24
Sejarah Sang Revolusioner Misterius, Tan Malaka Oleh : Exsan Ali Setyonugroho 1 “Idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki oleh pemuda” (Tan Malaka) Revolusioner muncul akibat dari rasa nasionalisme yang tinggi dalam diri seorang. Rasa nasionalisme untuk berbangsa dan bernegara itu muncul disebabkan berbada- beda latar belakang. Misalnya rasa nasionalisme pada masa pergerakan Indonesia muncul, ini dikarenakan adanya penjajahan yang berlarut-larut dari kolonialisme Belanda. Begitupun ada juga rasa nasionalisme sebelum adanya penjajah yakni pada masa kerajaan-kerajaan semisal Majapahit dan Sriwijaya, mereka telah memilki rasa nasionalisme berupa kesadaran bernegara. Para pemegang kekuasaan dan rakyat di negara-negara merdeka sudah ada pada waktu itu. Kedalam, pemegang kekuasaan negara berusaha memberikan kesejahteraan kepada rakyat dan menciptakan keamanan dalam masyarakat. Keluar, mereka menanggulangi tiap bahaya yang mengancam kedaulatan rakyatnya 2 . Kemudian kembali pada rasa nasionalisme saat masa pergerakan Indonesia awal abad ke-20. Indonesia pada saat itu telah bertransformasi kedalam bentuk yang lebih modern untuk bidang pendidikan khususnya. Ini dikarenakan pada saat itu diberlakukan Politik Etis atau politik balas budi oleh pemerintahan Hindia Belanda dengan tokohnya C.Th. Van Deventer. Sebelumnya beliau merasa galau atas keadaan yang dialami oleh rakyat Hindia Belanda(Indonesia) sejak masa tanam paksa (culturstelsel) di tahun 1830 dan pelaksanaan politik liberal tahun 1870. Pada saat itu kekayaan alam Hindia Belanda dikeruk mulai dari batu bara, perak, timah, minyak bumi dan lain-lain dan Van Deventer kemudian menerbitkan karya “Een Eereschuldatau “Utang Kehormatan” dalam majalah De Gids Nomor 63 Tahun 1899 di Negeri Belanda. Ia merasa pihak Belanda mempunyai hutang negara yang harus dibayar atas apa yang diperbuat, yang membuat rakyat Hindia Belanda sengsara dan membuat para kompeni semakin kaya raya. Maka dari itu 1 Mahasiswa, di jurusan sejarah, FIS, Unnes 2 Mulyana, Slamet, Kesadaran Nasional dari Kolonialisme Sampai Kemerdekaan Jilid I 1

Sejarah sang revolusioner Tan Malaka

Embed Size (px)

Citation preview

Sejarah Sang Revolusioner Misterius, Tan Malaka

Oleh : Exsan Ali Setyonugroho1

“Idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki oleh pemuda”(Tan Malaka)

Revolusioner muncul akibat dari rasa nasionalismeyang tinggi dalam diri seorang. Rasa nasionalisme untukberbangsa dan bernegara itu muncul disebabkan berbada-beda latar belakang. Misalnya rasa nasionalisme pada masapergerakan Indonesia muncul, ini dikarenakan adanyapenjajahan yang berlarut-larut dari kolonialisme Belanda.Begitupun ada juga rasa nasionalisme sebelum adanyapenjajah yakni pada masa kerajaan-kerajaan semisalMajapahit dan Sriwijaya, mereka telah memilki rasanasionalisme berupa kesadaran bernegara.

Para pemegang kekuasaan dan rakyat di negara-negaramerdeka sudah ada pada waktu itu. Kedalam, pemegangkekuasaan negara berusaha memberikan kesejahteraan kepadarakyat dan menciptakan keamanan dalam masyarakat. Keluar,mereka menanggulangi tiap bahaya yang mengancamkedaulatan rakyatnya2.

Kemudian kembali pada rasa nasionalisme saat masapergerakan Indonesia awal abad ke-20. Indonesia pada saatitu telah bertransformasi kedalam bentuk yang lebihmodern untuk bidang pendidikan khususnya. Ini dikarenakanpada saat itu diberlakukan Politik Etis atau politikbalas budi oleh pemerintahan Hindia Belanda dengantokohnya C.Th. Van Deventer. Sebelumnya beliau merasagalau atas keadaan yang dialami oleh rakyat HindiaBelanda(Indonesia) sejak masa tanam paksa (culturstelsel) ditahun 1830 dan pelaksanaan politik liberal tahun 1870.Pada saat itu kekayaan alam Hindia Belanda dikeruk mulaidari batu bara, perak, timah, minyak bumi dan lain-laindan Van Deventer kemudian menerbitkan karya “Een Eereschuld”atau “Utang Kehormatan” dalam majalah De Gids Nomor 63Tahun 1899 di Negeri Belanda. Ia merasa pihak Belandamempunyai hutang negara yang harus dibayar atas apa yangdiperbuat, yang membuat rakyat Hindia Belanda sengsaradan membuat para kompeni semakin kaya raya. Maka dari itu1 Mahasiswa, di jurusan sejarah, FIS, Unnes2 Mulyana, Slamet, Kesadaran Nasional dari Kolonialisme Sampai Kemerdekaan Jilid I

1

usul tersebut direstui oleh ratu Belanda sehingga daritahun 1901 politik etis mulai diberlakukan.

Politik etis itu sendiri terdiri dari tiga bidangutama yang harus diperbaiki, yakni edukasi, irigasi dantransmigrasi. Yang perlu kita soroti adalah edukasi,dikarenakan ini salah satu faktor yang membuat gerakannasionalisme Indonesia muncul. Meskipun bidang ini masihadanya sikap diskriminatif bagi orang pribumi yang akanmasuk sekolah, tapi Bidang pendidikan berperan pentingdalam kebangkitan nasional, para pelajar-pelajarIndonesia yang berada di negeri asing mendapatkanpelajaran-pelajaran tentang arti pentingnya membelanegara, sehingga faham-faham nasionalisme modern mulaidibawa masuk ke Indonesia dan dijadikan sebagai landasangerakan untuk menuntut kemerdekaan. Oleh sebab itumunculah beberapa tokoh pergerakan indonesia mulai daridr. Wahidin Sudirohusodo, H.O.S. Cokroaminoto,Tirtoadhisoerjo hingga Soekarno, Hatta, Syahrir, TanMalaka dan lain-lain.

Mereka bersama sama mulai sadar akan kemerdekaan,sehingga di antara mereka menghimpun kekuatan denganmendirikan organisasi-organisasi yang walaupun merekamemilki perbedaan dalam hal cara, tetapi tujuan merekatetaplah satu, yakni menuju Indonesia yang merdeka danakan melewati “jembatan emas” seperti apa yang dikatanProf. Slamet Muljana.

Salah satu tokoh yang bisa dikatakan pertamamencetuskan gagasannya untuk terbentuknya RepublikIndoensia adalah Tan Malaka dengan karya berjudul Naar deRepubliek Indonesia di tahun 1924, maka dari itu Tan Malakasering juga disebut sebagai Bapak Republik Indonesia.Karya ini dahulu pernah membuat pihak Belanda merasatertekan dengan tulisan ini ,Belanda takut akan adanyagerakan-gerakan yang semakin revolusioner.

