persyaratan yang harus dipenuhi untuk

dapat meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?

c. Apakah bapak/ ibu merasakan kesulitan untuk dapat memenuhi

persyaratan kenaikan pangkat/golongan?

d. Penilaian kerja guru seperti apa yang dapat dijadikan syarat untuk

melakukan kenaikan pangkat/golongan?

e. Apakah karya tulis ilmiah dapat dijadikan sebagai salah satu syarat

untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan?

f. Bagaimana bapak/ ibu mengurus kenaikan pangkat/golongan yang

lebih baik daripada sebelumnya?

g. Apa saja proses yang harus dilalui bapak/ ibu agar dapat mencapai

kenaikan pangkat dari golongan III ke golongan IV?

h. Menurut bapak/ ibu apa saja seleksi-seleksi untuk tes penerimaan

PNS?

118

3. Tingkatan Jabatan Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Menurut bapak/ ibu apa perbedaan jabatan dengan pangkat/golongan

guru yang ada dalam pengembangan karir guru?

b. Apakah bapak/ ibu mengetahui tingkatan jabatan dalam

pengembangan karir guru?

c. Menurut bapak/ ibu mengapa terdapat tingkatan jabatan dalam

pengembangan karir guru?

d. Menurut bapak/ ibu apa saja tingkatan dalam pengembangan karir

guru tersebut?

e. Apakah bapak/ ibu mengetahui persyaratan untuk melakukan

kenaikan tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?

f. Menurut bapak/ ibu apa saja persyaratan untuk melakukan kenaikan

tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?

4. Dukungan Organisasi Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Apakah terdapat dukungan yang diberikan oleh pihak lembaga

sekolah atau dinas pendidikan?

b. Menurut bapak/ ibu bagaimana bentuk dukungan SMA Negeri 113

Jakarta terhadap pengembangan karir guru?

c. Apakah bapak/ ibu merasa puas terhadap dukungan yang telah

diberikan oleh SMA Negeri 113 Jakarta?

d. Apakah semua guru dapat mengikuti pendidikan yang telah

diberikan oleh lembaga sekolah atau dinas pendidikan?

e. Menurut bapak/ ibu apakah pimpinan SMA Negeri 113 Jakarta

memberi informasi tentang pengembangan karir guru?

f. Apa saja informasi tentang pengembangan karir yang disediakan

oleh pimpinan SMA negeri 113 Jakarta?

5. Tahapan-tahapan Pengembangan Karir Guru

a. Menurut bapak/ ibu apa yang dimaksud dengan tahapan

pengembangan karir?

b. Bagaimana perasaan bapak/ ibu menjalani usia demi usia untuk

dapat meniti karir yang lebih baik dalam rangka mencapai

pengembangan karir?

c. Pada usia berapa bapak/ ibu mulai mengajar?

d. Pada usia berapa bapak/ ibu menjadi seorang PNS?

e. Apa yang pihak sekolah atau dinas pendidikan lakukan untuk

mendukung jenjang karir bapak/ ibu guru?

f. Menurut bapak/ ibu hal apa saja yang dapat dilakukan sebelum

mengakhiri masa pensiun untuk kehidupan yang lebih sejahtera?

119

Lampiran 3

Hasil Wawancara Dengan Kepala SMA Negeri 113 Jakarta

Nama Responden : Anang Burhan, S.Pd.M.I.Kom

Jabatan : Kepala Sekolah

Pangkat/golongan : IV/a

Tempat Wawancara : Ruang Kepala Sekolah

Hari/ Tanggal : Jumat/ 18 Maret 2022

1. Pengembangan Karir

1. Pengembangan Karir

a. Menurut bapak apakah ada pengembangan karir di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Ada

b. Bagaimana bentuk pengembangan karir yang bapak lakukan terhadap

guru di SMA Negeri 113 Jakarta ?

Jawab : Memberi guru-guru penugasan, memotivasi dan mendorong

guru-guru yang ingin melakukan kenaikan pangkat, memberikan

kesempatan untuk guru-guru yang ingin meningkatkan ke jenjang

profesi yang tinggi.

c. Apakah terdapat faktor penentu pengembangan karir guru selama

mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Ada

d. Menurut bapak apa saja faktor penentu pengembangan karir guru

tersebut?

Jawab : Ketika ingin melakukan pengembangan karir terdapat

beberapa faktor yang mempengaruhi pengembangan karir guru,

seperti : guru harus memiliki tingkat pengalaman yang luas, lamanya

mengajar di sekolah, memiliki prestasi mengajar yang memuaskan,

memiliki motivasi dan keinginan yang tinggi agar dapat mencapai

pangkat/golongan teratas, dan memiliki loyalitas untuk sekolah.

e. Jika ada bagaimana tingkat persaingan guru dalam menentukan

pengembangan karir di sekolah ?

Jawab : Persaingan diantara mereka tidak begitu memperlihatkan

dikarenakan mereka saling menghormati satu dengan lainnya.

f. Menurut bapak bagaimana bapak menanggapi tingkat persaingan

guru-guru tersebut?

Jawab : Harus adil ketika menugaskan guru untuk mengikuti berbagai

kegiatan.

g. Menurut bapak apakah SMA Negeri 113 Jakarta memberi fasilitas

untuk melakukan pengembangan karir guru?

Jawab : Iya memberikan fasilitas untuk guru, diantaranya : guru-guru

diberikan dorongan untuk dapat melanjutkan pendidikan S2, guru

diberikan motivasi yang tinggi agar mengikuti pelatihan-pelatihan

yang diadakan, mendaftarkan guru-guru menjadi guru berprestasi, jika

120

ada peluang untuk menjadi kepala sekolah guru-guru yang memenuhi

syarat akan didaftarkan, memberi informasi kepada guru-guru yang

ingin melakukan kenaikan pangkat/golongan, dan memberi

kesempatan untuk guru-guru yang ingin meningkatkan jenjang ke

karir yang lebih tinggi.

h. Menurut bapak pengembangan karir apa saja yang pernah diikuti

bapak/ ibu guru selama mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Guru-guru di SMA Negeri 113 Jakarta mengikuti

pengembangan karir seperti : menerima penugasan dari sekolah,

melakukan promosi ke jenjang profesi yang lebih baik dari

sebelumnya, melakukan kenaikan pangkat/golongan ke tingkat yang

lebih tinggi, dan mendapat dukungan dari sekolah untuk dapat

melakukan pengembangan diri.

i. Menurut bapak apakah pangkat/golongan guru di SMA Negeri 113

Jakarta dapat ditingkatkan dengan pengembangan karir yang

diberikan?

Jawab : Dapat contohnya ketika guru mengajar dengan jam mengajar

minimal 24 jam akan mendapat angka kredit, angka tersebut dapat

dikumpulkan untuk menambah angka kredit yang dimiliki meskipun

jumlahnya tidak banyak.

j. Apakah pengembangan karir yang sekolah lakukan memberi dampak

terhadap guru di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Secara tidak langsung memberikan dampak untuk guru-guru

di sekolah, dikarenakan ketika sekolah memberikan pengembangan

karir kepada guru, mereka akan berusaha meningkatkan kemampuan

yang dimiliki.

2. Penugasan

a. Apakah bapak mempunyai kriteria khusus untuk melakukan

pembagian tugas guru?

Jawab : Dari pihak sekolah sendiri tentu mempunyai kriteria untuk

memberikan tugas kepada guru, misalnya : ketika guru ditugaskan

untuk menjadi bagian dari wakil kepala sekolah ataupun staf sekolah

hanya untuk guru-guru yang telah lama mengajar, harus memahami

seluk-beluk lingkungan sekolah, guru yang mengajar mata pelajaran

di sekolah harus guru yang memiliki ijazah linier, guru pembina

ekstrakulikuler harus memiliki loyalitas tinggi dikarenakan guru harus

mampu memiliki pemikiran yang tinggi agar anak didik mampu

menggali keahlian yang dimiliki dalam bidang non akademik, dan

guru yang ingin menjadi koordinator laboratorium dan kepala

perpustakaan harus memiliki sertifikat pelatihan di bidangnya.

b. Apakah terdapat ketentuan-ketentuan yang diberikan oleh kepala

sekolah ketika guru menjalankan proses pembelajaran dan kegiatan

pengembangan keprofesian?

Jawab : Tentu ada.

121

c. Menurut bapak apa saja ketentuan-ketentuan dalam menjalankan

proses pembelajaran dan kegiatan pengembangan keprofesian

tersebut?

Jawab : Contoh ketentuan yang diberikan, seperti : guru harus

menjalankan pembelajaran dengan beban mengajar paling sedikit 24

jam tatap muka dalam seminggu. Kewajiban dalam melaksanakan

pembelajaran meliputi, merencanakan pembelajaran, melaksanakan

proses pembelajaran, menilai proses pembelajaran serta mengevaluasi

hasil pembelajaran. Ketika guru menjadi wali kelas selain

melaksanakan proses pembelajaran juga diwajibkan menjadi guru

pembimbing dan konseling untuk peserta didik di dalam kelas. Dan

terakhir, jika guru ingin berada dijenjang jabatan yang tinggi maka

akan semakin berat tugas dan tanggung jawab yang dijalankan.

d. Apa saja bentuk-bentuk penugasan yang diberikan kepada bapak/ ibu

guru guna melaksanakan pengembangan karir?

Jawab : Selama ini penugasan yang diberikan kepada guru dapat

berupa : penugasan sebagai wakil kepala sekolah, staf sekolah, kepala

bagian atau koordinator-koordinator, sebagai pengawas ujian, guru

pembina untuk kegiatan-kegiatan siswa di sekolah, dan pembagian

tugas guru untuk mengajar mata pelajaran.

e. Menurut bapak apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar

belakang kualifikasi akademik?

Jawab : Iya linier dikarenakan ketika guru yang mengajar tidak linier

dengan ijazah yang dimiliki diharuskan mengikuti penyetaraan ijazah

atau mengikuti pendidikan lanjutan. Biasanya pendidikan lanjutan itu

diadakan oleh lembaga PGMP dan IKIP.

f. Menurut bapak apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar

belakang sertifikasi pendidik/ keahlian yang dimiliki?

Jawab : Iya linier, misalkan guru dari lulusan matematika mereka akan

diberikan tugas untuk mengajar matematika.

g. Apakah bapak mengetahui apa yang dimaksud dengan angka kredit?

Jawab : Angka kredit merupakan suatu nilai dari tiap-tiap butir

kegiatan yang telah dilakukan atau akumulasi dari butir-butir kegiatan

yang harus dicapai oleh para guru sebagaimana mana mereka telah

menduduki posisi sebagai pejabat fungsional.

h. Apakah penugasan guru akan mempengaruhi pemberian angka kredit?

Jawab : Iya

i. Menurut bapak penugasan seperti apa yang bisa memberikan angka

kredit?

Jawab : Seperti contoh:

1. Penugasan guru untuk mengikuti pelatihan kepala laboratorium,

guru tersebut akan diberi angka kredit senilai mengajar 2 mata

pelajaran.

2. Penugasan guru untuk mengikuti seminar yang berkaitan dengan

program pengembangan diri misalnya pelatihaan untuk

122

pembuatan karya Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Seminar

tersebut akan diberikan angka kredit senilai 0,01 persen.

3. Penugasan guru dengan tugas tambahan menjadi bagian dari

wakil kepala sekolah maupun staf sekolah.

4. Penugasan guru ketika waktunya pelaksaan ujian nasional

sebagian guru akan ditugaskan untuk menjadi pengawas ujian,

baik disekolah sendiri maupun di sekolah luar.

5. Mengikut sertakan guru-guru untuk mengikuti lomba guru

berprestasi di tingkat nasional yang mana sertifikat yang

diperoleh dapat dipergunakan sebagai modal penambah angka

kredit.

j. Bagaimana pembagian jam mengajar guru yang sekolah tetapkan di

SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Semua guru yang mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta telah

diberikan jam mengajar minimal 24 jam mengajar mata pelajaran, jika

terdapat salah satu guru jam mengajarnya kurang dari 24 jam maka

akan diberikan tugas tambahan dengan melaksanakan kegiatan-

kegiatan yang dapat digunakan untuk menambah jam mengajar guru

tersebut. Selain itu jika terdapat guru yang jam mengajarnya kurang

akan diberikan kesempatan untuk mencari jam mengajar di luar

sekolah.

3. Promosi

a. Menurut bapak apakah yang dimaksud dengan promosi guna

menunjang pengembangan karir?

Jawab : Promosi termasuk salah satu kegiatan yang dilakukan untuk

menawarkan guru-guru agar tertarik mengikuti sebuah program yang

dijalankan oleh sekolah. Promosi didalam lingkup sekolah menjadi

salah satu bentuk, program pengembangan karir yang diinginkan oleh

para guru, meskipun disaat memenangkan promosi beban dan

tanggung jawab yang diterima akan lebih berat.

b. Menurut bapak apakah semua guru di SMA Negeri 113 Jakarta

mendapat kesempatan untuk promosi?

Jawab : Semua guru akan ditawarkan agar dapat melaksanakan

promosi, tetapi tidak semua guru lulus untuk menjadi kandidat yang

diinginkan, karena terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.

c. Menurut bapak berapa kali bapak/ ibu guru di SMA Negeri 113

mendapat kesempatan untuk promosi?

Jawab : Promosi yang dilakukan dalam lembaga sekolah sesuai

dengan kebutuhkan, misalnya : promosi menjadi kepala sekolah akan

dilakukan dalam waktu 2 periode sekali dan minimal 2 tahun sekali,

untuk menjadi wakil kepala sekolah dan staf sekolah akan dilakukan

setiap 1 tahun sekali, jika kinerjanya bagus akan dilanjutkan untuk

periode selanjutnya sesuai keputusan dan persetujuan kepala sekolah,

dan promosi untuk menjadi koordinatoor-koordinator dan pembina

anak didik siswa akan disesuaikan dengan kebutuhan.

123

d. Apakah bapak pernah mendapat kesempatan untuk dipromosikan?

Jawab : Iya pernah

e. Kapan bapak dipromosikan selama mengajar di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Pada tahun 2014 saya dilelang untuk mengikuti seleksi kepala

sekolah. Alhamdulillah pada tahun tersebut saya lulus seleksi. Pertama

kali menjabatan sebagai kepala saya di tempatkan di SMA Negeri 65

Jakarta dari tahun 2014 sampai tahun 2016. Tahun 2016 sampai tahun

2019 menjabat kepala sekolah di SMA Negeri 65 Jakarta. Tahun 2019

sampai tahun 2021 menjabat kepala sekolah di SMA Negeri 96

Jakarta. Tahun 2019 sampai tahun 2021 menjabat kepala sekolah di

SMA Negeri 101 Jakarta. Dan di SMA Negeri 113 Jakarta ini periode

ke 4 saya ditugaskan menjabat sebagai kepala sekolah.

f. Bagaimana perasaan bapak jika mendapat promosi guna menunjang

pengembangan karir?

Jawab : Bersyukur atas perjuangan yang telah dilakukan.

g. Menurut bapak tindakan apa yang guru lakukan setelah mendapat

informasi untuk dipromosikan?

Jawab : Berusaha meningkatkan keterampilan yang dimiliki, baik

dalam bidang akademik maupun non akademi. Mengikuti arahan dan

bimbingan yang sekolah berikan.

h. Bagaimana bentuk-bentuk promosi yang diberikan lembaga sekolah

kepada guru dalam rangka melaksanakan pengembangan karir?

Jawab : Terdapat beberapa bentuk promosi antara lain : pertama

mengikut sertakan guru-guru dalam lomba guru berprestasi,

dikarenakan ketika guru menang dalam di tingkat provinsi akan

dikirim ke tingkat nasional. Hasil yang dapat digunakan sebagai salah

satu modal untuk dapat meningkatkan jabatan. Kedua didorong untuk

mengikuti guru penggerak dengan menjadi anggota tersebut dapat

dijadikan salah satu dasar persyaratan untuk layak tidaknya menjadi

kepala sekolah ataupun pengawas. Ketiga mengikuti sertakan guru-

guru dalam pelatihan-pelatihan sehingga guru bisa mendapatkan

sertifikat. Bahan bukti tersebut dapat dijadikan bahan untuk

menambah angka kredit para guru.

i. Menurut bapak apakah terdapat persyaratan khusus yang harus

disiapkan dalam rangka promosi guna menunjang pengembangan

karir?

Jawab : Setiap guru yang ingin mendapatkan promosi dari sekolah

tentu terdapat beberapa hal yang harus dipenuhi, seperti : golongan

yang diduduki harus sesuai dengan syarat yang ditentukan, memiliki

prestasi dalam bekerja, memiliki loyalitas yang tinggi terhadap

sekolah, telah mengikuti pelatihan dan pendidikan yang disediakan,

memahami suluk-beluk lingkungan sekolah, dan memiliki usia yang

masih menjamin untuk dapat berkembang lebih maju.

124

j. Menurut bapak hasil seperti apa yang dapat diterima ketika

melaksanakan pengembangan karir?

Jawab : Hasil atau TKD dapat digunakan untuk meningkatkan

pendidikan. Pendidikan atau ijazah dapat digunakan untuk

meningkatkan angka kreditnya. Jika ijazahnya linier akan diberikan

angka kredit 5 sedangkan yang tidak linier akan diberikan angka

kredit 2

4. Kenaikan Pangkat

a. Apa saja persyaratan yang disiapkan bapak/ ibu guru untuk dapat

melakukan kenaikan pangkat?

Jawab : Terdapat banyak persyaratan yang harus dipersiapkan guru.

Persyaratan tersebut bisa didapat dengan cara menggabungkan angka

kredit unsur utama dan angka kredit unsur penunjang, seperti:

1. Menempuh pendidikan dan mendapatkan ijazah baik yang linier

dengan bidang yang diampu ataupun tidak.

2. Mengikuti pendidikan profesi guru bagi yang tidak linier dengan

bidangnya.

2. Melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan.

3. Melakukan pelatihan prajabatan dan program induksi.

4. Mendapatkan pengharagaan atas guru berprestasi.

5. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung tugas

guru.

b. Menurut bapak apakah terdapat perbedaan persyaratan kenaikan

pangkat dengan tahun-tahun sebelumnya?

Jawab : Banyak sekali perbedaan yang harus dipenuhi, seperti

sebelum ada peraturan baru ditahun 2013 kenaikan pangkat guru naik

secara otomatis yang terjadi setiap 2 tahun sekali. Ketika mulai

diterbitkan peraturan baru pada bulan januari 2013 kenaikan pangkat

guru berubah draktis yang mana untuk dapat melakukan kenaikan

pangkat harus menggunakan penilaian kinerja guru (PKG) dan

dilengkapi dengan unsur-unsur dari kegiatan pengembangan

keprofesian berkelanjutan.

c. Menurut bapak apa yang dimaksud angka kredit dalam kenaikan

pangkat?

Jawab : Angka kredit adalah salah satu nilai dari tiap-tiap butir

kegiatan terhadap sebuah hasil yang harus dicapai oleh guru dalam

rangka pengembangan karir yang bersangkutan.

d. Apakah bapak memberi tahu tata cara perhitungan angka kredit dalam

rangka kenaikan pangkat?

Jawab : Iya memberi tahu perhitungan angka kredit, bahkan sekolah

pernah mengadakan seminar tata cara perhitungan angka kredit dan

diberikan buku pedomannya.

125

e. Bagaimana tata cara perhitungan angka kredit dalam rangka

menunjang karir guru di SMA Negeri 113 Jakarta ini?

Jawab : Sebelum membahas perhitungan angka kredit, dikelompokkan

terlebih dahulu. Dalam melakukan kenaikan pangkat guru itu terdapat

2 unsur yang harus dipenuhi yaitu angka kredit sebagai unsur utama

dan angka kredit sebagai unsur penunjang.

1. Kegiatan yang dapat dinilai sebagai angka kredit unsur utama

terdiri dari:

(a) Menempuh pendidikan yang linier sesuai dengan bidang

tugas akan mendapatkan, 100 untuk Ijazah S-1/Diploma IV,

150 untuk Ijazah S-2, dan 200 untuk Ijazah S-3. Apabila

seorang guru mempunyai gelar atau ijazah lebih tinggi yang

sesuai dengan sertifikasi pendidik atau keahlian dan bidang

tugas yang diampu, angka kredit yang diberikan adalah

sebesar selisih antara angka kredit yang pernah diberikan

berdasarkan gelar atau ijazah lama dengan angka kredit gelar

atau ijazah yang lebih tinggi. Bukti fisik yang dijadikan dasar

penilaian adalah fotokopi ijazah yang disahkan oleh pejabat

yang berwenang, yaitu Dekan pada perguruan tinggi yang

bersangkutan.

(b) Mengikuti pelatihan prajabatan dan program induksi akan

diberikan angka kredit 3. Bukti fisik keikutsertaan pelatihan

prajabatan yang dijadikan dasar penilaian adalah fotokopi

surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan (STTPP)

prajabatan yang disahkan oleh kepala sekolah atau madrasah

yang bersangkutan.

(c) Pengembangan keprofesian berkelanjutan. Guru Pertama

dengan pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai

dengan Guru Utama dengan pangkat Pembina Utama

golongan ruang IV/e wajib melaksanakan kegiatan

pengembangan keprofesian berkelanjutan dapat dilakukan

dengan cara pengembangan diri (diklat fungsional dan

kegiatan kolektif guru), publikasi ilmiah (hasil penelitian atau

gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal, buku teks

pelajaran, buku pengayaan dan pedoman guru), karya inovatif

(menemukan teknologi tepat guna, menemukan atau

menciptakan karya seni, membuat atau memodifikasi alat

pelajaran, dan mengikuti pengembangan penyusunan standar

ataupun pedoman soal).

2. Sedangkan Kegiatan yang dapat dinilai sebagai angka kredit

unsur penunjang terdiri dari:

(a) Menempuh gelar/ ijazah yang tidak linier dengan bidang

yang diampunya akan diberikan angka kredit : (a) Ijazah S-1

diberikan angka kredit 5, (b) Ijazah S-2 diberikan angka

kredit 10, dan (c) Ijazah S-3 diberikan angka kred.

126

(b) Membimbing siswa dalam praktik atau ekstrakulikuler,

sebagai pengawas ujian nasional, penilaian dan evaluasi

terhadap proses dan hasil belajar tingkat nasional, menjadi

anggota organisasi profesi, menjadi tutor atau instruktur

seminar.

(c) Memperoleh penghargaan dalam lomba guru berprestasi

tingkat nasional, akan diberikan angka kredit tambahan untuk

kenaikan jabatan atau pangkat.

f. Berapa jumlah angka kredit kumulatif yang harus dipersiapkan guru

untuk memenuhi unsur utama dan unsur penunjang dalam melakukan

kenaikan pangkat?

Jawab :

1. Guru Pertama dengan pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a

yang akan naik pangkat menjadi Guru Pertama dengan pangkat

Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b angka kredit yang

harus dipersiapkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 3

(Tiga) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri.

2. Guru Pertama dengan pangkat Penata Muda I, golongan ruang

III/b yang akan naik pangkat menjadi Guru Muda dengan pangkat

Penata, golongan ruang III/c angka kredit yang harus dipersiapkan

untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 4 (Empat) angka kredit

dari sub unsur publikasi ilmiah atau karya inovatif, dan paling

sedikit 3 (Tiga) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri.

3. Guru Muda dengan pangkat Penata, golongan ruang III/c yang

akan naik pangkat menjadi Guru Muda dengan pangkat Penata

Tingkat I, golongan ruang III/d angka kredit yang harus

dipersiapkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 6 (Enam)

angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah atau karya inovatif,

dan paling sedikit 3 (Tiga) angka kredit dari sub unsur

pengembangan diri.

4. Guru Muda dengan pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang

III/d yang akan naik pangkat menjadi Guru Madya dengan

pangkat Pembina, golongan ruang IV/a angka kredit yang harus

dipersiapkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 8 (Delapan)

angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah atau karya inovatif,

dan paling sedikit 4 (Empat) angka kredit dari sub unsur

pengembangan diri.

5. Guru Madya dengan pangkat Pembina, golongan ruang IV/a yang

akan naik pangkat menjadi Guru Madya dengan pangkat Pembina

Tingkat I, golongan ruang IV/b angka kredit yang harus

dipersiapkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 12 (Dua

Belas) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah atau karya

inovatif, paling sedikit 4 (Empat) angka kredit dari sub unsur

pengembangan diri.

6. Guru Madya dengan pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang

IV/b yang akan naik pangkat menjadi Guru Madya dengan

127

pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c angka kredit

yang harus dipersiapkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit

12 (Dua Belas) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah atau

karya inovatif, dan paling sedikit 4 (Empat) angka kredit dari sub

unsur pengembangan diri.

7. Guru Madya dengan pangkat Pembina Utama Muda, golongan

ruang IV/c yang akan naik pangkat menjadi Guru Madya dengan

pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d angka

kredit yang harus dipersiapkan untuk kenaikan pangkat, paling

sedikit 14 (Empat Belas) angka kredit dari sub unsur publikasi

ilmiah atau karya inovatif, dan paling sedikit 5 (Lima) angka

kredit dari sub unsur pengembangan diri.

8. Guru Madya dengan pangkat Pembina Utama Madya, golongan

ruang IV/d yang akan naik pangkat menjadi Guru Madya dengan

pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/e angka

kredit yang harus dipersiapkan untuk kenaikan pangkat, paling

sedikit 20 (Dua Puluh) angka kredit dari sub unsur publikasi

ilmiah atau karya inovatif, dan paling sedikit 5 (Lima) angka

kredit dari sub unsur pengembangan diri.

g. Menurut bapak kegiatan apa saja yang dapat dinilai sebagai angka

kredit dalam kenaikan pangkat?

Jawab : Banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk bisa

mendapatkan angka kredit misalnya:

1. Mengikuti pelatihan prajabatan yang mana akan diberikan angka

kredit 3.

2. Melakukan pengembangan diri dengan cara mengikuti pendidikan

dan pelatihan fungsional.

3. Mempublikasi karya ilmiah dapat berupa hasil penelitian, ide-ide

inovatif yang dibukukan.

4. Mengembangkan bahan-bahan pelajaran.

5. Mengikuti pembuatan pedoman soal-soal ujian.

6. Memperoleh gelar atau ijazah yang linier dengan jurusan. Jika

tidak linie diwajibkan mengikuti PPG (Pendidikan Profesi Guru).

Agar mendapatkan sertifikat pendidikan sesuai dengan mata

pelajaran di sekolah yang diampu.

7. Melakukan kegiatan yang dapat mendukung tugas guru, misalnya

membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakulikuler, menjadi

pengawas ujian, menjadi tutor atau instruktur dalam seminar, dan

melakukan penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil

belajar di tingkat nasional.

8. Memperoleh penghargaan atau tanda jasa atas prestasi yang

dicapai dalam pengabdian kepada nusa dan bangsa dalam bidang

pendidikan.

128

h. Apakah pihak sekolah memberi tugas tambahan kepada bapak/ ibu

guru di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Iya pihak sekolah banyak memberikan tugas tambahan kepada

bapak/ibu guru.

i. Apakah tugas tambahan yang bapak laksanakan dalam rangka

membimbing kegiatan ekstrakulikuler, sebagai anggota PGRI, dan

menjadi pengawas ujian sekolah dapat dijadikan sebagai unsur

penunjang untuk mendapatkan angka kredit?

Jawab : Iya dapat, karena tugas tambahan tersebut dapat dihitung

sama dengan mengajar 2 jam mata pelajaran.

j. Apakah lembaga sekolah atau dinas pendidikan pernah mengadakan

pengembangan kompetensi untuk bapak/ ibu guru di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Iya mengadakan seperti program sertifikasi, pembentukan

PKG (Pusat Kegiatan Guru), MGMP (Musyawarah Guru Mata

Pelajaran), maupun KKG (Kelompok Kerja Guru).

k. Menurut bapak apakah pengembangan kompetensi yang diadakan

dapat dijadikan sebagai unsur penunjang angka kredit?

Jawab : Dapat dijadikan sebagai bahan pendukung dikarenakan setiap

guru yang ingin naik pangkat misalnya dari pangkat dan golongan

III/a yang ingin naik pangkat ke golongan dan pangkat III/b

berdasarkan peraturan baru tahun 2013 setiap guru diwajibkan

melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian, seperti :

pengembangan diri, membuat karya ilmiah, dan pengembangan karya-

karya inovatif lainnya .

l. Apakah semua guru di SMA Negeri 113 Jakarta dapat mengikuti

pengembangan kompetensi tersebut?

Jawab : Tidak semua guru mengikuti, karena kegiatan pembelajaran di

sekolah juga harus tetap berjalan sehingga kegiatan tersebut dilakukan

secara bergilir agar anak didik tetap terjaga proses belajarnya.

m. Apa rata-rata gelar akademik guru yang mengajar di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Rata-rata guru telah menempuh pendidikan sarjana dan ada

beberapa guru yang lulusan magister.

n. Apakah gelar akademik yang didapatkan oleh guru-guru dapat

mempengaruhi angka kredit?

Jawab : Sangat mempengaruhi dikarenakan ketika guru mengajar mata

pelajaran di wajibkan liner dengan bidangnya. Selain itu gelar/ijazah

yang didapat sangat mempengaruhi pemberian angka kredit, misalnya

: 100 untuk Ijazah S-1/Diploma IV, 150 untuk Ijazah S-2, dan 200

untuk Ijazah S-3.

o. Apakah sertifikasi yang dimiliki oleh guru-guru dapat mempengaruhi

nilai lebih terhadap angka kredit?

Jawab : Iya mempengaruhi asalkan sertifikasi yang didapat sesuai

dengan keahlian dan bidang tugas guru.

129

2. Jenis Program Pengembangan Karir Guru

1. Diklat Internal

a. Apakah SMA Negeri 113 mendukung pengembangan kompetensi

guru dan pegawai dalam menjalankan tanggung jawab di sekolah?

Jawab : Pihak sekolah sangat mendukung para guru yang ingin

mengembangkan kompetensinya dengan tujuan untuk menambah

pengetahuan dan kemampuan dalam hal mengajar.

b. Apakah SMA Negeri 113 pernah mengadakan pendidikan dan

pelatihan untuk para guru?

Jawab : Iya pernah mengadakan.

c. Bagaimana bentuk pendidikan dan pelatihan yang diberikan SMA

Negeri 113 terhadap guru dan pegawainya?

Jawab : Sekolah dan dinas pendidikan sering memberikan pelatihan

kepada guru-guru misalnya:

1. Pendidikan dan pelatihan terkait prajabatan, kepemimpinan,

fungsional, dan teknis.

2. Memberikan On the job training.

3. Pelatihan pemanfaatan teknologi internet awal mula pandemik

sistem pembelajaran disekolah melalui daring, sehingga guru

diberikan pelatihan terkait hal tersebut.

4. Akhir-akhir ini sekolah memberikan pelatihan kepada guru

tentang pengembangan kurikulum. Karena dinas pendidikan

mewajibkan sekolah negeri untuk mempersiapkan kurikulum baru

yaitu kurikulum merdeka. Dengan adanya hal tersebut maka guru

harus diupgread kemampuannnya dalam bidang ilmu pengetahuan

agar mudah menghadapi perkembangan kurikulum yang akan

terjadi.

5. Sekolah memberi seminar dan workshop kepada para guru.

d. Bagaimana cara sekolah menentukan kuota guru-guru dalam

mengikuti pelatihan dan pendidikan?

Jawab : Untuk pendidikan dan pelatihan disesuaikan dengan kuota

yang tersedia sehingga tidak semua guru yang berkaitan dengan

kegiatan tersebut dapat mengikuti, sedangkan untuk seminar dan

workshop diwajibkan semua guru di sekolah mengikuti.

e. Apakah dalam melaksanakan pendidikan dan pelatihan terdapat

tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh guru?

Jawab : Tentu terdapat beberapa tahapan yang harus ditempuh.

f. Bagaimana tahapan-tahapan pelatihan dan pendidikan yang disusun

oleh SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Kegiatan pelatihan dan pendidikan bagi guru adalah sebuah

bagian penting dari manajemen ketenagaan disekolah yang bertujuan

untuk meningatkan pengetahuan ataupun keterampilan para guru

dengan harapan mereka bisa bekerja secara produkstif dan mampu

meningkatkan kualitas kinerjanya. Sehingga perlu dipahami secara

detail tahapan-tahapannya, seperti :

130

1. Pertama sekolah harus menganalisis kebutuhan secara cermat

bahwa kegiatan tersebut benar-benar diperlukan, jadi tidak hanya

sekedar kegiatan yang sifatnya diada-adakan tanpa adanya hasil

ataupun tujuan.

2. Kedua setelah dilakukan analisis kebutuhan dan ditetapkan

sasaran yang ingin dicapai, maka tahap selanjutnya menetapkan

program pelatihan.

3. Ketiga setelah kedua tahapan tersebut dilakukan maka tahap yang

terakhir yaitu evaluasi program pelatihan. Program dapat

dikatakan berhasil jika dalam diri peserta terjadi suatu proses

transformasi. Transformasi merupakan proses peningkatan

kemampuan dalam hal melaksanakan tugas dan arti lain yaitu

perubahan perilaku yang tercermin pada sikap dan disiplin guru

dalam menjalankan pekerjaan.

g. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap

peningkatan pangkat/golongan bapak/ ibu di sekolah?

Jawab : Ketika guru mengikuti pendidikan dan pelatihan bukti fisik

yang diterima dapat dijadikan bahan tambahan untuk mendapatkan

angka kredit.

h. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang

telah dilaksanakan?

Jawab : Bentuknya berupa sertifikat maupun surat tugas.

i. Bisakah bapak menunjukkan bentuk dokumentasi tersebut?

Jawab : Bisa.

j. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang

kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Sangat digunakan karena ketika ingin melakukan kenaikan

pangkat harus disertakan bukti-buktinya untuk dihitung jumlah angka

kreditnya, misalkan bukti tersebut angka kreditnya belum memenuhi

syarat maka guru belum bisa melakukan kenaikan pangkat.

2. Diklat Eksternal

a. Apakah semua guru pernah mengikuti program pendidikan dan

pelatihan di luar SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Iya

b. Apa saja bentuk pendidikan dan pelatihan yang pernah diberikan

kepada guru-guru di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Banyak sekali bentuk pendidikan dan pelatihan dari luar yang

sering diadakan untuk para guru, misalnya : Pelatihan LPMP

(Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan), MGMP memberikan

kesempatan untuk guru-guru yang ingin mengembangkan diri,

pelatihan dalam bidang kepemimpinan, pelatihan pengembangan

kurikulum, workshop dan seminar untuk meningkatkan wawasan para

guru.

131

c. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap

peningkatan pangkat/golongan guru-guru di sekolah?

Jawab : Jika pendidikan dan pelatihan yang diikuti sesuai dengan

bidang tugasnya maka dapat dijadikan bahan tambahan untuk

mendapat angka kredit.

d. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang

telah dilaksanakan?

Jawab : Bentuknya berupa sertifikat ataupun surat penugasan.

e. Bisakah bapak menunjukkan bentuk dari dokumentasi tersebut?

Jawab : Bisa

f. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang

kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Sangat digunakan karena ketika ingin melakukan kenaikan

pangkat harus disertakan bukti-buktinya untuk dihitung jumlah angka

kreditnya, misalkan bukti tersebut angka kreditnya belum memenuhi

syarat maka guru belum bisa melakukan kenaikan pangkat.

3. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir Guru

1. Tujuan Pengembangan Karir Guru

a. Menurut bapak mengapa dilakukan pengembangan karir terhadap

guru di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Karena pengembangan karir sangat diperlukan bagi guru

untuk memperbaiki dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan

pembelajaran. Salah satu faktor penentu mutu pendidikan adalah guru.

Untuk itu kemampuan dan pengetahuannya harus selalu diupgrade

agar mampu menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi.

b. Menurut bapak apa tujuan dari pengembangan karir yang dilakukan

oleh SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Untuk meningkatkan keahlian dan kemampuan guru melalui

pendidikan dan pelatihan yang diberikan, guru akan memiliki tingkat

kepercayaan yang tinggi sehingga dapat menemukan jati dirinya dan

bekerja lebih produktif, kreatif, serta inovatif.

c. Menurut bapak apakah pengembangan karir yang dilakukan di SMA

Negeri 113 Jakarta telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan?

Jawab : Iya telah sesuai

d. Menurut bapak apakah pengembangan karir yang dilakukan dapat

menunjang kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Dapat dikarenakan ketika guru dikenal oleh teman-temannya

sebagai guru yang aktif dalam melaksanakan peran sebagai pendidik,

memiliki loyalitas tinggi terhadap sekolah, tindakan tersebut akan

mempermudah untuk mendapatkan kesempatan dalam meniti karir ke

jenjang yang lebih tinggi.

e. Apakah pengembangan karir yang dilakukan telah sesuai dengan

kebutuhan dan tujuan guru?

Jawab : Telah sesuai.

132

f. Bagaimana bentuk kesesuaian distribusi pengembangan karir terhadap

guru-guru tersebut (Contoh bentuk distribusi kegiatan)?

Jawab : Ketika dinas pendidikan atau sekolah mengadakan pendidikan

dan pelatihan yang sifatnya khusus untuk guru sesuai bidangnya maka

akan ditujukan kepada guru yang bersangkutan.

2. Manfaat Pengembangan Karir Guru

a. Bagaimana dampak yang guru rasakan terhadap pengembangan karir

yang dilakukan oleh SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Bagi guru golongan III harus mampu membuat karya tulis

ilmiah, melakukan pengembangan diri, mengikuti seminar, workshop,

dan pelatihan-pelatihan. Untuk guru yang berada digolongan IV tidak

membuat karya tulis ilmiah mereka harus menciptakan buku yang

berlebel ISBN

b. Dengan adanya manfaat yang dirasakan adakah peningkatan dari

kinerja guru di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Ada dengan mendapatkan keterampilan, wawasan, dan

pengetahuan baru guru disekolah mampu menciptakan model

pembelajaran yang berbeda, membuat peserta didik tidak bosan untuk

belajar.

c. Apakah manfaat tesebut dapat menjadi pertimbangan pimpinan untuk

kenaikan pangkat/golongan para bapak/ ibu guru?

Jawab : Dapat bukti dari setiap kegiatan yang diikuti guru bisa

difungsikan sebagai bahan untuk mendapatkan angka kredit.

4. Jalur dan Tahapan Pengembangan Karir Guru

1. Jalur Pengembangan Karir Guru

a. Apakah bapak mengetahui jalur pengembangan karir guru?

Jawab : Iya mengetahui

b. Menurut bapak apa yang dimaksud dengan jalur pengembangan karir

guru?

Jawab : Karir guru telah menjadi impian akan tetapi tidak bisa

menggunakan jalur pintas harus melalui tahap demi tahap. Menurut

saya jalur pengembangan karir adalah proses yang harus dilalui

seorang guru untuk bisa meraih pangkat/golongan ke jenjang yang

lebih tinggi.

c. Apakah SMA Negeri 113 telah melakukan pengembangan karir guru

sesuai dengan alur pengembangan karir yang telah ditetapkan?

Jawab : Tentu pengembangan karir disini harus dilakukan secara

bertahap tidak mungkin guru dari pangkat/golongan III/b bisa

langsung naik pangkat/golongan III/c tanpa pembuatan karya tulis

ilmiah, memenuhi penilaian kinerja, dan melakukan diklat profesi

berkelanjutan.

d. Menurut bapak bagaimana alur pengembangan karir guru?

Jawab : Saat ini yang terjadi dalam dunia pendidikan untuk karir guru

telah dilakukan secara bertahapan dan bertingkat sesuai dengan syarat-

syarat tertentu.

133

e. Menurut bapak apakah alur pengembangan karir yang telah ditetapkan

efektif dalam melakukan pengembangan karir guru di dunia

pendidikan sekarang?

Jawab : Tidak efektif

f. Jika tidak efektif apakah terdapat saran dari bapak untuk jalur

pengembangan karir guru tersebut?

Jawab : Seharusnya pembuatan karya-karya tulis ilmiah itu ditiadakan

karena hal ini dapat membebankan guru ketika ingin melakukan

kenaikan pangkat/golongan.

g. Apakah seorang CPNS bisa langsung menjadi guru pratama?

Jawab : Tidak bisa

h. Jika tidak langsung menjadi guru pratama maka langkah apa yang

harus dilakukan oleh guru tersebut?

