129
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBERIAN SERTIFIKASI MAKANAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komputer Program Studi Ilmu Komputer Disusun Oleh : Hali Wimbaka 043124037 PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 i

sistem pendukung pengambilan keputusan pemberian

Embed Size (px)

Citation preview

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PEMBERIAN SERTIFIKASI MAKANAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komputer

Program Studi Ilmu Komputer

Disusun Oleh :

Hali Wimbaka

043124037

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

i

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR GRANTING FOOD

CERTIFICATION

FINAL PROJECT

Presented as Partial Fullfilment of the Requirements

To Obtain Sarjana Sains Degree

Computer Science Study Program

By :

Hali Wimbaka

043124037

COMPUTER SCIENCE STUDY PROGRAM

FACULTY OF SAINS AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2008

ii

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Tuhan adalah terang yang menunjukkan jalan kita di waktu malam, dan

manakala kita kehilangan hati, Kita akan menemukan keberanian yang hilang itu

dalam terang-Nya. ”

(Phil Bosmans)

”Yesterday is a history, tomorrow is a mistery, but today is a gift”

(Kungfu Panda)

Karya ini aku persembahkan kepada :

Juru Selamat dan pelindungku Yesus Kristus yang selalu berkarya dalam hidupku.

Almarhum Ayah yang telah dipanggil menghadap Tuhan beberapa tahun yang

lalu yang dengan pengorbanan dan jasa-jasanya telah mengantarku ke kehidupan

saat ini.

Ibu tercinta yang dengan sabar dan setia telah mendampingi perjuangan putera-

puteranya hingga waktu yang tak terbatas.

Kedua kakakku yang telah memberikan banyak bimbingan, dorongan dan

nasehat-nasehat.

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 9 Oktober 2008

Penulis,

Hali Wimbaka

vi

ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PEMBERIAN SERTIFIKASI MAKANAN

Salah satu tugas Dinas Kesehatan Yogyakarta adalah memberikan ijin atau

sertifikasi makanan, khususnya makanan lokal atau industri rumah tangga. Namun

sistem yang digunakan masih manual, oleh karena itu penulis

mengkomputerisasikan sistem yang ada dengan harapan mempermudah dan

mempercepat proses pengambilan keputusan.

Sistem ini memberikan penilaian terhadap unsur kriteria, selanjutnya dari

unsur kriteria tersebut dicari nilai rata-rata berdasarkan kriteria. Setiap nilai rata-

rata tersebut akan diproses lagi untuk menentukan nilai akhir berdasarkan status

kriteria (kriteria utama dan non utama). Sistem Pendukung Pengambilan

Keputusan ini dikembangkan menggunakan metode waterfall yang memiliki

beberapa tahapan pengembangan, yaitu : perencanaan, analisis, perancangan,

implementasi, dan testing. Sistem ini dibangun menggunakan alat bantu Visual

Basic. Net dan menggunakan database SQL Server 2005 Express.

Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat membantu mempermudah dan

mempercepat Dinas Kesehatan dalam mengambil keputusan memberikan

sertifikasi makanan.

vii

ABSTRACT

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR GRANTING FOOD

CERTIFICATION

One of task of Healthy Department in Yogyakarta is giving permission or

food certification, especially local foods or home industry. However, system

which is used is still manual so the writer computerizes the existing system that

supposed to ease and accelerate the process of taking decision.

This system evaluated criteria substance. Then, the criteria substance was

looked for average value based on criteria. Each of that average value will be

proceed for taking final value based on criteria status (primary criteria and non

primary criteria). This decision support system is developed using waterfall

method which have some development steps, they are: planning, analyzing,

constructing, implementing, and testing. This system is constructed using Visual

Basic.Net and using SQL Server 2005 Express database.

By using this system hopefully the healthy department could take decision

to give food certification more easier and faster.

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat,

berkat, dan karunia yang diberikan-Nya kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana sains Fakultas Sains dan Teknologi, Program Studi Ilmu Komputer

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak sekali pihak yang telah mendukung

dan membantu penulis, baik dengan sumbangan doa, pikiran, semangat, ataupun

tenaga. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Romo Ir. Greg. Heliarko S.J., S.S, B.S.T., M.A., M.Sc., selaku dekan Fakultas

Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.

2. Ibu P.H Prima Rosa, S.Si, M.Sc., selaku Kepala Program Studi Ilmu

Komputer.

3. Bpk. Eko Hari Parmadi, S.Si., M.Kom., selaku dosen pembimbing skripsi dan

akademik yang telah membimbing dengan tulus. Terima kasih atas waktu,

masukkan, dan kesabarannya membimbing penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

4. Bpk Joko Nugroho, S.Si., yang telah bersedia untuk menjadi dosen penguji.

5. Ibu Rita Widiarti, S.Si, M.Kom., yang telah bersedia untuk menjadi dosen

penguji.

ix

6. Bapak-bapak di Dinas Kesehatan Yogyakarta atas bantuan dan kerjasamanya.

7. Bpk. Tukijo dan Bu Linda selaku pegawai di sekretariat FST. Pegawai

sekretariat terbaik dan murah senyum yang pernah saya kenal.

8. Mas Susilo selaku lobaran Ikom. Mas cara ganti name bot-nya gimana?

9. Bapak Marsono dan keluarga atas bantuannya.

10. Ibu Radjilah, mas Hudi, mas Bambang, dan mbak Emil atas doa dan dukungan

yang luar biasa.

11. Pakde dan mbokde Mitro, Pakde Sarjo dan mbokde Yem, Pakde Min dan

bude, Bulek Rumi, kang Sutris, mbak Etik, yu Warni, kang Wardi, kang

Yanto, mbak Sulis, mas Heri, mbak Yuli, mbak Menuk, mbak Asih, Derta,

Didit atas dukungannya.

12. Teman sekaligus sahabatku Joe (wawan), atas dukungan-dukungannya.

13. Yulius Dwi Haryanto, S.Si., atas bimbingan, kritik, dan saran-sarannya.

14. Yoo dan Debby, atas bantuan dan saran-sarannya ketika penulis sedang buntu,

kalian memang pasangan serasi.

15. Teman-teman kuliah : Beni Damian, Beni Aji, Kornel, Wisnu, Henry,

Thomas, Seto, Willy, Bli Adi, Adit, Steven, Agung, Trivo, Eka, Madya,

Monik, Novia, Mia, Pakde Ndari, Elin, Dewi, Tina, Gita, Fitria, Arum, Amel,

Desi, Wahyu, Sujad, Gondez ’03, bang Gur ’03, Puguh ’03, Lilik ’03, Teguh

’03, Wiwith ’03, Titus ’02, Seto ’Mat 05, Dedy ’Mat 05, dan juga teman-

teman ikom yang belum sempat penulis sebutkan satu per satu, terima kasih

atas dukungan semangat dan kebersamaannya.

x

16. Teman-teman SMA : Erwin, Teguh, Wikan, Anggara, Paulus, Nugroho, Heri

Nc, Coi, Kokok, Pito, Pongky, Yuliana, Elis, Heni, Rinanti, Wulan, Andreas

atas kebersamaannya.

17. Teman-teman Mudika : Triyatno, Ratno, Narji, Sarwanto, Ari, Didik, Dodok,

Yoyok, Jokek, Tret, Marsilah, Yatmi, Sole, Gembong atas kebersamaannya.

18. Komunitas Radio Suaka 107,9 FM : Pak Bos, Pak Latief, Pak Tijan, Pak

Dedeng, Pak Beni, Pak Sugiyat, Pak Klungsu, Kenthur, Menik, Doni,

Gembong atas kebersamaannya.

19. Komunitas Lapangan : Wandi, Nanang, Suhar, Trublue, Pri, Warno, Eto,

Yono, Mak Bejil, Dodo atas kebersamaannya.

20. Semua teman dan sahabat yang belum sempat penulis sebutkan satu per satu,

terima kasih atas doa dan dukungannya.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmatnya atas segala budi

baik yang telah mereka berikan kepada penyusun.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan

skripsi ini, akan tetapi penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis dan pembaca pada umumnya.

Yogyakarta, 9 Oktober 2008

Penyusun

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

HALAMAN KATA PENGANTAR...................................................................... ix

DAFTAR ISI......................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL................................................................................................ xix

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2

C. Batasan Masalah .................................................................................. 2

D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 2

E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 3

F. Metodologi Penelitian ........................................................................... 3

G. Sistematika Penulisan Skripsi .............................................................. 4

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 6

xii

A. Konsep Dasar Sistem ........................................................................... 6

1. Definisi Sistem ............................................................................... 6

2. Struktur Sistem ............................................................................... 6

B. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ........................................ 7

1. Pengertian ....................................................................................... 7

2. Tahapan Pengambilan Keputusan .................................................. 8

3. Tujuan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ...................... 8

4. Karakteristik dan Kemampuan SPPK ............................................ 8

5. Keunggulan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ........... 10

6. Komponen Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ............. 11

C. Sertifikasi Produksi Makanan ............................................................. 16

1. Dasar Hukum ................................................................................. 17

2. Tata Cara Penyelenggaraan Sertifikasi Produksi Pangan Industri

Rumah Tangga ............................................................................. 18

a. Pengajuan Permohonan ............................................................ 18

b. Penyelenggaraan dan Pelaksanaan Penyuluhan Keamanan

Pangan........................................................................................... 19

c. Pemeriksaan Sarana Produksi .................................................. 21

d. Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga .............. 22

3. Cara Produksi Pangan yang baik untuk Industri Rumah Tangga .. 27

a. Lingkungan Produksi ............................................................... 27

b. Bangunan dan Fasilitas Industri Rumah Tangga ..................... 28

c. Peralatan Produksi .................................................................... 31

xiii

d. Suplai Air ................................................................................. 32

e. Fasilitas dan Kegiatan Higiene dan Sanitasi ............................ 32

f. Pengendalian Hama ................................................................. 34

g. Kesehatan dan Higiene Karyawan ........................................... 35

h. Pengendalian Proses ................................................................ 36

i. Label Pangan ............................................................................. 38

j. Penyimpanan ............................................................................. 38

k. Penanggung Jawab ................................................................... 40

l. Penarikan Produk ...................................................................... 40

m. Pencatatan dan Dokumentasi .................................................. 41

n. Pelatihan Karyawan ................................................................. 42

D. Visual Basic. Net ................................................................................. 42

E. SQL Server 2005 Express..................................................................... 43

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ...................................... 44

A. Tahap Perencanaan ............................................................................. 44

B. Analisis ............................................................................................... 45

C. Perancangan ....................................................................................... 46

a. Desain Model ............................................................................... 47

b. Desain Basisdata .......................................................................... 55

1. Perancangan ERD atau Diagram Relasi ................................. 55

2. Perancangan Basisdata ........................................................... 56

3. Perancangan Kamus Data ...................................................... 58

xiv

4. Perancangan Sub Sistem SPPK .............................................. 60

c. Desain Antarmuka Pengguna ....................................................... 67

1. Desain Input ........................................................................... 67

2. Desain Output ........................................................................ 70

d. Algoritma Program ...................................................................... 71

BAB IV IMPLEMENTASI ................................................................................. 72

A. Implementasi Basis Data ................................................................... 72

B. Implementasi Antarmuka Pengguna .................................................. 75

C. Implementas Proses ............................................................................ 87

D. Evaluasi Pengguna ............................................................................. 96

BAB V PENUTUP.............................................................................................. 101

A. Kesimpulan ...................................................................................... 101

B. Saran ................................................................................................. 101

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 103

LAMPIRAN........................................................................................................ 105

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram Konteks............................................................................... 47

Gambar 3.2 DAD level 1 (Pengelola) ................................................................... 47

Gambar 3.3 DAD level 1 (Operator)..................................................................... 48

Gambar 3.4 DAD level 2 Pecahan dari Proses update data (Pengelola)............... 49

Gambar 3.5 DAD level 2 Pecahan dari Proses update data (Operator) ................ 50

Gambar 3.6 DAD level 2 Pecahan dari Proses Pengolahan jawaban

(Pengelola dan Operator) ................................................................. 51

Gambar 3.7 DAD level 3 Pecahan dari Proses update perusahaan (Pengelola) ... 52

Gambar 3.8 DAD level 3 Pecahan dari Proses update pangan (Pengelola).......... 52

Gambar 3.9 DAD level 3 Pecahan dari Proses update kriteria (Pengelola).......... 53

Gambar 3.10 DAD level 3 Pecahan dari Proses update unsur kriteria

(Pengelola) ....................................................................................... 53

Gambar 3.11 DAD level 3 Pecahan dari Proses update pemeriksa

(Pengelola) ....................................................................................... 53

Gambar 3.12 DAD level 3 Pecahan dari Proses update pengguna (Pengelola )... 54

Gambar 3.13 DAD level 3 Pecahan dari Proses update produk (Pengelola) ........ 54

Gambar 3.14 DAD level 3 Pecahan dari Proses update produk (Operator).......... 54

Gambar 3.15 DAD level 3 Pecahan dari Proses update perusahaan (Operator)... 55

Gambar 3.16 Diagram Relasi Data ....................................................................... 56

Gambar 3.17 Tampilan Input Data Perusahaan .................................................... 67

Gambar 3.18 Tampilan Input Data Unsur Kriteria ............................................... 68

xvi

Gambar 3.19 Tampilan Input Data Kriteria .......................................................... 68

Gambar 3.20 Tampilan Input Data Pangan........................................................... 68

Gambar 3.21 Tampilan Input Pengolahan Data.................................................... 69

Gambar 3.22 Tampilan Input Pemeriksa .............................................................. 69

Gambar 3.23 Tampilan Input Pengaturan Nilai .................................................... 70

Gambar 3.24 Tampilan Input Data Produk........................................................... 70

Gambar 3.25 Tampilan Output Hasil Pengujian ................................................... 70

Gambar 3.26 Tampilan Output Laporan Hasil Pengolahan .................................. 71

Gambar 3.27 Algoritma jalannya program ........................................................... 71

Gambar 4.1 Tampilan Login ................................................................................. 75

Gambar 4.2 Tampilan Utama................................................................................ 76

Gambar 4.3 Tampilan Data Kriteria...................................................................... 77

Gambar 4.4 Tampilan Data Unsur Kriteria........................................................... 78

Gambar 4.5 Tampilan Data Pangan ...................................................................... 79

Gambar 4.6 Tampilan Data Pemeriksa ................................................................. 79

Gambar 4.7 Tampilan Data Perusahaan................................................................ 80

Gambar 4.8 Tampilan Pengaturan Nilai................................................................ 81

Gambar 4.9 Tampilan Input Data Produk............................................................. 81

Gambar 4.10 Tampilan Pengolahan Data ............................................................. 82

Gambar 4.11 Tampilan Data Hasil Pengujian....................................................... 83

Gambar 4.12 Tampilan Data Hasil Penilaian........................................................ 84

Gambar 4.13 Tampilan Laporan Hasil Pengolahan .............................................. 85

Gambar 4.14 Tampilan Laporan Hasil Pengolahan .............................................. 86

xvii

Gambar 4.15 Tampilan Form Kuisioner ............................................................... 97

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kategori Model .................................................................................... 13

Tabel 3.1 Perusahaan ............................................................................................ 56

Tabel 3.2 Produk ................................................................................................... 57

Tabel 3.3 Pangan................................................................................................... 57

