Upload
khangminh22
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN KARIR
GURU DI SMA NEGERI 113 JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Guna Memenuhi Salah Satu
Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun Oleh:
Ummi Chomsiatun
11150182000005
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2022
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH
Skripsi berjudul “Strategi Kepala Sekolah dalam Pengembangan Karir
Guru di SMA Negeri 113 Jakarta” disusun oleh Ummi Chomsiatun, NIM:
11150182000005, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam ujian Munaqosah pada
tanggal 17 Juni 2022 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak
memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd) dibidang Manajemen Pendidikan.
Jakarta, 23 Juni 2022
Panitia Ujian Munaqosah
Tanggal
Tanda Tangan
Ketua Panitia (Ketua Jurusan MP)
Drs. Muarif SAM, M.Pd
…………………
…………………..
NIP. 19650717 199403 1 005
Sekretaris Jurusan MP
Dr. Raswan, M.Pd
…………………
…………………..
NIP. 19830207 201101 1 009
Penguji I
Dr. Lolytasari, S.Ag., M.Si
…………………
…………………..
NIP. 19710820 199803 2 002
Penguji II
Dr. Jejen Musfah, M.A.
…………………
…………………..
NIP. 19770602 200501 1 004
Mengetahui,
Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Dr. Sururin, M.Ag
NIP. 19710319 199803 2 001
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Ummi Chomsiatun
Tempat/Tanggal Lahir : Ngawi, 04 Januari 1997
NIM : 11150182000005
Jurusan/Prodi : Manajemen Pendidikan
Judul Skripsi : Strategi Kepala Sekolah dalam Pengembangan Karir
Guru di SMA Negeri 113 Jakarta
Dosen Pembimbing : 1. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd.
2. Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd.
dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri
dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqosah.
KEMENTERIAN AGAMA
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FITK No. Revisi: : 01
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Jakarta, 10 Juni 2022
Mahasiswa Ybs.
Materai 6000
Ummi Chomsiatun
NIM. 1115018200005
i
ABSTRAK
Ummi Chomsiatun, NIM 11150182000005, Strategi Kepala Sekolah dalam
Pengembangan Karir Guru di SMA Negeri 113 Jakarta, Skripsi Program
Strata Satu (S-1), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2022.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi kepala sekolah
dalam melakukan pengembangan karir guru di SMA Negeri 113 Jakarta dan
menjelaskan tahapan-tahapan yang harus dipenuhi. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilaksanakan
dengan cara wawancara, observasi, dan studi dokumen. Selanjutnya dianalisis
dengan tiga cara, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Strategi kepala sekolah dalam pengembangan karir guru merupakan hal penting
bagi guru agar mendapat dukungan untuk meningkatkan pangkat/golongan yang
lebih tinggi serta memperbaiki profesionalismenya sebagai tenaga pendidik.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan karir guru
di SMA Negeri 113 Jakarta telah berjalan dengan baik. Kepala sekolah selalu
memberi kesempatan kepada guru-guru yang ingin mengikuti berbagai kegiatan
seperti, seminar, workshop, diklat, dan melanjutkan pendidikan. Selain itu juga
memotivasi para guru, terutama guru-guru muda untuk terus melakukan
pengembangan diri, memperbanyak relasi, komunikasi, dan interaksi dengan
pihak luar. Strategi kepala sekolah dalam pengembangan karir dilakukan dengan
tiga ranah yaitu, penugasan, promosi, dan kenaikan pangkat.
Kata Kunci : Strategi Kepala Sekolah, Pengembangan Karir Guru
ii
ABSTRACT
Ummi Chomsiatun, NIM 11150182000005, Principal Strategy in Teacher
Career Development at SMA Negeri 113 Jakarta, Thesis for Undergraduate
Program (S-1), Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif
Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2022.
This study aims to describe strategies the principal in conducting teacher
career development at SMA Negeri 113 Jakarta and explaining the stages that
must be met. This study uses a qualitative approach with a descriptive method.
Data collection was carried out by means of interviews, observations, and
document studies. Then analyzed in three ways, namely data reduction, data
presentation, and drawing conclusions. The principal's strategy in teacher career
development is important for teachers to get support to increase the rank/higher
class and improve their professionalism as educators.
Based on the results of the study, it shows that the career development of
teachers at SMA Negeri 113 Jakarta has been going well. The principal always
provides opportunities for teachers who want to take part in various activities such
as seminars, workshops, training, and continuing education. Besides that, it also
motivates teachers, especially young teachers, to continue to develop themselves,
increase relationships, communicate, and interact with outsiders. The principal's
strategy in career development is carried out in three areas, namely, assignments,
promotions, and promotions.
Keywords: Principal Strategy, Teacher Career Development
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, atas segala nikmat iman,
jasmani, dan rohani. Tiada henti Kepada-Nya penulis meminta agar selalu diberi
ketabahan, kekuatan, kesabaran, kesehatan, dan kemudahan dalam menyelesaikan
skripsi ini. Berkat petunjuk dan rahmahnya penulis dapat mengolah data menjadi
kata, kalimat, paragraf-paragraf yang berisi ide, kemudian terkumpul menjadi
paragraf yang akan menjadi bab-bab, dan berakhir dengan tersusunlah skripsi ini.
Sholawat dan salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW serta keluarga, sahabat dan para tabi’in yang mengikuti
ajarannya sampai akhir zaman.
Penulisan penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Manajemen
Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, dengan judul skripsi “Strategi Kepala Sekolah dalam Pengembangan
Karir Guru di SMA Negeri 113 Jakarta”.
Dalam perjalanan penulisan penelitian, penulis menyadari bahwa skripsi ini
tidak akan selesai dengan upaya penulis sendiri, melainkan ada banyak sosok
kerabat, dan orang-orang spesial dari berbagai pihak yang secara langsung
maupun tidak langsung telah banyak membantu penulis, sehingga karya skripsi ini
dapat terselesaikan. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, M.A. selaku Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Drs. Muarif SAM, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
iv
4. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus
Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran
dalam memberikan bimbingan, dukungan, motivasi, saran, dan bantuan
dengan penuh kesabaran dan keikhlasan selama masa perkuliahan hingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam mengarahkan, memotivasi, dan
memberi saran penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
6. Seluruh Dosen dan Staff Program Studi Manajemen Pendidikan yang telah
membimbing, memotivasi, memberi ilmu pengetahuan serta memberi
pelayanan yang baik kepada penulis selama masa perkuliahan.
7. Kepala sekolah Bapak Anang Burhan, S.Pd. M.I.Kom, Wakil-wakil kepala
sekolah, guru, tata usaha, dan seluruh staff SMA Negeri 113 Jakarta yang
telah mengizinkan penulis melaksanakan penelitian serta meluangkan waktu
dan tenaga untuk dijadikan narasumber dalam melakukan penelitian selain itu
juga bersedia memberikan data-data yang dibutuhkan penulis.
8. Teruntuk kedua orang tuaku tercinta. Ayahanda Jarkasi dan Ibunda Laminem
dengan tulus penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas
cinta, kasih sayang, perhatian, dukungan baik moril ataupun materil, dan doa
yang tiada henti-hentinya demi tercapainya cita-cita sibuah hati tercinta
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Tak mudah jika digambarkan
seberapa besar dukungan yang telah diberikan kepada penulis.
9. Rekan-rekanku keluarga besar UKM Resimen Mahasiswa “Wira Dharma”
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya Puteri Tonisa, Rizka Maulidina,
dan Himmatul Mu’fida yang selalu memberi dukungan, motivasi, saran, dan
menerima keluh kesah penulis selama proses perkuliahan sampai
terselesainya skripsi ini.
10. Sahabat-sahabatku Sawitri, Imah Ramadhani, dan Nicko Abdi Pratama.
Terima kasih telah hadir dan menjadi bagian dalam proses perjuangan penulis
dalam menyelesaikan masa-masa terakhir perkuliahan dan tiada hentinya
untuk mengingatkan menyelesaikan skripsi ini.
v
11. Pimpinan kerjaku Bapak Dade S Hatta, Bapak Andi Sandya, Bapak Riza
Dalimunthe, Bapak Imam, Ibu Ita, dan Ibu Siti Zahra. Terima kasih kepada
kalian semua atas pengetahuan, pembelajaran, pengalaman, dan wawasan
yang telah di salurkan ke penulis, sehingga penulis dapat terinspirasi dengan
semua hal yang telah di berikan.
12. Rekan kerjaku RS Haji Jakarta khususnya Firmansyah Alina, Muhammad
Abdullah, Muhammad Akbar, Ummu Atiah, Djayani, Fajar Riani, Suni
Meinarni, dan Pujiyanah. Terima kasih kepada kalian telah hadir dan menjadi
bagian dari cerita di masa-masa indah penulis, semoga kita semua sukses
dunia dan akhirat.
13. Seluruh teman-teman Jurusan Manajemen Pendidikan angkatan 2015 yang
berjuang bersama-sama untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).
Terima kasih penulis haturkan kepada semua pihak yang ikut membantu
dalam menyelesaikan skripsi ini baik moril maupun materil. Penulis berharap
semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan semua pihak pada
umumnya. Amiin-amiin Ya Robbal Alamiin.
Jakarta, 10 Juni 2022
Ummi Chomsiatun
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL............................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
LAMPIRAN ............................................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................................... 5
C. Perumusan Masalah .......................................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 6
E. Manfaat Hasil Penelitian ................................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 8
A. Konsep Strategi Kepala Sekolah ....................................................................... 8
1. Pengertian Strategi..................................................................................... 8
2. Tujuan Strategi .......................................................................................... 9
3. Dimensi-dimensi Strategi ........................................................................ 10
4. Tahapan Strategi ...................................................................................... 13
5. Pengertian Kepala Sekolah ...................................................................... 16
6. Peran dan Fungsi Kepala Sekolah ........................................................... 18
B. Hakikat Pengembangan Karir Guru ................................................................ 19
1. Pengembangan Karir Guru ...................................................................... 19
2. Jenis Program Pengembangan Karir Guru .............................................. 34
3. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir Guru..................................... 38
4. Jalur dan Tahapan Pengembangan Karir Guru ........................................ 41
C. Kerangka Berpikir ........................................................................................... 50
D. Penelitian Relevan .......................................................................................... 52
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 54
A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................................... 54
B. Metode Penelitian ........................................................................................... 55
C. Sumber Data .................................................................................................... 55
vii
D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 56
E. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 57
F. Kisi-kisi Instrumen .......................................................................................... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 61
A. Deskripsi Data ................................................................................................. 61
1. Profile SMA Negeri 113 Jakarta ............................................................. 61
2. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 113 Jakarta .......................................... 62
3. Visi dan Misi SMA Negeri 113 Jakarta .................................................. 62
4. Struktur Organisasi SMA Negeri 113 Jakarta ......................................... 64
5. Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMA Negeri 113 Jakarta ...... 65
6. Data Rombongan Belajar SMA Negeri 113 Jakarta................................ 69
7. Data Peserta Didik SMA Negeri 113 Jakarta .......................................... 69
8. Prestasi Peserta Didik SMA Negeri 113 Jakarta ..................................... 69
9. Keadaan Sarana dan Prasarana SMA Negeri 113 Jakarta ....................... 71
B. Pembahasan ..................................................................................................... 72
1. Pengembangan Karir ............................................................................... 72
2. Jenis Program Pengembangan Karir Guru .............................................. 84
3. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir Guru..................................... 87
4. Jalur dan Tahapan Pengembangan Karir Guru ........................................ 90
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 100
A. Kesimpulan ................................................................................................... 100
B. Saran ............................................................................................................. 101
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 102
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................ 108
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Jabatan Fungsional Guru ........................................................................... 28
Tabel 2. 2 Periode Karir ............................................................................................. 47
Tabel 3. 1 Waktu Penelitian ....................................................................................... 54
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Studi Dokumen ........................................................................... 59
Tabel 3. 3 Kisi-kisi Instrumen Wawancara ................................................................ 60
Tabel 4. 1 Profile SMA Negeri 113 Jakarta ............................................................... 61
Tabel 4. 2 Tenaga Pendidik SMA 113 Jakarta ........................................................... 65
Tabel 4. 3 Tenaga Kependidikan SMA Negeri 113 Jakarta....................................... 65
Tabel 4. 4 Data Kepangkatan Tenaga Pendidik SMA Negeri 113 Jakarta ................ 66
Tabel 4. 5 Data Kepangkatan Tenaga Kependidikan SMA Negeri 113 Jakarta ........ 68
Tabel 4. 6 Data Rombongan Belajar SMA Negeri 113 Jakarta ................................. 69
Tabel 4. 7 Data Peserta Didik SMA Negeri 113 Jakarta............................................ 69
Tabel 4. 8 Prestasi Peserta Didik SMA Negeri 113 Jakarta ....................................... 70
Tabel 4. 9 Sarana dan Prasarana SMA Negeri 113 Jakarta........................................ 72
Tabel 4. 10 Tahapan dalam Pengembangan Karir guru ............................................. 98
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Jalur Pengembangan Karir Guru ........................................................... 42
Gambar 2. 2 Kerangka Berpikir ................................................................................. 51
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi SMA Negeri 113 Jakarta ....................................... 64
x
LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara Dengan Kepala SMA Negeri 113 Jakarta ......... 109
Lampiran 2 Pedoman Wawancara Dengan Guru SMA Negeri 113 Jakarta ............ 114
Lampiran 3 Hasil Wawancara Dengan Kepala SMA Negeri 113 Jakarta ............... 119
Lampiran 4 Hasil Wawancara Dengan Waka Kesiswaan SMA Negeri 113 Jakarta137
Lampiran 5 Hasil Wawancara Dengan Waka Kurikulum SMA Negeri 113 Jakarta
........................................................................................................................ 153
Lampiran 6 Hasil Wawancara Dengan Kepala Laboratorium SMA Negeri 113
Jakarta ............................................................................................................. 167
Lampiran 7 Hasil Wawancara Dengan Guru Sejarah SMA Negeri 113 Jakarta ..... 181
Lampiran 8 Hasil Wawancara Dengan Guru Kimia SMA Negeri 113 Jakarta ....... 195
Lampiran 9 Hasil Wawancara Dengan Guru PPKN SMA Negeri 113 Jakarta ....... 209
Lampiran 10 Hasil Wawancara Dengan Guru Fisika SMA Negeri 113 Jakarta...... 224
Lampiran 11 Data Tenaga Pendidik SMA Negeri 113 Jakarta ................................ 238
Lampiran 12 Data Tenaga Kependidikan SMA Negeri 113 Jakarta........................ 241
Lampiran 13 Data Prestasi Akademik Peserta didik SMA Negeri 113 Jakarta ....... 242
Lampiran 14 Data Prestasi Non Akademik Peserta didik SMA Negeri 113 Jakarta 243
Lampiran 15 Hasil Dokumentasi Dengan kepala SMA Negeri 113 Jakarta ............ 245
Lampiran 16 Hasil Dokumentasi Dengan Guru SMA Negeri 113 Jakarta .............. 246
Lampiran 17 Hasil Dokumentasi Fasilitas SMA Negeri 113 Jakarta ...................... 248
Lampiran 18 Sertifikat Pendidik .............................................................................. 249
Lampiran 19 Sertifikat Diklat .................................................................................. 250
Lampiran 20 Sertifikat Prestasi ................................................................................ 253
Lampiran 21 Sertifikat Penugasan Guru .................................................................. 254
Lampiran 22 Surat Bimbingan Skripsi ..................................................................... 255
Lampiran 23 Surat Permohonan Izin Penelitian ...................................................... 256
Lampiran 24 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .................................. 257
Lampiran 25 Lembar Uji Referensi ......................................................................... 258
Lampiran 26 Biodata Penulis ................................................................................... 267
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan mutlak untuk dilakukkan guna mengembangkan potensi yang
ada di dalam diri manusia. Dengan adanya pendidikan peserta didik dapat menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berilmu,
mandiri, kreatif, dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional menjelaskan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi diri, memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan, baik masyarakat, bangsa dan negara.1 Untuk mencapai aspek-aspek
tersebut diperlukan sosok guru yang memiliki kompetensi dalam dunia
pendidikan.
Guru merupakan komponen yang paling menentukan dalam sistem
pendidikan yang harus mendapat perhatian secara sentral, pertama dan utama.
Guru adalah salah satu unsur bidang pendidikan yang harus berperan aktif dan
dapat menempatkan kedudukannya sebagai tenaga yang profesional, sesuai
dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Sejatinya peran guru
akan menjadi sorotan strategis ketika berbicara masalah pendidikan, karena guru
selalu berkaitan dengan komponen manapun dalam sistem pendidikan. Secara
khusus dapat dikatakan bahwa setiap guru memiliki tanggung jawab yang besar
terhadap tugas yang harus dijalankan.2 Dengan demikian, maka harus diiringi oleh
pengembangan karir guna meningkatkan jenjang karir dalam menjalankan
pekerjaan.
Pengembangan karir merupakan hal yang sangat penting bagi seorang guru
karena akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan peningkatan penghasilan.
1 Indonesia, “Tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Pasal 1:1” (2003),
https://jdih.usu.ac.id/phocadownload/userupload/Undang-Undang/UU 14-2005 Guru dan Dosen.pdf.
2 Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: RajaGrafindo, 2014). h. 125
2
Dengan kata lain, jika karir seorang guru meningkat tentu saja pengakuan
lembaga yang menaungi juga meningkat. Salah satunya dibuktikan dengan
peningkatan gaji yang diterima dan tentu akan membuat guru merasa senang dan
nyaman bekerja. Untuk mencapai hal itu maka seorang guru harus mengetahui
tentang tingkatan-tingkatan karir dan konsekuensi dari tingkatan karir tersebut,
baik berupa tanggung jawab dan kewajiban maupun persyaratan yang harus
dipenuhi.3
Karir guru di sekolah meliputi dua hal, yaitu : karir struktural dan
fungsional, karir struktural berhubungan dengan kedudukan seseorang di dalam
struktur organisasi tempat para guru bekerja. Dalam hal ini seorang guru dapat
menjabat sebagai wali kelas, wakil kepala sekolah, kepala sekolah maupun
pengawas sekolah. Karir ini memiliki tuntutan tanggung jawab tertentu bagi
seorang guru sehingga wawasan maupun pengetahuan, sikap, dan keterampilan
harus ditingkatkan agar dapat mengikuti kewajiban yang telah diberikan.
Sedangkan karir fungsional berhubungan dengan tingkatan atau perencanaan
formal seseorang di dalam profesi yang mereka jalani, contohnya guru madya,
guru dewasa, guru pembina, dan guru profesional. Agar dapat mengalami
kenaikan karir, seorang guru perlu mengerjakan sejumlah tugas-tugas profesional
yang memiliki angka kredit tertentu yang dibuktikan dengan dokumen-dokumen
legal.4
Angka kredit merupakan satuan nilai dari tiap butir kegiatan atau akumulasi
nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai. Kegiatan yang dapat dilakukan agar
dapat mengumpulkan angka kredit seperti: (1) Melakukan pendidikan baik berupa
pendidikan formal untuk memperoleh gelar atau ijazah maupun pendidikan dan
pelatihan, (2) Melaksanakan pembelajaran atau bimbingan, (3) Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan yang yang berupa diklat fungsional maupun
keprofesian, (4) Publikasi ilmiah baik berupa karya ilmiah atas hasil hasil
3 Zulkifli Hasan, “Upaya Pengembangan Karir Guru Melalui Peningkatan Kualifikasi Akademik
Dan Profesionalisme (Studi Pada Guru SMP Di Kabupaten Bengkalis),” Jurnal Akademik, Vol 13,
(2017), h. 134-135 https://ejournal.kampusmelayu.ac.id/index.php/akademika/article/view/27.
4 Musriadi, Profesi Kependidikan Secara Teoritis Dan Aplikatif (Yogyakarta: Deepublish, 2016).
h. 63-64
3
penelitian maupun menciptakan karya seni sebagai alat pembelajaran.5 Realita
yang terjadi dengan banyaknya persyaratan ini membuat anggapan para guru
bahwa untuk dapat melakukan kenaikan pangkat atau golongan sangatlah sulit
dilakukan.
Permendiknas No. 35 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya menjelaskan, bahwa jabatan
terendah guru ialah: (Guru Pratama) dengan pangkat dan golongan ruang (Penata
Muda golongan III/a dan Penata Muda Tingkat I golongan III/b) sampai dengan
jabatan tertinggi (Guru Utama) dengan pangkat dan golongan ruang (Pembina
Utama Madya golongan IV/d dan Pembina Utama golongan IV/e). Salah satunya
dapat dilakukan dengan cara melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan
(Pengembangan Diri, Publikasi Ilmiah, dan Karya Inovatif).6
Dalam melaksanakan publikasi ilmiah banyak guru yang mengalami
kegagalan. Fakta menunjukkan sebanyak 8.729 guru mengalami kegagalan dalam
kenaikan pangkat atau golongan dikarenakan keterampilan guru dalam menulis
karya tulis ilmiah masih cukup lemah. Problem tersebut tidak hanya terjadi di
sekolah tertentu, hampir semua guru di sekolah mengalami problem yang sama.
Untuk itu diperlukan dukungan dan motivasi agar guru semangat melakukan
pengembangan keprofesian.7
Berdasarkan UU RI Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 14 ayat 1 k Tentang Guru
dan Dosen, menjelaskan bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru
berhak mendapat bantuan minimum dan jaminan kesejahteraan sosial, berupa
mendapatkan pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidang yang
dijalankan.8 Realita yang terjadi masih saja terdapat sebuah perbedaan ketika guru
5 Leyana Pasaribu, “Pengembangan Karir Guru Di SMK Negeri 3 Seluma,” Jurnal Pendidikan,
Vol 13, (2019), h. 268
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/manajerpendidikan/article/view/10176/5086.
6 Permendiknas, “Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru Dan Angka
Kreditnya Nomor 35” (2010),
https://jatim.kemenag.go.id/file/file/peraturantentangPNS/vsef1413864091.pdf.
7 Caswita Maulana, “Upaya Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Menulis Karya Ilmiah Di Kota
Tasikmalaya,” Jurnal Diklat Teknik Pendidikan Dan Keagamaan, Vol 8 (2020), h. 419
https://pusdiklattekniskemenag.e-journal.id/andragogi/article/view/122/104.
8 UU RI, “Tentang Guru Dan Dosen Nomor 14 Pasal 14:1” (2005),
https://jdih.usu.ac.id/phocadownload/userupload/Undang-Undang/UU 14-2005 Guru dan Dosen.pdf.
4
mendapat sebuah pelatihan tidak sepenuhnya pelatihan untuk meningkatkan
kompetensi maupun keterampilan didapatkan. Untuk itu perlu dievaluasi agar apa
yang diberikan kepada guru sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian perlu
kehadiran seorang pemimpin atau dalam dunia pendidikan disebut kepala sekolah.
Kepala sekolah sebagai pimpinan dalam suatu lembaga pendidikan perlu
mempunyai strategi tertentu untuk mengembangkan karir guru. Strategi
merupakan sebuah rencana tentang peningkatan efektivitas dan efisiensi yang
dapat dilaksanakan secara tepat. Strategi kepala sekolah merupakan faktor yang
mendorong guru untuk dapat mewujudkan visi, misi, dan sasaran yang diharapkan
melalui program-program yang telah direncanakan.9 Untuk itu diwajibkan kepala
sekolah dapat memberikan motivasi kepada guru agar dapat melaksanakan
pengembangan karir. Pada dasarnya di lingkungan sekitar masih saja terdapat
beberapa guru yang kurang termotivasi untuk dapat melakukan pengembangan
karir. Disinilah peran dan fungsi kepala sekolah sangat perlu diterapkan.
Kepala sekolah bertanggung jawab untuk mendorong dan memberi
kesempatan kepada guru dalam melakukan pengembangan karir, karena dia
penentu dari kebijakan yang telah ditetapkan. Pada dasarnya kepala sekolahlah
yang menjadi salah satu faktor eksternal penentu pengembangan karir. Jika guru
telah bersikap baik, jujur, memiliki integritas tinggi, berwawasan luas, taat pada
peraturan, cerdas, dan bertanggung jawab akan tetapi jika tidak diimbingi dengan
sistem manajemen yang mendukung maka guru tidak dapat berkarir dengan
maksimal.10
Seperti halnya prosedur ketentuan untuk kenaikan pangkat atau
golongan yang ditetapkan selalu mengalami perbedaan dari tahun ke tahun.
Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 yang memuat
dan mengatur sistem pengembangan karir dan Jabatan Fungsional Guru dan angka
kreditnya telah resmi diberlakukan sejak Oktober 2013. Peraturan tersebut
berbeda dengan peraturan yang lama, pengembangan karir guru dapat naik jabatan
9 Sri Banun, Yusrizal, and Nasir Usman, “Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan Pada SMP Negeri 2 Unggul Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar,” Jurnal Administrasi
Pendidikan Pacasarjana Universitas Syiah Kuala, Vol 4, (2016), h. 139
http://jurnal.unsyiah.ac.id/JAP/article/view/2615.
10
Lantip Diat Prasojo, Amirul Mukminin, and Fitri Nur Mahmudah, Manajemen Strategi Human
Capital Dalam Pendidikan (Yogyakarta: UNY Press, 2017). h. 27
5
rata-rata dua tahun sekali. Artinya, dalam waktu dua tahun, guru mampu
mengumpulkan angka kredit minimal yang dipersyaratkan untuk pengembangan
karir dengan relatif mudah. Kenaikan pangkat regular yang sebelumnya berjalan
secara berkala dua tahun sekali tidak akan berjalan lancar.11
Ibu Dormin Gultom selaku guru mata pelajaran matematika mengatakan
bahwa “Peraturan kenaikan pangkat/golongan yang dulu dengan sekarang telah
mengalami perbedaan. Bila sebelumnya guru yang ingin naik pangkat/golongan
hanya menyiapkan kenaikan pangkatnya dibantu oleh bagian tata usaha. Dari tata
usaha membantu guru dalam perhitungan angka kredit yang harus dipenuhi untuk
naik pangkat tersebut. Namun, untuk sekarang dengan peraturan yang baru. Jika
guru dengan pangkat/golongan III/c ingin naik ke pangkat/golongan III/d. Maka
guru tersebut harus melakukan penelitian ilmiah seperti penelitian tindakan kelas
ataupun pembuatan karya ilmiah yang dapat memberikan angka kredit.12
Dengan
adanya keputusan baru tersebut membuat adanya guru berada dipangkat/golongan
III/c dan merasakan kesulitan untuk dapat melakukan kenaikan pangkat atau
golongan.
Berdasarkan fenomena permasalahan yang dipaparkan di atas maka penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian terkait “ Strategi Kepala Sekolah dalam
Pengembangan Karir Guru di SMA Negeri 113 Jakarta”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat mengidentifikasi
beberapa masalah yang perlu dikaji, diantaranya :
1. Rumitnya persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kenaikan
pangkat atau golongan.
2. Sebagian guru yang sudah senior tidak mampu memenuhi syarat kenaikan
pangkat atau golongan.
11 Muhammad Putro Joko Wasono, “Pengaruh Peran Kepala Sekolah Dan Kompetensi
Profesional Terhadap Pengembangan Karir Guru SMP Negeri,” Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol 2,
(2019), h. 91-92 https://jurnal.umk.ac.id/index.php/pendas/article/view/4328.
12
Wawancara dengan Dormin Gultom, guru mata pelajaran Matematika, SMA Negeri 113
Jakarta, Senin, 06 Desember 2021 pukul, 15.00
6
3. Ketika guru diberi kesempatan pelatihan materi-materi yang diajarkan tidak
dijelaskan secara tuntas.
4. Rendahnya motivasi guru untuk melakukan kenaikan pangkat atau golongan.
5. Terjadinya perbedaan kebijakan yang diterapkan dari tahun ketahun untuk
melakukan kenaikan pangkat atau golongan.
6. Rendahnya kesadaran sekolah akan pentingnya pengembangan karir guru.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka peneliti mendapatkan
rumusan masalah terkait :
1. Bagaimana strategi kepala sekolah dalam pengembangan karir guru di SMA
Negeri 113 Jakarta?.
2. Bagaimana tahapan-tahapan pengembangan karir guru di SMA negeri 113
Jakarta?.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini dilakukan dengan
tujuan untuk :
1. Mendeskripsikan strategi kepala sekolah dalam pengembangan karir guru di
SMA Negeri 113 Jakarta.
2. Menjelaskan tahapan-tahapan pengembangan karir guru di SMA Negeri 113
Jakarta.
E. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas
tentang strategi kepala sekolah dalam pengembangan karir guru dan dapat
memberikan manfaat dalam dunia pendidikan, diantaranya yaitu :
1. Bagi Sekolah
Diharapkan kepala sekolah memiliki strategi yang tepat dalam melaksanakan
pengembangan karir guru. Agar tercipta sumber daya manusia yang lebih baik
dan unggul.
7
2. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini semoga dapat digunakan sebagai bahan referensi dan dapat
dijadikan sebagai pengembangan penelitian yang relevan khusunya yang
berkaitan dengan strategi kepala sekolah dalam pengembangan karir guru.
3. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini semoga dapat bermanfaat bagi peneliti khusunya dalam
menambah ilmu pengetahuan dan dapat memberikan jawaban mengenai
penelitian yang dilakukan yaitu strategi kepala sekolah dalam pengembangan
karir guru.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Strategi Kepala Sekolah
1. Pengertian Strategi
Istilah “strategi” pertama kali hanya dikenal di kalangan militer,
khususnya strategi perang. Dalam sebuah peperangan atau pertempuran,
terdapat seseorang (komandan) yang bertugas mengatur strategi untuk
memenangkan peperangan. Semakin hebat strategi yang digunakan maka
semakin besar kemungkinan untuk menang. Seiring berjalannya waktu, istilah
“strategi” di dunia militer tersebut diadopsi ke dalam dunia pendidikan.
Dalam konteks pendidikan, strategi digunakan untuk mengatur siasat
agar dapat mencapai tujuan dengan baik. Dengan arti lain dapat dikatakan
bahwa strategi dalam konteks pendidikan dapat dimaknai sebagai perencanaan
yang berisi serangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan.13
Secara umum “strategi” merupakan proses penentuan rencana
pimpinan yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai
penyusunan cara atau upaya bagaimana agar tujuan dapat dicapai. Dalam
penerapannya strategi mengharuskan sebuah organisasi untuk menetapkan
tujuan, membuat kebijakan, memotivasi, dan mengalokasikan sumber daya
sehingga strategi yang telah dirumuskan dapat berjalan dengan baik.14
Dapat diartikan bahwa strategi adalah suatu rencana yang dirancang oleh
organisasi untuk mencapai tujuan melalui keputusan dan kebijakan secara jelas.
Dalam kondisi yang penuh dengan ketidakpastian ini sangat diperlukan adanya
strategi yang tepat. Dengan adanya strategi organisasi akan lebih siap
menghadapi permasalahan dan perubahan yang akan terjadi maupun sedang
terjadi. Sehingga kerja keras dan usaha yang dilakukan akan membawa hasil
lebih maksimal.
13 Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013). h.
13
14
Soedarmayanti, Manajemen Strategi (Bandung: Refika Aditama, 2018). h. 2, 4, dan 12
9
2. Tujuan Strategi
Strategi dibutuhkan secara aktif untuk membentuk bagaimana bisnis
suatu organisasi akan dilakukan dan membentuk tindakan serta keputusan
independen, baik pimpinan maupun bawahan secara terkoordinasi. Dengan
adanya strategi akan mempermudah para pimpinan untuk merencanakan dan
mengimplementsikan strategi secara tepat. Strategi sebagai instrumen untuk
mengantisipasi perubahan dan tantangan lingkungan, sekaligus sebagai
kerangka kerja dalam penyelesaian setiap masalah, harus memiliki tujuan.
Tujuan harus dirumuskan secara jelas untuk mengurangi terjadinya konflik
dalam suatu organisasi.
Nanang Fattah mengatakan strategi adalah game plan (rencana tujuan)
manajemen untuk:
a. Menarik dan menyenangkan pelanggan.
b. Menjaga posisi pasar.
c. Melakukan operasional.
d. Bersaing dengan sukses.
e. Mencapai tujuan strategi.15
Dari pendapat di atas dapat diidentifikasi bahwa tujuan strategi
merupakan sebuah pedoman yang digunakan oleh pimpinan organisasi untuk
melaksanakan strategi secara efektif dan efisien. Semakin lama berdirinya
sebuah organisasi akan semakin komplek dan rumit permasalahan-
permasalahan yang harus dihadapi. Pemimpin organisasi bertugas menyusun
strategi-strategi organisasinya agar rencana yang dilaksanakan dapat berjalan
secara sempurna. Untuk itu sangat diperlukan suatu pemikiran dan strategi
yang terorganisir, dengan tujuan dapat mengelola perubahan dan kendala-
kendala yang terjadi.
Sedangkan menurut Rachmat, tujuan strategi merupakan sebuah tindakan
untuk:
a. Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan
efisien.
b. Mengevaluasi kinerja, meninjau, dan mengkaji ulang situasi serta
melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan
dalam pelaksanaan strategi.
15 Nanang Fattah, Manajemen Strategik Berbasis Nilai (Value Based Strategic Management)
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2016). h. 70
10
c. Memperbarui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan perkembangan
lingkungan eksternal.
d. Meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bisnis yang
ada.
e. Melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera.16
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa, strategi telah
menjadi perbincangan yang sangat umum dikalangan institusi dan organisasi.
Adapun tuntutan bagi organisasi menyusun strategi adalah untuk mencapai
tujuan oganisasi, baik jangka menengah maupun jangka panjang. Tujuan
strategi merupakan hal yang sangat penting bagi organisasi untuk mencapai
sebuah tujuan, sehingga dapat diidentifikasi bahwa tujuan strategi merupakan
arah tujuan manajemen yang digunakan untuk mengevaluasi dan melaksanakan
strategi dengan memperhatikan kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman
yang akan ditimbul dalam pelaksanaan. Dengan adanya tujuan strategi para
pimpinan disemua lembaga organisasi akan bangkit untuk dapat menerapkan
tujuan strategi secara tepat.
3. Dimensi-dimensi Strategi
Strategi sangat membantu dalam hal pengkoordinasian dan pengarahan
aktivitas organisasi, serta menunjukan bagaimana para anggota organisasi
bekerja sama. Strategi harus menyiapkan keputusan yang cocok dan tentunya
sangat penting bagi upaya pencapaian tujuan organisasi.17
Seperti yang telah
kita ketahui bahwa strategi adalah suatu cara untuk mencapai sebuah tujuan.
Tanpa adanya strategi maka organisasi tidak akan memiliki langkah dan tujuan
yang pasti. Oleh karena itu dibutuhkan dan diperhitungkan beberapa dimensi-
dimensi, antara lain:
a. Dimensi Keikutsertaan Manajemen Puncak
Salah satu keputusan strategik adalah bahwa keputusan tersebut
menyangkut seluruh segi organisasi. Karena hanya pada tingkat manajemen
puncaklah akan tampak segala bentuk implikasi dan remifikasi berbagai
16 Rachmat, Manajemen Strategik (Bandung: Pustaka Setia, 2014). h. 21
17
Sofjan Assuari, Strategic Management Sustainable Competitive Advantages (Jakarta:
RajaGrafindo, 2016). h. 8
11
tantangan dan tuntutan lingkungan internal dan eksternal yang sangat
mungkin tidak terlihat oleh para manajer tingkat yang lebih rendah. Dengan
perkataan lain, hanya pada tingkat manajemen puncaklah terdapat cara
pandang yang holistik dan menyeluruh. Selain itu pada manajemen
puncaklah yang memiliki wewenang untuk mengalokasikan sarana,
prasarana dan sumber lainnya yang diperlukan untuk mengimplementasikan
keputusan yang telah diambil.
b. Dimensi Alokasi Dana, Sarana, dan Prasaran
Hal ini manajemen puncak berperan selaku integrator dari berbagai
satuan kerja yang merasa berhak atas pengelolaan dana, sarana, prasarana,
dan tenaga kerja lebih dari satuan-satuan kerja lainnya dalam organisasi.
Semua ini tergantung pada sifat penugasan, sarana dan pembatas waktu,
mungkin saja satu satuan kerja diperlukan sebagai “yang terpenting” pada
momen tertentu, tetapi pada momen lain satuan kerja lainlah yang bersifat
strategi.
c. Dimensi Waktu Keputusan Strategi
Salah satu ciri keputusan strategi adalah jangkauan waktunya yang
relatif jauh kedepan, apakah itu lima tahun, sepuluh tahun, bisa jadi lebih.
Hal ini dapat dikategorikan sebagai jangka panjang. Penting untuk
diperhatikan bahwa sekali manajemen puncak membuat keputusan strategi,
atas dasar keputusan itulah citra organisasi diciptakan dan dipelihara.
d. Dimensi Orientasi Masa Depan
Salah satu ungkapan yang sering terdengar di kalangan organisasi
bahwa para manajer diharapkan tidak hanya mampu bersifat reaktif terhadap
perkembangan yang terjadi. Dalam hal ini sebuah organisasi memerlukan
seorang manajer handal yang memiliki sikap antisipatif dan proaktif, karena
dengan sikap tersebut manajer akan lebih siap menghadapi tanggapan
perubahan yang akan terjadi dan tidak akan dihadapkan kepada siatuasi
“dadakan”.
12
e. Konsekuensi Isu Strategi yang Multifaset
Salah satu dimensi keputusan strategi adalah sifatnya yang integratif
dan koordinatif. Dimana dimensi ini penting mendapat perhatian karena
setiap keputusan strategi pasti melibatkan berbagai komponen dalam
organisasi. Untuk itu perlu ditekankan pentingnya prinsip sinergi dipegang
teguh dalam menjalankan roda organisasi.
f. Dimensi Lingkungan Eksternal
Salah satu keputusan dalam menjalankan roda organsiasi adalah
bahwa setiap organisasi merupakan sebuah sistem. Di mana tidak bisa tidak
berinteraksi dengan lingkungannya. Oleh karena itu suatu organisasi
biasanya mempengaruhi lingkungannya dan pasti dipengaruhi oleh kondisi
eksternal yang faktor-faktornya berada di luar kendali organisasi yang
bersangkutan. Untuk itu agar organisasi berhasil meraih keberhasilan yang
telah di tentukan di masa depan maka faktor-faktor eksternal itu perlu
diperhitungan secara matang.18
Berdasarkan uraian di atas dapat didefinisikan bahwa dalam mengelola
kegiatan-kegiatan organisasi selain fokus pada arah dan tujuan juga harus
memperhatikan tantangan-tantangan yang muncul dan dimunculkan oleh
lingkungan (faktor-faktor eksternal dari luar organisasi) seperti pesaing,
macam-macam peraturan, lembaga-lembaga pemerintah, dan sumber daya
yang langka. Melihat peristiwa tersebut perlu diperhatikan dimensi-dimensi
strategi yang bisa memberikan petunjuk untuk mewujudkan visi dan tujuan
organisasi caranya dilakukan dengan melibatkan peran dan fungsi pimpinan
yang aktif. Pemimpin yang aktif harus mampu mendengar orang lain baik di
dalam maupun diluar organisasi serta meningkatkan pandangan kedepan
berdasarkan kemajuan teknologi, demografi, peraturan, nilai-nilai dan gaya
hidup untuk menghasilkan keunggulan organisasi. Pemimpin yang strategi
harus mampu mengetahui kejadian-kejadian dalam organisasi dan mempelajari
tentang keadaan masa depan. Ketika pemimpin tidak memprediksi semua hal
tersebut maka organisasi dapat kehilangan peluang baru.
18 P Sondang Siagian, Manajemen Strategik (Jakarta: Bumi Aksara, 2004). h. 18-20
13
4. Tahapan Strategi
Dalam proses strategi terdapat tiga tahapan yang biasa dikenal dengan
istilah manajemen strategi yang berarti sebuah proses untuk menghasilkan
berbagai keputusan dan tindakan untuk mencapai tujuan. Pada saat melakukan
kegiatan manajemen strategi para manajer akan mengolah input yang diperoleh
melalui evaluasi terhadap misi, tujuan serta strategi yang telah diterapkan.19
Dapat diidentifikasi bahwa manajemen strategi merupakan suatu cara untuk
mengendalikan organisasi secara efektif dan efisien sampai pada implementasi
garis terdepan sehingga tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan
akan tercapai. Manajemen strategi pada saat ini harus mampu memberikan
pedoman untuk menentukan sebuah keputusan.
Menurut Eddy Yunus bahwa strategi yang baik akan membawa
organisasi untuk dapat mengimplementasikan strateginya melalui perencanaan
program, proses budgeting, sitem manajemen kinerja, perubahan pada struktur
organisasi, dan manajemen program.20
Artinya dengan adanya manajemen
strategi dapat merencanakan upaya yang harus dilakukan untuk mencapai
sebuah tujuan. Agar mempermudah dalam penerapan manjemen strategi maka
dibutuhkan tahapan-tahapan pengimplementasian strategi. Adapun tahapan-
tahapan tersebut, antara lain:
a. Formulasi Strategi
Formulasi strategi adalah proses merancang dan menyeleksi berbagai
strategi yang pada akhirnya dapat menuntun pada pencapaian misi dan
tujuan organisasi. Fokus utama dari strategi organisasi adalah bagaimana
menyesuaikan diri agar dapat lebih baik dan cepat bereaksi dibanding
pesaing dalam persaingan yang ada.21
Artinya dengan adanya formulasi
strategi maka organisasi dapat menetapkan cara yang tepat untuk mengatasi
persaingan yang dilakukan.
19 Ismail Solihin, Manajemen Strategik (Jakarta: Erlangga, 2012). h. 70
20
Eddy Yunus, Manajemen Strategis (Yogyakarta: Andi, 2016). h. 12
21
Setiawan Hari Purnomo and Zulkieflimansyah, Manajemen Strategi (Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2007). h. 16
14
Sedangkan menurut Eddy Yunus. Formulasi strategi merupakan
proses penyusunan langkah-langkah untuk masa depan perusahaan, yang
bertujuan untuk membangun visi dan misi perusahaan, menetapkan tujuan
strategis serta merancang strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut
dalam rangka menciptakan nilai terbaik yang berasal dari karyawan. Strategi
yang telah ditentukan harus sesuai dengan tujuan perusahaan, sehingga akan
membawa posisi perusahaan ke posisi yang terbaik.22
Dapat diartikan bahwa
formulasi strategi adalah suatu proses untuk menciptakan visi dan misi
organisasi, mengetahui kesempatan dan ancaman pesaing, memastikan
kekuatan dan kelemahan organisasi, menentukan tujuan jangka panjang
serta memutuskan strategi-strategi alternatif untuk memilih strategi yang
tepat untuk bisa dilakukan.
b. Implementasi Strategi
Setelah tahap formulasi strategi maka selanjutnya adalah
implementasi strategi yang merupakan proses dimana manajemen
mewujudkan strategi dan kebijakan dalam tindakan melalui pengembangan
program, anggaran, dan prosedur.
Program adalah pernyataan aktivitas-aktivitas atau langkah-langkah
yang diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan. Anggaran adalah
program yang dinyatakan dalam bentuk satuang uang, setiap anggaran akan
dinyatakan secara rinci dalam biaya yang digunakan oleh manajemen untuk
merencakan dan mengendalikan, selain itu anggaran juga menentukan
laporan keuangan proforma yang menunjukkan pengaruh dari kondisi
keuangan organisasi. Sedangkan prosedur atau sering disebut standard
operating procedures (SOP) adalah sistem langkah-langkah atau teknik-
teknik yang menggambarkan secara rinci bagaimana suatu tugas atau
pekerjaan diselesaikan.23
Pada tahap implementasi ini merupakan hal cukup
rumit, oleh karena itu agar penerapannya dapat berhasil dengan baik, maka
22 Yunus, Manajemen Strategis. Op.Cit., h. 164-165
23
Abd Rahman Rahim and Enny Radjab, Manajemen Strategi (Makassar: Lembaga Perpustakaan
dan Penerbitan Universitas Muhammadiyah Makassar, 2016). h. 14-15
15
pimpinan harus memiliki perencanaan yang jelas tentang isu-isu yang
berbeda dan bagaimana cara mengatasinya.
Implementasi sering kali disebut sebagai tahapan aksi dari manajemen
strategi. Implementasi strategi artinya memobilitasi para bawahan yang
diformulasikan kedalam tindakan. Keberhasilan implementasi strategi
bergantung pada kemampuan manajer untuk memotivasi bawahan. Untuk
itu strategi yang diformulasikan akan tetapi tidak dimplementasikan tentu
tidak akan memiliki tujuan yang berguna.24
Dari pendapat pakar tersebut dapat disimpulkan bahwa implementasi
strategi merupakan bagian penting dari pelaksanaan strategi. Jika dalam
penerapannya berjalan dengan baik maka dapat dijadikan acuan untuk
mempertahankan perencanaan strategi selanjutnya dan sebaliknya jika
implementasi tidak berjalan dengan lancar maka dapat dijadikan bahan
evaluasi dan diskusi untuk menganalisis masalah yang menjadi penyebab
sebelum melakukan perencanaan pada tahap selanjutnya.
c. Evaluasi Strategi
Lingkungan terus berubah seiring berjalannya waktu sehingga
dibutuhkan adanya evaluasi yang dilakukan secara berkala. Tujuannya
untuk melihat keberhasilan dan kegagalan yang telah terjadi. Sehingga
segala permasalahan serta tantangan yang muncul akan segera ditemukan
solusi untuk menanganinya.
Evaluasi strategi adalah mengukur apa yang dapat dihasilkan atau
diraih oleh organisasi, hal ini berarti membandingkan antara kinerja
organisasi dengan hasil yang diharapkan. Ukuran apa yang dipilih untuk
mengukur kinerja tergantung pada unit organisasi yang akan dinilai dan
tujuan yang akan dicapai. Tujuan yang telah dibuat terlebih dahulu pada
bagian formulasi strategi dari proses manajemen strategi harus digunakan
24 Fred R David, Manajemen Strategik Suatu Pendekatan Keunggulan Bersaing (Jakarta: Salemba
Empat, 2017). h. 5
16
semestinya untuk mengukur kinerja manajer jika strategi tersebut telah
diimplementasikan.25
Evaluasi merupakan elemen akhir dari manajemen strategi, elemen ini
dapat menunjukkan secara tepat kelemahan-kelemahan dalam implementasi
strategi sebelumnya dan mendorong proses keseluruhan untuk dimulai
kembali. Agar evaluasi efektif, manajer harus mendapatkan umpan balik
yang jelas dan tepat dari orang-orang bawahannya. Dengan menggunakan
umpan balik tersebut, manajer membandingkan apa yang sesungguhnya
terjadi dengan apa yang sesungguhnya direncanakan dalam tingkat
perumusan. Berdasarkan hasil tersebut manajemen akan melakukan
penyesuaian terhadap perumusan strategi atau implementasi.26
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, evaluasi strategi
merupakan hal yang sangat penting untuk keberlangasungan suatu organiasi
atau instansi, karena hal itu sangat berpengaruh terhadap perekembangan
insternal maupun eksternal organiasasi. Evaluasi strategi bersifat perbaikan
untuk meningkatkan kualitas seluruh komponen-komponen yang menjadi
pendukung operasional dalam sebuah organisasi. Pada tahap ini manajer
berusaha memastikan bahwa strategi yang telah ditentukan dapat terlaksana
dengan tepat dan mencapai tujuan yang diharapkan.
5. Pengertian Kepala Sekolah
Kepala sekolah tersusun dari dua kata, yaitu “kepala” dan “sekolah”.
Kepala dapat diartikan sebagai ketua atau pimpinan dalam suatu organisasi
atau lembaga sedangkan sekolah adalah sebuah lembaga tempat bernaungnya
peserta didik untuk memperoleh pendidikan formal. Secara sederhana, kepala
sekolah dapat didefinisikan sebagai tenaga fungsional guru yang diberi tugas
untuk memimpin sekolah tempat diselenggarakan proses belajar mengajar atau
tempat di mana terjadinya interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan
peserta didik yang menerima pelajaran. Kata memimpin mengandung konotasi
25 Rahim and Radjab, Manajemen Strategi. Op. Cit., h. 15
26
David Hunger and Thomas L Wheelen, Manajemen Strategi (Yogyakarta: Andi, 2003). h. 19-
20
17
menggerakkan, mengarahkan, membimbing, melindungi, membina, dan
memberikan.27
Pernyataan tersebut dapat diidentifikasi bahwa kepala sekolah
sebagai pemimpin memiliki tanggung jawab untuk dapat membangkitkan
semangat para guru dan peserta didik, oleh karena itu kesuksesan para anggota
berada didalam keberhasilan dirinya.
Mulyasa berpendapat bahwa:
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang
berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru. Kepala sekolah
bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan,
administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan, dan
penyelanggaraan serta pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan.28
Sedangkan Herlina T. Ismail mengatakan:
Kepala sekolah merupakan seorang fungsional guru yang diberi tugas
untuk memimpin suatu sekolah dimana terjadi proses pelaksanaan belajar
mengajar atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi
pelajaran dengan murid yang menerima pelajaran.29
Dari definisi ini
dapat dikatakan bahwa kepala sekolah adalah seorang guru yang
diberikan tugas dan tanggung jawab lebih untuk memimpin sekolah agar
tercapai proses pembelajaran yang efektif.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah
adalah seseorang yang diberi tanggung jawab untuk menduduki posisi jabatan
struktural dalam lembaga pendidikan dan memiliki peran yang besar demi
terselenggaranya proses pendidikan. Kepala sekolah yang hebat adalah kepala
sekolah yang mampu memotivasi, memantau serta membimbing kinerja guru
agar para guru mampu menjalankan tupoksinya. Oleh karena itu kepala sekolah
harus terus menerus meningkatkan intelektual, emosional, spiritual, serta
sosialnya selain iu juga harus meneruskan jenjang pendidikan yang lebih
tinggi, aktif dalam forum diskusi, intens dalam organisasi sosial, dan rajin
beribadah adalah keniscayaan bagi kepala sekolah agar kepemimpinannya
sukses lahir batin. Artinya kepemimpinannya tidak hanya membawa perubahan
formal struktural tapi juga kultural yang membekas dalam perilaku seseorang.
27 Donni Juni Priansa and Rismi Somad, Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala Sekolah
(Bandung: Alfabeta, 2014). h. 49
28
Priansa and Rismi Somad. Ibid., h. 50
29
Herlina T Ismail, Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah (Gorontalo: Pustaka IGI Gorontalo,
2018). h. 35
18
6. Peran dan Fungsi Kepala Sekolah
Sekolah merupakan lembaga yang bersifat kompleks dan unik, bersifat
kompleks karena sekolah sebagai organisasi yang didalamnya terdapat
berbagai dimensi antara satu sama lain saling berkaitan dan saling menentukan.
Sedangkan sifat unik, menunjukkan bahwa sekolah sebagai organisasi
memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki organisasi-organisasi lain. Ciri-
ciri yang menempatkan sekolah karakteristik tersendiri di mana terjadi proses
belajar mengajar, tempat terselenggaranya pembudayaan kehidupan umat
manusia. Keberhasilan sebuah sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah.30
Kepala sekolah memegang peranan penting dalam perkembangan dan
kelangsungan sekolah. Kepala sekolah bertanggung jawab terhadap
keberhasilan penyelenggaraan kegiatan pendidikan berdasarkan tujuan
pendidikan yang telah ditentukan. Oleh karenanya harus memiliki kemampuan
untuk menjadi pemimpin yang dapat melaksanakan fungsi-fungsi dan peran
kepemimpinan, baik fungsi dan peran yang berhubungan dengan pencapaian
tujuan pendidikan maupun pencapaian iklim sekolah yang kondusif demi
terlaksananya proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.31
Adapun
peran dan fungsi kepala sekolah, antara lain:
a. Kepala Sekolah sebagai Edukator (Pendidik).
b. Kepala Sekolah sebagai Manajer.
c. Kepala Sekolah sebagai Administrator.
d. Kepala Sekolah sebagai Supervisor.
e. Kepala Sekolah sebagai Leader (Pemimpin).
f. Kepala Sekolah sebagai Inovator.
g. Kepala Sekolah sebagai Motivator.32
Pada dasarnya kepala sekolah memiliki peran dan fungsi yang sangat
penting bagi guru-guru dan peserta didik demi tercapainya kesuksesan proses
30 Kompri, Manajemen Sekolah (Orientasi Kemandirian Kepala Sekolah) (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2015). h. 21
31
Fauzan, Pengantar Sistem Administrasi Pendidikan (Teori Dan Praktik) (Yogyakarta: UII
Press, 2016). h. 151
32
Sowiyah, Kepemimpinan Kepala Sekolah (Yogyakarta: Media Akademi, 2016). h. 21-23
19
pembelajaran di sekolah. Kepala sekolah menduduki dua fungsi yaitu sebagai
tenaga kependidikan dan tenaga pendidik. Adapun cara kerja dalam
menjalankan peran dan fungsinya tersebut sangat dipengaruhi oleh sifat
kepribadian, persiapan dalam mengemban jabatan yang telah di duduki serta
pengalaman profesionalannya.
Kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga pendidikan harus mampu
melakukan kepemimpinannya dengan baik. Kesuksesan kepemimpinan kepala
sekolah dalam aktivitasnya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat
menunjang keberhasilan suatu kepemimpinan, oleh sebab itu suatu tujuan akan
tercapai apabila terjadi keharmonisan dalam hubungan atau interaksi yang baik
antara atasan dengan bawahan.33
Berdasarkan uraian tersebut dapat diidentifikasi telah menjadi kodratnya
bahwa keberhasilan lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh keberhasilan
kepala sekolah. Salah satunya ditunjukkan dengan peran dan fungsi kepala
sekolah sebagai manajer. Dalam rangka pelaksanaan pengembangan karir guru,
dituntut untuk dapat memfasilitasi dan memberikan kesempatan kepada guru
agar dapat melaksanakan kegiatan pengembangan karir baik melalui kegiatan
pendidikan, MGMP/MGP, kesempatan melanjutan pendidikan, dan berbagai
pelatihan baik yang dilaksanakan sekolah maupun dinas pendidikan.
B. Hakikat Pengembangan Karir Guru
1. Pengembangan Karir Guru
Pada dasarnya pengembangan karir berasal dari dua kata, yaitu
“Pengembangan” dan “Karir”. Pengembangan adalah peningkatan pribadi
yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karir dan peningkatan
oleh Departemen Personalia untuk mencapai suatu rencana kerja sesuai dengan
jalur atau jenjang organisasi.34
Sedangkan karir adalah serangkaian jabatan atau
pekerjaan yang dipegang oleh seseorang selama kurun waktu yang relatif lama.
33 Wahyu Khafidah, “Manajemen Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Tenaga Administrasi,”
Jurnal Studi Penelitian, Riset, Dan Pengembangan Pendidikan Islam, Vol 7, (2019), h.251
https://ojs.serambimekkah.ac.id/tarbawi/article/view/1806/1436.
34
Komang Ardana, Ni Wayan Mujiati, and Wayan Mudiartha Utama, Manajemen Sumber Daya
Manusia (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014). h. 117
20
Karir adalah kemajuan dalam kehidupannya atau perkembangan dalam
pekerjaannya. Jalur karir (career path) berarti jalan dari tingkat terendah
menuju tingkat yang lebih tinggi sampai tingkat terakhir dalam pekerjaan
(individual development, promotion). Seorang pegawai akan mencapai tujuan
karir, yaitu posisi atau jabatan tertentu yang dapat dicapai bila yang
bersangkutan telah memenuhi syarat dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk
melaksanakan jabatan tersebut.35
Pernyataan di atas dapat diidentifikasi bahwa jabatan karir adalah sebuah
kebutuhan yang harus ditumbuhkan dalam diri tenaga kerja, sehingga
mendorong dalam kemajuan kinerjanya. Karir merujuk pada suatu posisi atau
jabatan yang lebih tinggi. Karir dapat berisi kenaikan tingkat dari tanggung
jawab, kekuasaan, serta pendapatan seseorang. Karir senantiasa berubah seiring
berubahnya minat, kemampuan, nilai, dan lingkungan kerja seseorang. Jika
seseorang ingin menduduki karir yang lebih baik maka perlu melakukan hal-
hal yang berkaitan dengan keahlian khusus dan mengerjakan tugas-tugas
tertentu.
Pengembangan karir merupakan suatu kondisi yang menunjukkan adanya
peningkatan-peningkatan status seseorang di suatu organisasi dalam jalur karir
yang telah ditetapkan dalam organisasi yang bersangkutan. Pengembangan
karir sangat penting dilakukan karena dapat meningkatkan kesadaran terhadap
tugas dan pekerjaan, mempermudah pemanfaatan potensi diri dari pegawai,
membantu pegawai dalam menyusun strategi pengembangan, dan dapat
menambah loyalitas pegawai dalam pekerjaan. Oleh karena itu diperlukan
usaha terus menerus dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guna
meningkatkan kualitas dan karir tersebut.36
Bagaimanapun juga pengembangan
karir masing-masing anggota dalam suatu organisasi tentunya tidak sama
(bersifat unik). Keberhasilan karir seseorang dipengaruhi oleh pendidikan
35 Nurul Ulfatin and Teguh Triwiyanto, Manajemen Sumber Daya Manusia Bidang Pendidikan
(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2016). h. 140-141
36
Asnita Putri Dewi and Rusdinal, “Pengembangan Karir Guru,” Jurnal Manajemen,
Kepemimpinan, Dan Supervisi Pendidikan, Vol 5, (2020), h. 8-9 https://jurnal.univpgri
palembang.ac.id/index.php/JMKSP/article/download/3489/3276.
21
formal, pengalaman kerja, sikap atasannya, prestasi kerja, bobot pekerjannya,
adanya lowongan jabatan, dan produktivitas kerjanya.37
Ipong Dekawati berpendapat, terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi pengembangan karir. Pertama prestasi kerja yang memuaskan,
tanpa itu sulit bagi seorang guru untuk dipromosikan oleh atasannya. Kedua,
pengenalan oleh pihak lain, berbagai pihak yang berwenang memutuskan layak
tidaknya seseorang dipromosikan seperti atasan langsung dan pimpinan yang
mengetahui kemampuan dan prestasi kerja seorang pegawai. Ketiga, kesetiaan
pada organisasi merupakan dedikasi seorang karyawan yang ingin terus
berkarya dalam waktu yang lama. Keempat, pembimbing dan sponsor,
pembimbing adalah orang yang memberikan nasehat dan saran kepada
karyawan. Sedangkan sponsor adalah orang yang di dalam organisasi dapat
menciptakan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan karir. Kelima,
kesempatan untuk bertumbuh yang dapat dilakukan melalui pelatihan-
pelatihan, kursus, dan juga melanjutkan jenjang pendidikan. Keenam,
pengunduran diri sendiri yang memberikan kesempatan lebih besar untuk
mengembangkan karir.38
Sedangkan menurut Indah Puji Hartatik pengembangan karir dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu:
1) Personalia pegawai.
2) Faktor eksternal yang berarti sering terjadi aturan dalam manajemen karir
di suatu organisasi.
3) Politicking dalam organisasi yang berarti manajemen karir pegawai akan
tersendat dan bahkan mati bila faktor lain seperti intrik-intrik, kasak-
kasuk, hubungan antarteman, nepotisme, feodalisme lebih dominan
mempengaruhi karir seseorang daripada prestasi kerjanya.
4) Sistem penghargaan (reward system).
5) Jumlah pegawai yang berarti semakin banyak pegawai maka semakin ketat
persaingan untuk menduduki suatu jabatan.
37 Sri Larasati, Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: Deepublish, 2018). h. 157, 174
38
Ipong Dekawati, “Peningkatan Prestasi Kerja Melalui Pengembangan Karir,” Jurnal
Pendidikan, Vol V, (2019), h. 116 https://journal.stkipsubang.ac.id/index.php/didaktik/article/view/88.
22
6) Ukuran organisasi dalam konteks ini berhubungan dengan jumlah jabatan
yang ada dalam organisasi.
7) Kultur organisasi, meskipun organisasi sudah memiliki sistem manajemen
karir yang baik dan mapan secara tertulis, tetapi pelaksanaannya masih
sangat tergantung pada kultur organisasi yang ada.
8) Tipe manajemen, meskipun pada dasarnya karir seorang pegawai tidak
hanya tergantung pada faktor-faktor internal di dalam dirinya (motivasi
untuk bekerja keras dan kemauan untuk ingin maju) tetapi juga tergantung
pada faktor-faktor eksternal seperti manajemen.39
Dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor pengembangan karir yaitu
prestasi kerja, pengenalan oleh pihak lain yang memutuskan layak tidak
seorang pegawai dapat dipromosikan, faktor eksternal, kesempatan pelatihan
dan pendidikan, jumlah pegawai, kultur organisasi, tipe manajemen, dan
perlakuan yang adil dalam berkarir. Melihat banyaknya faktor yang
mempengaruhi pengembangan karir tidak menutup kemungkinan jika terdapat
pegawai yang tidak memaksimalkan diri untuk mengabdi kepada organisasi.
Disarankan bagi organisasi memberi fasilitas, dukungan, dan motivasi kepada
para pegawai. Sehingga pegawai dapat melakukan pengembangan karir dengan
mudah dan mendapatkan hak yang sebagaimana mestinya mereka dapatkan.
Berdasarkan pendapat pakar di atas dapat disimpulkan pengembangan
karir guru merupakan suatu keadaan yang menunjukkan adanya peningkatan-
peningkatan jenjang atau pangkat seorang guru dalam menjalankan pekerjaan
di lembaga sekolah yang bersangkutan. Dalam pelaksanaannya juga terdapat
faktor-faktor yang mempengaruhi seperti prestasi kerja, pengenalan oleh pihak
lain yang memutuskan layak tidak seorang pegawai dapat dipromosikan, faktor
eksternal, kesempatan pelatihan dan pendidikan, jumlah pegawai, kultur
organisasi, tipe manajemen, dan perlakuan yang adil dalam berkarir. Melihat
banyaknya faktor yang mempengaruhi tidak menutup kemungkinan jika
39 Indah Puji Hartatik, Buku Praktis Mengembangkan SDM (Yogyakarta: Laksana, 2014). h. 151-
154
23
terdapat pegawai yang tidak memaksimalkan diri untuk mengabdi kepada
lembaga sekolah.
Ranah pengembangan karir guru meliputi: penugasan, kenaikan pangkat,
dan promosi. Upaya pengembangan karir harus sejalan dengan jenjang jabatan
fungsional guru. Guru diharapkan dapat menjadi acuan bagi institusi terkait
dalam melaksanakan tugasnya. Pengembangan karir merupakan tanggung
jawab pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara satuan pendidikan,
asosiasi profesi guru, serta guru secara pribadi.40
a. Penugasan
Berdasarkan jenis dan penugasannya, guru digolongkan dalam 3 (tiga)
jenis, yaitu:
1. Guru kelas merupakan guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran seluruh
mata pelajaran dikelas.
2. Guru mata pelajaran merupakan guru yang mempunyai tugas tanggung
jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran
pada satu mata pelajaran tertentu dalam satuan pendidikan formal.
3. Guru bimbingan dan konseling/konselor merupakan guru yang
mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh
dalam kegiatan bimbingan dan konseling terhadap sejumlah peserta
didik satuan pendidikan formal.
Penugasan seorang guru harus disesuaikan dengan latar belakang
kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik/keahlian yang dimiliki dengan
beban mengajar paling sedikit memenuhi 24 jam tatap muka per minggu.
Guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah/wakil
kepala sekolah/madrasah atau tugas lain wajib melaksanakan tugas
mengajar sesuai dengan sertifikasi pendidik/keahlian yang dimiliki, dengan
40 Musriadi, Profesi Kependidikan Secara Teoritis Dan Aplikatif. Op.Cit., h. 101-102
24
beban mengajar paling sedikit sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.41
Adapun tugas tambahan guru sebagai berikut:
a) Guru dengan tugas tambahan sebagai kepala satuan pendidikan wajib
mengajar paling sedikit 6 jam tatap muka dalam 1 minggu atau
membimbing 40 peserta didik bagi kepala sekolah satuan pendidikan
yang berasal dari guru bimbingan dan konseling atau konselor.
b) Guru dengan tugas tambahan sebagai wakil kepala satuan pendidikan
wajib mengajar paling sedikit 12 jam tatap muka dalam 1 minggu atau
membimbing 80 peserta didik bagi wakil kepala satuan pendidikan
yang berasal dari guru bimbingan dan konseling atau konselor.
c) Guru dengan tugas tambahan sebagai ketua program keahlian wajib
mengajar paling sedikit 12 jam tatap muka dalam 1 minggu.
d) Guru dengan tugas tambahan sebagai kepala perpustakaan satuan
pendidikan wajib mengajar paling sedikit 12 jam tatap muka dalam 1
minggu.
e) Guru dengan tugas tambahan sebagai kepala laboratorium, bengkel,
atau unit produksi satuan pendidikan wajib mengajar paling sedikit 12
jam tatap muka dalam 1 minggu.
f) Guru yang ditugaskan menjadi pengawas satuan pendidikan, pengawas
mata pelajaran, atau pengawas kelompok mata pelajaran wajib
melakukan tugas pembimbingan dan pelatihan professional guru dan
pengawasan yang ekuivalen dengan paling sedikit 24 jam pembelajaran
tatap muka dala 1 minggu.
g) Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan wajib
melaksanakan tugas sebagai pendidik, dengan ketentuan berpengalaman
sebagai guru sekurang kurangnya 8 tahun atau kepala sekolah sekurang
kurangnya 4 tahun, memenuhi persyaratan akademik sebagai guru
sesuai dengan peraturan perundang-undangan, memiliki sertifikat
41 Daryanto and Tasril, Pengembangan Karir Profesi Guru (Yogyakarta: Gava Media, 2015). h.
18-19
25
pendidik, dan melakukan tugas pembimbingan dan pelatihan
professional guru dan tugas pengawasan.
Sedangkan penugasan guru dalam rangka pembelajaran diukur dengan
beban kerja, seperti berikut:
1) Beban kerja guru paling sedikit memenuhi 24 (dua puluh empat) jam
tatap muka dan paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam
1 (satu) minggu pada satu atau lebih satuan pendidikan yang memiliki
izin pendirian dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah.
2) Pemenuhan beban kerja paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap
muka dalam 1 (satu) minggu dilaksanakan dengan ketentuan paling
sedikit 6 (enam) jam tatap muka dalam 1(satu) minggu pada satuan
pendidikan tempat tugasnya sebagai guru tetap.
3) Guru bimbingan dan konseling atau konselor wajib memenuhi beban
mengajar yang setara, yaitu jika mengampu bimbingan dan konseling
paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu
atau lebih satuan pendidikan.
4) Guru pembimbing khusus pada satuan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan inklusi atau pendidikan terpadu wajib
memenuhi beban mengajar yang setara, yaitu jika paling sedikit
melaksanakan 6 (enam) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.
5) Menteri dapat menetapkan ekuivalensi beban kerja untuk memenuhi
ketentuan beban kerja dimaksud, khusus untuk guru-guru yang bertugas
pada satuan pendidikan layanan khusus, keahlian khusus, dan
dibutuhkan atas dasar pertimbangan kepentingan nasional.42
Pada dasarnya tugas utama guru adalah mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah. Khusus pada bagian proses pembelajaran
atau pembimbingan dan pengembangan keprofesian berkelanjutan terdapat
beberapa ketentuan-ketentuan, antara lain:
42 Musriadi, Profesi Kependidikan Secara Teoritis Dan Aplikatif. Op.Cit., h. 102-103
26
(a) Setiap guru wajib melaksanakan kegiatan pembelajaran/pembimbingan.
(b) Semakin tinggi jenjang jabatan guru semakin berat tugas dan tanggung
jawab serta wewenangnya.
(c) Kewajiban guru dalam pembelajaran/pembimbingan yang meliputi,
merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang
bermutu, menilai ataupun mengevaluasi hasil pembelajaran atau
melaksanakan perbaikan dan pengayaan.
(d) Khusus untuk guru kelas, disamping wajib melaksanakan proses
pembelajaran wajib melaksanakan program bimbingan dan konseling
terhadap peserta didik di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.43
Pada sisi lain, guru memiliki peluang untuk mendapatkan penugasan
dalam aneka jenis. Di dalam PP No. 74 Tahun 2008 disebutkan bahwa guru
yang diangkat oleh pemerintah atau pemerintah daerah dapat ditempatkan
pada jabatan struktural sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Penempatan guru pada jabatan struktural dimaksud dapat
dilakukan setelah yang bersangkutan bertugas sebagai guru paling singkat
selama 8 tahun. Guru yang ditempatkan pada jabatan struktural itu
ditugaskan kembali sebagai guru dan mendapatkan hak-hak guru sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Guru yang ditempatkan
pada jabatan struktural kehilangan haknya untuk memperoleh tunjangan
profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan maslahat tambahan.
Hak-hak guru diberikan sebesar tunjangan profesi dan tunjangan fungsional
berdasarkan jenjang jabatan sebelum guru yang bersangkutan ditempatkan
pada jabatan struktural.44
Dengan adanya hal ini dapat dinyatakan bahwa guru telah memiliki
ketentuan-ketentuan khusus untuk menyelesaikan beban kerja yang telah
diberikan. Sehingga dalam proses pelaksanaan pembelajaran masing-masing
guru untuk bisa memenuhi beban mengajar dengan memperhatikan
43 Daryanto and Tasril, Pengembangan Karir Profesi Guru. Op.Cit., h. 21
44
Badan PSDMPK PMP, “Kebijakan Pengembangan Profesi Guru” (2012), h. 88-89
https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN
PENGEMBANGAN GURU.pdf.
27
ketentuan yang ditetapkan. Jika dalam lembaga pendidikan terdapat guru
yang belum bisa memenuhi beban mengajar dapat melakukan koordinasi
dengan pimpinan tempat mengabdikan diri. Perihal ini bertujuan agar guru
berhasil menjalankan kegiatan pembelajaran atau pembimbingan di lembaga
sekolah tempat para guru mengabdikan diri.
b. Promosi
Pengembangan karir melalui promosi telah menjadi keinginan yang
diharapkan oleh semua guru. Jika lembaga sekolah memberikan kesempatan
promosi secara maksimal kepada para guru maka guru akan termotivasi
bekerja dengan giat, disiplin, bersemangat, dan berusaha meraih prestasi
kerja yang baik. Promosi adalah suatu perubahan posisi atau jabatan dari
tingkat yang rendah ke tingkat yang lebih tinggi, perubahan ini biasanya
akan diikuti dengan meningkatnya tanggung jawab, hak, dan status
seseorang.45
Untuk itu dapat diartikan dengan adanya promosi dalam
lembaga sekolah telah memberikan kepercayaan dan pengakuan mengenai
kemampuan dan kecakapan yang dimiliki guru sehingga guru dapat
menduduki jabatan yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Promosi dapat berupa penugasan sebagai guru pembina, guru inti,
instruktur, wakil kepala sekolah, kepala sekolah dan, pengawas sekolah.
Peraturan Pemerintah No. 74 tentang Guru mengamanatkan bahwa dalam
melaksanakan tugas keprofesian, guru berhak mendapatkan promosi sesuai
dengan tugas dan prestasi kerja. Seorang guru dalam melakukan promosi
meliputi kenaikan pangkat atau kenaikan jenjang jabatan fungsional.46
Jenjang jabatan fungsional guru dari yang terendah sampai yang
tertinggi. Guru pertama, penata muda golongan ruang III/a dan penata muda
tingkat I golongan ruang III/b. Guru muda, penata golongan ruang III/c dan
penata tingkat I golongan ruang III/d. Guru madya, pembina golongan ruang
45 Nyoman Bagus Tri Permana Putra and Lulup Endah, “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
Career Plateau (Kemandegan Karir) Guru Pada SMPN 1 Denpasar,” Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol
2, (2014), h. 12 https://media.neliti.com/media/publications/5252-ID-analisis-faktor-yang-
mempengaruhi-career-plateau-kemandegan-karir-guru-pada-smpn.pdf.