Jawab : Ketika guru dinyatakan lulus PNS tidak bisa dinyatakan

sebagai PNS 100%. Guru harus menjalani program induksi selama

satu tahun. Setelah itu guru akan diundang untuk mengikuti program

pra jabatan selama 21 hari yang dipusatkan pada lembaga pendidikan

dan pelatihan di provinsi masing-masing. Ketika selesai mengikuti pra

jabatan guru harus mengusulkan kepada badan kepegawaian daerah

untuk diterbitkan surat keputusan sebagai PNS 100% dan menduduki

posisi pangkat/golongan III/A.

2. Syarat-syarat Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Apakah bapak mengetahui persyaratan yang harus dipenuhi untuk

dapat meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?

Jawab : Iya mengetahui

b. Menurut bapak apa saja persyaratan yang harus dipenuhi guru-guru

untuk dapat meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?

Jawab : Seorang guru yang ingin menjadi PNS dan berada pada posisi

pangkat/golongan III/a mereka harus memenuhui beberapa syarat,

seperti : harus memiliki sertifikat pendidikan profesi, mengikuti

seleksi penerimaan PNS, mengikuti program prajabatan setelah

dinyatakan lulus menjadi PNS 100% baru bisa menduduki posisi

pangkat/golongan III/a.

c. Apakah guru-guru merasakan kesulitan untuk dapat memenuhi

persyaratan kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Dapat dinyatakan banyak persyaratan yang harus dipenuhi

dan termasuk saya sendiri merasa kesulitan dalam memenuhi

persyaratan untuk kenaikan pangkat/golongan, kebanyakan guru di

sekolah ini berada pada pangkat III jika ingin naik tingkat kesatu

tingkat lebih tinggi harus membuat karya tulis ilmiah dan untuk guru

yang berada di pangkat IV jika ingin naik kesatu tingkat lebih tinggi

harus membuat 2 karya buku yang telah di ISBN. Hal inilah yang

membuat rata-rata guru mentok dalam pangkat/golongan sampai

beberapa tahun.

134

d. Penilaian kerja guru seperti apa yang dapat dijadikan syarat untuk

melakukan kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Penilaian tentang kompetensi dalam proses pembelajaran,

melakukan bimbingan kepada peserta didik, melaksanakan tugas

tambahan yang linier dengan fungsi sekolah.

e. Apakah karya tulis ilmiah dapat dijadikan sebagai salah satu syarat

untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Iya dapat.

f. Bagaimana guru-guru mengurus kenaikan pangkat/golongan yang

lebih baik daripada sebelumnya?

Jawab : Guru menyerahkan berkas-berkas kenaikan pangkat/golongan

ke pihak tata usaha dengan syarat-syarat yang telah dipenuhi.

g. Apa saja proses yang harus dilalui ibu agar dapat mencapai kenaikan

pangkat/golongan dari IV/a, IV/b, dan IV/c ingin naik pangkat ke IV/d

dan IV/e?

Jawab : Guru yang berada di pangkat/golongan dari IV/a, IV/b, dan

IV/c ingin naik pangkat ke IV/d dan IV/e harus memiliki sertifikat

profesi, melakukan penelitian tindakan kelas, melakukan seminar

ilmiah, dan memiliki penilaian terhadap prestasi kerja yang dilihat dari

kompetensi guru baik pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional,

memiliki tugas tambahan, dan membimbing peserta didik.

h. Menurut bapak apa saja seleksi-seleksi untuk tes penerimaan PNS?

Jawab : Seleksi untuk penerimaan PNS dapat berupa tes bakat

skolastik, pengetahuan umum, dan potensi akademik.

3. Tingkat Jabatan Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Menurut bapak apa perbedaan dengan jabatan dan pangkat/golongan

guru yang ada dalam pengembangan karir guru?

Jawab : Jabatan adalah status yang diberikan kepada guru sedangkan

pangkat/golongan adalah status yang didapat oleh seorang guru dari

proses-proses yang mereka jalani.

b. Apakah bapak mengetahui tingkatan jabatan dalam pengembangan

karir guru?

Jawab : Iya mengetahui

c. Menurut bapak mengapa terdapat tingkatan jabatan dalam

pengembangan karir guru?

Jawab : Dalam lingkup pendidikan jabatan guru disebut sebagai

jabatan fungsional dengan adanya hal itu guru akan mengetahui ruang

lingkup, tugas, tanggungjawab, dan wewenang yang berkaitan dengan

tugas keguruan.

d. Menurut bapak apa saja tingkatan dalam pengembangan karir guru

tersebut?

Jawab : Guru ketika berada dipangkat/golongan III/a dan III/b disebut

sebagai guru pratama, III/c dan III/d adalah guru muda, IV/a dan IV/b

dengan sebutan guru madya sedangkan untuk IV/c dan IV/e yaitu guru

utama.

135

e. Apakah bapak mengetahui persyaratan untuk melakukan kenaikan

tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?

Jawab : Iya mengetahui

f. Menurut bapak apa saja persyaratan untuk melakukan kenaikan

tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?

Jawab : Ketika guru berada di posisi guru pratama ingin naik tingkat

ke guru muda harus melakukan pendidikan dan pelatihan keprofesian,

menjalankan penilaian kinerja guru, dan terakhir harus melakukan

penulisan karya ilmiah jika guru berada dipangkat/golongan III/b

ingin naik pangkat/golongan ke III/c harus menyiapkan 4 angka kredit

dari sub unsur publikasi karya ilmiah dan 3 angka kredit dari

pengembangan diri.

4. Dukungan Organisasi Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Apakah terdapat dukungan yang diberikan oleh pihak lembaga

sekolah atau dinas pendidikan?

Jawab : Iya

b. Menurut bapak bagaimana bentuk dukungan SMA Negeri 113 Jakarta

terhadap pengembangan karir guru?

Jawab : Pertama pimpinan sekolah memberikan peluang pertumbuhan

kepada guru, agar guru memiliki kesempatan untuk bisa melakukan

pengembangan diri secara maksimal dan dapat bekerja secara

profesional. Kedua pimpinan menyadarkan guru akan pentingnya

melakukan pengembangan karir agar guru tidak stuck pada posisi/

pangkat yang sama dalam beberapa tahun.

c. Apakah dukungan pengembangan karir guru yang diberikan oleh

SMA Negeri 113 Jakarta disadari oleh para guru di sekolah?

Jawab : Tidak sepenuhnya guru menyadari adanya dukungan dari

pihak sekolah terkait hal tersebut, dikarenakan masih terdapat

beberapa guru yang stag di posisi pangkat/golongan tertentu.

d. Menurut bapak apakah semua guru merasa puas terhadap dukungan

yang diberikan untuk melakukan pengembangan karir?

Jawab : Iya

e. Apakah semua guru dapat mengikuti pendidikan yang telah diberikan

oleh lembaga sekolah atau dinas pendidikan?

Jawab : Tidak semua guru mengikuti pendidikan disesuaikan dengan

kebutuhan dan dilakukan secara bergilir, mengingat di sekolah ada

anak didik yang harus diberi pembelajaran.

f. Apa saja informasi tentang pengembangan karir yang sekolah

sediakan di SMA negeri 113 Jakarta untuk para guru?

Jawab : Ketika ada seminar, workshop, pelatihan dan pendidikan,

pihak pimpinan menginformasikan kepada guru-guru di sekolah agar

mereka dapat mengikuti kegiatan tersebut.

136

5. Tahapan-tahapan Pengembangan Karir Guru

a. Menurut bapak apa yang dimaksud dengan tahapan pengembangan

karir?

Jawab : Tingkatan-tingkatan yang harus dilalui guru dalam

menjalankan tugas di sekolah.

b. Bagaimana perasaan bapak menjalani usia demi usia untuk dapat

meniti karir yang lebih baik dalam rangka mencapai pengembangan

karir?

Jawab : Saya merasa terlalu cepat dalam meniti karir ini, inginnya

setelah lulus bersantai-santai dulu nyatanya bulan juni tahun 1990

lulus sarjana dan bulan januari tahun 1991 ada seleksi penerimaan

PNS saya mengikuti seleksi dan akhirnya lulus.

c. Pada usia berapa bapak mulai mengajar?

Jawab : 23 tahun sudah mulai mengajar di sekolah

d. Pada usia berapa bapak menjadi seorang PNS?

Jawab : 23 tahun.

e. Apa yang pihak sekolah atau dinas pendidikan lakukan untuk

mendukung jenjang karir, ketika bapak sudah mulai mengajar di

lembaga sekolah?

Jawab : Sebenarnya untuk pihak sekolah sendiri tidak memfasilitasi

karena kegitan itu berkaitan dengan hal pribadi, sekolah hanya

mempermudah dan memotivasi guru untuk terus berkembang, selain

itu juga terpentok pada anggaran tidak ada anggaran yang diberikan

untuk kebutuhan pribadi guru.

f. Menurut bapak hal apa saja yang dapat dilakukan sebelum mengakhiri

masa pensiun untuk kehidupan yang lebih sejahtera?

Jawab : Tahun ini periode terakhir saya menjabat sebagai kepala

sekolah. Sebelum mengakhiri jabatan ini sebenarnya saya sudah

menyiapkan persyaratan dan mengikuti seleksi untuk menjadi

pengawas. Jika jabatan tersebut tidak bisa saya raih maka akan

kembali menjadi guru mata pelajaran sepenuhnya, sambil menunggu

waktu pensiun.

137

Lampiran 4

Hasil Wawancara Dengan Waka Kesiswaan SMA Negeri 113 Jakarta

Nama Responden : Kartika Sri Hardjanti, S.Pd

Jabatan : Wa. Bid. Kesiswaan

Pangkat/golongan : III/b

Tempat Wawancara : Ruang Aula SMA Negeri 113 Jakarta

Hari/ Tanggal : Kamis/ 17 Maret 2022

A. Pengembangan Karir

1. Pengembangan Karir

a. Menurut ibu apakah ada pengembangan karir di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Sekolah selalu ada.

b. Bagaimana bentuk pengembangan karir yang ada di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Dalam melakukan pengembangan karir untuk dapat

melakukan kenaikan pangkat, guru harus membuat dokumen

pengembangan karir seperti portofolio. Contoh dari portofolio tersebut

seperti tugas-tugas yang diberikan oleh sekolah dan dibuktikan oleh

surat tugas. Selain itu juga pelatihan-pelatihan yang dibuktikan

dengan adanya sertifikat. Tidak semua sertifikat bisa mempengaruhi

angka kredit. Sehingga sekolah ketika melakukan pelatihan, harus

dilihat dulu kerja sama dengan siapa, yang bertanda tangan di situ

siapa, diusahakan kegiatan itu berkesinambungan, mungkin bisa 1-2

hari sehingga bisa mencapai sekitar 28-30 JP. Sekolah selalu membuat

seperti itu, sehingga guru ingin mengajukan kenaikan pangkat,

sekolah telah memfasilitasi. Tergantung gurunya mau atau tidak.

c. Apakah terdapat faktor penentu pengembangan karir guru selama

mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Tentu ada.

d. Menurut ibu apa saja faktor penentu pengembangan karir guru

tersebut?

Jawab : Banyak faktor yang mempengaruhi pengembangan karir guru,

seperti kepribadian seorang guru dapat dilihat dari segi pendidikan

yang ditempuh, prestasi kerja seorang guru, posisi pekerjaan yang

dilakukan, situasi lingkungan kerja, mempunyai keinginan yang tinggi

untuk dapat melakukan pengembangan karir, memiliki jejaringan atau

interaksi dengan pihak luar, dan perlakuan adil dari pimpinan sekolah.

e. Menurut ibu adakah tingkat persaingan guru dalam menentukan

pengembangan karir di sekolah?

Jawab : Tentu ada.

f. Jika ada bagaimana tingkat persaingan guru dalam menentukan

pengembangan karir di sekolah ?

138

Jawab : Persaingan yang terjadi tidak sama dengan jabatan struktural

yang begitu antusias untuk bisa mengejar pangkat/golongan tertinggi.

Ketika ingin menjadi pimpinan harus berada di pangkat/golongan

tertinggi.

g. Menurut ibu apakah SMA Negeri 113 Jakarta memberi fasilitas untuk

melakukan pengembangan karir guru?

Jawab : Iya sekolah selalu memfasilitasi, biasanya sekolah mengatur,

siapa guru yang dapat mengikuti pelatihan agar tidak guru A saja yang

bisa merasakan pelatihan. Jika guru tersebut ada tugas mengajar di

sekolah, guru bisa menitipkan tugas keguru piket agar disampaikan ke

siswa.

h. Menurut ibu pengembangan karir apa saja yang pernah diikuti selama

mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Menerima penugasan dari kepala sekolah untuk mengajar

mata pelajaran bahasa asing ataupun membantu tugas kepala sekolah

dalam bidang kesiswaan, melakukan promosi sebagai wakil kepala

sekolah bidang kesiswaan, dan mengikuti berbagai macam pelatihan

baik yang dilakukan dari internal ataupun eksternal sekolah.

i. Menurut ibu apakah pangkat/golongan guru di SMA Negeri 113

Jakarta dapat ditingkatkan dengan pengembangan karir yang

diberikan?

Jawab : Dapat, karena ketika kita mengikuti kegiatan atau pelatihan

bukti yang diterima dapat dijadikan bahan untuk menambah angka

kredit apalagi kegiatan yang diikuti tingkat nasional, angka kreditnya

akan lebih besar.

2. Penugasan

a. Apakah kepala sekolah mempunyai kriteria khusus untuk melakukan

pembagian tugas guru?

Jawab : Tentu kepala sekolah mempunyai kriteria khusus untuk para

guru agar penugasan sesuai dengan posisi yang akan dilaksanakan

dikemudian hari. Contohnya : saya lulusan dari sarjana pendidikan

kimia, pada tahun 1995 mulai mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta

ini. Saya diberikan amanah oleh kepala untuk mengajar mata pelajaran

kimia, sesuai dengan latar belakang kualifikasi akademik yang saya

miliki yaitu sarjana pendidikan dan memiliki sertifikasi pendidik.

b. Apakah terdapat ketentuan-ketentuan yang diberikan oleh kepala

sekolah ketika guru menjalankan proses pembelajaran dan kegiatan

pengembangan keprofesian?

Jawab : Tentu ada.

c. Menurut bapak apa saja ketentuan-ketentuan dalam menjalankan

proses pembelajaran dan kegiatan pengembangan keprofesian

tersebut?

Jawab : Contoh ketentuan yang diberikan oleh kepala sekolah untuk

guru di SMA Negeri 113 Jakarta seperti: Guru harus menjalankan

pembelajaran dengan beban mengajar paling sedikit 24 jam tatap

muka dalam seminggu. Kewajiban dalam melaksanakan

139

pembelajaran, guru dituntut dapat merencanakan pembelajaran,

melaksanakan proses pembelajaran, menilai proses pembelajaran serta

mengevaluasi hasil pembelajaran. Ketika guru menjadi wali kelas

selain melaksanakan proses pembelajaran juga diwajibkan menjadi

guru pembimbing dan konseling untuk peserta didik di dalam kelas.

Dan terakhir, jika guru ingin berada dijenjang jabatan yang tinggi

maka akan semakin berat tugas dan tanggung jawab yang dijalankan.

d. Apa saja bentuk-bentuk penugasan yang diberikan kepada ibu guna

melaksanakan pengembangan karir?

Jawab : Pembagian tugas di sekolah ini, terdiri dari beberapa bagian

seperti : guru kelas, kami semua menjadi guru kelas. Pertimbangannya

berada pada guru yang sepuh karena guru yang muda belum bisa

dilepas. Menjadi wali kelas akan menambah angka kredit karena

memiliki surat tugasnya. Walaupun kecil jika dikumpulkan per tahun

lumayan.

i. Menjadi wali kelas, semua guru dapat menjadi wali kelas kecuali guru

bimbingan konseling dan manajemen sekolah. Manajemen sekolah

terdiri dari kepala sekolah, wakil dan staf. Mereka tetap mengajar

dengan beban mengajar hanya 12 jam mengajar mata pelajaran dan 12

jam menjadi wakil kepala sekolah dengan pekerjaan membantu kepala

sekolah. Karena pergantian manajemen baru bulan januari kemarin,

saya masih mengajar 27 jam dan menjadi wali kelas. Pergantian

manajemen sesuai pergantian tahun keuangan yaitu bulan Januari,

sedangkan pembagian tugas bulan Juli pada tahun ajaran sekolah. Jadi

untuk sekarang belum diganti. Jika diganti seperti harus cari guru

penggantinya, sedangkan wali kelas sekarang interaksi orang tua

dengan wali kelas cukup dekat sehingga akan repot kalau harus ganti

baru dan perkenalan lagi dengan orang tua.

e. Menurut ibu apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar

belakang kualifikasi akademik?

Jawab : Iya linier, saya lulus dari sarjana pendidikan kimia, ketika

mulai mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta ini saya mendapat amanah

dari kepala sekolah untuk mengajar mata pelajaran kimia.

f. Menurut ibu apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar

belakang sertifikasi pendidik/ keahlian yang dimiliki guru?

Jawab : Iya linier, karena basic yang saya miliki dari sarjana

pendidikan kimia dan memiliki sertifikat pendidik, maka saya

ditugaskan oleh kepala sekolah untuk mengajar mata pelajaran kimia.

g. Apakah ibu mengetahui apa yang dimaksud dengan angka kredit?

Jawab : Angka kredit merupakan satuan nilai dari tiap butir kegiatan

atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh guru

untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan.

h. Apakah penugasan guru akan mempengaruhi pemberian angka kredit?

Jawab : Sangat mempengaruhi. Contohnya: melakukan

pengembangan diri, menjadi wali kelas dan mengajar mata pelajaran

140

dengan beban mengajar sesuai dengan ketentuan. Semua itu ada surat

tugasnya yang nantinya akan mempengaruhi kenaikan golongan.

i. Menurut ibu penugasan seperti apa yang dapat memberikan angka

kredit?

Jawab : Contohnya saya selain mengajar mata pelajaran kimia yang

sesuai dengan sertifikasi pendidik dengan beban mengajar paling 12

jam mengajar mata pelajaran juga diberikan tugas tambahan oleh

kepala sekolah sebagai wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.

3. Promosi

a. Menurut ibu apakah yang dimaksud dengan promosi guna menunjang

pengembangan karir?

Jawab : Promosi merupakan sebuah proses perpindahan jabatan ke

jenjang lebih tinggi diikuti dengan beban dan tanggung jawab yang

lebih besar.

b. Menurut ibu apakah semua guru di SMA Negeri 113 Jakarta mendapat

kesempatan untuk promosi?

Jawab : Semua guru mendapat kesempatan untuk dipromosikan

selama dia sudah menjadi PNS, tapi kalau dia belum PNS hanya boleh

menjabat sebagai staf. Sekolah sudah memberikan kesempatan kepada

guru. Tinggal mereka mau melangkah atau tidak.

c. Apakah ibu pernah mendapat kesempatan untuk dipromosikan?

Jawab : Iya pernah.

d. Kapan ibu dipromosikan selama mengajar di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Bulan januari kemarin saya dipromosikan untuk menjabat

sebagai wakil kepala sekolah bidang kesiswaan sebelumnya saya

menjabat sebagai staf kurikulum.

e. Bagaimana perasaan ibu jika mendapat promosi guna menunjang

pengembangan karir?

Jawab : Bangga bisa menyalurkan ilmu yang dimiliki.

f. Menurut ibu tindakan apa yang dapat dilakukan setelah mendapat

informasi untuk dipromosikan?

Jawab : Semangat untuk meningkatkan produktivitas kerja, displin

dalam menjalankan pekerjaan, dan semangat untuk meraih prestasi

dalam bekerja. Contohnya: setiap satu tahun sekali mengikuti

pelatihan bahasa asing, menulis modul bahan ajar untuk calon guru

yang mengikuti sertifikasi di PPG.

g. Bagaimana bentuk-bentuk promosi yang diberikan lembaga sekolah

kepada ibu dalam rangka melaksanakan pengembangan karir?

Jawab : Promosi jabatan dilakukan oleh guru yang telah melengkapi

semua persyaratan untuk naik jabatan. Contohnya menjadi wakil

kepala sekolah tidak serta merta menduduki jabatan tersebut tapi guru

harus menyiapkan program-program untuk dijalankan dalam periode

satu tahun, menjadi guru pembina ekstrakulikuler, pembina OSIS,

kepala perpustakaan, dan kepala laboratorium.

141

h. Menurut ibu apakah terdapat persyaratan khusus yang harus disiapkan

dalam rangka promosi guna menunjang pengembangan karir?

Jawab : Tentu ada, meskipun pemilihannya seperti pemilu dan

dilakukan seperti kampanye, tetapi kandidatnya harus mengajukan

program-program yang ingin dijalankan apa saja. Baru semua guru

dapat mengajukan untuk mengikuti pemilu. Jadi teman-teman bisa

melihat apakah guru tersebut cocok atau tidak untuk menduduki posisi

tersebut.

i. Menurut ibu hasil seperti apa yang dapat diterima ketika

melaksanakan pengembangan karir?

Jawab : Hasil yang dicapai dapat dijadikan bahan untuk menambah

angka kredit

4. Kenaikan Pangkat

a. Apa saja persyaratan yang disiapkan ibu untuk dapat melakukan

kenaikan pangkat?

Jawab : Saya berada dipangkat/golongan III/b ingin naik ke

pangkat/golongan III/c. Karena untuk naik ke satu tingkat lebih tinggi

harus ada penelitian tindakan kelas maka saya mengikuti bimbingan

yang dilakukan di UNJ selain itu saya juga harus melakukan

pengembangan diri.

b. Menurut ibu apakah terdapat perbedaan persyaratan kenaikan pangkat

dengan tahun-tahun sebelumnya?

Jawab : Ada, bahkan banyak sekali perbedaan yang terjadi, seperti :

sebelum ada peraturan baru tahun 2013 kenaikan pangkat guru naik

secara otomatis yang terjadi setiap 2 tahun sekali. Ketika mulai

diterbitkan peraturan baru pada bulan januari 2013 kenaikan pangkat

guru berubah draktis yang mana untuk dapat melakukan kenaikan

pangkat harus menggunakan penilaian kinerja guru (PKG) dan

dilengkapi dengan unsur-unsur dari kegiatan pengembangan

keprofesian berkelanjutan.

c. Menurut ibu apa yang dimaksud angka kredit dalam kenaikan

pangkat?

Jawab : Angka kredit merupakan sebuah angka yang dapat diberikan

berdasarkan penilaian atas prestasi guru dalam hal mengerjakan

rincian kegiatan-kegiatan sebagai salah satu syarat untuk bisa

mendapatkan pengangkatan dan kenaikan pangkat dalam jabatan guru.

d. Apakah ibu diberitahu tata cara perhitungan angka kredit dalam

rangka kenaikan pangkat?

Jawab : Diberi tahu, bahkan sekolah pernah mengadakan seminar tata

cara perhitungan angka kredit. Saat itu diberikan buku pedomannya

juga. Ya meskipun saat seminar guru memahami tata cara

perhitungannya dan ketika sudah selesai seminar guru banyak yang

merasa kebingungan perhitungannya, sehingga mereka beranggapan

banyak poin-poin yang harus dipersiapkan untuk dapat melakukan

kenaikan pangkat.

142

e. Bagaimana tata cara perhitungan angka kredit dalam rangka

menunjang karir ibu di sekolah?

Jawab : Angka kredit dapat diperoleh dengan dua cara yaitu dengan

cara mengumpulkan angka kredit unsur utama dan angka kredit unsur

penunjang. Angka kredit unsur utama terdiri dari : menempuh

pendidikan yang dibuktikan dengan gelar/ ijazah, melakukan

pengembangan keprofesian berkelanjutan, mengikuti pelatihan

prajabatan dan program induksi. Sedangkan angka kredit unsur

penunjang terdiri dari : mendapatkan gelar/ ijazah yang tidak linier

dengan mata pelajaran di sekolah, memperoleh penghargaan, dan

melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung tugas guru.

f. Berapa jumlah angka kredit kumulatif yang dipersiapkan ibu untuk

memenuhi unsur utama dan unsur penunjang dalam melakukan

kenaikan pangkat?

Jawab :

1. Jika guru telah menempuh pendidikan yang linier sesuai dengan

bidang tugas akan mendapatkan, 100 untuk Ijazah S-1/Diploma IV,

150 untuk Ijazah S-2, dan 200 untuk Ijazah S-3. Apabila seorang

guru mempunyai gelar atau ijazah lebih tinggi yang sesuai dengan

sertifikasi pendidik atau keahlian dan bidang tugas yang diampu,

angka kredit yang diberikan adalah sebesar selisih antara angka

kredit yang pernah diberikan berdasarkan gelar atau ijazah lama

dengan angka kredit gelar atau ijazah yang lebih tinggi. Bukti fisik

yang dijadikan dasar penilaian adalah fotokopi ijazah yang

disahkan oleh pejabat yang berwenang, yaitu Dekan pada

perguruan tinggi yang bersangkutan.

2. Telah mengikuti pelatihan prajabatan dan program induksi akan

diberikan angka kredit 3. Bukti fisik keikutsertaan pelatihan

prajabatan yang dijadikan dasar penilaian adalah fotokopi surat

tanda tamat pendidikan dan pelatihan (STTPP) prajabatan yang

disahkan oleh kepala sekolah atau madrasah yang bersangkutan.

3. Pengembangan keprofesian berkelanjutan. Guru Pertama dengan

pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Guru

Utama dengan pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e wajib

melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan

dapat dilakukan dengan cara pengembangan diri (diklat fungsional

dan kegiatan kolektif guru), publikasi ilmiah (hasil penelitian atau

gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal, buku teks

pelajaran, buku pengayaan dan pedoman guru), karya inovatif

(menemukan teknologi tepat guna, menemukan atau menciptakan

karya seni, membuat atau memodifikasi alat pelajaran, dan

mengikuti pengembangan penyusunan standar ataupun pedoman

soal).

143

g. Menurut ibu kegiatan apa saja yang dapat dinilai sebagai angka kredit

dalam kenaikan pangkat?

Jawab : Mengikuti pelatihan prajabatan dan program induksi. Bukti

yang didapat dari pelatihan tersebut akan diberikan angka kredit 3 dan

dapat dijadikan sebagai poin tambahan untuk melakukan kenaikan

pangkat/golongan. Contohnya : Seorang guru yang mengikuti CPNS

jika belum dinyatakan lulus PNS 100% wajib mengikuti pelatihan

prajabatan dan program induksi.

h. Menurut ibu apakah terdapat tugas tambahan yang diberikan kepada

guru selama mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Jika guru bersedia menerima tugas tambahan dari sekolah,

banyak sekali kegiatan yang dapat dilakukan, seperti : sebelum ada

pandemik guru dapat menjadi tim pengawas ujian nasional,

melakukan penilaian terhadap proses belajar di tingkat nasional,

menjadi pengurus organisasi profesi guru, menjadi tim penilai angka

kredit, dan sebagai tutor atau narasumber dalam pelatihan.

i. Apakah tugas tambahan yang ibu laksanakan dalam rangka

membimbing kegiatan ekstrakulikuler, sebagai anggota PGRI, dan

menjadi pengawas ujian sekolah dapat dijadikan sebagai unsur

penunjang untuk mendapatkan angka kredit?

Jawab : Iya dapat.

j. Apakah lembaga sekolah atau dinas pendidikan pernah mengadakan

pengembangan kompetensi untuk ibu?

Jawab : Pernah, tahun lalu dinas pendidikan mengadakan bimtek

untuk meningkatkan kompetensi guru dalam merancang PJJ berbasis

beban kurikulum yang disederhanakan. Dalam kegiatan ini guru

dituntut untuk bisa meningkatkan skill dalam penggunaan teknologi

agar kualitas belajar semakin baik.

k. Menurut ibu apakah pengembangan kompetensi yang diadakan dapat

dijadikan sebagai unsur penunjang angka kredit?

Jawab : Bisa dijadikan sebagai bahan untuk mendapatkan angka kredit

dikarenakan setiap guru yang ingin naik pangkat diwajibkan

mengikuti pelatihan, melakukan pengembangan diri, membuat karya

ilmiah, dan pengembangan karya-karya inovatif lainnya.

l. Apakah semua guru yang mengajar disini dapat mengikuti

pengembangan kompetensi tersebut?

Jawab : Untuk kegiatan bimtek tersebut terbuka untuk semua guru

mata pelajaran pada seluruh jenjang dan jenis pendidikan yang telah

memiliki akun Sistem Informasi Manajemen Pengembangan

Keprofesian Berkelanjutan (SIMKB).

m. Apa rata-rata gelar akademik guru yang mengajar di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Beberapa guru ada yang lulusan dari sarjana dan ada lulusan

magister.

n. Apakah gelar akademik yang didapatkan oleh ibu dapat

mempengaruhi angka kredit?

144

Jawab : Iya dapat seperti contoh : guru yang bergelar S1, kemudian

mengajukan ijazah S2, maka angka kredit yang sebelumnya 100 akan

ditambah 50 sehingga menjadi 150. Begitu pula guru yang S2 telah

memperoleh angka kredit sebesar 150 ketika dia mengajukan ijazah

S3 angka kredit yang diperoleh akan ditambah 50 sehingga menjadi

200.

o. Apakah sertifikasi yang dimiliki oleh ibu dapat mempengaruhi nilai

lebih terhadap angka kredit?

Jawab : Sangat mempengaruhi asalkan sertifikasi yang diperoleh

sesuai dengan bidang tugas guru.

5. Jenis Program Pengembangan Karir Guru

1. Diklat Internal

a. Apakah SMA Negeri 113 mendukung pengembangan kompetensi

guru dan pegawai dalam menjalankan tanggung jawab di sekolah?

Jawab : Iya sangat mendukung, ketika SMA Negeri 113 Jakarta

ataupun MGMP mengadakan pelatihan, guru yang ingin mengikuti

pelatihan tersebut akan dipersilahkan. Dan apabila offline dan

membutuhkan izin, sekolah memfasilitasi dan tidak dibatasi berapa

orang. Karena biasa yang dialokasikan pemerintah tidak bayar

sehingga berapa yang ingin, silahkan mengikuti. Untuk tugas

mengajar di sekolah guru bisa menitipkan tugas keguru piket agar

disampaikan ke siswa. Jika guru tersebut sering mengikuti kegiatan,

pihak sekolah akan mengaturnya yang sesuaikan dengan kebutuhan.

b. Apa saja jenis program pengembangan karir yang diberikan SMA

Negeri 113 Jakarta terhadap guru di sekolah?

Jawab : Sekolah sering memberikan program pendidikan dan

pelatihan (Diklat) ataupun kegiatan-kegiatan yang dapat

meningkatkan kompetensi para guru, contohnya : seminar, semi lokal,

pelatihan keilmuan untuk mendukung perkembangan pedagogik guru,

pelatihan cara membuat model pembelajaran yang menarik, seperti

pembuatan PPT.

c. Apakah SMA Negeri 113 pernah mengadakan pendidikan dan

pelatihan untuk para guru?

Jawab : Iya pernah bahkan dalam satu tahun bisa sampai tiga kali.

d. Bagaimana bentuk pendidikan dan pelatihan yang diberikan SMA

Negeri 113 terhadap guru dan pegawainya?

Jawab : Tergantung permintaan guru-guru. Tahun ini pelatihan kita

tentang platform seperti gform dan modul. Contohnya pertama

pengajaran yang menggunakan platform seperti data siswa, nilai, dan

lain-lain ada di platform tersebut yang berbasis digital. Tahap

pertama, bagaimana menyimpan materi dan membuat soal. Pelatihan

tersebut sebagai salah satu persiapan pas tahun ajaran baru nanti.

Kedua pelatihan daring, karena dalam pembelajaran online harus

dibuat secara menarik maka sekolah harus menyiapakan trik yang

menarik dalam menjalankan proses pembelajaran. Perihal ini akan

disesuaikan dengan kebutuhan guru.

145

e. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap

peningkatan pangkat/golongan ibu di sekolah?

Jawab : Bukti yang diterima dari pelatihan dapat dikumpulkan sebagai

bahan tambahan untuk mendapat angka kredit.

f. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang

telah dilaksanakan?

Jawab : Dapat berupa sertifikat atau surat dinas.

g. Bisakah ibu menunjukkan bentuk dokumentasi tersebut?

Jawab : Iya bisa.

h. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang

kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Dapat, karena setiap kita mengikuti diklat ataupun seminar

akan diberikan poin-poin tersendiri apalagi kalau diklat ataupun

seminar tersebut bersifat nasional poin yang diterima akan lebih besar

dan bisa digunakan sebagai angka penambah untuk mendapatkan

angka kredit.

2. Diklat Eksternal

a. Apakah ibu pernah mengikuti program pendidikan dan pelatihan di

luar SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Iya pernah, seperti : mengikuti pelatihan bahasa asing

pelatihan ini berada dibawah naungan Kementrian Pendidikan.

Pelatihan ini dilakukan secara berjenjang dalam waktu 40 jam dengan

feedback pemberian angka kredit yang cukup besar. Saya juga

mengikuti kegiatan di Kementerian Pendidikan seperti menulis modul

bahan ajar untuk calon guru yang mengikuti PPG. Kegiatan ini

termasuk dalam penulisan karya ilmiah yang dapat digunakan untuk

kenaikan pangkat karena sertifikatnya dari kementerian. Selain itu

juga aktif dalam pembuatan bank soal ujian nasional kurikulum 2013

untuk mata pelajaran bahasa prancis.

b. Apa saja bentuk pendidikan dan pelatihan yang pernah ibu terima?

Jawab : Pelatihan dari universitas di Prancis. Dalam pelatihan acara

dibuka oleh universitas Prancis akan tetapi pelatihan tersebut tidak

bisa dihitung angka kreditnya. Saya juga tidak tahu mengapa tidak

bisa, kemungkinan mereka juga tidak paham bahasanya. Pelatihan ini

ditargetkan untuk pengajar bahasa asing di tingkat SMA, pengajar di

Kedutaan, dan Universitas. Tidak berbentuk seminar. Karena tugas-

tugasnya banyak dan pelatihan ini diadakan malam.

c. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap

peningkatan pangkat/golongan ibu di sekolah?

Jawab : Bukti yang diterima dari pelatihan dapat dikumpulkan sebagai

bahan tambahan untuk mendapat angka kredit.

d. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang

telah dilaksanakan?

Jawab : Dapat berupa sertifikat atau surat dinas.

e. Bisakah ibu menunjukkan bentuk dari dokumentasi tersebut?

Jawab : Iya bisa.

146

f. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang

kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Dapat, karena setiap kita mengikuti diklat ataupun seminar

akan diberikan poin-poin tersendiri apalagi kalau diklat ataupun

seminar tersebut bersifat nasional poin yang diterima akan lebih besar

dan bisa digunakan sebagai angka penambah untuk mendapatkan

angka kredit.

6. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir Guru

1. Tujuan Pengembangan Karir Guru

a. Menurut ibu mengapa dilakukan pengembangan karir terhadap guru di

SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Untuk meningkatkan diri, karena guru tidak bisa stuck di

kemampuan yang ada harus mengikuti perubahan. Dengan kebutuhan

yang berubah, dengan cara yang baru terutama di sekolah kita harus

mengikuti. Contohnya: Zaman dulu masih menggunakan mesin ketik

sedangkan sekarang harus menggunakan komputer, mau tidak mau

harus bisa mengoperasikan komputer. Hal itu prosesnya lama. Waktu

pertama kali diajari oleh sekolah, ketika diajari lupa, ulangi lagi

pertama belajar komputer dari awal ketika mengikuti SAS tahun

2007-2008. Sampai sekarang dengan perubahan-perubahan yang

begitu cepat, kita terpontal-pontal.

b. Menurut ibu apa tujuan dari pengembangan karir yang dilakukan oleh

SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Mengembangkan keahlian yang dimiliki, meningkatkan

pengetahuan, mengembangkan sikap guru agar memiliki kemauan

untuk bekerja sama dengan teman-teman sepemimpinan, dan

memotivasi guru untuk melaksanakan tugas-tugas secara efektif dan

efisien.

c. Apakah pengembangan karir yang dilakukan di SMA Negeri 113 telah

sesuai dengan tujuan yang diharapkan?

Jawab : Iya sesuai.

d. Menurut ibu apakah pengembangan karir yang dilakukan dapat

menunjang kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Dapat dikarenakan guru yang memiliki loyalitas tinggi kepada

sekolah, sekolah akan banyak memberikan kesempatan-kesempatan

kepada guru untuk dapat meningkatkan produktivitasnya sebagai

pengajar.

e. Apakah pengembangan karir yang dilakukan telah sesuai dengan

kebutuhan dan tujuan guru?

Jawab : Iya sesuai.

f. Bagaimana bentuk kesesuaian distribusi pengembangan karir terhadap

guru-guru tersebut (Contoh bentuk distribusi kegiatan)?

Jawab : Memiliki loyalitas kepada sekolah misalnya, guru aktif dalam

membimbing kegiatan-kegiatan siswa, selalu mengembangkan

kemampuan dan keahlian yang dimiliki, membantu tugas-tugas

147

sekolah hal ini dapat mempermudah untuk mendapatkan kesempatan

dalam peningkatan karir.

2. Manfaat Pengembangan Karir Guru

a. Bagaimana dampak yang ibu rasakan terhadap pengembangan karir

yang dilakukan oleh SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Dampak yang dirasakan, bisa memiliki motivasi untuk

melakukan pengembangan diri, menumbuhkan rasa kepedulian

terhadap sekolah, dan memiliki jiwa loyalitas yang tinggi. Contohnya

: saya selain mengajar mata pelajaran bahasa prancis, menjadi wakil

kepala sekolah bidang kesiswaan, aktif menjadi tim penulis modul

bahan ajar untuk calon guru di PPG, dan menjadi tim penulis bank

soal ujian nasional mata pelajaran bahasa prancis di Kemeterian

Pendidikan.

b. Dengan adanya manfaat yang dirasakan adakah peningkatan dari

kinerja bapak/ ibu?

Jawab : Ada, karena tugas guru bukan hanya sebagai pengajar tetapi

juga sebagai pengembang bakat dari peserta didik di sekolah maka

harus memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan

pembelajaran. Saya sering mengikuti pelatihan-pelatihan dari kegiatan

pelatihan tersebut membuat saya kreatif dalam menyampaikan materi

pembelajaran dan mampu menggali bakat-bakat anak didik di sekolah

ini.

c. Apakah manfaat tersebut dapat difungsikan sebagai bahan untuk

kenaikan pangkat/golongan ibu guru?

Jawab : Dapat, dikarenakan bukti dari setiap kegiatan yang diikuti

guru bisa difungsikan sebagai bahan untuk mendapatkan angka kredit

7. Jalur dan Tahapan Pengembangan Karir Guru

1. Jalur Pengembangan Karir Guru

a. Apakah ibu mengetahui jalur pengembangan karir guru?

Jawab : Iya tahu.

b. Menurut ibu apa yang dimaksud dengan jalur pengembangan karir

guru?

Jawab : Jalur pengembangan karir adalah suatu tahapan yang harus

dilalui guru untuk bisa mendapatkan pangkat/golongan lebih tinggi.

c. Apakah SMA Negeri 113 telah melakukan pengembangan karir guru

sesuai dengan alur pengembangan karir yang telah ditetapkan?

Jawab : Guru di SMA Negeri 113 Jakarta telah melakukan

pengembangan karir sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Dulu, saya

hanya sekedarnya. Namun sekarang telah diberikan materi sesuai

dengan situasi di sekolah. Misalnya diberikan pelatihan terkait :

bagaimana pembuatan pembelajaran, penggunaan IT, serta psikologi

pembelajaran. Jadi dinas pendidikan telah menyiapkan calon-calon

guru yang lebih baik. Mereka yang telah mengikuti pelatihan akan

siap untuk langsung turun ke lapangan. Sehingga akan terlihat

perbedaan mereka yang PNS dengan yang belum lulus CPNS

148

d. Menurut ibu bagaimana alur pengembangan karir guru?

Jawab :

Jalur karir saya, setelah tamat Sarjana langsung mengajar di

SMA Negeri 113 Jakarta. Lalu mengikuti pelatihan serta sertifikasi.

Dulu untuk mengikuti sertifikasi masih gratis. Karena sekarang tidak

ada akademik keguruan maka guru yang ingin mengikuti sertifikasi

harus bayar dan di universitas yang ditunjuk. Ketika masih ada IKIP

mahasiswa yang lulus langsung mendapatkan dua surat, pertama

ijazah dan kedua akta empat. Akta empat dapat dijadikan syarat untuk

bisa mengajar di sekolah negeri. Untuk lulusan guru bahasa asing

tidak semua IKIP meluluskan jurusan tersebut. Sedangkan mereka

yang ingin mengajar harus memiliki akta empat kecuali mengajar di

sekolah-sekolah internasional tidak di butuhkan akta empat.