Tabel 3.4 Pemeriksa .............................................................................................. 57

Tabel 3.5 Kriteria .................................................................................................. 57

Tabel 3.6 Unsur Kriteria ....................................................................................... 57

Tabel 3.7 Uji ......................................................................................................... 57

Tabel 3.8 Pengaturan Nilai.................................................................................... 58

Tabel 3.9 Nilai....................................................................................................... 61

Tabel 3.10 Lingkungan Produksi .......................................................................... 61

Tabel 3.11 Bangunan dan Fasilitas ....................................................................... 61

Tabel 3.12 Peralatan Produksi............................................................................... 62

Tabel 3.13 Suplai Air ............................................................................................ 62

Tabel 3.14 Fasilitas, Kegiatan Higiene dan Sanitasi............................................. 62

Tabel 3.15 Pengendalian Hama............................................................................. 63

Tabel 3.16 Kesehatan dan Higiene Karyawan ...................................................... 63

Tabel 3.17 Pengendalian Proses............................................................................ 63

Tabel 3.18 Label Pangan....................................................................................... 64

Tabel 3.19 Penyimpanan....................................................................................... 64

Tabel 3.20 Manajemen Pengawasan ..................................................................... 64

xix

Tabel 3.21 Pencatatan dan Dokumentasi .............................................................. 64

Tabel 3.22 Pelatihan Karyawan ............................................................................ 65

Tabel 3.23 Standar Penilaian................................................................................. 65

Tabel 3.24 Penilaian Akhir ................................................................................... 66

Tabel 4.1 Kriteria .................................................................................................. 73

Tabel 4.2 Unsur Kriteria ....................................................................................... 73

Tabel 4.3 Pangan................................................................................................... 73

Tabel 4.4 Pemeriksa .............................................................................................. 73

Tabel 4.5 Perusahaan ............................................................................................ 74

Tabel 4.6 Produk ................................................................................................... 74

Tabel 4.7 Uji ......................................................................................................... 74

Tabel 4.8 Pengaturan Nilai.................................................................................... 74

Tabel 4.9 Pernyataan I........................................................................................... 98

Tabel 4.10 Pernyataan II ....................................................................................... 98

Tabel 4.11 Pernyataan III...................................................................................... 99

Tabel 4.12 Pernyataan IV...................................................................................... 99

Tabel 4.13 Pernyataan V..................................................................................... 100

xx

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya pengambilan keputusan merupakan suatu proses

memilih dari berbagai alternatif pilihan yang ada untuk mencapai tujuan

yang dimaksud. Pembuat keputusan sering kali dihadapkan pada berbagai

macam kerumitan untuk memilih salah satu di antara banyak alternatif

pilihan yang ada. Misalnya kesulitan dalam memberikan sertifikasi

makanan. Makanan yang sudah terdaftar pada Dinas Kesehatan maupun

BPOM harus memiliki nomor sertifikasi yang sah. Nomor sertifikasi

makanan tersebut digunakan sebagai tanda atau jaminan dari pemerintah

bahwa makanan tersebut aman dan layak untuk dikonsumsi oleh

masyarakat. Terbatasnya informasi-informasi mengenai sertifikasi tersebut

seringkali membuat sebagian masyarakat ragu apakah produk makanan

tersebut layak dan aman untuk dikonsumsi atau tidak.

Beberapa masalah yang sering dihadapi oleh dinas kesehatan

dalam mengambil keputusan untuk pemberian sertifikasi makanan

diantaranya; kurang cepatnya proses pengambilan keputusan dalam

memberikan sertifikasi makanan, kurang tersedianya fasilitas yang

digunakan untuk mendokumentasikan proses pemberian sertifikasi

makanan tersebut.

2

Maka untuk menangani masalah yang terdapat dalam Dinas

Kesehatan dibuat suatu sistem yang dapat mendukung dalam mengambil

suatu keputusan pada saat akan memberikan sertifikasi makanan. Tanpa

sistem tersebut maka akan sulit dan membutuhkan waktu yang lebih untuk

menentukan solusi dan alternatif pilihan yang baik dan berkualitas.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana membuat sebuah sistem yang dapat membantu dinas

kesehatan dalam mengeluarkan atau memberikan sertifikasi makanan ?

1.3 Batasan Masalah

a. Sistem yang akan dibuat hanya akan digunakan oleh Dinas Kesehatan.

b. Sistem yang akan dibuat hanya digunakan untuk sertifikasi makanan -

makanan lokal.

c. Sistem yang dibuat hanya akan membahas sampai pada tahapan

testing, tidak mencakup tahapan perawatan.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan ini adalah membuat sebuah sistem yang

dapat membantu kinerja dari departeman kesehatan dalam menentukan

kelayakan suatu perusahaan kecil atau industri rumah tangga dalam

memproduksi suatu makanan untuk memperoleh sertifikasi atas produk

makanan yang dihasilkan, berdasarkan beberapa kriteria yang ada

3

sehingga sertifikasi makanan dapat dilakukan secara cepat, tepat, dan

berkualitas.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah

1. Mempercepat suatu proses pengambilan keputusan dalam memberikan

atau mengeluarkan sertifikasi suatu produk makanan, tanpa

mengurangi ketepatan dan kualitas dari keputusan tersebut.

2. Proses pengurusan sertifikasi makanan menjadi lebih cepat.

3. Mempermudah pengambil keputusan dalam menentukan ijin sertifikasi

makanan.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah langkah-langkah

dalam mengembangkan sebuah Sistem Pendukung Pengambilan

Keputusan, adalah

a. Perencanaan

Pada tahap ini yang akan dilakukan adalah menemukan

masalah dan mengumpulkan informasi-informasi dari berbagai

sumber, dan mengidentifikasi masalah-masalah tersebut.

b. Analisis

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap masalah-masalah

yang ada dan menentukan pendekatan yang terbaik yang sesuai

4

dengan kebutuhan serta menjawab pertanyaan apa yang harus

dikerjakan.

c. Perancangan

Tahap ini merancang bagaimana SPPK akan dibuat

berdasarkan atas analisa yang telah diperoleh.

d. Implementasi

Pada tahap ini berisi penulisan program yang merupakan

implementasi teknis dari perancangan.

e. Testing

Pada tahap ini berfungsi untuk menguji aplikasi yang telah

dibuat, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.

1.7 Sistematika Penulisan

Tahapan dalam penulisan ini terbagi dalam beberapa bagian, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai berbagai acuan dan bahan-

bahan yang dapat digunakan untuk menjawab permasalahan

yang dihadapi, tentang SPPK, dan keterangan mengenai

software yang akan digunakan penulis.

5

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi mengenai analisa atas permasalahan yang

dihadapi, kebutuhan user untuk dikembangkan dan

perancangan model SPPK yang meliputi perancangan basis

data, model yang digunakan, input, output, dan antar muka

pengguna.

BAB IV IMPLEMENTASI

Bab ini berisi mengenai tahap-tahap implementasi program

dari aplikasi yang akan dibuat.

BAB V KESIMPULAN

Bab ini berisi mengenai kesimpulan dari implementasi

program secara keseluruhan yang telah dilakukan dalam

penulisan ini.

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

2.1.1 Definisi Sistem

Sistem merupakan suatu perangkat unsur, himpunan atau

variabel yang secara teratur dan terorganisasi yang saling berinteraksi

dan saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas untuk

mewujudkan tujuan tertentu (Turban, 1995).

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu (John Willey

& Son, 1981).

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto, 1990).

2.1.2 Struktur Sistem

Menurut Turban (1995), struktur sistem dibagi menjadi tiga

bagian yang berbeda, yaitu input, proses, dan output. Input merupakan

suatu elemen yang masuk ke dalam sistem berupa data. Proses

merupakan seluruh elemen yang dibutuhkan untuk mengubah input

menjadi output. Sedangkan output merupakan produk akhir, hasil, atau

akibat dari sistem.

7

Ketiganya di atas dikelilingi oleh lingkungan dan termasuk

unsur feedback. Lingkungan sistem terdiri dari beberapa elemen yang

terletak diluar sistem yang tidak termasuk input, proses, dan output,

akan tetapi memiliki dampak dalam pencapaian tujuan sistem.

Sedangkan feedback merupakan suatu arus informasi dari komponen

output ke pengambil keputusan mengenai output. Berdasarkan

informasi ini pengambil keputusan dapat memutuskan untuk

memodifikasi input, proses, ataupun keduanya.

2.2 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

2.2.1 Pengertian

Menurut Efraim Turban (1995), Sistem Pendukung

Pengambilan Keputusan didefinisikan sebagai :

” Sistem berbasis komputer yang iteratif (mudah dipakai),

fleksibel (dapat mengakomodasi perubahan), dan adaptif (mudah

menyesuaikan diri dengan kebutuhan) yang secara khusus dibangun

untuk mendukung pengambilan keputusan untuk masalah-masalah semi

terstruktur atau tidak terstruktur dan mempunyai sifat tambahan

(terdapat model dalam pengambilan keputusan) ”.

2.2.2 Tahapan Pengambilan Keputusan

Dalam bukunya, Turban memberikan beberapa tahapan dalam

pengambilan keputusan, diantaranya :

8

a. Intellegence

Tahapan yang digunakan untuk mencari kondisi yang membutuhkan

keputusan atau kondisi yang perlu diperbaiki.

b. Desain

Tahapan yang digunakan untuk menemukan, mengembangkan,

menganalisa, berbagai langkah yang dapat diambil.

c. Pemilihan

Tahapan yang digunakan untuk memilih tindakan dari berbagai pilihan

yang ada.

2.2.3 Tujuan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Menurut Keen dan Scott Morton (1978), Sistem Pendukung

Pengambilan Keputusan memiliki tujuan sebagai berikut :

- Membantu pengambil keputusan dalam memecahkan masalah semi

terstruktur.

- Mendukung dalam penilaian pengambilan keputusan.

- Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan.

2.2.4 Karakteristik dan Kemampuan SPPK

Menurut Turban (1995), Sistem Pendukung Pengambilan

Keputusan memiliki beberapa karakteristik dan kemampuan, yaitu :

9

1. Mendukung untuk pengambil keputusan, terutama untuk mengatasi

masalah-masalah semi terstruktur dan tidak terstruktur, dengan

menyertakan penilaian manusia dan informasi komputer.

2. Mendukung semua level manajer atau pembuat keputusan dalam

berbagai level.

3. Dapat dipergunakan dalam suatu kelompok atau grup, ataupun

individu.

4. Mendukung keputusan-keputusan yang independen dan atau

sekuensial. Keputusan dapat dibuat satu kali, beberapa kali, atau

berulang dalam interval yang sama.

5. Mendukung fase intellegence, desain, dan pemilihan.

6. Mendukung berbagai jenis pengambilan keputusan dan prosesnya.

7. Dapat beradaptasi dan fleksibel sesuai dengan perubahan yang ada.

Pengambil keputusan harus memiliki sikap reaktif, dapat

menghadapi perubahan kondisi secara cepat, dan dapat

mengadaptasikan SPPK untuk memenuhi perubahan tersebut.

8. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, SPPK mudah untuk

digunakan oleh user atau pengguna, sehingga pengguna merasa

nyaman dan familiar dengan sistem tersebut.

9. Sesuai dengan karakteristiknya, SPPK digunakan untuk

meningkatkan efektifitas dari pengambilan keputusan daripada

komputasional efisiensi.

10

10. Keputusan tetap ada pada pembuat keputusan (manusia), karena

SPPK yang dibangun tidak bertujuan untuk menggantikan tugas dari

pembuat keputusan tetapi membantu dalam pembuatan keputusan.

11. SPPK dapat belajar mengenai permintaan baru dan penyempurnaan

sistem yang pada akhirnya akan memperbaiki SPPK tersebut.

Pengguna akhir dapat mengembangkan dan memodifikasi sendiri

sistem sederhana.

12. Merupakan suatu sistem yang sederhana dan mudah dibangun tanpa

perlu bantuan ahli.

13. Menggunakan model untuk merepresentasikan dan menganalisis

permasalahan yang berguna untuk menyelidiki konsekuensi berbagai

alternatif tindakan dengan input dan proses berbeda.

14. SPPK yang baik memiliki komponen pengetahuan yang dapat

digunakan untuk penyelesaian masalah yang sulit. Dan juga dapat

diintegrasikan dengan SPPK lain atau aplikasi lain.

2.2.5 Keunggulan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Dalam bukunya, Turban memberikan beberapa keunggulan dari

SPPK, yaitu :

1. Kemampuan menyelesaikan masalah yang kompleks.

2. Memiliki respon cepat terhadap situasi yang tidak terduga yang

mengakibatkan perubahan kondisi.

11

3. Kemampuan untuk mencoba beberapa strategi berbeda dengan

konfigurasi yang berbeda secara cepat dan objektif.

4. Memiliki fasilitas komunikasi.

5. Memperbaiki pengendalian manajemen dan kinerja.

6. Penghematan biaya.

7. Pengambilan keputusan lebih objektif.

8. Memperbaiki efektifitas menejerial.

9. Memperbaiki produktifitas analisis.

2.2.6 Komponen Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

SPPK dibangun dari subsistem dibawah ini :

1. Manajemen Data.

Manajemen data termasuk database yang mengandung data relevan

untuk situasi dan diatur dengan perangkat lunak DBMS.

Subsistem manajemen data terdiri dari beberapa elemen, yaitu :

a. Basis Data SPPK

Merupakan sekumpulan data yang saling terkait yang

diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan dan struktur sebuah

organisasi dan dapat dipergunakan oleh lebih dari satu orang

untuk lebih dari satu aplikasi.

b. Sistem Manajemen Basis Data

Basis data dibuat, diakses, dan diperbaharui oleh sebuah

DBMS. Basis data mempunyai fungsi, diantaranya :

12

1. Memungkinkan penyimpanan data dalam basis data,

dibatasi kemampuan yang digunakan.

2. Menampilkan kembali data dari basis data, dalam

berbagai bentuk tampilan yang diinginkan user.

3. Pengendalian basis data, manajemen basis data dapat

didesain untuk menampilkan setiap keinginan informasi

user, dan menentukan bahwa :

- Orang yang menginginkan informasi merupakan

orang yang diperbolehkan.

- Orang tersebut memiliki akses terhadap file atau

data yang dibutuhkan.

- Orang tersebut memiliki akses terhadap item data

dalam file.

Sehingga manajer dapat memperoleh informasi dari SPPK

dalam berbagai bentuk laporan. Manajemen basis data dalam

hal ini sebagai penjaga gerbang dan membuat data tersedia.

c. Direktori data

Merupakan sebuah katalog dari semua data di dalam basis

data, yang fungsi utamanya adalah untuk menjawab pertanyaan

mengenai ketersediaan item-item data, sumbernya. Direktori

data digunakan untuk mendukung fase pemikiran dari proses

pengambilan keputusan dengan melakukan scan data dan

mengidentifikasi area masalah atau peluang-peluang. Direktori

13

data mendukung input data, penghapusan data, dan pencarian

data.

d. Fasilitas Query

Menyajikan basis untuk akses data, yang fungsinya untuk

mengakses data, memanipulasi dan merumuskan permintaan,

serta menampilkan hasilnya kepada yang meminta data tersebut

atau user.