46
Musriadi, Profesi Kependidikan Secara Teoritis Dan Aplikatif. Op.Cit., h. 110
28
IV/a, pembina tingkat I golongan ruang IV/b, dan pembina utama muda
golongan ruang IV/c. Guru utama, Pembina utama madya golongan ruang
IV/d dan Pembina utama golongan ruang IV/e.47
Adapun jabatan fungsional
guru akan dipaparkan pada table berikut:
Tabel 2. 1
Jabatan Fungsional Guru
No Jabatan Guru Pangkat dan Golongan Ruang
1 Guru Pratama Penata Muda, III/a
Penata Muda Tingkat I, III/b
2 Guru Muda Penata, III/c
Penata Tingkat I, III/d
3 Guru Madya Pembina, IV/a
Pembina Tingkat I, IV/b
Pembina Utama Muda, IV/c
4 Guru Utama Pembina Utama Madya, IV/d
Pembina Utama, IV/e
Sumber: Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 Tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Dalam mempromosikan pegawai, harus dipunyai syarat-syarat tertentu
yang telah direncanakan dan dituangkan dalam program promosi lembaga
sekolah. Syarat-syarat promosi harus diinformasikan kepada semua
pegawai. Hal ini penting untuk memotivasi pegawai, agar pegawai berusaha
mencapai syarat-syarat promosi secara maksimal. Meskipun persyaratan
promosi untuk setiap lembaga sekolah tidak selalu sama, namun pada
umumnya meliputi hal kejujuran, disiplin, prestasi kerja, kerja sama,
kecakapan, loyalitas, kepemimpinan, komunikatif, dan pendidikan.48
47 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, “Tentang
Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya No 16” (2009), h. 9
https://jdih.menpan.go.id/data_puu/PERMENPAN2009_016.pdf.
48
Melayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Bumi Aksara, 2003). h.
111-113
29
Pada umumnya pegawai yang akan dipromosikan harus memenuhi
persyaratan pendidikan dan prestasi kerja yang baik, sehingga setelah
dipromosikan akan terjadi peningkatan kinerja, secara lebih spesifik
pegawai yang diberikan suatu kepercayaan, yaitu promosi harus memenuhi
persyaratan yang ditentukan dalam peraturan kepegawaian, antara lain:
1. Pangkat/golongan yang telah memenuhi syarat.
2. Disiplin ilmu/latar belakang pendidikan formal.
3. Mempunyai kinerja/prestasi kerja yang lebih baik.
4. Telah mengikuti diklat struktural/fungsional.
5. Memperhatikan DUK.
6. DP-3 paling tidak bernilai baik.
7. Usia.
8. Usulan kerja ke buperjakat, dan.
9. Atas persetujuan pemimpinan instansi.49
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan melalui penetapan
syarat-syarat secara tegas dan jelas maka dapat dijadikan sebagai pedoman
para guru untuk dapat melalukan promosi tanpa menimbulkan keraguan dan
meminimalkan kemungkinan timbulnya pilih kasih dalam melaksanakan
promosi. Ketika seorang guru melaksanakan promosi akan diikuti oleh tugas
dan tanggungjawab yang lebih tinggi. Untuk itu bagi guru yang mempunyai
keinginan dan berambisi untuk dapat dipromosikan harus berusaha
berprestasi lebih baik sesuai dengan penetapan syarat-syarat yang telah
dipaparkan pada penjelasan sebelumnya.
c. Kenaikan Pangkat
Sistem kenaikan pangkat guru saat ini berbeda dari tahun-tahun
sebelumnya, dimana terhitung mulai januari 2013 kenaikan guru harus
menggunakan sistem baru yaitu penilaian kinerja guru (PKG) yang
dilengkapi dengan unsur-unsur dari kegiatan pengembangan keprofesian
49 Miftah Thoha, Manajemen Kepegawaian Sipil Di Indonesia (Jakarta: Prenada Media, 2005). h.
59
30
berkelanjutan.50
Kenaikan pangkat merupakan gabungan dari angka kredit
unsur utama dan penunjang. Kegiatan yang dapat dinilai sebagai angka
kredit unsur utama meliputi: (a) Mengikuti pendidikan formal dan
memperoleh gelar/ijazah, (b) Pelatihan prajabatan dan program induksi, dan
(c) Pengembangan keprofesian berkelanjutan. Sedangkan unsur penunjang
meliputi: (1) Memperoleh gelar atau ijazah yang tidak sesuai dengan bidang
yang diampunya, (2) Melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas guru,
dan (3) Memperoleh penghargaan atau tanda jasa.51
1. Angka Kredit Unsur Utama. Adapun kegiatan yang dapat dinilai
sebagai angka kredit dalam kenaikan pangkat guru terdiri atas:
1.1 Mengikuti pendidikan formal dan memperoleh gelar/ijazah.
Angka kredit gelar/ijazah yang diperhitungkan sebagai unsur
utama tugas guru yang sesuai dengan bidang tugas akan
mendapatkan, 100 untuk Ijazah S-1/D-4, 150 untuk Ijazah S-2,
dan 200 untuk Ijazah S-3. Apabila seorang guru mempunyai gelar
atau ijazah lebih tinggi yang sesuai dengan sertifikasi pendidik
atau keahlian dan bidang tugas yang diampu, angka kredit yang
diberikan adalah sebesar selisih antara angka kredit yang pernah
diberikan berdasarkan gelar atau ijazah lama dengan angka kredit
gelar atau ijazah yang lebih tinggi tersebut. Bukti fisik yang
dijadikan dasar penilaian adalah fotokopi ijazah yang disahkan
oleh pejabat yang berwenang, yaitu Dekan atau Ketua Sekolah
Tinggi atau Direktur Politeknik pada perguruan tinggi yang
bersangkutan.
1.2 Mengikuti pelatihan prajabatan dan program induksi. Sertifikat
pelatihan prajabatan dan program induksi diberi angka kredit 3.
Bukti fisik keikutsertaan pelatihan prajabatan yang dijadikan
dasar penilaian adalah fotokopi surat tanda tamat pendidikan dan
50 Anik Yuliani, Kunci Sukses Kenaikan Pangkat Guru Dan Pengawas Sekolah/Madrasah
(Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019). h. 2
51
Musriadi, Profesi Kependidikan Secara Teoritis Dan Aplikatif. Op.Cit., h. 115-117
31
pelatihan (STTPP) prajabatan yang disahkan oleh kepala sekolah
atau madrasah yang bersangkutan.
1.3 Pengembangan keprofesian berkelanjutan. Pengembangan
keprofesian berkelanjutan adalah pengembangan kompetensi guru
yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, dan
berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalnya. Guru Pertama
dengan pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan
Guru Utama dengan pangkat Pembina Utama golongan ruang
IV/e wajib melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan meliputi pengembangan diri, publikasi ilmiah dan,
pengembangan karya inovatif. Pengembangan keprofesian
berkelanjutan dapat dilakukan dengan cara pengembangan diri
(diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru), publikasi ilmiah
(hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan
formal, buku teks pelajaran, buku pengayaan dan pedoman guru),
karya inovatif (menemukan teknologi tepat guna, menemukan
atau menciptakan karya seni, membuat atau memodifikasi alat
pelajaran, dan mengikuti pengembangan penyusunan standar
ataupun pedoman soal). Persyaratan atau angka kredit minimal
bagi guru yang melakukan kenaikan jabatan/pangkat dari
subunsur pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk masing-
masing pangkat/golongan.52
Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16
Tahun 2009 Pasal 17 menjelaskan sebagai berikut:
1.1.1 Guru Pratama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a
yang akan naik pangkat menjadi Guru Pratama, pangkat
Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b angka kredit
yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit
3 (Tiga) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri.
1.1.2 Guru Pratama, pangkat Penata Muda I, golongan ruang III/b
yang akan naik pangkat menjadi Guru Muda, pangkat
Penata, golongan ruang III/c angka kredit yang
52 Musriadi. Ibid., h. 110-112
32
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 4
(Empat) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah atau
karya inovatif, dan paling sedikit 3 (Tiga) angka kredit dari
sub unsur pengembangan diri.
1.1.3 Guru Muda, pangkat Penata, golongan ruang III/c yang
akan naik pangkat menjadi Guru Muda, pangkat Penata
Tingkat I, golongan ruang III/d angka kredit yang
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 6
(Enam) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah atau
karya inovatif, dan paling sedikit 3 (Tiga) angka kredit dari
sub unsur pengembangan diri.
1.1.4 Guru Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d
yang akan naik pangkat menjadi Guru Madya, pangkat
Pembina, golongan ruang IV/a angka kredit yang
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 8
(Delapan) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah atau
karya inovatif, dan paling sedikit 4 (Empat) angka kredit
dari sub unsur pengembangan diri.
1.1.5 Guru Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a yang
akan naik pangkat menjadi Guru Madya, pangkat Pembina
Tingkat I, golongan ruang IV/b angka kredir yang
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 12
(Dua Belas) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah
atau karya inovatif, paling sedikit 4 (Empat) angka kredit
dari sub unsur pengembangan diri.
1.1.6 Guru Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang
IV/b yang akan naik pangkat menjadi Guru Madya, pangkat
Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c angka kredit
yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit
12 (Dua Belas) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah
atau karya inovatif, dan paling sedikit 4 (Empat) angka
kredit dari sub unsur pengembangan diri.
1.1.7 Guru Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan
ruang IV/c yang akan naik pangkat menjadi Guru Madya,
pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d
angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat,
paling sedkit 14 (Empat Belas) angka kredit dari sub unsur
publikasi ilmiah atau karya inovatif, dan paling sedikit 5
(Lima) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri.
1.1.8 Guru Madya, pangkat Pembina Utama Madya, golongan
ruang IV/d yang akan naik pangkat menjadi Guru Madya,
pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/e
angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat,
paling sedikit 20 (Dua Puluh) angka kredit dari sub unsur
33
publikasi ilmiah atau karya inovatif, dan paling sedikit 5
(Lima) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri.53
2. Angka kredit unsur penunjang. Unsur penunjang tugas guru adalah
suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas utamanya sebagai pendidik. Adapun
unsur penunjang tugas guru meliputi:
2.1 Memperoleh gelar atau ijazah yang tidak sesuai dengan bidang
yang diampunya. Guru yang memperoleh gelar atau ijazah,
namun tidak sesuai dengan bidang yang diampunya. Akan
diberikan angka kredit sebagai unsur penunjang dengan angka
kredit: (a) Ijazah S-1 diberikan angka kredit 5, (b) Ijazah S-2
diberikan angka kredit 10, dan (c) Ijazah S-3 diberikan angka
kred.
2.2 Melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas guru, seperti: (a)
Membimbing siswa dalam praktik kerja nyata atau praktik
industri atau ekstrakulikuler, (b) Sebagai pengawas ujian,
penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat
nasional, (c) Menjadi pengurus atau anggota organisasi profesi,
(d) Menjadi tim penilai angka kredit, dan (e) Menjadi tutor atau
pelatih atau instruktur ataupun pemandu.
2.3 Memperoleh penghargaan atau tanda jasa. Merupakan tanda
kehormatan yang diberikan oleh pemerintah, negara asing,
organisasi ilmiah, organisasi profesi atas prestasi yang dicapai
seorang guru dalam pengabdian kepada nusa, bangsa, dan negara
di bidang pendidikan. Adapun guru yang mendapat penghargaan
dalam lomba guru berprestasi tingkat nasional, akan diberikan
angka kredit tambahan untuk kenaikan jabatan atau pangkat.54
Pada umumnya dalam menentukan jenjang pangkat untuk suatu
jabatan didasarkan pada sifat tugas, beban tugas, dan tanggung jawab yang
53 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Op. Cit.,
h. 13-14
54
Musriadi, Profesi Kependidikan Secara Teoritis Dan Aplikatif. Op.Cit., h. 115-117
34
dipikul pada jabatan yang bersangkutan. Semakin tinggi pangkat yang dapat
diberikan kepada pejabat itu, berarti semakin kompleks sifat, semakin besar
beban tugas dan semakin berat tanggung jawab yang dibebankan.55
Dapat
diidentifikasi bahwa, kenaikan pangkat adalah salah satu penghargaan atas
prestasi kerja yang dilakukan setelah seorang guru melalui persyaratan-
persyaratan tertentu. Dengan adanya kenaikan pangkat dapat membuat guru
semangat melakukan kinerja yang lebih baik dan memiliki semangat tinggi
untuk menciptakan hal-hal inovatif. Untuk itu diharapkan setiap pimpinan
dalam lembaga pendidikan berwajiban mempertimbangan kenaikan pangkat
guru agar tetap pada waktunya.
2. Jenis Program Pengembangan Karir Guru
Dalam proses pengembangan karir guru, perlu adanya program
pendidikan dan pelatihan (DIKLAT) baik dari pihak internal organisasi
maupun pihak eksternal. Program diklat yang dilakukan oleh internal
organisasi dimulai dari analisis kebutuhan guru secara keseluruhan dalam
kinerjanya sebagai pendidik. Sedangkan program diklat yang dilakukan oleh
eksternal sekolah berasal dari Kementerian Pendidikan, guna meningkatkan
kompetensi pendidik secara luas.
Program diklat bertujuan untuk meningkatkan kepribadian, pengetahuan
dan, kemampuannya sesuai dengan tuntunan persyaratan jabatan dan
pekerjaannya sebagai pegawai negeri.56
Sedangkan dalam pengembangan karir,
menurut Darsono dan Tjatjuk Siswandoko “Diklat bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan (bakat) dan pengetahuan sesuai dengan tugas kerja
yang akan dan sudah dilakukan oleh SDM.57
Guru sebagai tenaga pendidik dalam dunia pendidikan harus selalu
diupgread kemampuannya dalam bidang ilmu pengetahuan maupun teknologi
55 John Soeprihanto, Penilaian Kinerja Dan Pengembangan Karyawan (Yogyakarta: Fakultas
Ekonomi UGM, 2001). h. 70
56
Soedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia Refolusi Birokrasi Dan Manajemen
Pegawai Negeri Sipil (Bandung: Refika Aditama, 2013). h. 379
57
Darsono and Tjatjuk Siswandoko, Manajemen SDM Abad 21 (Sumber Daya Manusia) (Jakarta:
Nusantara Consulting, 2011). h. 50
35
agar selalu siap dalam menghadapi permasalahan yang terjadi. Selain itu juga
dapat membantu guru dalam mengembangan kompetensi serta karirnya ketika
suatu saat mendapat tanggung jawab yang lebih besar. Hal ini jika dikaitkan
dengan pengembangan karir ketika fasilitas yang diberikan kepada guru selalu
ditingkatkan guru tidak akan mengalami kesulitan ketika ingin melakukan
kenaikan jabatan.
Peran organisasi dalam pengembangan karir sumber daya manusia
(SDM) adalah menstranformasi visi, misi, tujuan dan, sasaran organisasi.
Manajer membuat program kerja DIKLAT, evaluasi, dan peningkatan karir.
Karyawan harus digembleng mentalnya agar memiliki pendirian teguh, disiplin
tinggi, loyalitas tinggi kepada organisasi, dan tanggung jawab atas karirnya.58
Dalam hal ini, pihak organisasi sekolah maupun guru, harus bekerja sama
dalam meningkatkan kualitas diri maupun organisasi. Organisasi sekolah
mempersiapkan SDM yang bermutu agar tercapai tujuan organisasi. Sedangkan
untuk guru secara bertahap meningkatkan kompetensinya menjadi lebih baik.
Pendidikan dan pelatihan dirasa sangat penting, baik untuk organisasi
sekolah maupun untuk para guru. Pendidikan terlahir seiring dengan
perkembangan masyarakat. Dalam lingkungan sosial, selalu mengalami
perubahan-perubahan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perkembangan inilah yang menuntut kita untuk beradaptasi dengan cepat
dalam setiap perubahan. Pendidikan bermanfaat untuk meningkatkan keahlian
teoritik, konseptual dan, sikap/moral manusia. Sedangkan latihan bertujuan
untuk meningkatkan keterampilan teknis, pelaksanaan pekerjaan tertentu, serta
sikap agar karyawan semakin tampil dan mampu melaksanakan tanggung
jawab sesuai dengan standar.59
Dalam penyelenggaraan program pelatihan dan pengembangan, ada dua
kepentingan yang harus sama-sama terpenuhi. Kepentingan pertama adalah
kepentingan organisasi yang tercermin pada peningkatan kemampuan
organisasi dalam mencapai tujuannya. Kedua adalah kepentingan para pegawai
58 Darsono and Siswandoko. Ibid. h. 51
59
Indo Yama Nasarudin and Hemmy Fauzan, Pengantar Bisnis Dan Manajemen (Jakarta: UIN
Press, 2006). h. 60
36
peserta pelatihan dan pengembangan yang apabila tidak terpenuhi akan
berakibat pada kurangnya motivasi dalam melaksanaka tugas yang
dipercayakan kepadanya.60
Dalam program pelatihan, terdapat tahapan-tahapan pelatihan yang
mencakup tiga hal, yaitu:
a. Penilaian kebutuhan pelatihan (Need Assesment), yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi sebagai penentu kebutuhan atau proram pelatihan.
b. Pengembangan program pelatihan (Development), bertujuan untuk
merancang lingkungan pelatihan dan metode-metode pelatihan yang
dibutuhkan guna mencapai tujuan pelatihan.
c. Evaluasi program pelatihan (Evaluation) yang mempunyai tujuan untuk
menguji dan menilai apakah program-program pelatihan yang telah dijalani
secara efektif mampu mencapai tujuan yang ditetapkan.61
Dapat diidentifikasi bahwa tahapan-tahapan tersebut dapat membantu
organisasi dalam mempersiapkan program pelatihan yang akan dilaksanakan.
Mulai dari analisis kebutuhan guru, menentukan program diklat yang memang
sangat dibutuhkan oleh guru guna menunjang kemampuannya. Kemudian
pengembangan program diklat, yaitu merancang lingkungan pelatihan dan
metode-metode peletihan yang dibutuhkan guna mencapai tujuan pelatihan.
Terakhir adalah evaluasi untuk menguji dan menilai apakah program-program
pelatihan yang telah dijalani secara efektif mampu mencapai tujuan yang
ditetapkan.
Sistem pembinaan Pegawai Negeri Sipil dimulai sejak diterima menjadi
Pegawai Negeri Sipil (PNS) samapai dengan pemberhentian atau pensiun, dan
dilaksanakan berdasarkan perpanduan antara sistem prestasi kerja dan sistem
karir dengan dititik beratkan pada sistem prestasi kerja.62
Secara kedinasan,
untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) mulai dari CPNS sampai diangkat menjadi
60 Sondang P Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Bumi Aksara, 2012). h. 188-
189
61
Ambar Teguh Sulistiyani Rosida, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Graha Ilmu,
2009). h. 223
62
Soedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia Refolusi Birokrasi Dan Manajemen
Pegawai Negeri Sipil. Op.Cit., 374
37
guru PNS memiliki jenis diklat yang meliputi: 1) Diklat Prajabatan; 2) Diklat
dalam Jabatan yang terbagi atas: (a) Diklat Kepemimpinan (Diklatpim); (b)
Diklat Fungsional dan; (c) Diklat Teknis.63
Program pengembangan karir guru dalam bentuk pendidikan dan
pelatihan merupakan strategi yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi
guru. Terdapat beberapa jenis pelatihan yang biasa dilakukan yaitu: pelatihan
dalam kerja (on the job training), magang (apprenticeship), pelatihan di luar
kerja (off the job training), pelatihan di sekolah dengan instruksi dan
perlengkapan yang mirip ditempat pelaksanaan pelatihan (vestibule training),
dan simulasi kerja (job simulation).64
Hal lainnya yang masih berhubungan dengan pendidikan dan pelatihan
adalah diskusi, seminar, workshop, penelitian dan penulisan buku/bahan ajar.
Program pengembangan karir itu sendiri tidak lepas dari mendesain program
yang akan dilaksanakan oleh organisasi. Mendesain program pengembangan
karir terdiri dari: (a) fase perencanaan; (b) fase pengarahan dan; (c) fase
pengembangan. Dalam fase perencanaan bertujuan untuk mengidentifikasi
kelebihan dan kekurangan pekerja dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Fase
pengarahan bertujuan membantu guru untuk mewujudkan karirnya dengan
mengatur langkah-langkah yang harus ditempuh seperti melakukan konseling
karir serta pelayanan informasi. Sedangkan fase pengembangan, guru harus
berusaha mewujudkan kreativitas dan inisiatifnya yang dapat mendukung
untuk memasuki posisi/jabatan di masa mendatang.65
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa jenis program
pengembangan karir guru dapat dilakukan dengan dua cara yaitu melalui diklat
internal dan diklat eksternal. Adapun penerapannya dapat dilakukan dengan
beberapa cara seperti pelatihan dalam kerja, pelatihan di luar kerja, pelatihan di
sekolah, magang, simulasi kerja, seminar, workshop, dan penulisan bahan ajar.
63 Soedarmayanti. Ibid. h. 380-381
64
Suparno Eko Widodo, Manajamen Pengembangan Sumber Daya Manusia (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2015). h. 87
65
Akhmad Subekhi and Mohammad Jauhar, Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia
(Jakarta: Prestasi Pustaka Jakarta, 2012). h. 169-170
38
3. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir Guru
a. Tujuan Pengembangan Karir Guru
Pengembangan karir sebagai kegiatan manajemen SDM pada
dasarnya bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan efektivitas
pelaksanaan pekerjaan, sehingga mampu memberikan konstribusi terbaik
dalam mewujudkan tujuan organisasi. Pelaksanaan pekerjaan yang semakin
baik dan meningkat berpengaruh langsung pada peluang seseorang untuk
memperoleh posisi/ jabatan yang diharapkan atau dicita-citakan.66
Selain itu
pengembangan karir guru juga bertujuan untuk menyesuaikan antara
kebutuhan dan tujuan guru dengan kesempatan yang tersedia di organisasi
saat ini dan di masa mendatang. Usaha pembentukan pengembangan karir
dirancang secara baik agar membantu guru dalam menentukan kebutuhan
karir dan menyesuaikan antara kebutuhan guru dengan tujuan organisasi.67
Dapat diidentifikasi bahwa pengembangan karir guru harus berasal
dari dalam diri guru yang bersangkutan. Untuk itu seorang guru harus dapat
mawas diri, dapat mengetahui diri sendiri, apa pendidikannya, kelebihan,
kelemahan, serta bagaimana kemampuan yang dimiliki dalam rangka
melaksanakan tugas-tugas pekerjaan di instansi. setelah diketahui siapa
indentitas sebenarnya maka dapat dikaitkan dengan kesempatan-kesempatan
yang tersedia serta digunaan untuk mempersiapkan syarat-syarat dan tata
cara dalam melakukan kenaikan pangkat.
Sedangkan menurut Sondang P Siagian terdapat beberapa tujuan
dalam pelaksanakaan pengembangan karir guru, antara lain:
1) Membantu guru dalam pengembangan karir yang pada masanya akan
menumbuhkan loyalitas karena merasa dibantu oleh organisasi.
2) Tersedianya kelompok yang memiliki keterampilan dan kemampuan
untuk dipromosikan di masa yang akan datang.
66 Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif
(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2011). h. 291
67
Sarinah Sihombing, Simon Gultom, and Sonya Sidjabat, Manajemen Sumber Daya Manusia
(Jakarta: STMT Trisakti, 2015). h. 95
39
3) Membantu para pelatih mengidentifikasi kebutuhan dalam melakukan
pelatihan dan pengembangan.
4) Perbaikan dalam prestasi kerja, peningkatan loyalitas dan penumbuhan
motivasi di kalangan pekerja.
5) Meningkatkan produktivitas kerja para guru.68
Dapat disimpulkan dengan adanya tujuan pengembangan karir guru,
maka guru harus terus menerus melakukan titik-titik kehidupan yang
beragam, terus mencoba hal baru dan tidak perlu takut akan kegagalan,
segera mungkin selagi muda, secepat mungkin selagi bisa. Titik-titik
kehidupan tidak harus berarti pekerjaan baru, tetapi juga bisa bearti
sebentuk pengetahuan baru, momen perubahan diri, teman-teman baru,
karya yang dimiliki dan diciptakan. Dan harus percaya jika suatu hari nanti,
titik-titik tersebut akan terangkai indah menjadi karir yang lebih baik untuk
para guru. Semua itu tidak luput dari sebuah perencanaan yang efektif dan
efisin, betapa baiknya perencanaan karir seorang guru tidak akan menjadi
kenyataan tanpa adanya pengembangan karir. Melalui pengembangan karir,
guru akan didorong dan dimotivasi untuk dapat melaksanakan tugas-tugas
yang diamanahkan secara efektif dan efisien. Sebab semakin efektif dan
efisien guru bekerja akan semakin besar kemungkinan sekolah mencapai
tujuan yang diharapkan.
b. Manfaat Pengembangan Karir Guru
Karir merupakan perjalanan pekerjaan seorang pegawai dalam
organisasi atau perjalanan seseorang dimulai sejak diterima sebagai pegawai
baru dan berakhir pada saat yang bersangkutan tidak bekerja dalam
organisasi.69
Seorang pekerja di mana pun mereka bekerja tidak ingin hanya
bertahan di suatu posisi atau jabatan. Sama halnya dengan seorang guru,
mereka pasti menginginkan kedudukan yang lebih tinggi. Dilihat dari posisi
68 P Sondang Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Bumi Aksara, 2000). h. 221
69
Zulkifli Rusby and Zulfadli Hamzah, “Pengaruh Pengembangan Karir Dan Organisasi
Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Kerja Guru Sekolah Kebangsaan Kebun Sireh Pulau Pinang,”
Journal Of Economic, Business and Accounting, Vol 1, (2017), h. 60
https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/COSTING/article/view/47.
40
organisasi bahwa posisi atau jabatan dalam organisasi tidak hanya diduduki
oleh orang itu-itu saja. Oleh sebab itu, maka dalam rangka pengembangan
organisasi diperlukan adanya rotasi jabatan.70
Rotasi jabatan merupakan pemindahan seseorang di bidang pekerjaan
lain. Biasanya rotasi ini tidak berdampak pada jabatan tetapi akan
berdampak pada kenaikan pangkat dan akan menambah nilai kredit poinnya
untuk jenjang selanjutnya di masa yang akan datang. Berdasarkan hal
tersebut dapat diidentifikasi bahwa kenaikan pangkat seorang pegawai
dalam suatu instansi atau organisasi akan menimbulkan besarnya tantangan
yang harus dihadapi. Seorang pegawai dapat melakukan pengembangan
karir dengan sukses jika mereka berhasil menghadapi tantangan dalam
pekerjaan, semakin besar tantangan dalam pekerjaan akan semakin besar
potensi yang harus digunakan untuk menghadapi tantangan, sehingga
seorang pegawai tersebut berhak mendapat kenaikan pangkat. Jika dalam
sebuah instansi terdapat pegawai yang tidak pernah mencoba melakukan
pengembangan karir maka pangkat yang dimiliki akan stagnan pada posisi
yang diduduki sekarang.
Pengembangan karir di sebuah instansi mempunyai beberapa manfaat
yang harus diketahui oleh para pegawai, antara lain:
1) Mendorong pegawai untuk mengembangkan diri dan kemampuannya.
2) Menambah rasa kepedulian yang tinggi terhadap organisasi seperti
mengembangkan diri sesuai kemampuan intelektual yang mereka
miliki.
3) Mencegah terjadinya keresahan di kalangan pegawai yang selama ini
kurang diperhatikan.
4) Mengurangi pegawai yang meninggalkan organisasi.
5) Mengisi lowongan yang tersedia dalam organisasi.
6) Mengoptimalkan penggunaan pengetahuan, kemampuan, dan
keterampilan pegawai yang disesuaikan dengan potensi.71
70 Kasmir, Manajemen Sumber Daya Manusia (Depok: RajaGrafindo Persada, 2017). h. 167
41
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, dengan
adanya pengembangan karir guru akan meningkatkan kemampuan teknis,
teoritis, konseptual, dan moral guru sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
Guru harus selalu termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya. Dengan terus
menerus melakukan pengembangan dengan artian terus memperbaiki
dirinya sendiri, dari perbaikan tersebut guru akan menjadi semakin
mengenal pasionnya dengan lebih baik. Selain itu juga dapat memberikan
manfaat untuk para guru dalam rangka mencapai perubahan yang
diinginkan, agar organisasi memperoleh talenta yang berbakat, potensial,
dan memiliki keterampilan maksimal.
4. Jalur dan Tahapan Pengembangan Karir Guru
a. Jalur Pengembangan Karir Guru
Pengembangan karir sangat penting dalam suatu organisasi, sebab
karir merupakan kebutuhan yang harus terus dikembangkan dalam diri
pegawai agar termotivasi untuk meningkatkan kemampuan kinerjanya.
Pengembangan karir mencakup setiap aktivitas dan cara-cara untuk
mempersiapkan seseorang dalam menempuh jalur karir tertentu.72
Jalur karir adalah pola urutan pekerjaan yang harus dilalui pegawai
untuk mencapai suatu tujuan karir. Jalur karir selalu bersifat ideal dan
normatif. Artinya setiap pegawai mempunyai kesempatan yang sama
dengan pegawai lain untuk mencapai tujuan karir tertentu. Meskipun
kenyataanya tidak semua pegawai mempunyai karir bagus, ada pula
pegawai yang mempunyai karir buruk, meskipun prestasi kerja yang
ditunjukkan sama-sama bagus. Dalam organisasi yang mapan tentu jalur
71 Kadarisman, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (Jakarta: Rajawali, 2017). h.
351-352
72
Debora Ultrasanik and Supriyanto, “Manajemen Pengembangan Karir Tenaga Pendidik Di
Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) Surabaya,” Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 00
(2018), h. 4 https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/inspirasi-manajemen
pendidikan/article/view/25742.
42
karir pegawai selalu jelas, meskipun harus dipenuhi dengan persyaratan-
persyaratan tertentu.73
Sebagaimana terlihat pada gambar berikut:
Gambar 2. 1
Jalur Pengembangan Karir Guru
Sumber: T. Rusman dan Abd Rahman, Panduan Pengembangan Profesi
Guru dan PTK.
Persyaratan awal seorang calon guru adalah lulusan S.1 atau D4 baik
berasal dari kependidikan (keguruan) maupun non kependidikan (ilmu
73 Hartatik, Buku Praktis Mengembangkan SDM. Op.Cit., h. 147-148
Guru Madya Gol. IVa,
IVb, dan IVc
1. Diklat Profesi
Berkelanjutan
2. PTK (Penelitian
Tindakan Kelas)
3. Penulisan KTI
4. Seminar Ilmiah
5. Penilaian Kinerja
Guru Utama
Gol. IVd dan
IVe
1. Diklat Profesi
Berkelanjutan
2. Kekepala Sekolahan
3. Kepengawasan
4. Penilaian Kinerja
Guru Muda Gol. IIIc dan
IIId
1. Diklat Profesi
Berkelanjutan
2. Penulisan KTI
3. Penilaian Kinerja
PNS
100%
PRA JABATAN
DAN PROGRAM
INDUKSI
Guru Pratama Gol. IIIa dan
IIIb
Seleksi CPNS Psikotest TPU
TPA
Pendidikan Profesi
Guru TK (18-20SKS)
Guru SD (18-20SKS)
Guru SMP (36-40SKS)
Guru SMA (36-40SKS)
Guru SMK (36-40SKS)
CPNS
80%
Lulusan S1/D4
43
murni). Persyaratan lain selain ijazah adalah sertifikat pendidikan profesi
dulu dikenal dengan akta mengajar yakni telah mengikuti pendidikan profesi
yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
(LPTK) dengan bobot SKS yang berbeda untuk setiap jenjangnya. Calon
guru TK dan SD memerlukan bobot SKS sebanyak 18 sampai 20 SKS
setara dengan pendidikan formal selama satu semester di LPTK tertentu.
Sedangkan guru SMP, SMA, dan SMK memerlukan bobot 36 sampai 40
SKS setara dengan pendidikan formal selama 2 semester atau satu tahun di
LPTK. Dengan memiliki dua hal tersebut dan persyaratan administrasi
intinya, maka calon guru dapat diperkenankan untuk mengikuti seleksi
penerimaan PNS guru. bahan seleksi terdiri dari Tes Bakat Skolastik, Tes
Pengetahuan Umum, dan Tes Potensi Akademik.
Hasil tes tersebut, pada calon yang dinyatakan lulus maka mereka
akan diangkat sebagai calon pegawai negeri sipil (PNS) dan mendapatkan
penghasilan sebesar 80% dari gaji pokok. Di sekolah, guru tersebut telah
ditempatkan untuk menjalani program induksi yang dibimbing oleh guru
senior. Selang waktu satu tahun, maka guru tersebut akan diundang untuk
mengikuti pra jabatan selama 21 hari kerja yang dipusatkan pada lembaga
pendidikan dan pelatihan (diklat) propinsi masing-masing. Setelah
mengikuti pra jabatan, guru harus mengusulkan kepada badan kepegawaian
daerah untuk diterbitkan surat keputusan sebagai PNS 100% dan menduduki
posisi golongan III/a dengan jabatan fungsional guru pratama.
Jabatan Guru Pratama terdiri atas 2 golongan yaitu III/a dan III/b,
untuk menduduki jabatan berikutnya yaitu jabatan guru muda (III/c dan
III/d) terdapat beberapa hal yang harus dilakukan seperti: 1) Pendidikan
profesi guru berkelanjutan, 2) Penulisan karya ilmiah (KTI), dan 3)
penilaian prestasi kerja yang dikonversikan ke dalam angka kredit. Jabatan
berikutnya Guru Madya yaitu golongan IV/a, IV/b, dan IV/c. Beberapa
syarat yang harus dipenuhi, seperti: 1) Pendidikan Profesi Guru
Berkelanjutan, 2) Diklat kekepala sekolahan/kepengawasan, 3) Penulisan
karya tulis ilmiah (KTI), dan 4) Penilaian prestasi kerja (konversi angka
44
kredit). Selanjutnya jabatan Guru Utama yaitu golongan IV/d dan IV/e
dilalui dengan memenuhi syarat, yaitu: 1) Pendidikan profesi guru
berkelanjutan, 2) Penelitian tindakan kelas, 3) Penulisan karya tulis ilmiah
(KTI), 4) Seminar ilmiah, dan 5) Penilaian prestasi kerja (konversi angka
kredit).74
Berdasarkan pemaparan tersebut dapat diidentifikasi bahwa, terdapat
banyak manfaat yang perlu diketahui dalam meniti jalur pengembangan
karir guru, hal itu dapat mempermudah guru dalam mengetahui setiap
tingkatan kenaikan pangkat untuk mencapai puncak karir yang lebih baik.
Karir yang mapan telah menjadi keinginan setiap guru, tidak heran jika
banyak guru yang berupaya untuk mencapai puncak karir. Meskipun proses
pengembangan karir guru harus melalui jalur-jalur tersendiri seperti yang
telah dipaparkan di atas. Semua itu tidak semudah membalikkan telapak
tangan dan pasti syarat-syarat yang ditetapkan juga harus disesuaikan
dengan kapasitas dan kualitas masing-masing guru.
Karir seorang guru harus berkembang demi menjaga profesionalannya
sebagai pendidikan. Tolak ukur pengembangan karir guru dapat dilihat dari
pangkatnya yang naik secara berkala. Dalam kenaikan pangkat tersebut
harus memenuhi persyaratan angka kredit kumulatif minimal serta angka
kredit perjenjangannya untuk poin pengembangan diri dan karya tulis
ilmiah.75
Untuk itu dibutuhkan dukungan dari organisasi. Agar
mempermudah guru melalui jalur-jalur pengembangan karir dalam setiap
tingkatan maka dibutuhkan dukungan dari organisasi. Adapun dukungan
tersebut, antara lain:
1) Pendidikan karir. Banyak pegawai yang kurang menyadari tentang
manfaat pengembangan karir. Oleh karena itu, hendaknya pimpinan
meningkatkan kesadaran pegawai melalui berbagai teknik pendidikan
seperti lokarya dan seminar. Dengan kegiatan ini akan mendorong
74 T Rusman and Abd Rahman, Panduan Pengembangan Profesi Guru Dan PTK (Jakarta:
Karima, 2010). h. 11-13
75
Nano Sukmana and Nofrita, “Pengembangan Karir GuruSD,” Jurnal Pendidikan Dan
Pembelajaran, Vol 16, (2018), h. 31 http://jurnal.fkip.unla.ac.id/index.php/educare/issue/view/36.
45
pegawai untuk mengemukakan konsep-konsep yang berkaitan dengan
pengembangan karir.
2) Informasi tentang pengembangan karir. Pimpinan harus menyediakan
informasi yang diperlukan pegawai didalam melakukan pengembangan
karir seperti informasi tentang uraian kerja serta spesifiknya. Selain itu,
para pegawai harus dapat menilai dirinya sendiri serta lingkungan
sehingga dapat melaksanakan pengembangan karir secara tepat.
3) Bimbingan karir. Untuk membantu pegawai menetapkan tujuan-tujuan
karir dan menemukan jenjang karir yang sesuai, pimpinan memberikan
bimbingan penyuluhan karir. Pimpinan merupakan orang yang
mendengar berbagai kepentingan organisasi dan pegawai sehingga
dapat memberikan informasi terkait pekerjaan tertentu. Atau pimpinan
bisa membantu pegawai mengeksplorasi berbagai kepentingan mereka
dengan memberikan tes kecakapan, keterampilan, psikologi atau tes-tes
lainnya. Sejumlah tes lain tersedia untuk mengukur bermacam-macam
kemampuan dan minat individu pada tipe-tipe pekerjaan spesifik. Agar
benar-benar berhasil pimpinan harus meminta para pegawai untuk
menilai diri mereka dan juga lingkungannya. Dengan cara
menyesuaiakan minat dan kemampuannya dengan karir yang tersedia.76
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dikatakan pada prinsipnya
pengembangan karir merupakan kewajiban bagi setiap pegawai maka tidak
dapat dipungkiri bahwa dalam melalui setiap jalur pengembangan karir
membutuhkan dukungan dari organisasi, sehingga mempermudah pegawai
dalam mendapatkan informasi dan bimbingan dari pimpinan untuk
mencapai puncak karir yang diinginkan.
b. Tahapan Pengembangan Karir Guru
Tahapan pengembangan karir dalam organisasi merupakan suatu
tahapan waktu dan usia seseorang sejak memasuki organisasi hingga usia
76 Rivai Veithzal, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktik
(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005). h. 286-289
46
pensiun.77
Dapat diidentifikasi bahwa dalam konteks oraganisasi sekolah
tahapan pengembangan karir guru adalah sebuah tingkatan yang
menunjukkan adanya perubahan usia dan waktu seorang guru dalam
menjalankan tugasnya. Perihal tersebut dimulai ketika guru memasuki
lembaga sekolah dan diakhiri dengan masa pensiun.
Robert L. Mathis dan John H. Jackson berpendapat terdapat empat
tahapan dalam melakukan perjalanan karir, yaitu sebagai berikut:
1) Karir awal pada usia 20 tahun. Hal yang dibutuhkan dalam tahapan ini
adalah mengenali minat dan mengeksplorasi beberapa pekerjaan.
2) Karir menengah yang terjadi pada usia 30-40 tahun. Pada tahapan ini
seorang pegawai akan mendahulukan karir, gaya hidup mungkin
membatasi opsi-opsi, pertumbuhan, dan konstribusi.
3) Karir akhir ketika sudah berusia 50 tahun. Dimana seorang pegawai
akan memperbarui keterampilan, menetap dalam pekerjaan, memimpin,
dan setiap opini-opini dihargai oleh pegawai di bawahnya.
4) Akhir karir yang terjadi ketika pegawai sudah mencapai usia 60-70
tahun. Dimana seorang pegawai akan merencanakan pensin, memeriksa
minat-minat yang tidak berhubungan dengan kerja.
Dalam menjalankan tahapan karir awal, karir menengah, karir akhir, dan
akhir karir tidaklah mudah. Tentu terdapat sebuah kekawatiran yang terjadi
dalam melalui tahapan karir. Dalam peristiwa tersebut yang pasti seorang
pegawai akan selalu bijak dalam melalui perjalanan karir.78
Adapun rincian
tahapan karir tersebut akan dipaparkan pada tabel, di bawah ini:
77 Suparno Eko Widodo, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Jaya Media, 2014). h. 111
78
Robert L Mathis and John H Jackson, Human Resource Management (Manajemen Sumber
Daya Manusia) (Jakarta: Salemba Empat, 2006). h. 346
47
Tabel 2. 2
Periode Karir
Tingkatan
Karir
Karir Awal Karir Menengah Karir Akhir Akhir Karir
Kelompok
Usia
20 tahun 30-40 tahun 50 tahun 60-70 tahun
Kebutuhan Mengenali
minat,
mengekplorasi
beberapa
pekerjaan
Mendahulukan
karir, gaya
hidup mungkin
membatasi opsi-
opsi
pertumbuhan
dan konstribusi
Memperbarui
keterampilan,
menetap,
pemimpin,
opini-opini
dihargai
Merencanakan
pensiun,
memeriksa
minat-minat
yang tidak
berhubungan
dengan kerja
Kekawatiran Penghargaan
eksternal,
mendapatkan
lebih banyak
kapabilitas
Nilai-nilai,
konstribusi,
integrasi,
kesejahteraan
Bimbingan
pelepasan,
kelanjutan
organisasi
Pensiun,
pekerjaan paruh
waktu
Sumber: Robert L. Mathis dan John H. Jackson, Human Resource
Management (Manajemen Sumber Daya Manusia).
Sedangkan Huberman dikutip oleh Manuela Kella-Schneide, dkk
berpendapat, terdapat empat tahapan utama dalam karir seorang guru, antara
lain:
(a) Mahasiswa keguruan yang memulai karir sebagai pemula, mendapatkan
pengalaman pertama selama pendidikan guru.
(b) Guru pemula yang telah menyelesaikan pendidikan guru awal dan
memulai karir mereka sebagai guru yang baru memenuhi syarat (tahap
3 tahun pertama) sebagai guru yang bertanggung jawab penuh.
(c) Guru berpengalaman (sekitar 30 tahun mengajar).
(d) Guru yang mengakhiri karir (siap pensiun).
Mahasiswa keguruan berbeda dari guru pemula dan berpengalaman,
tidak hanya pada pengetahuan profesional tetapi juga pemahaman mereka
dalam situasi tertentu. Ketika guru mengikuti pelatihan dibekali dengan ide
dan aktivitas untuk menguasai tahap induksi awal mereka. Sistem materi
kursus pelatihan Pra-Jabatan dan pengalaman mengajar baru membantu
mengisi kesenjangan antara teori dan praktik. Dengan menerapkan
pengalaman baru berdasarkan teori yang diperoleh selama pelatihan Pra-
48
Jabatan, mahasiswa keguruan memahami kompleksitas tugas yang terlibat.
Sistem mentoring selama Pra-Jabatan mendukung mahasiswa keguruan
dalam menangani persyaratan pengalaman pertama sebagai guru.
Pengetahuan yang diperoleh dalam kursus dan praktik di sekolah saling
memperkuat untuk penyesuaian awal karir. Seiring dengan peningkatan
pengetahuan dan kompetensi selama pengajaran Pra-Jabatan, para guru akan
mendapatkan kompetensi yang positif ditahun terakhir untuk persiapan
menjadi guru bertanggung jawab.
Guru pemula setelah memasuki karir sebagai guru baru yang
memenuhi syarat dan bertanggung jawab penuh, segera mengalami
kompleksitas tugas yang ada. Guru menghadapi tantangan sehari-hari
terhadap kompetensi yang mereka peroleh selama pendidikan guru.
Kompleksitas yang meningkat dari persyaratan menempatakan guru pemula
dalam situasi dimana mereka diwajibkan untuk menyesuaikan pengetahuan
dan tujuan dengan situasi yang ada. Oleh karena itu tidak mengherankan
jika dibandingkan dengan mahasiswa calon guru, rasa kompetensi guru akan
menurun drastis, maka pada tahap awal karir ini guru membutuhkan
dukungan yang sesuai untuk menghindari setiap efek negatif dari tantangan
yang dihadapi.
Guru berpengalaman, dimana pengalaman mengajar tumbuh,
pengetahuan tentang mengajar menjadi adaptif dengan berbagai tuntutan.
Dalam praktiknya guru menghadapi secara fleksibel berbagai tuntutan
tersebut. Namun kompetensi guru tidak tumbuh secara subtansial bahkan
setelah pengalaman bertahun-tahun. Kompetensi guru berkembang secara
berbeda diberbagai bidang pengajaran atau tergantung pada harapan serta
tujuan mereka sendiri. Pemahaman yang jelas tentang persepsi kompetensi
dan tantangan guru pada tahapan karir ini akan memberikan arahan untuk
menjaga profesionalisme dan kesejahteraan guru.79
79 Manuela Keller Schneider, Hua Flora Zhong, and Alexander Seeshing Yeung, “Competence
and Challenge in Professional Development:Teacher Perceptions at Different Stages of Career,”
Journal of Education for Teaching, Vol 21, (2020), h. 4-5
https://doi.org/10.1080/02607476.2019.1708626.
49
Dapat diidentifikasi bahwa dalam melakukan pengembangan karir
guru terdapat empat tahapan yang harus dilalui, yaitu: guru siswa, guru
pemula, guru berpengalaman, dan guru yang mengakhiri karir (siap
pensiun). Keempat tahapan tersebut merupakan fase-fase yang harus dilalui
setiap guru untuk meniti karir ke arah yang lebih baik. Berbagai tantangan
dan permasalahan harus diselesaikan dalam setiap tahapan. Demikian,
tidaklah mudah bagi guru untuk dapat meraih karir yang diimpikan.
Tahapan karir menggambarkan peningkatan terus-menerus dalam
berbagai keterampilan dan kemampuan. Guru berkembang sesuai dengan
kemampuan, kualitas, keinginan, dan pengaruh terhadap lingkungannya.
Oleh karena itu tidak semua guru mencapai taraf yang tinggi.80
Dapat
diartikan bahwa guru dalam menjalankan pekerjaan memiliki kemampuan
dan kualitas berbeda-beda. Sehingga jabatan dan puncak karir yang dapat
disandang oleh para guru akan berbeda pula.
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa,
pengembangan karir guru harus dimulai dari dalam diri guru itu sendiri.
Sekolah atau institusi tempat kerja hanya berkewajiban memfasilitasi
pengembangan karir bagi setiap guru yang ingin melakukannya. Dalam
melakukan pengembangan karir guru di lembaga sekolah atau institusi
terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui mulai dari karir awal, karir
menengah, karir akhir, dan akhir karir. Meskipun dalam menjalankan
tahapan-tahapan tersebut terdapat sebuah rintangan yang harus dilalui dan
terkadang membuat para guru stagnan pada tahapan tertentu. Untuk itu
seorang guru harus memaksimalkan keterampilan dan keahlian yang
dimiliki demi terwujudnya karir yang dicita-citakan.
80 Merav Asaf et al., “From Superteacher to a Super Teacher: The Career Development of
Teacher Educators,” Forum: Qualitative Social Research, Vol 9, (2008), h. 5
https://doi.org/10.17169/fqs-9.3.1017.
50
C. Kerangka Berpikir
Pengembangan karir guru merupakan suatu urutan posisi atau jabatan yang
diduduki oleh seorang guru selama menjalankan pekerjaan di lembaga sekolah.
Pada dasarnya pengembangan karir sangat diperlukan demi tercapainya
peningkatan penghasilan dan kesejahteraan yang diterima. Tentu untuk dapat
mencapainya tidaklah mudah. Membutuhkan beberapa persyaratan tertentu yang
telah ditetapkan oleh lembaga pendidikan.
Hal ini yang menjadikan beberapa guru merasa kesulitan untuk melakukan
kenaikan pangkat atau golongan karena disebabkan oleh banyaknya persyaratan
yang harus dipenuhi. Terjadinya perbedaan kebijakan yang ditetapkan. Kurang
optimalnya pemberian materi-materi saat pelatihan. Beberapa guru senior tidak
mampu memenuhi persyaratan kenaikan pangkat atau golongan. Rendahnya
motivasi guru untuk melakukan kenaikan pangkat atau golongan. Rendahnya
kesadaran sekolah akan pentingnya pengembangan karir guru.
Persoalan serta hambatan yang dihadapi oleh guru jika ingin mencapai
kenaikan pangkat atau golongan terdapat rumitnya persyaratan yang harus
dipenuhi terlebih dahulu. Untuk itu kepala sekolah sebagai pimpinan di lembaga
sekolah harus memiliki cara-cara yang tepat untuk dapat melaksanakan
pengembangan karir guru, seperti penugasan, promosi, dan kenaikan pangkat.
Adapun hasil dari pengembangan karir guru dapat diwujudkan dalam bentuk
kenaikan pangkat atau golongan yang lebih baik daripada sebelumnya, sehingga
membuat para guru merasa nyaman dalam melaksanakan pekerjaan.
51
Gambar 2. 2
Kerangka Berpikir
Kondisi Nyata
1. Banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi agar
mendapatkan kenaikan pangkat atau golongan.
2. Terjadinya perbedaan kebijakan yang ditetapkan
untuk melakukan kenaikan pangkat atau
golongan.
3. Kurang optimalnya pemberian materi-materi
kepada guru saat pelatihan.
4. Guru yang sudah senior tidak mampu memenuhi
persyaratan kenaikan pangkat atau golongan.
5. Rendahnya motivasi guru untuk melakukan
kenaikan pangkat atau golongan.
6. Rendahnya kesadaran sekolah akan pentingnya
pengembangan karir guru.
Masalah
Rumitnya persyaratan yang harus dipenuhi untuk
mendapatkan kenaikan pangkat atau golongan.
Strategi Kepala Sekolah
Dalam rangka pengembangan karir guru kepala
sekolah dapat menerapkan beberapa strategi yang
tepat, yaitu : Penugasan, Promosi, dan Kenaikan
Pangkat
Hasil
Pengembangan karir dapat meningkatkan kenaikan
pangkat atau golonganguru yang lebih baik
daripada sebelumnya.
Input
proses
Output
t
Feed
back
52
D. Penelitian Relevan
Penelitian terdahulu yang digunakan penulis sebagai acuan dalam
melakukan penelitian dan referensi penulis dalam melakukan penyusunan dan
penelitian skripsi adalah:
1. Fenti Yunita 2017, dengan judul skripsi “Hubungan pengembangan karir
dengan kinerja guru di SMA 1 Kandis kecamatan Kandis kabupaten Ogan Ilir”.
Metode yang digunakan peneliti merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan
populasi respon sebanayak 30 guru. Penelitian menunjukan bahwa
Pengembangan karir dilakukan melalui prestasi kerja, pengalaman kerja,
pendidikan, dan pelatihan.81
2. ST. Fahrini Amnur 2016, dengan judul skripsi, “Hubungan manajemen
personalia sekolah dengan pengembangan karir guru di SMK YPKK Limbung
kabupaten Gowa”. Metode yang digunakan peneliti merupakan jenis penelitian
kuantitatif dengan melakukan dokumentasi dan angket. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa pengembangan karir guru dilakukan melalui dua
cara yaitu secara struktural dan fungsional. Karir struktural berawal dari guru
biasa menjadi guru instruktur dan dari guru biasa menjadi wali kelas.
Sedangkan karir fungsional dilakukan dengan cara guru yang sudah mendapat
pelatihan TOT kurikulum ataupun TOT instruktural pelatihan harus
memberikan pelatihan kepada guru yang tidak ikut pelatihan.82
3. Citra Septiani 2015, dengan judul Skripsi, “Implementasi Pengembangan
Karier Guru di SMK Negeri 13 Jakarta”. Metode yang digunakan peneliti ialah
metode kualitatif dengan deskriptif, adapun teknik pengumpulan data
dilakukan dengan cara wawancara dan analisis dokumen. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa implementasi pengembangan karir guru dilakukan dalam
bentuk pengembangan karir, kenaikan pangkat, dan promosi.83
81 Fenti Yunita, dengan judul skripsi, “Hubungan pengembangan karir dengan kinerja guru di
SMA 1 Kandis kecamatan Kandis kabupaten Ogan Ilir”, (Universitas Islam Negeri Raden Fatah
Palembang, 2017).
82
ST. Fahrini Amnur, dengan judul skripsi, “Hubungan manajemen personalia sekolah dengan
pengembangan karir guru di SMK YPKK Limbung kabupaten Gowa”, (Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar, 2016).
83
Citra Septiani, dengan judul Skripsi, “Implementasi Pengembangan Karier Guru di SMK
Negeri 13 Jakarta”, (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulloh Jakarta, 2015).
53
4. Nurindah Permatasari Indrawati 2009, dengan judul skripsi, “Pelaksanaan
Promosi Guru Dalam Upaya Pengembangan Karir Di SD Islam Al Ikhlas,
Cipete, Jakarta Selatan”. Pengembangan karir dilakukan dalam bentuk
penyelenggaraan dan pembiayaan berbagai pelatihan dan studi banding dengan
tujuan meningkatkan keterampilan, wawasan, dan kepemimpinan. Adapun
hasil penelitian menunjukkan bahwa pimpinan mengadakan bimbingan karir
dengan cara terjun langsung dalam melakukan pengarahan dan pembinaan
pada setiap kandidat yang melakukan pengembangan karir guru.84
5. Herman. P 2018, dengan judul tesis, “Manajemen kepala sekolah dalam
pengembangan karir guru di SMP Negeri 2 Kateman Kabupaten Indragiri Hilir
Provinsi Riau”. Metode yang digunakan peneliti ialah metode kualitatif dengan
deskriptif, adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi
dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya manajemen
kepala sekolah dalam pengembangan karir guru dilaksanakan dengan cara
pemberian pelatihan kepada guru dan menyediakan fasilitas sekolah sehingga
dapat digunakan secara bergantian. Pelatihan yang diterima guru masih sebatas
kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan.85
84 Nurindah Permatasari Indrawati, dengan judul skripsi, “Pelaksanaan Promosi Guru Dalam
Upaya Pengembangan Karir Di SD Islam Al Ikhlas, Cipete, Jakarta Selatan”, (Universitas Negeri
Jakarta, 2009).
85
Herman. P, dengan judul tesis, “Manajemen kepala sekolah dalam pengembangan karir guru di
SMP Negeri 2 Kateman Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau”, (Universitas Islam Negeri Sultan
Thaha Saifuddin Jambi, 2018).
54
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian mengenai strategi kepala sekolah dalam pengembangan karir
guru ini dilaksanakan di SMA Negeri 113 Jakarta yang beralamat di Jl. Al.
Baidho 1, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Kota Jakarta
Timur, Provinsi D.K.I Jakarta.
2. Waktu Penelitian
Proses penelitian skripsi ini dimulai dari observasi studi pendahuluan,
pengajuan surat izin penelitian, melakukan bimbingan skripsi dengan dosen
pembimbing, pembuatan instrument penelitian, wawancara dan pengambilan
data lapangan, analisis dan pengolahan data, penyusunan laporan hasil
penelitian, dan terakhir Munaqosah.
Adapun rentang waktu yang dibutuhkan peneliti mulai dari bulan
Desember 2021 - Juni 2022.
Tabel 3. 1
Waktu Penelitian
No Pelaksanaan Kegiatan Bulan
Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
1 Observasi Studi Pendahuluan dan
Pengajuan Surat Izin Penelitian
2 Bimbingan Skripsi
3 Pembuatan Instrumen Penelitian
4 Wawancara dan Pengambilan
Data Lapangan
5 Analisis dan Pengolahan Data
6 Penyusunan Laporan Hasil
Penelitian
7 Munaqosah
55
B. Metode Penelitian
Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif.
Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang secara primer menggunakan
paradigma pengetahuan berdasarkan pandangan konstruktivist. Pendekatan ini
akan disajikan dalam bentuk naratif.86
Untuk itu peneliti akan mengumpulkan data
penting secara terbuka terutama yang berkaitan dengan tema penelitian. Alasan
penggunaan pendekatan ini dikarenakan penulis ingin mengungkap dan
memahami bagaimana terkait strategi kepala sekolah dalam pengembangan karir
guru yang terjadi.
Sedangkan metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
metode deskripsi. Dalam metode ini peneliti ingin mencoba untuk memberikan
gambaran secara sistematis tentang fenomena, permasalahan dan situasi yang
sedang terjadi.
C. Sumber Data
Sumber data merupakan orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-
pertanyaan dan menerima perlakukan dari (treatment) peneliti.87
Dalam hal ini
responden merupakan seseorang yang tidak hanya merespon pertanyaan yang
telah diajukan oleh peneliti tetapi sebagai pemilik informasi. Adapun responden
yang akan dijadikan narasumber untuk memberikan informasi mengenai data-data
yang ingin diteliti penulis, yaitu:
1. Kepala Sekolah.
2. Wakil Kepala Sekolah.
3. Kepala Tata Usaha.
4. Guru yang menduduki golongan III dan sudah mengajar 5 tahun.
5. Guru yang menduduki golongan IV dan sudah mengajar 5 tahun.
86 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan (Kuantitatif & Kualitatif) (Depok: RajaGrafindo
Persada, 2017). h. 28
87
Asep Kurniawan, Metodologi Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2018). h.
221
56
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Metode observasi yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah
observasi langsung. Observasi merupakan tindakan yang dilakukan secara
terjun langsung ke tempat objek penelitian dengan tujuan memperoleh
gambaran secara nyata mengenai strategi kepala sekolah dan pengembangan
karir guru yang terjadi di sekolah.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan
lisan baik secara tatap muka ataupun menilai saluran media tertentu. Dengan
melakukan wawancara peneliti dapat langsung mengecek kebenaran data atau
informasi yang telah diperoleh selain itu peneliti juga bisa mendapatkan data
lebih luas.
Menurut Wiriatmadja dikutip oleh Anda Juanda berpendapat wawancara
dalam suatu penelitian dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Wawancara terstruktur adalah suatu wawancara dimana peneliti telah
menyiapkan bahan wawancara terlebih dahulu sebelum memulai
wawancara.
b. Wawancara semiterstruktur adalah bentuk wawancara yang sudah
dipersiapkan terlebih dahulu akan tetapi memberikan keleluasaan untuk
menerangkan lebih panjang mungkin tidak langsung terfokus kepada
pertanyaan atau bahasan dan bahkan bisa mengajukan topik bahasan
sendiri selama wawancara berlangsung.
c. Wawancara tak terstruktur adalah wawancara yang bebas, dimana peneliti
tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara
hanya digunakan berupa garis-garis besar permasalahan yang akan
dipertanyakan.88
Adapun teknik wawancara yang digunakan peneliti dalam melakukan
penelitian ini yaitu menggunakan wawancara terstruktur. Dalam hal ini
sebelum melakukan wawancara peneliti menyiapkan bahan yang digunakan
untuk melakukan wawancara dengan tujuan mendapatkan informasi yang jelas
terkait pokok permasalahan yang diteliti. Responden yang dijadikan
88 Anda Juanda, Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Reseach) (Yogyakarta:
Deepublish, 2016). h. 179-181
57
narasumber dalam melakukan wawancara, meliputi kepala sekolah, wakil
kepala sekolah, kepala tata usaha, dan guru.
3. Studi Dokumen
Dokumen adalah sumber data yang sifatnya benda mati dan berhubungan
dengan persoalan penelitian. Dokumen dapat berupa rekaman, baik tertulis,
tercetak (hard file), maupun yang bersifat (soft file) seperti surat-surat,
database, arsip, foto, bahan statistik, gambar, benda-benda peninggalan yang
berhubungan dengan suatu fenomena. Membahas masalah dokumen, maka
identik dengan data yang sifatnya kertas.89
Untuk itu dalam penelitian ini
peneliti melakukan studi dokumen dengan cara mengumpulkan data secara
tertulis yang berupa dokumen-dokumen milik sekolah. Adapun dokumen yang
akan dijadikan data tertulis, antara lain:
a. Sejarah berdirinya SMA Negeri 113 Jakarta
b. Visi dan Misi SMA Negeri 113 Jakarta
c. Struktur organisasi SMA Negeri 113 Jakarta
d. Daftar nama-nama peserta didik SMA Negeri 113 Jakarta
e. Sarana dan prasarana SMA Negeri 113 Jakarta
f. Daftar biodata Guru SMA Negeri 113 Jakarta
g. Surat pendukung lainnya (Surat Undangan Pelatihan, Surat Tugas
Pelatihan, Seminar, Sertikasi, dan Penugasan Menjadi Anggota Pengawas)
E. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan sebuah upaya yang dilakukan oleh seorang peneliti
untuk merangkum secara akurat data yang telah dikumpulkan dalam bentuk yang
dapat dipercayakan dan benar.90
Penelitian kualitatif bersifat induktif dan
berkesinambungan yang tujuan akhirnya adalah menghasilkan konsep-konsep,
pengertian-pengertian dan rekonstruksi suatu teori baru91
. Adapun proses analisis
data tersebut dilakukan melalui tahapan:
89 Kurniawan, Metodologi Penelitian Pendidikan. Op.Cit., h. 230
90
Juanda, Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Reseach). Op.Cit., h. 193
91
Kurniawan, Metodologi Penelitian Pendidikan. Op.Cit., h. 241
58
1. Reduksi Data
Mereduksi data berarti memilih hal-hal pokok, mencari pola dan temanya
dan memfokuskan pada sesuatu hal yang penting atau dapatkan dikatakan
merangkum. Dengan adanya kegiatan reduksi ini maka peneliti akan
menyeleksi terlebih dahulu data yang diperoleh agar data-data yang disajikan
dapat berfokus pada penelitian dan permasalahan yang sedang diteliti.
2. Penyajian Data
Setelah melakukan reduksi data, langkah selanjutnya peneliti akan
menyajikan data-data yang telah diperoleh. Karena peneliti menggunakan
pendekatan kualitatif maka penyajian data dilakukan dalam bentuk teks naratif
yang menceritakan seluruh temuan penelitian yang telah didapatkan di
lapangan.
3. Penarikan Kesimpulan
Setelah data yang terkumpul direduksi dan disajikan maka langkah
terakhir dalam menyajikan data adalah menarik kesimpulan. Kesimpulan
merupakan penjelasan dari hasil yang telah diperoleh. Dapat dikatakan
kesimpulan akan semakin jelas jika data yang diperoleh semakin banyak dan
mendukung penelitian. Adapun kesimpulan dalam penelitian kualitatif ini
diharapkan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Ataupun temuan
baru yang berupa deskripsi atau suatu objek yang sebelumnya masih belum
terbukti kebenarannya setelah diteliti akan menjadi jelas.
59
F. Kisi-kisi Instrumen
1. Kisi-Kisi Studi Dokumen
Tabel 3. 2
Kisi-kisi Studi Dokumen
No Dokumentasi
1 Sejarah Berdirinya SMA Negeri 113 Jakarta
2 Visi dan Misi SMA Negeri 113 Jakarta
3 Struktur Organisasi SMA Negeri 113 Jakarta
4 Daftar Nama-nama Peserta Didik SMA Negeri 113 Jakarta
5 Sarana dan Prasarana SMA Negeri 113 Jakarta
6 Daftar Biodata Guru SMA Negeri 113 Jakarta
7
Surat Pendukung lainnya (Surat Undangan Pelatihan, Surat Tugas
Pelatihan, Seminar, Sertikasi, dan Penugasan Menjadi Anggota
Pengawas)
60
2. Kisi-kisi Wawancara Strategi Kepala Sekolah dalam Pengembangan Karir
Guru Di SMA Negeri 113 Jakarta
Tabel 3. 3
Kisi-kisi Instrumen Wawancara
Dimensi Sub Dimensi Sumber Data
1. Pengembangan
Karir Guru
1.1 Pengembangan Karir Guru Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah, Guru, dan Tata Usaha
1.2 Faktor Pengembangan Karir Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah, Guru, dan Tata Usaha
1.3 Penugasan Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah, Guru, dan Tata Usaha
1.3 Promosi Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah, Guru, dan Tata Usaha
1.4 Kenaikan Pangkat Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah, Guru, dan Tata Usaha
2. Jenis Program
Pengembangan
Karir Guru
2.1 Diklat Internal Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah, Guru, dan Tata Usaha
2.2 Diklat Eksternal Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah, Guru, dan Tata Usaha
3. Tujuan dan
Manfaat
Pengembangan
Karir Guru
3.1 Tujuan Pengembangan Karir
Guru
Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah, Guru, dan Tata Usaha
3.2 Manfaat Pengembangan
Karir Guru
Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah, Guru, dan Tata Usaha
4. Jalur dan
Tahapan
Pengembangan
Karir Guru
4.1 Jalur Pengembangan Karir
Guru
Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah, Guru, dan Tata Usaha
4.2 Syarat-syarat dalam
Pengembangan Karir Guru
Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah, Guru, dan Tata Usaha
4.3 Tingkatan Jabatan dalam
Pengembangan Karir Guru
Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah, Guru, dan Tata Usaha
4.4 Dukungan Organisasi dalam
Pengembangan Karir Guru
Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah, Guru, dan Tata Usaha
4.5 Tahapan Dalam
Pengembangan Karir Guru
Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah, Guru, dan Tata Usaha
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Profile SMA Negeri 113 Jakarta
SMA Negeri Jakarta merupakan salah satu sekolah menengah atas yang
berstatus negeri dan terakreditasi A. Alamat SMA Negeri 113 Jakarta di Jl. Al.
Baidho 1, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Kota Jakarta
Timur, Provinsi D.K.I Jakarta. Sekolah ini berstatus Negeri yang terakreditasi
A. Masa pendidikan sekolah di SMA Negeri 113 Jakarta sama dengan SMA
pada umumnya yang ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari
kelas X sampai kelas XII. Adapun profile SMA Negeri 113 Jakarta akan
dipaparkan di bawah ini:
Tabel 4. 1
Profile SMA Negeri 113 Jakarta
No Identitatas Sekolah
1 Nama Sekolah SMA Negeri 113 Jakarta
2 NPSN 20103286
3 NSS 301016484190
4 Alamat Di Jl. Al. Baidho 1, Kelurahan Lubang
Buaya
Kecamatan Cipayung
Kota Jakarta Timur
Provinsi D.K.I Jakarta
Negara Indonesia
No. Telp/ Fax 021-8408034 / 021-87792729
5 Akreditasi A
6 Tahun Didirikan/ Beroperasi 1990
7 Kepemilikan Tanah/ Bangunan Pemerintah Pusat
8 Luas Tanah 12 037 m²
9 Luas Bangunan 3780 m²
10 Jumlah Ruang Belajar 29 Lokal Kelas
Sumber: Diolah dari Dokumentasi Profile SMA Negeri 113 Jakarta dalam
Bentuk Softfile 2021/2011
62
2. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 113 Jakarta
SMA Negeri 113 Jakarta didirikan pada tahun 1990, tepatnya pada
tanggal 05 September 1990. Berdirinya sekolah tersebut dilatar belakangi oleh
dibubarkannya SPG 7 (Sekolah Pendidikan Guru). Pertama kali didirikan
diberi nama SMU Baru Lubang Buaya yang mana sekolah tersebut masih
menginduk pada SMA Negeri 48 Jakarta dan hanya memiliki 1 ruang kelas.
Pada saat dioperasionalkan SMA Negeri 113 Jakarta di bawah pimpinan
Kepala Sekolah yang bernama Dra. Hj.Rt. Yul Chadidjah, beliau menjabat
sebagai kepala sekolah selama 3 tahun (1990-1993). Dalam menjalankan tugas
sebagai kepala sekolah dibantu oleh tim manajemen yang pernah mengajar di
SPG 7, yaitu Dra. Yati Rosdayati (Bagian Kurikulum), Drs. Sunhadji Hadi
Musthofa (Bagian Kesiswaan, dan Dra. Lestari (Bagian Sarana Prasarana).
Tenaga pengajar di SMA Negeri 113 Jakarta pada awalnya masih terdiri
dari beberapa guru yang mengajar di SPG 7. Guru-guru tersebut jika dilihat
dari sudut pandang status kepegawaiannya masih banyak yang belum menjadi
PNS. Pada tahun-tahun pertama SMA Negeri 113 Jakarta meluluskan tamatan
siswa-siswi dan memasuki perguruan tinggi negeri, baik melalui jalur UMPTN
dan PMDK dapat dikatakan dalam presentase kecil.
Seiring berjalannya waktu, perkembangan SMA Negeri 113 Jakarta
selama 17 tahun usia pelayanan kepada masyarakat mengalami kemajuan yang
cukup membanggakan dilihat dari semua hal dan bidang perkembangan
sekolah. Kini SMA Negeri 113 Jakarta memiliki nama kesayangan yang
terkenal dikalangan masyarakat dengan sebutan VEGAS.
3. Visi dan Misi SMA Negeri 113 Jakarta
Setiap lembaga pendidikan memiliki impian dan harapan untuk kemajuan
di masa depan yang dikenal dengan istilah visi dan misi. Visi misi tersebut
berfungsi untuk mewujudkan cita-cita dan dorongan untuk maju dan
berkembang. Adapun visi misi SMA Negeri 113 Jakarta sebagai berikut:
63
Visi Sekolah :
“Mewujudkan Generasi Unggul yang Berkarakter, Peduli Lingkungan,
Berprestasi, Berdaya Saing Berlandaskan Iman dan Taqwa.”
Misi Sekolah :
a. Melaksanakan ibadah untuk meningkatkan pembinaan akhlak dan budi
pekerti luhur sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
b. Melaksanakan peringatan hari-hari besar keagamaan dan hari besar
nasional guna menumbuhkembangkan keimanan, ketaqwaan dan cinta
tanah air.
c. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya sikap religius, integritas,
mandiri, nasionalis, dan gotong royong.
d. Mengembangkan sikap peduli lingkungan (pelestarian alam dan peduli
sosial) yang terjadi di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
e. Menciptakan lingkungan sekolah ramah anak, bersih, sehat, asri, aman dan
nyaman.
f. Meningkatkan pengelolaan sekolah yang profesional, efektif dan efisien
berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan menciptakan
pembelajaran yang inovatif, kreatif, menarik dan menyenangkan.
g. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik dengan pembinaan
prestasi, keterampilan dan kreativitas dalam upaya menciptakan seutuhnya.
h. Meningkatkan kuantitas dan kualitas lulusan yang mampu memasuki
Perguruan Tinggi/ Sekolah Kedinasan di dalam dan luar negeri serta
mampu berkompetisi secara nasional dan global.
64
4. Struktur Organisasi SMA Negeri 113 Jakarta
Struktur organisasi sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam
sebuah lembaga pendidikan, tujuannya agar menjelaskan tugas, fungsi, dan
tanggungjawab dari setiap komponen. SMA Negeri 113 Jakarta memiliki
struktur organisasi sekolah yang terdiri dari: kepala sekolah sebagai
penanggungjawab terhadap berjalananya proses kegiatan operasional sekolah.
Kepala sekolah dibantu oleh wakil kurikulum, wakil kesiswaan, wakil sarana
dan prasarana, dan wakil humas. Wakil-wakil tersebut dalam menjalankan
tanggungjawabnya dibantu oleh staf masing-masing bagian. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Gambar 4. 1
Struktur Organisasi SMA Negeri 113 Jakarta
Sumber: Diolah dari Dokumentasi Profile SMA Negeri 113 Jakarta dalam Bentuk
Softfile 2021/2011
Komite Sekolah
Wakil
Kurikulum
Kepala Sekolah
Kepala
Tata Usaha Sekolah
Wakil
Kesiswaan
Wakil
Sarana & Prasarana
Wakil
Humas
Staf
Kurikulum
Staf
Kesiswaan
Staf
Sarana & Prasarana
Staf
Humas
Guru
Siswa
65
5. Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMA Negeri 113 Jakarta
Untuk memperlancar proses pembelajaran di sekolah, peserta didik
membutuhkan tenaga pendidik yang profesional dan berkompeten. Adapun
data tenaga pendidik di SMA Negeri 113 Jakarta, terdiri dari yang terdiri dari:
40 guru PNS, 3 guru CPNS, 9 guru KKI, dan 3 guru Honorer Murni. Untuk
lebih jelasnya data dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. 2
Tenaga Pendidik SMA 113 Jakarta
No Tenaga Pendidik Jumlah
1 PNS 40
2 CPNS 3
3 KKI 9
4 Honorer Murni 3
Total 55
Sumber: Dokumentasi Data Guru SMA Negeri 113 Jakarta dalam
Bentuk Softfile 2021/2022
Agar tujuan sekolah dapat tercapai maka perlu diberikan pelayanan yang
terbaik kepada peserta didik. Untuk itu SMA Negeri 113 Jakarta memiliki
jumlah tenaga kependidikan sebanyak 19 staf kependidikan yang terdiri dari:
10 orang staf tata usaha, 6 orang petugas caraka, dan 3 orang petugas
keamanan. Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 3
Tenaga Kependidikan SMA Negeri 113 Jakarta
No Tenaga Kependidikan Jumlah
1 Staf Tata Usaha 10
2 Caraka 6
3 Keamanan 3
Total 19
Sumber: Dokumentasi Data Guru SMA Negeri 113 Jakarta
dalam Bentuk Softfile 2021/2022
66
Berdasarkan data yang saya dapatkan dari SMA Negeri 113 Jakarta,
sekolah tersebut memiliki jumlah guru sebanyak 55 guru dengan
pangkat/golongan, jabatan dan pendidikan terakhir yang berbeda-beda.