Akta empat tidak sama dengan sertifikasi, karena tidak bisa

digunakan untuk kenaikan tunjangan. Akta empat hanya digunakan

sebagai poin tambahan untuk bisa mendapatkan angka kredit.

Sedangkan sertifikasi dapat digunakan sebagai penambah poin dalam

melakukan kenaikan pangkat karena memiliki angka kredit.

Pendidikan Profesi dilakukan selama 3 bulan atau 6 bulan. Pake

wisuda, seperti menjadi mahasiswa di suatu universitas. Semua guru

harus melakukan pendidikan profesi karena hal itu akan dijadikan

sebagai SIM dalam mengajar selain itu juga dijadikan sebagai syarat

untuk bisa mendapatkan tunjangan dari pemerintah yang jumlah

nominalnya sama seIndonesia.

Saya mulai mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta pada tahun

1995 dengan status sebagai guru honorer. Tahun 2000 diangkat

menjadi guru PTT (pegawai tidak tetap) dengan pembaharuan setiap

setahun sekali. Setelah 5 tahun, kami diangkat menjadi CPNS.

Sebelum CPNS, harus test terlebih dahulu yang akan ditempatkan di

sekolah masing-masing. Karena dulu disesuaikan kebutuhan maka

guru yang statusnya CPNS tidak semua lulus. Biasanya guru-guru

yang tidak lulus, karena mereka bekerja double, satu di umum, satu di

swasta. Untuk sistem gaji guru PTT (pegawai tidak tetap) bayarannya

tidak sama dengan PNS tetapi jauh di atas guru honorer.

Ketika kami menjadi CPNS wajib mengikuti Pra jabatan.

Kendala guru yang tidak lulus dalam Pra jabatan apabila tidak

mengikuti kegiatan secara penuh. Pra jabatan berkaitan dengan ilmu-

ilmu kepegawaian yang berisi materi-materi. Sebagai guru CPNS gaji

yang diterima masih 70% kalau sudah lulus Pra jabaran dan

dinyatakan lulus PNS % gaji ditambah 30%. Status saya ketika

menjadi PNS masih PNS yang struktural TKD (Tunjangan Kinerja

Daerah) yang struktural. Setelah 1 tahun struktural, saya dapat surat

pengangkatan guru pertama dalam jabatan. Setelah dapat jabatan

tersebut berubah dari struktural ke fungsional. Sekarang, untuk dapat

surat pengangkatan dalam jabatan harus melakukan pelatihan.

149

e. Menurut ibu apakah alur pengembangan karir yang telah ditetapkan

efektif dalam melakukan pengembangan karir guru di dunia

pendidikan sekarang?

Jawab : Sekarang alur pengembangan karir sudah efektif. Kalau dulu,

saya hanya sekedarnya. Namun sekarang telah diberikan materi sesuai

dengan situasi di sekolah. Misalnya diberikan pelatihan terkait :

bagaimana pembuatan pembelajaran, penggunaan IT, serta psikologi

pembelajaran. Jadi dinas pendidikan telah menyiapkan calon-calon

guru yang lebih baik. Mereka yang telah mengikuti pelatihan akan

siap untuk langsung turun ke lapangan. Sehingga akan terlihat

perbedaan mereka yang PNS dengan yang belum lulus CPNS.

f. Apakah seorang CPNS bisa langsung menjadi guru pratama?

Jawab : Tidak bisa.

g. Jika tidak langsung menjadi guru pratama maka langkah apa yang

harus dilakukan oleh guru tersebut?

Jawab : Setelah menjadi CPNS wajib mengikuti Pra jabatan. Jika

dinyatakan lulus baru bisa menduduki posisi guru pratama dengan

pangkat/golongan III/a. Kendala guru yang tidak lulus dalam Pra

jabatan apabila mereka tidak mengikuti kegiatan secara penuh. Pra

jabatan berkaitan dengan ilmu-ilmu kepegawaian yang berisi materi-

materi. Sebagai guru CPNS gaji yang diterima masih 70% kalau sudah

lulus Pra jabaran dan dinyatakan lulus PNS % gaji ditambah 30%.

2. Syarat-syarat Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Apakah ibu mengetahui persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat

meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?

Jawab : Mengetahui.

b. Menurut ibu apa saja persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat

meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?

Jawab : Ketika guru yang ingin menjadi PNS yang berada pada posisi

pangkat/golongan III/a harus memenuhui syarat, sertifikat pendidikan

profesi, mengikuti seleksi penerimaan PNS, mengikuti program

prajabatan setelah dinyatakan lulus menjadi PNS 100% baru bisa

menduduki posisi pangkat/golongan III/a

c. Apakah ibu merasakan kesulitan untuk dapat memenuhi persyaratan

kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Saya berada dipangkat/golongan III/b ingin naik ke pangkat/

gologan III/c. sudah mengajukan dan sudah membuat Penelitian

Tindakan Kelas, akan tetapi ketika diajukan tidak bisa, birokrasinya

rumit terkadang membutuhkan link tersendiri untuk bisa lulus tahapan

tersebut. Karena saya tidak ingin memakai link tersebut jadi sering

gagal.

d. Penilaian kerja guru seperti apa yang dapat dijadikan syarat untuk

melakukan kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Melaksanakan tugas tambahan sebagai wali kelas, kepala

laboratorium, menjadi pembina ekstrakulikuler, melaksanakan

150

pendidikan profesi guru, melakukan penelitian tindakan kelas, dan

membuat karya tulis ilmiah.

e. Apakah karya tulis ilmiah dapat dijadikan sebagai salah satu syarat

untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Dapat.

f. Bagaimana ibu mengurus kenaikan pangkat/golongan yang lebih baik

daripada sebelumnya?

Jawab : Menyerahkan berkas-berkas kenaikan pangkat/golongan ke

pihak tata usaha dengan syarat-syarat yang telah dipenuhi.

g. Apa saja proses yang harus dilalui ibu agar dapat mencapai kenaikan

pangkat/golongan dari III/a dan III/b ingin naik pangkat ke III/c dan

III/d?

Jawab : Guru yang berada di pangkat/golongan III/a dan III/b ingin

naik ke pangkat/golongan III/c dan III/d, membuat karya tulis ilmiah,

memiliki sertifikat profesi, memiliki prestasi kerja yang dilihat dari

kompetensi guru baik pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional,

memiliki tugas tambahan, dan membimbing peserta didik.

h. Menurut ibu apa saja seleksi-seleksi untuk tes penerimaan PNS?

Jawab : Seleksi untuk penerimaan PNS dapat berupa tes bakat

skolastik, pengetahuan umum, dan potensi akademik.

3. Tingkatan Jabatan Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Menurut ibu apa perbedaan jabatan dengan pangkat/golongan guru

yang ada dalam pengembangan karir guru?

Jawab : Jabatan merupakan sebuah kedudukan yang menunjukkan

tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang. Sedangan

pangkat/golongan merupakan kedudukan yang menunjukkan

tingkatan seseorang dalam Pegawai Negeri Sipil.

b. Apakah ibu mengetahui tingkatan jabatan dalam pengembangan karir

guru?

Jawab : Mengetahui.

c. Menurut ibu mengapa terdapat tingkatan jabatan dalam

pengembangan karir guru?

Jawab : Karena dalam lembaga pendidikan jabatan guru biasa disebut

jabatan fungsional dengan adanya hal itu guru akan mengetahui ruang

lingkup, tugas, tanggungjawab, dan wewenang yang berkaitan dengan

tugas keguruan.

d. Menurut ibu apa saja tingkatan dalam pengembangan karir guru

tersebut?

Jawab : Guru yang berada dipangkat/golongan III/a dan III/b disebut

guru pratama, III/c dan III/d adalah guru muda, IV/a dan IV/b dengan

sebutan guru madya sedangkan untuk IV/c dan IV/d yaitu guru utama.

e. Apakah ibu mengetahui persyaratan untuk melakukan kenaikan

tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?

Jawab : Mengetahui.

151

f. Menurut ibu apa saja persyaratan untuk melakukan kenaikan tingkat

jabatan dalam pengembangan karir guru?

Jawab : Ketika guru berada di posisi jabatan guru pratama

pangkat/golongan III/a dan III/b ingin naik jabatan ke guru muda

pangkat/golongan III/c dan III/d, memiliki sertifikasi profesi sebagai

bukti bahwa telah meningkatkan kompetensi dalam diri guru, rajin

mengikuti kegiatan teacher upgrading dan produktif dalam

menghasilkan karya seperti melakukan pengembangan diri,

mempublikasikan karya ilmiah, rajin mengikuti diklat ataupun

seminar-seminar dan memiliki penilaian prestasi kerja.

4. Dukungan Organisasi Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Apakah terdapat dukungan yang diberikan oleh pihak lembaga

sekolah atau dinas pendidikan?

Jawab : Iya ada.

b. Menurut ibu bagaimana bentuk dukungan SMA Negeri 113 Jakarta

terhadap pengembangan karir guru?

Jawab : Upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah biasanya :

memotivasi guru untuk mengembangkan konsep-konsep yang

berkaitan dengan pengembangan diri, memberikan informasi terkait

kesempatan untuk dapat melakukan pengembangan diri (mengikuti

seminar, workshop, dan pelatihan), tidak menghalagi waktu guru

ketika ingin mengembangan keterampilan, kemampuan, dan

pengetahuan.

c. Apakah ibu merasa puas terhadap dukungan yang telah diberikan oleh

SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Pribadi merasa kurang puas atas dukungan yang diberikan

oleh sekolah. Saya pernah melakukan kegiatan penulisan modul bahan

ajar untuk guru PPG. Kegiatan ini ditunjuk oleh Kementerian

Pendidikan akan tetapi terkait hal ini sekolah tidak mengetahuinya.

d. Apakah semua guru dapat mengikuti pendidikan yang telah diberikan

oleh lembaga sekolah atau dinas pendidikan?

Jawab : Jika kegiatan tersebut bersifat khusus tidak semua guru yang

bersangkutan bisa mengikuti dan itu akan ditunjuk siapa yang dapat

mengikuti.

e. Menurut ibu apakah pimpinan SMA Negeri 113 Jakarta memberi

informasi tentang pengembangan karir guru?

Jawab : Iya

f. Apa saja informasi tentang pengembangan karir yang disediakan oleh

pimpinan SMA negeri 113 Jakarta?

Jawab : Sekolah memberikan informasi terkait workshop, seminar,

pelatihan dan pendidikan, kepala sekolah menginformasikan kepada

guru-guru, jika kegiatan tersebut bersifat khusus tidak semua guru

yang bersangkutan bisa mengikuti dan itu akan ditunjuk siapa yang

dapat mengikuti.

152

5. Tahapan-tahapan Pengembangan Karir Guru

a. Menurut ibu apa yang dimaksud dengan tahapan pengembangan karir?

Jawab : Tahapan pengembangan karir adalah sebuah tahapan waktu

dan usia guru sejak mengajar di sekolah hingga usia pensiun.

b. Bagaimana perasaan ibu menjalani usia demi usia untuk dapat meniti

karir yang lebih baik dalam rangka mencapai pengembangan karir?

Jawab : Semangat dan terus berusaha untuk melakukan yang terbaik.

c. Pada usia berapa ibu mulai mengajar?

Jawab : 23 Tahun

d. Pada usia berapa ibu menjadi seorang PNS?

Jawab : 30 tahun

e. Apa yang pihak sekolah atau dinas pendidikan lakukan untuk

mendukung jenjang karir ibu guru?

Jawab : Sekolah sendiri sebenarnya tidak memfasilitasi untuk karir

guru, sekolah hanya memotivasi guru dan membekali untuk

pengembangan profesi.

f. Menurut ibu hal apa saja yang dapat dilakukan sebelum mengakhiri

masa pensiun untuk kehidupan yang lebih sejahtera?

Jawab : Hal yang dapat saya lakukan sebelum mengakhiri pensiun

saya akan mengaktualisasi diri yang sebelumnya tidak dapat dilakukan

seperti menekuni hobi saya, hobi akan menjadi aktivitas positif yang

bisa menepis kebosanan akibat tidak bekerja lagi.

153

Lampiran 5

Hasil Wawancara Dengan Waka Kurikulum SMA Negeri 113 Jakarta

Nama Responden : Dormin Gultom, S.Pd

Jabatan : Wa. Bid. Kurikulum

Pangkat/golongan : IV/a

Tempat Wawancara : Ruang Tamu SMA Negeri 113 Jakarta

Hari/ Tanggal : Kamis/ 19 Maret 2022

A. Pengembangan Karir

1. Pengembangan Karir

a. Menurut ibu apakah ada pengembangan karir di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Ada

b. Bagaimana bentuk pengembangan karir yang ada di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Sekolah memberikan penugasan kepada guru, memotivasi

guru untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan, dan sekolah

memberikan kesempatan promosi untuk guru-guru yang ingin

mengembangan diri.

c. Apakah terdapat faktor penentu pengembangan karir guru selama

mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Tentu ada.

d. Menurut ibu apa saja faktor penentu pengembangan karir guru

tersebut?

Jawab : Memiliki link atau chanel dengan pihak luar, guru memiliki

loyalitas tinggi terhadap sekolah, guru yang tidak pernah perhitungan

atas kepentingan sekolah, guru harus memiliki niat untuk melakukan

pengembangan karir, perlakuan yang adil oleh pimpinan, kepala

sekolah yang selalu memberikan motivasi, dorongan, dan memberi

informasi terkait peluang-peluang dalam pengembangan diri guru.

e. Menurut ibu adakah tingkat persaingan guru dalam menentukan

pengembangan karir di sekolah?

Jawab : Tentu ada.

f. Jika ada bagaimana tingkat persaingan guru dalam menentukan

pengembangan karir di sekolah ?

Jawab : Tidak begitu memperlihatkan dikarenakan pangkat/golongan

guru di dalam jabatan fungsional tidak sama seperti di jabatan

struktural. Ketika ingin menjadi pimpinan harus berada di

pangkat/golongan tertinggi.

g. Menurut ibu apakah SMA Negeri 113 Jakarta memberi fasilitas untuk

melakukan pengembangan karir guru?

Jawab : Fasilitas termasuk salah satu aspek yang dibutuhkan oleh guru

untuk bisa meningkatkan kompetensi. Sekolah memberikan semangat

kepada guru-guru untuk melanjutkan pendidikan S2, jika ada peluang

154

menjabat sebagai wakil sekolah guru yang memenuhi syarat akan

diberi kesempatan untuk bergabung, memberikan pelatihan kepada

guru untuk meningkatkan kompetensi dalam mengajar, dan sekolah

menghimbau kepada guru untuk selalu mengikuti seminar, workshop,

dan lokarya ketika diadakan kegiatan tersebut.

h. Menurut ibu pengembangan karir apa saja yang pernah diikuti selama

mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Selain mengajar mata pelajaran di kelas saya menjadi guru

pembina OSN matematika dan menjadi tim penyusun soal ujian

matematika.

i. Menurut ibu apakah pangkat/golongan guru di SMA Negeri 113

Jakarta dapat ditingkatkan dengan pengembangan karir yang

diberikan?

Jawab : Iya dapat, karena bukti sertifikat atau surat penugasan yang

kita terima dapat dijadikan bahan pendukung untuk mendapatkan

angka kredit.

2. Penugasan

a. Apakah kepala sekolah mempunyai kriteria khusus untuk melakukan

pembagian tugas guru?

Jawab : Tentu memiliki kriteria agar guru yang diberikan penugasan

sesuai dengan posisi yang akan dilaksanakan dikemudian hari.

Kriterianya bisa ditentukan dari kualifikasi yang dimiliki, tingkat

keterampilan, dan pengalaman yang dimiliki guru selama mengajar.

b. Apakah terdapat ketentuan-ketentuan yang diberikan oleh kepala

sekolah ketika guru menjalankan proses pembelajaran dan kegiatan

pengembangan keprofesian?

Jawab : Tentu ada.

c. Menurut bapak apa saja ketentuan-ketentuan dalam menjalankan

proses pembelajaran dan kegiatan pengembangan keprofesian

tersebut?

Jawab : Contoh ketentuan yang diberikan oleh kepala sekolah untuk

guru di SMA Negeri 113 Jakarta seperti: guru harus menjalankan

pembelajaran dengan beban mengajar paling sedikit 24 jam tatap

muka dalam seminggu. Kewajiban dalam melaksanakan pembelajaran

meliputi, merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses

pembelajaran, menilai proses pembelajaran serta mengevaluasi hasil

pembelajaran. Ketika guru menjadi wali kelas selain melaksanakan

proses pembelajaran juga diwajibkan menjadi guru pembimbing dan

konseling untuk peserta didik di dalam kelas. Dan terakhir, jika guru

ingin berada dijenjang jabatan yang tinggi maka akan semakin berat

tugas dan tanggung jawab yang dijalankan.

d. Apa saja bentuk-bentuk penugasan yang diberikan kepada ibu guna

melaksanakan pengembangan karir?

Jawab : Merencanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

membimbing peserta didik, melaksanakan tugas tambahan yang

melekat pada pelaksanaan tugas pokok, seperti menjadi pembina KIR,

155

guru piket, melakukan penyusunan kurikulum, menjadi tim pengawas

ujian nasional. Guru memiliki beban kerja sekurang-kurangnya 24 jam

tatap muka dan sebanyak-banyaknya 40 jam tatap muka dalam satu

minggu.

e. Menurut ibu apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar

belakang kualifikasi akademik?

Jawab : Iya linier mulai tahun 2010 ada program sertifikasi, guru yang

mengajar di sekolah negeri harus sesuai dengan gelar/ ijazah yang

dimiliki.

f. Menurut ibu apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar

belakang sertifikasi pendidik/ keahlian yang dimiliki guru?

Jawab : Iya sesuai dengan sertifikat profesi yang dimiliki.

g. Apakah ibu mengetahui apa yang dimaksud dengan angka kredit?

Jawab : Angka kredit yaitu satuan nilai dari butir-butir kegiatan yang

harus dicapai dalam rangka untuk meningkatkan pangkat/golongan

guru.

h. Apakah penugasan guru akan mempengaruhi pemberian angka kredit?

Jawab : Iya mempengaruhi.

i. Menurut ibu penugasan seperti apa yang dapat memberikan angka

kredit?

Jawab : Penugasan guru untuk mengikuti pelatihan seperti pelatihan

terkait pembinaan OSN, diberi angka kredit senilai mengajar 2 mata

pelajaran. Penugasan untuk mengikuti seminar yang berkaitan dengan

program pengembangan diri seperti pembuatan karya tulis ilmiah.

Akan diberikan angka kredit senilai 0,01 persen. Penugasan menjadi

bagian dari wakil kepala sekolah untuk membantu tugas-tugas

pimpinan akan diberikan angka kredit meskipun jumlahnya tidak

banyak.

3. Promosi

a. Menurut ibu apakah yang dimaksud dengan promosi guna menunjang

pengembangan karir?

Jawab : Promosi merupakan suatu proses perpindahan jabatan ke

jenjang lebih tinggi diikuti dengan hak, status, dan tanggung jawab

yang lebih tinggi.

b. Menurut ibu apakah semua guru di SMA Negeri 113 Jakarta mendapat

kesempatan untuk promosi?

Jawab : Semua guru akan ditawarkan untuk melakukan promosi tetapi

tetap ada pesyaratan yang harus dipenuhi jadi tidak smeua guru bisa

menjadi kandidat pemilihan.

c. Apakah ibu pernah mendapat kesempatan untuk dipromosikan?

Jawab : Kebetulan saat itu ada pemilihan kepala sekolah dan saya

memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, untuk itu saya mendaftarkan

diri menjadi kandidat.

d. Kapan ibu dipromosikan selama mengajar di SMA Negeri 113

Jakarta?

156

Jawab : Tahun 2015 saya pernah mengusulkan diri untuk mendaftar

sebagai kepala sekolah tetapi belum lulus.

e. Bagaimana perasaan ibu jika mendapat promosi guna menunjang

pengembangan karir?

Jawab : Semangat

f. Menurut ibu tindakan apa yang dapat dilakukan setelah mendapat

informasi untuk dipromosikan?

Jawab : Selalu meningkatkan kompetensi mengajar agar dapat

meningkatkan produktivitas kerja.

g. Bagaimana bentuk-bentuk promosi yang diberikan lembaga sekolah

kepada ibu dalam rangka melaksanakan pengembangan karir?

Jawab : Bagi kepala sekolah, wakil kurikulum, wakil kesiswaan, wakil

sarpas, dan wakil humas. Beliau-beliau ini adalah orang yang mau

bekerja, memiliki loyalitas tinggi kepada sekolah, memiliki

keterampilan, dan berpengalaman. Contoh ibu Dormin, beliau

diangkat menjadi wakil kurikulum karena orangnya fleksibel mau

membimbing siswa untuk mengikuti olimpiade, menjadi tim penyusun

soal ujian matematika, dan menjadi tim pengawas ujian nasional.

h. Menurut ibu apakah terdapat persyaratan khusus yang harus disiapkan

dalam rangka promosi guna menunjang pengembangan karir?

Jawab : Persyaratan untuk menduduki jabatan yang kosong di

organisasi ada, seperti: pengamatan kepala sekolah dan tidak lepas

dari pengalamatan orang lain juga, pangkat/golongan minimal III/a,

memiliki prestasi kerja yang baik, berpengalaman, memiliki loyalitas

tinggi, dan bertanggung jawab.

i. Menurut ibu hasil seperti apa yang dapat diterima ketika

melaksanakan pengembangan karir?

Jawab : Hasil dari kegiatan tersebut bisa digunakan sebagai bahan

tambahan untuk mendapatkan angka kredit.

4. Kenaikan Pangkat

a. Apa saja persyaratan yang disiapkan ibu untuk dapat melakukan

kenaikan pangkat?

Jawab : Untuk dapat memenuhi persyaratan dalam kenaikan pangkat

guru, terdapat beberapa hal yang harus dipenuhi seperti: Menempuh

pendidikan dan mendapatkan gelar/ ijazah, mengikuti pendidikan

profesi guru bagi yang tidak linier dengan bidangnya, melakukan

pelatihan prajabatan dan program induksi, melakukan pengembangan

keprofesian berkelanjutan, mendapatkan penghargaan atas guru

berprestasi, dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat

mendukung tugas guru.

b. Menurut ibu apakah terdapat perbedaan persyaratan kenaikan pangkat

dengan tahun-tahun sebelumnya?

Jawab : Kini guru semakin berat, menghadapi permasalahan dalam hal

untuk mendapatkan kenaikan pangkat. Dengan adanya peraturan baru

mulai bulan januari 2013, guru diwajibkan merancang bentuk-bentuk

pembelajaran yang inovatif dalam bentuk Penilaian Kinerja Guru

157

(PKG). Hal ini banyak guru yang berpendapat sangat keberatkan

untuk bisa melakukan kenaikan pangkat.

c. Menurut ibu apa yang dimaksud angka kredit dalam kenaikan

pangkat?

Jawab : Angka kredit merupakan sebuah angka yang dapat diberikan

berdasarkan penilaian atas prestasi guru dalam hal mengerjakan

rincian kegiatan-kegiatan sebagai salah satu syarat untuk bisa

mendapatkan pengangkatan dan kenaikan pangkat dalam jabatan guru.

d. Apakah ibu diberitahu tata cara perhitungan angka kredit dalam

rangka kenaikan pangkat?

Jawab : Diberi tahu, bahkan sekolah pernah mengadakan seminar tata

cara perhitungan angka kredit. Saat itu diberikan buku pedomannya

juga. Ya meskipun saat seminar guru memahami tata cara

perhitungannya dan ketika sudah selesai seminar guru banyak yang

merasa kebingungan perhitungannya, sehingga mereka beranggapan

banyak poin-poin yang harus dipersiapkan untuk dapat melakukan

kenaikan pangkat.

e. Bagaimana tata cara perhitungan angka kredit dalam rangka

menunjang karir ibu di sekolah?

Jawab : Pertama ketika guru menempuh pendidikan yang linier sesuai

dengan bidang tugas akan mendapatkan, 100 untuk Ijazah S-

1/Diploma IV, 150 untuk Ijazah S-2, dan 200 untuk Ijazah S-3. Kedua

memperoleh gelar/ ijazah yang tidak linier dengan bidang yang

diampu akan diberikan angka kredit : Ijazah S-1 diberikan angka

kredit 5, (b) Ijazah S-2 diberikan angka kredit 10, dan (c) Ijazah S-3

diberikan angka kred. Dan ketiga mengikuti pelatihan-pelatihan guna

menunjang pengembangan guru akan diberikan angka kredit 3.

f. Berapa jumlah angka kredit kumulatif yang dipersiapkan ibu untuk

memenuhi unsur utama dan unsur penunjang dalam melakukan

kenaikan pangkat?

Jawab :

1. Guru Pertama dengan pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a

yang akan naik pangkat menjadi Guru Pertama dengan pangkat

Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b angka kredit yang

harus dipersiapkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 3

(Tiga) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri.

2. Guru Pertama dengan pangkat Penata Muda I, golongan ruang

III/b yang akan naik pangkat menjadi Guru Muda dengan pangkat

Penata, golongan ruang III/c angka kredit yang harus dipersiapkan

untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 4 (Empat) angka kredit

dari sub unsur publikasi ilmiah atau karya inovatif, dan paling

sedikit 3 (Tiga) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri.

3. Guru Muda dengan pangkat Penata, golongan ruang III/c yang

akan naik pangkat menjadi Guru Muda dengan pangkat Penata

Tingkat I, golongan ruang III/d angka kredit yang harus

dipersiapkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 6 (Enam)

158

angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah atau karya inovatif,

dan paling sedikit 3 (Tiga) angka kredit dari sub unsur

pengembangan diri.

4. Guru Muda dengan pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang

III/d yang akan naik pangkat menjadi Guru Madya dengan

pangkat Pembina, golongan ruang IV/a angka kredit yang harus

dipersiapkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 8 (Delapan)

angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah atau karya inovatif,

dan paling sedikit 4 (Empat) angka kredit dari sub unsur

pengembangan diri.

5. Guru Madya dengan pangkat Pembina, golongan ruang IV/a yang

akan naik pangkat menjadi Guru Madya dengan pangkat Pembina

Tingkat I, golongan ruang IV/b angka kredit yang harus

dipersiapkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 12 (Dua

Belas) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah atau karya

inovatif, paling sedikit 4 (Empat) angka kredit dari sub unsur

pengembangan diri.

6. Guru Madya dengan pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang

IV/b yang akan naik pangkat menjadi Guru Madya dengan

pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c angka kredit

yang harus dipersiapkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit

12 (Dua Belas) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah atau

karya inovatif, dan paling sedikit 4 (Empat) angka kredit dari sub

unsur pengembangan diri.

7. Guru Madya dengan pangkat Pembina Utama Muda, golongan

ruang IV/c yang akan naik pangkat menjadi Guru Madya dengan

pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d angka

kredit yang harus dipersiapkan untuk kenaikan pangkat, paling

sedikit 14 (Empat Belas) angka kredit dari sub unsur publikasi

ilmiah atau karya inovatif, dan paling sedikit 5 (Lima) angka

kredit dari sub unsur pengembangan diri.

8. Guru Madya dengan pangkat Pembina Utama Madya, golongan

ruang IV/d yang akan naik pangkat menjadi Guru Madya dengan

pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/e angka

kredit yang harus dipersiapkan untuk kenaikan pangkat, paling

sedikit 20 (Dua Puluh) angka kredit dari sub unsur publikasi

ilmiah atau karya inovatif, dan paling sedikit 5 (Lima) angka

kredit dari sub unsur pengembangan diri.

g. Menurut ibu kegiatan apa saja yang dapat dinilai sebagai angka kredit

dalam kenaikan pangkat?

Jawab : Untuk bisa mendapatkan angka kredit guru dapat melakukan

kegiatan seperti :

1. Mengikuti pendidikan formal dan memperoleh gelar/ijazah.

2. Mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional serta

memperoleh surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan, hal ini

dapat berupa sertifikat.

159

3. Melakukan pengembangan keprofesioan berkelanjutan yang

dapat dilakukan dengan cara pengembangan diri, pembuatan

buku teks pelajaran, buku pengayaan/ pedoman guru, membuat

karya inovatif, memodifikasi alat pelajaran.

4. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakulikuler.

5. Memperoleh penghargaan dalam lomba guru berprestasi tingkat

nasional, akan diberikan angka kredit tambahan untuk kenaikan

jabatan atau pangkat.

6. Sebagai pengawas ujian nasional, penilaian dan evaluasi

terhadap proses dan hasil belajar tingkat nasional.

h. Menurut ibu apakah terdapat tugas tambahan yang diberikan kepada

guru selama mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Iya guru-guru di SMA Negeri 113 banyak mendapat tugas

tambahan dari sekolah, selain mengajar ada yang menjadi guru

pembimbing ekstrakulikuler, menjadi kepala laboratorium, kepala

perpustakaan, wali kelas, dan pembimbing kegiatan-kegiatan OSN.

i. Apakah tugas tambahan yang ibu laksanakan dalam rangka

membimbing kegiatan ekstrakulikuler, sebagai anggota PGRI, dan

menjadi pengawas ujian sekolah dapat dijadikan sebagai unsur

penunjang untuk mendapatkan angka kredit?

Jawab : Iya bisa dengan adanya tugas tambahan yang dijalankan dapat

menambah angka kredit untuk kenaikan pangkat/golongan.

j. Apakah lembaga sekolah atau dinas pendidikan pernah mengadakan

pengembangan kompetensi untuk ibu?

Jawab : Pernah, tahun lalu dinas pendidikan mengadakan pelatihan

untuk meningkatkan kompetensi dalam bidang ilmu pengetahuan,

keahlian, keterampilan, dan sikap dengan tujuan guru dapat bekerja

secara professional.

k. Menurut ibu apakah pengembangan kompetensi yang diadakan dapat

dijadikan sebagai unsur penunjang angka kredit?

Jawab : Bisa dijadikan sebagai bahan untuk mendapatkan angka kredit

dikarenakan setiap guru yang ingin naik pangkat diwajibkan

mengikuti pelatihan, melakukan pengembangan diri, membuat karya

ilmiah, dan pengembangan karya-karya inovatif lainnya.

l. Apakah semua guru yang mengajar disini dapat mengikuti

pengembangan kompetensi tersebut?

Jawab : Disesuaikan dengan kebutuhan, jika pengembangan

kompetensi dilaksanakan dalam bentuk pelatihan hanya 2 atau 3 guru

yang akan ditugaskan. Untuk hasilnya dihimbau agar diimbaskan

kepada guru lain. Kalau pengembangan kompetensi berbentuk

seminar dan tidak ada batasan kuota semua guru dapat mengikuti

dengan catatan tidak meninggalkan jam mata pelajaran di sekolah.

m. Apa rata-rata gelar akademik guru yang mengajar di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Ada yang lulusan sarjana ada beberapa guru yang magister.

160

n. Apakah gelar akademik yang didapatkan oleh ibu dapat

mempengaruhi angka kredit?

Jawab : Mempengaruhi, guru yang bergelar S1, kemudian mengajukan

ijazah S2, maka angka kredit yang sebelumnya 100 akan ditambah 50

sehingga menjadi 150. Begitu pula guru yang S2 telah memperoleh

angka kredit sebesar 150 ketika dia mengajukan ijazah S3 angka

kredit yang diperoleh akan ditambah 50 sehingga menjadi 200.

o. Apakah sertifikasi yang dimiliki oleh ibu dapat mempengaruhi nilai

lebih terhadap angka kredit?

Jawab : Iya mempengaruhi asalkan sertifikasi yang diperoleh sesuai

dengan bidang tugas guru.

B. Jenis Program Pengembangan Karir Guru

1. Diklat Internal

a. Apakah SMA Negeri 113 mendukung pengembangan kompetensi

guru dan pegawai dalam menjalankan tanggung jawab di sekolah?

Jawab : Sangat mendukung.

b. Apa saja jenis program pengembangan karir yang diberikan SMA

Negeri 113 Jakarta terhadap guru di sekolah?

Jawab : Jenis program pengembangan karir dapat berupa diklat

internal yang diadakan oleh sekolah untuk meningkatkan

keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan guru. Dan juga berupa

diklat eksternal yang dilakukan oleh pihak luar sekolah seperti dinas

pendidikan, MGMP, PGRI.

c. Apakah SMA Negeri 113 pernah mengadakan pendidikan dan

pelatihan untuk para guru?

Jawab : Pernah, bahkan sering sekolah mengadakan pendidikan dan

pelatihan baik dalam bentuk seminar, workshop, lokarya, pembinaan,

pelatihan, dan pendidikan.

d. Bagaimana bentuk pendidikan dan pelatihan yang diberikan SMA

Negeri 113 terhadap guru dan pegawainya?

Jawab : Selama mengajar di sekolah ini saya pernah mendapat

pelatihan terkait penerapan pembelajaran quiziz untuk meningkatkan

kompetensi pedagogik guru, workshop terkait penggunaan google

form, dan seminar terkait penerapan kurikulum merdeka.

e. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap

peningkatan pangkat/golongan ibu di sekolah?

Jawab : Bukti yang diterima dari pelatihan dapat dikumpulkan sebagai

bahan tambahan untuk mendapat angka kredit.

f. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang

telah dilaksanakan?

Jawab : Bisa berupa sertifikat ataupun surat tugas dari kepala sekolah.

g. Bisakah ibu menunjukkan bentuk dokumentasi tersebut?

Jawab : Bisa

h. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang

kenaikan pangkat/golongan?

161

Jawab : Dapat dikarenakan setiap kita mengikuti pelatihan akan

diberikan poin-poin tersendiri apalagi kalau pelatihan tersebut bersifat

nasional angka yang diterima akan lebih besar.

2. Diklat Eksternal

a. Apakah ibu pernah mengikuti program pendidikan dan pelatihan di

luar SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Iya pernah

b. Apa saja bentuk pendidikan dan pelatihan yang pernah ibu terima?

Jawab : Mengikuti pelatihan yang diadakan oleh PUSPENDIK untuk

melakukan penulisan soal, ikut serta dalam pelatihan pembina

olimpiade matematika tingkat SMA se Jabodetabek yang diadakan

oleh MGMP.

c. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap

peningkatan pangkat/golongan ibu di sekolah?

Jawab : Bukti yang diterima dari pelatihan dapat dikumpulkan sebagai

bahan tambahan untuk mendapat angka kredit.

d. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang

telah dilaksanakan?

Jawab : Diberikan sertifikat yang didalamnya tertulis berapa jam

mengikuti setiap kegiatan.

e. Bisakah ibu menunjukkan bentuk dari dokumentasi tersebut?

Jawab : Bisa.

f. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang

kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Dapat dikarenakan setiap guru mengikuti pelatihan akan

diberikan poin-poin tersendiri meskipun jumlahnya hanya 0,02 %.

C. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir Guru

1. Tujuan Pengembangan Karir Guru

a. Menurut ibu mengapa dilakukan pengembangan karir terhadap guru di

SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Untuk mendorong dan memotivasi para guru agar dapat

mengembangkan pengetahuan dan keahlian dalam melaksanakan

tugas-tugas pembelajaran.

b. Menurut ibu apa tujuan dari pengembangan karir yang dilakukan oleh

SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Untuk mengembangkan keahlian yang dimiliki, meningkatkan

pengetahuan, mengembangkan sikap guru agar memiliki kemauan

untuk bekerja sama dengan teman-teman sepemimpinan, dan

memotivasi guru untuk melaksanakan tugas-tugas secara efektif dan

efisien.

c. Apakah pengembangan karir yang dilakukan di SMA Negeri 113 telah

sesuai dengan tujuan yang diharapkan?

Jawab : Sesuai

d. Menurut ibu apakah pengembangan karir yang dilakukan dapat

menunjang kenaikan pangkat/golongan?

162

Jawab : Dapat dikarenakan ketika mampu melaksanakan kegiatan dan

tugas yang diemban secara maksimal, loyal, dan sangat aktif dalam

melanjalankan peran sebagai guru maka akan mempermudah untuk

mendapatkan kesempatan-kesempatan dalam karir guru.

e. Apakah pengembangan karir yang dilakukan telah sesuai dengan

kebutuhan dan tujuan guru?

Jawab : Sesuai

f. Bagaimana bentuk kesesuaian distribusi pengembangan karir terhadap

guru-guru tersebut (Contoh bentuk distribusi kegiatan)?

Jawab : Guru sangat loyal kepada sekolah misalnya, guru aktif dalam

membimbing kegiatan-kegiatan siswa, selalu mengembangkan

kemampuan dan keahlian yang dimiliki, membantu tugas-tugas

sekolah hal ini dapat mempermudah untuk mendapatkan kesempatan

dalam peningkatan karir.

2. Manfaat Pengembangan Karir Guru

a. Bagaimana dampak yang ibu rasakan terhadap pengembangan karir

yang dilakukan oleh SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Dampak yang dirasakan, guru bisa memiliki motivasi untuk

melakukan pengembangan diri, menumbuhkan rasa kepedulian guru

terhadap sekolah. Misalnya saya selain mengajar mata pelajaran di

kelas juga membimbing siswa untuk melaksanakan kegiatan

olimpiade matematika dan menjalankan tugas tambahan dari

piminpinan sekolah untuk menduduki posisi jabatan sebagai wakil

kurikulum.

b. Dengan adanya manfaat yang dirasakan adakah peningkatan dari

kinerja ibu?

Jawab : Ada, karena tugas guru bukan hanya sebagai pengajar tetapi

juga sebagai pengembang bakat dari peserta didik di sekolah maka

harus memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan

pembelajaran. Saya sering mengikuti pelatihan-pelatihan dari kegiatan

pelatihan tersebut membuat saya kreatif dalam menyampaikan materi

pembelajaran dan mampu menggali bakat-bakat anak didik di sekolah

ini.

c. Apakah manfaat tersebut dapat difungsikan sebagai bahan untuk

kenaikan pangkat/golongan ibu guru?

Jawab : Dapat, dikarenakan bukti dari setiap kegiatan yang diikuti

guru bisa difungsikan sebagai bahan untuk mendapatkan angka kredit.

Misalnya saya selain menjadi guru mendapat tugas tambahan menjadi

wakil kesiswaan bagian kurikulum, menjadi pembina OSN, mengikuti

kegiatan penulisan soal UN. Kegiatan tersebut diberikan poin, yang

mana dapat difungsikan untuk menambah angka kredit.

D. Jalur dan Tahapan Pengembangan Karir Guru

1. Jalur Pengembangan Karir Guru

a. Apakah ibu mengetahui jalur pengembangan karir guru?

Jawab : Iya mengetahui.

163

b. Menurut ibu apa yang dimaksud dengan jalur pengembangan karir

guru?

Jawab : Upaya-upaya dilakukan guru untuk bisa meningkatkan

performa kerja dengan tujuan meningkatkan pangkat/golongan yang

dimiliki.

c. Apakah SMA Negeri 113 telah melakukan pengembangan karir guru

sesuai dengan alur pengembangan karir yang telah ditetapkan?

Jawab : Sesuai dengan peraturan yang ditetapkan dikarenakan untuk

dapat naik pangkat/golongan harus memenuhi syarat-syarat tertentu,

misalnya guru yang lulus Sarjana tidak bisa langsung mendapatkan

pangkat/golongan III/a tanpa melakukan seleksi PNS dan program

prajabatan.

d. Menurut ibu bagaimana alur pengembangan karir guru?

Jawab : Jalur karir saya, setelah tamat Sarjana langsung mengajar di

SMA Negeri 113 Jakarta. Lalu mengikuti pelatihan serta sertifikasi.

Dulu untuk mengikuti sertifikai masih gratis dan tidak dibayar.

Sekarang harus bayar mandiri, karena mereka harus sekolah di sana.

Seperti PPG yang mereka belajar di sana. Dengan mengikuti

sertifikasi dapat digunakan untuk menambah poin dalam melakukan

kenaikan pangkat karena memiliki angka kredit. Pendidikan Profesi

dilakukan selama 3 bulan atau 6 bulan. Pake wisuda, seperti menjadi

mahasiswa di suatu universitas. Semua guru harus melakukan

pendidikan profesi karena hal itu akan dijadikan sebagai SIM dalam

mengajar selain itu juga dijadikan sebagai syarat untuk bisa

mendapatkan tunjangan dari pemerintah yang jumlah nominalnya

sama seIndonesia.

e. Menurut ibu apakah alur pengembangan karir yang telah ditetapkan

efektif dalam melakukan pengembangan karir guru di dunia

pendidikan sekarang?