2. Manajemen Model

Model merupakan representasi realitas yang disederhanakan,

sedangkan manajemen model merupakan paket perangkat lunak yang

memasukkan model finansial (keuangan), statistik, ilmu manajemen,

dan model kuantitatif lainnya yang memberikan kemampuan analitik

dan manajemen perangkat lunak yang tepat. Perangkat lunak ini

sering disebut dengan sistem manajemen basis model (MBMS).

Menurut Turban (1995), ada 7 kategori model, yang akan

dijelaskan dalam tabel berikut :

Tabel 2.1 Kategori Model

Kategori Tujuan dan Proses Teknik

Representasi

Optimisasi masalah

dengan beberapa

alternatif.

Mencari solusi yang

terbaik dari beberapa

alternatif.

Tabel keputusan,

atau pohon

keputusan.

Optimisasi melalui

algoritma

Mencari solusi terbaik

dari banyak atau tidak

terbatas alternatif

Pemrograman

model linier dan

matematik lain.

14

menggunakan proses

perbaikan langkah demi

langkah.

Optimisasi melalui

rumus matematis

Mencari solusi terbaik

dalam langkah

menggunakan rumus.

Beberapa model

inventory.

Simulasi Mencari solusi cukup

baik, atau terbaik dari

alternatif yang diperiksa

menggunakan

eksperimen.

Beberapa jenis

simulasi.

Heuristik Mencari solusi yang

cukup baik,

menggunakan aturan-

aturan.

Pemrograman

heuristik dan

sistem pakar.

Model deskriptif

yang lain

Mencari solusi jika

maka atau what if

menggunakan rumus.

Model

keuangan,

waiting lines.

Model prediktif Memperkirakan masa

depan dari skenario

tertentu.

Analisa Markov,

forecasting.

Beberapa keunggulan menggunakan model, diantaranya :

1. Manipulasi model, jauh lebih mudah daripada memanipulasi

sistem yang nyata, eksperimen lebih mudah dan tidak

berinterferensi dengan operasional harian dari suatu organisasi.

2. Model memungkinkan kompresi waktu, tahun-tahun operasi

dapat disimulasikan dalam hitungan menit atau detik.

15

3. Biaya analisis pemodelan jauh lebih rendah daripada biaya

eksperimen yang serupa yang dilakukan pada sebuah sistem riil

atau nyata.

4. Biaya jika terjadi kesalahan lebih rendah jika menggunakan

model daripada menggunakan sistem riil atau nyata.

5. Lingkungan bisnis mencakup banyak ketidakpastian yang

dipertimbangkan, dengan pemodelan pengambil keputusan

dapat memperkirakan resiko dari tindakan-tindakan tertentu.

6. Model matematika memungkinkan analisis terhadap sejumlah

solusi yang mungkin yang sangat besar, dan kadang-kadang tak

terbatas.

7. Model meningkatkan pembelajaran dan pelatihan.

3. Antarmuka Pengguna atau Komunikasi

Pengguna berkomunikasi dengan dan memerintahkan SPPK

melalui subsistem ini, atau sebagai user interface. Menurut Ben

Shneiderman and Plaisant (2005), user interface yang baik

diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Jangan memakai banyak istilah dan singkatan dari dunia

komputer.

b. Tampilan harus dirancang sedemikian rupa sehingga berbagai

bentuk infomasi, perintah, dan pesan muncul dengan pola yang

seragam.

16

c. Pesan, perintah, atau informasi harus ditayangkan selengkap

mungkin sehingga mudah dimengerti.

d. Antisipasi kesalahan yang dibuat oleh user.

e. Jika mungkin user membuat kesalahan maka sistem harus dapat

menghentikan proses.

4. Manajemen Pengetahuan

Merupakan subsistem yang opsional yang dapat mendukung

subsistem yang lain atau berperilaku sebagai komponen independent,

yang memberikan kemampuan untuk memperbesar pengetahuan

pengambil keputusan.

2.3 Sertifikasi Produksi Makanan

Untuk melindungi masyarakat dari produk pangan olahan yang

membahayakan kesehatan konsumen, pemerintah Indonesia telah

mengeluarkan berbagai peraturan perundang-undangan yang berkaitan

dengan keamanan pangan. Salah satunya adalah peraturan mengenai

kewajiban pendaftaran atau sertifikasi produk pangan olahan seperti

tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang

Label dan Iklan Pangan. Institusi Pemerintah yang bertanggung jawab

terhadap produk pangan olahan di seluruh Indonesia adalah Badan

Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) RI.

Semua produk makanan dan minuman yang akan dijual di

wilayah Indonesia, baik produksi lokal maupun impor, harus

17

didaftarkan dan mendapat nomor pendaftaran dari Badan POM,

sebelum diedarkan ke pasar. Peraturan ini berlaku untuk semua produk

pangan yang dikemas dan menggunakan label sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Nomor pendaftaran ini berguna

untuk mengawasi produk-produk pangan yang beredar di pasar,

sehingga apabila terjadi suatu kasus akan mudah ditelusuri siapa

produsennya.

2.3.1 Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan;

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen ;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan

Iklan Pangan ;

4. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,

Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja

Lembaga Pemerintah Non Pemerintah dan Non Departemen

sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 46

Tahun 2002 ;

5. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit

Organisasi Dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintahan Non

Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden

Nomor 5 Tahun 2002.

18

2.3.2 Tata Cara Penyelenggaraan Sertifikasi Produksi Pangan Industri

Rumah Tangga

A. Pengajuan Permohonan

1. Permohonan untuk mendapatkan Sertifikasi Produksi Pangan

Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) diajukan kepada Pemerintah

Daerah c.q. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota.

2. Permohanan tidak dapat dipenuhi apabila pangan yang diproduksi

berupa :

• Susu dan hasil olahannya,

• Daging, ikan, unggas, dan hasil olahannya yang memerlukan

proses dan atau penyimpanan beku,

• Pangan Kaleng,

• Pangan bayi,

• Minuman beralkohol,

• Air minum dalam kemasan,

• Pangan lain yang wajib memenuhi persyaratan SNI,

• Pangan lain yang ditetapkan oleh Badan POM.

3. Pemohon diwajibkan mengikuti penyuluhan keamanan pangan dan

diperiksa sarana produksinya.

19

B. Penyelenggaraan dan Pelaksanaan Penyuluhan Keamanan

Pangan

1. Penyelenggaraan Penyuluhan Keamanan Pangan dalam rangka

Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT)

adalah Pemerintah Daerah Kabupaten atau Kota c.q. Dinas

Kesehatan.

2. Pelaksanaan Penyuluhan Keamanan Pangan dapat dilaksanakan

secara bersama-sama oleh beberapa Dinas Kesehatan Kabupaten

atau Kota.

3. Tenaga Penyuluhan Keamanan Pangan :

a. Kriteria Tenaga Penyuluh Keamanan Pangan adalah petugas

yang telah memiliki Sertifikat Penyuluh Keamanan Pangan

yang dikeluarkan oleh Badan POM c.q. Balai Besar atau Balai

POM.

b. Sertifikat seperti yang dimaksud pada 3.a diperoleh melalui

Pelatihan Penyuluhan Keamanan Pangan yang diselenggarakan

oleh Badan POM c.q. Balai Besar atau Balai POM.

4. Peserta penyuluhan keamanan pangan :

a. Peserta penyuluhan keamanan pangan adalah pemilik atau

penanggung jawab PP-IRT.

b. Peserta yang telah lulus Penyuluhan Keamanan Pangan

diberikan Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan.

5. Materi utama penyuluhan keamanan pangan

20

a. Materi penyuluhan keamanan pangan, adalah

• Berbagai jenis bahaya (Biologis, Kimia, dan Fisik), Cara

menghindari dan memusnahkannya, Pengawetan Pangan.

• Higiene dan sanitasi sarana PP-IRT.

• Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah

Tangga (CPPB-IRT).

• Peraturan perundang-undangan terutama tentang keamanan

pangan, Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP),

Label dan Iklan Pangan.

b. Materi perlengkapan atau pendukung dapat dikembangkan

sesuai kebutuhan Perusahaan Pangan Industri Rumah Tangga,

misalnya :

• Pengemasan dan penyimpanan Produk Pangan Industri

Rumah Tangga.

• Pengembangan usaha perusahaan pangan industri rumah

tangga, termasuk etika bisnis.

6. Media penyuluhan kemanan pangan

Media penyuluhan keamanan pangan yang dapat dipergunakan

antara lain adalah

• OHP dan atau Multimedia.

• Film Bingkai (Slide)

• Audio Visual (termasuk TV) dan atau VCD atau CD

• Poster

21

• Flip chart

7. Metode dan waktu penyuluhan keamanan pangan

Materi penyuluhan kemanan pangan disampaikan dalam bentuk

ceramah, diskusi, demonstrasi atau peragaan simulasi, pemutaran

video dan cara-cara lain yang dianggap perlu. Jumlah waktu yang

diperlukan untuk melaksanakan penyuluhan keamanan pangan

sekurang-kurangnya 2 (dua) hari kerja @ 5 (lima) jam.

C. Pemeriksaan Sarana Produksi

1. Setelah melaksanakan penyuluhan keamanan pangan, petugas

Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota melakukan pemeriksaan ke

sarana produksi PP-IRT.

2. Petugas yang melakukan pemeriksaan sarana produksi harus

mempunyai Sertifikat Inspektur Pangan Kabupaten atau Kota yang

dikeluarkan oleh Badan POM c.q. Balai Besar atau Balai POM.

3. Sertifikat seperti dimaksud pada C.2 diperoleh melalui Pelatihan

Inspektur Pangan Kabupaten atau Kota yang diselenggarakan oleh

Badan POM c.q. Balai Besar atau Balai POM.

4. Pemeriksaan sarana produksi harus mengikuti Surat Keputusan

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI Nomor

HK.00.05.5.1641 tanggal 30 April 2003 tentang Pedoman

Pemeriksaan Sarana Produksi PP-IRT.

22

5. Laporan pemeriksaan sarana Produksi PP-IRT dengan hasil

minimal cukup merupakan salah satu persyaratan untuk

mendapatkan SPP-IRT.

D. Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT)

1. Penerbitan Sertifikat

Sertifikat yang diterbitkan dari kegiatan ini terdiri dari 2 (dua)

jenis, yaitu :

a. Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan

1. Sertifikat ini diberikan kepada peserta yang telah lulus

mengikuti Penyuluhan Keamanan Pangan.

2. Semua PP-IRT harus mempunyai minimal 1 (satu)

orang tenaga yang telah memiliki Sertifikat Penyuluhan

Keamanan Pangan.

3. Apabila PP-IRT tidak mempunyai tenaga yang telah

memiliki sertifikat dimaksud, maka perusahaan harus

menunjuk tenaga yang sesuai dengan tugasnya untuk

mengikuti Penyuluhan Keamanana Pangan.

4. Penomoran Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan

adalah sebagai berikut :

Nomor Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan terdiri

dari 3 (tiga) kolom dan 9 (sembilan) angka sesuai

contoh berikut :

23

Keterangan penomoran adalah sebagai berikut :

123 / 4567 / 89

• Angka ke 1,2,3 pada kolom I menunjukkan

nomor urut tenaga yang sudah memperoleh

sertifikat di kabupaten atau kota yang

bersangkutan.

• Angka ke 4,5,6,7 pada kolom II menunjukkan

propinsi dan kabupaten atau kota.

• Angka ke 8,9 pada kolom III menunjukkan

tahun penerbitan sertifikat.

b. Sertifikat Produksi Pangan - IRT

1. Sertifikat ini diberikan kepada PP-IRT yang mempunyai

tenaga yang lulus Penyuluhan Keamanan Pangan dan

telah diperiksa sarana produksinya dengan hasil

minimal cukup.

2. Sertifikat diterbitkan untuk 1 (satu) jenis pangan produk

IRT.

3. Penomoran Sertifikat Produksi Pangan IRT adalah

sebagai berikut :

a. Nomor sertifikat PIRT minimal terdiri dari 12 angka

(digit) yaitu :

• Angka ke 1 menunjukkan kode jenis kemasan.

24

• Angka ke 2,3 menunjukkan nomor urut jenis

pangan produk IRT.

• Angka ke 4,5,6,7 menunjukkan kode propinsi

dan kabupaten atau kota.

• Angka ke 8,9 menunjukkan nomor urut produk

PP IRT yang telah memperoleh SPP IRT.

• Angka ke 10,11,12 menunjukkan nomor urut PP

IRT di kabupaten atau kota yang bersangkutan.

Apabila jumlah IRT di kabupaten atau kota yang

bersangkutan lebih dari 999 maka nomor urut

IRT menjadi 4 digit.

b. Nomor Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT)

dicantumkan pada label pangan produk IRT dengan

cara penulisan seperti contoh berikut :

Keterangan :

P-IRT No. 206737102025

• 2 = jenis kemasan adalah plastik

06 = kelompok jenis pangan produk IRT

yaitu Tepung dan hasil olahannya.

• 73.71 = kode propinsi, kabupaten atau kota

adalah propinsi Sulawesi Selatan, kota

Makasar.

25

• 02 = nomor urut jenis pangan produk

IRT yang ke 2 memperoleh nomor Sertifikat

Produksi Pangan IRT dari PP-IRT yang

bersangkutan.

• 025 = nomor urut PP-IRT di kabupaten

atau kota setempat (Makasar).

4. Setiap penambahan propinsi, kabupten atau kota

penomorannya disesuaikan dengan kode Propinsi,

Kabupaten, dan Kota.

5. Jenis pangan produk IRT diberi kode sesuai ketentuan

dan kemasan diberi kode sesuai dengan ketentuan.

6. Setiap penambahan jenis pangan produk IRT yang

belum tercantum pada ketentuan harus mendapat

verifikasi dari Badan POM.

2. Pemberian Sertifikat

Pemerintah Daerah Kabupaten atau Kota c.q. Dinas Kesehatan

menerbitkan 2 (dua) buah sertifikat yaitu :

a. Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan yang diberikan

kepada peserta dengan kriteria sebagai berikut :

• Telah mengikuti Penyuluhan Keamanan dengan baik.

• Hasil evaluasi menunjukkan minimal nilai cukup (60)

b. Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga dengan

kriteria sebagai berikut :

26

• Ada tenaga yang dinilai telah mengikuti Penyuluhan

Keamanan Pangan dengan baik.

• Hasil pemeriksaan sarana setempat telah memenuhi standar

persyaratan yang ditetapkan yaitu dengan nilai minimal

cukup.

3. Pencabutan dan Pembatalan SPP IRT

SPP IRT dapat dicabut atau dibatalkan oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten atau Kota apabila :

a. Pemilik dan atau penanggung jawab perusahaan melakukan

pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku dibidang pangan.

b. Pemilik perusahaan tidak sesuai dengan nama dan alamat yang

tertera pada SPP-IRT.

c. Produk pangan terbukti merugikan dan membahayakan

kesehatan atau jiwa.

4. Perubahan Pemilik dan Penambahan Jenis Pangan

a. Perubahan pemilik PP IRT dan penanggung jawab perusahaan

harus dilaporkan pada Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota.

b. Penambahan SPP IRT dapat dilakukan oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten atau Kota berdasarkan :

a. Permohonan penambahan jenis pangan produk IRT yang

dihasilkan oleh PP IRT yang telah mengikuti penyuluhan.

b. Hasil pemeriksaan sarana produksi PP IRT oleh petugas Dinas

Kesehatan Kabupaten atau Kota minimal cukup.