Sungguh tak ada tokoh yang memiliki jiwanasionalisme yang menelurkan karya-karya monumentalnyaserta menjadi pemikir sekaligus eksekutor bagi gagasan-gagasannya yang se-misterius seperti Tan Malaka. Iaadalah pejuang sekaliber Ho Chi Mihn (Vietnam) dan JoseRizal (Filipina) tetapi namanya tak pernah disebut-sebut

2

dalam lembar demi lembar buku pelajaran sekolah selamaini3. Misterius, ya itulah sebutan bagi penulis untukmengisahkan sepak terjang perjuangan pria kelahiran tahun1897 di Desa Pandan Gadang, Suliki, Minangkabau, SumateraBarat ini4. Selain itu Kemisteriusannya dikarenakan TanMalaka saat ini tak ubahnya hanya seorang manusia yangtelah lalu entah dimana kuburnya , dicampakan, dilupakan,bahkan di cap sedemikian rupa pada saaat orde paling lamabahkan sampai panji-panji reformasi di kibarkan sekarang.Baru setelah 60 tahun kematiannya pada tahun 2009,Sejarawan Belanda yang selama hampir separuh hidupnyameneliti tentang Tan Malaka, Harry Poeze berhasilmenemukan makamnya setelah ditembak mati pada tanggal 21Februari 1949 di Desa Selopanggung, Kediri, Jawa Timur.Keadaan demikian Sangat tak sebanding dengan apa yang diperjuangkan olehnya dari Bukittinggi, Semarang, Batavia,Yogya, Bandung, Surabaya Sampai Amsterdam, Moskow,Sanghai, Kanton, Bangkok, Saigon dan tempat antahberantah lainnya. Dengan tujuan hanya satu, yakni untukkemerdekaaan Indonesia seratus persen.

Awal Hidup Tan Malaka

Awal hidup dari Tan Malaka adalah di Minangkabaudengan menjadi murid yang sangat unggul dari kebanyakanmurid sekolah lainnya. Ia sampai-sampai mendapatkanperhatian khusus dari gurunya di Bukittinggi yakni G.H.Horensma untuk melanjutkan sekolah keguruan di Belanda.Sehingga setelah ia kembali dari Belanda ia bisamengajar. Akhirnya Tan Malaka bisa melanjutkan sekolah diHerlem Belanda mulai pada akhir tahun 1913 sampai 1915setelah itu pindah ke kota Bussum untuk melanjutkan studisebagai guru kepala. Disana ia sempat gagal dalam ujianperolehan gelar guru kepala, serta pada saat itu di Eropaterjadi Perang Dunia I sehingga ia tak mungkin untukpulang dan bertahan hidup disana sampai tahun 1920.Menurut sejarawan A. Herry Poze, Tan Malaka selama masihhidup di tanah kelahirannya telah peka terhadap kehidupantata masyarakat yang sengsara, sehingga itu mengubah pola

3 Adam, Asvi Warman, Membedah Tokoh Sejarah: Hidup atau Mati, Yogyakarta : Ombak, 20094 Poze, A. Herry, Tan Malaka; Pergulatan Menuju Republik I, (Jakarta: PenerbitGrafiti Pers)

3

pikirnya menjadi radikal menentang kolonialisme yangtelah menemaninya sampai akhir hayatnya. Sehingga padasaat masih di Belanda, Tan Malaka banyak masuk organisasikemahasiswaan dan sangat bersimpatik pada haluansosialisme dan komunisme yang pada saat itu menurut Tanberpihak pada rakyat.

Pada tahun 1920 Tan Malaka berhasil pulang danmenjadi guru untuk Maskapai Sanembah, ia mendirikansekolah untuk anak kuli-kuli kontrak disana. Kehidupandisana yang kapitalis yang selalu menguntungkan pemodaldan membuat sengsara para buruh atau kuli membuat TanMalaka menelurkan karya pertamanya yang tercatat yakniParlemen atau Soviet5 . ini dikarenakan seiring denganpekerjaannya sebagi guru yang dianggap sebagai orang yangia anggap berjasa dalam bidang pembangunan untukmencerdaskan kehidupan bangsa, tetapi merasa dipandangsebelah mata oleh pihak kolonial. Walaupun ia digajisesuai dengan norma-norma Eropa yang cukup tinggi, tapilama kelamaan ia menolak dan memutuskan keluar darikenyamanannya sebagai guru yang digaji cukup besar olehpihak Belanda, ini dikarenakan ia sadar telah makan uangyang berasal dari pajak yang dibayar oleh para kulikontrak yang miskin itu untuk membayar anak-anaknyasekolah. Tan Malaka merasa galau dan tidak inginmembohongi dirinya sendiri, ia serta merta tak inginmenjadi orang munafik yang tindakan, kata dan fikirannyatak selaras. Maka Jiwa sosialis-komunisnaya semakintajam, ia memutuskan untuk pergi ke Jawa dan tempatpertama yang ia tuju adalah Semarang.

Merantau di Jawa

Pada bulan Februari 1921 Tan Malaka berangkat, Iamemilih Semarang karena disana telah bercokol manusia-manuisa yang bisa dikatakan sepaham dengan dia sepertiSemaoen dan Darsono, yakni perkumpulan Sarekat Islam6 yang

5 Poze, A. Herry, Tan Malaka; Gerakan Kiri dan Revolusi Indonesia jilid I6 Sarekat Islam yang dahulu bernama Sarekat Dagang Islam yang didirikan oleh Haji Samanhudi di Surakarta pada 16 oktober 1905. Yangpada awalnya (SDI) adalah perkumpulan para pedagang-pedagang islam yang menentang para pedagang asing, tetapi kemudian organisasi ini berubah haluan menjadi organisasi politik ketika dipimpin oleh H.O.S.Cokroaminoto dan berubah nama menjadi Sarekat Islam.

4

terinfiltrasi dengan ajaran komunis dari Sneevliet7 menjadiSarekat Islam Merah. Disana ia mengajar, mendirikansekolah rakyat. Ini bisa dikatakan lebih dahulu ketimbangtaman siswa yang di dirikan oleh Suwardi Suryaningratatau Ki Hajar Dewantara dirikan pada tanggal 3 juli 1922.

Di Semarang ia mengajar berbagai pelajaran, dan iatetap memperjuangkan nasib rakyat. Sehingga konsep darisekolah yang di ajar olehnya yakni bersifat kerakyatan.Karena menurut Tan Malaka, “Kekuasaan kaum modal berdiriatas didikan yang berdasar kemodalan dan Kekuasaan Rakyathanyalah bisa diperoleh dengan didikan kerakyatan”,yangkemudian ia lampiaskan dengan pendidikan8. Ini berartikekuatan rakyat dapat terbentuk untuk mewujudkankemerdekaan adalah atas dasar didikan kerakyatan, danberlainan hal jika kekuatan kemodalan atau kapitalismeterbentuk ya berkat dukungan dari pendidikan yangbedasarkan kemodalan.

Akan tetapi sebelumnya ada peristiwa yang merupakanawal cikal bakal Tan Malaka masuk kedalam komunis secaraformal, yang nantinya menjadi PKI (Partai komunisindonesia) yakni buah dari SI merah, tetapi SI merah jugabelum bubar setelah keterbentukan partai komunistersebut. Jadi ada keanggotaan ganda disana terutama padakepemimpinannya yakni Semaoen dan Darsono yang memilikikeanggotaan ganda.

Pada saat itu tahun 1921 di Yogyakarta terjadikongres SI ke-5, kebetulan Tan Malaka juga menghadirikongres tersebut karena ia akan mengajukan proposal untukmendirikan sekolah dasar dan berkenalan dengan H.O.STjokroaminoto, Agus Salim, Abdul Muis. Kemudian sidangpundimulai, Permasalahan yang selama ini di pendam oleh

7 Hendricus Josephus Franciscus Marie Sneevliet atau lebih dikenalsebagai Henk Sneevliet (lahir 13 Mei 1883 – meninggal 13 April 1942pada umur 58 tahun) adalah seorang Komunis Belanda, yang aktif diBelanda dan di Hindia Belanda. Ia ikut serta dalam perlawanan komunisterhadap pendudukan Jerman atas Belanda pada masa Perang Dunia II dandihukum mati oleh Jerman pada 1942.Sneevliet tinggal di Hindia Belanda sejak 1913 hingga 1918 dan iasegera aktif dalam perjuangan melawan kekuasaan Belanda. Pada 1914,ia ikut mendirikan Perhimpunan Demokratis Sosial Hindia (ISDV) yanganggotanya mencakup orang-orang Belanda dan Indonesia.8 Malaka, Tan, SI Semarang dan Onderwijd, 1921