Pangkat/golongan guru terdiri dari: 14 guru dengan pangkat/golongan IV/a, 6
guru dengan pangkat/golongan IV/b, 4 guru dengan pangkat/golongan III/d, 1
guru dengan pangkat/golongan III/c, 2 guru dengaan pangkat/golongan III/b,
16 guru dengan pangkat/golongan III/a, 9 guru dengan pangkat/golongan KKI,
dan 3 guru honorer. Terdapat 4 guru yang memiliki jabatan berbeda, selain
sebagai guru juga memiliki jabatan yaitu sebagai kepala sekolah, wakil
kurikulum, wakil kesiswaan, wakil sarana dan prasarana, dan wakil humas.
Pendidikan terakhir pun juga memiliki perbedaan yaitu: 46 guru dengan
pendidikan terakhir sarjana, 8 guru dengan tingkat pendidikan magister, dan 1
guru dengan pendidikan doktor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 4. 4
Data Kepangkatan Tenaga Pendidik SMA Negeri 113 Jakarta
No Nama Pangkat/ Gol Jabatan Pend.
Terakhir
1 Anang Burhan, S.Pd.M.I.Kom IV/a Kepala Sekolah S2
2 Murnijanti Rikin, S.Pd IV/a Plt Wakil
Kurikulum S1
3 Kartika Sri Hardjanti, S.Pd III/b Wa. Bid.
Kesiswaan S2
4 Dra. Juariah, M.Pd III/d Wa. Bid. Sarpras S1
5 Dr. Hj. Nurhayati, M.Pd IV/b Wa. Bid. Humas S3
6 Dra. Roida Aruan IV/b Guru S1
7 Dra. Husniati IV/b Guru S1
8 Drs. Fahmi Santoso, MM IV/b Guru S2
9 Dra. Hotdiana Simajuntak IV/b Guru S1
10 Dra. Hj. Nanti Triwardhani Utami IV/b Guru S2
11 Dra. Hj. Dewi Nurdiani, MM IV/a Guru S2
12 Dra. Hj. Rosnawati IV/a Guru S1
13 Gianto, S.Pd IV/a Guru S2
14 Dra. Elfitriani Kaspy IV/a Guru S1
15 Dra. Lisken Nainggolan, MM IV/a Guru S2
16 Drs. Mursidi, M.Si IV/a Guru S2
67
17 Dormin Gultom, S.Pd IV/a Guru S1
18 Agnes Rismayanti, S.Pd IV/a Guru S1
19 Drs. I Ketut Wirta IV/a Guru S1
20 Nina Riana, S.Pd IV/a Guru S1
21 Hj. Endiyah Riyawati, S.Pd IV/a Guru S1
22 Dra. Eva Susanti IV/a Guru S1
23 Drs. Kusnadi, M. Pd IV/a Guru S2
24 Jurmina Mawarni, S.Th III/d Guru S1
25 Dra. Nur Fatimah III/c Guru S1
26 Dra. Susi Herawati III/b Guru S1
27 Ating, S.Pd, M.Pd III/d Guru S1
28 Dra. Umi Damaiyanti III/a Guru S1
29 Sopian, S.Pd, MM.Pd III/a Guru S2
30 Dwi Ambar Asih, S.Si III/a Guru S2
31 Sugeng Riyadi, S.Pd III/a Guru S1
32 Dra. Harmi Widayati III/a Guru S1
33 Dra. Gusnimar III/a Guru S1
34 Reni Diarti, S.Pd.MM III/a Guru S1
35 Siti Masithoh, S.Pd III/a Guru S1
36 Yuyun Komariah, S.Pd III/a Guru S1
37 Dra. Rokhmah Hidayati III/a Guru S1
38 Tapi Sondang Lubis, S.Pd III/a Guru S1
39 Ajat Sudrajat, S.Pd III/a Guru S1
40 Dian Chrisniar, S.Pd III/a Guru S1
41 Hanifah Kurnia Muchtar, S.Pd III/a Guru S1
42 Ana Amelia, S.Pd III/a Guru S1
43 Desi Nurhayati, S.Pd III/a Guru S1
44 Dadang Gunawan, S.Pd.I KKI Guru S1
45 Fivi Hasiarny, S.Si KKI Guru S1
46 Zuli Rahman Ustman, S.Kom KKI Guru S1
47 Vanny Arifianty, S.S KKI Guru S1
48 Neni Andriyanti Piliang, S.Pd KKI Guru S1
49 Novi Apriani, S.Pd KKI Guru S1
50 Rimadany Yuda Chusata, S.Pd KKI Guru S1
51 Drs. Sobri HM KKI Guru S1
52 Jamilah Syarifah, S.Pd KKI Guru S1
53 Ni Putu Widiasih Kurnia Dewi,
S.Sn Honorer Guru S1
54 Eriana Yudaningrum, S.Pd Honorer Guru S1
55 Sona Aji Hardiansyah, S.Pd Honorer Guru S1
Sumber: Dokumentasi Data Guru SMA Negeri 113 Jakarta dalam Bentuk
Softfile 2021/2022
68
Tenaga kependidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk
meningkatkan mutu pembelajaran dikarenakan tugas, fungsi, dan perannya
sangat menunjang kelancaran proses pembelajaran di sekolah. Berdasarkan
data yang saya dapatkan dari SMA Negeri 113 Jakarta. Sekolah memiliki
tenaga kependidikan sebanyak 19 staf yang terdiri dari: 1 staf dengan jabatan
sebagai kepala tata usaha, 9 staf tata usaha, 6 staf bagian caraka, dan 3 staf
bagian keamanan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 5
Data Kepangkatan Tenaga Kependidikan SMA Negeri 113 Jakarta
No Nama Pangkat/ Gol Jabatan Pend.
Terakhir
1 Fini Susanti, S.Pd III/d Ka.Subbag TAS S1
2 Suratijem III/b Staf TU SMA
3 Mujirah III/b Staf TU SMA
4 Irwan Mulyana, SE II/a Staf TU S1
5 Agus Wahyudi KKI Staf TU SMA
6 Bimo Hermansyah KKI Staf TU SMA
7 Willy Trianto, A.Md KKI Staf TU D3
8 Kusmandanu, S.Pd KKI Staf TU S1
9 Mutiara Nurul Fitri Az-Zahra,
S.M KKI Staf TU S1
10 Rodiah KKI Staf TU SMA
11 Rohimudin KKI Caraka Paket C
12 Untung KKI Caraka Paket C
13 Ahmad Setiadi KKI Caraka Paket C
14 Hasanudin KKI Caraka Paket C
15 Nurhasan KKI Caraka Paket C
16 Dwi Purwandi KKI Caraka Paket C
17 Sarmadah KKI Satpam Paket C
18 Damanhuri KKI Satpam Paket C
19 M. Lanian Sopiana KKI Satpam SMK
Sumber: Dokumentasi Data Guru SMA Negeri 113 Jakarta dalam Bentuk
Softfile 2021/2022
69
6. Data Rombongan Belajar SMA Negeri 113 Jakarta
Jumlah rombongan belajar di SMA Negeri 113 Jakarta yang terdaftar
dalam Data Dapodik terdapat 29 rombel, yang terdiri dari kelas X 9 ruang
belajar, kelas XI 10 ruang belajar, dan kelas XII 10 ruang belajar. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 4. 6
Data Rombongan Belajar SMA Negeri 113 Jakarta
No Rombongan Belajar Tahun Pelajaran
2021/2022
1 Kelas X 9
2 Kelas XI 10
3 Kelas XII 10
Sumber: Diolah dari Dokumentasi Profile SMA Negeri 113 Jakarta
dalam Bentuk Softfile 2021/2011
7. Data Peserta Didik SMA Negeri 113 Jakarta
SMA Negeri 113 Jakarta memiliki jumlah siswa yang terdaftar dalam
data Dapodik sebanyak 1074 siswa, terdiri dari 474 siswa laki-laki dan 600
siswa perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 7
Data Peserta Didik SMA Negeri 113 Jakarta
Tingkat Pendidikan Laki-Laki Perempuan Total
Tingkat X 171 183 354
Tingkat XI 149 211 360
Tingkat XII 154 206 360
Jumlah 474 600 1074
Sumber: Diolah dari Dokumentasi Profile SMA Negeri 113 Jakarta dalam
Bentuk Softfile 2021/2011
8. Prestasi Peserta Didik SMA Negeri 113 Jakarta
Prestasi peserta didik merupakan hasil yang telah di capai para siswa
dalam melaksanakan kegiatan. Prestasi dapat di raih dengan adanya proses
pembelajaran. Dengan adanya prestasi dapat dijadikan tolak ukur seberapa jauh
siswa mengusai pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. SMA Negeri 113
70
Jakarta tergolong lembaga pendidikan yang peserta didiknya memiliki banyak
prestasi, baik dalam bidang akademik maupun non akademik.Untuk lebih
jelasnya mengenai prestasi peserta didik yang ada di SMA Negeri 113 Jakarta
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 8
Prestasi Peserta Didik SMA Negeri 113 Jakarta
No Nama Kejuaraan Prestasi Tahun Tingkat
1 National Championship
Jakarta
Juara III 2020 SMA se Jabodetabek
2 Olimpiade Bahasa Prancis Juara II 2020 Provinsi DKI Jakarta dan
Banten
3 Lomba Baca Puisi Virtual Juara II 2020 SMA, MA, dan SMK se
Jabodetabek
4 International Innovation &
Invention Competition
Juara I 2021 Internasional
5 Lomba Debat Bahasa
Indonesia
Juara I 2022 SMA se Jabodetabek
6 Lomba Poster (PMR) Juara III 2022 Tingkat Wira SMA, MA,
dan SMK se DKI Jakarta
7 Lomba “Ranking Satu”
Cerdas Cermat Bahasa
Prancis
Juara II 2022 SMA, MA, dan SMK se
DKI Jakarta
8 Lomba “Ranking Satu”
Cerdas Cermat Bahasa
Prancis
Juara II 2022 SMA, MA, dan SMK se
DKI Jakarta
9 Lomba Tari Kreasi FLS2N Juara I 2018 Provinsi DKI Jakarta
10 Lomba Gudep Tergiat Juara I 2018 SMA se Jakarta Timur
11 5 Th ASPAC HAYASHIHA
International Karate
Championship.
Juara I 2018 International
12 Lomba Da’iah Juara II 2018 SMA se DKI Jakarta
13 Kejurnas Karate Piala
Panglima TNI
Juara III 2018 SMA se DKI Jakarta
14 Lomba GUDEP Tergiat Juara III 2018 SMA se DKI Jakarta
15 Lomba Pidato Kebangsaan Juara II 2018 SMA se DKI Jakarta
16 Kejuaraan Atletik 4 × 100m Juara I 2018 Provinsi DKI Jakarta
17 Lomba Kreasi Tari
Tradisional
Juara III 2018 SMA se Jakarta Timur
18 Kejuaraan Bela Diri Pencak
Silat
Juara 1 2019 Kota Administrasi Jakarta
Timur
19 Lomba Halang Rintang
Tingkat SMA
Juara III 2019 SMA se DKI Jakarta
71
20 Lomba Tandu Darurat
Tingkat SMA
Juara I 2019 Kota Jakarta Timur
21 Terompah Panjang Putri
SLTA Kejuaraan Olahraga
Campuran
Juara II 2019 Kota Jakarta Timur
22 Lomba Tata Upacara Bendera
(TUP) dan Peraturan Baris
Berbaris (PBB)
Juara III 2019 SMA se DKI Jakarta
23 Lomba Menyanyi Lagu
Prancis La Semaine
Francophonie 2019
Ambassade de France
Juara II 2019 SMA se DKI Jakarta
24 O2SN Atletik 100m Putra Juara 1 2019 Jakarta Timur II
25 O2SN Atletik Lompat Jauh
Putra
Juara II 2019 Jakarta Timur II
26 O2SN Pencak Silat Deni Putri Juara II 2019 Jakarta Timur II
27 O2SN Karate Komite Putra Juara III 2019 Jakarta Timur II
28 O2SN Karate Putri Juara III 2019 Jakarta Timur II
29 Lari 4 × 100m Estafet Putra
Pekan Olahraga Pelajar
Juara II 2019 SMA se DKI Jakarta
30 Lari 100m Pekan Olahraga
Pelajar
Juara III 2019 SMA se DKI Jakarta
31 Lomba Baca Puisi Virtual Juara II 2020 SMA, MA, dan SMK se
DKI Jakarta
Sumber: Dokumentasi Data Prestasi Peserta Didik SMA Negeri 113 Jakarta
dalam Bentuk Softfile 2021/2022
9. Keadaan Sarana dan Prasarana SMA Negeri 113 Jakarta
SMA Negeri 113 Jakarta memiliki sarana dan prasarana yang cukup
memadai untuk menunjang proses belajar siswa. Sekolah tersebut juga
memfasilitasi setiap jurusan dengan laboratorium yang berguna untuk
menunjang proses pembelajaran praktikum. Sekolah juga memiliki masjid
yang dapat digunakan untuk melaksanakan ibadah para warga sekolah. Selain
itu sekolah juga memiliki lapangan serbaguna untuk menampung peserta didik
ketika melakukan kegiatan-kegiatan sekolah, seperti upacara bendera ataupun
kegiatan ekstrakulikuler siswa. Untuk lebih detailnya mengenai sarana dan
prasaran yang tersedia di SMA Negeri 113 Jakarta dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
72
Tabel 4. 9
Sarana dan Prasarana SMA Negeri 113 Jakarta
No Jenis Prasarana Jumlah
Ruang
Jumlah
Ruang
Kondisi
Baik
Jumlah
Ruang
Kondisi
Rusak
Kategori Kerusakan
Rusak
Ringan
Rusak
Sedang
Rusak
Parah
1 Ruang Kelas 31 - 31 31 - -
2 Ruang Pimpinan 1 1 - - 1 -
3 Ruang Guru 1 1 - - 1 -
4 Ruang Tata Usaha 1 1 - - 1 -
5 Ruang UKS 1 1 - - 1 -
6 Ruang Lab IPA 1 - 1 1 - -
7 Ruang Lab Bahasa 1 - 1 1 - -
8 Ruang Lab IPS 1 - 1 1 - -
9 Ruang Lab Komputer 1 - 1 1 - -
10 Perpustakaan 1 1 - - 1 -
11 Tempat Olahraga 1 1 - - 1 -
12 Taman 1 1 - - 1 -
13 Kantin 1 1 - - 1 -
14 Parkir Sepeda 1 1 - - 1 -
15 Bak Sampah 1 1 - - 1 -
Sumber: Dokumentasi Data Sarana dan Prasarana SMA Negeri 113 Jakarta
dalam Bentuk Softfile 2021/2022
B. Pembahasan
1. Pengembangan Karir
a. Pengembangan Karir Guru
Kepala sekolah adalah seseorang yang diberi tanggung jawab untuk
menduduki posisi jabatan struktural dalam lembaga pendidikan dan
memiliki peran besar demi terselenggaranya proses pendidikan yang maju.
Kesuksesan kepala sekolah dilihat dari kemampuannya dalam memotivasi,
memantau, membimbing kinerja guru agar mampu menjalankan tupoksinya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Sehingga guru tersebut
mampu melakukan pengembangan karir dengan maksimal.
Pengembangan karir merupakan suatu proses yang dilakukan oleh
guru untuk meningkatkan pangkat/golongan yang dimiliki. Ranah
pengembangan karir ada tiga yaitu penugasan, kenaikan pangkat, dan
73
promosi. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh bapak Anang Burhan
selaku Kepala SMA Negeri 113 Jakarta bahwa:
“Pengembangan karir meliputi penugasaan guru-guru, memotivasi dan
mendorong guru-guru yang ingin melakukan kenaikan pangkat,
memberikan kesempatan untuk guru-guru yang ingin meningkatkan
ke jenjang profesi yang tinggi.”92
Hal ini diperjelas oleh ibu Kartika Sri Hardjanti selaku Wakil Kepala
Sekolah Bidang Kesiswaan yang mengatakan bahwa:
“Dalam melakukan pengembangan karir untuk dapat
melakukan kenaikan pangkat, guru harus membuat dokumen
pengembangan karir seperti portofolio. Contoh dari portofolio tersebut
seperti tugas-tugas yang diberikan oleh sekolah dan dibuktikan oleh
surat tugas. Selain itu juga pelatihan-pelatihan yang dibuktikan
dengan adanya sertifikat. Tidak semua sertifikat bisa mempengaruhi
angka kredit. Ketika sekolah melakukan pelatihan, harus dilihat
terlebih dahulu kerja sama dengan siapa, yang bertanda tangan dalam
pelaksanaan tersebut siapa, diusahakan kegiatan yang dilakukan
berkesinambungan, bisa 1-2 hari sehingga bisa mencapai sekitar 28-30
JP. Dalam pelaksanaan kegiatan sekolah selalu membuat seperti itu.”93
Hal ini juga didukung oleh bapak Ating selaku guru mata
pelajaran Sosiologi yang menyampaikan bahwa:
“Bentuk pengembangan karir yang ada di SMA Negeri 113
Jakarta misalnya: sekolah memberikan tugas tambahan untuk para
guru dan sekolah memberikan promosi kepada guru yang ingin
meningkatkan kemampuan dan bakat yang dimiliki.”94
Pengembangan karir masing-masing anggota dalam suatu organisasi
tentunya tidak sama (bersifat unik). Keberhasilan karir seseorang
dipengaruhi oleh pendidikan formal, pengalaman kerja, sikap atasan,
prestasi kerja, bobot pekerjaan, adanya lowongan jabatan, dan produktivitas
kerja. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh ibu Kartika Sri Hardjanti
bahwa:
92 Wawancara dengan Anang Burhan, Kepala SMA Negeri 113 Jakarta, Jumat 18 Maret 2022,
pukul 14.30 WIB.
93
Wawancara dengan Kartika Sri Hardjanti, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA
Negeri 113 Jakarta, Kamis 17 Maret 2022, pukul 11.00 WIB.
94
Wawancara dengan Ating, Guru Mata Pelajaran Sosiologi SMA Negeri 113 Jakarta, Senin 21
Maret 2022, pukul 15.00 WIB
74
“Banyak faktor yang mempengaruhi pengembangan karir guru, seperti
kepribadian seorang guru dilihat dari segi pendidikan yang ditempuh,
prestasi kerja seorang guru, posisi pekerjaan yang dilakukan, situasi
lingkungan kerja, mempunyai keinginan yang tinggi untuk dapat
melakukan pengembangan karir, memiliki jejaringan atau interaksi
dengan pihak luar, dan perlakuan adil dari pimpinan sekolah.95
Hal ini diperjelas oleh pernyataan bapak Anang Burhan bahwa:
“Guru-guru diberikan dorongan untuk dapat melanjutkan pendidikan
S2, ketika ada pelaksanaan kegiatan guru diberikan motivasi yang
tinggi agar mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut, mendaftarkan
guru-guru menjadi guru berprestasi, jika ada peluang untuk menjadi
kepala sekolah guru-guru yang memenuhi syarat akan didaftarkan,
memberi informasi kepada guru-guru yang ingin melakukan kenaikan
pangkat/golongan, dan memberi kesempatan untuk guru-guru yang
ingin meningkatkan jenjang ke karir yang lebih tinggi.”96
Terdapat lima hal yang harus dipertimbangkan agar para pegawai
dapat menentukan pengembangan karir yang lebih baik, yaitu perlakuan
yang adil dalam berkarir, kepedulian para atasan langsung, informasi
tentang berbagai peluang promosi, minat untuk dipromosikan, dan tingkat
kepuasan. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh bapak Fahmi
Santoso selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas bahwa:
“Pimpinan harus adil ketika memberi kesempatan kepada guru untuk
mengikuti berbagai macam kegiatan yang mendukung pengembangan
diri, guru memiliki prestasi kerja yang memuaskan, memiliki
jejaringan atau link-link informasi yang luas, memiliki pengalaman
yang memadai terkait bidang tugas, mempunyai keinginan yang tinggi
untuk dapat melakukan kenaikan pangkat, dan perbanyak interaksi
dan relasi dengan pihak luar agar menambah wawasan serta ilmu
pengetahuan.”97
Pernyataan tersebut juga didukung oleh Ibu Kartika Sri Hardjanti yang
mengemukakan bahwa:
“…Biasanya sekolah mengatur, siapa guru yang dapat mengikuti
pelatihan agar tidak guru A saja yang bisa merasakan pelatihan. Jika
95 Wawancara dengan Kartika Sri Hardjanti, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA
Negeri 113 Jakarta, Kamis 17 Maret 2022, pukul 11.00 WIB.
96
Wawancara dengan Anang Burhan, Kepala SMA Negeri 113 Jakarta, Jumat 18 Maret 2022,
pukul 14.30 WIB.
97
Wawancara dengan Fahmi Santoso, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Negeri 113
Jakarta, Kamis 24 Maret 2022, pukul 14.00 WIB.
75
guru tersebut ada tugas mengajar di sekolah, guru bisa menitipkan
tugas keguru piket agar disampaikan ke siswa.”98
Selain itu faktor lain yang mempengaruhi baik tidaknya karir seorang
pegawai antara lain prestasi kerja yang memuaskan, pengenalan oleh pihak
lain, kesetiaan pada organisasi, pembimbing dan sponsor, kesempatan untuk
bertumbuh, dan pengunduran diri sendiri yang memberikan kesempatan
lebih besar untuk mengembangkan karir. Hal ini juga diungkapkan oleh ibu
Dormin Gultom selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum bahwa:
“Memiliki link atau chanel dengan pihak luar, guru memiliki loyalitas
tinggi terhadap sekolah, guru yang tidak pernah perhitungan atas
kepentingan sekolah, guru harus memiliki niat untuk melakukan
pengembangan karir, perlakuan yang adil oleh pimpinan, kepala
sekolah yang selalu memberikan motivasi, dorongan, dan memberi
informasi terkait peluang-peluang dalam pengembangan diri guru.”99
Adapun faktor lain yang mempengaruhi pengembangan karir seperti
faktor eksternal, politicking dalam organisasi seperti hubungan antarteman,
nepotisme, sistem penghargaan (reward system), jumlah pegawai, ukuran
organisasi, kulutur organisasi, dan tipe manajemen. Hal ini juga diperjelas
oleh ibu Susi Herawati selaku Kepala Laboratorium SMA Negeri 113
Jakarta yang mengatakan bahwa:
“Memiliki loyalitas yang tinggi kepada sekolah, mengajar di SMA
Negeri 113 lebih dari 3 tahun, memahami suluk-beluk sekolah,
memiliki link-link atau jejaringan informasi yang luas, memiliki
pengalaman yang memadai terkait bidang tugas, mempunyai
keinginan yang tinggi untuk dapat melakukan pengembangan karir,
dan perbanyak interaksi dengan pihak luar agar menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan.”100
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diperoleh informasi
bahwa strategi kepala sekolah dalam pengembangan karir guru dilakukan
dengan bentuk tiga ranah yaitu penugasan, kenaikan pangkat, dan promosi.
98 Wawancara dengan Kartika Sri Hardjanti, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA
Negeri 113 Jakarta, Kamis 17 Maret 2022, pukul 11.00 WIB.
99
Wawancara dengan Dormin Gultom, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri
113 Jakarta, Kamis 19 Maret 2022, pukul 13.30 WIB.
100
Wawancara dengan Susi Herawati, Kepala Laboratorium SMA Negeri 113 Jakarta, Rabu 16
Maret 2022, pukul 13.00 WIB.
76
Dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan karir guru seperti
pendidikan yang ditempuh, prestasi, pimpinan yang adil dalam memberi
kesempatan, jejaringan informasi yang dimiliki, keinginan untuk
berkembang yang tinggi, loyalitas terhadap sekolah, serta memahami suluk
beluk sekolah. Selain dari dalam diri guru sendiri pengembangan karir guru
juga difasilitasi oleh sekolah berupa sekolah mengatur guru yang dapat
diikut sertakan dalam pelatihan-pelatihan, dorongan dari kepala sekolah
kepada guru untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, selain itu
sekolah mendaftarkan guru-guru untuk menjadi guru berprestasi, dan
sekolah memberi kesempatan kepada guru untuk meningkatkan jenjang
karir yang lebih tinggi.
b. Penugasan
Berdasarkan jenis dan penugasannya, guru digolongkan dalam 3 (tiga)
jenis, yaitu : guru kelas, guru mata pelajaran, dan guru bimbingan dan
konseling/ konselor. Pernyataan ini sesuai dengan pendapat yang
dikemukakan oleh bapak Ating bahwa:
“Selain mengajar di kelas, saya diberi tugas oleh kepala sekolah
sebagai wakil kesiswaan, menjadi wali kelas, dan menjadi guru
konseling siswa.”101
Pendapat tersebut juga diperkuat oleh pendapat ibu Nur Fatimah yang
menyampaikan bahwa:
“…Pertama guru kelas adalah guru yang mempunyai hak penuh dalam
proses pembelajaran peserta didik di kelas misalnya di SMA atau
SMK kecuali guru mata pelajaran pendidikan jasmani dan guru
pendidikan agama. Kedua guru mata pelajaran adalah guru yang
berhak hanya dalam proses pembelajaran pada satu mata pelajaran
tertentu pada satuan pendidikan formal pada jenjang pendidikan.
Ketiga guru bimbingan dan konseling adalah guru yang secara penuh
membimbing dalam kegiatan konseling terhadap sejumlah peserta
didik satuan pendidikan formal. Contoh saya guru PPKN yang
101 Wawancara dengan Ating, Guru Mata Pelajaran Sosiologi SMA Negeri 113 Jakarta, Senin 21
Maret 2022, pukul 15.00 WIB.
77
memiliki kualifikasi akademik S-1 pendidikan PPKN dan mempunyai
sertifikat pendidik, maka saya harus mengajar PPKN.”102
Pernyataan di atas senada dengan yang diungkapkan oleh bapak
Fahmi Santoso yaitu:
“Sebagai guru kelas harus mengampu minimal satu rombel dalam satu
minggu secara penuh pada satuan pendidikan, guru mata pelajaran
mengampu minimal 24 jam tatap muka dan maksimal 40 jam tatap
muka dalam satu minggu, membuat rencana program pembelajaran
pada awal tahun atau awal semester sesuai dengan RKSM,
membimbing dan melatih peserta didik dalam proses pembelajaran,
membimbing peserta didik dalam kegiatan ekstrakulikuler,
melaksanakan tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah, ketua
program keahlian satuan pendidikan, kepala perpustakaan, kepala
laboratorium, dan menjadi guru piket.”103
Selanjutnya ibu Kartika Sri Hardjanti, S.Pd mengungkapkan bahwa:
“…Kami semua menjadi guru kelas. Pertimbangannya berada pada
guru yang sepuh karena guru yang muda belum bisa dilepas. Menjadi
wali kelas akan menambah angka kredit karena memiliki surat
tugasnya. Walaupun kecil jika dikumpulkan per tahun lumayan.
Menjadi wali kelas, semua guru dapat menjadi wali kelas kecuali guru
bimbingan konseling dan manajemen sekolah. Manajemen sekolah
terdiri dari kepala sekolah, wakil dan staf. Mereka tetap mengajar
dengan beban mengajar hanya 12 jam mengajar mata pelajaran dan 12
jam menjadi wakil kepala sekolah dengan pekerjaan membantu kepala
sekolah. Karena bulan januari kemarin pergantian manajemen baru
maka masih mengajar 27 jam dan menjadi wali kelas. Pergantian
manajemen sesuai pergantian tahun keuangan yaitu bulan Januari,
sedangkan pembagian tugas bulan Juli pada tahun ajaran sekolah.
Pada saat ini belum ada pergantian. Jika diganti harus mencari guru
penggantinya, sedangkan wali kelas sekarang interaksi orang tua
dengan wali kelas cukup dekat sehingga akan repot kalau harus ganti
baru dan perkenalan lagi dengan orang tua.”104
Penugasan seorang guru harus disesuaikan dengan latar belakang
kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik/ keahlian yang dimiliki dengan
beban mengajar paling sedikit memenuhi 24 jam tatap muka per minggu.
102 Wawancara dengan Nur Fatimah, Guru Mata Pelajaran PPKN SMA Negeri 113 Jakarta, Rabu
16 Maret 2022, pukul 12.30 WIB.
103
Wawancara dengan Fahmi Santoso, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Negeri 113
Jakarta, Kamis 24 Maret 2022, pukul 14.00 WIB.
104
Wawancara dengan Kartika Sri Hardjanti, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA
Negeri 113 Jakarta, Kamis 17 Maret 2022, pukul 11.00 WIB.
78
Hal ini sesuai dengan pendapat bapak Anang Burhan yang menyebutkan
bahwa :
“Iya linier dikarenakan ketika guru yang mengajar tidak linier dengan
ijazah yang dimiliki diharuskan mengikuti penyetaraan ijazah atau
mengikuti pendidikan lanjutan. Biasanya pendidikan lanjutan
diadakan oleh lembaga PGMP dan IKIP”.105
Kepala sekolah mengupayakan agar setiap guru dapat memenuhi
beban kerja paling sedikit 24 jam tatap muka per minggu. Hal tersebut
sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh ibu Dian Chrisniar, selaku
guru mata pelajaran Kimia dan wali kelas XI IPA 2 bahwa:
“Minimal mengajar 24 jam tatap muka dalam satu minggu disesuaikan
dengan kebutuhan sekolah dan harus linier dengan lulusan yang
dimiliki. Misalnya lulusan dari pendidikan kimia maka guru tersebut
harus mengajar mata pelajaran kimia.”106
Pada proses pembelajaran atau pembimbingan dan pengembangan
keprofesian berkelanjutan terdapat beberapa ketentuan-ketentuan, setiap
guru wajib melaksanakan kegiatan pembelajaran/ pembimbingan, semakin
tinggi jenjang jabatan guru semakin berat tugas dan tanggung jawab,
kewajiban guru dalam pembelajaran/ pembimbingan meliputi,
merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang bermutu,
dan untuk guru kelas disamping melaksanakan proses pembelajaran wajib
melaksanakan program bimbingan dan konseling terhadap peserta didik.
Pernyataan ini juga diperjelas oleh ibu Kartika Sri Hardjanti yang
mengatakan bahwa:
105 Wawancara dengan Anang Burhan, Kepala SMA Negeri 113 Jakarta, Jumat 18 Maret 2022,
pukul 14.30 WIB.
106
Wawancara dengan Dian Chrisniar, Guru Mata Pelajaran Kimia SMA Negeri 113 Jakarta,
Kamis 17 Maret 2022, pukul 15.00 WIB
79
“…Guru harus menjalankan pembelajaran dengan beban mengajar
paling sedikit 24 jam tatap muka dalam seminggu. Kewajiban dalam
melaksanakan pembelajaran, guru dituntut dapat merencanakan
pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, menilai proses
pembelajaran serta mengevaluasi hasil pembelajaran. Ketika guru
menjadi wali kelas selain melaksanakan proses pembelajaran juga
diwajibkan menjadi guru pembimbing dan konseling untuk peserta
didik di dalam kelas. Dan terakhir, jika guru ingin berada dijenjang
jabatan yang tinggi maka akan semakin berat tugas dan tanggung
jawab yang dijalankan.”107
Berdasarkan data hasil wawancara dengan kepala sekolah, guru-guru,
dan cacatan dokumentasi SMA Negeri 113 Jakarta yang telah disampaikan
di atas dapat disimpulkan bahwa kriteria dalam penugasan seorang guru
dilihat dari beban mengajar minimal 24 jam dan maksimal 40 jam tatap
muka dalam satu minggu. Serta harus sesuai dengan latar belakang
kualifikasi akademik yang dimiliki. Adapun ketentuan penugasan seorang
guru yaitu merancang pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran,
dan diakhiri dengan evaluasi hasil pembelajaran.
c. Promosi
Promosi adalah suatu perubahan posisi atau jabatan dari tingkat yang
rendah ke tingkat yang lebih tinggi, perubahan ini biasanya akan diikuti
dengan meningkatnya tanggung jawab, hak, dan status seseorang.
Pernyataaan ini diperjelas oleh pendapat bapak Anang Burhan yang
menyampaikan bahwa :
“Promosi termasuk salah satu kegiatan yang dilakukan untuk
menawarkan guru-guru agar tertarik mengikuti sebuah program yang
dijalankan oleh sekolah. Promosi didalam lingkup sekolah menjadi
salah satu bentuk, program pengembangan karir yang diinginkan oleh
para guru, meskipun disaat memenangkan promosi beban dan
tanggung jawab yang diterima akan lebih berat.”108
107 Wawancara dengan Kartika Sri Hardjanti, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA
Negeri 113 Jakarta, Kamis 17 Maret 2022, pukul 11.00 WIB.
108
Wawancara dengan Anang Burhan, Kepala SMA Negeri 113 Jakarta, Jumat 18 Maret 2022,
pukul 14.30 WIB.
80
Promosi dapat berupa sebagai kepala sekolah, wakil kurikulum, wakil
kesiswaan, wakil sarpas, dan wakil humas. Beliau-beliau ini adalah orang
yang mau bekerja, memiliki loyalitas tinggi kepada sekolah, memiliki
keterampilan, dan berpengalaman.
Ibu Dormin Gultom memberikan contoh bahwa:
“Saya diangkat menjadi wakil kurikulum karena bersifat fleksibel
selalu meluangkan waktu untuk mau membimbing siswa mengikuti
olimpiade, menjadi tim penyusun soal ujian matematika, dan menjadi
tim pengawas ujian nasional.”109
Promosi jabatan dilakukan oleh guru yang telah melengkapi semua
persyaratan untuk melakukan perubahan dalam posisi dari tingkat rendah ke
tingkat tinggi.
Ibu Kartika Sri Hardjanti memberikan contoh bahwa:
“Menjadi wakil kepala sekolah tidak serta merta menduduki jabatan
tersebut guru harus menyiapkan program-program untuk dijalankan
dalam periode satu tahun, setidaknya guru pernah menjabat sebagai
guru pembina ekstrakulikuler, pembina OSIS, kepala perpustakaan,
atau pun kepala laboratorium. Tidak serta merta menduduki posisi
sebagai wakil kepala sekolah guru tersebut harus mengetahui alur
birokrasi dari bawah terlebih dahulu.”110
Hal ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh bapak Ating
bahwa :
“Di sekolah-sekolah tugas tambahan telah menjadi jenjang karir,
dikarenakan kepala sekolah tidak mungkin memilih pengganti jika
guru tersebut belum pernah menduduki posisi sebagai staf atau belum
pernah membantu tugas-tugas seorang kepala sekolah. Guru akan
dipromosikan menjadi staf sekolah jika mereka aktif dalam
menjalankan kegiatan sekolah contohnya, guru menjadi wali kelas,
guru aktif dalam membimbing ekstrakulikuler peserta didik. Mereka-
merekalah ini yang dapat dianggap guru memiliki loyalitas tinggi. Jika
pada waktunya pergantian staf sekolah mereka dapat dipilih menjadi
109 Wawancara dengan Dormin Gultom, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri
113 Jakarta, Kamis 19 Maret 2022, pukul 13.30 WIB
110
Wawancara dengan Kartika Sri Hardjanti, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA
Negeri 113 Jakarta, Kamis 17 Maret 2022, pukul 11.00 WIB.
81
staf sekolah. Dari tingkat staf sekolah jika dinas pendidikan
mengintruksikan kepada kepala sekolah untuk mengirimkan nama-
nama yang diajukan untuk menjadi kepala sekolah maka pihak kepala
sekolah akan mengirimkan nama-nama staf tersebut.”111
Untuk bisa mendapat promosi guru harus memenuhi beberapa
persyaratan yang ditentukan dalam peraturan kepegawaian, antara lain:
pangkat/golongan yang telah memenuhi syarat, disiplin ilmu/ latar belakang
pendidikan formal, mempunyai kinerja/ prestasi kerja yang lebih baik, telah
mengikuti diklat struktural/ fungsional, memperhatikan DUK, DP-3 paling
tidak bernilai baik, usia, dan usulan kerja ke buperjakat. Seperti yang
diungkapkan oleh bapak Anang Burhan bahwa:
“Setiap guru yang ingin mendapatkan promosi dari sekolah terdapat
beberapa hal yang harus dipenuhi, seperti: golongan yang diduduki
harus sesuai dengan syarat yang ditentukan, memiliki prestasi dalam
bekerja, memiliki loyalitas yang tinggi terhadap sekolah, telah
mengikuti pelatihan dan pendidikan yang disediakan, memahami suluk-
beluk lingkungan sekolah, dan memiliki usia yang masih menjamin
untuk dapat berkembang lebih maju.”112
Sedangkan persyaratan promosi yang dikemukakan oleh bapak Ating
sebagai berikut:
“Guru harus dikenal oleh rekan-rekan kerjanya dikarenakan keaktifan
dalam melakukan setiap kegiatan, banyaknya pengalaman yang dimiliki
oleh para guru, memiliki prestasi baik, memiliki kerja sama yang baik
dengan rekan kerjanya, memiliki pangkat/golongan yang sesuai dengan
promosi yang dilakukan, dapat memperhatikan DUK, guru telah
mengikuti diklat fungsional (Contohnya guru pernah menjabat sebagai
wali kelas, guru pernah menjadi guru Pembina untuk para siswa, guru
pernah menjabat sebagai kordinator perpustakaan ataupun
laboratorium), dan kepala sekolah menyetujui guru untuk dapat
mengikuti promosi.”113
111 Wawancara dengan Ating, Guru Mata Pelajaran Sosiologi SMA Negeri 113 Jakarta, Senin 21
Maret 2022, pukul 15.00 WIB.
112
Wawancara dengan Anang Burhan, Kepala SMA Negeri 113 Jakarta, Jumat 18 Maret 2022,
pukul 14.30 WIB.
113
Wawancara dengan Ating, Guru Mata Pelajaran Sosiologi SMA Negeri 113 Jakarta, Senin 21
Maret 2022, pukul 15.00 WIB.
82
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa promosi dapat
berupa jabatan sebagai kepala sekolah, wakil kepala sekolah dalam berbagai
bidang, kepala laboratorium, kepala perpustakaan, pembina ekstrakulikuler,
serta pembina OSIS. Adapun syarat yang harus dipenuhi guru untuk
mendapatkan promosi adalah memiliki pangkat atau golongan yang sesuai
dengan syarat yang ditentukan, memiliki prestasi kerja, memiliki jiwa
loyalitas, memahami sekolah dan DUK, masih dalam usia produktif, serta
memiliki sertifikat pendidikan dan pelatihan.
d. Kenaikan Pangkat
Kenaikan pangkat merupakan gabungan dari angka kredit unsur
utama dan penunjang. Kegiatan yang dapat dinilai sebagai angka kredit
unsur utama terdiri dari mengikuti pendidikan formal dan memperoleh
gelar/ ijazah, mengikuti pelatihan prajabatan dan program induksi, dan
melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Sedangkan unsur
penunjang terdiri dari memperoleh gelar atau ijazah yang tidak sesuai
dengan bidang yang diampunya, melaksanakan kegiatan yang dapat
mendukung tugas guru, dan memperoleh penghargaan atau tanda jasa.
Penyataan ini diperjelas oleh ibu Nur Fatimah yang menyampaikan bahwa:
“Kenaikan pangkat dapat diperoleh dengan cara menggabungkan
angka kredit unsur utama dan angka kredit unsur penunjang.
Contohnya menempuh pendidikan dan mendapatkan ijazah baik yang
linier dengan bidang yang diampu ataupun tidak. Mengikuti
pendidikan profesi guru bagi yang tidak linier dengan bidangnya.
Melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Melaksanakan
pelatihan prajabatan/ program induksi. Mendapat pengharagaan atas
guru berprestasi. Mengikuti kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung
tugas guru.”114
114 Wawancara dengan Nur Fatimah, Guru Mata Pelajaran PPKN SMA Negeri 113 Jakarta, Rabu
16 Maret 2022, pukul 12.30 WIB.
83
Namun pada kenyatannya dalam kenaikan pangkat/golongan
tergantung pada keinginan dari guru tersebut hal ini sesuai dengan
pernyataan yang disampaikan oleh bapak Fahmi Santoso bahwa:
“Persyaratan untuk kenaikan pangkat sebenarnya tidak sulit.
Tergantung mereka menjalankan tupoksi sebagaimana mestinya. Mau
tidak mereka untuk bertindak karena banyak berkas yang harus
dikumpulkan. Harus mengumpulkan fotokopi ijazah, sertifikat
pelatihan, seminar serta mengumpulkan portofolio. Hal ini membuat
beberapa diantara mereka malas untuk membongkar arsip-arsipnya.
Padahal jika dijalani dengan senang akan mudah asal mereka punya
keinginan untuk merubah nasib pasti bisa untuk naik pangkat.”115
Sistem kenaikan pangkat guru saat ini berbeda dari tahun-tahun
sebelumnya, dimana terhitung mulai januari 2013 kenaikan guru harus
menggunakan sistem baru yaitu penilaian kinerja guru (PKG) yang
dilengkapi dengan unsur-unsur dari kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh
bapak Ating bahwa:
“…Sebelum ada peraturan baru tahun 2013 kenaikan pangkat guru
naik secara otomatis yang terjadi setiap 2 tahun sekali. Ketika mulai
diterbitkan peraturan baru pada bulan januari 2013 kenaikan pangkat
guru berubah draktis yang mana untuk dapat melakukan kenaikan
pangkat harus menggunakan penilaian kinerja guru (PKG) yang
dilengkapi dengan unsur-unsur dari kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan.”116
Adapun ketentuan utama perhitungan angka kredit yang dapat
dikumpulkan oleh guru yaitu menempuh pendidikan yang linier dengan
bidang tugas akan mendapatkan 100 untuk Ijazah S-1/Diploma IV, 150
untuk Ijazah S-2, dan 200 untuk Ijazah S-3. Mengikuti pelatihan prajabatan
115 Wawancara dengan Fahmi Santoso, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Negeri 113
Jakarta, Kamis 24 Maret 2022, pukul 14.00 WIB.
116
Wawancara dengan Ating, Guru Mata Pelajaran Sosiologi SMA Negeri 113 Jakarta, Senin 21
Maret 2022, pukul 15.00 WIB.
84
dan program induksi akan diberikan angka kredit 3. Melakukan
pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Sedangkan ketentuan penunjang dalam perhitungan angka kredit
meliputi apabila guru menempuh gelar/ ijazah yang tidak linier dengan
bidang yang diampu diberikan angka kredit berupa Ijazah S-1 diberikan
angka kredit 5, Ijazah S-2 diberikan angka kredit 10, dan Ijazah S-3
diberikan angka kred. Selain itu ketentuan penunjang lain yaitu ketika guru
membimbing siswa dalam praktik atau ekstrakulikuler, sebagai pengawas
ujian nasional, penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar
tingkat nasional, menjadi anggota organisasi profesi, menjadi tutor atau
instruktur seminar. Memperoleh penghargaan dalam lomba guru berprestasi
tingkat nasional, akan diberikan angka kredit tambahan untuk kenaikan
jabatan atau pangkat.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem kenaikan
pangkat guru berbeda dari tahun ke tahun terhitung mulai januari tahun
2013 kenaikan pangkat guru harus mengunakan sistem Penilaian Kinerja
Guru (PKG) yang dilengkapi dengan unsur-unsur dari kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan. Kenaikan pangkat guru dapat
diperoleh dengan cara menggabungkan unsur utama dan unsur penunjang.
Pada kenyataannya di lapangan hal tersebut tergantung pada keinginan guru
itu sendiri.
2. Jenis Program Pengembangan Karir Guru
a. Diklat Internal
Dalam proses pengembangan karir guru, perlu adanya program
pendidikan dan pelatihan (DIKLAT) baik dari pihak internal organisasi
maupun pihak eksternal. Program diklat yang dilakukan oleh internal
organisasi dimulai dari analisis kebutuhan guru secara keseluruhan dalam
kinerjanya sebagai pendidik. Sedangkan untuk program diklat yang
dilakukan oleh eksternal sekolah berasal dari Kementrian Pendidikan, guna
meningkatkan kompetensi pendidik secara luas. Pernyataan ini diperjelas
oleh ibu Dormin Gultom yang menyatakan bahwa:
85
“Jenis program pengembangan karir dapat berupa diklat internal yang
diadakan oleh sekolah untuk meningkatkan keterampilan,
kemampuan, dan pengetahuan guru…”117
Ibu Kartika Sri Hardjanti mengungkapkan beberapa program diklat
internal yang pernah diikuti berupa:
“…Seminar, semi lokal, pelatihan keilmuan untuk mendukung
perkembangan pedagogik guru, pelatihan cara membuat model
pembelajaran yang menarik, seperti pembuatan PPT.”118
Bapak Fahmi Santoso pun mengungkapkan ada beberapa program
diklat intenal yang pernah diadakan oleh sekolah yaitu:
“Pendidikan dan pelatihan yang pernah diberikan sekolah seperti:
pelatihan terkait pemanfaatan teknologi internet, diawal pandemik
sistem belajar disekolah dilakukan secara daring, maka sekolah
mengadakan pelatihan tersebut. Bulan ini sekolah mengadakan
workshop terkait kurikulum merdeka dan seminar motivasi untuk guru
agar semangat untuk melakukan pengembangan diri.”119
Pernyataan ini didukung oleh bapak Ating yang menyampaikan
bahwa:
“Workshop terkait analisis kurikulum 2013, seminar terkait wawasan
kebangsaan, melakukan penelitian tindakan kelas, membuat media
pembelajaran agar anak didik tidak merasa bosan ketika belajar.”120
b. Diklat Eksternal
Program diklat eksternal yang sering guru ikuti biasanya berasal dari
Kementerian Pendidikan, guna meningkatkan kompetensi pendidik secara
luas. Hal ini sesuai dengan pernyataan ibu Susi Herawati yang
menyampaikan bahwa:
“Saya pernah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh universitas
pendidikan Indonesia terkait laboratorium. Kebetulan saya kepala
117 Wawancara dengan Dormin Gultom, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri
113 Jakarta, Kamis 19 Maret 2022, pukul 13.30 WIB.
118
Wawancara dengan Kartika Sri Hardjanti, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA
Negeri 113 Jakarta, Kamis 17 Maret 2022, pukul 11.00 WIB.
119
Wawancara dengan Fahmi Santoso, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Negeri 113
Jakarta, Kamis 24 Maret 2022, pukul 14.00 WIB.
120
Wawancara dengan Ating, Guru Mata Pelajaran Sosiologi SMA Negeri 113 Jakarta, Senin 21
Maret 2022, pukul 15.00 WIB.
86
laboratoriumnya sehingga mendapat kesempatan dari kepala sekolah
untuk ditugaskan mengikuti pelatihan tersebut.” 121
Pernyatan di atas juga didukung oleh bapak Fahmi Santoso yang
menyatakan bahwa:
“Dinas DKI mewajibkan seluruh sekolah negeri menerapkan
kurikulum merdeka tahun ajaran baru. Padahal menteri membebaskan
mau pake kurikulum mana. Dengan adanya perihal tersebut seluruh
sekolah di DKI mempersiapkan kurikulum merdeka. Penerapan
kurikulum tersebut nantinya akan ditargetkan seperti perkuliahan yang
mana peserta didik bisa lulus dalam jangka waktu 3 tahun bahkan bisa
4 tahun tidak ada semesternya. Kita sebagai guru hanya bisa menjadi
pelaksana dan mengikuti aturan yang ditetapkan. Untuk itu sekolah
lagi gencar-gencarnya mengadakan pelatihan kurikulum merdeka.
Kemarin bapak mengikuti webinar kurikulum merdeka. Semua guru
bidang studi dianjurkan ikut webinar dan pelatihan daring. Pelatihan
diadakan oleh MPGMP yang didukung oleh Dibas DKI, dalam
pelaksanaannya sangat disayangkan pelatihan masih diadakan secara
umum belum menjerumus kedalam tujuan yang ingin dicapai. Semua
guru memberi arahan sehingga simpang siur belum ada ketentuan
yang pasti, seharusnya dalam pelatihan tersebut berisi bagaimana
membuat RPP kurikulum merdeka realitanya tidak seperti itu dengan
pengeluaran yang besar, tetapi hasil masih kurang.”122
Bu Dormin Gultom juga menambahkan contoh diklat eksternal yang
pernah diikuti yaitu:
“Mengikuti pelatihan yang diadakan oleh PUSPENDIK untuk
melakukan penulisan soal, ikut serta dalam pelatihan pembina
olimpiade matematika tingkat SMA se Jabodetabek yang diadakan
oleh MGMP.”123
Hal ini juga didukung oleh pernyataan bapak Ating yang
menyampaikan bahwa:
“Seminar terkait peduli pendidikan, pelatihan pembuatan media
pembelajaran, pelatihan terkait penanganan peserta didik difabel,
121 Wawancara dengan Susi Herawati, Kepala Laboratorium SMA Negeri 113 Jakarta, Rabu 16
Maret 2022, pukul 13.00 WIB.
122
Wawancara dengan Fahmi Santoso, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Negeri 113
Jakarta, Kamis 24 Maret 2022, pukul 14.00 WIB.
123
Wawancara dengan Dormin Gultom, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri
113 Jakarta, Kamis 19 Maret 2022, pukul 13.30 WIB.
87
dikarenakan sekolah negeri dihimbau untuk bisa menerima 2 siswa
difabel.”124
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa jenis program
pengembangan karir guru dapat dilakukan dengan melaksanakan diklat
internal dan diklat eksternal. Diklat internal dilakukan oleh pihak sekolah
yang berupa seminar, workshop, webinar, dan pelatihan. Adapun diklat
eksternal biasanya dilakukan oleh MPGMP, PUSPENDIK yang diberikan
dalam bentuk webinar, workshop, pendidikan dan pelatihan.
3. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir Guru
a. Tujuan Pengembangan Karir Guru
Pengembangan karir sebagai kegiatan manajemen SDM dilakukan
untuk memperbaiki dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan pekerjaan,
sehingga mampu memberikan konstribusi terbaik dalam mewujudkan tujuan
organisasi. Pelaksanaan pekerjaan yang semakin baik dan meningkat
berpengaruh langsung pada peluang seseorang untuk memperoleh posisi/
jabatan yang diharapkan atau dicita-citakan. Pernyataan ini diperjelas oleh
bapak Anang Burhan yang mengatakan bahwa:
“Pengembangan karir sangat diperlukan bagi guru untuk memperbaiki
dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan pembelajaran. Salah satu
faktor penentu mutu pendidikan adalah guru. Untuk itu kemampuan
dan pengetahuan yang dimiliki harus selalu diupgrade agar mampu
menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi.”125
Pendapat tersebut senada oleh pernyataan ibu Nur Fatimah yang
mengungkapkan bahwa:
“Pengembangan karir guru bertujuan untuk meningkatkan diri, karena
guru tidak bisa stuck di kemampuan yang ada harus mengikuti
124 Wawancara dengan Ating, Guru Mata Pelajaran Sosiologi SMA Negeri 113 Jakarta, Senin 21
Maret 2022, pukul 15.00 WIB.
125
Wawancara dengan Anang Burhan, Kepala SMA Negeri 113 Jakarta, Jumat 18 Maret 2022,
pukul 14.30 WIB.
88
perubahan. Dengan kebutuhan yang berubah, dengan cara yang baru
terutama di sekolah ini harus mengikuti.”126
Ibu Nur Fatimah juga memberikan contoh bahwa:
“Zaman dulu masih menggunakan mesin ketik sedangkan sekarang
harus menggunakan komputer, mau tidak mau harus bisa
mengoperasikan computer dan prosesnya lama. Waktu pertama kali
diajari oleh sekolah, ketika pelatihan bisa dan setelah selesai pelatihan
lupa, hal tersebut harus mengulang lagi dari pertama belajar komputer
dari awal ketika mengikuti SAS tahun 2007-2008. Sampai sekarang
dengan perubahan-perubahan yang begitu cepat, kita terpontal-
pontal.”127
Selain itu ibu Dian Chisniar juga menyampaikan bahwa:
“Pengembangan karir penting untuk dilakukan para guru. Karena
berdampak pada penghasilan yang akan diterima hal ini berpengaruh
ke gaji. Dalam gaji dilihat jabatannya apa dan berada
dipangkat/golongan berapa. Maka dari itu banyak guru yang mau naik
pangkat karena berpengaruh pada penghasilan.”128
Adapun tujuan dari pengembangan karir guru adalah untuk membantu
guru dalam pengembangan karir yang pada masanya akan menumbuhkan
loyalitas, tersedianya kelompok yang memiliki keterampilan dan
kemampuan untuk dipromosikan di masa yang akan datang,
mengidentifikasi kebutuhan dalam melakukan pelatihan dan pengembangan,
memperbaiki prestasi kerja, dan meningkatkan produktivitas kerja para
guru. Pernyataan ini didukung oleh ibu Susi Herawati yang menyampaikan
bahwa:
“Tujuan pengembangan karir adalah untuk mengembangkan keahlian
yang dimiliki, meningkatkan pengetahuan, mengembangkan sikap
guru agar memiliki kemauan untuk bekerja sama dengan teman-teman
126 Wawancara dengan Nur Fatimah, Guru Mata Pelajaran PPKN SMA Negeri 113 Jakarta, Rabu
16 Maret 2022, pukul 12.30 WIB.
127
Wawancara dengan Nur Fatimah, Guru Mata Pelajaran PPKN SMA Negeri 113 Jakarta, Rabu
16 Maret 2022, pukul 12.30 WIB.
128
Wawancara dengan Dian Chrisniar, Guru Mata Pelajaran Kimia SMA Negeri 113 Jakarta,
Kamis 17 Maret 2022, pukul 15.00 WIB.
89
sepemimpinan, dan memotivasi guru untuk melaksanakan tugas-tugas
secara efektif dan efisien.”129
Hal ini juga diperjelas oleh pernyataan Bapak Ating yang
menyampaikan bahwa:
“Dengan melakukan pengembangan karir guru akan banyak
berpartisipasi kepada sekolah sehingga akan menumbuhkan rasa
loyalitas yang tinggi, menumbuhkan kemampuan yang sebelumnya
belum pernah disadari oleh guru, dan guru akan meningkatkan rasa
kepercayaan pada diri sendiri.”130
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
pengembangan karir guru adalah menumbuhkan jiwa keinginan guru untuk
dapat berkembang, meningkatkan pengetahuan guru, mengembangkan
keahlian dan kemampuan yang dimiliki, serta menumbuhkan sikap
kepedulian terhadap lingkungan sekolah.
b. Manfaat Pengembangan Karir Guru
Adapun manfaat dari pengemabngan karir yang didapatkan oleh guru
adalah dapat mendorong guru untuk mengembangkan diri dan
kemampuannya, menambah rasa kepedulian yang tinggi terhadap
lingkungan sekolah, mencegah terjadinya keresahan di kalangan guru yang
selama ini kurang diperhatikan, mengurangi guru yang meninggalkan
sekolah, mengisi posisi yang tersedia dalam jabatan sekolah,
mengoptimalkan penggunaan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan
pegawai, sesuai dengan potensi yang dimiliki. Ibu Dormin Gultom
memberikan contoh manfaat pengembangan karir yaitu:
“Saya selain mengajar mata pelajaran di kelas juga membimbing
siswa untuk melaksanakan kegiatan olimpiade matematika dan
menjalankan tugas tambahan dari piminpinan sekolah untuk
menduduki posisi jabatan sebagai wakil kurikulum.131
129 Wawancara dengan Susi Herawati, Kepala Laboratorium SMA Negeri 113 Jakarta, Rabu 16
Maret 2022, pukul 13.00 WIB.
130
Wawancara dengan Ating, Guru Mata Pelajaran Sosiologi SMA Negeri 113 Jakarta, Senin 21
Maret 2022, pukul 15.00 WIB.
131
Wawancara dengan Dormin Gultom, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri
113 Jakarta, Kamis 19 Maret 2022, pukul 13.30 WIB.
90
Selain itu ibu Kartika Sri Hardjanti juga memberikan contoh bahwa:
“Saya selain mengajar mata pelajaran bahasa prancis, menjadi wakil
kepala sekolah bidang kesiswaan, aktif menjadi tim penulis modul
bahan ajar untuk calon guru di PPG, dan menjadi tim penulis bank
soal ujian nasional mata pelajaran bahasa prancis di Kemeterian
Pendidikan.”132
Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan mengenai manfaat
pengembangan karir guru adalah untuk menumbuhkan rasa kepedulian yang
tinggi terhadap sekolah, meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan
keterampilan, serta menambah produktivitas kinerja guru di sekolah.
4. Jalur dan Tahapan Pengembangan Karir Guru
a. Jalur Pengembangan Karir Guru
Jalur pengembangan karir merupakan sebuah proses yang harus dilalui
seorang guru untuk bisa meraih pangkat/golongan ke jenjang yang lebih
tinggi, dimulai ketika guru menjadi CPNS atau guru honorer sampai
menjadi PNS yang berada dipangkat/golongan IV/e. Ibu Kartika Sri
Hardjanti mengatakan mengenai jalur pengembangan karir guru di SMA
Negeri 113 Jakarta bahwa:
“Guru di SMA Negeri 113 Jakarta telah melakukan pengembangan
karir sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Dulu hanya sekedarnya.
Namun sekarang telah diberikan materi sesuai dengan situasi di
sekolah…”133
Bapak Ating juga mengemukakan pendapatnya mengenai jalur
pengembangan karir guru sebagai berikut:
“…Saya sebelum tahun 2009 mengajar sosiologi dikarenakan tahun
2010 ada program sertifikasi maka harus mengajar sejarah sesuai
dengan ijazah yang miliki. Jalur karir saya dimulai pada tahun 1991
lulus sarjana dan menyandang gelar sebagai PNS tahun 1997. Karena
pada saat itu sekolah membutuhkan guru sosiologi maka mengajar
132 Wawancara dengan Kartika Sri Hardjanti, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA
Negeri 113 Jakarta, Kamis 17 Maret 2022, pukul 11.00 WIB.
133
Wawancara dengan Kartika Sri Hardjanti, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA
Negeri 113 Jakarta, Kamis 17 Maret 2022, pukul 11.00 WIB.
91
sosiologi, pada waktu itu jurusan antropologi tidak meluluskan
sosiologi yang ada hanya geografi, PKN, dan sejarah. Jadi di sekolah-
sekolah banyak guru yang mengajar bukan gaya sosiologi tetapi dari
jurusan lain. Pada tahun 2010 ada program sertifikasi barulah saya
mengajar sejarah.”134
Syarat awal calon guru ketika ingin menjadi PNS harus lulus D4 atau
S1 baik berasal dari jurusan kependidikan maupun non pendidikan.
Mengikuti pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Setelah memenuhi persyaratan
administrasi calon guru dapat diperkenankan untuk mengikuti seleksi
penerimaan PNS guru. Setelah guru tersebut dinyatakan lulus akan diangkat
sebagai calon Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan penghasilan sebesar 80%
dari gaji pokok. Selama di sekolah guru wajib menjalankan program induksi
yang dibimbing oleh guru senior, selang waktu satu tahun guru tersebut
akan diundang oleh lembaga diklat tingkat provinsi masing-masing untuk
mengikuti pra jabatan selama kurang lebih 21 hari. Setelah selesai
mengikuti pra jabatan dan dinyatakan lulus guru harus mengusulkan kepada
badan kepegawaian daerah untuk diterbitkan surat kepeutusan sebagai PNS
PNS 100% . Pada akhirnya guru tersebut dapat menduduki
pangkat/golongan III/a.
Hal ini juga diungkapkan oleh ibu Kartika Sri Hardjanti yang telah
melalui jalur pengembangan karir guru sebagai berikut:
“Jalur karir saya, setelah tamat Sarjana langsung mengajar di
SMA Negeri 113 Jakarta. Lalu mengikuti pelatihan serta sertifikasi.
Ketika masih ada IKIP mahasiswa yang lulus langsung mendapatkan
dua surat, pertama ijazah dan kedua akta empat. Mereka yang ingin
mengajar harus memiliki akta empat kecuali mengajar di sekolah-
sekolah internasional tidak di butuhkan akta empat. Semua guru juga
harus melakukan pendidikan profesi karena hal itu akan dijadikan
sebagai SIM dalam mengajar.
134 Wawancara dengan Ating, Guru Mata Pelajaran Sosiologi SMA Negeri 113 Jakarta, Senin 21
Maret 2022, pukul 15.00 WIB.
92
Saya mulai mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta pada tahun
1995 dengan status sebagai guru honorer. Tahun 2000 diangkat
menjadi guru PTT (pegawai tidak tetap) dengan pembaharuan setiap
setahun sekali. Setelah 5 tahun, kami diangkat menjadi CPNS.
Sebelum CPNS, harus test terlebih dahulu yang akan ditempatkan di
sekolah masing-masing. Ketika kami menjadi CPNS wajib mengikuti
Pra jabatan. Pra jabatan berkaitan dengan ilmu-ilmu kepegawaian
yang berisi materi-materi. Sebagai guru CPNS gaji yang diterima
masih 80% kalau sudah lulus Pra jabaran dan dinyatakan lulus PNS %
gaji ditambah 20%. Status saya ketika menjadi PNS masih PNS yang
struktural TKD (Tunjangan Kinerja Daerah) yang struktural. Setelah 1
tahun struktural, saya dapat surat pengangkatan guru pertama dalam
jabatan. Setelah dapat jabatan tersebut berubah dari struktural ke
fungsional. Sekarang, untuk dapat surat pengangkatan dalam jabatan
harus melakukan pelatihan.”135
Ibu Dormin Gultom juga mengungkapkan alur pengembangan karir
yang telah dilalui yaitu:
“Jalur karir saya, setelah tamat Sarjana langsung mengajar di
SMA Negeri 113 Jakarta. Lalu mengikuti pelatihan serta sertifikasi.
Dengan mengikuti sertifikasi dapat digunakan untuk menambah poin
dalam melakukan kenaikan pangkat karena memiliki angka kredit.
Pendidikan Profesi dilakukan selama 3 bulan atau 6 bulan. Dengan
rangkaian acara diadakan wisuda, seperti menjadi mahasiswa di suatu
universitas. Semua guru harus melakukan pendidikan profesi karena
akan dijadikan sebagai SIM dalam mengajar selain itu juga dijadikan
sebagai syarat untuk bisa mendapatkan tunjangan dari pemerintah
yang jumlah nominalnya sama seIndonesia.”136
Selain itu bapak Fahmi Santoso juga mengungkapkan alur yang telah
dilalui yaitu:
“…Setelah lulus ijazah belum diambil kebetulan ada penerimaan
PNS, saya mendaftar menjadi PNS. Akhirnya lulus dan ditempatkan
di MAN 2 Bogor. Selang waktu 1 tahun menjadi CPNS, mengikuti
135 Wawancara dengan Kartika Sri Hardjanti, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA
Negeri 113 Jakarta, Kamis 17 Maret 2022, pukul 11.00 WIB.
136
Wawancara dengan Dormin Gultom, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri
113 Jakarta, Kamis 19 Maret 2022, pukul 13.30 WIB.
93
prajabatan selama 3 bulan setelah itu baru dapat STTPL dan
menduduki pangkat/golongan III/a. Pangkat/golongan III/a sampai
III/b bapak dapatkan selama mengajar di MAN 2 Bogor. Untuk
kenaikan pangkat/golongan dari III/b sampai dengan IV/a dilakukan
sesuai dengan alurnya tanpa ada persyaratan yang susah. 11 tahun
kemudian bapak dipindahkan ke sini di SMA Negeri 113 Jakarta
berada di panngkat/ golongan IV/a. Pada saat itulah dari
pangkat/golongan IV/a ingin naik ke IV/b harus membuat Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang diseminarkan. Alhamdulillah bisa lulus
dan sekarang berada di pangkat/golongan IV/b. Sudah 6 tahun dari
tahun 2015 sampai 2016 berada di pangkat/golongan IV/b jika ingin
naik lagi ke IV/c harus datang ke Kementerian hal inilah yang
membuat saya mandet untuk tidak bisa naik.137
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diperoleh informasi
bahwa jalur pengembangan karir merupakan proses yang harus dilalui guru
dari CPNS hingga dinyatakan PNS 100% yang berada di pangkat/golongan
III/a. Adapun persyaratan dalam meniti jalur pengembangan karir yaitu guru
harus lulusan Diploma IV atau Sarjana yang mengikuti pendidikan profesi
serta memenuhi administrasi CPNS. Alur yang akan dilaluinya yaitu
Mendaftar sebagai CPNS, setelah dinyatakan lulus seleksi guru akan
mengikuti pra jabatan dan di akhiri dengan dilantik sebagai PNS.
b. Syarat-syarat dalam Pengembangan Karir Guru
Karir seorang guru harus berkembang demi menjaga profesionalannya
sebagai pendidikan. Tolak ukur pengembangan karir guru dapat dilihat dari
pangkatnya yang naik secara berkala. Dalam kenaikan pangkat tersebut
harus memenuhi persyaratan angka kredit kumulatif minimal serta angka
kredit perjenjangannya untuk poin pengembangan diri dan karya tulis
ilmiah. Hal ini diperjelas oleh Ibu Kartika Sri Hardjanti yang mengatakan
bahwa:
“Ketika guru ingin menjadi PNS yang berada pada posisi
pangkat/golongan III/a harus memenuhui syarat, sertifikat pendidikan
profesi, mengikuti seleksi penerimaan PNS, mengikuti program
prajabatan setelah dinyatakan lulus menjadi PNS 100% baru bisa
menduduki posisi pangkat/golongan III/a.”
137 Wawancara dengan Fahmi Santoso, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Negeri 113
Jakarta, Kamis 24 Maret 2022, pukul 14.00 WIB.
94
Pernyataan di atas senada dengan yang diungkapkan oleh ibu Dian
Chisniar bahwa:
“Ketika guru berada dipangkat/golongan III/a ingin naik ke III/b harus
membuat pengembangan diri. Pangkat/golongan III/b ingin naik ke
III/c melakukan pengembangan diri, penelitian tindakan kelas.
Pangkat/golongan III/c ingin naik ke III/d melakukan pengembangan
diri, membuat satu penelitian tindakan kelas dan satu jurnal. Ketika
berada dipangkat/golongan III/d ingin naik pangkat ke IV/a membuat
dua penelitian tindakan kelas dan satu jurnal. Ketika berada di
pangkat/golongan IV/a ingin naik ke IV/b membuat tiga penelitian
tindakan kelas dan semuanya dijurnalkan. Kalau kita mengikuti
alurnya otomatis akan lancar karena sudah terbiasa untuk menyusun
PTK dan jurnal.”138
Namun pada kenyataannya di SMA Negeri 113 Jakarta mengalami
beberapa kendala dalam melakukan kenaikan pangkat/golongan seperti yang
diungkapkan oleh:
Bapak Anang Burhan mengungkapkan bahwa:
“Dapat dinyatakan banyak persyaratan yang harus dipenuhi dan
termasuk saya sendiri merasa kesulitan dalam memenuhi persyaratan
untuk kenaikan pangkat/golongan, kebanyakan guru di sekolah ini
berada pada pangkat III jika ingin naik tingkat kesatu tingkat lebih
tinggi harus membuat karya tulis ilmiah dan untuk guru yang berada
di pangkat IV jika ingin naik kesatu tingkat lebih tinggi harus
membuat 2 karya buku yang telah di ISBN. Hal inilah yang membuat
rata-rata guru mentok dalam pangkat/golongan sampai beberapa
tahun.”139
Selanjutnya ibu Susi Herawati juga mengungkapkan bahwa:
“Saya sendiri merasa kesulitan dalam memenuhi persyaratan untuk
kenaikan pangkat/golongan, rata-rata guru mentok dalam pembuatan
karya tulis ilmiah, sulitnya menemukan tempat untuk bertanya terkait
dengan penulisan karya tulis ilmiah, minimnya informasi yang bisa
138 Wawancara dengan Dian Chrisniar, Guru Mata Pelajaran Kimia SMA Negeri 113 Jakarta,
Kamis 17 Maret 2022, pukul 15.00 WIB.
139
Wawancara dengan Anang Burhan, Kepala SMA Negeri 113 Jakarta, Jumat 18 Maret 2022,
pukul 14.30 WIB.
95
didapat untuk bisa menerobos link-link keberhasilan dalam pembuatan
karya tulis ilmiah.”140
Hal ini juga diperjelas oleh penyataan ibu Kartika Sri Hardjanti
bahwa:
“Saya berada dipangkat/golongan III/b ingin naik ke pangkat/ gologan
III/c. sudah mengajukan dan sudah membuat Penelitian Tindakan
Kelas, akan tetapi ketika diajukan tidak bisa, birokrasinya rumit
terkadang membutuhkan link tersendiri untuk bisa lulus tahapan
tersebut. Karena saya tidak ingin memakai link tersebut jadi sering
gagal.”141
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam
kenaikan pangkat/golongan di pengembangan karir guru memiliki syarat
yang berbeda-beda tergantung pangkat/golongan yang ingin di capainya
semakin tinggi pangkat/golongan yang ingin dicapai maka semakin banyak
administrasi persyaratannya.
c. Tingkat Jabatan dalam Pengembangan Karir Guru
Dalam lembaga pendidikan jabatan guru biasa disebut dengan jabatan
fungsional. Dengan jabatan tersebut guru akan mengetahui ruang lingkup,
tugas, tanggungjawab, dan wewenang yang berkaitan dengan tugas
keguruan. Pada awalnya guru-guru berada pada golongan III/a yang
nantinya dapat dilakukan kenaikan pangkat/golongan dengan beberapa
persyaratan tertentu. Adapun pangkat/golongan tersebut adalah sesuai yang
diungkap oleh Ibu Dian Chisniar bahwa:
“Guru yang berada pada pangkat/golongan III/a dan III/b disebut
sebagai guru pratama, III/c dan III/d merupakan guru muda, IV/a dan
IV/b dengan sebutan guru madya sedangkan untuk IV/c dan IV/d yaitu
guru utama.”142
Hal ini juga diperjelas oleh ibu Kartika Sri Hardjanti yang
mengungkapkan bahwa :
140 Wawancara dengan Susi Herawati, Kepala Laboratorium SMA Negeri 113 Jakarta, Rabu 16
Maret 2022, pukul 13.00 WIB.
141
Wawancara dengan Kartika Sri Hardjanti, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA
Negeri 113 Jakarta, Kamis 17 Maret 2022, pukul 11.00 WIB.
142
Wawancara dengan Dian Chrisniar, Guru Mata Pelajaran Kimia SMA Negeri 113 Jakarta,
Kamis 17 Maret 2022, pukul 15.00 WIB.
96
“Ketika guru berada di posisi jabatan guru pratama pangkat/golongan
III/a dan III/b ingin naik jabatan ke guru muda pangkat/golongan III/c
dan III/c, memiliki sertifikasi profesi sebagai bukti bahwa telah
meningkatkan kompetensi dalam diri guru, rajin mengikuti kegiatan
teacher upgrading dan produktif dalam menghasilkan karya seperti
melakukan pengembangan diri, mempublikasikan karya ilmiah, rajin
mengikuti diklat ataupun seminar-seminar dan memiliki penilaian
prestasi kerja.”143
Bapak Ating juga mengungkapan bahwa:
“Guru ketika berada di posisi guru muda ingin naik tingkat ke guru
madya harus melakukan pendidikan dan pelatihan keprofesian,
menjalankan penilaian kinerja guru, dan terakhir harus melakukan
penulisan karya ilmiah, jika guru berada dipangkat/golongan III/d
ingin naik pangkat/golongan ke IV/a harus menyiapkan 8 angka kredit
dari sub unsur publikasi karya ilmiah dan 4 angka kredit dari
pengembangan diri.”144
Selanjutnya bapak Fahmi Santoso juga mengatakan bahwa:
“Ketika guru berada di posisi guru madya ingin naik tingkat ke guru
utama harus melakukan diklat profesi, menulis karya tulis ilmiah yang
dibukukan, membuat penelitian tindakan kelas yang seminarkan,
memiliki penilaian terhadap prestasi kerja, dilihat dari kompetensi
guru baik pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional, memiliki
tugas tambahan, dan membimbing peserta didik.”145
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat
pangkat/golongan guru adalah guru pratama yaitu guru yang berada pada
pangkat/golongan III/a dan III/b, guru muda dengan rentang
pangkat/golongan III/c dan III/d, guru madya yang merupakan guru
pangkat/golongan IV/a dan IV/b dan, guru utama dengan pangkat/golongan
IV/c dan IV/d.