27

2.3.3 Cara Produksi Pangan Yang Baik untuk Industri Rumah Tangga

(CPPB IRT)

Cara produksi pangan yang baik merupakan salah satu faktor

yang penting untuk memenuhi standar mutu atau persyaratan yang

ditetapkan untuk pangan. Melalui CPPB ini, industri pangan dapat

menghasilkan pangan yang bermutu, layak dikonsumsi, dan aman bagi

kesehatan. Dengan menghasilkan pangan yang bermutu dan aman

untuk dikonsumsi, kepercayaan masyarakat niscaya akan meningkat

dan industri pangan yang bersangkutan akan berkembang pesat.

Dengan berkembangnya industri pangan yang bermutu dan aman untuk

dikonsumsi, maka masyarakat pada umumnya akan terlindung dari

penyimpangan mutu pangan dan bahaya yang mengancam kesehatan.

Penilaian terhadap Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri

Rumah Tangga meliputi beberapa bagian ;

A. Lingkungan Produksi

Untuk menetapkan lokasi IRT perlu dipertimbangkan keadaan

dan kondisi lingkungan yang mungkin dapat merupakan sumber

pencemaran potensial dan telah mempertimbangkan berbagai

tindakan pencegahan yang mungkin dapat dilakukan untuk

melindungi pangan yang diproduksinya.

Industri Rumah Tangga harus berada ditempat yang :

a. Bebas pencemaran, semak belukar, dan genangan air.

28

b. Bebas dari sarang hama, khususnya serangga dan binatang

pengerat.

c. Tidak berada di daerah sekitar tempat pembuangan sampah,

baik sampah padat maupun sampah cair, daerah penumpukan

barang bekas dan daerah kotor lainnya.

d. IRT tidak berada di daerah pemukiman penduduk yang kumuh.

Lingkungan harus selalu dipertahankan dalam keadaan bersih

dengan cara-cara :

a. Sampah harus dibuang dan tidak menumpuk.

b. Tempat sampah harus selalu tertutup.

c. Jalan dipelihara supaya tidak berdebu, dan selokannya

berfungsi dengan baik.

B. Bangunan dan Fasilitas Industri Rumah Tangga

Bangunan dan fasilitas IRT dapat menjamin bahwa pangan

selama dalam proses produksi tidak tercemar oleh bahaya fisik,

biologis, dan kimia serta mudah dibersihkan dan disanitasi.

Ruang Produksi :

1. Desain dan tata letak

Ruang produksi seharusnya cukup dan mudah dibersihkan.

2. Lantai

29

a. Lantai seharusnya dibuat dari bahan yang kedap air, rata,

halus tetapi tidak licin, kuat, mudah dibersihkan dan dibuat

miring untuk memudahkan pengaliran air.

b. Lantai harus selalu dalam keadaan bersih dari debu, lendir,

dan kotoran lainnya.

3. Dinding

a. Dinding seharusnya dibuat dari bahan kedap air, rata, halus,

berwarna terang, tahan lama, tidak mudah mengelupas, kuat,

dan mudah dibersihkan.

b. Dinding harus selalu dalam keadaan bersih dari debu, lendir,

dan kotoran lainnya.

4. Langit-langit

a. Konstruksi langit-langit seharusnya didesain dengan baik

untuk mencegah penumpukan debu, pertumbuhan jamur,

pengelupasan, bersarangnya hama, memperkecil terjadinya

kondensasi, serta terbuat dari bahan tahan lama dan mudah

dibersihkan.

b. Langit-langit harus selalu dalam keadaan bersih dari debu,

sarang laba-laba, dan kotoran lainnya.

5. Pintu, jendela, dan lubang angin

a. Pintu dan jendela seharusnya dibuat dari bahan tahan lama,

tidak mudah pecah, rata, halus, berwarna terang, dan mudah

dibersihkan.

30

b. Pintu, jendela, dan lubang angin seharusnya dilengkapi

dengan kawat kasa yang dapat dilepas untuk memudahkan

pembersihan dan perawatan.

c. Pintu seharusnya didesain membuka ke luar atau ke samping

sehingga debu atau kotoran dari luar tidak terbawa masuk

melalui udara ke dalam ruangan pengolahan.

d. Pintu seharusnya dapat ditutup dengan baik dan selalu dalam

keadaan tertutup.

e. Lubang angin harus cukup sehingga udara segar selalu

mengalir diruang produksi.

f. Lubang angin harus selalu dalam keadaan bersih, tidak

berdebu, dan tidak dipenuhi sarang laba-laba.

6. Kelengkapan Ruang Produksi

a. Ruang produksi seharusnya cukup terang sehingga karyawan

dapat mengerjakan tugasnya dengan teliti.

b. Di ruang produksi seharusnya ada tempat untuk mencuci

tangan yang selalu dalam keadaan bersih serta dilengkapi

dengan sabun dan pengeringnya.

c. Di ruang produksi harus tersedia perlengkapan Pertolongan

Pertama Pada Kecelakaan (PPPK).

31

7. Tempat Penyimpanan

a. Tempat penyimpanan bahan pangan termasuk bumbu dan

bahan tambahan pangan (BTP) seharusnya terpisah dengan

produksi akhir.

b. Tempat peyimpanan khusus harus tersedia untuk menyimpan

bahan-bahan bukan pangan seperti bahan pencuci, pelumas,

dan oli.

c. Tempat penyimpanan harus mudah dibersihkan dan bebas

dari hama seperti serangga, binatang pengerat seperti tikus,

burung, atau mikroba dan ada sirkulasi udara.

C. Peralatan Produksi

Tata letak kelengkapan ruang produksi diatur agar tidak terjadi

kontaminasi silang. Peralatan produksi yang kontak langsung

dengan pangan seharusnya didesain, dikonstruksi, dan diletakkan

sedemikian untuk menjamin mutu dan keamanan pangan yang

dihasilkan, misalnya :

1. Peralatan produksi seharusnya terbuat dari bahan yang kuat,

tidak berkarat, mudah dibongkar pasang sehingga mudah

dibersihkan.

2. Permukaan yang kontak lagnsung dengan pangan seharusnya

halus, tidak bercela, tidak mengelupas, dan tidak menyerap air.

32

3. Peralatan produksi harus diletakkan sesuai dengan urutan

prosesnya sehingga memudahkan bekerja dan mudah

dibersihkan.

4. Semua peralatan seharusnya dipelihara agar berfungsi dengan

baik dan selalu dalam keadaan bersih.

D. Suplay Air

Air yang digunakan selama proses produksi harus cukup dan

memenuhi persyaratan kualitas air bersih dan atau air minum.

Suplay air :

1. Air yang digunakan harus air bersih dalam jumlah yang cukup

memenuhi seluruh kebutuhan proses produksi.

2. Sumber dan pipa air untuk keperluan selain pengolahan pangan

seharusnya terpisah dan diberi warna yang berbeda.

3. Air yang kontak langsung dengan pangan sebelum diproses

harus memenuhi persyaratan air bersih.

E. Fasilitas dan Kegiatan Higiene dan Sanitasi

Fasilitas dan kegiatan higiene dan sanitasi diperlukan untuk

menjamin agar bangunan dan peralatan selalu dalam keadaan

bersih dan mencegah terjadinya kontaminasi silang dari karyawan.

33

1. Alat cuci atau pembersih

a. Alat cuci atau pembersih seperti sikat, pel, deterjen, dan

bahan sanitasi harus tersedia dan terawat dengan baik.

b. Air panas dapat digunakan untuk membersihkan peralatan

tertentu.

2. Fasilitas higiene karyawan

a. Fasilitas higiene karyawan seperti tempat cuci tangan dan

toilet atau jamban harus tersedia dalam jumlah yang cukup

dan selalu dalam keadaan bersih.

b. Pintu toilet atau jamban harus selalu dalam keadaan

tertutup.

3. Kegiatan higiene dan sanitasi

a. Pembersihan dapat dilakukan secara fisik seperti dengan

sikat atau secara kimia seperti dengan deterjen atau

gabungan keduanya.

b. Jika diperlukan penyucihamaan dapat dilakukan dengan

menggunakan kaporit sesuai petunjuk yang dianjurkan.

c. Kegiatan pembersihan, pencucian, dan penyucihamaan

peralatan harus dilakukan secara rutin.

d. Harus ada karyawan yang bertanggung jawab terhadap

kegiatan pembersihan, pencucian, dan penyucihamaan.

34

F. Pengendalian Hama

Hama merupakan cemaran biologis yang dapat menurunkan

mutu dan keamanan pangan. Kegiatan pengendalian hama

dilakukan untuk mengurangi kemungkinan masuknya hama ke

ruang produksi yang akan mencemari pangan.

1. Mencegah masuknya hama

a. Lubang-lubang dan selokan yang memungkinkan

masuknya hama harus selalu dalam keadaan tertutup.

b. Hewan piaraan seperti anjing, kucing, dan ayam tidak boleh

berkeliaran di pekarangan Industri Rumah Tangga apalagi

di ruang produksi.

c. Bahan pangan tidak boleh tercecer karena dapat

mengundang masuknya hama.

d. Industri Rumah Tangga seharusnya memeriksa

lingkungannya dari kemungkinan timbulnya sarang hama.

2. Pemberantasan hama

a. Hama harus diberantas dengan cara yang tidak

mempengaruhi mutu dan keamanan pangan.

b. Pemberantasan hama dapat dilakukan secara fisik seperti

dengan perangkap tikus atau secara kimia seperti dengan

racun tikus.

c. Perlakuan dengan bahan kimia harus dilakukan dengan

pertimbangan tidak mencemari pangan.

35

G. Kesehatan dan Higiene Karyawan

Kesehatan dan higiene karyawan yang baik dapat menjamin

bahwa pekerja yang kontak langsung maupun tidak langsung

dengan pangan tidak menjadi sumber pencemaran.

1. Kesehatan karyawan

Karyawan yang bekerja diruang produksi harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut :

a. Dalam keadaan sehat. Karyawan yang sakit atau baru

sembuh dari sakit dan diduga masih membawa penyakit

tidak diperkenankan bekerja di pengolahan pangan.

b. Karyawan yang menunjukkan gejala atau sakit misalnya

sakit kuning (virus hepatitis A), diare, sakit perut, muntah,

demam, sakit tenggorokan, sakit kulit, keluarnya cairan dari

telinga, sakit mata (belekan), dan atau pilek tidak

dperkenankan mengolah pangan.

c. Karyawan harus diperiksa dan diawasi kesehatannya secara

berkala.

2. Kebersihan karyawan

a. Karyawan harus selalu menjaga kebersihan badannya.

b. Karyawan seharusnya mengenakan pakaian kerja atau

celemek dengan penutup kepala, sarung tangan, dan sepatu

kerja. Pakaian dan perlengkapannya hanya dipakai untuk

bekerja.

36

c. Karyawan harus menutup luka dengan perban.

d. Karyawan harus selalu mencuci tangan dengan sabun

sebeum memulai kegiatan mengolah pangan, sesudah

menangani bahan mentah, atau bahan atau alat yang kotor,

dan sesudah keluar dari toilet atau jamban.

3. Kebiasaan karyawan

Karyawan tidak boleh bekerja sambil mengunyah, makan

dan minum, merokok, tidak boleh meludah, tidak boleh bersin

atau batuk ke arah pangan, tidak boleh mengenakan perhiasan

seperti giwang, cincin, gelang, kalung, arloji, atau peniti.

H. Pengendalian Proses

Untuk menghasilkan produk yang bermutu dan aman, proses

produksi harus dikendalikan dengan benar. Pengendalian proses

produksi pangan industri rumah tangga dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut :

1. Penetapan spesifikasi bahan baku

a. Harus menentukan jenis, jumlah, dan spesifikasi bahan baku

dan bahan penolong untuk memproduksi pangan yang akan

dihasilkan.

b. Tidak menerima bahan pangan yang rusak.

c. Menggunakan bahan tambahan pangan (BTP) yang

diizinkan sesuai batas maksimum penggunaannya.

37

2. Penetapan komposisi dan formulasi bahan

a. Harus menentukan komposisi bahan yang digunakan dan

komposisi formula untuk memproduksi jenis pangan yang

akan dihasilkan.

b. Harus mencatat dan menggunakan komposisi yang telah

ditentukan secara baku setiap saat secara konsisten.

3. Penetapan cara produksi yang baku

a. Harus menentukan proses produksi pangan yang baku.

b. Harus membuat bagan alirnya atau urut-urutan prosesnya

secara jelas.

4. Penetapan jenis, ukuran, dan spesifikasi kemasan.

a. Harus menentukan jenis, ukuran, dan spesifikasi kemasan

yang digunakan.

b. Harus menentukan bahan kemasan yang sesuai untuk pangan

c. Harus mencatat dan menggunakan informasi ini untuk

pemantauan.

5. Penetapan keterangan lengkap tentang produk yang akan

dihasilkan termasuk nama produk, tanggal produksi, tanggal

kadaluarsa.

a. Harus menentukan karakteristik produk pangan yang

dihasilkan.

b. Harus menentukan tanggal kadaluarsa.

c. Harus mencatat tanggal produksi.

38

I. Label Pangan

Label pangan harus jelas dan informatif untuk memudahkan

konsumen memilih, menyimpan, mengolah, dan mengkonsumsi

pangan. Kode produksi pangan diperlukan untuk penarikan produk

jika diperlukan.

1. Label pangan yang dihasilkan IRT harus memenuhi ketentuan

peraturan Nomor 69 tahun 1999 tentang label dan iklan pangan.

2. Keterangan pada label sekurang-kurangnya :

a. Nama produk

b. Daftar bahan yang digunakan

c. Berat bersih atau isi bersih

d. Nama dan alamat pihak yang memproduksi

e. Tanggal, bulan, dan tahun kadaluarsa

f. Nomor sertifikat produksi (P-IRT)

3. Kode produksi harus dicantumkan pada setiap label pangan.

J. Penyimpanan

Penyimpanan yang baik dapat menjamin mutu dan keamanan

bahan dan produk pangan yang diolah.

1. Penyimpanan bahan dan produk

a. Penyimpanan bahan dan produk pangan dilakukan di tempat

yang bersih.

39

b. Bahan baku, bahan tambahan pangan (BTP), bahan

penolong dan produk akhir masing-masing harus disimpan

terpisah.

c. Penyimpanan bahan baku dan produk pangan harus sesuai

dengan suhu penyimpanannya.

d. Bahan-bahan yang mudah menyimpan air harus disimpan di

tempat yang kering, misalnya garam, gula, dan rempah-

rempah bubuk.

e. Bahan baku, bahan tambahan pangan (BTP), bahan

penolong dan produk akhir diberi tanda untuk membedakan

yang memenuhi syarat dengan yang tidak memenuhi syarat.

f. Bahan yang lebih dahulu masak harus digunakan terlebih

dahulu.

g. Produk akhir yang lebih dahulu diproduksi harus digunakan

atau diedarkan terlebih dahulu.

2. Penyimpanan bahan berbahaya.

Bahan berbahaya seperti pemberantas serangga, tikus, kecoa,

bakteri, dan bahan berbahaya lainnya harus disimpan dalam

ruangan terpisah dan harus selalu diawasi penggunaannya.

3. Penyimpanan label dan kemasan

a. Kemasan dan label harus disimpan ditempat yang bersih dan

jauh dari pencemaran.