5

berbagai kalangan SI ternyata di urai dan dimunculkankepermukaan, yakni tentang keanggotaan yang ganda. Tokohyang menentang keanggotaan ganda adalah Agus Salim danAbdul Muis, tetapi dalam hal ini Tan Malaka mulaiberbicara tentang pendapatnya. Ia mengatakan “Bahwaselama itu masih mempunyai visi yang sama dan tujuan yangsama itu tidaklah masalah”. Lebih jauh lagi Tan Malakaingin menggaris bawahi bahwa sesungguhnya bila hal ituterjadi dengan niat yang tulus untuk berserikat danberkumpul dengan tujuan kemerdekaan bangsa itu tidaklahmasalah. Bagi penulis, bahwa pada saat itu orang mauberkumpul untuk memikirkan nasib bangsanya saja sudahbagus, apalagi dengan menambah masuk ke ladang perjuanganyang lain. Karena diwaktu itu masih banyak orang yangmerasa apatis dan takut akan pemerintah Hindia Belanda.Bahkan dalam hal ini Tan Malaka sudah menerapkan UUD 1945(sebelum itu dirumuskan dan bahkan The Founding Fatherkita belum jadi apa-apa pada saat itu) yakni pada pasal28 yang berbunyi “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dansebagainya ditetapkan dengan undang-undang”. Akan tetapisemua itu tidak adanya kesepakatan, maka mulai adanyaperpecahan secara formal dalam tubuh SI yakni SI yangbermarkas di Yogyakarta di pimpin oleh H.O.STjokroaminoto yang terkenal dengan SI putih, sedangkan SIyang bermarkas di Semarang dipimpin oleh Semaoen yangterkenal dengan SI merah. Kemudian Tan Malaka di mintaoleh Semaoen untuk masuk di PKI9.

Dalam hal ini pihak dari SI putih sendiri jugamemiliki argumen yang cukup untuk alasan penolakantersebut. Jadi hemat kata, dalam melakukan perjuanganacapkali kita akan dihadapkan dengan masalah klasik yakniperbedaan pendapat. Akan tetapi itu adalah modal untukkita bisa lebih di dewasakan akan hal itu. Sepertiungkapan Pramoedya Anata Toer “Ini dunia bukan surga,kalau di surga kita tinggal minta apapun pasti terwujud.tapi ini dunia bukan surga”. jadi permasalahan dari tubuh(internal) harus dihadapi sebagai suatu bentukpemebalajaran selanjutnya. Tapi subtansi organisasi pasti

9 Soezmann, khadija, Makalah; Ilslam (oleh Tan Malaka)Penerbit Widjaja, Jakarta: 1951

6

akan sama, tujuannya akan sama. Walaupun sering kalimenuai perbedaan dalam hal cara.

Itulah awal sepak terjang dari Tan Malaka masukkedalam organisasi komunis untuk pertama kalinya.Kemudian ia mulai menerjunkan diri untuk mengajarberbagai anak kaum ploretar di Semarang, ia berhasilmendirikan sekolah-sekolah semacam itu dan disana iamengajar juga tentang dasar komunisme. Dengan sebagaipegangannya ia membuat karya berjudul SI semarang danonderwijs10 (pendidikan). Selain Semarang iapun juga pernahmendirikan sekolah di Bandung dan berbagai tempat lainnyasebagai cabang sekolah rakyat yang ada di Semarang.

Dalam hal ini mengapa agama (Sarekat Islam) bisabersatu dengan komunis(SI Merah maupun PKI Selanjutnya)?Yang bernaung menjadikan Sarekat Islam Merah Semarang.Hal ini perlu adanya pemikiran tindak lanjut. Menurut M.Dawam Rahardjo, Rektor Universitas Proklamasi 45Yogyakarta, bahwa Islam dan Marxisme merupakan dua halberbeda, bahkan bertentangan. Islam adalah agama yangajaranya dapat diterima dan ditolak berdasarkan iman ataukepercayaan, sedangkan Marxisme sebagai suatu teoriilmiah yang diterima atau ditolak berdasarkan penalaranrasional dan obyektif. Kebenaran agama bersifat absolut,sedangkan kebenaran teori ilmiah bersifat relatif yangbersifat hipotesis.

Banyak daerah yang islamnya cukup fanatik tetapi didaerah tersebut juga termasuk basis dari komunisme padasaat itu, seperti di Banten dan Silungkang SumateraBarat. Hal ini terjadi manakala pimpinan SI H.O.STjokroaminoto yang bersifat lunak atau kooperatifterhadap penjajahan Belanda. Maka dari itu banyak Kyaidan mubalig islam yang berpegang teguh pada Al-Quransenantiasa terpanggil hatinya manakala ada kaumnya yangsenantiasa tertindas oleh kesewenang-wenangan kaum

10 Merupakan karya Tan Malaka saat ia mendirikan sekolah rakyat di semarang. Yang isi ringkas isinya yakni : 1. Memberi senjata cukup, buat pencari penghidupan dalam dunia kemodalan (berhitung, menulis, ilmu bumi, bahasa Belanda, Jawa, Melayu, dsb). 2. Memberi Haknya murid-murid, yakni kesukaan hidup, dengan jalan pergaulan (verenniging). 3. Menunjukan kewajiban kelak, terhadap pada berjuta-juta Kaum Kromo.

7

penjajah. Itulah titik temu dari islam dan komunis itusendiri.

Belajar dari Kiai Hasyim Asy’ari

Selain itu, sebelum Tan Malaka mendirikan sekolah.Ia tertarik dengan sebuah tempat belajar yang ada diJombang. Ia tertarik kepada sosok ulama dengan kharismayang luar biasa, mengajar dengan penuh dedikasi danperjuangan. Ialah Kiai Hasyim Asy’ari11 pendiri PondokPesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Tan malakatertarik dengan beliau kemudian ia bersama Semaoen datanguntuk sowan, di tahun 1921. Kedatangan tersebut tentunyadisambut baik oleh Kiai Hasyim. Tan malaka bersimpuh danmemohon agar Kiai dawuh kepada dirinya. Kunjungannyabertujuan untuk mendengar langkah dari Kiai Hasyimmengenai hubungan islam dan sosialisme12. Kemudian KiaiHasyim berpendapat bahwa sosialisme itu sejalan denganajaran islam yang rahmatan lil alamin. Dalam ajaran islammemang ada kewajiban membayar zakat, melindungi buruh,dan fakir miskin.

Selain itu tentunya Tan Malaka banyak menirustrategi yang dipakai Kiai Hasyim Asy’ari dalam mendidiksantri-santrinya. Yang di kemudian hari terbentuklahsekolah rakyat dengan berbagai swasembada dari paramuridnya (yang meskipun banyak juga ia belajar darisekolah komunis di Belanda dan Rusia, menurut Harry APoeze). Hal itu juga hasil inspirasi dari Kyai Hasyimyang menanamkan benih-benih kemandirian kepada parasantri yang notabene adalah dari kalangan kurang mampu,Kiai mengajari santri untuk menanam sayur mayur danbeternak ikan. Hal itulah yang kemudian menambah semangatTan Malaka dalam usahanya membangun sekolah rakyat denganbantuan para siswa atau yang kemudian dijadikan kader.

Sebelumnya Kiai Hasyim Asy’ari juga sempat berjuangdalam pergerakan, yang di kemudian juga digunakan TanMalaka dalam gerakannya, yakni saat di daerah Jombangbanyak rakyat pribumi yang dipaksa menyewakan tanahnyakepada pihak Belanda untuk dijadikan sebagai ladang tebu11 Pendiri organisasi islam Nahdlatul Ulama, sekaligus kakek dari K.H.Abdurahman Wahid (Gus Dur)12 Irawan, Uguk, MN, 2012, Penakluk Badai; biografi K.H. Hasyim Asy’ari, Depok: Global Media Utama

8

dan rakyatpun juga sebagai pekerjannya, jadi otomatisdapat disebut buruh tani yang bekerja di tanahnya sendiriyang hasil pertaniannya diserahkan kepada pihak Belanda.Sang Kiai menyerukan kepada penduduk sekitar untuk mogokbekerja. Dan akhirnya-pun berhasil dengan kembalinyatanah milik rakyat pribumi. Maka dari itu yang kemudianmerupakan salah satu untuk mengilhami Tan Malakamemimpin pemogokan buruh di pegadaian Semarang. Yangkemudian hari membuat ia di asingkan.