143 Wawancara dengan Kartika Sri Hardjanti, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA
Negeri 113 Jakarta, Kamis 17 Maret 2022, pukul 11.00 WIB.
144
Wawancara dengan Ating, Guru Mata Pelajaran Sosiologi SMA Negeri 113 Jakarta, Senin 21
Maret 2022, pukul 15.00 WIB.
145
Wawancara dengan Fahmi Santoso, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Negeri 113
Jakarta, Kamis 24 Maret 2022, pukul 14.00 WIB.
97
d. Dukungan Organisasi dalam Pengembangan Karir Guru
Agar mempermudah guru melalui jalur-jalur pengembangan karir
dalam setiap tingkatan maka dibutuhkan dukungan dari lembaga sekolah.
adapun dukungan yang dapat diberikan oleh kepala sekolah yaitu kepala
sekolah mengingatkan guru terkait pentingnya melakukan lokarya dan
seminar, memberi informasi terkait pengembangan karir, dan memberikan
bimbingan karir kepada guru. Pernyataan ini diperjelas oleh bapak Fahmi
Santoso yang mengatakan bahwa:
“Kepala sekolah menginfokan kepada guru-guru terkait pentingnya
melakukan kenaikan pangkat/golongan dengan cara memenuhi
persyaratan-persyaratan untuk kenaikan pangkat, mengikuti program
penulisan karya tulis ilmiah agar guru terbiasa untuk menulis karya
tulis ilmiah. Memberikan arahan dan motivasi terkait pengembangan
diri guru. Kepala sekolah juga memberi kesempatan kepada guru
untuk mengikuti pelatihan atau seminar.”
Ibu Nur Fatimah memberikan pernyataan bahwa penerapan dukungan
kepala sekolah terhadap guru di lapangan sedikit berbeda dengan
seharusnya yaitu sebagai berikut:
“Sebenarnya ada, tetapi tidak sepenunya diberikan, dalam penyusunan
karya tulis ilmiah, guru memerlukan link untuk bisa lulus dalam
tahapan karya tulis ilmiah. Ada beberapa guru yang telah selesai
menyusun tapi tidak bisa lulus. Dari hal tersebut kami para guru
membutuhkan informasi dari pihak sekolah agar bisa tembus dalam
penyusunan karya ilmiah.”
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dukungan yang
diberikan oleh sekolah dalam rangka pengembangan karir guru dilakukan
dalam bentuk kepala sekolah mengingatkan guru-guru untuk melakukan
pengembangan diri, memberikan informasi terkait pengembangan karir, dan
memberikan bimbingan karir selama guru mengajar di sekolah.
98
e. Tahapan-tahapan dalam Pengembangan Karir Guru
Tahapan pengembangan karir guru merupakan tingkatan-tingkatan
yang harus dilalui guru dalam menjalankan tugas di sekolah hingga usia
pensiun. Adapun tahapan karir guru tersebut yaitu:
Tabel 4. 10
Tahapan dalam Pengembangan Karir guru
Tingkatan Karir Karir Awal Karir Menengah Karir Akhir Akhir Karir
Kelompok Usia 20 tahun 30-40 tahun 50 tahun 60-70 tahun
Kebutuhan Mengenali
minat,
mengekplorasi
beberapa
pekerjaan
Mendahulukan
karir, membatasi
opsi-opsi
pertumbuhan
dan konstribusi
Memperbarui
keterampilan,
menetap,
opini-opini
dihargai
Merencanakan
pensiun, memeriksa
minat yang tidak
berhubungan
dengan kerja
Kekhawatiran Penghargaan
eksternal,
mendapatkan
lebih banyak
kapabilitas
Nilai-nilai,
konstribusi,
integrasi,
kesejahteraan
Bimbingan
pelepasan,
kelanjutan
organisasi
Pensiun, pekerjaan
paruh waktu
Sumber: Robert L. Mathis dan John H. Jackson, Human Resource
Management (Manajemen Sumber Daya Manusia).
Pernyatan ini diperjelas oleh bapak Ating yang mengungkapkan
bahwa:
“Pada 1991 tepat usia saya usia 24 tahun lulus sarjana. Setelah
mengajar di sekolah selama 6 tahun baru bisa lulus PNS. Pertama kali
didik menjadi guru di SMA PGRI 17. Mengajar mata pelajaran
sosiologi, padahal saya berasal dari jurusan sejarah. Selain itu saya
mengikuti MSI (Masyarakat Sejarah Indonesia). 2 tahun kemudian di
panggil di SMA ini untuk mengajar sosiologi dan diberi 6 jam
mengajar. Dulu sosiologi hanya diajarkan di kelas 2 semester 1.
Seiringnya berjalannya waktu karena ada Penilian Kinerja Guru
(PKG) saya dikembalikan untuk mengajar mata pelajaran sejarah.
Persiapan yang telah dilakukan sebelum mengakhiri pensiun saya
akan mengabdikan diri secara penuh untuk pendidikan Indonesia dan
99
mencari kegiatan yang nantinya dapat dijadikan sebagai pengisi waktu
di masa pensiun.”146
Selain itu juga diperjelas oleh ibu Susi Herawati yang
mengungkapkan bahwa:
“Tahun 1995 sampai 2006 mengajar di SMA Jatiwaringin. Kemudian
tahun 2006 pindah mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta sampai
sekarang. Lulus PNS diusia 36 tepatnya pada tahun 2008. Ketika
menjadi guru honorer tidak fokus di satu sekolah saya mengajar di dua
sekolah. Karena sekarang sudah menjadi PNS akhirnya fokus di satu
sekolah. Untuk persiapan dalam mengakhiri pension saya merintis
usaha sampingan. Ibarat sekoci, usaha yang akan dirintis ini dapat
menyelamatkan hidup ketika penghasilan sudah berkurang karena
pensiun. Selain itu rajin-rajin membaca buku untuk merawat otak agar
tidak pikun, maklum usia tua pasti akan mudah untuk lupa.”147
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tahapan-
tahapan dalam melakukan pengebangan karir terdiri dari karir awal,
menengah, akhir, dan akhir karir. Kebanyakan guru di SMA Negeri 113
Jakarta dalam melalui tahapan karir tidak semua berawal dari guru PNS
mereka menjadi guru honorer terlebih dahulu beberapa tahun.
146 Wawancara dengan Ating, Guru Mata Pelajaran Sosiologi SMA Negeri 113 Jakarta, Senin 21
Maret 2022, pukul 15.00 WIB.
147
Wawancara dengan Susi Herawati, Kepala Laboratorium SMA Negeri 113 Jakarta, Rabu 16
Maret 2022, pukul 13.00 WIB.
100
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Strategi kepala SMA Negeri 113 Jakarta dalam pengembangan karir guru
dilakukan dengan tiga cara yaitu penugasan, promosi, dan kenaikan pangkat.
2. Penugasan yang dilakukan oleh kepala SMA Negeri 113 Jakarta diberikan
dalam bentuk penugasan sebagai guru kelas, guru mata pelajaran, dan guru
bimbingan dan konseling.
3. Promosi yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam rangka pengembangan
karir guru diberikan dalam bentuk penugasan guru sebagai wakil kepala
sekolah, staf sekolah, kepala laboratorium, kepala perpustakaan, dan berbagai
pembina untuk membimbing kegiatan peserta didik di sekolah. Hal tersebut
diberikan oleh kepala sekolah agar guru mendapat kesempatan untuk
meningkatkan jenjang karir ke tingkat lebih tinggi.
4. Kenaikan pangkat diberikan dalam bentuk pemenuhan unsur utama dan
penunjang. Unsur utama ditentukan dengan menempuh pendidikan D IV atau
Sarjana, melakukan pelatihan pra jabatan dan program induksi, serta
melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Sedangkan unsur
penunjang dengan ketentuan memperoleh gelar/ ijazah yang tidak linier
dengan kualifikasi akademik, melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas
guru, dan memperoleh penghargaan atas prestasi yang dilakukan.
5. Adapun tahapan pengembangan karir guru di SMA Negeri 113 Jakarta hanya
bisa dilakukan oleh guru yang merupakan lulusan D IV atau Sarjana lalu
melakukan pendidikan profesi, melengkapi administrasi CPNS. Setelah
dinyatakan lulus guru mengikuti pra jabatan selama satu tahun di sekolah
masing-masing, lalu diusulkan ke badan kepegawaian daerah untuk dilantik
dan diterbitkan surat keputusan sebagai PNS 100% serta mendapat
pangkat/golongan III/a. Adapun ketentuan untuk naik pangkat/golongan yang
lebih tinggi guru harus melengkapi persyaratan-persyaratan setiap tingkatan
pangkat/golongan guru.
101
B. Saran
1. Bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah ketika memberikan kesempatakan kepada guru untuk
mengikuti pelatihan, seminar, workshop, webinar, diklat, dan kegiatan lain
yang berhubungan untuk pengembangan karir guru harus dilakukan secara
adil. Dalam penulisan karya tulis ilmiah sebaiknya kepala sekolah dapat
memberikan link untuk guru agar dapat lulus, karena rata-rata kelemahan
guru ada pada penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Alangkah
baiknya jika pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan jalur
Dinas yang resmi sehingga guru akan mengetahui (PTK) seperti apa yang
diminta oleh Dinas agar guru bisa lulus penyusunan karya tersebut.
2. Bagi Tata Usaha
Tata usaha sebagai administrasi dalam hal merekap berkas-berkas guru untuk
kenaikan pangkat/golongan. Sebaiknya sesering mungkin mengingatkan guru
untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan. Agar guru mengetahui kapan
bisa melakukan kenaikan pangkat/golongan, apakah berkas-berkas yang
dimiliki sudah memenuhi persyaratan angka kredit yang ditentukan atau
belum.
3. Bagi Guru
Untuk guru muda harus termotivasi menempuh pendidikan lebih lanjut,
perbanyak kegiatan yang dapat menunjang pengembangan karir seperti
pelatihan, workshop, webinar, dan seminar. Sedangkan guru yang berada
pada usia lanjut jangan malas untuk dapat melakukan pengembangan diri
harus selalu termotivasi untuk maju. Jangan pernah berada diposisi zona
zaman. Perbanyaklah komunikasi dan interaksi dengan pihak luar agar
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan agar mudah mendapatkan
jejaringan dengan pihak lain.
4. Bagi Peneliti Lain
Perbanyaklah membaca jurnal dan sumber-sumber yang berkaitan dengan
penelitian. Carilah waktu yang tepat ketika ingin bertemu dengan responden
agar tidak terhambat dalam pengambilan data penelitian.
102
DAFTAR PUSTAKA
Ardana, Komang, Ni Wayan Mujiati, and Wayan Mudiartha Utama. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014.
Asaf, Merav, Rakefet Shachar, Vered Tohar, and Anat Kainan. “From Superteacher
to a Super Teacher: The Career Development of Teacher Educators.” Forum:
Qualitative Social Research, Vol 9, (2008). https://doi.org/10.17169/fqs-
9.3.1017.
Assuari, Sofjan. Strategic Management Sustainable Competitive Advantages.
Jakarta: RajaGrafindo, 2016.
Banun, Sri, Yusrizal, and Nasir Usman. “Strategi Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan Pada SMP Negeri 2 Unggul Mesjid Raya
Kabupaten Aceh Besar.” Jurnal Administrasi Pendidikan Pacasarjana
Universitas Syiah Kuala, Vol 4, (2016).
http://jurnal.unsyiah.ac.id/JAP/article/view/2615.
Darsono, and Tjatjuk Siswandoko. Manajemen SDM Abad 21 (Sumber Daya
Manusia). Jakarta: Nusantara Consulting, 2011.
Daryanto, and Tasril. Pengembangan Karir Profesi Guru. Yogyakarta: Gava Media,
2015.
David, Fred R. Manajemen Strategik Suatu Pendekatan Keunggulan Bersaing.
Jakarta: Salemba Empat, 2017.
Dekawati, Ipong. “Peningkatan Prestasi Kerja Melalui Pengembangan Karir.” Jurnal
Pendidikan, Vol V, (2019).
https://journal.stkipsubang.ac.id/index.php/didaktik/article/view/88.
Dewi, Asnita Putri, and Rusdinal. “Pengembangan Karir Guru.” Jurnal Manajemen,
Kepemimpinan, Dan Supervisi Pendidikan, Vol 5, (2020).
https://jurnal.univpgri-
palembang.ac.id/index.php/JMKSP/article/download/3489/3276.
Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan (Kuantitatif & Kualitatif). Depok:
RajaGrafindo Persada, 2017.
Fattah, Nanang. Manajemen Strategik Berbasis Nilai (Value Based Strategic
103
Management). Bandung: Remaja Rosdakarya, 2016.
Fauzan. Pengantar Sistem Administrasi Pendidikan (Teori Dan Praktik).
Yogyakarta: UII Press, 2016.
Hartatik, Indah Puji. Buku Praktis Mengembangkan SDM. Yogyakarta: Laksana,
2014.
Hasan, Zulkifli. “Upaya Pengembangan Karir Guru Melalui Peningkatan Kualifikasi
Akademik Dan Profesionalisme (Studi Pada Guru SMP Di Kabupaten
Bengkalis).” Jurnal Akademik, Vol 13, (2017).
https://ejournal.kampusmelayu.ac.id/index.php/akademika/article/view/27.
Hasibuan, Melayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara,
2003.
Hunger, David, and Thomas L Wheelen. Manajemen Strategi. Yogyakarta: Andi,
2003.
Indonesia. Tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Pasal 1:1 (2003).
https://jdih.usu.ac.id/phocadownload/userupload/Undang-Undang/UU 14-2005
Guru dan Dosen.pdf.
Ismail, Herlina T. Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah. Gorontalo: Pustaka IGI
Gorontalo, 2018.
Juanda, Anda. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Reseach). Yogyakarta:
Deepublish, 2016.
Kadarisman. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rajawali,
2017.
Kasmir. Manajemen Sumber Daya Manusia. Depok: RajaGrafindo Persada, 2017.
Khafidah, Wahyu. “Manajemen Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Tenaga
Administrasi.” Jurnal Studi Penelitian, Riset, Dan Pengembangan Pendidikan
Islam, Vol 7, (2019).
https://ojs.serambimekkah.ac.id/tarbawi/article/view/1806/1436.
Kompri. Manajemen Sekolah (Orientasi Kemandirian Kepala Sekolah). Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2015.
Kurniawan, Asep. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya,
2018.
104
Larasati, Sri. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Deepublish, 2018.
Mathis, Robert L, and John H Jackson. Human Resource Management (Manajemen
Sumber Daya Manusia). Jakarta: Salemba Empat, 2006.
Maulana, Caswita. “Upaya Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Menulis Karya
Ilmiah Di Kota Tasikmalaya.” Jurnal Diklat Teknik Pendidikan Dan
Keagamaan, Vol 8 (2020). https://pusdiklattekniskemenag.e-
journal.id/andragogi/article/view/122/104.
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,
Peraturan. Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya No 16
(2009). https://jdih.menpan.go.id/data_puu/PERMENPAN2009_016.pdf.
Musriadi. Profesi Kependidikan Secara Teoritis Dan Aplikatif. Yogyakarta:
Deepublish, 2016.
Nasarudin, Indo Yama, and Hemmy Fauzan. Pengantar Bisnis Dan Manajemen.
Jakarta: UIN Press, 2006.
Nawawi, Hadari. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2011.
Pasaribu, Leyana. “Pengembangan Karir Guru Di SMK Negeri 3 Seluma.” Jurnal
Pendidikan, Vol 13, (2019).
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/manajerpendidikan/article/view/10176/508
6.
Permendiknas. Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya Nomor 35 (2010).
https://jatim.kemenag.go.id/file/file/peraturantentangPNS/vsef1413864091.pdf.
Prasojo, Lantip Diat, Amirul Mukminin, and Fitri Nur Mahmudah. Manajemen
Strategi Human Capital Dalam Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press, 2017.
Priansa, Donni Juni, and Rismi Somad. Manajemen Supervisi & Kepemimpinan
Kepala Sekolah. Bandung: Alfabeta, 2014.
PSDMPK PMP, Badan. Kebijakan Pengembangan Profesi Guru (2012).
https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/KEBIJAKAN
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GURU.pdf.
Purnomo, Setiawan Hari, and Zulkieflimansyah. Manajemen Strategi. Jakarta:
105
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2007.
Putra, Nyoman Bagus Tri Permana, and Lulup Endah. “Analisis Faktor Yang
Mempengaruhi Career Plateau (Kemandegan Karir) Guru Pada SMPN 1
Denpasar.” Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol 2, (2014).
https://media.neliti.com/media/publications/5252-ID-analisis-faktor-yang-
mempengaruhi-career-plateau-kemandegan-karir-guru-pada-smpn.pdf.
Rachmat. Manajemen Strategik. Bandung: Pustaka Setia, 2014.
Rahim, Abd Rahman, and Enny Radjab. Manajemen Strategi. Makassar: Lembaga
Perpustakaan dan Penerbitan Universitas Muhammadiyah Makassar, 2016.
Rosida, Ambar Teguh Sulistiyani. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Graha Ilmu, 2009.
Rusby, Zulkifli, and Zulfadli Hamzah. “Pengaruh Pengembangan Karir Dan
Organisasi Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Kerja Guru Sekolah
Kebangsaan Kebun Sireh Pulau Pinang.” Journal Of Economic, Business and
Accounting, Vol 1, (2017).
https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/COSTING/article/view/47.
Rusman, T, and Abd Rahman. Panduan Pengembangan Profesi Guru Dan PTK.
Jakarta: Karima, 2010.
Sardiman. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo, 2014.
Schneider, Manuela Keller, Hua Flora Zhong, and Alexander Seeshing Yeung.
“Competence and Challenge in Professional Development:Teacher Perceptions
at Different Stages of Career.” Journal of Education for Teaching, Vol 21,
(2020). https://doi.org/10.1080/02607476.2019.1708626.
Siagian, P Sondang. Manajemen Strategik. Jakarta: Bumi Aksara, 2004.
———. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara, 2000.
Siagian, Sondang P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara,
2012.
Sihombing, Sarinah, Simon Gultom, and Sonya Sidjabat. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: STMT Trisakti, 2015.
Soedarmayanti. Manajemen Strategi. Bandung: Refika Aditama, 2018.
———. Manajemen Sumber Daya Manusia Refolusi Birokrasi Dan Manajemen
106
Pegawai Negeri Sipil. Bandung: Refika Aditama, 2013.
Soeprihanto, John. Penilaian Kinerja Dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta:
Fakultas Ekonomi UGM, 2001.
Solihin, Ismail. Manajemen Strategik. Jakarta: Erlangga, 2012.
Sowiyah. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Yogyakarta: Media Akademi, 2016.
Subekhi, Akhmad, and Mohammad Jauhar. Pengantar Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Prestasi Pustaka Jakarta, 2012.
Sukmana, Nano, and Nofrita. “Pengembangan Karir GuruSD.” Jurnal Pendidikan
Dan Pembelajaran, Vol 16, (2018).
http://jurnal.fkip.unla.ac.id/index.php/educare/issue/view/36.
Suyadi. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya,
2013.
Thoha, Miftah. Manajemen Kepegawaian Sipil Di Indonesia. Jakarta: Prenada
Media, 2005.
Ulfatin, Nurul, and Teguh Triwiyanto. Manajemen Sumber Daya Manusia Bidang
Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2016.
Ultrasanik, Debora, and Supriyanto. “Manajemen Pengembangan Karir Tenaga
Pendidik Di Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) Surabaya.”
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 00 (2018).
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/inspirasi-manajemen-
pendidikan/article/view/25742.
UU RI. Tentang Guru dan Dosen Nomor 14 Pasal 14:1 (2005).
https://jdih.usu.ac.id/phocadownload/userupload/Undang-Undang/UU 14-2005
Guru dan Dosen.pdf.
Veithzal, Rivai. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori
Ke Praktik. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005.
Wasono, Muhammad Putro Joko. “Pengaruh Peran Kepala Sekolah Dan Kompetensi
Profesional Terhadap Pengembangan Karir Guru SMP Negeri.” Jurnal Ilmiah
Kependidikan, Vol 2, (2019).
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/pendas/article/view/4328.
Widodo, Suparno Eko. Manajamen Pengembangan Sumber Daya Manusia.
107
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.
———. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Jaya Media, 2014.
Yuliani, Anik. Kunci Sukses Kenaikan Pangkat Guru Dan Pengawas
Sekolah/Madrasah. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019.
Yunus, Eddy. Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi, 2016.
109
Lampiran 1
Pedoman Wawancara Dengan Kepala SMA Negeri 113 Jakarta
A. Pengembangan Karir
1. Pengembangan Karir
a. Menurut bapak apakah ada pengembangan karir di SMA Negeri 113
Jakarta?
b. Bagaimana bentuk pengembangan karir yang bapak lakukan
terhadap guru di SMA Negeri 113 Jakarta ?
c. Apakah terdapat faktor penentu pengembangan karir guru selama
mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?
d. Menurut bapak apa saja faktor penentu pengembangan karir guru
tersebut?
e. Jika ada bagaimana tingkat persaingan guru dalam menentukan
pengembangan karir di sekolah ?
f. Menurut bapak bagaimana bapak menanggapi tingkat persaingan
guru-guru tersebut?
g. Menurut bapak apakah SMA Negeri 113 Jakarta memberi fasilitas
untuk melakukan pengembangan karir guru?
h. Menurut bapak pengembangan karir apa saja yang pernah diikuti
bapak/ ibu guru selama mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?
i. Menurut bapak apakah pangkat/golongan guru di SMA Negeri 113
Jakarta dapat ditingkatkan dengan pengembangan karir yang
diberikan?
j. Apakah pengembangan karir yang sekolah lakukan memberi dampak
terhadap guru di SMA Negeri 113 Jakarta?
2. Penugasan
a. Apakah bapak mempunyai kriteria khusus untuk melakukan
pembagian tugas guru?
b. Menurut bapak seberapa penting penerapan strategi penugasan
berpengaruh terhadap pengembangan karir?
c. Apa saja bentuk-bentuk penugasan yang diberikan kepada bapak/ ibu
guru guna melaksanakan pengembangan karir?
d. Menurut bapak apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar
belakang kualifikasi akademik?
e. Menurut bapak apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar
belakang sertifikasi pendidik/ keahlian yang dimiliki?
f. Apakah bapak mengetahui apa yang dimaksud dengan angka kredit?
g. Apakah penugasan guru akan mempengaruhi pemberian angka
kredit?
h. Menurut bapak penugasan seperti apa yang bisa memberikan angka
kredit lebih besar dan lebih kecil?
i. Bagaimana pembagian jam mengajar guru yang sekolah tetapkan di
SMA Negeri 113 Jakarta?
110
3. Promosi
a. Menurut bapak apakah yang dimaksud dengan promosi guna
menunjang pengembangan karir?
b. Menurut bapak apakah semua guru di SMA Negeri 113 Jakarta
mendapat kesempatan untuk promosi?
c. Menurut bapak berapa kali bapak/ ibu guru di SMA Negeri 113
mendapat kesempatan untuk promosi?
d. Apakah bapak pernah mendapat kesempatan untuk dipromosikan?
e. Kapan bapak dipromosikan selama mengajar di SMA Negeri 113
Jakarta?
f. Bagaimana perasaan bapak jika mendapat promosi guna menunjang
pengembangan karir?
g. Menurut bapak tindakan apa yang guru lakukan setelah mendapat
informasi untuk dipromosikan?
h. Bagaimana bentuk-bentuk promosi yang diberikan lembaga sekolah
kepada guru dalam rangka melaksanakan pengembangan karir?
i. Menurut bapak apakah terdapat persyaratan khusus yang harus
disiapkan dalam rangka promosi guna menunjang pengembangan
karir?
j. Menurut bapak hasil seperti apa yang dapat diterima ketika
melaksanakan pengembangan karir?
4. Kenaikan Pangkat
a. Apa saja persyaratan yang disiapkan bapak/ ibu guru untuk dapat
melakukan kenaikan pangkat?
b. Menurut bapak apakah terdapat perbedaan persyaratan kenaikan
pangkat dengan tahun-tahun sebelumnya?
c. Menurut bapak apa yang dimaksud angka kredit dalam kenaikan
pangkat?
d. Apakah bapak memberi tahu tata cara perhitungan angka kredit
dalam rangka kenaikan pangkat?
e. Bagaimana tata cara perhitungan angka kredit dalam rangka
menunjang karir guru di SMA Negeri 113 Jakarta ini?
f. Berapa jumlah angka kredit kumulatif yang harus dipersiapkan guru
untuk memenuhi unsur utama dan unsur penunjang dalam
melakukan kenaikan pangkat?
g. Menurut bapak kegiatan apa saja yang dapat dinilai sebagai angka
kredit dalam kenaikan pangkat?
h. Apakah pihak sekolah memberi tugas tambahan kepada bapak/ ibu
guru di SMA Negeri 113 Jakarta?
i. Apakah tugas tambahan yang bapak laksanakan dalam rangka
membimbing kegiatan ekstrakulikuler, sebagai anggota PGRI, dan
menjadi pengawas ujian sekolah dapat dijadikan sebagai unsur
penunjang untuk mendapatkan angka kredit?
j. Apakah lembaga sekolah atau dinas pendidikan pernah mengadakan
pengembangan kompetensi untuk bapak/ ibu guru di SMA Negeri
113 Jakarta?
111
k. Menurut bapak apakah pengembangan kompetensi yang diadakan
dapat dijadikan sebagai unsur penunjang angka kredit?
l. Apakah semua guru di SMA Negeri 113 Jakarta dapat mengikuti
pengembangan kompetensi tersebut?
m. Apa rata-rata gelar akademik guru yang mengajar di SMA Negeri
113 Jakarta?
n. Apakah gelar akademik yang didapatkan oleh guru-guru dapat
mempengaruhi angka kredit?
o. Apakah sertifikasi yang dimiliki oleh guru-guru dapat
mempengaruhi nilai lebih terhadap angka kredit?
B. Jenis Program Pengembangan Karir Guru
1. Diklat Internal
a. Apakah SMA Negeri 113 mendukung pengembangan kompetensi
guru dan pegawai dalam menjalankan tanggung jawab di sekolah?
b. Apakah SMA Negeri 113 pernah mengadakan pendidikan dan
pelatihan untuk para guru?
c. Bagaimana bentuk pendidikan dan pelatihan yang diberikan SMA
Negeri 113 terhadap guru dan pegawainya?
d. Bagaimana cara sekolah menentukan kuota guru-guru dalam
mengikuti pelatihan dan pendidikan?
e. Apakah dalam melaksanakan pendidikan dan pelatihan terdapat
tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh guru?
f. Bagaimana tahapan-tahapan pelatihan dan pendidikan yang disusun
oleh SMA Negeri 113 Jakarta?
g. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap
peningkatan pangkat/golongan bapak/ ibu di sekolah?
h. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang
telah dilaksanakan?
i. Bisakah bapak menunjukkan bentuk dokumentasi tersebut?
j. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang
kenaikan pangkat/golongan?
2. Diklat Eksternal
a. Apakah semua guru pernah mengikuti program pendidikan dan
pelatihan di luar SMA Negeri 113 Jakarta?
b. Apa saja bentuk pendidikan dan pelatihan yang pernah diberikan
kepada guru-guru di SMA Negeri 113 Jakarta?
c. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap
peningkatan pangkat/golongan guru-guru di sekolah?
d. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang
telah dilaksanakan?
e. Bisakah bapak menunjukkan bentuk dari dokumentasi tersebut?
f. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang
kenaikan pangkat/golongan?
C. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir Guru
1. Tujuan Pengembangan Karir Guru
112
a. Menurut bapak mengapa dilakukan pengembangan karir terhadap
guru di SMA Negeri 113 Jakarta?
b. Menurut bapak apa tujuan dari pengembangan karir yang dilakukan
oleh SMA Negeri 113 Jakarta?
c. Menurut bapak apakah pengembangan karir yang dilakukan di SMA
Negeri 113 Jakarta telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan?
d. Menurut bapak apakah pengembangan karir yang dilakukan dapat
menunjang kenaikan pangkat/golongan?
e. Apakah pengembangan karir yang dilakukan telah sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan guru?
f. Bagaimana bentuk kesesuaian distribusi pengembangan karir
terhadap guru-guru tersebut (Contoh bentuk distribusi kegiatan)?
2. Manfaat Pengembangan Karir Guru
a. Bagaimana dampak yang guru rasakan terhadap pengembangan karir
yang dilakukan oleh SMA Negeri 113 Jakarta?
b. Dengan adanya manfaat yang dirasakan adakah peningkatan dari
kinerja guru di SMA Negeri 113 Jakarta?
c. Apakah manfaat tesebut dapat menjadi pertimbangan pimpinan
untuk kenaikan pangkat/golongan para bapak/ ibu guru?
D. Jalur dan Tahapan Pengembangan Karir Guru
1. Jalur Pengembangan Karir Guru
a. Apakah bapak mengetahui jalur pengembangan karir guru?
b. Menurut bapak apa yang dimaksud dengan jalur pengembangan karir
guru?
c. Apakah SMA Negeri 113 telah melakukan pengembangan karir guru
sesuai dengan alur pengembangan karir yang telah ditetapkan?
d. Menurut bapak bagaimana alur pengembangan karir guru?
e. Menurut bapak apakah alur pengembangan karir yang telah
ditetapkan efektif dalam melakukan pengembangan karir guru di
dunia pendidikan sekarang?
f. Jika tidak efektif apakah terdapat saran dari bapak untuk jalur
pengembangan karir guru tersebut?
g. Apakah seorang CPNS bisa langsung menjadi guru pratama?
h. Jika tidak langsung menjadi guru pratama maka langkah apa yang
harus dilakukan oleh guru tersebut?
2. Syarat-syarat Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Apakah bapak mengetahui persyaratan dalam pengembangan karir
guru?
b. Menurut bapak apa saja persyaratan yang harus dipenuhi guru-guru
untuk dapat meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?
c. Apakah guru-guru merasakan kesulitan untuk dapat memenuhi
persyaratan kenaikan pangkat/golongan?
d. Penilaian kerja guru seperti apa yang dapat dijadikan syarat untuk
melakukan kenaikan pangkat/golongan?
e. Apakah karya tulis ilmiah dapat dijadikan sebagai salah satu syarat
untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan?
113
f. Bagaimana guru-guru mengurus kenaikan pangkat/golongan yang
lebih baik daripada sebelumnya?
g. Apa saja proses yang harus dilalui guru-guru agar dapat mencapai
kenaikan pangkat dari golongan III ke golongan IV?
h. Menurut bapak apa saja seleksi-seleksi untuk tes penerimaan PNS?
3. Tingkat Jabatan Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Menurut bapak apa perbedaan dengan jabatan dan pangkat/golongan
guru yang ada dalam pengembangan karir guru?
b. Apakah bapak mengetahui tingkatan jabatan dalam pengembangan
karir guru?
c. Menurut bapak mengapa terdapat tingkatan jabatan dalam
pengembangan karir guru?
d. Menurut bapak apa saja tingkatan dalam pengembangan karir guru
tersebut?
e. Apakah bapak mengetahui persyaratan untuk melakukan kenaikan
tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?
f. Menurut bapak apa saja persyaratan untuk melakukan kenaikan
tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?
4. Dukungan Organisasi Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Apakah terdapat dukungan yang diberikan oleh pihak lembaga
sekolah atau dinas pendidikan?
b. Menurut bapak bagaimana bentuk dukungan SMA Negeri 113
Jakarta terhadap pengembangan karir guru?
c. Apakah bapak merasa puas terhadap dukungan yang telah diberikan
oleh SMA Negeri 113 Jakarta?
d. Apakah dukungan pengembangan karir guru yang diberikan oleh
SMA Negeri 113 Jakarta disadari oleh para guru di sekolah
e. Menurut bapak apakah semua guru merasa puas terhadap dukungan
yang diberikan untuk melakukan pengembangan karir?
f. Apakah semua guru dapat mengikuti pendidikan yang telah
diberikan oleh lembaga sekolah atau dinas pendidikan?
g. Apa saja informasi tentang pengembangan karir yang sekolah
sediakan di SMA negeri 113 Jakarta untuk para guru?
5. Tahapan-tahapan Pengembangan Karir Guru
a. Menurut bapak apa yang dimaksud dengan tahapan pengembangan
karir?
b. Bagaimana perasaan bapak menjalani usia demi usia untuk dapat
meniti karir yang lebih baik dalam rangka mencapai pengembangan
karir?
c. Pada usia berapa bapak mulai mengajar?
d. Pada usia berapa bapak menjadi seorang PNS?
e. Apa yang pihak sekolah atau dinas pendidikan lakukan untuk
mendukung jenjang karir, ketika bapak sudah mulai mengajar di
lembaga sekolah?
f. Menurut bapak hal apa saja yang dapat dilakukan sebelum
mengakhiri masa pensiun untuk kehidupan yang lebih sejahtera?
114
Lampiran 2
Pedoman Wawancara Dengan Guru SMA Negeri 113 Jakarta
A. Pengembangan Karir
1. Pengembangan Karir
a. Menurut bapak/ ibu apakah ada pengembangan karir di SMA Negeri
113 Jakarta?
b. Bagaimana bentuk pengembangan karir yang ada di SMA Negeri
113 Jakarta?
c. Apakah terdapat faktor penentu pengembangan karir guru selama
mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?
d. Menurut bapak/ ibu apa saja faktor penentu pengembangan karir
guru tersebut?
e. Menurut bapak/ ibu adakah tingkat persaingan guru dalam
menentukan pengembangan karir di sekolah?
f. Jika ada bagaimana tingkat persaingan guru dalam menentukan
pengembangan karir di sekolah ?
g. Menurut bapak/ ibu apakah SMA Negeri 113 Jakarta memberi
fasilitas untuk melakukan pengembangan karir guru?
h. Menurut bapak/ ibu pengembangan karir apa saja yang pernah
diikuti selama mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?
i. Menurut bapak/ ibu apakah pangkat/golongan guru di SMA Negeri
113 Jakarta dapat ditingkatkan dengan pengembangan karir yang
diberikan?
2. Penugasan
a. Apakah kepala sekolah mempunyai kriteria khusus untuk melakukan
pembagian tugas guru?
b. Menurut bapak/ ibu seberapa penting penerapan strategi penugasan
berpengaruh terhadap pengembangan karir guru?
c. Apa saja bentuk-bentuk penugasan yang diberikan kepada bapak/ ibu
guna melaksanakan pengembangan karir?
d. Menurut bapak/ ibu apakah penugasan yang diberikan linier dengan
latar belakang kualifikasi akademik?
e. Menurut bapak/ ibu apakah penugasan yang diberikan linier dengan
latar belakang sertifikasi pendidik/ keahlian yang dimiliki guru?
f. Apakah bapak/ ibu mengetahui apa yang dimaksud dengan angka
kredit?
g. Apakah penugasan guru akan mempengaruhi pemberian angka
kredit?
h. Menurut bapak/ ibu penugasan seperti apa yang dapat memberikan
angka kredit lebih besar dan lebih kecil?
3. Promosi
a. Menurut bapak/ ibu apakah yang dimaksud dengan promosi guna
menunjang pengembangan karir?
115
b. Menurut bapak/ ibu apakah semua guru di SMA Negeri 113 Jakarta
mendapat kesempatan untuk promosi?
c. Apakah bapak/ ibu pernah mendapat kesempatan untuk
dipromosikan?
d. Kapan bapak/ ibu dipromosikan selama mengajar di SMA Negeri
113 Jakarta?
e. Bagaimana perasaan bapak/ ibu jika mendapat promosi guna
menunjang pengembangan karir?
f. Menurut bapak/ ibu tindakan apa yang dapat dilakukan setelah
mendapat informasi untuk dipromosikan?
g. Bagaimana bentuk-bentuk promosi yang diberikan lembaga sekolah
kepada bapak/ ibu dalam rangka melaksanakan pengembangan karir?
h. Menurut bapak/ ibu apakah terdapat persyaratan khusus yang harus
disiapkan dalam rangka promosi guna menunjang pengembangan
karir?
i. Menurut bapak/ ibu hasil seperti apa yang dapat diterima ketika
melaksanakan pengembangan karir?
4. Kenaikan Pangkat
a. Apa saja persyaratan yang disiapkan bapak/ ibu untuk dapat
melakukan kenaikan pangkat?
b. Menurut bapak/ ibu apakah terdapat perbedaan persyaratan kenaikan
pangkat dengan tahun-tahun sebelumnya?
c. Menurut bapak/ ibu apa yang dimaksud angka kredit dalam kenaikan
pangkat?
d. Apakah bapak/ ibu diberitahu tata cara perhitungan angka kredit
dalam rangka kenaikan pangkat?
e. Bagaimana tata cara perhitungan angka kredit dalam rangka
menunjang karir bapak/ ibu di sekolah?
f. Berapa jumlah angka kredit kumulatif yang dipersiapkan bapak/ ibu
untuk memenuhi unsur utama dan unsur penunjang dalam
melakukan kenaikan pangkat?
g. Menurut bapak/ ibu kegiatan apa saja yang dapat dinilai sebagai
angka kredit dalam kenaikan pangkat?
h. Menurut bapak/ ibu apakah terdapat tugas tambahan yang diberikan
kepada guru selama mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?
i. Apakah tugas tambahan yang bapak/ ibu laksanakan dalam rangka
membimbing kegiatan ekstrakulikuler, sebagai anggota PGRI, dan
menjadi pengawas ujian sekolah dapat dijadikan sebagai unsur
penunjang untuk mendapatkan angka kredit?
j. Apakah lembaga sekolah atau dinas pendidikan pernah mengadakan
pengembangan kompetensi untuk bapak/ ibu?
k. Menurut bapak/ ibu apakah pengembangan kompetensi yang
diadakan dapat dijadikan sebagai unsur penunjang angka kredit?
l. Apakah semua guru yang mengajar disini dapat mengikuti
pengembangan kompetensi tersebut?
116
m. Apa rata-rata gelar akademik guru yang mengajar di SMA Negeri
113 Jakarta?
n. Apakah gelar akademik yang didapatkan oleh bapak/ ibu dapat
mempengaruhi angka kredit?
o. Apakah sertifikasi yang dimiliki oleh bapak/ ibu dapat
mempengaruhi nilai lebih terhadap angka kredit?
B. Jenis Program Pengembangan Karir Guru
i. Diklat Internal
a. Apakah SMA Negeri 113 mendukung pengembangan kompetensi
guru dan pegawai dalam menjalankan tanggung jawab di sekolah?
b. Apa saja jenis program pengembangan karir yang diberikan SMA
Negeri 113 Jakarta terhadap guru di sekolah?
c. Apakah SMA Negeri 113 pernah mengadakan pendidikan dan
pelatihan untuk para guru?
d. Bagaimana bentuk pendidikan dan pelatihan yang diberikan SMA
Negeri 113 terhadap guru dan pegawainya?
e. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap
peningkatan pangkat/golongan bapak/ ibu di sekolah?
f. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang
telah dilaksanakan?
g. Bisakah bapak/ ibu menunjukkan bentuk dokumentasi tersebut?
h. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang
kenaikan pangkat/golongan?
ii. Diklat Eksternal
a. Apakah bapak/ibu pernah mengikuti program pendidikan dan
pelatihan di luar SMA Negeri 113 Jakarta?
b. Apa saja bentuk pendidikan dan pelatihan yang pernah bapak
terima?
c. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap
peningkatan pangkat/golongan bapak/ ibu di sekolah?
d. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang
telah dilaksanakan?
e. Bisakah bapak/ ibu menunjukkan bentuk dari dokumentasi tersebut?
f. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang
kenaikan pangkat/golongan?
C. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir Guru
1. Tujuan Pengembangan Karir Guru
a. Menurut bapak/ ibu mengapa dilakukan pengembangan karir
terhadap guru di SMA Negeri 113 Jakarta?
b. Menurut bapak/ ibu apa tujuan dari pengembangan karir yang
dilakukan oleh SMA Negeri 113 Jakarta?
c. Apakah pengembangan karir yang dilakukan di SMA Negeri 113
telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan?
d. Menurut bapak/ ibu apakah pengembangan karir yang dilakukan
dapat menunjang kenaikan pangkat/golongan?
117
e. Apakah pengembangan karir yang dilakukan telah sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan guru?
f. Bagaimana bentuk kesesuaian distribusi pengembangan karir
terhadap guru-guru tersebut (Contoh bentuk distribusi kegiatan)?
2. Manfaat Pengembangan Karir Guru
a. Bagaimana dampak yang bapak/ ibu rasakan terhadap
pengembangan karir yang dilakukan oleh SMA Negeri 113 Jakarta?
b. Dengan adanya manfaat yang dirasakan adakah peningkatan dari
kinerja bapak/ ibu?
c. Apakah manfaat tersebut dapat difungsikan sebagai bahan untuk
kenaikan pangkat/golongan bapak/ ibu guru?
D. Jalur dan Tahapan Pengembangan Karir Guru
1. Jalur Pengembangan Karir Guru
a. Apakah bapak/ ibu mengetahui jalur pengembangan karir guru?
b. Menurut bapak/ ibu apa yang dimaksud dengan jalur pengembangan
karir guru?
c. Apakah SMA Negeri 113 telah melakukan pengembangan karir guru
sesuai dengan alur pengembangan karir yang telah ditetapkan?
d. Menurut bapak/ ibu bagaimana alur pengembangan karir guru?
e. Menurut bapak/ ibu apakah alur pengembangan karir yang telah
ditetapkan efektif dalam melakukan pengembangan karir guru di
dunia pendidikan sekarang?
f. Jika tidak efektif apakah terdapat saran dari bapak/ ibu untuk jalur
pengembangan karir guru tersebut?
g. Apakah seorang CPNS bisa langsung menjadi guru pratama?
h. Jika tidak langsung menjadi guru pratama maka langkah apa yang
harus dilakukan oleh guru tersebut?
2. Syarat-syarat Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Apakah bapak/ ibu mengetahui persyaratan dalam pengembangan
karir guru?
b. Menurut bapak/ ibu apa saja persyaratan yang harus dipenuhi untuk
dapat meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?
c. Apakah bapak/ ibu merasakan kesulitan untuk dapat memenuhi
persyaratan kenaikan pangkat/golongan?
d. Penilaian kerja guru seperti apa yang dapat dijadikan syarat untuk
melakukan kenaikan pangkat/golongan?
e. Apakah karya tulis ilmiah dapat dijadikan sebagai salah satu syarat
untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan?
f. Bagaimana bapak/ ibu mengurus kenaikan pangkat/golongan yang
lebih baik daripada sebelumnya?
g. Apa saja proses yang harus dilalui bapak/ ibu agar dapat mencapai
kenaikan pangkat dari golongan III ke golongan IV?
h. Menurut bapak/ ibu apa saja seleksi-seleksi untuk tes penerimaan
PNS?
118
3. Tingkatan Jabatan Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Menurut bapak/ ibu apa perbedaan jabatan dengan pangkat/golongan
guru yang ada dalam pengembangan karir guru?
b. Apakah bapak/ ibu mengetahui tingkatan jabatan dalam
pengembangan karir guru?
c. Menurut bapak/ ibu mengapa terdapat tingkatan jabatan dalam
pengembangan karir guru?
d. Menurut bapak/ ibu apa saja tingkatan dalam pengembangan karir
guru tersebut?
e. Apakah bapak/ ibu mengetahui persyaratan untuk melakukan
kenaikan tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?
f. Menurut bapak/ ibu apa saja persyaratan untuk melakukan kenaikan
tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?
4. Dukungan Organisasi Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Apakah terdapat dukungan yang diberikan oleh pihak lembaga
sekolah atau dinas pendidikan?
b. Menurut bapak/ ibu bagaimana bentuk dukungan SMA Negeri 113
Jakarta terhadap pengembangan karir guru?
c. Apakah bapak/ ibu merasa puas terhadap dukungan yang telah
diberikan oleh SMA Negeri 113 Jakarta?
d. Apakah semua guru dapat mengikuti pendidikan yang telah
diberikan oleh lembaga sekolah atau dinas pendidikan?
e. Menurut bapak/ ibu apakah pimpinan SMA Negeri 113 Jakarta
memberi informasi tentang pengembangan karir guru?
f. Apa saja informasi tentang pengembangan karir yang disediakan
oleh pimpinan SMA negeri 113 Jakarta?
5. Tahapan-tahapan Pengembangan Karir Guru
a. Menurut bapak/ ibu apa yang dimaksud dengan tahapan
pengembangan karir?
b. Bagaimana perasaan bapak/ ibu menjalani usia demi usia untuk
dapat meniti karir yang lebih baik dalam rangka mencapai
pengembangan karir?
c. Pada usia berapa bapak/ ibu mulai mengajar?
d. Pada usia berapa bapak/ ibu menjadi seorang PNS?
e. Apa yang pihak sekolah atau dinas pendidikan lakukan untuk
mendukung jenjang karir bapak/ ibu guru?
f. Menurut bapak/ ibu hal apa saja yang dapat dilakukan sebelum
mengakhiri masa pensiun untuk kehidupan yang lebih sejahtera?
119
Lampiran 3
Hasil Wawancara Dengan Kepala SMA Negeri 113 Jakarta
Nama Responden : Anang Burhan, S.Pd.M.I.Kom
Jabatan : Kepala Sekolah
Pangkat/golongan : IV/a
Tempat Wawancara : Ruang Kepala Sekolah
Hari/ Tanggal : Jumat/ 18 Maret 2022
1. Pengembangan Karir
1. Pengembangan Karir
a. Menurut bapak apakah ada pengembangan karir di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Ada
b. Bagaimana bentuk pengembangan karir yang bapak lakukan terhadap
guru di SMA Negeri 113 Jakarta ?
Jawab : Memberi guru-guru penugasan, memotivasi dan mendorong
guru-guru yang ingin melakukan kenaikan pangkat, memberikan
kesempatan untuk guru-guru yang ingin meningkatkan ke jenjang
profesi yang tinggi.
c. Apakah terdapat faktor penentu pengembangan karir guru selama
mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Ada
d. Menurut bapak apa saja faktor penentu pengembangan karir guru
tersebut?
Jawab : Ketika ingin melakukan pengembangan karir terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi pengembangan karir guru,
seperti : guru harus memiliki tingkat pengalaman yang luas, lamanya
mengajar di sekolah, memiliki prestasi mengajar yang memuaskan,
memiliki motivasi dan keinginan yang tinggi agar dapat mencapai
pangkat/golongan teratas, dan memiliki loyalitas untuk sekolah.
e. Jika ada bagaimana tingkat persaingan guru dalam menentukan
pengembangan karir di sekolah ?
Jawab : Persaingan diantara mereka tidak begitu memperlihatkan
dikarenakan mereka saling menghormati satu dengan lainnya.
f. Menurut bapak bagaimana bapak menanggapi tingkat persaingan
guru-guru tersebut?
Jawab : Harus adil ketika menugaskan guru untuk mengikuti berbagai
kegiatan.
g. Menurut bapak apakah SMA Negeri 113 Jakarta memberi fasilitas
untuk melakukan pengembangan karir guru?
Jawab : Iya memberikan fasilitas untuk guru, diantaranya : guru-guru
diberikan dorongan untuk dapat melanjutkan pendidikan S2, guru
diberikan motivasi yang tinggi agar mengikuti pelatihan-pelatihan
yang diadakan, mendaftarkan guru-guru menjadi guru berprestasi, jika
120
ada peluang untuk menjadi kepala sekolah guru-guru yang memenuhi
syarat akan didaftarkan, memberi informasi kepada guru-guru yang
ingin melakukan kenaikan pangkat/golongan, dan memberi
kesempatan untuk guru-guru yang ingin meningkatkan jenjang ke
karir yang lebih tinggi.
h. Menurut bapak pengembangan karir apa saja yang pernah diikuti
bapak/ ibu guru selama mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Guru-guru di SMA Negeri 113 Jakarta mengikuti
pengembangan karir seperti : menerima penugasan dari sekolah,
melakukan promosi ke jenjang profesi yang lebih baik dari
sebelumnya, melakukan kenaikan pangkat/golongan ke tingkat yang
lebih tinggi, dan mendapat dukungan dari sekolah untuk dapat
melakukan pengembangan diri.
i. Menurut bapak apakah pangkat/golongan guru di SMA Negeri 113
Jakarta dapat ditingkatkan dengan pengembangan karir yang
diberikan?
Jawab : Dapat contohnya ketika guru mengajar dengan jam mengajar
minimal 24 jam akan mendapat angka kredit, angka tersebut dapat
dikumpulkan untuk menambah angka kredit yang dimiliki meskipun
jumlahnya tidak banyak.
j. Apakah pengembangan karir yang sekolah lakukan memberi dampak
terhadap guru di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Secara tidak langsung memberikan dampak untuk guru-guru
di sekolah, dikarenakan ketika sekolah memberikan pengembangan
karir kepada guru, mereka akan berusaha meningkatkan kemampuan
yang dimiliki.
2. Penugasan
a. Apakah bapak mempunyai kriteria khusus untuk melakukan
pembagian tugas guru?
Jawab : Dari pihak sekolah sendiri tentu mempunyai kriteria untuk
memberikan tugas kepada guru, misalnya : ketika guru ditugaskan
untuk menjadi bagian dari wakil kepala sekolah ataupun staf sekolah
hanya untuk guru-guru yang telah lama mengajar, harus memahami
seluk-beluk lingkungan sekolah, guru yang mengajar mata pelajaran
di sekolah harus guru yang memiliki ijazah linier, guru pembina
ekstrakulikuler harus memiliki loyalitas tinggi dikarenakan guru harus
mampu memiliki pemikiran yang tinggi agar anak didik mampu
menggali keahlian yang dimiliki dalam bidang non akademik, dan
guru yang ingin menjadi koordinator laboratorium dan kepala
perpustakaan harus memiliki sertifikat pelatihan di bidangnya.
b. Apakah terdapat ketentuan-ketentuan yang diberikan oleh kepala
sekolah ketika guru menjalankan proses pembelajaran dan kegiatan
pengembangan keprofesian?
Jawab : Tentu ada.
121
c. Menurut bapak apa saja ketentuan-ketentuan dalam menjalankan
proses pembelajaran dan kegiatan pengembangan keprofesian
tersebut?
Jawab : Contoh ketentuan yang diberikan, seperti : guru harus
menjalankan pembelajaran dengan beban mengajar paling sedikit 24
jam tatap muka dalam seminggu. Kewajiban dalam melaksanakan
pembelajaran meliputi, merencanakan pembelajaran, melaksanakan
proses pembelajaran, menilai proses pembelajaran serta mengevaluasi
hasil pembelajaran. Ketika guru menjadi wali kelas selain
melaksanakan proses pembelajaran juga diwajibkan menjadi guru
pembimbing dan konseling untuk peserta didik di dalam kelas. Dan
terakhir, jika guru ingin berada dijenjang jabatan yang tinggi maka
akan semakin berat tugas dan tanggung jawab yang dijalankan.
d. Apa saja bentuk-bentuk penugasan yang diberikan kepada bapak/ ibu
guru guna melaksanakan pengembangan karir?
Jawab : Selama ini penugasan yang diberikan kepada guru dapat
berupa : penugasan sebagai wakil kepala sekolah, staf sekolah, kepala
bagian atau koordinator-koordinator, sebagai pengawas ujian, guru
pembina untuk kegiatan-kegiatan siswa di sekolah, dan pembagian
tugas guru untuk mengajar mata pelajaran.
e. Menurut bapak apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar
belakang kualifikasi akademik?
Jawab : Iya linier dikarenakan ketika guru yang mengajar tidak linier
dengan ijazah yang dimiliki diharuskan mengikuti penyetaraan ijazah
atau mengikuti pendidikan lanjutan. Biasanya pendidikan lanjutan itu
diadakan oleh lembaga PGMP dan IKIP.
f. Menurut bapak apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar
belakang sertifikasi pendidik/ keahlian yang dimiliki?
Jawab : Iya linier, misalkan guru dari lulusan matematika mereka akan
diberikan tugas untuk mengajar matematika.
g. Apakah bapak mengetahui apa yang dimaksud dengan angka kredit?
Jawab : Angka kredit merupakan suatu nilai dari tiap-tiap butir
kegiatan yang telah dilakukan atau akumulasi dari butir-butir kegiatan
yang harus dicapai oleh para guru sebagaimana mana mereka telah
menduduki posisi sebagai pejabat fungsional.
h. Apakah penugasan guru akan mempengaruhi pemberian angka kredit?
Jawab : Iya
i. Menurut bapak penugasan seperti apa yang bisa memberikan angka
kredit?
Jawab : Seperti contoh:
1. Penugasan guru untuk mengikuti pelatihan kepala laboratorium,
guru tersebut akan diberi angka kredit senilai mengajar 2 mata
pelajaran.
2. Penugasan guru untuk mengikuti seminar yang berkaitan dengan
program pengembangan diri misalnya pelatihaan untuk
122
pembuatan karya Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Seminar
tersebut akan diberikan angka kredit senilai 0,01 persen.
3. Penugasan guru dengan tugas tambahan menjadi bagian dari
wakil kepala sekolah maupun staf sekolah.
4. Penugasan guru ketika waktunya pelaksaan ujian nasional
sebagian guru akan ditugaskan untuk menjadi pengawas ujian,
baik disekolah sendiri maupun di sekolah luar.
5. Mengikut sertakan guru-guru untuk mengikuti lomba guru
berprestasi di tingkat nasional yang mana sertifikat yang
diperoleh dapat dipergunakan sebagai modal penambah angka
kredit.
j. Bagaimana pembagian jam mengajar guru yang sekolah tetapkan di
SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Semua guru yang mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta telah
diberikan jam mengajar minimal 24 jam mengajar mata pelajaran, jika
terdapat salah satu guru jam mengajarnya kurang dari 24 jam maka
akan diberikan tugas tambahan dengan melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang dapat digunakan untuk menambah jam mengajar guru
tersebut. Selain itu jika terdapat guru yang jam mengajarnya kurang
akan diberikan kesempatan untuk mencari jam mengajar di luar
sekolah.
3. Promosi
a. Menurut bapak apakah yang dimaksud dengan promosi guna
menunjang pengembangan karir?
Jawab : Promosi termasuk salah satu kegiatan yang dilakukan untuk
menawarkan guru-guru agar tertarik mengikuti sebuah program yang
dijalankan oleh sekolah. Promosi didalam lingkup sekolah menjadi
salah satu bentuk, program pengembangan karir yang diinginkan oleh
para guru, meskipun disaat memenangkan promosi beban dan
tanggung jawab yang diterima akan lebih berat.
b. Menurut bapak apakah semua guru di SMA Negeri 113 Jakarta
mendapat kesempatan untuk promosi?
Jawab : Semua guru akan ditawarkan agar dapat melaksanakan
promosi, tetapi tidak semua guru lulus untuk menjadi kandidat yang
diinginkan, karena terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.
c. Menurut bapak berapa kali bapak/ ibu guru di SMA Negeri 113
mendapat kesempatan untuk promosi?
Jawab : Promosi yang dilakukan dalam lembaga sekolah sesuai
dengan kebutuhkan, misalnya : promosi menjadi kepala sekolah akan
dilakukan dalam waktu 2 periode sekali dan minimal 2 tahun sekali,
untuk menjadi wakil kepala sekolah dan staf sekolah akan dilakukan
setiap 1 tahun sekali, jika kinerjanya bagus akan dilanjutkan untuk
periode selanjutnya sesuai keputusan dan persetujuan kepala sekolah,
dan promosi untuk menjadi koordinatoor-koordinator dan pembina
anak didik siswa akan disesuaikan dengan kebutuhan.
123
d. Apakah bapak pernah mendapat kesempatan untuk dipromosikan?
Jawab : Iya pernah
e. Kapan bapak dipromosikan selama mengajar di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Pada tahun 2014 saya dilelang untuk mengikuti seleksi kepala
sekolah. Alhamdulillah pada tahun tersebut saya lulus seleksi. Pertama
kali menjabatan sebagai kepala saya di tempatkan di SMA Negeri 65
Jakarta dari tahun 2014 sampai tahun 2016. Tahun 2016 sampai tahun
2019 menjabat kepala sekolah di SMA Negeri 65 Jakarta. Tahun 2019
sampai tahun 2021 menjabat kepala sekolah di SMA Negeri 96
Jakarta. Tahun 2019 sampai tahun 2021 menjabat kepala sekolah di
SMA Negeri 101 Jakarta. Dan di SMA Negeri 113 Jakarta ini periode
ke 4 saya ditugaskan menjabat sebagai kepala sekolah.
f. Bagaimana perasaan bapak jika mendapat promosi guna menunjang
pengembangan karir?
Jawab : Bersyukur atas perjuangan yang telah dilakukan.
g. Menurut bapak tindakan apa yang guru lakukan setelah mendapat
informasi untuk dipromosikan?
Jawab : Berusaha meningkatkan keterampilan yang dimiliki, baik
dalam bidang akademik maupun non akademi. Mengikuti arahan dan
bimbingan yang sekolah berikan.
h. Bagaimana bentuk-bentuk promosi yang diberikan lembaga sekolah
kepada guru dalam rangka melaksanakan pengembangan karir?
Jawab : Terdapat beberapa bentuk promosi antara lain : pertama
mengikut sertakan guru-guru dalam lomba guru berprestasi,
dikarenakan ketika guru menang dalam di tingkat provinsi akan
dikirim ke tingkat nasional. Hasil yang dapat digunakan sebagai salah
satu modal untuk dapat meningkatkan jabatan. Kedua didorong untuk
mengikuti guru penggerak dengan menjadi anggota tersebut dapat
dijadikan salah satu dasar persyaratan untuk layak tidaknya menjadi
kepala sekolah ataupun pengawas. Ketiga mengikuti sertakan guru-
guru dalam pelatihan-pelatihan sehingga guru bisa mendapatkan
sertifikat. Bahan bukti tersebut dapat dijadikan bahan untuk
menambah angka kredit para guru.
i. Menurut bapak apakah terdapat persyaratan khusus yang harus
disiapkan dalam rangka promosi guna menunjang pengembangan
karir?
Jawab : Setiap guru yang ingin mendapatkan promosi dari sekolah
tentu terdapat beberapa hal yang harus dipenuhi, seperti : golongan
yang diduduki harus sesuai dengan syarat yang ditentukan, memiliki
prestasi dalam bekerja, memiliki loyalitas yang tinggi terhadap
sekolah, telah mengikuti pelatihan dan pendidikan yang disediakan,
memahami suluk-beluk lingkungan sekolah, dan memiliki usia yang
masih menjamin untuk dapat berkembang lebih maju.
124
j. Menurut bapak hasil seperti apa yang dapat diterima ketika
melaksanakan pengembangan karir?
Jawab : Hasil atau TKD dapat digunakan untuk meningkatkan
pendidikan. Pendidikan atau ijazah dapat digunakan untuk
meningkatkan angka kreditnya. Jika ijazahnya linier akan diberikan
angka kredit 5 sedangkan yang tidak linier akan diberikan angka
kredit 2
4. Kenaikan Pangkat
a. Apa saja persyaratan yang disiapkan bapak/ ibu guru untuk dapat
melakukan kenaikan pangkat?
Jawab : Terdapat banyak persyaratan yang harus dipersiapkan guru.
Persyaratan tersebut bisa didapat dengan cara menggabungkan angka
kredit unsur utama dan angka kredit unsur penunjang, seperti:
1. Menempuh pendidikan dan mendapatkan ijazah baik yang linier
dengan bidang yang diampu ataupun tidak.
2. Mengikuti pendidikan profesi guru bagi yang tidak linier dengan
bidangnya.
2. Melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
3. Melakukan pelatihan prajabatan dan program induksi.
4. Mendapatkan pengharagaan atas guru berprestasi.
5. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung tugas
guru.
b. Menurut bapak apakah terdapat perbedaan persyaratan kenaikan
pangkat dengan tahun-tahun sebelumnya?
Jawab : Banyak sekali perbedaan yang harus dipenuhi, seperti
sebelum ada peraturan baru ditahun 2013 kenaikan pangkat guru naik
secara otomatis yang terjadi setiap 2 tahun sekali. Ketika mulai
diterbitkan peraturan baru pada bulan januari 2013 kenaikan pangkat
guru berubah draktis yang mana untuk dapat melakukan kenaikan
pangkat harus menggunakan penilaian kinerja guru (PKG) dan
dilengkapi dengan unsur-unsur dari kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan.
c. Menurut bapak apa yang dimaksud angka kredit dalam kenaikan
pangkat?
Jawab : Angka kredit adalah salah satu nilai dari tiap-tiap butir
kegiatan terhadap sebuah hasil yang harus dicapai oleh guru dalam
rangka pengembangan karir yang bersangkutan.
d. Apakah bapak memberi tahu tata cara perhitungan angka kredit dalam
rangka kenaikan pangkat?
Jawab : Iya memberi tahu perhitungan angka kredit, bahkan sekolah
pernah mengadakan seminar tata cara perhitungan angka kredit dan
diberikan buku pedomannya.
125
e. Bagaimana tata cara perhitungan angka kredit dalam rangka
menunjang karir guru di SMA Negeri 113 Jakarta ini?
Jawab : Sebelum membahas perhitungan angka kredit, dikelompokkan
terlebih dahulu. Dalam melakukan kenaikan pangkat guru itu terdapat
2 unsur yang harus dipenuhi yaitu angka kredit sebagai unsur utama
dan angka kredit sebagai unsur penunjang.
1. Kegiatan yang dapat dinilai sebagai angka kredit unsur utama
terdiri dari:
(a) Menempuh pendidikan yang linier sesuai dengan bidang
tugas akan mendapatkan, 100 untuk Ijazah S-1/Diploma IV,
150 untuk Ijazah S-2, dan 200 untuk Ijazah S-3. Apabila
seorang guru mempunyai gelar atau ijazah lebih tinggi yang
sesuai dengan sertifikasi pendidik atau keahlian dan bidang
tugas yang diampu, angka kredit yang diberikan adalah
sebesar selisih antara angka kredit yang pernah diberikan
berdasarkan gelar atau ijazah lama dengan angka kredit gelar
atau ijazah yang lebih tinggi. Bukti fisik yang dijadikan dasar
penilaian adalah fotokopi ijazah yang disahkan oleh pejabat
yang berwenang, yaitu Dekan pada perguruan tinggi yang
bersangkutan.
(b) Mengikuti pelatihan prajabatan dan program induksi akan
diberikan angka kredit 3. Bukti fisik keikutsertaan pelatihan
prajabatan yang dijadikan dasar penilaian adalah fotokopi
surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan (STTPP)
prajabatan yang disahkan oleh kepala sekolah atau madrasah
yang bersangkutan.
(c) Pengembangan keprofesian berkelanjutan. Guru Pertama
dengan pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai
dengan Guru Utama dengan pangkat Pembina Utama
golongan ruang IV/e wajib melaksanakan kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan dapat dilakukan
dengan cara pengembangan diri (diklat fungsional dan
kegiatan kolektif guru), publikasi ilmiah (hasil penelitian atau
gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal, buku teks
pelajaran, buku pengayaan dan pedoman guru), karya inovatif
(menemukan teknologi tepat guna, menemukan atau
menciptakan karya seni, membuat atau memodifikasi alat
pelajaran, dan mengikuti pengembangan penyusunan standar
ataupun pedoman soal).
2. Sedangkan Kegiatan yang dapat dinilai sebagai angka kredit
unsur penunjang terdiri dari:
(a) Menempuh gelar/ ijazah yang tidak linier dengan bidang
yang diampunya akan diberikan angka kredit : (a) Ijazah S-1
diberikan angka kredit 5, (b) Ijazah S-2 diberikan angka
kredit 10, dan (c) Ijazah S-3 diberikan angka kred.
126
(b) Membimbing siswa dalam praktik atau ekstrakulikuler,
sebagai pengawas ujian nasional, penilaian dan evaluasi
terhadap proses dan hasil belajar tingkat nasional, menjadi
anggota organisasi profesi, menjadi tutor atau instruktur
seminar.
(c) Memperoleh penghargaan dalam lomba guru berprestasi
tingkat nasional, akan diberikan angka kredit tambahan untuk
kenaikan jabatan atau pangkat.
f. Berapa jumlah angka kredit kumulatif yang harus dipersiapkan guru
untuk memenuhi unsur utama dan unsur penunjang dalam melakukan
kenaikan pangkat?
Jawab :
1. Guru Pertama dengan pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a
yang akan naik pangkat menjadi Guru Pertama dengan pangkat
Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b angka kredit yang
harus dipersiapkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 3
(Tiga) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri.
2. Guru Pertama dengan pangkat Penata Muda I, golongan ruang
III/b yang akan naik pangkat menjadi Guru Muda dengan pangkat
Penata, golongan ruang III/c angka kredit yang harus dipersiapkan
untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 4 (Empat) angka kredit
dari sub unsur publikasi ilmiah atau karya inovatif, dan paling
sedikit 3 (Tiga) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri.
3. Guru Muda dengan pangkat Penata, golongan ruang III/c yang
akan naik pangkat menjadi Guru Muda dengan pangkat Penata
Tingkat I, golongan ruang III/d angka kredit yang harus
dipersiapkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 6 (Enam)
angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah atau karya inovatif,
dan paling sedikit 3 (Tiga) angka kredit dari sub unsur
pengembangan diri.
4. Guru Muda dengan pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang
III/d yang akan naik pangkat menjadi Guru Madya dengan
pangkat Pembina, golongan ruang IV/a angka kredit yang harus
dipersiapkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 8 (Delapan)
angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah atau karya inovatif,
dan paling sedikit 4 (Empat) angka kredit dari sub unsur
pengembangan diri.
5. Guru Madya dengan pangkat Pembina, golongan ruang IV/a yang
akan naik pangkat menjadi Guru Madya dengan pangkat Pembina
Tingkat I, golongan ruang IV/b angka kredit yang harus
dipersiapkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 12 (Dua
Belas) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah atau karya
inovatif, paling sedikit 4 (Empat) angka kredit dari sub unsur
pengembangan diri.
6. Guru Madya dengan pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang
IV/b yang akan naik pangkat menjadi Guru Madya dengan
127
pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c angka kredit
yang harus dipersiapkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit
12 (Dua Belas) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah atau
karya inovatif, dan paling sedikit 4 (Empat) angka kredit dari sub
unsur pengembangan diri.
7. Guru Madya dengan pangkat Pembina Utama Muda, golongan
ruang IV/c yang akan naik pangkat menjadi Guru Madya dengan
pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d angka
kredit yang harus dipersiapkan untuk kenaikan pangkat, paling
sedikit 14 (Empat Belas) angka kredit dari sub unsur publikasi
ilmiah atau karya inovatif, dan paling sedikit 5 (Lima) angka
kredit dari sub unsur pengembangan diri.
8. Guru Madya dengan pangkat Pembina Utama Madya, golongan
ruang IV/d yang akan naik pangkat menjadi Guru Madya dengan
pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/e angka
kredit yang harus dipersiapkan untuk kenaikan pangkat, paling
sedikit 20 (Dua Puluh) angka kredit dari sub unsur publikasi
ilmiah atau karya inovatif, dan paling sedikit 5 (Lima) angka
kredit dari sub unsur pengembangan diri.
g. Menurut bapak kegiatan apa saja yang dapat dinilai sebagai angka
kredit dalam kenaikan pangkat?
Jawab : Banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk bisa
mendapatkan angka kredit misalnya:
1. Mengikuti pelatihan prajabatan yang mana akan diberikan angka
kredit 3.
2. Melakukan pengembangan diri dengan cara mengikuti pendidikan
dan pelatihan fungsional.
3. Mempublikasi karya ilmiah dapat berupa hasil penelitian, ide-ide
inovatif yang dibukukan.
4. Mengembangkan bahan-bahan pelajaran.
5. Mengikuti pembuatan pedoman soal-soal ujian.
6. Memperoleh gelar atau ijazah yang linier dengan jurusan. Jika
tidak linie diwajibkan mengikuti PPG (Pendidikan Profesi Guru).
Agar mendapatkan sertifikat pendidikan sesuai dengan mata
pelajaran di sekolah yang diampu.
7. Melakukan kegiatan yang dapat mendukung tugas guru, misalnya
membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakulikuler, menjadi
pengawas ujian, menjadi tutor atau instruktur dalam seminar, dan
melakukan penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil
belajar di tingkat nasional.
8. Memperoleh penghargaan atau tanda jasa atas prestasi yang
dicapai dalam pengabdian kepada nusa dan bangsa dalam bidang
pendidikan.
128
h. Apakah pihak sekolah memberi tugas tambahan kepada bapak/ ibu
guru di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Iya pihak sekolah banyak memberikan tugas tambahan kepada
bapak/ibu guru.
i. Apakah tugas tambahan yang bapak laksanakan dalam rangka
membimbing kegiatan ekstrakulikuler, sebagai anggota PGRI, dan
menjadi pengawas ujian sekolah dapat dijadikan sebagai unsur
penunjang untuk mendapatkan angka kredit?
Jawab : Iya dapat, karena tugas tambahan tersebut dapat dihitung
sama dengan mengajar 2 jam mata pelajaran.
j. Apakah lembaga sekolah atau dinas pendidikan pernah mengadakan
pengembangan kompetensi untuk bapak/ ibu guru di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Iya mengadakan seperti program sertifikasi, pembentukan
PKG (Pusat Kegiatan Guru), MGMP (Musyawarah Guru Mata
Pelajaran), maupun KKG (Kelompok Kerja Guru).
k. Menurut bapak apakah pengembangan kompetensi yang diadakan
dapat dijadikan sebagai unsur penunjang angka kredit?
Jawab : Dapat dijadikan sebagai bahan pendukung dikarenakan setiap
guru yang ingin naik pangkat misalnya dari pangkat dan golongan
III/a yang ingin naik pangkat ke golongan dan pangkat III/b
berdasarkan peraturan baru tahun 2013 setiap guru diwajibkan
melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian, seperti :
pengembangan diri, membuat karya ilmiah, dan pengembangan karya-
karya inovatif lainnya .
l. Apakah semua guru di SMA Negeri 113 Jakarta dapat mengikuti
pengembangan kompetensi tersebut?
Jawab : Tidak semua guru mengikuti, karena kegiatan pembelajaran di
sekolah juga harus tetap berjalan sehingga kegiatan tersebut dilakukan
secara bergilir agar anak didik tetap terjaga proses belajarnya.
m. Apa rata-rata gelar akademik guru yang mengajar di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Rata-rata guru telah menempuh pendidikan sarjana dan ada
beberapa guru yang lulusan magister.
n. Apakah gelar akademik yang didapatkan oleh guru-guru dapat
mempengaruhi angka kredit?
Jawab : Sangat mempengaruhi dikarenakan ketika guru mengajar mata
pelajaran di wajibkan liner dengan bidangnya. Selain itu gelar/ijazah
yang didapat sangat mempengaruhi pemberian angka kredit, misalnya
: 100 untuk Ijazah S-1/Diploma IV, 150 untuk Ijazah S-2, dan 200
untuk Ijazah S-3.
o. Apakah sertifikasi yang dimiliki oleh guru-guru dapat mempengaruhi
nilai lebih terhadap angka kredit?
Jawab : Iya mempengaruhi asalkan sertifikasi yang didapat sesuai
dengan keahlian dan bidang tugas guru.
129
2. Jenis Program Pengembangan Karir Guru
1. Diklat Internal
a. Apakah SMA Negeri 113 mendukung pengembangan kompetensi
guru dan pegawai dalam menjalankan tanggung jawab di sekolah?
Jawab : Pihak sekolah sangat mendukung para guru yang ingin
mengembangkan kompetensinya dengan tujuan untuk menambah
pengetahuan dan kemampuan dalam hal mengajar.
b. Apakah SMA Negeri 113 pernah mengadakan pendidikan dan
pelatihan untuk para guru?
Jawab : Iya pernah mengadakan.
c. Bagaimana bentuk pendidikan dan pelatihan yang diberikan SMA
Negeri 113 terhadap guru dan pegawainya?
Jawab : Sekolah dan dinas pendidikan sering memberikan pelatihan
kepada guru-guru misalnya:
1. Pendidikan dan pelatihan terkait prajabatan, kepemimpinan,
fungsional, dan teknis.
2. Memberikan On the job training.
3. Pelatihan pemanfaatan teknologi internet awal mula pandemik
sistem pembelajaran disekolah melalui daring, sehingga guru
diberikan pelatihan terkait hal tersebut.
4. Akhir-akhir ini sekolah memberikan pelatihan kepada guru
tentang pengembangan kurikulum. Karena dinas pendidikan
mewajibkan sekolah negeri untuk mempersiapkan kurikulum baru
yaitu kurikulum merdeka. Dengan adanya hal tersebut maka guru
harus diupgread kemampuannnya dalam bidang ilmu pengetahuan
agar mudah menghadapi perkembangan kurikulum yang akan
terjadi.