40

b. Label harus disimpan secara rapi dan teratur supaya tidak

terjadi kesalahan.dalam penggunaannya.

4. Penyimpanan peralatan

Peralatan yang telah dibersihkan dan disanitasi harus

disimpan ditempat yang bersih. Sebaiknya permukaan peralatan

menghadap ke bawah, supaya terlindung dari debu, kotoran,

atau pencemaran lainnya.

K. Penanggung jawab

Seorang penanggung jawab diperlukan untuk mengawasi

seluruh tahap proses produksi serta pengendaliannya untuk

menjamin dihasilkannya produk pangan yang bermutu dan aman.

1. Penanggung jawab minimal harus mempunyai pengetahuan

tentang prinsip-prinsip dan praktek higiene dan sanitasi pangan

serta proses produksi pangan yang ditanganinya.

2. Kegiatan pengawasan hendaknya dilakukan secara rutin.

L. Penarikan Produk

Penarikan produk pangan adalah tindakan menghentikan

peredaran pangan karena diduga sebagai penyebab timbulnya

penyakit atau keracunan pangan. Tujuannya adalah mencegah

timbulnya korban yang lebih banyak karena mengkonsumsi pangan

yang membahayakan kesehatan.

41

1. Pemilik IRT harus menarik produk pangan dari peredaran jika

diduga menimbulkan penyakit atau keracunan pangan.

2. Pemilik IRT harus menghentikan produksinya sampai masalah

terkait diatasi.

3. Pemilik IRT harus melaporkan penarikan produknya ke Pemerintah

Kabupaten atau Kota setempat dengan tembusan Kepala Balai

Besar atau Balai Pengawasan Obat dan Makanan setempat.

4. Pangan yang terbukti berbahaya bagi konsumen harus

dimusnahkan.

M. Pencatatan dan Dokumentasi

Pencatatandan dokumentasi yang baik diperlukan untuk

memudahkan penelusuran masalah yang berkaitan dengan proses

produksi.

1. Pemilik seharusnya mencatat dan mendokumentasikan :

a. Penerimaan bahan baku, bahan tambahan pangan (BTP), dan

bahan penolong sekurang-kurangnya memuat nama bahan,

jumlah, tanggal pembelian, nama dan alamat pemasok.

b. Produk akhir sekurang-kurangnya memuat nama, jenis

produk, tanggal produksi, kode produksi dan jumlah

produksi.

2. Catatan dan dokumen harus disimpan selama 2 (dua) kali umur

simpan produk pangan yang dihasilkan.

42

N. Pelatihan Karyawan

Pimpinan dan karyawan IRT harus mempunyai pengetahuan

dasar mengenai prinsip-prinsip dan praktek higiene dan sanitasi

pangan serta proses pengolahan pangan yang ditanganinya agar

dapat memproduksi pangan yang bermutu dan aman.

1. Pemilik atau penanggung jawab harus sudah pernah mengikuti

penyuluhan tentang Cara Produksi Pangan Yang Baik untuk

Industri Rumah Tangga (CPPB IRT).

2. Pemilik atau penanggung jawab tersebut harus menerapkannya

serta mengajarkan pengetahuan dan ketrampilan kepada

karyawan lainnya.

2.4 Visual Basic.Net

Visual basic. Net adalah teknologi pemrograman Microsft yang

dapat digunakan untuk membuat aplikasi di lingkungan kerja berbasis

Windows. Visual Basic. Net merupakan bahasa pemrograman terbaru

buatan Microsoft buatan Microsoft Corporation yang paling banyak

digunakan untuk membuat berbagai macam aplikasi.

Dilihat dari sejarahnya, Visual Basic. Net dikembangkan dari

bahasa BASIC sehingga aturan penulisan bahasanya sama dengan

bahasa BASIC. Walaupun demikian, karena adanya tuntutan

perkembangan teknologi maka bahasa Visual Basic. Net memiliki

beberapa tambahan yang tidak ada dalam bahasa BASIC.

43

Bahasa Visual Basic. Net atau yang lebih dikenal dengan

VB.NET tercatat digunakan oleh banyak kalangan, mulai dari

akademisi sampai dengan praktisi programmer profesional. Beberapa

keunggulan yang membuat VB.NET digunakan oleh banyak kalangan

diantaranya :

Mudah

Kemudahan di sini lebih ke arah kemudahan bagi para pengguna

untuk membuat aplikasi.

Efisien

Kemudahan pada saat proses pembuatan aplikasi, akan berdampak

pada efisiensi dari suatu proses produktifitas, baik efisiensi dalam

hal waktu pembuatan aplikasi ataupun efisiensi dalam hal biaya.

Produktifitas

Dari semua kemudahan di atas, pada akhirnya akan meningkatkan

produktifitas dari pengguna.

2.5 SQL Server 2005 Express

SQL Server 2005 Express adalah sebuah sistem manajemen

basis data relasional yang dibuat oleh Microsoft dan diberikan secara

gratis kepada pengguna untuk keperluan belajar dan pengenalan.

Bahasa query yang digunakan SQL Server 2005 Express adalah

Transact SQL yang merupakan implementasi dari SQL standart ANSI.

44

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai langkah-langkah dalam

perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan yang meliputi

beberapa tahap, diantaranya :

3.1 Tahap Perencanaan

Proses penentuan dalam memberikan atau mengeluarkan sertifikasi

makanan harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan memperhatikan

faktor-faktor yang mempengaruhinya, dalam hal ini kriteria-kriteria yang

telah ada. Hal ini sangat penting dilakukan agar proses pengambilan

keputusan dapat dilakukan secara cepat, mudah, dan bertanggung jawab.

Proses penentuan dalam memberikan atau mengeluarkan sertifikasi

makanan oleh Dinas Kesehatan masih dilakukan secara manual, yaitu

dilakukan dengan cara penghitungan-penghitungan nilai dari setiap kriteria

yang telah ada dari setiap pemohon atau yang mengajukan sertifikasi

terhadap produk makanan tersebut. Dimana kriteria-kriteria tersebut

meliputi kriteria tentang lingkungan produksi, bangunan dan fasilitas,

peralatan produksi, suplai air, fasilitas dan kegiatan higienis dan sanitasi,

pengendalian hama, kesehatan dan higienis karyawan, proses

pengendalian, label pangan, penyimpanan, manajemen pengawasan,

pencatatan dan dokumentasi, serta pelatihan karyawan.

45

Dengan memperhatikan hal-hal di atas, maka penulis bermaksud

membuat sistem berbasis komputer yang bertujuan membantu dinas

kesehatan dalam memberikan atau mengeluarkan sertifikasi makanan.

Penulis berharap sistem pendukung pengambilan keputusan pemberian

sertifikasi makanan berbasis komputer ini dapat memberikan kemudahan

dan semakin memperlancar kinerja dari dinas kesehatan sendiri.

Tahap ini meliputi proses perumusan masalah dan kebutuhan

sehingga dapat diketahui atau digunakan untuk menentukan tujuan dari

dibangunnya Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ini.

Dalam hal penentuan dalam pemberian nomor sertifikasi makanan,

kriteria yang diberikan merupakan faktor yang menentukan bagi diterima

atau tidaknya suatu makanan untuk dapat diberikan suatu nomor sertifikasi

makanan.

3.2 Analisis

Kelemahan dari sistem lama yang telah ada atau sistem manual

adalah lamanya proses penentuannya karena semuanya dilakukan secara

manual, dan semisal ada banyak produsen yang ingin mensertifikasikan

produknya maka akan mempengaruhi lama tidaknya proses pengambilan

keputusan dalam memberikan sertifikasi pada produk makanan yang

diajukan tersebut.

Dengan menggunakan sistem yang baru ini diharapkan proses

pengambilan keputusan dalam memberikan sertifikasi produk makanan

46

dapat dilakukan lebih cepat, sesuai dengan faktor-faktor atau kriteria yang

mempengaruhi penilaiannya, diantaranya :

a. Lingkungan produksi

b. Bangunan dan fasilitas

c. Fasilitas produksi

d. Supplay air

e. Fasilitas dan kegiatan higienis dan sanitasi

f. Pengendalian hama

g. Kesehatan dan higienis karyawan

h. Pengendalian proses produksi

i. Label pangan

j. Penyimpanan

k. Manajemen pengawasan

l. Pencatatan dan dokumentasi

m. Pelatihan karyawan.

3.3 Perancangan

Pada tahap ini akan dilakukan perancangan terhadap sistem yang

akan dibangun, meliputi : desain model, desain basisdata, desain

antarmuka pengguna, dan algoritma jalannya program.

47

3.3.1 Desain Model

Proses pengambilan keputusan yang terjadi dalam sistem akan

dijelaskan pada Diagram Arus Data (DAD), proses-proses pemodelan yang

terjadi dalam sistem adalah sebagai berikut :

DinKes(Pengelola)

0

SPPKPemb. Sertif ikasi Makanan

DinKes(Operator)

perusahaanpangankriteria,unsurKriteriajaw aban

hasil pengolahan

pemeriksausername,passw ord

lap pengolahan

username,passw ord

lap pengolahan

komentar

perusahaanjaw aban

hasil pengolahan

komentarstandar nilai

penggunatgl pemeriksaan

namaProduk,penanggungJaw ab

tgl pemeriksaan

namaProduk,penanggungJaw ab

Gambar 3.1 Diagram Konteks

Pada diagram konteks di atas diketahui bahwa pihak yang terlibat

adalah Dinas Kesehatan (DinKes) yang terbagi menjadi 2 bagian, yaitu

sebagai pengelola dan operator, yang masing-masing bagian terhubung

dengan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pemberian Sertifikasi

Makanan.

1

UpdateData

2

Pengolahanjaw aban

3

Login

pengguna

jaw aban

kriteriapanganperusahaan

hasil_pengolahan

unsurKriteriakriteria

username,passw ord

passw ord valid

komentar

pemeriksa pemeriksa

produk

unsurKriteria

tgl pemeriksaan

penggunastandarNilai standarNilai

lap pengolahan

pengguna

namaProduk,penanggungJaw ab

Gambar 3.2 DAD level 1 ( Pengelola )

48

Pada DAD level 1 untuk pengelola dapat dilihat bahwa sistem

utama (SPPK Pemberian Sertifikasi Makanan) dipecah kedalam tiga

proses, yaitu proses login, proses update data, dan proses pengolahan

jawaban. Pada DAD level 1 ini pengelola mempunyai hak untuk

mengupdate data-data perusahaan, pangan, kriteria, unsur kriteria,

pemeriksa, standart nilai dan pengguna serta data produk yang akan

diolah.

1

UpdateData

2

Pengolahanjaw aban

3

Login

pengguna

kriteria

unsur kriteria

pemeriksa

standart nilai

jaw aban

perusahaan

hasil_pengolahanlap pengolahan

pengguna

username,passw ord

passw ord valid

komentar

produk

namaProduk,penanggungJaw ab

tgl pemeriksaan

passw ord

Gambar 3.3 DAD level 1 ( Operator )

Pada DAD level 1 untuk operator dapat dilihat bahwa SPPK

Pemberian Sertifikasi Makanan dipecah menjadi 3 proses, seperti halnya

pada DAD level 1 untuk pengelola. Sedangkan untuk operator hanya

mempunyai wewenang untuk mengupdate data perusahaan, data produk,

mengubah data password operator itu sendiri, dan mengolah jawaban.

49

1.1

Pencarian

1.2

Updateperusahaan

pemeriksa

pangan

perusahaan

kriteria

unsurKriteria

1.3

Updatepangan

1.4

Updatekriteria

1.5Updateunsur kriteria

1.6

Updatepemeriksa

1.7ubahstandar nilai

1.8

updatepengguna

standartNilai

pengguna

1.9

updateproduk produk

kriteria

pemeriksa

unsurKriteria

perusahaan

kriteriapangan

namaProduk,penanggungJaw ab

pemeriksaunsur kriteria

pengguna

standartNilai

produk

pengguna

standar nilai

Gambar 3.4 DAD level 2 Pecahan dari Proses update data (Pengelola)

Pada DAD level 2 dapat diketahui bahwa proses update data

dipecah menjadi 9 proses, diantaranya ; proses pencarian, proses update

perusahaan, proses update pangan, proses update kriteria, proses update

unsur kriteria, proses update pemeriksa, proses ubah standart nilai, proses

update pengguna, dan proses update produk. Proses ubah standart nilai

digunakan untuk mengubah standart nilai, yang nantinya akan digunakan

untuk perhitungan dalam penilaian, yang selanjutnya data tersebut akan

disimpan dalam database standart nilai. Sedangkan untuk proses update

(update perusahaan, update pangan, update kriteria, update unsur kriteria,

50

update pemeriksa, update pengguna, dan update produk) digunakan untuk

menambah, mengubah, dan menghapus data pengguna, yang nantinya

akan digunakan pada saat mencetak laporan.

Proses pencarian digunakan untuk mencari data perusahaan, jenis

pangan, kriteria, unsur kriteria, pemeriksa, pengguna, dan produk yang

nantinya akan diubah, dihapus, atau ditambah pada proses update.

1

Pencarian

2

Updateperusahaan

3

Updateproduk produk

perusahaan

4

ubahpassw ord penggunapassw ord

namaProduk,penanggungJaw ab

perusahaanproduk

perusahaan

pengguna

Gambar 3.5 DAD level 2 Pecahan dari Proses update data (Operator)

Pada DAD level 2 untuk operator, update data dipecah menjadi 4

proses, yaitu proses pencarian, proses update perusahaan, proses ubah

password, dan proses update produk. Pada level ini operator hanya bisa

mengupdate data perusahaan, data produk dan mengganti password yang

dimiliki oleh operator tersebut..

51

2.1

Tampil

2.2

Perekamanjaw aban

2.3pengolahannilai skor

2.4

pembuatanlaporan

hslPengolahan

kriteria

jaw aban jaw aban

hasilPengolahan

tampilproduk

pemeriksaunsur kriteria

lap pengolahan

standartNilai

unsur kriteria

kriteriatgl pemeriksaan

produk

pemeriksapengguna

Gambar 3.6 DAD level 2 Pecahan dari proses pengolahan jawaban

Pada DAD level 2 di atas dapat diketahui bahwa proses pengolahan

jawaban dipecah menjadi 4 proses yang lebih kecil lagi, proses tampil

kriteria, proses perekaman jawaban, proses penghitungan nilai, dan proses

pembuatan laporan. Untuk proses pengolahan jawaban antara pengelola

dan operator adalah sama. Proses tampil kriteria digunakan untuk

menampilkan kriteria-kiteria, sedangkan untuk proses perekaman jawaban

digunakan untuk merekam jawaban dan juga hasil konversi jawaban

tersebut ke dalam bentuk angka atas unsur-unsur kriteria yang diberikan

yang selanjutnya akan disimpan pada database uji. Proses pengolahan nilai

skor digunakan untuk mengubah atau mengkonversi nilai-nilai hasil

konversi atas jawaban yang diberikan, sesuai dengan standar nilai yang

52

ditetapkan. Proses pembuatan laporan digunakan untuk membuat laporan

berdasarkan dari hasil pengolahan nilai skor.