Jawab : Kalau sekarang tidak efektif dikarenakan banyak persyaratan

yang harus dipenuhi, hal tersebut membuat banyak guru stagnan di

pangkat/golongan tertentu.

f. Jika tidak efektif apakah terdapat saran dari bapak/ ibu untuk jalur

pengembangan karir guru tersebut?

Jawab : Seharusnya pembuatan karya tulis ilmiah dihilangkan agar

guru tidak merasa kesulitan.

g. Apakah seorang CPNS bisa langsung menjadi guru pratama?

Jawab : Tidak Bisa

h. Jika tidak langsung menjadi guru pratama maka langkah apa yang

harus dilakukan oleh guru tersebut?

Jawab : Guru harus mengikuti pra jabatan dan program induksi

terlebih dahulu, jika dinyatakan lulus PNS 100% baru bisa menjadi

guru pratama.

2. Syarat-syarat Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Apakah ibu mengetahui persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat

meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?

164

Jawab : Iya, tahu.

b. Menurut ibu apa saja persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat

meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?

Jawab : Ketika guru berada dipangkat/golongan III/a ingin naik ke

III/b harus membuat pengembangan diri. Pangkat/golongan III/b ingin

naik ke III/c melakukan pengembangan diri, penelitian tindakan kelas.

Pangkat/golongan III/c ingin naik ke III/d melakukan pengembangan

diri, membuat satu penelitian tindakan kelas dan satu jurnal. Ketika

berada dipangkat/golongan III/d ingin naik pangkat ke IV/a membuat

dua penelitian tindakan kelas dan satu jurnal. Ketika berada di

pangkat/golongan IV/a ingin naik ke IV/b membuat tiga penelitian

tindakan kelas dan semuanya dijurnalkan. Kalau kita mengikuti

alurnya otomatis akan lancar karena sudah terbiasa untuk menyusun

PTK dan jurnal.

c. Apakah ibu merasakan kesulitan untuk dapat memenuhi persyaratan

kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Banyak guru yang merasa kesusahan untuk melakukan

penulisan karya ilmiah, sudah menulis karya ilmiah tetapi masih ada

saja kekurangan yang terjadi, karya tulis ilmiah yang disusun harus

diseminarkan, dan ribet untuk bisa melaksanakan pengembangan diri.

d. Penilaian kerja guru seperti apa yang dapat dijadikan syarat untuk

melakukan kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Melaksanakan tugas tambahan sebagai wali kelas, kepala

laboratorium, menjadi pembina ekstrakulikuler, melaksanakan

pendidikan profesi guru, melakukan penelitian tindakan kelas, dan

membuat karya tulis ilmiah.

e. Apakah karya tulis ilmiah dapat dijadikan sebagai salah satu syarat

untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Iya dapat

f. Bagaimana ibu mengurus kenaikan pangkat/golongan yang lebih baik

daripada sebelumnya?

Jawab : Menyerahkan berkas-berkas kenaikan pangkat/golongan ke

pihak tata usaha dengan syarat-syarat yang telah dipenuhi.

g. Apa saja proses yang harus dilalui ibu agar dapat mencapai kenaikan

pangkat/golongan dari III/a dan III/b ingin naik pangkat ke III/c dan

III/d?

Jawab : Guru yang berada di pangkat/golongan III/a dan III/b ingin

naik ke pangkat/golongan III/c dan III/d, membuat karya tulis ilmiah,

memiliki sertifikat profesi, memiliki penilaian terhadap prestasi kerja

yang dilihat dari kompetensi guru baik pedagogik, kepribadian, sosial,

dan profesional, memiliki tugas tambahan, dan membimbing peserta

didik.

h. Menurut ibu apa saja seleksi-seleksi untuk tes penerimaan PNS?

Jawab : Seleksi untuk penerimaan PNS dapat berupa tes bakat

skolastik, pengetahuan umum, dan potensi akademik.

165

3. Tingkatan Jabatan Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Menurut ibu apa perbedaan jabatan dengan pangkat/golongan guru

yang ada dalam pengembangan karir guru?

Jawab : Jabatan merupakan sebuah kedudukan yang menunjukkan

tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang. Sedangan

pangkat/golongan merupakan kedudukan yang menunjukkan

tingkatan seseorang dalam Pegawai Negeri Sipil.

b. Apakah ibu mengetahui tingkatan jabatan dalam pengembangan karir

guru?

Jawab : Iya, tahu.

c. Menurut ibu mengapa terdapat tingkatan jabatan dalam

pengembangan karir guru?

Jawab : Karena dalam lembaga pendidikan jabatan guru biasa disebut

jabatan fungsional dengan adanya hal itu guru akan mengetahui ruang

lingkup, tugas, tanggungjawab, dan wewenang yang berkaitan dengan

tugas keguruan.

d. Menurut ibu apa saja tingkatan dalam pengembangan karir guru

tersebut?

Jawab : Guru yang berada dipangkat/golongan III/a dan III/b disebut

guru pratama, III/c dan III/d adalah guru muda, IV/a dan IV/b dengan

sebutan guru madya sedangkan untuk IV/c dan IV/d yaitu guru utama.

e. Apakah ibu mengetahui persyaratan untuk melakukan kenaikan

tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?

Jawab : Iya, tahu.

f. Menurut ibu apa saja persyaratan untuk melakukan kenaikan tingkat

jabatan dalam pengembangan karir guru?

Jawab : Guru ketika berada di posisi guru madya ingin naik tingkat ke

guru utama harus melakukan diklat profesi, menulis karya tulis ilmiah

dan dibukukan, membuat penelitian tindakan kelas yang seminarkan,

memiliki penilaian terhadap prestasi kerja yang dilihat dari

kompetensi guru baik pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional,

memiliki tugas tambahan, dan membimbing peserta didik.

4. Dukungan Organisasi Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Apakah terdapat dukungan yang diberikan oleh pihak lembaga

sekolah atau dinas pendidikan?

Jawab : Ada

b. Menurut ibu bagaimana bentuk dukungan SMA Negeri 113 Jakarta

terhadap pengembangan karir guru?

Jawab : Pimpinan memotivasi guru untuk mengembangkan konsep-

konsep yang berkaitan dengan pengembangan diri, tidak menghalagi

waktu guru ketika ingin mengembangan keterampilan, kemampuan,

dan pengetahuan.

c. Apakah ibu merasa puas terhadap dukungan yang telah diberikan oleh

SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Saya pribadi kurang puas atas dukungan yang diberikan.

Program PPG yang disediakan belum sepenuhnya memadai kebutuhan

166

dikarenakan realita dikelas sangat berbeda dengan teori yang

didapatkan.

d. Apakah semua guru dapat mengikuti pendidikan yang telah diberikan

oleh lembaga sekolah atau dinas pendidikan?

Jawab : Jika kegiatan tersebut bersifat khusus tidak semua guru yang

bersangkutan bisa mengikuti.

e. Menurut ibu apakah pimpinan SMA Negeri 113 Jakarta memberi

informasi tentang pengembangan karir guru?

Jawab : Iya

f. Apa saja informasi tentang pengembangan karir yang disediakan oleh

pimpinan SMA negeri 113 Jakarta?

Jawab : Ketika ada workshop, seminar, pelatihan dan pendidikan,

kepala sekolah menginformasikan kepada guru-guru, jika kegiatan

tersebut bersifat khusus tidak semua guru yang bersangkutan bisa

mengikuti dan itu akan ditunjuk siapa yang dapat mengikuti.

5. Tahapan-tahapan Pengembangan Karir Guru

a. Menurut ibu apa yang dimaksud dengan tahapan pengembangan karir?

Jawab : Tahapan pengembangan karir adalah sebuah tahapan waktu

dan usia guru sejak mengajar di sekolah hingga usia pensiun.

b. Bagaimana perasaan ibu menjalani usia demi usia untuk dapat meniti

karir yang lebih baik dalam rangka mencapai pengembangan karir?

Jawab : Senang

c. Pada usia berapa ibu mulai mengajar?

Jawab : 23 tahun saya sudah mulai mengajar.

d. Pada usia berapa ibu menjadi seorang PNS?

e. Jawab : Usia 25 tahun saya baru bisa lulus PNS, setelah mengikuti 3

kali seleksi yang terakhir baru lulus.

f. Apa yang pihak sekolah atau dinas pendidikan lakukan untuk

mendukung jenjang karir ibu guru?

Jawab : Pihak sekolah sendiri sebenarnya tidak memfasilitasi untuk

karir guru sekolah hanya memotivasi guru dan membekali untuk

pengembangan profesi.

g. Menurut ibu hal apa saja yang dapat dilakukan sebelum mengakhiri

masa pensiun untuk kehidupan yang lebih sejahtera?

Jawab : Sebelum mengakhiri pensiun saya akan mengaktualisasi diri

yang sebelumnya tidak dapat dilakukan seperti menekuni hobi saya,

hobi akan menjadi aktivitas positif yang bisa menepis kebosanan

akibat tidak bekerja lagi

167

Lampiran 6

Hasil Wawancara Dengan Kepala Laboratorium SMA Negeri 113 Jakarta

Nama Responden : Dra. Susi Herawati

Jabatan : Kepala Laboratorium dan Guru Kimia

Pangkat/golongan : III/b

Tempat Wawancara : Ruang Staf Kesiswaan SMA Negeri 113 Jakarta

Hari/ Tanggal : Rabu/ 16 Maret 2022

A. Pengembangan Karir

1. Pengembangan Karir

a. Menurut ibu apakah ada pengembangan karir di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Iya ada

b. Bagaimana bentuk pengembangan karir yang ada di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Guru mendapat penugasan dari sekolah untuk melakukan

pembelajaran minimal 24 jam mengajar dalam satu minggu, menjadi

guru pembimbing kegiatan-kegiatan seperti OSN dan ekstrakulikuler,

selain itu juga ada beberapa guru yang mendapat tugas tambahan

untuk membantu kepala sekolah, seperti menjadi wakil kurikulum,

wakil kesiswaan, wakil humas, dan wakil sarana dan prasarana.

c. Apakah terdapat faktor penentu pengembangan karir guru selama

mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Tentu ada

d. Menurut ibu apa saja faktor penentu pengembangan karir guru

tersebut?

Jawab : Memiliki loyalitas yang tinggi kepada sekolah, mengajar di

SMA Negeri 113 lebih dari 3 tahun, memahami suluk-beluk sekolah,

memiliki link-link atau jejaringan informasi yang luas, memiliki

pengalaman yang memadai terkait bidang tugas, mempunyai

keinginan yang tinggi untuk dapat melakukan pengembangan karir,

dan perbanyak interaksi dengan pihak luar agar menambah wawasan

dan ilmu pengetahuan.

e. Menurut ibu adakah tingkat persaingan guru dalam menentukan

pengembangan karir di sekolah?

Jawab : Tentu ada.

f. Jika ada bagaimana tingkat persaingan guru dalam menentukan

pengembangan karir di sekolah ?

Jawab : Persaingan diantara guru tidak begitu memperlihatkan

dikarenakan pangkat/golongan guru di dalam jabatan fungsional tidak

sama seperti di jabatan struktural. Ketika ingin menjadi pimpinan

harus berada di pangkat/golongan tertinggi.

g. Menurut ibu apakah SMA Negeri 113 Jakarta memberi fasilitas untuk

melakukan pengembangan karir guru?

168

Jawab : Iya memberi akan tetapi tidak sepenuhnya difasilitasi ada

beberapa guru harus mencari sendiri program untuk pengembangan

diri seperti cara penyusunan karya tulis ilmiah dan bagaimana cara

agar karya yang telah dibuat bisa lolos dalam tahap seleksi hal

tersebut tidak diberikan oleh sekolah. Terkadang sekolah mengadakan

pelatihan atau seminar tidak dilaksanakan secara tuntas ada beberapa

hal yang masih mengganjal dalam pikiran guru-guru. Selain itu

seminar, workshop, dan pelatihan yang diberikan rata-rata hanya

untuk meningkatkan produktivitas dalam mengajar dan untuk

menggali keterampilan serta bakat guru sangat kurang.

h. Menurut ibu pengembangan karir apa saja yang pernah diikuti selama

mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Selain mengajar mata pelajaran di kelas, saya di tugaskan

untuk menjadi kepala laboratorium SMA Negeri 113 Jakarta.

i. Menurut ibu apakah pangkat/golongan guru di SMA Negeri 113

Jakarta dapat ditingkatkan dengan pengembangan karir yang

diberikan?

Jawab : Iya dapat, ketika kita mengikuti pelatihan atau seminar bukti

yang kita terima bisa dijadikan bahan untuk menambah angka kredit

ya meskipun jumlahnya hanya beberapa persen.

2. Penugasan

a. Apakah kepala sekolah mempunyai kriteria khusus untuk melakukan

pembagian tugas guru?

Jawab : Kepala sekolah tentu mempunyai kriteria khusus misalnya,

guru yang mengajar mata pelajaran di sekolah harus guru yang

memiliki gelar/ ijazah linier, guru pembina ekstrakulikuler harus

memiliki loyalitas tinggi dikarenakan guru harus mampu memiliki

pemikiran yang tinggi agar anak didik mampu menggali keahlian yang

dimiliki dalam bidang non akademik, memiliki tingkat pengalaman

yang luas, dan guru yang mengetahui suluk-beluk sekolah.

b. Apakah terdapat ketentuan-ketentuan yang diberikan oleh kepala

sekolah ketika guru menjalankan proses pembelajaran dan kegiatan

pengembangan keprofesian?

Jawab : Ada.

c. Menurut bapak apa saja ketentuan-ketentuan dalam menjalankan

proses pembelajaran dan kegiatan pengembangan keprofesian

tersebut?

Jawab : ketentuan yang diberikan oleh kepala sekolah untuk guru di

SMA Negeri 113 Jakarta seperti: guru harus menjalankan

pembelajaran dengan beban mengajar paling sedikit 24 jam tatap

muka dalam seminggu. Kewajiban dalam melaksanakan pembelajaran

meliputi, merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses

pembelajaran, menilai proses pembelajaran serta mengevaluasi hasil

pembelajaran. Ketika guru menjadi wali kelas selain melaksanakan

proses pembelajaran juga diwajibkan menjadi guru pembimbing dan

konseling untuk peserta didik di dalam kelas. Dan terakhir, jika guru

169

ingin berada dijenjang jabatan yang tinggi maka akan semakin berat

tugas dan tanggung jawab yang dijalankan.

d. Apa saja bentuk-bentuk penugasan yang diberikan kepada ibu guna

melaksanakan pengembangan karir?

Jawab : Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas,

menciptakan kreativitas untuk menumbuhkan minat belajar siswa,

mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum, membantu sekolah

untuk membimbing siswa dalam mewujudkan disiplin kelas,

menyusun program pembelajaran dimulai dari program tahunan,

semester, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran.

e. Menurut ibu apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar

belakang kualifikasi akademik?

Jawab : Iya linier, saya lulus dari sarjana pendidikan kimia, ketika

mulai mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta ini saya mendapat amanah

dari kepala sekolah untuk mengajar mata pelajaran kimia dan menjadi

kepala laboratorium.

f. Menurut ibu apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar

belakang sertifikasi pendidik/ keahlian yang dimiliki guru?

Jawab : iya linier, karena basic saya dari sarjana pendidikan kimia,

maka saya ditugaskan oleh kepala sekolah untuk mengajar mata

pelajaran kimia.

g. Apakah ibu mengetahui apa yang dimaksud dengan angka kredit?

Jawab : Angka kredit adalah sebuah nilai yang diberikan berdasakan

penilaian atas prestasi guru dalam mengerjakan butit-butir kegiatan

sebagai salah satu syarat untuk kenaikan pangkat/golongan.

h. Apakah penugasan guru akan mempengaruhi pemberian angka kredit?

Jawab : Tentu, karena setiap butir kegiatan yang dilakukan akan

memberikan angka kredit tersendiri meskipun jumlahnya hanya

beberapa persen.

i. Menurut ibu penugasan seperti apa yang dapat memberikan angka

kredit?

Jawab : Guru dengan tugas tambahan menjadi wakil kepala satuan

pendidikan, ketua program keahlian satuan pendidikan, kepala

perpustakaan, kepala laboratorium, dan pembimbing khusus pada

satuan pendidikan. Saya yang memiliki kualifikasi akademik S-1

Pendidikan Kimia dan memiliki sertifikat pendidik, diberi tugas

tambahan dari kepala sekolah sebagai kepala laboratorium. Selain

mengajar paling sedit dua belas jam tatap muka per minggu pada mata

pelajaran kimia, juga menjalankan tugas tambahan tersebut yang mana

nanti akan diperhitungkan angka kreditnya.

3. Promosi

a. Menurut ibu apakah yang dimaksud dengan promosi guna menunjang

pengembangan karir?

Jawab : Promosi adalah proses perpindahan jabatan ke jenjang lebih

tinggi diikuti dengan beban dan tanggung jawab yang lebih besar.

170

b. Menurut ibu apakah semua guru di SMA Negeri 113 Jakarta mendapat

kesempatan untuk promosi?

Jawab : Pada dasarnya semua guru akan ditawarkan untuk mengikuti

promosi, tetapi tetap ada kandidat yang terpilih sesuai dengan

persyaratan ketentuan.

c. Apakah ibu pernah mendapat kesempatan untuk dipromosikan?

Jawab : Pernah

d. Kapan ibu dipromosikan selama mengajar di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Lima tahun lalu saya ditunjuk oleh kepala sekolah untuk

menjadi kepala laboratorium sesuai dengan keahlian dan sertifikasi

profesi yang saya miliki.

e. Bagaimana perasaan ibu jika mendapat promosi guna menunjang

pengembangan karir?

Jawab : Bangga bisa menyalurkan ilmu yang dimiliki.

f. Menurut ibu tindakan apa yang dapat dilakukan setelah mendapat

informasi untuk dipromosikan?

Jawab : Semangat untuk meningkatkan produktivitas kerja.

g. Bagaimana bentuk-bentuk promosi yang diberikan lembaga sekolah

kepada ibu dalam rangka melaksanakan pengembangan karir?

Jawab : Aktif sebagai guru pembimbing ekrtakulikuler peserta didik,

menjadi guru piket, guru pembimbing OSIS, wali kelas, dan menjadi

kepala laboratorium

h. Menurut ibu apakah terdapat persyaratan khusus yang harus disiapkan

dalam rangka promosi guna menunjang pengembangan karir?

Jawab : Untuk mengisi kekosongan jabatan dalam organisasi

dibutuhkan guru-guru yang mau memajukan sekolah. Adapun syarat

untuk dapat dipromosikan seperti : memiliki prestasi kerja yang

cemerlang, memiliki inisiatif dan kreatifitas yang tinggi, kejujuran,

loyalitas terhadap sekolah, dan memiliki komunikasi yang baik.

i. Menurut ibu hasil seperti apa yang dapat diterima ketika

melaksanakan pengembangan karir?

Jawab : Hasil yang diraih dapat dijadikan bahan untuk menambah

angka kredit.

4. Kenaikan Pangkat

a. Apa saja persyaratan yang disiapkan ibu untuk dapat melakukan

kenaikan pangkat?

Jawab : Setiap kenaikan pangkat/golongan harus diperhitngkan

berdasarkan perolehan angka kredit dari unsur utama dan unsur

penunjang. Unsur utama 80% dan penunjang 20%. Salah satu unsur

utama adalah pengembangan keprofesian berkelanjutan diharapkan

dapat meningkatkan kompetensi pedagogik, professional, sosial, dan

kepribadian dengan tujuan dapat memenuhi kebutuhan tuntutan masa

depan yang berkaitan dengan profesi guru. Pengembangan keprofesian

berkelanjutan berkaitan dengan penegmbangan diri, publikasi karya

ilmiah, dan karya inovatif.

171

b. Menurut ibu apakah terdapat perbedaan persyaratan kenaikan pangkat

dengan tahun-tahun sebelumnya?

Jawab : Iya ada perbedaan yang harus dipenuhi, sebelum ada

peraturan baru tahun 2013 kenaikan pangkat guru naik secara otomatis

yang terjadi setiap 2 tahun sekali. Ketika mulai diterbitkan peraturan

baru pada bulan januari 2013 kenaikan pangkat guru berubah draktis

yang mana untuk dapat melakukan kenaikan pangkat harus

menggunakan penilaian kinerja guru (PKG) dan dilengkapi dengan

unsur-unsur dari kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan.

c. Menurut ibu apa yang dimaksud angka kredit dalam kenaikan

pangkat?

Jawab : Angka kredit adalah nilai dari butir-butir kegiatan yang telah

dilaksanakan guna untuk mencapai jabatan fungsional dalam rangka

pengembangan karir.

d. Apakah ibu diberitahu tata cara perhitungan angka kredit dalam

rangka kenaikan pangkat?

Jawab : Iya diberi tahu, bahkan pernah diseminarkan dan gurupun

diberi buku pedoman perhitungan angka kredit.

e. Bagaimana tata cara perhitungan angka kredit dalam rangka

menunjang karir ibu di sekolah?

Jawab : Angka kredit dapat diperhitungkan dari perolehan unsur

utama dan unsur penunjang.

1. Unsur utama meliput: pendidikan dengan memperoleh gelar/

ijazah, kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan pembuatan

rencana pembelajaran, perencanaan program bimbingan siswa,

dan melakukan pengembangan profesi berkelanjutan yang terdiri

dari : mengikuti diklat fungsional, membuat publikasi ilmiah,

menciptakan karya seni, dan memodifikasi suatu alat peraga

pendidikan.

2. Unsur penunjuang meliputi: memiliki gelar/ ijazah yang tidak

linier dengan bidang yang diampu, membimbing kegiatan

ekstrakulikuler siswa, menjadi tim pengawas ujian baik tingkat

sekolah ataupun nasional, menjadi anggota suatu organisasi

profesi, menjadi tim penilai angka kredit, dan memperoleh

penghargaan atau prestasi.

d. Berapa jumlah angka kredit kumulatif yang dipersiapkan ibu untuk

memenuhi unsur utama dan unsur penunjang dalam melakukan

kenaikan pangkat?

Jawab :

1. Guru pertama dengan pangkat Penata Muda golongan ruang III/a

yang ingin naik pangkat ke peneta muda tingkat I golongan ruang

III/b harus menyiapkan 50 kebutuhan angka kredit kumulatif, 3

poin pengembangan diri, dan 5 angka kredit maksimal dari unsur

penunjang.

2. Guru pertama dengan pangkat penata muda tingkat I golongan

ruang III/b yang ingin naik pangkat ke guru muda dengan pangkat

172

peneta golongan ruang III/c harus menyiapkan 50 kebutuhan

angka kredit, 3 poin pengembangan diri, 4 poin publikasi ilmiah,

dan 5 angka kredit maksimal.

3. Guru muda dengan pangkat peneta golongan ruang III/c yang

ingin naik pangkat ke peneta tingkat I golongan ruang III/d harus

menyiapkan 100 kebutuhan angka kredit, 3 poin pengembangan

diri, 6 poin publikasi ilmiah, dan 10 angka kredit maksimal.

4. Guru muda dengan pangkat peneta tingkat I golongan ruang III/d

yang ingin naik pangkat ke guru madya dengan pangkat pembina

golongan ruang IV/a harus menyiapkan 100 kebutuhan angka

kredit, 4 poin pengembangan diri, 8 poin publikasi ilmiah, dan 10

angka kredit maksimal.

5. Guru madya dengan pangkat pembina golongan ruang IV/a yang

ingin naik pangkat ke pembina tingkat I golongan ruang IV/b

harus menyiapkan 150 kebutuhan angka kredit, 4 poin

pengembangan diri, 12 poin publikasi ilmiah, dan 15 angka kredit

maksimal.

6. Guru madya dengan pangkat pembina tingkat I golongan ruang

IV/b yang ingin naik pangkat ke pembina utama muda golongan

ruang IV/c harus menyiapkan harus menyiapkan 150 kebutuhan

angka kredit, 4 poin pengembangan diri, 12 poin publikasi ilmiah,

dan 15 angka kredit maksimal.

7. Guru madya dengan pangkat pembina utama muda golongan

ruang IV/c yang ingin naik pangkat ke guru utama dengan

pangkat pembina utama madya golongan ruang IV/d harus

menyiapkan 150 kebutuhan angka kredit, 5 poin pengembangan

diri, 14 poin publikasi ilmiah, dan 15 angka kredit maksimal.

8. Guru madya dengan pangkat pembina utama madya golongan

ruang IV/d yang ingin naik pangkat ke pembina utama golongan

ruang IV/e harus menyiapkan 200 kebutuhan angka kredit, 5 poin

pengembangan diri, 20 poin publikasi ilmiah, dan 20 angka kredit

maksimal.

e. Menurut ibu kegiatan apa saja yang dapat dinilai sebagai angka kredit

dalam kenaikan pangkat?

Jawab : Angka kredit dapat diperoleh dengan melakukan kegiatan

seperti:

1. Mengikuti pendidikan formal dan memperoleh gelar/ijazah.

2. Mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional serta

memperoleh surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan, hal ini

dapat berupa sertifikat.

3. Melakukan pengembangan keprofesioan berkelanjutan yang dapat

dilakukan dengan cara pengembangan diri, pembuatan buku teks

pelajaran, buku pengayaan/ pedoman guru, membuat karya

inovatif, memodifikasi alat pelajaran.

4. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakulikuler.

173

5. Memperoleh penghargaan dalam lomba guru berprestasi tingkat

nasional, akan diberikan angka kredit tambahan untuk kenaikan

jabatan atau pangkat.

6. Sebagai pengawas ujian nasional, penilaian dan evaluasi terhadap

proses dan hasil belajar tingkat nasional.

f. Menurut ibu apakah terdapat tugas tambahan yang diberikan kepada

guru selama mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Iya guru-guru di SMA Negeri 113 banyak mendapat tugas

tambahan dari sekolah, selain mengajar ada yang menjadi guru

pembimbing ekstrakulikuler, menjadi kepala laboratorium, kepala

perpustakaan, wali kelas, menjadi pembimbing OSIS, dan

pembimbing kegiatan-kegiatan OSN.

g. Apakah tugas tambahan yang ibu laksanakan dalam rangka

membimbing kegiatan ekstrakulikuler, sebagai anggota PGRI, dan

menjadi pengawas ujian sekolah dapat dijadikan sebagai unsur

penunjang untuk mendapatkan angka kredit?

Jawab : Iya dapat

h. Apakah lembaga sekolah atau dinas pendidikan pernah mengadakan

pengembangan kompetensi untuk ibu?

Jawab : Pernah, tahun lalu dinas pendidikan mengadakan pelatihan

untuk meningkatkan kompetensi dalam bidang ilmu pengetahuan,

keahlian, keterampilan, dan sikap dengan tujuan guru dapat bekerja

secara professional.

i. Menurut ibu apakah pengembangan kompetensi yang diadakan dapat

dijadikan sebagai unsur penunjang angka kredit?

Jawab : Bisa dijadikan sebagai bahan untuk mendapatkan angka kredit

dikarenakan setiap guru yang ingin naik pangkat diwajibkan

mengikuti pelatihan, melakukan pengembangan diri, membuat karya

ilmiah, dan pengembangan karya-karya inovatif lainnya .

j. Apakah semua guru yang mengajar disini dapat mengikuti

pengembangan kompetensi tersebut?

Jawab : Untuk kegiatan bimtek tersebut terbuka untuk semua guru

mata pelajaran pada seluruh jenjang dan jenis pendidikan yang telah

memiliki akun Sistem Informasi Manajemen Pengembangan

Keprofesian Berkelanjutan (SIMKB).

k. Apa rata-rata gelar akademik guru yang mengajar di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Ada yang pendidikan sarjana dan ada beberapa guru yang

magister.

l. Apakah gelar akademik yang didapatkan oleh ibu dapat

mempengaruhi angka kredit?

Jawab : Iya dapat seperti contoh: guru yang bergelar S1, kemudian

mengajukan ijazah S2, maka angka kredit yang sebelumnya 100 akan

ditambah 50 sehingga menjadi 150. Begitu pula guru yang S2 telah

memperoleh angka kredit sebesar 150 ketika dia mengajukan ijazah

174

S3 angka kredit yang diperoleh akan ditambah 50 sehingga menjadi

200.

m. Apakah sertifikasi yang dimiliki oleh ibu dapat mempengaruhi nilai

lebih terhadap angka kredit?

Jawab : Sangat mempengaruhi asalkan sertifikasi yang diperoleh

sesuai dengan bidang tugas guru.

B. Jenis Program Pengembangan Karir Guru

1. Diklat Internal

a. Apakah SMA Negeri 113 mendukung pengembangan kompetensi

guru dan pegawai dalam menjalankan tanggung jawab di sekolah?

Jawab : Sekolah sangat mendukung pengembangan karir guru-guru di

sekolah.

b. Apa saja jenis program pengembangan karir yang diberikan SMA

Negeri 113 Jakarta terhadap guru di sekolah?

Jawab : Dalam kegiatan belajar mengajar, guru memiliki peran

penting untuk menciptakan suasana belajar yang baik dan efektif.

Guru harus ditingkatkan kompetensinya baik kompetensi pedagogik,

kepribadian, sosial, dan profesional. Untuk itu wajib diberi pendidikan

dan pelatihan baik berupa diklat internal dari sekolah yang

melaksanakan ataupun eksternal dari luar sekolah (Dinas Pendidikan)

c. Apakah SMA Negeri 113 pernah mengadakan pendidikan dan

pelatihan untuk para guru?

Jawab : Penah bahkan sering.

d. Bagaimana bentuk pendidikan dan pelatihan yang diberikan SMA

Negeri 113 terhadap guru dan pegawainya?

Jawab : Workshop terkait analisis kurikulum 2013, seminar terkait

wawasan kebangsaan, melakukan penelitian tindakan kelas, membuat

media pembelajaran agar anak didik tidak merasa bosan ketika belajar.

e. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap

peningkatan pangkat/golongan ibu di sekolah?

Jawab : Bukti yang diterima dari pelatihan dan pendidikan dapat

dikumpulkan sebagai poin tambahan untuk mendapat angka kredit.

f. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang

telah dilaksanakan?

Jawab : Diberikan sertifikat yang didalamnya tertulis berapa jam

mengikuti setiap kegiatan.

g. Bisakah ibu menunjukkan bentuk dokumentasi tersebut?

Jawab : Iya bisa

h. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang

kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Setiap guru mengikuti pendidikan dan pelatihan akan

diberikan poin-poin tersendiri apalagi kalau pelatihan dan pendidikan

tersebut bersifat nasional poin yang diterima akan lebih besar.

175

2. Diklat Eksternal

a. Apakah ibu pernah mengikuti program pendidikan dan pelatihan di

luar SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Saya pernah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh

universitas pendidikan Indonesia terkait laboratorium. Kebetulan saya

kepala labaoratoriumnya sehingga mendapat kesempatan dari kepala

sekolah untuk ditugaskan mengikuti pelatihan tersebut.

b. Apa saja bentuk pendidikan dan pelatihan yang pernah ibu terima?

Jawab : Mengikuti pelatihan kepala ruang laboratorium yang diadakan

oleh Universitas Pendidikan dan pelatihaan untuk pembuatan karya

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kegiatan tersebut akan diberikan

angka kredit senilai 0,01 persen.

c. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap

peningkatan pangkat/golongan ibu di sekolah?

Jawab : Bukti yang diterima dari pendidikan dan pelatihan dapat

dikumpulkan sebagai poin tambahan untuk mendapat angka kredit.

d. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang

telah dilaksanakan?

Jawab : Diberikan sertifikat yang didalamnya tertulis berapa jam

mengikuti setiap kegiatan.

e. Bisakah ibu menunjukkan bentuk dari dokumentasi tersebut?

Jawab : Bisa

f. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang

kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Dapat dikarenakan setiap guru yang mengikuti pelatihan akan

diberikan poin-poin tersendiri ya meskipun jumlahnya hanya 0,2%.

C. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir Guru

1. Tujuan Pengembangan Karir Guru

a. Menurut ibu mengapa dilakukan pengembangan karir terhadap guru di

SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Dengan adanya pengembangan karir dapat membuat guru

memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih baik. Guru akan

termotivasi untuk dapat mengembangan potensi yang dimiliki.

b. Menurut ibu apa tujuan dari pengembangan karir yang dilakukan oleh

SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Tujuan pengembangan karir untuk mengembangkan keahlian

yang dimiliki, meningkatkan pengetahuan, mengembangkan sikap

guru agar memiliki kemauan untuk bekerja sama dengan teman-teman

sepemimpinan, dan memotivasi guru untuk melaksanakan tugas-tugas

secara efektif dan efisien.

c. Apakah pengembangan karir yang dilakukan di SMA Negeri 113 telah

sesuai dengan tujuan yang diharapkan?

Jawab : Iya telah sesuai.

d. Menurut ibu apakah pengembangan karir yang dilakukan dapat

menunjang kenaikan pangkat/golongan?

176

Jawab : Iya dapat karena ketika guru memiliki loyalitas yang tinggi

kepada sekolah, sekolah akan banyak memberikan kesempatan-

kesempatan kepada guru untuk dapat meningkatkan produktivitasnya

sebagai pengajar.

e. Apakah pengembangan karir yang dilakukan telah sesuai dengan

kebutuhan dan tujuan guru?

Jawab : Iya telah sesuai.

f. Bagaimana bentuk kesesuaian distribusi pengembangan karir terhadap

guru-guru tersebut (Contoh bentuk distribusi kegiatan)?

Jawab : Memiliki loyalitas kepada sekolah misalnya, guru aktif dalam

membimbing kegiatan-kegiatan siswa, selalu mengembangkan

kemampuan dan keahlian yang dimiliki, membantu tugas-tugas

sekolah hal ini dapat mempermudah untuk mendapatkan kesempatan

dalam peningkatan karir.

2. Manfaat Pengembangan Karir Guru

a. Bagaimana dampak yang ibu rasakan terhadap pengembangan karir

yang dilakukan oleh SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Ketika sekolah memberi seminar terkait pengembangan diri

kepada guru, maka guru akan termotivasi membuat karya ilmiah untuk

memenuhi syarat kenaikan pangkat/golongan

b. Dengan adanya manfaat yang dirasakan adakah peningkatan dari

kinerja bapak/ ibu?

Jawab : Tentu ada dengan mendapatkan keterampilan, wawasan, dan

pengetahuan baru guru disekolah mampu menciptakan model

pembelajaran yang berbeda, membuat peserta didik tidak bosan untuk

belajar.

c. Apakah manfaat tersebut dapat difungsikan sebagai bahan untuk

kenaikan pangkat/golongan ibu guru?

Jawab : Dapat, dikarenakan bukti dari setiap kegiatan yang diikuti

guru bisa difungsikan sebagai bahan untuk mendapatkan angka kredit.

Misalnya saya selain menjadi guru mendapat tugas tambahan menjadi

wakil kesiswaan bagian kurikulum, menjadi pembina OSN, mengikuti

kegiatan penulisan soal UN. Kegiatan tersebut diberikan poin, yang

mana dapat difungsikan untuk menambah angka kredit.

D. Jalur dan Tahapan Pengembangan Karir Guru

1. Jalur Pengembangan Karir Guru

a. Apakah ibu mengetahui jalur pengembangan karir guru?

Jawab : Iya tahu.

b. Menurut ibu apa yang dimaksud dengan jalur pengembangan karir

guru?

Jawab : Jalur pengembangan karir merupakan suatu tahapan yang

harus dilalui guru untuk bisa mendapatkan pangkat/golongan lebih

tinggi.

c. Apakah SMA Negeri 113 telah melakukan pengembangan karir guru

sesuai dengan alur pengembangan karir yang telah ditetapkan?

177

Jawab : Guru di SMA Negeri 113 Jakarta telah melakukan

pengembangan karir sesuai dengan aturan yang ditetapkan dan diraih

secara bertingkah mulai dari pangkat/golongan III/a, III/b, III/c, III/d,

IV/a, IV/b, IV/c, IV/d, dan terakhir IV/e. Pangkat/golongan itu dapat

dimiliki dengan memenuhi beberapa syarat salah satunya harus

melakukan pengembangan diri, membuat karya tulis ilmiah, dan

mengikuti pendidikan/ pelatihan.

d. Menurut ibu bagaimana alur pengembangan karir guru?

Jawab : Pertama guru lulus dari Diploma IV atau Sarjana baik berasal

dari jurusan kependidikan maupun non pendidikan. Memiliki sertifikat

pendidikan profesi yang dikenal dengan akta mengajar. Mengikuti

seleksi CPNS jika dinyatakan lulus akan menjadi cpns 80% dengan

gaji yang diterima belum sepenuhnya. Mengikuti pra jabatan atau

program induksi selama satu tahun ketika lulus baru dinyatakan PNS

% dan menduduki pangkat/golongan III/a. Jika suatu saat ingin

mendapatkan pangkat/golongan lebih tinggi harus memenuhi

persyaratan-persyaratan dalam kenaikan pangkat/golongan.

e. Menurut ibu apakah alur pengembangan karir yang telah ditetapkan

efektif dalam melakukan pengembangan karir guru di dunia

pendidikan sekarang?

Jawab : Tidak efektif banyak persyaratan yang harus dipenuhi hal itu

sangat membingungkan guru.

f. Jika tidak efektif apakah terdapat saran dari bapak/ ibu untuk jalur

pengembangan karir guru tersebut?

Jawab : Seharusnya pembuatan karya tulis ilmiah dihilangkan karena

membuat guru malas untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan.

Rata-rata guru terpentok dalam syarat pembuatan karya tulis sehingga

banyak guru yang stagnan dipangkat/golongan yang sama sampai

bertahun-tahun.

g. Apakah seorang CPNS bisa langsung menjadi guru pratama?

Jawab : Tidak bisa.

h. Jika tidak langsung menjadi guru pratama maka langkah apa yang

harus dilakukan oleh guru tersebut?

Jawab : Guru harus mengikuti pra jabatan atau program induksi

terlebih dahulu. Jika dinyatakan lulus baru bisa menduduki posisi guru

pratama dengan pangkat/golongan III/a.

2. Syarat-syarat Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Apakah ibu mengetahui persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat

meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?

Jawab : Iya tahu.

b. Menurut ibu apa saja persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat

meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?

Jawab : Ketika guru yang ingin menjadi PNS yang berada pada posisi

pangkat/golongan III/a harus memenuhui syarat, sertifikat pendidikan

profesi, memgikuti seleksi penerimaan PNS, mengikuti program

178

prajabatan setelah dinyatakan lulus menjadi PNS 100% baru bisa

menduduki posisi pangkat/golongan III/a.

c. Apakah ibu merasakan kesulitan untuk dapat memenuhi persyaratan

kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Saya sendiri merasa kesulitan dalam memenuhi persyaratan

untuk kenaikan pangkat/golongan, rata-rata guru mentok dalam

pembuatan karya tulis ilmiah, sulitnya menemukan tempat untuk

bertanya terkait dengan penulisan karya tulis ilmiah, minimnya

informasi yang bisa didapat untuk bisa menerobos link-link

keberhasilan dalam pembuatan karya tulis ilmiah.

d. Penilaian kerja guru seperti apa yang dapat dijadikan syarat untuk

melakukan kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Melaksanakan tugas tambahan sebagai wali kelas, kepala

laboratorium, menjadi pembina ekstrakulikuler, melaksanakan

pendidikan profesi guru, melakukan penelitian tindakan kelas, dan

membuat karya tulis ilmiah.

e. Apakah karya tulis ilmiah dapat dijadikan sebagai salah satu syarat

untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Dapat

f. Bagaimana ibu mengurus kenaikan pangkat/golongan yang lebih baik

daripada sebelumnya?

Jawab : Menyerahkan berkas-berkas kenaikan pangkat/golongan ke

pihak tata usaha dengan syarat-syarat yang telah dipenuhi.

g. Apa saja proses yang harus dilalui ibu agar dapat mencapai kenaikan

pangkat/golongan dari III/a dan III/b ingin naik pangkat ke III/c dan

III/d?

Jawab : Guru yang berada di pangkat/golongan III/a dan III/b ingin

naik ke pangkat/golongan III/c dan III/d, membuat karya tulis ilmiah,

memiliki sertifikat profesi, memiliki penilaian terhadap prestasi kerja

yang dilihat dari kompetensi guru baik pedagogik, kepribadian, sosial,

dan profesional, memiliki tugas tambahan, dan membimbing peserta

didik.

h. Menurut ibu apa saja seleksi-seleksi untuk tes penerimaan PNS?