5. Sekolah memberi seminar dan workshop kepada para guru.
d. Bagaimana cara sekolah menentukan kuota guru-guru dalam
mengikuti pelatihan dan pendidikan?
Jawab : Untuk pendidikan dan pelatihan disesuaikan dengan kuota
yang tersedia sehingga tidak semua guru yang berkaitan dengan
kegiatan tersebut dapat mengikuti, sedangkan untuk seminar dan
workshop diwajibkan semua guru di sekolah mengikuti.
e. Apakah dalam melaksanakan pendidikan dan pelatihan terdapat
tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh guru?
Jawab : Tentu terdapat beberapa tahapan yang harus ditempuh.
f. Bagaimana tahapan-tahapan pelatihan dan pendidikan yang disusun
oleh SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Kegiatan pelatihan dan pendidikan bagi guru adalah sebuah
bagian penting dari manajemen ketenagaan disekolah yang bertujuan
untuk meningatkan pengetahuan ataupun keterampilan para guru
dengan harapan mereka bisa bekerja secara produkstif dan mampu
meningkatkan kualitas kinerjanya. Sehingga perlu dipahami secara
detail tahapan-tahapannya, seperti :
130
1. Pertama sekolah harus menganalisis kebutuhan secara cermat
bahwa kegiatan tersebut benar-benar diperlukan, jadi tidak hanya
sekedar kegiatan yang sifatnya diada-adakan tanpa adanya hasil
ataupun tujuan.
2. Kedua setelah dilakukan analisis kebutuhan dan ditetapkan
sasaran yang ingin dicapai, maka tahap selanjutnya menetapkan
program pelatihan.
3. Ketiga setelah kedua tahapan tersebut dilakukan maka tahap yang
terakhir yaitu evaluasi program pelatihan. Program dapat
dikatakan berhasil jika dalam diri peserta terjadi suatu proses
transformasi. Transformasi merupakan proses peningkatan
kemampuan dalam hal melaksanakan tugas dan arti lain yaitu
perubahan perilaku yang tercermin pada sikap dan disiplin guru
dalam menjalankan pekerjaan.
g. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap
peningkatan pangkat/golongan bapak/ ibu di sekolah?
Jawab : Ketika guru mengikuti pendidikan dan pelatihan bukti fisik
yang diterima dapat dijadikan bahan tambahan untuk mendapatkan
angka kredit.
h. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang
telah dilaksanakan?
Jawab : Bentuknya berupa sertifikat maupun surat tugas.
i. Bisakah bapak menunjukkan bentuk dokumentasi tersebut?
Jawab : Bisa.
j. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang
kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Sangat digunakan karena ketika ingin melakukan kenaikan
pangkat harus disertakan bukti-buktinya untuk dihitung jumlah angka
kreditnya, misalkan bukti tersebut angka kreditnya belum memenuhi
syarat maka guru belum bisa melakukan kenaikan pangkat.
2. Diklat Eksternal
a. Apakah semua guru pernah mengikuti program pendidikan dan
pelatihan di luar SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Iya
b. Apa saja bentuk pendidikan dan pelatihan yang pernah diberikan
kepada guru-guru di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Banyak sekali bentuk pendidikan dan pelatihan dari luar yang
sering diadakan untuk para guru, misalnya : Pelatihan LPMP
(Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan), MGMP memberikan
kesempatan untuk guru-guru yang ingin mengembangkan diri,
pelatihan dalam bidang kepemimpinan, pelatihan pengembangan
kurikulum, workshop dan seminar untuk meningkatkan wawasan para
guru.
131
c. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap
peningkatan pangkat/golongan guru-guru di sekolah?
Jawab : Jika pendidikan dan pelatihan yang diikuti sesuai dengan
bidang tugasnya maka dapat dijadikan bahan tambahan untuk
mendapat angka kredit.
d. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang
telah dilaksanakan?
Jawab : Bentuknya berupa sertifikat ataupun surat penugasan.
e. Bisakah bapak menunjukkan bentuk dari dokumentasi tersebut?
Jawab : Bisa
f. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang
kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Sangat digunakan karena ketika ingin melakukan kenaikan
pangkat harus disertakan bukti-buktinya untuk dihitung jumlah angka
kreditnya, misalkan bukti tersebut angka kreditnya belum memenuhi
syarat maka guru belum bisa melakukan kenaikan pangkat.
3. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir Guru
1. Tujuan Pengembangan Karir Guru
a. Menurut bapak mengapa dilakukan pengembangan karir terhadap
guru di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Karena pengembangan karir sangat diperlukan bagi guru
untuk memperbaiki dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan
pembelajaran. Salah satu faktor penentu mutu pendidikan adalah guru.
Untuk itu kemampuan dan pengetahuannya harus selalu diupgrade
agar mampu menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi.
b. Menurut bapak apa tujuan dari pengembangan karir yang dilakukan
oleh SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Untuk meningkatkan keahlian dan kemampuan guru melalui
pendidikan dan pelatihan yang diberikan, guru akan memiliki tingkat
kepercayaan yang tinggi sehingga dapat menemukan jati dirinya dan
bekerja lebih produktif, kreatif, serta inovatif.
c. Menurut bapak apakah pengembangan karir yang dilakukan di SMA
Negeri 113 Jakarta telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan?
Jawab : Iya telah sesuai
d. Menurut bapak apakah pengembangan karir yang dilakukan dapat
menunjang kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Dapat dikarenakan ketika guru dikenal oleh teman-temannya
sebagai guru yang aktif dalam melaksanakan peran sebagai pendidik,
memiliki loyalitas tinggi terhadap sekolah, tindakan tersebut akan
mempermudah untuk mendapatkan kesempatan dalam meniti karir ke
jenjang yang lebih tinggi.
e. Apakah pengembangan karir yang dilakukan telah sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan guru?
Jawab : Telah sesuai.
132
f. Bagaimana bentuk kesesuaian distribusi pengembangan karir terhadap
guru-guru tersebut (Contoh bentuk distribusi kegiatan)?
Jawab : Ketika dinas pendidikan atau sekolah mengadakan pendidikan
dan pelatihan yang sifatnya khusus untuk guru sesuai bidangnya maka
akan ditujukan kepada guru yang bersangkutan.
2. Manfaat Pengembangan Karir Guru
a. Bagaimana dampak yang guru rasakan terhadap pengembangan karir
yang dilakukan oleh SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Bagi guru golongan III harus mampu membuat karya tulis
ilmiah, melakukan pengembangan diri, mengikuti seminar, workshop,
dan pelatihan-pelatihan. Untuk guru yang berada digolongan IV tidak
membuat karya tulis ilmiah mereka harus menciptakan buku yang
berlebel ISBN
b. Dengan adanya manfaat yang dirasakan adakah peningkatan dari
kinerja guru di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Ada dengan mendapatkan keterampilan, wawasan, dan
pengetahuan baru guru disekolah mampu menciptakan model
pembelajaran yang berbeda, membuat peserta didik tidak bosan untuk
belajar.
c. Apakah manfaat tesebut dapat menjadi pertimbangan pimpinan untuk
kenaikan pangkat/golongan para bapak/ ibu guru?
Jawab : Dapat bukti dari setiap kegiatan yang diikuti guru bisa
difungsikan sebagai bahan untuk mendapatkan angka kredit.
4. Jalur dan Tahapan Pengembangan Karir Guru
1. Jalur Pengembangan Karir Guru
a. Apakah bapak mengetahui jalur pengembangan karir guru?
Jawab : Iya mengetahui
b. Menurut bapak apa yang dimaksud dengan jalur pengembangan karir
guru?
Jawab : Karir guru telah menjadi impian akan tetapi tidak bisa
menggunakan jalur pintas harus melalui tahap demi tahap. Menurut
saya jalur pengembangan karir adalah proses yang harus dilalui
seorang guru untuk bisa meraih pangkat/golongan ke jenjang yang
lebih tinggi.
c. Apakah SMA Negeri 113 telah melakukan pengembangan karir guru
sesuai dengan alur pengembangan karir yang telah ditetapkan?
Jawab : Tentu pengembangan karir disini harus dilakukan secara
bertahap tidak mungkin guru dari pangkat/golongan III/b bisa
langsung naik pangkat/golongan III/c tanpa pembuatan karya tulis
ilmiah, memenuhi penilaian kinerja, dan melakukan diklat profesi
berkelanjutan.
d. Menurut bapak bagaimana alur pengembangan karir guru?
Jawab : Saat ini yang terjadi dalam dunia pendidikan untuk karir guru
telah dilakukan secara bertahapan dan bertingkat sesuai dengan syarat-
syarat tertentu.
133
e. Menurut bapak apakah alur pengembangan karir yang telah ditetapkan
efektif dalam melakukan pengembangan karir guru di dunia
pendidikan sekarang?
Jawab : Tidak efektif
f. Jika tidak efektif apakah terdapat saran dari bapak untuk jalur
pengembangan karir guru tersebut?
Jawab : Seharusnya pembuatan karya-karya tulis ilmiah itu ditiadakan
karena hal ini dapat membebankan guru ketika ingin melakukan
kenaikan pangkat/golongan.
g. Apakah seorang CPNS bisa langsung menjadi guru pratama?
Jawab : Tidak bisa
h. Jika tidak langsung menjadi guru pratama maka langkah apa yang
harus dilakukan oleh guru tersebut?
Jawab : Ketika guru dinyatakan lulus PNS tidak bisa dinyatakan
sebagai PNS 100%. Guru harus menjalani program induksi selama
satu tahun. Setelah itu guru akan diundang untuk mengikuti program
pra jabatan selama 21 hari yang dipusatkan pada lembaga pendidikan
dan pelatihan di provinsi masing-masing. Ketika selesai mengikuti pra
jabatan guru harus mengusulkan kepada badan kepegawaian daerah
untuk diterbitkan surat keputusan sebagai PNS 100% dan menduduki
posisi pangkat/golongan III/A.
2. Syarat-syarat Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Apakah bapak mengetahui persyaratan yang harus dipenuhi untuk
dapat meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?
Jawab : Iya mengetahui
b. Menurut bapak apa saja persyaratan yang harus dipenuhi guru-guru
untuk dapat meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?
Jawab : Seorang guru yang ingin menjadi PNS dan berada pada posisi
pangkat/golongan III/a mereka harus memenuhui beberapa syarat,
seperti : harus memiliki sertifikat pendidikan profesi, mengikuti
seleksi penerimaan PNS, mengikuti program prajabatan setelah
dinyatakan lulus menjadi PNS 100% baru bisa menduduki posisi
pangkat/golongan III/a.
c. Apakah guru-guru merasakan kesulitan untuk dapat memenuhi
persyaratan kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Dapat dinyatakan banyak persyaratan yang harus dipenuhi
dan termasuk saya sendiri merasa kesulitan dalam memenuhi
persyaratan untuk kenaikan pangkat/golongan, kebanyakan guru di
sekolah ini berada pada pangkat III jika ingin naik tingkat kesatu
tingkat lebih tinggi harus membuat karya tulis ilmiah dan untuk guru
yang berada di pangkat IV jika ingin naik kesatu tingkat lebih tinggi
harus membuat 2 karya buku yang telah di ISBN. Hal inilah yang
membuat rata-rata guru mentok dalam pangkat/golongan sampai
beberapa tahun.
134
d. Penilaian kerja guru seperti apa yang dapat dijadikan syarat untuk
melakukan kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Penilaian tentang kompetensi dalam proses pembelajaran,
melakukan bimbingan kepada peserta didik, melaksanakan tugas
tambahan yang linier dengan fungsi sekolah.
e. Apakah karya tulis ilmiah dapat dijadikan sebagai salah satu syarat
untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Iya dapat.
f. Bagaimana guru-guru mengurus kenaikan pangkat/golongan yang
lebih baik daripada sebelumnya?
Jawab : Guru menyerahkan berkas-berkas kenaikan pangkat/golongan
ke pihak tata usaha dengan syarat-syarat yang telah dipenuhi.
g. Apa saja proses yang harus dilalui ibu agar dapat mencapai kenaikan
pangkat/golongan dari IV/a, IV/b, dan IV/c ingin naik pangkat ke IV/d
dan IV/e?
Jawab : Guru yang berada di pangkat/golongan dari IV/a, IV/b, dan
IV/c ingin naik pangkat ke IV/d dan IV/e harus memiliki sertifikat
profesi, melakukan penelitian tindakan kelas, melakukan seminar
ilmiah, dan memiliki penilaian terhadap prestasi kerja yang dilihat dari
kompetensi guru baik pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional,
memiliki tugas tambahan, dan membimbing peserta didik.
h. Menurut bapak apa saja seleksi-seleksi untuk tes penerimaan PNS?
Jawab : Seleksi untuk penerimaan PNS dapat berupa tes bakat
skolastik, pengetahuan umum, dan potensi akademik.
3. Tingkat Jabatan Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Menurut bapak apa perbedaan dengan jabatan dan pangkat/golongan
guru yang ada dalam pengembangan karir guru?
Jawab : Jabatan adalah status yang diberikan kepada guru sedangkan
pangkat/golongan adalah status yang didapat oleh seorang guru dari
proses-proses yang mereka jalani.
b. Apakah bapak mengetahui tingkatan jabatan dalam pengembangan
karir guru?
Jawab : Iya mengetahui
c. Menurut bapak mengapa terdapat tingkatan jabatan dalam
pengembangan karir guru?
Jawab : Dalam lingkup pendidikan jabatan guru disebut sebagai
jabatan fungsional dengan adanya hal itu guru akan mengetahui ruang
lingkup, tugas, tanggungjawab, dan wewenang yang berkaitan dengan
tugas keguruan.
d. Menurut bapak apa saja tingkatan dalam pengembangan karir guru
tersebut?
Jawab : Guru ketika berada dipangkat/golongan III/a dan III/b disebut
sebagai guru pratama, III/c dan III/d adalah guru muda, IV/a dan IV/b
dengan sebutan guru madya sedangkan untuk IV/c dan IV/e yaitu guru
utama.
135
e. Apakah bapak mengetahui persyaratan untuk melakukan kenaikan
tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?
Jawab : Iya mengetahui
f. Menurut bapak apa saja persyaratan untuk melakukan kenaikan
tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?
Jawab : Ketika guru berada di posisi guru pratama ingin naik tingkat
ke guru muda harus melakukan pendidikan dan pelatihan keprofesian,
menjalankan penilaian kinerja guru, dan terakhir harus melakukan
penulisan karya ilmiah jika guru berada dipangkat/golongan III/b
ingin naik pangkat/golongan ke III/c harus menyiapkan 4 angka kredit
dari sub unsur publikasi karya ilmiah dan 3 angka kredit dari
pengembangan diri.
4. Dukungan Organisasi Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Apakah terdapat dukungan yang diberikan oleh pihak lembaga
sekolah atau dinas pendidikan?
Jawab : Iya
b. Menurut bapak bagaimana bentuk dukungan SMA Negeri 113 Jakarta
terhadap pengembangan karir guru?
Jawab : Pertama pimpinan sekolah memberikan peluang pertumbuhan
kepada guru, agar guru memiliki kesempatan untuk bisa melakukan
pengembangan diri secara maksimal dan dapat bekerja secara
profesional. Kedua pimpinan menyadarkan guru akan pentingnya
melakukan pengembangan karir agar guru tidak stuck pada posisi/
pangkat yang sama dalam beberapa tahun.
c. Apakah dukungan pengembangan karir guru yang diberikan oleh
SMA Negeri 113 Jakarta disadari oleh para guru di sekolah?
Jawab : Tidak sepenuhnya guru menyadari adanya dukungan dari
pihak sekolah terkait hal tersebut, dikarenakan masih terdapat
beberapa guru yang stag di posisi pangkat/golongan tertentu.
d. Menurut bapak apakah semua guru merasa puas terhadap dukungan
yang diberikan untuk melakukan pengembangan karir?
Jawab : Iya
e. Apakah semua guru dapat mengikuti pendidikan yang telah diberikan
oleh lembaga sekolah atau dinas pendidikan?
Jawab : Tidak semua guru mengikuti pendidikan disesuaikan dengan
kebutuhan dan dilakukan secara bergilir, mengingat di sekolah ada
anak didik yang harus diberi pembelajaran.
f. Apa saja informasi tentang pengembangan karir yang sekolah
sediakan di SMA negeri 113 Jakarta untuk para guru?
Jawab : Ketika ada seminar, workshop, pelatihan dan pendidikan,
pihak pimpinan menginformasikan kepada guru-guru di sekolah agar
mereka dapat mengikuti kegiatan tersebut.
136
5. Tahapan-tahapan Pengembangan Karir Guru
a. Menurut bapak apa yang dimaksud dengan tahapan pengembangan
karir?
Jawab : Tingkatan-tingkatan yang harus dilalui guru dalam
menjalankan tugas di sekolah.
b. Bagaimana perasaan bapak menjalani usia demi usia untuk dapat
meniti karir yang lebih baik dalam rangka mencapai pengembangan
karir?
Jawab : Saya merasa terlalu cepat dalam meniti karir ini, inginnya
setelah lulus bersantai-santai dulu nyatanya bulan juni tahun 1990
lulus sarjana dan bulan januari tahun 1991 ada seleksi penerimaan
PNS saya mengikuti seleksi dan akhirnya lulus.
c. Pada usia berapa bapak mulai mengajar?
Jawab : 23 tahun sudah mulai mengajar di sekolah
d. Pada usia berapa bapak menjadi seorang PNS?
Jawab : 23 tahun.
e. Apa yang pihak sekolah atau dinas pendidikan lakukan untuk
mendukung jenjang karir, ketika bapak sudah mulai mengajar di
lembaga sekolah?
Jawab : Sebenarnya untuk pihak sekolah sendiri tidak memfasilitasi
karena kegitan itu berkaitan dengan hal pribadi, sekolah hanya
mempermudah dan memotivasi guru untuk terus berkembang, selain
itu juga terpentok pada anggaran tidak ada anggaran yang diberikan
untuk kebutuhan pribadi guru.
f. Menurut bapak hal apa saja yang dapat dilakukan sebelum mengakhiri
masa pensiun untuk kehidupan yang lebih sejahtera?
Jawab : Tahun ini periode terakhir saya menjabat sebagai kepala
sekolah. Sebelum mengakhiri jabatan ini sebenarnya saya sudah
menyiapkan persyaratan dan mengikuti seleksi untuk menjadi
pengawas. Jika jabatan tersebut tidak bisa saya raih maka akan
kembali menjadi guru mata pelajaran sepenuhnya, sambil menunggu
waktu pensiun.
137
Lampiran 4
Hasil Wawancara Dengan Waka Kesiswaan SMA Negeri 113 Jakarta
Nama Responden : Kartika Sri Hardjanti, S.Pd
Jabatan : Wa. Bid. Kesiswaan
Pangkat/golongan : III/b
Tempat Wawancara : Ruang Aula SMA Negeri 113 Jakarta
Hari/ Tanggal : Kamis/ 17 Maret 2022
A. Pengembangan Karir
1. Pengembangan Karir
a. Menurut ibu apakah ada pengembangan karir di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Sekolah selalu ada.
b. Bagaimana bentuk pengembangan karir yang ada di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Dalam melakukan pengembangan karir untuk dapat
melakukan kenaikan pangkat, guru harus membuat dokumen
pengembangan karir seperti portofolio. Contoh dari portofolio tersebut
seperti tugas-tugas yang diberikan oleh sekolah dan dibuktikan oleh
surat tugas. Selain itu juga pelatihan-pelatihan yang dibuktikan
dengan adanya sertifikat. Tidak semua sertifikat bisa mempengaruhi
angka kredit. Sehingga sekolah ketika melakukan pelatihan, harus
dilihat dulu kerja sama dengan siapa, yang bertanda tangan di situ
siapa, diusahakan kegiatan itu berkesinambungan, mungkin bisa 1-2
hari sehingga bisa mencapai sekitar 28-30 JP. Sekolah selalu membuat
seperti itu, sehingga guru ingin mengajukan kenaikan pangkat,
sekolah telah memfasilitasi. Tergantung gurunya mau atau tidak.
c. Apakah terdapat faktor penentu pengembangan karir guru selama
mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Tentu ada.
d. Menurut ibu apa saja faktor penentu pengembangan karir guru
tersebut?
Jawab : Banyak faktor yang mempengaruhi pengembangan karir guru,
seperti kepribadian seorang guru dapat dilihat dari segi pendidikan
yang ditempuh, prestasi kerja seorang guru, posisi pekerjaan yang
dilakukan, situasi lingkungan kerja, mempunyai keinginan yang tinggi
untuk dapat melakukan pengembangan karir, memiliki jejaringan atau
interaksi dengan pihak luar, dan perlakuan adil dari pimpinan sekolah.
e. Menurut ibu adakah tingkat persaingan guru dalam menentukan
pengembangan karir di sekolah?
Jawab : Tentu ada.
f. Jika ada bagaimana tingkat persaingan guru dalam menentukan
pengembangan karir di sekolah ?
138
Jawab : Persaingan yang terjadi tidak sama dengan jabatan struktural
yang begitu antusias untuk bisa mengejar pangkat/golongan tertinggi.
Ketika ingin menjadi pimpinan harus berada di pangkat/golongan
tertinggi.
g. Menurut ibu apakah SMA Negeri 113 Jakarta memberi fasilitas untuk
melakukan pengembangan karir guru?
Jawab : Iya sekolah selalu memfasilitasi, biasanya sekolah mengatur,
siapa guru yang dapat mengikuti pelatihan agar tidak guru A saja yang
bisa merasakan pelatihan. Jika guru tersebut ada tugas mengajar di
sekolah, guru bisa menitipkan tugas keguru piket agar disampaikan ke
siswa.
h. Menurut ibu pengembangan karir apa saja yang pernah diikuti selama
mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Menerima penugasan dari kepala sekolah untuk mengajar
mata pelajaran bahasa asing ataupun membantu tugas kepala sekolah
dalam bidang kesiswaan, melakukan promosi sebagai wakil kepala
sekolah bidang kesiswaan, dan mengikuti berbagai macam pelatihan
baik yang dilakukan dari internal ataupun eksternal sekolah.
i. Menurut ibu apakah pangkat/golongan guru di SMA Negeri 113
Jakarta dapat ditingkatkan dengan pengembangan karir yang
diberikan?
Jawab : Dapat, karena ketika kita mengikuti kegiatan atau pelatihan
bukti yang diterima dapat dijadikan bahan untuk menambah angka
kredit apalagi kegiatan yang diikuti tingkat nasional, angka kreditnya
akan lebih besar.
2. Penugasan
a. Apakah kepala sekolah mempunyai kriteria khusus untuk melakukan
pembagian tugas guru?
Jawab : Tentu kepala sekolah mempunyai kriteria khusus untuk para
guru agar penugasan sesuai dengan posisi yang akan dilaksanakan
dikemudian hari. Contohnya : saya lulusan dari sarjana pendidikan
kimia, pada tahun 1995 mulai mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta
ini. Saya diberikan amanah oleh kepala untuk mengajar mata pelajaran
kimia, sesuai dengan latar belakang kualifikasi akademik yang saya
miliki yaitu sarjana pendidikan dan memiliki sertifikasi pendidik.
b. Apakah terdapat ketentuan-ketentuan yang diberikan oleh kepala
sekolah ketika guru menjalankan proses pembelajaran dan kegiatan
pengembangan keprofesian?
Jawab : Tentu ada.
c. Menurut bapak apa saja ketentuan-ketentuan dalam menjalankan
proses pembelajaran dan kegiatan pengembangan keprofesian
tersebut?
Jawab : Contoh ketentuan yang diberikan oleh kepala sekolah untuk
guru di SMA Negeri 113 Jakarta seperti: Guru harus menjalankan
pembelajaran dengan beban mengajar paling sedikit 24 jam tatap
muka dalam seminggu. Kewajiban dalam melaksanakan
139
pembelajaran, guru dituntut dapat merencanakan pembelajaran,
melaksanakan proses pembelajaran, menilai proses pembelajaran serta
mengevaluasi hasil pembelajaran. Ketika guru menjadi wali kelas
selain melaksanakan proses pembelajaran juga diwajibkan menjadi
guru pembimbing dan konseling untuk peserta didik di dalam kelas.
Dan terakhir, jika guru ingin berada dijenjang jabatan yang tinggi
maka akan semakin berat tugas dan tanggung jawab yang dijalankan.
d. Apa saja bentuk-bentuk penugasan yang diberikan kepada ibu guna
melaksanakan pengembangan karir?
Jawab : Pembagian tugas di sekolah ini, terdiri dari beberapa bagian
seperti : guru kelas, kami semua menjadi guru kelas. Pertimbangannya
berada pada guru yang sepuh karena guru yang muda belum bisa
dilepas. Menjadi wali kelas akan menambah angka kredit karena
memiliki surat tugasnya. Walaupun kecil jika dikumpulkan per tahun
lumayan.
i. Menjadi wali kelas, semua guru dapat menjadi wali kelas kecuali guru
bimbingan konseling dan manajemen sekolah. Manajemen sekolah
terdiri dari kepala sekolah, wakil dan staf. Mereka tetap mengajar
dengan beban mengajar hanya 12 jam mengajar mata pelajaran dan 12
jam menjadi wakil kepala sekolah dengan pekerjaan membantu kepala
sekolah. Karena pergantian manajemen baru bulan januari kemarin,
saya masih mengajar 27 jam dan menjadi wali kelas. Pergantian
manajemen sesuai pergantian tahun keuangan yaitu bulan Januari,
sedangkan pembagian tugas bulan Juli pada tahun ajaran sekolah. Jadi
untuk sekarang belum diganti. Jika diganti seperti harus cari guru
penggantinya, sedangkan wali kelas sekarang interaksi orang tua
dengan wali kelas cukup dekat sehingga akan repot kalau harus ganti
baru dan perkenalan lagi dengan orang tua.
e. Menurut ibu apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar
belakang kualifikasi akademik?
Jawab : Iya linier, saya lulus dari sarjana pendidikan kimia, ketika
mulai mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta ini saya mendapat amanah
dari kepala sekolah untuk mengajar mata pelajaran kimia.
f. Menurut ibu apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar
belakang sertifikasi pendidik/ keahlian yang dimiliki guru?
Jawab : Iya linier, karena basic yang saya miliki dari sarjana
pendidikan kimia dan memiliki sertifikat pendidik, maka saya
ditugaskan oleh kepala sekolah untuk mengajar mata pelajaran kimia.
g. Apakah ibu mengetahui apa yang dimaksud dengan angka kredit?
Jawab : Angka kredit merupakan satuan nilai dari tiap butir kegiatan
atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh guru
untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan.
h. Apakah penugasan guru akan mempengaruhi pemberian angka kredit?
Jawab : Sangat mempengaruhi. Contohnya: melakukan
pengembangan diri, menjadi wali kelas dan mengajar mata pelajaran
140
dengan beban mengajar sesuai dengan ketentuan. Semua itu ada surat
tugasnya yang nantinya akan mempengaruhi kenaikan golongan.
i. Menurut ibu penugasan seperti apa yang dapat memberikan angka
kredit?
Jawab : Contohnya saya selain mengajar mata pelajaran kimia yang
sesuai dengan sertifikasi pendidik dengan beban mengajar paling 12
jam mengajar mata pelajaran juga diberikan tugas tambahan oleh
kepala sekolah sebagai wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.
3. Promosi
a. Menurut ibu apakah yang dimaksud dengan promosi guna menunjang
pengembangan karir?
Jawab : Promosi merupakan sebuah proses perpindahan jabatan ke
jenjang lebih tinggi diikuti dengan beban dan tanggung jawab yang
lebih besar.
b. Menurut ibu apakah semua guru di SMA Negeri 113 Jakarta mendapat
kesempatan untuk promosi?
Jawab : Semua guru mendapat kesempatan untuk dipromosikan
selama dia sudah menjadi PNS, tapi kalau dia belum PNS hanya boleh
menjabat sebagai staf. Sekolah sudah memberikan kesempatan kepada
guru. Tinggal mereka mau melangkah atau tidak.
c. Apakah ibu pernah mendapat kesempatan untuk dipromosikan?
Jawab : Iya pernah.
d. Kapan ibu dipromosikan selama mengajar di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Bulan januari kemarin saya dipromosikan untuk menjabat
sebagai wakil kepala sekolah bidang kesiswaan sebelumnya saya
menjabat sebagai staf kurikulum.
e. Bagaimana perasaan ibu jika mendapat promosi guna menunjang
pengembangan karir?
Jawab : Bangga bisa menyalurkan ilmu yang dimiliki.
f. Menurut ibu tindakan apa yang dapat dilakukan setelah mendapat
informasi untuk dipromosikan?
Jawab : Semangat untuk meningkatkan produktivitas kerja, displin
dalam menjalankan pekerjaan, dan semangat untuk meraih prestasi
dalam bekerja. Contohnya: setiap satu tahun sekali mengikuti
pelatihan bahasa asing, menulis modul bahan ajar untuk calon guru
yang mengikuti sertifikasi di PPG.
g. Bagaimana bentuk-bentuk promosi yang diberikan lembaga sekolah
kepada ibu dalam rangka melaksanakan pengembangan karir?
Jawab : Promosi jabatan dilakukan oleh guru yang telah melengkapi
semua persyaratan untuk naik jabatan. Contohnya menjadi wakil
kepala sekolah tidak serta merta menduduki jabatan tersebut tapi guru
harus menyiapkan program-program untuk dijalankan dalam periode
satu tahun, menjadi guru pembina ekstrakulikuler, pembina OSIS,
kepala perpustakaan, dan kepala laboratorium.
141
h. Menurut ibu apakah terdapat persyaratan khusus yang harus disiapkan
dalam rangka promosi guna menunjang pengembangan karir?
Jawab : Tentu ada, meskipun pemilihannya seperti pemilu dan
dilakukan seperti kampanye, tetapi kandidatnya harus mengajukan
program-program yang ingin dijalankan apa saja. Baru semua guru
dapat mengajukan untuk mengikuti pemilu. Jadi teman-teman bisa
melihat apakah guru tersebut cocok atau tidak untuk menduduki posisi
tersebut.
i. Menurut ibu hasil seperti apa yang dapat diterima ketika
melaksanakan pengembangan karir?
Jawab : Hasil yang dicapai dapat dijadikan bahan untuk menambah
angka kredit
4. Kenaikan Pangkat
a. Apa saja persyaratan yang disiapkan ibu untuk dapat melakukan
kenaikan pangkat?
Jawab : Saya berada dipangkat/golongan III/b ingin naik ke
pangkat/golongan III/c. Karena untuk naik ke satu tingkat lebih tinggi
harus ada penelitian tindakan kelas maka saya mengikuti bimbingan
yang dilakukan di UNJ selain itu saya juga harus melakukan
pengembangan diri.
b. Menurut ibu apakah terdapat perbedaan persyaratan kenaikan pangkat
dengan tahun-tahun sebelumnya?
Jawab : Ada, bahkan banyak sekali perbedaan yang terjadi, seperti :
sebelum ada peraturan baru tahun 2013 kenaikan pangkat guru naik
secara otomatis yang terjadi setiap 2 tahun sekali. Ketika mulai
diterbitkan peraturan baru pada bulan januari 2013 kenaikan pangkat
guru berubah draktis yang mana untuk dapat melakukan kenaikan
pangkat harus menggunakan penilaian kinerja guru (PKG) dan
dilengkapi dengan unsur-unsur dari kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan.
c. Menurut ibu apa yang dimaksud angka kredit dalam kenaikan
pangkat?
Jawab : Angka kredit merupakan sebuah angka yang dapat diberikan
berdasarkan penilaian atas prestasi guru dalam hal mengerjakan
rincian kegiatan-kegiatan sebagai salah satu syarat untuk bisa
mendapatkan pengangkatan dan kenaikan pangkat dalam jabatan guru.
d. Apakah ibu diberitahu tata cara perhitungan angka kredit dalam
rangka kenaikan pangkat?
Jawab : Diberi tahu, bahkan sekolah pernah mengadakan seminar tata
cara perhitungan angka kredit. Saat itu diberikan buku pedomannya
juga. Ya meskipun saat seminar guru memahami tata cara
perhitungannya dan ketika sudah selesai seminar guru banyak yang
merasa kebingungan perhitungannya, sehingga mereka beranggapan
banyak poin-poin yang harus dipersiapkan untuk dapat melakukan
kenaikan pangkat.
142
e. Bagaimana tata cara perhitungan angka kredit dalam rangka
menunjang karir ibu di sekolah?
Jawab : Angka kredit dapat diperoleh dengan dua cara yaitu dengan
cara mengumpulkan angka kredit unsur utama dan angka kredit unsur
penunjang. Angka kredit unsur utama terdiri dari : menempuh
pendidikan yang dibuktikan dengan gelar/ ijazah, melakukan
pengembangan keprofesian berkelanjutan, mengikuti pelatihan
prajabatan dan program induksi. Sedangkan angka kredit unsur
penunjang terdiri dari : mendapatkan gelar/ ijazah yang tidak linier
dengan mata pelajaran di sekolah, memperoleh penghargaan, dan
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung tugas guru.
f. Berapa jumlah angka kredit kumulatif yang dipersiapkan ibu untuk
memenuhi unsur utama dan unsur penunjang dalam melakukan
kenaikan pangkat?
Jawab :
1. Jika guru telah menempuh pendidikan yang linier sesuai dengan
bidang tugas akan mendapatkan, 100 untuk Ijazah S-1/Diploma IV,
150 untuk Ijazah S-2, dan 200 untuk Ijazah S-3. Apabila seorang
guru mempunyai gelar atau ijazah lebih tinggi yang sesuai dengan
sertifikasi pendidik atau keahlian dan bidang tugas yang diampu,
angka kredit yang diberikan adalah sebesar selisih antara angka
kredit yang pernah diberikan berdasarkan gelar atau ijazah lama
dengan angka kredit gelar atau ijazah yang lebih tinggi. Bukti fisik
yang dijadikan dasar penilaian adalah fotokopi ijazah yang
disahkan oleh pejabat yang berwenang, yaitu Dekan pada
perguruan tinggi yang bersangkutan.
2. Telah mengikuti pelatihan prajabatan dan program induksi akan
diberikan angka kredit 3. Bukti fisik keikutsertaan pelatihan
prajabatan yang dijadikan dasar penilaian adalah fotokopi surat
tanda tamat pendidikan dan pelatihan (STTPP) prajabatan yang
disahkan oleh kepala sekolah atau madrasah yang bersangkutan.
3. Pengembangan keprofesian berkelanjutan. Guru Pertama dengan
pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Guru
Utama dengan pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e wajib
melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan
dapat dilakukan dengan cara pengembangan diri (diklat fungsional
dan kegiatan kolektif guru), publikasi ilmiah (hasil penelitian atau
gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal, buku teks
pelajaran, buku pengayaan dan pedoman guru), karya inovatif
(menemukan teknologi tepat guna, menemukan atau menciptakan
karya seni, membuat atau memodifikasi alat pelajaran, dan
mengikuti pengembangan penyusunan standar ataupun pedoman
soal).
143
g. Menurut ibu kegiatan apa saja yang dapat dinilai sebagai angka kredit
dalam kenaikan pangkat?
Jawab : Mengikuti pelatihan prajabatan dan program induksi. Bukti
yang didapat dari pelatihan tersebut akan diberikan angka kredit 3 dan
dapat dijadikan sebagai poin tambahan untuk melakukan kenaikan
pangkat/golongan. Contohnya : Seorang guru yang mengikuti CPNS
jika belum dinyatakan lulus PNS 100% wajib mengikuti pelatihan
prajabatan dan program induksi.
h. Menurut ibu apakah terdapat tugas tambahan yang diberikan kepada
guru selama mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Jika guru bersedia menerima tugas tambahan dari sekolah,
banyak sekali kegiatan yang dapat dilakukan, seperti : sebelum ada
pandemik guru dapat menjadi tim pengawas ujian nasional,
melakukan penilaian terhadap proses belajar di tingkat nasional,
menjadi pengurus organisasi profesi guru, menjadi tim penilai angka
kredit, dan sebagai tutor atau narasumber dalam pelatihan.
i. Apakah tugas tambahan yang ibu laksanakan dalam rangka
membimbing kegiatan ekstrakulikuler, sebagai anggota PGRI, dan
menjadi pengawas ujian sekolah dapat dijadikan sebagai unsur
penunjang untuk mendapatkan angka kredit?
Jawab : Iya dapat.
j. Apakah lembaga sekolah atau dinas pendidikan pernah mengadakan
pengembangan kompetensi untuk ibu?
Jawab : Pernah, tahun lalu dinas pendidikan mengadakan bimtek
untuk meningkatkan kompetensi guru dalam merancang PJJ berbasis
beban kurikulum yang disederhanakan. Dalam kegiatan ini guru
dituntut untuk bisa meningkatkan skill dalam penggunaan teknologi
agar kualitas belajar semakin baik.
k. Menurut ibu apakah pengembangan kompetensi yang diadakan dapat
dijadikan sebagai unsur penunjang angka kredit?
Jawab : Bisa dijadikan sebagai bahan untuk mendapatkan angka kredit
dikarenakan setiap guru yang ingin naik pangkat diwajibkan
mengikuti pelatihan, melakukan pengembangan diri, membuat karya
ilmiah, dan pengembangan karya-karya inovatif lainnya.
l. Apakah semua guru yang mengajar disini dapat mengikuti
pengembangan kompetensi tersebut?
Jawab : Untuk kegiatan bimtek tersebut terbuka untuk semua guru
mata pelajaran pada seluruh jenjang dan jenis pendidikan yang telah
memiliki akun Sistem Informasi Manajemen Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (SIMKB).
m. Apa rata-rata gelar akademik guru yang mengajar di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Beberapa guru ada yang lulusan dari sarjana dan ada lulusan
magister.
n. Apakah gelar akademik yang didapatkan oleh ibu dapat
mempengaruhi angka kredit?
144
Jawab : Iya dapat seperti contoh : guru yang bergelar S1, kemudian
mengajukan ijazah S2, maka angka kredit yang sebelumnya 100 akan
ditambah 50 sehingga menjadi 150. Begitu pula guru yang S2 telah
memperoleh angka kredit sebesar 150 ketika dia mengajukan ijazah
S3 angka kredit yang diperoleh akan ditambah 50 sehingga menjadi
200.
o. Apakah sertifikasi yang dimiliki oleh ibu dapat mempengaruhi nilai
lebih terhadap angka kredit?
Jawab : Sangat mempengaruhi asalkan sertifikasi yang diperoleh
sesuai dengan bidang tugas guru.
5. Jenis Program Pengembangan Karir Guru
1. Diklat Internal
a. Apakah SMA Negeri 113 mendukung pengembangan kompetensi
guru dan pegawai dalam menjalankan tanggung jawab di sekolah?
Jawab : Iya sangat mendukung, ketika SMA Negeri 113 Jakarta
ataupun MGMP mengadakan pelatihan, guru yang ingin mengikuti
pelatihan tersebut akan dipersilahkan. Dan apabila offline dan
membutuhkan izin, sekolah memfasilitasi dan tidak dibatasi berapa
orang. Karena biasa yang dialokasikan pemerintah tidak bayar
sehingga berapa yang ingin, silahkan mengikuti. Untuk tugas
mengajar di sekolah guru bisa menitipkan tugas keguru piket agar
disampaikan ke siswa. Jika guru tersebut sering mengikuti kegiatan,
pihak sekolah akan mengaturnya yang sesuaikan dengan kebutuhan.
b. Apa saja jenis program pengembangan karir yang diberikan SMA
Negeri 113 Jakarta terhadap guru di sekolah?
Jawab : Sekolah sering memberikan program pendidikan dan
pelatihan (Diklat) ataupun kegiatan-kegiatan yang dapat
meningkatkan kompetensi para guru, contohnya : seminar, semi lokal,
pelatihan keilmuan untuk mendukung perkembangan pedagogik guru,
pelatihan cara membuat model pembelajaran yang menarik, seperti
pembuatan PPT.
c. Apakah SMA Negeri 113 pernah mengadakan pendidikan dan
pelatihan untuk para guru?
Jawab : Iya pernah bahkan dalam satu tahun bisa sampai tiga kali.
d. Bagaimana bentuk pendidikan dan pelatihan yang diberikan SMA
Negeri 113 terhadap guru dan pegawainya?
Jawab : Tergantung permintaan guru-guru. Tahun ini pelatihan kita
tentang platform seperti gform dan modul. Contohnya pertama
pengajaran yang menggunakan platform seperti data siswa, nilai, dan
lain-lain ada di platform tersebut yang berbasis digital. Tahap
pertama, bagaimana menyimpan materi dan membuat soal. Pelatihan
tersebut sebagai salah satu persiapan pas tahun ajaran baru nanti.
Kedua pelatihan daring, karena dalam pembelajaran online harus
dibuat secara menarik maka sekolah harus menyiapakan trik yang
menarik dalam menjalankan proses pembelajaran. Perihal ini akan
disesuaikan dengan kebutuhan guru.
145
e. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap
peningkatan pangkat/golongan ibu di sekolah?
Jawab : Bukti yang diterima dari pelatihan dapat dikumpulkan sebagai
bahan tambahan untuk mendapat angka kredit.
f. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang
telah dilaksanakan?
Jawab : Dapat berupa sertifikat atau surat dinas.
g. Bisakah ibu menunjukkan bentuk dokumentasi tersebut?
Jawab : Iya bisa.
h. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang
kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Dapat, karena setiap kita mengikuti diklat ataupun seminar
akan diberikan poin-poin tersendiri apalagi kalau diklat ataupun
seminar tersebut bersifat nasional poin yang diterima akan lebih besar
dan bisa digunakan sebagai angka penambah untuk mendapatkan
angka kredit.
2. Diklat Eksternal
a. Apakah ibu pernah mengikuti program pendidikan dan pelatihan di
luar SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Iya pernah, seperti : mengikuti pelatihan bahasa asing
pelatihan ini berada dibawah naungan Kementrian Pendidikan.
Pelatihan ini dilakukan secara berjenjang dalam waktu 40 jam dengan
feedback pemberian angka kredit yang cukup besar. Saya juga
mengikuti kegiatan di Kementerian Pendidikan seperti menulis modul
bahan ajar untuk calon guru yang mengikuti PPG. Kegiatan ini
termasuk dalam penulisan karya ilmiah yang dapat digunakan untuk
kenaikan pangkat karena sertifikatnya dari kementerian. Selain itu
juga aktif dalam pembuatan bank soal ujian nasional kurikulum 2013
untuk mata pelajaran bahasa prancis.
b. Apa saja bentuk pendidikan dan pelatihan yang pernah ibu terima?
Jawab : Pelatihan dari universitas di Prancis. Dalam pelatihan acara
dibuka oleh universitas Prancis akan tetapi pelatihan tersebut tidak
bisa dihitung angka kreditnya. Saya juga tidak tahu mengapa tidak
bisa, kemungkinan mereka juga tidak paham bahasanya. Pelatihan ini
ditargetkan untuk pengajar bahasa asing di tingkat SMA, pengajar di
Kedutaan, dan Universitas. Tidak berbentuk seminar. Karena tugas-
tugasnya banyak dan pelatihan ini diadakan malam.
c. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap
peningkatan pangkat/golongan ibu di sekolah?
Jawab : Bukti yang diterima dari pelatihan dapat dikumpulkan sebagai
bahan tambahan untuk mendapat angka kredit.
d. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang
telah dilaksanakan?
Jawab : Dapat berupa sertifikat atau surat dinas.
e. Bisakah ibu menunjukkan bentuk dari dokumentasi tersebut?
Jawab : Iya bisa.
146
f. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang
kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Dapat, karena setiap kita mengikuti diklat ataupun seminar
akan diberikan poin-poin tersendiri apalagi kalau diklat ataupun
seminar tersebut bersifat nasional poin yang diterima akan lebih besar
dan bisa digunakan sebagai angka penambah untuk mendapatkan
angka kredit.
6. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir Guru
1. Tujuan Pengembangan Karir Guru
a. Menurut ibu mengapa dilakukan pengembangan karir terhadap guru di
SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Untuk meningkatkan diri, karena guru tidak bisa stuck di
kemampuan yang ada harus mengikuti perubahan. Dengan kebutuhan
yang berubah, dengan cara yang baru terutama di sekolah kita harus
mengikuti. Contohnya: Zaman dulu masih menggunakan mesin ketik
sedangkan sekarang harus menggunakan komputer, mau tidak mau
harus bisa mengoperasikan komputer. Hal itu prosesnya lama. Waktu
pertama kali diajari oleh sekolah, ketika diajari lupa, ulangi lagi
pertama belajar komputer dari awal ketika mengikuti SAS tahun
2007-2008. Sampai sekarang dengan perubahan-perubahan yang
begitu cepat, kita terpontal-pontal.
b. Menurut ibu apa tujuan dari pengembangan karir yang dilakukan oleh
SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Mengembangkan keahlian yang dimiliki, meningkatkan
pengetahuan, mengembangkan sikap guru agar memiliki kemauan
untuk bekerja sama dengan teman-teman sepemimpinan, dan
memotivasi guru untuk melaksanakan tugas-tugas secara efektif dan
efisien.
c. Apakah pengembangan karir yang dilakukan di SMA Negeri 113 telah
sesuai dengan tujuan yang diharapkan?
Jawab : Iya sesuai.
d. Menurut ibu apakah pengembangan karir yang dilakukan dapat
menunjang kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Dapat dikarenakan guru yang memiliki loyalitas tinggi kepada
sekolah, sekolah akan banyak memberikan kesempatan-kesempatan
kepada guru untuk dapat meningkatkan produktivitasnya sebagai
pengajar.
e. Apakah pengembangan karir yang dilakukan telah sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan guru?
Jawab : Iya sesuai.
f. Bagaimana bentuk kesesuaian distribusi pengembangan karir terhadap
guru-guru tersebut (Contoh bentuk distribusi kegiatan)?
Jawab : Memiliki loyalitas kepada sekolah misalnya, guru aktif dalam
membimbing kegiatan-kegiatan siswa, selalu mengembangkan
kemampuan dan keahlian yang dimiliki, membantu tugas-tugas
147
sekolah hal ini dapat mempermudah untuk mendapatkan kesempatan
dalam peningkatan karir.
2. Manfaat Pengembangan Karir Guru
a. Bagaimana dampak yang ibu rasakan terhadap pengembangan karir
yang dilakukan oleh SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Dampak yang dirasakan, bisa memiliki motivasi untuk
melakukan pengembangan diri, menumbuhkan rasa kepedulian
terhadap sekolah, dan memiliki jiwa loyalitas yang tinggi. Contohnya
: saya selain mengajar mata pelajaran bahasa prancis, menjadi wakil
kepala sekolah bidang kesiswaan, aktif menjadi tim penulis modul
bahan ajar untuk calon guru di PPG, dan menjadi tim penulis bank
soal ujian nasional mata pelajaran bahasa prancis di Kemeterian
Pendidikan.
b. Dengan adanya manfaat yang dirasakan adakah peningkatan dari
kinerja bapak/ ibu?
Jawab : Ada, karena tugas guru bukan hanya sebagai pengajar tetapi
juga sebagai pengembang bakat dari peserta didik di sekolah maka
harus memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan
pembelajaran. Saya sering mengikuti pelatihan-pelatihan dari kegiatan
pelatihan tersebut membuat saya kreatif dalam menyampaikan materi
pembelajaran dan mampu menggali bakat-bakat anak didik di sekolah
ini.
c. Apakah manfaat tersebut dapat difungsikan sebagai bahan untuk
kenaikan pangkat/golongan ibu guru?
Jawab : Dapat, dikarenakan bukti dari setiap kegiatan yang diikuti
guru bisa difungsikan sebagai bahan untuk mendapatkan angka kredit
7. Jalur dan Tahapan Pengembangan Karir Guru
1. Jalur Pengembangan Karir Guru
a. Apakah ibu mengetahui jalur pengembangan karir guru?
Jawab : Iya tahu.
b. Menurut ibu apa yang dimaksud dengan jalur pengembangan karir
guru?
Jawab : Jalur pengembangan karir adalah suatu tahapan yang harus
dilalui guru untuk bisa mendapatkan pangkat/golongan lebih tinggi.
c. Apakah SMA Negeri 113 telah melakukan pengembangan karir guru
sesuai dengan alur pengembangan karir yang telah ditetapkan?
Jawab : Guru di SMA Negeri 113 Jakarta telah melakukan
pengembangan karir sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Dulu, saya
hanya sekedarnya. Namun sekarang telah diberikan materi sesuai
dengan situasi di sekolah. Misalnya diberikan pelatihan terkait :
bagaimana pembuatan pembelajaran, penggunaan IT, serta psikologi
pembelajaran. Jadi dinas pendidikan telah menyiapkan calon-calon
guru yang lebih baik. Mereka yang telah mengikuti pelatihan akan
siap untuk langsung turun ke lapangan. Sehingga akan terlihat
perbedaan mereka yang PNS dengan yang belum lulus CPNS
148
d. Menurut ibu bagaimana alur pengembangan karir guru?
Jawab :
Jalur karir saya, setelah tamat Sarjana langsung mengajar di
SMA Negeri 113 Jakarta. Lalu mengikuti pelatihan serta sertifikasi.
Dulu untuk mengikuti sertifikasi masih gratis. Karena sekarang tidak
ada akademik keguruan maka guru yang ingin mengikuti sertifikasi
harus bayar dan di universitas yang ditunjuk. Ketika masih ada IKIP
mahasiswa yang lulus langsung mendapatkan dua surat, pertama
ijazah dan kedua akta empat. Akta empat dapat dijadikan syarat untuk
bisa mengajar di sekolah negeri. Untuk lulusan guru bahasa asing
tidak semua IKIP meluluskan jurusan tersebut. Sedangkan mereka
yang ingin mengajar harus memiliki akta empat kecuali mengajar di
sekolah-sekolah internasional tidak di butuhkan akta empat.
Akta empat tidak sama dengan sertifikasi, karena tidak bisa
digunakan untuk kenaikan tunjangan. Akta empat hanya digunakan
sebagai poin tambahan untuk bisa mendapatkan angka kredit.
Sedangkan sertifikasi dapat digunakan sebagai penambah poin dalam
melakukan kenaikan pangkat karena memiliki angka kredit.
Pendidikan Profesi dilakukan selama 3 bulan atau 6 bulan. Pake
wisuda, seperti menjadi mahasiswa di suatu universitas. Semua guru
harus melakukan pendidikan profesi karena hal itu akan dijadikan
sebagai SIM dalam mengajar selain itu juga dijadikan sebagai syarat
untuk bisa mendapatkan tunjangan dari pemerintah yang jumlah
nominalnya sama seIndonesia.
Saya mulai mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta pada tahun
1995 dengan status sebagai guru honorer. Tahun 2000 diangkat
menjadi guru PTT (pegawai tidak tetap) dengan pembaharuan setiap
setahun sekali. Setelah 5 tahun, kami diangkat menjadi CPNS.
Sebelum CPNS, harus test terlebih dahulu yang akan ditempatkan di
sekolah masing-masing. Karena dulu disesuaikan kebutuhan maka
guru yang statusnya CPNS tidak semua lulus. Biasanya guru-guru
yang tidak lulus, karena mereka bekerja double, satu di umum, satu di
swasta. Untuk sistem gaji guru PTT (pegawai tidak tetap) bayarannya
tidak sama dengan PNS tetapi jauh di atas guru honorer.
Ketika kami menjadi CPNS wajib mengikuti Pra jabatan.
Kendala guru yang tidak lulus dalam Pra jabatan apabila tidak
mengikuti kegiatan secara penuh. Pra jabatan berkaitan dengan ilmu-
ilmu kepegawaian yang berisi materi-materi. Sebagai guru CPNS gaji
yang diterima masih 70% kalau sudah lulus Pra jabaran dan
dinyatakan lulus PNS % gaji ditambah 30%. Status saya ketika
menjadi PNS masih PNS yang struktural TKD (Tunjangan Kinerja
Daerah) yang struktural. Setelah 1 tahun struktural, saya dapat surat
pengangkatan guru pertama dalam jabatan. Setelah dapat jabatan
tersebut berubah dari struktural ke fungsional. Sekarang, untuk dapat
surat pengangkatan dalam jabatan harus melakukan pelatihan.
149
e. Menurut ibu apakah alur pengembangan karir yang telah ditetapkan
efektif dalam melakukan pengembangan karir guru di dunia
pendidikan sekarang?
Jawab : Sekarang alur pengembangan karir sudah efektif. Kalau dulu,
saya hanya sekedarnya. Namun sekarang telah diberikan materi sesuai
dengan situasi di sekolah. Misalnya diberikan pelatihan terkait :
bagaimana pembuatan pembelajaran, penggunaan IT, serta psikologi
pembelajaran. Jadi dinas pendidikan telah menyiapkan calon-calon
guru yang lebih baik. Mereka yang telah mengikuti pelatihan akan
siap untuk langsung turun ke lapangan. Sehingga akan terlihat
perbedaan mereka yang PNS dengan yang belum lulus CPNS.
f. Apakah seorang CPNS bisa langsung menjadi guru pratama?
Jawab : Tidak bisa.
g. Jika tidak langsung menjadi guru pratama maka langkah apa yang
harus dilakukan oleh guru tersebut?
Jawab : Setelah menjadi CPNS wajib mengikuti Pra jabatan. Jika
dinyatakan lulus baru bisa menduduki posisi guru pratama dengan
pangkat/golongan III/a. Kendala guru yang tidak lulus dalam Pra
jabatan apabila mereka tidak mengikuti kegiatan secara penuh. Pra
jabatan berkaitan dengan ilmu-ilmu kepegawaian yang berisi materi-
materi. Sebagai guru CPNS gaji yang diterima masih 70% kalau sudah
lulus Pra jabaran dan dinyatakan lulus PNS % gaji ditambah 30%.
2. Syarat-syarat Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Apakah ibu mengetahui persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat
meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?
Jawab : Mengetahui.
b. Menurut ibu apa saja persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat
meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?
Jawab : Ketika guru yang ingin menjadi PNS yang berada pada posisi
pangkat/golongan III/a harus memenuhui syarat, sertifikat pendidikan
profesi, mengikuti seleksi penerimaan PNS, mengikuti program
prajabatan setelah dinyatakan lulus menjadi PNS 100% baru bisa
menduduki posisi pangkat/golongan III/a
c. Apakah ibu merasakan kesulitan untuk dapat memenuhi persyaratan
kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Saya berada dipangkat/golongan III/b ingin naik ke pangkat/
gologan III/c. sudah mengajukan dan sudah membuat Penelitian
Tindakan Kelas, akan tetapi ketika diajukan tidak bisa, birokrasinya
rumit terkadang membutuhkan link tersendiri untuk bisa lulus tahapan
tersebut. Karena saya tidak ingin memakai link tersebut jadi sering
gagal.
d. Penilaian kerja guru seperti apa yang dapat dijadikan syarat untuk
melakukan kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Melaksanakan tugas tambahan sebagai wali kelas, kepala
laboratorium, menjadi pembina ekstrakulikuler, melaksanakan
150
pendidikan profesi guru, melakukan penelitian tindakan kelas, dan
membuat karya tulis ilmiah.
e. Apakah karya tulis ilmiah dapat dijadikan sebagai salah satu syarat
untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Dapat.
f. Bagaimana ibu mengurus kenaikan pangkat/golongan yang lebih baik
daripada sebelumnya?
Jawab : Menyerahkan berkas-berkas kenaikan pangkat/golongan ke
pihak tata usaha dengan syarat-syarat yang telah dipenuhi.
g. Apa saja proses yang harus dilalui ibu agar dapat mencapai kenaikan
pangkat/golongan dari III/a dan III/b ingin naik pangkat ke III/c dan
III/d?
Jawab : Guru yang berada di pangkat/golongan III/a dan III/b ingin
naik ke pangkat/golongan III/c dan III/d, membuat karya tulis ilmiah,
memiliki sertifikat profesi, memiliki prestasi kerja yang dilihat dari
kompetensi guru baik pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional,
memiliki tugas tambahan, dan membimbing peserta didik.
h. Menurut ibu apa saja seleksi-seleksi untuk tes penerimaan PNS?
Jawab : Seleksi untuk penerimaan PNS dapat berupa tes bakat
skolastik, pengetahuan umum, dan potensi akademik.
3. Tingkatan Jabatan Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Menurut ibu apa perbedaan jabatan dengan pangkat/golongan guru
yang ada dalam pengembangan karir guru?
Jawab : Jabatan merupakan sebuah kedudukan yang menunjukkan
tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang. Sedangan
pangkat/golongan merupakan kedudukan yang menunjukkan
tingkatan seseorang dalam Pegawai Negeri Sipil.
b. Apakah ibu mengetahui tingkatan jabatan dalam pengembangan karir
guru?
Jawab : Mengetahui.
c. Menurut ibu mengapa terdapat tingkatan jabatan dalam
pengembangan karir guru?
Jawab : Karena dalam lembaga pendidikan jabatan guru biasa disebut
jabatan fungsional dengan adanya hal itu guru akan mengetahui ruang
lingkup, tugas, tanggungjawab, dan wewenang yang berkaitan dengan
tugas keguruan.
d. Menurut ibu apa saja tingkatan dalam pengembangan karir guru
tersebut?
Jawab : Guru yang berada dipangkat/golongan III/a dan III/b disebut
guru pratama, III/c dan III/d adalah guru muda, IV/a dan IV/b dengan
sebutan guru madya sedangkan untuk IV/c dan IV/d yaitu guru utama.
e. Apakah ibu mengetahui persyaratan untuk melakukan kenaikan
tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?
Jawab : Mengetahui.
151
f. Menurut ibu apa saja persyaratan untuk melakukan kenaikan tingkat
jabatan dalam pengembangan karir guru?
Jawab : Ketika guru berada di posisi jabatan guru pratama
pangkat/golongan III/a dan III/b ingin naik jabatan ke guru muda
pangkat/golongan III/c dan III/d, memiliki sertifikasi profesi sebagai
bukti bahwa telah meningkatkan kompetensi dalam diri guru, rajin
mengikuti kegiatan teacher upgrading dan produktif dalam
menghasilkan karya seperti melakukan pengembangan diri,
mempublikasikan karya ilmiah, rajin mengikuti diklat ataupun
seminar-seminar dan memiliki penilaian prestasi kerja.
4. Dukungan Organisasi Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Apakah terdapat dukungan yang diberikan oleh pihak lembaga
sekolah atau dinas pendidikan?
Jawab : Iya ada.
b. Menurut ibu bagaimana bentuk dukungan SMA Negeri 113 Jakarta
terhadap pengembangan karir guru?
Jawab : Upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah biasanya :
memotivasi guru untuk mengembangkan konsep-konsep yang
berkaitan dengan pengembangan diri, memberikan informasi terkait
kesempatan untuk dapat melakukan pengembangan diri (mengikuti
seminar, workshop, dan pelatihan), tidak menghalagi waktu guru
ketika ingin mengembangan keterampilan, kemampuan, dan
pengetahuan.
c. Apakah ibu merasa puas terhadap dukungan yang telah diberikan oleh
SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Pribadi merasa kurang puas atas dukungan yang diberikan
oleh sekolah. Saya pernah melakukan kegiatan penulisan modul bahan
ajar untuk guru PPG. Kegiatan ini ditunjuk oleh Kementerian
Pendidikan akan tetapi terkait hal ini sekolah tidak mengetahuinya.
d. Apakah semua guru dapat mengikuti pendidikan yang telah diberikan
oleh lembaga sekolah atau dinas pendidikan?
Jawab : Jika kegiatan tersebut bersifat khusus tidak semua guru yang
bersangkutan bisa mengikuti dan itu akan ditunjuk siapa yang dapat
mengikuti.
e. Menurut ibu apakah pimpinan SMA Negeri 113 Jakarta memberi
informasi tentang pengembangan karir guru?
Jawab : Iya
f. Apa saja informasi tentang pengembangan karir yang disediakan oleh
pimpinan SMA negeri 113 Jakarta?
Jawab : Sekolah memberikan informasi terkait workshop, seminar,
pelatihan dan pendidikan, kepala sekolah menginformasikan kepada
guru-guru, jika kegiatan tersebut bersifat khusus tidak semua guru
yang bersangkutan bisa mengikuti dan itu akan ditunjuk siapa yang
dapat mengikuti.
152
5. Tahapan-tahapan Pengembangan Karir Guru
a. Menurut ibu apa yang dimaksud dengan tahapan pengembangan karir?
Jawab : Tahapan pengembangan karir adalah sebuah tahapan waktu
dan usia guru sejak mengajar di sekolah hingga usia pensiun.
b. Bagaimana perasaan ibu menjalani usia demi usia untuk dapat meniti
karir yang lebih baik dalam rangka mencapai pengembangan karir?
Jawab : Semangat dan terus berusaha untuk melakukan yang terbaik.
c. Pada usia berapa ibu mulai mengajar?
Jawab : 23 Tahun
d. Pada usia berapa ibu menjadi seorang PNS?
Jawab : 30 tahun
e. Apa yang pihak sekolah atau dinas pendidikan lakukan untuk
mendukung jenjang karir ibu guru?
Jawab : Sekolah sendiri sebenarnya tidak memfasilitasi untuk karir
guru, sekolah hanya memotivasi guru dan membekali untuk
pengembangan profesi.
f. Menurut ibu hal apa saja yang dapat dilakukan sebelum mengakhiri
masa pensiun untuk kehidupan yang lebih sejahtera?
Jawab : Hal yang dapat saya lakukan sebelum mengakhiri pensiun
saya akan mengaktualisasi diri yang sebelumnya tidak dapat dilakukan
seperti menekuni hobi saya, hobi akan menjadi aktivitas positif yang
bisa menepis kebosanan akibat tidak bekerja lagi.
153
Lampiran 5
Hasil Wawancara Dengan Waka Kurikulum SMA Negeri 113 Jakarta
Nama Responden : Dormin Gultom, S.Pd
Jabatan : Wa. Bid. Kurikulum
Pangkat/golongan : IV/a
Tempat Wawancara : Ruang Tamu SMA Negeri 113 Jakarta
Hari/ Tanggal : Kamis/ 19 Maret 2022
A. Pengembangan Karir
1. Pengembangan Karir
a. Menurut ibu apakah ada pengembangan karir di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Ada
b. Bagaimana bentuk pengembangan karir yang ada di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Sekolah memberikan penugasan kepada guru, memotivasi
guru untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan, dan sekolah
memberikan kesempatan promosi untuk guru-guru yang ingin
mengembangan diri.
c. Apakah terdapat faktor penentu pengembangan karir guru selama
mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Tentu ada.
d. Menurut ibu apa saja faktor penentu pengembangan karir guru
tersebut?
Jawab : Memiliki link atau chanel dengan pihak luar, guru memiliki
loyalitas tinggi terhadap sekolah, guru yang tidak pernah perhitungan
atas kepentingan sekolah, guru harus memiliki niat untuk melakukan
pengembangan karir, perlakuan yang adil oleh pimpinan, kepala
sekolah yang selalu memberikan motivasi, dorongan, dan memberi
informasi terkait peluang-peluang dalam pengembangan diri guru.
e. Menurut ibu adakah tingkat persaingan guru dalam menentukan
pengembangan karir di sekolah?
Jawab : Tentu ada.
f. Jika ada bagaimana tingkat persaingan guru dalam menentukan
pengembangan karir di sekolah ?
Jawab : Tidak begitu memperlihatkan dikarenakan pangkat/golongan
guru di dalam jabatan fungsional tidak sama seperti di jabatan
struktural. Ketika ingin menjadi pimpinan harus berada di
pangkat/golongan tertinggi.
g. Menurut ibu apakah SMA Negeri 113 Jakarta memberi fasilitas untuk
melakukan pengembangan karir guru?
Jawab : Fasilitas termasuk salah satu aspek yang dibutuhkan oleh guru
untuk bisa meningkatkan kompetensi. Sekolah memberikan semangat
kepada guru-guru untuk melanjutkan pendidikan S2, jika ada peluang
154
menjabat sebagai wakil sekolah guru yang memenuhi syarat akan
diberi kesempatan untuk bergabung, memberikan pelatihan kepada
guru untuk meningkatkan kompetensi dalam mengajar, dan sekolah
menghimbau kepada guru untuk selalu mengikuti seminar, workshop,
dan lokarya ketika diadakan kegiatan tersebut.
h. Menurut ibu pengembangan karir apa saja yang pernah diikuti selama
mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Selain mengajar mata pelajaran di kelas saya menjadi guru
pembina OSN matematika dan menjadi tim penyusun soal ujian
matematika.
i. Menurut ibu apakah pangkat/golongan guru di SMA Negeri 113
Jakarta dapat ditingkatkan dengan pengembangan karir yang
diberikan?
Jawab : Iya dapat, karena bukti sertifikat atau surat penugasan yang
kita terima dapat dijadikan bahan pendukung untuk mendapatkan
angka kredit.
2. Penugasan
a. Apakah kepala sekolah mempunyai kriteria khusus untuk melakukan
pembagian tugas guru?
Jawab : Tentu memiliki kriteria agar guru yang diberikan penugasan
sesuai dengan posisi yang akan dilaksanakan dikemudian hari.
Kriterianya bisa ditentukan dari kualifikasi yang dimiliki, tingkat
keterampilan, dan pengalaman yang dimiliki guru selama mengajar.
b. Apakah terdapat ketentuan-ketentuan yang diberikan oleh kepala
sekolah ketika guru menjalankan proses pembelajaran dan kegiatan
pengembangan keprofesian?
Jawab : Tentu ada.
c. Menurut bapak apa saja ketentuan-ketentuan dalam menjalankan
proses pembelajaran dan kegiatan pengembangan keprofesian
tersebut?
Jawab : Contoh ketentuan yang diberikan oleh kepala sekolah untuk
guru di SMA Negeri 113 Jakarta seperti: guru harus menjalankan
pembelajaran dengan beban mengajar paling sedikit 24 jam tatap
muka dalam seminggu. Kewajiban dalam melaksanakan pembelajaran
meliputi, merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses
pembelajaran, menilai proses pembelajaran serta mengevaluasi hasil
pembelajaran. Ketika guru menjadi wali kelas selain melaksanakan
proses pembelajaran juga diwajibkan menjadi guru pembimbing dan
konseling untuk peserta didik di dalam kelas. Dan terakhir, jika guru
ingin berada dijenjang jabatan yang tinggi maka akan semakin berat
tugas dan tanggung jawab yang dijalankan.
d. Apa saja bentuk-bentuk penugasan yang diberikan kepada ibu guna
melaksanakan pengembangan karir?
Jawab : Merencanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
membimbing peserta didik, melaksanakan tugas tambahan yang
melekat pada pelaksanaan tugas pokok, seperti menjadi pembina KIR,
155
guru piket, melakukan penyusunan kurikulum, menjadi tim pengawas
ujian nasional. Guru memiliki beban kerja sekurang-kurangnya 24 jam
tatap muka dan sebanyak-banyaknya 40 jam tatap muka dalam satu
minggu.
e. Menurut ibu apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar
belakang kualifikasi akademik?
Jawab : Iya linier mulai tahun 2010 ada program sertifikasi, guru yang
mengajar di sekolah negeri harus sesuai dengan gelar/ ijazah yang
dimiliki.
f. Menurut ibu apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar
belakang sertifikasi pendidik/ keahlian yang dimiliki guru?
Jawab : Iya sesuai dengan sertifikat profesi yang dimiliki.
g. Apakah ibu mengetahui apa yang dimaksud dengan angka kredit?
Jawab : Angka kredit yaitu satuan nilai dari butir-butir kegiatan yang
harus dicapai dalam rangka untuk meningkatkan pangkat/golongan
guru.
h. Apakah penugasan guru akan mempengaruhi pemberian angka kredit?
Jawab : Iya mempengaruhi.
i. Menurut ibu penugasan seperti apa yang dapat memberikan angka
kredit?
Jawab : Penugasan guru untuk mengikuti pelatihan seperti pelatihan
terkait pembinaan OSN, diberi angka kredit senilai mengajar 2 mata
pelajaran. Penugasan untuk mengikuti seminar yang berkaitan dengan
program pengembangan diri seperti pembuatan karya tulis ilmiah.
Akan diberikan angka kredit senilai 0,01 persen. Penugasan menjadi
bagian dari wakil kepala sekolah untuk membantu tugas-tugas
pimpinan akan diberikan angka kredit meskipun jumlahnya tidak
banyak.
3. Promosi
a. Menurut ibu apakah yang dimaksud dengan promosi guna menunjang
pengembangan karir?
Jawab : Promosi merupakan suatu proses perpindahan jabatan ke
jenjang lebih tinggi diikuti dengan hak, status, dan tanggung jawab
yang lebih tinggi.
b. Menurut ibu apakah semua guru di SMA Negeri 113 Jakarta mendapat
kesempatan untuk promosi?
Jawab : Semua guru akan ditawarkan untuk melakukan promosi tetapi
tetap ada pesyaratan yang harus dipenuhi jadi tidak smeua guru bisa
menjadi kandidat pemilihan.
c. Apakah ibu pernah mendapat kesempatan untuk dipromosikan?
Jawab : Kebetulan saat itu ada pemilihan kepala sekolah dan saya
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, untuk itu saya mendaftarkan
diri menjadi kandidat.
d. Kapan ibu dipromosikan selama mengajar di SMA Negeri 113
Jakarta?
156
Jawab : Tahun 2015 saya pernah mengusulkan diri untuk mendaftar
sebagai kepala sekolah tetapi belum lulus.
e. Bagaimana perasaan ibu jika mendapat promosi guna menunjang
pengembangan karir?
Jawab : Semangat
f. Menurut ibu tindakan apa yang dapat dilakukan setelah mendapat
informasi untuk dipromosikan?
Jawab : Selalu meningkatkan kompetensi mengajar agar dapat
meningkatkan produktivitas kerja.
g. Bagaimana bentuk-bentuk promosi yang diberikan lembaga sekolah
kepada ibu dalam rangka melaksanakan pengembangan karir?
Jawab : Bagi kepala sekolah, wakil kurikulum, wakil kesiswaan, wakil
sarpas, dan wakil humas. Beliau-beliau ini adalah orang yang mau
bekerja, memiliki loyalitas tinggi kepada sekolah, memiliki
keterampilan, dan berpengalaman. Contoh ibu Dormin, beliau
diangkat menjadi wakil kurikulum karena orangnya fleksibel mau
membimbing siswa untuk mengikuti olimpiade, menjadi tim penyusun
soal ujian matematika, dan menjadi tim pengawas ujian nasional.
h. Menurut ibu apakah terdapat persyaratan khusus yang harus disiapkan
dalam rangka promosi guna menunjang pengembangan karir?
Jawab : Persyaratan untuk menduduki jabatan yang kosong di
organisasi ada, seperti: pengamatan kepala sekolah dan tidak lepas
dari pengalamatan orang lain juga, pangkat/golongan minimal III/a,
memiliki prestasi kerja yang baik, berpengalaman, memiliki loyalitas
tinggi, dan bertanggung jawab.
i. Menurut ibu hasil seperti apa yang dapat diterima ketika
melaksanakan pengembangan karir?
Jawab : Hasil dari kegiatan tersebut bisa digunakan sebagai bahan
tambahan untuk mendapatkan angka kredit.
4. Kenaikan Pangkat
a. Apa saja persyaratan yang disiapkan ibu untuk dapat melakukan
kenaikan pangkat?
Jawab : Untuk dapat memenuhi persyaratan dalam kenaikan pangkat
guru, terdapat beberapa hal yang harus dipenuhi seperti: Menempuh
pendidikan dan mendapatkan gelar/ ijazah, mengikuti pendidikan
profesi guru bagi yang tidak linier dengan bidangnya, melakukan
pelatihan prajabatan dan program induksi, melakukan pengembangan
keprofesian berkelanjutan, mendapatkan penghargaan atas guru
berprestasi, dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat
mendukung tugas guru.
b. Menurut ibu apakah terdapat perbedaan persyaratan kenaikan pangkat
dengan tahun-tahun sebelumnya?
Jawab : Kini guru semakin berat, menghadapi permasalahan dalam hal
untuk mendapatkan kenaikan pangkat. Dengan adanya peraturan baru
mulai bulan januari 2013, guru diwajibkan merancang bentuk-bentuk
pembelajaran yang inovatif dalam bentuk Penilaian Kinerja Guru
157
(PKG). Hal ini banyak guru yang berpendapat sangat keberatkan
untuk bisa melakukan kenaikan pangkat.
c. Menurut ibu apa yang dimaksud angka kredit dalam kenaikan
pangkat?