1.2.1

tambah

1.2.2

ubah

1.2.3

hapus

perusahaan dt yg diubah

dt yg dihapus

dt prshn baru

Gambar 3.7 DAD level 3 Pecahan dari proses update perusahaan (pengelola)

Pada DAD level 3 di atas dapat diketahui bahwa proses update

perusahaan dari sisi pengelola dipecah menjadi 3 proses yang lebih

kecil, yaitu : proses tambah, proses ubah, dan proses hapus. Proses

tambah berfungsi untuk memasukkan data perusahaan yang baru, proses

ubah berfungsi untuk mengubah data perusahaan yang ada, dan proses

hapus berfungsi menghapus data perusahaan.

1.3.1

tambah

1.3.2

ubah

1.3.3

hapus

pangan

dt pangan baru

dt yg dihapus

dt yg diubah

Gambar 3.8 DAD level 3 Pecahan dari proses update pangan (pengelola)

53

1.4.1

tambah

1.4.2

ubah

1.4.3

hapus

kriteriadt yg akandiubah

dt yg akandihapus

dt kriteriabaru

Gambar 3.9 DAD level 3 Pecahan dari proses update kriteria (pengelola)

1.5.1

tambah

1.5.2

ubah

1.5.3

hapus

unsur kriteriadt usr krt ygakan diubah

dt usr krt ygakan dihapus

dt unsurkriteria baru

Gambar 3.10 DAD level 3 Pecahan dari proses update unsur kriteria (pengelola)

1.6.1

tambah

1.6.2

ubah

1.6.3

hapus

pemeriksa

dt pemeriksabaru

dt yg akandihapus

dt yg akandiubah

Gambar 3.11 DAD level 3 Pecahan dari proses update pemeriksa (pengelola)

54

1.8.1

tambah

1.8.2

ubah

1.8.3

hapus

penggunadt yg akandiubah

dt yg akandihapus

dt penggunabaru

Gambar 3.12 DAD level 3 Pecahan dari proses update pengguna (pengelola)

1.9.1

tambah

1.9.2

ubah

1.9.3

hapus

produkdt yg akandiubah

dt yg akandihapus

dt produk baru

Gambar 3.13 DAD level 3 Pecahan dari proses update produk (pengelola)

1.9.1

tambah

1.9.2

ubah

1.9.3

hapus

produkdt yg akandiubah

dt yg akandihapus

dt produk baru

Gambar 3.14 DAD level 3 Pecahan dari proses update produk (operator)

55

1.2.1

tambah

1.2.2

ubah perusahaan dt yg diubah

dt prshn baru

Gambar 3.15 DAD level 3 Pecahan dari proses update perusahaan (operator)

Pada DAD level 3 di atas dapat diketahui bahwa proses update

perusahaan dari sisi operator dipecah menjadi 2 proses yang lebih kecil,

yaitu : proses tambah dan proses ubah. Proses tambah berfungsi untuk

memasukkan data perusahaan yang baru, sedangkan proses ubah

berfungsi untuk mengubah data perusahaan yang ada.

3.3.2 Desain Basisdata

Didalam sistem yang akan dibangun, manajemen data dibagi

menjadi beberapa bagian kecil, diantaranya ; perancangan ERD,

perancangan basisdata, dan perancangan kamus data.

3.3.2.1 Perancangan ERD atau diagram relasi

Dibawah ini merupakan diagram ER dari sistem yang akan dibuat,

dimana sistem tersebut tersusun dari lima entitas yang saling berelasi

antara satu dengan yang lain.

56

Gambar 3.16 Diagram Relasi Data

3.3.2.2 Parancangan Basisdata

Pada perancangan basisdata ini himpunan entitas-entitas yang

tertera dalam diagram relasi di atas akan digambarkan pada tabel-tabel

seperti dibawah ini :

Tabel 3.1 Perusahaan

Kode

prshn

Nama

prshn

Alamat

prshn

Telp

prshn

Ijin

Usaha

Pemilik

prshn Umur prshn

Jml

karyawan

57

Tabel 3.2 Produk

Kode

produk

nama

produk

Kode_prshn Kode_pgn Kode_pmrks Penanggung

jawab

tgl nilai

Tabel 3.3 Pangan

Kode pgn Jenis pgn Keterangan

Tabel 3.4 Pemeriksa

Kode pmrks Nama NIP Alamat Foto

Tabel 3.5 Kriteria

Kode krt Jenis Status

Tabel 3.6 Unsur Kriteria

Nomor Kode krt Pertanyaan Jawaban_B Jawaban_C Jawaban_K Status

Tabel 3.7 Uji

Kode produk Nomor Jawaban Skor

58

Tabel 3.8 Pengaturan Nilai

Batas atas Batas bawah

3.3.2.3 Perancangan Kamus Data

1. Data Perusahaan = kode prshn+ nama prshn + alamat prshn +

pemilik prshn + telp prshn + ijin usaha + umur bangunan

Kode prshn = { Varchar }5

Nama prshn = { Varchar }50

Alamat prshn = { Varchar }150

Pemilik prshn = { Varchar }50

Telp prshn = { Numeric }14

Ijin Usaha = { Varchar }50

Jml_karyawan = { Integer }

Umur prshn = { Integer }

2. Data Produk = kode produk + nama produk + kode prshn +

penanggung jawab + kode pgn + kode pmrks + tanggal + nilai

Kode produk = { Integer }

Nama produk = { Varchar }50

Kode prshn = { Varchar }5

Penanggung jawab = { Varchar }50

Kode pgn = { Integer }

Kode pmrks = { Integer }

Tanggal = { Date }

59

Nilai = { B | C | K }

3. Data Unsur Kriteria = nomor + kode krt + pertanyaan + jawaban_B

+ jawaban_C + jawaban_K + status

Nomor = { Integer }

Kode krt = { Varchar }2

Pertanyaan = { Varchar }220

Jawaban_B = { Varchar }220

Jawaban_C = { Varchar }220

Jawaban_K = { Varchar }220

Status = { Varchar }10

4. Data Pangan = kode pgn+ jenis + keterangan

Kode pgn = { Integer }

Jenis = { Varchar }100

Keterangan={ Varchar }400

5. Data Kriteria = kode krt + jenis + status

Kode krt = { Varchar }2

Jenis = { Varchar }50

Status = { Varchar }9

6. Data Pemeriksa = kode pmrks + nama + alamat + NIP + foto

Kode pmrks ={ Integer }

Nama = { Varchar }50

Alamat = { Varchar }200

NIP = { Numeric }9

60

Golongan = { Varchar }2

Foto = { Varchar }50

7. Uji = kode produk + nomor + jawaban + skor

Kode produk = { Integer }

Nomor = { Integer }

Jawaban = { B | C | K }

Skor = { 1 | 2 | 3 }

8. Pengaturan Nilai = batas atas + batas bawah

Batas atas = { Numeric }2

Batas bawah = { Numeric }2

3.3.2.4 Perancangan Sub Sistem SPPK

Sub sistem perancangan SPPK ini akan menjelaskan bagaimana

proses perhitungan nilai untuk mengetahui nilai akhir suatu produksi

ditinjau dari kriteria-kriteria yang ada, dimana nilai akhir tersebut

akan digunakan untuk bahan pertimbangan dan penilaian dalam

pemberian sertifikasi makanan oleh Dinas Kesehatan. Mekanisme

yang digunakan untuk penilaian adalah dengan menghitung skor

rata-rata dari hasil konversi jawaban berdasarkan masing-masing

kriteria. Skor rata-rata yang telah diperoleh akan diubah kembali

menjadi nilai dalam bentuk huruf berdasarkan atas standar nilai huruf

yang digunakan untuk penilaian.

61

Contoh perhitungan untuk perusahaan X dapat digambarkan dalam

tabel sebagai berikut :

Tabel 3.9 Nilai

Nilai Skor

B ( Baik ) 3

C ( Cukup ) 2

K ( Kurang ) 1

Tabel 3.10 Lingkungan Produksi Kriteria A : Lingkungan Produksi

Nomor Unsur Kriteria Nilai Skor

1 Keterdapatan semak ? B 3

2 Keterdapatan tempat sampah ? C 2

3 Keterdapatan sampah ? K 1

4 Keterdapatan selokan ? B 3

Rata-rata C 2.25

Tabel 3.11 Bangunan dan Fasilitas Kriteria B : Bangunan dan Fasilitas

Nomor Unsur Kriteria Nilai Skor

1 Konstruksi lantai ? B 3

2 Kebersihan lantai ? C 2

3 Konstruksi dinding ? K 1

4 Kebersihan dinding ? B 3

5 Kontruksi langit-langit? C 2

6 Kebersihan langit-langit? C 2

7 Konstruksi pintu, jendela, dan lubang angin? C 2

8 Kebersihan pintu, jendela, dan lubang angin? C 2

9 Keadaan penerangan ? C 2

10 Perlengkapan P3K? C 2

62

11 Tempat penyimpanan bahan dan produk? C 2

12 Tempat penyimpanan bahan bukan pangan? C 2

Rata-rata C 2.08

Tabel 3.12 Peralatan Produksi Kriteria C : Peralatan Produksi

Nomor Unsur Kriteria Nilai Skor

1 Konstruksi peralatan produksi ? B 3

2 Tata letak peralatan produksi ? C 2

3 Kebersihan peralatan produksi ? K 1

Rata-rata C 2.00

Tabel 3.13 Suplai Air

Kriteria D : Suplai Air

Nomor Unsur Kriteria Nilai Skor

1 Perolehan sumber air ? C 2

2 Penggunaan air ? C 2

3 Kebersihan air yang kontak langsung dengan pangan ? B 3

Rata-rata C 2.33

Tabel 3.14 Fasilitas dan Kegiatan Higiene dan Sanitasi

Kriteria E : Fasilitas dan Kegiatan Higiene dan Sanitasi

Nomor Unsur Kriteria Nilai Skor

1 Ketersediaan tempat cuci tangan ? C 2

2 Ketersediaan alat pembersih? K 1

3 Penggunaan deterjen dan disinfektan ? C 2

4 Ketersediaan jamban atau toilet? B 3

5 Keterdapatan penanggung jawab? B 3

Rata-rata C 2.2

63

Tabel 3.15 Pengendalian Hama

Kriteria F: Pengendalian Hama

Nomor Unsur Kriteria Nilai Skor

1 Upaya pencegahan masuknya hama ? C 2

2 Upaya pemberantasan hama ? K 1

3 Hewan peliharaan ? C 2

Rata-rata K 1.66

Tabel 3.16 Kesehatan dan Higiene Karyawan

Kriteria G : Kesehatan dan Higiene Karyawan

Nomor Unsur Kriteria Nilai Skor

1 Pemeriksaaan kesehatan ? B 3

2 Keadaan kesehatan karyawan ? C 2

3 Kebersihan pakaian dan perlengkapan kerja ? K 1

4 Kebersihan badan karyawan? C 2

5 Kebersihan tangan karyawan? C 2

6 Perawatan luka karyawan? C 2

7 Perilaku karyawan? C 2

8 Perhiasan dan assesoris karyawan? C 2

Rata-rata C 2.00

Tabel 3.17 Pengendalian Proses

Kriteria H : Pengendalian Proses

Nomor Unsur Kriteria Nilai Skor

1 Penetapan spesifikasi bahan baku ? C 2

2 Penetapan komposisi dan formulasi bahan? C 2

3 Penetapan cara produksi yang baku ? C 2

4 Penetapan spesifikasi kemasan? B 3

5 Penetapan tanggal kadaluarsa dan kode produksi? B 3

Rata-rata C 2.4

64

Tabel 3.18 Label Pangan Kriteria I : Label Pangan

Nomor Unsur Kriteria Nilai Skor

1 Persyaratan label ? B 3

Rata-rata B 3.00

Tabel 3.19 Penyimpanan

Kriteria J : Penyimpanan

Nomor Unsur Kriteria Nilai Skor

1 Penyimpanan bahan dan produk ? C 2

2 Tata cara penyimpanan ? C 2

3 Penyimpanan bahan berbahaya ? K 1

Rata-rata K 1.66

Tabel 3.20 Manajemen Pengawasan

Kriteria K : Manajemen Pengawasan

Nomor Unsur Kriteria Nilai Skor

1 Penanggungjawab ? B 3

2 Pengawasan ? C 2

Rata-rata B 2.50

Tabel 3.21 Pencatatan dan Dokumentasi

Kriteria L : Pencatatan dan Dokumentas

Nomor Unsur Kriteria Nilai Skor

1 Keterdapatan pencatatan dan dokumentasi ? B 3

2 Penyimpanan catatan dan dokumentasi ? C 2

Rata-rata B 2.50

65

Tabel 3.22 Pelatihan Karyawan

Kriteria M :Pelatihan Karyawan

Nomor Unsur Kriteria Nilai Skor

1 Pengetahuan karyawan tentang pangan ? B 3

Rata-rata B 3.00

Keterangan :

Skor rata-rata diperoleh dari jumlah skor untuk setiap kriteria dibagi

dengan jumlah unsur dalam setiap kriteria tersebut.

Nilai rata-rata diperoleh dari membandingkan skor rata-rata dengan

standar penilaian, yaitu dibandingkan dengan standar batas atas dan

batas bawah. Dalam hal ini batas atas yang digunakan di atas adalah

2.4 dan batas bawah adalah 1.8. Sehingga ;

Tabel 3.23 Standar Nilai

Nilai rata-rata Keterangan

B Skor rata-rata >= Batas Atas

C Batas Atas > Skor rata-rata > Batas Bawah

K Skor rata-rata <= Batas Bawah

Kriteria di atas digolongkan menjadi 2 kriteria, yaitu kriteria utama

dan kriteria bukan utama adalah :

Kriteria utama terdiri dari :

D ( Suplai Air ),

F ( Pengendalian Hama ),

G ( Kesehatan dan Higiene Karyawan ),

H ( Pengendalian Proses ).

66

Kriteria non utama terdiri dari kriteria-kriteria yang tidak termasuk

dalam kriteria utama, yaitu :

A ( Lingkungan Hidup ),

B ( Bangunan dan Fasilitas ),

C ( Peralatan Produksi ),

E ( Fasilitas, Kegiatan Higiene dan Sanitasi ),

I ( Label Pangan ),

J ( Penyimpanan ),

K ( Manajemen Pengawasan ),

L ( Pencatatan dan Dokumentasi ),

M ( Pelatihan Karyawan ).

Persyaratan yang digunakan untuk menentukan nilai akhir

perusahaan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.24 Penilaian Akhir

Nilai Keterangan

Baik

Jika semua kriteria utama memperoleh nilai rata -

rata baik, dan maksimal 2 kriteria bukan utama

memperoleh nilai kurang.

Cukup

Jika kriteria utama memperoleh nilai rata-rata baik

atau cukup dan maksimal 4 kriteria bukan utama

memperoleh nilai rata-rata kurang.

Kurang Jika tidak memenuhi persyaratan nilai Cukup.

Dari persyaratan di atas maka dapat diketahui nilai akhir atau final

dari perusahaan X, yaitu adalah K ( Kurang ). Hal ini dikarenakan

67

untuk kriteria utama, yaitu: D, F, G, H untuk perusahaan X

memperoleh nilai C, K, C, C.

Dikarenakan oleh syarat untuk memperoleh sertifikasi makanan

adalah nilai final atau nilai akhir pemeriksaan minimal adalah C atau

Cukup maka perusahaan X belum layak untuk mendapat sertifikasi

makanan.