Jawab : Seleksi untuk penerimaan PNS dapat berupa tes bakat

skolastik, pengetahuan umum, dan potensi akademik.

3. Tingkatan Jabatan Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Menurut ibu apa perbedaan jabatan dengan pangkat/golongan guru

yang ada dalam pengembangan karir guru?

Jawab : Jabatan adalah sebuah kedudukan yang menunjukkan tugas,

tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang. Sedangan

pangkat/golongan adalah kedudukan yang menunjukkan tingkatan

seseorang dalam Pegawai Negeri Sipil.

b. Apakah ibu mengetahui tingkatan jabatan dalam pengembangan karir

guru?

Jawab : Iya mengetahui.

179

c. Menurut ibu mengapa terdapat tingkatan jabatan dalam

pengembangan karir guru?

Jawab : Karena dalam lembaga pendidikan jabatan guru biasa disebut

jabatan fungsional dengan adanya hal itu guru akan mengetahui ruang

lingkup, tugas, tanggungjawab, dan wewenang yang berkaitan dengan

tugas keguruan.

d. Menurut ibu apa saja tingkatan dalam pengembangan karir guru

tersebut?

Jawab : Guru yang berada dipangkat/golongan III/a dan III/b disebut

guru pratama, III/c dan III/d adalah guru muda, IV/a dan IV/b dengan

sebutan guru madya sedangkan untuk IV/c dan IV/d yaitu guru utama.

e. Apakah ibu mengetahui persyaratan untuk melakukan kenaikan

tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?

f. Jawab : Iya mengetahui.

g. Menurut ibu apa saja persyaratan untuk melakukan kenaikan tingkat

jabatan dalam pengembangan karir guru?

h. Jawab : Ketika guru berada di posisi guru pratama ingin naik tingkat

ke guru muda harus melakukan pendidikan dan pelatihan keprofesian,

menjalankan penilaian kinerja guru, dan terakhir harus melakukan

penulisan karya ilmiah jika guru berada dipangkat/golongan III/b

ingin naik pangkat/golongan ke III/c harus menyiapkan 4 angka kredit

dari sub unsur publikasi karya ilmiah dan 3 angka kredit dari

pengembangan diri.

4. Dukungan Organisasi Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Apakah terdapat dukungan yang diberikan oleh pihak lembaga

sekolah atau dinas pendidikan?

Jawab : Ada

b. Menurut ibu bagaimana bentuk dukungan SMA Negeri 113 Jakarta

terhadap pengembangan karir guru?

Jawab : Kepala sekolah memotivasi guru untuk mengembangkan

konsep-konsep yang berkaitan dengan pengembangan diri, tidak

menghalagi waktu guru ketika ingin mengembangan keterampilan,

kemampuan, dan pengetahuan.

c. Apakah ibu merasa puas terhadap dukungan yang telah diberikan oleh

SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Iya

d. Apakah semua guru dapat mengikuti pendidikan yang telah diberikan

oleh lembaga sekolah atau dinas pendidikan?

Jawab : Jika pendidikan bersifat khusus hanya ditujukkan kepada guru

yang belum pernah mengikuti pendidikan dengan syarat tidak

meninggalkan jam pelajaran begitu saja. Guru menitipkan tugas

kepada guru piket agar disampaikan ke peserta didik.

e. Menurut ibu apakah pimpinan SMA Negeri 113 Jakarta memberi

informasi tentang pengembangan karir guru?

Jawab : Iya memberikan informasi.

180

f. Apa saja informasi tentang pengembangan karir yang disediakan oleh

pimpinan SMA negeri 113 Jakarta?

Jawab : Ketika ada seminar, workshop, pelatihan dan pendidikan,

kepala sekolah menginformasikan kepada guru-guru, jika kegiatan

tersebut bersifat khusus tidak semua guru yang bersangkutan bisa

mengikuti dan itu akan ditunjuk siapa yang dapat mengikuti.

5. Tahapan-tahapan Pengembangan Karir Guru

a. Menurut ibu apa yang dimaksud dengan tahapan pengembangan karir?

Jawab : Tahapan pengembangan karir adalah sebuah tahapan waktu

dan usia guru sejak mengajar di sekolah hingga usia pensiun.

b. Bagaimana perasaan ibu menjalani usia demi usia untuk dapat meniti

karir yang lebih baik dalam rangka mencapai pengembangan karir?

Jawab : Bersyukur sambil berusaha untuk meningkatkan kompetensi

dalam diri.

c. Pada usia berapa ibu mulai mengajar?

Jawab : Tahun 1995 sampai 2006 saya mengajar di SMA Jatiwaringin.

Tahun 2006 pindah mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta.

d. Pada usia berapa ibu menjadi seorang PNS?

Jawab : Usia 36 baru bisa lulus PNS yaitu tahun 2008 sebelumnya

saya menjadi guru honor di sekolah jadi tidak fokus di satu sekolah

saja.

e. Apa yang pihak sekolah atau dinas pendidikan lakukan untuk

mendukung jenjang karir ibu guru?

Jawab : Iya mendukung.

f. Menurut ibu hal apa saja yang dapat dilakukan sebelum mengakhiri

masa pensiun untuk kehidupan yang lebih sejahtera?

Jawab : Sambil mengajar disekolah saya merintis usaha sampingan.

Ibarat sekoci, usaha yang akan dirintis ini dapat menyelamatkan hidup

ketika penghasilan sudah berkurang karena pensiun. Selain itu saya

juga harus rajin-rajin membaca buku untuk merawat otak agar tidak

pikun, maklum usia tua pasti akan mudah untuk lupa.

181

Lampiran 7

Hasil Wawancara Dengan Guru Sejarah SMA Negeri 113 Jakarta

Nama Responden : Ating, S.Pd, M.Pd

Jabatan : Guru Sejarah

Pangkat/golongan : III/d

Tempat Wawancara : Ruang Tamu SMA Negerri 113 Jakarta

Hari/ Tanggal : Senin/ 21 Maret 2022

A. Pengembangan Karir

1. Pengembangan Karir

a. Menurut bapak apakah ada pengembangan karir di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Ada

b. Bagaimana bentuk pengembangan karir yang ada di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Bentuk pengembangan karir yang ada di SMA Negeri 113

Jakarta misalnya:

1. Sekolah memberikan tugas tambahan untuk para guru.

2. Sekolah memberikan promosi kepada guru yang ingin

meningkatkan kemampuan dan bakat yang dimiliki.

c. Apakah terdapat faktor penentu pengembangan karir guru selama

mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Ada

d. Menurut bapak apa saja faktor penentu pengembangan karir guru

tersebut?

Jawab : Adanya kemauan dari para guru, motivasi yang tinggi dari

guru untuk dapat meningkatkan pangkat/golongan, bakat dan

kepribadian guru, relasi dengan pihak luar akan banyak menambah

informasi untuk guru, sikap pimpinan terhadap guru, dan penilaian

terhadap prestasi guru harus dilakukan secara jelas.

e. Menurut bapak adakah tingkat persaingan guru dalam menentukan

pengembangan karir di sekolah?

Jawab : Tentu ada.

f. Jika ada bagaimana tingkat persaingan guru dalam menentukan

pengembangan karir di sekolah ?

Jawab : Persaingan yang terjadi tidak sama dengan jabatan struktural

yang begitu antusias untuk bisa mengejar pangkat/golongan tertinggi.

g. Menurut bapak apakah SMA Negeri 113 Jakarta memberi fasilitas

untuk melakukan pengembangan karir guru?

Jawab : Memberi, seperti mengadakan seminar, melakukan pelatihan

untuk meningkatkan keterampilan dalam mengajar, dan mendapat

motivasi untuk selalu melakukan pengembangan diri.

182

h. Menurut bapak pengembangan karir apa saja yang pernah diikuti

selama mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Selain mengajar peserta didik saya menjadi fasilitator

kegiatan, seperti seminar dan workshop. Satu tahun lalu saya menjadi

narasumber dalam kegiatan aksi kebangsaan sekolah menengah atas

tahap 1 yang dilaksanakan disalah satu hotel purwakarta.

i. Menurut bapak apakah pangkat/golongan guru di SMA Negeri 113

Jakarta dapat ditingkatkan dengan pengembangan karir yang

diberikan?

Jawab : Dapat, dikarenakan ketika kita mengikuti kegiatan atau

pelatihan bukti yang diterima dapat dijadikan bahan untuk menambah

angka kredit apalagi kegiatan yang diikuti tingkat nasional, angka

kreditnya akan lebih besar.

2. Penugasan

a. Apakah kepala sekolah mempunyai kriteria khusus untuk melakukan

pembagian tugas guru?

Jawab : Tentu, kepala sekolah tidak akan memberikan tugas tambahan

kepada guru, yang mana guru tersebut hanya duduk, mengajar, mereka

yang seperti itu tidak akan dipakai oleh pimpinan. Pimpinan akan

memfungsikan guru yang memiliki loyalitas tinggi terhadap sekolah,

banyak pengalaman, telah mengajar lama disekolah, memiliki prestasi

yang memuaskan. Mereka-mereka yang seperti itu yang akan

diutamakan oleh pimpinan sekolah.

b. Apakah terdapat ketentuan-ketentuan yang diberikan oleh kepala

sekolah ketika guru menjalankan proses pembelajaran dan kegiatan

pengembangan keprofesian?

Jawab : Tentu ada.

c. Menurut bapak apa saja ketentuan-ketentuan dalam menjalankan

proses pembelajaran dan kegiatan pengembangan keprofesian

tersebut?

Jawab : Ketentuan yang diberikan oleh kepala sekolah untuk guru di

SMA Negeri 113 Jakarta seperti: guru harus menjalankan

pembelajaran dengan beban mengajar paling sedikit 24 jam tatap

muka dalam seminggu. Kewajiban dalam melaksanakan pembelajaran

meliputi, merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses

pembelajaran, menilai proses pembelajaran serta mengevaluasi hasil

pembelajaran. Ketika guru menjadi wali kelas selain melaksanakan

proses pembelajaran juga diwajibkan menjadi guru pembimbing dan

konseling untuk peserta didik di dalam kelas. Dan terakhir, jika guru

ingin berada dijenjang jabatan yang tinggi maka akan semakin berat

tugas dan tanggung jawab yang dijalankan.

d. Apa saja bentuk-bentuk penugasan yang diberikan kepada bapak guna

melaksanakan pengembangan karir?

Jawab : Selain mengajar di kelas, saya diberi tugas oleh kepala

sekolah sebagai wakil kesiswaan, menjadi wali kelas, dan menjadi

guru konseling siswa.

183

e. Menurut bapak apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar

belakang kualifikasi akademik?

Jawab : Tidak linier dengan jurusan yang saya miliki. Tahun 1991

sampai 2010 saya mengajar sosiologi. Pertama kali mengajar

dikarenakan kelas kosong sudah 2 minggu anak didik tidak ada yang

mengajar sosiologi akhirnya saya mendapat panggilan untuk mengisi

posisi tersebut.

f. Menurut bapak apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar

belakang sertifikasi pendidik/ keahlian yang dimiliki guru?

Jawab : Pertama kali mengajar tidak linier dengan jurusan. Pertahun

2010 karena ada program sertifikasi guru harus sesuai dengan jurusan

yang dimiliki maka saya kembali ke sejarah. Sosiologi adalah sebuah

program kurikulum 2004 dibuka jurusan sosiologi antopologi tidak

meluluskan jurusan tersebut, maka sekolah mengambil guru-guru dari

jurusan geografi, PKN, dan sejarah.

g. Apakah bapak mengetahui apa yang dimaksud dengan angka kredit?

Jawab : Sebuah nilai dari butir-butir kegiatan yang diakumulasikan

terhadap angka kredit untuk memenuhi salah satu syarat dalam

kenaikan pangkat/golongan.

h. Apakah penugasan guru akan mempengaruhi pemberian angka kredit?

Jawab : Sangat mempengaruhi

i. Menurut bapak penugasan seperti apa yang dapat memberikan angka

kredit?

Jawab : Guru yang diberi tugas tambahan sebagai wakil kepala

sekolah bidang kesiswaan. Selain kewajiban melaksanakan tugas

mengajar sesuai dengan sertifikat pendidik keahlian yang dimiliki,

dengan mengajar paling sedikit sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku juga membantu tugas kepala sekolah. Contoh:

saya yang memiliki kualifikasi akademik S-1 Sejarah dan memiliki

sertifikat pendidik, diberi tugas tambahan dari kepala sekolah sebagai

wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, selain bertugas mengajar

paling sedikit dua belas jam tatap muka per minggu pada mata

pelajaran sejarah, juga menjalankan tugas tambahan tersebut yang

angka kreditnya akan diperhitungkan.

3. Promosi

a. Menurut bapak apakah yang dimaksud dengan promosi guna

menunjang pengembangan karir?

Jawab : Sebuah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan status

seseorang kejenjang lebih tinggi daripada sebelumnya.

b. Menurut bapak apakah semua guru di SMA Negeri 113 Jakarta

mendapat kesempatan untuk promosi?

Jawab : Dalam penerapannya semua guru akan ditawarkan untuk

mengikuti promosi tetapi tidak semua guru bisa menjadi kandidat,

hanya guru yang memiliki kualifikasi tertentu yang akan dipilih oleh

pimpinan.

184

c. Apakah bapak pernah mendapat kesempatan untuk dipromosikan?

Jawab : Pernah

d. Kapan bapak dipromosikan selama mengajar di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Tahun 2015 saya mendapat kesempatan dipromosikan

menjadi wakil kesiswaan.

e. Bagaimana perasaan bapak jika mendapat promosi guna menunjang

pengembangan karir?

Jawab : Antara senang dan susah. Susahnya karena banyak beban

serta tanggung jawab yang harus dijalankan.

f. Menurut bapak tindakan apa yang dapat dilakukan setelah mendapat

informasi untuk dipromosikan?

Jawab : Semangat dan meningkatkan kinerja, akan tetapi ketika ada

kendala semangat itu mulai luntur lagi.

g. Bagaimana bentuk-bentuk promosi yang diberikan lembaga sekolah

kepada bapak dalam rangka melaksanakan pengembangan karir?

Jawab : Di sekolah-sekolah tugas tambahan telah menjadi jenjang

karir, dikarenakan kepala sekolah tidak akan mungkin memilih

pengganti jika guru tersebut belum pernah menduduki posisi sebagai

staf atau dapatkan dikatakan guru tersebut belum pernah membantu

tugas-tugas kepala sekolah. Guru akan dipromosikan menjadi staf

sekolah jika mereka aktif dalam menjalankan kegiatan sekolah

misalnya, guru menjadi wali kelas, guru aktif dalam membimbing

ekstrakulikuler peserta didik. Mereka-merekalah ini dapat dianggap

guru yang memiliki loyalitas yang tinggi. Jika pada waktunya

pergantian staf sekolah mereka dapat dipilih menjadi staf sekolah.

Dari tingkat staf sekolah jika dinas pendidikan mengintruksikan

kepada kepala sekolah untuk mengirimkan nama-nama yang diajukan

untuk menjadi kepala sekolah maka pihak kepala sekolah akan

mengirimkan nama-nama staf tersebut.

h. Menurut bapak apakah terdapat persyaratan khusus yang harus

disiapkan dalam rangka promosi guna menunjang pengembangan

karir?

Jawab : Untuk dapat melaksanakan promosi terdapat beberapa

persyaratan diantaranya:

1. Guru yang dikenal oleh rekan-rekan kerjanya dikarenakan

keaktifan dalam melakukan setiap kegiatan.

2. Banyaknya pengalaman yang dimiliki oleh para guru.

3. Guru yang memiliki prestasi baik.

4. Guru yang memiliki kerja sama yang baik dengan rekan kerjanya.

5. Memiliki pangkat/golongan yang sesuai dengan promosi yang

dilakukan.

6. Memperhatikan DUK

7. Guru telah mengikuti diklat fungsional. Misalnya guru pernah

menjabat sebagai wali kelas, guru pernah menjadi guru Pembina

185

untuk para siswa, guru pernah menjabat sebagai kordinator

perpustakaan ataupun laboratorium.

8. Kepala sekolah menyetujui guru untuk dapat mengikuti promosi.

i. Menurut bapak hasil seperti apa yang dapat diterima ketika

melaksanakan pengembangan karir?

Jawab : Hasil yang didapat bisa digunakan sebagai bahan tambahan

untuk mendapatkan angka kredit.

4. Kenaikan Pangkat

a. Apa saja persyaratan yang disiapkan bapak untuk dapat melakukan

kenaikan pangkat?

Jawab : Ketika guru ingin naik pangkat/golongan harus memenuhi

syarat, seperti: guru yang bersangkutan harus memiliki sertifikasi

profesi, memenuhi angka kredit sesuai ketetapan PAK, sekurang-

kurangnya sudah menduduki jabatan terakhir selama satu tahun,

mendapat nilai baik untuk setiap unsur daftar penilaian pelaksanaan,

rutin mengikuti pelatihan, dan membuat karya tulis ilmiah untuk guru

yang berada dipangkat/golongan III sedangkan guru yang berada

dipangkat IV ketika ingin naik pangkat/golongan harus membuat buku

yang berlebel ISBN.

b. Menurut bapak apakah terdapat perbedaan persyaratan kenaikan

pangkat dengan tahun-tahun sebelumnya?

Jawab : Iya ada perbedaan yang harus dipenuhi, sebelum ada

peraturan baru tahun 2013 kenaikan pangkat guru naik secara otomatis

yang terjadi setiap 2 tahun sekali. Ketika mulai diterbitkan peraturan

baru pada bulan januari 2013 kenaikan pangkat guru berubah draktis

yang mana untuk dapat melakukan kenaikan pangkat harus

menggunakan penilaian kinerja guru (PKG) dan dilengkapi dengan

unsur-unsur dari kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan.

c. Menurut bapak apa yang dimaksud angka kredit dalam kenaikan

pangkat?

Jawab : Angka kredit merupakan sebuah nilai dari butir-butir kegiatan

yang telah dilaksanakan guna untuk mencapai jabatan fungsional

dalam rangka pengembangan karir.

d. Apakah bapak diberitahu tata cara perhitungan angka kredit dalam

rangka kenaikan pangkat?

Jawab : Iya diberi tahu, bahkan pernah diseminarkan tata cara

perhitungan angka kredit yang harus dipenuhi agar guru dapat

melakukan kenaikan pangkat/golongan.

e. Bagaimana tata cara perhitungan angka kredit dalam rangka

menunjang karir bapak di sekolah?

Jawab : Angka kredit dapat diperoleh dari berbagai unsur seperti:

pendidikan, pembelajaran, bimbingan, tugas tambahan, melakukan

pengembangan keprofesian berkelanjutan, dan memenuhi unsur-unsur

penujang.

186

f. Berapa jumlah angka kredit kumulatif yang dipersiapkan bapak untuk

memenuhi unsur utama dan unsur penunjang dalam melakukan

kenaikan pangkat?

Jawab :

1. Jika guru telah menempuh pendidikan yang linier sesuai dengan

bidang tugas akan mendapatkan, 100 untuk Ijazah S-1/Diploma

IV, 150 untuk Ijazah S-2, dan 200 untuk Ijazah S-3. Apabila

seorang guru mempunyai gelar atau ijazah lebih tinggi yang

sesuai dengan sertifikasi pendidik atau keahlian dan bidang tugas

yang diampu, angka kredit yang diberikan adalah sebesar selisih

antara angka kredit yang pernah diberikan berdasarkan gelar atau

ijazah lama dengan angka kredit gelar atau ijazah yang lebih

tinggi. Bukti fisik yang dijadikan dasar penilaian adalah fotokopi

ijazah yang disahkan oleh pejabat yang berwenang, yaitu Dekan

pada perguruan tinggi yang bersangkutan.

2. Telah mengikuti pelatihan prajabatan dan program induksi akan

diberikan angka kredit 3. Bukti fisik keikutsertaan pelatihan

prajabatan yang dijadikan dasar penilaian adalah fotokopi surat

tanda tamat pendidikan dan pelatihan (STTPP) prajabatan yang

disahkan oleh kepala sekolah atau madrasah yang bersangkutan.

3. Pengembangan keprofesian berkelanjutan. Guru Pertama dengan

pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Guru

Utama dengan pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e

wajib melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian

berkelanjutan dapat dilakukan dengan cara pengembangan diri

(diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru), publikasi ilmiah

(hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan

formal, buku teks pelajaran, buku pengayaan dan pedoman guru),

karya inovatif (menemukan teknologi tepat guna, menemukan

atau menciptakan karya seni, membuat atau memodifikasi alat

pelajaran, dan mengikuti pengembangan penyusunan standar

ataupun pedoman soal).

g. Menurut bapak kegiatan apa saja yang dapat dinilai sebagai angka

kredit dalam kenaikan pangkat?

Jawab : Kegiatan guru yang dinilai sebagai angka kredit meliputi:

pendidikan formal dengan memperoleh gelar/ ijazah, melaksanakan

pembelajaran bagi guru kelas dan guru mata pelajaran, membimbing

siswa dalam melakukan kegiatan ekstrakulikuler, menjadi tim

pengawas ujian dan evaluasi terhadap proses belajar, sebagai tim

penyusun kurikulum satuan pendidikan, dan melakukan

pengembangan diri.

h. Menurut bapak apakah terdapat tugas tambahan yang diberikan

kepada guru selama mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Ada banyak sekali tugas tambahan yang dapat diterima guru.

i. Apakah tugas tambahan yang bapak laksanakan dalam rangka

membimbing kegiatan ekstrakulikuler, sebagai anggota PGRI, dan

187

menjadi pengawas ujian sekolah dapat dijadikan sebagai unsur

penunjang untuk mendapatkan angka kredit?

Jawab : Iya dapat

j. Apakah lembaga sekolah atau dinas pendidikan pernah mengadakan

pengembangan kompetensi untuk bapak?

Jawab : Pernah, tahun lalu dinas pendidikan mengadakan bimtek

untuk meningkatkan kompetensi guru dalam merancang PJJ berbasis

beban kurikulum yang disederhanakan. Dalam kegiatan ini guru

dituntut untuk bisa meningkatkan skill dalam penggunaan teknologi

agar kualitas belajar semakin baik.

k. Menurut bapak apakah pengembangan kompetensi yang diadakan

dapat dijadikan sebagai unsur penunjang angka kredit?

Jawab : Bisa dijadikan sebagai bahan untuk mendapatkan angka kredit

dikarenakan setiap guru yang ingin naik pangkat diwajibkan

mengikuti pelatihan, melakukan pengembangan diri, membuat karya

ilmiah, dan pengembangan karya-karya inovatif lainnya.

l. Apakah semua guru yang mengajar disini dapat mengikuti

pengembangan kompetensi tersebut?

Jawab : Untuk kegiatan bimtek tersebut terbuka untuk semua guru

mata pelajaran pada seluruh jenjang dan jenis pendidikan yang telah

memiliki akun Sistem Informasi Manajemen Pengembangan

Keprofesian Berkelanjutan (SIMKB).

m. Apa rata-rata gelar akademik guru yang mengajar di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Ada yang pendidikan sarjana dan ada beberapa guru yang

magister

n. Apakah gelar akademik yang didapatkan oleh bapak dapat

mempengaruhi angka kredit?

Jawab : Iya dapat seperti contoh: guru yang bergelar S1, kemudian

mengajukan ijazah S2, maka angka kredit yang sebelumnya 100 akan

ditambah 50 sehingga menjadi 150. Begitu pula guru yang S2 telah

memperoleh angka kredit sebesar 150 ketika dia mengajukan ijazah

S3 angka kredit yang diperoleh akan ditambah 50 sehingga menjadi

200.

o. Apakah sertifikasi yang dimiliki oleh bapak dapat mempengaruhi nilai

lebih terhadap angka kredit?

Jawab : Sangat mempengaruhi asalkan sertifikasi yang diperoleh

sesuai dengan bidang tugas guru.

A. Jenis Program Pengembangan Karir Guru

1. Diklat Internal

a. Apakah SMA Negeri 113 mendukung pengembangan kompetensi

guru dan pegawai dalam menjalankan tanggung jawab di sekolah?

Jawab : Mendukung, pihak sekolah sebenarnya telah memfasilitasi

untuk mengadakan pelatihan-pelatihan dana pun juga tersedia dari

Pemda.

188

b. Apa saja jenis program pengembangan karir yang diberikan SMA

Negeri 113 Jakarta terhadap guru di sekolah?

Jawab : Bisa berupa seminar, semi lokal, pelatihan keilmuan untuk

mendukung perkembangan pedagogik guru, pelatihan cara membuat

model pembelajaran yang menarik, seperti pembuatan PPT.

c. Apakah SMA Negeri 113 pernah mengadakan pendidikan dan

pelatihan untuk para guru?

Jawab : Pernah, sekolah hampir sekitar lima kali dalam satu tahun

mengadakan pelatihan , baik yang bersifat keilmuan untuk pedagogik

dan seminar-seminar yang sifatnya motivasi.

d. Bagaimana bentuk pendidikan dan pelatihan yang diberikan SMA

Negeri 113 terhadap guru dan pegawainya?

Jawab : Pelatihan terkait pemanfaatan teknologi internet, diawal

pandemik sistem belajar disekolah dilakukan secara daring, maka

sekolah mengadakan pelatihan tersebut. Bulan ini sekolah

mengadakan workshop terkait kurikulum merdeka. Selain itu juga

mengadakan seminar motivasi agar guru semangat untuk melakukan

pengembangan diri.

e. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap

peningkatan pangkat/golongan bapak di sekolah?

Jawab : Bukti yang diterima dari pelatihan dapat dikumpulkan sebagai

bahan tambahan untuk mendapat angka kredit

f. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang

telah dilaksanakan?

Jawab : Berupa sertifikat

g. Bisakah bapak menunjukkan bentuk dokumentasi tersebut?

Jawab : Bisa

h. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang

kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Dapat dikarenakan setiap kita mengikuti pelatihan akan

diberikan poin-poin tersendiri apalagi kalau pelatihan tersebut bersifat

nasional angka yang diterima akan lebih besar.

2. Diklat Eksternal

a. Apakah bapak pernah mengikuti program pendidikan dan pelatihan di

luar SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Pernah

b. Apa saja bentuk pendidikan dan pelatihan yang pernah bapak terima?

Jawab : Seminar terkait peduli pendidikan, pelatihan pembuatan

media pembelajaran, pelatihan terkait penanganan peserta didik

difabel, dikarenakan sekolah negeri dihimbau untuk bisa menerima 2

siswa difabel.

c. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap

peningkatan pangkat/golongan bapak di sekolah?

Jawab : Bukti yang diterima dari pelatihan dapat dikumpulkan sebagai

bahan tambahan untuk mendapat angka kredit

189

d. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang

telah dilaksanakan?

Jawab : Diberikan sertifikat yang didalamnya tertulis berapa jam

mengikuti setiap kegiatan.

e. Bisakah bapak menunjukkan bentuk dari dokumentasi tersebut?

Jawab : Bisa

f. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang

kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Dapat dikarenakan setiap kita mengikuti pelatihan akan

diberikan poin-poin tersendiri meskipun jumlahnya hanya 0,02 %.

C. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir Guru

1. Tujuan Pengembangan Karir Guru

a. Menurut bapak mengapa dilakukan pengembangan karir terhadap

guru di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Dengan adanya pengembangan karir, guru dapat

meningkatkan pengembangan diri dalam menghadapi perkembangan

global yang sedang terjadi.

b. Menurut bapak apa tujuan dari pengembangan karir yang dilakukan

oleh SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Dengan melakukan pengembangan karir guru akan banyak

berpartisipasi kepada sekolah sehingga akan menumbuhkan rasa

loyalitas yang tinggi, menumbuhkan kemampuan yang sebelumnya

belum pernah disadari oleh guru, dan guru akan meningkatkan rasa

kepercayaan pada diri sendiri.

c. Apakah pengembangan karir yang dilakukan di SMA Negeri 113 telah

sesuai dengan tujuan yang diharapkan?

Jawab : Iya

d. Menurut bapak apakah pengembangan karir yang dilakukan dapat

menunjang kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Dapat karena ketika guru memiliki loyalitas yang tinggi

kepada sekolah, sekolah akan banyak memberikan kesempatan-

kesempatan kepada guru untuk dapat meningkatkan produktivitasnya

sebagai pengajar.

e. Apakah pengembangan karir yang dilakukan telah sesuai dengan

kebutuhan dan tujuan guru?

Jawab : Iya sesuai

f. Bagaimana bentuk kesesuaian distribusi pengembangan karir terhadap

guru-guru tersebut (Contoh bentuk distribusi kegiatan)?

Jawab : Ketika sekolah dan dinas pendidikan mengadakan pelatihan,

seminar, workshop jika kegiatan tersebut sesuai dengan kualifikasi

yang dibutuhkan maka akan diberikan kesempatan untuk dapat

mengikuti.

190

2. Manfaat Pengembangan Karir Guru

a. Bagaimana dampak yang bapak rasakan terhadap pengembangan karir

yang dilakukan oleh SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Ketika sekolah memberi seminar terkait pengembangan diri

kepada guru, maka guru akan termotivasi membuat karya ilmiah untuk

memenuhi syarat kenaikan pangkat/golongan.

b. Dengan adanya manfaat yang dirasakan adakah peningkatan dari

kinerja bapak?

Jawab : Ada yang sebelumnya tidak termotivasi untuk membuat karya

ilmiah ketika diberikan seminar terkait pengembangan diri guru akan

termotivasi untuk menyusun karya ilmiah.

c. Apakah manfaat tersebut dapat difungsikan sebagai bahan untuk

kenaikan pangkat/golongan bapak?

Jawab : Dapat karena bukti dari kegiatan yang diikuti bisa dijadikan

bahan tambahan untuk mendapat angka kredit.

D. Jalur dan Tahapan Pengembangan Karir Guru

1. Jalur Pengembangan Karir Guru

a. Apakah bapak mengetahui jalur pengembangan karir guru?

Jawab : Iya tahu

b. Menurut bapak apa yang dimaksud dengan jalur pengembangan karir

guru?

Jawab : Tahapan-tahapan kegiatan yang harus dilalui oleh guru untuk

bisa meraih pangkat/golongan lebih tinggi daripada sebelumnya.

c. Apakah SMA Negeri 113 telah melakukan pengembangan karir guru

sesuai dengan alur pengembangan karir yang telah ditetapkan?

Jawab : Iya telah mengikuti ketetapan yang telah berlaku, saya

sebelum tahun 2009 mengajar sosiologi dikarenakan tahun 2010 ada

program sertifikasi maka saya harus mengajar sejarah sesuai dengan

ijazah yang saya miliki. Jalur karir saya dimulai pada tahun 1991 lulus

sarjana dan menyandang gelar sebagai PNS tahun 1997. Karena pada

saat itu sekolah membutuhkan guru sosiologi maka saya mengajar

sosiologi, pada waktu itu jurusan antropologi tidak meluluskan

sosiologi yang ada hanya geografi, PKN, dan sejarah. Jadi di sekolah-

sekolah banyak guru yang mengajar bukan gaya sosiologi tetapi dari

jurusan lain. Pada tahun 2010 ada program sertifikasi barulah saya

mengajar sejarah.

d. Menurut bapak bagaimana alur pengembangan karir guru di SMA

Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Pengembangan alur guru harus dilalui secara bertahap dimulai

dari lulus sarjana, mengikuti pendidikan profesi, mengikuti seleksi

CPNS, mengikuti pra jabatan dan program induksi, jika lulus baru

dinyatakan PNS 100%. Ketika guru ingin melakukan kenaikan

pangkat/golongan harus memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan salah

satu syaratnya, misal pembuatan karya tulis ilmiah.

191

e. Menurut bapak apakah alur pengembangan karir yang telah ditetapkan

efektif dalam melakukan pengembangan karir guru di dunia

pendidikan sekarang?

Jawab : Kalau sekarang tidak efektif dikarenakan banyak persyaratan

yang harus dipenuhi, hal tersebut membuat banyak guru stagnan di

pangkat/golongan tertentu.

f. Jika tidak efektif apakah terdapat saran dari bapak untuk jalur

pengembangan karir guru tersebut?

Jawab : Seharusnya pembuatan karya tulis ilmiah dihilangkan agar

guru tidak merasa kesulitan.

g. Apakah seorang CPNS bisa langsung menjadi guru pratama?

Jawab : Tidak bisa.

h. Jika tidak langsung menjadi guru pratama maka langkah apa yang

harus dilakukan oleh guru tersebut?

Jawab : Guru harus mengikuti pra jabatan dan program induksi

terlebih dahulu, jika dinyatakan lulus PNS 100% baru bisa menjadi

guru pratama.

2. Syarat-syarat Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Apakah bapak mengetahui persyaratan yang harus dipenuhi untuk

dapat meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?

Jawab : Iya

b. Menurut bapak apa saja persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat

meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?

Jawab : Syarat yang pertama guru harus memiliki gelar/ ijazah sarjana

yang linier dengan bidang yang diampu dan telah dinyatakan lulus

PNS 100%. Ketika guru berada di pangkat/golongan III/A dan III/B

ingin naik pangkat ke III/C dan III/D harus melakukan pendidikan

profesi berkelanjutan, melakukan penilian kinerja, dan membuat karya

tulis ilmiah.

c. Apakah bapak merasakan kesulitan untuk dapat memenuhi

persyaratan kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Rata-rata guru terkendala dalam penulisan karya tulis ilmiah.

Untuk bahan karya ilmiahnya ada tetapi untuk penyusunannya guru

mengalami kesulitan, hal tersebut membuat guru males untuk

memulai.

d. Penilaian kerja guru seperti apa yang dapat dijadikan syarat untuk

melakukan kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Melaksanakan tugas tambahan yang linier dengan bidang

tugas, menjadi guru pembimbing siswa, melaksanakan program

pembelajaran, dan melakukan pengembangan diri.

e. Apakah karya tulis ilmiah dapat dijadikan sebagai salah satu syarat

untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Dapat

192

f. Bagaimana bapak mengurus kenaikan pangkat/golongan yang lebih

baik daripada sebelumnya?

Jawab : Serahkan berkas-berkas kenaikan pangkat/golongan ke pihak

tata usaha dengan syarat-syarat yang telah dipenuhi.

g. Apa saja proses yang harus dilalui ibu agar dapat mencapai kenaikan

pangkat/golongan dari III/c dan III/d ingin naik pangkat ke IV/a, IV/b,

dan IV/c?

Jawab : Ketika guru berada di pangkat/golongan dari III/c dan III/d

ingin naik pangkat ke IV/a, IV/b, dan IV/c harus memiliki sertifikat

profesi, melakukan pelatihan kekepala sekolahan ataupun

kepengawasan, dan memiliki penilaian terhadap prestasi kerja yang

dilihat dari kompetensi guru baik pedagogik, kepribadian, sosial, dan

profesional, memiliki tugas tambahan, dan membimbing peserta didik.

h. Menurut bapak apa saja seleksi-seleksi untuk tes penerimaan PNS?

Jawab : Seleksi untuk penerimaan PNS dapat berupa tes bakat

skolastik, pengetahuan umum, dan potensi akademik.

3. Tingkatan Jabatan Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Menurut bapak apa perbedaan jabatan dengan pangkat/golongan guru

yang ada dalam pengembangan karir guru?

Jawab : Jabatan adalah sebuah kedudukan yang menunjukkan tugas,

tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang. Sedangan

pangkat/golongan adalah kedudukan yang menunjukkan tingkatan

seseorang dalam Pegawai Negeri Sipil.

b. Apakah bapak mengetahui tingkatan jabatan dalam pengembangan

karir guru?

Jawab : Iya

c. Menurut bapak mengapa terdapat tingkatan jabatan dalam

pengembangan karir guru?

Jawab : Dalam lembaga pendidikan jabatan guru biasa disebut jabatan

fungsional dengan adanya hal itu guru akan mengetahui ruang

lingkup, tugas, tanggungjawab, dan wewenang yang berkaitan dengan

tugas keguruan.

d. Menurut bapak apa saja tingkatan dalam pengembangan karir guru

tersebut?

Jawab : Guru ketika berada dipangkat/golongan III/a dan III/b disebut

sebagai guru pratama, III/c dan III/d adalah guru muda, IV/a dan IV/b

dengan sebutan guru madya sedangkan untuk IV/c dan IV/d yaitu guru

utama.

e. Apakah bapak mengetahui persyaratan untuk melakukan kenaikan

tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?

Jawab : Iya mengetahui

f. Menurut bapak apa saja persyaratan untuk melakukan kenaikan

tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?

Jawab : Guru ketika berada di posisi guru muda ingin naik tingkat ke

guru madya harus melakukan pendidikan dan pelatihan keprofesian,

menjalankan penilaian kinerja guru, dan terakhir harus melakukan

193

penulisan karya ilmiah, jika guru berada dipangkat/golongan III/d

ingin naik pangkat/golongan ke IV/a harus menyiapkan 8 angka kredit

dari sub unsur publikasi karya ilmiah dan 4 angka kredit dari

pengembangan diri.

4. Dukungan Organisasi Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Apakah terdapat dukungan yang diberikan oleh pihak lembaga

sekolah atau dinas pendidikan?

Jawab : Iya

b. Menurut bapak bagaimana bentuk dukungan SMA Negeri 113 Jakarta

terhadap pengembangan karir guru?

Jawab : Pimpinan memberi kesempatan kepada guru yang ingin

mengembangkan karirnya, meningkatkan kesadaran guru melalui

berbagai kegiatan seperti : lokarya, workshop, dan seminar, ketika

dinas pendidikan memberikan pendidikan dan pelatihan pimpinan

akan menginformasikan kepada guru terkait perihal tersebut.

c. Apakah bapak merasa puas terhadap dukungan yang telah diberikan

oleh SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Iya

d. Apakah semua guru dapat mengikuti pendidikan yang telah diberikan

oleh lembaga sekolah atau dinas pendidikan?

Jawab : Jika pendidikan itu bersifat khusus hanya ditujukan kepada

guru yang belum pernah mengikuti pendidikan dengan syarat tidak

meninggalkan jam pelajaran begitu saja. Guru menitipkan tugas

kepada guru piket agar disampaikan ke peserta didik.

e. Menurut bapak apakah pimpinan SMA Negeri 113 Jakarta memberi

informasi tentang pengembangan karir guru?

Jawab : Iya

f. Apa saja informasi tentang pengembangan karir yang disediakan oleh

pimpinan SMA negeri 113 Jakarta?

Jawab : Ketika ada seminar, workshop, pelatihan dan pendidikan,

pihak pimpinan menginformasikan kepada guru-guru, jika kegiatan

tersebut bersifat khusus tidak semua guru yang bersangkutan bisa

mengikuti, akan ditunjuk oleh pimpinan siapa yang dapat mengikuti.

5. Tahapan-tahapan Pengembangan Karir Guru

a. Menurut bapak apa yang dimaksud dengan tahapan pengembangan

karir?

Jawab : Tahapan pengembangan karir adalah sebuah jenjang yang

harus saya lalui sejak menjadi guru di sekolah hingga usia pensiun.

b. Bagaimana perasaan bapak menjalani usia demi usia untuk dapat

meniti karir yang lebih baik dalam rangka mencapai pengembangan

karir?

Jawab : Mengikuti alurnya, tahun 1987 saya mulai mengajar. Pertama

kali didik menjadi guru di SMA PGRI 17. Mengajar mata pelajaran

sosiologi, padahal saya berasal dari jurusan sejarah. Selain itu saya

mengikuti MSI (Masyarakat Sejarah Indonesia). 2 tahun kemudian

saya di panggil di SMA ini untuk mengajar sosiologi dan diberi 6 jam

194

mengajar. Dulu sosiologi ini hanya diajarkan di kelas 2 semester 1.

Lulus tahun 1991 dan menjadi PNS pada tahun 1997. Dulu untuk

penempatan nasional itu ditentukan secara nasional.

c. Pada usia berapa bapak mulai mengajar?

Jawab : 24 Tahun saya lulus sarjana tahun 1991

d. Pada usia berapa bapak menjadi seorang PNS?

Jawab : 29 Tahun 6 tahun mengajar di sekolah saya baru bisa lulus

PNS.

e. Apa yang pihak sekolah atau dinas pendidikan lakukan untuk

mendukung jenjang karir bapak?