Jawab : Angka kredit merupakan sebuah angka yang dapat diberikan
berdasarkan penilaian atas prestasi guru dalam hal mengerjakan
rincian kegiatan-kegiatan sebagai salah satu syarat untuk bisa
mendapatkan pengangkatan dan kenaikan pangkat dalam jabatan guru.
d. Apakah ibu diberitahu tata cara perhitungan angka kredit dalam
rangka kenaikan pangkat?
Jawab : Diberi tahu, bahkan sekolah pernah mengadakan seminar tata
cara perhitungan angka kredit. Saat itu diberikan buku pedomannya
juga. Ya meskipun saat seminar guru memahami tata cara
perhitungannya dan ketika sudah selesai seminar guru banyak yang
merasa kebingungan perhitungannya, sehingga mereka beranggapan
banyak poin-poin yang harus dipersiapkan untuk dapat melakukan
kenaikan pangkat.
e. Bagaimana tata cara perhitungan angka kredit dalam rangka
menunjang karir ibu di sekolah?
Jawab : Pertama ketika guru menempuh pendidikan yang linier sesuai
dengan bidang tugas akan mendapatkan, 100 untuk Ijazah S-
1/Diploma IV, 150 untuk Ijazah S-2, dan 200 untuk Ijazah S-3. Kedua
memperoleh gelar/ ijazah yang tidak linier dengan bidang yang
diampu akan diberikan angka kredit : Ijazah S-1 diberikan angka
kredit 5, (b) Ijazah S-2 diberikan angka kredit 10, dan (c) Ijazah S-3
diberikan angka kred. Dan ketiga mengikuti pelatihan-pelatihan guna
menunjang pengembangan guru akan diberikan angka kredit 3.
f. Berapa jumlah angka kredit kumulatif yang dipersiapkan ibu untuk
memenuhi unsur utama dan unsur penunjang dalam melakukan
kenaikan pangkat?
Jawab :
1. Guru Pertama dengan pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a
yang akan naik pangkat menjadi Guru Pertama dengan pangkat
Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b angka kredit yang
harus dipersiapkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 3
(Tiga) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri.
2. Guru Pertama dengan pangkat Penata Muda I, golongan ruang
III/b yang akan naik pangkat menjadi Guru Muda dengan pangkat
Penata, golongan ruang III/c angka kredit yang harus dipersiapkan
untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 4 (Empat) angka kredit
dari sub unsur publikasi ilmiah atau karya inovatif, dan paling
sedikit 3 (Tiga) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri.
3. Guru Muda dengan pangkat Penata, golongan ruang III/c yang
akan naik pangkat menjadi Guru Muda dengan pangkat Penata
Tingkat I, golongan ruang III/d angka kredit yang harus
dipersiapkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 6 (Enam)
158
angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah atau karya inovatif,
dan paling sedikit 3 (Tiga) angka kredit dari sub unsur
pengembangan diri.
4. Guru Muda dengan pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang
III/d yang akan naik pangkat menjadi Guru Madya dengan
pangkat Pembina, golongan ruang IV/a angka kredit yang harus
dipersiapkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 8 (Delapan)
angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah atau karya inovatif,
dan paling sedikit 4 (Empat) angka kredit dari sub unsur
pengembangan diri.
5. Guru Madya dengan pangkat Pembina, golongan ruang IV/a yang
akan naik pangkat menjadi Guru Madya dengan pangkat Pembina
Tingkat I, golongan ruang IV/b angka kredit yang harus
dipersiapkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 12 (Dua
Belas) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah atau karya
inovatif, paling sedikit 4 (Empat) angka kredit dari sub unsur
pengembangan diri.
6. Guru Madya dengan pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang
IV/b yang akan naik pangkat menjadi Guru Madya dengan
pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c angka kredit
yang harus dipersiapkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit
12 (Dua Belas) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah atau
karya inovatif, dan paling sedikit 4 (Empat) angka kredit dari sub
unsur pengembangan diri.
7. Guru Madya dengan pangkat Pembina Utama Muda, golongan
ruang IV/c yang akan naik pangkat menjadi Guru Madya dengan
pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d angka
kredit yang harus dipersiapkan untuk kenaikan pangkat, paling
sedikit 14 (Empat Belas) angka kredit dari sub unsur publikasi
ilmiah atau karya inovatif, dan paling sedikit 5 (Lima) angka
kredit dari sub unsur pengembangan diri.
8. Guru Madya dengan pangkat Pembina Utama Madya, golongan
ruang IV/d yang akan naik pangkat menjadi Guru Madya dengan
pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/e angka
kredit yang harus dipersiapkan untuk kenaikan pangkat, paling
sedikit 20 (Dua Puluh) angka kredit dari sub unsur publikasi
ilmiah atau karya inovatif, dan paling sedikit 5 (Lima) angka
kredit dari sub unsur pengembangan diri.
g. Menurut ibu kegiatan apa saja yang dapat dinilai sebagai angka kredit
dalam kenaikan pangkat?
Jawab : Untuk bisa mendapatkan angka kredit guru dapat melakukan
kegiatan seperti :
1. Mengikuti pendidikan formal dan memperoleh gelar/ijazah.
2. Mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional serta
memperoleh surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan, hal ini
dapat berupa sertifikat.
159
3. Melakukan pengembangan keprofesioan berkelanjutan yang
dapat dilakukan dengan cara pengembangan diri, pembuatan
buku teks pelajaran, buku pengayaan/ pedoman guru, membuat
karya inovatif, memodifikasi alat pelajaran.
4. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakulikuler.
5. Memperoleh penghargaan dalam lomba guru berprestasi tingkat
nasional, akan diberikan angka kredit tambahan untuk kenaikan
jabatan atau pangkat.
6. Sebagai pengawas ujian nasional, penilaian dan evaluasi
terhadap proses dan hasil belajar tingkat nasional.
h. Menurut ibu apakah terdapat tugas tambahan yang diberikan kepada
guru selama mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Iya guru-guru di SMA Negeri 113 banyak mendapat tugas
tambahan dari sekolah, selain mengajar ada yang menjadi guru
pembimbing ekstrakulikuler, menjadi kepala laboratorium, kepala
perpustakaan, wali kelas, dan pembimbing kegiatan-kegiatan OSN.
i. Apakah tugas tambahan yang ibu laksanakan dalam rangka
membimbing kegiatan ekstrakulikuler, sebagai anggota PGRI, dan
menjadi pengawas ujian sekolah dapat dijadikan sebagai unsur
penunjang untuk mendapatkan angka kredit?
Jawab : Iya bisa dengan adanya tugas tambahan yang dijalankan dapat
menambah angka kredit untuk kenaikan pangkat/golongan.
j. Apakah lembaga sekolah atau dinas pendidikan pernah mengadakan
pengembangan kompetensi untuk ibu?
Jawab : Pernah, tahun lalu dinas pendidikan mengadakan pelatihan
untuk meningkatkan kompetensi dalam bidang ilmu pengetahuan,
keahlian, keterampilan, dan sikap dengan tujuan guru dapat bekerja
secara professional.
k. Menurut ibu apakah pengembangan kompetensi yang diadakan dapat
dijadikan sebagai unsur penunjang angka kredit?
Jawab : Bisa dijadikan sebagai bahan untuk mendapatkan angka kredit
dikarenakan setiap guru yang ingin naik pangkat diwajibkan
mengikuti pelatihan, melakukan pengembangan diri, membuat karya
ilmiah, dan pengembangan karya-karya inovatif lainnya.
l. Apakah semua guru yang mengajar disini dapat mengikuti
pengembangan kompetensi tersebut?
Jawab : Disesuaikan dengan kebutuhan, jika pengembangan
kompetensi dilaksanakan dalam bentuk pelatihan hanya 2 atau 3 guru
yang akan ditugaskan. Untuk hasilnya dihimbau agar diimbaskan
kepada guru lain. Kalau pengembangan kompetensi berbentuk
seminar dan tidak ada batasan kuota semua guru dapat mengikuti
dengan catatan tidak meninggalkan jam mata pelajaran di sekolah.
m. Apa rata-rata gelar akademik guru yang mengajar di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Ada yang lulusan sarjana ada beberapa guru yang magister.
160
n. Apakah gelar akademik yang didapatkan oleh ibu dapat
mempengaruhi angka kredit?
Jawab : Mempengaruhi, guru yang bergelar S1, kemudian mengajukan
ijazah S2, maka angka kredit yang sebelumnya 100 akan ditambah 50
sehingga menjadi 150. Begitu pula guru yang S2 telah memperoleh
angka kredit sebesar 150 ketika dia mengajukan ijazah S3 angka
kredit yang diperoleh akan ditambah 50 sehingga menjadi 200.
o. Apakah sertifikasi yang dimiliki oleh ibu dapat mempengaruhi nilai
lebih terhadap angka kredit?
Jawab : Iya mempengaruhi asalkan sertifikasi yang diperoleh sesuai
dengan bidang tugas guru.
B. Jenis Program Pengembangan Karir Guru
1. Diklat Internal
a. Apakah SMA Negeri 113 mendukung pengembangan kompetensi
guru dan pegawai dalam menjalankan tanggung jawab di sekolah?
Jawab : Sangat mendukung.
b. Apa saja jenis program pengembangan karir yang diberikan SMA
Negeri 113 Jakarta terhadap guru di sekolah?
Jawab : Jenis program pengembangan karir dapat berupa diklat
internal yang diadakan oleh sekolah untuk meningkatkan
keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan guru. Dan juga berupa
diklat eksternal yang dilakukan oleh pihak luar sekolah seperti dinas
pendidikan, MGMP, PGRI.
c. Apakah SMA Negeri 113 pernah mengadakan pendidikan dan
pelatihan untuk para guru?
Jawab : Pernah, bahkan sering sekolah mengadakan pendidikan dan
pelatihan baik dalam bentuk seminar, workshop, lokarya, pembinaan,
pelatihan, dan pendidikan.
d. Bagaimana bentuk pendidikan dan pelatihan yang diberikan SMA
Negeri 113 terhadap guru dan pegawainya?
Jawab : Selama mengajar di sekolah ini saya pernah mendapat
pelatihan terkait penerapan pembelajaran quiziz untuk meningkatkan
kompetensi pedagogik guru, workshop terkait penggunaan google
form, dan seminar terkait penerapan kurikulum merdeka.
e. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap
peningkatan pangkat/golongan ibu di sekolah?
Jawab : Bukti yang diterima dari pelatihan dapat dikumpulkan sebagai
bahan tambahan untuk mendapat angka kredit.
f. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang
telah dilaksanakan?
Jawab : Bisa berupa sertifikat ataupun surat tugas dari kepala sekolah.
g. Bisakah ibu menunjukkan bentuk dokumentasi tersebut?
Jawab : Bisa
h. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang
kenaikan pangkat/golongan?
161
Jawab : Dapat dikarenakan setiap kita mengikuti pelatihan akan
diberikan poin-poin tersendiri apalagi kalau pelatihan tersebut bersifat
nasional angka yang diterima akan lebih besar.
2. Diklat Eksternal
a. Apakah ibu pernah mengikuti program pendidikan dan pelatihan di
luar SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Iya pernah
b. Apa saja bentuk pendidikan dan pelatihan yang pernah ibu terima?
Jawab : Mengikuti pelatihan yang diadakan oleh PUSPENDIK untuk
melakukan penulisan soal, ikut serta dalam pelatihan pembina
olimpiade matematika tingkat SMA se Jabodetabek yang diadakan
oleh MGMP.
c. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap
peningkatan pangkat/golongan ibu di sekolah?
Jawab : Bukti yang diterima dari pelatihan dapat dikumpulkan sebagai
bahan tambahan untuk mendapat angka kredit.
d. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang
telah dilaksanakan?
Jawab : Diberikan sertifikat yang didalamnya tertulis berapa jam
mengikuti setiap kegiatan.
e. Bisakah ibu menunjukkan bentuk dari dokumentasi tersebut?
Jawab : Bisa.
f. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang
kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Dapat dikarenakan setiap guru mengikuti pelatihan akan
diberikan poin-poin tersendiri meskipun jumlahnya hanya 0,02 %.
C. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir Guru
1. Tujuan Pengembangan Karir Guru
a. Menurut ibu mengapa dilakukan pengembangan karir terhadap guru di
SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Untuk mendorong dan memotivasi para guru agar dapat
mengembangkan pengetahuan dan keahlian dalam melaksanakan
tugas-tugas pembelajaran.
b. Menurut ibu apa tujuan dari pengembangan karir yang dilakukan oleh
SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Untuk mengembangkan keahlian yang dimiliki, meningkatkan
pengetahuan, mengembangkan sikap guru agar memiliki kemauan
untuk bekerja sama dengan teman-teman sepemimpinan, dan
memotivasi guru untuk melaksanakan tugas-tugas secara efektif dan
efisien.
c. Apakah pengembangan karir yang dilakukan di SMA Negeri 113 telah
sesuai dengan tujuan yang diharapkan?
Jawab : Sesuai
d. Menurut ibu apakah pengembangan karir yang dilakukan dapat
menunjang kenaikan pangkat/golongan?
162
Jawab : Dapat dikarenakan ketika mampu melaksanakan kegiatan dan
tugas yang diemban secara maksimal, loyal, dan sangat aktif dalam
melanjalankan peran sebagai guru maka akan mempermudah untuk
mendapatkan kesempatan-kesempatan dalam karir guru.
e. Apakah pengembangan karir yang dilakukan telah sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan guru?
Jawab : Sesuai
f. Bagaimana bentuk kesesuaian distribusi pengembangan karir terhadap
guru-guru tersebut (Contoh bentuk distribusi kegiatan)?
Jawab : Guru sangat loyal kepada sekolah misalnya, guru aktif dalam
membimbing kegiatan-kegiatan siswa, selalu mengembangkan
kemampuan dan keahlian yang dimiliki, membantu tugas-tugas
sekolah hal ini dapat mempermudah untuk mendapatkan kesempatan
dalam peningkatan karir.
2. Manfaat Pengembangan Karir Guru
a. Bagaimana dampak yang ibu rasakan terhadap pengembangan karir
yang dilakukan oleh SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Dampak yang dirasakan, guru bisa memiliki motivasi untuk
melakukan pengembangan diri, menumbuhkan rasa kepedulian guru
terhadap sekolah. Misalnya saya selain mengajar mata pelajaran di
kelas juga membimbing siswa untuk melaksanakan kegiatan
olimpiade matematika dan menjalankan tugas tambahan dari
piminpinan sekolah untuk menduduki posisi jabatan sebagai wakil
kurikulum.
b. Dengan adanya manfaat yang dirasakan adakah peningkatan dari
kinerja ibu?
Jawab : Ada, karena tugas guru bukan hanya sebagai pengajar tetapi
juga sebagai pengembang bakat dari peserta didik di sekolah maka
harus memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan
pembelajaran. Saya sering mengikuti pelatihan-pelatihan dari kegiatan
pelatihan tersebut membuat saya kreatif dalam menyampaikan materi
pembelajaran dan mampu menggali bakat-bakat anak didik di sekolah
ini.
c. Apakah manfaat tersebut dapat difungsikan sebagai bahan untuk
kenaikan pangkat/golongan ibu guru?
Jawab : Dapat, dikarenakan bukti dari setiap kegiatan yang diikuti
guru bisa difungsikan sebagai bahan untuk mendapatkan angka kredit.
Misalnya saya selain menjadi guru mendapat tugas tambahan menjadi
wakil kesiswaan bagian kurikulum, menjadi pembina OSN, mengikuti
kegiatan penulisan soal UN. Kegiatan tersebut diberikan poin, yang
mana dapat difungsikan untuk menambah angka kredit.
D. Jalur dan Tahapan Pengembangan Karir Guru
1. Jalur Pengembangan Karir Guru
a. Apakah ibu mengetahui jalur pengembangan karir guru?
Jawab : Iya mengetahui.
163
b. Menurut ibu apa yang dimaksud dengan jalur pengembangan karir
guru?
Jawab : Upaya-upaya dilakukan guru untuk bisa meningkatkan
performa kerja dengan tujuan meningkatkan pangkat/golongan yang
dimiliki.
c. Apakah SMA Negeri 113 telah melakukan pengembangan karir guru
sesuai dengan alur pengembangan karir yang telah ditetapkan?
Jawab : Sesuai dengan peraturan yang ditetapkan dikarenakan untuk
dapat naik pangkat/golongan harus memenuhi syarat-syarat tertentu,
misalnya guru yang lulus Sarjana tidak bisa langsung mendapatkan
pangkat/golongan III/a tanpa melakukan seleksi PNS dan program
prajabatan.
d. Menurut ibu bagaimana alur pengembangan karir guru?
Jawab : Jalur karir saya, setelah tamat Sarjana langsung mengajar di
SMA Negeri 113 Jakarta. Lalu mengikuti pelatihan serta sertifikasi.
Dulu untuk mengikuti sertifikai masih gratis dan tidak dibayar.
Sekarang harus bayar mandiri, karena mereka harus sekolah di sana.
Seperti PPG yang mereka belajar di sana. Dengan mengikuti
sertifikasi dapat digunakan untuk menambah poin dalam melakukan
kenaikan pangkat karena memiliki angka kredit. Pendidikan Profesi
dilakukan selama 3 bulan atau 6 bulan. Pake wisuda, seperti menjadi
mahasiswa di suatu universitas. Semua guru harus melakukan
pendidikan profesi karena hal itu akan dijadikan sebagai SIM dalam
mengajar selain itu juga dijadikan sebagai syarat untuk bisa
mendapatkan tunjangan dari pemerintah yang jumlah nominalnya
sama seIndonesia.
e. Menurut ibu apakah alur pengembangan karir yang telah ditetapkan
efektif dalam melakukan pengembangan karir guru di dunia
pendidikan sekarang?
Jawab : Kalau sekarang tidak efektif dikarenakan banyak persyaratan
yang harus dipenuhi, hal tersebut membuat banyak guru stagnan di
pangkat/golongan tertentu.
f. Jika tidak efektif apakah terdapat saran dari bapak/ ibu untuk jalur
pengembangan karir guru tersebut?
Jawab : Seharusnya pembuatan karya tulis ilmiah dihilangkan agar
guru tidak merasa kesulitan.
g. Apakah seorang CPNS bisa langsung menjadi guru pratama?
Jawab : Tidak Bisa
h. Jika tidak langsung menjadi guru pratama maka langkah apa yang
harus dilakukan oleh guru tersebut?
Jawab : Guru harus mengikuti pra jabatan dan program induksi
terlebih dahulu, jika dinyatakan lulus PNS 100% baru bisa menjadi
guru pratama.
2. Syarat-syarat Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Apakah ibu mengetahui persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat
meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?
164
Jawab : Iya, tahu.
b. Menurut ibu apa saja persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat
meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?
Jawab : Ketika guru berada dipangkat/golongan III/a ingin naik ke
III/b harus membuat pengembangan diri. Pangkat/golongan III/b ingin
naik ke III/c melakukan pengembangan diri, penelitian tindakan kelas.
Pangkat/golongan III/c ingin naik ke III/d melakukan pengembangan
diri, membuat satu penelitian tindakan kelas dan satu jurnal. Ketika
berada dipangkat/golongan III/d ingin naik pangkat ke IV/a membuat
dua penelitian tindakan kelas dan satu jurnal. Ketika berada di
pangkat/golongan IV/a ingin naik ke IV/b membuat tiga penelitian
tindakan kelas dan semuanya dijurnalkan. Kalau kita mengikuti
alurnya otomatis akan lancar karena sudah terbiasa untuk menyusun
PTK dan jurnal.
c. Apakah ibu merasakan kesulitan untuk dapat memenuhi persyaratan
kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Banyak guru yang merasa kesusahan untuk melakukan
penulisan karya ilmiah, sudah menulis karya ilmiah tetapi masih ada
saja kekurangan yang terjadi, karya tulis ilmiah yang disusun harus
diseminarkan, dan ribet untuk bisa melaksanakan pengembangan diri.
d. Penilaian kerja guru seperti apa yang dapat dijadikan syarat untuk
melakukan kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Melaksanakan tugas tambahan sebagai wali kelas, kepala
laboratorium, menjadi pembina ekstrakulikuler, melaksanakan
pendidikan profesi guru, melakukan penelitian tindakan kelas, dan
membuat karya tulis ilmiah.
e. Apakah karya tulis ilmiah dapat dijadikan sebagai salah satu syarat
untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Iya dapat
f. Bagaimana ibu mengurus kenaikan pangkat/golongan yang lebih baik
daripada sebelumnya?
Jawab : Menyerahkan berkas-berkas kenaikan pangkat/golongan ke
pihak tata usaha dengan syarat-syarat yang telah dipenuhi.
g. Apa saja proses yang harus dilalui ibu agar dapat mencapai kenaikan
pangkat/golongan dari III/a dan III/b ingin naik pangkat ke III/c dan
III/d?
Jawab : Guru yang berada di pangkat/golongan III/a dan III/b ingin
naik ke pangkat/golongan III/c dan III/d, membuat karya tulis ilmiah,
memiliki sertifikat profesi, memiliki penilaian terhadap prestasi kerja
yang dilihat dari kompetensi guru baik pedagogik, kepribadian, sosial,
dan profesional, memiliki tugas tambahan, dan membimbing peserta
didik.
h. Menurut ibu apa saja seleksi-seleksi untuk tes penerimaan PNS?
Jawab : Seleksi untuk penerimaan PNS dapat berupa tes bakat
skolastik, pengetahuan umum, dan potensi akademik.
165
3. Tingkatan Jabatan Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Menurut ibu apa perbedaan jabatan dengan pangkat/golongan guru
yang ada dalam pengembangan karir guru?
Jawab : Jabatan merupakan sebuah kedudukan yang menunjukkan
tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang. Sedangan
pangkat/golongan merupakan kedudukan yang menunjukkan
tingkatan seseorang dalam Pegawai Negeri Sipil.
b. Apakah ibu mengetahui tingkatan jabatan dalam pengembangan karir
guru?
Jawab : Iya, tahu.
c. Menurut ibu mengapa terdapat tingkatan jabatan dalam
pengembangan karir guru?
Jawab : Karena dalam lembaga pendidikan jabatan guru biasa disebut
jabatan fungsional dengan adanya hal itu guru akan mengetahui ruang
lingkup, tugas, tanggungjawab, dan wewenang yang berkaitan dengan
tugas keguruan.
d. Menurut ibu apa saja tingkatan dalam pengembangan karir guru
tersebut?
Jawab : Guru yang berada dipangkat/golongan III/a dan III/b disebut
guru pratama, III/c dan III/d adalah guru muda, IV/a dan IV/b dengan
sebutan guru madya sedangkan untuk IV/c dan IV/d yaitu guru utama.
e. Apakah ibu mengetahui persyaratan untuk melakukan kenaikan
tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?
Jawab : Iya, tahu.
f. Menurut ibu apa saja persyaratan untuk melakukan kenaikan tingkat
jabatan dalam pengembangan karir guru?
Jawab : Guru ketika berada di posisi guru madya ingin naik tingkat ke
guru utama harus melakukan diklat profesi, menulis karya tulis ilmiah
dan dibukukan, membuat penelitian tindakan kelas yang seminarkan,
memiliki penilaian terhadap prestasi kerja yang dilihat dari
kompetensi guru baik pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional,
memiliki tugas tambahan, dan membimbing peserta didik.
4. Dukungan Organisasi Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Apakah terdapat dukungan yang diberikan oleh pihak lembaga
sekolah atau dinas pendidikan?
Jawab : Ada
b. Menurut ibu bagaimana bentuk dukungan SMA Negeri 113 Jakarta
terhadap pengembangan karir guru?
Jawab : Pimpinan memotivasi guru untuk mengembangkan konsep-
konsep yang berkaitan dengan pengembangan diri, tidak menghalagi
waktu guru ketika ingin mengembangan keterampilan, kemampuan,
dan pengetahuan.
c. Apakah ibu merasa puas terhadap dukungan yang telah diberikan oleh
SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Saya pribadi kurang puas atas dukungan yang diberikan.
Program PPG yang disediakan belum sepenuhnya memadai kebutuhan
166
dikarenakan realita dikelas sangat berbeda dengan teori yang
didapatkan.
d. Apakah semua guru dapat mengikuti pendidikan yang telah diberikan
oleh lembaga sekolah atau dinas pendidikan?
Jawab : Jika kegiatan tersebut bersifat khusus tidak semua guru yang
bersangkutan bisa mengikuti.
e. Menurut ibu apakah pimpinan SMA Negeri 113 Jakarta memberi
informasi tentang pengembangan karir guru?
Jawab : Iya
f. Apa saja informasi tentang pengembangan karir yang disediakan oleh
pimpinan SMA negeri 113 Jakarta?
Jawab : Ketika ada workshop, seminar, pelatihan dan pendidikan,
kepala sekolah menginformasikan kepada guru-guru, jika kegiatan
tersebut bersifat khusus tidak semua guru yang bersangkutan bisa
mengikuti dan itu akan ditunjuk siapa yang dapat mengikuti.
5. Tahapan-tahapan Pengembangan Karir Guru
a. Menurut ibu apa yang dimaksud dengan tahapan pengembangan karir?
Jawab : Tahapan pengembangan karir adalah sebuah tahapan waktu
dan usia guru sejak mengajar di sekolah hingga usia pensiun.
b. Bagaimana perasaan ibu menjalani usia demi usia untuk dapat meniti
karir yang lebih baik dalam rangka mencapai pengembangan karir?
Jawab : Senang
c. Pada usia berapa ibu mulai mengajar?
Jawab : 23 tahun saya sudah mulai mengajar.
d. Pada usia berapa ibu menjadi seorang PNS?
e. Jawab : Usia 25 tahun saya baru bisa lulus PNS, setelah mengikuti 3
kali seleksi yang terakhir baru lulus.
f. Apa yang pihak sekolah atau dinas pendidikan lakukan untuk
mendukung jenjang karir ibu guru?
Jawab : Pihak sekolah sendiri sebenarnya tidak memfasilitasi untuk
karir guru sekolah hanya memotivasi guru dan membekali untuk
pengembangan profesi.
g. Menurut ibu hal apa saja yang dapat dilakukan sebelum mengakhiri
masa pensiun untuk kehidupan yang lebih sejahtera?
Jawab : Sebelum mengakhiri pensiun saya akan mengaktualisasi diri
yang sebelumnya tidak dapat dilakukan seperti menekuni hobi saya,
hobi akan menjadi aktivitas positif yang bisa menepis kebosanan
akibat tidak bekerja lagi
167
Lampiran 6
Hasil Wawancara Dengan Kepala Laboratorium SMA Negeri 113 Jakarta
Nama Responden : Dra. Susi Herawati
Jabatan : Kepala Laboratorium dan Guru Kimia
Pangkat/golongan : III/b
Tempat Wawancara : Ruang Staf Kesiswaan SMA Negeri 113 Jakarta
Hari/ Tanggal : Rabu/ 16 Maret 2022
A. Pengembangan Karir
1. Pengembangan Karir
a. Menurut ibu apakah ada pengembangan karir di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Iya ada
b. Bagaimana bentuk pengembangan karir yang ada di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Guru mendapat penugasan dari sekolah untuk melakukan
pembelajaran minimal 24 jam mengajar dalam satu minggu, menjadi
guru pembimbing kegiatan-kegiatan seperti OSN dan ekstrakulikuler,
selain itu juga ada beberapa guru yang mendapat tugas tambahan
untuk membantu kepala sekolah, seperti menjadi wakil kurikulum,
wakil kesiswaan, wakil humas, dan wakil sarana dan prasarana.
c. Apakah terdapat faktor penentu pengembangan karir guru selama
mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Tentu ada
d. Menurut ibu apa saja faktor penentu pengembangan karir guru
tersebut?
Jawab : Memiliki loyalitas yang tinggi kepada sekolah, mengajar di
SMA Negeri 113 lebih dari 3 tahun, memahami suluk-beluk sekolah,
memiliki link-link atau jejaringan informasi yang luas, memiliki
pengalaman yang memadai terkait bidang tugas, mempunyai
keinginan yang tinggi untuk dapat melakukan pengembangan karir,
dan perbanyak interaksi dengan pihak luar agar menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan.
e. Menurut ibu adakah tingkat persaingan guru dalam menentukan
pengembangan karir di sekolah?
Jawab : Tentu ada.
f. Jika ada bagaimana tingkat persaingan guru dalam menentukan
pengembangan karir di sekolah ?
Jawab : Persaingan diantara guru tidak begitu memperlihatkan
dikarenakan pangkat/golongan guru di dalam jabatan fungsional tidak
sama seperti di jabatan struktural. Ketika ingin menjadi pimpinan
harus berada di pangkat/golongan tertinggi.
g. Menurut ibu apakah SMA Negeri 113 Jakarta memberi fasilitas untuk
melakukan pengembangan karir guru?
168
Jawab : Iya memberi akan tetapi tidak sepenuhnya difasilitasi ada
beberapa guru harus mencari sendiri program untuk pengembangan
diri seperti cara penyusunan karya tulis ilmiah dan bagaimana cara
agar karya yang telah dibuat bisa lolos dalam tahap seleksi hal
tersebut tidak diberikan oleh sekolah. Terkadang sekolah mengadakan
pelatihan atau seminar tidak dilaksanakan secara tuntas ada beberapa
hal yang masih mengganjal dalam pikiran guru-guru. Selain itu
seminar, workshop, dan pelatihan yang diberikan rata-rata hanya
untuk meningkatkan produktivitas dalam mengajar dan untuk
menggali keterampilan serta bakat guru sangat kurang.
h. Menurut ibu pengembangan karir apa saja yang pernah diikuti selama
mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Selain mengajar mata pelajaran di kelas, saya di tugaskan
untuk menjadi kepala laboratorium SMA Negeri 113 Jakarta.
i. Menurut ibu apakah pangkat/golongan guru di SMA Negeri 113
Jakarta dapat ditingkatkan dengan pengembangan karir yang
diberikan?
Jawab : Iya dapat, ketika kita mengikuti pelatihan atau seminar bukti
yang kita terima bisa dijadikan bahan untuk menambah angka kredit
ya meskipun jumlahnya hanya beberapa persen.
2. Penugasan
a. Apakah kepala sekolah mempunyai kriteria khusus untuk melakukan
pembagian tugas guru?
Jawab : Kepala sekolah tentu mempunyai kriteria khusus misalnya,
guru yang mengajar mata pelajaran di sekolah harus guru yang
memiliki gelar/ ijazah linier, guru pembina ekstrakulikuler harus
memiliki loyalitas tinggi dikarenakan guru harus mampu memiliki
pemikiran yang tinggi agar anak didik mampu menggali keahlian yang
dimiliki dalam bidang non akademik, memiliki tingkat pengalaman
yang luas, dan guru yang mengetahui suluk-beluk sekolah.
b. Apakah terdapat ketentuan-ketentuan yang diberikan oleh kepala
sekolah ketika guru menjalankan proses pembelajaran dan kegiatan
pengembangan keprofesian?
Jawab : Ada.
c. Menurut bapak apa saja ketentuan-ketentuan dalam menjalankan
proses pembelajaran dan kegiatan pengembangan keprofesian
tersebut?
Jawab : ketentuan yang diberikan oleh kepala sekolah untuk guru di
SMA Negeri 113 Jakarta seperti: guru harus menjalankan
pembelajaran dengan beban mengajar paling sedikit 24 jam tatap
muka dalam seminggu. Kewajiban dalam melaksanakan pembelajaran
meliputi, merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses
pembelajaran, menilai proses pembelajaran serta mengevaluasi hasil
pembelajaran. Ketika guru menjadi wali kelas selain melaksanakan
proses pembelajaran juga diwajibkan menjadi guru pembimbing dan
konseling untuk peserta didik di dalam kelas. Dan terakhir, jika guru
169
ingin berada dijenjang jabatan yang tinggi maka akan semakin berat
tugas dan tanggung jawab yang dijalankan.
d. Apa saja bentuk-bentuk penugasan yang diberikan kepada ibu guna
melaksanakan pengembangan karir?
Jawab : Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas,
menciptakan kreativitas untuk menumbuhkan minat belajar siswa,
mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum, membantu sekolah
untuk membimbing siswa dalam mewujudkan disiplin kelas,
menyusun program pembelajaran dimulai dari program tahunan,
semester, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran.
e. Menurut ibu apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar
belakang kualifikasi akademik?
Jawab : Iya linier, saya lulus dari sarjana pendidikan kimia, ketika
mulai mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta ini saya mendapat amanah
dari kepala sekolah untuk mengajar mata pelajaran kimia dan menjadi
kepala laboratorium.
f. Menurut ibu apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar
belakang sertifikasi pendidik/ keahlian yang dimiliki guru?
Jawab : iya linier, karena basic saya dari sarjana pendidikan kimia,
maka saya ditugaskan oleh kepala sekolah untuk mengajar mata
pelajaran kimia.
g. Apakah ibu mengetahui apa yang dimaksud dengan angka kredit?
Jawab : Angka kredit adalah sebuah nilai yang diberikan berdasakan
penilaian atas prestasi guru dalam mengerjakan butit-butir kegiatan
sebagai salah satu syarat untuk kenaikan pangkat/golongan.
h. Apakah penugasan guru akan mempengaruhi pemberian angka kredit?
Jawab : Tentu, karena setiap butir kegiatan yang dilakukan akan
memberikan angka kredit tersendiri meskipun jumlahnya hanya
beberapa persen.
i. Menurut ibu penugasan seperti apa yang dapat memberikan angka
kredit?
Jawab : Guru dengan tugas tambahan menjadi wakil kepala satuan
pendidikan, ketua program keahlian satuan pendidikan, kepala
perpustakaan, kepala laboratorium, dan pembimbing khusus pada
satuan pendidikan. Saya yang memiliki kualifikasi akademik S-1
Pendidikan Kimia dan memiliki sertifikat pendidik, diberi tugas
tambahan dari kepala sekolah sebagai kepala laboratorium. Selain
mengajar paling sedit dua belas jam tatap muka per minggu pada mata
pelajaran kimia, juga menjalankan tugas tambahan tersebut yang mana
nanti akan diperhitungkan angka kreditnya.
3. Promosi
a. Menurut ibu apakah yang dimaksud dengan promosi guna menunjang
pengembangan karir?
Jawab : Promosi adalah proses perpindahan jabatan ke jenjang lebih
tinggi diikuti dengan beban dan tanggung jawab yang lebih besar.
170
b. Menurut ibu apakah semua guru di SMA Negeri 113 Jakarta mendapat
kesempatan untuk promosi?
Jawab : Pada dasarnya semua guru akan ditawarkan untuk mengikuti
promosi, tetapi tetap ada kandidat yang terpilih sesuai dengan
persyaratan ketentuan.
c. Apakah ibu pernah mendapat kesempatan untuk dipromosikan?
Jawab : Pernah
d. Kapan ibu dipromosikan selama mengajar di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Lima tahun lalu saya ditunjuk oleh kepala sekolah untuk
menjadi kepala laboratorium sesuai dengan keahlian dan sertifikasi
profesi yang saya miliki.
e. Bagaimana perasaan ibu jika mendapat promosi guna menunjang
pengembangan karir?
Jawab : Bangga bisa menyalurkan ilmu yang dimiliki.
f. Menurut ibu tindakan apa yang dapat dilakukan setelah mendapat
informasi untuk dipromosikan?
Jawab : Semangat untuk meningkatkan produktivitas kerja.
g. Bagaimana bentuk-bentuk promosi yang diberikan lembaga sekolah
kepada ibu dalam rangka melaksanakan pengembangan karir?
Jawab : Aktif sebagai guru pembimbing ekrtakulikuler peserta didik,
menjadi guru piket, guru pembimbing OSIS, wali kelas, dan menjadi
kepala laboratorium
h. Menurut ibu apakah terdapat persyaratan khusus yang harus disiapkan
dalam rangka promosi guna menunjang pengembangan karir?
Jawab : Untuk mengisi kekosongan jabatan dalam organisasi
dibutuhkan guru-guru yang mau memajukan sekolah. Adapun syarat
untuk dapat dipromosikan seperti : memiliki prestasi kerja yang
cemerlang, memiliki inisiatif dan kreatifitas yang tinggi, kejujuran,
loyalitas terhadap sekolah, dan memiliki komunikasi yang baik.
i. Menurut ibu hasil seperti apa yang dapat diterima ketika
melaksanakan pengembangan karir?
Jawab : Hasil yang diraih dapat dijadikan bahan untuk menambah
angka kredit.
4. Kenaikan Pangkat
a. Apa saja persyaratan yang disiapkan ibu untuk dapat melakukan
kenaikan pangkat?
Jawab : Setiap kenaikan pangkat/golongan harus diperhitngkan
berdasarkan perolehan angka kredit dari unsur utama dan unsur
penunjang. Unsur utama 80% dan penunjang 20%. Salah satu unsur
utama adalah pengembangan keprofesian berkelanjutan diharapkan
dapat meningkatkan kompetensi pedagogik, professional, sosial, dan
kepribadian dengan tujuan dapat memenuhi kebutuhan tuntutan masa
depan yang berkaitan dengan profesi guru. Pengembangan keprofesian
berkelanjutan berkaitan dengan penegmbangan diri, publikasi karya
ilmiah, dan karya inovatif.
171
b. Menurut ibu apakah terdapat perbedaan persyaratan kenaikan pangkat
dengan tahun-tahun sebelumnya?
Jawab : Iya ada perbedaan yang harus dipenuhi, sebelum ada
peraturan baru tahun 2013 kenaikan pangkat guru naik secara otomatis
yang terjadi setiap 2 tahun sekali. Ketika mulai diterbitkan peraturan
baru pada bulan januari 2013 kenaikan pangkat guru berubah draktis
yang mana untuk dapat melakukan kenaikan pangkat harus
menggunakan penilaian kinerja guru (PKG) dan dilengkapi dengan
unsur-unsur dari kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
c. Menurut ibu apa yang dimaksud angka kredit dalam kenaikan
pangkat?
Jawab : Angka kredit adalah nilai dari butir-butir kegiatan yang telah
dilaksanakan guna untuk mencapai jabatan fungsional dalam rangka
pengembangan karir.
d. Apakah ibu diberitahu tata cara perhitungan angka kredit dalam
rangka kenaikan pangkat?
Jawab : Iya diberi tahu, bahkan pernah diseminarkan dan gurupun
diberi buku pedoman perhitungan angka kredit.
e. Bagaimana tata cara perhitungan angka kredit dalam rangka
menunjang karir ibu di sekolah?
Jawab : Angka kredit dapat diperhitungkan dari perolehan unsur
utama dan unsur penunjang.
1. Unsur utama meliput: pendidikan dengan memperoleh gelar/
ijazah, kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan pembuatan
rencana pembelajaran, perencanaan program bimbingan siswa,
dan melakukan pengembangan profesi berkelanjutan yang terdiri
dari : mengikuti diklat fungsional, membuat publikasi ilmiah,
menciptakan karya seni, dan memodifikasi suatu alat peraga
pendidikan.
2. Unsur penunjuang meliputi: memiliki gelar/ ijazah yang tidak
linier dengan bidang yang diampu, membimbing kegiatan
ekstrakulikuler siswa, menjadi tim pengawas ujian baik tingkat
sekolah ataupun nasional, menjadi anggota suatu organisasi
profesi, menjadi tim penilai angka kredit, dan memperoleh
penghargaan atau prestasi.
d. Berapa jumlah angka kredit kumulatif yang dipersiapkan ibu untuk
memenuhi unsur utama dan unsur penunjang dalam melakukan
kenaikan pangkat?
Jawab :
1. Guru pertama dengan pangkat Penata Muda golongan ruang III/a
yang ingin naik pangkat ke peneta muda tingkat I golongan ruang
III/b harus menyiapkan 50 kebutuhan angka kredit kumulatif, 3
poin pengembangan diri, dan 5 angka kredit maksimal dari unsur
penunjang.
2. Guru pertama dengan pangkat penata muda tingkat I golongan
ruang III/b yang ingin naik pangkat ke guru muda dengan pangkat
172
peneta golongan ruang III/c harus menyiapkan 50 kebutuhan
angka kredit, 3 poin pengembangan diri, 4 poin publikasi ilmiah,
dan 5 angka kredit maksimal.
3. Guru muda dengan pangkat peneta golongan ruang III/c yang
ingin naik pangkat ke peneta tingkat I golongan ruang III/d harus
menyiapkan 100 kebutuhan angka kredit, 3 poin pengembangan
diri, 6 poin publikasi ilmiah, dan 10 angka kredit maksimal.
4. Guru muda dengan pangkat peneta tingkat I golongan ruang III/d
yang ingin naik pangkat ke guru madya dengan pangkat pembina
golongan ruang IV/a harus menyiapkan 100 kebutuhan angka
kredit, 4 poin pengembangan diri, 8 poin publikasi ilmiah, dan 10
angka kredit maksimal.
5. Guru madya dengan pangkat pembina golongan ruang IV/a yang
ingin naik pangkat ke pembina tingkat I golongan ruang IV/b
harus menyiapkan 150 kebutuhan angka kredit, 4 poin
pengembangan diri, 12 poin publikasi ilmiah, dan 15 angka kredit
maksimal.
6. Guru madya dengan pangkat pembina tingkat I golongan ruang
IV/b yang ingin naik pangkat ke pembina utama muda golongan
ruang IV/c harus menyiapkan harus menyiapkan 150 kebutuhan
angka kredit, 4 poin pengembangan diri, 12 poin publikasi ilmiah,
dan 15 angka kredit maksimal.
7. Guru madya dengan pangkat pembina utama muda golongan
ruang IV/c yang ingin naik pangkat ke guru utama dengan
pangkat pembina utama madya golongan ruang IV/d harus
menyiapkan 150 kebutuhan angka kredit, 5 poin pengembangan
diri, 14 poin publikasi ilmiah, dan 15 angka kredit maksimal.
8. Guru madya dengan pangkat pembina utama madya golongan
ruang IV/d yang ingin naik pangkat ke pembina utama golongan
ruang IV/e harus menyiapkan 200 kebutuhan angka kredit, 5 poin
pengembangan diri, 20 poin publikasi ilmiah, dan 20 angka kredit
maksimal.
e. Menurut ibu kegiatan apa saja yang dapat dinilai sebagai angka kredit
dalam kenaikan pangkat?
Jawab : Angka kredit dapat diperoleh dengan melakukan kegiatan
seperti:
1. Mengikuti pendidikan formal dan memperoleh gelar/ijazah.
2. Mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional serta
memperoleh surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan, hal ini
dapat berupa sertifikat.
3. Melakukan pengembangan keprofesioan berkelanjutan yang dapat
dilakukan dengan cara pengembangan diri, pembuatan buku teks
pelajaran, buku pengayaan/ pedoman guru, membuat karya
inovatif, memodifikasi alat pelajaran.
4. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakulikuler.
173
5. Memperoleh penghargaan dalam lomba guru berprestasi tingkat
nasional, akan diberikan angka kredit tambahan untuk kenaikan
jabatan atau pangkat.
6. Sebagai pengawas ujian nasional, penilaian dan evaluasi terhadap
proses dan hasil belajar tingkat nasional.
f. Menurut ibu apakah terdapat tugas tambahan yang diberikan kepada
guru selama mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Iya guru-guru di SMA Negeri 113 banyak mendapat tugas
tambahan dari sekolah, selain mengajar ada yang menjadi guru
pembimbing ekstrakulikuler, menjadi kepala laboratorium, kepala
perpustakaan, wali kelas, menjadi pembimbing OSIS, dan
pembimbing kegiatan-kegiatan OSN.
g. Apakah tugas tambahan yang ibu laksanakan dalam rangka
membimbing kegiatan ekstrakulikuler, sebagai anggota PGRI, dan
menjadi pengawas ujian sekolah dapat dijadikan sebagai unsur
penunjang untuk mendapatkan angka kredit?
Jawab : Iya dapat
h. Apakah lembaga sekolah atau dinas pendidikan pernah mengadakan
pengembangan kompetensi untuk ibu?
Jawab : Pernah, tahun lalu dinas pendidikan mengadakan pelatihan
untuk meningkatkan kompetensi dalam bidang ilmu pengetahuan,
keahlian, keterampilan, dan sikap dengan tujuan guru dapat bekerja
secara professional.
i. Menurut ibu apakah pengembangan kompetensi yang diadakan dapat
dijadikan sebagai unsur penunjang angka kredit?
Jawab : Bisa dijadikan sebagai bahan untuk mendapatkan angka kredit
dikarenakan setiap guru yang ingin naik pangkat diwajibkan
mengikuti pelatihan, melakukan pengembangan diri, membuat karya
ilmiah, dan pengembangan karya-karya inovatif lainnya .
j. Apakah semua guru yang mengajar disini dapat mengikuti
pengembangan kompetensi tersebut?
Jawab : Untuk kegiatan bimtek tersebut terbuka untuk semua guru
mata pelajaran pada seluruh jenjang dan jenis pendidikan yang telah
memiliki akun Sistem Informasi Manajemen Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (SIMKB).
k. Apa rata-rata gelar akademik guru yang mengajar di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Ada yang pendidikan sarjana dan ada beberapa guru yang
magister.
l. Apakah gelar akademik yang didapatkan oleh ibu dapat
mempengaruhi angka kredit?
Jawab : Iya dapat seperti contoh: guru yang bergelar S1, kemudian
mengajukan ijazah S2, maka angka kredit yang sebelumnya 100 akan
ditambah 50 sehingga menjadi 150. Begitu pula guru yang S2 telah
memperoleh angka kredit sebesar 150 ketika dia mengajukan ijazah
174
S3 angka kredit yang diperoleh akan ditambah 50 sehingga menjadi
200.
m. Apakah sertifikasi yang dimiliki oleh ibu dapat mempengaruhi nilai
lebih terhadap angka kredit?
Jawab : Sangat mempengaruhi asalkan sertifikasi yang diperoleh
sesuai dengan bidang tugas guru.
B. Jenis Program Pengembangan Karir Guru
1. Diklat Internal
a. Apakah SMA Negeri 113 mendukung pengembangan kompetensi
guru dan pegawai dalam menjalankan tanggung jawab di sekolah?
Jawab : Sekolah sangat mendukung pengembangan karir guru-guru di
sekolah.
b. Apa saja jenis program pengembangan karir yang diberikan SMA
Negeri 113 Jakarta terhadap guru di sekolah?
Jawab : Dalam kegiatan belajar mengajar, guru memiliki peran
penting untuk menciptakan suasana belajar yang baik dan efektif.
Guru harus ditingkatkan kompetensinya baik kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional. Untuk itu wajib diberi pendidikan
dan pelatihan baik berupa diklat internal dari sekolah yang
melaksanakan ataupun eksternal dari luar sekolah (Dinas Pendidikan)
c. Apakah SMA Negeri 113 pernah mengadakan pendidikan dan
pelatihan untuk para guru?
Jawab : Penah bahkan sering.
d. Bagaimana bentuk pendidikan dan pelatihan yang diberikan SMA
Negeri 113 terhadap guru dan pegawainya?
Jawab : Workshop terkait analisis kurikulum 2013, seminar terkait
wawasan kebangsaan, melakukan penelitian tindakan kelas, membuat
media pembelajaran agar anak didik tidak merasa bosan ketika belajar.
e. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap
peningkatan pangkat/golongan ibu di sekolah?
Jawab : Bukti yang diterima dari pelatihan dan pendidikan dapat
dikumpulkan sebagai poin tambahan untuk mendapat angka kredit.
f. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang
telah dilaksanakan?
Jawab : Diberikan sertifikat yang didalamnya tertulis berapa jam
mengikuti setiap kegiatan.
g. Bisakah ibu menunjukkan bentuk dokumentasi tersebut?
Jawab : Iya bisa
h. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang
kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Setiap guru mengikuti pendidikan dan pelatihan akan
diberikan poin-poin tersendiri apalagi kalau pelatihan dan pendidikan
tersebut bersifat nasional poin yang diterima akan lebih besar.
175
2. Diklat Eksternal
a. Apakah ibu pernah mengikuti program pendidikan dan pelatihan di
luar SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Saya pernah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh
universitas pendidikan Indonesia terkait laboratorium. Kebetulan saya
kepala labaoratoriumnya sehingga mendapat kesempatan dari kepala
sekolah untuk ditugaskan mengikuti pelatihan tersebut.
b. Apa saja bentuk pendidikan dan pelatihan yang pernah ibu terima?
Jawab : Mengikuti pelatihan kepala ruang laboratorium yang diadakan
oleh Universitas Pendidikan dan pelatihaan untuk pembuatan karya
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kegiatan tersebut akan diberikan
angka kredit senilai 0,01 persen.
c. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap
peningkatan pangkat/golongan ibu di sekolah?
Jawab : Bukti yang diterima dari pendidikan dan pelatihan dapat
dikumpulkan sebagai poin tambahan untuk mendapat angka kredit.
d. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang
telah dilaksanakan?
Jawab : Diberikan sertifikat yang didalamnya tertulis berapa jam
mengikuti setiap kegiatan.
e. Bisakah ibu menunjukkan bentuk dari dokumentasi tersebut?
Jawab : Bisa
f. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang
kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Dapat dikarenakan setiap guru yang mengikuti pelatihan akan
diberikan poin-poin tersendiri ya meskipun jumlahnya hanya 0,2%.
C. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir Guru
1. Tujuan Pengembangan Karir Guru
a. Menurut ibu mengapa dilakukan pengembangan karir terhadap guru di
SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Dengan adanya pengembangan karir dapat membuat guru
memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih baik. Guru akan
termotivasi untuk dapat mengembangan potensi yang dimiliki.
b. Menurut ibu apa tujuan dari pengembangan karir yang dilakukan oleh
SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Tujuan pengembangan karir untuk mengembangkan keahlian
yang dimiliki, meningkatkan pengetahuan, mengembangkan sikap
guru agar memiliki kemauan untuk bekerja sama dengan teman-teman
sepemimpinan, dan memotivasi guru untuk melaksanakan tugas-tugas
secara efektif dan efisien.
c. Apakah pengembangan karir yang dilakukan di SMA Negeri 113 telah
sesuai dengan tujuan yang diharapkan?
Jawab : Iya telah sesuai.
d. Menurut ibu apakah pengembangan karir yang dilakukan dapat
menunjang kenaikan pangkat/golongan?
176
Jawab : Iya dapat karena ketika guru memiliki loyalitas yang tinggi
kepada sekolah, sekolah akan banyak memberikan kesempatan-
kesempatan kepada guru untuk dapat meningkatkan produktivitasnya
sebagai pengajar.
e. Apakah pengembangan karir yang dilakukan telah sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan guru?
Jawab : Iya telah sesuai.
f. Bagaimana bentuk kesesuaian distribusi pengembangan karir terhadap
guru-guru tersebut (Contoh bentuk distribusi kegiatan)?
Jawab : Memiliki loyalitas kepada sekolah misalnya, guru aktif dalam
membimbing kegiatan-kegiatan siswa, selalu mengembangkan
kemampuan dan keahlian yang dimiliki, membantu tugas-tugas
sekolah hal ini dapat mempermudah untuk mendapatkan kesempatan
dalam peningkatan karir.
2. Manfaat Pengembangan Karir Guru
a. Bagaimana dampak yang ibu rasakan terhadap pengembangan karir
yang dilakukan oleh SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Ketika sekolah memberi seminar terkait pengembangan diri
kepada guru, maka guru akan termotivasi membuat karya ilmiah untuk
memenuhi syarat kenaikan pangkat/golongan
b. Dengan adanya manfaat yang dirasakan adakah peningkatan dari
kinerja bapak/ ibu?
Jawab : Tentu ada dengan mendapatkan keterampilan, wawasan, dan
pengetahuan baru guru disekolah mampu menciptakan model
pembelajaran yang berbeda, membuat peserta didik tidak bosan untuk
belajar.
c. Apakah manfaat tersebut dapat difungsikan sebagai bahan untuk
kenaikan pangkat/golongan ibu guru?
Jawab : Dapat, dikarenakan bukti dari setiap kegiatan yang diikuti
guru bisa difungsikan sebagai bahan untuk mendapatkan angka kredit.
Misalnya saya selain menjadi guru mendapat tugas tambahan menjadi
wakil kesiswaan bagian kurikulum, menjadi pembina OSN, mengikuti
kegiatan penulisan soal UN. Kegiatan tersebut diberikan poin, yang
mana dapat difungsikan untuk menambah angka kredit.
D. Jalur dan Tahapan Pengembangan Karir Guru
1. Jalur Pengembangan Karir Guru
a. Apakah ibu mengetahui jalur pengembangan karir guru?
Jawab : Iya tahu.
b. Menurut ibu apa yang dimaksud dengan jalur pengembangan karir
guru?
Jawab : Jalur pengembangan karir merupakan suatu tahapan yang
harus dilalui guru untuk bisa mendapatkan pangkat/golongan lebih
tinggi.
c. Apakah SMA Negeri 113 telah melakukan pengembangan karir guru
sesuai dengan alur pengembangan karir yang telah ditetapkan?
177
Jawab : Guru di SMA Negeri 113 Jakarta telah melakukan
pengembangan karir sesuai dengan aturan yang ditetapkan dan diraih
secara bertingkah mulai dari pangkat/golongan III/a, III/b, III/c, III/d,
IV/a, IV/b, IV/c, IV/d, dan terakhir IV/e. Pangkat/golongan itu dapat
dimiliki dengan memenuhi beberapa syarat salah satunya harus
melakukan pengembangan diri, membuat karya tulis ilmiah, dan
mengikuti pendidikan/ pelatihan.
d. Menurut ibu bagaimana alur pengembangan karir guru?
Jawab : Pertama guru lulus dari Diploma IV atau Sarjana baik berasal
dari jurusan kependidikan maupun non pendidikan. Memiliki sertifikat
pendidikan profesi yang dikenal dengan akta mengajar. Mengikuti
seleksi CPNS jika dinyatakan lulus akan menjadi cpns 80% dengan
gaji yang diterima belum sepenuhnya. Mengikuti pra jabatan atau
program induksi selama satu tahun ketika lulus baru dinyatakan PNS
% dan menduduki pangkat/golongan III/a. Jika suatu saat ingin
mendapatkan pangkat/golongan lebih tinggi harus memenuhi
persyaratan-persyaratan dalam kenaikan pangkat/golongan.
e. Menurut ibu apakah alur pengembangan karir yang telah ditetapkan
efektif dalam melakukan pengembangan karir guru di dunia
pendidikan sekarang?
Jawab : Tidak efektif banyak persyaratan yang harus dipenuhi hal itu
sangat membingungkan guru.
f. Jika tidak efektif apakah terdapat saran dari bapak/ ibu untuk jalur
pengembangan karir guru tersebut?
Jawab : Seharusnya pembuatan karya tulis ilmiah dihilangkan karena
membuat guru malas untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan.
Rata-rata guru terpentok dalam syarat pembuatan karya tulis sehingga
banyak guru yang stagnan dipangkat/golongan yang sama sampai
bertahun-tahun.
g. Apakah seorang CPNS bisa langsung menjadi guru pratama?
Jawab : Tidak bisa.
h. Jika tidak langsung menjadi guru pratama maka langkah apa yang
harus dilakukan oleh guru tersebut?
Jawab : Guru harus mengikuti pra jabatan atau program induksi
terlebih dahulu. Jika dinyatakan lulus baru bisa menduduki posisi guru
pratama dengan pangkat/golongan III/a.
2. Syarat-syarat Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Apakah ibu mengetahui persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat
meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?
Jawab : Iya tahu.
b. Menurut ibu apa saja persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat
meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?
Jawab : Ketika guru yang ingin menjadi PNS yang berada pada posisi
pangkat/golongan III/a harus memenuhui syarat, sertifikat pendidikan
profesi, memgikuti seleksi penerimaan PNS, mengikuti program
178
prajabatan setelah dinyatakan lulus menjadi PNS 100% baru bisa
menduduki posisi pangkat/golongan III/a.
c. Apakah ibu merasakan kesulitan untuk dapat memenuhi persyaratan
kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Saya sendiri merasa kesulitan dalam memenuhi persyaratan
untuk kenaikan pangkat/golongan, rata-rata guru mentok dalam
pembuatan karya tulis ilmiah, sulitnya menemukan tempat untuk
bertanya terkait dengan penulisan karya tulis ilmiah, minimnya
informasi yang bisa didapat untuk bisa menerobos link-link
keberhasilan dalam pembuatan karya tulis ilmiah.
d. Penilaian kerja guru seperti apa yang dapat dijadikan syarat untuk
melakukan kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Melaksanakan tugas tambahan sebagai wali kelas, kepala
laboratorium, menjadi pembina ekstrakulikuler, melaksanakan
pendidikan profesi guru, melakukan penelitian tindakan kelas, dan
membuat karya tulis ilmiah.
e. Apakah karya tulis ilmiah dapat dijadikan sebagai salah satu syarat
untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Dapat
f. Bagaimana ibu mengurus kenaikan pangkat/golongan yang lebih baik
daripada sebelumnya?
Jawab : Menyerahkan berkas-berkas kenaikan pangkat/golongan ke
pihak tata usaha dengan syarat-syarat yang telah dipenuhi.
g. Apa saja proses yang harus dilalui ibu agar dapat mencapai kenaikan
pangkat/golongan dari III/a dan III/b ingin naik pangkat ke III/c dan
III/d?
Jawab : Guru yang berada di pangkat/golongan III/a dan III/b ingin
naik ke pangkat/golongan III/c dan III/d, membuat karya tulis ilmiah,
memiliki sertifikat profesi, memiliki penilaian terhadap prestasi kerja
yang dilihat dari kompetensi guru baik pedagogik, kepribadian, sosial,
dan profesional, memiliki tugas tambahan, dan membimbing peserta
didik.
h. Menurut ibu apa saja seleksi-seleksi untuk tes penerimaan PNS?
Jawab : Seleksi untuk penerimaan PNS dapat berupa tes bakat
skolastik, pengetahuan umum, dan potensi akademik.
3. Tingkatan Jabatan Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Menurut ibu apa perbedaan jabatan dengan pangkat/golongan guru
yang ada dalam pengembangan karir guru?
Jawab : Jabatan adalah sebuah kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang. Sedangan
pangkat/golongan adalah kedudukan yang menunjukkan tingkatan
seseorang dalam Pegawai Negeri Sipil.
b. Apakah ibu mengetahui tingkatan jabatan dalam pengembangan karir
guru?
Jawab : Iya mengetahui.
179
c. Menurut ibu mengapa terdapat tingkatan jabatan dalam
pengembangan karir guru?
Jawab : Karena dalam lembaga pendidikan jabatan guru biasa disebut
jabatan fungsional dengan adanya hal itu guru akan mengetahui ruang
lingkup, tugas, tanggungjawab, dan wewenang yang berkaitan dengan
tugas keguruan.
d. Menurut ibu apa saja tingkatan dalam pengembangan karir guru
tersebut?
Jawab : Guru yang berada dipangkat/golongan III/a dan III/b disebut
guru pratama, III/c dan III/d adalah guru muda, IV/a dan IV/b dengan
sebutan guru madya sedangkan untuk IV/c dan IV/d yaitu guru utama.
e. Apakah ibu mengetahui persyaratan untuk melakukan kenaikan
tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?
f. Jawab : Iya mengetahui.
g. Menurut ibu apa saja persyaratan untuk melakukan kenaikan tingkat
jabatan dalam pengembangan karir guru?
h. Jawab : Ketika guru berada di posisi guru pratama ingin naik tingkat
ke guru muda harus melakukan pendidikan dan pelatihan keprofesian,
menjalankan penilaian kinerja guru, dan terakhir harus melakukan
penulisan karya ilmiah jika guru berada dipangkat/golongan III/b
ingin naik pangkat/golongan ke III/c harus menyiapkan 4 angka kredit
dari sub unsur publikasi karya ilmiah dan 3 angka kredit dari
pengembangan diri.
4. Dukungan Organisasi Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Apakah terdapat dukungan yang diberikan oleh pihak lembaga
sekolah atau dinas pendidikan?
Jawab : Ada
b. Menurut ibu bagaimana bentuk dukungan SMA Negeri 113 Jakarta
terhadap pengembangan karir guru?
Jawab : Kepala sekolah memotivasi guru untuk mengembangkan
konsep-konsep yang berkaitan dengan pengembangan diri, tidak
menghalagi waktu guru ketika ingin mengembangan keterampilan,
kemampuan, dan pengetahuan.
c. Apakah ibu merasa puas terhadap dukungan yang telah diberikan oleh
SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Iya
d. Apakah semua guru dapat mengikuti pendidikan yang telah diberikan
oleh lembaga sekolah atau dinas pendidikan?
Jawab : Jika pendidikan bersifat khusus hanya ditujukkan kepada guru
yang belum pernah mengikuti pendidikan dengan syarat tidak
meninggalkan jam pelajaran begitu saja. Guru menitipkan tugas
kepada guru piket agar disampaikan ke peserta didik.
e. Menurut ibu apakah pimpinan SMA Negeri 113 Jakarta memberi
informasi tentang pengembangan karir guru?
Jawab : Iya memberikan informasi.
180
f. Apa saja informasi tentang pengembangan karir yang disediakan oleh
pimpinan SMA negeri 113 Jakarta?
Jawab : Ketika ada seminar, workshop, pelatihan dan pendidikan,
kepala sekolah menginformasikan kepada guru-guru, jika kegiatan
tersebut bersifat khusus tidak semua guru yang bersangkutan bisa
mengikuti dan itu akan ditunjuk siapa yang dapat mengikuti.
5. Tahapan-tahapan Pengembangan Karir Guru
a. Menurut ibu apa yang dimaksud dengan tahapan pengembangan karir?
Jawab : Tahapan pengembangan karir adalah sebuah tahapan waktu
dan usia guru sejak mengajar di sekolah hingga usia pensiun.
b. Bagaimana perasaan ibu menjalani usia demi usia untuk dapat meniti
karir yang lebih baik dalam rangka mencapai pengembangan karir?
Jawab : Bersyukur sambil berusaha untuk meningkatkan kompetensi
dalam diri.
c. Pada usia berapa ibu mulai mengajar?
Jawab : Tahun 1995 sampai 2006 saya mengajar di SMA Jatiwaringin.
Tahun 2006 pindah mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta.
d. Pada usia berapa ibu menjadi seorang PNS?
Jawab : Usia 36 baru bisa lulus PNS yaitu tahun 2008 sebelumnya
saya menjadi guru honor di sekolah jadi tidak fokus di satu sekolah
saja.
e. Apa yang pihak sekolah atau dinas pendidikan lakukan untuk
mendukung jenjang karir ibu guru?
Jawab : Iya mendukung.
f. Menurut ibu hal apa saja yang dapat dilakukan sebelum mengakhiri
masa pensiun untuk kehidupan yang lebih sejahtera?
Jawab : Sambil mengajar disekolah saya merintis usaha sampingan.
Ibarat sekoci, usaha yang akan dirintis ini dapat menyelamatkan hidup
ketika penghasilan sudah berkurang karena pensiun. Selain itu saya
juga harus rajin-rajin membaca buku untuk merawat otak agar tidak
pikun, maklum usia tua pasti akan mudah untuk lupa.
181
Lampiran 7
Hasil Wawancara Dengan Guru Sejarah SMA Negeri 113 Jakarta
Nama Responden : Ating, S.Pd, M.Pd
Jabatan : Guru Sejarah
Pangkat/golongan : III/d
Tempat Wawancara : Ruang Tamu SMA Negerri 113 Jakarta
Hari/ Tanggal : Senin/ 21 Maret 2022
A. Pengembangan Karir
1. Pengembangan Karir
a. Menurut bapak apakah ada pengembangan karir di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Ada
b. Bagaimana bentuk pengembangan karir yang ada di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Bentuk pengembangan karir yang ada di SMA Negeri 113
Jakarta misalnya:
1. Sekolah memberikan tugas tambahan untuk para guru.
2. Sekolah memberikan promosi kepada guru yang ingin
meningkatkan kemampuan dan bakat yang dimiliki.
c. Apakah terdapat faktor penentu pengembangan karir guru selama
mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Ada
d. Menurut bapak apa saja faktor penentu pengembangan karir guru
tersebut?
Jawab : Adanya kemauan dari para guru, motivasi yang tinggi dari
guru untuk dapat meningkatkan pangkat/golongan, bakat dan
kepribadian guru, relasi dengan pihak luar akan banyak menambah
informasi untuk guru, sikap pimpinan terhadap guru, dan penilaian
terhadap prestasi guru harus dilakukan secara jelas.
e. Menurut bapak adakah tingkat persaingan guru dalam menentukan
pengembangan karir di sekolah?
Jawab : Tentu ada.
f. Jika ada bagaimana tingkat persaingan guru dalam menentukan
pengembangan karir di sekolah ?
Jawab : Persaingan yang terjadi tidak sama dengan jabatan struktural
yang begitu antusias untuk bisa mengejar pangkat/golongan tertinggi.
g. Menurut bapak apakah SMA Negeri 113 Jakarta memberi fasilitas
untuk melakukan pengembangan karir guru?
Jawab : Memberi, seperti mengadakan seminar, melakukan pelatihan
untuk meningkatkan keterampilan dalam mengajar, dan mendapat
motivasi untuk selalu melakukan pengembangan diri.
182
h. Menurut bapak pengembangan karir apa saja yang pernah diikuti
selama mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Selain mengajar peserta didik saya menjadi fasilitator
kegiatan, seperti seminar dan workshop. Satu tahun lalu saya menjadi
narasumber dalam kegiatan aksi kebangsaan sekolah menengah atas
tahap 1 yang dilaksanakan disalah satu hotel purwakarta.
i. Menurut bapak apakah pangkat/golongan guru di SMA Negeri 113
Jakarta dapat ditingkatkan dengan pengembangan karir yang
diberikan?
Jawab : Dapat, dikarenakan ketika kita mengikuti kegiatan atau
pelatihan bukti yang diterima dapat dijadikan bahan untuk menambah
angka kredit apalagi kegiatan yang diikuti tingkat nasional, angka
kreditnya akan lebih besar.
2. Penugasan
a. Apakah kepala sekolah mempunyai kriteria khusus untuk melakukan
pembagian tugas guru?
Jawab : Tentu, kepala sekolah tidak akan memberikan tugas tambahan
kepada guru, yang mana guru tersebut hanya duduk, mengajar, mereka
yang seperti itu tidak akan dipakai oleh pimpinan. Pimpinan akan
memfungsikan guru yang memiliki loyalitas tinggi terhadap sekolah,
banyak pengalaman, telah mengajar lama disekolah, memiliki prestasi
yang memuaskan. Mereka-mereka yang seperti itu yang akan
diutamakan oleh pimpinan sekolah.
b. Apakah terdapat ketentuan-ketentuan yang diberikan oleh kepala
sekolah ketika guru menjalankan proses pembelajaran dan kegiatan
pengembangan keprofesian?
Jawab : Tentu ada.
c. Menurut bapak apa saja ketentuan-ketentuan dalam menjalankan
proses pembelajaran dan kegiatan pengembangan keprofesian
tersebut?
Jawab : Ketentuan yang diberikan oleh kepala sekolah untuk guru di
SMA Negeri 113 Jakarta seperti: guru harus menjalankan
pembelajaran dengan beban mengajar paling sedikit 24 jam tatap
muka dalam seminggu. Kewajiban dalam melaksanakan pembelajaran
meliputi, merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses
pembelajaran, menilai proses pembelajaran serta mengevaluasi hasil
pembelajaran. Ketika guru menjadi wali kelas selain melaksanakan
proses pembelajaran juga diwajibkan menjadi guru pembimbing dan
konseling untuk peserta didik di dalam kelas. Dan terakhir, jika guru
ingin berada dijenjang jabatan yang tinggi maka akan semakin berat
tugas dan tanggung jawab yang dijalankan.
d. Apa saja bentuk-bentuk penugasan yang diberikan kepada bapak guna
melaksanakan pengembangan karir?
Jawab : Selain mengajar di kelas, saya diberi tugas oleh kepala
sekolah sebagai wakil kesiswaan, menjadi wali kelas, dan menjadi
guru konseling siswa.
183
e. Menurut bapak apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar
belakang kualifikasi akademik?
Jawab : Tidak linier dengan jurusan yang saya miliki. Tahun 1991
sampai 2010 saya mengajar sosiologi. Pertama kali mengajar
dikarenakan kelas kosong sudah 2 minggu anak didik tidak ada yang
mengajar sosiologi akhirnya saya mendapat panggilan untuk mengisi
posisi tersebut.
f. Menurut bapak apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar
belakang sertifikasi pendidik/ keahlian yang dimiliki guru?
Jawab : Pertama kali mengajar tidak linier dengan jurusan. Pertahun
2010 karena ada program sertifikasi guru harus sesuai dengan jurusan
yang dimiliki maka saya kembali ke sejarah. Sosiologi adalah sebuah
program kurikulum 2004 dibuka jurusan sosiologi antopologi tidak
meluluskan jurusan tersebut, maka sekolah mengambil guru-guru dari
jurusan geografi, PKN, dan sejarah.
g. Apakah bapak mengetahui apa yang dimaksud dengan angka kredit?
Jawab : Sebuah nilai dari butir-butir kegiatan yang diakumulasikan
terhadap angka kredit untuk memenuhi salah satu syarat dalam
kenaikan pangkat/golongan.
h. Apakah penugasan guru akan mempengaruhi pemberian angka kredit?
Jawab : Sangat mempengaruhi
i. Menurut bapak penugasan seperti apa yang dapat memberikan angka
kredit?
Jawab : Guru yang diberi tugas tambahan sebagai wakil kepala
sekolah bidang kesiswaan. Selain kewajiban melaksanakan tugas
mengajar sesuai dengan sertifikat pendidik keahlian yang dimiliki,
dengan mengajar paling sedikit sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku juga membantu tugas kepala sekolah. Contoh:
saya yang memiliki kualifikasi akademik S-1 Sejarah dan memiliki
sertifikat pendidik, diberi tugas tambahan dari kepala sekolah sebagai
wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, selain bertugas mengajar
paling sedikit dua belas jam tatap muka per minggu pada mata
pelajaran sejarah, juga menjalankan tugas tambahan tersebut yang
angka kreditnya akan diperhitungkan.
3. Promosi
a. Menurut bapak apakah yang dimaksud dengan promosi guna
menunjang pengembangan karir?
Jawab : Sebuah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan status
seseorang kejenjang lebih tinggi daripada sebelumnya.
b. Menurut bapak apakah semua guru di SMA Negeri 113 Jakarta
mendapat kesempatan untuk promosi?
Jawab : Dalam penerapannya semua guru akan ditawarkan untuk
mengikuti promosi tetapi tidak semua guru bisa menjadi kandidat,
hanya guru yang memiliki kualifikasi tertentu yang akan dipilih oleh
pimpinan.
184
c. Apakah bapak pernah mendapat kesempatan untuk dipromosikan?
Jawab : Pernah
d. Kapan bapak dipromosikan selama mengajar di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Tahun 2015 saya mendapat kesempatan dipromosikan
menjadi wakil kesiswaan.
e. Bagaimana perasaan bapak jika mendapat promosi guna menunjang
pengembangan karir?
Jawab : Antara senang dan susah. Susahnya karena banyak beban
serta tanggung jawab yang harus dijalankan.
f. Menurut bapak tindakan apa yang dapat dilakukan setelah mendapat
informasi untuk dipromosikan?
Jawab : Semangat dan meningkatkan kinerja, akan tetapi ketika ada
kendala semangat itu mulai luntur lagi.
g. Bagaimana bentuk-bentuk promosi yang diberikan lembaga sekolah
kepada bapak dalam rangka melaksanakan pengembangan karir?
Jawab : Di sekolah-sekolah tugas tambahan telah menjadi jenjang
karir, dikarenakan kepala sekolah tidak akan mungkin memilih
pengganti jika guru tersebut belum pernah menduduki posisi sebagai
staf atau dapatkan dikatakan guru tersebut belum pernah membantu
tugas-tugas kepala sekolah. Guru akan dipromosikan menjadi staf
sekolah jika mereka aktif dalam menjalankan kegiatan sekolah
misalnya, guru menjadi wali kelas, guru aktif dalam membimbing
ekstrakulikuler peserta didik. Mereka-merekalah ini dapat dianggap
guru yang memiliki loyalitas yang tinggi. Jika pada waktunya
pergantian staf sekolah mereka dapat dipilih menjadi staf sekolah.