3.3.3 Desain Antarmuka Pengguna

Desain antarmuka pengguna ini digunakan untuk memasukkan

data dan untuk melihat hasil dari pengolahan data. Desain antarmuka

pengguna ini dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah

desain input dan desain output.

3.3.3.1 Desain Input

Desain input data meliputi :

a. Tampilan input perusahaan

Data Perusahaan Nama Alamat Ijin Usaha Pemilik No. Telp Jml Karyawan Umur Bangunan

: : : : : : :

Simpan Hapus Ubah Keluar

|< < > >|

Gambar 3.17 Tampilan input data perusahaan

68

b. Tampilan input unsur kriteria

Data Unsur Kriteria Kode Kriteria Unsur kriteria Jawaban B Jawaban C Jawaban K Status

: : : : : :

Simpan Hapus Ubah Keluar

|< < > >|

Gambar 3.18 Tampilan input data Unsur Kriteria

c. Tampilan input kriteria

Data Kriteria Kode Kriteria Jenis Kriteria Status

: : :

Simpan Hapus Ubah Keluar

|< < > >|

Gambar 3.19 Tampilan input data kriteria

d. Tampilan input pangan

Data Pangan Kode Pangan Jenis Pangan Keterangan

: : :

Simpan Hapus Ubah Keluar |< < > >|

Gambar 3.20 Tampilan input data pangan

69

e. Tampilan input pengolahan

Pengolahan Tanggal Pemeriksaan : … Kode Produk : … Kode Pemeriksa : … Nama Produk : … Penanggung Jawab : … Unsur Kriteria : … B ( Baik ) : Xyz C ( Cukup ) : Xyz K ( Kurang ) : Xyz Jawaban : …

Simpan Ubah Lihat Hasil Laporan Keluar |< < > >|

Gambar 3.21 Tampilan input pengolahan data

f. Tampilan input pemeriksa

Data Pemeriksa

Kode Nama Alamat NIP Golongan Foto

: ….. : …… : …… : ….. : ……. : …….

Simpan Hapus Ubah Keluar

|< < > >|

Gambar 3.22 Tampilan input pemeriksa

70

g. Tampilan pengaturan nilai

Pengaturan Nilai Batas Atas Batas Bawah

: :

Ubah Simpan Keluar

|< < > >|

Gambar 3.23 Tampilan input pemeriksa

h. Tampilan input data produk

Input Data Produk Kode Perusahaan Kode Pangan Nama Produk Penanggung Jawab

: : : :

Simpan Hapus Ubah Keluar |< < > >|

Gambar 3.24 Tampilan input data produk

3.3.3.2 Desain Output

Desain output data meliputi :

a. Tampilan hasil pengujian

Hasil Pengujian Kode Produk Kode Perusahaan Kode Pangan Pemeriksa Tanggal diperiksa Nama Produk Penanggung jawab Nilai

: : : : : : : :

Cari Hapus Keluar

|< < > >|

Gambar 3.25 Tampilan output hasil pengujian

71

b. Laporan Hasil Pengolahan

Dinas Kesehatan Hasil Pemeriksaan

Kode : Xyz Ijin Usaha : Xyz

Perusahaan : Xyz Pemilik : Xyz

Alamat : Xyz Jenis Pangan : Xyz

No Telp : Xyz Nama Produk : Xyz

Kriteria Nomor Unsur Kriteria Nilai Skor : Xyz : Xyz : Xyz : Xyz : Xyz

Rata-rata : Xyz : Xyz

Gambar 3.26 Tampilan output hasil pengolahan

3.3.4 Algoritma Program

Gambar 3.27 Algoritma jalannya program

72

BAB IV

IMPLEMENTASI

Implementasi Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan dalam

pemberian sertifikasi makanan secara garis besar dibagi menjadi dua bagian

pokok, yaitu :

1. Bagian Input

Bagian input meliputi Input Data Kriteria, Input Data Unsur Kriteria, Input

Data Perusahaan, Input Data Pangan, Input Data Pemeriksa, Input Data

Produk, Input Data Jawaban (Pengolahan), Ubah Pengaturan Nilai.

2. Bagian Output atau Laporan

Bagian output meliputi Data hasil pengujian, Data hasil penilaian dan

Laporan hasil pengolahan.

4.1 Implementasi Basis Data

Berdasarkan diagram relasi (ER Diagram) dan perancangan basis

data pada sub bab perancangan diagram relasi, maka basis data dalam

sistem ini adalah sebagai berikut :

73

Tabel 4.1 Kriteria

Tabel 4.2 Unsur Kriteria

Tabel 4.3 Pangan

Tabel 4.4 Pemeriksa

74

Tabel 4.5 Perusahaan

Tabel 4.6 Produk

Tabel 4.7 Uji

Tabel 4.8 Pengaturan Nilai

75

4.2 Implementasi Antarmuka Pengguna

Berdasarkan atas perancangan desain antarmuka pengguna, seperti

yang terdapat pada sub bab desain antarmuka pengguna, maka

implementasi desain antarmuka pengguna adalah sebagai berikut :

a. Form Login

Gambar 4.1 Tampilan Login

Tampilan di atas adalah tampilan untuk form login, digunakan

untuk memasukkan username dan password pengguna. Berdasarkan

username maka pengguna akan dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :

pengguna sebagai operator dan pengguna sebagai pengelola atau

admin. Pada form ini pengguna harus memasukkan username dan

password yang benar untuk dapat masuk ke form selanjutnya.

76

b. Form Utama

Gambar 4.2 Tampilan Utama

Tampilan di atas merupakan tampilan untuk form utama dari

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pemberian Sertifikasi

Makanan. Pada form di atas terdapat empat pilihan menu, yaitu :

1. Master

Master berisi data perusahaan yang digunakan untuk memasukkan

data perusahaan, data pangan yang digunakan untuk memasukkan

data pangan, data kriteria yang digunakan untuk memasukan data

kriteria, data unsur kriteria yang digunakan untuk memasukkan

data unsur kriteria, data pemeriksa digunakan untuk memasukkan

data pemeriksa, dan data pengguna digunakan untuk menambah

data pengguna, dan data hasil pengujian digunakan untuk

menampilkan hasil setelah dilakukan pengujian.

77

2. Pengolahan

Pengolahan berisi input data produk yang digunakan untuk

memasukkan data produk dan pengolahan data yang digunakan

untuk mengolah data.

3. Pengaturan

Pengaturan berisi, data nilai yang digunakan untuk pengaturan nilai

dan ubah password yang digunakan untuk mengubah password.

4. Window

Window berisi keterangan form atau tampilan yang sedang aktif

pada form utama.

5. Keluar

Berisi Keluar yang berfungsi untuk keluar dari aplikasi SPPK.

c. Form Kriteria

Gambar 4.3 Tampilan Data Kriteria

78

Tampilan di atas merupakan tampilan untuk form kriteria yang

digunakan oleh pengelola atau admin untuk menambah, mengubah,

dan menghapus data kriteria.

d. Form Unsur Kriteria

Gambar 4.4 Tampilan Data Unsur Kriteria

Tampilan di atas merupakan tampilan untuk form unsur kriteria

yang digunakan oleh pengelola untuk menambah, mengubah, mencari,

dan menghapus data unsur kriteria.

79

e. Form Pangan

Gambar 4.5 Tampilan Data Pangan

Tampilan di atas merupakan tampilan untuk form pangan yang

digunakan oleh pengelola untuk menambah, mengubah, dan

menghapus data pangan.

f. Form Pemeriksa

Gambar 4.6 Tampilan Data Pemeriksa

80

Tampilan di atas merupakan tampilan untuk form pemeriksa yang

digunakan oleh pengelola untuk menambah, mengubah, dan

menghapus data pemeriksa.

g. Form Perusahaan

Gambar 4.7 Tampilan Data Perusahaan

Tampilan di atas merupakan tampilan untuk form perusahaan yang

digunakan oleh operator ataupun pengelola untuk menambah,

mengubah, mencari dan menghapus data perusahaan.

81

h. Form Pengaturan Nilai

Gambar 4.8 Tampilan Pengaturan Nilai

Tampilan di atas merupakan tampilan untuk form pengaturan nilai

yang digunakan oleh pengelola untuk mengatur standar nilai rata-rata

huruf untuk setiap kriteria.

i. Form Input Data Produk

Gambar 4.9 Tampilan Input Data Produk

82

Tampilan di atas merupakan tampilan untuk form input data

produk yang digunakan oleh pengelola ataupun operator untuk

memasukkan data produk pangan.

j. Form Pengolahan

Gambar 4.10 Tampilan Pengolahan Data

Tampilan di atas merupakan tampilan untuk form pengolahan data

yang digunakan untuk mengolah data produk setelah survey

dilakukan. Form ini memuat tanggal pemeriksaan, data produk (data

perusahaan yang diperiksa, produk pangan yang dihasil oleh industri

kecil tersebut, data nama produk, data penanggung jawab produksi),

data pemeriksa yang melakukan pemeriksaan, dan unsur kriteria yang

digunakan untuk menguji industri kecil tersebut. Form ini juga

83

mempunyai beberapa fasilitas, diantaranya simpan, ubah, lihat hasil

yang digunakan untuk melihat hasil dari pengolahan data, laporan yang

digunakan untuk membuat laporan, dan olah data yang digunakan

untuk mengolah data selanjutnya.

k. Form Data Hasil Pengujian

Gambar 4.11 Tampilan Data Hasil Pengujian

Tampilan di atas merupakan tampilan untuk form data hasil

pengujian yang digunakan untuk melihat hasil dari pengujian yang

telah dilakukan. Didalam form ini terdapat fasilitas untuk menghapus

dan pencarian.

84

l. Form Hasil Penilaian

Gambar 4.12 Tampilan Data Hasil Penilaian

Tampilan di atas merupakan tampilan untuk form hasil penilaian

yang digunakan untuk mengetahui hasil nilai untuk masing-masing

kriteria setelah dilakukan pengolahan data.

85

m. Laporan Hasil Pengolahan

Gambar 4.13 Tampilan Laporan Hasil Pengolahan

86

Gambar 4.14 Tampilan Laporan Hasil Pengolahan

Tampilan di atas merupakan tampilan untuk laporan dari hasil

pengolahan data. Pada laporan di atas ditampilkan secara rinci, mulai

dari data perusahaan, jenis pangan, nama produk, penanggung jawab,

pemeriksa, jawaban untuk setiap unsur kriteria, dan nilai untuk setiap

kriteria beserta nilai akhir untuk penilaiannya.

87

4.3 Implementasi Proses

1. Proses Login

Dim strConn As String = ConfigurationManager.ConnectionStrings("myKoneksi").ConnectionString objConn = New SqlConnection(strConn) Dim strSql As String = String.Format("select username,password,roles from usertable where username='{0}'", _ txtUsername.Text.Trim()) objCmd = New SqlCommand(strSql, objConn) Dim objEnkrip As New MD5Enkripsi Try objConn.Open() objDr = objCmd.ExecuteReader() strUsername = "" strPassDb = "" If objDr.HasRows Then While objDr.Read() strUsername = objDr("username") strPassDb = objDr("password") strRole = objDr("roles") End While End If If objEnkrip.CekHash(txtPassword.Text, strPassDb) And (txtUsername.Text = strUsername) Then FormUtama.Show() Me.Hide() Else MessageBox.Show("Maaf Username dan Password yang anda masukkan salah.", "Konfirmasi", MessageBoxButtons.OK, MessageBoxIcon.Information) End If Catch ex As Exception MessageBox.Show(ex.Message, "Peringaatan") Finally objCmd.Dispose() objDr.Close() objConn.Close() End Try

Gambar di atas merupakan source code untuk proses login. Pada

proses login ini pengguna akan memasukkan username dan password.

Username yang dimasukkan akan dicocokkan dengan username hasil

query yang ada dalam database. Password yang dimasukkan akan

dienkripsi dan kemudian hasil enkripsi tersebut akan dicocokkan

88

dengan password hasil enkripsi yang ada dalam database. Jika keduanya

cocok maka pengguna dapat masuk ke bagian selanjutnya, jika tidak

maka akan muncul pesan yang menyatakan bahwa username dan

password salah.

2. Proses Tampil Textbox

Dim Jml As Integer = 0 Dim i As Integer = 0 Dim j As Integer = 0 Dim tbox() As TextBox Dim tbox2() As TextBox Dim tbox3() As TextBox Dim tbox4() As TextBox Dim tbox5() As TextBox Dim Kiri As Integer = 265 Dim Atas As Integer = 120 '85 Dim lKiri As Integer = 35 Dim lAtas As Integer = 120 '85 Dim lHkiri As Integer = 375 Dim lHatas As Integer = 120 '85 Dim statKiri As Integer = 445 Dim statAtas As Integer = 120 Dim kdKiri As Integer = 20 Dim kdAtas As Integer = 120 Try Jml = objDv.Count ReDim tbox(Jml) ReDim tbox2(Jml) ReDim tbox3(Jml) ReDim tbox4(Jml) ReDim tbox5(Jml) For i = 0 To Jml - 1 tbox(i) = New TextBox tbox2(i) = New TextBox tbox3(i) = New TextBox tbox4(i) = New TextBox tbox5(i) = New TextBox Me.Controls.Add(tbox(i)) Me.Controls.Add(tbox2(i)) Me.Controls.Add(tbox3(i)) Me.Controls.Add(tbox4(i)) Me.Controls.Add(tbox5(i))

If i = 0 Then

89

'Digunakan untuk menampilkan kode kriteria, paling kiri tbox5(i).DataBindings.Add("Text", objDv(i), "kode") tbox5(i).Left = kdKiri tbox5(i).Top = kdAtas tbox5(i).ReadOnly = True tbox5(i).Height = 20 tbox5(i).Width = 30 'Digunakan untuk menampilkan textbox yang akan diisi jenis kriteria tbox3(i).DataBindings.Add("Text", objDv(i), "jenis") tbox3(i).Left = lKiri tbox3(i).Top = lAtas tbox3(i).ReadOnly = True tbox3(i).Height = 20 tbox3(i).Width = 220 'Digunakan untuk menampilkan nilai rata-rata pada textbox tengah tbox(i).DataBindings.Add("Text", objDv(i), "rata") tbox(i).Left = Kiri tbox(i).Top = Atas tbox(i).ReadOnly = True tbox(i).TextAlign = HorizontalAlignment.Center 'Digunakan untuk menampung hasil konversi nilai huruf, textbox paling kiri tbox2(i).Left = lHkiri tbox2(i).Top = lHatas tbox2(i).ReadOnly = True tbox2(i).Height = 20 tbox2(i).Width = 50 tbox2(i).TextAlign = HorizontalAlignment.Center 'Digunakan untuk menampilkan status kriteria

tbox4(i).DataBindings.Add("Text", objDv(i), "status")

tbox4(i).Left = statKiri tbox4(i).Top = statAtas tbox4(i).ReadOnly = True tbox4(i).Visible = False

Source code di atas digunakan untuk menampung dan

menampilkan data kode kriteria, jenis kriteria, nilai rata-rata untuk

setiap kriteria, dan konversi atau hasil ubahan dari nilai rata-rata per

kriteria ke nilai dalam bentuk huruf sesuai dengan standar penilaian.