Dari kaca mata itulah salah satu yang membuat TanMalaka merupakan seorang guru bangsa sejati, ia taksegan-segan belajar kepada orang yang lebih tua dan lebihmemiliki pengalaman perjuangan darinya. Itulah yangselayaknya para pemuda sekarang bisa meniru, menghormatiorang tua. Pejuang sejati tak bisa terus-terusan malu-malu dalam menimba ilmu kepada siapapun yang ia temui,karena memang umur yang matang juga tak bisa menjaminorang tersebut lebih arif sekaligus dewasa dan pintardari yang lebih muda. Tan malaka juga banyak belajar dariorang yang lebih muda seperti Sukarno, Syahrir dan Hatta,bahkan anak dari Kiai Hasyim Asy’ari yakni Kiai WahidHasyim saat penjajahan jepang berlangsung dikemudianhari.

Kembali ke PKI dan SI, Kepergian Semaoen ke UniSoviet membuat SI dan PKI krisis akan kepemimpinan, makadari itu hanya Tan Malaka yang dianggap cocok sebagaipenerus dari perjuangan. Ia tetap mempertahankan hubunganantara partai islam yang besar, Sarekat Islam, dengan PKIyang jauh lebih kecil itu. Kerja sama yang demikian itupastilah memperbesar kemungkinan keberhasilan perlawananterhadap penguasa kolonial, dan juga melindungi kedudukanPKI sebagi partai kecil. Pada sejumlah cabang SI, PKImempunyai pengaruh penting dan terkadang sangat penting.Sayap kanan SI berusaha mengeluarkan kaum komunis daripartai mereka, kendati Tan Malaka melawannya.

Kemudian ia dan partainya terlibat dalam pemogokanburuh pegadaian. Bagi pemerintah, peristiwa ini menjadialasan untuk tidakan penangkapan. Sepakterjangnya diberbagai daerah dipandang sebagai membahayakan untukketertiban dan keamanan, sehingga gubernur jendralmenggunakan ‘exorbitate rechten’ (hak-hak istimewa) yang ada

9

padanya, yang tanpa melalui proses pengadilan seseorangbisa dipindah kediamannya di dalam negeri selama watuyang tak terbatas. Sebagai alternatif Tan Malaka dengankehendak dan biaya sendiri mintaa izin meninggalkanHindia-Belanda, tanpa bayangan sedikit pun untuk pulangkembali. Permintaannya dikabulkan, dan dalam bulan Maret1922 ia berangkat lagi ke Negeri Belanda13.

Eropa untuk Kedua Kalinya

Di Eropa Tan Malaka masuk kedalam Partai KomunisBelanda atau Communist Party of the Netherlands (CPN). Bahkansetelah para pemimpin dari partai tersebut banyak keluardan mendirikan partai lain semisal tokoh Komunis KiriGorter dan Pannekoek meninggalkan partai untuk membentukPartai Pekerja Komunis dari Belanda yang menganjurkankomunisme dewan, ia sebagai calon kuat dari HindiaBelanda untuk memimpin partai tersebut, tapi di tahun1922 saat pemilihan ketua Tan Malaka gagal, kemudian iadidukung oleh kawan-kawannya untuk masuk kedalamkomintern atau komunis internasional mewakili Indonesia(Hindia Belanda) di Moskow, Rusia.

Dalam kongres komintern ke empat, Tan Malakamenyampaikan pidatonya mengenai Pan Islamisme yangsebelumnya di tentang oleh komintern. Kominternberanggapan bahwa Pan Islamisme adalah gambaran baru dariismperialisme. Mungkin pandangan ini terjadi manakalaorang-orang eropa membayangkan di tahun-tahun abadkegelapan mereka, yang saat itu kebesaran dan kemajuanterletak di kekuatan islam. Hal itu berbalik dengankondisi di eropa secara umum yang rakyatnya masihsengsara sana sini di karenakan terkungkung pada gerejaatau agama, itulah yang membuat sikap komintern terhadapPan Islamisme sepertinya sinis dan sensitif.

Maka untuk memberikan penjelasan tentang semua ituTan Malaka memberikan gambaran tentang kekuatan proletarislam dalam negerinya, khusunya di Sarekat Islam. Beliauberkata dalam pidatonya yang sempat akan dihentikan paksaoleh pimpinan sidang.

“Pan- Islamisme adalah cerita panjang . Pertama -tama saya akanberbicara tentang pengalaman kita di Hindia Timur di mana kami

13 Poze, A. Herry, Tan Malaka; Gerakan Kiri dan Revolusi Indonesia jilid I

10

telah bekerja sama dengan para Islamis . Kami memiliki di Jawasebuah organisasi yang sangat besar dengan banyak petani yangsangat miskin , Sarekat Islam ( Liga Islam ) . Antara 1912 dan 1916organisasi ini memiliki sejuta anggota , mungkin sebanyak tiga atauempat juta . Itu adalah gerakan rakyat yang sangat besar , yangtimbul secara spontan dan sangat revolusioner .

Sampai 1921 kami bekerja sama dengan itu . Partai kami , yangterdiri dari 13.000 anggota , masuk ke pergerakan ini populer danmelakukan propaganda di sana. Pada tahun 1921 kami berhasilmendapatkan Sarekat Islam mengadopsi program kita . The LeagueIslam terlalu gelisah di desa-desa untuk mengontrol pabrik-pabrikdan slogan : Semua kekuasaan untuk kaum tani miskin , semuakekuatan untuk kaum proletar ! Jadi Sarekat Islam membuatpropaganda yang sama seperti Partai Komunis kita , hanya kadang-kadang dengan nama lain .

Namun pada tahun 1921 terjadi perpecahan sebagai akibat darikritik canggung pimpinan Sarekat Islam . Pemerintah melalui agen-agennya di Sarekat Islam mengeksploitasi perpecahan ini , dan jugamengeksploitasi keputusan Kongres Kedua Komunis Internasional :Perjuangan melawan Pan - Islamisme ! Apa yang mereka katakankepada para petani sederhana ? Mereka berkata : Lihat , Komunistidak hanya ingin membagi , mereka ingin menghancurkanagamamu ! Itu terlalu banyak untuk seorang petani Muslimsederhana . Petani itu berpikir untuk dirinya sendiri : Saya telahkehilangan segalanya di dunia ini , harus saya kehilangan surgasaya juga ? Itu tidak akan melakukannya ! Ini adalah bagaimanaumat Islam sederhana pikir. Para propagandis antara agenpemerintah dieksploitasi ini sangat berhasil . Jadi, kami punyaperpecahan”.14

Dalam pidato tersebut menggambarkan bahwa Tan Malakabersifat cukup bijak dalam menanggapi permaslahan ini.Ini dikarenakan Tan Malaka dengan segala kekritisannyadalam melihat dan membaca suasana dalam perjalannnyaselama ini, ia berpandangan bahwa agama dan perjuangantidaklah dicampur adukan. Perjuangan melawan kononialismeharus secara bersama-sama dilakukan oleh berbagaigolongan dan lapisan masyarakat, tanpa memandang darimana mereka berasal asal tujuan dan esensinya sama. TanMalaka menginginkan bentuk suatu perlawanan tidaklahsaling berjalan sendiri-sendiri dan bahkan saling14 Baca Komunisme dan Pan Ilsamisme Tan Malaka

11

menjatuhkan seperti apa ungkapan komintern, iamenginginkan bentuk suatu perlawanan kepada kolonialismeimperialisme dan kapitalisme itu tidaklah dengan kesatuanyang terpisah-pisah, namun dibangun dengan bentukkesatuan. Seperti ombak yang terus menerus menerjangpantai tak henti dan satu kesatuan tanpa membeda-bedakanlatar belakang. Itulah Tan Malaka dengan sosok sederhanayang begitu humanis dan pluralis.