Dari tingkat staf sekolah jika dinas pendidikan mengintruksikan
kepada kepala sekolah untuk mengirimkan nama-nama yang diajukan
untuk menjadi kepala sekolah maka pihak kepala sekolah akan
mengirimkan nama-nama staf tersebut.
h. Menurut bapak apakah terdapat persyaratan khusus yang harus
disiapkan dalam rangka promosi guna menunjang pengembangan
karir?
Jawab : Untuk dapat melaksanakan promosi terdapat beberapa
persyaratan diantaranya:
1. Guru yang dikenal oleh rekan-rekan kerjanya dikarenakan
keaktifan dalam melakukan setiap kegiatan.
2. Banyaknya pengalaman yang dimiliki oleh para guru.
3. Guru yang memiliki prestasi baik.
4. Guru yang memiliki kerja sama yang baik dengan rekan kerjanya.
5. Memiliki pangkat/golongan yang sesuai dengan promosi yang
dilakukan.
6. Memperhatikan DUK
7. Guru telah mengikuti diklat fungsional. Misalnya guru pernah
menjabat sebagai wali kelas, guru pernah menjadi guru Pembina
185
untuk para siswa, guru pernah menjabat sebagai kordinator
perpustakaan ataupun laboratorium.
8. Kepala sekolah menyetujui guru untuk dapat mengikuti promosi.
i. Menurut bapak hasil seperti apa yang dapat diterima ketika
melaksanakan pengembangan karir?
Jawab : Hasil yang didapat bisa digunakan sebagai bahan tambahan
untuk mendapatkan angka kredit.
4. Kenaikan Pangkat
a. Apa saja persyaratan yang disiapkan bapak untuk dapat melakukan
kenaikan pangkat?
Jawab : Ketika guru ingin naik pangkat/golongan harus memenuhi
syarat, seperti: guru yang bersangkutan harus memiliki sertifikasi
profesi, memenuhi angka kredit sesuai ketetapan PAK, sekurang-
kurangnya sudah menduduki jabatan terakhir selama satu tahun,
mendapat nilai baik untuk setiap unsur daftar penilaian pelaksanaan,
rutin mengikuti pelatihan, dan membuat karya tulis ilmiah untuk guru
yang berada dipangkat/golongan III sedangkan guru yang berada
dipangkat IV ketika ingin naik pangkat/golongan harus membuat buku
yang berlebel ISBN.
b. Menurut bapak apakah terdapat perbedaan persyaratan kenaikan
pangkat dengan tahun-tahun sebelumnya?
Jawab : Iya ada perbedaan yang harus dipenuhi, sebelum ada
peraturan baru tahun 2013 kenaikan pangkat guru naik secara otomatis
yang terjadi setiap 2 tahun sekali. Ketika mulai diterbitkan peraturan
baru pada bulan januari 2013 kenaikan pangkat guru berubah draktis
yang mana untuk dapat melakukan kenaikan pangkat harus
menggunakan penilaian kinerja guru (PKG) dan dilengkapi dengan
unsur-unsur dari kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
c. Menurut bapak apa yang dimaksud angka kredit dalam kenaikan
pangkat?
Jawab : Angka kredit merupakan sebuah nilai dari butir-butir kegiatan
yang telah dilaksanakan guna untuk mencapai jabatan fungsional
dalam rangka pengembangan karir.
d. Apakah bapak diberitahu tata cara perhitungan angka kredit dalam
rangka kenaikan pangkat?
Jawab : Iya diberi tahu, bahkan pernah diseminarkan tata cara
perhitungan angka kredit yang harus dipenuhi agar guru dapat
melakukan kenaikan pangkat/golongan.
e. Bagaimana tata cara perhitungan angka kredit dalam rangka
menunjang karir bapak di sekolah?
Jawab : Angka kredit dapat diperoleh dari berbagai unsur seperti:
pendidikan, pembelajaran, bimbingan, tugas tambahan, melakukan
pengembangan keprofesian berkelanjutan, dan memenuhi unsur-unsur
penujang.
186
f. Berapa jumlah angka kredit kumulatif yang dipersiapkan bapak untuk
memenuhi unsur utama dan unsur penunjang dalam melakukan
kenaikan pangkat?
Jawab :
1. Jika guru telah menempuh pendidikan yang linier sesuai dengan
bidang tugas akan mendapatkan, 100 untuk Ijazah S-1/Diploma
IV, 150 untuk Ijazah S-2, dan 200 untuk Ijazah S-3. Apabila
seorang guru mempunyai gelar atau ijazah lebih tinggi yang
sesuai dengan sertifikasi pendidik atau keahlian dan bidang tugas
yang diampu, angka kredit yang diberikan adalah sebesar selisih
antara angka kredit yang pernah diberikan berdasarkan gelar atau
ijazah lama dengan angka kredit gelar atau ijazah yang lebih
tinggi. Bukti fisik yang dijadikan dasar penilaian adalah fotokopi
ijazah yang disahkan oleh pejabat yang berwenang, yaitu Dekan
pada perguruan tinggi yang bersangkutan.
2. Telah mengikuti pelatihan prajabatan dan program induksi akan
diberikan angka kredit 3. Bukti fisik keikutsertaan pelatihan
prajabatan yang dijadikan dasar penilaian adalah fotokopi surat
tanda tamat pendidikan dan pelatihan (STTPP) prajabatan yang
disahkan oleh kepala sekolah atau madrasah yang bersangkutan.
3. Pengembangan keprofesian berkelanjutan. Guru Pertama dengan
pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Guru
Utama dengan pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e
wajib melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan dapat dilakukan dengan cara pengembangan diri
(diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru), publikasi ilmiah
(hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan
formal, buku teks pelajaran, buku pengayaan dan pedoman guru),
karya inovatif (menemukan teknologi tepat guna, menemukan
atau menciptakan karya seni, membuat atau memodifikasi alat
pelajaran, dan mengikuti pengembangan penyusunan standar
ataupun pedoman soal).
g. Menurut bapak kegiatan apa saja yang dapat dinilai sebagai angka
kredit dalam kenaikan pangkat?
Jawab : Kegiatan guru yang dinilai sebagai angka kredit meliputi:
pendidikan formal dengan memperoleh gelar/ ijazah, melaksanakan
pembelajaran bagi guru kelas dan guru mata pelajaran, membimbing
siswa dalam melakukan kegiatan ekstrakulikuler, menjadi tim
pengawas ujian dan evaluasi terhadap proses belajar, sebagai tim
penyusun kurikulum satuan pendidikan, dan melakukan
pengembangan diri.
h. Menurut bapak apakah terdapat tugas tambahan yang diberikan
kepada guru selama mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Ada banyak sekali tugas tambahan yang dapat diterima guru.
i. Apakah tugas tambahan yang bapak laksanakan dalam rangka
membimbing kegiatan ekstrakulikuler, sebagai anggota PGRI, dan
187
menjadi pengawas ujian sekolah dapat dijadikan sebagai unsur
penunjang untuk mendapatkan angka kredit?
Jawab : Iya dapat
j. Apakah lembaga sekolah atau dinas pendidikan pernah mengadakan
pengembangan kompetensi untuk bapak?
Jawab : Pernah, tahun lalu dinas pendidikan mengadakan bimtek
untuk meningkatkan kompetensi guru dalam merancang PJJ berbasis
beban kurikulum yang disederhanakan. Dalam kegiatan ini guru
dituntut untuk bisa meningkatkan skill dalam penggunaan teknologi
agar kualitas belajar semakin baik.
k. Menurut bapak apakah pengembangan kompetensi yang diadakan
dapat dijadikan sebagai unsur penunjang angka kredit?
Jawab : Bisa dijadikan sebagai bahan untuk mendapatkan angka kredit
dikarenakan setiap guru yang ingin naik pangkat diwajibkan
mengikuti pelatihan, melakukan pengembangan diri, membuat karya
ilmiah, dan pengembangan karya-karya inovatif lainnya.
l. Apakah semua guru yang mengajar disini dapat mengikuti
pengembangan kompetensi tersebut?
Jawab : Untuk kegiatan bimtek tersebut terbuka untuk semua guru
mata pelajaran pada seluruh jenjang dan jenis pendidikan yang telah
memiliki akun Sistem Informasi Manajemen Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (SIMKB).
m. Apa rata-rata gelar akademik guru yang mengajar di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Ada yang pendidikan sarjana dan ada beberapa guru yang
magister
n. Apakah gelar akademik yang didapatkan oleh bapak dapat
mempengaruhi angka kredit?
Jawab : Iya dapat seperti contoh: guru yang bergelar S1, kemudian
mengajukan ijazah S2, maka angka kredit yang sebelumnya 100 akan
ditambah 50 sehingga menjadi 150. Begitu pula guru yang S2 telah
memperoleh angka kredit sebesar 150 ketika dia mengajukan ijazah
S3 angka kredit yang diperoleh akan ditambah 50 sehingga menjadi
200.
o. Apakah sertifikasi yang dimiliki oleh bapak dapat mempengaruhi nilai
lebih terhadap angka kredit?
Jawab : Sangat mempengaruhi asalkan sertifikasi yang diperoleh
sesuai dengan bidang tugas guru.
A. Jenis Program Pengembangan Karir Guru
1. Diklat Internal
a. Apakah SMA Negeri 113 mendukung pengembangan kompetensi
guru dan pegawai dalam menjalankan tanggung jawab di sekolah?
Jawab : Mendukung, pihak sekolah sebenarnya telah memfasilitasi
untuk mengadakan pelatihan-pelatihan dana pun juga tersedia dari
Pemda.
188
b. Apa saja jenis program pengembangan karir yang diberikan SMA
Negeri 113 Jakarta terhadap guru di sekolah?
Jawab : Bisa berupa seminar, semi lokal, pelatihan keilmuan untuk
mendukung perkembangan pedagogik guru, pelatihan cara membuat
model pembelajaran yang menarik, seperti pembuatan PPT.
c. Apakah SMA Negeri 113 pernah mengadakan pendidikan dan
pelatihan untuk para guru?
Jawab : Pernah, sekolah hampir sekitar lima kali dalam satu tahun
mengadakan pelatihan , baik yang bersifat keilmuan untuk pedagogik
dan seminar-seminar yang sifatnya motivasi.
d. Bagaimana bentuk pendidikan dan pelatihan yang diberikan SMA
Negeri 113 terhadap guru dan pegawainya?
Jawab : Pelatihan terkait pemanfaatan teknologi internet, diawal
pandemik sistem belajar disekolah dilakukan secara daring, maka
sekolah mengadakan pelatihan tersebut. Bulan ini sekolah
mengadakan workshop terkait kurikulum merdeka. Selain itu juga
mengadakan seminar motivasi agar guru semangat untuk melakukan
pengembangan diri.
e. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap
peningkatan pangkat/golongan bapak di sekolah?
Jawab : Bukti yang diterima dari pelatihan dapat dikumpulkan sebagai
bahan tambahan untuk mendapat angka kredit
f. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang
telah dilaksanakan?
Jawab : Berupa sertifikat
g. Bisakah bapak menunjukkan bentuk dokumentasi tersebut?
Jawab : Bisa
h. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang
kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Dapat dikarenakan setiap kita mengikuti pelatihan akan
diberikan poin-poin tersendiri apalagi kalau pelatihan tersebut bersifat
nasional angka yang diterima akan lebih besar.
2. Diklat Eksternal
a. Apakah bapak pernah mengikuti program pendidikan dan pelatihan di
luar SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Pernah
b. Apa saja bentuk pendidikan dan pelatihan yang pernah bapak terima?
Jawab : Seminar terkait peduli pendidikan, pelatihan pembuatan
media pembelajaran, pelatihan terkait penanganan peserta didik
difabel, dikarenakan sekolah negeri dihimbau untuk bisa menerima 2
siswa difabel.
c. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap
peningkatan pangkat/golongan bapak di sekolah?
Jawab : Bukti yang diterima dari pelatihan dapat dikumpulkan sebagai
bahan tambahan untuk mendapat angka kredit
189
d. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang
telah dilaksanakan?
Jawab : Diberikan sertifikat yang didalamnya tertulis berapa jam
mengikuti setiap kegiatan.
e. Bisakah bapak menunjukkan bentuk dari dokumentasi tersebut?
Jawab : Bisa
f. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang
kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Dapat dikarenakan setiap kita mengikuti pelatihan akan
diberikan poin-poin tersendiri meskipun jumlahnya hanya 0,02 %.
C. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir Guru
1. Tujuan Pengembangan Karir Guru
a. Menurut bapak mengapa dilakukan pengembangan karir terhadap
guru di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Dengan adanya pengembangan karir, guru dapat
meningkatkan pengembangan diri dalam menghadapi perkembangan
global yang sedang terjadi.
b. Menurut bapak apa tujuan dari pengembangan karir yang dilakukan
oleh SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Dengan melakukan pengembangan karir guru akan banyak
berpartisipasi kepada sekolah sehingga akan menumbuhkan rasa
loyalitas yang tinggi, menumbuhkan kemampuan yang sebelumnya
belum pernah disadari oleh guru, dan guru akan meningkatkan rasa
kepercayaan pada diri sendiri.
c. Apakah pengembangan karir yang dilakukan di SMA Negeri 113 telah
sesuai dengan tujuan yang diharapkan?
Jawab : Iya
d. Menurut bapak apakah pengembangan karir yang dilakukan dapat
menunjang kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Dapat karena ketika guru memiliki loyalitas yang tinggi
kepada sekolah, sekolah akan banyak memberikan kesempatan-
kesempatan kepada guru untuk dapat meningkatkan produktivitasnya
sebagai pengajar.
e. Apakah pengembangan karir yang dilakukan telah sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan guru?
Jawab : Iya sesuai
f. Bagaimana bentuk kesesuaian distribusi pengembangan karir terhadap
guru-guru tersebut (Contoh bentuk distribusi kegiatan)?
Jawab : Ketika sekolah dan dinas pendidikan mengadakan pelatihan,
seminar, workshop jika kegiatan tersebut sesuai dengan kualifikasi
yang dibutuhkan maka akan diberikan kesempatan untuk dapat
mengikuti.
190
2. Manfaat Pengembangan Karir Guru
a. Bagaimana dampak yang bapak rasakan terhadap pengembangan karir
yang dilakukan oleh SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Ketika sekolah memberi seminar terkait pengembangan diri
kepada guru, maka guru akan termotivasi membuat karya ilmiah untuk
memenuhi syarat kenaikan pangkat/golongan.
b. Dengan adanya manfaat yang dirasakan adakah peningkatan dari
kinerja bapak?
Jawab : Ada yang sebelumnya tidak termotivasi untuk membuat karya
ilmiah ketika diberikan seminar terkait pengembangan diri guru akan
termotivasi untuk menyusun karya ilmiah.
c. Apakah manfaat tersebut dapat difungsikan sebagai bahan untuk
kenaikan pangkat/golongan bapak?
Jawab : Dapat karena bukti dari kegiatan yang diikuti bisa dijadikan
bahan tambahan untuk mendapat angka kredit.
D. Jalur dan Tahapan Pengembangan Karir Guru
1. Jalur Pengembangan Karir Guru
a. Apakah bapak mengetahui jalur pengembangan karir guru?
Jawab : Iya tahu
b. Menurut bapak apa yang dimaksud dengan jalur pengembangan karir
guru?
Jawab : Tahapan-tahapan kegiatan yang harus dilalui oleh guru untuk
bisa meraih pangkat/golongan lebih tinggi daripada sebelumnya.
c. Apakah SMA Negeri 113 telah melakukan pengembangan karir guru
sesuai dengan alur pengembangan karir yang telah ditetapkan?
Jawab : Iya telah mengikuti ketetapan yang telah berlaku, saya
sebelum tahun 2009 mengajar sosiologi dikarenakan tahun 2010 ada
program sertifikasi maka saya harus mengajar sejarah sesuai dengan
ijazah yang saya miliki. Jalur karir saya dimulai pada tahun 1991 lulus
sarjana dan menyandang gelar sebagai PNS tahun 1997. Karena pada
saat itu sekolah membutuhkan guru sosiologi maka saya mengajar
sosiologi, pada waktu itu jurusan antropologi tidak meluluskan
sosiologi yang ada hanya geografi, PKN, dan sejarah. Jadi di sekolah-
sekolah banyak guru yang mengajar bukan gaya sosiologi tetapi dari
jurusan lain. Pada tahun 2010 ada program sertifikasi barulah saya
mengajar sejarah.
d. Menurut bapak bagaimana alur pengembangan karir guru di SMA
Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Pengembangan alur guru harus dilalui secara bertahap dimulai
dari lulus sarjana, mengikuti pendidikan profesi, mengikuti seleksi
CPNS, mengikuti pra jabatan dan program induksi, jika lulus baru
dinyatakan PNS 100%. Ketika guru ingin melakukan kenaikan
pangkat/golongan harus memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan salah
satu syaratnya, misal pembuatan karya tulis ilmiah.
191
e. Menurut bapak apakah alur pengembangan karir yang telah ditetapkan
efektif dalam melakukan pengembangan karir guru di dunia
pendidikan sekarang?
Jawab : Kalau sekarang tidak efektif dikarenakan banyak persyaratan
yang harus dipenuhi, hal tersebut membuat banyak guru stagnan di
pangkat/golongan tertentu.
f. Jika tidak efektif apakah terdapat saran dari bapak untuk jalur
pengembangan karir guru tersebut?
Jawab : Seharusnya pembuatan karya tulis ilmiah dihilangkan agar
guru tidak merasa kesulitan.
g. Apakah seorang CPNS bisa langsung menjadi guru pratama?
Jawab : Tidak bisa.
h. Jika tidak langsung menjadi guru pratama maka langkah apa yang
harus dilakukan oleh guru tersebut?
Jawab : Guru harus mengikuti pra jabatan dan program induksi
terlebih dahulu, jika dinyatakan lulus PNS 100% baru bisa menjadi
guru pratama.
2. Syarat-syarat Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Apakah bapak mengetahui persyaratan yang harus dipenuhi untuk
dapat meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?
Jawab : Iya
b. Menurut bapak apa saja persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat
meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?
Jawab : Syarat yang pertama guru harus memiliki gelar/ ijazah sarjana
yang linier dengan bidang yang diampu dan telah dinyatakan lulus
PNS 100%. Ketika guru berada di pangkat/golongan III/A dan III/B
ingin naik pangkat ke III/C dan III/D harus melakukan pendidikan
profesi berkelanjutan, melakukan penilian kinerja, dan membuat karya
tulis ilmiah.
c. Apakah bapak merasakan kesulitan untuk dapat memenuhi
persyaratan kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Rata-rata guru terkendala dalam penulisan karya tulis ilmiah.
Untuk bahan karya ilmiahnya ada tetapi untuk penyusunannya guru
mengalami kesulitan, hal tersebut membuat guru males untuk
memulai.
d. Penilaian kerja guru seperti apa yang dapat dijadikan syarat untuk
melakukan kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Melaksanakan tugas tambahan yang linier dengan bidang
tugas, menjadi guru pembimbing siswa, melaksanakan program
pembelajaran, dan melakukan pengembangan diri.
e. Apakah karya tulis ilmiah dapat dijadikan sebagai salah satu syarat
untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Dapat
192
f. Bagaimana bapak mengurus kenaikan pangkat/golongan yang lebih
baik daripada sebelumnya?
Jawab : Serahkan berkas-berkas kenaikan pangkat/golongan ke pihak
tata usaha dengan syarat-syarat yang telah dipenuhi.
g. Apa saja proses yang harus dilalui ibu agar dapat mencapai kenaikan
pangkat/golongan dari III/c dan III/d ingin naik pangkat ke IV/a, IV/b,
dan IV/c?
Jawab : Ketika guru berada di pangkat/golongan dari III/c dan III/d
ingin naik pangkat ke IV/a, IV/b, dan IV/c harus memiliki sertifikat
profesi, melakukan pelatihan kekepala sekolahan ataupun
kepengawasan, dan memiliki penilaian terhadap prestasi kerja yang
dilihat dari kompetensi guru baik pedagogik, kepribadian, sosial, dan
profesional, memiliki tugas tambahan, dan membimbing peserta didik.
h. Menurut bapak apa saja seleksi-seleksi untuk tes penerimaan PNS?
Jawab : Seleksi untuk penerimaan PNS dapat berupa tes bakat
skolastik, pengetahuan umum, dan potensi akademik.
3. Tingkatan Jabatan Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Menurut bapak apa perbedaan jabatan dengan pangkat/golongan guru
yang ada dalam pengembangan karir guru?
Jawab : Jabatan adalah sebuah kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang. Sedangan
pangkat/golongan adalah kedudukan yang menunjukkan tingkatan
seseorang dalam Pegawai Negeri Sipil.
b. Apakah bapak mengetahui tingkatan jabatan dalam pengembangan
karir guru?
Jawab : Iya
c. Menurut bapak mengapa terdapat tingkatan jabatan dalam
pengembangan karir guru?
Jawab : Dalam lembaga pendidikan jabatan guru biasa disebut jabatan
fungsional dengan adanya hal itu guru akan mengetahui ruang
lingkup, tugas, tanggungjawab, dan wewenang yang berkaitan dengan
tugas keguruan.
d. Menurut bapak apa saja tingkatan dalam pengembangan karir guru
tersebut?
Jawab : Guru ketika berada dipangkat/golongan III/a dan III/b disebut
sebagai guru pratama, III/c dan III/d adalah guru muda, IV/a dan IV/b
dengan sebutan guru madya sedangkan untuk IV/c dan IV/d yaitu guru
utama.
e. Apakah bapak mengetahui persyaratan untuk melakukan kenaikan
tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?
Jawab : Iya mengetahui
f. Menurut bapak apa saja persyaratan untuk melakukan kenaikan
tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?
Jawab : Guru ketika berada di posisi guru muda ingin naik tingkat ke
guru madya harus melakukan pendidikan dan pelatihan keprofesian,
menjalankan penilaian kinerja guru, dan terakhir harus melakukan
193
penulisan karya ilmiah, jika guru berada dipangkat/golongan III/d
ingin naik pangkat/golongan ke IV/a harus menyiapkan 8 angka kredit
dari sub unsur publikasi karya ilmiah dan 4 angka kredit dari
pengembangan diri.
4. Dukungan Organisasi Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Apakah terdapat dukungan yang diberikan oleh pihak lembaga
sekolah atau dinas pendidikan?
Jawab : Iya
b. Menurut bapak bagaimana bentuk dukungan SMA Negeri 113 Jakarta
terhadap pengembangan karir guru?
Jawab : Pimpinan memberi kesempatan kepada guru yang ingin
mengembangkan karirnya, meningkatkan kesadaran guru melalui
berbagai kegiatan seperti : lokarya, workshop, dan seminar, ketika
dinas pendidikan memberikan pendidikan dan pelatihan pimpinan
akan menginformasikan kepada guru terkait perihal tersebut.
c. Apakah bapak merasa puas terhadap dukungan yang telah diberikan
oleh SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Iya
d. Apakah semua guru dapat mengikuti pendidikan yang telah diberikan
oleh lembaga sekolah atau dinas pendidikan?
Jawab : Jika pendidikan itu bersifat khusus hanya ditujukan kepada
guru yang belum pernah mengikuti pendidikan dengan syarat tidak
meninggalkan jam pelajaran begitu saja. Guru menitipkan tugas
kepada guru piket agar disampaikan ke peserta didik.
e. Menurut bapak apakah pimpinan SMA Negeri 113 Jakarta memberi
informasi tentang pengembangan karir guru?
Jawab : Iya
f. Apa saja informasi tentang pengembangan karir yang disediakan oleh
pimpinan SMA negeri 113 Jakarta?
Jawab : Ketika ada seminar, workshop, pelatihan dan pendidikan,
pihak pimpinan menginformasikan kepada guru-guru, jika kegiatan
tersebut bersifat khusus tidak semua guru yang bersangkutan bisa
mengikuti, akan ditunjuk oleh pimpinan siapa yang dapat mengikuti.
5. Tahapan-tahapan Pengembangan Karir Guru
a. Menurut bapak apa yang dimaksud dengan tahapan pengembangan
karir?
Jawab : Tahapan pengembangan karir adalah sebuah jenjang yang
harus saya lalui sejak menjadi guru di sekolah hingga usia pensiun.
b. Bagaimana perasaan bapak menjalani usia demi usia untuk dapat
meniti karir yang lebih baik dalam rangka mencapai pengembangan
karir?
Jawab : Mengikuti alurnya, tahun 1987 saya mulai mengajar. Pertama
kali didik menjadi guru di SMA PGRI 17. Mengajar mata pelajaran
sosiologi, padahal saya berasal dari jurusan sejarah. Selain itu saya
mengikuti MSI (Masyarakat Sejarah Indonesia). 2 tahun kemudian
saya di panggil di SMA ini untuk mengajar sosiologi dan diberi 6 jam
194
mengajar. Dulu sosiologi ini hanya diajarkan di kelas 2 semester 1.
Lulus tahun 1991 dan menjadi PNS pada tahun 1997. Dulu untuk
penempatan nasional itu ditentukan secara nasional.
c. Pada usia berapa bapak mulai mengajar?
Jawab : 24 Tahun saya lulus sarjana tahun 1991
d. Pada usia berapa bapak menjadi seorang PNS?
Jawab : 29 Tahun 6 tahun mengajar di sekolah saya baru bisa lulus
PNS.
e. Apa yang pihak sekolah atau dinas pendidikan lakukan untuk
mendukung jenjang karir bapak?
Jawab : Sebenarnya pihak sekolah tidak memfasilitasi untuk karir
guru, dikarenakan tidak ada anggaran yang diberikan untuk kebutuhan
pribadi guru, sekolah hanya membekali untuk pengembangan profesi
dan memotivasi agar guru selalu maju.
f. Menurut bapak hal apa saja yang dapat dilakukan sebelum mengakhiri
masa pensiun untuk kehidupan yang lebih sejahtera?
Jawab : Mengabdikan diri secara penuh untuk Pendidikan Indonesia,
selain itu saya harus mempersiapkan MPP (Masa Persiapan Pensiun)
yaitu kegiatan untuk melatih diri sebelum datangnya masa pensiun hal
ini bisa dilakukan dengan cara mencari kegiatan yang nantinya dapat
dijadikan sebagai pengisi waktu di masa pensiun.
195
Lampiran 8
Hasil Wawancara Dengan Guru Kimia SMA Negeri 113 Jakarta
Nama Responden : Dian Chrisniar, S.Pd
Jabatan : Guru Kimia dan Wali Kelas XI
Tempat Wawancara : Ruang Tamu SMA Negeri 113 Jakarta
Hari/ Tanggal : Kamis/ 17 Maret 2022
A. Pengembangan Karir
1. Pengembangan Karir
a. Menurut ibu apakah ada pengembangan karir di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Ada
b. Bagaimana bentuk pengembangan karir yang ada di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Menduduki jabatan tertentu dalam sekolah seperti: menjadi
wali kelas, Pembina ekstrakulikuler, staf sekolah, wakil kepala
sekolah, dan menjadi kepala sekolah. Untuk pangkat/golongan III/A
pun bisa menjabat sebagai wakil kepala sekolah asalkan telah
mengikuti alur birokrasi dari bawah hingga atas.
c. Apakah terdapat faktor penentu pengembangan karir guru selama
mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Ada
d. Menurut ibu apa saja faktor penentu pengembangan karir guru
tersebut?
Jawab : Perlakuan yang adil oleh pimpinan sekolah, guru
mengharapkan informasi terkait peluang-peluang dalam
pengembangan diri, motivasi yang tumbuh dari dalam diri pegawai,
dan guru harus memiliki niat untuk melakukan pengembangan karir
karena guru tidak akan berkembang karirnya jika dalam diri mereka
tidak ada usaha untuk mencapainya.
Contohnya: pertama agar guru mendapat tugas tambahan dari kepala
sekolah dan dihafal oleh rekan-rekan kerjanya, mereka harus loyal
kepada sekolah, memiliki pengalaman, dan memiliki kerja sama yang
bagus. Kedua cara kepala sekolah memimpin guru, kepala sekolah
memberikan perlakuan adil kepada sesama guru ketika ada penugasan
pelatihan atau seminar akan dibagi rata kepada guru-guru yang
ditugaskan bukan guru A saja selalu mengikuti kegiatan.
e. Menurut ibu adakah tingkat persaingan guru dalam menentukan
pengembangan karir di sekolah?
Jawab : Tentu ada.
f. Jika ada bagaimana tingkat persaingan guru dalam menentukan
pengembangan karir di sekolah ?
Jawab : Persaingan yang terjadi tidak sama dengan jabatan struktural
yang begitu antusias untuk bisa mengejar pangkat/golongan tertinggi.
196
Ketika ingin menjadi pimpinan harus berada di pangkat/golongan
tertinggi.
g. Menurut ibu apakah SMA Negeri 113 Jakarta memberi fasilitas untuk
melakukan pengembangan karir guru?
Jawab : Diberikan.
h. Menurut ibu pengembangan karir apa saja yang pernah diikuti selama
mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Pernah jadi wali kelas. Jadi panitia di kegiatan-kegiatan
sekolah. Untuk kepanitiaan disesuaikan agar bisa mendapat angka
kredit. Untuk wali kelas bisa diajukan sebagai angka kredit. Biasanya
mengajar dalam jangka 2 tahun bisa mendapatkan angka kredit 2 poin.
i. Menurut ibu apakah pangkat/golongan guru di SMA Negeri 113
Jakarta dapat ditingkatkan dengan pengembangan karir yang
diberikan?
Jawab : Dapat, dikarenakan ketika kita mengikuti kegiatan atau
pelatihan bukti yang diterima dapat dijadikan bahan untuk menambah
angka kredit apalagi kegiatan yang diikuti tingkat nasional, angka
kreditnya akan lebih besar.
2. Penugasan
a. Apakah kepala sekolah mempunyai kriteria khusus untuk melakukan
pembagian tugas guru?
Jawab : Ada, minimal mengajar 24 jam tatap muka dalam satu
minggu, disesuaikan dengan kebutuhan sekolah dan harus linier
dengan lulusan yang dimiliki. Misalnya lulusan dari pendidikan kimia
maka guru tersebut harus mengajar mata pelajaran kimia.
b. Apakah terdapat ketentuan-ketentuan yang diberikan oleh kepala
sekolah ketika guru menjalankan proses pembelajaran dan kegiatan
pengembangan keprofesian?
Jawab : Iya ada ketentuannya.
c. Menurut bapak apa saja ketentuan-ketentuan dalam menjalankan
proses pembelajaran dan kegiatan pengembangan keprofesian
tersebut?
Jawab : Guru harus menjalankan pembelajaran dengan beban
mengajar paling sedikit 24 jam tatap muka dalam seminggu.
Kewajiban dalam melaksanakan pembelajaran meliputi,
merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran,
menilai proses pembelajaran serta mengevaluasi hasil pembelajaran.
Ketika guru menjadi wali kelas selain melaksanakan proses
pembelajaran juga diwajibkan menjadi guru pembimbing dan
konseling untuk peserta didik di dalam kelas. Dan terakhir, jika guru
ingin berada dijenjang jabatan yang tinggi maka akan semakin berat
tugas dan tanggung jawab yang dijalankan.
d. Apa saja bentuk-bentuk penugasan yang diberikan kepada ibu guna
melaksanakan pengembangan karir?
Jawab : Penugasan guru bisa sebagai wakil kepala sekolah bidang
kurikulum, kesiswaan, humas, sarana dan prasarana, wali kelas,
197
pembina osis, pembina ekstrakulikuler, kepala laboratorium yang
ditetapkan melalui suatu pembagian tugas atas persetujuan kepala
sekolah. Untuk pembagian tugas wali kelas didasarkan atas
pengalaman serta pertimbangan kepala sekolah terkait mata pelajaran
yang diampu di kelas sehingga dalam menjalankan tugas akan lebih
efisien sesuai dengan perencanaan tahunan.
e. Menurut ibu apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar
belakang kualifikasi akademik?
Jawab : Harus linier, saya lulus dari sarjana pendidikan kimia, ketika
mulai mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta ini saya mendapat amanah
dari kepala sekolah untuk mengajar mata pelajaran kimia.
f. Menurut ibu apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar
belakang sertifikasi pendidik/ keahlian yang dimiliki guru?
Jawab : Harus linier, karena basic yang dimiliki dari sarjana
pendidikan kimia dan memiliki sertifikat pendidik, maka kepala
sekolah menugaskannya untuk mengajar mata pelajaran kimia.
g. Apakah ibu mengetahui apa yang dimaksud dengan angka kredit?
Jawab : Angka kredit merupakan satuan nilai dari tiap butir kegiatan
atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh guru
untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan.
h. Apakah penugasan guru akan mempengaruhi pemberian angka kredit?
Jawab : Mempengaruhi ketika guru dapat mengajar dengan beban
kerja paling sedikit 24 jam tatap muka dalam seminggu sesuai dengan
latar belakang kualifikasi serta sertifikasi pendidik yang dimilik, maka
guru tersebut akan mendapatkan poin tambahan yang dapat
dipergunakan untuk menambah kredit poin dalam kenaikan
pangkat/golongan.
i. Menurut ibu penugasan seperti apa yang dapat memberikan angka
kredit?
Jawab : Penugasan sebagai guru bimbingan dan konseling mendapat
beban kerja paling sedikit membimbing 150 peserta didik per tahun
jika beban mengajar tersebut belum terpenuhi maka kepala sekolah
wajib melaporkan ke Dinas Pendidikan Provinsi untuk diatur ulang
beban kerja tersebut.
3. Promosi
a. Menurut ibu apakah yang dimaksud dengan promosi guna menunjang
pengembangan karir?
Jawab : Promosi merupakan sebuah cara yang diberikan kepala
sekolah untuk menganjurkan guru melaksanakan tanggung jawab
yang lebih tinggi dari sebelumnya.
b. Menurut ibu apakah semua guru di SMA Negeri 113 Jakarta mendapat
kesempatan untuk promosi?
Jawab : Pada dasarnya semua guru mendapat kesempatan untuk
dipromosikan, tinggal mereka mau melangkah atau tidak. Ada niatan
untuk menyalurkan bakat dan loyalitasnya tidak yang terpenting
sekolah sudah memberikan kesempatan kepada guru tersebut
198
c. Apakah ibu pernah mendapat kesempatan untuk dipromosikan?
Jawab : Pernah meskipun baru tiga tahun menjadi PNS dan mengajar
di sekolah telah diberi amanah untuk menjadi wali kelas tapi belum
diberi kepercayaan menjadi pembina ekstrakulikuler ataupun menjadi
staf sekolah karena untuk bisa menduduki posisi tersebut harus
melalui birokrasi dari bawah terlebih dahulu.
d. Kapan ibu dipromosikan selama mengajar di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Periode ajaran baru kemarin saya diberi amanah untuk
menjadi wali kelas XI IPA 2.
e. Bagaimana perasaan ibu jika mendapat promosi guna menunjang
pengembangan karir?
Jawab : Senang
f. Menurut ibu tindakan apa yang dapat dilakukan setelah mendapat
informasi untuk dipromosikan?
Jawab : Akan berusaha menjadi contoh yang layak untuk siswa. Giat
untuk bekerja, selalu tepat waktu dalam mengajar, menyampaikan
materi dengan lemah lembut dan menciptakan rasa nyaman untuk
peserta didik.
g. Bagaimana bentuk-bentuk promosi yang diberikan lembaga sekolah
kepada ibu dalam rangka melaksanakan pengembangan karir?
Jawab : Selain mengajar mata pelajaran dengan beban mengajar
minimal 24 jam tatap muka dalam satu minggu dan untuk guru yang
menjadi kepala-kepala bidang tertentu hanya diwajibkan mengajar
minimal 12 jam tatap muka dalam satu minggu. Guru juga dapat
menduduki posisi sebagai: kepala laboratorium, kepala perpustakaan,
wali kelas, guru piket, pembina ekstrakuliker, pembina olimpiade-
olimpiade dan bahkan bisa menjabat sebagai wakil kepala sekolah
dalam berbagai bidang yang ada didalamnya.
h. Menurut ibu apakah terdapat persyaratan khusus yang harus disiapkan
dalam rangka promosi guna menunjang pengembangan karir?
Jawab : Agar guru bisa mendapat kesempatan promosi terdapat
beberapa persyaratan yang ditentukan oleh sekolah, seperti : sebelum
kepala sekolah memilih guru untuk menjadi wakil kepala sekolah
ataupun staf sekolah dipilih berdasarkan jenjang pengalaman yang
dimiliki, misalnya: dilihat dari lamanya guru mengajar dan keaktifan
dalam menjalankan tanggungjawab, guru pernah menjadi guru
pembimbing siswa, menjadi guru kelas, dan memiliki loyalitas yang
tinggi terhadap sekolah.
i. Menurut ibu hasil seperti apa yang dapat diterima ketika
melaksanakan pengembangan karir?
Jawab : Hasil yang didapat bisa digunakan sebagai bahan tambahan
untuk mendapatkan angka kredit.
199
4. Kenaikan Pangkat
a. Apa saja persyaratan yang disiapkan ibu untuk dapat melakukan
kenaikan pangkat?
Jawab : Saya baru 3 tahun mengajar dan menjadi PNS. Sejauh ini saya
hanya mengikuti pelatihan pra jabatan yang dibuktikan dengan
sertifikat. Bukti ini dapat diberikan ke tata usaha untuk mendapat poin
tambahan yang dapat dipergunakan sebagai angka kredit. Ketika
mengurus CPNS berkas-berkasnya dibantu oleh sekolah dan saya
yang datang ke bagian BPSDM.
b. Menurut ibu apakah terdapat perbedaan persyaratan kenaikan pangkat
dengan tahun-tahun sebelumnya?
Jawab : Berdasarkan peraturan baru tahun 2013 kenaikan pangkat
guru naik secara otomatis yang terjadi setiap 2 tahun sekali. Ketika
mulai diterbitkan peraturan baru pada bulan januari 2013 kenaikan
pangkat guru berubah draktis yang mana untuk dapat melakukan
kenaikan pangkat harus menggunakan penilaian kinerja guru (PKG)
dan dilengkapi dengan unsur-unsur dari kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan.
c. Menurut ibu apa yang dimaksud angka kredit dalam kenaikan
pangkat?
Jawab : Angka kredit merupakan nilai dari butir-butir kegiatan yang
telah dilaksanakan guna untuk mencapai jabatan fungsional dalam
rangka pengembangan karir.
d. Apakah ibu diberitahu tata cara perhitungan angka kredit dalam
rangka kenaikan pangkat?
Jawab : Diberi tahu akan tetapi saya kurang mengerti.
e. Bagaimana tata cara perhitungan angka kredit dalam rangka
menunjang karir ibu di sekolah?
Jawab : Diberitahu, pernah diseminarkan dan waktu itu ada juga dari
sekolah ada pengisian serta penjelasan terkait angka kredit, akan tetapi
saya kurang paham. Sudah diberitahu oleh pihak tata usaha tapi masih
belum jelas juga terkait pelaksanaannya.
f. Berapa jumlah angka kredit kumulatif yang dipersiapkan ibu untuk
memenuhi unsur utama dan unsur penunjang dalam melakukan
kenaikan pangkat?
Jawab :
1. Jika guru telah menempuh pendidikan yang linier sesuai dengan
bidang tugas akan mendapatkan, 100 untuk Ijazah S-1/Diploma
IV, 150 untuk Ijazah S-2, dan 200 untuk Ijazah S-3. Apabila
seorang guru mempunyai gelar atau ijazah lebih tinggi yang
sesuai dengan sertifikasi pendidik atau keahlian dan bidang tugas
yang diampu, angka kredit yang diberikan adalah sebesar selisih
antara angka kredit yang pernah diberikan berdasarkan gelar atau
ijazah lama dengan angka kredit gelar atau ijazah yang lebih
tinggi. Bukti fisik yang dijadikan dasar penilaian adalah fotokopi
200
ijazah yang disahkan oleh pejabat yang berwenang, yaitu Dekan
pada perguruan tinggi yang bersangkutan.
2. Telah mengikuti pelatihan prajabatan dan program induksi akan
diberikan angka kredit 3. Bukti fisik keikutsertaan pelatihan
prajabatan yang dijadikan dasar penilaian adalah fotokopi surat
tanda tamat pendidikan dan pelatihan (STTPP) prajabatan yang
disahkan oleh kepala sekolah atau madrasah yang bersangkutan.
3. Pengembangan keprofesian berkelanjutan. Guru Pertama dengan
pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Guru
Utama dengan pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e
wajib melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan dapat dilakukan dengan cara pengembangan diri
(diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru), publikasi ilmiah
(hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan
formal, buku teks pelajaran, buku pengayaan dan pedoman guru),
karya inovatif (menemukan teknologi tepat guna, menemukan
atau menciptakan karya seni, membuat atau memodifikasi alat
pelajaran, dan mengikuti pengembangan penyusunan standar
ataupun pedoman soal).
g. Menurut ibu kegiatan apa saja yang dapat dinilai sebagai angka kredit
dalam kenaikan pangkat?
Jawab : Melakukan pengembangan profesi yang dilakukan dalam
rangka pengamalan ilmu dan pengetahuan serta teknologi dan
keterampilan. Menyusun karya tulis ilmiah yang dilakukan dengan
cara melakukan penyelidikan, pengamatan, dan mengumpulkan data.
Membuat buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional.
Mengikuti berbagai pelatihan dan pendidikan yang sesuai dengan latar
belakang kualifikasi pendidik.
h. Menurut ibu apakah terdapat tugas tambahan yang diberikan kepada
guru selama mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Ada selain mengajar mata pelajaran saya diberi tugas
tambahan oleh kepala sekolah untuk menjadi wali kelas XI IPA 2.
i. Apakah tugas tambahan yang ibu laksanakan dalam rangka
membimbing kegiatan ekstrakulikuler, sebagai anggota PGRI, dan
menjadi pengawas ujian sekolah dapat dijadikan sebagai unsur
penunjang untuk mendapatkan angka kredit?
Jawab : Tergantung kegiatannya dan ketentuan sekolahnya.
j. Apakah lembaga sekolah atau dinas pendidikan pernah mengadakan
pengembangan kompetensi untuk ibu?
Jawab : Pernah, dinas pendidikan mengadakan bimtek untuk
meningkatkan kompetensi guru dalam merancang PJJ berbasis beban
kurikulum yang disederhanakan. Dalam kegiatan ini guru dituntut
untuk bisa meningkatkan skill dalam penggunaan teknologi agar
kualitas belajar semakin baik.
201
k. Menurut ibu apakah pengembangan kompetensi yang diadakan dapat
dijadikan sebagai unsur penunjang angka kredit?
Jawab : Dapat guru yang mengikuti pelatihan, melakukan
pengembangan diri, membuat karya ilmiah, dan pengembangan karya-
karya inovatif lainnya bukti yang didapat bisa dipergunakan untuk
menambah angka kredit dalam kenaikan pangkat/golongan.
l. Apakah semua guru yang mengajar disini dapat mengikuti
pengembangan kompetensi tersebut?
Jawab : Tidak semua guru dapat mengikuti kegiatan tersebut
disesuaikan dengan kebutuhan, jika pengembangan kompetensi
dilaksanakan dalam bentuk pelatihan hanya 2 atau 3 guru yang akan
ditugaskan. Untuk hasilnya dihimbau agar diimbaskan kepada guru
lain. Kalau pengembangan kompetensi berbentuk seminar dan tidak
ada batasan kuota semua guru dapat mengikuti dengan catatan tidak
meninggalkan jam mata pelajaran di sekolah.
m. Apa rata-rata gelar akademik guru yang mengajar di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Ada yang sarjana da nada beberapa guru yang lulusan
magister.
n. Apakah gelar akademik yang didapatkan oleh ibu dapat
mempengaruhi angka kredit?
Jawab : Iya mempengaruhi
Contohnya: guru yang bergelar S1, kemudian mengajukan ijazah S2,
maka angka kredit yang sebelumnya 100 akan ditambah 50 sehingga
menjadi 150. Begitu pula guru yang S2 telah memperoleh angka
kredit sebesar 150 ketika dia mengajukan ijazah S3 angka kredit yang
diperoleh akan ditambah 50 sehingga menjadi 200.
o. Apakah sertifikasi yang dimiliki oleh ibu dapat mempengaruhi nilai
lebih terhadap angka kredit?
Jawab : Iya mempengaruhi asalkan sertifikasi yang diperoleh sesuai
dengan bidang tugas guru.
B. Jenis Program Pengembangan Karir Guru
1. Diklat Internal
a. Apakah SMA Negeri 113 mendukung pengembangan kompetensi
guru dan pegawai dalam menjalankan tanggung jawab di sekolah?
Jawab : Iya sekolah mendukung pengembangan kompetensi untuk
guru-guru.
b. Apa saja jenis program pengembangan karir yang diberikan SMA
Negeri 113 Jakarta terhadap guru di sekolah?
Jawab : Pengembangan karir dapat dilakukan dengan cara mengikuti
diklat internal yang biasanya diadakan oleh sekolah untuk
meningkatkan keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan guru. Dan
juga berupa diklat eksternal yang dilakukan oleh pihak luar sekolah
seperti dinas pendidikan, MGMP, PGRI, da nada beberapa universitas
yang saling bekerja sama untuk mengadakan pelatihan.
202
c. Apakah SMA Negeri 113 pernah mengadakan pendidikan dan
pelatihan untuk para guru?
Jawab : Banyak, minimal 1 bulan sekali sekolah mengadakan
pelatihan.
d. Bagaimana bentuk pendidikan dan pelatihan yang diberikan SMA
Negeri 113 terhadap guru dan pegawainya?
Jawab : Ada yang berhubungan dengan media pembelajaran,
persiapan menyambut adanya kurikulum baru. Dengan waktu yang
tidak menentu tergantung dengan keputusan kepala sekolah minimal
satu bulan sekali sekolah mengadakan kegiatan pengembangan untuk
guru baik berupa seminar, workshop, webinar ataupun pelatihan.
Contohnya: Kemarin waktu awal pandemi diberikan rapat penyuluhan
bagaimana pembelajaran daring kepada para guru. Pelatihan tersebut
berisi bagaimana teknis pelaksanaan pembelajaran, menggunakan apa,
hal itu diseminarkan agar guru tidak kaget. Karena pada saat itu tidak
semua orang mengerti terkait penggunaan zoom meet.
e. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap
peningkatan pangkat/golongan ibu di sekolah?
Jawab : Bukti yang diterima dari pelatihan dapat dikumpulkan sebagai
bahan tambahan untuk mendapat angka kredit.
f. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang
telah dilaksanakan?
Jawab : Dapat berupa sertifikat ataupun surat tugas dari kepala
sekolah.
g. Bisakah ibu menunjukkan bentuk dokumentasi tersebut?
Jawab : Iya, bisa.
h. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang
kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Iya, dapat dikarenakan setiap kita mengikuti pelatihan akan
diberikan poin-poin tersendiri apalagi kalau pelatihan tersebut bersifat
nasional angka yang diterima akan lebih besar.
2. Diklat Eksternal
a. Apakah ibu pernah mengikuti program pendidikan dan pelatihan di
luar SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Iya, pernah tahun kemarin sekolah mengusulkan program-
program dari pemerintah untuk para guru. Mereka meminta
perwakilan dari sekolah dan saya kebetulan ditunjuk untuk mengikuti
pelatihan tersebut.
b. Apa saja bentuk pendidikan dan pelatihan yang pernah ibu terima?
Jawab : Saya mengikuti pelatihan terkait pembuatan media
pembelajaran agar peserta didik selalu senang dan tidak merasa bosan
ketika menerima materi dari guru.
c. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap
peningkatan pangkat/golongan ibu di sekolah?
Jawab : Bukti yang diterima dari pelatihan dapat dikumpulkan sebagai
bahan tambahan untuk mendapat angka kredit.
203
d. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang
telah dilaksanakan?
Jawab : Dapat berupa sertifikat ataupun surat tugas dari kepala
sekolah.
e. Bisakah ibu menunjukkan bentuk dari dokumentasi tersebut?
Jawab : Iya, Bisa
f. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang
kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Iya, dapat dikarenakan setiap kita mengikuti pelatihan akan
diberikan poin-poin tersendiri apalagi kalau pelatihan tersebut bersifat
nasional angka yang diterima akan lebih besar.
C. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir Guru
1. Tujuan Pengembangan Karir Guru
a. Menurut ibu mengapa dilakukan pengembangan karir terhadap guru di
SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Karena untuk meningkatkan kemampuan guru agar keahlian
yang dimiliki selalu bertambah dan terus diperbaiki. Perihal ini dapat
dilakukan dengan cara melakukan Penilaian Kineja Guru (PKG) dan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
b. Menurut ibu apa tujuan dari pengembangan karir yang dilakukan oleh
SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Pengembangan karir penting untuk dilakukan para guru.
Karena berdampak pada penghasilan yang akan diterima hal ini
berpengaruh ke gaji. Dalam gaji dilihat jabatannya apa dan berada
dipangkat/golongan berapa. Makanya banyak guru yang mau naik
pangkat karena berpengaruh pada penghasilan.
c. Apakah pengembangan karir yang dilakukan di SMA Negeri 113 telah
sesuai dengan tujuan yang diharapkan?
Jawab : Iya, sesuai.
d. Menurut ibu apakah pengembangan karir yang dilakukan dapat
menunjang kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Iya, dapat karena ketika guru memiliki loyalitas yang tinggi
kepada sekolah, sekolah akan banyak memberikan kesempatan-
kesempatan kepada guru untuk dapat meningkatkan produktivitasnya
sebagai pengajar.
e. Apakah pengembangan karir yang dilakukan telah sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan guru?
Jawab : Iya, sesuai.
f. Bagaimana bentuk kesesuaian distribusi pengembangan karir terhadap
guru-guru tersebut (Contoh bentuk distribusi kegiatan)?
Jawab : Ketika sekolah dan dinas pendidikan mengadakan pelatihan,
seminar, workshop jika kegiatan tersebut sesuai dengan kualifikasi
yang dibutuhkan maka akan diberikan kesempatan untuk dapat
mengikuti.
204
2. Manfaat Pengembangan Karir Guru
a. Bagaimana dampak yang ibu rasakan terhadap pengembangan karir
yang dilakukan oleh SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Kesejahteraan guru akan meningkat sesuai dengan
pangkat/golongan yang diraih. Selain itu juga bisa menambah tugas-
tugas yang harus dijalankan agar guru memiliki loyalitas tinggi
terhadap sekolah
b. Dengan adanya manfaat yang dirasakan adakah peningkatan dari
kinerja ibu?
Jawab : Ada yang sebelumnya tidak peduli dengan sekolah, mengajar
hanya menggugurkan kewajiban saja setelah termotivasi untuk
melakukan pengembangan karir lebih meningkatkan loyalitas terhadap
sekolah.
c. Apakah manfaat tersebut dapat difungsikan sebagai bahan untuk
kenaikan pangkat/golongan ibu guru?
Jawab : Dapat karena bukti dari kegiatan yang diikuti bisa dijadikan
bahan tambahan untuk mendapat angka kredit.
D. Jalur dan Tahapan Pengembangan Karir Guru
1. Jalur Pengembangan Karir Guru
a. Apakah ibu mengetahui jalur pengembangan karir guru?
Jawab : Iya mengetahui.
b. Menurut ibu apa yang dimaksud dengan jalur pengembangan karir
guru?
Jawab : Langkah-langkah kegiatan yang harus dilalui oleh guru untuk
bisa meraih pangkat/golongan lebih tinggi daripada sebelumnya.
c. Apakah SMA Negeri 113 telah melakukan pengembangan karir guru
sesuai dengan alur pengembangan karir yang telah ditetapkan?
Jawab : Sesuai
d. Menurut ibu bagaimana alur pengembangan karir guru?
Jawab :
Jalur pengembangan karir memang berdasarkan teori step by
step. Tidak bisa dihilangkan salah satu tahapannya. Untuk bisa
menjadi PNS harus melakukan pendidikan profesi. Pendidikan profesi
bukan dari sekolah tetapi dari pihak luar kita mendapatkannya. Untuk
bisa melakukan pendidikan profesi jalurnya banyak ada salah satunya
ada jalur mandiri di luar jabatan. Sebelum menjadi guru, bisa
mengikuti asalkan memiliki gelar sarjana pendidikan.
Pendidikan profesi akan berpengaruh ketika ikut CPNS
kemungkinan besar akan lulus ketika mereka memiliki bukti
pendidikan profesi. Contohnya saya ketika menjadi PNS, semua itu
saya mulai dari dari lulus sarjana, mengikuti pendidikan profesi,
mengikuti seleksi CPNS, mengikuti pra jabatan dan program induksi,
jika lulus baru dinyatakan PNS 100% dan berada dipangkat/golongan
III/A. Untuk kenaikan pangkat/golongan selanjutnya saya harus harus
memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan salah satu syaratnya, missal
pembuatan karya tulis ilmiah.
205
e. Menurut ibu apakah alur pengembangan karir yang telah ditetapkan
efektif dalam melakukan pengembangan karir guru di dunia
pendidikan sekarang?
Jawab : Untuk sekarang tidak efektif dikarenakan banyak persyaratan
yang harus dipenuhi, hal tersebut membuat banyak guru stagnan di
pangkat/golongan tertentu.
f. Jika tidak efektif apakah terdapat saran dari ibu untuk jalur
pengembangan karir guru tersebut?
Jawab : Seharusnya pembuatan karya tulis ilmiah dihilangkan karena
membuat guru yang mandet untuk melakukan kenaikan
pangkat/golongan. Rata-rata guru terpentok dalam syarat pembuatan
karya tulis sehingga banyak guru yang stagnan dipangkat/golongan
yang sama sampai bertahun-tahun.
g. Apakah seorang CPNS bisa langsung menjadi guru pratama?
Jawab : Tidak bisa.
h. Jika tidak langsung menjadi guru pratama maka langkah apa yang
harus dilakukan oleh guru tersebut?
Jawab : Seorang guru harus mengikuti pra jabatan dan program
induksi terlebih dahulu, jika dinyatakan lulus PNS 100% baru bisa
menjadi guru pratama.
2. Syarat-syarat Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Apakah ibu mengetahui persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat
meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?
Jawab : Iya mengetahui.
b. Menurut ibu apa saja persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat
meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?
Jawab :
Syarat yang harus dipenuhi guru dalam meniti karir:
1. Ketika guru berada dipangkat/golongan III/a ingin naik ke III/b
harus membuat pengembangan diri. Pangkat/golongan III/b ingin
naik ke III/c melakukan pengembangan diri, penelitian tindakan
kelas.
2. Pangkat/golongan III/c ingin naik ke III/d melakukan
pengembangan diri, membuat satu penelitian tindakan kelas dan
satu jurnal.
3. Ketika berada dipangkat/golongan III/d ingin naik pangkat ke
IV/a membuat dua penelitian tindakan kelas dan satu jurnal.
Ketika berada di pangkat/golongan IV/a ingin naik ke IV/b
membuat tiga penelitian tindakan kelas dan semuanya
dijurnalkan. Kalau kita mengikuti alurnya otomatis akan lancar
karena sudah terbiasa untuk menyusun PTK dan jurnal.
c. Apakah ibu merasakan kesulitan untuk dapat memenuhi persyaratan
kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Merasa kesulitan karena dalam memenuhi persyaratan untuk
kenaikan pangkat/golongan rata-rata guru mentok dalam pembuatan
karya tulis ilmiah, sulitnya menemukan tempat untuk bertanya terkait
206
dengan penulisan karya tulis ilmiah, minimnya informasi yang bisa
didapat untuk bisa menerobos link-link keberhasilan dalam pembuatan
karya tulis ilmiah.
d. Penilaian kerja guru seperti apa yang dapat dijadikan syarat untuk
melakukan kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Melaksanakan tugas tambahan sebagai wali kelas, kepala
laboratorium, menjadi pembina ekstrakulikuler, melaksanakan
pendidikan profesi guru, melakukan penelitian tindakan kelas, dan
membuat karya tulis ilmiah.
e. Apakah karya tulis ilmiah dapat dijadikan sebagai salah satu syarat
untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Iya dapat.
f. Bagaimana ibu mengurus kenaikan pangkat/golongan yang lebih baik
daripada sebelumnya?
Jawab : Menyerahkan berkas-berkas kenaikan pangkat/golongan ke
pihak tata usaha dengan syarat-syarat yang telah dipenuhi.
g. Apa saja proses yang harus dilalui ibu agar dapat mencapai kenaikan
pangkat dari golongan III ke golongan IV?
Jawab : Guru yang berada di pangkat/golongan III/a dan III/b ingin
naik ke pangkat/golongan III/c dan III/d, membuat karya tulis ilmiah,
memiliki sertifikat profesi, memiliki penilaian terhadap prestasi kerja
yang dilihat dari kompetensi guru baik pedagogik, kepribadian, sosial,
dan profesional, memiliki tugas tambahan, dan membimbing peserta
didik.
h. Menurut ibu apa saja seleksi-seleksi untuk tes penerimaan PNS?
Jawab : Seleksi untuk penerimaan PNS dapat berupa tes bakat
skolastik, pengetahuan umum, dan potensi akademik.
3. Tingkatan Jabatan Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Menurut ibu apa perbedaan jabatan dengan pangkat/golongan guru
yang ada dalam pengembangan karir guru?
Jawab : Jabatan adalah sebuah kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang. Sedangan
pangkat/golongan adalah kedudukan yang menunjukkan tingkatan
seseorang dalam Pegawai Negeri Sipil.
b. Apakah ibu mengetahui tingkatan jabatan dalam pengembangan karir
guru?
Jawab : Iya tahu.
c. Menurut ibu mengapa terdapat tingkatan jabatan dalam
pengembangan karir guru?
Jawab : Dalam lembaga pendidikan jabatan guru biasa disebut jabatan
fungsional dengan adanya hal itu guru akan mengetahui ruang
lingkup, tugas, tanggungjawab, dan wewenang yang berkaitan dengan
tugas keguruan.
207
d. Menurut ibu apa saja tingkatan dalam pengembangan karir guru
tersebut?
Jawab : Guru yang berada pada pangkat/golongan III/a dan III/b
disebut sebagai guru pratama, III/c dan III/d merupakan guru muda,
IV/a dan IV/b dengan sebutan guru madya sedangkan untuk IV/c dan
IV/d yaitu guru utama.
e. Apakah ibu mengetahui persyaratan untuk melakukan kenaikan
tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?
Jawab : Iya tahu.
f. Menurut ibu apa saja persyaratan untuk melakukan kenaikan tingkat
jabatan dalam pengembangan karir guru?
Jawab : Guru yang berada di posisi guru pratama ingin naik tingkat ke
guru muda harus melakukan pendidikan dan pelatihan keprofesian,
menjalankan penilaian kinerja guru, dan terakhir harus melakukan
penulisan karya ilmiah jika guru berada dipangkat/golongan III/b
ingin naik pangkat/golongan ke III/c harus menyiapkan 4 angka kredit
dari sub unsur publikasi karya ilmiah dan 3 angka kredit dari
pengembangan diri.
4. Dukungan Organisasi Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Apakah terdapat dukungan yang diberikan oleh pihak lembaga
sekolah atau dinas pendidikan?
Jawab : Ada
b. Menurut ibu bagaimana bentuk dukungan SMA Negeri 113 Jakarta
terhadap pengembangan karir guru?
Jawab : Kepala sekolah memotivasi guru untuk mengembangkan
konsep-konsep yang berkaitan dengan pengembangan diri, tidak
menghalagi waktu guru ketika ingin mengembangan keterampilan,
kemampuan, dan pengetahuan.
c. Apakah ibu merasa puas terhadap dukungan yang telah diberikan oleh
SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Saya sendiri merasa cukup.
d. Apakah semua guru dapat mengikuti pendidikan yang telah diberikan
oleh lembaga sekolah atau dinas pendidikan?
Jawab : Sesuai dengan jenis pendidikan yang dilakukan jika itu
bersifat khusus hanya guru yang ditujukkan oleh kepala sekolah
dengan syarat tidak meninggalkan jam pelajaran begitu saja. Guru
menitipkan tugas kepada guru piket agar disampaikan ke peserta
didik.
e. Menurut ibu apakah pimpinan SMA Negeri 113 Jakarta memberi
informasi tentang pengembangan karir guru?
Jawab : Iya memberi.
f. Apa saja informasi tentang pengembangan karir yang disediakan oleh
pimpinan SMA negeri 113 Jakarta?
Jawab : Kepala sekolah menginformasikan kepada guru ketika ada
seminar, workshop, pelatihan dan pendidikan, jika kegiatan tersebut
208
bersifat khusus tidak semua guru yang bersangkutan bisa mengikuti
dan itu akan ditunjuk siapa yang dapat mengikuti.
5. Tahapan-tahapan Pengembangan Karir Guru
a. Menurut ibu apa yang dimaksud dengan tahapan pengembangan karir?
Jawab : Sebuah tahapan waktu dan usia guru sejak mengajar di
sekolah hingga usia pensiun.
b. Bagaimana perasaan ibu menjalani usia demi usia untuk dapat meniti
karir yang lebih baik dalam rangka mencapai pengembangan karir?
Jawab : Dijalani sesuai dengan alurnya.
c. Pada usia berapa ibu mulai mengajar?
Jawab : 23 Tahun.
d. Pada usia berapa ibu menjadi seorang PNS?
Jawab : 23 Tahun.
e. Apa yang pihak sekolah atau dinas pendidikan lakukan untuk
mendukung jenjang karir ibu guru?
Jawab : Iya mendukung.
f. Menurut ibu hal apa saja yang dapat dilakukan sebelum mengakhiri
masa pensiun untuk kehidupan yang lebih sejahtera?
Jawab : Saya baru 3 tahun menjadi PNS dan mengajar di SMA Negeri
113 Jakarta ini jadi belum ada bayangan kegiatan yang harus
dipersiapkan.
209
Lampiran 9
Hasil Wawancara Dengan Guru PPKN SMA Negeri 113 Jakarta
Nama Responden : Dra. Nur Fatimah
Jabatan : Guru PPKN
Pangkat/golongan : III/c
Tempat Wawancara : Ruang Guru SMA Negeri 113 Jakarta
Hari/ Tanggal : Rabu/ 16 Maret 2022
A. Pengembangan Karir
1. Pengembangan Karir
a. Menurut ibu apakah ada pengembangan karir di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Sebetulnya ada dan sudah pernah mengajukan dari
pangkat/golongan III/a ke III/b.
b. Bagaimana bentuk pengembangan karir yang ada di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Pengembangan karir yang dapat dilakukan guru-guru
disekolah dapat berupa penugasan, kenaikan pangkat, dan promosi.
Sebetulnya kita sudah diberikan penyuluhan oleh sekolah yang
nantinya pergerakan itu akan berdasarkan guru masing-masing.
Apakah mereka proaktif atau pasif terhadap informasi yang diberikan
oleh sekolah. Semua itu tergantung pribadi masing-masing.
c. Apakah terdapat faktor penentu pengembangan karir guru selama
mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Ada
d. Menurut ibu apa saja faktor penentu pengembangan karir guru
tersebut?
Jawab : Guru harus memiliki prestasi yang bagus, memiliki link atau
chanel dengan pihak luar, kepala sekolah yang selalu memberikan
motivasi dan dorongan kepada guru, guru memiliki loyalitas tinggi
terhadap sekolah, guru yang tidak pernah perhitungan atas
kepentingan sekolah. Contohnya ketika guru memiliki kerjasama yang
bagus, banyak membantu sekolah, memiliki akses kenalan dengan
pihak luar yang luas, tentu guru seperti itu akan mudah dikenali oleh
banyak rekan kerja sehingga mudah mendapat kesempatan untuk
melakukan pengembangan karir.
e. Menurut ibu adakah tingkat persaingan guru dalam menentukan
pengembangan karir di sekolah?
Jawab : Tentu ada.
f. Jika ada bagaimana tingkat persaingan guru dalam menentukan
pengembangan karir di sekolah ?
Jawab : Persaingan yang terjadi tidak sama dengan jabatan struktural
yang begitu antusias untuk bisa mengejar pangkat/golongan tertinggi.
210
Ketika ingin menjadi pimpinan harus berada di pangkat/golongan
tertinggi.
g. Menurut ibu apakah SMA Negeri 113 Jakarta memberi fasilitas untuk
melakukan pengembangan karir guru?
Jawab : Kami para guru mencari sendiri informasi untuk kenaikan
pangkat/golongan. Sebenarnya ada tetapi kesulitan kita ada di
penelitian tindakan kelas tidak ada pembimbingnya, otomatis kita
akan stuck. Sama seperti pembimbing skripsi yang harus ada
pembimbingnya memudahkan untuk mendapat arahan. Kita pribadi
ada inisiatif mengikuti komunitas tidak dari sekolah. Jadi kita tau
kekurangan diri kita pada bidang apa saja dan tau harus bertanya
kepada siapa, di sana saling membantu dan sangat terbimbimbing
serta terahkan. Kegiatan ini merupakan proses sendiri, harus ulet
sendiri. Dalam komunitas itu tidak dikenakan biaya. Jika nanti
diadakan seminar, kita menyediakan konsumsi dengan patungan.
h. Menurut ibu pengembangan karir apa saja yang pernah diikuti selama
mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Saya mengikuti sesuai dengan alur pelan-pelan. Ketika
disuruh untuk penelitian, saya akan melakukan penelitian sembari
mengajar. Saya sekalian belajar di kelompok PTK Mandiri, PGRI
Jakarta Timur. Melalui ini, saya diantarkan dua kali naik
pangkat/golongan dari III/b ke III/c.
i. Menurut ibu apakah pangkat/golongan guru di SMA Negeri 113
Jakarta dapat ditingkatkan dengan pengembangan karir yang
diberikan?
Jawab : Dapat, ketika guru mengajar dengan jam mengajar minimal
24 jam akan mendapat angka kredit, angka tersebut dapat
dikumpulkan untuk menambah angka kredit yang dimiliki meskipun
jumlahnya tidak banyak.
2. Penugasan
a. Apakah kepala sekolah mempunyai kriteria khusus untuk melakukan
pembagian tugas guru?
Jawab : Punya, misalnya: ketika guru ditugaskan untuk menjadi
bagian dari wakil kepala sekolah ataupun staf sekolah hanya untuk
guru-guru yang telah lama mengajar, harus memahami seluk-beluk
lingkungan sekolah, guru yang mengajar mata pelajaran di sekolah
harus guru yang memiliki ijazah linier, guru pembina ekstrakulikuler
harus memiliki loyalitas tinggi dikarenakan guru harus mampu
memiliki pemikiran yang tinggi agar anak didik mampu menggali
keahlian yang dimiliki dalam bidang non akademik, dan guru yang
ingin menjadi koordinator laboratorium dan kepala perpustakaan
harus memiliki sertifikat pelatihan di bidangnya.
b. Apakah terdapat ketentuan-ketentuan yang diberikan oleh kepala
sekolah ketika guru menjalankan proses pembelajaran dan kegiatan
pengembangan keprofesian?
Jawab : Iya, ada.
211
c. Menurut bapak apa saja ketentuan-ketentuan dalam menjalankan
proses pembelajaran dan kegiatan pengembangan keprofesian
tersebut?
Jawab : Contoh ketentuan yang diberikan oleh kepala sekolah untuk
guru di SMA Negeri 113 Jakarta seperti: guru harus menjalankan
pembelajaran dengan beban mengajar paling sedikit 24 jam tatap
muka dalam seminggu. Kewajiban dalam melaksanakan pembelajaran
meliputi, merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses
pembelajaran, menilai proses pembelajaran serta mengevaluasi hasil
pembelajaran. Ketika guru menjadi wali kelas selain melaksanakan
proses pembelajaran juga diwajibkan menjadi guru pembimbing dan
konseling untuk peserta didik di dalam kelas. Dan terakhir, jika guru
ingin berada dijenjang jabatan yang tinggi maka akan semakin berat
tugas dan tanggung jawab yang dijalankan.
d. Apa saja bentuk-bentuk penugasan yang diberikan kepada ibu guna
melaksanakan pengembangan karir?
Jawab : Berdasarkan sifat, tugas, dan kegiatan yang harus dilakukan
terdapat tiga jenis bentuk penugasan. Pertama guru kelas adalah guru
yang mempunyai hak penuh dalam proses pembelajaran peserta didik
di kelas tertentu misalnya di SMA atau SMK kecuali guru mata
pelajaran pendidikan jasmani dan guru pendidikan agama. Kedua guru
mata pelajaran adalah guru yang berhak hanya dalam proses
pembelejaran pada satu mata pelajaran tertentu pada satuan
pendidikan formal pada jenjang pendidikan. Ketiga guru bimbingan
dan konseling adalah guru yang secara penuh membimbing dalam
kegiatan konseling terhadap sejumlah peserta didik satuan pendidikan
formal. Contoh saya guru PPKN yang memiliki kualifikasi akademik
S-1 pendidikan PPKN dan mempunyai sertifikat pendidik, maka saya
harus mengajar PPKN.
e. Menurut ibu apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar
belakang kualifikasi akademik?
Jawab : Dulu bisa tidak linier dengan jurusannya. Pertahun 2010
karena ada program sertifikasi guru harus sesuai dengan jurusan yang
dimiliki maka saya mengikuti pelatihan. Karena itu adalah SIM
mengajar harus punya akta IV, atau sekarang harus punya sertifikat
PPG.
f. Menurut ibu apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar
belakang sertifikasi pendidik/ keahlian yang dimiliki guru?
Jawab : Kalau saya tidak karena dari sarjana Hukum IKIP
Yogyakarta. Waktu itu ada penyetaraan dengan Akta IV agar yang
bukan jurusan pendidikan bisa masuk untuk mengajar, contohnya dari
hukum murni. Pertahun 2010 karena ada program sertifikasi guru
harus sesuai dengan jurusan yang dimiliki maka saya mengikuti
pelatihan. Karena itu adalah SIM mengajar harus punya akta IV, atau
sekarang harus punya sertifikat PPG.
212
g. Apakah ibu mengetahui apa yang dimaksud dengan angka kredit?
Jawab : Sebuah nilai dari poin-poin kegiatan yang diakumulasikan
terhadap angka kredit untuk memenuhi salah satu syarat dalam
kenaikan pangkat/golongan.
h. Apakah penugasan guru akan mempengaruhi pemberian angka kredit?
Jawab : Semua kegiatan di sini otomatis akan menambah angka kredit
kita.
i. Menurut ibu penugasan seperti apa yang dapat memberikan angka
kredit?
Jawab : Guru sebagai mata pelajaran wajib melaksanakan proses
pembelajaran sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka dalam satu
minggu dan paling banyak 40 jam tatap muka dalam seminggu yang
merupakan jam kerja dari jam kerja sebagai pegawai secara
keseluruhan 37,5 jam adalah jam kerja efektif sedangkan sisanya 2,5
jam adalah jam istirahat. Jika dirasa jam itirahat tersebut masih kurang
maka dapat ditambah namun tidak boleh mengurangi jam efektif.
Misalnya, sekolah menambah jam istirahat menjadi 3,5 jam, maka jam
kerja wajib guru menjadi 41 jam perminggu. Dengan demikian jam
kerja efektifnya tetap 37,5 jam per minggu. Jika jam guru kurang dari
ketentuan tersebut kepala sekolah harus mengizinkan guru untuk bisa
mendapatkan jam tambahan diluar tugas yang dijalankan.
3. Promosi
a. Menurut ibu apakah yang dimaksud dengan promosi guna menunjang
pengembangan karir?
Jawab : Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk menawarkan guru-
guru agar tertarik mengikuti sebuah program yang dijalankan oleh
sekolah. Promosi didalam lingkup sekolah menjadi salah satu bentuk,
program pengembangan karir yang diinginkan oleh para guru,
meskipun disaat memenangkan promosi beban dan tanggung jawab
yang diterima akan lebih berat.
b. Menurut ibu apakah semua guru di SMA Negeri 113 Jakarta mendapat
kesempatan untuk promosi?
Jawab : Bisa, apabila guru tersebut memiliki kemampuan. Untuk
wakil kepala sekolah akan dipilih berdasarkan suara terbanyak.
Sedangkan pemilihan tiga tim manajemen akan dipilih oleh wakil
kepala sekolah berdasarkan kecocokan, karena nanti yang akan
membantu tugas-tugasnya. Untuk golongan dan lainnya bisa dianggap
mumpuni dan bisa bekerja sama.
c. Apakah ibu pernah mendapat kesempatan untuk dipromosikan?
Jawab : Iya, pernah.
d. Kapan ibu dipromosikan selama mengajar di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Tahun 2012 sampai sekarang saya selalu ditunjuk untuk
menjadi wali kelas.
e. Bagaimana perasaan ibu jika mendapat promosi guna menunjang
pengembangan karir?