90

4. Proses Simpan untuk Kriteria Utama

Private Function SimpanHasil(ByVal kode As String, ByVal hasil As String) As String

Dim strSql As String = String.Format("insert into HasilSementara values('{0}','{1}')", kode, hasil)

objCmd2 = New SqlCommand(strSql, objConn) Try objConn.Open() objCmd2.ExecuteNonQuery() Catch ex As Exception MessageBox.Show(ex.Message) Finally objCmd2.Dispose() objConn.Close() End Try Return hasil End Function

Source code di atas digunakan untuk menyimpan kode kriteria dan

nilainya untuk kriteria utama ke dalam tabel HasilSementara, yang

merupakan tabel sementara.

5. Proses Simpan untuk Kriteria Non Utama

Private Function SimpanHasil_2(ByVal kode As String, ByVal hasil As String) As String

Dim strSql As String = String.Format("insert into HasilSementara_2 values('{0}','{1}')", kode, hasil)

objCmd2 = New SqlCommand(strSql, objConn) Try objConn.Open() objCmd2.ExecuteNonQuery() Catch ex As Exception MessageBox.Show(ex.Message) Finally objCmd2.Dispose() objConn.Close() End Try Return hasil End Function

91

Source code di atas digunakan untuk menyimpan data kode kriteria

dan nilainya untuk setiap kriteria non utama ke dalam tabel

HasilSementara_2, yang merupakan tabel sementara.

6. Proses Seleksi untuk Kriteria Utama, Nilai Kriteria adalah C

Dim strSql As String = String.Format("select * from HasilSementara where hasil='C'") objCmd = New SqlCommand(strSql, objConn) objDa = New SqlDataAdapter objDt = New DataTable Try objConn.Open() objDa.SelectCommand = objCmd objDa.Fill(objDt) objDv3 = New DataView(objDt) 'dgLihat.DataSource = objDv3 Catch ex As Exception MessageBox.Show(ex.Message) Finally objCmd.Dispose() objDa.Dispose() objDt.Dispose() objConn.Close() End Try

Source code di atas digunakan untuk mencari kode kriteria dan

nilai dari tabel HasilSementara untuk kriteria utama yang nilai untuk

kriterianya adalah C. Kemudian hasil pencarian tersebut akan

ditampung dalam objDv3.

92

7. Proses seleksi untuk Kriteria Utama, Nilai Kriteria adalah K

Dim strSql As String = String.Format("select * from HasilSementara where hasil='K'") objCmd = New SqlCommand(strSql, objConn) objDa = New SqlDataAdapter objDt = New DataTable Try objConn.Open() objDa.SelectCommand = objCmd objDa.Fill(objDt) objDv4 = New DataView(objDt) Catch ex As Exception MessageBox.Show(ex.Message) Finally objCmd.Dispose() objDa.Dispose() objDt.Dispose() objConn.Close() End Try

Source code diatas digunakan untuk mencari kode kriteria dan

nilainya untuk kriteria utama yang nilainya adalah K dari tabel

HasilSementara. Kemudian hasil pencarian tersebut akan ditampung

dalam objDv4.

8. Proses seleksi untuk Kriteria Utama, Nilai Kriteria adalah B

Dim strSql As String = String.Format("select * from HasilSementara where hasil='B'") objCmd = New SqlCommand(strSql, objConn) objDa = New SqlDataAdapter objDt = New DataTable Try objConn.Open() objDa.SelectCommand = objCmd objDa.Fill(objDt) objDv5 = New DataView(objDt) Catch ex As Exception MessageBox.Show(ex.Message) Finally objCmd.Dispose() objDa.Dispose() objDt.Dispose() objConn.Close() End Try

93

Source code diatas digunakan untuk mencari kode kriteria dan

nilainya dari tabel HasilSementara untuk kriteria utama yang nilainya

adalah K. Kemudian hasil pencarian tersebut akan ditampung dalam

objDv5.

9. Proses seleksi untuk Kriteria Non Utama, Nilai Kriteria adalah K

Dim strSql As String = String.Format("select * from HasilSementara_2 where hasil='K'") objCmd = New SqlCommand(strSql, objConn) objDa = New SqlDataAdapter objDt = New DataTable Try objConn.Open() objDa.SelectCommand = objCmd objDa.Fill(objDt) objDv6 = New DataView(objDt) Catch ex As Exception MessageBox.Show(ex.Message) Finally objCmd.Dispose() objDa.Dispose() objDt.Dispose() objConn.Close() End Try

Source code diatas digunakan untuk mencari kode kriteria dan

nilainya dari tabel HasilSementara_2 untuk kriteria non utama yang

nilainya adalah K. Kemudian hasil pencarian tersebut akan ditampung

dalam objDv6.

94

10. Proses Penilaian Kriteria

Dim strSql As String = String.Format("select * from pengaturanNilai") objCmd = New SqlCommand(strSql, objConn) Try objConn.Open() objDr = objCmd.ExecuteReader 'Mengkonversi nilai berdasarkan atas skor yang diperoleh. 'Sesuai dengan yang tertera dalam tabel pengaturan nilai. If objDr.HasRows Then While objDr.Read If tbox(i).Text >= objDr(0) Then tbox2(i).Text = "B" End If

If tbox(i).Text < objDr(0) And tbox(i).Text > objDr(1) Then

tbox2(i).Text = "C" End If If tbox(i).Text <= objDr(1) Then tbox2(i).Text = "K" End If End While End If Catch ex As Exception MessageBox.Show(ex.Message) Finally objCmd.Dispose() objDr.Close() objConn.Close() End Try

Gambar di atas merupakan source code untuk proses penilaian

kriteria. Tbox(i).text menggambarkan textbox yang berisi nilai rata-rata

untuk setiap kriteria, objDr(0) menggambarkan nilai batas atas untuk

konversi ke nilai dalam bentuk huruf, objDr(1) menggambarkan nilai batas

bawah untuk konversi ke nilai dalam bentuk huruf, dan untuk tbox2(i)

menggambarkan nilai dalam bentuk huruf hasil dari konversi yang akan

ditampilkan dalam textbox.

95

11. Proses Penilaian Akhir If objDv4.Count > 0 Then lblNilai.Text = "K" 'Digunakan untuk menyimpan nilai akhir dari pengujian. strNilai = lblNilai.Text Exit Sub End If If objDv3.Count >= 1 Then If objDv6.Count <= 4 Then lblNilai.Text = "C" Else lblNilai.Text = "K" End If 'Digunakan untuk menyimpan nilai akhir dari pengujian. strNilai = lblNilai.Text Exit Sub End If If objDv5.Count = objDv2.Count Then If objDv6.Count <= 2 Then lblNilai.Text = "B" End If If objDv6.Count > 2 And objDv6.Count <= 4 Then lblNilai.Text = "C" End If If objDv6.Count > 4 Then lblNilai.Text = "K" End If 'Digunakan untuk menyimpan nilai akhir dari pengujian. strNilai = lblNilai.Text Exit Sub End If

Gambar di atas merupakan source code untuk proses penilaian

akhir. Listing objDv4.count menggambarkan jumlah nilai huruf untuk

setiap kriteria utama yang nilainya K atau Kurang, objDv3.count

menggambarkan jumlah nilai huruf untuk setiap kriteria utama yang

nilainya C atau Cukup, objDv5.count menggambarkan jumlah nilai huruf

untuk setiap kriteria utama yang nilainya B atau Baik, objDv6.count

menggambarkan jumlah nilai huruf untuk setiap kriteria bukan utama yang

nilainya Kurang. Dari listing di atas dapat diketahui bahwa untuk

mendapat nilai akhir :

96

B (Baik) : Jika semua kriteria utama memperoleh nilai Baik dan

maksimal 2 (dua) mendapat nilai kurang dari kriteria bukan

utama.

C (Cukup) : Jika semua kriteria utama mendapat nilai Baik atau Cukup

dan maksimal 4 (empat) mendapat nilai kurang dari kriteria

bukan utama.

K (Kurang) : Jika tidak memenuhi persyaratan nilai Cukup.

4.4 Evaluasi Pengguna

Pada tahap evaluasi pengguna, penulis melakukan pengujian terhadap

hasil implementasi dengan cara menyebar kuisioner kepada beberapa calon

pengguna atau responden, yaitu kepada pegawai dinas kesehatan

yogyakarta khususnya pada bagian perijinan. Hal ini dilakukan agar

penulis dapat melihat kelayakan sistem yang telah dibangun dimata calon

pengguna dan agar penulis memperoleh masukan berupa saran, kritik atau

tanggapan tentang sistem yang dibangun untuk kemajuan sistem.

Sebagai pertimbangan reponden dalam menguji hasil implementasi

disediakan 5 pernyataan dengan 3 pilihan jawaban(Tidak Setuju, Setuju,

dan Sangat Setuju), serta bagian kritik atau saran yang digunakan untuk

menampung masukan dari responden yang berupa kritik, saran ataupun

tanggapan. Berikut adalah form kuisioner :

97

Gambar 4.15 Tampilan Form Kuisioner

98

Dari kuisioner yang terdiri dari 5 pernyataan diatas dan disebarkan

kepada 20 responden, maka diperoleh asil sebagai berikut :

1. Hasil prosentase pernyataan pertama :

Pernyataan : ”Ukuran huruf tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar,

sehingga memudahkan dalam proses membaca.”

Tabel 4.9 Pernyataan I

Frekuensi Total (%)

Sangat Setuju (SS) 8 40%

Setuju (S) 12 60%

Tidak Setuju (TS) 0 0%

Kesimpulan : Ukuran huruf yang digunakan dalam sistem ini sudah

sangat sesuai sehingga memudahkan dalam proses membaca.

2. Hasil prosentase pernyataan kedua :

Pernyataan : ”Pemilihan letak dan bentuk tombol yang digunakan

dapat terlihat jelas dan mudah dimengerti oleh pengguna.”

Tabel 4.10 Pernyataan II

Frekuensi Total (%)

Sangat Setuju (SS) 9 45%

Setuju (S) 11 55%

Tidak Setuju (TS) 0 0%

Kesimpulan : Pemilihan letak dan tombol yang digunakan dalam

sistem ini sudah sesuai sehingga dapat terlihat jelas dan mudah

dimengerti.

99

3. Hasil prosentase pernyataan ketiga :

Pernyataan : ”Langkah langkah dalam penggunaan sistem mudah

dimengerti.”

Tabel 4.11 Pernyataan III

Frekuensi Total (%)

Sangat Setuju (SS) 4 20%

Setuju (S) 16 80%

Tidak Setuju (TS) 0 0%

Kesimpulan : Langkah-langkah dalam penggunaan sistem ini sudah

jelas sehingga mudah dimengerti.

4. Hasil prosentase pernyataan keempat :

Pernyataan : ”Pesan kesalahan yang ada ketika pengguna salah atau

kurang dalam memasukkan data dapat dimengerti dengan baik.”

Tabel 4.12 Pernyataan IV

Frekuensi Total (%)

Sangat Setuju (SS) 3 15%

Setuju (S) 16 80%

Tidak Setuju (TS) 1 5%

Kesimpulan : Pesan kesalahan yang muncul ketika pengguna salah

atau kurang dalam memasukkan data sudah cukup jelas.

100

5. Hasil prosentase pernyataan kelima :

Pernyataan : ”Laporan yang dihasilkan dapat digunakan untuk

mengambil keputusan.”

Tabel 4.13 Pernyataan V

Frekuensi Total (%)

Sangat Setuju (SS) 10 50%

Setuju (S) 10 50%

Tidak Setuju (TS) 0 0%

Kesimpulan : Laporan yang dihasilkan sudah dapat digunakan untuk

proses pengambilan keputusan.

101

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari pembuatan sistem pendukung pengambilan

keputusan ini adalah

1. Sistem ini dapat membantu mempermudah kinerja Dinas Kesehatan

mengambil keputusan dalam memberikan sertifikasi makanan lokal.

2. Sistem ini dapat mempercepat proses pengambilan keputusan dalam

pemberian sertifikasi makanan.

3. Sistem pendukung pengambilan keputusan pemberian sertifikasi

makanan telah berhasil dibangun dengan menggunakan bahasa

pemrograman visual basic. Net dan database menggunakan SQL server

2005 express.

4. Sistem pendukung pengambilan keputusan pemberian sertifikasi

makanan digunakan oleh pengguna sebagai pengelola dan pengguna

sebagai operator.

B. Saran

Beberapa saran yang diterima penulis pada saat membangun sistem

ini, diantaranya adalah :

1. Sistem diharapkan dapat diselesaikan sampai pada tahapan pemberian

nomor sertifikasi makanan.

2. Sistem ini akan lebih baik jika diterapkan atau mendukung konsep

client server.

102

3. Untuk suatu perintah yang gagal dilaksanakan diharapkan dapat

ditampilkan di messagebox, sehingga pengguna lebih jelas terhadap

kesalahannya.

4. Tampilan background agar dibuat lebih menarik lagi dan warna dasar

yang digunakan tidak monoton.

5. Data-data sampel yang digunakan sebagai contoh harus mendekati data-

data real atau kenyataan.

103

Daftar Pustaka

Akbar, Ali. 2005. Visual Basic.Net. 2005. Bandung : Informatika Bandung

Hartono, Jogiyanto. 1999. Analisis & Disain Sistem Informasi :

Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis.

Yogyakarta : Andi Offset

Keen, P.G.W., and M.S.Scott Morton. 1978. Decision Support Systems :

An Organizational Perspective . Reading, MA: Addison-Wesley

Nomenklatur Informasi Pangan. 2003. Yogyakarta : Balai Besar Pengawas

Obat dan Makanan

Pedoman Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah

Tangga. 2003. Jakarta : Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Pedoman Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan Industri Rumah Tangga.

2003. Jakarta : Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan Sertifikasi Produksi Pangan

Industri Rumah Tangga. 2003. Jakarta : Badan Pengawas Obat

dan Makanan.

Shneiderman, B., & Plaisant, C. 2005. Designing the User Interface:

Strategies for Effective Human-Computer Interaction.

Turban, Efraim. 1995. Decision Support and Expert System. New Jersey :

Prentice Hall

104

Wahana Komputer. 2006. Pemrograman Visual Basic. NET 2005.

Yogyakarta : Andi Offset.

LAMPIRAN

PANDUAN INSTALASI PROGRAM

A. INSTALASI PROGRAM

1. Klik dua kali bagian SPPK.exe

2. Setelah SPPK.exe di klik maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

Kemudian tekan tombol Next.

3. Setelah tombol Next ditekan maka akan keluar tampilan sebagai

berikut :

Dari tampilan di atas dapat diketahui bahwa program SPPK akan

diinstall pada drive C:\Program Files\Sanata Dharma

University\SPPK\. Kemudian tekan Next untuk melanjutkan instalasi

program.

4. Setelah tombol Next ditekan maka akan muncul tampilan sebagai

berikut :

Kemudian tekan tombol Next lagi.

5. Setelah tombol Next ditekan maka proses instalasi dimulai.

6. Setelah proses intalasi selesai maka akan muncul tampilan sebagai

berikut :

7. Instalasi program SPPK telah selesai.

B. MENGATUR NAMA SERVER

1. Untuk mengatur nama server masuk ke directory C:\Program

Files\Sanata Dharma University\SPPK\, kemudian buka file app.xml

dengan menggunakan notepad. Setelah dibuka maka akan muncul

tampilan seperti di bawah ini.

2. Ubah nama server sesuai dengan nama server yang digunakan,

kemudian simpan.

Nama Server