Jawab : Sebenarnya pihak sekolah tidak memfasilitasi untuk karir

guru, dikarenakan tidak ada anggaran yang diberikan untuk kebutuhan

pribadi guru, sekolah hanya membekali untuk pengembangan profesi

dan memotivasi agar guru selalu maju.

f. Menurut bapak hal apa saja yang dapat dilakukan sebelum mengakhiri

masa pensiun untuk kehidupan yang lebih sejahtera?

Jawab : Mengabdikan diri secara penuh untuk Pendidikan Indonesia,

selain itu saya harus mempersiapkan MPP (Masa Persiapan Pensiun)

yaitu kegiatan untuk melatih diri sebelum datangnya masa pensiun hal

ini bisa dilakukan dengan cara mencari kegiatan yang nantinya dapat

dijadikan sebagai pengisi waktu di masa pensiun.

195

Lampiran 8

Hasil Wawancara Dengan Guru Kimia SMA Negeri 113 Jakarta

Nama Responden : Dian Chrisniar, S.Pd

Jabatan : Guru Kimia dan Wali Kelas XI

Tempat Wawancara : Ruang Tamu SMA Negeri 113 Jakarta

Hari/ Tanggal : Kamis/ 17 Maret 2022

A. Pengembangan Karir

1. Pengembangan Karir

a. Menurut ibu apakah ada pengembangan karir di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Ada

b. Bagaimana bentuk pengembangan karir yang ada di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Menduduki jabatan tertentu dalam sekolah seperti: menjadi

wali kelas, Pembina ekstrakulikuler, staf sekolah, wakil kepala

sekolah, dan menjadi kepala sekolah. Untuk pangkat/golongan III/A

pun bisa menjabat sebagai wakil kepala sekolah asalkan telah

mengikuti alur birokrasi dari bawah hingga atas.

c. Apakah terdapat faktor penentu pengembangan karir guru selama

mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Ada

d. Menurut ibu apa saja faktor penentu pengembangan karir guru

tersebut?

Jawab : Perlakuan yang adil oleh pimpinan sekolah, guru

mengharapkan informasi terkait peluang-peluang dalam

pengembangan diri, motivasi yang tumbuh dari dalam diri pegawai,

dan guru harus memiliki niat untuk melakukan pengembangan karir

karena guru tidak akan berkembang karirnya jika dalam diri mereka

tidak ada usaha untuk mencapainya.

Contohnya: pertama agar guru mendapat tugas tambahan dari kepala

sekolah dan dihafal oleh rekan-rekan kerjanya, mereka harus loyal

kepada sekolah, memiliki pengalaman, dan memiliki kerja sama yang

bagus. Kedua cara kepala sekolah memimpin guru, kepala sekolah

memberikan perlakuan adil kepada sesama guru ketika ada penugasan

pelatihan atau seminar akan dibagi rata kepada guru-guru yang

ditugaskan bukan guru A saja selalu mengikuti kegiatan.

e. Menurut ibu adakah tingkat persaingan guru dalam menentukan

pengembangan karir di sekolah?

Jawab : Tentu ada.

f. Jika ada bagaimana tingkat persaingan guru dalam menentukan

pengembangan karir di sekolah ?

Jawab : Persaingan yang terjadi tidak sama dengan jabatan struktural

yang begitu antusias untuk bisa mengejar pangkat/golongan tertinggi.

196

Ketika ingin menjadi pimpinan harus berada di pangkat/golongan

tertinggi.

g. Menurut ibu apakah SMA Negeri 113 Jakarta memberi fasilitas untuk

melakukan pengembangan karir guru?

Jawab : Diberikan.

h. Menurut ibu pengembangan karir apa saja yang pernah diikuti selama

mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Pernah jadi wali kelas. Jadi panitia di kegiatan-kegiatan

sekolah. Untuk kepanitiaan disesuaikan agar bisa mendapat angka

kredit. Untuk wali kelas bisa diajukan sebagai angka kredit. Biasanya

mengajar dalam jangka 2 tahun bisa mendapatkan angka kredit 2 poin.

i. Menurut ibu apakah pangkat/golongan guru di SMA Negeri 113

Jakarta dapat ditingkatkan dengan pengembangan karir yang

diberikan?

Jawab : Dapat, dikarenakan ketika kita mengikuti kegiatan atau

pelatihan bukti yang diterima dapat dijadikan bahan untuk menambah

angka kredit apalagi kegiatan yang diikuti tingkat nasional, angka

kreditnya akan lebih besar.

2. Penugasan

a. Apakah kepala sekolah mempunyai kriteria khusus untuk melakukan

pembagian tugas guru?

Jawab : Ada, minimal mengajar 24 jam tatap muka dalam satu

minggu, disesuaikan dengan kebutuhan sekolah dan harus linier

dengan lulusan yang dimiliki. Misalnya lulusan dari pendidikan kimia

maka guru tersebut harus mengajar mata pelajaran kimia.

b. Apakah terdapat ketentuan-ketentuan yang diberikan oleh kepala

sekolah ketika guru menjalankan proses pembelajaran dan kegiatan

pengembangan keprofesian?

Jawab : Iya ada ketentuannya.

c. Menurut bapak apa saja ketentuan-ketentuan dalam menjalankan

proses pembelajaran dan kegiatan pengembangan keprofesian

tersebut?

Jawab : Guru harus menjalankan pembelajaran dengan beban

mengajar paling sedikit 24 jam tatap muka dalam seminggu.

Kewajiban dalam melaksanakan pembelajaran meliputi,

merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran,

menilai proses pembelajaran serta mengevaluasi hasil pembelajaran.

Ketika guru menjadi wali kelas selain melaksanakan proses

pembelajaran juga diwajibkan menjadi guru pembimbing dan

konseling untuk peserta didik di dalam kelas. Dan terakhir, jika guru

ingin berada dijenjang jabatan yang tinggi maka akan semakin berat

tugas dan tanggung jawab yang dijalankan.

d. Apa saja bentuk-bentuk penugasan yang diberikan kepada ibu guna

melaksanakan pengembangan karir?

Jawab : Penugasan guru bisa sebagai wakil kepala sekolah bidang

kurikulum, kesiswaan, humas, sarana dan prasarana, wali kelas,

197

pembina osis, pembina ekstrakulikuler, kepala laboratorium yang

ditetapkan melalui suatu pembagian tugas atas persetujuan kepala

sekolah. Untuk pembagian tugas wali kelas didasarkan atas

pengalaman serta pertimbangan kepala sekolah terkait mata pelajaran

yang diampu di kelas sehingga dalam menjalankan tugas akan lebih

efisien sesuai dengan perencanaan tahunan.

e. Menurut ibu apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar

belakang kualifikasi akademik?

Jawab : Harus linier, saya lulus dari sarjana pendidikan kimia, ketika

mulai mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta ini saya mendapat amanah

dari kepala sekolah untuk mengajar mata pelajaran kimia.

f. Menurut ibu apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar

belakang sertifikasi pendidik/ keahlian yang dimiliki guru?

Jawab : Harus linier, karena basic yang dimiliki dari sarjana

pendidikan kimia dan memiliki sertifikat pendidik, maka kepala

sekolah menugaskannya untuk mengajar mata pelajaran kimia.

g. Apakah ibu mengetahui apa yang dimaksud dengan angka kredit?

Jawab : Angka kredit merupakan satuan nilai dari tiap butir kegiatan

atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh guru

untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan.

h. Apakah penugasan guru akan mempengaruhi pemberian angka kredit?

Jawab : Mempengaruhi ketika guru dapat mengajar dengan beban

kerja paling sedikit 24 jam tatap muka dalam seminggu sesuai dengan

latar belakang kualifikasi serta sertifikasi pendidik yang dimilik, maka

guru tersebut akan mendapatkan poin tambahan yang dapat

dipergunakan untuk menambah kredit poin dalam kenaikan

pangkat/golongan.

i. Menurut ibu penugasan seperti apa yang dapat memberikan angka

kredit?

Jawab : Penugasan sebagai guru bimbingan dan konseling mendapat

beban kerja paling sedikit membimbing 150 peserta didik per tahun

jika beban mengajar tersebut belum terpenuhi maka kepala sekolah

wajib melaporkan ke Dinas Pendidikan Provinsi untuk diatur ulang

beban kerja tersebut.

3. Promosi

a. Menurut ibu apakah yang dimaksud dengan promosi guna menunjang

pengembangan karir?

Jawab : Promosi merupakan sebuah cara yang diberikan kepala

sekolah untuk menganjurkan guru melaksanakan tanggung jawab

yang lebih tinggi dari sebelumnya.

b. Menurut ibu apakah semua guru di SMA Negeri 113 Jakarta mendapat

kesempatan untuk promosi?

Jawab : Pada dasarnya semua guru mendapat kesempatan untuk

dipromosikan, tinggal mereka mau melangkah atau tidak. Ada niatan

untuk menyalurkan bakat dan loyalitasnya tidak yang terpenting

sekolah sudah memberikan kesempatan kepada guru tersebut

198

c. Apakah ibu pernah mendapat kesempatan untuk dipromosikan?

Jawab : Pernah meskipun baru tiga tahun menjadi PNS dan mengajar

di sekolah telah diberi amanah untuk menjadi wali kelas tapi belum

diberi kepercayaan menjadi pembina ekstrakulikuler ataupun menjadi

staf sekolah karena untuk bisa menduduki posisi tersebut harus

melalui birokrasi dari bawah terlebih dahulu.

d. Kapan ibu dipromosikan selama mengajar di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Periode ajaran baru kemarin saya diberi amanah untuk

menjadi wali kelas XI IPA 2.

e. Bagaimana perasaan ibu jika mendapat promosi guna menunjang

pengembangan karir?

Jawab : Senang

f. Menurut ibu tindakan apa yang dapat dilakukan setelah mendapat

informasi untuk dipromosikan?

Jawab : Akan berusaha menjadi contoh yang layak untuk siswa. Giat

untuk bekerja, selalu tepat waktu dalam mengajar, menyampaikan

materi dengan lemah lembut dan menciptakan rasa nyaman untuk

peserta didik.

g. Bagaimana bentuk-bentuk promosi yang diberikan lembaga sekolah

kepada ibu dalam rangka melaksanakan pengembangan karir?

Jawab : Selain mengajar mata pelajaran dengan beban mengajar

minimal 24 jam tatap muka dalam satu minggu dan untuk guru yang

menjadi kepala-kepala bidang tertentu hanya diwajibkan mengajar

minimal 12 jam tatap muka dalam satu minggu. Guru juga dapat

menduduki posisi sebagai: kepala laboratorium, kepala perpustakaan,

wali kelas, guru piket, pembina ekstrakuliker, pembina olimpiade-

olimpiade dan bahkan bisa menjabat sebagai wakil kepala sekolah

dalam berbagai bidang yang ada didalamnya.

h. Menurut ibu apakah terdapat persyaratan khusus yang harus disiapkan

dalam rangka promosi guna menunjang pengembangan karir?

Jawab : Agar guru bisa mendapat kesempatan promosi terdapat

beberapa persyaratan yang ditentukan oleh sekolah, seperti : sebelum

kepala sekolah memilih guru untuk menjadi wakil kepala sekolah

ataupun staf sekolah dipilih berdasarkan jenjang pengalaman yang

dimiliki, misalnya: dilihat dari lamanya guru mengajar dan keaktifan

dalam menjalankan tanggungjawab, guru pernah menjadi guru

pembimbing siswa, menjadi guru kelas, dan memiliki loyalitas yang

tinggi terhadap sekolah.

i. Menurut ibu hasil seperti apa yang dapat diterima ketika

melaksanakan pengembangan karir?

Jawab : Hasil yang didapat bisa digunakan sebagai bahan tambahan

untuk mendapatkan angka kredit.

199

4. Kenaikan Pangkat

a. Apa saja persyaratan yang disiapkan ibu untuk dapat melakukan

kenaikan pangkat?

Jawab : Saya baru 3 tahun mengajar dan menjadi PNS. Sejauh ini saya

hanya mengikuti pelatihan pra jabatan yang dibuktikan dengan

sertifikat. Bukti ini dapat diberikan ke tata usaha untuk mendapat poin

tambahan yang dapat dipergunakan sebagai angka kredit. Ketika

mengurus CPNS berkas-berkasnya dibantu oleh sekolah dan saya

yang datang ke bagian BPSDM.

b. Menurut ibu apakah terdapat perbedaan persyaratan kenaikan pangkat

dengan tahun-tahun sebelumnya?

Jawab : Berdasarkan peraturan baru tahun 2013 kenaikan pangkat

guru naik secara otomatis yang terjadi setiap 2 tahun sekali. Ketika

mulai diterbitkan peraturan baru pada bulan januari 2013 kenaikan

pangkat guru berubah draktis yang mana untuk dapat melakukan

kenaikan pangkat harus menggunakan penilaian kinerja guru (PKG)

dan dilengkapi dengan unsur-unsur dari kegiatan pengembangan

keprofesian berkelanjutan.

c. Menurut ibu apa yang dimaksud angka kredit dalam kenaikan

pangkat?

Jawab : Angka kredit merupakan nilai dari butir-butir kegiatan yang

telah dilaksanakan guna untuk mencapai jabatan fungsional dalam

rangka pengembangan karir.

d. Apakah ibu diberitahu tata cara perhitungan angka kredit dalam

rangka kenaikan pangkat?

Jawab : Diberi tahu akan tetapi saya kurang mengerti.

e. Bagaimana tata cara perhitungan angka kredit dalam rangka

menunjang karir ibu di sekolah?

Jawab : Diberitahu, pernah diseminarkan dan waktu itu ada juga dari

sekolah ada pengisian serta penjelasan terkait angka kredit, akan tetapi

saya kurang paham. Sudah diberitahu oleh pihak tata usaha tapi masih

belum jelas juga terkait pelaksanaannya.

f. Berapa jumlah angka kredit kumulatif yang dipersiapkan ibu untuk

memenuhi unsur utama dan unsur penunjang dalam melakukan

kenaikan pangkat?

Jawab :

1. Jika guru telah menempuh pendidikan yang linier sesuai dengan

bidang tugas akan mendapatkan, 100 untuk Ijazah S-1/Diploma

IV, 150 untuk Ijazah S-2, dan 200 untuk Ijazah S-3. Apabila

seorang guru mempunyai gelar atau ijazah lebih tinggi yang

sesuai dengan sertifikasi pendidik atau keahlian dan bidang tugas

yang diampu, angka kredit yang diberikan adalah sebesar selisih

antara angka kredit yang pernah diberikan berdasarkan gelar atau

ijazah lama dengan angka kredit gelar atau ijazah yang lebih

tinggi. Bukti fisik yang dijadikan dasar penilaian adalah fotokopi

200

ijazah yang disahkan oleh pejabat yang berwenang, yaitu Dekan

pada perguruan tinggi yang bersangkutan.

2. Telah mengikuti pelatihan prajabatan dan program induksi akan

diberikan angka kredit 3. Bukti fisik keikutsertaan pelatihan

prajabatan yang dijadikan dasar penilaian adalah fotokopi surat

tanda tamat pendidikan dan pelatihan (STTPP) prajabatan yang

disahkan oleh kepala sekolah atau madrasah yang bersangkutan.

3. Pengembangan keprofesian berkelanjutan. Guru Pertama dengan

pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Guru

Utama dengan pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e

wajib melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian

berkelanjutan dapat dilakukan dengan cara pengembangan diri

(diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru), publikasi ilmiah

(hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan

formal, buku teks pelajaran, buku pengayaan dan pedoman guru),

karya inovatif (menemukan teknologi tepat guna, menemukan

atau menciptakan karya seni, membuat atau memodifikasi alat

pelajaran, dan mengikuti pengembangan penyusunan standar

ataupun pedoman soal).

g. Menurut ibu kegiatan apa saja yang dapat dinilai sebagai angka kredit

dalam kenaikan pangkat?

Jawab : Melakukan pengembangan profesi yang dilakukan dalam

rangka pengamalan ilmu dan pengetahuan serta teknologi dan

keterampilan. Menyusun karya tulis ilmiah yang dilakukan dengan

cara melakukan penyelidikan, pengamatan, dan mengumpulkan data.

Membuat buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional.

Mengikuti berbagai pelatihan dan pendidikan yang sesuai dengan latar

belakang kualifikasi pendidik.

h. Menurut ibu apakah terdapat tugas tambahan yang diberikan kepada

guru selama mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Ada selain mengajar mata pelajaran saya diberi tugas

tambahan oleh kepala sekolah untuk menjadi wali kelas XI IPA 2.

i. Apakah tugas tambahan yang ibu laksanakan dalam rangka

membimbing kegiatan ekstrakulikuler, sebagai anggota PGRI, dan

menjadi pengawas ujian sekolah dapat dijadikan sebagai unsur

penunjang untuk mendapatkan angka kredit?

Jawab : Tergantung kegiatannya dan ketentuan sekolahnya.

j. Apakah lembaga sekolah atau dinas pendidikan pernah mengadakan

pengembangan kompetensi untuk ibu?

Jawab : Pernah, dinas pendidikan mengadakan bimtek untuk

meningkatkan kompetensi guru dalam merancang PJJ berbasis beban

kurikulum yang disederhanakan. Dalam kegiatan ini guru dituntut

untuk bisa meningkatkan skill dalam penggunaan teknologi agar

kualitas belajar semakin baik.

201

k. Menurut ibu apakah pengembangan kompetensi yang diadakan dapat

dijadikan sebagai unsur penunjang angka kredit?

Jawab : Dapat guru yang mengikuti pelatihan, melakukan

pengembangan diri, membuat karya ilmiah, dan pengembangan karya-

karya inovatif lainnya bukti yang didapat bisa dipergunakan untuk

menambah angka kredit dalam kenaikan pangkat/golongan.

l. Apakah semua guru yang mengajar disini dapat mengikuti

pengembangan kompetensi tersebut?

Jawab : Tidak semua guru dapat mengikuti kegiatan tersebut

disesuaikan dengan kebutuhan, jika pengembangan kompetensi

dilaksanakan dalam bentuk pelatihan hanya 2 atau 3 guru yang akan

ditugaskan. Untuk hasilnya dihimbau agar diimbaskan kepada guru

lain. Kalau pengembangan kompetensi berbentuk seminar dan tidak

ada batasan kuota semua guru dapat mengikuti dengan catatan tidak

meninggalkan jam mata pelajaran di sekolah.

m. Apa rata-rata gelar akademik guru yang mengajar di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Ada yang sarjana da nada beberapa guru yang lulusan

magister.

n. Apakah gelar akademik yang didapatkan oleh ibu dapat

mempengaruhi angka kredit?

Jawab : Iya mempengaruhi

Contohnya: guru yang bergelar S1, kemudian mengajukan ijazah S2,

maka angka kredit yang sebelumnya 100 akan ditambah 50 sehingga

menjadi 150. Begitu pula guru yang S2 telah memperoleh angka

kredit sebesar 150 ketika dia mengajukan ijazah S3 angka kredit yang

diperoleh akan ditambah 50 sehingga menjadi 200.

o. Apakah sertifikasi yang dimiliki oleh ibu dapat mempengaruhi nilai

lebih terhadap angka kredit?

Jawab : Iya mempengaruhi asalkan sertifikasi yang diperoleh sesuai

dengan bidang tugas guru.

B. Jenis Program Pengembangan Karir Guru

1. Diklat Internal

a. Apakah SMA Negeri 113 mendukung pengembangan kompetensi

guru dan pegawai dalam menjalankan tanggung jawab di sekolah?

Jawab : Iya sekolah mendukung pengembangan kompetensi untuk

guru-guru.

b. Apa saja jenis program pengembangan karir yang diberikan SMA

Negeri 113 Jakarta terhadap guru di sekolah?

Jawab : Pengembangan karir dapat dilakukan dengan cara mengikuti

diklat internal yang biasanya diadakan oleh sekolah untuk

meningkatkan keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan guru. Dan

juga berupa diklat eksternal yang dilakukan oleh pihak luar sekolah

seperti dinas pendidikan, MGMP, PGRI, da nada beberapa universitas

yang saling bekerja sama untuk mengadakan pelatihan.

202

c. Apakah SMA Negeri 113 pernah mengadakan pendidikan dan

pelatihan untuk para guru?

Jawab : Banyak, minimal 1 bulan sekali sekolah mengadakan

pelatihan.

d. Bagaimana bentuk pendidikan dan pelatihan yang diberikan SMA

Negeri 113 terhadap guru dan pegawainya?

Jawab : Ada yang berhubungan dengan media pembelajaran,

persiapan menyambut adanya kurikulum baru. Dengan waktu yang

tidak menentu tergantung dengan keputusan kepala sekolah minimal

satu bulan sekali sekolah mengadakan kegiatan pengembangan untuk

guru baik berupa seminar, workshop, webinar ataupun pelatihan.

Contohnya: Kemarin waktu awal pandemi diberikan rapat penyuluhan

bagaimana pembelajaran daring kepada para guru. Pelatihan tersebut

berisi bagaimana teknis pelaksanaan pembelajaran, menggunakan apa,

hal itu diseminarkan agar guru tidak kaget. Karena pada saat itu tidak

semua orang mengerti terkait penggunaan zoom meet.

e. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap

peningkatan pangkat/golongan ibu di sekolah?

Jawab : Bukti yang diterima dari pelatihan dapat dikumpulkan sebagai

bahan tambahan untuk mendapat angka kredit.

f. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang

telah dilaksanakan?

Jawab : Dapat berupa sertifikat ataupun surat tugas dari kepala

sekolah.

g. Bisakah ibu menunjukkan bentuk dokumentasi tersebut?

Jawab : Iya, bisa.

h. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang

kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Iya, dapat dikarenakan setiap kita mengikuti pelatihan akan

diberikan poin-poin tersendiri apalagi kalau pelatihan tersebut bersifat

nasional angka yang diterima akan lebih besar.

2. Diklat Eksternal

a. Apakah ibu pernah mengikuti program pendidikan dan pelatihan di

luar SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Iya, pernah tahun kemarin sekolah mengusulkan program-

program dari pemerintah untuk para guru. Mereka meminta

perwakilan dari sekolah dan saya kebetulan ditunjuk untuk mengikuti

pelatihan tersebut.

b. Apa saja bentuk pendidikan dan pelatihan yang pernah ibu terima?

Jawab : Saya mengikuti pelatihan terkait pembuatan media

pembelajaran agar peserta didik selalu senang dan tidak merasa bosan

ketika menerima materi dari guru.

c. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap

peningkatan pangkat/golongan ibu di sekolah?

Jawab : Bukti yang diterima dari pelatihan dapat dikumpulkan sebagai

bahan tambahan untuk mendapat angka kredit.

203

d. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang

telah dilaksanakan?

Jawab : Dapat berupa sertifikat ataupun surat tugas dari kepala

sekolah.

e. Bisakah ibu menunjukkan bentuk dari dokumentasi tersebut?

Jawab : Iya, Bisa

f. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang

kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Iya, dapat dikarenakan setiap kita mengikuti pelatihan akan

diberikan poin-poin tersendiri apalagi kalau pelatihan tersebut bersifat

nasional angka yang diterima akan lebih besar.

C. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir Guru

1. Tujuan Pengembangan Karir Guru

a. Menurut ibu mengapa dilakukan pengembangan karir terhadap guru di

SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Karena untuk meningkatkan kemampuan guru agar keahlian

yang dimiliki selalu bertambah dan terus diperbaiki. Perihal ini dapat

dilakukan dengan cara melakukan Penilaian Kineja Guru (PKG) dan

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).

b. Menurut ibu apa tujuan dari pengembangan karir yang dilakukan oleh

SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Pengembangan karir penting untuk dilakukan para guru.

Karena berdampak pada penghasilan yang akan diterima hal ini

berpengaruh ke gaji. Dalam gaji dilihat jabatannya apa dan berada

dipangkat/golongan berapa. Makanya banyak guru yang mau naik

pangkat karena berpengaruh pada penghasilan.

c. Apakah pengembangan karir yang dilakukan di SMA Negeri 113 telah

sesuai dengan tujuan yang diharapkan?

Jawab : Iya, sesuai.

d. Menurut ibu apakah pengembangan karir yang dilakukan dapat

menunjang kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Iya, dapat karena ketika guru memiliki loyalitas yang tinggi

kepada sekolah, sekolah akan banyak memberikan kesempatan-

kesempatan kepada guru untuk dapat meningkatkan produktivitasnya

sebagai pengajar.

e. Apakah pengembangan karir yang dilakukan telah sesuai dengan

kebutuhan dan tujuan guru?

Jawab : Iya, sesuai.

f. Bagaimana bentuk kesesuaian distribusi pengembangan karir terhadap

guru-guru tersebut (Contoh bentuk distribusi kegiatan)?

Jawab : Ketika sekolah dan dinas pendidikan mengadakan pelatihan,

seminar, workshop jika kegiatan tersebut sesuai dengan kualifikasi

yang dibutuhkan maka akan diberikan kesempatan untuk dapat

mengikuti.

204

2. Manfaat Pengembangan Karir Guru

a. Bagaimana dampak yang ibu rasakan terhadap pengembangan karir

yang dilakukan oleh SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Kesejahteraan guru akan meningkat sesuai dengan

pangkat/golongan yang diraih. Selain itu juga bisa menambah tugas-

tugas yang harus dijalankan agar guru memiliki loyalitas tinggi

terhadap sekolah

b. Dengan adanya manfaat yang dirasakan adakah peningkatan dari

kinerja ibu?

Jawab : Ada yang sebelumnya tidak peduli dengan sekolah, mengajar

hanya menggugurkan kewajiban saja setelah termotivasi untuk

melakukan pengembangan karir lebih meningkatkan loyalitas terhadap

sekolah.

c. Apakah manfaat tersebut dapat difungsikan sebagai bahan untuk

kenaikan pangkat/golongan ibu guru?

Jawab : Dapat karena bukti dari kegiatan yang diikuti bisa dijadikan

bahan tambahan untuk mendapat angka kredit.

D. Jalur dan Tahapan Pengembangan Karir Guru

1. Jalur Pengembangan Karir Guru

a. Apakah ibu mengetahui jalur pengembangan karir guru?

Jawab : Iya mengetahui.

b. Menurut ibu apa yang dimaksud dengan jalur pengembangan karir

guru?

Jawab : Langkah-langkah kegiatan yang harus dilalui oleh guru untuk

bisa meraih pangkat/golongan lebih tinggi daripada sebelumnya.

c. Apakah SMA Negeri 113 telah melakukan pengembangan karir guru

sesuai dengan alur pengembangan karir yang telah ditetapkan?

Jawab : Sesuai

d. Menurut ibu bagaimana alur pengembangan karir guru?

Jawab :

Jalur pengembangan karir memang berdasarkan teori step by

step. Tidak bisa dihilangkan salah satu tahapannya. Untuk bisa

menjadi PNS harus melakukan pendidikan profesi. Pendidikan profesi

bukan dari sekolah tetapi dari pihak luar kita mendapatkannya. Untuk

bisa melakukan pendidikan profesi jalurnya banyak ada salah satunya

ada jalur mandiri di luar jabatan. Sebelum menjadi guru, bisa

mengikuti asalkan memiliki gelar sarjana pendidikan.

Pendidikan profesi akan berpengaruh ketika ikut CPNS

kemungkinan besar akan lulus ketika mereka memiliki bukti

pendidikan profesi. Contohnya saya ketika menjadi PNS, semua itu

saya mulai dari dari lulus sarjana, mengikuti pendidikan profesi,

mengikuti seleksi CPNS, mengikuti pra jabatan dan program induksi,

jika lulus baru dinyatakan PNS 100% dan berada dipangkat/golongan

III/A. Untuk kenaikan pangkat/golongan selanjutnya saya harus harus

memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan salah satu syaratnya, missal

pembuatan karya tulis ilmiah.

205

e. Menurut ibu apakah alur pengembangan karir yang telah ditetapkan

efektif dalam melakukan pengembangan karir guru di dunia

pendidikan sekarang?

Jawab : Untuk sekarang tidak efektif dikarenakan banyak persyaratan

yang harus dipenuhi, hal tersebut membuat banyak guru stagnan di

pangkat/golongan tertentu.

f. Jika tidak efektif apakah terdapat saran dari ibu untuk jalur

pengembangan karir guru tersebut?

Jawab : Seharusnya pembuatan karya tulis ilmiah dihilangkan karena

membuat guru yang mandet untuk melakukan kenaikan

pangkat/golongan. Rata-rata guru terpentok dalam syarat pembuatan

karya tulis sehingga banyak guru yang stagnan dipangkat/golongan

yang sama sampai bertahun-tahun.

g. Apakah seorang CPNS bisa langsung menjadi guru pratama?

Jawab : Tidak bisa.

h. Jika tidak langsung menjadi guru pratama maka langkah apa yang

harus dilakukan oleh guru tersebut?

Jawab : Seorang guru harus mengikuti pra jabatan dan program

induksi terlebih dahulu, jika dinyatakan lulus PNS 100% baru bisa

menjadi guru pratama.

2. Syarat-syarat Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Apakah ibu mengetahui persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat

meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?

Jawab : Iya mengetahui.

b. Menurut ibu apa saja persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat

meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?

Jawab :

Syarat yang harus dipenuhi guru dalam meniti karir:

1. Ketika guru berada dipangkat/golongan III/a ingin naik ke III/b

harus membuat pengembangan diri. Pangkat/golongan III/b ingin

naik ke III/c melakukan pengembangan diri, penelitian tindakan

kelas.

2. Pangkat/golongan III/c ingin naik ke III/d melakukan

pengembangan diri, membuat satu penelitian tindakan kelas dan

satu jurnal.

3. Ketika berada dipangkat/golongan III/d ingin naik pangkat ke

IV/a membuat dua penelitian tindakan kelas dan satu jurnal.

Ketika berada di pangkat/golongan IV/a ingin naik ke IV/b

membuat tiga penelitian tindakan kelas dan semuanya

dijurnalkan. Kalau kita mengikuti alurnya otomatis akan lancar

karena sudah terbiasa untuk menyusun PTK dan jurnal.

c. Apakah ibu merasakan kesulitan untuk dapat memenuhi persyaratan

kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Merasa kesulitan karena dalam memenuhi persyaratan untuk

kenaikan pangkat/golongan rata-rata guru mentok dalam pembuatan

karya tulis ilmiah, sulitnya menemukan tempat untuk bertanya terkait

206

dengan penulisan karya tulis ilmiah, minimnya informasi yang bisa

didapat untuk bisa menerobos link-link keberhasilan dalam pembuatan

karya tulis ilmiah.

d. Penilaian kerja guru seperti apa yang dapat dijadikan syarat untuk

melakukan kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Melaksanakan tugas tambahan sebagai wali kelas, kepala

laboratorium, menjadi pembina ekstrakulikuler, melaksanakan

pendidikan profesi guru, melakukan penelitian tindakan kelas, dan

membuat karya tulis ilmiah.

e. Apakah karya tulis ilmiah dapat dijadikan sebagai salah satu syarat

untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Iya dapat.

f. Bagaimana ibu mengurus kenaikan pangkat/golongan yang lebih baik

daripada sebelumnya?

Jawab : Menyerahkan berkas-berkas kenaikan pangkat/golongan ke

pihak tata usaha dengan syarat-syarat yang telah dipenuhi.

g. Apa saja proses yang harus dilalui ibu agar dapat mencapai kenaikan

pangkat dari golongan III ke golongan IV?

Jawab : Guru yang berada di pangkat/golongan III/a dan III/b ingin

naik ke pangkat/golongan III/c dan III/d, membuat karya tulis ilmiah,

memiliki sertifikat profesi, memiliki penilaian terhadap prestasi kerja

yang dilihat dari kompetensi guru baik pedagogik, kepribadian, sosial,

dan profesional, memiliki tugas tambahan, dan membimbing peserta

didik.

h. Menurut ibu apa saja seleksi-seleksi untuk tes penerimaan PNS?

Jawab : Seleksi untuk penerimaan PNS dapat berupa tes bakat

skolastik, pengetahuan umum, dan potensi akademik.

3. Tingkatan Jabatan Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Menurut ibu apa perbedaan jabatan dengan pangkat/golongan guru

yang ada dalam pengembangan karir guru?

Jawab : Jabatan adalah sebuah kedudukan yang menunjukkan tugas,

tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang. Sedangan

pangkat/golongan adalah kedudukan yang menunjukkan tingkatan

seseorang dalam Pegawai Negeri Sipil.

b. Apakah ibu mengetahui tingkatan jabatan dalam pengembangan karir

guru?

Jawab : Iya tahu.

c. Menurut ibu mengapa terdapat tingkatan jabatan dalam

pengembangan karir guru?

Jawab : Dalam lembaga pendidikan jabatan guru biasa disebut jabatan

fungsional dengan adanya hal itu guru akan mengetahui ruang

lingkup, tugas, tanggungjawab, dan wewenang yang berkaitan dengan

tugas keguruan.

207

d. Menurut ibu apa saja tingkatan dalam pengembangan karir guru

tersebut?

Jawab : Guru yang berada pada pangkat/golongan III/a dan III/b

disebut sebagai guru pratama, III/c dan III/d merupakan guru muda,

IV/a dan IV/b dengan sebutan guru madya sedangkan untuk IV/c dan

IV/d yaitu guru utama.

e. Apakah ibu mengetahui persyaratan untuk melakukan kenaikan

tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?

Jawab : Iya tahu.

f. Menurut ibu apa saja persyaratan untuk melakukan kenaikan tingkat

jabatan dalam pengembangan karir guru?

Jawab : Guru yang berada di posisi guru pratama ingin naik tingkat ke

guru muda harus melakukan pendidikan dan pelatihan keprofesian,

menjalankan penilaian kinerja guru, dan terakhir harus melakukan

penulisan karya ilmiah jika guru berada dipangkat/golongan III/b

ingin naik pangkat/golongan ke III/c harus menyiapkan 4 angka kredit

dari sub unsur publikasi karya ilmiah dan 3 angka kredit dari

pengembangan diri.

4. Dukungan Organisasi Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Apakah terdapat dukungan yang diberikan oleh pihak lembaga

sekolah atau dinas pendidikan?

Jawab : Ada

b. Menurut ibu bagaimana bentuk dukungan SMA Negeri 113 Jakarta

terhadap pengembangan karir guru?

Jawab : Kepala sekolah memotivasi guru untuk mengembangkan

konsep-konsep yang berkaitan dengan pengembangan diri, tidak

menghalagi waktu guru ketika ingin mengembangan keterampilan,

kemampuan, dan pengetahuan.

c. Apakah ibu merasa puas terhadap dukungan yang telah diberikan oleh

SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Saya sendiri merasa cukup.

d. Apakah semua guru dapat mengikuti pendidikan yang telah diberikan

oleh lembaga sekolah atau dinas pendidikan?

Jawab : Sesuai dengan jenis pendidikan yang dilakukan jika itu

bersifat khusus hanya guru yang ditujukkan oleh kepala sekolah

dengan syarat tidak meninggalkan jam pelajaran begitu saja. Guru

menitipkan tugas kepada guru piket agar disampaikan ke peserta

didik.

e. Menurut ibu apakah pimpinan SMA Negeri 113 Jakarta memberi

informasi tentang pengembangan karir guru?

Jawab : Iya memberi.

f. Apa saja informasi tentang pengembangan karir yang disediakan oleh

pimpinan SMA negeri 113 Jakarta?

Jawab : Kepala sekolah menginformasikan kepada guru ketika ada

seminar, workshop, pelatihan dan pendidikan, jika kegiatan tersebut

208

bersifat khusus tidak semua guru yang bersangkutan bisa mengikuti

dan itu akan ditunjuk siapa yang dapat mengikuti.

5. Tahapan-tahapan Pengembangan Karir Guru

a. Menurut ibu apa yang dimaksud dengan tahapan pengembangan karir?

Jawab : Sebuah tahapan waktu dan usia guru sejak mengajar di

sekolah hingga usia pensiun.

b. Bagaimana perasaan ibu menjalani usia demi usia untuk dapat meniti

karir yang lebih baik dalam rangka mencapai pengembangan karir?

Jawab : Dijalani sesuai dengan alurnya.

c. Pada usia berapa ibu mulai mengajar?

Jawab : 23 Tahun.

d. Pada usia berapa ibu menjadi seorang PNS?

Jawab : 23 Tahun.

e. Apa yang pihak sekolah atau dinas pendidikan lakukan untuk

mendukung jenjang karir ibu guru?

Jawab : Iya mendukung.

f. Menurut ibu hal apa saja yang dapat dilakukan sebelum mengakhiri

masa pensiun untuk kehidupan yang lebih sejahtera?

Jawab : Saya baru 3 tahun menjadi PNS dan mengajar di SMA Negeri

113 Jakarta ini jadi belum ada bayangan kegiatan yang harus

dipersiapkan.

209

Lampiran 9

Hasil Wawancara Dengan Guru PPKN SMA Negeri 113 Jakarta

Nama Responden : Dra. Nur Fatimah

Jabatan : Guru PPKN

Pangkat/golongan : III/c

Tempat Wawancara : Ruang Guru SMA Negeri 113 Jakarta

Hari/ Tanggal : Rabu/ 16 Maret 2022

A. Pengembangan Karir

1. Pengembangan Karir

a. Menurut ibu apakah ada pengembangan karir di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Sebetulnya ada dan sudah pernah mengajukan dari

pangkat/golongan III/a ke III/b.

b. Bagaimana bentuk pengembangan karir yang ada di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Pengembangan karir yang dapat dilakukan guru-guru

disekolah dapat berupa penugasan, kenaikan pangkat, dan promosi.

Sebetulnya kita sudah diberikan penyuluhan oleh sekolah yang

nantinya pergerakan itu akan berdasarkan guru masing-masing.

Apakah mereka proaktif atau pasif terhadap informasi yang diberikan

oleh sekolah. Semua itu tergantung pribadi masing-masing.

c. Apakah terdapat faktor penentu pengembangan karir guru selama

mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Ada

d. Menurut ibu apa saja faktor penentu pengembangan karir guru

tersebut?

Jawab : Guru harus memiliki prestasi yang bagus, memiliki link atau

chanel dengan pihak luar, kepala sekolah yang selalu memberikan

motivasi dan dorongan kepada guru, guru memiliki loyalitas tinggi

terhadap sekolah, guru yang tidak pernah perhitungan atas

kepentingan sekolah. Contohnya ketika guru memiliki kerjasama yang

bagus, banyak membantu sekolah, memiliki akses kenalan dengan

pihak luar yang luas, tentu guru seperti itu akan mudah dikenali oleh

banyak rekan kerja sehingga mudah mendapat kesempatan untuk

melakukan pengembangan karir.

e. Menurut ibu adakah tingkat persaingan guru dalam menentukan

pengembangan karir di sekolah?

Jawab : Tentu ada.

f. Jika ada bagaimana tingkat persaingan guru dalam menentukan

pengembangan karir di sekolah ?

Jawab : Persaingan yang terjadi tidak sama dengan jabatan struktural

yang begitu antusias untuk bisa mengejar pangkat/golongan tertinggi.

210

Ketika ingin menjadi pimpinan harus berada di pangkat/golongan

tertinggi.

g. Menurut ibu apakah SMA Negeri 113 Jakarta memberi fasilitas untuk

melakukan pengembangan karir guru?

Jawab : Kami para guru mencari sendiri informasi untuk kenaikan

pangkat/golongan. Sebenarnya ada tetapi kesulitan kita ada di

penelitian tindakan kelas tidak ada pembimbingnya, otomatis kita

akan stuck. Sama seperti pembimbing skripsi yang harus ada

pembimbingnya memudahkan untuk mendapat arahan. Kita pribadi

ada inisiatif mengikuti komunitas tidak dari sekolah. Jadi kita tau

kekurangan diri kita pada bidang apa saja dan tau harus bertanya

kepada siapa, di sana saling membantu dan sangat terbimbimbing

serta terahkan. Kegiatan ini merupakan proses sendiri, harus ulet

sendiri. Dalam komunitas itu tidak dikenakan biaya. Jika nanti

diadakan seminar, kita menyediakan konsumsi dengan patungan.

h. Menurut ibu pengembangan karir apa saja yang pernah diikuti selama

mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Saya mengikuti sesuai dengan alur pelan-pelan. Ketika

disuruh untuk penelitian, saya akan melakukan penelitian sembari

mengajar. Saya sekalian belajar di kelompok PTK Mandiri, PGRI

Jakarta Timur. Melalui ini, saya diantarkan dua kali naik

pangkat/golongan dari III/b ke III/c.

i. Menurut ibu apakah pangkat/golongan guru di SMA Negeri 113

Jakarta dapat ditingkatkan dengan pengembangan karir yang

diberikan?