213
Jawab : Senang masih diberikan amanah untuk mendapat tugas lebih
kepala sekolah.
f. Menurut ibu tindakan apa yang dapat dilakukan setelah mendapat
informasi untuk dipromosikan?
Jawab : Guru akan termotivasi untuk meningkatkan kompetensi yang
dimiliki, misalnya guru diberi tugas tambahan menjadi kepala
perpustakaan maka dia akan giat menggali kemampuan yang ada
dalam dirinya, semangat untuk mengikuti pelatihan-pelatihan. Ketika
guru ditugaskan untuk membimbing kegiatan ekstrakulikuler akan
memberi contoh terbaik untuk peserta didik.
g. Bagaimana bentuk-bentuk promosi yang diberikan lembaga sekolah
kepada ibu dalam rangka melaksanakan pengembangan karir?
Jawab : Bentuk promosi yang dilakukan sekolah, pertama mengikut
sertakan guru-guru dalam lomba guru berprestasi, dikarenakan ketika
guru menang dalam di tingkat provinsi akan dikirim ke tingkat
nasional. Hasil yang dapat digunakan sebagai salah satu modal untuk
dapat meningkatkan jabatan. Kedua didorong untuk mengikuti guru
penggerak dengan menjadi anggota tersebut dapat dijadikan salah satu
dasar persyaratan untuk layak tidaknya menjadi kepala sekolah
ataupun pengawas. Ketiga mengikuti sertakan guru-guru dalam
pelatihan-pelatihan sehingga guru bisa mendapatkan sertifikat. Bahan
bukti tersebut dapat dijadikan bahan untuk menambah angka kredit
para guru.
h. Menurut ibu apakah terdapat persyaratan khusus yang harus disiapkan
dalam rangka promosi guna menunjang pengembangan karir?
Jawab : Tepat waktu dalam mengajar, dapat bekerja sama dengan
rekan kerja, golongan yang diduduki harus sesuai dengan syarat yang
ditentukan, memiliki prestasi dalam bekerja, loyalitas yang tinggi
terhadap sekolah, telah mengikuti pelatihan dan pendidikan yang
disediakan, memahami suluk-beluk lingkungan sekolah, dan memiliki
usia yang masih menjamin untuk dapat berkembang lebih maju.
i. Menurut ibu hasil seperti apa yang dapat diterima ketika
melaksanakan pengembangan karir?
Jawab : Beban dan tanggung jawab yang dijalankan dapat dijadikan
poin tambah untuk mendapatkan angka kredit.
4. Kenaikan Pangkat
a. Apa saja persyaratan yang disiapkan ibu untuk dapat melakukan
kenaikan pangkat?
Jawab : Kenaikan pangkat dapat diperoleh dengan cara
menggabungkan angka kredit unsur utama dan angka kredit unsur
penunjang. Contoh, menempuh pendidikan dan mendapatkan ijazah
baik yang linier dengan bidang yang diampu ataupun tidak. Mengikuti
pendidikan profesi guru bagi yang tidak linier dengan bidangnya.
Melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Melaksanakan
pelatihan prajabatan dan program induksi. Mendapatkan penghargaan
214
atas guru berprestasi. Mengikuti kegiatan-kegiatan yang dapat
mendukung tugas guru.
b. Menurut ibu apakah terdapat perbedaan persyaratan kenaikan pangkat
dengan tahun-tahun sebelumnya?
Jawab : Banyak sekali perbedaan yang harus dipenuhi, seperti
sebelum ada peraturan baru tahun 2013 kenaikan pangkat guru naik
secara otomatis yang terjadi setiap 2 tahun sekali. Ketika mulai
diterbitkan peraturan baru pada bulan januari 2013 kenaikan pangkat
guru berubah draktis yang mana untuk dapat melakukan kenaikan
pangkat harus menggunakan penilaian kinerja guru (PKG) dan
dilengkapi dengan unsur-unsur dari kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan.
c. Menurut ibu apa yang dimaksud angka kredit dalam kenaikan
pangkat?
Jawab : Sebuah angka yang dapat diberikan berdasarkan penilaian atas
prestasi guru dalam hal mengerjakan rincian kegiatan-kegiatan sebagai
salah satu syarat untuk bisa mendapatkan pengangkatan dan kenaikan
pangkat dalam jabatan guru.
d. Apakah ibu diberitahu tata cara perhitungan angka kredit dalam
rangka kenaikan pangkat?
Jawab : Iya diberi tahu, bahkan sekolah pernah mengadakan seminar
tata cara perhitungan angka kredit. Saat itu diberikan buku
pedomannya juga. Ya meskipun saat seminar guru memahami tata
cara perhitungannya dan ketika sudah selesai seminar guru banyak
yang merasa kebingungan perhitungannya, sehingga mereka
beranggapan banyak poin-poin yang harus dipersiapkan untuk dapat
melakukan kenaikan pangkat.
e. Bagaimana tata cara perhitungan angka kredit dalam rangka
menunjang karir ibu di sekolah?
Jawab : Angka kredit dapat diperoleh dari berbagai unsur seperti :
pendidikan, pembelajaran, bimbingan, tugas tambahan, melakukan
pengembangan keprofesian berkelanjutan, dan memenuhi unsur-unsur
penujang.
f. Berapa jumlah angka kredit kumulatif yang dipersiapkan ibu untuk
memenuhi unsur utama dan unsur penunjang dalam melakukan
kenaikan pangkat?
Jawab :
1. Jika guru telah menempuh pendidikan yang linier sesuai dengan
bidang tugas akan mendapatkan, 100 untuk Ijazah S-1/Diploma
IV, 150 untuk Ijazah S-2, dan 200 untuk Ijazah S-3. Apabila
seorang guru mempunyai gelar atau ijazah lebih tinggi yang
sesuai dengan sertifikasi pendidik atau keahlian dan bidang tugas
yang diampu, angka kredit yang diberikan adalah sebesar selisih
antara angka kredit yang pernah diberikan berdasarkan gelar atau
ijazah lama dengan angka kredit gelar atau ijazah yang lebih
tinggi. Bukti fisik yang dijadikan dasar penilaian adalah fotokopi
215
ijazah yang disahkan oleh pejabat yang berwenang, yaitu Dekan
pada perguruan tinggi yang bersangkutan.
2. Telah mengikuti pelatihan prajabatan dan program induksi akan
diberikan angka kredit 3. Bukti fisik keikutsertaan pelatihan
prajabatan yang dijadikan dasar penilaian adalah fotokopi surat
tanda tamat pendidikan dan pelatihan (STTPP) prajabatan yang
disahkan oleh kepala sekolah atau madrasah yang bersangkutan.
3. Pengembangan keprofesian berkelanjutan. Guru Pertama dengan
pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Guru
Utama dengan pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e
wajib melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan dapat dilakukan dengan cara pengembangan diri
(diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru), publikasi ilmiah
(hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan
formal, buku teks pelajaran, buku pengayaan dan pedoman guru),
karya inovatif (menemukan teknologi tepat guna, menemukan
atau menciptakan karya seni, membuat atau memodifikasi alat
pelajaran, dan mengikuti pengembangan penyusunan standar
ataupun pedoman soal).
g. Menurut ibu kegiatan apa saja yang dapat dinilai sebagai angka kredit
dalam kenaikan pangkat?
Jawab : Kegiatan guru yang dinilai sebagai angka kredit meliputi :
pendidikan formal dengan memperoleh gelar/ ijazah, melaksanakan
pembelajaran bagi guru kelas dan guru mata pelajaran, membimbing
siswa dalam melakukan kegiatan ekstrakulikuler, menjadi tim
pengawas ujian dan evaluasi terhadap proses belajar, sebagai tim
penyusun kurikulum satuan pendidikan, dan melakukan
pengembangan diri.
h. Menurut ibu apakah terdapat tugas tambahan yang diberikan kepada
guru selama mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Iya guru-guru di SMA Negeri 113 banyak mendapat tugas
tambahan dari sekolah, selain mengajar ada yang menjadi guru
pembimbing ekstrakulikuler, menjadi kepala laboratorium, kepala
perpustakaan, wali kelas, dan pembimbing kegiatan-kegiatan OSN.
i. Apakah tugas tambahan yang ibu laksanakan dalam rangka
membimbing kegiatan ekstrakulikuler, sebagai anggota PGRI, dan
menjadi pengawas ujian sekolah dapat dijadikan sebagai unsur
penunjang untuk mendapatkan angka kredit?
Jawab : Iya bisa dengan adanya tugas tambahan yang dijalankan dapat
menambah angka kredit untuk kenaikan pangkat/golongan.
j. Apakah lembaga sekolah atau dinas pendidikan pernah mengadakan
pengembangan kompetensi untuk ibu?
Jawab : Pernah.
k. Menurut ibu apakah pengembangan kompetensi yang diadakan dapat
dijadikan sebagai unsur penunjang angka kredit?
216
Jawab : Dapat dikarenakan setiap guru yang ingin naik pangkat
diwajibkan mengikuti pelatihan, melakukan pengembangan diri,
membuat karya ilmiah, dan pengembangan karya-karya inovatif
lainnya
l. Apakah semua guru yang mengajar disini dapat mengikuti
pengembangan kompetensi tersebut?
Jawab : Untuk kegiatan bimtek tersebut terbuka untuk semua guru
mata pelajaran pada seluruh jenjang dan jenis pendidikan yang telah
memiliki akun Sistem Informasi Manajemen Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (SIMKB).
m. Apa rata-rata gelar akademik guru yang mengajar di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Ada yang pendidikan sarjana dan ada beberapa guru yang
magister
n. Apakah gelar akademik yang didapatkan oleh ibu dapat
mempengaruhi angka kredit?
Jawab : Dapat contoh: guru yang bergelar S1, kemudian mengajukan
ijazah S2, maka angka kredit yang sebelumnya 100 akan ditambah 50
sehingga menjadi 150. Begitu pula guru yang S2 telah memperoleh
angka kredit sebesar 150 ketika dia mengajukan ijazah S3 angka
kredit yang diperoleh akan ditambah 50 sehingga menjadi 200.
o. Apakah sertifikasi yang dimiliki ibu dapat mempengaruhi nilai lebih
terhadap angka kredit?
Jawab : Sangat mempengaruhi asalkan sertifikasi yang diperoleh
sesuai dengan bidang tugas guru.
A. Jenis Program Pengembangan Karir Guru
1. Diklat Internal
a. Apakah SMA Negeri 113 mendukung pengembangan kompetensi
guru dan pegawai dalam menjalankan tanggung jawab di sekolah?
Jawab : Iya, mendukung.
b. Apa saja jenis program pengembangan karir yang diberikan SMA
Negeri 113 Jakarta terhadap guru di sekolah?
Jawab : Sekolah sering memberikan program pendidikan dan
pelatihan (Diklat) ataupun kegiatan-kegiatan yang dapat
meningkatkan kompetensi para guru, contohnya : seminar, semi lokal,
pelatihan keilmuan untuk mendukung perkembangan pedagogik guru,
pelatihan cara membuat model pembelajaran yang menarik, seperti
pembuatan PPT.
c. Apakah SMA Negeri 113 pernah mengadakan pendidikan dan
pelatihan untuk para guru?
Jawab : Iya pernah.
d. Bagaimana bentuk pendidikan dan pelatihan yang diberikan SMA
Negeri 113 terhadap guru dan pegawainya?
Jawab : Sekolah pernah memberikan pendidikan dan pelatihan terkait
kepemimpinan dan pelatihan-pelatian, contohnya: pelatihan terkait
pemanfaatan teknologi internet, diawal pandemik sistem belajar
217
disekolah dilakukan secara daring, maka sekolah mengadakan
pelatihan tersebut. Bulan ini sekolah mengadakan workshop terkait
kurikulum merdeka. Selain itu juga mengadakan seminar motivasi
agar guru semangat untuk melakukan pengembangan diri.
e. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap
peningkatan pangkat/golongan ibu di sekolah?
Jawab : Bukti yang diterima dari pelatihan dapat dikumpulkan sebagai
bahan tambahan untuk mendapat angka kredit.
f. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang
telah dilaksanakan?
Jawab : Bisa berupa sertifikat ataupun surat dinas.
g. Bisakah ibu menunjukkan bentuk dokumentasi tersebut?
Jawab : Iya bisa.
h. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang
kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Dapat, karena setiap kita mengikuti diklat ataupun seminar
akan diberikan poin-poin tersendiri apalagi kalau diklat ataupun
seminar tersebut bersifat nasional poin yang diterima akan lebih besar
dan bisa digunakan sebagai angka penambah untuk mendapatkan
angka kredit.
2. Diklat Eksternal
a. Apakah ibu pernah mengikuti program pendidikan dan pelatihan di
luar SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Pernah
b. Apa saja bentuk pendidikan dan pelatihan yang pernah ibu terima?
Jawab : Pelatihan LPMP yang merupakan penugasan dari sekolah
dipilih berdasarkan kualifikasi akademik guru. Contoh pelatihan guru
PPKn di suatu tempat kita yang merupakan guru PPKn akan
ditugaskan ke sana. Saya selalu diikutkan kalau ada pelatihan untuk
guru PPKn, karena di sini guru PPKnnya hanya berdua, sehingga kita
gentian untuk mengikuti kegiatan tersebut. Selain itu MGMP juga
memberikan kesempatan untuk semua guru bisa mendaftar mandiri.
Seperti guru-guru muda yang butuh bimbingan, bisa langsung
mendaftar secara mandiri, biasanya MGPM banyak memberikan
informasinya.
c. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap
peningkatan pangkat/golongan ibu di sekolah?
Jawab : Dulu pelatihannya offline untuk sekarang online. Pelatihan
yang diadakan dapat menunjang dalam pengembangan karir dan kita
dapat sertifikat. Otomatis dapat salah satu syarat Penetapan Angka
Kredit (PAK) yang nantinya bisa digabungkan dengan diklat lainnya
d. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang
telah dilaksanakan?
Jawab : Pelatihan yang diadakan dapat menunjang dalam
pengembangan karir jadi kita dapat sertifikat.
218
e. Bisakah ibu menunjukkan bentuk dari dokumentasi tersebut?
Jawab : Iya bisa.
f. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang
kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Tentu dapat, dikarenakan setiap kita mengikuti pelatihan akan
diberikan poin-poin tersendiri apalagi kalau pelatihan tersebut bersifat
nasional angka yang diterima akan lebih besar.
B. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir Guru
1. Tujuan Pengembangan Karir Guru
a. Menurut ibu mengapa dilakukan pengembangan karir terhadap guru di
SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Pengembangan karir guru juga bertujuan untuk meningkatkan
diri, karena guru tidak bisa stuck di kemampuan yang ada harus
mengikuti perubahan. Dengan kebutuhan yang berubah, dengan cara
yang baru terutama di sekolah ini harus mengikuti. Contohnya: Zaman
dulu masih menggunakan mesin ketik sedangkan sekarang harus
menggunakan komputer, mau tidak mau harus bisa mengoperasikan
komputer. Hal itu prosesnya lama. Waktu pertama kali diajari oleh
sekolah, ketika diajari lupa, ulangi lagi pertama belajar komputer dari
awal ketika mengikuti SAS tahun 2007-2008. Sampai sekarang
dengan perubahan-perubahan yang begitu cepat, kita terpontal-pontal.
b. Menurut ibu apa tujuan dari pengembangan karir yang dilakukan oleh
SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Mengembangkan keahlian yang dimiliki, meningkatkan
pengetahuan, mengembangkan sikap guru agar memiliki kemauan
untuk bekerja sama dengan teman-teman sepemimpinan, dan
memotivasi guru untuk melaksanakan tugas-tugas secara efektif dan
efisien.
c. Apakah pengembangan karir yang dilakukan di SMA Negeri 113 telah
sesuai dengan tujuan yang diharapkan?
Jawab : Sesuai.
d. Menurut ibu apakah pengembangan karir yang dilakukan dapat
menunjang kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Dapat dikarenakan guru yang memiliki loyalitas tinggi kepada
sekolah, sekolah akan banyak memberikan kesempatan-kesempatan
kepada guru untuk dapat meningkatkan produktivitasnya sebagai
pengajar.
e. Apakah pengembangan karir yang dilakukan telah sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan guru?
Jawab : Iya sesuai
f. Bagaimana bentuk kesesuaian distribusi pengembangan karir terhadap
guru-guru tersebut (Contoh bentuk distribusi kegiatan)?
Jawab : Memiliki loyalitas kepada sekolah misalnya, guru aktif dalam
membimbing kegiatan-kegiatan siswa, selalu mengembangkan
kemampuan dan keahlian yang dimiliki, membantu tugas-tugas
219
sekolah hal ini dapat mempermudah untuk mendapatkan kesempatan
dalam peningkatan karir.
2. Manfaat Pengembangan Karir Guru
a. Bagaimana dampak yang ibu rasakan terhadap pengembangan karir
yang dilakukan oleh SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Ketika sekolah memberi seminar terkait pengembangan diri
kepada guru, maka guru akan termotivasi membuat karya ilmiah untuk
memenuhi syarat kenaikan pangkat/golongan
b. Dengan adanya manfaat yang dirasakan adakah peningkatan dari
kinerja ibu?
Jawab : Ada yang sebelumnya tidak termotivasi untuk membuat karya
ilmiah ketika diberikan seminar terkait pengembangan diri guru akan
termotivasi untuk menyusun karya ilmiah.
c. Apakah manfaat tersebut dapat difungsikan sebagai bahan untuk
kenaikan pangkat/golongan ibu guru?
Jawab : Iya bukti dari setiap kegiatan yang diikuti guru bisa
difungsikan sebagai bahan untuk mendapatkan angka kredit.
C. Jalur dan Tahapan Pengembangan Karir Guru
1. Jalur Pengembangan Karir Guru
a. Apakah ibu mengetahui jalur pengembangan karir guru?
Jawab : Iya mengetahui.
b. Menurut ibu apa yang dimaksud dengan jalur pengembangan karir
guru?
Jawab : Tahapan-tahapan kegiatan yang harus dilalui oleh guru untuk
bisa meraih pangkat/golongan lebih tinggi daripada sebelumnya.
c. Apakah SMA Negeri 113 telah melakukan pengembangan karir guru
sesuai dengan alur pengembangan karir yang telah ditetapkan?
Jawab : Sesuai dengan aturan.
d. Menurut ibu bagaimana alur pengembangan karir guru?
Jawab : Tahun 1991 melamar di beberapa sekolah dapatlah di sekolah
ini. Menjadi guru honor cukup lama. Dulu bisa ngajar di dua tempat,
satunya lagi di Angkasa 2 daerah Halim pada tahun 1995. Pada tahun
2003 baru terdaftar sebagai guru honor murni yang terdaftar di
sekolah dan masuk dalam DAPODIK. Tahun 2008 diangkat tes PNS.
Tahun 2012 diusulkan untuk mengumpulkan sertifikat-sertifikat untuk
naik dari III/c ke III/b. Tahun 2017/2018 masuk kepangkat/golongan
III/c
e. Menurut ibu apakah alur pengembangan karir yang telah ditetapkan
efektif dalam melakukan pengembangan karir guru di dunia
pendidikan sekarang?
Jawab : Sekarang tidak efektif dikarenakan banyak persyaratan yang
harus dipenuhi, hal tersebut membuat banyak guru stagnan di
pangkat/golongan tertentu.
220
f. Jika tidak efektif apakah terdapat saran dari bapak/ ibu untuk jalur
pengembangan karir guru tersebut?
Jawab : Kesulitannya membuat PTK. Karena saya belajar murni,
belajar menulis ini, itu. Sehingga 2017 sudah punya ilmu. Nyusun ke
III/c udah dapat. Faktor usia juga mempengaruhi. Jika gurunya malas
maka tidak akan membuat penelitian tindakan kelas. Karena saya
mau, maka bisa belajar.
g. Apakah seorang CPNS bisa langsung menjadi guru pratama?
Jawab : Tidak bisa.
h. Jika tidak langsung menjadi guru pratama maka langkah apa yang
harus dilakukan oleh guru tersebut?
Jawab : Guru harus mengikuti pra jabatan atau program induksi
terlebih dahulu. Jika dinyatakan lulus baru bisa menduduki posisi guru
pratama dengan pangkat/golongan III/c.
2. Syarat-syarat Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Apakah ibu mengetahui persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat
meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?
Jawab : Tahu.
b. Menurut ibu apa saja persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat
meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?
Jawab : Ketika guru berada dipangkat/golongan III/c ingin naik ke
III/c harus membuat pengembangan diri. Pangkat/golongan III/b ingin
naik ke III/c melakukan pengembangan diri, penelitian tindakan kelas.
Pangkat/golongan III/c ingin naik ke III/d melakukan pengembangan
diri, membuat satu penelitian tindakan kelas dan satu jurnal. Ketika
berada dipangkat/golongan III/d ingin naik pangkat ke IV/a membuat
dua penelitian tindakan kelas dan satu jurnal. Ketika berada di
pangkat/golongan IV/a ingin naik ke IV/b membuat tiga penelitian
tindakan kelas dan semuanya dijurnalkan. Kalau kita mengikuti
alurnya otomatis akan lancar karena sudah terbiasa untuk menyusun
PTK dan jurnal.
c. Apakah ibu merasakan kesulitan untuk dapat memenuhi persyaratan
kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Rata-rata guru terkendala dalam penulisan karya tulis ilmiah.
Untuk bahan karya ilmiahnya ada tetapi untuk penyusunannya guru
mengalami kesulitan, hal tersebut membuat guru males untuk
memulai.
d. Penilaian kerja guru seperti apa yang dapat dijadikan syarat untuk
melakukan kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Melaksanakan tugas tambahan sebagai wali kelas, kepala
laboratorium, menjadi pembina ekstrakulikuler, melaksanakan
pendidikan profesi guru, melakukan penelitian tindakan kelas, dan
membuat karya tulis ilmiah.
e. Apakah karya tulis ilmiah dapat dijadikan sebagai salah satu syarat
untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Iya dapat.
221
f. Bagaimana ibu mengurus kenaikan pangkat/golongan yang lebih baik
daripada sebelumnya?
Jawab : Serahkan berkas-berkas kenaikan pangkat/golongan ke pihak
tata usaha dengan syarat-syarat yang telah dipenuhi.
g. Apa saja proses yang harus dilalui ibu agar dapat mencapai kenaikan
pangkat/golongan dari III/a dan III/b ingin naik pangkat ke III/c dan
III/d?
Jawab : Ketika guru yang berada di pangkat/golongan III/a dan III/b
ingin naik ke pangkat/golongan III/c dan III/d, membuat karya tulis
ilmiah, memiliki sertifikat profesi, memiliki penilaian terhadap
prestasi kerja yang dilihat dari kompetensi guru baik pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional, memiliki tugas tambahan, dan
membimbing peserta didik.
h. Menurut ibu apa saja seleksi-seleksi untuk tes penerimaan PNS?
Jawab : Seleksi untuk penerimaan PNS dapat berupa tes bakat
skolastik, pengetahuan umum, dan potensi akademik.
3. Tingkatan Jabatan Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Menurut ibu apa perbedaan jabatan dengan pangkat/golongan guru
yang ada dalam pengembangan karir guru?
Jawab : Jabatan merupakan sebuah kedudukan yang menunjukkan
tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang. Sedangan
pangkat/golongan merupakan kedudukan yang menunjukkan
tingkatan seseorang dalam Pegawai Negeri Sipil.
b. Apakah ibu mengetahui tingkatan jabatan dalam pengembangan karir
guru?
Jawab : Iya tahu.
c. Menurut ibu mengapa terdapat tingkatan jabatan dalam
pengembangan karir guru?
Jawab : Dalam lembaga pendidikan jabatan guru biasa disebut jabatan
fungsional dengan adanya hal itu guru akan mengetahui ruang
lingkup, tugas, tanggungjawab, dan wewenang yang berkaitan dengan
tugas keguruan.
d. Menurut ibu apa saja tingkatan dalam pengembangan karir guru
tersebut?
Jawab : Guru yang berada pada pangkat/golongan III/a dan III/b
disebut sebagai guru pratama, III/c dan III/d merupakan guru muda,
IV/a dan IV/b dengan sebutan guru madya sedangkan untuk IV/c dan
IV/d yaitu guru utama.
e. Apakah ibu mengetahui persyaratan untuk melakukan kenaikan
tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?
Jawab : Iya saya mengetahui persyaratannya banyak dan sulit untuk
dipenuhi apalagi pada bagian pembuatan karya tulis ilmiah.
f. Menurut ibu apa saja persyaratan untuk melakukan kenaikan tingkat
jabatan dalam pengembangan karir guru?
Jawab : Ketika guru berada di posisi jabatan guru pratama
pangkat/golongan III/a dan III/b ingin naik jabatan ke guru muda
222
pangkat/golongan III/c dan III/d, memiliki sertifikasi profesi sebagai
bukti bahwa telah meningkatkan kompetensi dalam diri guru, rajin
mengikuti kegiatan teacher upgrading dan produktif dalam
menghasilkan karya seperti melakukan pengembangan diri,
mempublikasikan karya ilmiah, rajin mengikuti diklat ataupun
seminar-seminar dan memiliki penilaian prestasi kerja .
4. Dukungan Organisasi Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Apakah terdapat dukungan yang diberikan oleh pihak lembaga
sekolah atau dinas pendidikan?
Jawab : Sebenarnya ada, tetapi tidak sepenunya diberikan, contoh
dalam penyusunan karya tulis ilmiah, guru memerlukan link untuk
bisa lulus dalam tahapan karya tulis ilmiah. Ada beberapa guru yang
telah selesai menyusun tapi tidak bisa lulus. Dari hal tersebut kami
para guru membutuhkan informasi dari pihak sekolah agar bisa
tembus dalam penyusunan karya ilmiah.
b. Menurut ibu bagaimana bentuk dukungan SMA Negeri 113 Jakarta
terhadap pengembangan karir guru?
Jawab : Selama ini sekolah memberikan dorongan dan motivasi untuk
guru agar mau meningkatkan pangkat/golongan yang dimiliki,
memberi kesempatan guru untuk mengikuti pelatihan, seminar,
workshop guna meningkatkan komptensi guru. Hanya saja dalam hal
pribadi contohnya link atau tips untuk bisa lulus dalam penyusunan
karya tulis ilmiah guru tidak diberikan hal itu.
c. Apakah ibu merasa puas terhadap dukungan yang telah diberikan oleh
SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Puas tetapi tidak sepenuhnya ada beberapa hal yang saya rasa
masih harus dipenuhi, contohnya bantulah guru untuk bisa mencapai
pangkat/golongan yang lebih baik.
d. Apakah semua guru dapat mengikuti pendidikan yang telah diberikan
oleh lembaga sekolah atau dinas pendidikan?
Jawab : Jika pendidikan itu bersifat khusus hanya ditujukkan kepada
guru yang belum pernah mengikuti pendidikan dengan syarat tidak
meninggalkan jam pelajaran begitu saja. Guru menitipkan tugas
kepada guru piket agar disampaikan ke peserta didik.
e. Menurut ibu apakah pimpinan SMA Negeri 113 Jakarta memberi
informasi tentang pengembangan karir guru?
Jawab : Iya diinformasikan kepada guru-guru.
f. Apa saja informasi tentang pengembangan karir yang disediakan oleh
pimpinan SMA negeri 113 Jakarta?
Jawab : Ketika ada seminar, workshop, pelatihan dan pendidikan,
pihak pimpinan menginformasikan kepada guru-guru, jika kegiatan
tersebut bersifat khusus tidak semua guru yang bersangkutan bisa
mengikuti, akan ditunjuk oleh pimpinan siapa yang dapat mengikuti.
223
5. Tahapan-tahapan Pengembangan Karir Guru
a. Menurut ibu apa yang dimaksud dengan tahapan pengembangan karir?
Jawab : Tahapan pengembangan karir adalah sebuah tahapan waktu
dan usia guru sejak mengajar di sekolah hingga usia pensiun.
b. Bagaimana perasaan ibu menjalani usia demi usia untuk dapat meniti
karir yang lebih baik dalam rangka mencapai pengembangan karir?
Jawab : Bersyukur sambil berusaha untuk meningkatkan kompetensi
dalam diri.
c. Pada usia berapa ibu mulai mengajar?
Jawab : Pada tahun 1991
d. Pada usia berapa bapak/ ibu menjadi seorang PNS?
Jawab : Pensiun pada tahun 2023 tepat diusia saya 60 tahun.
e. Apa yang pihak sekolah atau dinas pendidikan lakukan untuk
mendukung jenjang karir ibu guru?
Jawab : Ada, tapi karena sekarang kebanyakan pelatihan yang
diadakan sistem online menggunakan zoom, hal tersebut tidak ada
pembimbingan gitu, sehingga kurang mengena bagi guru terutama
saya sendiri. Dan saya sudah sering mengikuti pelatihan sesuai dengan
tunjukan dari sekolah yang nantinya akan dapat sertifikat. Nanti
diserahkan sertifikatnya untuk dihitung, lalu ditambahkan dengan
penugasan utama seperti ngajar, wali kelas. Ketika telah memenuhi
persyaratan, baru bisa diajukan ke pihak tata usaha. Sertifikat yang
didapat hanya bisa dipake 1 kali.
f. Menurut ibu hal apa saja yang dapat dilakukan sebelum mengakhiri
masa pensiun untuk kehidupan yang lebih sejahtera?
Jawab : Sambil mengajar disekolah saya merintis usaha sampingan.
Ibarat sekoci, usaha yang akan dirintis ini dapat menyelamatkan hidup
ketika penghasilan sudah berkurang karena pensiun. Selain itu saya
juga harus rajin-rajin membaca buku untuk merawat otak agar tidak
pikun, maklum usia tua pasti akan mudah untuk lupa.
224
Lampiran 10
Hasil Wawancara Dengan Guru Fisika SMA Negeri 113 Jakarta
Nama Responden : Drs. Fahmi Santoso, MM
Jabatan : Wa. Bid. Humas dan Sarana & Prasarana
Pangkat/golongan : IV/b
Tempat Wawancara : Ruang Tamu SMA Negeri 113 Jakarta
Hari/ Tanggal : Kamis/ 24 Maret 2022
D. Pengembangan Karir
1. Pengembangan Karir
a. Menurut bapak apakah ada pengembangan karir di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Ada tetapi belum begitu banyak.
b. Bagaimana bentuk pengembangan karir yang ada di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Pengembangan karir yang diberikan baru sebatas, pelatihan
kurikulum, workshop, dan seminar. Seminar yang dilakukan pun
hanya sebatas seminar tidak berkelanjutan. Saya yang berada di
pangkat/golongan IV/b merasa kesusahan karena seminar yang dapat
digunakan untuk kenaikan pangkat, harus seminar yang bersifat
nasional.
c. Apakah terdapat faktor penentu pengembangan karir guru selama
mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Tentu ada
d. Menurut bapak apa saja faktor penentu pengembangan karir guru
tersebut?
Jawab : Pimpinan harus adil ketika memberi kesempatan kepada guru
untuk mengikuti berbagai macam kegiatan yang mendukung
pengembangan diri, guru memiliki prestasi kerja yang memuaskan,
memiliki jejaringan atau link-link informasi yang luas, memiliki
pengalaman yang memadai terkait bidang tugas, mempunyai
keinginan yang tinggi untuk dapat melakukan kenaikan pangkat, dan
perbanyak interaksi dan relasi dengan pihak luar agar menambah
wawasan serta ilmu pengetahuan.
e. Menurut ibu adakah tingkat persaingan guru dalam menentukan
pengembangan karir di sekolah?
Jawab : Tentu ada.
f. Jika ada bagaimana tingkat persaingan guru dalam menentukan
pengembangan karir di sekolah ?
Jawab : Persaingan diantara mereka tidak begitu memperlihatkan
dikarenakan mereka saling menghormati satu dengan lainnya selain
itu juga jabatan fungsional tidak sama dengan jabatan struktural yang
begitu antusias untuk bisa mengejar pangkat/golongan tertinggi.
225
Ketika ingin menjadi pimpinan harus berada di pangkat/golongan
tertinggi.
g. Menurut bapak apakah SMA Negeri 113 Jakarta memberi fasilitas
untuk melakukan pengembangan karir guru?
Jawab : Rata-rata kami para guru mencari sendiri informasi untuk
kenaikan pangkat/golongan. Sebenarnya ada tetapi kesulitan kita ada
diberbagai tingkat. Contohnya : kesulitan untuk mendapatkan peluang
mengikuti seminar tingkat nasional yang mana kegiatan tersebut dapat
difungsikan untuk angka kredit, kesulitan dalam melakukan penulisan
penelitian tindakan kelas karena tidak ada pembimbingnya dan harus
ada link tertentu untuk bisa lulus tahapan tersebut. Otamatis kami
yang tidak memiliki semangat tinggi akan stuck pada kegiatan ini.
h. Menurut bapak pengembangan karir apa saja yang pernah diikuti
selama mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Mengikuti pelatihan-pelatihan baik dari sekolah ataupun dari
luar sekolah. Untuk tugas tambahan sendiri, seperti menjadi wali
kelas, petugas piket, pembina ekstrakulikuler, dan wakil kepala
sekolah bidang humas. Saya melalui tahapan demi tahapan karena
kalau tahapan itu tidak dilalui, akan sulit. Jabatan tertinggi seorang
guru adalah kepala sekolah setidaknya bisa menjabat sebagai wakil
kepala sekolah bidang tertentu. Untuk bisa menduduki jabatan
tersebut harus step by step. Pengembangan karir tidak semua guru
mengikuti hanya 3-5 orang dan itu merupakan wewenang pemimpin.
Siapa yang punya potensi di sana, bisa jadi yang nanti akan digilir.
Terkadang juga ada unsur-unsur, kalau pimpinan suka dengan si A,
maka dia sering ikut pelatihan. Kalau si B kurang loyal dengan
sekolah, maka dia jarang ikut pelatihan.
i. Menurut bapak apakah pangkat/golongan guru di SMA Negeri 113
Jakarta dapat ditingkatkan dengan pengembangan karir yang
diberikan?
Jawab : Tentu dapat, sebab ketika kita mengikuti kegiatan atau
pelatihan bukti yang diterima dapat dijadikan bahan untuk menambah
angka kredit apalagi kegiatan yang diikuti tingkat nasional, angka
kreditnya akan lebih besar.
2. Penugasan
a. Apakah kepala sekolah mempunyai kriteria khusus untuk melakukan
pembagian tugas guru?
Jawab : Iya mempunyai, penugasan dinilai bedasarkan loyalitas, siapa
yang mau mengembangkan dan memajukan institusinya, maka dia
akan dipilih. Tapi kalau dia hanya duduk, ngajar, pulang, maka dia
tidak akan dipakai. Karena yang dibutuhkan pemimpin adalah orang
yang memiliki dedikasi yang tinggi, loyalitas, mempunyai
tanggungjawab tinggi, guru yang seperti itu akan diberdayakan oleh
pimpinan.
226
b. Apakah terdapat ketentuan-ketentuan yang diberikan oleh kepala
sekolah ketika guru menjalankan proses pembelajaran dan kegiatan
pengembangan keprofesian?
Jawab : Ada
c. Menurut bapak apa saja ketentuan-ketentuan dalam menjalankan
proses pembelajaran dan kegiatan pengembangan keprofesian
tersebut?
Jawab : Setiap pimpinan mempunyai strategi dalam memimpin
mengatur organisasi dan dia juga akan mempertahankan
kedudukannya. Bagaimana dia tidak di geser, direshuffle, atau tidak
diganti jadi guru kembali. Di DKI, hanya bisa jadi kepala sekolah 2
periode, 1 periode 4 tahun. Kalau kementerian, 2 periode dengan 1
periode 6 tahun. Setelah 8 tahun, kepala sekolah akan dikembalikan
menjadi guru. Karena kepala sekolah sejatinya adalah guru yang
diberi tugas tambahan. Tugas tambahannya yaitu menjadi kepala
sekolah. Di DKI, wakil kepala sekolah mempunyai SK. Cuma
jabatannya 3 tahun. Setelah itu berhenti jadi wakil kepala sekolah.
Bisa dipilih kembali jika dalam forum demokrasi pemilihan diangkat
kembali atau ditunjuk lagi oleh kepala sekolah. Keputusan ini Cuma
satu yang boleh diambil.
d. Apa saja bentuk-bentuk penugasan yang diberikan kepada bapak guna
melaksanakan pengembangan karir?
Jawab : Misalnya sebagai guru kelas harus mengampu minimal satu
rombel dalam satu minggu secara penuh pada satuan pendidikan, guru
mata pelajaran mengampu minimal 24 jam tatap muka dan maksimal
40 jam tatap muka dalam satu minggu, membuat rencana program
pembelajaran pada awal tahun atau awal semester sesuai dengan
RKSM, membimbing dan melatih peserta didik dalam proses
pembelajaran, membimbing peserta didik dalam kegiatan
ekstrakulikuler, melaksanakan tugas tambahan sebagai wakil kepala
sekolah, ketua program keahlian satuan pendidikan, kepala
perpustakaan, kepala laboratorium, dan menjadi guru piket.
e. Menurut bapak apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar
belakang kualifikasi akademik?
Jawab : Linier , saya lulus dari sarjana pendidikan fisika, ketika mulai
mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta ini saya mendapat amanah dari
kepala sekolah untuk mengajar mata pelajaran fisika.
f. Menurut bapak apakah penugasan yang diberikan linier dengan latar
belakang sertifikasi pendidik/ keahlian yang dimiliki guru?
Jawab : Linier, karena basic yang saya miliki dari sarjana pendidikan
fisika dan memiliki sertifikat pendidik, maka saya ditugaskan oleh
kepala sekolah untuk mengajar mata pelajaran fisika.
g. Apakah bapak mengetahui apa yang dimaksud dengan angka kredit?
Jawab : Angka kredit merupakan satuan nilai dari tiap butir kegiatan
atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh guru
untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan.
227
h. Apakah penugasan guru akan mempengaruhi pemberian angka kredit?
Jawab : Berpengaruhi, seperti: melakukan pengembangan diri,
menjadi wali kelas dan mengajar mata pelajaran dengan beban
mengajar sesuai dengan ketentuan. Semua itu ada surat tugasnya yang
nantinya akan mempengaruhi kenaikan golongan.
i. Menurut bapak penugasan seperti apa yang dapat memberikan angka
kredit?
Jawab : Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan terprogram
yang dilakukan untuk memfasilitasi peserta didik agar mencapai
kemandirian dalam kehidupannya. Guru bimbingan dan konseling
wajib membimbing 150 orang peserta didik per minggu. Jika
dialokasikan dalam layanan kelas dilakukan 2 jam per minggu untuk
semua kelas secara rutin dan terjadwal.
3. Promosi
a. Menurut bapak apakah yang dimaksud dengan promosi guna
menunjang pengembangan karir?
Jawab : Promosi merupakan sebuah perpindahan jabatan guru dari
pangkat/golongan A ke posisi pangkat/golongan B yang lebih tinggi
dengan gaji dan tanggung jawab lebih besar.
b. Menurut bapak apakah semua guru di SMA Negeri 113 Jakarta
mendapat kesempatan untuk promosi?
Jawab : Semua guru mendapat kesempatan untuk dipromosikan,
tinggal mereka mau melangkah atau tidak. Ada niatan untuk
menyalurkan bakat dan loyalitasnya tidak yang terpenting sekolah
sudah memberikan kesempatan kepada guru tersebut.
c. Apakah bapak pernah mendapat kesempatan untuk dipromosikan?
Jawab : Iya, pernah.
d. Kapan bapak dipromosikan selama mengajar di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Selama 5 tahun mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta ini saya
sudah dipromosikan menjadi kepala laboratorium, wali kelas, guru
piket, pembina olimpiade sains, dan yang terakhir sebagai kepala
sekolah bagian humas serta sarana dan prasarana.
e. Bagaimana perasaan bapak jika mendapat promosi guna menunjang
pengembangan karir?
Jawab : Sebenernya saya tidak mau jabatan apa-apa, inginnya
mengajar saja.
f. Menurut bapak tindakan apa yang dapat dilakukan setelah mendapat
informasi untuk dipromosikan?
Jawab : Menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan
alurnya, serta diimbangi dengan semangat, motivasi dan niatan dalam
diri untuk dapat mengembangkan kompetensi yang dimiliki.
g. Bagaimana bentuk-bentuk promosi yang diberikan lembaga sekolah
kepada bapak dalam rangka melaksanakan pengembangan karir?
Jawab : Guru tidak serta merta hanya mengajar mata pelajaran,
mereka juga bisa menduduki posisi tertentu seperti : menjadi kepala
228
laboratorium, kepala perpustakaan, wali kelas, guru piket, pembina
ekstrakuliker, pembina olimpiade-olimpiade dan bahkan bisa
menjabat sebagai wakil kepala sekolah dalam berbagai bidang yang
ada didalamnya.
h. Menurut bapak apakah terdapat persyaratan khusus yang harus
disiapkan dalam rangka promosi guna menunjang pengembangan
karir?
Jawab : Iya ada, meskipun pemilihannya seperti pemilu dan dilakukan
seperti kampanye, tetapi kandidatnya harus mengajukan program-
program yang ingin dijalankan apa saja. Baru semua guru dapat
mengajukan untuk mengikuti pemilu. Jadi teman-teman bisa melihat
apakah guru tersebut cocok atau tidak untuk menduduki posisi
tersebut.
i. Menurut bapak hasil seperti apa yang dapat diterima ketika
melaksanakan pengembangan karir?
Jawab : Hasil yang dicapai dapat dijadikan bahan untuk menambah
angka kredit
4. Kenaikan Pangkat
a. Apa saja persyaratan yang disiapkan bapak untuk dapat melakukan
kenaikan pangkat?
Jawab : Persyaratan untuk kenaikan pangkat sebenarnya tidak sulit.
Tergantung mereka menjalankan tupoksi sebagaimana mestinya. Mau
tidak mereka untuk bertindak karena banyak berkas yang harus
dikumpulkan. Harus ngumpulin fotokopi ijazah, sertifikat pelatihan,
seminar serta mengumpulkan portofolio. Hal ini yang membuat
beberapa diantara mereka malas untuk membongkar arsip-arsipnya.
Padahal jika dijalani dengan senang akan mudah asal mereka punya
keinginan untuk merubah nasib pasti bisa untuk naik pangkat.
b. Menurut bapak apakah terdapat perbedaan persyaratan kenaikan
pangkat dengan tahun-tahun sebelumnya?
Jawab : Sebelum ada peraturan baru tahun 2013 kenaikan pangkat
guru naik secara otomatis yang terjadi setiap 2 tahun sekali. Ketika
mulai diterbitkan peraturan baru pada bulan januari 2013 kenaikan
pangkat guru berubah draktis yang mana untuk dapat melakukan
kenaikan pangkat harus menggunakan penilaian kinerja guru (PKG)
dan dilengkapi dengan unsur-unsur dari kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan.
c. Menurut bapak apa yang dimaksud angka kredit dalam kenaikan
pangkat?
Jawab : Angka kredit yaitu sebuah nilai dari butir-butir kegiatan yang
telah dilaksanakan guna untuk mencapai jabatan fungsional dalam
rangka pengembangan karir.
d. Apakah bapak diberitahu tata cara perhitungan angka kredit dalam
rangka kenaikan pangkat?
Jawab : Iya diberitahu, sebetulnya ada juklaknya seperti buku
petunjuk untuk kenaikan pangkat. Berapa jam mengikuti kegiatan
229
tersebut dapat dikumpulkan nanti akan ada poinnya. Jadi mereka tidak
bisa ngarang-ngarang.
e. Bagaimana tata cara perhitungan angka kredit dalam rangka
menunjang karir bapak di sekolah?
Jawab : Mengikuti pelatihan dari tingkat daerah dan nasional. Seperti
UIN pernah mengadakan pelatihan tingkat nasional. Ada juga
universitas yang bekerja sama untuk mengadakan pelatihan seperti
UIN dan UNJ mengadakan pelatihan, nanti bayar berapa setiap peserta
untuk mendapatkan portofolio dan sertifikasi. Bukti tersebut dapat
digunakan untuk menunjang karir guru dari 1 portofolio, 1 sertifikat. 1
portofolio nilainya berjumlah 750. Waktu pelatihan dulu, saya lulus
portofolio dengan nilai 975. Untuk guru yang tidak lulus pelatihan ini
dapat mengikuti PKG (Pelatihan Kompetensi Guru) selama 2 minggu.
Karena bapak punya paman Kakanwil jadi gampang ditunjuk untuk
mengikuti pelatihan ini itu, saya sering mengikuti pelatihan.
f. Berapa jumlah angka kredit kumulatif yang dipersiapkan bapak untuk
memenuhi unsur utama dan unsur penunjang dalam melakukan
kenaikan pangkat?
Jawab :
1. Jika guru telah menempuh pendidikan yang linier sesuai dengan
bidang tugas akan mendapatkan, 100 untuk Ijazah S-1/Diploma
IV, 150 untuk Ijazah S-2, dan 200 untuk Ijazah S-3. Apabila
seorang guru mempunyai gelar atau ijazah lebih tinggi yang
sesuai dengan sertifikasi pendidik atau keahlian dan bidang tugas
yang diampu, angka kredit yang diberikan adalah sebesar selisih
antara angka kredit yang pernah diberikan berdasarkan gelar atau
ijazah lama dengan angka kredit gelar atau ijazah yang lebih
tinggi. Bukti fisik yang dijadikan dasar penilaian adalah fotokopi
ijazah yang disahkan oleh pejabat yang berwenang, yaitu Dekan
pada perguruan tinggi yang bersangkutan.
2. Telah mengikuti pelatihan prajabatan dan program induksi akan
diberikan angka kredit 3. Bukti fisik keikutsertaan pelatihan
prajabatan yang dijadikan dasar penilaian adalah fotokopi surat
tanda tamat pendidikan dan pelatihan (STTPP) prajabatan yang
disahkan oleh kepala sekolah atau madrasah yang bersangkutan.
3. Pengembangan keprofesian berkelanjutan. Guru Pertama dengan
pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Guru
Utama dengan pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e
wajib melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan dapat dilakukan dengan cara pengembangan diri
(diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru), publikasi ilmiah
(hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan
formal, buku teks pelajaran, buku pengayaan dan pedoman guru),
karya inovatif (menemukan teknologi tepat guna, menemukan
atau menciptakan karya seni, membuat atau memodifikasi alat
230
pelajaran, dan mengikuti pengembangan penyusunan standar
ataupun pedoman soal).
g. Menurut bapak kegiatan apa saja yang dapat dinilai sebagai angka
kredit dalam kenaikan pangkat?
Jawab : Menjadi guru pembina, wali kelas selama 2 tahun ada angka
kreditnya yaitu poin 2, menjadi pengawas poin 2, mengajar selama 2
tahun poin 2, mengikuti pelatihan ICT 24 jam poin 2.
h. Menurut bapak apakah terdapat tugas tambahan yang diberikan
kepada guru selama mengajar di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Seiring berjalannya waktu pernah diberikan amanah untuk
menjadi guru kelas, guru piket, pembina olimpiade OSN Fisika.
Semua itu saya jalani dengan tekun dan mengikuti alur yang diberikan
hingga sekarang bisa menduduki jabatan sebagai wakil kepala sekolah
bidang humas dan sarana & prasarana.
i. Apakah tugas tambahan yang bapak laksanakan dalam rangka
membimbing kegiatan ekstrakulikuler, sebagai anggota PGRI, dan
menjadi pengawas ujian sekolah dapat dijadikan sebagai unsur
penunjang untuk mendapatkan angka kredit?
Jawab : Dapat, setahu saya, wakil kepala sekolah punya angka kredit
sendiri. Karena jam mengajarnya minimal 12 jam dalam sepekan.
Kepala sekolah pun dulu ada jam mengajarnya, tapi sekarang karena
tugas kepala sekolah adalah sebagai manager, maka dibebas tugaskan
dari mengajar. Kepala sekolah hanya difokuskan untuk memanage
institusinya. Sedangkan untuk guru biasa diwajibkan mengajar
minimal 24 jam tatap muka dalam sepekan.
j. Apakah lembaga sekolah atau dinas pendidikan pernah mengadakan
pengembangan kompetensi untuk bapak?
Jawab : Pernah, tahun lalu dinas pendidikan mengadakan bimtek
untuk meningkatkan kompetensi guru dalam merancang PJJ berbasis
beban kurikulum yang disederhanakan. Dalam kegiatan ini guru
dituntut untuk bisa meningkatkan skill dalam penggunaan teknologi
agar kualitas belajar semakin baik.
k. Menurut bapak apakah pengembangan kompetensi yang diadakan
dapat dijadikan sebagai unsur penunjang angka kredit?
Jawab : Dapat setiap guru yang ingin naik pangkat diwajibkan
mengikuti pelatihan, melakukan pengembangan diri, membuat karya
ilmiah, dan pengembangan karya-karya inovatif lainnya.
l. Apakah semua guru yang mengajar disini dapat mengikuti
pengembangan kompetensi tersebut?
Jawab : Guru yang dapat mengikuti kegiatan tersebut disesuaikan
dengan kebutuhan, jika pengembangan kompetensi dilaksanakan
dalam bentuk pelatihan hanya 2 atau 3 guru yang akan ditugaskan.
Untuk hasilnya dihimbau agar diimbaskan kepada guru lain. Kalau
pengembangan kompetensi berbentuk seminar dan tidak ada batasan
kuota semua guru dapat mengikuti dengan catatan tidak meninggalkan
jam mata pelajaran di sekolah.
231
m. Apa rata-rata gelar akademik guru yang mengajar di SMA Negeri 113
Jakarta?
Jawab : Ada yang sarjana da nada beberapa guru yang lulusan
magister.
n. Apakah gelar akademik yang didapatkan oleh bapak dapat
mempengaruhi angka kredit?
Jawab : Mempengaruhi, contoh: guru yang bergelar S1, kemudian
mengajukan ijazah S2, maka angka kredit yang sebelumnya 100 akan
ditambah 50 sehingga menjadi 150. Begitu pula guru yang S2 telah
memperoleh angka kredit sebesar 150 ketika dia mengajukan ijazah
S3 angka kredit yang diperoleh akan ditambah 50 sehingga menjadi
200.
o. Apakah sertifikasi yang dimiliki oleh bapak dapat mempengaruhi nilai
lebih terhadap angka kredit?
Jawab : Mempengaruhi asalkan sertifikasi yang diperoleh sesuai
dengan bidang tugas guru.
B. Jenis Program Pengembangan Karir Guru
1. Diklat Internal
a. Apakah SMA Negeri 113 mendukung pengembangan kompetensi
guru dan pegawai dalam menjalankan tanggung jawab di sekolah?
Jawab : Mendukung.
b. Apa saja jenis program pengembangan karir yang diberikan SMA
Negeri 113 Jakarta terhadap guru di sekolah?
Jawab : Seminar, semi lokal, pelatihan keilmuan untuk mendukung
perkembangan pedagogik guru, pelatihan cara membuat model
pembelajaran yang menarik, seperti pembuatan PPT.
c. Apakah SMA Negeri 113 pernah mengadakan pendidikan dan
pelatihan untuk para guru?
Jawab : Pernah.
d. Bagaimana bentuk pendidikan dan pelatihan yang diberikan SMA
Negeri 113 terhadap guru dan pegawainya?
Jawab : Pendidikan dan pelatihan yang pernah diberikan sekolah
seperti : pelatihan terkait pemanfaatan teknologi internet, diawal
pandemik sistem belajar disekolah dilakukan secara daring, maka
sekolah mengadakan pelatihan tersebut. Bulan ini sekolah
mengadakan workshop terkait kurikulum merdeka. Selain itu juga
mengadakan seminar motivasi agar guru semangat untuk melakukan
pengembangan diri.
e. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap
peningkatan pangkat/golongan bapak di sekolah?
Jawab : Ketika guru mengikuti pelatihan bukti yang diterima dapat
dikumpulkan sebagai bahan tambahan untuk mendapat angka kredit.
f. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang
telah dilaksanakan?
Jawab : Bisa berupa sertifikat atau surat dinas.
232
g. Bisakah bapak menunjukkan bentuk dokumentasi tersebut?
Jawab : Bisa.
h. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang
kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Iya dapat, dikarenakan setiap guru yang mengikuti diklat
ataupun seminar akan diberikan poin-poin tersendiri. Apalagi kalau
diklat ataupun seminar tersebut bersifat nasional poin yang diterima
akan lebih besar dan bisa digunakan sebagai angka penambah untuk
mendapatkan angka kredit.
2. Diklat Eksternal
a. Apakah bapak pernah mengikuti program pendidikan dan pelatihan di
luar SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Iya, pernah.
b. Apa saja bentuk pendidikan dan pelatihan yang pernah bapak terima?
Jawab : Dinas DKI mewajibkan seluruh sekolah negeri menerapkan
kurikulum merdeka tahun ajaran baru. Padahal menteri membebaskan
mau pake kurikulum mana. Dengan adanya perihal tersebut seluruh
sekolah di DKI mempersiapkan kurikulum merdeka. Penerapan
kurikulum tersebut nantinya akan ditargetkan seperti perkuliahan yang
mana peserta didik bisa lulus dalam jangka waktu 3 tahun bahkan bisa
4 tahun tidak ada semesternya. Kita sebagai guru hanya bisa menjadi
pelaksana dan mengikuti aturan yang ditetapkan. Untuk itu sekolah
lagi gencar-gencarnya mengadakan pelatihan kurikulum merdeka.
Kemarin bapak mengikuti webinar kurikulum merdeka. Semua guru
bidang studi dianjurkan ikut webinar dan pelatihan daring. Pelatihan
diadakan oleh MPGMP yang didukung oleh Dibas DKI, dalam
pelaksanaannya sangat disayangkan pelatihan masih diadakan secara
umum belum menjerumus kedalam tujuan yang ingin dicapai. Semua
guru memberi arahan sehingga simpang siur belum ada ketentuan
yang pasti, seharusnya dalam pelatihan tersebut berisi bagaimana
membuat RPP kurikulum merdeka realitanya tidak seperti itu dengan
pengeluaran yang besar, tetapi hasil masih kurang.
c. Bagaimana dampak dari pendidikan dan pelatihan tersebut terhadap
peningkatan pangkat/golongan bapak di sekolah?
Jawab : Ketika guru mengikuti pelatihan bukti yang diterima dapat
dikumpulkan sebagai bahan tambahan untuk mendapat angka kredit.
d. Bagaimana bentuk dokumentasi dari pendidikan dan pelatihan yang
telah dilaksanakan?
Jawab : Bisa berupa sertifikat atau surat dinas.
e. Bisakah bapak menunjukkan bentuk dari dokumentasi tersebut?
Jawab : Bisa.
f. Apakah dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk menunjang
kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Iya dapat, dikarenakan setiap guru yang mengikuti diklat
ataupun seminar akan diberikan poin-poin tersendiri. Apalagi kalau
diklat ataupun seminar tersebut bersifat nasional poin yang diterima
233
akan lebih besar dan bisa digunakan sebagai angka penambah untuk
mendapatkan angka kredit.
C. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Karir Guru
1. Tujuan Pengembangan Karir Guru
a. Menurut bapak mengapa dilakukan pengembangan karir terhadap
guru di SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Karena untuk meningkatkan serta memperbaiki kualitas
kemampuan guru. hal ini dapat dilakukan dengan cara mengikut
sertakan guru dalam forum kegiatan sekolah, melakukan
pengembangan diri, melaksanakan penelitian-penelitian, dan
mengikuti kegiatan penulisan karya tulis ilmiah kegiatan ini dapat
mengembangkan kemampuan guru dalm hal menulis. Guru termasuk
salah satu faktor yang menentukan mutu pendidikan untuk itu harus
selalu ditingkatkan kompetensinya.
b. Menurut bapak apa tujuan dari pengembangan karir yang dilakukan
oleh SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Untuk menumbuhkan rasa loyalitas yang tinggi terhadap
sekolah, menumbuhkan kemampuan yang sebelumnya belum pernah
disadari oleh guru, dan guru akan meningkatkan rasa kepercayaan
pada diri sendiri.
c. Apakah pengembangan karir yang dilakukan di SMA Negeri 113 telah
sesuai dengan tujuan yang diharapkan?
Jawab : Sesuai.
d. Menurut bapak apakah pengembangan karir yang dilakukan dapat
menunjang kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Iya dapat dikarenakan ketika guru memiliki loyalitas yang
tinggi kepada sekolah, sekolah akan banyak memberikan kesempatan-
kesempatan kepada guru untuk dapat meningkatkan produktivitasnya
sebagai pengajar.
e. Apakah pengembangan karir yang dilakukan telah sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan guru?
Jawab : Sesuai.
f. Bagaimana bentuk kesesuaian distribusi pengembangan karir terhadap
guru-guru tersebut (Contoh bentuk distribusi kegiatan)?
Jawab : Ketika sekolah dan dinas pendidikan mengadakan pelatihan,
seminar, workshop jika kegiatan tersebut sesuai dengan kualifikasi
yang dibutuhkan maka akan diberikan kesempatan untuk dapat
mengikuti.
2. Manfaat Pengembangan Karir Guru
a. Bagaimana dampak yang bapak rasakan terhadap pengembangan karir
yang dilakukan oleh SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Ketika sekolah memberi seminar terkait pengembangan diri
kepada guru, maka guru akan termotivasi membuat karya ilmiah untuk
memenuhi syarat kenaikan pangkat/golongan.
234
b. Dengan adanya manfaat yang dirasakan adakah peningkatan dari
kinerja bapak?
Jawab : Iya, ada yang sebelumnya tidak termotivasi untuk membuat
karya ilmiah ketika diberikan seminar terkait pengembangan diri guru
akan termotivasi untuk menyusun karya ilmiah.
c. Apakah manfaat tersebut dapat difungsikan sebagai bahan untuk
kenaikan pangkat/golongan bapak guru?
Jawab : Dapat dikarenakan bukti dari kegiatan yang diikuti bisa
dijadikan bahan tambahan untuk mendapat angka kredit.
D. Jalur dan Tahapan Pengembangan Karir Guru
1. Jalur Pengembangan Karir Guru
a. Apakah bapak mengetahui jalur pengembangan karir guru?
Jawab : Mengetahui
b. Menurut bapak apa yang dimaksud dengan jalur pengembangan karir
guru?
Jawab : Langkah-langkah kegiatan yang harus dilalui oleh guru untuk
bisa meraih pangkat/golongan lebih tinggi daripada sebelumnya.
c. Apakah SMA Negeri 113 telah melakukan pengembangan karir guru
sesuai dengan alur pengembangan karir yang telah ditetapkan?
Jawab : Iya sesuai.
d. Menurut bapak bagaimana alur pengembangan karir guru?
Jawab : Waktu kuliah tidak terbesit menjadi seorang guru karena ingin
menjadi dokter. 1 tahun berdiam diri, tidak studi sampai dianggap
luntang-lantung tidak ada kerjaan, karena orang tua menyuruh
menjadi guru dan kebutulan disaat SMA suka sama mata pelajaran
fisika akhirnya kuliah di universitas Muhammadiyah mengambil
jurusan pendidikan fisika 4,5 tahun selesai kuliah. Setelah lulus ijazah
belum diambil karena tidak ada uang. Kebetulan disaat itu ada
penerimaan PNS, bapak minta fotocopy ijazah sekaligus daftar
menjadi PNS. Akhirnya lulus dan ditempatkan di MAN 2 Bogor.1
tahun menjadi CPNS, lalu mengikuti prajabatan selama 3 bulan
setelah itu baru dapat STTPL dan menduduki pangkat/golongan III/A.
Pangkat/golongan III/A sampai III/B bapak dapatkan selama mengajar
di MAN 2 Bogor. Untuk kenaikan pangkat/golongan dari III/B sampai
dengan IV/A dilakukan sesuai dengan alurnya tanpa ada persyaratan
yang susah. 11 tahun kemudian bapak dipindahkan ke sini di SMA
Negeri 113 Jakarta berada di panngkat/ golongan IV/A. Pada saat
itulah dari pangkat/golongan IV/A ingin naik ke IV/B harus membuat
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diseminarkan. Alhamdulillah
bisa lulus dan sekarang berada di pangkat/golongan IV/B. Sudah 6
tahun dari tahun 2015 sampai 2016 berada di pangkat/golongan IV/B
jika ingin naik lagi ke IV/C harus datang ke Kementerian hal inilah
yang membuat saya mandet untuk tidak bisa naik.
e. Menurut bapak apakah alur pengembangan karir yang telah ditetapkan
efektif dalam melakukan pengembangan karir guru di dunia
pendidikan sekarang?
235
Jawab : Tidak efektif banyak persyaratan yang harus dipenuhi hal itu
sangat membingungkan guru.
f. Jika tidak efektif apakah terdapat saran dari bapak untuk jalur
pengembangan karir guru tersebut?
Jawab : Seharusnya pembuatan karya tulis ilmiah dihilangkan karena
membuat guru yang mandet untuk melakukan kenaikan
pangkat/golongan. Rata-rata guru terpentok dalam syarat pembuatan
karya tulis sehingga banyak guru yang stagnan dipangkat/golongan
yang sama sampai bertahun-tahun.
g. Apakah seorang CPNS bisa langsung menjadi guru pratama?
Jawab : Tidak bisa.
h. Jika tidak langsung menjadi guru pratama maka langkah apa yang
harus dilakukan oleh guru tersebut?
Jawab : Guru harus mengikuti pra jabatan atau program induksi
terlebih dahulu. Jika dinyatakan lulus baru bisa menduduki posisi guru
pratama dengan pangkat/golongan III/Aa.
2. Syarat-syarat Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Apakah bapak mengetahui persyaratan yang harus dipenuhi untuk
dapat meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?
Jawab : Mengetahui.
b. Menurut bapak apa saja persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat
meniti jalur karir lebih baik daripada sebelumnya?
Jawab : Guru yang berada dipangkat/golongan III/a ketika ingin naik
ke III/b harus membuat pengembangan diri. Pangkat/golongan III/b
ingin naik ke III/c melakukan pengembangan diri, penelitian tindakan
kelas. Pangkat/golongan III/c ingin naik ke III/d melakukan
pengembangan diri, membuat satu penelitian tindakan kelas dan satu
jurnal. Ketika berada dipangkat/golongan III/d ingin naik pangkat ke
IV/a membuat dua penelitian tindakan kelas dan satu jurnal. Ketika
berada di pangkat/golongan IV/a ingin naik ke IV/b membuat tiga
penelitian tindakan kelas dan semuanya dijurnalkan. Kalau kita
mengikuti alurnya otomatis akan lancar karena sudah terbiasa untuk
menyusun PTK dan jurnal.
c. Apakah bapak merasakan kesulitan untuk dapat memenuhi
persyaratan kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Ketika masih berada di pangkat/golongan III/a sampai pada
pangkat/golongan IV/a tidak ada kesulitan yang dialami. Baru saat ini
merasakan kesulitan ketika ingin naik ke pangkat/golongan IV/b harus
melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diseminarkan dan
ketika ingin naik pangkat lagi ke pangkat/golongan IV/c harus
membuat buku yang berlabel ISBN.
d. Penilaian kerja guru seperti apa yang dapat dijadikan syarat untuk
melakukan kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Melaksanakan tugas tambahan sebagai wali kelas, kepala
laboratorium, menjadi pembina ekstrakulikuler, melaksanakan
236
pendidikan profesi guru, melakukan penelitian tindakan kelas, dan
membuat karya tulis ilmiah.
e. Apakah karya tulis ilmiah dapat dijadikan sebagai salah satu syarat
untuk melakukan kenaikan pangkat/golongan?
Jawab : Dapat.
f. Bagaimana bapak mengurus kenaikan pangkat/golongan yang lebih
baik daripada sebelumnya?
Jawab : Menyerahkan berkas-berkas kenaikan pangkat/golongan ke
Tata Usaha karena yang mengurus untuk kenaikan pangkat hanya Tata
Usaha kita tidak boleh datang ke Dinas. Tata Usaha sebagai
administrator jika nanti ada kurangnya, mereka lapor ke kita. Lalu kita
melengkapi kekurangannya dan mereka yang akan mengurusnya lagi.
Karena tugas guru yang sebenarnya adalah mengajar jangan sampai
meninggalkan murid.
g. Apa saja proses yang harus dilalui bapak agar dapat mencapai
kenaikan pangkat/golongan dari IV/a, IV/b, IV/c ingin naik pangkat
ke IV/d dan IV/e?
Jawab : Guru yang berada di pangkat/golongan dari IV/a, IV/b, IV/c
ingin naik pangkat ke IV/d dan IV/e harus melaksanakan pendidikan
profesi berkelanjutan, melakukan penelitian tindakan kelas yang
diseminarkan, menyusun karya tulis ilmiah dalam bentuk buku yang
berlabel ISBN, dan memiliki penilaian terhadap prestasi kerja yang
dilihat dari kompetensi guru baik pedagogik, kepribadian, sosial, dan
profesional, memiliki tugas tambahan, dan membimbing peserta didik.
h. Menurut bapak apa saja seleksi-seleksi untuk tes penerimaan PNS?
Jawab : Seleksi untuk penerimaan PNS dapat berupa tes bakat
skolastik, pengetahuan umum, dan potensi akademik.
3. Tingkatan Jabatan Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Menurut bapak apa perbedaan jabatan dengan pangkat/golongan guru
yang ada dalam pengembangan karir guru?
Jawab : Jabatan ialah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung
jawab, wewenang, dan hak seseorang. Sedangan pangkat/golongan
ialah kedudukan yang menunjukkan tingkatan seseorang dalam
Pegawai Negeri Sipil.
b. Apakah bapak mengetahui tingkatan jabatan dalam pengembangan
karir guru?
Jawab : Mengetahui.
c. Menurut bapak mengapa terdapat tingkatan jabatan dalam
pengembangan karir guru?
Jawab : Dalam lembaga pendidikan jabatan guru biasa disebut jabatan
fungsional dengan adanya hal itu guru akan mengetahui ruang
lingkup, tugas, tanggungjawab, dan wewenang yang berkaitan dengan
tugas keguruan.
d. Menurut bapak apa saja tingkatan dalam pengembangan karir guru
tersebut?
237
Jawab : Guru yang berada dipangkat/golongan III/a dan III/b disebut
guru pratama, III/c dan III/d adalah guru muda, IV/a dan IV/b dengan
sebutan guru madya sedangkan untuk IV/c dan IV/d yaitu guru utama.
e. Apakah bapak mengetahui persyaratan untuk melakukan kenaikan
tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?
Jawab : Mengetahui.
f. Menurut bapak apa saja persyaratan untuk melakukan kenaikan
tingkat jabatan dalam pengembangan karir guru?
Jawab : Ketika guru berada di posisi guru madya ingin naik tingkat ke
guru utama harus melakukan diklat profesi, menulis karya tulis ilmiah
dan dibukukan, membuat penelitian tindakan kelas yang seminarkan,
memiliki penilaian terhadap prestasi kerja yang dilihat dari
kompetensi guru baik pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional,
memiliki tugas tambahan, dan membimbing peserta didik.
4. Dukungan Organisasi Dalam Pengembangan Karir Guru
a. Apakah terdapat dukungan yang diberikan oleh pihak lembaga
sekolah atau dinas pendidikan?
Jawab : Ada
b. Menurut bapak bagaimana bentuk dukungan SMA Negeri 113 Jakarta
terhadap pengembangan karir guru?
Jawab : Kepala sekolah menyadarkan guru akan pentingnya
melakukan kenaikan pangkat/golongan yang dapat dilakukan dengan
cara memenuhi persyaratan-persyaratan untuk kenaikan pangkat,
mengikuti program penulisan karya tulis ilmiah agar guru terbiasa
untuk menulis karya tulis ilmiah. Memberikan arahan dan motivasi
terkait pengembangan diri guru. Kepala sekolah juga harus memberi
kesempatan kepada guru jika ada peluang untuk mengikuti pelatihan
atau seminar.
c. Apakah bapak merasa puas terhadap dukungan yang telah diberikan
oleh SMA Negeri 113 Jakarta?
Jawab : Saya pribadi merasa kurang puas atas dukungan yang
diberikan oleh sekolah. Contohnya ketika melakukan penelitian
tindakan kelas yang harus diseminarkan belum tentu karya yang kita
susun akan diterima oleh Dinas pendidikan, terkadang membutuhkan
link atau orang dalam untuk bisa lulus.
d. Apakah semua guru dapat mengikuti pendidikan yang telah diberikan
oleh lembaga sekolah atau dinas pendidikan?
Jawab : Apabila kegiatan tersebut bersifat khusus tidak semua guru
yang bersangkutan bisa mengikuti dan itu akan ditunjuk siapa yang
dapat mengikuti.
e. Menurut bapak apakah pimpinan SMA Negeri 113 Jakarta memberi
informasi tentang pengembangan karir guru?
Jawab : Memberi.
f. Apa saja informasi tentang pengembangan karir yang disediakan oleh
pimpinan SMA negeri 113 Jakarta?
238
Jawab : Informasi terkait pelatihan dan pendidikan, seminar,
workshop, serta webinar kepala sekolah menginformasikan kepada
guru-guru jika kegiatan tersebut bersifat khusus tidak semua guru
yang bersangkutan bisa mengikuti dan itu akan ditunjuk siapa yang
dapat mengikuti.
5. Tahapan-tahapan Pengembangan Karir Guru
a. Menurut bapak apa yang dimaksud dengan tahapan pengembangan
karir?
Jawab : Sebuah tahapan waktu dan usia guru sejak mengajar di
sekolah hingga usia pensiun.
b. Bagaimana perasaan bapak menjalani usia demi usia untuk dapat
meniti karir yang lebih baik dalam rangka mencapai pengembangan
karir?
Jawab : Dijalani sesuai dengan alur yang akan terjadi.
c. Pada usia berapa bapak mulai mengajar?
Jawab : 25 Tahun.
d. Pada usia berapa bapak menjadi seorang PNS?
Jawab : 25 Tahun.
e. Apa yang pihak sekolah atau dinas pendidikan lakukan untuk
mendukung jenjang karir bapak guru?
Jawab : Mendukung.
f. Menurut bapak hal apa saja yang dapat dilakukan sebelum mengakhiri
masa pensiun untuk kehidupan yang lebih sejahtera?
Jawab : Mengaktualisasi diri yang sebelumnya tidak dapat dilakukan
seperti menekuni hobi saya, hobi akan menjadi aktivitas positif yang
bisa menepis kebosanan akibat tidak bekerja lagi.
Lampiran 11
Data Tenaga Pendidik SMA Negeri 113 Jakarta
246
Lampiran 16
Hasil Dokumentasi Dengan Guru SMA Negeri 113 Jakarta
Wakil Kesiswaan SMA Negeri 113 Jakarta
Wakil Kurikulum SMA Negeri 113 Jakarta
248
Lampiran 17
Hasil Dokumentasi Fasilitas SMA Negeri 113 Jakarta
Lapangan SMA Negeri 113 Jakarta Ruang Kelas SMA Negeri 113 Jakarta
Koridor SMA Negeri 113 Jakarta Taman SMA Negeri 113 Jakarta
267
Lampiran 26
Biodata Penulis
Ummi Chomsiatun lahir di Ngawi pada tanggal
04 Januari 1997. Penulis merupakan anak
bungsu dari dua bersaudara dalam pasangan
bapak Djarkasi dan ibunda Laminem. Alamat
email penulis yaitu :
[email protected]. Penulis
memulai pendidikan pada tahun 2004 di SDN
Karangmalang 1 Ngawi, Jawa Timur. Tahun
2009 di SMP Negeri 1 Kasreman, Ngawi, Jawa
Timur. Setelah lulus dari tingkat menengah
pertama pada tahun 2012 penulis melanjutkan pendidikan di pondok pesantren
dan bersekolah di SMA 1 Unggulan BPP-Teknologi Jombang, Jawa Timur. Pada
tahun 2015 penulis lulus SMA dan bertekad merantau untuk kuliah dan akhirnya
bisa masuk perguruan tinggi negeri yaitu di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, dengan menyandang gelar sarjana (S.Pd).
Ketika menempuh pendidikan penulis sangat menyadari semua itu tidaklah
mudah, butuh sebuah perjuangan dan semangat yang tinggi. Dimana dalam
menjalani masa perkuliahan harus pandai membagi waktu antara belajar dan
bekerja. Alhamdulillah dengan adanya doa, dukungan, dan motivasi kedua orang
tua penulis dapat menyelesaikan kuliah dengan lancar. Dalam menulisan karya
tulis ini penulis berharap semoga dapat memberikan konstribusi dan inspirasi
positif di dunia pendidikan.
Motto : Lakukan yang Terbaik dan Harus Jadi yang Terbaik.