Selama di komintern Tan Malaka sering menelurkanpemikiran-pemikiran yang mungkian dianggap nyeleneh olehkebanyakan orang. Mungkin sekarang kita bisamenyandingkan dengan Gus Dur, kebanyakan orang memandangmereka adalah tokoh dengan segala kontrofersi, atau yangjika kita memandang dengan mata dan hati yang lebihjernih, maka orang-orang tersebut terlalu maju darijamnnya. Yang mungkin pemikirannya tidak bisa dicernaoleh orang lain. Maka bisa di ibaratkan sosok-sosoktersebut adalah kereta Jepang dengan kecepatan yangsuper, dibandingkan dengan kita yang mungkin masih keretakelas ekonomi milik Indonesia. Jadi kita mungkin tidakdapat mengejar. Karena Tan Malaka juga banyak berselisihdengan tokoh-tokoh dari H.O.S. Cokroaminoto, Soekarnosampai Lenin (saat di komintern). Lantas dengan keadaantersebut ia sering disingkirkan oleh kawannya sendiri,puncaknya oleh apa yang ia dapat saat ia tersungkur dikaki Gunung Wilis Kediri Jawa Timur saat tentara republikmenembaknya.

Pengembaraan

Balik dengan sejarah, Tan Malaka ditunjuk olehkomintern sebagai agen wilayah Asia Timur15, makadimulailah pengembaraan Tan Malaka selama 20 tahun lintasbangsa lintas benua yang kesemua perjalannya lebih jauhdaripada Che Guevara di Amerika Latin. Akan tetapi yangcukup penting dalam periode tersebut, Tan Malaka menulissebuah esai yang berjudul Menuju Republik Indonesia, yangmerupakan rintisan awal Tan Malaka untuk bumi pertiwinya.Maka dari itu Tan Malaka sering juga disebut sebagaiBapak Republik Indonesia, yang tokoh nasional berkata"(Tan Malaka )Tak ubahnya daripada Jefferson Washington merancangkanRepublik Amerika Serikat sebelum kemerdekaannya tercapai atau Rizal15 Adam, Asvi Warwan, Membedah Tokoh Sejarah

12

Bonifacio meramalkan Philippina sebelum revolusi Philippina pecah…."Papar Prof. Muhammad Yamin dalam salah satu tulisannyayang berjudul Tan Malaka Bapak Republik Indonesia. Ini memang takberlebihan, ungkapan tersebut tentu mempunyai bukti-buktiyang nyata atas apa yang di perjuangkan Tan Malakaterhadap tumpah darahnya Indonesia16.

Dari perjalanan hidupnya, ia menentang kolonialismetanpa henti, dari Padang Gadang (Suliki), Bukit Tinggi,Batavia, Semarang, Yogya, Bandung, Kediri, SurabayaSampai Amsterdam, Berlin, Moskow, Amoy, Shanghai, Kanton,Manila, Saigon, Bangkok, Hong Kong, Singapura, Rangon,Dan Penang yang keseluruhannya tak bisa dijelaskansecara rinci. Dikemudian hari saat ia berada di Kanton,ia mendengar seruan agar PKI melancarkan pemberontakanbesar-besaran yang kemudian meletus pada tahun 1926/1927,Tan Malaka sebelumnya tidak setuju dengan pemberontakantersebut, dinilainya terlalu gegabah dan akan membuatkehancuran PKI dikemudian hari. inilah yang membuat TanMalaka menulis Naar de Republiek Indonesia (Kanton, April 1925dan dicetak ulang di Tokio,Desember 1925)17. Yang padawaktu itu para pendiri bangsa ini masih belum apa-apa,jadi banyak dari (contohnya Soekarno) tokoh nasionalsetelah itu membaca karya-karya dari Tan Malaka untukbahan kajian dalam bekal pergerakan.

Perpecahan terhadap komintern membuat Tan Malakamendirikan PARI (partai republik indonesia) di Bangkokpada Juni 1927. Walaupun bukan partai massa, tetapiorganisasi ini dapat bertahan sepuluh tahun, pada saatyang sama partai-partai nasionalis di tanah air lahir danmati. Selama satu dekade PARI mengembangkan sel mereka dikota-kota penting tanah air tapi juga di kota Cepu,Wonogiri, Kediri, Sungai Gerong, Palembang, Medan,Banjarmasin dan Riau. Kemudian PARI dianggap berbahayaoleh intel Belanda dan aktivitasnya diburu-buru18.

Kembali ke Indonesia

Saat Jepang melebarkan sayapnya ke Asia Pasifiktermasuk Indonesia, maka hal itu Jepang dianggap sebagai

16 Baca tulisan saya Tan Malaka: Apakah Pahlawan Hanya Tinggal Pahlawan17 Ibid, Adam hal 2318 Ibid, Adam hal 24

13

pahlawan untuk membantu kemerdekaan Indonesia olehsebagian besar orang. Yang kemudian orang indonesiatermakan propaganda-propaganda Jepang dan jatuhlahIndonesia ketangan Jepang dan berakhirlah pemerintahanKolonial Belanda. Akan tetapi anggapan itu keliru, justrujepang malah membuat penderitaan rakyat semakin bertubi-tubi saat dicanangkannya romusha19 . hal tersebut kemudiandimanfaatkan oleh Tan Malaka untuk kembali ke tanahairnya setelah sekian lama berjuang di luar negeri, yangdikarenakan pihak yang mengasingkannya dulu, pemerintahankolonial Belanda telah tidak lagi memilki kekuatan diIndonesia .

Tan malaka tiba di Jakarta pada 11 juli 1942 petang,dari Teluk Betung, Bandar Lampung pada 7 Juli.Keberangkatannya yang bersamaan dengan soekarno yangtelah bebas dari pengasingannya. Tan malaka merasa adaperbedaan yang mencolok saat ia kembali dari pengasingandengan Soekarno. Pertama, kapal yang ia tumpangi tak lebihdari 4 ton dan hanya kapal layar yang sering bocor,sedangkan kapal yang ditumpangi Soekarno adalah kapalmotor milik Jepang. Yang meskipun ia berangkat lebihcepat, tapi ia tiba di Jakarta lebih lama dari soekarno.Kedua, walaupun pembuangan Tan Malaka dua kali daripembuangan Soekarno yang 10 tanun, tetapi ia kembalibukan secara resmi melainkan kembali sendiri, maka halitu ia sendiri tidak bisa bekerja secara terbuka dankemudian masih memakai nama samaran sedangkan Soekarnotidak. Ketiga, saat Soekarno kembali ke Jakarta dengansambutan yang begitu meriahnya oleh para pengikutnya,maka Tan Malaka layaknya orang biasa dengan melangkahkankaki di jakarta tak ada sambutan apapun dari rakyat20.

Serba kekurangan dan keterbatasan itu tak sertamerta membuat Tan Malaka kecewa dan mengurungkan niatnyaberjuang di bumi pertiwi, ia terus berjuang sampai titikdarah penghabisan dengan diam-diam dan sembunyi ia terusmemperkuat jaringan perjuangnya. Maka dari itu ia takberfikir rakyat mau mengakui dia atau tidak, yang19 Romusha adalah panggilan bagi orang Indonesia yang dipekerjakan secara paksa pada masa penjajahan Jepang di indonesia dari tahun 1942hingga 1945. Kebanyakan romusha adalah petani, dan sejak Oktober 1943pihak Jepang mewajibkan para petani menjadi romusha.20 Baca Madilog, Hal12-13

14

terpenting baginya membuat Indonesia merdeka 100%. Inilahyang seyogyanya bisa kita anut dari perjuangan Tan Malakayang meskipun tak ada penghargaan yang melimpah darirakyat dan bahkan rakyat tak mengenal siapa itu TanMalaka, tapi ia bersikukuh untuk berjuang secara tulusdan ikhlas walaupun aral rintang selalu menghadang bahkandari teman seperjuangannya sendiri di kemudian hari.