Jawab : Dapat, ketika guru mengajar dengan jam mengajar minimal

24 jam akan mendapat angka kredit, angka tersebut dapat

dikumpulkan untuk menambah angka kredit yang dimiliki meskipun

jumlahnya tidak banyak.

2. Penugasan

a. Apakah kepala sekolah mempunyai kriteria khusus untuk melakukan

pembagian tugas guru?

Jawab : Punya, misalnya: ketika guru ditugaskan untuk menjadi

bagian dari wakil kepala sekolah ataupun staf sekolah hanya untuk

guru-guru yang telah lama mengajar, harus memahami seluk-beluk

lingkungan sekolah, guru yang mengajar mata pelajaran di sekolah

harus guru yang memiliki ijazah linier, guru pembina ekstrakulikuler

harus memiliki loyalitas tinggi dikarenakan guru harus mampu

memiliki pemikiran yang tinggi agar anak didik mampu menggali

keahlian yang dimiliki dalam bidang non akademik, dan guru yang

ingin menjadi koordinator laboratorium dan kepala perpustakaan

harus memiliki sertifikat pelatihan di bidangnya.

b. Apakah terdapat ketentuan-ketentuan yang diberikan oleh kepala

sekolah ketika guru menjalankan proses pembelajaran dan kegiatan

pengembangan keprofesian?

Jawab : Iya, ada.

211

c. Menurut bapak apa saja ketentuan-ketentuan dalam menjalankan

proses pembelajaran dan kegiatan pengembangan keprofesian

tersebut?

Jawab : Contoh ketentuan yang diberikan oleh kepala sekolah untuk

guru di SMA Negeri 113 Jakarta seperti: guru harus menjalankan

pembelajaran dengan beban mengajar paling sedikit 24 jam tatap

muka dalam seminggu. Kewajiban dalam melaksanakan pembelajaran

meliputi, merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses

pembelajaran, menilai proses pembelajaran serta mengevaluasi hasil

pembelajaran. Ketika guru menjadi wali kelas selain melaksanakan

proses pembelajaran juga diwajibkan menjadi guru pembimbing dan

konseling untuk peserta didik di dalam kelas. Dan terakhir, jika guru

ingin berada dijenjang jabatan yang tinggi maka akan semakin berat

tugas dan tanggung jawab yang dijalankan.

d. Apa saja bentuk-bentuk penugasan yang diberikan kepada ibu guna

melaksanakan pengembangan karir?

Jawab : Berdasarkan sifat, tugas, dan kegiatan yang harus dilakukan

terdapat tiga jenis bentuk penugasan. Pertama guru kelas adalah guru

yang mempunyai hak penuh dalam proses pembelajaran peserta didik

di kelas tertentu misalnya di SMA atau SMK kecuali guru mata

pelajaran pendidikan jasmani dan guru pendidikan agama. Kedua guru

mata pelajaran adalah guru yang berhak hanya dalam proses

pembelejaran pada satu mata pelajaran tertentu pada satuan

pendidikan formal pada jenjang pendidikan. Ketiga guru bimbingan

dan konseling adalah guru yang secara penuh membimbing dalam

kegiatan konseling terhadap sejumlah peserta didik satuan pendidikan

formal. Contoh saya guru PPKN yang memiliki kualifikasi akademik

S-1 pendidikan PPKN dan mempunyai sertifikat pendidik, maka saya

harus mengajar PPKN.

e. Menurut ibu apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar

belakang kualifikasi akademik?

Jawab : Dulu bisa tidak linier dengan jurusannya. Pertahun 2010

karena ada program sertifikasi guru harus sesuai dengan jurusan yang

dimiliki maka saya mengikuti pelatihan. Karena itu adalah SIM

mengajar harus punya akta IV, atau sekarang harus punya sertifikat

PPG.

f. Menurut ibu apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar

belakang sertifikasi pendidik/ keahlian yang dimiliki guru?

Jawab : Kalau saya tidak karena dari sarjana Hukum IKIP

Yogyakarta. Waktu itu ada penyetaraan dengan Akta IV agar yang

bukan jurusan pendidikan bisa masuk untuk mengajar, contohnya dari

hukum murni. Pertahun 2010 karena ada program sertifikasi guru

harus sesuai dengan jurusan yang dimiliki maka saya mengikuti

pelatihan. Karena itu adalah SIM mengajar harus punya akta IV, atau

sekarang harus punya sertifikat PPG.

212

g. Apakah ibu mengetahui apa yang dimaksud dengan angka kredit?

Jawab : Sebuah nilai dari poin-poin kegiatan yang diakumulasikan

terhadap angka kredit untuk memenuhi salah satu syarat dalam

kenaikan pangkat/golongan.

h. Apakah penugasan guru akan mempengaruhi pemberian angka kredit?

Jawab : Semua kegiatan di sini otomatis akan menambah angka kredit

kita.

i. Menurut ibu penugasan seperti apa yang dapat memberikan angka

kredit?

Jawab : Guru sebagai mata pelajaran wajib melaksanakan proses

pembelajaran sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka dalam satu

minggu dan paling banyak 40 jam tatap muka dalam seminggu yang

merupakan jam kerja dari jam kerja sebagai pegawai secara

keseluruhan 37,5 jam adalah jam kerja efektif sedangkan sisanya 2,5

jam adalah jam istirahat. Jika dirasa jam itirahat tersebut masih kurang

maka dapat ditambah namun tidak boleh mengurangi jam efektif.

Misalnya, sekolah menambah jam istirahat menjadi 3,5 jam, maka jam

kerja wajib guru menjadi 41 jam perminggu. Dengan demikian jam

kerja efektifnya tetap 37,5 jam per minggu. Jika jam guru kurang dari

ketentuan tersebut kepala sekolah harus mengizinkan guru untuk bisa

mendapatkan jam tambahan diluar tugas yang dijalankan.

3. Promosi

a. Menurut ibu apakah yang dimaksud dengan promosi guna menunjang

pengembangan karir?

Jawab : Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk menawarkan guru-

guru agar tertarik mengikuti sebuah program yang dijalankan oleh

sekolah. Promosi didalam lingkup sekolah menjadi salah satu bentuk,

program pengembangan karir yang diinginkan oleh para guru,

meskipun disaat memenangkan promosi beban dan tanggung jawab

yang diterima akan lebih berat.

b. Menurut ibu apakah semua guru di SMA Negeri 113 Jakarta mendapat

kesempatan untuk promosi?

Jawab : Bisa, apabila guru tersebut memiliki kemampuan. Untuk

wakil kepala sekolah akan dipilih berdasarkan suara terbanyak.

Sedangkan pemilihan tiga tim manajemen akan dipilih oleh wakil

kepala sekolah berdasarkan kecocokan, karena nanti yang akan

membantu tugas-tugasnya. Untuk golongan dan lainnya bisa dianggap

mumpuni dan bisa bekerja sama.

c. Apakah ibu pernah mendapat kesempatan untuk dipromosikan?

Jawab : Iya, pernah.

d. Kapan ibu dipromosikan selama mengajar di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Tahun 2012 sampai sekarang saya selalu ditunjuk untuk

menjadi wali kelas.

e. Bagaimana perasaan ibu jika mendapat promosi guna menunjang

pengembangan karir?

213

Jawab : Senang masih diberikan amanah untuk mendapat tugas lebih

kepala sekolah.

f. Menurut ibu tindakan apa yang dapat dilakukan setelah mendapat

informasi untuk dipromosikan?

Jawab : Guru akan termotivasi untuk meningkatkan kompetensi yang

dimiliki, misalnya guru diberi tugas tambahan menjadi kepala

perpustakaan maka dia akan giat menggali kemampuan yang ada

dalam dirinya, semangat untuk mengikuti pelatihan-pelatihan. Ketika

guru ditugaskan untuk membimbing kegiatan ekstrakulikuler akan

memberi contoh terbaik untuk peserta didik.

g. Bagaimana bentuk-bentuk promosi yang diberikan lembaga sekolah

kepada ibu dalam rangka melaksanakan pengembangan karir?

Jawab : Bentuk promosi yang dilakukan sekolah, pertama mengikut

sertakan guru-guru dalam lomba guru berprestasi, dikarenakan ketika

guru menang dalam di tingkat provinsi akan dikirim ke tingkat

nasional. Hasil yang dapat digunakan sebagai salah satu modal untuk

dapat meningkatkan jabatan. Kedua didorong untuk mengikuti guru

penggerak dengan menjadi anggota tersebut dapat dijadikan salah satu

dasar persyaratan untuk layak tidaknya menjadi kepala sekolah

ataupun pengawas. Ketiga mengikuti sertakan guru-guru dalam

pelatihan-pelatihan sehingga guru bisa mendapatkan sertifikat. Bahan

bukti tersebut dapat dijadikan bahan untuk menambah angka kredit

para guru.

h. Menurut ibu apakah terdapat persyaratan khusus yang harus disiapkan

dalam rangka promosi guna menunjang pengembangan karir?

Jawab : Tepat waktu dalam mengajar, dapat bekerja sama dengan

rekan kerja, golongan yang diduduki harus sesuai dengan syarat yang

ditentukan, memiliki prestasi dalam bekerja, loyalitas yang tinggi

terhadap sekolah, telah mengikuti pelatihan dan pendidikan yang

disediakan, memahami suluk-beluk lingkungan sekolah, dan memiliki

usia yang masih menjamin untuk dapat berkembang lebih maju.

i. Menurut ibu hasil seperti apa yang dapat diterima ketika

melaksanakan pengembangan karir?

Jawab : Beban dan tanggung jawab yang dijalankan dapat dijadikan

poin tambah untuk mendapatkan angka kredit.

4. Kenaikan Pangkat

a. Apa saja persyaratan yang disiapkan ibu untuk dapat melakukan

kenaikan pangkat?

Jawab : Kenaikan pangkat dapat diperoleh dengan cara

menggabungkan angka kredit unsur utama dan angka kredit unsur

penunjang. Contoh, menempuh pendidikan dan mendapatkan ijazah

baik yang linier dengan bidang yang diampu ataupun tidak. Mengikuti

pendidikan profesi guru bagi yang tidak linier dengan bidangnya.

Melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Melaksanakan

pelatihan prajabatan dan program induksi. Mendapatkan penghargaan

214

atas guru berprestasi. Mengikuti kegiatan-kegiatan yang dapat

mendukung tugas guru.

b. Menurut ibu apakah terdapat perbedaan persyaratan kenaikan pangkat

dengan tahun-tahun sebelumnya?

Jawab : Banyak sekali perbedaan yang harus dipenuhi, seperti

sebelum ada peraturan baru tahun 2013 kenaikan pangkat guru naik

secara otomatis yang terjadi setiap 2 tahun sekali. Ketika mulai

diterbitkan peraturan baru pada bulan januari 2013 kenaikan pangkat

guru berubah draktis yang mana untuk dapat melakukan kenaikan

pangkat harus menggunakan penilaian kinerja guru (PKG) dan

dilengkapi dengan unsur-unsur dari kegiatan pengembangan

keprofesian berkelanjutan.

c. Menurut ibu apa yang dimaksud angka kredit dalam kenaikan

pangkat?

Jawab : Sebuah angka yang dapat diberikan berdasarkan penilaian atas

prestasi guru dalam hal mengerjakan rincian kegiatan-kegiatan sebagai

salah satu syarat untuk bisa mendapatkan pengangkatan dan kenaikan

pangkat dalam jabatan guru.

d. Apakah ibu diberitahu tata cara perhitungan angka kredit dalam

rangka kenaikan pangkat?

Jawab : Iya diberi tahu, bahkan sekolah pernah mengadakan seminar

tata cara perhitungan angka kredit. Saat itu diberikan buku

pedomannya juga. Ya meskipun saat seminar guru memahami tata

cara perhitungannya dan ketika sudah selesai seminar guru banyak

yang merasa kebingungan perhitungannya, sehingga mereka

beranggapan banyak poin-poin yang harus dipersiapkan untuk dapat

melakukan kenaikan pangkat.

e. Bagaimana tata cara perhitungan angka kredit dalam rangka

menunjang karir ibu di sekolah?

Jawab : Angka kredit dapat diperoleh dari berbagai unsur seperti :

pendidikan, pembelajaran, bimbingan, tugas tambahan, melakukan

pengembangan keprofesian berkelanjutan, dan memenuhi unsur-unsur

penujang.

f. Berapa jumlah angka kredit kumulatif yang dipersiapkan ibu untuk

memenuhi unsur utama dan unsur penunjang dalam melakukan

kenaikan pangkat?

Jawab :

1. Jika guru telah menempuh pendidikan yang linier sesuai dengan

bidang tugas akan mendapatkan, 100 untuk Ijazah S-1/Diploma

IV, 150 untuk Ijazah S-2, dan 200 untuk Ijazah S-3. Apabila

seorang guru mempunyai gelar atau ijazah lebih tinggi yang

sesuai dengan sertifikasi pendidik atau keahlian dan bidang tugas

yang diampu, angka kredit yang diberikan adalah sebesar selisih

antara angka kredit yang pernah diberikan berdasarkan gelar atau

ijazah lama dengan angka kredit gelar atau ijazah yang lebih

tinggi. Bukti fisik yang dijadikan dasar penilaian adalah fotokopi

215

ijazah yang disahkan oleh pejabat yang berwenang, yaitu Dekan

pada perguruan tinggi yang bersangkutan.

2. Telah mengikuti pelatihan prajabatan dan program induksi akan

diberikan angka kredit 3. Bukti fisik keikutsertaan pelatihan

prajabatan yang dijadikan dasar penilaian adalah fotokopi surat

tanda tamat pendidikan dan pelatihan (STTPP) prajabatan yang

disahkan oleh kepala sekolah atau madrasah yang bersangkutan.

3. Pengembangan keprofesian berkelanjutan. Guru Pertama dengan

pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Guru

Utama dengan pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e

wajib melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian

berkelanjutan dapat dilakukan dengan cara pengembangan diri

(diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru), publikasi ilmiah

(hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan

formal, buku teks pelajaran, buku pengayaan dan pedoman guru),

karya inovatif (menemukan teknologi tepat guna, menemukan

atau menciptakan karya seni, membuat atau memodifikasi alat

pelajaran, dan mengikuti pengembangan penyusunan standar

ataupun pedoman soal).

g. Menurut ibu kegiatan apa saja yang dapat dinilai sebagai angka kredit

dalam kenaikan pangkat?

Jawab : Kegiatan guru yang dinilai sebagai angka kredit meliputi :

pendidikan formal dengan memperoleh gelar/ ijazah, melaksanakan

pembelajaran bagi guru kelas dan guru mata pelajaran, membimbing

siswa dalam melakukan kegiatan ekstrakulikuler, menjadi tim

pengawas ujian dan evaluasi terhadap proses belajar, sebagai tim

penyusun kurikulum satuan pendidikan, dan melakukan

pengembangan diri.

h. Menurut ibu apakah terdapat tugas tambahan yang diberikan kepada

guru selama mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Iya guru-guru di SMA Negeri 113 banyak mendapat tugas

tambahan dari sekolah, selain mengajar ada yang menjadi guru

pembimbing ekstrakulikuler, menjadi kepala laboratorium, kepala

perpustakaan, wali kelas, dan pembimbing kegiatan-kegiatan OSN.

i. Apakah tugas tambahan yang ibu laksanakan dalam rangka

membimbing kegiatan ekstrakulikuler, sebagai anggota PGRI, dan

menjadi pengawas ujian sekolah dapat dijadikan sebagai unsur

penunjang untuk mendapatkan angka kredit?

Jawab : Iya bisa dengan adanya tugas tambahan yang dijalankan dapat

menambah angka kredit untuk kenaikan pangkat/golongan.

j. Apakah lembaga sekolah atau dinas pendidikan pernah mengadakan

pengembangan kompetensi untuk ibu?

Jawab : Pernah.

k. Menurut ibu apakah pengembangan kompetensi yang diadakan dapat

dijadikan sebagai unsur penunjang angka kredit?

216

Jawab : Dapat dikarenakan setiap guru yang ingin naik pangkat

diwajibkan mengikuti pelatihan, melakukan pengembangan diri,

membuat karya ilmiah, dan pengembangan karya-karya inovatif

lainnya

l. Apakah semua guru yang mengajar disini dapat mengikuti

pengembangan kompetensi tersebut?

Jawab : Untuk kegiatan bimtek tersebut terbuka untuk semua guru

mata pelajaran pada seluruh jenjang dan jenis pendidikan yang telah

memiliki akun Sistem Informasi Manajemen Pengembangan

Keprofesian Berkelanjutan (SIMKB).

m. Apa rata-rata gelar akademik guru yang mengajar di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Ada yang pendidikan sarjana dan ada beberapa guru yang

magister

n. Apakah gelar akademik yang didapatkan oleh ibu dapat

mempengaruhi angka kredit?

Jawab : Dapat contoh: guru yang bergelar S1, kemudian mengajukan

ijazah S2, maka angka kredit yang sebelumnya 100 akan ditambah 50

sehingga menjadi 150. Begitu pula guru yang S2 telah memperoleh

angka kredit sebesar 150 ketika dia mengajukan ijazah S3 angka

kredit yang diperoleh akan ditambah 50 sehingga menjadi 200.

o. Apakah sertifikasi yang dimiliki ibu dapat mempengaruhi nilai lebih

terhadap angka kredit?

Jawab : Sangat mempengaruhi asalkan sertifikasi yang diperoleh

sesuai dengan bidang tugas guru.

A. Jenis Program Pengembangan Karir Guru

1. Diklat Internal

a. Apakah SMA Negeri 113 mendukung pengembangan kompetensi

guru dan pegawai dalam menjalankan tanggung jawab di sekolah?

Jawab : Iya, mendukung.

b. Apa saja jenis program pengembangan karir yang diberikan SMA

Negeri 113 Jakarta terhadap guru di sekolah?

Jawab : Sekolah sering memberikan program pendidikan dan

pelatihan (Diklat) ataupun kegiatan-kegiatan yang dapat

meningkatkan kompetensi para guru, contohnya : seminar, semi lokal,

pelatihan keilmuan untuk mendukung perkembangan pedagogik guru,

pelatihan cara membuat model pembelajaran yang menarik, seperti

pembuatan PPT.

c. Apakah SMA Negeri 113 pernah mengadakan pendidikan dan

pelatihan untuk para guru?

Jawab : Iya pernah.

d. Bagaimana bentuk pendidikan dan pelatihan yang diberikan SMA

Negeri 113 terhadap guru dan pegawainya?

Jawab : Sekolah pernah memberikan pendidikan dan pelatihan terkait

kepemimpinan dan pelatihan-pelatian, contohnya: pelatihan terkait

pemanfaatan teknologi internet, diawal pandemik sistem belajar

217

disekolah dilakukan secara daring, maka sekolah mengadakan

pelatihan tersebut. Bulan ini sekolah mengadakan workshop terkait

kurikulum merdeka. Selain itu juga mengadakan seminar motivasi

agar guru semangat untuk melakukan pengembangan diri.

e. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap

peningkatan pangkat/golongan ibu di sekolah?

Jawab : Bukti yang diterima dari pelatihan dapat dikumpulkan sebagai

bahan tambahan untuk mendapat angka kredit.

f. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang

telah dilaksanakan?

Jawab : Bisa berupa sertifikat ataupun surat dinas.

g. Bisakah ibu menunjukkan bentuk dokumentasi tersebut?

Jawab : Iya bisa.

h. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang

kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Dapat, karena setiap kita mengikuti diklat ataupun seminar

akan diberikan poin-poin tersendiri apalagi kalau diklat ataupun

seminar tersebut bersifat nasional poin yang diterima akan lebih besar

dan bisa digunakan sebagai angka penambah untuk mendapatkan

angka kredit.

2. Diklat Eksternal

a. Apakah ibu pernah mengikuti program pendidikan dan pelatihan di

luar SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Pernah

b. Apa saja bentuk pendidikan dan pelatihan yang pernah ibu terima?

Jawab : Pelatihan LPMP yang merupakan penugasan dari sekolah

dipilih berdasarkan kualifikasi akademik guru. Contoh pelatihan guru

PPKn di suatu tempat kita yang merupakan guru PPKn akan

ditugaskan ke sana. Saya selalu diikutkan kalau ada pelatihan untuk

guru PPKn, karena di sini guru PPKnnya hanya berdua, sehingga kita

gentian untuk mengikuti kegiatan tersebut. Selain itu MGMP juga

memberikan kesempatan untuk semua guru bisa mendaftar mandiri.

Seperti guru-guru muda yang butuh bimbingan, bisa langsung

mendaftar secara mandiri, biasanya MGPM banyak memberikan

informasinya.

c. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap

peningkatan pangkat/golongan ibu di sekolah?

Jawab : Dulu pelatihannya offline untuk sekarang online. Pelatihan

yang diadakan dapat menunjang dalam pengembangan karir dan kita

dapat sertifikat. Otomatis dapat salah satu syarat Penetapan Angka

Kredit (PAK) yang nantinya bisa digabungkan dengan diklat lainnya

d. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang

telah dilaksanakan?

Jawab : Pelatihan yang diadakan dapat menunjang dalam

pengembangan karir jadi kita dapat sertifikat.

218

e. Bisakah ibu menunjukkan bentuk dari dokumentasi tersebut?

Jawab : Iya bisa.

f. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang

kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Tentu dapat, dikarenakan setiap kita mengikuti pelatihan akan

diberikan poin-poin tersendiri apalagi kalau pelatihan tersebut bersifat

nasional angka yang diterima akan lebih besar.

B. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir Guru

1. Tujuan Pengembangan Karir Guru

a. Menurut ibu mengapa dilakukan pengembangan karir terhadap guru di

SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Pengembangan karir guru juga bertujuan untuk meningkatkan

diri, karena guru tidak bisa stuck di kemampuan yang ada harus

mengikuti perubahan. Dengan kebutuhan yang berubah, dengan cara

yang baru terutama di sekolah ini harus mengikuti. Contohnya: Zaman

dulu masih menggunakan mesin ketik sedangkan sekarang harus

menggunakan komputer, mau tidak mau harus bisa mengoperasikan

komputer. Hal itu prosesnya lama. Waktu pertama kali diajari oleh

sekolah, ketika diajari lupa, ulangi lagi pertama belajar komputer dari

awal ketika mengikuti SAS tahun 2007-2008. Sampai sekarang

dengan perubahan-perubahan yang begitu cepat, kita terpontal-pontal.

b. Menurut ibu apa tujuan dari pengembangan karir yang dilakukan oleh

SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Mengembangkan keahlian yang dimiliki, meningkatkan

pengetahuan, mengembangkan sikap guru agar memiliki kemauan

untuk bekerja sama dengan teman-teman sepemimpinan, dan

memotivasi guru untuk melaksanakan tugas-tugas secara efektif dan

efisien.

c. Apakah pengembangan karir yang dilakukan di SMA Negeri 113 telah

sesuai dengan tujuan yang diharapkan?

Jawab : Sesuai.

d. Menurut ibu apakah pengembangan karir yang dilakukan dapat

menunjang kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Dapat dikarenakan guru yang memiliki loyalitas tinggi kepada

sekolah, sekolah akan banyak memberikan kesempatan-kesempatan

kepada guru untuk dapat meningkatkan produktivitasnya sebagai

pengajar.

e. Apakah pengembangan karir yang dilakukan telah sesuai dengan

kebutuhan dan tujuan guru?

Jawab : Iya sesuai

f. Bagaimana bentuk kesesuaian distribusi pengembangan karir terhadap

guru-guru tersebut (Contoh bentuk distribusi kegiatan)?

Jawab : Memiliki loyalitas kepada sekolah misalnya, guru aktif dalam

membimbing kegiatan-kegiatan siswa, selalu mengembangkan

kemampuan dan keahlian yang dimiliki, membantu tugas-tugas

219

sekolah hal ini dapat mempermudah untuk mendapatkan kesempatan

dalam peningkatan karir.

2. Manfaat Pengembangan Karir Guru

a. Bagaimana dampak yang ibu rasakan terhadap pengembangan karir

yang dilakukan oleh SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Ketika sekolah memberi seminar terkait pengembangan diri

kepada guru, maka guru akan termotivasi membuat karya ilmiah untuk

memenuhi syarat kenaikan pangkat/golongan

b. Dengan adanya manfaat yang dirasakan adakah peningkatan dari

kinerja ibu?

Jawab : Ada yang sebelumnya tidak termotivasi untuk membuat karya

ilmiah ketika diberikan seminar terkait pengembangan diri guru akan

termotivasi untuk menyusun karya ilmiah.

c. Apakah manfaat tersebut dapat difungsikan sebagai bahan untuk

kenaikan pangkat/golongan ibu guru?

Jawab : Iya bukti dari setiap kegiatan yang diikuti guru bisa

difungsikan sebagai bahan untuk mendapatkan angka kredit.

C. Jalur dan Tahapan Pengembangan Karir Guru

1. Jalur Pengembangan Karir Guru

a. Apakah ibu mengetahui jalur pengembangan karir guru?

Jawab : Iya mengetahui.

b. Menurut ibu apa yang dimaksud dengan jalur pengembangan karir

guru?

Jawab : Tahapan-tahapan kegiatan yang harus dilalui oleh guru untuk

bisa meraih pangkat/golongan lebih tinggi daripada sebelumnya.

c. Apakah SMA Negeri 113 telah melakukan pengembangan karir guru

sesuai dengan alur pengembangan karir yang telah ditetapkan?

Jawab : Sesuai dengan aturan.

d. Menurut ibu bagaimana alur pengembangan karir guru?

Jawab : Tahun 1991 melamar di beberapa sekolah dapatlah di sekolah

ini. Menjadi guru honor cukup lama. Dulu bisa ngajar di dua tempat,

satunya lagi di Angkasa 2 daerah Halim pada tahun 1995. Pada tahun

2003 baru terdaftar sebagai guru honor murni yang terdaftar di

sekolah dan masuk dalam DAPODIK. Tahun 2008 diangkat tes PNS.

Tahun 2012 diusulkan untuk mengumpulkan sertifikat-sertifikat untuk

naik dari III/c ke III/b. Tahun 2017/2018 masuk kepangkat/golongan

III/c

e. Menurut ibu apakah alur pengembangan karir yang telah ditetapkan

efektif dalam melakukan pengembangan karir guru di dunia

pendidikan sekarang?

Jawab : Sekarang tidak efektif dikarenakan banyak persyaratan yang

harus dipenuhi, hal tersebut membuat banyak guru stagnan di

pangkat/golongan tertentu.

220

f. Jika tidak efektif apakah terdapat saran dari bapak/ ibu untuk jalur

pengembangan karir guru tersebut?

Jawab : Kesulitannya membuat PTK. Karena saya belajar murni,

belajar menulis ini, itu. Sehingga 2017 sudah punya ilmu. Nyusun ke

III/c udah dapat. Faktor usia juga mempengaruhi. Jika gurunya malas

maka tidak akan membuat penelitian tindakan kelas. Karena saya

mau, maka bisa belajar.

g. Apakah seorang CPNS bisa langsung menjadi guru pratama?

Jawab : Tidak bisa.

h. Jika tidak langsung menjadi guru pratama maka langkah apa yang

harus dilakukan oleh guru tersebut?

Jawab : Guru harus mengikuti pra jabatan atau program induksi

terlebih dahulu. Jika dinyatakan lulus baru bisa menduduki posisi guru

pratama dengan pangkat/golongan III/c.

2. Syarat-syarat Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Apakah ibu mengetahui persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat

meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?

Jawab : Tahu.

b. Menurut ibu apa saja persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat

meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?

Jawab : Ketika guru berada dipangkat/golongan III/c ingin naik ke

III/c harus membuat pengembangan diri. Pangkat/golongan III/b ingin

naik ke III/c melakukan pengembangan diri, penelitian tindakan kelas.

Pangkat/golongan III/c ingin naik ke III/d melakukan pengembangan

diri, membuat satu penelitian tindakan kelas dan satu jurnal. Ketika

berada dipangkat/golongan III/d ingin naik pangkat ke IV/a membuat

dua penelitian tindakan kelas dan satu jurnal. Ketika berada di

pangkat/golongan IV/a ingin naik ke IV/b membuat tiga penelitian

tindakan kelas dan semuanya dijurnalkan. Kalau kita mengikuti

alurnya otomatis akan lancar karena sudah terbiasa untuk menyusun

PTK dan jurnal.

c. Apakah ibu merasakan kesulitan untuk dapat memenuhi persyaratan

kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Rata-rata guru terkendala dalam penulisan karya tulis ilmiah.

Untuk bahan karya ilmiahnya ada tetapi untuk penyusunannya guru

mengalami kesulitan, hal tersebut membuat guru males untuk

memulai.

d. Penilaian kerja guru seperti apa yang dapat dijadikan syarat untuk

melakukan kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Melaksanakan tugas tambahan sebagai wali kelas, kepala

laboratorium, menjadi pembina ekstrakulikuler, melaksanakan

pendidikan profesi guru, melakukan penelitian tindakan kelas, dan

membuat karya tulis ilmiah.

e. Apakah karya tulis ilmiah dapat dijadikan sebagai salah satu syarat

untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Iya dapat.

221

f. Bagaimana ibu mengurus kenaikan pangkat/golongan yang lebih baik

daripada sebelumnya?

Jawab : Serahkan berkas-berkas kenaikan pangkat/golongan ke pihak

tata usaha dengan syarat-syarat yang telah dipenuhi.

g. Apa saja proses yang harus dilalui ibu agar dapat mencapai kenaikan

pangkat/golongan dari III/a dan III/b ingin naik pangkat ke III/c dan

III/d?

Jawab : Ketika guru yang berada di pangkat/golongan III/a dan III/b

ingin naik ke pangkat/golongan III/c dan III/d, membuat karya tulis

ilmiah, memiliki sertifikat profesi, memiliki penilaian terhadap

prestasi kerja yang dilihat dari kompetensi guru baik pedagogik,

kepribadian, sosial, dan profesional, memiliki tugas tambahan, dan

membimbing peserta didik.

h. Menurut ibu apa saja seleksi-seleksi untuk tes penerimaan PNS?

Jawab : Seleksi untuk penerimaan PNS dapat berupa tes bakat

skolastik, pengetahuan umum, dan potensi akademik.

3. Tingkatan Jabatan Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Menurut ibu apa perbedaan jabatan dengan pangkat/golongan guru

yang ada dalam pengembangan karir guru?

Jawab : Jabatan merupakan sebuah kedudukan yang menunjukkan

tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang. Sedangan

pangkat/golongan merupakan kedudukan yang menunjukkan

tingkatan seseorang dalam Pegawai Negeri Sipil.

b. Apakah ibu mengetahui tingkatan jabatan dalam pengembangan karir

guru?

Jawab : Iya tahu.

c. Menurut ibu mengapa terdapat tingkatan jabatan dalam

pengembangan karir guru?

Jawab : Dalam lembaga pendidikan jabatan guru biasa disebut jabatan

fungsional dengan adanya hal itu guru akan mengetahui ruang

lingkup, tugas, tanggungjawab, dan wewenang yang berkaitan dengan

tugas keguruan.

d. Menurut ibu apa saja tingkatan dalam pengembangan karir guru

tersebut?

Jawab : Guru yang berada pada pangkat/golongan III/a dan III/b

disebut sebagai guru pratama, III/c dan III/d merupakan guru muda,

IV/a dan IV/b dengan sebutan guru madya sedangkan untuk IV/c dan

IV/d yaitu guru utama.

e. Apakah ibu mengetahui persyaratan untuk melakukan kenaikan

tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?

Jawab : Iya saya mengetahui persyaratannya banyak dan sulit untuk

dipenuhi apalagi pada bagian pembuatan karya tulis ilmiah.

f. Menurut ibu apa saja persyaratan untuk melakukan kenaikan tingkat

jabatan dalam pengembangan karir guru?

Jawab : Ketika guru berada di posisi jabatan guru pratama

pangkat/golongan III/a dan III/b ingin naik jabatan ke guru muda

222

pangkat/golongan III/c dan III/d, memiliki sertifikasi profesi sebagai

bukti bahwa telah meningkatkan kompetensi dalam diri guru, rajin

mengikuti kegiatan teacher upgrading dan produktif dalam

menghasilkan karya seperti melakukan pengembangan diri,

mempublikasikan karya ilmiah, rajin mengikuti diklat ataupun

seminar-seminar dan memiliki penilaian prestasi kerja .

4. Dukungan Organisasi Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Apakah terdapat dukungan yang diberikan oleh pihak lembaga

sekolah atau dinas pendidikan?

Jawab : Sebenarnya ada, tetapi tidak sepenunya diberikan, contoh

dalam penyusunan karya tulis ilmiah, guru memerlukan link untuk

bisa lulus dalam tahapan karya tulis ilmiah. Ada beberapa guru yang

telah selesai menyusun tapi tidak bisa lulus. Dari hal tersebut kami

para guru membutuhkan informasi dari pihak sekolah agar bisa

tembus dalam penyusunan karya ilmiah.

b. Menurut ibu bagaimana bentuk dukungan SMA Negeri 113 Jakarta

terhadap pengembangan karir guru?

Jawab : Selama ini sekolah memberikan dorongan dan motivasi untuk

guru agar mau meningkatkan pangkat/golongan yang dimiliki,

memberi kesempatan guru untuk mengikuti pelatihan, seminar,

workshop guna meningkatkan komptensi guru. Hanya saja dalam hal

pribadi contohnya link atau tips untuk bisa lulus dalam penyusunan

karya tulis ilmiah guru tidak diberikan hal itu.

c. Apakah ibu merasa puas terhadap dukungan yang telah diberikan oleh

SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Puas tetapi tidak sepenuhnya ada beberapa hal yang saya rasa

masih harus dipenuhi, contohnya bantulah guru untuk bisa mencapai

pangkat/golongan yang lebih baik.

d. Apakah semua guru dapat mengikuti pendidikan yang telah diberikan

oleh lembaga sekolah atau dinas pendidikan?

Jawab : Jika pendidikan itu bersifat khusus hanya ditujukkan kepada

guru yang belum pernah mengikuti pendidikan dengan syarat tidak

meninggalkan jam pelajaran begitu saja. Guru menitipkan tugas

kepada guru piket agar disampaikan ke peserta didik.

e. Menurut ibu apakah pimpinan SMA Negeri 113 Jakarta memberi

informasi tentang pengembangan karir guru?

Jawab : Iya diinformasikan kepada guru-guru.

f. Apa saja informasi tentang pengembangan karir yang disediakan oleh

pimpinan SMA negeri 113 Jakarta?

Jawab : Ketika ada seminar, workshop, pelatihan dan pendidikan,

pihak pimpinan menginformasikan kepada guru-guru, jika kegiatan

tersebut bersifat khusus tidak semua guru yang bersangkutan bisa

mengikuti, akan ditunjuk oleh pimpinan siapa yang dapat mengikuti.

223

5. Tahapan-tahapan Pengembangan Karir Guru

a. Menurut ibu apa yang dimaksud dengan tahapan pengembangan karir?

Jawab : Tahapan pengembangan karir adalah sebuah tahapan waktu

dan usia guru sejak mengajar di sekolah hingga usia pensiun.

b. Bagaimana perasaan ibu menjalani usia demi usia untuk dapat meniti

karir yang lebih baik dalam rangka mencapai pengembangan karir?

Jawab : Bersyukur sambil berusaha untuk meningkatkan kompetensi

dalam diri.

c. Pada usia berapa ibu mulai mengajar?

Jawab : Pada tahun 1991

d. Pada usia berapa bapak/ ibu menjadi seorang PNS?

Jawab : Pensiun pada tahun 2023 tepat diusia saya 60 tahun.

e. Apa yang pihak sekolah atau dinas pendidikan lakukan untuk

mendukung jenjang karir ibu guru?

Jawab : Ada, tapi karena sekarang kebanyakan pelatihan yang

diadakan sistem online menggunakan zoom, hal tersebut tidak ada

pembimbingan gitu, sehingga kurang mengena bagi guru terutama

saya sendiri. Dan saya sudah sering mengikuti pelatihan sesuai dengan

tunjukan dari sekolah yang nantinya akan dapat sertifikat. Nanti

diserahkan sertifikatnya untuk dihitung, lalu ditambahkan dengan

penugasan utama seperti ngajar, wali kelas. Ketika telah memenuhi

persyaratan, baru bisa diajukan ke pihak tata usaha. Sertifikat yang

didapat hanya bisa dipake 1 kali.

f. Menurut ibu hal apa saja yang dapat dilakukan sebelum mengakhiri

masa pensiun untuk kehidupan yang lebih sejahtera?

Jawab : Sambil mengajar disekolah saya merintis usaha sampingan.

Ibarat sekoci, usaha yang akan dirintis ini dapat menyelamatkan hidup

ketika penghasilan sudah berkurang karena pensiun. Selain itu saya

juga harus rajin-rajin membaca buku untuk merawat otak agar tidak

pikun, maklum usia tua pasti akan mudah untuk lupa.

224

Lampiran 10

Hasil Wawancara Dengan Guru Fisika SMA Negeri 113 Jakarta

Nama Responden : Drs. Fahmi Santoso, MM

Jabatan : Wa. Bid. Humas dan Sarana & Prasarana

Pangkat/golongan : IV/b

Tempat Wawancara : Ruang Tamu SMA Negeri 113 Jakarta

Hari/ Tanggal : Kamis/ 24 Maret 2022

D. Pengembangan Karir

1. Pengembangan Karir

a. Menurut bapak apakah ada pengembangan karir di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Ada tetapi belum begitu banyak.

b. Bagaimana bentuk pengembangan karir yang ada di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Pengembangan karir yang diberikan baru sebatas, pelatihan

kurikulum, workshop, dan seminar. Seminar yang dilakukan pun

hanya sebatas seminar tidak berkelanjutan. Saya yang berada di

pangkat/golongan IV/b merasa kesusahan karena seminar yang dapat

digunakan untuk kenaikan pangkat, harus seminar yang bersifat

nasional.

c. Apakah terdapat faktor penentu pengembangan karir guru selama

mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Tentu ada

d. Menurut bapak apa saja faktor penentu pengembangan karir guru

tersebut?

Jawab : Pimpinan harus adil ketika memberi kesempatan kepada guru

untuk mengikuti berbagai macam kegiatan yang mendukung

pengembangan diri, guru memiliki prestasi kerja yang memuaskan,

memiliki jejaringan atau link-link informasi yang luas, memiliki

pengalaman yang memadai terkait bidang tugas, mempunyai

keinginan yang tinggi untuk dapat melakukan kenaikan pangkat, dan

perbanyak interaksi dan relasi dengan pihak luar agar menambah

wawasan serta ilmu pengetahuan.

e. Menurut ibu adakah tingkat persaingan guru dalam menentukan

pengembangan karir di sekolah?

Jawab : Tentu ada.

f. Jika ada bagaimana tingkat persaingan guru dalam menentukan

pengembangan karir di sekolah ?

Jawab : Persaingan diantara mereka tidak begitu memperlihatkan

dikarenakan mereka saling menghormati satu dengan lainnya selain

itu juga jabatan fungsional tidak sama dengan jabatan struktural yang

begitu antusias untuk bisa mengejar pangkat/golongan tertinggi.

225

Ketika ingin menjadi pimpinan harus berada di pangkat/golongan

tertinggi.

g. Menurut bapak apakah SMA Negeri 113 Jakarta memberi fasilitas

untuk melakukan pengembangan karir guru?

Jawab : Rata-rata kami para guru mencari sendiri informasi untuk

kenaikan pangkat/golongan. Sebenarnya ada tetapi kesulitan kita ada

diberbagai tingkat. Contohnya : kesulitan untuk mendapatkan peluang

mengikuti seminar tingkat nasional yang mana kegiatan tersebut dapat

difungsikan untuk angka kredit, kesulitan dalam melakukan penulisan

penelitian tindakan kelas karena tidak ada pembimbingnya dan harus

ada link tertentu untuk bisa lulus tahapan tersebut. Otamatis kami

yang tidak memiliki semangat tinggi akan stuck pada kegiatan ini.

h. Menurut bapak pengembangan karir apa saja yang pernah diikuti

selama mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Mengikuti pelatihan-pelatihan baik dari sekolah ataupun dari

luar sekolah. Untuk tugas tambahan sendiri, seperti menjadi wali

kelas, petugas piket, pembina ekstrakulikuler, dan wakil kepala

sekolah bidang humas. Saya melalui tahapan demi tahapan karena

kalau tahapan itu tidak dilalui, akan sulit. Jabatan tertinggi seorang

guru adalah kepala sekolah setidaknya bisa menjabat sebagai wakil

kepala sekolah bidang tertentu. Untuk bisa menduduki jabatan

tersebut harus step by step. Pengembangan karir tidak semua guru

mengikuti hanya 3-5 orang dan itu merupakan wewenang pemimpin.