Kemudian Tan Malaka menetapkan untuk tinggal diKalibata, Jakarta dengan nama samaran Ilyas Hussein21. TanMalaka yang sudah sangat lama meninggalkan Indonesiakarena dibuang Belanda saat itu tak lagi terlalu memahamikondisi politik dan pergerakan di tanah air. Dia punmempelajari kondisi politik dan pergerakan saat itusambil tetap menutupi identitas aslinya. Ia tinggal disana sembari memantau kondisi sosial politik Indonesiayang kemudian ditempat itulah karya Master Piece Tan Malakayang berjudul “Madilog”22 dilahirkan. Tan malaka menulisbuku tersebut selama delapan bulan (15 juli 1942- 30maret 1943). Buku itu bukan semacam ajaran partai atauideologi proletariat, melainkan cita-cita Tan Malakasendiri. Dimana, madilog yang sebagian besar mengikutikonsep materialistik-dialektik Federich Engels samasekali bebas dari buku-buku Marxisme-Leninisme yangmenuntut kekuatan mutlak pembaca terhadap partaikomunis23.

Saat aktifitasnya di Kalibata, Jakarta telahberhasil dicium oleh pihak Jepang. Maka Tan Malaka pindahtempat tinggal ke Bayah, Banten. Beliau di sana bekerjasebagai buruh pertambangan romusha. Dia tertarik bekerjadi tempat itu karena bisa langsung berada di tengah-tengah buruh pekerja paksa dan bisa mendidik mereka.Meski berada di Banten, Tan Malaka kerap mondar-mandir21 Rahman, Maskyur Arif, Tan Malaka; pahlawan besar yang dilupakan sejarah22 Madilog adalah buku yang ditulis dilatar belakangi oleh gambaranmasyarakat indonesia yang memandang alam gaib seringkali mempengaruhikejadian dan takdir didunia ini. Yang kemudian cara pandang inilahyang di namakan tan malaka sebagai “logika mistika”. Logika inimenurut pandangan tan malaka melumpuhkan, karena mereka lebihmementingkan atau memerhatikan kekuatan gaib dibanding ia berusahadan bekerja dengan sungguh-sungguh di dunia nyata. Melihat haltersebut tan malaka melahirkan madilog.23 Baca resensi buku Madilog karya Tan Malaka, sampul belakang

15

Jakarta, salah satu yang ia temui adalah Kiai WahidHasyim24 yang merupakan anak Kiai Hasyim Asy’ari saat iasowani di puluhan tahun yang lalu. Disana pula ia bertemudengan Gus Dur yang sering membukakan pintu untuknya.pada saat itu Gus Dur masih kecil dan Tan Malaka-punmenggunakan nama samaran Hussein. Akan tetapi saat GusDur tahu bahwa itu adalah Tan Malaka Bapak RepublikIndonesia adalah saat dikasih tahu oleh ibunya "..Lalubeberapa tahun kemudian, ibu saya mengatakan pada saya, 'kamu ingat gakPak Hussein Banten yang sering datang ke rumah? itu Tan Malaka.." kataGus Dur25.

Tan malaka dengan segala bentuk pergulatan batinnyayang kuat selama proklamasi berlangsung, ia tetap beradadalam penyamarannya, ia tak keluar secara terang-terangan. Hal ini mungkin dikarenakan Tan Malaka merasasudah percaya kepada Soekarno dengan segala pendukungnya,dan ia juga berprinsip bahwa negara sosialisme itu hadirdan muncul harus ada dukungan seluruhnya dari lapisanmasyarakat terutama kaum proletar. Sebenarnya memang iasangat setuju dengan proklamasi kemerdekaan. Terlebihdengan bukti ia mengawal Presiden Soekarno dalam rapatraksasa di Lapangan Ikada (sekarang Lapangan Monas)Jakarta 19 September 1945 yang dihadiri oleh 15 ribuorang di sekitar Jakarta. Menurut Harry Poeze, saatmemeriksa foto-foto Bung Karno, ia melihat orang denganhelm di kepala di dekat bung karno, dan bahkan di salahsatu foto soekarno tampat berjalan berdampingandengannya. Setelah membandingkan berbagai foto itu, Poezeberkesimpulan bahwa orang itu adalah Tan Malaka. Lelakiitu lebih rendah dari Soekarno dan di ukuran fotonyacocok kerena tinggi soekarno 1,72 M dan Tan Malaka 1,6526.Ini bisa disimpulkan bahwa sebenarnya Tan Malaka sangatsetuju dengan adanya proklamasi kemerdekaan oleh Soekarnoyang ia mengharapkan agar tindakan atau manuver yangdiapakai Soekarno itu senantiasa bisa bergerak maju danmenjahui kemauan penjajah (bukan berunding terus-menerus/kooperatif), agar bisa merdeka 100%.

24 Baca merdeka.com; Gus Dur, Tan Malaka dan Komunisme25 Barton, Greg, Biografi Gus Dur26 Ibid, Adam hal 27

16

Hal itu nampaknya adalah harapan palsu yang diterimaoleh Tan Malaka, padahal ia sempat diberi testamen olehsoekarno untuk menggantikan, bila Bung Karno tidak bisamenjalankan tugasnnya. Hal itu dikarenakan Tan Malakakecewa dengan sikap-sikap pemerintah yang dipandangnyabanyak pertentangan antara kemauan dan tindakan KepalaNegara dengan kemauan dan tindakan rakyat atau pemuda.Terutama tindakan pemerintah yang senantiasa diplomasidengan Belanda tetapi kekalahan justru menimpa bangsaIndonesia, itu menurut Tan Malaka malah mengurangikemerdekaan yang seratus persen tersebut. Ada jugatindakan negara luar khusunya Inggris yang mengakuikedaulatan Belanda atas bangsa Indonesia yang ternyatasudah merdeka. Dalam hal ini Tan Malaka berfikikir danbertindak sesuai keahliannya sebagai intelektual organik27

perlu adanya suatu perkumpulan atau pergerakan yangmenyatukan gerakan rakyat Indonesia untuk maju berjuangbersama demi menuntaskan 100% benar-benar merdeka. Inilahyang melatarbelakangi Tan Malaka mendirikan organisasiPersatuan Perjuangan28 pada tanggal 3 Januari 1946 yangterhimpun 141 partai atau organisasi masyarakat danlaskar (salah satu bukti Tan Malaka ahli dalam propagandauntuk kebaikan bangsa).

Akan tetapi pihak pemerintah merasa dihalang-halangioleh Persatuan Perjuangan (PP), ini dikarenakan melihattujuan pembentukan dan aktifitas PP. Dengan kata laindalam perkembangannya, Persatuan Perjuangan (PP) adalahkelompok politik yang tidak sudi menerima perundinganIndonesia-Belanda yang merugikan Republik Indonesia. TapiPemerintahan sayap kiri, tetap saja melakukan perjuangandiplomasi yang amat merugikan. Kalau dalam Linggajati(1947), Republik tinggal hanya terdiri dari Jawa, Madura

27 Intelektual organik, (menurut Muhtar Said di bukunya Politik Hukum Tan Malaka) adalah pemikir sekaligus melaksanakan apa yang menjadi gagasannya tersebut28 Persatuan Perjuangan adalah suatu organisasi massa yang dibentuk diPurwokerto, Jawa Tengah, Indonesia, pada awal tahun 1946, yangbertujuan menciptakan persatuan di antara organisasi-organisasi yangada untuk mencapai kemerdekaan penuh untuk Indonesia. Organisasi iniberhasil menghimpun 141 organisasi politik, laskar, dan partaipolitik seperti Masyumi dan PNI, yang tidak puas dengan lambannyadiplomasi yang dilakukan oleh pemerintahan Perdana Menteri SutanSjahrir.

17

dan Sumatra, maka dalam Renville (1948) lebih parah lagi.RI hanya sebagian kecil Jawa dan sebagian Sumatera. Untukinilah PP berjuang agar RI tidak lebih terpuruk lagi,padahal Belanda sudah berhasil memunculkan negara Federalseperti halnya Negara Indonesia Timur. PP berjuangdibidang politik untuk memprotes kebijaksanaan Pemerintahitu. Maka Pemerintah menjadi merasa dihalang-halangi PP.Tidak ayal lagi, Pemerintah merasa terganggu. Merasabahwa gerakan melawan Pemerintah ini didalangi TanMalaka, Pemerintah sayap kiri yang awalnya dipimpinSjahrir kemudian Amir Sjarifudin, segera membuatpernyataan bahwa Peristiwa 3 Juli29 yang tujuannya untukmerobohkan Pemerintah adalah sebuah gerakan yang dipimpinTan Malaka.30. 

Perjuangan Tan Malaka memang penuh dengan cobaan.Tapi ia punya banyak kelebihan yakni propaganda-propaganda terutama dalam hal non-kooperatif, dimasa itu iasangat cerdas dalam mengolah negosiasi-negosiasi untukmempengaruhi rakyat terutama pemuda-pemuda hal itu juga-lah yang membuat ia semakin radikal dalam bertindak. Tanmalaka sangat anti dari kenyamanan hidup, ia seolahmenolak mentah-mentah apa testamen Bung Karno untukmenggantikannya menjadi presiden. Bisa kita bandingakndengan jaman sekarang yang hampir kesemua orangmenginginkan harta tahta wanita, hidup penuh denganpencitraan, ingin nampang sebagai pahlawan danmengaharapkan tepuk tangan penonton. Tapi bukan itu

29 Adalah suatu peristiwa pengkudetaan pertama setelah republik inberdiri. Dikarenakan pihak oposisi merasa sikap dari pemerintah yangdipimpin oleh kabinet sjahrir ini tidak mencerminkan sikap membelakepentingan rakyat tetapi malah lembek terhadap Belanda. menurutversi pemerintah bahwa Tan Malaka adalah dalang dari peristiwatersebut. Disebutkan dalam keterangan resmi pemerintah pada tanggal 6Juli 1946, bahwa Tan Malaka hendak merebut kekuasaan dari kabinetSjahrir dengan menempatkan orang-orang terdekatnya dan bahkan hendakmenggantikan Soekarno menjadi Kepala Negara. Padahal menurut HarryPoeze dalam bukunya Tan Malaka, Gerakan Kiri dan Revolusi Indonesia jilid II, TanMalaka sama sekali tidak memilki bukti berhubungan secara khususdengan pentolan gerakan tersebut. Dan pada saat itu Tan Malaka sudahditangkap oleh pemerintah, yang apada saat dipenjara ia tidakberhubungan dengan orang, malah ia banyak membaca buku dan menyusunbukunya Dari Penjara ke Penjara.30 http://sejarahkita.blogspot.com/2007/01/tan-malaka-dizholimi-bangsanya-sendiri.html

18

tujuan hidup Tan Malaka, ia rela namanya tidak di kenaloleh orang saat kemerdekaan, ia juga rela menyamarkannamanya agar perjuangannya terus menerus berlangsung,sampai saat ia menghembuskan nafas yang terakhir ia tidakmenikah. Bahkan ia-pun rela mabuk laut dan sakit-sakitandalam perjalanan berhari-hari lintas banngsa lintasbenua, menyusuri kota demi kota, negara demi negara danbagi Tan Malaka hanya satu yakni merdeka 100% adalahharga mati tak bisa ditawar-tawar lagi.

Dalam bukunya “Dari Penjara ke Penjara”, Tan berceritatentang penderitaannya berkelana dari penjara ke penjara.Untuk pertama kali dirinya ditangkap di Madiun atasperintah Amir Syarifudin Menteri pertahanan RI. Initerjadi pada tanggal 17 Maret 1946. Dia dibawa ke TawangMangu dan disana diberlakukan sebagai tahanan rumahselama 3 bulan lebih. Bersamanya adalah AbikusnoTjokrosuyoso, Soekarni dan Mohammad Yamin31.

Setelah ia dibebaskan dari penjara, di tanggal 7November 1948, Tan Malaka mendirikan Partai Murba(musyawarah orang banyak) tanggal yang dipakai yaknibertepatan dengan Revolusi Bolshevik32 di Rusia. Iabersama Sukarni, Caherul Saleh dan Adam Malik berjuanguntuk membesarkan partai tersebut. Ada dua kemungkinantentang alasan pendirian partai murba. Pertama, bahwamemang Tan Malaka Sejak dulu setelah peristiwapemberontakan PKI tahun 1927 sampai peristiwa madiun 1948sudah merasa tidak cocok dengan jalan yang dipakai olehPKI yang terlalu gegabah dan sering terburu-buru dalamhal melakukan perlawanan maka dari itu setelah ia beradadi Indonesia ia berupaya membuat partai massa tandinganterhadap PKI yang sudah tidak sepaham dengan dirinya.Kedua, setalah peristiwa Madiun 1948 PKI tersingkir dalamperpolitikan negeri karena namanya yang berkali-kalitercoreng dengan berbagai pemberontakan-pemberontakanyang dilakukan, maka dari itu Tan Malaka berupaya membuatpartai pengganti yang agar massa atau simpatisan dari PKItidak keluar begitu saja dari partai dan membelot apatisteradap negeri.

31 Ibid, sejarahkita.blogspot.com32 Revolusi Boshelvik adalah revolusi yang dilakukan oleh pihakkomunis Rusia, di bawah pimpinan Lenin.

19

Meskipun Tan Malaka yang mendirikan partai murba,tak lantas ia berkeinginan untuk menjai ketua. “Dia tidakmau jadi ketua. Mungkin dia harap jadi Presiden RI danselalu tidak senang dengan politik diplomasi,” katasejarawan Harry A. Poeze dalam diskusi bukunya, Tan Malaka,Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia Jilid 4, di Jakarta, 23 Januari201333.

Satu bulan kemudian setelah ia membentuk Murba, TanMalaka juga mulai mencanangkan pergerakan secara aksinyata dalam menghadapi Agresi Militer Belanda, yaknidengan dibentuknya GPP (Gerilya Pembela Proklamasi).Pembentukan ini mungkin sebagai cara Tan Malaka untukmembentuk anak dari Partai Murba yang berada di bidangpergerakan senjata. Sungguh luar biasa jika kitabayangkan perjuangan Tan Malaka mulai dari tulis menulis,orasi, propaganda, organisatoris, dan lain-lain dansampai ahli militer. Bahkan A.H. Nasution pernah mengakuibahwa Tan Malaka adalah tokoh ilmu militer Indonesia.

Akhir Hayat

Setelah Muso kembali dari Rusia pada September 1948dan melakukan manuver dengan berbagai perlawanan olehpartainya, PKI. Salah satunya adalah peristiwa Madiun1948. Yang dalam pandangannya, Tan Malaka tidak setujudengan hal tersebut. Di sisi lain Soekarno-Hatta sedangberusaha dimedan yang lain, yakni dengan cara diplomasikepada pihak Belanda dengan tujuan Belanda bisa mengakuikedaulatan NKRI. Posisi Tan Malaka dalam hal ini adalahmenggalang kekuatan para buruh, simpatisan Murba dln yangdigabungkan dalam suatu gerakan yang dinamakan GPP(Gerilya Pembela Proklamasi). Dalam perjuangannya, merekamendapat perlawanan dari pihak Belanda pada 19 Desember1948 yang berpusat di Jawa Timur. Kemudian dari GPPmengubah taktik dengan bersembunyi di daerah gunung untukmelakukan gerilya.

Sebelumnya pada saat Belanda menyerang Yogyakartapada 19 Desember 1948 akibat agresi militer Belanda II,para petinggi republik ini di angkut oleh Belanda untuk

33 http://historia.co.id/artikel/persona/1313/Majalah-Historia/Tahun_Terakhir_Tan_Malaka

20

diasingkan di Sumatra dan sebagian di Bangka termasukBung Karno bersama Agus Salim pada saat itu. Kemudianterbentuklah Pemerintahan Darurat Republik Indonesia(PDRI) yang dipimpin oleh Mr. Safruddin Prawiranegaraberkat inisiatif beliau dan kawan-kawannya. Padahalsebelumnya dengan maksud yang sama, presiden soekarnojuga memberi mandat lewat media seadanya akan tetapimandat tersebut baru diterima dibeberapa bulan setelahPDRI terbentuk. Maka dari itu sejak tanggal 22 Desember1948 sampai 13 Juli 1949 Indonesia pusat pemerintahannyadi Bukittinggi dengan kepala pemerintahannya yakniSyafruddin Prawiranegara.