Siapa yang punya potensi di sana, bisa jadi yang nanti akan digilir.

Terkadang juga ada unsur-unsur, kalau pimpinan suka dengan si A,

maka dia sering ikut pelatihan. Kalau si B kurang loyal dengan

sekolah, maka dia jarang ikut pelatihan.

i. Menurut bapak apakah pangkat/golongan guru di SMA Negeri 113

Jakarta dapat ditingkatkan dengan pengembangan karir yang

diberikan?

Jawab : Tentu dapat, sebab ketika kita mengikuti kegiatan atau

pelatihan bukti yang diterima dapat dijadikan bahan untuk menambah

angka kredit apalagi kegiatan yang diikuti tingkat nasional, angka

kreditnya akan lebih besar.

2. Penugasan

a. Apakah kepala sekolah mempunyai kriteria khusus untuk melakukan

pembagian tugas guru?

Jawab : Iya mempunyai, penugasan dinilai bedasarkan loyalitas, siapa

yang mau mengembangkan dan memajukan institusinya, maka dia

akan dipilih. Tapi kalau dia hanya duduk, ngajar, pulang, maka dia

tidak akan dipakai. Karena yang dibutuhkan pemimpin adalah orang

yang memiliki dedikasi yang tinggi, loyalitas, mempunyai

tanggungjawab tinggi, guru yang seperti itu akan diberdayakan oleh

pimpinan.

226

b. Apakah terdapat ketentuan-ketentuan yang diberikan oleh kepala

sekolah ketika guru menjalankan proses pembelajaran dan kegiatan

pengembangan keprofesian?

Jawab : Ada

c. Menurut bapak apa saja ketentuan-ketentuan dalam menjalankan

proses pembelajaran dan kegiatan pengembangan keprofesian

tersebut?

Jawab : Setiap pimpinan mempunyai strategi dalam memimpin

mengatur organisasi dan dia juga akan mempertahankan

kedudukannya. Bagaimana dia tidak di geser, direshuffle, atau tidak

diganti jadi guru kembali. Di DKI, hanya bisa jadi kepala sekolah 2

periode, 1 periode 4 tahun. Kalau kementerian, 2 periode dengan 1

periode 6 tahun. Setelah 8 tahun, kepala sekolah akan dikembalikan

menjadi guru. Karena kepala sekolah sejatinya adalah guru yang

diberi tugas tambahan. Tugas tambahannya yaitu menjadi kepala

sekolah. Di DKI, wakil kepala sekolah mempunyai SK. Cuma

jabatannya 3 tahun. Setelah itu berhenti jadi wakil kepala sekolah.

Bisa dipilih kembali jika dalam forum demokrasi pemilihan diangkat

kembali atau ditunjuk lagi oleh kepala sekolah. Keputusan ini Cuma

satu yang boleh diambil.

d. Apa saja bentuk-bentuk penugasan yang diberikan kepada bapak guna

melaksanakan pengembangan karir?

Jawab : Misalnya sebagai guru kelas harus mengampu minimal satu

rombel dalam satu minggu secara penuh pada satuan pendidikan, guru

mata pelajaran mengampu minimal 24 jam tatap muka dan maksimal

40 jam tatap muka dalam satu minggu, membuat rencana program

pembelajaran pada awal tahun atau awal semester sesuai dengan

RKSM, membimbing dan melatih peserta didik dalam proses

pembelajaran, membimbing peserta didik dalam kegiatan

ekstrakulikuler, melaksanakan tugas tambahan sebagai wakil kepala

sekolah, ketua program keahlian satuan pendidikan, kepala

perpustakaan, kepala laboratorium, dan menjadi guru piket.

e. Menurut bapak apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar

belakang kualifikasi akademik?

Jawab : Linier , saya lulus dari sarjana pendidikan fisika, ketika mulai

mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta ini saya mendapat amanah dari

kepala sekolah untuk mengajar mata pelajaran fisika.

f. Menurut bapak apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar

belakang sertifikasi pendidik/ keahlian yang dimiliki guru?

Jawab : Linier, karena basic yang saya miliki dari sarjana pendidikan

fisika dan memiliki sertifikat pendidik, maka saya ditugaskan oleh

kepala sekolah untuk mengajar mata pelajaran fisika.

g. Apakah bapak mengetahui apa yang dimaksud dengan angka kredit?

Jawab : Angka kredit merupakan satuan nilai dari tiap butir kegiatan

atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh guru

untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan.

227

h. Apakah penugasan guru akan mempengaruhi pemberian angka kredit?

Jawab : Berpengaruhi, seperti: melakukan pengembangan diri,

menjadi wali kelas dan mengajar mata pelajaran dengan beban

mengajar sesuai dengan ketentuan. Semua itu ada surat tugasnya yang

nantinya akan mempengaruhi kenaikan golongan.

i. Menurut bapak penugasan seperti apa yang dapat memberikan angka

kredit?

Jawab : Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan terprogram

yang dilakukan untuk memfasilitasi peserta didik agar mencapai

kemandirian dalam kehidupannya. Guru bimbingan dan konseling

wajib membimbing 150 orang peserta didik per minggu. Jika

dialokasikan dalam layanan kelas dilakukan 2 jam per minggu untuk

semua kelas secara rutin dan terjadwal.

3. Promosi

a. Menurut bapak apakah yang dimaksud dengan promosi guna

menunjang pengembangan karir?

Jawab : Promosi merupakan sebuah perpindahan jabatan guru dari

pangkat/golongan A ke posisi pangkat/golongan B yang lebih tinggi

dengan gaji dan tanggung jawab lebih besar.

b. Menurut bapak apakah semua guru di SMA Negeri 113 Jakarta

mendapat kesempatan untuk promosi?

Jawab : Semua guru mendapat kesempatan untuk dipromosikan,

tinggal mereka mau melangkah atau tidak. Ada niatan untuk

menyalurkan bakat dan loyalitasnya tidak yang terpenting sekolah

sudah memberikan kesempatan kepada guru tersebut.

c. Apakah bapak pernah mendapat kesempatan untuk dipromosikan?

Jawab : Iya, pernah.

d. Kapan bapak dipromosikan selama mengajar di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Selama 5 tahun mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta ini saya

sudah dipromosikan menjadi kepala laboratorium, wali kelas, guru

piket, pembina olimpiade sains, dan yang terakhir sebagai kepala

sekolah bagian humas serta sarana dan prasarana.

e. Bagaimana perasaan bapak jika mendapat promosi guna menunjang

pengembangan karir?

Jawab : Sebenernya saya tidak mau jabatan apa-apa, inginnya

mengajar saja.

f. Menurut bapak tindakan apa yang dapat dilakukan setelah mendapat

informasi untuk dipromosikan?

Jawab : Menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan

alurnya, serta diimbangi dengan semangat, motivasi dan niatan dalam

diri untuk dapat mengembangkan kompetensi yang dimiliki.

g. Bagaimana bentuk-bentuk promosi yang diberikan lembaga sekolah

kepada bapak dalam rangka melaksanakan pengembangan karir?

Jawab : Guru tidak serta merta hanya mengajar mata pelajaran,

mereka juga bisa menduduki posisi tertentu seperti : menjadi kepala

228

laboratorium, kepala perpustakaan, wali kelas, guru piket, pembina

ekstrakuliker, pembina olimpiade-olimpiade dan bahkan bisa

menjabat sebagai wakil kepala sekolah dalam berbagai bidang yang

ada didalamnya.

h. Menurut bapak apakah terdapat persyaratan khusus yang harus

disiapkan dalam rangka promosi guna menunjang pengembangan

karir?

Jawab : Iya ada, meskipun pemilihannya seperti pemilu dan dilakukan

seperti kampanye, tetapi kandidatnya harus mengajukan program-

program yang ingin dijalankan apa saja. Baru semua guru dapat

mengajukan untuk mengikuti pemilu. Jadi teman-teman bisa melihat

apakah guru tersebut cocok atau tidak untuk menduduki posisi

tersebut.

i. Menurut bapak hasil seperti apa yang dapat diterima ketika

melaksanakan pengembangan karir?

Jawab : Hasil yang dicapai dapat dijadikan bahan untuk menambah

angka kredit

4. Kenaikan Pangkat

a. Apa saja persyaratan yang disiapkan bapak untuk dapat melakukan

kenaikan pangkat?

Jawab : Persyaratan untuk kenaikan pangkat sebenarnya tidak sulit.

Tergantung mereka menjalankan tupoksi sebagaimana mestinya. Mau

tidak mereka untuk bertindak karena banyak berkas yang harus

dikumpulkan. Harus ngumpulin fotokopi ijazah, sertifikat pelatihan,

seminar serta mengumpulkan portofolio. Hal ini yang membuat

beberapa diantara mereka malas untuk membongkar arsip-arsipnya.

Padahal jika dijalani dengan senang akan mudah asal mereka punya

keinginan untuk merubah nasib pasti bisa untuk naik pangkat.

b. Menurut bapak apakah terdapat perbedaan persyaratan kenaikan

pangkat dengan tahun-tahun sebelumnya?

Jawab : Sebelum ada peraturan baru tahun 2013 kenaikan pangkat

guru naik secara otomatis yang terjadi setiap 2 tahun sekali. Ketika

mulai diterbitkan peraturan baru pada bulan januari 2013 kenaikan

pangkat guru berubah draktis yang mana untuk dapat melakukan

kenaikan pangkat harus menggunakan penilaian kinerja guru (PKG)

dan dilengkapi dengan unsur-unsur dari kegiatan pengembangan

keprofesian berkelanjutan.

c. Menurut bapak apa yang dimaksud angka kredit dalam kenaikan

pangkat?

Jawab : Angka kredit yaitu sebuah nilai dari butir-butir kegiatan yang

telah dilaksanakan guna untuk mencapai jabatan fungsional dalam

rangka pengembangan karir.

d. Apakah bapak diberitahu tata cara perhitungan angka kredit dalam

rangka kenaikan pangkat?

Jawab : Iya diberitahu, sebetulnya ada juklaknya seperti buku

petunjuk untuk kenaikan pangkat. Berapa jam mengikuti kegiatan

229

tersebut dapat dikumpulkan nanti akan ada poinnya. Jadi mereka tidak

bisa ngarang-ngarang.

e. Bagaimana tata cara perhitungan angka kredit dalam rangka

menunjang karir bapak di sekolah?

Jawab : Mengikuti pelatihan dari tingkat daerah dan nasional. Seperti

UIN pernah mengadakan pelatihan tingkat nasional. Ada juga

universitas yang bekerja sama untuk mengadakan pelatihan seperti

UIN dan UNJ mengadakan pelatihan, nanti bayar berapa setiap peserta

untuk mendapatkan portofolio dan sertifikasi. Bukti tersebut dapat

digunakan untuk menunjang karir guru dari 1 portofolio, 1 sertifikat. 1

portofolio nilainya berjumlah 750. Waktu pelatihan dulu, saya lulus

portofolio dengan nilai 975. Untuk guru yang tidak lulus pelatihan ini

dapat mengikuti PKG (Pelatihan Kompetensi Guru) selama 2 minggu.

Karena bapak punya paman Kakanwil jadi gampang ditunjuk untuk

mengikuti pelatihan ini itu, saya sering mengikuti pelatihan.

f. Berapa jumlah angka kredit kumulatif yang dipersiapkan bapak untuk

memenuhi unsur utama dan unsur penunjang dalam melakukan

kenaikan pangkat?

Jawab :

1. Jika guru telah menempuh pendidikan yang linier sesuai dengan

bidang tugas akan mendapatkan, 100 untuk Ijazah S-1/Diploma

IV, 150 untuk Ijazah S-2, dan 200 untuk Ijazah S-3. Apabila

seorang guru mempunyai gelar atau ijazah lebih tinggi yang

sesuai dengan sertifikasi pendidik atau keahlian dan bidang tugas

yang diampu, angka kredit yang diberikan adalah sebesar selisih

antara angka kredit yang pernah diberikan berdasarkan gelar atau

ijazah lama dengan angka kredit gelar atau ijazah yang lebih

tinggi. Bukti fisik yang dijadikan dasar penilaian adalah fotokopi

ijazah yang disahkan oleh pejabat yang berwenang, yaitu Dekan

pada perguruan tinggi yang bersangkutan.

2. Telah mengikuti pelatihan prajabatan dan program induksi akan

diberikan angka kredit 3. Bukti fisik keikutsertaan pelatihan

prajabatan yang dijadikan dasar penilaian adalah fotokopi surat

tanda tamat pendidikan dan pelatihan (STTPP) prajabatan yang

disahkan oleh kepala sekolah atau madrasah yang bersangkutan.

3. Pengembangan keprofesian berkelanjutan. Guru Pertama dengan

pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Guru

Utama dengan pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e

wajib melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian

berkelanjutan dapat dilakukan dengan cara pengembangan diri

(diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru), publikasi ilmiah

(hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan

formal, buku teks pelajaran, buku pengayaan dan pedoman guru),

karya inovatif (menemukan teknologi tepat guna, menemukan

atau menciptakan karya seni, membuat atau memodifikasi alat

230

pelajaran, dan mengikuti pengembangan penyusunan standar

ataupun pedoman soal).

g. Menurut bapak kegiatan apa saja yang dapat dinilai sebagai angka

kredit dalam kenaikan pangkat?

Jawab : Menjadi guru pembina, wali kelas selama 2 tahun ada angka

kreditnya yaitu poin 2, menjadi pengawas poin 2, mengajar selama 2

tahun poin 2, mengikuti pelatihan ICT 24 jam poin 2.

h. Menurut bapak apakah terdapat tugas tambahan yang diberikan

kepada guru selama mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Seiring berjalannya waktu pernah diberikan amanah untuk

menjadi guru kelas, guru piket, pembina olimpiade OSN Fisika.

Semua itu saya jalani dengan tekun dan mengikuti alur yang diberikan

hingga sekarang bisa menduduki jabatan sebagai wakil kepala sekolah

bidang humas dan sarana & prasarana.

i. Apakah tugas tambahan yang bapak laksanakan dalam rangka

membimbing kegiatan ekstrakulikuler, sebagai anggota PGRI, dan

menjadi pengawas ujian sekolah dapat dijadikan sebagai unsur

penunjang untuk mendapatkan angka kredit?

Jawab : Dapat, setahu saya, wakil kepala sekolah punya angka kredit

sendiri. Karena jam mengajarnya minimal 12 jam dalam sepekan.

Kepala sekolah pun dulu ada jam mengajarnya, tapi sekarang karena

tugas kepala sekolah adalah sebagai manager, maka dibebas tugaskan

dari mengajar. Kepala sekolah hanya difokuskan untuk memanage

institusinya. Sedangkan untuk guru biasa diwajibkan mengajar

minimal 24 jam tatap muka dalam sepekan.

j. Apakah lembaga sekolah atau dinas pendidikan pernah mengadakan

pengembangan kompetensi untuk bapak?

Jawab : Pernah, tahun lalu dinas pendidikan mengadakan bimtek

untuk meningkatkan kompetensi guru dalam merancang PJJ berbasis

beban kurikulum yang disederhanakan. Dalam kegiatan ini guru

dituntut untuk bisa meningkatkan skill dalam penggunaan teknologi

agar kualitas belajar semakin baik.

k. Menurut bapak apakah pengembangan kompetensi yang diadakan

dapat dijadikan sebagai unsur penunjang angka kredit?

Jawab : Dapat setiap guru yang ingin naik pangkat diwajibkan

mengikuti pelatihan, melakukan pengembangan diri, membuat karya

ilmiah, dan pengembangan karya-karya inovatif lainnya.

l. Apakah semua guru yang mengajar disini dapat mengikuti

pengembangan kompetensi tersebut?

Jawab : Guru yang dapat mengikuti kegiatan tersebut disesuaikan

dengan kebutuhan, jika pengembangan kompetensi dilaksanakan

dalam bentuk pelatihan hanya 2 atau 3 guru yang akan ditugaskan.

Untuk hasilnya dihimbau agar diimbaskan kepada guru lain. Kalau

pengembangan kompetensi berbentuk seminar dan tidak ada batasan

kuota semua guru dapat mengikuti dengan catatan tidak meninggalkan

jam mata pelajaran di sekolah.

231

m. Apa rata-rata gelar akademik guru yang mengajar di SMA Negeri 113

Jakarta?

Jawab : Ada yang sarjana da nada beberapa guru yang lulusan

magister.

n. Apakah gelar akademik yang didapatkan oleh bapak dapat

mempengaruhi angka kredit?

Jawab : Mempengaruhi, contoh: guru yang bergelar S1, kemudian

mengajukan ijazah S2, maka angka kredit yang sebelumnya 100 akan

ditambah 50 sehingga menjadi 150. Begitu pula guru yang S2 telah

memperoleh angka kredit sebesar 150 ketika dia mengajukan ijazah

S3 angka kredit yang diperoleh akan ditambah 50 sehingga menjadi

200.

o. Apakah sertifikasi yang dimiliki oleh bapak dapat mempengaruhi nilai

lebih terhadap angka kredit?

Jawab : Mempengaruhi asalkan sertifikasi yang diperoleh sesuai

dengan bidang tugas guru.

B. Jenis Program Pengembangan Karir Guru

1. Diklat Internal

a. Apakah SMA Negeri 113 mendukung pengembangan kompetensi

guru dan pegawai dalam menjalankan tanggung jawab di sekolah?

Jawab : Mendukung.

b. Apa saja jenis program pengembangan karir yang diberikan SMA

Negeri 113 Jakarta terhadap guru di sekolah?

Jawab : Seminar, semi lokal, pelatihan keilmuan untuk mendukung

perkembangan pedagogik guru, pelatihan cara membuat model

pembelajaran yang menarik, seperti pembuatan PPT.

c. Apakah SMA Negeri 113 pernah mengadakan pendidikan dan

pelatihan untuk para guru?

Jawab : Pernah.

d. Bagaimana bentuk pendidikan dan pelatihan yang diberikan SMA

Negeri 113 terhadap guru dan pegawainya?

Jawab : Pendidikan dan pelatihan yang pernah diberikan sekolah

seperti : pelatihan terkait pemanfaatan teknologi internet, diawal

pandemik sistem belajar disekolah dilakukan secara daring, maka

sekolah mengadakan pelatihan tersebut. Bulan ini sekolah

mengadakan workshop terkait kurikulum merdeka. Selain itu juga

mengadakan seminar motivasi agar guru semangat untuk melakukan

pengembangan diri.

e. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap

peningkatan pangkat/golongan bapak di sekolah?

Jawab : Ketika guru mengikuti pelatihan bukti yang diterima dapat

dikumpulkan sebagai bahan tambahan untuk mendapat angka kredit.

f. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang

telah dilaksanakan?

Jawab : Bisa berupa sertifikat atau surat dinas.

232

g. Bisakah bapak menunjukkan bentuk dokumentasi tersebut?

Jawab : Bisa.

h. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang

kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Iya dapat, dikarenakan setiap guru yang mengikuti diklat

ataupun seminar akan diberikan poin-poin tersendiri. Apalagi kalau

diklat ataupun seminar tersebut bersifat nasional poin yang diterima

akan lebih besar dan bisa digunakan sebagai angka penambah untuk

mendapatkan angka kredit.

2. Diklat Eksternal

a. Apakah bapak pernah mengikuti program pendidikan dan pelatihan di

luar SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Iya, pernah.

b. Apa saja bentuk pendidikan dan pelatihan yang pernah bapak terima?

Jawab : Dinas DKI mewajibkan seluruh sekolah negeri menerapkan

kurikulum merdeka tahun ajaran baru. Padahal menteri membebaskan

mau pake kurikulum mana. Dengan adanya perihal tersebut seluruh

sekolah di DKI mempersiapkan kurikulum merdeka. Penerapan

kurikulum tersebut nantinya akan ditargetkan seperti perkuliahan yang

mana peserta didik bisa lulus dalam jangka waktu 3 tahun bahkan bisa

4 tahun tidak ada semesternya. Kita sebagai guru hanya bisa menjadi

pelaksana dan mengikuti aturan yang ditetapkan. Untuk itu sekolah

lagi gencar-gencarnya mengadakan pelatihan kurikulum merdeka.

Kemarin bapak mengikuti webinar kurikulum merdeka. Semua guru

bidang studi dianjurkan ikut webinar dan pelatihan daring. Pelatihan

diadakan oleh MPGMP yang didukung oleh Dibas DKI, dalam

pelaksanaannya sangat disayangkan pelatihan masih diadakan secara

umum belum menjerumus kedalam tujuan yang ingin dicapai. Semua

guru memberi arahan sehingga simpang siur belum ada ketentuan

yang pasti, seharusnya dalam pelatihan tersebut berisi bagaimana

membuat RPP kurikulum merdeka realitanya tidak seperti itu dengan

pengeluaran yang besar, tetapi hasil masih kurang.

c. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap

peningkatan pangkat/golongan bapak di sekolah?

Jawab : Ketika guru mengikuti pelatihan bukti yang diterima dapat

dikumpulkan sebagai bahan tambahan untuk mendapat angka kredit.

d. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang

telah dilaksanakan?

Jawab : Bisa berupa sertifikat atau surat dinas.

e. Bisakah bapak menunjukkan bentuk dari dokumentasi tersebut?

Jawab : Bisa.

f. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang

kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Iya dapat, dikarenakan setiap guru yang mengikuti diklat

ataupun seminar akan diberikan poin-poin tersendiri. Apalagi kalau

diklat ataupun seminar tersebut bersifat nasional poin yang diterima

233

akan lebih besar dan bisa digunakan sebagai angka penambah untuk

mendapatkan angka kredit.

C. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir Guru

1. Tujuan Pengembangan Karir Guru

a. Menurut bapak mengapa dilakukan pengembangan karir terhadap

guru di SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Karena untuk meningkatkan serta memperbaiki kualitas

kemampuan guru. hal ini dapat dilakukan dengan cara mengikut

sertakan guru dalam forum kegiatan sekolah, melakukan

pengembangan diri, melaksanakan penelitian-penelitian, dan

mengikuti kegiatan penulisan karya tulis ilmiah kegiatan ini dapat

mengembangkan kemampuan guru dalm hal menulis. Guru termasuk

salah satu faktor yang menentukan mutu pendidikan untuk itu harus

selalu ditingkatkan kompetensinya.

b. Menurut bapak apa tujuan dari pengembangan karir yang dilakukan

oleh SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Untuk menumbuhkan rasa loyalitas yang tinggi terhadap

sekolah, menumbuhkan kemampuan yang sebelumnya belum pernah

disadari oleh guru, dan guru akan meningkatkan rasa kepercayaan

pada diri sendiri.

c. Apakah pengembangan karir yang dilakukan di SMA Negeri 113 telah

sesuai dengan tujuan yang diharapkan?

Jawab : Sesuai.

d. Menurut bapak apakah pengembangan karir yang dilakukan dapat

menunjang kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Iya dapat dikarenakan ketika guru memiliki loyalitas yang

tinggi kepada sekolah, sekolah akan banyak memberikan kesempatan-

kesempatan kepada guru untuk dapat meningkatkan produktivitasnya

sebagai pengajar.

e. Apakah pengembangan karir yang dilakukan telah sesuai dengan

kebutuhan dan tujuan guru?

Jawab : Sesuai.

f. Bagaimana bentuk kesesuaian distribusi pengembangan karir terhadap

guru-guru tersebut (Contoh bentuk distribusi kegiatan)?

Jawab : Ketika sekolah dan dinas pendidikan mengadakan pelatihan,

seminar, workshop jika kegiatan tersebut sesuai dengan kualifikasi

yang dibutuhkan maka akan diberikan kesempatan untuk dapat

mengikuti.

2. Manfaat Pengembangan Karir Guru

a. Bagaimana dampak yang bapak rasakan terhadap pengembangan karir

yang dilakukan oleh SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Ketika sekolah memberi seminar terkait pengembangan diri

kepada guru, maka guru akan termotivasi membuat karya ilmiah untuk

memenuhi syarat kenaikan pangkat/golongan.

234

b. Dengan adanya manfaat yang dirasakan adakah peningkatan dari

kinerja bapak?

Jawab : Iya, ada yang sebelumnya tidak termotivasi untuk membuat

karya ilmiah ketika diberikan seminar terkait pengembangan diri guru

akan termotivasi untuk menyusun karya ilmiah.

c. Apakah manfaat tersebut dapat difungsikan sebagai bahan untuk

kenaikan pangkat/golongan bapak guru?

Jawab : Dapat dikarenakan bukti dari kegiatan yang diikuti bisa

dijadikan bahan tambahan untuk mendapat angka kredit.

D. Jalur dan Tahapan Pengembangan Karir Guru

1. Jalur Pengembangan Karir Guru

a. Apakah bapak mengetahui jalur pengembangan karir guru?

Jawab : Mengetahui

b. Menurut bapak apa yang dimaksud dengan jalur pengembangan karir

guru?

Jawab : Langkah-langkah kegiatan yang harus dilalui oleh guru untuk

bisa meraih pangkat/golongan lebih tinggi daripada sebelumnya.

c. Apakah SMA Negeri 113 telah melakukan pengembangan karir guru

sesuai dengan alur pengembangan karir yang telah ditetapkan?

Jawab : Iya sesuai.

d. Menurut bapak bagaimana alur pengembangan karir guru?

Jawab : Waktu kuliah tidak terbesit menjadi seorang guru karena ingin

menjadi dokter. 1 tahun berdiam diri, tidak studi sampai dianggap

luntang-lantung tidak ada kerjaan, karena orang tua menyuruh

menjadi guru dan kebutulan disaat SMA suka sama mata pelajaran

fisika akhirnya kuliah di universitas Muhammadiyah mengambil

jurusan pendidikan fisika 4,5 tahun selesai kuliah. Setelah lulus ijazah

belum diambil karena tidak ada uang. Kebetulan disaat itu ada

penerimaan PNS, bapak minta fotocopy ijazah sekaligus daftar

menjadi PNS. Akhirnya lulus dan ditempatkan di MAN 2 Bogor.1

tahun menjadi CPNS, lalu mengikuti prajabatan selama 3 bulan

setelah itu baru dapat STTPL dan menduduki pangkat/golongan III/A.

Pangkat/golongan III/A sampai III/B bapak dapatkan selama mengajar

di MAN 2 Bogor. Untuk kenaikan pangkat/golongan dari III/B sampai

dengan IV/A dilakukan sesuai dengan alurnya tanpa ada persyaratan

yang susah. 11 tahun kemudian bapak dipindahkan ke sini di SMA

Negeri 113 Jakarta berada di panngkat/ golongan IV/A. Pada saat

itulah dari pangkat/golongan IV/A ingin naik ke IV/B harus membuat

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diseminarkan. Alhamdulillah

bisa lulus dan sekarang berada di pangkat/golongan IV/B. Sudah 6

tahun dari tahun 2015 sampai 2016 berada di pangkat/golongan IV/B

jika ingin naik lagi ke IV/C harus datang ke Kementerian hal inilah

yang membuat saya mandet untuk tidak bisa naik.

e. Menurut bapak apakah alur pengembangan karir yang telah ditetapkan

efektif dalam melakukan pengembangan karir guru di dunia

pendidikan sekarang?

235

Jawab : Tidak efektif banyak persyaratan yang harus dipenuhi hal itu

sangat membingungkan guru.

f. Jika tidak efektif apakah terdapat saran dari bapak untuk jalur

pengembangan karir guru tersebut?

Jawab : Seharusnya pembuatan karya tulis ilmiah dihilangkan karena

membuat guru yang mandet untuk melakukan kenaikan

pangkat/golongan. Rata-rata guru terpentok dalam syarat pembuatan

karya tulis sehingga banyak guru yang stagnan dipangkat/golongan

yang sama sampai bertahun-tahun.

g. Apakah seorang CPNS bisa langsung menjadi guru pratama?

Jawab : Tidak bisa.

h. Jika tidak langsung menjadi guru pratama maka langkah apa yang

harus dilakukan oleh guru tersebut?

Jawab : Guru harus mengikuti pra jabatan atau program induksi

terlebih dahulu. Jika dinyatakan lulus baru bisa menduduki posisi guru

pratama dengan pangkat/golongan III/Aa.

2. Syarat-syarat Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Apakah bapak mengetahui persyaratan yang harus dipenuhi untuk

dapat meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?

Jawab : Mengetahui.

b. Menurut bapak apa saja persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat

meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?

Jawab : Guru yang berada dipangkat/golongan III/a ketika ingin naik

ke III/b harus membuat pengembangan diri. Pangkat/golongan III/b

ingin naik ke III/c melakukan pengembangan diri, penelitian tindakan

kelas. Pangkat/golongan III/c ingin naik ke III/d melakukan

pengembangan diri, membuat satu penelitian tindakan kelas dan satu

jurnal. Ketika berada dipangkat/golongan III/d ingin naik pangkat ke

IV/a membuat dua penelitian tindakan kelas dan satu jurnal. Ketika

berada di pangkat/golongan IV/a ingin naik ke IV/b membuat tiga

penelitian tindakan kelas dan semuanya dijurnalkan. Kalau kita

mengikuti alurnya otomatis akan lancar karena sudah terbiasa untuk

menyusun PTK dan jurnal.

c. Apakah bapak merasakan kesulitan untuk dapat memenuhi

persyaratan kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Ketika masih berada di pangkat/golongan III/a sampai pada

pangkat/golongan IV/a tidak ada kesulitan yang dialami. Baru saat ini

merasakan kesulitan ketika ingin naik ke pangkat/golongan IV/b harus

melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diseminarkan dan

ketika ingin naik pangkat lagi ke pangkat/golongan IV/c harus

membuat buku yang berlabel ISBN.

d. Penilaian kerja guru seperti apa yang dapat dijadikan syarat untuk

melakukan kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Melaksanakan tugas tambahan sebagai wali kelas, kepala

laboratorium, menjadi pembina ekstrakulikuler, melaksanakan

236

pendidikan profesi guru, melakukan penelitian tindakan kelas, dan

membuat karya tulis ilmiah.

e. Apakah karya tulis ilmiah dapat dijadikan sebagai salah satu syarat

untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan?

Jawab : Dapat.

f. Bagaimana bapak mengurus kenaikan pangkat/golongan yang lebih

baik daripada sebelumnya?

Jawab : Menyerahkan berkas-berkas kenaikan pangkat/golongan ke

Tata Usaha karena yang mengurus untuk kenaikan pangkat hanya Tata

Usaha kita tidak boleh datang ke Dinas. Tata Usaha sebagai

administrator jika nanti ada kurangnya, mereka lapor ke kita. Lalu kita

melengkapi kekurangannya dan mereka yang akan mengurusnya lagi.

Karena tugas guru yang sebenarnya adalah mengajar jangan sampai

meninggalkan murid.

g. Apa saja proses yang harus dilalui bapak agar dapat mencapai

kenaikan pangkat/golongan dari IV/a, IV/b, IV/c ingin naik pangkat

ke IV/d dan IV/e?

Jawab : Guru yang berada di pangkat/golongan dari IV/a, IV/b, IV/c

ingin naik pangkat ke IV/d dan IV/e harus melaksanakan pendidikan

profesi berkelanjutan, melakukan penelitian tindakan kelas yang

diseminarkan, menyusun karya tulis ilmiah dalam bentuk buku yang

berlabel ISBN, dan memiliki penilaian terhadap prestasi kerja yang

dilihat dari kompetensi guru baik pedagogik, kepribadian, sosial, dan

profesional, memiliki tugas tambahan, dan membimbing peserta didik.

h. Menurut bapak apa saja seleksi-seleksi untuk tes penerimaan PNS?

Jawab : Seleksi untuk penerimaan PNS dapat berupa tes bakat

skolastik, pengetahuan umum, dan potensi akademik.

3. Tingkatan Jabatan Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Menurut bapak apa perbedaan jabatan dengan pangkat/golongan guru

yang ada dalam pengembangan karir guru?

Jawab : Jabatan ialah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung

jawab, wewenang, dan hak seseorang. Sedangan pangkat/golongan

ialah kedudukan yang menunjukkan tingkatan seseorang dalam

Pegawai Negeri Sipil.

b. Apakah bapak mengetahui tingkatan jabatan dalam pengembangan

karir guru?

Jawab : Mengetahui.

c. Menurut bapak mengapa terdapat tingkatan jabatan dalam

pengembangan karir guru?

Jawab : Dalam lembaga pendidikan jabatan guru biasa disebut jabatan

fungsional dengan adanya hal itu guru akan mengetahui ruang

lingkup, tugas, tanggungjawab, dan wewenang yang berkaitan dengan

tugas keguruan.

d. Menurut bapak apa saja tingkatan dalam pengembangan karir guru

tersebut?

237

Jawab : Guru yang berada dipangkat/golongan III/a dan III/b disebut

guru pratama, III/c dan III/d adalah guru muda, IV/a dan IV/b dengan

sebutan guru madya sedangkan untuk IV/c dan IV/d yaitu guru utama.

e. Apakah bapak mengetahui persyaratan untuk melakukan kenaikan

tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?

Jawab : Mengetahui.

f. Menurut bapak apa saja persyaratan untuk melakukan kenaikan

tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?

Jawab : Ketika guru berada di posisi guru madya ingin naik tingkat ke

guru utama harus melakukan diklat profesi, menulis karya tulis ilmiah

dan dibukukan, membuat penelitian tindakan kelas yang seminarkan,

memiliki penilaian terhadap prestasi kerja yang dilihat dari

kompetensi guru baik pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional,

memiliki tugas tambahan, dan membimbing peserta didik.

4. Dukungan Organisasi Dalam Pengembangan Karir Guru

a. Apakah terdapat dukungan yang diberikan oleh pihak lembaga

sekolah atau dinas pendidikan?

Jawab : Ada

b. Menurut bapak bagaimana bentuk dukungan SMA Negeri 113 Jakarta

terhadap pengembangan karir guru?

Jawab : Kepala sekolah menyadarkan guru akan pentingnya

melakukan kenaikan pangkat/golongan yang dapat dilakukan dengan

cara memenuhi persyaratan-persyaratan untuk kenaikan pangkat,

mengikuti program penulisan karya tulis ilmiah agar guru terbiasa

untuk menulis karya tulis ilmiah. Memberikan arahan dan motivasi

terkait pengembangan diri guru. Kepala sekolah juga harus memberi

kesempatan kepada guru jika ada peluang untuk mengikuti pelatihan

atau seminar.

c. Apakah bapak merasa puas terhadap dukungan yang telah diberikan

oleh SMA Negeri 113 Jakarta?

Jawab : Saya pribadi merasa kurang puas atas dukungan yang

diberikan oleh sekolah. Contohnya ketika melakukan penelitian

tindakan kelas yang harus diseminarkan belum tentu karya yang kita

susun akan diterima oleh Dinas pendidikan, terkadang membutuhkan

link atau orang dalam untuk bisa lulus.

d. Apakah semua guru dapat mengikuti pendidikan yang telah diberikan

oleh lembaga sekolah atau dinas pendidikan?

Jawab : Apabila kegiatan tersebut bersifat khusus tidak semua guru

yang bersangkutan bisa mengikuti dan itu akan ditunjuk siapa yang

dapat mengikuti.

e. Menurut bapak apakah pimpinan SMA Negeri 113 Jakarta memberi

informasi tentang pengembangan karir guru?

Jawab : Memberi.

f. Apa saja informasi tentang pengembangan karir yang disediakan oleh

pimpinan SMA negeri 113 Jakarta?

238

Jawab : Informasi terkait pelatihan dan pendidikan, seminar,

workshop, serta webinar kepala sekolah menginformasikan kepada

guru-guru jika kegiatan tersebut bersifat khusus tidak semua guru

yang bersangkutan bisa mengikuti dan itu akan ditunjuk siapa yang

dapat mengikuti.

5. Tahapan-tahapan Pengembangan Karir Guru

a. Menurut bapak apa yang dimaksud dengan tahapan pengembangan

karir?

Jawab : Sebuah tahapan waktu dan usia guru sejak mengajar di

sekolah hingga usia pensiun.

b. Bagaimana perasaan bapak menjalani usia demi usia untuk dapat

meniti karir yang lebih baik dalam rangka mencapai pengembangan

karir?

Jawab : Dijalani sesuai dengan alur yang akan terjadi.

c. Pada usia berapa bapak mulai mengajar?

Jawab : 25 Tahun.

d. Pada usia berapa bapak menjadi seorang PNS?

Jawab : 25 Tahun.

e. Apa yang pihak sekolah atau dinas pendidikan lakukan untuk

mendukung jenjang karir bapak guru?

Jawab : Mendukung.

f. Menurut bapak hal apa saja yang dapat dilakukan sebelum mengakhiri

masa pensiun untuk kehidupan yang lebih sejahtera?

Jawab : Mengaktualisasi diri yang sebelumnya tidak dapat dilakukan

seperti menekuni hobi saya, hobi akan menjadi aktivitas positif yang

bisa menepis kebosanan akibat tidak bekerja lagi.

Lampiran 11

Data Tenaga Pendidik SMA Negeri 113 Jakarta

239

240

241

Lampiran 12

Data Tenaga Kependidikan SMA Negeri 113 Jakarta

242

Lampiran 13

Data Prestasi Akademik Peserta didik SMA Negeri 113 Jakarta

243

Lampiran 14

Data Prestasi Non Akademik Peserta didik SMA Negeri 113 Jakarta

244

245

Lampiran 15

Hasil Dokumentasi Dengan kepala SMA Negeri 113 Jakarta

246

Lampiran 16

Hasil Dokumentasi Dengan Guru SMA Negeri 113 Jakarta

Wakil Kesiswaan SMA Negeri 113 Jakarta

Wakil Kurikulum SMA Negeri 113 Jakarta

247

Guru PPKN SMA Negeri 113 Jakarta

Guru Fisika SMA Negeri 113 Jakarta

248

Lampiran 17

Hasil Dokumentasi Fasilitas SMA Negeri 113 Jakarta

Lapangan SMA Negeri 113 Jakarta Ruang Kelas SMA Negeri 113 Jakarta

Koridor SMA Negeri 113 Jakarta Taman SMA Negeri 113 Jakarta

249

Lampiran 18

Sertifikat Pendidik

250

Lampiran 19

Sertifikat Diklat

251

252

253

Lampiran 20

Sertifikat Prestasi

254

Lampiran 21

Sertifikat Penugasan Guru

255

Lampiran 22

Surat Bimbingan Skripsi

256

Lampiran 23

Surat Permohonan Izin Penelitian

257

Lampiran 24

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

258

Lampiran 25

Lembar Uji Referensi

259

260

261

262

263

264

265

266

267

Lampiran 26

Biodata Penulis

Ummi Chomsiatun lahir di Ngawi pada tanggal

04 Januari 1997. Penulis merupakan anak

bungsu dari dua bersaudara dalam pasangan

bapak Djarkasi dan ibunda Laminem. Alamat

email penulis yaitu :

[email protected]. Penulis

memulai pendidikan pada tahun 2004 di SDN

Karangmalang 1 Ngawi, Jawa Timur. Tahun

2009 di SMP Negeri 1 Kasreman, Ngawi, Jawa

Timur. Setelah lulus dari tingkat menengah

pertama pada tahun 2012 penulis melanjutkan pendidikan di pondok pesantren

dan bersekolah di SMA 1 Unggulan BPP-Teknologi Jombang, Jawa Timur. Pada

tahun 2015 penulis lulus SMA dan bertekad merantau untuk kuliah dan akhirnya

bisa masuk perguruan tinggi negeri yaitu di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan, dengan menyandang gelar sarjana (S.Pd).

Ketika menempuh pendidikan penulis sangat menyadari semua itu tidaklah

mudah, butuh sebuah perjuangan dan semangat yang tinggi. Dimana dalam

menjalani masa perkuliahan harus pandai membagi waktu antara belajar dan

bekerja. Alhamdulillah dengan adanya doa, dukungan, dan motivasi kedua orang

tua penulis dapat menyelesaikan kuliah dengan lancar. Dalam menulisan karya

tulis ini penulis berharap semoga dapat memberikan konstribusi dan inspirasi

positif di dunia pendidikan.

Motto : Lakukan yang Terbaik dan Harus Jadi yang Terbaik.