Dengan keadaan demikian, Belanda memanfaatkansituasi ini dengan segera memburu para aktifis yangmenyulitkan jalannya proses penguasaan kembali Indonesia,termasuk Tan Malaka. Pihak Belanda memerintahkan danmendukung upaya yang dilakukan oleh pemerintah saat ituuntuk memberantas perlawanan yang dilakukan oleh kelompokyang anti diplomasi Soekarno-Hatta. Dan kemudian TanMalaka dan kawan-kawannya berhasil ditangkap oleh tentararepublik.

Tan Malaka ditangkap oleh Letnan Dua Sukoco dariBatalion Sikatan Divisi Brawijaya34. Kemudian penangkapantersebut tidak mengantarkan Tan Malaka kembali kepenjara, seperti apa yang ia tulis sebelumnya “Dari Penjarake Penjara” tetapi menuntunkan Tan Malaka terhadap kehidupanyang abadi. Ia meninggal ditembak oleh Suradi Tekebekatas perintah Sukoco yang merupakan tentara daribangsanya sendiri. Kejadian ini terjadi di tanggal 21Februari 1949, di lereng Gunung Wilis, Kediri, Jawa Timuryang sebelumnya ia sudah dikabarkan hilang pada 19Februari 1949 . Ia dimakamkan di Desa Selopanggung,Kediri di atas sebuah nisan dengan penamaan yangseadannya.

Menurut Radar Surabaya, yang telah berhasil menemuisalah satu saksi mata dalam kematian Tan Malaka, yangbernama Tolu 84 tahun. Ia menjadi relawan dari tentararepublik yang akan mengadakan penumpasan gerilya TanMalaka.

34 Poze, A. Herry, Tan Malaka; Gerakan Kiri dan Revolusi Indonesia jilid IV

21

“Setelah Pak Dayat menyembunyikan tawanannya yang akhirnyatewas, yang saya duga adalah Sutan Ibrahim (Tan Malaka). Kemudianpasukan Brigade S meninggalkan Desa Selopanggung setelah setahun  bersembunyi. Sebelum meninggalkan desa kami pasukan membakarberkas yang dibawa. Seingat saya ada ratusan buku yang dibakar saatitu. Bahkan sangking banyaknya buku itu tidak habis terbakar selamasatu minggu,”  kata Tolu35.

Bisa kita bayangkan, dalam gerilya saja Tan Malakamasih sempat-sempatnya membawa banyak buku. Ini kitasimpulkan bahwa Tan Malaka adalah juga sosok yang sukabaca buku, penggiat ilmu dan memiliki sifat pencarisegala ilmu pengetahuan dan ia tidak memilih spesifikasi.Benar apa yang dikatakan banyak ahli bahwa Tan Malakaadalah sosok intelektual, pemikir sekaligus eksekutorbagi gagasan-gagasannya atau dari Muhtar Said (PenulisBuku Politik Hukum Tan Malaka), Tan Malaka disebut sebagaiseorang intelektual organik.

Di tanggal 28 Maret 1963 Presiden Soekarnomengangkat Tan Malaka sebagai Pahlawan Nasional melaluiKeputusan Presiden RI No. 53 . Akan tetapi nama dansegala bentuk atribut seperti partai dan bukunya sulituntuk ditemukan dalam kenyataan. Namanya dihapus dalamsejarah versi resmi pemerintah, tak ada juga di bukupelajaran sekolah-sekolah yang apabila ada dengan maksudagar bisa dijadikan teladan untuk perjuangan khusunyadalam pendidikan karakter. Sungguh kebodohan rezim OrdeBaru yang masih mengecap Tan Malaka sebagai pemberontakbangsanya. Dalam sejarahnya, Tan Malaka justru menolakpemberontakan 1926/1927, kemudian ia sama sekali takterlibat dalam peristiwa Madiun 1948, serta partainyayang didirikan yakni partai Murba, menurut sejarwan Dr.Asvi Warman Adam sama sekali berseberangan dengan PKI.

Refleksi

Sungguh ironi bangsa ini di tengah berkecamuknyaancaman perpecahan dan disintegrasi nasional sertaberbagai bobroknya sistem demokrasi negeri. Memang sosokTan Malaka juga memiliki banyak kekurangan tetapiseharusnya juga bisa dijadikan sebagai salah satu pelecut

35 http://beritakediri.wordpress.com/2007/08/16/mengungkap-kematian-tan-malaka-di-selopanggung-kediri-bagian-2/

22

semangat kebangsaan dalam perjuangan membentuk Indonesiayang lebih baik. Agar bisa menjadi pribadi-pribadi yangtangguh untuk ujung tombak sebuah sitem ketatanegaraansesuai dengan kondisi jaman ini. Sejatinya gagasan-gagasan Tan Malaka dapat di sebarluaskan disekolah-sekolah secara umum karena masih relevan dan dapatdisesuaikan di jaman sekarang. Porsi besar pelajaransejarah lewat kurikulum 2013 baru-baru ini, misalnya,memberi kesempatan supaya peristiwa demi peristiwa yangreal dan benar-benar terjadi tanpa adanya isolasi dapatmenjadi pembelajaran yang baik untuk peserta didik. Agarsosok-sosok sekelas Tan Malaka dapat menginspirasi paragenerasi penerus bangsa ini. Bukan hanya Tan Malakakarena Tan Malaka masih sebagian dari bentuk keseluruhanperjuangan. Tapi juga pahlawan-pahlawan sejati lainnyaseperti Soekarno, Hatta, Pangeran Diponegoro dan masihbanyak lagi. Bukan malah segala bentuk diskusi yangmembicarakannya malah dilarang. Sungguh tidak ada rasaterimakasih kepada pahlawan yang pertama kali menelurkangagasan Republik Indonesia ini.

Seperti ungkapan Clifford Geertz (1999), yang bisadi pelajari, kenyataan bahwa Indonesia adalah negaramajemuk. Usaha apapun untuk mengurungnya ke kerangkaapapun yang ketat-entah ideologi tinggi seperti yangdilakukan suharto, atau nasionalisme seperti yangdilakukan sukarno, atau partai komunis, atau negara islamatau lainnya-akan membawa ke bencana. (alasannya) karenaIndonesia terdiri dari begitu banyak macam orang.

Oleh sebab itu kajian tentang pluralisme dankesadaran akan pentingnya pluralitas dari bangsaIndonesia sangat penting. Ya karena memang bangsaIndonesia adalah bangsa yang majemuk, dan memangsemestinya diperlakukuan dan diperjuangkan semestinyaseperti bangsa majemuk. Dan menghargai segala bentukpemikiran sangat perlu, dan meskipun Tan Malaka sangatpenting bagi perjuangan bangsa Indonesia ini, tidakmestinya kita mengkultuskan dengan men-dewakan Tan Malakadan hanya mempelajarinya saja tanpa diimbangi oleh tokoh-tokoh lain. Setiap upaya untuk mengurungnya dalam sekat-sekat ideologis, politis atau agama hanya akan melahirkanmalapetaka seperti ungkapan sejarawan Baskara T. Wardaya.

23

Maka dari itu mari belajar banyak dari para tokoh-tokohyang kemudian kita ambil segala kebaikannya untuk salahsatu modal mengarungi perjalanan Indonesia kedepannya.

Akhir kata, meskipun di berbagai hal tokoh-tokohpahlawan sejati bangsa ini memilki pemikiran dan carayang berbeda dalam berjuang, tetapi subtansi dan tujuandari keseluruhannya adalah sama, yakni kemerdekaanIndonesia secara utuh. Maka dari itu mata rantai dariperjuangan-perjuangan yang berbeda tersebut tidak bisaputus, karena itu adalah satu kesatuan utuh untukmembentuk Indonesia merdeka yang sekarang bisa kitarasakan hari ini. Mari belajar! dan Salam Pertiwi.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa parapahlawannya” (Ir. Soekarno)

“Ingatlah! Bahwa dari dalam kubur, suara saya akan lebih keras daripadadari atas bumi” (Tan Malaka)

24